Momentum Sudut

Post on 31-Jan-2016

604 Views

Category:

Documents

141 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Momentum Sudut

Transcript

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita ucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa. Karena dengan

rahmatnya kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Semoga makalah ini bermanfaat dan bisa dipelajari dengan baik, makalah ini mengarahkan

pada pembelajaran dan pengetahuan tentang Momentum Sudut. Kegiatan kreatif semacam ini

akan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan seorang mahasiswa/i tentang Momentum

Sudut tersebut.

Terakhir kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen pengampu

mata kuliah Fisika I.

Medan,  November 2014

Luis David Solin

i | P a g e

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah...............................................................................1

1.2 Tujuan...........................................................................................................1

BAB II ISI......................................................................................................................2

2.1. Pengertian Momentum Sudut..............................................................................2

2.2. Hukum Kekekalan Momentum...........................................................................5

2.3. Gerak Benda Tegar.............................................................................................7

2.3.1. Kinematika Rotasi........................................................................................7

2.4. Hubungan gerak translasi dengan gerak rotasi.............................................8

2.5. Perbedaan Gerak rotasi dengan gerak linier ................................................9

3.1. Kesimpulan.......................................................................................................10

3.2. Saran..................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

ii | P a g e

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masih banyak orang-orang yang belum mengerti apa itu momentum sudut ?

Bagaimana cara mencari nilai momentum sudut ? Bagaimana contoh peberapan di kehidupan

sehari ?. Tentu masih banyak yang belum mengerti maka dari itu kami disini akan

menjelaskan dan memaparkan permasalahan tersebut.

1.2 Tujuan

Tujuan khusus :

a. Menyelesaikan tugas kelompok kami.

Tujuan Umum :

a. Untuk menjelaskan apa itu momentum sudut .

b. Bagaimana cara mencari nilai momentum sudut, dan

c. Apa saja contoh- contoh dari momentum sudut

1 | P a g e

BAB II ISI

2.1. Pengertian Momentum Sudut

Momentum sudut, L, merupakan besaran vektor dengan besar berupa hasil kali momen

inersia, I, dengan dengan ω kecepatan sudut. Benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu

memiliki momentum linier. Sedangkan benda yang bergerak berputar dengan kecepatan

sudut tertentu memiliki momentum sudut atau momentum anguler.

Seperti gerak translasi, momentum linier ditentukan oleh massa dan kecepatan maka

momentum sudut ditentukan oleh momen inersia dan kecepatan sudut. Momentum

dinyatakan dengan rumus :

L = Momentum sudut yang arahnya sama dengan arah kecepatan sudut (kg.m2/s)

I = Momen inersia (kg.m2)

ω = Kecepatan sudut (rad/s)

Untuk benda partikel (diskrit) momen inersia dinyatakan dengan rumus :

I = Momen inersia (kg.m2)

m = Massa partikel (kg)

r = Jari- jari putaran (m)

Jika terdapat banyak partikel yang banyak berputar maka momen inersia merupakan

jumlah dari seluruh partikel dan dinyatakan dengan rumus :

∑ I = Jumlah momen inersia (kg.m2)

r = Jari-jari putaran masing-masing partikel (m)

2 | P a g e

m = massa partikel (kg)

Untuk benda tegar dengan ukuran tertentu (massa kontinu) momen inersia dicari

dengan rumus :

Benda tegar dengan bentuk yang beraturan seperti bola, selinder dan lain-lain, omen

inersianya dipengaruhi oleh pusat rotasi seperti contoh berikut ini :

3 | P a g e

Contoh soal 1 :

Contoh soal 2 :

4 | P a g e

2.2. Hukum Kekekalan Momentum

Hukum kekekalan momentum berlaku untuk benda yang bergerak berputar atau

berotasi. Bentuk umum hokum kekekalan momentum sudut ditulis dengan rumus berikut :

L = L’

Artinya jumlah momentum sudut sebelum dan sesudah kejadian selalu tetap.

I1,I2 = Momen inersia masing-masing sebelum kejadian

I1’,I2’ = momen inersia masing-masing sesudah kejadian.

ω1,ω2 = kecepatan sudut masing-masing sebelum kejadian

ω1’,ω2’ = kecepatan sudut masing-masing sesudah kejadian.

Oleh karena momentum sudut merupakan besaran vector maka penjumlahan yang

dilakukan harus memperhatikan arah masing-masing momentum sudut sesuai dengan

penjumlahan vector .

5 | P a g e

6 | P a g e

2.3. Gerak Benda Tegar

Benda tegar adalah system benda yang terdiri atas system benda titik yang jumlahnya

tak hingga dan jika ada gaya yang bekerja, jarak antara titik-titik anggota system selalu tetap.

Gerak benda tegar terdiri atas :

Gerak translasi

Gerak rotasi

Kombinasi gerak rotasi dan translasi

2.3.1. Kinematika Rotasi

Kinematika rotasi adalah mempelajari gerak rotasi benda tegar dengan mengabaikan

gaya penyebab gerak rotasi. Parameter fisika yang penting dalam kinematika rotasi adalah :

Gerak rotasi dapat dibedakan yaitu :

1. Gerak rotasi beraturan

2. Gerak rotasi berubah beraturan

Artinya ada gerak rotasi dipercepat atau diperlambat.

7 | P a g e

2.4. Hubungan gerak translasi dengan gerak rotasi

Keterangan yang harus diperhatikan :W = Usaha ω = Kecepatan sudutW2 = Maksudnya dikuadratkan

8 | P a g e

2.5. Perbedaan Gerak rotasi dengan gerak linier .

9 | P a g e

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Momentum sudut, L, merupakan besaran vektor dengan besar berupa hasil kali momen

inersia, I, dengan dengan ω kecepatan sudut. Benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu

memiliki momentum linier. Sedangkan benda yang bergerak berputar dengan kecepatan

sudut tertentu memiliki momentum sudut atau momentum anguler.

Hukum kekekalan momentum berlaku untuk benda yang bergerak berputar atau

berotasi.

3.2. Saran

Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kai disini kelompok 4

meminta kritik dan saran dari para audien untuk menyempurnakan makalah kami ini.

10 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

Blog ratu eka ; Fisdas

Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga.

Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kanginan, Marthen, 2000, Fisika 2000, SMU kelas 1, Caturwulan 2 jakarta : Penerbit

Erlangga.

Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit

Erlangga.

Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta :

Penerbit Erlangga

11 | P a g e

top related