Pertemuan 5 MK ian Penyakit Akuakultur PROTOZOA
Post on 23-Jun-2015
354 Views
Preview:
Transcript
MK Teknologi PengendalianDan Penanggulangan Penyakit
Dalam Akuakultur
Jenis-jenis penyakit akibat mikroba: PROTOZOAN
Program Alih Jenjang D4 Bidang Konsentrasi Akuakultur
Penyakit Budidaya Perikanan akibat Protozoa
• Penyakit yang disebabkan oleh parasit secara umum jarangmengakibatkan penyakit yang sporadis
• Untuk intesitas penyerangan yang sangat tinggi dan areal yang terbatas dapat berakibat sporadis
• Akibat dari penyakit yang disebabkan oleh parasit secaraekonomis cukup merugikan: kematian, menurunkan biomassa, bentuk fisik serta ketahanan tubuh ikan (resiko infeksi sekunderoleh patogen lain: jamur, bakteri dan virus)
• Penyakit yang disebabkan oleh parasit terdiri dari protozoa danmetazoa. Protozoa bersifat parasitik terhadap ikan danjumlahnya lebih dari 2000 jenis
Penyakit Budidaya Perikanan akibat Protozoa
• Secara umum gejala ikan yang terserang protozoa:
- ikan tampak pucat
- nafsu makan kurang
- gerakan lambat dan sering menggososk-gosokkan
tubuhnya ada dinding kolam
- pada infeksi lanjut ikan megap-megap dan meloncat-loncat
ke permukaan air untuk mengambil oksigen
- adanya bercak-bercak putih pada permukaan tubuh ikan
1. lchthyophthiriasis
• Ciliata Ichthyophthirius multifiliis
• Sangat kecil; tak dapat terlihat oleh mata biasa
• Ciliata Ichthyophthirius multifiliis bersarang pada lapisanlendir kulit dan sirip ikan; lapisan insangmerusak sel-sellendir ikan, pendarahan pada sirip dan insang ikan
• Dapat terlokalisasi pada selaput lendir ikan berjumlahpuluhan / ratusan; terlihat sebagai bintik-bintik putih (white spot)
• Siklus hidup parasit ini sangat penting untuk diketahui olehkarena segala cara pemberantasannya pada dasarnya ialahmemutuskan rantai kehidupannya
Ciliata Ichthyophthirius multifiliis
Siklus hidup:
a. Fase Parasiter
I. multifiliis tumbuh dewasa dalam tubuh ikan hingga akhirnya melepaskan diri untuk berenang di air; 8 hari
b. Fase Pre-cyste
I. multifiliis sudah melepaskan diri dari inang; masih mencari tempat cocok untuk membentuk kista
c. Fase Cyste
I. multifiliis melekat pada substrat dan mem-
bentuk kista; pembelahan individu dewasa
d. Fase post-cyste
I. multifiliis muda keluar dari kista; mencari ikan sebagai inang untuk pertumbuhan (48 jam ≠ mati!)
Pengenalan dan Pencegahan lchthyophthiriasis
• Jenis ikan yang dapat terinfeksi: hampir semua jenis ikan air tawar
• Ukuran ikan yang banyak terinfeksi: benih atau dewasa (ikan Mas)• Gejala klinis: bintik-bintik putih pada bagian tubuh yang terinfeksi; ikan
yang terinfeksi menggosok-gosokkan tubuhnya pada dasar / dindingwadah budidaya
• Ikan terlihat sulit bernafas terutama apabila parasit menginfeksi insang tingkat kematian ikan tinggi karena ikan mengalami gangguanpenyerapan oksigen akibat infeksi pada insang tersebut
• Pencegahan penyakit ini yaitu antara lain:- Penggunaan air yang kualitasnya balk- Peralatan yang digunakan hendaknya didesinfeksi terlebih dahulu- Pertahankan suhu air pada level 28°C.
• Fase cyste: I. multifiliis terbungkus lendir
• Pengobatan paling efektif: fase pre-cyste / post-cyste
I. multifiliis tidak terbungkus lapisan lendir
• Jenis agen pengobatan:
1. Garam dapur (NaCl)
Perendaman dengan garam dapur 0,1 – 0,3 ppm ; 5 – 10 menit
pembilasan bersih dengan air tawar
2. Metilen Biru
Perendaman dalam larutan metilen biru 1% (2-4 cc dalam 4 L air bersih)
24 jam sebanyak 3 – 5 kali perendaman (hingga sembuh)
Pengendalian lchthyophthiriasis
3. Malakit hijau
Perendaman dalam larutan malakit hijau 0,15 ppm sebanyak 3 kali, interval 3 hari
4. Formalin
- Perendaman dalam larutan formalin 200 – 250 ppm
- Perendaman dalam formalin 167 – 250 ppm + malakit hijau 1 – 2 ppm
selama 24 jam
5. Perendaman dalam larutan Kina (1 gr dalam 20 L air)
6. Perendaman dalam Chloramine (1 gr dalam 100 L air)
selama beberapa hari
Pengendalian lchthyophthiriasis
2. Myxosporeasis
a: Myxobolus dispar
b: M. ellipsoideus
c: M. exiguus
d: M. oviformis
• Ikan mas (tawar)
• Disebabkan oleh Myxobolus sp.
• Gejala:Bintil kemerahan
Kumpulan ribuan sporaTutup insang ikan selalu terbuka
Spesies lain:- Myxosoma sp.- Thelohanellus sp.
MYXOSPOREA
Klasifikasi :
Phylum : Protozoa
Klass : Sporozoa
Ordo : Myxosporidea
Familia : Myxobolidae
Genus : Myxosporea
Spesies : Myxosporea sp.
Myxosporea cyprini
Myxosporea dispar
Morfologi :
Mempunyai spora berbentuk lonjong
2 kapsul polar pd anterior, berpasangan bentuk labu
Dinding katub tidak jelas
Pada saluran pencernaan
Henneguya Sp.
Klasifikasi :
Phylum : Protozoa
Klass : Myxospora/Sporozoa
Ordo : Myxosproridae
Familia : Myxobolidae
Genus : Henneguya
Spesies : Henneguya pserospermica
Morfologi :
Sporoplas mempunyai vakuola coklat kemerahan (jodium)
Pada insang gurami
Membentuk cyste (kista)
Siklus Hidup :
1. Ikan terserang terdapat bisul-bisul
2. Bisulo-bisul pecah spora menyebar sebagai plankton
3. Spora masuk perut ikan, spora pecah menjadi 2 bag. Isispora berubah 2 flagel
4. Spora menembus dinding sel usus
5. Masuk pembulh darah ke seluruh organ tubuh
6. Mengadakan pembelahan (Schizogeni)
7. Kemudian dinding spora larut keluar binatang bergerak sptamoeba
7. Masuk sal. darah ke sel tubuh membentuk bintil baru
Landeberg (1985)
S.H Myxobolus secara tidak langsung tanpa inang perantara
Darnas (1985)
Spora pada ikan mati tahan hidup lama tertelan ikan
lepaskan filamen polar menempel dinding sel
sporoplasma ameboid
ke sel tubuh tropozoid
membelah (Shizogoni) & Sporogony >> spora
Siklus hidup Myxobolus sp.
• Bintil pecah
spora (10 – 20 µm) menyebar keluar
ukuran kecil ; tertelan oleh ikan
spora mencapai dinding usus
spora masuk dalam saluran darah
pembentukan bintil baru
• Penyebaran dapat melalui luka pada tubuh ikan
• Tingkat mortalitas hingga 80%
Pengendalian myxosporeasis
• Keterbatasan informasi dalam pengobatan yang efektif
• Dasar kolam ditebari kapur CaO (25 kg/Ha)
• Inkubasi selama 1 minggu
• Ikan yang terserang sebaiknya dimusnahkan dengan
dikubur / dibakar
Pencegahan melalui manajemen kualitas air yang baik
3. Trichodiniasis
• Ciliata Trichodina spp.
• Penyakit gatal terutama pada kulit, sirip, insang
Penempelan Trichodina pada tubuh ikan
Karakteristik Trichodina spp.
• Bentuk seperti lingkaran transparan dengan silia disekelilingnya
• Tubuh bagian bawah terdapat lingkaran pelekat (adhesive disk)
melekatkan diri pada tubuh ikan / benda lainnya
3. Trichodiniasis
• Gejala utama:
1. Memiliki bintik-bintik putih terutama di kepala dan punggung
2. Penurunan nafsu makan
3. Penurunan biomasa ikan
4. Penurunan tingkat motilitas (pergerakan melambat)
5. Peningkatan produksi lendir ikan tampak mengkilat
6. Terkadang terjadi pendarahan pada bagian eksternal tubuh
• Pengendalian:
1. Perendaman dalam larutan garam 30 ppm
2. Perendaman dalam larutan asam asetat 1 : 500
3. Perendaman dalam larutan formalin 15 ppm
4. Costiasis
• Disebabkan oleh Costia sp. • Bentuk oval
• Pergerakan cepat
• Memiliki 2 pasang flagel
• Menyerang insang dan permukaan luar tubuh ikan
• Tingkat mortalitas tinggi, terutama fase larvikultur
Penyebab : Costia necatrix
Disebut : Whita Slime Disease
Costia necatrix
Klasifikasi :Phylum : Protozoa Klass : Flagellata / ZoomastigophoraOrdo : RhizomastigidaFamilia : TetramitidaeGenus : CostiaSpesies : Costia necatrix
Costiasis
Morfologi :
• Mempunyai flegella anterior pendek dan 2 flagella getar
• Mempunyai sitostoma (unit melekat)
• Ukuran : P : 1-25 mikron, L : 5 – 10 mikrom
• Induk semang : anak-anak ikan air tawar
Siklus Hidup :
• Belum begitu jelas
• Berkembang biak dgn pembelahan langsung, sangat cepat dalamwaktu singkat 10.000 parasit/ cm2 kulit
• Pada kulit, insang, sirip
Costiasis
• Gejala:
1. Produksi lendir secara berlebihan
2. Lapisan putih keabuan menutupi permukaan luar tubuh ikan
3. Kadang terjadi pendarahan pada bagian luar tubuh
4. Perilaku abnormal (berenang ke permukaan; menggesekkan badan)
5. Kerusakan pada insang
Pengendalian Costiasis
• Perendaman dalam larutan asam asetat 1:500
• Perendaman dalam larutan formalin 1:400
• Perendalam dalam larutan metilen biru
• Perendalam dalam larutan NaCl (1gr/100L, 20 menit)
• Perendalam dalam larutan KMnO4
• Perendalam dalam larutan CuSO4
.......TERIMA KASIH.......
top related