UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMIwardoyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/80174/... · UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN
Post on 23-Jan-2021
17 Views
Preview:
Transcript
1
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN
METODE SISTEM DU PONT PADA SEKTOR INDUSTRI
MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DIBURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2018
Disusun Oleh :
Saskia Astrid1
Wardoyo2
saskiaastridd@gmail.com1
wardoyo@staff.gunadarma.ac.id2
JAKARTA
2020
2
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE
SISTEM DU PONT PADA SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2018
Saskia Astrid1
Wardoyo2
saskiaastridd@gmail.com1
wardoyo@staff.gunadarma.ac.id2
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok 16424
ABSTRAK
Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan analisis
Sistem Du Pont pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan
keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2014-2018. Diolah dengan menggunakan Sistem Du Pont. Hasil penelitian menunjukkan kinerja
perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2014-2018
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode sistem Du Pont PT. Mayora Indah
Tbk memiliki kinerja keuangan yang paling baik karena beberapa nilai Return On Equity diatas
rata-rata industri, sedangkan pada PT.Indofood Sukses Makmur, PT. Multi Bintang Tbk, dan
PT. Ultra Jaya Milk Industri memiliki kinerja keuangan kurang baik karena nilai ROE berada di
bawah rata-rata industri, kecuali pada tahun 2014 berada di atas rata-rata industri.
Kata kunci : Laporan Keuangan, Metode Sistem Du Pont, Return On Equity, Return On
Investment
ABSTRACT
The purpose of this paper is to analyze financial performance using the Du Pont system analysis
in food and beverage companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The data used in this
study is secondary data in the form of financial statements of food and beverage companies
listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2014-2018 period. Processed using the Du Pont
System. The results show the performance of the food and beverage sub-sector companies listed
on the IDX for the 2014-2018 period. Based on the results of calculations using the Du Pont PT
system method. Mayora Indah Tbk has the best financial performance because several Return
On Equity values are above the industry average, while at PT. Indofood Sukses Makmur, PT.
Multi Bintang Tbk, and PT. Ultra Jaya Milk Industri has poor financial performance because
the ROE value is below the industry average, except in 2014 it was above the industry average.
Keywords: Financial Statements, Du Pont System Method, Return On Equity, Return On
Investment
3
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan didirikan dengan
tujuan menghasilkan laba, tumbuh dan
dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Penilaian kinerja keuangan
selain diperlukan oleh investor sebagai
pihak ekstern, juga bermanfaat bagi
manajemen perusahaan sebagai pihak
intern. Pihak intern perlu melakukan
penilaian untuk dapat mengetahui
bagaimana kinerja perusahaan mereka
yang nantinya berpengaruh pada
pengambilan keputusan. Melalui
penilaian kinerja keuangan, akan dapat
dilakukan estimasi atas risiko yang
dihadapi dan potensi yang dapat
diperoleh perusahaan di masa
mendatang.
Analisis Du Pont System dapat
mengukur kinerja keuangan secara lebih
terperinci yaitu menunjukan bagaimana
margin laba bersih, perputaran total
aset, dan equity multiplier dalam
menentukan tingkat pengembalian
ekuitas.
Ada banyak industri yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI), salah
satunya adalah industri makanan dan
minuman atau yang dikenal dengan
food and beverage merupakan salah
satu jenis perusahaan yang tidak
terpengaruh oleh dampak krisis global.
Sumber: BPS, 2018
Gambar 1. Nilai PDB Berdasarkan Industri
2014-2018 (Miliar Rupiah)
Nilai dari industri makanan dan
minuman menunjukan tren yang
meningkatkan dari tahun 2014 sampai
tahun 2018. Pada tahun 2014, nilai dari
industri makanan dan minuman telah
mencapai 117 triliun rupiah dan ditahun
2018, sektor industri makanan dan
minuman telah meningkat mencapai
165 triliun rupiah.
Sumber : Laporan Keuangan Industri
Makanan dan Minuman (Data Diolah)
Gambar 2. Grafik Perkembangan Gross
Profit Pada Industri Makanan dan Minuman
di Indonesia Berdasarkan Rata-Rata industri
Periode 2014-2018
Menjelaskan bahwa laba kotor pada
perusahaan makanan dan minuman
berdasarkan rata-rata industri
mengalami kenaikan pada tiap
tahunnya, terutama pada tahun 2015 dan
2018 yang mengalami kenaikan yang
sangat signifikan. Kenaikan ini
disebabkan karena pada tahun tahun
tersebut sedang populer wisata kuliner
dinusantara yang membuat penjulan
mengalami kenaikan, dan juga biaya
operasional, gaji dan harga bahan baku
mengalami kestabilan pada tahun-tahun
tersebut maka pendapatan lebih besar
dari pada beban.
4
Sumber : Laporan Keuangan Industri
Makanan dan Minuman (Data Diolah)
Gambar 3. Grafik Perkembangan Gross
Profit Pada Industri Makanan dan Minuman
di Indonesia Berdasarkan Rata-Rata industri
Periode 2014-2018
Menjelaskan bahwa laba bersih
pada perusahaan makanan dan minuman
berdasarkan rata rata industri
mengalami peningkatan. Kembali
ditemukan peningkatan yang signifikan
pada tahun 2015 dan 2018 yang sama
disebabkan oleh populernya wisata
kuliner yang lebih meningkat karena
juga diikuti dengan peningkatan
pendapatan pada konsumen tiap
tahunnya yang mana pada tahun 2018
sudah menginjak pada angka 3.650.000
rupiah yang membuat konsumen makin
konsumtif dalam membelikan
pendapatannya terhadap tren sekarang.
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kinerja keuangan
industri Makanan dan Minuman yang
terdaftar di BEI tahun 2014-2018
menggunakan analisis system Du
Pont.
2. Untuk mengetahui analisis
perbandingan kinerja keuangan
setiap perusahaan Makanan dan
Minuman tahun 2014-2018.
3. Untuk mengetahui perbandingan
kinerja keuangan dengan rata-rata
industri Makanan dan Minuman yang
terdaftar di BEI tahun 2014-2018.
TELAAH PUSTAKA
Laporan Keuangan
Laporan keuangan menurut
standard akuntansi tahun 2002
menggambarkan dampak keuangan dari
transaksi dan peristiwa lain yang
diklasifikasikan dalam beberapa
kelompok besar menurut karakteristik
ekonominya. Kelompok besar ini
merupakan unsur laporan keuangan.
Menurut Harahap (2010:105) laporan
keuangan menggambarkan kondisi
keuangan dan hasil usaha suatu
perusahaan pada saat tertentu atau
jangka waktu tertentu. Adapun jenis
laporan keuangan yang lazim dikenal
adalah: Neraca atau Laporan Laba/Rugi,
atau hasil usaha, Laporan Arus Kas,
Laporan Perubahan Posisi Keuangan.
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah ukuran
mengenai seberapa jauh perusahaan-
perusahaan berada dari batas normal
agar perusahaan dapat dikatakan sehat
dan berjalan baik sehingga dapat
memenuhi kewajibannya dan
menghasilkan keuntungan dimasa yang
akan datang. Kinerja keuangan
perusahaan tercermin dalam laporan
keuangannya, yang berisikan data-data
keuangan. Data keuangan tersebut
merupakan berasal dari aktivitas-
aktivitas yang dilakukan perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan secara
efisien dan efektif.
Metode Perbandingan Analisis Rasio
Menurut Sjahrial (2006:37)
terdapat tiga cara yang dapat dilakukan
dalam membandingkan rasio keuangan
perusahaan yaitu: cross sectional
analisys, time series analisys,&
combined analisys.
5
Analisis Du Pont Sistem
Salah satu dari beberapa alat ukur
atau analisis yang dapat digunakan
untuk menilai kinerja keuangan
perusahaan adalah sistem Du Pont.
Analisis ini menggabungkan antara
rasio aktivitas dengan profit margin dan
menunjukan bagaimana rasio-rasio
tersebut berinteraksi untuk menentukan
profitabilitas yang dimiliki perusahaan.
Kerangka Pemikiran
Gambar 4. Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Penelitian ini pada awalnya
dilakukan pada 14 perusahaan yang
bergerak dibidang makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Namun dari 14 perusahaan
makanan dan minuman tersebut hanya 4
perusahaan yang menerbitkan laporan
keuangannya maka penulis memutuskan
untuk menggunakan 4 perusahaan
dalam objek penelitiannya.
Sumber dan Jenis Data
Sumber data penelitian ini diambil
dari data laporan keuangan yang
dipublikasikan oleh Bursa Efek
Indonesia.
Jenis data dalam penelitan ini
menggunakan data sekunder dimana
data sekunder merupakan data yang
berupa laporan keuangan yaitu laporan
laba rugi dan neraca perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama tahun
2014 sampai dengan 2018.
Populasi dan Sampel
Dalam laporan ini yang menjadi
populasinya adalah sub sektor makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Terpilih 4 sampel
penelitian yang dapat digunakan dalam
penelitian ini, yaitu: PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk, PT. Mayora Indah
Tbk, PT. Multi Bintang Indonesia Tbk,
PT. Ultra Jaya Milk Industri and
Tranding Company Tbk.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini
dokumentasi. Metode dokumentasi
adalah metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan mencatat data-data
yang dimiliki perusahaan sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan dalam
penelitian ini. Data ini berupa laporan
keuangan yang diunduh pada tanggal 13
Mei 2019 dari situs www.idx.co.id.
Alat Analisis Yang Digunakan
Dalam mengolah data
menggunakan metode kuantitatif yaitu
data yang berbentuk angka dan
melakukan perhitungan. Teknik analisis
6
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan Du Pont System.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Objek Penelitian
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
yang didirikan dengan nama PT
Panganjaya Intikusuma di tahun 1990,
memiliki berbagai kegiatan usaha yang
telah beroperasi sejak awal tahun
delapan-puluhan.
PT. Mayora Indah Tbk didirikan
pada tahun 1977 dengan pabrik pertama
berlokasi di Tangerang. Menjadi
perusahaan publik pada tahun 1990.
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
didirikan 03 Juni 1929 dengan nama
N.V. Nederlandsch Indische
Bierbrouwerijen dan mulai beroperasi
secara komersial pada tahun 1929.
Kantor pusat MLBI berlokasi di Jakarta,
sedangkan pabrik berlokasi di
Tangerang dan Sampang Agung, Jawa
Timur.
PT. Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk didirikan tanggal
2 Nopember 1971 dan mulai beroperasi
secara komersial pada awal tahun 1974.
Kantor pusat dan pabrik Ultrajaya
berlokasi Padalarang Kab. Bandung
Barat.
1. Hasil Analisis
Analisis Kinerja Keuangan
Perusahaan pada PT.Indofood Sukses
Makmur Tbk Periode 2014-2018
Sumber: Laporan Keuangan PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. (Data Diolah)
Gambar 5. Grafik Perkembangan Posisi
Laporan Keuangan Konsolidasi PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk Periode
2014-2018
Grafik di atas menjelaskan bahwa
posisi laporan keuangan perusahaan
pada PT. Indofood Sukses Makmur
mengalami fluktuasi dari tahun ketahun.
Total aktiva pada tahun
2014,2015,2017, dan 2018 meningkat
dikarenakan bertambahnya persediaan
dan aset tetap perusahaan.
Analisis Sistem Du Pont Pada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk
Periode 2014-2018
Berdasarkan perhitungan dengan
metode Sistem Du Pont dapat dikatakan
bahwa hasil Return On Equity terus
mengalami fluktuasi selama lima tahun
terakhir. Hal tersebut dipengaruhi oleh
Net Profit Margin, Total assets
Turnover, Return On Investment dan
Equity Multiplier perusahaan yang juga
berfluktuasi setiap tahunnya.
Analisis Kinerja Keuangan
Perusahaan pada Mayora Indah Tbk
Periode 2014-2018
Sumber: Laporan Keuangan PT. Mayora
Indah Tbk (Data Diolah)
Gambar 6. Grafik Perkembangan Posisi
Laporan Keuangan Konsolidasi PT.
Mayora Indah Tbk Periode 2014-2018
Grafik di atas menjelaskan bahwa
laporan keuangan konsolidasi
perusahaan PT. Mayora Indah Tbk
7
cenderung mengalami peningkatan pada
setiap tahunnya. Total aktiva meningkat
disebabkan oleh persedian neto,
meningkatnya kas, dan piutang
perusahaan.
Analisis Sistem Du Pont Pada PT.
Mayora Indah Tbk Periode 2014-
2018
Berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan metode Sistem Du Pont
dapat disimpulkan bahwa Return On
Equity mengalami fluktuasi selama lima
tahun terakhir. Hal tersebut juga
dipengaruhi oleh Net Profit Margin,
Total Assets Turnover, Return On
Investement dan juga Equity Multiplier.
Analisis Kinerja Keuangan
Perusahaan pada PT. Multi Bintang
Indonesia Tbk Periode 2014-2018
Sumber: Laporan Keuangan PT. Multi
Bintang Indonesia (Data Diolah)
Gambar 7. Grafik Perkembangan Posisi
Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Multi
Bintang Indonesia Tbk Periode 2014-2018
Grafik di atas menjelaskan bahwa
laporan konsolidasi perusahaan pada
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
cenderung mengalami fluktuasi dari
tahun ketahun. Total aktiva mengalami
fluktuasi disebab kan oleh naik
turunnya kas perusahaan. Total ekuitas
juga mengalami fluktuasi.
Analisis Sistem Du Pont Pada PT.
Multi Bintang Indonesia Tbk
Periode 2014-2018
Berdasarkan perhitungan diatas
dengan menggunakan metode Sistem
Du Pont disimpulkan bahwa hasil
Return On Equity perusahaan PT.Multi
Bintang Indonesia Tbk mengalami
fluktuasi untuk lima tahun terakhir. Hal
tersebut juga dipengaruhi oleh Net
Profit Margin, Total Assets Turnover,
Return On Investement dan juga Equity
Multiplier yang juga berfluktuasi dan
dapat dikatakan tidak cukup baik bagi
perusahaan karena cenderung dibawah
rata-rata industri.
Analisis Kinerja Keuangan
Perusahaan pada PT. Ultra Jaya
Milk Indutri Tbk Periode 2014-2018
Sumber: Laporan Keuangan PT. Ultra Jaya
Milk Tbk (Data Diolah)
Gambar 8. Grafik Perkembangan Posisi
Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Ultra
Jaya Milk Tbk Periode 2014-2018
Grafik di atas mejelaskan bahwa
laporan keuangan konsolidasi PT. Ultra
Jaya Milk Tbk cenderung mengalami
peningkatan pada lima tahun terakhir.
Total aktiva pada perusahaan selalu
mengalami peningkatan dari tahun
ketahun disebabkan oleh meningkatnya
kas dan piutang. Total ekuitas juga
mengalami peningkatan dari tahun
ketahun yang signifikan disebabkan
meningkatnya oleh saldo laba.
Analisis Sistem Du Pont Pada PT.
Ultra Jaya Milk Tbk Periode
2014-2018
Berdasarkan perhitungan dengan
metode Sistem Du Pont dapat
disimpulkan bahwa hasil Return On
Equity perusahaan cenderung
mengalami fluktuasi pada lima tahun
8
terakhir. Hal tersebut juga dipengaruhi
oleh Net Profit Margin, Total Assets
Turnover, Return On Investement dan
juga Equity Multiplier yang juga
berfluktuasi.
2. Pembahasan
Dari hasil analisis menggunakan
metode Sistem Du Pont, maka hasil
yang didapat oleh masing-masing
perusahaan dapat dilihat dari grafik
sebagai berikut:
Sumber: Laporan Keuangan (Data Diolah)
Gambar 9. Grafik Perkembangan Return
On Equity Perusahaan Sub Sektor
Makanan dan Minuman yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018
Grafik di atas menjelaskan bahwa
kondisi kinerja keuangan perusahaan
sub sektor Makanan dan Minuman
periode 2014-2018 pada masing-masing
perusahaan cenderung mengalami
fluktuasi dalam nilai ROE pada setiap
tahunnya.
Pengukuran kinerja keuangan hasil
dari perhitungan dengan menggunakan
Sistem Du Pont, PT. Indofood Sukses
Makmur memiliki nilai Return On
Equity yang rendah dengan ROE
dibawah rata-rata industri, artinya
mencerminkan lemahnya efektifitas
pengelolaan sumberdaya perusahaan
dalam memaksimalkan tingkat
keuntungan perusahaan. Selanjutnya
untuk PT. Mayora indah Tbk memiliki
kinerja keuangan yang sangat baik
karena nilai ROE yang selalu diatas
rata-rata industri pada setiap tahunnya
kecuali tahun 2016. Sementara kinerja
keuangan PT. Multi Bintang Indonesia
Tbk dan PT. Ultra Jaya Milk Industri
Tbk kurang baik karena mempunyai
nilai ROE berada dibawah rata-rata
industri, kecuali pada tahun 2014.
Perbandingan kinerja keuangan sub
sektor Makanan dan Minuman pada
periode 2014-2018 dilihat dari hasil
akhir Return On Equity perusahaan
yang paling besar ialah PT. Mayora
Indah Tbk, kedua PT. Multi Bintang
Indonesia Tbk, Ketiga PT. Ultra Jaya
Milk Industri dan Training Tbk, dan
yang paling rendah yaitu perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari analisa yang telah dilakukan
terhadap kinerja keuangan perusahaan
pada industri makanan dan minuman
yang terdaftar diBursa Efek Indonesia
yaitu, PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk, PT. Mayora Indah Tbk, PT.Multi
Bintang Indonesia Tbk, dan PT. Ultra
Jaya Milk industry dan Trading
Company Tbk yang telah dibahas, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan metode
sistem Du Pont pada perusahaan
makanan dan minuman yang
terdaftar di BEI periode 2014-2018
dapat ditarik kesimpulan bahwa
kinerja dari 4 perusahaan
mengalami fluktuasi dikarenakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang tidak stabil.
2. Berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan metode
sistem Du Pont PT. Mayora Indah
Tbk memiliki kinerja keuangan
yang paling baik karena
menghasilkan nilai Return On
9
Equity yang paling tinggi
dibandingan perusahaan lainnya,
untuk PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk, PT. Multi Bintang
Indonesia Tbk dan PT. Ultra Jaya
Milk memiliki kinerja yang cukup
baik karena beberapa tahunnya juga
mengalami peningkatan.
3. Berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan metode
sistem Du Pont PT. Mayora Indah
Tbk memiliki kinerja keuangan
yang paling baik karena beberapa
nilai Return On Equity diatas rata-
rata industri, sedangkan pada
PT.Indofood Sukses Makmur, PT.
Multi Bintang Tbk, dan PT. Ultra
Jaya Milk Industri memiliki kinerja
keuangan yang juga dapat
dikatakan kurang baik karena
beberapa nilai ROE berada dibawah
rata-rata industri, kecuali pada
tahun 2014.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas,
maka disarankan untuk masing-masing
perusahaan makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sebagai berikut:
1. Agar masing-masing perusahaan
dapat meingkatkan kinerja
keuangan perusahaan yaitu
menaikan nilai Return On Equity
dengan cara meningkatkan Return
On Investement dan memperkecil
nilai Equity Multiplier.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan
dapat menambahkan jumlah
penelitian terhadap perusahaan
dalam sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI,
dalam penelitian ini peneliti hanya
melakukan pada 4 perusahaan,
diharapkan pada penelitian
selanjutnya dapat melakukan lebih
dari 4 perusahaan sehingga dapat
membandingkan kinerja keuangan
suatu perusahaan dengan lebih
maksimal.
Keterbatasan
1. Keterbatasan dan ketersediaan
data merupakan kendala
utama dalam melakukan
penelitian ini.
2. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini
sangatkecil, yakni hanya 4
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sawir, Agnes. 2012. Analisis Kinerja
Keuangan dan Perencanaan
Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Arista, Reni Nur. Widya Susanti dan
Juliani Pudjowati. 2015. Analisis
Du Pont System Sebagai Dasar
Untuk Mengukur Kinerja
Keuangan Perusahaan Pada PT.
Arwana Citramulia Tbk. Jurnal
Ekonomi Akuntansi Equity. ISSN
: 2460-7762.
Arsyal , Fadil dan Brady Rikumahu.
2015. Analisis Perbedaan Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan
Sebelum dan Sesudah Go Publik
Dengan Metode Du Pont System
(Studi Pada Perusahaan
Konstruksi Bumn Yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode
2005-2014) . e-Proceeding of
Management. Vol.2, No.2
Agustus 2015.
Badan Pusat Statistik. 2018. Nilai PDB
Berdasarkan Industri 2014-2018.
Diakses Pada Tanggal 20 Mei
2019 dari https://www.bps.go.id/.
Bursa Efek Indonesia. 2019. Laporan
Keuangan. Diakses Pada Tanggal
10
13 Mei 2019 dari
https://www.idx.co.id/.
Cahyani, Puspita. Widya Susanti dan
Siti Rosyafah. 2015. Analisis
penerapan Du Pont System
Terhadap Laporan Keuangan
Sebagai Salah Satu Alat Untuk
Mengukur Kinerja Keuangan
Perusahaan. Jurnal Ekonomi
Akuntansi Equity. ISSN : 2460-
7762
Dermawan, Sjahrial. 2006. Pengantar
Manajemen Keuangan. Edisi
Kedua. Jakarta: Penerbit Mitra
Wacana Media.
Dharma, Moh Budi. 2018. Analisis Du
Pont System Dalam Mengukur
Kinerja Keuangan (Studi Empiris
Pada PT. Salim Ivomas Pratama
Tbk Yang Terdaftar Di BEI).
Liabilities Jurnal Pendidikan
Akuntansi. Volume 1. No.1 April
2018 hal 65- 77. ISSN 2620-5866.
Almazari, Dr Ahmed Arif. 2012.
Analisis Kinerja Keuangan Bank
Arab Yordania dengan
Menggunakan Sistem Analisis
Keuangan DuPont. International
Journal of Economics and
Finance. Vol. 4, No. 4; April
2012.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja
Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Harahap, Sofian Safri. 2010. Analisis
Kritis atas Laporan Keuangan.
Jakarta: Rajawali Persada
Kim, Hak Seon. 2016. Studi Kinerja
Keuangan menggunakan Analisis
DuPont di Pasar Distribusi
Makanan. Culinary Science and
Hospitality Research. Volume
22, Number 6 ISSN 2466-1023.
Hery. 2016. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: Grasindo
Horne, James C. Van dan John M
Wachowicz, Jr. 2012. Prinsip-
Prinsip Manajemen Keuangan.
Edisi Tigabelas. Jakarta: Salemba
Empat.
Jumingan, 2009. Analisis Laporan
Keuangan, Bumi Aksara, Jakarta.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen
Keuangan. Edisi Kesatu. Jakarta:
Kencana Prenad Media Group.
Keenam. Jakarta: PT.Indeks
Keown, Arthur J. Dan John D. Martin,
J.William Petty, dan David
F.Scott, Jr. 2011. Manajemen
Keuangan: Prinsip dan
Penerapan. Edisi Kesepuluh Jilid
1. Jakarta: PT.Indeks.
Keown, Arthur J. David F.Scoot Jr.,
John D. Martin, dan J. William
Petty.2005. Manajemen
Keuangan (Prinsip-Prinsip Dasar
dan Aplikasi). Edisi Kesembilan,
Jilid 2. Diterjemahkan Oleh
Zuliani Dalimunthe. Jakarta:
PT.Indeks Kelompok Gramedia.
Kasmir. 2016. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Lestari, Wuryaningsih Dwi dan Moh
Dziqron. 2014. Penerapan Du
Pont System untuk mengukur
kinerja keuangan (Studi Pada
Perusahaan Semen Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2007-
2011). Seminar Nasional dan Call
for Paper. ISBN: 978-602-70429-
1-9, hal 327-341.
Meivilana, Winda. 2013. Analisis
kinerja keuangan perusahaan
11
dengan menggunakan Sistem Du
Pont (Studi Kasus pada Industri
Manufaktur Sektor Barang
Konsumsi PeralatanRumah
Tangga yang Terdaftar di BEI
Periode 2010-2012). Jurnal
Akuntansi Unesa. Vol, 2 No. 1.
Mishelle Doorasamy. 2016.
Menggunakan analisis Du Pont
untuk menilai kinerja keuangan
teratas 3 perusahaan terdaftar BEJ
di industri makanan. Investment
Management and Financial
Innovations. Volume 13, Issue 2,
2016.
Munawir. 2007. Analisis Laporan
Keuangan. Yogyakarta: Edisi
Empat, Liberty.
Nikmah, Evi Ziadatul. Muhammad Saifi
dan Achmad Husaini. 2013.
Analisis Rasio keuangan dalam
Du Pont System sebagai dasar
untuk mengukur kinerja keuangan
perusahaan (Studi Pada PT.
Nippon Indosari Corpindo, Tbk
yang Terdaftar Pada BEI Periode
2010 – 2012). Jurnal Administrasi
Bisnis. Vol, 6 No. 1.
Orminston, Ailen & Lyin M.Fraser.
2004. Memahami Laporan
Keuangan. Edisi Keenam.
Jakrata: PT.Indeks.
Prihadi, Toto. 2012. Analisis Laporan
Keuangan Lanjutan Proyeksi dan
Valuasi. Jakarta: PPM.
Phrasasty, Elita Ika. Kertahadi dan
Devi Farah Azizah. 2015. Analisis
kinerja keuangan perusahaan
dengan menggunakan Du Pont
System (Studi Pada PT. Semen
Indonesia (Persero), Tbk Periode
2009-2013). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB). Vol. 2 No. 1
Februari 2015.
Ross, Stepen A et al. 2014. Pengantar
Keuangan Perusahaan Corporate
Finance Fundamental. Buku 1.
Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.
Saragih, Fitriani. 2016. Analisis Du
Pont System dalam mengukur
kinerja keuangan pada PT.
MILENIUM PRIMARINDO
SEJAHTERA. Jurnal Manajemen
Perpajakan. Volume 5, No. 1
Desember 2016. ISSN 2442-5710.
Syamsuddin, Lukman. 2009.
Manajemen Keuangan
Perusahaan, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Saraswati, Ni Made Diah Putri.
Topowijono dan Fransisca
Yaningwati. 2015. Analisis Du
Pont System Sebagai Salah Satu
Alat Mengukur Kinerja Keuangan
Perusahaan (Studi pada
Perusahaan Rokok yang Listing di
Bursa Efek Indonesia Tahun
2011-2013). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB). Vol. 23 No. 1 Juni
2015.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
S. Munawir. 2004. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi Keempat.
Liberty: Yogyakarta. Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI). 2004.
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK ). Jakarta:
Salemba Empat.
Sheela , S. Christina dan Dr. K.
Karthikeyan. 2012. Kinerja
Keuangan Industri Farmasi di
India menggunakan Analisis
DuPont. European Journal of
12
Business and Management. Vol 4,
No.14, 2012 ISSN 2222-1905.
Tarmizi, Rosmiati dan Merlinda
Marlim. 2016. Analisis Du Pont
System Dalam Mengukur Kinerja
Keuangan Perusahaan ( Studi
Kasus Pada Perusahaan
Telekomunikasi Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode
2012-2014). Jurnal Akuntansi &
Keuangan. Vol. 7, No. 2,
September 2016.
top related