Transcript
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
1/21
I. PENDAHULUAN
Abses hepar adalah suatu kavitas dalam hepar yang berisi pus/nanah.
Kavitas ini dapat terbentuk karena infeksi yang terjadi karena bakteri, jamur,
parasit yang berasal dari sistem gastrointestinal yang ditandai proses supurasi
dan terbentuknya nanah pada parenkim hari (Peralta, 200! "a#ir, 200$.
%e&ara umum, abses hati terbagi 2, yaitu abses hati amebik (A'A$ dan abses
hati piogenik (A'P$. A'A merupakan salah satu komplikasi amebiasis
ekstraintestinal yang paling sering dijumpai di daerah tropik/subtropik,
termasuk ndonesia. A'P dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver
abscess, bacterial abscess of the liver, atau bacterial hepatic abscess()enas,
200*$.
Abses hati didapatkan di seluruh dunia, abses hati piogenik lebih sering
ditemukan di negara maju termasuk Amerika %erikat, sedangkan abses hati
ameba di negara sedang berkembang yang beriklim tropis dan sub tropis
terutama pada daerah dengan kondisi lingkungan yang kurang baik. 'ampir
0 + penduduk dunia terutama negara berkembang terinfeksi E.histolytica
tetapi hanya /0 yang memperlihatkan gejala. Penelitian di ndonesia
menunjukkan perbandingan pria dan anita berkisar - sampai 22, yang
tersering pada dekade keempat. nfeksiE.histolytica memiliki prevalensi yang
tinggi di daerah subtropikal dan tropikal dengan kondisi yang padat penduduk,
sanitasi serta gi#i yang buruk.
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
2/21
II. LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
"ama n. 1
mur 32 tahun
4enis Kelamin 5aki6laki
Alamat Karangleas 5or 1 2 1) - Purokerto 7arat
Pekerjaan Karyaan sasta
Agama slam
gl. 8asuk 1% 7 8ei 209 (pukul 22.:0$
B. ANAMNESIS
1. Keluhan utama
"yeri perut kanan atas
2. Riwayat Penyait Sea!an"
Pasien datang sendiri ke ;< 1%< Prof. dr. 8argono %oekarjo
Purokerto dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak minggu yang
lalu. "yeri perut dirasakan sangat mengganggu aktifitas. "yeri semakin
berat jika pasien menarik nafas panjang. Pasien mengeluh demam sejak 2
hari yang lalu. Pasien juga mengeluh mual, nafsu makan menurun,
banyak berkeringat di malam hari, mudah lelah, mata menguning, nyeri
dada saat bernafas, dan 7AK seperti teh.
#. Riwayat Penyait Dahulu
a. 1iayat hipertensi disangkal
b. 1iayat asma disangkal
&. 1iayat alergi disangkal
d. 1iayat ken&ing manis disangkal
e. 1iayat penyakit jantung disangkal
f. 1iayat penyakit paru disangkal
g. 1iayat penyakit ginjal disangkalh. 1iayat penyakit lain disangkal
$. Riwayat PenyaitKelua!"a
a. 1iayat hipertensi disangkal
b. 1iayat asma disangkal
&. 1iayat ken&ing manis disangkal
d. 1iayat penyakit jantung disangkal
e. 1iayat penyakit ginjal disangkal
f. 1iayat penyakit kandungan disangkal
%. Riwayat Penyait S&'ial
2
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
3/21
Pasien bekerja sebagai karyaan di salah satu perusahaan sasta.
Pasien mempunyai orang istri dan 2 orang anak. Pasien sering
mengonsumsi minuman keras di tempat karaoke bersama teman6teman
kerjanya hampir setiap malam. Kebiasaan ini sudah terjadi sejak tahun
yang lalu. Pasien juga sering merokok sejak remaja. Pasien merokok
bungkus sehari.
(. PEMERIKSAAN )ISIK
. Keadaan umum/kesadaran tampak sakit/&ompos mentis
2. =ital sign
ekanan
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
4/21
PEMERIKSAAN DARAH HASIL NILAI NORMAL
3
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
5/21
Da!ah Len"a
'emoglobin 2.2 ,2 E :,* g/dl
5eukosit 1.2%- H -C>0 6 0.030/Fl'ematokrit #0 L -3 6 3: +
ritrosit $.2 L -,C E :,2/ Fl
rombosit 20>.000 :0.000 E 3:0.000
8@= >9 *C,0 E CC,0 f5
8@' 2>.C 2*,> E -,0 pg
8@'@ --.9 --,0 E -*,0 +
160*
2. US+
8assa bentuk membulat, batas tegas relatif li&in di segmen *6> hepar
dengan ukuran 9,> ? 3,: &m suspe&t abses.
#. (T S3an
5esi bentuk bulat, batas te gas, tepi li&in, berdinding tebal di segmen 9, *,
berukuran *,> ? :,: &m, &enderung abses.fusi pleura bilateral
E. DIA+NOSA KER*A
Abses 'epar
). TINDAKAN DAN TERAPI
. "on Iarmakologis
a. dukasi penyakit kepada pasien meliputi terapi, komplikasi
penyakit, prognosis penyakit
b. Konsul 7edah
:
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
6/21
2. Iarmakologi
a. nfus 15 Amino Iluid 20 tpm
b. nj @eftria?one gr/2 jam&. Para&etamol tab -? tab
d. njeksi metronida#ol :00 mg/> jam
+. PRO+NOSIS
Juo ad vitam dubia ad malam
Juo ad sanationam dubia ad malam
Juo ad fun&tionam dubia ad malam
III. MASALAHDAN PEMBAHASAN
Pasien datang ke ;< 1%8% dengan keluhan nyeri perut kanan atas terus6menerus, demam, dan mual. Pasien sudah berobat ke 1% Purokerto, tetapi
tidak ada perubahan.
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
7/21
I4. TIN*AUAN PUSTAKA
A. De5ini'i
Abes hepar adalah suatu kavitas dalam hepar yang berisi pus/nanah.
Kavitas ini dapat terbentuk karena infeksi yang terjadi karena bakteri, jamur,
parasit yang berasal dari sistem gastrointestinal yang ditandai proses supurasi
dan terbentuknya nanah pada parenkim hati (Peralta, 200! "a#ir, 200$.
%e&ara umum, abses hati terbagi 2, yaitu abses hati amoeba (A'A$ dan abses
hati piogenik (A'P$. A'A merupakan salah satu komplikasi amebiasis
ekstraintestinal yang paling sering dijumpai di daerah tropik/subtropik,
termasuk ndonesia. A'P dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver
abscess, bacterial abscess of the liver, atau bacterial hepatic abscess()enas,
200*$.
B. Eti&l&"i
Penyebab abses hepar antara lain
. Abses 'epar Amoeba
Penyebab abses hepar amoeba adalahEntamoeba histolytica yang
merupakan proto#oa usus kelasRhizopoda(%ofanhadi, 200*$.
2. Abses 'epar Piogenik
Penyebab abses hepar piogenik adalah enterobacteriaceae,
microaerophilic streptococci, anaerobic streptococci, klebsiella
pneumoniae, bacteriodes, fusobacterium, staphylococcus aureus,
staphylococcus milleri, candida albicans, aspergillus, actinomyces,
eikenella corrodens, yersinia enterolitica, salmonella typhi, brucella
melitensis, dan jamur. Grganisme penyebab yang paling sering ditemukan
adalah E.Coli, Klebsiella pneumoniae, roteus vulgaris, Enterobacter
aerogenes dan spesies dari bakteri anaerob (&ontohnya !treptococcus
"illeri$. !taphylococcus aureusbiasanya organisme penyebab pada pasien
yang juga memiliki penyakit granuloma yang kronik ()enas, 200*$.
(. Ei6emi&l&"i
*
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
8/21
Abses hati didapatkan di seluruh dunia, abses hati piogenik lebih sering
ditemukan di negara maju termasuk Amerika %erikat, sedangkan abses hati
amoeba di negara sedang berkembang yang beriklim tropis dan sub tropis
terutama pada daerah dengan kondisi lingkungan yang kurang baik (Kumar,
200*$.
'ampir 0 + penduduk dunia terutama negara berkembang terinfeksi
E.histolytica tetapi hanya /0 yang memperlihatkan gejala. nsidens
amubiasis hati di rumah sakit seperti hailand berkisar 0,* + sedangkan di
berbagai rumah sakit di ndonesia berkisar antara :6:+ pasien/tahun.Penelitian di ndonesia menunjukkan perbandingan pria dan anita berkisar
- sampai 22, yang tersering pada dekade keempat. Penularan umumnya
melalui jalur oral6fekal dan dapat juga oral6anal6fekal. Kebanyakan yang
menderita amubiasis hati adalah pria dengan rasio -,36>,: kali lebih sering
dari anita. sia yang sering dikenai berkisar antara 206:0 tahun terutama
deasa muda dan lebih jarang pada anak. nfeksi E.histolytica memiliki
prevalensi yang tinggi di daerah subtropikal dan tropikal dengan kondisi yang
padat penduduk, sanitasi serta gi#i yang buruk (Iriedman et. al, 200>$.
D. )at&! Ri'i&
Iaktor resiko dari abses hepar adalah (8andell, 200$
. Inflammatory bowel disease, terutama @rohn disease karena
kehilangan pelindung mukosa 5iver &irrhosis
2. ransplantasi hepar
-. mboli arteri hepati&a3. %istem imun yang rendah
:. Grang tua
9. 8alnutrisi, kehamilan, pemakaian steroid dan pemakaian alkohol
E. Pat&"ene'i'
. Abses 'epar Amoeba
>
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
9/21
@ara penularan umumnya fe&al6oral yaitu dengan menelan
kista, baik melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi atau
transmisi langsung pada orang dengan higiene yang buruk. Kasus yang
jarang terjadi adalah penularan melalui seks oral ataupun anal (Kumar
et. al, 200*! Iau&i et. al, 200>$.
E.hystolitica dalam 2 bentuk, baik bentuk trofo#oit yang
menyebabkan penyakit invasif maupun kista bentuk infektif yang
dapat ditemukan pada lumen usus. 7entuk kista tahan terhadap asam
lambung namun dindingnya akan diurai oleh tripsin dalam usus halus.
Kemudian kista pe&ah dan melepaskan trofo#oit yang kemudian
menginvasi lapisan mukosa usus. Amuba ini dapat menjadi patogen
dengan mensekresi enzim cysteine protease, sehingga melisiskan
jaringan maupun eritrosit dan menyebar keseluruh organ se&ara
hematogen dan perkontinuinatum. Amoeba yang masuk ke submukosa
memasuki kapiler darah, ikut dalam aliran darah melalui vena porta ke
hati.
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
10/21
Abses hati dapat berbentuk soliter maupun multipel. 'al ini
dapat terjadi dari penyebaran hematogen maupun se&ara langsung dari
tempat terjadinya infeksi di dalam rongga peritoneum. 'ati menerima
darah se&ara sistemik maupun melalui sirkulasi vena portal, hal ini
memungkinkan terinfeksinya hati oleh karena paparan bakteri yang
berulang, tetapi dengan adanya sel Kuppfer yang membatasi sinusoid
hati akan menghindari terinfeksinya hati oleh bakteri tersebut. 7akteri
piogenik dapat memperoleh akses ke hati dengan ekstensi langsung
dari organ6organ yang berdekatan atau melalui vena portal atau arteri
hepatika. Adanya penyakit sistem biliaris sehingga terjadi obstruksi
aliran empedu akan menyebabkan terjadinya proliferasi bakteri
("i&kloes, 20$.
Adanya tekanan dan distensi kanalikuli akan melibatkan
&abang6&abang dari vena portal dan limfatik sehingga akan terbentuk
formasi abses fileflebitis. 8ikroabses yang terbentuk akan menyebar
se&ara hematogen sehingga terjadi bakteremia sistemik. Penetrasi
akibat trauma tusuk akan menyebabkan inokulasi bakteri pada
parenkim hati sehingga terjadi A'P. Penetrasi akibat trauma tumpul
menyebabkan nekrosis hati, perdarahan intrahepatik dan terjadinya
kebo&oran saluran empedu sehingga terjadi kerusakan dari kanalikuli.
Kerusakan kanalikuli menyebabkan masuknya bakteri ke hati dan
terjadi pembentukan pus. 5obus kanan hati lebih sering terjadi A'P
dibanding lobus kiri, kal ini berdasarkan anatomi hati, yaitu lobus
kanan menerima darah dari arteri mesenterika superior dan vena portal
sedangkan lobus kiri menerima darah dari arteri mesenterika inferior
dan aliran limfatik ("i&kloes, 20$.
). Tan6a 6an +e7ala
0
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
11/21
. Abses 'epar Amoeba
;ejala (Krige, 200! %oedarto, 200*! 7railita, 20$
a. 630 o@$b. "yeri perut kanan atas, kadang nyeri epigastrium dan dapat
menjalar hingga bahu kanan dan daerah skapula
&. Anoreksia
d. "ausea
e. =omitus
f. Keringat malam
g. 7erat badan menurun
h. 7atuk
i. Pembengkakan perut kanan atas
j. kterusk. 7uang air besar berdarah
l. Kadang ditemukan riayat diare
m. Kadang terjadi &egukan (hi&&up$
Kelainan fisis
a. kterus
b. emperatur naik
&. 8alnutrisi
d. 'epatomegali yang nyeri spontan atau nyeri tekan atau disertai
komplikasi
e. "yeri perut kanan atas
f. Iluktuasi
2. Abses hati piogenik
;ambaran klinis abses hati piogenik menunjukkan manifestasi
sistemik yang lebih berat dari abses hati amuba. Keluhan (Krige, 200!
Kliegman, 200*$
a.
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
12/21
a. 'epatomegali
b. "yeri tekan perut kanan
&. kterus, namun jarang terjadid. Kelainan paru dengan gejala batuk, sesak nafas serta nyeri pleura
e. 7uang air besar berarna seperti kapur
f. 7uang air ke&il berarna gelap
g. %plenomegali pada A'P yang telah menjadi kronik
+. Pene"aan Dia"n&'i'
. Abses 'epar Amoeba
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
13/21
*$ 1espons terhadap terapi amebisid
2. Abses 'epar Piogenik
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
14/21
bilirubin, alkalin fosfatase, peningkatan en#im transaminase,
serum bilirubin, berkurangnya konsentrasi albumin serum dan
aktu protrombin yang memanjang menunjukkan baha
terdapat kegagalan fungsi hati. Kultur darah yang
memperlihatkan bakterial penyebab menjadi standar emas
untuk menegakkan diagnosis se&ara mikrobiologik.
Pemeriksaan biakan pada permulaan penyakit sering tidak
ditemukan kuman. Kuman yang sering ditemukan adalah
kuman gram negatif seperti roteus vulgaris, $erobacter
aerogenes atau seudomonas aeruginosa, sedangkan kuman
anaerib"icroaerofilic sp, !treptococci sp, %acteroides sp, atau
&usobacterium sp (%oedarto, 200*$.
b. Pemeriksaan 1adiologi
Pada pasien abses hati amebik, foto thoraks menunjukkan
peninggian kubah diafragma kanan dan berkurangnya
pergerakan diafragma efusi pleura kolaps paru dan abses paru.
Kelainan pada foto polos abdomen tidak begitu banyak.
8ungkin berupa gambaran ileus, hepatomegali atau gambaran
udara bebas di atas hati. 4arang didapatkan air fluid level yang
jelas, %; untuk mendeteksi amubiasis hati, %; sama
efektifnya dengan @ atau 81. ;ambaran %; pada
amubiasis hati adalah bentuk bulat atau oval tidak ada gema
dinding yang berarti ekogenitas lebih rendah dari parenkim hati
normal bersentuhan dengan kapsul hati dan peninggian sonic
distal. ;ambaran @ s&an >:+ berupa massa soliter relatif
besar, monolokular, prakontras tampak sebagai massa hipodens
berbatas suram.
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
15/21
peninggian diafragma kanan, efusi pleura, atelektasis basal
paru, empiema, atau abses paru. Pada foto thoraks PA, sudut
kardiofrenikus tertutup, pada posisi lateral sudut kostofrenikus
anterior tertutup. %e&ara angiografik abses merupakan daerah
avaskuler. Kadang6kadang didapatkan gas atau &airan pada
subdiafragma kanan. Pemeriksaan %;, radionu&lide s&anning,
@ s&an dan 81 mempunyai nilai diagnosis yang tinggi. @
s&an dan 81 dapat menetapkan lokasi abses lebih akurat
terutama untuk drainase perkutan atau tindakan bedah.
;ambaran @ s&an apabila mikroabses berupa lesi hipodens
ke&il6ke&il D : mm sukar dibedakan dari mikroabses jamur, rim
enhan&ement pada mikroabses sukar dinilai karena lesi terlalu
ke&il. Apabila mikroabses 0 mm atau membentuk kluster
sehingga tampak massa agak besar maka prakontras kluster
piogenik abses tampak sebagai masa low density berbatas
suram. Pas&a kontras fase arterial tampak gambaran khas
berupa masa dengan rim enhancement dimana hanya kapsul
abses yang tebal yang menyengat. 7agian tengah abses terlihat
hipodens dengan banyak septa6septa halus yang juga
menyengat, sehingga membentuk gambaran menyerupai jala.
Iase porta penyengatan dinding kapsul abses akan semakin
menonjol dan sekitar dinding abses tampak area yang hipodens
sebagai reaksi edema di sekitar abses. %ebagian ke&il piogenik
bersifat monokuler, tidak bersepta, dan menyerupai abses
amoebiasis. Pembentukan gas di dalam abses biasanya pada
infeksi oleh kuman Klebsiella (ljas, 200>$.
Karateristik abses pada pemeriksaan 81 adalah lesi
dengan penyengatan kontras yang berbentuk &in&in dan bagian
sentral yang tidak tampak penyengatan. @in&in penyengatan
tetap terlihat pada fase tunda %angat sukar dibedakan gambaran
%; antara abses piogenik dan amebik. 7iasanya sangat besar,
:
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
16/21
kadang6kadang multilokular. %truktur eko rendah sampai &airan
(anekoik$ dengan adanya ber&ak6ber&ak hiperekoik (debris$ di
dalamnya. epinya tegas, ireguler yang makin lama makin
bertambah tebal (ljas, 200>$.
H. Penatala'anaan
. Abses hati amoeba
a. 8edikamentosa
Abses hati amoeba tanpa komplikasi lain dapat menunjukkan
penyembuhan yang besar bila diterapi hanya dengan antiamoeba.
Pengobatan yang dianjurkan adalah (;unaan, 200>$'( "etronidazole
"etronidazole merupakan derivat nitroimidazole, efektif untuk
amubiasis intestinal maupun ekstraintestinal., efek samping
yang paling sering adalah sakit kepala, mual, mulut kering, dan
rasa ke&ap logam.
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
17/21
selama - minggu. $.
$
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
18/21
$ $
$ Penisilin atau sefalosporin untuk &o&&us gram positif dan
beberapa jenis bakteri gram negatif yang sensitif. 8isalnya
sefalosporin generasi ketiga seperti &efopera#one 62
gr/2jam/=
2$ 8etronida#ole, klindamisin atau kloramfenikol untuk
bakteri anaerob terutama 7. fragilis.
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
19/21
. Abses 'ati Amebik (A'A$
Komplikasi yang dapat terjadi pada Abses 'ati Amebik, yaitu
(Iau&i, 200>$
a. nfeksi sekunder
8erupakan komplikasi paling sering terjadi pada 0620 + kasus.
b. 1uptur atau penjalaran langsung
1ongga atau organ yang terkena tergantung pada letak abses,
misalnya abses di lobus kiri mudah pe&ah ke perikardium dan
intraperitoneum. Perforasi paling sering ke pleuropulmonal (0620
+$, kemudian ke rongga intraperitoneum (96C +$ selanjutnya
perikardium (0,0 +$ dan organ6organ lain seperti kulit dan ginjal.&. Komplikasi vaskuler
1uptur ke dalam vena porta, saluran empedu atau traktus
gastrointestinalis jarang terjadi.
d. Parasitemia, amebiasis serebral
E. histolyticabisa masuk aliran darah sistemik dan
menyangkut di organ lain misalnya otak yang akan memberikan
gambaran klinik dari lesi fokal intrakranial.
2. Abses 'ati Piogenik (A'P$
%aat diagnosis ditegakkan, menggambarkan keadaan penyakit yang
berat, seperti (Iau&i, 200>$
a. %eptikemia/bakterimia dengan mortalitas >: +
b. 1uptur abses hati disertai peritonitis generalisata dengan mortalitas
96* +
&. Kelainan pleuropulmona5
d. ;agal hati
e. Perdarahan ke dalam rongga abses
f. mpyema
g. Iistula hepatobronkial
h. 1uptur kedalam perikard atau retroperitoneum.%esudah mendapat terapi, sering terjadi diathesis hemoragik,
infeksi luka, abses rekuren, perdarahan sekunder, gagal hati dan terjadi
rekurensi atau reaktifasi abses.
*. P!&"n&'i'
Pada kasus yang membutuhkan tindakan operasi mortalitas sekitar 2+.
4ika ada peritonitis amuba, mortalitas dapat men&apai 306:0+. Kematian yang
tinggi ini disebabkan keadaan umum yang jelek, malnutrisi, ikterus, dan
renjatan. %ebab kematian biasanya sepsis atau sindromhepatorenal. %elain itu,
C
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
20/21
prognosis penyakit ini juga dipengaruhi oleh virulensi penyakit, status
imunitas, usia lanjut, letak serta jumlah abses dan terdapatnya komplikasi.
Kematian terjadi pada sekitar :+ pasien dengan infeksi ektraintestinal, serta
infeksi peritonial dan peri&ardium (%ofanhadi, 200*$.
Prognosis abses piogenik sangat ditentukan diagnosis dini, lokasi yang
akurat dengan ultrasonografi, perbaikan dalam mikrobiologi seperti
kultur anaerob, pemberian antibiotik perioperatif dan aspirasi perkutan atau
drainasese&ara bedah. Iaktor utama yang menentukan mortalitas antara lain
umur, jumlah abses, adanya komplikasi serta bakterimia polimikrobial dan
gangguanfungsi hati seperti ikterus atau hipoalbuminemia (%ofanhadi,
200*$.
20
7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR
21/21
KESIMPULAN
. %e&ara umum, abses hati terbagi 2, yaitu abses hati amoeba (A'A$
dan abses hati piogenik (A'P$
2.
top related