referat laserasi palpebra sendy

Post on 30-Dec-2014

613 Views

Category:

Documents

29 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

kelopak mata disebut dengan palpebra

Transcript

LASERASI PALPEBRAAbd Jabbar Sarifuddin

208.121.0016

Pembimbing

dr.Sigit Wibisono, Sp.Mdr. Chairunnisa Ferdiana, Sp.M

dr. Lina, Sp.M

Kepaniteraan Klinik RSUD KepanjenPPD UNISMA

REFERAT

ANATOMI DAN FISIOLOGI PALPEBRA

Palpebra atau kelopak mata adalah alat penutup mata yang berguna untuk :

melindungi permukaan anterior bola mata dari trauma, sinar matahari dan benda asing.

mencegah pengeringan bola mata karena adanya kelenjar-kelenjar pallpebra

Bagian-Bagian Palpebra

Kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar keringat, kelenjar Zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar Meibom pada tarsus.

Otot seperti : M. Orbikularis okuli yang berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi N. Fascial (N. VII). M. Levator palpebra yang berfungsi untuk mengangkat kelopak mata atau membuka mata, dipersarafi oleh N. Occulomotorius (N. III)

Pembuluh darah yang memperdarahi adalah arteri palpebra.

Persarafan sensorik palpebra superior adalah N. Trigeminus (N. V), sedangkan palpebra inferior oleh cabang N. Optikus (N. II) dan N. Trigeminus (N. V).

PENGERTIAN

laserasi palpebra merupakan rudapaksa pada kelopak mata akibat suatu benda yang mengakibatkan luka robek/laserasi.

1. Trauma benda tumpul evaluasi biomikroskopi fundus CT scanTanda:

Echimosis dan Edema

Patofisiologi

2. Trauma Benda Tajampenanganan berdasarkan kedalaman

dan lokasi cedera.3. Gigitan Anjing dan Manusia4. Luka Bakar Palpebra

Laserasi Palpebra

a. Laserasi tanpa melibatkan margo palpebrahanya terdapat pada kulit dan otot orbicularis

biasanya hanya memerlukan jahitan pada kulitnya saja.

peru dilakukan debridement , kemudian segera dilakukan jahit.

hati-hati pada laserasi di otot levator untuk menghindari ptosis post operasi

Laserasi Palpebra

b. Laserasi melibatkan margo palpebramemerlukan jahitan untuk

menghindari tepi luka yang tidak baik. Banyak teknik – teknik sudah diperkenalkan tapi pada prinsip pentingnya adalah aproksimasi tarsal harus dibuat dalam garis lurus.

Laserasi Palpebra

c. Trauma pada jaringan lunak kantus

Penanganan avulsi dari tendon medial kantus tergantung pada jenis avulsinya. Jika pada bagian atas atau bagian bawah terjadi avulsi tetapi pada bagian posterior masih intake avulsi dapat di jahit. Jika terdapat avulsi pada posterior tetapi tidak ada fracture pada nasoorbital tendon yang mengalami avulsi harus di lakukan wirering melalui lubang kecil di dalam kelenjar lakrimal lateral posterior. Jika avulsi tendon disertai dengan fraktur nasoorbital, wirering transnasal atau platting diperlukan setelah reduksi dari fraktur.

3. Gigitan Anjing dan Manusia

Laserasi palpebra pada sebagian kulit luar dan kulit secara menyeluruh, avulsi kantus, laserasi kanalikulus paling sering terjadi.

Irigasi dan penutupan luka secara dini harus segera dilakukan dan kemungkinan terjadinya tetanus dan rabies harus dipikirkan serta memerlukan observasi, direkomendasikan untuk pemberian antibiotik.

4. Luka Bakar PalpebraTerapi akut : pemberian lubrikasi berupa artifisial tear drops dan salep lubrikasi sebelum tidur.Pada fase pertengahan proses wound healing:

1st: sembuh 2nd and 3rd: membentuk sikatrik,

kerusakan kulit area wajah →lagoftalmus sekunder, palpebra bawah ectropion, retraksi palpebra atas.

Penatalaksanaan

EVALUASI PREOPERATIVE DAN PENDEKATAN DIAGNOSTIK

Stabilisasi Sistemik

• Evaluasi luka periorbital dimulai setelah pasien trauma telah stabil dan cedera yang mengancam hidup ditangani

Penatalaksanaan

EVALUASI PREOPERATIVE DAN PENDEKATAN DIAGNOSTIK

Riwayat Penyakit

•Anamnesa kronologi kejadian,waktu kejadian dan mekanisme cedera.

•Perhatian dan pencitraan yang tepat untuk kasus khusus:kekerasan, trauma proyektil cepat, gigitan hewan

dan manusia

Penatalaksanaan

EVALUASI PREOPERATIVE DAN PENDEKATAN DIAGNOSTIK

Pmx. oftalmologi

Penilaian ketajaman visual adalah wajib dan dilakukan sebelum setiap upaya rekonstruksi.

Penatalaksanaan

EVALUASI PREOPERATIVE DAN PENDEKATAN DIAGNOSTIK

Evaluasi Lab dan Radiografi

Darah LengkapFaal Hemostasis

Pemeriksaan Bahan kimia

Foto rontgen kepala

USG MataCT scan

Penatalaksanaan

EVALUASI PREOPERATIVE DAN PENDEKATAN DIAGNOSTIK

Profilaksi Infeksi

•Pada Kasus Gigitan baik oleh karena hewan atau manusia, pasien harus dievaluasi riwayat imunisasi.•Pada kasus gigitan anjing: evaluasi apakah ada infeksi rabies•Pada kasus gigitan / cakaran kucing: penisilin VK 500mg selama 5-7 hari.•Pada kasus gigitan manusia juga diberikan penisilin.

Penatalaksanaan

EVALUASI PREOPERATIVE DAN PENDEKATAN DIAGNOSTIK

Timing of Repair

Dipengaruhi beberapa faktor:-derajat kedalaman laserasi-penyakit lain yang menyertai-penanganan yg cepat dan tepat-infeksi sekunder

PEMILIHAN ANASTESI

Disesuaikan terhadap umur dan luas luka. Mayoritas cedera dewasa dapat

menggunakan anestesi lokal menggunakan lidokain 1 – 2 % dengan epinefrin 1:100000.

Teknik rekonstruksi palpebra Partial-Thickness Eyelid Injuries

laserasi kelopak mata dangkal yang tidak melibatkan margin palpebra dan yang sejajar dengan garis kulit dapat distabilkan dengan skin tape

menggunakan benang ukuran 6-0 atau 7-0 yang absorbable atau nonabsorbable.

Teknik rekonstruksi palpebra Eyelid Margin Lacerations

Perbaikan dimulai dengan penempatan benang 6-0 pada bidang kelenjar meibom di margin palpebra, kira-kira 2mm dari tepi luka dan dengan kedalaman 2mm, menggunakan benang absorbable.

A. Tepi dari palpebra, jahit dengan jahitan matras vertikal, benang melewati orificium kelenjar meibom.

B. Jahitan plat tarsal dengan 2 atau 3 jahitan terputus.C. Jahitan pada tepi palpebra dengan matras vertical.D. Pentupan kulit

Teknik rekonstruksi palpebra Eyelid Injuries with Tissue Loss

Dalam evaluasi pasien sangat penting untuk menentukan berapa besar kelopak mata yang tidak ada melainkan berapa banyak lapisan kelopak mata yang hilang.

modified Hughes procedure

Full-Thickness Eyelid Lacerations

Pada penanganan cedera ini memerlukan pemeriksaan lapis demi lapis pada luka untuk menilai integritas dari septum orbita, otot levator dan aponeurosis levator, konjungtiva, otot rektus, dan bola mata.

Cutler-Beard flap. Tenzel flap

Teknik rekonstruksi palpebra Cedera pada Sistem Lakrimalis

silicone tube halus (stent) diletakkan di saluran lakrimalis untuk menjaga bukaan pada sistem drainase air mata. Stent ini kemudian akan dilepas.

Jika operasi ini tidak sepenuhnya berhasil gejala dapat diselesaikan dengan menggunakan sebuah tabung Jones Lester.

Gambar 1.10 Penggunaan Lester Jones Tube

Komplikasi

Akibat kegagalan dalam memperbaiki laserasi khususnya jika melibatkan margin palpebra, dapat berupa:

Epifora kronis Konjungtivitis kronis, konjungtivitis

bakterial Exposure keratitis Abrasi kornea berulang

Komplikasi

Akibat teknik pembedahan yang buruk, terutama dalam hal akurasi penutupan luka, dapat berupa:

Jaringan parut Fibrosis Deformitas palpebra sikatrikal

Keadaan luka yang memburuk akibat adanya infeksi atau karena penutupan luka yang tertunda.

Laserasi dekat canthus medial dapat merusak sistem nasolacrimal.

Prognosa

Prognosis sangat tergantung pada luasnya laserasi atau kerusakan palpebra serta lokasi dan ketebalan jaringan yang rusak.

TERIMA KASIH

top related