Top Banner

of 30

1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

Feb 22, 2018

Download

Documents

i_iest46
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    1/30

    Tugas Makalah Fisika Polimer

    Beberapa Jenis Polimer Sintetis, Proses Pembuatan, danKegunaannya

    MUHAMMAD TAUFIQI

    NRP. 1110100016

    DIANITA WARDANI

    NRP. 1110100008

    Dosen Pengampu:

    Dr. Mashuri

    JURUSAN FISIKA

    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya

    2013

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    2/30

    ii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

    Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii

    Bab I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1

    1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1

    1.2 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

    1.3 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

    Bab II Jenis Polimer . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

    2.1 Pengelompokan Polimer . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

    2.2 Polimer Buatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

    2.3 Keguanaan Polimer . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .10

    Bab III Polimerisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

    3.1 Polimerisasi Adisi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .12

    3.2 Polimerisasi Kondensasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .14

    BAB IV Beberapa Polimer Sintetis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .15

    BAB V Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .27

    Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    3/30

    1

    BAB I

    Pendahuluan

    1.1

    Latar Belakang

    Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit-unit berulang

    sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa yunani Poly, yang berarti banyak, dan mer,

    yang berarti bagian. Jika hanya ada beberapa unit monomer yang bergabung bersama,

    polimer dengan berat molekul rendah yang terjadi, disebut oligomer (bahasa yunani oligos

    beberapa). Makromolekul merupakan istilah yang sinonim dengan polimer. Polimer

    sintetis dari moleku-molekul sederhana yang disebut monomer (bagian tunggal).

    Kata polimer pertama kali digunakan oleh kimiawan Swedia, Berzelius pada

    tahun 1833. Sepanjang abad 19 para kimiawan bekerja dengan makromolekul tanpa

    memiliki suatu pengertian yang jelas mengenai strukturnya. Sebenarnya beberapa polimer

    alam yang termodifikasi telah dikomersialkan. Sebagai contoh, solulosa nitrat dipasarkan

    di bawah nama-nama celluloid dan guncotton. Sepanjang tahun 1839 dilaporkan

    mengenai polimerisasi stirena, dan selama 1860-an dipublikasikan sintesis poli (etilena

    glikol) dan poli (etilena suksinat) bahkan dengan struktur-struktur yang tepat.

    Kira-kira pada waktu yang sama, isoprena diperoleh sebagai produk degradasi dari

    karet, meskipun fakta bahwa isoprene tergabung dalam polimer tersebut saat ini belum

    diketahui. Banyak contoh lain dari kimia makromolekul biasa ditemukan dalam literatur-

    literatur kimia abad ke-19.

    Manusia sejak dulu telah berusaha untuk mengembangkan bahan-bahan buatan

    (sintetik) yang diharapkan dapat memberikan sifat-sifat unggul yang tidak didapatkan dari

    bahan-bahan alami yang ada disekitarnya. Bahan plastik buatan pertama kali

    dikembangkan pada abad ke-19, dan saat ini di awal abad ke-21 jenis bahan ini telah adadisekeliling kita dalam bentuk dan kegunaan yang sangat beragam. Cellulose nitrate

    merupakan salah satu jenis bahan plastic yang pertama-tama dikembangkan. Bahan ini

    ditemukan oleh Alexander Parkes dipertengahan abad ke-19 dan pertama kali dipamerkan

    pada suatu Pameran Akbar di London tahun 1862 dalam bentuk sol sepatu dan bola-bola

    billiard. Pada tahun 1869 John Wesley Hyatt mengembangkan bahan Cellulose nitrate ini

    lebih lanjut dengan cara mencampurkannya dengan camphor menjadi bahan baru yang

    kemudian diberi nama Celluloid. Bahan ini menjadi sangat popular digunakan pada

    produk-produk sisir rambut, kancing pakaian dan gagang pisau.

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    4/30

    2

    Pada era awal ini, bahan-bahan polimer baru dikembangkan melalui proses

    modifikasi kimiawi dari bahan polimer alami, dimana bahan rayon (di kenal juga sebagai

    sutera buatan) merupakan contoh yang paling terkenal. Bahan rayon yang tergolong

    sebagai bahan semi-sintetik ini dibuat dari bahan dasar selulosa yang dimodifikasi secara

    kimiawi dan hingga saat ini masih digunakan pada produk-produk karpet, pakaian dan

    dapat pula diproses menjadi lembaran yang tansparan (cellophane).Salah satu bahan

    sintetik yang pertama kali dikembangkan adalah Bakelite, yang ditemukan pada tahun

    1909 oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland (yang telah memperoleh banyak

    sukses dengan penemuannya mengenai kertas foto sennsitif cahaya), dan dikenal komersial

    sebagai bakelit. Sampai dekade 1920-an bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-

    produk konsumsi yang dipakai luas, dan penemuannya meraih visibilitas yang paling

    mewah. Bakelite adalah bahan yang saat ini popular dengan nama Phenol formaldehyde,

    dibuat dari phenol dan formaldehyde yang menghasilkan bahan polimer dengan sifat-sifat

    keras, ringan, kuat, tahan panas, dapat dicetak dan merupakan isolator listrik yang sangat

    baik, dan karenanya bahan ini banyak dipakai dalam berbagai aplikasi di industri listrik.

    Bahan plastik terus mengalami perkembangan sepanjang tahun 1920-an dan 1930-an.

    Saat ini manusia sudah memasuki Era Plastik, dimana pada 50 tahun terakhir

    volume produksi plastik dunia telah meningkat secara luar biasa, sementara itu tingkat

    konsumsi bahan plastik telah meningkat dari sekitar satu juta ton pada tahun 1939 menjadi

    lebih dari 120 juta ton pada tahun 1994. Dewasa ini bahan plastic telah banyak

    menggantikan bahan-bahan tradisional seperti kayu, logam, gelas, kulit, kertas dan karet

    karena bahan plastic bias lebih ringan, lebih kuat, lebih tahan karat, lebih tahan terhadap

    iklim dan merupakan isolator listrik yang sangat baik. Bahan plastik sangat mudah

    dibentuk menjadi berbagai produk dengan menggunakan mesin cetak dan mesin ekstrusi.

    Sifat-sifatnya yang unggul dan kemudahan pemrosesannya seringkali menjadikan plastik

    sebagai bahan yang paling ekonomis untuk digunakan dalam berbagai keperluan. Kini

    bahan plastik digunakan dalam berbagai industri dan bisnis. Bahan ini telah memenuhi

    rumah-rumah kita, sekolah-sekolah, rumah sakit dan bahkan bahan ini ada dalam pakaian

    yang kita kenakan sehari-hari. Banyak dari nama-nama bahan plastik telah menjadi istilah-

    istilah yang familiar dalam kehidupan sehari-hari: nylon, polyester, dan PVC, misalnya.

    1.2Tujuan

    Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang

    proses sintesa dari polimer.

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    5/30

    3

    1.3Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimanakah sintesa dari beberapa

    polimer, dan apa sajakah kegunaan polimer hasil sintesa tersebut.

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    6/30

    4

    BAB II

    Jenis Polimer

    2.1Pengelompokan Polimer

    Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan

    berdasarkan asalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi

    pembentukannya.

    2.1.1 Penggolongan polimer berdasarkan asalnya

    Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer

    sintetis.

    Polimer Alam

    Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk

    hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini

    No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh

    1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi

    2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas

    3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera

    4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)

    5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

    Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-

    kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet

    alamtidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara.

    Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga

    wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air),

    sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer

    alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    7/30

    5

    Polimer sintetis

    Polimer sintetis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan

    harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan

    penelitian struktur molekul alam guna mengembangkan polimer sintetisnya. Dari hasil

    penelitian tersebut dihasilkan polimer sintetis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti

    tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat

    kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintetis yang penggunaannya sesuai yang

    diharapkan. Polimer sintetis yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil,

    misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yang elastisterhadap

    jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis polimer

    sintetis untuk tujuan yang lebih luas. Contoh polimer sintetis dapat dilihat pada tabel di

    bawah ini :

    No Polimer Monomer Terdapat pada

    1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik

    2. Polipropena Propena Tali, karung, botol

    plastik

    3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis

    lantai

    4. Polivinil

    alcohol

    Vinil alcohol Bak air

    5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti

    lengket

    6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol Pipa rekam magnetik,

    kain atau tekstil (wol

    sintetis)

    7. Nilon Asam adipat dan heksametilena

    diamin

    Tekstil

    8. Polibutadiena Butadiena Ban motor

    9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil

    10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas

    melamin

    11. Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol Penyalut cat (cat epoksi)

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    8/30

    6

    sekunder

    2.1.2 Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses PembentukannyaReaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi

    adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang

    besar (polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi

    kondensasi.

    2.1.3 Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya

    Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan

    kopolimer.

    Homopolimer

    Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan

    protein.

    (-P-P-P-P-P-P-P-P-)n

    Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan

    membentuk polimer yang berikatan tunggal.

    Kopolimer

    Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak

    sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan

    polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun

    tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah

    untuk mengendalikan proses pembentukan striktur molekul polimer agar lebih teratur

    sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh

    struktur rantai molekul polimer tidak beraturan 9produk polimerisasi tanpa katalis) adalah

    sebagai berikut :

    (-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    9/30

    7

    Kopolimer tidak beraturan

    Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang

    terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk

    polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai berikut :

    Sistem blok :

    (-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n

    Kopolimer blok

    Sistem berseling :

    (-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n

    Kopolimer berseling

    2.1.4 Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas

    Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer

    termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas,

    seperti melamin).

    Polimer termoplas

    Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila

    dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur

    ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.

    Polimer termosting

    Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila

    dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya

    melamin dan bakelit.

    2.2 Polimer Buatan

    Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan.

    Berikut ini beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita :

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    10/30

    8

    Karet Sintetis

    Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli

    kimia organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat

    perolehan kebutuhan tersebut.

    Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer,

    seperti butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi.

    Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR

    (stirena-butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti

    polimer lain yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan

    stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena

    adalah 7:3. polimer tersebutb merupakan karet sintetis yang kuat hamper menyamai karet

    alam karena resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam. SBR mengandung

    ikatan rangkap dan dapat di cross-linkedkan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Saat

    ini Buna banyak digunakan sebagai ban mobil.

    Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-

    rantai polimer sehingga tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada

    bentuk semula setelah meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari

    monomer kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.

    Serat Sintetis

    Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa),

    dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer

    sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron).

    Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat

    lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat

    lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan

    untuk pita rekam magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan

    dalam penelitian cuaca di atmosfer.

    Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66

    karena polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam

    atom C dari molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.

    Orlon

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    11/30

    9

    Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan

    serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus

    kaki.

    Plastik

    Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan

    dalam kehidupan sehari-hari.

    Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu sebagai berikut :

    a) Polietena (Polietilena)

    Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa

    jenis rendah, lentur, sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara

    maupun apabila terkena tanah Lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah

    plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk kantong plastik,

    pembungkus halaman, ember, dsb.

    b) Polipropena (Polipropilena)

    Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena

    plastik ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena

    dan lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini juga

    digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel listrik

    (insulator).

    c) PVC (Polivinil Klorida)

    PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa plastik, pipa

    paralon, pipa kabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.

    d) Teflon (Tetrafluoroetena)

    Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap

    bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis

    tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.

    e) Bakelit (Fenol Formaldehida)

    Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer,

    yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    12/30

    10

    dantahan api. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu

    tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.

    f) Flexiglass (Polimetil Metakrilat)

    Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass.

    Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat

    (H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer

    ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.

    2.3 Kegunaan Polimer

    Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :

    Plastik Polietilentereftalat (PET)

    Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan

    daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal

    penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 %

    sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester

    yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti : sutera, wol dan katun untuk

    menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya.

    Plastik Polietena/Polietilena (PE)

    Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High

    Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik

    serta pembungkus makanan dan barang.

    Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak,

    pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.

    Polivinil Klorida (PVC)

    Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat

    tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu

    bentuk kaku dan bentuk fleksibel.

    Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-

    anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil.

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    13/30

    11

    Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan

    isolasi listrik.

    Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68 %

    digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

    Plastik Nilon

    Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti

    pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers

    dari Du Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan

    heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini

    banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah

    tangga serta peralatan laboratorium.

    Karet Sintetik

    Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu

    polimer yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet

    sintetik ini banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan

    yang baik dan tidak mengembang apabila terkena minyak atau bensin.

    Wol

    Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur

    protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang

    menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol

    dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut

    pada saat pencucian.

    Kapas

    Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak

    digunakan (hamper 50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari

    serat kapas dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai,

    dan mudah perawatannya.

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    14/30

    12

    BAB III

    Polimerisasi

    3.1 Polimerisasi Adisi

    Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan

    rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa

    yang terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-

    monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka

    ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain sehingga menghasilkan polimer

    yang berikatan tunggal (ikatan jenuh). Artinya, monomer pembentuk polimer adisi adalah

    senyawa yang ikatan karbon berikatan rangkap seperti alkena, sterina, dan haloalkena.

    Polimer adisi ini biasanya identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat

    dengan polimerisasi adisi. Misalnya polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon dan

    poliisoprena.

    Berikut beberapa contoh pembentukannya :

    a. Pembentukan polietena (polietilena) dari etena (etilena)

    O2

    nCH2 = CH2 - (CH2 - CH2)n -

    etena tegangan tinggi polietena

    b.

    Pembentuka teflon dari tetrafluoro etena

    nCF2 = CF2 - (CF2 - CF2)n

    tetrafluoroetena politetraetilena (teflon)

    c. Pembentukan polivinil dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena)

    nCH2 = CH2 - (CH2 - CH)n

    Cl Cl

    d. Pembentukan polisoprena dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena)

    CH3 CH3

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    15/30

    13

    nH2C = CCH = CH2 - (HC = C - CH = CH)n -

    Pada pembentukan poliisoprena, mula-mula kedua ikatan rangkap dari nomor 1 dan

    C nomor 3 terbuka, kemudian ikatan tunggal dari C nomor 2 dan C nomor 3 membentuk

    ikatan rangkap. Dari contoh-contoh reaksi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada

    polimerisasi adisi tidak terbentuk hasil samping dan monomernya harus mengandung

    ikatan rangkap.

    3.1.1 Jenis-jenis Polimerisasi Adisi

    Berdasarkan jenis intermediet, polimerisasi adisi dapat dikategorikan menjadi tiga

    jenis, yaitu:

    Polimerisasi adisi radikal bebas

    Ketika polimerisasi diinisiasi (dipicu) oleh peroksida, radikal bebas akan terbentuk sebagai

    intermediet. Banyaknya senyawa tak jenuh seperti alkena dan alkadiena membuat

    polimerisasi adisi dapat dilangsungkan dengan adanya peroksida seperti benzoil peroksida

    atau asetil peroksida dengan suhu dan tekanan tinggi.

    Sebagai contoh, polimerisasi etena membentuk polietena diikuti oleh polimerisasi

    radikal bebas. Reaksi dapat berlangsung pada suhu 350-370 K dan tekanan 1000-2000 atm

    dengan adanya benzoil peroksida sebagai inisiator.

    Peroksida menghasilkan radikal bebas yang bereaksi dengan etena membentuk

    radikal yang lain, yang mana berperan dalam tahap propagasi membentuk rantai polimer.

    Kombinasi rantai polimer melalui radikal diakhiri saat pereaksi habis.

    Polimerisasi adisi kationik

    Polimerisasi adisi kationik terinisiasi oleh asam yang ditambahkan pada senyawa berikatan

    rangkap dua membentuk suatu kation. Kation ini akan berperan pada tahap propagasi

    untuk membentuk rantai polimer. Contoh polimerisasi adisi kationik adalah pembentukan

    karet poliisobutilen dari bahan isobutilena. Asam yang digunakan biasanya adalah asam

    fosfat dan asam sulfat, yang berperan sebagai inisitor.

    Polimerisasi adisi anionik

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    16/30

    14

    Anion dapat berperan sebagai agen inisitor dalam reaksi polimerisasi. Umumnya, senyawa

    vinil dapat menjadi anion yang terstabilkan oleh delokalisasi. Contoh senyawa yang dapat

    mengalami polimerisasi adisi anionik adalah stirena, diena, metakrilat, vinil piridin,

    aldehida, epoksida, siloksana siklis, dan lakton. Hal ini dikarenakan senyawa-senyawa

    tersebut dapat mengalami delokalisasi dengan adanya anion. Inisiator yang digunakan

    untuk polimerisasi adisi anionik adalah logam ionik maupun kovalen seperti amida,

    alkoksida, hidroksida, sianida, fosfina, amina, dam senyawa organometalik.

    3.2 Polimerisasi Kondensasi

    Polimerisasi kondensasi adalah proses pembentukan polimer melalui

    penggabungan molekul-molekul kecil melalui reaksi yang melibatkan gugus fungsi,

    dengan atau tanpa diikuti lepasnya molekul kecil. Dengan kata lain, polimerisasi

    kondensasi hanya dilangsungkan oleh monomer yang mempunyai gugus fungsional.

    Molekul kecil yang dilepaskan biasanya adalah air. Selain itu, metanol juga sering

    dihasilkan sebagai efek samping polimerisasi kondensasi.

    Untuk mempermudah ilustrasi dari reaksi polimerisasi kondensasi dapat kita amati pada

    persamaan reaksi dibawah ini :

    Dari contoh reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa polimerisasi kondensasi akan

    menghasilkan molekul kecil air dan monomernya mempunyai gugus fungsi pada kedua

    ujung rantainya. Apabila dirumuskan, secara umum reaksinya adalah sebagai berikut :

    n monomer 1 polimer + (n - 1) H2O

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    17/30

    15

    BAB IV

    Beberapa Polimer sintetis

    Berikut beberapa polimer hasil sintesis, proses secara ringkas, dan kegunaannya :

    (1). Polietilen

    Polietilen dibuat dengan jalan polimerisasi gas etilen, yang dapat diperoleh dengan

    memberi hydrogen gan petroleum pada pemecahan minyak (nafta), gas alam atau

    asetilaen. Polimerisasi etilen ditunjukkan pada reaksi di bawah.

    Reaksi:

    Berdasarkan tekanan pada polimerisasinya, polietielen dibagi menjadi :

    a. Polietilen massa jenis rendah (LDPE) , massa jenis 0,910-0,926

    b. Polietilen massa jenis medium (MDPE), massa jenis 0,926-0,940

    c. Polietien massa jenis medium (HDPE), massa jenis 0,941-0,965.

    Polietielen dengan berat molekulnya rendah, 1.000-12.000 dan polietilen dengan

    berat molekul sangat tinggi (1-4 juta) demikian pula polietilen yang kopolimerkan dan

    pada berbagai jenis rantai.

    Secara kimia polietilen merupakan paraffin yang mempunyai berat molekul tinggi.

    Karena sifat-sifatnya serupa dengan paraffin, terbakar kalau dinyalakan dan menjadi cair,

    menjadi rata kalau dijatuhkan di atas air.

    Polietilen untuk keperluan khusus dapat dibedakan atas:

    a). Polietilen berberat molekul rendah ( 1.000-12.000)Dapat diperoleh berbagai mutu mulai dari pelumas dan bahan dengan titik cair

    100oC tergantung dari massa jenis dan berat molekulnya. Dipakai untuk memperbaiki

    mampu cetak dengan mencampur atau dipakai untuk membuat kertas tahan air dan kain

    tanpa tenunan, pelapis dll.

    b). Polietilen Berberat molekul tinggi (1-4 juta)

    Bahan ini sukar diolah karena kecairannnya yang buruk, walaupun agak lunak

    dengan meningkatnya temperatur. Tetapi juga memiliki ketahanan impak yang baik, abrasi

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    18/30

    16

    yang sangat baik, sifat mekanik yang sangat baik, pemelaran yang kecil pada temperatur

    sekitar 100oC.

    c). Polietilen berikatan silang

    Jika antar molekul diikat silangkan melalui penyinaran radioaktif energi tinggi

    seperti; sinar beta atau sinar gamma dll, maka kekuatan tarik, ketahanan retak tegangan

    menjadi lebih baik dan titik lunaknya meningkat.

    d). Polietilen busa

    Kalau polietilen diikat silangkan dan dibusakan, maka bahan ini dapat

    dipergunakan untuk isolasi. Jika sebagai bahan busa rendah dapat dipakai sebagai

    pengganti bahan kayu.

    Penggunaan :

    Pada temperature rendah bersifat fleksibel tahan impak dann tahan bahan kimia.

    Karena itu dipakai untuk keperluan berbagai alat dapaur, isolator kabel listrik, serat, dan

    kantong tempat sampah.

    (2). Polipropilen

    Bahan baku polipropilen diperoleh dengan menguraikan petroleum (nafta) dengan

    metode yang sama dengan etilen.

    Reaksi :

    Sifat-sifat:

    Sifat-sifat polipropilen serupa dengan sifat-sifat polietilen. Massa jenisnya

    rendah(0,9-0,92), dan termsuk jenis yang paling ringan diantara bahan polimer. Dapat

    terbakar, dan jika dibandingkan dengan polietilen yang bermassa jenis tinggi, polimer ini

    memiliki titik lunak, kekuatan tarik, kekuatan lentur dan kekakuannya lebih tinggi, tetapi

    ketahanan impaknya rendah terutama pada suhu rendah.

    Sifat tembus cahaya polipropilen jauh lebih baik daripada polietilen, sehingga

    digunakan sebagai bahan pembuatan film.

    Penggunaan :

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    19/30

    17

    Polipropilen banyak dipakai sebagai bahan dalam produksi peralatan rumah tangga,

    peralatan listrik, dan komponen mobil. Hal ini disebabkan karena sifat polimer ini yang

    mengkilap, permukaan yang licin, mampu cetak yang baik dan tembus cahaya.

    (3) Polistiren

    Reaksi :

    Monomer stiren dibuat dari benzen dan etilen dipolimerisasikan oleh panas, cahaya

    dan katalis

    Sifat-sifat :

    Polistiren tidak bewarna dan merupakan resin transparan yang dapat diwarnai

    secara bening. Memiliki sifat listrik yang baik terutama pada frekuensi tinggi. Polistiren

    dapat larut dalam keton, ester dan pelarut hidrokarbon aromatic.

    Jenis-jenis

    a. Polistiren keperluan umum (GP)

    b. Polistiren dengan ketahanan impak tinggi

    c. Polistiren tahan cahaya

    d. Polistiren busa

    Penggunaan:

    Polistiren busa dapat dipakai sebagai bahan isolasi panas dan bahan pengepakan.

    (4) Polimetil Metaklirat

    Reaksi :

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    20/30

    18

    Sifat-sifat :

    Resin ini memiliki sifat tembus cahaya yang sangat baik, kekuatan impak 10 kali

    lebih baik dari gelas dan tahan terhadap cuaca.

    Penggunaan :

    Polistiren dengan kekerasan permukaan yang dimodifikasikan dapat menggantikan

    gelas sebagai lensa optic. Bahan ini mudah dibentuk menjadi permukaan yang melengkung

    yang dapat dipakai untuk kaca pelindung pada pesawat terbang atau sepeda motor.

    (5). Polivinil Klorida

    Reaksi :

    Sifat-sifat :

    Dalam bentuk serbuk atau tepung putih memiliki daya tahan yang baik terhadap

    air,asam, alkali, tidak beracun, tidak menyala, isolator yang baik dan tidak mudah larut

    pada beberapa larutan.

    Penggunaan:

    Lapisan kabel listrik, boneka, sarung tangan tahan air, dll.

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    21/30

    19

    (6). Klorida Poliviniliden

    Reaksi :

    Sifat-sifat:Klorida poliviniliden sangat stabil terhadap bahan kimia, tidak dapat menyala dan

    tidak mudah larut.

    Penggunaan :

    a. Kopolimer vinil klorida sebagai jaring ikan, penutup jok mobil, dan kasa serangga.

    b. Lateks sebagai bahan cat, bahan tahan air dan lembab.

    (7). Polivinil Asetat (PVAC), Polivinil AlkoholPolivinil Asetat

    Reaksi :

    Sifat-sifat:

    Polivinil asetat mempunyai gugus asetat yang besar dalam rantai samping dan tidak

    pernah mengkristal.Resin vinil asetat memiliki kekuatan mekanik rendah, ketahanan panas

    yang rendah, lebih mahal dari resin vinil klorida, dan ketahanan kimianya rendah.

    Penggunaan :

    Digunakan untuk perekat dan bahan dasar permen karet., dll.

    Polivinil Alkohol (PVA)

    Dibuat dengan penyabunan polivinil asetat

    Reaksi:

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    22/30

    20

    Sifat-sifat:

    Sifat kelarutannya dalam air dingin dan air panas tergantung pada derajat

    penyabunannya.

    Penggunaan :

    Bahan ini dipergunakan untuk membuat serat tiruan. Saat ini dipakai pada benang

    ban mobil, ban mesin dan bahan industri lainnya.

    Polimer Asetal

    Bahan ini diperoleh dengan proses kondensasi (asetalasi ) dari polivinil alcohol danaldehida.

    Reaksi:

    Sifat-sifat

    Kalau formaldehid (formalasi) dan butyl aldehid (butiralasasi) dipakai, polivinil

    formaldehid (PVF) dan polivinil butiral (PVB) masing-masing terbentuk. Sifat-sifat dari

    PVB dan PVF dapat berubah tergantung dari derajat polimerisasi, jenis bahan aldehid,

    derajat asetalasi dan jumlah kelompok sisa. PVB larut baik dalam alcohol , keton, ester danlarutan organic lainnya. Kelebihan dari PVB adalah dapat dicampur dengan resin lain,

    seperti; dapat bercampur baik dengan resin fenol, resin melamin, resin urea dll.

    Penggunaan :

    PVF dapat sebagai isolasi listrik yang baik dan perekat untuk logam-logam. Selain

    itu dapat dibuat spon untuk keperluan kosmetik, saringan untuk makanan dsb.

    PVB dipakai untuk lapisan antara kaca mobil, perekat kaca mobil, kaca pesawat terbang

    dan kaca tahan peluru. Sebagai perekat dapat diaplikasikan untuk berbagai bahan.

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    23/30

    21

    (8). Resin kopolimer

    a. Resin EVA (Etilen- Vinil Asetat kopolimer)

    Kopolimer dari etilen dan vinil asetat. Sifat-sifatnya berubah tergantung pada kadar

    dan berat molekul dari vinil asetat. Resin ini bersifat elastis sehingga mudah dibengkokkan

    seperti kaert. Bahan ini mudah dicetak, tahan cuaca, tahan retak karena tegangan.

    b. Resin ABS

    Resin ini adalah jenis termoplastik dengan harga impak tinggi yang terdiri dari

    akrilonitril, butadiena dan stiren. Disebut resin ABS karena singkatan dari ketiga penyusun

    resin ini.

    Sifat dari resin ini dapat berubah-ubah berdasarkan cara produksi, komponen resin,

    berat molekul, jenis dan komponen karet, ukuran partikel, derajat ikatan silang,

    perbandingan cangkokan, dan perbandingan resin dan karet.

    (9). Turunan Selulosa

    Selulosa memiliki kelarutan yang jelek, dan jenis pelarut yang dapat digunakan

    terbatas. Namun demikian, dengan mengesterifikasi atau mengesterifikasi gugus hidroksil

    dari alkoholnya, bahan tersebut dapat dilebur dan dapat larut.

    Nitroselulosa (seluloid)

    Nitroselulosa adalah resin yang telah lama dikenal dengan mencampurkan

    nitroselulosa, kamper, alcohol dan zat pewarna, dan menghilangkan pelarut. Bahan ini

    kuat, dan daya serap airnya rendah, baik dalam ketelitian dimensi dan kemampuan

    pemprosesan secara mekanik, melunak pada suhu air panas dan mudah dicetak. Namun

    demikian memiliki sifat yang kurang menguntungkan yaitu; sangat mudah terbakar dan

    berbahaya dalam penggunaannya.

    Gambar 7.3 Rumus struktur dari plastic selulosa

    Selain nitroselulosa ada juga turunan selulosa yang lain seperti; asetil selulosa,

    selulosa asetat butirat, etil selulosa, dll.

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    24/30

    22

    Berikut adalah beberapa jenil plastik hasil industri (sintesis),

    1). Poliamid (Nylon)

    Poliamid adalah resin dengan ikatan amida NH-CO-, dan dari strukturnya dapat

    dibagi menjadi (-NH-R-NHCO-R-CO-)n dan (-NH-R-CO-)n.

    Tabel 7.1 Jenis Poliamid

    Penggunaan poliamid kebanyakan dalam bentuk serat industri untuk pembuatan

    tambang , benang ban mobil, jaring ikan dll.

    2) Poliasetal

    Bahan ini adalah resin termoplastik yang kristalin dengan struktur polieter yang

    terdiri dari rantai molekuler gugus metilen (CH2)__

    dan oksigen (O)_

    yang berulang.

    Formaldehid dipolimerisasikan dengan berbagai katalis menjadi homopolimer molecular

    yang tinggi (Delrin).

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    25/30

    23

    Penggunaan bahan ini secara luas karena memiliki keunggulan dari kekuatan,

    ketahanan lelah, ketahanan melar dan ketahanan abrasi. Sehingga banyak dipakai untuk

    roda gigi, bantalan, roda ban, sekrup , penguat dan komponen-komponen mesin.

    3). Polikarbonat Aromatik

    Ini adalah resin termoplastik dengan ikatan polikarbonat aromatic

    Rantai molekul mempunyai gugus aromatic, adalah kaku lebih kristalin dan terikat

    kuat . Karena terikat dengan ikatan ester, maka ketahanan alkalinya lemah. Bahan ini tidak

    berwarna, tembus cahaya dengan massa jenis 1,2 dan dan dapat padam sendiri bila

    terbakar. Dalam pemanfaatannya, polkarbonat dipergunakan luas untuk komponen

    elektronik dan listrik.

    4). Resin polyester termoplastik jenuh

    Resin ini berantai lurus dengan ikatan ester -O-C- dalam rantai utama.. Polietilen

    tereftalat (PET) adalah yang paling umum. O

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    26/30

    24

    Selain itu dikenal pula polibutilen tereftalat (PBT) sebagai resin untuk penggunaan

    umum.

    PET memiliki permukaan yang halus mengkilat, titik leleh relative tinggi,

    kekakuan tinggi, kekuatan mekanik yang unggul seperti; ketahanan impak, ketahanan

    abrasi, koefisien gesek, ketahanan melar, ketahanan retak tegangan, dan ketahanan cuaca

    juga baik. Sifat-sifat tersebut tampaknya seimbang dengan baik.

    Penggunaan bahan ini, kebanyakan untuk serat , film maupun botol

    5). Polisulfon

    Bahan ini diperoleh secara polikondensasi dan disebut polisulfon karena

    O

    mengandung gugus - S

    O

    Penggunaan untuk komponen listrik, komponen mekanik dan komponen mobil,

    karena sangat cocok pada kondisi termal yang sangat berat. Sebagai plastic teknik, bahan

    ini memiliki sifat-sifat mekanik , listrik dan kimia yang unggul, bahan digunakan secar

    luas.

    6). Polifenilen oksida (PPO)

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    27/30

    25

    PPO unggul dalam kekuatan, ketahanan panas, bahan kimia, air dan sifat listrik,

    tapi tak begitu baik dalam kemampuan cetaknya. Bahan memiliki massa jenis rendah

    sekitar 1,06, bersifat dapat padam sendiri, tak tembus cahaya, dan temperature cetak 290-

    350oC

    Dan beberapa polimer lain, yaitu

    1). Floropolimer

    a). Politetrafluoroetilen (PTFE)

    Ketahanan listrik baik sekali, unggul dalam ketahanan panas, ketahanan dingin, dan

    ketahanan kimia, maka bahan ini digunakan untuk gasket, pembungkus, selang, pipa

    bahkan sebagai material vital sepert; pembuluh darah buatan.

    b). Kopolimer fluoroplastik

    Zat ini memiliki sifat yang sama dengan PTFE dalam ketahanan mekanik, tetapi

    jelek dalam ketahanan panas dan sifat listriknya. Disamping itu zat ini relative tahan

    terhadap bahan kimia baik organik maupun anorganik.

    c). Poliklorotrifluoroetilen (PCTFE)

    Bahan ini memiliki sifat mekaniknya sama dari FTPE tetapi lebih baik dalam halsifat tembus cahaya.dan isolasi listrik.

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    28/30

    26

    d). Poliviniliden Fluorida (PVDF)

    n. CH2= CF2 (CH2CF2)n

    Bahan ini umumnya transparan dan unggul terhadap ketahanan cuaca, tahan

    terhadap penyinaran dan mudah diproses menjadi film.

    2). Resin Silikon

    Bahan ini merupakan polimer organic yang didasarkan pada ikatan silicon

    Bergantung dengan banyaknya, gugus OH, maka dapat dibuat polimer berantai

    lurus dengan struktur jaringan yang memiliki berbagai sifat yang menyerupai resin,

    menyerupai minyak dan menyerupai karet. Silikon mempunyai kestabilan termal yang

    sangat baik dan tak dapat dicapai oleh bahan organik lain baik sebagai cairan, padatan

    kenyal atau padatan resin.

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    29/30

    27

    BAB V

    Penutup

    Polimer tinggi (makromolekul) adalah molekul besar yang dibangun oleh

    pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana atau disebut monomer. Polimer

    tinggi terdapat di alam yaitu; pada benda hidup, baik binatang maupun tumbuhan,

    mengandung sejumlah besar bahan polimer) dan dapat juga disintesis (proses kimia).

    Polimer alam seperti; selulosa, pati dan protein telah lama dikenal dan digunakan untuk

    keperluan hidup manusia. Sedangkan polimer sintetis dari proses polimerisasinya dapat

    dibedakan menjadi polimer adisi dan polimer kondensasi.

  • 7/24/2019 1. Makalah Jenis Polimer, Pembuatan, & Penggunaan_Muhammad Taufiqi_Dianita Wardani

    30/30

    Daftar Pustaka

    Brandrup, J., Immergut, E.H., and McDowel, W., 1975, Polymer Handbook, John Wiley

    and Sons, USA.

    http://www.ilmukimia.org/2013/04/polimer-buatan-sintetis.html

    http://jumhirmaeng.files.wordpress.com/2012/02/olimerisasi-kondensasi-dan

    penggolongan-polimer.doc

    http://lecturer.poliupg.ac.id/manga/PBT/Bab%20VII%20Polimer%20termoplastik.doc

    http://damawisnu.files.wordpress.com/2009/10/polimer-kegunaannya.doc

    http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/makromolekul/polimerisasi-

    kondensasi/

    http://www.ilmukimia.org/2013/03/polimerisasi-kondensasi.html