Tabel U - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada ...lppm.unud.ac.id/wp-content/uploads/Topik-Riset-Unggulan... · Web viewRekayasa proses pembuatan produk olahan lanjutan minyak
Post on 09-May-2018
218 Views
Preview:
Transcript
Tabel U.2.1. Perumusan Topik-topik Riset Bidang Unggulan: Ketahanan Pangan
ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET YANG
DIPERLUKAN
KOMPETENSI/ KEILMUAN YANG
DIBUTUHKAN1. Tema riset: Peningkatan produktivitas, kualitas dan Kontinyuitas Komdoditas Pertanian
Eksplorasi, perakitan varietas, pembenihan dan pembibitan
Indonesia dan Bali memiliki keragaman plasma nutfah tinggi, namun ketergantungan terhadap benih/bibit unggul impor sangat tingggi
1. Eksplorasi dan pemanfaatan kekayaan plasma nutfah untuk perakitan varietas
2. Penemuan dan perbaikan teknologi pembenihan/pembibitan
1. Pemuliaan tanaman secara konvensioanal, bioteknologi dan rekayasa genetika
2. Teknologi pembibitan konvensioanal, kultur jaringan dan produksi benih
3. Perbanyakan tanaman gumi banten, tanaman bernilasi social budaya dan tanaman langka
Fak. Pertanian, MIPA (Biologi), Fak. Sastra
Optimalisasi produktivitas dan kualitas dengan pemanfaatan bahan lokal
Produktivitas, kualitas dan kontinyuitas hasil pertanian masih perlu ditingkatkan dengan pemanfaatan teknologi dan bahan spesifik lokasi
1. Riset pengembangan dan pengelolaan manajemen tanaman pangan, industri dan perkebunan
2. Peningkatan produktivitas, kualitas dan nilai ekonomi produk pertanian unggulan Bali
1. Pengembangan teknologi spesifik lokasi
2. Pengembangan pertanian terpadu dan integrasi pertanian dengan pariwisata
3. Pemanfaatan sumberdaya alam lokal dan input luar rendah
4. Peningkatan pertanian lahan kering5. Pertanian kreatif perkotaan dan
budidaya dalam struktur (plant growing structure)
Fak. Pertanian, MIPA (Biologi), FTP, Fapet, Biotkenologi, Fak. Pariwisata
Pengembangan komoditas hortikultura (buah-buahan,
Komoditas hortikultura akan menjadi pusat pertumbuhan baru dalam bidang pertanian, bernilai
1. Penemuan varietas, pengembangan teknologi pembibitan, produksi on-farm, pasca panen dan
1. Riset penemuan teknologi produksi di luar musim dan pertanian indoor
2. Kajian AEZ dan pengembangan One Vilage One Product (OVOP)
Fak. Pertanian, MIPA (Biologi), FTP, Fapet, Biotkenologi, Fak. Pariwisata
ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET YANG
DIPERLUKAN
KOMPETENSI/ KEILMUAN YANG
DIBUTUHKANsayuran dan tanaman hias)
komersial tinggi dan dapat diusahakan secara komersial dalam lahan sempit
pengolahan hasil 2. Pengembangan
hortikultura ((buah-buahan, sayuran dan tanaman hias) unggulan Bali
3. Pengembangan sentra hortikultura dan abyek agrowisata/akowisata berbasis hortikultura
4. Penciptaan paket nutrisi, perangsang tumbuh, teknologi memperpendek masa juvenile, dan metode mengatasi perubahan iklim
2. Tema riset: Peningkatan Potensi lahan Sawah dan Manajemen Sumberdaya Air untuk Menunjang Ketahanan Pangan
Inventarisasi lahan sawah, masalah air dan kendala lain yang dihadapi.
Indonesia negara agraris tapi sering impor beras dan komoditas palawija, ketersediaan air sering menjadi masalah dan terjadi alih fungsi lahan secara terus menerus
3. Peningkatan produksi dengan intensifikasi
4. Perlindungan terhadap lahan sawah yang sudah ada melalui penterapan peraturan
5. Peningkatan manajemen air baik dalam kelebihan maupun kekurangan
6. Pencetakan sawah baru
4. Penyusunan dan penterapan paket teknologi
5. Dampak alih fungsi lahan terhadap peningkatan produksi
6. Dampak kelebihan dan kekurangan air terhadap produksi
7. Analisis kesesuaian lahan untuk pencetakan sawah
Fak. Pertanian, FMIPA, Fak. Hukum, Fak. Teknik (Teknik Sipil)
Optimalisasi pemanfaatan lahan
Lahan sawah belum dimanfaatkan secara optimal, tujuan produksi hanya jangka pendek, jarang menggunakan pupuk organik
1. Lahan perlu dimanfaatkan secara optimal
2. Produksi yang tinggi dan stabil perlu untuk jangka panjang
3. Perlu memberi pupuk organik untuk kesuburan
1.Pemanfaatan lahan secara optimal seperti penterapan pola tanam yang tepat
2. Penelitian pemupukan berimbang (Paket Teknologi)
3. Pengaruh pupuk organik dibandingkan pupuk kimia (pupuk h
Fak.Pertanian, FMIPA, Fak.Peternakan
ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET YANG
DIPERLUKAN
KOMPETENSI/ KEILMUAN YANG
DIBUTUHKANPengembangan komoditas Padi dan Palawija
Beras adalah makanan pokok utama, juga jagung, kedelai dan kacang tanah
tanah alami 4. Penyiapan lingkungan
yang ideal untuk padi.5. Penyiapan lingkungan
yang ideal untuk Palawija
pabrik) terhadap kesuburan tanah4. Penelitian terhadap faktor
lingkungan yang sering menjadi pembatas untuk padi
5. Penelitian terhadap faktor lingkungan yang sering menjadi pembatas untuk Palawija
Fak.Pertanian, Fakultas Peternakan, FMIPA
3. Tema riset: Peningkatan Potensi Lahan Kering dan Manajemen Produksi untuk Menunjang Ketahanan Pangan
Inventarisasi lahan kering, penggunaan dan kendala yg dihadapi
Lahan kering di Bali dan di Indonesia sangat luas, penggunaan jauh dari optimal, dan terdapat banyak kendala. Potensi lahan kering ke depan semakin dilirik dengan adanya alih fungsi lahan pada lahan sawah.
1.Perlu melakukan inventarisasi luas lahan kering
2.Perlu membuat peta mengenai penggunaannya
3.Perlu menginventarisasi mengenai kendala yang dihadapi
1. Penelitian luas lahan kering secara pasti : ketinggian tempat, kemiringan, kesuburan dsb.
2. Penggunaan lahan kering untuk berbagai jenis tanaman
Fak. Pertanian, Fak. Peternakan, FMIPA
Optimalisasi peningkatan pemanfaatan lahan kering melalui perbaikan lingkungan media tumbuh
Lahan kering kebanyakan kondisinya marginal dan perlu perbaikan
1.Perlu melakukan evaluasi terhadap status kesuburan tanah
2.Perlu melakukan perbaikan terhadap kesuburan tanah
1. Penelitian mengenai status kesuburan tanah
2. Pemupukan yang ideal untuk tanaman
Fak.Pertanian, Fak.Peternakan, FMIPA
Pengembangan pemanfaatan
Lahan kering perlu lebih dikembangkan untuk
Pengembangan lahan kering tidak hanya untuk satu jenis
1.Pengujian daya adaptasi untuk berbagai jenis tanaman padi dan
Fak.Pertanian, Fak.Peternakan, FMIPA
ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET YANG
DIPERLUKAN
KOMPETENSI/ KEILMUAN YANG
DIBUTUHKANlahan kering dan terjaminnya pertanian yang berkelanjutan
dapat memberi manfaat yang lebih secara berkelanjutan
tanaman padi atau palawija, tetapi untuk banyak jenis yang dapat memberi nilai lebih
palawija3. Penelitian berbagai sistem tanam :
single crop, multiple crop, Agroforestri.
4. Penelitian pola tanam yang mantap4. Tema riset: Peningkatan produktivitas lahan kering
Riset pengembangan beberapa komuditi hortikultura unggulan
Bali mempunyai potensi tanaman hortikultura yang tonggi untuk dikembangkan
Penelitian beberapa kmoditihortikultura unggulan spesifik lokasi
Adaptasi beberapa jenis hortikultura Ilmu Kesesuaian lahan
Riset pengelolaan tanah pada perkebunan kakao
Kebun kakao cukup banyak dan tiap daerah mempunyai potensi yang berbeda-beda
Evaluasi kesesuaian lahan Analisis tingkat keseuian lahan berdasarkan sifat fisik, kimia dan biologi
Ilmu Pengelolaan Tanah (Soil Management)
Penelitian pengelolaan air pada lahan kering berbasis efisiensi penggunaan air
Tiap komoditi memiliki kebutuhan air yang berbeda-beda dan kesedaan air di masing-masing daerah sangat bervariasi
Perlu penelitian kebutuhan air dan teknologi pemeberian air yang tepat untuk masing-masing komoditi
Penelitian kebutuhan air dan analisis efisiensi kebutuhan air
Management irigasi
Identifikasi komoditi unggulan
Tiap komoditi mempunyai potensi produksi yang berbeda-beda
Penelitian adaptasi komoditi unggulan pada masing-masing karakteristik lahan
Uji adaptasi komoditi pada berbagai karakteristik lahan
Ilmu Budidaya pertanian dan ilmu tanah
5. Tema : Konservasi tanah dan Air
Penelitian pengelolaan air permukaan untuk pengendalian erosi, banjir dan peningkatan pasokan air bawah tanah (ABT)
Kecenderungan terjadinya degradasi lahan akibat berbagai faktor baik eksternal maupun internal
Perlu evaluasi tingkat kerusakan lahanpada tepe penggunaan lahan yang berbeda
Mengkaji beberapa metode konservasi tanah dan air Evauasi tingkat bahaya erosi pada berbagi tipe penggunaan lahan
Konservasi tanah dan air
6. Tema riset: Optimalisasi produktivitas lahan sawah untuk menunjang pembangunan pertanian berkelanjutan
Riset tentang manajemen bahan organik dan anorganik pada lahan sawah
Ada tendensi penurunan produktivitas lahan sawah sejalan dengan penurunan sifat fisik, kimia dan biologi
Perlu penelitian teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas lahan
Uji keberimbangan pupuk organic dengan anorganik
Ilmu kesburan dan ilmu pengelolan tanah dan air
7. Tema : Optimalisasi pemanfaatan hutan produksi
Riset mengenai pola tumpang sari
Untuk meningkatkan pemanfaatan lahan di hutan produksi sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat
Perlu ada peneitian bentuk-bentuk tumpang sari pada hutan produksi
Uji beberapa model tumpang sari dibawah tanaman hutan
Ilmu budidaya pertanian dan pengelolaan tanah dan air
Riset mengenai karakteristik kesesuaian lahan untuk beberapa
Beberapa tanaman semusim mempunyai tingkat adaptasi yang berbeda, kemudian terdapat keragaman
Perlu ada penelitian kesuaian lahan pada berbagai tingkat hamparan hutan
Evaluasi kesesuaian lahan pada berbagai tipe hamparan
Evaluasi lahan
tanaman semusim
karakteristik lahan di kawasan hutan
Riset mengenai pengelolaan hutan secara terintegrasi dan berkelanjutan (pertanian, perkebunan, kehutanan dan peternakan)
Pola pengelolaan agroforestry untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan
Perlu pengembangan model-model agroforestry pada berbagai tipe lahan hutan
Penelitian model agroforestry yang bisa dikembangkan pada kawasan hutan
Agroforestry, budidaya, pengelolaan tanah dan air
ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET YANG
DIPERLUKAN
KOMPETENSI/ KEILMUAN YANG
DIBUTUHKAN8. Tema riset: Peningkatan produktivitas, kualitas dan Kontinyuitas Komdoditas Pertanian Unggulan
Pemetaan Hama dan Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura
Serangan hama dan penyaki tanaman di Bali belum teridentifikasi dengan baik sehingga pengendaliannya belum maksimal.
Identifikasi hama dan penyakit yang menyerang tanman padi dan jeruk
1. Identifikasi spesies-spesies hama penggerek batang padi dan musuh alaminya
2. Identifikasi hama dan penyakit yang menyerang tanaman hortikultura
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya
Fak. Pertanian, MIPA (Biologi)
Pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman pangan dan hotikultura
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman pangan dan hortikultura belum dilaksanakan dengan maksimal
Dilakukan penelitian tentang teknik pengendalian yang terpadu dan ramah lingkungan
1. Penelitian ambang ekonomi hama
2. Teknik-teknik pengendalian hama yang ramah lingkungan
Fakultas Pertanian
ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET YANG
DIPERLUKAN
KOMPETENSI/ KEILMUAN YANG
DIBUTUHKAN9. Tema riset: Produksi Pangan
Manajemen Sistem Usahatani Ramah Lingkungan
Degradasi lingkungan cenderung mengarah pada ketidakberlanjutan produksi pangan
Kajian optimasi SIMANTRI dan kajian sosial ekonomi usahatani organik, terdiversifikasi, dan agroforestri
1. Optimasi teknologi Sistem Pertanian Terintgrasi (SIMANTRI) di Lahan Sawah: pendekan linear programming (LP)
2. Optimasi teknologi Sistem Pertanian Terintgrasi (SIMANTRI) di Lahan Kering: pendekatan linear programming (LP)
3. Kajian sosial-ekonomi sistem usahatani organic
4. Kajian Sosial Ekonomi Sistem Usahatani Terdiversifikasi
5. Kajian Sosial Ekonomi Sistem Agroforestry
6. Aplikasi model-model teknologi produksi (sistem usahatani) ramah lingkungan dan berkelanjutan
AgroekoteknologiEkonomi Pertanian
ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET YANG
DIPERLUKAN
KOMPETENSI/ KEILMUAN YANG
DIBUTUHKAN10. Tema riset: Pengembangan sistem subak
Produktivitas air tanaman dan keterlibatan budaya lokal dalam pengelolaan irigasi
Sumberdaya air semakin terbatas dan penggunaannya semakin kompetitif antara untuk pertanian, domestik, dan industri.
Local water management 1. Identifikasi dan karakteritisasi sistem subak di DAS Saba
2. Kinerja sistem irigasi pada sistem usahatani di DAS Saba
3. Studi pembentukan subak-gede di DAS SABA
4. Studi pembentukan subak agung di DAS SABA
5. Rekayasa sosial pembentukan subak gede dan subak agung di DAS SABA
Sosiologi PertanianEkonomi Pertanian
11. Tema riset: Distribusi dan Pemasaran Pangan
Menjaga stabilitas pasokan pangan dan harga, serta peningkatan akses rumah tangga terhadap pangan
Ketahanan pangan tidak saja dinilai dari suplai pangan tetapi juga dari distribusi dan pemasaran yang menjamin rumah tangga dapat mengakses pangan
Kajian peran ganda subak dan kajian pengembangan koperasi tani berbasis subak
1. Analisis peran ganda subak sebagai pengelola irigasi dan pengelola unit usaha ekonomi dan bisnis di tingkat usahatn
2. Studi pembentukan koperasi tani berbasis subak
3. Rekayasa social-ekonomi-kelembagaan pembentukan koperasi tani bernasis subak di DAS SABA
Manajemen AgribisnisEkonomi PertanianSosiologi Pertanian
12. Tema riset: Pengembangan Varietas Unggul Tanaman Pangan dan Hortikultura
Peningkatan produksi
Perlunya varietas-varieatas baru tanaman pangan dan hortikultura denggan sifat-sifat
Penggunaan mutagen untuk pembentukan varietas tanaman baru
Pemuliaan tanaman untuk menghasilkan tanaman dengan produktifitas tinggi
Biologi-MIPAPertanian
unggulIdentifikasi tanaman yang dapat beradaptasi pada perubahan lingkungan dan penyakit
Seleksi biodiversitas tanaman yang toleran kondisi abiotik dan biotik
Biologi-MIPAPertanian
Peningkatan genetik tanaman melalui teknologi DNA
Biologi-MIPAPertanian
13. Tema riset: : Peranan dan aplikasi jamur endomikoriza sebagai pupuk hayati
Penggunaan mikoriza sebagai biofertilizer
Degradasi lahan yang kurang subur dan pupuk yang mahal menyebabkan penurunan produksi tanaman mente pada lahan miskin hara sehingga diperlukan agen hayati endomikoriza lokal yang bisa diaplikasikan sebagai biofertilizer
- eksplorasi jenis-jenis endomikoriza yang potensial
- Optimasi perbanyakan dalam media pembawa
- Optimasi pembuatan pupuk hayati mikoriza
- Aplikasi pupuk mikoriza skala green house dan lapangan
- eksplorasi jenis-jenis endomikoriza yang potensial
- Optimasi perbanyakan dalam media pembawa
- Optimasi pembuatan pupuk hayati mikoriza
- Aplikasi pupuk mikoriza skala green house dan lapangan
- Ilmu Lingkungan-Ilmu tanah-Mikologi-Biokimia-Fisiologi tumbuhan-Mikrobiologi tanah
14. Tema riset: Pemanfaatan lokal resources (lebah tidak menyengat Famili Meliponini) untuk ketahanan pangan
Penyediaan pangan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan
- Banyak local resources yang dapat bermanfaat bagi masyarakat yang belum tergali dikelola dengan baik
- Ketidaktahuan kita tentang potensi fauna yang ada untuk mendukung
- Diketahuinya karakter biologi dan habitat serta karakter genetik lebah penghasil madu, untuk screening spesies Famili Meliponini untuk peningkatan produksi madu
- Karakterisasi genetik dan perilaku lebah tidak menyengat penghasil madu (Bali: kele-kele) famili Meliponini dalam upaya peningkatan produksi madu
Ilmu Perilaku Hewan, Ekologi, Biokimia, Genetik dan Biologi Molekuler, Teknologi Pangan dan Gizi.
pemanfaatnya secara optimal
ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET YANG
DIPERLUKAN
KOMPETENSI/ KEILMUAN YANG
DIBUTUHKAN15. Tema riset: Pengembangan ternak lokal
Pengembangan ternak lokal
Ternak lokal seperti sapi bali,babi bali ayam buras dan itik bali merupakan plasma nutfah yang harus dijaga kelestariannya. Kusus untuk sapi bali merupakani ternak ungulan nasional.
1. Menjaga kelestarian ternak lokal
2. Ekplorasi karakteristik sapi bali
1. Identifikasi potensi genetik , karakteristik ternak , aspek fisiologi dan reproduksinya
2. Identifikasi terhadap daya dukung pengembangan ternak lokal Identifikasi potensi pakan untuk ternak ; Analisis ketersediaan dan kualitas limbah pertanian untuk pakan ternak
3. Pemanfaatan bahan pakan lokal/limbah untuk pakan ternak
4. Pengolahan produk ternak5. Formula pakan ternak6. Produk olahan sterna7. Sertifikasi sapi bali8. Peningkatan kuantitas dan kualitas
ternak
FAPETFKHMIPA (biologi)Pertanian
ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET YANG
DIPERLUKAN
KOMPETENSI/ KEILMUAN YANG
DIBUTUHKAN16. Tema riset: Keragaman hayati ternak
Kelangkaan keragaman dan diversifikasi keragaman hayati
Domestikasi spesies hewan liar
Usaha-usaha domestikasi spesies liar yang kurang terlindungi
Biologi dan reproduksi satwa liar Dokter hewan, biologi, peternakan
Pengembangan berbagai teknologi dalam rangka pelestarian keragaman hayati
Penerapan teknologi reproduksi terbantu untuk pelestarian
Kedokteran hewan, peternakan
17. Tema riset: Peningkatan Mutu genetik ternak
Penurunan mutu genetik ternak
Aplikasi seleksi secara genomik
Penentuan kandidat gen yang berpengaruh pada penampilan bernilai ekonomi tinggi
Identifikasi dan pemataan Kandidat gen untuk reproduksi
Kedokteran Hewan dan biologi
Identifikasi dan pemetaan Kandidat gen untuk produksi
Kedokteran Hewan dan biologi
18. Tema riset: Teknik biologi molekuler dalam kesehatan ternak
Teknik molekuler dan penyakit
Penerapan teknik biologi molekuler dan genomik untuk deteksi dini dan prognosis penyakit menular/tidak menular
Pengembangan diagnostic kit dan marker molekuler untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular
Pemetaan gen yang berperan terhadap ketahanan penyakit menular dan non menular
Kedokteran hewan, biologi molekuler
ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET YANG
DIPERLUKAN
KOMPETENSI/ KEILMUAN YANG
DIBUTUHKAN19. Tema riset: Peningkatan Produktivitas Sapi Bali dengan Pemberian Pakan Campuran Konsentrat dan Dampaknya
Menyempitnya Lahan Pengembalaan untuk Sapi Bali, Menyebabkan Peternak Berlomba Memberikan Pakan Campuran Konsentrat Secara Tanpa Takaran..Sementara Sapi Bali Merupakan Ruminansia yang Memerlukan Banyak Serat Kasar dalam Pakannya.
Untuk Mempelajari Perubahan Histologi dan Sistem lain dalam Tubuh Sapi Bali Akibat Pemberian Pakan Campuran Konsentrat, maka Perlu Dilakukan Rangkaian Penelitian yang Panjang
1. Perubahan Struktur Histologi Saluran Pencernaan
2. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh secara Histologi dan Serologis
3. Mekanisme Penurunan dan Peningkatan Respon Kekebalan Terhadap Agen Penyakit Infeksius
1. Histologi dan Patologi
2. Patologi, Fisiologi dan Imunologi
3. Imunopatologi, Virologi dan Bakteriologi
20. Tema riset: Peningkatan Mutu dan Daya Saing Produk Hortikultura (buah, sayur, bunga dan biofarmatika) dan Hasil Olahanya
Membanjirnya produk hortikultura di pasar tradisional dan pasar modern di Bali, sehingga produk hortikultura lokal Bali kalah bersaing
Peningkatan mutu produk yang dipasarkan dengan penerapan teknologi pascapanen yang benar akan meningkatkan daya saing produk
Peningkatan mutu produk hortikultura lokal dengan penerapan teknologi pascapanen
1. Base line surve potensi pengembangan hortikultura di Bali
2. Kajian sifat fisiologi produk hortikultura
3. Identifikasi perubahan sifat fisik dan kimia produk hortikultura akibat perubahan kondisi lingkungan selama poroses
PS.Teknik Pertanian
penanganan dan penyimpanan
4. Perancangan sistim dan peralatan pencucian, sortasi, grading dan pengemasan produk-produk hortikultura (sayur, buah, bunga dan biofarmatika)
5. Perancangan rantai pendinginan
Pengembangan sistim menejemen rantai pasok produk hortikultura akan memberikan nilai tambah pada produsen (petani), pelaku pemasaran (pedagang pengepul suplier, pedagang di pasar) secara berimbang
Menejemen rantai pasok (suply chain management) produk hortikultura mampu menekan losses produk dari tingkat petani sampai konsumen
1. Base line surve produktivitas hortikultura di suatu kawasan pertanian dan jangkauang pemasarannya
2. Susut hasil produk hortikultura di tingkat petani, pedagang pengepul, suplier, pedagang di pasar modern dan pasar tradisional
3. Pengembangan sistim menejemen rantai pasok produk hortikultura dan hasil olahannya
Pasar modern, hotel-hotel dan restoran memerlukan produk hortikultura yang aman dikonsumsi
Pengembangan sistim penjaminan mutu dan kemananan produk hortikultura
1. Kajian dan pengembanganan sistim penjaminan mutu produk hortikultura
2. Perancangan dan pengembangan bangsal penganan dan pengemasan hortikultura di tingkat
PS.Teknik Pertanian
kelompok produsen21. Tema riset: Pengembangan proses penanganan, pengemasan, penyimpanan dan pengolahan hasil-hasil pertanian non hortikultura (serealia, hasil perkebunan dan hasil pertanian secara luas)
Susut hasil (losses) produk-produk pertanian non hortikultura masih tinggi
Optimasi proses penanganan dan proses pengolahan hasil-hasil pertanian non hortikultura
Pengembangan proses penanganan dan proses pengolahan hasil-hasil pertanian non hortikultura
1. Identifikasi titik kritis susut hasil produk pertanian non hortikultura selepas panen
2. Perancangan sistem atau proses pencucian, sortasi, grading, pengeringan, pendinginan dan pengemasan dan penyimpanan hasil-hasil pertanian non hortikultura
PS.Teknik Pertanian
Pemilihan alat dan atau mesin prosesing hasil-hasil pertanian non hortikultura sangat menentukan kualitas dan besarnya susut mutu produk
Pengembangan alat dan atau mesin pertanian khususnya untuk pendukung proses penanganan hasil pertanian non hortikultura (padi, palawija, rebung, kopi, kakao, bunga dll)
1. Identifikasi dan evaluasi jenis alat dan atau mesin yang digunakan dalam proses penanganan dan pengolahan hasil pertanian non hortikultura
2. Perancangan peralatan dan atau mesin pendukung proses penanganan den pengolahan hasil pertanian non hortikultura
PS.Teknik Pertanian
Diversifikasi produk pertanian menjadi produk olahan perlu proses yang optimal
Pengembangan proses pengolahan pangan berbahan baku hasil-hasil pertanian lokal
Optimasi kondisi proses pengolahan pangan yang didukung mesin dan atau peralatan sederhana
1. Pengembangan proses-proses pengolahan pangan dengan optiumasi kondisi proses (suhu, pH, RH dll)
2. Perancangan mesin dan peralatan pendukung proses pengolahan hasil pertanian menjadi setengah jadi dan
PS.Teknik Pertanian
bahan jadi 22. Tema riset: Sistem menejemen keteknikan pertanian
Peningkatan produktivitas pertanian dan penanganan hasil produksi pertanian belum signifikan karena penyelesaian masalah belum sistimatis dan terpadu
Penyelesaian secara sistimatis dan terpadu sangat penting
Pengembangan sistem menejemen sarana dan prasarana pendukung proses produksi dan penanganan hasil pertanian
1. Pengembangan aplikasi prinsip-prinsip lean six sigma dalam sistim produksi berbasis hasil pertanian
2. Menejemen penambahan nutrisi untuk efektifitas pertumbuhan tanaman dan kualitas produksi
3. Pengelolaan dan pendayagunaan mesin dan peralatan pertanian untuk mendukung proses produksi dan atau proses penanganan hasil pertanian
PS. Teknik Pertanian
Proses produksi hasil-hasil pertanian (pangan dan bahan penunjang industri) pertanian harus didasarkan kebutuhan pasar
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi modern mendukung pemberdayaan pertanian dalam berproduksi secara tepat waktu, tepa jumlah, tepat jenis dan tepat kualitas
Optimasi penggunaan teknologi berbasis TIK dan informasi dalam pengembangan sistem pertanian sanga tepat
1. Base line surve penggunaan TIK dalam bidang pertanian
2. Pengembangan model-model pertanian dan proses penanganan hasil pertanian berbasis informasi yang up to date
PS. Teknik Pertanian
Lahan-lahan pertanian harus berproduksi secara kontinu dan tetap memperhatikan
Pengembangan sistem pertanian berkelanjutan dan berwawasan lingkungan atau Good Agricultural Practices (GAP)
Menjaga kesuburan lahan dan kesehatan lahan agar produktivitas lahan tetap terjaga
1. Aplikasi sistim LEIA (Low external input on agricultural) dalam budidaya produk bahan pangan dan produk pertanian pendukung industri
PS. Teknik Pertanian
aspek kelestarian lingkungan
2. Pengemabangan model penyehatan lahan dengan proses bioremediasi menggunakan mikroba yang ada pada kompos atau pupuk organik
Konservasi lahan pertanian yang didukung sitem tata guna lahan secara tepat
Penerapan teknik konservasi lahan dalam mendukung sistim produksi hasil-hasil pertanian
1. Identifikasi kesesuaian tata guna lahan pertanian
2. Pengembangan model-model konservasi lahan
3. Optimasi pengguanan lahan untuk produksi pangan dan bahan baku pendukung industri
PS. Teknik Pertanian
23. Tema riset: Pemanfaatan umbi-umbian sebagai bahan baku pangan
a. Identifikasi dan karakterisasi umbi-umbian sebagai bahan baku pangan
Setiap umbi-umbian mempunyai komposisi zat gizi, zat anti gizi, sifat sensoris dan fungsional yang berbeda.
Identifikasi dan karakterisasi umbi-umbian sebagai bahan baku pangan yang mempunyai keunggulan dari segi sensoris, zat gizi zat anti gizi, dan fungsional.
Inventarisasi umbi-umbian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pangan
Karakterisasi komposisi zat gizi zat anti gizi, sifat sensoris dan fungsional yang berbeda.
Ilmu dan Teknologi Pangan
b. Diversifikasi produk pangan berbahan baku umbi-umbian
Program pemerintah tentang ketahanan pangan dewasa ini adalah pangan beragam, bergizi, berimbang dan aman (B3+A). Hal ini dapat dilakukan melalui diversifikasi produk pangan berbahan baku umbi-umbian
Diversifikasi umbi-umbian menjadi berbagai produk pangan
Pemanfaatan umbi-umbian sebagai bahan baku utama pada produk pangan
Pemanfaatan umbi-umbian sebagai bahan pensubstitusi pada produk pangan
Ilmu dan Teknologi Pangan
Pemanfaatan umbi-umbian sebagai bahan tambahan pada produk pangan
24. Tema riset: Pengembangan pangan tradisional Bali
a. Inventarisasi Pangan Tradisional Bali
Pangan tradisional Bali sudah banyak ditinggalkan dan kalah bersaing dengan pangan modern. Padahal kalau ditinjau dari segi sensoris dan nilai gizinya tidak kalah, namun yang menjadi salah satu kendala hal ini bisa bisa terjadi adalah kurangnya pengetahuan genersi sekarang tentang pangan tradisional sehingga semakin hari pangan tradisional semakin dilupakan. Sebagai warisan kuliner, seyogyanya pangan ini mulai dilestarikan kembali.
Menggali jenis-jenis pangan tradisional Bali
Karakterisasi pangan tradisional Bali
Inventarisasi: makanan, minuman dan jajanan tradisional Bali.
Karakterisasi sifat fungsional gizi dan anti gizi
Ilmu dan Teknolog Pangan, Teknik Prtanian, Teknologi Industri Pertanian, MIPA,IKM, Kedokteran Hewan
b. Pengembangan teknologi pengolahan pangan tradisional Bali
Salah satu kendalayang menyebabkan pangan trdisional kurang berkembang adalah kurangnya teknologi pengolahan pangan dimana sebagian besar pangan tradisional ini dibuat tanpa sentuhan teknologi modern, formulsi yang kurang standar sehingga produk yang dihasikan memiliki kuaitas yang tidak konsisten, teknologi
Perlunya Pengembangan teknologi Pengolahan Pangan Tradisional.
Perlunya usaha Standarisasi formulasi pangan tradisional Bali
Usaha Pengembangan formulasi baru pangan tradisional Bali
Usaha Pengembangan teknologi pengemasan
Pengembangan teknologi Pengolahan Pangan Tradisional.
Standarisasi formulasi pangan tradisional Bali
Pengembangan formulasi baru pangan tradisional Bali
Pengembangan teknologi pengemasan pangan tradisonal bali
Ilmu dan Teknolog Pangan, Teknik Prtanian, Teknologi Industri Pertanian, MIPA,IKM, Kedokteran Hewan
pengemasan yang masih sederhana sehingga kurang menrik dan kalah bersaing dengan pangan modern, umur simpan yang relatif singkat karena teknologi pengolahan dn engemasan yang masih sederhana.
pangan tradisonal bali Usaha pemerpanjang umur
simpan pangan tradisional bali
pemerpanjang umur simpan pangan tradisional bali
c. Potensi pangan tradisional menjadi pangan fungsional
Pangan tradsional tidak hanya dibutuhkan untuk mengenyangkan saja tetapi yag lebih penting adalah pangan tradisional yang mempunyai nilai tambah bagi kesehatan yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu sangat penting dikembangkan usaha pengembangan pangan tradisional yang berpotensi sebagai pangan fungsional.
Usaha pengembagnan pangan tradional mejadi pangan fungsional
Substitusi bahan baku pangan tradisional Bali dengan bahan yang memiliki potensi sebagai pangan fungsional
Fortifikasi pangan tradsional dengan bahan yang mempunyai sifat fungsional.
Ilmu dan Teknolog Pangan, Teknik Prtanian, Teknologi Industri Pertanian, MIPA,IKM, Kedokteran Hewan
25. Tema riset: Keamanan pangan
a. Keamanan pangan jalanan
Pangan jalanan merupakan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat terutama anak-anak. Jenis pangan ini keamanannya masih diragukan karena masih terbatasnya pengetahuan produsen tentang keamanan pangan. Oleh karena itu penelitian mengenai potret keamanan pangan jalanan perlu dilakukan untuk menentukan
Melakukan survei keamanan pangan pada pedagang pangan jalanan di seluruh ibu kota kabupaten /kota di Bali
Cemaran mikrobiologis pangan jalanan yang dijajakan di seluruh ibu kota kabupaten/kota di Bali
Penggunaan bahan pewarna ilegal pada pangan jalanan yang dijajakan di seluruh ibu kota kabupaten/kota di Bali
Ilmu dan Teknologi Pangan
strategi upaya peningkatan keamanan pangan tersebut
Cemaran logam berat pada pangan jalanan yang di seluruh ibu kota kabupaten/kota di Bali dijajakan
b. Keamanan pangan tradisional Bali
Pangan tradisional umumnya diproses secara tradisional yang jarang memperhatikan aspek keamanan pangan sehingga produk yang dihasilkan sering mengandung cemaran (terutama cemaran biologis). Penelitian tentang keamanan pangan tradisional Bali dan upaya peningkatannya perlu dilakukan agar kedepannya pangan ini diminati oleh masyarakat luas termasuk wisatawan Nusantara dan Mancanegara.
Melakukan penelitian dan pengkajian keamanan berbagai jenis pangan tradisional Bali, serta penentuan titik-titik kendali kritis pada proses pengolahan pangan tersebut
Cemaran mikrobiologis pangan tradisional Bali
Penentuan titik-titik kendali kritis pada pengolahan pangan tradisional Bali
Ilmu dan Teknologi Pangan
c. Keamanan pangan oleh-oleh khas Bali
Seiring dengan meningkatnya perkembangan pariwisata Bali, permintaan pangan oleh-oleh khas Bali semakin banyak permintaanya. Namun demikian aspek keamanan pangan tersebut masih perlu ditingkatkan. Penelitian keamanan pangan oleh-oleh khas Bali perlu dilakukan agar pangan ini semakin berkembang dan diminati para wisatawan.
Melakukan penelitian dan pengkajian keamanan berbagai jenis pangan oleh-oleh khas Bali, serta penentuan titik-titik kendali kritis pada proses pengolahan pangan tersebut
Cemaran mikrobiologis pangan oleh-oleh khas Bali
Penentuan titik-titik kendali kritis pada pengolahan pangan oleh-oleh khas Bali
Ilmu dan Teknologi Pangan
ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN
MASALAHTOPIK RISET YANG
DIPERLUKAN
KOMPETENSI/ KEILMUAN YANG
DIBUTUHKAN26. Tema riset: Ketahanan Pangan
Pasca Panen dan Konsumsi
Peningkatan nilai tambah hasil pertanian/ perkebunan/hewan dan perairan
Pengolahan menjadi produk lanjutan
1. Rancang bangun dan teknologi produksi sector hilir pangan hasil / pertanian/ hewan dan perairan/perkebunan (seperti kopra, kakao, kopi, sawit, dll)
2. Pengembangan agroindustri pedesaan berbasis komoditas local untuk peningkatan daya beli masyarakat.
TIP
27. Tema riset: Pengembangan senyawa bioaktif dan minyak atsiri dari bahan alam
1. Bali sebagai tujuan wisata utama di Indonesia, sangat banyak dikembangkan industri jasa spa, sehingga keperluan bahan seperti rempah-rempah, dan minyak atsiri cukup tinggi. Sampai saat ini
1. Diperlukan peningkatan produksi minyak atsiri dari berbagai sumber bahan alam, untuk keperluan industri spa dan diversifikasi produk
2. Pengembangan produk olahan lanjutan minyak atsiri (sabun, shampo, lotion, lulur, aroma terapi, dsb)
3. Pentingnya pengembangan teknologi proses ekstraksi senyawa bioaktif, dari berbagai bahan alam lokal yang bernilai ekonomis
1. Identifikasi bahan-bahan alam lokal yang berpotensi sebagai sumber minyak atsiri untuk bahan spa dan yang berpotensi sebagai bahan bioaktif
2. Pengembangan produk olahan lanjutan minyak atsiri (sabun, shampo, lotion, lulur dsb)
3. Meningkatkan kemampuan dalam mengekstrak minyak atsiri dan senyawa bioaktif dari bahan alam lokal
1. Pengembangan metode ekstraksi/separasi minyak atsiri dari berbagai bahan alam yang berpotensi sebagai bahan spa dan bahan bioaktif
2. Perbaikan kualitas minyak atsiri
3. Isolasi, skrining dan identifikasi komponen/senyawa kimia yang terkandung pada bahan alam tersebut.
4. Rekayasa proses pembuatan
TIP
sebagian bahan spa masih diimpor, padahal potensi bahan baku untukbahan spa cukup tersedia
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, perlu penyediaan pangan yang mengandung senyawa bioaktif yang berperan dalam kesehatan.
4. Identifikasi senyawa-senyawa penyusun minyak atsiri
produk olahan lanjutan minyak atsiri (sabun, shampo, lotion, lulur, aroma terapi dsb),
5. Rekayasa proses produk bioaktif (simplisia, bubuk, kapsul, tablet dsb)
Agrokomplek Bali sebagai tujuan wisata utama di Indonesia, sangat banyak dikembangkan SPA, sudah tentu keperluan rempah-rempah dan minyak atsiri cukup tinggi.
Pentingnya pengembangan bioaktif, antioksidan alami dari bahan alam lokal yang bernilai ekonomis
Pengembangan teknik ekstraksi/separasi
TIP
28. Tema riset: Pengembangan senyawa bahan alam untuk bahan tambahan pangan (BTM) alami
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan lingkungan perlu penyediaan bahan tambahan pangan alami
1. Pentingnya eksplorasi bahan-bahan alam yang berfungsi sebagai bahan tambahan pangan
2. Pengembangan metode ekstraksi senyawa yang berfungsi sebagai bahan alam
3. Pengembangan produk diversifikasi bahan tambahan
1. Identifikasi bahan-bahan alam lokal yang berpotensi sebagai bahan tambahan pangan
2. Pengembangan produk olahan sebagai bahan tambahan pangan
3. Meningkatkan kemampuan
1. Pengembangan metode ekstraksi/separasi i bahan alam yang berpotensi sebagai bahan tambahan pangan
2. Perbaikan kualitas produk yang berfungsi sebagai bahan tambahan pangan
TIP
pangan (cair, padat/mikrokapsul)
dalam mengekstrak senyawa yang berpotensi sebagai bahan tambahan pangan
3. Isolasi, skrining dan identifikasi komponen/senyawa kimia yang terkandung pada bahan alam tersebut.
4. Rekayasa proses pembuatan produk olahan lanjutan (cair, padat/mikrokapsul)
29. Tema riset: Produksi pangan berbasis pangan lokal yang aman
Produksi Peningkatan kualitas produksi, dan pengembangan hasil-hasil tanaman industri
Pengembangan hasil-hasil perkebunan/tanaman industri menjadi produk pangan dan industri khas Bali
1. Peningkatan kualitas kopi Bali dengan perbaikan proses pengolahan untuk menghasilkan Kopi Bali Spesialti
2. Pengembangan Teknik Fermentasi Kopi Skala Rumah Tangga Untuk menghasilkan kopi Bali spesialti
TIP
30. Tema riset: Menjaga stabilitas pasokan pangan dan harga, serta peningkatan akses rumah tangga terhadap pangan
Distribusi Menjaga stabilitas pasokan pangan dan harga, serta peningkatan akses rumah tangga terhadap pangan
Pengembangan pengolahan kopi skala rumah tangga untuk keberlanjutan mata pencaharian dan peningkatan penghasilan petani kopi
1. Pengembangan teknologi skala kecil pengolahann kopi Bali Spesialty untuk meningkatkan nilai tambah produk sebagai peningkatan pendapatan petani
2. Kajian model
TIP
pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan kopi Spesialti untuk keberlanjutan mata pencaharian dan peningkatan penghasilan petani kopi
31. Tema riset: Pengembangan bahan lokal untuk bahan baku industri
Bahan lokal produksinya cukup tinggi namun pemanfaatannya masih kurang
Pentinganya pengembangan teknologi pengolahan hasil-hasil pertanian lokal menjadi bahan baku industri
Pentinganya pengembangan teknologi pengolahan hasil-hasil pertanian lokal menjadi bahan baku industri
Pengolahan bahan berpati menjadi tepung
TIP, ITP
32. Tema riset: Agronomi dan Hortikultura
Pengawetan dan teknik pewarnaan bunga potong
Bali merupakan daerah yang cocok sebagai lahan budidaya bunga potong, terutama di daerah Bedugul Kab. Tabanan, tetapi pemanfaatan bunga potong tersebut tersebar jauh ke luar daerah tersebut. Distribusi bunga potong tersebut perlu teknologi seperti pengawetan dan cara transportasi, bahkan untuk bisa menganekaragamkan bunga yang hanya ada satu warna seperti bunga sedap malam
Penggunaan berbagai larutan yang dapat bersifat mengawetkan bunga potong selama didistribusikan dan dipasarkan. Juga cara penataan bunga selama transportasi sehingga masih awet dan utuh sampai di tujuan.
Penelitian tentang daya awet berbagai larutan seperti gula, asam sitrat, metode pewarnaan bunga yang hanya ada satu warna saja dan analisis finansialnya
TIP, TEP
ISU STRATEGIS
KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET YANG
DIPERLUKAN
KOMPETENSI/ KEILMUAN YANG
DIBUTUHKAN33. Tema riset: Identifikasi impor produk pangan
Kondisi permintaan dan penawaran komoditas pangan
Indonesia sebagai negara agraris yang terkenal dengan kesuburan alamnya. Tapi disatu sisi impor produk pangan senantiasa menunjukkan kecendrungan semakin meningkat, apabila tidak segera diantisipasi impor ini akan terus berlanjut
1. Menghitung permintaan dan penawaran produk pangan secara mendetail
2. Mengkalkulasikan potensi produksi yang ada
3. Optimalisasi impor sewajarnya
1. Analisis supply dan demand produk pangan
2. Prediksi terhadap ketersediaan pangan dikaitkan dengan potensi produksi dan produktivitas
3. Analisis terhadap factor-faktor yang berpengaruh terhadap impor pangan
4. Optimalisasi impor pangan beserta elastisitasnya dalam jangka panjang
Ekonomi Pembangunan
Kebijakan impor Petani sebagi produsen produk pangan sering dihadapkan pada kondisi tidak lakunya produk yang dihasilkan. Sementara diketahui kebutuhan selalu meningkat. Sebagian besar kebutuhan tersebut dipenuhi melalui kegiatan impor. Timbul pertanyaan kenapa tidak pertanian tanaman pangan dikembang kan
1. Memahami seluk beluk tentang impor pangan
2. Perlu mengintensifkan kebijakan substitusi impor pangan
3. Mengkorelasikan antara produk pangan yang diusahakan dengan sifik kisik dan kimiawi tanah setempat
1. Analisis terhadap faktor-faktor yang mempenga ruhi permintaan produk pangan impor
2. Pemetakan Implementasi kebijakan subsidi impor pangan beserta program aksi yang dilakukan
3. Analisis kesesuaian sifat fisik tanah dengan produk pangan yang akan dikembangkan
Ekonomi pembangunan dan ilmu pertanian
secara besar-besaran. Apakah lebih menguntungkan pemasukan melalui impor dibandingkan dengan mengem- bang kan pangan di dalam negeri.
34. Tema riset: Peningkatan upaya pengurangan menyusutnya luas lahan
Nilai tambah produksi dan nilai tambah ekonomi tanaman pangan
Produksi produk pangan masih terus meningkat, secara nominal besarannya selalu bertambah. Namun kontribusi relatifnya semakin menurun. Kecepatan pertumbuhan produksinya selalu ketinggalan dibandingkan sektor lainnya
1.Perlu stabilitas harga komoditas pertanian pangan
2.Perlunya mempertahankan atau meningkatkan NTP petani
3.Melanjutkan dan memantapkan kebijakan subsidi
1.Efektivitas kebijakan harga di sektor pertanian tanaman pangan dalam meningkatkan kesejahteraan petani
2.Evaluasi terhadap kebijakan subsidi sarana produksi dalam menekan ongkos produksi
3.Feasibiliti study terhadap kemungkinan membuka industry pengolah hasil pertanian yang sesuai
4.Efisiensi dan optimalisasi dalam pemanfaatan sarana produksi
Ekonomi Pembangunan
Peningkatan mutu produk pangan
Impor barang pertanian melimpah, kebutuhan di dalam negeri besar. Sementara produk dalam negeri perkembangannya tidak memuaskan. Keterkaitan antar sektor juga rendah. Salah satu indikator
1.Mutu produk rendah2.Teknik produksi tidak
memadai3.Kurangnya tenaga penyuluh
dan pendidikan keterampilan
4.Keterkaitan antar sektor rendah
1.Peran mutu di dalam pola konsumsi masyarakat
2.Distribusi pendapatan fungsional dan institusional dalam usaha produk pertanian pangan
3.Peran penyuluh pertanian dan media informasi terhadap keberhasilan usaha produksi pangan
Ekonomi Pembangunan
yang perlu mendapatkan penanganan serius adalah upaya peningkatan mutu agar mampu bersaing
4.Analisis keterkaitan antara sub sektor tanaman pangan dengan sub sektor lainnya dari sektor pertanian
5.Anlisis keterkaitan antara sektor pertanian dengan sektor lainnya
35. Tema riset: : Pemberdayaan perempuan tani
Curahan waktu dan sumbangan pendapatan perempuan tani
Perempuan di samping memiliki fungsi sosial, juga tidak sedikit yang memiliki fungsi ekonomis. Lebih-lebih untuk rumah tangga yang pendapatannya relatif rendah maka peran perempuan menjadi menonjol di bidang ekonomi
1.Membantu menambah pendapatan keluarga
2.Trade off curahan waktu antara fungsi sosial dan fungsi ekonomi
3.Perlunya peningkatan keterampilan perempuan tani
1.Peran perempuan tani di dalam meningkatkan pendapatan keluarga
2.Distribusi alokasi waktu di bidang ekonomi serta sumbangannya terhadap pendapatan keluarga
3.Model pemberdayaan perempuan tani (tinjauan berbagai aspek)
Ekonomi Pembangunan
36. Tema riset: Pengembangan Kualitas Produk-produk pertanian lokal
Produk-produk pertanian lokal dikalahkan oleh produk-produk pertanian impor.
Sakarang pasar lebih menyukai membeli produk pertanian impor dibandingkan dengan lokal. Kalau dibandingkan, posisi produk pertanian lokal masih lemah dibanding impor. Oleh karena itu perlu adanya
1. Identifikasi posisi produk pertanian local dan impor di pasar.
2. Pengembangan kualitas produk pertanian lokal.
1. Studi komparatif tentang posisi produk-produk pertanian local dan impor dipasar.
2. Pengembangan produk pertanian local berbasis standard kualitas.
1. Pertanian. 2. Ekonomi
Pembangunan.3. Manajemen
pengembangan kualitas terhadap produk pertanian lokal.
37. Tema riset: Pengembangan standar kualitas produk-produk pertanian lokal
Kualitas produk pertanian lokal yang rendah
Sektor pariwisata terutama hotel berbintang dan restoran kelas I lebih banyak menggunakan produk pertanian impor dibandingkan lokal. Hal ini disebabkan karena kualitas produk pertanian lokal masih dinilai lebih rendah oleh konsumen dibandingkan yang impor.
1. Identifikasi kualitas produk pertanian lokal.
2. Pengembangan kualitas produk pertanian lokal.
3. Manajemen pemasaran produk pertanian lokal.
1. Analisis kinerja kualitas produk pertanian local.
2. Perumusan standar kualitas produk pertanian local.
3. Aplikasi manajemen pemasaran untuk produk pertanian lokal
1. Manajemen2. Ekonomi
Pembangunan. 3. Pertanian.4. Teknologi
Pertanian.
top related