Top Banner
84

jatengprov.go.id...1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penyusunan Renstra DPMPTSP Tahun 2018-2023 dimaksudkan sebagai penjabaran dari RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018– 2023,

Feb 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

    Satu Pintu (Renstra DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023

    adalah dokumen perencanaan strategis lima tahunan yang merupakan

    penjabaran dari Perda Nomor 5 Tahun 2108 tentang Perubahan Atas Perda

    No. 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023 dan mengacu

    pada Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Nasional sebagaimana

    tertuang dalan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012.

    Sejalan dengan renstra DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah, Renstra.

    Badan Koordinasi Penanaman Modal RI tahun 2015 – 2019,

    mengamanatkan 2 (dua) tujuan yang ingin dicapai BKPM dalam upaya

    peningkatan penanaman modal secara nasional yaitu mewujudkan iklim

    penanaman modal yang berdaya saing serta mewujudkan penanaman modal

    yang berkualitas dan berkelanjutan.

    Renstra DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah 2018-2023 berfungsi sebagai

    pedoman pelaksanaan pembangunan di bidang penanaman modal. Rencana

    Strategis ini merupakan penjabaran dari Visi dan Misi pembangunan daerah

    Provinsi Jawa Tengah tahun 2018-2023 yang memuat arah kebijakan,

    tujuan, strategi, sasaran, program dan indikator kinerja tahunan. Ruang

    lingkup Renstra DPMPTSP mencakup semua kegiatan Dinas yang dibiayai

    dari APBD Provinsi Jawa Tengah dan disusun untuk kurun waktu 5 (lima)

    tahun yaitu dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2023, sesuai dengan

    kurun waktu RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2018-2023.

    Dengan memperhatikan aturan yang berlaku, penyusunan Renstra

    dilaksanakan melalui pendekatan teknokratif, partisipatif, atas-bawah (top-

    down), dan bawah-atas (bottom-up). Sesuai pendekatan dimaksud, maka

    dalam Renstra ini merupakan manifestasi dari berbagai pikiran segenap

    pemangku kepentingan. Proses penyusunan Renstra dilakukan melalui

    Forum Perangkat Daerah dan koordinasi dengan bidang-bidang dan pihak

    yang terkait.

    Dengan berbagai kondisi yang telah disebutkan di atas, adanya

    penetapan Visi dan Misi Kepala Daerah baru serta penyesuaian dengan

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah

    Tahun 2018 – 2023 maka dipandang perlu dilakukan penyusunan Rencana

    Strategi (RENSTRA) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

    Pintu Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 – 2023.

    Penyusunan Renstra OPD ini sendiri sejalan dengan Undang –

    Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan

    Nasional dan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagai pengganti

    dari Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

    dan aturan pelaksanaannya, dimana Renstra OPD menjadi satu kesatuan

    dalam sistem perencanaan pembangunan daerah. Disamping itu juga

    memperhatikan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017

  • 2

    tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan

    Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Perda Tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,

    Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

    Kinerja penanaman modal dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi

    global yaitu keterbukaan pasar ASEAN dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN

    (MEA) yang sudah diimplementasikan sejak tahun 2016 dan perkembangan

    teknologi informasi yang sangat cepat dengan menembus batas-batas

    negara. Dari lingkup nasional yang berpengaruh terhadap iklim penanaman

    modal antara lain peningkatan ranking Indeks Kemudahan Berusaha

    Indonesia, pembangunan infrastruktur, Kebijakan pembangunan nasional,

    ketersediaan Tenaga Kerja yang memadai (bonus demografi) , dan

    Perkembangan Demokratisasi yang lebih mengarah pada investasi.

    Meningkatnya penanaman modal di Provinsi Jawa Tengah

    dipengaruhi oleh Kebijakan Pembangunan Jawa Tengah (Visi dan Misi KDH),

    Sumber Daya Alam yang mendukung peluang investasi, Sumber Daya

    Manusia yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan

    Manusia, Rencana Tata Ruang dan Wilayah, kualitas dan kuantitas

    infrastruktur, kondisi masyarakat yang semakin terbuka terhadap investasi,

    teknologi informasi, dan pendapatan perkapita.

    Kinerja urusan penanaman modal di Jawa Tengah juga mengalami

    peningkatan. Capaian nilai investasi pada tahun 2018 sebesar Rp 59,26

    Trilyun naik 15% dari tahun 2017 sebesar Rp 51,54 Trilyun.

    1.2. Landasan Hukum

    1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi

    Jawa Tengah;

    2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

    3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional;

    4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

    Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

    5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

    6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

    7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagaimana telah beberapa kali

    diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

    Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintahan Daerah;

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

    Keuangan Daerah;

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

    Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah;

  • 3

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

    Ruang Wilayah Nasional;

    11. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

    12. Peraturan Presiden No 16 Tahun 2012 tentang Rencana Umum

    Penanaman Modal;

    13. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun

    2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal

    Provinsi dan Kabupaten/Kota;

    14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang

    Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah;

    15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata

    Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

    Tata Cara Evaluasi Rancangan Perda Tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan

    Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

    16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

    Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan

    Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa

    Tengah;

    17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah

    Tahun 2005-2025;

    18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2008 tentang

    Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah

    Provinsi Jawa Tengah;

    19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009–2029;

    20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 tahun 2010 tentang

    Penanaman Modal Daerah di Jawa Tengah;

    21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 tahun 2016 tentang

    Investasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

    22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah;

    23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2017 tentang

    Perubahan Atas Perda No. 5 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2018-2023;

    24. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 74 Tahun 2012 tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Terpadu

    Satu Pintu pada Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah;

    25. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 22 Tahun 2015 tentang

    Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 67

    Tahun 2013 tentang Penyelenggaran Pelayanan Terpadu Satu Pintu

    Provinsi Jawa Tengah.

    26. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 52 tahun 2015 tentang

    Perubahan Pertama Terhadap Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun

  • 4

    2012 tentang Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Jawa Tengah

    Tahun 2012 – 2025;

    27. Peraturan Gubernur Jawa Tengah

    28. Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

    Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa

    Tengah;

    29. Peraturan Gubenur Jawa Tengah Nomor 71 Tahun 2017 tentang

    Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Provinsi Jawa Tengah.

    1.3. Maksud dan Tujuan

    1.3.1 Maksud

    Penyusunan Renstra DPMPTSP Tahun 2018-2023 dimaksudkan

    sebagai penjabaran dari RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018–

    2023, yang merupakan pedoman dalam pelaksanaan kebijakan dan

    program pembangunan pada urusan penanaman modal untuk kurun

    waktu lima tahun secara terencana, terarah, terpadu, dan

    berkesinambungan.

    1.3.2 Tujuan

    Tujuan penyusunan Renstra DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah Tahun

    2018-2023 adalah :

    (1). Memberikan pedoman dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan

    dan sasaran pembangunan bidang penanaman modal di Jawa

    Tengah sebagaimana tercantum dalam RPJMD Teknokratik

    Provinsi Jawa Tengah 2018-2023;

    (2). Memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja)

    DPMPTSP selama lima tahun;

    (3). Menentukan tolok ukur kinerja untuk melakukan pengendalian

    dan evaluasi pembangunan bidang penanaman modal. Dengan

    demikian dalam pelaksanaan kebijakan dan program tersebut

    dapat :

    a. Berjalan secara efektif dan efisien serta mempunyai sasaran

    yang jelas;

    b. Menumbuhkembangkan budaya organisasi yang berbasis

    kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi;

    c. Mendukung prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dalam

    rangka pengembangan nilai budaya positif di lingkungan

    masyarakat dan dunia usaha.

    1.4. Sistematika Penulisan

    Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

    Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah disusun sesuai dengan Surat

    Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah tanggal 14 Agustus 2018 Nomor

    050.11/19625 perihal Penyusunan Renstra PD Tahun 2018 – 2023. Adapun

    sistematika penulisan adalah sebagai berikut:

  • 5

    Bab I : Pendahuluan, berisi latar belakang, landasan hukum,

    maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

    Bab II : Gambaran Pelayanan, berisi tugas, fungsi, struktur

    organisasi, sumber daya DPMPTSP, kinerja pelayanan

    DPMPTSP, tantangan dan peluang pengembangan

    pelayanan DPMPTSP.

    Bab III : Permasalahan dan Isu-isu Strategis, berisi identifikasi

    permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan

    DPMPTSP, telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala

    Daerah dan Wakil Kepala Daerah, telaahan Renstra

    Kementerian/Lembaga, dan renstra DPMPTSP

    sebelumnya, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan

    Kajian Lingkungan Hidup Strategis, serta penentuan

    isu-isu strategis.

    Bab IV : Tujuan dan Sasaran, berisi tujuan dan sasaran jangka

    menengah DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah.

    Bab V : Strategi dan Arah Kebijakan

    Bab VI : Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan

    Bab VII : Kinerja Penyelenggaraan Bidang Penanaman Modal

    Bab VIII : Penutup

  • 43

  • 6

    BAB II

    GAMBARAN PELAYANAN

    2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

    2.1.1 Tugas

    Berdasar Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2016 tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

    Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, Dinas Penanaman Modal

    dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mempunyai tugas

    membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang

    Penanaman Modal yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas

    Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.

    2.1.2 Fungsi

    Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, DPMPTSP Provinsi

    Jawa Tengah mempunyai fungsi:

    a. Perumusan kebijakan Bidang Perencanaan dan Pengembangan,

    Promosi Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan, Pengawasan dan

    Pengendalian Penanaman Modal, Pengaduan dan Peningkatan

    Layanan, dan Pengelolaan Data dan Informasi;

    b. Pengoordinasian kebijakan Bidang Perencanaan dan

    Pengembangan, Promosi Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan,

    Pengawasan dan Pengendalian Penanaman Modal, Pengaduan dan

    Peningkatan Layanan, dan Pengelolaan Data dan Informasi;

    c. Pelaksanaan kebijakan Bidang Perencanaan dan Pengembangan,

    Promosi Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan, Pengawasan dan

    Pengendalian Penanaman Modal, Pengaduan dan Peningkatan

    Layanan, dan Pengelolaan Data dan Informasi;

    d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Perencanaan dan

    Pengembangan, Promosi Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan,

    Pengawasan dan Pengendalian Penanaman Modal, Pengaduan dan

    Peningkatan Layanan, dan Pengelolaan Data dan Informasi;

    e. Pelaksanaan dan Pembinaan administrasi kepada seluruh unit kerja

    di lingkungan Dinas;

    f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Gubernur, sesuai tugas dan

    fungsinya.

    2.1.3 Struktur Organisasi

    Untuk melaksanakan amanat sebagaimana tersebut di atas,

    berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun

    2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan

    Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, susunan

    organisasi DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah meliputi:

    a) Kepala Dinas;

    b) Sekretariat terdiri atas:

    a. Subbagian Program;

    b. Subbagian Keuangan;

    c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

    c) Bidang Perencanaan dan Pengembangan terdiri atas:

    a. Seksi Perencanaan;

  • 7

    b. Seksi Pengkajian dan Pengembangan Potensi dan

    Kewilayahan.

    d) Bidang Promosi Penanaman Modal terdiri atas:

    a. Seksi Promosi;

    b. Seksi Pembinaan;

    c. Seksi Pemberdayaan Usaha.

    e) Bidang Pelayanan Perizinan terdiri atas:

    a. Seksi Administrasi Perizinan Bidang Pembangunan;

    b. Seksi Administrasi Perizinan Bidang Perekonomian;

    c. Seksi Administrasi Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat dan

    Lingkungan ;

    f) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Penanaman Modal terdiri

    atas:

    a. Seksi Pengawasan;

    b. Seksi Pengendalian;

    c. Seksi Monitoring dan Evaluasi.

    g) Bidang Pengaduan dan Peningkatan Layanan terdiri atas:

    a. Seksi Penanganan Pengaduan;

    b. Seksi Peningkatan Sarana Prasarana Layanan

    h) Bidang Pengelolaan Data dan Informasi terdiri atas:

    a. Seksi Pengolahan Data dan Informasi;

    b. Seksi Pengembangan Sistem Informasi.

    i) Kelompok Jabatan Fungsional

    Bagan struktur organisasi tersebut disajikan pada Gambar 2.1

  • 8

    Gambar 2.1

  • 9

    2.1.4 Uraian Tugas

    (1) Kepala Dinas

    Bertugas membantu Gubernur melaksanakan urusan

    pemerintahan bidang Penanaman Modal yang menjadi

    kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan

    keada Daerah dengan fungsi:

    a) Perumusan kebijakan bidang Perencanaan dan

    Pengembangan, Promosi Penanaman Modal, Pelayanan

    Perizinan, Pengawasan dan Pengendalian Penanaman

    Modal, Pengaduan dan Peningkatan layanan, dan

    Pengelolaan data dan Informasi;

    b) Pengkoordinasian kebijakan bidang Perencanaan dan

    Pengembangan, Promosi Penanaman Modal, Pelayanan

    Perizinan, Pengawasan dan Pengendalian Penanaman

    Modal, Pengaduan dan Peningkatan layanan, dan

    Pengelolaan data dan Informasi;

    c) Pelaksanaan kebijakan bidang Perencanaan dan

    Pengembangan, Promosi Penanaman Modal, Pelayanan

    Perizinan, Pengawasan dan Pengendalian Penanaman

    Modal, Pengaduan dan Peningkatan layanan, dan

    Pengelolaan data dan Informasi;

    d) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Perencanaan

    dan Pengembangan, Promosi Penanaman Modal,

    Pelayanan Perizinan, Pengawasan dan Pengendalian

    Penanaman Modal, Pengaduan dan Peningkatan layanan,

    dan Pengelolaan data dan Informasi;

    e) Pelaksanaan dan Pembinaan administrasi kepada seluruh

    unit kerja di lingkungan Dinas;

    f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai

    dengan tugas pokok dan fungsinya.

    (2) Sekretaris Dinas

    Bertugas melaksanakan penyiapan koordinasi pelaksanaan

    tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi

    kepada seluruh unit organisasi di lingkungan dinas, dengan

    fungsi:

    a) Penyiapan bahan koordinasi kegiatan di lingkungan dinas;

    b) Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana

    program dan kegiatan di lungkungan Dinas;

    c) Penyiapan bahan pembinaan dan pemberiandukungan

    administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian,

    hukum keuangan, dokumentasi di lingkungan Dinas;

    d) Penyiapan bahan kordinasi,pembinaan dan penataan

    organisasi dan tata laksana di lingkunagan Dinas;

  • 10

    e) Penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan sistem

    pengendalian intern pemerintah dan pengelolaan

    informasi dan dokumentasi;

    f) Penyiapan bahan pengelolaan barang milik/kekayaan

    daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di

    lngkungan Dinas;

    g) Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan

    lingkup tugasnya; dan

    h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

    sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    (3) Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan

    Bertugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,

    koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan evaluasi

    serta pelaporan bidang perencanaan, dan pengkajian dan

    pengembangan potensi dan kewilayahan, dengan fungsi:

    a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan

    pelaporan di bidang perencanaan;

    b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan,evaluasi dan

    pelaporan di bidang pengkajian dan pengembangan

    potensi dan kewilayahan; dan

    c) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

    Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya.

    (4) Kepala Bidang Promosi Penanaman Modal

    Bertugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,

    koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi

    dan pelaporan di bidang promosi penanaman modal dengan

    fungsi:

    a) Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan

    pelaporan di bidang promosi

    b) Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan

    pelaporan di bidang pembinaan;

    c) Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan

    pelaporan di bidang pemberdayaan usaha; dan

    d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

    pimpinan, sesuai tugasnya.

    (5) Kepala Bidang Pelayanan Perizinan

    Bertugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,

    koordinasi dan pelaksanaan kebijakan , koordinasi dan

  • 11

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

    meliputi administrasi perizinan bidang pembangunan,

    administrasi perizinan bidang perekonomian dan administrasi

    perizinan bidang kesejahteraan rakyat dan lingkungan,

    dengan fungsi:

    a. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

    di bidang administrasi perizinan bidang pembangunan;

    b. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan

    pelaporan di bidang administrasi perizinan bidang

    perekonomian;

    c. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan

    pelaporan di bidang administrasi perizinan bidang

    kesejahteraan rakyat dan lingkungan; dan

    d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

    Kepala dinas sesuai tugas dan fungsinya.

    (6) Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Penanaman

    Modal.

    Bertugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,

    koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi

    dan pelaporan di bidang pengawasan, pengendalian,

    monitoring dan evaluasi, dengan fungsi:

    a. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan

    pelaporan di bidang pengawasan;

    b. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan

    pelaporan di bidang pengendalian; dan

    c. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan evaluasi dan

    pelaporan di bidang monitoring dan evaluasi;

    d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

    Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya.

    (7) Kepala Bidang Pengaduan dan Peningkatan Layanan

    Bertugas melaksanakan perumusan konsep/penyiapan

    perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,

    pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengaduan,

    peningkatan sarana dan prasarana layanan, dengan fungsi:

    a. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan evaluasi dan

    pelaporan di bidang penanganan pengaduan;

  • 12

    b. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan evaluasi dan

    pelaporan di bidang peningkatan sarana dan prasarana

    layanan; dan

    c. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

    Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

    (8) Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi

    Bertugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,

    koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi

    dan pelaporan di bidang pengolahan data dan informasi dan

    pengembangan sistem informasi, dengan fungsi:

    a. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan

    pelaporan di bidang pengolahan data dan informasi;

    b. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

    pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan

    pelaporan di bidang pengembangan sistem informasi; dan

    c. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

    Kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    (9) Kelompok Jabatan Fungsional

    Kelompok Jabatan Fungsional pada lingkungan Dinas dapat

    ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dan mempunyai tugas

    melakukan kegiatan sesuai Jabatan Fungsional msing-

    masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    2.2. Sumber Daya

    2.2.1 Sumber Daya Manusia

    Komposisi pegawai di lingkungan Dinas Penanaman Modal

    dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah per 30

    November 2018 sebanyak 87 orang terdiri dari :

    Keterangan:

    1. Pejabat Struktural Eselon IIA sebanyak 1 orang, eselon IIIA

    sebanyak 7 orang dan eselon IV A sebanyak 18 orang.

    2. Jabatan Fungsional Pranata Humas sebanyak 1 orang.

    L P L P L P L P L P L P L P L P

    1 I 1

    2 II 4 7 2 1 1

    3 III 3 7 3 1 3 11 14 5 5

    4 IV 11 7 1

    JML 87 0 0 5 0 10 9 1 4 1 3 11 14 16 12 1 0

    S2 S3NO GOL

    PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN

    SD SLTP SLTASARJANA

    MUDA/D3D4 S1

  • 13

    3. Jabatan fungsional baik pustakawan, arsiparis, pranata

    komputer dan fungsional perencanaan belum ada. Namun

    tugas-tugas kepustakaan, kearsipan dan perencanaan

    dilakukan sebagaimana tugas pokok dan fungsi Dinas

    Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi

    Jawa Tengah.

    2.2.2. Aset yang dimiliki DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah adalah

    sebagaimana tabel di bawah ini:

    No. Uraian Kegiatan Volume Keterangan Kondisi

    1 Tanah (Hak Pakai) 1 bidang Luas 3.320 m2

    (Sertifikat HP No.2)

    Baik

    2 Bangunan Gedung

    (permanen)

    3 unit Luas 2.039,36 m2 Baik

    3 Jaringan 1 unit Baik

    4 Alat Besar 4 unit Genzet Kapasitas

    87,5 KVA

    Baik

    5 Alat Angkut 22 unit 2 sedan

    10 minibus

    10 buah motor

    Baik

    6 Alat Kantor dan

    Rumah tangga

    1.993 unit Baik

    7 Alat Studio dan

    Komunikasi

    93 buah Baik

    8 Bangunan

    Monumen

    1 unit Baik

    9 Bangunan Air

    Irigasi

    1 unit Baik

    10 Buku Perpustakaan 1.642 buku

    Baik

    2.3. Kinerja Pelayanan

    Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23

    Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 12 ayat (2)

    menyatakan bahwa Penanaman Modal merupakan urusan Pemerintahan

    Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Begitu juga dengan

    Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tetang

    Penanaman Modal khususnya pasal 30 Pemerintah Provinsi dapat

    menyelenggarakan urusan Penanaman Modal apabila mendapatkan

    pelimpahan mengenai penyelenggaraan penanaman modal yang ruang

    lingkup lintas kabupaten/kota dan atau pelimpahan dari pemerintah

    yang ketentuan mengenai pembagian urusan pemerintahan di bidang

    penanaman modal akan diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah

    yang sampai saat ini masih dalam pembahasan.

  • 14

    2.3.1. Kinerja Pelayanan Tahun 2013-2018

    Kinerja pelayanan pada DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah

    ditunjukkan pada pencapaian indikator kinerja seperti terlihat pada

    Tabel 2.1:

  • 15

    Tabel 2.1

    Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah

    No. Indikator Kinerja Target NSPK

    Target IKK

    Target Indikator Lainnya

    Target Renstra Perangkat Daerah Tahun

    Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun

    2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

    1

    Jumlah Fasilitasi Kerjasama Kemitraan

    UMKM dan Koperasi

    dengan Pengusaha Nasional/Asing

    (kali/tahun)

    - - - 3

    3

    3

    3

    3

    3

    4

    5

    -

    -

    100

    133

    167

    - -

    2

    Jumlah

    penyelenggaraan promosi peluang

    penanaman modal

    Provinsi

    - - - 4

    4

    4

    4

    4

    5

    5

    5

    -

    -

    125

    125

    125

    - -

    3

    Tersedianya Informasi

    Peluang Usaha Sektor /Bidang Usaha

    Unggulan

    (sektor/bidang/usaha/ tahun)

    - - - 1

    1

    1

    1

    1

    1

    2

    2

    3

    3

    100

    200

    200

    300

    300

  • 16

    4

    Terselenggaranya

    pelayanan perizinan dan non perizinan

    bidang Penanaman

    Modal melalui PTSP di Bidang Penanaman

    Modal : a. Pendaftaran

    PMDN, Izin Prinsip

    PMDN, Izin Usaha PMDN, Perpanjangan

    RPTKA, Perpanjangan

    IMTA yang bekerja lebih dari satu

    kabupaten/kota,

    sesuai kewenangan Pemerintah Provinsi.

    - - - 100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    -

    -

    100

    100

    100

    - -

    5

    Persentase

    Implementasi Sistem Pelayanan Informasi

    dan Perizinan Investasi

    Secara Elektronik

    (SPIPISE)

    - - - 100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    -

    -

    100

    100

    100

    - -

  • 17

    6

    Jumlah penyelenggaraan

    bimbingan

    pelaksanaan kehiatan

    penanaman modal kepada masyarakat

    dunia usaha (kegiatan)

    - - - 1

    1

    1

    1

    1

    1

    5

    5

    -

    -

    100

    500

    500

    - -

  • 18

    7

    Jumlah penyelenggaraan

    sosialisasi kebijakan

    penanaman modal kepada masyarakat

    dunia usaha (kegiatan)

    - - - 1

    1

    1

    1

    1

    3

    1

    4

    -

    -

    300

    100

    400

    - -

    8 Jumlah Investor (PMA

    dan PMDN) - - -

    33

    36

    37

    39

    40

    83

    1.481

    2.068

    -

    -

    252

    4.114

    5.589

    - -

    9 Jumlah Nilai Investasi (PMA dan PMDN) (Rp

    Trilyun) - - -

    3,228

    3,374

    3,525

    3,682

    3,846

    11,07

    26,04

    27,00

    -

    -

    343

    772

    766

    - -

    10 Daya serap tenaga

    kerja (orang) - - -

    1.434

    1.342

    1.333

    1.290

    1.283

    487

    746

    1.333

    -

    -

    34

    56

    100

    - -

    11

    Jumlah Usaha

    Menengah Besar yang

    bermitra dengan Usaha Menengah Kecil

    - - - -

    -

    -

    70

    75

    -

    -

    -

    174

    90

    -

    -

    -

    248,57 120,00

    12

    Rasio jumlah Izin Prinsip terhadap

    Jumlah Kepeminatan

    Penanaman Modal (% )

    - - - -

    -

    -

    20

    25

    34,29

    46,60

    -

    -

    -

    171,45 186,40

    13

    Rasio Perusahaan yang memperluas

    Penanaman Modal

    terhadap Perusahaan yang dilakukan

    pembinaan (%)

    - - - -

    -

    -

    10

    20

    10,71

    7,35

    -

    -

    -

    107,10 36,75

    14 Pertumbuhan Proyek

    PMA dan PMDN (%) - - -

    -

    -

    -

    10

    12

    14,02

    54,29

    -

    -

    -

    140,20 452,42

  • 19

    15 Pertumbuhan Nilai Investasi PMA dan

    PMDN (%) - - -

    -

    -

    -

    10

    12

    34,98

    15,00

    -

    -

    -

    349,80 125,00

    16 Persentase Proyek

    Penanaman modal

    sesuai jadual (%) - - -

    -

    -

    -

    20

    25

    27,86

    48,24

    -

    -

    -

    139,30 192,96

    17 Persentase

    Pelanggaran Ketentuan Penanaman Modal

    - - - -

    -

    -

    10

    5

    1,57

    16,75

    -

    -

    -

    15,70 335,00

    18

    Persentase

    Penyelesaian Permasalahan

    Penanaman modal

    lintas sektor (%)

    - - - -

    -

    -

    80

    90

    88,24

    100

    -

    -

    -

    110,30 111,11

    19 Persentase Proyek

    Penanaman Modal yang gagal

    - - - -

    -

    -

    30

    20

    1,14

    2,01

    -

    -

    -

    3,80 10,05

    20 Penyelesaian Izin dan Non Izin sesuai SOP

    (%) - - -

    -

    -

    -

    85

    90

    99,95

    96,90

    -

    -

    -

    117,59 107,67

    21 Indeks Kepuasan

    Masyarakat terhadap pelayanan publik (%)

    - - - -

    -

    -

    85

    90

    87,64

    84,65

    -

    -

    -

    103,11 94,06

    22

    Terselesaikannya

    penga- duan

    masyarakat terhadap pelayanan publik (%)

    - - - -

    -

    -

    100

    100

    89,55

    100

    -

    -

    -

    89,55 100,00

    23

    Penyederhanan

    Perizinan dan Penyusunan SOP

    Pelayanan Perizinan

    (unit jenis Izin/Non

    - - - -

    -

    -

    10

    15

    14

    53

    -

    -

    -

    140,00 353,33

  • 20

    Izin)

    24 Terwujudnya Database Penanaman Modal

    (paket) - - -

    -

    -

    -

    1

    1

    -

    1

    1

    -

    -

    -

    100,00 100,00

    25

    Elektronik Service

    yang terbangun untuk

    percepatan pengurusan pelayanan

    perizinan, keterbukaan

    informasi publik dan

    mendorong peningkatan realisasi

    investasi (paket)

    - - - -

    -

    -

    4

    6

    -

    4

    6

    -

    -

    -

    100,00 100,00

    26

    Terlayani Permintaan layanan Informasi

    publik Penanaman

    Modal (%)

    - - - -

    -

    -

    100

    100

    100

    100

    -

    -

    -

    100,00 100,00

    27

    Terwujudnya system

    informasi layanan publik tentang

    penanaman modal dan

    pemanfaatan media sosial

    (web/twitter/sms/dll)

    (paket)

    - - - -

    -

    -

    1

    1

    -

    -

    -

    1

    1

    -

    100,00 100,00

    28

    Tersedianya Rencana

    Umum Penanaman

    Modal tahunan dan jangka menengah

    (dokumen)

    - - - -

    -

    -

    1

    2

    1

    2

    -

    -

    -

    100,00 100,00

  • 21

    29

    Tersedianya wilayah

    peruntukan pengembangan

    Penanaman Modal

    (satuan kawasan /wilayah Kab/Kota)

    - - - -

    -

    -

    4

    6

    4

    6

    -

    -

    -

    100,00 100,00

  • 18

    Dari tabel tersebut di atas, dapat terlihat bahwa pencapaian 10

    indikator pada tahun 2013 s.d. 2016 terdapat 1 indikator yang tidak

    tercapai yaitu daya serap tenaga kerja. Dengan adanya SOTK baru

    sesuai Pergub Jateng Nomor 72 Tahun 2016 maka dilakukan

    perubahan indikator pada tahun 2017 s.d. 2018 menjadi 19

    indikator baru dan 1 indikator lama. Capaian indikator s.d. 2018

    sudah sesuai dan/atau melampaui target tetapi terdapat 2 indikator

    yang tidak tercapai.

    Untuk penyelenggaran Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

    Tahun 2014-2018 di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

    Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah sebagaimana tersebut

    dibawah ini:

    1. Rekapitulasi Pelayanan Perizinan Tahun 2013-2018

    No Bidang 2013 2014 2015 2016 2017

    2018

    TOTAL

    1 Penanaman Modal 71 88 141 180 131 54 665

    2 Tenaga Kerja, Transmigrasi 0 79 346 351 476 312 1.542

    3 Koperasi dan UKM 0 88 239 221 187 137 847

    4 Kesbangpol 0 2.514 2.703 2.718 4.083 4.002 15.597

    5 Sosial 0 0 1 0 0 0 1

    6 Pengelolaan Sumberdaya Air 0 5 263 1.631 1.737 1.609 4.865

    7 Kelautan dan Perikanan 0 1.142 1.075 1.746 2.313 928 6.983

    8 Kehutanan 0 14 117 54 45 56 283

    9 Pekerjaan Umum 0 29 145 135 67 92 443

    10 Perhubungan 0 493 907 955 742 425 3.496

    11 Perindustrian dan Perdagangan 0 133 315 1.172 548 192 2.360

    12 Kesehatan 0 2 6 4 50 85 123

    13 Perkebunan 0 0 0 89 7 7 103

    14 Peternakan dan Kesehatan

    Hewan 0 103 128 143 181 162 687

    15 Lingkungan Hidup 0 0 0 0 0 0 0

    16 ESDM 0 0 300 1.315 1.434 1.736 4.522

    17 Pendidikan 0 0 40 123 173 61 391

    JUMLAH 71 4.690 6.726 10.837 12.174 9.858 42.908

  • 19

    Penerbitan izin dan non izin meningkat dari tahun ke tahun disebabkan:

    a) Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, bahwa

    terdapat penambahan kewenangan Provinsi;

    b) Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam kepemilikan

    izin/non izin;

    c) Proses perizinan yang semakin transparan, cepat, mudah, dan

    murah.

    2. Inovasi yang dilakukan dalam pemberian pelayanan perizinan.

    Pada tahun 2016 telah melakukan inovasi di bidang pelayanan

    perizinan perikanan dengan judul proposal “PACAR BINAL” (Pangkalan

    Cari Izin Bagi Nelayan) , Implementasi Pelayanan Perizinan Perikanan

    pada Gerai Investasi UPT PTSP BPMD Provinsi Jawa Tengah dengan

    study kasus di BPPT Kota Tegal masuk sebagai TOP 99 dan TOP 35

    kompetisi Sistem Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK) oleh Kementerian

    Penertiban Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI.

    Pada tahun 2018 mendapat penghargaan Top 10 Inovasi

    Pelayanan Publik dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk inovasi

    di bidang Kesbangpolinmas yaitu Sistem Informasi Aplikasi Perizinan

    Izin Penelitian Dari Kamar Kost (SIAP INDEKOS).

  • 20

    Tabel 2.2

    Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan

    Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah

  • 20

  • 21

  • 22

  • 23

  • 24

    2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Penanaman

    Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah

    2.4.1. Tantangan

    1. Pembebasan lahan untuk pembangunan kawasan industri

    2. Ketertarikan investor untuk berinvestasi di kawasan industri

    3. Terbatasnya informasi tentang status kepemilikan lahan

    4. Infrastruktur di luar kawasan industri belum memadai

    5. Belum ada rencana pengembangan Pertanian yang terintegrasi;

    6. Infrastruktur digital promosi masih terbatas.

    7. Lahan kepemilikan petani sempit, terpencar, dan status petani

    sebagai penggarap.

    8. Semakin tingginya tuntutan penerapan teknologi informasi dalam

    bidang promosi, pelayanan perizinan, penyajian data investasi, dan

    pengawasan pelaksanaan perizinan berusaha.

    9. Kurangnya pemahaman penanam modal terhadap ketentuan dan

    kepatuhan/kewajiban dalam merealisasikan Penanaman Modal.

    10. Adanya kegiatan yang menghambat pelaksanaan Penanaman Modal

    (dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan operasional).

    2.4.2. Peluang

    1. Ketersediaan RPIP dan RTRW;

    2. Ketersediaan kawasan peruntukan industri di atas 300 Ha.;

    3. Budaya pertanian yang terdapat di masyarakat;

    4. Banyaknya sumberdaya pertanian yang bisa dikembangkan menjadi

    pertanian terintegrasi;

    5. Semakin meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap wisata

    pertanian.

    6. Keberadaan one map policy.

    7. Munculnya dana desa.

    8. Peluang agroindustry.

  • 24

    BAB III

    PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS

    DPMPTSP PROVINSI JAWA TENGAH

    1. Identifikasi Permasalahan Pelayanan Penanaman Modal dan Pelayanan

    Terpadu Satu Pintu

    Berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

    Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, teridentifikasi permasalahan yang

    dihadapi berdasarkan tugas dan fungsi yaitu:

    Tabel 3.1.

    Pemetaan Permasalahan Pelayanan DPMPTSP Prov. Jateng

    No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

    1. Belum optimalnya

    realisasi penanaman

    modal.

    Belum optimalnya

    pengawalan investasi

    dalam bentuk

    pengendalian dan

    pengawasan

    Penanaman Modal

    Kurangnya

    komunikasi dan

    koordinasi dengan

    penanam modal

    Belum optimalnya

    sistem pendukung

    penyelenggaraan

    pelayanan perizinan.

    Sistem belum

    sempurna.

    Belum optimalnya

    kuantitas promosi

    penanaman modal

    Keterbatasan

    penganggaran dan

    SDM

    Belum optimalnya

    kemitraan usaha

    antara PMA/PMDN

    dengan UKM

    Kriteria dan

    persyaratan

    kemitraan belum

    sesuai dengan

    peraturan

    Penanaman Modal

    Permasalahan pasca

    perizinan

    Penyalahgunaan

    izin oleh

    masyarakat

    Kurangnya

    pemahaman atau

    kesengajaan

    masyarakat

    terhadap materi

    izin yang dimiliki.

    Sengketa pra

    perizinan

    Terjadinya sengketa

    terkait kepemilikan

    lahan, tumpang

    tindih kepemilikan

  • 25

    izin

    Kurangnya

    informasi

    kepemilikan izin

    dan kurangnya

    akurasi data pada

    instansi terkait

    Regulasi yang sering

    berubah dan atau

    tumpang tindih

    Ketidakpastian

    Pemerintah Pusat

    terkait Regulasi

    Perizinan.

    Masih adanya

    regulasi yang

    kurang sinergi

    antar sektor/K/L

    2. Persebaran Penanaman

    Modal belum merata

    Perencanaan Penanaman Modal

    kurang optimal

    Penguasaan

    informasi potensi

    dan wilayah

    pengembangan

    industry dan

    pertanian

    terintegrasi

    Sumber informasi

    terpencar

    Kualitas materi dan

    media promosi belum

    mampu menarik dan

    menjangkau calon

    investor potensial

    Data pendukung

    promosi belum

    memadai

    Media promosi

    masih berupa non

    digital (leaflet,

    booklet, pameran,

    banner).

    Kompetensi SDM

    masih kurang

    dalam penguasaan

    Bahasa asing,

    media, dan fasilitasi

    pendampingan

    investor

    Banyak potensi

    kawasan industri

    baru dan potensi

    pertanian belum

    teridentifikasi

    Data potensi belum

    tersedia.

  • 26

    Riset mengenai

    potensi investasi

    belum memadai

    dan belum

    terintegrasi antar

    OPD

    Belum optimalnya

    pemanfaatan

    teknologi informasi

    dan integrasi system

    Mindset dan

    culture set aparatur

    yang belum

    berubah dari cara

    bekerja secara

    manual ke arah

    elektronik

    Belum optimalnya publikasi melalui

    media sosial.

    Materi dan disainer

    belum memadai.

    2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

    Daerah

    Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    Jawa Tengah 2018 – 2023, ditetapkan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi

    Jawa Tengah sebagai berikut:

    Visi Gubernur Jawa Tengah adalah Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan

    Berdikari – Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi. Sedangkan Misi

    Gubernur dan Wakil Gubernur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

    DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah adalah Misi Ke-2 yaitu Mempercepat

    Reformasi Birokrasi yang dinamis serta memperluas sasaran ke Pemerintah

    Kabupaten/Kota dan Misi Ke-3 yaitu Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat

    dan membuka lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan dan

    pengangguran.

    Telaah visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

    terpilih sebagaimana tabel berikut.

    Tabel 3.2. Telaah Visi, Misi, dan Program KDH

    No. Visi/Misi/Program Kerja KDH Tupoksi

    DPMPTSP

    Permasalahan Faktor

    Penghambat dan Pendorong

    Visi : Menuju Jawa Tengah Berdikari dan Semakin

    Sejahtera , “Mboten Korupsi

    dan Mboten Ngapusi”.

    Misi Ke-2 :

    Mempercepat Reformasi Birokrasi yang dinamis serta

    memperluas sasaran ke

    Pemerintah Kabupaten/Kota.

    Membantu Gubernur

    melaksanakan

    urusan pemerintahan

    bidang

    Penanaman Modal yang

    menjadi

    kewenangan

    Daerah dan

    1. Belum optimalnya

    realisasi

    penanaman modal.

    2. Persebaran

    Penanaman Modal belum

    merata

    .

    Faktor Penghambat:

    1. Informasi

    terpencar 2. Kompetensi

    SDM dan

    kebijakan anggaran

    3. Data dan

    media

    pendukung

  • 27

    Misi Ke-3 :

    Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan

    membuka lapangan kerja

    untuk mengurangi kemiskinan dan

    pengangguran.

    Program Kerja :

    1. Reformasi birokrasi di

    kab/kota, sistem layanan terintegrasi.

    2. Pembukaan kawasan

    industri baru dan rintisan pertanian terintegrasi

    Tugas

    Pembantuan yang

    ditugaskan

    kepada Daerah.

    promosi

    4. Kriteria dan persyaratan

    kemitraan

    belum sesuai dengan

    peraturan PM.

    5. Kurangnya pemahaman

    atau

    kesengajaan

    masyarakat terhadap

    materi izin

    yang dimiliki. 6. Kurangnya

    informasi

    kepemilikan izin dan

    kurangnya

    akurasi data pada instansi

    terkait

    7. Regulasi yang

    kurang sinergi antar

    sektor/K/L

    8. Sistem yang dibangun

    Pusat belum

    sempurna dalam

    pelaksanaan-

    nya. 9. Kurangnya

    komunikasi

    dan koordinasi

    dengan investor

    10. Mindset dan

    culture set aparatur yang

    belum berubah

    dari cara bekerja secara

    manual ke

    arah elektronik 11. Materi dan

    disainer belum

    memadai.

    Faktor

    Pendorong:

    1. Ketersediaan RPIP dan

    RTRW

    2. Ketersediaan kawasan

    peruntukan

    industri di atas 300 Ha.

    3. Budaya

    pertanian yang terdapat di

    masyarakat

    4. Banyaknya

    sumberdaya

  • 28

    pertanian yang

    bisa dikembangkan

    menjadi

    pertanian terintegrasi

    5. Semakin

    meningkatnya ketertarikan

    masyarakat

    terhadap

    wisata pertanian.

    6. Keberadaan

    one map policy.

    7. Munculnya

    dana desa. 8. Peluang

    agroindustri

    9. Tingginya minat investor

    untuk

    mendapatkan

    informasi yang dibutuhkan

    untuk

    berinvestasi di

    Jawa Tengah.

    3. Telaah Rencana Strategis Badan Koordinasi Penanaman Modal dan

    Rencana Strategis Provinsi Jawa Tengah/Kabupaten/Kota

    Visi BKPM :

    “Terwujudnya iklim penanaman modal yang berdaya saing untuk

    menunjang kualitas perekonomian nasional”.

    Misi BKPM :

    1. Mengupayakan peningkatan dan pemerataan penanaman modal;

    2. Menjaga harmonisasi dan koordinasi di bidang penanaman modal;

    3. Meningkatkan kualitas pelayanan penanaman modal.

    Telaah Rencana Strategis Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Rencana

    Strategis Provinsi Jawa Tengah/Kabupaten/Kota sebagaimana tabel berikut.

    Tabel 3.3. Telaah Renstra K/L dan Renstra PD Provinsi/Kabupaten/Kota

    No. Sasaran Renstra K/L Tupoksi

    DPMPTSP

    Permasalahan Faktor Penghambat

    dan Pendorong

    1. Tujuan :

    Mewujudkan iklim

    penanaman modal

    yang berdaya saing;

  • 29

    Sasaran

    - Meningkatnya iklim

    penanaman modal

    dalam rangka

    peningkatan daya

    saing penanaman

    modal

    - Pertumbuhan ekonomi

    Indonesia yang

    belum optimal

    (+) Masih tingginya

    kepercayaan dan

    minat penanaman modal untuk

    berinvestasi di

    Indonesia yang tercermin dari hasil

    survey pemeringkat

    internasional (JBIC,

    PwC, AmCham, UNCTAD, WEF/GCI,

    dll)

    (-) Rendahnya sumbangan Total Factor Productivity (TFP) dalam pertumbuhan

    ekonomi

    - Meningkatnya

    kualitas penanaman

    modal yang prima

    dan responsif melalui

    PTSP pusat dalam

    rangka peningkatan

    daya saing

    penanaman modal

    - Belum seluruh Kementerian/

    Lembaga yang

    memiliki kewenangan

    untuk

    memberikan

    perizinan dan non perizinan

    terkait

    penanaman modal

    melimpahkan

    atau mendelegasikan

    pemberian

    perizinan tersebut kepada

    PTSP Pusat

    (BKPM).

    - Belum seluruh PTSP Provinsi

    dan kabupaten

    kota menerima pelimpahan atau

    pendelegasian

    kewenangan perizinan dan

    nonperizinan

    terkait dengan penanaman

    modal dari

    Gubernur dan

    Bupati/Walikota

    - Meningkatkan kinerja

    lembaga melalui

    ketersediaan sarana,

    prasarana dan aparat

    yang mumpuni dalam

    rangka menunjang

    tugas dan fungsi

    BKPM

    (-) Masih terdapat ketidakseragaman

    nomenklatur

    lembaga PTSP

  • 30

    Mewujudkan

    penanaman modal yang berkualitas dan

    berkelanjutan.

    - Meningkatnya

    realisasi penanaman

    modal melalui

    kegiatan pemantauan

    pembinaan, dan

    pengawasan

    pelaksanaan

    penanaman modal

    dalam rangka

    peningkatan daya

    saing penanaman

    modal.

    - Meningkatnya resiko tekanan perekonomian

    global

    - Depresiasi/pele-mahan nilai

    tukar Rupiah

    - Belum terealisasinya

    percepatan

    pemerataan pembangunan

    antar wilayah

    (-) Melambatnya

    perekonomian

    dunia (-) Rendahnya harga

    komoditi dunia

    atau berakhirnya era commodities super cycle (peningkatan permintaan

    komoditi dunia)

    (-) Terjadinya

    kekeringan likuiditas dunia

    akibat kebijakan

    “normalisasi” moneter atau

    penghentian

    stimulus moneter yang diikuti

    kenaikan suku

    bunga dunia (-) Meningkatnya

    persaingan dengan

    negara tetangga,

    terutama Malaysia, Thailand dan

    Vietnam dalam

    menarik penanaman modal

    (-) Defisit neraca

    berdagangan akibat

    menurunnya harga

    komoditi (-) Defisit neraca jasa

    akibat tingginya

    ketergantungan

    kepada jasa angkutan luar

    negeri

    (-) Besarnya repatriasi modal yang a.l.

    disebabkan karena

    hampir semua negara ASEAN

    memberikan

    insentif untuk reinvestment

    (-) Belum meratanya

    investasi dan

    pembangunan antar wilayah di

    Indonesia

    (-) Keterbatasan infrastruktur di

    bidang energi

    (listrik dan gas) serta logistik

  • 31

    - Meningkatnya daya

    tarik penanaman

    modal melalui

    promosi yang terpadu

    dan efektif bagi

    penanam modal

    dalam dan luar negeri

    yang berpijak pada

    peningkatan daya

    saing penanaman

    modal

    - Meningkatnya resiko tekanan

    perekonomian

    global

    (+) Terdapat beberapa

    kondisi lingkungan eksternal yang

    positif terhadap

    investasi di Indonesia seperti

    a.l. perekonomian

    Asia yang tumbuh sebagai kawasan

    dinamis baru,

    terbentuknya

    pasar tunggal MEA ASEAN, komitmen

    G-20 mendorong

    ekonomi global, dsb.

    (+) Besarnya pasar

    domestik yang menjadi daya tarik

    penanaman modal

    di Indonesia (+) Banyaknya jumlah

    penduduk

    Indonesia

    berpendapatan menengah dan

    tinggi.

    - Meningkatnya

    kerjasama

    internasional untuk

    mendorong investasi

    dan melindungi

    kepentingan nasional

    dalam rangka

    peningkatan daya

    saing penanaman

    modal.

    - Tersusunnya

    perencanaan

    penanaman modal

    dan rekomendasi

    kebijakan yang

    terintegrasi,

    kolaboratif dan

    implementatif dalam

    rangka peningkatan

    daya saing

    penanaman modal

    pada sektor prioritas.

    Masih banyaknya

    peraturan

    perundang-undangan pusat

    dan daerah yang

    tidak harmonis dan distorsif

    sehingga

    menyebabkan tidak efektifnya

    kebijakan insentif

    dan tingginya

    biaya transaksi bagi dunia usaha,

    seperti tidak

    adanya kejelasan prosedur, waktu,

    dan biaya

    (+) Dikeluarkannya

    berbagai kebijakan

    hilirisasi komoditi primer

    pertambangan,

    pertanian dan perikanan dengan

    catatan

    dilaksanakan secara konsisten

    dan didukung

    kebijakan lintas

    sektoral

    Terhadap sasaran Renstra Badan Koordinasi Penanaman Modal Tahun

    2015-2019, dari beberapa permasalahan yang ada Provinsi Jawa Tengah

    telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya, antara lain:

  • 32

    a. Seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah telah mendapat

    pelimpahan atau pendelegasian kewenangan perizinan dan non

    perizinan terkait dengan penanaman modal dari Gubernur dan

    Bupati/Walikota;

    b. Dalam rangka percepatan pemerataan pembangunan antar wilayah

    telah dilakukan penyusunan Profil Pengembangan dan Penyiapan

    Kewilayahan Investasi Regional;

    c. Guna peningkatan kualitas pelayanan yang prima, perlu optimalisasi

    sistem yang telah tersedia yaitu Aplikasi Online Single Submission (OSS)

    dan Aplikasi SIAP JATENG. Terdapat hambatan berupa implementasi

    OSS yang masih terdapat kekurangan yang belum tertangani oleh

    Lembaga OSS (BKPM), namun dengan telah adanya SOP pelayanan

    perizinan di DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah maka hal tersebut dapat

    dijadikan faktor pendorong untuk bisa meningkatkan kualitas

    pelayanan perizinan dan non perizinan kepada pemohon.

    d. Untuk meningkatkan realisasi penanaman modal yang inklusif melalui

    pengendalian penanaman modal masih terdapat permasalahan berupa

    terlambatnya penyampaian LKPM oleh pelaku usaha, namun dengan

    adanya kewenangan terhadap perangkat daerah provinsi dan

    kabupaten/kota dalam pengawasan penanaman modal yang lebih

    efektif diharapkan capaian realisasi investasi dapat meningkat dengan

    signifikan;

    e. Untuk meningkatkan daya tarik penanaman modal maka diperlukan

    adanya updating data dan kajian peta potensi investasi setiap

    tahunnya. Hal ini bisa dilaksanakan jika tersedia prospektus secara riil

    yang dapat dijadikan dasar promosi investasi di Provinsi Jawa Tengah.

    Selain itu perlu dikejar terkait terpenuhinya ketersediaan Rencana

    Umum Penanaman Modal (RUPM) di tingkat kabupaten/kota se – Jawa

    Tengah.

    Adanya model program kerjasama “Keris Jateng” yang merupakan

    kolaborasi antara Provinsi Jawa Tengah dengan Bank Indonesia

    Perwakilan Jawa Tengah dapat menjadi faktor pendorong untuk dapat

    dikembangkan secara berkesinambungan dan berkala.

    4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

    Strategis

    Pengertian Kajian Lingkungan Hidup Strategis atau disingkat KLHS

    dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara

    Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis disebutkan bahwa

    KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan

    partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip Pembangunan Berkelanjutan

    telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah

    dan/atau Kebijakan, Rencana, dan/atau Program.

    Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

    seperti tabel berikut :

  • 33

    Tabel 3.4.

    Telaah RTRW dan KLHS pada RPJMD

    No. Kebijakan RTRW/KLHS Tupoksi

    DPMPTSP

    Permasalahan Faktor

    Penghambat dan Pendorong

    1 2 3 4 5

    I RTRW Membantu

    Gubernur melaksanakan

    urusan pemerintahan

    bidang

    Penanaman Modal yang

    menjadi kewenangan

    Daerah dan Tugas

    Pembantuan yang

    ditugaskan

    kepada Daerah.

    a. Belum

    memadainya ketersediaan

    infrastruktur

    Penghambat:

    - Prioritas pembiayaan

    infrastruktur - Penetapan

    RTRW

    - Pola ruang dan struktur ruang RTRW

    b. Kawasan yang

    diminati investor

    tidak sesuai peruntukan

    nya

    Pendorong:

    - Terbitnya

    aturan yang memungkinka

    n partisipasi swasta

    - Pemanfaatan

    teknologi

    - Program Indikatif c. Pengawalan pemenuhan

    komitmen perizinan

    berusaha

    II KLHS

    Pelayanan Perizinan a. Investasi yang

    melampaui daya dukung

    dan daya tampung

    lingkungan

    Penghambat:

    - Ketidakpastian

    regulasi - Keterbatasan

    SDM - Karakteristik

    wilayah sosial budaya

    Pendorong:

    - Kondisi Aparatur

    Pemerintah terkait

    Leadership, Komitmen,

    Integritas, dan

    Konsistensi

  • 34

    - Program Indikatif b. Pengawalan

    pemenuhan

    komitmen

    5. Penentuan Isu-isu Strategis

    Berdasarkan peninjauan dari gambaran pelayanan, sasaran jangka

    menengah pada Renstra BKPM, Renstra PD Provinsi/Kabupaten/Kota, serta

    implikasi RTRW dan KLHS bagi pelayanan DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah

    maka dapat diidentifikasi isu-isu strategis DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah

    dalam lima tahun mendatang yaitu:

    1. Peningkatan Realisasi PMA dan PMDN dalam mendukung pembiayaan

    pembangunan daerah;

    2. Pertumbuhan dan Persebaran Penanaman Modal yang berorientasi

    kepada pengembangan regionalisasi dan potensi unggulan daerah.

    Dengan adanya kedua isu strategis tersebut maka DPMPTSP

    Provinsi Jawa Tengah menindaklanjutinya dengan penyusunan Program

    dan Kegiatan termasuk target capaian masing-masing indikatornya

    selama lima tahun.

  • 32

  • 24

  • 32

    BAB IV

    TUJUAN DAN SASARAN

    4.1. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH

    Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan arahan bagi

    pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah dalam mendukung

    pelaksanaan visi dan misi Gubernur Jawa Tengah. Perwujudan visi

    pembangunan ditempuh melalui misi untuk memberikan arah dan batasan

    proses pencapaian tujuan. Misi pembangunan Jawa Tengah yang terkait

    dengan urusan penanaman modal yaitu Misi Ke-2 : Mempercepat Reformasi

    Birokrasi yang dinamis serta memperluas sasaran ke Pemerintah

    Kabupaten/Kota dan Misi Ke-3 : Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan

    membuka lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

    Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Jawa Tengah

    tersebut telah ditetapkan tujuan dan sasaran urusan penanaman modal

    seperti diuraikan pada Tabel 4.1.berikut ini.

    Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan DPMPTSP Prov. Jateng

    No Tujuan Sasaran

    Indikator Kinerja

    Tujuan dan Sasaran

    Kondisi Awal Kinerja

    Target Capaian Kondisi

    Akhir 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    1. Meningkatkan Realisasi

    Penanaman Modal dalam

    mewujudkan masyarakat Jawa

    Tengah yang semakin sejahtera.

    Pertumbuhan Nilai

    Penanaman Modal

    10% 12% 9% 9% 9% 10% 10% 10%

    1. Meningkatnya kepuasan

    masyarakat dalam

    pelayanan perizinan

    Indeks Kepuasan

    Masyarakat

    87,64% 84,65% 90% 90% 90% 90% 90% 90%

    2. Meningkatnya

    Capaian Realisasi PMA

    dan PMDN

    Persentase

    Realisasi PMA/PMDN

    124% 126% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

    Untuk tujuan dan sasaran serta indikator kesekretariatan ditetapkan

    sebagai berikut:

    No. Tujuan Sasaran

    Indikator Kinerja

    Tujuan dan Sasaran

    Kondisi Awal Kinerja

    Target Capaian Kondisi

    Akhir 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

    1. Meningkatkan

    tata kelola

    organisasi

    perangkat daerah

    Nilai

    Kepuasan

    Masyarakat

    (%)

    - - 80 80 80 80 80 80

    1. Meningkatnya kualitas

    pelayanan perangkat

    daerah

    Nilai Kepuasan

    Masyarakat (%)

    - - 80 80 80 80 80 80

    2. Meningkatnya akuntabilitas

    kinerja perangkat

    daerah

    Nilai SAKIP 72,95 - 72 72 73 73 74 74

  • 37

    BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

    Strategi dan kebijakan dalam pemenuhan tujuan pembangunan

    daerah untuk peningkatan penanaman modal dan pelayanan terpadu

    satu pintu di dalam misi pembangunan Provinsi Jawa Tengah dijabarkan

    sebagai berikut :

    1. Misi Ke-2 yaitu Mempercepat Reformasi Birokrasi yang dinamis serta

    memperluas sasaran ke Pemerintah Kabupaten/Kota.

    Tujuan : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

    (good governance and clean government).

    Strategi :

    • Membangun open government melalui upaya perkuatan

    keterbukaan informasi, transparansi, serta mendorong partisipasi

    publik, termasuk partisipasi dalam pengawasan penyelenggaraan

    pemerintahan;

    • Membangun sistem manajemen pembangunan berbasis kinerja;

    • Meningkatkan pengawasan melalui perkuatan kapabilitas APIP,

    perkuatan SPIP, serta zona integritas;

    • Meningkatkan profesionalisme ASN melalui peningkatan kinerja,

    kompetensi, disiplin, dan penataan ASN;

    • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kelembagaan menuju

    struktur berbasis kinerja;

    • Mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk mewujudkan tata

    kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good governance and

    clean government).

    2. Misi Ke-3 yaitu Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan membuka

    lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

    Tujuan : Menciptakan stabilitas ekonomi daerah yang berdaya saing,

    berbasis potensi unggulan daerah, dan berorientasi pada ekonomi

    kerakyatan secara menyebar, inklusif, dan berkualiltas.

    Strategi : Perbaikan iklim investasi yang semakin kondusif melalui:

    • Pemberian kemudahan perizinan investasi

    • Memperbaiki sistem dan layanan perizinan mudah, murah, cepat,

    tepat, dan transparan;

    • Mengembangkan digital investment promotion;

    • Mengembangkan investasi yang mengakomodasi produk-produk

    unggulan kabupaten/kota;

    • Mendorong perwujudan investasi hijau.

    Strategi dan kebijakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

    Satu Pintu Provinsi Jateng dalam lima tahun mendatang, sebagaimana

    telah dirumuskan sebelumnya dituangkan sebagaimana Tabel 5.1

    berikut.

  • 38

  • 37

    Tabel 5.1.

    Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi

    Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategi

    2019 2020 2021 2022 2023

    Meningkatkan Realisasi

    Penanaman Modal dalam

    mewujudkan masyarakat

    Jawa Tengah yang semakin

    sejahtera.

    Meningkatnya

    kepuasan masyarakat

    dalam pelayanan

    perizinan.

    Peningkatan

    Kualitas

    Pelayanan

    Perizinan

    Peningkatan

    kualitas

    pelayanan

    Penguatan

    kualitas

    pelayanan

    Pemantapan

    kualitas

    pelayanan

    Perwujudan

    kualitas

    pelayanan

    1. Meningkatkan

    Pelayanan

    Perizinan

    2. Meningkatkan

    Pemenuhan

    Standar

    Pelayanan

    Perizinan;

    3. Meningkatkan

    penyelesaian

    pengaduan

    masyarakat;

    4. Meningkatkan

    penyediaan data

    dan informasi

    penanaman modal

  • 38

    Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategi

    2019 2020 2021 2022 2023

    Meningkatnya

    Capaian Realisasi

    PMA dan PMDN

    Peningkatan

    kualitas promosi

    dan kerja sama

    penanaman modal

    Peningkatan

    kualitas promosi

    dan kerja sama

    penanaman

    modal

    Penguatan

    kualitas promosi

    dan kerja sama

    penanaman

    modal

    Pemantapan

    kualitas promosi

    dan kerja sama

    penanaman

    modal

    Perwujudan

    kualitas promosi

    dan kerja sama

    penanaman

    modal

    1. Meningkatkan

    kualitas kajian

    potensi

    penanaman

    modal;

    2. Meningkatkan

    promosi

    penanaman modal

    yang inovatif

    3. Meningkatkan

    kerjasama

    penanaman modal

    (antar usaha

    besar dan antar

    usaha besar

    dengan UKM)

    Peningkatan

    percepatan

    pelaksanaan

    berusaha

    Peningkatan

    percepatan

    pelaksanaan

    berusaha

    Penguatan

    percepatan

    pelaksanaan

    berusaha

    Pemantapan

    percepatan

    pelaksanaan

    berusaha

    Perwujudan

    percepatan

    pelaksanaan

    berusaha

    Peningkatan

    kualitas pengawasan

    pelaksanaan

    berusaha

    Peningkatan

    pelaksanaan

    penanaman modal

    yang berwawasan

    lingkungan

    Peningkatan

    pelaksanaan

    penanaman

    modal yang

    berwawasan

    lingkungan

    Penguatan

    penanaman

    modal yang

    berwawasan

    lingkungan

    Pemantapan

    pelaksanaan

    penanaman

    modal yang

    berwawasan

    lingkungan

    Perwujudan

    pelaksanaan

    penanaman

    modal yang

    berwawasan

    lingkungan

    Peningkatan

    fasilitasi

    pengembangan

    penanaman modal

    yang berwawasan

    lingkungan (green

    investment)

  • 39

  • 37

    BAB VI

    RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

    Untuk mewujudkan tujuan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

    Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah perlu ditindaklanjuti dengan

    penyusunan program dan kegiatan riil, disertai dengan indikator kinerja dan

    pendanaan indikatif. Berikut disajikan rencana program, kegiatan, indikator

    kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif pada Dinas Penanaman

    Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 –

    2023 sebagaimana tabel berikut.

  • 38

    Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah

    Tujuan Sasaran Kode Program dan

    Kegiatan

    Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran, Program

    (Outcome), Kegiatan (Output)

    Satuan

    Data Capaian pada Tahun

    Awal Perencanaan (2017/2018)

    Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada

    Akhir Periode Renstra PD Unit Kerja

    Perangkat Daerah Penanggung Jawab

    Lokasi 2019 2020 2021 2022 2023

    2017 2018 Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)

    Meningkatkan Realisasi Penanaman Modal dalam mewujudkan masyarakat Jawa Tengah yang semakin sejahtera Pertumbuhan Nilai PM (%) % 10 12 9 9 9 10 10 10

    Meningkatnya Kepuasan Masyarakat dalam Pelayanan Perizinan

    Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) % 87,64 84,65 90 90 90 90 90 90

    2.12.17 Pelayanan Perijinan 1.391.700 1.896.816 1.920.000 2.304.000 2.764.800 10.277.316

    Persentase penyelesaian perizinan sesuai standar pelayanan % 0 0 91 92 93 94 95 95

    Bidang Pelayanan Perizinan

  • 39

    2.12.17.001

    Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan 1.391.700 1.391.700

    Bidang Pelayanan Perizinan

    Jumlah layanan perijinan Dokumen 0 0 9.000 1.391.700 0 0 0 0 9.000 1.391.700

    2.12.17.002

    Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Bidang Perekonomian 392.228 397.022 476.427 571.712 1.837.389

    SEKSI ADMINISTRASI PERIZINAN BIDANG PEREKONOMIAN

    Bidang Pelayanan Perizinan

    Jumlah layanan perizinan bidang perekonomian Dokumen 0 0 0 953 392.228 1.000 397.022 1.050 476.427 1.103 571.712 4.106 1.837.389

    2.12.17.003

    Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Bidang Kesra dan Lingkungan 856.070 866.533 1.039.840 1.247.808 4.010.251

    SEKSI ADMINISTRASI PERIZINAN BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN LINGKUNGAN

    Bidang Pelayanan Perizinan

    Jumlah layanan perizinan Bidang Kesra dan Lingkungan Dokumen 0 0 0 2.137 856.070 2.243 866.533 2.356 1.039.840 2.473 1.247.808 9.209 4.010.251

    2.12.17.004

    Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Bidang Pembangunan 648.518 656.445 787.733 945.280 3.037.976

    SEKSI ADMINISTRASI PERIZINAN BIDANG PEMBANGUNAN

    Bidang Pelayanan Perizinan

    Jumlah Layanan Perizinan Bidang Pembangunan Dokumen 0 0 0 3.240 648.518 3.337 656.445 3.437 787.733 3.540 945.280 13.554 3.037.976

    2.12.19

    Penanganan Pengaduan dan Peningkatan Layanan Perijinan 1.337.630 1.740.000 2.169.100 2.603.000 3.123.700 10.973.430

  • 40

    Persentase pemenuhan standar pelayanan % 0 0 90 90 91 92 93 93

    Bidang Pengaduan dan Peningkatan Layanan

    Persentase penyelesaian pengaduan masyarakat % 0 0 100 100 100 100 100 100

    Bidang Pengaduan dan Peningkatan Layanan

    2.12.19.001

    Penanganan Pengaduan dan Peningkatan Layanan Perizinan 1.337.630 1.337.630

    Bidang Pengaduan dan Peningkatan Layanan; Bidang Pengaduan dan Peningkatan Layanan

    Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti % 0 0 100 223.945 0 0 0 0 100 223.945

    Jumlah inovasi pelayanan perizinan Buah 0 0 2 1.113.685 0 0 0 0 2 1.113.685

    2.12.19.002

    Kegiatan Penanganan Pengaduan 314.100 392.429 470.995 565.296 1.742.820

    SEKSI PENANGANAN PENGADUAN

    Bidang Pengaduan dan Peningkatan Layanan

    Persentase Pengaduan yang ditindaklanjuti % 0 0 0 100 314.100 100 392.429 100 470.995 100 565.296 100 1.742.820

    2.12.19.003

    Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Perizinan 1.425.900 1.776.671 2.132.005 2.558.404 7.892.980

    SEKSI PENINGKATAN SARANA PRASARANA LAYANAN

    Bidang Pengaduan dan Peningkatan Layanan

  • 41

    Jumlah inovasi pelayanan perizinan Buah 0 0 0 2 1.425.900 2 1.776.671 2 2.132.005 2 2.558.404 8 7.892.980

    2.12.20

    Pelayanan Data Dan Informasi Penanaman Modal dan Perijinan 1.458.670 1.650.000 1.839.000 1.949.800 2.062.700 8.960.170

    Persentase pemanfaatan sistem informasi penanaman modal dan perijinan % 0 0 50 60 70 80 90 90

    Bidang Pengelola Data dan Informasi

    2.12.20.001

    Peningkatan Pelayanan Informasi Penanaman Modal dan Perizinan 1.458.670 1.458.670

    Bidang Pengelola Data dan Informasi; Bidang Pengelola Data dan Informasi

    Jumlah Aplikasi yang dikembangkan Unit 0 0 1 772.827 0 0 0 0 1 772.827

    Jumlah Data dan Informasi Penanaman Modal yang direlease kepada publik Dokumen 0 0 4 685.842 0 0 0 0 4 685.842

    2.12.20.002

    Kegiatan Pengolahan dan Penguatan Data dan Informasi Penanaman Modal 674.120 753.990 799.418 845.707 3.073.235

    SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

    Bidang Pengelola Data dan Informasi

    Jumlah data dan informasi PM yang dirilis ke publik Dokumen 0 0 0 4 674.120 4 753.990 4 799.418 4 845.707 16 3.073.235

    2.12.20.003

    Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi 975.880 1.085.010 1.150.382 1.216.993 4.428.265

    SEKSI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

    Bidang Pengelola Data dan Informasi

  • 42

    Jumlah aplikasi yang dikembangkan Unit 0 0 0 1 975.880 1 1.085.010 1 1.150.382 1 1.216.993 4 4.428.265

    Meningkatnya Capaian Realisasi PMA dan PMDN

    Persentase Realisasi PMA dan PMDN % 124 126 100 100 100 100 100 100

    2.12.15

    Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal 2.900.400 2.645.287 3.177.040 3.814.260 4.575.602 17.112.589

    Persentase bahan kajian potensi penanaman modal yang dipromosikan % 0 0 60 65 70 75 80 80

    Bidang Perencanaan dan Pengembangan

    2.12.15.001

    Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan PM 1.450.200 1.450.200

    Bidang Perencanaan dan Pengembangan; Bidang Perencanaan dan Pengembangan

    Jumlah Dokumen Kebijakan Penanaman Modal yang disusun Dokumen 0 0 1 753.660 0 0 0 0 1 753.660

    Jumlah Kajian Potensi dan Kewilayahan Penanaman Modal yang disusun Dokumen 0 0 5 696.540 0 0 0 0 5 696.540

  • 43

    2.12.15.001

    Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan PM 1.450.200 1.450.200

    Bidang Perencanaan dan Pengembangan; Bidang Perencanaan dan Pengembangan

    Jumlah Dokumen Kebijakan Penanaman Modal yang disusun Dokumen 0 0 1 753.660 0 0 0 0 1 753.660

    Jumlah Kajian Potensi dan Kewilayahan Penanaman Modal yang disusun Dokumen 0 0 5 696.540 0 0 0 0 5 696.540

    2.12.15.002

    Kegiatan Perencanaan Kebijakan Penanaman Modal 891.587 1.073.040 1.288.260 1.545.402 4.798.289

    SEKSI PERENCANAAN

    Bidang Perencanaan dan Pengembangan

    Jumlah dokumen kebijakan penanaman modal yang disusun Dokumen 0 0 0 2 891.587 2 1.073.040 2 1.288.260 3 1.545.402 9 4.798.289

    2.12.15.002

    Kegiatan Perencanaan Kebijakan Penanaman Modal 891.587 1.073.040 1.288.260 1.545.402 4.798.289

    SEKSI PERENCANAAN

    Bidang Perencanaan dan Pengembangan

  • 44

    Jumlah dokumen kebijakan penanaman modal yang disusun Dokumen 0 0 0 2 891.587 2 1.073.040 2 1.288.260 3 1.545.402 9 4.798.289

    2.12.15.003

    Kegiatan Penyusunan Pemetaan Potensi Peluang Investasi dan Kewilayahan Penanaman Modal 862.112 1.030.960 1.237.740 1.484.798 4.615.610

    SEKSI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI DAN KEWILAYAHAN

    Bidang Perencanaan dan Pengembangan

    Jumlah kajian potensi dan kewilayahan PM yang disusun Dokumen 0 0 0 5 862.112 5 1.030.960 5 1.237.740 5 1.484.798 20 4.615.610

    2.12.16

    Promosi Dan Kerjasama Penanaman Modal 3.097.680 3.629.999 4.367.000 5.240.000 6.288.000 22.622.679

    Rasio jumlah ijin usaha dan / atau izin komersial / izin operasional terhadap jumlah kepeminatan penanaman modal % 0 0 14 21 22 23 24 24 Bidang Promosi PM

  • 45

    Rasio jumlah realisasi kemitraan Usaha Besar (PMA/PMDN) dengan UKM terhadap jumlah kepeminatan kemitraan Usaha Besar (PMA/PMDN) dengan UKM % 0 0 22 23 24 25 26 26 Bidang Promosi PM

  • 46

    2.12.16.001

    Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal 3.097.680 3.097.680

    Bidang Promosi PM; DKI JAKARTA; BREBES; KOTA SURAKARTA; SEMARANG; KLATEN; KOTA SEMARANG; REMBANG; KUDUS; BLORA; PEKALONGAN; GROBOGAN; BATANG; JEPARA; KOTA MAGELANG; Bidang Promosi PM; DKI JAKARTA; BREBES; KOTA SURAKARTA; SEMARANG; KLATEN; KOTA SEMARANG; REMBANG; KUDUS; BLORA; PEKALONGAN; GROBOGAN; BATANG; JEPARA; KOTA MAGELANG; Bidang Promosi PM; DKI JAKARTA; BREBES; KOTA SURAKARTA; SEMARANG; KLATEN; KOTA SEMARANG; REMBANG; KUDUS; BLORA; PEKALONGAN; GROBOGAN; BATANG; JEPARA; KOTA MAGELANG

  • 47

    Jumlah kepeminatan penanaman modal yang dihasilkan Dokumen 0 0 69 2.179.480 0 0 0 0 69 2.179.480

    Jumlah kepeminatan penanaman modal yang menjadi Izin Usaha dan/atau Izin Komersial/Izin Operasional Dokumen 0 0 10 443.100 0 0 0 0 10 443.100

    Jumlah realisasi kerjasama kemitraan Usaha Besar (PMA/PMDN) dengan UKM Dokumen 0 0 10 475.100 0 0 0 0 0 475.100

    2.12.16.002

    Kegiatan Promosi Dalam dan Luar Negeri 2.502.557 3.000.000 3.250.000 3.500.000

    12.252.557

    Bidang Promosi PM

    Jumlah Kepeminatan Penanaman Modal yang dihasilkan Dokumen 0 0 0 70 2.502.557 72 3.000.000 74 3.250.000 75 3.500.000 291

    12.252.557

    2.12.16.003

    Kegiatan Pembinaan Kepeminatan Penanaman Modal 617.442 747.965 1.100.000 1.500.000 3.965.407

    SEKSI PEMBINAAN

    Bidang Promosi PM

  • 48

    Jumlah kepeminatan Penanaman Modal yang menjadi izin usaha dan/atau izin Komersial/Izin Operasional Dokumen 0 0 0 15 617.442 16 747.965 17 1.100.000 18 1.500.000 66 3.965.407

    2.12.16.004

    Kegiatan Pemberdayaan Usaha dan Kerjasama Penanaman Modal 510.000 619.035 890.000 1.288.000 3.307.035

    SEKSI PEMBERDAYAAN USAHA

    Bidang Promosi PM

    Jumlah realisasi kerjasama kemitraan PMA/PMDN dengan UKM Dokumen 0 0 0 12 510.000 14 619.035 17 890.000 20 1.288.000 63 3.307.035

    2.12.18

    Pengawasan dan Pengendalian Penanaman Modal 1.431.620 1.685.385 2.190.700 2.628.800 3.154.600

    11.091.105

    Persentase realisasi proyek penanaman modal % 0 0 15 15 15 15 15 15

    Bidang Pengawasan dan Pengendalian PM

  • 49

    2.12.18.001

    Pengendalian dan Pengawasan Penanaman Modal 1.431.620 1.431.620

    Bidang Pengawasan dan Pengendalian PM; Bidang Pengawasan dan Pengendalian PM; Bidang Pengawasan dan Pengendalian PM

    Persentase penyelesaian permasalahan penanaman modal % 0 0 80 400.854 0 0 0 0 80 400.854

    Persentase perusahaan yang mematuhi ketentuan penanaman modal yang dilakukan pengawasan % 0 0 60 343.589 0 0 0 0 60 343.589

    Persentase Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang masuk % 0 0 30 687.177 0 0 0 0 30 687.177

    2.12.18.002

    Kegiatan Pengawasan Penanaman Modal 367.308 525.768 578.336 757.104 2.228.516

    SEKSI PENGAWASAN

    Bidang Pengawasan dan Pengendalian PM

  • 50

    Persentase perusahaan yang mematuhi ketentuan PM yang dilakukan pengawasan % 0 0 0 63 367.308 66 525.768 70 578.336 75 757.104 75 2.228.516

    2.12.18.003

    Kegiatan Pengendalian Penanaman Modal 793.650 1.051.536 1.261.824 1.514.208 4.621.218

    SEKSI PENGENDALIAN

    Bidang Pengawasan dan Pengendalian PM; Bidang Pengawasan dan Pengendalian PM

    Persentase penyelesaian permasalahan penanaman modal % 0 0 0 80 468.253 80 620.406 80 744.476 80 893.382 80 2.726.517

    Persentase laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) yang masuk % 0 0 0 75 325.397 75 431.130 75 517.348 75 620.826 75 1.894.701

    2.12.18.004

    Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penanaman Modal 524.427 613.396 788.640 883.288 2.809.751

    SEKSI MONITORING DAN EVALUASI

    Bidang Pengawasan dan Pengendalian PM

    Jumlah Laporan Kegiatan Penanaman Modal yang dievaluasi Laporan 0 0 0 1.500 524.427 2.100 613.396 2.700 788.640 3.300 883.288 9.600 2.809.751

  • 51

    Meningkatkan tata kelola organisasi perangkat daerah Nilai Kepuasan Masyarakat % 0 0 80 80 80 80 80 80

    Meningkatnya kualitas pelayanan perangkat daerah Nilai Kepuasan Masyarakat % 0 0 80 80 80 80 80 80

    2.12.01

    Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah 8.182.500

    12.009.640

    12.310.080

    14.772.282

    17.727.120

    65.001.622

    Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah % 100 100 100 100 100 100 100 100

    Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

    2.12.01.001

    Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah 339.600 407.520 489.100 586.800 704.190 2.527.210

    SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi

    Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis) Jenis 5 5 5 339.600 5 407.520 5 489.100 5 586.800 5 704.190 5 2.527.210

  • 52

    2.12.01.002

    Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah 110.980 241.000 289.000 347.000 416.000 1.403.980

    Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 110.980 12 241.000 12 289.000 12 347.000 12 416.000 12 1.403.980

    2.12.01.003

    Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah 926.920 1.213.000 1.455.000 1.746.000 2.096.000 7.436.920

    Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 926.920 12 1.213.000 12 1.455.000 12 1.746.000 12 2.096.000 12 7.436.920

    2.12.01.004

    Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah 84.570 101.400 121.700 146.100 175.300 629.070

    Jumlah bulan terpenuhinya premi asuransi barang milik daerah Bulan 12 12 12 84.570 12 101.400 12 121.700 12 146.100 12 175.300 12 629.070

  • 53

    2.12.01.005

    Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah 1.370.450 1.365.600 1.638.700 1.966.500 2.359.800 8.701.050

    Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 1.370.450 12 1.365.600 12 1.638.700 12 1.966.500 12 2.359.800 12 8.701.050

    2.12.01.006

    Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah 1.106.800 1.140.000 1.368.000 1.641.600 1.969.900 7.226.300

    Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah Bulan 12 12 12 1.106.800 12 1.140.000 121 1.368.000 12 1.641.600 12 1.969.900 12 7.226.300

    2.12.01.007

    Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah 270.000 444.300 533.200 639.800 767.800 2.655.100

  • 54

    Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 270.000 12 444.300 12 533.200 12 639.800 12 767.800 12 2.655.100

    2.12.01.008

    Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah 33.520 40.220 48.260 57.920 69.500 249.420 OPD Provinsi

    Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 33.520 12 40.220 12 48.260 12 57.920 12 69.500 12 249.420

    2.12.01.009

    Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah 908.000 940.700 1.128.900 1.354.700 1.625.600 5.957.900

  • 55

    Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 908.000 12 940.700 12 1.128.900 12 1.354.700 12 1.625.600 12 5.957.900

    2.12.01.010

    Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah 250.000 311.400 373.700 448.400 538.100 1.921.600

    Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 250.000 12 311.400 12 373.700 12 448.400 12 538.100 12 1.921.600

    2.12.01.011

    Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor 1.319.340 1.550.200 1.860.300 2.232.400 2.678.900 9.641.140

    Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah Unit 133 253 97 1.319.340 80 1.550.200 60 1.860.300 60 2.232.400 60 2.678.900 357 9.641.140

  • 56

    2.12.01.013

    Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional