1
1
2
1. JUDUL RENCANA BISNIS
INCUL CLOTHING “Fungky Pop Art Culture”
Clothing Kebudayaan dengan Karakter Unik sebagai Wujud Cinta Indonesia
2. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang tersebar dari sabang sampai merauke.
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia.
Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya.
Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa,
masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang
merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada didaerah
tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau-
pulau di Indonesia.
Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat
heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa
namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradisional hingga ke modern,
dan kewilayahan. Kebudayaan Indonesia merupakan kekayaan nasional Indonesia yang perlu
dipertahankan dan dilestarikan.
Semakin majunya teknologi dan pengetahuan, serta era globalisasi membuat
kebudayaan-kebudayaan asing dapat dengan mudah masuk ke Indonesia. Mudahnya
penerimaan budaya barat oleh masyarakat Indonesia, membuat nilai-nilai kebudayaan
bergeser. Nilai budaya yang semakin terkikis berdampak langsung kepada generasi muda.
Generasi muda Indonesia lebih memahami budaya barat dibandingkan dengan budaya-budaya
asli Indonesia. Para generasi muda pun mulai mengganti gaya berpakaian dan gaya hidup
mereka dengan kebudayaan-kebudayaan negara lain tanpa memperhatikan baik dan buruknya.
Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan sehingga tidak mudah untuk
mempelajarinya secara keseluruhan. Hanya daerah-daerah yang komunitasnya banyak dan
memiliki ciri khas kuat yang mampu mengenalkan kebudayaannya. Bukti nyata terjadi pada
reog, orang tidak akan mengenalnya jika tidak diakui milik Malaysia. Dibutuhkan suatu
sarana dimana masyarakat Indonesia bisa mengenal kebudayaan-kebudayaan Indonesia
dengan cara yang kreatif.
Industri clothing merupakan salah satu industry kreatif yang mulai marak
dikembangkan akhir – akhir ini. Perusahaan clothing merupakan salah satu bentuk usaha yang
3
memproduksi sendiri bahan barupa sandang dan kemudian memasarkannya sendiri pula atau
dengan cara menitipkan pada tempat – tempat pemasar tertentu, pada umumnya produk
sandang ini berupa barang ekslusif dengan jumlah terbatas dan juga pemasarnya merupakan
salah satu tempat tersendiri yang disebut distro.
Berawal dari keprihatinan tersebut dan melihat mulai lunturnya semangat
memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan Indonesia karena perkembangan jaman, dan
kekesalan terhadap anak muda Indonesia yang sebagian besar sudah tidak lagi mengenal
kebudayaan-kebudayaan tradisional di Indonesia, melalui bisnis ini kami ingin
mengembalikan semangat generasi muda Indonesia untuk dapat lebih bangga dengan
keanekaragaman kebudayaan sekaligus mengenalkan pada masyarakat dunia tentang
kebudayaan yang ada di Indonesia melalui produk-produk yang berbasis pada industry kreatif
terutama clothing.
3. VISI DAN MISI
Visi:
Menjadi clothing company specialist Indonesian Culture terbesar di Indonesia dan Asia
Misi:
1. Menciptakan Lapangan Pekerjaain
2. Mempopulerkan Kebudayaan yang identik dengan suatu wilayah tertentu kepada
masyarakat luar baik domestik maupun mancanegara
3. membangun tim yang solid dan memiliki semangat untuk berbagi kepada masyarakat
sekitar terutama yang kurang beruntung.
4. DESKRIPSI PRODUK
Produk yang dihasilkan berupa clothing dengan desain unik dan orisinal hasil
kreativitas seniman dan keberagaman budaya yang menjadi ciri khas dari usaha ini. Desain
yang diaplikasikan yaitu penggabungan unsur ethnik kebudayaan Indonesia yang di
visualisasikan dengan penggambaran karakter, dengan background artistic dengan tema
funky art yang banyak digemari remaja. Karakter yang akan dibuat terdiri dari beberapa
tokoh yang memiliki karakter yang berbeda sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia
pada umumnya. Contoh gambar yang akan dijadikan kekuatan dari produk ini dapat dilihat
pada Gambar 1.
4
Gambar 1. Contoh Produk
Produk-produk dari Incul dilengkapi dengan kemasan yang unik dan menjadi ciri
khas. Selain itu pembeli juga akan mendapatkan bonus sebuah booklet yang berisi tentang
kebudayaan Indonesia serta informasi tempat-tempat pariwisata di suatu daerah. Sehingga
semua komponen produk incul dapat bermanfaat untuk pembeli dan juga membantu dalam
promosi kebudayaan Indonesia. Contoh kemasan yang akan digunakan dapat dilihat pada
Gambar 2 dan Gambar 3.
Gambar 2. Contoh Kemasan bagian dalam versi kalender
5
Gambar 3. Contoh Kemasan bagian luar
Sebagai pemula bisnis clothing berbasis Indoesian Culture dengan karakter unik, maka
perlu mengetahui kelemahan dan kelebihan sehingga mampu melakukan penetrasi pasar
dengan strategi-strategi agar proses lebih efektif. Oleh karena itu, dilakukan analisis SWOT
sebagai berikut :
Tabel 1. Analisis SWOT
Analisa Penjelasan
Strength 1. kualitas produk terjamin dengan pelayanan yang bersahabat
2. desain unik dengan karakter yang berbeda
3. harga di bawah harga distro
4. Kemasan unik
Weakness Brand baru
Opportunity 1. Kebutuhan sandang meningkat
2. Issue bangga kebudayaan Indonesia
Threat 1. Pesaing yang sudah banyak berperan didunia clothing
2. Terjadinya perubahan selera pasar yang menyebabkan angka
konsumtif konsumen trerhadap barang yang kita tawarkan
menjadi menurun.
5. MARKETING PLAN (RENCANA PEMASARAN)
Proses pemasaran melibatkan beberapa pihak yang yaitu konsumen dan pesaing.
Berikut adalah skema pemasaran berdasarkan penelitian yang kami lakukan :
Pelaku Usaha
(INCUL)
Konsumen
Pesaing
Strategi
Pemasaran
6
Target Pasar
Maraknya Issue tentang kebanggaan akan kebudayaan indonesia, memunculkan suatu
semangat baru di kalangan masyarakat untuk dapat mengekspresikan kebanggaannya tersebut.
Berbagai pernak-pernik bernuansa ethnik yang menggambarkan eksotisme Indonesia mulai
diperkenalkan kepada masyarakat luas. Hal ini yang kemudian membuat industri kreatif yang
mengangkat tema ethnik Indonesia bermunculan dan berkembang dengan baik.
Target pasar yang ingin dicapai oleh Incul Clothing ialah 30% dari kalangan remaja
sampai dewasa di Indonesia, dan 40% dari wisatawan asing maupun domestic yang berada
diseluruh kawasan wisata indonesia. Bisnis Incul Clothing ini memfokuskan target pasarnya
hanya pada kalangan wisatawan baik asing maupun domestik, karena pasar sasaran yang lebih
menjanjikan, serta kebutuhan akan barang soufenir yang unik atau barang oleh-oleh dari
setiap tempat wisata biasanya lebih besar. Jika produk yang ditawarkan telah memiliki target
pasar, maka bisnis tersebut sudah mempunyai peluang yang besar untuk memperkenalkan
produknya ke pasar
Pesaing Usaha
Pesaing merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran, dengan
adanya pesaing, pengusaha akan dapat membandingkan produk yang dihasilkan dengan
produk sejenis yang dihasilkan oleh pesaing, maka dengan hal itu, pengusaha dapat
memperbaharui produk yang dihasilkan menjadi lebih baik lagi dan mampu bersaing dengan
produk yang ditawarkan oleh pesaingnya. Pesaing bukan musuh dalam dunia bisnis, pesaing
merupakan mitra kerja bisnis yang bagus karena dengan adanya pesaing, pengusaha Incul
dapat terus memantau perkembangan dan inovasi yang ditawarkan oleh usahanya, sehingga
tidak membosankan.
Antisipasi pesaing dalam bisnis ini, Incul harus memberikan pelayanan dan kontol
mutu secara berkesinambungan. Selain itu bisa memberikan harga yang terjangkau, jenis
produk yang beragam, pelayanan yang baik, lokasi yang nyaman dan aman, serta informasi
yang baik agar mampu bersaing secara sehat dengan pesaing lainnya. Konsumen akan merasa
puas bukan hanya karena produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan dan seleranya,
akan tetapi konsumen juga lebih memperhatikan pelayanan yang diberikan.
Incul melakukan penetapan harga berdasarkan teknik At Market Pricing, yaitu dengan
melakukan penetapan harga sesuai dengan keadaan pasar saat sekarang ini, maka dengan
7
penetapan harga seperti ini akan lebih menguntungkan jika dipakai pada saat harga dalam
persaingan itu tinggi. Penetapan harga ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya perang
harga dengan sesama pesaing yang dapat merugikan perusahaan.
Bisnis yang bertemakan kebudayaan terutama di bidang industry kreatif serupa sudah
banyak bermunculan. Seperti kaos gatot kaca, mahodenk, kaos capunk dan sebagainya.
Namun, usaha-usaha tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda dengan produk yang kami
hasilkan. Hal ini menjadi salah satu motivasi untuk menggali ide-ide terbaru sehingga
mahasiswa dan masyarakat mampu bersaing dalam hal entrepreneurship.
Pembeli / Klien Potensial
Masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya mempertahankan kebudayaan bangsa
menjadi salah satu aspek yang akan potensial untuk membeli produk ini. Salah satu yang
potensial adalah mahasiswa yang memiliki idealism dan semangat yang tinggi untuk
memperkenalkan budaya Indonesia. Selain itu alam dan kebudayaan di Indonesia yang kaya
ragamnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang ke Indonesia. Hal
ini menjadi peluang produk sebagai cinderamata para wisatawan.
Strategi Pemasaran
Pemasaran yang akan dilakukan meliputi pemasaran online dan offline. Pemasaran
online menggunakan media jejaring sosial serta pemanfaatan blog yang gratis dan efektif
untuk penjualan.
Gambar 4. Blog sebagai media pemasaran
8
Gambar 5. Facebook sebagai media pemasaran dan informasi
Sedangkan untuk media offline, kami akan membuat sebuah jaringan pemasaran
dengan masyarakat sekitar daerah pariwisata potensial di Indonesia, dengan mengembangkan
sistem titip jual dari setiap produk yang ada. Di akhir periode akan dilakukan pembagian hasil
dari setiap produk yang terjual, selain itu diberlakukan system reward untuk rekanan di daerah
pariwisata berdasarkan hasil penjualan yang dilakukan tiap bulannya. Hal ini dilakukan
dengan tujuan meningkatkan semangat dari para rekanan dan meningkatkan perekonomian
daerah sekitar.
6. PRODUCTION PLAN (RENCANA PRODUKSI)
Produksi biasanya timbul setelah dilakukan riset atau penelitian terhadap konsumen,
produk apa yang sedang diinginkan konsumen serta sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan
dan pengembangan produk pada hakikatnya adalah meliputi berbagai macam aktivitas
marketing dan hal tersebut merupakan sebuah fungsi yang berorientasi pada konsumen.
Didalam proses produksi, pengusaha Incul harus memikirkan tentang mutu produk
yang tergantung dari berbagai aspek termasuk desainnya. Sebelum merencanakan desain dari
produk , kita harus mengetahui terlebih dahulu atribut produk seperti, modelnya, warna,
kemasan, merek, label, prestise perusahaan. Dalam hal proses produksi Incul menggunakan 2
aspek atribut yaitu tangible yaitu aspek teknis yang tercermin dalam bentuk fisik produknya,
9
serta intangible yaitu aspek sosial budaya yang tercermin pada tanggapan masyarakat
terhadap pemakaian produk tersebut. Dibawah ini merupakan proses produksi Incul:
a. Tahap Perencanaan
Menentukan jenis dan model (desain) produk yang diinginkan, dalam tahap ini meliputi
pemilihan dan kebutuhan bahan baku dan bahan penolong serta peralatan yang tepat.
b. Tahap Pembuatan Desain
Membuat desain dari produk. Desain bentuk dan gambar yang akan digunakan untuk
pembuatan clothing maupun soufenir. Dengan menggunakan software Corel X4
c. Tahap Produksi
Proses produksi untuk produk clothing ini dimulai dari pemotongan bahan kain sesuai
dengan model yang di tetapkan. Penyablonan desain gambar dan penjahitan bahan
e. Tahap Quality Control, finishing, dan packing
Tahapan selanjutnya adalah menyortir produk untuk dilakukan kontrol terhadap kualitas
produk. produk yang tidak memenuhi kualitas standar akan dikembalikan untuk dilakukan
petbaikan. Sedangkan produk yang memenuhi standar kualitas akan dilakukan finishing
dan pengemasan kedalam kemasan primer yang disediakan. Bila ada proses transakasi
maka produk akan di kemas dengan kemasan sekunder yang telah didesain sedemikian
rupa sehingga menambah keunikan dari produk Incul tersebut.
7. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia merupakan instrument penting dalam pelaksanaan usaha
INCUL. Berikut adalah susunan organisasi dan tanggung jawab dari masing-masing dari
anggota.
Manajer : Exsien Setyorini
Produksi : Dinda Dwi F. N.
Manajer
Produksi Manajer Manajer Pemasaran Desain Keuangan
10
Desain : Athika Dyah M.
Keuangan : Naniel A.
Pemasaran : Jamal
Adapun masing-masing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan. Berikut adalah job description masing-masing bagian atau jabatan :
No. Jabatan Job Description
1. Manajer Melakukan controlling terhadap semua bagian juga sebagai
pemegang keputusan tertinggi dalam struktur organisasi.
2. Produksi Mempersiapkan bahan baku, melakukan produksi bahan yang
dipasarkan dan juga melayani pemesanan.
3. Desain Tugas menghasilkan produk-produk unggulan yang berbeda dari
yang lain serta membuat desain-desain produk yang kreatif, unik,
dan inovatif sesuai dengan tingkat perkembangan jaman sehingga
dapat diterima oleh konsumen
4. Keuangan Mengatur keuangan , cash flow serta membuat laporan keuangan
setiap periode anggaran
5. Pemasaran Memasarkan produk yang dihasilkan perusahaan kepada
konsumen, selain itu juga bertugas mencari jaringan sebagai mitra
bisnis perusahaan.
8. ANALISIS KEUANGAN
Kebutuhan Modal, Sumber Modal, dan Penggunaan
No Keterangan Jumlah Sumber
1. Investasi 15.500.000 Pinjaman
2. Fix Cost 1.125.000 Pinjaman
3 Design 5 (5 design x 100.000 ) 500.000 Pinjaman
4 Kain Kaos (coton Combed) 4.850.000 Pinjaman
5 Peralatan sablon 1.100.000 Pinjaman
6 Kain Jamper 2.500.000 Pinjaman
7 Koneksi internet 1 tahun 600.000 Pinjaman
8 Biaya Administrasi 50.000 Pinjaman
9. Tenaga Kerja 5 Org @ Rp 300.000/bln 1.500.000 Pinjaman
9 Promosi 550.000 Pinjaman
TOTAL 28.275.000
Jadi biaya awal yang dibutuhkan sebagai modal adalah Rp 28.275.000 dan sumber dana
didapat dari pinjaman.
11
Rencana Penjualan/Pemasaran dan Cash Flow
Proyeksi penjualan sebagai alat untuk melihat tingkat pertumbuhan produk yang
ditawarkan dengan melihat pertumbuhan pasar dan perencanaan kapasitas produksi dilakukan
untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan proyeksi penjualan.
Kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil
dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa
dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam).
Rencana Penjualan
Item Bulan
1 2 3 4
1. Penjualan kaos 40 50 45 40
2. Penjualan Jamper 10 15 15 10
3. Nilai (Rp) kaos 60.000 60.000 60.000 60.000
4. Nilai (Rp) Jamper 100.000 100.000 100.000 100.000
Jumlah 3.400.000 4.500.000 4.200.000 3.400.000
Total Penjualan 15.500.000
Analisis Risiko Bisnis
BEP (break Even point)/analisis titik impas
Break Event Point = 1889,187000.60
000.275.11
arg Rp
Rp
Rp
aJualH
sionalBiayaOpera
Artinya, usaha ini tidak rugi dan tidak untung (impas) saat terjual sebanyak
188 pcs dari penjualan total produk
2. Analisis kelayakan usaha
1. Investasi
Mesin jahit Over Deck (5 th) 3 buah @ Rp 2.500.000 = Rp 7.500.000
Alat pemotong Kain (3th) 2 buah @ Rp 1.500.000 = Rp 3.000.000
Mesin Obras (5 th) 2 buah @ Rp 2.500.000 = Rp 5.000.000
Rp 15.500.000
2. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Mesin Jahit (2.500.000:5:12) = Rp 41.666,67
Alat Pemotong Kain (1.500.000:3:12) =Rp 41.666,67
Mesin Obras (2.500.000 : 5:12) = Rp 41.666,67
Sewa Rumah (12.0000.000 :1:12) = Rp 1.000.000
Rp 1.125.000
12
3. Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost)
1. Design @100.000 x 5 = Rp 500.000
2. Kain Kaos (Cotton Combed) = Rp 4.850.000
3. Kain Jamper = Rp 2.500.000
4. Sablon = Rp 1.100.000
5. Koneksi Internet Rp 50.000 x 12 = Rp 600.000
6. Biaya Administrasi dan promosi = Rp 600.000
7. Biaya Tenaga Kerja 5 Org x 300.000 = Rp 1.500.000
Jumlah Rp 10.150.000
4. Biaya Produksi
= Biaya Tidak Tetap + Biaya Tetap
= Rp. 10.150.000 + 1.125.000
= Rp 11.275.000
5. Hasil Usaha
Kaos = Jumlah Produksi X Harga Jual
= 175 pcs x Rp 60.000
= Rp 10.500.000
Jamper = Jumlah Produksi x Harga Jual
= 50 pcs x Rp 100.000
= 5.000.000
Total = Rp 10.500.000 + Rp 5000.0000 = Rp 15.500.000
6. Keuntungan
= Hasil Usaha – Biaya Produksi
= Rp 15.500.000 – Rp. 11.275.000
= Rp 4.225.000,-
7. Jangka Waktu Pengembalian Modal
= (Investasi + Biaya Produksi) : Keuntungan X Lama Produksi
= (Rp. 15.500.000 + Rp. 11.275.000) : Rp 4.225.000 X 1 Bulan
= 6, 3373 bulan
Artinya modal akan kembali setelah produksi selama 6 bulan 10 hari
8. R / C
13
= Hasil Usaha : Biaya Produksi
= Rp. 15.500.000: Rp 11.275.000
= 1,37
Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk produksi menghasilkan
penerimaan sebesar 1,37 rupiah
9. Benefit Cost Ratio
= Keuntungan : Biaya Produksi
= Rp. 4.225.000: Rp. 11.275.000
= 0,375
Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk produksi menghasilkan
penerimaan sebesar 0, 375 rupiah.
3. BIODATA PENULIS
Biodata Ketua Tim
14
1. Nama : Exsien Setyorini
2. NIM : 0811030103
3. Tempat dan tanggal lahir : Sragen, 18 November 1989
4. Jenis kelamin : perempuan
5. Fakultas : Teknologi Pertanian
6. Jurusan : Teknologi Industri Pertanian
7. Alamat Rumah asal : Karanganyar, Patihan, Sidoharjo, Sragen
Telpon : -
8. Alamat Rumah di Malang : Jl. Mayjen Panjaitan 17a/70
HP : 085695153557
Biodata Anggota Tim
Anggota1
1. Nama : Athika Dyah Margani
2. NIM : 0811030087
3. Tempat dan tanggal lahir : Nganjuk, 7 Desember 1989
4. Jenis kelamin : perempuan
5. Fakultas : Teknologi Pertanian
6. Jurusan : Teknologi Industri Pertanian
7. Alamat Rumah asal : Desa Lestari Gang 6 Kecamatan Patianrowo, Kabupaten
Nganjuk , Jawa Timur
a. Telpon : (0358) 555048
8. Alamat Rumah di Malang : Jl. Kertosariro no 28
a. HP : 085646342998
Anggota 2
1. Nama : Dinda Dwi F. N.
2. NIM : 0811030027
3. Tempat dan tanggal lahir : Probolinggo, 3 Februari 1990
4. Jenis kelamin : Perempuan
5. Fakultas : Teknologi Pertanian
6. Jurusan : Teknologi Industri Pertanian
7. Alamat Rumah asal : Perum Kraksaan Permai Blok Q 4 Kraksaan –
Probolinggo, Jawa Timur
Telpon : (0335) 842491
8. Alamat Rumah di Malang : Jl. Veteran Dalam no 10 b
HP : 085735025261