Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria.docx
Post on 15-Dec-2015
8325 Views
Preview:
Transcript
Komposisi penduduk
Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran)
tertentu dan untuk tujuan tertentu pula. Mengetahui komposisi penduduk diperlukan untuk
merencanakan kegiatan pada masa mendatang. Dasar untuk menyusun komposisi penduduk yang
umum digunakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal.
Pengelompokkan penduduk dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan
pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan.
Komposisi penduduk merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang
membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk dalam arti demografi:
ü Komposisi penduduk menurut umur
Struktur komposisi penduduk dipengaruhi oleh 3 variabel demografi antara lain: variabel
kelahiran, kematian dan migrasi. Ketiga variabel tersebut akan saling mempengaruhi. Bila salah
satu variabel berubah, maka akan mengakibatkan berubah pula variabel yang lain. Misalnya bila
terjadi angka kelahiran yang tinggi maka struktur penduduk akan bergeser ke penduduk usia
muda. Demikian juga faktor sosial ekonomi akan mempengaruhi struktur umum penduduk
melalui 3 variabel demografi di atas.
Struktur umur penduduk muda terjadi bila kelompok penduduk yang berumur kurang dari 15
tahun jumlahnya lebih dari 40%, sedangkan jumlah penduduk umur 65 tahun jumlahnya kurang
dari 10%. sebaliknya suatu daerah dikatakan mempunyai struktur umur penduduk tua apabila
presentasenya berkebalikan dengan daerah struktur umur penduduk muda.
ü Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Rasio jenis kelamin pada umumnya dinyatakan sebagai perbandingan jumlah laki-laki per
100 perempuan. Angka rasio jenis kelamin dapat dihitung menurut golongan–golongan umur di
samping bagi penduduk total. Angka – angka rasio jenis kelamin menurut golongan umur ini
disebut sebagai “age spesific sex rations”. Selain faktor rasio jenis kelamin pada saat lahir, tinggi
rendahnya angka – angka rasio jenis kelamin secara total maupun bagi golongan-golongan umur
di suatu masyarakat atau komunitas dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat kematian laki –
laki dan perempuan dan secara kolektif, dan oleh perbedaan – perbedaan tingkat migrasi netto
antar jenis kelamin.
a. Berdasarkan aspek biologis
Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
§ Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.
§ Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.
§ Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo
Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara
di dunia dibagi 3 yaitu:
· Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda.
· Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.
· Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
b. Berdasarkan aspek social
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.
Komposisi penduduk menurut pendidikan
Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat
dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini
dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
c. Berdasarkan aspek ekonomis
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
Komposisi penduduk menurut pekerjaan
Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang,
petani, pengusaha dan sopir.
d. Berdasarkan aspek geografis
Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.
Komposisi penduduk menurut tempat tinggal
Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di
desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk
tinggal di desa.
KOMPOSISI PENDUDUK
oleh Elva Rismwari pada Januari 17, 2012
Pengertian komposisi pendudukKomposisi penduduk adalah penggolongan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya : penduduk desa dapat digolongkan berdasarkan tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, jenis kelamin dsb. Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan. Komposisi penduduk dan jenis kelamin bagi suatu masyarakat penting baik dalam kerangka biologis, ekonomi, maupun sosial. Misalnya penting dalam dalam kaitannya dengan angka – angka kelahiran, kematian, rasio beban tanggungan, dan jumlah penduduk usia sekolah.Contoh:Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasarMacam-macam komposisi penduduk1. Berdasarkan aspek biologisMisalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompoSesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:- Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda.- Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.- Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.2. Berdasarkan aspek sosialMisalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.Komposisi penduduk menurut pendidikanBerdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.3. Berdasarkan aspek ekonomisMisalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.Komposisi penduduk menurut pekerjaanPenduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
4. Berdasarkan aspek geografisMisalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.Komposisi penduduk menurut tempat tinggalTempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.
Cara penyajian dan penghitungan komposisi penduduk
Cara penyajian komposisi penduduk
Penyajian data komposisi penduduk dapat disajikan dengan grafik yang berbentuk pyramid yang disebut dengan “Piramida Penduduk”. Piramida Penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan grafik batang yang menggambarkan perbandingan banyaknya jumlah laki-laki dan perempuan dalam tiap – tiap kelompok usia. Dengan piramida penduduk, data akan terbaca dengan lebih jelas. Riwayat penduduk suatu negeri dapat dibaca dari piramida penduduk negri yang bersangkutan.Cara penggambaran piramida penduduk :1. Sumbu vertikal untuk distribusi umur2. Sumbu horisontal untuk jumlah penduduk dapat absolut maupun persentase.3. Horisontal kiri untuk laki-laki dan horizontal kanan untuk perempuan.4. Dasar piramida dimulai untuk umur muda (0 – 4) tahun semakin ke atas untuk umur yang lebih tua5. Puncak piramida untuk umur tua sering dibuat dengan sistem “open end interval” artinya, misal untuk umur 75, 76, 77, 78 dan seterusnya cukup dituliskan 75+.6. . Bagian sebelah kiri untuk penduduk laki – laki dan bagian sebelah kanan untuk pnduduk perempuan7. Besarnya balok diagram untuk masing – masing kelompok umur harus sama.Piramida pendudukTerdapat beberapa tipe piramida, dibedakan dalam 5 tipe piramida penduduk:Model 1:Piramida penduduk model ini mempunyai dasar lebar dan ‘slope’ tidak terlalu curam atau datar. Bentuk semacam ini terdapat pada penduduk dengan tingkat kelahiran dan kematian sangat tinggi, sebelum mereka mengadakan pengendalian terhadap kelahiran maupun kematian. Umur median rendah, sedangkan angka beban tanggungan (dependency ratio) tinggi.Contoh: Piramida Penduduk India tahun 1951Piramida Penduduk Indonesia tahun 1971Model 2:Dibandingkan dengan model 1, maka dasar piramida model 2 ini lebih lebar dan ‘slope’ lebih curam sesudah kelompok umur 0-4 tahun sampai ke puncak piramida. Bentuk ini terdapat pada negara dengan permulaan pertumbuhan penduduk yang tinggi/cepat akibat adanya penurunan tingkat kematian bayi dan anak-anak tetapi belum ada penurunan tingakt fertilitas. Umur median sangat rendah, sedangkan angka beban tanggungan (dependency ratio) tinggi.Contoh: Sri Lanka, Meksiko, dan Brazilia.Model 3:Bentuk piramida ini dikenal sebagai bentuk sarang tawon kuno (old fashioned beehive). Terdapat
pada negara dengan tingkat kelahirandan tingkat kematian yang rendah. Karakteristik yang dimiliki piramida ini yaitu umur median sangat tinggi, dengan beban tanggungan sangat rendah, terutama pada kelompok umur-umur tua.Contoh: Pramida penduduk pada hamper seluruh negara-negara Eropa barat.Model 4:Piramida penduduk dengan bentuk lonceng/genta (The bellshapedpyramid). Bentuk ini dicapai oleh Negara-negara yang paling sedikit sudah 100 tahun mengalami penurunan tingkat fertilitas (kelahiran) dan kematian. Umur median cenderung menurun dan angka beban tanggungan meninggi.Contoh: Piramida penduduk Amerika Serikat.Model 5:Terdapat pada negara yang menjalani penurunan drastis yang tingkat kelahiran dan kematiannya sangat rendah. Penurunan tingkat kelahiran yang terus menerus akan menyebabkan berkurangnya jumlah absolute dari pada penduduk.
A. Latar Belakang
Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang
dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri
dari 13.487 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara ("pulau luar", di samping
Jawa yang dianggap pusat). Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006,
Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang
berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk
pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan
dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor
Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan
wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India
Menurut sensus penduduk 2000, Indonesia memiliki populasi sekitar 206 juta, dan
diperkirakan pada tahun 2006 berpenduduk 222 juta. 130 juta (lebih dari 50%) tinggal di Pulau
Jawa yang merupakan pulau berpenduduk terbanyak sekaligus pulau dimana ibukota Jakarta
berada. Sebagian besar (95%) penduduk Indonesia adalah Bangsa Austronesia, dan terdapat
juga kelompok-kelompok suku Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia terutama di Indonesia
bagian Timur. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari
kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah, misalnya
Jawa, Sunda, Madura, Batak, dan Minangkabau.
Selain itu juga ada penduduk pendatang yang jumlahnya minoritas di antaranya adalah
etnis Tionghoa, India, dan Arab. Mereka sudah lama datang ke Nusantara melalui perdagangan
sejak abad ke 8 M dan menetap menjadi bagian dari Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 4
juta populasi etnis Tionghoa. Angka ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930 dan 2000
pemerintah melakukan sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat Indonesia ke dalam
suku bangsa dan keturunannya. Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 85,2%
penduduk Indonesia, yang menjadikan Indonesia negara dengan penduduk muslim terbanyak
di dunia.[44] Sisanya beragama Protestan (8,9%), Katolik (3%), Hindu (1,8%), Buddha (0,8%),
dan lain-lain (0,3%). Selain agama-agama tersebut, pemerintah Indonesia juga secara resmi
mengakui Konghucu (http://id.wikipedia.org/wiki/indonesia,2012).
Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan
Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu disebut Ujungpandang. Provinsi Sulawesi
Selatan terletak di 0°12' - 8° Lintang Selatan dan 116°48' - 122°36' Bujur Timur. Luas
wilayahnya 62.482,54 km². Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat dan Laut
Flores di selatan. Sampai dengan Mei 2010, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar
sebanyak 8.032.551 jiwa dengan pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan 4.111.008 orang
perempuan (http://id.google.org/ keprndudukan-sulsel,2012).
Kabupaten Pangkep terdiri dari 4 kecamatan kepulauan dengan 112 pulau, 94
berpenghuni dengan jumlah penduduk 51.469 jiwa (34 %) serta 7 kecamatan wilayah pesisir.
Luas laut kab. Pangkep 11.464.44 km, luas pulau kecil 35.150 ha dan garis pantai 250 km dan
luas terumbu karang 36.000 ha sehingga sangat perlu mendapat perlindungan dan
pengawasan dalam mengendalikan secara berkesinambungan (http://id.wikipedia.org,2012).
Melihat kondisi begitu banyaknya masalah yang dihadapi oleh masyarakat yakni
mortalitas,fertilitas dan migrasi khususnya daerah pesisir Sulawesi selatan. Hal itulah yang
melatarbelakangi dilakukannya praktek lapang Demografi Wilayah Pesisir dan Kepulauan.
B.Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dilakukannya praktek lapang mata kuliah Demografi Wilayah Pesisir dan
Kepulauan adalah
1. Untuk mengetahui laju pertambahan penduduk di Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan
Labakkang, Kabupaten Pangkep,Provinsi Sulawesi-Selatan.
2. Untuk mengetahui kualitas penduduk di Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang,
Kabupaten Pangkep,Provinsi Sulawesi-Selatan.
3. Untuk mengetahui penyebaran penduduk di Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang,
Kabupaten Pangkep,Provinsi Sulawesi-Selatan.
Kegunaan dilakukannya praktek lapang mata kuliah Demografi Wilayah Pesisir dan
Kepulauan adalah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa tentang
pemanfaatan sumberdaya perikanan oleh masyarakat pesisir sekaligus untuk membandingkan
ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan
II . TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Demografi
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan
manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana
jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu
yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu
(http://id.google.org ,2012).
Demografi adalah salah satu disiplin ilmu. Bidang kajiannya adalah struktur (susunan)
populasi manusia atau kependudukan di lingkup wilayah tertentu dan dalam periode tertentu
pula. Studi demografi akan mengkaji sebab dan akibat perubahan struktur kependudukan
termasuk peningkatan atau pengurangan jumlah penduduk yang disebabkan tingkat kelahiran,
tingkat kematian, dan proses perpindahan (migrasi) penduduk.
Problematik demiografi dalam meningkatkan kesejahteraan sudah berada di wilayah
terapan ilmu demografi. Pertanyaan mendasarnya adalah upaya mencari keseimbangan
struktur penduduk di wilayah tertentu pada periode tertentu dan kesejahteraan optimal yang
dapat dicapai.
Contoh kasus, pemerintah RRC melarang pasangan suami isteri memiliki lebih dari satu
anak sejak akhir 1970-an (1978 atau 1979). Alasannya untuk mengurangi angka pertumbuhan
penduduk sehingga beban sosial ekonomi berkurang. Implikasi kebijakan ini sangat banyak,
antara lain budaya Cina yang menginginkan anak laki-laki tidak jarang memicu aborsi ketika
bayi dalam kandungan diketahui berkelamin perempuan.
B. Faktor yang Mempengaruhi Demografi
Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu wilayah
atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam persentase. Pertambahan
penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya yang
disebabkan oleh beberapa faktor-faktor dibawah ini (www.antaranews.com,2011) :
- Kematian
Kematian apabila kematian bertambah maka angka kependudukan pun akan berkurang
akan tetapi bila angka kematian menurun maka akan menambah juga kependudukan
dikarenakan angka kelahiran menlonjak drastis. Kematian adalah hilangnya tanda-tanda
kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan
untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka
kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro
mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti moralitas)
- Kelahiran
Kelahiran apabila kelahiran bisa cepat dikarenakan tekhnologi kesehatan kelahiran bisa
cepat dikarenakan tekhnologi kesehatan maka otomatis kenaikan penduduk pun bisa melonjak
drastis karena bertumbuhnya angka kelahiran. Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk.
Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung
kelahiran (pro natalitas).
a. Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas)
Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu. Anak
dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua. Anggapan bahwa
banyak anak banyak rejeki. Anak menjadi kebangaan bagi orang tua.
b. Faktor-faktor penunjang kelahiran (anti natalitas)
Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak. Adanya
ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal
berusia 19 tahun. Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak
diberikan hanya sampai anak ke-2. Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan
memperoleh pekerjaan.
- Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain.
Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan
penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang
merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
a. Persediaan sumber daya alam
b. Lingkungan social budaya
c. Potensi ekonomi
d. Alat masa depan
C. Kesehatan lingkungan
-Ada beberapa definisi dari kesehatan lingkungan :
1. Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan
ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat
dari manusia.
2. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan
adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis
antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang
sehat dan bahagia.
— -Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan
lingkungan, yaitu :
1. Penyediaan Air Minum
2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
—-Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU
No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :3
1. Penyehatan Air dan Udara
2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana
-Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan
lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis
2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis
3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum
5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dlm
keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar2an, reaktor/tempat yang
bersifat khusus.
—- Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah dalam
kesehatan lingkungan antara lain :
1. Air Bersih
— -Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500
mg/l)
Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)
2. Pembuangan Kotoran/Tinja
-Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai
berikut :
Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau
sumur
Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan,
harus dibatasi seminimal mungkin
Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.
3. Kesehatan Pemukiman
—- Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak
yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat
antar anggota keluarga dan penghuni rumah
Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi,
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup
Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung
membuat penghuninya jatuh tergelincir.
4. Pembuangan Sampah
— -Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor
/unsur, berikut:
Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah
penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak
geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
Penyimpanan sampah
Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
Pengangkutan
Pembuangan
— -Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui
hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan
masalah-masalah ini secara efisien.
III. METODOLOGI PRAKTIK
A. Waktu dan Tempat
Praktek lapang mata kuliah Demografi dilaksanakan pada hari Jumat–Minggu tanggal 6-
8 April 2012 yang bertempat di Desa Pundata Baji, Kecamatan Labakkang, Kabupaten
Pangkep,Provinsi Sulawesi-Selatan.
B. Sumber Data
Sumber data pada Praktek lapang mata kuliah Demografi yaitu:
Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung di lapangan melalui wawancara
dan observasi(menggunakan kuesioner).
Data sekunder, merupakan data pelengkap primer, yang diperoleh dari kelurahan setempat
yang erat hubungannya dengan data primer
C. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data pada Praktek lapang mata kuliah Demografi yaitu:
Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap berbagai kegiatan dan keadaan di lokasi yang
terkait dengan tujuan praktek
Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi secara langsung
kepada pihak terkait dan masyarakat yang berkaitan dengan praktek lapang (Soeparman dan
Suparmin. 2001).
DAFTAR PUSTAKA
Soeparman dan Suparmin. 2001. Kesehatan Lingkungan : Suatu Pengantar. Jakarta : EGC.
Winslow, 1920.kesehatan lingkungan hidup masyarakat,terjemahan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
http://monaliasakwati.blogspot.com/2011/02/definisi-demografi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/indonesia, Diakses pada tanggal 3 April 2011 pukul 18:27 2012.
http://id.wikipedia.org, Diakses pada tanggal 4 April 2011 pukul 18:27.
http://id.google.org/ keprndudukan-sulsel, Diakses pada tanggal 4 April 2011 pukul 18:27.
http://id.google.org/ pengertian+demografi/kependudukan, Diakses pada tanggal 4 April 2011 pukul 18:27.
www.antaranews.com, Diakses pada tanggal 4 April 2011 pukul 18:27.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Lokasi
Secara geografi Kabupaten Pangkep terletak pada koordinat antara 110° sampai 113”
Lintang Selatan dan 4° 40’ sampai 8.00 ” Bujur Timur. Adapun Batas-batas Wilayah kabupaten
pangkep sebagai berikut
( http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_pangkep, 2012) :
- Sebelah Utara : Kabupaten Barru
- Sebelah Selatan : Kabupaten Maros
- Sebelah Timur : Kabupaten Bone.
- Sebelah Barat : Pulau Kalimantan, Jawa, Madura Nusa Tenggara & Bali.
Kabupaten Pangkep terdiri dari 4 kecamatan kepulauan dengan 112 pulau, 94
berpenghuni dengan jumlah penduduk 51.469 jiwa (34 %) serta 7 kecamatan wilayah pesisir.
Luas laut kab. Pangkep 11.464.44 km, luas pulau kecil 35.150 ha dan garis pantai 250 km dan
luas terumbu karang 36.000 ha sehingga sangat perlu mendapat perlindungan dan
pengawasan dalam mengendalikan secara berkesinambungan (http://id.wikipedia.org, 2012).
Jumlah penduduk Kab.Pangkep pada Tahun 2010 sebanyak 367.371 jiwa dengan
penyebaran penduduk sebagai berikut :
Nama Kecamatan Jumlah KK Jumlah Penduduk
Kecamatan Lk.Tangaya 4.495 17.301 jiwa
Kecamatan Lk.Kalukuang Masalima (Kalmas) 3.255 13.280 jiwa
Kecamatan Pangkajene 12.864 52.551 jiwa
Kecamatan Balocci 4.658 17.972 jiwa
Kecamatan Bungoro 12.078 46.103 jiwa
Kecamatan Labakkang 14.829 56.654 jiwa
Kecamatan Ma’rang 9.320 36.356 jiwa
Kecamatan Segeri 6.506 27.206 jiwa
Kecamatan Minasatene 9.050 36.872 jiwa
Kecamatan Mandalle 4.391 16.863 jiwa
Kecamatan Tondong Tallasa 3.011 10.700 jiwa
Kecamatan Lk.Tupabiring 4.656 19.825 jiwa
Kecamatan Lk. Tupabiring Utara 3.780 15.688 jiwa
Total penduduk 92.893 367.371 jiwa
Kepadatan penduduk Kab.Pangkep rata-rata sebesar 247 jiwa/Km²
B. Sarana Dan Prasarana
Adapun sarana dan prasarana di desa Siddo dapat dilihat daam tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1 : Sarana dan Prasarana
No Sarana Dan Prasarana Jumlah
1 Mesjid 1
2 Sekolah 2
3 Pustu 1
4 Koperasi 1
5 TPI 1
6 Pelabuhan 1
Sumber :Data Skunder Desa Pundata Baji, 2012
Dari tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa desa Pundata Baji memiliki sarana dan
prasarana yang masih kurang dan perlu dibenahi, seperti sekolah, desa ini hanya memiliki 1
sekolah dasar, 1 SMP dan tidak memiliki SMA, hanya memiliki 1 mesjid, satu pustu
(Puskesmas Pembantu), satu TPI (Tempat Pelelangan Ikan) dan memiliki Pelabuhan Macini
Baji yang menjadi sarana yang diandalkan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat berlabuhnya
kapal yang menyeberangkan masyarakat ke pulau-pulau terdekat.Dan ada lembaga-lembaga
formal lainnya seperti koperasi namun tidak berjalan atau dimanfaatkan.
C. Deskripsi Responden
Adapun keadaan Umum Responden dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini, yaitu:
Tabel 2 : Umur Responden
Nama Umur
Bahar 32 Tahun
Bakri 30 Tahun
Ishak 30 Tahun
Nanni 41 Tahun Sumber : Data primer, diolah 2012.
Dari tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa umur responden pada umumnya berada antara
30 samapi 41 tahun. Usia tersebut merupakan usia yang produktif untuk bekerja.
Tabel 3 : Pekerjaan Responden
Nama Pekerjaan
Bahar Petani rumput laut
Bakri Petani rumput laut
Ishak Petani rumput laut
Nanni Petani rumput laut Sumber : Data primer, diolah 2012.
Dari tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa pekerjaan responden pada umumnya adalah
petani rumput laut.
Tabel 4 : Jumlah Tanggungan Responden
NamaJumlah
Tanggungan
Bahar 4 orang
Bakri 6 orang
Ishak 3 orang
Nanni 6 orang Sumber : Data primer, diolah 2012.
Dari tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa jumlah tanggungan responden pada umumnya
berbeda-beda, ada yang 3 orang, 4 orang, 6 orang.
D. Analisis Data
a. Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Pangkep per tahun selama sepuluh tahun
terakhir yakni dari tahun 2000-2010 sebesar 1,15 persen. Laju pertumbuhan penduduk
Kecamatan Bungoro adalah yang tertinggi dibandingkan Kecamatan lain di Kabupaten Pangkep
yakni sebesar 2,01 persen, sedangkan yang terendah di Kecamatan Tupabbiring Utara yakni
sebesar 0,15 persen. Kecamatan Labakkang walaupun menempati urutan pertama dari jumlah
penduduk di Kabupaten Pangkep namun dari sisi laju pertumbuhan penduduk menempati
urutan ke 7 dari 13 Kecamatan di Kabupaten Pangkep yakni hanya sebesar 1,10 persen.
Jumlah penduduk di Kelurahan Pundata Baji Kecamatan Labbakkang Kabupaten
Pangkep Sulawesi Selatan tahun 2008-2012.
Tabel 5. Jumlah Penduduk
Tahun L P Jumlah2008 809 264 10732009 903 237 11402010 901 293 11942011 811 281 10922012 820 282 1102
Sumber : data sekunder. 2012
Kepadatan penduduk
KP= jumlah penduduk suatu wilayah/luas wilayah X 1000
Tabel 6 kepadatan pendudukTahun L P Jumlah KP2008 809 264 1073 964.92812009 903 237 1140 1025.182010 901 293 1194 1073.741
2011 811 281 1092 982.01442012 820 282 1102 991.0072
Sumber : data sekunder. 2012
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kepadatan penduduk pada tahun 2008 adalah
964.9281 orang per km 2 ,tahun 2009 meningkat menjadi 1025.18 orang per km 2 , tahun 2010
meningkat lagi menjadi 1073.741 orang per km 2 , tahun 2011 mengalami penurunan sebesar
982.0144 orang per km 2 , dan tahun 2012 sampai bulan April mengalami kenaikan sebesar
991.0072 orang per km 2 .
Tingkat kelahiran (Natalitas) di Kelurahan Pundata Baji Kecamatan Labbakkang
Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan tahun 2008-2012.
Tabel 7. NatalitasTahun L P Jumlah2008 11 8 192009 17 28 452010 33 30 632011 37 34 712012 7 19 26
Sumber : data sekunder. 2012
1. Rasio jenis Kelamin Kelahiran
SRB = Bm/Bf X K
Tabel 8. Rasio jenis Kelamin KelahiranTahun L P Jumlah JUMLAH PENDUDUK SRB2008 11 8 19 1073 137.52009 17 28 45 1140 60.714292010 33 30 63 1194 1102011 37 34 71 1092 108.82352012 7 19 26 1102 36.84211
Sumber : data sekunder. 2012
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rasio jenis kelamin kelahiran dari tahun 2008
berjumlah 137 bayi, tahun 2009 berjumlah 60 bayi, tahun 2010 berjumlah 110 bayi, tahun 2011
berjumlah 108 bayi, dan tahun 2012 berjumlah 36 bayi.
2. Tingkat kelahiran Kasar
CBR = Jumlah kelahiran / jumlah Penduduk X 1000
Tabel 9. Tingkat kelahiran KasarTahun L P Jumlah JUMLAH PENDUDUK CBR2008 11 8 19 1073 17.707362009 17 28 45 1140 39.473682010 33 30 63 1194 52.763822011 37 34 71 1092 65.018322012 7 19 26 1102 23.59347
Sumber : data sekunder. 2012
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat kelahiran kasar selama 5 tahun makin
meningkat, yaitu pada tahun 2008 tingkat kelahiran kasar sebesar 17 berarti bahwa tiap 1000
penduduk terdapat 17 kelahiran bayi. Tahun 2009 sebesar 39 kelahiran bayi. Tahun 2010
sebesar 52 kelahiran bayi. Tahun 2011 sebesar 65 kelahiran bayi. Tahun 2012 sampai bulan
April 23 kelahiran bayi.
Tingkat Kematian (Mortalitas) di Kelurahan Pundata Baji Kecamatan Labbakkang
Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan tahun 2008-2012.
Tabel 10. MortalitasTahun L P Jumlah2008 19 26 452009 13 22 352010 15 17 322011 12 14 262012 3 1 4
Sumber : data sekunder. 2012
a. Tingkat kematian kasar
CDR= D / Pm X 1000
Tabel 11. Tingkat kematian kasar
Sumber : data sekunder. 2012
Laju pertumbuhan penduduk giometriks Di Kelurahan Pundata Baji Kecamatan
Labbakkang Kabupaten Sulawesi Selatan dapat diketahui melalui rumus sebagai berikut:
Pt = Po (1 + r)t
Pt : banyak penduduk pada tahun akhir
Po : banyaknya penduduk pada tahun awal
r: angka pertumbuhan penduduk
t : jangka waktu (dalam banyak tahun)
Tabel 12. Laju pertumbuhan penduduk giometriksTahun L P Jumlah2008 809 264 10732009 903 237 11402010 901 293 11942011 811 281 10922012 820 282 1102
Sumber : data sekunder. 2012
Pt = Po (1 + r)t
1102 = 1073 (1 + r)5
(1 + r)5 = 1102 / 1073
Tahun L P Jumlah jumlah penduduk CDR2008 19 26 45 1073 41.938492009 13 22 35 1140 30.701752010 15 17 32 1194 26.80067
2011 12 14 26 1092 23.80952
2012 3 1 4 1102 3.629764
= 1.0270
5 log (1 + r) = log 1.0270
= antilog (0.01157)
(1+ r) =0.01157
r= 1- 0.01157
r= 0.0116 atau 1,16%
Jadi, laju pertumbuhan penduduk di Kelurahan Pundata Baji Kecamatan Labbakkang
Kabupaten Pangkep Sulawesi selatan sebesar 1,16% pada periode tahun 2008 – 2012.
b. Penyebaran masyarakat
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu
wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan
ppenduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata ppenduduk pada setiap Km2
pada suatu wilayah negara.
Faktor-faktor yang memppengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap
daerah atau negara sebagai berikut:
1. Faktor Fisiografis
2. Faktor Biologis
3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Apabila kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat
pada terjadinya tekanan- tekanan penduduk. Jadi, meskipun daya dukung lingkungannya
tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah tersebut dalam mendukung
kehidupan.
Tabel 13. Jumlah Migrasi Tahun P L Jumlah Keterangan2008 7 9 16 datang2009 23 43 66 datang2010 9 9 18 datang2011 21 27 48 Pergi
2012 4 10 14 Pergi Sumber : data sekunder. 2012
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa migrasi masuk dari tahun 2008, 2009, 2010
masing-masing berjumlah 16 orang, 66 orang, dan 18 orang. Sedangkan migrasi keluar dari
tahun 2011- 2012 masing-masing 48 orang dan 14 orang. Migrasi masuk terjadi akibat adanya
penduduk asing yang masuk ke Kelurahan Pundata Baji karena faktor untuk mencari bahan
baku. Sedangkan migrasi Keluar diakibatkan karena faktor pekerjaan serta mengikuti suami
yang ada di daerah lain seperti di daerah Malili serta Kalimantan.
c. Kualitas hidup penduduk
Masalah kependudukan Indonesia dalam hal kualitas adalah masalah kependudukan
dalam hal mutu kehidupan dan kemampuan sumber daya manusianya. Di Indonesia, masalah
kualitas penduduk yang terjadi, antara lain, dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat
pendidikan dan kualitas sumber daya manusia, rendahnya taraf kesehatan sehingga
kesemuanya itu pada akhirnya mengarah pada rendahnya pendapatan perkapita
masyarakatnya.
(a). Masalah Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat
pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dimiliki.
Secara umum, tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih tergolong relatif rendah. Akan
tetapi, tingkat pendidikan masyarakat tersebut senantiasa diupayakan untuk selalu ditingkatkan
dari tahun ke tahun.
Hal-hal yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di negara Indonesia, antara
lain meliputi hal-hal berikut ini.
1) Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan, sehingga mereka tidak perlu
sekolah terlalu tinggi (khususnya untuk anak perempuan).
2) Rendahnya penerimaan pendapatan perkapita, sehingga orang tua tidak mampu
menyekolahkan anaknya lebih lanjut atau bahkan tidak disekolahkan sama sekali.
3) Kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan, khususnya di pedesaan dan daerah-
daerah terpencil.
4) Keterbatasan anggaran dan kemampuan pemerintah dalam mengusahakan program
pendidikan yang terjangkau masyarakat.
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk akan berdampak pada kemampuan penduduk
tersebut dalam memahami dan menghadapi kemajuan zaman, ilmu pengetahuan, dan
teknologi. Penduduk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memahami dan beradaptasi
dalam menghadapi perkembangan zaman, sehingga mereka akan lebih produktif dan inovatif.
Untuk menyikapi hal-hal tersebut, pemerintah telah mengambil beberapa upaya dalam
memperluas dan meratakan kesempatan memperoleh pendidikan, diantaranya dengan jalan
berikut ini.
Menggalakkan program wajib belajar 9 tahun.
Mendorong kesadaran masyarakat yang mampu atau badan-badan usaha untuk menjadi orang
tua asuh bagi anak-anak kurang mampu.
Menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi, khususnya bagi siswa berprestasi yang kurang
mampu.
Membuka jalur-jalur pendidikan alternatif atau nonformal (seperti kursus-kursus keterampilan)
sehingga dapat memperkaya kemampuan atau kualitas seseorang.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana belajar mengajar hingga ke pelosok
daerah. Pengembangan sistem pendidikan nasional saat ini telah dipertegas dalam Undang-
Undang No 2 Tahun 1989, sehingga diharapkan mampu mempertegas arah pembangunan
yang dilakukan pemerintah dalam upaya mencerdaskan bangsa.
b . Masalah Kesehatan
Tingkat kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk suatu negara.
Dalam hal ini, tingkat kesehatan dapat diindikasikan
dari angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, ketercukupan gizi makanan, dan
usia harapan hidup.
1) Angka kematian bayi di Indonesia masih relatif tinggi, meskipun terus menurun dari tahun ke
tahun. Pada tahun 1971, angka kematian bayi mencapai 218 tiap 1.000 kelahiran, akan tetapi
pada tahun 1990, angka kematian bayi telah menurun menjadi 8 tiap 1.000 kelahiran.
Menurunnya angka kematian bayi ini didukung oleh meningkatnya derajat kesehatan dan gizi
ibu. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap angka kematian ibu melahirkan yang cenderung
menurun dari tahun ke tahun.
2) Tingkat ketercukupan gizi masyarakat juga mulai meningkat. Saat ini, pemerintah melalui
Departemen Kesehatan menetapkan standar ketercukupan gizi, yaitu 2.400 kalori/hari/kepala
keluarga. Artinya, suatu keluarga dikatakan sejahtera jika mampu memenuhi angka
ketercukupan kalori tersebut.
3) Angka harapan hidup adalah perkiraan rata-rata umur yang dapat dicapai penduduk suatu
negara. Angka ini di Indonesia cenderung mengalami peningkatan, dari 45,73 tahun pada tahun
1971 menjadi 65,43 tahun pada tahun 2000. Akan tetapi, angka tersebut masih tergolong relatif
rendah, karena negaranegara lain dapat mencapai 70 bahkan lebih dari 80 tahun.
Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keadaan penduduk sangat
memengaruhi dinamika pembangunan dalam suatu negara. Hal ini dikarenakan penduduk
merupakan titik sentral dari seluruh kebijakan dan program pembangunan yang sedang dan
akan dilakukan oleh pemerintah. Dengan kata lain, dalam konsep pembangunan, penduduk
adalah subjek dan sekaligus objek pembangunan. Sebagai subjek pembangunan, manusia
bertindak sebagai pelaku dan pelaksana pembangunan. Adapun sebagai objek pembangunan,
penduduk merupakan sasaran pembangunan. Permasalahan penduduk di Indonesia baik dari
jumlah penduduk (kuantitas) maupun mutu (kualitas) merupakan suatu masalah yang dilematis
dan kontradiktif. Di satu sisi jumlah penduduk yang besar merupakan modal dan potensi yang
dapat meningkatkan produksi nasional apabila dapat dibina dan dikerahkan sebagai tenaga
kerja yang efektif sehingga sangat menguntungkan bagi usaha pembangunan di segala bidang.
Sebaliknya penduduk dengan mutu dan kualitas yang rendah yang tidak mampu bersaing
karena minimnya kesempatan kerja yang tersedia, akan menjadi beban dan penghambat
pembangunan. Oleh karena itu, sebagai subjek pembangunan, penduduk harus terus dibina
dan dikembangkan sehingga mampu menjadi motor penggerak dan modal dasar
pembangunan. Selain itu, pembangunan juga harus dikembangkan dengan memperhitungkan
kondisi dan kemampuan penduduk sehingga penduduk dapat berpartisipasi aktif dalam
dinamika pembangunan.
PRESENTASE KUALITAS HIDUP BERDASARKAN PENDIDIKAN TERAKHIR
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa sekitar 60% penduduk di Kel. Pundata
Baji Kec. Labbakkang Kab. Pangkep Sulawesi Selatan dilihat dari pendidikan terakhir rata-rata
tingkat kualitas penduduknya masih sangat rendah yaitu kebanyakan hanya berpendidikan
Sekolah Dasar (SD),serta 40 % berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Artinya
kualitas hidup dilihat dari pendidikan terakhir agak rendah.
PRESENTASE KUALITAS HIDUP BERDASARKAN PEKERJAAN
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa sekitar 60% penduduk di Kel. Pundata Baji
Kec. Labbakkang Kab. Pangkep Sulawesi Selatan dilihat dari pekerjaan berpropesi sebagai
nelayan dan sekitar 40% berpropesi sebagai petani rumput laut. Artinya kualitas hidup dilihat
dari pekerjaannya masih rendah karena rata-rata tidak memiliki mata pencaharian alternatif.
PRESENTASE KUALITAS HIDUP BERDASARKAN PENGHASILAN
Dari diagram batang diatas dapat disimpulkan bahwa sekitar 40% penduduk di Kel.
Pundata Baji Kec. Labbakkang Kab. Pangkep Sulawesi Selatan dilihat dari penghasilannya
sekitar Rp. 2.400.000 dan 60% mulai dari Rp. 1.900.000 – Rp. 3.750.000/ 3 bulan. Artinya
kualitas hidup dilihat dari penghasilan cukup tinggi,dan cukup untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga masing-masing individu.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Laju pertumbuhan penduduk di Kel. Pundata Baji Kec. Labbakkang Kab. Pangkep Sulawesi
Selatan sebesar 1,16% pada periode tahun 2008 – 2012.
2. Penyebaran penduduk penduduk di Kel. Pundata Baji Kec. Labbakkang Kab. Pangkep Sulawesi
Selatan yaitu pada tahun 2008-2010 terjadi migrasi masuk yaitu masing masing 16 orang, 66
orang, 18 orang. Sedangkan migrasi keluar terjadi pada tahun 2011 sampai tahun 2012
diakibatkan faktor mencari pekerjaan serta mengikuti suami dan keluarga.
3. Tingkat kualitas penduduk di Kel. Pundata Baji Kec. Labbakkang Kab. Pangkep Sulawesi
Selatan masih kurang berkualitas dilihat dati tingkat pendidikan terakhir, pekerjaan, dan
penghasilan masing-masing 60% SD, 40% SMP, 60% nelayan, 40% petani tambak, dan 40%
Rp. 2.400.000 dan 60% mulai dari Rp. 1.900.000 – Rp. 3.750.000/ 3 bulan.
B. Saran
Saran untuk praktek lapang kali ini sebaiknya kita melakukan praktek lapang pada hari
kerja agar kita dapat mendapatkan data sekunder tentang kependudukan di lokasi praktek.
Saran untuk Kab. Pangkep sebaiknya penduduk disana memperhatikan faktor-faktor
demografi yang akan terjadi.
Lampiran
Tabel 14. Data umum responden
NAMA UMURPENDIDIKAN TERAKHIR PEKERJAAN
PENGHASILAN PER 4 BULAN
Bahar 32 Tahun SD Petani rumput laut Rp. 2.400.000
Bakri 30 Tahun SD Nelayan Rp. 2.400.000
Ishak 30 Tahun SD Petani rumput laut Rp.1.900.000
Nanni 41 Tahun SMP Nelayan Rp. 3.750.000
Sikki 38 Tahun SMP Nelayan Rp. 3.250.000Sumber: data Primer diolah. 2012
Layout lokasi
5
4
2
3 eterangan :
1.
9
Laut 2. Dermaga3. TPI4. Responden 1
Keterangan :1. Laut 2. Dermaga3. TPI4. Responden 15. Responden 26. Responden 37. Responden 48. Responden 59. Posko induk
Posted 12th October 2012 by iqbal iqy
MAKALAH DEMOGRAFI KEPENDUDUKAN
MAKALAH DEMOGRAFI KEPENDUDUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ’Demos’ adalah rakyat atau penduduk
dan ’Grafein’ adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan atau karangan mengenai penduduk. Istilah
ini pertama kali dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guilard.
Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Stuktur penduduk
meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Stuktur ini berubah-ubah yang disebabkan oleh
proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migarsi.
Ketiga faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut
struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal perkawinan, perceraian. Perubahan
stuktur yaitu perubahan dalam jumlah maupun komposisi akan memberikan pengaruh sosial, ekonomi
dan politis terhadap penduduk yang tinggal disuatu wilayah.
Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah dibuat sistem pengumpulan
data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau Cacah Jiwa digunakan untuk stuktur penduduk dan
dilaksanakan pada waktu tertentu. Registrasi Penduduk digunakan untuk data penduduk yang dinamis
dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik
penduduk dan dilaksanakan oleh instansi tertentu.
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat dapat dimengerti apabila kiita melihat adanya
penemuan penicilin dan pertumbuhan penduduk yang makin cepat dapat dimengerti apabila kiita
melihat adanya penemuan Penicilin,perkembangan teknologi obat-obatan maka angka kematian
menurun sedangkan angka kelahiran masih meningkat dengan program kesehatan masyarakat yang
makin meningkat
1.2. Batasan Masalah
Dalam makalah ini penulis membahas semua materi matakuliah ilmu kependudukan yang
berdasarkan bimbingan dari dosen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Demografi
Demografi adalah Ilmu yang mempelajari penduduk suatu wilayah dari segi jumlah, struktur
jumlah, komposisi dan perkembangannya perubahannya, dan perkembangannya.
Menurut Philip M. Hauser & Duddley Duncan demografi adalah Ilmu yg mempelajari jumlah,
persebaran, teritorial, komposisi penduduk, dan jumlah, persebaran, teritorial, penduduk,perubahan
serta sebab sebabnya yg biasa timbul krn natalitas, mortalitas, sebab natalitas, mortalitas migrasi , dan
mobilitas sosial migrasi.
Menurut D.J Bogue demografi adalah Studi matematik & statistik thd jumlah, komposisi distribusi
spasial dr matematik dan jumlah, komposisi, penduduk manusia, dan perubahan perubahan dr aspek
tsb selalu terjadi akibat manusia, perubahan-proses fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan
mobilitas sosial.
Pemisahan Kependudukan & Demografi , Hauser :
1. Demografi merupakan analisa statistik terhadap jumlah, distribusi jumlah, komposisi penduduk serta
komponen komponen variasi dan komponen-perubahannya.
2. Studi kependudukan mempersoalkan hubungan hubungan hubungan-antara variabel demografi dan
variabel sistem lain , perubahannya.
2.2. Analisa kependudukan bertujuan menerangkan :
1. Informasi dasar tentang distribusi penduduk penduduk, , karakteristik karakteristik,dan perubahan
perubahan-perubahannya perubahannya.
2. Menerangkan sebab sebab-sebab perubahan dari faktor dasar tersebut.
3. Menganalisa segala konsekwensi yg mungkin sekali terjadi dimasa depan sebagai hasil perubahan
tersebut.
Berikut adalah Analisis Demografi Formal & Studi Kependudukan berdasarkan jenis Variabel
Pengaruh & Variabel Terpengaruh (Kemmeyer, Kenneth CW, 1971).
Tipe Studi Indevendent Variabel Devident Variabel
Demografi
Formal
Variabel Demografi
-Komposisi Umur
-Tingkat Kelahiran
Varibel Demografi
-Tingkat Kelahiran
-Komposisi Umur
Studi Ilmu
Kependudukan
(Tipe I)
Variabel Non Demogarfi
-Faktor Sosiologi, Mis: Kelas Ekonomi
-Faktor Ekonomi, Mis: Kesempatan
ekonomi
Variabel Demografi
-Migrasi Keluar
Studi Ilmu
Kependudukan
(Tipe II)
Variabel Demografi
-Tingkat Kelahiran
-Masuk Migrasi
-Tingkat Kematian
Variabel Non Demografi
-Kebutuhan Pangan
-Kemiskinan
-Pertumbuhan Ekonomi
2.3. Sumber Data Demografi
Dalam ilmu kependudukan untuk mengetahui demografi mengenai penduduk di suatu temapat
atau daerah, maka ada beberapa sumber data yang di gunakan yaitu:
a. Sensus penduduk
Sejarah sensus penduduk di mulai pertama kali pertama dilakukan di Babilonia 4000 tahun SM,
dilakukan di Mesir 2500 BC & di Cina 3000 BC. Pada abad ke 16 dan 17 sensus penduduk dan17 juga
pernah dilakukan di Italia, Sisilia dan Spanyol . Tujuan Sensus di Spanyol saat itu untuk tujuan militer,
pemungutan pajak dan perluasan teritorial kerajaan militer.
Sensus secara modern dilaksanakan di Quebec tahun 1666, di Swedia tahun 1749, di Amerika
Serikat sensus mulai dilakukan tahun 1790 & di Inggris tahun 1801 yg diikuti oleh masing masing negara
jajahannya masing-masing. Di Indonesia, Raffles melakukan sensus pada tahun 1815, selanjutnya tahun
1920, 1930. Di Jawa sensus dilakukan secara de facto sedang di luar Jawa secara de jure. Sejak merdeka
sampai tahun 2000 Indonesia telah melakukan sensus pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan tahun
2000.
Sensus Penduduk adalah Proses keseluruhan dari pengumpulan, pengolahan penyajian , dan
penilaian data penduduk yg menyangkut penyajian ciri ciri demografi , sosial ekonomi , dan lingkungan
hidup. Untuk mengetahui itu semua maka di tentukan karakter pelaksana sensus.
Karakter pelaksana sensus yaitu:
1. Bersifat Individual, yang berarti informasi data dikumpulkan dari individu baik sebagai anggota rumah
tangga ataupun anggota masyarakat
2. Bersifat Universal, pencacahan menyeluruh
3. Pencacahan diselenggarakan serentak
4. Sensus dilaksanakan secara periodik pada tiap tahun yg berakhiran angka kosong (0).
Informasi Kependudukan yang diperoleh dalam sensus yaitu:
1. Geografi dan migrasi penduduk
2. Rumah tangga
3. Karakter sosial dan demografi
4. Kelahiran dan kematian
5. Karakteristik pendidikan
6. Karakteristik ekonomi
Topik minimal yang di tanyakan dalam sensus penduduk yaitu berdasarkan:
Giografi dan Migrasi Penduduk
o Tempat lahir
o Lama tinggal di daerah seberang
o Tempat tinggal beberapa tahun lalu
Rumah Tangga
o Hubungan anggota keluarga dengan kepala keluarga
Karakter sosial dan demografi
o Jenis kelamin
o Umur
o Status perkawinan
o Kewarganegaraan
o Agama
o Bahasa
o Sukuetnik(kebangsaan)
Karakter Pendidikan
o Tingkat pendidikan
o Melekhuruf
o School attendance
o Educational qualification
Pertilitas dan Murtalitas
o Anak lahir hidup
o Anak masih hidup
o Umur waktu kawin
o Lama kawin
o Jumlah anak lahir hidup12 bulan sebelum sensus
o Jumlah bayi mati12 bulan sebelum sensus
o Yatim karena kematian ibu.
Karakter Ekonomi
o Aktifitas ekonomi
o Kedudukan dalam aktifitas
o Industri
o Status pekerja
o Jam kerja
o Pendapatan
o Aktifitas menurut sektor.
Dalam melakukan sensus penduduk di suatu wilayah atau tempat, dengan begitu banyak daerah
dan tempat yang mungkin jauh, maka terdapat kesalahan dalam sensus penduduk (cencus error).
Kesalahan yang mungkin terjadi yaitu:
a. Kesalahancakupan(error of coverage) :
Kesalahan dimana tidak semua penduduk tercacah dan ada yang tercacah dua kali.
b. Kesalahan isi pelaporan (error of content) :
Kesalahan pelaporan dari responden, atau Ketidak jujuran respon den dalam mengisi Blangko
pertanyaan sensus.
c. Kesalahan ketepatan laporan(estimating error) :
Kesalahan pencatatan data penduduk yang menyebabkan kesulitan analisanya. Hal ini terjadi dari
petugas atau pelapor data.
Tahap Sensusu Di Indonesia
Adapun tahab-tahab sensus yang di lakukan di indonesia adalah sebagai berikut:
Pemerintah memberi mandat pada badan pusat statistik melakukan sensus, lalu BPS
menyiapkan draft pertanyaan.
Melatih petugas sensus untuk mendapatkan data sensus dengan draft nanti dibawa.
Membagi wilayah dalam wilayah pencacahan(wilcah).
Wilcah dibedakan antara wilcah pedesaan dan wilcah perkotaan.
Pencacahan dilaksanakan dengan sistem aktif (mendatangi RT dengan membawa draft
pertanyaan sensus) pada hari “H” (tgl 30 Juni).
Juga melaksanakan PODES (pencacahan potensi desa & pemetaan desa)
Hasil sensus diolah diolah oleh BPS dan diumumkan.
Juga dilakukan sensus khusus berdasar sampel, misal : sensus pertanian, sensus industri, survei
angkatan kerja nasional, dll
Konsep Yang Di Gunakan Dalam Sensus
Mengenai kosep yang di gunakan dalam sensus yaitu ada beberapa bentuk:
Penduduk yg dicacah
Blok sensus
Klasifikasi daerah perkotaan atau pedesaan
Bangunan
Rumah tangga
o Orang yang tinggal di asrama
o Orang yang tinggal di LP
o Indekost
Anggota rumah tangga.
b. Registrasi Penduduk
Mengenai pencatatan penduduk di awali pada tahun1815 seorang yang benama rafles telah
melakukan pendataan penduduk tentang nama, umur, pekerjaan, catatan kematian, kelahiran, &
perkawinan serta ciri ciri demografis lainnya. ciri-demografislainnya
Tahun 1850 Gubernur Jenderal Merkus menugaskan P. Bleeker untuk meninjau data penduduk
pada seluruh karesidenan di Jawa , dan ini Jawa diterbitkan tahun 1870. Tahun 1880 Belanda
memberlakukan pelaporan penduduk dengan sistim kartu mingguan . Dan setelah Jepang menduduki
Indonesia(1942 1945), sistim ini diganti dengan sistim Regristasi Vital yaitu regristasi yg menyangkut
kelahiran, kematian, kematian janin, kelahiran, kematian, janin abortus , perkawinan & perceraian.
Hal ini dilanjutkan sampai pasca kemerdekaan, sampai pernah dilakukan Proyek Sampel Regristasi
Penduduk (SRPI) yg dilakukan oleh BPS, BKKBN, Depdagri , & Depkes. Tahun 2003 diadakan penataan
adiministrasi kependudukanoleh Dirjen Administrasi Kependudukan Depdagri untuk memberikan
identitas pada tiap penduduk.
Registrasi penduduk adalah proses pencatatan penduduk yang dilakukan secara mandiri oleh
warga ketika terjadi perubahan-perubahan jumlah penduduk. Ini dilakukan oleh Depdagri melalui kantor
desa setempat.
Permasalahan yg muncul akibat sistem pencatatan ini :
1. Seorang bayi yang mati setelah lahir, harusnya dilaporkan sebagai proses kelahiran & kematian, namun
hal ini biasanya tidak dilaporkan.
2. Terlambatnya pelaporan kelahiran
3. Jauhnya jarak kantor desa dg rumah warga
4. Kelahiran akibat kehamilan diluar nikah, tdk dilaporkan krn dianggap aib nikah, dianggap aib.
c. Survai Penduduk
Untuk mencari informasi tentang penduduk maka di adakan survai mengenai apa yang kita
cari dan ingindalam masyarakat. Menrut depenisi survai penduduk adalahproses pencacatan informasi
tentang penduduk berdasarkan kekhususan bidang kajian secara lebih luas dan mendalam. sebagai
contoh :
Survei mobilitas penduduk surabaya
Survei fertilitas masyarakat surabaya dll.
Mengapa survai ini di lakukan karena sensus dan registrasi penduduk memiliki kelemahan, maka
untuk memperkecil kesalahan dan ketidak akuran data maka di adakan survai terhadap penduduk
tersebut.
2.4. Teori Kependudukan
Teory ini di kemukakan oleh Thomas R Maltus seorang pendeta berkebangsaan inggris. Seorang
bapak ilmu kependudukan yang mengemukakan teori tentang kependudukan.
Rumusan teoritis:
1. Pangan dibutuhkan untuk hidup manusia
2. Kebutuhan nafsu seksual akan tetap sifatnya sepanjang masa
3. Perkembangan penduduk sesuai dengan deret ukur, sebagai pekembangan pangan sesuai dengan deret
hitung.
Dengan berbagai teori yang di kemukakan oleh maltus, maka ada keritikan terhadap teori yang di
lakukan oleh maltus yaitu:
1. Malthus tidak memperhitungkan kemajuan sportasi yang menghubungkan daerah satu dengan yg lain
sehingga pengiriman bahan makanan ke daerah yang kekurangan pangan mudah dilaksanakan.
2. Dia tidak memperhitungkan kemajuan pesat dlm bidang teknologi, terutama dlm pertanian.
3. Malthus tidak memperhitungkan usaha pembatasan kelahiran bagi pasangan yang sudah menikah,
artinya pengontrolan kelahiran bagi Malthus dianggap tidak bermoral.
4. Fertilitas akan menurun apabila terjadi perbaikan ekonomi dan standard hidup penduduk dinaikkan.
2.5. Dinamika Penduduk
Pertambahan dan pengurangan jumlah penduduk adalah di suatu wilayahadalah hal yang lazim,
pertumbuhan dan pengurangan jumlah penduduk di suatu negara atau wilayah di pengaruhi oleh 4 hal:
1. Fertilitas adalah pertambahan jmlah dengan kelahiran bayi di sebabakan oleh PUS.
2. Mortalitas adalah kematian yang di alami semua umur
3. Imigration adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah kewilaya lain (masuk)
4. Out migration adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah kewilayah lain.
Selisih antara kelahiran dan kematian di sebut dengan istilah reproduktif change atau perubahan
natural. Selisih in migration dan out migration di sebut net gration.
Rumusnya adalah:
Pt = Po + (B - D) + (Mi - Mo)
Ket:
Pt = Jumlah penduduk sesudahnya
Po = Jumlah penduduk pada tahun terdahulu atau dasar
B = Kelahhiran yang terjadi antara dua kejadian tersebut
D = Kematian
Mo = Migrasi Keluar
Mi = Migrasi masuk
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk yaitu:
Faktor demografi antara lain:
Struktur umur , struktur perkawinan , umur kawin pertama , paritas , disrupsi , dan proporsi yang
kawin umur, perkawinan, pertama, paritas, perkawinan.
Faktor non demografi antara lain:
Keadaan ekonomi penduduk , tingkat pendidikan , perbaikan status perempuan, urbanisasi dan
industrialisasi penduduk, pendidikan, perempuan, industrialisasi.
2.6. Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk adalah proses gerak penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dlm
jangka waktu tertentu. Maka mobilitas penduduk ada yang mempengaruhi yaitu:
o Faktor Individu
o Faktor yang terdapat didaerah asal
o Faktor yang terdapat didaerah tujuan
o Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan.
Untuk mendapatkan informasi mengenai penduduk, maka ada sumber data mobiltas penduduk
yaitu:
o Sensus penduduk
o Regristasi penduduk
o Survai penduduk
o Pendekatan Retrospektif: menanyakan riwayat riwayat mobilita penduduk yang dilakukan oleh mobilitas
yang telah kembali ke daerah asal
o Pendekatan Pendekatan Prospektif
2.7. Struktur dan Kependudukan
Dalam ilmu kependudukan atau demografi ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Dinamika penduduk
2. Komposisi penduduk
3. Besaran dan penyebaran penduduk
Dalam struktur kita lebih banyak berbicara masalah komposisi penduduk. Penduduk dapat di bagi
dalam beberapa ciri atau karakter baik dari sosial ekonomi dan sosial geografi. Pengelompokan
penduduk berguna untuk:
a. Mengetahui tingkat umur
o Umur 0 - 4 tahun di sebut balita
o Umur 4 – 7 tahun masa pendidika (TK)
o Umur 7 – 12 tahun masa pendidikan (SD)
o Umur 12 – 18 tahun masa pendidikan SMP atau SMA, dengan demikian pemerintaha bisa
menyediakan keperluan pendidikan.
b. Mengambil kebijakan tentang kependudukan.
Untuk bisa mengambil kebijakan kita harus mengetahui kebutuhan masyarakat .
c. Membandingkan pendudk yang satu dengan penduduk yang lain.
d. Membuat grafik
Dalam struktur masyarakat Angkatan kerja juga di bahas. Orang indonesia cukup banyak jadi
pekerja. Tapi lapangan pekerjaan sangat sedikit, penghasil lapangan pekerjaan bukan saja instansi
pemerintah juga swasta. Angkatan kerja dan tenaga kerja, produksi manusia terus bertambah
sedangkan lapangan pekerjaan tidak bertambah, selain itu kita harus mengetahui jumlah tenaga kerja
yang nganggur juga bagian komposisi kerja. Penempatan-penempatan tenaga kerja indonesia harus
diketahui situasi dan keberadaannya. Usia produksi pekerja pada usia 16 tahun keatas. Orang bekrja
satu hari 8 jam, jika lewat dari ketetapan itu, harus ada tambahan upah dari yang awal.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ilmu kependudukan adalah ilmu yang memepelajari proses dan struktur masyarakat di suatu
wilyah tertentu. Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah dibuat sistem
pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus penduduk. Pertamabahan dan pengurangan jumlah
penduduk di sebabkan karena kelahiran, kematian dan migarsi. Ketiga faktor ini disebut dengan
komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut struktur penduduk ditentukan juga
oleh faktor yang lain misal perkawinan danperceraian.
3.2. Saran
Dalam ilmu kependudukan juga menjelaskan tentang registrasi penduduk dan adanya survai, yang
mana registrasi penduduk adalah proses pencatatan penduduk yang dilakukan secara mandiri oleh
warga ketika terjadi perubahan-perubahan jumlah penduduk. Registrasi Penduduk digunakan untuk
data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk digunakan untuk data
khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh instansi tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
BPS, 1994, Trend Fertilitas, Mortalitas dan Migrasi, BPS, Jakarta.
BPS, 1994, Proyeksi Penduduk Indonesia Per Kabupaten/Kodya 1990-2000
BPS,Jakarta
Daldjoeni N, 1986, Masalah Penduduk dalam Fakta dan Angka, Alumni Bandung
Goeltenboth, F. 1996, Applied Geography and Development, Volume 47 Institute for Scientific Co-
operation, tumbingen Federal Republic of Germany.
Lembaga Demografi, FEU I, 1981, Dasar-dasar Demografi FEUI, Jakarta.
Tji Suharyanto, P, Urbanisasi, Surabaya Post, 23 September 1996.
Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN, 1994, Indonesia Country Report Population and
Development, Jakarta, Indonesia.
Kantor Menteri Negara kependudukan/BKKBN, 1997, Draft Repelita VII Bidang Kependudukan, Jakarta,
1997
The Gau’ 2011 : www.muhsakirmsg.blogspot.com / Makalah Ilmu Demografi Kependudukan
Demografi dan Faktor Demografi Pengertian Demografi
Demografi adalah uraian tentang penduduk, terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu.
Demografi adalah studi ilmiah tentang penduduk, terutama tentang jumlah, sturuktur dan perkembangannya. Penduduk adalah hasil tingkat kelahiran, tingkat migrasi dan tingkatkematian. Demograsi lajim digunakan untuk mnyebut studi tentang sipat terhadap komposisi dan pertumbuhan penduduk.dan demograsi adalah suatu studi statistik dan matematis tentang jumlah, komposisi san persebaran penduduk, serta perubahan faktor faktor ini setelah melewati kurun waktu yang yang disebabkan oleh lima proses yaitu fertilitas, moralitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Ilmu yg mempelajari tentang besar, komposisi, distribusi, dan perubahan penduduk.
[Donald J. Bogue, 1885]
Ilmu yg mempelajari jumlah, sebaran teritorial, dan komposisi penduduk; serta perubahan penduduk karena fertilitas, mortalitas, migrasi, dan mobilitas social.
[ Philip M. Hauser dan Duddley Duncan]
Demografi merupakan studi ilmiah tentang kependudukan, utamanya yang berkaitan dengan jumlah/size penduduk, struktur serta perkembangannya (Kamus United Nations Multilingual Demographic).
Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan, meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan (Wikipedia: 2009).
Demografi adalah studi tentang interaksi tingkat perkembangan dari 3 komponen (kelahiran, kematian dan migrasi) dan studi tentang dampak dari perubahan komposisi dan perkembangan dari penduduk (Hawthorn,1970).
Demografi adalah ilmu statistik dan matematika yang mempelajari ukuran, komposisi dan persebaran penduduk serta perubahannya pada suatu kurun waktu melalui proses fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi serta perubahan penduduk (Boque: 1969)
Dari definisi diatas, disimpulkan (dapat disimpulkan) bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah karena disebabkan oleh proses demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga adanya migrasi penduduk.
Faktor-faktor Demografi Demografi dalam perilaku konsumen ada beberapa aspek yaitu, struktur kependudukan, sosial, ekonomi dan status. Berikut ini adalah penjabarannya:
1. Demografi dalam struktur kependudukan
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
A. Definisi
Demografi berasal dari Bahasa Yunani, Demos dan Grafein. Dimana demos adalah rakyat sedangkan Grafein adalah menulis. Artinya adalah tulisan-tulisan tentang rakyat atau penduduk.
1. Menurut Donald J Boque
Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk beserta perubahannya sepanjang masa, melalui bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
2. Philip M. Hauser dan Duddley Duncan
Ilmu yg mempelajari jumlah, sebaran teritorial, dan komposisi penduduk; serta perubahan penduduk karena fertilitas, mortalitas, migrasi, dan mobilitas sosial.
3. Lain-lain
Ilmu yg mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah
B. Variabel utama demografi
· Kelahiran (natalitas)
· Kematian (death/mortalitas)
· Migrasi (perpindahan)
2. Demografi dalam kelas sosial
Kelas Sosial
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada mereka.
Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”.
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial.
Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.
3. Demografi dalam ekonomi
Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.
Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.
Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut.
4. Demografi dalam status sosial
Jenis-Jenis Status Sosial
1.Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
Bagaimana faktor demografi dapat mempengaruhi keputusan masyarakat
Ada beberapa faktor demografi yang dapat mempengaruhi keputusan masyarakat, yaitu:
ü Lingkungan ekonomi
Faktor ini dapat mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen, karena suatu bangsa mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang berbeda-beda.
ü Lingkungan teknologi
Faktor ini sangat berperan penting karena lingkungan teknologi mempunyai kekuatan untuk menciptakan teknologi baru seperti alat-alat elektronik, dll yang bermanfaat untuk kebutuhan manusia.
ü Lingkungan politik
Lingkungan politik ini terdiri dari hukum, badan hukum dan pemerintah. Hal ini sangat mempengaruhi keputusan masyarakat karena lembaga politik dapat membatasi suatu organisasi atau individu dalam masyarakat.
ü Lingkungan budaya
Manusia tumbuh dalam masyarakat tertentu yang membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya yang mempengaruhi pengambilan keputusan masyarakat adalah keteguhan pada nilai-nilai budaya dan perubahan dalam nilai budaya sekunder.
top related