BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. Pertumbuhan pembangunan seperti industri, transportasi, dll disamping memberikan dampak positif namun disisi lain akan memberikan dampak negatif dimana salah satunya berupa pencemaran udara dan kebisingan baik yang terjadi didalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor) yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan terjadinya penularan penyakit. Udara sendiri adalah salah satu kebutuhan manusia, selain makanan, sandang, rumah, dan sebagainya. Udara sangat berpengaruh pada 1
34
Embed
Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang
sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari
berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan
perumahan. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari
pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara
juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran
hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari pencemaran
udara tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang
berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Pertumbuhan pembangunan seperti industri, transportasi, dll
disamping memberikan dampak positif namun disisi lain akan
memberikan dampak negatif dimana salah satunya berupa pencemaran
udara dan kebisingan baik yang terjadi didalam ruangan (indoor) maupun
di luar ruangan (outdoor) yang dapat membahayakan kesehatan manusia
dan terjadinya penularan penyakit.
Udara sendiri adalah salah satu kebutuhan manusia, selain
makanan, sandang, rumah, dan sebagainya. Udara sangat berpengaruh
pada kesehatan manusia, terutama udara di luar ruangan (outdoor);
kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
Kualitas udara yang buruk dapat ditemui di kawasan industri atau jalan
raya yang padat. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan yaitu pengukuran
kualitas udara.
1.2. Rumusan Praktikum
Pada dasarnya, yang menjadi pokok permasalahan adalah:
1. Peralatan apakah yang digunakan untuk menguji kualitas udara di
outdoor?
2. Bagaimana prosedur kerja yang akan dilaksanakan saat praktikum?
3. Kriteria apa sajakah yang diukur saat praktikum?
4. Bagaimana hasil dari pengukuran kualitas udara di outdoor?
1
5. Bagaimana hasil perbedaan pengukuran kualitas udara yang diukur
pada dua tempat yang berbeda?
1.3. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan pratikum yang dilakukan, antara lain:
1. Melakukan pengujian fisik kualitas udara di luar ruangan (outdoor).
2. Mengukur tingkat kebisingan, kelembaban, suhu, intensitas cahaya,
jumlah partikel debu yang terdapat di luar ruangan.
3. Mengidentifikasi kualitas fisik udara di luar ruangan (outdoor) dengan
peralatan yang sudah tersedia.
1.4. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari pratikum yang dilakukan, antara lain:
1. Mahasiswa mampu melakukan pengujian fisik kualitas udara.
2. Mahasiswa dapat mengukur tingkat kelembaban, kebisingan, suhu,
intensitas cahaya, jumlah partikel debu yang terdapat di luar ruangan.
3. Mahasiswa dapat menentukan seberapa besar kualitas fisik udara di
luar ruangan (outdoor) dengan peralatan yang sudah tersedia.
2
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Definisi Pencemaran Lingkungan Hidup.
Menurut pasal 1 angka 12 Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 1997, yang disebut pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
2.2. Pencemaran Udara.
Menurut Chambers (1976) dan Masters (1991), yang
dimaksud dengan pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau
substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai
sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia (atau yang dapat
dihitung dan diukur) serta dapat memberikan efek pada manusia,
binatang, vegetasi dan material.
Selain itu pencemaran udara dapat pula dikatakan sebagai
perubahan atmosfer oleh karena masuknya bahan kontaminan alami
atau buatan ke dalam atmosfer tersebut (Parker, 1980). Menurut
Kumar (1987), pencemaran udara adalah adanya bahan polutan di
atmosfer yang dalam konsentrasi tertentu akan mengganggu
keseimbangan dinamik di atmosfer dan mempunyai efek pada manusia
dan lingkungannya. Pengertian lain dari pencemaran udara adalah adanya
bahan kontaminan di atmosfer karena ulah manusia (man made). Hal ini
untuk membedakan dengan pencemaran udara alamiah (natural air
pollution) dan pencemaran udara ditempat kerja (occupational air
pollution).
3
2.3. Pengukuran Kualitas Udara Secara Fisik.
Pengukuran kualitas udara secara fisik yang akan di ukur meliputi
pengukuran sebagai berikut:
1. Pengukuran suhu dan kelembaban udara
Suhu adalah besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu
zat. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda
tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki
oleh suatu benda. kenaikan suhu untuk menaikan suhu suatu zat di
perlukan kalor (Q), besarnya tergantung jenis zatnya, banyaknya zat
yang dipanaskan dan kenaikan suhu yang diinginkan. Kalor jenis (c)
adalah kalor yang dibutuhkan 1 kg zat untuk menaikan 1°C. Alat yang
digunakan untuk mengukur suhu udara adlah thermometer.
Sedangkan kelembapan udara (humidity gauge) adalah jumlah uap
air di udara (atmosfer). Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara.
Alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan disebut dengan
Hygrometer.
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam
udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air
dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam
udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan
maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air
sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan
mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara
jenuh. Ada dua istilah kelembapan udara yaitu kelembapan tinggi dan
kelembapan rendah. Kelembapan tinggi adalah jumlah uap air yang
banyak diudara, sedangkan kelembapan rendah adalah jumlah uap air
yang sedikit diudara. Hygrometer adalah sejenis alat untuk mengukur
tingkat kelembaban relatif pada suatu tempat. Sedangkan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban udara adalah
thermohygrometer
4
2. Pengukuran arah angin
Angin adalah gerakan atau perpindahan masa udara pada arah
horizontal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara dari satu
tempat dengan tempat lainnya. Angin diartikan pula sebagai gerakan
relatif udara terhadap permukaan bumi, pada arah horizontal atau
hampir horinzontal. Masa udara ini mempunyai sifat yang dibedakan
antara lain oleh kelembaban (RH) dan suhunya, sehingga dikenal
adanya angin basah, angin kering dan sebagainya. Sifat-sifat ini
dipengaruhi oleh tiga hal utama, yaitu:
a. Daerah asalnya;
b. Daerah yang dilewatinya; dan
c. Lama atau jarak pergerakannya.
d. Dua komponen angin yang diukur ialah kecepatan dan arahnya.
e. Anemometer merupakan alat pengukur arah dan kecepatan angin
yang banyak digunakan dalam bidang meteorologi dan geofisika.
Kata Anemometer berasal dari Yunanianemos, yang berarti
angin. Anemometer ini pertama kali diperkenalkan oleh
Leon BattistaAlberti dari Italia pada tahun 1450.
3. Pengukuran debu.
Debu ialah nama umum untuk sejumlah partikel padat kecil dengan
diameter kurang dari 500 mikrometer. Di atmosfer Bumi, debu berasal
dari sejumlah sumber loess yang disebarkan melalui angin, letusan
gunung berapi, pencemaran, dll. Debu udara dianggap aerosoldan bisa
memiliki tenaga radiasi lokal yang kuat di atmosfer dan berpengaruh
pada iklim. Di samping itu, jika sejumlah partikel kecil disebarkan ke
udara di daerah tertentu (seperti tepung terigu), dalam keadaan tertentu
ini bisa menimbulkan bahaya ledakan. Partikel debu dapat
menimbulkan efek pada manusia seperti menyebabkan penyakit
paru seperti pneumokoniosis, penyakit yang yang terjadi di antara
sejumlah pekerja tambang. Keadaan ini menyebabkan timbulnya