Page 1
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertumbuhan
1. PengertianPertumbuhan
Pertumbuhanadalahbertambahnyaukuran dan
jumlahselsertajaringanintraseluler, berartibertambahnyaukuranfisik dan
strukurtubuhsebagianataukeseluruhan,
sehinggadapatdiukurdengansatuanpanjang dan berat. (Kemenkes RI, 2012:4)
Pertumbuhan adalah bertambah jumlah danbesarnya sel diseluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur (Whalley dan Wong
dalamMarmi dan Rahardjo, 2015:109)
Pertumbuhan memiliki ciri-ciri khusus, yaitu perubahan ukuran,
perubahan proposi, hilangnya ciri-ciri lama, serta munculnya ciri-ciri baru.
Keunikan pertumbuhan adalah mempunyai kecepatan yang berbeda-beda
disetiap kelompok umur masing-masing organ juga mempunyai pola
pertumbuhan yang berbeda (Marmi dan Rahardjo, 2015:110)
Penilaian tumbuh kembang meliputi evaluasi pertumbuhan fisik
(kurva atau grafik berat badan, tinggi badan, lingkar kepala,lingkar dada, dan
lingkar perut), evaluasi pertumbuhan gigi geligi, evaluasi neurologis, dan
perkembangan sosial serta evaluasi keremajaan (Andriani dan Wirjatmadi,
2012: 167).
Page 2
8
a. Panjang Badan
Panjang badan atau tinggi badan merupakkan ukuran antopometri
terpenting kedua, keistimewaannya adalah nilai tinggi badan meningkat
terus, walaupun laju tumbuh berubah dari pesat pada masa bayi
kemudian melambat dan pesat lagi pada masa remaja. Pengukuran tinggi
badan untuk anak balita yang sudah dapat berdiri dilakukan dengan alat
pengukur tinggi mikrotoa (microtoise) yang mempunyai ketelitian 0,1
cm.(Andriani dan Wirjatmadi, 2012)
Cara mengukur dengan posisi berdiri (Kemenkes RI,2012)
1) Anaktidakmemakai sandal atausepatu.
2) Berdiritegakmenghadapkedepan.
3) Punggung, pantat dan tumitmenempel pada tiangpengukur.
4) Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun.
5) Baca angka pada batas tersebut.
Tabel 1 Pengukuranpanjang badan (PB) atautinggi badan (TB)
No Carapengukuran
1 Caramengukurdenganposisiberbaring: a. Sebaiknyadilakukanoleh2orang. b. Bayidibaringkantelentangpadaalasyangdatar. c. Kepalabayimenempelpadapembatasangka 0. d. Petugas1:keduatanganmemegangkepalabayiagartetapmenempel e. Padapembatasangka0(pembataskepala). f. Petugas2:tangankirimenekanlutut bayiagarlurus,tangankananmenekan
batas kaki ke telapak kaki Petugas2:membacaangkaditepidiluarpengukur
Gambar 1. Pengukuran Tinggi Badan Posisi Tidur
2 Caramengukurdenganposisiberdiri 1. Anak tidak memakai sandal atau sepatu. 2. Berdiri tegak menghadap kedepan.
Page 3
9
3. Punggung, pantat dan tumitmenempel pada tiangpengukur. 4. Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun. 5. Baca angka pada batas tersebut.
Gambar 2. Pengukuran Tinggi Badan Posisi Berdiri
Sumber :Kemenkes RI, 2012 b. Pertumbuhangigi
Pembentukkan struktur gigi yang sehat dan sempurna
dimungkinkan dengan gizi yang cukup protein, kalsium, fosfat dan
vitamin (terutama vitamin C dan D). Klasifikasi gigi dimulai pada umur
janin lima bulan mencakup seluruh gigi susu. Erupsi gigi yang terlambat
dapat ditemukan pada hipotiroidisme, gangguan gizi dan gangguan
pertumbuhan.
Pada usia 16-18 bulan, gigi taring mulai muncul. Sampai dengan
umur dua tahu, umur bayi dapat diukur secara kasar dengan menghitung
jumlah gizi ditambah enamm, ummtuk menentukan umur dalam bulan.
Gigi susu mulai tanggal pada enam tahun dan berakhir pada usia 10-12
tahun.
c. Pertumbuhanotot
Pada anak-anak, pertumbuhan otot sangat cepat. Pada bayi, lingkar
lengan atasnya bertambah ±10 cm ketika lahir, menjadi sekitar 16 cm
pada umur 12 bulan, tetapi hanya mekar 1 cm pada empat tahun
berikutnya.
d. Tulangbelulang
Page 4
10
Selama beberapa bulan dari kelahiran hanya ubun-ubun depan
yang masih terbuka, tetapi biasanya tertutup pada umur 18 bulan.
e. Denyutjantung
Denyut jantung bayi lebih cepat dari pada orang dewasa. Rata-rata
denyut jantung adalah, lahir 140/menit, bulan pertama 130/menit, 2-4
tahun 100/menit, dan 10-14 tahun 80/menit.
Terdapat perbedaan pertumbuhan pada balita yang mengalami
gangguan pertumbuhan dengan balita yang pertumbuhannya normal.
Balita normal dan balita dengan pertumbuhan terganggu pada awalnya
mengalami tingkatan pertumbuhan yang sama, biasanya hal ini terjadi
pada usia bayi. Namun pada usia balita perbedaan pertumbuhan akan
terlihat. Pada balita yang mendapatkan asupan gizi secara baik saat usia
bayi dan janin akan tumbuh secara normal sesuai dengan usianya
(Andriani dan Wirjatmadi, 2012: 169).
f. Berat Badan
Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting,
dipakai pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua
kelompok umur. Berat badan dipakai sebagai indicator yang terbiasa
pada saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak,
sensitif terhadap perubahan sedikit saja, pengukuran objektif dan dapat
diulangi, dapat digunakan timbangaan apa saja yang relative murah,
mudah, dan tidak memerlukan banyak waktu. Kerugianny, indicator berat
badan ini tidak sensitive terhadap proporsi tubuh, misalnya pendek
gemuk atau tinggi kurus.(Armini, dkk. 2017 )
Page 5
11
1) > 120% : Obesitas
2) 110-120% : Overweight
3) 90-110% : Normal
4) 70-90% : Gizikurang
5) <70% : Giziburuk
g. Lingkarkepala
Lingkarkepalamencerminkan volume
intracranial.Dipakaiuntukmanaksirpertumbuhanotak.
Apabilaotaktidaktumbuh normal, makakepalaakankecil, sehingga pada
lingkarkepala (LK) yang lebihkecildari normal (mikrosefal),
makamenunjukkanadanyareterdasi mental. Sebaliknya,
kalauadapenyumbatan pada alirancairanserebrospinal pada
hidrocefalusakanmeningkatkan volume kepala, sehingga LK
lebihbesardari normal. Lalu yang dijadikanacuanuntuk LK adalahkurva
LK dariNelhaus. (Armini, dkk. 2017 ).
Tujuanpengukuranlingkarankepalaanakadalahuntukmengetahuiling
karankepalaanakdalambatas normal atau di luarbatas normal.
Jadwal, disesuaikandenganumuranak.Umur 0–11 bulan,
pengukurandilakukansetiaptigabulan.Padaanak yang lebihbesar, umur
12–72 bulan, pengukurandilakukansetiapenambulan.Pengukuran dan
penilaianlingkarankepalaanakdilakukan oleh tenagakesehatanterlatih.
1) Cara mengukurlingkarankepala
Page 6
12
a) Alatpengukurdilingkarkan pada kepalaanakmelewatidahi,
menutupialismata, diataskeduatelinga, dan
bagianbelakangkepala yang menonjol, tarikagakkencang.
b) Baca angka pada pertemuan dengan angka O.
c) Tanyakantanggallahirbayi/anak, hitungumurbayi/anak.
d) Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut
umur dan jenis kelamin anak.
e) Buat garis yang menghubungkan ukuran yang lalu
denganukuransekarang.
Gambar 3. Pengukuran Lingkar Kepala Sumber :Kemenkes RI, 2012
h. LingkaranLengan
Lingkaran lengan atas mencerminkan tumbuh kembang jaringan
lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh
dibandingkan denan berat badan. Dapat dipakai untuk menilai keadaan
gizi atau keadaan tumbuh kembangpada usia prasekolah. Laju tumbuh
lambat, dari 11 cm pada saat lahir menjadi 16 cm pada usia satu tahun.
Selanjutnya tidak banyak berubah selama 1-3 tahun. (Andriani dan
Wirjatmadi,2012).
2. GangguanPertumbuhan
Page 7
13
a. Pengertian
Gangguanpertumbuhanmerupakansuatukeadaanapabilapertumbuha
nanaksecarabermaknalebihrendahataupendekdibandingkananakseusianya
yang berdasarkanindekstinggi badan menurutumur (TB/U)
beradadibawah – 2 SD kurvapertumbuhan WHO 2005 (Kemenkes RI,
2010).
Penilaiangangguanpertumbuhandapatdilakukansedinimungkinsejak
anakdilahirkan.
Melaluideteksidinidapatdiketahuipenyimpanganpertumbuhananaksecarad
ini, sehinggaupayapencegahandapatdiberikandenganindikasi yang jelas
pada masa-masa kritis proses pertumbuhansesuaidenganumuranak,
dengandemikiandapattercapaikondisipertumbuhan yang optimal (Tim
DirjenPembinaanKesmas, 1997).
Penilaianpertumbuhandapatdilakukanmelaluipenilaianpertumbuhanfisik
salah satunyaadalahmelaluipemantauantinggi badan anak.
Denganmengukurtinggi badan anak, pertumbuhananakdapatdinilai dan
dibandingkandenganstandarpertumbuhan yang
bertujuanuntukmenentukanapakahanaktumbuhsecara normal
ataumempunyaimasalahpertumbuhanatauadakecenderunganmasalahpertu
mbuhan yang perluditangani (WHO, 2010).
Penilaiantersebutmempunyai parameter dan alatukurtersendiri.
Dasar
utamadalammenilaipertumbuhanfisikanakadalahpenilaianmenggunakanal
atbaku (standar). Untukmenjaminketepatan dan
Page 8
14
keakuratanpenilaianharusdilakukandenganteliti dan rinci.
Pengukuranperludilakukandalamkurunwaktutertentuuntukmenilaikecepat
anpertumbuhan.
b. Fakta Monitoring GangguanPertumbuhan
Pemantauanpertumbuhananaksejaklahirsangatpenting.
Selaindapatmenentukanpola normal pertumbuhan pada anak, juga
dapatmenentukanpermasalahan dan factor yang mempengaruhi dan
mengganggupertumbuhan pada anaksejakdini. (Marmi dan Kukuh, 2015:172)
Biladiketahuigangguanpertumbuhansejakdinimakapencegahan dan
penanganangangguanpertumbuhantersebutdapatdiatasisejakdini. Sayangnya,
hampir 85%, lebihbukukesehatananak yang
berobatkedokteranakataukedokterjustrutidakpernahdigambarkangrafikpertum
buhanberat badan. Justrugrafikpertumbuhanberat badan seringdigambar oleh
kaderposyandubagibayi yang menimbang di posyandu.
Sehinggabanyakkelainan dan
gangguankesehatanseringterjadiketerlambatandeteksidini dan penanganannya.
(Marmi dan Kukuh, 2015:172)
Terdapat50% bayimengalamigangguankenaikanberat badan sejakusia
6 bulan yang tidakpernahterdeteksi oleh orang tua dan
dokterhanyakarenadalambukukesehatannyatidakpernahtergambargrafikkenaik
anberat badan. Gangguankenaikanberat badan sejakusia 6
Page 9
15
bulanseringkaliterjadihanyakarenatimbulnyareaksisimpangmakanan
(alergimakanan, intoleransimakanan dan seliak) pada bayi yang
dapatmenggangusalurancerna dan menggangunafsumakan dan berat badan
bayi. Karena, saatusia 6 bulanmulaidiberimakanantambahanbaru. (Marmi dan
Kukuh, 2015:172)
Bagaimanamengetahuipertumbuhan normal anakbalita?
Berikutinimerupakanbeberapalangkahprosedur yang
dapatdiikutidalamrangkamenilainormalitaspertumbuhanseorangbayi dan
balita; (Marmi dan Kukuh,2015:173)
1) Ukurberat badan dan tinggibadannya
2) Pertumbuhanfisikanak, diukurantara lain denganBerat Badan (BB),
Tinggi Badan (TB) dan LingkarKepala (LK). Salah
satucarauntukmemantaupengukuranke 3 parameter tersebut,
adalahdenganmenggunakangrafikpertumbuhan (growth chart)
3) TentukanBerat Badan ideal anak, Juga
bisamelihatApakahanaktinggiataupendek, gemukataukurus.
4) Isi berat badan balitatentunyasesuaiumur dan
tarikgarisgrafikpertumbuhan.
Sebaiknyagunakan Teknik Pengukuran yang
akuratdalammelakukanlangkah-langkahpenilaiandiatas, yaitudengan: BB
(Berat Badan), Gunakanteknik yang tepat dan Gunakanselalutimbangan yang
sama; TB (Tinggi Badan) dan LK (LingkarKepala), gunakanteknik yang tepat
dan gunakan calibrated length board.
c. JenisGangguanPertumbuhan
Page 10
16
1) GangguanPertumbuhanFisik
GangguanPertumbuhanFisikmeliputigangguanpertumbuhan di atas
normal dan gangguanpertumbuhan di bawah normal. PemantauanBerat
Badan menggunakan KMS (KartuMenujuSehat)
dapatdilakukansecaramudahuntukmengetahuipolapertumbuhananak.
Bilagrafikberat badan anaklebihdari 120%
kemungkinananakmengalamiobesitasataukelainan hormonal.
Sedangkanapabilagrafikberat badan dibawah normal
kemungkinananakmengalamikuranggizi, menderitapenyakitkronis,
ataukelainan hormonal.
Lingkarkepala juga menjadi salah satu parameter yang
pentingdalammendeteksigangguanpertumbuhan dan perkembangananak.
UkuranLingkarKepalamenggambarkanisikepalatermasukotak dan
cairanserebrospinal. Lingkarkepala yang lebihdari normal dapatdijumpai
pada anak yang menderitahidrosefalus, Megaensefali,
tumorotakataupunhanyamerupakanvariasi normal.
Sedangkanapabilalingkarkepalakurangdari normal
dapatdidugaanakmenderitaretardasi mental,
malnutrisikronisataupunhanyamerupakanvariasi normal.
Deteksidinigangguanpenglihatan dan gangguanpendengaran juga
perludilakukanuntukmengantisipasiterjadinyaterjadinyagangguan yang
lebihberat. Jenisgangguanpenglihatan yang dapatdiderita oleh anakantara
lain adalahmaturitas visual yang terlambat, gangguanrefraksijuling,
Page 11
17
nistagmus, ambliopia, butawarna, dan kebutaanakibatkatarak, neuritis
optic, glaucoma, dan lain sebagainya.
Sedangkanketulian pada anakdapatdibedakanmenjaditulikonduksi dan
tuli sensorineural, tuli pada anakdapatdisebabkankarena factor prenatal
dan postnatal. Faktor prenatal antara lain adalah genetic dan infeksi
TORCH yang terjadiselamakehamilan. Sedangkan factor postnatal yang
seringmengakibatkanketulianadalahinfeksibakteriatau virus yang
terkaitdengan otitis media.
Page 12
18
d. Macam-MacamGangguanPertumbuhan
1) Gizi
a) GiziKurang
Pada umumnyakekurangangiziseringdiidentikkandengankonsumsima
kanan yang tidakmencukupikebutuhanatauanaksulituntukmakan.
Sebenarnya, adaberbagaipenyebab yang
menjadikanseoranganakdapatmengalamikekurangangizi.
Berikutinipenyebabkekurangangizi yang biasaterjadi. (Widodo, 2009)
:Konsumsimakanan yang tidakmencukupi;
Peningkatanpenngeluarangizidaridalamtubuh; Kebutuhangizi yang
meningkat pada kondisitertentu;
Penyerapanmakanandalamsistimpencernaan yang mengalamigangguan;
Gangguanpenggunaangizisetelahdiserap.
Masalahinidisebabkankarenakonsumsigizi yang
tidakmencukupikebutuhannyadalamwaktutertentu. Kekuranganberat
badan yang berlangsung pada anak yang
sedangtumbuhmerupakanmasalahserius.
Kondisiinimencerminkankebiasaanmakan yang buruk. Sama
sepertimasalahkelebihanberat, langkahpenangananharusdidasarkan pada
penyebabsertakemungkinanpemecahannya. (Merryana dan
Bambang,2012:237)
Pertanyaanberikutmungkindapatmenyaringpenyebab,
untukkemudianmengupayakanpenanganan, seperti:
Konsumsimakananatauminumanapakah yang
Page 13
19
selalumembuatnyamuntahataudiare?,
Apakahselaluadamakanandirumah?,
Apakahanakseringtidakmakanatausarapan dan
menggantinyadenganmakanan yang
mengandungkaloriatauzatgizirendah?,
Apakahanakmakansatujenismakanansajadalamwaktu lama?,
Apakahanakdapattidurlelap?,
Apakahanakbanyakmenontoniklanmakanan di televise dan menirunya?,
Apakahwaktumakanmenjadiajang yang membuatanaktegang?.
(Merryana dan Bambang,2012:237-238)
Kesemuainidapatmengakibatkananakengganmakan. Pemecahannya,
tentusajadenganmenghilangkansemuapenyebabtersebut.
Apabilakondisigizikurang yang menyebabkanberat badan
kurangberlangsung lama,
makaakanberakibatsemakinberattingkatkekurangannya. Pada
keadaaninidapatterjadiKwasiorkor dan marasmus yang
biasanyadisertaipenyakit lain sepertidiare, infeksi, penyakitpencernaan,
ISPA, dan anemia.
b) GiziBuruk
Secaraumum di Indonesia
terdapatduamasalahgiziutamayaitukuranggizimikro dan
kuranggizimakro .Kuranggizimakro pada
dasarnyamerupakangangguankesehatan yang disebabkan oleh
kekuranganasupan energy dan protein.
Page 14
20
Masalahgizimakroadalahmasalahgizi yang
utamanyadisebabkanketidakseimbanganantarakebutuhan dan
asupanenergi dan protein.
Kekurangangizimakroumumnyadisertaidengankekuranganzatgizimikro .
c) GiziLebih
Gizilebihdisebabkan oleh kurangnyaaktivitas yang
mengidentifikasikelebihan lemak dengannilaistandardeviasi>+2 SD,
gizilebih pada balitaakanmenyebabkan 1,8 kali gizilebih pada dewasa.
ASI Eksklusifadalah salah satucara yang
dapatmencegahkejadiangizilebih.
3. Parameter PemantauanPertumbuhanFisik
a. UkuranAntropometri
Untukmemantaupertumbuhanfisikanak, seringdigunakanukuran-
ukuranantropometrik yang dibedakanmenjadi 2 kelompok:
1) Ukuran yang tergantungumur (age dependence).
(Soetjiningsih&Ranah, 2013: 131)
a) Berat Badan (BB) terhadapumur
b) Tinggi/Panjang badan (TB) terhadapumur
c) LingkaranKepala (LK) terhadapumur
d) Lingkaranlenganatas (LLA) terhadapumur
Kesulitanpenggunaancarainiadalahmenetapkanumuranaksecaratepa
t, karenatidaksemuaanakmempunyaicatatanmengenaitanggallahir.
(Soetjiningsih&Ranuh, 2013: 131)
Page 15
21
2) Ukuran yang tidaktergantungUmur
a) BB terhadap TB
b) LLA terhadap TB (QUAC Stick = Quacker Arm
Circumference measuring stick)
c) Lain-lain: LLA dibandingkandengan standard ataubak,
Lipatankulit pada trisep, subskapular, abdominal
dibandingkandenganbaku.
Selanjutnya,
hasilpengukuranantropometriktersebutdibandingkandengansuatuba
kutertentu, misalnyabaku Harvard, NCHS (National Center for
Health Statistic), CDC (Communicable Disease Center), WHO,
ataubakunasionalkalauada. Pada
saatinidianjurkanuntukpemantauanukuranantropometridigunakan
WHO Anthro 2005. (Soetjiningsih&Ranuh, 2013: 132)
Selainitu, masihadaukuranantropometrik lain yang
dipakaiuntukkeperluankhusus, seperti pada kasus-
kasuskelainanbawaanatauuntukmenentukanjenisperawakan, Antara
lain : Lingkar dada, lingkarperut, dan lingkarleher; Panjang
jarakantara 2 titiktubuh, seperti bi-akromialuntuklebar bahu,
bitrokanterikuntuklebarpanggul, bitemporal untuklebarkepala;
Kurvauntukpalsiserebral; Kurvasindrom down; Kurvabayi
premature. (Soetjiningsih&Ranu, 2013:132)
4. IndeksAntropometri
Page 16
22
Denganmenggunakancara statistic dan kadang-
kadangdisertaidengangejalaklinik, dapatditentukan status
gizi/pertumbuhananak. Tujuansemuacaratersebutadalahmenetapkananak-anak
yang perlumendapatperhariankarenapertumbuhannya yang kurangbaik.
(Soetjingsih&Ranu, 2013: 142)
a. Berat Badan MenurutUmur (BB/U)
1) Cara klasifikasi
a) Klasifikasimenurut Gomez
Klasifikasi
Normal : > 90 %
Malnutrisiringan (grade 1) : 90-75%
Malnutrisisedang (grade 2) : 75-61%
Malnutrisiberat (grade 3) : <60%
b) KlasifikasimenuturJelliffe
Klasifikasi :
Normal : 110-90%
Malnutrisiringan (grade 1) : 90-81 %
Malnutrisi sedang (grade 2) : 80-61%
Malnutrisi berat : < 60%
c) Klasifikasi menurut WHO
Klasifikasi :
Normal : persentil ke-50
Malnutrisi : persentil < 3
d) Klasifikasi di Indonesia
Page 17
23
Klasifikasi menggunakan modifikasi Gomez pada KMS,
kemudian kenaikan BB dicatat pada KMS. Bila terdapat
kenaikan tiap bulan adalah normal, bilatidakterdapatkenaikan,
resikotinggiterjadinyagangguanpertumbuhan.
b. Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
1) Klasifikasiberat badan terhadaptinggi badan
a) McLaren/Read
klasifikasi
Normal : 110-90%
Malnutrisiringan : 90-85%
Malnutrisisedang : 85-75%
Malnutrisiberat : <75%
b) Waterlow
Klasifikasi
Normal : 110-90%
Malnutrisiringan (grade 1) : 90-80%
Malnutrisisedang (grade 2) : 80-70%
Malnutrisiberat (grade 3) : <60%
c) CDC/WHO
Klasifikasi
Malnutrisisedang : 85-80%
Malnutrisiakut : <80%
d) NCHS
Klasifikasi
Page 18
24
Normal : persentil ke-75 – 25
Malnutrisisedang : persentil ke-10 – 5
Malnutrisiberat : persentil ke-5
c. Tinggi Badan MenurutUmur (TB/U)
1) Klasifikasitinggi badan terhadapumur
a) Kanawatikanawati dan McLaren
Klasifikasi
Normal : >90%
Malnutrisiringan (grade 1) : 95-90%
Malnutrisisedang (grade 2) : 90-85%
Malnutrisiberat (grade 3) : <85%
b) CDC/WHO
Klasifikasi
Normal : >90%
Malnutrisikronis : <90%
5. Status GiziBalita
Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh
keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan
tersebut dapat dilihat dari variabel pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi
badan atau panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan, dan panjang
tungkai (Gibson dalam Marmi & Rahardjo, 2015:373).
Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari
keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan
penggunaannya.Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari variable
Page 19
25
pertumbuhan yaitu berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan.
Status giziseseorangdipengaruhi oleh beberapafaktor, yaitu :
a. Produkpangan (jumlah dan jenismakanan)
b. Pembagianmakananataupangan
c. Akseptabilitas (dayaterima),
menyangkutpenerimaanataupenolakanterhadapmakanan yang
terkaitdengancaramemilih dan menyajikkanmakanan.
Status gizi adalah suatu keadaan kesehatan tubuh berkat asupan zat
gizi melalui makanan dan minuman yang dihubungkan dengan kebutuhan.
Status gizi biasanya baik dan cukup,namun karena pola konsumsi yang tidak
seimbang maka timbul status gizi kurang,buruk dan lebih. (YantiAnggraini,
2010).
Tabel 2 Kategori dan Ambang Batas Status GiziAnakBerdasarkanIndeks
Indeks Kategori
Status Gizi Ambang Batas
(Z-Score)
Berat Badan menurutUmur (BB/U)
AnakUmur 0 – 60 bulan
Gizi Buruk
Gizi Kurang
Gizi Baik
GiziLebih
<-3 SD
-3 SD sampaidengan <-2 SD
-2 SD sampaidengan
2 SD
>2 SD Panjang Badan
menurutUmur (PB/U) atau Tinggi Badan
menurutUmur (TB/U) AnakUmur 0-60 Bulan
SangatPendek
Pendek
Normal
Tinggi
<-3 SD
-3 SD sampaidengan 2 Sd
-2 SD sampaidengan 2 SD
>2 SD Berat badan menurut
Panjang Badan (BB/PB) Atau
Sangatkurus
Kurus
<-3 SD
-3 SD sampaidengan<-2
Page 20
26
Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) AnakUmur 0-60 Bulan
Normal
Gemuk
SD
-2 SD sampaidengan 2 SD
>2 SD Indeks Massa
TubuhmenurutUmur (IMT/U)
AnakUmur 0- 60 Bulan
SangatKurus
Kurus
Normal
Gemuk
<-3 SD
-3 SD sampaidengan<-2 SD
-2 SD sampaidengan 2 SD
>2 SD
Indeks Massa TubuhmenurutUmur
(IMT/U) AnakUmur 5- 18 Bulan
SangatKurus
Kurus
Normal
Gemuk
Obesitas
<-3 SD
-3 SD sampaidengan<-2 SD
-2 SD sampaidengan 1SD
>1 SD sampaidengan 2 SD
> 2 SD
(Sumber: Kemenkes RI, 2012)
6. Kebutuhan Zat Gizi Pada Balita
Pada usia balita, anak-anak membutuhkan dukungan nutrisi yang
lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otak. Masa balita
adalah masa kritis, maka pertumbuhan nutrisi bagi balita harus seimbang.
Gizi seimbang didapat dari asupan makanan yang memenuhi
kebutuhan gizi sesuai usia dan kegiatan sehingga tercapai berat badan normal.
Gizi balita harus seimbang, mencakup gizi seperti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, dan mineral. Balita membutuhkan asupan karbohidrat sebesar
75-90℅. Protein sebesar 10-20℅ dan lemak sebesar 15-20℅ (YantiAnggraini,
2010)
7. Pemenuhan Nutrisi pada Balita
Page 21
27
Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang
keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan. Zat gizi yang
mencukupi pada anak harus dimulai sejak dalam kandungan, yaitu dengan
pemberian nutrisi yang cukup memadai pada ibu hamil. Setelah lahir, harus
diupayakan pemberian ASI secara eksklusif, yaiutu pemberian ASI saja
sampai anak berumur 4-6 bulan. Sejak berumur 6 bulan sudah waktunya anak
diberikan makanan tambahan atau makanan pendamping ASI. Pemberian
makanan tambahan ini penting untuk melatih kebiasaan makan yang baik dan
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mulai meningkat pada masa balita
dan prasekolah, karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang
terjadi adalah sangat pesat, terutama pertumbuhan otak.
Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya
energi dan protein. Kebutuhan energi sehari anak untuk tahun pertama kurang
lebih 100-120 kkal/kg berat badan. Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur,
kebutuhan energi turun kurang lebih 10 kkal/kg berat badan. Energi dalam
tubuh diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat, lemak dan juga protein.
Protein dalam tubuh merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan
sebagai zat pembangun, yaitu untuk pertumbuhan dan pembentukan protein
dalanm serum, mengganti sel-sel yang rusak, memelihara keseimbangan asam
basa cairan tubuh, serta sebagai sumber energi.
Ada beberapa hal yang perlu dihindari bagi anak agar makannya tidak
berkurang, seperti membatasi makanan yang kurang menguntungkan,
misalnya cokelat, permen, kue-kue manis, karena dapat membuat kenyang
sehingga nafsu makan berkurang. Menghindari makanan yang merangsang
Page 22
28
seperti pedas dan terlalu panas, menciptakan suasana makan yang tentram dan
menyenangkan, memilih maknan dengan nilai gizi tinggi,memperhatikan
kebersihan perorangan dan lingkungan, tidak memaksa anak untuk makan
serta tidak menghidangkan porsi makanan terlalu banyak.
Dibawah ini terdapat beberapa makanan yang dianjurkan untuk balita :
a. Makanan pendamping untuk balita dapat berupa tepung beras atau beras
merah yang dimasak dengan cairan, kaldu daging, susu formula atau
air.
b. Makanan pendamping lainnya selain bubur adalah buah-buahan yang
dihaluskan dengan blender, seperti buah pepaya, pisang, apel, melon,
dan alpukat.
c. Sayur-sayuran dan kacang-kacangan juga dapat dijadikan makanan
pendamping balita dengan cara direbus dan dihaluskan dengan blender.
Sebaiknya ketika diblender, bahan makanan pendamping bita ini
ditambah kaldu atau air matang supaya lebih halus. Sayuran dan
kacang-kacangan tersebut adalah kacang polong, kacang merag, wortel,
tomat, kentang, labu kuning dan kacang hijau.
d. Makanan pendamping balita pun dapat berupa daging pilihan yang
tidak mengandung lemak dan diblender.
e. Makanan pendamping lainnya juga bisa berupa ikan yang diblender,
yaitu ikan yang tidak berduri (ikan salmon, fillet ikan kakap, dan
gindara).
f. Penyebab status nutrisi kurang pada anak :
Page 23
29
1) Asupan nutrisi yang tidak adekuat, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif
2) Hiperaktivitas fisik/istirahat yang kurang
3) Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan
nutrisi.
4) Strees emosi yang menyebabkan menurunnya nafsu makan. (Ni
Wayan Armini, dkk. 2017)
8. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Pada Balita
Menurut Karyadi (1996) kecukupan gizi yang dianjurkan adalah
banyaknya masing-masing zat yang harus di dapatkan dari makanan untuk
mencukupi kebutuhan hidup sehat berdasarkan umur, jenis kelamin, aktivitas,
berat badan dan tingin badann. Kekuranganataukelebihan salah
satuzatgisiyang akanmempengaruhipenyerapan, ketersediaan dan
metabolisme. Angkakecukupangizi yang
dianjurkanberperanuntukmencegahkekurangan dan
kelebihanzatgiziberikuttaabelnya.
Tabel 3 AngkaKecukupanGizi Rata-rata Yang DianjurkanuntukBalita/hari
KelompokUmur 0- 6 Bulan 7- 11 Bulan 1- 3 Tahun 4- 6 Tahun Tinggi badan 60 71 90 110 Berat badan 6,0 8,5 12,0 17,0 Energi 550 650 1000 1550 Protein 10 16 25 39 Vitamin A 375 400 400 450 Vitamin D 5 5 5 5 Vitamin E 4 5 6 7 Vitamin K 5 10 15 20 Thiamin 0,3 0,4 0,5 0,6 Riboflavin 0,3 0,4 0,5 0,6 Niacin 2 4 6 8 Asamfolat 65 80 150 200 Piridoksin 0,1 0,3 0,5 0,6
Page 24
30
Vitamin B 12 0,4 0,5 0,9 1,2 Vitamin C 40 40 40 45 Kalsium 200 400 500 500 Fosfor 100 225 400 400 Magnesium 25 55 60 80 Besi 0,5 7 8 9 Yodium 90 90 90 120 Seng 1,3 7,5 8,2 9,7 Selenium 5 10 17 20 Mangan 0,003 0,6 1, 1,5 Fluor 0,01 0,4 0,6 0,8
Sumber:Widyakarya National Pangan dan Gizi, 2004
9. Pemenuhan Nutrisi pada Anak Prasekolah
Anakusiaprasekolahmengalamipertumbuhansedikitlambat.
Kebutuhankalorinyaadalah 85 kkal/kgBB. Penurunan normal
adalahnafsumakan di usiainiseringmenimbukankecemasantentangnutrisi.
Sebagianbesar, orang tuadapatdiyakinkanbahwajikapertumbuhan normal,
masukananakadalahcukup. Biasanya orang
tuabertanggungjawabuntukmemberikesehatanmakananuntukusia yang cocok
dan penentuwaktu dan tempat,
anakbertanggungjawabmenentukanjumlahmasukanmakanannyauntukmenyes
uaikankebutuhantubuhnyamenurut rasa laparataukenyang.
Giziseimbangmerupakankeadaan yang
menjamintubuhuntukmemperolehmakanan yang
cukupmengandungsemuazatgizidalamjumlah yang dibutuhkan. Gizilengkap
dan seimbangharusmengandung :
a. Bahanmakanansumbertenaga yang berfungsiuntukberaktivitas.
Contoh :beras, roti, kentang, dan mie.
Page 25
31
b. Bahanmakanansumberzatpembangun, berfungsiuntukpembentukan,
pertumbuhan dan pemeliharaanseltubuh. Contoh :daging, ikan, telur,
tempe, dan tahu.
c. Bahanmakanansumberzatpengaturberfungsiuntukmengatur proses
metabolisme. Contoh :sayurbayam, buncis, wortel, tomat, pisang,
papaya, jeruk, dan apel.
Tabel 4 Takaran Komsumsi Makanan Sehari
Kel. Umur Bentuk makanan Frekuensi makan
0-4 bulan ASI eklusif Sesering mungkin 4-6 bulan Makanan lumat 2x sehari
2 sendok makan setiap kali 6 – 12 bulan makanan lembek 3 x sehari
Plus 2x makanan selingan 1-3 tahun Makanan keluarga
1 - 1½ piring nasi/pengganti 2 – 3 potong lauk hewani 1 – 2 potong lauk nabati
½ mangkuk sayur 2 – 3 potong buah-buah
1 gelas susu
3x sehari
4-6 tahun 1 – 3 piring nasi/pengganti 2 – 3 potong lauk hewani 1 – 2 potong lauk nabati 1 - 1½ mangkuk sayur
2 – 3 potong buah-buahan 1 – 2 gelas susu
3 x sehari
Sumber : Andriani dan Wirjatmadi.peranangizidalamsikluskehidupan.Hlm.218 Jakarta.
Pada anakusiaprasekolah ;
a. Napsumakanberkurang
b. Anaklebihtertarik pada
aktivitasbermaindengantemanataulingkunagnnyadaripadamakan.
c. Anakmulaisenangmencobajenismakananbaru.
Page 26
32
d. Waktu makanmerupakankesempatan yang baikbagianakuntukbelajar.
e. Bersosialisasidengankeluarga.
Cara mengatasikesulitanmakanan :
a. Berikanmakan pada saatanaktidaklelah
b. Porsidisesuaikandengankebutuhananak, keciltapisering
c. Jadwaldisesuaikan
d. Tungguanaklapar
e. Beri kasihsayang
f. Variasikanmakanan
g. Berikanbersamamakanankesukaannya
h. Ajakmakandengankeluarga
i. Berikanmakansambilbermain
j. Berikananakmakansendiri
k. Tempatkanmakanan pada wadah yang menarik
l. Berikan pujian bila anak menghabiskan porsinya
m. Berikansugestibahwamakanan yang diberikanenak
n. Ibuharusrileks
o. Merayuanakuntukmakanmakanan yang sudahdisediakan
Kebutuhan nutrisi anak bias dipenuhi dengan memberikan makanan dari
keempat kelompok makanan penting, yaitu :
a. Nasi dan alternatif
Makananinidapatmemberikan energy yang baik, sedikit vitamin dan
mineral. Pilihan lain misalnyabuburayam, mie, ataububurkacanghijau.
b. Buah-buahan
Page 27
33
Buah-buahanadalahsumberserat yang baik, khususnya vitamin A, C dan
mineral sepertikalium. Lebihseringmemberikanbuah-buahan yang
mengandungcitrun dan buah-buahan yang isinyaberwarnakuning.
c. Sayur-sayuran
Merupakansumberserat dan mineral yang baik,sepertikalium, juga
memberikan vitamin A, C, dan asamfolik.
Berikansayuranberwarnahijauatausayuranberwarnakuningkehijauan.
d. Daging dan alternatif
Kelompokinimeliputitempe, tahu, ikan, susu, telur yang memberikan
protein penting, lemak, vitamin, dan mineral. Berikanikan paling sedikit
3 kali dalamseminggu dan berikansebanyak 5 telurdalamseminggu.
Tips memberi makan pada anak prasekolah :
a. Tetapmemberikansusu
Anakperluminumsusu 2-3 cangkirsehari.
b. Menciptakanmakanan yang diinginkan
Melibatkananakdalammemilihmakanan dan merencanakan menu.
c. Menyiapkanmakanan yang menarik
Anakdiberikansayurandenganwarna dan bentuk yang berbed,
sepertiwortel, buncis, bayam, dan jagung.
d. Menghindarianakmakan yang berlebihan
Menghindarimemberikanmakanan yang
berlebihanuntukmencegahanakkegemukan.
Page 28
34
e. Memberikanmakanankecilyangsesuai
Makanankecil yang baikseperti sup kacangmerah, kue yang
berisidaging, buah-buahansegar, susu, jus buah, susukedelai, roti,
singkong rebus, dan bi rebus. (Ni WayanArmini, dkk.2017 :139)
B. GiziKurang
1. Pengertian
Gizi kurang adalah suatu masalah gizi yang disebabkan karena
kurangnya asupan gizi baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
Jenis penyakit masalah gizi kurang berdasarkan jenis zat gizi apa yang kurang
dikonsumsi. (Setyawati, Vilda Ana Veria, 2018).
Kekurangan gizi secara umum baik kurang secara kualitas dan
kuantitas menyebabkan gangguan pada proses-proses tubuh seperti, gangguan
pertumbuhan, gangguan produksi kerja, gangguan pertahanan tubuh,
gangguan struktur dan fungsi otak (Cakrawati Dewi&Mustika NH, 2014).
Kekurangan gizi secara umum baik kurang secara kualitas dan
kuantittas menyebabkan gangguan pada proses-proses tubuh seperti:
a. GangguanPertumbuhan
b. Gangguanproduksikerja
c. Gangguanpertahanantubuh
d. Gangguanstruktur dan fungsiotak
2. Etiologi
Penyebabgizikurang pada
anakyaitupenyebablangsung,penyebabtidaklangsung.Penyebablangsungdarigi
zikurangadalahmakanan dan
Page 29
35
penyakitdapatsecaralangsungmenyebabkangizikurang.
Timbulnyagizikurangtidakhanyadikarenakanasupanmakanan yang kurang,
tetapi juga penyakit.Anak yang
mendapatcukupmakanantetapiseringmenderitapenyakitdapatmenderitagizikur
ang. Makadayatahantubuhnyaakanmelemah dan
akanmudahterserangpenyakit.
Penyebabtidaklangsunggizikurangadalahketahananpangankeluarga
yang
kurangmemadai.Setiapkeluargadiharapkanmampuuntukmemenuhikebutuhanp
anganseluruhanggotakeluarganyadalamjumlahyangcukupbaikjumlahmaupun
mutugizinya.Polapengasuhanakkurangmemadai.Setiapkeluarga dan
masyarakatdiharapkandapatmenyediakanwaktu, perhatian, dan
dukunganterhadapanak agar dapattumbuhkembang.Pelayanankesehatan dan
lingkungankurangmemadai.Sistempelayanankesehatan yang
adadiharapkandapatmenjaminpenyediaan air bersih dan
saranapelayanankesehatandasar.(CakrawatiDewi& NH Mustika, 2014).
3. FaktorResikoGiziKurang
Yang menjadi penyebab gizi kurang di masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Aksesterhadappanganrendah
b. Makananibuhamilkurangkalori dan protein, atauterserangpenyakit.
c. Bayibarulahirtidakdiberikolostrum.
d. Bayisudahdiberi MP ASI sebelumusia 4/6 bulan
e. Pemberianmakananpadat pada bayiterlalulambat
Page 30
36
f. Anakdibawahumur< 2 tahun, kurangdiberimakananataudensitas energy
kurang
g. Makanantidakmempunyaizatgizimikro yang cukup
h. Penanganandiare yang tidakbenar
i. Makanankotor/ terkontaminasi
j. Kemiskinan
k. Kurangnyapendidikan dan keterampilan
l. Krisisekonomi
Faktorresikobalitagizikurangadalah :
a. Asupanmakanan yang kurang
b. Status sosialekonomi yang rendah
c. Pendidikan ibu yang rendah
d. Penyakitbaatsaatlahir
e. Kurangnyapengetahuanibuterhadapnutrisi pada anak
f. Berat badan lahirrendah
g. Kelengkapanimunisasi
h. Pemberiannutrisiatauasupanmakanan yang kurangtepat (Alamsyah
dkk, 2015)
Faktor-faktortersebutmerupakanhal-
halyangsangatkomplekdanberkaitanantarafaktoryangsatudenganfaktoryanglai
nnya.Jikadilihatpadaskemaadalahsebagaiberikut:
GiziKurang
AsupanMakanan PenyakitInfeksi
Perawatananak dan ibuhamil PelayananKeseh
atan Persediaanmakan
an dirumah
Page 31
37
Gambar 4. Skema Gizi Kurang
Sumber :
4. PenyebabGangguanPertumbuhan
a. Faktor-faktorpenyebabgizikurang
1) SikapIbuTerhadapMakanan
Faktor risiko yang terbukti berpengaruh terhadap kejadian gizi
kurang dan gizi buruk adalah sikap ibu terhadap makanan yang buruk
dengan OR 6,98, artinya ibu yang mempunyai balita 12-59 bulan
mempunyai risiko menderita gizi kurang dan gizi buruk sebesar 6,98
kali lebih besar bila dibandingkan dengan ibu yang mempunyai balita
gizi baik.
Kejadiangizikurang dan
giziburukberkaitandengansikapibuterhadapmakanan.
Sikapterhadapmakananberarti juga berkaitandengankebiasaanmakan,
kebudayaanmasyarakat, kepercayaan dan pemilihanmakanan.
Budayaadalahdayadaribudi yang berupacipta, karya dan karsa.
Budayaberisinorma-normasosialyaknisendi-sendimasyarakat yang
berisisanksi dan hukuman-hukumannya yang
Kirisiekonomilangsung
Kemiskinan, kurangpendidikan,
kurangketerampilan
Page 32
38
dijatuhkankepadagolonganbilamana yang
dianggapbaikuntukmenjagakebutuhan dan
keselamatanmasyarakatitudilanggar. Norma-
normaitumengenaikebiasaanhidup, adatistiadat, atautradisi-
tradisihidup yang dipakaisecaraturuntemurun (Alamsyah dkk,
2015:133).
2) SanitasiLingkungan
Sanitasilingkunganburukterbuktisebagaifaktorrisikokejadiangizikur
ang dan giziburuk pada balitadengan OR 5,03, artinyaibu yang
mempunyaibalitagizikurang dan giziburukmempunyairisiko 5,03 kali
untukmenderitagizikurang dan giziburukbiladibandingkandenganibu
yang mempunyaibalitagizibaik.
Kesehatanlingkunganmemilikiperan yang
cukupdominandalampenyediaanlingkungan yang
mendukungkesehatananak dan proses tumbuhkembangnya.
Sanitasilingkungan yang
burukakanmenyebabkananakbalitaakanlebihmudaterserangpenyakitinf
eksi yang akhirnyadapatmempengaruhi status gizianak.
Sanitasilingkunganeratkaitannyadenganketersedian air bersih,
ketersedianjamban, jenislantairumah,
sertakebersihanperalatanmakanan, kebersihanrumah, pencahayaan,
ventilasi. Makin tersediannya air bersihuntukbetuhansehari-hari,
makamakinkecilrisikoanakterkenapenyakitkuranggizi (Soekirman,
2000:134).
Page 33
39
b. Pola AsuhMakanTerhadapGiziKurang
Pola asuhmakanmerupakanfaktorrisikokejadiangizikurang.
Orangtuamemilikitingkatkontrol yang tinggiterhadaplingkungan dan
pengalamananak-anakmereka. Pengasuhan yang
baikadalahibumemperhatikanfrekuensi dan jenismakanan yang
dikonsumsi oleh anaknya agar kebutuhanzatgizinyaterpenuhi.
Setiaporangtuamemilikipraktikpengasuhan yang
berbedatergantungdaribudayamasing-masing,
sehinggapengasuhanmakananinidianggapsebagaistrategiperilakutertentuu
ntukmengontrolapasaja yang dikonsumsianak dan berapabanyak yang
dikonsumsianakketikamerekamakan.
Disampingitu, menu makanan yang
disajikandalamsatuminggucenderungtidakbervariasi yang
dapatmenimbulkankejenuhan pada balita dan sifatpilih-pilihmakanan.
Balita yang
tidakterbiasadenganvariasimakananlokaldapatmenyebabkanbalitamenjadi
pilih-pilihmakanansehinggapemenuhanzatgizilainnyamenjadikurang.
Kekuranganzatgizi yang berlangsungsecaraterusmenerusinilah yang
dapatmenyebabkanbalitakehilanganberatnya.
Hal inisejalandenganpenelitianZulfita (2013) yang
menyatakanbahwapolaasuhmakanmerupakanfaktorrisikogizikurang,
dimanabalitadenganpolaasuhmakan yang kurang, berisiko 4,297 kali
menderitagizikurangdibandingkandenganbalita yang
ibunyamemberikanpolaasuh yang baik (95% CI: 1,413 – 13,08)
Page 34
40
dengannilai p<0,05. Disampingitu, hasilpenelitianSyukriawati (2011)
menunjukkanbahwaterdapathubungan yang
antarapolaasuhmakandengangizikurang pada balitadenganhasil uji
statistikyaitunilai p value sebesar 0,042 (p<0,05).
c. PenyakitInfeksiTerhadapGiziKurang
Penyakitinfeksidalampenelitianinimerupakanfaktorrisikonamuntidakberma
knasignifikan. Hal inidikarenakansebagianbesarpenyakitinfeksi yang
pernahdiderita oleh balitaadalah ISPA dengankategoribukan pneumonia
yaituberupademam, batukmapun flu. Selainitu, ketikabalitanyasakit,
orangtuabalitalangsungmembawabalitanyaberobatkepuskesmasterdekatunt
ukmendapatkanpertolonganpertamasehinggabalitanyacepatsembuh.
Infeksimemainkanperanutamadalametiologigizikarenainfeksimengakibatk
anpeningkatankebutuhan dan pengeluaranenergitinggi, nafsumakanrendah,
kehilanganunsur hara akibatmuntah, diare, pencernaan yang buruk,
rendahnyapenyerapan dan pemanfaatanzatgizi,
sertagangguankeseimbanganmetabolisme.
MenurutSoetjiningsihterdapatduafaktorutama yang
berpengaruhterhadapgizibalitayaitu:
1) FaktorEksternal
Faktoreksternal yang mempengaruhiantara lain:
a) Ketersediaanpanganditingkatkeluarga
Page 35
41
Status gizi dipengaruhi oleh ketersediaan pangan ditingkat
keluarga, hal ini sangat tergantung dari cukup tidaknya pangan
yang dikonsumsi oleh setiap anggota keluarga untuk mencapai gizi
baik dan hidup sehat. Jika tidak cukup bisa dipastikan konsumsi
setiap anggota keluarga tidak terpenuhi. Padahal makanan untuk
anak harus mengandung kualitas dan kuantitas cukup untuk
menghasilkan kesehatan yang baik.
b) Pola asuhkeluarga
Yaitu pola pendidikan yang diberikan pada anak-anaknya.
Setiapanakmembutuhkancinta, perhatian, kasihsayang yang
akanberdampakterhadapperkembanganfisik, mental dan emosional.
Pola asuhterhadapanakberpengaruhterhadaptimbulnyamasalahgizi.
Perhatiancukup dan polaasuh yang tepatakanmemberipengaruh
yang besardalammemperbaiki status gizi. Anak yang
mendapatkanperhatianlebih,
baiksecarafisikmaupunemosionalmisalnyaselalumendapatsenyuma
n, mendapatresponketikaberceloteh, mendapatkan ASI dan
makanan yang
seimbangmakakeadaangizinyalebihbaikdibandingkandengantemans
ebayanya yang kurangmendapatkanperhatian orang tuanya.
c) Kesehatanlingkungan
Masalahgizitimbultidakhanyakarenadipengaruhi oleh
ketidakseimbanganasupanmakanan, tetapi juga dipengaruhi oleh
penyakitinfeksi.
Page 36
42
Masalahkesehatanlingkunganmerupakandeterminanpentingdalambi
dangkesehatan. Kesehatanlingkungan yang baiksepertipenyediaan
air bersih dan perilakuhidupbersih dan
sehatakanmengurangiresikokejadianpenyakitinfeksi.
Sebaliknya,lingkungan yang burukseperti air minumtidakbersih,
tidakadasaluranpenampungan air limbah, tidakmenggunakankloset
yang baikdapatmenyebabkanpenyebaranpenyakit.
Infeksidapat20 menyebabkankurangnyanafsumakansehinggamenye
babkanasupanmakananmenjadirendah dan
akhirnyamenyebabkankuranggizi
d) Pelayanankesehatandasar
Pemantauanpertumbuhanyangdiikutidengantindaklanjutberupakons
eling, terutama oleh petugaskesehatanberpengaruh pada
pertumbuhananak. Pemanfaatan fasilitas kesehatan seperti
penimbangan balita, pemberian suplemen kapsul vitamin A,
penanganan diare dengan oralit serta imunisasi.
e) Budayakeluarga
Budayaberperandalam status
gizimasyarakatkarenaadabeberapakepercayaansepertitabumengons
umsimakanantertentu oleh kelompokumurtertentu yang
sebenarnyamakanantersebutjustrubergizi dan dibutuhkan oleh
kelompokumurtertentu. Unsur-
unsurbudayamampumenciptakansuatukebiasaanmakanmasyarakat
yang kadang-kadangbertentangandenganprinsip-prinsipilmugizi.
Page 37
43
Misalnya, terdapatbudaya yang
memprioritaskananggotakeluargatertentuuntukmengonsumsihidang
ankeluarga yang telahdisiapkanyaituumumnyakepalakeluarga.
Apabilakeadaantersebutberlangsung lama
dapatberakibattimbulnyamasalahgizikurangterutama pada
golonganrawangizisepertiibuhamil, ibumenyusui, bayi dan
anakbalita.
f) Sosialekonomi
Banyaknyaanakbalita yang kuranggizi dan giziburuk di sejumlah
wilayah di tanah air disebabkanketidaktahuan orang
tuaakanpentingnyagiziseimbangbagianakbalita yang pada
umumnyadisebabkanpendidikan orang tua yang
rendahsertafaktorkemiskinan. Kurangnyaasupangizibisadisebabkan
oleh terbatasnyajumlahmakanan yang
dikonsumsiataumakanannyatidakmemenuhiunsurgizi yang
dibutuhkankarenaalasansosialekonomiyaitukemiskinan.
Faktorkarakteristikkeluarga yang menjadipertimbangan dan
dapatmempengaruhihasiladalahpendapatankeluarga dan
tingkatpendidikanibu. (Rahardjo, 2012)
g) Pendidikan
Tingkat pendidikanberhubungandengan status
gizikarenadenganmeningkatnyapendidikankemungkinanakanmenin
gkatkanpendapatansehinggadapatmeningkatkandayabelimakanan
(DepartemenGizi dan Kesehatan Masyarakat, 2009)
Page 38
44
h) Geografi dan Iklim
Geografi dan iklimberhubungandenganjenistumbuhan yang
dapathidupsehinggaberhubungandenganproduksimakanan
(DepartemenGizi dan Kesehatan Masyarakat, 2009).
2) Faktor Internal
Faktor Internal yang mempengaruhiantaralain :
a) Usia
Usia akan menpengaruhi kemampuan atau pengalaman yang
dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita.
b) KondisiFisik
Mereka yang sakit, yang sedangdalampenyembuhan dan yang
lanjutusia, semuanyamemerlukanpangankhususkarena status
kesehatanmereka yang buruk. Bayi dan anak-anak yang
kesehatannyaburuk, adalahsangatrawan, karena pada
periodehidupinikebutuhanzatgizidigunakanuntukpertumbuhancepat
.
c) Infeksi
Infeksidapatmenyebabkankurangnyanafsumakansehinggamenyeba
bkanasupanmakananmenjadirendah yang
akhirnyamenyebabkankuranggizi (DepartemenGizi dan Kesehatan
Masyarakat, 2009).
Mekanisme patologisnya dapat bermacam-macam, baik
secara sendiri-sendiri maupun bersamaan, yaitu:
Page 39
45
(1) Penurunan asupan zat gizi akibat kurangnya nafsu makan,
menurunya absorbsi, dan kebiasaan mengurangi makan pada
pada saat sakit.
(2) Peningkatan kehilangan cairan /zat gizi akibat penyakit diare,
mual/muntah dan perdarahan yang terus menerus.
(3) Meningkatnya kebutuhan, baik dari peningkatan kebutuhan
akibat sakit (human host) dan parasit yang terdapat dalam
tubuh. (Supariasa, 2012).
5. Beberapa Hal Lain Yang MendorongTerjadinyaGangguangizi
Penyebab langsung gangguan gizi, khususnya gangguan gizi pada
bayi dan anak usia dibawah lima tahun (balita) adalah tidak sesuainya jumlah
gizi yang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka.
Faktor yang secara tidak langsung mendorong terjadinya gangguan gizi
terutama pada anak Balita antara lain sebagai berikut:
a. Ketidaktahuanakanhubunganmakanan dan kesehatan
b. Prasangkaburukterhadapbahanmakanantertentu
c. Adanyakebiasaanataupantangan yang merugikan
d. Kesukaan yang berlebihanterhadapjenismakanantertentu
e. SosialEkonomi
6. PencegahanGiziKurang Pada Balita
a. Pencegahan Primer
Pencegahan ini untuk mempertahankan orang yang sehat agar tetap
sehat atau mencegah oarng yang sehat menjadi sakit. Pencegahan ini
ditujukan untuk masyarakat umum, yaitu (Widodo, 2009) :
Page 40
46
1) Memberikan KIE mengenaigizikurang dan giziburuk,
termasukgejala-gejalasertakomplikasi yang akantimbul.
2) Menyarankananggotakeluargauntukmengonsumsimakanan yang
bergiziseperti pada PedomanUmumGiziSeimbang (PUGS) yang
berisi 13 pesan, antara lain : makanlahmakanan yang
beranekaragamsetiaphari, makanlahmakanan yang
mengandungcukupenergi, untuksumberenergiupayakan agar
separuhnyaberasaldarimakanan yang
mengandungzatkarbohidratkomplek, upayakan agar
sumberenergidariminyak dan lemak
tidaklebihdariseperempatdarienergi total yang andabutuhkan,
gunakanhanya garam beryodiumuntukmemasaksehari-hari,
makanlahbanyakmakanan yang kaya akanzatbesi, berikanhanya air
susuibuuntukbayisampaiusia 4 bulan,
biasakanmakanpagisetiaphari, minum air bersih dan
sehatdalamjumlah yang cukup, berolah raga
denganteraturuntukmenjagakebugaran badan,
hindarilahminumanberalkohol, makanlahmakanan yang dimasak
dan/ataudihidangkandenganbersih dan tidaktecemar, dan
bacalahselalu label pada kemasanmakanan.
3) Memberikanpenjelasanmengenaicarapenanganangizikurangataugizi
burukdenganperubahansikap dan perilakuanggotakeluarga.
Bukansajamakanan yang harusdiperhatikan,
tetapilingkungansekitar juga
Page 41
47
harusdiperhatikanuntukmencegahpenyakitinfeksi yang
dapatmenyebabkannafsumakanberkurang.
4) Usahakanmengikuti program kesehatan yang adasetiapbulan di
puskesmasatau di puskesmaspembantudesa.
b. PencegahanSekunder
Pencegahan ini untuk orang yang telah sakit agar sembuh,
menghambat progesifitas penyakit, menghindarkan komplikasi, dam
mengurangi ketidakmampuan, yaitu (Budiarto, 2002) :
1) Deteksi dini sekiranya penderita atau anggota keluarga yang lain
terjangkit penyakit yang disebabkan oleh kurangnya gizi dalam
jangka waktu yang panjang. Misalnya, melakukan penimbangan
berat badan.
2) Mendapatkan pengobatan sedini mungkin. Pengobatan yang awal
dan tepat dapat mengurangi morbiditas dan meningkatkan
produktivitas semua anggota keluarga.
c. Pencegahantersier
Upaya pencegahan ini terus diupayakan selama orang yang
menderita belum meninggal dunia, yaitu (Budiarto, 2002):
1) Apabila penderita mengalami sakit lain, sebaiknya secepatnya
dilakukan pemeriksaan dan pengobatan.
2) Rehabilitasi sosial diberikan kepada penderita dan anggota
keluarga. Bagi penderita ditumbuh kembalikan kepercayaan dirinya
agar bisa bergaul dengan yang lain.
7. PenanggulanganMasalahGiziKurang
Page 42
48
Penanggulangan masalah gizi kurang perlu dilakukan secara terpadu
antar departemen dan kelompok profesi, melalui upaya-upaya peningkatan
pengadaan pangan, penganekaragaman produksi dan konsumsi pangan,
peningkatan status sosial ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat,
serta peningkatan teknologi hasil pertanian dan teknologi hasil pangan.
Semua upaya ini bertujuan untuk memperoleh perbaikan pola konsumsi
pangan masyarakat yang beraneka ragam dan seimbang dalam mutu gizi.
(Almatsier, 2009)
Upayapenanggulanganmasalahgizikurangantaralain :
a. Upayapemenuhanpersediaanpangannasional
b. Peningkatanusahaperbaikangizikeluarga
c. Peningkatanupayapelayanangiziterpadu dan sistemrujukan
d. Peningkatanupayakeamananpanganan dan gizi
e. Peningkatan komuikasi, informasi dan edukasi dibidang pangan dan
f. gizi masyarakat
g. Peningkatanteknologipanganuntukmengembangkanberbagaiprodukpang
an yang bermutu
h. Pemberianmakanantambahan (PMT)
i. Peningkatankesehatanlingkungan
8. PenatalaksanaanAsuhanTerhadapGangguanPertumbuhan
a. PemberianTerapiModisco
Modisco” adalah singkatan dari Modified Dried Skimmed Milk and
Coconut Oil, merupakan minuman padat energi bernilai gizi tinggi,
mudah dicerna, mudah dibuat sertadapat diolah dalam beraneka ragam
Page 43
49
resep makanan dan minuman, sangat bermanfaat untuk penderita kurang
gizi. Modiscopertama kali ditemukan oleh May dan Whitehead pada
tahun 1973. Modiscomerupakanmakananatauminumanbergizitinggi yang
pertama kali dicobakan pada anak-anak yang
mengalamigangguangiziberat di Uganda (Afrika) denganhasil yang
sangatmemuaskan. Tujuan dari Modisco ini adalah untuk membantu
mempercepat peningkatan berat badan. Pertama kali dikenal di Indonesia
dengan nama Modisco ½, Modisco I, Modisco II, dan Modisco III . (
Tatalaksanagiziburuk, 2008)
b. KeuntungandarisusuModisco
1) Mengandung tinggi energi dan tinggi protein
2) Mudahdicerna
3) Dapat meningkatkan berat badan lebih cepat
4) Porsinya kecil sehingga memudahkan anak untuk menghabiskan
c. Cara PembuatanModisco
Modifikasidilakukandenganpertimbanganketersediaanbahan local
selera, dayacerna, kebutuhankalorisertatingkat KEP sendiri. Modisto
dibagi menjadi 4 macam yaitu Modisco 1∕2 , I, II, dan III.
Resepnyasebagaiberikut :
MODISCO 1∕2
Bahan :
1) Susububuk (susu Full Cream/Skim) : 10 gr
2) GulaPasir : 5 gr
3) Minyakbijikapaskelapa/jagungmargarin : 2,3 gr
Page 44
50
4) Kalori : 80 kalori
Cara membuat :
Susu Skim, gula dan minyak/margarindiaduksampai rata,
laluditambahkandengan air sedikit demi
sedikitsambilterusdiadukhinggacairanlarut. Disaring dan
dimasukkandalamgelaskemudiandiminumdalamkeadaanhangat.
MODISCO I
Bahan :
Susububuk(susu full cream/skim) : 10 gr
1) Gulapasir : 5 gr
2) Minyakbijikapaskelapa/jagung/margarin : 4,6 gr
3) Kalori : 100 kalori
4) Cara membuat : sama dengan modisco 1∕2
MODISCO II
Bahan :
1) Susububuk (susu full cream/skim) : 10 gr
2) Gulapasir : 5 gr
3) Minyakbijikapas/kelapa/margarin : 5,6 gr
4) Kalori : 120 kalori
Cara membuat :
Susu skim, gula, dan 1∕2 bagianair dinginsampai rata,
laluterusdiadukhinggacairan rata dan ditambahkanminyak/margarine
Page 45
51
dan 1∕2bagian air panas dan diaduksampailarut. Di saring dan
dimasukkandalamgelas, kemudiandiminumdalamkeadaanhangat.
Page 46
52
MODISCO III
Bahan :
1) Susububuk (susu full cream/skim) : 12 gr
2) Gulapasir : 7 gr
3) Minyakbijikapaskelapa/jagung/margarine : 5,5 gr
4) Kalori : 140 kalori
Cara membuat : sama dengan Modisco.