Transcript
Peranan profesional guru dalam programan pendidikan disekolah di wujudkan untuk mencapai
perkembangan peserta didik secara optimal.Untuk mencapai ada tiga bidang layanan
professional guru ; pertama ,layanan instruksional; kedua, Layanan Bimbingan; ketiga,
Layanan adminitrasi.Jelaskan masing masing bentuk ketiga layanan tersebut dan berikan
contohnya yang konkrit ?
Jawab ;
Ditinjau dari pengertian nya :
Pengertian Layanan Instruksional
Secara instruktursional, peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran
yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas
pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan
anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam
keluarga dan masyarakat.
Layanan Instruksional Terbagi menjadi empat yakni :
a. Peran guru dalam Pengembangan
b. Peran guru dalam Pelaksanaan pembelajaran dan Manajemen kelas
c. Peran guru dalam evaluasi Pembelejaran
d. Peran Guru dalam membantu perkembangan Siswa
A.Peran Guru dalam Pengembangan
Proses pembelajaran merupakan proses inkuiri dan reflektif, yang menekankan
pentingnya pengalaman dan penghayatan guru terhadap proses itu. Rancangan pembelajaran
harus dikembangkan atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang berorientasi kepada
perkembangan siswa. Perkembangan adalah tujuan pembelajaran. Rancangan pembelajaran baik
rancangan jangka pendek maupun jangka panjang mencakup komponen-komponen:
(a) Analisis kurikulum,
(b) tujuan instruksional,
(c) rencana kegiatan,
(d) rencana evaluasi
B.Peran Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran dan Manajemen Kelas
1. Pembelajaran yang efektif terwujud dalam perubahan perilaku peserta didik baik sebagai
dampak instruksional maupun dampak pengiring. Proses pembelajaran berlangsung
dalam suatu adegan yang perlu ditata dan dikelola menjadi suatu lingkungan atau kondisi
belajar yang kondusif.
2. Pendekatan pluralistik dalam manajemen kelas memadukan berbagai pendekatan, dan
memandang manajemen kelas sebagai seperangkat kegiatan untuk mengembangkan dan
memelihara lingkungan belajar yang efektif.
3. Masalah pengajaran dan manajemen kelas adalah dua hal yang dapat dibedakan tetapi
sulit dipisahkan. Keduanya saling terkait; manajemen kelas merupakan prasyarat bagi
berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif.
4. Lingkungan belajar dikembangkan dan dipelihara dengan memperhatikan faktor
keragaman dan perkembangan peserta didik. Manajemen kelas dikembangkan melalui
tahap-tahap: perumusan kondisi ideal, analisis kesenjangan, pemilihan strategi, dan
penilaian efektivitas strategi.
5. Penataan lingkungan fisik kelas merupakan unsur penting dalam manajemen kelas karena
memberikan pengaruh kepada perilaku guru dan peserta didik
C.Peran Guru dalam Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah proses memperoleh informasi untuk membentuk judgment dalam
pengambilan keputusan. Informasi yang diperlukan untuk kepentingan evaluasi dijaring dengan
teknik-teknik inkuiri, observasi, analisis, tes. Pemilihan teknik yang digunakan didasarkan atas
jenis informasi yang harus diungkap sehingga dalam suatu evaluasi bisa digunakan berbagai
teknik sekaligus. Pengolahan hasil pengukuran atas hasil belajar dimaksudkan untuk
mengevaluasi proses dan hasil belajar
D.Peran Guru dalam Memahami Perkembangan Siswa sebagai Dasar Pembelajaran
Selagi pembelajaran merupakan proses pengembangan pribadi siswa maka perkembangan siswa
harus menjadi dasar bagi pembelajaran. Aspek-aspek perkembangan siswa yang mencakup
perkembangan fisik dan motorik, kognitif, pribadi, dan sosial mempunyai implikasi penting bagi
proses pembelajaran. Implikasi itu menyangkut pengembangan isi dan strategi pembelajaran, dan
kerja sama sekolah dengan orang tua.
Layanan Adminstrasi
Pelayanan administrasi difokuskan pada pemberian bantuan kepada mahasiswa dalam registrasi,
mendapatkan bahan ajar, alih kredit, dan hal-hal lain yang dapat memengaruhi proses belajar mahasiswa.
Pengertian Adminstrasi Pendidikan.
Administrasi pendidikan merupakan keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan dan
memberdayakan segala sumber yang tersedia melalui aktifitas perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pemotivasian, pengendalian, pengawasan dan superviai serta penilaian untuk mewujudkan
sistem pendidikan yang efektif, efisien dan berkualitas.
Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan mempunyai ruang lingkup/bidang garapan yang sangat luas. Secara
lebih rinci ruang lingkup adcministrasi pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Administrasi tata laksana sekolah
1. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2. Otorosasi dan anggaran belanja keuangan sekolah
3. Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah
4. Masalah perlengkapan dan perbekalan
5. Keuangan dan pembukuannya
b. Administrasi personel guru dan pegawai sekolah
1. Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2. Organisasi personel guru-guru
3. Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru
4. Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru
5. Inservice training dan up-grading guru-guru
c. Administrasi peserta di
1. Organisasi dan perkumpulan peserta didik
2. Masalah kesehatan dan kesejahteraan peserta didik
3. Penilaian dan pengukuran kemajuan peserta didik
4. Bimbingan dan penyuluhan bagi peserta didik (guidance and counseling)
d. Supervisi pengajaran
1. Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam
menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
2. Usaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam mengajar dan
belajar yang lebih baik
3. Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
e. Pelaksanaan dan pembinaan kurikulu
1. Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah yang
bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran:
2. menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi, sumber-sumber dan
metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan pengajaran
serta kebutuhan mesyarakat dan lingkungan sekolah.
3. kurikulum bukanlah merupakan sesuatu yang harus didikuti dan diturut begitu saja dengan
mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun. Kurikulum meripakan pedoman bagi
para guru dalam menjalankan tugasnya.
f. Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah
1. Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan
2. Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian gedung sekolah
3. Menentukan jumlah dan luas ruangan-ruangan kelas, kantor, gudang, asrama, lapangan olah
raga,dan sebagainya.
4. Cara-cara penggunaan gedung sekolah dan fasilitas-fasilitas lainyang efektif dan produktif,
serta pemeliharaannya secara kontinyu.
5. Alat-alat perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran yang dibutuhkan
g. Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hal ini mencakup hubungan sekolah dengan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah
dengan instansi-instansi dan jawsatan-jawatan lain dan hubungan sekolah dengan masyarfakat
pada umumnya. Hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan kerjasama yang bersifat
pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta
kemajuan bagi kedua belah pihak.
Layanan bimbingan
Bimbingan Konseling, Bimbingan adalah Proses pemberian bantuan (process of helping)
kepada individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan
diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan
( agama dan budaya) sehingga men-capai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara
personal maupun sosial)”
Fungsi layanan Bimbingan dan Konseling
fungsi pemahaman
Memahami Karakteristik/Potensi/Tugas-tugas perkembangan Peserta didik dan membantu
mereka untuk memahaminya secara objektif/realistik
fungsi preventif
Memberikan Layanan orien-tasi dan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yg patut
dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah
fungsi pengembangan
Memberikan Layanan Bimbingan untuk Membantu Peserta didik Mampu Mengembangkan
potensi dirinya/Tugas-tugas perkembagannya
fungsi kuratif
Membantu para Peserta didik agar mereka dapat memecahkan masalah yang dihadapinya
(pribadi,sosial, belajar,atau karir)
Jenis – jenis Bimbingan dan Konseling
Bimbingan akademik
1. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif.
2. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
3. Memiliki keterampilan belajar yang efektif.
4. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan
5. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
6. Memiliki keterampilan membaca buku.
Bimbingan pribadi/social
Bimbingan karier
Bimbingan keluarga
Contoh layanan adminitrasi.
Penerimaan siswa baru, para guru aktif dalam mendata atau mengkoordiner calon
siswa/siswi baru dalam mengisi sebuah formulir pendaptaran
Para siswa berhak menikmati fasilitas sebuah sekolah, baik itu dalam bidang olah
raga,pelajaran dan lain-lain.
Absensi kelas .
Contoh layanan bimbingan
Misalkan didalam sebuah kelas terdapat beberapa anak yang bolos dalam jam pelajaran ,
maka kita sebagai guru berhak membina dan memberi pengarahan terhadap siswa tersebut,
setidaknya ada beberapa hal baik itu ( apa, mengapa,dimana dan lain – lain) agar guru dapat
sebuah in formasi dari siswa tersebut dan selanjutnya guru bersangkutan member solusi
bagaimana cara memecahkan permasalahan tersebut.
Contoh Layanan Instruksional
Merubah tingkah seorang anak dari keklakuan yang tidak baik menjadi lebih baik , misalkan
membuat sebuah aturan aturan sekolah agar para siswa dibinah ,mendorong sikap kedipsiplinan
siswa.
Ujian Tengah Semester Genap 2011/2012
Profesi kependidikan (3 sks)
1. Peranan profesional guru dalam program pendidikan di sekolah di wujudkan untuk mencapai
perkembangan peserta didik secara optimal. Untuk mencapainya ada tiga bidang layanan
profesional guru yang harus dilakukan : pertama, Layanan instruksional; kedua, Layanan
bimbingan; ketiga, Layanan administrasi, jelaskanlah masing-masing bentuk ketiga layanan
tersebut dan berikan contoh yang konkrit?
2. Guru merupakan pelayan bagi masyarakat, maka dari itu segala sikap dan tingkah laku
profesional selalu ditingkatkan, jelaskanlah bagaimana cara mengembangkan sikap profesional
guru itu?
3. Menurut Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 pasal 10 tentang kompetensi yang
harus dimiliki seorang guru yaitu harus memiliki empat kompetensi antara lain kompetensi
pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, Nah jelaskanlah
yang dimaksud dari masing-masing kompetensi tersebut sertakan contoh implementasinya?
Jawaban :
1. Untuk mencapainya ada tiga bidang layanan profesional guru yang harus dilakukan :
a) Layanan Instruksional
Layanan instruksional yaitu guru dituntut menguasai bidang study yang diajarkan, serta
berwawasan yang berhubungan dengan materi itu. Kemampuan mengemas materi itu sesuai
dengan latar berkembangan dan tujuan pendidikan, hingga merangsang menguasai materi itu
dengan menggunakan kreatifitasnya.
Pada hakekatnya pembelajaran adalah kegiatan guru dalam membelajarkan siswa, berarti
proses pembelajaran adalah membuat atau menjadikan siswa dalam kondisi belajar. Siswa dalam
kondisi belajar dapat diamati dan dicermati melalui indikator aktivitas yang dilakukan, yaitu
perhatian fokus, antusias, bertanya, menjawab, berkomentar, presentasi, diskusi, mencoba,
menduga, atau menemukan.
Dalam proses pembelajaran peran guru dapat dijelaskan antara lain adalah:
1) As instructor : Guru bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas).
2) As counselor : Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada murid agar mereka mampu
menemukan masalahnya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mengenal diri sendiri, dan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
3) As leader : Guru mengadakan superisi atas keiatan balajar murid, mengadakan menajemen
kelas, mengadakan manajemen balajar sebaik baiknya, mengatur disiplin kelas secara
demoktaris.
4) As scientist : Guru menyampaikan pengetahuan kepada murid dan berkewajiban
mengembangkan pengetahuan itu dan terus memupuk pengetahuan yang telah dimilikinya.
5) As person : Sebagai pribadi setiap guru harus memiliki sifat-sifat yang di senangi oleh murid-
muridnya oleh orang tua dan masyarakat.
6) As communicator : Guru sebagai pelaksana menghubungkan sekolah dan masyarakat.
7) As modernisasi : Guru memegang peranan sebagai pembaharu.
8) As contruktor : Membantu berhasilnya rencana pembangun masyarakat.
Dalam proses pembelajaran, Seorang guru yang ideal seyogyanya dapat berperan
sebagai:
1. Konservator (pemelihara)
2. Inovator (Pengembangan)
3. Transmitor (Penerus)
4. Transformator (Penterjemah)
5. Organisator (penyelenggaraan)
Guru juga dituntuk untuk dapat mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakannya, evaluasi juga diperlukan karena seorang guru dapat mengetahui hasil
pencapaian pembelajaran siswa. Evaluasi pencapaian belajar siswa adalah salah satu kegiatan
yang merupakan kewajiban bagi setiap guru/pengajar dimana setiap pengajaran pada akhirnya
harus dapat memberikan informasi kepada lembaganya atau pun kepada siswa itu sendiri,
bagaimana dan sampai di mana penguasaan dan kemampuan yang telah dicapai siswa tentang
materi dan keterampilan-keterampilan mengenai mata ajaran yang telah diberikannya.
Prinsip dasar yang harus diperhatikan di dalam menyusun tes hasil belajar:
Tersebut hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil belajar.
Mengukur sampai yang representatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran.
Mencakup bermacam-macam bentuk soal yang benar-benar cocok untuk mengukur hasil belajar
yang diinginkan sesuai dengan tujuan.
Di desain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
Tes yang bertujuan untuk mencari sebab-sebab kesulitan se-realible mungkin sehingga mudah di
interpretasikan dengan baik.
Di gunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa dan cara mangajar guru.
Contohnya :
Seoarang guru harus melayani masyarakat, kemampuan bidang tertentu, dan memerlukan
bidang ilmu keahlian tertentu.
Kesimpulannya :
Guru dituntut untuk merencanakan strategi pembelajaran yang variatif dengan prinsif
membelajarkan dan memberdayakan siswa bukan mengajar siswa, artinya guru tak hanya
bertugas untuk mengajarkan suatu pembelajaran melainkan guru juga dituntut untuk mendidik
peserta didik agar menjadi siswa yang tak hanya cemerlang dalam bidang akademik namun juga
cerdas dalam kehidupan sosialnya.
b) Layanan Bimbingan dan Konsling
Pengertian bimbingan dan konsling :
Bimbingan ialah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakuan secara
berkesimpulan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri sehingga ia sanggup
mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta
masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat
memberikan sumbangan yang berarti.
Konsling ialah pemberian yang dilakukan melalui wawancara konsling dengan seorang ahli
kepada individu yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Tujuan layanan Bimbingan dan konsling :
Pelayanan bimbingan dan konsling di sekolah ialah bertujuan agar konsling/peserta didik
dapat:
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir, serta kehidupannya di masa
yang akan datang.
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin.
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan lingkungan masyarakat serta lingkungan
kerja.
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang di hadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerja.
Peran Guru dalam layanan bimbingan konsling :
Salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai bimbingan dan unit menjadi
pembimbing baik, guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedanga di bimbingnya.
Sementara itu, berkenaan dengan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konsling
adalah:
1. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konsling kepada siswa.
2. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa yang memerlukan layanan
bimbingan & konsling, serta pengumpulan data tentang siswa tersebut.
3. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konsling kepada guru
pembimbing/konselor.
4. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yag memerlukan layanan/kegiatan
bimbingan dan konsling untuk mengikuti/menjalani layanan yang dimaksud itu.
5. Berpartisifasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa.
Contohnya :
Membantu Siswa yang bermasalah.
Masalah yang dihadapi siswa dapat dibedakan ke dalam masalah belajar dan masalah
bukan belajar. Akan tetapi biasanya masalah tersebut bermuara menjadi kesulitan belajar.
Kesulitan belajar siswa dapat diidentifikasi dengan melakukan tes hasil belajar, tes kemampuan
dasar, pengamatan kebiasaan belajar.
Kesimpulannya :
Layanan bimbingan dan konsling adalah suatu program yang memberikan layanan
khusus yang dimaksudkan untuk membantu individu dalam mengadakan penyesuaian diri.
Program bimbingan memberikan arah yang jelas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan efisien dan efektif.
Layanan bimbingan dan konsling di sekolah seharusnya dilaaksanakan secara terus –
menerus, mulai dari jenjang pendidikan terendah (taman kanak-kanak) sampai jenjang
pendidikan tertinggi (perguruan tinggi). Meskipun demikian layanan bimbingan tersebut
mempunyai penekanan-penekanan yang berbeda-beda untuk setiap jenjang pendidikan. Hal ini
mengingat kebutuhan dan perkembangan anak untuk setiap jenjang pendidikan juga berbeda.
c) Layanan Administrasi
Pengertian Layanan Administrasi Pendidikan.
Administrasi pendidikan ialah kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan.
Fungsi Administrasi Pendidikan :
Pada dasarnya kegiatan administrasi pendidikan di maksudkan untuk pencapaian tujuan
pendidikan itu. Tujuan itu dicapai melalui serangkaian usaha, mulai dari perencanaan sampai
pelaksanaan evaluasi terhadap usaha tersebut.
Pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian
usaha itu.
Ruang Lingkup Administrasi.
Kegiatan-kegiatan dalam administrasi pendidikan meliputi:
a. Bidang administrasi material.
b. Bidang administrasi personal.
c. Bidang administrasi kurikulum.
Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan.
Peran guru sebagai manajer dalam proses pengajaran:
a. Merencanakan
Menyusun tujuan pengajaran.
b. Mengorganisasikan
Menghubungkan seluruh sumber daya.
c. Memimpin
Memberi motivasi para peserta didik.
d. Mengawasi
Apakah kegiatan itu mencpai tujuan.
Contohnya :
RPP dan Silabus adalah termasuk dalam pengembangan administrasi kurikulum. Sebelum
melaksanakan proses belajar mengajar seorang pendidik harus merancang, menguasai
pembelajaran, dan merancang pengembangan materi. Dengan demikian seorang Guru dituntut
bersikap profesional dalam melaksanakan tugasnya agar dapat menciptakan suasana belajar yang
efektif, efisien dan menghasilkan hasil belajar yang baik kepada seorang peserta didik.
Kesimpulannya :
Layanan administrasi adalah kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan, proses untuk
mencpai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pemanduan, dan penilaian. Hal ini disebabkan oleh adanya prinsip bahwa pada dasarnya kegiatan
amdinistrasi pendidikan dimaksudkan untuk pencapaian tujuan pendidikan itu.
Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha, mulai dari perencanaan sampai
melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada dasarnya fungsi administrasi merupakan
proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha itu
2. Cara mengembangkan sikap profesional guru :
a) Pengembangan sikap selama prajabatan
Dalam Pendidikan prajabatan, calon guru dididik dalam berbagai pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaannya, karena tugasnya yang bersifat unik, guru
selalu menjadi panutan bagi siswanya dan bagi masyarakat sekelilingnya.
b) Pengembangan sikap selama Dalam Jabatan
Pengembangan sikap professional tidak berhenti apabila calon guru selesai mendapatkan
pendidikan prajabatan. Seperti telah di sebut peningkatan dapat di lakukan dengan cara formal
melalui kegiatan mengikuti penataran, lokakarya, seminar atau kegiatan ilmiah lainnya, ataupun
informal melalui media massa seperti televisi, radio, Koran, dan majalah maupun publikasi
lainnya.
Kegiatan ini selain dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sekaligus dapat juga
meningkatkan sikap professional guru.
Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat
menunjukan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat
sekelilingnya.
Sikap profesional guru :
1. Sikap Terhadap Peraturan Perundang-Undangan.
2. Sikap terhadap organisasi profesi.
3. Sikap terhadap teman sejawat.
4. Sikap terhadap anak didik.
5. Sikap terhadap tempat kerja.
6. Sikap terhadap pimpinan.
7. Sikap terhadap pekerjaan.
Kesimpulannya :
Guru yang profesional adalah “guru yang mempunyai sejumlah kompetensi yang dapat
menunjang tugasnya yang meliputi kompetensi pendagogik, kompetensi profesional, kompetensi
sosial maupun kompetensi pribadi”. Seorang Guru dituntut bersikap profesional dalam
melaksanakan tugasnya agar dapat menciptakan suasana belajar yang efektif, efisien dan
menghasilkan hasil belajar yang baik kepada seorang peserta didik.
Motivasi belajar menuntut sikap tanggap dari pihak guru serta kemampuan untuk
mendorong motivasi dengan berbagai upaya pembelajaran. Motivasi itu sebaiknya timbul dari
kesadaran yang tinggi untuk mendidik peserta didik menjadi warga negara yang baik. Untuk
peningkatan belajar, guru harus mampu mendorong siswa untuk mencapai beberapa tujuan
(motivasi insentif) untuk mendapatkan hasil belajar yang baik.
3. Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yaitu harus memiliki empat kompetensi antara lain
:
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu
dikuasai guru.
Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran peserta didik.
Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan
profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta
didiknya.
Kompetensi pendagogik pada dasarnya adalah kemampuan yang harus dimiliki guru dalam
mengajarkan materi tertentu kepada siswanya, meliputi :
Memahami karakteristik peserta didik dari berbagai aspek, sosial, moral, kultural, emosional, dan
intelektual;
Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik;
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik;
Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaran yang mendidik;
Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran;
Merancang pembelajaran yang mendidik;
Melaksanakan pembelajaran yang mendidik;
Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat peserta didik dan kebutuhan belajar dalam
konteks kebhinekaan budaya;
Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
Contohnya :
Seorang guru harus memahami ciri–ciri dan potensi- potensi anak didik dan cara membantu
mengembangkan dengan serasi, seimbang dan total.
Kesimpulannya :
Kemampuan pedagogik adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh guru. Seorang guru
harus memahami dengan baik–baik dan ciri – ciri peserta didik yang tumbuh dan berkembang
terus menerus. Menguasai berbagai model dan strategi pembelajaran sehingga murid betul –
betul belajar dengan efektif dan kreatif.
Seorang guru harus menguasai prinsip dan proses bagaimana mengelola proses belajar
mengajar termasuk mengelola kelas sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif dan hidup
serta memungkinkan terjadinya dan tumbuhnya kreativitas anak dalam pembelajaran.
2. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial yaitu kemampuan yang diperlukan agar berhasil dalam berhubungan
dengan orang lain, termasuk keterampilan dalam interaksi sosial dan melaksanakan tanggung
jawab sosial.
Kemampuan guru dalam komunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua/wali, dan masyarakat.
Diharapkan guru dapat berkomunikasi secara simpatik dan empatik dengan peserta didik,
orang tua peserta didik, sesama pendidik dan tenaga kependidikan, dan masyarakat, serta
memiliki kontribusi terhadap perkembangan siswa, sekolah dan masyarakat, dan dapat
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan pengembangan
diri.
Kompetensi ini memiliki tiga subranah :
a. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik.
b. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga
kependidikan.
c. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua / wali peserta didik dan
masyarakat sekitar.
Contohnya :
Kemampuan bekerja sama, kemampuan berkomunikasi, dan empati. Maksudnya kemampuan
bekerja sama adalah sejauh mana peserta bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dalam
melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama dengan orang lain dalam suatu
tim atau kelompok. Kemampuan berkomunikasi maksudnya adalah kemampuan dalam
berinteraksi baik lisan maupun tulisan, dimana pembicaraannya mudah dimengerti dan enak
didengar. Sedangkan empati maksudnya adalah sejauhmana kemampuan peserta bisa
memahami, merasakan dan menghayati apa yang sedang dirasakan/dipikirkan oleh orang lain.
Kesimpulannya :
Kompetensi sosial adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk
menjalin hubungan baik dengan orang lain atau masyarakat. Guru harus memahami berbagai
faktor yang berpengaruh dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung proses
pembelajaran.
Menguasai dan memahami perubahan–perubahan akibat dampak globalisasi yang
mempengaruhi keseluruhan aspek kehidupan termasuk proses pembelajaran dan bagaimana
mengendalikan perubahan tersebut agar tidak terjadi pengaruh negatif terhadap proses
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
3. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia. Serta mampu mengevaluasi kinerja sendiri (tindakan reflektif) dan mampu
mengembangkan diri secara berkelanjutan. (Tidak hanya berkembang biak saja).
Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi :
a. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga
menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
b. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik
dan memiliki etod kerja sebagai guru.
c. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta
didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
d. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap
peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
e. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai dengan norma religius
(intaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
Contohnya :
Kesantunan berperilaku dan tanggung jawab.
Kesantunan dalam berperilaku maksudnya kesopanan, baik dalam cara berbicara maupun
cara bergaul atau berinteraksi dengan orang lain. Tanggung jawab maksudnya adalah
sejauhmana seorang peserta pelatihan merasa berkewajiban dalam melakukan semua tugas yang
diberikan, dan merasa bersalah jika kewajiban itu tidak dilaksanakan.
Kesimpulannya :
Kompetensi kepribadian adalah segenap organisasi mental dari manusia pada semua tingkat
dari perkembangannya. Kepribadian bukanlah konsep tunggal, melainkan sangat kompleks dan
semua itu ada dalam diri kita, dalam hidup kita. Oleh karena itu diperlukan keterampilan untuk
mengelolanya agar kita menjadi pribadi yang menarik, bermanfaat, dan mempesona.
4. Kompetensi profesional
Kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi.
Diharapkan guru menguasai substansi bidang studi dan metodelogi keilmuannya, menguasai
struktur dan materi kurikulum bidang studi, mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi,
menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran,
meningkatkan kualitas pembelajaran melalui evaluasi dan penelitian.
Kompetensi ini terdiri dari dua ranah subkompetensi :
Subkompetensi menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki indikator
esensial : memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum, memahami struktur, konsep dam
metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep
antarmata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep – konsep keilmuan dalam kehidupan
sehari – hari.
Subkompetensi menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator esensial menguasai
langkah – langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan / materi bidang
studi.
Contohnya :
Seorang guru yang profesional harus menguasai materi pembelajaran sesuai dengan bidang
dan keahlian tertentu. Menguasai bagaimana menyusun rencana pelajaran yang mengemas isi,
media teknologi dan values dalam setiap proses pembelajaran.
Kesimpulannya :
Kompetensi profesional adalah berbagai kemampuan yang mencakup keahlian dalam
bidangnya, yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkan beserta metodenya, rasa tanggung
jawab akan tugas–tugas dan rasa kebersamaan dengan teman sejawat.
Seorang guru harus menguasai bagaimana menerapkan teknologi informasi dalam upaya
meningkatkan efektivitas belajar anak.
DAFTAR PUSTAKA
Heramawan, S.R. 1979. Etika Keguruan : Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik
Guru Indonesia. Jakarta : PT. Margi wahyu.
Prayitno. 1987. Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konselor. Jakarta:
P2LPTK Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud.
http://www.apb.or.id/?p=188kompetensisosialguru(Pdt.RubinAdiAbraham)
http://suherlicentra.blogspot.com/2009/07/pendidikan-karakter-profesi-guru.html
Bagi seorang guru, ada 3 macam layanan yang akan mereka berikan kepada siswa :
1. Layanan InstruksionalLayanan instruksional berkaitan dengan PBM (Proses Belajar Mengajar) dan kurikulum.Dalam PBM, yang akan disampaikan adalah kurikulum (Ilmu pengetahuan), jadi sebelum melaksanakan PBM, guru harus berpedoman kepada kurikulum.Kewajiban guru adalah mengembangkan kurikulum yang ada. Jika tidak, siswa akan miskin ilmu pengetahuan.Dalam mengembangkan kurikulum, guru tidak boleh salah, karena proses itu tidak dapat diulangi lagi, hal ini disebut dengan “Einmalig” (pendidikan hanya dilaksanakan satu kali).
Untuk menjadi guru professional, harus mengikuti program prajabatan terlebih dahulu, yaitu pendidikan yang harus dilaksanakan sebelum memegang jabatan tertentu).Pendidikan prajabatan untuk guru dilaksanakan di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan), disana akan diberikan modal pendidikan layanan instruksional.
2.Layanan AdministrasiLayanan administrasi digunakan oleh guru untuk mendesign kurikulum agar materi yang diberikan kepada siswa terstruktur dan tidak acak-acakan, biasa disebut juga administrasi pendidikan.contoh penggunaannya yaitu pada : Rancangan Pembelajaran (RP), silabus, absen, evaluasi (cara2 memberikan penilaian), yang terkait dengan pengelolaan instruksional.Layanan administrasi lebih banyak dilaksanakan diluar kelas daripada didalam kelas.
3.Layanan BantuanLayanan bantuan diberikan oleh seorang guru terkait dengan proses PBM dan terkait dengan persoalan-persoalan pribadi.Dalam proses PBM, contohnya saat siswa tidak mengerti dengan apa yang diterangkan, maka guru wajib untuk mengulanginya lagi sampai siswa mengerti.
Terkait dengan bantuan terhadap masalah pribadi dan masalah-masalah dalam belajar maka bantuan berkaitan dengan Bimbingan & Konseling (BK).
Bimbingan & Konseling pada dasarnya harus dijalani selama 4 tahun. Sebagai guru (yang bukan guru BK), harus memahami konsep dasarnya, misalnya : mempelajari psikologi anak.
Layanan admin dan bantuan jarang dilakukan oleh seorang guru langsung berhadapan dengan siswa.
Dari 3 layanan yang diberikan kepada siswa, sasaran akhirnya adalah “Perkembangan siswa secara optimal”.Optimal disini maksudnya : dalam PBM dan kurikulum.
Penanganan terhadap murid dikelas terlebih dahulu dihandle oleh guru kelas.
Professional adalah : memiliki wawasan ilmu pengetahuan (disiplin ilmiah).Gambarannya yaitu :a. Kekuatan Kognitif : Terkait dengan pemilikan wawasan terhadap penguasaan ilmu kependidikan, ilmu pengetahuan terkait disiplin ilmu, dan ilmu etika/nilai/sikap.b.Seni Psikomotor : Terkait dengan keterampilan berbicara, keterampilan mengait-ngaitkan satu ilmu pengetahuan dengan ilmu pengetahuan lainnya, termasuk juga keterampilan mengatur suasana.c.Nilai Afektir : Terkait dengan tata krama seorang guru, bagaimana seharusnya menjadi seorang guru.
top related