Prosesi Pernikahan Adat Jawa - wacana-kita.com · dari tujuh sumber mata air lalu ditaburi dengan menggunakan bunga setaman seperti mawar, melati, dan kenanga. Tujuh di ... Bagian
Post on 03-Mar-2019
244 Views
Preview:
Transcript
https://wacana-kita.com
Prosesi Pernikahan Adat Jawa
1. Siraman
Sebelum upacara pernikahan dimulai, calon pengantin hendaknya melakukan siraman. Siraman
berasal dari kata siram (mandi). Hal ini dimaksudkan untuk membersihkan diri kedua pengantin
sebelum menjalankan upacara yang sakral.
Dalam tahapan ini ada barang-barang yang harus dipersiapkan yaitu air bunga setaman yang diambil
dari tujuh sumber mata air lalu ditaburi dengan menggunakan bunga setaman seperti mawar,
melati, dan kenanga. Tujuh di sini dalam Bahasa Jawa adalah "pitu" yaitu pitulungan (pertolongan)
kepada calon pengantin.
Ketika upacara siraman berlangsung, ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti:
1. Terlebih dahulu calon pengantin harus minta restu kepada kedua orang tuanya.
2. Setelah itu pengantin duduk di atas tikar yang terbuat dari pandan.
3. Selanjutnya calon pengantin disiram oleh orang tua, dan beberapa wakil yang telah ditunjuk.
Dan yang terakhir calon pengantin disiram air kendi oleh kedua orang tuanya. Setelah selesai kendi
dipecahkan.
https://wacana-kita.com
2. Adol Dawet
Acara ini dilakukan setelah siraman selesai dilaksanakan. Dalam proses ini kedua orang tua yang
melakukannya, ibu calon pengantin sebagai penjual sedangkan bapaknya memayungi ibu. Dan
pembelinya adalah para tamu yang menggunakan uang pecahan berupa genteng atau kreweng.
Upacara tersebut dilakukan dengan harapan supaya nantinya ketika upacara resepsi banyak tamu
yang datang dan banyak rejeki.
3. Midodareni
https://wacana-kita.com
Silaturahmi antara kedua keluarga besar yaitu keluarga mempelai pria berkunjung ke rumah
mempelai wanita. Malam Midodareni diadakan semalam sebelum upacara pernikahan dimulai
keesokan harinya. Malam Midodareni dianggap sebagai malam yang baik yang dimaknai sebagai
turunnya para bidadari.
Acara ini juga dilaksanakan dengan maksud bahwa calon pengantin pria dipastikan akan hadir saat
akad nikah dan juga sebagai bukti keluarga pihak perempuan benar-benar telah siap melaksanakan
prosesi pernikahan esoknya.
4. Ijab Kobul Pernikahan
Ini merupakan acara yang paling penting dalam sebuah pernikahan. Dimana dalam acara tersebut
sepasang calon pengantin akan bersumpah dihadapan naib, dan juga disaksikan oleh wali, orang tua
pengantin serta tamu undangan. Dalam acara ijab kobul ini, ibu dari kedua orang pengantin tidak
memakai giwang. Maksudnya adalah untuk memperlihatkan keprihatinan sehubungan dengan
pernikahan anaknya.
https://wacana-kita.com
5. Upacara Panggih
Upacara ini merupakan upacara saling tukar kembar mayang antar pengantin. Tujuannya adalah
untuk menyatukan cipta, rasa, dan karsa dalam mewujudkan kebahagiaan dan keselamatan
bersama-sama.
Kembar berarti sama, dan mayang berarti bunga dari pohon jambe. Kembar mayang dilambangkan
sebagai kebahagiaan dan juga keselamatan. Bila acara sudah selesai maka biasanya kembar mayang
ini akan di labuh ke laut atau sungai dan ada juga yang membuangnya di perempatan jalan. Maksud
dan tujuan dari kegiatan ini adalah supaya kedua pengantin selalu mengingat asal mereka hidup itu
adalah dari ayah dan ibunya sebagai perantara dari Tuhan.
https://wacana-kita.com
6. Lempar Gantal
Ini merupakan acara balang-balangan atau kegiatan saling melempar gantal (daun sirih yang
digulung menggunakan benang putih) oleh masing-masing pengantin. Tujuannnya adalah harapan
supaya godaan yang datang akan hilang terkena lemparan gantal tersebut.
7. Injak Telur
Telur dimaknai sebagai harapan agar pengantin memiliki keturunan yang merupakan tanda cinta
kasih berdua. Setelah menginjak telur, pengantin wanita akan membasuh kaki pengantin pria yang
merupakan lambang kesetiaan seorang istri pada suaminya.
https://wacana-kita.com
8. Sikepan Sindur
Sikepan Sindur dilakukan setelah injak telur yaitu membentangkan kain atau sindur kepada kedua
mempelai oleh ibu untuk kemudian berjalan menuju ke pelaminan. Bagian ini melambangkan
harapan dari orang tua agar kedua mempelai selalu erat karena telah dipersatukan. Ayah akan
menuntun kedua mempelai dengan berjalan memegang sindur tersebut.
9. Pangkuan
https://wacana-kita.com
Kedua mempelai duduk di pangkuan sang ayah mempelai wanita. Pengantin wanita duduk di
sebelah paha kiri ayah dan laki-laki disebelah kanan paha ayah. Bagian upacara ini menunjukkan
bahwa kelak kedua mempelai akan memiliki keturunan dan diharapkan dapat berbagi kasih sayang
yang adil seperti sang ayah. Bagian ini juga bermakna menimbang, yang dimaksud disini adalah tidak
ada perbedaan kasih sayang untuk anak dan menantu.
10. Kacar Kucur
Mempelai pria akan mengucurkan sebuah kantong yang diisi dengan biji-bijian, uang receh dan
beras kuning ke pangkuan wanita. Hal ini bermakna bahwa tugas suami adalah mencari nafkah dan
istri yang mengelolanya. Bagian ini merupakan lambang dari kesejahteraan dalam rumah tangga.
https://wacana-kita.com
11. Dulang-dulangan
Adapula bagian prosesi yang disebut dengan dulang-dulangan (suap-menyuapi). Kedua mempelai
akan saling menyuapi sebanyak tiga kali dan acara ini mempunyai harapan agar kedua mempelai
selalu rukun dan saling tolong-menolong dalam menempuh hidup baru sebagai keluarga.
12. Sungkeman
https://wacana-kita.com
Sungkeman merupakan bukti atau bentuk dari penghormatan kepada orang tua dan sesepuh.
Sungkeman dilakukan kepada orang tua dan diteruskan kepada sesepuh yang lainnya. Prosesi ini
merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh kedua pengantin untuk mendapatkan restu dari
orang tua untuk menjalani kehidupan yang baru bersama pasangan.
13. Bubak Kawah
Prosesi terkahir ini biasanya akan berlangsung sangat meriah dan paling ditunggu. Bubak kawah ini biasanya dilakukan saat mantu pertama saja. Ungkapan rasa syukur kedua orang tua karena pertama kali anaknya menikah.
Keluarga menyiapakan peralatan dapur yang dipasang pada pikulan yang kemudian diarak keliling tamu oleh ayah. Para tamu biasanya beramai-ramai berebut peralatan dapur ini karena mitosnya siapa yang mendapatkan alat dapur ini bisa cepat mendapatkan jodoh (bagi yang belum).
https://wacana-kita.com
Yang Harus Dipersiapkan
1. Tarub
Tanda untuk menunjukkan bahwa keluarga sedang mengadakan acara dan keluarga yang memiliki
hajatan tersebut akan memiliki hak-haknya. Tarub berisi berbagai macam tumbuhan yang masing-
masing memiliki makna. Tarub sendiri mempunyai arti lambang kemakmuran dan harapan bagi
keluarga baru.
Ada beberapa macam tumbuhan yang digunakan dan masing-masing tumbuhan memiliki maknanya
tersendiri.
Daun Kluwih: Luwih, dalam bahasa jawa yang artinya berarti lebih. Maknanya adalah agar hajatan
yang dilangsungkan tidak akan kekurangan sesuatu apapun dan justru kalau bisa malah
mendapatkan lebih dari yang sudah direncanakan sebelumnya.
Daun Beringin dan Rantingnya: Kepingininan, dalam bahasa jawa yang artinya keinginan.
Maksudnya adalah untuk harapan atau keinginan yang menjadi dambaan para pengantin dapat
tercapai dengan mudah.
Daun Dadap Serep: Rep dalam kata serep memiliki makna sejuk, dingin, damai, teduh, dan juga
tenang tanpa adanya gangguan dari apapun.
Seuntai Padi: Melambangkan filosofi bahwa semakin berisi maka akan semakin merunduk yang
artinya bahwa pengantin nantinya dapat diharapkan memiliki hidup yang semakin berbobot dan
berkecukupan serta tidak lupa untuk selalu rendah hati, ringan tangan dalam membantu sesama
yang sedang membutuhkan.
https://wacana-kita.com
Cengkir gading: Buah kelapa gading yang masih muda, melambangkan air yang suci dan bersih yang
bermakna cinta diantara keduanya agar tetap suci dan bersih.
Tebu Wulung Watangan: Batang tebu yang lurus dan tidak bercabang. Melambangkan kemantapan
hati yang bermakna jika memang pengantin sudah mantap menentukan pilihan sebagai suami istri
maka mereka tidak akan lirak-lirik ke kanan dan ke kiri.
Setundhun Gedang Raja Suluhan: Setandan buah pisang raja yang masak waktu masih di pohon,
maknanya adalah sebuah harapan bagi kedua calon pengantin semoga nantinya memiliki sifat
sebagai seorang raja yang suka mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan
pribadinya.
Kembang lan Woh Kapas: Bunga dan buah kapas, pas dalam kata kapas harapannya adalah supaya
kehidupannya akan selalu berkecukupan atau pas namun tidak pas-pasan. Bunga dan buah kapas
bermakna harapan agar nanti pasangan pengantin tidak kekurangan sandang, pangan, serta papan
dalam kehidupannya nanti.
Kembang Setaman: Bermakna sebuah harapan supaya kehidupan pengantin di masa depan akan
selalu cerah seperti bunga yang ada di taman.
2. Janur kuning
Pasti kita sering mendengar istilah janur kuning. Dimana janur kuning merupakan gerbang untuk
memasuki resepsi pernikahan. Janur "Jalarane Nur" dalam bahasa jawa yang maknanya agar
pernikahan tersebut mendapatkan cahaya atau pencerahan untuk rumah tangga yang baru. Janur
Kuning juga dimaksudkan untuk menandai adanya acara dan menyingkirkan hal-hal yang tidak
diinginkan terjadi.
https://wacana-kita.com
3. Kembar mayang
Rangkaian janur, daun dan ornamen-ornamen lainnya yang memiliki makna yang berbeda-beda.
Terdapat ornamen janur yang dibentuk keris bermakna pengantin harus pandai dan berhati-hati
serta bijaksana dalam menjalani kehidupan. Terdapat juga ornamen burung yang melambangkan
motivasi yang tinggi dalam menjalani hidup.
Referensi:
www.idntimes.com
www.santinorice.com
www.google.com
top related