Muskuloskeletal Trauma. Trauma jaringan lunak. Trauma · PDF fileCedera kepala Reiko kecil. Resiko sedang Resiko berat. Observasi observasi ketat Membaik tambah berat Pulangkan CT-scan

Post on 01-Feb-2018

235 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

Muskuloskeletal Trauma. Trauma jaringan lunak.

Trauma Tulang.

Trauma Kepala: TK dapat mengenai semua komponen

• S : Skin

• C : connective tissue(Subcutis)…caput suc.

• A : Aponeurosis Galea.

• L : Loose areolar tissue……Sub galeal Hem.

• P : Pericranium….Cephal Hematoma(subperioteal Hematom).

Rad.Ap: - Soft Tissue swelling.

- Soft Tissue loose….Laserasi scalp.

- Cephalohematoma: Lussen line di sub

periosteal/tab.eksterna.Penebalan calvaria,dan pelebaran Diploic space(>7hr).

pada USG (+).

Patah tulang Tengkorak:

• 1. Tabula eksterna.

• 2. Diploe.

• 3. Tabula interna.

Adanya fx TT tidak menggambarkan beratnya cedera otak yang terjadi,demikian sebaliknya.

Klassifikasi:

• A. Linier

• B. Diastase

• C. Cominuted

• D. Deppressed.

Lokasi anatomis:

a. Cranium.

b. Basis cranii.

• Fx.tab.int lebih luas dr tab.ekst.

• Sering ditemukan adanya fx tab.int,tapi tab.eks tetap Utuh.dan srg ditemukan EDH tapi tab.ekst.utuh.(fx tab int.).

• Fx.linier :

Rad: Garis radiolussen,tajam,lurus,dan berhenti pada sutura.

. Fx.diastase:

Rad: terjadi di sutura,pemisahan sutura cranial,srg pada anak<3 thn.

.

• Fx.Cominuted.

Rad: fx dgn fragmen 3 atau lebih.

garis radiolussen tajam,beberapa/bercabang.

. Fx.Deppressed:

Rad: fx dgn tab ekst pd satu/atau lbh

tepi fx terletak dibwh level anatomi normal dari tab.int tlng tengkorak sekitarnya yg masih utuh…(Double Contour.).

Cedera Cervical.

C c penting karena tdk hanya melibatkan,struktur-struktur disekitarnya tapi juga melibatkan “Spinal Cord”.

Secara anatonis C1 dan C2 sangat berbeda dgn C3 s/d C7.

C1 tidak mempunyai corpus vert,dan C2 mempunyai proc.odontoid(Dens)/Axis.

Jarak antara proc.odontoid dgn arcus anterior C1(atlas) tidak boleh lebih dr 3mm.

Pemeriksaan Rad.cervical sangat sulit,dan biasanya terbatas satu atau dua proyeksi saja.

Sebab pasiennya sering dlm keadaan tidak sadar.

Untuk C1 dan C2,rad.posisi AP,dan suruh buka dan tutup Mulut dengan cepat,shg mandibula akan kabur ok goyang.shg C1 dan C2 jelas terlihat.bisa juga buka mulut saja posisi AP,blg “ach” lalu ekposure.

• 2.posisi Cross table lateral view.

(Foto lateral sinar datar).

Untuk C3 s/d C6 foto posisi AP dan Lat,sentrasi di cartilago cricoid sinar Horizontal,Dan bila perlu tambah Obliiq.Untuk C7,Th Idan Th II,diperlukan posisi tambahan Swimmer Posisi.

Yaitu; satu tngn kiri keatas 180 derajat,dan tgn kanan (kontra lateral) kebawah 180 derajat.dgn sinar horizontal sentrasi di ketiak.casset tegak lurus arah sinar di kontra lateral.

• Foto Ro pakai kontras:

1.Myelografi: pakai needle 22G.masukkan ke levelC1-C2,keluarkan CSF 10ml,dari subarachnoid space,ganti dengan 10ml Iohexol (water soluble non ionic contrast agent),buat bbrp posisi,AP/Obliq/Lat dan Swimmer.

. Ct-scan.

.MRI.

Standar evaluasi pada bbp posisi Ro.

Posisi Ro Evaluasi.

A P 1.Fx corpus C3 s/d C7.

2.Kelainan: - Intervert.disc.

- luschka joint.

Open Mouth 1.Fx.massa lat.C1.dens C2.

corpus C2.

2.Jefferson fx.

3.Kelainan Atlantoaxial joint.

Lateral 1.Fx dr:

- anterior dan posterior arcus C1.

- proc.odontoid.

- corpus C2 s/d C7.

- processus spinosus.

2.Hangman`s fx.

3.Burst (compression)fx.

4.Tea drops fx

5.clay shoveler`s fx.

6.simple wegde fx.

7.Kelainan : - Facet.

- Discus.

- soft tissue paravert.

- Atlantoodontoid space.

Lateral(inflexion) : Atlantoaxial subluxation.

Oblique : Kelainan dr:

-intervertebral(neural)foramen.

-apophyseal joint.

Pillar(AP obliq):Fx massa lateralis C2 s/d C7.

Swimmer : Fx C7,TH I dan TH II.

Cedera Thoraco-lumbal.

• Type A.

• Type B.

• Type C.

Standar proyeksi AP/Lat. Obliq(bila perlu).

Stable: hanya kompressi fx,tanpa melibatkan tepi posterio/struktur posterior vertebra.

Unstable: kalau sdh melibatkan str posterior.

Type A: Mekanisme kompressi.

Rad : - tebal corpus berkurang.

- ada fissur di corpus.

- jarak antar pedikel smkn jauh.

-intra spinal fragmen(+).

Type B : Mekanisme distraksi.

Rad: -Jarak antar spinosus menjauh.

- subluksasi/dislokasi facet joint.

- tinggi tepi vertebra di posterior abnormal

- fx processus transversus.

- adanya avulsi fx dr sdt post corpus vert.

Type C : Mekanisme Rotasi.

Rad : pergeseran vertebra ke lateral.

-Pedikel asimetris.

-pergeseran processus spinosus.

-Fx processus transversus.

-Unilateral subluksasi,dislokasi dan/atau-

fx bagian posterior vertebrae.

-Fx /dislokasi unilateral iga.

Posisi standar utk evaluasi kelaianan Tho-lumbal vertebrae.

Posisi EVALUASI.

A P 1Fx dr:

- corpus vertebrae.

- endplate vertebrae

-pedikel

-proc.transversus.

2. Fx dislokasi vertebrae.

3. Kelainan dari:

- intervertebral

-disc space

-paraspinal bulge

-Invertef Napoleon hat “sign”

Lateral 1.Fx dr:

- corpus ,endplate,pedikel dan

processus spinosus.

2.chance fx(Seat Belt fx).

3.Kelainan dr:

-intervertebral foramen.

-intervertebral disc space.

4.Limbus vertebrae.

5.Schmorl `s node.

6.spondylolisthesis.

7.Spinous process sign.

Oblique Abnormal dr:Facet,Pars interartic,

dan Spondilolisis”Scoty dog configu

ration”

KLASSIFIKASI STABILITAS DAN MEKANISME CEDERA CERVICAL.

JENIS CEDERA MEKANISME STABILITAS. Subluksasi fleksi stabil Dislokasi Facet -unilateral fleksi stabil -bilateral fleksi tidak stabil Fraktur odontoid -type I fleksi stabil -type II fleksi tidak stabil -type III fleksi stabil

Wedge fx fleksi stabil

Clayshoveler fx fleksi stabil

Teadrops fx fleksi tidak stabil

Fx arc post C1 ekstensi stabil

Hangman`s fx ekstensi tidak stabil

Ext.teadrops fx ekstensi stabil

Jefferson fx kompressi tidak stabil

Burst fx kompressi stabil.

Kesimpulan:

• Kerjasama yang baik semua pihak yang menangani trauma,terutama dengan bagian radiology imaging (Radioloog),dengan klinikus

Sangat mutlak dibutuhkan,untuk menegakkan diagnosa cedera/trauma mekanis secara cepat dan tepat,untuk menentukan TINDAKAN OPTIMAL.

TRAUMA THORAX: Cedera rongga dada a.l:

• Fx Iga : dpt menyebabkan bbp komplikasi,

yaitu PNEUMOTHORAX,HEMATOTHORAX,HAEMOPNEUMOTHORAX,ataupun INTRAPULMONARY HAEMORRHAGIC.

Udara yang terperangkap di dinding dada dapat menyebabkan EMPHYSEMA SUBCUTIS.

• STRESS FX: fx yg terjadi akibat batuk yangterlalu kuat,biasanya tidak diketahui,hingga terbentuk kallus,yg sering mengenai iga VI s/d IX.

• Fx sternum: lihat dgn Ro.foto lateral.

• Fx vertebrae: ada paraspinal shadow/paravertebral mass,akibat Hematom.

• Fx clavicula: bisa melibatkan a/v Subclavia atau Flexus brachialis.kl terjadi pada sternoclavicular joint bisa mencederai TRACHEA,OESOPHAGUS,PEMB.DARAH BESAR,atau NERVUS di Mediastinum sup.

• Cedera Diaphragma: laserasi diaph,terjadi akibat tertusuk dr rgg dada atau Abdomen (biasanya kanan lbh srg dr kiri).

Pada ro foto,terlihat hemithorax yg terkena jd kabur,akibat herniasi dr organ abd ke rgg dada(gaster,omentum,usus atau organ viscera lainnya.pd USG tampak pleural efusi.

Perlu pemeriksaan menelan barium,sbg konfirmasi,organ yang herniasi.

Cedera Pleura: menyebabkan Pneumothorax,kl tension Pneumothorax(emergency),hematothorax(laserasi intercostal pleural vessel.Ro:Pleural efusi.

CEDERA PARENCHIM PARU:

• Kontusio paru: ini akibat pendarahan/eksudasi ke dlm alveoli paru dan ke intersel space.shg muncul spt bercak nonsegmental konsolidation,biasanya terlihat dlm 2 hari,dan bersih dlm 3-4hari.

• Laserasi paru: akibat trauma tmpl,bayangannya bisa tertutup oleh kontusio.kdg2 bisa menjadi kista multiple pd penyembuhannya.dan ada air fluid level.

• Torsio paru(sangat jarang):biasanya pada anak-anak,dapat menjadi gangren shg terlihat radioopaque.

• Atelektasis dan hyperinflasion compensatoir,initerjadi akibat terinspirasinya darah atau mukus kedalam bronkus.shg gerakan respirasi menurun.

• Edema paru:akibat trauma major(RDS pd Dws).

• Fat emboli: terjadi akibat komplikasi dr multiple fx yg menyebabkan butir2/globul lemak masuk ke vena systemik dan menyebabkan EMBOLISASI PARU.pada ro;tpk nodular opasity bts tdk tegas,ini dpt bertahan bbp hari.diagnosa ditegakkan dgn konfirmasi adanya fat globul dlm urine dan sputum.

Cedera trachea dan bronkus:

Ini jarang terjadi,umumnya pd kll,yg meyebabkan fx iga I s/d III.yang disertai emphysema mediastinum dan Pneumothorax.dan biasanya ruptur pada bagian atas Carina atau Main Bronchus.Diagnosa yg baik Bronkoscopy.pada stadium akut.

Cedera mediastinum:

• 1.Pneumomediastinum/mediastinal emphysema.yi adanya udara dlm rgg mediastinum.ini dpt berasal dr ruptur oesophagus,trachea,atau bronkus atau dr penetrasi cedera ddg dada(trauma tusuk dada).kadang sulit dibedakan dgn PNEUMOPERICARDIUM.hanya pd pn.pericardium Gas tdk meluas ke organ sekitarnya.

Gas sering di aortic knucle.airfluid level(+),perobahan posisi gas pd perobahan posisi pasien.pd pn.Mediastinum tidak terjadi perubahan posisi gas bila posisi pasien diubah.

Pneumomediastinum relatif sering terjadi pada neonatus dan infant,yang bisa menggeser Thymus dan menyerupai Kista paru.

• 2.Mediastinal Haemorrhagic(Pendarahan dlm mediastinum.) Ro: Mediastinum superior melebar,aorta jadi kabur(pada foto lateral).

• 3.Ruptur Aorta:banyak pada kasus koyak aorta yg non fatal(pada daerah Aortic isthmus/dekat sisi ligamentum arteriosum),setelah kronis jd aneurisma.Lebih jelas tampak dgn CT-scan/MRI.posisi travhea dan bronkus tampak tergeser.

CEDERA JANTUNG.

Biasanya trauma tajam,sangat fatal,kdg-kdg terjadi Tamponade,dan aneurisma ventrikel ataupun septal defek.

Trauma tumpul dapat menyebabkan Kontusio jantung dan infark.

RUPTUR OESOPHAGUS

Biasanya akibat Instrumentasi atau tindakan bedah,tp kdg2 terjadi pada trauma dada,dan juga sering terjadi pada trauma tusuk dada,dan juga terjadi secara spontan(akibat peninggian tekanan intraoesophageal secara tiba2/Boerhaave`s Syndroma).Ro tmpk Pneumomediastinum dgn/tanpa pneumothorax atau hidropneumothorax(biasanya pd sisi kiri).Diagnosa hrs konfirmasi dg menelan Kontras media(yg water soluble).

CHYLOTHORAX:

Akibat rusaknya duktus Thorasicus setelah trauma thorax.yg sering akibat Bedah thorax.

TRAUMA ABDOMEN Ada 5 tanda Rad.pd FPA:

• 1.tanda Cairan bebas.

• 2.tanda udara bebas.

• 3.tanda peritonitis.

• 4.tanda retroperitoneal bleeding.

• 5.tanda meteorismus.

Organ intra abd yg menggalami ruptur pd trauma abd:

• Hepar: BNO,USG,bila perlu CT/ MRI

• Lien : BNO,USG,bila perlu CT/ MRI

• Ginjal : BNO,USG,IVP,bila perlu CT/ MRI

• Buli-buli: USG,Cystogram,bila perlu,CT/ MRI.

• Gaster: FPA 3posisi,bl perlu CT/ MRI

• Intestinal: FPA 3posisi.bila perlu CT/MRI.

• Colon : FPA 3posisi.bila perlu CT/MRI.

PERAN CT-SCAN PADA TRAUMA KEPALA.

Indikasi: 1. Gangguan kesadaran. 2. Adanya kelainan Neurologis.

Kalau sdh direncanakan Ct-scan,tdk perlu buat foto

polos kepala. Kelainan minimal : terdptnya,inpressi fx tanpa

kelainan intra kranial,adanya pneumocephalus lokal (o.k.fx sinus frontalis)atau tdptnya perdarahan subarachnoid yg minimal.

Cedera extracerebri:

• 1.E D H : o.k.pecahnya a.meningea.Ro:convex hyperdens melekat ke tulang.

• 2.S D H : o.k pecahnya Bridging vasc.(a/v).Ro: bulansabit hyperdens melekat ke tulang.

• 3. Subdural Hygroma: o.k robeknya arachnoid sehingga CSF merembes,Ro: bulansabit hypodens melekat ke tulang.

Cedera Otak.

• 1. Contusio cerbri: akibat rusaknya/dan perderahan jaringan otak(biasanya o.k trauma tmpl tulang kepala.Ro: bercak hyperdens dikelilingi oleh daerah hypodens(yg menunjukkan adanya perdarahan dgn edema disekitarnya.

• 2. S A H: o.k pecahnya pemb.darah permukaan otak.Ro: kumpulan cairan hyperdens dlm Cisterna basalis dan fossa interhemisphere.

• 3. Edema cerebri diffus:Ro:penyempitan sistem ventrikel dan sulci.

Cedera Multiple.

Yaitu kombinasi dari cedera ekstracerebral dgn intracerebral yang terjadi pada saat yg sama,pada seseorang yg mengalami trauma kepala (Penyebab Utama:Coup-Countercoup).

cedera terbuka: yg plg srg ditemukan Fx impressi dan fx basis ossis frontalis,(biasanya disertai fx sinus paranasalis,shg gelembung udara masuk kedlm otak/pada permukaan otak.

Tatalaksana Rad.Diagnostik:

Cedera kepala

Reiko kecil. Resiko sedang Resiko berat.

Observasi observasi ketat

Membaik tambah berat

Pulangkan CT-scan CT-scan

• Resiko kecil : - asymptomatik.

– - pusing-pusing

– - sakit kepala.

– - scalp hematoma.

– - Resiko sdg/brt(-).

Resiko sedang:

• Gangguan kesadaran(+). • Sakit kepala progressif. • Intoksikasi obat/alkohol(+). • Anamnesa tidak bisa dipercaya. • Anak<2thn. • Kejang-kejang setelah cedera kepala. • Muntah-muntah. • Cedera multiple. • Dugaan fx basis cranii. • Dugaan ada luka tembus atau fx impressi. • Resiko besar(-).

Resiko Berat;

• G C S < 8.

• Gangguan neurologic focal (+).

• Gangguan kesadaran yg terus menurun.

• Adanya kepastian luka tembus atau fx impressi.

top related