Transcript
Uji Kesesusuaian Pesawat Sinar X
Uji Kesesusuaian Pesawat Sinar X
Oleh : Agung Nugroho O, ST, MsiOleh : Agung Nugroho O, ST, Msi
Dasar hukum : UU no 44 tahun 2009 tentang RS
Pasal 3
Pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan:
a. mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan;
b. memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit;
c. meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit; dan
d. memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit, dan Rumah Sakit.
Bagian Ketujuh : Peralatan
Pasal 16
(1) Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) meliputi peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai.
(2) Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANGPERLINDUNGAN KONSUMEN
Pasal 2• Perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan,
keamanan dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum.
Pasal 4
Hak konsumen adalah:
a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;
b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasatersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;
d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;
Dasar hukum : PP no 33 tahun 2007 ttg : Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif
Pasal 40
(1) Untuk memastikan bahwa Tingkat Panduan untuk Paparan Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 sampai dengan Pasal 39 dipatuhi, uji kesesuaian wajib dilakukan terhadap pesawat sinar-X untuk radiologi diagnostik dan intervensional.
(2) Uji kesesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilaksanakan oleh penguji yang berkualifikasi
•
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 1250/MENKES/SK/XII/2009TENTANGPEDOMAN KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL) PERALATAN RADIODIAGNOSTIK
Tujuan umum:• meningkatkan mutu pelayanan radiodiagnostik yang
diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan diseluruh Indonesia
Tujuan Khusus:• sebagai pedoman bagi sarana pelayanan kesehatan
dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan radiodiagnostik.
• sebagai acuan bagi sarana pelayanan kesehatan dalam menyelenggarakan kendali mutu peralatan radiodiagnostik
Referensi :
Rekap kegiatan Uji kesesuaian pesawat sinar x 2011
Laik 562Tidak laik 57
619
Laik91%
Tidak laik9%
Persentase pesawat sinar x tidak layak pakai Januari – Desember 2011
GP39%
Mobil33%
Dental 16%
Panoramik
9%
Fluoroskopi2%
CT 2%
GP Mobil Dental Panoramik Fluoroskopi CT Total
22 19 9 5 1 1 57
Parameter Uji CT Scan : 1. Pembangkit dan Tabung Sinar-X, meliputi:
– keakuratan tegangan tabung (kV) ;– keakuratan waktu penyinaran (s);– linieritas keluaran radiasi – kedapatulangan / reproduksibilitas keluaran tabung sinar x
meliputi : tegangan tabung sinar x (kV), waktu penyinaran (s) dan keluaran radiasi.
– kualitas berkas sinar x (HVL); dan
2. Informasi dosis pasien
3. Kualitas imajing
Uji Kualitas Imaging CT Scan
- CT number - Linieritas respon- Resolusi kontras tinggi - Kesesuaian tebal slice dengan seting semua
slice ( Δ slice)- Indikator posisi meja - Laser penanda
Contoh kegagalan resolusi image CT Scan
Positioning phantom resolusi CT Scan
Positioning phantom resolusi CT Scan
CT number (modul 3) :
CT number (modul 3) :
Parameter Hasil Ukur ( CT HU) Ambang batas Tengah Atas Kanan Bawah Kiri
Rerata RO I CT number -2.73 -1.86 -2.15 -1.24 -2.87 ≤ ± 4 CT
Keseragaman pusat dan tepi Δ CT 0 -0.87 -0.58 -1.49 0.14
≤ ± 2 CT
Keseragaman noise (antar ROI
tepi)
7.95 6.91 7.08 7.32 6.51
(Standar deviasi max-min) 0 1.04 0.87 0.63 1.44 ≤ ± 2 CT
noise maximum 7.95
Linieritas respon (modul 1)
Tabel electron density :
Linieritas respon (modul 1)
Data Type
Material
R
Ambang
Polyethelene (1)
Bone (2)
Air (3) Acrylic (4) Water (5)
batas
Electron density 3235 6220
43865 3345
0.9964 R ≥ 0,99
Mean -101.82 967.02 -995.3 116.38 -2.75
ACR Requirement
-107 to -87850 to
970
-1.005 to -970 110 to
130 -7 to +7
Linieritas respon (modul 1)
4 3235 3345 3865 6220-995.3 -101.82 -2.75 116.4 967.02
0 1000200030004000500060007000
-1500
-1000
-500
0
500
1000
1500
f(x) = 0.313398399783157 x − 1048.10158519709R² = 0.992948009021708
Series1Linear (Series1)
R = 0.9964
Resolusi kontras tinggi (modul 4 ) :
Resolusi kontras tinggi
Parameter Hasil ujiAmbang batas
(base line pabrikan)
MTF cut off - /mm - /mm
Resolusi spasial 6 lp/mm 6 lp/mm
Diameter lubang - mm - mm
Kesesuaian tebal slice dengan seting semua slice ( Δ slice)
Kesesuaian tebal slice dengan seting semua slice ( Δ slice)
Parameter
Setting Hasil uji Ambang batas
(base line pabrikan)
(mm)(mm)
Axial scanner
Δslice ≤ ± 0,5 mmΔslice = 0.00
Helical scnanner
22.5
Δslice ≤ ± 0,5 mmΔslice = -0.50
Multiple scanner Δslice ≤ ± 0,5 mm
Indikator posisi meja
Indikator posisi meja
Parameter
Setting Hasil uji Ambang batas (base line
pabrikan) (mm)
(mm)
Kesesuaian dgn indikator (Δz)
200200.00
Δ z ≤ ± 0,5 mmΔ z = 0.00
Reproduksibilitas posisi (Varz)
200.00 0.0000 Varz ≤ ± 1 mm
1 200.002 200.003 200.004 200.005 200.00
rerata 200.00stdev 0.00
C= stdev 0.0000 rerata
Laser penanda :
Laser penanda :
Parameter
Setting Hasil uji Ambang batas (base line
pabrikan) tebal slice min (mm)
(mm)
Kesesuaian pusat penandaan
laser dengan pusat slice
( Δ laser)
2 2 Δlaser ≤ ± tebal slice min (1 mm)
TERIMA KASIH
top related