Transcript
STRATEGI PENGEMBANGAN
KESEHATAN PERKOTAAN
DIREKTORAT BINA KESEHATAN KOMUNITAS
SUBDIT BINA UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA
“ KOTA ““ KOTA “
BPSBPS
Pusat pemukiman yang mempunyai fasilitas pelayanan dalam hal : Pelayanan urusan pemerintahan
Air bersih dan listrik
Pendidikan
Kesehatan
Hiburan & Olahraga
Perekonoman, Jasa, Pertokoan dan Perbankan
Transportasi
KLASIFIKASI KOTA(Berdasarkan Jumlah Penduduk)
1. Kota Kecil : 20.000 - 50.000
2. Kota Sedang : 50.000 - 100.000
3. Kota Besar : 100.000 - 1.000.000
4. Metropolitan :1.000.000 - 5.000.000
5. Megapolitan : > 5.000.000
Sumber : Per Mendagri RI No 4 tahun 1980
KAWASAN PERKOTAANKAWASAN PERKOTAAN
Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah
Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah
adalah :
Wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan otonomi
KAWASAN PERKOTAANKAWASAN PERKOTAAN
Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah
Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah
Kawasan Perkotaan dapat berbentuk :
a. Kota sebagai daerah otonom
b. Bagian daerah kabupaten yang memiliki ciri perkotaan
c. Bagian dari 2 atau lebih daerah yang berbatasan langsung dan memiliki ciri perkotaan
KAWASAN PERKOTAAN BESARKAWASAN PERKOTAAN BESAR
a. Jumlah penduduk minimal 500.000 jiwa
b. Pemusatan dan distribusi pelayanan untuk beberapa kawasan perkotaan sedang di sekitarnya
KAWASAN PERKOTAAN SEDANGKAWASAN PERKOTAAN SEDANG
a. Jumlah penduduk 100.000 – 500.000 jiwa
b. Pemusatan dan distribusi pelayanan untuk beberapa kawasan perkotaan kecil di sekitarnya
KAWASAN PERKOTAAN KECILKAWASAN PERKOTAAN KECIL
a. Jumlah penduduk 50.000 - 100.000 jiwa
b. Pemusatan dan distribusi pelayanan untuk beberapa kecamatan di sekitarnya
KONSEP DESA PERKOTAAN THN 2000
KEPADATAN PENDUDUK
PERSENTASE RUMAH TANGGA PERTANIAN SKOR
AKSES FASILITAS
UMUM SKOR
ADA/ ≤2,5 KM 1 / 0
≤ 500 ≥ 70 % 1 TK 1 / 0
500 – 1249 50 – 69,9 % 2 SMP 1 / 0
1250 – 2499 30 – 49,9 % 3 SMA 1 / 0
2500 – 3999 20 – 29,9 % 4 PASAR 1 / 0
4000 – 5999 15 – 19,9 % 5 BIOSKOP 1 / 0
6000 – 7499 10 – 14,9 % 6 PERTOKOAN 1 / 0
7600 – 8499 5 – 9,9 % 7 RS 1 / 0
≥ 8500 ≤ 5 % 8 HIBURAN 1 / 0
TELP RT 1 / 0
LISTRIK RT 1 / 0
PENGHITUNGAN
Skor interval persentase rumah tangga Skor interval kepadatan penduduk Jumlah akses ke fasilitas perkotaan Skor di jumlahkan:
1. 22 ke atas perkotaan
2. 18 – 21 antara perkotaan dan perdesaan
3. di bawah 18 perdesaan
Rata2 Jumlah pddk di 100 Kota di dunia :
TH 1950 : 200.000
TH 1980 : 2.100.000
TH 1990 ; 5.000.000
JUMLAH PDDK KOTA di Indonesia
TH 1980 : 22,27 %
TH 1990 : 30,09 %
TH 2000 ; 36,6 %
SUSENAS TH 2000 : 43,13 %
JUMLAH PDDK MISKIN DI PERKOTAAN MENINGKAT• BPS-Maret 2009 : 11,91 JUTA (10,72 % Jumlah penduduk perkotaan)
Penduduk perkotaan di Indonesia rata-rata meningkat setiap tahunnya sebesar 3.54%. • Tahun 1950 : 29%• Tahun 1970 : 35,9%, • Tahun 1990 : 43%• Tahun 2000 : 46,7%
DATA BPS 2006
UN-Habitat :Jumlah penduduk yang tinggal di kawasan padat dan kumuh di dunia
Tahun 1990 : 715 juta jiwa Tahun 2000 : 912 juta jiwa Tahun 2005 : Hampir 1 miliar jiwa Tahun 2020 : Sekitar 1,4 miliar jiwa
Pemukiman padat dan kumuh di kota-kota di Indonesia. 2001 : 21 juta jiwa (23% dari seluruh penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan)
2005 : 21,25 juta jiwa (18% dari 120 juta jiwa di wilayah perkotaan)
10 Kota di Indonesia dengan kawasan pemukiman kumuh
1. Jakarta
2. Bandung
3. Semarang
4. Jogjakarta
5. Surabaya
Sumber : Hari Habitat Nasional 2006
6. Palembang
7. Batam
8. Medan
9. Banjarmasin
10. Makassar
RISKESDAS 2007
Di perkotaan penyakit anemia pada perempuan dewasa 19,7 % dan laki-laki 13,1%.Sedangkan proporsi kematian karena penyebab obstetrik (5,4%) lebih tinggi dibandingkan diperdesaan.
Prevalensi nasional DM pada penduduk > 15 thn di perkotaan = 10,2 %, sedangkan obesitas sebagai faktor resiko sebesar 10,3 %,
Di perkotaan proporsi kematian yang terbesar pada umur 5 – 14 tahun adalah demam berdarah dengue (30%),
RISKESDAS 2007
Proporsi penyebab kematian karena penyakit infeksi pada kelompok umur 45-54 tahun lebih tinggi di perdesaan (25%) dibandingkan di perkotaan (14%), sedangkan proporsi penyakit tidak menular lebih besar di perkotaan (62%) dibandingkan di perdesaan (48%).
Proporsi penyebab kematian tiga terbesar pada kelompok umur 5 tahun ke atas di perkotaan adalah penyakit tidak menular yaitu: stroke (19,4%), diabetes mellitus (9,7%), hipertensi (7,5%) dan urutan ke empatnya oleh penyakit menular yaitu TB (7,3%)
RISKESDAS 2007 Proporsi penyakit penyebab kematian di perkotaan
pada kelompok umur 15-44 tahun tempat teratas diduduki oleh kecelakaan lalu lintas (13,4%), TB (10,5%) dan penyakit hati (8,8%)
Proporsi kematian pada umur 65 tahun ke atas karena penyakit tidak menular sedikit lebih tinggi di perkotaan (59,5%) daripada di perdesaan (57%).
Sedangkan proporsi penyakit infeksi di perkotaan yang
menyebabkan kematian adalah penyakit sistem pernafasan seperti TB 6,3%, penyakit hati (4,0%) , dan pneumonia (3,3%).
PolioObesitas
HIVNarkob
aDiare
SebabTidak Langsung
SebabMendasar
SebabLangsung
IndividuIndividu
KeluargaKeluarga
MasyarakatMasyarakat
SakitSakit
GiziJender
GiziJender
Pendidikan,Penghasilan,SDA, Ecosyst.
Pendidikan,Penghasilan,SDA, Ecosyst.
Kesehatan >>>Kesehatan >>>
Kesehatan > +Sektor Lain
Kesehatan > +Sektor Lain
SektorLain >>>
SektorLain >>>
MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT PERKOTAAN
INTERVENSI
Hipertensi Stroke
TBC
DBDISPA
KLL
K O T A : PROV/ KOTA/ KOTA KAB.
RS
PKM
PKM
PKM
PKM
PUSKESMAS PERKOTAAN
Praktek pribadi
PUSKESMAS PERKOTAAN
PUSKESMAS di
PERKOTAAN
Sekolah
Pasar
KLINIK SWASTA
Hutan
Kota
INDUSTRI
Tempat Wisata
PUSKESMAS DI
PERKOTAAN
RS
RS
SPPSPP
LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG• Kebutuhan akan pelayanan yang memadai merupakan salah satu kebutuhan manusia di perkotaan• PP No.38/2007 mengamanatkan pada Lampiran F:
salah satu urusan Pemerintah: Penetapan Pedoman SPP
PENGERTIAN SPPPENGERTIAN SPPadalah ketentuan jenis-2 pelayanan minimal yang tersedia di kaw perkotaan.
TUJUANTUJUANMemberikan pedoman bagi pemda dalam menyusun prog/kegiatan untuk pemenuhan pelayanan perkotaan
MANFAATMANFAATBermanfaat bagi Pemda sbg dasar untuk menjamin ketersediaan pelayanan perkotaan bagi masyarakat dan pelayanan pendukung fungsi kaw perkotaan.
Standar Pelayanan Perkotaan - Permendagri
STRATEGI PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DI PERKOTAAN (1)
1. Mengembangkan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di Perkotaan (Puskesmas, Praktek pribadi, Klinik swasta, RS, Balkesmas, Laboratorium klinik, BTKL, KKP)
Mengembangkan sarana dan prasarana serta sumber daya
Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan serta mekanisme rujukan
Mengembangkan networking (jejaring) pelayanan kesehatan
Mengembangkan kemitraan dengan dunia usaha, LS/LP terkait dll.
STRATEGI PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DI PERKOTAAN (2)
2. Mengembangkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Perkotaan
Mengembangkan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pilihan di Puskesmas Perkotaan
Mengembangkan tata cara pelayanan di puskesmas perkotaan
Mengembangkan model pelayanan puskesmas di perkotaan dengan tatanan kawasan tertentu
Mengembangkan kebutuhan ketenagaan dan sarana-prasarana di Puskesmas perkotaan sesuai dengan penyelenggaraan pelayanan
STRATEGI PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DI PERKOTAAN (3)
3. Mengembangkan sertifikasi sarana pelayanan kesehatan di perkotaan yang bermutu, merata dan berkeadilan :- Quality Assurance- SPMKK - Survei kepuasan pelanggan- AMDAL
- dll
4. Mengembangkan model pembiayaan pelayanan kesehatan di perkotaan- Asuransi Kesehatan- CSR- Donasi masyarakat- dll
STRATEGI PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DI PERKOTAAN ( 4 )
3. Mengembangkan penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat- Semakin banyak tatanan LS yang berwawasan kesehatan
terakomodir- Peran serta masyarakat sebagai indikator output
4. Mengembangkan Sistem informasi dan komunikasi kesehatan terintegrasi pelayanan kesehatan di perkotaan
- Sistem Informasi Kesehatan
- SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)- Rujukan antar wilayah- dll
STRATEGI PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DI PERKOTAAN ( 5 )
5. Mengembangkan model pemberdayaan masyarakat dan keluarga di perkotaan: - RW / Kelurahan Siaga,
- Pos UKK
- Safe Community,
- PSC (Public Service Centre)
- dll
Upaya Kesehatan Perkotaan Pendekatan pelayanan kesehatan kpd masy di wilayah perkotaan. yg disesuaikan dgn karakteristik & kebutuhan masing2 lapisan masy
Pelayanan Kesehatan Perkotaan
Pelayanan kesehatan yg terdiri dr UKP & UKM yg terintegrasi antara yan dasar & yan rujukan, baik yg dilakukan oleh pemerintah atau swasta di wilayah perkotaan
Pelayanan Kesehatan Perkotaan
Pelayanan kesehatan yg terdiri dr UKP & UKM yg terintegrasi antara yan dasar & yan rujukan, baik yg dilakukan oleh pemerintah atau swasta di wilayah perkotaan
SASARAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PERKOTAAN
IBUKOTA NEGARA IBUKOTA PROVINSI KOTA OTONOM IBUKOTA KABUPATEN/ KOTA KOTA LAIN YG MEMILIKI KAWASAN PERKOTAAN
Konsep Dasar Puskesmas di PerkotaanKonsep Dasar Puskesmas di Perkotaan
Konsep dasar tidak berbeda dgn Puskesmas pada umumnya
Hal berbeda karena : Masalah kesehatan yg lebih kompleks Kebutuhan cara dan jenis pelayanan yang
meningkat sesuai dgn karakteristik masyarakat
AZAS PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
1. AZAS PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH2. AZAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT3. AZAS KETERPADUAN
a. Lintas Program
b. Lintas Sektor4. AZAS RUJUKAN
a. Rujukan Medikb. Rujukan Kesehatan Masyarakat
REVITALISASI FUNGSI PUSKESMAS
PUSAT PEMBANGUNAN WILAYAH BERWAWASAN KESEHATAN
PUSAT YANKES PERORANGAN PRIMER
PUSAT YANKES MASYARAKAT PRIMER
PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UPAYA KES WAJIB
1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN2. UPAYA KES LINGKUNGAN3. UPAYA KIA & KB4. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASY5. UPAYA PENANGGULANGAN PENYAKIT 6. UPAYA PENGOBATAN DAN
PENANGANAN KEGAWATDARURATAN
UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MATA UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA UPAYA KESEHATAN SEKOLAH UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH UPAYA KESEHATAN JIWA UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL UPAYA KESEHATAN KERJA UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT UPAYA PERKESMAS
DEFINISI OPERASIONAL
Puskesmas yang mengembangkan Upaya Kesehatan Perkotaan :
Puskesmas di Perkotaan yang menyelenggarakan kegiatan penanganan masalah kesehatan spesifik perkotaan dengan target waktu tertentu.
Yang dimaksud Puskesmas di Perkotaan adalah : Puskesmas yang berada di Ibukota Provinsi, Ibukota Kabupaten dan Kota otonom serta kawasan perkotaan yang mempunyai jumlah penduduk 100.000 – 500.000 jiwa (Kawasan Kota sedang)
DEFINISI OPERASIONAL
Yang dimaksud penanganan masalah spesifik perkotaan adalah :
Pengembangan/ modifikasi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pilihan seperti : Program pembinaan kesehatan anak jalanan, Klinik VCT , Poliklinik sanitasi atau poliklinik sehat, program PTM dsb
Pengembangan / modifikasi tata cara pelayanan : Seperti : Puskesmas UGD 24 jam,
Puskesmas online dsb
KONSEP PUSKESMAS PERKOTAAN
1. PENGEMBANGAN FUNGSI PUSKESMAS
2. PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN
3. PENGEMBANGAN SARANA , PRASARANA DAN SDM
PUSKESMAS
INDIKATOR :
ADANYA PENANGANAN MASALAH SPESIFIK PERKOTAAN
JUMLAH TENAGA PUSKESMAS YANG TELAH MENDAPATKAN PELATIHAN MANAJEMEN KESEHATAN PERKOTAAN
DINAS KESEHATAN KAB/ KOTA
REKAPITULASI JUMLAH PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN (%)
REKAPITULASI JUMLAH TENAGA YANG MENDAPATKAN PELATIHAN MANAJEMEN KESEHATAN PERKOTAAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI
REKAPITULASI JUMLAH KABUPATEN/ KOTA YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN (%)
REKAPITULASI JUMLAH PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN (%)
REKAPITULASI JUMLAH TENAGA PUSKESMAS YANG TELAH MENDAPATKAN PELATIHAN MANAJEMEN KESEHATAN PERKOTAAN
SUBDIT BUK KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA DEPKES
REKAPITULASI JUMLAH PROVINSI YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN (%)
REKAPITULASI JUMLAH KAB/KOTA YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN
REKAPITULASI JUMLAH PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA KESEHATAN PERKOTAAN (%)
REKAPITULASI JUMLAH TENAGA PUSKESMAS YANG TELAH MENDAPATKAN PELATIHAN MANAJEMEN KESEHATAN PERKOTAAN
DEFINISI OPERASIONAL
KAB / KOTA yang mengembangkan Upaya Kesehatan Perkotaan
Kab/Kota yang di wilayahnya minimal ada 2 puskesmas yang mengembangkan Upaya Kesehatan Perkotaan
Juga melakukan minimal 2 kegiatan seperti :
Sosialisasi dan Advokasi Program Kesehatan Perkotaan tingkat Kab/Kota
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Perkotaan tingkat Kab/ Kota
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perkotaan
Forum Komunikasi LP/LS dalam Penyelenggaraan Kesehatan Perkotaan tingkat Kab/ Kota
Menyediakan anggaran untuk melaksanakan upaya kesehatan perkotaan
DEFINISI OPERASIONAL
Provinsi yang mengembangkan Upaya Kesehatan Perkotaan
Provinsi yang di wilayahnya minimal ada 2 Kab/Kota yang mengembangkan Upaya Kesehatan Perkotaan
Juga melakukan minimal 2 kegiatan seperti :
Sosialisasi dan Advokasi Program Kesehatan Perkotaan tingkat Prov/ Kab/Kota
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Perkotaan tingkat Provinsi
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perkotaan
Forum Komunikasi LP/LS dalam Penyelenggaraan Kesehatan Perkotaan tingkat Provinsi
Menyediakan anggaran untuk melaksanakan upaya kesehatan perkotaan
PILOT PROJECTPUSKESMAS PERKOTAAN
TUJUAN UMUM
Terbentuknya suatu sistem manajemen puskesmas perkotaan yg dianggap optimal dan realistis untuk suatu periode tertentu, agar dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan karakteristik dan permasalahan kesehatan di wilayahnya.
WAKTU : TAHUN 2004 - 2007Lokasi :
1. Provinsi Sulawesi Selatan
Puskesmas Kassi-Kassi : Prioritas masalah : HipertensiPuskesmas Batua : Prioritas masalah : Penyakit kulit (air tercemar limbah pabrik dan perilaku MCK masy)
2. Provinsi Jawa Timur
Puskesmas Putat Jaya : Prioritas masalah : PMS Puskesmas Jagir : Prioritas masalah : Penyakit Degeneratif
3. Provinsi Bali
Puskesmas Denpasar Timur I : Prioritas masalah : Penyakit DHFPuskesmas Denpasar Barat II : Prioritas masalah : Penyakit DHF
PENCAPAIAN 2005 - 2009
INDIKATOR 2005 2006 2007 2008 2009
1 Prov yg mengembangkan upaya kes.perkotaan
12
12
15
15
17
17
19
17
20
17
2 Kab/ Kota yg mengembangkan upaya kes.perkotaan
24
27
30
35
34
37
38
37
40
85
3 Puskesmas yg menyelenggarakan upaya kes.perkotaan
48 60 68 76 80
182
4 Prov pilot proyek
puskesmas perkotaan
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
TARGET 2010 - 2014
INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014
1 Prov yg mengembangkan upaya kes.perkotaan
19 22 25 29 33
2 Kab/Kota yg mengembangkan upaya kes.perkotaan
57 71 85 102 120
3 Puskesmas yg menyelenggarakan upaya kes.perkotaan
114 142 170 204 240
4 Prov pilot proyek
puskesmas perkotaan
4 6 8 10 10
top related