Top Banner
XANTHELASMA PALPEBRA Sumber : Al Aboud AM, Al Aboud DM. Xanthelasma Palpebrarum. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531501/
98

XANTHELASMA PALPEBRA

Oct 04, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: XANTHELASMA PALPEBRA

XANTHELASMA PALPEBRA

Sumber : Al Aboud AM, Al Aboud DM. Xanthelasma Palpebrarum. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available

from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531501/

Page 2: XANTHELASMA PALPEBRA

Pendahuluan

• Xanthelasma palpebra adalah kondisi jinak deposit kaya lipid, terutama kolesterol berbentuk kekuningan semipadat yang biasanya ditemukan pada aspek medial kelopak mata atas dan bawah.

• Lesi biasanya simetris. Bisa berjumlah 1 atau lebih.

• Secara kosmetik mengganggu

• Insiden sekitar 1,2%, lebih sering terjadi pada wanita dengan onset berkisar 20 -70 tahun

Page 3: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 4: XANTHELASMA PALPEBRA

Etiologi

• Hiperlipidemia tipe IIa (hiperkolesterolemia familial) dan tipe Iib (hiperlipidemia gabungan familial)

• Hiperlipidemia tipe IV (hipertrigliseridemia familial)

• Diabetes mellitus

• Hipotiroidisme

• Kadar HDL rendah

• Diet tinggi lemak

• Asupan alkohol berlebih

• Penambahan berat badan

Page 5: XANTHELASMA PALPEBRA

Gejala klinis dan pemeriksaan fisik

• Lesi ini sering terlihat pada dekade keempat dan kelima.

• Setelah xanthelasma muncul, tidak akan hilang secara spontan tetapi akan tetap sama atau bertambah besar.

• Papula ini tidak bisa di squeeze.

Page 6: XANTHELASMA PALPEBRA

Laboratorium

• Profil lipid serum dengan berpuasa setidaknya selama 12 jam. Pada sebagian besar kasus, kadar kolesterol dan trigliserida meningkat, dan tingkat lipoprotein densitas tinggi (HDL) berkurang

• Fungsi hati

• Fungsi tiroid

• Glukosa darah puasa dan Hba1C

Page 7: XANTHELASMA PALPEBRA

Diagnosis banding

• Necrobiotic xanthogranuloma

• Orbital lipogranulomas • Juvenile

xanthogranulomata • Erdheim-Chester disease • Wegener granulomatosis • Lipoid proteinosis • Primary systemic

amyloidosis • Necrobiosis lipoidica

• Sarcoid • Atypical lymphoid

infiltrate • Syringoma • Microcystic adnexal

carcinoma • Milia • Sebaceous hyperplasia • Steatocystoma multiplex • Trichoepithelioma • Apocrine hidrocystoma

Page 8: XANTHELASMA PALPEBRA

Terapi

Perubahan gaya hidup dan Obat penurunan kadar kolesterol. Diet rendah lemak dan statin sering direkomendasikan, namun mereka memiliki efek terbatas bila xanthelasma sudah terlanjur berkembang.

Page 9: XANTHELASMA PALPEBRA

• Jika lesi menimbulkan masalah kosmetik, xanthelasma dapat dieksisi dengan prosedur bedah sederhana, cauterized, atau dihilangkan dengan nitrogen cair.

• Pembedahan di sekitar kelopak mata memiliki banyak komplikasi dan dapat menyebabkan ektropion, retraksi kelopak mata, dan cedera pada mata itu sendiri.

• Penggunaan cryotherapy dan kauterisasi kimia dapat menyebabkan jaringan parut yang parah dan perubahan warna kulit

Page 10: XANTHELASMA PALPEBRA

• Metode lain termasuk chemical peels dengan trichloroacetic acid (TCA) dengan persentase tinggi 50% atau lebih untuk mencapai kedalaman optimum untuk simpanan kolesterol di dermis retikuler. Zat serupa seperti asam salisilat dapat digunakan juga.

• Mesin frekuensi radio dapat digunakan untuk mengobati beberapa kasus xanthelasma. Metode yang sangat aman dibandingkan dengan modalitas lain, tetapi kurang efektif, dan mungkin mahal.

Page 11: XANTHELASMA PALPEBRA

• Setelah pengangkatan, kekambuhan xanthelasma bisa sering terjadi, terutama bila penyakit dasarnya adalah kelainan genetika dan kadar kolesterol tinggi.

• Obat penurun lipid dapat digunakan pada pasien dengan kadar kolesterol dan trigliserida tinggi untuk mencegah deposit lebih lanjut.

Page 12: XANTHELASMA PALPEBRA

PEMBAHASAN SOAL MATA 27 JULI

Page 13: XANTHELASMA PALPEBRA

1. Pasien laki – laki 60 tahun datang ke dokter dengan keluhan pandangan kabur sejak 1 bulan terakhir. Dari pemeriksaan didapatkan lensa keruh dengan bentukan stellata. Apakah penyebabnya?

a. Trauma tumpul b. Infeksi virus c. Infeksi bakteri d. Diabetes mellitus e. Penggunaan steroid topikal jangka panjang

Page 14: XANTHELASMA PALPEBRA

• Katarak yang berbentuk petaloid/roset/ stellate biasanya terlihat pada pasien yang mengalami trauma fisik tumpul atau tembus pada mata, dan meskipun jarang karena sengatan listrik, paparan energi inframerah atau radiasi pengion.

• Singh, Rohan Bir et al. “Traumatic rosette cataract.” BMJ case reports vol. 11,1 e227465. 28 Nov. 2018, doi:10.1136/bcr-2018-227465

Page 15: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 16: XANTHELASMA PALPEBRA

2. Seorang laki-laki 60 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan penglihatan kabur secara perlahan-lahan yang dialami sejak 1 tahun terakhir. Riwayat hipertensi (-) trauma (-), Diabetes Mellitus (+) sejak 8 tahun. Pemeriksaan lab GDS 440 mg/dl. Pada pemeriksaan fisik didapatkan lensa keruh belum merata, pada pemeriksaan fundus (+) kabur. Komplikasi yang mungkin pada kasus ini adalah?

a. Strabismus b. Atropi papil c. Glaukoma sekunder d. Katarak senilis e. Uveitis

Page 17: XANTHELASMA PALPEBRA

Faktor risiko perkembangan katarak : • Genetik • Usia (senilis) katarak yang terjadi pada orang berusia

>50 tahun, tidak terkait dengan trauma mekanis, kimia, atau radiasi yang diketahui. Katarak senilis merupakan penyebab 48% kebutaaan di dunia

• Trauma • Komplikasi dari penyakit inflamasi dan degeneratif

mata • Metabolik (diabetes, galaktosemia, dll.) • Toksiksisitas zat termasuk penyalahgunaan obat,

alkohol dll, radiasi (ultraviolet, gelombang elektromagnetik dll)

• Gupta VB, Rajagopala M, Ravishankar B. Etiopathogenesis of cataract: an

appraisal. Indian J Ophthalmol. 2014;62(2):103-110. doi:10.4103/0301-4738.121141

Page 18: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 19: XANTHELASMA PALPEBRA

3. Laki-laki usia 45 tahun mengeluhkan pandangannya menurun setelah terkena shuttlecock. Awalnya pandangan turun ketika melihat dari bawah ke atas namun sekarang gelap semuanya. Keluhan juga disertai nyeri dan tampak merah. Pemeriksaan visus 1/300, konjungtiva anemis, kornea jernih, lensa miring dan zonula terlihat terlepas di bagian superior. Diagnosis?

a. Hifema b. Perdarahan vitreus c. Ablasio retina d. Luksasio lensa e. Iridosiklitis

Page 20: XANTHELASMA PALPEBRA

• Dislokasi lensa mata paling sering terjadi karena trauma. Trauma tumpul menekan mata ke arah anterior-posterior menyebabkan perluasan mata ke lateral, superior, dan inferior, meregangkan zonula yang menahan lensa.

• Dislokasi lensa juga dapat terjadi karena kelainan mata yang mendasarinya, kelainan jaringan ikat seperti Marfan Syndrome, kondisi genetik, dan iatrogenik

• Gejala dislokasi lensa termasuk penurunan ketajaman visual, penglihatan dekat dan/atau jauh yang buruk, dan diplopia monokular

• Arthur J, Schubert B, Topp SS. Traumatic ocular lens dislocation. Afr J Emerg Med. 2019;9(2):106-107. doi:10.1016/j.afjem.2019.01.001

Page 21: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 22: XANTHELASMA PALPEBRA

4. Pasien wanita 55 tahun datang dengan keluhan mata kiri tiba-tiba kabur sejak 3 jam yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala, mual dan muntah. Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan mata kiri merah, injeksi silier, bilik mata depan dangkal, VOD 6/6, VOS 1/60, TIO mata kiri 49 mmHg. Diagnosis pada pasien adalah...

a. Glaukoma sudut terbuka kronik b. Glaukoma sudut tertutup akut c. Glaukoma primer d. Glaukoma sekunder e. Glaukoma sudut terbuka akut

Page 23: XANTHELASMA PALPEBRA

• Glaukoma adalah peningkatan TIO yang menyebabkan neuropati optik dan kehilangan penglihatan jika tidak diobati. Normlanya nilai TIO adalah 10-22 mmHg.

• Glaukoma diklasifikasikan sebagai sudut terbuka atau sudut tertutup dan sebagai primer atau sekunder. Sudut mengacu pada sudut antara iris dan kornea di ruang anterior, yang dapat terhambat secara struktural.

• Glaukoma primer tidak berhubungan dengan gangguan okular atau sistemik yang diketahui dan biasanya mempengaruhi kedua mata. Glaukoma sekunder berhubungan dengan gangguan okular atau sistemik dan seringkali unilateral.

• Glaukoma sudut tertutup akut adalah bagian dari glaukoma sudut tertutup primer.

Page 24: XANTHELASMA PALPEBRA

• Usia rata-rata presentasi Glaukoma sudut tertutup akut adalah 60, dan prevalensi meningkat setelahnya. Hal ini disebabkan bertambahnya ukuran lensa seiring bertambahnya usia.

• Gejalan Glaukoma sudut tertutup akut : nyeri mata unilateral parah yang tiba-tiba atau sakit kepala penglihatan kabur Melihat lingkaran cahaya berwarna pelangi di sekitar

cahaya terang mual, dan muntah Pemeriksaan fisik akan menunjukkan pupil fixed dilatasi kornea keruh injeksi konjungtiva yang jelas (paling menonjol di limbus) TIO dapat mencapai 60 hingga 80 mm Hg Khazaeni B, Khazaeni L. Acute Closed Angle Glaucoma. [Updated 2021 Jan 12]. In: StatPearls [Internet].

Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430857/

Page 25: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 26: XANTHELASMA PALPEBRA

5. Seorang perempuan 52 tahun datang ke UGD dengan keluhan mata kanan buram mendadak sejak 4 jam yang lalu disertai sakit kepala, mual dan muntah. Pada pemeriksaan fisik tanda vital TD: 130/80, N: 90x/menit, RR: 20x/menit, S: afebris. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan visus OD 1/60, OS 6/6. Pada mata kanan didapatan injeksi silier, kornea edema, bilik mata depan dangkal. Sedangkan mata kiri dalam batas normal. Pemeriksaan yang tepat adalah?

a. Gonioskopi

b. Funduskopi

c. Kampimetri

d. Tonometri

e. Fluorosein

Page 27: XANTHELASMA PALPEBRA

• Gejalan Glaukoma sudut tertutup akut : nyeri mata unilateral parah yang tiba-tiba

atau sakit kepala penglihatan kabur Melihat lingkaran cahaya berwarna pelangi

di sekitar cahaya terang mual, dan muntah Pemeriksaan fisik akan menunjukkan pupil

fixed dilatasi kornea keruh injeksi konjungtiva yang jelas (paling

menonjol di limbus) TIO dapat mencapai 60 hingga 80 mm Hg

Page 28: XANTHELASMA PALPEBRA

• Usia rata-rata presentasi Glaukoma sudut tertutup akut adalah 60, dan prevalensi meningkat setelahnya. Hal ini disebabkan bertambahnya ukuran lensa seiring bertambahnya usia.

• Diagnostik ditegakkan dengan mengukur TIO menggunakan tonometri. Tidak ada urgensi untuk melakukan pencitraan.

• Khazaeni B, Khazaeni L. Acute Closed Angle Glaucoma. [Updated 2021 Jan 12]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430857/

Page 29: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 30: XANTHELASMA PALPEBRA

6. Seorang laki-laki usia 40 tahun mengeluh mata kiri buta mendadak sejak 1 jam yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri kepala dan muntah. Riwayat trauma disangkal. Riwayat DM (-), HT (-). Pemeriksaan visus OS 5/60, konjungtiva hiperemis, pupil mid midriasis, COA dangkal, kornea edema. TIO N+3/palpasi. Penatalaksanaan yang tepat untuk pasien ini?

a. Tetes mata timolol maleat 0,5% b. Antibiotik oral dan topical c. Tetes mata pilokarpin 1% d. Steroid topical e. Asetazolamid 500 mg, antiemetik, analgetik,

rujuk RS

Page 31: XANTHELASMA PALPEBRA

Terapi glaukoma sudut tertutup akut bertujuan untuk menurunkan TIO dengan menurunkan produksi aqueous humor, meningkatkan aliran keluar aqueous humor, dan mengurangi volume aqueous humor. Terapi awal yang dapat diberikan adalah

• Acetazolamide 500 mg IVmemblokir produksi aqueous humor.

• Manitol IV 1-2 gram/kg (jika tidak ada kontraindikasi) secara cepat mengurangi volume akuos humor.

• Beta-blocker topikal (timolol 0,5%) 1 tetes memblokir produksi humor berair.

• Alpha 2-agonis topikal (apraclonidine 1%) 1 tetes memblokir produksi aqueous humor.

• Pilocarpine topikal 1% hingga 2% satu tetes setiap 15 menit untuk dua dosis setelah tekanan intraokular di bawah 40 mm Hg untuk meningkatkan aliran keluar humor aquos.

• Tekanan intraokular perlu diperiksa setiap jam.

Page 32: XANTHELASMA PALPEBRA

• Pengobatan definitif adalah iridektomi perifer setelah episode akut mereda. Iridektomi laser merupakan pengobatan pilihan. Iridektomi bedah diindikasikan ketika iridektomi laser tidak dapat dilakukan.

• Khazaeni B, Khazaeni L. Acute Closed Angle Glaucoma. [Updated 2021 Jan 12].

In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430857/

Page 33: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 34: XANTHELASMA PALPEBRA

7. Perempuan 68 tahun dibawa ke poli mata karena nyeri pada bola mata. Memiliki riwayat penglihatan terganggu seperti ada bayangan putih yang menghalangi. Pemeriksaan fisik ditemukan mata merah, pupil middilatasi, bilik mata depan dangkal, edema kornea, lensa keruh sebagian. Diagnosis yang paling tepat?

a. Glaucoma persisten

b. Katarak imatur

c. Uveitis

d. Lens induced glaucoma

e. Glaukoma akut

Page 35: XANTHELASMA PALPEBRA

Lens-induced glaucoma (LIG) adalah suatu kondisi klinis yang ditandai dengan :

(i) glaukoma sekunder menyerupai glaukoma sudut tertutup akut pada satu mata dengan katarak matur senilis, katarak senilis hipermatur namun dengan sudut terbuka

(ii ) tekanan intraokular normal dan sudut terbuka pada mata lainnya

(iii) gejala yang hilang dengan cepat dan pemulihan penglihatan setelah ekstraksi katarak pada mata yang terkena.

Kothari R, Tathe S, Gogri P, Bhandari A. Lens-Induced Glaucoma: The Need to Spread Awareness about Early Management of Cataract among Rural Population. ISRN Ophthalmol. 2013;2013:581727. Published 2013 Jun 25. doi:10.1155/2013/581727

Page 36: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 37: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 38: XANTHELASMA PALPEBRA

8. Pasien laki-laki usia 50 tahun datang ke Puskesmas mengeluhkan penglihatan mata kiri kabur sejak 2 bulan terakhir makin lama dirasakan makin berat. Pasien juga mengeluhkan sering menabrak benda-benda disekitarnya bila berjalan. Riwayat hipertensi (+) tidak rutin kontrol. Pada pemeriksaan visus OS 6/60. Segmen anterior tenang, funduskopi didapatkan cup disc ratio papli nervus optik 0.8. Pada perabaan mata kiri terasa lebih keras. Apakah tatalaksana untuk pasien ini?

a. Tetes mata timolol

b. Asetazolamide

c. Mengistirahatkan mata

d. Rujuk ke SpM

e. Koreksi dengan kaca mata

Page 39: XANTHELASMA PALPEBRA

• Open-angle glaucoma (OAG) sering asimtomatik pada tahap awal. Perubahan awal pada OAG melibatkan hilangnya penglihatan tepi yang biasanya tidak disadari oleh pasien sampai 40% serabut saraf mereka terganggu, baru kemudian mereka mulai menyadari adanya “tunnel vision".

• Peningkatan TIO akan diteruskan ke saraf optik dan menyebabkan fenomena cupping dan peningkatan cup-disk rasio (CDR). CDR dikatakan naik bila secara simetris >0,5 atau perbedaan CDR >0,2

• Mahabadi N, Foris LA, Tripathy K. Open Angle Glaucoma. [Updated 2021 Jul 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441887/

Page 40: XANTHELASMA PALPEBRA

• Terapi glaukoma merupakan kompetensi dokter spesialis mata sehingga pada seting dalam soal ini pasien haru dirujuk ke Sp.M

• Obat topikal yang dapat digunakan pada OAG adalah :

– Prostaglandin analog : Latanoprost, Travoprost

– Adrenergic : Brimonidine, Apraclonidine

– Beta-blockers: Timolol, Betaxolol

– Carbonic anhydrase inhibitor: Dorzolamide, Brinzolamide

– Cholinergic/parasympathomimetic: Pilocarpine

Page 41: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 42: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 43: XANTHELASMA PALPEBRA

9. Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan nyeri pada mata kiri yang menjalar sampai kepala. Keluhan disertai pandangan kabur 1 hari yang lalu. Pemeriksaan oftalmologi didapatkan VOS 1/300, kornea edema, camera oculi anterior dangkal, RAPD (+), TIO : N +1. Apa tatalaksana yang tepat?

a. Koreksi Visus Mata b. Pemberian kacamata untuk penglihatan dekat

dan jauh c. Turunkan TIO dengan medikamentosa d. Larutan Hiperosmotik untuk menurunkan

edema kornea e. Tindakan bedah untuk implantasi IOL

Page 44: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 45: XANTHELASMA PALPEBRA

Terapi glaukoma sudut tertutup akut bertujuan untuk menurunkan TIO dengan menurunkan produksi aqueous humor, meningkatkan aliran keluar aqueous humor, dan mengurangi volume aqueous humor. Terapi awal yang dapat diberikan adalah

• Acetazolamide 500 mg IVmemblokir produksi aqueous humor.

• Manitol IV 1-2 gram/kg (jika tidak ada kontraindikasi) secara cepat mengurangi volume akuos humor.

• Beta-blocker topikal (timolol 0,5%) 1 tetes memblokir produksi humor berair.

• Alpha 2-agonis topikal (apraclonidine 1%) 1 tetes memblokir produksi aqueous humor.

• Pilocarpine topikal 1% hingga 2% satu tetes setiap 15 menit untuk dua dosis setelah tekanan intraokular di bawah 40 mm Hg untuk meningkatkan aliran keluar humor aquos.

• Tekanan intraokular perlu diperiksa setiap jam.

Page 46: XANTHELASMA PALPEBRA

10. Seorang anak laki-laki bayi berusia 9 bulan diantar ibunya ke poliklinik RS dengan keluhan bola mata membesar keluar dan berwarna kebiruan. Diketahui sebelumnya bayi sering mengeluarkan air mata dan menutup matanya ketika melihat cahaya. Diagnosa yang paling mungkin pada kasus diatas adalah?

a. Glaukoma sudut tertutup akut

b. Glaukoma primer sudut terbuka

c. Glaukoma kongenital

d. Glaukoma fakomorfik

e. Glaukoma sekunder

Page 47: XANTHELASMA PALPEBRA

• Primary congenital glaucoma (PCG) adalah glaukoma yang terjadi sebelum usia 3 tahun karena obstruksi drainase aquos humor yang disebabkan oleh perkembangan abnormal dari trabecular meshwork (TM) dan sudut bilik mata depan.

• Trias klasik PCG : epifora, fotofobia, dan blefarospasme.

• Tanda-tanda PCG : kekeruhan kornea, peningkatan diameter kornea (megalocornea), buphthalmos, peningkatan TIO dan perubahan optic nerve head.

• Badawi AH, Al-Muhaylib AA, Al Owaifeer AM, Al-Essa RS, Al-Shahwan SA. Primary congenital glaucoma: An updated review. Saudi J Ophthalmol. 2019;33(4):382-388. doi:10.1016/j.sjopt.2019.10.002

Page 48: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 49: XANTHELASMA PALPEBRA

11. Pasien wanita 46 th, datang dengan keluhan sering menabrak-nabrak benda di depannya saat berjalan. Keluhan dialami sejak 2 tahun ini dan berangsur- angsur memburuk. Pada pemeriksaan didapatkan peningkatan TIO dan CDR > 0.5. Apakah yang mengalami gangguan pada pasien ini? a. Penglihatan perifer b. Penglihatan sentral c. Daya akomodasi d. Pengelupasan lapisan retina e. Kekeruhan lensa

Page 50: XANTHELASMA PALPEBRA

• Open-angle glaucoma (OAG) sering asimtomatik pada tahap awal. Perubahan awal pada OAG melibatkan hilangnya penglihatan tepi yang biasanya tidak disadari oleh pasien sampai 40% serabut saraf mereka terganggu, baru kemudian mereka mulai menyadari adanya “tunnel vision".

• Peningkatan TIO akan diteruskan ke saraf optik dan menyebabkan fenomena cupping dan peningkatan cup-disk rasio (CDR). CDR dikatakan naik bila secara simetris >0,5 atau perbedaan CDR >0,2

• Mahabadi N, Foris LA, Tripathy K. Open Angle Glaucoma. [Updated 2021 Jul 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441887/

Page 51: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 52: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 53: XANTHELASMA PALPEBRA

12. Seorang pria usia 35 tahun dirujuk dari klinik mata dan klinik endokrin. Dia menderita DM sejak 10 tahun yang lalu. Kadar glukosa normal. Pemeriksaan luar mata normal. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan media jernih, papil normal, retina datar, didapatkan dot hemorage (+), hard exudate (+), makula edema (-), refleks fovea normal. Diagnosis yang paling mungkin adalah? a. Proliferative diabetic retinopathy b. Nonproliferative diabetic retinopathy c Central vein occlution d. Central retinal artery occlution e. Retinal detachment

Page 54: XANTHELASMA PALPEBRA

Nonproliferative Diabetic Retinopathy (NPDR)

Tidak ada retinopati: Tidak ada lesi retina

NPDR sangat ringan: Hanya mikroaneurisma

NPDR ringan: Beberapa microaneurysms, retinal hemorrhage & hard exudates

NPDR sedang: Perdarahan retina (sekitar 20 sedang-besar per kuadran) di 1-3 kuadran + cotton wool spots (antara NPDR ringan dan berat)

NPDR berat: memenuhi 1 diantara aturan 4-2-1. Perdarahan hebat di keempat kuadran

Perdarahan vena di 2 kuadran atau lebih

intraretinal microvascular abnormalities (IRMA) sedang di 1 atau lebih kuadran

NPDR Sangat berat: memenuhi 2 atau lebih aturan aturan 4-2-1.

• Shukla UV, Tripathy K. Diabetic Retinopathy. [Updated 2021 Feb 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560805/

Page 55: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 56: XANTHELASMA PALPEBRA

13. Pasien laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan penurunan visus secara perlahan, pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol. Pada pemeriksaan segmen posterior didapatkan cotton wool, neovaskularisasi, hard exudate, perdarahan Dot dan Blot. Apakah diagnosis pasien ini?

a. DM retinopati proliferatif b. DM retinopati non-proliferatif

c. HT retinopati proliferatif d. HT retinopati non-proliferatif

e. Ablasio retina

Page 57: XANTHELASMA PALPEBRA

• Proliferative Diabetic Retinopathy (PDR) bila terdapat satu atau lebih dari berikut ini:

Neovaskularisasi

Perdarahan vitreous atau pra-retina

•Neovaskularisasi pada diskus (NVD)- neovaskularisasi pada atau dalam satu diameter diskus optikus

•Neovaskularisasi di tempat lain (NVE) - pembuluh darah baru menjauh dari satu diameter cakram cakram optik.

•Neovaskularisasi Iris- penanda prognosis buruk dan dikaitkan dengan kecenderungan untuk mengembangkan glaukoma neovaskular.

• Shukla UV, Tripathy K. Diabetic Retinopathy. [Updated 2021 Feb 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560805/

Page 58: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 59: XANTHELASMA PALPEBRA

14. Laki-laki 70 tahun datang dengan keluhan penglihatan mata kanan seperti kabur mendadak. Pada pemeriksaan fisik didapat tekanan darah 200/100 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, suhu 36.8 C, frekuensi pernafasan 20x/menit. VOD 1/300 Pada pemeriksaan funduskopi ditemukan bintik merah pada retina dan retina terlihat pucat. Kemungkinan diagnosis adalah..

a. Oklusi vena sentralis retina b. Oklusi arteri sentralis retina c. Ablasio retina d. Perdarahan vitreus e. Retinopati hipertensi

Page 60: XANTHELASMA PALPEBRA

• Central retinal artery occlusion (CRAO) adalah penyumbatan arteri retina sentral secara akut, mengakibatkan hipoperfusi retina, kerusakan sel progresif cepat, dan kehilangan penglihatan.

• CRAO biasanya muncul tiba-tiba, tidak nyeri, kehilangan penglihatan yang terjadi dalam hitungan detik. Pasien mungkin melaporkan kehilangan penglihatan sementara (amaurosis fugax) dan sering memiliki riwayat penyakit aterosklerotik.

Page 61: XANTHELASMA PALPEBRA

• Pasien dengan CRAO sering datang dengan hilangnya persepsi cahaya monokular dan defek pupil aferen.

• Biasanya, TIO, bilik mata depan, dan gerakan mata ekstraokular berada dalam batas normal.

• Pemeriksaan funduskopi retina akan tampak pucat secara difus dengan titik pusat berwarna cherry red .

• Farris W, Waymack JR. Central Retinal Artery Occlusion. [Updated 2021 Feb 17]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470354/

Page 62: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 63: XANTHELASMA PALPEBRA

15. Seorang pasien perempuan 48 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur seperti ditutup tirai, mendadak 3 jam yang lalu. Pasien juga mengaku melihat bayangan-bayangan gelap. Pemeriksaan oftalmologi didapatkan VOD 6/6, VOS 2/20. Segmen anterior kedua mata tenang. Funduskopi mata kiri ditemukan tobacco dust appearance pada vitreus. Diagnosis pasien adalah... a. Oklusi arteri retina sentral b. Oklusi vena retina sentral c. Ablasio retina d. Glaukoma sudut tertutup e. Glaukoma sudut terbuka

Page 64: XANTHELASMA PALPEBRA

• Retinal detachment adalah kondisi ketika retina terlepas dari retinal pigment epithelium (RPE) yang mendasarinya.

• Gejala retinal detachment biasanya floaters awitan baru. fotopsia (kilatan cahaya), penurunan lapang pandang progresif lambat atau menetap, biasanya dimulai dari perifer dan kemudian bergerak ke sentral

• Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan red cells dan pigments granules (tanda Shafer atau tobacco dust) di vitreous anterior yang menunjukkan adanya robekan retina bersama dengan detasemen vitreous posterior.

• Blair K, Czyz CN. Retinal Detachment. [Updated 2021 Jun 29]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551502/

• Ahmed F, Tripathy K. Posterior Vitreous Detachment. [Updated 2021 Feb 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563273/

Page 65: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 66: XANTHELASMA PALPEBRA

16. Pasien perempuan usia 43 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur mendadak 1 hari yang lalu. Keluhan tanpa disertai dengan nyeri dan mata merah. Pasien mengatakan seperti melihat tirai dan terdapat kilatan-kilatan cahaya sebelumnya. Pemeriksan visus ODS 1/300. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan tobacco dust appearance pada vitreus. Apakah diagnosa pasien tersebut?

a. Rhegmatogenous Retinal Detachment b. Non Rhegmatogenous Retinal Detachment c. Papilitis d. Optik Neuropathy e. CRAO

Page 67: XANTHELASMA PALPEBRA

• Adanya tanda Shafer atau tobacco dust sign di vitreous anterior yang menunjukkan adanya robekan retina bersama dengan detasemen vitreous posterior.

• Ahmed F, Tripathy K. Posterior Vitreous Detachment. [Updated 2021 Feb 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563273/

Page 68: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 69: XANTHELASMA PALPEBRA

17. Pasien perempuan usia 57 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur mendadak 5 jam yang lalu. Keluhan tanpa disertai dengan nyeri. Pasien mengatakan seperti melihat tirai dan garis yang tampak bergelombang. Pemeriksan visus ODS 1/-. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan tobacco dust appearance pada vitreus. Apakah faktor risiko yang mungkin dapat menyebabkan kondisi yang dialami pasien tersebut?

a. Miopia tinggi b. Pemakaian kontak softlens c. Higienitas yang jelek d. Ulkus kornea e. Astigmatisma

Page 70: XANTHELASMA PALPEBRA

• Miopia patologis merupakan salah satu faktor risiko ablasio retina regmatogenosa.

• Blair K, Czyz CN. Retinal Detachment. [Updated 2021 Jun 29]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551502/

Page 71: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 72: XANTHELASMA PALPEBRA

18. Laki-laki, 45 tahun datang dengan keluhan hilang sebagian penglihatan secara mendadak pada mata kiri. VOS 4/60 pada bagian temporal atas buram. Funduskopi OS : sebagian retina terlepas dengan garis demarkasi pada kuadran atas dari jam 11 sampai jam 3, retina kelabu dan tidak ada robekan. OD dalam batas normal. Peristiwa / kelainan apakah yang dialami pasien ini ?

a. Robeknya lapisan retina b. Terlepasnya N II dari lapisan retina c. Sebagian retina terlepas dari makula d. Terlepasnya lapisan retina dari koroid e. Terlepasnya RPE dari retina sensorisnya

Page 73: XANTHELASMA PALPEBRA

• Retinal detachment adalah kondisi ketika retina terlepas dari retinal pigment epithelium (RPE) yang mendasarinya.

• Gejala retinal detachment biasanya floaters awitan baru. fotopsia (kilatan cahaya), penurunan lapang pandang progresif lambat atau menetap, biasanya dimulai dari perifer dan kemudian bergerak ke sentral

• Blair K, Czyz CN. Retinal Detachment. [Updated 2021 Jun 29]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551502/

Page 74: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 75: XANTHELASMA PALPEBRA

19. Seorang pria berusia 60 tahun datang dengan keluhan tidak bisa membuka mata kanan sejak 1 bulan yang lalu setelah kecelakaan lalu lintas. Keluhan disertai pandangan kabur dan sering silau terutama pada siang hari. Dari pemeriksaan didapatkan adanya ptosis, pupil midriasis, dan terdapat hambatan gerak bola mata. Kelainan pada pasien tersebut oleh karena kelainan nervus? a. Fasialis b. Optikus c. Okulomotor d. Abdusen e. Troklearis

Page 76: XANTHELASMA PALPEBRA

Gejala klinis palsy N. III

• Ptosis: Karena kelumpuhan otot LPS (levator palpebrae superioris)

• Deviasi okular "turun dan keluar". Otot ekstaocular semuanya mengalamy palsy, kecuali rektus lateral dan oblikus superior

• Pupil midriasis dan terfiksasi karena kelumpuhan sfingter pupillae.

• Diplopia • Modi P, Arsiwalla T. Cranial Nerve III Palsy. [Updated 2021 Jul 10]. In: StatPearls [Internet].

Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526112/

Page 77: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 78: XANTHELASMA PALPEBRA

20. Seorang anak berusia 2 tahun datang bersama ibunya dengan keluhan terlihat putih-putih pada mata kanan pasien, mata tersebut bersinar saat terkena cahaya. Dari pemeriksaan didapatkan visus OD follow obyek (-) OS follow obyek (+). Pemeriksaan mata kanan didapatkan leukokoria dan mata kiri normal. Saudara kandung ibu pasien juga pernah memiliki keluhan yang sama. Diagnosis pasien tersebut adalah?

a. PHPV (Persistent Hyperplastic Primary Vitreous) b. Marfan Syndrome c. Retinoblastoma d. Glaukoma Kongenital e. Katarak Kongenital

Page 79: XANTHELASMA PALPEBRA

Leukocoria sering kali pertama kali diketahui oleh anggota keluarga atau pada fotografi flash. Leukocoria, atau "pupil putih", adalah salah satu tanda utama retinoblastoma. Beberapa diagnosis banding :

• Coats disease • Persistent fetal vasculature (PFV) • Toksokariasis mata • Familial exudative vitreoretinopathy(FEVR) pola pewarisan

autosomal dominan, banyak pasien mungkin asimtomatik. • Retinopati prematuritas (ROP) • Hamartoma astrositik • Perdarahan vitreus • Coloboma • Endoftalmitis endogen • Ablasio retina regmatogenosa https://www.aao.org/eyenet/article/stepwise-approach-to-leukocoria

Page 80: XANTHELASMA PALPEBRA

Gejala klinis retinoblastoma yang paling umum adalah :

• Leucocoria pada 60% kasus. • Strabismus • Mata merah yang menyakitkan • Peradangan orbital yang menyerupai selulitis pra-

septal atau orbital. • Pertumbuhan ekstraokular yang terlihat • Penglihatan berkurang • Pembatasan gerakan ekstraokular • Penyakit metastasis kelenjar getah bening, hati,

paru-paru, otak, dan tulang. Namun jarang terjadi sebelum keterlibatan okular.

• Ishaq H, Patel BC. Retinoblastoma. [Updated 2021 Feb 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545276/

Page 81: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 82: XANTHELASMA PALPEBRA

21. Seorang perempuan 45 tahun datang dengan keluhan bintil-bintil di daerah mata. Keluhan tidak disertai rasa merah dan gatal. Pasien memiliki riwayat hiperlipidemia. Pada pemeriksaan fisik ditemukan lesi kekuningan berupa plak berisi deposit lemak disekitar mata. Diagnosis pasien adalah...

a. Xanthelasma

b. Lipoid

c. Hemangioma

d. Liken planus

e. Keratosis

Page 83: XANTHELASMA PALPEBRA

• Xanthelasma palpebrarum papula atau plak kuning lunak berisi kolesterol di atas kantus medial kelopak mata atas. Kondisi medis terkait dengan munculnya xanthelasma palpebrarum termasuk hiperlipidemia, diabetes, dan disfungsi tiroid.

• Al Aboud AM, Al Aboud DM. Xanthelasma Palpebrarum. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531501/

Page 84: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 85: XANTHELASMA PALPEBRA

22. Anak perempuan 14 tahun diantar temannya ke IGD dalam kondisi kelopak mata dan pelipis berdarah akibat jatuh saat bermain sepak bola. Saat diperiksa didapati visus baik, namun terdapat luka laserasi di palpebra superior dekstra sepanjang 5 cm. Tindakan apa yang anda lakukan selanjutnya?

a. Rujuk Sp.M b. Antibiotik salep mata c. Tutup luka dengan kassa steril d. Jahit luka e. Bersihkan luka secara irigasi dengan cairan

steril

Page 86: XANTHELASMA PALPEBRA

• Laserasi kelopak mata ≥2 mm memerlukan perbaikan.

• Laserasi yang tidak melibatkan margin dan kanaliculai dapat diperbaiki oleh dokter UGD, bedah plastik umum, atau penyedia perawatan primer.

• Seorang dokter mata atau ahli bedah plastik oculofacial harus melakukan repair bila laserasi kompleks melibatkan margin kelopak mata, sistem kanalikuli, atau tendon canthal.

• Di Indonesia penjahitan palpebra bukan merupakan kompetensi dokter umum sehingga kasus ini perlu di rujuk.

• Sebelum melakukan perujukan berikan anestesi topikal pada mata yang terkena diikuti irigasi kulit di sekitarnya dan bersihkan dengan larutan povidone-iodine. Jangan lupa untuk menutup luka dengan kasa steril

• Cochran ML, Czyz CN. Eyelid Laceration. [Updated 2021 Feb 28]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470367/

Page 87: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 88: XANTHELASMA PALPEBRA

23. Perempuan 32 tahun mengeluh pandangan kabur sejak 1 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan VODS 1/60. eksoftalmus berat. Pemeriksaan TSH menurun sedangkan fT4 dan fT3 meningkat. Apa penyebab gangguan visus pada pasien?

a. Edema kornea

b. Kekeruhan lensa

c. Reaksi peradangan retina

d. Kompresi papil nervus optikus pada apeks

e. Sudut bilik mata menyempit

Page 89: XANTHELASMA PALPEBRA

• Gejala oftalmopati Graves : sensasi mata kering dan berpasir, fotofobia, air mata berlebihan, penglihatan ganda, dan sensasi tekanan di belakang mata.

• Gambaran klinis yang paling umum dari oftalmopati Graves adalah retraksi kelopak mata atas, edema, dan eritema jaringan periorbital dan konjungtiva, dan proptosis.

• Bahn RS. Graves' ophthalmopathy. N Engl J Med. 2010;362(8):726-738. doi:10.1056/NEJMra0905750

Page 90: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 91: XANTHELASMA PALPEBRA

• Sekitar 3-5% pasien dengan oftalmopati Graves memiliki penyakit parah dengan nyeri hebat, peradangan, dan ulserasi kornea yang mengancam penglihatan atau untuk Compressive Optic Neuropathy (CON)

• Pasien dengan crowding dari otot yang membesar di apeks orbita dan proptosis minimal memiliki risiko khusus untuk CON

• Bahn RS. Graves' ophthalmopathy. N Engl J Med. 2010;362(8):726-738. doi:10.1056/NEJMra0905750

• Pasien dengan CON biasanya datang dengan kehilangan penglihatan progresif kronis, bisa di satu atau kedua mata.

• Rodriguez-Beato FY, De Jesus O. Compressive Optic Neuropathy. [Updated 2021 Jul 16]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560583/

Page 92: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 93: XANTHELASMA PALPEBRA

24. Seorang perempuan umur 30 tahun berobat ke Puskesmas dengan keluhan pandangan mata kanan kabur secara tiba-tiba sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri saat mata bergerak. Hasil pemeriksaan didapatkan visus OD 20/80, pupil OD afferent pupillary defect, terdapat gangguan penglihatan warna dan defek pada lapang pandang sentral. Apa diagnosis pasien ini?

a. Retinopati hipertensi b. Retinal detachment c. Optic neuritis d. Hemianopsia unilateral e. Maculopathy degenerative

Page 94: XANTHELASMA PALPEBRA

• Optic neuritis (ON) adalah peradangan mempengaruhi fungsi optimal saraf optik.

• Gejala ON biasanya nyeri mata dengan onset akut dan kehilangan penglihatan. Nyeri semakin berat dengan gerakan mata dan sering mendahului hilangnya penglihatan.

• Pada pemeriksaan fisik, bila ON terjadi aismetris mungkin terdapat relative afferent pupillary defect (RAPD). Namun bila ON terjadi simetris RAPD mungkin tidak ada.

• Guier CP, Stokkermans TJ. Optic Neuritis. [Updated 2021 Jul 18]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557853/

Page 95: XANTHELASMA PALPEBRA
Page 96: XANTHELASMA PALPEBRA

25. Wanita usia 49 tahun datang dengan keluhan nyeri saat bola mata digerakkan dan disentuh. Pasien memiliki riwayat operasi katarak 5 tahun yang lalu. Visus 1/300, skotoma sentral. Pemeriksaan segmen anterior dalam batas normal. Pada funduskopi didapatkan papil berwarna jingga dan berbatas tegas. Apa diagnosis yang sesuai?

a. Papilitis b. Neuroretinitis c. Neuritis retrobulbar d. Endoftalmitis e. Panoftalmitis

Page 97: XANTHELASMA PALPEBRA

• Optic neuritis (ON) adalah peradangan mempengaruhi fungsi optimal saraf optik. Pada pemeriksaan biasanya didapatkan pembengkakan diskus optikus pada 1/3 pasien selama fase aktif. Bila tidak ada papilitis, tanda dan gejala ON biasanya cukup untuk menegakkan diagnosis neuritis retrobulbar.

Page 98: XANTHELASMA PALPEBRA