KELOMPOK 14 INDRIANI (1717021031) ESSY …staff.unila.ac.id/.../files/2017/05/Kelompok-14-Mekanisme-Evolusi.pdf · Teori Evolusi Darwin Bab 7 Evolusi Iguana laut dan variasi burung
Post on 14-Jun-2018
223 Views
Preview:
Transcript
◦ APA ITU EVOLUSI
Evolusi berarti perubahan (pertumbuhan, perkembangan)
secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan (sedikit demi
sedikit)
FENOMENA EVOLUSI
Evolusi mempelajari sejarah asal usul makhluk
hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk
hidup satu dengan yang lain
Bab 7 Evolusi
VARIASI BUKTI EVOLUSI MAHLUK HIDUP
Adanya variasi mahluk hidup dalam satu keturunan
Misalnya ada perubahan warna, berat, ukuran, kerja faal, dan kebiasaan
kebiasaan
Pengarah penyebaran geografi
Adanya susunan fauna dan flora yang berbeda beda yang secara tempat
geografisnya juga berbeda
Penemuan fosil diberbagai belahan bumi
Fosil adalah sisa sisa mahluk hidup yang sudah membatu dengan
ditemukannya fosil maka bukti terhadapa evolusi semakin kuat
Adanya homologi organ pada berbagai mahluk hidup
Kekerabatan terhadap mahluk hidup yang bersangkutan
Adanya perbandingan embrio pada hewan
Teori – Teori Asal - Usul Kehidupan
Teori Abiogenesis
Teori Biogenesis Percobaan Redi
Percobaan Spallanzani
Percobaan Pasteur
Teori Abioginesis Modern
Bab 7 Evolusi
Evolusi Kimia
Evolusi Biologi
ABIOGENESIS GENERATIO SPONTANIA
Makhluk hidup berasal dari benda tak hidup atau dengan kata lain makhluk
hidup itu ada dengan sendirinya, maka teori ini dikenal juga dengan teori Generatio Spontanea
Dipelopori oleh :
1. Aristoteles
Makhluk hidup terbentuk dengan sendirinya
2. John Needham
Kehidupan baru dapat timbul dari barang mati
3. Antony van Leuwenhoek
Makhluk hidup terjadinya begitu saja
TEORI BIOGENESIS
Menyatakan bahwa mahluk hidup berasal
dari mahluk hidup sebelumnya
BIO GENESIS
Hidup
pembentukan
Percobaan Redi
Bab 7 Evolusi
Tujuan : membuktikan bahwa belatung yang ada didaging berasal dari induk
lalat yang bertelur didaging tersebut
Prosedur : Digunakan tiga toples A , B , dan C. Toples A streil dari kuman, diisi
sepotong daging dan ditutup dengan kain rapat. Toples b streil dari kuman diisi
sepotong daging dan dibiarkan terbuka. Toples C steril dari kuman, diisi
sepotong daging dan ditutup dengan kain kasa. Ketiga toples dibiarkan selama
beberapa hari.
Hasil : pada toplestidak ada belatung sama sekali. Pada toples B terdapat
banyak belatung didaging. Ditoples c terdapat belatung diatas kain kasa
Kesimpulan : Bahwa belatung berasal dari lalat yang hinggap didaging untuk
bertelur
Percobaan Spallanzani
Tujuan : Membuktikan bahwa mikroorganisme
tidak tumbuh dari air sediaan yang steril
Prosedur : Digunakan dua buah labu. Labu
pertama diisi air sediaan dari sari kacang hijau
yang dipanaskan. Setelah dingin, labu tersbeut
dibiarkan terbuka selama beberapa hari. Labu dua
berisi sediaan dari sari kacang hijau yang
dipanaskan. Selan jutnya ditutup rapat rapat dan
didinginkan serta dibiarkan beberapa hari.
Hasil : Pada labuh yang dibiarkan terbuka air
sediaan berubah keruh. Pada labu yang ditutup
rapat air sediaan tampak jernih
Kesimpulan : air sediaan keruh menunjukan
bahwa terdapat kuman yang masuk kedalam air
sediaan tersebut. Kuman tersebut terbawa oleh
udara
Percobaan Pasteur Tujuan : Untuk membuktikan bahwa mikroorganisme
tidak tumbuh dari air sediaan steril yang ditempatkan
dilabu leher angsa
Prosedur : Digunakan dua buah labu leher angsa.
Labu pertama berisi air sediaan yang terdiri dari
larutan gula dan ragi yang dipanaskan. Selanjutnya,
labu dibiarkan selama beberapa hari dengan posisi
tegak. Lalu labu kedua berisi air sediaan yang terdiri
dari larutan gula dan ragi yang dipanaskan.
Selanjutnya labu dimiringkan sampai labu sediaan
keluar dari ujung pipa. Lalu labu tersebut diletakaan
kembali dalam dalam posisi tegak selama beberapa
hari
Hasil : Pada labu yang ditegakkan pada posisi tegak,
air sediaan tampak jernih. Pada labu yang tadinya
diletakkan dengan posisi miring air sediaannya
tampak keruh
Kesimpulan : air sediaan keruh menunjukan bahwa
kuman dari udara dapat masuk ke air sediaan saat
posisi labu dimiringkan
Teori Evolusi Kimia
Teori ini menyatakan bahwa asal-usul kehidupan diawali oleh terbentuknya senyawa-senyawa organik di atmosfer. Dengan adanya gas-gas, seperti metana (CH4), hidrogen (H2), uap air (H2O), dan amonia (NH3) di atmosfer serta bantuan energi dari sinar kosmis dan kilatan halilintar, dapat terbentuk senyawa organik seperti asam amino. Senyawa organik tersebut terkumpul dalam sup primordial (sup purba). Melalui sup purba inilah kemungkinan kehidupan paling sederhana muncul.
Model perangkat
percobaan Miller dan
Urey untuk sintesis
molekul organik secara
abiotik.
Bab 7 Evolusi
Evolusi Kimia
TEORI EVOLUSI BIOLOGI
Mengemukakan bahwa tumbuhan, hewan dan manusia
merupakan hasil perkembangan evolusi dari makhluk-makhluk
hidup yang berbentuk sederhana, bermula dari adanya satu atau
beberapa bentuk makhluk hidup sangat sederhana pada awal
kehidupan di bumi yang secara perlahan-lahan berkembang
menjadi berbagai spesies organisme (widodo, 1993)
TEORI EVOLUSI
Teori Evolusi Sebelum Darwin Teori skala alami dan teologi
alam
Teori Evolusi Darwin
Bab 7 Evolusi
Iguana laut dan variasi burung
Finch yang ditemukan Darwin di
kepulauan Galapagos.
Perbandingan Teori Evolusi Darwin dan Lamarck
Teori evolusi Lamarck vs Darwin
(a) Lamarck dan (b) Darwin.
Teori evolusi Weismann vs
Darwin
Weismann menguatkan teori
Darwin, gen untuk leher panjang
jerapah bersifat dominan, gen
untuk leher pendek bersifat
resesif
Teori evolusi Lamarck vs
Weismann
Weismann berpendapat bahwa
perubahan sel tubuh akibat
pengaruh lingkungan tidak
diwariskan kepada
keturunannya, sedangkan
Lamarck berpendapat
sebaliknya
Bab 7 Evolusi
PRA DARWIN 1. Teori Kreasionisme
Teori kreasionisme merupakan teori tentang
penciptaan yang terjadi dalam sekali waktu
kehidupan sekaligus lengkap, kemudian selesai
dan tidak ada lagi evolusi atau perubahan.
Paham ini dianut berdasar pada keyakinan
agama, juga berdasarkan keterangan Aristoteles.
Teori kreasionisme dianggap tidak valid karena
kenyataannya banyak spesies yang hidupnya
tidak sekaligus ada pada satu zaman. Misalnya
masa hidup dinosaurus tidak bersamaan dengan
masa hidup manusia.
2. Teori Katastropisme Teori katastropisme merupakan paham tentang keanekaragaman makhluk hidup dihasilkan oleh nenek moyang yang umum, dan muncul atau punahnya makhluk hidup disebabkan oleh adanya bencana alam. Teori ini diperkenalkan oleh George Cuvier ( 1769 – 1832 ). Alasan Cuvier adalah karena ia mengamati setiap sedimen batuan kuno yang ia temukan mengandung beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda. Karena itu, ia berpikir bahwa setiap sedimen mewakili tiap masa atau waktu evolusi. Tiap sedimen yang mengandung jenis-jenis organisme yang berbeda tersebut mewakili zaman dimana organisme hidup dan mati karena bencana.
3. Teori Gradualisme Teori gradualisme dikemukakan oleh ahli Geologi Swedia bernama James Hutton ( 1726 – 1797 ). Paham tersebut menyatakan bahwa perubahan geologis berlangsung pelan-pelan tetapi pasti. Tetapi teori gradualisme ini tidak mampu dijelaskan dengan mekanisme yang meyakinkan. 4. Teori Uniformitarianisme Teori uniformitarianisme dinyatakan oleh Charles Lyell ( 1797 – 1875 ). Paham ini menyatakan bahwa proses-proses geologis ternyata menuruti pola yang seragam, sehingga kecepatan dan pengaruh perubahan selalu seimbang dalam kurun waktu. Misalnya, terbentuknya gunung selalu diimbangi dengan erosi gunung. Teori uniformitarianisme memang menjelaskan kejadian evolusi geologis, tetapi dapat menjelaskan kejadian terbentuknya spesies.
5. Teori Lamarck Teori Lamarck juga disebut dengan teori perolehan yang terwariskan secara genetik. Awal abad ke-19, Lamarck memperkenalkan bahwa sifat fenotip perolehan lingkungan dapat diwariskan secara genetik. Bagian dari tubuh yang tidak digunakan akan mengalami retardasi atau tidak bergkembang, bagian atau alat tubuh yang digunakan akan mengalami perkembangan lebih kuat dan lebih besar. Ia menerangkan bahwa nenek moyang jerapah berleher pendek, tetapi karena terus menerus leher dijulurkan ke atas untuk menggapai makanan, leher jerapah menjadi panjang. Jadi, menurut Lamarck evolusi disebabkan oleh pewarisan sifat genetik yang diperoleh dari lingkungannya. Teori Lamarck mengandung kesalahan yang dapat dibuktikan melalui percobaan. Yang paling sederhana adalah percobaan Weissman yang menunjukkan bahwa tikus yang ekornya dipotong di laboratorium tidak mewariskan pengalaman tanpa ekornya itu pada keturunannya.
Teori seleksi alam
Teori seleksi alam memiliki konsep bahwa spesies yang berhasil beradaptasi
dengan baik akan terus bertahan hidup, sedangkan yang tidak dapat
beradaptasi akan punah.
Charles Darwin melakukan penelitian tentang tumbuhan dan hewan untuk
mempelajari tentang proses evolusi. Pengamatan yang ia lakukan di kepulauan
Galapagos membuatnya menyadari konsep dasar evolusi.
Ia menyadari bahwa burung Finch yang mendiami pulau-pulau berbeda
memiliki sedikit perbedaan. Dalam pengamatannya, Darwin mengidentifikasi
beragam spesies burung Finch yang memiliki perbedaan pada bentuk dan
ukuran paruh mereka.
Menurut Darwin, spesies asli burung Finch datang ke kepulauan Galapagos
dan kemudian tersebar pada kondisi lingkungan yang bervariasi. Seiring
berjalannya waktu, anatomi burung-burung tersebut secara alami termodifikasi
sebagai adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang ada.
Teori pasca darwin Masa ini sering dikatakan sebagai neo-Darwinisme. Para ahli menemukan
bahwa ilmu genetika sangat perlu untuk menjelaskan proses evolusi.
Secara singkat, proses evolusi oleh seleksi alam (neo-Darwinian) terjadi
kareana adanya :
· Perubahan frekuensi gen dari satu generasi ke generasi berikutnya.
· Perubahan da genotipe yang terakumulasi seiring berjalannya waktu.
· Produksi varian baru melalui pada materi genetik yang diturunkan
(DNA//RNA).
· Kompetisi antara individu karena keberadaan besaran individu melebihi
sumber daya lingkungan tidak cukup untuk menyokongnya.
· Generasi berikutnya mewarisi”kombinasi gen yang sukses” dari individu
fertil (dan beruntung) yang masih dapat bertahan hidup dari kompetisi
Teori evolusi modern
berpandangan bahwa sifat-sifat benda hidup berubah
dengan bertambahnya waktu dan perubahan ini
diarahkan oleh seleksi alam. Perubahan pada individu
sepanjang hidupnya menyangkut suatu populasi dalam
beberapa generasi.
Suatu individu tidak dapat dikatakan mengalami evolusi,
tetapi populasilah yang mengalami hal tersebut.
Perubahan yang diperoleh individu adalah perubahan
dalam ekspresi dari potensi pertumbuhan yang
dikandung gen yang dibawa. Di dalam populasi baik
komposisi maupun ekspresi dari potensi pertumbuhan
dapat mengalami pertumbuhan. Perubahan komposisi
genetis inilah yang disebut evolusi.
top related