kkn.unnes.ac.id · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Analisis Situasi. Adapun keadaan monografi Desa Madyogondo antara lain: Geografis . Letak Wilayah . Desa Madyogondo merupakan salah
Post on 31-Mar-2021
32 Views
Preview:
Transcript
BAB IPENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Adapun keadaan monografi Desa Madyogondo antara lain:
1. Geografis
1.1 Letak Wilayah
Desa Madyogondo merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan
Ngablak, Kabupaten Magelang dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Desa Girirejo
b. Sebelah Barat : Desa Selomirah
c. Sebelah Timur : Desa Kragon
d. Sebelah Selatan : Desa Bandungrejo
2. Pembagian Wilayah
Desa Madyogondo terdiri atas 7 dusun antara lain:
a. Dusun Madyogondo
b. Dusun Sidan
c. Dusun Kragon
d. Dusun Puntingan
e. Dusun Ngepoh
f. Dusun Pondokan
g. Dusun Kembangsari.
3. Luas wilayah
Dusun Madyogondo memiliki luas wilayah sekitar 55,3 Ha, sedangkan Desa
Madyogondo memiliki luas wilayah sekitar 318 Ha, meliputi wilayah tegalan
atau kebun sekitar 229.66 Ha, pekarangan atau rumah sekitar 46 Ha, dan lain-
lain seperti sungai, jalan, makam, dan sebagainya sekitar 42,34 Ha.
4. Topografi, Keadaan Tanah danSumber Air
1.1 Topografi
Letak geografi Dusun Madyogondo terletak di lereng gunung Merbabu
dengan ketinggian kurang lebih 2.400 meter diatas permukaan laut. Desa
tersebut berada membelakangi bukit kecil yaitu Bukit Jokol dan
berdampingan dengan Gunung Andong.
1.2 Keadaan tanah dan sumber air
Keadaan tanah berupa tanah andosol berwarna coklat merupakan tanah yang
berasal dari abu gunung api. Sumber air berasal dari adanya sungai yang
mengalir ditengah dusun. Air tersebut mengalir dari gunung yang berada di
sekitar Dusun Madyogondo.
1.3 Keadaan iklim
Keadaan iklim seperti curah hujan umumnya rata-rata 20 mm per tahun,
dengan temperatur udara maksimal mencapai 250 C dan minimal 180 C,
sedangkan kelembaban udara relatif berkisar antara 70% per tahun.
5. Keadaan Jalan dan Lingkungan
Keadaan jalan di Dusun Madyogondo termasuk dalam kategori baik. Akses
jalan menuju dusun bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua maupun
kendaraan roda empat melewati jalan dari Kecamatan Grabag maupun
Kecamatan Ngablak. Jarak akses dari Kecamatan Grabag menuju Desa
Madyogondo mencapai 12 km, sedangkan dari Kecamatan Ngablak mencapai
7 km. Akses jalan yang dilintasi kendaraan diluar dan didalam desa maupun
pedukuhan/dusun sudah beraspal. Keadaan lingkungan di sekitar Dusun
Madyogondo bersih dan terawat, karena masyarakat terutama ibu-ibu
melakukan kegiatan kerja bakti bersama untuk membersihkan jalan setiap hari
Jumat pagi.
6. Demografi
1.1 Kependudukan
Desa Madyogondo memiliki penduduk sebanyak 810 KK dan jumlah
penduduk sebanyak 2914 jiwa. Desa tersebut didominasi oleh penduduk laki-
laki dan penduduk berusia 16 ke atas dengan jumlah laki-laki sebanyak 1476
jiwa, sedangkan perempuan sebanyak 1438 jiwa didukung oleh data pada
Tabel 1.1. Dusun Madyogondo diketuai oleh Bapak Budi Santoso yang
mengatur dan melayani kepentingan 130 KK dengan 4 RT yaitu RT 01
diketuai oleh Bapak Sawali, RT 02 diketuai oleh Bapak Samekto, RT 03
diketuai oleh Bapak Suluri, dan RT 04 diketuai oleh Bapak Riyanto dan 1
RW. Dusun Madyogondo memiliki jumlah penduduk sebanyak 485 jiwa yang
didominasi oleh penduduk pria sebanyak 267 jiwa, sedangkan penduduk
perempuan sebanyak 218 jiwa.
Tabel 1.1. Jumlah penduduk Desa Madyogondo berdasarkan usia
Usia (tahun) Laki-Laki Perempuan Jumlah
0-5 90 58 148
6-10 98 93 191
11-15 112 144 256
16-20 118 97 215
21-25 103 105 208
26-30 119 111 230
31-35 117 115 232
36-40 127 118 245
41-45 121 117 238
46-50 96 112 208
51-55 98 97 195
56-60 107 103 210
60 – ke atas 170 168 338
Total jumlah 1476 1438 2914
Sumber : data penduduk di Balai Desa Madyogondo
1.2 Pendidikan
Warga Desa Madyogondo mayoritas lulusan terakhir tingkat Sekolah Dasar
dan Sekolah Menengah Pertama. Jumlah lulusan terakhir pada tingkat SD
lebih banyak dibandingkan lulusan terakhir di tingkat SMP, SMA/SMK,
akademi maupun Sarjana S1 yang didukung oleh data Tabel 1.2.
Fasilitas pendidikan di Desa Madyogondo serta lokasinya sebagai berikut:
a. TK Pertiwi Madyogondo 1 terletak di Dusun Madyogondo.
b. TK Pertiwi Madyogondo 2 terletak di Dusun Kragon.
c. SD Negeri Madyogondo 2 terletak di Dusun Kragon.
d. SD Negeri Madyogondo 3 terletak di Dusun Madyogondo.
e. SMP Negeri 2 Ngablak terletak di Dusun Pondokan.
Tabel 1.2 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkatan pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah
TK - - -
SD 979 944 1923
SMP 228 188 416
SMA/SMK 55 38 93
Akademi 1 4 5
Sarjana 9 8 17
Total jumlah 1252 1182
Sumber : data penduduk di Balai Desa Madyogondo
1.3 Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Dusun Madyogondo sudah cukup memadai meliputi
Pelayanan Kesehatan Desa (PKD). PKD terletak di sebelah utara balai desa
yang difungsikan untuk pelayanan kesehatan bagi lansia, posyandu balita di
rumah kepala dusun, dan rumah dinas bidan. Warga dusun secara umum
sudah sadar akan kesehatan balita dan lansia dengan mengikuti kegiatan
posyandu secara rutin.
1.4 Agama
Warga Desa Magyogondo merupakan masyarakat yang agamis. Kegiatan
keagamaan masyarakat di desa berpusat pada masjid dan mushola seperti
kegiatan TPA, mujadahahan, dan berjanji menjelang Maulid. Dusun
Madyogondo melakukan kegiatan keagamaan di Masjid Al-Ikhlas dan 2
mushola. Taman Pendidikan Al Quran (TPA) dilakukan setiap hari dan telah
berjalan dengan baik dengan jumlah rata-rata anak mengaji sekitar 70 anak
dan pengajar TPA sekitar 6 orang. Rencana pembangunan yang akan
dilaksanakan adalah pembangunan gedung Taman Pendidikan Al Quran
(TPA) yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Madyogondo. Warga Desa
Madyogondo semua memeluk agama Islam didukung oleh data jumlah
pemeluk agama Islam di Desa Madyogondo pada Tabel 1.3 berikut.
Tabel 1.3 Jumlah pemeluk agama Islam di Desa Madyogondo
Usia (tahun) Jumlah
0-5 148
6-10 191
11-15 256
16-20 215
21-25 208
26-30 230
31-35 232
36-40 245
41-45 238
46-50 208
51-55 195
56-60 210
60 – ke atas 338
Total jumlah 2914
Sumber : data penduduk di Balai Desa Madyogondo
1.5 Kelembagaan Desa
Kelembagaan yang ada di Desa Madyogondo sebagai berikut:
a. Kepala desa dan perangkat desa.
b. Badan Permusyawaratan Desa.
c. LPMD.
d. LINMAS.
e. PKK.
f. Kelompok tani.
g. Karang taruna.
h. Kelompok gotong royong.
i. Rukun tetangga.
j. Rukun warga.
7. Adat Istiadat
Adat istiadat yang masih dilestarikan salah satunya adalah Saparan, tradisi
yang dilakukan setiap tahun ketika bulan Sapar dan bulan Rajab. Tradisi
tersebut dihadiri oleh masyarakat. Tradisi tersebut dihadiri oleh warga Desa
Madyogondo dan warga dari desa lain sebagai bentuk pelestarian budaya
lokal.
8. Kesenian
Kesenian tetap dilestarikan oleh masyarakat Dusun Madyogondo sebagai
bentuk melestarikan budaya local. Kesenian tersebut berupa tarian budaya
antara lain Tarian Topeng Ireng, Sorengan, dan Kubro Siswo. Tarian tersebut
digelar saat bulan Sapar dan bulan Rajab yang perankan oleh pemuda dan
anak-anak dusun.
9. Pertanian
Wilayah di Dusun Madyogondo digunakan sebagai lahan pertanian dan telah
ada organisasi di bidang pertanian berupa Kelompok Tani bernama Sido
Mulyo I yang mayoritas anggota kelompoknya kaum pria. Lahan pertanian di
dusun tersebut berupa tegalan atau kebun yang sebagian besar ditanami oleh
tanaman tembakau, sayur-sayuran dan buah-buahan seperti kobis, cabai,
seledri, jipang, tomat, jagung, dan pisang. Hasil dari sektor pertanian
bergantung oleh kondisi ketersediaan air dan musim, oleh karena itu hasil
produksinya tidak menentu karena jumlah hasil panen yang fluktuatif setiap
tahunnya.
10. Peternakan
Sektor peternakan merupakan mata pencaharian sampingan di luar sektor
pertanian. Masyarakat memelihara hewan ternak seperti kelinci, kambing,
sapi, ayam, dan itik. Hewan ternak tersebut diberi makan berupa rumput di
ladang dan sayur-sayuran dari sisa hasil pertanian, khususnya kambing dan
sapi diberi makanan tambahan berupa konsentrat untuk menunjang
pertumbuhan dan gizi makanan.
11. Sarana Angkutan dan Komunikasi
Sarana angkutan umum di Dusun Madyogondo belum ada, warga
menggunakan angkutan pribadi untuk mengangkut hasil pertanian ke pasar.
Kondisi sarana dan prasarana seperti sepeda motor dan mobil pick up
komunikasi masih menginduk Kecamatan Ngablak, seperti keberadaan kantor
pos di tingkat kecamatan. Alat komunikasi yang digunakan warga berupa
telepon genggam, karena sinyal hanya ditemukan dibeberapa tempat tertentu.
Media masa yang digunakan warga berupa siaran televisi dan radio untuk
mengetahui informasi tentang perkembangan ilmu, teknologi, politik, dan
sosial budaya.
B. Kondisi Persoalan di Dusun Madyogondo
Dusun Madyogondo memiliki beberapa permasalahan di bidang pendidikan,
ekonomi, kesehatan, lingkungan dan infrastruktur. Uraian setiap permasalahan
dalam berbagai bidang sebagai berikut:
1. Permasalahan di bidang pendidikan
a. Bidang pendidikan memiliki masalah kekurangan jumlah tenaga pengajar,
fasilitas sarana dan prasarana di sekolah., dan prestasi anak yang menurun.
Lembaga pendidikan yang terdapat di Dusun Madyogondo antara lain TK
Pertiwi 1 dan SD Negeri Madyogondo 3. TK Pertiwi 1 terbagi menjadi 2
kelas yaitu TK kecil dan TK besar dengan jumlah peserta didik sebanyak
65 anak, sedangkan SD Negeri Madyogondo 3 terbagi menjadi kelas I-VI
dan tambahan kelas IA dan IB dengan jumlah peserta didik sebanyak 230
anak. Sarana dan prasarana pendidikan di sekolah tersebut cukup memadai
ditinjau dari segi fisik bangunannya maupun dari sumber daya manusia,
namun SD Negeri Madyogondo 3 masih kekurangan jumlah ruang kelas
karena jumlah anak berlebihan dan prestasi mereka menurun. Anak SD
memerlukan pendampingan dalam proses belajar di luar sekolah untuk
meningkatkan kemampuan berpikir anak-anak di Desa Madyogondo dan
mengurangi waktu bermain.
b. Permasalahan yang dialami Taman Kanak-kanak (TK) adalah anak-anak
TK belum lancar dalam membaca buku dan menulis, oleh karena itu
mahasiswa KKN membawa berbagai buku bacaan cerita dan bergambar ke
posko KKN agar anak-anak semangat belajar dan membaca bersama.
c. Permasalahan di TK Pertiwi kekurangan guru dalam mengajar dan
mendidik anak-anak karena jumlah guru hanya 3 orang dan ada 1 guru
yang melanjutkan studi, sedangkan terdapat 65 anak yang harus didik. Oleh
karena itu, mahasiswa KKN ikut membantu mendidik anak TK dengan
melatih keterampilan dan ilmu pengetahuan bersama guru TK.
d. Permasalahan yang dialami pihak balai desa adalah perangkat desa belum
cukup memiliki keterampilan dalam mengoperasikan komputer dan
menggunakan aplikasi komputer seperti Microsoft Word dan Microsoft
Excel untuk membuat laporan anggaran desa, serta aplikasi Photoshop
untuk membuat denah lokasi. Perangkat desa memerlukan pelatihan IT dan
komputer agar mampu membuat laporan desa dengan baik, oleh karena itu
mahasiswa membantu untuk melatih keterampilan tersebut.
2. Permasalahan di bidang ekonomi
a. Permasalahan di bidang ekonomi berasal dari hasil bumi yang belum diolah
secara optimal. Hasil bumi di Dusun Madyogondo berasal dari kegiatan
pertanian dan perkebunan. Musim kemarau dapat mengakibatkan
penurunan kualitas tanaman hasil produksi seperti tanaman jipang, kobis,
dan cabai karena kekurangan jumlah air. Hasil produksi sayur-sayuran
seperti jipang belum diolah menjadi olahan makanan yang bernilai jual
tinggi dan inovatif karena warga menjual jipang langsung ke pedagang.
b. Permasalahan ekonomi lain berasal dari banyaknua jumlah limbah kulit
jagung di tegalan. Anak-anak SD juga belum memiliki keterampilan dalam
membuat kerajinan tangan dan hiasan rumah yang memanfaatkan limbah
kertas menjadi karya inovatif, oleh karena itu mahasiswa KKN ikut
membantu memberikan pelatihan kepada ibu-ibu dan anak-anak untuk
membuat produk inovatif.
3. Permasalahan di bidang kesehatan
a. Permasalahan yang dialami masyarakat Dusun Madyogondo adalah anak-
anak SD kurang memahami pola hidup bersih dan sehat, serta jajanan yang
sehat untuk dikonsumsi. Anak-anak cenderung mengonsumsi jajanan yang
memiliki warna mencolok yang dijual di pinggir jalan dan terkontaminasi
oleh debu.
b. Permasalahan lain terdapat anak yang memiliki berat badan berlebihan,
sehingga diperlukan senam sehat untuk menjaga kebugaran jasmani anak.
c. Permasalahan pelayanan posyandu belum optimal karena jumlah kader
PKK yang dating kurang. Kegiatan di posyandu balita maupun lansia perlu
ditingkatkan fungsinya dengan memberikan konsumsi makanan bergizi
bagi balita dan lansia, serta membantu bidan dan kader-kader PKK dalam
melayani masyarakat selama kegiatan posyandu berlangsung.
4. Permasalahan di bidang lingkungan dan infrastruktur
a. Bangunan balai desa sedikit rusak karena telah lapuk oleh pengaruh
panasnya matahari dan air hujan.
b. Permasalahan belum tersedianya peta dusun yang membantu pihak balai
desa memberikan informasi data administratif di balai desa, oleh karena itu
mahasiswa KKN membantu pembangunan di balai desa dan membuat peta
dusun sebagai bentuk kenang-kenangan.
BAB IISOLUSI DAN LUARAN
Mahasiswa KKN diterjunkan ditengah-tengah masyarakat untuk terlibat
langsung dalam kehidupan masyarakat dengan berbagai permasalahan yang ada.
Harapannya permasalahan dan sumber daya yang telah atau belum diberdayakan,
dapat diberdayakan dengan baik oleh mahasiswa. Mahasiswa telah melakukan
observasi terhadap kondisi sosial dan lingkungan yang ada di Desa Madyogondo
selama 1 minggu, dan mahasiswa menemukan beberapa permasalahan di bidang
pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan dan infrastruktur. Mahasiswa
diharapkan dapat memberikan solusi-solusi yang dibutuhkan masyarakat sesuai
dengan karakteristik dan potensi masyarakat.
A. Solusi dari PermasalahanMahasiswa KKN berusaha memberikan solusi-solusi terhadap berbagai
permasalahan dengan melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat terutama di
bidang pendidikan dan ekonomi bagi anak-anak dan ibu-ibu. Pemberdayaan
masyarakat berupa penyuluhan, penyadaran diri, dan memberikan praktik secara
langsung untuk meningkatkan keterampilan atau softskill dari anak-anak.
Pemberdayaan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga dengan cara
memberikan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan, lingkungan, dan
cara meningkatkan penghasilan keluarga dengan memanfaatkan hasil bumi yang
melimpah di desa tersebut. Uraian tentang solusi atas permasalahan di bidang
pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan dan infrastruktur sebagai berikut:
1.Solusi di bidang pendidikan
a. Solusi terhadap permasalahan nilai-nilai siswa yang menurun di SD Negeri
Madyogondo 3 dengan cara mahasiswa KKN mengusulkan program griya
wasis konservasi. Program tersebut diadakan berdasarkan pada minat belajar
anak yang tinggi, namun tidak didukung dengan fasilitas sarana dan
prasarana. Mahasiswa KKN membantu guru untuk mengoptimalkan potensi
anak di Desa Madyogondo dengan mengadakan program griya wasis
konservasi berupa bimbingan belajar bersama. Anak-anak memerlukan
pendampingan atau bimbingan belajar di luar sekolah untuk meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif, dan keterampilan anak, serta mengurangi
waktu bermain setelah pulang sekolah.
b. Solusi terhadap permasalahan kekurangan tenaga pengajar di TK Pertiwi 1
dilaksanakan dengan cara mahasiswa KKN mengusulkan program taman
baca dan program membantu mengajar bagi guru TK. Program taman baca
KKN dilaksanakan dengan cara mahasiswa KKN membawa buku cerita dan
buku bergambar ke posko KKN untuk membantu anak-anak berlatih agar
lancar dalam membaca dan menulis. Program membantu mengajar anak TK
dilaksanakan dengan cara mahasiswa KKN membantu guru TK dalam
mengajar dan mendidik anak-anak TK untuk meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan keterampilan membuat kerajinan tangan. Mahasiswa
KKN membantu anak-anak menyelesaikan tugas dari guru dan berlatih cara
mengelola anak didalam kelas agar tetap kondusif dan mengikuti instruksi
guru dengan baik.
c. Solusi terhadap permasalahan kekurangan jumlah pengajar di Masjid Al-
Ikhlas dan belum adanya panitia untuk acara kegiatan lomba acara Maulid di
SD Negeri Madyogondo 3 dilaksanakan dengan cara mahasiswa KKN
mengusulkan program PROLIGA (Proliga Lingkar Keagamaan). Kegiatan
PROLIGA meliputi membantu mengajar BTA untuk anak-anak di Masjid
Al-Ikhlas, mengikuti kegiatan mujadahan dan yasinan bersama, mengadakan
lomba keagamaan bagi anak-anak SD, serta berjanji saat bulan Maulid.
d. Solusi terhadap permasalahan perangkat desa yang belum cukup memiliki
pengetahuan IT dilaksanakan dengan cara mahasiswa KKN mengusulkan
program pelatihan IT, keterampilan mengoperasikan komputer dan aplikasi
komputer bagi perangkat desa. Aplikasi komputer seperti Microsoft Word
dan Microsoft Excel untuk membuat laporan anggaran desa, serta Photoshop
untuk membuat denah lokasi.
2.Solusi di bidang ekonomi
a. Solusi terhadap permasalahan hasil bumi yang belum diolah secara optimal
dilaksanakan dengan cara mahasiswa KKN mengusulkan program
penyuluhan pembuatan manisan jipang dan es buah dari jipang. Mahasiswa
mengolah tanaman jipang menjadi produk minuman inovatif yang bernilai
jual tinggi, sehingga masyarakat tidak menjual jipang langsung ke pedagang.
Ibu-ibu rumah tangga dapat membuat manisan jipang dan es buah dari jipang
untuk mengangkat perekonomian rumah tangga.
b. Solusi terhadap permasalahan banyaknya limbah kulit jagung di tegalan dan
kertas majalah atau koran bekas dilaksanakan dengan cara mahasiswa KKN
mengusulkan program rumah kriya Madyogondo. Mahasiswa memberikan
penyuluhan terhadap ibu-ibu PKK dan ibu rumah tangga untuk mengolah
limbah kulit jagung menjadi bunga sebagai hiasan rumah. Kulit jagung di
bentuk menyerupai mahkota bunga kemudian dimasak bersama dengan
pewarna makanan. Mahasiswa juga memberikan pelatihan terhadap anak-
anak SD untuk mengurangi jumlah limbah kertas dan terampil dalam
membuat kerajinan menjadi tempat pensil.
3.Solusi di bidang kesehatan
a. Solusi terhadap permasalahan anak-anak TK dan SD belum memahami pola
hidup bersih dan sehat, serta jajanan sehat dilaksanakan dengan cara
mahasiswa KKN mengusulkan program penyuluhan PHBS. Mahasiswa
memberikan penyuluhan PHBS untuk membantu anak menjaga kebersihan
diri, dan membantu guru, serta orang tua dalam memberikan langkah
preventif terhadap beberapa penyakit.
b. Solusi terhadap permasalahan anak-anak SD yang memiliki berat badan
berlebihan dilaksanakan dengan cara mahasiswa KKN mengusulkan
program senam sehat. Senam sehat dilaksanakan untuk membantu guru
olahraga dalam menjaga kebugaran jasmani anak-anak dan guru-guru
dengan bantuan instruktur dari mahasiswa KKN Jurusan PJKR.
c. Solusi terhadap permasalahan jumlah kader posyandu yang kurang dalam
kegiatan posyandu dan posbindu dilaksanakan dengan cara mahasiswa KKN
mengusulkan program peningkatan fungsi posyandu. Mahasiswa KKN
membantu bidan dan kader PKK dalam melayani kegiatan selama posyandu
berlangsung bagi balita dan lansia, serta memberikan makanan bergizi
seperti kacang hijau dan papaya.
4.Solusi di bidang lingkungan dan infrastruktur
a. Solusi terhadap permasalahan lingkungan kuantitas air bersih kurang lancar
di musim kemarau dan pembangunan rumah warga dilaksanakan dengan
cara mahasiswa KKN mengusulkan program kerja bakti. Mahasiswa KKN
membantu perbaikan rumah warga dan membersihkan lingkungan warga,
serta perbaikan pengadaan sarana air bersih bersama masyarakat.
b. Solusi terhadap permasalahan kegiatan untuk acara Saparan dilaksanakan
dengan cara mahasiswa KKN mengusulkan program pengadaan kegiatan
Saparan dengan Qasima. Mahasiswa KKN membantu persiapan kegiatan
Saparan dan membantu masyarakat dengan mendatangkan Qasima untuk
mengisi acara Saparan dan menghibur masyarakat.
c. Solusi terhadap permasalahan infrastruktur untuk bangunan balai desa yang
sedikit rusak karena lapuk dan belum tersedianya peta dusun, dilaksanakan
dengan cara mahasiswa KKN mengusulkan program pembangunan desa.
Mahasiswa KKN membantu pembangunan di balai desa dan membuat peta
dusun Madyogondo sebagai papan informasi.
d. Solusi terhadap permasalahan kurang tersedianya tanaman buah di
pekarangan rumah warga dan terjadinya tanah longsor, dilaksanakan dengan
cara mahasiswa KKN mengusulkan program penanaman pohon. Mahasiswa
KKN melakukan program kerja wajib berupa kegiatan penanaman pohon
sekaligus konservasi lingkungan untuk mencegah terjadinya tanah longsor
dan banjir.
B. LuaranLuaran yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan dan infrastruktur.
Solusi dari mahasiswa KKN di Desa Madyogondo diharapkan dapat
mengoptimalkan potensi desa sebagai penguat ekonomi kreatif masyarakat
Dusun Madyogondo menuju Madyogondo mandiri, sehat, unggul, dan sejahtera
dengan kehidupan yang rukun dan gotong royong.
1. Bidang pendidikan
a. Mahasiswa KKN berharap nilai-nilai siswa di SD Negeri Madyogondo 3
meningkat setelah adanya program griya wasis konservasi berupa
bimbingan belajar. Mahasiswa KKN berharap anak- anak dapat menyerap
ilmu pengetahuan yang diberikan, bermanfaat dalam membantu
mengerjakan tugas, rumus cepat mengerjakan soal, persiapan materi
ulangan, dan meningkatkan aspek kognitif, afektif, dan keterampilannya.
Mahasiswa KKN berharap dapat membantu tugas guru untuk
mengoptimalkan potensi anak dan mendidik anak sejak dini tentang ilmu
pengetahuan, cara bersosialisasi di masyarakat, dan mencintai lingkungan
agar tetap asri.
b. Mahasiswa KKN berharap dapat membantu tugas guru TK untuk
mendidik, meningkatkan pengetahuan dan melatih keterampilan, serta
mengelola kelas agar kondusif meskipun jumlah anak banyak. Mahasiswa
KKN juga berharap setelah program taman baca berlangsung anak-anak
lancar dalam membaca dan menulis, serta anak terus berlatih dirumah.
c. Mahasiswa KKN berharap dapat membantu pengurus di Masjid Al-Ikhlas
agar anak-anak TPA semakin rajin mengaji dan dapat membantu guru SD
untuk mengadakan acara kegiatan lomba acara Maulid di SD Negeri
Madyogondo 3. Mahasiswa KKN juga berharap kegiatan mujadahan tetap
terlaksana dengan lancar dengan jumlah peserta yang mengikuti tetap
banyak.
d. Mahasiswa KKN berharap pengetahuan IT, keterampilan mengoperasikan
komputer dan aplikasi komputer dari perangkat desa bisa meningkat, serta
dapat membuat laporan anggaran desa dan denah l
2. Bidang ekonomi
a. Mahasiswa KKN berharap ibu rumah tangga dapat mengolah tanaman
jipang menjadi produk minuman inovatif yang bernilai jual lebih tinggi,
bila dibandingkan dijual menjadi sayuran. Ibu-ibu rumah tangga
diharapkan dapat membuat manisan jipang dan es buah dari jipang untuk
mengangkat perekonomian rumah tangga karena bahan mudah ditemukan
di sekitar lingkungan masyarakat, cara membuatnya mudah, serta aman
dikonsumsi tanpa bahan pengawet.
b. Mahasiswa KKN berharap limbah kulit jagung di tegalan dan kertas
majalah atau koran bekas jumlahnya dapat berkurang, serta meningkatkan
keterampilan dalam membuat kerajinan tangan bagi anak-anak dan ibu
rumah tangga. Produk yang dihasilkan berupa hiasan bunga dan tempat
pensil untuk mempercantik rumah diharapkan dapat membuat lingkungan
lebih asri karena pemanfaatan limbah.
3. Bidang kesehatan
a. Mahasiswa KKN berharap setelah adanya penyuluhan pola hidup bersih
dan sehat, serta jajanan sehat di TK dan SD dapat membantu guru dan
orang tua dalam memberikan informasi dan menyadarkan anak tentang
pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri agar anak terhindar
dari penyakit. Harapan lain anak-anak dapat menjaga kondisi fisik untuk
tetap sehat dengan mengonsumsi makanan sehat yang telah diketahui
kriterianya melalui pemaparan presentasi dan video dari mahasiswa KKN.
b. Mahasiswa KKN berharap setelah adanya program senam sehat, anak-
anak SD bersemangat dalam menjaga kebugaran jasmani dan
melaksanakan senam sehat bersama guru.
c. Mahasiswa KKN berharap bidan, kader PKK, dan masyarakat terbantu
dalam kegiatan posyandu dan posbindu sehingga kegiatan dapat berjalan
dengan lancar. Pelayanan posyandu bagi balita dan lansia juga optimal,
dengan memberikan makanan bergizi seperti kacang hijau dan pepaya,
sehingga tidak ada balita dan lansia yang terlalu lama menunggu
pelayanan di posyandu maupun posbindu.
4. Bidang lingkungan dan infrastruktur
a. Mahasiswa KKN berharap perbaikan rumah warga dapat selesai dan
terlaksana dengan baik, kebersihan lingkungan terjaga tetap asri agar
masyarakat nyaman, serta sarana dan kuantitas air bersih lancar.
b. Mahasiswa KKN berharap kegiatan persiapan acara dan acara Saparan
berjalan lancar, serta masyarakat terhibur dengan adanya Qasima.
c. Mahasiswa KKN berharap gedung dan pembangunan di balai desa cepat
selesai dan peta dusun Madyogondo dapat difungsikan sebagai papan
informasi di balai desa yang berguna bagi masyarakat.
d. Mahasiswa KKN berharap tanaman buah alpukat di pekarangan rumah
warga sebagai bentuk konservasi lingkungan dapat mencegah terjadinya
tanah longsor dan banjir.
BAB IIIPROGRAM KERJA
Program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Lokasi Tahap IIB Universitas Negeri Semarang Tahun 2018 di Desa
Madyogondo meliputi program unggulan, program pendukung, dan program tambahan pada empat bidang berbeda yaitu bidang
pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan dan infrastruktur Tabel pelaksanaan pogram kerja mahasiswa KKN Lokasi Tahap IIB
Universitas Negeri Semarang dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut.
Tabel 1.4. Pelaksanaan program kerja KKN di Desa Madyogondo
Kode Nama program Pelaksana
/penangg
ungjawab
Lokasi
(Dusun/RT/RW/Lemba
ga mitra)
Waktu
pelaksanaan
(minggu ke)
Frekuensi
kegiatan
Sasaran Dana yang terserap
1 2 3 4 5 6 Tanggal/
bulan
Asal
dana
Jumlah
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
A Griya wasis
konservasi
(bimbingan
Asri Witri
Astuti
Dusun Madyogondo,
Dusun Puntingan, dan
SD Negeri Madyogondo
√ √ √ √ √ √ Oktober-
November
Anak-anak
SD dan SMP
- -
belajar) 3) Madyogondo
A Taman Baca Madaliya
h Izah
TK Pertiwi 1 dan Posko
KKN di Dusun
Madyogondo
√ √ √ √ √ √ Oktober-
November
Anak-anak
TK
Iuran
mahasis
wa
Rp.
45.000,00
A PROLIGA
(Program
Lingkar
Keagamaan)
Winanda
Anggi
Susanti
Masjid Al-Ikhlas dan
SD Negeri Madyogondo
3 di Dusun
Madyogondo
- √ √ √ √ √ 4,10,12,13,
14,17,18,1
9,25,26,31
Oktober
2018 dan
2,7,9,10
November
2018
Pengurus
Masjid Al-
Ikhlas, anak-
anak TPA,
masyarakat
Madyogondo
, dan guru
anak-anak
SD Negeri
Madyogondo
3.
Iuran
mahasis
wa
Rp.
169.000,00
Dana
dari SD
Rp
200.000,00
A Pelatihan
komputer
Dwi Nur
Amalia
Balai Desa
Madyogondo di Dusun
Madyogondo
- - - - √ √ 29
Oktober
2018 dan
Perangkat
desa
Madyogondo
- -
5
November
2018.
A Mengajar di
Taman Kanak-
kanak
Asri Witri
Astuti
TK Pertiwi 1 di Dusun
Madyogondo
- √ √ √ √ √ 8,9,15,16,2
2,23,29,30
Oktober
2018 dan
5,6
November
2018.
Guru dan
anak-anak
TK
- -
B Penyuluhan
pembuatan
Masjip dan
Copang
(manisan
jipang dan es
buah dari
jipang)
Dwi Nur
Amalia
PKK di Desa
Madyogondo
- √ - - - - 12
Oktober
2018
Ibu-ibu atau
kader PKK
dan
masyarakat
Dusun
Madyogondo
Iuran
mahasis
wa
Rp.
187.000,00
B Rumah Kriya Ani PKK di Desa - √ - - √ √ 12 Ibu-ibu atau Iuran Rp.
Madyogondo Friska
Nur W.
Madyogondo Oktober
2018 dan
2,5
November
2018.
kader PKK
dan anak-
anak Dusun
Madyogondo
mahasis
wa
65.000,00
C Senam sehat Syahrizal
Emil
SD Negeri Madyogondo
3
- - - - √ - 2
November
2018
Guru, staf
karyawan,
dan anak-
anak SD
- -
C Peningkatan
fungsi
posyandu
Fatimatul
Azizah
Posyandu Dusun
Madyogondo
- √ - - √ √ 10
Oktober
2018 dan
9,10
November
2018.
Bidan, balita,
lansia, dan
masyarakat
Dusun
Madyogondo
Iuran
mahasis
wa
Rp.
17.500,00
C Penyuluhan
PHBS
Ahmad
Mustagfir
in
TK Pertiwi 1 dan SD
Negeri Madyogondo 3
di Dusun Madyogondo
- - √ - √ - 20
Oktober
dan
31Oktober
Anak-anak
TK, SD, dan
guru
Iuran
mahasis
wa
Rp.
293.500,00
2018.
D Kerja bakti Rizky
Chairul
Anas
Rumah-rumah warga
dan lingkungan Dusun
Madyogondo
- - √ √ √ √ 21,27
Oktober
2018 dan
3,5
November
2018.
Rumah dan
lingkungan
masyarakat
Madyogondo
- -
D Pengadaan
acara Saparan
Fatimatul
Azizah
Lapangan sebelah balai
desa Madyogondo
- - - √ - - 24
Oktober
2018
Masyarakat
Dusun
Madyogondo
dan
masyarakat
sekecamatan
Ngablak
Iuran
mahasis
wa
Rp
645.000,00
Sponsors
hip
Rp.
1.000.000,
00
Iuran
masyara
kat
Rp
8.000.000,
00
D Pembangunan
Desa
Lanang
Cahya
Dusun Madyogondo √ - - - √ √ 5,6,29
Oktober
Bangunan
balai desa
Iuran
mahasis
Rp
Wiguna 2018 dan
5,6,8,
November
2018
dan
perangkat
desa
wa 105.000,00
D Program
konservasi
penanaman
pohon
Ahmad
Mustagfir
in
Dusun Madyogondo RT
1 RW 1
- - - - - √ 10
November
2018
Lahan
kosong di
sekitar
rumah Bapak
Budi Santosa
dan Bapak
Sawal, S.Sos.
Iuran
mahasis
wa
Rp
80.000,00
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
Universitas Negeri Semarang merupakan lembaga pendidikan tinggi yang
menyiapkan tenaga kependidikan dan nonkependidikan. Oleh karena itu,
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNNES melalui Pusat
Pengembangan KKN LP2M UNNES memberikan peluang bagi mahasiswa untuk
memilih dan menentukan bentuk KKN yang ditawarkan sesuai keinginan dan
kemampuannya. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler
yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan dan
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan memberikan
pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pembangunan
masyarakat sebagai wahana penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi
yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan
persyaratan tertentu.
KKN merupakan kegiatan yang efektif dan edukatif dalam mendukung
mahasiswa untuk membentuk kompetensinya dan mengaplikasikan ilmu yang
telah dipelajari. Kegiatan KKN merupakan proses pembelajaran mahasiswa
melalui interaksi langsung dengan masyarakat. Mahasiswa akan terlibat secara
langsung dalam kehidupan masyarakat dengan berbagai permasalahan yang ada,
sehingga persoalan dan sumber daya yang telah atau belum diberdayakan, dapat
diberdayakan dengan baik dan dapat memberikan solusi yang diperlukan sesuai
dengan karakteristik dan potensi masyarakat. Mahasiswa berupaya untuk menjadi
bagian dari masyarakat secara aktif dan kreatif terlibat dalam dinamika yang
terjadi di masyarakat. Keterlibatan mahasiswa dalam beberapa program kerja
tersebut dapat memberi kesempatan mahasiswa belajar dari masyarakat dan
pengaruh positif serta aktif terhadap pemberdayaan masyarakat, sehingga
memberi warna baru dalam pembangunan masyarakat.
KKN Lokasi merupakan kegiatan yang memberikan pengalaman belajar
kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat agar mahasiswa dapat
membantu menanggulangi masalah-masalah kesejahteraan masyarakat sesuai
potensi desa secara interdisipliner dan lintas sektoral. KKN Lokasi dilaksanakan
mulai tanggal 1 Oktober sampai 14 November 2018 di Desa Madyogondo,
Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. KKN tersebut bertujuan untuk
mengoptimalkan potensi desa dengan memanfaatkan tanaman jipang sebagai
penguat ekonomi kreatif masyarakat menuju Madyogondo yang mandiri, sehat,
unggul, dan sejahtera. Tujuan tersebut dicapai melalui pendekatan monodisipliner,
interdisipliner, dan lintas sektoral yang didukung oleh beberapa program kerja yang
telah diusulkan kepada dosen pembimbing lapangan UNNES.
Pelaksanaan program kerja KKN Lokasi Tahap II UNNES Tahun 2018 di
Desa Madyogondo mencakup empat bidang kegiatan yang telah direncanakan.
Sosialisasi kepada masyarakat dan pihak-pihak bersangkutan telah dilakukan
setelah program kerja disetujui oleh dosen pembimbing lapangan, kemudian
kelompok KKN melaksanakan program-program tersebut dan melaporkan hasil
pelaksanaan program. Adapun pelaksanaan program kerja yang telah tim KKN
Lokasi Tahap II UNNES 2014 di Desa 2018 di Desa Madyogondo, Kecamatan
Ngablak, Kabupaten Magelang antara lain:
A. Program UnggulanProgram kerja unggulan KKN terdiri atas tiga program kerja antara lain:
1. Griya wasis konservasi berupa kegiatan bimbingan belajar.
2. Pelatihan Komputer.
3. Penyuluhan pembuatan Masjip (manisan jipang) dan Kopang (es buah
Jipang).
Adapun uraian pelaksanaan kegiatan dari setiap program kerja unggulan di
bidang pendiikan sebagai berikut:
1. Program griya wasis konservasi (bimbingan belajar)
a. Pelaksanaan kegiatan
Program griya wasis konservasi merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk membantu anak-anak dalam hal memahami materi
pelajaran dan mengetahui nilai-nilai konservasi sejak dini. Kegiatan
bimbingan belajar merupakan kegiatan untuk belajar bersama dan
mengerjakan tugas bagi anak-anak SD dan SMP bersama dengan
mahasiswa KKN. Bentuk kegiatan berupa pelajaran tambahan, bantuan
mengerjakan PR, rumus cepat dalam mengerjakan soal, memberikan soal
latihan untuk menguji kemampuan anak yang langsung dikerjakan di
tempat bimbel, dan pengetahuan tentang nilai-nilai konservasi.
Pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar dapat dilihat pada Gambar 4.1
untuk bimbingan belajar di Dusun Madyogondo dan Gambar 4.2 untuk
bimbingan belajar di Dusun Puntingan. Pertemuan diakhiri dengan
memberikan motivasi belajar dan kader konservasi sejak dini di rumah
masing-masing. Nilai-nilai konservasi yang diberikan kepada anak-anak
untuk mencintai lingkungan dengan cara dengan membuang sampah
pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan
Griya wasis konservasi dilaksanakan mulai minggu ke I-VI di rumah
Kepala Dusun Puntingan setiap hari Kamis pukul 16.00 WIB, sedangkan
di rumah Kepala Dusun Madyogondo dan Bapak Jumbuh (Posko KKN)
dilakukan setiap hari pukul 13.00 WIB di rumah
c. Hasil dari kegiatan
1) Bimbingan belajar membuat anak dapat menyelesaikan tugas secara
mandiri, memotivasi anak dalam belajar, serta anak mengetahui nilai-
nilai konservasi. Anak dapat menyerap ilmu pengetahuan, siap
menghadapi ulangan dengan rumus cepat, serta aspek kognitif, afektif,
dan keterampilannya bisa meningkat sehingga nilai dan prestasi anak
di sekolah pun meningkat.
2) Guru sekolah dan wali kelas merasa terbantu dalam mendidik anak
dan mengoptimalkan potensi anak untuk belajar tentang ilmu
pengetahuan, cara bersosialisasi di masyarakat, dan mencintai
lingkungan agar tetap asri.
d. Hambatan selama pelaksanaan kegiatan
1) Jaringan internet kurang tersedia yang membuat tutor belajar kesulitan
dalam mencari bahan materi pembelajaran dan video.
2) Anak-anak terlambat datang ke posko KKN untuk mengikuti belajar,
sehingga waktu bimbingan belajar berkurang karena di sore hari pukul
16.00 WIB sudah memasuki waktu untuk mengaji.
3) Kekurangan tutor mengajar karena ada mahasiswa KKN yang
mengikuti kegiatan progja lain dan kegiatan lain seperti menjadi
volunteer Asian Para Games dan mengikuti lomba, sehingga cara
pengelolaan kelas belajar belum optimal.
e. Tindak lanjut
1) Anak-anak memerlukan kontrol dari pihak sekolah dan orang tua
dalam kegiatan belajar bersama teman, selain itu pihak sekolah dapat
melanjutkan program tersebut di sekolah dengan tingkatan kelas
berbeda-beda.
2) Mahasiswa KKN memberi buku pelajaran dan buku rumus cepat
untuk mengerjakan soal-soal secara mandiri.
Gambar 4.1 Kegiatan bimbingan belajar di Dusun Madyogondo
Gambar 4.2 Kegiatan bimbingan belajar di Dusun Puntingan
2. Program Penyuluhan pembuatan Masjip (manisan jipang) dan Copang
(coktail atau es buah jipang)
a. Pelaksanaan kegiatan
Penyuluhan pembuatan maisan jipang dan es buah jipang bertujuan
untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga dan melatih
keterampilan masyarakat. Kegiatan yang diberikan oleh mahasiswa KKN
diberikan untuk ibu-ibu dalam mengolah hasil bumi atau produksi
pertanian yang melimpah seperti jipang menjadi olahan yang aman dan
sehat untuk dikonsumsi, serta pantas untuk dipasarkan. Pelaksanaan
kegiatan penyuluhan masjip dan copang dapat dilihat pada Gambar 4.3.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan
Program dilakukan minggu ke II, hari Jumat tanggal 12 Oktober 2018
pukul 14.00 WIB bertempat di Balai Desa Madyogondo.
c. Hasil dari kegiatan
1) Ibu PKK mengetahui cara pembuatan masjip dan copang secara detail.
2) Ibu-ibu PKK telah memiliki gambaran tentang peluang usaha dengan
memanfaatkan produk minuman inovatif.
3) Harga jual tanaman jipang meningkat.
d. Hambatan selama kegiatan
1) Pemaparan materi diberi waktu sedikit, karena kegiatan dilakukan
setelah rapat PKK.
2) Ibu-ibu PKK ada yang kurang antusias dengan pemaparan.
e. Tindak lanjut
Mahasiswa memberi resep pembuatan masjip dan kopang, beserta rincian
pengeluaran biaya pembuatan produk agar masyarakat antusias untuk
mencoba membuat produk tersebut.
Gambar 4.3. Penyuluhan pembuatan manisan jipang dan coktail jipang
3. Program Pelatihan IT dan komputer
a. Pelaksanaan kegiatan
Pelatihan IT dan komputer merupakan kegiatan yang bertujuan
untuk membantu melatih dan meningkatkan keterampilan atau softskill
dari perangkat desa. Kegiatan tersebut berguna bagi perangkat desa
dalam mengoperasikan komputer dan software, serta pembuatan denah
untuk kepentingan balai desa. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dapat
dilihat pada Gambar 4.4.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan
Pelatihan IT dan komputer dilaksanakan minggu ke V-VI pada tanggal 29
Oktober 2018 dan 5 November 2018., bertempat di Balai Desa
Madyogondo.
c. Hasil dari kegiatan
Perangkat desa memiliki pengetahuan IT, keterampilan mengoperasikan
komputer dan aplikasi komputernya meningkat, serta dapat membuat
laporan anggaran desa.
d. Hambatan selama pelaksanaan kegiatan
1) Persiapan selama pelatihan lama.
2) Jumlah tutor pelatihan sedikit.
3) Tipe aplikasi komputer yang sering digunakan tutor dan perangkat
desa versinya berbeda, sehingga menyebabkan kesulitan.
e. Tindak lanjut
Mahasiswa KKN memberikan buku pelatihan komputer yang tipenya
sesuai dengan versi komputer dan aplikasi komputer di balai desa untuk
dipelajari secara mandiri oleh perangkat desa.
Gambar 4.4. Kegiatan pelatihan kompter untuk perangkat desa
B. Program PendukungProgram kerja pendukung KKN terdiri atas empat program kerja antara lain:
1. Taman baca.
2. PROLIGA (Program Lingkar Keagamaan).
3. Membantu mengajar di Taman Kanak-kanak.
4. Senam sehat.
5. Peningkatan fungsi posyandu.
6. Penyuluhan Program Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
7. Program pembangunan balai desa.
8. Kerja bakti.
9. Pengadaan kegiatan saparan.
Adapun uraian pelaksanaan kegiatan dari setiap program kerja pendukung di
sebagai berikut:
1.Program taman baca
a. Pelaksanaan kegiatan
Taman baca merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan anak dalam berlatih membaca, menulis, dan
menggiatkan program literasi dalam menambah wawasan anak-anak
tentang lingkungan sekitar. Pelaksanaan kegiatan program taman baca
dapat dilihat pada Gambar 4.4. Mahasiswa KKN mendampingi anak
membaca dengan menyediakan buku berupa buku cerita dan bergambar,
serta buku mewarnai untuk menambah semangat belajar.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan
Program taman baca dilaksanakan mulai minggu ke I-VI di Rumah
Bapak Jumbuh (Posko KKN) dan Rumah Bapak Sawal S.Sos, setiap hari
Jumat, Sabtu, dan Minggu pukul 14.00 WIB.
c. Hasil dari kegiatan
Anak-anak TK semangat untuk berlatih membaca, suasana belajar
menyenangkan, dan anak lebih terarah dalam mewarnai gambar.
d. Hambatan selama pelaksanaan kegiatan
1) Anak-anak TK terlambat datang ke posko KKN dan memilih bermain.
2) Anak-anak TK kecil kesulitan membaca karena baru mengetahui jeni-
jenis huruf alfabeth.
e. Tindak lanjut
Anak-anak TK perlu bimbingan dari orang tua untuk terus berlatih
membaca dan menulis di rumah agar lancar dan pandai mewarnai objek
gambar.
Gambar 4.4 Kegiatan Mewarnai di TK Pertiwi 1
2.Program PROLIGA
a. Pelaksanaan kegiatan
PROLIGA merupakan program lingkar keagamaan yang bertujuan
untuk membantu pengurus masjid dalam mengelola dan mengajar Baca
Tulis Al-Quran (BTA), serta mengikuti kegiatan keagamaan bersama
masyarakat Madyogondo. Kegiatan PROLIGA tersebut meliputi
membantu mengajar BTA untuk anak-anak di Masjid Al-Ikhlas,
mengikuti kegiatan mujadahan dan yasinan bersama, mengadakan lomba
keagamaan bagi anak-anak SD, serta berjanji saat bulan Maulid.
Pelaksanaan kegiatan PROLIGA mengajar mengaji oleh mahasiswa
KKN terlihat pada Gambar 4.4 dan panitia lomba acara Maulid Nabi
terlihat pada Gambar 4.5.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan
Kegiatan mengajar TPQ dilaksanakan minggu ke II-VI wajib pada hari
Rabu dan Jumat, tetapi hari lain juga mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 10,12,13,14,17,19,26,31 Oktober 2018
dan 7,9,10 November 2018 pukul 16.00 –17.45 WIB, bertempat di masjid
Al Ikhlas.
1) Kegiatan mujadahan dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 18.10-
21.30 WIB di rumah-rumah warga secara bergantian.
Tanggal 4 Oktober 2018 : Rumah Ibu Satar
Tanggal 18 Oktober 2018 : Rumah Ibu Nurhayati
Tanggal 25 Oktober 2018 : Rumah Ibu Susi
Tanggal 2 November 2018 : Rumah Bapak Hartono
2) Kegiatan berjanji dilaksanakan saat menjelang bulan Maulid, pada
tanggal 10 November 2018 di mushola.
3) Kegiatan lomba keagamaan untuk memperingati bulan Maulid seperti
lomba tartil, tilawah, sholat, adzan, dan asmaul husna dilaksanakan
hari Jumat, 9 November 2018 di SD Negeri Madyogondo 3.
c. Hasil dari kegiatan
1) Pengurus TPA terbantu dalam mengajar mengaji dan menanamkan
karakter sejak dini bagi anak-anak.
2) Mahasiswa KKN dan masyarakat dapat sosialisasi untuk menjalin
komunikasi dan hubungan yang baik, serta menyambut datangnya
Maulid Nabi melalui kegiatan mujadahan dan berjanji bersama.
3) Guru dan pihak sekolah merasa terbantu dengan adanya panitia lomba
dari mahasiswa KKN untuk mengadakan acara lomba Maulid Nabi.
4) Anak-anak memiliki jiwa sportifitas tinggi dalam berprestasi.
d. Hambatan selama pelaksanaan kegiatan
1) Jaringan sulit terjangkau ketika mahasiswa KKN mencari materi
untuk mengajar mengaji.
2) Jumlah anak usia kecil sangat banyak yang menyebabkan kondisi
kurang kondusif.
e. Tindak lanjut
Mahasiswa KKN memberikan motivasi kepada anak-anak untuk rajin
mengaji dan percaya diri agar berprestasi di luar sekolah.
Gambar 4.5. Mengajar mengaji TPQ di Dusun Madyogondo
Gambar 4.6. Lomba adzan acara Maulid Nabi
3.Program membantu mengajar di Taman Kanak-kanak
a. Pelaksanaan kegiatan
Program membantu mengajar di Taman Kanak-kanak bertujuan
untuk membantu tenaga kependidikan dalam membimbing dan mendidik
anak-anak di Desa Madyogondo untuk belajar sambil bermain. Tujuan
lain untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa KKN sebagai calon
pendidik agar mengetahui cara dalam memahami karakter anak yang
berbeda-beda. Pelaksanaan kegiatan membantu mengajar di TK terlihat
pada Gambar 4.7.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
Program membantu mengajar dilakukan mulai minggu ke II-VI setiap
hari Senin dan Selasa pada tanggal 8,9,15,16,22,23,29,30 Oktober 2018 dan
5,6 November 2018 bertempat di TK Pertiwi Madyogondo 1.
c. Hasil dari kegiatan
1) Anak-anak dapat mengembangkan keterampilannya selama belajar
dengan bantuan mahasiswa KKN.
2) Kegiatan belajar berjalan lancar sesuai tujuan pembelajaran.
3) Guru terbantu dalam mengelola dan mengembangkan keterampilan
anak melalui beberapa karya.
d. Hambatan selama pelaksanaan kegiatan
1) Guru masih bingung dalam mengoptimalkan sarana dan prasarana di
kelas untuk melatih keterampilan dan psikomotorik anak secara
mandiri.
2) Jumlah anak yang berlebihan dalam satu kelas membuat suasana
kelas menjadi kurang kondusif.
3) Proses pembelajaran terganggu dengan adanya anak yang
menyebabkan keributan selama guru menjelaskan materi.
4) Anak-anak belum mengembangkan potensi yang dimiliki karena
belum mandiri atau masih bergantung dengan ibu di ruang kelas
ketika diberi tugas oleh guru.
e. Tindak lanjut
Mahasiswa memberikan referensi materi kepada guru dan membuat
bentuk kerajinan tangan dalam memanfaatkan bahan untuk melatih
psikomotorik anak.
Gambar 4.7. Kegiatan belajar di TK Pertiwi Madyogondo 1
4.Program rumah kriya Madyogondo
a. Pelaksanaan kegiatan
Pelatihan dalam rumah kriya Madyogondo bertujuan untuk melatih
kreativitas, keterampilan, kesabaran, dan mengisi waktu luang dari ibu
dan anak-anak di Dusun Madyogondo. Kegiatan tersebut dilakukan untuk
menciptakan kerajinan tangan dari kertas majalah bekas dan kulit jagung
dengan pewarna makanan menjadi produk yang berkualitas dan
bermanfaat sebagai hiasan rumah.
Pelatihan dilaksanakan melalui beberapa kegiatan meliputi:
1) Kegiatan untuk anak-anak berupa sosialisasi dan praktik langsung
cara membuat kerajinan tangan dari kertas majalah yang dibentuk
menjadi tempat tisu dan tempat pensil terlihat pada Gambar 4.8.
2) Kegiatan untuk ibu-ibu berupa sosialisasi dan praktik tentang cara
membuat hiasan rumah dari kulit jagung menjadi hiasan rumah
berupa bunga terlihat pada Gambar 4.9.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan
Program dilaksanakan minggu ke II penyuluhan pembuatan bunga kulit
jagung pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2018 pukul 15.00 WIB
bertempat di Balai Desa Madyogondo. Pembuatan kerajinan tangan
dilaksanakan minggu V dan VI pada hari Jumat Jumat tanggal 2
November 2018 dan hari 8 November bertempat di rumah Bapak Sawal.
c. Hasil dari kegiatan
1) Limbah kulit jagung di tegalan dan kertas majalah atau koran bekas
jumlahnya berkurang.
2) Anak-anak dan ibu-ibu terampil dalam membuat kerajinan tangan
untuk hiasan rumah, serta meningkatkan kreativitasnya.
3) Anak-anak tidak terus bermain sepulang sekolah.
d. Hambatan selama pelaksanaan kegiatan
1) Anak-anak kesulitan menggunakan lem castol saat menggabungkan
gulungan kertas.
2) Ibu-ibu kesulitan dalam mengamati pembuatan putik.
e. Tindak lanjut
Anak-anak diberikan video cara pembuatan kerajinan tangan dari
gulungan kertas agar bisa membuat karya secara mandiri sesuai
kreativitasnya.
Gambar 4.8. Pembuatan kerajinan dan hasil karya limbah kertas
Gambar 4.9. Penyuluhan kerajinan dan hasil karya kulit jagung
5.Program senam sehat
a. Pelaksanaan kegiatan
Senam sehat bertujuan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran
jasmani melalui senam pagi bagi anak-anak SD Negeri Madyogondo 3.
Kegiatan tersebut diikuti oleh anak-anak SD, guru dan staf karyawan,
serta mahasiswa KKN Jurusan PJKR sebagai instruktur senam seperti
terlihat pada Gambar 4.10.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan
Program dilaksanakan V pada hari Jumat tanggal 2 November 2018
bertempat di halaman SD Negeri Madyogondo 3.
c. Hasil dari kegiatan
1) Anak-anak, guru, dan staf karyawan bersemangat untuk senam demi
menjaga kesehatan.
2) Guru merasa terbantu dengan adanya gerakan senam Maumere yang
diperkenalkan kepada anak-anak.
d. Hambatan selama pelaksanaan kegiatan
1) Mahasiswa KKN kesulitan dalam mengkoordinasi anak-anak untuk
mempersiapkan diri mengikuti senam.
2) Anak-anak ada yang tidak mengikuti gerakan senam dan
menyebabkan keributan.
e. Tindak lanjut
Mahasiswa KKN memberi video senam pada guru dan menghimbau agar
senam sehat rutin dilaksanakan minimal 1x seminggu untuk menjaga
kesehatan tubuh.
Gambar 4.10. Senam Maumere di SDN Madyogondo 3
6.Program peningkatan fungsi posyandu
a. Pelaksanaan kegiatan
Masyarakat di Dusun Madyogondo merupakan dusun yang sudah
peduli akan pentingnya menjaga kesehatan dan telah memiliki posyandu
yang rutin melaksanakan kegiatan rutin setiap bulan. Oleh karena itu,
mahasiswa mengadakan program peningkatan fungsi posyandu untuk
membantu kegiatan posyandu dalam melayani masyarakat khususnya
balita dan lansia. Kegiatan yang dilaksanakan untuk lansia berupa
membantu menginput data administratif hasil tensi darah, mengukur
tinggi badan, menimbang berat badan, dan menginput data kesehatan
lansia ke dalam buku posbindu. Kegiatan yang dilaksanakan untuk balita
berupa menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, dan
memberikan makanan sehat dan bergizi seperti kacang hijau dan buah
papaya. Pelaksanaan kegiatan posyandu balita terlihat pada Gambar 4.11,
dan posbindu pada Gambar 4.12.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan
Kegiatan posyandu balita dilaksanakan sebanyak 1 kali sebulan pada
tanggal 10 Oktober 2018 dan 10 November 2018 pukul 14.00 WIB
bertempat di rumah Bapak Budi Santosa (Kepala Dusun Madyogondo),
sedangkan posyandu lansia (posbindu) dilaksanakan sebanyak 1 kali
sebulan pada tanggal 9 November 2018 pukul 14.00 WIB bertempat di
Balai Desa.
c. Hasil dari kegiatan
Pelayanan posyandu bagi balita dan lansia bisa optimal karena
mahasiswa banyak membantu kegiatan dari bidan dengan memberikan
makanan bergizi seperti kacang hijau dan pepaya, sehingga tidak ada
balita dan lansia yang terlalu lama menunggu pelayanan di posyandu
maupun posbindu.
d. Hambatan selama pelaksanaan kegiatan
1) Mahasiswa KKN tidak berasal dari jurusan kesehatan yang
menyebabkan mahasiswa belum bisa mengukur tensi darah, sehingga
bidan yang melakukan kegiatan tersebut.
2) Ruangan untuk menimbang berat badan dan tensi darah yang kurang
luas menyebabkan lansia berdesakan.
e. Tindak lanjut
Bidan perlu mengajarkan cara untuk melakukan tensi darah
menggunakan alat tensi darah otomatis kepada kader-kader PKK
sehingga kegiatan terlaksana dengan cepat.
Gambar 4.11 Kegiatan Posyandu balita
Gambar 4.12 Kegiatan Posbindu
7.Program penyuluhan PHBS
a. Pelaksanaan kegiatan
Penyuluhan PHBS bertujuan untuk meningkatkan pola hidup
bersih dan sehat, serta memilih jajanan sehat yang aman dikonsumsi di
kalangan anak-anak TK dan SD di Dusun Madyogondo. Kegiatan yang
dilaksanakan di TK Pertiwi 1 meliputi cara mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan, serta cara menggosok gigi yang benar. Mahasiswa
memfasilitasi air untuk mencuci tangan dan berkumur, serta memberikan
sikat gigi dan pasta gigi untuk anak-anak TK gunakan di rumah.
Kegiatan di TK diakhiri dengan menggosok gigi bersama dibantu arahan
dari mahasiswa KKN UNNES.
Kegiatan PHBS yang dilaksanakan di SD Negeri Madyogondo 3
berupa 7 langkah mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, 6 langkah
menggosok gigi yang benar, cara memilah dan membuang sampah pada
tempatnya, cara memilih jajanan yang sehat untuk dikonsumsi, serta
himbauan tentang bahaya merokok untuk kesehatan. Kegiatan PHBS di
TK terlihat pada Gambar 4.13, sedangkat pelaksanaan PHBS di SD
terlihat pada Gambar 4.14.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan
Program dilaksanakan minggu ke III-IV pada tanggal 20 Oktober 2018,
bertempat di TK Pertiwi 1 dan tanggal 31 Oktober 2018 bertempat di SD
Negeri Madyogondo 3.
c. Hasil dari kegiatan
1) Anak-anak memahami dan melaksanakan mencuci tangan sebelum
dan sesudah makan, menggosok gigi 3x sehari dengan teratur, memilih
jajanan yang sehat untuk dikonsumsi tubuh.
2) Anak-anak mengetahui dampak dari menjaga kesehatan bagi tubuh.
d. Hambatan selama pelaksanaan kegiatan
1) Anak-anak TK sulit dikoordinasi untuk persiapan gosok gigi.
2) Anak-anak SD tidak mendengarkan pemaparan materi dan video
dengan baik, ada anak yang menyebabkan keributan.
3) Lahan untuk sikat gigi tidak tersedia kran air, sehingga air dibawa
menggunakan ember.
e. Tindak lanjut
Orang tua perlu memantau aktivitas dan menghimbau anak untuk
menyikat gigi secara teratur, mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan serta setelah beraktivitas, kemudian memberikan makanan sehat
dan bergizi serta mengawasi makanan yang dikonsumsi oleh anak.
Gambar 4.13 Kegiatan PHBS di TK Pertiwi 1
Gambar 4.14 Kegiatan PHBS di SD Madyogondo 3
8.Program pembangunan balai desa
a. Pelaksanaan kegiatan
Pembangunan balai desa bertujuan untuk membantu terlaksananya
kegiatan pembangunan balai desa, membuat peta dusun untuk
memberikan informasi dusun Madyogondo, dan menjalin kerjasama yang
baik antara pengurus desa, warga, dan mahasiswa KKN. Mahasiswa
KKN pria membantu mengecat dan memasang genting di bangunan balai
desa seperti terlihat pada Gambar 4.15, selain itu mahasiswa KKN
membantu membuat peta wilayah atau dusun sebagai papan informasi di
balai desa.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan
Program memperbaiki fasilitas balai desa dilaksanakan pada minggu ke
I,V, dan VI tanggal 5,6,29 Oktober 2018pada pagi hari mulai pukul 08.00
WIB bertempat di Kantor balai desa, sedangkan pembuatan peta balai
desa pada minggu ke V dan VII tanggal 29 Oktober 2018-5,6,8
November 2018 bertempat di posko KKN dan rumah Bapak Kepala
Dusun.
c. Hasil dari kegiatan
1) Fasilitas balai desa seperti papan nama balai desa dan genting
bangunan sudah diperbaiki dan terlihat baik.
2) Papan peta dusun untuk informasi demografi telah ada.
d. Hambatan selama pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan perbaikan fasilitas kekurangan mahasiswa pria karena
sebagian memiliki kegiatan dari kampus.
e. Tindak lanjut
Mahasiswa memberi himbauan kepada masyarakat dan perangkat desa
untuk merawat fasilitas balai desa.
Gambar 4.15. Mahasiswa memperbaiki bangunan balai desa
9. Program Kerja bakti
a. Pelaksanaan kegiatan
Kerja bakti bertujuan untuk menggiatkan kebersihan desa dan
menciptakan lingkungan dusun yang asri. Kegiatan yang dilaksanakan
berupa membantu pembangunan di rumah-rumah warga seperti pada
Gambar 4.16.
b. Waktu dan pelaksanaan kegiatan
Kerja bakti dilaksanakan pada minggu ke III-VI, dilaksanakan pada
tanggal 21,27 Oktober 2018 dan 3,5 November 2018. Waktu pelaksanaan
disesuaikan dengan pelaksanaan pembangunan yang dilakukan warga
biasanya pagi dan sore hari.
c. Hasil dari kegiatan
Pembangunan di rumah-rumah warga berjalan lancar.
d. Hambatan selama pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan perbaikan rumah warga kekurangan mahasiswa pria karena
sebagian memiliki kegiatan dari kampus.
e. Tindak lanjut
Warga dihimbau untuk menjaga kerukunan dan tetap gotong royong.
Gambar 4.16. Kerja bakti pembangunan rumah warga
10. Program pengadaan kegiatan saparan
a. Pelaksanaan kegiatan
Pengadaan acara saparan bertujuan untuk membantu masyarakat
dalam menyelenggarakan kegiatan Saparan dengan mengadakan
tasyakuran seperti pada Gambar 4.17 dan mengundang pengisi acara
“Qasima” untuk ikut memeriahkan acara. Kegiatan tersebut dilakukan
untuk membantu pemuda Dusun Madyogondo meliputi mengikuti acara
tasyakuran, membantu persiapan tempat acara, membantu sponsor acara,
membantu dekorasi panggung, dan membantu dokumentasi.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan minggu ke IV pada tanggal 24 Oktober 2018,
mulai pukul 11.00 WIB – 23.00 WIB bertempat di lapangan depan balai
desa.
c. Hasil dari kegiatan
Masyarakat terhibur dalam megikuti perayaan acara saparan dan kegiatan
berjalan lancar tanpa ada keributan.
d. Hambatan selama pelaksanaan kegiatan
1) Persiapan kegiatan membutuhkan banyak tenaga karena kesulitan
jaringan padahal panitia harus selalu berkoordinasi dengan pihak
Qasima.
2) Penyebaran poster acara ke tempat-tempat lain membutuhan waktu
lama.
e. Tindak lanjut
Pelaksanaan acara Saparan tetap diladakan dengan meriah dan serentak
untuk melestarikan kebudayaan di desa.
Gambar 4.17. Acara tasyakuran saat Saparan
C. Program Konservasi
1. Program penanaman pohon
a. Pelaksanaan kegiatan
Penanaman pohon bertujuan untuk melestarikan dan mewujudkan
konservasi desa dalam tindakan upaya pencegahan bencana alam seperti
banjir. Pohon yang ditanam berupa pohon tanaman alpukat yang ditanam
di sekitar balai desa dan rumah kepala desa seperti pada Gambar 4.18.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan
Penanaman pohon dilaksanakan oleh mahasiswa KKN bersama kepala
desa dan kepala dusun pada minggu ke V, tanggal 10 November 2018 di
lahan dekat balai desa dan lahan dekat rumah kepala dusun.
c. Hasil dari kegiatan
1) Lahan warga telah ditanami pohon buah karena di dusun tersebut
jarang ditanami pohon buah.
2) Program konservasi dari UNNES berjalan lancar sebagai bentuk cinta
lingkungan.
d. Hambatan selama pelaksanaan
Mahasiswa kesulitan menentukan dan proses mencari pohon buah yang
cocok untuk dusun dMadyogondo.
e. Tindak lanjut
Mahasiswa menghimbau masyarakat untuk mencintai lingkungan dengan
merawat tanaman buah yang telah ada guna mencegah terjadinya banjir
dan tanah longsor.
Gambar 4.18. Penanaman pohon alpukat bersama Kepala Desa
BAB VSIMPULAN DAN SARANA
A. SIMPULAN
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lokasi Tahap IIB dilaksanakan
mulai tanggal 1 Oktober sampai 14 November 2018 di Desa Madyogondo oleh
10 mahasiswa. KKN lokasi di Desa Madyogondo bertujuan untuk
mengoptimalkan tanaman jipang sebagai penguat ekonomi kreatif masyarakat
menuju Madyogondo yang mandiri, sehat, unggul, dan sejahtera. Tujuan
tersebut dapat dicapai melalui pendekatan monodisipliner, interdisipliner, dan
lintas sektoral didukung oleh beberapa program kerja yang telah diusukan dalam
empat bidang meliputi bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan
serta infrastruktur. Program kerja yang direncanakan disesuaikan dengan potensi
masyarakat dan berjalan lancar.
B. SARAN
Program kerja KKN Tahap IIB di Desa Madyogondo telah terlaksana,
terdapat beberapa saran yang dapat membangun kemajuan desa, antara lain:
1. Saran Umum
a) Perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat terutama anak-anak
dalam hal pola hidup bersih dan sehat, serta jajanan sehat untuk di
konsumsi di sekolah.
b) Perlu adanya koordinasi yang baik dan berkesinambungan dalam
pelaksanaan program kerja KKN, baik dengan perangkat desa maupun
masyarakat desa.
c) Perlu adanya pembangunan ruang kelas untuk SD karena jumlah anak
yang banyak.
2. Saran Khusus
Adapun saran khusus yang merupakan tindak lanjut dari saran umum dapat
diuraikan sebagai berikut:
a) Kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan sebagai upaya penyadaran
sedini mungkin bagi anak-anak melalui sosialisasi PHBS dan contoh
secara langsung di rumah untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat,
serta jajanan sehat untuk dikonsumsi.
b) Kesejahteraan desa terutama bangunan dapat terwujud dengan adanya
peran dari pemerintah dan kerjasama dari berbagai pihak terutama
masyarakat. Masyarakat berperan dalam hal penjagaan sarana dan
prasarana yang telah ada dan pengembangan potensi desa melalui produk
inovatif seperti jipang.
top related