Pengenalan Pengembangan Daerah Rawa

Post on 30-Dec-2015

152 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

PENGENALAN TEKNIS – SUMBER DAYA AIR

TEKNIK

PENGEMBANGAN RAWA

OLEH :

Amri. Sj FAKULTAS TEKNIK UNBARI

JAMBI30 Juli 2013

I.PENDAHULUANI.PENDAHULUAN

PENGERTIAN RAWA & REKLAMASIPENGERTIAN RAWA & REKLAMASI

SEJARAH PERKEMBANGANSEJARAH PERKEMBANGAN

POTENSI LAHAN RAWA di POTENSI LAHAN RAWA di INDONESIA INDONESIA

REKLAMASI & PEMANFAATANNYAREKLAMASI & PEMANFAATANNYA

RAWARAWA & REKLAMASI& REKLAMASI

RAWA (SWAMPRAWA (SWAMP)) – – Lahan dengan topografi relatif Lahan dengan topografi relatif

datar dengan genangan-genangan yang terjadi secara datar dengan genangan-genangan yang terjadi secara

alami dan terus menerus akibat drainase yg terhambat alami dan terus menerus akibat drainase yg terhambat

serta mempunyai karakteristik khas secara serta mempunyai karakteristik khas secara

fisik,kimiawi dan biologis.fisik,kimiawi dan biologis.

REKLAMASIREKLAMASI - - Upaya atau proses perbaikan suatu Upaya atau proses perbaikan suatu

kondisi lahan awalkondisi lahan awal ( (rawa,rawa, tergenang ,tanah pasir,tergenang ,tanah pasir, tanah aslitanah asli))

untuk sesuatu pemanfaatan tertentuuntuk sesuatu pemanfaatan tertentu..

▪ ▪ FISIK FISIK - - Topografi relatif Topografi relatif datar/cekungdatar/cekung

- - Tanah lunak atau gambutTanah lunak atau gambut

▪ ▪ KIMIAWI - Derajat keasaman rendahKIMIAWI - Derajat keasaman rendah

▪ ▪ BIOLOGIS BIOLOGIS - Biota rawa- Biota rawa/Terdapat ikan-ikan /Terdapat ikan-ikan

rawarawa

- - Tumbuhan rawaTumbuhan rawa

- - Hutan rawaHutan rawa

KARAKTERISTIK RAWAKARAKTERISTIK RAWA

RAWA DIPANTAI SELATAN JAWA TENGAHRAWA DIPANTAI SELATAN JAWA TENGAH

RAWA DIPANTAI SELATAN JAWA TENGAHRAWA DIPANTAI SELATAN JAWA TENGAH

ISU PENTING ISU PENTING PENGELOLAAN RAWAPENGELOLAAN RAWA

RAWA ADALAH SUATU EKOSISTEMRAWA ADALAH SUATU EKOSISTEM

RAWA BERKAITAN DENGAN SEKTOR RAWA BERKAITAN DENGAN SEKTOR

TRADISIONIL TRADISIONIL

RAWA ADALAH ILMU BARU RAWA ADALAH ILMU BARU

RAWA ADALAH EKOSISTEM RAWA ADALAH EKOSISTEM

ARTINYAARTINYA SUATU HAL YANG KOMPLEKSSUATU HAL YANG KOMPLEKS PENGELOLAAN MEMPENGARUHI PENGELOLAAN MEMPENGARUHI

KAWASAN YANG JAUHKAWASAN YANG JAUH

AKIBATNYA :AKIBATNYA :MEMBUTUHKAN MEMBUTUHKAN PEMAHAMAN WILAYAH PEMAHAMAN WILAYAH YANG BAIK DALAM YANG BAIK DALAM PENGELOLAAN RAWAPENGELOLAAN RAWA

FUNGSI EKOSISTIMFUNGSI EKOSISTIM ●● SUMBER AIRSUMBER AIR

●● MENCEGAH INTRUSI AIR ASINMENCEGAH INTRUSI AIR ASIN

●● PROTEKSI ALAM DARI EROSIPROTEKSI ALAM DARI EROSI

●● TEMPAT RETENSI SEDIMEN, TEMPAT RETENSI SEDIMEN, NUTRIEN NUTRIEN

●● HABITAT FLORA & FAUNA KHASHABITAT FLORA & FAUNA KHAS

●● MENDUKUNG MENDUKUNG KEANEKARAGAMAN HAYATIKEANEKARAGAMAN HAYATI

RAWA - ALAMIAHRAWA - ALAMIAH

Program Program Konservasi & Konservasi & RehabilitasiRehabilitasi.. Masalah-masalah lingkungan Masalah-masalah lingkungan

yang yang utamautama di daerah rawa :di daerah rawa : Hilangnya keanekaragaman hayati & Hilangnya keanekaragaman hayati &

habitat-habitat unikhabitat-habitat unik Emisi karbon (COEmisi karbon (CO2 2 )) Naiknya muka air lautNaiknya muka air laut

Hilangnya keanekaragaman Hilangnya keanekaragaman hayati & habitat-habitat unikhayati & habitat-habitat unik : : Indonesia memiliki 57% dari area Indonesia memiliki 57% dari area

lahan gambut tropis dunia & hutan lahan gambut tropis dunia & hutan mangrove terbesar dan paling mangrove terbesar dan paling beragam diduniaberagam didunia

Lahan gambut : tingkat kerusakan Lahan gambut : tingkat kerusakan per tahun = 100per tahun = 100..000 ha (45 % 000 ha (45 % dalam kategori rusak)dalam kategori rusak)

Area-area yang dilindungi (Taman Area-area yang dilindungi (Taman Nasional, Cagar alam, dan lain-Nasional, Cagar alam, dan lain-lain) tidak memberikan lain) tidak memberikan perlindungan yang memadai bagi perlindungan yang memadai bagi keanekaragaman hayati di daerah keanekaragaman hayati di daerah rawa.rawa.

Emisi Karbon (COEmisi Karbon (CO22) : ) :

Emisi COEmisi CO22 dari Indonesia yang signifikan dari Indonesia yang signifikan menyebabkan pemanasan globalmenyebabkan pemanasan global

Penyebab utamanya adalah: Penyebab utamanya adalah: Kerusakan hutanKerusakan hutan: 87 % (96 dari 110 juta : 87 % (96 dari 110 juta

ha) dari hutan di Indonesia mengalami ha) dari hutan di Indonesia mengalami kerusakan (Cifor, 2007; bervariasi dari kerusakan (Cifor, 2007; bervariasi dari tidak ada hutan sampai hutan sekunder)tidak ada hutan sampai hutan sekunder)

Oksidasi gambutOksidasi gambut: 45: 45 % gambut rusak dan % gambut rusak dan sebagian besar kering.sebagian besar kering.

Langkah selanjutnya = Langkah selanjutnya = rehabilitasi lahan rehabilitasi lahan gambutgambut

Penilaian cepat pada lahan gambutPenilaian cepat pada lahan gambut Perubahan statusPerubahan status Rencana Rehabilitasi & implementasiRencana Rehabilitasi & implementasi

Emisi COEmisi CO22 (2) rehabilitasi lahan (2) rehabilitasi lahan gambutgambut

Rencana Rehabilitasi dan pelaksanaan: Rencana Rehabilitasi dan pelaksanaan: Restorasi sistim HidrologiRestorasi sistim Hidrologi

BendunganBendungan/tabat dsb/tabat dsb tidak dapat tidak dapat bertahan lama di lahan gambutbertahan lama di lahan gambut

BendunganBendungan/tabat dsb/tabat dsb tidak sepenuhnya tidak sepenuhnya dapat memulihkan hidrologi (kebocoran, dapat memulihkan hidrologi (kebocoran, erosi lateral, konduktifitas hidrolik lahan erosi lateral, konduktifitas hidrolik lahan gambut...)gambut...)

Opsi-opsi lain? Pengisian, peninggian, Opsi-opsi lain? Pengisian, peninggian, pemompaan....pemompaan....

Emisi COEmisi CO22 (2) rehabilitasi lahan (2) rehabilitasi lahan gambutgambut

Penghijauan kembali/reboisasi :Penghijauan kembali/reboisasi : Daya tahan benih yang rendah karena Daya tahan benih yang rendah karena

terekspose, banjir, kebakaran, serangan dari terekspose, banjir, kebakaran, serangan dari alang-alang;alang-alang;

Membutuhkan spesies baru, species dari Membutuhkan spesies baru, species dari hutan dengan kondisi lebih baik untuk hutan dengan kondisi lebih baik untuk ditanam;ditanam;

Permukaan lahan gambut & banjir telah Permukaan lahan gambut & banjir telah berubah, membutuhkan species yang mampu berubah, membutuhkan species yang mampu beradaptasi dengan rejim hidrologi.beradaptasi dengan rejim hidrologi.

Emisi COEmisi CO22 (3) mengurangi (3) mengurangi kekeringan & kebakaran pada kekeringan & kebakaran pada lahan gambutlahan gambut Mengkaji kembali ijin pengembangan Mengkaji kembali ijin pengembangan

pada “gambut tebal” yang pada “gambut tebal” yang membutuhkan sistem drainase;membutuhkan sistem drainase;

Memberikan insentif lokal bagi Memberikan insentif lokal bagi perlindungan lahan gambut (misalnya perlindungan lahan gambut (misalnya melalui melalui CDM/clean development CDM/clean development mechanismmechanism););

Memaksimalkan pemanfaatan Memaksimalkan pemanfaatan sumber2 yg ada (misalnya APMI, utk sumber2 yg ada (misalnya APMI, utk informasi & pengalaman).informasi & pengalaman).

ASEAN Peatland Management

Initiative

Meningkatnya muka air Meningkatnya muka air laut: laut: Rata-rata peningkatan muka air laut Rata-rata peningkatan muka air laut

di Indonesia diperkirakan sekitar 60 di Indonesia diperkirakan sekitar 60 cm (abad ini)cm (abad ini)

Meningkatnya banjir & intrusi air laut Meningkatnya banjir & intrusi air laut yg diperkirakan terjadi sepanjang yg diperkirakan terjadi sepanjang pantai karena perubahan iklimpantai karena perubahan iklim

Diperlukan ketentuan-ketentuan Diperlukan ketentuan-ketentuan untukuntuk : : Jalur hijau di pesisir pantai (zona Jalur hijau di pesisir pantai (zona

mangrove bila perlu, sesuai dgn regulasi-mangrove bila perlu, sesuai dgn regulasi-regulasi, misalnya identik dengan Kepres regulasi, misalnya identik dengan Kepres no.32no.32/1/1990 t990 tenenttanang gambut)g gambut);;

Mencegah punahnya lahan gambut Mencegah punahnya lahan gambut disekitar pesisir pantaidisekitar pesisir pantai..

Pengelolaan Terbatas & Pengelolaan Terbatas & masalah-masalah lingkungan:masalah-masalah lingkungan:

Pada area-area sensitif seperti gambut Pada area-area sensitif seperti gambut tebal atau kawasan lindungtebal atau kawasan lindung

Misalnya: di ujung kubah gambut, hanya untuk pemanfaatan lahan yg tidak memerlukan drainase atau sedikit drainase. Hutan “komunitas” (area hutan tanpa

drainase) Tanaman yg tidak membutuhkan sistem

drainase Perkebunan: ramin, jelutung

Mempertahankan tutupan vegetasi (hutan atau perkebunan)

Menghindari spesies yg menarik perhatian binatang liar (misalnya kelapa sawit & gajah)

Pengembangan baru & Pengembangan baru & Lingkungan Lingkungan

Faktor lingkungan yang harus Faktor lingkungan yang harus diperhitungkan pada pengembangan diperhitungkan pada pengembangan area baru:area baru:

Hanya mengembangkan area-area yg Hanya mengembangkan area-area yg mengalami kerusakan saja, bukan area yg mengalami kerusakan saja, bukan area yg memilki nilai keragaman hayati (khususnya memilki nilai keragaman hayati (khususnya kawasan lindung)kawasan lindung)

Hindari gambut tebal Hindari gambut tebal Dekat pesisir pantai: pastikan jalur hijau Dekat pesisir pantai: pastikan jalur hijau

yg yg cukup cukup memadaimemadai Diperlukan pengembangan terbatas pada Diperlukan pengembangan terbatas pada

area sensitif (kubah gambut, kawasan area sensitif (kubah gambut, kawasan lindung): dibutuhkan adaptasi lindung): dibutuhkan adaptasi pengembanganpengembangan

SISTEM ALAMI AIR & SUMBER AIRSISTEM ALAMI AIR & SUMBER AIRSISTEM ALAMI AIR & SUMBER AIRSISTEM ALAMI AIR & SUMBER AIR

Kab D

Kab B

Kota A

Batas DAS

Kab C

LAU

T

SUNGAI

DANAU

BATAS DAS BERBEDA DENGAN BATAS WILAYAH ADMINISTRASI

SIKLUS HIDROLOGISIKLUS HIDROLOGI

DI TATARAN TRADISIONILDI TATARAN TRADISIONIL

• AIR ADALAH SUMBER DAYA ALAM GRATIS

• AIR ADALAH BARANG SOSIAL

•SUNGAI, DANAU, DAN RAWA ADALAH MILIK MASYARAKAT.

RAWA ADALAH ILMU BARU RAWA ADALAH ILMU BARU

ARTINYAARTINYA SECARA UMUM, BELUM BANYAK SECARA UMUM, BELUM BANYAK

DIKETAHUI KEBERADAAN, LOKASI, DIKETAHUI KEBERADAAN, LOKASI, FUNGSI, NILAI DAN KEUNTUNGANNYA FUNGSI, NILAI DAN KEUNTUNGANNYA

KARENA ITUKARENA ITU ““KNOWLEDGE” RAWA HARUS DIMULAI; KNOWLEDGE” RAWA HARUS DIMULAI; MEMBUTUHKAN REORIENTASI MEMBUTUHKAN REORIENTASI

INSTITUSI RISET DAN SISTEM EDUKASI. INSTITUSI RISET DAN SISTEM EDUKASI.

Disiplin IlmuDisiplin Ilmu

Ilmu Teknik SipilIlmu Teknik Sipil - - Struktur,Keairan dan Struktur,Keairan dan Mekanika TanahMekanika Tanah

Ilmu Teknik Mechanical Ilmu Teknik Mechanical Ilmu Tanah (Soil Science)Ilmu Tanah (Soil Science) Ilmu Pertanian ( Agricultural)Ilmu Pertanian ( Agricultural) Ilmu EkonomiIlmu Ekonomi Ilmu SosialIlmu Sosial Ilmu Lingkungan Ilmu Lingkungan

( Environmental ) ( Environmental )

1.2 POTENSI LAHAN RAWA DI 1.2 POTENSI LAHAN RAWA DI INDONESIAINDONESIA

Indonesia memiliki luas lahan sekitar 162,4 juta : Indonesia memiliki luas lahan sekitar 162,4 juta : 20,5620,56 % daerah rawa% daerah rawa 79,4479,44 % lahan kering% lahan kering

Dewasa ini diperkirakan 30-35 ribu ha lahan Dewasa ini diperkirakan 30-35 ribu ha lahan pertanian beralih fungsi menjadi daerah pemukiman pertanian beralih fungsi menjadi daerah pemukiman dan daerah industri. dan daerah industri.

Pemerintah berupaya mengembangkan daerah rawa Pemerintah berupaya mengembangkan daerah rawa menjadi areal pertanian yang dilandasi konsep menjadi areal pertanian yang dilandasi konsep pembangunan secara bertahap.pembangunan secara bertahap.

Daerah rawa tersebar disepanjang pantai P. Daerah rawa tersebar disepanjang pantai P. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua 33,393 juta ha 33,393 juta ha 6060 % (20,096 juta ha) daerah rawa pasang surut % (20,096 juta ha) daerah rawa pasang surut 4040 % (13,296 juta ha) daerah rawa non pasang surut% (13,296 juta ha) daerah rawa non pasang surut

SUMBER DAYA RAWASUMBER DAYA RAWA

LOKASILOKASI RAWARAWA KONSERVAKONSERVASISI REKLAMASIREKLAMASI

LUAS LUAS PASANG PASANG

SURUTSURUTNON NON

PASANGPASANG

SURUTSURUT

SUDAHSUDAH BELUMBELUM

SUMATERASUMATERA 10.873.010.873.00000

6.604.006.604.0000

4.269.04.269.00000

2.392.0602.392.060 3.720.1653.720.165 4.660.7754.660.775

KALIMANTAKALIMANTANN

10.560.010.560.00000

8.126.008.126.0000

2.433.12.433.10000

2.851.2002.851.200 1.189.2001.189.200 6.520.6006.520.600

SULAWESISULAWESI 1.457.001.457.0000

1.148.001.148.0000

308.050308.050 ?? 20.432 20.432 ??

IRIAN IRIAN 10.523.010.523.00000

4.216.954.216.9500

6.306.06.306.05050

?? 4.5204.520 ??

JAWAJAWA ?? ?? ?? ?? ?? ??

TOTALTOTAL 33.413.033.413.00000

20.096.820.096.80000

13.306.13.306.050050

?? 3.934.3173.934.317 ??Data Dit jen SDA 1990

Pengembangan Daerah Rawa Pengembangan Daerah Rawa oleh Pemerintah Indonesiaoleh Pemerintah Indonesia

LOKASILOKASI

Total Lahan Rawa Secara Total Lahan Rawa Secara NasionalNasional

Total Lahan Yang Sudah Total Lahan Yang Sudah Dikembangkan Oleh Dikembangkan Oleh

PemerintahPemerintah

Pasang Pasang Surut Surut (Ha)(Ha)

Lebak Lebak (Ha)(Ha)

Total Total (Ha)(Ha)

Pasang Pasang Surut Surut (Ha)(Ha)

Lebak Lebak (Ha)(Ha)

Total Total (Ha)(Ha)

SumateraSumatera

KalimantaKalimantann

SulawesiSulawesi

PapuaPapua

6.604.006.604.0000

8.126.908.126.9000

1.148.951.148.9500

4.216.954.216.9500

2.766.0002.766.000

3.580.5003.580.500

644.500644.500

6.305.7706.305.770

9.370.0009.370.000

11.707.4011.707.4000

1.793.4501.793.450

10.522.7210.522.7200

691.704691.704

694.935694.935

71.83571.835

--

110.17110.1766

194.76194.7655

12.87512.875

23.71023.710

801.880801.880

889.700889.700

84.71084.710

23.71023.710

20.096.20.096.800800

13.296.713.296.77070

33.393.533.393.57070

1.458.41.458.47474

341.5341.52626

1.800.01.800.00000

Data Dir Rawa SDA -1996

REKLAMASIREKLAMASI

Kegiatan atau proses dari Kegiatan atau proses dari perbaikan/pengelolaan lahan-perbaikan/pengelolaan lahan-lahan basah, rawa, padang-pasir, lahan basah, rawa, padang-pasir, tanah buruk atau tanah asli dan tanah buruk atau tanah asli dan membuatnya sesuai untuk membuatnya sesuai untuk sesuatu tujuan-tertentu sesuatu tujuan-tertentu (pertanian,permukiman,industri (pertanian,permukiman,industri dll)dll)

PEMANFAATAN UNTUK:PEMANFAATAN UNTUK:

▪ ▪ PERMUKIMANPERMUKIMAN

▪▪ DAERAH INDUSTRIDAERAH INDUSTRI

▪▪ PERTANIAN & PERKEBUNANPERTANIAN & PERKEBUNAN

▪▪ PERIKANAN/TAMBAKPERIKANAN/TAMBAK

▪▪ PRASARANA TRANSPORTASIPRASARANA TRANSPORTASI

▪▪ REKREASIREKREASI

REKLAMASIREKLAMASI

PERMUKIMAN TRANSMIGRASIPERMUKIMAN TRANSMIGRASI

KAWASAN BERIKATKAWASAN BERIKAT

DAERAH EKSPLOITASI MINYAK DI P.PADANG-RIAUDAERAH EKSPLOITASI MINYAK DI P.PADANG-RIAU

RENCANA REKLAMASI

DAERAH RAWA TERENTANG-KALIMANTAN SELATANDAERAH RAWA TERENTANG-KALIMANTAN SELATAN

Halaman 26Budidaya Pertanian

Irigasi Rawa di Kalimantan http://www.eelaart.com/

Halaman 27

Irigasi Rawa di Kalimantan http://www.eelaart.com/

Budidaya Pertanian

Halaman 7Waikiki, Honolulu,

USA

A

Halaman 5

Peradaban berkembang dari kawasan pesisir. Kawasan budidaya (pemukiman, industri, bisnis) lebih banyak berada di kawasan pesisir.

Vancouver, Canada

A

Halaman 25

Ilustrasi budidaya di pantai:Tambak udang di Pantai Cermin, Sumatera Utara

Budidaya Perikanan

Tambak di Percut SumutTambak di Percut Sumut

Halaman 24

Tambak Ikan di El Salvador http://www.aquaculture.co.il/

Budidaya Perikanan

KEBUTUHAN & REALISASI KEBUTUHAN & REALISASI BERASBERAS

TahunTahun PADIPADI BERASBERAS

TargeTargett

ProdukProduksisi

SelisiSelisihh

KebutuhKebutuhanan

TersediTersediaa

19919944

49,1649,1644

46,64146,641 - - 2,5232,523

19919988

53,2453,2433

46,44346,443 - 6,8- 6,8

20020011

50,09650,096 32,77132,771

30,28330,283

20020022

50,59750,597 33,07333,073

30,58630,586

20020033

51,10351,103 33,37233,372

30,89230,892

20020044

51,61451,614 33,66933,669

31,20131,201

PRASARANA TRANSPORTASI DARATPRASARANA TRANSPORTASI DARAT

LAHAN YG DI REKLAMASILAHAN YG DI REKLAMASI

Tanah yang berada dekat pantai (coastal Tanah yang berada dekat pantai (coastal swamp) swamp)

Tanah yang terendam pada musim hujan oleh Tanah yang terendam pada musim hujan oleh luapan air banjir dari sungai (flood plain) luapan air banjir dari sungai (flood plain)

Tanah yang terendam air sepanjang Tanah yang terendam air sepanjang tahun(waterlogged areas) seperti rawa-rawa tahun(waterlogged areas) seperti rawa-rawa

Tanah yang kering sepanjang tahun sehingga Tanah yang kering sepanjang tahun sehingga tidak mungkin untuk kegiatan budidaya tidak mungkin untuk kegiatan budidaya pertanian,misalnya padang alang-pertanian,misalnya padang alang-alang,gurun pasiralang,gurun pasir

Di Reklamasi dgn TeknologiDi Reklamasi dgn Teknologi HidrolikaHidrolika Daerah sepanjang pantai yang dipengaruhi Daerah sepanjang pantai yang dipengaruhi

pasang surut air laut (Tidal foreland),pasang surut air laut (Tidal foreland), Daerah sepanjang pantai yang selalu Daerah sepanjang pantai yang selalu

digenangi air laut (Coastal Marshes)digenangi air laut (Coastal Marshes) Muara dan danau dekat laut Muara dan danau dekat laut

(estuaries,lagoon)(estuaries,lagoon) DeltaDelta Area genangan dan danauArea genangan dan danau Lembah Sungai.Lembah Sungai.

Permasalahan pada Permasalahan pada reklamasi rawareklamasi rawa

Kesuburan fisik dan kimiawi tanah yang rendahKesuburan fisik dan kimiawi tanah yang rendah

Tingginya kandungan besi ,aluminium dan senyawa sulfida menyebabkan air Tingginya kandungan besi ,aluminium dan senyawa sulfida menyebabkan air menjadi asammenjadi asam

Tata air yang masih belum dapat dikendalikan karena tidak tersedianya saluran Tata air yang masih belum dapat dikendalikan karena tidak tersedianya saluran suplesi yang berfungsi sebagai saluran irigasi untuk mempercepat ameliorisasi suplesi yang berfungsi sebagai saluran irigasi untuk mempercepat ameliorisasi tanah, dan sumber air untuk tanaman maupun karena pengelolaan tata air (water tanah, dan sumber air untuk tanaman maupun karena pengelolaan tata air (water management) pada sistem makro ataupun mikro di tingkat petani yang belum management) pada sistem makro ataupun mikro di tingkat petani yang belum sempurnasempurna

Belum dimilikinya teknologi varietas jenis-jenis tanaman yang sesuai atau dapat Belum dimilikinya teknologi varietas jenis-jenis tanaman yang sesuai atau dapat beradaptasi pada setiap tipologi lahan yang toleran terhadap tanah bermasalah beradaptasi pada setiap tipologi lahan yang toleran terhadap tanah bermasalah (keasaman tanah, keracunan, Fe dan Al, gambut dan asam organik, defisiensi Cu (keasaman tanah, keracunan, Fe dan Al, gambut dan asam organik, defisiensi Cu dan Zn, salinitas)dan Zn, salinitas)

Pengembangan pertanian terutama beras yang masih bertumpu pada lahan sawah Pengembangan pertanian terutama beras yang masih bertumpu pada lahan sawah irigasi konvensional dan tadah hujan, mengakibatkan ide-ide untuk pengembangan irigasi konvensional dan tadah hujan, mengakibatkan ide-ide untuk pengembangan lahan rawa kurang mendapat prioritas. lahan rawa kurang mendapat prioritas.

KESIMPULANKESIMPULAN

Rawa mempunyai fungsi serbaguna bagi kehidupanRawa mempunyai fungsi serbaguna bagi kehidupan

Daya dukung fisik fragile (rapuh/lemah)Daya dukung fisik fragile (rapuh/lemah)

Pengembangan bertahap dan seimbang dinamisPengembangan bertahap dan seimbang dinamis

Keseimbangan luas lahan untuk konservasi dan reklamasiKeseimbangan luas lahan untuk konservasi dan reklamasi

Material konstruksi ringanMaterial konstruksi ringan

Water ManagementWater Management

Perkembangan SejarahPerkembangan Sejarah BELANDABELANDA SEJAK TAHUN 1200 DI DAERAH HOLLAND UTARA DAN HOLLAND SELATAN DAN SEJAK TAHUN 1200 DI DAERAH HOLLAND UTARA DAN HOLLAND SELATAN DAN

UTRECHT,UTRECHT, TUJUAN PADA AWALNYA ADALAH HANYA BERSIFAT MENCEGAH AIR TUJUAN PADA AWALNYA ADALAH HANYA BERSIFAT MENCEGAH AIR DISEBABKAN MELUASNYA DANAU-DANAU AKIBAT PENGGALIAN TANAH-HUMUS DISEBABKAN MELUASNYA DANAU-DANAU AKIBAT PENGGALIAN TANAH-HUMUS (TURF) UNTUK MENDAPATKAN BAHAN BAKAR DAN UNTUK PEMBUATAN GARAM. (TURF) UNTUK MENDAPATKAN BAHAN BAKAR DAN UNTUK PEMBUATAN GARAM.

MULA-MULA DIBANGUN PERUMAHAN DAN DESA-DESA DIATAS TANAH KERING YANG MULA-MULA DIBANGUN PERUMAHAN DAN DESA-DESA DIATAS TANAH KERING YANG SIFATNYA BUATAN; KEMUDIAN TANAH-TANAH KETINGGIAN INI DIHUBUNGKAN SATU SIFATNYA BUATAN; KEMUDIAN TANAH-TANAH KETINGGIAN INI DIHUBUNGKAN SATU SAMA LAIN DENGAN TANGGUL-TANGGUL,MAKA TERJADILAH PENUTUPAN UNTUK SAMA LAIN DENGAN TANGGUL-TANGGUL,MAKA TERJADILAH PENUTUPAN UNTUK MENJAGA DAERAH –DAERAH TERSEBUT TETAP KERING.MENJAGA DAERAH –DAERAH TERSEBUT TETAP KERING.

DISEBELAH UTARA NEGERI BELANDA TERJADI PENAMBAHAN TANAH DENGAN CARA DISEBELAH UTARA NEGERI BELANDA TERJADI PENAMBAHAN TANAH DENGAN CARA LAIN. LAIN.

PADA WAKTU AIR PASANG,LAUT MELANDA KEDALAM 2 KALI SEHARI DAN PADA PADA WAKTU AIR PASANG,LAUT MELANDA KEDALAM 2 KALI SEHARI DAN PADA WAKTU SURUT MENINGGALKAN PASIR DAN LUMPUR. WAKTU SURUT MENINGGALKAN PASIR DAN LUMPUR.

JIKA PROSES INI BERLANGSUNG CUKUP LAMA,MAKA TANAH-TANAH TERSEBUT AKAN JIKA PROSES INI BERLANGSUNG CUKUP LAMA,MAKA TANAH-TANAH TERSEBUT AKAN MENJADI LEBIH TINGGI DARI PERMUKAAN LAUT. MENJADI LEBIH TINGGI DARI PERMUKAAN LAUT.

TANAH-TANAH INI YANG TERTIMBUN LUMPUR DIPAGARI OLEH PENDUDUK DENGAN TANAH-TANAH INI YANG TERTIMBUN LUMPUR DIPAGARI OLEH PENDUDUK DENGAN TANGGUL-TANGGUL UNTUK MELINDUNGINYA TERHADAP AIRTANGGUL-TANGGUL UNTUK MELINDUNGINYA TERHADAP AIR

Penambahan lahanPenambahan lahan

SELAMA 4 ABAD (1200-1600) SELAMA 4 ABAD (1200-1600) PENAMBAHAN TANAH YANG PENAMBAHAN TANAH YANG DAPAT DIREKLAMASI DENGAN DAPAT DIREKLAMASI DENGAN CARA INI ADALAH 1.735 KMCARA INI ADALAH 1.735 KM2 2 (173.500 HA)(173.500 HA)

1200-2000 (800 TAHUN) TERJADI PENAMBAHAN LAHAN SELUAS 1200-2000 (800 TAHUN) TERJADI PENAMBAHAN LAHAN SELUAS 6.825 KM6.825 KM22 (± 30% DARATAN) SEHINGGA LUAS NEGERI BELANDA (± 30% DARATAN) SEHINGGA LUAS NEGERI BELANDA SAAT INI SELUAS 36.948 KMSAAT INI SELUAS 36.948 KM22 . DARI KESELURUHAN LUAS LAHAN . DARI KESELURUHAN LUAS LAHAN 27% TERLETAK DIBAWAH PERMUKAAN LAUT (- 6,70 M DPL) YANG 27% TERLETAK DIBAWAH PERMUKAAN LAUT (- 6,70 M DPL) YANG DIDIAMI ± 60% DARI SELURUH PENDUDUK.DIDIAMI ± 60% DARI SELURUH PENDUDUK.

tradisionil oleh petani Bugis dari Sulawesi Selatan dan Banjar dari Kalimantan tradisionil oleh petani Bugis dari Sulawesi Selatan dan Banjar dari Kalimantan Selatan merupakan petani perintis yang telah memanfaatkan sumber daya Selatan merupakan petani perintis yang telah memanfaatkan sumber daya lahan rawa dekat pantai disepanjang tepian sungai-sungai yang dipengaruhi lahan rawa dekat pantai disepanjang tepian sungai-sungai yang dipengaruhi pasang surut di Sumatera Selatan,Jambi,Riau,Kalimantan Barat,Kalimantan pasang surut di Sumatera Selatan,Jambi,Riau,Kalimantan Barat,Kalimantan Selatan dan Papua.Selatan dan Papua.

berupa parit-parit atau handil-handil dengan panjang 1 sampai dengan 2 km berupa parit-parit atau handil-handil dengan panjang 1 sampai dengan 2 km yang berhubungan langsung dengan sungai-sungai yang dipengaruhi pasang yang berhubungan langsung dengan sungai-sungai yang dipengaruhi pasang surut.surut.

1924 sampai tahun 1934 dibangun proyek rawa pasang surut di Sisir Gunting 1924 sampai tahun 1934 dibangun proyek rawa pasang surut di Sisir Gunting di Sumut dan di Purwasari Kalimantan Selatan dengan sistem polder.di Sumut dan di Purwasari Kalimantan Selatan dengan sistem polder.

1950-an - 1960-an reklamasi rawa non pasang surut untuk lahan pertanian 1950-an - 1960-an reklamasi rawa non pasang surut untuk lahan pertanian Pemerintah membangun 2 buah polder yaitu Alabio (6.000 ha) di Kalimantan Pemerintah membangun 2 buah polder yaitu Alabio (6.000 ha) di Kalimantan Selatan dan Mentaren (2.300 ha) di Kalimantan Tengah.Selatan dan Mentaren (2.300 ha) di Kalimantan Tengah.

Kanalisasi Anjir Tamban,Serapat,Besarang, Kelampan, dan Marabahan, di Kanalisasi Anjir Tamban,Serapat,Besarang, Kelampan, dan Marabahan, di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah untuk sarana transportasi air dan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah untuk sarana transportasi air dan untuk membuka keterpencilan Kalimantan Tengahuntuk membuka keterpencilan Kalimantan Tengah

INDONESIAINDONESIA

Dimulai sejak 1969 (Pelita I) skala besar pada lahan rawa pasang surut dimulai Dimulai sejak 1969 (Pelita I) skala besar pada lahan rawa pasang surut dimulai oleh Pemerintah Indonesia untuk menunjang program transmigrasi dan untuk oleh Pemerintah Indonesia untuk menunjang program transmigrasi dan untuk mencapai swasembada pangan khususnya beras.mencapai swasembada pangan khususnya beras.

(1969 – 1994) telah dikembangkan lahan rawa pasang surut seluas 1.238.000 ha (1969 – 1994) telah dikembangkan lahan rawa pasang surut seluas 1.238.000 ha yang lokasinya terkonsentrasi di Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Lampung, yang lokasinya terkonsentrasi di Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

setelah tahun 1994 ,pengembangan daerah rawa dititikberatkan pada peningkatan setelah tahun 1994 ,pengembangan daerah rawa dititikberatkan pada peningkatan daerah-daerah yang telah dibuka dengan kegiatan yang bersifat terpadu dan lintas daerah-daerah yang telah dibuka dengan kegiatan yang bersifat terpadu dan lintas sektoral dengan menerapkan zona-zona pengelolaan air (Water Management sektoral dengan menerapkan zona-zona pengelolaan air (Water Management Zone).Zone).

1996 Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PPLG) seluas 1(satu) juta ha di 1996 Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PPLG) seluas 1(satu) juta ha di Propinsi Kalimantan Tengah. Proyek ini sejak awalnya merupakan proyek Propinsi Kalimantan Tengah. Proyek ini sejak awalnya merupakan proyek kontroversial dan banyak dipertanyakan keberhasilannya.kontroversial dan banyak dipertanyakan keberhasilannya.

Proyek ini dapat dikategorikan proyek gagal karena tidak mengindahkan kaidah-Proyek ini dapat dikategorikan proyek gagal karena tidak mengindahkan kaidah-kaidah pengembangan rawa.kaidah pengembangan rawa.

gagal karena tidak mengindahkan kaidah-kaidah pengembangan rawa.gagal karena tidak mengindahkan kaidah-kaidah pengembangan rawa.

top related