Laporan Kependudukan Proyeksi Penduduk Dan Kebutuhan Pangan
Post on 29-Dec-2015
765 Views
Preview:
Transcript
LAPORAN
PROYEKSI PENDUDUK DAN KEBUTUHAN PANGAN MELALUI
PENDEKATAN RDA (Recommended Daily Allowance)
KABUPATEN PURWOREJO – JAWA TENGAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kependudukan
Disusun oleh :
Kelompok 6
Aunia Suvraista B.L. 4441120157
Fitrianti Inayah 4441121058
Nurul Alam 444112
Agribisnis 3B
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BANTEN
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan mata kuliah Produksi
Tanaman Pangan. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang bersangkutan. Penulisan laporan ini adalah merupakan salah satu tugas
mata kuliah Produksi Tanaman Pangan di jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Meskipun penulis berharap isi dari laporan
ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah
ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pembaca.
Serang, 26 Desember 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................................................................................i
Daftar isi.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................3
1.3 Tujuan..................................................................................................3
1.4 Manfaat................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................4
2.1 Pertumbuhan Penduduk ......................................................................4
2.2 Kelahiran (Natalitas)............................................................................4
2.3 Kematian (Mortalitas)..........................................................................7
2.4 Migrasi (Mobilitas) .............................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................
4.1 Monografi Kabupaten Purworejo – Jawa Tengah..................................
4.2 Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Pangan Melalui Pendekatan
RDA di Kabupaten Purworejo – Jawa Tengah......................................
BAB V PENUTUP...........................................................................................
5.1 Kesimpulan............................................................................................
5.2 Saran.......................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proyeksi kependudukan sejak lama telah menjadi masalah penting di
dunia. Populasi ukuran dan pertumbuhan di suatu negara secara langsung
mempengaruhi situasi ekonomi, kebijakan, budaya, pendidikan dan biaya
sumber daya alam. Seiring dengan perkembangan jaman hingga saat ini
pertumbuhan di Indonesia semakin besar dan pesat terutama provinsi DKI
Jakarta dan kota Surabaya. Hal ini disebabkan karena tidak sebanding
dengan luas wilayahnya sehingga mengakibatkan peledakan penduduk.
Jumlah populasi dalam suatu daerah pastilah berbeda, untuk itu diperlukan
suatu bahan analisis untuk mempermudah melakukan data perhitungan, seperti
data survei penduduk, registrasi penduduk dan sensus penduduk. Faktor-faktor
yang mempengaruhi masalah kependudukan ini antara lain: kematian
(mortalitas), kelahiran (natalitas) dan migrasi (mobilitas). Tingginya laju
pertumbuhan penduduk dibeberapa bagian dunia ini menyebabkan jumlah
penduduk meningkat dengan cepat. Dibeberapa bagian di dunia ini telah
terjadi kemiskinan dan kekurangan pangan.
Fenomena ini mengkhawatirkan beberapa ahli, dan masing-masing dari
mereka berusaha mencari faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan
tersebut. Jika faktor-faktor penyebab tersebut telah ditemukan, maka masalah
kemiskinan dapat diatasi.
Seperti diketahui bahwa hampir semua rencana pembangunan perlu
ditunjang dengan data jumlah penduduk, persebaran dan susunannya menurut
umur penduduk yang relevan dengan rencana tersebut. Data yang diperlukan
tidak hanya menyangkut keadaan pada waktu rencana itu disusun, tetapi juga
informasi masa lampau dan yang lebih penting lagi adalah informasi perkiraan
pada waktu yang akan datang. Data penduduk pada waktu yang lalu dan waktu
kini sudah dapat diperoleh dari hasil-hasil survei dan sensus, sedangkan untuk
memenuhi kebutuhan data penduduk pada masa yang akan datang perlu dibuat
proyeksi penduduk yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di
masa mendatang.Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk tetapi
suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-
komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian dan
perpindahan (migrasi). Ketiga komponen inilah yang menentukan besarnya
jumlah penduduk dan struktur umur penduduk di masa yang akan datang.
Untuk menentukan asumsi dari tingkat perkembangan kelahiran, kematian dan
perpindahan di masa yang akan datang diperlukan data yang menggambarkan
tren di masa lampau hingga saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi
masing-masing komponen itu, dan hubungan antara satu komponen dengan
yang lain serta target yang akan dicapai atau diharapkan pada masa yang akan
datang.
Badan Pusat Statistik (BPS) sudah beberapa kali membuat proyeksi
penduduk berdasarkan data hasil Sensus Penduduk (SP) 1971, 1980, 1990,
2000 dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1985 dan 1995. Proyeksi
penduduk yang terakhir dibuat adalah proyeksi penduduk berdasarkan hasil
SP2000 yang lalu. Proyeksi penduduk berdasarkan SP2000 hanya mencakup
periode 2000 - 2010. Untuk keperluan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang diperlukan data jumlah
penduduk sampai dengan tahun 2025. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan
proyeksi penduduk dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2025. Data dasar
perhitungan proyeksi ini adalah data SP2000.
Proyeksi penduduk Indonesia menurut umur, jenis kelamin dan provinsi
yang disajikan dalam publikasi ini merupakan angka final dan mencakup
kurun waktu dua puluh lima tahun, mulai tahun 2000 sampai dengan 2025.
Pembuatan proyeksi dengan kurun waktu yang panjang ini dimaksudkan agar
hasilnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan terutama untuk
perencanaan jangka panjang. Data yang dipakai untuk perhitungan proyeksi
ini terutama berdasarkan hasil SP2000. Selain itu untuk menunjang dan
membuat tren masa lalu, serta untuk menentukan asumsi-asumsi yang
dibutuhkan, perhitungan proyeksi ini juga menggunakan data hasil-hasil
sensus penduduk sebelumnya dan hasil survei kependudukan lainnya. Dengan
terbitnya publikasi ini maka proyeksi-proyeksi sebelumnya yang masih
mempunyai tahun rujukan yang sama dengan publikasi ini dinyatakan tidak
berlaku lagi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian pertumbuhan penduduk? Apa saja faktor pertumbuhan
penduduk?
2. Jelaskan pengertian fertilitas dan mortalitas.
3. Proyeksikan data penduduk dan kebutuhan pangan melalui pendekatan
RDA (Recommended Daily Allowance) di Kabupaten Purworejo Jawa
Tengah.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai pertumbuhan penduduk beserta
faktor-faktornya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai fertilitas dan mortalitas.
3. Mahasiswa dapat melatih kemampuan memproyeksikan data penduduk
dan kebutuhan pangan melalui pendekatan RDA (Recommended Daily
Allowance).
1.4 Manfaat
Penyusunan laporan ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi pembaca.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik
pertambahan maupun penurunannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan
perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian dinamakan faktor
alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami.
Migrasi ada dua yaitu migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk
disebut migrasi masuk (imigrasi), dan yang dapat mengurangi penduduk
disebut migrasi keluar (emigrasi).
Sebelum kita membahas perkembangan jumlah penduduk Indonesia,
terlebih dahulu perhatikanlah tabel di bawah ini.
Tabel 1. Perkembangan Penduduk Dunia
Dari tabel tersebut menunjukan bahwa untuk mencapai jumlah penduduk
dua kali lipat waktu yang diperlukan makin lama makin singkat. Faktor
penyebab utama ini adalah adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
terutama kemajuan di bidang kesehatan. Dengan kemajuan teknologi
kesehatan kelahiran dapat diatur dan kematian dapat dicegah. Ini semua
mengakibatkan menurunnya angka kematian secara drastis atau mencolok.
Sesuai dengan tingkat kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi
maka tiap-tiap masyarakat atau negara, pertumbuhan penduduknya
mengalami 4 periode yaitu:
Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang
ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah
sehingga disebut periode statis.
Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi
makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk
menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.
Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun.
Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan
angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan
jumlah anggota keluarga.
Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun
secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di
sebut periode penduduk stasioner.
Dari empat periode di atas, pertumbuhan penduduk Indonesia berada pada
periode kedua dan sekarang sedang menuju periode ketiga
Grafik Perkembangan Penduduk Indonesia Tahun 1930-2000
Untuk pertambahan penduduk dinyatakan besarnya dengan angka,
sedangkan pertumbuhan penduduk dinyatakan dengan persen (%) yang
umumnya dihitung tiap tahun.
2.2 Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang
menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro
natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin
keluarga akan malu.
Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang
tua.
Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila
belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi
besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan
jumlah anak.
Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16
tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan
anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
2.3 Kematian (Mortalitas)
Faktor lainnya yang merupakan faktor pertumbuhan penduduk adalah
kematian. Angka kematian berpengaruh terhadap penurunan jumlah angka
pertumbuhan penduduk di suatu wilayah. Berbeda dengan angka kelahiran
yang merupakan faktor bertambahnya pertumbuhan penduduk. Dengan begitu
dapat disimpulkan bahwa bila kelahiran lebih besar dari pada kematian maka
angka pertumbuhan penduduk tinggi, sedangkan bila sebaliknya maka angka
pertumbuhan penduduk rendah.
Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian
(pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk
faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk
faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
2.4 Migrasi (Mobilitas)
Migrasi disebut juga dengan perpindahan penduduk. Yang dimaksud
dengan migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah
lainnya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia migrasi dibagi
menjadi 2 yaitu Migrasi seumur hidup dan Migrasi risen. Migrasi seumur
hidup adalah migrasi dimana tempat tinggal seseorang pada saat pencacahan
berbeda dengan tempat lahirnya sedangkan Migrasi risen adalah migrasi
dimana tempat tinggal seseorang pada saat pencacahan berbeda dengan tempat
tinggalnya 5 tahun yang lalu.
Migrasi memiliki beberapa jenis atau macamnya, yaitu :
Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari wilayah berpenduduk
padat ke wilayah yang berpenduduk minim atau tidak ada sama sekali
Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota
Imigrasi, yaitu perpindahan seseorang dari suatu negara kenegara lain
dimana ia bukan merupakan warga negara
Emigrasi, yaitu tindakan seseorang untuk meninggalkan negaranya untuk
menetap di negara tujuan
Migrasi merupakan faktor pertumbuhan penduduk yang menentukan
bertambah atau berkurangnya jumlah pertumbuhan penduduk. Bila migrasi
tidak terkontrol maka dapat dipastikan dapat terjadi ketidak seimbangan
pertumbuhan penduduk.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Monografi Kabupaten Purworejo
Kabupaten Purworejo terletak di sebelah selatan Propinsi Jawa Tengah dengan
batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Magelang dan Wonosobo
Sebelah Timur : Daerah Istimewa Yogyakarta
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Kebumen
Luas Wilayah, Banyaknya Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan di Kabupaten Purworejo
Tahun 2006
Kabupaten Purworejo
Luas Wilayah
(km2)Laki-Laki Perempuan Jumlah
Kepadatan per-km2
Tahun 2006
1.034,82 382.205 394.247 776.452 750
Sumber : BPS Kabupaten Purworejo
Kabupaten Purworejo terbagi menjadi 5 wilayah Pembantu Bupati, 16
kecamatan dan terdiri dari 494 desa/kalurahan. Luas Daerah Kabupaten
Purworejo 1034,82 km2 dengan jumlah penduduk : 776.452 jiwa (L : 382.205
jiwa, P : 394.247 jiwa). Wilayah Kabupaten Purworejo terdiri dari daerah
dataran rendah dan dataran tinggi (pegunungan), yang mempunyai ketinggian
minimum dari permukaan laut 2 m dan ketinggian maksimum dari permukaan
laut 325 m.
4.2 Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Pangan Melalui Pendekatan RDA
(Recommended Daily Allowance) di Kabupaten Purworejo – Jawa Tengah
Proyeksi penduduk adalah evaluasi numeric yang menggambarkan keadaan
penduduk dimasa yang akan datang dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan perencanaan disegala bidang. Adapun data atau langkah dalam
pengerjaan sebagai berikut :
1. Data penduduk
Data penduduk merupakan data dasar yang diperlukan dalam pengerjaan
proyeksi penduduk. Misalkan data BPK kab Purworejo diketahui bahwa
jumlah penduduk pada tahun 2006 sebesar ..... jiwa, dan pada tahun 2011
menjadi 696.400 jiwa.
Adapun komposisi penduduk kab. Purworejo berdasarkan kelompok umur
dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 2. Komposisi Penduduk Kab Purworejo Pada Tahun 2011 Menurut
Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin
Population of Purworejo by Age Group
Kelompok Umur
Age Group
Laki-LakiMale
PerempuanFemale
JumlahTotal
0-4 Tahun 27.252 25.748 53.0005-9 Tahun 30.212 28.622 58.83410-14 Tahun 33.634 31.801 65.43515-19 Tahun 30.337 27.146 57.48320-24 Tahun 19.355 20.005 39.36025-29 Tahun 20.474 22.161 42.63530-34 Tahun 21.974 22.835 44.80935-39 Tahun 23.035 24.622 47.65740-44 Tahun 26.436 28.558 54.99445-49 Tahun 26.146 27.133 53.27950-54 Tahun 23.098 23.217 46.31555-59 Tahun 17.377 17.168 34.54560-64 Tahun 11.091 13.058 24.14965-69 Tahun 11.760 13.483 25.24370-74 Tahun 9.993 12.123 22.116> 75 Tahun 11.951 14.595 26.546
Jumlah 344.125 352.275 696.400
Sumber : BPS Kabupaten Purworejo
2. Data Prosentase Penduduk
Data prosentase komposisi penduduk dapat dilihat pada Tabel 7 misal
untuk prosentase penduduk laki-laki umut 0 - 4 tahun adalah
24436
624442x 100% = 3,9133%
Tabel 3. Prosentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Kelompok Umur
Laki-Laki Perempuan Jumlah
0-4 Tahun 3.91% 3.70% 7.61%5-9 Tahun 4.34% 4.11% 8.45%10-14 Tahun 4.83% 4.57% 9.40%15-19 Tahun 4.36% 3.90% 8.25%20-24 Tahun 2.78% 2.87% 5.65%25-29 Tahun 2.94% 3.18% 6.12%30-34 Tahun 3.16% 3.28% 6.43%35-39 Tahun 3.31% 3.54% 6.84%40-44 Tahun 3.80% 4.10% 7.90%45-49 Tahun 3.75% 3.90% 7.65%50-54 Tahun 3.32% 3.33% 6.65%55-59 Tahun 2.50% 2.47% 4.96%60-64 Tahun 1.59% 1.88% 3.47%65-69 Tahun 1.69% 1.94% 3.62%70-74 Tahun 1.43% 1.74% 3.18%> 75 Tahun 1.72% 2.10% 3.81%
Jumlah 49.41% 50.59% 100.00%
3. Proyeksi Penduduk
Setelah melakukan prosentase kita lakukan perhitungan proyeksi
penduduk pada lima tahun yang akan datang yaitu pada tahun 2016.
Namun, untuk memproyeksikan penduduk pada lima tahun yang akan
datang kita harus membutuhkan dua asumsi yaitu :
a. Tingkat pertumbuhan penduduk (r) tahun 2006 sampai dengan tahun
2011 berlaku juga pada tahun 2016.
b. Prosentase penduduk tiap kelompok umur dan jenis kelamin pada
tahun 2006 berlaku pula pada tahun 2016.
Tingkat pertumbuhan penduduk (r) dicari dengan model sebagai berikut :
P2=P1 (1+r )t
Dimana : P1 = jumlah penduduk tahun pertama (2006)
P2 = jumlah penduduk tahun kedua (2011)
T = time (tahun pertama – tahun kedua) = 5
Maka diperoleh :
(1+r )t=696.400776.452
¿0,896900
log (1+r )5=log696.400776.452
5 log (1+r )=0,04725597 ( – )
log (1+r )=−0,00945117
(1+r )=0,978472909
r=−0,02152709 x100 %
r=−2,157709
Maka proyeksi penduduk tahun 2016 adalah
P2016=P2011 (1+r )t
P2016=696.400 (1+(−0.02157709 ) )5
¿624,442
4. Komposisi Penduduk
Maka komposisi penduduk pada tahun 2016, seperti terlihat pada Tabel
diperoleh sebagai berikut :
Diperoleh dengan cara mengalikan Prosentase komposisi penduduk pada
tahun 2011, dengan hasil proyeksi penduduk pada tahun 2016. Contoh :
untuk mencari jumlah penduduk laki-laki kelompok umur 0 – 4 tahun
adalah
3,91% x 624,442 = 24.436
Tabel 4. Komposisi Penduduk Tahun 2016
Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah0-4 Tahun 24.436 23.087 47.5245-9 Tahun 27.090 25.665 52.75510-14 Tahun 30.159 28.515 58.67415-19 Tahun 27.202 24.341 51.54320-24 Tahun 17.355 17.938 35.29325-29 Tahun 18.358 19.871 38.23030-34 Tahun 19.703 20.475 40.17935-39 Tahun 20.655 22.078 42.73340-44 Tahun 23.704 25.607 49.31245-49 Tahun 23.444 24.329 47.77450-54 Tahun 20.711 20.818 41.52955-59 Tahun 15.581 15.394 30.97660-64 Tahun 9.945 11.709 21.65465-69 Tahun 10.545 12.090 22.63570-74 Tahun 8.960 10.870 19.831> 75 Tahun 10.716 13.087 23.803
Jumlah 308.567 315.874 624.442
5. Proyeksi Kebutuhan Beras
Proyeksi Kebutuhan Beras pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Dibutuhkan informasi tentang kecukupan gizi per orang perhari
berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin.
Tabel 5. Kebutuhan Energi
Kelompok UmurKebutuhan Energi
(kal/orang/hari)1 2
0 – 6 bulan 5607 – 12 bulan 8001 – 3 tahun 12504 – 6 tahun 17507 – 9 tahun 1900*Pria10 – 12 tahun 200013 – 15 tahun 240016 – 19 tahun 250020 – 59 tahunRingan 2800Sedang 3000Berat 3600*Wanita10 – 12 tahun 190013 – 15 tahun 210016 – 19 tahun 200020 – 59 tahunRingan 2050Sedang 2250Berat 2600>60 tahun 1850*Tambahan Energi untuk Wanita15 – 49 tahunHamil +285Menyusui I +700Menyusui II +500
Untuk mendapatkan kelompok umur yang mendekati kelompok umur
angka kecukupan gizi, harus dilakukan graduasi melalui formula
karupking. Graduasi dilakukan sampai dengan kelompok umur 15 – 19
tahun, sedangkan kelompok umur lainnya tidak dilakukan karena telah
mendekati kelomopk umur angka kecukupan gizi.
Untuk jenis kelamin pria.
a. Graduasi untuk 0 – 4 tahun
Kel. Umur W5x W5x+5 W5x+10 Jumlah1 2 3 4 2+3+4=50 8015 -4768 1448 46951 6256 -1950 483 47882 4692 433 -241 48843 3323 2384 -724 49834 2150 3901 -965 5086
Jumlah 24436
b. Graduasi untuk 5 – 9 tahun
Kel. Umur W5x-5 W5x W5x+5 Jumlah1 2 3 4 2+3+4=55 1564 4118 -483 51996 195 6068 -965 52997 -586 6718 -724 54088 -782 6068 241 55279 -391 4118 1930 5657
Jumlah 27090
c. Graduasi untuk 10 – 14 tahun
Kel. Umur W5X-5 W5X W5X+5 Jumlah
1 2 3 4 2+3+4=5
10 1734 4584 -435 588311 217 6756 -870 610212 -650 7479 -653 617613 -867 6756 218 610614 -433 4584 1741 5892
Jumlah 30159
d. Graduasi untuk 15 – 19 tahun
Kel. Umur W5x-5 W5x W5x+5 Jumlah1 2 3 4 2+3+4=515 1930 4135 -278 578716 241 6093 -555 577917 -724 6746 -417 560618 -965 6093 139 526719 -483 4135 1111 4763
Jumlah 27202
Untuk jenis kelamin wanita.
a. Graduasi untuk 0 – 4 tahun
Kel. Umur W5x W5x+5 W5x+10 Jumlah1 2 3 4 2+3+4=50 7573 -4517 1369 44241 5910 -1848 456 45192 4433 411 -228 46153 3140 2259 -684 47144 2032 3696 -912 4815
Jumlah 23087
b. Graduasi untuk 5 – 9 tahun
Kel. Umur W5x-5 W5x W5x+5 Jumlah1 2 3 4 2+3+4=55 1478 3901 -456 49226 185 5749 -912 50217 -554 6365 -684 51268 -739 5749 228 52389 -369 3901 1825 5357
Jumlah 25664
c. Graduasi untuk 10 – 14 tahun
Kel. Umur W5X-5 W5X W5X+5 Jumlah
1 2 3 4 2+3+4=5
10 1643 4334 -389 558711 205 6387 -779 581412 -616 7072 -584 587213 -821 6387 195 576114 -411 4334 1558 5481
Jumlah 28515
d. Graduasi untuk 15 – 19 tahun
Kel. Umur W5x-5 W5x W5x+5 Jumlah1 2 3 4 2+3+4=515 1825 3700 -287 523816 228 5452 -574 510617 -684 6037 -431 492218 -912 5452 144 468319 -456 3700 1148 4392
Jumlah 243416. Lakukan Graduasi
Maka komposisi penduduk pada tahun 2016, berdasarkan graduasi untuk
kebutuhan proyeksi beras dapat dilihat Tabel 5.
Tabel 6. Graduasi Kebutuhan Proyeksi Beras
Kelompok Umur
Laki-Laki Perempuan Jumlah
0 4695 4424 91191 4788 4519 93062 4884 4615 94993 4983 4714 96974 5086 4815 99015 5199 4922 101216 5299 5021 10320
7 5408 5126 10535
8 5527 5238 107669 5657 5357 1101410 5883 5587 1147011 6102 5814 1191612 6176 5872 1204813 6106 5761 1186714 5892 5481 1137315 5787 5238 1102516 5779 5106 1088617 5606 4922 1052718 5267 4683 995019 4763 4392 9155
20-24 Tahun 19355 20005 3936025-29 Tahun 20474 22161 4263530-34 Tahun 21974 22835 4480935-39 Tahun 23035 24622 4765740-44 Tahun 26436 28558 5499445-49 Tahun 26146 27133 5327950-54 Tahun 23098 23217 4631555-59 Tahun 17377 17168 3454560-64 Tahun 11091 13058 2414965-69 Tahun 11760 13483 2524370-74 Tahun 9993 12123 22116> 75 Tahun 11951 14595 26546
Jumlah 331577 340566 6721437. Kebutuhan Energi Penduduk
Tabel 7. Kebutuhan Energi Penduduk pada Tahun 2016
Kelompok Umur Jumlah Keb. Energi Jumlah kalori
Penduduk1 2 3 2x3=40 9119 680 6200931
1-3 tahun 28503 1250 356285104-6 tahun 30342 1750 530991307-9 tahun 32314 1900 61396250.4
Pria 10-12 tahun 18161 2000 36321984
13-15 tahun 17785 2400 42684499.2
16-19 tahun 21415 2500 5353700020-74 tahun
Ringan 210739 2800 590069200Sedang 210739 3000 632217000Berat 210739 3600 758660400
>75tahun 11951 2200 26292200Wanita
10-12 tahun 17273 1900 32818183.213-15 tahun 16480 2100 34608117.616-19 tahun 19103 2000 3820643220-74 tahun
Ringan 238958 2050 489863900Sedang 238958 2250 537655500Berat 238958 2600 621290800
>75tahun 14595 1850 27000750Tambahan Energi
Untuk wanita 263299 Hamil 263299 +285 75040215
Menyusui I 263299 +700 184309300Menyusui II 263299 +500 131649500
835560 4468549802
Diketahui PPH (Pola Pangan Harapan) tingkat nasional adalah 50%
(sekarang 93,3% tahun 2013) asumsi PPH di kabupaten tersebut pada
tahun 2016, sama dengan tingkat nasional.
Maka jumlah energi yang dipenuhi dari beras adalah
4468549802 x 0,93 = 4155751316 kalori
Diketahui pula bahwa setiap 100 gram beras mengandung 360 kalori,
maka beras yang dibutuhkan :
Beras = 4155751316
360 kalori x 100 gram
Beras = 1.154.375.366 gram beras/hari
Beras = 1.154,375.366 ton beras/hari
Beras = 421.347,008.590 ton beras/tahun (hasil RDA)
Kesimpulan
1. Bila disetarakan dengan beras, maka energi yang dibutuhkan untuk
masyarakat tersebut setara dengan 421.347 ton beras selama tahun
2016, dan bila mengacu pada kebutuhan jatah beras pegawai negeri
yaitu sebesar 10 kg beras perbulan (120 kg beras/tahun), maka
kebutuhan beras kabupaten tersebut dengan jumlah penduduk pada
tahun 2016 sebesar 835560 orang, maka untuk mencukupi kebutuhan
beras tersebut selama tahun 2016 diperlukan (120 x 835560) =
100267200 ton.
2. Sedangkan menurut data statistik bila dibandingkan dengan kebutuhan
beras perkapita pertahun di Jawa Tengah sebesar 195,8 kg, maka
kebutuhan beras di kabupaten tersebut adalah (195,8 x
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Proyeksi penduduk dilakukan untuk memperkirakan perkembangan
penduduk dalam jangka waktu yang akan datang. Biasanya dilakukan
setiap sepuluh tahun, adapula yang melakukan proyeksi secara berkala
dengan selang lima tahun.
2. Fertilitas merupakan kemampuan berproduksi yang sebenarnya dari
penduduk (actual reproduction performance). Atau jumlah kelahiran
hidup yang dimiliki oleh seorang atau sekelompok perempuan. Kelahiran
yang dimaksud disini hanya mencakup kelahiran hidup, jadi bayi yang
dilahirkan menunjukan tanda-tanda hidup kendatipun hanya sebentar dan
terlepas dari lamanya bayi itu dikandung. Pengertian ini agar dibedakan
dengan kesuburan (fecundity) yang menyatakan kemampuan secara
fisiologis untuk melahirkan. Jadi kesuburan menyatakan potensi, amat sulit
ditentukan, sedangkan fertilitas mengenai kelahiran sesungguhnya seperti
yang diukur dalam statistik kelahiran.
3.
5.2 Saran
Dalam perenmcanaan pembangunan dapat digunakan pengukuran struktur
demografi. Pengukuran struktur demografi dapat membantu dalam
pengembangan perencanaan pembangunan baik yang berwawasan gender,
pertumbuhan ekonomi melalui data BDR, pemanfaatan luas wilayah melalui
tolak ukur kepadatan penduduk dan perencanaan terutama yang berkaitan
dengan perimbangan pembangunan laki-laki dan perempuan secara adil.
Dengan pengukuran struktur demografi ini dapat diperkirakan keputusan dan
kebijakan apa yang dapat diambil dalam pengembangan penduduk diwilayah
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Kartomo, Wirosuhardjo. 2000. Dasar – Dasar Demografi. Lembaga Demografi
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Mantra, I.B. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rozy, Munir. 1986. Teori – Teori Kependudukan. Jakarta :PT. Bina Aksara.
Dinonegoro University. 2008. Ukuran Dasar Demografi Fertilitas Mortalitas dan
Proyeksi Penduduk di kabupaten Purworejo dan Kecamatan Ngombol.
(http://undip.ac.id/, diakses pada tanggal 26 Desember 2013).
2
top related