Transcript
I
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
296/
STANDAR PELAYANAN
MEDISTanggal Terbit
Ditetapkan Oleh:Direktur RS.
I. BEDAH ORTHOPEDI
Isi
Hal
FRACTURE FEMUR
1 FRACTURE SPINE ( TULANG BELAKANG)
2
OSTEMYELITIS CHRONIS
3
RUPTUR MENISCICUS
4
COXITIS TBC
5
FRACTURE TENDON ACHILLES
6
OSTEOGENIC SARCOMA
7 CTEV ( CONGENITAL TALIPES EQUINNOVARUS )
8 SPONDILITIS TBC ( TBC TULANG BELAKANG )
9 FRACTURE DISLOCATIO ACETABULUM
10FRACTUR FEMUR1.Kriteria Diagnosis
:Adanya trauma deformitad; nyeri tekan ;
nyeri sumbu; krepitasi; functio laes
2.Diagnosa Banding
:Fr. Patologis pada :
Fr. Trochanter
Fr. Collum femoris
Fr. Shaft femur
Fr. Condylus femoris
3.Pemeriksaan Penunjang :X-Ray :
Pelvis AP
Sepanjang femoris AP/Lat
4.Konsultasi
:Ahli Bedah Orthopedi
5.Perawatan RS
:Rawat Inap
6.Terapi
:Operative, bila menolak dilakukan
konser-vative berupa traksi ( skeletal
atau skin )
7.Tempat Pelayanan
:Semua tipe RS yang mempunyai fasilitas
minimal traksi untuk tenaga standar
tindakan konservative. Tindakan
operative oleh Ahli Bedah Orthopedi
pada RS kelas B keatas
8.Penyulit
:Infeksi Post operasi
9.Informed
:Perlu ( tertulis )
10.Standard Tenaga
:Ahli Bedah Orthopaedi
11.Masa Pemulihan
:Minimal 6 bulan
DAFTAR PUSTAKA :
1.BAILEY & LOVES
Short practice of Surgery 15 th edition, pp. 360 364 London H.K Lewis &
Co. Ltd, 1971
2.CHARNLEY. J
The closed treatment of Common fractures, 3 rd edition, pp 16-196 E&S
Livingstone Ltd, 1970
3.PERKING, C
Fractures and Dislocation, pp 265-276. London Athlone press 1958
4.WATSON-JONES. R
Fractures and Join injuries, volume two, 4 th edition, pp 718-728. E&S
Livingstone Ltd, 1956
FRACTURE SPINE ( FRAKTUR TULANG BELAKANG )
1.Kriteria Diagnosis
:*Trauma berupa jatuh dari ketinggian (paling
sering ) bisa juga trauma horizontal ( KLL )
*Nyeri tekan pada vertebra level tertentu
*Bisa disertai dengan gangguan neurologis
berupa kelemahan otot-otot tungkai bawah;
gangguan bak/bab.
2.Diagnosa Banding
:*Spondylitis TBC
*Tumor-tumor vertebra
3.Pemeriksaan Penunjang:*X-Ray ( plain photo spine AP/Lat/Oblique
*K/P CT Scan; MRI
4.Konsultasi
:Rehab Medik
5.Perawatan RS
:Rawat inap
6.Terapi
:*Konservative : untuk pasien-pasien dikategorikan
stabil, tanpa ada gangguan neurology
*Operative : untuk pasien-pasien yang dikategorikan
unstable dengan ganguan neurology.
7.Tempat Pelayanan
:RS type B keatas
8.Penyulit
:Decubitus luas pada kasus dengan paraplegia infeksi
dengan gangguan neurology
9.Informed Concent
:Perlu ( tertulis )
10.Standard Tenaga
:Ahli bedah Orthopaedi / Spine surgeon
11.Masa Pemulihan
:*Tanpa gangguan Neurologis ( 3 bulan
*Dengan gangguan neurologis :
Tergantung dari derajat kerusakan medulla
Spinalis
Pada kerusakan total biaya terjadi kecacatan
Permanent ( cacat tetap )
DAFTAR PUSTAKA :
1.BEDBROOK, G.M.:Pathological Principles in the Management of Spinal Cord Trauma,
Reprinted from Paraplegia Vol. 4 No. 1. May 1966. P.43
2. BURKE, D.C. : Hyperextension Injuries of the spine J. Bone and Joint Surg., British Number, Vol.
53 B, No. 1, February 1971, pp.3-12
OSTEOMYLITIS CHRONIS
1.Kriteria Diagnosis
:*Anak umur 5-12 tahun dengan riwayat sering
mengalami URI
*Pada orang dewasa dengan riwayat fraktur terbuka
tulang tulang panjang
*Rasa nyeri local didaerah tulang panjang
*Adanya fistel pada kulit
*Anak jalannya pincang
2.Diagnosa Banding
:*Ewing sarcoma
*Osteogenic sarcoma
*Soft tissue abscess
3.Pemeriksa Penunjang
:*X-Ray( plain photo AP/Lat
*Lab darah : Hb; Leuco; LED
*Pus cultur( seringkali staphylococcus aureus
4.Konsultasi
:Ahli Bedah Orthopaedi
5.Perawatan RS
:RS type B Orthopaedi
6.Terapi
:*Debridement + sequestrectomy
*AB sesuai cultur
7.Tempat Pelayanan
:RS type B keatas
8.Penyulit
:Tindakan yang kurang adequate akan memberikan recurrency
yang tinggi.
9.Informed Concent
:Perlu ( tertulis )
10.Standard Tenaga
:Ahli Bedah Orthopaedi
11.Masa Pemulihan
:
DAFTAR PSTAKA :
1.APLEY, A.G.:A system of orhopaedics and fractures, 3 rd Ed, Butter worthe, London, 1968
2. MULLER. M.E. ALLGOWER. M. WILLENEGER H.: Manual of Interval fixation, English Edit,
springer verlag, Berlin Heidelberg, New York 1970 pp 211-220.
3. SALTER, R.B. : Texbook of disorders & injuries of the musculoskeletal system William & Wilkins
Co. 1970.
RUPTUR MENISCUS
1.Kriteria Diagnosis
:*Trauma flexi dan rotasi sendi lutut ( twisting )
*Rasa nyeri chronis sekitar sendi lutut terutama pada
gerakan-gerakan twisting ( rotasi )
*Terasa klik pada Mc Murray test
2.Diagnosa Banding
:IDK ( Internal Derangment of the Knee )
3.Pemeriksaan Penunjang:*X-ray ( plain photo sendi lutut AP/Lat
*Arthoscopic.
4.Konsultasi
:*Ahli Bedah Orthopaedi
*Rehab Medik
5.Perawatan RS
:Rawat inap
6.Terapi
:Operative( total atau partial menissectomy
7.Tempat Pelayanan
:RS type B keatas
8.Penyulit
:Premature osteoarthritis dari sendi lutut
9.Informed Concent
:Perlu ( tertulis )
10.Standard Tenaga
:*Ahli Bedah Orthopaedi
*Phisioterapis
11.Masa Pemulihan
:-
DAFTAR PUSTAKA :
1. APLEY, A.G. : A system of orthopaedics and fractures, 3 rd Ed, Butter worthe, London, 1968.
2. DE PLAMA, R.B. : the managmenet of fractures and dislocation, Saunders C., Philadelphia, London, Toronto.
3. SALTER, R.B. : Texbook of disorder & injuries of the musculoskeletal system William & Wilkins
Co 1970.
4. WASTON JONES, Sir REGINALD : Fractures and Joint injuries. Vol. II 4th Ed. E&S Livingstone,
Edinburgh and London.
COXITIS TBC
1.Kriteria Diagnosa
:*Jalan pincang ; flexi contracture; discrepancy
*Riwayat sakit paru-paru yang menahun
*Rasa sakit daerah pinggul yang terlibat
*Pembengkakan dan tension dari otot-otot
gluteus maximus.
*Fluctuasi (+)
2.Diagnosa Banding
:*Transient synovitis ( pada anak-anak )
*Leg calve perthes disease
Septic arthritis
3.Pemeriksaan Penunjang:*X-ray : plain photo, pelvis AP
*Lab darah : Hb, leuco, LED
4.Konsultasi
:Ahli Bedah Orthopaedi
5.Perawatan RS
:Rawat inap
6.Terapi
:*Debridement + sequestrectomy; puscultur;
periksa PA jaringan
*AB sesuai culture
*Immobilisasi dengan skin traksi selama 3
minggu
7.Tempat Pelayanan
:RS type B keatas
8.Penyulit
:Rusaknya acetabulum dan head femur sehingga perlu
dilakukan total hip replacement di kemudian hari
9.Informed Concent
:Perlu ( tertulis )
10.Standard Tenaga
:Ahli Bedah Orthopaedi
11.Masa Pemulihan
:
DAFTAR PUSTAKA :
1. APLEY, A.G. : A system of orthopaedics and fractures, 3 rd Ed, Buter worthe, London 1968.
2. SALTER, R.B. : Texbook of disorders & injuries of the musculoskeletal system William & Wilkins Co 1970.
3. WATSON JONES, Sir REGINALD : Fractures and Joint injuries. Vol. II 4 th Ed. E&S Livingstone, Edinburgh and London.FRACTUR TENDON ACHILLES
1.Kriteria Diagnosis
:*Trauma berupa tarikan yang kuat dan tiba-tiba
pada tendon Achilles ( atletes )
*Trauma tajam ( V. Scissim ) daerah tendon
Achilles ( bukan atletes )
*Adanya daerah gap ( cekungan ) didaerah
Achilles tendon
*Kaki tidak bisa plantar flexie
2.Diagnosa Banding
:Lesi N. Peroneus
3.Pemeriksaan Penunjang :(-) Negatif
4.Konsultasi
:Ahli Bedah Orthopaedi
5.Perawatan RS
:Rawat inap
6.Terapi
:Operative :
Repair tendon Achilles
Immobilisasi dengan gips sarmiento selama 6 minggu
Mobilisasi dengan tongkat dengan non weight selama 6 minggu
7.Tempat Pelayanan
:RS type B keatas
8.Penyulit
:Infeksi post operative
9.Informed Concent
:Perlu ( tertulis )
10.Standard Tenaga
:Ahli Bedah Orthopaedi
11.Masa Pemulihan
:
DAFTAR PUSTAKA :
1. APLEY, A.G. : A system of orthopaedics and fractures, 3rd Ed, Butter worthe, London, 1968
2. SALTER, R.B. : Texbook of disorders & injuries of the musculoskeletal system William & Wilkins Co. 1970.
OSTEOGENIC SARCOMA
1.Kriteria Diagnosis
:-Anak-anak dewasa muda ( decade I-II )
Benjolan pada ujungujung tulang panjang
Pertumbuhannya sangat cepat ( progesive )
Rasa sakit didaerah benjolan
Faktor bisa trauma yang menyebabkan fraktur pathologi
2.Diagnosa Banding
:-Parosteal Sarcoma
Ostemyelitis
3.Pemeriksaan penunjang:X-Ray :
Thorax photometastasis
Plain photot AP/ Lat
Biopsi tulang
4.Konsultasi
:Ahli bedah Orthopaedi, Hematology, Radiotherapy
5.Perawatan RS
:Rawat inap
6.Terapi
:-Bila thorax photo metastasis (-) Neg, Hasil PA (+)
Tindakan amputasi + cytostatika
Bila thorax photo (+) metastasis, hasil PA ( +)
Tindakan cytostatika + radiasi, amputasi sebagai
Ajuan therapy
7.Tempat Pelayanan &
:RS Type B keatas
Tenaga Standard
8.Penyulit
:Adanya micrometastasis
9.Informed Concent
:Perlu ( tertulis )
10.Standard Tenaga
:Ahli Bedah Orthopaedi, Hematolog, Radiotherapiest
DAFTAR PUSTAKA :
1. AEGERTER E, KIRPATRICK JA : Ortopaedic Diseases, physiology Patology, Radiology, W.B. Saunders Co, London, 1958
2.ENNEKING W.F. : Stanging of Musculoskeletal Neoplasma IV
3. LICHTENSTEIN 1 : Bone Tumors, 4 th ed, The C.Vmosby Co. Saint Lovis 1972, pp 17-228
4. MIRRA JOSEPH M. Bone Tumor Diagnisisand treatment, J. B Lippincott Company, 1980
1.Kriteria Diagnosis
:*Parosteal Sarcoma
pemriksa Peunjang
*OstemRay :
CTEV ( CONGINETAL TALIPES EQUINOVARIUS ) photo .matastasis
11.Kriteria Diagnosis
:-Riwayat kaki bayi bengkok sejak lahir bisa
unilateralatau bilateral
Pemeriksaan Fisik :
Kaki depan (forefoot ) adductus
Kaki belakang ( hindfoot ) equines dan
Varus
Os Calcaneus kecil
Adanya band didaerah tendon acheles
2.Diagnosa banding
:-Club feet
Arthogryphosis Multiplex Conginetal
3.Pemeriksaan penunjang:X-Ray
4.Konsultasi
:Ahli Bedah Orthopaedi
5.Perawatan RS
:Rawat inap bila memerlukan tindakan operative
6.Terapi
:-Konservative : Serial gips sejak bayi dilahirkan
( 6-8 x/ minggu )
Operative : Pada usia 3 bulan, bila tindakan
Konservative gagal
7.Tempat Pelayanan
:RS type B keatas
8.Penyulit
:Neglected case ( bayi baru dibawa setelah umur > 1 tahun
9.Informed Concent
: Perlu ( tertulis )
10.Stabndard Tenaga
:Ahli Bedah Orthopaedi
11.Masa pemulihan
:
DAFTAR PUSTAKA :
1. WOOD W. LOVELL, M.D, CHARLES T. PRICE, M.D. AND PETER L.
MEEHAN, M.D. : Pediatric orthopaedics. Vol. II J.B. Lippincott company, Philadelphia- Toronto 1978
*Plain photo AP/Lat Biopsi tulang
4.Konsultasi
:Ahli Bedah Orthopaedi, Hematology,
Tenaga Stan
8.PenySPONDILITIS TBC ( TBC TULANG BELAKANG )
1.Kriteria Diagnosis
:*Rasa sakit setempat di daerah tulang belakang
tonjolan di daerah tulang belakang.
*Rasa kesemutan / kebas-kebas pada tungkai
bawah, yang sudah parah bisa sampai
kelumpuhan dari tungkai bawah
*Riwayat batuk-batuk chronis yang disebabkan
oleh TBC paru ( tetapi tidak selalu )
*Reflex-reflex physiology yang menurun
2.Diagnosa Banding
:*Stroke e.c. CVD
*Tumor intra medular
3.Pemeriksaan Penunjang:*X-Ray( plain photo spine AP/Lat
*K/P CT Scan
*Lab darah : Hb; Leuco, LED
4.Konsultasi
:Ahli Bedah Orthopaedi
5.Perawatan RS
:Rawat inap
6.Terapi
:*Debridement; sequestrectomy; anterior interbodi
fusion ( bone grafting )
*Triple drugs selama 2 tahun
7.Tempat pelayanan
:RS type B keatas
8.Penyulit
:Decubitus luas untuk yang sudah paraplegia
9.Informed Concent
:Perlu ( tertulis )
10.Standard Tenaga
:Ahli Bedah Orthopaedi
11.Masa Pemulihan
:
Radiotherapiest
DAFTAR PUSTAKA
1. AERGERTE
E, KIRPATRICK JA : Orthopaedic Diaseases, physiology PatLICHTENSTEIN 1 : Bone tumors, 4 th ed, The C. Vmosby Co. Saint Lovis 1972, pp 17-228
4.DAFTAR PUSTAKA :
1. PAUS, B. : Treatment for tuberculosis of the spine acta orthopaedi Scand., Suppl. 72, 1964
2. TULI, S.M. : Treatment of tuberculosis of the spine a-review. Indian J. Surg., 35 : 195-213,1973.
3. SULARTO, R., CHEHAB, R.H., SUKARNA, HALIMUN E.M., SALIM, S. TOYIB : Arterior fusion pada spondylitis tubercullousa di Jakarta, KPPIK-UI, 1970.
4. WILKINSONS, M.C. The treatment of tubercullous of the spine of the vertebral bodies. J. Bone joint surg. 51 A : 1331-1342., 1969
CTEV ( CONGENITAL TALIPES EQUINOVARUS )
1.Kriteria Diagnosis
:*Riwayat kaki bayi bengkok sejak lahir bisa
unilateral atau bilateral
*Pemeriksaan Fisik :
Kaki depsn ( forefoot ) adductus
Kaki belakang ( hindfoot) equines
Dan varus
*Os Calcaneus kecil
*Adanya band didaerah tendom acheles
2.Diagnosa Banding
:*Club feet
*Arthogryphosis Multiplex Congenital
3.Pemeriksaan Penunjang :X-Ray
4.Konsultasi
:Ahli Bedah Orthopaedi
5.Perawatan RS
:Rawat inap bila memerlukan tindakan operative
6.Terapi
:*Konservative : Serial gips sejak bayi
dilahirkan ( 6-8 x/ minggu )
*Operative: Pada usia 3 bulan, bila
konservatif gagal
7.Tempat Pelayanan
:RS type B keatas
8.Penyulit
:Neglected case ( bayi baru dibawa setelah umur > 1
tahun
9.Informed Concent
:Perlu ( tertulis )
ndard Tenaga
:Ahli Bedah Orthopaedi
11.Masa Pemu thopaedics. Vol. II J.B. ompany, PhilaFRACTUR DISLOCATION ACETABULUM
1.Kriteria Diagnosis
:*Trauma yang hebat pada daerah sendi panggul
* Rasa sakit pada gerakan sendi panggul
*Adanya benjolan-benjolan daerah sendi
panggul
*Posisi tungkai bawah flexi, internal rotasi dan
discrepancy
2.Diagnosa Banding
:*Dislocatie of the hip
*Fracture proximal femur
3.Pemeriksaan Penunjang:X-Ray : Pelvis : AP, Alar, obturator
4.Konsultasi
:Ahli Bedah Orthopaedi
5.Perawatan RS
:Rawat inap
6.Terapi
:*Dilocatie tanpa fractur acetabulum ( reposisi
cito dalam narcose umum
*degan fracture acetabulum( siapkan implant,
open reduction internal fixation
*Lanjutkan dengan skin traksi selama 3 minggu
7.Penyulit
:Infeksi post operative
8.Informed Concent
:Perlu
9.Lama Perawatan
:Minimal 4 minggu
10.Masa Pemulihan
:Minimal 6 bulan
DAFTAR PUSTAKA :
1.DE LEE JE, EVANS J AND LETOURNEL E : Anterior of the hip and associated femoral
head fracture. J. Bone joint Surg. 62-A : 960-963, Sept 1980.
2.JUDET R, JUDET J AND LETOURNEL E : Fractures of the Acetabulum : Classificatio and Surgical approaches for open reduction, J. Bone Surg. 46-A : 1615-1646,1964.
3.NUKARNA K, ISKANDAR D, HUTAGALUNG E, SAPARDAN S : Fracture Acetabulum
proceeding of the Second Open Scientific Meeting of the Indonesian Orthopaedi
Associations Congress, 65-67, Okt 1977.
11. BEDAH VASKULER
Isi
Hal
VARICOSE VEINS
11
BUERGER = Tromboangitis Oblitaerans ( TAO )
12
TRAUMA VASKULER ATAU CIDERA VASKULER
14
DEEP VEIN THROMBOSIS
16
( Okulasi Anggota Gerak = vena frofunda )
ISCHEMIA AKUT DARI ANGGOTA GERAK
17
(Syn. Oklusi Akut Arteri )
ARTERIOVENOUS FISTULAS ( AVFs) Aequired
19
THORACICOUTLET SYNDROME
21 ULCUS CRURIS, CHRONIC LEG ULCERS
23
ANEURYSMA
25
SYNDROMA RAY NAUD
27VARICOSE VEINS
1.Nama penyakit:Varicose veins merupakan semua pelebaran abnormal dari vena-
vena supervicialis dari tungkai mulai dari sebesar venous stars dan
spider burst hingga kebentukan yang melebar (dialtas turtous) atau
yang sudah sangat melebar dimana didalamnya telah terbentuk
aliran darah retrogade akibat dari katub-katub venanya yang sudah
inkompentent yang secara klinis dapat diperhatikan.
2.Kriteria Diagnosis:Penderita datang kedokter biasanya disebabkan oleh gangguan
kosmetik, nyeri, perasaan berat ditungkai, cepat lelah atau perasaan terbakar gejala-gejala ini sering muncul atau semakin berat. Gejala-gejala tadi berkurang bila kakinya ditinggikan. Umumnya pada setiap penderita dapat nampak jelas kecuali pada mereka yang gemuk yang hanya jelas pada palpasi. Terdapat serangkaian clinical test untuk memeriksa keadaan katub-katub vena saphena, femoral, atau vena perforantes (Tredelenburg I, II : Parthes atau Linton test)
3.Diagnosa banding:Tidak Diperlukan
4.Pem. Penunjang:Doppler, Plethysmograph ( Impedance atau Straingauge : photo ).
Phlebography : sudah jarang dikerjakan
5.Konsultasi
:Dirujuk ke Spesialis Bedah vaskuler, Kardiologist
6.Perawatan RS
: -Rawat inp : kalau menjalani operasi
--Rawat jalan : kalau hanya Sclerosing therapy
7.Terapi
: -Nonoperative treatment : Sclerotherapy
-Bagian varikosis yang kecil-kecil
-Operative treatment : stripping, excisional
8.Penyulit
:Sclerotherapy :
Pigmentation
Intravaskuler hematomas
Phlebitis dan thrombophlebitis
Allergic reaction
Necrosis : sering karena paravenous injection
Accidental intra-artireal injection : sangat riskan
Operativr treatment :
Infeksi
Kosmetik kurang baik
Harus dirawat
9.Informed Concent:Perlu
BUERGER = THROMBOANGITIS OBLITERANS (TAO)
1.Kriteria Diagnosis
:a.Gejala-gejala ischemia perifer berupa kesemutan,
perasaan dingin, banyak keringat, nyeri klaudikatio s/d nyeri istirahat, nekrosis jaringan
b. Progesive ke arah proximal
c. Perokok
d.Umumnya pria, mulai timbul gejala pada umur kura
ng dari 45 tahun
e.Tidak terdapat sakit gula, penyakit autoimunt, trauma atau sumber emboli
f.Terdapat artery yang normal proximal dari a. politeal dan b. brachialis
g.Sering disertai Thrombophlebitis superficialis
2.Diagnosa Banding
:Lesi atherosklesis, Lesi Diabetes Melitus
3.Pem. Penunjang
:Darah lengkap, Doppler (segmental pressure dan waveform)
Plethysmography, Arteriography)
4.Konsultasi
:Dirujuk ke Spes. Bedah Vaskuler
5.Perawatan RS
:Rawat inap segera
6.Terapi
:a.Hentikan rokok segera
b.Analgetika (k.p. morphin)
c.Heparin infus 300 u/kgBB/hari, selama beberapa hari, kontrol dengan clottin time.
d.Antibiotika : sesuai penemuan bakteriologis
e.
Sympatectomy
f.Perawatan luka optimal dan teratur (nekrotomy, mild soap dls)
g.Trental dan / Aspirin 325 mg/hari
h.Dapat dicoba kalau dapat : Bypass grafting
i.Amputasi (lengan : limited amputation, tungkai : duatas dari transmetatarsal level sebaiknya bellow knee-amputation.
7.Penyulit
:Infeksi sekunder
8.Informed Concent
:Perlu
9.Lama perawatan
:2-3 minggu
10.Masa pemulihan
:2 minggu
11.Output
:Morbidity rendah, sukses pengobatan sangat tergantung dari
kesadaran penderita untuk benar-benar menghentikan merokok (active or passive smoker)
12.PA
:Artery dan vena
13.Otopsi
:Tidak perlu
DAFTAR PUSTAKA :
1. Ernst, Stanley : Current therapy in vascular surgery, second edition, 1991, B.C. Decker Inc
2. Haimivicis : Vasculer surgery , Third Edition, 1989, Appleton & Large
3. Ary Mboeik : Penanggulangan Cidera Vaskuler, Penangulangan Trauma di Lapangan, Kumpulan makalah Simposium Tauma 1978
4. Rutheford : vascular Surgery, 1977, B.B. Saunders Company
5. J.G. Pollock : Topikal Reviews in Vascular Surgery, 1982, Wright PSG
6. Zehnder M.A. : Unfalmechanismus and Unfull Mechanik der Aortenruptur in geschlossenen Thorax trauma, thorax chirurgie 8 ( 1960 b) 47
7. Janke E.J., Jr. Seeley S. F : Acute Vascular Injury in the Korean War, Am analysis of 77 concecutive Cases, Ann Surgery 138-1953.
8. Jorg Vollmar : Recontruktive chirurgie der Arterien, Georg Thieme Verlag Stuttgart 83- 107,1975
9. John J. Began, James S. T. Yao : Surgery of the Veins, 1985, Grune & Startton, Inc
10. Hershey, Barnes, sammer : Noninvasie Diagnosis of Vasculer Disease, 1984,
11. Butterworths & Appleton Davis Incyang incompetent ya TRAUMA VASKULER ATAU CIDERA VASKULER
1.Kriteria Diagnosis:a.Adanya trauma type sedang dan type berat
b.Pegangan 6-P :
*Pale ( pucat )
*Pulelessnes ( tidak teraba denyut nadi perlu
dibanding
kiri dan kanan
*Pain ( nyeri sangat/angina) dapat menimbulkan
shock,jangan digerakan.
ng secara klinis
2.Diagnosa Banding:Thrombosis acute Artery tepi
3.Pem. Penunjang:Darah lengkap, soppler, Plethysmograpy, Thorax foto Arteriograpy
( DSA )
4.Konsultasi
:Dirujuk ke Spesialis Bedah Vaskuler
5.Perawatan RS
:Rawat inap segera
6.Terapi
:Tindakan telah dilakukan sejak dilapangan ( tempat terjadi
kecelakaan ) berupa beban tekan ( lapisan kassa tebal mengandung
obat bagian luka, cukup tekanannya sehingga tidak terjadi
perdarahan ) juga analgetika dan bidai fiksasi, infus cairan dan
antibiotika. Pasien segera di transport ke RS, disini tindakan lanjut
sebagai berikut :
*Berantas shock ( infus analgetika )
*Disiapkan untuk anastesi dalam kamar bedah
*Sayatan proximal dan distal dari luka ( balut jangan dibuka ),
seluruh artery dan vena dicair dan di laso
*Balutan dibuka, luka dicuci ( wound toilet )
*Dilakukan tindakan rekontruksi :
*Pembuluh darah cukup dicari dan ditandai, kalau
perlu dipasang temporary shunt agar aliran darah
tetap.
*Rekontruksi dilakukan berturutan sbb : tulang,
artery
dan vena saraf cukup ditandai untuk nanti setelah
beberapa saat baru disambung.
*Pemberian Heparin infus
*Penyambungan artery dan vena menggunakan
autolog
vein graft/ Dacron graf/umbilical graf. Pada
perdarahan yang hebat dapat dikerjakan
autotransfusion dengan menggunakan
autotransfusio
dengan menggunakan autotransfusion device yang
berasal dari berbagai merk a.l. Sorenses Trauma
Autotransfusion Baylor Rapid Autotranfusier,
Haemonetics cell Saver, Didacto dlsb.
77.Penyulit
:Infeksi sekunder
8.Informed Concent:Perlu
9.Lama perawatan :1-2 minggu
10.masa pemulihan:2 minggu
11.Out put
:Banyak tergantung dari jenis pembuluh darah yang kena ( aorta ,
mesentrica arteries, art caroid dsb ) dan lama waktu hingga
rekontruksi ( golden periode sekitar 6 jam )
12.PA
:Tidak perlu
13.Otopsi
:Perlu 7.
dapat diperlihatkan.
2.Kriteria Diagnosis
:Penderita datang ke dokter biasanya disebabkan oleh
gangguan kosmetik, nyeri, perasaan berat ditungkai,
cepat lelah atau perasaan terbakar gejala-gejala ini
sering muncul atau semakin berat. Gejala-gejala tadi
berkurang bila kakinya ditinggikan . Umumnya pada
setiap penderita dapat nampak jelas pada palpasi.
Terdapat serangkaian clinical test untuk memeriksa
Keadaan katub-katub vena saphena, femoral, atau
vena
Perforantes ( Trendelenburgh I, II : Parthes atau
Linton Test )
3.Diagnosa Banding
:Tidak diperlukan
4.Pem. Penunjang
:Doppler, Plethysmograph ( Impendance atau
Straingauge :photo ). Phlebography : sudah jarang dikerjakan
5.Konsultasi
:Dirujuk ke Spesialis Bedah vaskuler, Kardiologist
6.Perawatan RS
:*Rawat inap : kalau menjalani operasi
*Rawat jalan : kalau hanya Sclerosing theraphy
7.Terapi
:*Nonoperative treatment : Sclerottherapy
*
*Allergic reaction
*Necrosis : sering karena paraInfeksi
*Kosmetik kurang baik
*Harus dirawat
9.Informed Concent
:PerlB DEEP VEIN THROMBOSIS
( OKULASI VENA ANGGOTA GERAK + Vena Frofunda )
1.Kriteria Diagnosis
:Sangatlah nonspecific kecuali massive iliofemoral
thrombosis ( phlegmasia cerulea dolens )
Gejala-gejalanya :
Nyeri tungkai ( tidak sehebat okulasi arteri )
Pembengkakan ( piting ederma )
Kulit mengkilat
Warna agak normal hingga cyanotis
Suhu biasa hingga agak panas
Nadi dapat teraba bila cairan edema tidak menggangu
Fungsi sensoris dan motorik biasanya masih normal
2.Diagnosa Banding
:-Lympedema
Oklusi artery
3.Pem. Penunjang
:Darah ( lengkap dan koagulasi ), Doppler, Plethysmograpy
( Straingauge ), duplex scaning, Venography
4.Konsultasi
:Dirujuk ke Seps. Bedah Vaskuler, Kardiology,
Hematologist
5.Perawatan RS
:harus Rawat inap
6.Terapi
:-Tungkai tersebut ditinggikan
Continous heparin Infusion
Oral anticoaglants ( trantal, Aspirin, Coumadin )
Thrombolytic therapy : untuk thrombus yang baru
Operative berupa venous thrombectomy dengan atau tanpa dilakukan temporary arteriovenous fistula
Fasciotomy bila terdapat Compartment Syndrome
OANGITIS OBLITERANS ( TAO)
7 7.Penyulit
:Pulmonary embolism, perdarahan, komplikasi jantung,
sepsis
8.Informed Concent
:perlu
9.Lama perawatan
:2-3 minggu
10.Masa pemulihan
:2-3 minggu
11.Out put
:60% patentyrate
12.PA
:Thrombus
13.Otopsi
:perlu
ISCHEMIA AKUT DARI ANGGOTA GERAK
( Syn. Oklusi akut Artery )1.Kriteria Diagnosis
:Umumnya disebabkan oleh emboli yang berasal dari
ruangan jantung. Gejala sbb. : Tanda-tanda dari P-6 yaitu :
Pain ( nyeri hebat )
Pale ( bagian perifer menjadi pucat )
Pulslessnes ( nadi mengecil sampai tak teraba, harus
Dibandingkan dengan sebelah )
Polkilothermia ( dingin )
Parese / Paraesthesia
Paralys (lumpuh )
Kulit disitu akan nampak terdapatnya bullae berisi cairan yang bila dibiarkan akan timbul nekrosis jaringan. Harus diperiksa jantung untuk mendapatkan tanda-tanda gangguan fungsi berupa tachycardi atau gangguan rytmus
2.Diagnosa Banding
:Thrombosis arteri akut, oklusi vena akut
3.Pem. Penujang
:-Doppler, Plethysmograph, Thorax foto; ECG
Laboratorium : darah ( lengkap dan koagulasi ),
Angiograph
4.Konsltasi
:Dirujuk ke Spesialis Bedah Vaskuler, Kardiologi
5.Perawatan RS
:Segera
6.Terapi
:Tindakan segera berupa :
Analgetika (k.p. morphin )
Heparin 10.000-20.000 u.i.v. nitial lalu diteruskan dengan infus sebanyak 300 u/kg BB/hari
Kardiotonika
Pemberian cairan, mis : Plasmaexpander
Anggota tsb dibungkus kapas lemak ( bag. Ujung )
Anggota tsb. Agak direndahkan letaknya
Pasien dipuasakan untuk disiapkan operasi
Tindakan operasi embolektomy dapat dikerjakan dengan anestesi umum atau local anestesi ( memakai fogarty kateter )
Bila embolusnya masih baru dapat diberikan fibriolytik therapy
7.Penyulit
:Perdarahan, infeksi sekunder, nekrosis jaringan (terlambat),
komplikasi jantung MCI
8.Informed Concent
:Perlu
9.Lama perawatan
:1-2 minggu
10.Masa Pemulihan
:1-3 minggu, perlu di follow up ke bag. Kardiologi
11.Out put
:Mortalitas tindakan embolektomy berkisar antara 12-28%
12.PA
:Embolus untuk melihat kemungkinan masa tumor (
mixoma jantung ) atau lain sebagainya
13.Otopsi
:Perlu
1.Kriteria Diagnosa
:a.Gejala-gejala ischemia perifer berupa
kesemutan,
perasaan dingin, banyak keringat, nyeri
klaudikatio
s/d nyeri istirahat, nekrosis jaringan
b.Progresive ke arah proximal
c.Perokok
d.Umumnya pria, mulai timbul gejala pada
umur
kurang dari 45 tahun
e.Tidak terdapat sakit gula, penyakit autoimunt,
trauma ata sumber emboli
f.Terdapat artery yang normal proximal dari a.
popliteral dan b. brachialis
g.Sering disertai thrombophlebitis superficialis
2.Diagnosa Banding
:Lesi atherosklesis, Lesi Diabetes Melitus
3.Pem. Penunjang
:Darah lengkap, Doppler ( segmental pressure dan
waveform )
Plethysmography, Arteriograpy )
4.Konsultasi
:Dirujuk ke Spes. Bedah Vaskuler
5.Perawatan RS
:Rawat inap segera
6.Terapi
:a.Hentikan rokok segera
b.Analgetika ( k.p. morphin )
c.Heparin infus 300 u/kgBB/hari, selama
beberapa hari,
kontrol dengan clotting time
d.Antibiotika : sesuai penemuan bakteriologis
.Sympatectomy
rawatan ARTERIOVENOUS FISTULAS 9AVFs
( Acquired ) optimal dan teratur (
nekrotomy, mild
soap dls )
g.Trental dan / Aspirin 325 mg/hari
1.Kriteria Diagnosis:Di atau sekitar trauma dapat diraba ( palpasi ) adanya machinery
murmur yang sangat khas ( teraba selama siklus dengan dominant
selama sistolis ) : daerah disitu membengkak, terasa panas dan
jelas adanya pelebaran vena-vena ( draining veins ) seperti
varikosis. Juga lingkaran limb disitu ditambah. Dengan melakukan
test sederhana berupa kompresi temporer terhadap AVFs akan
mengakibatkandenyutan jantung melambat dan tekanan nadi
mengecil.
2.Diagnosa banding:Haemotoma dan soft mass
3.Pem. Penunjang:-Dupleks Scaning ( contrast-enhanced )
MRI
Artiograph : merupakan pemeriksaan yang standar bagi AVFs dengan pemeriksaan ini dapat diperlihatkan arteri afferent yang melebar dan turtous
Penambahan inflow, pengisian yang dini dari vena vena dan peningkatan pembuluh-pembuluh kolateral disekitarnya.
Darah, foto thorax dan anggotanya ybs.
4.Konsultasi
:Dirujuk ke Spesialis Bedah Vaskuler, Kardiologi,Radiologi.
5.Perawatan RS
:Rawat inap.
6.Terapi
:Tindakan operasi dengan melakukan exposure:
-Ligature semua kolateral (paling tidak 4 buah)
-Reseksi arteri dan vena (termasuk fiskula) dan kemudian mengerjakan rekonstruksi pembuluh darah dengan vein graft atau arteri vicial vascular graft, atau cukup memakai angioplasty patch.
Menyisipkan interposition of living tissue flap of muscle/fascia diantara arteri dan vena, untuk mencegah recomunication.
7.Penyulit
:-Residive disebabkan kurang bersih ligasinya
-Perdarahan terutama dari bagian vena
-Peripheral ganggren disebabkan oleh embolisasi atau karena terlalu bersih ligasi yang dikerjakan.
8.Informed Concent:Perlu
9.Lama Perawatan:1-2 Minggu
10.Masa pemulihan:2 minggu setelah ini secara periodic perlu difollow up setiap 1 bulan,
setahun, tiga tahun dan lima tahun
11.Output
:Bagus
12.PA
:AVF disertai arteri dan vena
13.Otopsi
:Mungkin saja perlu
limited amputation, tugkai :
iatas dari transmetatarsal level sebaiknya
TTTTrtTTHORACIC OUTLET SYNDROME
1.Nama penyakit:Thoracic outlet atau disingkat TOS adalah kelainan dengan gejala- Tt bellowgejala pada tangan, lengan, bahu dan leher yang disebabkan oleh knee-amputation
penekanan ( kompresi ) iritasi terhadap fleksus brachcialis, arteri
subelavia dan vena subelavia ( neurovascullar bundle ) ketika mereka melalui thoracic outlet area di apex paru.
2.Kriteria Diagnosis:Tergantung dari segmen paling banyak mengalami kompressi,
gejala-gejalanya juga parallel :
-Neurological TOS : merupakan yang terbanyak
-Gejalanya adalah nyeri, paracsthesia dan paresis, juga Penyulit
:terdiri dari 2 jenis keluhan.
-Berasal dari upper plexus inpvolvement dan berasal dari lower involvement.
-Venous TOS : terdiri dari pembengkakan, cyanosis, cepat lelah lengan tersebut, terasa berat serta rasa nyeri : bila lengan diangkat terutama posisi abduksi maka pelebaran vena cepat terjadi : juga bila dilakukan exercise nampak stuwing vena-vena hal tersebut disebabkan oleh kontraksi otot untuk exercise dan elevasi lengan mengakibatkan kontruksi vena semakin hebat.
--Arterial TOS : Otot-otot mudah lelah dan kejang teraba dingin, pucat dan cyanosis ujung-ujung jari (akibat emboli) pada kasus yang extrem timbul nyeri ischemia dan ganggren
3.Diagnosa Banding:-Servical disk syndrome dileher
-Carpal tunnel syndrome dipergelangan tangan
-Cubital tunnel syndrome di siku
-Cervical arthritis (spondylitis)
-Brachial plexitis
-Inflamatory shoulder problems :
Bursitis
Tendinitis
Capsulitis
Angina pectoris
Central nervous system tumor
P-Multiple sclerosis ancosis tumor paru
4.Pem. Penunjang:a.Elevated arm atress test
b.Ancillary test :
Cervical spineradiograph series (untuk menemukan adanya kelainan-kelainan,mis:Cervical ribelongated processus transverses, exotosis callous dari clavicula atau rib pertama, hypertrofi osteophyts dalam neural foramina dan status interverteble disk spaces.
Thoraks foto:AP dan lateral
MRI dan CT Scan tidak banyak berarti karena tidak memperlihatkan kelainan dari soft tissue (muiculus scalene) menimbulkan kompressi.
Arteriogram maupun venogram secara rutin tidak dianjurkan
5.Konsultasi
:Dirujuk ke Spesialis Bed Vaskuler .Kardiologi, Neurolost, Bedah
saraf
6.Perawatan RS
:Rawat inap
7.Terapi
: -
8.Penyulit
:Pneumothorax, injury dari n. phrenicus, brachial us injury dlsb.
9.Informed Concent:Perlu
10.Lama perawatan:1-2 minggu
11.Masa pemulihan:2 minggu
12.Output
:Memuaskan
13.PA
:Tak perlu
14.Otopsi
:Tak perlu
ULCUS CRURIS, CHRONIC LE ULCERS
1.Kriteria Diagnosis:Terdapat didaerah cruris dimana kulitnya mengalami dermatitis,
indurasi, nyeri dan ulcerasi kelainan-kelainan ini bersifat kronis sehingga kulit didaerah tersebut mengalami penebalan, hyperpigmentasi dan lebih hangat dari sekitarnya (statis dermatitis/eczema). Daerah yang paling mengalami perubahan tersebut adalah sekitar molleolus medialis. Vena-vena perforan dan peninggian tekanan dalam vena profunda akan langsung ditransmit kejaringan subcutis sehingga mengakibatkan perubahan-perubahan tersebut diatas.peninggian tekanan vena-vena profunda diakibatkan oleh obstruksi (throumbus) mengakibatkan kutub-kutub dalam v.v perforantus menjadi insufficien sehingga tekanan vena profunda yang tinggi dapat langsung diteruskan kejaringan subcutis.
2.Diagnosa Banding:-Congestive heart failure
-Chronic glomerulonephritis
-Chronic lymphedema
-Lipedema
-Dermatitis allergica
3.Pem.Penunjang:-Doppler, Plethysmograph, Thorax foto, ECG
-Laboratorium : darah lengkap
-Venography, Venous pressure measurement, Duplex
scaning
4.Konsultasi
:Spesilialis Bed, Vasculer, Kardiologist, Dermatologist
5.Perawatan RS
:Perlu rawat inap
6.Terapi
:Non operative treatment
-Graded compression elastic stocking (lifelong)
-Sering elevasi tungkai (terutama kalau tidur/istirahat)
-Memakai Unnas boots
-Merawat ulcus sol 0,25 % allumunium subacetate merawat
eksi eozema menggunakan lanolin solm allumunium acetate, steroid preparat atau antibiotik.
-Operative treatment :
-Linton procedure/Dodd procedure
-Valvuloplasty
-Venus valve transplantation
-Femoro-femoral crossover grafls (palma operation)
-Saphenopopliteal Bypass Operation (May-Husni- Operative)
7.Penyulit
:Heart disease, Trombosis, infeksi
8.Informed concent:Perlu
9.Lama perawatan:1-2 minggu
10.masa pemulihan:3 minggu
11.Output
:Good result 60-80% (dalam waktu 2 tahun) untuk valvuloplasty :
90% untuk ligature prosedure.
12.PA
:Tidak perlu
13.Otopsi
:Tidak perlu 8.Informed Concent:Perlu
9.Lama perawatan
:1-2 minggu
10.Masa pemulihan
:2 minggu
11.Output
:Banyak tergantung dari jenis pembuluh darah yang kena
( aorta, mesentrica arteries, art caroid dsb ) dan lama waktu
hingga rekontruksi ( golden periode sekitar 6 jam )
12.PA
:Tidak perlu
13.Otopsi
:Perlu
ANEURISMA
(adalah suatu dilatasi setempat dari artery yang sifatnya irreversible)1.Kriteria Diagnosis:Paling banyak ditemukan infrarenal aorta aneurisma kemudian
iliaca femoralis dan popliteal. Perkembangan aneurisma abdominalis berjalan lambat selama bertahun tahun. Kecepatan pengembangannya sering tidak dapat diperkirakan. Perkembangan tadi akan berakhir dengan ruptur, perdarahan dan meninggal : atau dapat menjadi sumber emboli keseluruh tubuh. Banyak ahli berpendapat bahwa kecenderungan untuk ruptur ditentukan primer oleh besarnya aneurisma, bahkan dapat oleh aneurisma yang kecil saja (diameter 4-7 cm). Begitu sebuah aneurisme abdominalis 30% dibulan pertama, menjadi 74% dalam 6 bulan kemudian menjadi 80% dalam waktu 1 tahun. Bagi thoraco abdominal aortic aneurisma : bila dibiarkan 95% mengalami dissecting da 51% yang non dissecting akan mengalami ruptur. Hampir semua aneurisma aorta abdominalis dapat dipaltasi (pulsatile abdominalis mass). Pemeriksaan lain yaitu : plain X-Rays, abdominalis sonogram, ultrasonograph, CT scanning, MRI (mahalintolerans terhadap gangguan bunyi, tidak dapat bagi penderita dengan pace maker), aorta graph. Umumnya pada lanjut usia.
2.Diagnosa Banding:Tidak perlu
3.Pem.Penunjang:Darah lengkap, thorax foto, Kardiologi, pemeriksaan fungsi paru,
pemeriksaan fungsi ginjal, fungsi hati, plain foto abdomen, sonogram abdomen, transkranial doppler, ultrasonograph abdomen, aortagraph (pool atas dan bawah dari aneurisma harus terlihat jelas), MRI.
4.Konsultasi
:Spes, Bedah Vasculer, Kardiologist, Internist, Pulomologist,
Neurologist.
5.Perawatan RS
:Harus rawat inap
6.Terapi
:Indikasi operasi :
a.Operasi elective : penderita risiko rendah dengan aneurisma diameter lebih dari 6 cm atau aneurisme yang lebih kecil tetapi berubah menjadi lunak atau menjadi syptomatik
b.Indikasi yang lebih urgent dari a, yaitu bila terbukti adanya embolisasi ke kaki
c.Tindakan operasi emergency bila mana aneurisma acute melunak atau disertai abdomen atau nyeri punggung
d.Resusitas dan segera operasi : bila menjadi ruptur dan hock Tindakan aneurismectomy sbb :
Exposure melalui sayatan mediana panjang
Fungsi ginjal harus tetap dijaga dengan pemberian cukup cairan dan 12.5-25 ogmannitol sebelum klaim aorta
Aheparin diberikan 5000 unti sebelum klaim
Diseksi terbatas kantong aneurisma sublateral dan posterior (Creech technique)
Memakai Dacron graft/goretex graft
Retrolperitoneal converage terhadap grafe
7.Penyulit
:Penyakit jantung (MCI) Pseudoanacurysma Emboli
8.Informed Concent:Perlu
9.Lama perawatan:1-2 minggu
10.Masa pemulihan:2 minggu
11.Output
:Memuaskan
12.PA
:Tidak perlu
13.Otopsi
:Tidak perlu
SYNDROMA RAYNAUD
Dibagi atas 2 tipe :
VASOSPASTIK
OBSTRUKTIF
1.Kriteria Diagnosis:Serangan episode vasospasm ujung-ujung jari disebabkan oleh
suhu dingin dan stress (emosi) sehingga menimbulkan perubahan warna triphasic colr yaitu menjadi putih,biru,merah.diantara serangan warna jadi normal. Serangan ini disertai rasa kesemutan dan nyeri hebat dan bahkan dapat mengakibatkan nekrosis jaringan.
2.Diagnosa Banding :a.Intra vaskuler: Cryglobulimemia,cold agglutinius
b.Vaskuler:
Thromboangistis obliterans(TAO)
Occupational trauma
Collagen disorders: Scledearma,Dermatomyositis,systemic lupuserythematosus,polyarteritis
Frosbite, Immersion foot
c.Extravaskuler:
Sympathetic hyperactivity
Thoracic outlet syndrome
Causalgia
.
3.Pem. Penunjang:Darah lengkap, Doppler waveform dan plethysmoraphy,allen
compression test, gold challenge test,arteriography.
4.Konsultasi
:Dirujuk ke Sepsialis Bedah Vaskuler
5.Perawatan RS
:Rawat inap segera
6.Terapi
:a.Kebijaksanaan umum :
Berikan keterangan sejelasnya, kalau tidak menemukan sesuatu kelainan lain berikan support tidak akan diamputasi
Hentikan merokok tanpa kompromi
Hindari udara dingin (tempat dingin, minum air es, mandi air dingin dll)
Hindari pemakaian obat-obatan yang dapat menimbulkan vasospasm mis : tablet KB, ergot preparat dan betaadregregenic blockers
b.Obat-obatan :
Symphatetic blocking agents
Calcium chanel blockers
Direct smoot muscle relaxants
Other medications
c.Tindakan operasi:
Cervicothoracic sympathectomy(endoscopy)
Digital artery sympatectomy
Microvasculer recostruction
d.Tindakan lain-lain:
Obati penyakit yang menyertai
Konsultasi untuk behavior modification(Psycologist)
Biofeedback (temperatur)
Pavlovian vasdilatation conditioning Plasmapheresis (mahal)
Transucutancous nerve stimulation (harapan)
7.Penyulit
:Patient sulit menghindari persyaratan-persyaratan yang dijukan mis
: merokok, stress, dll. Tidak konsekuen melakukan latihan-latihan
yang dianjurkan mis : biofeed, pavlovian, vasodi-latation conditioning dll.
8.Informed Concent:Perlu
9.Lama perawatan:2-3 minggu
10.Masa pemulihan:2 minggu mungkin lebih lama atau mutasi ke Bag lain
11.Output
:Morbidity minimal kecuali type OBSTRUCTIVE
12.PA
:Ganglion pada sympathectomy untuk memastikan benar jaringan ( OKULASI VENA ANGGOTA G ganglion yang diambil (Vriesco)
13.Otopsi
:Mungkin perlu bagi jawaban diagnosis pasti ERAK + Vena Profunda )III BEDAH THORAX
ISI :
1. FRACTUR IGA SIMPLE ICD S.20
2. HEMATO THORAX ICD S.29
3. OPEN PNEUMO THORAX ICD S.21
4. CLOSSED PNEMO THORAX S. 29. 1
5. TENSION PNEUMO THORAX S.29.2
6. FLAIL CHEST S.22.3
7. TAMPONADE JANTUNG ICD 1.51.9
8. TRAUMATIC WET LUNG ICD S.29.3
9. TUMOR DINDING THORAX PRIMER 2.29.4
10. THORACIC OUT LET SYNDROME S.22.5
11. TUMOR MEDIASTINUM J.98.5
12. MASIVE HEMOPTYSIS J.98.9
13. PULMONARY DISS. ( CHROVIC OBST PULMONARY DISSEASE ) J.44.8
14. NODULE TUNGGAL PARU C.34.2
15. PULMONARY CARCINOMA C.34.0
16. SUPERIOR SULCUS TUMOR
17. MYCETOMA J.63.8
18. LUNG ABSCES J. 85. 2
19. EMPHYEMA THORACIS J.86.0
20. DISSEASE OF THE ESOKPHAGUS ( BENDA ASING PADA ESOPHAGUS ) K.22.8
21. ESOH[HAGEAL CHEMICAL BURN K.22.9
22. PERFORASI ESOPHAGUS K.22.3
23. DIVERTICUM ESOPHAGUS K.22.5
TRAUMA THORAX
TRAUMA THORAX
Pada Trauma Thorax dapat terjdi mulai dari contosio jaringan, fracture iga, pnemo thorax,hemato thorax, fail chest dan traumatic wet lung, karena hampir semua trauma Thorax potensial bahaya, palicy sub bagian bedah thork mengharuskan merawat semua pasien dengan trauma thorak, minimal observasi 24 jam.
FRACTURE IGA SIMPLE
ICD S.20 mulai dari con
1.Nama penyakit / Diagnostic:Fracture Iga Simple
Batasan
:Secara radiologis dibuktikan adanya disconlimits peri OS
costae
2.Kriteria Diagnosis
:Adanya trauma dada yang adekuat, adanya tanda-tanda fracture iga nyeri spontan, nyeri tikam, nyeri ketok, nyeri sumbu
Adanya discontinuitas peri OS costae pada thorax foto
3.Differintial Dignosis
:-Contosio jaringan
Hypo chon driasis
4.Pemeriksaan Penunjang:Thorax foto
5.Konsultasi
:-Rehabilitasi medik
Cardiologist
Pulmonologist
6.Perawatan Rumah Sakit:Diperlukan minimal observasi vital sign 24 jam
7.Terapy
:-Farmakologic : Anlgetic dan Expcctorantia
Non farmakologic : Fisio therapy
8.Standar Rumah Sakit
:Dirawat di rumah sakit minimal rumah sakit klass III
9.Penyulit
:a.Traumatic wet lung
b.Retensi Sputum
10.Inform Consent
:Tertulis untuk rawat inap
11.Standard Tenaga
:-Dr.Umum+ ATLS
-Para medis Fisio therapiSIMPLE11111
12.Lama Perawatan
:
3-5 hari
13.Masa Pemulihan
:
2 minggu
14.Out put
:Baik sembuh tanpa squalane dalam 2minggu buruk
Traumatic Wet Lung
15.PA
:Tidak perlu
16.Autupsi
:Diperlukan bila terjadi kematian
OPEN PNEUMO THORAX
ICD S.21y
IIa disconlimperi OS costae
3.Differential Diagnosis*Contosio jarinan
1.Nama Penyakit/Diagnostik:-Open Pneumo Thorax
Luka tembus Pleura, menimbulkan tekanan mitra meninggi dan paru collaps
2.Kriteria Diagnosis
:-Penderita sesak napas menyusul setelah suatu 2chon driasis
trauma tajam
Open sucjking wound
Bising nafas sisi sakit menghilang
3.Differential Diagnosis
:Tidak ada
4.Pemeriksaan Penunjang:a.Observasi WSD
b.Thorax foto AP/LAT
5.Konsultasi
:-Pulmonologist
Bedah Thorax
6.Perawatan Rumah Sakit:Diperlukan rawat inap
7.Terapy
:-Farmakologic : Oxygen, antibiotic, analgetic dan Penunjang
:Thorax foto
Expectorantia
Non Farmakologic : Bedah : - Penutupan luka
Pemasangan WSD
8.Standard Rumah Sakit
:Minimal Rumah Sakit Tingkat III
9.Penyulit
:a.Infeksi
b.Ateleklasis
10.Inform Concent
:Secara tertulis
11.Standard Tenaga
:-Ahli Bedah Umum
Dr. Umum + ATLS
12.Lama Perawatan
:7 hari
13.Masa Pemulihan
:2 minggu
14.Out put
:Sembuh tanpa squalane
15.PA
:Tidak perlu
16.Autopsi
:Diperlukan pada kasus kematian11.Standard Tenaga
:- Dr. umum+ATLS
HEMATO THORAX
ICD S.29
1.Nama Penyakit / Diagnostik:-Hemato Thorax
Rongga pleura berisi darah sehingga paru collaps
2.Kriteria Diagnosis
:-Sesak nafas tachycardia sampai hypolemic shock
(penderita sesuk)
Bising nafas melemah sampai menghilang
Perxusi redup
3.Differential Diagnosis
:-Pleral effuitias
empyema thoraces
4.Pemeriksaan Penunjang:a.Fungsi pleura : fungsi dan aspirasi
b.thorax foto : AP/LAT
c.Darah Rutin : Hb, Ht, Thrombosit, Leukosit
5.Konsultasi
:-Rehabilitasi medik
Pulmonologist
6.Perawatan rumah Sakit:Diperlukan rawat inap
7.Terapy
:-farmakologic : Antibiotik, analgetic dan
Expectorantia
Non Farmakologic : - Pemasangan WSD
Fisio therapy
8.Standard Rumah Sakit
:Minimal Rumah Sakit Tingkat
9.Penyulit
:a.Empyema Thoraces
b.Bronchio Pulmona
10.Inform Consent
:Tertulis diperlukan
11.Stadard Tenaga
:-Dr.Umum+ ATLS
Ahli Bedah Umum
12.Lama Perawatan
:7 hariz
sio theraphy
13.Masa Pemulihan
:14 hari
14.Out put
:Yang terbaik sembuh tanpa squallane yang terburuk
empyema, Bronchio pulmona,sepsis dan meninggal
15.PA
:Tidak perlu
16.Autupsi
:Diperlukan pada kasus kematian
CLOSSED PNEUMO THORAX
S.29
.Lama perawatan
:3-5 hari
1z1.Nama Penyakit/ Diagnostik:Clossed Pneumo Thorax
Batasan
:Peninggian tekanan intra pleural sehingga paru collaps
Pada dinding thorax yang utuh
2.Kriteria Diagnosis
:-Adanya sesak nafas setelah suatu truma atau olah
raga
Bising nafas sisi lesi tympany pada perkusi
Adanya udara intra pleural paru collaps total sebagian pada thorax foto
Adanya gelombang udara pada botol WSD
3.Differential Diagnosis
:-Large Bullae
Atelek Tasis Paru
4.Pemeriksaan Penunjang:Thorax foto AP dan lateral
5.Konsultasi
:-Pulmonologist
Bedah thorax
6.Perawatan Rumah Sakit:diperlukan rawat inap
7.Terapy
:-Farmakologic : Antibiotic, analgetic dan
Expectorantia
Non Farmakologic : Fisioterapy
8.Standard Rumah Sakit
:Rumh Sakit Tingkat III
9.Penyulit
:a.Infeksi
b.Atelektasis
c.Broncho Pleural Fistula
10.Inform Consent
:Perlu secara tertulis
11.Standard Tenaga
:-Ahli Bedah Umum
Dr. Umum + ATLS
12.Lama Perawatan
:Tanpa komplikasi 7 hari
Dengan komplikasi dapat lebih dari 1 bulan
13.Masa Pemulihan
:2 minggu sampai 1 bulan
14.Out put
:Baik, sembuh tanpa squalane
15.PA
:Tidak
16.Autupsi
:Pada kasus kematian
TUMOR DINDING THORAX PRIMER
S.29.4
1.Nama Penyakit / Diagnostik:Tumor Dinding Thorax
Batasan
:Semua tumor dari soft tissue, muscle atau tulang rangka iga
2.Kriteria Diagnosis
:-Pembengkakan pada dinding thorax dibedakan turut
terlibatnya otot, tulang dan soft tissue
Extensi dan batas tumor berasal dari pemeriksaan CT. scan
Pemeriksaan pathologis (PA)
3.Differential Diagnosis
:-Invasi tumor paru kedinding dada
Abses empyema
Tuberculoma
4.Pemeriksaan Penunjang:-Ct. Scan
Thorax foto
Mantoux Test
Byopsi
5.Konsultasi
:a.Pulmonologi
b.Onkologie
c.Intensive Care
6.Perawatan Rumah sakit:Diperlukan perawatan ICU pasca bedah
7.Terapy
:-Excisi luas, rekontrusi dinding thorak
Radiasi bila batas excisi tidak bebas tumor
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat I dan Tingkat II (Top Referal
Hospital)
9.Penyulit
:a.Operative : - Infeksi
- Flail chest
b.Penyakit : Infiltrasi ke organ paru, jantung great
arteri
10.Inform Concent
:Perlu secara tertulis
11.Standard Tenaga
:Ahli Bedah Thorax
12.Lama Perawatan
:10 hari
13.Masa Pemulihan
:6 minggu
14.Out put
:Baik, pada localized tumor
15.PA
:Dibutuhkan untuk menentukan Treatment
16.Autopsi
:Tidak perlu pada Advenced Tumor
PULMONARY CARCINOMA
C.34.0
1.Nama Penyakit / diagnostik:-Pulmonary Carcinom
Adalah Neophasma ganas berasal dari parenchyma
Paru / saluran nafas. Dikenal 4 type histologis : Epidermoid, Adeuoca, Small CEI Carcinorra Large Cel Cercinoma & Broncho Alveovar CA
2.Kriteria Diagnosis
:-Thorax foto
CT. Scan
Citologi Sputum
PA dari TTB
3.Differential Diagnosis
:-Hematoma
TB Paru (Tuber Culoma)
Tumor Mata
4.Pemeriksaan Penunjang:-Thorax foto
Bronchoscopy (Bronchial Brushing)
Spirometri
CT.Scn thorax / Scan Kepala
Bone Scaning
USG Abdomen
5.Konsultasi
:a.Pathologie
b.Pulmonologie
6.Perawatan Rumah Sakit:diperlukan untuk work up dan pengobatan pembedahan
7.Terapy
:-Frmakologic : Mucolitik, Analgerik, Cito statika
Non Farmakologic : Radiasi
Pembedahan : - Lobektomy
- Diseksi Kelenjar
- Pneumonectomy
- Byopsi
8.Standard Rumah Sakit
:Top Referal Hospital
9.Penyulit
:a.Multi orgn failure
b.Fracture Pathologi
c.Gagal nafas
d.Geriatric problem
10.Inform Concent
:Diperlu secara tertulis
11.Standard Tenaga
:-Pulmonologi
Oncolog
Cardio Thoracic
12.Lama Perawatan
:2 minggu
13.Masa Pemulihan
:4 minggu
14.Out put
:-Baik stadium awal
Buruk stadium lanjut
15.PA
:Perlu jaringan tumor dan KGB regional batas sayatan
16.Autopsi
:Tidak perlu
SUPERIOR SULCUS TUMOR
C.34.1
1.Nama Penyakit / diagnostik:Superior Sulcus Tumor
Batasan
:Adalah manifaetasi clusus dari Carcinoma paru primer
yang terletak pada Apex
2.Kriteria Diagnosis
:-Gejala klinis nyeri sesuai dengan distribusi C8 T1 &
T2
Disertai dengan horner Syndrome
Thorax foto AP/LAT Menunjukkan adanya lesi berbentuk Mass di Apex
Brochial Brisching Cetologi
Trans Thoracal Byopsi PA
3.Differential Diagnosis
:-Tuber Celoma
Premary complek TB
Nerogenic Tumor
4.Pemeriksan Penunjang:-Thorax foto
Bronchoscopy + bronchial broshing
Trans Thoracal Byopsi
CT. Scan kelapa & Thorax
Bone Scaring / Bone Surgery Neurologi
5.Konsultasi
:a.Neurologi
b.Pulmonologie
c.Nouro Surgery
6.Perawatan Rumah Sakit:-Diperlukan untuk mengatasi nyeri
Dan bila pengobatan pembedahan diperlukan
7.Terapy
:-Reseksi Lobus Superior
Release Flexus Brochalis
Radiasi Ajuvant 3000
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat II & Tingkat I
9.Penyulit
:a.Destruksi Tulang
b.V. cva Superior Syndrome
c.Lesi menatap flexus Brochalis
10.Inform Concent
:-Perlu secara tertulis
Terutama mengenai lesi Flexus Brochalis yang
menetes (cacat)
11.Standard Tenaga
:-Bedah Thorax
Pulmonologie
Pathologist
12.Lama Perawatan
:4 minggu
13.Masa Pemulihan
:8 minggu
14.Out put
:Buruk bila tumor mengimplitrasi flexus Brochalis
15.PA
:Sangat perlu
16.Autopsi
:Tidak perlu
NODULE TUNGGAL PARU
1.Nama Penyakit / Diagnostik:Solitary Pulmonary Nodule
Batasan
:Adalah Nodule Tunggal Diameter kurang dari 4 cm,
Masih dikelilingi jaringan paru sekat tanpa kelainan
Radiologis lain dijumpai tidak sengaja pada Thorax foto
Asymtomatis
2.Kriteria
:-Thorax foto
Trans Thoracal Byopsi
3.Differential Diagnosis
:*Hamartoma
*Tumor Metastase
*Tuber Culoma
*Cancer Stadium Awal
4.Pemeriksaan Penunjang :-Thorax foto
CT. Scan thorax
Tuberculine Test
Tumor Marker CEA, AFP
Trans Thoracal Byopsi
Bronchoscopy Broncial Brusing
5.Konsultasi
:a.Pulmonologie
b.Radiologie
6.Perawatan Rumah Sakit:Bila diperlukan pembedahan
7.Terapy
:*Farmacologic : Tubercenlo Statisca
*Non farmakologic : Observasi
*Bedah
: Thoracotomy Lolektomy
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat II & Tingkat I
9.Penyulit
:Penyulit pembedahan bila dilakukan terapy pembedahan
10.Inform Consent
:Perlu pada pembedahan
11.Standard Tenaga
:Ahli Bedah Thorax
12.Lama Perawatan
:10 hari
13.Masa Pemulihan
:2 minggu
14.Out put
:Baik
15.PA
:Perlu
16.Autupsi
:Perlu pada kasus kematian
TAMPONADE JANTUNG
1.Nama Penyakit/ Diagnostik:Tamponade Jantung
Batasan
:Rongga pericardial sac terisi cairan ( darah/ effusi )
Sehingga menghalangi pengisian jantung pada fase diatolic
2.Kriteria Diagnosis
:-Shock, Tachy cardia, Tachy pnae
Distensi vena yubalaris
Pulpus para doxus
Pelebaran cardiac silhuete pada thorax foto
Fungsi peri cardium
EKG low voltage
Ekho gap pada echo cardio grafi
3.Differential Diagnosis
:*Bendungan V. Cava superior
*Thorax Mediatinum
4.Pemeriksaan Penunjang:-Thorax foto
Ekho cardio grafi
EKG
Fungsi peri cardio
5.Konsultasi
:a.Pulmonologist
b.Kardiologi
c.Radiologi
6.Perawatan Rumah Sakit:Diperlukan perawatan intensive
7.Terapy
:*Bedah
: - Peri cardial fungsi
- Peri cardiostomy
- Peri cardiectomy
- Peri cardio Pleural Window
*Non Bedah : - Antibiotic
- Analgetic
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat II / Top Referal Hospital
9.Penyulit
:a.Karena tindakan fubrulasi
b.Gagal jantung
10.Inform Consent
:Tertulis diperlukan
11.Standard Tenaga
:-Ahli Bedah Thorax
Cardiologi
12.Lama Perawatan
:7 hari sampai 1 bulan
13.Masa Pemulihan
:2 minggu sampai 6 minggu
14.Out put
:*Trauma baik
*CA buruk
15.PA
:Perlu jaringan pericard
16.Autupsi
:Perlu pada kasus kematian
CHRONIC OBSTRUKTIVE PULMONARY DISSEASE
J.
1.Nama Penyakit / Diagnostik:Chronic Obstruktive Pulmonary Dissease
Batasan
:Penyakit menahun karena obstruksi menahun menyebabkan
Emphysema paru, intercostals space melebar, diagpragma
Mendatar dengan PO2 meninggi
2.Kriteria Diagnosis
:-Riwayat penyakit Astha Chroniac Bronchitis
Chronis
Thorax foto gambaran Lung Emphysema
PO2 rendah PCO2 tinggi
3.Differential Diagnosis
:*Astha Bronchiae
*Cor Pulmonale
*Giant Bula
*Giant Caverne
4.Pemeriksaan Penunjang:-Analysa gas darah
Thorax foto
Body phletysmografi
Lung ventilaties scaning
Lung perfution scaning
Ceteterisasi jantung
5.Konsultasi
:a.Cardiologie
b.Pulmonologie
c.Penyakit dalam
6.Perawatan Rumah Sakit:Memerlukan Perawatan ICU
7.Terapy
:*Farmakologic : - Oxygen,
- Broncho Dilator
- Secretolytic
*Non Farmakologic : - Fisio Thearpy
- Senam Ashma
*pembedahan : Lung Reduction Surgery
Lung Volume Reduction
Surgery
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat I ( Top Referal )
9.Penyulit
:a.Respiratory Dependence
b.Respiratory Failure
c.Pembedahan memiliki komplikasi Respiratory
10.Inform Consent
:Perlu tertulis pada terapy pembedahan
11.Standard Tenaga
:-Pulmonologie
Cardiac Anesthesia
Intensive
Cardio Thoracie
12.Lama Perawatan
:2 minggu s/d 6 minggu
13.Masa Pemulihan
:Lebih dari 6 minggu
14.Out put
:Monalitas, Morbilitas dan survivor 50%
15.PA
:Perlu
16.Autupsi
:Tidak perlu
MYCETOMA
J.63.8
1.Nama Penyakit / Diagnoostik:*Mycetoma / Fungsi Ball
*Massa buat yang terdiri dari Hyphae Fibrin sel
radang, pada bekas infeksi Tuberculosa, umumnya
pada Caverue
2.Kriteria Diagnosis
:-X Ray thorak, berupa Caverue dengan masa
didalamnya dengan Hallo
Bronchoscopy dengan bilasan Bronchel
Trans Thoracal Byopsi
3.Differential Diagnosis
:*Tuber Celoma
*Carcinoma paru
4.Pemeriksaan Penunjang:-Thorax foto
Bronchoscopy
Trans Thoracal Byopsi
CT. Scan Thorax
Spirometri
5.Konsultasi
:a.Pulmonologie
b.Parastologie
c.Pathologi
d.Intensive Care
6.Perawatan Rumah Sakit:Diperlukan
7.Terapy
:*Farmakologic : - Ampothericin B
- Tuberculo statisca
- Expectorab & Mucolitic
*Pembedahan :- Thoracotomy Lobektomy
- Thoracotomy
carvernostomy
- Bila pendarahan masive
- Bronchial arteri embolisasi
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat II & Tingkat I
9.Penyulit
:Masive Hemoptisis dengan Lung Fungsi yang minimal
10.Inform Consent
:Sangat perlu tertulis
11.Standard Tenaga
:-Bedah Thorax
Pulmonologie
Radiolog ( Invasive Radiolog )
12.Lama Perawatan
:4 minggu
13.Masa Pemulihan
:8 minggu
14.Out put
:Buruk untuk pasien dengan lung fungsi mnimal dan
Masive Hemoptisis
15.PA
:Perlu
16.Autupsi
:Tidak perlu
LUNG ABSCES
J. 85.2
1.Nama Penyakit / Diagnostik:Absces Paru
Batasan
:Terbenamnya rongga berisi pus dalam perenhym paru
Absces paru dapat terjadi karena aspirasi benda asing,
Infark paru trauma, penyebaran infeksi dari medis tomur
atau Absces Hepar
2.Kriteria Diagnosis
:Chest X Ray AP/ Lateral
3.Differential Diagnosis
:Broncloscopy, puscuture, Cetologi Empyema, Infected
Bullae
4.Pemeriksaan Penunjang :-Pus Culture
Broncloscopy
Chest X Ray AP/ Lateral
5.Konsultasi
:a.Pulmonologi
b.Micro Biologie
6.Perawatan Rumah Sakit:-Perlu rawat inap
dan bila pengobatan pembedahan diperlukan
7.Terapy
:*Farmakologic:Anti biotic sesuai Culture
Expectoran Mucolytic
*Non Farmakologic: - Postural Dranage, Chest
Perkusi
- Bronchoscopy tiap 3-5
hari
*Pembedahan
: - Tube Thoracostomy
- Reseksi Pru
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat II & Tingkat I
9.Penyulit
:a.Sepsis
b.Ostrotyelitis Costare
c.Pus menyebar ke paru sekat
10.Inform Consent
:Perlu secara tertulis
11.Standard Tenaga
:-Ahli bedah umum
Ahli bedah thorax
Pulmonologie
Fisio Therapy
12.Lama Perawatan
:4 minggu
13.Masa Pemulihan
:6 minggu
14.Out put
:Baik bila tidak ada penyulit
15.PA
:Perlu
16.Autupsi
:Pada kasus kematian perlu
EMPYEMA THORACIS
J.86.0
1.Nama Penyakit / Diagnostik:Empyema Thoraces
Batasan
:Accumulasi pus pada rongga pleura sehingga menekan
Paru dan menyebabkan paru collaps
Umumnya terjadi pada pneumona trauma, perforasi
Esophagus penyebaran dari Absces Hepar
2.Kriteria Diagnosis
:-Tanda- tanda infeksi demam hyperpyrexia chest
pain dan batuk dengan parental sputum
Chest X Ray AP/Lateral
Thoracocentesis pus culture
3.Differential Diagnosis
:*Absces paru
*Infected Pleural Effusion
4.Pemeriksaan Penunjang:-Chest X Ray
Pus Culture
Sputum BNA
5.Konsultasi
:a.Pulmonologie
b.Micro Biologie
6.Perawatan Rumah Sakit:Diperlukan rawat inap 4-6 minggu
7.Terapy
:*Farmakologic: - Punksi Aspirasi berulang
- Chest Fisio Therapy
- Anti biotic
- Expectorans, Mucolytic
*Bedah
: - Thoracostomy Dranage
- Thoracostomy + Reseksi iga +
Eko esser flap
- Decorticasi Pulmonary
Detachment
- Decorticasi + Pulmonary
- Detach men + AVR Plumbage
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat II & Tingkat I
9.Penyulit
:a.Sepsis
b.Broncho Pleural Fistula
10.Inform Consent
:Perlu secara tertulis
11.Standard Tenaga
:-Ahli Bedah Umum
Ahli Bedah Thorax
Pulmonolog
12.Lama Perawatan
:4-6 minggu
13.Masa Pemulihan
:6-8 minggu
14.Out put
:Tanpa penyulit baik
15.PA
:Perlu + Culture
16.Autupsi
:Bila terjadi kematian
TUMOR MEDIASTINUM
1.Nama Penyakit / Diagnostik:*Tumor Mediatinum
*Adalah tumor-tumor yang berasal dari soft, tissue di
mediastinum, anterior media atau posterior
2.Kriteria Diagnosis
:-Klinis : gejala-gejala obstruksi v. cava superior
-Radiologi : bayanghan mass sub sternal pada LAT
-Ct. Scan : memastikan lokalisasi extensi dan
batas- batas tumor
-Biopsi KGB : gambaran PA paraffin
Esoplhagografi dapat menentukan ekstensi tumor
Bronchoscopy
3.Differential Diagnosis
:*Retro stenal thyroid ( Extensi tumor thyroid )
*Tumor Esophagus
*Tumor Trachea
*Tumor Main Bronchus
4.Pemeriksaan Penunjang:-Vanito Mendelic Arid
CEA
EMG
Thorax foto AP/LAT
CT. Scan thorax
Esophagografi
Bronchoscopy
5.Konsultasi
:a.Pulmonologie
b.Neurologi ( EMG )
6.Perawatan Rumah Sakit:Pada pengobatan pembedahan diperlukan perawatan ICU
7.Terapy
:-Exisi total
Debulking
Radiasi ajuvant
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat II/ Tingkat I
9.Penyulit
:a.Pembedahan : Perdarahan dan DIC
b.V. cava superior syndrom
c.Stenosis trachea/ bronchus
10.Inform Consent
:Perlu secara tertulis
11.Standard Tenaga
:Ahli Bedah Thorax
12.Lama Perawatan
:1-2 minggu
13.Masa Pemulihan
:4-6 minggu
14.Out put
:*Pada tumortumor yang dapat diangkat intosos baik
*Pada tumor ganas 5 tahun survival kendor
15.PA
:Diperlukan diagnosis pra bedah
16.Autupsi
:Perlu
MASIVE HEMOPTYSIS
1.Nama Penyakit / Diagnostik:*Masive Hemoptysis
*Adalah batuk darah produktif lebih dari 200cc/24
jam
2.Kriteria Diagnosis
:-Batuk darah lebih dari 200cc/24 jam
Bronchoscopy untuk menentukan sumber
Perdarahan
Thorax foto untuk menduga sumber perdarahan
CT. Scan thorax
Spiro metri untuk menilai extensi dari operasi
3.Differential Diagnosis
:*DHF
*Diathesa hemoragic
4.Pemeriksaan Penunjang:-Thorax foto
Bleeding Time, cloting time, PTT, APTT
Hb, Ht, Thrombosit
CT. Scan thorax
5.Konsultasi
:a.Pulmonologie
b.Hematologie
c.Radiologie
6.Perawatan Rumah Sakit:Memerlukan Intensive Care
7.Terapy
:*Farmacologic:Coagulantia
*Bedah
:Reseksi sumber perdarahan
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat II/ Tingkat I
9.Penyulit
:a.Perdarahan berulang-ulang
b.Broncho pleural fistula
c.Gagal nafas
10.Inform Consent
:Perlu secara tertulis
11.Standard Tenaga
:-Ahli Bedah Thorax
Pulmonologie
Intensivist
12.Lama Perawatan
:1-2 minggu
13.Masa Pemulihan
:4-6 minggu
14.Out put
:Baik, bila tanpa penyulit
15.Autupsi
:Pada kasus kematian
16.Autupsi
:Pada kasus kematian
PERFORASI ESOPHAGUS ( Rujuk )
K.22.3
1.Nama Penyakit / Diagnostik:Perforasi Esophagus
Batasan
:Umumnya karena tindakan medis
*Perforasi pada Endoscopy
*Pada Repaire Heatal
*Benda asing tertelan Hernis menembus dinding
Esophagus
*Paling jarang perforasi ( pada Boerhave Dissease )
setelah muntah-muntah yang berat ( Severe
Vounting ). Umumnya pada Gastro Esophagus
Junctions
2.Kriteria Diagnosis
:-Esophago gram ( menentukan Level Perforasi )
Foto Cervical X Ray AP/LAT
3.Differential Diagnosis
:*Empyema
*Pleural Affutions
4.Pemeriksaan Penunjang:-Chest and Cervical X Ray AP/LAT
Esophago gram
5.Konsultasi
:a.Pulmonolog
b.Gastro Enterolog
6.Perawatan Rumah Sakit:Mutlak harus
7.Terapy
:*Bedah : -
*Cervical : Repair Drainage Konservativa Drun
Thorax
*Thorasic ESO : Anti Biotic & Nutrisi
Thoracotomy Dranage Clossure
8.Standard Rumah Sakit :Rumah Sakit tingkat II & Tingkat I
9.Penyulit
:a.Mediastinitis
b.Empyema
10.Inform Consent
:Sangat perlu
11.Standard Tenaga
:Bedah Thorax
12.Lama Perawatan
:2 minggu
13.Masa Pemulihan
:4 minggu
14.Out put
:Baik bila penyembuhan segera sering fatal bila terlambat
dapat pertolongan
15.PA
:Perlu untuk tepi perforasi
16.Autupsi
:Pada kasus kematian
DIVERTIKULUM ESOPHAGUS
K.22.5
1.Nama Penyakit / Diagnostik:Esophageal Diverticulum
Batasan
:Penonjolan Mucosa Duo Denum pada bagian Tunica
Muscularis yang lemah, yang sering pada daerah leher,
Pertengahan Esophagus dan diatas Diaprasma
2.Kriteria Diagnosis
:-Gejala : Dysphagia
Reguregitasi makanan
Barium X Ray studies dengan Flouroscopic selagi
Menelan Barium akan tampak daerah yang A. Perestetic.
Manometric studies tampak daerah dengan tekanan
Tinggi dan daerah in Coordimated Esophageal Contracties
3.Differential Diagnosis
:Stenosis Esophagus
4.Pemeriksaan Penunjang:-Esophago gram
Flouroscopy
Manometric Sludus
5.Konsultasi
:a.Gastro Enterolog
b.Bedah Digestive
6.Perawatan Rumah Sakit:Perawatan dilakukan pada kasus berat dan pembedahan
diperlukan
7.Terapy
:*Bedah :-
*Cervical : Diverticulektomy Myotomy
*Mid Esophageal : Diverticulektomy Myotomy
*Low Esophageal : Devirticulektomy Myotomy +
Repair Heatus Hernia
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat Ii & tingkat I
9.Penyulit
:a.Perforasi
b.Reflek Esophagitis pada Low Esophageal Lesion
10.Inform Consent
:Perlu tertulis
11.Standard Tenaga
:-Gastro Entrolog
Ahli Bedah Thorax
12.Lama Perawatan
:10 hari
13.Masa Pemulihan
:2-4 minggu
14.Out put
:Baik
15.PA
:Perlu mencari Gangtears ( Cegagtionais )
16.Autupsi
:Pada kasus kematian
DISSEASE OF THE ESOPHAGUS
( BENDA ASING PADA ESOPHAGUS )
K.22.8
1.Nama Penyakit / Diagnostik:Benda asing tertelan dan menyangkut di Esophagus pada
Crico phary ugeal spuchtes, umumnya anak-anak dan pada
Orang dewasa paling sering adalah gigi palsu.
2.Kriteria Diagnosis
:-Menelan benda asing biasanya disadari oleh
penderita
Nyeri leher/thorax, Dyshagia tidak mampu menelan
Secret
Aspirasi batuk, biasanya sebagai keluhan tambahan
Thorax foto AP/LAT
3.Differential Diagnosis
:*Severe Esophagitis
*Baret Esopahgis
4.Pemeriksaan Penunjang:-Thorax foto
Esophago gram
Esophagus copy
5.Konsultasi
:a.Gastro Enterolog
b.Gastro Intestinal Surgeon
6.Perawatan Rumah Sakit:Diperlukan
7.Terapy
:-Esophagus copy extraksi
Coroid ( Meat Tenderizer ) ( pada kaus baru )
Thoracotomy explorasi bila corpis alenus migrasi
total /sebagian
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat II/ Tingkat I
9.Komplikasi
:-Empyema Thoraces
Mediastinitis
Perdarahan pada waktu endoscopy
10.Inform Consent
:Perlu
11.Standard Tenaga
:-Ahli Bedah Thorax
Gastro Enterolog ( Endoscopiest )
12.Lama Perawatan
:2-10 hari
13.Masa Pemulihan
:2 minggu
14.Out put
:Baik
15.PA
:Tidak perlu
16.Autupsi
:Tidak perlu
ESOPHAGEL CHEMICAL BURN
K.22.9
1.Nama Penyakit / Diagnostik:*Esophageal Chemical Burn
*Adalah tertelanya bahan korosive seperti asam keras
atau larutan alkali keras baik dalam usaha bunuh
diri atau kecelakaan.
2.Kriteria Diagnosis
:-Anaminesis, menelan bahan Corosive
Luka bakar dimulut dan leher
Cito Esophaguscopy bila dalam kemasukan alat ada
Resistensi, hati-hati perporasi akan perforasi
3.Differential Diagnosis
:-
4.Pemeriksaan Penunjang:-Fhorax foto
Esophagoscopy
5.Konsultasi
:a.intensive Care
b.Endoscopiest
c.Ahli Bedah Plastik
6.Perawatan Rumah Sakit:Memerlukan ICU
7.Terapy
:*farmakologic: - Broad Spectum anti biotic steroid
- Fasting and parental feeding
*Non Farmacologic : Naso Gastric Tube
*Bedah
: - Short Stenosis Dilatasi
Reseksi
- Long Stenosis
- Recontruksi
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat II & Tingkat I
9.Penyulit
:a.Perforasi Esophagus
b.Perforasi Gaster
c.Perforasi pada Endoscopy
10.Inform Consent
:Tertulis perlu
11.Standard Tenaga
:-Endoscopiest
Bedah Digestive
Bedah Thorax
12.Lama Perawatan
:2-4 minggu
13.Masa Pemulihan
:8 minggu
14.Out put
:Buruk
15.PA
:Tidak perlu
16.Autupsi
:Bila meninggal perlu Autupsi
FLAIL CHEST
S.22.3
1.Nama Penyakit / Diagnostik:Flail Chest
Batasan
:Instabilitas dinding dada karena fraktur iga segmential
Multiple
2.Kriteria Diagnosis
:-Penderita pasca trauma dada berat, sesak nafas,
kesakitan hebat, gelisah
Tampak para doxal respirasi
Bising nafas sisi sakit menghilang
Kadang-kadang bisisng ronchi basah kasar
Fraktur iga segmential multiple disertai gambaran
Contusio paru pada thorax foto
3.Differential Diagnosis
:Tromatic Wet Lung
4.Pemeriksaan Penunjang:a.Thorax foto AP/LAT
b.Analisa gas darah
5.Konsultasi
:-Pulmonologi
Ahli Bedah Thorax
6.Perawatan Rumah sakit:Perlu rawat inap Intensive Care
7.Terapy
:*Bedah: - Traxi iga
- Open Fixasi dengan Wire
*Farmakologic : Antibiotic, analgetic,
Expectorantia
*Non farmakologic : O2 4 l/m
- Chest fisioterapy bronchiali
toilet
8.Standard Rumah Sakit
:-Rumah Sakit Tingkat II
Konsultasi Bedah Thorax dan Pulmonologi
Intensivist
9.Penyulit
:a.Atelektasis
b.Mucus Plug
c.ARDS
10.Inform Consent
:Tertulis
11.Standard Tenaga
:-Bedah Umum + ATLS
Dr. Umum + ATLS
Bedah Thorax
Pulmonologi
12.Lama Perawatan
:2 minggu
13.Masa Pemulihan
:2-4 minggu
14.Out put
:Tanpa komplikasi baik
15.PA
:Tidak perlu
16.Autupsi
:-
THORACIC OUT LET SYNDROME
S.22.5
1.Nama Penyakit/ Diagnostik:Thoracic Out Let Syndrome
Compresi pembuluh darah ( arteri vena sub clarvia ) dan
Atau flexus bracheales pada out let dari thorax
Kompresi terjadi karena kelainan first rib, claviculer,
Scalenus anticus, atau cervical rib.
2.Kriteria Diagnosis
:-Klinis nyeri/parastesia sepanjang distribusi nevere
ulnaris, leher, bahu dinding dada
Tanda-tanda Insificiensi vascular
Oedema lengan
Adson manuere, menimbulakan ischeima nyeri,
Perubahan pulse arteri radishis
Costo clecular test bahu didorong kebawah dan
kebelakang pulse hilang
Hyper abduction test
Thorax foto ( top foto ) kelainan first rib clavicula,
kelainan vebra T I
EMG Nerve conduction velocity
3.Differential Diagnosis
:*Radix irritasi
*HNP
*Kelainan hematologis
*Thrombo emboli
4.Pemeriksaan Penunjang:-Thorax foto
Cerercal foto
Dopler vascular
EMG
5.Konsultasi
:a.Neulorogi
b.Bedah Vaskuler
c.Bedah Thorax
6.Perawatan Rumah Sakit:Diperlukan bila tindakan perative diperlukan
7.Terapy
:*Farmakologic : Analgetic, muscle Relaxum
*Non Farmakologic : Fisioterapy dan Fraksi
*Pembedahan : Sclaleriotomy
First Rib Reseksi
Cervical Rib
Reseksi
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat II / Tingkat I
9.Penyulit
:a.Ischemie valkunan contrakture
b.Neuralgin
10.Inform Consent
:Perlu secara tertulis
11.Standard Tenaga
:-Ahli Bedah Thorak
Ahli Bedah Vasculer
Ahli Bedah syaraf
12.Lama Perawatan
:7 hari
13.Masa Pemulihan
:4-6 minggu
14.Out put
:Baik, pada kelainan yang lanjut Neuralgin
15.PA
:Tidak perlu
16.Autupsi
:Tidak perlu
TENSION PNEUMO THORAX
S.29.2
1.Nama Penyakit / Diagnostik:Tension Pneumo Thorax
Batasan
:Kebocoran bronclus atau broncleuli besar yang
Memberikan mekanisme ventik, sehingga tekanan intra
Pleural meningkat secara progesif pada dinding thorax
yang utuh
2.Kriteria Diagnosa
:-Pasien sesak nafas, gelisah
Distensi vena yugularis
Emplysema subcutis
Pada Thorax foto dijumpa paru collaps,
Mediastinum terdesak kesisi sekat, dan empysema subcutis
3.Differential Diagnosi
:*Tamponade jantung
*Ruptur bronchus pada perlekatan pleura parental
dan visceral
4.Pemeriksaan Penunjang:a.Thorax foto
b.Fungsi pleura
c.WSD
5.Konsultasi
:-Ke Pulmonologi
-Rujukke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas
Bedah Thorax
6.Perawatan Rumah Sakit:Perlu rawat inap
7.Terapy
:*Bedah
: - WSD
- Thoracotomy
*Non Bedah: Antibiotik
*Farmakologic: Analgetic, Expectorantia dan
Oxygen
*Non Farmakologi: Chest fisioterapy
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat II Tingkat III
9.Penyulit
:a.Infeksi
b.Broncho pleural fistula
10.Inform Consent
:Perlu secara tertulis
11.Standard Tenaga
:Perlu secara tertulis
12.Lama Perawatan
:1 minggu s/d 4 minggu
13.Masa Pemulihan
:4 6 minggu
14.Out put
:Baik, Broncho pleural fistula empyema chararinx
15.PA
:Tidak perlu
16.Autupsi
:Pada kasus kematian
TRAUMATIC WET LUNG
IDC S.29.3
1.Nama Penyakit / Diagnostik:Traumatic Wet Lung ( ARDS )
Batasan
:Contusio paru, menyebabkan hyper secreasi dan gangguan
Purmaebilitas capiler
2.Kriteria Diagnosis
:-Trauma tumpul thorax
Trauma capitis
Multi organ trauma
Ronchi basah halus
Hyper secresi
3.Differential Diagnosis
:*Odema paru
*Over hydrasi
*Decompensasi cardiac
4.Pemeriksaan Penunjang:-Thorax Foto
Analisa gas darah
Bronchoscopy
5.Konsultasi
:a.Pulmonologist
b.Intensivisi
6.Perawatan Rumah Sakit:Memerlukan perawatan intensive
7.Terapy
:*Bedah: - WSD
- Thoracotomy
*Non Bedah: Antibiotik
*Farmakologic: Analgetic, Expectorantia dan
Oxygen
*Non farmakologic : Chest fisioterapy
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Tingkat II Tingkat III
9.Penyulit
:a.Infeksi
b.Broncho pleural fistula
10.Inform Consent
:Perlu secara tertulis
11.Standard Tenaga
:Ahli Bedah Umum + Bedah Umum + Pulmonologi
12.Lama Perawatan
:1 minggu s/d 4 minggu
13. Masa Pemulihan
:4 6 minngu
14.Out Put
:Buruk, mortalitas > 60%
15.PA
:Tidak perlu
16.Autupsi
:Perlu pada kasus kematian
IV BEDAH DIGESTIF
ISI :
1. PERIANAL FISTULA
2. KARSINOMA KOLON REKTUM
3. TUMOR INTRA ABDOMINAL
4. ILEUS OBSTRUKSI
5. HERNIA INGUINALIS
6. APPENDICITIS AKUT
7. OBSTRUKTIVE JOUNDIC
8. CHOLELITIASIS
9. HERNIA LIPAT PAHA
10. NYERI AKUT ABDOMEN KANAN ATAS
11. HAEMORRHOID
PERIANAL FISTULA
1.Kriteria Diagnstis
:*Saluran abnormal ditepi dubur akibat infeksi dubur
2.Kriteria penyakit
:*Sakit daerah anus dan basah
*Bisul yang hilang timbul di tepi anus
3.Pemeriksaan penunjang:*Anoskopi
*Fistulografi
*Laboratorium rutin
4.Konsultasi
:*Rujuk ke spesialis Bedah digestif
5.Perawatan Rumah Sakit:Rawat inap untuk tindakan pembedahan segera bila terjadi
abses
6.Terapi
:Fistulektomi
7.Standard Rumah Sakit :RS type C
8.Penyulit
:Infeksi
Abses
Perluasan Fistel
9.Informed concent ( tertulis ):Perlu
10.Standard Tenaga
:Dokter Spesialis Bedah Digestif
11.Lama Perawatan
:4 hari
12.Lama Pemulihan
:10-14 hari
13.Out put
:Sembuh total
14.PA
:Dikerjakan untuk mengetahui penyebab lainnya
15.Autupsi/ risalah rapat
:Tak perlu
DAFTAR PUSTAKA:
Lan P. Todd MS, MD ( TOR) FRCS, DCM Fistula in ano Operative Surgeri : Edisi IV 1983
KARSINOMA KOLON REKTUM
1.Nama Penyakit / Definisi :Pertumbuhan keganasan berupa tumor pada saluran cerna
bagian bawah
2.Kriteria penyakit
:Riwayat kebiasaan b.a.b berubah, b.a.b campur darah dan
lendir
Berat badan menurun
3.Diagnosa Banding
:*Teraba masa diperut, tanda-tanda obstruksi ( usus)
*Polip rectum
*Kolitis
*Ilaemoroid
4.Pemeriksaan penunjang:Laboratorium lengkap + CEA
Anuskopi biopsy/ Ro Sinoskopi/ Sigmoiduscopi
Colon in loop + USG abdomen + CT Scan / MR +
Abdomen.
5.Konsultasi
:Rujuk ke Spesialis Bedah Digestif
6.Perawatan Rumah Sakit:Rawat inap untuk tindakan pembedahan
Segera bila ada tanda-tanda obstruksi
Dengan persiapan bila tanpa penyulit
7.Therapi
:Reseksi tumor sesuai lokalisasi dan penyebaran getah
bening
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit kelas A atau B
9.Penyulit
:Penyumbatan / Obstruksi merupakan salah satu penyulit
yang sering terjadi .
Perdarahan khoronis menybabkan anemia
Metatase ke hepar dan paru
10.Informed Consent
:Perlu
11.Standard Tenaga
:Dokter specialis Bedah Digestif
12.Lama perawatan
:3 minggu
13.Masa Pemulihan
:3 minggu
14.Out put
:Perlu pengawasan dan pengobatan lanjutan tergantung
stadiumnya.
15.PA
:Selalu dikerjakan untuk menentukan jenis karsinoma an
menentukan tepi sayatan bebas tumor
16.Autupsi / Risalah rapat:Tak perlu
DAFTAR PUSTAKA :
1. David John Leaper : Tumor of the colon Maingots abdominal operation ed 9 Vol 2 1999
2. Malcolm C, Veidenheimer. Abdomino perincal excision of the rectum operative surgery :
Edisi IV 1983
TUMOR INTRA ABDOMINAL
1.Nama Penyakit / Difinisi:Pertumbuhan benjolan abdorial didalam rongga perut
dengan segera ditutupi.
2.Kriteria Diagnosis
:Masa didalam perut
Kadang kadang terasa sakit
Dapat disertai tanda-tanda obstruksi usus.
3.Diagnosis diferensial
:Tumor-tumor organ intra abdomen
Limpoma malignum
TB Cusus
4.Pemeriksaan penunjang:Laboratorium lengkap
Tumor marker :
C E A
C A 199
A F P
USG Abdomen
Colon in loop
CT scaning abdomen / MRI abdomen
Pemeriksaan khusus yang lain bila diperlukan
5.Konsultasi
:Rujuk ke spesialis Bedah Digestive
6.Perawatan Rumah Sakit:Rawat inap untuk tindakan pembedahan
Segera bila ada tanda tanda distruksi ulang
Dengan persiapan bila tanpa penyulit.
7.Terapi
:Tergantung asal dari tumornya
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit type A atau B
9.Penyulit
:-Nyeri yang sangat karena penekanan
Tanda-tanda obstruksi usus
10.Informed Consent
:Perlu
11.Standard Tenaga
:Dokter Spesialis Bedah Digestif
12.Lama Perawatan
:Sekitar 2 minggu tergantung asla tumornya
13.Masa Pemulihan
:2 minggu
14.Out put
:Belum bias dipastikan tergantung jenis asal masanya
15.PA
:Selalu dikerjakan untuk mengetahui penyebabnya
16.Autopsi/ risalah rapat
:Tak perlu
DAFTAR PUSTAKA :
1. RM KIRK : Exploratory laparatomy Operative Surgery, Edisi IV : 1983
ILEUS OBSTRUKSI
1.Nama Penyakit / Difinisi:Gangguan parege isi kuman usus dari prokemal/ oral lateral
/ oral
2.Kriteria Penyakit
:Tidak bisa flatus dan b.a.b
Abdomen kembung, mual-mual sampai muntah
Auskultasi abdomen tergdengar kelainan
Peristaltic
Sakit hebat bila terjadi strangulasi
3.Diagnosis diferensial
:Streng/ Adhesy ilcus
Volvulus
Tumor usus halus / usus besar
Paralytic ileus
4.Pemeriksaan Penunjang:Thorax Foto
Foto abdomen 3 posisi
USG / CT Scan / MRI abdomen
Laboratorium rutin
5.Konsultasi
:Rujuk ke spesialis Bedah Digestif
6.Perawatan Rumah Sakit:Rawat inap untuk tindakan pembedahan segera
Koreksi gangguan keseimbangan cairan, elekbrotat, dan
Asembara yang terjadi
7.Terapi
:Cito operasi lapratomi eksplorasi
8.Standard Rumah Sakit
:Rumah Sakit Kelas C
9.Penyulit
:Pada stragulasi jangan dibiarkan terlalu lama dapat
menimbulakan kerusakan pada usus ( nekrotik ) dan syok
10.Informed concent ( tertulis ):Perlu ( tertulis )
11.Standard Teanaga
:Dokter Spesialis Bedah Digestif
12.Lama Perawatan
:10 12 hari
13.Lama Pemulihan
:3 4 minggu
14.Out put
:Sembuh total bila bukan karena keganasan
15.PA
:Perlu untuk mengetahui penyebabnya
16.Autupsi / risalah rapat :Tak perlu
DAFTAR PUSTAKA :
1. Allgowen, M : Diskussion riber dic frage den linrcihigen oden mebrreigen Nakt anl Dorm
Tagg.d Otsek. Ges Cleir Mindeen 1978. Sargenbecks Arch. Klin Cleir. 347 ( 1978 ) 620.
2. Allgowes, M.J Hadre, B. Herzog : Colonserktionnen Chirurg. 42 (1971) 1
3. Anders, A,R. Horing, P . Kheuf : Zerfebuine de Kolon-Karzioma Chirurg & Med Welt 24
top related