II – 1 PT.O XA LIS SU BUR KONSULTAN PERENCANAAN – M ANAJEM EN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. AhmadYani no. 52Bogor 16161JawaBarat 0251363150, 360274, Fax0251363149 BAB II GAMBARAN UMUM KAWASAN PERKOTAAN KOTA DEPOK 2.1 Karakteristik Fisik Dasar Kota Depok secara geografis terletak pada 6 o 19’00” - 6 o 28’00” Lintang Selatan dan 106 o 43’00” - 106 o 55’30” Bujur Timur. Kota Depok berada pada 50-140 meter di atas permukaan laut dan memiliki kemiringan lereng kurang dari 15 persen. Bentuk permukaan Kota Depok dari selatan ke utara berupa dataran rendah dan perbukitan bergelombang lemah (depok dalam angka, 2011). Kota Depok yang merupakan salah satu wilayah termuda di Jawa Barat memiliki luas wilayah sekitar 200,29 km 2 . Batas- batas wilayah Kota Depok adalah sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat Kotamadya Tangerang Selatan dan wilayah DKI Jakarta, b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi dan Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor, c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor, d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
II – 1
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
BAB IIGAMBARAN UMUM KAWASAN PERKOTAAN KOTA DEPOK
2.1 Karakteristik Fisik Dasar
Kota Depok secara geografis terletak pada 6o 19’00” - 6o 28’00” Lintang Selatan
dan 106o 43’00” - 106o 55’30” Bujur Timur. Kota Depok berada pada 50-140
meter di atas permukaan laut dan memiliki kemiringan lereng kurang dari 15
persen. Bentuk permukaan Kota Depok dari selatan ke utara berupa dataran
rendah dan perbukitan bergelombang lemah (depok dalam angka, 2011).
Kota Depok yang merupakan salah satu wilayah termuda di Jawa Barat memiliki
luas wilayah sekitar 200,29 km2. Batas-batas wilayah Kota Depok adalah
sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat Kotamadya
Tangerang Selatan dan wilayah DKI Jakarta,
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi
dan Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor,
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan Kecamatan
Bojonggede Kabupaten Bogor,
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Kecamatan
Gunungsindur Kabupaten Bogor.
II – 2
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Gambar 2.1. Peta Administrasi Kota Depok
2.1.1 Iklim
Kondisi iklim di Kota Depok termasuk ke dalam iklim tropis dengan perbedaan
curah hujan yang cukup kecil dan dipengaruhi oleh iklim musim. Musim kemarau
antara bulan April-September dan musim hujan antara Oktober-Maret (sumber:
Laporan Akhir Kajian SPAM non Perpipaan Kota Depok, 2011). Adapun kondisi
iklim di Kota Depok sebagai berikut:
Temperatur : 24,3-33o Celsius
Kelembaban rata-rata : 82 %
Penguapan rata-rata : 3,9 mm/th
Kecepatan angin rata-rata : 3,3 knot
Penyinaran matahari rata-rata : 49,8 %
Jumlah curah hujan : 222 hari/tahun
II – 3
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
2.1.2 Kemiringan Lereng
Kemiringan lereng di Kota Depok mayoritas dengan rata-rata kemiringan 0-8%,
sedangkan sisanya dengan kemiringan 8-15% hanya terdapat di wilayah sektor
sempadan sungai. Adapun penyebaran wilayah berdasarkan kemiringan yaitu :
1. 0 – 3 % terletak di hampir seluruh Kota Depok,
2. 3 – 8 % terletak di hampir seluruh Kota Depok,
3. 8 – 15 % terletak di Kelurahan Leuwinangung, Tapos, Cimpaeun,
Sukmajaya, Pasir Gunung Selatan, Tugu, Pondok Cina, Bakti Jaya,
Kemirimuka, Mekar Jaya, Depok, Tirta Jaya, Ratu Jaya, Kalimulya, Pondok
Jaya, Pangkalan Jati, Cinere, Limo dan Cinangka (pada umumnya terletak di
sekitar sungai).
Daerah dengan kemiringan lereng antara 0-8 % dikembangkan sebagai
perkotaan, sedangkan daerah dengan kemiringan lereng yang lebih besar dari
8-15 % berpotensial untuk dijadikan sebagai daerah pertanian. Perbedaan
kemiringan lereng ini bermanfaat untuk sistem drainase. Namun karena
perbedaan kemiringan lereng di Kota Depok cukup rendah atau relatif datar
maka akan mudah terjadi genangan dan banjir jika tidak dilakukan tindakan
pencegahan dan penanggulangan secara terpadu.
II – 4
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Gambar 2.2. Peta Kemiringan Lereng Kota Depok
2.1.3 Morfologi
Kondisi morfologi wilayah bagian Utara umumnya berupa dataran rendah,
sedangkan di wilayah bagian Selatan umumnya merupakan daerah perbukitan
dengan ketinggian 40-140 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan
lereng antara 2-15 %. Sebagian besar ketinggian Kota Depok berkisar antara
40-70 mdpl yang berada di bagian tengah Kota Depok dengan sebaran
seluruhnya di Kecamatan Beji, sebagian kecil di bagian Selatan Kecamatan
Cinere, hampir seluruhnya di Kecamatan Cimanggis, sebagian di Kecamatan
Bojongsari bagian Utara, dan sebaian besar di Kecamatan Pancoran Mas.
Penyebaran ketinggian 40-70 mdpl Kota Depok berada di Kecamatan Cinere
dan sebagian kecil di Kecamatan Cimanggis. Sedangkan ketinggian 100-140
mdpl berada di bagian Selatan Kota Depok, antara lain berada di Kecamatan
Sawangan, Kecamatan Cipayung, Kecamatan Cilodong, dan Kecamatan Tapos.
Morfologi Kota Depok dapat dilihat pada Gambar 2.2.Peta Morfologi Kota Depok.
II – 5
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Dengan morfologi seperti ini semakin ke selatan air tanah dangkal akan lebih
dalam didapatkan.
2.1.4 Geologi
Menurut Laporan Penelitian Sumberdaya Air Permukaan di Kota Depok
(Anonimous, 2001) kondisi geologi Kota Depok termasuk dalam sistem geologi
cekungan Botabek yang dibentuk oleh endapan kuarter yang berupa rombakan
gunung api muda dan endapan sungai. Singkapan batuan tersier yang
membatasi cekungan Bogor–Tangerang–Bekasi terdapat pada bagian Barat–
Barat Daya dimana di jumpai pada Formasi Serpong, Genteng dan
Bojongmanik.
Struktur geologi di daerah ini merupakan lapisan horizontal atau sayap lipatan
dengan kemiringan lapisan yang hampir datar, serta sesar mendatar yang
Satuan Endapan Alluvial (Qa). Tersebar di wilayah Kota Depok.
II – 6
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Gambar 2.3. Peta Geologi Kota Depok
2.1.5 Hidrogeologi
Kondisi geohidrologi Kota Depok berdasarkan peta geohidrologi skala 100.000
lembar Jakarta Batuan Dasar terdiri dari 3 jenis, yaitu : daerah beririgasi, luah
sungai kurang dari 5 l/detik dan luah sungai antara 5-25 l/detik. Di Kota Depok
terdapat luah sumur antara 5-25 l/dtk yang artinya akuifer dengan aliran melalui
ruang antar butir, setempat melalui rekahan umumnya terdapat pada batuan
sedimen kuartet; terdiri dari beberapa akuifer batu pasir, ketebalan berkisar
antara 3-18 meter, keterusan 120-260 m2/hari dengan kedalaman 150-250 m di
bawah tarah, kapasitas jenis 0,5 – 1,5 l/dtk, muka air tanah statis 3-21m di
bawah muka air tanah. Luah sumur antara 5-25 l/det di Kota Depok hanya
berada di Kecamatan Cinere.
Selain itu, terdapat pula luah sumur kurang dari 5 l/det, yang berada di sebagian
besar Kecamatan Kota Depok diantaranya berada di Kecamatan Bojongsari,
sebagian besar di Kecamatan Cinere dan Limo, dan membentang dari Selatan
ke Utara Kota Depok di Kecamatan Cilodong, Sukmajaya dan Cimanggis. Luah
II – 7
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
sumur kurang dari 5 l/det ini terdiri dari beberapa akuifer batuan sedimen kuarter
berupa batu pasir dan breksi, batuan gamping koral dan battu gamping pasiran;
ketebalan berkisar antara 3-20m, keterusan 7-1000 m2/hari dengan kedalaman
sumur 60-250 m, di bawah muka tanah kapasitas jenis 0, 1-0, 4 l/dtk/m, muka air
tanah statis 2-45 m di bawah tanah.
Tinjauan air tanah di wilayah Kota Depok tidak terlepas dari daerah Jabotabek.
Kondisi air tanah di daerah Jabotabek dipengaruhi kondisi geologi dan sifat
batuan penyusunnya. Unit geohidrologi yang erat kaitannya dengan sistem air
tanah yang terdapat di wilayah ini adalah:
Batuan sedimen tersier dan vulkanikan
Endapan kipas vulkanik yang didasari oleh sedimen tersier
Endapan kipas vulkanik yang didasari oleh endapan laut dan endapan
dataran banjir
Endapan paparan pantai
Sistem air tanah di Jabotabek dibagi menjadi 3 (Tiga) kelompok akuifer (Sumber:
WJEMP Depok City 3-1). Hal ini didasarkan atas adanya lapisan lempung laut
yang merupakan lapisan pemisah antar kelompok akifer. Kelompok akifer
tersebut adalah:
1. Kelompok Akifer Tidak Tertekan (< 40m)
Kelompok ini merupakan air tanah bebas, dibentuk oleh endapan kipas
vulkanik di bagian Selatan. Pada sistem ini, pengisian air tanahnya berasal
dari presipitasi air hujan dan air sungai. Kelompok akifer ini merupakan
sumber air utama yang dimanfaatkan oleh masyarakat.
2. Kelompok Akifer Tertekan (40-140 m)
Kelompok ini terdiri dari endapan vulkanik menyatu dengan kelompok
endapan paparan di bagian Utara. Pada sistem ini, pengisian air tanahnya
berasal dari imbuhan (recharge) dari daerah Selatan. Pemanfaatan air tanah
banyak dilakukan dengan cara pembuatan sumur bor.
II – 8
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Terdapat 2 (dua) jenis air tanah di Kota Depok manurut WJEMP Depok City 3-1,
yaitu:
Air Tanah Dangkal
Di Kota Depok banyak ditemukan sumur gali untuk kebutuhan masyarakat.
Pada umumnya kondisi sumur gali baik, tetapi air tawar di sebagian tempat
kondisinya keruh dan berbau dengan kedalaman rata-rata 10 m.
Air Tanah Dalam
Di Kota Depok banyak ditemukan sumber air tanah dalam. Saat ini tanah
merupakan sumber penyediaan air yang utama di Kota Depok. Kota Depok
sendiri dilewati oleh formasi genteng dan endapan vulkanik yang mempunyai
potensi 3-4 l/detik/km2, serta alluvium dengan potensi air sebesar 5-7
l/detik/km2.
Dari peta proyeksi transverse mercator yang diterbitkan oleh Direktorat Geologi
dan Tata Lingkungan Tahun 1986 (dikutip dari WJEMP Depok City)
diindikasikan bahwa wilayah Depok berada pada lokasi antara Badak Kulon dan
Pasar Minggu yang merupakan ujung dari kipas alluvium yang merupakan batas
dari Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta dan Bogor dimana akuifer terdapat pada
kedalaman < dari 5 m sepanjang 20 km dari Selatan ke Utara dimana Daerah
Pengamatan yang dilakukan UI-BPPT.
Dari hasil sampel yang didapat menunjukkan hasil yang beragam dan rata-rata
adalah laju infiltrasi sebesar 19,7 l/det dan di lain tempat didapat 22,4 l/det. Hal
ini memberikan keyakinan bahwa bila dapat dilakukan pemotongan
akuifer/penyingkapan dan membuat sarana pengisian kembali air tanah
(recharge) maka dapat diprediksi aliran air bawah tanah akan sangat optimum
dengan biaya yang relatif murah.
II – 9
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Gambar 2.4. Peta Hidrogeologi Kota Depok
2.2 Penggunaan Lahan
2.2.1 Tata Ruang Eksisting
Sawangan; 25.9
Bojongsari; 19.79
Pancoran Mas; 18.21
Cipayung; 11.63
Sukmajaya; 18.04Cilodong; 16.09
Cimanggis; 21.22
Tapos; 32.33
Beji; 14.3
Limo; 12.32Cinere; 10.47
Sumber: Statistik Kota Depok, 2011
Gambar 2.5 Luas wilayah kecamatan pada Kota Depok dalam km2
II – 10
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Letak geografis Kota Depok terletak di koordinat 6º 19’00’’ - 6º 28’00’’Lintang
Selatan dan 106º43’00’’ - 106º55’30’’ Bujur Timur. Struktur permukaan alam
Depok yang terbentang dari Selatan ke Utara merupakan daerah dataran rendah
– perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50–140 meter di atas
permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 15 persen. Kota Depok
sebagai salah satu wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Strategi dan arah kebijakan misi ini yang dijabarkan menurut sasarannya, ialah
sebagai berikut :
a. Dalam mencapai sasaran meningkatnya kualitas permukiman, maka strategi
dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan
pelayanan air bersih, pemakaman, serta ketersediaan rumah bagi
masyarakat;
b. Dalam mencapai sasaran berkurangnya kemacetan kota, maka strategi dan
arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan
ketersediaan dan kualitas sarana prasarana transportasi serta penataan
kawasan strategis kota;
c. Dalam mencapai sasaran berkurangnya kejadian banjir, maka strategi dan
arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan kondisi
infrastruktur dan konservasi sumberdaya air;
d. Dalam mencapai sasaran meningkatnya sanitasi lingkungan, maka strategi
dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan Meningkatkan
penanganan persampahan, air limbah dan kesehatan lingkungan.
Dalam mencapai sasaran meningkatnya kualitas dan pemanfaatan ruang dan
lingkungan hidup perkotaan, maka strategi dan arah kebijakan yang akan
dilakukan ialah dengan meningkatkan pemanfaatan ruang kota dengan menjaga
ruang terbuka hijau, dan meningkatkan upaya konservasi serta pengendalian
pencemaran lingkungan hidup.
2.2.3 Kawasan Lindung
Berdasarkan analisis pola pemanfaatan ruang dan ketentuan Keppres Nomor 32
tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, dapat dikenali beberapa
kawasan lindung yang ada di kota Depok yaitu:
1. Kawasan lindung yang memberikan perlindungan daerah bawahannya
(resapan air)
Kawasan ini termasuk kedalam kawasan yang harus di kendalikan
perkembangannya karena berfungsi sebagai kawasan resapan air. Kawasan
ini tersebar di kota Depok bagian Selatan, seperti Kecamatan Sawangan,
Pancoran Mas, Sukmajaya dan Cimanggis.
II – 12
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Perkembangan di lapangan menunjukkan beberapa wilayah Kota Depok
khususnya yang telah dialokasikan ijin lokasinya mulai berkembang ke arah
selatan kota, yang berarti dapat mengancam keberadaan kawasan lindung
di wilayah ini. Apalagi umumnya perkembangan ini akan diikuti oleh
pemanfaatan lahan lainnya secara tidak terkendali.
2. Kawasan Perlindungan Setempat
a. Danau/Situ
Kota Depok memiliki 19 danau dari 26 buah danau yang pernah ada.
Danau/situ tersebar dengan berbagai kondisi diantaranya 8 buah danau/situ
telah berubah fungsi menjadi bangunan fasilitas, kawasan perumahan atau
lahan pertanian penduduk setempat. Danau dan situ pada masa mendatang
harus di jaga kelestariannya agar dapat dikelola sebagai aset Kota Depok.
II – 13
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
: Perumahan Kepadatan Bangunan Tinggi (KDB 60% - 75%)
: Fasilitas Umum
: Perumahan Kepadatan Bangunan Sedang (KDB 45% - 60%): Perumahan Kepadatan Bangunan Rendah (KDB 35% - 45%): Perumahan Kepadatan Bangunan Sangat Rendah (KDB < 35%): Sawah Teknis
: Sawah Non Teknis
: Kebun
: Pariwisata dan Lapangan Golf
: Revisi Kawasan Pendidikan Terpadu
: Kuburan Umum
: Revisi Lokasi Kuburan
KU
RKU
: Rumah Pemotongan Hewan ( RPH )
: Kawasan Sentra Niaga dan BudayaSNADA
PRW
: Hutan
: Jalur Pipa Gas
: Jalur Sempadan SUTT/SUTET
: Revisi Jalur SUTT/SUTET
: Interchange
: Revisi Instalasi Pengolahan Air (IPA)
: TPA
: Fly Over
: Revisi Fly Over
PETA PEMANFAATAN RUANG TAHUN 2010
Gambar 2.6. Peta Pemanfaatan Ruang Tahun 2010
II – 14
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
b. Sempadan Sungai
Kota Depok dilintasi oleh beberapa sungai dan anak sungai yaitu Sungai
Ciliwung, Kali Angke, Pesanggrahan, Krukut, Grogol, Sugutamu, Sunter, Kali
Baru Cipinang dan Cikeas. Sungai Ciliwung merupakan sungai terbesar yang
membagi kota arah utara-selatan sehingga menjadi kendala fisik pengembangan
kota. Saat ini sungai/kali yang ada dimanfaatkan juga untuk pengairan sawah
teknis.
Pola pemilikan lahan saat ini telah mengintervensi lahan pinggiran sungai
walaupun belum mencapai tingkat kekumuhan yang parah. Kecenderungan
perkembangan kota Depok dimasa mendatang diperkirakan semakin menekan
pinggiran sungai khususnya dengan meningkatkan pendatang berpendapatan
rendah yang tidak mampu menyewa tempat tinggal.
Karena berfungsi untuk saluran drainase alami dan pengairan teknis, sungai-
sungai ini harus dilestarikan kualitas airnya, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai
serta mengamankan aliran sungai.
Permasalahan yang dihadapi:
1. Pada beberapa sungai cenderung terjadi pemanfaatan ruang secara pribadi
sehingga mengurangi hak umum untuk menggunakan sungai dan
pinggirannya.
2. Bangunan-bangunan rumah di beberapa pinggiran sungai sudah menjadi
bangunan permanen tanpa memperhatikan faktor kelayakan bangunan,
belum ada koordinasi pengelolaan sungai dari hulu ke hilir dalam
pemanfaatanya.
Potensi yang bisa dikembangkan:
1. Sungai harus menjadi ”front” atau muka orientasi dari bangunan;
2. Penataan bangunan dan lingkungan untuk peningkatan dan pemanfaatan
ruang pinggir sungai.
II – 15
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
c. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya
Kawasan cagar alam yang ada adalah sebuah kawasan seluas 7,2 Ha yang
terletak di kecamatan Pancoran Mas. Kawasan cagar alam ini telah diwariskan
oleh pemerintah kolonial Belanda, berisi satwa melata dan tumbuhan asli.
Masalah yang ada, areal ini terletak dan berbatasan dengan kawasan
perumahan sehingga diperlukan intervensi untuk kelestariannya. Pelestarian
kawasan cagar alam ini harus sejalan dengan pengamanan lingkungan tata
ruang disekitarnya.
d. Kawasan Cagar Budaya
Kawasan cagar budaya yang memiliki Kota Depok adalah areal perumahan
peningkatan Belanda yang terletak di kelurahan Depok Lama. Kawasan ini
memilki bangunan arsitektural kolonial yang menjadi ciri khas dan sekaligus
merupakan informasi budaya fungsi kota Depok masa lalu.Potensi yang bisa
dikembangkan adalah pengelolaan untuk pengembangan obyek wisata kota.
Masalahnya adalah kecenderungan terjadinya perubahan fungsi bangunan yang
dengan sendirinya akan mengurangi potensi daya tarik kawasan tersebut.
2.2.4 Kawasan Budidaya
1. Perkembangan Lahan Pertanian
Total luas lahan pertanian tahun 2000 berdasarkan data Dinas Pertanian adalah
1.333 Ha, dengan perincian:
- Kolam air Sawah = 58 Ha
- Kolam air Tenang = 112 Ha
- Kolam Air Deras = 17 Ha
- Keramba = 27,1 Ha
- Kolam ikan hias = 11,2 Ha
Kegiatan di atas dapat dikatakan tidak terlalu luas namun cukup signifikan
dalam mendorong variasi kegiatan ekonomi Kota Depok. Jenis dan populasi
ternak tahun 2000 dibedakan:
a. Ternak besar, untuk jenis ini yang masih tersisa adalah ternak sapi perah,
dengan populasi terbanyak di kawasan Beji (540 ekor); ada juga kerbau
II – 16
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
(271 ekor) dengan populasi terbanyak di sawangan; sedangkan sapi potong
umumnya didatangkan dari luar daerah dan kemudian dipotong di rumah
Pemotongan Hewan Rangkapan Jaya.
b. Ternak Kecil, Untuk jenis ini terdapat kambing (3.950 ekor), domba (2.860
ekor) yang umumnya di ternak oleh masyarakat terutama di Cimanggis,
Sawangan, Sukmajaya dan Pancoran Mas.
c. Unggas, termasuk jenis ini terdiri dari ayam buras (182.248 ekor) dengan
sebaran terbanyak di Sawangan dan Cimanggis, sedangkan itik meskipun
belum menjadi komoditi unggulan diperkirakan cukup potensial untuk di
kembangkan.
d. Ayam Ras, terdiri dari jenis petelur (192.100 ekor) dengan sebaran
terbanyak di Sawangan dan Cimanggis, Pedaging (337.200 ekor) dengan
sebaran dominan di Sawangan dan Limo; dan pembibit (12.300 ekor) di
Cimanggis.
Pemilikan lahan pertanian tidak seluruhnya dimilki oleh petani, melainkan oleh
pihak ketiga, masalah dalam pengembangan lahan pertanian adalah semakin
berkurangnya pemilikan lahan pertanian dan kegiatan perkotaan. Pada tahun
1996 luas panen tanaman padi sawah berkurang dari 1.217 Ha menjadi 1,086
Ha pada tahun 1998. Pengurangan sawah terbesar terjadi pada sawah irigasi
sederhana PU dan Irigasi ½ teknis.
2. Perkembangan lahan IndustrI
Dengan bergabungnya Kecamatan Cimanggis ke dalam wilayah Kota Depok,
maka secara otomatis potensi kegiatan industri yang sebagian besar berlokasi di
sepanjang jalan Raya Cimanggis menjadi ciri kota Depok juga.
Luas lahan yang digunakan kegiatan industri digabung dengan kegiatan
perdagangan dan jasa adalah 1.094,30 hektar atau 5,4% dari luas seluruh
kota.Pemanfaatan ruang kegiatan industri di kota Depok diuraikan sebagai
berikut:
a. Dengan adanya kebijaksanaan rencana tata ruang Jabotabek dan Bopunjur,
perkembangan industri menengah besar perlu dibatasi;
II – 17
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
b. Mengingat kontribusi terhadap PDRB cukup besar (39%) dan dalam
penciptaan lapangan pekerjaan cukup penting, maka keberadaan industri ini
tetap penting untuk dipertahankan akan tetapi secara bertahap akan
direlokasi ke tempat lain;
c. Namun demikian perlu dipikirkan juga bahwa jenis-jenis industri skala kecil
dan home industry masih diperkenankan sesuai engan persyaratan
lingkungan yang berlaku;
d. Industri kecil dan rumah tetap berkembang tersebar di seluruh wilayah kota
dan umumnya menempati rumah tempat mereka tinggal (menyatu dengan
rumah). Kegiatan jenis ini diharapkan tetap dikembangkan sebagai
pendorong alternatif ekonomi kota.
3. Perkembangan kawasan Perdagangan dan Jasa
Kegiatan perdagangan dan jasa merupakan kegiatan tersier yang sifat
pemanfaatan lahannya intensif dan efisien. Terdapat beberapa lokasi yang telah
berkembang, yaitu disepanjang jalan Margonda Raya, Cinere, Cisalak, dan
Akses UI. Sementara itu, kegiatan perdagangan skala lingkungan tersebar di
kawasan perumahan.
Sebaran kegiatan perdagangan dan jasa relatif tidak merata sesuai dengan pola
orientasi jalan yang ada. Saat ini terdapat 72 unit kegiatan perdagangan dengan
kontribusi sektor terhadap PDRB kota cukup besar (23,26%). Luas areal lahan
jasa digabung dengan kegiatan industri mencapai 1.094,30 hektar atau 5,45 %
dari total luas Kota Depok.
Kegiatan jasa dan perdagangan sesungguhnya merupakan fungsi kegiatan yang
harus didorong perkembangannya di kota depok dalam rangka memperkuat
struktur ekonomi kotanya. Dengan demikian Depok dapat menjadi salah satu
pusat wilayah di Jabotabek.
Untuk itu masalah yang dihadapi adalah perkembangan pusat kota yang masih
bercampur baur baik jenis kegiatannya maupun skalanya. Kemudian masalah
membuka peluang investasi kegiatan jasa dan perdagangan dengan pola lokasi
yang sesuai dengan visi pengembangan Kota Depok.
II – 18
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
4. Perkembangan Kawasan Perumahan
Lahan pengembangan perumahan di kota Depok hingga tahun 1998 telah
mencapai 5.881,86 Ha atau 29,3% yang dibedakan atas tipologi perumahan
perkotaan dan perdesaan. Walaupun lokasi perkembangan perumahan relatif
tersebar, namun masih nampak terkonsentrasi di kecamatan yang dulu
termasuk Kota Administrasi Depok, yaitu Beji, Pancoran Mas, dan Sukmajaya.
Jika dilihat dari kondisi perkembangan ijin lokasi yang telah dikeluarkan hingga
tahun 1998 ada 91 SK dengan luas lokasi 3.541,33 Ha, telah dikuasai 1.362,93
Ha dan sudah dibangun 392,21 Ha atau 11% dari ijin lokasi yang dikeluarkan.
Berdasarkan luas SK ijinnya, urutannya:
a. Sawangan (1.207.46Ha);
b. Cimanggis (1.070.Ha);
c. Sukmajaya (792,83 Ha);
d. Pancoran Mas (375,06 Ha);
e. Limo ( 82,75 Ha);
f. Beji (13,23 Ha).
Berdasarkan yang telah dibangun, urutannya adalah:
a. Cimanggis (156, 32 Ha);
b. Sawangan (139,24 Ha);
c. Pancoran mas (47,28 Ha);
d. Sukmajaya (42,91 Ha);
e. Limo (5,22 Ha);
f. Beji (1,24 Ha).
Masalah dalam perkembangan kawasan perumahan Kota Depok adalah:
a. Efektifitas pemanfaatan ijin lokasi perumahan;
b. Perlu peninjauan kembali ijin lokasi pemanfaatan lahan bekas sawah karena
c. Menyediakan lahan yang siap dengan prasarananya, terjangkau harganya
dan layak khususnya untuk golongan pendapatan rendah.
II – 19
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
5. Perkembangan Kawasan Pendidikan
Lahan untuk kegiatan pendidikan saat ini yang terluas adalah kampus
Universitas Indonesia yang sudah tertata dengan baik. Selain itu terdapat
beberapa kampus lain, diantaranya yang cukup besar adalah Universitas
Gunadharma di Jalan Margonda Raya dan Akses UI.
Prospek perkembangan kegiatan pendidikan di Kota Depok cukup baik seiiring
dengan kebijaksanaan DKI yang mengarahkan kegiatan pendidikan ke luar
Jakarta serta dekat dengan angkutan umum massal. Masalah yang dihadapi
untuk menampung perkembangan kegiatan pendidikan dimasa mendatang
adalah lokasi yang bisa dikembangkan dan dikelola secara terpadu. Lokasi ini
diharapkan dapat memperkuat citra Kota Depok sebagai Kota Pendidikan.
6. Perkembangan Kawasan Tertentu
Dari hasil identifikasi kegiatan, ada beberapa kawasan yang memiliki karakter
khusus dan mempunyai nilai strategis dan memiliki lingkup nasional yaitu:
a. Kawasan pemancar RRI di Sukmajaya;
b. Kawasan studio alam TVRI di Sukmajaya;
c. Kawasan Depok KRL Jabotabek di pancoran mas;
d. Kawasan pengatur Beban Listrik Tegangan Tinggi di Gandul;
e. Kawasan Diklat Brigade Mobil (Brimob) di Kelapa Dua;
f. Kawasan Kostrad/Militer di Cilodong;
g. Kawasan Radar AURI di Mekarsari.
7. Perkembangan Kawasan Pariwisata
Pengamatan kawasan pariwisata di Kota Depok menunjukkan potensi alam lokal
yang ada belum sepenuhnya dikembangkan, misalnya dengan adanya
danau/situ serta lembah/sempadan sungai. Pada saat ini kawasan wisata yang
bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di dalam maupun di luar kota Depok sangat
sedikit baik ragam maupun kuantitas dan kualitasnya, beberapa diantaranya
adalah: Wisata yang memanfaatkan situ (Telaga Golf dan Aquatic Water Boom
di Sawangan) dan wisata buatan (Taman bunga mekarsari di Cimanggis).
II – 20
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
2.3 Kondisi Sarana dan Prasarana
2.3.1 Sarana Pendidikan
Pada tahun ajaran 2010/2011 jumlah sekolah Taman Kanak-kanak di Kota Depok
sebanyak 357 sekolah dengan 16.828 murid dan 2.614 guru. Jumlah Sekolah Dasar
sebanyak 393 sekolah dengan 153.890 murid dan 9.116 guru. Sekolah SMP
berjumlah 162 sekolah dengan jumlah siswa 55.309 orang dan 3.526 guru. Pada
tingkat SMA terdapat 55 sekolah dengan jumlah murid 17.535 orang dan jumlah
guru sebesar 1.302 orang. Selain itu terdapat 97 sekolah SMK dengan jumlah murid
34.534 orang dan jumlah guru 1.403 orang.
Tabel 2.2. Jumlah Sekolah menurut Kecamatan di Kota Depok tahun 2011
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
No Kecamatan PuskesmasPuskesmas Pembantu
Jumlah
7 Cimanggis 5 - 58 Tapos 5 1 69 Beji 3 1 4
10 Limo 1 - 111 Cinere 1 - 1
Jumlah 32 5 37Sumber : Depok Dalam Angka tahun 2011
Tabel 2.4. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di Kota Depok tahun 2011No Sarana Pelayanan Jumlah1 Rumah Sakit Umum 142 Rumah Sakit Ibu dan Anak 23 Balai Pengobatan Habis Masa Izin 514 Balai Pengobatan Berizin 1105 Rumah Bersalin Habis Masa Izin 106 Rumah Bersalin Berizin 157 Laboratorium Kesehatan Swasta 168 Optik/ Optik Berizin 109 Pengobatan Tradisional 40
Sumber : Depok Dalam Angka tahun 2011
2.3.4 Sarana Permukiman
Kondisi pembangunan perumahan dan permukiman di Kota Depok mencapai 10.968
ha (54,76%) dari keseluruhan luas wilayah di Depok 20.029 ha, hal ini
mengakibatkan meningkatkan tuntutan kebutuhan fasilitas dan utilitas perumahan
dan permukiman, dimana kondisi lingkungan dan perumahan yang ada belum tertata
dengan baik. Hanya 40 % yang sudah tertata dengan baik sedangkan 60 % belum
tertata dengan baik. Kawasan permukiman terbesar terdapat di Sawangan.
2.3.5 Prasarana Air Minum
Penyediaan air minum di Kota Depok sampai saat ini masih dikelola oleh PDAM
Kabupaten Bogor. Jumlah pelanggan PDAM di Kota Depok sampai dengan tahun
2011 adalah 43.289 pelanggan (SL) dan besarnya pemakaian PDAM adalah
1.134.753 m3.
II – 22
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Tabel 2.5. Jumlah Pelanggan dan Pemakaian Air Minumdi Kota Depok tahun 2011
No UraianJumlah
Pelanggan (SL)
Pemakaian (m3)
1 I A (Sosial Umum) 182 6.1792 II A (Sosial Khusus) 117 4.9833 II B (RSS) 150 3.6424 III A (R. Sederhana) 24.056 450.9275 III B (R. Menengah) 12.657 245.0676 III C (Inst. Pemerintah) 39 24.0857 IV A (R. Mewah) 5.015 118.9358 IV B (Niaga Kecil) 998 25.0099 IV C (Industri kecil) 2 374
10 IV D (Niaga Besar) 40 39.01211 IV E (Industri Besar) 24 55.24312 V (Kesepakatan) 9 161.387
Kota Depok 43.289 1.134.753 Sumber : Depok Dalam Angka tahun 2011
Tabel 2.6. Jumlah Pelanggan UPT Air Bersih Kota Depok
NO PERUMAHAN Potensi Pelanggan Kelurahan
1 Pondok Cibubur 477 130 Cisalak Pasar2 Koperasi II 417 166 Cisalak Pasar3 Koperasi I 1455 49 Cisalak Pasar4 Depen 867 70 Harjamukti5 Omah Indah 50 377 Sukatani6 Sukatani 1000 584 Sukatani7 Villa Mutiara Cinere 210 199 Krukut8 Puri Depok Mas 320 166 Mampang9 Bumi Pan-Mas 135 24 mampang
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Saluran ini juga merupakan saluran irigasi untuk pertanian, sehingga pada
periode tertentu dikeringkan untuk pemeliharaan saluran, berdasarkan
pengukuran debit aliran yang diukur dengan current meter, debit sesaat
QS = 603,36 1/detik.
2. Saluran Irigasi Cisadane Empang
Saluran ini juga mempunyai fungsi utama untuk pengairan pertanian, sehingga
pada periode tertentu dilakukan pengeringan, untuk pemeliharaan saluran. Data
debit dari cabang Dinas PU Pengairan Kabupaten Bogor antara tahun 1992
sampai 197, stasiun pengukuran KP Pecahan Air, debit minimal QS=200 l/detik.
3. Danau/Situ
Salah satu sumber air permukaan yang ada di kota Depok adalah danau atau
situ. Situ-situ ini berfungsi sebagai irigasi lokal, perikanan, sanitasi, pengendali
air, air minum, industri dan rekreasi. Berdasarkan data dari Depok Dalam Angka
tahun 2011, jumlah situ di Kota Depok sebanyak 30 situ.
(Sumber : Rencana Induk Persampahan Kota Depok tahun 2008).
2.3.7 Prasarana Listrik
II – 24
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) PLN di Kota Depok berjumlah 3 unit yaitu UPJ
Depok Kota, UPJ Cimanggis, dan UPJ Sawangan. Daerah pelayanan UPJ Depok
Kota meliputi Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Beji, Kecamatan Pancoran Mas,
dan Kecamatan Limo. Jumlah pelanggan PLN di Kota Depok hingga Desember
2011 adalah 352.572 pelanggan.
2.3.8 Sarana Telekomunikasi
Pelayanan sambungan telekomunikasi khususnya Telkom di Kota Depok dilakukan
dengan menggunakan 3 buah STO (Sentral Telepon Otomat) yaitu STO Depok,
STO Pancoran Mas dan STO Sukmajaya.
2.3.9 Prasarana Jalan
Panjang jalan di Kota Depok pada tahun 2011 adalah 517,72 km. Berdasarkan
status pemerintahan yang berwenang diketahui 30,77 km jalan negara, 11,50 km
jalan propinsi, dan 475,45 km jalan kota.
Tabel 2.7. Panjang Jalan menurut Status Pemerintah yang Berwenangdan Kondisi Jalan di Kota Depok tahun 2011
No UraianJumlah
(km)Persentase
(%)1 Status Jalan
Jalan Negara 30,77 5,94Jalan Propinsi 11,50 2,22Jalan Kota 475,45 91,84
Jumlah 517,72 100,002 Kondisi
Mantap (Baik dan Sedang)
428,63 82,79
Tidak Mantap (Rusak Ringan dan Rusak Berat)
89,09 17,21
Jumlah 517,72 100,00 Sumber : Depok Dalam Angka tahun 2011
2.3.10 Sarana Transportasi
Lalu lintas Kereta Api merupakan salah satu jenis transportasi yang banyak diminati
oleh warga Kota Depok. Di Kota Depok terdapat 5 stasiun kereta api yaitu stasiun
Pondok Cina, stasiun UI, stasiun Depok Baru, stasiun Depok Lama, dan stasiun
Citayam. Jumlah total penumpang sebesar 15.801.868 jiwa dan jumlah karcis yang
II – 25
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
terjual bernilai 80.864.296.000 rupiah. Selain itu jenis angkutan lalu lintas darat
adalah angkutan kota dengan 19 trayek yang totalnya berjumlah 2.884 angkutan.
Tabel 2.8. Jumlah Penumpang Kereta Api menurut Stasiun Kereta Apidi Kota Depok tahun 2011
No Stasiun UmumKartu
JumlahTrayek Bulanan
Langganan Sekolah
1 Pondok Cina 2.057.376 4.671 0 2.062.0472 Depok Baru 4.931.305 0 19,215 4.950.5203 Depok 3,778.548 25.379 3.570 3.807.4974 UI 1.530.387 4.201 0 1.534.5885 Citayam 3.430.152 15.861 1.203 3.447.216
Jumlah 15.727.768 50.112 23.988 15.801.868
2.3.11 Prasarana Persampahan
Di Kota Depok terdapat 1 unit Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan luas 11,6
Ha, 1 unit Instalasi Pengelolaan Limbah Terpadu (IPLT) dengan luas 21,328 m2, dan
162 unit Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dengan luas masing-masing 12 m2.
Selain itu terdapat 41 unit kontainer, 48 unit truk sampah, 11 unit arm roll, 7 unit truk
tinja, 13 unit motor gerobak sampah, 5 unit alat berat, dan 31 unit pelayanan
sampah.
Tabel 2.9. Jumlah Lokasi dan Armada dalam Penanganan Sampahdi Kota Depok tahun 2011
No Jenis Unit Keterangan1 TPA 1 Luas 11,6 Ha terpakai 9,6 Ha2 IPLT 1 Luas 21,328 m2
3 TPS/Titik Pelayanan 162 Luas 12 m2
4 Kontainer 415 Truk Sampah 486 Arm Roll 117 Truk Tinja 78 Mobil Jenazah 29 Alat Berat 510 Motor Gerobak Sampah 1311 Unit Pelayanan Sampah 31 Baru 19 unit yang beroperasi12 TPU 7 Lokasi di 4 kecamatan (luas 17,3 Ha)
Sumber : Depok Dalam Angka tahun 2011
2.3.12 Drainase
II – 26
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Sistem drainase Kota Depok terdiri dari jaringan drainase primer, jaringan drainase
sekunder, dan jaringan drainase tersier. Jaringan drainase primer meliputi Sungai
Gede, Sungai Prumpung, Sungai Tanah Baru, Sungai Sugutamu, Sungai Cikumpa,
Sungai Grogol, Sungai Kalibaru 3, Sungai Mekarsari, Sungai Cipinang, dan Sungai
Cisalak. Jaringan drainase sekunder meliputi Sungai Laya, Sungai Beji, Sungai
Peladen, Sungai Pondok Jaya, Sungai Pondok Terong, Sungai Bungur, Sungai
Cinangka, Sungai Karet, Sungai Suwuk, Sungai Cempedak, Sungai Sukamaju,
Sungai Cimanggis, Sungai Enggram, Sungai Caringin, Sungai Bojongsari, Sungai
Rawa Kalong, dan Sungai Cikaret. Jaringan drainase tersier meliputi saluran
drainase di kawasan perumahan tersebar di wilayah Kota Depok.
Kota Depok 200,29 63 1.813.612 9.005Sumber : Depok Dalam Angka tahun 2011
2.4.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Salah satu indikator untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi
suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah tersebut. Nilai
PDRB ini disajikan atas dasar harga berlaku yaitu dengan memperhitungkan
pengaruh harga dan atas dasar harga konstan yaitu dengan menghilangkan
pengaruh harga. Penyajian PDRB atas dasar harga konstan mencerminkan
II – 27
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
perubahan PDRB tanpa dipengaruhi oleh perubahan harga yang biasanya
cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Laju pertumbuhan ekonomi kota Depok tahun ini dibandingkan dengan tahun
sebelumnya naik sedikit lebih cepat yaitu sebesar 6,36 persen. Laju pertumbuhan
ekonomi Kota Depok masih diatas laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang
sebesar 6,09 persen atau 0,27 poin lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi
Jawa Barat. Dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 14.063.916,12 juta,
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku di Kota Depok
pada tahun 2009 ini mencapai Rp 16.144.726,21 juta atau mengalami peningkatan
sebesar 14,80 persen. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000
mengalami peningkatan sebesar 6,36 persen dari Rp 6.129.569,62 juta tahun 2009
menjadi Rp 6.519.326,21 juta pada tahun 2010. Selanjutnya PDRB Kota Depok
periode 2006-2010 selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2. Selain
pengelompokan atas sektor lapangan usaha, biasanya nilai PDRB juga disajikan
atas kelompok sektor ekonomi seperti terlihat pada tabel A dan tabel B yang terdiri
atas :
1. Sektor Primer, yaitu sektor yang tidak mengolah bahan mentah atau bahan baku
melainkan hanya mendayagunakan sumber-sumber alam seperti tanah dan
deposit di dalamnya. Yang termasuk kelompok ini adalah sektor Pertanian serta
sektor Pertambangan dan Penggalian.
2. Sektor Sekunder, yaitu sektor yang mengolah bahan bahan mentah atau bahan
baku baik berasal dari sektor Primer maupun dari sektor Sekunder menjadi
barang yang lebih tinggi nilainya. Sektor ini mencakup sektor Industri
Pengolahan, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, dan sektor Bangunan.
3. Sektor Tersier, atau dikenal sebagai sektor jasa, yaitu yang tidak memproduksi
dalam bentuk fisik melainkan dalam bentuk jasa. Sektor yang tercakup adalah
Perdagangan, Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya, dan Jasa-jasa.
Tabel 2.11. Tabel Produk Domestik Regional Bruto Kota Depok
II – 28
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2006-2010 (Juta Rp)
Sumber : PDRB Kota Depok Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011
Tabel 2.12. Tabel Produk Domestik Regional Bruto Kota Depok Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2006-2010 (Juta Rp)
Sumber : PDRB Kota Depok Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011
Keadaan PDRB Kota Depok Tahun 2006-2010 baik atas dasar harga berlaku
maupun atas dasar harga konstan 2000 dapat dilihat pada Grafik 1.
II – 29
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Sumber : PDRB Kota Depok Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011
Gambar 2.7. Grafik PDRB Kota Depok tahun 2006-2010
2.5 Fungsi dan Peran Kota Depok
2.5.1 Fungsi Kota Depok
Sesuai dengan Perda RTRW Kota Depok tahun 2012, khususnya dalam pola
pengembangan pemanfaatan ruang kawasan budidaya, Kota Depok diarahkan
untuk keseimbangan kawasan kegiatan pendidikan, kawasan pariwisata, kawasan
perdagangan dan jasa, fasilitas keagamaan dan fungsi pertahanan dan keamanan.
Pengelolaan pertumbuhan kawasan tersebut ditujukan untuk peningkatan efisiensi
dan membentuk ruang kota yang kompak dengan memperhatikan daya dukung dan
daya tampung lingkungan.
Pengembangan wilayah, Kota Depok masuk dalam Wilayah Pengembangan Bogor
dengan lingkup kerja Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota
Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Kota Depok. Adapun pengembangan Wilayah
Bogor yang terkait dengan Kota Depok diantaranya adalah rendahnya kualitas dan
kuantitas infrastruktur wilayah, salah satu peningkatan infrastrukturnya adalah untuk
air bersih; masih lemahnya pemantapan kawasan lindung; masih lemahnya
penanggulangan dan pemberantasan penyakit menular; serta masih rendahnya
II – 30
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
penyediaan sarana sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan. Prioritas ini sesuai
dengan fokus di Provinsi Jawa Barat pada periode RPJM Provinsi 2008 – 2013 di
antaranya pada peningkatan aksesibilitas dan pelayanan pendidikan dan kesehatan,
penanganan kemiskinan, pengangguran dan ketenagakerjaan, ketersediaan dan
kualitas infrastruktur wilayah serta pengendalian dan peningkatan kualitas
lingkungan hidup.
Pada tataran regional jabodetabek, berdasarkan Rencana Struktur Tata Ruang
Nasional (RSTRN) atau Sistem Perkotaan Nasional, Kota Depok di tetapkan
sebagai Kota Satelit dan mempunyai fungsi sebagai PKN (Pusat Kegiatan Nasional)
bersama-sama dengan Kota Bogor, Kota Tangerang dan Kota Bekasi, dengan DKI
Jakarta ditetapkan sebagai Kota Inti. Sebagai PKN maka Kota Depok diarahkan
untuk berperan sebagai simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang
menuju kawasan internasional; pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau
yang melayani beberapa provinsi; dan/atau sebagai simpul utama transportasi skala
nasional atau melayani beberapa provinsi.
Penetapan tersebut didasarkan atas fungsi kawasan dan aspek kegiatan ekonomi
yang diandalkan sebagai motor penggerak (dapat menstimulasi) pengembangan
wilayah nasional (pertumbuhan, pemerataan, integrasi); sehingga kawasan strategis
nasional diharapkan mampu menjadi pusat pertumbuhan (growth centre).
2.5.2 Peran Kota Depok
Mengenai peranan Kota Depok ditinjau dari sisi demografis, persoalan utama adalah
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) yang tinggi, mencapai rata-rata 4,27% dalam
10 tahun terakhir, peringkat ke dua di Provinsi Jawa Barat setelah Kabupaten
Bekasi. Angka ini jauh di atas rata-rata nasional (1,49%) maupun Propinsi Jawa
Barat (1,89%). Pertumbuhan penduduk Kota Depok didominasi oleh migrasi
penduduk khususnya dari wilayah DKI Jakarta. Angka kelahiran rata-rata stabil (2%)
dan komposisi penduduk usia produktif yang dominan (sekitar 69% pada tahun
2010).
Kontribusi di aspek ekonomi, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) maupun
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok menunjukkan perkembangan yang terus
II – 31
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
meningkat dalam 5 tahun terakhir, demikian halnya dengan nilai pendapatan
perkapita penduduknya. Investasi di bidang ekonomi khususnya jasa dan
perdagangan juga menunjukkan perkembangan yang meningkat, ditandai dengan
berkembangnya pasar-pasar modern.Terdapat industri pengolahan skala menengah
dan besar dengan konstribusi terhadap PDRB yang masih cukup tinggi. Kota Depok
memiliki berbagai potensi komoditas unggulan seperti hasil pertanian, kerajinan, dan
industri fashion yang dapat dikembangkan menjadi berbagai diversifikasi produk.
Berkembangnya permukiman baru khususnya menengah keatas di wilayah Kota
Depok turut mendorong pertumbuhan ekonomi melalui tumbuhnya pusat-pusat
bisnis dan perdagangan. Posisi strategis Kota Depok berpeluang medorong
masuknya investor baik domestik maupun luar negeri untuk membangun usaha
bisnisnya.
Ditinjau dari segi geografis, Kota Depok memiliki kedudukan yang cukup strategis
ditinjau dari skala regional. Kota Depok memiliki sejumlah potensi yang dapat
menunjang percepatan pertumbuhan dan perkembangan di Kota Depok,
diantaranya:
Kota Depok sebagai kota satelit merupakan penghubung dengan kota inti
Provinsi DKI Jakarta serta terhubung dengan kota satelit lainnya, Kota
Tangerang Selatan, Bekasi dan Bogor
Pengembangan jaringan kereta api listrik yang merupakan transportasi utama
yang mendukung aktifitas Kota Metropolitan, Jakarta.
Faktor-faktor tersebut memberikan keuntungan lokasional bagi Kota Depok dalam
pengembangan perdagangan, jasa dan pendidikan. Selain itu, hal tersebut
memberikan akses yang tinggi terhadap faktor-faktor perdagangan dan pendidikan
serta pengembangan pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh Kota Bogor
dan Kabupaten Bogor. Hal lain yang memberikan keuntungan adalah bahwa
kedekatan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa (Kota Depok) yang merupakan
wilayah dengan konsentrasi penduduk yang cukup tinggi dan pusat pendidikan,
sehingga merupakan pangsa pasar yang sangat besar bagi produk Perdagangan
maupun pendidikan.
II – 32
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
Tabel 2.13. Pembagian Wilayah Kota (BWK) Kota Depok Berdasarkan Batas Administrasi
NO BWKLUAS (HA)
KECAMATAN KELURAHAN FUNGSI
1 BEJI 1.430 BEJI 1. Beji2. Beji Timur3. Kemiri Muka4. Pondok Cina5. Kukusan6. Tanah Baru
a) Pusat Pemerintahan dan Perkantoranb) Kawasan perdagangan dan Niaga (CBD) skala Regionalc) Pusat Bisnis dan Konvensi skala Regionald) Kawasan pusat koleksi dan distribusi Skala Regionale) Pusat pengembangan fasilitas sosial dan umum skala regionalf) Pengembangan Pusat Seni dan Budayag) Pusat pendidikan, Riset dan Teknologi Skala Regional
a) Pusat Kota Depokb) Pusat Pemerintahan dan Perkantoranc) Kawasan perdagangan dan Niaga (CBD) skala Regionald) Pusat Bisnis dan Konvensi skala Regionale) Kawasan pusat koleksi dan distribusi Skala Regionalf) Pusat pengembangan fasilitas sosial dan umum skala regionalg) Pusat perhubungan (Terminal Terpadu dalam kota)h) Hutan Kota/Taman kotai) Ruang Terbuka Hijau
3 CIPAYUNG 1.140 CIPAYUNG 1. Cipayung2. Cipayung Jaya3. Ratu Jaya4. Bojong Pondok Terong5. Pondok Jaya
a) Pusat Perdagangan dan jasa skala regional dan kotab) Kawasan Pendidikan Terpadu dan kawasan olahraga skala regional
dan kotac) Sentra Niaga dan Budaya skala Regional dan kotad) Terminal Ce) Perumahan kepadatan sedang- rendahf) Pertaniaan lahan basah (sawah irigasi)
a) Perumahan kepadatan sedangb) Perdagangan dan jasa skala kotac) Perkantoran dan bangunan umumd) Industrye) Fasilitas sosial dan umumf) Ruang Terbuka Hijaug) Kawasan Pemancar RRIh) Pengembangan Islamic Centrei) Terminal C
5 CILODONG 1.536 CILODONG 1. Sukamaju a) Perumahan kepadatan rendah
II – 33
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
NO BWKLUAS (HA)
KECAMATAN KELURAHAN FUNGSI
2. Cilodong3. Kalibaru4. Kalimulya5. Jatimulya
b) Perdagangan dan jasac) Fasilitas sosial dan umumd) Ruang Terbuka Hijaue) Terminal tipe cf) Kawasan militerg) Pertaniaan
6 LIMO 6.267,5
LIMO 1. Limo2. Maruyung3. Grogol4. Krukut
a) Perumahan kepadatan sedangb) Perdagangan dan jasac) Fasilitas sosial dan umumd) Ruang Terbuka Hijaue) Kawasan wisata minat khusus/kawasan wisata religie
a) Perkantoran dan Bisnisb) Perdagangan, Komersial dan Jasac) Kawasan Pendidikand) Terminal Tipe Ce) Pusat Pengembangan sarana sosialf) Kawasan Perumahan kepadatan tinggig) Gitet
a) Perumahan kepadatan rendah-sedangb) Perdagangan dan jasa skala kotac) Perkantoran dan bangunan umumd) Fasilitas sosial dan umume) Ruang Terbuka Hijauf) Brigade Mobil (brimob) Kelapa Duag) Kawasan radar AURIh) Terminal C
Sumber : Maserplan dan DED Drainase Perkotaan Kota Depok, 2011 (dperbaharui dengan raperda RTRW terbaru : sawangan, bojongsari,tapos.)
II – 34
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
2.6 Kondisi Keuangan Daerah
2.6.1 Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah adalah pendapatan yang merupakan hak pemerintah
daerah yang diakui sebagai penambah kekayaan bersih. Penerimaan daerah
Depok berasal dari PAD, pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang
sah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok terdiri atas pendapatan pajak
daerah, pendapatan retribusi daerah, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Pendapatan transfer terdiri
atas transfer pemerintah pusat – dana perimbangan, transfer pemerintah pusat –
lainnya, dan transfer pemerintah provinsi.
Terlihat pada tabel 2.10. bahwa pendapatan daerah kota Depok selama kurun
waktu 5 tahun terakhir (2006 – 2010) terus mengalami penambahan.
Penambahan pendapatan yang cukup signifikan berasal dari pendapatan
transfer yaitu pada tahun 2006 sebesar Rp 528.997,674 juta dan terakhir pada
tahun 2010 sebesar 906.260,240 juta.
Tabel 2.14. Pendapatan Daerah Kota Depok Tahun 2006-2010 (Rp juta)Uraian 2006 2007 2008 2009 2010
PAD 67.218,328 86.345,667 112.763,186 115.720,348 142.380,789Pendapatan Transfer
Total 599.216,002 766.799,926 884.728,305 991.826,301 1.111.708,060Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota Depok 2006-2010 (Audited)
2.6.2 Belanja Daerah
Pengeluaran daerah adalah pengeluaran biaya/belanja yang terdiri dari Belanja
Operasi, Belanja Modal dan Belanja Tak Terduga. Belanja operasi terdiri atas
belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja hibah, bantuan sosial dan
bantuan keuangan. Untuk belanja operasi cenderung meningkat setiap tahunnya
(2006 – 2010), hal ini terlihat pada tabel 2.15.
Selanjutnya, belanja modal terdiri atas belanja tanah, belanja peralatan dan
mesin, belanja gedung dan bangunan, belanja jalan, irigasi dan jaringan serta
II – 35
PT. OXALIS SUBUR KONSULTAN PERENCANAAN – MANAJEMEN – LINGKUNGAN HIDUP Jl. Ahmad Yani no. 52 Bogor 16161 Jawa Barat 0251 363150, 360274, Fax 0251 363149
LAPORAN AKHIRReview Master Plan Air Bersih Kota Depok
belanja aset tetap lainnya. Untuk belanja modal terjadi kenaikan pembiayaan
dari tahun 2006 – 2009 dengan pembiayaan terbesar pada tahun 2009 sebesar
Rp 239.253,506 juta, sedangkan pada 2010 terjadi penurunan belanja modal
sebesar Rp 219.717,985 juta. Untuk belanja tak terduga, pembiayaan terbesar
terjadi pada tahun 2009 sebesar Rp 5.715,317 juta.
Tabel 2.15. Belanja Pendapatan Daerah Kota Depok Tahun 2006–2010 (Rp juta)