1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdah Dengue 1. Defenisi Demam Berdarah Dengue Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk tersebut hidup dan berkembang biak di sekitar rumah dan tempat kerja. Penyakit ini dapat diderita oleh anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah 2 hari pertama. ( Depkes RI, 2004 ) Aedes Aegypti adalah salah satu vektor nyamuk yang paling efisien untuk arbovirus, karena nyamuk ini sangat antropofilik dan hidup dekat manusia dan sering hidup di dalam rumah. Wabah dengue juga telah disertai Aedes albopictus, Aedes polynensis, dan banyak spesies kompleks Aedes Program Studi Keperawatan FIK-Universitas Islam Makassar 9
33
Embed
jukarnain01ners.files.wordpress.com file · Web viewPatofisiologi. Setelah virus dengue masuk kedalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan dan gejala karena viremia seperti demam,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Demam Berdah Dengue
1. Defenisi Demam Berdarah Dengue
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk
Aedes Aegypti. Nyamuk tersebut hidup dan berkembang biak di sekitar
rumah dan tempat kerja. Penyakit ini dapat diderita oleh anak dan dewasa
dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya
memburuk setelah 2 hari pertama. ( Depkes RI, 2004 ) Aedes Aegypti
adalah salah satu vektor nyamuk yang paling efisien untuk arbovirus,
karena nyamuk ini sangat antropofilik dan hidup dekat manusia dan
sering hidup di dalam rumah. Wabah dengue juga telah disertai Aedes
albopictus, Aedes polynensis, dan banyak spesies kompleks Aedes
scutellaris. Setiap spesies ini mempunyai distribusi geografisnya masing
- masing. Namun, mereka adalah vektor epidemik yang kurang efisien
dibanding Aedes Aegypti. Sementara penularan vertikal (kemungkinan
transovarian) virus dengue telah dibuktikan di laboratorium dan di
lapangan, signifikansi penularan ini untuk pemeliharaan virus belum
dapat ditegakkan. Faktor penyulit pemusnahan vektor adalah bahwa
telur Aedes Aegypti dapat bertahan dalam waktu lama terhadap desikasi
(pengawetan dengan pengeringan), kadang selama lebih dari satu tahun.
Program Studi Keperawatan FIK-Universitas Islam Makassar9
2
Aedes albopictus, sepintas seperti nyamuk Aedes Aegypti, yaitu
mempunyai warna dasar hitam dengan bintik-bintik putih pada bagian
dadanya, tetapi pada thorax yaitu bagian mesotoumnya terdapat satu
garis longitudinal (lurus dan tebal) yang dibentuk oleh sisik-sisik putih
berserakan. Nyamuk ini merupakan penghuni asli Negara Timur,
walaupun mempunyai kebiasaan bertelur di tempat – tempat yang alami
di rimba dan hutan bambu, tetapi telah dilaporkan dijumpainya telur
dalam jumlah banyak di sekitar tempat pemukiman penduduk di daerah
perkotaan.
2. Etiologi
Penyebab penyakit demam berdarah adalah virus dengue yang
termasuk kelompok B Athropod Borne Virus ( Arboviruses ) yang
sekarang dikenal sebagai genus flavirus, familyflaviridiae dan
mempunyai empat serotipe yaitu DEN I, DEN II, DEN III, DEN IV,
(Depkes RI, 2004).
3. Cara Penularan
Terdapat tiga faktor yang berperang pada penularan dengue yaitu
manusia, virus dan faktor perantara (Aedes Aegypti). Virus dengue
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, aedes albopictus, aedes
polinesiensis dan beberapa spesifik lain dapat pula menularkan virus
dengue kepada manusia baik secara langsung yaitu setelah mengigit
orang yang viremia, maupun secara tidak langsung yaitu setelah melalu
masa inkubasi didalam tubuhnya selama 8-10 hari (Ekstrinsic Incubation
Program Studi Keperawatan FIK-Universitas Islam Makassar
3
Priod). Pada manusia diperlukan masa inkubasi 4-6 hari (Intrinsic
Icubation Priod) sebelum menjadi sakit setelah virus masuk kedalam
tubuh.
Pada nyamuk sekali virus masuk kedalam dan berkembang biak
didalam tubuhnya, maka nyamuk tersebut akan dapat menularkan virus
selama hidupnya (Infektif) sedangkan pada manusia, penularan dapat
terjadi pada saat tubuh dalam keadaan viremia yaitu antara 3-5 hari,
(Soegijanto, Soegeng : 2006).
4. Insiden
DHF menyerang semua umur, namun lebih banyak menyerang
anak-anak dan dewasa dibanding usia tua. Frekuensi penyakit ini sama
pada pria dan wanita.
5. Patofisiologi
Setelah virus dengue masuk kedalam tubuh, pasien akan mengalami
keluhan dan gejala karena viremia seperti demam, sakit kepala, mual dan
muntah, nyeri otot, pegal seluruh badan, hiperpiremia ditenggorokan,
timbulnya ruang dan kelainan yang mungkin terjadi pada sistem retikulo
endoteal seperti perembesan kelenjar-kelenjar getah bening, hati, limfa.
Ruam pada DF disebabkan oleh kongesti pembuluh darah dibawah kulit.
Fenomena patofisiologis utama yang menentukan berat penyakit
yang membedakan DF dengan DHF ialah meningginya permeabilitas
dinding kapiler karena pelepasan zat anafilaktosin, histamin dan serotinin
serta aktifasi sistem kalikrein yang berakibat ekstravasisi cairan
Program Studi Keperawatan FIK-Universitas Islam Makassar
4
intravaskuler. Hal ini berakibat mengurangnya volume hipoproteinemia,
efusi dan renjatan. Plasma merembes selama dan renjatan. Plasma
merembes selama perjalanan penyakit mulai pada saat permulaan demam
dan mencapai puncaknya pada saat renjatan, ( Maryanti, E : 2005).
Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstravaskuler dibuktikan
dengan ditemukannya cairan dalam rongga serosa, yaitu rongga
peritonium, pleura dan perikard yang pada otopsi ternyata melebihi cairan
yang diberikan sebelum melalui infus. Renjatan hipovolemik yang terjadi
sebagai akibat kehilangan plasma, bila tidak segera diatasi dapat
berakibat anoksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian.
Renjatan yang terjadi akut dan perbaikan klinis yang drastis setelah
pemberian plasma/ekspander plasma efektif, sedang pada otopsi
ditemukan kerusakan dinding pembuluh darah yang desktuktif atau akibat
radang, menimbulkan dugaan bahwa perubahan fungsional dinding
pembuluh darah mungkin disebabkan farmakologis yang bekerja singkat.
Trombosit topenia yang dihubungkan dengan meningkatnya mega
kariosit mudah dalam sum-sum tulang dan pendeknya masa hidup