Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini ,dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan, maka semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada mikrooorganisme yang tak dapat di lihat dengan mata telanjang/berukuran kecil. Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme tersebut yang disebut dengan mikrobiologi.Para peniliti mulai mencari tahu akan apa yang terkandunng pada mikroorganisme tersebut.Dalam bidang penelitian mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau cara- cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme ini baik sifat dan karakteristiknya, tentu diperlukan pula pengenalan akan alat-alat laboratorium mikrobiologi serta teknik/cara penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan penelitian tersebut . Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur. Dan untuk mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan tentang cara- cara/teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat-alat yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang berbeda. 1
25

1. STERILISASI

Dec 07, 2014

Download

Documents

STERILISASI
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 1. STERILISASI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat sekarang ini ,dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan, maka semakin

tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada

mikrooorganisme yang tak dapat di lihat dengan mata telanjang/berukuran kecil. Dari

hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme

tersebut yang disebut dengan mikrobiologi.Para peniliti mulai mencari tahu akan apa

yang terkandunng pada mikroorganisme tersebut.Dalam bidang penelitian

mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau cara- cara khusus untuk

mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti

mikroorganisme ini baik sifat dan karakteristiknya, tentu diperlukan pula pengenalan

akan alat-alat laboratorium mikrobiologi serta teknik/cara penggunaan alat-alat yang

berhubungan dengan penelitian tersebut .

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam keadaan

steril atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur. Dan untuk

mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan tentang cara- cara/teknik sterilisasi. Hal

ini dilakukan karena alat-alat yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi

memiliki teknik sterilisasi yang berbeda.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukalah percobaan ini untuk mengetahui

tekhnik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prisip kerja setiap

alat laboratorium mikrobiologi. Selain itu pula teknik mengetahui sterilisasi dan alat-

alat tersebut.

1.2 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaat ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan mengenal alat-alat yang digunakan dalam laboratorium

mikrobiologi.

2. Untuk mengetahui teknik penyiapan serta penggunaan alat-alat tersebut dengan

baik.

3. Untuk mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat-alat laboratorium mikrobiologi.

4. Untuk mengetahui teknik/cara sterilisasi alat-alat yang digunakan dalam

laboratorium mikrobiologi.

1

Page 2: 1. STERILISASI

1.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan ini, kami menggunakan metode observasi, yaitu kami

secara langsung mempelajari dan menggunakan terhadap objek yang teliti Studi

Pustaka. Kami membaca buku-buku artikel dari media cetak seperti buku panduan

dan media elektronik seperti internet. Sebagai bahan referensi yang mendukung tema

laporan ini.

2

Page 3: 1. STERILISASI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip

kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat

dapat dikenali berdasarkan namanya.Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur

biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,hygrometer dan

spektrofotometer,dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis,

biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,barograph.

Dari uraian tersebut,tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai

kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan.

Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus.

Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan

peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan.

2.1 Sterilisasi

Sterilisasi merupakan metode praktis yang dirancang untuk membersihkan dari

mikroorganisme, atau sengaja untuk menghambat pertumbuhannya, yang nyata dari

kepentingan dasar dari banyak keadaan. Jenis mikroorganisme sangat berbeda dalam

kelemahannya terdapat berbgai agen antimikroba dan lebih banyak lagi, efek yang

praktis dari agen ini pada adanya keadaan nyata yang sangat besar dipengaruhi

keadaan sekitar.

Cara kerja sterilisasi adalah cara kerja agar terhindar dari kontaminasi, cara kerja ini

digunakan untuk pembuatan media, pemeriksaan kultur dan pembuatan preparat.

Sterilisasi dapat dilakukan secara cara; (1) Fisik melalui pemanasan. (2) Kimia yaitu

dengan menggunakan zat-zat kimia seperti desinfektan, antiseptic. (3) Radiasi dengan

menggunakan sinar Ultraviolet, biasanya digunakan pada ruangan dan alat-alat

plastik. (4) Filter yaitu dengan menggunakan membran filter dan vacuum pump.

Berikut contoh proses sterilisasi:

3

Page 4: 1. STERILISASI

1. Sterilisasi kering

Srerilisasi kering atau sterilisasi panas kering dapat diterapkan dengan cara

pemanasan langsung sampai merah, melayangkan diatas nyala api, pembakaran

dan sterilisasi dengan udara panas (oven).

a) Api

Api digunakan untuk mensterilisasi peralatan seperti jarum inokulsai, kaca

objek, pinset, mulut tabung biakan, spatel dan lain-lain. Sesudah disterilkan

peralatan tersebut harus didinginkan terlebih dahulusebelum dipergunakan.

Khusus jarum inokulasi dan pinset, setelah dipijarkan atau dipanaskan diatas

api. Selanjutnya didinginkan dalam larutan alkohol 70% kemudian dibakar

kembali untuk menghilangkan sisa alkoholnya.

b) Sterilisasi dengan udara panas/oven

Memerlukan suhu 160oC selama 2 jam setelah peralatan steril turunkan suhu

hingga 30oC.

2. Sterilisasi basah

Sterilisasi basah atau sterilisasi panas lembab dapat diterapkan dengan cara

pemanasan menggunakan uap air dengan tekanan (autoklaf) pada suhu yang

tinggi.

3. Sterilisasi uap

Sterilisasi dengan alat yang digunakan pada suhu 100oC dan harus diulang 3 kali

berturut-turut dengan selang waktu satu hari. Cara ini disebut juga dengan

sterilisasi diskontinyu atau sterilisasi bertingkat.

4. Penyaringan (Filtrasi)

Cara ini diperlukan jika bahan yang akan disterilkan baerupa larutan yang bersifat

termolabil, larutan ini akan rusak atau terurai oleh suhu tinggi : antibiotik, asam

amino, vitamin, senyawa gula dan lain-lain. Sterilisasi larutan tersebut dilakukan

dengan penyaringan menggunakan filter yang mempunyai pori sangat halus,

pompa vakum digunakan untuk menyedot sehingga larutan akan melewati filter

dengan lancar. Ada beberapa filter yang biasa digunakan antara lain :

a. Filter chamberland-Pasteur

Filter ini berbentuk seperti lilin yang tersebut dari porselen berpori halus.

b. Filter gelas

Filter ini berupa piringan yang terdiri dari butiran-butiran gelas yang pori-

porinya sangat halus.

4

Page 5: 1. STERILISASI

c. Filter Seitz

Lembaran filter ini tersebut dari asbes dengan ukuran pori tertentu. Filter ini

diletakkan dalam bejana anti karat. Semua filter, bejana anti karat dan labu

hisap disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan.

5. Sterilisasi dengan desinfektan

Desinfektan adalah suatu bahan kimia biasanya berupa larutan yang mempunyai

sifat msmpu membunuh sel vegetatif mikroorganisme tapi tidak membunuh

endospora. Guna mensterilkan permukaan meja kerja, dapat dipakai dapat dipakai

larutan alkohol 70% atau thymol 5%. Biarkan meja kering sebelum dipergunakan.

Peralatan gelas yang masih baru sering kali terkontaminasi spora Bacillus subtilis

yang sangat resisten. Untuk menghilangkan spora tersebut, dapat dilakukan

dengan merendam alat gelas dengan asam sulfat pekat selama beberapa jam,

selanjutnya dibilas dengan air keran sampai netral (uji dengan kertas lakmus)

sebelim digunakan.

2.2 Peralatan Mikrobiologi

Berbagai macam alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi antara lain :

1. Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur optical density (kerapatan optis) dari

suatu cairan yang berisi suspense bakteri. Kerapatan optis adalah nilai logaritmik yang

digunakan untuk memplot perubahan bakteri pada suatu bakteri. Prinsip kerjanya

untuk mengukur jumlah pertumbuhan bakteri.

2. Inkubator

Inkubator adalah alat untuk menginkubasi/menyimpan/memelihara biakan

(sediaan/medium pertumbuhan mikroorganisme) pada suhu konstan tanpa

pengocokan. Prinsip kerjanya menjaga suhu tetap konstan dengan aliran udara

sebagai penghantarnya dan tanpa adanya pengocokan. Dan cara penggunaan

incubator adalah semua medium yang sudah dimasukkan kedalam cawan petri dan

5

Page 6: 1. STERILISASI

dibungkus kertas dimasukkan kedalam inkubator selama 24 jam dengan suhu

konstan sesuai yang diinginkan.

3. Shaking inkubator

Shaking inkubator adalah alat yang dikembangkan dari incubator berguna untuk

memelihara/menginkubasi biakan mikroorganisme pada suhu optimum dengan

pengocokan sehingga inkubasi menjadi efektif karena sel-sel mikroorganisme

dapat efektif menyerap nutrient. Prinsip kerjanya inkubasi mikroorganisme pada

kondisi tertentu dengan pengocokan dimana nutrien tersebar secara efektif.

4. Oven

Oven digunakan untuk sterilisasi alat-alat seperti cawan petri, tabung biakkan,

pipet volume dan lain-lain. Sterilisasi dengan cara ini digunakan suhu sekitar

160oC selama kurang lebih 2 jam. Prinsip kerjanya mensterilkan dengan udara

panas kering pada suhu dengan aliran listrik. Sebelum disterilkan cawan petri

harus dibungkus terlebih dahulu dengan kertas. Makain tebal kertas yang

digunakan untuk membungkus makin lama pula waktu yang diperlukan.

5. Autoklaf

Autoklaf merupakan peralatan sterilisasi basah yang digunakan untuk

mensterilisasi medium/reagen/larutan kimia yang tahan terhadap suhu dan tekanan

6

Page 7: 1. STERILISASI

yaitu 121oC 2 atm selama 15-20 menit. Keuntungan menggunakan alat ini adalah

dapat membunuh seluruh mikroorganisme dengan cepat, dapat membunuh virus

dan tidak ada absorbsi seperti pada umumnya yang terjadi pada penggunaan filter.

Kerugiannya antara lain dapat menurunkan pH. Prinsip kerjanya pemanasan

dengan uap bertekanan tinggi. Terdapat dua jenis autoklaf yaitu autoklaf mekanik

dan autoklaf otomatik. Cara kerja alat tersebut hampir sama dengan pressure

cooker, sebab alat tersebut merupakan bejana yang dapat diisi air dan ditutup

rapat-rapat.

6. Transfer box/Laminar Air Flaw

Laminar Air Flaw adalah ruangan steril yang dipergunakan untuk memindahkan

atau mensubkultur biakkan mikroorganisme. Sebelumnya ruangan tersebut

disterilkan dengan menyemprotkan alcohol 70% dibersihkan kembali dengan lap

setelah semua dilakukan, ruangan/alat tersebut dapat dipergunakan.

7. Peralatan transfer

Transfer mikroorganisme dapat dilakukan dengan jarum tanam maupun jarum ose.

Jarum tanam digunakan untuk menstransfer biakkan mikroorganisme berfilamen

(kapang), jarum ose digunakan untuk mentransfer biakkan mikroorganisme

uniseluler misalnya khamir atau bakteri. Sebelum dan sesudah digunakan, kedua

jarum tersebut harus dipanaskan sampai membara diatas nyala api untuk

menghancurkan semuia bentuk kehidupan pada permukaan jarum. Ose berfungsi

untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan

7

Page 8: 1. STERILISASI

digunakan kembali. Ose terdiri dari ose lurus untuk menanam dan ose bulat untuk

menggores yang biasanya berbentuk zig-zag. Jarum inokulum biasanya terbuat

dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas.

Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau

inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating

needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di

permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi

secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating). Jarum inokulum ini akan sangat

bermanfaat saat membelah agar untuk preprasi Heinrich’s Slide Culture. Prinsip

kerjanya  yaitu  ose  disentuhkan  pada  bagian  mikrobia  kemudian

menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.

8. Mikropipet dan tip

Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil,

biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,

misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable

volume pipette) antara 1 µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur

volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya

micropipette 5 µl, dalam penggunaanya mikropipet menggunakan tip. Tip tersebut

guna untuk mengambil cairan. Cara penggunaannya dengan memasukkan ujung

pipet kedalam wadah yang berisi cairan kemudian menekan kembali untuk

mengeluarkan cairan yang terdapat didalam pipet pada wadah yang ada.

8

Page 9: 1. STERILISASI

9. Cawan petri (Petri Dish)

Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium

dapat dituang kecawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.

Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa

berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan

cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml. Cara

penggunaannya dianjurkan untuk memegang harus tangan kiri.

10. Tabung reaksi

Didalam mikribiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan

menumbuhkan mikroba. Tutup tabung reaksi dapat burupa kapas, tutup metal,

tutup plastik atau alumunium foil. Media padat yang dimasukkan ketabung reaksi

dapat diatur menjadi 2 bentukmenurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep

tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk menutup tabung terbuat dari

kapas disebut juga proeff cara buatnya kapas dibuat bulatan dan dimasukkan

kedalam tabung reaksi jika dibuka tutup kapas itu akan bunyi.

11. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang akan digunakan.

Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-

bahan komposisi media, menamoung aquadesh, kultivasi mikroba dalam kultur

cair, dan lain-lain. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang

dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml,

9

Page 10: 1. STERILISASI

dsb. Alat ini dapat disterilisasikan dengan ditutup terlebih dahulu bagian atas

dengan kapas, lalu disterilisasi dengan menggunakan autoklaf.

12. Beaker Glass

Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Didalam mikrobiologi,

dapat digunakan untuk preperasi media, menampung aquadesh dan lain-lain.

13. Tabung Durham

Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih

kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat

metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung

reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).

14. Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)

Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah

pembakaran bunsen. Api yang menyala dapat membuat aliran udara karena

oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam

pola aliran udara tersebut. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api

10

Page 11: 1. STERILISASI

yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru

(paling panas).

15. Pinset

Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk mengambil benda dengan

menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik.

16. Pipet Filler/Rubber Bulb

Filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet

ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia.

Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang

bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S

(suction) merupakan katup jika ditelan maka cairan dari ujung pipet akat tersedot

keatas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari

pipet ukur.

11

Page 12: 1. STERILISASI

17. Kaca silinder

Kaca silinder biasa digunakan pada penetapat potensi suatu antibiotik. Funsinya

sebagai tempat sampel uji suatu larutan antibiotika. Selain kaca silinder dapat juga

menggunakan kertas cakram.

18. Colony counter

Alat ini berfungsi untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau jamur

menggunakan sinar dan luv (kaca pembesar). Cara penggunaanya yaitu setelah

kita on kan, kita menyimpan cawan petri yang berisi bakteri atau jamur kedalam

kamar hitung, mengatur alat penghitung pada posisi dan mulai menghitung

dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung.

12

Page 13: 1. STERILISASI

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat

Alat yang dipergunakan pada praktikum ini adalah keseluruhan alat yang ada di

laboratorium mikrobiologi . Alat-alat tersebut adalah alat non gelas ; sendok tanduk,

spoit, labu semprot, hand spray. Alat gelas; Cawan petri, batang pengaduk, pipet

gondok, gelas ukur, pipet volume, tabung durham, dan erlenmeyer. Alat instrumen;

oven, inkubator, Laminarty air flow, Sentrifuges, penangas, Shaker, Neraca analitik,

Neraca ohaus, Autoklaf, Spektrofotometer. Alat lain; Ose lurus, Ose bulat, dan Enkas.

3.2 Bahan

Pada percobaan ini tidak ada bahan yang digunakan.

3.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja dari percobaan ini adalah :

1. Menyiapkan alat-alat gelas, alat non gelas, alat instrument, dan alat-alat lain yang

digunakan dalam laboratorium mikrobiologi.

2. Memberi gambar peralatan tersebut pada laporan.

3. Memberikan keterangan dari bagian alat-alat tertsebut, kemudian mencatat fungsi

atau prinsip kerja dari alat-alat tersebut.

13

Page 14: 1. STERILISASI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel alat-alat laboratorium mikrobiologi fungsi/prinsip kerja alat.

No dan nama alat dan fungsi/prinsip kerja :

1. Sendok tanduk untuk mengambil bahan-bahan medium berbentuk padat

2. Spoit untuk memindahkan cairan dengan volume sedikit

3. Labu semprot sebagai tempat/wadah aquadesh dalam pembersihan alat

laboratorium untuk mempermudah prosesnya

4. Handspray sebagai tempat/wadah alkohol dalam penyemprotan alat yang akan

disterilkan

5. Cawan petri sebagai wadah/media untuk pertumbuhan suatu mikroorganisme

6. Batang pengadung untuk mengaduk zat/medium didalam Erlenmeyer

7. Gelas ukur untuk mengukur volume satu cairan

8. Pipet gondok untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu

9. Pipet volume untuk mengambil larutan dalam volume tertentu

10. Tabung durham sebagai indikator fertmentasi

11. Erlenmeyer untuk menampung larutan kimia atau larutan yang dijadikan stock

medium

12. Oven untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas, digunakan

pada sterilisasi udara kering dengan membebaskan alat-alat dari segala macam

kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban

13. Inkubator untuk menginkubasi atau mengembangbiakan pertumbuhan bakteri,

pada bagian luar dari alat ini dilengkapi dengan penunjuk suhu, dimana suhu yang

digunakan adalah suhu kamar, bagian dalamnya terdapat rak yang berfungsi

sebagai tempat penyimpanan mikroorganisme yang akan diinkubasi

14. Laminarty air flaw untuk pengerjaan secara aseptiskarena mempunyai pola

pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV

beberapa jam sebelum digunakan

15. Neraca ohaus untuk menimbang bahan-bahan secara manual

14

Page 15: 1. STERILISASI

16. Autoklaf untuk sterilisasi basah dengan penunjuk tekanan dan katub pengaman

pada dasarnya berfungsi untuk membuang uap panas dari alat yang disterilkan

yang dihasilkan dari bahan cair yang merupakan pendukungnya

17. Shaker untuk mengigantasi/menghomogenkan medium dan mikroba dengan

tujuan memberikan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan mikroba dan agar

pertumbuhan mikroba merata

18. Neraca analitik untuk menimbang bahan-bahan secara analitik

19. Sentrifuges untuk menyaring atau memisahkan padatan (mikroorganisme) dan

larutan. Alat ini dilengkapi dengan pengatur kecepatan untuk mempercepat proses

pemisahan

20. Penangas dipakai untuk memanaskan atau mengukus suatu zat padat menjadi

larutan atau untuk mendidihkan larutan. Alat ini memiliki pengontrol yang sangat

tinggi

21. Spektrofotometer untuk mengukur jumlah pertumbuhan bakteri

22. Ose lurus untuk menusuk media dalam pertumbuhan bakteri pada media tegak

23. Ose bulat untuk menggores media dalam pertumbuhan bakteri pada media miring

24. Enkas untuk pengerjaan medium misalnya pada isolasi/penanaman bakteri dalam

kondisi ruang yang aseptis agar tidak terkontaminasi dengan udara

4.2 Pembahasan

Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui berbagai fungsi/prinsip kerja setiap alat

yang ada dilaboratorium mikrobiologi. Alat-alat ini terdiri dari nongelas berupa :

sendok tanduk, spoit, labu semprot, handspray. Alat berupa gelas : cawan petri,

batang pengaduk, pipet gondok, gelas ukur, pipet volume, tabung durham, dan

Erlenmeyer. Alat instrumen berupa : oven, inkubator, laminarty air flow, sentrifuges,

penangas, shaker, neraca analitik, neraca ohaus, autoklaf, spektrofotometer. Alat lain

berupa : ose lurus, ose bulat dan enkas. Alat-alat mikrobiologi ini memiliki teknik

sterilisasi yang tidak semuanya sama antara lain :

1. Alat gelas : alat-alat gelas ini disterilkan dengan menggunakan oven, atau disebut

juga hot air sterilization. Alat-alat gelas disterilkan oleh udara panas didalam

oven. Alat-alat yang disterilkan dengan menggunakan oven adalah alat yang tahan

terhadap panas

15

Page 16: 1. STERILISASI

2. Alat nongelas : alat-alat nongelas ini disterilkan dengan menggunakan autoklaf

yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan tinggi. Alat-alat yang

disterilkan dengan autoklaf adalah alat yang tidak tahan terhadap panas/mudah

meleleh

3. Alat-alat lain : ose bulat dan ose lurus. Alat ini disterilkan dengan menaruh benda

pada nyala api Bunsen sampai merah menyala

4. Enkas : alat disterilkan dengan cara menyemprotkan alcohol pada dinding dan

dasar enkas dengan handspray dan didiamkan sekitar 30 menit kemudian

menyalakan Bunsen selama pengerjaan

16

Page 17: 1. STERILISASI

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah :

1. Alat nongelas terdiri dari : sendok tanduk, spoit, labu semprot dan handspray

2. Alat gelas terdiri dari : cawan petri, batang pengaduk, pipet gondok, gelas ukur,

pipet volume, tabung durham, dan Erlenmeyer

3. Alat instrument terdiri dari : oven, inkubator, laminarty air flaw, sentrifuges,

penangas, shaker, neraca analitik, neraca ohaus, autoklaf, spektrofotometer

4. Alat lain terdiri dari : ose lurus, ose bulat dan enkas

5. Teknik sterilisasi alat gelas dengan menggunakan oven, sedangkan alat nongelas

dengan menggunakan autoklaf dan alat lain, ose dengan cara dipijarkan dengan

enkas dengan cara menyemprotkan alkohol kemudian menyalakan bunset selama

pengerjaan.

17

Page 18: 1. STERILISASI

DAFTAR PUSTAKA

Ferdias, S., 1992, Mikrobiologi Pangan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Lay, B., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Moningka, Harvey., 2008, http://harveymoningka.wordpress.com/teknik- laboratorium-

pengenalan-alat-dan-bahan/trackback/.diakses pada tanggal 08 maret 2009, Makassar.

18