PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PIDATO MELALUI …
Post on 16-Oct-2021
14 Views
Preview:
Transcript
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PIDATO MELALUI
MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS X-A MADRASAH
ALIYAH GUPPI SAMATA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
OLEH
WAHYUNINGSIH
105331108316
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA
اللـه الرحـمن الرحيــــم بســــــم
v
Terakdeditasi Institusi
Jalan Sultan Alauddin No. 259Makassar
Telp : 0411-860837/860132 (Fax)
Email : fkip@unismuh.ac.id
Web : www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERJANJIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Wahyuningsih
NIM : 105331108316
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai skripsi ini selesai, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh
siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini saya akan selalu melakukan
konsultasi dengan pembimbig yang telah ditetapkan oleh pemimpin
fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3
saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, September 2020
Yang Membuat Pernyataan
Wahyuningsih
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA
اللـه الرحـمن الرحيــــم بســــــم
vi
Terakdeditasi Institusi
Jalan Sultan Alauddin No. 259Makassar
Telp : 0411-860837/860132 (Fax)
Email : fkip@unismuh.ac.id
Web : www.fkip.unismuh.ac.id
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA
اللـه الرحـمن الرحيــــم بســــــم
vii
Terakdeditasi Institusi
Jalan Sultan Alauddin No. 259Makassar
Telp : 0411-860837/860132 (Fax)
Email : fkip@unismuh.ac.id
Web : www.fkip.unismuh.ac.id
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA
اللـه الرحـمن الرحيــــم بســــــم
viii
Terakdeditasi Institusi
Jalan Sultan Alauddin No. 259Makassar
Telp : 0411-860837/860132 (Fax)
Email : fkip@unismuh.ac.id
Web : www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Wahyuningsih
NIM : 105331108316
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi :Peningkatan Keterampilan Menyimak Pidato Melalui
Media Audio Pada Siswa Kelas X-a Madrasah Aliyah
Guppi Samata
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapa pun. Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, September 2020
Yang Membuat Pernyataan
Wahyuningsih
ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah sebaik-baiknya
pelindung ( Ali Imran:173)
PERSEMBAHAN:
1. Bapak dan Ibuku
2. Adik-adikku (Hikma, Fara dan Askar)
3. Keluarga ku di Bima
4. Sahabat-sahabatku
5. Teman-teman PBSI C 016
x
`ABSTRAK
Wahyuningsih 2020 “Peningkatan Keterampilan Menyimak Pidato
Menggunakan Media Audio Pada Siswa Kelas X-a Madrasah Aliyah Guppi
Samata”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Universitas Muhammadiyah Makassar (dibimbing oleh Achmad Tolla dan
Rosdiana)
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan; bagaimana proses dan hasil
peningkatan keterampilan menyimak pidato melalui media audio. Penelitian ini
dilakukan melalui tiga tahap yaitu pratindakan, siklus I dan siklus II dengan nilai
ketuntasan minimal 75. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-a yang
berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan siswa perempuan 16.
Pegumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes.
Instrumen nontes berupa observasi, wawancara, jurnal siswa dan guru, dan
dokumentasi. Analisis data tes dilakukan secara kuantitatif, sedangkan data nontes
dilakukan secara kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil tes siklus I siswa mengalami
peningkatan dari hasil pratindakan yaitu 53,51% menjadi 65,86%. Pada siklus II
nilai rata-rata mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 65,86% menjadi 80,47%
pada siklus II. Adapun perubahan perilaku belajar siswa dalam mengikutiproses
pembelajaran mengalami perubahan kearah yang positif. Perubahan perilaku
belajar tersebut dapat dibuktikan dengan siswa yang menunjukkan antusias yang
lebih baik selama proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II.
Kata kunci: kemampuan, menyimak pidato, media audio
xi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya ucapkan kepada Allah Swt atas beribu nikmat
ataupun karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga terselesaikan tepat waktu,
proposal penelitian skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak
Pidato Melalui Media Audio dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas X
Madsarah Aliyah Guppi Samata”.
Skripsi ini berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Pidato Melalui
Media Audio pada Siswa Kelas X-a Madrasah Aliyah Guppi Samata” yang
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
dalam bidang studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis tidak akan menyelesaikan
Skripsi tanpa bantuan orang-orang yang menyayangi penulis, baik yang
membantu dari awal hingga akhir penyelesaian skripsi ini ataupun selama
perkuliahan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
teramat tulus dari relung hati yang paling dalam dipersembahkan kepada
Ayahanda Jamaludin dan Ramlah atas pengorbanan mulia dan suci serta restunya
demi keberhasilan penulis mencapai apa yang dicita-citakan dan pengorbanannya
baik dari segi moril, materi serta selalu menjadi sumber inspirasi kepada penulis.
Semoga Allah Subhanahu Wa ta’Ala. Memberikan rahmat, berkah, dan hidayah-
Nya serta meninggikan derajat di sisi-Nya.
Penyelesaian skripsi ini tidak akan berjalan sebagaimana mestinya tanpa
ada keterlibatan berbagai pihak yang dengan tulus ikhlas memberikan bantuannya.
Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak
terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Prof. Dr. Achmad Tolla, M.Pd. dan
Ibu Rosdiana, S.Pd.,M.Pd. selaku pembimbing yang selalu memberikan dorongan,
semangat, dan membuka wawasan berpikir dalam memecahkan masalah dalam
penyelesaian penulisan skripsi hingga selesai.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Dekan Fakultas
xii
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Bapak
Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, serta Ibunda Dr. Munirah, M.Pd., selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Muhammadiyah Makassar, serta seluruh dosen dan para staf dalam lingkungan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar
karena berkat bimbingan dan arahan kepemimpinan mereka pula penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
Dengan keterbatasan, penulis menyadari segala kekurangan dari penelitian ini.
Kesempurnaan hanya milik Allah Swt. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun penulis harapkan. Akhirul kalim, semoga skripsi ini
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar, September 2020
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN iv
SURAT PERJANJIAN v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 6
1. Penelitian Relevan 6
2. Hakikat menyimak .9
a. Pengertian menyimak 9
b. Tujuan menyimak 11
c. Jenis-jenis menyimak 12
xiv
d. Tahap-tahap menyimak 18
e. Faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak 19
f. Kendala dalam menyimak 21
g. Pemilihan bahan dalam pembelajarann menyimak 23
2. Pidato .23
a. Pengertian pidato 24
b. Tujuan pidato 25
c. Metode pidato 25
d. Ciri-ciri pidato yang baik 26
e. Fungsi pidato 26
f. Sistematika pidato 26
g. Sifat-sifat pidato 27
h. Penulisan naskah teks pidato 27
3. Media audio .28
a. Pengertian media audio 28
b. Fungsi media audio 28
c. Karakteristik media audio .31
d. Kelebihan dan kekurangan media audio 31
B. Kerangka Pikir 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 35
B. Tahap Penelitian 36
C. Rencana Penelitian 39
xv
D. Setting Penelitian 41
E. Subjek Penelitian 41
F. Instrumen Penelitian 41
G. Teknik Pengumpulan Data 42
H. Teknik Analisis Data 43
I. Indikator Keberhasilan 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 45
1. Hasil Pratindakan 45
2. Hasil Siklus I 49
3. Hasil Nontes Siklus I 51
4. Hasil Siklus II 59
5. Hasil Nontes Siklus II 62
B. Pembahasan 68
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan 72
B. Saran 73
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3 Keterampilan menyimak pidato pratindakan 45
Tabel 4 Hasil tes aspek pemahaman terhadap isi pidato 46
Tabel 5 Hasil tes aspek kemampuan menyimpulkan isi pidato 47
Tabel 6 Hasil tes keterampilan menyimak pidato siklus II 49
Tabel 7 Hasil tes aspek pemahaman terhadap isi pidato 50
Tabel 8 Hasil tes kemampuan menyimpulkan isi pidato 51
Tabel 9 Hasil tes keterampilan menyimak pidato siklus I 60
Tabel 10 Hasil tes aspek pemahaman terhadap isi pidato 60
Tabel 11 Hasil tes aspek menyimpulkan isi pidato 61
Tabel 12 Perbandingan hasil nilai menyimak pidato data awal, siklus I dan siklus
II 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada abad ke-21 ini, seorang pendidik khususnya guru bahasa
Indonesia dituntut untuk siap dalam menghadapi era globalisasi. Guru
bahasa Indonesia harus mampu berpikir kritis dan menjadi problem solver,
memiliki kesadaran global tentunya dengan belajar memanfaatkan
teknologi informasi dalam pembelajaran di sekolah, mampu mengarahkan
diri dalam mengikuti perkembangan informasi, media, dan keahlian dalam
bidang teknologi, produktif dan inovatif, serta mampu berkolaboratif
untuk menghadapi setiap tantangan. Selain itu, guru bahasa Indonesia
dituntut dapat fleksibel dan adaptif serta memiliki inisiatif dalam
menerima segala informasi dalam bidang pengembangan media
pembelajaran.
Berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah dalam bidang
teknologi informasi serta kreatif dan memiliki inovasi dalam hal
mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia, kemudian
mampu berkomunikasi serta berkolaborasi dengan siswa, guru, dan kepala
sekolah secara efektif. Guru bahasa Indonesia juga harus memiliki literasi
informasi, literasi media, dan literasi teknologi informasi yang nantinya
akan berguna dalam mengembangkan kompetensinya terkait dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di era global ini guru
2
bahasa Indonesia harus melakukan kebiasaan positif, seperti selalu belajar
dari atasan, rajin menerapkan pendekatan baru dalam pembelajaran, selalu
memanfaatkan teknologi informasi, serta memiliki jaringan dan
meningkatkan sumber belajar khususnya dalam pembelajaran menyimak.
Kemampuan berkomunikasi dapat disebut juga sebagai kemampuan
berbahasa karena di dalam berkomunikasi digunakan bahasa sebagai media
utamanya. Oleh karena itu, menurut Darmadi (1996:1) kemampuan
berkomunikasi dapat dijabarkan sesuai dengan tingkat-tingkat kemampuan
bahasa, yaitu: (1) kemampuan menyimak (listening competence); (2)
kemampuan berbicara (speaking competence); (3) kemampuan membaca
(reading competence); dan (4) kemampuan menulis (writing competence).
Walaupun posisi kemampuan menulis selalu terakhir, tidak berarti menulis
tidak penting, berarti, dan berperan seperti dalam pepatah dalam bahasa
Inggris “ the last but not the least”.
Urutan proses kronologis seperti itu sekaligus menggambarkan
tingkat kesukaran dari setiap kemampuan. Dengan kata lain, kemampuan
menyimak adalah kemampuan bahasa yang relatif paling mudah dan
disusul dengan kemampuan yang agak sukar, yaitu kemampuan berbicara.
Setingkat lebih sukar lagi yaitu kemampuan membaca dan yang paling
sukar adalah kemampuan menulis (Dalam Tarigan 1984).
Tidak hanya siswa yang kurang memperhatikan keterampilan
menyimak tetapi masih banyak lagi faktor lain yang mempengaruhi
rendahnya keterampilan menyimak, yaitu tidak tersedianya sarana dan
3
prasarana, banyak guru yang belum memahami teori dan teknik
keterampilan menyimak serta guru kurang kreatif dalam menggunakan
media. Dalam pembelajaran, guru juga masih menggunakan metode
ceramah sehingga siswa merasa bosan.
Faktor lingkungan luar sekolah dapat berpengaruh pada siswa,
misalnya saja pada saat dirumah siswa lebih banyak menonton televisi atau
bermain handphone daripada belajar. Mereka lebih suka membaca komik
atau novel dibandingkan membaca buku pelajaran.
Letak sekolah juga menjadi masalah, seperti yang terjadi di
Madrasah Aliyah Guppi Samata ini. Jarak antara sekolah dengan jalan raya
terlalu dekat, sehingga siswa sering terganggu dengan suara bising
kendaraan yang lewat dan hal itu membuat siswa tidak bisa berkonsentrasi
dengan apa yang diajarkan oleh guru.
Faktor yang mempengaruhi rendahnya keterampilan menyimak
pada siswa kelas X-A Madrasah Aliyah Guppi Samata yaitu siswa kurang
memperhatikan dan menganggap remeh pelajaran menyimak. Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa indonesia, dari 29
siswa hanya 9 siswa yang mampu menyimak dengan baik, 10 anak masuk
dalam kategori cukup dan 10 anak lainnya tidak mampu menyimak dengan
baik. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan menyimak siswa kelas X-A
Madrasah Aliyah Guppi Samata masih sangat rendah.
4
Kendala-kendala yang terjadi dapat diatasi dengan berbagai cara,
diantaranya penggunaan rekaman audio. Media ini dapat menarik minat
dan meningkatkan pembelajaran menyimak siswa, karena media audio
masih jarang digunakan. Masalah tersebut juga dapat diatasi dengan
pembelajaran menyimak yang benar dan latihan yang terus-menerus,
karena suatu keteram[ilan hanya dapat diperoleh dan dilakukan asal
dengan cara praktik dan banyak latihan.
Keberadaan komunikasi menyimak sebagai salah satu bentuk
komunikasi dalam berbahasa sangatlah dibutuhkan bagi setiap orang,
terutama bagi kaum pelajar. Kegiatan ini tidak hanya diperlukan pada saat
mengenyam pendidikan saja melainkan lebih dari itu bahwa menyimak
sangat penting untuk kehidupan sesudahnya, yakni kehidupan di
masyarakat. Dengan demikian, perlu kiranya penanaman pembelajaran di
sekolah mempertimbangkan aspek perkembangan potensi dan kreativitas
siswa dalam menyimak.
Dalam penelitian ini dipilih keterampilan menyimak pidato sebagai
bahan kajian karena keterampilan menyimak pidato jarang digunakan di
sekolah. Pidato itu sendiri merupakan suatu kegiatan berbicara didepan
khalayak ramai atau berorasi dalam menyampaikan pendapat atau
memberikan suatu gambaran tentang suatu hal. Biasanya pidato berisi
tentang pernyataan mengenai suatu hal atau peristiwa penting dan juga
patut untuk diperbincangkan. Penelitian ini menggunakan media audio
karena dapat memotivasi siswa.
5
Pembelajaran menyimak pidato ini menggunakan media audio yang
memanfaatkan suara digital untuk memutar rekaman pidato, diharapkan
dapat menstimulus minat siswa untuk menyimak sehingga terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan. Dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menyimak pidato pada siswa
dan penelitian ini berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Pidato
melalui Media Audio Pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Guppi
Samata”
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: Bagaimana
proses dan hasil peningkatan keterampilan menyimak pidato melalui
media audio pada siswa kelas X-A Madrasah Aliyah Guppi Samata ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu, untuk mendeskripsikan
peningkatan keterampilan menyimak pidato melalui media audio dan
mengetahui sejauh mana peningkatan keterampilan menyimak pidato
siswa setelah diterapkannya media audio dalam proses pembelajaran
menyimak pidato.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
Dengan adanya penelitian tentang peningkatan keterampilan
menyimak pidato melalui media audio dengan pendekatan kontekstual
diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa pengembangan ilmu
6
pembelajaran yang berkaitan dengan aspek berbahasa, khususnya
keterampilan menyimak pidato sehingga keterampilan menyimak
pidato dapat ditingkatkan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru
1) Dapat memberikan masukan untuk menggunakan media audio
dalam peniingkatan keterampilan menyimak
2) Menambah pengetahuan baru dalam mengatasi berbagai
permasalahan tentang kegiatan menyimak.
b. Bagi siswa
1) Dapat mengatasi kesulitan dalam pembelajaran menyimak
pidato dengan media audio
2) Melatih serta membiasakan untuk melakukan kegiatan
menyimak secara intensif dan efektif.
36
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian Relevan
Sampai saat ini penelitian menyimak telah banyak dikaji. Namun,
hal tersebut masih menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut lagi
baik penelitian yang bersifat melengkapi ataupun penelitian yang bersifat
baru. Keterampilan menyimak hendaknya harus dikuasai oleh setiap orang,
karena keterampilan menyimak sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-
hari yaitu untuk berkomunikasi.
Riyadi (2000) meneliti tentang Kemampuan Siswa Menyimak
Yang Diajar dengan Teknik Dengar Tulis dan Teknik Dengar Murni.
Hasilnya adalah metode menyimak yang diajarkan dengan teknik dengar
tulis dapat meningkatkan keterampilan menyimak. Dengan adanya
penelitian ini dapat memberikan masukan bagi penulis yaitu dalam
pembelajaran harus menggunakan teknik yang tepat sehingga dapat
menunjang peningkatan kemampuan siswa.
Darmawan (2001) melakukan penelitian tentang Peningkatan
Keterampilan Menyimak Menggunakan Media Audio Pada Siswa Kelas II
SLTP 2 Kaliwungu Kudus. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa daya
tarik simak siswa dapat meningkat dengan menggunakan media audio
sebagai media menyimak. Hal itu dapat dilihat dari hasil penelitian pada
37
siklus I nilai rata-rata mencapai 64,38% dan siklus II mencapai 70,15%
sehingga mengalami peningkatan sebesar 6,27%. Penelitian ini
menunjukkan bahwa dengan menggunakan media audio dapat
meningkatjan keterampilan menyimak siswa.
Penelitian menyimak dilakukan oleh Parjinah (2003) yaitu tentang
Peningkatan Keterampilan Menyimak Dengan Menggunakan Wacana
Cloze Pada SLTP Negeri 1 Sukorejo Kabupaten Banyumas Tahun
Pelajaran 2002/2003. Hasilnya yaitu nialai rata-rata pada prasiklus adalah
6,68, kemudian pada siklus I nilai yang diperoleh 7,25 dan siklus II
mendapat nilai rata-rata 7,66. Hal itu menunjukkan bahwa dengan wacana
cloze dapat meningkatkan keterampilan menyimak dan siswa lebih aktif
dalam proses belajar mengajar.
Sigit (2005) melakukan penelitian tentang Peningkatan
Keterampilan Menyimak Dengan Media Audio Pada Siswa SMP Cinde
Semarang. Hasil dari penelitian tersebut adalah adanya peningkatan
terhadap kemampuan menyimak siswa dan mereka tertarik terhadap media
yang digunakan.
Penelitian juga dilakukan oleh Suratno (2006) yaitu tentang
Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Melalui Media Audio-Visual
Dengan Pendekatan Kontekstual Komponen Inquiry Pada Siswa SMP
Negeri Tarub Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006. Hasilnya
yaitu adanya peningkatan terhadap kemampuan menyimak yang nilai rata-
rata pada waktu pratindakan 57,4 dan pada saat siklus I naik 67,9. Dengan
38
demikian, ada peningkatan sebesar 18% dan pada siklus II nilai rata-rata
mencapai80,6. Selain itu, ada perubahan positif perilaku siswa dalam
pembelajaran menyimak berita melalui media audio-visual dengan
pendekatan kontekstual komponen inquiry.
Dari berbagai penelitian menyimak yang telah dilakukan selama ini
hasilnya menunjukkan adanya peningkatan. Akan tetapi penelitian tentang
menyimak masih menarik untuk di kaji lagi.
Penelitian ini memilih objek kajian pembelajaran menyimak,
khususnya keterampilan menyimak pidato melalui media audio. Hal
tersebut menjadi salah satu unsur yang membedakan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya. Pembelajaran menyimak pidato melalui
media audio belum dilakukan oleh peneliti-peneliti di atas. Dengan
penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan siswa dalam pembelajaran
menyimak karena dengan menggunakan media audio diharapkan siswa
akan tertarik dengan pembelajaran menyimak khususnya menyimak
pidato.
2. Hakikat menyimak
a. Pengertian menyimak
Dalam kehidupan sehari-hari menyimak sangat dibutuhkan
oleh setiap orang untuk berkomunikasi. Oleh karena itu menyimak
adalah keterampilan yang sangat penting yang harus dimiliki
seseorang sebelum mereka memiliki keterampilan lain yaitu berbicara,
membaca dan menulis.
39
Menurut Tarigan (1994:28) menyimak adalah suatu proses
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi untuk memperoleh informasi dan menangkap
isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Menyimak mempunyai arti sama dengan mendengarkan.
Menurut Subyantoro dan Hartono (2002:1-2), mendengarkan yaitu
kegiatan mendengaryang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian
terhadap apa yang didengar. Keterampilan menyimak juga dapat
diartikan suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi
bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas
makna yang terkandung didalamnya (Tarigan 1991:4).
Akhadiah (dalam Surati dkk. 1998:19) menyimak adalah
suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,
mengidentifikasi, menginterprestasikan dan meraksi atas makna yang
terkandung didalamnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1994:94), menyimak aadalah mendengarkan atau memperhatikan
baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang lain.
Keterampilan menyimak dapat diartikan sebagai koordinasi
komponen-komponen keterampilan, baik komponen mempersepsi,
menganalisis mauoun menyintesis. Menurut Sutari dkk (1997:28)
menyatakan bahwa menyimak mempunyai makna mendengarkan atau
memperhatikan dengan baik apa-apa yang dikatakan oleh orang lain.
40
Dan hal itu juga oleh Rusel dan Runsel (dalam Tarigan 1994:28) yaitu
menyimak mempunyai makna mendengarkan dengan penuh
pemahaman, perhatian, serta apresiasi.
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa menyimak adalah suatu kegiatan yang
mendengarkan yang dilakukan secara sengaja dengan penuh perhatian
dan pemahaman agar dapat menangkap isi atau pesan yang
disampaikan oleh orang lain.
b. Tujuan menyimak
Dalam setiap kegiatan pasti ada tujuan yang hendak dicapai
begitu juga dengan kegiata menyimak. Untuk itu, dibawah ini akan
dikemukakan tujuan menyimak menurut pendapat beberapa para ahli.
Tujuan menyimak menurut Logan (dalam Tarigan 1994:56)
yaitu (1) menyimak untuk belajar adalah untuk mendapatkan
pengetahuan dari ujaran pembicaraan, (2) menyimak untuk menikmati
keindahan audial adalah menyimak dengan menekankan pada
penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan, (3)
menyimak untuk mengevaluasi adalah menyimak dengan tujuan agar
dapat menilai tentang apa yang telah disimaknya, (4) menyimak untuk
mengapresiasi materi simakan, tujuannya adalah agar dapat menikmati
dan menghargai apa yang menjadi simakannya, (5) menyimak untuk
mengkomunikasikanide-idenya sendiri, tujuanya agar dapat
mengkomunikasikan ide maupun perasaannya kepada orang lain
41
dengan lancar dan tepat, (6) menyimak dengan maksud dan tujuan
dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat, (7) menyimak untuk
memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, dan (8) menyimak
untuk meyakinkan diri sendiri terhadap suatu masalah yang masih
diragukan.
Menurut Setiawan (1999:15-17), tujuan pokok menyimak
yaitu (1) untuk mendapatkan fakta, (2) untuk menganalisis fakta dan
ide, (3) untuk mengevaluasi fakta dan ide, (4) untuk mendapatkan
informasi, (5) untuk memperoleh hiburan, dan (6) untuk memperbaiki
keterampilan berbicara.
Berdasarkan dari tujuan-tujuan menyimak yang telah
dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa tujuan menyimak yaitu untuk mendapat pengetahuan dan
informasi dari apa yang telah disimaknya atau didengarnya.
c. Jenis-jenis menyimak
Jenis-jenis menyimak ada empat macam yaitu menyimak
atentif, menyimak intensif, menyimak selektif dan menyimak interatif.
Pertama, dalam kegiatan menyimaka atensif siswa dilatih
untuk menyimak dan memberikan jawaban singkat kepada lawan
bicaranya, baik secara lisan maupun tulisan. Mereka dilatih untuk
memahami aspek kebahasaan dan aspek non kebahasaan (gambar, foto
dan musik) serta aspek interaksi. Ciri-ciri kegiatan menyimak atensif
adalah guru dan siswa melakukan interaksi tatap muka, guru
42
memanfaatkan gambar yang konkret, siswa menyimak penggalan
kalimat dan respon secara langsung.
Kedua, menyimak intensif menfokuskan perhatian siswa pada
bentuk kebahasaan. Tujuan kegiatan menyimak intensif adalah
membangkitkan kesadaran siswa bahwa perbedaan bunyi, struktur dan
pilihan kata dapat menyebabkan perbedaan makna. Ciri-ciri kegiatan
menyimak intensif yaitu siswa belajar secara individual, dapat
menyimak sebanyak mungkin, dan guru memberikan umpan balik
pada masalah ketepatan pemakaian bahasa.
Ketiga, menyimak selektif dapat membantu siswa dalam
mengidentifikasi tujuan mereka menyimak. Kegiatan menyimak ini
membantu mengarahkan perhatian mereka pada kata-kata kunci,
urutan wacana atau struktur informasi. Ciri-ciri menyimak selektif
adalah siswa memusatkan perhatian pada informasi yang telah mereka
pilih dan memiliki kesempatan menyimak dua kali untuk mengecek
pemahan mereka, serta guru menyiapkan pemanasan sebelum kegiatan
menyimak berlangsung dan memberikan umpan balik sepanjang
kegiatan menyimak berjalan.
Keempat, menyimak interatif dirancang untuk membantu
siswa berperan aktif dalam berinteraksi. Ciri-ciri menyimak interatif
yaitu siswa bekerja berpasangan atau berkelompok, belajar
memecahkan masalah, dan guru memantau pemakaian bahasaselama
aktifitas berlangsung.
43
Jenis-jenis menyimak menurut Sutari, dkk (1997:28-33),
adalah menyimak berdasarkan sumber suara, taraf aktifitas menyimak,
taraf hasil simakan, cara penyimakan, bahan simakan, tujuan
menyimak, dan tujuan speseifik.
Berdasarkan sumber suara yang disimak, terdapat dua jenis
menyimak yaitu menyimak intapribadi (intra personal listening) dan
menyimak antarpribadi (inter personal listening). Menyimak
intrapribadi adalah suara yang disimak berasal dari diri sendiri, artinya
kita mendengarkan pikiran kita berbicara biasanya hal ini dilakukan
pada awaktu kita sendiri. Menyimak antarpribadi yaitu menyimak
suara yang berasal dari orang lain misalnya bercakap-cakap, rapat,
diskusi dan seminar.
Berdasarkan taraf aktifitas menyimak dibedakan atas kegiatan
menyimak bertaraf rendah dan bertaraf tinggi. Dalam aktifitas bertaraf
rendah penyimak baru sampai pada taraf memberikan perhatian,
dorongan dan menunjang pembicaraan, menyimak ini biasanya
disebut dengan istilah silent listening. Kegiatan menyimak bertaraf
tinggi biasany diperlihatkan penyimak dengan mengutarakan kembali
isi simakan, menyimak semacam ini disebut active listening.
Berdasarkan taraf hasil simakan terdapat beberapa jenis
menyimak, yaitu:
44
1) Menyimak terpusat
Menyimak terpusat dilakukan dengan cara memusatkan
pikiran secara penuh agar tidak salah dalam melaksanakan hasil
simakannya itu.
2) Menyimak untuk membandingkan
Penyimak menyimak pesan kemudian membandingkan sisi
pesan itu dengan pengalaman an pengetahuan penyimak yang
relevan.
3) Menyimak organisasi materi
Dalam menyimak organisasi materi yang harus diperhatikan
adalah mengetahui organisasi pikiran yang disampaikan
pembicara, baik ide pokoknya maupun ide penunjangnya.
4) Menyimak kritis
Menyimak kritis dilakukan dengan cara menganalisis
materi atau pesan yang disimaknya untuk kejelasan penyimak
meminta informasi lebih lengkap tentang hal yang dikemukakan
pembicara.
5) Menyimak kreatif dan apresiasif
Penyimak memberikan reaksi lebih jauh terhadap hasil
simakannya dengan memberi respon baik fisik maupun mental.
Setelah penyimak memahami dan menghayati pesan, ia
memperoleh inspirasi yang dapat melahirkan pendapat baru
sebagai hasil kresinya.
45
Berdasarkan cara penyimakan, menyimak dibagi menjadi dua
yaitu menyimak intensif dan menyimak ekstensif.
1) Menyimak intensif
Dengan cara menyimak yang intensif penyimak melakukan
penyimakan dengan penuh penelitian, ketekunan dan ketelitian
sehingga penyimak memahami secara mendalam dan menguasai
secara luas bahan simakannya. Yang termasuk kedalam
menyimak intensif ialah menyimak kritis, menyimak
konsentatif, menyimak kreatif, menyimak interogatif dan
menyimak selektif.
2) Menyimak ekstensif
Dalam menyimak ekstensif, penyimak memahami materi
simkan secara garis besar. Menyimak ekstensi meliputi
menyimak sekunder, menyimak estetik dan menyimak sosial.
Berdasarkan tujuan menyimak terdapat 6 jenis menyimak :
3) Menyimak sederhana
Menyimak sederhana terjadi dalam percakapan dengan teman
atau percakapan melalui telepon.
4) Menyimak deskriminatif
Menyimak untuk membedakan suara, perubahan suara, seperti
suara orang marah, gembira dan kecewa.
5) Menyimak santai
Menyimak santai adalah menyimak untuk tujuan kesenangan.
46
6) Menyimak informatif
Menyimak informatif ialah menyimak untiuk mencari informasi.
7) Menyimak literatur
Menyimak untuk mengorganisasikan gagasan, seperti
penyusuran materi dari berbagai sumber dan pembahasan dari
hasil penemuan.
8) Menyimak kritis
Menyimak untuk menganalisi tujuan pembicaraan.
Menyimak berdasarkan tujuan khusus, mengklarifikasikan
menyimak atas dasar tujuan khusus/spesifik. Jenis menyimak tersebut
sebagai berikut:
1) Menyimak untuk belajar
Melalui kegiatan menyimak seseorang dapat menpelajari
berbagai hal yang di butuhkan.
2) Menyimak untuk menghibur
Penyimak menyimak sesuatu untuk menghibur dirinya misalnya
menyimak pembicaraan cerita-cerita lucu, pertunjukan
sandiwara dan film.
3) Menyimak untuk menilai
47
Penyimak mendengarkan dan memahami simakan kemudian
menelaah, mengkaji, menguji, membandingkan dengan
pengalaman dan pengetahuan penyimak.
4) Menyimak apresiatif
Penyimak memahami, menghayati, mengapresiasi materi
simakan misalnya menyimak pembacaan puisi, cerita pendek
dan roman.
5) Menyimak untuk mengkomunikasikan ide dan perasaan
Penyimak memahami, merasakan gagasan, ide, perasaan
pembaca sehingga terjadi sambung rasa antara pembicara dan
pendengar.
6) Menyimak deskiriminatif
Menyimak untuk membedahan suara atau bunyi.
7) Menyimak pemecahan masalah
Penyimak mengikuti uraian pemecahan masalah secara kreatif
dan analisis yang di sampaikan oleh pembicara.
Jenis-jenis menyimak di klasifikasikan berdasarkan dari
berbagai faktor.adapun yang di ambil dalam penelitian ini adalah
menyimak interatif karena jenis menyimak tersebut menuntut
mahasiswa untuk bekerja sama.
d. Tahap-tahap menyimak
Sebelum kita melakukan menyimak,hendaknya harus
mengetahui tahap-tahap yang harus di lakukan. Menutut Tarigan
48
(1994:58-59) ada lima tahap dalam menyimak yaitu (1)
mendengarkan, dalam tahap mendengarkan ini meruapaka proses oleh
pembicaraan dam ujaran barulan dalam tahap mendengarkan atau
tahap hearing, (2) memahami, dalam tahap ini disebut juga tahap
understanding karena setelah proses mendengarkan pembicaraan
orang lain kita harus mengerti dan memahaminya, (3)
menginterpretasi, seorang penyimak yang baik tidak puas hanya
dengan mendengarkan dan memahaminya saja, tetapi mereka ingin
menafsirkan isi yang tersirat dalam ujaran itu. Dalam tahap ini disebut
juga dengan tahap interpreting, (4) mengevaluasi, setelah memahami
dan nenginterpretasi isi pembicaraan kemudian penyimak menilai apa
yang telah di simaknya. Dan tahap ini adalah tahap evaluating, (5)
menanggapi, tahap ini merupan tahap terakhir dalam menyimak.
Penyimak disini menanggapi isi dari pembicaraan yang telah di
simaknya.
e. Faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak
Faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak faktor fisik,
faktor motivasi, faktor jenis kelamin, faktor lingkungan, dan faktor
peranan dalam masyarakat (Depdiknas 2004:48-51).
Pertama, faktor fisik. Kondisi fisik seseorang sangat
berpengaruh dalam kegiatan menyimak, misalnya saja ada orang yang
sedang lelah, sakit, dan mengantuk tentunya orang tersebut tidak dapat
menyimak dengan baik atau sulit untuk menyimak. Bukan hanya
49
kondisi fisik saja yang sangat berpengaruh tetapi ruangan yang sempit,
panas dan lembab juga menganggu kegiatan menyimak.
Kedua, faktor pengalaman. Faktor ini mempengaruhi
kegiatan menyimak, karena berminat atau tidaknya seseorang
tergantung pada pengalamannya. Misalnya seseorang yang tidak
mempunyai pengalaman dalam bidang yang akan disimaknya maka
orang tersebut akan malas untuk menyimak.
Ketiga, faktor sikap. Setiap manusia mempunyai sikap
menerima dan menolak. Faktor ini juga berpengaruh karena jika
seseorang yang bersikap menerima dan senang terhadap apa yang
disimaknya maka kegiatan menyimak akan berjalan dengan lancar.
Keempat, faktor motivasi. Guru harus memberikan dorongan
dan tekad kepada setiap siswa, dalam menerangkan pelajaran harus
jelas dan tujuannya juga harus disampaikan karena itu semua bisa
dijadikan motivasi untuk menyimak dengan baik.
Kelima, faktor jenis kelamin. Dalam kegiatan menyimak jenis
kelamin juga berpengaruh. Gaya menyimak pria adalah objektif, aktif,
keras hati, analisis,rasional, tidak mau mundur,swasembada dan
intensif. Gaya menyimak wanita yaitu subjektif, pasif, simpatik,
ditensif, sensitif, mudah terpengaruh dan mudah mengalah.
Keenam, faktor lingkungan. Dalam faktor lingkungan
biasanya seperti ruangan kelas yang tidak rapiakan membuat siswa
50
malas atau enggan untuk menyimak, tidak itu saja lingkungan sosial
juga sangat berpengaruhdalam pembelajaran menyimak.
Ketujuh, faktor peranan dalam masyarakat. Peranan kita
dalam masyarakat sangat berpengaruh pada keinginan untuk
menyimak. Misalnya saja, kita sebagai pendidik maka kita harus
menyimak dengan penuh perhatian agar menambah wawasan dan
pengalaman.
f. Kendala dalam menyimak
Kendala-kendala dalam menyimak menurut Russel & Back
(dalam Tarigan 1994:82-86), yaitu :
Keegosentrisan adalah sifat mementingkan diri sendiri atau
sering disebut egois. Di dunia ini banyak orang yang memiliki sifat
seperti itu, mereka cenderung tidak peduli dengan lingkungan
sekitarnya. Biasanya orang egois itu tidak mau bergaul dengan orang
banyak, kalaupun bergaul mereka harus menang artinya orng lain
harus menuruti keinginannya dan haris mau mengalah. Padahal kalau
mau diminta untuk memahami orang lain tidak mau. Sifat inilah yang
menjadi kendala dalam kegiatan menyimak.
Keengganan ikut terlibat, artinya seorang penyimak tidak
mau terlibat dengan pembicara. Padahal dalam kegiatan menyimak
seorang penyimak mau tidak mau harus terlibat agar kegiatan
menyimak berjalan dengan lancar. Jika mereka enggan untuk terlibat
51
bagaimana mungkin bisa menjadi penyimak yang baik. Hal itu juga
yang nmenjadi kendala dalam menyimak.
Ketakutan akan perubahan, pada kendala ini seseorang harus
mau mengubah pendapatnya apabila pendapatnya itu memang tidak
sesuai dan harus dapat menerima pendapat dari orang lain, maka
mereka tidak akan menjadi penyimak yang baik.
Keinginan menghindari pertanyaan, dalam kendala ini
penyimak takut apabila jawaban yang ia utaran salah. Hal ini menjadi
kendala dalam diskusi disaat pembelajaran menyimak. Jika ingin
menjadi penyimak yang efektif maka harus menghilangkan rasa takut
pada dirinya.
Puas terhadap penampilan eksternal, sifat cepat puas didalam
kegiatan menyimak itu tidak baik. Misalnya jika mengungkapkan
gagasan dan ada orang lain yang mengangguk-anggukkan kepalanya,
padahal saat itu belum selesai berbicara. Dengan keadaan seperti itu
apabila sudah merasa senang dan puas maka itu dikatakan sebagai
kendala, sebab kita puas dengan penampilan luarnya saja.
Pertimbangan yang prematur, jika seseorang yaang selalu
mempertimbangkan dan mengambil keputusan dengan pemikiran yang
tidak matang maka akan membuatnya merasa tertekan. Orang yang
mempunyai tipe seperti itu bukanlah penyimak yang efektif karena
sifat seperti itu akan menghalangi jalan berpikirnya.
52
Kebinggungan semantik, dalam kebinggungan semantik ini
biasanya penyimak tidak mengerti dan tidak paham terhadap apa yang
dibicarakan oleh pembicara. Hal tersebut bisa terjadi karena kosakata
yang dimiliki oleh si penyimak terlalu sedikit. Untuk itu, apabila
seseorang ingin menjadi penyimak yang baik harus menguasai
kosakata yang cukup agar bisa memahami maksud dari pembicara.
g. Pemilihan bahan dalam pembelajaran menyimak
Dalam pembelajaran menyimak harus bisa memilih bahan
yang baik dan menarik, sehingga siswa tidak pernah merasa bosan
terhadap materi yang diberikan. Untuk itu, guru harus memperhatikan
dan mempertimbangkan hal-hal yang berhunbungan dengan bahan
yang akan digunakan. Hal-hal tersebut menurut Subyantoro dan
Hartono (2003:5-7) adalah keluasan bahan ajar, keterbatasan waktu,
perbedaan karakteristik dan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
Pertama, keluasan bahan ajar. Dalam memilih keluasan
bahan ajar hendaknya disesuaikan dengan kemampuan siswa. Apabila
materi yang diberikan oleh guru cocok untuk siswa, maka mereka
akan merasa senang dan ini sangat menentukan tercapainya kegiatan
belajar mengajar yang baik.
Bahan ajar yang dipilih guru dalam pembelajaran menyimak
harus menarik dan menyenangkan agar siswa tidak merasa jenuh dan
malas dalam menyimak. Pabila bahan yang digunakan menarik
53
tentunya siswa akan merasa senang. Selain itu, bahan ajar yang dipilih
harus dipahami oleh siswa. Dengan itu siswa tidak akan merasa jenuh
karena mengetahui maksud dari bahan ajar yang telah disimaknya.
Kedua, keterbatasan waktu. Dalam pembelajaran yang
diberikan sekolah biasanya tidak cukup untuk menyelesaikan materi
yang akan dijarkan, khususnya menyimak. Untuk itu guru harus
pandai memilih bahan ajar dan menggunakan waktu yang ada sebaik
mungkin.
Ketiga, perbedaan karakteristik siswa. Setiap individu pasti
mempunyai karakter yang berbeda baik itu sifat, bakat dan minat.
Dengan adanya perbedaan itu guru harus bisa memilih materi yang
sesuai dengan karakter siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan
dengan baik.
Keempat, perkembangn ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni. Dalam memilih bahan ajar guru juga harus menyesuaikan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar bisa selaras. Selain itu,
siswa juga bisa mendapatkan hal yang baru misalnya tentang
teknologi. Semua itu akan membuat siswa merasa tertarik dan senang.
3. Pidato
a. Pengertian pidato
Pidato merupakan suatu kegiatan berbicara didepan khalayak
ramai atau berorasi dalam menyatakan pendapatnya, atau memberikan
sesuatu gambaran mengenai suatu hal. Biasanya pidato dibawakan
54
oleh seseorang yang memberikan orasi serta pernyataan tentang hal-
hal atau peristiwa penting dan juga patut untuk diperbincangkan.
Pidato biasanya digunakan oleh seorang pemimpin guna memimpin
dan berorasi di depan khalayak ramai atau anak buahnya.
Pidato merupakan suatu ucapan yang memiliki susunan yang
baik guna disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato penting
seperti pidato kenegaraan, pidato dalam menyambut hari besar, pidato
untuk membangkitkan semangat,dan lain sebagainya.
Pidato yang baik adalah suatu pidato yang dapat memberikan
kesan positif bagi orang yang mendengarkan pidato yang disampaikan
tersebut. Menurut Keraf (1999:3), pidato adalah suatu teknik
pemakaian bahasa baik lisan maupun tertulis, yang didasarkan pada
suatu pengetahuan yang tersusun dengan baik. Selain itu, menurut
Gamal (2006:1), pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk
kata-kata atau secara lisan yang ditujukan kepada orang banyak atau
wacana yang disisapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Menurut Arifin dan Tasai (2009:228), pidato merupakan
salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan yang didukung oleh aspek
nonbahasa seperti ekspresi wajah, kontak pandang dan intonasi suara.
Pendapat lain terkait pengertian pidato diungkapkan oleh Kosasih
(2011:227), pidato adalah penyajian lisan kepada sekelompok massa.
Sesorang yang berbicara secara langsung di atas podium atau mimbar
dan isis pembicaraannya diarahkan kepada orang banyak. Hal ini
55
sejalan dengan Abidin (2013:49), pidato adalah cara berkomunikasi
secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang
yang dilakukan secara bertatap muka.
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa pidato adalah kegiatan berbicara di depan umum
untuk menyampaikan suatu hal dalam situasi tertentu. Jadi, dalam
pidato ada penyampai pidato sebagai sumber pidato dan ada juga
pendengar aatau audience.
b. Tujuan pidato
Adapun tujuan pidato yaitu Mempengaruhi orang lain supaya
mau mengikuti apa kemauan kita dengan suka rela, memberikan suatu
pemahaman atau suatu informasi kepada orang lain, dan membuat
seseorang senang dengan pidato yang disampaikan dengan menghibur
sehingga orang lain senang dengan apa yang disampaikan. Atmaja
(2010:21) mengemukakan bahwa pidato bertujuan untuk memberikan
informasi, menghibur dan membujuk atau memengaruhi
pendengarnya.
c. Metode pidato
1) Impromptu yaitu suatu metode berpidato yang serta merta tanpa
persiapan terlebih dahulu.
2) Memoriter yaitu metode berpidato yang dengan menghapalkan
naskah teks pidato terlebih dahulu.
56
3) Naskah yaitu suatu metodr dalam berpidato dengan membaca teks
pada saat berpidato.
4) Ekstemporan yaitu metode berpidato yang terlebih dahulu
menyiapkan secara garis besar konsep pidato yang akan
disampaikan pada saat berpidato.
d. Ciri-ciri pidato yang baik
Adapun ciri-ciri pidato yang baik yaitu memiliki tujuan yang
jelas, isinya mengandung kebenaran, cara penyampainnya sesuai
dengan para pendengar, menciptakan suasana efektif denagn
pendengar, penyampainnya jelas dan menarik, menggunakan
intonasi, artikulasi dan volume yang jelas
e. Fungsi pidato
Adapun fungsi dari pidato yaitu mempermudah komunikasi
antar atasan dan bawahan, mempermudah komunikasi antara
sesama anggota dalam suatu organisasi, menciptakan keadaan
yang kondusif dimana cukup satu orang saja yang melakukan orasi
tersebut, dan mempermudah komunikasi.
f. Sistematika pidato
1) Pendahuluan atau pembukaan
2) Salam pembuka
3) Sapaan kepada para pendengar yang disampaikan secara runtut
4) Ucapan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
5) Pengantar ke topik
57
6) Isi
7) Penutup
8) Ucapan terimakasih
9) Salam
g. Sifat-sifat pidato
Berdasarkan pada sifat pidato dapat dibedakan menjadi:
1) Pidato pembuka merupakan suatu pidato singkat yang
dibawakan oleh pembawa acara atau dapat disebut dengan mc.
2) Pidato pengarahan merupakan pidato guna mengarahkan pada
suatu secara pertemuan.
3) Pidato sambutan merupakan pidato yang disampaikan pada
acara kegiatanyang dapat dilakukan beberapa orang dan
dengan waktu yang terbatas secarabergantian.
4) Pidato peresmian merupakan pidato yang dilakukan oleh
orang yang berpengaruh dalam peresmian sesuatu.
5) Pidato laporan merupak pidato yang isinya tentang
melaporkan suatu kegiatan.
6) Pidato pertanggungjawaban merupakan pidato yang berisi
mengenai laporan pertanggungjawaban.
h. Penulisan naskah teks pidato
Menulis suatu naskah pidato pada hakikatnya yaitu
menuangkan gagasan ide kedalam bentuk tulisan yang siap untuk
dibicarakan. Pilihan kosakata, kalimat serta paragraf dalam
58
menulis naskah pidato sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan
menulis nasskah lain. Dalam keadaan resmi atau kurang resmi
akan menentukan jenis kosakata dalam menulis.
4. Media audio
a. Pengertian media audio
Sukirno (2009:108) berpendapat bahwa media
pembelajaran adalah alat bantu belajar-mengajar yang efektif
yang dapat berupa media pandang, media dengar, dan media
pandang-dengar. Dalam bagian ini, tidak dibahas keseluruhan
media tersebut, tetapi hanya media dengar atau media audio yang
menurut penulis relevan digunakan sebagai alat bantu dalam
pembelajaran menyimak.
Media audio menurut Sufanti (2012:75) adalah media
pembelajaran untuk menyajikan materi pembelajaran yang dapat
dinikmati atau dipahami dengan indera pendengar. Termasuk ke
dalam media audio adalah cassette tape recorder, MP3, dan
radio.
Hamalik (1986:117) menyatakan bahwa rekaman
memberikan pengalaman mendengar dan pengalaman mendengar
menimbulkan tanggapan serta ingatan yang pada akhirtnya turut
membentuk jiwa seseorang. Dengan demikian, rekaman dari
media audio memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap minat
59
di samping itu juga memudahkan penanaman karakter pada diri
siswa.
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, maka dapt
disimpulkan bahwa media audio adalah alat media yang isi
pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Media
audio juga merupakan media untuk menyampaikan pesan yang
akan disampaikan dalam brntuk lambang-lambang auditif baik
verbal ( kata-kata atau bahasa lisan) dan non verbal.
b. Fungsi media audio
Fungsi dari media audio yaitu sebagai alat bantu bagi para
pendidik karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam
pemanfaatannya memelurkan bantuan metode atau media lain,
sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh
pendengar yang akan membantu keberhasilan. Menurut Arsyad
(2003:44) fungsi media audio yaitu:
1) Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian
2) Mengikuti pengarahan
3) Melatih daya analisis
4) Menentukan arti dan konteks
5) Memilah informasi dan gagasan
6) Merangkum, mengingat kembali dan menggali informasi
60
c. Karakteristik media audio
Karakteristik media audio umumnya berhubungan dengan
segala kegiatan melatih keterampilan yang berhubungan dengan
aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Kecakapan-kecakapan
yang bisa dicapai dengan media audio meliputi: 1) pemusatan
perhatian dan mempertahankan pemusatan perhatian, 2)
mengikuti pengarahan, 3) digunakan untuk melatih daya analisis
siswa dari apa yang mereka dengar, 4) perolehan arti dari suatu
konteks, 5) memisahkan kata atau informasi yang relevan dan
yang tidak relevan, dan 6) mengingat dan mengemukakan
kembali ide atau bagian –bagian dari cerita yang mereka dengar.
d. Kelebihan dan kekurangan media audio
Adapun kelebihan media audio yaitu :
1) Peralatan yang sangat mudah dijangkau
2) Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan
sehingga isi pesan dapat berada ditempat secara bersamaan
3) Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan
kemudian
4) Rekaman dapat digunakan sendiri sebagai alat diagnosis
guna untuk membantu meningkatkan keterampilan
membaca, mengaji dan berpidato.
5) Dalam pengoperasiannya relatif sangat mudah
Adapun kekurangannya yaitu:
61
a) Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan
atau peristiwa, jika pesan atau peristiwa tersebut di tengah-
tengah peristiwa yang terjadi
b) Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam-
macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali
rekaman.
B. Kerangka Pikir
Menyimak adalah salah satu keterampilan berbahasa yang sangat
penting dan harus dikuasai oleh semua orang. Dalam pembelajaran
menyimak banyak mengalami hambatan baik dari guru maupun siswa.
Misalnya saja, materi yang diberikan kurang menarik pelajaran menyimak
dianggap mudah oleh siswa, pembelajaran menyimak dilakukan pada jam
pelajaran terakhir sehingga siswa lelah dan mengantuk, guru kurang kreatif
dalam menggunakan media.
Masalah-masalah diatas dapat di atasi dengan cara guru harus
mencari strategi pembelajaran yang menarik sehingga siswa tidak mudah
bosan. Diantranya, melalui media audio diharapkan dapat mengatasi
semua masalah yang berhubungan dengan keterampilan menyimak. Tidak
itu saja, bahan simakan harus menarik agar siswa senang dan antusias
dalam mengikuti pembelajaran, dan dalam penelitian ini bahan simakan
yang dipilih yaitu pidato.
62
Gambar (2.1) Bagan kerangka pikir
Keterampilan Berbahasa
Menyimak Menulis
Membaca
Berbicara
Pidato
Media
Audio Visual Audio visual
Hasil
Kurikulum
63
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
merupakan bentuk kajian yang sistematis reflektif oleh pelaku tindakan
yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan
mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap
tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi
pembelajaran.
Suyatno dalam Bahri (2004:7) penelitian tindakan kelas bersifat
reklektif artinya dalam proses penelitian, guru sekaligus peneliti yang
memikirkan apa dan mengapa sutu tindakan terjadi di kelas, dari
pemikiran itu kemudian guru mencari pemecahannya melalui tindakan-
tindakan tertentu.
B. Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Subjek
Subjek siswa dalam penelitian ini, yaitu seluruh jumlah siswa
kelas X-A Madrasah Aliyah Guppi Samata, yaitu sebanyak 29 siswa.
Dengan latar belakang, dimana siswanya kurang mampu dalam
menyimak dalam proses pembelajaran, karena siswa tersebut merasa
malas dalam menyimak.
64
2. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X-A Madrasah Aliyah
Guppi Samata.
3. Waktu
Waktu penelitian dilakukan pada bulan februari 2020. Penelitian
ini dilaksanakan selama setengah semester, dimana setiap minggunya
terjadi 2 kali pertemuan pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang
berangsur selama dua bulan.
C. Fokus Penelitian
Pemecahan masalah dalam suatu penelitian sangat penting
dalam suatu penelitian. Untuk mampu membantu dalam pemecahan
permasalah dalam penelitian ini, maka ada beberapa faktor mendasar
yang diselidiki, sebagai berikut:
1. Faktor proses yaitu mengamati siswa selama proses pembelajaran.
Faktor proses tersebut meliputi:
a) Melihat persentase kehadiran siswa
b) Keaktifan bertanya di dalam kelas selama proses pengajaran
c) Mengamati siswa yang mampu menjawab pertanyaan lisan
dari guru
d) Mengidentifikasi siswa yang rajin menyelesaikan tugas
yang diberikan guru
e) Siswa yang melakukan kegiatan lain saat diberikan tugas
65
f) Siswa yang berani dan aktif mengerjakan tugas di depan
kelas.
2. Faktor hasil yaitu melihat hasil dari kemampuan menyimak pidato
melalui penggunaan media audio siswa setelah tes akhir yang
diberikan pada setiap siklus selama proses penelitian.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam
dua siklus penelitian tindakan kelas. Dua siklus penelitian ini akan
didukung dengan observasi awal untuk mengetahui sejauh mana hasil
belajar siswa. Rancangan penelitian tindakan kelas yang akan
dilaksanakan sebanyak siklus, namun jika belum berhasil, maka akan
dilanjutkan ke siklus berikutnya. Gambaran umum yang dilakukan pada
setiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Secara umum, prosedur penelitian ini dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Prosedur kegiatan siklus I
Prosedur tindakan siklus I terdiri atas perencanaan, tindakan
observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan langkah awal penelitian
dengan menetapkan rencana yang akan dilakukan untuk
meningkatkanketerampilan menyimak siswa dengan
66
menggunakan metode brainstorming. Kegiatan yang dilakukan
pada tahap ini antara lain:
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang merujuk paada media audio
2) Merancang pembelajaran
3) Menentukan masalah atau pertanyaan yang akan
diajukan dan menyusun LKS(Lembar Kegiatan Siswa)
4) Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi di
kelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung
5) Membuat dan mendesain alat evaluasi untuk melihat
kemampuan dan pemahaman murid terhadap materi yang
disajikan khususnya mengenai menyimak pidato.
b. Tahap pelaksanaan tindakan
1) Menyampaikan gambaran umum tentang materi yang akan
dipelajari.
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3) Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang langkah-
langkah menyimak pidato dengan menggunakan media
audio.
4) Siswa menyimak pidato yang diperdengarkan oleh guru.
5) Siswa mencatat poin-poin penting dari pidato yang
diperdengarkan oleh guru.
67
6) Guru menyuruh siswa menulis kembali inti pidato yang
telah didengarkan kedalam sebuah paragraf
7) Masing-masing siswa mengumpulkan hasil penulisan yang
telah disimak.
8) Guru melakukan tindak lanjut
9) Guru menutup pembelajaran.
c. Tahap observasi
Tahap observasi dilakukan pada saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi
yang telah dibuat. Pada tahap ini peneliti memperhatikan
tentang kehadiran, keaktifan murid dalam bertanya dan
kemampuan siswa dalam untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan.
Selanjutnya pada tahap ini juga dilakukan evaluasi
berupa tes untuk mengetahui sejauh mana peningkatan
menyimak siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus I
menggunakan media pembelajaran audio.
d. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
menganalisis data yang diperoleh pada tahap observasi.
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dilakukan refleksi
untuk melihat kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada saat
68
pembelajaran berlangsung. Kekurangn dan kelebihan tersebut
dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya.
2. Kegiatan siklus II
Berdasarkan hasil refleksi terhadap hasil yang diperoleh
pada siklus I, maka dilakukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran
pada siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus II disesuaikan
dengan perubahan yang ingin dicapai. Kegiatan yang dilakukan
pada siklus II relatif sama dengan kegiatan pada siklus I, akan
tetapi dilakukan perbaikanyang dianggap perlu sesuai hasil refleksi
pada siklus I. Setelah siklus II dilaksanakn, kemudian dilakuakn
evaluasi untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I sehingga
pelaksanaan siklus II lebih baik daripada siklus I.
E. Instrument Penelitian
1. Tes tertulis sebagai acuan untuk mengetahui adany peningkatan
atau tidaknya dalam hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya keterampilan menyimak pada setiap
siklusnya. Alat tes kemampuan menyimak pidato berupa tugas
berisi perintah kepada siswa untuk menulis kembali pidato dengan
menggunakan kalimat sendiri setelah menyimak pidato melalui
media audio. Kriteria penilaian menulis kembali pidato yang telah
disimak meliputi: a) tema dan amanat yang disampaikan, b) diksi
dan gaya bahasa yang sesuai dengan yang didengar.
69
2. Lembar observasi aktivitas siswa yaitu untuk mengumpulkan data
mengenai aktivitas-aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung mengenai perhatian, kesungguhan, dan keberanian
serta hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia.
Lembar observasi aktivitas belajar siswa
No Aspek yang diamati Pertemuan
I II Peningkatan
1. Siswa yang hadir dalam pembelajaran
2. Siswa yang aktif bertanya di dalam
kelas selama proses pengajaran
3. Siswa yang mampu menjawab
pertanyaan lisan dari guru
4. Siswa yang rajin menyelesaikan tugas
yang diberikan guru
5. Siswa yang berani dan aktif
mengerjakan tugas di depan kelas
An
F. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan pada
penelitian ini adalah data mengenai tingkat penguasaan materi yang
diambil dari tes tiap akhir siklus. Tes dibuat oleh penulis bekerjasam
dengan guru mata pelajaran. Data tentang proses belajar mengajardalam
70
hal kerajinan, kesungguhan siswa mengikuti proses pembelajaran,
keterampilan siswa dalam melakukan kerjasama dan rasa percaya diri
diambil pada saat dilakukannya tindakan dengan menggunakan lembar
observasi.
G. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis
kualitatif digunakan untuk menganalisis data tentang hasil observasi,
tanggapan murid, perhatian dan antusias dalam pembelajaran, motivasi
belajar, dan sejenisnya, sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk
menganalisis data tentang hasil belajar mengenai kemampuan
menyimak pidato siswa.
Untuk menganalisis kuantitatif digunakan statistik deskriptif,
misalnya mencari rata-rata dan presentase keberhasilan belajar, tabel
frekuensi, presentase nilai terendah dan tertinggi yang didapatkan oleh
murid dengan menggunakan media audio. Untuk analisis kuantitatif
digunakan teknik kategorisasi tingkat penguasan materi. Kategorisasi
yang digunakan untuk menentukan kategori skor adalah teknik kategori
standar.
Tabel teknik kategorisasi standar
No Interval Kategori Hasil Belajar
1. 0-34 Sangat rendah
2. 35-54 Rendah
71
3. 55-64 Sedang
4. 64-84 Tinggi
5. 85-100 Sangat tinggi
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah bila terjadi
perubahan sikap siswa terhadap bahan ajar dalam proses belajar
mengajar dan segi hasil belajar terjadi peningkatan skor rata-rata
kemampuan menyimak pidato setelah menjalani proses pengajaran dan
tes selama dua siklus, siklus I (satu) dan siklus II (dua).
72
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini meliputi hasil tes dan nontes. Hasil
penelitian diperoleh dari tes pratindakan, siklus I, dan siklus II. Hasil
pratindakan berupa keterampilan menyimak pidato sebelum tindakan
penelitian dilakukan, sedangkan hasil tes siklus I dan siklus II berupa
keterampilan menyimak pidato setelah mendapatkan pembelajaran
menggunakan media audio. Hasil nontes berasal dari observasi,
wawancara, jurnal siswa, jurnal guru, dan dokumentasi yang berupa
foto.
1. Keterampilan Menyimak Pratindakan
Hasil pratindakan yaitu keterampilan menyimak pidato
sebelum dilakukan tindakan penelitian. Hasil tes pratindakan
berfungsi untuk mengetahui keadaan awal keterampilan
menyimak pidato siswa kelas x-a Madrasah Aliyah Guppi Samata
tahun ajaran 2019/2020. Kriteria penilaian pada pratindakan
meliputi dua aspek yaitu tes untuk kategori pemahaman terhadap
isi pidato dan tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menyimpulkan isi pidato.
a. Hasil tes keterampilan menyimak pidato
Berikut ini adalah skor komulatif menyimak pidato
pratindakan.
Tabel 3. Hasil tes keterampilan menyimak pidato
pratindakan.
No Kategori Rentang
nilai
Frekuensi Bobot % Rata-rata
73
1 Sangat
Baik
85-100 0 0 -
X=1552
29
=53,51
Kategori
kurang
2 Baik 70-84 0 0 -
3 Cukup 60-69 10 640 34,48%
4 Kurang 0-59 19 912 65,52%
Jumlah 29 1552 100%
Data pada tabel 3 menunjukan bahwa keterampilan
menyimak siswa kelas x-a Madrasah Aliyah Guppi Samata
dalam menyimak pidato secara individu untuk kategori
kurang dengan skor 0-59 dicapai oleh 19 siswa atau sebesar
65,52%. Kategori cukup dengan kategori 60-69 di capai oleh
10 siswa atau 34,48%, sedangkan kategori baik dengan skor
70-84 belum dicapai oleh satu siswa pun. Sementara itu
kategori sangat baik dengan skor 85-100 belum ada satu
siswa pu yang dapat mencapainya atau 0%. Jadi nilai rata-
rata keterampilan menyimak pidato siswa pada tes
pratindakan sebesar 53,51 atau termasuk kategori kurang.
Nilai rata-rata tersebut berasal dari jumlah skor masing-
masing aspek yang dinilai dalam menyimak pidato, yaitu
aspek pemahaman terhadap isi pidato dan kemampuan siswa
dalam menyimpulkan isi pidato.
Hasil penilaian tiap aspek dapat dilihat pada tabel berikut
1). Aspek pemahaman
Pada aspek pemahaman difokuskan pada kebenaran
jawaban siswa . Hasil penelitian pada aspek pemahaman
dapat dilihat pada tabel 4 berikut
Tabel 4. Hasil tes aspek pemahaman terhadap isi
pidato
No Kategori Rentang F Bobot % Rata-rata %
74
Data pada tabel 4 menunjukan bahwa keterampilan
siswa untuk kategori sangat baik dengan skor 49-60
belum dapat dicapai atau 0%. Kategori baik dengan skor
31-48 dicapai oleh 10 siswa atau sebesar 34,48%,
sedangkan dengan kategori cukup dengan skor 19-30
sebanyak 17 siswa atau 58,62%. Kategori kurang dengan
skor 0-18 dicapai oleh 2 siswa atau sebesar 6,90%. Jadi
nilai rata-rata keterampilan siswa pada aspek
pemahaman ingatan pada saat pratindakan sebesar
15,86% dengan kategori baik sebesar 26,43%.
2). Aspek kemampuan menyimpulkan isi pidato
Pada aspek menyimpulkan isi pidato dipusatkan
pada kesesuain kesimpulan yang ditulis oleh siswa sesuai
isi pidato yang telah di simak. Hasil penelitian pada
aspek menyimpulkan isi pidato dapat dilihat pada tabel 5
berikut
nilai
1 Sangat
baik
49-60 0 0 0
X=460
29
=15,86
Kategori
cukup
15,86/60x
100
26,43%
2 Baik 31-48 10 144 34,48%
3 Cukup 19-30 17 256 58,62%
4 Kurang 0-18 2 60 6,90%
29 460 100%
75
Tabel 5. Hasil tes aspek kemampuan
menyimpulkan isi pidato
N
o
Katego
ri
Rentan
g nilai
F
Bobo
t
% Rata-
rata
%
1 Sangat
baik
31-40 - - -
X=615
29
=21,22
Katego
ri baik
21,22/40
x 100
53,05%
2 Baik 21-30
1
2
345 41,38
%
3 Cukup 11-20
1
0
200 34,48
%
4 Kurang 0-10
7
70 24,14
%
Jumlah
2
9
615 100%
Data pada tabel 5 menunjukan bahwa keterampilan
untuk kategori sangat baik dengan skor 31-40 belum bisa
dicapai oleh siswa atau 0,00%. Kategori baik dengan
skor 21-30 dicapai oleh 12 siswa atau sebesar 41,38%,
sedangkan kategori cukup dengan skor 11-20 sebanyak
10 siswa yang mencapainya. Kategori kurang dengan
skor 0-10 dicapai oleh 7 orang siswa atau sebesar
24,14%. Jadi nilai rata-rata keterampilan siswa pada
aspek menyimpulkan isi pidato pada saat pratindakan
76
sebesar 21,22% termasuk kategori baik atau sebesar
53,05%.
3). Refleksi
Presentasi yang dicapai oleh siswa dalam menyimak
pidato pada kelas x-a Madrasah Aliyah Guppi Samata
masih jauh dari batas ketuntasan belajar yang telah
ditentukan. Hal ini disebabkan oleh rata-rata yang
diperoleh dari hasil tes pada pratindakan termasuk dalam
kategori kurang, yaitu pada hasil tes nilai rata-rata yang
dicapai siswa adalah 37,08. Prestasi yang telah dicapai
oleh siswa tersebut belum memenuhi batas ketuntasan
dari peneliti yaitu sebesar 75. Oleh karena itu, diperlukan
media dan metode pembelajaran yang tepat agar prestasi
siswa dapat ditingkatkan sesuai dengan batas ketuntasan
belajar. Untuk itu, guru menggunakan media audio
dalam pembelajaran menyimak pidato.
Pratindakan dilakukan untuk mengetahui
keterampilan dasar siswa dalam menyimak pidato.
Proses pembelajaran dalam pratindakan ini dilakukan
dengan memutarkan rekaman pidato oleh guru dan siswa
diminta untuk menyimaknya. Kemudian menjawab 10
soal tentang pemahaman dan satu soal essai
menyimpulkan isi pidato yang dikerjakan secara
individu. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 37,08.
Beberapa hal yang menyebabkan nilai rata-rata yang
dicapai oleh siswa masih kurang karena siswa kurang
berminat dan kurang bersemangat dalam pembelajaran,
hal ini terjadi karena materi simakan yang diberikan oleh
77
guru terlalu lama yaitu 20 menit dan siswa banyak yang
berperilaku negatif.
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan,
maka peneliti ingin meningkatkan lagi nilai rata-rata
keterampilan menyimak pidato siswa kelas x-a Madrasah
Aliyah Guppi Samata. Peningkatan tersebut dapat
diwujudkan dengan melakukan tindakan siklus 1 melalui
pembelajaran melalui media audio.
2. Hasil siklus I
Siklus I merupakan tindak lanjut dari pratindakan.
Timdakan siklus I ini dilakukan untuk memperbaiki dan
memecahkan masalah yang muncul pada saat pratindakan.
Pelaksanaan pembelajaran menyimak pidato siklus I terdiri atas
data tes dan non tes. Hasil penilaian komulatif dalam dilihat pada
uraian berikut.
a. Penilaian tes keterampilan menyimak pidato siklus I
Tes menyimak pidato siswa siklus I dilaksanakan
setelah tes pratindakan. Hasil tes menyimak pidato pada
siklus I ini merupakan usaha perbaikan dari hasil tes
pratindakan. Kriteria penilaian siklus I ini masih sama
dengan kriteria penilaian pada pratindakan yang meliputi
dua aspek, yaitu aspek pemahaman terhadap isi pidato dan
aspek kemampuan menyimpulkan isi pidato. Hasil tes
keterampilan menyimak pidato dengan menggunakan media
audio dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 6. Hasil tes keterampilan menyimak pidato
siklus I
N
o
Katego
ri
Rentan
g nilai
Frekuen
si
Bobo
t
% Rata-
rata
1 Sangat 85-100 0 0 -
78
baik X=191
0
29
=65,86
Katego
ri
cukup
2 Baik 70-84 15 1110 51,72
%
3 Cukup 60-69 10 600 34,48
%
4 Kurang 0-59 4 200 13,80
%
Jumlah 29 1910 100%
Data pada tabel 6 menunjukan bahwa tes
keterampilan menyimak pidato sisw mencapai nilai rata-rata
65,86 dan termasuk kategori cukup. Nilai rata-rata tersebut
dapat dikatakan belum memenuhi batas ketuntasan belajar
yaitu 75. Nilai rata-rata 65,86 tersebut berasal dari jumlah
skor masing-masing aspek yang dinilai dalam menyimak
pidato, yaitu aspek pemahaman dan kemampuan
menyimpulkan isi pidato. Nilai rata-rata pada siklus I
menunjukan peningkatan sebesar 28,78 dibandingkan
dengan nilai rata-rata paa pratindakan. Kategori sangat baik
dengan skor 85-100 belum dicapai oleh siswa dan kategori
baik dengan skor 70-84 dicapai oleh 15 siswa atau sebesar
51,72%. Kategori cukup dengan skor 60-69 dicapai oleh 10
siswa atau sebesar 34,48%, sedangkan kategori kurang
dengan skor 0-59 dicapai oleh 4 siswa atau sebesar 13,80%.
Keterampilan menyimak siswa masih kurang maksimal, hal
ini disebabkan model pembelajaran yang digunakan guru
belum mampu diikuti dengan baik oleh siswa dan suara
bising dari kendaraan yang lalu lalang di jalan raya. Siswa
masih butuh penyesuaian dengan model pembelajaranyang
digunakan oleh guru, yaitu menggunakan media audio.
79
b. Aspek pemahaman
Hasil penelitian pada aspek pemahaman dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 7. Hasil tes aspek pemahaman terhadap isi
pidato
No Kategori Rentang
nilai
F Bobot % Rata-rata %
1 Sangat
baik
40-69 0 0 %
X=950/29
=32,76
Kategori
baik
=32,76/60x
100
=54,6%
2 Baik 31-48 15 830 51,72%
3 Cukup 19-30 10 90 34,48%
4 Kurang 0-18 4 30 13,80%
Jumlah 29 950 100%
Data pada tabel 4 menunjukan bahwa keterampilan
siswa untuk kategori sangat baik dengan skor 40-60
belum dapat dicapai atau 0%. Kategori baik dengan skor
31-48 dicapai oleh 15 siswa atau sebesar 51,72%,
sedangkan dengan kategori cukup dengan skor 19-30
sebanyak 10 siswa atau 34,48%. Kategori kurang dengan
skor 0-18 dicapai oleh 4 siswa atau sebesar 13,80%. Jadi
nilai rata-rata keterampilan siswa pada aspek
pemahaman ingatan pada saat siklus I sebesar 32,76
dengan kategori baik sebesar 54,6%.
c. Aspek kemampuan menyimpulkan isi pidato
Hasil penelitian pada aspek menyimpulkan isi pidato
dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8. Hasil tes kemampuan menyimpulkan isi
pidato
No Kategori Rentang
nilai
F Bobot % Rata-rata %
80
1 Sangat
baik
31-40 9 349 31,04
X=943/29
=32,51
Kategori
sangat
baik
32,51/40x100
81,27 2 Baik 21-30 20 594 68,96
3 Cukup 11-20 0 0 0
4 Kurang 0-10 0 0 0
Jumlah 29 943 100
Data pada tabel 8 menunjukan bahwa keterampilan
siswa untuk kategori sangat baik dengan skor 31-40
dicapai oleh 9 siswa atau 31,04%. Kategori baik dengan
skor 21-30 dicapai oleh 20 siswa atau sebesar 68.96%,
sedangkan kategori cukup dengan skor 11-20 tidak ada
yang mencapai kategori skor tersebut atau 0%. Kategori
kurang dengan skor 0-10 tidak ada satu siswa pun yang
mendapat kategori kurang atau 0%. Jadi nilai rata-rata
keterampilan siswa pada aspek menyimpulkan isi pidato
pada saat siklus I sebesar 32,51 dengan kategori sangat
baik atau sebesar 81,27%.
3. Hasil nontes
Hasil nontes siklus I didapatkan dari hasil observasi,
wawancara, jurnal, dan dokumentasi berupa foto.
a. Hasil observasi
Kegiatan observasi sekaligus pengambilan data
dilakukan selama proses pembelajaran menyimak pidato
menggunakan media audio pada siswa kelas x-a Madrasah
Aliyah Guppi Samata. Pengambilan data observasi ini
bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa dalam menerima
pelajaran menggunakan media audio.
Pada siklus I ini terdapat beberapa perilaku siswa yang
dapat dilihat melalui observasi. Selama pembelajaran
81
menyimak pidato mealui media audio ini tidak banyak siswa
dapat mengikuti dengan baik. Hal tersebut dikarenakan
metode pembelajaran yang diterapkan merupakan hal baru
bagi siswa sehingga perlu proses untuk penyesuaian.
Dari hasil observasi, dapat diketahui bahwa belum ada
perubahan atau pun peningkatan tingkah laku siswa yang
cukup berarti. Hal ini dapat dibuktikan dengan
mengidentifikasi setiap aspek yang telah diobservasi oleh
peneliti dengan bantuan satu orang teman.
Siswa yang memperhatikan penjelasan dari guru
dikategorikan cukup atau sebesar 40,71%. Hal ini disebabkan
karena guru yang mengajar pada pembelajaran menyimak
pidato ini adalah peneliti bukan guru yang biasanya mengajar
sehingga mereka merasa asing. Siswa yang tidak
memperhatikan penjelasan dari guru, disebabkan mereka
lebih asyik bergurau atau mengobrol dengan teman
sebangkunya sebesar 51,00% atau 16 siswa dan termasuk
dalam kategori cukup. Dalam hal ketertarikan siswa terhadap
materi pelajaran ada 10 siswa yang tertarik dan ada 3 siswa
yang tidak terlalu tertarik atau 12,40%.
Pada siklus I ini, meskipun banyak siswa yang
bersemangat mengerjakan soal tetapi di antara mereka masih
banyak yang belum mampu mengerjakan tes menyimak
pidato dalam waktu yang telah ditentukan. Hal itu dapat
dibuktikan dengan hanya terdapat 46,30% yang berhasil
mengerjakan soal yang diberikan oleh guru dalam waktu
yang tepat. Meraka merasa waktu yang diberikan terlalu
singkat dan masih ada beberapa siswa yang masih bertanya
dan melihat pekerjaan temannya. Jadi dengan adanya hasil
observasi ini dapat diketahui bahwa perilaku siswa dalam
pembelajaran masih perlu diperbaiki. Guru harus mengubah
82
strategi pembelajaran agar siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik.
b. Hasil wawancara
Siklus I, sasaran wawancara adalah satu siswa yang
berperilaku baik, satu siswa berperilaku biasa, dan satu siswa
yang berperilaku kurang baik. Pada awal kegiatan wawancara
siswa merasa bingung atau kurang memahami diadakannya
wawancara ini. Namun pada akhirnya mereka mengetahui
maksud diadakannya kegiatan wawancara. Selama mengikuti
pembelajaran menyimak pidato dua siswa yang diwawancarai
menyatakan senang dengan pembelajaran menyimak ini.
Sedangkan satu orang menyatakan kurang senang dengan
pembelajaran menyimak pidato. Siswa yang menyatakan
berminat dengan pembelajaran menyimak ada dua orang dan
satu anak menyatakan tidak berminat karena menganggap
pembelajaran menyimak tidak terlalu penting. Pidato yang
disajikan menggunakan media audio yang menyatakan suka
sebanyak dua siswa dan satu siswa menyatakan kurang suka
karna tidak mengerti isi dari pidato yang diputar.
Pembelajaran menyimak pidato dengan media audio
yang dilakukan guru ternyata memberikan manfaat bagi
siswa, mereka terlihat senang dan antusias serta menikmati
pembelajaran yang diberikan guru. Seperti yang diungkapkan
dua responden ini, mereka menyatakan bahwa merefleksi
sebuah pidatodengan media audio dirasakan lebih mudah
dipahami siswa.
Kesulitan-kesulitan yang dialami saat menyimak pidato
yaitu volume dari rekaman kurang jelas serta suasana kelas
yang tidak kondusif. Dalam merefleksi pemutaran rekaman
pidato, siswa yang paham memberi tahu temannya yang
83
belum paham sehingga bisa merefleksi pemutaran rekaman
pidato dengan tepat.
Berdasarkan dari hasil wawancara dapat diketahui
pendapat siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan,
yaitu waktu pembelajaran dirasakan kurang sehingga mereka
berpendapat agar alokasi waktu ditambah. Keterbatasan
waktu tersebut harus disiasati dengan cara melakukan
pembelajaran dengan cara efektif dan guru harus lebih tegas
kepada anak yang ribut sehingga tidak ada lagi kegaduhan di
kelas.
c. Hasil jurnal
Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jurnal siswa dan jurnal guru. Pengisian jurnal siswa di isis
oleh seluruh siswa kelas x-a Madrasah Aliyah Guppi Samata
sedangkan jurnal guru diisi oleh guru mata pelajaran bahasa
indonesia. Kedua jurnal itu berisi ungkapan perasaan siswa
dan guru selama pembelajaran menyimak pidato
menggunakan media audio berlangsung.
1). Jurnal siswa
Jurnal siswa berisi ungkapan perasaan siswa selama
pembelajaran menyimak pidato berlangsung. Jurnal ini
diisi oleh semua siswa. Pengisian jurnal dilakukan diluar
jam pelajaran dan dilakukan oleh semua siswa kelas x-a
Madrasah Aliyah Guppi Samata. Pengisian jurnal
dilakukan setelah pelajaran menyimak pidato
menggunakan media audio. Tujuan diadakannya jurnal ini
adalah untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan dan berfungsi untuk
memperbaiki pembelajaran selanjutnya agar hasil yang
diperoleh lebih optimal.
84
Pada saat pembagian jurnal siswa merasa penasaran
ingin segera mendapatkan lembar jurnal dan ingin segera
mengisinya. Hal ini dikarenakan sebelumnya mereka
belum pernah melakukan pengisian jurnal.
Berdasarkan dari hasil jurnal siswa, dapat diketahui
bahwa sebagian besar menyatakan tertarik dengan
pembelajaran menyimak pidato. Mereka yang tertarik
dengan pembelajaran ini karena pembelajaran dengan
metode ini lebih mudah dipahami, tidak membosankan
dan bisa menggunakan fasilitas di sekolah, sedangkan
siswa yang tidak tertarik merasa metode yang
digunakankurang efektif karena mereka kurang bisa
memahami materi dari suara yang kurang jelas.
Siswa yang menyatakan bahwa penjelasan dari guru
(peneliti) dapat dipahami sebanyak 19 atau sebesar
73,68% dan yang menyatakan pendapat dari guru
(peneliti) sulit untuk dipahami dengan baik sebesar
26,32% atau 10 siswa. Mereka yang menyatakan senang
dengan pidato yang diputar melalui audio sebanyak 24
atau sebesar 86,84%, sedangkan siswa yang tidak senang
sebanyak 5 anak atau 13,16%. Hal itu membuktikan
bahwa pembelajaran menyimak pidato melalui media
audio yang diterapkan oleh guru bisa di terima oleh siswa.
Setelah mengikuti pembelajaran menyimak pidato
menggunakan media audio 7 siswa atau 23,68%
mengalami kesulitan dalam menyimpulkan isi pidato.
Mereka belum bisa merefleksi pemutaran rekaman pidato
secara tepat, karena belum mampu memahami isi pidato
dengan baik. Masalah ini muncul karena suara rekaman
kurang jelas, siswa tidak menyukai pidato yang diputar
85
oleh guru, dan waktu yang diberikan untuk merefleksi
rekaman pidato masih kurang.
Berdasarkan dari jurnal tersebut ada 8 anak yang
berharap pelajaran yang akan datang lebih baik lagi dan 4
siswa menyatakan pembelajaran yang akan datang lebih
menarik tetapi ada anak yang tidak memberikan
pendapatnya yaitu sebanyak 5 siswa.
2). Jurnal guru
Pengisian jurnal guru dilakukan oleh peneliti
sebagai guru kelas saat penelitian. Jurnal guru ini berisi
tentang segala hal yang dirasakan guru selama
pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang terdapat dalam
jurnal guru yaitu (a) kesiapan siswa dalam pembelajaran
menyimak pidato, (b) keaktifan siswa dalam mengikuti
seluruh rangkaian kegiatan dalam pembelajaran menyimak
pidato, (c) respon siswa terhadap pidato yang telah
diputar, (d) keaktifan siswa dalam merefleksi pemutaran
rekaman pidato, dan (e) situasi atau suasana kelas ketika
pembelajaranmenyimak pidato berlangsung.
Berdasarkan hasil jurnal guru yang mengacu pada
objek yang diamati peneliti selama pembelajaran
menyimak pidato menggunakan media audio, pada siklus I
ini terlihat sebagian besar siswa cukup siap mengikuti
pembelajaran menyimak pidatodengan metode tersebut.
Mereka juga merespon secara positif metode yang
digunakan guru sehingga dapat diketahui bahwa mereka
berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
media audio.
Respon siswa terhadap pembelajaran menyimak
pidato baik. Hal itu dapat dilihat pada hasil observasi yaitu
hanya 3 anak atau 12,40% yang asyik berbicara dengan
86
teman sebangkunya pada waktu mengikuti pembelajaran
menyimak pidato menggunakan media audio ini. Situasi
dan suasana kelas ketika pembelajaran menyimak pidato
berlangsung dapat terkendali dengan baik, meskipun
masih ada beberapa anak yang membuat suasana menjadi
ramai. Namun selama keseluruhan sudah mengikuti
seluruh rangkaian pembelajaran menyimak pidato dengan
baik.
d. Hasil dokumentasi
Pada siklus I dokumentasi foto yang berupa gambar
ini digunakan sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran
selama penelitian berlangsung. Kegiatan yang didokumentasi
pada siklus I ini sebagai berikut
Gambar 1 merupakan aktivitas siswa saat menyimak
pidato dengan media audio. Mereka terlihat tenang dalam
mendengarkan rekaman pidato dari sound sistem, walaupun
masih ada beberapa anak yang tidak mendengarkan rekaman,
akan tetapi sebagian besar sudah fokus mendengarkan.
Gambar 1. kegiatan siswa pada saat menyimak
pidato
Gambar 2 terlihat siswa dampak serius mengerjakan
tes menyimak pidato secara individu meskipun ada beberapa
yang tidak serius mengerjakan. Kegiatan ini dilakukan untuk
87
mengukur keterampilan siswa dalam menyimak pidato pada
siklus I.
Gambar 2. Siswa mengerjakan evaluasi
Gambar 3 aktivitas dimana siswa menyimpulkan isi
pidato yang telah didengar dengan cara berdiskusi dengan
teman-teman sekitar tempat duduknya masing-masing.
Gambar 3. Menyimpulkan kembali isi pidato
Gambar 4 semua siswa mengumpulkan hasil kerjanya
setelah waktu yang telah diberikan selesai.
88
Gambar 4. refleksi pembelajaran
e. Refleksi
Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus I ternyata
hasil menyimak pidato yang diperoleh siswa belum mencapai
batas ketuntasan belajar yaitu 75. Nilai rata-rata yang dicapai
baru sebesar 64,38% dan masih harus diperbaiki lagi. Hal
tersebut disebabkan ada aspek tertentu yang nilainya masih
sangat rendah. Selain itu, masih ada siswa yang berperilaku
negatif, misalnya siswa yang berbicara dengan teman
sebangkunya, melamun, dan mengeluh saat diberi tugas.
Perilaku negatif yang ditunjukan ini mengakibatkan
pembelajaran menyimak pidato kurang kondusif.
Berdasrkan hasil observasi dapat dilihat beberapa
perilaku negatif yang ditunjukan siswa yaitu saat guru
memberikan penjelasan mereka tidak memperhatikan, tetapi
berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Siswa yang
merasa waktu yang diberikan guru untuk menjawab
pertanyaan terlalu singkat sehingga masih ada beberapa anak
yang bertanya atau melihat pekerjaan temannya.
Berdasarkan hasil wawancara masih ada beberapa
siswa yang menyatakan suara dari rekaman kurang jelas. Ada
satu anak yang tidak menyukai pidato yang telah diputarkan
89
dan ada juga yang tidak paham dengan isi pidato yang telah
mereka simak.
Berdasarkan hasil jurnal siswa dan jurnal guru, masih
terdapat beberapa siswa yang masih kesulitan saat
pembelajaran menyimak pidato. Ada anak yang suka dan
tidak suka dengan metode yang digunakan, kurang
memahami penjelasan guru. Dari hasil jurnal guru juga
terlihat ada beberapa siswa yang tidak menyukai isi
pidatodan masih ada beberapa anak yang membuat suasana
kelas menjadi ramai. Namun secara keseluruhan sudah
mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran dengan baik.
Berdasarkan hasil dari dokumentasi terdapat
beberapa siswa yang urang berkonsentrasi saat menyimak
pidato dengan media audio. Ada beberapa anak yang
bercanda dengan teman sebangkunya sehingga menggangu
konsentrasi yang lain. Siswa yang berhasil mencapai batas
ketuntasan disebabkan karena mereka menerapkan materi
yang telah disampaikan oleh guru tentang pidato dan
memperhatikan aspek penilaian. Sedangkan siswa yang
nilainya belum mencapai batas ketuntasan disebabkan karena
perhatian dan konsentrasi mereka masih kurang maksimal.
Kesulitan- kesulitan yang dirasakan oleh siswa harus
dicari jalan keluarnya agar batas ketuntasan yang ditentukan
oleh guru bisa tercapai. Hal-hal yang dilakukan oleh guru
yang berkenaan dengan upaya perbaikan untuk diterapkan
pada pelajaran selanjutnya, yaitu (1) guru memberikan
motivasi dengan cara membuat suasana pembelajaran
menjadi lebih santai sehingga mereka merasa senang untuk
mengikuti pelajaran, (2) guru menjelaskan kesalahan-
kesalahan yang dilakukan oleh siswa saat menjawab soal
yang telah diberikan oleh guru, dan (3) memberikan waktu
90
untuk memperbaiki hasil kerja mereka setelah
dipresentasikan di depan kelas. Perbaikan-perbaikan ini
diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam
menyimak pidato pada siklus berikutnya.
4. Hasil siklus II
Tindakan siklus II ini dilaksanakan karena pada siklus I
keterampilan menyimak pidato siswa kelas x-a Madrasah Aliyah
Guppi Samata termasuk kategori cukup dan belum memahami
batas ketuntasan belajar yang telah ditentukan. Selain itu,
perubahan tingkah laku siswa masih tergolong normal belum
tampak perubahan yang berarti.
Penelitian siklus II ini dilakukan dengan rencana dan
persiapan yang matang dibandingkan dengan siklus I. Dengan
adanya perbaikan-perbaikan yang ada di siklus II ini, maka hasil
penelitian yang berupa nilai tes keterampilan menyimak pidato
mengalami peningkatan dari kategori cukup menjadi kategori
baik. Meningkatnya nilai tes ini diikuti pula dengan perubahan
perilaku siswa, yaitu menjadi lebih aktif dan kreatif serta lebih
antusias dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media
audio. Dengan demikian, tindakan pada siklus II ini bertujuan
untuk mengatasi masalah yang ada pada siklus I.
a. Hasil tes keterampilan menyimak pidato siklus II
Tes menyimak pidato siswa siklus II merupakan data
kedua setelah siklus I dan adanya upaya perbaikan
pembelajaran. Kriteria penilaian pada siklus II ini masih sama
dengan kriteria penilaian siklus I yang meliputi dua aspek
yaitu aspek pemahaman terhadap isi pidato dan aspek
kemampuan menyimpulkan isi pidato. Hasil ters
keterampilan menyimak pidato pada siklus II dapt dilihat
pada tabel berikut
91
Tabel 9. Hasil tes keterampilan menyimak pidato
siklus II
N
o
Katego
ri
Rentan
g nilai
Frekuen
si
Bobo
t
% Rata-rata
1
Sangat
baik
85-100 11
1166
34,21
%
X=3150/2
9
=80,47
Kategori
baik
2
Baik 70-84 18
1948
65,79
%
3
Cukup 60-69 0 0 0
4
Kurang 0-59 0 0 0
Jumlah 29
3150
100%
Data pada tabel 9 di atas, menunjukkan bahwa hasil
tes keterampilan menyimak pidato siswa kelas x-a Madrash
Aliyah Guppi Samata mencapai rata-rata 82,90 dan termasuk
kategori baikdengan skor 85-100 dicapai oleh 11 anak atau
sebesar 34,21%, sedangkan skor 70-84 yang mencapainya
sebesar 65,79% atau sebanyak 18 siswa. Skor 60-69 tidak ada
satupun yang mencapainya dan skor 0-59 juga tidak ada
siswa yang mendapat nilai tersebut.
Nilai rata-rata tersebut dapat dikatakan sudah
memenuhi batas ketuntasan yaitu 75. Nilai rata-rata 80,47
tersebut berasal dari jumlah skor masing-masing aspek yang
dinilai dalam menyimak pidato, yaitu aspek pemahaman dan
kemampuan menyimpulkan isi pidato. Nilai rata-rata pada
92
siklus II ini menunjukan peningkatan sebesar,16,32
dibandingkan dengan nilai rata-rata pada siklus I.
b. Aspek pemahaman
Hasil penilaian pada aspek pemahaman dapat dilihat
pada tabel 10 berikut
Tabel 10. Hasil tes aspek pemahaman terhadap isi
pidao
N
o
Kateg
ori
Renta
ng
nilai
F Bob
ot
% Rata-rata %
1 Sangat
baik
49-60 7 399 24,14
%
X=1331/
29
=45,89
Kategori
baik
45,89/
60
X100
=76,48
2 Baik 31-48 2
2
932 75,86
%
3 Cukup 19-30 0 0 0
4 Kuran
g
0-18 0 0 0
Jumlah 2
9
133
1
100%
Data pada tabel 10 menunjukkan bahwa keterampilan
siswa untuk kategori sangat baik dengan skor 49-60 dicapai
oleh 7 siswa atau 24,14%. Kategori baik dengan skor 31-48
dicapai oleh 22 siswa atau sebesar 75,86%, sedangkan
dengan kategori cukup dengan skor 19-30 tidak ada satu
siswa pun yang mencapainya. Kategori kurang dengan skor
0-18 pada siklus II ini juga tidak ada satu siswa pun yang
mencapainya. Jadi nilai rata-rata keterampilan siswa pada
aspek pemahaman pada siklus II sebesar 45,89 dan termasuk
kategori baik atau sebesar 76,48% dan sudah ada peningkatan
jika dibandigkan dengan siklus I.
c. Aspek kemampuan menyimpulkan isi pidato
93
Hasil penelitian pada aspek menyimpulkan isi pidato
dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 11. Hasil tes aspek menyimpulkan isi pidato
No Kategori Rentang
nilai
F Bobot % Rata-rata %
1 Sangat
baik
31-40 19 716 65,52
X=1003/29
=34,58
Kategori
sangat baik
34,58/40
X100
=86,45
2 Baik 21-30 10 287 34,48
3 Cukup 11-20 0 0 0
4 Kurang 0-10 0 0 0
Jumlah 29 1003 100%
Data pada tabel 11 menunjukkan bahwa keterampilan
siswa untuk kategori sangat baik dengan skor 31-40 dicapai
oleh 19 siswa atau 65,52%. Kategori baik dengan skor 21-30
dicapai oleh 10 siswa atau sebesar 34,48%, sedangkan
dengan kategori cukup dengan skor 11-20 tidak ada satu
siswa pun yang mendapat skor tersebut. Kategori kurang
dengan skor 0-10 tidak ada satu siswa pun yang
mencapainya. Jadi nilai rata-rata keterampilan siswa pada
aspek menyimpulkan isi pidato pada siklus II sebesar 34,58
dengan kategori sangat baik atau 86,45%.
5. Hasil nontes
Hasil nontes siklus II didapatkan dari hasil observasi,
wawancara, jurnal, dan dokumentasi berupa foto.
a. Hasil observasi
Observasi pada siklus II ini dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung. Aspek yang diamati dalam
observasi siklus II ini meliputi perilaku yang ditunjukan
siswa selama mengikuti proses pembelajaran menyimak
pidato menggunakan media audio. Hal ini juga dilakukan
94
untuk memperoleh data yang lengkap mengenai perilaku
siswa selama mengikuti proses pembelajaran menyimak
pidato menggunakan media audio. Dalam siklus II ini
terdapat perubahan tingkah laku siswa. Hal ini dapat
diketahui dari perilaku siswa yang sebelumnya tidak
mengikuti pembelajaran dengan baik, pada siklus II mereka
mulai mengikuti dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang diterapkan peneliti dengan baik, sehingga dapat
diketahui bahwa mereka sudah mampu menyesuaikan diri
dengan penerapan pembelajaran menyimak pidato
menggunakan media audio. Siswa terlihat memberikan
respon yang positif terhadap pembelajaran menyimak pidato
menggunakan media audio.
Berdasarkan data yang diperoleh sebagian besar siswa
memberikan respon yang baik dengan mengumpulkan tugas
tepat waktu. Pada saat peneliti meminta untuk menyimak
pidato mereka dengan semangat menyimak pidato yang
diputar pasa siklus II ini.
Siswa yang memperhatikan penjelasan dari guru pada
siklus II ini sudah baik, karena sebagian besar
memperhatikan yaitu 58,92% dan termasuk kategori sangat
baik. Hal ini disebabkan mereka sudah kenal dengan guru
(peneliti) yang mengajar sehingga mereka menghargai dan
menurut apa yang dikataka oleg guru (peneliti).
Pada siklus II ini siswa yang sangat bersemangat dalam
mengerjakan tes yang diberikan oleh guru sebanyak 21 atau
64,42%, sedangkan yang termasuk kategori cukup
brsemangat sebesar 8 siswa atau 10,53%. Selain bersemangat
mereka juga mampu mengerjakan tes sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan oleh guru.
95
Berdasarkan hasil observasi, secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa perilaku negatif siswa pada siklus I sudah
banyak mengalami perubahan menuju ke perilaku yang
positif. Sebagian besar sudah mampu mengikuti
pembelajaran dengan baik. Dengan adanya perubahan
perilaku pada siswa sangat mendukung peningkatan
keterampilan menyimak pidato sehingga dengan
menggunakan media audio dapat mengarahkan siswa pada
perilaku yang baik.
b. Hasil wawancara
Kegitan wawancra pada siklus II ini dilaksanakan pada
saat pembelajaran selesai. Sasaran dalam wawancara ini
masih sama dengan siklus I yairu tiga orang siswa.
Dari hasil wawancara tesebut, bahwa semua siswa
merasa senang setelah mengikuti pembelajaran menyimak
pidato menggunakan media audio. Tiga anak menyatakan
berminat dengan pembelajaran menyimak, hal itu berbeda
dengan pendapat mereka pada saat siklus I, karena pada saat
siklus I ada satu murid yang tidak berminat. Pidato yang
disajikan menggunakan media audio yang menyatakan suka
sebanyak dua siswa dan satu siswa menyatakan kurang
berminat karena tidak mengerti isis dari pidato yang diputar.
Pembelajaran menyimak pidato dengan media audio
yang dilakukan guru ternyata memberikan manfaat bagi
siswa, mereka terlihat senang dan antusias serta menikmati
pembelajaran yang diberikan guru. Seperti yang diungkapkan
ketiga responden ini, mereka menyatakan bahwa merefleksi
sebuah pidato dengan media audio dirasakan lebih mudah
dipahami siswa.
Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa saat menyimak
pidato yaitu volume dari rekaman kurang jelas sebanyak satu
96
anak, tetapi yang lain merasa kesulitan yang dialami
berkurang dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya.
Kesan siswa terhadap pembelajaran menyimak pidato melalui
media audio ini sudah baik. Mereka merasa senang dengan
pembelajaran yang diberikan oleh guru karena lebih jelas dan
mudah dipahami jika dibandingkan dengan pembelajaran
yang biasa dilakukan selama ini. Siswa juga merasa sarana
yang ada disekola dapat dimanfaatkan dan dengan metode ini
mereka menemukan pengalaman baru. Berdasarkan hasil
wawancara tersebut dapat dikatakan pembelajaran
menggunakan media audio yang diterapkan oleh guru sudah
berhasil meningkatkan keterampilan siswa dalam menyimak
pidato.
c. Hasil jurnal
Jurnal yang digunakan dalam penelitian siklus II masih
sama dengan jurnal pada saat siklus I. jurnal tersebut berisi
tentang ungkapan perasaan, pesan, tanggapan. Kesan siswa
dan guru ketika pembelajaran menyimak pidato berlangsung.
Jurnal siswa di isi oleh seluruh siswa kelas x-a Madrasah
Aliyah Guppi Samata dan pengisian jurnal dilaksanakan pada
akhir pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
segala sesuatu yang terjadi pada saat pembelajaran siklus II
berlangsung.
Jurnal guru berisi tentang semua hal yang dirasakan
oleh guru selama pembelajaran berlangsung. Sebelumnya
siswa sudah pernah mengisi jurna tetapi pada saat siklus I
mereka mengisinya di rumah.
1). Jurnal siswa
Jurnal siswa diisi setelah kegiatan pembelajaran
menyimak pidato menggunakan media audio selesai.
97
Sebelumnya mereka sudah pernah mengisi jurnal
sehingga pengisian jurnal bukan hal yang baru. Pada saat
pengisian jurnal, siswa terlihat antusiasdan suasana di
kelas juga terlihat tenang. Sebagian besar siswa memberi
tanggapan positif terhadap pembelajaran menyimak
menggunakan media audio. Perbaikan yang dilakukan
oleh peneliti seperti memberikan waktu kepada siswa
umtuk memperbaiki hasil kerja mereka setelah
dipresentasikan di depan kelas dapat meningkatkan hasil
menyimak pidato menjadi baik. Hal itu dapat diketahui
dari hasil pengisian jurnal siswa yaitu hanya 4 anak yang
tidak tertarik dengan penggunaan media audio dan 25
tertarik. Hal itu mengalami peningkatan yaitu pada siklus I
yang tertarik hanya 9 siswa.
Pada siklus II ini siswa yang menyatakan bahwa
penjelasan dari guru dapat dipahami sebanyak 27 atau
sebesar 94,74% dan yang menyatakan penjelasan dari guru
sulit untuk dipahami dengan baik sebesar 10,53% atau
sebanyak 2 anak. Tanggapan siswa terhadap pidato yang
diputar oleh guru sudah baik. Mereka menberikan saran
terhadap pembelajaran menyimak pidato menggunakan
media audio, di antaranya siswa yang menyatakan baik
sebanyak 20, dan 4 anak atau sebesar 10,53% berharap
pembelajaran yang akan datang akan lebih baik lagi.
Siswa yang berharap pembelajaran yang akan datang lebih
menarik lagi sebanyak 5 siswa atau 13,16%. Saran yang
diberikan sangat mendukung proses pembelajaran yang
telah dilakukan.
2). Jurnal guru
Pengisian jurnal guru dilakukan pada saat
pembelajaran menyimak pidato menggunakan media
98
audio. Dalam jurnal guru berisi tentang hal-hal yang
berhubungan dengan peristiwa yang terjadi pada saat
pembelajaran. Hal-hal itu adalah (a) kesiapan siswa dalam
pembelajaran menyimak pidato, (b) keaktifan siswa dalam
mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam pembelajaran
menyimak pidato, (c) respon siswa terhadap pidato yang
telah diputar, (d) keaktifan siswa dalam merefleksi
pemutaran rekaman pidato, dan (e) situasi atau suasana
kelas ketika pembelajaranmenyimak pidato berlangsung.
Berdasarkan hasil jurnal guru yang mengacu pada
objek yang diamati peneliti selama pembelajaran
menyimak pidato menggunakan media audio, pada siklus
II semua siswa sudah siap mengikuti pembelajaran
menyimak pidato dengan media ini karena pembelajaran
yang berlangsung tidak membosankan. Peneliti merasa
puas dengan respon siswa terhadap media yang digunakan
oleh guru. Mereka juga memberikan tanggapan yang
sangat baik terhadap pidato yang telah diputarkan oleh
guru.
d. Hasil dokumentasi
Pada siklus II ini, dokumentasi foto yang diambil
masih sam dengan kegiatan yang dilakukanpada siklus I.
dokumentasi ini dijadikan bukti visual kegiatan pembelajaran
selama penelitian berlangsung. Deskripsi gambar pada siklus
II akan dipaparka sebagai berikut
Gambar 1 merupakan aktivitas siswa saat menyimak
pidato dengan media audio. Mereka terlihat tenang dalam
mendengarkan rekaman pidato dari sound sistem, walaupun
masih ada beberapa anak yang tidak mendengarkan rekaman,
akan tetapi sebagian besar sudah fokus mendengarkan.
99
Gambar 1. kegiatan siswa pada saat menyimak
pidato
Gambar 2 terlihat siswa dampak serius mengerjakan
tes menyimak pidato secara individu meskipun ada beberapa
yang tidak serius mengerjakan. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengukur keterampilan siswa dalam menyimak pidato pada
siklus I.
Gambar 2. Siswa mengerjakan evaluasi
Gambar 3 aktivitas dimana siswa menyimpulkan isi
pidato yang telah didengar dengan cara berdiskusi dengan
teman-teman sekitar tempat duduknya masing-masing.
100
Gambar 3. Menyimpulkan kembali isi pidato
Gambar 4 semua siswa mengumpulkan hasil kerjanya
setelah waktu yang telah diberikan selesai.
Gambar 4. refleksi pembelajaran
e. Refleksi
Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini
merupakan tindakan perbaikan dari siklus I. Pada siklus I
kesulitan-kesulitan yang dialami siswa masih banyak dan
kesulitan tersebut dicarikan jalan keluarnya untuk diterapkan
pada pembelajaran siklus II. Pada siklus II ini, guru berusaha
mengingatkan siswa tentang pentingnya menyimak dan
kriteria penilaian agar mereka bersungguh-sungguh dalam
menyimak.
101
Nilai rata-rata siswa kelas x-a Madrasah Aliyah Guppi
Samata pada siklus II ini mengalami peningkatan dari siklus
I. Nilai rata-rata pada siklus II ini adalah 80,47 dan termasuk
kategori baik, yang semula pada siklus I hanya 65,86 dan
termasuk kategori cukup. Nilai tersebut sudah mencapai batas
ketuntasan yaitu 75. Perilaku siswa pun sudah mengalami
perubahanke arah yang positif. Mereka berkonsentrasi dan
memperhatikan dengan baik saat guru memberikan
penjelasan. Siswa yang semula kurang bersemangat menjadi
lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini
membuktikan bahwa perbaikan yang dilakukan pada siklus II
ini sangat bermanfaat sehingga nilai tes mereka juga
mengalami peningkatan.
Berdasrkan hasil observasi dapat diketahui adanya
perubahan. Hal ini dapat diketahui dari perilaku siswa yang
sebelumnya tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, pada
siklus II ini mulai mengikuti dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan baik. Mereka terlihat bersemangat dan
mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, secara
keseluruhan siswa sudah mampu mengikuti pembelajaran
dengan baik.
Berdasarkan hasil wawancara,semua siswa
menyatakan suara dari rekaman sudah jelas. Mereka juga
suka dengan pidato yang diputarkan oleh guru dan paham
terhadap isi pidato tersebut.
Berdasarkan hasil jurnal siswa dan jurnal guru
menunjukan bahwa siswa memberikan tanggapan yang baik
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru.
Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa sudah berkurang,
penjelasan dari guru juga sudah dipahami dengan baik.
102
Berdasarkan hasil dokumentasi, siswa memperhatikan
rekaman pidato yang dioutar oleh guru dengan penuh
konsentrasi. Pada saat evaluasi mereka terlihat begitu serius
dalam mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru dan
tidak ada satu siswa pun yang bercanda dengan temannya.
B. PEMBAHASAN
Hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran
keterampilan menyimak menggunakan media audio membuat siswa
semakin mudah dalam melakukan kegiatan menyimak. Ini
menggambarkan bahwa semakin banyak media yang digunakan oleh
guru maka semakin bertambah pula keinginan siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian Riyadi (2000) yang
menyatakan bahwa dalam pembelajaran harus menggunakan teknik
yang tepat sehingga dapat menunjang peningkatan terhadap
kemampuan siswa.
Penelitian tindakan kelas terdiri atas dua siklus dan masing-
masing siklus melalui empat tahap, yakni perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Siklus II dilakukan sebagai perbaikan
pembelajaran dari siklus I. Hasil penelitian diperoleh dari data tes dan
nontes pada siklus I maupun siklus II. Berdasarkan dari siklus I dan
siklus II dapat diketahui peningkatan keterampilan menyimak pidato
menggunakan media audio.
1. Proses keterampilan menyimak pidato
Pratindakan dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar
siswa dalam menyimak pidato. Proses pembelajaran pada
pratindakan ini dilakukan dengan memutar rekaman pidato. Nilai
rata-rata yang dicapai pada saat pratindakan adalah 53,51 dan dari
pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa siswa
kurang berminat dalam pembelajaran karena materi simakan terlalu
lama.
103
Pada siklus I ini awal pembelajaran dilakukan dengan
dengan cara mengkondisiskan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran keterampilan menyimak pidato, setelah itu peneliti
menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran dan
menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu keterampilan menyimak
pidato melalui media audio. Selama kegiatan menyimak ada
beberapa anak yang tidak memperhatikan tetapi sebagian besar dari
mereka memperhatikan dan mencatat hal-hal penting yang ada
dalam pidato. Setelah kegiatan menyimak selesai, siswa diminta
untuk mengerjakan tes secara individu. Tes siklus I terdiri atas
enam soal untuk aspek pemahaman dan satu soal untuk aspek
keterampilan menyimpulkan isi pidato. Setelah mengerjakan tes
salah satu siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan
hasilnya. Berdasarkan dari hasil tes dan jurnal siswa maupun jurnal
guru siklus I, peneliti dapat mengetahui kelemahan-kelemahan
yang dialami siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran pada siklus II hampir sama dengan proses
pembelajaran pada siklus I, peneliti mengkondisikan siswa agar
siap mengikuti pembelajaran menyimak pidato dan bersungguh-
sungguh pada saat menyimak. Setelah kegiatan menyimak, mereka
diminta untuk mengerjakan tes yang berfungsi untuk mengetahui
keterampilan menyimak pidato siswa pada siklus II, kemudian
diminta untuk mempresentasikan hasilnya. Kegiatan terakhir yang
dilakukan yaitu mengisi jurnal untuk mengetahui tanggapan siswa
tentang proses pembelajaran keterampilan menyimak pada siklus
II.
2. Peningkatan keterampilan menyimak pidato
Kegiatan pratindakan dilakukan sebelum tindakan siklus I.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal tentang
keterampilan menyimak pidato. Proses pembelajaran yang
dilakukan pada pratindakan ini dilakukan dengan memutar
104
rekaman pidato dan diminta untuk menyimaknya. Nilai rata-rata
yang diperoleh yaitu 53,51. Berdasarkan dari pengamatan dapat
diketahui bahwa siswa kurang berminat.
Pembelajaran siklus I dan siklus II selalu diawali dengan
mengkondisikan siswa agar siap mengikuti proses pembelajaran
menyimak pidato. Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan
memutar rekaman pidato melalui media audio dan mereka diminta
untuk menyimak isi pidato tersebut. Selanjutnya guru memberikan
soal yang dikerjakan secara individu. Hasil dari tes tersebut
dipresentasikan di depan kelas. Pada pertemuan siklus II, guru
memutar rekaman pidato yang berbea dari pembelajaran
sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan masih sama dengan kegiatan
pada siklus I, yaitu mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
Hasil tes menyimak pidato yang telah dianalisis kemudian direkap
untuk mendapatkan hasil keseluruhan dari tes menyimak pidato.
Hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini .
Tabel 12. Perbandingan hasil nilai menyimak pidato data
awal, siklus I dan siklus II siswa kelas x-a
Nilai Skor nilai Rata-rata Keterangan
Data awal 1552 53,51% Kurang
Siklus I 1910 65,86% Cukup
Siklus II 3150 80,47% Baik
Berdasarkan data pada tabel 12 menunjukan bahwa nilai
pembelajaran Bahasa Indonesia dalam menyimak pidato menggunakan
media audio mengalami peningkatan. Pada data awal diperoleh dari
observasi awal yang dilakukan peneliti pada siswa kelas x-a Madrasah
Aliyah Guppi Samata dengan skor nilai 1552 dengan rata-rata
presentase sebesar 53,51% dalam kategori kurang. Pada siklus I
mencapai skpor nilai 1910 dengan rata-rata presentase sebesar 65,86%
105
dengan kategori cukup, sedangkan nilai pada siklus II mencapai skor
nilai 3150 dengan rata-rata presentase sebesar 80,47% dengan kategori
baik. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menyimak pidato
menggunakan media audio siswa kelas x-a mengalami peningkatan.
Peningkatan keterampilan menyimak pidato melalui media
audio pada tiap aspek disebabkan adanya perbaikan-perbaikan yang
dilakukan setiap pembelajaran. Tingkat pemahaman siswa dalam
menyimak pidato dari pratindakan sampai siklus II telah mengalami
peningkatan. Hal itu dapat dilihat pada tabel 10, yang menunjukan
bahwa tingkat pemahaman siswa dalam menyimak pidato sudah baik.
Soal essai yang mengacu pada kemampuan siswa dalam
menyimpulkan isi pidato juga mengalami peningkatan. Hal itu dapat
diketahui pada pratindakan dan siklus I siswa masih banyak
mengalami kesulitan dalam memilih kata-kata yang sesuai dalam
menyimpulkan isi pidato. Tetapi setelah peneliti melakukan perbaikan
pada siklis II maka tidak ada lagi siswa yang mengalami kesulitan
dalam hal memilih kata-kata.
Dengan adanya peningkatan nilai rata-rata pada tiap siklus
membuktikan bahwa pembelajaran menyimak pidato menggunakan
media audio dapat membuat siswa tertarik dan dapar memotivasi siswa
dalam pembelajaran menyimak pidato , sehimgga berpengaruh
terhadap kemampuan siswa dalam hal penguasaan keterampilan
menyimak khususnya keterampilan menyimak pidato.
Peningkatan keterampilan siswa dalam menyimak pidato dari
siklus I sampai siklus II diikuti dengan adanya perubahan perilaku.
Dari hasil nontes yaitu observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi
yang berupa foto-foto pada siklus I dapat disimpulkan bahwa kesiapan
siswa dalam menerima pembelajaran menyimak pidato menggunakan
media audio masih kurang memuaskan. Ada beberapa anak yang
masih menunjukan perilaku negatif dalam mengikuti pembelajaran
menyimak pidato. Hal ini dapar dilihat dari sikap siswa saat kegiatan
106
menyimak pidato berlangsung yaitu berbicara sendiri dengan teman
sebangkunya. Tidak hanya itu saja, masih ada yang kurang
bersemangat dalam mengerjakan tes. Kondisis ini dikarenakan oleh
metode dan media yang diterapkan oleh guru merupakan hal yang baru
bagi mereka sehingga perlu adanya penyesuaian.
Berdasarkan dari uraian diatas dapat diketahui selama proses
pembelajaran menyimak pidato menggunakan media audio dari siklus
I sampai siklus II mengalami peningkatan, baik dari hasil tes maupun
perubahan perilaku siswa. Dengan demikian, pembelajaran
keterampilan menyimak pidato menggunakan media audio dapat
meningkatkan keterampilan siswa dalam menyimak pidato.
107
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian
tindakan kelas, simpulan dari penelitian ini yaitu, Proses dan
peningkatan yang dilakukan siswa selama pratindakan, siklus I dan
siklus II peneliti mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran menyimak pidato dan bersungguh-sungguh pada saat
menyimak. Kegiatan terakhir yang dilakukan yaitu mengisi jurnal
untuk mengetahui tanggapan siswa tentang proses pembelajaran
keterampilan menyimak. Hasil tes keterampilan menyimak pidato
siswa kelas x-a Madrasah Aliyah Guppi Samata setelah mengikuti
proses pembelajaran Bahasa Indonesia menyimak pidato menggunakan
media audio mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan
menyimak pidato tersebut diketahui dari hasil belajar siswa yang
diperoleh melalui observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dengan
nilai rata-rata sebesar 53,51 dalam kategori kurang. Pada hasil tes
siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 65,86% dalam kategori
cukup, pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh oles siswa sebesar
80,47%. Berdasarkan data tersebut pembelajaran Bahasa Indonesia
menyimak pidato menggunakan media audiomengalami peningkatan
pada siswa kelas x-a Madrasah Aliyah Guppi Samata.
B. SARAN
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian , saran yang dapat
diberikan sebagai berikut
1. Guru Bahasa dan Sastra Indonesia dapat memanfaatkan metode
dan media yang memotivasi siswa agar antusias mengikuti proses
pembelajaran. Salah satunya dengan menggunakan media audio
karena dapat meningkatkan kemampuan menyimak pidato dan
mengubah perilaku siswa ke arah yang positif.
108
2. Peneliti dalam bidang pendidikan dan Bahasa dapat melakukan
penelitian lanjut mengenai pembelajaran menyimak pidato
dengan metode dan media yang lain, sehingga didapatkan
alternatif lain untuk pembelajaran Bahasa Indonesia menyimak
yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik
lagi.
109
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yusuf Zainal. 2013. Pengantar Retorika. Bandung: Pustaka Setia.
Akhadiah, Sabarti, dkk.. 1996. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Anonim. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Balai Pustaka. Jakarta
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK). Jakarta. Akademika Pressindo.
Atmaja, Jati F. 2010. Buku Lengkap Bahasa Indonesia dan Peribahasa.
Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Darmawan. 2001. Peningkatan Keterampilan Menyimak Dengan Menggunakan
Media Audio Pada Siswa Kelas II SLTP 2 Kaliwungu Kudus. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Keterampilan Menyimak. Jakarta:
Depdiknas
Gamal. 2006. Siasat Sukses Pidato Plus Wawancara Media Massa Secara
Menakjubkan. Yogyakarta: Smile-Books.
Hamalik, Oemar. 1986. Media Pendidikan. Bandung: Penerbit Alumni.
Keraf , Gorys. 1999. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Kosasih, Engkos. 2011. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Bahasa
Indonesia untuk SMA/MA. Bandung: Yrama Widya.
Mulyati, Yeti, dkk.. 1999. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Parjinah. 2003. Peningkatan Keterampilan Menyimak Dengan Menggunakan
Wacana Cloze Pada SLTP N 1 Sukoraja Kabupaten Banyumas Tahun
Ajaran 2003/2004. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Rahmina. Lim. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyimak Pembelajar BIPA.
(http//www.lalf. edu/kip bipa/papers/lim Rahmina.doc.)
110
Renny Oktarina . Pengertian Media Audio. Dikutip di. http://rennyoktarina
blogspot.com/p/pengertian-media-audio.html?m=1
Riyadi. 2000. Kemampuan Siswa Menyimak Yang Diajar Dengan Teknik Dengr
Tulis Dan Teknik Dengar Murni. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Sigit. 2005. Peningkatan Keterampilan Menyimak Dengan Menggunakan Media
Audio Pada Siswa SMP Cinde Semarang. Skripsi. Universitas Negeri
Semarang
Subyantoro dan Bambang Hartono. 2003. Pengembangan Kemampuan Berbahasa
(Pembelajaran Keterampilan Mendengarkan, Berbicara, Mambaca, Dan
Menulis). Makalah. Disajikan Pada Pelatihan Terintegrasi Berdasar
Kurikulum Berbasis Kompetensi Tahun 2003.
Sufanti, Main. 2012. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Yogyakarta: Yuma Pustaka.
Sukirno. 2009. Sistem Membaca Pemahaman yang Efektif. Purworejo: UMP
Press.
Suratno. 2006. Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Melalui Media Audio
Visualdenagn Pendekan Kontekstual Komponen Inquiry Pada Siswa SMP
Negeri Tarub Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang.
Sutari KY, Ice, Tiem Kartini, dan Vismaia S.D. 1998. Menyimak. Jakarta:
Depdiknas.
Tarigan, Henry G 1986. Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa
Tarigan, Djago. 1994. Menyimak sebagai Suatu Pengantar Keterampilan
Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Tarigan, Djago. 1991. Metodologi Pengajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.
RIWAYAT HIDUP
Wahyuningsih. Lahir pada tanggal 02 Maret 1998 di
Sape. Anak pertama dari empat bersaudara, hasil buah
kasih dari pasangan Jamaludin dan Ramlah. Mulai
pendidikan formal di SD Negeri Inpres Rasabou pada
tahun 2004 dan tamat pada tahun 2010. Penulis
kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4 Sape
pada tahun 2010 dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis
melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Sape hingga tamat pada tahun 2016.
Masih pada tahun yang sama penulis mengikuti pendaftaran umum dan
dinyatakan lulus sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Berkat rahmat dan karunia-Nya pada tahun 2020 penulis dapat
menyelesaikan studi SI (Sarjana) pada Universitas Muhammadiyah Makassar
dengan mempertahankan skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan
Menyimak Pidato Melalui Media Audio Pada Siswa Kelas X-a Madrasah Aliyah
Guppi Samata”, dihadapan tim penguji.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MADRASAH ALIYAH GUPPI SAMATA
Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Kelas/Semester : IX/I
Materi Pokok : Struktur Teks Pidato
Alokasi Waktu : 10 JP (4 kali pertemuan )
A. Kompetensi Inti
KI-1 :Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 :Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleran,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektifdengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3 :Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menelaah struktur dan ciri
kebahasaan pidato
persuasif tentang
permasalahan aktual
yang didengar dan
dibaca.
3.4.1 Menelaah struktur teks (pidato persuasif)
3.4.2 Menelaah ciri kebahasaan pidato persuasif tentang
permasalahan aktual yang didengar dan dibaca.
4.4 Menuangkan gagasan,
pikiran, arahan atau
pesan dalam pidato
(lingkungan hidup,
kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya)
secara lisan dan/atau tulis
dengan memperhatikan
struktur dan kebahasaan.
4.4.1 Menyusun teks pidato persuasif dengan
menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan
dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial,
dan/atau keragaman budaya)
4.4.2 Menyajikan pidato persuasive secara menarik
(lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya)
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik
dapat:
1. Menelaah struktur teks (pidato persuasif)
Pertemuan II:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui simulasi,diskusi dan tanya jawab
peserta didik dapat:
1. Menelaah ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang
didengar dan dibaca
Pertemuan III:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik
dapat:
1. Menyusun naskah pidato persuasif dengan menuangkan gagasan, pikiran,
arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan
Pertemuan IV:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok peserta didik
dapat:
1. Membuat pidato persuasif dengan menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau
pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Struktur teks (pidato persuasif)
b. Ciri-ciri kebahasaan teks pidato: kalimat aktif, kata tugas, kosakata emotif,
kosakata bidang ilmu, sinonim, kata benda abstrak, pembendaan
c. Model teks pidato persuasif
2. Materi Pembelajaran Pengayaan
a. Struktur teks (pidato persuasif)
3. Materi Pembelajaran Remedial
a. Ciri-ciri kebahasaan teks pidato: kalimat aktif, kata tugas, kosakata emotif,
kosakata bidang ilmu, sinonim, kata benda abstrak, pembendaan
b. Model teks pidato persuasif
E. Metode Pembelajaran
Pertemuan 1 : Model Problem Based Learning
Pertemuan 2 : Model Discovery Learning
Pertemuan 3 : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Pertemuan 4 : Model Pembelajaran Kooperatif
F. Media dan Bahan
1. Media : Media audiovisual yang berkaitan dengan pidato persuasif
2. Bahan : Model teks pidato persuasif
G. Sumber Belajar
Sumber Belajar :
Buku pegangan guru, buku pegangan peserta didik, lingkungan kelas/sekolah,
majalah dan internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (Pertama) (2 Jam Pelajaran/80 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Peserta Didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta
seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan
3. Peserta Didik menerima informasi tentang pembelajaran
yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
4. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah
pembelajaran,metode penilaian yang akan dilaksanakan yang
ditayangkan
5. Guru bertanya mencari informasi tentang struktur teks (pidato
persuasif)
6. Guru mengaitkan laporan percobaan yang diajarkan dengan
kehidupan nyata
10 menit
Inti Langkah 1. Klarifikasi Masalah
1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok yang terdiri 4-5 orang
2. Peserta didik dalam memperhatikan dan mengamati penjelasan
yang diberikan guru yang terkait dengan permasalahan
struktur teks (pidato persuasif)
3. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan
audiovisual misalkan tentang masalah-masalah yang
melibatkan struktur teks (pidato persuasif)
60 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
4. Guru membagikan LK dan peserta didik membaca petunjuk,
mengamati LK (LK berisi tentang permasalahan yang
berhubungan dengan struktur teks (pidato persuasif)
5. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok untuk
menuliskan dan menanyakan permasalahan hal-hal yang belum
dipahami dari masalah yang disajikan dalam LK serta guru
mempersilahkan peserta didik dalam kelompok lain untuk
memberikan tanggapan, bila diperlukan guru memberikan
bantuan komentar secara klasikal
Langkah 2. Brainstorming
6. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-
masing berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK (misalkan:
dalam LK berisikan permasalahan dan langkah-langkah
pemecahan serta meminta peserta didik dalam kelompok untuk
bekerja sama untuk menyelesaikan masalah berkaitan dengan
struktur teks (pidato persuasif)
7. Peserta didik dalam kelompok melakukan brainstorming
dengan cara sharing information, dan klarifikasi informasi
tentang permasalahan yang terdapat dalam struktur teks (pidato
persuasif)
Langkah 3. Pengumpulan Informasi dan Data
8. Peserta didik masing-masing kelompok dalam kelompok juga
membahas dan berdiskusi tentang permasalahan berdasarkan
petunjuk LK untuk:
9. Menentukan struktur teks (pidato persuasif)
10. Mengidentifikasi struktur teks (pidato persuasif)
11. Menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang melibatkan
struktur teks (pidato persuasif)
12. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 6,
dimana mereka juga diharapkan mengaitkan dengan kehidupan
nyata
13. Guru berkeliling mencermati peserta didik dalam kelompok
dan menemukan berbagai kesulitan yang di alami peserta didik
dan memberikan kesempatan untuk mempertanyakan hal-hal
yang belum dipahami
14. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam
kelompok untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh
peserta didik
15. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok untuk
menyelesaikan permasahan dengan cermat dan teliti
Langkah 4. Berbagi Informasi dan Berdiskusi untuk
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Menemukan Solusi Penyelesaian Masalah
16. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang
digunakan untuk menemukan semua kemungkinan pemecahan
masalah terkait masalah yang diberikan
17. Peserta didik dalam kelompok masing-masing dengan
bimbingan guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan
menyimpulkan tentang struktur teks (pidato persuasif)
18. Peserta didik dalam kelompok menyusun laporan hasil diskusi
penyelesaian masalah yang diberikan terkait struktur teks
(pidato persuasif)
Langkah 5. Presentasi Hasil Penyelesaian Masalah
19. Beberapa perwakilan kelompok menyajikan secara tertulis dan
lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari pada
tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah
dipahami berkaitan dengan permasahan kehidupan sehari-hari
berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan
20. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan
menganalisis hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk
mengkonfirmasi,memberikan tambahan informasi, melengkapi
informasi ataupun tanggapan lainnya.
Langkah 6. Refleksi
21. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat
kesimpulan secara lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari
materi yang yang telah dipelajari terkait struktur teks (pidato
persuasif)
22. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik
Penutup 1. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan
keterampilan dalam menyelesaikan masalah struktur teks
(pidato persuasif)
2. Melaksanakan postes terkait struktur teks (pidato persuasif)
3. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya
4. Untuk memberi penguatan materi yang telah dipelajari,
guru memberikan arahan untuk mencari referensi terkait
materi yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di
perpustakaan atau mencari di internet.
5. Guru memberikan tugas
10 menit
Penugasan:
1. Sebutkan struktur teks pidato!
2. Hal apa saja yang terdapat dalam pembukaan pidato?
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
3. Bagaimana etika dalam menyampaikan sapaan hormat?
4. Sebutkan hal yang biasa ada dalam penutup pidato!
5. Identifikasilah struktur teks pidato di atas!
Pertemuan 2 (Kedua) (3 Jam Pelajaran/120 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta
seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan
3. Guru mengaitkan materi ciri kebahasaan pidato persuasif
tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan
dengan materi sebelumnya.
5. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran,
metode penilaian yang akan dilaksanakan
10 menit
Inti Langkah 1. Merumuskan Pertanyaan
1. Guru bertanya mencari informasi tentang ciri kebahasaan
pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar
dan dibaca
2. Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok
menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang secara tertib
3. Guru memberikan lembar kerja (LK yang berisi petunjuk
untuk menemukan dan membuktikan ciri kebahasaan pidato
persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan
dibaca yang dibagikan kepada masing-masing kelompok
4. Guru membimbing dan memberikan pertanyaan bagaimana
cara menemukan dan membuktikan ciri kebahasaan pidato
persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan
dibaca dengan LK dan bahan yang telah diberikan sekaligus
memotivasi/mendorong peserta didik untuk menemukannya
Langkah 2. Merencanakan
5. Guru memberikan informasi terkait langkah-langkah
pengumpulan dan menganalisis data terkait ciri kebahasaan
pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar
90 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
dan dibaca
6. Peserta didik melakukan mengidentifikasi dan menganalisis
LK dan bahan yang diberikan dalam kelompok masing-masing
berdasarkan intruksi yang ada dalam LK
Langkah 3. Mengumpulkan Data dan Menganalisis Data
7. Peserta didik dalam kelompok menggunakan bahan yang
tersedia, misalkan melakukan pembuktian sesuai intruksi yang
ada dalam LK dengan mensimulasikan ciri kebahasaan pidato
persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan
dibaca
8. Guru mengajukan pertanyaan terkait dengan pembuktian
pertama dan mengarahkan serta memotivasi peserta didik untuk
membuktikan kembali dengan alat/bahan model lain yang
berbeda
9. Peserta didik dalam kelompok melakukan pengujian kembali
dan mengolah data kembali dengan langkah yang sama dengan
menggunakan model peraga lain untuk membuktikan tentang
ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan
aktual yang didengar dan dibaca (Analisis Data)
10. Setelah diskusi selesai, beberapa perwakilan kelompok
menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran atau
apa yang telah dipelajari atau didiskusikan
Langkah 4. Aplikasi dan Tindak Lanjut
11. Peserta didik memeriksa secara cermat untuk membuktikan
benar atau tidaknya tentang pembuktian penemuan tentang
ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan
aktual yang didengar dan dibaca dengan hasil data yang telah
diolah.
12. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menemukan konsep, teori, aturan melalui contoh-contoh
dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil percobaan,
pengolahan dan analisis data, peserta didik dapat mengecek
hipotesis yang diajukan apakah terbukti atau tidak.
13. Perwakilan beberapa kelompok mempresentasikan dengan
membuat kesimpulan dari hasil penemuan dalam hasil
pembuktian tentang ciri kebahasaan pidato persuasif tentang
permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
14. Guru dan peserta didik memberikan tanggapan hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi,
memberikan tambahan informasi, melengkapi informasi
ataupun tanggapan lainnya Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari 20 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
dengan merespon pertanyaan guru yang sifatnya menuntun
dan menggali
2. Peserta didik merefleksi penguasaan materi yang telah
dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3. Peserta didik saling memberikan umpan balik hasil refleksi
yang dilakukan
4. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan
keterampilan dalam menyelesaikan masalah bahasa Indonesia
yang berkaitan dengan ciri kebahasaan pidato persuasif
tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
5. Melaksanakan postes terkait tentang ciri kebahasaan pidato
persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan
dibaca
6. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya
7. Untuk memberi penguatan materi yang telah dipelajari,
guru memberikan arahan untuk mencari referensi terkait
materi yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di
perpustakaan atau mencari di internet.
8. Guru memberikan tugas
Penugasan:
1. Sebutkan unsur-unsur kebahasaan yang terdapat dalam pidato!
2. Apa yang dimaksud lafal dan nada?
3. Apa perbedaan antara nada dan intonasi?
4. Apa saja yang termasuk dalam intonasi?
5. Bagaimana kriteria kalimat yang efektif?
Pertemuan 3 (Ketiga) (2 Jam Pelajaran/80 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta
seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan
3. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan
dengan materi sebelumnya.
10 menit
Inti Langkah 1. Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa
1. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode
penilaian yang akan dilaksanakan
2. Guru bertanya mencari informasi tentang menuangkan
gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato
(lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan
struktur dan kebahasaan, dan peserta didik menjawab
3. Guru mengaitkan materi tentang menuangkan gagasan,
pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup,
kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan
dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan yang diajarkan dengan kehidupan nyata
Langkah 2. Menyajikan Informasi
4. Peserta didik diminta guru untuk mengamati tayangan
gambar/video misalkan tentang petunjuk yang harus dilakukan
berkaitan masalah yang diberikan dalam LK
Langkah 3. Mengorganisasikan Siswa ke dalam Kelompok-
kelompok Belajar
5. Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok
menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang secara tertib
6. Guru memberikan media dan Lembar Kerja (LK yang
berisikan tentang permasalahan:
a. menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam
pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan
7. Peserta didik membaca petunjuk dan mengamati LK yang
diberikan oleh guru
8. Tiap peserta dalam kelompok asal mengamati LK materi yang
60 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
berbeda yaitu:
a. menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam
pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan
9. Tiap peserta dari berbagai kelompok yang mempunyai
permasalahan materi yang sama membentuk kelompok baru
(kelompok ahli) dan mempelajari dan memahami masalah
secara bersama
10. Guru memberikan motivasi peserta didik dalam kelompok ahli
untuk memberikan pertanyaan terkait masalah yang mereka
diskusikan
11. Peserta didik dalam kelompok ahli saling bertanya dan
menjawab berdasarkan asumsi mereka.
12. Peserta didik dalam kelompok ahli melakukan diskusi
pembahasan berdasarkan permasalahan yang sama, meliputi
materi:
a. menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam
pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan
13. Peserta didik dalam kelompok ahli menemukan berbagai
kesulitan yang di alami peserta didik dan memberikan
kesempatan untuk mempertanyakan hal-hal yang belum
dipahami
Langkah 4. Membimbing Kelompok Bekerja dan Belajar
14. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam
kelompok ahli untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh
peserta didik
15. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok ahli untuk
menghimpun materi yang sudah dipelajari dan cermat dalam
pemecahan masalah yang diberikan
16. Setelah diskusi dari kelompok ahli selesai, peserta didik
anggota kelompok ahli kembali kepada kelompok asal dan
dalam kelompok tersebut secara bergantian menjelaskan
tentang sub bab yang telah mereka pelajari dalam kelompok
ahli, dimana anggota yang lain memperhatikan dan
mengeksplor penjelasan dari teman mereka yang sedang
menjelaskan.
17. Peserta didik dalam kelompok ahli setelah
melakukan pemahaman maupun dari hasil eksplorasi
maka dalam diskusi kelompok asal, tiap peserta didik
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
mampu:
a. menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam
pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan
18. Peserta didik dalam kelompok masing-masing dengan
bimbingan guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan
menyimpulkan tentang materi tersebut.
Langkah 5. Melakukan Evaluasi
19. Beberapa perwakilan kelompok asal menyajikan secara tertulis
dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari
dalam diskusi
20. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi,
memberikan tambahan informasi, melengkapi informasi
ataupun tanggapan lainnya.
Langkah 6. Memberikan Penghargaan
21. Guru memberikan apresiasi dan meminta peserta didik pada
kelompok yang lain untuk memberikan tepuk tangan kepada
kelompok yang sudah presentasi
22. Peserta didik melakukan resume dan membuat kesimpulan
secara lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari konsep
yang dipahami, keterampilan yang diperoleh maupun
sikap lainnya dari hasil pembelajaran yang telah
dilakukan. Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
dengan merespon pertanyaan guru yang sifatnya menuntun
dan menggali
2. Peserta didik merefleksi penguasaan materi yang telah
dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3. Peserta didik saling memberikan umpan balik hasil refleksi
yang dilakukan
4. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan
keterampilan dalam menyelesaikan masalah bahasa Indonesia
yang berkaitan dengan menuangkan gagasan, pikiran,
arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau
tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan
5. Melaksanakan postes terkait menuangkan gagasan, pikiran,
arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan Peserta
didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya
6. Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari,
guru memberikan arahan untuk mencari referensi terkait
materi yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di
perpustakaan atau mencari di internet.
7. Guru memberikan tugas
Penugasan:
1. Sebutkan empat langkah dalam menyusun teks pidato!
2. Apa yang dimaksud dengan tema?
3. Tulislah empat contoh tema pidato!
4. Pilihlah salah satu tema tersebut kemudian susunlah lima kalimat sebagai kerangkanya!
5. Kembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah naskah pidato!
Pertemuan 4 (Keempat) (3 Jam Pelajaran/120 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta
seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan
10 menit
Inti Langkah 1. Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa
1. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran
yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
2. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode
penilaian yang akan dilaksanakan
3. Guru bertanya mencari informasi tentang menuangkan
gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato
(lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan
struktur dan kebahasaan dan peserta didik menjawab
4. Guru mengaitkan materi laporan hasil pengamatan dengan
kehidupan nyata
Langkah 2. Menyajikan Informasi
5. Guru meminta semua peserta didik yang ada dalam kelompok
untuk memperhatikan tampilan keseharian yang berkaitan
dengan menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan
90 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan melalui tayangan
infokus/video
Langkah 3. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-
kelompok belajar
6. Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok
menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang secara tertib
7. Guru memberikan lembar kerja (LK) yang dibagikan kepada
masing-masing kelompok
8. Guru membimbing kelompok diskusi dalam mengerjakan LK
yang telah diberikan
9. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-
masing berdasarkan intruksi yang ada dalam LK
10. Peserta didik masing-masing kelompok dalam kelompok untuk
membahas dan berdiskusi berdasarkan petunjuk LK tentang:
a. menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam
pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan
Langkah 4. Membimbing Kelompok bekerja dan belajar
11. Guru berkeliling melakukan bimbingan kepada kelompok yang
mengalami kesulitan dan memberikan arahan untuk
mengerjakan LK dengan media yang telah disediakan
Langkah 5. Melakukan Evaluasi
12. Setelah diskusi selesai, beberapa perwakilan kelompok
menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran atau apa
yang telah dipelajari atau didiskusikan
Langkah 6. Memberikan Penghargaan
13. Guru memberikan penghargaan dengan memberikan tepuk
tangan kepada kelompok yang sudah tampil mempresentasikan
hasil diskusinya
14. Guru dan peserta didik memberikan tanggapan hasil presentasi
meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan
tambahan informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan
lainnya.
Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
dengan merespon pertanyaan guru yang sifatnya menuntun
dan menggali
2. Peserta didik merefleksi penguasaan materi yang telah
20 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3. Peserta didik saling memberikan umpan balik hasil refleksi
yang dilakukan
4. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan
keterampilan dalam menyelesaikan masalah bahasa Indonesia
yang berkaitan dengan teks pidato persuasif
5. Melaksanakan postes terkait menuangkan gagasan, pikiran,
arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau
tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan
6. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya
7. Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari,
guru memberikan arahan untuk mencari referensi terkait
materi yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di
perpustakaan atau mencari di internet.
8. Guru memberikan tugas
Penugasan:
1. Buatlah satu tema pidato yang berkaitan dengan masalah keagamaan!
2. Buatlah lima kalimat sebagai kerangka pidato sesuai tema yang kamu tentukan!
3. Kembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah naskah pidato persuasif yang baik!
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap spiritual
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1. Observasi Lembar
Observasi
(Catatan
Jurnal)
Terlampir Saat
pembelajaran
berlangsung
Penilaian untuk dan
pencapaian
pembelajaran
(assessment for and
of learning)
b. Sikap sosial
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1. Observasi Lembar
Observasi
(Catatan
Jurnal)
Terlampir Saat
pembelajaran
berlangsung
Penilaian untuk dan
pencapaian
pembelajaran
(assessment for and
of learning)
2. Penilaian Lembar Terlampir Saat Penilaian sebagai
Diri Observasi
(Catatan
Jurnal)
pembelajaran
usai
pembelajaran
(assessment as
learning)
3. Penilaian
antar
teman
Lembar
Observasi
(Catatan
Jurnal)
Terlampir Saat
pembelajaran
usai
Penilaian sebagai
pembelajaran
(assessment as
learning)
c. Pengetahuan
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1. Tes Tulis Pilihan ganda,
benar salah,
menjodohkan,
isian, dan/atau
lainnya
Terlampir Saat
pembelajaran
usai
Penilaian untuk
pembelajaran
(assessment for
learning) dan
sebagai
pembelajaran
(assessment as
learning)
d. Keterampilan
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan Keterangan
1. Proyek Masalah
sehari-hari
berkaitan
dengan
struktur dan
cirri
kebahasaan
teks pidato
persuasif
Carilah
kegiatan di
sekitar
kalian yang
berkaitan
dengan
pidato
persuasif.
Di luar PBM
selama satu
minggu
Penilaian untuk,
sebagai,
dan/atau
pencapaian
pembelajaran
(assessment for,
as,
and of learning)
2. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam
bentuk;
a. bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%;
b. belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan
50%; dan
c. pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%.
3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk penugasan untuk
mempelajari soal-soal PAS.
Samata, 10 September
2020
Mengetahui,
Kepala Madrasah Muhammad Ali, S.Ag, M.Pd.I NIP. 19700804 199703 1 003
Guru Mata Pelajaran
Liza Tasman, S.Pd NUPTK. 2233758659300003
top related