Transcript
https://jatim.bps.go.id/Brs/view/id/455
Geografis
KEADAAN GEOGRAFI
http://malangkota.go.id/sekilas-malang/geografis/
Kota Malang yang terletak pada ketinggian antara 440 – 667 meter diatas permukaan air laut, merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur karena potensi alam dan iklim yang
dimiliki. Letaknya yang berada ditengah-tengah wilayah Kabupaten Malang secara astronomis terletak 112,06° – 112,07° Bujur Timur dan 7,06° – 8,02° Lintang Selatan,
dengan batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Singosari dan Kec. Karangploso Kabupaten Malang 2. Sebelah Timur : Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang 4. Sebelah Barat : Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau Kabupaten Malang
Serta dikelilingi gunung-gunung :
1. Gunung Arjuno di sebelah Utara 2. Gunung Semeru di sebelah Timur
3. Gunung Kawi dan Panderman di sebelah Barat 4. Gunung Kelud di sebelah Selatan
IKLIM
Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2008 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara
22,7°C – 25,1°C. Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,7°C dan suhu minimum 18,4°C . Rata kelembaban udara berkisar 79% – 86%. Dengan kelembaban maksimum 99% dan
minimum mencapai 40%. Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso Curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan Pebruari,
Nopember, Desember. Sedangkan pada bulan Juni dan September Curah hujan relatif rendah. Kecepatan angin maksimum terjadi di bulan Mei, September, dan Juli.
KEADAAN GEOLOGI
Keadaan tanah di wilayah Kota Malang antara lain :
1. Bagian selatan termasuk dataran tinggi yang cukup luas,cocok untuk industri 2. Bagian utara termasuk dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian 3. Bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang kurang subur
4. Bagian barat merupakan dataran tinggi yangf amat luas menjadi daerah pendidikan
JENIS TANAH
Jenis tanah di wilayah Kota Malang ada 4 macam, antara lain :
1. Alluvial kelabu kehitaman dengan luas 6,930,267 Ha. 2. Medit4 eran coklat dengan luas 1.225.160 Ha.
3. Asosiasi latosol coklat kemerahan grey coklat dengan luas 1.942.160 Ha. 4. Asosiasi andosol coklat dan grey humus dengan luas 1.765,160 Ha
Struktur tanah pada umumnya relatif baik, akan tetapi yang perlu mendapatkan perhatian
adalah penggunaan jenis tanah andosol yang memiliki sifat peka erosi. Jenis tanah andosol ini terdapat di Kecamatan lowokwaru dengan relatif kemiringan sekitar 15 %.
Visi Misi
VISI
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai unsur pelaksana otonomi
daerah di bidang Kebudayaan dan Pariwisata dan salah satu pelaku
pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata daerah merumuskan Visi
sebagai berikut “ TERWUJUDNYA KEPARIWISATAAN KABUPATEN
MALANG YANG BERBASIS MASYARAKAT “
MISI
Selanjutnya untuk mewujudkan Visi tersebut guna memberikan arah
dan tujuan ingin dicapai, maka ditetapkan Misi sebagai berikut :
a. Membangun jati diri dan citra kepariwisataan Kabupaten Malang
yang berbasis masyarakat;
b. Mendorong perkembangan kepariwisataan Kabupaten Malang
yang berkualitas dan memiliki daya saing melalui :
1. Pengembangan obyek dan daya tarik wisata yang berdasarkan
kearifan lokal;
2. Membangun sarana dan prasarana dalam keselarasan dan
keharmonisan lingkungan;
3. Mewujudkan kualitas pelayanan yang baik pada masyarakat;
4. Mengoptimalkan sarana informasi dan menyelenggarakan
promosi yang lebih berkualitas;
c. Meningkatkan peran serta masyarakat
Update : Senin, 3 Oktober 2016 10:19 WIB
Visi Kabupaten Malang
Visi Kabupaten Malang adalah :
http://www.malangkab.go.id/site/read/detail/322/visi-kabupaten-malang.html
"Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB
MANETEP"
Secara terperinci rumusan visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
“Terwujudnya Kabupaten Malang yang Istiqomah dan Memiliki Mental Bekerja
Keras Guna Mencapai Kemajuan Pembangunan yang Bermanfaat Nyata untuk
Rakyat Berbasis Pedesaan”.
Penggunaan istilah MADEP-MANTEB-MANETEP merupakan filosofi pembangunan
yang bukan hanya memiliki arti yang baik, melainkan juga memiliki akar historis pada
kebudayaan nusantara dan Kabupaten Malang. Oleh karena itu, MADEP-MANTEB-
MANETEP bukanlah sebuah akronim, melainkan memiliki kesatuan maknawi yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Update : Senin, 3 Oktober 2016 10:21 WIB
Misi Kabupaten Malang
Misi Pembangunan Kabupaten Malang untuk 5 tahun kedepan adalah
sebagai berikut:
1. Memantapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan guna
menunjang percepatan revolusi mental yang berbasis nilai keagamaan yang
toleran, budaya lokal, dan supremasi hukum;
2. Memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, akuntabel dan demokratis berbasisteknologi informasi;
3. Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan
ekonomi guna meningkatkan Indeks PembangunanManusia;
4. Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian, pariwisata, dan
industri kreatif;
5. Melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan kelembagaan,
peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan produk unggulan desa;
6. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur jalan, transportasi,telematika, sumber
daya air, permukiman dan prasarana lingkunganyang menunjang aktivitas
sosial ekonomi kemasyarakatan;
7. Memperkokoh kesadaran dan perilaku masyarakat dalam menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
Secara substantif, tujuh misi pembangunan Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 dapat
dikelompokkan dalam dua dimensi pokok, yaitu :
1. Konsep dan arah pembangunan yang bersifat ekonomis dan materiil.
2. Konsep dan arah pembangunan yang bersifat non-ekonomis dan non-materiil.
Selamat datang di situs Pemerintah Kabupaten Malang.Kabupaten Malang adalah salah satu
Kabupaten di Indonesia yang terletak di Propinsi Jawa Timur dan merupakan Kabupaten
yang terluas kedua wilayahnya setelah Kabupaten Banyuwangi dari 38 Kabupaten/ Kota yang
ada di Jawa Timur. Hal ini didukung dengan luas wilayahnya 3.534,86 km² atau sama dengan
353.486 ha dan jumlah penduduk sesuai Data Pusat Statistik sebanyak 2.544.315 jiwa (tahun
2015) yang tersebar di 33 kecamatan, 378 Desa, 12 Kelurahan. Kabupaten Malang juga
dikenal sebagai daerah yang kaya akan potensi diantaranya dari pertanian, perkebunan,
tanaman obat keluarga dan lain sebagainya. Disamping itu juga dikenal dengan obyek-obyek
wisatanya.
http://www.malangkab.go.id/site/read/subrubrik/21/pariwisata.html
Skema Misi Pembangunan Kabupaten Malang
LETAK GEOGRAFIS
Letak Kabupaten Malang terletak pada 112o17`10,90`` sampai 112o57`00`` Bujur Timur, 7o44`55,11`` sampai 8o26`35,45`` Lintang Selatan
Batas Utara Kab. Pasuruan dan Kab. Mojokerto
Timur Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang Barat Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri Selatan Samudra Indonesia
Fisik Geografis
Geologi
Kabupaten Daerah Tingkat II Malang merupakan Daerah Dataran Tinggi,Wilayah ini dipagari oleh : Utara Gunung Anjasmoro (2.277m) dan Gunung Arjuno (3.399 m)
Timur Gunung Bromo (2.392m) dan Gunung Semeru (3.676m) Barat Gunung Kelud (1.731m)
Selatan Pegunungan Kapur (650m) dan Gunung Kawi (2.625m) Topografi
Daerah dataran rendah terletak pada ketinggian 250-500m diatas permukaan air laut Daerah Dataran Tinggi
Daerah Perbukitan Kapur Daerah Lereng Gunung Kawi-Arjuno (500-3300m diatas permukaan air laut - dpal) Daerah Lereng Tengger-Semeru di Bagian Timur (500-3600m dpal)
Fisiografi
Kondisi lahan di Kabupaten Malang bagian utara relatif subur, sementara di sebelah selatan relatif kurang subur. Masyarakat Kabupaten Malang umumnya bertani, terutama yang tinggal
di wilayah pedesaan Sebagian lainnya telah berkembang sebagai masyarakat industri Hidrologi
Sungai-sungai yang mengalir mempunyai pengaruh yang besar bagi perekonomian yang agraris yaitu :
Kali Brantas Bermata air di Dk. Sumber Brantas, Desa Tulungrejo (Batu), membelah Kabupaten Malang menjadi dua dan di wilayah ini berakhir di
Bendungan Karangkates
Kali Konto Mengalir melintasi wilayah Kecamatan Pujon dan Ngantang dan berakhir di Bendungan Selorejo (Ngantang).
Kali Lesti Mengalir di bagian timur, wilayah Kecamatan Turen, Dampit dan sekitarnya. Disamping puluhan anak sungai yang mempunyai arti
penting.
Kali Amprong
Mengalir di bagian Timur, wilayah Kecamatan Poncokusumo dan Tumpang.
Jenis Tanah
Latosol Andosol
Mediteran Litosol Alluvial
Regosol Brown
ALANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara ke Kota
Malang meningkat setiap tahun.
Tahun ini peningkatan kunjungan wisatawan lebih dari 10 persen dibanding dengan tahun sebelumnya. "Kita menargetkan setiap tahun naik 10 persen. Tapi saat ini sudah lebih dari 10
persen," katanya saat ditemui di Taman Singha Merjosari, Kamis (15/12/2016).
Ia menjelaskan, sampai saat ini jumlah kunjungan wisatawan lokal sudah mencapai hampir 3 juta orang. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara sudah mencapai sekitar 5.000 orang.
Harapannya, jumlah kunjungan wisatawan itu akan terus naik setiap tahunnya.
(BACA: Skybike, Wahana Rekreasi Baru di Kota Malang)
Menurut Wahyuni, pihaknya akan membuat sebuah buku wisata dalam angka untuk menarik wisatawan ke Kota Malang. Tidak hanya itu, ia juga akan terus mengembangkan taman -
taman yang ada di Kota Malang.
Alasannya, taman di Kota Malang termasuk lokasi yang banyak diminati wisatawan selain wisata kuliner dan wisata kampung tematik.
"Taman-taman itu termasuk lokasi yang banyak dikunjungi. Kalau kita lihat pagi di taman
banyak orang menikmati suasana. Itu dari luar daerah," ungkap Wahyuni.
Selama ini, taman yang banyak dikunjungi wisatawan adalah taman yang ada di Alun-alun Kota Malang dan Alun-alun Tugu.
Selain itu juga ada taman Singha Merjosari yang sudah dilengkapi dengan wahana baru
berupa skybike atau sepeda angin.
"Semua wahana wisata nanti akan kami sampaikan melalui travel agent," katanya.
Kabupaten Malang: Didorong Desa Temukan Objek Wisata
Kiprah Daerah | 30 Sep 2014 09:39:16 AM
http://kominfo.jatimprov.go.id/read/kiprah-daerah/1198
Bupati Malang, Rendra Kresna berharap seluruh pihak terutama Pemerintah Desa terus
berupaya mencari dan mengupayakan terciptanya tempat wisata baru. Dengan terbukanya wisata baru, akan timbul ekonomi kreatif di dalamnya. “Masyarakat di sekitar lokasi wisata akan mendapatkan keuntungan,” kata Bupati Rendra
Kresna saat bersilaturahmi dengan Tokoh Masyarakat, Paguyuban Pedagang Kayu dan Paguyuban Pemuda Catur Manunggal, Desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo,
bertempat di Pantai Ngliyep (7/9). Dikatakannya, Kabupaten Malang memiliki banyak tempat tujuan wisata, terutama wisata alam yang sejatinya merupakan keindahan ciptaan Tuhan dan bukan buatan manusia.
Namun masih banyak potensi wisata yang belum tergarap. Usaha menciptakan daerah wisata baru tidak hanya diperuntukkan kepada Pemerintah Desa
di wilayah Donomulyo saja, tetapi seluruh Pemerintah Desa di Kabupaten Malang diharapkan melakukan hal serupa. Sebab potensi wisata berbasis alam tidak akan mati atau ditinggalkan pengunjungnya.
“Wisata kita adalah wisata alam, bukan buatan manusia. Pengunjung akan condong untuk kembali berwisata lagi, karena keindahan yang memang diciptakan oleh Allah SWT berbeda
dengan tujuan wisata buatan manusia. Setelah satu atau dua kali kunjungan pasti pengunjung sudah jenuh,” ujarnya. Bupati ingn terbukanya wisata baru memberi manfaat pada masyarakat sekitar lokasi. Warga
desa bisa berjualan makanan ringan maupun minuman atau cendera mata. Ekonomi kreatif yang timbul dari sektor pariwisata tidak akan pernah habis, semakin negara atau daerah itu
maju maka semakin membutuhkan rekreasi atau berwisata. Contohnya saja di Kepanjen, sekarang sudah semakin maju, kemana-mana makin macet, maka orang Kepanjen juga butuh rekreasi untuk menghilangkan stres. “Untuk itu terus cari dan ciptakan tujuan wisata yang ada
di sekitar kita,” paparnya. Untuk sementara, target pengunjung tak usah muluk-muluk, cukup pengujung dari Kabupaten Malang saja yang saat ini sudah mencapai tiga juta jiwa lebih. Infrastruktur menuju lokasi-
lokasi wisata yang saat ini sudah ada memang masih jauh dari kata layak. Pemkab terus berupaya membangun infrastruktur dalam upaya menciptakan kondisi nyaman.
Tahun 2014 sudah ada sekitar 150 desa wisata di Jawa Timur yang mempunyai kelembagaan dan mendapat bantuan PNPM mandiri dari Pusat. Hal ini membuktikan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan pembangunan kepariwisataan melalui pembentukan dan
pengelolaan desa wisata. Menurutnya ada beberapa pilar dalam pengembangan daya tarik wisata, di antaranya
memanfaatkan dan memperkaya sumber daya desa secara berkelanjutan, dan menciptakan keharmonisan dan sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga desa wisata serta asosiasi pariwisata dalam pengelolaan desa wisata.
Selanjutnya, memperkuat peran serta masyarakat desa wisata dan lembaga pemerintah serta mendorong inisiatif masyarakat dalam pengelolaan desa wisata agar tercapai keadilan,
keseimbangan dan keterbukaan, serta meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat desa wisata.
Pariwisata Sehat
Pemkab Malang akan terus berbena untuk meningkatkan maunpun menciptakan obyek wisata yang lebih baik. Untuk itu, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten
Malang, telah mencanangkan tiga obyek wisata yang menjadi Kawasan Pariwisata Sehat, yakni Wendit Water Park (WWP), Pantai Balekambang dan Taman Rekreasi Sengkaling.
Kepala Disbudpar Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara mengatakan, pencanangan Kawasan Pariwisata Sehat itu akan dinilai tim pusat untuk mendapatkan penghargaan bergengsi dari Kemenpar dan Ekonomi Kreatif. “Penghargaan Kawasan Pariwisata Sehat itu
nantinya akan dinilai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Tiga obyek wisata tersebut sudah mendapat sentuhan untuk menjadi Kawasan Pariwisata Sehat. Menurutnya, ada beberapa kriteria Kawasanan Pariwisata Sehat. Diantaranya ketersediaan tempat sampah, area bebas merokok, lingkungan sekitar yang bersih dan
penataan tempat wisata. “Nantinya tim penilai dari dua kementerian tersebut akan turun ke lapangan. Mereka akan
melakukan penilaian pada tiga tempat yang telah kami tetapkan sebagai Kawasan Pariwisata Sehat itu,” katanya. Pihak Disbudpar juga telah menggelar sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di tiga
kawasan. Tujuannya agar mereka paham program dan mendukung mewujudkannya. Penilaian yang dilakukan juga termasuk pemukiman masyarakat yang tinggal di tempat
obyek wisata tersebut. “Untuk itu, kami juga mengharapkan peran aktif dari masyarakat untuk bekerjasama menjaga lingkungan,” katanya. Untuk kesuksesan penilaian, pihaknya membutuhkan kerjasama dari instansi terkait. Seperti
Badan Lingkungan Hidub (BLH), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) serta PD Jasa Yasa yang mengelola Pantai Balekambang.
Pencanangan tiga Kawasan Pariwisata Sehat itu bukan hanya semata-mata untuk menyiapkan penilaian tingkat nasional. Juga berupaya menciptakan Kawasan Pariwisata Sehat di Kabupaten Malang. “Kedepan, kami berupaya untuk menambah obyek wisata yang termasuk
Kawasan Pariwisata Sehat,” ujarnya. (ern)
SONORA.CO.ID - Potensi wisata di Malang Raya, Jawa Timur, sangat tinggi. Salah
satu indikasi, jumlah wisatawan di wilayah yang terdiri dari Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu tersebut lebih dari 5 juta per tahun. Miliaran rupiah pendapatan asli daerah diraih pemerintah dari sektor wisata tersebut.
Ketiga daerah di Malang Raya memiliki karakteristik sektor wisata berbeda. Kota
Malang lebih sebagai penyedia jasa, seperti hotel, restoran, serta pusat-pusat hiburan dan perbelanjaan. Kabupaten Malang unggul dalam wisata alam. Adapun Kota Batu, selain wisata alam juga unggul dalam wisata buatan. Ketiganya bahu-
membahu berusaha menjadi magnet wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Hasilnya, perekonomian daerah meningkat. Kota Malang, misalnya, 20 persen pendapatan pajak daerah berasal dari sektor pariwisata, dalam hal ini pajak hotel, restoran, dan hiburan. Menjelang akhir 2015, Dinas Pendapatan Kota Malang
mencatat pendapatan pajak daerah sudah mencapai Rp 272 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar 20 persennya berasal dari pajak hotel (Rp 22,1 miliar), pajak
restoran (Rp 28,4 miliar), dan pajak hiburan (Rp 4,9 miliar).
Jumlah wisatawan di Kota Malang pada 2013 sebanyak 5.498 wisatawan mancanegara dan 1,9 juta wisatawan Nusantara. Tahun 2015, wisatawan
mancanegara sebanyak 5.952 orang, sedangkan wisatawan Nusantara mencapai 2,49 juta orang.
"Kota Malang selama ini merupakan kota jasa, kota penunjang kota di sekitarnya dalam hal ini hotel, restoran, dan sarana hiburan. Ke depan, Kota Malang akan terus
dikembangkan menjadi kota wisata pendidikan, wisata belanja dan event, serta wisata nostalgia," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Wahyuni,
Kamis (10/12/2015).
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTAAlun-alun Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (15/11/2013). Penataan yang baik dan penambahan arena bermain oleh
Pemerintah Kota Batu membuat alun-alun menjadi sarana sosialisasi yang ramai dikunjungi warga, khususnya pada hari libur.
Infrastruktur
General Manager Hotel Santika Premiere Malang Pamudji Sugiarto mengatakan, setiap menjelang akhir tahun, Hotel Santika Premiere Malang selalu menerima kelompok wisata dari negara-negara Eropa. "Mereka melakukan wisata nostalgia
dan menikmati keindahan Kota Malang yang sudah dikenal sejak zaman kolonial," katanya.
Pamudji berharap pemerintah daerah terus membangun infrastruktur agar sektor pariwisata Malang berkembang. Salah satunya, misalnya, membangun pedestrian
(pejalan kaki) sebagai sarana wisatawan berjalan kaki menikmati keindahan kota.
"Penerbangan dari dan ke Malang pun harus diperbanyak dan diperpanjang waktunya," katanya.
Di Kabupaten Malang, pemerintah daerahnya sedang menggenjot wisata di pantai
selatan Malang. Beberapa pantai, seperti Pantai Tiga Warna, Pantai Bajul Mati, dan Pantai Ngliyep, terus dipromosikan di berbagai kesempatan.
"Yang berhak mengelola wisata pantai di Malang selatan adalah Perhutani karena itu masuk wilayah mereka. Yang selama ini dilakukan adalah Perhutani bekerja
sama dengan masyarakat setempat untuk mengelolanya," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara.
Made Arya mengatakan, Pemkab Malang hanya bisa membantu pengembangan pesisir selatan dengan promosi. Saat ini, ada 23 pantai yang sudah terdata di Dinas
Pariwisata Kabupaten Malang. Masih banyak pantai yang belum terdata, tetapi sudah mulai banyak diketahui dan dikunjungi masyarakat.
"Pendapatan daerah dari wisata ini masuk dalam pajak hiburan, di mana tahun 2014 nilainya mencapai Rp 5,8 miliar secara keseluruhan," kata Made. Jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara dan domestik pada tahun 2014 di Kabupaten Malang mencapai 3,2 juta orang.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATISiswa SDN Tanjungrejo 5 Kota Malang, Jawa Timur,
mengunjungi Candi Badut di Karangwidoro, Kabupaten Malang untuk belajar mengenai peninggalan sejarah di Jawa Timur, Rabu (10/6/2015). Kegiatan wisata
sejarah ini efektif untuk mengajak generasi muda lebih mengenal dan bersentuhan langsung dengan situ dan artefak sejarah bangsa Indonesia dari masa lalu.
Pemerintah Kota Batu juga terus berusaha menggenjot jumlah wisatawan agar meningkat. Jika tahun 2014 jumlah wisatawan mencapai 3,8 juta orang, pada tahun
2015 diharapkan bisa naik 14-16 persen.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batu Abdillah Alkaf mengatakan, pihaknya ingin Kota Batu menjadi destinasi wisata utama di Indonesia bagi wisatawan mancanegara, selain Bali dan Yogyakarta. Selama ini, jumlah wisatawan
asing yang ke Batu rata-rata hanya 10.000 orang per tahun.
"Karena itu, di tahun 2016, kami berharap jumlah wisatawan mancanegara bisa mencapai 18.000 orang," ujarnya. Pemkot Batu menyiapkan gelaran travel mart di awal 2016 dengan mengundang biro perjalanan dalam dan luar negeri.
http://travel.kompas.com/read/2015/12/12/103500227/Wisata.Malang.Raya.Diminati
Kunjungan Wisatawan ke Kota Malang Meningkat
Kamis,02 Februari 2017 | 01:56 WIB
http://www.surabayapagi.com/read/149702/2017/02/02/Kunjungan_Wisatawa
n_ke_Kota_Malang_Meningkat_.html
SURABAYAPAGI.com - Selama tahun 2016 , kunjungan wisatawan Malang meningkat.
Yakni mencapai 5.719.881 orang untuk wisatawan domestik dan 129.663 untuk wisatawan mancanegara.
Pada tahun 2014, kunjungan wisatawan mancanegara ke Kabupaten Malang sebanyak 36.559
orang dan domestik sebanyak 2.868.977 orang. Sementara pada tahun 2015, wisatawan domestik sebanyak 3.554.609 orang dan mancanegara sebanyak 99.873 orang.
"Meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kabupaten Malang ini tak lepas dari gencarnya promosi melalui berbagai even, baik skala nasional maupun internasional. Selain itu, juga
promosi melalui media massa dan media sosial (mendsos)," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara.
Menurutnya, kunjungan wisatawan tersebut masih berpotensi lebih tinggi lagi karena data kunjungan itu direkapitulasi dari 91 objek wisata dan sudah bertiket. Sementara jumlah
destinasi wisata di Kabupaten Malang lebih dari 100 dan sebagian masih belum ditiketkan.
Dari sejumlah objek wisata yang terbentang di wilayah Kabupaten Malang, mulai dari candi, lokasi wisata buatan, coban hingga hamparan pantai yang berada di pesisir pantai selatan, Pantai Balekambang masih menjadi destinasi favorit bagi wisatawan domestik, apalagi akses jalan menuju pantai itu sudah cukup bagus. Next »
Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten
Malang Meningkat
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/19
1502/kunjungan-wisatawan-ke-kabupaten-
malang-meningkat
Selasa, 31 Januari 2017 20:45 WIB
Pewarta: Endang Sukarelawati Malang, (Antara Jatim) - Arus kunjungan wisatawan domestik maupun macanegara ke
Kabupaten Malang selama 2016 mengalami peningkatan cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni mencapai 5.719.881 orang untuk wisatawan domestik dan 129.663 untuk wisatawan mancanegara.
Pada tahun 2014, kunjungan wisatawan mancanegara ke Kabupaten Malang sebanyak 36.559
orang dan domestik sebanyak 2.868.977 orang. Sementara pada tahun 2015, wisatawan domestik sebanyak 3.554.609 orang dan mancanegara sebanyak 99.873 orang.
"Meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kabupaten Malang ini tak lepas dari gencarnya promosi melalui berbagai even, baik skala nasional maupun internasional. Selain itu, juga
promosi melalui media massa dan media sosial (mendsos)," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabuapten Malang Made Arya Wedhantara di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Menurut Made, kunjungan wisatawan tersebut masih berpotensi lebih tinggi lagi karena data kunjungan itu direkapitulasi dari 91 objek wisata dan sudah bertiket. Sementara jumlah
destinasi wisata di Kabupaten Malang lebih dari 100 dan sebagian masih belum ditiketkan.
Dari sejumlah objek wisata yang terbentang di wilayah Kabupaten Malang, mulai dari candi,
lokasi wisata buatan, coban hingga hamparan pantai yang berada di pesisir pantai selata, Pantai Balekambang masih menjadi destinasi favorit bagi wisatawan domestik, apalagi akses
jalan menuju pantai itu sudah cukup bagus. Hanya saja, mulusnya akses jalan menuju Pantai balekambang itu tidak berlaku bagi objek
wisata pantai lainnya di Kabupaten Malang, terutama yang berada di kawasan Malang selatan, seperti Pantai Ngliyep, Pantai Licin dan lainnya, padahal pantai-pantai tersebut tidak
kalah elok dengan Balekambang. "Tahun ini kami memang fokus untuk membenahi infrastruktur jalan menuju lokasi wisata
yang selama ini banyak dikeluhkan wiasatawan. Anggaran yang diplot dari APBD pun juga cukup besar, yakni mencapai Rp300 miliar," urainya.
Selain memperbaiki infrastruktur dan akses jaan menuju loaksi wisata, Pemkab malang juga menggandeng banyak pihak untuk mempromosikan potesni wisata yang ada di daerah itu,
apalagi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang berada di kawasan Malang menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan nasional.
Potensi wisata di Kabupaten Malang cukup banyak, di antaranya berupa candi, seperti Candi Singosari dan Candi Jago. Selain itu berupa pantai, seperti Pantai Sendangbiru, Bajul Mati,
Tamban, Goa China, Kondangmerak, dan Bengkung.
Di Kabupaten Malang juga terdapat wisata coban (air terjun), seperti Coban Jahe, Coban Pelangi, Coban Rondo, dan Coban Blotak. Sedangkan wisata buatan yang terkenal adalah Wendit dan Taman Dewi Sri.(*)
Editor: Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Ini Visi-Misi Bupati dan Wakil Bupati
Malang Terpilih
http://www.malangtimes.com/baca/9369/20
160129/132311/ini-visimisi-bupati-dan-
wakil-bupati-malang-terpilih/
Jum'at, 29-01-2016 - 13:23
Bupati dan Wakil Bupati Malang terpilih, Rendra-Sanusi. (Foto: dok/malangtimes)
MALANGTIMES - H Rendra Kresna - H Sanusi yang telah ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Malang terpilih. Mereka akan menjadi nahkoda bagi Kabupaten Malang lima
tahun ke depan. Apa visi-misi yang keduanya usung?
Dari data yang dihimpun MALANGTIMES, pasangan tersebut mengusung visi Madep Manteb Manetep (M3). Selanjutnya, pasangan Rendra - Sanusi merumuskan tujuh misi yang akan
diwujudkan selama masa kepemimpinannya.
Visi M3 adalah terwujudnya Kabupaten Malang yang istiwomah dan memiliki mental bekerja keras guna mencapai kemajuan pembangunan yang bermanfaat nyata untuk rakyat berbasis perdesaan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, diterjemahkan dalam tujuh misi.
Misi pertama, memantapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan guna menunjang percepatan revolusi mental yang berbasis pada nilai agama yang toleran, budaya lokal, berwawasan gender dan supremasi hukum.
Kedua, memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, akuntabel dan demokratis berbasis teknologi informasi.
Ketiga, melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia.
Keempat, mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian, kelautan, pariwisata,
industri kreatif, dan perkebunan serta kehutanan dengan didukung infrastruktur yang memadai.
Kelima, melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan kelembagaan,
peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan produk unggulan desa.
Keenam, mengembangkan ketersediaan infrastruktur jalan, transportasi, telematika, pengairan, permukiman dan prasarana lingkungan yang menunjang aktivitas sosial
kemasyarakatan.
Ketujuh, memperkokoh kesadaran dan perilaku masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Malang periode 2016 - 2021 ini, dapat menjadi
panduan bagi masyarakat, khususnya warga Kabupaten Malang untuk mengawal dan mengontrol jalannya pemerintahan sesuai dengan janji-janji kampanye.
Ini Visi-Misi Bupati dan Wakil Bupati Malang Terpilih
http://www.timesindonesia.co.id/baca/116246/20160129/13
3405/ini-visimisi-bupati-dan-wakil-bupati-malang-terpilih/
Home / Politik / Ini Visi-Misi Bupati dan Wakil Bupati Malang Terpilih
Dibaca: 83.06k Kali
Jum'at, 29 Januari 2016 - 13:34
Bupati dan Wakil Bupati Malang terpilih, Rendra-Sanusi. (Foto: dok/malangtimes)
TIMESINDONESIA, MALANG – H Rendra Kresna - H Sanusi yang telah ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Malang terpilih. Mereka akan menjadi nahkoda bagi
Kabupaten Malang lima tahun ke depan. Apa visi-misi yang keduanya usung?
Dari data yang dihimpun MALANGTIMES, pasangan tersebut mengusung visi Madep Manteb Manetep (M3). Selanjutnya, pasangan Rendra - Sanusi merumuskan tujuh misi yang akan
diwujudkan selama masa kepemimpinannya.
Visi M3 adalah terwujudnya Kabupaten Malang yang istiwomah dan memiliki mental bekerja keras guna mencapai kemajuan pembangunan yang bermanfaat nyata untuk rakyat
berbasis perdesaan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, diterjemahkan dalam tujuh misi.
Misi pertama, memantapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan guna menunjang percepatan revolusi mental yang berbasis pada nilai agama yang toleran, budaya
lokal, berwawasan gender dan supremasi hukum.
Kedua, memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel dan demokratis berbasis teknologi informasi.
Ketiga, melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia.
Keempat, mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian, kelautan, pariwisata, industri kreatif, dan perkebunan serta kehutanan dengan didukung infrastruktur yang memadai.
Kelima, melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan produk unggulan desa.
Keenam, mengembangkan ketersediaan infrastruktur jalan, transportasi, telematika,
pengairan, permukiman dan prasarana lingkungan yang menunjang aktivitas sosial kemasyarakatan.
Ketujuh, memperkokoh kesadaran dan perilaku masyarakat dalam menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
Visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Malang periode 2016 - 2021 ini, dapat menjadi panduan bagi masyarakat, khususnya warga Kabupaten Malang untuk mengawal dan
mengontrol jalannya pemerintahan sesuai dengan janji-janji kampanye. (*)
Pewarta : Ferry Agusta Satrio
Editor : Yatimul Ainun
Publisher :
Sumber : Malang TIMES
Tags:
# Rendra-Sanusi
https://jatim.bps.go.id/4dm!n/brs_ind/brsInd-20170216134758.pdf
top related