1. Pengantar Dan Intestinal Nematodes

PENGANTAR PARASITOLOGI

dr. Wiwien Sugih Utami, M.Sc

Parasitologi .........

?

04/18/23

Nomenklatur Parasitologi

ParasitologiAdalah ilmu yg mempelajari organisme yg hidup untuk sementara atau menetap di dalam atau pada permukaan organisme lain, dengan maksud untuk mengambil sebagian atau seluruh makanannya serta mendapat perlindungan dari organisme lain tersebut.

Organisme yang menumpang ParasitOrganisme yg ditumpangi Hospes / InangHubungan timbal balik Parasitisme

Pendahuluan Parasitologi

• Parasit (bhs Yunani: parasitos = jasad yg mengambil makanan) zooparasit & phytoparasit, ekto & endoparasit

• Host / Hospes / tuan rumah = organisme yang mengandung parasit tersebut

• mencakup semua agen infeksius meliputi: virus, bakteri, jamur, protozoa, dan helminthes (cacing) dan arthropoda.

Tujuan Pengajaran Parasitologi

- Mengetahui tentang siklus hidup parasit, cara penularan serta aspek epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya.

- usaha pencegahan, pengobatan dan pengendalian penyakitnya.

Klasifikasi Parasit

• Nama Latin binomial nomenclatur

• Phyllum, class, ordo, famili, genus, spesies

• Cakupan parasitologi : taksonomi, morfologi, siklus hidup masing-masing parasit, serta patologi dan epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya

• Diagnosis, pengobatan dan pencegahannya

Zooparasit

04/18/23

Metazoa Protozoa

Arthropoda Helminthes

Pembagian berdasar sifat parasitisme

1. Parasit obligat (permanen) simbiosis2. Parasit fakultatif (opportunist)

Acanthamoeba, Naegleria fowleri3. Parasit temporer / intermiten Strongyloides

stercoralis 4. Parasit koprozoik / spuria parasit insidentil

04/18/23

Zoonosis parasit hewan ke manusiaex. Balantidiasis, Fascioliasis

hepaticaAnthroponosis parasit manusia ke hewan

ex. Trypanosomiasis

Menurut tempat hidupnya

04/18/23

Ektoparasit Endoparasit

Infeksi Investasi

Parasitosis

Reinfeksi superinfeksi autoinfeksi

Klasifikasi Hospes:

04/18/23

Parasit Komensal flora normalParasit patogen Parasit apatogen

Berdasar jenis hospes:1. Hospes definitif2. Hospes perantara (Intermediate)3. Hospes paratenik4. Hospes insidental

04/18/23

Vektor : hewan yang menularkan parasit pada manusia

1.Vektor Biologis2.Vektor Mekanik

Simbiosis :1.Simbiosis mutualisme2.Simbiosis komensalisme3.Simbiosis parasitisme

KLASIFIKASI PARASIT

The International Code of Zoological Nomenclatur

(Binomial nomenclature)Phyllum Sarcomastigophora

subphyllum MastigophoraClass ZoomastigophoraOrdo KinetoplastidaFamili TrypanosomatidaeGenus Trypanosoma, Leishmania Spesies Trypanosoma gambiense,

Leishmania donovani04/18/23

Parasitologi Medik

• Parasit Cacing (helminthes)kelas Nematoda, kelas Trematoda, kelas Cestoda

• Parasit protozoaProtozoa Usus, Rongga Atrial, Darah, Jaringan

• Parasit ArthropodaInsekta, Arachnida, Crustacea, Diplopoda, Chilopoda

04/18/23

SUMBER INFEKSI PARASIT

1. Tanah terkontaminasi Ascariasis2. Air terkontaminasi Amoebiasis, Giardiasis3. Makanan yg mengandung stadium infektif

ikan air tawar Dyphillobotriasis, daging babi Trichinellosis, Taeniasis

4. Arthropoda penghisap darah nyamuk Anopheles, Xenopsilla cheopsis

5. Tumbuhan air Trapa sp. Fasciolopsiasis6. Dari diri sendiri Strongyloidiasis,

Enterobiasis 7. Manusia lain Entamoeba histolytica04/18/23

TEMPAT / CARA MASUK

Portal of entry / port d’entree dari parasit:1.Mulut protozoa usus, nematoda usus

2.Menembus kulit Ancylostoma duodenale

3.Gigitan arthropoda baik sbg vektor atau ektoparasit anopheles, scabies

4.Inhalasi telur cacing Enterobius vermicularis

5.Transplacental Toxoplasma gondii

6.Transmammary Strongyloides stercoralis

7.Hub seksual Trichomonas vaginalis

8.Transfusi darah Plasmodium sp.04/18/23

EPIDEMIOLOGI PARASIT

Penyebaran tergantung:1.Sumber infeksi (penderita ataupun hospes

reservoir)2.Keadaan lingkungan (iklim, curah hujan,

kelembaban suhu, sinar matahari, sanitasi, dll)

3.Tersedianya vektor4.Keadaan penduduk (kepadatan, sosial,

pendidikan, dll)5.Distribusi kosmopolit, regional, lokal

04/18/23

DIAGNOSIS

Gejala penyakit Parasitik umumnya tidak spesifik bahkan asymptomatikPemeriksaan penunjang :

- Pemeriksaan Tinja, berbagai metode- Pemeriksaan darah, urine, sputum- Biakan atau kultur- Reaksi imunologis (imunodiagnosis)

04/18/23

PENGOBATAN dan PENCEGAHAN- Pengobatan massal atau perorangan- Pengobatan ditujukan yg mempunyai efek letal bagi

parasit tapi minimal efek bagi hospes- Tindakan bedah

PENCEGAHAN:- Mengurangi sumber infeksi mengobati penderita- Pendidikan kesehatan utk mencegah penyebaran

penyakit- Pengawasan sanitasi air, makanan, tempat tinggal- Pengendalian hospes reservoir dan vektor- Mempertinggi pertahanan biologis thd penularan

penyakit

04/18/23

Intestinal Nematodes

1. Ascaris lumbricoides2. Trichuris trichiura

3. Strongyloides stercoralis4. Enterobius vermicularis

5. Necator americanus6. Ancylostoma duodenale7. Ancylostoma caninum

8. Ancylostoma ceylanicum9. Ancylostoma braziliense

NEMATODA USUS

Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides

TELUR FERTIL Ascaris lumbricoidesTELUR FERTIL Ascaris lumbricoides

BENTUK OVAL : 60 X 45 µmDINDING : TEBAL, 3 LAPIS

LUAR ALBUMINOID, TENGAH HIALIN ,DALAM VITELINAISI : EMBRIO YANG BELUM MEMBELAH

TELUR INFERTIL Ascaris lumbricoides

TELUR INFERTIL Ascaris lumbricoides

BENTUK LONJONGDINDING / LAP ALBUMINOID TIPIS

ISI GRANULA

TELUR DECORTICATED Ascaris lumbricoides

TELUR DECORTICATED Ascaris lumbricoides

TELUR TANPALAPISAN ALBUMINOID

TELUR EMBRYONATEDAscaris lumbricoides

TELUR EMBRYONATEDAscaris lumbricoides

TELUR MENGANDUNG LARVA INFEKTIFSETELAH + 3 MINGGU DI DALAM TANAH

DINDING : 3 LAPIS

DAUR HIDUP Ascaris lumbricoides

Gejala Klinik Ascariasis

± 85% kasus ascariasis asymptomatikMigrasi larva std awal asymptomatik infeksi berat tjd pneumonitis, inflamasi eosinofilik (Syndroma Löffler)Urtikaria, skin rash, nyeri pd mata, insomnia krn reaksi alergi thd: ekskresi & sekresi metabolik cacing dewasa atau cacing dws yg mati

Gangguan abdominal spt nausea, anoreksia, diareMuntah akibat migrasi cacing ke sal cerna atas (rangsang panas, anestesi)Bolus/massa abdomenKolik biliaris, kolangitis, pankreatitis, appendiksitisGangguan nutrisi dan kognisi pd anak2 < 5 thProtein energi malnutrition

Gejala Klinik Ascariasis

DIAGNOSIS

Fase migrasi, larva ditemukan dari sputum / kumbah lambung

Fase intestinal, cacing dewasa lewat anus/mulut atau telur di feses

Pencegahan:Perbaikan sanitasi lingkunganMeningkatkan higiene peroranganMencegah tanah terkontaminasi tinja

Hookworm

Necator americanus necatoriasisAncylostoma duodenale ankilostomiasisA.caninum + A.braziliense larvanya penyebab Cutaneus Larva MigransAncylostoma ceylanicum gangguan gastrointestinalHabitat : jejunum, duodenumStd.infektif bagi manusia : Larva

Gejala akibat cacing dewasa

Cacing menempel di vili-vili usus dg :Cutting plate NecatorGigi anterior AncylostomaErosi & ulserasi darah merembes dalam lumen usus, berakibat :- anemia kronis pusing, cepat lelah- diare (kadang berdarah), nyeri epigastrium, nafsu makan menurun

Ancylostoma duodenaleNecator americanus

Cacing Dewasa Hookworm

♂♂♀♀Ancylostoma duodenale

Larva Rhabditiform

Larva Filariform

Larva Filariform

Telur hookworm

Trichuris trichiuraTrichuris trichiura

• PENYAKIT : TRICHURIASIS TRICHOCEPHALIASIS INFEKSI CACING CAMBUK• INANG DEFINITIF : MANUSIA• HABITAT CACING DWS : MENEMPEL PD MUKOSA COECUM• MORFOLOGI YG PENTING : - CACING DEWASA JANTAN & BETINA - TELUR

• PENYAKIT : TRICHURIASIS TRICHOCEPHALIASIS INFEKSI CACING CAMBUK• INANG DEFINITIF : MANUSIA• HABITAT CACING DWS : MENEMPEL PD MUKOSA COECUM• MORFOLOGI YG PENTING : - CACING DEWASA JANTAN & BETINA - TELUR

MORFOLOGI : CACING DEWASA SPT

CAMBUK

UJUNG ANT RUNCING

• C.JANTAN : 30- 45MM

UJ. POST MELENGKUNG

• C.BETINA : 35-50 MM

UJ. POST TUMPUL

Trichuris trichiuraTrichuris trichiura

TELUR Trichuris trichiura

BENTUK : SEPERTI TONG / GENTONG

(Barrel Shape)

ADA TUTUP PD KEDUA

UJUNGNYA

UKURAN : 50 - 54 µ X 23 µ

DAUR HIDUP Trichuris trichiura

PENYAKIT : * STRONGILOIDIASIS * STRONGILOIDOSIS * DIARE COCHIN - CHINA

HABITAT : INTESTINUM TENUE

INANG DEFINITIF : MANUSIA, ANJING, KUCING MORFOLOGI CACING DEWASA: - BENTUK PARASIT BETINA - BENTUK PARASIT JANTAN ? - BENTUK BEBAS BETINA - BENTUK BEBAS JANTAN

PENYAKIT : * STRONGILOIDIASIS * STRONGILOIDOSIS * DIARE COCHIN - CHINA

HABITAT : INTESTINUM TENUE

INANG DEFINITIF : MANUSIA, ANJING, KUCING MORFOLOGI CACING DEWASA: - BENTUK PARASIT BETINA - BENTUK PARASIT JANTAN ? - BENTUK BEBAS BETINA - BENTUK BEBAS JANTAN

Strongyloides stercoralis

C. DEWASABETINA, PARASIT

C. DEWASABETINA, PARASIT

C. DEWASABETINA,

BTK BEBAS

C. DEWASABETINA,

BTK BEBAS

C. DEWASAJANTAN,

BTK BEBAS

C. DEWASAJANTAN,

BTK BEBAS

DAUR HIDUP Strongyloides stercoralis

Enterobius vermicularis

PENYAKIT : ENTEROBIASIS, OXYURIASIS, PINWORM /SEATWORM INFECTION, INFEKSI CACING KREMI INANG DEFINITIF : MANUSIA HABITAT CACING DEWASA : COECUM & USUS HALUS YG BERDEKATAN DNG

COECUM MORFOLOGI YG PENTING : - CACING DEWASA JANTAN & BETINA - TELUR

JANTANUJUNG EKORMELENGKUNG

BETINAUJUNGEKORLURUS

MORFOLOGI CACING DEWASA

Enterobius vermicularis

CACING DEWASA :• CACING JANTAN : 2 - 5 MM, UJUNG EKOR MELINGKAR KE VENTRAL, DAN DILENG- KAPI SPIKULUM• CACING BETINA : + 10 MM, UJUNG EKOR RUNCING SEPERTI JARUM• KEPALA PUNYA CEPHALIC ALAE• BULBUS ESOFAGUS BESAR

CEPHALICALAE

BETINA

JANTAN

TELUR Enterobius vermicularis

• UKURAN : 50 X 25 µm

• BENTUK LONJONG, SALAH SATU SISI

DATAR, SISI LAINNYA MELENGKUNG

• DINDING 2 LAPIS, WARNA BENING

• TELUR BERISI LARVA / EMBRIO

• TELUR DILETAKKAN DISEKITAR PERI

ANAL

DAUR HIDUP Enterobius vermicularis

Pengobatan

Piperazin sitrat : dosis 75 mg/KgBB (selama 2 hari)

Pirantel pamoat : 10 mg/kgBB dosis tunggal (maksimal 1 g)

Mebendazol :100 mg dua kali perhari minimal 3 hari

Albendazol dosis tunggal 400 mg