PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN …
Post on 13-Apr-2022
13 Views
Preview:
Transcript
PERANCANGAN ULANG
SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN ONLINE
PADA PERUSAHAAN MAKARONI BONJU INDONESIA
Redesign of Online Sales Accounting System
at Makaroni Bonju Indonesia Company
RINGKASAN SKRIPSI
Diajukan untuk menyelesaikan Pendidikan Sarjana dan memenuhi salah
satu persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Dosen Pembimbing:
Dr. Wing Wahyu Winarno, MAFIS, Ak, CA
Oleh:
WULANSARI
NIM. 311629392
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2018
ii
1
PERANCANGAN ULANG SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN ONLINE
PADA PERUSAHAAN MAKARONI BONJU INDONESIA
REDESIGN OF ONLINE SALES ACCOUNTING SYSTEM
AT MAKARONI BONJU INDONESIA
Oleh: Wulansari
NIM 311629392
Prodi Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Indonesia
Pembimbing Dr. Wing Wahyu Winarno, MAFIS, Ak, CA.
INTISARI
Sistem informasi akuntansi penjualan online merupakan suatu kesatuan atau
kumpulan berbagai sumber daya yang saling berhubungan guna mencatat,
menggolongkan, dan mengolah data penjualan yang dilakukan melalui internet.
Proses ini kemudian menghasilkan laporan keuangan dengan tujuan adanya suatu
informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dalam rangka
pengelolaan perusahaan.
Penelitian ini dilaksanakan pada entitas perusahaan kecil bernama Makaroni
Bonju Indonesia. Makaroni Bonju ini merupakan perusahaan industri rumah tangga
yang memproduksi makanan ringan dari makaroni. Rumah produksinya berada di
Jalan Kaliurang Km 12,5 Dusun Turen No 325, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.
Objek penelitian ini adalah perancangan sistem informasi akuntansi penjualan
online. Metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dilaksanakan guna
pengumpulan data. Penelitian ini masuk ke dalam penelitian kualitatif dengan jenis
pendekatan studi kasus (case study).
Proses penelitian dilakukan dengan analisis System Life Development Cycle
(SLDC), terdapat empat tahap pelaksanaan. Tahap pertama yaitu tahap analisis
sistem (analisis terhadap sistem lama, kebutuhan sistem baru, sasaran penyusunan
sistem, dan penelitian sistem). Tahap kedua adalah tahap perencanaan dan
pembuatan sistem, meliputi fungsi yang terlibat, dokumen dan catatan yang
digunakan, prosedur, sistem pengendalian internal, data input, serta data output dari
sistem baru. Sedangkan tahap ketiga adalah tahap pengimplementasian sistem, yang
dilakukan dengan metode perubahan paralel. Dari pelaksanaan implementasi
sistem, diketahui bahwa kendala yang terjadi adalah adanya rumus formula kurang
tepat, koneksi internet yang terhambat, serta sumber daya manusia perusahaan yang
belum familiar terhadap formula di dalam sistem yang dipergunakan. Adapun tahap
terakhir yakni pelaksanaan sistem belum dilaksanakan sepenuhnya, hanya
dilakukan ujicoba dalam waktu satu bulan kemudian dilakukan penilaian.
Kata Kunci: Perancangan Ulang, Perancangan Sistem, Sistem Akuntansi,
Penjualan Tunai, Makaroni Bonju
ABSTRACT
Online sales accounting information system is a group of many related
sources to record, to classify, and to process the selling data through internet. Then,
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
this process results the financial report to obtain any information needed for
decision making purpose in order to manage the company.
This research was done in a small business entity named Makaroni Bonju
Indonesia. Its main business is manufactured of snacks (made from macaroni with
many variant taste). Its production facility is at Jln. Kaliurang Km 12,5 Turen
Vilage, No 325, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. The object of this research was
the design of their online sales accounting information system. The data collecting
technique was through observation, interview, and documentation. This research is
qualitative research with a case study approach.
This research was done using System Life Development Cycle (SLDC) with
four cycles. The first cycle was the system analysis (analyzing the old system,
creating the need of a new system, targeting system arrangement, and researching
the system). The second cycle was about system planning and constructing,
including the function involved, the documents used, the procedure followed,
internal system control, data input also data output from the new system. Then, the
third cycle was the system implementation. It was done by using Phararel Changing
methode. From this cycle, the researcher found that there was an incorrect formula
which became a limitation, an unstable internet connection, and the employess who
weren’t familiar with sistem’s formula.
Keyword: Redesign, Design of System, Accounting System, Cash Sale, Makaroni
Bonju
PENDAHULUAN
Era digital dan serba canggih dalam pengelolaan informasi tak dapat
dipungkiri lagi, demikian halnya dalam mempermudah pekerjaan manusia.
Perusahaan mengandalkan sistem dan bermacam kemajuan teknologi guna
menjalankan roda usahanya, demikian pula dalam kebutuhan pengambilan
keputusan, informasi menjadi mutlak dan perusahaan memerlukan banyak
informasi. Babak baru dimulai, kegiatan jual beli konvensional beralih menjadi
online dengan memanfaatkan teknologi internet. Menurut Ridlo Marpaung seorang
Vice President Operator Sigi Kaca Pariwara yang termuat dalam Tribunnews.com
Jakarta pada 28 Oktober 2017, satu perusahaan e-commerce yang menjual
produknya secara online dapat memiliki transaksi Rp 1 triliun (Pratama, 2017).
Penjualan online (e-commerce) ini semakin diminati oleh masyarakat.
Penjualan secara online ini dimanfaatkan oleh Makaroni Bonju Indonesia
sejak awal berdirinya perusahaan ke seluruh provinsi di Indonesia melalui agen,
reseller, distributor, dan konsumen langsung. Penjualan online (e-commerce) ini
memiliki pengaruh yang baik dalam peningkatan penjualan. Namun demikian,
terjadi beberapa kendala dalam pengimplementasiannya di dunia bisnis dan
perdagangan. Menurut Maulana dalam penelitian yang telah dilakukan terhadap e-
commerce dan penjualan online, kendala yang dihadapi adalah minimnya sumber
daya manusia yang memahami penggunaan e-commerce, sehingga belum maksimal
(Maulana, Susilo, & Riyadi, 2015).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
Menurut Winarno, sistem yang baik tidak dapat dinilai dengan angka
melainkan dengan suatu penilaian relatif (Winarno, 2006). Boockholdt berpendapat
lima kriteria dapat mengidentifikasi keberhasilan sistem informasi, yakni dengan
kriteria informasi harus benar, tepat waktu, waktu pengembangan yang layak,
memenuhi kebutuhan perusahaan sekarang atau masa depan, serta kepuasan
pemakai. Jika dibandingkan dengan teori kualitas sistem, sistem penjualan online
pada Makaroni Bonju Indonesia juga masih terkendala berbagai hal. Skala
perusahaan yang masih relatif kecil dan sedang membangun, tentu menjadi kendala
tersendiri dalam usahanya. Hal ini berarti Makaroni Bonju Indonesia belum mampu
untuk membuat sistem yang besar layaknya perusahaan skala besar. Menurut
Albert, pemilik dari Makaroni Bonju Indonesia, sistem dengan program aplikasi
khusus yang dirancang dengan biaya mahal justru mempersulit pekerjaan, sistem
tersebut yang tidak dapat berjalan lama dalam memudahkan pekerjaan. Beberapa
kali berganti sistem, namun masih belum memecahkan masalah. Sistem tersebut
belum mampu memberikan output yang beragam sesuai kebutuhan, tidak
mengakomodasi kebutuhan akuntan untuk menyajikan laporan penjualan dengan
berbagai kategori serta kebutuhan akan data varian produk yang terjual.
Demikian pula jika perusahaan berkembang pesat dan semakin maju, sistem
yang telah diterapkan ini belum memenuhi kualitas sistem poin memenuhi
kebutuhan perusahaan saat ini atau masa mendatang. Transaksi penjualan
perusahaan yang menjadi lebih banyak akan mempersulit pengolahan data
penjualan karena harus input manual seluruh transaksi penjualan. Dengan adanya
hal ini perusahaan perlu mengakomodasi kebutuhan sistem yang dapat menampung
seluruh data penjualan.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas serta
melihat pentingnya pengembangan dan perancangan ulang sistem penjualan online
pada Makaroni Bonju Indonesia, maka peneliti ingin mencoba melakukan
perancangan ulang terhadap sistem penjualan online pada Makaroni Bonju
Indonesia. Dengan adanya perancangan ulang sistem tersebut, diharapkan dapat
memberikan kemudahan dalam menginput data penjualan dan mempercepat
pengolahan informasi penjualan sehingga didapatkan informasi yang menunjang
pengambilan keputusan perusahaan dengan cepat. Terkait hal tersebut, peneliti
memiliki minat untuk mengambil bahasan penelitian dengan judul “Perancangan
Ulang Sistem Akuntansi Penjualan Online pada Perusahaan Makaroni Bonju
Indonesia”.
Berdasarkan hal di atas, peneliti merumuskan masalah sistem seperti yang
dapat mencakup kebutuhan penginputan dan pengolahan data penjualan online
menjadi laporan penjualan secara efisien dan efektif, dengan dirumuskan dalam
pertanyaan sebagai berikut: “Bagaimana perancangan sistem informasi akuntansi
untuk mengelola penjualan online pada Perusahaan Makaroni Bonju Indonesia?”.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
Namun demikian, peneliti membatasi penelitian ini mencakup lingkup fitur master
data konsumen, input data transaksi penjualan, dan hasil olahan data berupa nota
transaksi (invoice) serta laporan penjualan yang kemudian akan mempermudah
pembuatan keputusan perusahaan. Data input digunakan untuk proses pengolahan
yang menghasilkan data keluaran. Data input yang akan digunakan adalah data
pelanggan, data barang penjualan, data pembayaran, dan data pengiriman.
Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengusulkan alternatif sistem
yang dapat digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan pengolahan data informasi
penjualan online pada perusahaan Makaroni Bonju Indonesia. Berikut ini adalah
penjabaran dari tujuan yang hendak dicapai:
1. Untuk mengetahui sejauh mana sistem yang diterapkan dalam penjualan online
Makaroni Bonju Indonesia saat ini.
2. Untuk mengetahui penilaian terhadap pelaksanaan sistem penjualan online yang
sudah berjalan di Makaroni Bonju Indonesia saat ini jika dibandingkan dengan
teori sistem.
3. Untuk membuat sistem yang efektif dan efisien bagi penjualan online Makaroni
Bonju Indonesia sehingga data dapat dikumpulkan semaksimal mungkin dan
diolah menjadi output laporan secara otomatis.
4. Untuk mengetahui hasil uji coba pengimplementasian sistem penjualan online
Makaroni Bonju Indonesia yang telah dibuat.
KAJIAN PUSTAKA
Sistem
Menurut Moscove dan Simkin dalam Baridwan (1993), sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (disebut subsistem) yang saling berkaitan
dengan tujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu”. Sedangkan definisi menurut
Mulyadi, sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang
terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan" (Mulyadi, 1989).
Berbeda dengan Winarno, sistem adalah sekumpulan komponen yang saling terikat
untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Melalui sistem, data masukan
(input) diolah menjadi hasil keluaran (output). Menurut Winarno (2006), input dan
output berasal dari luar sistem sehingga sistem akan berinteraksi dengan
lingkungannya, dan akan lebih bertahan lama.
Sistem memiliki sifat yang terkandung di dalamnya, hal ini dapat
memperlihatkan keberadaan sistem yang seharusnya. Berikut ini sifat-sifat sistem
menurut Narko (2007):
1. Mempunyai tujuan
2. Mempunyai tahapan Input-Proses-Output
3. Mempunyai lingkungan
4. Mempunyai elemen yang saling terkait
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
5. Mempunyai pengendali sistem
6. Mempunyai pengguna (Narko, 2007).
Walaupun berbagai bagian sistem memiliki karakteristik yang berbeda,
namun akan tetap ada bagian baku pada sistem. Masing-masing komponen sistem
memiliki fungsi yang berbeda. Berikut ini adalah komponen sistem:
1. Input, menjadi masukan dari luar sistem, terdapat data yang diterima.
2. Proses berfungsi untuk mengolah input menjadi output.
3. Output adalah komponen hasil kiriman dari terolahnya data masukan dan
diberikan kepada pihak luar sistem
4. Kontrol berfungsi sebagai pengendalian komponen lain sehingga berfungsi
sesuai harapan.
5. Batas Sistem digunakan untuk memisahkan sistem dengan lingkungan luar atau
sistem lainnya.
6. Sistem memiliki tujuan yang ingin dicapai (Winarno, 2006).
Sistem yang kita kenal dikategorikan ke dalam beberapa golongan sesuai
dengan karakteristiknya. Berikut ini adalah golongan sistem:
1. Sistem terbuka vs tertutup
2. Sistem manual vs otomatis
3. Sistem alamiah vs buatan manusia
4. Sistem statis vs dinamis (Winarno, 2006).
Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Winarno, sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan perangkat
sistem yang memiliki kegunaan untuk mencatat dan mengolah data, serta
menyajikan informasi akuntansi kepada pihak internal (manajemen perusahaan)
juga pihak eksternal (konsumen, pemasok, pemerintah, kreditur, dan lain
sebagainya) (Winarno, 2006). Sedangkan bagi Mulyadi, sistem akuntansi adalah
organisasi dari formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi keuangan kebutuhan manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 1989).
Bodnar dan Hopwood berpendapat bahwa sistem informasi akuntansi
memiliki definisi seperti berikut:
”An accounting information system (AIS) is a collection of resources, such as
people and equipment, designed to transform financial and other data into
information. This information is communicated to a wide variety of decision
makers. AISs perform this transformation whether they are essentially manual
systems or thoroughly computerized.” (Hopwood, 2010).
Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi yaitu suatu kesatuan atau kumpulan berbagai sumber daya yang saling
berhubungan guna mencatat, menggolongkan, dan mengolah data menghasilkan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
laporan keuangan dengan tujuan adanya suatu informasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan perusahaan.
Berdasarkan definisi yang menerangkan bahwa terdiri dari berbagai sumber
daya, sistem informasi akuntansi memiliki elemen di dalamnya. Berikut ini adalah
elemen sistem informasi akuntansi:
1. Formulir
2. Jurnal
3. Buku Besar
4. Buku Pembantu
5. Laporan (Mulyadi, 1989)
Elemen dalam sistem informasi akuntansi ini biasa kita kenal sebagai siklus
akuntansi yang menjadi dasar proses akuntansi berlangsung dimanapun
diterapkannya sistem akuntansi. Tujuan umum pekerjaan penyusunan sistem
informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
2. Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada terkait
mutu, ketepatan penyajian, ataupun struktur informasi.
3. Memperbaiki pengawasan akuntansi dan pengecekan intern, baik untuk
memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi maupun menyediakan
catatan lengkap pertanggungjawaban kekayaan perusahaan.
4. Mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi (Mulyadi,
1989).
Komponen atau bagian yang ada di dalam sistem informasi akuntansi dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Basis data, terdiri dari basis data internal dan eksternal (tidak dapat dikendalikan
perusahaan).
2. Perangkat keras komputer dan pendukungnya, berguna untuk mencatat,
mengolah data, dan menyajikan informasi secara tercetak maupun tidak.
3. Perangkat lunak komputer, berfungsi untuk menjalankan komputer beserta
perangkat pendukungnya.
4. Jaringan komunikasi, bisa berupa jaringan kabel, gelombang, radio, atau lainnya
berguna untuk mengantarkan data serta informasi dari satu ke tempat lain.
5. Dokumen dan laporan (tercetak ataupun tidak), adalah media untuk mencatat
data dan menyajikan laporan.
6. Prosedur atau kumpulan langkah baku untuk menangani suatu peristiwa setiap
harinya (prosedur).
7. Pengendalian, yaitu suatu kontrol berfungsi menjamin setiap komponen
berfungsi dengan baik.
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai
Penjualan merupakan satu entitas yang penting dalam organisasi bisnis dalam
hal ini adalah perusahaan. Dari kegiatan penjualan, perusahaan memperoleh
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
pendapatan (revenue) sehingga diperoleh pula sumber operasi perusahaan.
Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang ataupun jasa, baik secara
kredit maupun tunai. Proses penjualan tunai dimulai dari barang/jasa diserahkan
kepada pembeli yang kemudian ditukarkan dengan uang hasil penjualan oleh
perusahaan. Sedangkan penjualan kredit terjadi jika order dari pelanggan telah
terpenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, kemudian untuk waktu
tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya tersebut. Terakhir
pelanggan akan membayarnya dalam tempo jangka waktu yang diberikan.
Penjualan kredit ini ditangani dengan sistem penjualan kredit (Mulyadi, 1989).
Sistem akuntansi penjualan tunai menurut Mulyadi yakni sistem yang
melibatkan sumber daya, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk
mengoperasikan sistem penjualan sehingga menghasilkan informasi yang
bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan (Mulyadi, 1989).
Selanjutnya menurut Narko, sistem penjualan tunai adalah sebuah sistem penjualan
yang melibatkan penjualan dimana pembeli sudah memilih barang yang akan dibeli
kemudian pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa. Dengan kata lain
penjualan tunai adalah penjualan yang transaksi pemindahan hak atas barang
dilakukan secara langsung, sehingga tidak memerlukan prosedur pencatatan
piutang dalam entitas perusahaan (Narko, 2007).
Jika disimpulkan, maka sistem akuntansi penjualan tunai adalah suatu
kumpulan proses mencatat, mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, serta
menganalisis data transaksi penjualan yang kemudian menghasilkan laporan
berkaitan dengan penjualan dan menyediakan informasi penjualan yang dibutuhkan
oleh perusahaan tanpa melibatkan pencatatan piutang dalam perusahaan.
Sistem akuntansi penjualan tunai memiliki beberapa fungsi yang mendukung
untuk memudahkan dilakukannya pengendalian intern. Berikut ini adalah fungsi
yang terkait dengan penjualan tunai yaitu:
1. Bagian Order Penjualan
2. Bagian Kas (Kasa)
3. Bagian Gudang
4. Bagian Pengiriman Barang
5. Bagian Akuntansi
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai terdiri dari
beberapa bagian, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Faktur penjualan tunai
2. Bukti setor bank
3. Pita register kas (cash register tape)
4. Rekap Harga Pokok Penjualan
5. Bukti Memorial (Journal Voucher)
Sedangkan di dalam sistem informasi akuntansi penjualan tunai juga terdapat
catatan akuntansi yang digunakan, diantaranya:
1. Jurnal Penjualan 2. Jurnal Penerimaan Kas
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
3. Jurnal Umum
4. Kartu Persediaan
5. Kartu Gudang
Jaringan prosedur yang kemudian membentuk sebuah sistem informasi
akuntansi penjualan adalah sebagai berikut:
1. Prosedur Order Penjualan
2. Prosedur Penerimaan Kas
3. Prosedur Penyerahan Barang
4. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai
Bagian ini mencatat jurnal penjualan dengan jurnal sebagai berikut:
Kas xxx
Penjualan Tunai xxx
Kemudian dilanjutkan dengan mencatat pengeluaran sediaan dengan jurnal
umum sebagai berikut:
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan xxx
5. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank
6. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Perancangan dan Pengimplementasian Sistem
Menurut Baridwan, untuk menyusun sistem informasi akuntansi bagi suatu
organisasi dengan pendekatan sistem Life Cycle Development diperlukan beberapa
tahap pengerjaan, diantaranya adalah:
1. Tahap Analisis, dilaksanakan untuk mendapatkan informasi mengenai sistem
yang sedang berjalan. Informasi yang dikumpulkan mengenai kelebihan dan
kekurangan sistem yang sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan ini
mencakup beberapa aspek seperti kualitas informasi yang dihasilkan, distribusi
informasi kepada pemakai, pengawasan yang tercakup dalam sistem, biaya
pengerjaan sistem, dan lain sebagainya.
2. Tahap Perancangan (desain) dan pemilihan, yakni menyusun sistem informasi
yang baru. Perancangan sistem ini ditujukan terutama untuk menghilangkan
kekurangan/kelemahan sistem yang sedang dijalankan, dan meningkatkan
kelebihan sistem lama. Setidaknya, sistem baru tidak akan menghilangkan
kelebihan yang ada. Dalam tahap ini juga direncanakan dan dilakukan pemilihan
komputer yang akan digunakan.
3. Tahap implementasi, adalah tahap pemasangan sistem informasi yang baru di
dalam perusahaan. Tahap ini dilakukan untuk menggantikan sistem informasi
yang lama atau yang sedang dijalankan.
4. Tahap pelaksanaan sistem dan pengawasan pelaksanaan, yaitu tahap dimulainya
penggunaan sistem informasi baru di dalam pengolahan data. Selain itu juga
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
terdapat pengawasan oleh perencana sistem sehingga dapat mengikuti
pelaksanaan sistem informasi yang baru. Pengawasan ini dilakukan untuk
menentukan apakah sistem informasi yang baru sudah dapat menghilangkan
kelemahan sistem yang dijalankan (lama), dan sistem informasi yang baru
apakah sudah dapat meningkatkan kelebihan sistem lama (Baridwan, 1993).
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan mikro bernama Makaroni Bonju
Indonesia yang beralamatkan di Perumahan Restu Alam Putra Residence No. 5
Gang Manggis Rt 08/Rw 03, Jalan Plosokuning Raya Minomartani, Ngaglik,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581. Kegiatan utama perusahaan ini
adalah produksi (manufaktur) dan penjualan produk berupa makanan ringan yang
terbuat dari makaroni. Permasalahan besar yang terjadi di dalam perusahaan ini
adalah adanya penjualan yang tidak dilaksanakan dengan sistem yang baik,
sehingga menimbulkan berbagai masalah baru bagi perusahaan. Peneliti melakukan
observasi permasalahan (pra penelitian) terhadap sistem yang telah dijalankan oleh
perusahaan pada Bulan Februari-April 2018. Sedangkan perancangan dan
pengimplementasian sistem penjualan secara online dilakukan pada Bulan Juni-Juli
2018.
Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini masuk ke dalam kategori
penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus (case study). Di dalam
penelitian ini, pendekatan studi kasus digunakan untuk memahami sebuah kejadian
atau permasalahan yang terjadi di Makaroni Bonju Indonesia, diawali dengan
pengumpulan bermacam informasi khususnya terkait sistem penjualan online dan
kemudian diolah untuk mendapatkan solusi dari adanya permasalahan dalam sistem
penjualan online. Sedangkan berdasarkan dari tujuannya, penelitian ini termasuk ke
dalam penelitian research and development (penelitian dan pengembangan), yakni
penelitian yang dimaksudkan untuk mengembangkan produk baru atau
pengembangan proses untuk menghasilkan produk (Indriantoro & Supomo, 1999).
Pada penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan sistem penjualan online yang
telah ada untuk menjadi lebih baik lagi serta dapat mengatasi kesulitan yang
dihadapi sehingga kinerja dapat lebih efektif dan efisien. Subjek dari penelitian ini
adalah Makaroni Bonju Indonesia yang memiliki kantor di Yogyakarta. Sedangkan
objek penelitian ini adalah berbagai informasi mengenai akuntansi penjualan online
Makaroni Bonju Indonesia yang didapatkan dari berbagai macam hal seperti
dokumen, prosedur, sistem, data, hasil wawancara, catatan, dan lain sebagainya.
Dalam pengumpulan data yang diperlukan guna mendukung penelitian ini,
peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya sebagai
berikut:
1. Observasi
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
Pengumpulan data yang pertama kali dilakukan adalah dengan mengamati
berbagai hal terkait dengan sistem penjualan di Makaroni Bonju Indonesia baik
terkait prosedur maupun penggunaan sistemnya.
2. Wawancara
Teknik pengumpulan data ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari
narasumber primer yang telah menjalankan usaha serta sistem dari penjualan
online pada Makaroni Bonju Indonesia.
3. Dokumentasi
Dengan teknik pengumpulan data ini dapat diketahui berbagai macam bukti
transaksi penjualan, dokumen dan catatan penjualan, prosedur yang sudah
diterapkan, serta laporan penjualan yang selama ini telah dibuat.
Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen penelitian, diantaranya
adalah:
1. Perekam suara
Instrumen perekam suara digunakan untuk mendokumentasikan berbagai
informasi yang diperoleh selama proses penelitian dari metode wawancara.
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara pada instrument penelitian ini digunakan sebagai alat
petunjuk dalam melakukan wawancara kepada narasumber, terdiri dari daftar
pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber primer.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejarah Perusahaan
Makaroni Bonju Indonesia mulai didirikan sejak empat tahun silam, yakni
pada tahun 2014. Perusahaan makanan ringan ini termasuk ke dalam kategori
industri usaha kecil dan menengah yang menjual snack makaroni dengan aneka
pilihan rasa. Saat ini, Makaroni Bonju Indonesia resmi terdaftar dalam Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagai badan hukum
dengan nama PT Tri Hartono Group per tanggal 5 Mei 2018 dengan nomor AHU-
0023860.AH.01.01.Tahun 2018 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum
Perseroan Terbatas PT Tri Hartono Group. Selain itu, Makaroni Bonju Indonesia
juga telah mendapatkan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman nomor 002/3863/001/V/2017 karena telah
memenuhi persyaratan berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia.
Berawal dari adanya kesempatan untuk berjualan makanan ringan di sebuah
café yang ada di Yogyakarta, pemilik perusahaan memulai bisnis. Produk dibeli di
sebuah toko aneka snack yang ada di Kota Yogyakarta, kemudian dikemas menjadi
kemasan ekonomis. Tak lupa sebuah stiker label ditempel sebagai identitas produk.
Logo pada stiker adalah seekor kucing, dan nama produk berupa ‘Bonju’
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
Dikarenakan banyak peminat, pemilik mencetuskan ide membuat produknya
sendiri usai menemukan beberapa pemasok bahan baku. Terdapat delapan varian
rasa, dengan tingkat level pedas yang berbeda dan pilihan rasa manis serta gurih.
Konsumen dapat membeli makaroni dengan rasa pedas manis serta pedas asin pada
tingkat level pedas yang berbeda. Usai memiliki rumah produksi sendiri, Makaroni
Bonju Indonesia mendaftarkan produknya bersertifikat halal kepada Majelis Ulama
Indonesia DIY mulai tahun 2015. Sertifikat halal ini diperpanjang setiap dua tahun
sekali. Untuk saat ini, Makaroni Bonju Indonesia memproduksi makanan ringan
bersertifikat halal nomor 12120002630817 yang berlaku pada 29 Agustus 2017
hingga 29 Agustus 2019.
Kini, dalam satu bulan rumah produksi ini dapat menghasilkan lebih dari
30.000 kemasan makaroni ukuran 100 gram. Hal ini didukung adanya tim
pemasaran (marketing) dan tim penjualan (selling). Makaroni Bonju Indonesia
memasarkan produknya hingga seluruh wilayah di Indonesia melalui agen, reseller,
dan distributornya. Produk juga sudah mencapai Negara Hongkong dan sekitarnya.
Selain itu, konsumen juga dapat membeli produk secara langsung melalui
pemasaran melalui online (media sosial serta website). Permasalahan besar terjadi
di dalam perusahaan ini adalah adanya aktivitas penjualan yang tidak dilaksanakan
dengan sistem yang baik, sehingga menimbulkan berbagai masalah baru bagi
perusahaan. Permasalahan yang terjadi seperti kesalahan input, kesalahan
pengiriman, kesalahan penghitungan dan lain sebagainya.
Lokasi Perusahaan
Makaroni Bonju Indonesia beralamatkan di Perumahan Restu Alam Putra
Residence No. 5 Gang Manggis Rt 08/Rw 03, Jalan Plosokuning Raya
Minomartani, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581. Lokasi ini
merupakan kantor pemasaran (marketing) dan tim lainnya sekaligus menjadi alamat
official dari Makaroni Bonju Indonesia. Sedangkan untuk rumah produksi sendiri
berada di Jalan Kaliurang Km 12,5 Dusun Turen No 325, Sardonoharjo, Ngaglik,
Sleman. Jarak rumah produksi ini cukup jauh namun masih berada dalam cakupan
satu wilayah Kecamatan Ngaglik.
Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam sebuah organisasi, struktur organisasi merupakan hal yang penting dan
harus ada. Keberadaan struktur organisasi ini akan memudahkan jalannya sebuah
organisasi sehingga tujuan akan lebih mudah diraih. Struktur organisasi ini dapat
menerangkan berbagai hubungan yang dimiki antar anggota di dalam struktur
organisasi. Tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab tercermin dari bagan
struktur organisasi sehingga entitas organisasi dapat menggunakan struktur
organisasi sebagai salah satu perangkat mencapai tujuan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
Meski masih cukup sederhana, namun struktur organisasi Makaroni Bonju
Indonesia sudah direncanakan dan dibuat dengan baik. Aneka posisi mengisi
struktur organisasi sehingga formasi menjadi cukup lengkap seperti pada umumnya
di perusahaan besar. Terdapat beberapa bagian dalam perusahaan, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Founder (Pemilik)
2. Project Manager
3. Production Team (Tim Produksi)
4. Selling (Tim Penjualan)
5. Customer Service
6. Content Writer (Pembuat konten)
7. Ilustrator
8. Finance (Akuntan)
Sumber Daya Manusia Perusahaan
Sumber Daya Manusia yang ada pada Makaroni Bonju Indonesia mengalami
beberapa pergantian. Akan tetapi keseluruhan sumber daya manusia diharapkan
menjadi pilar penting di dalam pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu,
sumber daya manusia telah disesuaikan dengan struktur organisasi yang ada pada
Makaroni Bonju Indonesia. Sumber daya manusia yang ada di Makaroni Bonju
Indonesia saat ini berjumlah 17 orang pegawai.
Produk Perusahaan
Makaroni Bonju Indonesia berkembang sejak empat tahun terakhir. Saat ini,
terdapat lima belas varian rasa, diantaranya adalah:
No Varian Rasa No Varian Rasa
1. Pedas Manis Spicy (Level 1) 9. Super Hot Gurih
2. Pedas Manis Spicy (Level 2) 10. Super Hot Manis
3. Pedas Manis Spicy (Level 3) 11. Jagung Bakar Manis Madu
4. Pedas Gurih Spiciest (Level 1) 12. Jagung Bakar Spicy
5. Pedas Gurih Spiciest (Level 2) 13. Sapi Panggang
6. Pedas Gurih Spiciest (Level 3) 14. Coklat
7. Keju 15. Nori
8. Keju Spicy
Kesemua varian rasa ini dikemas dalam ukuran 100 gram, yang kemudian
dibalut dengan kemasan unik. Kemasan unik ini menjadi ciri khas Makaroni Bonju
Indonesia yang menampilkan cuplikan komik dan cerita Bonju (karakter kucing)
sebagai ikon produk makaroni ini. Selain itu, pada edisi tertentu kemasan pada
produk makaroni memiliki varian lain, yakni kemasan toples seberat 500 gram
sehingga menjadi pilihan bagi konsumen.
Sistem Informasi Penjualan Online pada Makaroni Bonju Indonesia
Makaroni Bonju Indonesia memasarkan seluruh produknya melalui media
online. Terdapat beberapa cara yang dipergunakan oleh Makaroni Bonju Indonesia
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
dalam pemasaran produknya, diantaranya adalah melalui media sosial dan website.
Melalui media sosial Twitter, Makaroni Bonju Indonesia hadir dengan nama akun
@makaronibonju. Makaroni Bonju Indonesia hadir dalam Instagram dengan nama
@makaronibonju_id. Akun Instagram ini digunakan karena mudah dan sangat
populer di kalangan masyarakat saat ini.
Selain memasarkan produknya melalui media sosial, Makaroni Bonju
Indonesia juga mempromosikan makanan ringan produksinya melalui website
makaronibonju.com. Di dalam website, informasi mengenai Makaroni Bonju
Indonesia termuat lebih lengkap. Terdapat informasi mengenai Bonju sendiri,
produk, distributor dan agen, cara bergabung menjadi agen, dan berita terkini.
Pemesanan pun juga dapat dilayani melalui website Makaroni Bonju Indonesia,
dengan ikon Online di pojok bawah kanan web. Ada kalanya pemesanan via
website tidak selama 24 jam, sehingga apabila sedang tidak dalam jam kerja,
pemesanan melalui website akan tidak aktif (off). Namun pemesanan tetap dapat
dilakukan dengan mengeklik ikon Offline dan mengisi data pada pojok kanan web.
Pembahasan
Tahap Analisis Sistem
Mengacu pada Life Cycle Development System, tahapan pembuatan sistem
terdiri dari 4 hal berbeda, yaitu tahap analisis sistem, tahap perencanaan serta
pemilihan sistem, tahap implementasi, dan tahap pelaksanaan sistem. Dalam tahap
analisis sistem sendiri memiliki beberapa langkah dalam pembuatan sistem,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Analisis terhadap sistem lama
Sistem penjualan yang digunakan pada Makaroni Bonju Indonesia telah
mengalami tiga kali perubahan. Menurut keterangan pemilik dan juga pelaksana
sistem, sistem ini sebetulnya sudah canggih, namun terdapat beberapa hal yang
tidak dapat menunjang kebutuhan. Hal-hal yang tidak menunjang kebutuhan
adalah fitur keaktifan agen (data tanggal berakhirnya masa keagenan), dan
adanya cashback atau kekurangan agen yang belum terpenuhi di dalam sistem.
Selain itu sistem ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
a. Proses dalam input data
1) Sistem yang masih manual meski sudah menggunakan perangkat
komputer dan ditunjang dengan internet.
2) Sistem masih sederhana, namun masih sering terjadi kesalahan pada
praktiknya.
3) Masih banyaknya human error (kelalaian manusia) yang terjadi dalam
input data.
4) Terjadinya tumpang tindih deskripsi pekerjaan (double job description)
antara bagian penjualan dengan akuntan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
b. Kebutuhan fitur tertentu yang belum terpenuhi
Fitur yang masih belum terpenuhi adalah fitur masa aktif keagenan yang
dapat diolah secara otomatis, dan belum otomatisnya dalam mencetak faktur
penjualan sehingga harus menginput data beberapa kali seperti pada saat
pembuatan bukti order penjualan, pembuatan faktur, dan input data di rekap
order bulanan.
c. Kualitas informasi yang dihasilkan
1) Informasi yang dihasilkan terkait dengan sistem penjualan ini pun turut
menjadi kurang baik.
2) Informasi yang dihasilkan menjadi output belum terolah dengan baik.
d. Distribusi informasi kepada pemakai
e. Pengawasan yang tercakup di dalam sistem
2. Analisis kebutuhan sistem baru
Dari hal yang menjadi kekurangan pada sistem lama, maka berikut ini adalah
kebutuhan sistem yang baru, diantaranya adalah:
a. Kebutuhan Fungsional
1) Sistem penjualan yang dirancang dapat melakukan penjualan tunai secara
tepat
2) Sistem penjualan yang dibuat dapat otomatis membuat bukti order dan
nota/faktur penjualan
3) Sistem penjualan yang dirancang dapat otomatis membuat laporan
penjualan secara otomatis dan real time
4) Sistem penjualan dapat menjadi database untuk mendukung pengambilan
keputusan.
5) Pengendalian Internal
b. Kebutuhan Nonfungsional
1) Operasional
a) Berdasarkan keinginan pemilik dan jajaran pegawai
b) Penggunaan Microsoft Excel didukung dengan Google Drive sehingga
dapat terupdate kapan pun oleh siapapun yang dapat mengakses.
2) Sistem memuat seluruh data penjualan dan informasi yang disajikan
berkaitan serta sesuai dengan yang dibutuhkan
3) Kinerja
a) Dalam mengakses sistem dapat dilakukan selama 24 jam karena
berbasis Google Drive yang setiap saat dapat diakses dan diupdate.
b) Untuk menginput data, membuat nota/faktur/bukti order, serta
memantau laporan penjualan dapat dilakukan setiap saat.
3. Sasaran penyusunan sistem informasi yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
a. Informasi yang dihasilkan menjadi tepat waktu dan juga harus mudah
dipahami, mendukung keputusan yang akan dibuat, serta valid.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
b. Sistem informasi penjualan cukup sederhana sehingga mudah untuk dipahami
dan dilaksanakan oleh admin/pelaksana sistem.
c. Sistem informasi penjualan pada Makaroni Bonju Indonesia dapat secara
fleksibel dijalankan.
d. Dapat menjadi penunjang bagi pelayanan pelanggan secara cepat dan tepat.
e. Biaya untuk melaksanakan sistem yang masih terjangkau karena
memanfaatkan hal yang mudah diperoleh guna dan diolah dengan optimal.
4. Penelitian sistem
Dalam penelitian sistem ini, aspek yang akan memberikan manfaat dalam proses
perencanaan dan pembuatan sistem, diantaranya adalah berikut ini:
a. Alat yang dipergunakan
Alat yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penjualan Makaroni
Bonju Indonesia ini adalah komputer/laptop dan jaringan wifi atau internet.
b. Karyawan yang melaksanana pekerjaan sistem
Karyawan atau pegawai sebagai pelaksana sistem yaitu staff dan customer
service berada di tangan bagian project manager.
c. Prosedur yang digunakan
Makaroni Bonju Indonesia belum memiliki standar prosedur operasional
(SOP). Sedangkan alur pekerjaan digambarkan secara sederhana dengan
sebuah diagram sederhana.
d. Data dan informasi termasuk input, output, dan file
Data dan informasi terkait sistem penjualan pada Makaroni Bonju Indonesia
ini merupakan data yang diperoleh dari konsumen maupun data yang
diberikan oleh internal perusahaan.
5. Menyusun cara pemenuhan kebutuhan informasi
Langkah ini merupakan upaya terakhir dalam tahap analisis sistem. Dalam
menyusun sistem tentu didasarkan pada berbagai pertimbangan dan hasil dari
poin-poin di atas.
Tahap Perancangan Sistem
Tahap kedua merupakan tahapan penyusunan sistem informasi yang baru.
Perancangan sistem dilakukan untuk menghilangkan kelemahan sistem yang
sedang dijalankan serta mengoptimalkan kelebihan sistem. Perancangan sistem
sendiri dibagi ke dalam beberapa tahapan, yakni:
1. Merancang pengeluaran (output)
Output merupakan hasil dari pengolahan data yang berasal dari data masukan.
Di dalam perusahaan, umumnya output berbentuk laporan keuangan, ataupun
bentuk laporan lain dimana dapat menjadi dasar pengambilan keputusan oleh
pihak berkepentingan. Berikut ini adalah rancangan output dalam sistem yang
baru pada Makaroni Bonju Indonesia, diantaranya adalah:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
a. Rancangan format laporan
Laporan yang menjadi output dari sistem ini nantinya adalah laporan yang
secara otomatis tampil setelah data diinput, dengan bentuk tabel sederhana
dan grafik yang fluktuatif dengan otomatis setiap detiknya dapat diakses.
b. Rancangan isi laporan
Laporan bukan alat pengawasan dan pengukuran kinerja, maka isi laporan
berupa hasil dari kegiatan usaha yang telah dilaksanakan. Hasil penjualan ini
dilaporkan berdasarkan kebutuhan, seperti berdasarkan varian produk, jumlah
nominal penjualan, kategori konsumen, bulanan, dan lain sebagainya.
c. Rancangan jumlah laporan, distribusi, dan lain sebagainya
Guna perbandingan sejauh mana proses kegiatan usaha dilakukan, maka
periode pembuatan laporan adalah bulanan dan tahunan. Hasil berupa laporan
ini berjumlah 7 item dengan dibagi dua, yakni:
1) Laporan periode Bulanan, terdiri dari:
a) Laporan penjualan berdasarkan varian produk dalam jumlah kuantitas
b) Laporan penjualan berdasarkan kategori konsumen dalam jumlah
kuantitas
c) Laporan penjualan berdasarkan varian produk dalam jumlah nominal
rupiah
d) Laporan penjualan berdasarkan kategori konsumen dalam jumlah
kuantitas
2) Laporan periode Tahunan, terdiri dari:
a) Laporan penjualan berdasarkan varian produk selama satu tahun
b) Laporan total penjualan berdasar kuantitas setiap bulannya dalam
setahun
c) Laporan total penjualan berdasar kuantitas setiap bulannya dalam
setahun
2. Merancang masukan (input)
Input yang digunakan terbagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya adalah:
a. Data diri (identitas) konsumen, terutama untuk kategori agen yang melakukan
transaksi berkali-kali.
b. Data order penjualan, memuat kolom input data order yang dilakukan oleh
konsumen.
c. Data pembayaran, merupakan kolom isian guna memasukkan data berupa
dokumen transfer mengingat seluruh transaksinya dilakukan secara virtual
dan online.
d. Data pengiriman barang, merangkum informasi terkait dengan pengiriman
barang.
3. Merancang Prosedur
Prosedur yang akan diterapkan pada sistem yang baru adalah sebagai berikut:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
a. Prosedur Order Penjualan
Prosedur ini adalah prosedur yang menangani bagian pemesanan barang.
b. Prosedur Penerimaan Pembayaran
Prosedur penerimaan pembayaran dilakukaan dengan cara transfer melalui
rekening bank Makaroni Bonju Indonesia.
c. Prosedur Penyerahan Barang
Prosedur penyerahan barang dilakukan usai prosedur penerimaan
pembayaran selesai dilakukan.
d. Prosedur Pencatatan Transaksi
Prosedur pencatatan transaksi dilakukan oleh bagian akuntan, guna mencatat
seluruh transaksi penjualan yang terjadi.
e. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan dicatat oleh bagian akuntansi berdasarkan dari catatan
kartu sediaan barang.
4.2.2.2 Desain Aplikasi Perangkat Pengolah Data Sistem Informasi Penjualan
Online di Makaroni Bonju Indonesia
Desain sistem akuntansi penjualan online pada Makaroni Bonju Indonesia
dirancang untuk memperbaharui sistem akuntansi penjualan yang masih diterapkan
dalam perusahaan hingga saat ini. Sistem yang baru nantinya ini diharapkan mampu
mengatasi permasalahan dan kekurangan yang terkait dengan penjualan online pada
Makaroni Bonju Indonesia. Selain itu, desain ini juga diikuti dengan pembuatan
aplikasi perangkat pengolah data sistem akuntansi penjualan online pada Makaroni
Bonju Indonesia. Perangkat ini akan membantu terpusatnya pencatatan dalam
sistem penjualan sehingga data akan mudah diakses dan dipergunakan semaksimal
mungkin, sehingga akan mempercepat pengambilan keputusan. Desain sistem
informasi akuntansi penjualan online pada Makaroni Bonju Indonesia ini meliputi
beberapa hal, yakni:
1. Prosedur dalam sistem penjualan baru
Prosedur yang diterapkan pada sistem akuntansi penjualan sebagai berikut:
a. Prosedur Order Penjualan
b. Prosedur Penerimaan Pembayaran
c. Prosedur Pengiriman/Penyerahan Barang
d. Prosedur Pencatatan Transaksi Penjualan
e. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Berdasarkan prosedur di atas yang ada pada sistem informasi akuntansi
penjualan online baru Makaroni Bonju Indonesia, maka proses dan alurnya dapat
digambarkan pada Gambar menggunakan flowchart di bawah ini:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Online
pada Makaroni Bonju Indonesia
2. Fungsi yang terkait dengan sistem penjualan yang baru
Fungsi-fungsi yang ada dalam sistem penjualan sebagai berikut:
a. Fungsi penjualan
b. Fungsi kas
c. Fungsi gudang
d. Fungsi pengiriman
e. Fungsi akuntansi
3. Dokumen yang seharusnya digunakan dalam sistem penjualan yang baru
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
Berikut ini adalah dokumen yang digunakan dalam sistem:
a. Dokumen bukti order penjualan
b. Dokumen faktur penjualan
c. Dokumen pengiriman barang
4. Catatat akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan baru
a. Master data konsumen
b. Mater data penjualan
c. Lembar kontrol sediaan barang
d. Catatan Rekap Order Agen
5. Sistem Pengendalian Internal yang baru
Sistem pengendalian internal dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Keorganisasian
Pengendalian internal pada keorganisasian diharapkan mampu untuk
melindungi sistem informasi akuntansi penjualan dari bentuk-bentuk
ketidaktepatan, diantaranya dengan cara:
b. Sistem Otorisasi
Sistem otorisasi dapat mulai diterapkan pada Makaroni Bonju Indonesia
sehingga akan lebih memberikan pengendalian internal terhadap kaitannya
dengan penjualan. Dalam sistem otorisasi ini dapat diterapkan dengan:
c. Kepercayaan pada Praktik yang Sehat
Makaroni Bonju Indonesia telah menerapkan praktik yang baik dan sehat,
meski masih pada tahapan awal. Praktik yang sehat ini seperti dilakukannya
pencocokan transfer konsumen dengan pencatatan dan mutasi bank,
pencocokan nota dengan pencatatan, dan lain sebagainya.
6. Data masukan (input)
Input data yang digunakan dalam proses data pada sistem informasi penjualan
Makaroni Bonju Indonesia terbagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya adalah:
a. Tabel data primer, merupakan data yang menjadi sumber informasi dan acuan
dari berbagai turunan data lain. Tabel data primer ini terdiri dari:
1) Tabel data diri (identitas) konsumen
2) Tabel harga varian produk
b. Data Input Konsumen
Selain kedua data primer sebelumnya, data identitas konsumen yang ada pada
sheet Master Data Konsumen akan termuat secara otomatis dengan bantuan
formula rumus pada bagian input data order penjualan di sheet Master Sistem.
c. Data order penjualan
Memuat kolom input data untuk seluruh data penjualan, sehingga data
menjadi terpusat serta tidak tercecer.
d. Data pembayaran
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
Memuat informasi terkait dengan biaya kirim, kekurangan lalu, cashback,
total pembayaran, toral transfer, tanggal transfer, bank transfer, nomor
penjualan, tanggal faktur, email, selisih transfer, dan kekurangan/kelebihan
pembayaran.
e. Data pengiriman barang
Data ini diisi dengan informasi yang didapatkan dari bagian pengiriman
barang. Pada tampilan input data pengiriman ini akan memuat data mengenai
estimasi waktu kirim dan tibanya di tangan konsumen, ekspedisi pengiriman
yang digunakan, nomor resi, serta informasi lainnya yang terkait keagenan
seperti masa aktif keagenan serta tambahannya.
7. Hasil pengeluaran (output) data
Output merupakan hasil dari pengolahan data yang berasal dari data masukan.
Di dalam sistem yang baru, terdapat keinginan untuk adanya output yang keluar
secara otomatis. Berikut ini adalah beberapa rancangan output dalam sistem
yang baru untuk sistem akuntansi penjualan pada Makaroni Bonju Indonesia,
diantaranya adalah:
a. Output Nota dan Faktur Otomatis
Terdapat dua dokumen yang dapat dimunculkan secara otomatis untuk
kemudian dicetak tanpa harus menuliskan data kembali, diantaranya adalah:
1) Output Bukti Order Penjualan
2) Output Faktur Penjualan
b. Output Laporan Otomatis
Di bawah ini adalah jenis laporan yang dihasilkan dari sistem akuntansi
penjualan yang baru, diantaranya adalah:
1) Laporan periode Bulanan, terdiri dari:
Berikut ini adalah laporan detail yang disajikan dapam laporan penjualan
bulanan:
a) Laporan Penjualan berdasarkan varian produk dalam jumlah kuantitas
b) Laporan Penjualan berdasarkan kategori konsumen dalam jumlah
kuantitas
c) Laporan Penjualan berdasarkan varian produk dalam jumlah nominal
rupiah
2) Laporan periode Tahunan, terdiri dari:
Berikut ini adalah laporan detail yang disajikan dapam laporan penjualan
tahunan:
a) Laporan Penjualan berdasarkan varian produk selama satu tahun
b) Laporan Total Penjualan berdasar kuantitas setiap bulannya dalam
setahun
c) Laporan Total Penjualan berdasar jumlah penjualan setiap bulannya
dalam setahun
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
Seluruh laporan ini ditujukan untuk project manajer, tim pemasaran, dan pemilik
perusahaan. Selain itu, laporan penjualan ini juga dipergunakan oleh internal
bagian penjualan. Pendistribusian laporan dengan menggunakan email dan share
Google Drive, sehingga dapat dibagikan dan diakses setiap saat diperlukan.
Tahap Pengimplementasian Sistem
Usai menyelesaikan tahap perancangan dan pembuatan sistem, dilanjutkan
dengan tahapan implementasi sistem, yang dilakukan untuk menguji apakah sistem
dapat berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan perencanaan atau tidak.
Tahap implementasi ini merupakan tahapan yang diukur dengan waktu dan
disetujui bersama hingga sistem berhasil dilaksanakan. Dalam kesempatan kali ini,
tahap pengimplementasian sistem dilaksanakan dengan waktu yang telah disepakati
yakni selama satu bulan. Jika dilaksanakan berdasarkan teori pengimplementasian
sistem, maka terdapat sepuluh langkah yang dilakukan, yaitu:
1. Menyiapkan gedung
Sebelum adanya sistem yang baru ini, sistem akuntansi penjualan telah
dikerjakan secara komputer, bukan berawal dari sesuatu yang sangat baru
ataupun dimulai dari proses manual.
2. Menyusun organisasi dan deskripsi jabatan
Guna memperlancar suatu sistem, dibutuhkan pemisahan fungsi dan tugas secara
baik.
3. Mencari karyawan yang sesuai
Dikarenakan tidak begitu banyak perubahan yang signifikan, maka pegawai
yang sudah ada hanya perlu diolah untuk diefektifkan, serta tidak perlu mencari
karyawan yang baru.
4. Training karyawan
Pada langkah ini, pertama dilaksanakan sosialisasi terlebih dahulu terlebih
kepada bagian penjualan (selling), project manager, pimpinan, dan akuntan.
5. Memasang komputer
Tahapan memasang komputer ini tidak dilaksanakan oleh Makaroni Bonju
Indonesia dikarenakan sebelumnya meski masih manual namun data dan
berbagai aktifitas telah dilakukan dengan komputer.
6. Mengubah data ke dalam file
Keseluruhan data diproses dengan komputer sejak sebelum sistem berganti,
sehingga hal ini tidak akan banyak menimbulkan permasalahan.
7. Membuat program komputer
Sistem akuntansi penjualan online pada Makaroni Bonju Indonesia yang baru ini
sekaligus untuk membuat satu perangkat pengolah data penjualan agar dapat
terpusat dan dibuat secara otomatis sehingga dapat meminimalisasi tingkat
kesalahan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
22
8. Mengetes program komputer
Masa pengimplementasian sistem sekaligus menjadi masa uji coba perangkat
pengolah data penjualan yang dibuat dalam bentuk Spreedsheet Google Drive.
Masa ujicoba dalam waktu satu bulan ini dilaksanakan pada Bulan Juli 2018.
9. Melaksanakan sistem baru
Pelaksanaan sistem dilaksanakan usai tahapan uji coba twlah diselesaikan dan
sistem sudah siap dipergunakan. Sistem baru dapat dilaksanakan per tanggal 1
Agustus 2018 pada entitas Makaroni Bonju Indonesia.
10. Melakukan pengawasan pelaksanaan
Usai melaksanakan tahap implementasi sistem informasi yang baru beserta
dengan perangkat pengolah datanya, kedepannya hanya tinggal melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan sistem yang baru.
Tahap Pelaksanaan Sistem
Pada dasarnya, melalui Life Cycle Development System, tahapan pembuatan
sistem dilakukan dengan empat tahapan. Namun dalam penelitian ini, peneliti
hanya melaksanakan hingga pada tahap ketiga, yakni pengimplementasian sistem.
Untuk tahapan pelaksanaan sistem akan dilakukan sendiri oleh perusahaan. Namun
demikian, adanya evaluasi dan pengontrolan telah dilakukan pada saat dan setelah
pengimplementasian sistem berjalan. Segala kekurangan dan kendala telah
didiskusikan untuk selanjutnya dilakukan perbaikan sistem guna mencapai hasil
yang sesuai dengan harapan. Tepat pada tanggal 1 Agustus 2018 pun sistem telah
dipergunakan dan dilaksanakan oleh perusahaan Makaroni Bonju Indonesia,
setelah sebelumnya melalui tahapan pengimplementasian selama satu bulan
lamanya dengan menggunakan metode paralel.
Keterbatasan Penelitian
Peneliti tidak sepenuhnya dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik.
Terdapat kendala dari diri peneliti sendiri maupun sistem yang dibuat. Beberapa hal
yang menjadi kendala, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan ulang sistem informasi akuntansi penjualan online pada Makaroni
Bonju Indonesia hanya sampai pada tahap pengimplementasiannya saja.
2. Sistem yang dirancang ini hanya dapat dilaksanakan pada Makaroni Bonju
Indonesia saja.
3. Adanya perhitungan di dalam sistem terkait kekurangan transaksi lalu dan
cashback lalu, peneliti masih memerlukan waktu lagi guna mendapatkan
formula yang tepat dan ringkas, hal ini dikarenakan terdapat permintaan guna
memperoleh nilai cashback dan kekurangan lalu secara otomatis dari transaksi
yang terinput sebelumnya
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
23
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Sistem informasi akuntansi penjualan online yang ada pada Makaroni Bonju
Indonesia masih dilakukan dengan cara yang manual meski telah menggunakan
perangkat komputer.
2. Perancangan sistem informasi akuntansi penjualan online pada Makaroni Bonju
Indonesia menggunakan metode System Life Development Cycle (SLDC),
dengan tiga tahap pelaksanaan, yaitu:
a. Tahap analisis sistem, terbagi menjadi empat hal, yakni analisis terhadap
sistem lama, analisis kebutuhan sistem baru, sasaran penyusunan sistem, dan
penelitian sistem. Hasil analisis yang dilakukan, terdapat kelemahan dalam
sistem lama seperti masih manualnya sistem lama, terjadi kesalahan dalam
input, perangkapan pekerjaan, dan lain sebagainya.
b. Tahap perencanaan dan pembuatan sistem, merupakan suatu upaya
membuatan sistem baru yang dapat menggantikan sistem lama dengan
kriteria berikut:
1) Fungsi yang terlibat dalam sistem baru adalah fungsi penjualan, fungsi
penerimaan pembayaran, fungsi gudang, fungsi pengiriman, dan fungsi
akuntansi.
2) Dokumen yang dipergunakan dalam sistem baru adalah bukti order
penjualan, faktur penjualan, dan faktur pengiriman barang dari perusahaan
ekspedisi.
3) Catatan yang dipergunakan dalam sistem baru adalah master data
konsumen, master data penjualan, lembar kontrol sediaan barang di
gudang, dan catatan rekap order agen.
4) Prosedur yang dilakukan dalam sistem baru antara lain prosedur order
penjualan, prosedur penerimaan pembayaran, prosedur pengiriman
barang, prosedur pencatatan transaksi, dan prosedur pencatatan harga
pokok penjualan.
5) Sistem pengendalian internal pada sistem yang baru diantaranya adalah
dilihat dari segi keorganisasian (pengawasan atasan kepada pegawainya),
sistem otorisasi (adanya otorisasi tiap pengeluaran dokumen dan adanya
lembar kontrol), serta kepercayaan pada praktik yang sehat (kontrol
pencocokan dokumen dengan pencatatannya).
6) Data input yang dipergunakan dalam sistem yang baru antara lain data diri
konsumen, data order penjualan, data pembayaran, dan data pengiriman
barang.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
24
7) Data output yang disajikan dalam sistem yang baru berupa nota otomatis
(bukti order penjualan dan faktur penjualan) serta laporan penjualan baik
periode bulanan maupun tahunan.
c. Tahap pengimplementasian sistem, dilakukan dengan metode perubahan
paralel yakni dengan menjalankan sistem baru dan sistem lama bersamaan
guna mendapatkan penilaian dari perbandingan hasil kedua sistem tersebut.
3. Kendala di dalam implementasi sistem beserta programnya adalah adanya rumus
formula yang kurang tepat, terjadinya koneksi internet yang lambat atau justru
putus koneksi internet mengingat Google Drive dapat diakses bersamaan jika
terdapat jaringan internet, serta kendala seperti sumber daya manusianya yang
belum familiar terhadap rumus-rumus dalam Spreedsheet Google Drive.
Saran
Dari permasalahan dan langkah penelitian yang dilakukan peneliti, peneliti
mengemukakan pendapat dan saran demi lebih baiknya sistem yang sudah ada,
diantaranya adalah:
1. Adanya training (pelatihan) dan pengembangan bagi karyawan, terkait dengan
kemampuannya yang menunjang pekerjaan, dapat dicontohkan seperti tim
penjualan yang diberikan bekal pelatihan penggunaan program microsoft.
2. Pemisahan fungsi dan otorisasi yang lebih jelas di dalam sistem, sehingga dapat
membantu pengendalian internal perusahaan juga.
3. Adanya evaluasi sistem yang dilakukan oleh pimpinan dan manajemen, sehingga
membantu dalam pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan.
4. Pengembangan sistem akuntansi penjualan online pada Makaroni Bonju
Indonesia kedepannya dapat dilakukan dengan mengikuti perkembangan
teknologi yang ada. Tak hanya sebatas memanfaatkan program yang sudah ada
seperti Spreedsheet Google Drive, melainkan dapat mengembangkan perangkat
sendiri yang khusus digunakan untuk aktivitas penjualan di dalam Makaroni
Bonju Indonesia.
5. Pembuatan nomor faktur yang baru dapat diringkas dan ditetapkan agar bagian-
bagian dari nomor memiliki makna yang mewakili.
6. Adanya nomor order dan tanggal order pada data diri konsumen di Master Data
Penjualan sebaiknya dibuat secara otomatis dan tidak dapat diubah.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
25
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (23. 6 2018). Noudettu osoitteesta http://www.kiosbarcode.com/softwaretoko/
APJII. (27. 5 2018). apjii.or.id. Noudettu osoitteesta https://www.apjii.or.id/
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, K. (22. 6 2018). Noudettu osoitteesta
https://kbbi.web.id/: https://kbbi.web.id
Baridwan, Z. (1993). Sistem Informasi Akuntansi Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.
Cushing, B. E. (1982). Accounting Systems and Business Organization.
Massachussetts: Addison Wesley Publishing.
Djumena, E. (13. Juni 2011). Sukses Memulai Bisnis Online. Jakarta, Indonesia.
EcommerceIQAsia. (27. 5 2018). Noudettu osoitteesta https://ecommerceiq.asia/
Gapura. (23. 6 2018). Noudettu osoitteesta
http://www.gapura.web.id/buku/inventor/program.htm
Hopwood, G. H. (2010). Accounting information Systems, Tenth Edition. Upper
Saddle River: Pearson Education, Inc.
Indriantoro, N.;& Supomo, B. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi
& Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Instagram. (19. July 2018). Instagram. Noudettu osoitteesta
https://www.instagram.com: https://www.instagram.com/makaronibonju_id/
Investasi Best Link. (23. 6 2018). Noudettu osoitteesta
https://investasibestlink.wordpress.com/bukti-transfer/
Makaroni Bonju. (19. July 2018). Makaroni Bonju. Noudettu osoitteesta Makaroni
Bonju: http://makaronibonju.com/
Maulana, S. M.;Susilo, H.;& Riyadi. (2015). Implementasi Ecommerce sebagai Media
Penjualan Online. Jurnal Dministrasi Bisnis Vol. 29 No. 1.
Mulyadi. (1989). Sistem Akuntansi Edisi 2. Yogyakarta: Bag. Penerbitan STIE YKPN.
Narko. (2007). Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
Pradana, A. (2016). Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tiket Wahana
Wisata Taman Pintar Yogyakarta. Skripsi, 12.
Prasetyo, A. D. (2017). Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Web
pada Bogimin Craft Jalan Kasongan Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul.
Skripsi, 224.
Pratama, A. F. (28. Oktober 2017). Transaksi Toko Online di Indonesia bisa Tembus
Rp 1 Triliun dalam Satu Bulan. Jakarta, Indonesia.
Ramadhan, A. (15. Februari 2018). "Kalau Tak Buka Toko Online, Habislah Kita...".
Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia.
Twitter. (19. July 2018). Twitter. Noudettu osoitteesta https://twitter.com:
https://twitter.com/MakaroniBonju
Winarno, W. W. (2006). Sistem Informasi Akuntansi Edisi 2. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
top related