Perubahan Sistem Penglihatan Dan Pendengaran Pada Geriatri

Post on 11-Jan-2016

27 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

geriatri

Transcript

dr. Ringgo Alfarisi, M.Kes

Departemen Fisiologi

Universitas Malahayati

Bandar Lampung

2014

PERUBAHAN SISTEM PENGLIHATAN DAN

PENDENGARAN PADA GERIATRI

Pendahuluan

Anak

Remaja

Dewasa

Lansia ( > 60 tahun )

Pendahuluan Organ sensorik penglihatan, pendengaran,

pengecap, peraba, dan penghidu memungkinkan kita berkomunikasi dengan lingkungan.

Penurunan Fungsi Sensorik pada Geriatri Penglihatan Pendengaran Pengecap Peraba Penghidu

Faktor yang mempengaruhi

Fungsi sensorik

PenyakitLingkunganUsia

Penglihatan dan Pendengaran

(DSIE) DUAL SENSORY IMPAIRMENT IN ELDERY

Fisiologis Other Factor

Changes in vision and hearing are particularly important because they can affect the person’s ability to function in the physical environment and may lead to isolation (Vicky 2005)

Fungsi Penglihatan pada Geriatri

Normal age-related changes in vision include: Decrease in sharpness of vision (visual

acuity) Decrease in the ability to focus on objects at

different distances Decrease in ability to discriminate between

certain colors Decrease in ability to function in low light

levels and adapt to dark Decrease in ability to adapt to glare Decrease in ability to judge distances

Prevalensi Penurunan Fungsi Penglihatan pada Lansia Gangguan Fungsi Sehari – hari :

20% (60 – 74 tahun) 40% (75 – 89 tahun) 70% ( > 90 tahun)

Penurunan fungsi visual bukan hanya pada aktivitas membaca.

Persons with vision loss may experience problems with mobility, poor orientation, and frightening visual impressions that resemble hallucinations.

They often feel more vulnerable to danger and crime.

(Schmall 2005)

World Center for Health Statistics Vision impairment is strongly associated

with greater difficulty in performing daily activities such as walking, getting outside, and transferring in and out of a bed or chair.

Poor vision also increases the likelihood of falling.

Visual in Eldery

Acuity

Ability to focus

Color discrimination

Light levels Glare

Visual in Eldery

Acuity Ability to focus

Lensa & Kemampuan Akomodasi.

Visual in Eldery

Color discrimination

Light levels Glare

Pupil, Sel Kerucut dan

Batang

Acuity

Kemampuan untuk melihat jelas berkurang.

The Center for Health Statistics reports that by age 65, one-half of all people have a visual acuity of 20/70 or less, while fewer than 10 percent of people 45 and younger have vision poorer than 20/70.

Ability to focus

With age, the lens of the eye becomes less flexible, gradually losing its focusing ability.

This condition, called presbyopia, usually occurs in the 40s, and results in difficulty reading fine print and seeing nearby objects clearly.

Color discrimination

An older person may not be able to discriminate between blues, greens, and violets.

For example, one 80-year-old woman could not see the blue flowers in a bouquet because the blue blended into the green leaves.

Light levels

As we age, the pupils of our eyes become less adaptable to changes in light.

An older person entering or leaving a darkened room needs more time than a younger person to adjust to changes in light levels.

Abrupt changes in lighting can be hazardous and cause falls or other accidents.

Glare

Reading a magazine with shiny pages can be difficult.

Decreasing rod and cone cell. Many older people have difficulty driving

at night because they experience momentary blindness from the glare of oncoming traffic.

Kelainan visual yang berkaitan dengan proses penuaan

Presbiopi

Katarak senilis

Berbeda dg penyakit patologis berprevalensi tinggi pada

lansia. What is the example?

P R E S B Y O P I A Punctum proximum dan remotum

mengalami kelainan.

Mulai pada umur 40 thn.

Gangguan akomodasi pada usia lanjut :

kelemahan otot akomodasi.

Kurangnya elastisitas lensa.

Akibatnya:

Bila melihat benda pada jarak jauh, bayangan yang dibentuk lensa mata jatuh di depan retina.

Bila melihat benda pada jarak dekat, bayangan yang dibentuk lensa mata jatuh di belakang retina.

Mata presbiopi dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap

Round Top

CATARACT

Defenisi :

Kekeruhan lensa karena coagulasi protein yang irreversibel.

Ada berapa jenis katarak?

Cataract Senilis

- Merupakan proses degeneratif - Mulai timbul pada usia >40 thn- Prevalensi sangat tinggi pada usia >60 tahun- Mempunyai 4 stadium :

1. Stadium Insipien

2. Stadium Immature

3. Stadium Mature

4. Stadium Hypermature- Terbanyak dijumpai

Gejala-gejala pada cataract :

- Adanya perubahan refraksi (bila sebelumnya memakai kacamata)

- Visus yang berangsur-angsur menurun

- kesulitan membaca karena visus menurun

- kesulitan melihat pada cahaya terang - silau - halo

Cataract senilis stadium insipien- Belum menimbulkan gangguan visus- Kekeruhan pada bagian perifer berupa

baji/roda pedati (spoke of wheel)

Cataract senilis stadium immature

- Kekeruhan sudah meluas, tapi belum mengenai seluruh lensa

- Reflex fundus (+)- Dapat terjadi intumesensi (lensa

membengkak karena imbibisi air) => yang dapat menimbulkan komplikasi glaucoma (Phacomorphic Glaucoma) 10 – 20 %

Cataract Senilis Stadium mature- Lensa telah menjadi keruh seluruhnya- Shadow test (-)- Reflex fundus (-)

Cataract Senilis Stadium hypermature- Cortex lensa telah mencair, sehingga lensa

turun karena daya beratnya =>- Tampak nucleus berbayang ½ lingkaran di

bagian bawah- Capsul lensa juga rusak => lebih permeable- Isi cortex yang cair => keluar => lensa kempis- Berkerut => dibawahnya terdapat nucleus

disebut cataract morgagni- Iris menjadi tremulans (iridodonesis), C.O.A

dalam

Pengobatan:

Operasi

Low vision aids

When sight can’t be restored, low vision devices can help a person use remaining vision more effectively.

Low vision aids include a variety of optical devices such as simple magnifying lenses, light-filtering lenses, telescopic lenses for distance vision

How to help someone who has loss of vision

Use color contrast Use coding schemes Control glare in home Increase light levels Give the person time Provide materials with larger print Encourage regular eye examinations Obtain low-vision aids

(National Center for Vision and Aging US)

Other things

Nutrisi yang baik (mengandung vitamin A, C, dan E) lansia membantu memperlambat kemunduran fungsi penglihatan.

Istirahat cukup Jangan melakukan aktivitas berlebihan

(Yosef Purwoko,dr, SpPD 2007)

Fungsi pendengaran pada Lansia

A hearing loss is potentially the most serious of the sensory impairments because it is our “social sense.”

Unlike poor vision, hearing loss rarely inspires empathy and understanding.

Helen Keller

“Silence is golden. But the silence that comes from a hearing loss can make for loneliness.”

Types of hearing loss

Conductive loss Sensorineural loss

Tuli Hantaran disebabkan oleh gangguan mekanisme telinga tengah untuk menghantarkan suara ke koklea

Tuli Syaraf Tuli yang disebabkan oleh gangguan koklea atau saraf pendengaran

Presbycusis

The sensorineural hearing loss associated with aging is called presbycusis.

Definisi

Presbiakusis merupakan degenerasi fungsi pendengaran sensori-neural yang progresif, bilateral, dan simetris yang disebabkan degenerasi sel rambut pada koklea dan jaras sistem pendengaran akibat efek kumulatif penuaan.

Epidemiologi

30-35% pada populasi berusia 65-75 tahun

dan 40-50% pada populasi diatas 75 tahun.

Prevalensi pada laki-laki sedikit lebih tinggi daripada wanita. (Why ? belum diketahui dengan pasti)

Manifestasi klinis

Suara orang terdengar kurang jelas (mumbled atau slurred) terutama jika keadaan sekitar berisik

Sulit mendengar bunyi dengan nada tinggi. Penderita terkadang merasa beberapa

suara terdengar sangat keras atau mengganggu

Patofisiologi

Lokasi perubahan tersebut berhubungan dengan variasi manifestasi klinis yang ditemukan

Perubahan histologis

sistem auditori

sel rambut koklea korteks auditori

Gacek dan Schucknecht mengidentifikasi 4 situs perubahan histologis pada koklea akibat penuaan dan membagi presbiaskusis sebagai berikut:

Presbiakusis sensoris Presbiakusis neural Presbiakusis metabolik Presbiakusis mekanis

Presbiakusis sensoris

Disebabkan degenerasi sel rambut dan sel penunjang pada organ corti.

Bermula pada basal koklea dan secara perlahan bergerak ke arah apeks, menyebabkan gangguan pendengaran terutama nada tinggi.

Keadaan presbiakusis sensoris tidak mengganggu diskriminasi suara (speech discrimination).

Presbiakusis neural Disebabkan atrofi sel saraf pada koklea dan

jaras sensoris pusat (central neural pahway). Seseorang kehilangan sejumlah neuron setiap

tahunnya sejak dilahirkan, namun penurunan pendengaran baru dirasakan setelah lebih dari 90% neuron rusak, pada umumnya pada usia lanjut.

Neuron yang tersisa mengutamakan mendengar daripada mendiskriminasi suara, menyebabkan penderita mengalami gangguan diskriminasi suara (speech discrimination)

Schucknecht 2000

Presbiakusis metabolik

Disebabkan arofi stria vascularis yang pada keadaan normal berfungsi mempertahankan keseimbangan kimia, bioelektrik, dan metabolik dari koklea.

Karena gangguan mempengaruhi seluruh koklea, gangguan pendengaran terjadi secara proporsional.

Keadaan ini tidak mempengaruhi diskriminasi suara.

Presbiakusis mekanis

Disebabkan penebalan dan kekakuan membrane basilaris koklea.

Keadaan ini terjadi lebih parah pada bagian basal dimana membrane basilar lebih sempit.

Keadaan ini menyebabkan penurunan fungsi pendengaran terutama nada tinggi tanpa mempengaruhi diskriminasi suara pada keadaan lingkungan normal

Perkembangan presbiakusis biasanya simultan pada beberapa situs.

Diagnosis

Penunjang audiometri

Anamnesadan

pemeriksaan fisik

Tatalaksana

Presbiakusis merupakan penyakit yang sampai sekarang belum dapat disembuhkan, namun beberapa cara untuk mengurangi efek dari penyakit pada kehidupan penderita seperti: penggunaan alat bantu pendengaran

khusus, melatih membaca bibir (lip reading),

atau

Implant koklea

Gbr1.Komponen Luar : Microphone, Speech Processor, Transmitter

Gbr2.Komponen Dalam : Receiver, elektrode

Cara Kerja

Impuls suara mikrofon, speech processor informasi suara kode suara transmitter dipancarkan melalui kabel menembus kulit receiver berubah menjadi sinyal listrik diteruskan menuju elektroda - elektroda yang sesuai di dalam koklea merangsang serabut - serabut saraf ke otak

Dalam menghadapi pasien lansia:

berhadapan ketika berbicara,

bicara sedikit lebih keras

merefleksi atau meresume kalimat yang agak panjang

berbicara dengan tempo agak lambat

Prognosis

tidak dapat disembuhkan

dapat diperlambat

faktor resiko

Screeneing (Hearing Loss Questioner) Do you turn up the television (radio, stereo) so loud that others

complain? Do you complain that other people mumble or don’t speak clearly? Do you frequently ask speakers to repeat what they said? Do you have difficulty hearing high-pitched sounds (e.g. women’s

and children’s voices, telephone dial tones, high notes of a violin, dripping of a faucet, ticking of a watch)?

Do you habitually turn your head to one side while listening? Do you frequently misunderstand what is said? Do you have trouble hearing in group situations? Do you find it difficult to locate the source of sounds? Do you give inappropriate answers to questions? Do you find it difficult to distinguish words? Do you have to look at people directly as they talk before you can

understand them? Do you experience ringing in the ears or other head noises?

Positif jika minimal 6 item di jawab ya

Kesimpulan Penurunan fungsi sensorik pada lansia

terjadi secara fisiologis. Sejauh ini ditemukan cara untuk menunda

dan memperlambat keparahan, bukan menyembuhkan.

Penurunan fungsi sensorik menurunkan kemampuan lansia baik dalam hal fisik maupun mental

Kontrol secara rutin di anjurkan bagi lansia.

“TERIMA KASIH”

Sumber Bacaan : Guyton, Silverthorn, Lalwani AK (NEJM 2002), Sanders,D.R,: The Lens, Physiology www.nejm.com,

jp.physoc.org

top related