PENGARUH WHOLESALE PRICE INDEX, SALES GROWTH, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33127/1/ATIN FAJAR WATI.pdf · 1997-1998 :TK'Aisyiyah Bustanul Athfal Hadiluwih
Post on 05-Aug-2019
216 Views
Preview:
Transcript
PENGARUH WHOLESALE PRICE INDEX, SALES GROWTH, NET
PROFIT MARGIN, BOOK VALUE DAN FIRMSIZE TERHADAP HARGA
SAHAM
(Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Consumer Goods Periode 2009-2013)
OLEH:
ATIN FAJAR WATI
NIM: 1110081000143
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
PENGARUH WHOLESALE PRICE INDEX, SALES GROWTH, NET
PROFIT MARGIN, BOOK VALUE DAN FIRM SIZE TERHADAP BARGA
SAHAM
(Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Consumer Goods Periode 2009-2013)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Ge1ar SaIjana Ekonomi
01eh
Atin Fajar Wati
NIM: 1110081000143
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Hj.Pudji Astuty, SE., MM Titi Dewi Warninda, SE.,M.Si
NIP: 0311065804 NIP:197312 21200501 2002
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
11
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini tanggal26 Agustus 2015, telah dilakukan ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Atin Fajar Wati
2. NIM : 1110081000143
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Wholesale Price Index, Sales Growth, Net Profit
Margin, Book Value dan Firm Size terhadap Harga Saham.
(Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Consumer Goods
Periode 2009-2013)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kernampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lu1us dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
'Jntuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Agustus 2015
r;flx1. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP (
NIP: 19730615200501 1 009
2. Ela Patriana, Ir., MM ( NIP: 196905281008012010
3. Dr. Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB ( NIP: 19741127200112 1002
4. Dr. Hj. Pudji Astuty, SE., MM ( NIDN : 0311065805
5. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si ( )f! NIP: 19731221 200501 2002 Pembimbing II
,
IV
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Atin Fajar Wati
NIM :1110081000143
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggung jawabkan
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain 3. Tidak menggunakan karya orang Jain tanpa menyebutkan sumber
asH atau tanpa izin pemiliknya. 4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis DIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan saya buat sesungguhnya.
Jakarta, Juli 2015
Yang Menyatakan
(Atin Fajar Wati)
v
DAFfAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Atin Fajar Wati
Tempat, Tanggallahir: Sragen, 26 Maret 1992
Alamat : Bibis Rt/Rw 025109, Kelurahan Hadiluwih,
Kec. Sumberlawang, Kab. Sragen, Jawa Tengah
Email :atinfajarwatioke@gmail.com
Phone : 081310963062
RIWAYAT PENDIDIKAN
1997-1998 :TK'Aisyiyah Bustanul Athfal Hadiluwih
1998-2004 :SD Negeri Hadiluwih 2 Sumber Lawang
2004-2007 :SMP Negeri 1 Sumberlawang
2007-2010 :SMK Sukawati Gemolong
VI
ABSTRACK
This research aim to anayze the influence of Wholesale price index, Sales growth, Net profit margin, Book value and Firm size to Stock price of sector Consumer goods in 2009-2013. The analysis method used in the research is the analysis of panel data regression perfomed with Eviews version 7. The empirical result showed that the simultaneous indicated that Wholesale price index, Sales growth, Net profit margin, Book value and Firm size had significant influence to Stock price. in the partial indicated that Wholesale price index and Book value did not have significant influence to Stock price. Meanwhile, the Sales growth, Net profit margin and Firm size had significant influence to Stock Price.
Key Word: Panel data regression, Wholesale price index, Sales growth, Net profit margin, Book value, Firm size and Stock price.
Vll
ABSTRAK
Penelitian ini ibertujuan untuk meneliti pengaruh variabel Wholesale price index, Sales Growth, Net profit margin, Book value dan Firm size terhadap Harga saham perusahaan sektor Consumer Goods. Periode penelitian selama 5 tahoo dari 2009 sampai 2013. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan Eviews versi 7. Hasil penelitian menunnjukkan bahwa secara simultan Wholesale price index, Sales growth, Net profit margin, Book value dan Firms size berpengaruh terhadap Harga saham. Secara parsial Wholesale price index dan Book value tidak berpengaruh terhadap Harga saham. Sedangkan Sales Growth, Net profit margin dan Firm size berpengaruh terhadap Harga saham.
Kata kunci: Regresi data panel, Wholesale price index, Sales growth, Net profit margin, Book value, Firm size dan Harga saham.
Vlll
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan
baik. Shalawat dan salam tidak lupa penulis ucapkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW.
Tujuan dari penulisan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa tanpa adanya
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah beIjasa anatara
lain:
1. Kedua orang tua beserta keluarga besar. Tak henti-hentinya mereka
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Untuk kedua orang tuaku terimakasih telah
memberikan semangat dan motivasi serta dukungan materil yang luar
biasa dari mulai perkuliahan sampai pada tahap ini. Jasa mereka tidak
pernah bisa terlupakan.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini Le., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN SyarifHidayatullah Jakarta
3. Ibu Titi Dewi Waminda, S.E.,M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
4. Ibu Dr. Pudji Astuty, SE., MM selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
5. Ibu Titi Dewi Warninda, S.E.,M.Si selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan arahan dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
IX
ABSTRAK
Penelitian ini ibertujuan untuk meneliti pengaruh variabel Wholesale price index, Sales Growth, Net profit margin, Book value dan Firm size terhadap Harga saham perusahaan sektor Consumer Goods. Periode penelitian selama 5 tahun dari 2009 sampai 2013. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan Eviews versi 7. HasH penelitian menwmjukkan bahwa secara simultan Wholesale price index, Sales growth, Net profit margin, Book value dan Firms size berpengaruh terhadap Harga saham. Secara parsial Wholesale price index dan Book value tidak berpengaruh terhadap Harga saham. Sedangkan Sales Growth, Net profit margin dan Firm size berpengaruh terhadap Harga saham.
Kata kunci: Regresi data panel, Wholesale price index, Sales growth. Net profit margin, Book value, Firm size dan Harga saham.
Vlll
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan
baik. Shalawat dan salam tidak lupa penulis ucapkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW.
Tujuan dari penulisan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar SaIjana Ekonomi jurusan Manajemen pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa tanpa adanya
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah beIjasa anatara
lain:
1. Kedua orang tua beserta keluarga besar. Tak henti-hentinya mereka
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Untuk kedua orang tuaku terimakasih telah
memberikan semangat dan motivasi serta dukungan materil yang luar
biasa dari mulai perkuliahan sampai pada tahap ini. Jasa mereka tidak
pemah bisa terlupakan.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini Le., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN SyarifHidayatullah Jakarta
3. Ibu Titi Dewi Waminda, S.E.,M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
4. Ibu Dr. Pudji Astuty, SE., MM selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
5. Ibu Titi Dewi Waminda, S.E.,M.Si selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan arahan dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
IX
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mernberikan ilmu
yang bennanfaat kepada penulis serta staf karyawan yang telah
memberikan pelayanan kepada mahasiwa.
7. Terimakasih kepada temanku Astuti Soares, Gizzyan deva, Neni Suryanti,
Ani fitriawati, Indana Zulfa yang telah memberikan inspirasi dan semangat
kepada penulis.
8. Untuk temanku-temanku Alumni SMK SUKAWATI GEMOLONG
jurusan Akuntansi, terimakasih atas saran dan nasehat serta canda tawa
yang tak pernah bosan menemani dan mendengarkan keluhan-keluhan
dalam penulisan skripsi ini
9. Terimakasih kepada ternan-ternan Manajernen D dan Manajernen
Keuangan yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
10. Terimakasih pada teman baik ku yang telah memberikan dukungan dan
semangat yang luar biasa.
Jakarta, 3 juli 2015
Atin Fajar Wati
x
DAFTAR ISI Cover luar ................................................................................................... i
Halaman Sampul Dalam ............................................................................ ii
Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ..................................................... iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................. iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................... v
Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. vi
Abstrak ....................................................................................................... vii
Abstrak ....................................................................................................... viii
Kata pengantar ............................................................................................ ix
Daftar Isi .................................................................................................... xi
Taftar Tabel ................................................................................................ xiv
Daftar Gambar ............................................................................................ xv
Daftar Lampiran ......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................... 10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 13
A. Landasan Teori ................................................................................ 13
1. Sekilas Pasar Modal Indonesia ................................................. 13
2. Peranan Pasar Modal ................................................................ 14
3. Instrument Pasar Modal ........................................................... 15
4. Saham ....................................................................................... 17
xi
a. Pengertian Saham ................................................................ 17
b. Harga Saham ...................................................................... 19
5. Analisa Laporan Keuangan ...................................................... 26
6. Faktor yang mempengaruhi Harga Saham ............................... 29
a. Wholesale Price Index......................................................... 29
b. Sales Growth ...................................................................... 31
c. Net Profit Margin ............................................................... 32
d. Book Value .......................................................................... 34
. Firm Size ............................................................................ 35
B.
D.
BA
D.
2
e
7. Pengaruh Variable Independen Terhadp Variable Dependen .. 36
Penelitian Terdahulu ...................................................................... 41
C. Kerangka Penelitian ....................................................................... 46
Ahipotesis Penelitian ...................................................................... 49
B III METODE PENELITIAN ......................................................... 50
A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 50
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................. 50
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 52
Metode Analisis Data ..................................................................... 53
1. Analisi Data Panel ..................................................................... 53
2. Tahap Analisis Data ................................................................. 58
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 6
a. Normalitas .......................................................................... 62
b. Multikolineritas .................................................................. 64
c. Heterokedastisitas .............................................................. 65
d. Autokorelasi ....................................................................... 68
4. Uji Signifikasi .......................................................................... 69
a. Koefisien Determinasi ........................................................ 69
b. Uji Parsial ........................................................................... 70
c. Uji Simultan ....................................................................... 71
E. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 73
xii
xiii
2. Deskripsi Variabel .................................................................... 80
7
BAB V
B.
DA
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ............................................ 76
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penilaian .................................... 76
B. Pengujian dan Pembahasan ............................................................ 79
1. Deskripsi Sampel ..................................................................... 79
a. Harga Saham ..................................................................... 81
b. Wholesale Price Index ........................................................ 83
c. Sales Growth ...................................................................... 84
d. Net Profit Margin ............................................................... 87
e. Book Value ......................................................................... 90
f. Firm Size ............................................................................ 92
C. Analisa dan Pembahasan ................................................................ 95
1. Pemilihan Model Regresi ......................................................... 95
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 100
a. Normalitas .......................................................................... 100
b. Multikolinieritas ................................................................. 101
c. Heterokdastisitas ................................................................ 102
d. Autokorelasi ....................................................................... 105
3. Uji Signifikasi .......................................................................... 10
a. Koefisien Determinasi ........................................................ 107
b. Uji Signifikasi Parisal ........................................................ 109
c. Uji Sifnifikasi Simultan ..................................................... 112
4. Analisis Regresi Data Panel ..................................................... 114
5. Interprestasi .............................................................................. 116
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ........................................... 123
A. Kesimpulan .................................................................................... 123
Implikasi ......................................................................................... 124
FTAR PUSTAKA ............................................................................... 125
44
DAFTAR TABEL
2.1 Tabel Penelitian Terdahulu
3.1 Tabel Kriteria Pemilihan Sampel................................. 51
4.1 Tabel Sejarah Pasar Modal Indonesia 76
4.2 Tabel Sampel Penelitian 80
4.3 Tabel Harga Saham 81
4.4 Tabel Wholesale Price Index 83
4.5 Tabel Sales Growth.................................................. ............................. 85
4.6 Tabel Net Profit Margin 88
4.7 Tabel Book Value 90
4.8 Tabel Firm Size 93
4.9 Tabel Hasil Uji Chow.......................................................................... 97
4.1 0 Tabel Hasil Uji Hausman 99
4.11 Tabel HasH Uji Multikolineritas 102
4.12 Tabel Hasil Regresi Kelompok 1........................................................ 104
4.13 Tabel Hasil Regresi Kelompok 2........................................................ 104
4.14 Tabel Hasil Uji Autokorelasi 106
4.15 Tabel Uji Durbin-Watson 106
4.16 Tabel Uji Adjustd R2 108
4.17 Tabel Uji t 110
4.18 TabelUji F 113
4.19 Tabel Uji Data Panel 114
XIV
DAFfAR GAMBAR
1.1 Grafik Perkembangan Pasar Modal 2
2.1 Kerangka Pemikiran 47
2.2 Kerangka Konseptual Penelitian........................................................... 48
4.1 Grafik Hasil Uji Normalitas.................................................................. 101
xv
DAFfAR LAMPIRAN
1. Data Seluruh Variabel Penelitian 129
2. Hasil Output Regresi Data Panel.......................................................... 133
XVI
BABI
PENDAHVLVAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal sangat memberikan sumbangan berarti bagi pembangunan
ekonomi Indonesia me1alui penyediaan sember dana jangka panjang bagi duma
usaha. Realita tersebut dapat dilihat dari jumlah tersedianya perusahaan yang
go public dan jumlah dana yang dapat dihimpun untuk: tujuan yang produktif
serta aktivitas transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEl). Jika dilihat dari potensi
yang ada maka tidak ada alasan bahwa pasar modal tidak akan berkembang
dengan baik di masa yang akan datang. Potensi pengembangan pasar modal
cukup besar baik ditinjau dari supply maupun demand. Potensi dari sudut
supply dapat dilihat dari besarnya jumlah perusahaaan yang diperkirakan
dengan mudah dapat memenuhi persyaratan go public (Mar'ati dan Purnomo
,2011 :71).
Menurut Jogiyanto (1998: 10) pasar modal merupakan sarana perusahaan
untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual sahamnya atau
mengeluarkan obligasi (Silim, 2013: I).
Menurut Rijanto dalam Djauharotun (2005:1), perkembangan pasar modal
dipengaruhi oleh partisipasi yang aktif, baik dari perusahaan yang akan
menjual sahamnya maupun pihak-pihak lain yang terlibat dalam kegiatan pasar
modal. Ini berarti bahwa tanpa adanya partisipasi yang aktif dan perusahaan
yang potensial untuk go public, tidak adanya investor yang bergairah untuk
menanamkan danaya dalam surat berharga, dan kurang aktifuya lembaga
lembaga penunjang pasar modal, maka suatu pasar modal tidak akan
berkembang dengan baik.
GrafIk 1.1
Perkembangan pasar modal indonesia
---------------,
4,500,000
4,000,000
3,500,000
3,000,000
II Volume perdagangan 2,500,000 (dIm jutaan)
2,000,000 iii Kapitalisasi pasar (dalam
milliaran)1,500,000
1,000,000
500,000
o 2009 2010 2011 2012 2013
Sumber: www.idx.co.id
Perkembangan pasar modal indonesia tiap periode mengalami kemajuan
hal ini bisa dilihat dari grafik perkembangan pasar modal diatas. Berdasarkan
grafik tersebut nilai kapitalisasi pasar tiap periode selalu mengalami
peningkatan. Volume perdagangan selama periode penelitian mengalami
penuruan pada tahoo 2010 dan meningkat kembali pada tahoo 2013. Selain itu
juga jumlah perusahaan yang terdaftar juga mengalami peningkatan tiap
periode. Hal ini menunjukkan bahwa berbagai pihal berperan aktif dalam
kegiatan pasar modal.
2
Fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk pengumpulan dana yang
berasal dari masyarakat umum yang kemudian diinvestasikan di pasar modal
yang memiliki tujuan untuk mencari keuntungan yang akan berguna untuk
memajukan perusahaannya dan membantu mendukung perekonomian suatu
negara (yanti dan Safitri, haLl)
Keadaan pasar modal sebagai langkah bagi investor untuk memutuskan
membeli saham. Informasi yang ada di pasar modal mempengaruhi
kepercayaan investor yang membentuk efisiensi pasar modal. Kenaikan dan
penurunan volume transaksi dan indeks harga saham menunjukkan
kepercayaan investor untuk melakukan transaksi di pasar modal ( Djauharotun,
2005:1).
Tujuan investor melakukan investasi adalah untuk memperoleh dividen dan
capital gain. Capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh dari investasi
dalam surat berharga atau efek dimana nilainya melebihi harga pembe1ian.
Selisih antara harga jual yang lebih tinggi dan harga pembelian yang lebih
rendah menghasilkan keuntungan finansial bagi investor
tersebut.(id.m.wikipedia.org pada tanggal 26 juni 2015). Dengan adanya
kegiatan investasi tersebut perusahaan dapat memperoleh dana tambahan untuk
melakukan kegiatan operasional usaha sehingga akan memaksimalkan kinetja
perusahaan.
Terdapat berbagai instrumen yang dapat dijadikan altematif investasi di
pasar modal. Salah satunya adalah saham. Saham merupakan kertas yang
tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan di ikuti hak dan
3
kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegeng sahamnya (fahmi,
2013:271).
Harga saham juga mencenninkan nilai dari suatu perusahaan. Jika
perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham tersebut akan banyak
diminati oleh para investor. Prestasi yang baik dicapai perusahaan dapat dilihat
dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan (Dini dan
Indarti,ha12).
Faktor yang mempengaruhi harga saham ada dua, yaitu faktor internal
yang meliputi infonnasi arus kas, infonnasi laba dan infonnasi akuntansi
lailmya yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan dan faktor
eksternal perusahaan yang meliputi transaksi saham, tingkat suku bunga
deposito, kepercayaan masyararakat terhadap pasar modal, kondisi sosial
politik dan kebijakan perekonomian makro lainnya (Sumamo dan Gunistiyo).
Harga saham di bursa efek akan ditentukan oleh kekuatan pennintaan dan
penawaran. Pada saat permintaan saham meningkat, maka harga saham
tersebut akan cenderung meningkat. Sebaliknya, pada saat banyak orang
menjual saham, maka harga saham tersebut cenderung akan mengalami
penurunan (Anoraga,2003:58 dalam Mulia dan Nurdhiana, hal 2).
Sebelum melakukan investasi atau transaksi saham, investor harus
memperhitungkan resiko dan keuntungan yang akan diperoleh dari investasi
tersebut.Terdapat dua pendekatan atau alat analisis yang bisa digunakan oleh
investor untuk menganalisis suatu harga efek khususnya harga saham, yaitu
pendekatan fundamental (mendasarkan pada infonnasi -infonnasi yang
4
diterbitkan oleh emiten yang dikaitkan dengan faktor-faktor fundamental
seperti perekonomian makro dan kondisi sektor industri serta kineIja emiten)
dan analisis teknikal yang analisisnya mendasarkan pada data harga saham di
masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa
mendatang serta cenderung mengakaikan risiko dan pertumbuhan laba dalam
menentukan barometer dari penawaran dan permintaan terhadap saham
(Halim, 2005:5 dalam Mulia dan Nurdhiana hal 2).
Analisis fundamental merupakan analisis terhadap aspek-aspek
fundamental perusahaan yang merupakan gambaran dari kineIja perusahaan
tersebut. Berdasarkan aspek fundamental, perusahaan bisa dinilai melalui rasio
keuangan yang bisa dilihat dari laporan keuangan dari perusahaan tersebut
(Amanda dan Pratomo, 2013:207).
Informasi fundamental yang baik adalah informasi yang mampu
mencerminkan kineIja atau nilai perusahaan yang dalam hal ini dicerminkan
oleh harga saham. Informasi fundamental merupakan faktor internal yang
berasal dari perusahaan berupa laporan keuangan (Viandita, Suhadak dan
Husaiani, hall).
Analisis teknikal adalah metode analisis berdasarkan pergerakan harga
saham sesuai dengan kemungkinan teknis dari historikal data statistik
pergerakannya pada jangka waktu tertentu (Mulia dan Nudhiana, hal.2).
Model analisis teknikal lebih menekankan pada perilaku pasar modal
dimasa datang dengan berdasarkan kebiasaan di masa lalu dan berupaya untuk
5
memperkirakan kondisi pasar ( harga saham ) dengan mengamati perubahan
harga saham tersebut di waktu lalu ( Cahyono dan Sutrisno, 2013:266).
Wholesale price index atau indeks harga perdagangan besar adalah angka
indeks yang menunjukkan perubahan pada harga pembelian barang oleh
pedagang besar dari konsumen. Indeks harga perdagangan besar sangat
bermanfaat bagi para pedagang besar untuk mengetahui sejauh mana
perubahan-perubahan yang terjadi pada harga-harga pembelian barang
dagangan. Se1ain itu juga, indeks harga dapat dijadikan dasar untuk
memperkirakan kondisi harga yang mungkin terjadi pada masa yang akan
datang. Disamping itu dengan diketahuinya indeks harga perdagangan besar,
para pedagang besar dapat mengetahui faktor- faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan harga sehingga pengetahuan indeks harga tersebut dapat
digunakan untuk menetapkan harga dasar bagi para konsumen
(tikanov.blogspot.com diambil pada tanggal 2 juli 2015).
Pertumbuhan penjualan mencerminkan prospek perusahaan-perusahaan di
masa mendatang. Apabila perusahaan memiliki keuntungan yang meningkat,
maka pertumbuhan penjualan pun ikut meningkat dan kinerja perusahaan
semakin baik dari tahun ke tahun. Dengan demikian juga akan berdampak pada
harga saham yang kemungkinan akan naik karena pada dasaarnya harga saham
dipengaruhi oleh keuntungan di masa yang akan datang (Ningsih, 2011 dalam
Afrianti, hal.7).
Tingkat pertumbuhan penjualan menunjukkan tingkat perubahan penjualan
dari tahun ke tahun. Semakin tinggi tingkat pertumbuhannya, suatu perusahaan
6
akan lebih banyak mengandalkan modal ekstemal (Mahapsari dan
Taman,2013:141).
Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan
yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam
hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio
profitabilitas maka semakin baik menggambakan kemampuan tingginya
perolehan keuntungan perusahaan (Fahmi,2013:80).
Net profit margin (NPM) merupakan ukuran keuntungan dengan
membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan
penjualan.
Net profit margin sangat penting bagi investor untuk menilai masa depan
perusahaan. Investor akan memilih perusahaan yang memiliki NPM yang lebih
tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang hanya memiliki NPM rendah.
Bagi investor perusahaan yang memiliki tingkat NPM yang tinggi memberikan
indikasi bahwa risiko pada perusahaan rendah (Rahmi, Arfan dan Jalaluddin,
2013:6).
Book value merupakan nilai per lembar saham. Besamya book value dapat
diketahui dengan membandingkan antara modal perusahaan dengan jumlah
saham yang beredar. Nilai book value secara normal akan terus naik tergantung
pada kinerja perusahaan. Semakin bagus kinerja perusahaan akan berdampak
pada bertambahnya nilai dari per lembar saham. Book value juga sebagai
ukuran atau patokan untuk menentukan wajar tidaknya dari harga saham.
7
Perusahaan yang berukuran besar merniliki basis pemegang kepentingan
yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak
lebih besar terhadap kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan
kecil. Bagi investor kebijkan perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek
cash flow di masa yang akan datang. Sedangkan bagi pemerintah akan
berdampak terhadap besarnya pajak yang akan diterima, serta efektifitas peran
pernberian perlindungan terhadap masyarakat umum (Gunarso, 2014:65).
Sektor consumer goods di indonesia merupakan salah satu sektor yang
merniliki prospek yang cerah dimasa depan. Perusahaan consumer goods
dengan fundamental yang bagus biasanya lebih tahan banting saat menghadapi
krisis. Sektor consumer good mempunyai korelasi positif dengan pertumbuhan
ekonomi indonesia. Sampai tahun 2013 jumlah perusahaan yang termasuk
dalam sektor consumer goods sebanyak 37 perusahaan yang terbagi dalam 5
kelompok yaitu: 1) kelompok Food and Beverages terdapat 16 perusahaan, 2)
Tobacco manufacturers tedapat 4 perusahaan, 3) Pharmaceuticals terdapat 10
perusahaan,4) Cosmetic and Household terdapat 4 perusahaan dan Housware
terdapat 3 perusahaan.
Terdapat beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian terhadap
variabel wholesale price index, sales growth, net profit margin, book value dan
firm size terhadap harga saham. Tahun 2012, Sarbapriya ray melakukan
penelitian tentang "Testing granger causal relationship between
macroeconomic variables and stock price behavior: Evidence from India" .
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah consumer price index,
8
gold price, industrial production index, oil price, foreign exchange rate, money
supply, interest rate, gross fued capital formation. foreign direct invesment,
gross domestic product, wholesale price index, balance of trade dan foreign
exchange resen'e. Hasil penelitian menunjukkan bahwa oil price dan gold
price berpengaruh negatif terhadap harga saham sedangkan balance of trade,
interest rate, foreign exchange reserve, gross domestic product, industrial
production index, dan money supply berpengaruh positifterhadap harga saham
dan inflation rate, foreign direct invesment, exchange rate dan wholesale price
index tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tita detiana pada tahun 2011 dengan
periode penelitian selama 4 tahun dari tahun 2004-2008. Metode analisis yang
digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian mengungkapkan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham sedangkan likuiditas,
pertumbuhan penjualan dan dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Wendy cahyono dan sutrisno (2013) melakukan penelitian tentang
"Pengaruh rasio profitabilitas, DER, PBV, dan PER terhadap harga saham ".
Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar dalam jakarta islamic
index periode 2008-2011. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
profitabilitas, DER. PBV, dan PER berpengaruh terhadap harga saham.
Penelitian tentang book value terhadap harga saham pernah dilakukan oleh
Sumarno dan Gunistiyo pada perusahaan yang termasuk dalam kelompok LQ
45 periode 2002-2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa book value
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.'
9
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang " Pengaruh Wholesale Price Index, Sales Growth, Net
Profit Margin, Book Value dan Firms Size terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Sektor Consumer Goods periode 2009-2013) "
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pennasahalan diatas, maka seeara nnel
rumusan masalah yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
I. Apakah terdapat pengaruh antara Wholesale price index, Sales
growth, Net profit margin, Book value dan Firm size terhadap
Harga saham seeara parsial pada perusahaan sektor Consumer
goods periode 2009-2013.
2. Apakah terdapat pengaruh antara Wholesale price index, Sales
growth, Net profit margin, Book value dan Firm size terhadap
Harga saham seeara simultan pada perusahaan sektor Consumer
goods periode 2009-2013.
3. Variabel manakah yang dominan mempengaruhi Harga saham
pada perusahaan sektor consumer goods periode 2009-2013.
10
c. Tujuan dan Manfaat penelitian.
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di tuliskan diatas maka tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menetukan apakah terdapat pengaruh secara parsial antara
variabel Wholesale price index, Sales growth, Net profit margin. Book
value dan Firm size terhadap Harga saham pada perusahaan consumer
goods periode 2009-2013.
2. Untuk menetukan apakah terdapat pengaruh secara simultan antara
variabel Wholesale price index, Sales growth, Net profit margin. Book
value dan Firm size terhadap Harga saham pada perusahaan sektor
consumer goods periode 2009-2013.
3. Untuk menetukan variabel manakah yang paling berpengaruh
terhadap Harga saham pada perusahaan sektor consumer goods
periode 3009-3013.
2. Manfaat Penelitian
1. Bagi pihak perusahaan, hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil keputusan selanjutnya.
2. Bagi pihak investor, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
pertimbangan dalam mengambil keputusan.
1I
3. Bagi pihak akademis, penelitian ini bennanfaat untuk menambah
wawasan tentang variabel-variabel yang mempengaruhi harga
saham dan sebagai bacaan atau referensi untuk penelitian
selanjutnya.
12
BABIl
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Sekilas Pasar Modal Indonesia
Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat terorganisasi dimana
efek-efek diperdagangkan. Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar
Uang dan Modal adalah pasar kongret atau abstrak yang mempertemukan
pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu
jangka satu tahun keatas. Sedangkan menurut David L. Scott, Pasar modal
adalah pasar untuk dana jangka panjang di mana saham biasa, saham
preferen dan obligasi di perdagangkan (Siamat, 2005:487)
Fungsi ekonomi dari pasar modal menurut Martalena dan Malinda (2011 :3)
adalah sebagai berikut:
a Fungsi saving
Pasar modal dapat menjadi altematif bagi masyarakat yang mgm
menghindari penurunan masa uang.
b Fungsikekayaan
Masyarakat dapat mengembangkan nilai kekayaan dengan
berinvestasi dalam berbagai instrument pasar modal yang tidak akan
mengalami penyusutan nilai sebagaimana yang terjadi pada investasi
nyata.
13
c Fungsi likuiditas
Instrumen pasar modal pada umumnya mudah untuk dicairkan
sehingga memudahkan masyarakat memperoleh kembali dananya
dibandingkan rumah dan tanah.
d Fungsi pinjaman
Pasar modal merupakan sumber pinjaman bagi pemerintah maupun
perusahaan membiayai kegiatannya.
2. Peranan dan Manfaat Pasar Modal
Menurut Martono (2010:183) Secara makro, peranan pasar modal adalah
sebagai piranti untuk melakukan alokasi sumber daya ekonomi secara
optimal. Dampak positif dari alokasi sumber-sumber (reosurces ) secara
optimal adalah naiknya pendapatan nasional, terciptanya kesempatan kerja,
dan semakin meningkatnya pemerataan pendapatan.
Manfaat pasar modal bagi emiten, investor dan pemerintah diantaranya:
a. Manfaat bagi emiten, diantaranya:
1. Perusahaan yang menerbitkan sekuritas pada pasar perdana dan
dapat memperoleh dana sekaligus dalam jumlah yang besar.
2. Dengan menerbitkan saham dapat mengurangi ketergantungan
perusahaan (emiten) kepada bank dan dapat memperbaiki struktur
modal.
3. Dengan menerbitkan saham (emisi saham) tidak ada beban tetap
berupa pembayaran bunga dan jangka waktu penggunaan dana dari
penjualan saham tidak terbatas.
14
b. Manfaat bagi investor, diantaranya:
1. Investor yang membeli saham akan memperoleh dividen dan
investor yang membeli obligasi akan memperoleh bunga.
2. Investor sekaligus dapat membeli beberapa macam saham dan
obligasu untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dan
mengurangi resiko.
3. Mempunyai hak suara dalam rapat pemegang saham bagi pemegang
saham.
c. Manfaat bagi pemerintah, diantaranya:
1. Meningkatkan investasi
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
3. Menciptakan lapangan keIja
4. Meningkatkan pemerataan pendapat.
3. Instrumen Pasar Modal
Instrumen pasar modal menurut Martono (2010:191) merupakan semua
surat-surat berharga (efek) yang umum dipeIjual belikan melalui pasar
modal. Beberapa surat berharga yang dipeIjual belikan di pasar melalui
bursa efek di Indonesia, diantaranya:
a. Saham
Saham (stock) merupakan surat tanda kepemilikan bagian modal pada
suatu perseroan terbatas (PT).
b. Obligasi
15
Obligasi (Bonds) merupakan surat pengakuan utang dari emiten yang
dijamin oleh penanggung yang menanggung janji pembayaran bunga
serta pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo.
c. Derivarif dari efek yang terdiri dari:
1) Right; Merupakan hak memesan saham terlebih dahulu yang
melekat pada saham yang memungkikan para pemegang saham
untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan o1eh perusahaan
(emiten)
2) Warrant; Merupakan salah satu bentuk surat berharga yang
dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli saham dengan syarat-syarat yang
telah ditentukan terlebih dahulu.
3) Obligasi konvertibel; Merupakan obligasi yang setelah jangka
waktu tertentu dan selama masa tertentu, dengan perbandingan dan
harga tertentu dapat ditukarkan menjadi saham dari perusahaan.
4) Saham dividen; Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk
tunai maupun dalam bentuk saham dividen.
5) Saham bonus; Perusahaan menerbitkan saham bonus yang
dibagikan kepada para pemegang saham lama.
6) Sertifikat reksadana; Sertifikat yang menjelaskan bahwa pemodal
menitipkan uang kepada manajer investasi sebagai pengelola dana
untuk diinvestasikan baik di pasar modal maupun di pasar uang.
16
4. Saham
a. Pengertian Saham
Menurut Siamat (2005:507) saham merupakan surat bukti atau tanda
kepemilikan bagian modal pada suatu perseroan terbatas dan merupakan
instrument yang paling dominan diperdagangkan.
Menurut Fahmi (2013:271) saham dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Saham biasa adalah suaatu surat berharga yang dijual oleh suatu
perusahaan yang menjelaskan nila nominal dimana pemegangnya
diberi hak untuk mengikuti RUPS (rapat umum pemegang saham)
dan RUPSLB (rapat umum pemegang saham luar biasa) serta
berhak untuk menentukan membeli right issue (penjualan saham
terbatas) atau tidak, yang selanjutnya diakhir tahun akan
memperoleh keuntungan dalam bentuk deviden. Saham biasa
memiliki beberapa jenis, diantaranya :
a. Blue Chip-Stock (Saham Unggulan) adalah saham dari
perusahaan yang dikenal secara nasional dan memiliki
sejarah laba, pertumbuhan, dan manajemen yang berkualitas.
b. Growth Stock adalah saham-saham yang diharapkan
memberikan pertumbuhan laba yang lebih tinggi dari rata
rata saham -saham lain dan karenanya mempunyai PER yang
tinggi.
c. Defensive Stock ( Saham-saham defensif) adalah saham yang
cenderung lebih stabil dalam masa resesi atau perekonomian
17
yang tidak menentu berkaitan dengan deviden, pendapatan
dan kinerja pasar. Biasanya perusahaan yang termasuk dalam
kategori saham ini adalah perusahaan yang produknya
memang dibutuhkan oleh publik.
d. Cyclical Stock adalah sekuritas yang cenderung naik nilainya
secara cepat saat ekonomi semarak dan jatuh juga cepat saat
ekonomi lesu. Contoh dari saham ini adalah saham
perusahaan pabrik mobil dan real estate. Sebaliknya saham
non siklis mencakup saham-saham perusahaan yang
memproduksi barang-barang kebutuhan umum yang tidak
terpengaruh oleh kondisi ekonomi.
e. Seasonal Stock adalah perusahaan yang penjualannya
bervariasi karena dampak musiman,
f. Speculative Stock adalah saham yang kondisinya memiliki
tingkat spekulasi tinggi, yang kemungkinan tingkat
pengembalian hasilnya adalah rendah atau negative. Ini
biasanya dipakai untuk membeli saham pada perusahaan
pengeboran minyak.
2. Saham preferen (saham istimewa) adalah suatu surat berharga yang
dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal
dimanna pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam
bentuk deviden yang biasanya akan diterima setiap kuartal (tiga
bulanan).
18
b. Harga Saham.
Harga saham sebagai salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan
pengelolaan perusahaan, dimana kekuatan pasar di bursa saham ditunjukk.an
dengan adanya transaksi jual beli saham perusahaan tersebut di pasar modal.
TeIjadi syarat transaksi tersebut didasarkan pengamatan para investor
terhadap prestasi perusahaan dalam meningkatkan keuntungan (Rahmi,
Arfan dan Jalaluddin, 2013: 1)
Harga saham merupakan harga yang terbentuk di bursa saham dan
umumnya harga saham itu diperoleh untuk menghitung nilai saham ( Moo
press Team Work, 1998). Faktor - faktor yang mempengarui harga saham
berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang
mempengarui harga saham diantaranya adalah keputusan deviden, struktur
pennodalan, risiko dan pertumbuhan laba. Sedangkan faktor eksternal yang
mempengarui harga saham adalah peraturan yang ada, resesi ekonomi,
sentimen pasar dll.(Weston dan Brigham, 1993)
Menurut Halim (2005) dalam Cahyono dan Sutrisno (2013) harga pada
suatu saham dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Harga Nominal : Harga yang tercantum dalam sertifikat saham
yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham
yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti
penting saham karena dividen minimal biasanya ditetapkan
berdasarkan nilai nominal.
19
2. Harga Perdana : harga pada waktu harga saham tersebut dicatat di
Bursa Efek.Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan
oleh penjamin emisi dan emiten. Dengan demikian akan diketahui
berapa harga saham emiten akan dijual kepada masyarakat dan
biasanya akan digunakan untuk menentukan harga perdana.
3. Harga Pasar : adalah apabila harga perdana merupakan harga jual
dari petjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar merupakan
harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga
pasar merupakan harga dipasar sekunder dan harga pasarlah yang
benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya. Harga pasar
adalah harga yang setiap hari di umumkan di surat kabar atau
media lain.Menurut UU No 8 tahun 1985 dikutip di
(www.bapepam.go.id) Harga pasar saham adalah harga suatu
saham yang sedang berlangsung dalam suatu pasar modal. Jika
bursa tutup maka harga pasarnya adalah terbesar pada saat
penutupan atau clossing price.
Menurut Salim (2012;55-56) dalam Amanda dan Pratomo (hal.208),
pergerakan harga saham tersebut setidaknya ada tiga macam, yaitu:
1. Bullish, yaitu dimana harga saham naik terus-menerus dariwaktu ke
waktu. Hal ini bisa terjadi karena berbagai macam sebab, bisa
dikarenakan dengan keadan finansial secara global atau kebijakan
manajemen perusahaan.
20
2. Bearish, yaitu dimana keadaan harga saham turun terus-menerus dan
merugikan investor. Investor yang mempunyai saham ini dapat
melakukan penjualan diharga rendah dan rugi atau juga bisa
melakukan pembelian ulang bila ada informasi akurat harga saham
bisa naik di masa depan.
3. Sideway, yaitu dimana harga saham stabil. Dikatan stabil karena
harga saham bergerak naik atau turun sehingga membentuk grafik
mendatar dari waktu ke waktu.
Terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam mengambil keputusan
untuk menjual atau membeli saham yaitu :
a. Analisis Fundamental
Analisis yang membandingkan antara nilai instrinsik suatu saham
(nilai yang sesungguhnya) dengan harga pasarnya guna menentukan
apakah harga pasar saham tersebut sudah mencerminkan nilai
instrinsiknya atau belum. Nilai instrinsik suatu saham ditentukan oleh
faktor-faktor fundamental yang mempengaruhinya.
Ide dasar pendekatan ini adalah bahwa harga saham akan
dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan dipengaruhi
oleh kondisi industri dan perekonomian secara makro ( Halim,
2005:21).
Menurut Rodoni (2005:61) analisis fundamental merupakan analisis
yang dilakukan terhadap perusahaan itu sendiri yang berhubungan
21
dengan prospek pertumbuhan dan kemampuan memperoleh keuntungan
yang meliputi tiga tahap analisis:
1. Ekonomi Makro : analisis ini bertujuan untuk melihat faktor
yang menguntungkan dalam ekonomi makro dalam kaitanya
dengan kegiatan perusahaan itu sendiri.
2. Industri: analisis ini lebih spesifik dan bertujuan untuk melihat
kaitan industri dengan perusahaan seperti perkembangan
perusahaan pesaing, standar industri dan pertumbuhan pasar.
3. Perusahaan : analisis ini bertujuan untuk melihat situasi
perusahaan yang meliputi berbagai aspek perusahaan seperti
kondisi keuangan perusahaan.
Didalam analisis fundamental terdapat dua pendekatan yang biasa di
lakukan yaitu :
a. Pendekatan top down
Pendekatan yang dimulai dari tingkatan ekonomi makro
kemudian kepada situasi dan pertumbuhan industri kemudian
situasi dan pertumbuhan perusahaan.
b. Pendekatan bottom up
Pendekatan yang dimulai dari tingkatan mikro (perusahaan)
yang kemudian berkembang kepada analisa industri dan analisa
makro ekonomi.
Analisis Fundamental dilakukan untuk memperoleh nilai instrinsik
(z'ntrinsic value) suatu saham, kemudian membandingkannya dengan
22
harga pasar saat ini (current market price) pedoman yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Apabila nilai instrinsik lebih besar dari harga pasar saat ini,
maka saham tersebut dinilai undervalued (harga terlalu rendah),
dan merupakan waktu yang tepat untuk membeli saham.
2. Apabila nilai instrinsik lebih keeil dari harga pasar saat ini,
maka saham tersebut overvalued (harganya terlalu tinggi), dan
merupakan waktu yang tepat untuk menjual saham.
3. Apabila nilai instrinsik sama dengan harga pasar saat ini, maka
saham tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisi
keseimbangan.
b. Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah suatu jenis analisis yang selalu berorientasi
kepada harga (pembukaan, pernutupan, tertinggi dan terendah) dari suatu
instrumen investasi pada timeframe tertentu (price oriented). Analisis ini
mempelajari tentang perilaku pasar yang diteIjemahkan ke dalam grafik
riwayat harga dengan tujuan untuk memprediksi harga di masa yang akan
datang. Harga yang tereermin dalam grafik merupakan harga kesepakatan
transaksi antara supply dan demand.
Terdapat tiga asumsi utama dalam analisis teknikal, yaitu:
1. Pasar mempertimbangkan semua persoalan.
Para analis teknikal pereaya bahwa semua faktor yang
mempengaruhi harga pasar akan tereermin dalam harga tersebut.
23
Kekuatan-kekuatan tertentu yang mempengarui pennintaan akan
menyebabakan pasar bergerak ke atas atau ke bawah.
2. Harga Bergerak mengikuti arah aliran.
Tujuan dilakukan analisis teknikal adalah untuk memastikan arah
aliran pada tahap awal dengan maksud melakukan perdagangan
mengikuti arah aliran tersebut.Menurut Prings (1997) seni analisis
teknikal mencoba untuk mengidentifikasi kecenderungan
perubahan pada tahap pennulaan dan menjaga investasi atau sikap
perdagangan tersebut sehiingga menunjukan bukti bobotnya atau
kecenderungan atau sebaliknya.
3. Sejarah akan berulang.
Pada hakekatnya analisis teknikal digunakan untuk melihat atau
meyelidiki psikologi pasar. Grafik yang digunakan untuk
menggambarkan pola (pattren) tertentu. Sejauh ini metode chart
pattern telah berhasil dengan baik di masa lalu dan diberbagai
bursa. Hal ini diasumsikan bahwa kinerjanya juga akan berjalan
baik di masa depan.
Adapun kekuatan dan kelemahan analisis teknikal yang dapat di
identifikasikan adalah (Susanto dan Sabardi,2002 dalam Kodrat dan
Indonanjaya, 2010:6):
1. Analisis teknikal dapat digunakan secara luas hampir di semua
pasar modal di seluruh dunia.
24
2. Grafik dapat digunakan untuk menganalisis dalam satua waktu,
jam , hari, minggu, bulan bahkan tahun.
3. Banyak tersedia alat-alat analisis teknikal dan teknik-teknik yang
tersedia untuk digunakan sesuai kebutuhan di berbagai sektor
pasar yang berbeda.
4. Prinsip dasar analisis teknikal mudah dipahami dan lebih
memperhatikan pada kejadian sesungguhnya di pasar.
5. Analisis teknikal dapar menggunakan data secara akurat dan
setiap saat tersedia di RTI (Real Time Information) dan IMQ
(Information Market Quote)
Beberapa kelemahan analisis teknikal adalah (Susanto dan Sabardi,2002
dalam Kodrat dan Indonanjaya, 2010) :
1. Analisis teknikal menganggap bahwa sifat manusia adalah
konstan sehingga pola kecenderungan akan selalu berulang.
2. Analisis teknikal memperhatikan tingkat kemungkinan suatu
kejadian akan teIjadi, bukan kepastian dari kejadian tersebut.
3. Beberapa analisis teknikal modern berdasarkan pada konsep
matematik dan statistik yang cukup kompleks.
4. Untuk keberhasilan analisis teknikal, maka informasi yang
dipakai harus akurat dan tepat waktu.
25
5. Analisa Laporan Keuangan
a Defmisi Laporan Keungan
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang
menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh
informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan
perusahaan tersebut (Fahmi, 2013:21). Pengertian laporan keuangan
menurut Munawir adalah alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan denngan posisi keuangan dan hasil-hasil yang
telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Sofyan Assauri menyatakan laporan keuangan merupakan laporan
pertanggung jawaban manajemen sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
Dalam Praktiknya dikenal beberapa macam laporan keuangan
seperti:
I. Neraca,
Neraca merupakan laporan keuangan yang menunjukkan
jumlah aktiva (harta), kewajiban (hutang), dan modal perusahaan
(ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.
2. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan
kondisi usaha dalam suatu periode. Laporan ini dibuat dalam
suatu siklus operasi atau periode tertentu guna mengatahui
jumlah perolehan perndapatan dan biaya yang telah dikeluarkan
26
sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam keadaan laba
atau rugi.
3. Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal menggambarkan jumlah modal
yang dimiliki perusahaan saat ini. Laporan ini menunjukkan
perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya modal.
4. Laporan cacatan atas laporan keuangan
Laporan cacatan atas laporan keuangan merupakan laporan
yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan.
Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang
dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga
menjadi jelas sebab-penyebabnya. Tujuannya agar penggunan
laporan keuangan dapat memahami jelas data yang disajikan.
Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan
menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat sehingga hasil
yang diharapkan benar-benar tepat. Kesalahan dalam memasukkan
angka atau rumus akan berakibat pada tidak akuratnya hasil yang
hendak dicapai. Kemudian perhitungan tersebut dianalisis adn
diinterpretasikan sehingga diketahui posisi keuangan yang
sesungguhnya (Kasmir,2012:67).
b Tujuan dan Manfaat Analisis
Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan
adanya analisis laporan keuangan. Diantaranya sebagai berikut:
27
1 Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam periode
tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha
yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2 Untuk mengetahui keelemahan-kelemahan apa saja yang
menjadi kekurangan perusahaan.
3 Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4 Untuk mengetahui langkah-Iangkah perbaikan apa saja yang
perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi
keuangan perusahaan saat ini.
5 Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan
apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap
berhasil atau gagal.
6 Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan
sejenis tentang hasil yang dicapai.
Dalam praktiknya terdapat dua macam metode analisis laporan
keuangan yang biasa dipakai, yaitu sebagai berikut:
1 Analisis Vertikal (Statis)
Analisis ini merupakan analisis yang dilakukan terhadap
hanya satu periode laporan keuangan saja. Analisis ini
dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam satu periode.
Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan
tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode.
28
2 Analisis Horizontal (Dinamis)
Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari
hasil analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari
periode yang satu ke periode yang lain.
6. Faktor- faktor yang mempengaruhi harga saham
a. Wholesale Price Index
Wholesale price index atau indeks harga perdagangan besar
merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Wholesale
price indeks bisa dijadikan sebagai indikator inflasi (Muhammad dan
dan Aamir,2012:301).
Pengertian lain Wholesale price index atau indeks harga
perdagangan besar merupakan indikator yang menggambarkan besarnya
perubahan harga di tingkat pedagang besar/harga grosir dari komoditi
yang diperdagangkan disuatu negaraldaerah. Komoditas tersebut
merupakan hasil produksi dalam negeri yang dipasarkan di dalam
negeri atau diekspor, dan komoditi yang diimpor dari luar negen
(www.bps.go.id).
Data Indeks harga perdagangan besar diklasifikasikan ke dalam 5
sektor yaitu :
1) Sektor pertanian terdiri dari 37 komoditas,
29
2) Sektor pertambangan dan penggalian terdiri dari 7
komoditas,
3) Sektor industri terdiri dari 177 komoditas,
4) Sektor impor terdiri dari 48 komoditas,
5) Sektor ekspor terdiri dari 46 komoditas.
Pengklasifikasian dilakukan berdasarkan Klasifikasi barang dan jasa
perdagangan besar sesuai SNA 1968. Data indeks harga perdaganan
besar dihitung menurut Indeks Laspayres, dengan rumus sebagai
berikut:
L:n x Pn-l Qo In = n~po Qo X 100
Keterangan:
: Indeks bulan ke n
: Harga bulan ke n
: Harga bulan ke n-1 (periode sebelumnya)
Pn-I X Qo : Nilai tertimbang bulan n-l(bulan sebelumnya)
POX Qo : Nilai tertimbang tahoo dasar
Wholesale price index atau indeks harga perdagangan besar
merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat inflasi.
Terdapat tiga indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi
diantaranya:
30
a. Indeks harga konsumen / Consumer price index merupakan
indeks yang digunakan untuk mengukur biaya rumah tangga
dalam mernberi sejumlah barang bagi keperluan kebutuhan
hidup.
b. Indeks harga perdagangan besar / Wholesale price index.
Indeks yang lebih menitikberatkan pada perdaganan besar
seperti harga bahan baku atau barang setengah jadi. Indeks ini
sejalan dengan indeks harga konsumen.
c. GNP deflator merupakan indeks yang mencakup jumlah
barang danjasa yang termasuk dalam hitungan GNP.
b. Sales Growth
Sales Growth atau pertumbuhan penjualan merupakan manifestasi
keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai
prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan
merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam
suatu industri (Detiana,2011 :59).
Pendekatan pertumbuhan perusahaan merupakan suatu komponen
untuk menilai prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan merupakan suatu
komponen untuk menilai prospek perusahaan pada masa yang akan
datang dan dalam manajernen keuangan diukur berdasarkan perubahan
total penjualan perusahaan (Murni dan Andriana dalam
Detiana,2011 :60).
31
Tingkat pertumbuhan yang didasarkan pada kemampuan keuangan
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tingkat pertumbuhan atas kekuatan
sendiri (internal growth rate) dan tingkat pertumbuhan
berkesinambungan (sustainable growth rate). Internal growth rate
merupakan tingkat pertumbuhan maksimum yang dapat dicapai
perusahaan tanpa membutuhkan dana eksternal atau tingkat
pertumbuhan yang hanya dipicu oleh tambahan atas laba ditahan.
Sustainable growth rate merupakan tingkat pertumbuhan maksimum
yang dicapai perusahaan tanpa melakukan pembiayaan modal, tetapi
dengan memelihara perbandingan antara hutang dengan modal
(Pratama, 2014:28).
Pertumbuhan penjualan dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
. Penjualan t - Penjualan t-l pertumbuhan penJualan = p. l
enJua ant-l
c. Net Profit Margin
Net Profit Margin Merupakan ukuran keuntungan dengan
membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan
dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih
perusahaan atas penjualan.
Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim dalam Fahmi (2013:81)
mengatakan bahwa :
32
1. Margin laba bersih sarna dengan laba bersih dibagi dengan
penjualan bersih. Ini menunjukkan kestabilan kesatuan untuk
menghasi1kan perolehan pada tingkat pernjualan khusus.
Dengan memeriksa margin laba dan nonna industri sebuah
perusahaan pada tahun sebelumnya sehingga dapat menilai
efisiensi operasi dan strategi penetepan harga serta status
persaingan perusahaan dengan perusaan lain dalarn industri
tersebut.
2. Margin laba kotor sama dengan laba kotor dibagi dengan laba
bersih. Margin laba yang tinggi lebih disukai karena
menunjukkan perusahaan mendapatkan hasil yang lebih baik
yang melebihi dari harga pokok penjualan. Rumus untuk
menghitung Net Profit Margin adalah sebagai berikut:
Earning After Tax (EAT)Net Profit Margin = S l x 100%
a es
Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin
produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rasio ini
menunjukkan seberapa besar presentase laba bersih yang diperoleh dari
setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik
kemarnpuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Hasil dari
perhitungan mencenninkan keuntungan netto per rupaih penjualan. Para
investor pasar modal perlu mengetahui kemarnpuan perusahaan untuk
33
mengahasilkan laba. Dengan mengetahui hal tersebut investor dapat
menilai apakah perusahaan tersebut profitable atau tidak (Bastian dan
Suhardjono,2006:299 dalam Rianti ha1.5).
d. Book Value
Book Value merupakan nilai buku per lembar dari suatu saham
yang diterbitkan. Book value per lembar saham yang diterbitkan pada
dasarnya mewakili jumlah asset / ekuitas yang dimiliki perusahaan
tersebut (dikutip dari : www.main-saham.com tanggal 15 november
2014,9:34).
Book Value menurut Hartono dalam Rahmi, Arfan dan lalaluddin
(2013) merupakan nilai buku per lembar saham yang menunjukkan
aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu
lembar saham.
Nilai buku saham mencerminkan nilai perusahaan, dan nilai
perusahaan tercermin pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang
dimilikinya. Nilai buku saham bersifat dinamis tergantung pada
perubahan nilai kekayaan bersih ekonomis pada suatu saat
(Halim,2005:20).
Secara normal book value suatu perusahaan akan terns naik seiring
naiknya kinerja perusahaan, demikian pula sebaliknya. Mengetahui
nilai book value dari suatu saham sangat penting untuk mengetahui
tingkat kapasitas dari harga per lembar saham selain itu book value
digunakan untuk menentukan wajar atau tidaknya harga saham di pasar
34
(Tryfino,2009: 12 dalam Mulia dan Nurdhiana :6). Rumus untuk
menghitung book value adalah sebagai berikut :
Ekuitas Book Value = -----------
]umlah Saham yang Beredar
e. Firm Size
Ukuran perusahaan didefinikan oleh Gibson (1998:217) dalam
Sambharakreshna (2010:205) yaitu : "Comparation of.firm of different
sizes may be more difficult than comparation of.firms ofequal size. For
example, larger firms often have accses to wide and more sophisticated
capital market, can buy in large quantities, and service wider markets. "
" Be aware ofdifferent size of.firm size of.firm under comparison. This
different can be seen by looking at relative sales, assets, or profit
sizes.
Dari definisi tersebut dapat disebutkan bahwa untuk melihat
perbedaan ukuran suatu perusahaan dapat dilihat dari tingkat
pernjualannya, aktiva atau ukuran laba. Selanjutnya dapat dinyatakan
bahwa perusahaan yang memiliki aktiva dengan jumlah yang besar
dapat disebut dengan ukuran perusahaan .
Menurut Sujoko 2007 dalam Gunarso (2014) menjelaskan ukuran
perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami
perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai
perusahaan akan meningkat. Tingkat nilai perusahaan yang meningkat
35
akan meningkatkan daya saing perusahaan lebih tinggi dibandingkan
dengan perusahaan yang berukuran kecil.
Menurut \Viliandri (2011 :98) dalamViandita, Suhadak dan Husaini:
"Variabel size atau ukuran perusahaan sangat bergantung pada besar
kecilnya perusahaan. Perusahaan besar lebih mudah memperoleh
pinjaman karena nilai aktiva yang dijadikan jaminan lebih besar dan
tingkat kepercayaan bank juga lebih tinggi. Aktiva yang dijaminkan
dapat berupa aktiva tetap berwujud serta aktiva lainnya seperti piutang
dagang dan persediaan. Makin besar ukuran sebuah perusahaan (size)
yang dapat dilihat dari besarnya total aset sebuah perusahaan maka
harga saham perusahaan semakin tinggi, sedangkan jika ukuran
perusahaan semakin kecil maka harga saham akan semakin rendah
Besamya nilai Firm Size diketahui dengan rumus sebagai berikut :
Firm Size = LN (Total Asset)
7. Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen
a. Pengaruh Wholesale Price Index terhadap Harga Saham
Wholesale price index merupakan indikator yang
menggambarkan besarnya perubahan harga di tingkat pedagang
besar/harga grosir dari komoditi yang diperdagangkan disuatu
negaraldaerah. Peningkatan yang terjadi pada Wholesale price
index akan berdampak pada harga saham. Peningkatan harga
pada tingkat pedagang besar atau grosir menyebabkan
36
teIjadinya kenaikan harga di tingkat konsumen, sehingga daya
beli konsumen akan menurun dan berakibat pada penurunan
minat investor untuk melakukan investasi dan akan teIjadi
penuruan harga saham perusahaan (Ayudya, 2011 dalam
Nofiatin,2013:216).
Pellelitian tentang pengaruh Wholesale price index terhadap
Harga saham telah dilakukan oleh Muhammad mubashir
Hussain dan Muhammad aamir pada tahun 2012 yang
menemukan bahwa wholesale price index berpengaruh terhadap
harga saham.
b. Pengaruh Sales Growth terhadap Harga Saham.
Sales growth merupakan merupakan manifestasi keberhasilan
investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi
pertumbuhan masa yang akan datang (Detiana,2011 :59).
Apabila perusahaan memiliki keuntungan yang meningkat,
maka pertumbuhan penjualan pun ikut meningkat dan kineIja
perusahaan semakin baik dari tahun ke tahun. Dengan demikian
juga akan berdampak pada harga saham yang kemungkinan
akan ikut naik. Karena pada dasarnya harga saham dipengaruhi
oleh keuntungan dimasa yang akan datang (Afrianti, 2012:7).
Penelitian tentang Pertumbuhan penjualan telah dilakukan oleh
Nunky rizka mahapsari dan Abdullah taman pada tahun 2013
dan Tita detiana pada tahun 2011 yang menemukan bahwa tidak
37
terdapat pengaruh antara variabel Pertumbuhan penjualan
terhadap Harga saham.
c. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham
Net profit margin merupakan rasio perbandingan antara laba
bersih perusahaall dengan punjualan. Semakin besar nilai net
profit margin semakin baik karena menunjukka tingkat
produktivitas perusahaan. Rasio ini dijadikan pertimbangan
investor karena net profit margin memberikan informasi berapa
besar keuntungan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan
sehingga investor bisa menentukan apakah perusahaan
profitable atau tidak.
Pellelitian tentang net profit margin pemah dilakukan oleh
Wendi Cahyono dan Sutrisno (2013) dan Lucky Putranto (2014)
menunjukkan bahwa net profit margin berpengaruh terhadap
Harga saham
d. Pengaruh Book Value terhadap Harga Saham
Book value merupakan nilai bersih aktiva per lembar saham
yang dimiliki oleh pemegang saham. Book value menunjukkan
nilai perusahaan, dan nilai perusahaan tercermin pada nilai
kekayaan bersih ekonomis yang dimilikinya (Halim,2005:20).
Besamya book value dapat diketahui dengan membagi jumlah
ekuitas dengan jumlah saham beredar.
38
Besarnya book value secara dinamis akan naik atau turun
tergantung dari kineIja perusahaan. Perusahaan yang memiliki
kineIja yang baik akan tercermin pada kekayaan bersih yang
dihasilkan akan meningkat. Book value yang mengalami
peningkatan akan menjadi daya tarik bagi investor untuk
menginvestasikan dananya kedalam perusahaan. Semakin
banyak investor yang menanamkan modalnya akan
mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Atika Rahmi, Muhammad Arfan
dan lalaluddin (2013), Oktavia Dewi Yanti dan Ervita Safitri
menemukan bahwa Book value berpengaruh terhadap Harga
saham.
e. Pengaruh Firm Size terhadap Harga Saham
Firm Size atau Ukuran Perusahaan merupakan suatu alat ukur
yang menentukan besar kecil nya suatu perusahaan. Beberapa
pendapat yang menyatakan besar kecilnya suatu perusahaan
seperti pendapat yang dikemukakan oleh sujoko (2007) dalam
Gunarso (2014) menyatakan bahwa ukuran perusahaan yang
besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan
sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan
akan meningkat. Tingkat nilai perusahaan yang meningkat akan
meningkatkan daya saing perusahaan lebih tinggi dibandingkan
dengan perusahaan yang berukuran kecil.
39
Ukuran suatu perusahaan dapat diketahui dengan logaritma
natural dari total asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Besarnya ukuran perusahaan ditentukan oleh besarnya total
aktiva yang dihasilkan oleh perusahaan. Seperti yang dinyatakan
oleh Sujoko bahwa perusahaan yan besar akan menjadikan
perusahaan memiliki daya saing yang lebih tinggi dibandingkan
dengan perusahaan kecil hal ini akan menjadi daya tarik
investor.
Semakin besar nilai aktiva yang dimilliki oleh perusahaan akan
menjadi daya tarik bagi investor karena perusahaan yang
memiliki aktiva yang besar menunjukkan bahwa perusahaan
mampu mengelola aktiva untuk menghasilkan laba sehingga
akan meningkatkan aktiva perusahaan. Semakin tinggi ukuran
perusahaan akan meningkatkan harga saham perusahaan
tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Pujo Gunarso (2014)
serta Tamara Dca Viandita, Suhadak, Achmad Husaini
menunjukkan bahwa Firm Size berpengaruh terhadap Harga
Saham.
40
B. Penelitian Sebelurnnya
Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya,
diantaranya sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Mubashir Hussain dan
Muhammad Aamir (2012). Periode penelitian selama sepu1uh tahun
dari tahun 2001-2010. Variabel yang digunakan adalah Exchange Rate
(ER), Foreign Exchange Reserve (FER), Industrial Production Index
(IPI), Interest Rate (IR), Import (M), Money Supply (MS), Wholesale
Price Index (WPI) dan Ekspor (X) terhadap Harga saham. Metode
yang digunakan adalah Johansen Co-integration test. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa FER, IR, M, MS dan WPI berpengaruh positif dan
signifikan terhadap stock prices, ER dan X berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap stock prices dan IPI berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap stock prices.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Tita Detiana (2011). Periode penelitian
selama empat tahun dari 2004-2008. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Likuiditas, Profotabilitas, Sales growth dan
Dividen terhadap Harga saham. Metode analisis yang digunakan pada
penelitian ini adalah Regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan profitabilitas berpengaruh terhadap Harga saham.
Sedangkan variabel likuiditas, Profitabilitas dan Sales growht tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
41
3. Penelitian yang dilakukan oleh Lucky Putranto (2014) yang menguji
pengaruh Return on Asset (ROA), Net Profit Margiin (NPM) dan
Eraning per Share (EPS) terhadap Harga Saham sektor properti dan
real estate periode 2011-2013. Metode analisis yang digunakan regresi
linier berganda. Hasil penelitiannya Net profit margin berpengaruh
negatif signifikan terhadap Harga saham. Sedangkan Return on asset
dan Earning per share berpengaruh positif signifikan terhadap Harga
saham.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Wendi Cahyono dan Susanto (2013)
meneliti pengaruh Rasio prfitabilitas (NPM,ROA, ROE, EPS), DER,
PBV dan PER terhadap Harga Saham perusahaan yang terdaftar di 111
2008-2011. Metode analisis yang digunakan adalah uji regresi linier
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial semua
variabel berpengaruh terhadap Harga Saham.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Atika Rahmi, Muhammad Arfan dan
lalaluddin (2013). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Faktor Fundamental (Earning per share,Price earning ratio,
Book value per share, Dividend payout ratio, Debt to equity ratio,
Return on asset, Return on equity, Net profit margin) dan Systematic
risk terhadap Harga saham. Sampel perusahaan pada perusahaan yang
sektor manufaktur tahun 2007-2009. Metode analisis dengan regresi
berganda. Hasil penellitian menunjukkan bahwa Faktor Fundamental
dan Resiko sistematis bepengaruh terhadap Harga Saham.
42
6. Penelitian yang dilakukan oleh Menike M. G. P. D. dan U. S. Prabath
(2014) menguji pengaruh Earning per share (EPS), Dividend per
share (DPS) dan Book value pe share (B V) terhadap Harga saham
perusahaan yang terdaftar di Colombo Stock Exchange selama periode
2008-2012. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda. Hasil penelitian menunjukkan Variabel Earning per share,
Dividend per share dan Book value berpengaruh terhadap Harga
saham.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Pujo Gunarso (2014). Periode selama
tiga tahun dari 2008-2010. Variabel yang digunakan adalah Laba
akuntansi, Leverage dan Ukuran perusahaan terhadap Harga saham
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode yang
digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Laba akuntansi dan Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
Harga saham sedangkan Leverage tidak berpengaruh terhadap Harga
saham.
8. Penelitian yang dilakukan Tamara Oca Viandita, Suhadak dan Achmad
Husaini yang meneliti pengaruh Debt ratio (DR), Price earning ratio
(PER), Earning per share (EPS) dan Size terhadap Harga saham pada
perusahaan sektor Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Earning per share
berpengaruh dominan terhadap Harga saham.
43
Tabel2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Variabel Metode Hasil Analisis
1. Muhamma Dependen: Johansen Co Foreign Exchange d Stock Price integration Reserve, Interest Rate, Mubashir Import, Money supply dan Hissain
Independen: test Exchange rate Wholesale Price Index
dan (ER), Foreign berpengaruh positif dan Muhamma Exchange signifikan terhadap Stock d Aamir Reserve (FER), Prices, Exchange Rate dan (2012) Industrial Export berpengaruh
Production negatif dan tidak Index (IPI), signifikan terhadap Stock Interest Rate Prices dan Industrial (IR),Import Production Index tidak (M), Money berpengaruh terhadap Supply (MS), Stock Prices Wholesale Price Index (WPI), dan Export (X)
2. Tita Dependen: Regresi Profitabilitas berpengaruh Detiana Harga Saham terhadap Harga Saham dan (2011)
Linier Berganda variabel Likuiditas, Sales
Likuiditas, Independen:
Growth dan Dividen tidak Profitabilitas, berpengaruh terhadap Sales Growth, Harga Saham. Dividen
3. Lucky Regresi Net profit marginDependen: Putratanto Harga Saham Linier berpengaruh negatif (2014) BergandaIndependen: signifikan terhadap Harga
Return on Saham, Earning per Share Asset, Net berpengaruh positif Profit Margin signifikan terhadap Harga dan Earning Saham. Return on Asset per Share berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap Harga Saham.
4. Wendi Regresi Variabel independen Cahyono
Dependen : Harga Saham Linier berpengaruh terhadap
dan Berganda Harga Saham. Earning per Sutrisno
Independen: Net Profit Share memiliki pengaruh
(2013) Margin. yang tinggi terhadap
44
Return on Harga Saham Asset, Return on Equity, Earning per Share, Debt to Equity Ratio, Price Book Value dan Price Earning Ratio
5. Atika Dependen: Regresi Faktor Fundamental dan Rahmi, Harga Saham Linier Resiko Sistematis Muhamma Independen: Berganda berpengaruh terhadap d Arfan Fakor Harga Saham dan Fundamenta lalaluddin (Earning per (2013) Share, Price
Earning Ratio, Book Value per Share, Dividend Payout Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Return on Equity, Net Profit Margin) dan Resiko sistematik
6. Menike Dependen : Regresi Earning per Share, M. G. P. Harga Saham Linier Dividend per Share dan D. Dan U. Independen : Berganda Book Value per Share S. Prabath Earning per berpengaruh terhadap (2014) Share, Harga Saham.
Dividend per Share dan Book Value per Share
7. Pujo Dependen: Regresi linier Hanya Variabel Laba Gunarso Harga Saham berganda Akuntasi dan Ukuran (2014) Independen: Perusahaan yang
Laba signifikan terhadap Harga Akuntansi. Saham Leverage dan Ukuran
45
Perusahaan 8. Tamara
Oca Viandita, Suhadak dan Achmad Husaini
Dependen : Harga Saham Independen: Debt Ratio, Price Earning Ratio, Earning per Share dan Size
Regresi linier berganda
Debt Ratio, Price Earning Ratio, Earning per Share dan Size berpengaruh terhadap Harga Saham
c. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran bertujuan untuk menentukan arah dalam melakukan
penelitan serta untuk mempermudah dalam menganilisis masalah yang ada
dalam penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah terdapat
pengaruh Wholesale Price Index, Sales Growth. Net Profit Margin, Book
value dan Firm Size terhadap Harga Saham. Periode penelitian selama lima
tahun dengan menggunakan metode analisis regresi berganda. Dibawah ini
merupakan kerangka pemikiran dari penelitian ini:
46
Perusahaan Sektor Consumer Goods periode 2009-2013
~ Variabel Independen : Variabel Dependen :
1. Wholesale Price Harga Saham Index
2. Sales Growth 3. Net Profit .Margin 4. Book Value 5. Firm Size
,
Model Estimasi Data Panel I I
~ ~ Common Effect Fixed Effect Random Effect
I I II I I I 1 I•
I • ,Chow Test Hausman Test
I
Uji Lagrange Multiplier ~"I
~ Uji Asumsi Klasik
I I 1
1. Normalitas
2. Multikolinieritas 3. Heteroskedastisitas
4. Autokorelasi
~ [ Interpretasi I Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
47
XII Wholesale price index
X21 Sales growth
Y I Harga saham
X 31Net profit margin
xv Book value
X I Firm size
Gambar 2.12
Kerangka konseptual penelitian
48
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian dan perumusan masalah diatas. Sehingga
dapat ditulis hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Ho : b i = 0 Wholesale price index, Sales growth,
Net profit margin. Book value dan Firm size
tidak berpengaruh secara parsial terhadap
Harga saham.
Wholesale price index, Sales growth,
Net profit margin, Book value dan Firm size
berpengaruh secara parsial terhadap Harga
saham.
Wholesale price index, Sales growth,
Net profit margin, Book value dan Firm size
tidak berpengaruh secara simultan terhadap
Harga saham.
Wholesale price index, Sales growth.
Net profit margin, Book value dan Firm size
berpengaruh secara simultan terhadap Harga
saham.
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh variabel Wholesale
Price Index, Sales Growth, Net profit Margin, Book Value dan Firm Size
terhadap Harga Saham perusahaan sektor Consumer Goods selama periode
Desember 2009-Desember 2013. Dimana variabel independen (X) adalah
Wholesale Price Index, Sales Growth, Net Profit Margin, Book Value dan
Firm Size sedangkan variabel dependen (Y) adalah Harga Saham. Model
analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda.
B Metode Penentuan Sampel
1 Populasi
Menurut Sugiyono (2010:115) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyeklsubyek yang mempunyai kalitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda
benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada
pada obyeklsubyek yang dipelajari,tetapi meliputi seluruh
karakteristiklsifat yang dimiliki oleh subyeklobyek. Populasi dalam
50
penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Sektor Consumer Goods yang
Terdaftar di BEl selama periode 2009-2013.
2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang akan diuji hams
memberikan gambaran terhadap populasi dari penilitian. Sehingga
diperlukan teknik temtentu untuk menentukan jumlah sampel yang
yang akan diuji.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling. Purposive Sampling merupakan teknik penentuan sampel
dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2010:122).
Pemilihan sampel dengan tidak acak ini membutuhkan pertimbangan
tertentu agar reievan dengan tujuan dari penelitian ini.
Sampel dalam penelitian ini adalah 23 perusahaan yang dipilih
berdasarkan kriteria tertentu diantaranya:
No Kriteria pengambilan sampel Jumlah perusahaan 1 Perusahaan Consumer Goods periode 2009
2013 37 perusahaan
2 Perusahaan Consumer Goods yang tidak terdelisted selama periode 2009-2013
30 perusahaan
3 Perusahaan Consumer Goods yang mempublikasikan laporan keuangan selama periode 2009-2013
23 perusahaan
4 Perusahaan Consumer Goods yang tidak mengalami rugi usaha selama periode 20092013
Jumlah sampel penelitian
23 perusahaan
23 perusahaan
51
Berdasarkan kriteria tersebut didapatkan 23 sampel pernsahaan
yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu :
Tabel3.1
Sampel Perusahaan Consumer Goods
NO KODE Perusahaan I ADES PT.Akasha Wira International Tbk, 2 CEKA PT.Cahaya Kalbar Tbk, 3 DLTA PT.Delta Djakarta Tbk, 4 INDF PT.Indofood Sukses Makmur Tbk, 5 MLBI PT.Multi Bintang Indonesia Tbk, 6 PSDN PT.Prasida Aneka Niaga Tbk, 7 MYOR PT.Mayora Indah Tbk, 8 SKLT PT.Sekar Laut Tbk, 9 SITP PT.Siantar Top Tbk, 10 AISA PT.Tiga Pilar Seiahtera Tbk, 11 TBLA PT.Tunas Barn Lampung Tbk 12 ULTJ PT.Ultra Jaya Milk Tbk, 13 GGRM PT.Gudang Garam Tbk, 14 HMSP PT.HM Sampoema Tbk, 15 DVLA PT.Daya Varia Laboratoria Tbk, 16 KLBF PT.Kalbe Farma Tbk, 17 KAEF PT.Kimia Farma Tbk, 18 MERK PT.Merck Indonesia Tbk, 19 PYFA PT.Pyridam Farma Tbk, 20 TSPC PT.Tempo Scan Pasific Tbk, 21 TCID PT.Mandom Indonesia Tbk, 22 KDSI PT.Kedaung Setia Industrial Tbk, 23 SQBB PT.Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk,
Sumber: data diolah
C Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Sekunder
Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan menggunakna
data yang telah diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia yang diakses
52
melalui www.idx.co.id periode 2009-2013 dan
www.financeyahoo.com dan Badan Pusat Statistik melalui
www.bps.go.id
2. Studi Pustaka
Penelitian ini dilakukan dengan memahami, menelaah berbagai
sumber dari buku, majalah, jurnal yang berkaitan dengan variabel
dalarn penelitian ini,
D Metode Analisis Data
1. Analisis Data Panel
Data panel merupakan gabungan antara data time series dan cross
section dengan kata lain data panel merupakan data dari beberapa
individu sarna yang diamati dalarn kurun waktu tertentu
(Widarjono,2013:353).
Keuntungan menggunakan data panel menurut baltagi (2005)
dalam Ali (2013:52) adalah sebagai berikut:
a Analisis data panel memiliki control terhadap heterogenitas
data individual dalam suatu periode.
b Analisis dadta panel menyajikan data lebih informative,
bervariasi, memiliki kolinieritas antar variabel yang lebih
kecil, memiliki derajat kebebasan yang lebih besar dan
lebih efisien.
Analisis datapanel lebih tepat dalam mempelajari dinamika
penyesuaian (dynamics ofchange)
c
53
d Analisis data panel lebih bauk mengidentifikasi dan
megukur pengaruh-pengaruh yang secara sederhana tidak
dapat terdeksi dalam time series dan cross section saja.
e Model analisis data panel digunakan untuk membuat dan
menguji model model perilaku yang lebih komplek
dibandingkan dengan analisis data time series mumi dan
cross section mumi.
f Data panel mikro yang dikumpulkan pada skala
individu,perusahaan dan rumah tangga dapat lebih akurat
diukur dari pada variabel yang sama yang diukur pada
tingkat makro.
g Analisis data panel dalam level makro memiliki time series
yang lebih panjang tidak seperti masalah jenis distribusi
yang tidak standard dari unit roor test dalam analisis data
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Wholesale
Price Index. Sales Growth, Net Profit Margin, Book Value dan Firm
Size Terhadap Harga Saham Sektor Consumer Goods selama periode
2009-2013.Penelitian ini mengguankan Software Eviews 7.0 dalam
pengolahan data.
Model regresi data panel dalam penelitian ini adalah
54
Dimana Y = Variabel dependen (Harga Saham)
a = Konstanta
Xl = Variabel Wholesale Price Index
X2= Variabel Sales Growth
X3= Variabel Net Profit Nlargin
X4= Variabel Book Value
X5= Variabel Firm Size
e = eror
~ = Koefisisen Regresi
i = Perusahaan
t = Waktu.
Menurut WidaIjono (2013:355) ada beberapa metode yang
digunkana untuk mengestimasi model regresi dengan data panel,
diantaranya adalah :
a Koefisen Tetap Antar Waktu dan Individu (Common Effect)
Model Common Effect adalah model dengan
mengkombinasikan data time series dan cross section dengan
menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square). Dalarn
pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun
waktu dan mengasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan
sarna dalarn berbagai kurun waktu. Persarnaan Regresi dengan
menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:
55
Dimana : Y = Variabel Dependen
X = Variabel independen
i = Jenis Perusahaan
t = Waktu.
b Slope Konstan Tetapi Intersep Berbeda Antar Individu (Fixed
Effect)
Teknik Fixed Effect adalah teknik yang mengestimasikan
data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk
menangkap adanya perbedaan intersep.
Pengertian Fixed Effect ini didasarkan adanya perbedaan
intersep antara perusahaan narnun sarna intersepnya antar waktu
(time invariant). Disamping itu, model ini juga mengasumsikan
bahwa koefisisen regresi (slope) tetap antar perusahaan dah antar
waktu. Untuk mengestimasikan model ini dimana intersep berbeda
antar perusahaan digunakan metode teknik variabel dummy untuk
menjelaskan perbedaan intersep tersebut. Model estimasi ini sering
disebut dengan teknik Least Square Dummy Variables (LSDV).
Persarnaan regresi dengan menggunakan teknik ini adalah :
Dimana:
Y = Variabel Dependen
X = Variabel Independen
56
P= Koefisien Regresi
i = Jems perusahaan
t = Periode
D I.l.3t = 1 untuk perusahaan dan 0 untuk perusahaan lainnya.
c Estimasi dengan pendekatan Random Effects
Dalam pendekatan ini akan mengestimasikan data panel
dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar
waktu dan antar individu. Model ini sangat berguna jika individual
perusahaan yang kita ambil sebagai sampel adalah dipilih secara
random dan merupakan wakil dari populasi.
Nama metode random effect berasal dari pengertian bahwa
variabel gangguan secara menyeluruh Vit yaitu kombinasi time
series dan cross sectiondan variabel gangguan secara individu eit .
Dalam hal ini variabel gangguan Pi adalah berbeda-beda antar
individu tetapi tetap antar waktu. Sehingga model ini sering disebut
dengan Error Component Model (ECM). Persamaan regresi dengan
menggunakan model ini adalah :
Dimana:
y = Variabel Dependen
X = VariabeI Independen
57
2 Tahap Analisis Data
Tahap in bertujuan untuk menentukan teknik yang tepat untuk
mengestimasi data panel. Ada beberapa teknik yang bisa digunakan
yaitu :
a. Uji Chow
Uji chow digunakan untuk memilih model manakah yang
paling baik diantara model Common Effect atau Fixed
Effect. Hipotesis dalam uji ini adalah sebagai berikut:
Ho : Common effect Model
Ha : Fixed Effect Model.
Dasar pengambilam keputusan dalam uji ini adalah dengan
membandingkan nilai F hitung dengan F kritis. Jika F
hitung > F kritis maka menolak hipotesis nol dan model
yang terbaik adalah Fixed Effect Model. Sebalinya jika F
hitung < F kritis maka menerima hipotesis nol dan model
yang terbaik adalah Common Effect Model
(WidaIjono,2013 :362).
Rumus untuk mencari F hitung (Baltagi, 2005:13 dalam
Ali ,2013:57) adalah sebagai berikut :
(SSE1_SSEz) . (n -1)
F hztung = SSE z
(nt-n-k)
58
Dimana:
SSE) : sum squared Error metode Common Efect
SSE2 : sum squared Error metode Fixed Effect.
n : Jumlah individual (cross section)
nt : Jumlah cross section x time series.
K : Jwnlah variabel independen.
Menurut Putranto (2014:11) " Chow test result can be
seen as follows Cross Section F and Chi Square is 0,0000
smaller than Alpha 0,05 so we reject the null hypothesis".
Dapat disimpulkan bahwa dalam pengambilan keputusan
uji ini bisa dilihat dari nilai Cross Section F dan Chi
Square, jika nilainya kurang dari 0,05 sehingga menolak
hipotesis nol yang berarti model yang terbaik dalam uji ini
adalah mengikuti model Fixed Effect
b. Uji Hausman
Uji Hausman dapat difenisikan sebagai pengujian untuk
memilih apakah model flXed effect atau random effect yang
paling tepat digunakan. Uji ini dikembangkan oleh
Hausman dengan didasarkan pada ide bawha kedua metode
OLS dan GLS konsisten tapi OLS tidak efisien di dalam
hipotesis nol. Dilain pihak, hipotesis altematifuya metode
OLS konsisten dan GLS tidak konsisten. Sehingga uji
59
hausman bisa dilakukan dengan berdasarkan estimasi
tersebut. Hipotesis uji ini adalah sebagai berikut:
Ho : Random effect model
HI: Fixed effect model.
Uji Hausman akan mengikuti distribusi chi-square
sehingga rumus uji Hauman adalah sebagai berikut:
m = q var (tj)-lq
Dimana:
q = [,BOLS - ,BGLS]
var(q) = var(,BolS) - var(,BGLS)
Statistik uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik Chi
Square dengan degree offreedom sebanyak k dimana k adalah
jumlah variabel independen. Jika nilai statistik Hausman> dari
nilai kritis maka menolak hipotesis nol dan model yang baik
adalah Fixed Effect. Sebaliknya jika nilai statistim Hausman <
dari nilai kritis maka menerima hipotesis nol dan model yang
baik adalah model Random Effect (Widarjono,2013:365).
Menurut Putranto (2014:12) " Base his decision making is
when a random cross-section is not significant at the 5% level,
the model used is the fixed effect model the test results are
significant (p-value 0.0000 is ess than 5%) so HO is rejected
and Hi is accepted". Dapat disimpulkan bahwa dalam
pengambilan keputusan uji ini dilihat dari nilai random cross
60
section tidak signifikan pada level 5%, sehingga keputusannya
adalah menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis
altematif.
c. Uji Lagrange Multiplier (LJI,f)
Uji ini untuk mengetahui apakah model Random Effect atau
metode OLS. Uji signifikasi random effect ini dikembangkan
oleh Breusch-Pagan. Uji ini didasarkan pada nilai residual dari
metode OLS. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah :
Ho : Model mengikuti Common Effect
Ha : Model mengikuti Random Effect
Nilai statistik LM dihitung berdasarkan fonnula
sebagai berikut :
Dimana:
n : Jumlah individu
F : Jumlah periode waktu dan eadalah residual metode
OLS.
Uji LM didasarkan pada distribusi chi-squares dengan degree
offreedom sebesar jumlah variabel independen. Jika nilai LM
statistik > dari nilai kritis statistic chi-squares maka menolak
hipotesis nol dan model yang terbaik adalah model random
effect. Sebaliknya jika nilai LM statistik < nilai statistic chi
61
squares malca menerima hipotesis nol dan model yang terbaik
adalah OLS (common effect) (WidaIjono,2013:363).
3. Uji Asumsi Klasik
a Uji Normalitas
Uji Normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai
residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi
normal atau tidak. Nilai residual berdistribusi normal jika nilai
residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata
ratanya.
Tidak terpenuhinya normalitas pada umumnya disebabkan karena
distribusi data yang dianalisis tidak normal, karena terdapat nilai
ekstrem pada data yang diambil. Hipotesis dalam uji normalitas adalah
sebagai berikut :
Ho : Residual dalam model berdistribusi normal
HI: Residual dalam model tidak berdistribusi normal
Menurut Winarno didalam Eviews untuk mendekteksi masalah
normalitas data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu histogram dan
uji Jarque-Bera. Uji normalitas dengan menggunakan histogram
namun dengan menggunakan histogram seringkali polanya tidak
mengikuti bentuk kurva normal sehingga sulit disimpulkan.
Jarque-Bera merupakan uji statistik untuk mengetahui apakah
data berdistribusi normal. Uji ini mengukur perbedaan skewness 'dan
62
kurtosis. Rumus yang digunakan untuk menghitung Jarque-Bera
adalah:
N - k ( (K 3)2)Jarque - Bera = -6- 52 + 4
Dimana: S adalah skewness dan K adalah Kurtosis
Dengan Ho pada dadta berdistribusi nonnal, uji Jarque-Bera
didistribusi dengan X2 dengan derajat bebas (degree of freedom)
sebesar 2. Probability menunjukkan kemungkinan nilai Jarque-Bera
melebihi (dalam nilai absolute) nilai terobservasi dibawah hipotesis
nol. Nilai probabilitas yang kecil cenderung mengarahkan pada
penolakan hipotesis nol berdistribusi nonnal.
Untuk mengatahui nonnalitas sebuah data lebih mudah jika
dilakukan dengan melihat koefisien Jarque-Bera dan Probabilitas-nya.
Kedua angka ini bersifat saling mendukung. Dengan ketentuan
sebagai beikut :
1) Bila nilai J-B tidak seignifikan (lebih kecil dari 2), maka
data berdistribusi nonnal
2) Bila probabilitas lebih besar dari 5% (Jika menggunakan
tingkat signifikansi tersebut), maka data berdistribusi
nonnal (hipotesis nolnya adalah data berdistribusi nonnal)
63
b Uji Multikolineritas
Multikolinieritas berarti terjadi korelasi linier yang mendekatai
sempuma antar dua variabel bebas. Uji multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada kolerasi
yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas atau tidak. Jika
dalam model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau
sempurna di antara variabel bebas maka model regresi tersebut
dinyatakan mengandung gejala multikolinier. (suliyanto,2011 :81)
Menurut Widarjono (2013;101) Adanya multikolinieritas masih
menghasilkan estimator yang BLUE, tetapi menyebabkan suatu model
mempunyai varian yang besar. Dampak adanya multikolinieritas di
dalam model regresi jika kita menggunakan teknik estimasi dengan
model kuadrat terkecil (OLS) tetapi masih mempertahankan asumsi lain
adalah sebagai berikut:
1) Estimator masih bersifat BLUE dengan adanya
multikolinieritas namun estimator mempunyai varian dank
ovarian yang besar sehingga sulit mendapatkan estimasi
yang tepat.
2) Akibat no. 1, maka interval estimasi akan cenderung lebih
besar dan nilai hitung statistic uji t akan kecil sehingga
membuat variabel independen secara statistic tidak
signifikan mempengarui variabel independen.
64
c
3) Walaupun secara individu variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen melalui uji statistic
t, namun nilai koefisien determinasi R! masih bisa relative
tinggi.
Untuk mendeteksi masalah multikolinieritas dengan menguji
koefisien korelasi (r) antar variabel independen. Sebagai aturan kasar
(ntle ofthumb), jika koefisien korelasi cukup tinggi di atas 0,85 sehingga
disimpulkan mengandung unsur multikolinieritas dalam model.
Sebaliknya jika koefisien korelasi rendah dibawah 0,85 sehingga
disimpulkan tidak mengandung unsure multikolinieritas.
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi
yang tidak sarna (konstan). Yang diharapkan pada model regresi adalah
yang homokedastisitas. Masalah heteroskedastisitas sering teIjadi pada
penelitian yang menggunakan data cross-section.
Menurut WidaIjono (2013;115) dengan adanya
heteroskedaastisitas, estimator OLS tidak menghasilkan estimator yang
Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) hanya menghasilkan Linear
Unbiased Estimator (LUE). Jika terdapat heteroskedastisitas dan tetap
menggunakan model OLS sehingga mengakibatkan sebagai berikut:
65
1) Jika varian tidak minimum maka menyebabkan perhitungan
standard error metode OLS tidak lagi bisa dipercaya
kebenarannya.
2) Akibat no.1 maka interval estimasi maupun uji hipotesis
yang didasarkan pada dsitribusi t maupun F tidak lagi bisa
dipercaya untuk evaluasi hasil regresi.
Dalam mendeteksi masalah heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan metode GoldFeld-Quandt. Menurut metode GoldFeld-Quandt,
mengasumsikan bahwa heteroskedastisitas Cal) merupakan fungsi
positif dari variabel independen.
Hipotesis yang digunakan dalam uji GoldFeld-Quandt ini adalah:
Ho: Tidak ada Heteroskedastisitas
Ha : Ada Heteroskedastisitas
Metode GoldFeld-Quandt meliputi perhitungan dua regresi.
Regresi kelompok pertama merupakan kelompok data yang diduga
mempunyal vanan variabel gangguan yang rendah dan regresi yang
kedua berdasarkan data yang diduga mempunyai varian variabel
gangguan yang tinggi. Jika varian variabel gangguan setiap kelompok
harnpir sarna maka diduga varian variabel gangguan mempunyai
karakteristik homokedastisitas. Jika vanan variabel gangguan
menunjukkan tren yang meningkat maka model mengandung
66
heteroskedastisitas. Prodedur metode GoldFeld-Quandt adalah sebagai
berikut:
I. Mengurutkan data sesuai dengan X, dimulai dari yang kecil
hingga yang paling besar.
2. Menghilangkan observasi yang ditengah (c). Membagi data
yang tersisa (n-c) menjadi dua kelompok. Kelompok
pertama berkaitan dengan nilai X yang kecil dan ke1ompok
kedua berhubungan dengan data dengan nilai X yang besar.
3. Me1akukan regresi pada setiap kelompok secara terpisah.
D . . d" d . (n-c)ata setIap regresl ter Ian an -z- .
4. Dapatkan SSRl yang berhubungan dengan nilai X kecil dan
SSR2 yang berhubungan dengan nilai X yang besar.
5. Menghitung nilai F dengan rumus:
. SSRz/df F hLtun,g = SSR /df
1
Dimana:
SSR1 = Sum squared resid kelompok 1
SSRz = Sum squared resid ke1ompok 2
df = degree ojfreedom, ditentukan dengan menggunakan
(n-c-Zk) rumus
Z
Jika nilai F hi tung lebih besar dari nilai F kritis maka dapat ditarik
kesimpulan menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis altematif
67
yang berarti terdapat masalah heterokedastisitas. Sebaliknya jika F
hitung lebih kecil dari nilai F kritis sehingga menerima hipotesis nol
dan menolak hipotesis altematif sehingga dapat ditarik kesimpulan
tidak ada masalah heterokedastisitas (Widardjono,2013:121).
d Uji Autokorelasi
Menurut Winarno (2005:5.26) Autokorelasi adalah hubungan
antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya.
Autokorelasi lebih mudah timbul pada data yang bersifat runtut waktu,
karena berdasarkan sifatnya, data masa sekarang dpengaruhi oleh data
masa-masa sebelumnya. Autokorelasi juga sering terjadi pada data yang
bersifat antar objek (cross section).
Menurut Widmjono (2013:139) Dengan adanya autokorelasi,
estimator OLS tidak menghasilkan estimator yang BLUE ( Best Linear
Unbiased Estimator) hanya LUE (Linear Unbiased Estimator). Jika
estimator tidak mempunyai varian yang minimum akan menyebabkan :
1) Jika varian tidak minimum akan menyebabkan perhitungan
standard error metode OLS tidak lagi bisa dipercaya
kebenarannya.
2) Interval estimasi maupun uji hipotesis yang didasarkan
pada distribusi t maupun F tidak lagi bisa dipercaya untuk
evaluasi hasil regresi.
68
Hipotesis penelitian dalam uji ini adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak ada masalah autokorelasi
HI : Ada masalah autokorelasi.
Dalam mendeteksi masalah autokorelasi dapat digunakan metode
Durbin-Watson. Metode Durbin-Watson (D-W) diperkenalkan oleh
J.Durbin dan Gs. Watson tahun 1951. Untuk menarik kesimpulan ada
tidak autokorelasi dapat digunakan kriteria sebagai berikut :
1) 0 < d < dL maka menolak hipotesis not dan dapat
disimpulkan ada autokorelasi positif.
2) dL < d < du merupakan daerah tidak dapat diputuskan
3) du < d < 4-du maka menerima hipootesis not dan dapat
disimpulkan tidak ada autokorelasi positif / negative.
4) 4-du < d < 4-dL merupakan daerah tidak dapat
diputuskan.
5) 4-dL < d < 4 maka menolak hipotesis not dan dapat
disimpulkan ada autokorelasi negatif.
4 Uji SignilIkasi
a Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa baik
garis regresi cocok dengan datanya atau mengukur presentase total
variasi Y yang dijelaskan oleh garis regresinya. Nilai koefisisen
determinasi mempunyai interval sebagai berikut :
a :s R2 :s 1
69
Semakin angkanya mendekati 1 maka semakin baik garis
regrcsi karena mampu menjelaskan data aktualnya. Semakin
mendekati nol maka kita mempunyai garis regresi yang kurang
baik.
Koefisisen determinasi tidak pernah menurun terhadap
jumlah variabel independen. Artinya koefisisen determinasi akan
semakin besar jika menambah variabel independen di dalam
model. Oleh karena nilai R2 yang selalu naik dika menambah
variabel independen walaupun variabel tersebut belum tentu
mempunyai pembenaran dari teori ekonomi maupun logika
ekonomi, sebagai alternatifuya adalah dengan menggunakan R2
yang disesuaikan (Adjusted R square).(Widardjono,2013:70)
b Uji Parsial (Uji t)
Uji t merupakan suatu prosedur yang mana hasil sampel dapat
digunakan untuk verivikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis nol (
Ho ).Keputusan untuk menolak atau menerima Ho dibuat berdasarkan
nilai uji statistik yang diperoleh dari data.
Uji hipotesis dua sisi digunakan jika peniliti tidak mempunyai
landasan teori atau dugaan yang kuat. Dalam uji dua sisi hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen dalam
persamaan regresi bisa positif maupun negative. Pengambilan
kesimpulandilakukan dengan membandingka antara nilai t hitung
70
c
dengan nilai t kritis. t hitung dapat diperoleh dengan rumus sebagai
berikut:
t
Dimana : /31 merupakan nilai pada hipotesis DOl.
Nilai t hitung umumnya telah disediakan pada hasil regresl.
Sedangkan nilai t tabel terletak pada besarnya df (degree offreedom)
yang digunakan df pada regresi berganda (n-k). Jika t hitung > nilai t
tabel maka menolak hipotesis nol yang berarti secara individu variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika t
hitung < t tabel maka menerima hipotesis nol yang berari secara
individu variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen (Widatjono,2013:65).
Uji Simultan (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengevaluasi pengaruh semua variabel
independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan
dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Nilai F hitung
diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
. R2/ (k -1)
F hltung = (1- R2)/(n - k)
Dimana:
F hitung : Nilai dari koefisien F
R2' : Koefisien Determinasi.
71
n : Jumlah Observasi
k : Jumlah variabel bebas.
Dalam hasil regresi yang dilakukan dengan pengolahan software
sudah di hitung nilai F hitung. Langkah selanjutnya adalah mencari
nilai F tabel. F kritis ditetapkan berdasarkan besarnya a dan df
(degree offreedom) dimana bbesarnya ditentukan oleh numerator (k
1) dan df untuk denominator (n-k) n merupakan jumlah observasi dan
k merupakan jumlah variabel bebas.
Pengambilan keputusan dalam Uji F ini didasarkan pada nilai F
hitung dan nilai F kritis. Jika nilai F hitung > dari F kritis sehingga
menolak hipotesis nol yang berarti secara bersama-sama variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika
F hitung < F kritis sehingga menerima hipotesis nol yang berarti
secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Selain itu didalam menentukan menerima atau menolak
hipotesis nol dapat dilakukan dengan melihat besarnya probabilitas
yang menunjukkan besarnya a, Dari perhitungan Eviews dapat dilihat
nilai probabilitasnya. Jika nilai probabilitas > 5% maka menerima
hipotesis nol yang berarti secara bersama-sama variabel independen
tidak berpengaruh terrhadap variabel independen. Sebaliknya jika nilai
probabilitas < 5% maka menolak hipotesis nol yang berarti secara
72
bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel
independen (Widarjono,20 13 :67).
E Defmisi Operasional Variabel
1 VariabelIndependen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian terdiri dari
Wholesale Price Index, Sales Growth, Net Profit Margin (NPM), Book
Value dan Firm Size.
a. Wholesale Price Index
Wholesale Price Index merupakan indikator yang
menggambarkan besamya perubahan harga di tingkat
pedagang besar/harga grosir dari komoditi yang
diperdagangkan disuatu negara/daerah. (www.bps.go.id)
Data Wholesale price index yang digunakan adalah data
tahunan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik.
b. Sales Growth
Sales Growth merupakan merupakan maenifestasi
keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat
dijadikan sebagai prediksi perturnbuhan masa yang akan
datang. Sales Growth dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Sales t - Sales t-l Sales Growth = S l
a es t-l
73
c. Net Profit Margin
Net Profit Margin merupakan ukuran keuntungan
dengan membandingkan antara Laba bersih setelah pajak
dengan penjualan. Rumus untuk menghitung Net Profit
Margin adalah:
Earning After Tax (EAT)Net Profit Margin =<:nlp~ x 100%
d. Book Value
Book Value merupakan Nilai buku perlembar saharn
yang diterbitkan. Semakin tinggi nilai book value maka
semakin tinggi nilai kineIja suatu perusahaan. Book value
dapat dihitung dengan membandingkan jumlah ekuitas
terhadap jumlah saharn beredar. Rumus untuk menghitung
Book Value adalah sebagai berikut:
Ekuitas Book Value =--------
]umlah Saham Beredar
e. Firm Size
Firm Size menunjukkan seberapa besar tingkat
kemajuan yang dialarni oleh suatu perusahaan. Semakin
tinggi ukuran perusahaan maka semakin tinggi daya saing
suatu perusahaan dan Firm size yang tinggi akan
mendapatkan respon positif dari para investor. Firm size
74
2
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Firm Size = Ln (Total Asset)
Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham. Harga
saham merupakan suatu harga yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
oleh permintaan dan penwaran saham yang dilakukan di pasar modal.
Harga saham yang digunakan adalah harga saham pada tanggal terakhir
bulan desember yang di unduh di www.financeyahoo.com
75
BABIV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Pasar Modal Indonesia
Secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia
merdeka, Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial
Belanda dan tepatnya pada tahun 1912, Pasar modal ketika itu didirikan
oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan Kolonial atau VOC,
Perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti
yang diharapkan, Pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami
kevakuman yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke
I dan II, Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar
modal pada tahun 1977 dan beberapa tahun kemudian pasar modal
mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi
yang dikeluarkan pemerintah,
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel4.1
Perkembangan Pasar modal Indonesia
Desember 1912 Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh
Pemerintah Hindia Belanda
1914-1918 Bursa Efek di Batavia ditutup selama perang dunia I
76
1925-1942
Awal tahun 1939
1942-1952
1956
1956-1977
10 Agustus 1977
1977-1987
1987
Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan
Bursa Efek di Semarang dan Surabaya
Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di
Surabaya dan Semarang di tutup,
Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang
Duma II
Program nasionalisasi perusahaan Belanda, Bursa Efek
semakin tidak aktif
Perdagangan di Bursa Efek vakum
Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto,
BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM(Badan Pelaksana
Pasar Modal), Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai
HUT Pasar Modal, Pengaktifan kembali pasar modal ini
juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong
sebagai emiten pertama Tahun 2008
Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu, Jumlah emiten
hingga 1987 barn mencapai 24, Masyarakat lebih memilih
instrument perbankan dibandingkan dengan instrumen
Pasar Modal,
Ditandai dengan hadirnya paket Desember 1987
(PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi
perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan
investor asing menanamkan modal di Indonesia
77
1988-1990 Paket deregulasi dibidang perbankan dan pasar modal
diluncurkan, Pintu BEJ terbuka untuk asing,Aktivitas
bursa terlihat meningkat
2 Juni 1988 Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan
dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek
(PPUE) sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan
dealer,
Desember 1988 Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES
88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go
public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi
pertumbuhan pasar modal
16 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek
Surabaya
13 Juli 1992 Swastanisasi BEJ, BAPEPAM, berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal, Tanggal ini diperingati sebagai
HUTBEJ
22 Mei 1995 Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan
system computer, JATS (Jakarta Automated Trading
Systems)
10 November Pemerintah mengeluarkan Undang- Undang No, 8 Tahun
1995 1995 tentang Pasar Modal, Undang-Undang ini mulai
diberlakukan mulai Januari 1996
78
1995
2000
2002
2007
02 Maret 2009
Bursa Pararel Indonesia merger dengan Bursa Efek
Surabaya
Sistern Perdagangan Tanpa Warkat (Scripless Trading)
mulai diaplikasikan di Pasar Modal Indonesia,
BEJ mulai mengaplikasikan sistern perdagangan jarak jauh
(Remote Trading)
Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dan berubah menjadi Bursa Efek Indonesia
(BEl)
Peluncuran Perdana sistem perdagangan barn PT Bursa
Efek Indonesia JATS-NEXG
Sumber:www.idx.co.id
B. Pengujian dan Pembahasan
1. Deskriptif Sampel
Penelitian ini menggunakan 23 perusahaan sektor consumer goods
yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 untuk
dijadikan sampel penelitian, Perusahaan tersebut termasuk 23 perusahaan
selama periode 2009-2013, Berikut ini daftar 23 perusahaan yang
digunakan dalam penelitian :
79
Tabel4.2
Sampel Penelitian periode 2009-2013
NO KODE Perusahaan 1 ADES PT.Akasha Wira International Tbk, 2 CEKA PT.Cahaya Kalbar Tbk, 3 DLTA PT.Delta Djakarta Tbk, 4 INDF PT.Indofood Sukses Makmur Tbk, 5 MLBI PT.Multi Bintang Indonesia Tbk, 6 PSDN PT.Prasida Aneka Niaga Tbk, 7 MYOR PT.Mayora Indah Tbk, 8 SKLT PT.Sekar Laut Tbk, 9 STIP PT.Siantar Top Tbk, 10 AISA PT.Tiga Pilar Sejahtera Tbk, 11 TBLA PT.Tunas Bam Lampung Tbk 12 ULTJ PT.Ultra Jaya Milk Tbk, 13 GGRM PT.Gudang Garam Tbk, 14 HMSP PT.HM Sampoerna Tbk, 15 DVLA PT.Daya Varia Laboratoria Tbk, 16 KLBF PT.Kalbe Farma Tbk, 17 KAEF PT.Kimia Farma Tbk, 18 MERK PT.Merck Indonesia Tbk, 19 PYFA PT.Pyridam Farma Tbk, 20 TSPC PT.Tempo Scan Pasific Tbk, 21 TCID PT.Mandom Indonesia Tbk, 22 KOSI PT.Kedaung Setia Industrial Tbk, 23 SQBB PT.Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk,
Sumber: data dlOlah
2. Deskriptif Variabel
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Harga Saham
periode 2009-2013, Sedangkan variabel independen terdiri dari
Wholesale Price Index (WPI), Sales Growth, Net Profit Margin (NPM),
Book Value (BV) dan Firm Size selama periode 2009-2013.
80
a. Harga Saham
Harga Saham merupakan harga suatu saham pada saat tertentu
yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh pennintaan dan
penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal, pada saat
tertentu dalam artian sewaktu-waktu harga saham dapat berubah
ubah.
Tabel4.3
Barga Saham selama periode 2009-2013
NO KODE 2009 2010 2011 2012 2013 1 ADES 640 1.620 1.010 1.900 2.000 2 CEKA 1250 1.100 950 1.230 1.160 3 DLTA 62.000 120.000 111.500 225.000 380.000 4 INDF 3.550 4.875 4.600 5.850 6.600 5 MLBI 150.100 274.950 359.000 735.000 1.200.000 6 PSDN 148 80 310 205 150 7 MYOR 4.500 10.750 14.250 19.600 26.000 8 SKLT 150 140 140 180 180 9 STTP 220 385 690 1.140 1.550 10 AISA 332 721 495 1.080 1.430 11 TBLA 340 410 590 490 470 12 ULTJ 560 1.210 1.080 1.380 4.500 13 GGRM 21.550 40.000 62.050 56.000 42.000 14 HMSP 10.400 28.150 39.000 59.000 62.400 15 DVLA 1.490 1.170 1.150 1.690 2.200
16 KLBF 1.300 3.250 3.400 1.030 1.250 17 KAEF 127 159 340 720 590 18 MERK 86.000 96.500 132.500 152.000 189.000 19 PYFA 110 127 176 172 147 20 TSPC 730 1.710 2.550 3.675 3.250 21 TCID 8.100 7.200 7.700 11.000 11.900 22 KDSI 155 235 245 510 345 23 SQBB 9.500 10.500 10.500 10.500 10.500
Mean 15.793,57 26.314,87 32.792,43 56.058,78 84.679,22 sumber: www.financeyahoo.com
81
Berdasarkan tabel Harga saham dapat diketahui bahwa rata
rata harga saham tahun 2009 sebesar Rp. 15.793,57. Perusahaan
yang berada dibawah rata-rata adalah ADES, CEKA, INDF, PSDN,
MYOR, SKLT, STIP, AISA, TBLA, ULTJ, HMSP, DVLA,
KLBF, KAEF, PYFA, TSPC, TCll, KDSI dan SQBB. Sedangka
yang berada diatas rata-rata adalah DLTA, MLBI, GGRM dan
MERK.
Pada tahun 2010 rata-rata harga saham sebesar Rp. 26.314,87.
Perusahaan yang berada dibawah rata-rata adalah ADES,
CEKA,INDF, PSDN, MYOR, SKLT, STIP, AISA, TBLA, ULTJ,
DVLA, KLBF, KAEF, PYFA, TSPC, TCID, KDSI dan SQBB.
Sedangkall yang berada diatas rata-rata adalah DLTA, MLBI,
GGRM, HMSP dan MERK.
Periode 2011 rata-rata harga saham sebesar Rp. 32.702,43.
Perusahaan yang berada dibawah rata-rata adalah ADES, CEKA,
INDF, PSDN, MYOR, SKLT, STIP, AISA, TBLA, ULTJ, DVLA,
KLBF, KAEF, PYFA, TSPC, TCID, KDSI dan SQBB. Sedangkan
perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah DLTA, MLBI,
GGRM, HMSP dan MERK.
Periode 2012 rata-rata harga saham sebesar Rp. 56.058,78.
Perusahaan yang berada dibawah rata-rata adalah ADES, CEKA,
INDF, PSDN, MYOR, SKLT, STIP, AISA, TBLA, ULTJ, DVLA,
KLBF, KAEF, PYFA, TSPC, TCID, KDSI dan SQBB. Perusahaan
82
yang berada diatas rata-rata adalah DLTA, MLBI, GGRM, HMSP
danMERK.
Pada tahun 2013 rata-rata harga saham sebesar Rp. 84.679,22.
Perusahaan yang berada dibawah rata-rata adalah ADES, CEKA,
INDF, PSDN, MYOR, SKLT, STTP, AISA, TBLA, ULTJ,
GGRM, HMSP, DVLA, KLBF, KAEF, PYFA, TSPC, TCll,
KDSI dan SQBB. Perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah
DLTA, MLBI dan MERK.
b. Wholesale Price Index
Wholesale Price Index atau Indeks Harga Perdangan Besar
(IHPB) merupakan indikator yang menggambarkan besarnya
perubahan harga ditingkat pedagang besar/harga grosir dari
komoditi-komoditi yang diperdagangkan di suatu negara
(www.bps.go.id). Berikut ini merupakan tabel Wholesale Price
Index selama periode 2009-2013.
Tabel4.4
Wholesale Price Index periode 2009-2013
No TAHUN WPI 1 2009 163 2 2010 171 3 2011 183 4 2012 193 5 2013 129
sumber:www.bps.go.id
83
Dilihat dari tabel diatas nilai WPI cenderung mengalami
peningkatan dari periode 2009-2013. Tetapi pada periode 2013
nilai WPI kembali turon.
Selama periode penelitian angka WPI tertinggi pada tahun
2012 yaitu sebesar 193. Peningkatan WPI pada periode tersebut
dikarenakan terdapat peningkatan disektor pertanian, pertambangan
dan penggalian, industri, impor dan ekspor. Peningkatan tertinggi
dialami oleh sektor impor sebesar 7%. Sedangkan peningkatan
terendah dimiliki oleh sektor pertambangan dan penggalian serta
sektor industri sebesar 4%
Angka WPI terendah selama periode penelitian teIjadi pada
tahun 2013. Pada periode tersebut angka WPI sebesar 129. Selama
periode sektor pertanian, sektor pertambangan dan pengga1ian,
sektor industri, sektor impor dan sektor ekspor mengalami
penurunan. Sektor yang mengalami penuruan terendah adalah
sektor ekspor migas sebesar 0,1%. Sedangkan sektor yang
mengalami penurunan tertinggi teIjadi pada sektor industri 52%.
c. Sales Growth
Sales growth atau pertumbuhan penjualan merupakan
manifestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat
dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan penjualan pada masa yang
datang (Detiana,2011 :59). Berikut ini merupakan tabel sales
84
growth perusahaan sektor consumer goods selama periode 2009
2013.
Tabel4.5
Sales Growth periode 2009-2013
NO KODE 2009 2010 2011 2012 2013 1 ADES 0,038 0,627 0,369 0,592 0,054 2 CEKA -0,392 -0,399 0,724 0,093 1,254 3 DLTA 0,075 -0,047 0,157 0,234 0,164 4 INDF -0,017 0,027 0,180 0,117 0,150 5 MLBI 0,219 0,108 0,038 -0,157 1,273 6 PSDN -0,169 0,568 0,048 0,047 -0,020 7 MYOR 0,223 0,512 0,309 0,112 0,143 8 SKLT -0,118 0,137 0,096 0,166 0,412 9 STIP 0,004 0,216 0,348 0,249 0,520 10 AISA 0,090 0,323 1,485 0,568 0,476 11 TBLA -0,254 0,060 0,270 0,020 0,026 12 ULTJ 0,184 0,165 0,118 0,337 0,231 13 GGRM 0,090 0,143 0,111 0,171 0,130 14 HMSP 0,124 0,113 0,218 0,261 0,126 15 DVLA 0,539 0,069 -0,032 0,209 0,013 16 KLBF 0,154 0,125 0,067 0,250 0,173 17 KAEF 0,055 0,116 0,206 -0,028 0,163 18 MERK 0,179 0,059 0,154 0,012 0,284 19 PYFA 0,104 0,067 0,073 0,170 1,926 20 TSPC 0,238 0,141 0,126 0,147 0,034 21 TCID 0,120 0,056 0,128 0,119 0,095 22 KDSI -0,110 0,170 0,051 0,102 0,062 23 SQBB 0,1692 -0,2726 0,1197 0,1337 0,1003
Mean 0,067 0,134 0,233 0,170 0,339
I
sumber: data diolah
Berdasarkan tabel perhitungan Sales Growth dapat dilihat
bahwa rata-rata pada tahun 2009 sebesar 0,067. Perusahaan yang
berada dibawah rata-rata adalah ADES, CEKA, INDF, PSDN,
SKLT, STIP, TBLA dan KDSI. Sedangkan perusahaan yang
berada diatasa rata-rata adalah DLTA, MLBI, MYOR, AISA,
85
ULTJ, GGRM, HMSP, DVLA, KLBF, KAEF, MERK, PYFA,
TSPC, TCID dan SQBB.
Periode 2010 rata-rata sales growth sebesar 0,134. Perusahaan
yang berada dibawah rata-rata adalah CEKA, DLTA, INDF, MLBI,
TBLA, HMSP, DVLA, KLBF, KAEF, MERK, PYFA, TCID dan
SQBB. Sementara perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah
ADES, PSDN, MYOR, SKLT, STIP, AISA, ULTJ, GGRM, TSPC
dan KDSI.
Periode 2011 rata-rata sales growth adalah 0,233. Perusahaan
yang memilikii sales growth dibawah rata-rata adalah DLTA,
INDF, MLBI, PSDN, SKLT, ULTJ, GGRM, HMSP, DVLA,
KLBF, KAEF, MERK, PYFA, TSPC, TCID dan KDSI.
Perusahaan yang memiliki sales growth diatas rata-rata adalah
ADES, CEKA, MYOR, STIP, AISA, TBLA dan SQBB.
Tahun 2012 rata-rata sales growth sebesar 0,170. Perusahaan
yang berada dibawah rata-rata adalah CEKA, INDF, MLBI, PSDN,
MYOR, .SKLT, TBLA, KAEF, MERK, TSPC, TCID, KDSI dan
SQBB. Untuk perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah
ADES, DLTA, STIP, AISA, ULTJ, GGRM, HMSP, DVLA,
KLBF dan PYFA.
Tahun 2013 rata-rata sales growth sebesar 0,339. Perusahaan
yang berada dibawah rata-rata adalah ADES, DLTA, INDF, PSDN,
MYOR, TBLA, ULTJ, GGRM, HMSP, DVLA, KLBF, KAEF,
86
MERK, TSPC, TCrn, KDSI dan SQBB. Untuk perusahaan yang
berada diatas rata-rata adalah CEKA, MLBI, SKLT, STIP, AISA
danPYFA.
d. Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang mengukur
perbandingan pendapatan bersih terhadap penjualan bersih.
Semakin besar rasio ini, berarti semakin bagus perusahaan dalam
menghasilkan laba. Berikut ini merupakan net profit margin selama
2009-2013.
87
Tabel4.6
Net Profit Margin periode 2009 -2013 (dalam %)
NO KODE 2009 2010 2011 2012 2013
1 ADES 12,1 14,5 8,6 17,5 11,1
2 CEKA 4,2 4,1 7,8 5,2 2,6
3 DLTA 10,4 12,1 10,9 12,4 13,5
4 INDF 7,6 10,2 10,8 9,5 5,9
5 MLBI 21,1 24,7 27,3 28,9 33,5
6 PSDN 7,6 2,8 1,9 2,0 1,7
7 MYOR 8,0 6,9 5,1 7,1 8,8
8 SKLT 7,3 1,5 1,1 2,0 2,0
9 STIP 6,5 05,5 4,1 5,8 6,8
10 A1SA 6,5 10,7 8,6 9,2 8,5
11 TBLA 9,0 8,4 11,3 6,4 2,3
12 ULTJ 3,7 5,7 6,1 12,6 7,1
13 GGRM 10,6 11,2 11,8 8,3 7,9
14 HMSP 13,1 14,8 15,3 14,9 14,4
15 DVLA 8,5 12,2 13,4 13,8 11,4
16 KLBF 11,6 13,1 14,0 13,0 12,3
17 KAEF 2,2 4,4 4,5 5,5 5,0
18 MERK 19,5 14,9 23,2 11,6 14,7
19 PYFA 2,9 2,9 3,4 3,0 3,2
20 TSPC 8,0 9,6 10,1 9,6 9,3
21 TCID 9,9 9,0 8,5 8,1 7,9
22 KDSI 1,1 1,5 2,0 2,8 2,6
23 SQBB 31,27 30,34 35,12 34,80 35,06
Mean 9.7 10.0 10.6 10.6 9.9
I
sumber: data diolah
Berdasarkan perhitungan net profit margin diatas dapat
dilihat bahwa tahun 2009 rata-rata net profit margin sebesar 9,7%.
Perusahaan yang berada dibawah rata-rata adalah CEKA, INDF,
PSDN, SKLT, STTP, AISA, ULTJ, DVLA, KAEF, PYFA, TSPC
dan KDSI. Untuk perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah
88
ADES, DLTA, MLBI, MYOR, TBLA, GGRM, HMSP, KLBF,
MERK, TCID dan SQBB.
Periode 201 ° rata-rata net profit margin adalah 10%.
Perusahaan yang berada dibawah rata-rata adalah CEKA, PSDN,
MYOR, SKLT, STTP, TBLA, ULTJ, KAEF, PYFA, TSPC, TCID
dan KDSI. Untuk perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah
ADES, DLTA, INDF, MLBI, AISA, GGRM, HMSP, DVLA,
KLBF, MERK dan SQBB.
Tahun 2011 rata-rata net profit margin sebesar 10,6%.
Perusahaan yang berada dibawah rata-rata adalah ADES, CEKA,
PSDN, MYOR, SKLT, STTP, AISA, ULTJ, KAEF, PYYFA,
TSPC, TCID dan KDSI. Sedangkan perusahaan yang berada diatas
rata-rata adalah DLTA, INDF, MLBI, TBLA, GGRM, HMSP,
DVLA, KLBF, MERK dan SQBB.
Tahun 2012 rata-rata net profit margin sebesar 10,6%.
Perusahaan yang berada dibawah rata-rata adalah CEKA, INDF,
PSDN, MYOR, SKLT, STTP, AISA, TBLA, GGRM, KAEF,
PYFA, TSPC, Tcrn dan KDSI. Untuk perusahaan yang berada
diatas rata-rata adalah ADES, DLTA, MLBI, ULTJ, HMSP,
DVLA, KLBF, MERK dan SQBB.
Periode 2013 rata-rata net profit margin adalah 9.9%.
Perusahaan yang berada dibawah rata-rata adalah CEKA, INDF,
PSDN, MYOR, SKLT, STTP, AISA, TBLA, ULTJ, GGRM,
89
KAEF, PYFA, TSPC, TCID dan KDSI. Sedangkan perusahaan
yang berada diatas rata-rata adalah ADES, DLTA, MLBI, HMSP,
DVLA, KLBF, MERK dan SQBB.
e. Book Value
Book value merupakan Nilai buku per lembar saham yang
diterbitkan. Book value dapat dihitung dengan membagi total equity
di bagi dengan jumlah saham beredar,
Tabel4.7
Book Value periode 2009-2013
NO KODE 2009 2010 2011 2012 2013 1 ADES 115,64 169,31 213,16 354,50 448,85 2 CEKA 1.013,45 1.037,82 1.361,54 1.557,69 1.775,71 3 DLTA 36.983,67 36.074,52 35.778,98 37.357,44 42.250,06 4 INDF 1.156,60 1.911,60 3.600,07 3.888,49 4.370,30 5 MLBI 4.993,40 22.371,52 25.166,96 15.655,10 46.870,09 6 PSDN 87,10 133,98 143,25 284,42 289,99 7 MYOR 2.063,38 2.661,36 3.162,95 4.001,97 4.404,05 8 SKLT 164,26 171,27 177,92 187,45 202,17
9 STIP 308,78 341,32 374,09 442,51 529,86 10 AISA 396,65 344,35 626,38 694,96 805,45 11 TBLA 215,70 260,64 325,35 356,02 363,80 12 ULTJ 412,54 443,13 468,072 580,43 697,67
13 GGRM 9.511,79 11.016,73 12.759,77 13.827,70 15.288,42 14 HMSP 2.386,86 2.336,63 2.350,59 3.036,37 3.229,53
15 DVLA 990,93 571,96 649,92 751,38 816,69 16 KLBF 568,32 641,58 466,78 725,84 837,44 17 KAEF 179,20 200,58 225,54 259,54 292,46
18 MERK 15.811,78 16.206,10 22.061,68 18.604,54 22.866,90 19 PYFA 136,47 144,32 153,99 163,91 175,49 20 TSPC 535,30 479,69 676,87 745,14 583,43 21 TCID 4.380,62 4.717,24 5.074,99 5.455,01 5.883,57 22 KDSI 589,25 630,9637 689,30 780,26 869,15 23 SQBB 28.425,59 29.030,13 32.639,23 35.105,63 37.446,22
Mean 4.484,67 5.734,64 6.484,67 6.296,36 8.317,28 sumber : data diolah
90
Berdasarkan perhitungan book value diatas rata-rata tahun
2009 adalah Rp. 4.475,75. Perusahaan yang berada dibawah rata
rata adalah ADES, CEKA, INDF, PSDN, MYOR, SKLT, STTP,
AISA, TBLA, ULTJ, HMSP, DVLA, KLBF, KAEF, PYFA, TSPC,
TCID, dan KDSI. Sedangkan perusahaan yang berada diatas rata
rata adalah DLTA, MLBI, MERK, SQBB dan GGRM.
Tahun 2010 rata-rata book value adalah Rp. 5.734,64.
Perusahaan yang berada dibawah rata-rata adalah ADES, CEKA,
INDF, PSDN, MYOR, SKLT, STTP, AISA, TBLA, ULTJ, HMSP,
DVLA, KLBF, KAEF, PYFA, TSPC, TCID dan KDSI. Perusahaan
yang berada diatas rata-rata adalah DLTA, MLBI, GGRM, MERK
dan SQBB.
Periode 2011 rata-rata book value sebesar Rp. 6.484,67.
Perusahaan yang berada dibawah rata-rata adalah ADES, CEKA,
INDF, PSDN, MYOR, SKLT, STTP, AISA, TBLA, ULTJ, HMSP,
DVLA, KLBF, KAEF, PYFA" TSPC, TCID dan KDSI. Sedangkan
perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah DLTA, MLBI,
GGRM, MERK dan SQBB.
Tahun 2012 rata-rata book value sebesar Rp. 6.296,36.
Perusahaan yang berada dibawah rata-rata adalah ADES, CEKA,
INDF, PSDN, MYOR, SKLT, STTP, AISA, TBLA, ULTJ, HMSP,
DVLA, KLBF, KAEF, PYFA, TSPC, TCID dan KDSI. Sedangkan
91
perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah DLTA, MLBI,
GGRM, MERK dan SQBB.
Periode 2013 rata-rata book value sebesar Rp. 8.317,28.
Perusahaan yang berada dibawah rata-rata adalah ADES, CEKA,
INDF, PSDN, MYOR, SKLT, STIP, AISA, TBLA, ULTJ, HMSP,
DVLA, KLBF, KAEF, PYFA, TSPC, TCll dan KOSI. Sedangkan
untuk perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah DLTA,
MLBI, GGRM, MERK dan SQBB.
t FirmSize
Firm Size merupakan ukuran besar kecilnya suatu
perusahaan dalam sektor consumer goods semakin besar ukuran
perusahaan akan meningkatkan daya saing perusahaan di
bandingkan dengan perusahaan yang berukuran kecil. Firm Size
diperoleh dengan cara melognaturalkan total asset yang
dimiliki oleh suatu perusahaan.
92
Tabel4.8
Firm Size periode 2009-2013
NO KODE 2009 2010 2011 2012 2013 1 ADES 12,091 12,69 12,663 12,871 12,996 2 CEKA 27,066 27,469 27,436 27,658 27,689 3 DLTA 20,449 20,378 20,361 20,429 20,58 4 INDF 17,513 17,671 17,796 17,898 18,173 5 MLBI 13,808 13,943 14,015 13,957 14,393 6 PSDN 26,591 26,75 26,766 27,249 27,248 7 MYOR 28,808 29,112 29,518 29,747 29,904 8 SKLT 26,002 26,018 26,09 26,243 26,433 9 STIP 27,03 27,199 27,563 27,854 28,016 10 AISA 28,092 28,292 28,909 28,983 29,244 11 TBLA 28,655 28,926 29,076 29,279 29,457 12 ULTJ 28,18 28,327 28,41 28,515 28,664 13 GGRM 30,933 31,056 31,296 31,356 31,558 14 HMSP 30,505 30,652 30,592 30,898 30,941 15 DVLA 27,387 27,473 27,55 27,703 27,805 16 KLBF 29,581 29,744 29,5 29,873 30,057 17 KAEF 28,079 28,136 28,125 28,361 28,536 18 MERK 26,796 26,798 27,093 27,067 27,269 19 PYFA 25,327 25,334 25,494 25,634 25,888 20 TSPC 28,813 28,909 29,074 29,164 29,318 21 TCID 27,625 27,667 27,754 27,863 28,013 22 KDSI 27,034 27,047 27,099 27,069 27,468 23 SQBB 26,488 26,491 26,614 26,707 26,766
Mean 25,776 25,912 26,034 26,190 26,366 sumber: Data diolah
Berdasarkan hasil perhitungan firm size diatas dapat diketahui
bahwa rata-rata tahun 2009 sebesar 25,776. Perusahaan yang
berada dibawah rata-rata diantaranya: ADES, INDF, MLBI dan
PYFA. Untuk perusahaan yang berada diatas rata-rata adalah
CEKA, DLTA, PSDN, MYOR. SKLT, STIP, AISA, TBLA,
93
ULTJ, GGRM, HMSP, DVLA, KLBF, KAEF, MERK, TSPC,
TCID, KDSI dan SQBB.
Tahun 2010 rata-rata firm size sebesar 25,912. Perusahaan
yang berada dibawah rata-rata adalah ADES, DLTA, INDF, MLBI
dan PYFA. Sedangkan untuk perusahaan yang berada diatas rata
rata adalah CEKA, PSDN, MYOR, SKLT, STTP, AISA, TBLA,
ULTJ, GGRM, HMSP, DVLA, KLBF, KAEF, MERK, TSPC,
TCID, KDSI dan SQBB.
Periode tahun 2011 rata-rata firm size sebesar 26,034.
Perusahaan dengan firm size dibawah rata-rata adalah ADES,
DLTA, INDF, MLBI dan PYFA. Sedangkan perusahaan dengan
firm size diatas rata-rata adalah CEKA, PSDN, MYOR, SKLT,
STTP, AISA, TBLA, ULTJ, GGRM, HMSP, DVLA, KLBF,
KAEF, MERK, TSPC, TCID, KDSI dan SQBB.
Tahun 2012 rata-rata firm size sebesar 26,190. Perusahaan
yang berada dibawah rata-rata firm size adalah ADES, DLTA,
INDF, MLBI dan PYFA. Sedangkan perusahaan yang berada diatas
rata-rata adalah CEKA, PSDN, MYOR, SKLT, STTP, AISA,
TBLA, ULTJ, GGRM, HMSP, DVLA, KLBF, KAEF, MERK,
TSPC, TCID, KDSI dan SQBB.
Periode 2013 rata-rata firm size sebesar 26,366. Perusahaan
yang memiliki firm size dibawah rata-rata diantaranya ADES,
DLTA, INDF, MLBI dan PYFA. Sedangkan CEKA, PSDN,
94
MYOR, SKLT, STIP, AISA, TBLA, ULTJ, GGRM, HMSP,
DVLA, KLBF, KAEF, MERK, TSPC, Tcrn, KDSI dan SQBB
merupakan perusahaan denganfirm size diatas rata-rata.
C Analisa dan Pembahasan
1. Uji pemilihan Model Regesi
Berdasarkan pennasalahan,tujuan penelitian dan perumusan hipotesis
yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumya maka langkah selanjutnya
melakukan analisis data. Penelitian ini menggunakan data panel yang
merupakan gabungan dari data time series dan cross section. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda dengan menggunakan software eviews 7.0
Sebelum melakukan analisis data langkah pertama adalah melakukan
pemilihan model terbaik untuk menghasilkan analisis yang baik. Terdapat
tiga pendekatan dalam pemilihan model terbaik yaitu: Common Effect,
Fixed Effect, Random Effect.
a Uji Chow Test
Chow Test merupakan uji untuk menentukan model yang paling
tepat antara Common effect dengan Fixed effect yang akan digunakan
dalam untuk mengestimasi data panel. Hipotesis dalam pengujian ini
adalah:
Ho : Model yang terbaik adalah Common effect
Ha : Model yang terbaik adalah Fixed effect.
95
Kriteria pengambilan keputusan uji hipotesis diatas dengan
membadingkan antara F-statistik dengan F tabel. Jika F-statistik > F
tabel maka Ho ditolak sehingga model yang baik adalah Model Fixed
effect. Begitu sebaliknya. Jika F-statistik < F tabel maka HI ditolak
sehingga model yang baik adalah Model Common effect.
Langkah lain dalam pengambilan keputusan dilihat dari nilai
Probabilitas. Jika probalilitas > 5% maka HI ditolak sehingga model
yang baik adalah model Common effect. Begitu sebaliknya jika
probabillitas < 5% maka Ho ditolak sehingga model yang baik adalah
Fixed effect.
96
Tabel4.9
Basil Pengujian Chow Test
Redundant Fixed Effects Tests Equation: HASILJIX Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic dJ.
!Cross-section F Cross-section Chi-square
84.446780 357.307450
(22,87) 22
~ross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: LN_HRGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 04/07115 TIme: 23:43 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 23 Total panel (balanced) observations: 115
Variable Coefficient
C LOG_WPI
SALES_GROWHT NPM BVPS
FIRM_SIZE
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid I,-og likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
7.833572 -0.586895 -0.211018 9.489243 0.000102
-0.004664
0.556835 0.536506 1.593476 276.7691
-213.6774 27.39159 0.000000
Std. Error t-Statistic
5.687176 2.512066 0.489365 2.732425 1.86E-05 0.032327
1.377410 -0.233631 -0.431207 3.472828 5.507860
-0.144291
Mean dependent var S.D.dependentvar Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
Prob.
0.0000 0.0000
Prob.
0.1712 0.8157 0.6672 0.0007 0.0000 0.8855
7.975808 2.340580 3.820476 3.963690 3.878606 0.159656
Sumber : data dlOlah
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat hasil chow test bahwa
nilai probalilitas < 5% sehingga dapat disimpulkan menolak Ho dan
menerima HI sehingga model yang paling baik adalah rnengikuti
model Fixed effect,
97
b Hausman Test
Hausman test merupakan uji untuk menentukan model yang baik
antara Fixed effect dengan Random effect yang akan digunakan untuk
mengestimasikan data panel. Hipotesis dalam pengujian ini adalah
Ho: Model yang baik adalah Fixed effect.
Ha: Model yang baik adalah Random effect
Kriteria pengambilan keputusan uji hipotesis diatas dengan
membandingkan antara F-statistik dengan F tabel. Jika F statistic> F
tabel maka HO ditolak sehingga model yang baik adalah model
random effect. Begitu sebaliknya, jika F statistic < F tabel maka HI
ditolak sehingga model yang baik adalah model Fixed effect.
Cara lain untuk mengambil keputusan dari uji hipotesis 1m
dengan melihat nilai probabilitas hasH uji. Jika nilai probabilitas > 5%,
maka model yang baik adalah model Random effect. Begitu
sebaliknya, Jika nilai probabilitas < 5%, maka model yang baik adalah
model Fixed effect.
98
Tabe14.10
Hasil Uji Hausman Test
!correlated Random Effects - Hausman Test Equation: HASIL_FIX lTest cross-section random effects
Chi-Sq. 'rest Summary Statistic
Cross-section random 63.101450
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random
LOG_WPI 0.427323 .0.778850 SALES_GROWHT -0.303108 .0.108750
NPM 5.339438 5.902681 BVPS 0.000019 0.000046
FIRM_SIZE 1.321041 0.135431
Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: LN_HRGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 04/07/15 Time: 23:43 Isample: 2009 2013 Periods included: 5 ICross-sections included: 23 Irotal panel (balanced) observations: 115
Variable Coefficient Std. Error
C -27.99700 5.031896 LOG_WPI 0.427323 0.641426
SALES_GROWHT -0.303108 0.137955 NPM 5.339438 1.893328 BVPS 1.85E.o5 1.27E.o5
FIRM_SIZE 1.321041 0.171401
Effects Specification
ICross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.980175 Mean dependent var ~djusted R-squared 0.974023 S.D. dependent var S.E. of regression 0.377240 Akaike info criterion Sum squared resid 12.38099 Schwarz criterion Log likelihood -35.02367 Hannan-Quinn eriter. F-statistic 159.3147 Durbin-Watson stat Prob(F-statistie) 0.000000 Sumber. Data dlolah
Chi-Sq. dJ. Prob.
5 0.0000
Var(Diff.) Prob.
0.028166 0.0000 0.001182 0.0000 0.297234 0.3016 0.000000 0.0000 0.025078 0.0000
t-Statistic Prob.
-5.563906 0.0000 0.666207 0.5070
-2.197152 0.0307 2.820134 0.0059 1.459965 0.1479 7.707325 0.0000
7.975808 2.340580 1.096064 1.764395 1.367336 1.777113
99
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat nilai probablitas hasil
uji hausman < 0,05 (5%), sehingga dapat disimpulkan menolak HI dan
menerima Ho. Model yang baik berdasarkan Hausman test adalah
model Fixed effect.
2 Uji Asumsi Klasik
a Uji Normalitas
Uji Normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual
yang telah terstandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau
tidak. Nilai residual dikatakan berdistriibusi normal jika nilai residual
terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata
ratanya.(Sulisyanto,20I1 :69)
Hipotesis dalam uji normalitas adalah:
Ho : Residual dalam model berdistribusi normal
Ha: Residual dalam model tidak berdistribusi normal.
Menurut Winarno untuk melihat data berdistribusi normal dapat
dilakukan dengan melihat koefisien Jarque-Bera dan Probabilitas-nya.
Kedua angka tersebut bersifat saling mendukung.
1) Bila nilai J-B tidak signifikan ( lebih kecil dari 2), maka data
berdistribusi normal.
2) Bila probabilitas lebih besar dari 5% ( bila menggunakan
tingkat signifikasi tersebut), maka data berdistribusi normal (
hipotesis nolnya adalah data berdistribusi normal)
100
Berikut ini adalah hasil uji nonnalitas dengan variabel dependen
harga saham.
GraiIk 4.1
Basil Uji Normalitas
10
8
6
4
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.80"'"
Series: Standardized Residuals . Sample 2009 2013 Observations 115
Mean 1.55e-16 Median -0.003671 Maximum 0.926720 Minimum -0.816137 Std. Dev. 0.329553 Skewness 0.192248 Kurtosis 3.683546
Jarque-Bera 2.947221 Probability 0.229097
Berdasarkan hasil uji diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas
dari uji tersebut adalah 0,229097 yang berarti lebih besar dari 5%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi
nonnal.
b Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas berarti teIjadi korelasi linier yang mendekati
sempuma antar lebih dari dua variabel bebas. Uji Multikolinieritas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk
terdapat korelasi yang tinggi atau sempuma diantara variabel bebas.
Jika dalam model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi
atau sempuma diantara variabel bebas maka model regresi tersebut
dinyatakan mengandung gejala multikolinieritas. (Suliyanto,20 11 :81).
Metode yang digunakan untuk mengetahui adanya masalah
multikolinieritas dengan menguji koefisien korelasi (r) antar variabel
101
independen. Sebagai aturan yang kasar (rule of thumb), jika koefisien
korelasi cukup tinggi diatas 0,85 maka kita duga ada masalah
multikolinieritas dalarn model. Sebaliknya jika koefisien korelasi
relative rendah maka kita duga model tidak mengandung unsur
multikolinieritas (Widarjono,2013:104). Berikut ini hasil Uji
Multikolinirtitas :
TabeI4.11
Hasil Uji Multikolinieritas
LOG WPI SALES_GROW
HT NPM BVPS FIRM SIZE LOG WPI 1.000000 -0.165808 0.035474 -0.061155 -0.017383
SALES_GROW HT -0.165808 1.000000 -0.004471 -0.005385 -0.059257
NPM 0.035474 -0.004471 1.000000 0.689618 -0.303530 BVPS -0.061155 -0.005385 0.689618 1.000000 -0.297186
FIRM SIZE -0.017383 -0.059257 -0.303530 -0.297186 1.000000
Berdasarkan tabel hasil uji diatas dapat dilihat bahwa hubungan
antar varibel independen diatas 0,85. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa data penelitian tersebut bebas dari masalah multikolinieritas.
c Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel dalarn model
regresi yang tidak sarna (konstan). Sebaliknya, jika varian variabel
pada model regresi memiliki nilai yang sarna (konstan) maka disebut
homokedastisitas. Masalah Heteroskedastisitas sering terjadi pada
penelitian yang menggunakan data cross-section.
102
Dengan adanya heteroskedastisitas estimator OLS ( Ordinary
Least Square ) tidak menghasilkan estimator yang Best Linear
Unbiased Estimator (BLUE) hanya Linear Unbiased Estimator (LUE).
Dalam mendeteksi masalah heteroskedastisitas dalam model
dapat dilakukan dengan uji GoldFeld-Quandt. Uji GoldFeld-Quandt
mengasumsikan bahwa metode deteksi heteroskedastisitas (al)
merupakan fungsi positif dari variabel independen.
(Widardjono,2013:116). Hipotesis dalam uji ini adalah:
Ho: Tidak ada masalah Heteroskedastisitas
Ha: Ada masalah Hetereskedastisitas.
Pengambilan keputusan dalam uji ini adalah Jika nilai F hitung
lebih besar dari nilai F kritis maka dapat ditarik kesimpulan menolak
hipotesis nol dan menerima hipotesis altematif yang berarti terdapat
masalah heterokedastisitas. Sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari
nilai F kritis sehingga menerima hipotesis nol dan menolak hipotesis
altematif sehingga dapat ditarik kesimpulan tidak ada masalah
heterokedastisitas (Widardjono,20 13: 121).
103
Tabe14.12
Hasil regresi kelompok 1
R-squared fA,djusted R-squared ~E. of regression ~um squared resid I",og likelihood ~tatistic Prob(F-statistic)
0.772708 0.743568 1.056974 43.57053
-63.12590 26.51713 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn eriter. Durbin-Watson stat
8.367730 2.087268 3.072262 3.313151 3.162063 0.873155
TabeI4.13
Hasil regresi kelompok 2
R-squared fA,djusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid
og likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.665855 0.623016 1.006240 39.48827
-60.91241 15.54319 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn eriter. Durbin-Watson stat
6.763747 1.638855 2.973885 3.214773 3.063686 0.886674
(SSRz /df)F h 'tlung = (SSR1/df)
(~) F hitung = e3.~:OS3)
F hitung =0,906307
Degree offreedom diperoleh dengan rumus:
(n-c-2k)df=~~
2
df = (115-25-10) 2
df = 40
104
Nilai F tabel a 5% dengan df 40 adalah 1,692797. Berdasarkan
hasil perhitungan diatas besamya F hitung sebesar 0,906307 dan F
tabel sebesar 1,692797. Sehingga dapat dilihat bahwa F hitung lebih
kecil daripada F tabel sehingga dapat disimpulkan menerima hipotesis
nol dan menolak hipotesis altematif sehingga data tersebut terbebas
dari masalah heterokedastisitas.
d Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan hubungan antara residual satu observasi
dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih mudah timbul
pada data yang bersifat runtut waktu, karena berdasarkan sifatnya,
data masa sekarang dipengarui oleh data pada masa-masa sebelumnya.
Meskipun demikian, tetap dimungkinkan autokorelasi dijumpai pada
data yang bersifat antarobjek (cross section).
Dalam mendeteksi masalah autokorelasi digunakan dengan Uji
Durbin-Watson.
105
Tabe14.14
Hasil uji Autokorelasi
Dependent Variable: D(LN_HRGA_SAHAM) Method: Panel Least Squares Date: 04/08/15 Time: 11 :37 Sample (adjusted): 2010 2013 Periods included: 4 !cross-sections included: 23 ~otal panel (balanced) observations: 92
Variable Coefficient Std. Error
C 0.267018 0.059848 D(LOG_WPI) 0.504118 0.494766
D(SALES_GROWHT) -0.252187 0.116126 D(NPM) 3.841325 1.494538 D(BVPS) 1.02E-05 1.12E-05
D(FIRM_SIZE) -0.099652 0.306917
R-squared 0.148816 Mean dependent var IAdjusted R-squared 0.099328 S.D. dependent var Is.E. of regression 0.392126 Akaike info criterion ~um squared resid 13.22361 Schwarz criterion Log likelihood -41.31224 Hannan-Quinn criter. F-statistic 3.007142 Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) 0.015025
t-Statistic Prob.
4.461600 0.0000 1.018902 0.3111
-2.171674 0.0326 2.570243 0.0119 0.909256 0.3658
-0.324687 0.7462
0.234190 0.413183 1.028527 1.192991 1.094906 2.158486
sumber: data dlolah
Tabe14.15
Tabel Uji Durbin-Watson
Ada
Autokorelasi
Positif
Tidak dapat
diputuskan
Tidak ada
Autokorelasi
2,158486
Iridak dapat
diputuskan
Ada
~utokorelas'
Negatif
o dl du 4-du 4-dl 4 o 1,5955 1,7851 2,2149 2,4045 4
106
Dari tabel uji Durbin-Watson dapat dilihat nilai uji Durbin
Watson sebesar 2,158486. Hal ini berarti nilai hasil uji Durbin-Watson
terletak diantara 1,7851 - 2,2149 sehingga dapat disimpulkan
menerima hipotesis nol atau penelitian ini tidak ada masalah
autokorelasi.
3. Uji SignifIkasi
a Koefisien Determinasi (R2)
Menurut WidaIjono (2013:69) Koefisien Determinasi adalah
untuk menjelaskan seberapa besar proporsi variasi variabel dependen
dijelaskan oleh variabel independen. Semakin besar nilai R2 maka
sekin baik hasil dari model regresi tersebut.
Koefisien detelminasi selalu naik jika menambah jumlah variabel
independen dalam suatu model .walaupun penambahan variabel
indeppenden tersebut belum tentu mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependen. Sebagai alternative digunakan R2 yang disesuaikan
(Adjusted k).Berikut ini hasil Adjusted R2 :
107
Tabe14.16
Hasil Adjusted If
Dependent Variable: LN_HRGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 04/07/15 TIme: 23:41 iSample: 20092013 Periods included: 5 Cross-sections included: 23 Total panel (balanced) observations: 115
Variable Coefficient Std. Error
C LOG_WPI
SALES_GROWHT NPM BVPS
FIRM_SIZE
-27.99700 0.427323
.0.303108 5.339438 1.85E.o5 1.321041
5.031896 0.641426 0.137955 1.893328 1.27E.o5 0.171401
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.980175 Adjusted R-squared 0.974023 S.E. of regression 0.377240 Sum squared resid 12.38099
og likelihood -35.02367 F-statistic 159.3147 Prob(F-statistic) 0.000000
t-Statistic Prob.
-5.563906 0.0000 0.666207 0.5070
-2.197152 0.0307 2.820134 0.0059 1.459965 0.1479 7.707325 0.0000
Mean dependent var 7.975808 S.D.dependentvar 2.340580 Akaike info criterion 1.096064 Schwarz criterion 1.764395 Hannan-Quinn criter. 1.367336 Durbin-Watson stat 1.777113
sumber: data dlolah
Berdasarkan hasil uji diatas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted If
adalah 0,974023 yang berarti bahwa kemapuan variabel independen
yang digunakan dalam penelitian yaitu Wholesale Price Index, Sales
Growth, Net Profit Margin, Book Value dan Firm Size dalam
menjelaskan variabel dependen sebesar 97,40% sisanya 2.60%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian.
108
b Uji SigniIIkasi ParsiaJ (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel
independen secara individu terhadap variabel dependen. Pengarnbilan
keputusan pada uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai t
hitung dengan t-tabel. Hipotesis dalarn uji ini adalah:
Ho : Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh.
HI : Variabel independen secara parsial berpengaruh.
Jika nilai t-hitung > t-tabel dapat disimpulkan menolak hipotesis
not yang berarti Variabel independen secara simultan berpengaruh
terhadap harga saham. Sebaliknya, Jika nilai t-hitung < t-tabel dapat
disimpulkan menerima hipotesis nol yang berarti Variabel
indepeneden secara parsial berpengaruh terhadap harga saharn.
Uji t dilakukan dengan menggunakan uji 2 arah (two tail test)
dengan a=5%, sehingga t-tabel diperoleh sebagai berikut:
a = {'2 ; df= (n-k)}
= t·~5 ;df = (l15-6)}
= 1,98197
Berikut ini merupakan tabel hasil uji t :
109
Tabe14.17
Hasil uji t
Dependent Variable: LN_HRGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 04/07/15 Time: 23:41 ~ample: 2009 2013 IPeriods included: 5 ~ross-sections included: 23 Total panel (balanced) observations: 115
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -27.99700 5.031896 -5.563906 0.0000 LOG_WPI 0.427323 0.641426 0.666207 0.5070
SALES_GROWHT -0.303108 0.137955 -2.197152 0.0307 NPM 5.339438 1.893328 2.820134 0.0059 BVPS 1.85E-05 1.27E-05 1.459965 0.1479
FIRM_SIZE 1.321041 0.171401 7.707325 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.980175 0.974023 0.377240 12.38099
-35.02367 159.3147 0.000000
Mean dependent var S.D.dependentvar Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
7.975808 2.340580 1.096064 1.764395 1.367336 1.777113
sumber: data dlolah
Berdasarkan hasil estimasi t-tabel sebesar 1,98197 maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Pengaruh Wholesale Price Index terhadap Harga saham
Berdasarkan tabel 4.17 bahwa nilai t-hitung sebesar 0,666207
berarti lebih besar dari 1,98197. Nilai probabilitas sebesar 0,5070
> 0,05 sehingga menerima hipotesis not yang berarti bahwa
Wholesale Price Index tidak berpengaruh terhadap harga saham.
110
2) Pengaruh Sales Growth terhadap Harga saham
Berdasarkan tabel diatas 4.17 nilai t hitung sebesar -2.197152
yang berarti lebih besar dati -1,98197. Nilai probabilitas sales
growht adalah 0,03 < 0,05 sehingga menolak hipotesis nol dan
dapat disimpulkan bahwa Sales Growht berpengaruh terhadap
harga saham.
3) Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil uji diatas bahwa t-hitung NPM sebesar
2,820143 yang berarti lebih besar dati t-tabel 1,98197. Sedangkan
nilai probabilitas hasil uji NPM sebesar 0,0059 < 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa vatiabel NPM berpengaruh terhadap
harga saham.
4) Pengaruh Book Value terhadap Harga Salam
Berdasarkan tabel 4.17 diatas nilai t-hitung sebesar 1,459965 yang
berarti lebih kecil dari t -tabel 1,98197. Nilai probabilitas dati
Book Value adalah 0,1749 yang lebih besar dati 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Book Value tidak berpengaruh terhadap
Harga Saham.
5) Pengaruh Firm Size terhadap Harga Saharn
Berdasarkan tabel 4.17 nilai t-hitung sebesar 7,707325 yang
berarti lebih besar dari 1,98197. Nilai probabilitas dati hasil uji
sebesar 0,0000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan menolak
111
hipotesis nol yang berarti bahwa Firm Size berpengaruh terhadap
harga saham.
c Vji Signif1kasi Simultan (Vji F)
Uji F digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel
independen (Wholesale price index,Sales growth, Net profit margin,
Book value dan Firm size ) terhadap variabel dependen. Hipotesis
dalam uji ini adalah:
Ho : Variabel independen secara simultan tidak berpengaruh
HI : Variabel independen secara simultan berpengaruh.
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai F
tabel dengan nilai F hitung. Jika F-hitung > F-tabel dapat disimpulkan
bahwa hipotesis nol ditolak atau Variabel independen secara simultan
berpengaruh terhadap harga saham. Sebaliknya, jika F-hitung < F
tabel dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol diterima atau Variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Selain dilihat dari nilai F-hitung, altematif lain bisa dilihat dari
hasil probabilitas F-hitung. Jika nilai probabilitas F-hitung > 5%,
dapat disimpulkan bahwa menerima hipotesis nol atau Variabel
Independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Sebaliknya, Jika probabilitas F-hiutng < 5%, dapat disimpulkan bahwa
menolak hipotesis nol atau Variabel independen secara simultan
berpengaruh terhadap harga saham.Berilrut ini hasil uji F:
112
Tabe14.17
HasiJ uji F
Dependent Variable: LN_HRGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 04/07/15 Time: 23:41 iSample: 20092013 Periods included: 5 ~ross-sections included: 23 !rotar panel (balanced) observations: 115
Variable Coefficient Std. Error
C LOG_WPI
SALES_GROWHT NPM BVPS
FIRM_SIZE
-27.99700 0.427323
-0.303108 5.339438 1.85E-05 1.321041
5.031896 0.641426 0.137955 1.893328 1.27E-05 0.171401
Effects Specification
~ross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.980175 Adjusted R-squared 0.974023 S.E. of regression 0.377240 Sum squared resid 12.38099
og likelihood -35.02367 F-statistic 159.3147 ProblF-statistic) 0.000000
t-Statistic
-5.563906 0.666207
-2.197152 2.820134 1.459965 7.707325
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
Prob.
0.0000 0.5070 0.0307 0.0059 0.1479 0.0000
7.975808 2.340580 1.096064 1.764395 1.367336 1.777113
sumber: data dlolah
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai F-hitung
sebesar 159,3147 dan F-tabel sebesar 2,30. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa F-hitung > F-tabel maka rnenolak hipotesis nol
yang artinya variabel independen secara sirnultan berpengaruh
terhadap harga saham.
Selain itu dapat dilihat bahwa nilai F probablitas sebesar 0,000
yang lebih kecil dan 5% maka dapat disimpulkan menolak hipotesis
113
4
nol yang artinya Variabel independen secara simultan berpengaruh
terhadap harga saham.
Analisis Regresi Data Panel.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Wholesale Price
Index, Sales Growth, Net Profit Margin, Book Value dan Firm Size
terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Consumer Goods periode
2009-2013. Model analisis yang digunakan adalah model Fixed Effect.
Berikut ini hasil regresi data panel :
Tabe14.19
Hasil Uji Data Panel
Dependent Variable: LN_HRGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 04/07/15 Time:23:41 ~ample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 23 Total panel (balanced) observations: 115
Variable Coefficient Std. Error
C LOG_WPI
SALES_GROWHT NPM BVPS
FIRM_SIZE
-27.99700 0.427323
-0.303108 5.339438 1.85E-05 1.321041
5.031896 0.641426 0.137955 1.893328 1.27E-Q5 0.171401
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.980175 iAdjusted R-squared 0.974023 ~.E. of regression 0.377240 Sum squared resid 12.38099
09 likelihood -35.02367 F-statistie 159.3147 Prob(F-statistie) 0.000000
t-Statistic Prob.
-5.563906 0.0000 0.666207 0.5070
-2.197152 0.0307 2.820134 0.0059 1.459965 0.1479 7.707325 0.0000
Mean dependent var 7.975808 S.D. dependent var 2.340580 Akaike info criterion 1.096064 Schwarz criterion 1.764395 Hannan-Quinn eriter. 1.367336 Durbin-Watson stat 1.777113
sumber: data dlolah
114
Persamaan regresi dari output diatas dengan variabel dependen
Harga Saham adalah sebgai berikut:
Y = -27.99700 - 0.303108 X2 (Sales Growth) + 5.339438 X3 (NPM) + 1.321041 Xs
(Firm Size)
Berdasarkan persamaan diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Kontasnta
Nilai konstanta sebesar -27.99700yang berarti jika variabel bebas
yang terdiri dari Wholesale Price Index, Sales Growht, Net Profit
A1argin, Book Value dan Firm Size bernilai nol maka variabel
Harga Saham mempunyai nilai -27.99700
b Nilai probabilitas Sales Growth sebesar 0,0307 yang berada
dibawah tingkat signifikasi sehingga menolak HO dan menerima
Ha. Dengan nilai koefisien Sales Growth sebesar -0.303108 yang
menunjukkan bahwa jika Sales Growth mengalami kenaikan 1 satu
satuan sehingga akan mengakibatkan penurunan harga saham
sebanyak 0,303108 satuan. Dengan asumsi variabel lain bernilai
konstan.
c Nilai probabilitas Net Profit A1argin sebesar 0.0059 yang berada
dibawah tingkat signifikasi yang berarti menolak HO dan menerima
Ha. NPM yang memiliki nilai koefisien sebesar 5.339438 yang
menunjukkan bahwa jika NPM mengalami kenaikan satu satuan
115
akan meningkatkan harga saham sebesar 5,339438 satuan. Dengan
asumsi variabellain bemilai tetap.
d Firm Size yang memiliki nilai probabilitas 0,0000 yang berada
dibawah tingkat signifikasi sehingga menolak HO dan menerima
Ha. Nilai koefisien dari Firm Size adalah sebesar 1.321041 yang
menunjukkan jika Firm Size mengalami kenaikan satu satuan
sehingga akan menaikkan harga saham sebanya 1,321041 satuan.
5. Interpretasi
Berdasarkan hasil analisa diatas dapat dilihat bahwa ada tiga
variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham yaitu
Sales Growth, Net Profit Margin dan Firm Size. Hal ini dapat dilihat
dari hasil nilai signifiakan dari masing-masing variabel independen
yang lebih kecil dari 0,05. Variabel Book Value dan Wholesale price
index tidak berpengaruh terhadap Harga Saham karena nilai signifikan
dari variabel tersebut lebih besar dari 0,05.
Hasil tersebut berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya seperti
penelitian yang dilakukan oleh Oktavia Dewi Yanti dan Ervita Savitri
berjudul " Pengaruh Faktor Faktor Fundamental Terhadap Harga
Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia(BEI)". Variabel yang
digunakan adalah earning per share, return on asset, return on
eqiuity, book value, current ratio. price earning ratio. dan operating
profit margin. Metode analisis yang digunakan adalah statistik
116
deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa eraning per share, return on asset dan book value berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Sedangkan return on equity, current
ratio, price eraning ratio dan operating margin ratio tidak
berpengaruh terhadap harga saham
Dari uraian diatas dapat dilihat adanya perbedaan hasil penelitian.
Perbedaan ini dikarenakan perbedaan jumlah sampel yang dijadikan
objek penelitian dan adanya perbedaan periode penelitian.
Wholesale Price Index berpengaruh terhadap Harga Saham
Wholesale price index atau indeks harga perdagangan besar
merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Wholesale
price indeks bisa dijadikan sebagai indikator inflasi
(Muhammad,2012:301).
Semakin besar nilai dari wholesale price index menunjukkan
semakin besar tingkat kenaikan harga yang tetjadi di tingkat pedagang
besar berdampak pada perubahan harga di tingkat konsumen. Namun
terdapat perbedaan hasil penelitian karena besamya perubahan harga
di tingkat pedagang besar tidak mempengarui harga saham. Perbedaan
ini teIjadi karena perbedaan periode penelitian dan sampel yang
digunakan.
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa rata-rata perubahan
indeks harga perdagangan besar tiap tahunnya kurang dari 10%.
Perubahan dari indeks harga perdaganan besar tentunya akan
117
mempengarui perubahan harga yang akan diterima oleh konsumen.
Karena perubahan sebesar 10% masih diterima oleh konsumen
sehingga tidak akan mempengaruhi keputusan konsumen. Sehingga
tidak akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan
(Kewal,2012:61).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Suramaya Suci Kewal pada tahun 2012 dan Sarbapriya Ray pada
tahun 2012 yang mengungkapkan bahwa inflasi tidak berpengaruh
terhadap indeks harga saham gabungan. Hasil penelitian ini juga
bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad
Mubashir Hussain pada tahun 2012 yang mengungkapkan bahwa
wholesale price index berpengaruh terhadap harga saham.
Sales Growth berpengaruh terhadap Harga Saham. Sales Growth
merupakan manifestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan
dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang
( Detiana,2011 :60).
Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa
pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap harga saham.
Pertumbuhan penjualan yang meningkat tiap periode memberikan
kepercayaan kepada investor bahwa perusahaan tersebut dapat
memberikan keuntungan di masa yang akan datang
(Djauharotun,2005: 19).
118
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Tita detiana (2011) yang menyatakan bahwa
pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan olah Febian
rahmandia (2013) yang menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan
berpengaruh terhadap harga saham.
Net Profit Margin berpengaruh terhadap Harga Saham. Net profit
margin merupakan rasio yang membandingkan antara laba bersih
dengan penjualan. Semakin besar nilai NPM yang tinggi menandakan
perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan
tertentu. NPM yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah
untuk tingkat biaya tertentu. NPM yang rendah menunjukkan
ketidakefisienan manajemen (Kodrat dan Indonanjaya 2010:240
dalam Rahmi, Arfan dan lalaluddin 2013).
Perusahaan yang memiliki NPM tinggi mampu menggunakan
sumber daya yang ada sehingga menghasilkan penjualan yang
meningkat pada biaya tertentu sehingga akan meningkatkan laba
perusahaan. Hal ini akan mendorong investor untuk membeli saham
tersebut kama keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber
daya. Semakin tinggi NPM akan diminati oleh investor sehingga akan
berakibat pada naiknya Harga Saham.
Hasil ini didukung dengan hasil temuan sebelumnya yang
dilakukan oleh Atika Rahmi, Muhammad Arfan dan Jalaluddin
119
(2013), Wendi Cahyono dan Sutrisno (2013) dan Lucky Putranto
(2014) yang menemukan bahwa NPM berpengaruh terhadap harga
Saham. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Astri wulan dini dan lin indarti yang
menemukan bahwa net profit margin tidak berpengaruh terhadap
harga saham.
Book Value tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. Book
Value merupakan nilai buku per lembar saham dari setiap lembar
saham yang dimiliki oleh investor. Hasil temuan ini tidak sesuai
dengan teori yang menyatakan bahwa secara nonnal book value suatu
perusahaan akan terus naik seiring naiknya kinerja perusahaan,
demikian pula sebaliknya (Tryfino,2009: 12 dalam Mulia dan
Nurdhiana :6).
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangan oleh investor
dalam menentukan investasinnya seperti pertumbuhan usaha, tingkat
likuidasi perusahaan, faktor ekstemal seperti kondisi perekonomian,
politik dan kebijakan pemerintah. Meskipun Book Value memiliki
nilai yang positif, hal ini tidak menjadikan investor untuk
menginvestasikan dananya. Investor biasanya menggunakan Book
Value untuk mengevaluasi harga saham apakah undervalue atau
overvalue.
Hasil temuan ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Atika rahmi, Muhammad Arfan dan lalaluddin (2013), Oktavia
120
Dewi Yanti dan Ervita Safitri dan Menike M. G. P. D. Dan U. S.
Prabath(2014) yang menunjukkan bahwa Book value berpengaruh
terhadap Harga Saham.
Firm Size berpengaruh terhadap Harga Saham. Firm Size
merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besar kecilnya suatu
perusahaan dengan melihat dari aktiva perusahaan. Hasil temuan ini
sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa semakin besar ukuran
sebuah perusahaan (size) yang dapat dilihat dari besarnya total aset
sebuah perusahaan maka harga saham perusahaan semakin tinggi,
sedangkan jika ukuran perusahaan semakin kecil maka harga saham
akan semakin rendah (Wiliandi (2011 :98) dalam Tamara).
Perusahaan besar akan memiliki infonnasi yang lebih lengkap
serta kebijakan yang dibuat oleh perusahaan tersebut akan
berpengaruh terhadap perusahaan yang berukuran kecil. Selain itu
perusahaan yang besar akan memiliki tingkat persaingan yang lebih
luas sehingga akan mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada
dalam perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan. Hal ini akan
menjadi daya tarik investor untuk menginvestasikan dananya, semakin
banya investor yang membeli saham perusahaan tersebut sehingga
akan menaikkan harga saham perusahaan itu sendiri
Hasil temuan ini diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Pujo Gunarso (2014) dan Tamara Oca Viandita,
121
Suhadak dan Achmad Husaini yang menemukan bahwa Finn Size
berpengaruh terhadap Harga Saham.
122
BABV
KESIMPULAN DAN IMPLlKASI
A KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh variabel Wholesale
Price Index, Sales Growth, Net Profit Margin, Book Value dan Firm Size
terhadap Harga Saham perusahaan sektor Consumer Goods. Berdasarkan
hasH penelitian sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
I. Secara parsial terdapat 3 variabel yang berpengaruh terhadap harga
saham diantaranya :Sales Growth, Net Profit Margin dan Firm
Size. Variabel yang tidak berpengaruh terhdap Harga Saham yaitu
Book value dan Wholesale price index
2. Secara simultan variabel Wholesale price index, Sales growth,
NPM, Book Value dan Firm Size memiliki pengaruh terhadap
Harga Saham. Dengan nilai F-hitung sebesar 159.3147 yang berari
lebih besar dari nilai F-tabel sebesar 2,30. Nilai Koefisien
Detenninasi sebesar 0.974023 atau 97,40 yang menunjukkan
bahwa variabel independen tersebut marnpu menjelaskan pengaruh
terhadap Harga Saham sebesar 97,40%. Sisanya dijelaskan oleh
variabellain yang tidak dimasukkan dalarn penelitian.
3. Variabel yang memiliki pengaruh tertinggi terhadap harga saham
adalah Net profit margin.
123
B IMPLlKASI
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian diatas, Semoga penelitian ini
bennanfaat bagi semua pihak, diantaranya:
1. Bagi Lingkungan Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi rujukan untuk
penelitian selanjutnya khususnya dilingkup manajemen Keuangan,
ootuk mengetahui reaksi harga saham terhadap perubahan rasio
rasio keuangan.
2. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam
melakukan transaksi dan perdagangan di pasar modal.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi penelitian selanjutnya, Hasil penelitian ini hanya
menggunakan lima rasio keuangan dengan periode selama lima
tahoo pada sektor Consumer Goods. Penelitian selanjutnya
diharapkan agar menggunakan rasio-rasio keungan yang lain dan
menambah periode penelitian serta menggunakan sektor yang lain.
124
DAFTAR PUSTAKA
Afrianti, Amelia Novi, " Pengandz Likuiditas, Solvabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Perubahan Harga Saham pada Sektor Industri Barang Konsumsi di BEl 2009-2011 ". Tanjung Pinang.
Cahyono, \Vendi dan Strisno, " Pengaruh Rasio Profitabilitas, DER, PBV dan PER Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index". ISBN 978-979-636-147-2, Yogyakarta, 2013.
Detiana, Tita, "Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Terhadap Harga Saham ". Vo1.3, No.1 ,Jurna1 Bisnis dan Akuntansi, 2011.
Dini, Astri wu1an dan Indarti, lin, "Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) dan Return On Equity(ROE) Terhadap Harga Saham yang Terdaftar dalam Indeks Emiten LQ 45 tahun 2008-2010" Semarang.
Djauharotun, " Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen di BEJ". Semarang, 2005.
Fahmi, Irham, " Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab ". Bandung: A1fabeta.
Gunarso, Pujo " Laba Akuntansi, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia ". Vo1.18, Jurna1 Keuangan dan Perbankan, Ma1ang, 2014.
Halim, Abdul "Analisa Investasi ", Sa1emba Empat, Jakarta, 2005.
Hussain, Muhammad Mubashir dan Aamir, Muhammad "The Impact of Macroeconomic Variables on Stock Prices: An Empirical Analysis of Karachi Stock Exchange ". Vo1. 3 (3) September 2012 , Lahore, Pakistan, 2012
Kasmir, " Analisis Laporan Keuangan" Rajawa1i Pers, Jakarta,201 1.
Kewa1, Suramaya Suci, "Pengaruh Injlasi, Suku Bunga, Kurs dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan". Vo1. 8, No.1, Jurna1 Economica, 2012
Kodrat, David Sukardi dan Indonanjaya, Kurniawan, " Manajemen Investasi Pendekatan Telrnikal dan Fundamental untuk Analisis Saham ", Graha Ilmu, Jakarta, 2010.
125
M. G. P. 0, Menike dan Prabath, U. S "The Impact ofAccounting Variables on Stock Price: Evidence From the Colombo Stock Exchange, Sri Lanka ". Vol. 9, No.5, ISSN 1833-3850, Canadian Center of Science and Education, 2014
Mahapsari, Nunky Rizka dan Taman, Abdullah, " Pengaruh Profitabilias, Struktur Aktiva, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia ". Vol. 2, No.1 , Yogyakarta, 2013.
Martalena dan Marlinda, " Pengantar Pasar Modal" Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2010.
Mar'ati, Fudji Lestari dan Purnomo, Ashari, " Pengaruh Profitabilitas dan Firm size Terhadap Financial Structure Perusahaan yang Tergabung dalam Indekx LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEl) ", VolA, No.7, Salatiga, 2011.
Martono, " Bank dan Lembaga Keuangan ", Ekonosia, Jakarta, 2010.
Mulia, Fredy Hennawan dan Nurdhiana, "Pengaruh Book Value (BV), Price to Book Value (PBV), dan Price to Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham Perrusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010". Semarang.
Nofiatin, Ike, "Hubungan Injlasi, Suku Bunga, Produk Domestik Bruto, Nilai Tukar, Jumlah Uang Beredar dan Indeks Harga Saham Gabungan Periode 2005-2011 ". Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Putranto, Lucky" The Effect ofNet Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), and Earning per Share (EPS) on Stock Prices on Real Estate and Property Companies Listed on IDXperiod 2011-2013 ". Malang, 2014.
Rahmandia, Febian, " Faktor-Faktor yang Memengarui Harga Saham Perusahaan di Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEl Periode 2007-2011 ", Vo1.2, No.1, Surabaya, 2013.
Rahmi, Atika, Arfan, Muhammad dan Jalaluddin, "Pengaruh Faktor- Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham ". ISSN 2302-0164, Banda Aceh, 2013.
Ray, Sarbapriya " Testing Granger Causal Relationship Between Macroeconomic Variables and Stock Price Behaviour: Evidence From India ". Vol. 3, No 1, 2012, ISSN 2167-6348, World Science Publisher, United States, 2012.
126
Rianti, Ina, " Pengaruh Net Profit Margin (NPMj, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercantum dalam Indeks LQ 45" Depok
Rodoni, Ahmad, " Analisa Teknikal dan Fundamental pada Pasar Modal", Penerbit Center For Social Economics Studies (CSES) Pres, Jakarta, 2005.
Sambharakreshna, Yudhanta, " Pengaruh Firm Size, Growth, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan ", ISSN 1829-9857, Vol. 6, No. 2, Jumal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik (JAl\tIBSP), Universitas Trunojoyo, 2010.
Siamat, Dahlan "Manajemen Lembaga Keuangan". Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2005.
Silim, Lusiana, "Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Indeksk Harga Saham Gabungan Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2011 ", Vol.2, No.2, Jumal Ilmiah Mahasiswa Universitas Brawijaya, 2013.
Sugiyono, "Metode Penelitian Bisnis", CV. Alfabeta, Bandung, 2010.
Suliyanto, " Ekonometrika Terapan, Teori dan Aplikasi dengan SPSS". Penerbit Andi, Yogyakarta, 2011.
Sumamo dan Gunistyo, " Analisis Pengaruh Book Value per Share Terhadap Harga Saham ".
Viandita, Tamara Oca, Suhadak dan Husaini, Ahmad, " Pengaruh Debt Ratio (DR), Price to Earning Ratio (PER), Earning per Share (EPS), dan Size Terhadap Harga Saham.
WBBA, Amanda dan Pratomo, Wahyu Ario, "Analisis Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar pada Indeks LQ 45". YoU, No.3, Jumal Ekonomi dan Keuangan, 2013"
Widarjono, Agus, " Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya" Ekonosia FE UII, Yogyakarta,2009.
Winamo, Wing Wahyu, " Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews" , Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2009.
Yanti, Oktavia Dewi dan Safitri, Ervita, "Pengaruh Faktor- Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham ". Jumal Manajemen Keuangan.
bps.go.id "lndikator Makroekonomi".Diakses melalui http://www.bps.go.id.
idx.co.id, " Fact Book". Diakses melalui http://www.idx.co.id
127
idx.co.id, " Laporan Keuangan dan Tahunan ". Diakses Melalui http://www.idx.cojd
Yahoo Finance, Harga Saham", diakses melalui www.yahoofinance.comH
128
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Data Seluruh Variabel Penelitian 2009-2013.
Harga Sales Firm Perusahaan Saham Book Vallie ?PM Growth Size WPIITahuo
2009 ADES 640 115,6456 0,1214 0,038 12,091 163 ,, 201O ADES 162O 169,3143 0,1447 0,627 12,69 171
2011 ADES 1010 213,1660 0,0863 0,369 12,663 183
2012 ADES 354,5060 0,1749190O 0,592 12,871 193
2013 ADES 2000 448,8547 0, II 07 0,054 12,996 129
2009 396,6472AISA 332,77 0,0651 0,090 28,092 163 I
201O 721,01 344,3556AISA 0,1066 0,323 28,292 171
2011 AISA 495 626,3899 0,0855 1,485 28,909 183
2012 AISA 1080 694,9600 0,0923 0,568 28,983 193
2013 1430AISA 805,4589 0,0854 0,476 29,244 129
2009 1250 1013,4562CEKA 0,0424 -0,392 27,066 163
2010 CEKA 1100 1037,8245 1710,0411 -0,399 27,469
CEKA2011 950 1361,5420 1830,0777 0,724 27,436
2012 CEKA 1230 1557,6970 1930,0519 0,093 27,658
2013 CEKA 116O 1775,7140 0,0256 1,254 27,689 129
2009 DLTA 62000 36983,6719 20,449 1630,1041 0,075
DLTA2010 120000 36074,5259 1710,1211 -0,047 20,378
I
2011 DLTA 111500 20,361 18335778,9890 0,1088 0,157
2012 DLTA 225000 37357,4403 0,1240 0,234 20,429 193
2013 DLTA 380000 42250,0689 0,164 1290,1351 20,58
2009 DVLA 1490 0,539 27,387 163990,9313 0,0848
DVLA2010 117O 571,9661 0,1219 0,069 27,473 171
2011 DVLA 115O 649,9262 0,1344 -0,032 18327,55 'I
129
Harga Sales Firm Tahuo Perusahaan Book Vallie Growth WPISaham NPM Size
2012 27,703OVLA 1690 751,3807 0,1378 0,209 193
2013 OVLA 2200 816,6990 0,1141 0,013 27,805 129
2009 GGRM 21550 9511,79 0,1057 0,090 30,933 163
1712010 11016,7320 0,1118 0,143 31,056GGRM 40000
2011 GGRM 62050 12759,7739 0,1183 0, III 31,296 183
2012 GGRM 56000 13827,7007 0,0829 0,171 31,356 193
2013 GGRM 42000 15288,4228 0,0790 0,130 31,558 129
2009 2386,8619 0,124 30,505 163HMSP 10400 0,1305
2010 HMSP 28150 2336,6333 0,1480 0,113 30,652 171
2011 HMSP 39000 2350,5982 0,218 30,592 1830,1525
2012 HMSP 59000 3036,3723 0,1492 0,261 30,898 193
2013 HMSP 62400 3229,5311 0,1441 30,941 1290,126
2009 INOF 3550 1156,6061 0,0763 -0,017 17,513 163
1712010 INDF 4875 1911,6008 0,1024 0,027 17,671
2011 INDF 4600 3600,0785 17,796 1830,1079 0,180
2012 INOF 5850 3888,4983 0,0954 0,117 17,898 193
2013 4370,3035INDF 6600 0,0591 0,150 18,173 129
2009 KAEF 127 0,0219 163179,2068 0,055 28,079
2010 200,5813 0,0435 28,136 171KAEF 159 0,116
2011 340 0,0447KAEF 225,5419 0,206 28,125 183
2012 KAEF 720 259,5487 0,0550 -0,028 28,361 193
2013 KAEF 590 0,0495 0,163 28,536 129292,4657
2009 163KOSI 155 589,2547 0,0109 -0,110 27,034
2352010 KOSI 630,9637 0,0150 0,170 27,047 171
2011 KOSI 245 689,3063 0,0200 0,051 27,099 183
2012 KOSI 510 780,2620 0,0279 0,102 27,069 193
130
I
Harga FirmSales Tabun Perusabaan Sabam Book Vallie NPM Growtlt WPISize
2013 129KDSI 345 869,1577 0,0259 0,062 27,468 I
2009 KLBF 1300 0,1155568,3251 0,154 29,581 163
2010 KLBF 3250 641,5838 0,1313 0,125 29,744 171
2011 KLBF 3400 466,7846 0,1395 0,067 29,5 183
2012 KLBF 725,84021030 0,1301 0,250 29,873 193
KLBF2013 1250 837,4330 0,1231 30,057 1290,173
2009 MERK 86000 15811,7850 0,1952 0,179 26,796 163
2010 MERK 96500 16206,1010 0,1492 0,059 26,798 171
2011 MERK 132500 22061,6834 0,2320 0,154 27,093 183
I 2012 MERK 152000 18604,5475 0,1159 0,012 27,067 193
2013 0,1469 0,284 27,269 129MERK 189000 22866,9027
MLBI2009 150100 4993,4029 0,2107 0,219 13,808 163
MLBI2010 274950 22371,5234 0,2474 0,108 13,943 171
2011 MLBI 14,015359000 25166,9672 0,2729 0,038 183
2012 MLBI 735000 15655,1024 0,2893 -0,157 13,957 193
2013 MLBI 1200000 46870,0996 0,3347 1,273 14,393 129
2009 MYOR 4500,01 2063,3817 0,0800 0,223 28,808 163
2010 MYOR 10750,04 1712661,3699 0,0691 0,512 29,112
2011 MYOR 14250,06 3162,9531 0,0511 0,309 29,518 183
, 2012 MYOR 19600,06 4001,9754 0,0708 0,112 29,747 193
2013 MYOR 26000 4404,0584 0,0880 0,143 29,904 129
2009 PSDN 148 87,1031 -0,1690,0758 26,591 163
PSDN2010 80 133,9800 0,0276 0,568 26,75 171
2011 PSDN 310 143,2563 0,0191 0,048 26,766 183
2012 PSDN 205 284,4286 0,0196 0,047 27,249 193
2013 PSDN 150 289,9998 0,0166 -0,020 27,248 129
131
Harga Sales Firm Tahun Perusahaan Book ValueSaham Growth WPINPM Size
I 2009 PYFA 11O 136,4767 0,0285 0,104 25,327 163
2010 PYFA 144,3245 0,0292127 0,067 25,334 171
2011 PYFA 176 0,0342153,9905 0,073 25,494 183
2012 PYFA 172 163,9109 0,0300 0,170 25,634 193
2013 PYFA 147 175,4901 0,0321 1,926 12925,888
2009 150 164,2699SKLT 0,0726 -0,118 26,002 163
2010 SKLT 171,2727140 0,0153 0,137 26,018 171
2011 SKLT 140 177,9254 0,0109 0,096 26,09 183
2012 SKLT 180 187,4547 0,0198 0,166 26,243 193
2013 SKLT 180 202,1748 0,0200 0,412 26,433 129
2009 220STIP 308,7856 0,0654 0,004 27,03 163
2010 STIP 385 341,3280 0,0547 0,216 27,199 171
2011 STIP 690 374,0955 0,0410 0,348 27,563 183
2012 STIP 1140 442,5124 0,0581 0,249 27,854 193
2013 STIP 1550 529,8690 0,0675 0,520 28,016 129
2009 TBLA 340 215,7036 0,0904 -0,254 28,655 163
2010 TBLA 410 260,6470 0,0840 0,060 28,926 171
2011 TBLA 590 325,2292 0,1129 0,270 29,076 183
2012 TBLA 490 356,0220 0,0641 0,020 29,279 193
I , 2013 TBLA 470 363,8077 0,0233 0,026 29,457 129
2009 TCrn 8100 4380,6229 0,0987 0,120 27,625 163
2010 TCrn 7200 4717,2433 0,0896 27,6670,056 171
2011 TCrn 7700 5074,9973 0,0846 0,128 27,754 183
2012 TCrn 11000 5455,0144 0,119 1930,0812 27,863
2013 TCrn 11900 5883,5743 0,0789 0,095 28,013 129
2009 TSPC 730 535,3046 0,2380,0802 28,813 163
132
Harga Sales Firm Book Value Growth WPITahun Perusahaan Saham NPM Size
479,6929 0,141 1712010 TSPC 0,0963 28,9091710
2011 676,8746 0,126 183TSPC 0,1014 29,0742550 r----
2012 745,1457 0,0957 0,147 29,164 193TSPC 3675
2013 0,0931 0,034 29,318 129TSPC 3250 853,4337
1632009 412,5434 0,0373 0,184 28,18ULTJ 560
28,327 1712010 ULTJ 1210 443,1383 0,0570 0,165
28,41 1832011 ULTJ 468,0721 0,0610 0,1181080
0,337ULTJ 580,4353 0,1257 28,515 1932012 1380
0,2312013 ULTJ 697,6731 28,664 1294500 0,0708
2009 28425,5929 0,1692 163SQBB 0,3127 26,4889500
-0,2726 1712010 SQBB 10500 29030,1302 0,3034 26,491
2011 0,3512 0,1197 183SQBB 10500 32639,2363 26,614
1932012 SQBB 10500 35105,6353 0,3480 0,1337 26,707
1292013 10500 37446,2962 0,3506 0,1003 26,766SQBB
133
HasH Output Regresi Data Panel
Lampiran 2: Hasil Uji Common Effect
Dependent Variable: LN_HRGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 04/07/15 Time: 23:41 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 23 Irotal panel (balanced) observations: 115
Variable Coefficient
C 7.833572 LOG_WPI -0.586895
SALES_GROWHT -0.211018 NPM 9.489243 BVPS 0.000102
FIRM_SIZE -0.004664
R-squared 0.556835 fl\djusted R-squared 0.536506 S.E. of regression 1.593476 ~um squared resid 276.7691 Log likelihood -213.6774 F-statistic 27.39159 Prob(F-statistic) 0.000000
Std. Error t-Statistic Prob.
5.687176 1.377410 0.1712 2.512066 -0.233631 0.8157 0.489365 -0.431207 0.6672 2.732425 3.472828 0.0007 1.86E-05 5.507860 0.0000 0.032327 -0.144291 0.8855
Mean dependent var 7.975808 S.D. dependent var 2.340580 Akaike info criterion 3.820476 Schwarz criterion 3.963690 Hannan-Quinn criter. 3.878606 Durbin-Watson stat 0.159656
134
Lampiran 3: Hasil Uji Fixed effect
Dependent Variable: LN_HRGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 04/07/15 Time: 23:41 Sample: 20092013 Periods included: 5 Cross-sections included: 23 Total panel (balanced) observations: 115
Variable Coefficient Std. Error
C -27.99700 5.031896 LOG_WPI 0.427323 0.641426
SALES_GROWHT -0.303108 0.137955 NPM 5.339438 1.893328 BVPS 1.85E-05 1.27E-05
FIRM_SIZE 1.321041 0.171401
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.980175 Mean dependent var fA,djusted R-squared 0.974023 S.D. dependent var ~.E. of regression 0.377240 Akaike info criterion Sum squared resid 12.38099 Schwarz criterion Log likelihood -35.02367 Hannan-Quinn criter. F-statistic 159.3147 Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) 0.000000
t-Statistic Prob.
-5.563906 0.0000 0.666207 0.5070
-2.197152 0.0307 2.820134 0.0059 1.459965 0.1479 7.707325 0.0000
7.975808 2.340580 1.096064 1.764395 1.367336 1.777113
135
Lampiran 4: Hasil Uji Random Effect
Dependent Variable: LN_HRGA_SAHAM Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 04/07/15 Time: 23:42 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 23 Total panel (balanced) observations: 115 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 5.306092 2.337162 2.270314 0.0252 LOG_WPI -0.778850 0.619082 -1.258073 0.2111
SALES_GROWHT -0.108750 0.133602 -0.813982 0.4174 NPM 5.902681 1.813134 3.255512 0.0015 BVPS 4.64E-05 1.19E-05 3.900170 0.0002
FIRM_SIZE 0.135431 0.065573 2.065356 0.0413
Effects Specification S.D. Rho
Cross-section random 1.649832 0.9503 Idiosyncratic random 0.377240 0.0497
Weighted Statistics
R-squared 0.236613 Mean dependent var 0.811352 IAdjusted R-squared 0.201596 S.D.dependentvar 0.524299 Is.E. of regression 0.468479 Sum squared resid 23.92256 F-statistic 6.756960 Durbin-Watson stat 1.092523 Prob(F-statistic) 0.000016
Unweighted Statistics
R-squared 0.273114 Mean dependent var 7.975808 Sum squared resid 453.9606 Durbin-Watson stat 0.057573
136
Lampiran 5: Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests Equation: HASILJIX Ifest cross-section fixed effects
Effects Test
Cross-section F Cross-section Chi-square
Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: LN_HRGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 04/07/15 Time: 23:43 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 23 Total panel (balanced) observations: 115
Variable Coefficient
C 7.833572 LOG_WPI -0.586895
SALES_GROWHT -0.211018 NPM 9.489243 BVPS 0.000102
FIRM_SIZE -0.004664
R-squared 0.556835 Adjusted R-squared 0.536506 S.E. of regression 1.593476 Sum squared resid 276.7691 Log likelihood -213.6774 F-statistic 27.39159 Prob(F-statistic) 0.000000
Statistic d.f. Prob.
84.446780 (22,87) 0.0000 357.307450 22 0.0000
Std. Error t-Statistic Prob.
5.687176 1.377410 0.1712 2.512066 -0.233631 0.8157 0.489365 -0.431207 0.6672 2.732425 3.472828 0.0007 1.86E-05 5.507860 0.0000 0.032327 -0.144291 0.8855
Mean dependent var 7.975808 S.D.dependentvar 2.340580 Akaike info criterion 3.820476 Schwarz criterion 3.963690 Hannan-Quinn eriter. 3.878606 Durbin-Watson stat 0.159656
137
Lampiran 6: Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: HASILJIX Test cross-section random effects
Chi-Sq. Irest Summary Statistic
Cross-section random 63.101450
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random
LOG_WPI 0.427323 -0.778850 SALES_GROWHT -0.303108 -0.108750
NPM 5.339438 5.902681 BVPS 0.000019 0.000046
FIRM_SIZE 1.321041 0.135431
Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: LN_HRGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 04/07/15 Time: 23:43 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 23 Irotal panel (balanced) observations: 115
Variable Coefficient Std. Error
C -27.99700 5.031896 LOG_WPI 0.427323 0.641426
SALES_GROWHT -0.303108 0.137955 NPM 5.339438 1.893328 BVPS 1.85E-05 1.27E-05
FIRM_SIZE 1.321041 0.171401
Effects Specification
~ross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.980175 Mean dependent var Adjusted R-squared 0.974023 S.D. dependent var S.E. of regression 0.377240 Akaike info criterion Sum squared resid 12.38099 Schwarz criterion Log likelihood -35.02367 Hannan-Quinn criter. F-statistic 159.3147 Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) 0.000000
Chi-Sq. dJ. Prob'l
5 0.0000
Var(Diff.)
0.028166 0.001182 0.297234 0.000000 0.025078
Prob.
0.0000 0.0000 0.3016 0.0000 0.0000
t-Statistic
-5.563906 0.666207
-2.197152 2.820134 1.459965 7.707325
Prob.
0.0000 0.5070 0.0307 0.0059 0.1479 0.0000
7.975808 2.340580 1.096064 1.764395 1.367336 1.777113
138
Lampiran 7 :Uji Nonnalitas
14
12
10
8
6
4
2
,
n i ,"
I II !
n I
'nmJH IT m Iho I
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8
Lampiran 8: Uji Multikolinieritas
Series: Standardized Residuals Sample 2009 2013 Observations 115
Mean 1.55e-16 Median -0.003671 Maximum 0.926720 Minimum -0.816137 Std. Dev. 0.329553 Skewness 0.192248 Kurtosis 3.683546
Jarque-Bera 2.947221 Probability 0.229097
LOG WPI SALES_GROW
HT NPM BVPS FIRM SIZE LOG WPI 1.000000 -0.165808 0.035474 -0.061155 -0.017383
SALES_GROW HT -0.165808 1.000000 -0.004471 -0.005385 -0.059257
NPM 0.035474 . -0.004471 1.000000 0.689618 -0.303530 BVPS -0.061155 -0.005385 0.689618 1.000000 -0.297186
FIRM SIZE -0.017383 -0.059257 -0.303530 -0.297186 1.000000
139
Lampiran 9: Hasil Regresi Kelompok 1
Dependent Variable: LN_HRGA_SAHAM Method: Least Squares Date: 04/08/15 Time: 10:53 Sample: 1 45 Included observations: 45
Variable Coefficient
C 10.57355 LOG_WPI -3.221688
SALES_GROWHT -0.625764 NPM 25.18508 BVPS 0.000119
FIRM_SIZE 0.075225
R-squared 0.772708 Adjusted R-squared 0.743568 S.E. of regression 1.056974 Sum squared resid 43.57053 Log likelihood -63.12590 F-statistic 26.51713 Prob(F-statistic) 0.000000
Std. Error t-Statistic Prob.
5.868818 1.801649 0.0793 2.650663 -1.215427 0.2315 0.481276 -1.300220 0.2012 4.507633 5.587207 0.0000 1.41 E-05 8.410056 0.0000 0.026595 2.828546 0.0073
Mean dependent var 8.367730 S.D.dependentvar 2.087268 Akaike info criterion 3.072262 Schwarz criterion 3.313151 Hannan-Quinn criter. 3.162063 Durbin-Watson stat 0.873155
140
Lampiran 10:Hasil Regresi Kelompok 2
Dependent Variable: LN_HRGA_SAHAM Method: Least Squares Date: 04/08/15 Time: 10:4Sample: 71 115 Included observations: 45
9
Variable
C LOG_WPI
SALES_GROWHT NPM BVPS
FIRM_SIZE
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
-14.69709 8.177411 -1.797280 0.0800 0.520327 2.668352 0.195000 0.8464 0.122441 0.514803 0.237840 0.8133 0.511636 6.988315 0.073213 0.9420 0.000115 6.48E-05 1.776752 0.0834 0.718509 0.165796 4.333678 0.0001
0.665855 Mean dependent var 6.763747 0.623016 S.D.dependentvar 1.638855 1.006240 Akaike info criterion 2.973885 39.48827 Schwarz criterion 3.214773
-60.91241 Hannan-Quinn criter. 3.063686 15.54319 Durbin-Watson stat 0.886674 0.000000
Lampiran 11 :Hasil Uji Autokorelasi dengan Deferensi.
Dependent Variable: D(LN_HRGA_SAHAM) Method: Panel Least Squares
Date: 04/08/15 Time: 11:37 !sample (adjusted): 2010 2013 Periods included: 4 Cross-sections included: 23 'rotaI panel (balanced) observations: 92
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C D(LOG_WPI)
D(SALES_GROWHT) D(NPM) D(BVPS)
D(FIRM_SIZE)
0.267018 0.504118
-0.252187 3.841325 1.02E-05
-0.099652
0.059848 0.494766 0.116126 1.494538 1.12E-05 0.306917
4.461600 1.018902
-2.171674 2.570243 0.909256
-0.324687
0.0000 0.3111 0.0326 0.0119 0.3658 0.7462
R-squared ft\djusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.148816 0.099328 0.392126 13.22361
-41.31224 3.007142 0.015025
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn cnter. Durbin-Watson stat
0.234190 0.413183 1.028527 1.192991 1.094906 2.158486
141
Lampiran 12: Regresi Data Panel.
Dependent Variable: LN_HRGA_SAHAM Method: Panel Least Squares Date: 04107/15 Time: 23:41 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 23 Total panel (balanced) observations: 115
Variable Coefficient Std. Error
C LOG_WPI
SALES_GROWHT NPM BVPS
FIRM_SIZE
-27.99700 0.427323
-0.303108 5.339438 1.85E-05 1.321041
5.031896 0.641426 0.137955 1.893328 1.27E-05 0.171401
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.980175 Adjusted R-squared 0.974023 S.E. of regression 0.377240 Sum squared resid 12.38099 Log likelihood -35.02367 F-statistic 159.3147 Prob(F-statistic) 0.000000
t-Statistic Prob.
-5.563906 0.0000 0.666207 0.5070
-2.197152 0.0307 2.820134 0.0059 1.459965 0.1479 7.707325 0.0000
Mean dependent var 7.975808 S.D. dependent var 2.340580 Akaike info criterion 1.096064 Schwarz criterion 1.764395 Hannan-Quinn criter. 1.367336 Durbin-Watson stat 1.777113
142
top related