Transcript
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Oleh :Sawa Suryana, Drs., M.Si
Disampaikan dalam rangka penguatan Karakter mahasiswa PPGT
Bandungan, 20 Februari 2014
PELAKSANAANPROGRAM KEGIATAN
GOVERNMENT
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
SEKTOR SWASTA
SEKTOR LAIN
INSTITUSI &TOMA/TOGA
POLICYREGULATION
FACILITY
ALUR PIKIR (PROSES) PEMBANGUNAN MASYARAKAT
COORDINATING
COORDINATING
COORDINATING
SUPPORT
SUPPORT
SUPPORT
SUPPORT
MASYARAKATBERDAYA
(MAMPU, MAJU &MANDIRI) ALTERNATIF
SOLUSI
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
Mencakup: Community Development
(pembangunan masyarakat)Community Based Development
(pembangunan yang bertumpu pada masyarakat)Community-driven Development
(pembangunan yang digerakkan masyarakat)
?
“Memampukan dan Memandirikan Masyarakat” = PEMBERDAYAAN
PARADIGMA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) pada awalnya diketengahkan oleh the World Commision on Environmentand Development, pada tahun 1987. Komisi tersebut juga disebut Brundtland Commision sesuai dengan nama ketuanya yaitu Ny. Bo Brundtland waktu itu menjabat sebagai perdana menteri Norwegia. Komisi tersebut memaknai pembangunan berkelanjutan sebagai development that meets the needs of presents without compromising the ability of future generations to meet their needs. Boleh dikatakan dengan pembangunan berkelanjutan adalah merupakan suatu daya upaya untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang dengan tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang. Sedangkan dalam Ox ford concise Dictionary of Politics mengatakan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah merupakan konsep yang menekankan keseimbangan antara kepentingan-kepentingan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan pelestarian lingkungan.
PARADIGMA HUMAN DEVELOPMENT
Dalam rangka mewujudkan pertumbuhan perokononiian yang berkelanjutan dan pembangunan sosial tersebut diperlukan langkah khusus untuk menjadikan manusia dan masyarakat sebagai modal utama pembangunan. Oleh karena itu paradigma ini kemudian menekankan manusia dan masyarakat sebagai modal social. Bertolak dari sini maka berkembanglah apa yang disebut sebagai human capital dan sosial capital
Pembangunan yang berbasis pada manusia mencakup pembangunan masyarakat (community based development) dan pembangunan manusia (people centered development). Sesungguhnya aliran pembangunan ini lahir atas dasar keprihatinan terjadinya degradasi manusia, yang hanya disamakan statusnya dengan alat produksi. Manusia tidak dihargai harkat dan martabatnya, mereka tidak lebih hanyalah sebagai alat produksi sebagaimana mesin industri.
1. Pengetahuan dan pengertian tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana melaksanakannya
2. Pengetahuan dan pengertian tentang sikap dan kemungkinan tanggapan terhadap upaya pemberdayaan masy. Termasuk kecenderungan atau kemauan untuk melaksanakan rancangan yang dikehendaki
3. Kemampuan sasaran atau khalayak untuk melaksanakan cita-cita yang dikembangkan tersebut setelah dapat diterimanya.
STRATEGI DAN TAHAPAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1.Perluasan jangkauan (Expansion Program)
2.Pembinaan (Maintenance Program)
3.Pelembagaan dan pembudayaan
STRATEGI
TAHAPAN
Paradigma Pemberdayaan Masyarakat
Tampaknya pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan nasional merupakan pilihan yang harus diambil. Jika tidak menempuh cara ini maka pembangunan akan semakin jauh dari visi dan misi sebagaimana tertuang dalam UUD 1945. Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk memberdayakan rakyat hendaklah disertai tranformasi secara seimbang, baik itu tranformasi ekonomi, sosial, budaya maupun politik. Dengan demikian akan terjadi keseimbangan dalam masyarakat antar kekuatan ekonomi, sosial budaya, dan politik. Pemikiran demikian diperkuat oleh sistem perekonomian kerakyatan.
Pengertian pemberdayaan
Pada hakikatnya pemberdayaan merupakan penciptaan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Logika ini didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa memiliki daya. Setiap masyarakat pasti memiliki daya, akan tetapi kadang kadang mereka tidak menyadang, atau daya tersebut masih belum dapat diketahui secara eksplisit. Oleh karena itu daya harus digali, dan kemudian dikembangkan. Jika asumsi ini yang berkembang, maka pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya, dengan cara mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya. Di samping itu pemberdayaan hendaknya jangan menjebak masyarakat dalam perangkap ketergantungan (charity), pemberdayaan sebaliknya harus mengantarkan pada proses kemandirian
PEMBERDAYAAN SASARAN FUNGSI
Masyarakat
Keluarga
Pria/Perempuan dan Anak
Pasangan Suami -Istri
Kelembagaan Masyarakat FASILITASI
PENGGERAKAN
PENDAMPINGAN
Individu
KERANGKA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PROVINSI
KOTA/KABUPATEN
KECAMATAN
KELURAHAN
Regulator
O
P
E
R
A
T
O
R
ImplementatorProgram
SupervisorKegiatan
Pelaksana Kegiatan
(Eksekutor)
Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy
HIRARKI FUNGSI PEMB. MASY
Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy
Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy
Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy
Community Empowerment
Goverment
PENGGERAKAN DAN POLA JEJARING DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Institution & Leader
People
Reg
ulat
ion,
Pol
icy,
,Fas
cilit
y
Participation & Responsibility
Regulation,
Policy,,Fascility
Pemberdayaan masyarakat
PELAYANAN MASYARAKAT
Goverment
PELAYANAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKATDAN PEMBANGUNAN
Private Community
Reg
ulat
ion,
Pol
icy,
Fasc
ility
Participation & Responsibility
Regulation, Policy,Fascility
Movement
Partnership
Empowerment
Community Development
Tahapan Pemberdayaan Masyarakat
Sebagaimana disampaikan di muka bahwa proses belajar dalam rangka pemberdayaan masyarakat akan berlangsung secara bertahap. Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah meliputi: Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju
perilaku sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.
Tahaptransformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran di dalam pembangunan.
Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan-keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk mengantarkan pada kemandirian.
Tahapan Pemberdayaan Knowledge, Attitudes, Practice dengan
Pendekatan Aspek Afektif, Kognitif, Psikomotorik dan Konatif
Tahapan Afektif Tahapan Kognitif Tahapan Psikomotorik Tahapan Konatif
Belum merasa sadar & peduli
Belum memiliki wawasan pengetahuan
Belum memiliki ketrampilan dasar
Tidak berperilaku membangun
Tumbuh rasa kesadaran & kepedulian
Menguasai pengetahuan dasar
Menguasai ketrampflan dasar
Bersedia terlibat dalam pembangunan
Memupuk semangat kesadaran & kepedulian
Mengembangkan pengetahuan dasar
Mengembangkan ketrampilan dasar
Berinisiatif untuk mengambil peran dalam pembangunan
Merasa membutuhkan kemandirian
Mendalami pengetahuan pada tingkat yang lebih tinggi
Memperkaya variasi ketrampilan
Berposisi secara mandiri untuk membangun diri dan lingkungan
Model Treatment untuk Meningkatkan Aspek Afektit, Kognitif,
Psikomotorik dan Konatif
Tahapan Afektlf Tahapan Kognitif Tahapan Psikomotorik Tahapan Konatif
Sangat rendah
Penyuluhan untuk penyadaran
Tidak berpengeta huan
Unskilled Pelalihan untuk ketrampilan dasar
Perilaku acuh tak acuh
Keteladanan perilaku pemerintah dan agen pembaharu
Rendah Mobilisasi pada program
Pengetahu an rendah
Pembelajaran untuk peningkatan
Semikilled (setengah terampil)
Pelatihan lanjutan
Bersedia ikut serta
Motivasi menjadi obyek
Cukup Motivasi untuk berperan
Cukup Pilot project Skilled (terampil)
Percobaan/ uji coba-uji coba
Inisiatif untuk berperan
Pilihan-pilihan peran utama
Relatif tinggi
Supporting program
Relatif tinggi
Peluang bagi pemikiran inovatif
Sangat terampil
Peluang berkarya inovatif
Berperan mandiri
Perilaku fasilitasi
Montagu & Matson dalam Suprijatna dalam The Dehu manization of Man, yang mengusulkan konsep The Good Communilyand Com petency yang meliputi: sembilan konsep komunitas dan empat komponen kompetensi masyarakat. The Good Community and Competency adalah : Setiap anggota masyarakat berinteraksi satu sama lain berdasarkan
hubungan pribadi, adanya kelompok juga kelompok primer. Komunitas memiliki otonomi yaitu kewenangan dan kemampuan untuk
mengurus kepentingannya sendiri secara bertanggung jawab. Memiliki vialibilitas yaitu kemampuan memecahkan masalah sendiri. Distribusi kekuasaan merata sehingga setiap orang berkesempatan riil,
bebas memiliki dan menyatakan kehendaknya. Kesempatan setiap anggota masyarakat untuk berpartisipasi aktif untuk
kepentingan bersama. Komunitas memberi makna kepada anggota. Adanya heterogenitas dan beda pendapat. Pelayanan masyarakat ditempatkan sedekat dan secepat kepada yang
berkepentingan. Adanya konflik dan managing conflict.
Syarat Komunitas Yang Baik
Sedangkan untuk melengkapi sebuah komunitas yang baik perlu ditambahkan kompetensi sebagai berikut:
Mampu mengidentifikasi masalah dan kebutuhan komunitas.
Mampu mencapai kesempatan tentang sasaran yang hendak dicapai dan skala prioritas.
Mampu menemukan dan menyepakati cara dan alat mencapai sasaran yang telah disetujui.
Mampu bekerjasama rasional dalam bertindak mencapai tujuan.
Prinsip Pendekatan Masyarakat
Dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat, dapat mengacu pada pendekatan yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dalam penerapan Teknologi Tepat Guna di masyarakat
1. Pendekatan berbasis masyarakat
2. Pendekatan berbasis sumberdaya lokal 3. Pendekatan sosial, budaya, ekonomi dan teknologi lokal 4. Pendekatan lingkungan 5. Pendekatan kemitraan antara kelompok masyarakat dan
pemerintah 6. Pendekatan Community Based Development (CBD) Prinsip pembangunan CBD adalah pembangunan yang menempatkan
masyarakat baik secara perseorangan atau kelompok sebagai penentu dan pelaku utama sehingga seluruhpengambilan keputusan dan rencana tindak didasarkan atas kehendak dan kesepakatan kelompok.
Intruksi Presiden No 3 Tahun 2001tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan dan Pengembangan Teknologi
Tepat Guna, telah diatur tentang prinsip dan pendekatan penerapan TTG.
1. Prinsip Meningkatkan usaha ekonomi
masyarakat; Mengembangkan kewirausahaan; Kegiatan harus memberikan manfaat
secara berkelanjutan; Ekonomis.
2. Pendekatan: Partisipatif; Sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil, dan
pengembangannya melibatkan masyarakat secara aktif; Potensi Kawasan; Teknologi Tepat Guna spesifik lokasi yang ditetapkan dan
dikembangkan disesuaikan dengan potensi daerah sebagai pendorong peningkatan dan pengembangan produk unggulan daerah;
Keterpaduan Program; Melibatkan instansi sektor lainnya, seperti lembaga swadaya
masyarakat dan swasta; Perencanaan dari bawah; Menggunakan lembaga dan mekanisme yang sudah ada dan
berhasil di daerah.
top related