REDOKS

Post on 18-Feb-2016

231 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

k

Transcript

RE D

OK S

Kelompok 3

TEORI REAKSI

REDUKSI OKSIDASI

Oksidasi adalah proses terjadinya penangkapan oksigen oleh suatu zatReduksi adalah proses terjadinya pelepasan oksigen oleh suatu zat

Oksidasi adalah proses yang menyebabkan hilangnya satu atau lebih elektron dari dalam zat. Reduksi adalah proses yang menyebabkan diperolehnya satu atau lebih elektron oleh suatu zat.

Oksidasi didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi Reduksi didefinisikan sebagai penurunan bilangan oksidasi.

Jenis-Jenis reaksi redoks

Titrasi yang melibatkan Iodium

iodimetri iodometri

iodimetri Iodium merupakan oksidator

yang relatif kuat dengan nilai potensial oksidasi sebesar +0,535 V

Iodium akan mengoksidasi senyawa-senyawa yang mempunyai potensial reduksi yang lebih kecil dibanding iodium

Titrasi yang melibatkan Iodium

Deteksi titik akhir pada iodimetri ini dilakukan dengan menggunakan indikator amilum yang akan

memberikan warna biru pada saat tercapainya titik akhir

iodometri digunakan untuk menetapkan

senyawa-senyawa yang mempuyai potensial oksidasi yang lebih besar dari pada sistem iodium-iodida

sampel direduksi dengan KI berlebihan dan akan menghasilkan iodium yang selanjutnya dititrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat

Penyerapan Iodium Oleh Senyawa-Senyawa Penisilin

Masalah stabilitas yang utama dalam senyawa-senyawa penicilin adalah hidrolisis cincicn β-laktam cincin β-laktam terbuka maka akan mengkonsumsi iodium cincin β-laktam yang utuh tidak akan bereaksi dengan iodium

Penyerapan Iodium Oleh Senyawa-Senyawa Penisilin

13PermanganometriPermanganometri

Permanganometri

Adalah titrasi redoks yang menggunakan kmno4 (oksidator kuat) sebagai titran.

Tidak diperlukan indikator, karena titran bertindak sebagai indikator (auto indikator)

Permanganometri dapat digunakan untuk penentuan kadar besi, kalsium dan hidrogen peroksida.

Serimetri

15

serimetri Merupakan titrasi menggunakan

larutan baku serium sulfat Larutan serium (IV) sulfat dalam

asam sulfat encer merupakan zat pengoksidasi yang kuat dan lebih stabil daripada larutan kalium permanganate

Reduksi larutan serium (IV) sulfat selalu menghasilkan ion serium (III)

17

Titrasi yang melibatkan

Brom (Br2)

Brom dapat digunakan seagai oksidator seperti iodium.

Brom akan direduksi oleh zat-zat organic dengan terbentuknya senyawa hasil substitisi yang tidak larut dalam air misalnya tribrimofenol.

Titrasi yang melibatkan iodat

19

Larutan kalium iodat dibuat dengan melarutkan sejumlah tertentu kalium iodat dalam air secukupnya.

Kalium iodat dapat diperoleh dalam keadaan murni dan bersifat stabil sehingga larutan ini tidak perlu dibakukan

digunakan kloroform atau karbon tetraklorida untuk menetapkan titik akhirnya.

Titrasi dengan Kalium

Bromat21

Kalium bromat merupakan oksidator kuat dalam lingkungan asam dan reaksinya dengan zat-zat pereduksi akan diubah menjadi bromida

Yang selanjutnya pada titik akhir titrasi akan terbentuk brom

Titik akhir titrasi dapat ditentukan dengan terbentuknya warna kuning dari brom

iodometri digunakan untuk menetapkan

senyawa-senyawa yang mempuyai potensial oksidasi yang lebih besar dari pada sistem iodium-iodida

sampel direduksi dengan KI berlebihan dan akan menghasilkan iodium yang selanjutnya dititrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat

Prinsip reaksi redoks

24

25

Penetapan kadar reduktor atau oksidator berdasarkan atas reaksi oksidasi dan reduksi antara analit dengan titran, dimana reduktor akan teroksidasi dan oksidator akan tereduksi. Analit yang mengandung spesi reduktor di titrasi dengan titran yang berupa larutan standar dari oksidator atau sebaliknya.

26

• Zat yang bersifat oksidator seperti KMnO4, K2CrO4, I2,

• zat yang bersifat reduktor seperti H2C2O4, Fe2+, Sn2+ dapat ditentukan dengan metode titrasi redoks

• Beberapa metode titrasi redoks tidak membutuhkan indicator untuk melihat titik akhir titrasi seperti titrasi antara KMnO4 dan H2C2O4 disebabkan KMnO4 itu sendiri sudah berwarna.

• Amylum biasanya dipakai untuk titrasi yang melibatkan senyawa I2

INDIKATOR

27

28

Indikator Redoks Reversibel

Indikator Redoks Irreversibel

Indikator Redoks Khusus

1

Indikator oksidasi - reduksi yang sebenarnya yang tidak tergantung dari salah satu zat, tetapi hanya pada perubahan potensial larutan selama titrasi. Indikator ini dapat dioksidasi dan direduksi secara reversibel (bolak-balik). Contoh : Kompleks Fe ( II ) – ortofenentrolin

Indikator Redoks Reversibel

2

Indikator yang berubah warnanya karena oksidasi dari oksidator dan sifatnya tidak dapat berubah kembali seperti semula. Indikator ini digunakan pada titrasi Bromatometri. Contoh yang sering digunakan adalah Methyl Red (MR) dan Methyl Orange (MO).A

Indikator Redoks Irreversibel

3

Indikator khusus yang bereaksi dengan salah satu komponen yang bereaksi, Contoh indikator AmilumPemakaian indikator ini tidak terpengaruh oleh naik turunnya bilangan oksidasi atau potensial larutan, melainkan berdasarkan pembentukan kompleks dengan iodium.

Indikator Redoks Khusus

APLIKASI

ANALISIS

REAKSI

REDOKS

Titrasi iodimetri digunakan untuk menetapkan kadar

asam askorbat

natrium askorbat

metampiron (antalgin)

natrium tiosulfat

KMnO4 hanya digunakan untuk

menetapkan kadar hidrogen

peroksidaA

Serimetri digunakan untuk penetapan kadarBesi(II)

glukonat

Besi(II) fumarat

Hidrokuinon Vitamin E

Besi(II) sulfat

Vitamin K (menadion

)

Penetapan kadar senyawa dengan larutan baku bromklorokresol

fenileprin HCl

fenol cair

timolresorsinol

fenol

TERIMA KASIH

Kel. 3 Kel. 3

top related