KENAPA MUNCUL EKONOMI ISLAM
KENAPA MUNCUL EKONOMI ISLAM
2
Kekeliruan Ilmu Ekonomi Kekeliruan Ilmu Ekonomi KonvensionalKonvensional
► Didasarkan pada ideologi meterialis. Didasarkan pada ideologi meterialis. ► Berpandangan dunia (world view) sekuleris Berpandangan dunia (world view) sekuleris
bahkan atheis.bahkan atheis.► Melihat manusia sebagai Melihat manusia sebagai Homo Economicus Homo Economicus
(materialistis)(materialistis)► BerpahamBerpaham utilitarianisme utilitarianisme ( Baik dan buruk, ( Baik dan buruk,
benar dan salah diukur berdasarkan prinsip benar dan salah diukur berdasarkan prinsip penampilan dan kenikmatan ( Pain and penampilan dan kenikmatan ( Pain and Pleasure) )Pleasure) )
► Bertujuan mengantarkan kesejahteraan Bertujuan mengantarkan kesejahteraan (welfare) yang berdimensi fisik, materialis, (welfare) yang berdimensi fisik, materialis, hedonis tanpa batas.hedonis tanpa batas.
3
Karakteristik Sistem Ekonomi Karakteristik Sistem Ekonomi IslamIslam
1.1. Bersumber dari al-Qur’an, as-Sunnah Bersumber dari al-Qur’an, as-Sunnah dan Ijtihaddan Ijtihad
2.2. Berpandangan dunia holistik dan Berpandangan dunia holistik dan balancebalance (Tauhid) (Tauhid)
3.3. Memandang manusia sebagai Memandang manusia sebagai kholifatullah fil ardhkholifatullah fil ardh (Homo (Homo Islamicus)Islamicus)
4.4. Pola hubungan muamalah didasarkan Pola hubungan muamalah didasarkan pada asas kemitraanpada asas kemitraan
4
Karakteristik Sistem Ekonomi Karakteristik Sistem Ekonomi IslamIslam
5.5. Berfungsinya institusi zakatBerfungsinya institusi zakat
6.6. Tiadanya transaksi berbasis bunga Tiadanya transaksi berbasis bunga (interest)(interest)
7.7. Mengakui kepemilikan Individu Mengakui kepemilikan Individu terhadap aset dan modal.terhadap aset dan modal.
8.8. Mengakui mekanisme pasar dan Mengakui mekanisme pasar dan harga.harga.
5
Karakteristik Sistem Ekonomi Karakteristik Sistem Ekonomi IslamIslam
9.9. Mengakui kompetisi pelaku pasar Mengakui kompetisi pelaku pasar dengan tetap mengedepankan dengan tetap mengedepankan maslahat.maslahat.
10. Mengakui adanya 10. Mengakui adanya profit motiveprofit motive..11. Mengakui adanya 11. Mengakui adanya free entreprisefree entreprise
dalam koridor halal.dalam koridor halal.12. Meminimalkan transaksi yang 12. Meminimalkan transaksi yang
berisiko dan bersifat spekulatif.berisiko dan bersifat spekulatif.
6
Kegagalan Ilmu Ekonomi Kegagalan Ilmu Ekonomi KontemporerKontemporer
►Gagal mewujudkan keadilan dan Gagal mewujudkan keadilan dan pemerataanpemerataan
►Gagal mengantarkan kesejahteraanGagal mengantarkan kesejahteraan►Gagal mengentaskan kemiskinanGagal mengentaskan kemiskinan►Gagal menjembatani jurang Gagal menjembatani jurang
kemiskinan dan kekayaankemiskinan dan kekayaan►Menguras sumber daya alam sehingga Menguras sumber daya alam sehingga
ekosistem tidak seimbangekosistem tidak seimbang
7
Kegagalan Ilmu Ekonomi Kegagalan Ilmu Ekonomi KontemporerKontemporer
► Membawa kemanusiaan kepada perang Membawa kemanusiaan kepada perang dunia, peperangan lokal dan regional karena dunia, peperangan lokal dan regional karena memperebutkan sumber daya.memperebutkan sumber daya.
► Kerangka teoritiknya tidak mampu Kerangka teoritiknya tidak mampu menyelesaikan persoalan-persoalan menyelesaikan persoalan-persoalan ekonomi seperti:ekonomi seperti:
► Inflasi, deflasi, stagflasi, pengangguran dan Inflasi, deflasi, stagflasi, pengangguran dan defisit internal dan eksternal.defisit internal dan eksternal.
► Kegagalan proses pembangunan di dunia Kegagalan proses pembangunan di dunia ketiga ketiga
8
Ilmu Ekonomi saling Ilmu Ekonomi saling kontradiksikontradiksi
►Makroekonomi bersifat humanitarian Makroekonomi bersifat humanitarian dengan sederet tujuan yang sarat dengan sederet tujuan yang sarat moralmoral
►Mikroekonomi bersifat individualistik, Mikroekonomi bersifat individualistik, selfish, dan tak bermoral selfish, dan tak bermoral
►Mungkinkah dalam sebuah disiplin Mungkinkah dalam sebuah disiplin manusia dipandang dari dua sisi yang manusia dipandang dari dua sisi yang kontradiktif?kontradiktif?
9
Kenapa Isyu Ilmu Ekonomi Islam Kenapa Isyu Ilmu Ekonomi Islam Baru Muncul Sekarang ?Baru Muncul Sekarang ?
►Sebenarnya ekonomi Islam dibangun Sebenarnya ekonomi Islam dibangun bersamaan dengan dakwah Islam itu bersamaan dengan dakwah Islam itu sendiri. Yaitu sejak Rasulullah SAW sendiri. Yaitu sejak Rasulullah SAW mendakwahkan Islam.mendakwahkan Islam.
10
Kenapa Isyu Ekonomi Islam Baru Kenapa Isyu Ekonomi Islam Baru Muncul Sekarang ?Muncul Sekarang ?
►Pada tahun 1492 tamat kekuasaan Pada tahun 1492 tamat kekuasaan Islam di Spanyol dan Columbus Islam di Spanyol dan Columbus menemukan benua Amerika.menemukan benua Amerika.
►Barat mengganti Islam dengan sistem Barat mengganti Islam dengan sistem Barat sehingga seluruh institusi Barat Barat sehingga seluruh institusi Barat menjadi bagian dari kehidupan kaum menjadi bagian dari kehidupan kaum Muslimin. Muslimin.
11
Kenapa Isyu Ekonomi Islam Baru Kenapa Isyu Ekonomi Islam Baru Muncul Sekarang ?Muncul Sekarang ?
► Muncullah lembaga-lembaga keuangan Muncullah lembaga-lembaga keuangan berbasis bunga seperti bank, asuransi, gadai berbasis bunga seperti bank, asuransi, gadai dan lain-lain dalam masyarakat Muslim.dan lain-lain dalam masyarakat Muslim.
► Hanya lembaga-lembaga keuangan ribawi Hanya lembaga-lembaga keuangan ribawi inilah yang tersedia di masyarakat sehingga inilah yang tersedia di masyarakat sehingga menciptakan masyarakat ribawi.menciptakan masyarakat ribawi.
12
Kenapa Isyu Ekonomi Islam Baru Kenapa Isyu Ekonomi Islam Baru Muncul Sekarang ?Muncul Sekarang ?
►Pada tahun 1975/1976, IDB berdiri.Pada tahun 1975/1976, IDB berdiri.►Lembaga keuangan Islam terlihat Lembaga keuangan Islam terlihat
sehat dan lebih tahan terhadap krisis.sehat dan lebih tahan terhadap krisis.►Non Muslim mulai terbiasa Non Muslim mulai terbiasa
menggunakan jasa dari lembaga menggunakan jasa dari lembaga keuangan Islam.keuangan Islam.
ISLAM (Way Of Life)
AQIDAHLandasan
SYARIAHPelaksanaan
AKHLAQHasil
IBADAHShalatShaumZakatHaji
MUAMALATEkonomi
PerdaganganSosial
ManajemenKeuangan/PerbankanPendidikanLain-lain
MUNAKAHAT
KeluargaWarisNikahThalaqRuju’
JINAYAT
PeradilanPerdataPidanaSaksi
KHILAFAT
PolitikPertahananPenerangan
Hubungan LNPemilu
Lain-lain
II. Konsep Dasar Ekonomi IslamIslam sebagai agama merupakan konsep yang mengatur kehidupan
manusia secara komprehensif dan universal baik dalam hubungan dengan Sang
Pencipta (HabluminAllah) maupun dalam hubungan sesama manusia (Hablumminannas). Ada
tiga pilar pokok dalam ajaran Islam yaitu :
Aqidah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang keyakinan atas keberadaan dan
kekuasaan Allah sehingga harus menjadi keimanan seorang muslim manakala melakukan
berbagai aktivitas dimuka bumi semata-mata untuk mendapatkan keridlaan Allah sebagai
khalifah yang mendapat amanah dari Allah. a. Aqidah uluhiyah yaitu aqidah yang berhubungan dengan
mengesakan Allah sebagai yang disembah, yang diabdi dan yang di puja.b. Aqidah Rububiyah yaitu aqidah yang mengesakan Allah sebagai
penguasa.c. Aqidah Mulkiyah yaitu aqidah tentang kerajaannya Allah
Syariah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang kehidupan seorang muslim
baik dalam bidang ibadah (habluminAllah) maupun dalam bidang muamalah
(hablumminannas) yang merupakan aktualisasi dari akidah yang menjadi keyakinannya.
Sedangkan muamalah sendiri meliputi berbagai bidang kehidupan antara lain yang
menyangkut ekonomi atau harta dan perniagaan disebut muamalah maliyah.
Akhlaq : landasan perilaku dan kepribadian yang akan mencirikan dirinya sebagaiseorang muslim yang taat berdasarkan syariah dan aqidah yang menjadi pedoman hidupnya sehingga disebut memiliki akhlaqul karimah sebagaimana hadis nabi yang menyatakan “Tdaklah sekiranya Aku diutus kecuali untuk menjadikan akhlaqul karimah" Dalam Hal ini perlu dipahami tentang definisi ekonomi Islam berikut :Ekonomi Islam adalah suatu cara atau maksud untuk memenuhi kebutuhan hidup seseorang atau lebih (bersama) dengan cara yang halal dan thayyib serta berlaku adil dalam mendapatkan keuntungan dari usaha yang dilakukannya Dengan prinsip saling ridha dan menguntungkan.
Ekonomi Islam , diuraikan oleh Umer Chapra, dia merumuskan suatu sistim ekonomi yang berbeda samasekali dari sistim-sistim yang berlaku. Ia memiliki akar dalam Syariáh yang menjadi sumber pandangan dunia sekaligus tujuan-tujuan dan strateginya. Berbeda dengan sistim ekonomi dunia yang berlaku saat ini, tujuan-tujuan Islam (MAQASHID ASY_SYARIÄH) adalah bukan semata-mata bersifat materi, tetapi didasarkan pada konsep-konsepnya sendiri mengenai kesejahteraan manusia (FALAH) dan kehidupan yang baik (HAYAT THAYYIBAH), yang memberikan nilai sangat penting bagi persaudaraan dan keadilan sosio-ekonomi dan menuntut suatu kepuasan yang seimbang, baik dalam kebutuhan kebutuhan materi maupun rohani dari seluruh ummat manusia )
Sementara itu penting juga untuk memahami bahwa ekonomi Islam tersebut berada dalam suatu sistem ekonomi Islam yang didefinisikan sebagai berikut : Bagian dari nilai-nilai dan ajaran-ajaran Islam yang mengatur bidang perekonomian umat yang tidak terpisahkan dari aspek-aspek lain dari keseluruhan ajaran Islam yang komprehensif dan integral.Ciri lain aktifitas ekonomi Islam adalah bahwa transaksi harus dilakukan atas dasar suka sama suka (al-taradhi),berkeadilan (al-‘adalah), dan tidak saling merugikan (la dharara wa la dhirara).
Beberapa karakteristik transaksi ekonomi syariah dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut :1.Keadilan
Menurut Islam , adil merupakan norma paling utama dalam seluruh aspek perekonomian , hal ini dapat di tangkap dalam pesan Al-Qur’an yang menjadikan adil sebagai tujuan agama samawi.
bahkan adil merupakan salah satu asma Allah, Allah menyukai orang yang bersikap adil dan sangat memushi kezaliman ,
bahkan melaknatinya, ingatlah kutukan Allah ditimpakan atas orang orang yang zalim. Dan kata adil adalah kata yang terbanyak disebut dalam Al-Qu’ran (lebih dari seribu kali), setelah perkataan Allah dan ilmu pengetahuan.
Morality buildingMorality building sebagai salah satu karakteristik ekonomi syariah dapat diartikan bahwa didalam melakukan transaksi ekonomi syariah menyangkut juga pemahaman ekonomi Ilahiah yang meliputi :Norma ekonomi digariskan Allah, tujuannya mencari ridha Allah, cara-caranya tidak bertentangan dengan syariat Nya.Ekonomi bukan tujuan. Ia merupakan kebutuhan dan sarana penunjang. Ekonomi menjadi pelayan bagi akidah dan risalahnya.Hati nurani menjadi pengawas bagi dirinya.Pendidikan iman penting dalam mengarahkan perekonomianHarta adalah mutlak milik Allah. Manusia hanya sebagai wakil dan pemegang amanat Nya.[i][i] Amin Suma , Materi Kuliah – Introduction of Sharia Economics, IEF Trisakti, 2006.
Uang bukan komoditiUang berfungsi sebagai alat pertukaran nilai (daya beli yang ditimbulkan) mengingat manfaat hanya timbul akibat pemakaian mal atau amal yang dibeli dengan uang tersebut.Ayat dan pemikiran tentang uang :At Taubah : 34 “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih).” Ghazali – Ihya Ulumuddin “Uang bagaikan cermin, ia tidak mempunyai warna namun dapat merefleksikan semua warna.”Ibnu Khaldun – Mukaddimah “Kekayaan suatu negara tidak ditentukan oleh banyaknya uang di negara tersebut, tetapi ditentukan oleh tingkat produksi di negara tersebut dan kemampuan untuk memperoleh neraca perdagangan yang positif
Dari definisi dan tafsiran ayat al Quran dan pendapat ulama tersebut maka uang merupakan alat pertukaran yang nilainya ditentukan oleh seberapa besar daya belinya atas barang dan jasa yang dibutuhkan. Uang tidak dapat diperjual belikan layaknya komoditi yang nilainya ditentukan oleh spekulasi naik turunnya indikator ekonomi suatu negara.
Kebebasan bertransaksiKebebasan bertransaksi dapat ditafsirkan bahwa transaksi harus memenuhi asas kerelaan para pihak (an-taraadhin) dan tidak ada unsur paksaan sehingga setiap muslim memiliki kebebasan untuk bermuamalah selama tidak melanggar ketentuan-ketentuan syariah sesuai dengan prinsip hukum asal muamalah bahwa semua boleh dilakukan selama tidak ada nash yang melarang.
Menganut economic value of time (menolak teori time value of money)Transaksi dilakukan atas harta (mal) atau jasa (amal) yang memberi manfaat (economic value added) dengan cara yang menghindari kezholiman, dan atas manfaat yang timbul dilakukan bagi hasil. Sementara itu, ekonomi syariah menolak konsep time value of money yang menghubungkan nilai tukar uang berdasarkan periode waktu karena adanya unsur inflasi yang merupakan teori yang berlaku dalam sistem ekonomi kapitalis. Dalam sistem ekonomi kapitalis tersebut maka nilai tukar uang (daya belinya) pada saat sekarang berbeda dengan nilainya pada beberapa tahun mendatang.
Selain asas dan karakteristik yang sangat kuat dalam muamalah syariah juga mengantisipasi terjadinya perilaku ekonomi yang menyimpang yang didalamnya terkandung 7 (tujuh) larangan prinsip sebagai berikut :
1. Maysir (perjudian)Dalam melakukan transaksi tidak mengambil resiko yang berlebihan (maysir) dan menjurus kepada perjudian dan oleh karena itu resiko yang mungkintimbul harus dikelola. Transaksi yang didalamnya terdapat unsur maysir hukumnya haram seperti halnya haramnya khamr .
2. MaksiatPerbuatan maksiat sangat jelas dilarang dalam syariah Islam. Diantara perbuatan maksiat dalam transaksi adalah ghasab, yaitu mengambil secara langsung atau tidak langsung secara tidak sah dari milik orang lain.[ii]
[ii] Faturahman Jamil, Materi Kuliah – Fiqh Muamalah, IEF Trisakti, 2006.
3. Aniaya (zhalim)Larangan dalam berlaku zhalim diatur dalam firman Allah berikut :Al Baqarah : 278-279 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah (kepada) Allah dan tinggalkanlah apa yang tersisa dari riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah pernyataan adanya perang dari Allah dan Rasul-Nya, dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak berlaku zholim dan tidak (pula)diperlakukan zholim”.
4. Gharar (penipuan dan ketidakjelasan)Dalil yang menunjukkan tidak sahnya jual beli yang mengandung unsur gharar adalah larangan Rasulullah SAW terhadap jual beli gharar secara umum, berdasarkan hadist Abu Hurairah :“Bahwa Nabi SAW melarang jualbeli dengan cara melempar kerikil dan melarang jual beli gharar.” (HR Jama’ah kecuali al Bukhari).Dalam hadist Ibnu Mas’ud RA, Nabi SAW bersabda :“Janganlah kalian membeli ikan yang masih berada di air karena (jual beli seperti itu) mengandung unsur penipuan. [iii].
[i] Syaikh “Isa bin Ibrahim ad Duwaisy, Jual beli yang dibolehkan dan yang dilarang (Bogor : Pustaka Ibnu Katsir, 2006) hal 74.
5. Haram (komoditi)Ekonomi syariah mengatur tentang barang yang ditransaksikan (alma’qud ‘alaih) dengan ketentuan harus merupakan barang dan jasa yang halal, baik dzati (barangnya) maupun aridhi (peruntukkannya), misalnya :Buah anggur adalah barang (dzat) yang halal tapi ketika diolah menjadi minuman wine melalui tehnik fermentasi maka hukumnya menjadi haram.
6.Riba (bunga)Hukum haramnya riba merupakan hukum yang final dan mengikat berdasarkan nash yang qath’i (jelas ayat dan tafsirannya) dan disepakati oleh seluruh yurisprudensi hukum Islam, seperti disebutkan dalam firman Allah, QS Al Baqarah : 275 :“… Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…”
7. Riswah (suap)Tindakan suap untuk mendapatkan kemudahan dalam transaksi baik keringanan harga maupun upaya mengikat penjual atau pembeli dengan imbalan tertentu tidak dibolehkan karena adanya persaingan yang tidak sehat dan tidakmemenuhi unsur keadilan. Baik pihak yang menyuap maupun pihak yang disuap akan mendapatkan azab yang sama.
2. Riba dalam segala bentuknya dilarang bahkan dalam ayat Alquran tentang pelarangan riba yang terakhir yaitu surat Al Baqarah ayat 278-279 secara tegas dinyatakan sebagai berikut: Hai orang-orang yang beriman takutlah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa-sisa riba itu jika kamu orang beriman. Kalau kamu tiada memperbuatnya ketahuilah ada peperangan dari Allah dan RasulNya terhadapmu dan jika kamu bertobat maka untukmu polcok-pokok hartamu kamu tidak menganiaya dan tidak pula teraniaya. Barangkali aspek yang paling luas dan controversial dalam ekonomi Islam, dipandang dari segi implikasinya dalam segi perspektif Barat adalah pelarangan bunga (riba). Pembayaran dan penarikan bunga sebagaimana terjadi dalam system perbankan konvensional secara terang-terangan telah dilarang oleh Al-Quran, sehingga para Investor harus diberi kompensasi dengan cara lain. Selanjutnya dikatakan dalam ayat diatas bahwa yang tidak menghiraukan pelarangan bunga berarti berperang dengan Allah S.W.T dan Nabi Muhammad S.A.W, meskipun hukuman duniawi bagi para pelaku yang tidak bertobat tidaklah ditentukan.
Dalan surat Ar-rum ayat 39, surah an-nisa ayat 161, surah Ali Imran ayat 130, surah Al- Baqarah ayat 275 telah menerangkan haramnya riba. Ayat pertama menegaskan bahwa riba menghilangkan keberkahan Tuhan dalam harta. Ayat kedua mengutuknya, dengan menempatkan riba sebagai sama dengan memberikan harta orang lain secara tidak sah. Ayat ketiga memerintahkan kaum muslim untuk menjauhi riba demi kesejahteraan mereka sendiri. Ayat keempat menetapkan perbedaan yang jelas antara riba dan perdagangan, yang mendorong kaum muslim untuk, mengambila jumlah modal pokoknya saja, merelakan jika sipeminjam tidak melunasinyaPengharaman Riba juga disebutkan dengan kata-kata yang tegas dalam hadist atau sunah, selain itu pengharaman riba-secara harfiah berarti tambahan, tetapi dalam konteks ini pada umumnya dipahami sebagai sebuah bunga yang ditetapkan sebelumnya dan dibayarkan atas setiap jenis pinjaman yang mempunyai kesamaan dengan pelarangan atas riba.
Dalan surat Ar-rum ayat 39, surah an-nisa ayat 161, surah Ali Imran ayat 130, surah Al- Baqarah ayat 275 telah menerangkan haramnya riba. Ayat pertama menegaskan bahwa riba menghilangkan keberkahan Tuhan dalam harta. Ayat kedua mengutuknya, dengan menempatkan riba sebagai sama dengan memberikan harta orang lain secara tidak sah. Ayat ketiga memerintahkan kaum muslim untuk menjauhi riba demi kesejahteraan mereka sendiri. Ayat keempat menetapkan perbedaan yang jelas antara riba dan perdagangan, yang mendorong kaum muslim untuk, mengambila jumlah modal pokoknya saja, merelakan jika sipeminjam tidak melunasinyaPengharaman Riba juga disebutkan dengan kata-kata yang tegas dalam hadist atau sunah, selain itu pengharaman riba-secara harfiah berarti tambahan, tetapi dalam konteks ini pada umumnya dipahami sebagai sebuah bunga yang ditetapkan sebelumnya dan dibayarkan atas setiap jenis pinjaman yang mempunyai kesamaan dengan pelarangan atas riba.
NATURALUNCERTAINTYCONTRACTS
IN RESULT OF GAME
GAME OF CHANCE NATURAL EVENTSGAME OF SKILL
ZERO SUM GAME
MAISIR
NON-ZERO SUM GAME
HADIAH
Maisir (Perjudian)
Contoh “Maksiat”
►Usaha Pornografi ►Pornoaksi►Komersialisasi Sex►Panti pijat, Amusement►dll
CONTOH TAGHRIR ( KETIDAKPASTIAN )
Kuantitas
Kualitas
Harga
Waktu
Jual beli ijon
Jual beli anak sapi yang masih dalam perut induknya
Adanya dua harga dalam satu akad
Jual beli onta yang hilang (delivery time tidak pasti bagi kedua pihak )
Gharar
Kuantitas
Kualitas
Harga
Waktu
Mengurangi takaran
Menyembunyikan cacatnya barang
Memanfaatkan ketidaktahuan pembeli akan harga pasar
Menyanggupi delivery-time yang disadari tidak akan sanggup memenuhinya
Haram Selain Zatnya ; Contoh ANIAYA ( Tadlis)
HARAM HARAM
Haram zatnya
1. Taghrir (Gharar)
2. Riba3. Maisir4. Risywah
1. Terjadi Ta’alluq
2. Terjadi “2 in 1”
Haram Selain zatnya Tidak Sahnya Akad
1. Babi2. Khamr3. Bangkai4. Darah
Haram
Definisi :
Memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan sesuatu yang bukan/belum tentu menjadi haknya.
Suatu perbuatan baru dapat dikatakan sebagai tindakan risywah (suap-menyuap) jika dilakukan kedua belah pihak secara sukarela. Jika hanya salah satu pihak yang meminta suap dan pihak yang lain tidak rela atau dalam keadaan terpaksa atau hanya untuk memperoleh haknya, maka peristiwa tersebut bukan termasuk kategori risywah, melainkan tindak pemerasan.
Risywah (Suap Menyuap)
PRINSIP MUAMALAT
DALAM ISLAM
SALING RIDHA (‘AN TARADHIN)HALAL-THAYYIB (HALALAN THAYYIBAN)BEBAS RIBA DAN EKSPLOITASI (DZULM)
BEBAS MANIPULASI (GHOROR)SALING MENGUNTUNGKAN (TA’AWUN)TIDAK MEMBAHAYAKAN (MUDHARAT)
ANTI MONOPOLI& SPEKULASI (MAYSIR)
Kekayaan adalah milik dan amanah Allah Manusia adalah khalifah dan pemakmur
bumi Manusia bebas bermuamalah selama tidak
melanggar prinsip syariah Kebutuhan manusia (termasuk umur)
terbatas sedangkan sumber daya tersedia tidak terbatas
Dengan modal dan upaya optimal memperoleh keuntungan yang wajar (tidak zhalim)
Kewajiban zakat/infaq atas keuntungan yang diperoleh
Lanjutan…
►
► TERIMAKASIH