Industrial Organizational Psychology
Industrial Organizational Psychology
Introduction
Psychology
“ the science of human (and nonhuman) behavior, cognition, emotion and motivation”
Analisa Jabatan
Job Analysis
“ method for describing jobs and the human attributes necessary to perform them”
Analisa Jabatan
Terdapat 2 pendekatan analisa jabatan : Orientasi pada Jabatan
Pendekatan yang berorientasi pada informasi tugas yang harus dilakukan dalam suatu jabatan
Orientasi pada Orang
Pendekatan yang berorientasi pada informasi deskripsi atribut dan kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk suatu jabatan
Analisa Jabatan
Orientasi pada OrangUmumnya ada 4 atribut yang dianalisis:
Knowledgewhat the person knows
Skillwhat the person knows to do
Abilityperson capacity to do something
Other personal characteristic
Tujuan Analisa Jabatan
Analisa jabatan memiliki tujuan:
1. Pengembangan Karir
2. Aspek Legal
3. Penilaian Kinerja
4. Rekruitment dan seleksi
5. Pelatihan
6. Penetapan Gaji
7. Klasifikasi jabatan
Sumber Informasi Analisa Jabatan
Proses analisa jabatan membutuhkan sumber informasi yang berasal dari :
Analis Organisasi (IRMA) Observer yang terlatih Atasan Lansung Pemegang Jabatan tersebut
Cara Memperoleh Informasi Analisa Jabatan
4 cara umum untuk memperoleh informasi analisa jabatan :
Melakukan pekerjaan tersebut Pengamatan terhadap orang yang
melakukannya Wawancara kepada pihak yang ahli
dalam pekerjaan itu Melalui kuesioner
Metoda Analisa Jabatan
Beberapa metoda analisa jabatan : Job Components Inventory Functional Job Analysis Position Analysis Questionnaire Task Inventories
Job Components Inventory
Dikembangkan di Inggris untuk memenuhi kebutuhan kesesuaian antara pekerjaan dengan karakteristik pekerja
Terdapat 5 komponen jabatan yang diinventarisir metoda ini:
1. Penggunaan alat bantu dan peralatan2. Kemampuan fisik yang dibutuhkan3. Penggunaan Matematika4. Penggunaan Komunikasi5. Pengambilan keputusan dan tanggung jawab
Functional Job Analysis
Merupakan metoda yang digunakan Dept. Tenaga Kerja AS untuk menghasilkan Kamus Indeks Pekerjaan yang memuat 20.000 jabatan berbeda
Metoda ini memuat deskripsi pekerjaan jabatan disertai skor yang merepresentasikan kompleksitas pekerjaan dalam 3 hal :
1. Data atau informasi
2. Manusia, bisa rekan sekerja, bawahan, dll
3. Benda, termasuk alat bantu, mesin, dll
Position Analysis Questionnaire Merupakan metoda yang dapat digunakan
untuk analisa semua jenis jabatan dan menghasilkan profil jabatan serta karakteristik atribut karyawan yang dibutuhkan
Terdapat 6 kategori dalam kuesioner :1. Masukan Informasi2. Proses Mediasi3. Hasil Pekerjaan4. Aktivitas Interpersonal5. Lingkungan kerja6. Aspek lainnya, seperti jadwal kerja, dll
Task Inventories
Merupakan kuesioner uraian pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu jabatan yang dianalisis
Dimensi yang diukur dalam kuesioner umumnya :
Jumlah waktu yang digunakan dalam pekerjaan Aspek kritis dalam melakukan pekerjaan Tingkat kesulitan dalam mempelajari pekerjaan Tingkat kepentingan pekerjaan tersebut
Evaluasi Jabatan
Teknik kuantitatif dalam menentukan tingkat kompensasi pegawaiTerdiri dari 4 langkah:
1. Diskusi panel untuk menentukan faktor kompensasi suatu jabatan
2. Menentukan nilai dari tiap faktor kompensasi untuk suatu jabatan
3. Menjumlahkan keseluruhan nilai total untuk tiap jabatan
4. Memplot kompensasi aktual tiap jabatan terhadap nilai total jabatan yang diperoleh
Penilaian Kinerja
Tujuan proses penilaian kinerja: Kepentingan Administratif
Hasil penilaian kinerja dapat digunakan untuk punish-reward system
Umpan balik bagi pengembangan karyawan Kriteria untuk penelitian efektivitas organisasi
perusahaanHasil penilaian kinerja dapat menjadi dasar penelitian prosedur kerja yang tidak efektif
Kriteria Penilaian Kinerja
Kriteria adalah standar bagi penilaian performansi sesuatu, termasuk karyawan.
Terdapat 2 karakteristik kriteria :
1. Theoretical criteria
Definisi dari sebuah standar performansi yang baik
2. Actual criteria
Definisi dari bagaimana kriteria teoretik dapat diukur
Kriteria Penilaian Kinerja
Tidak semua kriteria aktual dapat menjadi indikator yang tepat bagi kriteria teoretis
ContaminationKriteria aktual yang tidak mengukur kriteria teoretik
RelevanceKriteria aktual yang tepat mengukur kriteria teoretik
DeficiencyKriteria teoretik yang tidak terukur oleh kriteria aktual
Relevance
Deficiency
Contamination
TheoreticalCriterion
ActualCriterion
Metoda Penilaian Kinerja
Terdapat 2 Kategori : Penilaian Objektif
Berdasarkan hasil kerja yang terukur Penilaian Subjektif
Berdasarkan pengamatan oleh orang yang paham terhadap performansi karyawan yang akan dinilai
Penilaian Kinerja secara Objektif
Terdapat 5 data yang umum digunakan dalam pengukuran secara objektif:
Absensi Jumlah kecelakaan kerja Jumlah Insiden kerja Keterlambatan Produktivitas
Penilaian Kinerja secara Objektif
Kelebihan Kelemahan Data yang objektif mudah diinterpretasikan
Sulit diterapkan untuk hasil pekerjaan yang cenderung tidak kuantitatif
Data objektif memudahkan komparasi performansi antar karyawan
Data objektif tidak selalu akurat
Pengukuran objektif dapat dihubungkan dengan mudah dengan tujuan organisasi perusahaan
Data objektif cenderung kuantitatif sehingga mengabaikan data kualitatif yang bisa jadi lebih penting dalam menilai kinerja
Data objektif dapat diperoleh dari data historis dengan mudah
Data objektif seseorang tidak selalu berada dalam kontol individu yang dinilai
Penilaian Kinerja Secara Subjektif
Merupakan metode yang lebih umum dipergunakan
Melibatkan supervisor dalam penilaian
Beberapa metode secara subjektif :
1. Graphic Rating Form
2. Behavior-Focused Rating Forms
Penilaian Kinerja Secara Subjektif
Behavior-Focused Rating Forms: Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)
Menggunakan skala (1-10) untuk mengukur tiap perilaku
Mixed Standard Scale (MSS)Menggunakan 3 kategori (better than, as good as, worse than) untuk tiap perilaku
Behavior Observation Scale (BOS)Menggunakan skala persentase untuk mengukur kecenderungan perilaku
Pelaku Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dapat dilakukan secara 900, 1800, 2700, 3600
Penilaian Kinerja dilakukan oleh : Supervisor Rekan Sekerja (peer) Diri Sendiri (self) Bawahan (subordinates)
Seleksi dan Penempatan Karyawan Aplikasi lain dari ilmu Psikologi I/O adalah
Seleksi dan Penempatan Pegawai Tujuan penggunaan ilmu psikologi I/O adalah
untuk menilai karakteristik manusia yang sesuai kebutuhan jabatan berdasarkan KSAO:
1. Knowledege
2. Skill
3. Ability
4. Other personal characteristic
Metode Seleksi dan Penempatan Karyawan
Terdapat 5 metode yang umum digunakan:
1. Tes Psikologi
2. Inventori Biografi
3. Interview
4. Sampling Pekerjaan
5. Assessment Center
Tes Psikologi
Merupakan suatu standar tes untuk menilai karakteristik psikologi para calon karyawan
Karakteristik tes psikologi: Tes individual vs Tes Berkelompok Tes Pilihan Objektif vs Tes Esai
(Jawaban berupa pilihan) vs (Jawaban berupa tulisan esai)
Tes Psikologi
Karakteristik tes psikologi: Paper-Pencil vs Performance Test
Paper-pencil : tes dalam medium kertas & alat tulisPerformance Test : tes unjuk kinerja seperti tes mengetik
Power vs Speed TestPower Test : Tidak dibatasi waktuSpeed Test : Dibatasi waktu
Tes Psikologi
Ability test atau tes kemampuan adalah tes untuk mengetahui kapasitas seseorang untuk mengerjakan atau belajar mengerjakan suatu pekerjaanJenis Tes Kemampuan :
Tes Kemampuan KognitifMenilai kemampuan intelegensia individu
Tes Kemampuan PsikomotorMenilai kemampuan psikomotorik manusia, cenderung berbentuk tes kemampuan menggunakan peralatan
Tes Psikologi
Tes Kepribadian
Untuk menilai kecenderungan atau tendensi perilaku individu yang dinilai
Tes Integritas
Tes yang bertujuan untuk menilai kecenderungan timbulnya perilaku tidak jujur seseorang
Inventori Biografi
Merupakan sekumpulan pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan informasi detil tentang masa lalu seseorang
Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap daripada data pada lembar aplikasi lamaran
Interview
Terdapat 2 jenis wawancara : Wawancara tidak Terstruktur
Pewawancara menanyakan hal apa saja yang terlintas dalam pikirannya
Wawacara Terstruktur
Pewawancara telah menyiapkan struktur pertanyaan yang akan ditanyakan
Sampling Pekerjaan
Merupakan suatu simulasi pekerjaan yang bertujuan untuk menilai apakah individu mampu menampilkan performansi yang diharapkan dalam kondisi kerja standar
Contoh : Tes mengendarai buldozer
Assessment Center
Merupakan alat simulasi yang mampu memprediksi performansi seseorang dengan tingkat keandalan yang tinggi
Terdiri dari beberapa jenis simulasi seperti :
1. In-basket execise
2. Problem solving simulation
3. Role-play exercise
Assessment Center
Dimensi yang disimulasikan umumnya terdiri dari :
1. Komunikasi Lisan
2. Kemampuan Memecahkan Masalah
3. Kemampuan Interpersonal
4. Kemampuan Perencanaan
5. Kemampuan Coaching
6. Komunikasi Tertulis