Perencanaan Spasial Di Kesehatan Makara Ui

Post on 20-Jun-2015

1873 Views

Category:

Technology

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Presentasi mengenai peran analisis spasial untuk perencanaan kesehatan. Materi ini diberikan pada saat pelatihan Healthmapper di WIsma Makara UI, Juli 2009

Transcript

Tantangan dalam menggunakan pendekatan spasial untuk pembangunan kesehatan

Anis FuadMinat SIMKES

Prodi S2 IKM UGMhttp://anisfuad.blog.ugm.ac.id

Mohon maaf, masih ada beberapa referensi yang belum dimasukkan

Mengapa memerlukan pendekatan spasial?

“Everything is related to everything else, but closer things more so.”

(attributed to Tobler)

Saudara terdekat adalah tetanggamu…..

*spasial == ruang

Map produced by Dr John Snow that showed the relationship between drinking water pump site and cholera deaths in London - 1854

Water pumpsWater pumps

Sejak abad 19 sektor kesehatan sudah memanfaatkan pendekatan spasial

http://www.walis.wa.gov.au/forum/past_forum/assets/2008/proceedings/gis-in-health-new.ppt

Komponen dalam Pendekatan Spasial

Manajemen data

- Validasi

- Integrasi

Visualisasi spasial

- Komunikasi

- Peta tematik

Analisis spasial

- Point pattern analysis

- Network analysis

- Disease mapping

Pemetaan berbasis web

Data tabular

System

Data spasial

http://www.walis.wa.gov.au/forum/past_forum/assets/2008/proceedings/gis-in-health-new.ppt

Manfaat pendekatan spasial di sektor kesehatanFaktor risiko dan penyakit:

• meliputi eksplorasi, deskripsi dan pemodelan ruang-waktu atas kejadian penyakit;

• berkaitan dengan persoalan lingkungan;• mendeteksi dan menganalisis cluster dan trend serta pola

penyebaran penyakit;• analisis sebab-akibat dan merumuskan hipotesis-hipotesis

baru mengenai penyebab penyakit.

Geografi sistem pelayanan kesehatan: • perencanaan, manajemen dan jaminan pelayanan agar

sesuai kebutuhan:• perumusan kebutuhan kesehatan masyarakat yang

dilayani, dan pola wilayah yang dilayani (service catchment zones)

Manfaat pendekatan spasial di sektor kesehatan

• Surveilans, intervensi kesehatan dan merumuskan strategi pencegahan penyakit.

• Untuk mengidentifikasi ketimpangan dalam pelayanan

kesehatan antara wilayah satu dan yang lain

– Contoh: mengalokasikan bidan desa ke daerah-daerah yang membutuhkan, membantu penempatan fasilitas kesehatan yang baru, dan perluasan yang telah ada.

Indonesia

230 juta populasi

34 provinsi

440 kabupaten/kota(terus bertambah)

1.246 rumah sakit(50% private, 32% kab)

8.xxx puskesmas

• Health planners memerlukan spatial intelligence:– Thinking in space (ingat dimana bumi

dipijak)– Thinking about space (apa yang bisa

diperbuat untuk daerah)– Thinking with space (pengetahuan dan

insight mengenai wilayah untuk perencanaan kesehatan)

Kenyataan?

• Sedikit sekali profil kesehatan kabupaten/kota, provinsi yang menyajikan informasi kesehatan dalam bentuk peta

• GIS merupakan mata kuliah/topik yang populer di perguruan tinggi.

• Google Earth gratis, bisa digunakan siapa saja, meskipun akses Internet masih terbatas.

• HPpun dapat mengakses peta dan beberapa dilengkapi dengan GPS

Problem yang ditemukan di kampus

• “Oooo…analisis spesial….”• “Wow, bisa membuat peta…..”• “Softwarenya mahal pak…..”• “Nama kecamatan yang di peta kok beda ya?”• “Kabupaten saya sekarang sudah tambah 2

kecamatan lagi…”– Software sudah, pelatihan sudah, peta sudah, kok

gak ada peta tematik?– Duitnya yang gak ada pak…

Persebaran dokter di DIY menurut PODES (2005)

Mangan ora manganasal dokter kumpul

RSUD, RSUP & RS swasta besar

Persebaran bidan di DIY PODES (2005)

Desa yang terdapat RS Bersalin di DIY (PODES, 2005)

AdaTidak adamissing

Sebaran kasus TB di kota Jogja (Juli – Desember 2004)

Kasus TB dengan buffer zone 200 m dari sungai

Cluster TB

Kadinkes kota Yogya*:

*Kedaulatan Rakyat, 16 Agustus 2008

SKEMA SISTEM PELAPORAN RUMAH SAKIT (2003)

TNI/POLRI/DEP.LAIN/BUMN

S W A S T A

DINAS KESEHATANPROPINSI

DINAS KESEHATANKAB/KOTA

DITJEN YANMED

R.S

DEPKES, PEMDA

R.S

ABRI/DEP.LAIN/BUMN

R.S

S W A S T A

RL1;RL2a;RL2b;RL3;RL4;RL5;RL6

RL1;RL2a;RL2b;RL3;RL4;RL5;RL6

RL1;RL2a;RL2b;RL2a1;RL2b1;RL2c; RL2.1;RL2.2;RL2.3;RL3;RL4;RL5;RL6

RL1;2a;2b;3;4;5;6

RL1;2a;2b;3;4;5;6

RL4a (Khusus RS Vertikal Depkes)

Kepmenkes SIMRS

Database DHF Sleman

Database DHF Kota

Jarak antara vektorRumah tangga41% rumah tangga berada pada <250 m dari vektor

Jarak antara kasus denganRumah tangga88% rumah tangga berada pada <250 m dari kasus

8% rumah tanggaBerada pada 250-500 mkasus

Tingkat keahlian informatika kesehatan/sistem informasi bagi tenaga

kesehatan

Penggunaan IT utkkinerja individu

pengembangan SIKDA

dasar

menengah

advanced

junior senior Level manajemendan supervisor

Fungsi utama dan pelayanan kesehatan masyarakat

Evidence-based Public Health Decision Making

Bukti

FormatPresentasiDiseminasi

Pelaporan rutin

Survei

Ad hoc

FasilitasKesehatan

AkademisiLembaga

Riset

Evidence Based

Public HealthDecision Making

Skill? Skill?

Kerangka analisis data spasial

Visualization

Exploration

Modelling

Attribute data

Feature data

Databases

Maps

Describe patterns

Test hypothese

s

GISDBMS

StatisticalSoftware

• Tidak hanya statistik, peta pun bisa menyesatkan

• Memilih/memodifikasi peta yang sesuai dengan kepentingan (interest)

Yang mana yang benar?

Yang mana yang benar?

Monmonier, Lying with maps. Statistical Science2005, Vol. 20, No. 3, 215–222

Evidence-based Public Health Decision Making

Bukti

FormatPresentasiDiseminasi

Pelaporan rutin

Survei

Ad hoc

FasilitasKesehatan

AkademisiLembaga

Riset

Evidence Based

Public HealthDecision Making

Skill? Skill?

Kepentingan Uang

WaktuKompetensi

Bencana

Bagaimana pasca pelatihan Healthmapper?

• Berbagai tool GIS tersedia dari yang komersial mahal – gratis, dengan fungsi yang juga bervariasi

• The man behind the gun (termasuk komandannya)

• Sosialisasi produk GIS berasal dari data yang tersedia.

Perbandingan beberapa tool GIS utk kesehatan*

Lozano-Fuentes et al. Use of Google Earth™ to strengthen public health capacity and facilitate management of vector-borne diseases in resource-poor environments. Bulletin of the World Health Organization 2008;86:718–725.

Kesimpulan

• Sektor kesehatan sudah sejak lama menyadari pentingnya pendekatan spasial

• Perkembangan iptek (geomatik) menawarkan potensi besar, akan tetapi adopsinya oleh perencana kesehatan masih terbatas.

• Advokasi dan marketing tentang pentingnya pendekatan spasial bagi health planners harus diimbangi dengan:– Sosialisasi teknologi yang terjangkau (open source)– Sharing dan standarisasi data spasial– Perbaikan kualitas pencatatan dan pelaporan data kesehatan– Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan memahami informasi

spasial di kesehatan

top related