Persebaran Nasabah Bank Perkreditan Rakyat Restu …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2396/2/T1_672007163_Full... · Sistem Informasi Geografis 1) ... muka bumi yang ada atau
Post on 26-Aug-2018
225 Views
Preview:
Transcript
1
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 3) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Persebaran Nasabah Bank Perkreditan Rakyat
Restu Klepu Makmur dengan Menggunakan
Sistem Informasi Geografis 1)
Tomy Wirasandy, 2)
Frederik Samuel Papilaya, 3)
Charitas Fibriani
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)
tomywirasandy@gmail.com, 2)
samuel.papilaya@gmail.com, 3)
charitasfibriani@yahoo.com
Abstract
Bank Perkreditan Rakyat Restu Klepu Makmur is one of the Bank Perkreditan
Rakyat in Salatiga area. So far in the search for new customers, the customer search
using media brochures and friend connections. Geographic Information Systems Technology will display a map of the location distribution of the customers so it will be a
solution in the search for new customers. This paper will apply the Google Maps API as
one of the tools of Geographic Information Systems to map the spread of customer locations of Bank Perkreditan Rakyat Restu Klepu Makmur. As a result, it was found that
the application of Geographic Information System can display a map of the location
distribution of customers by region and prospects for its customers.
Keywords: GIS, Google Maps API
Bank Perkreditan Rakyat Restu Klepu Makmur adalah salah satu Bank Perkreditan Rakyat yang berada di wilayah Salatiga. Selama ini dalam mencari nasabah baru, bagian
pencari nasabah menggunakan media brosur dan koneksi teman. Teknologi Sistem
Informasi Geografis akan menampilkan peta lokasi persebaran nasabah sehingga menjadi salah satu solusi dalam mencari nasabah baru. Penelitian ini akan menerapkan Google
Maps API sebagai salah satu tools Sistem Informasi Geografis untuk memetakan lokasi
persebaran nasabah Bank Perkreditan Rakyat Restu Klepu Makmur. Sebagai hasil,
didapatkan bahwa aplikasi Sistem Informasi Geografis ini dapat menampilkan peta lokasi persebaran nasabah menurut wilayah dan prospek nasabahnya.
Kata Kunci : SIG, Google Maps API
1. Pendahuluan
Sesuai Undang Undang Republik Indonesia No. 7 tahun 1992 tentang
Perbankan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998,
BPR (Bank Perkreditan Rakyat) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
2
secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Usaha BPR meliputi,
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
memberikan kredit; menyediakan pembinaan dan penempatan dana berdasarkan
Prinsip Syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, deposito
berjangka, sertifikat deposito dan tabungan pada bank lain [1].
BPR Restu Klepu Makmur adalah salah satu BPR yang berada di wilayah
Salatiga. Selama ini BPR Restu Klepu Makmur mencari nasabah menggunakan
media brosur dan koneksi teman atau saudara. Media brosur memiliki sifat tidak
tahan lama karena akan rusak terkena air. Media koneksi sangat tergantung pada
individu seorang pencari nasabah itu sendiri, semakin banyak teman atau
saudaranya, semakin banyak pula koneksinya, jika teman atau saudaranya sedikit,
maka sedikit pula koneksinya.
Seiring berkembangnya jaman, dunia teknologi semakin berkembang.
Pencarian nasabah baru kini dapat dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis.
Sistem Informasi Geografis digunakan untuk memetakan lokasi persebaran
nasabah. Google Maps API merupakan salah satu tools Sistem Informasi
Geografis. Kelebihan Google Maps API yaitu gratis, loading cepat dibandingkan
dengan Google Earth, mempunyai fasilitas foto satelit, peta hibrida serta
mempunyai fasilitas rute jalan. Pentingnya Google Maps API dalam proses
pencarian nasabah yaitu untuk menampilkan titik-titik lokasi nasabah pada peta
persebaran. Titik-titik lokasi nasabah dapat menampilkan informasi nasabah
seperti alamat, program yang diambil, status lunas/belum lunas program kredit,
dan informasi lain yang telah disimpan dalam database sistem. Google Maps API
juga dilengkapi dengan fasilitas foto satelit. Fasilitas foto satelit dapat
memberikan gambaran permukaan bumi secara nyata sehingga kaitannya dalam
pencarian nasabah dapat membantu pencari nasabah/Accounting Officer
mengenali geografis lokasi nasabah yang akan diprospek.
2. Kajian Pustaka
Penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Google Maps API dalam Website
Referensi Wisata Indonesia Menggunakan Teknologi Ajax” [2], bahwa Google
Maps API dapat membantu pembuatan aplikasi website referensi wisata, dimana
dengan teknologi Ajax yang dimiliki oleh Google Maps API, aplikasi dapat
memanggil dan menampilkan peta dan tanda-tanda yang diberikan pada peta yang
ada. Aplikasi yang dibangun dapat memberi referensi tentang lokasi-lokasi wisata
yang ada di beberapa kota besar di Indonesia, bagi para wisatawan.
Penelitian yang berjudul “Perancangan Aplikasi Pengolahan Report untuk
Accounting officer berbasis Web dengan Penerapan Google Maps API (Studi
Kasus : PT. Gunung Jati)” [3], dinyatakan bahwa apliksi pengolahan report
berbasis web ini didukung dengan penggunaan Google Maps didalamnya. Pada
penelitian ini, Google Maps digunakan untuk menampilkan informasi persebaran
penjualan tiap-tiap pegawai. Aplikasi ini juga digunakan untuk mengolahan data-
3
data informasi pegawai, penjualan, barang dan customers sehingga pencarian data
dan pengembangan target penjualan dapat dilihat secara detail disetiap cabang
perusahaan.
Sedangkan melalui penelitian ini, akan dibahas tentang penerapan Google
Maps API pada Sistem Informasi Geografis persebaran nasabah Bank Perkreditan
Rakyat. Sistem ini akan memberikan informasi persebaran nasabah berdasarkan
lokasi kepada bagian Accounting officer. Sistem ini juga memberikan informasi
data nasabah lama yang berpotensi untuk diprospek ke program BPR lain seperti
tabungan dan deposito.
Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis
(SIG) adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan,
menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang
mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan
pemetaan dan perencanaan [4]. Pada pengertian lain, SIG adalah sistem yang
dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan
deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang
ditemukan di lokasi tersebut [4].
SIG untuk dapat beroperasi membutuhkan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) juga manusia yang mengoperasikannya (brainware).
Diagram komponen SIG dapat dilihat pada Gambar 1 [5].
Gambar 1 Diagram Komponen SIG [5]
Secara umum, Sistem Informasi Geografis bekerja berdasarkan integrasi
komponen, yaitu: a) Manusia adalah orang yang menjalankan sistem meliputi
mengoperasikan, mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem.
Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG ini ada beragam, misalnya operator,
analis, programmer, database administrator bahkan stakeholder [5]; b) Software
adalah program komputer yang dibuat khusus dan memiliki kemampuan
pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial [5];
c) Hardware berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung pengoperasian
perangkat lunak yang dipergunakan. Dalam perangkat keras ini juga termasuk
didalamnya scanner, digitizer, GPS, printer dan plotter [5]; d) Aplikasi
merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah
data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi
4
geometri, query, overlay, buffer, join table dan sebagainya [5]; e) Data yang
digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut. Data grafis/spasial
ini merupakan data yang merupakan representasi fenomena permukaan bumi yang
memiliki referensi (koodinat) berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya
atau hasil dari interpretasi data-data tersebut. Sedangkan data atribut misalnya
data sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya. Kumpulan data-data
dalam jumlah besar dapat disusun menjadi sebuah basisdata. Jadi dalam SIG juga
dikenal adanya basisdata yang disebut sebagai basisdata spasial (spatial database)
[5].
Data spasial merupakan salah satu item dari informasi, dimana didalamnya
terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah
permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir. Data spasial dan
informasi turunannya digunakan untuk menentukan posisi dari identifikasi suatu
elemen di permukaan bumi. Terdapat dua model dalam data spasial, yaitu model
data raster dan model data vektor. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda,
selain itu dalam pemanfaatannya tergantung dari masukan data dan hasil akhir
yang akan dihasilkan. Model data tersebut merupakan representasi dari obyek-
obyek geografi yang terekam sehingga dapat dikenali dan diproses oleh komputer.
[6]
Google Maps merupakan salah satu penyedia layanan pemetaan dan
kartografi berbasis web dengan waktu loading yang relatif lebih cepat. Google
Maps juga menampilkan peta secara tiled map dan menyediakan layanan script
API (Aplication Program Interface) yang kaya dan bisa dikembangkan dengan
mudah. Google Maps API menyediakan kumpulan objek dan metode dalam
JavaScript dan Flash yang dapat digunakan dalam web kita sendiri. Banyak
teknologi dan pola web yang dapat digunakan bersama Google Maps API. Google
Maps API sendiri masih terus berkembang, fitur yang disediakannya terus
bertambah. Google menyediakan peta dan gambar satelit yang mengijinkan
pengguna untuk mengubah atau menambah fitur yang disediakan sehingga dapat
mempermudah pengguna untuk memvisualisasikan data spasial yang ada dan
memungkinkan peta untuk melakukan perbesaran sedetail mungkin. [7]
KML (Keyhole Markup Language) adalah sebuah XML berbasis skema
bahasa geografis untuk mengungkapkan penjelasan dan visualisasi geografis
muka bumi yang ada atau masa depan yang berbasis web, peta dua dimensi dan
tiga dimensi dalam bentuk Earth Viewer. KML ini dikembangkan untuk
digunakan dengan Google Earth, yang awalnya bernama Keyhole Earth Viewer
[8]. Pertama kali diciptakan oleh Keyhole, Inc., yang diakuisisi oleh Google pada
tahun 2004. File KML merupakan serangkaian fitur dari (placemarks, images,
polygon, 3D models, textual escription) untuk ditampilkan di Google Earth,
Google Maps, Google Mobile atau Geobrowser yang menerapkan standar KML.
Setiap tempat didalam file KML memiliki logitude dan latitude, bahkan ada file
KML yang dapat menampilkan kemiringan, posisi, ketinggian dan kamera view
[9].
5
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Restu Klepu Makmur adalah salah satu
BPR yang berada di wilayah Salatiga. BPR Restu Klepu Makmur mempunyai tiga
program, yaitu : a) Program Kredit, kelebihan program kredit di BPR Restu Klepu
Makmur adalah simpanan dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yaitu
lembaga dibawah Bank Indonesia. Syarat menjadi nasabah kredit yaitu jaminan
BPKB roda dua/empat atau sertifikat tanah, fotocopy KTP Suami Istri, fotocopy
STNK yang masih berlaku, fotocopy PBB (Pajak Bumi Bangunan) untuk jaminan
sertifikat tanah, fotocopy Kartu Keluarga dan fotocopy rekening listrik; b)
Program Deposito, kelebihan program deposito di BPR Restu Klepu makmur
adalah dapat dijadikan jaminan kredit. Syarat menjadi nasabah deposito yaitu
fotocopy KTP calon nasabah deposito; c) Program Tabungan, kelebihan program
tabungan di BPR Restu Klepu Makmur adalah bebas biaya administrasi bulanan,
bebas disetor dan diambil setiap saat selama jam kerja dan bunga tabungan dari
saldo harian. Syarat menjadi nasabah tabungan yaitu fotocopy KTP calon nasabah
tabungan.
3. Metode Perancangan Sistem
Metode yang digunakan adalah metode Prototyping. Gambar 2 adalah
skema model prototyping.
Gambar 2 Model Prototyping [10]
Ada tiga tahap dalam perancangan sistem dengan prototype, yaitu
pengumpulan kebutuhan, pembuatan perancangan sistem, dan evaluasi prototype.
Pada penelitian ini, pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan wawancara dengan
bapak Yudo, bagian Accounting Officer – Lending BPR Restu Klepu Makmur.
Hasil wawancara tersebut didapatkan bahwa selama ini BPR Restu Klepu
Makmur mencari nasabah dengan media brosur dan koneksi teman. Program yang
dimiliki BPR Restu Klepu Makmur adalah kredit, tabungan dan deposito.
Kebutuhan sistem secara menyeluruh dibutuhkan untuk mengidentifikasi
gambaran aplikasi yang akan dibuat. Pengguna yang terlibat dalam aplikasi ini
adalah pegawai bagian Accounting Officer sebagai user dan admin sebagai
pengelola data nasabah. Bertindak sebagai pengelola aplikasi web. Admin
mempunyai tugas untuk mengelola data nasabah seperti input, update dan delete.
Admin juga dapat melihat persebaran data nasabah. Admin mempunyai level yang
berbeda dengan pengguna lain yaitu bagian Accounting Officer, maka admin
dapat mengganti password-nya sendiri. Accounting Officer mempunyai tugas
6
utama untuk mencari nasabah. Accounting Officer mempunyai hak untuk melihat
informasi data nasabah. Halaman prospek harus dapat digunakan untuk melihat
informasi persebaran nasabah menurut lokasi.
Tahap kedua adalah pembuatan perancangan sistem. Pembuatan
perancangan sistem yang digunakan adalah dengan desain-desain tampilan antar
muka aplikasi. Setiap desain halaman aplikasi dijelaskan secara detail dengan
DFD (Data Flow Diagram).
Tahap ketiga adalah evaluasi dan revisi prototype. Evaluasi dilakukan
dengan bapak Yudo, bagian Accounting Officer – Lending BPR Restu Klepu
Makmur. Pada evaluasi prototype pertama, didapatkan bahwa sistem telah
memenuhi kebutuhan user yaitu peta nasabah dan prospek wilayah tetapi user
menginginkan adanya prospek nasabah untuk memeliharan nasabah lama serta
peta persebaran nasabah dipisah menurut program BPR. Prototype kedua dibuat
berdasarkan kebutuhan setelah evaluasi prototype pertama. Pada evaluasi
prototype kedua, didapatkan bahwa sistem telah memenuhi memenuhi kebutuhan
user yaitu melihat prospek nasabah lama serta pembagian persebaran nasabah
menurut program BPR tetapi user menginginkan adanya fitur untuk melihat
nasabah kredit yang angsurannya sudah selesai atau belum. Prototype ketiga
dibuat berdasarkan kebutuhan setelah evaluasi prototype kedua. Pada evaluasi
prototype ketiga, didapatkan bahwa kebutuhan user untuk dapat melihat report
angsuran nasabah kredit telah terpenuhi. Prototype yang telah memenuhi semua
kebutuhan user adalah prototype ketiga, jadi prototype yang akan dipakai oleh
user adalah prototype ketiga.
Perancangan sistem menggunakan DFD (Data Flow Diagram). Diagram
konteks atau DFD level nol dari sistem yang akan dibangun terlihat pada Gambar
3.
Admin User
0
Sistem Informasi
Geografis
Persebaran
Nasabah BPR
Data nasabah
Data nasabah Data nasabah
Kriteria data
Gambar 3 DFD Level Nol
Gambar 3 merupakan DFD level nol sistem. Admin adalah pengelola data
seperti input, update dan delete data nasabah. User adalah seorang pencari
nasabah atau Accounting Officer. Admin mengirimkan data nasabah ke sistem.
Sistem akan memproses data, kemudian mengirimkan data nasabah yang telah
diproses ke admin. User mengirimkan request data berupa kriteria data ke sistem.
Sistem akan memproses data kemudian akan mengirimkan data nasabah sesuai
request ke user. DFD level nol dapat diperinci lebih detail, terlihat pada Gambar
4.
7
Admin User
1
Input data
nasabah baru
3
Persebaran
nasabah
4
Prospek
Wilayah
Request data
Data nasabah
Peta nasabah
Data nasabah
Request data
Request data
Request data
Data nasabah
Peta nasabah
Request data
5
Prospek
nasabah
Request data
Data nasabahRequest data
Data nasabah
2
Kelola
nasabah
Request data
Data nasabah
Tb_nasabah Tb_kredit Tb_tabungan Tb_deposito
Data nasabah
Request data
Data nasabahRequest data
Data nasabahRequest data
Data nasabahRequest data
Data nasabah
Request data
Data nasabahRequest data
Data nasabah
Request data
Data nasabah
Request data
Data nasabah
Request data
Data nasabahRequest data
Data nasabah
Request data
Data nasabahRequest data
Data nasabah
Request dataData nasabah
Request data
Request dataData nasabah
Request data
Data nasabah
Data nasabah
Request data
Gambar 4 DFD Level Satu
DFD level satu proses input data nasabah baru, proses kelola nasabah,
proses persebaran nasabah, proses prospek wilayah dan proses prospek nasabah
dapat dijabarkan kembali secara terperinci. Penjabaran dari DFD level satu disebut
DFD level dua, dimana setiap proses akan diperinci kembali sehingga aliran data
pada sistem ini terlihat jelas.
Admin
1.1
Input data
nasabah kredit
1.2
Input data
nasabah
tabungan
Tb_nasabah
Data nasabah
Data kredit
Data nasabah
Data nasabah
1.3
Input data
nasabah
deposito
Tb_kredit
Tb_tabungan
Tb_deposito
Data nasabah
Data kredit
Data tabungan
Data deposito
Data nasabah
Data tabungan
Data nasabah
Data deposito
Gambar 5 DFD Level Dua Proses Satu
Pada proses input data nasabah kredit, tabel tb_kredit menerima data kredit
dari admin. Pada proses input data nasabah tabungan, tabel tb_tabungan menerima
data tabungan dan pada proses input data nasabah deposito, tabel tb_deposito
8
menerima data deposito dari admin. Tabel tb_nasabah menerima data nasabah dari
proses input data nasabah kredit, tabungan dan deposito. Pada DFD level dua
proses satu dapat diperinci lebih detail seperti Gambar 6 berikut.
Admin
1.1.1
Input data
pribadi
nasabah kredit
1.1.2
Input data
keuangan
nasabah kredit
Data pribadi
1.1.3
Input data
kredit nasabah
kredit
Tb_data_priba
di
Tb_data_keua
ngan
Tb_kredit
Data pribadi
Data keuangan
Data kredit
Data keuangan
Data kredit
Gambar 6 DFD Level Tiga Proses Satu
Gambar 6 adalah DFD level tiga proses satu (input data nasabah kredit).
Pada DFD level tiga proses satu terdapat tiga proses yaitu input data pribadi
nasabah kredit, input data keuangan nasabah kredit dan input data kredit nasabah
kredit. Pada proses input data pribadi nasabah kredit, tabel tb_data_pribadi akan
menerima data pribadi dari admin. Pada proses input data keuangan nasabah
kredit, admin akan mengirimkan data keuangan kemudian disimpan di tabel
tb_data_keuangan. Pada proses input data kredit nasabah kredit, tabel tb_kredit
akan menerima data kredit dari admin.
Admin
1.2.1
Input data
pribadi
nasabah
tabungan
1.2.2
Input data
keuangan
nasabah
tabungan
Data pribadi
1.2.3
Input data
tabungan
nasabah
tabungan
Tb_data_priba
di
Tb_data_keua
ngan
Tb_tabungan
Data pribadi
Data keuangan
Data tabungan
Data keuangan
Data tabungan
Gambar 7 DFD Level Tiga Proses Satu
Gambar 7 adalah DFD level tiga proses satu (input data nasabah tabungan).
Pada DFD level tiga proses satu terdapat tiga proses yaitu input data pribadi
nasabah tabungan, input data keuangan nasabah tabungan dan input data tabungan
nasabah tabungan. Pada proses input data pribadi nasabah tabungan, tabel
tb_data_pribadi akan menerima data pribadi dari admin. Pada proses input data
keuangan nasabah tabungan, admin akan mengirimkan data keuangan kemudian
disimpan di tabel tb_data_keuangan. Pada proses input data tabungan nasabah
tabungan, tabel tb_tabungan akan menerima data tabungan dari admin.
9
Admin
1.3.1
Input data
pribadi
nasabah
deposito
1.3.2
Input data
keuangan
nasabah
deposito
Data pribadi
1.3.3
Input data
tabungan
nasabah
deposito
Tb_data_priba
di
Tb_data_keua
ngan
Tb_deposito
Data pribadi
Data keuangan
Data deposito
Data keuangan
Data deposito
Gambar 8 DFD Level Tiga Proses Satu
Gambar 8 adalah DFD level tiga proses satu (input data nasabah deposito).
Pada DFD level tiga proses satu terdapat tiga proses yaitu input data pribadi
nasabah deposito, input data keuangan nasabah deposito dan input data tabungan
nasabah deposito. Pada proses input data pribadi nasabah deposito, tabel
tb_data_pribadi akan menerima data pribadi dari admin. Pada proses input data
keuangan nasabah deposito, admin akan mengirimkan data keuangan kemudian
disimpan di tabel tb_data_keuangan. Pada proses input data deposito nasabah
deposito, tabel tb_tabungan akan menerima data deposito dari admin.
Admin
2.1
kelola nasabah
kredit
2.2
kelola nasabah
tabungan
Tb_nasabah
Data nasabah
Data kredit
Data nasabah
Data nasabah
2.3
kelola nasabah
deposito
Tb_kredit
Tb_tabungan
Tb_deposito
Data nasabah
Data kredit
Data tabungan
Data deposito
Data nasabah
Data tabungan
Data nasabah
Data deposito
Data kreditData nasabah
Data kredit
Data tabungan
Data deposito
Data nasabah
Data tabungan
Data nasabah
Data depositoData nasabah
Data nasabah
Data nasabah
Gambar 9 DFD Level Dua Proses Dua
Gambar 9 adalah DFD level dua proses dua (kelola nasabah). Pada DFD
level dua proses dua terdapat tiga proses yaitu kelola nasabah kredit, kelola
nasabah tabungan dan kelola nasabah deposito. Pada proses kelola nasabah kredit,
tabel tb_kredit akan menerima data kredit kemudian admin akan menerima data
kredit dan data nasabah. Pada proses kelola nasabah tabungan, tabel tb_tabungan
akan menerima data tabungan kemudian admin akan menerima data tabungan dan
data nasabah. Pada proses kelola nasabah deposito, tabel tb_deposito akan
menerima data deposito kemudian admin akan menerima data deposito dan data
nasabah. Tabel tb_nasabah menerima data nasabah dari proses kelola nasabah
kredit, tabungan dan deposito.
DFD level dua proses dua dapat diperinci lagi menjadi DFD level tiga.
Gambar 10 adalah DFD level tiga dari proses dua.
10
Admin
2.1.1
View nasabah
kredit
2.1.2
Edit data
nasabah kredit
Request data
2.1.3
Hapus data
nasabah kredit
Tb_kredit
Request data
Data kredit
Request data
Data kreditData kredit
Data kredit
Data kredit
2.1.4
Input angsuran
kredit
Data angsuran
Data kredit
Data kredit
Request data
Data kredit
Data angsuran
2.1.5
View reporting
kredit
user Request data Request data
Data angsuranData angsuran kredit
Tb_angsuran_
kredit
Data angsuran
Data angsuran
Gambar 10 DFD Level Tiga Proses Dua
Terdapat lima proses pada Gambar 10 DFD level tiga proses dua, yaitu
proses view nasabah kredit, edit data nasabah kredit, hapus data nasabah kredit,
input angsuran kredit dan view reporting kredit. Pada proses view nasabah kredit,
tabel tb_kredit menerima request data kemudian admin akan menerima data
kredit. Pada proses edit data nasabah kredit, tabel tb_kredit menerima data kredit,
admin juga akan menerima data kredit. Pada proses hapus data nasabah kredit,
tabel tb_kredit menerima request data kemudian admin menerima data kredit.
Pada proses input angsuran kredit, tabel tb_angsuran_kredit menerima data
angsuran dari admin kemudian user akan menerima data angsuran sesuai request.
Admin
2.2.1
View nasabah
tabungan
2.2.2
Edit data
nasabah
tabungan
Request data
2.2.3
Hapus data
nasabah
tabungan
Tb_tabungan
Request data
Data tabungan
Request data
Data tabunganData tabungan
Data tabungan
Data tabungan
Data tabungan
Data tabungan
Request data
Data tabungan
Gambar 11 DFD Level Tiga Proses Dua
Terdapat tiga proses pada Gambar 11 DFD level tiga proses dua, yaitu
proses view nasabah tabungan, edit data nasabah tabungan, dan hapus data
nasabah tabungan. Pada proses view nasabah tabungan, tabel tb_tabungan
menerima request data kemudian admin akan menerima data tabungan. Pada
proses edit data nasabah tabungan, tabel tb_tabungan menerima data tabungan,
admin juga akan menerima data tabungan. Pada proses hapus data nasabah
tabungan, tabel tb_tabungan menerima request data kemudian admin menerima
data tabungan.
11
Admin
2.3.1
View nasabah
deposito
2.3.2
Edit data
nasabah
deposito
Request data
2.3.3
Hapus data
nasabah
deposito
Tb_deposito
Request data
Data deposito
Request data
Data depositoData deposito
Data deposito
Data deposito
Data deposito
Data deposito
Request data
Data deposito
Gambar 12 DFD Level Tiga Proses Dua
Terdapat tiga proses pada Gambar 12 DFD level tiga proses dua, yaitu
proses view nasabah deposito, edit data nasabah deposito, dan hapus data nasabah
deposito. Pada proses view nasabah deposito, tabel tb_ deposito menerima request
data kemudian admin akan menerima data deposito. Pada proses edit data nasabah
deposito, tabel tb_ deposito menerima data deposito, admin juga akan menerima
data deposito. Pada proses hapus data nasabah deposito, tabel tb_ deposito
menerima request data kemudian admin menerima data deposito.
Admin
3.1
Persebaran
nasabah
3.2
Lihat data
marker
nasabah
User
Request data
Request data
Request data
Request data
Request data
Data kredit
Request data
Data kredit
Peta nasabah
Data nasabah
Peta nasabah
Dat nasabah
Tb_kredit Tb_tabungan Tb_deposito
Request dataData tabungan
Request dataData deposito
Request data
Data tabungan
Request data
Data deposito
Gambar 13 DFD Level Dua Proses Tiga
Terdapat dua proses pada Gambar 13 DFD level dua proses tiga, yaitu
proses persebaran nasabah dan proses lihat data marker nasabah. Pada proses
persebaran nasabah, admin dan user menerima peta nasabah, tabel tb_kredit,
tb_tabungan dan tb_deposito menerima request data. DFD level dua proses tiga
dapat diperinci lagi menjadi DFD level tiga. Gambar 14 adalah DFD level tiga
proses tiga.
Admin
3.1.1
Persebaran
nasabah kredit
3.1.2
Persebaran
nasabah
tabungan
User
Request data
Request data Request data
Request data
Request data
Data kredit
Request data
Data tabungan
Peta nasabah
Data nasabah
Peta nasabah
Dat nasabah
3.1.3
Persebaran
nasabah
deposito
Request data
Data deposito
Request data
Data nasabah
Request data
Data nasabah
Tb_kredit
Tb_tabungan
Tb_deposito
Gambar 14 DFD Level Tiga Proses Tiga
12
Terdapat tiga proses pada Gambar 14 DFD level tiga proses tiga, yaitu
proses persebaran nasabah kredit, tabungan dan deposito. Pada proses persebaran
nasabah kredit, tabel tb_kredit menerima request data kemudian admin dan user
menerima peta nasabah kredit. Pada proses persebaran nasabah tabungan, tabel
tb_tabungan menerima request data dari user dan admin kemudian user dan
admin menerima peta nasabah tabungan. Pada proses persebaran nasabah
deposito, tabel tb_deposito menerima request data kemudian admin dan user akan
menerima peta nasabah deposito.
Admin
4.1
Pencarian
wilayah
4.2
Lihat prospek
wilayah
Tb_kredit
User
Request data
Request data
Request data
Data kredit
Data nasabah
Data nasabah
Data nasabah
Tb_tabungan
Tb_deposito
Request data
Data tabungan
Request data
Data deposito
Gambar 15 DFD Level Dua Proses Empat
Terdapat dua proses pada Gambar 15 DFD level dua proses empat, yaitu
proses pencarian wilayah dan proses lihat prospek wilayah. Pada proses pencarian
wilayah, admin dan user mengirimkan request data pada tabel tb_kredit,
tb_tabungan, tb_deposito kemudian admin dan user akan menerima data nasabah.
Pada proses lihat prospek wilayah, tabel tb_kredit, tb_tabungan dan tb_deposito
menerima request kemudian admin dan user menerima data nasabah.
Admin
5.1
Pencarian
nasabah
5.2
Lihat prospek
nasabah
Tb_kredit
User
Request data
Request data
Request data
Data kredit
Data nasabah
Data nasabah
Data nasabah
Tb_tabungan
Tb_deposito
Request data
Data tabungan
Request data
Data deposito
Gambar 16 DFD Level Dua Proses Lima
Terdapat dua proses pada Gambar 16 DFD level dua proses lima, yaitu
proses pencarian nasabah dan proses lihat prospek nasabah. Pada proses pencarian
nasabah, admin dan user menerima data nasabah, tabel tb_kredit, tb_tabungan,
tb_deposito menerima request data. Pada proses lihat prospek nasabah, admin dan
user menerima data nasabah, tabel tb_kredit, tb_tabungan, tb_deposito menerima
request data.
13
Perancangan ERD (Entity Relationship Diagram)
nasabah
id_nasabah
id_data_pribadi
id_keuangan_nasabah
data pribadi
id_data_pribadi
nama_lengkap
nama_ibu_kandung
no_ktp
tempat_tgl_lahir
agama
negara_domisili
jenis_kelamin
status
alamat_ktp
id_kelurahan
id_kecamatan
id_kabupaten
kode_pos
latitude
longitude
telepon
pekerjaan
alamat_kantor
telepon_kantor
keuangannasabah
id_keuangan_nasabah
pendapatan_pokok
pendapatan_suami/istri
pendapatan_lain
total_pendapatan
biaya_rumahtangga
listrik/pam/telp
pengeluaran_lain
total_pengeluaran
penghasilan_bersih
kredit
id_kredit
id_program
id_agunan
tanggal_terdaftar
besar_kredit
jangka_waktu
jatuh_tempokredit
id_angsurankredit
tabungan
id_tabungan
id_program
tanggal_terdaftar
saldo_tabungan
deposito
id_deposito
id_program
tanggal_terdaftar
besar_deposito
jangka_waktujatuh_tempo
deposito
angsurankredit
id_angsurankredit
id_kredit
tanggal_setor
angsuran_ke
untuk_bulan
sisa_angsuran
merupakan
merupakan
kelurahan
id_kelurahan
nama_kelurahan
id_kecamatan
kabupaten
id_kabupaten nama_kabupaten
agunan
id_agunan
nama_agunan
program
id_program nama_program
merupakan
kecamatan
id_kecamatan
nama_kecamatan
merupakan
merupakan
mengambilmengambil
mengambil
merupakan
merupakanmelakukan
menyetor
m
m
m
m
m
m
m
1
1
1
m
m
mm
m
m
1
1
1
m 1
1
1
m
merupakan
merupakan
m
m
1
1
Gambar 17 ERD (Entity Relationship Diagram)
Terdapat 12 entitas pada Gambar 17 ERD (Entity Relationship Diagram).
Entitas data pribadi dan keuangan nasabah merupakan bagian dari entitas nasabah.
Entitas kelurahan, kecamatan dan kabupaten merupakan bagian dari entitas data
pribadi. Entitas nasabah dapat mengambil kredit, tabungan dan deposito. Jika
nasabah mengambil kredit, terdapat entitas angsuran kredit yang perlu dilakukan
oleh nasabah. Entitas agunan merupakan bagian dari entitas kredit. Entitas
program diperlukan dalam entitas kredit, tabungan dan deposito.
Tabel tb_data_pribadi digunakan untuk menyimpan data pribadi calon
nasabah baru. Tabel tb_keuangan_nasabah digunakan untuk menyimpan data
keuangan calon nasabah baru. Tabel tb_nasabah digunakan untuk menyimpan
data pribadi dan data keuangan nasabah. Tabel tb_kelurahan digunakan untuk
menyimpan data kelurahan. Tabel tb_kecamatan digunakan untuk menyimpan
data kecamatan. Tabel tb_kabupaten digunakan untuk menyimpan data kabupaten.
Tabel tb_agunan digunakan untuk menyimpan data agunan. Tabel tb_program
digunakan untuk meyimpan data program BPR. Tabel tb_kredit digunakan untuk
menyimpan data kredit. Tabel tb_tabungan digunakan untuk menyimpan data
tabungan. Tabel tb_deposito digunakan untuk menyimpan data deposito. Tabel
tb_angsuran_kredit digunakan untuk menyimpan data angsuran kredit.
14
4. Implementasi dan Analisa Hasil
Pembuatan tabel-tabel pada database dibuat menggunakan MySQL. Nama
database yang dibuat untuk keperluan sistem adalah petanasabah dengan total
tabel yang ada adalah 13 tabel, dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18 Database Petanasabah
Pada Gambar 18 terdapat 13 tabel, yaitu tbl_agunan, tbl_angsuran_kredit,
tbl_data_pribadi, tbl_deposito, tbl_kabupaten, tbl_kecamatan, tbl_kelurahan,
tbl_keuangan_nasabah, tbl_kredit, tbl_nasabah, tbl_pengguna, tbl_program, dan
tbl_tabungan.
Implementasi aplikasi persebaran nasabah BPR yang berupa halaman
persebaran nasabah, digunakan untuk menampilkan persebaran nasabah dengan
teknologi Google Maps. Gambar 19 adalah tampilan halaman persebaran nasabah.
Gambar 19 Halaman Persebaran Nasabah
Pada gambar 19 merupakan tampilan halaman persebaran nasabah. Secara
default, peta yang ditampilkan adalah peta persebaran nasabah secara keseluruhan.
Jika marker diklik akan tampak seperti Gambar 19 yaitu terdapat informasi
nasabah BPR. Tombol Satelit merupakan tampilan peta yang berupa foto satelit
permukaan bumi sehingga pengguna aplikasi dapat melihat permukaan bumi
tampak dari atas secara nyata. Tombol Hibrida merupakan tampilan campuran
antara map dan satelit.
15
Kode Program 1 merupakan kode program untuk inisialisasi API Key. Kode Program 1 Kode Program untuk Inisialisasi API Key <head>
<link href="style.css" rel="stylesheet" type="text/css" />
<script
src="http://maps.google.com/maps?file=api&v=2&sensor=fa
lse&key=AIzaSyAgnXUt0sXS6DEw4pdONbZFlBwfKUiKHUA"
type="text/javascript">
</script>
</head>
Halaman prospek wilayah merupakan halaman untuk menampilkan data
nasabah menurut lokasi desa/kelurahan. Gambar 20 adalah tampilan halaman
prospek wilayah.
Gambar 20 Halaman Prospek Wilayah
Gambar 20 merupakan halaman prospek wilayah. Terdapat pilihan
pencarian menurut kecamatan. Kecamatan yang dibangun secara default adalah
kecamatan di wilayah Salatiga yaitu Sidorejo, Tingkir, Argomulyo dan Sidomukti.
Link ke halaman user merupakan link untuk kembali ke halaman utama user. Link
logout digunakan untuk keluar dari sistem. Terdapat link untuk melihat peta
prospek wilayah yang dipilih. Gambar 21 adalah peta prospek wilayah.
Gambar 21 Peta Prospek Wilayah
Peta prospek wilayah digunakan untuk melihat persebaran nasabah
berdasarkan kecamatan. Jumlah persebaran nasabah pada kecamatan yang dipilih
16
akan tampil pada peta. Pada Gambar 21 adalah peta prospek wilayah Kecamatan
sidorejo.
Halaman prospek nasabah digunakan untuk menampilkan data nasabah
yang memiliki kriteria khusus untuk dipromosikan ke program BPR lain yaitu
tabungan, deposito dan arisan. Gambar 22 adalah tampilan halaman user prospek
nasabah.
Gambar 22 Halaman Prospek Nasabah
Halaman prospek nasabah digunakan untuk menampilkan data nasabah
dengan kondisi tertentu. Kondisi disesuaikan dengan kebutuhan potensial nasabah
untuk program BPR yaitu kredit, tabungan dan deposito. Jika user memilih
prospek kredit, maka nasabah kredit yang muncul adalah nasabah kredit dengan
status selesai. Jika user memilih prospek kredit, maka semua nasabah tabungan
dan deposito yang muncul. Jika user memilih prospek tabungan, maka semua
nasabah kredit dan deposito muncul. Jika user memilih prospek deposito, maka
semua nasabah kredit, tabungan dan deposito muncul. Terdapat link untuk melihat
peta prospek nasabah yang dipilih. Gambar 23 adalah peta prospek wilayah.
Gambar 23 Peta Prospek Nasabah
Peta prospek nasabah digunakan untuk melihat persebaran nasabah lama
yang dapat diprospek untuk program BPR lain sperti tabungan dan deposito. Pada
Gambar 23 adalah peta prospek nasabah kredit.
17
Pengujian sistem dilakukan dua tahap yaitu pengujian pertama
menggunakan metode Blackbox testing dan pengujian kedua dilakukan oleh
beberapa Bank Perkreditan Rakyat di Salatiga. Pengujian Blackbox dilakukan
untuk menemukan kesalahan yang terjadi seperti fungsi yang tidak benar atau
hilang, kesalahan interface, kesalahan struktur data, kesalahan kinerja, dan
kesalahan inisialisasi. Pengujian pertama dilakukan pada pengguna Sistem
Informasi Geografis persebaran nasabah BPR ini. Hasil pengujian dapat dilihat
pada Tabel 1. Tabel 1 Tabel Pengujian
No Poin Pengujian Validasi Hasil Seharusnya Status Uji
1. Login admin Username benar
Password benar
Berhasil login
sebagai admin
Berhasil
Username kosong/salah
Password kosong/salah
Gagal login Berhasil
Username benar
Password kosong/salah
Gagal login Berhasil
Username kosong/salah
Password benar
Gagal login Berhasil
2. Proses lihat data nasabah Melihat semua data
nasabah
Berhasil
menampilkan semua data nasabah
Berhasil
3. Proses tambah data
nasabah
Menambahkan data
nasabah baru
Berhasil
menambahkan
nasabah baru
Berhasil
4. Proses ubah data
nasabah
Mengubah data salah
satu nasabah
Berhasil mengubah
data nasabah
Berhasil
5. Proses hapus data
nasabah
Menghapus salah satu
data nasabah
Berhasil
menghapus salah
satu data nasabah
Berhasil
6. Proses pencarian
nasabah
Mencari data nasabah
berdasarkan nama atau
sebagian huruf dari nama nasabah
Berhasil
menampilkan data
nasabah berdasar huruf yang
diinputkan
Berhasil
7. Proses lihat persebaran
nasabah
Melihat persebaran
nasabah pada peta
Google Maps
Menampilkan
persebaran nasabah
pada peta Google
Maps
Berhasil
8. Proses ganti Password Mengganti Password Password terganti Berhasil
9. Proses logout Keluar dari sistem Keluar dari sistem,
menuju halaman
login
Berhasil
Dari data pada Tabel 1 dapat diartikan bahwa aplikasi yang dibuat pada sisi
admin sudah berfungsi dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian kedua dilakukan langsung di beberapa Bank Perkreditan Rakyat
wilayah Salatiga, yaitu PT. BPR Kandimadu Arta (tiga orang) , PT. BPR Artha
Martoyudan (tiga orang), PT. BPR Restu Klepu Makmur (tiga orang), PT. BPR
Kembang Parama (tiga orang), PT. BPR Hidup Arthagraha (tiga orang), PT. BPR
Dinamika Bangun Arta (lima orang).
18
Hasil pengujian aplikasi Sistem Informasi Geografis persebaran nasabah
BPR dengan menggunakan teknologi Google Maps API seperti Tabel 2.
Tabel 2 Tabel Pengujian Aplikasi
No. Pertanyaan Sangat
Mudah
Mudah Cukup Sulit Sangat
Sulit
Total
1. Apakah aplikasi
ini mudah
dimengerti?
14 6 - - - 20
2. Apakah aplikasi
ini mudah
dijalankan?
10 10 - - - 20
3. Apakah tulisan
pada aplikasi ini
mudah dibaca?
6 14 - - - 20
Sangat
Menarik
Menarik Cukup Tidak
Menarik
Sangat
Tidak
Menarik
4. Apakah aplikasi
ini memiliki desain yang
menarik?
- 5 15 - - 20
Sangat
Mudah
Mudah Cukup Sulit Sangat
Sulit
5. Apakah
tampilan peta
dapat dibaca
dengan mudah?
2 2 16 - - 20
6. Apakah aplikasi
ini membantu
anda dalam
mencari nasabah baru?
- 14 6 - - 20
7. Apakah aplikasi
ini membantu
anda dalam
penyebaran
brosur?
- 10 10 - - 20
Tabel 2 merupakan hasil pengujian aplikasi secara langsung ke BPR.
Berdasarkan uji aplikasi pada Tabel 2 didapatkan hasil bahwa sistem telah
memenuhi kebutuhan dalam memberikan informasi persebaran nasabah BPR
sehingga dapat membantu mencari nasabah baru.
5. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang persebaran nasabah
Bank Perkreditan Rakyat Restu Klepu Makmur dengan menggunakan Sistem
Informasi Geografis, maka dapat disimpulkan bahwa untuk menampilkan
persebaran nasabah diperlukan data nasabah yang disimpan di dalam database
sistem. Data nasabah ditampilkan oleh Google Maps API berupa peta lokasi
19
persebaran nasabah. Sistem dapat menampilkan peta persebaran nasabah menurut
jumlah nasabah pada kecamatan tertentu sehingga dapat memberikan informasi
data nasabah kepada Accounting Officer dalam mencari nasabah baru. Sistem juga
dapat menampilkan peta persebaran nasabah yang potensial untuk program BPR
lain seperti kredit, tabungan dan deposito sehingga membantu Accounting Officer
dalam memelihara nasabah lama agar tetap menjadi nasabah BPR Restu Klepu
Makmur.
6. Daftar Pustaka
[1] Herri, 2006, Studi Peningkatan Peran Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
dalam Pembiayaan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Sumatera Barat,
(http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/ED5A6521-FF67-4868-A12B-
983C24B7052D/952/StudiPeningkatanPeranBankPerkreditanRakyatBPRDa
lam.pdf), Diakses tanggal 15 Maret 2012.
[2] Setyanto, Risdiawan 2010, Pemanfaatan Google Maps API dalam Website
Referensi Wisata Indonesia Menggunakan Teknologi Ajax. Skripsi Program
S1 Fakultas teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan).
[3] Wardhana, Teguh Andhi, 2010, Perancangan Aplikasi Pengolahan Report
untuk Sales Marketing berbasis Web dengan Penerapan Google Maps API.
Skripsi Program S1 Fakultas teknologi Informasi Universitas Kristen Satya
Wacana (tidak dipublikasikan).
[4] Aini, Anisah, 2010, Sistem Informasi Geografis Pengertian dan
Aplikasinya, (http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/juni07/02%20-
%20STMIK%20AMIKOM%20Yogyakarta%20Sistem%20Informasi%20G
eografi,%20Pengertian%20dan%20Pemanfaatannya.pdf), Diakses tanggal
30 Maret 2012.
[5] Darmawan, Arief, 2003, Pengantar GIS (Geographical Information System),
(http://www.slideshare.net/suryadi831/sig-sekilas), Diakses tanggal 29
Maret 2012.
[6] Gumelar, Dhani, 2007, Data Spasial, (http://ilmukomputer.org/wp-
content/uploads/2007/06/dhani-dataspasial.doc), Diakses tanggal 30 Maret
2012.
[7] IPB, 2011, BAB II Tinjauan Pustaka_ G11aso.pdf,
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/47044/BAB%20II%
20Tinjauan%20Pustaka_%20G11aso.pdf?sequence=4), Diakses tanggal 15
April 2012.
20
[8] Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. 2011. Keyhole Markup Language,
(http://appgis.dephut.go.id/appgis/kml.aspx), Diakses tanggal 30 Maret
2012.
[9] Wikipedia. 2011. Keyhole Markup Language,
(http://en.wikipedia.org/wiki/Keyhole_Markup_Language), Diakses tanggal
15 April 2012.
[10] Sommerville, Ian, 2001, Software Engineering 6th. Addison Wesley.
top related