Transcript
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
1/35
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 2005 terjadi kasus pembunuhan di Wisconsin oleh seorang anak laki laki
dengan menggunakan racun tikus berjenis brodifakum. Dia meracuni seluruh anggota
keluarga dengan cara mencampur brodifakum dalam makanan. Keluarga anak laki laki itu
mengalami beberapa keluhan yang tidak fatal seperti sakit perut maupun muntah
muntah.amun setelah 5 minggu keluarganya meninggal akibat brodifakum.!rodifakum
sendiri adalah antikoagulan generasi kedua yang biasanya digunakan sebagai racun tikus.
"ntikoagluan racun tikus pertama kali ditemukan pada tahun #$%0 dan hingga sekarang
masih bannyak penelitian untuk mengembangkan dan juga penelitian terhadap keamanan
racun tikus.salah satu racun tikus yang beredar luas di pasaran adalah brodifakum.
!rodifakum &%'hydro(ycloumarin antagonis )itamin K* adalah antikoagulan generasi kedua
yang menyerang system hematologi dengan merusak system pembekuan darah.+#,2-ubstansi
ini termasuk dalam super/arfarin, golongan potent, antikoagulan jangka panjang, maupun
pengencer darah. brodifakum masih berhubungan dengan /arfarin yang sampai sekarang
masih digunakan untuk mencegah pembekuan darah. +-
!rodifakum sendiri bekerja dengan menghambat kompetitif )itamin K dalam sintesis
faktor faktor pembekuan darah &faktor 11 protrombin, faktor 11, 31, dan 3 di dalam hati*,
sehingga terjadi penurunan kadar faktor ' faktor tersebut dalam darah dan menyebabkan
terganggunya mekanisme koagulasi darah. "kibat terjadinya penghambatan dalam koagulasi
darah dapat menyebabkan timbulnya perdarahan dalam organ )ital tikus.+%-
4ika sudah mencapai dosis efek dan menyebabkan gangguan pembekuan darah biasanya
muncul gejala gusi berdarah, epistaksis, ekimosis, haematoma, hematemesis, melena, dan
hematuria. edangkan resiko utama brodifakum pada tikus adalah perdarahan fatal pada
gastrointestinal dan intracerebral.+#-
1
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
2/35
2
!erdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka saya melakukan penelitian mengenai
hubungan pemberian brodifakum dosis bertingkat dengan perubahan gambaran patologi
anatomi gaster mencit karena pada penelitian sebelumnya belum ditemukan adanya efek yang
besar pada jaringan gaster dengan pemberian brodifakum.
1.2 Rumusan masalah
!erdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka permasalahan yang
dirumuskan dalam penelitian ini yaitu !agaimana perbandinganperubahan gambaran patologi
anatomi gaster tikus denganpemberian brodifakum dosis D50dan D#006
1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
7engetahui perbandingan patologi anatomi gaster mencit terhadap pemberian brodifakum
dosis D50dan D#00
1.3.2 Tujuan husus
7engetahui gambaran normal patologi anatomi gaster tikus /istar.
7engetahui kerusakan atau perubahan jaringan gaster tikus /istar terhadap
pemberian brodifakum D50.
7engetahui kerusakan atau perubahan jaringan gaster tikus /istar terhadap
pemberian brodifakum D#00
7embandingkan jaringan gaster normal dengan gaster yang terkontaminasi
brodifakum D50. 7embandingkan jaringan gaster normal dengan gaster yang terkontaminasi
brodifakum D#00.
7embandingan jaringan gaster yang terkontaminasi D50dengan jaringan gaster
yang terkontaminasi D#00.
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
3/35
3
7embandingkan jaringan gastert normal dengan gaster yang terkontaminasi D50
dan D#00
1.! "an#aat Penelitian
1.!.1 "an#aat Penelitian untuk Peneliti
Dapat digunakan untuk mengidentifikasi perubahan jaringan gaster pada manusia
atau he/an lain akibat keracunan brodifakum.
1.!.2 "an#aat Penelitian untuk Ilmu Pengetahuan
Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian penelitian brodifakum
kedepannya.
1.!.3 "an#aat Penelitian untuk "as$arakat
Dapat digunakan untuk meningkatkan ke/aspadaan masyarakat terhadap bahaya
brodifakum
1.% easlian Penelitian
ama peneliti, 4udul 7etode penelitian 8asil
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
4/35
4
penelitian, 9ahun terbit
iterature :e)ie/ of the
"cute 9o(icity and
Persistance of !rodifacoum to
1n)ertebrates
Pengumpulan Data ;fek yang dihasilkan
brodifacum terhadap he/an
in)ertebrate berbeda dengan
mamalia, salah satu contohnya
pada serangga dan kepiting,
brodifakum tidak
menimbulkan keracunan tetapi
kematian dalam /aktu sekitar
% hari
aboratory and
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
5/35
5
2.1 Br()i#akum se*agai Deri+at ,(umarin
>oumarin atau #,2'ben?opyrone merupakan ?at kimia yang sering ditemukan
dalam bermacam'macam tanaman. enya/a coumarin telah menunjukkan spectrum yang
luas dari tumbuhan obat yang digunakan sejak dahulu dan hingga saat ini sudah ditemukan
sekitar #00 senya/a lain yang berhasil diidentifikasi. +5-#,2'ben?opyrone merupakan suatu
kelas yang penting dan besar yang dibentuk oleh o(ygen heterocycles. !anyak coumarin
yang teroksigenasi pada posisi >'@, yang membuatnya menjadi @'hydro(ycoumarin, atau
lebih sering dikenal dengan nama umbelliferone, yang sering dianggap sebagai prekursor
biogenetik dari coumarin yang lebih kompleks.
Penelitian struktur kimia/i dari senya/a coumarin menunjukkan bah/a dalam
beberapa coumarin, substitusi senya/a dapat terjadi di banyak tempat.9erdapat banyak
kemungkinan permutasi yang dita/arkan dengan menggukanakn substitusi dan
konjugasi.Karenan efek famakologi yang bermacam'macam, coumarin telah menarik
peningkatan minat penelitian dalam beberapa tahun terakhir. "kan tetapi penjelasan tentang
hubungan struktur dan akti)itas coumarin tetaplah belum jelas.+A-
>oumarin memiliki tingkat toksik moderate untuk hepar dan ginjal, yaitu D50
2@5mgBkg, tingkat toksisitas yang rendah dibandingkan dengan senya/a yang memilii
hubungan dengan coumarin lainnya.7eskipun coumarin agak berbahaya bagi manusia,
coumarin bersifat hepatotoksik pada tikus namun tidak pada mencit. 8e/an jenis rodensia
pada umumnya memetabolisme coumarin menjadi ,%'coumarin epo(ide, sanya/a yang
beracun dan tidak stabil yang pada metabolisme lebih lanjut dapat menyebabkan kanker
hepar pada tikus dan tumor traktus respiratorius pada mencit+@-.7anusia pada umumnya
memetabolisasi coumarin menjadi @'hydro(ycoumarin, senya/a dengan tingkat toksisitas
yang lebih rendah. 9he Cerman
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
6/35
6
7eskipun sebenarnya coumarin tidak memiliki efek antikoagulan, coumarin dapat
berubah menjadi natural antikoagulan dicoumarul oleh spesies beberapa fungi.1ni terjadi
karena produksi dari %'hydro(ycoumarin, yang kemudian karena pada kehadiran
formaldehid berubah menjadi anticoagulan yang sebenarnya yaitu dicoumarol. Dicoumarol
pernah bertanggung ja/ab terhadap kasus pendarahan yang dikenal dengan nama FSweet
clover disease".+#0-
!erikut adalah beberapa contoh senya/a deri)at dari coumarin G
!rodifakum
!romadiolon
>oumafury
Difenacoum
Warfarin
2.2 Br()i#akum
2.2.1 -isik )an kimia *r()i#a#kum
"ntikoagulan sintesis ini pertama kali diperkenalkan pada tahun #$@5 oleh karena
banyaknya muncul hama tikus yang resistan terhadap golongan /arfarin. brodifakum inidiperoleh dari kondensasi %'hydro(ycoumarin dengan '&%H'bromodiphenyl %'yl*
'#,2,,%'tetrahydronaphtol.+##-
!rodifakum adalah antikoagulan %'hydro(ycloumarin dengan kerja yang serupa
dengan pendahulunya seperti dikumarol dan /arfarin.9etapi karena potensi kerja yang
tinggi dan durasi kerja yang panjang &/aktu paruh 20 #0 hari*, brodifakum
dikategorikan sebagai antikoagulan generasi kedua atau super/arfarin.
!rodifakum biasanya berbentuk bubuk putih yang tidak berbau dan mencair pada
suhu 22 22 >. !rodifakum sangat rendah kelarutannya di air tetapi sangat larut
apabila dicampur dengan acetone, kloroform dan larutan klorin lainnya.brodifakum juga
akan membentuk garam amine apabila terlarut dalam air. !rodifakum juga merupakan ?at
kimia yang stabil dan tidak gampang berubah ikatannya dalam suhu ruangan.+#-
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
7/35
7
2.2.2 A*s(r*si (*at
:eaksi pemberian obat tergantung oleh dua faktor penting yaitu farmakokinetik dan
farmakodinamik.
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
8/35
8
!rodifakum, seperti racun antikoagulan lainnya, bekerja dengan mengganggu
sintesis normal faktor pembekuan )itamin k'dependent pada hepar he/an )ertebra. Pada sel
hepar )itamin k #'2, epokside yang secara biologis tidak akftif di reduksi oleh en?im
mikrosomal menjadi bentuk aktif )itamin K, yang sangat penting pada sintesis prothrombin
dan faktor pembekuan lainnya. !rodifakum meng antagonisasi en?im )itamin K#'epo(ide
reductase pada hepar dan menyebabkan penurunan secara bertahap dari bentuk aktif )itamin
K, dan pada akhirnya faktor pembekuan )itamin K'dependent, yang menyebabkan
peningkatan /aktu untuk pembekuan darah sampai pada titik dimana tidak terjadi
pembekuan darah sama sekali.+#2-
elain itu, !rodifakum & sama seperti antikoagulan yang lain dalam dosis toksik*
meningkatkan permeabilitas pembuluh darah, sehingga plasma darah dan darah mulai keluar
dari pembuluh darah kecil. 8e/an yang keracunan akan mengtalami pendarahan internal
yang semakin lama semakin parah dan dapat mengakibatkan shock, kehilangan kesadaran
dan pada akhirnya kematian.+#-
Periode laten brodifakum mulai dari /aktu pemberian hingga ditemukannya
tanda'tanda klinis bermacam'macam. Pada tikus umumnya kematian terjadai dalam /aktu #
minggu setelah pemberian brodifakum.Kematian dapat juga terjadi secara tiba'tiba
tergantung dimana pendarahan tersebut terjadi, terutama apabila pendarahan terjadi pada
bagian otak maupun pada bagian jantung.
2.2.! "eta*(lisme *r()i#akum
2.2.!.1 A*s(r*si )an )istri*usi Br()i#akum
>ara masuk brodifakum ke dadalam tubuh dapat melalui per oral, inhalasi,
maupun per kutan. 1ntoksikasi paling cepat melalui inhalasi, sedangkan paling
lambat melalui per kutan. "bsorbsi utama brodifakun terjadi di saluran
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
9/35
9
gastrointestinal.!rodifakum dan senya/a terkait lainnya mengikat lebih kuat pada
bagian lipofilik hepar daripada senya/a /arfarin.pada kasus intoksikasi tikus,
konsentrasi substansi pada hepar adalah 20 kali lebih tinggi dibandingkan pada
konsentrasi serum.+#%-
2.2.!.2 Bi(l(gi aruh /aktu *r()i#akum
eperti pada semua golongan super/arfarin, brodifakum memiliki /aktu
paruh pada plasma yang sangat panjang. tudi metabolisme pada he/an telah
menunjukkan /aktu paruh brodifakum sekitar 2% hari, #20 hari pada anjing, dan
#5A jam pada tikus.+##,#5-
Warfarin memiliki /aktu paruh pada plasma %2 jam dan dengan asumsi
fungsi hepar normal. edangkan efek antikoagulan akan menghilang dalam
beberapa hari. ebaliknya, efek antikoagulan pada brodifakum dapat berlangsung
selama lebih dar @ minggu pada intoksikasi pasien.+#A-
2.2.!.3 "eta*(lisme *r()i#akum
7etabolisme brodifakum belum sepenuhnya didefinisikan akibat belum
adanya penelitian ilmiah terhadap brodifakum. 9etapi mengingat brodifakum telah
tersubstitusi dengan struktur %'hydro(ycoumarin, kemungkinan besar golongan
super/arfarin ini dimetabolisme dengan cara yang mirip dengan /arfarin.
!rodifakum dihidroksilasi menjadi senya/a inacti)e dengan campuran en?im
oksidase di mikrosom hepar.+#A-
Phenobarbital diketahui dapat meningkatkan akti)itas sistem en?im
mikrosomal hepatoseluler dan juga meningkatkan metabolisme brodifakum sama
halnya dengan /arfarin. Dalam penelitian pada he/an telah menunjukkan bah/a
pretreatment dengan Phenobarbital dapat mengurangi efek antikoagulan dari
brodifakum.+#%-
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
10/35
10
2.2.!.! Eliminasi Br()i#akum
;liminasi brodifakum mungkin hampir mirip dengan senya/a /arfarin
yaitu dengan cara senya/a yang dihasilkan dari hidroksilasi pada fungsi sistem
oksidasi hepatoseluler akan diekskresikan dalam urin.+#A-
2.2.% E#ek *r()i#akum a)a (rgan
!rodifakum dapat mengakibatkan berbagai komplikasi pada organ tubuh he/an
maupun manusia, diantaranya adalah+#-
2.2.%.1 Neur(l(gi
Dampak brodifakum pada system saraf dapat ditemukan pada sistem saraf
pusat.ditemukan adanya perdarahan pada intracerebral akibat komplikasi
sekunder.Pada beberapa kasus ditemukan juga terdapat perdarahan pada jaringan
jaringan otot terutama pada otot siku, lutut dan juga pantat. edangkan sistem
syaraf tepi jarang ditemukan adanya komplikasi akibat brodifakum.+#-
2.2.%.2 0astr(intestinal
Pada he/an yang diberikan brodifakum secara oral ditemukan adanya
hematemesis dan juga melena pada saluran pencernaannya. edangkan pada
kasus brodifakum yang tertelan oleh manusia biasanya didapatkan nyeri perut
dan juga nyeri pinggang setelah terjadi perdarahan intra abdominal.+#A-
2.2.%.3 Hear
Pada penelitian yang sudah ada, /alaupun hepar merupakan organ yang
berperan dalam metabolisme brodifakum, tidak ditemukan gejala klinis yang
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
11/35
11
jelas.9etapi di hepar didapatkan adanya koagulopati dan juga terdapat residu
brodifakum akibat dari metabolismenya.
2.2.%.! 'istem saluran kemih
8aematuria biasanya didapatkan pada he/an yang terpapar brodifakum,
haematuria bisa didapatkan secara klinis tetapi ada juga yang harus diperiksa
dalam laboratorium. !rodifakum juga dapat menyebabkan perdarahan saluran
kemih.+#A-
2.2.%.% ulit
Kadang kadang pada beberapa kasus intoksikasi brodifakum pada
manusia didapatkan juga munculnya ruam ruam petekiae.+#-
2.2.%. "ata telinga hi)ung tengg(r(kan e#ek l(4al5
Didapatkan adanya epistaksis dan juga perdarahan pada bagian gusi akibat
adanya gangguan koagulasi darah.
2.2.%.6 Hemat(l(gi
Komplikasi utama pada brodifakum dapat ditemukan pada hematologi
karena brodifakum mengganggu sintesis )itamin K yang mengakibatkan adanya
gangguan koagulasi darah.Koagulasi darah ini dapat ditemukan setelah terpapar
brodifakum dalam dosis yang signifikan. Cejala hematologis yang biasa
ditemukan adalah gusi berdarah, epistaksis, ekimosis, hematoma, hematuria, dan
juga dapat ditemukan adanya perdarahan internal.+#-
2.2.%.7 Resik( lain
alah satu kasus aborsi telah dilaporkan oleh ipton I Klaas $%*.Data
sekresi "1 sampai saat ini belum ditemukan sehingga menyusui tidak
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
12/35
12
dianjurkan. 1ndi)idu dengan perdarahn diathesis memiliki resiko yang lebih
tinggi.+##-
2.2. Int(ksikasi *r()i#akum
!rodifacoum menghambat en?im )itamin K epoksida reduktase. ;n?im ini
diperlukan untuk pembentukan dari )itamin K dari )itamin K'epoksida, dan
brodifakoum terus menurunkan tingkat aktif )itamin K dalam darah.+2- itamin K
dibutuhkan untuk sintesis substansi substansi penting seperti protrombin, yang
terlibat dalam pembekuan darah. Cangguan ini menjadi bertambah parah sampai darah
kehilangan kemampuannya untuk membeku secara efektif.+#@-
ebagai tambahan, brodifakum &sama seperti antikoagulan lain dalam dosis
toksik* meningkatkan permeabilitas kapiler darah= plasma darah dan darah itu sendiri
mulai bocor ke pembuluh pembuluh darah yang lebih kecil.
!inatang yang teracuni brodifakum dapat menderita perdarahan organ dalam yang
semakin parah, mengakibatkan shok, kehilangan kesadaran, dan kematian.
!rodifakum sangat mematikan bagi mamalia dan burung, dan lebih parah pada
ikan.brodifakum adalah racun yang mudah terakumulasi karena merupakan lipofilik
dan sangat lambat dieliminasi oleh tubuh.+#-
ilai D50 pada beberapa contoh binatang +#@-
9ikus 0,2@ mgBkg!!
7encit 0,%0 mgBkg!!
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
13/35
13
Kelinci 0,0 mgBkg!!
7armut 0,2 mgBkg!!
9upai 0,# mgBkg!!
Kucing 0,25'25 mgBkg!!
"njing 0,25',A mgBkg!!
2.3 Tikus galur /istar
9ikus galur /istar adalah mamalia kecil yang masuk dalam orda :odentia.9ikus galur
/istar ini adalah tikus yang paling sering digunakan dalam penelitian biomedical.
Kingdom animalia
hordata
>lass 7amalia
Erdo :odentia
aecum pada tikus sangat luas dan tidak terbentuk umbai cacing
&apendiks*.+#$-
2.3.1 Anat(mi gaster tikus galur /istar
Caster adalah organ pencernaan yang paling melebar dan terletak di antara
bagian akhir dari esophagus dan a/al dari duodenum.Caster berada di ba/ah difragma
dan terletak di region abdomen.Caster terdiri dari beberapa bagian seperti kardiak,
fundus, dan pilorus.Pada sebagian besar he/an, epitel suamous bertingkat berubah
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
14/35
14
menjadi epitel kolumnar pada gaster.Kardiak merupakan bagian sempit pada
pertemuan antara gaster dengan esofagus.Kardiak terdiri dari kelenjar kistik atau
tubuler yang dilapisi sel'sel yang mensekresi mukus dimana diantaranya tersebar
banyak sel'sel endokrin dan sedikit sel parietal serta sel utama &pepsinogen*.
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
15/35
15
2.3.2 Hist(#isi(l(gi gaster se4ara luas
ambung adalah reser)oar untuk menampung makanan dan pengolahannya oleh
produk kelenjar kelenjar dalam mukosa. Kapasitasnya cukup besar. !ila kosong,
)olume lumennya hanya 50 @5 ml, namun #,2 liter dapat masuk sebelum tekanan
intraluminal mulai naik. )olume secret yang dihasilkan seharinya berkisar antara 500
#000 ml.alah satu sifat luar biasa dari mukosa lambung adalah kemampuannya
menghasilkan secret dengan p8 mulai dari 2 sampai serendah 0,$.
ambung merupakan organ gabungan eksokrin dan endokrin yang mencernakan
makanan dan mensekresikan hormone.7ukosa lambung dilapisi oleh epitel kolumner
simpleks dan terdapat sel goblet. Dinding gaster terdiri atas empat lapisan umum
saluran cerna yaitu mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan serosa +2%-
7ukosa melapisi permukaan luminal saluran pencernaan.!agian ini dibagi
menjadi tiga lapisan, komponen utama mukosa adalah membrane mukosa, suatu
lapisan epitel bagian dalam yang berfungsi sebagai permukaan protektif serta
mengalami modifikasi di daerah daerah tertentu untuk sekresi dan
absorbsi.7embranamukosa mengandung sel eksokrin untuk sekresi getah pencernaan,
sel endokrin untuk sekresi hormon saluran pencernaan, dan epitel yang khusus untuk
penyerapan nutrisi +25-.
amina propia adalah lapisan tengah jaringan ikat yang tipis tempat epitel
melekat. Pembuluh pembuluh darah halus, pembuluh limfe, dan serat syaraf berjalan
mele/ati lamina propia dan lapisan ini mengandunggut associated lymphoid tissue
&C"9* yang penting dalam pertahanan mela/an bakteri usus.
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
16/35
16
Cambar #.8istologi Caster
7ukosa muskularis adalah lapisan otot polos di sebelah luar yang terletak di
sebelah lapisan submukosa.+25-
ubmukosa adalah lapisan tebal jaringan ikat yang menyebabkan saluran
pencernaan memiliki elastisitas dan distensibilitas. apisan ini memiliki pembuluh
darah dan limfe yang besar,keduanya bercabang cabang kea rah luar ke lapisan otot
sekitarnya. +25-
Pengertian dari atrofi kelenjar, metaplasi intestinal dan kerusakan epitel
permukaan lambung yaituG atrofi mukosa gaster ialah hilangnya jaringan kelenjar,
sehingga menyebabkan tipisnya mukosa dan menyebabkan kerusakan keras mukosa.
8ilangnya jaringan kelenjar ini dapat karena proses inflamasi yang lama dan
digantikan oleh fibrosis. Pergantian epitel antrum dengan epitel intestinal disebut
metaplasi intestinal yang menimbulkan kesan adanya atrofi kelenjar secara
mikroskopik, /alaupun metaplasia sebenarnya adalah proses yang berdiri sendiri.
"trofi mukosa o(yntic berhubungan dengan hilangnya sekresi asam lambung dan
terjadi metaplasia intestinal."trofi keras mukosa antrum biasanya dihubungkan dengan
metaplasia intestinal dan meninggikan resiko terjadinya keganasan."trofi dapat juga
ditemukan tanpa adanya metaplasia intestinal terutama pada gastritis autoimun.+2A-
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
17/35
17
2.3.3 -akt(r 8 #akt(r $ang memengaruhi kerusakan gaster
2.3.3.1 (nsumsi (*at $ang *erle*ihan
!anyak sekali factor yang bisa menyebabkan kerusakan gaster, pada
beberapa kasus penyebabnya adalah pemakaian obat.Pada penderita yang sering
menggunakan aspirin, sering kali mengalami perubahan mukosa gaster dan
perdarahan.;fek iritasi obat terhadap mukosa gaster pada tiap indi)idu berlainan,
tergantung dosis pemakaian.
Ebat obat lain yang mempunyai pengaruh terhadap mukosa gaster yaitu
digitalis, yodium, antibiotic spectrum luas dan lain lain. Pathogenesis yang
dihasilkan berupa radang akibat iritasi mukosa. Kortikosteroid dosis tinggi dan
penggunaan berulang juga meningkatkan pembentukan ulkus +2@,2-
2.3.3.2 In#eksi
ejak penemuan kuman Helicobacter pylori oleh 7arshall dan Warren
pada tahun #$, kemudian terbukti bah/a infeksi Helicobacter pylori
merupakan masalah global, termasuk di 1ndonesia, sampai saat ini belum jelas
betul proses penularan serta patomekanisme infeksi kuman ini pada berbagai
keadaan patologis saluran cerna bagian atas &>!"*. Pada tukak peptic infeksi
Helicobacter pylori merupakan factor etiologi yang utama sedangkan untuk
kanker lambung termasuk karsinogen tipe # yang definiti)e
1nfeksi 8elicobacter pylori pada saluran cerna bagian atas mempunyai
)ariasi klinis yang luas, mulai dar kelompok asimtomatik sampai tikak peptic,
bahkan dihubungkan dengan keganasan di lambung seperti adenokarsinoma tipe
intestinal atau mucosal associated lymphoid tissue &7"9* imfoma. +2$-
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
18/35
18
2.3.3.3 Usia
Jsia merupakan )ariabel yang paling berkaitan dengan pre)alensi infeksi
Helicobacter pylori. emakin tua seseorang maka semakin besar kemungkinan
terinfeksi Helicobacter pylori, karena pada orang tua terjadi penipisan lapisan
lambung dan produksi mucus yang berkurang seiring dengan bertambahnya
umur +0-
2.3.3.! Diet
ebuah studi kohort di 8ar)ard chool of Public 8ealth menemukan
bah/a diet tinggi serat berhubungan dengan pengurangan resiko dalam
pengembangan ulkus peptikum. dalam /aktu lebih dari A tahun, terjadi
penurunan resiko sebesar %5L ulkus peptikum pada orang dengan konsumsi
tinggi serat dibandingkan dengan orang yang tidak. amun konsumsi tinggi
serat yang tidak mempunyai efek terhadap kecepatan penyembuhan ulkus.+#-
2.! 'istem 'k(ring Barthel "anja
istem scoring !arthel 7anja adalah sistem scoring yang digunakan untuk mengukur
tingkat kerusakan gaster pada penelitian dengan menggunakan dosis bertingkat. 9ingkat
kerusakan yang dimaksudkan adalah mengamati gambaran histopatologis gaster yang dipulas
dengan 8ematoksilin ;osin lalu diamati di ba/ah mikroskop dan diperiksa integritas
mukosanya +-
9ingkat kerusakan yang akan diamati yaituG
#. ormal, yaitu tidak terdapat perubahan pada patologis
2. Deskuamasi permukaan epitel
. ;rosi permukaaan epitel
%. Jlserasi permukaan epitel
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
19/35
19
BAB III
ERAN0A TE9RI
3.1erangka Te(ri
Cambar 2. Kerangka 9eori
secara oralsecara kontak kutan
!rodifakum
4angka /aktu
pemberian !rodifakum
Dosis brodifakum
Cangguan
metabolisme )it K'epo(ide
!erat badanKondisi organ
pencernaan &hepar,
gastrointestinal*
1ntoksikasi
brodifakum
neurologi Kul8aematologialuran kemih Castrointestinal
Caster
Kerusakan epitel gaster
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
20/35
20
3.2 erangka (nse
Cambar , Kerangka Konsep
3.3 Hi(tesis
9erdapat perbedaan gambaran patologi anatomi gaster tikus /istar terhadap pemberian
brodifakum dengan dosis D50dan D#00
!rodifakum D#00per
oral
Patologi "natomi
gaster
!rodifakum D50per
oral
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
21/35
21
BAB I:
"ET9D9L90I PENELITIAN
!.1 Ruang Lingku Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pada ilmu kedokteran bidang forensik dan bidang
patologi anatomi.
!.2.L(kasi )an ;aktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada laboratorium !iologi Jni)ersitas egeri emarang dan
laboratorium W"P"D". Penelitian sampel dilakukan mulai 4uni 20#5. Pada bulan 4uni 20#5
minggu kedua dilakukan analisis data dan penyusunan laporan hasil penelitian.
!.3. &enis )an Ran4angan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan pendekatan post
test only control group design.
Test
Test A0(l A'
Test B0(l B
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
22/35
22
Keterangan
G Kelompok sampel
K G Kelompok control & tidak diberikan brodifakum*
Col " G Kelompok perlakuan # &D50*
Col ! G Kelompok perlakuan 2&D#00*
9est K G 9est kelompok kontrol
9est " G 9est kelompok golongan #
9est ! G 9est kelompok golongan 2
!.! P(ulasi )an 'u*je4t Penelitian
!.!.1 P(ulasi Target
Populasi target adalah tikus /istar
!.!.2 P(ulasi terjangkau
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah tikus /istar yang terdapat pada
laboraorium !iologi Jni)ersitas egri emarang
!.!.3 'u*$ek Penelitian
ubyek penelitian ini adalah tikus /istar yang memenuhi criteria inklusi dan setelah itu
dilakukan berupa pemberian brodifakum dosis tertentu
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
23/35
23
!.!.3.1 riteria Inklusi
#. 9ikus yang telah memiliki umur sekitar # bulan
2. 9ikus yang memiliki jenis kelamin jantan
. 9ikus yang memiliki berat badan 200 250 gram
!.!.3.2 riteria Eksklusi
#. 9ikus yang memiliki kelainan anatomi maupun gangguan pada organ organ
dalamnya.
!.!.3.3 riteria drop out
#. 9ikus yang mati sebelum mendapatkan perlakuan.
2. Caster tikus yang diambil setelah mele/ati /aktu 2% jam pada /aktu
kematian tikus
!.!.! ,ara 'amling
>ara pengambilan sampel adalah dengan pengambilan sampel acak
sederhana &simple randomi?ed sampling*.ampel penelitian ini adalah gaster yang
diambil dari tikus /istar yang memenuhi criteria inklusi dan eksklusi. Caster
kemudian dia/etkan dengan formalin #0L
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
24/35
24
!.!.% Besar 'amel
Pada penelitian eksperimental dengan rancangan diatas bisa digunakan rumus
1%
r >
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
25/35
25
&enis
+aria*el
Nama
:aria*el
De#inisi 9erasi(nal Nilai 'kala
Be*as Br()i#akum !rodifakum yang digunakan
adalah brodifakum murni.
!rodifakum kemudian
dibentuk menjadi agar
agar untuk mempermudah
melakukanforce
feeding.!rodifakum
diberikan hanya pada hari
pertama penilitian dan tikus
dibiarkan selama @ hari
sesuai dengan dosis yang
telah ditentukan. 7akan dan
minum tikus diberikan
secara ad libitum. Perlakuan
dibagi menjadi kelompok,
kelompok kontrol,
kelompok dengan D50
sebesar 0,2@mgBkg !!, dan
D#00sebesar #,0mgBkg
!!
#. D50M 0,2@mgBkg
!!
2. D#00M #,0
mgBkg !!
:asio
Tergantung 0am*aran
mikr(sk(is
gaster tikus
Cambaran mikroskopis
gaster yang dimaksud
adalah menilai tingkat
#. ormal
&Cambar %.#*
Erdinal
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
26/35
26
/istar kerusakan gaster dengan
mikroskop cahaya
menggunakan pembesaran
%00( pada #00 sel dengan
lima lapangan pandang.
Penilaian tingkat kerusakan
sel gaster dengan sistem
skor berdasarkan modifikasi
!arthel 7anja sebagai
berikutG #.ormal Gtidak ada
perubahan patologis 2.
Deskuamasi epitel berupa
kerusakan ringan epitel
tanda adanya celah. . ;rosi
permukaan epitel berupa
celah pada satu sampai
sepuluh epitel per lesi.
%.Jlserasi G ditandai dengan
adanya celah lebih darisepuluh epitel per lesi. Pada
stadium ini biasanya
terdapat jaringan granulasi
diba/ah epitel.
2. Deskuamasi epitel
&Cambar %.2*
. ;rosi epitel
&Cambar %.*
%. Jlserasi epitel
&Cambar %.%*
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
27/35
27
Cambar %.#. ;pitel normal
Cambar %.2. Deskuamasi epitel
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
28/35
28
Cambar %.. ;rosi ;pitel
Cambar %.%. Jlserasi ;pitel
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
29/35
29
!.6 ,ara Pengumulan Data
!.6.1 Bahan
!ahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah G
Caster tikus /istar
!rodifakum
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
30/35
30
Kemudian kelompok tikus D50 diberikan dosis brodifakum sebesar 0,2@mgBkg !!
dan kelompok tikus D#00sebesar #,0mgBkg !!.
etelah tikus dikelompokkan berdasarkan dosis brodifakum, tikus akan diberikan
dosis brodifakum dalam bentuk agar ' agar per oral secara force feeding pada hari
pertama. Kemudian tikus akan dibiarkan hidup dalam jangka /aktu @ hari pada
lingkungan yang telah dikontrol. Pemberian makan dan minum dilakukan secara ad
libitum.
etelah jangka /aktu @ hari, tikus yang masih hidup akan diterminasi. 9ikus yang
masuk pada kategori drop out akan dipisahkan untuk tidak diteliti. Kemudian dilakukan
otopsi untuk mengambil gaster tikus dari semua kelompok perlakuan. Caster tikus
dibedakan menurut kelompok control, kelompok D50, dan Kelompok D#00
Caster tikus /istar yang sudah diambil dengan cara diotopsi dimasukkan ke
dalam larutan formalin #0L untuk mencegah terjadinya kerusakan sel sel gaster.
Kemudian sampel gaster diba/a ke laboratorium W"P"D".
ampel gaster tikus /istar diproses menjadi preparat secara metode baku
histology dengan pe/arnaan 8ematoksilin ;osin. Dari setiap sampel gaster dibuat
preparat dengan potongan longitudinal. Preparat tersebut akan dibaca dalam lima
lapangan pandang dengan perbesaran %00( dengan menggunakan mikroskop. asaran
pembacaan preparat adalah adanya deskuamasi epitel, erosi permukaan epitel dan
ulserasi epitel.
!.7 Alur Penelitian
9ikus /istar yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi
"daptasi @ hari
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
31/35
31
!.< Analisa Data
Data primer didapatkan dari hasil pengamatan gambaran patologi anaomi gaster yang
didapatkan dengan cara pembuatan preparat dengan pe/arnaan 8ematoksilin ;osin. etelah
data pengamatan gambaran patologi anatomi gaster setiap tikus terkumpul, hasil tersebut
Kel.
D#00
Kel.
Kontrol
Kel. D50
Pemberian
brodifakum
Pera/atan terkontrol
selama @ hari
terminasihidupmati
Pengambilan gaster
secara otopsi
Pemeriksaan Cambaran
Patologi "natomi
Pengumpulan 8asil
"nalisa Data
8asil Data
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
32/35
32
akan di cek kembali. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan P for
/indo/s #.0 . Jji hipotesis yang dilakukan adalah 7ann ' Whitney.
!.1? Etika Penelitian
Penelitian akan dilakukan setelah mendapat ethical clearance dari Komisi ;tik Penelitian
Kesehatan &KP;K*
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
33/35
33
#. "cua,D.>., Pronc?uk, 4. !rodifacum 1nternational Programme on >hemical afety
Poisons 1nformation. +Diakses pada #0 4an 20#5-. Diakses melalui
httpGBB///.inchem.orgBdocumentsBpimsBchemicalBpim0@@.htm
2. ittin, K.;, EH>onnor,>.;, ;ason,>.9. >omparati)e ;ffects of !rodifacoum on :ats and
Possums. ertebrate Pests. e/ Nealand Plant Protection 5G#0'#5 &2000*. ?pp
5#00
. 7alcolm :. 8adler $$2* oumarin. Eccupational afety and 8elath "dministration
#0. !ye, ". and 8. K. King. #$@0. 9he biosynthesis of %'hydro(ycoumarin and dicoumarol
by+spergillus fumigatus
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
34/35
34
#%. !achman K" I ulli)an 94 $* Dispositional and pharmacodynamics characteristics
of brodifacoum in /arfarin'sensiti)e rats
#5. 9BaapccBabmtBcapcc scientific meetings. ept 2@.
#A. 4ones ;, Cro/e C8, aiman > $%* Prolonged anticoagulation in rat poisoning
#@. World 8ealth Ergani?ation. Data heet on Pesticides no.5@ !rodifacoum. +Diakses pada
#2 4an 20#5-. Diakses melalui httpGBB///.inchem.orgBdocumentsBpdsBpdsBpest5@Qe.htm
#. "merican !ird >onser)ancy. Pesticide Profile !rodifacoum. +Diakses pada #2 4an
20#5-. Diakses melalui
httpGBB///.abcbirds.orgBabcprogramsBpolicyBto(insBProfilesBbrodifacoum.html
#$. "mori, C. $$A*. 7us musculus, 1J> :ed ist of 9hreatened pecies.20. her/ood .Human physiology. ;d @. >anadaG elson ;ducation. 20#0.
2#. 4ames C. ell
7/18/2019 Kti Ricky Fixxxx
35/35
35
2. yarif, "mir, et all.
top related