KARAKTERISTIK ASMA ALLAH DI AKHIR AYAT AL-QUR`ANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1-2004-sutiningsi-1572... · empat kali, diantaranya dalam surat Thaha,
Post on 21-Jun-2019
251 Views
Preview:
Transcript
1
KARAKTERISTIK ASMA ALLAH DI AKHIR AYAT
AL-QUR`AN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 ( S I ) Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tafsir Dan Hadits ( Th )
Oleh :
SUTI NINGSIH NIM : 41 99 031
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2004
2
KARAKTERISTIK ASMA ALLAH DI AKHIR AYAT
AL-QUR`AN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 ( S I ) Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tafsir Dan Hadits ( Th )
Oleh :
SUTI NINGSIH NIM : 41 99 031
Semarang, 1 Maret 2004 Disetujui Oleh:
Pembimbing II Pembimbing I
Ahmad Musyafiq, M.Ag. H. Imam Taufiq, M.Ag. NIP.150 290 934 NIP.150 276 710
3
PENGESAHAN
Skripsi saudara : SUTI NINGSIH No. Induk : 41 99 031 telah dimunaqasahkan Oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang, Pada Tanggal 06 Maret 2004 Dan telah di terima serta disyahkan sebagai salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana (SI) dalam Ilmu Ushuluddin. Dekan Fakultas , Ketua Sidang Drs. H. Ridin Sofwan, M.Pd. NIP. 150 179 317
Pembimbing I Penguji I H. Imam Taufiq, M.Ag A. Hasan Asy’ari Ulama’I, M. Ag NIP.150 276 710 NIP. 150 274 617 Pembimbing II Penguji II Ahmad Musyafiq, M.Ag. Drs. H. Ridin Sofwan, M.Pd. NIP.150 290 934 NIP. 150 179 317
Sekretaris Sidang
Dr. H. Abdul Muhaya, M.A. NIP. 150 245 380
4
MOTTO
) 180: 7: األعراف(
Artinya: Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya
dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang
yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-
Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan.(Al-A’raf: 7: 180).
5
PERSEMBAHAN
Keberhasilan skripsi ini saya persembahkan Kepada :
Bapak soho Ibu yang telah mendidik hingga kejenjang
Perguruan Tinggi
Ade’-ade’ ku yang selalu memotivasi hingga kelar karya
ilmi’ah ini
Kepada ABAHKU (Luthfi) yang selalu memberikan
motivasi dan saran sehingga tulisan ini dapat kelar
Kakakku yang jauh di sana, karena motivasi dan
sarannya tulisan ini selesai juga.
Dan tidak lupa kepada Ibu Roesmarin (Ibu Kost) yang
sering memberi nasehat hingga selesai tulisan ini
Temen-temenku (gak dapet disebutin semua), terutama
yang bermukim di Perum Bank Niaga B.15 dengan
motivasi dan saran mereka, akhirnya tulisan ini
selesai juga.
KATA PENGANTAR
6
Segala puji syukur hanya ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, Yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena
dengan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul KARAKTERISTIK ASMA ALLAH DI
AKHIR AYAT AL-QUR`AN ini, disusun untuk memenuhi salah satu syarat
sebagai sarjana Strata I (S I) Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Walisongo Semarang.
Penulisan skripsi ini selesai karena telah banyak mendapat bimbingan
dan saran-saran dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih Kepada :
1. Yang terhormat Bapak Drs. Ridin Sofwan, M.pd, selaku Dekan Fakultan
Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang.
2. Bapak H. Imam Taufiq, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing dan asisten
pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Ridin Sofwan, M.pd dan A. Hasan Asy’ari Ulama’I, M.
Ag, selaku penguji dan sekaligus pembimbing terakhir yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis selama penyelesaian tulisan skripsi
ini.
4. Bapak dan Ibuku yang telah membantu dalam bentuk meteri maupun
non materi hingga tersusun skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dari pengurus perpustakaan selaku pimpinan perpustakan
yang telah memberikan ijin dan layanan kepustakaan sehingga terwujud
penyusunan skripsi.
6. Para dosen pengajar di lingkungan Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo
Semarang. yang telah memberikan bekal dari berbagai ilmu pengetahuan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususn skripsi ini.
7. Berbagai pihak yang telah membantu baik secara moral maupun yang
lain dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga segala amal baik bapak dan ibu serta semua pihak yang
disebut di atas akan menjadi amal yang saleh dan mendapatkan pahala yang
setimpal dari Allah Ta’ala kelak fi yaumil Qiyamah.
7
Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini belum maksimal. Penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfa’at khususnya untuk penulis dan untuk
semua pembaca pada umumnya.
Semarang, 1 Maret 2004
Penulis
8
ABTRAKSI
Dalam Al-Qur`an tercantum redaksi Al-Asma` Al-Husna sebanyak
empat kali, diantaranya dalam surat Thaha, Al-A’raf, Al-Hasyr, Al-Isra`.
Keempat surat tersebut membahas tentang dua persoalan, pertama; tentang
penjelasan Asma Allah yang merupakan milik Allah. Sedangkan yang kedua;
membahas tentang anjuran berdo’a dan beribadah dengan Asma`-Nya.
Asma Allah adalah persoalan yang sangat penting dan urgen dalam
aqidah Islam. Karena Asma Allah memiliki beberapa manfa’at, baik untuk diri
pribadi atau orang lain secara umum. Salah satunya adalah, jika seseorang
dapat mengaplikasikan Asma Allah dengan baik, orang tersebut akan masuk
surga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad dalam haditsnya
yang berbunyi:
إن هللا : قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم : عن ابي هريرة قالمن أحصاها دخل الجنه إنه وتر , تسعة وتسعين اسما مائة إال واحدا
)رواه بخاري ( . يحب الوتر
Artinya: “Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, siapa yang menghitung / mengetahui / memelihara, maka dia masuk surga. Allah ganjil (Esa) senang pada yang ganjil”(H.R. Bukhari).
Dalam Al-Qur`an banyak ditemukan Asma Allah , Asma Allah dalam
Al-Qur`an memiliki beberapa karakteristik, diantaranya karakteristik letak,
bentuk, Asma Allah yang terkait dengan nama Allah yang lain, dan
karakteristik tema ayat. Karakteristik letak meliputi letak diawal ayat, tengah
dan di akhir ayat. Sedangkan karakteristik bentuk adalah Asma Allah yang
berbentuk tunggal maupun ganda. Untuk karakteristik Asma Allah ada yang
terkait dengan Dzat, Ilmu Allah, Sifat cinta kasih Allah, penguasaan Allah
terhadap makhluk, keagungan dan kemuliaan Allah. Karakteristik yang
terakhir adalah tema ayat Al-Qur`an daintaranya ada yang menjelaskan
tentang Tauhid, janji dan ancaman, ibadah yang mentauhidkan Allah, sejarah
pada zaman dahulu, dan penjelasan tentang bagaimana mencapai kebahagiaan
9
di dunia dan di akhirat. Dari beberapa Asma Allah tersebut kemudian
diklasifikasikan bagaimana dengan Asma Allah yang terletak diakhir ayat
berbentuk tunggal dan ganda yang terkait dengan Dzat, Ilmu Allah dan yang
lain, ayat tersebut membahas tentang Tauhid, sejarah dan lain sebagainya.
Dalam tulisan akan memfokuskan pada Asma Allah yang terletak di
akhir ayat dengan bentuk tunggal dan ganda, nama tersebut (di akhir ayat)
membahas tentang Asma Allah yang terkait dengan Dzat, sifat Allah, Ilmu
Allah dan lain sebagainya dan tema ayatnya terkait dengan Tauhid, Sejarah,
Ibadah dan sebagainya.
Diletakkannya Asma Allah di akhir ayat karena pada hakekatnya Asma
Allah adalah sebagai penegasa dari makna ayat. Sedangkan adanya nama
Allah yang berbentuk tunggal karena Allah adalah Maha Tunggal dengan
Rububiyahnya, kekuasaannya terhadap makhluk. Sedangkan yang berbentuk
ganda karena kesempurnaan dari Asma Allah adalah digabungkannya nama
Allah dengan Asma yang lain baik yang serasi atau yang berakronim. Semua
ini tidak menutup kemungkian nama yang berbentuk tunggal dan akronim
tidak sempurna.
Asma Allah yang berakronim harus dicantumkan dalam satu kalimat
karena jika di pisah akan menimbulkan ketidak sempurnaan dari nama Allah,
dan akan difahami dengan salah fatal.
Nama Allah yang terletak di akhir ayat dengan bentuk ganda memiliki
beberapa metode dalam penulisan, diantaranya dengan bentuk idhafah,
ma’rifah, nakirah, beriringan dengan sifat yang lain dan juga ada yang
berbentuk berlawanan.
10
TRANSLITERASI
أ, ء = a د = dz غ = gh ة = t
a = ا f = ف r = ر I = ا
أ, ؤ = u ز = z ق = k ئ = i
u = أو q = ك s = س ‘ = ء
l = ل sy = ش b = ب
m = م sh = ص t = ت
n = ن dh = ض ts = ث
w = و th = ط j = ج
h = ها zh = ط h = ح
y = ي ‘ = ع kh = خ
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... ......... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................. vi
HALAMAN ABSTRAKSI ............................................................................... viii
HALAMAN TRANSLITERASI ..................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR ..................................................................................... x
HALAMAN TABEL ........................................................................................ xiii
BAB I : PENDAHULUAN
Latar belakang masalah .............................................................................. 1
A. Pokok permasalahan ............................................................................ 6
B. Tujuan dan manfa’at penulisan............................................................. 6
C. Tinjauan pustaka .................................................................................. 7
D. Metode penulisan ................................................................................ 8
E. Sistematika penulisan ........................................................................ 8
BAB II : GAMBARAN UMUM ASMA ALLAH DALAM Al-QUR`AN
A. .Jumlah Asma Allah dalam Al-Qur`an ................................................. 10
B. Karaktereristik Letak Asma Allah dalam Al-Qur`an ........................... 15
C. Kategorisasi Asma Allah dalam Al-Qur`an ......................................... 36
BAB III : ASMA ALLAH DI AKHIR AYAT AL-QUR`AN
A. Karakteristik Bentuk Tunggal Asma Allah di akhir ayat Al-Qur`an ... 41
B. Karakteristik Bentuk Ganda Asma Allah di akhir ayat Al-Qur`an ...... 44
C. Karakteristik Tema Ayat Yang diakhiri Asma Allah .......................... 60
BAB IV : ANALISIS
A. Korelasi Antara Karakteristik Tema Asma Allah Dengan
12
Karakteristik Ayat ................................................................................ 75
B. Fungsi Penggunaan Asma Allah di akhir Ayat .................................... 79
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................. 85
B. Saran-saran .................................................................. 86
C. Penutup ................................................................. 87
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
13
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Asma Allah terletak diawal ayat .................................................................. 16
2. Asma Allah terletak di tengah ayat ............................................................... 18
3. Asma Allah terletak di akhir ayat ................................................................ 29
4. Asma Allah berbentuk tunggal di akhir ayat ................................................ 42
5. Asma Allah berbentuk ganda di akhir ayat ................................................... 45
6. Asma Allah berbentuk ganda di akhir ayat yang beriringan dengan
sifat-Nya ........................................................................................................ 49
7. Asma Allah berbentuk ganda di akhir ayat yang berbentuk idhafah .......... 52
8. Asma Allah berbentuk ganda di akhir ayat yang berlawanan dengan
Asma Allah yang lain .................................................................................... 53
9. Asma Allah berbentuk ganda di akhir ayat yang berbentuk nakirah ........... 55
10. Asma Allah berbentuk ganda di akhir ayat yang berbentuk ma’rifah .......... 58
11. Asma Allah diakhir ayat terkait dengan tema ayat tentang Tauhid .............. 62
12. Asma Allah diakhir ayat terkait dengan tema ayat tentang Janji dan
Ancaman ....................................................................................................... 65
13. Asma Allah diakhir ayat terkait dengan tema ayat tentang Ibadah
yang mentauhidkan Allah ............................................................................ 69
14. Asma Allah diakhir ayat terkait dengan tema ayat tentang penjelasan
tentang bagaimana mendapatkan kebahagiaan didunia dan diakhirat .......... 71
15. Asma Allah diakhir ayat terkait dengan tema ayat tentang Sejarah pada
zaman dahulu ................................................................................................ 73
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Asma Allah merupakan persoalan yang sangat penting dalam aqidah
Islam. Banyak ayat Al-Qur`an yang memerintahkan untuk mengetahui tentang
Asma Allah, berpegang teguh dan berdo`a dengannya. Bahkan Rasulullahpun
telah memberi kabar gembira berupa jaminan untuk masuk surga bagi siapa
yang menghafal serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.1
Allah Swt berfirman:
ولله الأسماء الحسنى فادعوه بها وذروا الذين يلحدون في أسمائه
سيجزون ما آانوا يعملون
) 180: االعراف (
Artinya : Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan (Al-A’raf: 7: 180) 2
Nabi Saw juga bersabda :
إن هللا : اهللا عليه وسلم قال رسول اهللا صلى: عن ابي هريرة قال
من أحصاها دخل الجنه إنه وتر , تسعة وتسعين اسما مائة إال واحدا
)رواه بخاري ( . يحب الوتر
Artinya: “Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, siapa yang menghitung / mengetahui / memelihara, maka dia masuk surga. Allah ganjil (Esa) senang pada yang ganjil”(H.R. Bukhari). 3
1 Ibnu Qayyim Al-Jauziyzh, Asma-ul Husna, terjemahan. Samson Rahman, Pustaka Al-
Kautsar, Jakarta, Cet III, 2003, hlm. xiii 2 Departemen Agama, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Penafsir Al-Qur'an, Jakarta , 1989, hlm. 252 3 Abu ‘Abdillah Muhammad ibnu Isma’il ibnu Ibrahim ibnu Al-Mughirah ibnu Bardabah Al-
Bukhari Al-Ja’fi, Shahih Al-Bukhari, jilid IV, Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, Beirut, 1992, hlm. 321
15
Melihat pentingnya nama Allah para ulama` berlomba membahasnya,
baik dalam kitab hadits, aqidah, maupun tafsir. Sebagian ulama`
mencantumkan bab khusus yang membahas tentang Asma Allah, misalnya bab
Tauhid. Selain itu juga ada kitab-kitab aqidah yang membicarakan tentang
Asma Allah, disertai dengan keterangan makna dan bagian-bagian yang
menjelaskan tentang Dzat, Sifat, dan Perbuatan (Af’aal) Allah. Dalam kitab
tafsir juga dijelaskan tentang susunan kata yang memuat nama Allah, dari segi
balaghahnya (Keindahan bahasa). Dalam ulumul Qur`an terdapat konsep An-
Nadhm Al-Bayani yang membahas tentang rahasia sebuah kata yang
didahulukan dan diakhirkan, termasuk didalamnya tentang Asma Allah. Ada
juga kata yang dinakirahkan dan dima’rifatkan dengan menggunakan nama
Allah As-sami’ dan Al-‘Alim.4
Dalam Al-Qur`an telah banyak disebutkan nama Allah. Ibnu Qayyim
dalam bukunya menjelaskan bahwa 99 Asma Allah, semuanya disebut dari
surat pertama sampai surat ke 33 tanpa pengulangan nama Allah yang terdapat
di setiap surat sebelumnya. Dalam surat-surat ada yang disebut satu nama
Allah. Misalnya dalam surat At-Taubah ayat 9 dengan Asma Allah ‘Alim,
surat Maryam ayat 47 dengan Asma Allah Al-Khafiy dan lain-lain. Ada juga
yang menyebut dua nama Allah, misalnya surat Al-Anfaal ayat 52 dan 40 Al-
Qawiy dan Maula. Ada yang memuat banyak nama Allah, misalnya surat Al-
Baqarah, An-Nisaa`, Ali Imran, dan lain-lain.5
Nama Allah yang terdapat dalam Al-Qur`an memiliki pengaruh yang
sangat besar dan kuat, karena jika tidak tercantum dalam Al-Qur`an akan
diragukan kebenaran Al-Qur`an, baik dari sisi hukumnya maupun kebenaran
Kitab Suci tersebut. Susunan nama Allah dalam Al-Qur`an sesuai dengan
bahasanya dan itu memiliki arti tersendiri sesuai dengan kemahaan-Nya, serta
saling mengiringi antar ayat dan kata.
Penyebutan Asma Allah dalam Al-Qur`an merupakan salah satu media
bagi manusia untuk mengenal Allah secara baik. Karena tanpa mengenal Asma
Allah minimal orang tersebut memiliki sikap yang keliru, serta kehilangan
optimisme dalam kehidupannya. Menurut Ibnu Arabi “ Barangsiapa yang telah
4 Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, op. cit., hlm. 268-269 5 Ibid., hlm. xviii
16
memperoleh makna-makna dan rahasia yang terkandung dalam Asma Allah,
maka akan terbuka baginya seluruh jalan dan dia akan memperoleh Taufiq dari
Allah”. 6
Pada hakikatnya setiap ayat Al-Qur`an berisikan tentang Allah, nama-
nama, sifat-sifat dan segala perbuatan-Nya. Maksud nama tersebut untuk
menunjukkan bahwa segala hukum yang ditetapkan dalam Al-Qur`an tidak
lepas dengan Asma Allah. Itulah pentingnya nama Allah tercantum dalam Al-
Qur`an.7
Dengan banyaknya nama Allah yang tercantum dalam Al-Qur`an
memiliki beberapa karakteristik. Dalam tulisan ini memfokuskan pada kajian
terhadap Asma Allah yang terletak diakhir, karena ayat Al-Qur`an banyak
diakhiri dengan nama Allah baik yang berbentuk tunggal atau ganda. Dibanding
dengan nama Allah yang terletak diawal atau ditengah.
Dengan berbagai bentuk nama Allah terletak diakhir ayat, karena sebagai
penegas dan penjelas dari makna ayat Al-Qur`an. Nama Allah tersebut sangat
berpengaruh dalam memahami dan memaknai isi ayat dalam Al-Qur`an.
Nama Allah yang memiliki banyak karakteristik diantaranya, ada yang
terletak di awal ayat, tengah dan di akhir ayat. Nama Allah yang di awal,
misalnya Asma Allah Al-Badi’. Misalnya dalam surat Al-Baqarah: 2: 117:
بديع السموات والأرض وإذا قضى أمرا فإنما يقول له آن فيكون
)117: 2: البقره(
Artinya:. Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia. (Al-Baqarah: 2: 117). 8
Sedangkan nama Allah yang terletak di tengah. Misalnya dalam surat
Al-Mukminun:23:116:
لا هو رب العرش الكريمفتعالى الله الملك الحق لا إله إ
6 Ibnu Arabi, Tafsir Ahkam, Dar Al-Fikr, Bairut, t. th, jilid 2, hlm. 805 7 Rahmat Taufiq Hidayat, 70 Kaidah Penafsiran Al-Qur`an, Pustaka Firdaus, Jakarta, Cet.I,
1997, hlm. 62 8 Departemen Agama, op. cit., hlm. 31
17
) 116: 23:المؤ منون (
Artinya: Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya, tidak ada Tuhan (yang berhak di sembah) selain Dia. Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia. (Al-Mukminun: 23: 116). 9
Sedangkan nama Allah yang di akhir ayat akan berkaitan dengan
segala perintah Allah, Syari’at yang ditetapkan, segala kekuasaan Allah
dengan ciptaan-Nya. Dan ini adalah salah satu ilmu kita dalam mengenal nama
Allah dan hukum-hukum yang ditetapkan dalam Al-Qur`an.10
Asma Allah menuntut adanya konsekwensi, diantaranya adalah ibadah,
dan perintah. Setiap sifat-Nya menuntut ibadah tertentu, hal ini sebagai
perwujudan untuk mengetahui secara mendalam dan bentuk realisasi dalam
pengenalan terhadap Tuhan di kehidupan nyata. Realisasi tersebut dapat
dibuktikan dengan beribadah secara khusu’, ibadah yang berbentuk hati atau
anggota badan. Sedangkan untuk mengetahui bahwa Allah adalah Dzat yang
Maha Kaya, Maha Pemurah, Maha baik, Maha Ihsan, Maha Pengasih, adalah
dengan bentuk penghambaan kepada Allah, baik secara dzahir maupun bathin
sesuai dengan kwalitas ilmu dan ma’rifatnya kepada Allah.
Asma Allah dalam Al-Qur’an tidak akan lepas dari munasabatul ayat
dalam Al-Qur`an, baik antara ayat perayat atau kata perkata. Dalam beberapa
kitab Ulumul Qur`an telah dijelaskan tentang munasabah, bahkan ada kitab
yang khusus membahas tentang munasabah, misalnya kitab نطم الدرر في تنا سب
karya Burhanuddin Al-Biqa’i. Akan tetapi pembahasan tentang االي والسور
munasabah masih diperdebatkan, ada yang sepakat dan ada yang tidak,
dengan argumen yang berbeda dan itu rasional.11
Sedangkan Asma Allah yang terletak di akhir ada yang berbentuk
tunggal dan ada yang berbentuk ganda. Contoh yang tunggal adalah :
ض جميعا ثم استوى إلى السماء فسواهن هو الذي خلق لكم ما في الأر
سبع سموات وهو بكل شيء عليم
9 Ibid, hlm. 540 10 Drs. Abd. Rahman Dahlan, M.A. Kaidah-kaidah Penafsiran Al-Qur’an, Penerbit Mizan,
Bandung, Cet. II, 1998, hlm. 216 11 Muhammad Chirzin, Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta,
1998, hlm. 50-51
18
)29: 2: البقرة (
Artinya: Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berhendak menuju langit lalu dijadikan-Nya tujuh langit dan Dia Maha Mengetahui segala Sesuatu (Al-Baqarah: 2: 29).
Sedangkan contoh yang berbentuk ganda adalah :
مثل الذين ينفقون أموالهم في سبيل الله آمثل حبة أنبتت سبع سنابل
ة والله يضاعف لمن يشاء والله واسع عليمفي آل سنبلة مائة حب )261: 2:البقرة (
Artinya : Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, dan tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.(Al-Baqarah: 2 : 261)
Sedangkan contoh nama Allah yang terletak di awal, tengah dan di
akhir adalah:
لا تأخذه سنة ولا نوم له ما في السموات الحي القيوم لا إله إلا هو الله
وما في الأرض من ذا الذي يشفع عنده إلا بإذنه يعلم ما بين أيديهم وما
يء من علمه إلا بما شاء وسع آرسيه السموات خلفهم ولا يحيطون بش
العلي العظيموالأرض ولا يئوده حفظهما وهو
) 255: 2: ألبقرة( Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia
Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan
19
Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Al-Baqarah: 2: 255).
Nama Allah bentuk ganda yang terletak di akhir ayat, memiliki
beberapa metode penulisan ada yang menggunakan metode nakirah, ma’rifat,
idhafah, athaf, beriringan dengan sifat Allah, dan ada sifat yang berlawanan
terletak dalam satu ayat.
Nama Allah yang terletak di akhir ayat juga akan terkait dengan
beberapa tema, ada yang terkait dengan Tauhid, Ibadah, janji dan ancaman,
sejarah, dan penjelasan untuk mencapai kebahagian di dunia dan di akhirat.
Dengan beberapa pandangan para mufassirin.
Dengan banyaknya nama Allah yang tercantum dalam Al-Qur`an
terutama yang terletak di akhir ayat merupakan kajian baru yang akan dibahas
dalam tulisan ini. Nama Allah terletak diakhir ayat adalah nama yang
terbanyak tercantum dalam ayat, nama tersebut ada dua bentuk, baik yang
tunggal atau ganda. Selain itu kenapa nama Allah tercantum dalam Al-Qur`an
dan terletak di akhir ayat serta dalam konteks apa nama tersebut tercantum
dalam ayat.
B. Pokok Permasalahan
Dengan melihat latar belakang diatas ada beberapa pokok
permasalahan yang akan dibahas oleh penulis diantaranya adalah :
1. Bagaimana bentuk penggunaan Asma Allah di akhir ayat Al-Qur`an?
2. Bagaimana konteks penggunaan Asma` Allah di akhir ayat Al-Qur`an ?
C. Tujuan Dan Manfa’at Penulisan
Dengan munculnya pokok permasalahan diatas penulis memiliki satu
tujuan, diantaranya adalah :
1. Untuk mengetahui beberapa bentuk Asma Allah yang diletakkan di
akhir ayat Al-Qur`an.
2. Untuk mengetahui dalam konteks apa Asma Allah di akhir ayat Al-
Qur`an.
3. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi indek Al-Qur`an dalam pelajaran
ulumul Qur`an, khususnya dalam pengklasifikasian nama Allah yang
20
terletak di akhir ayat dengan bentuk tunggal dan ganda, yang berkaitan
dengan tema ayat Al-Qur`an.
4. Belum ada yang membahas.
D. Tinjauan Pustaka
Sampai saat ini pengkajian tentang Asma Allah telah banyak dibahas,
baik dalam bentuk buku atau kitab. Namun sepengetahuan penulis belum
terdapat penulisan ilmiah yang mengkaji tentang Asma Allah di akhir ayat Al-
Qur`an dalam bentuk tunggal atau ganda. Diantara buku-buku yang
menjelaskan tentang Asma Allah adalah :
Syaikh Abdurrahman Nashir As-Su’di, dalam Bukunya “ 70 Kaidah
Penafsiran Al-Qur`an ” (1997). Buku ini menjelaskan tentang Allah yang
menutup ayat-ayat Al-Qur`an dengan nama-Nya, yang berkaitan dengan
hukum Allah.13 Kemudian Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Asma-ul Husna, (2003) Jakarta.
Buku ini menjelaskan tentang manfa’at Asma Allah di akhir ayat yang
terdapat dalam Al-Qur`an. Dan ayat-ayat Asma-ul Husna. 14
Kemudian karyanya Drs. Abd. Rahman Dahlan, M.A. Kaidah-kaidah
Penafsiran Al-Qur`an, (1998), Bandung. Dalam bukunya menjelaskan tentang
beberapa Asma Allah dan sifat Allah yang terkait dengan isi Do’a,
Pemindahan arah kiblat, warisan, kepemilikan alam semesta, pembenaran
adanya pembalasan dalam penganiayaan secara imbang dan masih banyak
keterkaitan yang lain. Asma Allah yang terkait itu terletak di akhir ayat. 15
Oleh sebab itu pada penulisan ilmiah ini, penulis berusaha
mengkonsentrasikan konsep Asma Allah di akhir ayat Al-Qur`an dengan
beberapa bentuk nama Allah dan konteksnya yang tidak ada dalam buku-buku
tersebut.
13 Rahmat Taufiq Hidayat, 70 Kaidah penafsiran Al-Qur`an, Pustaka Firdaus, Jakarta, Cet.I,
1997 14 Ibnu Qayyim Al-Jauziyzh, Asma-ul Husna, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, Cet III, 2003 15 Abd. Rahman Dahlan, Kaidah-kaidah Penafsiran Al-Qur`an, Penerbit Mizan, Bandung,
Cet.II, 1998.
21
E. Metodologi
Untuk memudahkan penulisan ini, diambil dari beberapa metode yang
dapat membantu terealisasinya penulisan tersebut diantaranya adalah :
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, di
mana penelitian tersebut berlaku bagi pengetahuan humanistik atau
interpretatif, yang secara teknis penekanannya lebih pada kajian teks.16
2. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian kepustakaan (library
Research).17 Yaitu penelitian yang metode pengumpulan data-datanya
berdasarkan kitab Suci Al-Qur`an dan literatur buku-buku maupun karya
ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.
3. Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data-data yang ada, penulis mengunakan
metode deskriptif. 18 dengan harapan mampu memaparkan gambaran
tentang ayat-ayat Allah yang diakhiri dengan Asma Allah. Semua ini
menganalisis data dengan :
a. Menggunakan analisis data kualitatif dengan pola pikir deduktif yaitu
membahas semua masalah secara umum dan meneliti pada masalah
yang khusus. 19
b. Analisa dokumentasi dan menggunakan pola pikir induktif yaitu
dengan menggunakan jawaban dari berbagai pertanyaaan sehinga
dapat menyelesaikan pertanyaan yang memunculkan pokok
permasalahan.20
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam mencapai kesimpulan terakhir seperti yang
diharapkan, penulis akan mensistematiskan penulisan skripsi yang merupakan
16 Tim penyusun Penulisan Skripsi Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo, Pedoman Penulisan
Skripsi, Badan Penerbit Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo, Semarang, 2001, Cet. III, hlm. 13 17 Sutrisno Hadi, Metode Research, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta,
1996, hlm. 7 18 Adalah penelitian untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena, lihat Suharsimi
Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1998 hlm. 247. 19 Sutrisno Hadi, op. cit., hlm. 42 20 Jalaluddin Rahmat, Metodologi Komunikasi, Remaja Karya, Bandung, 1985, hlm. 33
22
suatu cara untuk menyusun dan mengolah hasil penelitian dari data dan bahan
yang disusun menurut urutan, sehingga menjadi susunan skripsi yang
sistematis.
Dalam penulisan skripsi ini secara keseluruhan terbagi menjadi
beberapa bagian, bagian muka, bagian isi, dan bagian pelengkap, pada bagian
muka terdiri dari halaman sampul, kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel.
Bab pertama Pendahuluan. Yang terdiri dari latar belakang masalah,
pokok masalah, tujuan, dan manfa’at penulisan, tinjauan pustaka, metodologi
penulisan dan diakhiri dengan sistematika penulisan skripsi.
Bab kedua Landasan Teori. Berisikan tentang pembagian Asma Allah
secara umum dalam Al-Qur`an, kemudian bagaimana karakteristik letak Asma
Allah dalam Al-Qur`an, yang meliputi letak di awal ayat, tengah maupun di
akhir ayat. Kemudian kategorisasi Asma Allah dalamAl-Qur`an..
Bab ketiga Penyajian data. Bab ini menjelaskan tentang maksud
penggunaan Asma Allah di akhir ayat Al-Qur`an. Kemudian kalisifikasi
karakteristik bentuk Asma Allah diakhir ayat, bentuk itu meliputi tunggal dan
ganda dari sekian banyak Asma Allah diakhir ayat dilanjutkan dengan
karakteristik tema ayat di akhir ayat Al-Qur`an.
Bab keempat Analisis. Hasil analisis dipaparkan dalam bab III yang
berkaitan dengan hal-hal yang dipandang sebagai landasan teori dalam bab II,
gambaran dan sistematikanya ditekankan pada kajian terhadap Asma Allah di
akhir Ayat Al-Qur`an dan keterkaitannya dengan nama Allah dan tema ayat..
Bab kelima Penutup. Dalam penutup ini berisi tentang kesimpulan,
saran-saran dan penutup sebagai kata akhir dalam penulisan skripsi.
23
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ASMA ALLAH DALAM AL-QUR`AN
A. Jumlah Asma Allah dalam Al-Qur`an
Dalam Al-Qur`an ditemukan empat ayat yang menggunakan redaksi
“Al-Asma’ Al-Husna”. Diantaranya dalam surat Thaha: 20: 8 dan Al-Hasyr:
59: 24. Dua ayat ini lebih menekankan bahwa sesungguhnya Allah
mempunyai Al-Asma’ Al-Husna. Sedangkan dua ayat lainnya (Qs. Al-Isra’:
17: 110 dan Al-A’raf: 7: 180) menjelaskan tentang Al-Asma’ Al-Husna
berkaitan dengan do’a atau ibadah. Namun tidak ada redaksi yang
menjelaskan tentang bilangan atau jumlah Asma Allah secara jelas. 1
Berbagai riwayat menyatakan bahwa jumlah Al-Asma’ Al-Husna ada
sembilan puluh sembilan, salah satu riwayatnya berbunyi:
إن هللا تسعة : قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم : عن ابي هريرة قالأحصاها دخل الجنه إنه وتر يحب من , وتسعين اسما مائة إال واحدا
)رواه بخاري . ( الوتر Artinya: “Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama,
seratus kurang satu, siapa yang menghitung / mengetahui / memelihara, maka dia masuk surga. Allah ganjil (Esa) senang pada yang ganjil”(H.R. Bukhari). 2
Para ulama merujuk pada Al-Qur`an dan mempunyai hitungan yang
berbeda-beda. Misalnya At-Thabathaba`i dalam tafsirnya “Al-Mizan”,
menyatakan bahwa jumlah Al-Asma’ Al-Husna sebanyak seratus dua puluh
tujuh. Nama Allah yang berjumlah 127 disebutkan mulai dari surat pertama
sampai surat yang terakhir. Nama-nama itu ada dalam 28 surat dengan jumlah
yang berbeda dan nama yang berbeda juga, baik nama yang populer maupun
1 Sayyid Muhammad Husain At-Thabathaba`i, Al-Mizan Fi Tafsir Al-Qur`an, jilid VIII,
Muassasatu Al-A’lamiy Lil Mathbuu’aat, Beirut, t. th, hlm. 356-357 2 Abu ‘Abdillah Muhammad ibnu Isma’il ibnu Ibrahim ibnu Al-Mughirah ibnu Bardabah Al-
Bukhari Al-Ja’fi, Shahih Al-Bukhari, jilid V, Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, Beirut, 1992, hlm. 217
24
yang tidak. Di antara surat-surat itu adalah, Al-Fatihah, Al-Baqarah, Ali
Imran, An-Nisa`, Al-An’am, Al-Anfal, dan lain-lain.3
Sedangkan menurut Ibnu Qayyim, nama Allah disebutkan pada 33
surat, mulai surat yang pertama sampai surat yang ke 33, dengan nama Allah
yang berbeda, tanpa ada pengulangan dalam surat sebelumnya. Dalam surat-
surat itu ada yang memuat satu nama, seperti dalam surat At-Taubah, Maryam,
Al-Hajj, An-Naml dan lain-lainnya. Ada juga yang memuat dua nama,
misalnya dalam surat Al-Anfal, Ar-Ra`ad, Al-Fathir dan sebagainya.
Sedangkan sebagian yang lain memuat banyak nama diantaranya dalam surat
Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa`, Al-Hasyr dan lain-lain. 4
Menurut M. Quraish Shihab Asma Allah ditemukan banyak dalam Al-
Qur`an, meskipun tidak disebut dalam riwayat, misalnya Al-Maula, An-
Nashir, Al-Ghalib, Ar-Rabb dan lain-lain. Sedangkan dalam As-Sunnah ada
As-Sayyid, Ad-Dayyan, Al-Hannan dan lain-lain. Beliau hanya membatasi
nama-nama Allah sebatas nama-nama yang populer.5
Ibnu Kastir telah mengutip dari Abu Bakar Ibnu Araby, yaitu salah
satu ulama yang bermadzhab Maliki, menyebutkan bahwa sebagian ulama
telah menghimpun nama-nama Allah dari Al-Qur`an dan As-Sunnah sebanyak
seribu nama. Sedangkan nama-nama Allah yang disepakati maupun yang
diperselisihkan semuanya melebihi dari 200 nama Allah. 6
Dalam versi hadist yang lain, ada nama-nama Allah yang di luar
sembilan puluh sembilan. Yaitu nama-nama Allah yang dekat dengan 99 dan
nama itu digantikan sebagiannya, dan sebagian yang tidak dekat diganti.
Misalnya nama-nama yang dekat artinya adalah Al-Ahad (Yang Maha Esa)
diganti dengan Al-Wahid (Yang Maha Tunggal). Al-Qahir (Yang Maha
Penakhluk) digantikan Al-Qahar (Yang Maha Menguasai), dan sebagainya.
Sedangkan nama-nama yang tidak dekat dengan maknanya, misalnya Al-Hadi
3 Ibid., hlm. 363 4 Ibnu Qayyim Al-Jauziyzh, Asma-ul Husna, terjemahan Samson Rahman, Pustaka Al-
Kautsar, Jakarta, Cet III, 2003, hlm. xviii 5 M. Quraish Shihab, Menyingkap Tabir Ialhi Asma Al-Husna Dalam Perspektif Al-Qur`an,
lentera Hati, Jakarta, 2000, hlm. xliii 6 Ibid., hlm. xlii
25
(Yang Maha Pemberi Petunjuk), Al-Kafi (Yang Maha Mencukupi), Ad-Da`im
(Yang Maha Kekal), Al-Bashir (Yang Maha Melihat).dan lain-lain. 7
Dengan adanya kontroversi dalam persoalan jumlah nama Allah, ada
yang mengatakan, mengapa bilangannya tidak seratus saja, jika bilangan itu
dekat dengan bilangan seratus. Jawaban pertama, dikatakan bahwa makna-
makna itu bukan dari bilangan, tapi karena makna-makna itu kebetulan
mencapai jumlah tersebut. Sedangkan pendapat yang kedua, jumlah sebanyak
itu karena menetapkan apa yang disebutkan Rasulullah Saw. Ketika bersabda:
“Seratus kurang satu dan Allah adalah ganjil (Yakni Esa) dan Dia mencintai
apa yang ganjil”.8
Jumlah 99 nama Allah itu adalah persoalan bebas, bukan karena sifat-
sifat utama yang terbatas pada nama-nama yang berjumlah 99. Tapi semua itu
karena berhubungan dengan Dzat Allah, bukan sifat-sifat Allah yang dikenal
dengan tujuh sifat (hidup, tahu, kuasa, berkehendak, mendengar, melihat, dan
berbicara). Tapi hal itu berkaitan dengan Dzat-Nya dan Ketuhanan-Nya, tidak
ada batasan mengenai jumlahnya. 9
Tulisan ini akan memfokuskan pada 99 Asma Allah yang terdapat dalam salah satu riwayat hadits dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda:
فإنه وتر يحب . إن هللا عز وجل تسعة وتسعين اسما مائة إال واحدا
هو اهللا الدي ال اله إال هو الرحمن . من أحصاها دخل الجنه, الوتر
الرحيم الملك القد وس السال م المؤمن المهيمن العزيز الجبار المتكبر
الخالق البارئ المصور الغفار القهار الوهاب الرزاق الفتاح العليم
ض الباسطالقاب الخافض الرافع المعز المد ل السميع البصير الحكم
العدل اللطيف الخبير الحليم العظيم الغفور الشكور العلى الكبير
الحفيظ المقيت الحسيب الجليل الكريم الرقيب المجيب الواسع الحكيم
المجيد الباعث الشهيد الحق الوآيل القوي المتين الولي الحميد الودود
7 Al-Ghazali, Al Asma’ Al-Husna Rahasia Nama-nama Indah Allah, terjemahan Ilyas Hasan,
Mizan, Bandung, 1996, hlm. 205 8 Ibid., hlm. 213 9 Ibid., hlm. 215
26
بدئ المعيد المحي المميت الحي القيوم الواجد الماجد المحصى الم
الواحد األحد الصمد القادر المقتدر المقدم المؤخر األول األخر
الظاهر الباطن الوالى المتعالى البر التواب المنتقم العفو الرؤف مالك
الملك دوالجال ل واإلآرام المقسط الجامع الغني المغني المانع
الضار النافع
.ور الهادي البد يع الباقي الوارث الرشيد الصبورالن Artinya: “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla mempunyai sembilan
puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Allah itu ganjil (Esa) mencintai bilangan-bilangan ganjil. Barang siapa yang menghitung (membaca lengkap), niscaya dia masuk surga. Dia-lah Allah yang tiada Tuhan selain Dia: Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah), Ar-Rahim (Yang Maha Penyayang), Al-Malik (Yang Maharaja), Al-Qudus (Yang Mahasuci), As-Salam (Yang Mahasejahtera), Al-Mukmin (Yang Maha Terpercaya/mengaruniakan keamanan), Al-Muhaimin (Yang Maha Memelihara), Al-‘Aziz (Yang Mahaperkasa), Al-Jabar (Yang Mahakuasa/kehendak-Nya tidak dapat diingkari), Al-Mutakabir(Yang Mahamegah, Pemilik segala keagungan), Al-Khaliq(Yang Maha Pencipta), Al-Bari`(Yang Mengadakan segala sesuatu dari tiada), Al-Mushawir (Yang Maha Pembentuk), Al-Ghafar (Yang Maha Pengampun), Al-Qahar (Yang Maha Perkasa Yang Maha Menguasai), Al-Wahab (Yang Maha Pemberi), Al-Razaq (Yang Maha Pemberi Rizqi), Al-Fatah (Yang Maha Membuka), Al-‘Alim (Yang Maha Mengetahui), Al-Qabidh (Yang Maha Pengendali), Al-Basith (Yang Maha Melapangkan Rizqi), Al-Khafidh (Yang Maha Merendahkan), Ar-Rafi’u (Yang Maha Meninggikan), Al-Muiz (Yang Maha Memuliakan), Al-Mudzilu (Yang Maha Menghinakan), As-Sami’ (Yang Maha Mendengar), Al-Bashir (Yang Maha Melihat), Al-Hakam (Yang Maha Memutuskan Hukum), Al-‘Adlu (Yang Mahaadil), Al-Lathif (Yang Mahalembut), Al-Khabiir (Yang Maha Mengetahui sebenar-benarnya), Al-Halim (Yang Maha Penyantun), Al-‘Adzim (Yang Mahaagung), Al-Ghafur (Yang Maha Pengampun), Asy-Syakur (Yang Maha Membalas syukur hamba-hamba-Nya), Al-‘Aliy (Yang Mahatinggi), Al-Kabir (Yang Mahabesar), Al-Hafidz (Yang Maha Menjaga), Al-Muqit (Yang Maha Pemelihara), Al-Hasib (Yang Maha Menentukan Perhitungan), Al-Jalil (Yang penuh Keagungan), Al-Karim (Yang Maha Mulia), Ar-Raqib (Yang Maha Mengawasi), Al-Mujib (Yang Maha Mengabulkan), Al-Wasi’ (Yang
27
Mahaluas), Al-Hakim (Yang Mahabijak), Al-Wadud (Yang Maha Mengasihi), Al-Majid (Yang Mahamulia), Al-Ba’its (Yang Membangkitkan pada hari Kiamat), Asy-Syahid (Yang Maha Menyaksikan), Al-Haq (Yang Mahabenar), Al-Wakil (Yang Maha Pemelihara/Yang Maha Menentukan segala urusan), Al-Qawiyu (Yang Mahkuat), Al-Matin (Yang Maha kokoh), Al-Waliyu (Yang Maha Melindungi), Al-Hamid (Yang Maha Terpuji), Al-Muhshiy (Yang Maha Penghitung), Al-Mubdiu (Yang Maha Memulai penciptaan segala makhluk), Al-Mu’id (Yang Maha Memulihkan kepada asalnya), Al-Muhyi (Yang Maha Menghidupkan), Al-Mumit (Yang Maha Mematikan), Al-Hayu (Yang Maha Hidup), Al-Qayum (Yang Maha Mandiri), Al-Wajid (Yang Mahakaya), Al-Majid (Yang Maha Mulia), Al-Wahid (Yang Maha Tunggal), Al-Ahad (Yang Mahatunggal), Ash-Shamad (Yang Maha Dibutuhkan/ Yang kepada-Nya bergantung segala sesuatu), Al-Qadir (Yang Mahakuasa atas segala sesuatu), Al-Muqtadir (Yang Mahakuasa berbuat sesuatu menurut kehendak-Nya), Al-Muqadim (Yang Maha Mendahulukan segala sesuatu menurut kehendaknya), Al-Muakhir (Yang Maha Mengakhirkan segala sesuatu menurut Kehendaknya), Al-Awal (Yang Maha Permulaan), Al-Akhir (Yang Mahaakhir), Adz-Dzahir (Yang Mahanyata), Al-Bathin (Yang Mahaghaib, yang hikmah-Nya tak terbaynag-bayangkan oleh akal), Al-Waliy (Yang Maha Memerintah), Al-Muta’aliy (Yang Mahatinggi), Al-Bar (Yang Maha Dermawan/Yang Mahabenar), At-Tawab (Yang Maha Penerima Taubat ), Al-Muntaqin (Yang Maha Penuntut balas/Yang Maha Penyiksa), Al-‘Afuw (Yang Maha Pemaaf ), Ar-Ra`uf (Yang Mahakasih Sayang), Al-Malikul Mulk (Yang Maha Berdaulat/Maha Pemilik Kerajaan), Dzul Jalaliwal Ikram (Yang Maha Memiliki Keagungan dan Kemuliaan), Al-Muqsith (Yang Mahaadil), Al-Jami’ (Yang Maha Mengumpulkan), Al-Ghaniy (Yang Mahakaya/Yang tidak membutuhkan sesuatupun), Al-Mughniy (Yang Maha Mencukupi), Al-Mani’u (Yang Maha Mencegah/Yang Berhak melarang), Adh-Dhar (Yang Maha Penghukum), An-Nafi’u (Yang Maha Pemberi Manfa’at), An-Nur (Yang Maha Bercahaya), Al-Hadi (Yang Maha Pemberi Petunjuk), Al-Badi’ (Yang Maha Pencipta Pertama), Al-Baqiy (Yang Mahakekal), Al-Warits (Yang Maha Mewarisi), Ar-Rasyid (Yang Mahapandai), Ash-Shabur (Yang Mahasabar).10
10 Abu Isa Muhammad ibnu Isa ibnu Saurah, Jami’ As-Shahih Sunan At-Thirmidzi, Dar Al-
Fikri, jilid V, Beirut, t.th., hlm. 496
28
B. Karakteristik Letak Asma Allah dalam Al-Qur`an
Asma Allah dalam Al-Qur`an memiliki beberapa karakteristik letak. Ada yang terletak di awal, tengah, maupun di akhir ayat. Asma Allah yang terletak di awal adalah nama Allah yang posisinya tidak didahului oleh lafadz lain, atau yang paling awal peletakannya. Nama Allah yang terletak diawal adalah Allah, Al-Badi’, Ar-Rahman, dan Al-Malik. Lafadz Allah ada dalam 41 surat 102 ayat. Sedangkan Al-Badi’, Malik, dan Ar-Rahman ada dalam 1 surat dan 1 ayat. Jadi dapat disimpulkan bahwa nama Allah yang terletak diawal ada dalam 44 surat dan 105 ayat. Misalnya dalam surat Al-Baqarah: 2: 15
الله يستهزئ بهم ويمدهم في طغيانهم يعمهون
)15 : 2:البقرة (
Artinya: Allah Akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan
mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. (Al-Baqarah: 2: 15).11
Sedangkan contoh yang lain terdapat dalam surat Al-Baqarah: 2: 255
الله لا إله إلا هو الحي القيوم لا تأخذه سنة ولا نوم له ما في
األيه .....السموات وما في الأرض من ذا الذي يشفع عنده إلا بإذنه
)255: 2: البقرة (
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (Yang Berhak disembah) melainkan
Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (Makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur, kepada-Nya apa yang dilangit dan di Bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at disisi Allah tanpa izin-Nya ……( Al-Baqarah: 2: 255).
Cara memilih letak Asma Allah tersebut dengan menelusuri Al-Qur`an
ayat demi ayat dari awal sampai akhir. Agar dapat di fahami, kemudian diberi
tanda nomor yang tebal sebagai nomor urutan surat dan nomor yang lain
(tidak tebal) sebagai nomor ayat. Untuk mengetahui nama-nama Allah yang
terletak di awal ayat, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
11 Departemen Agama, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al-Qur'an, Jakarta , 1989, hlm. 10
29
TABEL I
ASMA ALLAH DI AWAL AYAT
No Asma Allah No. Surat dan ayat Jumlah surat Jumlah ayat
01 A
llah
2 : 15, 115, 255, 257, 284; 3 : 2, 5,
33, 51, 109, 129, 189; 4 : 27,
40, 45, 48, 58, 87, 116, 126,
131, 132; 5 : 120; 6 : 95; 7 :
180; 9 : 111, 116; 10 : 25, 44;
11: 123; 13: 2, 8, 15, 26, 14: 2,
32; 16: 19, 49, 65, 70, 71, 72,
77, 78, 80, 81, 90, 128; 20: 8;
22: 23, 38, 69, 75; 24: 35, 42,
45; 27: 26; 29: 42, 62; 30: 11,
40, 48, 54; 31: 26, 34; 32: 4;
33: 56, 64; 35: 9, 11, 38, 41;
37: 96, 126; 39: 23, 42, 62;
40: 20, 61, 64; 42: 17, 19, 49;
43: 64; 45: 12, 27, 36; 47: 12;
48: 7, 14; 49: 18; 51: 58; 53:
25, 31; 61: 4; 64: 13; 65: 12;
71: 17, 19; 84: 23; 85: 20;
112: 2
41 102
02 A
r-
Rahma
n
20: 5 1 1
03 A
l-Badi’
2: 117 1 1
04 A
l
1: 3 1 1
30
Malik
05 Jumlah Asma Allah terletak di awal ayat 44 105
Sedangkan karakteristik Asma Allah yang terletak di tengah adalah
nama Allah yang posisinya ada diantara dua lafadz atau lebih. Nama Allah
terletak ditengah berjumlah 1728 ayat dan 218 surat dengan nama yang
berbeda-beda diantaranya adalah; Allah, Ar-Rahman, Al-Malik, Al-Qudus, As-
Salam, Malikal Mulki, Al-Muhaimin, Al-‘Aziz , Al-Jabar, Al-Mutakabir, Al-
Khaliq, Al-Bari`, Ar-Razaq, Al-‘Alim, As-Sami’ dan lain sebagainya,
Misalnya dalam surat Al-Baqarah: 2: 60:
وإذ استسقى موسى لقومه فقلنا اضرب بعصاك الحجر فانفجرت منه
اثنتا عشرة عينا قدعلم آل أناس مشربهم آلوا واشربوا من رزق الله
ولا تعثوا في الأرض مفسدين )60: 2:البقرة (
Artinya: Dan (Ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman:“pukullah batu itu dengan tongkatmu”. Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rizki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. (Al-Baqarah: 2: 60).12
Contoh yang lainnya terdapat dalam surat Al-Baqarah: 2: 7.
ختم الله على قلوبهم وعلى سمعهم وعلى أبصارهم غشاوة
)7: 2: البقرة ( ولهم عذاب عظيم
Artinya: Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (Al-Baqarah: 2: 7). 13
Contoh yang lain:
12 Ibid., hlm. 18-19 13 Ibid., hlm. 9
31
يخادعون الله والذين ءامنوا وما يخدعون إلا أنفسهم وما يشعرون
)9: 2: البقرة ( Artinya: Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman
padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. (Al-Baqarah: 2: 9).
Sedangkan nama Allah yang lainnya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini: TABEL II
ASMA ALLAH DI TENGAH AYAT
No Asma Allah Nomor urut surat dan ayat Jumlah surat Jumlah ayat
01 Allah 1: 1, 2; 2 : 7, 8, 9, 10, 17,
19, 20, 22, 23, 26, 27, 55,
60, 61, 62, 64, 67, 70, 72,
73, 74, 75, 76, 79, 80, 83,
85, 88, 89, 90, 91, 94, 95,
96, 97, 98, 101, 102, 103,
105, 106, 107, 109, 110,
113, 115, 116, 118, 120,
126, 132, 136, 137,
138,139, 140, 142, 143,
144, 148, 149, 153, 154,
156, 158, 159, 161, 164,
165, 167, 169, 170, 172,
173, 174, 176, 177, 181,
182, 185, 187, 189, 190,
192, 193, 194, 195, 197,
198, 199, 200, 202, 203,
204, 205, 206, 207, 209,
210, 211, 212, 213, 214,
215, 216, 217, 218, 219,
220, 221, 222, 223, 224,
48 1570
32
225, 226, 227, 228, 229,
230, 231, 232, 233, 234,
235, 237, 238, 239, 240,
242, 243, 244, 245, 246,
247, 249, 251, 252, 253,
256, 258, 259, 260, 261,
262, 263, 264, 265, 266,
267, 268, 270, 271, 272,
273, 275, 276, 278, 279,
281, 282, 283, 284, 285;
3 : 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13,
14, 15, 18, 19, 20, 21, 23,
28, 29, 30, 31, 32, 34, 36,
37, 39, 40, 42, 45, 47, 49,
50, 52, 54, 55, 57, 59, 61,
62, 63, 64, 66, 68, 70, 73,
74, 75, 76, 77, 78, 79, 81,
83, 84, 86, 87, 89, 92, 94,
95, 97, 98, 99, 701, 102,
103, 107, 108, 109, 110,
112, 113, 114, 115, 116,
117, 119, 120, 121, 122,
123, 126, 129, 130, 134,
135, 140, 142, 144, 145,
146, 148, 150, 151, 152,
153, 154, 155, 156, 157,
158, 159, 160, 162, 163,
164, 165, 166, 167, 169,
170, 171, 172, 173, 174,
176, 177, 179, 180, 181,
182, 183, 187, 189, 195,
196, 198, 199, 200; 4 : 1,
5, 6, 9, 11, 12, 13, 14, 15,
33
16, 17, 19, 23, 24, 25, 26,
28, 29, 30, 32, 33, 34, 35,
36, 37, 38, 39, 42, 43, 45,
46, 47, 48, 49, 50, 52, 54,
56, 58, 59, 61, 62, 63, 64,
69, 70, 72, 73, 74, 75, 76,
77, 78, 79, 80, 81, 82, 83,
84, 85, 86, 87, 88, 89, 90,
92, 93, 94, 95, 96, 97, 99,
100, 102, 104, 105, 106,
107, 108, 109, 110, 111,
113, 114, 116, 118, 119,
122, 123, 125, 126, 127,
128, 129, 130, 131, 132,
133, 134, 135, 136, 137,
139, 140, 141, 142, 143,
144, 146, 147, 148, 149,
150, 152, 153, 155, 157,
158, 160, 162, 164, 165,
166, 167, 168, 169, 170,
171, 172, 173, 175, 176;
5 : 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9,
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 23, 27, 28,
31, 33, 34, 35, 38, 39, 40,
41, 42, 43, 44, 45, 47, 48,
49, 50, 51, 52, 53, 54, 55,
56, 57, 59, 60, 61, 64, 67,
69, 71, 72, 73, 74, 76, 80,
85, 87, 88, 89, 91, 93, 94,
95, 96, 97, 98, 99, 100,
101, 103, 104, 105, 106,
107, 108, 112, 116, 117,
34
119; 6 : 12, 19, 21, 23,
31, 33, 34, 35, 36, 37, 39,
40, 45, 46, 47, 50, 53, 55,
56, 57, 58, 59, 60, 61, 64,
67, 69, 71, 72, 73, 74, 76,
80, 81, 84, 85, 87, 88, 89,
91,92, 93, 94, 95, 96, 97,
98, 99, 100, 101, 103,
104, 105, 106, 107, 108,
109, 110; 7 : 1, 3, 12, 14,
17, 19, 21, 23, 26, 28, 30,
33, 37, 43, 44, 45, 49, 50,
54, 56, 59, 62, 65, 69, 70,
71, 73, 74, 85, 86, 87, 89,
99, 101, 105, 128, 131,
140, 158, 164, 169, 178,
185, 186, 187, 188, 189,
190, 194, 196, 200; 8 : 1,
2, 7, 10, 13, 16, 17, 19,
22, 23, 24, 25, 27, 28, 29,
30, 33, 34, 36, 37, 39, 40,
41, 42, 43, 44, 45, 46, 47,
48, 49, 51, 52, 53, 55, 58,
60, 61, 62, 63, 64, 66, 67,
68, 69, 70, 71, 72, 74, 75;
9 : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9,
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 22, 25, 26, 27, 28, 29,
30, 31, 32, 34, 36, 37, 38,
39, 40, 41, 42, 43, 44, 45,
46, 47, 48, 51, 52, 54, 55,
56, 59, 60, 61, 62, 63, 64,
65, 67, 68, 70, 71, 72, 74,
35
75, 77, 78, 79, 80, 81, 84,
85, 86, 89, 90, 91, 93, 94,
95, 96, 97, 98, 99, 100,
102, 103, 104, 105, 106,
107, 108, 109, 110, 111,
112, 114, 115, 116, 117,
118, 119, 120, 121, 123,
127, 129; 10 : 3, 4, 5, 6,
10, 11, 17, 18, 20, 21, 22,
27, 29, 30, 31, 32, 34, 35,
36, 37, 38, 45, 46, 49, 55,
58, 59, 60, 62, 64, 65, 66,
68, 69, 71, 72, 81, 82, 84,
85, 95, 100, 104, 106,
107, 109; 11: 2, 4, 6, 12,
13, 14, 18, 19, 20, 26, 29,
30, 31, 33, 34, 41, 43, 50,
54, 56, 61, 63, 64, 73, 78,
84, 86, 88, 92, 101, 113,
115; 12: 18, 19, 21, 23,
31, 37, 38, 39, 40, 51, 52,
64, 66, 67, 68, 76, 77, 79,
80, 83, 86, 87, 88, 90, 91,
92, 96, 99, 106, 107, 108;
13: 11, 13, 16, 17, 20, 21,
25, 27, 28, 31, 33, 34, 36,
37, 38,39, 41, 42, 43; 14:
3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12,
19, 20, 21, 22, 24, 25, 27,
28, 30, 34, 38, 39, 42, 46,
47, 48, 51; 15: 69, 96;
16: 1, 9, 18, 20, 23, 26,
28, 31, 33, 35, 36, 37, 38,
36
41, 45, 48, 51, 52, 53, 57,
60, 61, 62, 70, 71, 72, 73,
74, 75, 76, 77, 79, 83, 88,
87, 91, 92, 93, 94, 95, 96,
98, 101, 104, 105, 106,
107, 108, 112, 114, 115,
116, 120, 127; 17: 22, 33,
39, 92, 94, 96, 97, 99,
110, 111; 18: 1, 4, 15,
16, 17, 21, 24, 26, 38, 39,
43,44, 45, 69; 19: 30, 35,
36, 48, 49, 81; 20: 14,
61, 73, 98, 114; 21: 22,
66, 67, 98; 22: 2, 3, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12, 14, 15,
16, 17, 18, 25, 28, 30, 31,
32, 34, 35, 36, 37, 38, 39,
40, 41, 47, 52, 54, 56, 58,
59, 60, 61, 62, 63, 64, 65,
68, 70, 71, 72, 73, 74, 75,
76, 78; 23: 14, 23, 24, 28,
32, 38, 85, 87, 89, 91,
116, 117; 24: 2, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 13, 14, 15, 17,
18, 19, 20, 21, 22, 25, 28,
29, 30, 31, 32, 33, 35, 36,
37, 38, 39, 40, 41, 42, 43,
44, 45, 46, 47, 48, 50, 51,
52, 53, 54, 55, 58, 59, 60,
61, 62, 63, 64; 25: 17,
41, 55, 68, 70, 71; 26: 89,
93, 108, 110, 126, 131,
14, 150, 163, 170, 179,
37
213, 227; 27: 8, 9, 15,
24, 25, 30, 36, 43, 44, 45,
46, 47, 49, 59, 60, 61, 62,
63, 64, 65, 79, 87, 88, 93;
28: 13, 27, 28, 30, 49, 50,
56, 60, 68, 70, 71, 72, 75,
76, 77, 78, 80, 81, 82, 87,
88; 29: 3, 5, 6, 10, 11,
16, 17, 19, 20, 22, 23, 24,
25, 29, 36, 40, 41, 44, 45,
50, 52, 60, 61, 62, 63, 65,
67, 68, 69; 30: 4, 5, 6, 8,
9, 10, 17, 29, 30, 37, 38,
39, 43, 50, 56, 59, 60;
31: 6, 9, 11, 12, 13, 16,
18, 20, 21, 22, 23, 25, 26,
27, 28, 29, 30, 31, 32, 33,
34; 33: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9,
10, 12, 15, 17, 18, 19, 21,
22, 23, 24, 25, 27, 29, 30,
31, 33, 34, 35, 36, 37, 38,
39, 40, 41, 47, 48, 50, 51,
52, 53, 54, 55, 57, 59, 62,
63, 66, 69, 70, 71, 73;
34: 1, 8, 22, 24, 27, 33,
46, 47; 35: 1, 2, 3, 4, 5,
8, 10, 11, 13, 15, 17, 18,
22, 27, 28, 29, 31, 32, 34,
40, 43, 42, 44, 45; 36:
47, 74; 37: 23, 35, 40,
74, 86, 102; 38: 26, 65;
39: 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10,
11, 14, 16, 17, 18, 20, 21,
38
22, 23, 26, 29, 32, 35, 36,
37, 38, 43, 44, 45, 47, 52,
53, 56, 57, 60, 61, 63, 64,
66, 67, 68, 74, 75; 40: 2,
10, 12, 16, 17, 20, 21, 22,
28, 29, 31, 33, 34, 35, 43,
44, 45, 48, 55, 56, 61, 62,
63, 64, 65, 66, 69, 74, 77,
78, 81, 84, 85; 41: 14,
15, 19, 21, 22, 28, 30, 33,
36, 37, 52; 42: 3, 5, 6, 8,
9, 10, 13, 15, 16, 21,23,
24,27, 31, 36, 40, 44, 46,
47, 51, 53; 43: 63, 87;
44: 18, 19, 42; 45: 2, 5,
6, 8, 10, 14, 19, 22, 23,
26, 32, 35; 46: 2, 4, 5, 8,
10, 13, 17, 21, 23, 26,
28,31, 32, 33; 47: 1, 3, 4,
7, 9, 10, 11, 16, 19, 21,
22, 26, 28, 29, 30, 32, 33,
34, 35, 38; 48: 2, 3, 4, 5,
6, 9, 10, 11, 13, 15, 16,
17, 18, 20, 23, 24, 25, 26,
27, 28, 29; 49: 1, 3, 5, 7,
8, 9, 10, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19; 50: 26;
51: 50, 51; 52: 27, 43;
53: 23, 26, 58, 62; 57: 1,
4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 14,
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 27, 28, 29;
58: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
39
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20, 21, 22;
59: 2, 4, 5, 6, 7, 8, 11,
13, 16, 18, 19, 21, 22, 23,
24; 60: 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13; 61: 3, 5, 6,
7, 8, 11, 13, 14; 62: 1, 4,
5, 6, 7, 9, 10, 11; 63: 1,
2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11; 64:
1, 2, 4, 6, 7, 8, 9,11, 12,
13, 14, 15, 16, 17; 65: 1,
2, 3, 4, 5, 7, 10, 11; 66:
1, 3, 4, 6, 8, 10, 11; 67:
9, 26, 28. 69: 33; 70: 3;
71: 3, 4, 13, 15, 25; 72:
4, 5, 7, 12, 18, 19, 22, 23;
73: 20; 74: 31, 56; 76: 6,
9, 11, 30; 79: 25; 80: 29;
85: 8, 9; 87: 7; 88: 24;
95: 8; 96: 14; 98: 2,5,
8; 102: 6; 110: 1, 2;
112: 1.
02 Ar-
Rahman
13 : 30; 17 : 110; 19 : 18,
26, 44, 45, 58, 61, 69, 75,
78, 85, 87, 88, 91, 93, 96; 20
: 90, 108, 109; 21 : 26, 36,
42, 112; 25 : 26, 59, 60, 62;
26 : 5; 36 : 11, 15, 23, 52;
43 : 17, 19,20, 33, 36, 45,
81; 50: 33; 67: 3, 19, 20,
29; 78 : 37, 38.
12 47
03 Al-Malik 20: 114; 23: 116; 59: 23;
60: 1.
4 4
40
04 Al-Qudus 59: 23; 62: 1. 2 2
05 As-Salam 59: 23. 1 1
06 Malikal Mulki 3: 26. 1 1
07 Al-Muhaimin 5: 48; 59: 23. 2 2
08 Al-‘Aziz 3: 4; 5: 95; 9: 128; 12:
30, 51, 78, 88; 59: 23.
5 8
09 Al-Jabar 59: 23. 1 1
10 Al-Mutakabir 59: 23 1 1
11 Al-Khaliq. 6: 102; 13:16; 15: 28; 35: 3;
38: 71; 39: 62; 40: 62; 59:
24.
8 8
12 Al-Bari` 59: 24. 1 1
13 Ar-Razaq 51: 58; 22: 58; 34: 39 3 3
14 Al-‘Alim 2: 95, 246; 3: 63, 92, 115,
119, 154; 5: 7; 8: 43; 9: 44,
47; 10: 36; 11: 5; 12: 19;
16: 28; 24: 41; 30: 23; 35:
8, 38; 39: 7; 42: 24; 57: 6;
62: 7; 64: 4; 67: 13; 76:
30.
19 26
15 As-Sami’ 3: 38; 11: 24; 14: 39. 3 3
16 Al-Bashir 2: 96; 3: 15, 20, 163; 5:
71, 50; 11: 24; 40: 44;
49: 18.
6 9
17 Al-Lathif 12: 100; 42: 19 2 2
18 Al-Khabir 3: 153; 5: 8; 9: 16; 17: 30;
24: 53; 27: 88; 58: 13, 18;
63: 11.
8 9
19 Al-Ghafur 18: 58. 1 1
20 Al-Hafidz 42: 6. 1 1
21 Ar-Raqib 5: 117. 1 1
22 Al-Wasi’ 53: 32. 1 1
23 Asy-Syahid 3: 98; 6: 19; 10: 46; 13: 43; 5 5
41
17: 96.
24 Al-Haq 2: 26, 149; 3: 62; 4: 171;
6: 114; 13: 14, 19; 22: 6,
62; 23: 116; 24: 25; 31:
30; 34: 6.
10 13
25 Al-Qawiy 8: 52; 40: 22. 2 2
26 Al-Waliy 42: 9. . 1 1
27 Al-Hayu 2: 225; 20: 111; 25: 58; 40:
65.
4 4
28 Al-Wahid 2:133, 163; 4: 171; 5: 73;
6: 19; 9: 31; 14: 52; 16:
22, 51; 18: 110; 21: 108;
22: 34; 29: 46; 38: 5; 41:
6.
13 15
29 Al-Zhahir 57: 3. 1 1
30 At-Tawwab 2: 222. 1 1
31 Al-Ghaniy 6: 133; 10: 68; 47: 38. 3 3
32 Al-Hadi 22: 54. 1 1
33 Al-Bathin 57: 3. 1 1
34 Al-Waliyu 42: 9, 28 1 2
35 Al-Qayum 2: 255; 20: 111 2 2
36 Al-Mushawir 59:24 1 1
37 Al-Ghafar 20: 82. 1 1
38 Al-Qudus 59: 23; 62: 1 2 2
39 Al-Mukmin 59:23 1 1
40 Jumlah Asma Allah terletak di tengah ayat 218 1728
Nama Allah yang terletak di akhir ayat adalah nama Allah yang posisinya
paling belakang. Nama ini berjumlah 845 ayat dan 441 surat, diantara nama Allah
adalah Ar- Rahim, Al-‘Aziz, Al-Mutakabir, Al-Khaliq, Al-Ghafar, Al-Qahar, Al-
Wahab, Al-‘Alim, As-Sami’, Al-Bashir, Al-Hakim, Al-Khabir, Al-Halim, Al-‘Adzim
dan lain sebagainya.
Contohnya dalam surat Al-Mukmin: 40: 56.
42
إن الذين يجادلون في ءايات الله بغير سلطان أتاهم إن في صدورهم إلا
آبر ما هم ببالغيه فاستعذ بالله إنه هو السميع البصير )56 : 40المؤمن (
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang Ayat-Ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka, tidak ada dalam dada mereka melainkan (hanyalah) keinginan akan kebesaran yang mereka sekali-kali tidak mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. ( Ghafir: 40: 56).
Contoh yang lain adalah : وإلهكم إله واحد لا إله إلا هو الرحمن الرحيم
) 163: 2:البقرة ( Artinya: Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa: tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (Al-Baqarah: 2: 163).
Untuk nama Allah yang terletak di akhir ayat dapat di lihat dalam tabel di
bawah ini.
TABEL III
ASMA ALLAH DI AKHIR AYAT AL-QUR`AN
No Asma
Allah
Nomor urut surat dan ayat Jumlah surat Jumlah ayat
01 Ar-Rahim 1 : 1, 3; 2 : 37, 54, 128, 143,
160, 163, 173, 182, 192, 199,
218, 226; 3 : 31, 89, 129; 4 :
16, 23, 25, 29, 64, 96, 100,
106, 110, 129, 152; 5 : 3, 34,
39, 74, 98; 6 : 54, 145, 165;
7 : 153, 167; 8 : 69, 70; 9 :
5, 27, 91, 99, 102, 104, 117,
118, 128; 10: 107; 11: 41,
90; 12: 53, 98; 14: 36; 15:
42 115
43
49; 16: 7, 18, 47, 110, 115,
119; 17: 66; 22: 65; 24: 5,
20, 22, 33, 62; 25: 6, 70;
26: 9, 68, 104, 122, 140,
159, 175, 191, 217; 27: 11,
30; 28: 16; 30: 5; 32: 6;
33: 5, 24, 43, 50, 59, 73; 34:
2; 36 : 5, 58; 39 : 53; 41:
2, 32; 42 : 5; 44 : 42; 46 :
8; 48 : 14; 49 : 5, 12, 14;
52 : 28; 57 : 9, 28; 58 : 12;
59:10, 22; 60 : 7, 12; 64 :
14; 66 : 1; 73 : 20.
02 Al-‘Aziz 2:129, 209, 220, 228, 240, 260;
3: 4, 6, 18, 62, 126, 127; 4: 56,
158, 165; 5: 38, 95, 118; 6: 96;
8: 10, 49, 63, 67; 9: 40, 71,
128; 11: 66. 91; 12: 30, 51, 78,
88; 14: 1, 4; 16: 60; 26: 9, 68,
104, 122, 140, 159, 175, 191,
217; 27: 9, 78; 29: 26, 42; 30:
5, 27; 31: 9, 27; 32: 6; 34: 6,
27; 35: 2, 17; 36: 5, 38; 38: 9,
66; 39: 1, 5; 40: 2, 8, 42; 41:
12; 42: 3, 19; 43: 9; 44: 42;
44: 49; 46: 2; 57: 1; 59: 1, 23,
24; 60: 5; 61: 1, 62: 1, 3; 64:
18; 67: 2; 85: 8.
35 84
03 Al-
Mutakabir
16: 29; 39: 72, 60; 40: 76;
59: 23.
4 5
04 Al-Khaliq. 23: 14; 37: 125; 52: 35; 56:
59.
4 4
05 Al-Ghafar 38: 66; 39: 5; 40: 42; 71: 10. 4 4
44
06 Al-Qahar 12: 39; 13:16; 14: 48; 38: 65;
39: 4; 40:16.
6 6
07 Al-Wahab 3: 8; 38: 9, 38. 2 3
08 Al-‘Alim 2: 29, 32, 115, 127, 158, 181,
215, 224, 227,231, 244, 247,
256, 261, 268, 273, 282, 283;
3: 34, 35, 73, 92, 121; 4: 11,
12, 17, 24, 26, 32, 32, 35, 39,
70,92, 104, 111, 127, 147, 148,
170, 176; 5: 7, 54, 74, 76, 97;
6: 13, 83, 96, 101, 115, 128,
139; 7: 200; 8: 17, 42, 43, 53,
75; 9: 44, 47, 98, 103, 115; 10:
36, 65, 79; 12: 34, 50, 55, 76;
15: 25, 53, 86; 21: 4; 23: 51;
24: 21; 28, 32, 35, 60, 64; 26:
34, 37, 22, 27, 220; 27: 6, 78;
29: 5, 60, 62; 33: 40, 54; 34:
26; 36: 37, 79, 81; 40: 2; 41:
12, 36; 42: 12; 43: 9, 84; 44:
6; 48: 26; 49: 1, 16; 51: 28,
30; 57: 3; 58: 7; 64: 11.
31 113
09 As-Sami’ 2: 127, 137, 181, 224, 244, 256,
227; 3: 34, 35, 121; 4: 58, 134,
148; 5: 76; 6: 13, 115; 7: 200;
8: 17, 42, 53, 61; 9: 98, 103;
12:39; 13:16; 14: 48, 39; 17:
1; 21: 4; 22: 61, 75; 24: 21,
60; 26: 220; 29: 5, 60; 31: 28;
38: 65; 39: 4; 40: 16, 20, 56;
41: 36; 41: 11; 44: 6; 49: 1 58:
1; 76: 2.
27 84
10 Al-Bashir 2: 110.233, 237, 265, 267; 3: 25 43
45
15, 20, 156; 4: 58, 134; 8: 39,
72; 11: 112; 17: 1, 17, 30, 96;
20: 35, 125; 22: 61, 75; 25:
20; 31: 28; 33: 9; 34: 11; 35:
19, 31, 45; 40: 20. 44, 56; 41:
40; 42: 11. 27; 48: 24; 57: 4;
58: 1; 60: 3; 64: 2 ; 67: 19;
75: 14; 76: 2; 84: 15.
11 Al-Hakim 2: 32,129, 220, 228, 240, 260;
3: 6, 18, 58, 62, 126; 4: 11, 17,
24, 26, 56, 92, 104, 111, 130,
158, 165; 5: 38, 118; 6: 18, 73,
83, 128, 139; 8: 10, 49, 63, 71,
76; 9: 15, 28, 40, 60, 71, 97,
107, 110; 11: 1; 12: 6, 83, 100;
14: 4; 15: 28; 16: 60; 22: 52,
59; 24: 18, 58, 59; 27: 6, 9;
29: 26, 42; 30: 27; 31: 2, 9, 27;
33:1, 51; 34: 1, 27; 35: 2; 36:
2; 39: 1; 40: 8; 41: 42; 42: 3,
51; 43: 4, 84; 45: 2, 37; 46: 2;
48: 4, 7, 19; 49: 8; 51: 30; 57:
1; 59: 1, 24; 60: 5, 10; 61: 1;
62: 1, 3; 64: 18; 66: 2.
40 84
12 Al-Khabir 2: 234, 271; 3: 153, 180; 4: 35,
94, 128, 135, 136; 6: 18, 73,
103; 11: 111; 17: 17, 30, 96;
22: 63; 25: 58, 59; 31: 16,
29, 34; 33: 2, 34; 34: 1; 35:
14, 31; 42: 27; 48: 11; 49: 13;
57: 10; 58: 3, 11, 13; 59: 18;
63: 11; 64: 8; 66: 3; 67: 14;
100: 11.
23 40
46
13 Al-Halim 2: 225, 235, 263; 3: 155. 4: 12;
5: 101; 9: 114; 22: 59; 33: 51;
37: 101; 64:17.
9 11
14 Al ‘Adzim 2: 255 ; 7: 141; 40: 9; 42: 4;
56: 74, 76, 96; 69: 33, 52.
6 9
15 Al-Ghafur 2: 173, 182, 192, 199, 218, 226,
225, 235; 3: 31, 89, 129, 155;
4: 23, 25, 43, 96, 99, 100, 106,
110, 129, 152; 5: 3, 34, 39, 74,
98, 101; 6: 54, 145, 165; 7:
153, 187; 8: 69, 70; 9: 5, 27,
91, 99, 102; 10: 107; 11: 41;
12: 53, 98; 14: 36, 49; 16: 18,
110, 115, 119; 17: 25, 44; 24:
5, 22, 33, 62; 27: 11; 28: 16;
25: 6, 70; 33: 5, 24, 50, 59, 73;
35: 28, 41; 39: 5, 53; 38: 66;
41: 5; 46: 8; 49: 5, 14; 57: 28;
58: 12; 60: 7, 12; 64: 14; 66:
1; 73: 20; 67: 2.
32 82
16 Asy-Syakur 35: 34; 42: 23; 59: 23; 64: 17 4 14
17 Al-Kabir 4: 34; 11: 3, 11; 13: 9; 22:
62; 31: 30; 40: 12.
6 7
18 Al-Hafidz 11: 57; 34: 21. 2 2
19 Al-Muqit 4: 85. 1 1
20 Al-Karim 8: 4, 74; 22: 50; 23: 116; 24:
26; 26: 7; 27: 40; 33: 31; 34:
4; 44: 49; 82: 6.
10 11
21 Ar-Raqib 4: 1; 11: 93; 33: 52; 3 3
22 Al-Wasi’ 2: 115, 247, 261, 268; 3: 73; 4
: 130; 5: 54; 24: 32; 53: 32.
6 9
23 Al-Wadud 11: 90; 85: 14. 2 2
24 Al-Majid 11: 73; 85: 15. 8 8
47
25 Asy-Syahid 4: 33; 22: 17; 33: 55; 34: 47;
41: 53; 48: 28; 58: 6 85: 9.
7 11
26 Al-Wakil 3: 173; 4: 109, 132, 171; 6:
102, 107; 11: 12; 17: 65; 28:
28; 33: 3, 48.
7 11
27 Al-Qawiy 11: 66; 22: 40, 74; 33: 25; 42:
19; 57: 25; 58: 21.
6 7
28 Al-Matin 7: 183; 51: 58. 2 2
29 Al-Hayu 3: 2. 1 1
30 Al-Qayum 3: 2. 1 1
31 Al-Wahid 12: 39; 13: 16; 14: 48; 38: 65;
39: 4; 40: 16.
6 6
32 Al-Majid 11: 73. 1 1
33 Al-Qadir 2: 20, 106, 109, 148, 259, 284;
3: 26, 29 165, 189; 4: 133, 149;
5: 17, 19, 40, 120; 6: 17; 8: 41;
9: 39; 11: 4; 16: 70, 77; 22: 6,
39; 24: 39; 25: 54; 29: 20;
30: 54; 33: 27; 35: 1, 44; 41:
39; 42: 9, 29, 50; 46: 33; 48:
21; 57: 2; 59: 6; 64: 1; 66: 8;
67: 1.
25 42
34 Al-
Muqtadir
18: 45; 43: 42; 54: 42, 55. 3 4
35 Al-Waliyu 3: 68; 41: 34; 42: 28; 45: 19 4 4
36 Al-Baru 52: 28. 1 1
37 At-Tawwab 2: 37, 54, 128, 160; 4: 16, 64;
9: 104, 118; 24: 10.
4 9
38 Al-
Muntaqim
3: 4; 5: 95; 14: 47; 39: 37. 4 4
39 Al-Ra’uf 2: 143; 9: 117, 128; 16: 7, 47;
22: 65; 24: 20; 57: 9; 59: 10.
7 9
40 Al-Ghaniy 2: 263; 22: 64; 31: 26; 35: 6 6
48
15; 57: 24; 60: 6.
41 Al-Hadi 25: 31. 1 1
42 Al-Warits 21: 89. 1 1
43 Muhith 3: 120.; 11: 92; 39: 62; 41:
54.
4 4
44 As-Shamad 112: 2. 1 1
45 Hamid 2: 267; 4: 131; 11: 73; 14: 1,
8; 22: 64; 31: 12, 26; 34: 6;
35: 15; 41: 42; 42: 28; 57: 24;
60: 6; 64: 6; 85: 8.
16 24
46 Qarib 11: 61; 34: 50; 48: 27. 3 3
47 Ba’id 4: 167 1 1
48 Al-A’la 79: 24, 87, 92. 1 3
49 Al-Ahadu 112: 1,4. 1 1
50 Al-Qudus 30: 54. 1 1
51 Al Mujib 11: 61 1 1
52 Al-Hasib 4: 6, 86; 33: 39 2 3
53 Jumlah Asma Allah terletak diakhir ayat 450 857
C. Kategorisasi Asma Allah dalam Al-Qur`an
Nama-nama Allah yang ada dalam Al-Qur`an memiliki banyak
kategorisasi menurut Rahmat Taufiq Hidayat dalam bukunya Khasanah Istilah
Al-Qur`an mengkategorisasikan Asma Allah dalam Al-Qur`an sebagaimana
berikut:
1. Nama-nama Allah yang terkait dengan Dzat Allah, yaitu:
a. Al-Ahadu (Yang Maha Esa): Qs. 112: 1, 4.
b. Al-Wahid (Yang Maha Esa) Qs. 2: 133, 163; 4: 171; 6: 19; 9:
31; 12: 39; 13: 16; 14: 48, 52; 16: 22, 51; 18: 110; 21: 108; 22: 34;
29: 46; 37: 4; 38: 5, 65; 39: 4; 40: 16; 41: 6.
49
c. Al-Haq (Yang Maha Benar) Qs.10: 32; 20: 114; 23: 116;
24: 25; 31: 30.
d. Al-Qudus (Yang Maha Suci) 59: 23.
e. As-Shamad ( yang tidak bergantung kepada siapapun, namun
segala sesuatu tergantung pada-Nya) Qs. 112: 2
f. Al-Ghaniy. (Yang Mahakaya) Qs. 2: 263, 267; 3: 97; 4: 131;
6: 133; 10: 68; 14: 8; 27: 40; 29: 6; 31: 12, 26; 35: 15; 47: 38; 57: 24;
60: 6; 64: 6.
g. Al-Awal (Yang Paling Awal). Qs. 57: 3. h. Al-Akhir (Yang Paling Akhir). Qs. 57: 3.
i. Al-Hayu (Yang Hidup Abadi). Qs. 2: 225; 3: 2; 20: 111; 25:
58; 40: 65.
j. Al-Qayum (Yang Berdiri Sendiri). Qs. 2: 255; 3: 2; 20: 111.
2. Yang terkait dengan Penciptaan ( mengenai perbuatan Allah) yaitu:
a. Al-Khaliq (Yang Maha Pencipta) Qs. 6: 102; 13: 16; 15: 28,
86; 29: 61. 35: 3; 36: 81; 38: 71; 39: 62; 40: 62; 41: 37; 59: 24.
b. Al-Bari` (Yang Mencipta Jiwa) Qs. 59: 24. dan Al-Mushawir
(Yang Membuat Bentuk).
c. Al-Badi’ (Yang Menciptakan Pertamakali) Qs.2: 117.
3. Nama Allah yang terkait dengan Sifat cinta kasih Allah. Yaitu:
a. Ar-Rahman.(Yang Maha Pengasih) Qs.1:1, 3; 2: 163; 13: 30;
17: 110; 19: 18, 26, 44, 45, 58, 61, 69, 75, 78, 85, 87, 88, 91, 92, 93,
96; 20: 5; 21: 26, 36, 42, 112; 25: 26, 59; 26: 5; 27: 30; 36: 11, 15, 23,
52; 41: 2; 43: 17, 20, 33, 36, 81. 50: 33. 55: 1. 59: 22. 67: 3, 19, 20. 78:
37, 38.
b. Ar-Rahim. (Yang Maha Penyayang ). Qs. 1: 1, 3. 2: 37, 54,
128, 143, 160, 163, 173, 182, 192, 199, 218, 226. 3: 31, 89, 129. 4: 16,
23, 25, 29, 64, 96, 100, 106, 110, 129, 152, 5: 3, 34, 39, 74, 98, 6: 54,
145, 165. 7: 151, 153, 167. 8: 69, 70. 9: 5, 27, 91, 99, 102, 104, 117,
118, 10: 107, 11: 41, 90. 12; 53. 14: 36. 15: 49. 16: 7, 18, 47, 110,
115, 119. 17: 66, 22: 65; 24: 5, 20, 22, 33, 62; 25: 6, 60, 63; 26: 9, 68,
104, 122, 140, 159, 175, 191, 217; 27: 11, 30; 28: 16; 30: 5; 32: 6; 33:
5, 24; 42: 5; 52: 28. 57: 27; 58: 12; 59: 10,22; 60: 7, 12; 64: 14; 66: 1;
67: 29; 73: 20.
50
c. Ar-Ra`uf (Yang Mahakasih dan sayang) Qs. 2: 143, 207; 3:
30; 9: 117. 16; 7, 47; 22: 65; 24: 20; 57: 9; 59: 10.
d. Al-Wadud.(Yang Penuh Cinta Kasih) Qs. 11:90; 85:14.
e. Al-Lathif (Yang Maha Lembut Hati/Yang Maha Lemah
lembut) Qs. 6: 103; 12: 100; 22: 63; 31: 16; 33: 34; 42: 10; 67: 17.
f. Al-Ghafur (Yang Maha Pengampun) Qs. 2: 173, 182, 192,
199, 218, 225, 226, 235; 3: 89, 129, 155; 4: 23, 25, 43, 96, 99, 100,
106, 110, 129, 152; 5: 3, 34, 39, 74, 98, 101; 6: 54, 145, 165; 7: 153,
167; 8: 69, 70; 9: 5, 27, 91, 99 102; 10: 107; 11: 41; 12: 53, 98; 14: 36;
15: 49; 16: 18, 110, 115, 119; 17: 25, 44; 22: 60; 24: 5, 20, 22, 33, 62;
25: 6; 27: 11; 28: 16; 33: 5, 24, 50, 59, 73; 34: 2, 15; 35: 28, 30, 34, 41;
39: 53; 41: 32; 42: 5; 46: 8; 48: 14; 49: 5, 14; 57: 28; 58: 2, 12; 60: 7,
12; 64: 14; 66: 1; 67: 2; 73: 20; 85: 14.
g. Al-Ghafar (Yang Maha Pengampun) Qs. 20: 82; 38: 66; 39:
5; 40: 42. 71: 10.
h. Al-‘Afuw (Yang Maha Pema’af) Qs. 4: 43, 99, 149; 22: 60;
58: 2.
i. At-Tawab (Yang Maha Penerima Taubat) Qs. 2: 128, 160; 4:
16, 64; 9: 104, 118; 24: 10; 100: 3.
j. Asy-Syakur (Yang Memberi Kurnia/Yang Melipatgandakan
Ganjaran). QS. 2: 158, 4: 147. 35: 30, 34. 42: 23. 64: 17.
k. Al-Hadiy (Yang Memberi Petunjuk). Qs.2: 54. 25: 31. 92: 12.
l. As-Salam (Yang Menciptakan Perdamaian/Yang Maha
Menyelamatkan).Qs. 59: 23.
m. Al-Mukmin (Yang Mengangerahkan Keamanan) Qs. 59: 23.
n. Al-Bar (Yang Maha Dermawan) Qs. 52: 28.
o. Ar-Razaq (Yang Memberi rizqi) Qs. 22: 58; 23: 72; 34: 39;
51: 58; 62: 11.
p. Al-Wahab (Yang Maha Memberikarunia) Qs.3: 8; 38: 9, 35.
q. Al-Wasi’ (Yang Melimpah-limpah pemberian-Nya).Qs. 2:
115, 247, 261, 268; 3: 73; 4: 130. 5: 54; 24: 32.
r. Al-Mujib (Yang Mengabulkan segala Do`a) Qs. 11: 61.
4. Nama Allah yang terkait dengan keagungan dan kemuliaan Allah.
Yaitu :
51
a. Al-‘Adzim (Yang Mahaagung).Qs. 2: 255; 42: 4; 56: 74, 96;
69: 33, 52.
b. Al-‘Aziz (Yang Mahaperkasa) Qs. 2: 129, 209, 220, 228, 240,
260; 3: 6, 62, 126; 4: 56, 158, 165; 5: 38, 118; 6: 96; 9: 71; 14: 1, 47;
16: 60; 22: 20, 74; 26: 9, 68, 104, 122, 140, 159, 175, 191, 217; 27: 9,
78; 29: 26, 42; 30; 5, 27; 31: 9, 27; 32: 6; 33: 25; 34: 6, 27; 35: 2, 28;
36: 5, 38; 38: 9, 66; 39: 1, 5, 37; 40: 8, 42; 41: 12; 42: 3, 19; 43: 9. 44,
42; 45: 2; 46: 2; 48: 7, 19; 54: 42; 57: 1, 25; 58: 21; 59: 1, 23, 24;
60: 5; 61: 1; 62: 1, 3; 64: 18; 67: 2; 85: 8.
c. Al-Muta’al (Yang Mahaluhur) Qs. 13: 9.
d. Al-Aliy (Yang Mahatinggi) Qs. 2: 255; 4: 34; 6: 100; 7:
190; 10: 18; 16:1, 3, 60; 17: 43; 20: 114; 22: 62; 23: 92, 116; 27: 63;
28: 68; 30: 27, 40; 31: 30; 34: 23; 39: 67; 40: 2, 12; 42: 4; 72: 3; 87:1;
92: 20.
e. Al-Qawiy (Yang Mempunyai kuasa) Qs.8: 52; 11: 66; 22: 40,
74; 33: 25; 40: 22; 42: 19; 57: 25; 58: 21.
f. Al-Qahar (Yang Mahaunggul) Qs. 12: 39; 13: 16; 14: 48; 38:
65; 39: 4; 40: 16.
g. Al-Jabar (Yang Memperbaiki segala sesuatu dengan
kekuatan yang luar biasa) Qs. 59: 23.
h. Al-Mutakabir (Yang Mahabesar) Qs. 59: 23.
i. Al-Kabir (Yang Mahabesar) Qs. 4: 34; 13: 4; 22: 62; 31: 30;
34: 23; 40: 12.
j. Al-Karim (Yang Mahamulia). Qs. 27: 40; 82: 6.
k. Al-Hamid (Yang Maha Terpuji) Qs. 2: 267; 4: 131; 11: 73;
14: 1, 8; 22: 64; 31: 12, 26; 34: 6; 35: 15; 41: 42; 42: 28; 57: 24; 60:6;
64:6; 85: 8.
l. Al-Majid (Yang Mahajaya) Qs.11: 73; 85: 15.
m. Al-Matin (Yang Mahateguh) Qs. 51: 58.
n. Adz-Dzahir (Yang Mahanyata) Qs. 57: 8.
o. Dzu Al-Jalal wa Al-Ikram (Yang Mempunyai keagungan dan
kemuliaan). Qs. 55: 27, 78.
5. Nama-Nama yang terkait dengan Ilmu Allah meliputi;
52
a. Al-‘Alim (Yang Maha Mengetahui) Qs. 2: 29, 32, 127, 215,
224, 227, 256, 261, 268, 273, 282, 283; 3: 63; 4: 11, 12, 17, 24, 26, 32,
35, 92, 104; 29: 5; 31:23, 34; 40: 2; 42: 12; 44: 6; 57: 3, 6; 58: 7; 59:
22; 64: 11.
b. Al-Hakim (Yang Mahabijaksana) Qs. 2: 32, 129, 209, 220,
228, 240, 260; 3: 6, 62, 126; 4: 11, 17, 24, 26, 56, 92, 104; 31: 9, 27;
40: 8; 42: 3; 57: 1, 59: 24; 60: 5.
c. As-Sami’ (Yang Maha Mendengar) Qs. 2: 127, 224, 227, 256;
4: 134; 22: 61; 29: 5; 31: 28; 40: 20; 42: 11; 44: 6; 58:1.
d. Al-Bashir (Yang Maha Melihat) Qs. 2: 265; 3: 15; 4: 134; 22:
61; 29: 5; 31: 28; 40: 20; 44: 42, 11; 57: 4; 58: 1.
e. Asy-Syahid (Yang Maha Menyaksikan) Qs. 4: 33; 5: 117; 33:
55; 58: 6.
f. Ar-Raqib (Yang Maha Mengawasi) Qs. 4: 1; 33: 52.
g. Al-Khabir (Yang Mahawaspada) Qs. 4: 35, 94, 135; 6: 103;
11: 1; 22: 63. 25: 58, 59; 31: 16, 29, 34; 33: 34; 35: 14; 57: 10; 58: 3,
11, 13; 64: 8; 66: 3.
h. Al-Bathin (Yang Mahatahu barang-barang yang
tersembunyi). Qs. 57: 3.
i. Al-Muhaimin (Yang Maha Menjaga) Qs. 59: 23.
6. Nama Allah yang terkait dengan penguasaan Allah terhadap Makhluk-
Nya. Yaitu :
a. Al-Qadir (Yang Maha Kuasa) Qs. 2: 20, 160, 148,259, 284;
3: 26, 29, 165, 189; 4: 133, 149; 5: 17, 19, 40, 120; 6: 17; 8: 41; 9: 39;
11: 4. 16: 70. 77; 22: 6, 39; 24: 45; 25: 54; 29: 20; 30: 50, 54; 33: 27;
35: 1, 44; 41: 39; 42: 9, 29, 50; 46: 33; 48: 21; 57:2; 59: 6.
b. Al-Muqtadir (Yang Mahakuasa) Qs. 18: 45; 43: 42; 54: 42,
55.
c. Al-Wakil (Yang mengurus segala sesuatu) Qs.3: 173; 4: 81;
132, 171; 6: 102, 107; 11: 12; 17: 2; 33: 3.
d. Al-Waliy (Yang Maha Melindungi) QS. 2: 107, 257; 4: 45; 9:
116; 12: 101; 42: 9, 28, 31, 44.
e. Al Hafiizh (Yang Maha Memelihara) Qs. 11: 57; 34: 21; 42:
6.
53
f. Al-Malik (Maharaja) Qs. 20: 114; 23:116; 59: 23; 62: 1; 114:
2.
g. Al-Malikul Mulki (Yang Memiliki Kerajaan). Qs. 3: 26.
h. Al-Fatah (Yang Maha Memutuskan Perkara). Qs. 34: 26.
i. Al-Hasib (Yang Maha Menghisab) Qs. 4: 6, 86; 21: 47; 33:
39.
j. Al-Muntaqimu (Yang Menimpakan Pembalasan) Qs. 3: 4; 5:
95; 14: 47; 39: 37.
k. Al-Muqit (Yang Menguasai Segala Sesuatu) Qs. 4: 85.
l. Al-Warits (Yang Maha Pewaris).Qs. 15: 23; 28: 58. 14
14 Rahmat Taufiq Hidayat, Khasanah Istilah Al-Qur`an, Mizan, Bandung, 1989, hlm. 26-32
54
BAB III
ASMA ALLAH DI AKHIR AYAT AL-QUR`AN
A. Karakteristik Bentuk Tunggal Asma Allah Di Akhir Ayat
Dalam Al-Qur`an terdapat beberapa ayat dan surat, ada yang panjang
dan ada yang pendek. Yang dimaksud dengan ayat adalah sejumlah kalam Allah
yang terdapat dalam sebuah surat dari Al-Qur`an, sedangkan surat adalah
sejumlah ayat Al-Qur`an yang memiliki permulaan dan kesudahan.1
Dalam Al-Qur`an ditemukan bermacam-macam nama Allah, diantaranya
nama Allah yang terletak di akhir ayat. Peletakan itu memiliki dua bentuk, ada
yang berbentuk tunggal dan ada yang berbentuk ganda. nama Allah yang
berbentuk tunggal yang terletak di akhir ayat adalah nama Allah yang terletak
paling belakang dan tidak digabungkan dengan nama Allah yang lain. Diantara
nama Allah yang berbentuk tunggal dan terletak di akhir ayat adalah: ‘Alim,
Khabir, Bashir, Qadir, Wahab, Syahid, Rahiman, Raqiban, Wakil, Muhith,
Hakim, Ba’id, ‘Adzim, ‘Aziz, Hafidz, Matin, Hasib, dan Karim. Nama-nama
Allah tersebut terdapat dalam surat dan ayat yang berbeda. Misalnya nama Allah
‘Alim dalam surat Al-Baqarah: 2: 273:
للفقراء الذين أحصروا في سبيل الله لا يستطيعون ضربا في الأرض
يحسبهم الجاهل أغنياء من التعفف تعرفهم بسيماهم لا يسألون الناس
ه عليمإلحافا وما تنفقوا من خيرفإن الله ب )273 : 2: البقرة (
Artinya: (Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terkait (oleh Jihad) di jalan Allah, mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi, orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta, kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifat-Nya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui (Al-Baqarah: 2: 273).
1 Manna’ Khalil Al-Qathan, Studi Ilmu-ilmu Qur`an, terjemahan Mudzakir as, Jakarta, Cet. V,
2000, hlm. 205
55
Nama Allah yang selanjutnya Qadir, terletak di akhir ayat dengan bentuk
tunggal, misalnya dalam surat Al-Baqarah: 2: 284.
لله ما في السموات وما في الأرض وإن تبدوا ما في أنفسكم أو تخفوه
يحاسبكم به الله فيغفر لمن يشاء ويعذب من يشاء والله على آل شيء قدير) 284 : 2:البقره (
Artinya: Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatan itu. Maka Allah mengampuni siapa yang di kehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha kuasa atas segala sesuatu (Al-Baqarah: 2: 284).
Nama Allah yang selanjutnya dapat di lihat dalam tabel di bawah ini:
TABEL IV
ASMA ALLAH BENTUK TUNGGAL DI AKHIR AYAT 2
No Nama Allah Nomor Urut surat dan Ayat Jumlah Surat Jumlah Ayat
01 ‘Alim 2: 29, 215, 231, 273, 282,
283. 3: 92. 4: 32, 39, 70,
127,176. 5: 97. 6: 101. 7:
109. 8: 75. 9: 115. 12: 50,
76. 23: 51. 24: 28, 35, 64.
29: 62, 32: 40, 54. 48: 26.
49: 16. 57: 3. 58: 7.64: 11.
17 31
02 Khabir 2: 234, 271. 3: 182. 4: 94,
128, 136. 11: 111, 25: 58,
59. 31: 29. 33: 2. 35: 14.
48: 11. 57: 10; 58: 3, 11.
13 17
2 Dokumen Penelitian Al-Qur`an
56
64: 8; 100: 11.
03 Bashir 2: 110, 233, 237, 265. 3:
156. 8: 39, 72; 11: 112. 20:
35. 25: 20. 33: 9. 34: 11;
35: 45. 41: 40. 48: 24; 57:
4. 60: 3. 64: 2. 67: 19; 84:
15.
16 20
04 Qadir 2: 20, 106, 109, 147, 259,
284. 3: 26, 29, 165, 189. 4:
133. 5: 17, 19, 40, 120. 6:
17. 8: 41, 9: 39. 11: 4. 16:
77. 22: 6, 39; 24: 45; 25:
54; 29: 20. 30: 50. 33: 27.
34: 1. 41: 33; 42: 9, 29, 50;
46: 33.48: 21. 57: 2. 59: 6.
64: 1. 66: 9. 67: 1.
25 39
05 Wahab 3: 8. 38: 35. 2 2
06 Syahid 4: 33. 5: 117; 22: 17. 33:
55. 34: 47. 41: 53. 48: 28.
58: 6. 85: 9. 100: 7
10 10
07 Rahiman 4: 29. 17: 66. 33: 43. 36:
58.
4 3
08 Raqiba 4:1. 11;93. 32: 52. 3 3
09 Wakil 3: 173. 4: 109, 132, 171. 6:
102 11: 12. 12: 66; 17: 65,
68; 28: 28. 33: 3, 48.
8 12
10 Muhith 3: 120; 4: 108, 126; 8: 47;
11: 92. 41: 54.
5 6
11 Hakim 3: 58 1 1
12 Aziz 11: 91. 41: 41 2 2
13 Hafidz 11: 57. 34: 21. 2 2
14 Matin 7: 183. 1 1
15 Karim 82: 6 1 1
57
16 Jumlah Asma bentuk tunggal di akhir ayat
110 132
B. Karakteristik Bentuk Ganda Asma Allah di Akhir Ayat
Nama Allah yang berbentuk ganda di akhir ayat adalah nama Allah yang
terletak paling akhir dalam redaksi ayat dan terdiri dari dua nama Allah.
Misalnya: Wasi’un ‘Alim, Ghaniyun Halim. Dan lain-lain
Misalnya dalam surat Al-Baqarah: 2: 261:
مثل الذين ينفقون أموالهم في سبيل الله آمثل حبة أنبتت سبع سنابل في
آل سنبلة مائة حبة والله يضاعف لمن يشاء والله واسع عليم ) 261 : 2: البقرة (
Artinya: Perumpamaan (nafkah yang di keluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir dan tiap-tiap butir seartus biji. Allah melipatkangandakan (ganjaran) bagi siapa yng Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (Al-Baqarah: 2: 201).
Contoh yang lainnya adalah:
فرة خير من صدقة يتبعها أذى والله غني حليم قول معروف ومغ
) 263 : 2: البقرة (
Artinya: Perkataan yang baik dan pemberian ma’af lebih baik dari pemberian sedekah yang tinggi, dengan sesuatu yang menyakitkan (Peranan si Penerima), Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (Al-Baqarah: 2: 263).
Untuk nama Allah yang selanjutnya dapat di lihat dalam tabel di bawah
ini:
58
TABEL V
ASMA ALLAH BENTUK GANDA DI AKHIR AYAT 3
No Nama Allah Nomor urut surat dan ayat Jumlah surat Jumlah ayat
01 ‘Alimun Hakim 2: 32. 4: 11, 17, 24, 26,
92, 104, 111, 170, 8: 71.
9: 15, 28, 60, 97, 107,
110. 12: 6, 83, 100. 22:
25; 24: 18, 58, 59. 33: 1,
51. 48: 4. 49: 8. 60: 10.
66: 2; 76: 30.
13 30
02 Sami`un ‘Alim 2: 127, 137, 181, 224,
227, 244, 256, 3: 34, 35,
121. 4: 148. 5: 76. 6: 13,
115. 7: 200. 8: 17, 42, 53,
61; 9: 98, 103. 10: 65.12:
34. 21: 4; 24: 21, 60; 26:
220. 29: 5, 60. 41: 36. 44:
6. 49: 1.
17 32
03 Raufur Ar-Rahim 2: 143. 9: 117, 128. 16: 7,
47. 22: 65. 24: 20. 57: 9.
59: 10.
8 9
04 Alimun Qudus 30: 54. 1 1
05 Al-Khalaqul ‘Alim
15: 86; 36: 81 2 2
06 ‘Alimun Halim 4: 12. 22: 59. 2 2
07 Khabir Bashir 17: 17, 30, 96. 35: 31. 42:
27.
3 5
08 Wasi’un Hakim 4: 130. 1 1
09 Rahim Ghafur 34: 2. 1 1
10 Rizqun Karim 8: 4, 74. 22: 50, 24: 26. 4 5
3 Dokumen Penelitian Al-Qur`an
59
34: 4.
11 Al-Kabiru Al-Muta’al
13: 9. 1 1
12 Al-Hay Al-Qayum
3: 2. 1 1
13 Al-Waliy Al-Hamid
42: 28. 1 1
14 Waliy Hamim 41: 34. 1 1
15 ‘Aliy Hakim 42: 51. 43: 4. 2 2
16 ‘Aliy Al-kabir 4: 34. 40: 12. 22:62. 31:
30
4 4
17 At-Tawab Ar-Rahim
2: 37, 54, 128, 160, 4: 16,
64. 9: 104, 118. 49: 12.
4 9
18 Haliman Ghafur 17: 44. 35: 41. 2 2
19 ‘Aziz Rahim 26: 9, 68, 104, 122, 140,
159, 175, 191, 217. 30: 5,
32: 6. 36: 5. 44: 42.
5 13
20 ‘Azizun Karim 44: 49. 1 1
21 Hakimun ‘Alim 6: 83, 128, 139, 15: 28,
27: 6. 43: 84. 51: 30.
5 7
22 Al-Bar At-Tawab
52: 28. 1 1
23 ‘Azizun Hakim 2: 129, 209, 220, 228,
240, 260. 3: 6, 18, 62,
126. 4: 56, 158, 165. 5:
10, 38, 118. 8: 10, 49, 63,
67; 9: 40, 71. 14: 4. 16:
60. 27: 9. 29: 26, 42. 30:
27. 31: 9, 27, 34: 27. 35:
2. 39: 1. 40: 8. 42: 3. 45:
2, 37. 46: 2. 48: 7, 19; 57:
1. 59: 1, 24. 60: 5. 61: 1.
62: 1, 3. 64: 18.
26 48
24 Wasi’un ‘Alim 2: 115, 247, 261, 268. 3:
72. 5: 54. 24: 32.
4 7
60
25 Gahfurun Haliim
2: 225, 235, 3: 155.
5:101
3 4
26 Sami`un Bashir 4: 58, 134, 17: 1. 22: 61,
75. 31: 28. 40: 20, 56. 42:
11. 58: 1. 76. 2.
7 12
27 ‘Alimun Qadir 16: 70; 30: 54; 35: 44. 42:
50.
4 4
28 Syakirun ‘Aliim 2: 158. 4: 147. 2 2
29 Ghaniyun Kariim
27: 40. 1 1
30 Al-‘Aliyun Al-‘Adzim
2: 255. 42: 4. 2 2
31 Fathan Qarib 48: 27. 1 1
32 Al-Fatah Al-‘Alim
34: 26. 1 1
33 ‘Alim Khabir 4: 35. 31: 34. 49: 13. 66:
3
4 4
34 Hakim Khabir 6: 18. 73. 11: 1. 34: 1. 3 4
35 Qarib Mujib 11: 61 1 1
36 ‘Afwan Qadir 4: 149. 1 1
37 ‘Azizun Al-‘Alim 6: 96, 27: 78. 36: 38. 40:
2. 41: 12. 43: 9.
6 6
38 ‘Azizun Wahab 38: 9 1 1
39 Ghaniyun Halim 2: 263. 1 1
40 Ghaniyun hamid 2: 267. 4: 131. 14: 8. 22:
64. 31: 12, 26. 35: 15. 57:
24. 60: 6. 64: 6.
3 3
41 Hamid Majid 11: 73. 1 1
42 ‘Azizun Hamiid 14: 1. 34: 6. 85: 8. 5 5
43 ‘Azizun Ghafur 35: 28. 38: 66. 39: 5. 40:
42. 67: 2.
32 76
44 Ghafur Rahim 2: 173, 182, 192, 199,
218, 226. 3: 31, 89, 129.
4: 23, 25, 96, 100, 106,
110, 129, 152. 5: 3, 34,
1 1
61
39, 74, 98. 6: 54, 145,
165, 7: 153, 127. 8: 69,
70, 9: 5, 27, 91, 99, 102.
10: 107. 11: 41. 12: 53,
98. 14: 36. 15: 49. 16: 18,
110, 115, 119. 24: 5, 22,
33, 62. 25: 6, 70. 27: 11.
28: 16. 30: 5, 24, 50, 59,
73. 33: 5, 24, 50, 59, 73.
39: 53. 41: 32. 42: 5. 46:
8. 48: 14. 49: 5, 14. 57:
28. 58: 12. 60: 7, 12. 64:
14. 66: 1. 73: 20.
45 Al-Baru Ar-Rahim
52: 28. 1 1
46 Hakim Hamid 41: 42. 1 1
47 Qawiy ‘Aziz 11: 66. 22:40, 70, 33:
25.57: 25. 58: 21.
5 6
48 ‘Afuw Ghafur 4: 43, 99. 58: 2 2 3
49 Ghafur Syakur 42:23. 35: 34. 2 2
50 Ar-Rahman Ar-Rahiim
1: 1. 2: 2: 163. 27: 30. 41:
2. 59: 22.
5 6
51 At-Tawabun Hakim
24: 10 1 1
52 Sami’un Qarib 34: 50. 1 1
53 Wahidun Qahar 12: 39, 13: 16. 14: 48. 38:
65. 39: 4. 40: 16.
6 6
54 Fauzun Al-‘Adzim
40: 9. 1 1
55 Rahim Wadud 11: 90. 1 1
56 Al-Ghafur Al-Wadud
85: 14. 1 1
57 Hamid Majid 11: 73. 1 1
58 Lathif Khabir 6: 103. 22: 63. 31: 16. 33:
34. 67: 14.
5 5
62
59 Al-Qawiy Al-‘Aziz
42:19. 1 1
60 Warabun Ghafur
34: 15. 1 1
61 Syakur Halim 64: 17. 1 1
62 Jumlah Asma Allah bentuk ganda di akhir ayat
226 329
Asma Allah yang berbentuk ganda memiliki beberapa klasifikasi.
Diantaranya Asma Allah yang beriringan dengan sifat-Nya, Asma Allah yang
berbentuk idlafah, Asma Allah yang memiliki sifat berlawanan dalam satu
ayat, dan Asma Allah yang ditulis dengan bentuk ma’rifah dan nakirah. Untuk
lebih lengkapnya dapat di lihat dalam tabel di bawah ini.
TABEL VI
ASMA ALLAH BERBENTUK GANDA YANG BERIRINGAN DENGAN SIFAT-
NYA TERLETAK DIAKHIR AYAT 4
No Nama Allah Nomor urut surat dan ayat Jumlah surat Jumlah ayat
01 ‘Alimun Hakim 2: 32; 4: 11, 17, 24, 26,
92, 104, 111, 170, 8: 71.
9: 15, 28, 60, 97, 107,
110. 12: 6, 83, 100; 24:
18, 58, 59. 33: 1, 51. 48:
4. 49: 8. 60: 10. 66: 2; 76:
30.
12 29
02 Sami`un ‘Alim 2: 127, 137, 181, 224,
227, 244, 256, 3: 34, 35,
121. 4: 148. 5: 76. 6: 13,
115. 7: 200. 8: 17, 42, 53,
61; 9: 98, 103. 10: 65.12:
34. 21: 4; 24: 21, 60; 26:
220. 29: 5, 60. 41: 36. 44:
6. 49: 1.
17 32
4 Dokumen Penelitian Al-Qur`an
63
03 Raufur Ar-Rahim 2: 143. 9: 117, 128. 16: 7,
47. 22: 65. 24: 20. 57: 9.
59: 10.
8 9
04 ‘Alimun Halim 4: 12. 22: 59. 2 2
05 Khabir Bashir 17: 17, 30, 96. 35: 31. 42:
27.
3 5
06 Rahim Ghafur 34: 2. 1 1
07 Rizqun Karim 8: 4, 74. 22: 50, 24: 26.
34: 4.
4 5
08 Al-Kabiru Al-Muta’al
13: 9. 1 1
09 Al-Hay Al-Qayum
3: 2. 1 1
10 ‘Aliy Hakim 42: 51. 43: 4. 2 2
11 ‘Aliy Al-kabir 4: 34. 40: 12. 22:62. 31:
30
4 4
12 At-Tawab Ar-Rahim
2: 37, 54, 128, 160, 4: 16,
64. 9: 104, 118. 49: 12.
4 9
13 Haliman Ghafur 17: 44. 35: 41. 2 2
14 Hakimun ‘Alim 6: 83, 128, 139, 15: 28,
27: 6. 43: 84. 51: 30.
5 7
15 Al-Bar At-Tawab
52: 28. 1 1
16 Wasi’un ‘Alim 2: 115, 247, 261, 268. 3:
72. 5: 54. 24: 32.
4 7
17 Gahfurun Haliim
2: 225, 235, 3: 155.
5:101
3 4
18 Sami`un Bashir 4: 58, 134, 17: 1. 22: 61,
75. 31: 28. 40: 20, 56. 42:
11. 58: 1. 76. 2.
7 12
19 ‘Alimun Qadir 16: 70; 30: 54; 35: 44. 42:
50.
4 4
20 Syakirun ‘Aliim 2: 158. 4: 147. 2 2
21 Ghaniyun Kariim
27: 40. 1 1
64
22 Al-‘Aliyun Al-‘Adzim
2: 255. 42: 4. 2 2
23 Fathan Qarib 48: 27. 1 1
24 Al-Fatah Al-‘Alim
34: 26. 1 1
25 ‘Alim Khabir 4: 35. 31: 34. 49: 13. 66:
3
4 4
26 Hakim Khabir 6: 18. 73. 11: 1. 34: 1. 3 4
27 Qarib Mujib 11: 61 1 1
28 Ghaniyun hamid 2: 267. 4: 131. 14: 8. 22:
64. 31: 12, 26. 35: 15. 57:
24. 60: 6. 64: 6.
3 3
29 Ghafur Rahim 2: 173, 182, 192, 199,
218, 226. 3: 31, 89, 129.
4: 23, 25, 96, 100, 106,
110, 129, 152. 5: 3, 34,
39, 74, 98. 6: 54, 145,
165, 7: 153, 127. 8: 69,
70, 9: 5, 27, 91, 99, 102.
10: 107. 11: 41. 12: 53,
98. 14: 36. 15: 49. 16: 18,
110, 115, 119. 24: 5, 22,
33, 62. 25: 6, 70. 27: 11.
28: 16. 30: 5, 24, 50, 59,
73. 33: 5, 24, 50, 59, 73.
39: 53. 41: 32. 42: 5. 46:
8. 48: 14. 49: 5, 14. 57:
28. 58: 12. 60: 7, 12. 64:
14. 66: 1. 73: 20.
1 1
30 Al-Baru Ar-Rahim
52: 28. 1 1
31
Hakim Hamid 41: 42. 1 1
32 Qawiy ‘Aziz 11: 66. 22:40, 70, 33:
25.57: 25. 58: 21.
5 6
65
33 ‘Afuw Ghafur 4: 43, 99. 58: 2 2 3
34 Ghafur Syakur 42:23. 35: 34. 2 2
35 Ar-Rahman Ar-Rahiim
1: 1. 2: 2: 163. 27: 30. 41:
2. 59: 22.
5 6
36 At-Tawabun Hakim
24: 10 1 1
37 Sami’un Qarib 34: 50. 1 1
38 Wahidun Qahar 12: 39, 13: 16. 14: 48. 38:
65. 39: 4. 40: 16.
6 6
39 Fauzun Al-‘Adzim
40: 9. 1 1
40 Rahim Wadud 11: 90. 1 1
41 Al-Ghafur Al-Wadud
85: 14. 1 1
42 Hamid Majid 11: 73. 1 1
43 Al-Qawiy Al-‘Aziz
42:19. 1 1
44 Warabun Ghafur
34: 15. 1 1
45 Syakur Halim 64: 17. 1 1
46 Jumlah Asma Allah bentuk ganda di akhir ayat yang beriringan dengan sifat-Nya
131 235
Asma Allah yang diidhafahkan (dinisbatkan) terhadap lafadz Rabb, Raja, dan
Tuhan kepada manusia. Semua ini mencakup kaidah-kaidah keimanan dan
mengisyaratkan kepada semua Asma Allah, tapi Asma Allah yang berbentuk ganda
dan terletak di akhir ayat hanya terdapat pada Asma Allah Sari’ Al-Hisan, dan
‘Allamu Al-Ghuyub. Untuk lebih lengkapnya dapat di lihat dalam tabel di bawah ini.5
TABEL VII
ASMA ALLAH BENTUK GANDA YANG BERIDHAFAH TERLETAK DI
AKHIR AYAT 6
No Nama Allah Nomor urut surat dan ayat Jumlah surat Jumlah ayat
5 Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, op. cit., hlm. 275 6 Dokumen Penelitian Al-Qur`an
66
01 Sari’un hisab 3: 19, 199; 5: 4; 13: 41;
14: 51; 24: 39; 40: 17
5 7
02 ‘Allamu Al-Ghuyub
5: 116 1 1
03 Jumlah Asma Allah yang berbentuk idhafah
6 8
Gaya bahasa yang digunakan dalam Al-Qur`an diantaranya adalah
menyandingkan Asma Allah yang berbentuk ganda dan berlawanan dengan
Asma Allah yang lain yaitu nama yang membangkitkan rasa harap dengan
nama yang mengandung ancaman dan rasa takut.7
TABEL VIII
ASMA ALLAH BENTUK GANDA YANG BEDA KARAKTER DENGAN SIFAT
ALLAH DALAM SATU AYAT TERLETAK DIAKHIR AYAT 8
No Nama Allah Nomor urut surat
dan ayat
Jumlah surat Jumlah ayat
01 Alimun Qudus 30: 54. 1 1
02 Al-Khalaqul ‘Alim 15: 86; 36: 81 2 2
03 Wasi’un Hakim 4: 130. 1 1
04 Al-Waliy Al-Hamid 42: 28. 1 1
05 Waliy Hamim 41: 34. 1 1
06 ‘Aziz Rahim 26: 9, 68, 104, 122,
140, 159, 175, 191,
217. 30: 5, 32: 6.
36: 5. 44: 42.
5 13
07 ‘Azizun Hakim 2: 129, 209, 220,
228, 240, 260. 3: 6,
18, 62, 126. 4: 56,
158, 165. 5: 10, 38,
26 48
7 Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, op. cit., hlm. 266 8 Dokumen Penelitian Al-Qur`an
67
118. 8: 10, 49, 63,
67; 9: 40, 71. 14:
4. 16: 60. 27: 9. 29:
26, 42. 30: 27. 31:
9, 27, 34: 27. 35: 2.
39: 1. 40: 8. 42: 3.
45: 2, 37. 46: 2. 48:
7, 19; 57: 1. 59: 1,
24. 60: 5. 61: 1. 62:
1, 3. 64: 18.
08 Hakimun ‘Alim 6: 83, 128, 139, 15:
28, 27: 6. 43: 84.
51: 30.
5 7
09 ‘Afwan Qadir 4: 149. 1 1
10 ‘Azizun Al-‘Alim 6: 96, 27: 78. 36:
38. 40: 2. 41: 12.
43: 9.
6 6
11 ‘Azizun Wahab 38: 9 1 1
12 Ghaniyun Halim 2: 263. 1 1
13 Hamid Majid 11: 73. 1 1
14 ‘Azizun Hamiid 14: 1. 34: 6. 85: 8. 5 5
15 ‘Azizun Ghafur 35: 28. 38: 66. 39:
5. 40: 42. 67: 2.
32 76
16 Hakim Hamid 41: 42. 1 1
17 Lathif Khabir 6: 103. 22: 63. 31:
16. 33: 34. 67: 14.
5 5
18 Jumlah Asma Allah berlawanan dengan sifat yang lain dalam satu ayat
79 171
68
TABEL IX
ASMA ALLAH BENTUK GANDA YANG BERBENTUK NAKIRAH
TERLETAK DIAKHIR AYAT 9
No Nama Allah Nomor urut surat dan ayat Jumlah surat Jumlah ayat
01 ‘Alimun Hakim 4: 11, 17, 24, 26, 92, 104,
111, 170, 8: 71. 9: 15, 28,
60, 97, 106, 110. 12: 6;
22: 25; 24: 18, 58, 59. 33:
1, 51. 48: 4. 49: 8. 60: 10.
76: 30.
11 26
02 Sami`un ‘Alim 2:181, 224, 227, 244, 256;
3: 34, 121; 4: 148; 7: 200.
8: 17, 42, 53; 9: 98, 103;
24: 21, 60; 49: 1
9 17
03 Raufur Ar-Rahim 9: 117, 128. 16: 7, 47.
22: 65. 24: 20. 57: 9. 59:
10.
6 8
06 ‘Alimun Halim 4: 12. 1 1
07 Khabir Bashir 17: 17, 30, 96; 42: 27. 2 4
08 Wasi’un Hakim 4: 130. 1 1
09 Rizqun Karim 8: 4, 74. 22: 50, 24: 26.
34: 4.
4 5
10 ‘Aliy Hakim 42: 51. 43: 4. 2 2
11 ‘Aliy Al-kabir 4: 34. 1 1
12 Tawab Ar-Rahim 4: 16, 64. 49: 12. 2 3
13 Haliman Ghafur 17: 44. 35: 41. 2 2
14 Hakimun ‘Alim 6: 83, 128, 139, 15: 28,
27: 6.
3 5
15 ‘Azizun Hakim 2: 209, 220, 228, 240, 8 19
9 Ibid, Dokumen Penelitian Al-Qur`an
69
260. 4: 56, 158, 165. 5:
38; 8: 10, 49, 63, 67; 9:
40, 71. 31: 27; 48: 7, 19;
57: 1.
16 Wasi’un ‘Alim 2: 115, 247, 261, 268. 3:
72. 5: 54. 24: 32.
4 7
17 Gahfurun Haliim
2: 225, 235, 3: 155.
5:101
3 4
18 Sami`un Bashir 4: 58, 134; 22: 61, 75. 31:
28; 58: 1. 76: 2.
5 7
19 ‘Alimun Qadir 30: 54. 1 1
20 Syakirun ‘Aliim 2: 158. 4: 147. 2 2
21 Ghaniyun Kariim
27: 40. 1 1
22 Fathan Qarib 48: 27. 1 1
23 ‘Alim Khabir 4: 35. 31: 34. 49: 13. 3 3
24 Hakim Khabir 11: 1. 1 1
25 Qarib Mujib 11: 61 1 1
26 ‘Afwan Qadir 4: 149. 1 1
27 Ghaniyun Halim 2: 263. 1 1
28 Ghaniyun hamid 2: 267; 4: 131; 31: 12; 64:
6.
4 4
29 Hamid Majid 11: 73. 1 1
30 ‘Azizun Ghafur 35: 28. 1 1
31 Ghafur Rahim 2: 173, 182, 192, 199,
218, 226. 3: 31, 89, 129.
4: 23, 25, 96, 100, 106,
110, 129, 152. 5: 3, 34,
39, 74, 98. 6: 54, 145,
165, 7: 153, 127. 8: 69,
70, 9: 5, 27, 91, 99,
102.11: 41. 12: 53; 14: 36.
16: 18, 110, 115, 119. 24:
25 68
70
5, 22, 33, 62. 25: 6, 70.
27: 11. 30: 5, 24, 50, 59,
73. 33: 5, 24, 50, 59, 73;
41: 32; 48: 14. 49: 5, 14.
57: 28. 58: 12. 60: 7, 12.
64: 14. 66: 1.
32 Hakim Hamid 41: 42. 1 1
33 Qawiy ‘Aziz 11: 66. 22:40, 70, 33:
25.57: 25. 58: 21.
5 6
34 ‘Afuw Ghafur 4: 43, 99. 58: 2 2 3
35 Ghafur Syakur 42:23. 35: 34. 2 2
36 Tawabun Hakim 24: 10 1 1
37 Sami’un Qarib 34: 50. 1 1
38 Wahidun Qahar 12: 39, 13: 16. 14: 48. 38:
65. 39: 4. 40: 16.
6 6
39 Rahim Wadud 11: 90. 1 1
40 Ghafur Wadud 85: 14. 1 1
41 Lathif Khabir 22: 63. 31: 16. 33: 34. 3 3
42 Qawiy ‘Aziz 42:19. 1 1
43 Syakur Halim 64: 17. 1 1
44 Jumlah Asma Allah bentuk ganda diakhir ayat berbentuk nakirah
132 233
Al-Qur`an dalam menyajikan Asma Allah dalam Al-Qur`an salah
satunya dengan metode ma’rifah dan nakirah, untuk memahami metode yang
berbentuk ma’rifah adalah dengan adanya lam ta’rif (lam untuk
mendefinitifkan). Sedangkan untuk mengetahui bahwa Asma itu berbentuk
nakirah adalah tidak menggunakan lam ta’rif tapi dibiarkan nakirah
(indefinitif). Untuk mengetahui lebih lanjut dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini.10
10 Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, op. cit., hlm. 268-267
71
TABEL X
ASMA ALLAH BENTUK GANDA YANG BERBENTUK MA’RIFAH
TERLETAK DI AKHIR AYAT 11
No Nama Allah Nomor urut surat dan ayat Jumlah surat Jumlah ayat
01 Al-Alim Al- Hakim
2: 32. 12: 83, 100. 66: 2. 3 4
02 As-Sami` Al- ‘Alim
2:181, 224, 227, 244, 256, 3:
35; 5: 76. 6: 13, 115. 8: 61;
10: 65.12: 34. 21: 4; 26: 220.
29: 5, 60. 41: 36. 44: 6.
12 19
03 Al-Alim Al- Qudus
30: 54. 1 1
04 Al-Khalaq Al- ‘Alim
15: 86; 36: 81 2 2
05 Ar-Rahim Al- Ghafur
34: 2. 1 1
06 Al-Kabiru Al-Muta’al
13: 9. 1 1
07 Al-Hay Al-Qayum
3: 2. 1 1
08 Al-Waliy Al-Hamid
42: 28. 1 1
09 Al-Waliy Al-Hamim
41: 34. 1 1
10 Al-‘Aliy Al-kabir
40: 12. 22:62. 31: 30 3 3
11 At-Tawab Ar-Rahim
2: 37, 54, 128, 160; 9: 104,
118.
2 6
12 Al-‘Aziz Ar-Rahim
26: 9, 68, 104, 122, 140, 159,
175, 191, 217. 30: 5, 32: 6.
36: 5. 44: 42.
5 13
13 ‘Azizun Karim 44: 49. 1 1
14 Hakimun ‘Alim
43: 84. 51: 30. 2 2
15 Al-Bar At-Tawab
52: 28. 1 1
16 ‘Azizun 2: 129; 3: 6, 18, 62, 126; 5: 21 29
11 Ibid, Dokumen Penelitian Al-Qur`an
72
Hakim 118; 14: 4. 16: 60. 27: 9. 29:
26, 42. 30: 27. 31: 9; 34: 27.
35: 2. 39: 1. 40: 8. 42: 3. 45:
2, 37. 46: 2; 57: 1. 59: 1, 24.
60: 5. 61: 1. 62: 1, 3. 64: 18.
17 Sami`un Bashir
17: 1; 40: 20, 56. 42: 11. 3 4
18 ‘Alimun Qadir 30: 54. 1 1
19 Al-‘Aliyun Al-‘Adzim
2: 255. 42: 4. 2 2
20 Al-Fatah Al-‘Alim
34: 26. 1 1
21 ‘Alim Khabir 66: 3 1 1
22 Hakim Khabir 6: 18. 73; 34: 1. 2 3
23 ‘Azizun Al-‘Alim
6: 96, 27: 78. 36: 38. 40: 2.
41: 12. 43: 9.
6 6
24 ‘Azizun Wahab
38: 9 1 1
25 Ghaniyun hamid
22: 64. 31: 26; 35: 15. 57:
24. 60: 6.
5 6
26 ‘Azizun Hamiid
14: 1. 34: 6. 85: 8. 5 5
27 ‘Azizun Ghafur
38: 66. 39: 5. 40: 42. 67: 2. 4 4
28 Ghafur Rahim 10: 107; 12: 98; 15: 49; 28:
16; 39: 53; 42: 5. 46: 8; 73:
20.
8 8
29 Al-Baru Ar-Rahim
52: 28. 1 1
30 Ar-Rahman Ar-Rahiim
1: 1. 2: 2: 163. 27: 30. 41: 2.
59: 22.
5 6
31 At-Tawabun Hakim
24: 10 1 1
32 Fauzun Al-‘Adzim
40: 9. 1 1
33 Rahim Wadud
11: 90. 1 1
34 Hamid Majid 11: 73. 1 1
35 Lathif Khabir 6: 103. 22: 63. 31: 16. 33: 5 5
73
34. 67: 14.
36 Al-Qawiy Al-‘Aziz
42:19. 1 1
37 Jumlah Asma Allah bentuk ganda di akhir ayat berbentuk ma’rifat
103 137
A. Karakteristik Tema Ayat yang diakhiri Asma Allah
Setiap membaca Ayat-ayat Al-Qur`an yang diakhiri dengan Al-Asma`
Al-Husna (Nama-nama Indah Allah), akan dilihat adanya hubungan
(munasabah) antara Al-Asma’Al-Husna dengan pembicaraan yang terkandung
di dalam ayat.
Menurut M. Quraish Shihab dengan diturunkannya Al-Qur`an
memiliki beberapa tujuan pokok diantaranya; Pertama sebagai akidah atau
kepercayaan, yang tersimpul dalam keimanan terhadap keesaan Tuhan dan
kepercayaan akan kepastian hari akhir atau pembalasan. Kedua sebagai bentuk
akhlak yang murni, yaitu menerangkan norma-norma keagamaan dan tata
krama yang dilakukanan manusia dalam kehidupannya secara individual dan
kolektif. Ketiga sebagai bentuk syari`ah atau hukum, yaitu hukum-hukum
yang harus diikuti oleh manusia, hubungannya dengan Tuhan dan
sesamanya.12
Sedangkan menurut M. Abduh dalam kitab tafsirnya menjelaskan
bahwa Al-Qur`an diturunkan membahas tentang beberapa persoalan yang
tidak jauh beda dengan M. Quraish Shihab diantaranya adalah; Pertama,
Tauhid. Kedua, janji dan ancaman. Ketiga, Ibadah yang menghidupkan
Tauhid. Keempat, penjelasan tentang jalan kebahagiaan dan cara mencapainya
didunia dan diakhirat. Kelima, pemberitaan atau kisah generasi terdahulu.
Kelima pokok tersebut menurut M. Abduh tercermin dalam ayat surat Al-
Fatihah. Misalnya Tauhid tercantum dalam ayat kedua dan kelima, sedangkan
Janji dan Ancaman ada dalam ayat pertama, ketiga, dan ketujuh. Ibadah ada
dalam ayat kelima dan ketujuh. Penjelasan tetang jalan kebahagiaan dan cara
12 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur`an: Fungsi dan peran wahyu dalam kehidupan
masyarakat, Mizan, Bandung, Cet. xx, 1999, hlm. 40
74
mencapai didunia dan akhirat ada dalam ayat keenam. Dan tentang sejarah
pada masa lalu diisyaratkan dalam ayat terakhir.13
Dengan kedua pandangan tersebut penulis akan memfokuskan pada
pemikirannya M. Abduh yang memiliki lima pokok persoalan dalam Al-
Qur`an.
Ayat Allah yang diakhiri dengan Asma Allah tersebut akan dianalisa
kemudian dikarakteristikkan dengan lima pokok persoalan menurut M. Abduh
atau disebut karakteristik tema ayat yang diakhiri dengan Asma Allah.
Karakteristik tema ayat yang pertama adalah Tauhid dan diakhiri
dengan Asma Allah diantaranya adalah ‘Alim, Khabir, Bashir Qadir, Syahid,
Rahim dan lain sebagainya. Misalnya :
هوالذي خلق لكم مافي الأرض جميعا ثم استوى إلى السماء فسواهن
) 29: 2: البقره( سبع سموات هو بكل شيء عليم
Artinya: Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi
untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-Baqarah: 2: 29).
Contoh yang lainnya adalah:
يكاد البرق يخطف أبصارهم آلما أضاء لهم مشوا فيه وإذاأظلم عليهم
موا ولو شاء الله لذهب بسمعهم وأبصارهم إن الله على آل شيء قديرقا
) 20: 2: البقره(
Artinya: Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka.
Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka
13 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Qur`an Al-Karim: Tafsir Surat-surat Pendek Berdasarkan
Urutan Turunnya Wahyu, Pustaka Hidayah, Bandung, Cet. II, 1997, hlm. 4
75
berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.(Al-Baqarah: 2: 20).
Untuk mengetahui karakteristik tema ayat yang terkait dengan Tauhid
dan diakhiri dengan Asma Allah yang lain dapat dilihat dalam tabel dibawah
ini.
TABEL XI
TEMA AYAT TENTANG TAUHID YANG DIAKHIRI DENGAN ASMA
ALLAH14
No Nama Allah Nomor urut surat dan ayat Jumlah surat Jumlah ayat
01 ‘Alim 2: 29, 231, 283; 3: 92; 4:
39, 70; 6: 101; 24: 64;
57: 3; 58: 7
7 10
02 Khabir 25: 59; 31: 29; 33: 2; 64:
8; 100: 11
5 5
03 Bashir 8: 39; 20: 35; 48: 24; 57:
4; 64: 2; 67: 19; 84: 15
7 7
04 Qadir 2: 20, 106, 259, 284; 3:
29, 189; 5: 17, 19, 40,
120; 11: 4; 16: 77; 22: 6;
24: 45; 25: 54; 29: 20; 30:
50; 33: 27; 34: 1; 41: 33;
42: 9, 29, 50; 46: 33; 57:
2; 67:1
17 26
05 Syahid 5: 117; 34: 47; 48: 28; 85:
9; 100: 7
5 5
06 Raqiba 4: 1 1 1
07 Wakila 4: 132; 6: 102; 17; 65, 68;
33: 3; 39: 62
4 7
14 Dokumen Penelitian Al-Qur`an
76
08 Muhith 4: 108, 126 1 2
09 ‘Azdim 56: 74, 96; 69: 33, 52 2 4
10 Hafidz 34: 21 1 1
11 Matin 7: 183 1 1
12 ‘Alimun Hakim 2: 32. 4: 104; 22: 25; 24:
18; 33: 1; 48: 4; 49: 8; 76:
30
8 8
13 Sami`un ‘Alim 2: 137, 181, 256; 3: 35; 6:
13; 7: 200; 8: 42, 53; 21:
4; 44: 6; 49: 1
8 11
14 Raufur Ar-Rahim 24: 20 1 1
15 Alimun Qudus 30: 54 1 1
16 Al-Khalaqul ‘Alim
15: 86; 36: 81 2 2
17 Khabir Bashir 17: 96; 35: 31 2 2
18 Rahim Ghafur 34: 2 1 1
19 Al-Kabiru Al-Muta’al
13: 9 1 1
20 Al-Hay Al-Qayum
3: 2 1 1
21 ‘Aliy Al-kabir 22:62. 31: 30 2 2
22 ‘Aziz Rahim 26: 9, 68, 104, 122, 140,
159, 175, 191, 217; 32: 6;
36: 5
3 11
23 ‘Azizun Karim 44: 49 1 1
24 Hakimun ‘Alim 6: 128, 139; 15: 25, 28;
27: 6; 43: 84; 51: 30
5 7
25 Al-Bar At-Tawab 52: 28 1 1
26 ‘Azizun Hakim 2: 129; 3: 6, 18; 27: 9;
29: 42; 30: 27; 35: 2; 39:
1; 45: 2, 37; 46: 2; 48: 7;
57: 1. 59: 24; 61: 1. 62: 1;
64: 18
15 17
27 Wasi’un ‘Alim 2: 115; 3: 72 2 2
28 Sami`un Bashir 17: 1; 22: 61, 75; 31: 28; 6 7
77
42: 11; 58: 1; 76: 2
29 ‘Alimun Qadir 16: 70; 30: 54; 42: 50 3 3
30 Al-‘Aliyun Al-‘Adzim
2: 255. 42: 4 2 2
31 Fathan Qarib 48: 27 1 1
32 ‘Alim Khabir 31: 34; 49: 13 2 2
33 ‘Alim Khabir 4: 35. 31: 34. 49: 13. 66: 3 4 4
34 ‘Azizun Al-‘Alim 6: 96; 36: 38; 40: 2; 41:
12; 43: 9
5 5
35 ‘Afwan Qadir 4: 149 1 1
36 ‘Azizun Wahab 38: 9 1 1
37 Ghaniyun hamid 4: 131; 22: 64; 31: 26 3 3
38 ‘Azizun Hamiid 14: 1; 34: 6 2 2
39 ‘Azizun Ghafur 35: 28; 38: 66; 39: 5 3 3
40 Ghafur Rahim 2: 226; 3: 31, 89; 4: 96,
106, 129; 5: 98; 10: 107;
11: 41; 12: 53; 14: 36; 24:
33; 25: 6; 30: 5; 41: 32; 48:
14
13 16
41 Al-Baru Ar-Rahim
52: 28 1 1
42 Qawiy ‘Aziz 22: 74 1 1
43 Ghafur Syakur 35: 34 1 1
44 Ar-Rahman Ar-Rahiim
1: 2; 2: 163; 41: 2. 59: 22 4 4
45 Wahidun Qahar 13: 16; 38: 65; 39: 4; 40:
16
4 4
46 Al-Ghafur Al-Wadud
85: 14 1 1
47 Lathif Khabir 6: 103; 22: 63; 31: 16; 67:
14
4 4
48 Al-Qawiy Al-‘Aziz 42:19 1 1
49 Jumlah Asma Allah bertema Tauhid diakhir ayat
164 205
78
Sedangkan untuk karakteristik tema yang kedua adalah janji
dan ancaman, yang diakhiri dengan Asma Allah, misalnya :
ولا يحسبن الذين يبخلون بما ءاتاهم الله من فضله هو خيرا لهم بل
لهم سيطوقون ما بخلوا به يوم القيامة ولله ميراث السموات هو شر
والأرض والله بما تعملون خبير
)180: 3: ال عمران (
Artinya: Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Ali Imran: 3: 180).
Contoh yang lainnya: إنما التوبة على الله للذين يعملون السوء بجهالة ثم يتوبون من قريب
)17: 4: النساء( فأولئك يتوب الله عليهم وآان الله عليما حكيما
Artinya: Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi
orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(An-Nisa’: 4: 17).
Untuk karakteristik tema yang kedua tentang janji dan ancaman yang
diakhiri dengan Asma Allah yang lainnya, dan ini dapat dilihat dalam tabel
dibawah:
79
TABEL XII
TEMA AYAT TENTANG JANJI DAN ANCAMAN YANG DIAKHIRI DENGAN
ASMA ALLAH 15
No Nama Allah Nomor urut surat dan ayat Jumlah surat Jumlah ayat
01 ‘Alim 2: 231, 282; 4: 32; 5: 97;
9: 115; 23: 51. 24: 28; 48:
26; 64: 11.
8 9
02 Khabir 2: 271; 3: 182. 4: 94, 135;
11: 111; 25: 58; 35: 14;
57:10; 58: 11.
8 9
03 Bashir 2: 237; 8: 72; 11: 112; 33:
9; 35: 45; 41: 40; 60: 3.
7 7
04 Qadir 2: 147; 3: 26; 4: 133; 6:
17; 8: 41; 9: 39; 22: 39; 33:
27; 41: 39; 48: 21; 57: 2;
66: 8.
12 12
05 Syahid 4: 33; 5: 117; 22: 17; 41:
53; 58: 6.
5 5
06 Rahiman 33: 43. 1 1
07 Raqiba 11: 93; 32: 52. 2 2
08 Wakil 3: 173; 4: 109. 2 2
09 Muhith 3: 120; 11: 92 2 2
10 Aziz 41: 41 1 1
11 Hafidz 11: 57 1 1
12 Karim 82: 6 1 1
13 ‘Alimun Hakim 4: 17, 92, 104, 111, 170; 8:
71; 9: 28, 107, 110; 24: 58,
59; 33: 51; 60: 10
6 13
14 Sami`un ‘Alim 2: 227; 3: 35; 4: 148; 5:
76; 6: 115; 7: 200; 9: 103;
12 13
15 Ibid, Dokumen Penelitian Al-Qur`an
80
10: 65; 12: 34; 24: 21; 29:
5, 60; 41: 36
15 Raufur Ar-Rahim 16: 47; 22: 65; 57: 9 3 3
16 Alimun Qudus 30: 54 1 1
17 ‘Alimun Halim 22: 59 1 1
18 Khabir Bashir 17: 30; 42: 27 2 2
19 Wasi’un Hakim 4: 130 1 1
20 Risqun kariim 8: 4; 22: 50; 24: 26; 34: 4 4 4
21 Al-Waliy Al-Hamid
42: 28. 1 1
22 ‘Aliy Al-kabir 40: 12; 22: 62; 31: 30 3 3
23 At-Tawab Ar-Rahim
2: 37, 54, 160; 4: 16, 64;
9: 104, 118
3 7
24 Haliman Ghafur 35: 41 1 1
25 ‘Aziz Rahim 30: 5; 44: 42 2 2
26 Hakimun ‘Alim 6: 83 1 1
27 ‘Azizun Hakim 2: 129, 209, 240; 3: 126;
4: 56; 5: 38, 118; 8: 10; 9:
40; 14: 4; 31: 9; 40: 8; 48:
19
10 13
28 Wasi’un ‘Alim 2: 261, 268; 5: 54 2 3
29 Gahfurun Haliim 2: 225 1 1
30 Sami`un Bashir 4: 134; 40: 20, 56 2 3
31 Ghaniyun Kariim
27: 40 1 1
32 Al-Fatah Al-‘Alim
34: 26 1 1
33 ‘Alim Khabir 4: 35 1 1
34 ‘Azizun Al-‘Alim 27: 78 1 1
35 Ghaniyun Halim 2: 263 1 1
36 Ghaniyun hamid 14: 8; 31: 12; 64: 6 3 3
37 ‘Azizun Hamiid 85: 8 1 1
38 ‘Azizun Ghafur 35: 28; 40: 42; 67: 2 3 3
39 Ghafur Rahim 2: 192; 3: 129; 4: 100, 110,
152; 5: 39; 6: 54, 165; 7:
21 28
81
153, 127; 8: 70; 9: 27, 91,
102; 12: 98; 14: 36; 15: 49;
16:110, 119; 24: 5; 25: 70;
27: 11; 28: 16; 30: 24; 39:
53; 57: 28; 58: 12; 73: 20
40 Qawiy ‘Aziz 11: 66; 57: 25; 58: 21. 3 3
41 ‘Afuw Ghafur 4: 43, 99 1 2
42 Ghafur Syakur 42:23 1 1
43 Ar-Rahman Ar-Rahiim
1: 1; 27: 30; 59: 22 3 3
44 Sari’un Hisab 13: 41; 14: 51; 24: 39; 40:
17
4 4
45 Wahidun Qahar 14: 48 1 1
46 Rahim Wadud 11: 90 1 1
47 Hamid Majid 11: 73 1 1
48 Lathif Khabir 31: 16; 33: 34 2 2
49 Jumlah Asma Allah bertema janji dan ancaman dikahir ayat
156 183
Untuk karakteristik tema yang ketiga dan diakhiri dengan Asma Allah
adalah Ibadah yang menghidupkan Tauhid. Diantaranya ‘Alim, Khabir,
Qadir, Alimun Hakim dan lain sebagainya. Misalnya:
للفقراء الذين أحصروا في سبيل الله لا يستطيعون ضربا في لأرض
فف تعرفهم بسيماهم لا يسألون الناس يحسبهم الجاهل أغنياء من التع
إلحافا وما تنفقوا من خير فإن الله به عليم
) 273: 2: البقره (
Artinya: (Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh
jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal
82
mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.(Al-Baqarah: 2: 273).
Contoh yang lainnya adalah:
وإن جنحوا للسلم فاجنح لها وتوآل على الله إنه هو السميع العليم
)61: 8: أألنفال(
Artinya: Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka
condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(Al-Anfal: 8: 61).
Nama-nama Allah yang lain dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
TABEL XIII
TEMA AYAT TENTANG IBADAH YANG MENGHIDUPKAN
TAUHID DAN DIAKHIRI DENGAN ASMA ALLAH 16
No Nama Allah Nomor urut surat dan ayat Jumlah surat Jumlah ayat
01 ‘Alim 2: 215, 231, 273. 1 3
02 Khabir 2: 234 1 1
03 Bashir 2: 110, 237, 265; 34: 11 2 4
04 Qadir 59: 6; 64: 1 2 2
05 Wahab 3: 8 1 1
06 Syahid 4: 33 1 1
07 Raqiba 32: 52 1 1
16 Ibid, Dokumen Penelitian Al-Qur`an
83
08 Wakil 33: 48 1 1
09 ‘Alimun Hakim 12: 83; 66: 2 2 2
10 Sami`un ‘Alim 2: 224, 244; 8: 61 2 3
11 Raufur Ar-Rahim
2: 143; 59: 10 2 2
12 ‘Alimun Halim 4: 12 1 1
13 Rizqun Karim 8: 74 1 1
14 ‘Aliy dan Al-kabir
4: 34 1 1
15 At-Tawab Ar-Rahim
2: 128; 49: 12 2 2
16 ‘Azizun Hakim 2: 220, 228, 260; 9: 71;
29: 26; 34: 27; 59:1; 60: 5
6 8
17 Wasi’un ‘Alim 2: 261; 24: 32 2 2
18 Gahfurun Haliim
2: 235 1 1
19 Sami`un Bashir 4: 58 1 1
20 Syakirun ‘Aliim
2: 158 1 1
21 Qarib Mujib 11: 61 1 1
22 Ghaniyun Halim
2: 263 1 1
23 Ghaniyun hamid
2: 267; 57: 24 2 2
24 Ghafur Rahim 2: 199; 4: 25; 5: 3, 34; 6:
145; 8: 69; 9: 5; 16: 18,
115; 24: 62; 42: 5; 49: 5,
14; 58: 12
11 14
25 Fauzun Al-‘Adzim
40: 9 1 1
26 Warabun Ghafur
34: 15 1 1
27 Jumlah Asma Allah bertema Ibadah yang mentauhidkan Allah diakhir ayat
49 59
Karakteristik tema yang keempat dan diakhiri dengan Asma
Allah adalah penjelasan tentang jalan kebahagiaan dan cara
mencapainya di dunia dan di akhirat. Misalnya:
84
ومثل الذين ينفقون أموالهم ابتغاء مرضاة الله وتثبيتا من أنفسهم آمثل
جنة بربوة أصابها وابل فآتت أآلها ضعفين فإن لم يصبها وابل فطل
والله بما تعملون بصير
)265 : 2:البقره(
Artinya: Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.(Al-Baqarah: 2: 265).
Contoh yang lainnya adalah:
نكم آتاب الله عليكم وأحل لكم والمحصنات من النساء إلا ما ملكت أيما
ما وراء ذلكم أن تبتغوا بأموالكم محصنين غير مسافحين فما استمتعتم
ه من به منهن فآتوهن أجورهن فريضة ولا جناح عليكم فيما تراضيتم ب
بعد الفريضة إن الله آان عليما حكيما
)24: 4: النساء (
Artinya: dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang
bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu ni`mati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu.
85
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(An-Nisaa’: 4: 24).
Untuk nama Allah yang selanjutnya dapat dilihat dalam tabel dibawah
ini:
TABEL XIV
TEMA AYAT TENTANG JALAN KEBAHAGIAAN DAN CARA
MENCAPAINYA DI DUNIA DAN DI AKHIRAT YANG DIAKHIRI DENGAN
ASMA ALLAH 17
No Nama Allah Nomor urut surat dan ayat Jumlah surat Jumlah ayat
01 ‘Alim 24: 35 1 1
02 Khabir 4: 128; 58: 3 2 2
03 Bashir 2: 233, 265 1 2
04 Wahab 38: 35 1 1
05 Raqiba 32: 52. 1 1
06 Wakil 4: 171 1 1
07 Muhith 8: 47 1 1
08 ‘Alimun Hakim 4: 11, 24; 9: 60 2 3
09 Sami`un ‘Alim 24: 60 1 1
10 Raufur Ar-Rahim
2: 143; 59: 10 2 2
11 Waliy dan Hamim
41: 34 1 1
12 ‘Aliy dan Al-kabir
4: 34 1 1
13 ‘Azizun Hakim 2: 220; 8: 6 2 2
14 Wasi’un ‘Alim 24: 32 1 1
15 Syakirun ‘Aliim
4: 147 1 1
16 Ghafur Rahim 2: 173, 182; 5: 74; 66: 1 3 4
17 ‘Afuw Ghafur 4: 43; 58: 2 2 2
17 Ibid, Dokumen Penelitian Al-Qur`an
86
18 Sami’un Qarib 34: 50 1 1
19 Wahidun Qahar
12: 39 1 1
20 Rahim Wadud 11: 90 1 1
21 Hamid Majid 11: 73 1 1
22 Lathif Khabir 31: 16 1 1
23 Syakur Halim 64: 17 1 1
24 Jumlah Asma Allah bertema tentang jalan untuk mencapai kebahagiaan didunia dan di khirat
30 33
Karakteristik tema yang kelima dan diakhiri dengan Asma
Allah adalah Pemberitaan atau kisah generasi terdahulu. Misalnya:
يريد الله ليبين لكم ويهديكم سنن الذين من قبلكم ويتوب عليكم والله
كيمعليم ح
) 26: 4: النساء(
Artinya: Allah hendak menerangkan (hukum syari`at-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang sebelum kamu (para nabi dan shalihin) dan (hendak) menerima taubatmu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(An-Nisa’: 4: 26).
Contoh yang lainnya adalah:
والذين ءامنوا من بعد وهاجروا وجاهدوا معكم فأولئك منكم وأولو
الأرحام بعضهم أولى ببعض في آتاب الله إن الله بكل شيء عليم
)75: 8: األنفال(
Artinya: Dan orang-orang yang beriman sesudah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu (juga). Orang-orang yang mempunyai
87
hubungan itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(Al-Anfal: 8: 75).
Untuk Nama Allah yang lainnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
TABEL XV
TEMA TENTANG PEMBERITAAN ATAU KISAH GENERASI TERDAHULU
YANG DIAKHIRI DENGAN ASMA ALLAH 18
No Nama Allah Nomor urut surat dan ayat Jumlah surat Jumlah ayat
01 ‘Alim 4: 127; 8: 75; 12: 50, 76; 29:
62
4 5
02 Khabir 48: 11 1 1
03 Bashir 3: 156; 25: 202 2 2
04 Wakil 3: 173; 11: 12, 66; 28: 28 3 4
05 Muhith 41: 54. 1 1
06 Aziz 11: 91 1 1
07 Hafidz 34: 21 1 1
08 ‘Adzim 7: 141 1 1
09 ‘Alimun Hakim
4: 26; 9: 97; 12: 6, 100 3 4
10 Sami`un ‘Alim
2: 127; 3: 121; 8: 17; 9: 98;
12: 34
5 5
11 Raufur Ar-Rahim
9: 117, 128; 16: 7 2 3
12 Khabir Bashir
17: 17 1 1
13 ‘Aliy dan Hakim
42: 51; 43: 4 2 2
14 ‘Azizun Hakim
3: 62; 4: 158, 165; 8: 10, 49,
67; 16: 60; 34: 27; 42: 3; 62:
7 10
18 Ibid, Dokumen Penelitian Al-Qur`an
88
3
15 Wasi’un ‘Alim
2: 247 1 1
16 Gahfurun Haliim
3: 155; 5:101 2 2
217 ‘Alimun Qadir 35: 44 1 1
18 ‘Alim Khabir 66: 3 1 1
19 Ghaniyun hamid
60: 6 1 1
20 Hamid Majid 11: 73 1 1
21 ‘Azizun Hamiid
14: 1 1 1
22 Ghafur Rahim 2: 218; 4: 23; 30: 50, 59, 73;
46: 8; 60: 7, 12; 64: 14
6 10
23 Hakim Hamid
41: 42 1 1
24 Qawiy ‘Aziz 22:40; 33: 25; 57: 25 3 3
25 Jumlah Asma Allah bertema tentang sejarah pada zaman dahulu diahir ayat
52 63
89
BAB 1V
ANALISIS
B. Korelasi antara Karakteristik Tema Asma Allah dengan
Karakteristik Ayat
Memahami ayat Al-Qur`an dan proses penta`wilan ayat secara cermat
merupakan ilmu munasabah atau korelasi. Ini memiliki arti yang sangat
penting. Korelasi itu antara kata dengan kata, ayat dengan ayat atau antara
surat dengan surat. Ilmu ini (korelasi) dapat menjadi ganti dari ilmu Asbab An-
Nuzul. Jika seseorang tidak mengetahui sebab turunnya ayat cukup dengan
ilmu munasabah.1
Pengertian korelasi atau munasabah dalam bahasa adalah sesuai,
cocok. Dalam pengertian Istilah ada banyak pendapat. Diantaranya Oleh
Manna’ Khalil Al-Qaththan beliau mengatakan hubungan antara satu kata
dengan kata yang lain, dalam satu ayat atau antara satu ayat dengan ayat yang
lain dan antara satu surat dengan surat yang lain.2 Sedangkan menurut M.
Hasbi Ash-Shiddieqy, hanya dalam satu ayat dengan ayat yang lain atau antar
ayat saja.3 Berbeda dengan pendapatnya Al-Baghawi yang menyamakan
korelasi dengan ta’wil (Menafsirkan).4
Sedangkan dalam istilah lain. Dikatakan bahwa korelasi adalah ilmu
yang membahas tentang hikmah korelasi, urutan ayat Al-Qur`an atau kalimat
lain. Ada yang mengatakan sebagai pemikiran manusia. Mencari rahasia yang
terdapat dalam hubungan antara ayat atau surat yang bisa diterima akal.
Kemudian diharapkan dapat menyingkap rahasia Tuhan dan sanggahan bagi
mereka yang meragukan keberadaan Al-Qur`an.5
Dengan pengertian korelasi tersebut dapat disimpulkan bahwa nama
Allah yang ada dalam ayat Al-Qur`an memiliki korelasi yang sangat erat.
1 Masfuk Zuhdi, Pengantar Ulumul Qur`an, Bina Ilmu, Surabaya, 1980, hlm.167. 2 Manna’ Al-Qaththan, Mabahits fi ulumil Qur`an, Mansyurat Al-‘Asr Al-Hadits, Riyadh,
Cet.III, 1973, hlm. 97 3 Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Tafsir, Bulan Bintang, Jakarta, 1965,
hlm. 95 4 Al - Baghawi, Tafsir Ma’alimut Tanzil Juz I, Maktabah Tijariyyah Al-Kubra, Mesir, t.th,
hlm. 12 5 Muhammad Chirzin, Al-Qur`an dan ‘Ulumul Qur`an (Seri Tafsir Al-Qur’an Bil ‘Ilmi 10),
Dana Bakhti Prima Yasa, Yogyakarta, Cet I , 1998, hlm. 50
90
Dilihat dari makna ayat, antara kata dan surat. Semuanya sesuai dengan
konteks pembahasan.
Korelasi itu tidak merupakan sesuatu yang tauqifi (sesuatu yang
ditetapkan Rasul). Tapi korelasi itu hanya ijtihad para mufassir. Korelasi ini
memiliki beberapa manfa’at atau hikmah. Dari segi balaghahnya menjadikan
keutuhan yang indah dalam tata bahasa Al-Qur`an. Jika hal itu dipenggal maka
keserasian, keindahan ayat akan hilang. Kemudian dapat memudahkan orang
dalam memahami makna ayat atau surat. Karena penafsiran Al-Qur`an
memiliki banyak ragam. Secara otomatis membutuhkan pemahaman korelasi,
antara satu ayat dengan ayat yang lain, satu surat dengan surat yang lain
bahkan antara kata dengan kata yang lain. Jika terjadi penggalan akan
berakibat fatal dalam keutuhan makna.6
Al-Qur`an terdapat beberapa korelasi antara Asma Allah dengan Dzat,
Penciptaan, sifat cinta kasih Allah, keagungan dan kemurnian Allah, Ilmu
Allah, penguasaan Allah terhadap makhluk, sebagaimana yang tulis oleh
Rahmat Taufiq Hidayat dalam bukunya tentang Khasanah Istilah Al-Qur`an.
Diantara nama Allah yang memiliki korelasi yang digunakan sebagai penutup
ayat adalah: 7
1. Asma Allah terkait dengan Dzat, diantaranya adalah, Al-Wahid, Al-Ahadu, Al-
Ghaniy, As-Shamad, dan Al-Qayum. Nama Allah tersebut ada yang berbentuk
tunggal dan ganda, digunakan sebagai penutup ayat yang membahas tentang
tauhid, janji dan ancaman, jalan untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. Misalnya Al-Ahadu terdapat dalam surat 112: 1 قل هو الله
dalam ayat ini membahas tentang tema ayat Tauhid. Sedangkan yangأحد
berbentuk ganda Al-Wahid Al-Qahar ada dalam surat 12: 39: ياصاحبي
لله الواحد القهارالسجن ءأرباب متفرقون خير أم ا temanya berisikan
penjelasan tentang jalan kebahagiaan dan cara mencapainya di dunia dan di
akhirat. Sedangkan Al- Ghaniy digabung dengan nama Allah Al-Hamid 14: 8; جميعا فإن الله لغني وقال موسى إن تكفروا أنتم ومن في الأرض
6 Ibid., hlm. 57 7 Rahmat Taufiq Hidayat, Khasanah Istilah Al-Qur`an, Mizan, Bandung, 1989, hlm. 26-32
91
dan ada dalam surat 31: 12; 64: 6. kemudian digabung dengan Al-Halim حميد
ada dalam surat 2: 263: قول معروف ومغفرة خير من صدقة يتبعها
dan Asy-Syakur penggabungan tersebut menjadi bentuk أذى والله غني حليم
dari kesempurnaan nama Allah. Dan temanya membahas tentang tauhid, janji
dan ancama, sejarah, dan ibadah. Sedangkan Al-Qayum digabung dengan Al-
Hay, ada dalam surat 3: 2: الله لا إله إلا هو الحي القيوم bertema Tauhid.
2. Asma Allah yang selanjutnya terkait dengan penciptaan, dan terletak di akhir
ayat diantararanta adalah: Al-Khaliq, Al-Khalaqul ‘Alim, terdapat dalam surat
الذي أوليس .dan dalam surat 36: 81 إن ربك هو الخلاق العليم ;86 :15
خلق السموات والأرض بقادر على أن يخلق مثلهم بلى وهو الخلاق
.tema ayatnya tentang Tauhid العليم
3. Asma Allah terkait dengan sifat cinta kasih Allah yang digunakan sebagai
penutupa ayat adalah Ar-Rahim, Ar-Ra’uf, Al-Wadud, Al-Lathif, Al-Halim, Al-
Ghafur, Al-‘Afuw, At-Tawab, Asy-Syakur, Al-Hadi, Al-Mukmin, Al-Bar, Ar-
Razaq, Al-Wahab, Al-Wasi`, dan Al-Mujib. Nama Allah tersebut ada yang
berbentuk ganda. Misalnya Raufur Rahim ada dalam surat 16: 47; ذهم أو يأخ
,dan dalam surat 22: 65; 57: 9 على تخوف فإن ربكم لرءوف رحيم
kemudian Haliman Ghafur ada dalam surat 35: 65; إن الله يمسك السموات
عده إنه آان والأرض أن تزولا ولئن زالتا إن أمسكهما من أحد من ب
At-Tawabur Rahim, dan lain-lain. Tema ayatnya ada yang ,حليما غفورا
membahas tentang Tauhid, janji dan ancaman, sejarah, dan ibadah.
4. Asma Allah yang terkait dengan keagungan dan kemuliaan Allah, diantaranya
Al-‘Adzim, Al-‘Aziz, Al-‘Aliy, Al-Muta’al, Al-Qawiy,Al-Qahar, Al-Mutakabir,
Al-Kabir, Al-Karim, Al-Hamid, Al-Majis, Al-Matin, Adz-dzahir, dan Al-Hay.
Beberapa nama Allah ini ada yang berbentuk ganda. Misalnya Rizqun Karim
ada dalam surat 8: 4; ا لهم درجات عند ربهم أولئك هم المؤمنونحق
-dan dalam surat 22: 50; 24: 26; 34: 4. Kemudian Al ,ومغفرة ورزق آريم
92
Kabir Al-Muta’al 13: 9. عالم الغيب والشهادة الكبير المتعال dan lain-lain.
Dalam ayat ini membahas beberapa tema yang tidak beda dengan uraian
diatas.
5. Asma Allah yang terkait dengan penguasaan Allah terhadap Makhluk-Nya.
Yaitu : Al-Qadir ada dalam surat 4: 149; إن تبدوا خيرا أو تخفوه أو تعفوا
-Al-Wakil, Al-Waliy, Al Hafiizh, Al , عن سوء فإن الله آان عفوا قديرا
Fatah, Al-Hasib, Al-Muntaqimu, Al-Muqit, Al-Warits. Beberapa Asma Allah
membahas tentang Tauhid, sejarah, janji dan ancaman, ibadah
6. Asma Allah yang terakhir dan yang terkait dengan Ilmu Allah meliputi; Al-
‘Alim, Al-Hakim, As-Sami’, Al-Bashir, Asy-Syahid, Ar-Raqib, Al-Khabir, Al-
Bathin, Al-Muhith. Misalnya Wasi’an Hakima 4: 130; وإن يتفرقا يغن الله
Tema dalam ayat ini membahas آلا من سعته وآان الله واسعا حكيما
tentang janji dan ancaman bagi umat yang melakukan perceraian dalam
pernikahan. Dan masih banyak contoh yang lainnya.
Asma Allah memiliki keterkaitan yang sesuai dengan ayat, sehingga di
sebut sebagai tema, ada yang menjelaskan tentang tema Tauhid, sejarah, janji
dan ancaman, ibadah dan penjelasan tentang jalan untuk mencapai
kebahagaian di dunia dan di akhirat. Dan masih banyak persoalan yang lain
misalnya kisah (cerita) dan akhlak.
Fungsi Penggunaan Asma Allah di Akhir Ayat
Dengan diturunkannya ayat-ayat Allah dalam Al-Qur`an, Allah
menyuruh manusia untuk merenungkan firman-Nya. Diantaranya perintah,
larangan, dan segala ancaman-ancaman-Nya, jika dalam perintah tersebut
tidak mengandung fungsi dan hikmah tentang ayat-ayat tersebut, maka itu
adalah sesuatu yang sia-sia dan tidak ada gunanya.
Allah memerintahkan mereka untuk bertafakur, agar Allah
memperlihatkan kepada mereka fungsi dan manfa’at yang tinggi, sehingga
93
orang yang memperhatikan firman-Nya pasti meyimpulkan bahwa Al-Qur`an
benar-benar kitab yang diturunkan Allah.8
Secara global, fungsi nama Allah digunakan sebagai penutup ayat
adalah sebagai bentuk keyakinan kita terhadap ayat-ayat Allah, yang pada
hakikatnya adalah sebuah kitab suci yang benar-benar diturunkan Allah.
Kemudian yang kedua yakin bahwa hukum-hukum yang tercantum dalam Al-
Qur`an itu ciptaan Allah untuk semua hambanya, karena terkait dengan Asma
Allah terutama di akhir ayat.
Nama Allah yang digunakan sebagai penutup ayat memiliki dua
karakteristik bentuk. Ada yang berbentuk tunggal dan ada yang berbentuk
ganda. Fungsi dari karakteristik bentuk tunggal menunjukkan bahwa Allah
adalah Dzat yang Maha Tunggal dengan rububiyahnya, pengaturan makhluk-
Nya, dan berbuat kepada mereka sesuai dengan kehendak-nya. 9
Misalnya: C. وأقيموا الصلاة وءاتوا الزآاة وما تقدموا لأنفسكم من خير تجدوه عند D. الله إن الله بما تعملون بصير
)110: 2:البقره (
Artinya: Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.(Al-Baqarah: 2: 110).
Ayat diatas memiliki bentuk tunggal yang menunjukkan bahwa Allah
Maha Tunggal dengan pengaturannya, misalnya dalam mendirikan shalat,
menunaikan zakat, dan amalan-amalan yang lainnya. Karena Allah Maha
melihat segala aktifitas umatnya baik yang dzahir, batin, dalam keadaan
ikhlas, riya’ dan sebagainya. Dengan amalan tersebut dalam ayat ini Allah
cukup menggunakan Asma-Nya dengan satu nama meskipun sebenarnya nama
Allah tersebut dapat digabung dengan nama Allah yang lainnya. Asma Allah
yang diletakkan di akhir ayat, fungsi dari Asma Allah tersebut adalah untuk
menguatkan makna ayat atau sebagai penjelas dari ayat tersebut.
Misalnya:
8 Ibnu Qayyim Al-Jauziyzh, Asma-ul Husna, penterjemah Samson Rahman, Pustaka Al-
Kautsar, Jakarta, Cet III , 2003, hlm. 282 9 Ibid, hlm. 63
94
ألم تر أن الله أنزل من السماء ماء فتصبح الأرض مخضرة إن الله لطيف خبير
)63: 22: الحج(
Artinya : “Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan
air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”(Al-Hajj: 22: 63).
Nama Allah Al-Lathif dan Al-Khabir menggambarkan bahwa,
kemahaluasan Ilmu Allah dan ketelitian dalam pengetahuan-Nya tersembunyi.
Sama dengan pengetahuan-Nya yang nyata, misalnya dengan pengetahuan-
Nya tentang macam-macam bibit dan warna tumbuh-tumbuhan. Allah juga
Maha Halus dan Maha Kasih terhadap hamba-Nya. Memberikan macam-
macam rizki, diantaranya hujan yang dapat menyuburkan tanah,
menumbuhkan tanaman-tanaman dan memberikan buah-buahan serta biji-
bijian.
Dengan diakhirinya Asma Allah dalam ayat tersebut, merupakan
penjelas dan penguat dari makna ayat, tanpa nama Allah di akhir ayat
diragukan kebenaran firmannya karena nama Allah yang ada dalam ayat
sangat terkait dengan makna ayat.
Contoh yang lainnya: )6: 27: النمل( وإنك لتلقى القرءان من لدن حكيم عليم
Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar diberi Al Qur'an dari
sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.(An-Naml: 27: 6).
Dengan disebutnya nama Allah ‘Alim ( Yang Maha Tahu) dan Al-
Hakiim ( Yang Maha Bijaksana) dalam ayat di atas menunjukkan dalam
penyebutan penciptaan dan bentuk hukum syari’ah, maksudnya sebagai
penjelas bahwa penciptaan dan syari’ah itu muncul dari yang direncanakan
dan dibarengi dengan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu.
Sedangkan karakteristik bentuk yang kedua adalah Asma Allah yang
berbentuk ganda. Dengan digabungkannya Asma Allah atau berbentuk ganda,
fungsinya adalah sebagai bentuk dari kesempurnaan Nama Allah, karena
95
dengan digabungkannya nama Allah dengan nama Allah yang lain merupakan
kesempurnaan nama-Nya. Contohnya:
)86: 15: الحجر( هو الخلاق العليم إن ربك
Artinya: Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.(Al-Hijr: 15: 86).
Kedua nama Allah Al-Khalaqul ‘Alim di akhir ayat tersebut berbentuk
ganda atau penggabungan, dengan penggabungan tersebut merupakan
kesempurnaan dari nama Allah, karena Allah Maha Pencipta, dan tidak akan
mampu menciptakan, jika tidak memiliki pengetahuan, dan Maha
Mengetahuinya Allah. Kesempurnaan ini jelas ada, karena antara nama yang
satu (Al-Khaliq) dengan nama yang lain (Al-‘Alim) saling terkait. Contoh yang
lainnya:
قالوا سبحانك لا علم لنا إلا ما علمتنا إنك أنت العليم الحكيم
)32: 2:البقره(
Artinya: Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. ( Al-Baqarah: 2: 32).
Ayat diatas menjelaskan tentang kesadaran malaikat terhadap ilmu
Allah. Mereka sadar sepenuhnya bahwa betapa sangat luas pengetahuan Allah
dan Maha sempurnanya kabijaksanaan Allah. Mereka sadar bahwa penilaian
tentang tujuan diciptakan-Nya Adam adalah menjadi khalifah. Mereka juga
sadar bahwa pengetahuan yang mereka miliki tidak ada apa-apanya
dibandingkan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh Allah. Mereka sadar
sepenuhnya bahwa ilmu mereka tidak akan pernah ada jika bukan karena
karunia dan pemberian dari Allah.
Disebutnya kedua Asma-ul Husna Al-‘Alim dan Al-Hakim dalam ayat
diatas, menunjukkan betapa luas Ilmu Allah tentang Adam, tentang
penciptaannya, tentang yang terbaik untuknya. Kedua Asma-ul Husna juga
menunjukkan bahwa Allah Maha Bijaksana dalam segala keputusannya.
96
Kedua nama Allah tersebut saling terkait dan saling menyempurnakan antara
satu nama dengan nama yang lain.10
Perlu difahami bersama bahwa pada hakikatnya Asma Allah ada yang
harus digabung dengan lawannya (akronim) dan ada yang terkadang sendiri
(tunggal) dan terkadang ada yang digabung (Ganda). Semua ini merupakan
kesempurnaan dalam memahami nama Allah. Contoh nama yang harus
digabung dengan akronimnya adalah Mani` dan Mu’thi, Al-Mudzil dan Al-
Mu’iz, Al-Muntaqim dan Al-‘Afw dan lain sebagainya. Jika nama-nama diatas
disebut secara tunggal (Sendiri) akan memiliki makna yang salah dalam
memahami sifat atau nama Allah. Misalnya ketika Allah memberi (Mu`thi)
atau menahan (Mani`), maksudnya memberi manfa’at dan mendatangkan
Madharat, atau memberi ampun (Al-‘Afw) dengan balas dendam (Al-
Muntaqim). Sedangkan nama Allah yang terkadanga sendiri dan terkadang di
gabung adalah Al-‘Aziz, Al-Hakim, Al-Qadir, As-Sami’, Al-Bashir dan lain-
lain. Sedangkan yang kadang di gabung adalah ‘Azizul Hamid 14: 1; الر
آتاب أنزلناه إليك لتخرج الناس من الظلمات إلى النور بإذن ربهم
إلى صراط العزيز الحميد , dan dalam surat 34: 6; 85: 8. kemudian
Ghafurur Rahim 2: 173. ولحم الخنزير وما إنما حرم عليكم الميتة والدم
أهل به لغير الله فمن اضطر غير باغ ولا عاد فلا إثم عليه إن الله
dan juga dalam surat 2: 182, 192. Dan lain sebagainya. 11 غفور رحيم
Asma Allah ynag berbentuk ganda ada yang memiliki metode idhafah
atau (menisbatkan) lafadz Rabb, Raja, Tuhan kepada manusia. Nama tersebut
memiliki kaidah keimanan yang mengisyaratkan pada semua Asma Al-Husna.
karena pada hakikatnya nama Rabb adalah makna yang mengandung bahwa
Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Pencipta, Maha Mengadakan,
Maha Membentuk, Membahagiakan siapa yang Dia kehendaki, dan sifat-sifat
lain yang mengandung makna rububiyah dalam Asma Al-Husna yang
dimiliki.
10 Drs. Abd. Rahman Dahlan. M.A, Kaidah-kaidah penafsiran Al-Qur`an, Mizan, Bandung,
Cet II, 1998, hlm. 194 11 Ibnu Qayyim, lon. cit.
97
Sedangkan nama yang berlawanan dalam satu ayat, karena akan
terlihat astar (jejak) Asma Al-Husna, misalnya lafadz Al-‘Afwu, Al-Ghafur,
At-Tawab,Al-Halim dan sebagainya, bagi mereka akan terlihat mereka yang
mendekatkan diri pada-Nya serta kembali dengan penuh penyesalan.
Sedangkan lafadz Al-Muntaqim akan terlihat siksa bagi mereka ynag terus
menerus melakukan dosa dan tidak mau bertaubat. Sifat-sifat yang ebrlawan
tersebut adalah Ridha dan murka, cinta da benci, ampunan dan balas dendam.
Semua ini karena menunjukkan sifat Allah yang sempurna, karena jika tidak
tercantum sifat yang berlawanan pasti Allah tidak akan dinamai dan disifati
dengan nama-nama tersebut.
Nama Allah yang menggunakan metode ma’rifah, karena pada
hakikatnya Allah menegaskan/menguatkan nama-Nya dengan As-Sami’ dan
Al-Bashir, yaitu dengan menggunakan lam ta’rif (lam untuk mendefinitifkan).
Sedangkan nakirah tidak tanpa ada penegasan sekalipun karena dianggap
cukup tanpa ada lam ta’rif. Dan rahasianya hanya Allah yang mengetahui.
Sedangkan nama yang beriringan dengan sifat Allah adalah sebagai
bentuk dari pelengkap dari nama Allah yang tercantum dalam Al-Qur`an.
Karena dalam ayat membutuhkan dua nama Allah untuk menjelaskan makna
ayat.
Dengan nama-nama Allah yang memiliki banyak bentuk, juga
memiliki maksud tersendiri, karena apa yang Allah tulis dan Allah buat
memiliki arti dan tujuan yang konkrit.
98
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan panjang lebar telah dikemukakan oleh penulis tentang
beberapa karakteristik nama Allah. Ada karakteristik letak, karakteristik
bentuk dan karakteristik tema ayat. Tulisan ini dapat disimpulkan dengan
melihat pokok persoalan yang muncul diantaranya:
1. Bentuk Asma Allah yang digunakannya sebagai penutup ayat
diantaranya ada yang berbentuk tunggal dan ganda.
a. Nama Allah yang berbentuk tunggal dan terletak di akhir ayat adalah
‘Alim, Khabir, Bashir, Qadir, Wahab, Syahid, Rahiman, Raqiba,
Wakil, Muhith, Hakim, Aziz, Hafidz, Matin, dan Karim. Asma Allah
yang berbentuk tunggal ini karena pada hakikatnya Allah Maha
Tunggal dengan rububiyyahnya, kehendak dan penguasaan-Nya
terhadap makhluknya. Sehingga cukup satu nama yang tercantum
dalam ayat.
b. Sedangkan Nama Allah yang berbentuk ganda dan diletakkan di akhir
ayat adalah ‘Alimun Hakim, Sami`un ‘Alim, Raufur Ar-Rahim, Alimun
Qudus, Al-Khalaqul ‘Alim, ‘Alimun Halim, Khabir Bashir, Wasi’un
Hakim, Rahim Ghafur, Rizqun Karim, Al-Kabiru Al-Muta’al, Al-Hay
Al-Qayum, Al-Waliy Al-Hamid, Waliy Hamim, ‘Aliy Hakim, Aliy Al-
kabir, At-Tawab Ar-Rahim, Haliman Ghafur‘, Aziz Rahim, ‘Azizun
Karim, Hakimun ‘Alim, Al-Bar At-Tawab, ‘Azizun Hakim, Wasi’un
‘Alim, Ghafurun Halim, Sami`un Bashir, Alimun Qadir, Syakirun
‘Alim, Ghaniyun Karim, Al-‘Aliyun Al-‘Adzim, Fathan Qarib, dan
lain sebagainya. Dengan bentuk ganda nama Allah menjadi sempurna
karena letak kesempurnaannya adalah dengan digabungkan nama satu
dengan nama yang lain dan itu sesuai dengan konteks ayat dan ada
kaitan antara satu nama dengan nama Allah yang lain. Nama Allah
ynag berbentuk ganda memiliki metode dalam penulisan ada yang
idhafah, nakirah, ma’rifat, nama Allah yang berlawana, dan nama
99
Allah yang beriringan dan juga yang diathafkan. Semua memiliki
fungsi dan maksud sendiri.
2. Sedangkan karakteristik tema ayat yang diakhiri dengan Asma Allah
adalah tema tentang Tauhid, Ibadah, janji dan ancaman, akhlak, hukum
syari’at, sejarah masa dahulu dan penjelasan tentang kabahagiaan untuk
mencapai di dunia dan di akhirat. Beberapa karakteristik tema ini muncul
dari pemikirannya M.Abduh dengan M. Quraish Shihab, tapi dalam
penulisan ini mengambil dari pemikiran M. Abduh, yaitu persoalan yang
ada dalam Al-Qura`an dan tercantum dalam surat Al-Fatihah, diantaranya,
Pertama, Tauhid. Kedua tentang Janji dan ancaman. Ketiga tentang
Ibadah yang mentauhidkan. Keempat penjelasan tentang mencapai
kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kelima sejarah pada zaman dahulu.
Selain itu ada karaktersitik Asma Allah yang memiliki korelasi atau
keterkaitan diantaranya Asma Allah yang terkait dengan Ilmu Allah,
Penciptaan, Penguasaan dan kemuliaan Allah, Dzat Allah, sifat cinta kasih
Allah terhadap makhluknya. Semua ini terkait dengan nama Allah yang
ada 99 nama Allah. Dengan tema yang sesuai dengan konteks dan nama
Allah.
E. Saran-saran Al-Qur`an diturunkannya pada Masa Nabi Muhammad saw. Yang
kemudian diajarkan pada semua manusia. Menjadi buku pedoman hidup
manusia. Al-qur`an harus benar-benar kita pegang dan diimani. Dari segala isi
dan redaksi ayat. Karena isi didalamnya sangat berpengaruh dalam kehidupan
umat.
Ayat-ayat dalam Al-Qur`an adalah firman Allah. Tidak buatan
Muhammad. Ini harus diyakini dan menjaga ayat-ayat Allah. Banyak ayat-
ayat Allah diterima oleh orang-orang kafir dan orientalis. Ayat-ayat Allah
adalah untuk mencari kebenaran, keadilan, ketenangan dan mencari langkah
yang lurus dalam segala aktifitas dan langkah.
Nama-nama Allah yang tercantum dalam Al-Qur`an, merupakan bukti
bahwa dengan nama-Nya kita butuh. Memohon segala yang kita harapkan.
Menjadi manusia yang saleh, ta’at dengan peraturan-peraturan Tuhan.
Dengan adanya bukti tersebut maka sebagai hamba yang beriman harus;
100
Pertama Percaya sepenuhnya bahwa Al-Qur`an adalah Firman Allah yang
tidak ada orang lain yang dapat menciptakannya. Karena dari segi bahasa,
kosa kata, panjang dan pendek dalam bacaan, isi didalamnya, keterkaitan
dengan ayat yang lain maupun dengan surat satu dengan surat yang lain, tidak
ada yang menciptakannya. Kedua Percaya dan beriman dengan nama-nama
Allah yang dimilikinya. Karena hanya Allah yang memiliki nama-nama Indah
dan memiliki makna yang berarti. nama Allah tidak hanya sekedar identitas.
Tapi memiliki makna dalam setiap ayat yang dalam ayat tersebut menjelaskan
tentang hukum-hukum syari’at, tauhid, janji dan ancaman, ibadah dan lain-
lain.
Al-Qur`an yang tercantum nama Allah sebagai pegangan umat dalam
beribadah kepada Allah. Karena dalam ayat terdapat arti dan makna yang juga
terdapat Asbab An Nuzul dari ayat tersebut tapi tidak semua ayat ada Asbab
An-Nuzul. Ketiga dimanapun dan kapanpun nama Allah dalam Al-Qur`an
harus benar-benar kita jaga dan muliakan. Karena Allah Maha Mulia. nama-
nama yang ada dalam Al-Qur`an terdapat beberapa karakter, baik yang
diawal, tengah bahkan di akhir ayat atau digunakan sebagai penutup ayat.
Asma Allah memiliki makna dan maksud tersendiri.
Penutup
Argumen yang muncul dalam susunan skripsi ini adalah pandangan
para pemikir Islam dan para mufassirin. Mereka adalah manusia biasa yang
tidak ada bandingannya dengan Tuhan. Semua yang faham dengan firman
Allah adalah Allah sendiri. Karena mereka hanya menafsirkan ayat-ayat Allah
dengan akal yang dimilikinya. Yang faham akan segala maksud dari ayat-ayat
Allah hanyalah Allah semata.
Pembahasan judul itu memiliki hal yang belum difahami bagi manusia
awam. Karena ada keunikan dalam Al-Qur`an yang banyak ditemukan nama-
nama Allah di akhir ayat Al-Qur`an denganberbagai karakteristik. Dalam
pandangan Ibnu Qayyim nama itu memiliki banyak hikmah ketika diletakkan
di Akhir ayat atau sebagai penutup ayat. Karena dengan namanya kita yakin
akan segala firman Allah, isi didalamnya. Makna yang terkandung
didalamnya. Walaupun sebenarnya hanya Allah yang tahu akan segala
firman-Nya.
101
Adanya ayat-ayat yang terdapat di dalam Al-Qur`an tidak menjadikan
keimanan terputus dan berhenti. Karena dengan Asma Allah yang termaktub
dalam Al-Qur`an merupakan pemaknaan yang benar-benar ada. Semua itu
memiliki arti.
Dengan Rahmat Allah yang Maha Rahim. Penulis dapat
menyelesaikan susunan skripsi tersebut. Semua ini juga atas bantuan dan
beberapa literatur-literatur yang valid dan mendukung dari pembahasan diatas.
Susunan skripsi ini penulis mencoba menggambarkan yang lebih luas di sertai
dengan beberapa analisis yang obyektif. Sehingga ayat-ayat yang terdapat
Asma Allah tidak disalah fahami. Dapat menyakinkan umat Islam yang
beriman. Dengan adanyan kesimpulan diatas juga dapat menyakinkan semua
umat muslim. Karena itu dapat menambah pengetahuan umat dalam
memahami isi dalam Al-Qur`an, baik dari segi teks maupun dari mamahami
konteks dalam Al-Qur`an.
Penulis yakin bahwa susunan skripsi ini masih banyak kekurangan
karena terbatasnya literatur yang ada. Serta kurang tajamnya penulis dalam
menganalisis. Akan tetapi ini adalah usaha penulis dengan semaksimal
mungkin. Penulis hanya berharap tulisan ini dapat bermanfa’at. Khususnya
bagi penulis dan tidak menutup kemungkinan jika perlu ditinjau ulang agar
menjadi tulisan yang dapat dipertanggungjawabkan dan nampak kebenarannya
dengan sungguh-sungguh.
102
DAFTAR PUSTAKA
Agama, Departemen, Al-Qur'an dan Penterjemahannya, Yayasan
Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al-Qur'an, Jakarta , 1989
Al-Jauziyzh, Ibnu Qayyim, Asma-ul Husna, terjemahan. Samson Rahman,
Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, Cet III, 2003
Arabi, Ibnu, Tafsir Ahkam, Jilid 2, Dar Al-Fikr, Bairut, t. th
Al - Baghawi, Tafsir Ma’alimut Tanzil Juz I, Maktabah Tijariyyah Al-
Kubra, Mesir, t.th.
Al-Ghazali, Al Asma’ Al-Husna Rahasia Nama-nama Indah Allah,
terjemahan Ilyas Hasan, Mizan, Bandung, 1996
Al-Ja’fi, Al-Bukhari, Bardabah ibnu, Al-Mughirah ibnu, Ibrahim ibnu,
Isma’il ibnu Muhammad, Abu ‘Abdillah, , Shahih Al-Bukhari,
jilid IV, Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, Beirut, 1992
Ash-Shiddieqy, Hasbi, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Tafsir, Bulan Bintang,
Jakarta, 1965
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1998
Al-Qathan, Khalil, Manna’, Studi Ilmu-ilmu Qur`an, terjemahan Mudzakir
as, Jakarta, Cet. V, 2000
-------------------------------, Mabaahits fi ulumil Qur`an, Mansyurat Al-‘Asr
Al-Hadits, Riyadh, Cet.III, 1973
At-Thabathaba`I, Husain, Muhammad, Sayyid, Al-Mizan Fi Tafsir Al-
Qur`an, jilid VIII, Muassasatu Al-A’lamiy Lil Mathbuu’aat,
Beirut, t. th.
103
Asy-Syarbasyi, Ahmad, Lahul Asma Al-Husna Dhamimah Ila Asma Allah
Al-Husna, Dar-Al-Jil, Bairut, t.th.
Behesthi, Husaini, Muhammad, Metafisika Al-Qur`an Menangkap Intisari
Tauhid, terjemahan Ilyas Hasan , Arasy Mizan, Bandung, 2003
Baidan, Nashruddin, Metodologi Penafsiran Al-Qur`an, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, Cet. I, 1998
------------------------, Metode Penafsiran Al-Qur`an, Kajian Kritis Terhadap
Ayat-Ayat Yang Beredaksi Mirip, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
2002
Chirzin, Muhammad Al-Qur`an dan ‘Ulumul Qur`an (Seri Tafsir Al-Qur’an
Bil ‘Ilmi 10), Dana Bakhti Prima Yasa, Yogyakarta, Cet I , 1998
Chodim, Achmad, Al-Fatihah membuka Mata Batin dengan surah Pembuka,
Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, Cet.II, 2003
Dahlan, Abd. Rahman, M.A. Kaidah-kaidah Penafsiran Al-Qur’an, Penerbit
Mizan, Bandung, Cet. II, 1998
Hidayat, Taufiq, Rahmat, 70 Kaidah Penafsiran Al-Qur`an, Pustaka Firdaus,
Jakarta, Cet.I, 1997
Hadi, Sutrisno Metode Research, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi
UGM, Yogyakarta, 1996
Ichwan, Noer, Memahami Bahasa Al-Qur`an, Refleksi atas Persoalan
Linguistik, Pustaka Pelajar, Cet. I, Semarang, 2002.
IAIN Walisongo, Fakultas Ushuluddin, Skripsi, Penulisan, penyusun, Tim,
Pedoman Penulisan Skripsi, Badan Penerbit Fakultas Ushuluddin
IAIN Walisongo, Semarang, Cet. III, 2001
Rahmat, Jalaluddin, Metodologi Komunikasi, Remaja Karya, Bandung,
1985
Rifa`I Muhammad, Mengapa Tafsir Al-Qur`an Dibutuhkan, Wicaksana,
Semarang, 1994
Saurah ibnu, Isa ibnu, Muhammad Isa Abu, Jami’ As-Shahih Sunan At-
Thirmidzi, Dar Al-Fikri, jilid V, Beirut, t.th.
Shihab, Quraish, M, Menyingkap Tabir Ialhi Asma Al-Husna Dalam
Perspektif Al-Qur`an, lentera Hati, Jakarta, 2000
-------------------------, Membumikan Al-Qur`an: Fungsi dan peran wahyu
dalam kehidupan masyarakat, Mizan, Cet. xx, Bandung, 1999
104
-------------------------, Tafsir Al-Qur`an Al-Karim: Tafsir Surat-surat Pendek
Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu, Pustaka Hidayah, Bandung,
Cet. II, 1997
Zuhdi, Masfuk, Pengantar Ulumul Qur`an, Bina Ilmu, Surabaya, 1980
top related