PENGARUH - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/31595/1/13820071_BAB I_BAB TERAKHIR_DAFTAR PUSTAKA.pdf · Pengungkapan Risiko Berdasakan Psak No.60 Pada Bank Umum Syariah
Post on 16-May-2019
222 Views
Preview:
Transcript
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
PENGUNGKAPAN RISIKO BERDASAKAN PSAK NO.60 PADA BANK
UMUM SYARIAH TAHUN 2014-2016
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR STRATA
SATU DALAM EKONOMI ISLAM
OLEH :
Andi Sopyan SauriNIM 13820071
DOSEN PEMBIMBING:
Drs. Akhmad Yusuf Khoiruddin, M.Si.NIP. 19661119 199203 1 002
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2018
i
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
PENGUNGKAPAN RISIKO BERDASAKAN PSAK NO.60 PADA BANK
UMUM SYARIAH TAHUN 2014-2016
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR STRATA
SATU DALAM EKONOMI ISLAM
OLEH :
Andi Sopyan SauriNIM 13820071
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2018
iii
ABSTRAK
Pengungkapan risiko merupakan salah satu instrumen wajib yang harus
dicantumkan dalam laporan tahunan. Pengungkapan tersebut berfungsi untuk
memberikan informasi terhadap pemangku kepentingan, pemegang saham,
karyawan serta masyarakat luas bagaimana sebuah bank memitigasi risikonya. Hal
tersebut juga untuk meminimalisasi masalah keagenan yang terjadi pada bank
umum syariah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
mekanisme good corporate goverment yang diwakili oleh rapat dewan komisaris,
ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit independen, rapat komite audit dan
rapat dewan pengawas syariah dapat mempengaruhi pengungkapan risiko yang
bersifat kualitatif menurut PSAK no. 60 (revisi 2010). Metode yang digunakan
adalah analisis regresi data panel dengan sampel yang dipilih menggunakan metode
purposive sampling. Adapun sampel yang digunakan yaitu 12 bank umum syariah
dengan periode penelitian dari tahun 2014-2016. Dari hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa rata-rata pengungkapan risiko adalah 45,33%. Hal ini
mengindikasikan masih kurangnya kepatuhan terhadap aturan sejak peraturan
pengungkapan risiko ditetapkan. Hasil dari regresi data panel menunjukan secara
parsial hanya rapat komite audit yang berpengaruh terhadap pengungkapan risiko.
Namun secara simultan variabel independen dapat mempengaruhi variabel
dependennya sebesar 80,74%.
Kata kunci: pengungkapan risiko, good corporate goverment, risiko, PSAK no. 60
iv
ABSTRACT
Risks disclosure is one of important instrument that should be included in
every banks annual report. The purpose of the disclosure is to give some
information for stakeholders, shareholder, employees, and society about how the
bank work in mitigating its risks. And also to minimize the agency problem. This
study aims to find out how the mechanism of good corporate goverments work.
which is represented by the board of commissioners meetings, the board of
commissioners measurement, the independent audit committee measurement, the
audit committee meetings, and the sharia supervisory boards meetings can
influence the qualitative risk disclosure according to Statement of Financial
Accounting Standard (SFAS) No. 60 (Revised 2010). This study used regression
analysis for panel data, and purposive sampling to selecting the objects. 12 Sharia
Commersial Banks is selected to be the objects of this study, with assessment
periode in 2014-2016.
The result of this study shows that the average of risk disclosure is 45,33%.
Its indicate that banks obidentless to the rules since it assigned. Regression panel
data result shows the audit committee meetings only that influenced the risk
disclosure partially. Nevertheless, independent variable can influence the
dependent variable 80,70% simultaneously.
Keywords: Risks disclosure, good corporate governance, risks, PSAK No.60
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Andi Sopyan Sauri
NIM i 13820071
Prodi : Perbankan Syariah
4enyatakan iBa11va Skripsi yang lBc udul ``Pengaruh ( O (:l
(3) t'2?`Terhadap
Pengungkapan RiSikO:Berdasakan iPsak No,60:Pada
lB'ank l lulll Syariah'Ilahun 20142016''adalah bcnarbcnar lllerupakan hasil
karya penyusun sendiri bukan duplikasi atauplin sadurall dari karya orang iain
kCCuaii pada bagian yang tClah dil tlluk dan diSCbut dalaln / dall daiar
iDustaka.Apabilali laill waktll tcrbukti adallya pcnyinlpangall dalalll karya ini)
11laka tanggungJal./ab scpenhlnya ada pada pcnyusun.
I)Crniklian SuFat peFnVataan ini Saya buat agar dapat dilnaklullll.
Ygyaka:rta,11lei 2()18
NILI.13820071
V
Universitas lslara ]'iegeri Sunan Kali-jaga F1-UINS]KB1-05-03/R0
SURAT PERSETttJIJAN SKRIPSI
Hal i SkriPsi Saudara Andi SoPy SatKepadath.:Dekall Fakultas EkO 0li dan Bismis lslalll
IJIN Sunan Kalttaga Yogyakarta
Di Yogyakatta
A ssalamu' al 0t kufi {,{r. l|h.
Setelah membaca, meneliti, memberikan peturnjr.rk dan mengoreksi sertamengadakan perbaikan seperlunva, maka kami selaku pembimbing berpenciapathahu,a skripsi saudari
Nalila
NIMJudul Skripsi
: Andi Sopyan Sauri: 13820071: ooPengaruh Good Corporate Governance TerhadapPengungkapan Risiko Berdasakan Psak No.60 Pada BankUmum Syariah Tahun 2014-2*16"
Sudah dapat dia.yukan kepada Fakuitas Ekonomi dan Bisnis IslamJurusan,{Program Studi Perbankan Syariah UIN Sunan Kahlaga yogvakartasebagai salah satu s,varat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalarn IhnitEkonomi islam.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi saudari tersebut dapat segeradimunaqasvahkan. Untuk itu karni ucapkan terima kasih.
{,t a.E sal umu' ulu i kum Wr. l|'b.
Yogyakarta,25 Sya'ban 1439 H1l Mei 2018
Pembimbing,
iV
NIP.1 11191992031002
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERISUNAN KALIIAGAFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISISLAM
Jl.Mttsda AdisllciptO Telp.(0274)589621 512474 Fax.(0274)586117 22 Yogyakarta 55281
PENGESAHAN SKRIPSIrTUGAS AKHIRNomor : B-1 809. 8/Un.02lDEBlPP.00.9i05l20 I I
Skripsi denganjudul :"Pengaruh Good corporute Governanee Terhadap Pengungkapan RisikoBerdasakan Psak No"60 Pada Bank umum syariah rahun 2014-2$16',
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Nama : Andi Sopyan SauriNIM : 13820071Telah dimunaqasSrahkan pada : 15 Mei 2018Nilai Munaqasyah : A-Dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UniversitasIslam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ti] l[UNAQASYA :
Kctua Sidang
[IP:19661 1992031002Pengl I II
NIP.1 2002121003 I]P 199109192015032008
Yogyalkarta,15 dei 2018
lIIN Sunan I(lalttaga
dan Bisnis Islarn
1997031003
I
IIALAl:AN PERSETLJUAN PUBLIKASII UNTUK KEPENTINGANAKADEIIIK
SCbagai Civitas akadel ik lJIN Sunan Kaltaga Ybgyakarta,saya yang bcianda
tangan di bavah ini:
Pcrbankan Svarlah
Skripsi
Derni pengembangan ilmu pengetahuan, menvetujui untuk memberikan kepada
UIN Sunan Kalijaga Yogy-akarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (rzorz-erclwiive
rtsltaln,lree right) atas karya ilmiah saya ]iang berjudul:
"Pengaruh Good corporate Governance Terhadap Pengungkapan Risiko
Berdasakan Psak No.60 Pada Bank Umum Syariah Tahun 2Ql4-2A16'
BeSetta perangktt yang ada(Lika diperiUkan).Dcngan hak be as Royalti Non
Eksklusif ini, l N Sunan Kalijaga Yogyakatta berhak l cnyimpan,
IIICngalihmCdi fOrmttk'an,mCngC101a dalam bCntuk pangkalan dtta(` r`S ),
1_erawati dan l c11lpublikasikan tugas akhir saya sclall a tctap ll encantullll(an
allla saya scbagai pcnulis/pcncipta dan scbagai pclllilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di . Yogyakarta
Pada tanggal : 1 1 Mei 2018
Nama
NIM
Program Studi
Fakultas
Jenis Karya
Andi Sopyan Sauri
13820071
Ekonolmi dan Bisnis lsialll
Yang
Vl
Sauri)
ix
MOTTO
Perbaiki Diri Lakukan Yang Terbaik
(KH. Abdullah Gymnastiar)
Allah Berfirman
x
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini saya persembahkan untuk,
Orang Tua Tercinta
Ibu Dede Suryani dan Bapak Yusup Mahpudin
Teh Sonia Nopani Ulfah beserta Suami
Divka Nurhaliza
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan
0543b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
Ba B Be
Ta T Te
(Sa s_ es (dengan titik di atas
Jim J Je
(Ha H ha (dengan titik di bawah
Kha Kh Ka dan ha
Dal D De
(Zal Z zet (dengan titik di atas
Ra R Er
Zai Z Zet
Sin S Es
Syin Sy es dan ye
(Sad S es (dengan titik di bawah
(Dad D de (dengan titik di bawah
(Ta T te (dengan titik di bawah
(Za Z zet (dengan titik di bawah
ain koma terbalik di atas
Gain G Ge
Fa F Ef
xii
Qaf Q Qi
Kaf K Ka
Lam L El
Mim M Em
Nun N En
Wawu W W
Ha H Ha
Hamzah Apostrof
Ya Y Ye
B. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap
Ditulis Mutaaddidah
Ditulis iddah
C. Ta Marbuttah
Semua ta marbuttah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata
tunggal ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh
kata sandang al). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang
sudah terserap dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya
kecuali dikehendaki kata aslinya.
Ditulis Hikmah
Ditulis illah
Ditulis karamah al-auliya
xiii
D. Vokal Pendek dan Penerapannya
Fathah Ditulis a
Kasrah Ditulis i
Dammah Ditulis u
Fathah Ditulis faala
Kasrah Ditulis zukira
Dammah Ditulis yazhabu
E. Vokal Panjang
1. Fathah + alif Ditulis A
Ditulis Jahiliyyah
2. Fathah + ya mati Ditulis A
Ditulis Tansa
3. Kasrah + ya mati Ditulis I
Ditulis Karim
4. Dhammah + wawu mati Ditulis U
Ditulis Furud
F. Vokal Rangkap
1. Fathah + ya mati Ditulis Ai
Ditulis Bainakum
2. Fathah + wawu mati Ditulis Au
Ditulis Qaul
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan
Apostrof
xiv
Ditulis aantum
Ditulis uiddat
Ditulis lain syakartum
H. Kata Sandang Alif + Lam
1. Bila diikuti huruf Qamariyyah maka ditulis menggunakan huruf awal al
Ditulis al-Quran
Ditulis al-Qiyas
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama
Syamsiyyah tersebut
Ditulis as-Sama
Ditulis asy-Syams
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis zawi al-furud
Ditulis ahl as-sunnah
xv
J. Pengecualian
Sistem transliterasi ini tidak berlaku pada:
1. Kosa kata Arab yang lazim dalam Bahasa Indonesia dan terdapat dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia, misalnya: al-Quran, hadits, mazhab,
syariat, lafaz.
2. Judul buku yang menggunakan kata Arab, namun sudah dilatinkan oleh
penerbit, seperti judul buku al-Hijab.
3. Nama pengantar yang menggunakan huruf latin, misalnya Quraish Shihab,
Ahmad Syukri Soleh.
4. Nama penerbit di Indonesia yang menggunakan kata Arab, misalnya Toko
Hidayah, Mizan.
xvi
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
kemudahan yang diberikan oleh-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, kepada sahabat serta pengikutnya yang selalu istiqomah mengikuti
ajarannya.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit
hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan hati dan
kerja keras serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung
ataupun tidak langsung, sehingga membuat penulis tetap bersemangat dalam
menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Prof. Yudian Wahyudi, M.A, Ph.D selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga.
2. Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Joko Setyono S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah.
4. Dr. Misnen Ardiansyah, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Drs. Akhmad Yusuf Khoiruddin, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
penyusun, yang dengan sabar telah memberikan banyak masukan dan saran-
saran sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
6. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, yang telah mentransfer ilmunya dengan ikhlas kepada
xvii
penulis, serta para petugas perpustakaan yang telah meminjamkan buku-buku
yang diperlukan oleh penulis sebagai bahan referensi.
7. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang, Ibu Dede Suryani dan Bapak Yusup
Mahpudin, yang dengan tulus selalu mendoakan, memberikan motivasi baik
materil maupun nonmaterial kepada penulis, sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga Allah selalu memberikan perlindungan
untuk Bapak dan Ibu, dibawah payung kasih sayangNya. Aamiin.
8. Teh Sonia Nopani Ulfah dan Divka Nurhaliza, terimakasih atas dukungan dan
motivasinya. Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan untuk
kakak dan keluarga.
9. Koperasi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga sebagai kampus sekaligus rumah
kedua. Terima kasih atas segala proses dan kesempatannya sampai sejauh ini.
10. Seluruh partner Koperasi Mahasiwa UIN Sunan Kalijaga mulai PUSPA 2014,
Kuda Terbang 2015, Avatar 2016 dan Tim Kebanggaan PUSPA 2017. Tak lupa
pula saya ucapkan terima kasih pada para senior dan rekan-rekam seperjuangan
yang banyak memberi pelajaran yang berharga. Terkhusus kepada Trio
Capruk
11. Teman-teman PS B yang mewarnai proses selama perkuliahan.
12. Teman-teman KKN Kelompok 89 dusun Karanggunung.
13. Terima kasih pula kepada keluarga Alba Jogja yang selalu menjadi penawar
ketika rindu kampung halaman.
14. Seluruh keluarga besar Masjid Nurul Hidayah dan warga Gowok. Pak Atiq,
Mas Idris, Kang Usep, Mang Luthfi, Mas Ridwan dan Mas Arul.
xviii
15. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung turut membantu
dalam perjuangan saya selama ini. Semoga Allah membalas kebakian kalian
semua.
Yogyakarta, 11 Mei 2018
Hormat Saya,
Andi Sopyan Sauri
NIM: 13820071
xix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
ABSTRACT .................................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. v
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................... vi
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................... viii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... ix
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... x
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... xi
KATA PENGANTAR .................................................................................... xvi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xxii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 11 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 12 D. Sistematika Pembahasan ................................................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 15
A. Telaah Pustaka .................................................................................. 15 B. Landasan Teori .................................................................................. 27
1. Teori Agensi ................................................................................ 27 2. Teori Sinyal ................................................................................. 29 3. Teori Efek Pengawasan ............................................................... 33 4. Good Corporate Governance ...................................................... 34
a. Pengertian ............................................................................... 34 b. Good Corporate Governance Dalam Pandangan Islam......... 39
5. Risiko .......................................................................................... 44 a. Pengertian ............................................................................... 44 b. Risiko Dalam Pandangan Islam ............................................. 45
xx
c. Macam-Macam Risiko ........................................................... 46 6. Manajemen Risiko ...................................................................... 49
a. Pengertian ............................................................................... 49 b. Manfaat Manajemen Risiko ................................................... 49 c. Proses Manajemen Risiko ...................................................... 50
7. Pengungkapan ............................................................................. 52 8. Pengungkapan Risiko .................................................................. 53 9. PSAK No. 60 (Revisi 2010) ........................................................ 56
C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 58 D. Pengembangan Hipotesis .................................................................. 59
1. Pengaruh Rapat Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan Risiko Bank Umum Syariah........................................................ 59
2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Risiko Bank Umum Syariah........................................................ 60
3. Pengaruh Ukuran Komite Audit Independen Terhadap Pengungkapan Risiko Bank Umum Syariah ............................... 60
4. Pengaruh Rapat Komite Audit Terhadap Pengungkapan Risiko Bank Umum Syariah ................................................................... 61
5. Pengaruh Rapat Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan Risiko Bank Umum Syariah ............................... 62
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 63
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 63 B. Sumber dan Jenis Data ...................................................................... 63 C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 64 D. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 65
1. Variabel Terikat (Dependent Variable) ...................................... 65 2. Variabel Bebas (Independent Varaible) ...................................... 67
E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 68 1. Analisis Statistik Deskriptif ........................................................ 69 2. Model Regresi Data Panel ........................................................... 69 3. Estimasi Regresi Data Panel ....................................................... 71 4. Uji Kelayakan Model Regresi ..................................................... 73 5. Uji Hipotesis ............................................................................... 75
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 77
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 77 1. Deskripsi Objek Penelitian .......................................................... 77
B. Analisis Statistik Deskriptif .............................................................. 78 C. Pemilihan Teknik Estimasi Data Panel ............................................. 82
1. Uji Chow ..................................................................................... 82 2. Uji Hausman ............................................................................... 83 3. Uji Langrange (LM) .................................................................... 84
D. Hasil Regresi Data Panel ................................................................... 85 E. Uji Hipotesis ..................................................................................... 86
1. Uji Simultan (Uji F) .................................................................... 86 2. Koefisien Determinasi (R2/R Square) ......................................... 86
xxi
3. Uji Signifikan Parameter Individu (Uji Statistik t) ..................... 87 F. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ....................................................... 90
1. Pengaruh Rapat Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Risiko .......................................................................................... 91
2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Risiko .......................................................................................... 93
3. Pengaruh Ukuran Komite Audit Independen Terhadap Pengungkapan Risiko ................................................................. 95
4. Pengaruh Rapat Komite Audit Terhadap Pengungkapan Risiko. ......................................................................................... 96
5. Pengaruh Rapat Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan Risiko ................................................................. 97
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 98
A. Kesimpulan ....................................................................................... 98 B. Keterbatasan ...................................................................................... 99 C. Implikasi dan Saran ........................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101
LAMPIRAN
xxii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1: Proses Pemilihan Sampel Penelitian ............................................... 70
Tabel 4.2: Data Objek Penelitian ..................................................................... 71
Tabel 4.3: Hasil Statistik Deskriptif ................................................................. 72
Tabel 4.4: Hasil Uji Chow ............................................................................... 76
Tabel 4.5: Hasil Uji Hausman .......................................................................... 76
Tabel 4.6: Hasil Uji Langrange Multiple (LM) ............................................... 77
Tabel 4.7: Hasil Model Fixed Effect ................................................................ 78
Tabel 4.8: Hasil Uji Statistik ............................................................................ 79
Tabel 4.9: Hasil Fixed Effect ............................................................................ 81
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Data Penelitian Variabel .............................................................. i
Lampiran 2: Hasil Statistik Deskriptif ............................................................. ii
Lampiran 3: Pengujian ..................................................................................... ii
Lampiran 4: Hasil Pengujian ............................................................................ v
Lampiran 5: Curiculum Vitae .......................................................................... vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manajer perusahaan memiliki peran untuk mengambil sebuah
tindakan atau keputusan pada setiap permasalahan yang melanda perusahaan.
Dimana sebuah keputusan tersebut lahir dari seluruh jajaran manajemen yang
tidak bisa dipisahkan antara satu dan lainnya. Bagaimana seseorang atau
sebuah perusahaan mengelola atau mengatur hidupnya agar bisa meraih
kesuksesan. Menurut Handoko (2012: 6) manajemen merupakan kebutuhan
bagi semua organisasi, karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan
pencapaian tujuan akan lebih sulit. Handoko melanjutkan bahwa ada tiga
alasan utama diperlukannya manajemen. Pertama, untuk mencapai tujuan.
Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi. Kedua,
untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan,
sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-
pihak yang berkepentingan. Ketiga, untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
Efisiensi dan efektivitas merupakan salah satu cara yang umum untuk
mengukur suatu kerja organisasi.
Dalam proses penerapan manajemen pada sebuah perusahaan Bank
sebagai industri keuangan dihadapkan dengan berbagai macam persoalan salah
satunya adalah masalah agensi (agency problem). Masalah yang paling
2
mencolok adalah para prinsipal dan manajemen memiliki kepentingan masing-
masing yang harus dipenuhi. ada beberapa langkah yang digunakan untuk
meminimalisasi dan mengendalikan masalah tersebut diantaranya adalah
corporate governance. Dimana secara umum corporate governance lebih
ditujukan untuk sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan, dalam arti
lebih ditujukan pada tindakan yang dilakukan pihak eksekutif perusahaan agar
tidak merugikan stakeholder.
Ada beberapa kasus pada bank syariah di Indonesia yang mengisyaratkan
masih lemahnya implementasi corporate governance. Kasus penggelapan dana
sebesar Rp 75 miliyar yang dilakukan oleh dua karyawan Bank Syariah
Mandiri (detik.com)1. Kemudian kasus pembobolan bank dengan modus
pengajuan kredit fiktif pada bank yang sama (Republika.co.id)2. Fenomena
yang telah terjadi menjadi cambuk khususnya bagi para pegiat perbankan
syariah dan pemerintah sebagai pembuat regulasi pada umumnya.
Good corporate governance menurut Rivai (2013:519) umumnya
menyangkut orang (moralitas), etika kerja dan prinsip kerja yang baik.
Selanjutnya Rivai (2013:522) berpendapat, bahwa pengabaian terhadap
prinsip-prinsip GCG (tata kelola yang baik) pada sektor perbankan merupakan
salah satu faktor fundamental yang mengantarkan Indonesia pada krisis
nasional dan global tahun 1998. Secara sistem, Daniri dalam Rivai (2013:523)
1https://news.detik.com/berita/2821159/dua-oknum-pegawai-bank-syariah-ditangkap-
gelapkan-dana-rp-75-miliar. Diakses pada tanggal 23 April 2018 pukul 23.20 2http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/02/22/olrqxw284-polisi-
ringkus-komplotan-pembobol-bank-modus-kredit-fiktif. Diakses pada tanggal 23 April 2018 pukul 23.35
3
menjelaskan, bahwa dengan GCG dimungkinkan terbentuknya sistem check
and balances yang efektif untuk mengurangi kemungkinan terjadinya salah
arus dan salah pakai kekayaan oleh institusi.
Dalam kelembagaannya, bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia
telah menjadikan GCG sebagai substansi salah satu Arsitektur Pebankan
Indonesia/API pada butir ketiga yaitu mengenai sistem pengawasan yang
independen dan efektif. Bank Indonesia juga mengeluarkan peraturan dengan
no. 11/33/PBI/2009 tentang pelaksanaan GCG bagi bank umum syariah dan
unit usaha syariah yang dilengkapi dengan surat edaran no. 12/13/DPbS 30
April 2010 tentang pelaksanaan GCG bagi bank umum syariah dan unit usaha
syariah. Pada peraturan Bank Indonesia tersebut GCG merupakan upaya untuk
melindungi kepentingan stakeholder dan meningkatkan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bank merupakan lembaga yang dikenal sebagai risk taking entities
(Oorschot dalam Suhardjanto et al, 2012:17). Usaha bank selalu dihadapkan
pada pengambilan risiko yang besar, seperti dalam aktifitas pendanaan,
perkreditan dan treasury. Pengungkapan risiko dalam laporan keuangan
menjadi penting karena dapat mengurangi asimetri informasi yang
menyebabkan kerugian bagi stakeholder, terutama investor dan penabung.
Laporan keuangan dan pengungkapannya penting dan berarti bagi manajemen
sebagai sarana untuk mengkomunikasikan tata kelola dan kinerja perusahaan
kepada stakeholder.
4
Menurut Chapra dan Ahmed (2008) corporate governance yang efektif
pada bank dan nasabah pengguna dana adalah pilar penting yang harus
diciptakan untuk mengganti kondisi sosio-ekonomi yang lama. Tanpa adanya
penerapan corporate governance yang efektif, bank syariah akan sulit untuk
bisa mempekuat posisi, memperluas jaringan, dan menunjukan kinejanya
denan lebih efektif (Chapra dan Ahmed, 2008). Ho & Wong dalam Suhardjanto
dan Dewi (2011: 107) mendefinisikan tata kelola perusahaan sebagai cara yang
efektif untuk menggambarkan hak dan tanggungjawab masingmasing
kelompok stakeholder dalam sebuah perusahaan dimana transparansi
merupakan indikator utama standar tata kelola perusahaan dalam sebuah
ekonomi. Penerapan tata kelola perusahaan memiliki pengaruh terhadap luas
pengungkapan informasi perusahaan.
Menurut Oorschot dalam Suhardjanto dan Dewi (2011:106), beberapa
tahun lalu pengungkapan risiko masih bersifat sukarela, khususnya yang
berkaitan dengan instrumen finansial. Di Indonesia, pengungkapan risiko oleh
perbankan merupakan salah satu pengungkapan wajib (mandatory disclosure)
yang secara eksplisit diatur dalam PSAK No. 60 (revisi 2010) tentang
Akuntansi Perbankan yang secara efektif mulai diterapkan tahun 2012. Tiga
konsep mengenai pengungkapan yang diusulkan menurut Hendriksen dan
Breda (2002:432) adalah pengungkapan yang memadai (adequate), wajar
(fair), dan lengkap (full). Yang paling umum digunakan dari tiga konsep
tersebut adalah pengungkapan yang memadai. Pengungkapan ini mencakup
5
pengungkapan minimal yang harus dilakukan agar laporan keuangan tidak
menyesatkan.
Dalam PSAK No. 60 (revisi 2010), risiko yang diungkapkan terbagi
menjadi dua yaitu risiko kualitatif dan kuantitatif, dalam risiko kualitatif
menerangkan penjelasan dari risiko yang timbul meliputi eksposur atau objek
yang rentan terhadap risiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila
risiko yang diprediksi benar-benar terjadi baik internal perusahaan maupun
eksternal perusahaan dan timbulnya risiko, tujuan dan kebijakan dalam
mengantisipasi risiko, serta proses pengelolaan dan metode untuk
mengukurnya, juga perubahan atas risiko tersebut. Sedangkan dalam
pengungkapan kuantitatif ada beberapa risiko yang timbul yaitu risiko kredit,
risiko likuiditas dan risiko pasar. Agar risiko diungkapkan dalam laporan
tahunan sesuai dengan ketentuan yang belaku dan mencukupi informasi bagi
para stakeholder, dibutuhkan peran good corporate governance.
Pada penelitian terdahulu telah mengkaji bahwa corporate governance
yang dipresentasikan dalam jumlah rapat dewan komisaris, ukuran dewan
komisaris, jumlah komite audit independen, jumlah komite audit, dan jumlah
rapat dewan pengawas syariah mempengaruhi pengungkapan risiko pada
perbankan syariah di Indonesia.
Menurut Suhardjanto dan Dewi (2011:115), hasil dari pengujian
hipotesis menunjukkan tata kelola perusahaan mempengaruhi tingkat
pengungkapan risiko finansial. Variabel tata kelola perusahaan yang
mempengaruhi tingkat pengungkapan risiko finansial berupa ukuran dewan
6
komisaris dan jumlah rapat dewan komisaris. Variabel lainnya yaitu komposisi
komisaris independen, komposisi komite audit independen dan jumlah rapat
komite audit tidak berpengaruh terhadap pengungkapan risiko finansial.
Penelitian tersebut masih konsisten pada penelitian tahun berikutnya yang
dilakukan oleh Suhardjanto et al (2012:27) bahwa hasil dari pengujian
hipotesis menunjukkan corporate governance mempengaruhi tingkat risk
disclosure. Variabel yang mempengaruhi tingkat risk disclosure berupa ukuran
dewan komisaris (board size), jumlah rapat dewan komisaris dan leverage.
Variabel lainnya yaitu proporsi komisaris independen, latar belakang
pendidikan komisaris utama, latar belakang etnis komisaris utama, komposisi
komisaris independen, komposisi komite audit independen, jumlah rapat
komite audit dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap risk disclosure
bahwa pengungkapan risiko dipengaruhi oleh rapat dewan komisaris.
Dalam penelitian Utomo (2013:12) menganalisis determinan
pengungkapan risiko. Variabel yang digunakan ialah struktur kepemilikan
yang terkonsentrasi komisaris independen, laverage, jenis industri, frekuensi
rapat dewan komisaris. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur
kepemilikan, komisaris independen dan komite audit tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan risiko, sedangkan laverage, jenis industri,
dan frekuensi rapat dewan komisaris berpengaruh secara signifikan secara
positif terhadap pengungkapan risiko.
Hal ini juga sama pada penelitian Mubarok dan Rohman (2013:13)
ukuran perusahaan, profitabilitas, gearing, likuiditas, kepemilikan
7
institusional, komposisi dewan komisaris dan ukuran komite audit tidak
menunjukkan pengaruh terhadap pengungkapan risiko dalam laporan
keuangan interim. Namun, dalam penelitian ini cross-listing dan ukuran dewan
komisaris merupakan variabel yang memberikan pengaruh positif terhadap
pengungkapan risiko.
Hasil yang berbeda terjadi pada penelitian Fitri (2014:74) jumlah rapat
dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, jumlah komite audit dan jumlah
rapat dewan pengawas syariah secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan risiko finansial, sedangkan jumlah komite audit independen
secara parsial berpengaruh positif terhadap pengungkapan risiko finansial.
Hasil yang berbeda juga terdapat pada penelitian Agustina dan Ratmono
(2014:11), kompetisi dan jenis auditor berpengaruh positif secara signifikan
terhadap pengungkapan risiko sedangkan faktor kepemilikan yang
terkonsentrasi, ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris
independen, ukuran perusahaan, likuiditas dan jenis industri tidak berpengaruh
terhadap luasnya pengungkapan risiko.
Hal yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan karena masih ada
research gap yang terjadi pada penelitian-penelitian terdahulu. Inkonsisten
hasil penelitian pada penelitian terdahulu adalah faktor utamanya. Pada
penelitian ini pemilihan variabel mengacu pada penelitian terdahulu. Variabel
penelitian yang dipilih adalah jumlah rapat dewan komisaris, ukuran dewan
komisaris, jumlah komite audit independen, jumlah komite audit dan jumlah
rapat dewan pengawas syariah.
8
Dewan komisaris merupakan inti corporate governance yang ditugaskan
untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam
mengelola perusahaan serta menjamin terlaksananya akuntabilitas (Egon Zehnder
dalam FCGI cet. II: 5). Dewan komisaris merupakan suatu mekanisme untuk
memberi petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan. Mengingat manajemen
yang bertanggung jawab untuk meningkatkan efisiensi daya saing perusahaan
sedangkan komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi manajemen, maka
dewan komisaris merupakan pusat ketahanan dan kesuksesan perusahaan.
Rapat dewan komisaris merupakan media komunikasi dan koordinasi
diantara anggota dewan komisaris dalam menjalankan tugasnya (Suhardjanto dan
Dewi, 2011: 114). Rapat yang baik akan memberikan kesempatan kepada semua
pihak untuk mengemukakan pendapat dan berdiskusi secara terbuka tanpa adanya
tekanan dari pihak lain (Muntoro, 2006:9). Suhardjanto dan Dewi menambahkan
rapat dewan komisaris diadakan secara berkala dan berbobot mampu memberikan
nilai tambah bagi perusahaan, termasuk meningkatkan pengungkapan risiko
finansial. Namun penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian Saidah
(2014:21) dan Fitri (2014:74) yang menyatakan bahwa rapat dewan komisaris
tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan risiko.
Selain rapat dewan komisaris, ukuran dewan komisaris tidak kalah penting
dalam mempengaruhi peningkatan pengungkapan risiko. Menurut Dalton et al
dalam Suhardjanto et al (2012:26) board size dengan ukuran yang optimum
lebih efektif daripada board size dengan ukuran kecil. Namun menurut Jensen
(1993), dan Florackis dan Ozkan (2004) dalam Htay et al (2011:162)
menyebutkan bahwa dewan komisaris dengan jumlah lebih dari tujuh atau
9
delapan anggota tidak akan efektif. Ukuran yang besar akan menyebabkan
koordinasi, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang kurang efektif. Hal
tersebut dibuktikan dengan penelitian Elzahar dan Hussainey (2012:142), Fitri
(2014:74), Agustina dan Ratmono (2014:11), dan Saufany dan Khomsatun
(2017:58) yang menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan risiko.
Komite audit berperan sangat penting dan strategis dalam memelihara
kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan (Rachmawati dan Triatmoko:
2007:4). Dengan berjalannya fungsi komite audit secara efektif, maka control
terhadap perusahaan akan lebih baik sehingga konflik keagenan dapat
diminimalisasi. Menurut pendapat Utama (2004: 64) Komite audit dibentuk
untutk membantu dewan komisaris dalam pengawasan kinerja manajemen
perusahaan. Oleh karenanya, untuk mempertahankan indepedensinya, komite
audit terdiri dari komite audit independen yang beranggotakan komisaris
independen dan pihak di luar yang terlepas dari kegiatan manajemen sehari-
hari. Namun hal tersebut bertolak belakang dengan penelitian Suhardjanto dan
Dewi (2011:115), Suhardjanto et al (2012:27), dan Saufany dan Khomsatun
(2017:58) yang menyatakan bahwa jumlah komite audit independen tidak
berpengaruh dalam pengungkapan risiko.
Komite audit memiliki fungsi pengawasan terhadap operasi perusahaan
termasuk kaitannya dengan praktik kinerja perusahaan (Cety & Suhardjanto,
2010:49). Dalam melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab yang
menyangkut sistem pelaporan keuangan, komite audit perlu mengadakan rapat
10
tiga sampai empat kali dalam setahun (FCGI, 2001:16). Pertemuan rutin
meningkatkan komunikasi yang baik di dalam komite dan dapat membantu
perusahaan mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi tingkat risiko
(Tao dan Hutchinson, 2011:16). Oleh karena itu, frekuensi pertemuan komite
audit meningkatkan level pengawasan proses dan aktivitas manajemen risiko.
Namun hasil dari penelitian Suhardjanto dan Dewi (2011:115) menyatakan bahwa
rapat komite audit tidak berpengaruh terhadap pengungkapan risiko.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) memiliki tugas yaitu memberikan saran
dan nasihat kepada direksi serta mengawasi kegiatan perusahaan, agar sesuai
dengan prinsip syariah (GGBS, 2011:33). Proses rapat yang baik memberikan
kesempatan pada semua pihak untuk mengemukakan pendapatnya dan
berdiskusi secara terbuka tanpa merasa adanya tekanan dari pihak lain
(Muntoro, 2006:9). Rapat berkala DPS dengan kualitas yang baik akan
memberikan hasil yang baik bagi perbankan syariah. Sebagai pengawas yang
mengawasi islamic complience menjadi hal yang penting bagi perbankan
syariah. Saufanny dan Khomsatun (2017:51-52) mengungkapkan bahwa DPS
akan memberikan masukan, pengecekan dan pengawasan atas kepatuhan
terhadap syariah. Namun hasil penelitian Fitri (2014:74) rapat dewan pengawas
syariah tidak berpengaruh terhadap pengungkapan risiko finansial.
Dalam penelitian ini, penulis akan fokus pada pengungkapan risiko
berdasarkan PSAK no. 60 (revisi 2010) yang dispesifikan pada pengungkapan
kualitatif. Pengungkapan kualitatif dipilih karena penulis ingin membahas
pengaruh GCG terhadap pengungkapan risiko yang lebih umum. Berbeda
11
dengan pengungkapan kuantitif yang hanya mengungkapkan risiko kredit,
risiko likuiditas, dan risiko pasar. Objek teliti yang dipilih adalah Bank Umum
Syariah (BUS). Karena bank umum syariah memiliki sistem tata kelola yang
sudah mandiri dan independen tanpa campur tangan bank konvensional.
Berdasarkan uraian tersebut perlu terlihat masih terdapat inkonsistensi
hasil penelitian sehingga penulis meneliti agar mengetahui besaran pengaruh
GCG terhadap pengungkapan risiko Bank Umum Syariah. Berdasarkan
keinginan tersebut peneliti mengajukan penelitian dengan judul,
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
PENGUNGKAPAN RISIKO BERDASAKAN PSAK NO. 60 PADA
BANK UMUM SYARIAH TAHUN 2014-2016
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat
disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh rapat dewan komisaris terhadap pengungkapan risiko
pada bank umum syariah?
2. Bagaimana pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan
risiko pada bank umum syariah?
3. Bagaimana pengaruh ukuran komite audit independen terhadap
pengungkapan risiko pada bank umum syariah?
4. Bagaimana pengaruh rapat komite audit terhadap pengungkapan risiko pada
bank umum syariah?
12
5. Bagaimana pengaruh rapat dewan pengawas syariah terhadap
pengungkapan risiko pada bank umum syariah?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh rapat dewan komisaris terhadap pengungkapan
risiko pada bank umum syariah.
2. Mengetahui pengaruh ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap
pengungkapan risiko pada bank umum syariah.
3. Mengetahui pengaruh ukuran komite audit independen terhadap
pengungkapan risiko pada bank umum syariah
4. Mengetahui pengaruh rapat komite audit terhadap pengungkapan risiko
pada bank umum syariah.
5. Mengetahui pengaruh rapat dewan pengawas syariah terhadap
pengungkapan risiko pada bank umum syariah.
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menemukan pengaruh good
corporate governance terhadap pengungkapan risiko perbankan.
2. Secara praksis, peneliti ini dapat dijadikan salah satu literatur dalam studi
pengembangan perbankan syariah. Disamping itu penelitian ini juga dapat
dijadikan pertimbangan bagi para praktisi perbankan dalam mengelola dan
meningkatkan kinerja perusahaan.
13
D. Sistematika Pembahasan
Dalam kajian penelitian ini, sistematika pembahasan secara garis besar
terdiri dari 5 bab yang satu sama lain memiliki keterkaitan. Sistematika
pembahasan ini memberikan gambaran dan logika berpikir dalam penelitian.
Masing-masing uraian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan berisi beberapa sub bab yaitu latar belakang
penelitian yang mengacu pada penelitian terdahulu dan adanya research gap
dengan hasil penelitian-penelitian tersebut. Inkonsisten hasil penelitian pada
penelitian terdahulu adalah faktor utamanya. Bab pertama juga berisi rumusan
masalah berupa faktor-faktor yang memepengaruhi pengungkapan risiko,
tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika pembahasan penelitian.
Bab II Kerangka Teori berisi tentang teori yang menjadi landasan
penelitian, berupa teori utama dalam penelitian yaitu teori agensi, teori sinyal
dan teori efek kepengawasan serta penjelasan mengenai variabel-variabel
penelitian yaitu mekanisme good corporate governance (jumlah rapat dewan
komisaris, ukuran dewan komisaris, jumlah komite audit independen, jumlah
rapat komite audit dan jumlah rapat dewan pengawas syariah) dan teori-teori
pendukung. Bab ini juga berisi beberapa penemuan dari peneliti sebelumnya
yang berkaitan dengan tema penelitian ini. kemudian hipotesis disusun
berdasarkan telaah pada teori dan penelitian-penelitian sebelumnya sebagai
dugaan sementara atas rumusan masalah yang telah disusun.
Bab III Metode Penelitian berisi tentang penelitian. Penelitian ini adalah
kuantitatif dengan metode deskriptif, menggunakan analisis regresi data panel
14
dengan aplikasi eviews. Populasi yang digunakan adalah seluruh bank umum
syariah yang terdaftar dalam otoritas jasa keuangan dan sampel yang
digunakan adalah 12 bank umum syariah yang memenuhi kriteria dengan
teknik purposive sampling dalam kurun waktu 2014-2016. Data yang
digunakan adalah data sekunder berupa laporan tahunan dan laporan GCG
yang diterbitkan oleh pihak bank dan dipublikasikan lewat official website
masing-masing bank umum syariah.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan memuat dan menguraikan hasil
dari penelitian berupa analisis deskriptif serta interpretasi dari hasil data yang
diolah. Bab ini mengulas tentang analisis terhadap data yang digunakan dalam
penelitian. Analisis data meliputi analisis data secara kuantitatif, pengujian
terhadap hipotesis yang diajukan pada awal penelitian dan bagaimana hasil
analisis kuantitatif tersebut diinterpretasikan.
Bab V Penutup yang berisi kesimpulan dari jawaban rumusan masalah
dalam penelitian ini. Bab ini juga berisi terkait saran dan masukan yang
disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini.
Selain itu, peneliti juga menyampaikan kekurangan yang ada dalam penelitian
ini sebagai bahan analisis lebih lanjut di masa yang akan datang.
98
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pengungkapan risiko pada Bank Umum Syariah di Indonesia
periode 2014-2016. Sampel yang digunakan berjumlah 12 Bank Umum
Syariah yang terdaftar di OJK. Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan,
landasan teori, hipotesis, hasil pengujian, analisis dan pembahasan tentang
pengaruh rapat dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit
independen, rapat komite audit dan rapat dewan pengawas syariah terhadap
pengungkapan risiko.
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah
dilakukan menggunakan aplikasi Eviews 7.2 dengan model regresi data panel
dan teknik terbaik adalah fixed effect, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Rapat dewan komisaris secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan risiko. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar
0.5128 > (0,05).
2. Ukuran dewan komisaris secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan risiko. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar
0.6992 > (0,05).
99
3. Ukuran komite audit independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan risiko. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar
0.2322 > (0,05).
4. Rapat komite audit secara parsial berpengaruh positif terhadap
pengungkapan risiko. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar
0.0217 < (0,05).
5. Rapat dewan pengawas syariah secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan risiko. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar
0.9012 > (0,05).
6. Secara simultan dalam penelitian yang ditunjukan oleh nilai Prob (F-
Statistic) sebesar 0.000632 lebih kecil dari C = 5% (0,05) dan nilai
Adjusted R-Squares sebesar 0.807449 yang berarti bahwa 80,74% dari
variabel dependen yaitu pengungkapan risiko dapat dijelaskan oleh
variabel independen.
B. Keterbatasan
1. Keterbatasan jumlah sampel yang diteliti yaitu hanya Bank Umum Syariah
yang dipilih secara purposive sampling.
2. Adanya unsur subjektifitas dalam menentukan indeks pengungkapan,
sehingga penentuan indeks untuk indikator risiko yang sama dapat berbeda
jumlah antar setiap peneliti.
100
C. Implikasi dan Saran
Beberapa keterbatasan dala penelitian ini menjadi bahan pengembangan
pada penelitiannya selanjutnya. Saran-saran yang dapat disampaikan
berdasarkan penelitian ini sebagai berikut:
1. Bank umum syariah diharapkan meningkatkan pengungkapan risiko pada
laporan tahunannya. Sehingga dapat lebih mudah dipahami dan
memberikan gambaran bahwa bank tersebut menerapkan manajemen
risiko yang lebih efektif.
2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk tidak menggunakan variabel
rapat dewan pengawas syariah. Karena sampai saat ini belum pernah ada
penelitian yang menunjukan adanya pengaruh secara signifikan pada
variabel tersebut.
3. Perlu diadakan sosisalisasi tentang penerapan PSAK no. 60 (revisi 2010)
agar manajemen risiko yang diungkapkan dalam laporan tahunan lebih
lengkap lagi.
101
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Cintia Heko dan Dwi Ratmono. 2014. Pengaruh Kompetisi, Corporate
governance, Struktur Kepemilikan terhadap Pengungkapan Risiko.
Diponegoro Journal of Accounting, Vol 3, No. 4
Ajija, Shochrul R. Dkk. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba
Empat
Amin, Aminul. 2016. Independensi Komite Audit, Kualitas Audit, Kualitas Laba:
Bukti Empiris Perusahaan dengan Kepemilikan Terkonsentrasi Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, Vol 18, No. 1
Anisa, Windi Gessy. 2012. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan
Manajemen Risiko. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro.
Arifin, Zaenal. 2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Yogyakarta: Ekonosia
Cety, Theodora Yusnita. 2010. Corporate Governance, Environmenta
Performance, dan Environmental Disclousure di Indonesia. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sebelas Maret.
Chapra, M. Umer dan Habib Ahmed. 2008. Corporate governance: Lembaga
Keuangan Syariah. Jakarta: Bumi Aksara.
Chrisdianto, Bernadinus. 2013. Peran Komite Audit dalam Good Coprporate
Governance. Jurnal Akuntansi Aktual. Vol. 2 No. 1
Dwiyanto, A. (1995). Penilaian Kinerja Organisasi Pelayanan Publik, Yogyakarta:
Fisipol UGM.
Efferin, Dkk. 2008. Metode Penelitian Akuntansi Mengungkap Fenomena Dengan
Pendekatan Kuantitatif Dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
Elzahar, Hany dan Khaled Hussainey. 2012. Determinants Of Narrative Risk
Disclosures In Uk Interim Reports. The Journal of Risk Finance. Vol. 13
No. 2
Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Risiko: Teori, Kasus dan Solusi. Bandung: CV.
Alfabeta
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 2017. Buku Pedoman Penulisan Skripsi &
Tesis.
102
Fitri, Resiana Elsa. 2014. Pengaruh Corporate Governance terhadap
Pengungkapan Risiko Finansial pada Bank Umum Syariah di Indonesia
Skipsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga
Forum for Corporate governance in Indonesia, Peranan Komisaris dan Komite
Audit dalam Pelaksanaan Corporate governance (tata Kelola Perusahaan),
Seri Tata Kelola Perusahaan (Corporate governance) Jilid II
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
21. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Undip
Gujarati, Damodar N. 2010. Dasar-dasar Ekonometrika. Jilid 1 Edisi 5 Jakarta:
Erlangga
Hadi, Sutrisno. 2016. Metodologi Riset. Yogyakara: Pustaka Pelajar
Hanafi, Mamduh M. 2014. Risiko, Proses Manajemen Risiko dan Enterprise Risk
Management. Modul EKMA4262/1
Handoko, T Hani. 2009. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Harahap, S.S. (2000). Sistem Pengawasan Manajemen, Jakarta: Pustaka Quantum.
Hasanah, Nur. Analisis Pengaruh. 2013. Mekanisme Good Corporate
governance terhadap Kinerja Perbankan Skripsi: Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Htay, Sheila Nu Nu, et al. 2011. Corporate governance and Risk Management
Information Disclosure in Malaysian Listed Banks: Panel Data Analiysis International Review of Business Research Papers, Vol 7, No. 4
https://shariaeconomics.wordpress.com/tag/dps-dan-manajemen-risiko-bank-
syariah/ diakses pada tanggal 28 Maret 2018
http://www.bankmuamalat.co.id/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 09.00
http://bankvictoriasyariah.co.id/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 14.15
http://www.bcasyariah.co.id/ diunduh tanggal 17 April 2018, pukul 16.27
http://www.bjbsyariah.co.id/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 08.58
http://www.btpnsyariah.com/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 14.29
https://www.bnisyariah.co.id/ diunduh tanggal 17 April 2018, pukul 16.36
https://www.brisyariah.co.id/ diunduh tanggal 14 April 2018, pukul 16.02
https://www.maybank.co.id/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 14.17
http://www.megasyariah.co.id/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 06.31
https://shariaeconomics.wordpress.com/tag/dps-dan-manajemen-risiko-bank-syariah/https://shariaeconomics.wordpress.com/tag/dps-dan-manajemen-risiko-bank-syariah/
103
https://www.paninbanksyariah.co.id/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 14.27
https://www.syariahbukopin.co.id/ diunduh tanggal 18 April 2018, pukul 06.38
https://www.syariahmandiri.co.id/ diunduh tanggal 14 April 2018, pukul 15.57
https://news.detik.com/berita/2821159/dua-oknum-pegawai-bank-syariah-
ditangkap-gelapkan-dana-rp-75-miliar. Diakses pada tanggal 23 April 2018
pukul 23.20
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/02/22/olrqxw284-polisi-
ringkus-komplotan-pembobol-bank-modus-kredit-fiktif. Diakses pada
tanggal 23 April 2018 pukul 23.35
Jaman. 2008. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Dan Kualitas
Kantor Akuntan Publik Terhadap Intergritas Informasi Laporan Keuangan
(Studi Kasus Perusahaan Publik Yang Listing di BEJ). Skripsi. Semarang:
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
Jogiyanto. 2016. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman. Yogyakarta: BPFE
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor:
kep-431/bl/2012
Khan, Tariqullah dan Habib Ahmed. 2008. Manajemen Risiko Lembaga Keuangan
Syariah. Jakarta: Bumi Akasara
Martono, Nanang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder, Cetakan ke-3, Jakarta: PT Raja Grafindo
Maulana, Agus. 1989. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Binarupa Aksara
Maulana, Achmad Fikri. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Kualitas Aset, Dan GCG Terhadap Pengungkapan Risiko Pada Perbankan
Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim.
Mubarok, M Andi dan Abdul Rohman. 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan
dan Mekanisme Corporate governance terhadap Pengungkapan Risiko
dalam Laporan Keuangan Interim Diponegoro Journal of Accounting, Vol
2, No. 2
Muhammad. 2014. Manajemen Keuangan Syariah: Analisis Fiqh & Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Muntoro, Ronny Kusumo. 2006. Membangun Dewan Komisaris yang Efektif
Artikel Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
104
Nasution, M. & Setiawan, D. 2007. Pengaruh Corporate Governance terhadap
Manajemen Laba di Industri Perbankan. Simposium Nasional Akuntansi
X. Makassar. Ikatan Akuntan Indonesia.
Nuswandari, Cahyani. 2009. Pengaruh Corporate Governance Perception Index
Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 16 No. 2 ISSN: 1412-3126
Pedoman Standar Akuntansi Keuangan No. 60 (Revisi 2010): Instrumen Keuangan
Pengungkapan
Peraturan Bank Indonesia No. 13/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG bagi
Bank Umum dan Unit Usaha Syariah.
Peraturan Bank Indonesia No. 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen
Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /Pojk.04/2014 Tentang Direksi Dan
Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/Pojk.05/2014 Tentang Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 65 /Pojk.03/2016 Tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55 /Pojk.04/2015 Tentang Pembentukan
Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit
Prawirosentono, S. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan, Yogyakarta: BPFE.
Primastuti, Sinung dan Tarmzi Achmad. 2012. Pengaruh Corporate Governance
dan karakteristik perusahaan terhadap Luas Pengungkapan informasi
strategis. Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 1 No. 1
Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007 Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan Simposium Nasional
Akuntansi X Universitas Makassar 26-28 Juli
Rivai, Veithzal dan Rifki Ismail. 2013. Islamic Risk Management For Islamic Bank.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Ruwita, Cahya dan Puji Harto. 2013. Analisis Pengaruh Karaktersitik Perusahaan
dan Corporate governance terhadap Pengungkapan Risiko Perusahaan.
Diponegoro Journal of Accounting, Vol 2, No. 2
Sabarguna, H. dan Boy S. (2004). Manajemen Operasional Rumah Sakit,
Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng DIY.
105
Saidah, Siti. 2014. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap
Pengungkapan Risiko Perusahaan (Studi Empiris pada Laporan Tahunan
Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2013).
Jurnal Akuntansi UNESA.
Sari, A. A Intan Puspita dan IGAM. Asri Dwija Putri. 2014. Pengaruh Mekanisme
Corporate governance Pada Manajemen Laba E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 8.1
Saufanny, Annisa Difa dan Siti Khomasatun. 2017.Corporate governance dan
Pengungkapan Manajemen Risiko Bank Syariah di Indonesia Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Islam, Vol. 5(1)
Sekaran, Uma. 2013. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Setiawan, Teguh. 2009. Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate
governance Terhadap Praktek Manajemen Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007
Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 1, No. 2
Siagian, S.P. (1989). Filsafat Administrasi, Jakarta: Haji Masagung.
Suhardjanto, Djoko dan Aryane Dewi. 2011. Pengungkapan Risiko Finansial dan
Tata Kelola Perusahaan: Studi Empiris Perbankan Indonesia Jurnal
Keuangan dan Perbankan, Vol. 15, No 1
Suhardjanto, Djoko et al. 2012. Peran Corporate Governance Dalam Praktik Risk
Disclosure Pada Perbankan Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol.
9 no. 1
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta cet. 17
Taures, Nazila Sofi Istna. 2011. Analisis Hubungan Antara Karakteristik
Perusahaan Dengan pengungkapan Risiko (Studi Empiris Pada Laporan
Tahunan Perusahaan-Perusahaan Di BEI Tahun 2009). Pasca Sarjana
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Tao, Ngoc Bich dan Marion Hutchinson. 2011. Corporate Governance and Risk
Management: The Role of Risk and Compensation Committees.
http://researchgate.net
Utama, Marta. 2004 Komite Audit, Good Corporate governance dan
Pengungkapan Informasi Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.
1
http://researchgate.net/
106
Utomo, Yogi, Anis Chariri. 2014. Determinan Pengungkapan Risiko Pada
Perusahaan Nonkeuangan Di Indonesia. Diponegoro Journal Of
Accounting, Vol. 3 No. 3
Winarno, Wing Wahyu. 2011. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan
Eviews. Yogyakarta: STIM YKPN
HALAMAN JUDULHALAMAN SAMPULABSTRAKSURAT PERNYATAAN KEASLIANSURAT PERSETUJUAN SKRIPSISURAT PENGESAHAAN SKRIPSI HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASIMOTTOPERSEMBAHANPEDOMAN LITERASIKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR LAMPIRANBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahB. Rumusan Masalah C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian D. Sistematika Pembahasan
BAB V PENUTUPANA. Kesimpulan B. Keterbatasan C. Implikasi dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
top related