BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keunggulan komparatif Indonesia terletak pada kekayaan alam yang begitu besar keanekaragamannya. Keanekaragaman hayati menurut WRI (World Resources Institute) adalah totalitas gen, spesies, dan ekosistem di suatu daerah atau dunia. Potensi sumberdaya perikanan laut diseluruh perairan Indonesia diduga sebesar 6.26 juta ton per tahun (Prayogo, 2003). Keanekaragaman sumberdaya perikanan ini perlu dilestarikan agar diperoleh keuntungan-keuntungan maksimum untuk generasi sekarang, sambil memelihara potensinya untuk memenuhi kebutuhan generasi mendatang yang mencakup: melindungi (save it), mempelajari (study it), dan menggunakannya (use it) dengan arif. Nila merupakan jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara luas di Indonesia. Teknologi budidayanya sudah di kuasai dengan tingkat produksi yang cukup tinggi. Jenis ikan Nila yang telah berkembang di masyarakat adalah Nila Hitam dan Nila Merah. Dalam rangka perbaikan genetik, jenis yang telah berhasil dikembangkan adalah Nila Gesit, Nila Jica, Nila Larasti, Nila Best, Nila Nirwana, Nila Jatimbulan. Pertumbuhan Ikan Nila jantan dan betina dalam satu populasi kan selalu jauh berbeda, karena Nila jantan 40% lebih cepat dari pada Nila betina. Nila betina, jika sudah mencapai ukuran 200 g Page 1 of 31
31
Embed
karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../04/Laporan-Morfometrik-Print.docx · Web viewAnalisa data pada praktikum Morfometrik menggunakan Program Microsoft Excel, dimana pengukuran
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keunggulan komparatif Indonesia terletak pada kekayaan alam yang begitu besar
keanekaragamannya. Keanekaragaman hayati menurut WRI (World Resources Institute) adalah
totalitas gen, spesies, dan ekosistem di suatu daerah atau dunia. Potensi sumberdaya perikanan
laut diseluruh perairan Indonesia diduga sebesar 6.26 juta ton per tahun (Prayogo, 2003).
Keanekaragaman sumberdaya perikanan ini perlu dilestarikan agar diperoleh keuntungan-
keuntungan maksimum untuk generasi sekarang, sambil memelihara potensinya untuk memenuhi
kebutuhan generasi mendatang yang mencakup: melindungi (save it), mempelajari (study it), dan
menggunakannya (use it) dengan arif.
Nila merupakan jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara luas di Indonesia.
Teknologi budidayanya sudah di kuasai dengan tingkat produksi yang cukup tinggi. Jenis ikan
Nila yang telah berkembang di masyarakat adalah Nila Hitam dan Nila Merah. Dalam rangka
perbaikan genetik, jenis yang telah berhasil dikembangkan adalah Nila Gesit, Nila Jica, Nila
Larasti, Nila Best, Nila Nirwana, Nila Jatimbulan.
Pertumbuhan Ikan Nila jantan dan betina dalam satu populasi kan selalu jauh berbeda,
karena Nila jantan 40% lebih cepat dari pada Nila betina. Nila betina, jika sudah mencapai
ukuran 200 g pertumbuhannya semakin lambat, sedangkan yang jantan tetap tumbuh dengan
pesat. Hal ini akan menjadi kendala dalam memproyeksikan produksi. Beberapa waktu lalu,
telah ditemukan teknologi proses jantanisasi; yaitu membuat populasi ikan jantan dan betina
maskulin melalui sexreversal; dengan cara pemberian hormone 17 Alpa methyltestosteron
selama perkembangan larva sampai umur 17 hari. Saat ini teknologi sex reversal telah
berkembang melalui hibridisasi antarjenis tertentu untuk dapat menghasilkan induk jantan super
dengan kromosom YY; sehingga jika dikawinkan dengan betina kromosom XX akan
menghasilkan anakan jantan XY.
Page 1 of 22
1.2 Tujuan
Agar praktikan mampu memahami dan menerapkan metode tradisional morfometrik dan
meristik dalam kajian biologi perikanan.
1.3 Manfaat
Agar praktikan mampu melakukan pengukuran terhadap ikan dan menerapkannya pada
program SPSS dan Microsoft Excel
Page 2 of 22
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Morfometri merupakan peneraan-pengukuran morfologi yang meliputi ukuran panjang
dan berat, serta skala kondisi fisik berdasarkan standar morfologi tubuh, sesuai fase hidup hewan
(Indarmawan et al., 2012).
Ikan sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan dan cepat menyesuaikan diri dengan
terpaksa mengubah morfometri. Hal ini dikenal bahwa karakter morfologi dapat menunjukkan
plastisitas tinggi dalam menanggapi perbedaan kondisi lingkungan, seperti kelimpahan makanan
dan suhu (Hossain et al., 2009).
Pengukuran morfometri merupakan beberapa pengukuran standar yang digunakan pada
ikan antara lain panjang standar, panjang moncong atau bibir, panjang sirip punggung atau tinggi
batang ekor. Pengukuran ikan yang sedang mengalami pertumbuhan digunakan rasio dari
panjang standar. Ikan yang digunakan adalah ikan yang diperkirakan mempunyai ukuran dan
kelamin yang sama. Hal ini disebabkan pertumbuhan ikan tidak selalu proporsional dan
dimorfime seksual sering muncul pada ikan (tetapi seingkali tidak jelas) (Ariyanto, 2003).
Morfometri dimaksudkan untuk mengukur bagian tubuh yang penting pada hewan, agar
diketahui kisaran ukurannya, disetiap fase pertumbuhan pada masing-masing jenis-species
hewan, sehingga informasi untuk determinasi taksa menjadi lebih lengkap dan akurat. Nilai
penting yang terkandung dalam morfometri yaitu untuk mengenal lebih mendalam tentang jenis-
species, melakukan estimasi umur dan jenis kelamin serta mengetahui berat dan ukuran tubuh
(Indarmawan et al., 2012).
Metode analisis morfologis tradisional yaitu perbandingan antara univariat karakter
meristik dan morfometri seperti panjang tubuh, lebar tubuh, dan tinggi tubuh, yang mampu
mengidentifikasi perbedaan antar species, sering kali gagal mengidentifikasi perbedaan antara
galur atau populasi. Karakter morfometri baku yang terkonsentrasi pada ukuran-ukuran panjang
dan bagian kepala, badan dan ekor menghasilkan pola gambaran bentuk tubuh yang cenderung
bias (Kottelat et al., 1993).
Page 3 of 22
Teknik truss morphometric merupakan salah satu upaya menggambarkan bentuk ikan
dengan cara mengukur bagian-bagian dari tubuhnya atas dasar titik-titik patokan. Pengukuran
karakter morfometri dengan pola truss network menberikan gambaran yang lebih menyeluruh.
Metode ini menghasilkan karakterisasi geometri bentuk tubuh ikan secara lebih sistematik dan
menunjukan peningkatan kemampuan untuk mengidentifikasi perbedaanperbedaan bentuk tubuh
(Mayr, 1982).
Pengukuran karakter morfometri dengan pola truss network menberikan gambaran yang
lebih menyeluruh. Metode ini menghasilkan karakterisasi geometri bentuk tubuh ikan secara
lebih sistematik dan menunjukan peningkatan kemampuan untuk mengidentifikasi perbedaan-
perbedaan bentuk tubuh Patokan titik truss pada tubuh ikan sebanyak 11 buah yang meliputi :
pangkal rahang bawah, pangkal moncong bawah, pangkal moncong atas, batas antara kepala
dengan badan (ujung dorsal kepala), dst (Moyle, et al., 1986).
Page 4 of 22
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 01 April 2013, dimulai pada pukul
08.15 sampai dengan selesai. Praktikum bertempat di Laboratorium Koordinatorat Kelautan dan
Perikanan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunkan pada praktikum morfometrik ini adalah sebagai
berikut :
Alat dan Bahan Jumlah KeteranganIkan Nila 35 Ekor Kelompok 6Ikan Dencis 25 Ekor Kelompok 5Ikan Selar 30 Ekor Kelompok 4Ikan Kembung 30 Ekor Kelompok 3Nampan 1 Unit ----Timbangan 1 Unit ----Mistar 6 Unit ----Laptop 3 Unit ----Alat Tulis Seperlunya ----Buku Penuntun Praktikum 1 Unit ----
Tabel 1. Alat dan Bahan
3.3 Metode Kerja
Adapun metode kerja yang telah praktikan tekuni dalam praktikum Biologi Perikanan
Morfometrik adalah sebagai berikut:
1. Disiapkan spesies ikan yang ingin dilakukan pengukuran morfometrik, misalnya Ikan
Nila
2. Ditentukan karakter yang ingin dilakukan pada saat pengukuran (penentuan karakter
pengukuran harus sama dengan kelompok lainnya). Adapun karaktei yang di ukur yaitu :
Page 5 of 22
No Karakter yang diukur Notasi1 Total Length (Panjang Total) TL2 Standar Length (Panjang Standar) SL3 Head Length (Panjang Kepala) HL4 Caudal pundacle length (Panjang Batang Ekor) CPL5 Snouth Length (Panjang Moncong) SnL6 Dorsal Depth (Tinggi Sirip Ekor) DD7 Dorsal Base Length (Panjang Dasar Sirip Ekor) DBL8 Eye Diameter (Diameter Mata) ED9 Caudal Fin Length (Tinggi Batang Ekor) CPD10 Pactoral Fin Length (Panjang Sirip Dada) PFL11 Ventral Fin Length (Panjang Sirip Perut) VFL12 Head Length (Tinggi Kepala) HD13 Body Depth (Tinggi Tubuh) BD
14 Haed Depth (Tinggi Kepala) AFL15 Weight (Berat) W
Tabel 2 : Karakter pengukuran Morfometrik
3. Dilakukan pengukuran sesuai dengan table di atas.
4. Dilakukan penimbangan ikan untuk mengetahui berat dari ikan.
5. Didapatkan data karakter, kemudian dimasukkan kedalam program exell dan SPSS untuk
dilakukan pengolahan data.
3.3 Analisa Data
Analisa data pada praktikum Morfometrik menggunakan Program Microsoft Excel,
dimana pengukuran yang dilakukan adalah mencari ilai trasformasi dengan menggunakan rumus:
MTrans = M x 100/TL
Keterangan :
M = Data Hasil Pengukuran (SL, HDL, CPL, SL, dst)
TL = Panjang Total
Page 6 of 22
Analisa data pada praktikum morfometrik menggunakan program excel dan program
SPSS. Adapun langkah analisa datanya adalah sebagai berikut :
1. Dikumpulkan data ke 90 ekor ikan sampel yang telah diukur pada file yang sama
(program excel).
2. Ditransformasikan data morfometrik dengan menggunakan rumus : Mtrans = M x
(100/TL) enter, (M adalah data hasil pengukuran, Tl adalah panjang total). Semua
karakter dari SL sampai AFL ditransformasikan dengan menggunakan rumus tersebut.
3. Dibuka program SPSS. Klik Variable View. (Lihat screen tepi kiri bawah).
4. Di baris 1, tulis spesies. Pada baris decimal, tulis 0. Klik value pada baris 1, pada kolom
value tulis 1-4 (urutan kelompok 3-6). Klik OK.
5. Di baris/raw 2 sampai 14 isi dengan karakter pengukuran morfometrik, sl, hdl, cpl, snl,
dan sebagainya secara berurutan sesuai dengan data transformasi di program excel.
6. Dilihat kembali screen tepi kiri bawah, klik data view, akan terlihat worksheet yang
semula kosong telah berubah dengan heading sl, hdl, cpl, snl, dd, dbl dst.
7. Dicopy semua data hasil yang sudah di transformasi masing-masing ikan dari program
excel dan paste kan dalam worksheet SPSS tersebut. Maka secara berurutan semua data
dari kelompok 3-6 akan tampak pada worksheet SPSS.