KANTOR KOTA MACELANG Laporan Keuangan 201 7kotamagelang.kemenag.go.id/pict/10264136LK 2017.pdf · dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan
Post on 09-Feb-2020
0 Views
Preview:
Transcript
Laporan Keuangan KEMENTERIAN /MAMA 201 7 KANTOR KOTA MACELANG
it. Uric) Sumohario No. 106 Tlp. (0293) 362305 Fax. (0293) 362305 Magelang 56113
http://kotamagelang.kemenagegoid email : kotamagelang@kemenag.go.id
Kepala Kantor
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, Januari 2018
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
7
9
10
11
1
2
3
4
6
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
2
Magelang, Januari 2018
Kepala Kantor
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari
: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017
sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.
0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 1.738.245.577 sehingga terdapat
Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -1.738.245.577.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 20.298.330 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-
LO sebesar Rp. -1.717.947.247.
Nilai Aset per 31 Desember 2017 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 3.533.792.140
yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 27.699.500; Aset Tetap (neto) sebesar Rp.
3.454.323.751; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya
(neto) sebesar Rp. 51.768.889.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2017.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 8.486.203 dan Rp.
3.525.305.937.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2017.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2017 adalah sebesar Rp.1.645.900.070 atau mencapai 94 %
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 1.758.072.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2017 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 19.969.875 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2017 adalah sebesar Rp.2.746.177.485 dikurangi
Defisit-LO sebesar Rp.-1.717.947.247 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi
senilai Rp. 871.145.504 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp.
1.625.930.195 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2017 adalah
senilai Rp. 3.525.305.937.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2017 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2017 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
5
TA 2016
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 19.969.875 0 558.032
JUMLAH PENDAPATAN - 19.969.875 - 558.032
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 1.189.072.000 1.091.358.580 91,78 1.120.730.992
Belanja Barang B.4 544.000.000 530.403.090 97,50 403.960.322
Belanja Modal B.5 25.000.000 24.138.400 96,55 6.621.150
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 1.758.072.000 1.645.900.070 93,62 1.531.312.464
Uraian CatatanTA 2017 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
6
Catatan TA 2017 TA 2016
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 79.890 -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 20.000.000 4.250.000
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 7.619.610 6.775.065
Jumlah Aset lancar 27.699.500 11.025.065
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 1.462.200.000 571.100.000
Peralatan dan Mesin C.15 627.846.550 693.569.100
Gedung dan Bangunan C.16 1.949.642.000 2.625.285.550
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 (585.364.799) (1.208.215.528)
Jumlah Aset Tetap 3.454.323.751 2.681.739.122
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 - -
Aset Lain-lain C.22 90.154.000 115.404.000
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 (38.385.111) (59.321.037)
Jumlah Aset Lainnya 51.768.889 56.082.963
JUMLAH ASET 3.533.792.140 2.748.847.150
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
NERACA
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 8.486.203 2.669.665
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 8.486.203 2.669.665
JUMLAH KEWAJIBAN 8.486.203 2.669.665
EKUITAS
Ekuitas C.29 3.525.305.937Rp 2.746.177.485Rp
Jumlah Ekuitas 3.525.305.937 2.746.177.485
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3.533.792.140 2.748.847.150
8
Catatan TA 2017 TA 2016
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 432.432
JUMLAH PENDAPATAN 0 432.432
Beban Pegawai D.2 1.097.057.140 1.120.730.992
Beban Persediaan D.3 14.948.060 19.373.050
Beban Barang dan Jasa D.4 268.464.628 224.937.487
Beban Pemeliharaan D.5 166.997.400 114.872.950
Beban Perjalanan Dinas D.6 63.765.000 48.362.000
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 127.013.349 126.364.089
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 1.738.245.577 1.654.640.568
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (1.738.245.577) (1.654.208.136)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar 19.751.662 -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 546.668 289.485
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 20.298.330 289.485
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA (1.717.947.247) (1.653.918.651)
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
(1.717.947.247) (1.653.918.651)
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2017 TA 2016
E.1 2.746.177.485 2.857.428.198
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 (1.717.947.247) (1.653.918.651)
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 871.145.504 -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 - 11.813.506
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - 100.000
JUMLAH 871.145.504 11.813.506
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 1.625.930.195 1.530.754.432
EKUITAS AKHIR E.5 3.525.305.937 2.746.177.485
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
A. 2.
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada Masyarakat pada
tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahun 2017 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang.
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 3.
A. 4.Dasar Pengukuran
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 5.
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LOPendapatan-LO
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2017 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
-
-
(3). Belanja
-
-
-
-
(4). Beban
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
-
-
a)
b)
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
√
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d
tanggal jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Macet 100%
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
√
√
b. Aset Tetap
-
-
-
a)
b)
c)
-
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Pemerintah melakukan penilaian kembali (revaluasi) berdasarkan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2017
tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.
Revaluasi dilakukan terhadap aset tetap berupa Tanah, Gedung dan
Bangunan, serta Jalan, Jaringan,dan Irigasi berupa Jalan Jembatan
dan Bangunan Air pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai
kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh sampai dengan 31
Desember 2015.
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
-
c. Penyusutan Aset Tetap
-
-
a)
b)
Penyusutan Aset
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
Termasuk dalam ruang lingkup objek revaluasi adalah aset tetap
pada Kementerian/Lembaga yang sedang dilaksanakan
Pemanfaatan.Pelaksanaan penilaian dalam rangka revaluasi
dilakukan dengan pendekatan data pasar,pendekatan biaya,
dan/atau pendekatan pendapatan oleh Penilai Pemerintah di
lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian
Keuangan. Revaluasi dilakukan pada tahun 2017 dan 2018.
Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu
penyelesaian,pelaksanaan penilaian dilakukan dengan survei
lapangan untuk objek penilaian berupa Tanah dan tanpa survei
lapangan untuk objek penilaian selain Tanah.
Nilai aset tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai perolehan
baru dan nilai akumulasi penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai
aset tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku sebelumnya
maka selisih tersebut diakui sebagai penambah ekuitas pada
Laporan Keuangan.Namun, apabila nilai aset tetap hasil revaluasi
lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut
diakui sebagai pengurang ekuitas pada Laporan Keuangan.
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
c)
-
-
-
d. Piutang Jangka Panjang
-
-
e. Aset Lainnya
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
-
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa,
Perlindungan Varietas Tanaman Semusim20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa
Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(6) Kewajiban
-
-
a.
b)
-
(7) Ekuitas
B.
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Panjang
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 1. Pendapatan
1.189.072.000 1.189.072.000
544.000.000
Realisasi
Pendapatan Rp.
19.970.324. Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp. 19.969.875 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2017
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
544.000.000
- -
Anggaran Awal
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan
adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi
pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan
jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2017
Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Belanja Modal
- -
25.000.000 25.000.000
Jumlah Belanja 1.758.072.000 1.758.072.000
Belanja
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. Belanja
Belanja Pegawai 1.189.072.000 1.091.358.705 91,78
Uraian
2017
Realisasi Belanja
Negara Rp.
1.645.900.195. Realisasi Belanja instansi pada TA 2017 adalah sebesar Rp. 1.645.900.195 atau 94
dari anggaran belanja sebesar Rp. 1.758.072.000. Rincian anggaran dan realisasi
belanja TA 2017 adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan 3.478,63
persen dibandingkan TA 2016.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 15.799,94 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA - 432.432 (100)
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2017
Anggaran Realisasi % Real Angg.
PENDAPATAN LAIN-LAIN 19.970.324 125.600 15.800
Jumlah 19.970.324 558.032 3.479
Pendapatan lain-lain pada Sekretariat Jenderal merupakan Pendapatan dari lelang
BMN (penghapusan) dan pengembalian belanja pegawai tahun 2016 berupa
kelebihan uang makan dan tunjangan kinerja pegawai
PENDAPATAN LAIN-LAIN - 19.970.324 -
Jumlah - 19.970.324 -
PENDAPATAN JASA - - -
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1.
B. 3. Belanja Pegawai
Jumlah Rp 1.645.900.195 Rp 1.531.307.781 7,48
Belanja Pegawai
Rp. 1.091.358.705.Realisasi Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
1.091.358.705 dan Rp. 1.120.726.309.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2017 mengalami kenaikan sebesar -3 persen dari TA 2016. Hal
ini disebabkan antara lain oleh:
Belanja Barang Rp 530.403.090 Rp 403.960.322 31,30
Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - -
Jumlah 1.758.072.000 1.645.900.195 93,62
Dibandingkan dengan TA 2016, Realisasi Belanja TA 2017 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 7,48 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Penambahan pada pagu belanja modal diikuti dengan penambahan belanja
barang untuk mendukung kegiatan pada TA 2017,
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Pegawai Rp 1.091.358.705 Rp 1.120.726.309 -2,62
Belanja Modal Rp 24.138.400 Rp 6.621.150 264,6
Belanja Modal 25.000.000 24.138.400 96,55
Total Belanja Kotor 1.758.072.000 1.645.900.195 93,62
Pengembalian - -
Belanja Barang 544.000.000 530.403.090 97,50
Belanja Bantuan Sosial - - -
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1.
2.
B. 4. Belanja Barang
Belanja Barang Non Operasional 71.196.200 59.644.950 19,37
Belanja Jasa 71.038.490 51.843.244 37,03
Belanja Pemeliharaan 166.997.400 114.872.950 45,38
1.120.730.992 (2,62)
Belanja Barang Rp.
530.403.090.Realisasi Belanja Barang TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
530.403.090 dan Rp. 403.960.322. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan 31 % dari Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya belanja barang sepanjang tahun 2017.
Perbandingan Belanja Barang TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional 141.941.850 118.219.978 20,07
Pengembalian Belanja Pegawai - 4.683 (100,00)
Adanya kenaikan Uang makan PNS
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 1.085.579.705 1.120.730.992 (3,14)
Jumlah 1.091.358.705 1.120.726.309 (2,62)
Belanja Gaji dan Tunjangan Non
PNS - - -
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur 5.779.000 - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 1.091.358.705
Berkurangnya pegawai karena pensiun
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5. Belanja Modal
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
Jumlah Belanja Kotor 24.138.400 6.621.150 265
Pengembalian - - -
Jumlah 24.138.400 6.621.150 265
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Belanja Modal Rp.
24.138.400.Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
24.138.400 dan Rp. 6.621.150.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 265
% dibandingkan TA 2016 .
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan Mesin 24.138.400 6.621.150 265
Belanja Modal Gedung dan Bangunan - - -
JUMLAH 530.403.090 403.960.322 31,30
Belanja Barang Persediaan 15.464.150 11.017.200 40,36
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 63.765.000 48.362.000 31,85
Jumlah Belanja Kotor 530.403.090 403.960.322 31,30
Pengembalian Belanja Barang - - -
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0. Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0,00 %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2017 dan 2016
Jumlah Belanja Kotor 24.138.400 6.621.150 265
- Peralatan 24.138.400 6.621.150 265
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah 24.138.400 6.621.150 265
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2017 adalah sebesar Rp.
24.138.400, mengalami kenaikan/penurunan sebesar 265 % bila dibandingkan
dengan realisasi TA 2016 sebesar Rp. 6.621.150.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2017 dan TA 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan - - -
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - - -
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas di Bendahara Pengeluaran
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
- ... - - -
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2016.
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
C. 3Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 4
C. 5
Jumlah 79.890 -
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
Piutang Lainnya pada Sekretariat Jenderal merupakan lebih bayar Tunjangan
Kinerja yang masih di pegawai dan belum disetorkan ke kas negara per 31
Desember 2017
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2017 2016
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya 79.890 -
Jumlah - -
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Piutang PNBP Rp.
79.890.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
adalah sebesar Rp. 79.890 dan Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2017 2016
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2017 dan 2016
No Nama 2017 2016
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
- -
- -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2017 dan 2016
2017 2016
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp.
20000000.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing adalah sebesar Rp. 20.000.000 dan Rp. 4.250.000.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 9
C. 10
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Pendapatan ... - -
Jumlah 20.000.000 4.250.000
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp.
7.619.610.
Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar
Rp. 7.619.610 dan Rp. 6.775.065.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2017 dan 2016
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
Keterangan 2017 2016
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor 20.000.000 4.250.000
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 11
C. 12
- -
- - Jumlah
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2017 dan 2016
No Debitur 2015 2014
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Rincian Persediaan TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Barang Konsumsi 7.619.610 6.424.065
Persediaan Lainnya - -
Jumlah 7.619.610 6.775.065
Barang Untuk Pemeliharaan - -
Suku Cadang - 351.000
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat - -
2 ....
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 13
Macet -
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2017
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
-
Lancar
Kurang Lancar - 10,00% -
Jumlah -
Diragukan
-
2016
-
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih –
Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
-
Tagihan PA
Jumlah
- 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00%
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
100,00%
Angsuran Rp. 0.Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2017 dan 2016
No Debitur 2017
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
Selisih Revaluasi aset
Hibah
Reklasifikasi
Penghapusan
No
1
2
Pembelian -
Mutasi Kurang -
-
Saldo Per 31 Desember 2017 1.462.200.000
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Mutasi Tambah 891.100.000
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 1.462.200.000 dan Rp.
571.100.000.
Tanah Rp.
1.462.200.000.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 571.100.000
-
No Luas NilaiLokasi
1.462.200.000 Jumlah
1 370 m2 Jl. Jeruk Timur, Kramat Selatan, Magelang 582.750.000
2 410 m2Jl. Sunan Gunung Jati No 25 Jurangombo,
Magelang 879.450.000
Tanah
Entitas Selisih Nilai Revaluasi
KUA Magelang Utara 286.750.000
KUA Magelang Selatan 604.350.000
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
891.100.000
-
Mutasi Tambah:
Revaluasi atas tanah dilaksanakan pada semester II tahun 2017 dengan selisih nilai
revaluasi sebesar Rp 891.100.000 terdapat pada:
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 15
Transfer Masuk -
Peralatan dan
Mesin Rp.
627.846.550.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 dan 2016
adalah Rp. 627.846.550 dan Rp. 693.569.100. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 693.569.100
Mutasi Tambah 24.138.400
Pembelian 24.138.400
Penghentian dari Penggunaan 89.860.950
Saldo Per 31 Desember 2017 627.846.550
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2017 (456.274.523)
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 171.572.027
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang 89.860.950
1. Pembelian alat kantor berupa 1 unit CCTV senilai Rp 10.304.800
2. Pembelian Alat komunikasi berupa 1 unit Facsimile senilai Rp1.777.600
Mutasi transaksi pengurangan peralatan dan mesin berupa:
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
3. Pembelian komputer unit berupa 1 unit Laptop senilai Rp 9.988.000
4. Pembelian peralatan komputer berupa 1 unit printer senilai Rp2.068.000
Penghentian BMN karena sudah rusak dan sedang dalam proses diusulkan
penghapusan di Pengelola Barang
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 16
C. 17
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang 675.643.550
Saldo Per 31 Desember 2017 1.949.642.000
Gedung dan
Bangunan Rp.
1.949.642.000.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp.
1.949.642.000 dan Rp. 2.625.285.550. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan
Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 2.625.285.550
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 (39.090.276)
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 1.910.551.724
Revaluasi atas gedung dan bangunan dilaksanakan pada semester II tahun 2017
dengan selisih nilai revaluasi sebesar Rp 675.643.550
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 18
- ...
C. 19
C. 20
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
-
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. -
585.364.799.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. -585.364.799 dan Rp. -1.208.215.528.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2017 dan 2016
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut:
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2017,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
NO
1
2
3
4
C. 21
C. 22
Gedung dan Bangunan 1.949.642.000 39.090.276 1.910.551.724
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin 627.846.550 456.274.523 171.572.027
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset
Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp.
Aset Lain-Lain
2.577.488.550 495.364.799 2.082.123.751 Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp. 0.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
Lisensi -
.... -
Jumlah -
Rincian Aset Tak Berwujud
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 23
Tetap Rp.
90.154.000. Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 90.154.000 dan Rp.
115.404.000.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
Penghapusan BMN 25.250.000
Saldo Per 31 Desember 2017 90.154.000
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 (38.385.111)
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 51.768.889
Mutasi Kurang 25.250.000
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 115.404.000
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
- - -
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. -
38.385.111.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. -38.385.111 dan Rp. -59.321.037.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
- - -
90.154.000 38.385.111 51.768.889
Jumlah 90.154.000 38.385.111 51.768.889
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 24
C. 25
C. 26
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp.
8.486.203.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 8.486.203 dan Rp. 2.669.665.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya 8.486.203 Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total 8.486.203
adapun rincian Utang kpd pihak ketiga lainnya adalah sebagai berikut:
1. Uang makan pegawai yang belum dibayarkan dari tanggal 16-31 Desember 2017
2. Beban daya jasa (listrik, telpon, internet dan PDAM) bulan Desember 2017 yang
belum terbayarkan
3. Beban gaji pegawai berupa kenaikan pangkat untuk 2 pegawai
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 27
C. 29
D.
D. 1
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima
pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan
Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa konsultasi akuntansi yang jangka
waktu kontraknya lebih dari satu tahun, dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Bel. Peg yg masih harus dibayar - -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan PajakPendapatan PNBP
Rp. 0.
Jumlah - -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
Ekuitas Rp.
3.525.305.937.
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
3.533.792.140 dan Rp. 2.748.847.150.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 2
D. 3
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 432.432. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2017 dan 2016
Uraian TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Pegawai
Rp. 1.097.057.140.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 1.097.057.140 dan Rp. 1.120.730.992.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah - 432.432 -100
Pendapatan Jasa - 432.432 -100
Pendapatan Lain-lain - - -
Beban Gaji 580.950.420 666.440.313 -12,828
Beban Lembur 5.579.000 1.830.000 204,9
Jumlah 1.097.057.140 1.122.560.992 -2,272
Beban Tunjangan -Tunjangan 510.527.720 454.290.679 12,38
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
Beban Persediaan
Rp. 14.948.060.Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 14.948.060 dan Rp. 19.373.050.
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2017 dan 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2017 dan 2016
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 4
D. 5
Beban Barang dan
Jasa Rp.
268.464.628.
Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 268.464.628 dan Rp. 224.937.487.
Beban Persediaan Konsumsi 14.948.060 17.972.050 -16,83
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang - 1.401.000 -100
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional 141.967.450 117.756.128 20,5606
-28,851
19,3667
-
69,8113
-
-
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah 14.948.060 19.373.050 -22,84
Beban
Pemeliharaan Rp.
166.997.400.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
166.997.400 dan Rp. 114.872.950.
Jumlah 268.464.628 224.937.487 19,35
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Jasa Pos dan Giro
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel
Peralatan dan Mesin
30.050.978 42.236.409
71.196.200 59.644.950
- -
9.000.000 5.300.000
16.250.000 -
- -
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 6
D. 7
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian
beban pemeliharaan untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah 166.997.400 114.872.950 45,38
Beban Perjalanan
Dinas Rp.
63.765.000.
Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
63.765.000 dan Rp. 48.362.000.
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan 106.569.450 59.940.500
77,79
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin 60.427.950 54.932.450
10
Beban Pemeliharaan Lainnya - - -
Beban PerjalananDinas Dalam Kota 3.330.000 3.200.000 4,063
Beban Perjalanan Dinas Paket
Meeting Dalam Kota 7.725.000 11.600.000
-33,41
Beban Perjalanan Dinas Paket
Meeting Luar Kota - 200.000
-100
Beban Barang
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp. 0.
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa 52.710.000 33.362.000 57,99
Jumlah 63.765.000 48.362.000 31,85
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 8
D. 9
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda - 33.000 -100
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Jumlah - 33.000 -100
Beban Bantuan
Sosial Rp. 0.Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016
Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial - - -
Jumlah - - -
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 10
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 127.013.349 dan Rp. 126.364.089.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
dan Amortisasi
Rp. 127.013.349.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:
- -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin 44.359.096 43.744.340 1,4053
Beban Pensutan Aset Lain-lain 4.314.074 4.290.370 0,5525
Jumlah Amortisasi 4.314.074 4.290.370 0,5525
-
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya - - -
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2017 dan 2016
Jumlah 127.013.349 126.364.089 0,514
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2017 dan 2016
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan 78.340.179 78.329.379 0,0138
Jumlah Penyusutan 122.699.275 122.073.719 0,5124
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud -
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp.
20.298.330.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Non Lancar - - -
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional 20.298.330 289.485 6912
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
19.751.662 - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
- - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
546.668 289.485 88,84
Jumlah Rp - Rp - -
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Jumlah - - -
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
E. 3.4
Ekuitas Awal Rp.
2.746.177.485.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 2.746.177.485 dan Rp. 2.857.428.198.
Defisit LO Rp. -
1.717.947.247.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. -1.717.947.247 dan Rp. -1.653.918.651. Defisit LO merupakan
selisih kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan
non operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 2016.
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2017
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
51
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp. 0.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 11.813.506. Koreksi ini
berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
-
Jumlah
Akum. Peny. Gedung dan Bangunan -
Selisih Revaluasi Aset Tetap tersebut berasal dari penilaian ulang atas tanah,
gedung dan bangunan serta jalan, irigasi dan jaringan berupa jalan jembatan dan
bangunan air.
Transaksi Antar
Entitas Rp.
Transaksi Antar Entitas
-
Aset Tetap Rp.
871.145.504.Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 871.145.504
dan Rp. 0.
Koreksi Lain-lain
Rp. 0.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Jenis Koreksi Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin -
Akum. Peny. Aset tetap yg tidak digunakan dlm
operasional
Jumlah
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 100.000. Koreksi ini merupakan koreksi
selain yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas
pendapatan, koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi
lain-lain terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Rincian Koreksi Lain-lain
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
-
52
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
Entitas Rp.
1.625.930.195.Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017
dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 1.625.930.195 dan Rp.
1.530.754.432.
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain (19.969.875)
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 1.625.930.195
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 1.645.900.070
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2017, DDEL sebesar Rp. -19.969.875 sedangkan
DKEL sebesar Rp. 1.645.900.070.
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
53
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2017 disajikan pada
lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 Desember 2017 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2017.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp. 0.
Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 3.525.305.937 dan Rp. 2.746.177.485.
Ekuitas Akhir Rp.
3.525.305.937.
54
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
Semula:
Kuasa Pengguna Anggaran : Drs. H Suroso, M.Pd.I
Menjadi :
Kuasa Pengguna Anggaran : H. Anif Solikhin, S.Ag, M.Si
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor:B,II/3/02179 Tentang Penetapan Kepala Kantor Kementerian
Agama Kota Magelang, sehingga terjadi penggantian Kuasa Pengguna
Anggaran
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak Lanjut
atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang terdapat Informasi Belanja secara
Akrual yang disajikan dalam laporan ini.
Rekening Pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional
Sekretariat Jenderal adalah 004801000690300 yang digunakan sebagai
penampung dana DIPA dengan saldo akhir per tanggal 31 Desember
2016 sebesar Rp. 0.
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang yaitu
sudah melakukan revisi ke 1
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan SSPB
yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
55
No Aset Tetap
Masa
Manfa
at
Nilai PerolehanAkm. Peny. Per
31 -12-2016
Beban Peny.
Tahun 2017
Akm. Peny. Per
31-12-2017
Nilai Buku Per
31-12-2017
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor7 103.400.000 103.400.000 0 0 0
2 Alat Kantor 5 115.783.800 91.111.500 5.799.480 (326.000) 19.198.820
3Alat Rumah
Tangga5 78.255.150 51.313.615 9.169.230 (3.928.000) 21.700.305
4 Alat Studio 5 1.266.000 4.788.000 0 (3.522.000) 0
5 Alat Komunikasi 5 3.347.600 3.490.000 177.760 (1.920.000) 1.599.840
6 Komputer Unit 4 299.869.500 322.720.825 23.556.000 (76.648.950) 30.241.625
7Peralatan
Komputer4 27.664.500 16.692.437 5.656.626 (3.516.000) 8.831.437
Jumlah 629.586.550 593.516.377 44.359.096 (89.860.950) 81.572.027
CGedung dan
Bangunan
1Bangunan Gedung
Tempat Kerja1.884.810.000 598.643.595 74.331.343 (636.477.942) 1.848.313.004
2Bangunan Gedung
Tempat Tinggal64.832.000 17.795.556 4.008.836 (19.211.112) 62.238.720
Jumlah 1.949.642.000 616.439.151 78.340.179 (655.689.054) 1.910.551.724
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Jumlah 0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1 Aset Tak Berwujud
2
Aset yang
dihentikan
Penggunaanya
90.154.000 59.321.037 4.314.074 (25.250.000) 51.768.889
Jumlah 90.154.000 59.321.037 4.314.074 (25.250.000) 51.768.889
2.669.382.550 1.269.276.565 127.013.349 (770.800.004) 2.043.892.640Total
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2017
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Kepala
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, Januari 2018
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
7
9
10
11
1
2
3
4
6
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
2
Magelang, Januari 2018
Kepala
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari
: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017
sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.
0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 3.559.958.556 sehingga terdapat
Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -3.559.958.556.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 4.431.105 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-
LO sebesar Rp. -3.555.527.451.
Nilai Aset per 31 Desember 2017 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 180.969.943
yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 45.959.550; Aset Tetap (neto) sebesar Rp.
135.010.393; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto)
sebesar Rp. 0.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2017.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 10.472.258 dan Rp.
170.497.685.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2017.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2017 adalah sebesar Rp.3.533.965.093 atau mencapai 98 %
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 3.608.255.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2017 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 1.950.645 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2017 adalah sebesar Rp.193.054.688 dikurangi
Defisit-LO sebesar Rp.-3.555.527.451 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi
senilai Rp. 956.000 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 3.532.014.448
sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2017 adalah senilai Rp.
170.497.685.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2017 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2017 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
5
TA 2016
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 1.950.645 0 647.150
JUMLAH PENDAPATAN - 1.950.645 - 647.150
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 3.106.335.000 3.045.041.443 98,03 3.256.348.806
Belanja Barang B.4 466.920.000 456.495.650 97,77 401.849.810
Belanja Modal B.5 35.000.000 32.428.000 92,65 39.247.000
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 3.608.255.000 3.533.965.093 97,94 3.697.445.616
Uraian CatatanTA 2017 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
6
Catatan TA 2017 TA 2016
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 417.055 -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - -
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 45.542.495 36.305.235
Jumlah Aset lancar 45.959.550 36.305.235
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 - -
Peralatan dan Mesin C.15 324.372.250 291.944.250
Gedung dan Bangunan C.16 - -
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 (189.361.857) (133.178.697)
Jumlah Aset Tetap 135.010.393 158.765.553
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 - -
Aset Lain-lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 - -
Jumlah Aset Lainnya - -
JUMLAH ASET 180.969.943 195.070.788
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 10.472.258 2.016.100
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 10.472.258 2.016.100
JUMLAH KEWAJIBAN 10.472.258 2.016.100
EKUITAS
Ekuitas C.29 170.497.685Rp 193.054.688Rp
Jumlah Ekuitas 170.497.685 193.054.688
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 180.969.943 195.070.788
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka
Panjang
II. NERACA
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
NERACA
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
Catatan TA 2017 TA 2016
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 -
JUMLAH PENDAPATAN 0
Beban Pegawai D.2 3.053.045.166 3.250.848.772
Beban Persediaan D.3 23.807.100 26.011.514
Beban Barang dan Jasa D.4 283.406.430 269.863.260
Beban Pemeliharaan D.5 9.394.700 5.189.800
Beban Perjalanan Dinas D.6 133.380.000 104.525.000
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 742.000 -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 56.183.160 52.319.783
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 3.559.958.556 3.708.758.129
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (3.559.958.556) (3.708.758.129)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 4.431.105 3.651.854
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 4.431.105 3.651.854
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA (3.555.527.451) (3.705.106.275)
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
(3.555.527.451) (3.705.106.275)
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2017 TA 2016
E.1 193.054.688 198.857.493
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 (3.555.527.451) (3.705.106.275)
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 956.000 -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 - 2.505.004
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -
JUMLAH 956.000 2.505.004
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 3.532.014.448 3.696.798.466
EKUITAS AKHIR E.5 170.497.685 193.054.688
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
A. 2.
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan.
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan Kementerian Agama kepada
masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
Pendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2017 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 3.
A. 4.
A. 5.
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2017 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LO
-
-
√
√
√
Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
(3). Belanja
-
-
-
-
(4). Beban
-
-
-
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran
yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
a)
b)
-
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d tanggal
jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan
Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat
keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya
penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya
adalah sebagai berikut:
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan
pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
Macet 100%
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
b. Aset Tetap
-
-
-
a)
b)
c)
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
-
c. Penyusutan Aset Tetap
-
Penyusutan Aset
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
Pemerintah melakukan penilaian kembali (revaluasi) berdasarkan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2017
tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.
Revaluasi dilakukan terhadap aset tetap berupa Tanah, Gedung dan
Bangunan, serta Jalan, Jaringan,dan Irigasi berupa Jalan Jembatan
dan Bangunan Air pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai
kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh sampai dengan 31
Desember 2015. Termasuk dalam ruang lingkup objek revaluasi
adalah aset tetap pada Kementerian/Lembaga yang sedang
dilaksanakan Pemanfaatan.Pelaksanaan penilaian dalam rangka
revaluasi dilakukan dengan pendekatan data pasar,pendekatan
biaya, dan/atau pendekatan pendapatan oleh Penilai Pemerintah di
lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian
Keuangan. Revaluasi dilakukan pada tahun 2017 dan 2018.
Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu
penyelesaian,pelaksanaan penilaian dilakukan dengan survei
lapangan untuk objek penilaian berupa Tanah dan tanpa survei
lapangan untuk objek penilaian selain Tanah.
Nilai aset tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai perolehan
baru dan nilai akumulasi penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai
aset tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku sebelumnya
maka selisih tersebut diakui sebagai penambah ekuitas pada
Laporan Keuangan.Namun, apabila nilai aset tetap hasil revaluasi
lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut diakui
sebagai pengurang ekuitas pada Laporan Keuangan.
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
a)
b)
c)
-
-
-
d. Piutang Jangka Panjang
-
-
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber
sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah
diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
e. Aset Lainnya
-
-
-
-
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang Masa
Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset
Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum tabel
masa manfaat adalah sebagai berikut :
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
25
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(6) Kewajiban
-
-
a.
b)
-
(7) Ekuitas
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Panjang
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B.
B. 1. PendapatanRealisasi
Pendapatan Rp.
1.950.645. Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp. 1.950.645 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2017
PENDAPATAN LAIN-LAIN - 1.950.645 -
Jumlah - 1.950.645 -
PENDAPATAN JASA - - -
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
466.920.000
- -
Anggaran Awal
3.272.915.000 3.106.335.000
460.870.000
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan
situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan
sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2017
Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Belanja Modal
- -
35.000.000 35.000.000
Jumlah Belanja 3.768.785.000 3.608.255.000
Belanja
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. Belanja
1.
Jumlah 3.608.255.000 3.533.965.093 97,94
Dibandingkan dengan TA 2016, Realisasi Belanja TA 2017 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -4,45 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Berkurangnya jumlah Penyuluh Agama Islam Non PNS pada TA 2017
menyebabkan berkurangnya anggaran secara signifkan.
3.608.255.000 3.533.965.443 97,94
Pengembalian 350 -
Belanja Pegawai 3.106.335.000 3.045.041.793 98,03
Belanja Barang 466.920.000 456.495.650 97,77
Belanja Bantuan Sosial - - -
Realisasi Belanja
Negara Rp.
3.533.965.093. Realisasi Belanja instansi pada TA 2017 adalah sebesar Rp. 3.533.965.093 atau 98
dari anggaran belanja sebesar Rp. 3.608.255.000. Rincian anggaran dan realisasi
belanja TA 2017 adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan 201,42 persen
dibandingkan TA 2016.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 201,42 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
PENDAPATAN JASA - - -
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2017
Anggaran Realisasi % Real Angg.
PENDAPATAN LAIN-LAIN 1.950.645 647.150 201
Jumlah 1.950.645 647.150 201
Pendapatan lain-lain pada Ditjen Bimas Islam merupakan pengembalian belanja
pegawai tahun 2016 berupa kelebihan uang makan dan tunjangan kinerja pegawai
Uraian
2017
Belanja Modal 35.000.000 32.428.000 92,65
Total Belanja Kotor
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
2.
B. 3. Belanja Pegawai
1.
(6,52)
Pengembalian Belanja Pegawai 350 4.248 (91,76)
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 2.885.260.793 2.961.148.806 (2,56)
Jumlah 3.045.041.443 3.257.352.558 (6,52)
Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS 144.000.000 295.200.000 (51,22)
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur 15.781.000 1.008.000 1.465,58
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 3.045.041.793 3.257.356.806
Jumlah Rp 3.533.965.443 Rp 3.698.449.368 -4,45
Belanja Pegawai
Rp. 3.045.041.443.Realisasi Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
3.045.041.443 dan Rp. 3.257.352.558.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2017 mengalami kenaikan sebesar -7 persen dari TA 2016. Hal
ini disebabkan antara lain oleh:
Belanja Barang Rp 456.495.650 Rp 401.849.810 13,60
Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - -
Berkurangnya jumlah Penyuluh Agama Islam Non PNS pada TA 2017
menyebabkan berkurangnya anggaran secara signifkan.
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Pegawai Rp 3.045.041.793 Rp 3.257.352.558 -6,52
Belanja Modal Rp 32.428.000 Rp 39.247.000 -17,4
Pengurangan pada pagu belanja modal diikuti dengan pengurangan belanja
barang untuk mendukung penghematan pada TA 2017,
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 4. Belanja Barang
B. 5. Belanja ModalBelanja Modal Rp.
32.428.000.Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
32.428.000 dan Rp. 39.247.000.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2017 mengalami kenaikan/ penurunan sebesar -17
% dibandingkan TA 2016 .
Hal ini disebabkan oleh pemangkasan anggaran sehingga berpengaruh pada
anggaran untuk belanja modal pada Tahun 2017.
Belanja Barang Non Operasional 54.910.000 30.015.000 82,94
Belanja Jasa 140.293.700 125.600.160 11,70
Belanja Pemeliharaan 9.394.700 5.189.800 81,02
JUMLAH 456.495.650 401.849.810 13,60
Belanja Barang Persediaan 30.349.900 27.942.650 8,61
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 133.380.000 104.525.000 27,61
Jumlah Belanja Kotor 456.495.650 401.849.810 13,60
Pengembalian Belanja Barang - - -
Belanja Barang Rp.
456.495.650.Realisasi Belanja Barang TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
456.495.650 dan Rp. 401.849.810. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan 14 % dari Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya belanja barang non operasional,
belanja jasa, belanja perjalanan dinas dan belanja pemeliharaan namun juga
disertai berkurangnya belanja barang operasional sepanjang tahun 2017.
Perbandingan Belanja Barang TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional 88.167.350 108.577.200 (18,80)
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2017 adalah sebesar Rp.
32.428.000, mengalami kenaikan/ penurunan sebesar -17 % bila dibandingkan
dengan realisasi TA 2016 sebesar Rp. 39.247.000.
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor 32.428.000 39.247.000 (17)
Pengembalian - - -
Jumlah 32.428.000 39.247.000 (17)
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan Mesin 32.428.000 39.247.000 (17)
Belanja Modal Gedung dan Bangunan - - -
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2017 dan TA 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan - - -
Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0. Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - - -
Jumlah Belanja Kotor 32.428.000 39.247.000 -17
- Peralatan 32.428.000 39.247.000 -17
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah 32.428.000 39.247.000 -17
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
- ... - - -
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2016.
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
C. 3Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 4
C. 5
Jumlah 417.055 -
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2017 2016
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya 417.055 -
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Jumlah - -
Piutang Lainnya pada Bimas Islam merupakan lebih bayar Tunjangan Kinerja yang
masih di pegawai dan belum disetorkan ke kas negara per 31 Desember 2017
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Piutang PNBP Rp.
417.055.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah
sebesar Rp. 417.055 dan Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2017 2016
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2017 dan 2016
No Nama 2017 2016
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
- -
- -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2017 dan 2016
2017 2016
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
C. 9
Jumlah - -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp. 0.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2017 dan 2016
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Keterangan 2017 2016
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - -
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 10
C. 11
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Persediaan TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Barang Konsumsi 44.318.290 34.118.190
Persediaan Lainnya - -
Jumlah 45.542.495 36.305.235
Barang Untuk Pemeliharaan - -
Suku Cadang - 1.038.000
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat 1.224.205 1.149.045
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Pendapatan ... - -
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp.
45.542.495.
Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar
Rp. 45.542.495 dan Rp. 36.305.235.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 12
C. 13
2016
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih –
Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
- -
- - Jumlah
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2017 dan 2016
No Debitur 2015 2014
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2017 dan 2016
No Debitur 2017
2 ....
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2017
Mutasi Tambah -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
100,00% -
Diragukan
Tanah Rp. 0.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Jumlah -
Penyitaan Pengadilan -
No Luas NilaiLokasi
- Jumlah
1 0 0 -
2 0 0 -
-
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Tanah
-
Macet -
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00%
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 15
C. 16
Transfer Masuk -
Peralatan dan
Mesin Rp.
324.372.250.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 dan 2016
adalah Rp. 324.372.250 dan Rp. 291.944.250. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 291.944.250
Mutasi Tambah 32.428.000
Pembelian 32.428.000
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
a. Pembelian Komputer Unit berupa 1 unit laptop senilai Rp. 9,988,000,-; dan
b. Pembelian Alat kantor berupa 2 unit brankas senilai Rp. 22,440,000,-
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Gedung dan
Bangunan Rp. 0.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp.
0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 Desember 2017 324.372.250
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2017 (189.361.857)
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 135.010.393
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 17
C. 18
- ...
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
-
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2017,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 19
C. 20
NO
1
2
3
4
C. 21
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. -
189.361.857.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. -189.361.857 dan Rp. -133.178.697.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset
tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain untuk
Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2017 dan 2016
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut:
Gedung dan Bangunan - - -
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin 324.372.250 189.361.857 135.010.393
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset
Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
324.372.250 189.361.857 135.010.393 Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp. 0.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
C. 23
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp. 0.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
..... -
.... -
Jumlah -
Rincian Aset Tak Berwujud
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 24
C. 25
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
- - -
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset
Lainnya per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
- - -
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp.
10.472.258.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 10.472.258 dan Rp. 2.016.100.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
- - -
Jumlah - - -
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus
dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke kas
negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya 10.472.258 Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total 10.472.258
adapun rincian Utang kpd pihak ketiga lainnya adalah sebagai berikut:39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 26
C. 27
C. 29
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima
pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan
Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa konsultasi akuntansi yang jangka
waktu kontraknya lebih dari satu tahun, dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
1. Uang makan pegawai yang belum dibayarkan dari tanggal 16-31 Desember 2017
2. Beban daya jasa (listrik, telpon, internet dan PDAM) bulan Desember 2017 yang
belum terbayarkan
3. Beban gaji pegawai berupa kenaikan pangkat untuk 1 pegawai
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Bel. Peg yg masih harus dibayar - -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Jumlah - -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
Ekuitas Rp.
170.497.685.
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
180.969.943 dan Rp. 195.070.788.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
D. 3
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2017 dan 2016
Uraian TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Pegawai
Rp. 3.053.045.166.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 3.053.045.166 dan Rp. 3.250.848.772.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-lain - - -
Beban Gaji 1.564.276.538 1.834.413.332 -14,7261
Beban Lembur - - -
Jumlah 3.053.045.166 3.250.848.772 -6,0847
Beban Tunjangan -Tunjangan 1.488.768.628 1.416.435.440 5,1067
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
Beban Persediaan
Rp. 23.807.100.Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 23.807.100 dan Rp. 26.011.514.
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2017 dan 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2017 dan 2016
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 4
D. 5
Beban Barang dan
Jasa Rp.
283.406.430.
Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 283.406.430 dan Rp. 269.863.260.
Beban Persediaan Konsumsi 23.807.100 23.620.514 0,7899
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang - 2.391.000 -100
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional 88.710.850 109.237.700 -18,791
-36,0098
82,94186
-
13,57027
-
-
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah 23.807.100 26.011.514 -8,4748
Jumlah 283.406.430 269.863.260 5,0185
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Jasa Pos dan Giro
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel Peralatan
dan Mesin
Beban Aset Ekstrakomptabel Gedung dan
Bangunan - - -
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset Tetap
Lainnya - - -
14.260.580 22.285.560
54.910.000 30.015.000
2.500.000 -
123.025.000 108.325.000
- -
- -
Beban
Pemeliharaan Rp.
9.394.700.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
9.394.700 dan Rp. 5.189.800.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban
pemeliharaan untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 6
D. 7
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - -
-
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin 9.394.700 5.189.800 81,0224
Beban Pemeliharaan Lainnya - - -
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Barang
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp.
742.000.
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka
pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas untuk
Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa 37.185.000 16.740.000 122,133
Jumlah 9.394.700 5.189.800 81,022
Beban Perjalanan
Dinas Rp.
133.380.000.
Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
133.380.000 dan Rp. 104.525.000.
Jumlah 133.380.000 104.525.000 27,606
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 742.000 dan Rp. 0.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
Beban PerjalananDinas Dalam Kota 78.775.000 70.125.000 12,3351
Beban Perjalanan Dinas Paket
Meeting Dalam Kota 15.020.000 16.860.000 -10,913
Beban Perjalanan Dinas Paket
Meeting Luar Kota 2.400.000 800.000 200
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 8
D. 9
Jumlah 742.000 - -
Beban Bantuan
Sosial Rp. 0.Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda 742.000 - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 56.183.160.
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial - - -
Jumlah - - -
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 56.183.160 dan Rp. 52.319.783.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 10
D. 11
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
7,38416
Beban Pensutan Aset Lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi - - -
-
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya - - -
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah 56.183.160 52.319.783 7,3842
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2017 dan 2016
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Penyusutan 56.183.160 52.319.783 7,38416
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin 56.183.160 52.319.783
Jumlah - - -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp.
4.431.105.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Non Lancar - - -
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 12
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional 4.431.105 3.651.854 21,339
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
- - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
4.431.105 3.651.854 21,339
Jumlah Rp - Rp - -
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp.
193.054.688.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 193.054.688 dan Rp. 198.857.493.
Defisit LO Rp. -
3.555.527.451.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. -3.555.527.451 dan Rp. -3.705.106.275. Defisit LO merupakan
selisih kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan
non operasional, dan pos luar biasa.
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 2016.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp.
956.000.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Barang Persediaan lainnya 956.000
Koreksi Nilai Persediaan tersebut merupakan pencatatan atas buku nikah tahun
2016 yang dicatat pada tahun 2017
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 956.000 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun
2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.4
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp. 0.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 2.505.004. Koreksi ini
berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
-
Jumlah
Transaksi Antar
Entitas Rp.
3.532.014.448.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017
dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 3.532.014.448 dan Rp.
3.696.798.466.
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah -
-
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.Selisih Revaluasi Aset Tetap
Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Koreksi Lain-lain
Koreksi Lain-lain
Rp. 0.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan koreksi selain yang
terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan, koreksi
atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi lain-lain terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Jenis Persediaan Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin -
Koreksi Nilai Saldo Awal
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp. 0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan hibah
dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal 31
Desember 2017 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun 2017.
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain (1.950.645)
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas yang
berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2017, DDEL sebesar Rp. -1.950.645 sedangkan
DKEL sebesar Rp. 3.533.965.093.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 3.533.965.093
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
3.532.014.448
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2017 disajikan pada lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp. 0.
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 170.497.685 dan Rp. 193.054.688.
Ekuitas Akhir Rp.
170.497.685.
Ekuitas Akhir
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
Semula:
Kuasa Pengguna Anggaran : Drs. H Suroso, M.Pd.I
Menjadi :
Kuasa Pengguna Anggaran : H. Anif Solikhin, S.Ag, M.Si
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor:B,II/3/02179 Tentang Penetapan Kepala Kantor Kementerian
Agama Kota Magelang, sehingga terjadi penggantian Kuasa Pengguna
Anggaran
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak Lanjut
atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang terdapat Informasi Belanja secara
Akrual yang disajikan dalam laporan ini.
Rekening Pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Ditjen
Bimas Islam adalah 004801000868301 yang digunakan sebagai
penampung dana DIPA dengan saldo akhir per tanggal 31 Desember 2017
sebesar Rp. 0.
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang yaitu
sudah melakukan revisi ke 4
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan SSPB
yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
51
No Aset TetapMasa
Manfaat
Nilai
Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2016
Beban Peny.
Tahun 2017
Akm. Peny. Per
31-12-2017
Nilai Buku Per
31-12-2017
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor7 31.261.000 8.807.499 4.465.857 0 17.987.644
2 Alat Kantor 5 45.748.500 8.732.550 6.905.700 0 30.110.250
3Alat Rumah
Tangga5 78.717.750 31.859.775 13.843.550 0 33.014.425
4 Alat Studio 5 3.370.000 2.571.000 414.000 0 385.000
5 Komputer Unit 4 127.236.350 60.938.968 23.760.588 0 42.536.794
6Peralatan
Komputer4 44.714.650 25.606.905 7.328.665 0 11.779.080
Jumlah 331.048.250 138.516.697 56.718.360 0 135.813.193
CGedung dan
Bangunan
1
Bangunan
Gedung Tempat
Kerja
2
Bangunan
Gedung Tempat
Tinggal
Jumlah 0 0 0 0 0
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Jumlah 0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1Aset Tak
Berwujud 0
2Aset yang
dihentikan Jumlah 0 0 0 0 0
331.048.250 138.516.697 56.718.360 0 135.813.193Total
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2017
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Kepala Kantor
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, Januari 2018
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
1
2
3
4
6
7
9
10
11
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
2
Magelang, Januari 2018
Kepala Kantor
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari
: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017
sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.
0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 11.624.984.695 sehingga terdapat
Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -11.624.984.695.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 2.557.330 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-
LO sebesar Rp. -11.622.427.365.
Nilai Aset per 31 Desember 2017 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 155.540.819
yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 16.541.460; Aset Tetap (neto) sebesar Rp.
138.999.359; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto)
sebesar Rp. 0.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2017.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 63.081.000 dan Rp.
92.459.819.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2017.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2017 adalah sebesar Rp.13.424.942.180 atau mencapai 98
% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 13.645.574.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2017 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 2.540.830 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2017 adalah sebesar Rp.-36.938.270.574 dikurangi
Defisit-LO sebesar Rp.-11.622.427.365 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi
senilai Rp. 35.230.756.408 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp.
13.422.401.350 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2017 adalah
senilai Rp. 92.459.819.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2017 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2017 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
5
TA 2016
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 2.540.830 0 42.120
JUMLAH PENDAPATAN - 2.540.830 - 42.120
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 11.571.930.000 11.361.057.455 98,18 9.589.814.456
Belanja Barang B.4 1.762.394.000 1.752.634.725 99,45 1.530.666.750
Belanja Modal B.5 - - 0 23.308.000
Belanja Bantuan Sosial B.6 311.250.000 311.250.000 477.050.000
JUMLAH BELANJA 13.645.574.000 13.424.942.180 98,38 11.620.839.206
Uraian CatatanTA 2017 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
6
Catatan TA 2017 TA 2016
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 37.070 -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - -
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 16.504.390 9.873.275
Jumlah Aset lancar 16.541.460 9.873.275
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 - -
Peralatan dan Mesin C.15 475.257.000 475.257.000
Gedung dan Bangunan C.16 - -
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 (336.257.641) (264.952.630)
Jumlah Aset Tetap 138.999.359 210.304.370
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 - -
Aset Lain-lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 - -
Jumlah Aset Lainnya - -
JUMLAH ASET 155.540.819 220.177.645
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
NERACA
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 63.081.000 37.158.448.219
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 63.081.000 37.158.448.219
JUMLAH KEWAJIBAN 63.081.000 37.158.448.219
EKUITAS
Ekuitas C.29 92.459.819Rp (36.938.270.574)Rp
Jumlah Ekuitas 92.459.819 (36.938.270.574)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 155.540.819 220.177.645
8
Catatan TA 2017 TA 2016
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 -
JUMLAH PENDAPATAN 0
Beban Pegawai D.2 9.496.409.574 46.520.044.107
Beban Persediaan D.3 13.375.960 30.642.005
Beban Barang dan Jasa D.4 1.529.253.650 1.287.470.300
Beban Pemeliharaan D.5 8.170.900 7.825.100
Beban Perjalanan Dinas D.6 192.744.600 209.803.700
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 2.475.000 -
Beban Bantuan Sosial D.8 311.250.000 477.050.000
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 71.305.011 79.242.508
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 11.624.984.695 48.612.077.720
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (11.624.984.695) (48.612.077.720)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 2.557.330 (4.138.250)
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 2.557.330 (4.138.250)
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA (11.622.427.365) (48.616.215.970)
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
(11.622.427.365) (48.616.215.970)
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2017 TA 2016
E.1 (36.938.270.574) 56.948.929
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 (11.622.427.365) (48.616.215.970)
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 - 199.381
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 35.230.756.408 -
JUMLAH 35.230.756.408 199.381
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 13.422.401.350 11.620.797.086
EKUITAS AKHIR E.5 92.459.819 (36.938.270.574)
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
A. 2.
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan Kementerian Agama
kepada masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
Pendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2017 ini merupakan laporan yang mencakup
seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota
Magelang.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan
pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian
Negara/Lembaga.
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 3.
A. 4.
A. 5.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi
transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang
telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LO
-
-
√
√
√
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2017 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk
sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO
pada Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai
berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara
nilai dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
(3). Belanja
-
-
-
-
(4). Beban
-
-
-
(5). Aset
a. Aset Lancar
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Aset Lancar
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
a)
b)
-
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan
pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
Macet 100%
Kualitas Piutang Uraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d tanggal
jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan
atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
b. Aset Tetap
-
-
-
a)
b)
c)
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan
oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
-
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
Pemerintah melakukan penilaian kembali (revaluasi)
berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah
dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017
tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik
Negara. Revaluasi dilakukan terhadap aset tetap berupa Tanah,
Gedung dan Bangunan, serta Jalan, Jaringan,dan Irigasi berupa
Jalan Jembatan dan Bangunan Air pada Kementerian
Negara/Lembaga sesuai kodefikasi Barang Milik Negara yang
diperoleh sampai dengan 31 Desember 2015. Termasuk dalam
ruang lingkup objek revaluasi adalah aset tetap pada
Kementerian/Lembaga yang sedang dilaksanakan
Pemanfaatan.Pelaksanaan penilaian dalam rangka revaluasi
dilakukan dengan pendekatan data pasar,pendekatan biaya,
dan/atau pendekatan pendapatan oleh Penilai Pemerintah di
lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian
Keuangan. Revaluasi dilakukan pada tahun 2017 dan 2018.
Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu
penyelesaian,pelaksanaan penilaian dilakukan dengan survei
lapangan untuk objek penilaian berupa Tanah dan tanpa survei
lapangan untuk objek penilaian selain Tanah.Nilai aset tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai perolehan
baru dan nilai akumulasi penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai
aset tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku sebelumnya
maka selisih tersebut diakui sebagai penambah ekuitas pada
Laporan Keuangan.Namun, apabila nilai aset tetap hasil revaluasi
lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut
diakui sebagai pengurang ekuitas pada Laporan Keuangan.
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
c. Penyusutan Aset Tetap
-
-
a)
b)
c)
-
-
-
d. Piutang Jangka Panjang
-
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern
)4 tahun
Penyusutan Aset
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang
yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat
disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama
Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik
Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang
diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih
dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
e. Aset Lainnya
-
-
-
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk,
Desain Industri, Rahasia Dagang, Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan,
Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak
Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak
Ekonomi Produser Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara
berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara
umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
(6) Kewajiban
-
-
a.
b)
-
(7) Ekuitas
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya
ekonomi pemerintah.
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Panjang
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu
lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi
berlangsung.
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B.
B. 1. Pendapatan
Belanja Modal
311.250.000 311.250.000
- -
Jumlah Belanja 12.150.642.000 13.645.574.000
Belanja
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya program pemerintah untuk pembayaran
kekurangan Tunjangan Profesi Guru dan adanya perubahan kegiatan sesuai
dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan
tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai
berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2017
Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
1.762.394.000
- -
Anggaran Awal
9.811.000.000 11.571.930.000
2.028.392.000
Realisasi
Pendapatan Rp.
2.540.830. Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp. 2.540.830 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah
sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2017
PENDAPATAN LAIN-LAIN - 2.540.830 -
Jumlah - 2.540.830 -
PENDAPATAN JASA - - -
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. Belanja
1.
Uraian
2017
Realisasi Belanja
Negara Rp.
13.424.942.180. Realisasi Belanja instansi pada TA 2017 adalah sebesar Rp. 13.424.942.180 atau 98
dari anggaran belanja sebesar Rp. 13.645.574.000. Rincian anggaran dan realisasi
belanja TA 2017 adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan 5.932,36
persen dibandingkan TA 2016.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 5.932,36 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA - - -
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2017
Anggaran Realisasi % Real Angg.
PENDAPATAN LAIN-LAIN 2.540.830 42.120 5.932
Jumlah 2.540.830 42.120 5.932
Pendapatan lain-lain pada Ditjen Pendidikan Islam merupakan pengembalian
belanja pegawai tahun 2016 berupa kelebihan tunjangan kinerja pegawai dan
Tunjangan Profesi guru
Belanja Modal - - -
Total Belanja Kotor 13.645.574.000 13.425.110.931 98,38
Pengembalian 168.751 -
Belanja Pegawai 11.571.930.000 11.361.226.206 98,18
Belanja Barang 1.762.394.000 1.752.634.725 99,45
Belanja Bantuan Sosial 311.250.000 311.250.000 100,00
Jumlah 13.645.574.000 13.424.942.180 98,38
Dibandingkan dengan TA 2016, Realisasi Belanja TA 2017 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 15,53 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Program pembayaran kekurangan Tunjangan Profesi Guru PNS dan non PNS
pada TA 2017,
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
2.
B. 3. Belanja Pegawai
1.
2.
3.
Kenaikan tarif Uang makan PNS
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Pegawai Rp 11.361.226.206 Rp 9.587.808.659 18,50
Belanja Modal Rp - Rp 23.308.000 -100,0
Penambahan Belanja Barang untuk kegiatan.
Jumlah Rp 13.425.110.931 Rp 11.618.833.409 15,55
Belanja Pegawai
Rp.
11.361.057.455. Realisasi Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
11.361.057.455 dan Rp. 9.587.808.659.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2017 mengalami kenaikan/ penurunan sebesar 18 persen dari
TA 2016. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
Belanja Barang Rp 1.752.634.725 Rp 1.530.666.750 14,50
Belanja Bantuan Sosial Rp 311.250.000 Rp 477.050.000 -34,76
Adanya kenaikan pangkat pegawai dan penambahan anggaran belanja
pegawai untuk Tunjangan Profesi Guru PNS
Penambahan anggaran belanja pegawai untuk membayarkan kekurangan
Tunjangan Profesi Guru Non PNS sampai dengan Tahun 2017
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 4. Belanja Barang
Belanja Barang untuk diserahkan ke
Masyarakat 2.475.000 - -
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 8.876.380.406 7.955.808.956 11,57
Jumlah 11.361.057.455 9.587.808.659 18,49
Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS 2.482.074.800 1.634.005.500 51,90
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur 2.771.000 - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 11.361.226.206 9.589.814.456 18,47
Belanja Barang Rp.
1.752.634.725.Realisasi Belanja Barang TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
1.752.634.725 dan Rp. 1.530.666.750. Realisasi Belanja Barang TA 2016
mengalami kenaikan/penurunan 15 % dari Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya belanja jasa dan belanja barang
non operasional disertai penurunan belanja persediaan yang cukup signifikan
pada tahun 2017.
Perbandingan Belanja Barang TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional 86.786.250 89.645.250 (3,19)
Pengembalian Belanja Pegawai 168.751 2.005.797 (91,59)
Belanja Barang Non Operasional 1.370.247.400 1.153.325.050 18,81
Belanja Jasa 72.220.000 44.500.000 62,29
Belanja Pemeliharaan 8.170.900 7.825.100 4,42
JUMLAH 1.750.159.725 1.530.666.750 14,34
Belanja Barang Persediaan 19.990.575 25.567.650 (21,81)
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 192.744.600 209.803.700 (8,13)
Jumlah Belanja Kotor 1.750.159.725 1.530.666.750 14,34
Pengembalian Belanja Barang - - -
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5. Belanja Modal
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Rp.
0.Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 23.308.000.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan sebesar -
100 % dibandingkan TA 2016 .
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan
Mesin - 23.308.000 (100)
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - - -
Pada Ditjen Pendidikan Islam tidak terdapat Anggaran Belanja Modal untuk tahun
2017
Jumlah Belanja Kotor - 23.308.000 (100)
Pengembalian - - -
Jumlah - 23.308.000 (100)
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2016.
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor
Tim Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan
Sertifikat Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan
Pengadaan Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2017 adalah sebesar Rp. 0,
mengalami kenaikan sebesar -100 % bila dibandingkan dengan realisasi TA 2016
sebesar Rp. 23.308.000.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
Jumlah Belanja Kotor - 23.308.000 -100
- Peralatan - 23.308.000 -100
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - 23.308.000 -100
Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0. Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
- - -
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 311.250.000 dan Rp. 477.050.000.
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2017 dan TA 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan
bersifat selektif. Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar -35
% dibandingkan TA 2016.
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah
sosial yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah
miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
- Belanja Bantuan Sosial Untuk
perlindungan Sosial dalam Bentuk
Uang
311.250.000 477.050.000 (35)
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor 311.250.000 477.050.000 (35)
Pengembalian - - -
Jumlah 311.250.000 477.050.000 (35)
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
C. 3
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai,
dikelola dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang
berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum
disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di
bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang
sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan
Negara Bukan Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 4
C. 5
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Piutang PNBP Rp.
37.070.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
adalah sebesar Rp. 37.070 dan Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2017 2016
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2017 2016
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya 37.070 -
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Jumlah - -
Jumlah 37.070 -
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti
Rugi (TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
Piutang Lainnya pada Ditjen Pendidikan Islam merupakan lebih bayar Tunjangan
Kinerja yang masih di pegawai dan belum disetorkan ke kas negara per 31
Desember 2017
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2017 dan 2016
2017 2016
- -
- -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu
12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2017 dan 2016
No Nama 2017 2016
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
C. 9
Bagian Lancar TP/TGR
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp. 0.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah
tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh
namun barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di
Muka adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2017 dan 2016
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Keterangan 2017 2016
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - -
Jumlah - -
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 10
C. 11
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas
pelayanan yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada
penerima jasa. Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis
pendapatan sebagai berikut:
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Pendapatan ... - -
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp.
16.504.390.
Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar
Rp. 16.504.390 dan Rp. 9.873.275.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :
Rincian Persediaan TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Barang Konsumsi 16.504.390 9.069.275
Persediaan Lainnya - -
Jumlah 16.504.390 9.873.275
Barang Untuk Pemeliharaan - -
Suku Cadang - 804.000
Barang Persediaan untuk disarahkan
pada masyarakat - -
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 12
C. 13
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
atas transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-
masing debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2017 dan 2016
No Debitur 2017
2 .... - -
- - Jumlah
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2017 dan 2016
No Debitur 2015 2014
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih –
Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
2016
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan
Nilai
Penyisihan
50,00%
-
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Tanah
-
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang
per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
100,00% -
Tanah Rp. 0.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Jumlah -
Penyitaan Pengadilan -
No Luas NilaiLokasi
- Jumlah
1 0 0 -
2 0 0 -
Diragukan
Jumlah Penyisihan Piutang Tak
Tertagih -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
Macet -
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2017
Mutasi Tambah -
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 15
C. 16
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Gedung dan
Bangunan Rp. 0.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp.
0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 Desember 2017 475.257.000
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2017 (336.257.641)
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 138.999.359
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
-
Peralatan dan
Mesin Rp.
475.257.000.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 dan 2016
adalah Rp. 475.257.000 dan Rp. 475.257.000. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 475.257.000
Transfer Masuk
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 17
C. 18
- ...
C. 19Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2017,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
-
-
Nilai Buku Per 31 Desember 2017
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 20
NO
1
2
3
4
C. 21
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software
yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap
Aset Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
475.257.000 336.257.641 138.999.359 Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp. 0.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
Gedung dan Bangunan - - -
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin 475.257.000 336.257.641 138.999.359
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. -
336.257.641.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. -336.257.641 dan Rp. -264.952.630.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2017 dan 2016
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut:
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
C. 23
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp. 0.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi
aset lain-lain adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
..... -
.... -
Jumlah -
Rincian Aset Tak Berwujud
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 24
C. 25
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya 63.081.000 Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total 63.081.000
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp.
63.081.000.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 63.081.000 dan Rp. 37.158.448.219.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
- - -
Jumlah - - -
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
- - -
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi
Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
- - -
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 26
C. 27
C. 29
Jumlah - -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
Ekuitas Rp.
92.459.819.
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
155.540.819 dan Rp. 220.177.645.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Bel. Peg yg masih harus dibayar - -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima
pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan
Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa konsultasi akuntansi yang jangka
waktu kontraknya lebih dari satu tahun, dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
D. 3Beban Persediaan
Rp. 13.375.960. Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 13.375.960 dan Rp. 30.642.005.
Beban Gaji 2.773.463.075 3.503.907.189 -20,847
Beban Lembur 2.771.000 - -
Jumlah 9.496.409.574 11.289.287.699 -15,88
Beban Tunjangan -Tunjangan 6.720.175.499 7.785.380.510 -13,7
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
Beban Pegawai
Rp. 9.496.409.574.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 9.496.409.574 dan Rp. 46.520.044.107.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-lain - - -
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2017 dan 2016
Uraian TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 4
Jumlah 1.529.253.650 1.287.470.300 18,78
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Barang Non Operasional
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel Peralatan
dan Mesin
- 4.500.000
1.370.247.400 1.153.325.050
- -
60.820.000 40.000.000
11.400.000 -
- -
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal
yang tidak menghasilkan aset tetap.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional 86.786.250 89.645.250 -3,1892
-100
18,808
-
52,05
-
-
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah 13.375.960 30.642.005 -56,348
Beban Barang dan
Jasa Rp.
1.529.253.650.
Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 1.529.253.650 dan Rp. 1.287.470.300.
Beban Persediaan Konsumsi 13.375.960 25.761.005 -48,077
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang - 4.881.000 -100
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-
barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang
dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2017
dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 5
D. 6
Beban PerjalananDinas Dalam Kota 14.600.000 - -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota 51.807.000 18.500.000
180,04
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota 21.960.000 152.715.000
-85,62
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa 104.377.600 38.588.700 170,49
Jumlah 8.170.900 7.825.100 4,419
Beban Perjalanan
Dinas Rp.
192.744.600.
Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
192.744.600 dan Rp. 209.803.700.
Jumlah 192.744.600 209.803.700 -8,131
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - - -
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin 8.170.900 7.825.100 4,419
Beban Pemeliharaan Lainnya - -
-
Beban
Pemeliharaan Rp.
8.170.900.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
8.170.900 dan Rp. 7.825.100.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk
mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi
normal. Rincian beban pemeliharaan untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 7
D. 8
D. 9 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 71.305.011 dan Rp. 79.242.508.
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 71.305.011.
Beban Bansos utk pemberdayaan sosial (311.250.000) 477.050.000 -165,24
Jumlah (311.250.000) 477.050.000 -165,24
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Beban Bantuan
Sosial Rp.
311.250.000.
Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
311.250.000 dan Rp. 477.050.000.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan
bersifat selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda 2.475.000 - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2017
dan 2016 adalah sebagai berikut:
Jumlah 2.475.000 - -
Beban Barang
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp.
2.475.000.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 2.475.000 dan Rp. 0.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban
pemerintah dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan
untuk mencapai tujuan entitas.
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 10
Jumlah - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
Piutang Non Lancar - - -
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat
estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016
adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang
Tak Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah 71.305.011 79.242.508 -10,017
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2017 dan 2016
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Penyusutan 71.305.011 79.242.508 -10,017
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin 71.305.011 79.242.508 -10,017
Beban Pensutan Aset Lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi - - -
-
Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya - - -
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian Kewajiban
Jangka Panjang
-
Jumlah Rp - Rp - -
Pos Luar Biasa
Rp. 0.Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering
terjadi, tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar
Biasa untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan Non
Operasional 2.557.330 (4.138.250) -161,8
- -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
2.557.330 (4.138.250) -161,8
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp.
2.557.330.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban
yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
E. 3.4
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
Ekuitas Awal Rp. -
36.938.270.574.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. -36.938.270.574 dan Rp. 56.948.929.
Defisit LO Rp. -
11.622.427.365.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. -11.622.427.365 dan Rp. -48.616.215.970. Defisit LO
merupakan selisih kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional,
surplus/defisit kegiatan non operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan
Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 2016.
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang
berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2017
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Koreksi Hibah -
Jumlah 35.230.456.408
Transaksi Antar
Entitas Rp.
13.422.401.350.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017
dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 13.422.401.350 dan Rp.
11.620.797.086.
Koreksi lain-lain pada Ditjen pendidikan Islam adalah koreksi BPK atas jurnal
satkon terkait TPG PNS dan Non PNS 2016
Koreksi Lain-lain
Rp.
35.230.756.408.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Jenis Persediaan Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin -
Koreksi Nilai Saldo Awal
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban 35.230.456.408
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 35.230.756.408 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan
koreksi selain yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas
pendapatan, koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi
lain-lain terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Rincian Koreksi Lain-lain
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp. 0.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 199.381. Koreksi ini
berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan
karena revaluasi nilai.
-
Jumlah -
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2017, DDEL sebesar Rp. -2.540.830 sedangkan
DKEL sebesar Rp. 13.424.942.180.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
(2.540.830)
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 13.422.401.350
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 13.424.942.180
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 Desember 2017 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2017.
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5Ekuitas Akhir Rp.
92.459.819.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp. 0.
Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 92.459.819 dan Rp. -36.938.270.574.
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2017 disajikan pada
lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
51
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
Semula:
Kuasa Pengguna Anggaran : Drs. H Suroso, M.Pd.I
Menjadi :
Kuasa Pengguna Anggaran : H. Anif Solikhin, S.Ag, M.Si
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor:B,II/3/02179 Tentang Penetapan Kepala Kantor Kementerian
Agama Kota Magelang, sehingga terjadi penggantian Kuasa Pengguna
Anggaran
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak
Lanjut atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang terdapat Informasi Belanja secara
Akrual yang disajikan dalam laporan ini.
Rekening Pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional
Ditjen Pendidikan Islam adalah 004801000869307 yang digunakan
sebagai penampung dana DIPA dengan saldo akhir per tanggal 31
Desember 2017 sebesar Rp. 0.
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang
yaitu sudah melakukan revisi ke 6
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan
SSPB yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
52
No Aset TetapMasa
Manfaat
Nilai
Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2016
Beban Peny.
Tahun 2017
Akm. Peny. Per
31-12-2017
Nilai Buku Per
31-12-2017
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor7
268.190.000 144.809.282 38.312.860 0 85.067.858
2 Alat Kantor 5 12.430.000 3.329.000 2.486.000 0 6.615.000
3Alat Rumah
Tangga5
108.812.000 85.743.598 6.362.401 0 16.706.001
4 Komputer Unit 4 96.992.000 47.086.875 22.060.500 0 27.844.625
5Peralatan
Komputer4
8.333.000 3.483.875 2.083.250 0 2.765.875
6Peralatan
Olahraga
Jumlah 494.757.000 284.452.630 71.305.011 0 138.999.359
CGedung dan
Bangunan
1Bangunan Gedung
Tempat Kerja
2Bangunan Gedung
Tempat Tinggal
Jumlah 0 0 0 0 0
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Jumlah0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1Aset Tak
Berwujud 0
2Aset yang
dihentikan Jumlah 0 0 0 0 0
494.757.000 284.452.630 71.305.011 0 138.999.359Total
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2017
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Kepala Kantor
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, Januari 2018
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
1
2
3
4
6
7
9
10
11
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
2
Magelang, Januari 2018
Kepala Kantor
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari
: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017
sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.
0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 1.327.501.337 sehingga terdapat
Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -1.327.501.337.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 0 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO
sebesar Rp. -1.327.501.337.
Nilai Aset per 31 Desember 2017 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 0 yang terdiri
dari: Aset Lancar sebesar Rp. 0; Aset Tetap (neto) sebesar Rp. 0; Piutang Jangka
Panjang (neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 0.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2017.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 259.000 dan Rp. -259.000.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2017.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2017 adalah sebesar Rp.1.327.242.337 atau mencapai 94 %
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 1.406.847.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2017 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 0 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2017 adalah sebesar Rp.0 dikurangi Defisit-LO
sebesar Rp.-1.327.501.337 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp. 0
dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 1.327.242.337 sehingga Ekuitas
entitas pada tanggal 31 Desember 2017 adalah senilai Rp. -259.000.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2017 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2017 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
5
TA 2016
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - - 0 -
JUMLAH PENDAPATAN - - - -
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 1.406.847.000 1.327.242.337 94,34 1.290.055.682
Belanja Barang B.4 - - 0 -
Belanja Modal B.5 - - 0 -
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 1.406.847.000 1.327.242.337 94,34 1.290.055.682
Uraian CatatanTA 2017 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
6
Catatan TA 2017 TA 2016
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 - -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - -
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 - -
Jumlah Aset lancar - -
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 - -
Peralatan dan Mesin C.15 - -
Gedung dan Bangunan C.16 - -
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 - -
Jumlah Aset Tetap - -
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 - -
Aset Lain-lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 - -
Jumlah Aset Lainnya - -
JUMLAH ASET 0 0
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
NERACA
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 259.000 -
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 259.000 -
JUMLAH KEWAJIBAN 259.000 -
EKUITAS
Ekuitas C.29 (259.000)Rp -Rp
Jumlah Ekuitas (259.000) -
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS - -
8
Catatan TA 2017 TA 2016
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 -
JUMLAH PENDAPATAN 0 0
Beban Pegawai D.2 1.327.501.337 1.290.055.682
Beban Persediaan D.3 0 -
Beban Barang dan Jasa D.4 0 -
Beban Pemeliharaan D.5 0 -
Beban Perjalanan Dinas D.6 - -
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 - -
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 1.327.501.337 1.290.055.682
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (1.327.501.337) (1.290.055.682)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - -
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL - -
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA (1.327.501.337) (1.290.055.682)
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
(1.327.501.337) (1.290.055.682)
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2017 TA 2016
E.1 - -
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 (1.327.501.337) (1.290.055.682)
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 - -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -
JUMLAH - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 1.327.242.337 1.290.055.682
EKUITAS AKHIR E.5 (259.000) -
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan Kementerian Agama kepada
masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 2.
A. 3.
A. 4.
Pendekatan Penyusunan Laporan KeuanganPendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2017 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 5.
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LO
-
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2017 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
√
√
√
-
-
(3). Belanja
-
-
-
-
(4). Beban
-
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
-
-
a)
b)
-
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
b. Aset Tetap
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Macet 100%
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d
tanggal jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
Aset Tetap
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
a)
b)
c)
-
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Pemerintah melakukan penilaian kembali (revaluasi) berdasarkan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2017
tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.
Revaluasi dilakukan terhadap aset tetap berupa Tanah, Gedung dan
Bangunan, serta Jalan, Jaringan,dan Irigasi berupa Jalan Jembatan
dan Bangunan Air pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai
kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh sampai dengan 31
Desember 2015. Termasuk dalam ruang lingkup objek revaluasi
adalah aset tetap pada Kementerian/Lembaga yang sedang
dilaksanakan Pemanfaatan.Pelaksanaan penilaian dalam rangka
revaluasi dilakukan dengan pendekatan data pasar,pendekatan
biaya, dan/atau pendekatan pendapatan oleh Penilai Pemerintah
di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara,
Kementerian Keuangan. Revaluasi dilakukan pada tahun 2017 dan
2018. Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu
penyelesaian,pelaksanaan penilaian dilakukan dengan survei
lapangan untuk objek penilaian berupa Tanah dan tanpa survei
lapangan untuk objek penilaian selain Tanah.
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
c. Penyusutan Aset Tetap
-
-
a)
b)
c)
-
Penyusutan Aset
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
Nilai aset tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai perolehan
baru dan nilai akumulasi penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai
aset tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku sebelumnya
maka selisih tersebut diakui sebagai penambah ekuitas pada
Laporan Keuangan.Namun, apabila nilai aset tetap hasil revaluasi
lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut
diakui sebagai pengurang ekuitas pada Laporan Keuangan.
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
d. Piutang Jangka Panjang
-
-
e. Aset Lainnya
-
-
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
(6) Kewajiban
-
-
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa
Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
a.
b)
-
(7) Ekuitas
B.
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan
adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi
pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan
jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
2017
Uraian
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Panjang
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Anggaran Awal
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 1. Pendapatan
Belanja Modal
- -
- -
Jumlah Belanja 1.406.847.000 1.406.847.000
Belanja
Jumlah Pendapatan - -
Pendapatan
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
-
- -
1.406.847.000 1.406.847.000
-
Realisasi
Pendapatan Rp. 0.
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp. 0 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2017
PENDAPATAN LAIN-LAIN - - -
Jumlah - - -
PENDAPATAN JASA - - -
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan 0,00 persen
dibandingkan TA 2016.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 0,00 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA - - -
PENDAPATAN LAIN-LAIN - - -
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. Belanja
1.
Uraian
2017
Realisasi Belanja
Negara Rp.
1.327.242.337. Realisasi Belanja instansi pada TA 2017 adalah sebesar Rp. 1.327.242.337 atau 94
dari anggaran belanja sebesar Rp. 1.406.847.000. Rincian anggaran dan realisasi
belanja TA 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2017
Anggaran Realisasi % Real Angg.
Jumlah - - -
Belanja Modal - - -
Total Belanja Kotor 1.406.847.000 1.327.242.337 94,34
Pengembalian - -
Belanja Pegawai 1.406.847.000 1.327.242.337 94,34
Belanja Barang - - -
Belanja Bantuan Sosial - - -
Jumlah 1.406.847.000 1.327.242.337 94,34
Dibandingkan dengan TA 2016, Realisasi Belanja TA 2017 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 2,88 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Terdapat pegawai penerima Tunjangan Profesi yang pensiun menyebabkan
berkurangnya realisasi belanja Pegawai pada TA 2017,
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Pegawai Rp 1.327.242.337 Rp 1.290.055.682 2,88
Belanja Modal Rp - Rp - -
Jumlah Rp 1.327.242.337 Rp 1.290.055.682 2,88
Belanja Barang Rp - Rp - -
Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - -
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 3. Belanja Pegawai
1.
B. 4. Belanja Barang
Belanja Pegawai
Rp. 1.327.242.337.Realisasi Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
1.327.242.337 dan Rp. 1.290.055.682.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 3 persen dari TA
2016. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
Terdapat pegawai penerima Tunjangan Profesi yang pensiun menyebabkan
berkurangnya realisasi belanja Pegawai pada TA 2017,
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 1.255.242.337 1.290.055.682 (2,70)
Jumlah 1.327.242.337 1.290.055.682 2,88
Belanja Gaji dan Tunjangan Non
PNS 72.000.000 - -
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur - - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 1.327.242.337 1.290.055.682 2,88
Belanja Barang Rp.
0.Realisasi Belanja Barang TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan 0 % dari
Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Perbandingan Belanja Barang TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional - - -
Pengembalian Belanja Pegawai - - -
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5. Belanja Modal
Belanja Barang Non Operasional - - -
Belanja Jasa - - -
Belanja Pemeliharaan - - -
JUMLAH - - -
Belanja Barang Persediaan - - -
Belanja Perjalanan Dalam Negeri - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Barang - - -
Belanja Modal Rp.
0.Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2016 .
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan
Mesin - - -
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - - -
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2017 adalah sebesar Rp. 0,
mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 % bila dibandingkan dengan realisasi TA
2016 sebesar Rp. 0.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
Jumlah Belanja Kotor - - -
- Peralatan - - -
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
- - -
Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0. Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2017 dan TA 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2016.
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
- ... - - -
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 2
C. 3
C. 4
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
Rekening Bank - -
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
Piutang PNBP Rp.
0.
Piutang PNBP
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2017 2016
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
Jumlah - -
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 5
C. 6
0.Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2017 2016
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya - -
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2017 dan 2016
2017 2016
- -
- -
Jumlah - -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2017 dan 2016
No Nama 2017 2016
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 7
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih - -
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
C. 9
C. 10
Belanja Dibayar di
Muka Rp. 0.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2017 dan 2016
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
Keterangan 2017 2016
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - -
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Pendapatan ... - -
Jumlah - -
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp. 0. Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 11
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :
Rincian Persediaan TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Barang Konsumsi - -
Persediaan Lainnya - -
Jumlah - -
Barang Untuk Pemeliharaan - -
Suku Cadang - -
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat - -
2 .... - -
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2017 dan 2016
No Debitur 2015 2014
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 12
C. 13
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2017 dan 2016
No Debitur 2017
- - Jumlah
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00%
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
2016
-
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih –
Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
Kualitas Piutang
Diragukan -
100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Macet -
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2017
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
C. 15
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
Diragukan
-
Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tanah Rp. 0.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Jumlah -
Penyitaan Pengadilan -
-
No Luas NilaiLokasi
- Jumlah
1 0 0 -
2 0 0 -
Peralatan dan
Mesin Rp. 0.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 dan 2016
adalah Rp. 0 dan Rp. 0. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
Transfer Masuk
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Mutasi Tambah -
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 16
C. 17
Mutasi Tambah -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Gedung dan
Bangunan Rp. 0.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp.
0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 18
- ...
C. 19
C. 20
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2017,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
-
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
NO
1
2
3
4
C. 21
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset
Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
- - - Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp. 0.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tak Berwujud
Gedung dan Bangunan - - -
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin - - -
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2017 dan 2016
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut:
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
C. 23
Jumlah
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
- - -
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
- - -
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp. 0.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
Lisensi -
.... -
Jumlah -
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 24
C. 25
C. 26
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya 259.000 Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total 259.000
Utang kpd pihak ketiga lainnya merupakan uang makan pegawai yang belum
dibayakan dari tanggal 16-31 Desember 2017
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp.
259.000.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 259.000 dan Rp. 0.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
- - -
Jumlah - - -
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Aset Lain-Lain
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 27
C. 29
Jumlah - -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
Ekuitas Rp. -
259.000.
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Bel. Peg yg masih harus dibayar - -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
D. 3Beban Persediaan
Rp. 0.Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Gaji 58.699.537 66.902.182 -12,261
Beban Lembur - - -
Jumlah 1.327.501.337 1.290.055.682 2,9026
Beban Tunjangan -Tunjangan 1.268.801.800 1.223.153.500 3,732
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
Beban Pegawai
Rp. 1.327.501.337.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 1.327.501.337 dan Rp. 1.290.055.682.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-lain - - -
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2017 dan 2016
Uraian TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 4
Jumlah - - -
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Jasa Pos dan Giro
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel
Peralatan dan MesinBeban Aset Ekstrakomptabel Gedung
dan Bangunan - - -
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset
Tetap Lainnya - - -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional - - -
-
-
-
-
-
-
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah - - -
Beban Barang dan
Jasa Rp. 0.Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Persediaan Konsumsi - - -
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang - - -
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2017 dan 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 5
D. 6
D. 7
Jumlah - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Beban PerjalananDinas Dalam Kota - - -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota - -
-
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota - -
-
Beban Barang
untuk Diserahkan
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa - - -
Jumlah - - -
Beban Perjalanan
Dinas Rp. 0.Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - -
-
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin - -
-
Beban Pemeliharaan Lainnya - - -
Beban
Pemeliharaan Rp.
0.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian
beban pemeliharaan untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 8
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial - - -
Jumlah - - -
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Jumlah - - -
Beban Bantuan
Sosial Rp. 0.Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp. 0.
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 9
D. 10Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2017 dan 2016
Jumlah - - -
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2017 dan 2016
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Penyusutan - - -
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin - - -
Beban Pensutan Aset Lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi - - -
-
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 0.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
E
E. 1
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
- - -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp.
0.
Ekuitas awal
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional - - -
Jumlah Rp - Rp - -
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
- - -
Jumlah - - -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp. 0.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Non Lancar - - -
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
E. 3.4
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 2016.
0. Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Defisit LO Rp. -
1.327.501.337.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. -1.327.501.337 dan Rp. -1.290.055.682. Defisit LO merupakan
selisih kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan
non operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2017
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Koreksi Lain-lain
Koreksi Lain-lain
Rp. 0.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan koreksi selain
yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan,
koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi lain-lain
terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Jenis Koreksi Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin -
Akum. Peny. Aset tetap yg tidak digunakan dlm
operasional
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain -
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah -
Transaksi Antar
Entitas Rp.
1.327.242.337.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017
dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 1.327.242.337 dan Rp.
1.290.055.682.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp. 0.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini berasal
dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
-
Jumlah
Akum. Peny. Gedung dan Bangunan -
-
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2017, DDEL sebesar Rp. 0 sedangkan DKEL
sebesar Rp. 1.327.242.337.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 1.327.242.337
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 1.327.242.337
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 Desember 2017 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2017.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp. 0.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5Ekuitas Akhir Rp. -
259.000.
Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. -259.000 dan Rp. 0.
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2017 disajikan pada
lampiran.
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
51
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
Semula:
Kuasa Pengguna Anggaran : Drs. H Suroso, M.Pd.I
Menjadi :
Kuasa Pengguna Anggaran : H. Anif Solikhin, S.Ag, M.Si
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor:B,II/3/02179 Tentang Penetapan Kepala Kantor Kementerian
Agama Kota Magelang, sehingga terjadi penggantian Kuasa Pengguna
Anggaran
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak Lanjut
atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Informasi Pendapatan dan
Belanja secara Akrual yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Pada Ditjen Bimas Kristen tidak membuka rekening pemerintah karena
hanya mempunyai belanja pegawai (51) yang dibayarkan dengan sistem
LS
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang yaitu
sudah melakukan revisi ke 2
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan SSPB
yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
52
No Aset TetapMasa
ManfaatNilai Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2015
Beban Peny.
Tahun 2016
Akm. Peny.
Per 31-12-
2016
Nilai Buku Per
31-12-2016
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor7 0
2 Alat Kantor 5 0
3Alat Rumah
Tangga5 0
4 Alat Studio 5 0
5 Alat Komunikasi 5 0
6Alat khusus
kepolisian0
7 Komputer Unit 4 0
8Peralatan
Komputer4 0
9 Alat Sar 0
10Alat Kerja
Penerbangan0
Jumlah 0 0 0 0 0
CGedung dan
Bangunan
1Bangunan Gedung
Tempat Kerja0
2Bangunan Gedung
Tempat Tinggal0
Jumlah 0 0 0 0 0
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2017
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Jumlah 0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1 Aset Tak Berwujud
2
Aset yang
dihentikan
Penggunaanya
0
Jumlah 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0Total
Kepala
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, Januari 2018
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
7
9
10
11
1
2
3
4
6
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
2
Magelang, Januari 2018
Kepala
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari
: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017
sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.
0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 1.493.173.128 sehingga terdapat
Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -1.493.173.128.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 33.480 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO
sebesar Rp. -1.493.139.648.
Nilai Aset per 31 Desember 2017 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 2.622.480 yang
terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 2.622.480; Aset Tetap (neto) sebesar Rp. 0;
Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 0.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2017.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 2.240.000 dan Rp. 382.480.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2017.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2017 adalah sebesar Rp.1.493.999.608 atau mencapai 97 %
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 1.535.229.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2017 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 33.480 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2017 adalah sebesar Rp.-444.000 dikurangi Defisit-
LO sebesar Rp.-1.493.139.648 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai
Rp. 0 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 1.493.966.128 sehingga
Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2017 adalah senilai Rp. 382.480.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2017 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2017 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
5
TA 2016
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 33.480 0 3.248.850
JUMLAH PENDAPATAN - 33.480 - 3.248.850
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 1.475.629.000 1.442.817.108 97,78 1.590.135.492
Belanja Barang B.4 59.600.000 51.182.500 85,88 -
Belanja Modal B.5 - - 0 -
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 1.535.229.000 1.493.999.608 97,31 1.590.135.492
Uraian CatatanTA 2017 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
6
Catatan TA 2017 TA 2016
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 33.480 -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - -
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 2.589.000 -
Jumlah Aset lancar 2.622.480 -
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 - -
Peralatan dan Mesin C.15 - -
Gedung dan Bangunan C.16 - -
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 - -
Jumlah Aset Tetap - -
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 - -
Aset Lain-lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 - -
Jumlah Aset Lainnya - -
JUMLAH ASET 2.622.480 0
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
NERACA
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 2.240.000 444.000
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 2.240.000 444.000
JUMLAH KEWAJIBAN 2.240.000 444.000
EKUITAS
Ekuitas C.29 382.480Rp (444.000)Rp
Jumlah Ekuitas 382.480 (444.000)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.622.480 -
8
Catatan TA 2017 TA 2016
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 -
JUMLAH PENDAPATAN 0 0
Beban Pegawai D.2 1.444.579.628 1.590.579.492
Beban Persediaan D.3 83.500 -
Beban Barang dan Jasa D.4 41.060.000 -
Beban Pemeliharaan D.5 0 -
Beban Perjalanan Dinas D.6 7.450.000 -
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 - -
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 1.493.173.128 1.590.579.492
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (1.493.173.128) (1.590.579.492)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 33.480 3.248.850
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 33.480 3.248.850
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA (1.493.139.648) (1.587.330.642)
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
(1.493.139.648) (1.587.330.642)
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2017 TA 2016
E.1 (444.000) -
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 (1.493.139.648) (1.587.330.642)
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 - -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -
JUMLAH - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 1.493.966.128 1.586.886.642
EKUITAS AKHIR E.5 382.480 (444.000)
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan Kementerian Agama
kepada masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 2.
A. 3.
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Pendekatan Penyusunan Laporan KeuanganPendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2017 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 4.
A. 5.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2017 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LO
-
-
√
√
√
-
-
Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(3). Belanja
-
-
-
-
(4). Beban
-
-
-
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
-
-
a)
b)
-
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d
tanggal jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Macet 100%
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
b. Aset Tetap
-
-
-
a)
b)
c)
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
-
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
Pemerintah melakukan penilaian kembali (revaluasi) berdasarkan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2017
tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.
Revaluasi dilakukan terhadap aset tetap berupa Tanah, Gedung dan
Bangunan, serta Jalan, Jaringan,dan Irigasi berupa Jalan Jembatan
dan Bangunan Air pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai
kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh sampai dengan 31
Desember 2015. Termasuk dalam ruang lingkup objek revaluasi
adalah aset tetap pada Kementerian/Lembaga yang sedang
dilaksanakan Pemanfaatan.Pelaksanaan penilaian dalam rangka
revaluasi dilakukan dengan pendekatan data pasar,pendekatan
biaya, dan/atau pendekatan pendapatan oleh Penilai Pemerintah
di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara,
Kementerian Keuangan. Revaluasi dilakukan pada tahun 2017 dan
2018. Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu
penyelesaian,pelaksanaan penilaian dilakukan dengan survei
lapangan untuk objek penilaian berupa Tanah dan tanpa survei
lapangan untuk objek penilaian selain Tanah.
Nilai aset tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai perolehan
baru dan nilai akumulasi penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai
aset tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku sebelumnya
maka selisih tersebut diakui sebagai penambah ekuitas pada
Laporan Keuangan.Namun, apabila nilai aset tetap hasil revaluasi
lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut
diakui sebagai pengurang ekuitas pada Laporan Keuangan.
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
c. Penyusutan Aset Tetap
-
-
a)
b)
c)
-
-
-
Penyusutan Aset
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
d. Piutang Jangka Panjang
-
-
e. Aset Lainnya
-
-
-
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa
Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
(6) Kewajiban
-
-
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
a.
b)
-
(7) Ekuitas
Implementasi
Akuntansi
Pemerintah
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Panjang
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B.
B. 1. Pendapatan
1.878.411.000 1.475.629.000
59.600.000
Realisasi
Pendapatan Rp.
33.480. Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp. 33.480 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2017
PENDAPATAN LAIN-LAIN - 33.480 -
Jumlah - 33.480 -
PENDAPATAN JASA - - -
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
59.600.000
- -
Anggaran Awal
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan
situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan
sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2017
Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Belanja Modal
- -
- -
Jumlah Belanja 1.938.011.000 1.535.229.000
Belanja
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. Belanja
1.
Jumlah 1.535.229.000 1.493.999.608 97,31
Dibandingkan dengan TA 2016, Realisasi Belanja TA 2017 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -6,05 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Terdapat kenaikan gaji berkala pegawai yang menyebabkan meningkatnya
realisasi belanja Pegawai pada TA 2017,
Belanja Modal - - -
Total Belanja Kotor 1.535.229.000 1.493.999.608 97,31
Pengembalian - -
Belanja Pegawai 1.475.629.000 1.442.817.108 97,78
Belanja Barang 59.600.000 51.182.500 85,88
Belanja Bantuan Sosial - - -
Uraian
2017
Realisasi Belanja
Negara Rp.
1.493.999.608. Realisasi Belanja instansi pada TA 2017 adalah sebesar Rp. 1.493.999.608 atau 97
dari anggaran belanja sebesar Rp. 1.535.229.000. Rincian anggaran dan realisasi
belanja TA 2017 adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan -98,97 persen
dibandingkan TA 2016.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -98,97 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA - - -
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2017
Anggaran Realisasi % Real Angg.
PENDAPATAN LAIN-LAIN 33.480 3.248.850 (99)
Jumlah 33.480 3.248.850 (99)
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 3. Belanja Pegawai
1.
(9,26)
Pengembalian Belanja Pegawai - - -
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 1.424.817.108 1.554.135.492 (8,32)
Jumlah 1.442.817.108 1.590.135.492 (9,26)
Belanja Gaji dan Tunjangan Non
PNS 18.000.000 36.000.000 (50,00)
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur - - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 1.442.817.108 1.590.135.492
Jumlah Rp 1.493.999.608 Rp 1.590.135.492 -6,05
Belanja Pegawai
Rp. 1.442.817.108.Realisasi Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
1.442.817.108 dan Rp. 1.590.135.492.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan sebesar -9 persen dari
TA 2016. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
Belanja Barang Rp 51.182.500 Rp - -
Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - -
Terdapat kenaikan gaji berkala pegawai yang menyebabkan meningkatnya
realisasi belanja Pegawai pada TA 2017,
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Pegawai Rp 1.442.817.108 Rp 1.590.135.492 -9,26
Belanja Modal Rp - Rp - -
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 4. Belanja Barang
B. 5. Belanja ModalBelanja Modal Rp.
0.Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2016 .
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Belanja Barang Non Operasional - - -
Belanja Jasa - - -
Belanja Pemeliharaan - - -
JUMLAH 51.182.500 - -
Belanja Barang Persediaan 2.672.500 - -
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 7.450.000 - -
Jumlah Belanja Kotor 51.182.500 - -
Pengembalian Belanja Barang - - -
Belanja Barang Rp.
51.182.500.
Realisasi Belanja Barang TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
51.182.500 dan Rp. 0. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan 0 % dari Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Perbandingan Belanja Barang TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional 41.060.000 - -
Mulai TA 2017 Bimas Katolik mendapatkan anggaran untuk belanja barang.
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan
Mesin - - -
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - - -
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2017 dan TA 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan - - -
Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0. Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
- Peralatan - - -
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2017 adalah sebesar Rp. 0,
mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 % bila dibandingkan dengan realisasi TA
2016 sebesar Rp. 0.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
- ... - - -
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2016.
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
C. 3Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 4
C. 5
- -
- -
Jumlah 33.480 -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2017 2016
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya 33.480 -
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2017 dan 2016
2017 2016
Jumlah - -
Piutang Lainnya pada Bimas Katolik merupakan lebih bayar Tunjangan Kinerja yang
masih di pegawai dan belum disetorkan ke kas negara per 31 Desember 2017
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Piutang PNBP Rp.
33.480.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
adalah sebesar Rp. 33.480 dan Rp. 0.
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2017 2016
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2017 dan 2016
No Nama 2017 2016
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
C. 9
Jumlah - -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp. 0.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2017 dan 2016
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
Keterangan 2017 2016
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - -
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 10
C. 11
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Persediaan TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Barang Konsumsi 2.589.000 -
Persediaan Lainnya - -
Jumlah 2.589.000 -
Barang Untuk Pemeliharaan - -
Suku Cadang - -
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat - -
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Pendapatan ... - -
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp.
2.589.000.
Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar
Rp. 2.589.000 dan Rp. 0.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :
Mulai Tahun Anggaran 2017 Ditjen Bimas Katolik mendapatkan dana operasional
untuk belanja persediaan
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 12
C. 13
2016
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih –
Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
- -
- - Jumlah
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2017 dan 2016
No Debitur 2015 2014
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2017 dan 2016
No Debitur 2017
2 ....
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
Macet -
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2017
Mutasi Tambah -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
100,00% -
Tanah Rp. 0.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Jumlah -
Penyitaan Pengadilan -
No Luas NilaiLokasi
- Jumlah
1 0 0 -
2 0 0 -
Diragukan
-
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Tanah
-
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00%
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 15
C. 16
Transfer Masuk -
Peralatan dan
Mesin Rp. 0.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 dan 2016
adalah Rp. 0 dan Rp. 0. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Gedung dan
Bangunan Rp. 0.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp.
0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 17
C. 18
- ...
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
-
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2017,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 19
C. 20
NO
1
2
3
4
C. 21
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2017 dan 2016
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut:
Gedung dan Bangunan - - -
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin - - -
- - - Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp. 0.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset
Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp. 0.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
Lisensi -
.... -
Jumlah -
Rincian Aset Tak Berwujud
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 23
C. 24
C. 25
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
- - -
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
- - -
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp.
2.240.000.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 2.240.000 dan Rp. 444.000.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
- - -
Jumlah - - -
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 26
C. 27
C. 29
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya 2.240.000 Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total 2.240.000
Utang kpd pihak ketiga lainnya merupakan uang makan pegawai yang belum
dibayakan dari tanggal 16-31 Desember 2017
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Bel. Peg yg masih harus dibayar - -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Jumlah - -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
Ekuitas Rp.
382.480.
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
2.622.480 dan Rp. 0.
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
D. 3
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2017 dan 2016
Uraian TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Pegawai
Rp. 1.444.579.628.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 1.444.579.628 dan Rp. 1.590.579.492.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-lain - - -
Beban Gaji 581.028.288 666.774.672 -12,86
Beban Lembur - - -
Jumlah 1.444.579.628 1.590.579.492 -9,179
Beban Tunjangan -Tunjangan 863.551.340 923.804.820 -6,522
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
Beban Persediaan
Rp. 83.500.Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 83.500 dan Rp. 0.
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 4Beban Barang dan
Jasa Rp.
41.060.000.
Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 41.060.000 dan Rp. 0.
Beban Persediaan Konsumsi 83.500 - -
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang - - -
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2017 dan 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional 41.060.000 - -
-
-
-
-
-
-
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah 83.500 - -
Jumlah 41.060.000 - -
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Jasa Pos dan Giro
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel
Peralatan dan MesinBeban Aset Ekstrakomptabel Gedung
dan Bangunan - - -
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset
Tetap Lainnya - - -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 5
D. 6
D. 7
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - -
-
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin - -
-
Beban Pemeliharaan Lainnya - - -
Beban
Pemeliharaan Rp.
0.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian
beban pemeliharaan untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Barang
untuk Diserahkan
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa 5.950.000 - -
Jumlah - - -
Beban Perjalanan
Dinas Rp.
7.450.000.
Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
7.450.000 dan Rp. 0.
Jumlah 7.450.000 - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Beban PerjalananDinas Dalam Kota 1.500.000 - -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota - -
-
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota - -
-
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 8
Jumlah - - -
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp. 0.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Beban Bantuan
Sosial Rp. 0.Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial - - -
Jumlah - - -
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 9
D. 10
-
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 0.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:
Jumlah - - -
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2017 dan 2016
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Penyusutan - - -
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin - - -
Beban Pensutan Aset Lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi - - -
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Non Lancar - - -
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional 33.480 3.248.850 -98,97
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
- - -
Jumlah - - -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp.
33.480.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
33.480 3.248.850 -98,97
Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Rp -
Jumlah Rp - Rp - -
Beban Perjalanan Dinas
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
E. 3.4
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
Ekuitas Awal Rp. -
444.000.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. -444.000 dan Rp. 0.
Defisit LO Rp. -
1.493.139.648.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. -1.493.139.648 dan Rp. -1.587.330.642. Defisit LO merupakan
selisih kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan
non operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 2016.
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2017
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
51
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp. 0.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini berasal
dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
-
Jumlah
Akum. Peny. Gedung dan Bangunan -
Transaksi Antar
Entitas Rp.
1.493.966.128.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017
dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 1.493.966.128 dan Rp.
1.586.886.642.
Koreksi Lain-lain
Rp. 0.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Jenis Koreksi Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin -
Akum. Peny. Aset tetap yg tidak digunakan dlm
operasional
Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah -
-
Aset Tetap Rp. 0. Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan koreksi selain
yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan,
koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi lain-lain
terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Jenis Koreksi
Rincian Koreksi Lain-lain
52
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain (33.480)
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 1.493.966.128
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2017, DDEL sebesar Rp. -33.480 sedangkan
DKEL sebesar Rp. 1.493.999.608.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 1.493.999.608
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
53
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2017 disajikan pada
lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 Desember 2017 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2017.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp. 0.
Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 382.480 dan Rp. -444.000.
Ekuitas Akhir Rp.
382.480.
54
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
Semula:
Kuasa Pengguna Anggaran : Drs. H Suroso, M.Pd.I
Menjadi :
Kuasa Pengguna Anggaran : H. Anif Solikhin, S.Ag, M.Si
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor:B,II/3/02179 Tentang Penetapan Kepala Kantor Kementerian
Agama Kota Magelang, sehingga terjadi penggantian Kuasa Pengguna
Anggaran
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak Lanjut
atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang terdapat Informasi Belanja secara
Akrual yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Rekening Pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Ditjen
Bimas Katolik adalah 004801001540304 yang digunakan sebagai
penampung dana DIPA dengan saldo akhir per tanggal 31 Desember
2017 sebesar Rp. 0.
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang yaitu
sudah melakukan revisi ke 3
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan SSPB
yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
55
No Aset TetapMasa
ManfaatNilai Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2015
Beban Peny.
Tahun 2016
Akm. Peny.
Per 31-12-
2016
Nilai Buku Per
31-12-2016
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor7 0
2 Alat Kantor 5 0
3Alat Rumah
Tangga5 0
4 Alat Studio 5 0
5 Alat Komunikasi 5 0
6Alat khusus
kepolisian0
7 Komputer Unit 4 0
8Peralatan
Komputer4 0
9 Alat Sar 0
10Alat Kerja
Penerbangan0
Jumlah 0 0 0 0 0
CGedung dan
Bangunan
1Bangunan Gedung
Tempat Kerja0
2Bangunan Gedung
Tempat Tinggal0
Jumlah 0 0 0 0 0
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2017
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Jumlah 0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1 Aset Tak Berwujud
2
Aset yang
dihentikan
Penggunaanya
0
Jumlah 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0Total
Kepala Kantor
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, Januari 2018
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
7
9
10
11
1
2
3
4
6
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
2
Magelang, Januari 2018
Kepala Kantor
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari
: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017
sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.
0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 130.188.825 sehingga terdapat
Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -130.188.825.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 0 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO
sebesar Rp. -130.188.825.
Nilai Aset per 31 Desember 2017 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 0 yang terdiri
dari: Aset Lancar sebesar Rp. 0; Aset Tetap (neto) sebesar Rp. 0; Piutang Jangka
Panjang (neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 0.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2017.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 205.000 dan Rp. -205.000.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2017.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2017 adalah sebesar Rp.129.983.825 atau mencapai 85 %
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 153.764.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2017 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 0 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2017 adalah sebesar Rp.0 dikurangi Defisit-LO
sebesar Rp.-130.188.825 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp. 0
dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 129.983.825 sehingga Ekuitas
entitas pada tanggal 31 Desember 2017 adalah senilai Rp. -205.000.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2017 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2017 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
5
TA 2016
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - - 0 240
JUMLAH PENDAPATAN - - - 240
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 153.764.000 129.983.825 84,53 197.959.224
Belanja Barang B.4 - - 0 -
Belanja Modal B.5 - - 0 -
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 153.764.000 129.983.825 84,53 197.959.224
Uraian CatatanTA 2017 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
6
Catatan TA 2017 TA 2016
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 - -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - -
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 - -
Jumlah Aset lancar - -
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 - -
Peralatan dan Mesin C.15 - -
Gedung dan Bangunan C.16 - -
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 - -
Jumlah Aset Tetap - -
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 - -
Aset Lain-lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 - -
Jumlah Aset Lainnya - -
JUMLAH ASET 0 0
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
NERACA
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 205.000 -
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 205.000 -
JUMLAH KEWAJIBAN 205.000 -
EKUITAS
Ekuitas C.29 (205.000)Rp -Rp
Jumlah Ekuitas (205.000) -
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS - -
8
Catatan TA 2017 TA 2016
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 -
JUMLAH PENDAPATAN 0 0
Beban Pegawai D.2 130.188.825 148.645.224
Beban Persediaan D.3 0 -
Beban Barang dan Jasa D.4 0 -
Beban Pemeliharaan D.5 0 -
Beban Perjalanan Dinas D.6 - -
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 - -
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 130.188.825 148.645.224
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (130.188.825) (148.645.224)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - -
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL - -
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA (130.188.825) (148.645.224)
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
(130.188.825) (148.645.224)
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2017 TA 2016
E.1 - (49.314.000)
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 (130.188.825) (148.645.224)
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 - -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -
JUMLAH - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 129.983.825 197.959.224
EKUITAS AKHIR E.5 (205.000) -
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan Kemebterian Agama kepada
masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 2.
A. 3.
A. 4.
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
Pendekatan Penyusunan Laporan KeuanganPendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2017 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 5.
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LOPendapatan-LO
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2017 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
-
-
(3). Belanja
-
-
-
-
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(4). Beban
-
-
-
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
-
-
a)
b)
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
√
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d
tanggal jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Macet 100%
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
√
√
b. Aset Tetap
-
-
-
a)
b)
c)
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
-
c. Penyusutan Aset TetapPenyusutan Aset
Tetap
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
Pemerintah melakukan penilaian kembali (revaluasi) berdasarkan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2017
tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.
Revaluasi dilakukan terhadap aset tetap berupa Tanah, Gedung dan
Bangunan, serta Jalan, Jaringan,dan Irigasi berupa Jalan Jembatan
dan Bangunan Air pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai
kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh sampai dengan 31
Desember 2015. Termasuk dalam ruang lingkup objek revaluasi
adalah aset tetap pada Kementerian/Lembaga yang sedang
dilaksanakan Pemanfaatan.Pelaksanaan penilaian dalam rangka
revaluasi dilakukan dengan pendekatan data pasar,pendekatan
biaya, dan/atau pendekatan pendapatan oleh Penilai Pemerintah
di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara,
Kementerian Keuangan. Revaluasi dilakukan pada tahun 2017 dan
2018. Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu
penyelesaian,pelaksanaan penilaian dilakukan dengan survei
lapangan untuk objek penilaian berupa Tanah dan tanpa survei
lapangan untuk objek penilaian selain Tanah.
Nilai aset tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai perolehan
baru dan nilai akumulasi penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai
aset tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku sebelumnya
maka selisih tersebut diakui sebagai penambah ekuitas pada
Laporan Keuangan.Namun, apabila nilai aset tetap hasil revaluasi
lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut
diakui sebagai pengurang ekuitas pada Laporan Keuangan.
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
a)
b)
c)
-
-
-
d. Piutang Jangka Panjang
-
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
e. Aset Lainnya
-
-
-
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa
Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
(6) Kewajiban
-
-
a.
b)
-
(7) Ekuitas
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Panjang
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B.
B. 1. Pendapatan
129.901.000 153.764.000
-
Realisasi
Pendapatan Rp. 0.
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp. 0 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2017
PENDAPATAN LAIN-LAIN - - -
Jumlah - - -
PENDAPATAN JASA - - -
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
-
- -
Anggaran Awal
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan
situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan
sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2017
Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Belanja Modal
- -
- -
Jumlah Belanja 129.901.000 153.764.000
Belanja
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. Belanja
1.
Jumlah 153.764.000 129.983.825 84,53
Dibandingkan dengan TA 2016, Realisasi Belanja TA 2017 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -34,34 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Terdapat pembayaran kekurangan Tunjangan Profesi tahun 2015
menyebabkan meningkatnya realisasi belanja Pegawai pada TA 2017,
Belanja Modal - - -
Total Belanja Kotor 153.764.000 129.983.825 84,53
Pengembalian - -
Belanja Pegawai 153.764.000 129.983.825 84,53
Belanja Barang - - -
Belanja Bantuan Sosial - - -
Uraian
2017
Realisasi Belanja
Negara Rp.
129.983.825. Realisasi Belanja instansi pada TA 2017 adalah sebesar Rp. 129.983.825 atau 85 dari
anggaran belanja sebesar Rp. 153.764.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja
TA 2017 adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan -100,00 persen
dibandingkan TA 2016.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 0,00 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA - - -
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2017
Anggaran Realisasi % Real Angg.
PENDAPATAN LAIN-LAIN - - -
Jumlah - - -
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 3. Belanja Pegawai
1.
(34,34)
Pengembalian Belanja Pegawai - - -
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 129.983.825 197.959.224 (34,34)
Jumlah 129.983.825 197.959.224 (34,34)
Belanja Gaji dan Tunjangan Non
PNS - - -
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur - - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 129.983.825 197.959.224
Jumlah Rp 129.983.825 Rp 197.959.224 -34,34
Belanja Pegawai
Rp. 129.983.825.Realisasi Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
129.983.825 dan Rp. 197.959.224.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan sebesar -34 persen dari
TA 2016. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
Belanja Barang Rp - Rp - -
Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - -
Terdapat pembayaran kekurangan Tunjangan Profesi tahun 2015
menyebabkan meningkatnya realisasi belanja Pegawai pada TA 2017,
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Pegawai Rp 129.983.825 Rp 197.959.224 -34,34
Belanja Modal Rp - Rp - -
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 4. Belanja Barang
B. 5. Belanja ModalBelanja Modal Rp.
0.Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2016 .
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Belanja Barang Non Operasional - - -
Belanja Jasa - - -
Belanja Pemeliharaan - - -
JUMLAH - - -
Belanja Barang Persediaan - - -
Belanja Perjalanan Dalam Negeri - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Barang - - -
Belanja Barang Rp.
0.Realisasi Belanja Barang TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan 0 % dari
Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Perbandingan Belanja Barang TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional - - -
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan
Mesin - - -
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - - -
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2017 dan TA 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan - - -
Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0. Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
- Peralatan - - -
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2017 adalah sebesar Rp. 0,
mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 % bila dibandingkan dengan realisasi TA
2016 sebesar Rp. 0.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
- ... - - -
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2016.
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
C. 3Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 4
C. 5
- -
- -
Jumlah - -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2017 2016
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya - -
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2017 dan 2016
2017 2016
Jumlah - -
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Piutang PNBP Rp.
0.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2017 2016
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2017 dan 2016
No Nama 2017 2016
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
C. 9
Jumlah - -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp. 0.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2017 dan 2016
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
Keterangan 2017 2016
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - -
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 10
C. 11
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Persediaan TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Barang Konsumsi - -
Persediaan Lainnya - -
Jumlah - -
Barang Untuk Pemeliharaan - -
Suku Cadang - -
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat - -
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Pendapatan ... - -
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp. 0. Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 12
C. 13
2016
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih –
Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
- -
- - Jumlah
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2017 dan 2016
No Debitur 2015 2014
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2017 dan 2016
No Debitur 2017
2 ....
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
Macet -
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2017
Mutasi Tambah -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tanah Rp. 0.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Jumlah -
Penyitaan Pengadilan -
No Luas NilaiLokasi
- Jumlah
1 0 0 -
2 0 0 -
-
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Tanah
-
100,00% -
Diragukan
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00%
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 15
C. 16
Transfer Masuk -
Peralatan dan
Mesin Rp. 0.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 dan 2016
adalah Rp. 0 dan Rp. 0. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Gedung dan
Bangunan Rp. 0.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp.
0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 17
C. 18
- ...
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
-
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2017,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 19
C. 20
NO
1
2
3
4
C. 21
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2017 dan 2016
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut:
Gedung dan Bangunan - - -
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin - - -
- - - Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp. 0.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset
Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp. 0.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
Lisensi -
.... -
Jumlah -
Rincian Aset Tak Berwujud
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 23
C. 24
C. 25
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
- - -
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
- - -
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp.
205.000.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 205.000 dan Rp. 0.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
- - -
Jumlah - - -
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 26
C. 27
C. 29
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya 205.000 Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total 205.000
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Bel. Peg yg masih harus dibayar 205.000 -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Jumlah 205.000 -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
Ekuitas Rp. -
205.000.
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
D. 3
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2017 dan 2016
Uraian TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Pegawai
Rp. 130.188.825.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 130.188.825 dan Rp. 148.645.224.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-lain - - -
Beban Persediaan
Rp. 0.Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Gaji 57.947.960 58.478.324 -0,9069
Beban Lembur - - -
Jumlah 130.188.825 148.645.224 -12,42
Beban Tunjangan -Tunjangan 72.240.865 90.166.900 -19,88
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 4
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2017 dan 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah - - -
Beban Barang dan
Jasa Rp. 0.Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Persediaan Konsumsi - - -
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang - - -
- -
- -
- -
- -
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional - - -
-
-
-
-
-
-
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Jumlah - - -
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Jasa Pos dan Giro
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel
Peralatan dan MesinBeban Aset Ekstrakomptabel Gedung
dan Bangunan - - -
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset
Tetap Lainnya - - -
- -
- -
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 5
D. 6
D. 7
Beban
Pemeliharaan Rp.
0.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian
beban pemeliharaan untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Beban Perjalanan
Dinas Rp. 0.Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - -
-
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin - -
-
Beban Pemeliharaan Lainnya - - -
Beban PerjalananDinas Dalam Kota - - -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota - -
-
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota - -
-
Beban Barang
untuk Diserahkan
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa - - -
Jumlah - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 8
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp. 0.
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Jumlah - - -
Beban Bantuan
Sosial Rp. 0.Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial - - -
Jumlah - - -
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 9
D. 10
-
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 0.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:
Jumlah - - -
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2017 dan 2016
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Penyusutan - - -
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin - - -
Beban Pensutan Aset Lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi - - -
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2017 dan 2016
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Non Lancar - - -
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
- - -
Jumlah - - -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp. 0.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional - 480 -100
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
- 240 -100
Jumlah Rp - Rp - -
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
- 240 -100
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
E. 3.4
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2017
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp.
0.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. -49.314.000.
Defisit LO Rp. -
130.188.825.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. -130.188.825 dan Rp. -148.645.224. Defisit LO merupakan
selisih kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan
non operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 2016.
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
-
Aset Tetap Rp. 0. Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp. 0.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini berasal
dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
-
Jumlah
Akum. Peny. Gedung dan Bangunan -
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah -
Transaksi Antar
Entitas Rp.
129.983.825.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017
dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 129.983.825 dan Rp. 197.959.224.
Rincian Koreksi Lain-lain
Koreksi Lain-lain
Rp. 0.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan koreksi selain
yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan,
koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi lain-lain
terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Jenis Koreksi Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin -
Akum. Peny. Aset tetap yg tidak digunakan dlm
operasional
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain -
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 129.983.825
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2017, DDEL sebesar Rp. 0 sedangkan DKEL
sebesar Rp. 129.983.825.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 129.983.825
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2017 disajikan pada
lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
Ekuitas Akhir Rp. -
205.000.
Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. -205.000 dan Rp. 0.
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 Desember 2017 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2017.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp. 0.
51
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
Semula:
Kuasa Pengguna Anggaran : Drs. H Suroso, M.Pd.I
Menjadi :
Kuasa Pengguna Anggaran : H. Anif Solikhin, S.Ag, M.S.I
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor:B,II/3/02179 Tentang Penetapan Kepala Kantor Kementerian
Agama Kota Magelang, sehingga terjadi penggantian Kuasa Pengguna
Anggaran
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak Lanjut
atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang terdapat Informasi Belanja secara
Akrual yang disajikan dalam laporan ini.
Pada Ditjen Bimas Hindu tidak membuka rekening pemerintah karena
hanya mempunyai belanja pegawai (51) yang dibayarkan dengan sistem
LS
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang yaitu
sudah melakukan revisi ke 2
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan SSPB
yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
52
No Aset TetapMasa
ManfaatNilai Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2015
Beban Peny.
Tahun 2016
Akm. Peny.
Per 31-12-
2016
Nilai Buku Per
31-12-2016
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor7 0
2 Alat Kantor 5 0
3Alat Rumah
Tangga5 0
4 Alat Studio 5 0
5 Alat Komunikasi 5 0
6Alat khusus
kepolisian0
7 Komputer Unit 4 0
8Peralatan
Komputer4 0
9 Alat Sar 0
10Alat Kerja
Penerbangan0
Jumlah 0 0 0 0 0
CGedung dan
Bangunan
1Bangunan Gedung
Tempat Kerja0
2Bangunan Gedung
Tempat Tinggal0
Jumlah 0 0 0 0 0
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2017
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Jumlah 0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1 Aset Tak Berwujud
2
Aset yang
dihentikan
Penggunaanya
0
Jumlah 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0Total
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG adalah salah satu entitas akuntansi di
bawah Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat
dalam Pemerintahan.
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG.
Magelang, Januari 2018
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
Kepala Kantor Kementerian Agama
Kota Magelang
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
1
2
3
4
6
7
9
10
11
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
2
Magelang, Januari 2018
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
Kepala Kantor Kementerian Agama
Kota Magelang
Laporan Keuangan Tingkat KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG yang
terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017
sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Kementerian Agama Republik Indonesia
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANGJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 DESEMBER 2017 adalah sebesar
Rp. 0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 58.774.923 sehingga terdapat
Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -58.774.923.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 0 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO
sebesar Rp. -58.774.923.
Nilai Aset per 31 DESEMBER 2017 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 0 yang terdiri
dari: Aset Lancar sebesar Rp. 0; Aset Tetap (neto) sebesar Rp. 0; Piutang Jangka
Panjang (neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 0.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 DESEMBER 2017.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 185.000 dan Rp. -185.000.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 DESEMBER 2017.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2017 adalah sebesar Rp.58.589.923 atau mencapai 91 %
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 64.041.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2017 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 0 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Laporan Keuangan KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2017 adalah sebesar Rp.0 dikurangi Defisit-LO
sebesar Rp.-58.774.923 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp. 0
dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 58.589.923 sehingga Ekuitas
entitas pada tanggal 31 DESEMBER 2017 adalah senilai Rp. -185.000.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 DESEMBER 2017 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2017 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
5
TA 2016
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - - 0 -
JUMLAH PENDAPATAN - - - -
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 64.041.000 58.589.923 91,49 59.208.852
Belanja Barang B.4 - - 0 -
Belanja Modal B.5 - - 0 -
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 64.041.000 58.589.923 91,49 59.208.852
Uraian CatatanTA 2017 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
6
Catatan TA 2017 TA 2016
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 - -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - -
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 - -
Jumlah Aset lancar - -
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 - -
Peralatan dan Mesin C.15 - -
Gedung dan Bangunan C.16 - -
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 - -
Jumlah Aset Tetap - -
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 - -
Aset Lain-lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 - -
Jumlah Aset Lainnya - -
JUMLAH ASET 0 0
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
NERACA
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 185.000 -
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 185.000 -
JUMLAH KEWAJIBAN 185.000 -
EKUITAS
Ekuitas C.29 (185.000)Rp -Rp
Jumlah Ekuitas (185.000) -
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS - -
8
Catatan TA 2017 TA 2016
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 -
JUMLAH PENDAPATAN 0 0
Beban Pegawai D.2 58.774.923 58.920.852
Beban Persediaan D.3 0 -
Beban Barang dan Jasa D.4 0 -
Beban Pemeliharaan D.5 0 -
Beban Perjalanan Dinas D.6 - -
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 - -
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 58.774.923 58.920.852
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (58.774.923) (58.920.852)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - -
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL - -
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA (58.774.923) (58.920.852)
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
(58.774.923) (58.920.852)
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2017 TA 2016
E.1 - (288.000)
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 (58.774.923) (58.920.852)
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 - -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -
JUMLAH - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 58.589.923 59.208.852
EKUITAS AKHIR E.5 (185.000) -
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan Kementerian Agama kepada
Masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG mempunyai tugas melaksanakan
tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota
berdasarkan kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi
dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 2.
A. 3.
A. 4.
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
Pendekatan Penyusunan Laporan KeuanganPendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2017 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 5.
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LOPendapatan-LO
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari KEMENTERIAN AGAMA
KOTA MAGELANG.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2017 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
-
-
(3). Belanja
-
-
-
-
(4). Beban
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
-
-
a)
b)
-
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
b. Aset Tetap
-
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d
tanggal jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Macet 100%
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
a)
b)
c)
-
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Pemerintah melakukan penilaian kembali (revaluasi) berdasarkan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2017
tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.
Revaluasi dilakukan terhadap aset tetap berupa Tanah, Gedung dan
Bangunan, serta Jalan, Jaringan,dan Irigasi berupa Jalan Jembatan
dan Bangunan Air pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai
kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh sampai dengan 31
Desember 2015. Termasuk dalam ruang lingkup objek revaluasi
adalah aset tetap pada Kementerian/Lembaga yang sedang
dilaksanakan Pemanfaatan.Pelaksanaan penilaian dalam rangka
revaluasi dilakukan dengan pendekatan data pasar,pendekatan
biaya, dan/atau pendekatan pendapatan oleh Penilai Pemerintah
di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara,
Kementerian Keuangan. Revaluasi dilakukan pada tahun 2017 dan
2018. Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu
penyelesaian,pelaksanaan penilaian dilakukan dengan survei
lapangan untuk objek penilaian berupa Tanah dan tanpa survei
lapangan untuk objek penilaian selain Tanah.
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
c. Penyusutan Aset Tetap
-
-
a)
b)
c)
-
-
Penyusutan Aset
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
Nilai aset tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai perolehan
baru dan nilai akumulasi penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai
aset tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku sebelumnya
maka selisih tersebut diakui sebagai penambah ekuitas pada
Laporan Keuangan.Namun, apabila nilai aset tetap hasil revaluasi
lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut
diakui sebagai pengurang ekuitas pada Laporan Keuangan.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
d. Piutang Jangka Panjang
-
-
e. Aset Lainnya
-
-
-
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
(6) Kewajiban
-
-
a.
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa
Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
b)
-
(7) Ekuitas
Kewajiban Jangka Panjang
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B.
B. 1. Pendapatan
- -
-
Realisasi
Pendapatan Rp. 0.
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 DESEMBER 2017 adalah
sebesar Rp. 0 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG terdiri dari Pendapatan Jasa
dan Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah
sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2017
PENDAPATAN LAIN-LAIN - - -
Jumlah - - -
PENDAPATAN JASA - - -
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
Selama periode berjalan, KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG telah
mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
-
- -
Anggaran Awal
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan
adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi
pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan
jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2017
Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Belanja Modal
- -
- -
Jumlah Belanja - -
Belanja
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. Belanja
1.
Jumlah 64.041.000 58.589.923 91,49
Dibandingkan dengan TA 2016, Realisasi Belanja TA 2017 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -1,05 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Pembayaran gai ke 13 pada TA 2017,"dibayarkan pada bulan Juli 2017
Belanja Modal - - -
Total Belanja Kotor 64.041.000 58.589.923 91,49
Pengembalian - -
Belanja Pegawai 64.041.000 58.589.923 91,49
Belanja Barang - - -
Belanja Bantuan Sosial - - -
Uraian
2017
Realisasi Belanja
Negara Rp.
58.589.923. Realisasi Belanja instansi pada TA 2017 adalah sebesar Rp. 58.589.923 atau 91 dari
anggaran belanja sebesar Rp. 64.041.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA
2017 adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan 0,00 persen
dibandingkan TA 2016.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0,00 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA - - -
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2017
Anggaran Realisasi % Real Angg.
PENDAPATAN LAIN-LAIN - - -
Jumlah - - -
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 3. Belanja Pegawai
1.
(1,05)
Pengembalian Belanja Pegawai - - -
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 58.589.923 59.208.852 (1,05)
Jumlah 58.589.923 59.208.852 (1,05)
Belanja Gaji dan Tunjangan Non
PNS - - -
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur - - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 58.589.923 59.208.852
Jumlah Rp 58.589.923 Rp 59.208.852 -1,05
Belanja Pegawai
Rp. 58.589.923.Realisasi Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
58.589.923 dan Rp. 59.208.852.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan sebesar -1 persen dari
TA 2016. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
Belanja Barang Rp - Rp - -
Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - -
Pembayaran Gaji bulan ke 13 dilakukan pada bulan Juli yg menyebabkan
menurunnya realisasi belanja Pegawai pada TA 2017,
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Pegawai Rp 58.589.923 Rp 59.208.852 -1,05
Belanja Modal Rp - Rp - -
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 4. Belanja Barang
B. 5. Belanja ModalBelanja Modal Rp.
0.Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2016 .
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Belanja Barang Non Operasional - - -
Belanja Jasa - - -
Belanja Pemeliharaan - - -
JUMLAH - - -
Belanja Barang Persediaan - - -
Belanja Perjalanan Dalam Negeri - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Barang - - -
Belanja Barang Rp.
0.Realisasi Belanja Barang TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0. Realisasi Belanja Barang TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan 0 % dari
Realisasi Belanja Barang TA 2016.
Perbandingan Belanja Barang TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional - - -
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan
Mesin - - -
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - - -
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2017 dan TA 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan - - -
Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0. Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar
dibandingkan Realisasi TA 2016.
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
- Peralatan - - -
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2017 adalah sebesar Rp. 0,
mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 % bila dibandingkan dengan realisasi TA
2016 sebesar Rp. 0.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
- ... - - -
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2016.
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
C. 3Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 DESEMBER 2017 dan 2016 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 DESEMBER 2017 dan 2016
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 4
C. 5
- -
- -
Jumlah - -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2017 2016
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya - -
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2017 dan 2016
2017 2016
Jumlah - -
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Piutang PNBP Rp.
0.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 DESEMBER 2017 dan 2016 masing-masing
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2017 2016
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 DESEMBER 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2017 dan 2016
No Nama 2017 2016
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 DESEMBER
2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
C. 9
Jumlah - -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp. 0.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 DESEMBER 2017 dan 2016 masing-
masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2017 dan 2016
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 DESEMBER 2017 dan 2016
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
Keterangan 2017 2016
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - -
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 10
C. 11
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
DESEMBER 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Persediaan TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Barang Konsumsi - -
Persediaan Lainnya - -
Jumlah - -
Barang Untuk Pemeliharaan - -
Suku Cadang - -
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat - -
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Pendapatan ... - -
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp. 0. Persediaan
Nilai Persediaan per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 12
C. 13
2016
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih –
Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 DESEMBER
2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
- -
- - Jumlah
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 DESEMBER 2017 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2017 dan 2016
No Debitur 2015 2014
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2017 dan 2016
No Debitur 2017
2 ....
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
Macet -
Rincian saldo Tanah per 31 DESEMBER 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2017
Mutasi Tambah -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 DESEMBER 2017 -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki KEMENTERIAN AGAMA KOTA
MAGELANG per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
100,00% -
Tanah Rp. 0.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Jumlah -
Penyitaan Pengadilan -
No Luas NilaiLokasi
- Jumlah
1 0 0 -
2 0 0 -
Diragukan
-
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Tanah
-
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00%
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 15
C. 16
Transfer Masuk -
Peralatan dan
Mesin Rp. 0.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 DESEMBER 2017 dan 2016
adalah Rp. 0 dan Rp. 0. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 DESEMBER 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 DESEMBER 2017 -
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 DESEMBER 2017 -
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Gedung dan
Bangunan Rp. 0.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp.
0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 DESEMBER 2017 -
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 17
C. 18
- ...
Nilai Buku Per 31 DESEMBER 2017 -
-
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 DESEMBER 2017 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 DESEMBER 2017 -
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2017,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 DESEMBER 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 19
C. 20
NO
1
2
3
4
C. 21
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2017 dan 2016
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 DESEMBER 2017 adalah sebagai
berikut:
Gedung dan Bangunan - - -
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin - - -
- - - Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp. 0.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 DESEMBER 2017 dan 31 Desember 2016
adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
Aset Tak Berwujud pada KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG berupa software
yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap
Aset Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp. 0.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
Lisensi -
.... -
Jumlah -
Rincian Aset Tak Berwujud
Saldo Per 31 DESEMBER 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 DESEMBER 2017 -
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 DESEMBER 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 DESEMBER 2017 -
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 23
C. 24
C. 25
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
- - -
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya per 31 DESEMBER 2017 adalah sebagai berikut:
- - -
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp.
185.000.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 DESEMBER 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 185.000 dan Rp. 0.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG per tanggal pelaporan adalah sebagai
berikut:
- - -
Jumlah - - -
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 26
C. 27
C. 29
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya 185.000 Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total 185.000
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Bel. Peg yg masih harus dibayar 185.000 -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Jumlah 185.000 -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
Ekuitas Rp. -
185.000.
Ekuitas
Ekuitas per 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
D. 3
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 DESEMBER 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2017 dan 2016
Uraian TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Pegawai
Rp. 58.774.923.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 58.774.923 dan Rp. 58.920.852.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-lain - - -
Beban Persediaan
Rp. 0.Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Gaji 55.774.923 55.920.852 -0,261
Beban Lembur - - -
Jumlah 58.774.923 58.920.852 -0,248
Beban Tunjangan -Tunjangan 3.000.000 3.000.000 0
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 4
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2017 dan 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah - - -
Beban Barang dan
Jasa Rp. 0.Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Persediaan Konsumsi - - -
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang - - -
- -
- -
- -
- -
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional - - -
-
-
-
-
-
-
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Jumlah - - -
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Jasa Pos dan Giro
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel
Peralatan dan MesinBeban Aset Ekstrakomptabel Gedung
dan Bangunan - - -
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset
Tetap Lainnya - - -
- -
- -
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 5
D. 6
D. 7
Beban
Pemeliharaan Rp.
0.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian
beban pemeliharaan untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Beban Perjalanan
Dinas Rp. 0.Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - -
-
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin - -
-
Beban Pemeliharaan Lainnya - - -
Beban PerjalananDinas Dalam Kota - - -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota - -
-
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota - -
-
Beban Barang
untuk Diserahkan
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa - - -
Jumlah - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 8
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp. 0.
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Jumlah - - -
Beban Bantuan
Sosial Rp. 0.Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial - - -
Jumlah - - -
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 9
D. 10
-
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 0.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:
Jumlah - - -
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2017 dan 2016
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Penyusutan - - -
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin - - -
Beban Pensutan Aset Lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi - - -
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2017 dan 2016
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Non Lancar - - -
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
- - -
Jumlah - - -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp. 0.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional - - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
- - -
Jumlah Rp - Rp - -
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
- - -
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
E. 3.4
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 DESEMBER
2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2017
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp.
0.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. -288.000.
Defisit LO Rp. -
58.774.923.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 DESEMBER 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. -58.774.923 dan Rp. -58.920.852. Defisit LO merupakan selisih
kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non
operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 DESEMBER
2017 dan 2016.
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
-
Aset Tetap Rp. 0. Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp. 0.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
DESEMBER 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini berasal
dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
-
Jumlah
Akum. Peny. Gedung dan Bangunan -
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah -
Transaksi Antar
Entitas Rp.
58.589.923.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 DESEMBER 2017
dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 58.589.923 dan Rp. 59.208.852.
Rincian Koreksi Lain-lain
Koreksi Lain-lain
Rp. 0.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 DESEMBER 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan koreksi selain
yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan,
koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi lain-lain
terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Jenis Koreksi Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin -
Akum. Peny. Aset tetap yg tidak digunakan dlm
operasional
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain -
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 58.589.923
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 DESEMBER 2017 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 DESEMBER 2017, DDEL sebesar Rp. 0 sedangkan DKEL
sebesar Rp. 58.589.923.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 DESEMBER 2017 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 58.589.923
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2017 disajikan pada
lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
Ekuitas Akhir Rp. -
185.000.
Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 DESEMBER 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. -185.000 dan Rp. 0.
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 DESEMBER 2017 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2017.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 DESEMBER 2017 adalah Rp. 0.
51
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
Semula:
Kuasa Pengguna Anggaran : Drs. H Suroso, M.Pd.I
Menjadi :
Kuasa Pengguna Anggaran : H. Anif Solikhin, S.Ag, M.Si
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor:B,II/3/02179 Tentang Penetapan Kepala Kantor Kementerian
Agama Kota Magelang, sehingga terjadi penggantian Kuasa Pengguna
Anggaran
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG tidak ada Temuan dan Tindak
Lanjut atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang terdapat Informasi Belanja secara
Akrual yang disajikan dalam laporan ini.
Pada Ditjen Bimas Budha tidak membuka rekening pemerintah karena
hanya mempunyai belanja pegawai (51) yang dibayarkan dengan sistem
LS
Informasi mengenai revisi DIPA KEMENTERIAN AGAMA KOTA
MAGELANG yaitu tidak ada revisi DIPA pada tahun 2017
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG tidak ada Ralat SPM, SSBP dan
SSPB yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
52
No Aset TetapMasa
ManfaatNilai Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2015
Beban Peny.
Tahun 2016
Akm. Peny.
Per 31-12-
2016
Nilai Buku Per
31-12-2016
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor7 0
2 Alat Kantor 5 0
3Alat Rumah
Tangga5 0
4 Alat Studio 5 0
5 Alat Komunikasi 5 0
6Alat khusus
kepolisian0
7 Komputer Unit 4 0
8Peralatan
Komputer4 0
9 Alat Sar 0
10Alat Kerja
Penerbangan0
Jumlah 0 0 0 0 0
CGedung dan
Bangunan
1Bangunan Gedung
Tempat Kerja0
2Bangunan Gedung
Tempat Tinggal0
Jumlah 0 0 0 0 0
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Lampiran A1
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 DESEMBER 2017
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Jumlah 0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1 Aset Tak Berwujud
2
Aset yang
dihentikan
Penggunaanya
0
Jumlah 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0Total
Kepala
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, Januari 2018
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
7
9
10
11
1
2
3
4
6
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
2
Magelang, Januari 2018
Kepala
H. Anif Solikhin, S.Ag, M.SI
197004201995031003
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari
: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017
sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.
0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 398.529.175 sehingga terdapat
Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -398.529.175.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 174.510 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-
LO sebesar Rp. -398.354.665.
Nilai Aset per 31 Desember 2017 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 76.821.859 yang
terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 23.989.555; Aset Tetap (neto) sebesar Rp.
51.272.989; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto)
sebesar Rp. 1.559.315.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2017.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 518.000 dan Rp.
76.303.859.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2017.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2017 adalah sebesar Rp.368.844.167 atau mencapai 99 %
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 372.583.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2017 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 142.360 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2017 adalah sebesar Rp.105.956.717 dikurangi
Defisit-LO sebesar Rp.-398.354.665 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi
senilai Rp. 0 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 368.701.807
sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2017 adalah senilai Rp.
76.303.859.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2017 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2017 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
5
TA 2016
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 142.360 0 14.575
JUMLAH PENDAPATAN - 142.360 - 14.575
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 337.533.000 334.564.167 99,12 310.060.774
Belanja Barang B.4 35.050.000 34.280.000 97,80 92.003.350
Belanja Modal B.5 - - 0 -
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 372.583.000 368.844.167 99,00 402.064.124
Uraian CatatanTA 2017 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
6
Catatan TA 2017 TA 2016
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 13.080 -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - -
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 23.976.475 20.200.875
Jumlah Aset lancar 23.989.555 20.200.875
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 - -
Peralatan dan Mesin C.15 205.024.190 205.024.190
Gedung dan Bangunan C.16 - -
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 (153.751.201) (120.759.175)
Jumlah Aset Tetap 51.272.989 84.265.015
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 2.835.119 2.835.119
Aset Lain-lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 (1.275.804) (992.292)
Jumlah Aset Lainnya 1.559.315 1.842.827
JUMLAH ASET 76.821.859 106.308.717
KEWAJIBAN
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
NERACA
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 518.000 352.000
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 518.000 352.000
JUMLAH KEWAJIBAN 518.000 352.000
EKUITAS
Ekuitas C.29 76.303.859Rp 105.956.717Rp
Jumlah Ekuitas 76.303.859 105.956.717
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 76.821.859 106.308.717
8
Catatan TA 2017 TA 2016
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 -
JUMLAH PENDAPATAN 0
Beban Pegawai D.2 334.717.087 307.710.480
Beban Persediaan D.3 1.149.550 8.944.850
Beban Barang dan Jasa D.4 16.000.000 67.229.950
Beban Pemeliharaan D.5 2.997.000 2.823.700
Beban Perjalanan Dinas D.6 10.390.000 15.667.500
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 33.275.538 42.291.877
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 398.529.175 444.668.357
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (398.529.175) (444.668.357)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 174.510 2.996.300
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 174.510 2.996.300
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA (398.354.665) (441.672.057)
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
(398.354.665) (441.672.057)
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2017 TA 2016
E.1 105.956.717 147.037.992
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 (398.354.665) (441.672.057)
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 - (1.458.767)
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -
JUMLAH - (1.458.767)
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 368.701.807 402.049.549
EKUITAS AKHIR E.5 76.303.859 105.956.717
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAGELANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
A. 2.
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan Kementerian Agama kepada
masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
Pendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2017 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 3.
A. 4.
A. 5.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2017 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LO
-
-
√
√
√
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
(3). Belanja
-
-
-
-
(4). Beban
-
-
-
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
a)
b)
-
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Macet 100%
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d
tanggal jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
b. Aset Tetap
-
-
-
a)
b)
c)
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
-
c. Penyusutan Aset Tetap
-
-
Penyusutan Aset
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
Pemerintah melakukan penilaian kembali (revaluasi) berdasarkan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2017
tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.
Revaluasi dilakukan terhadap aset tetap berupa Tanah, Gedung dan
Bangunan, serta Jalan, Jaringan,dan Irigasi berupa Jalan Jembatan
dan Bangunan Air pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai
kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh sampai dengan 31
Desember 2015. Termasuk dalam ruang lingkup objek revaluasi
adalah aset tetap pada Kementerian/Lembaga yang sedang
dilaksanakan Pemanfaatan.Pelaksanaan penilaian dalam rangka
revaluasi dilakukan dengan pendekatan data pasar,pendekatan
biaya, dan/atau pendekatan pendapatan oleh Penilai Pemerintah
di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara,
Kementerian Keuangan. Revaluasi dilakukan pada tahun 2017 dan
2018. Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu
penyelesaian,pelaksanaan penilaian dilakukan dengan survei
lapangan untuk objek penilaian berupa Tanah dan tanpa survei
lapangan untuk objek penilaian selain Tanah.
Nilai aset tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai perolehan
baru dan nilai akumulasi penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai
aset tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku sebelumnya
maka selisih tersebut diakui sebagai penambah ekuitas pada
Laporan Keuangan.Namun, apabila nilai aset tetap hasil revaluasi
lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut
diakui sebagai pengurang ekuitas pada Laporan Keuangan.
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
a)
b)
c)
-
-
-
d. Piutang Jangka Panjang
-
-
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
e. Aset Lainnya
-
-
-
-
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa
Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(6) Kewajiban
-
-
a.
b)
-
(7) Ekuitas
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Panjang
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B.
B. 1. Pendapatan
Belanja Modal
- -
- -
Jumlah Belanja 421.378.000 372.583.000
Belanja
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan
situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan
sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2017Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
35.050.000
- -
Anggaran Awal
386.328.000 337.533.000
35.050.000
Realisasi
Pendapatan Rp.
142.360. Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp. 142.360 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2017
PENDAPATAN LAIN-LAIN - 142.360 -
Jumlah - 142.360 -
PENDAPATAN JASA - - -
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan 876,74 persen
dibandingkan TA 2016.
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. Belanja
1.
Uraian
2017
Realisasi Belanja
Negara Rp.
368.844.167. Realisasi Belanja instansi pada TA 2017 adalah sebesar Rp. 368.844.167 atau 99 dari
anggaran belanja sebesar Rp. 372.583.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja
TA 2017 adalah sebagai berikut:
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 876,74 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA - - -
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2017
Anggaran Realisasi % Real Angg.
PENDAPATAN LAIN-LAIN 142.360 14.575 877
Jumlah 142.360 14.575 877
Belanja Modal - - -
Total Belanja Kotor 372.583.000 368.844.167 99,00
Pengembalian - -
Belanja Pegawai 337.533.000 334.564.167 99,12
Belanja Barang 35.050.000 34.280.000 97,80
Belanja Bantuan Sosial - - -
Jumlah 372.583.000 368.844.167 99,00
Dibandingkan dengan TA 2016, Realisasi Belanja TA 2017 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -8,26 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Pengurangan pada pagu belanja barang untuk mendukung penghematan yang
dimulai pada TA 2017,
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 3. Belanja Pegawai
1.
2.
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Pegawai Rp 334.564.167 Rp 310.060.774 7,90
Belanja Modal Rp - Rp - -
Jumlah Rp 368.844.167 Rp 402.064.124 -8,26
Belanja Pegawai
Rp. 334.564.167.Realisasi Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
334.564.167 dan Rp. 310.060.774.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 8 persen dari TA 2016. Hal
ini disebabkan antara lain oleh:
Belanja Barang Rp 34.280.000 Rp 92.003.350 -62,74
Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - -
Adanya kenaikan pangkat dan gaji berkala pegawai pada tahun 2017
Adanya kenaikan uang makan pegawai pada tahun 2017
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 332.404.167 310.060.774 7,21
Jumlah 334.564.167 310.060.774 7,90
Belanja Gaji dan Tunjangan Non
PNS - - -
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur 2.160.000 - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 334.564.167 310.060.774 7,90
Pengembalian Belanja Pegawai - - -
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 4. Belanja Barang
B. 5. Belanja Modal
Belanja Barang Rp.
34.280.000.Realisasi Belanja Barang TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
34.280.000 dan Rp. 92.003.350. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan -63 % dari Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Hal ini disebabkan karena kegiatan untuk jamaah Haji pada tahun 2017 sebagian
besar sudah menggunakan dana BPIH.
Perbandingan Belanja Barang TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional 9.022.000 13.349.950 (32,42)
Belanja Barang Non Operasional 5.178.000 30.280.000 (82,90)
Belanja Jasa 1.800.000 23.600.000 (92,37)
Belanja Pemeliharaan 2.997.000 2.823.700 6,14
JUMLAH 34.280.000 92.003.350 (62,74)
Belanja Barang Persediaan 4.893.000 6.282.200 (22,11)
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 10.390.000 15.667.500 (33,68)
Jumlah Belanja Kotor 34.280.000 92.003.350 (62,74)
Pengembalian Belanja Barang - - -
Belanja Modal Rp.
0.Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2017 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2016 .
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan Mesin - - -
Belanja Modal Gedung dan Bangunan - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2017 adalah sebesar Rp. 0,
mengalami kenaikan sebesar 0 % bila dibandingkan dengan realisasi TA 2016
sebesar Rp. 0.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi 2017 Realisasi 2016Naik/
Turun %
Jumlah Belanja Kotor - - -
- Peralatan - - -
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0. Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2017 dan TA 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2016.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2016.
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016
Uraian Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016Naik/
Turun %
- ... - - -
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
C. 3
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2017 2016
Tunai - -
Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 4
C. 5
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Piutang PNBP Rp.
13.080.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
adalah sebesar Rp. 13.080 dan Rp. 0.
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2017 2016
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2017 2016
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya 13.080 -
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2017 dan 2016
2017 2016
Jumlah - -
- -
- -
Jumlah 13.080 -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
Piutang Lainnya pada PHU merupakan lebih bayar Tunjangan Kinerja yang masih di
pegawai dan belum disetorkan ke kas negara per 31 Desember 2017
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2017 dan 2016
No Nama 2017 2016
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
C. 9
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp. 0.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2017 dan 2016
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
Keterangan 2017 2016
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - -
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Pendapatan ... - -
Jumlah - -
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 10
C. 11
Persediaan Rp.
23.976.475.
Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar
Rp. 23.976.475 dan Rp. 20.200.875.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :
Rincian Persediaan TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Barang Konsumsi 23.976.475 19.573.875
Persediaan Lainnya - -
Jumlah 23.976.475 20.200.875
Barang Untuk Pemeliharaan - -
Suku Cadang - 627.000
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat - -
2 .... - -
- - Jumlah
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2017 dan 2016
No Debitur 2015 2014
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 12
C. 13
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2017 dan 2016
No Debitur 2017
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih –
Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
-
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00%
-
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
2016
-
100,00% -
Jumlah -
Diragukan
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
Macet -
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2017
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
C. 15
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 Desember 2017 205.024.190
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2017 (153.751.201)
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 51.272.989
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tanah Rp. 0.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Penyitaan Pengadilan -
-
No Luas NilaiLokasi
- Jumlah
1 0 0 -
2 0 0 -
Peralatan dan
Mesin Rp.
205.024.190.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 dan 2016
adalah Rp. 205.024.190 dan Rp. 205.024.190. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 205.024.190
Transfer Masuk
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Mutasi Tambah -
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 16
C. 17
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Gedung dan
Bangunan Rp. 0.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp.
0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Tidak ada Mutasi transaksi penambahan maupun pengurangan peralatan dan
mesin untuk tahun anggaran 2017
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 18
- ...
C. 19
C. 20Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. -
153.751.201.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. -153.751.201 dan Rp. -120.759.175.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut:
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2017,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
-
-
Nilai Buku Per 31 Desember 2017
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
NO
1
2
3
4
C. 21
Saldo Per 31 Desember 2017 2.835.119
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 (1.275.804)
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 1.559.315
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset
Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 2.835.119
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
205.024.190 153.751.201 51.272.989 Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp.
2.835.119.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
adalah Rp. 2.835.119 dan Rp. 2.835.119.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
Lisensi 2.835.119
.... -
Jumlah 2.835.119
Rincian Aset Tak Berwujud
Gedung dan Bangunan - - -
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin 205.024.190 153.751.201 51.272.989
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2017 dan 2016
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
C. 23
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
- - -
Jumlah 2.835.119 1.275.804 1.559.315
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
2.835.119 1.275.804 1.559.315
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. -
1.275.804.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
masing-masing Rp. -1.275.804 dan Rp. -992.292.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
2.835.119 1.275.804 1.559.315
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 Desember 2017 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2017 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2017 -
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp. 0.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 24
C. 25
C. 26
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima
pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan
Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa konsultasi akuntansi yang jangka
waktu kontraknya lebih dari satu tahun, dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya 518.000 Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total 518.000
Utang kpd pihak ketiga lainnya merupakan uang makan pegawai yang belum
dibayakan dari tanggal 16-31 Desember 2017
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp.
518.000.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 518.000 dan Rp. 352.000.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 27
C. 29
Jumlah - -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
Ekuitas Rp.
76.303.859.
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
76.821.859 dan Rp. 106.308.717.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2017 dan 2016
Jenis 2017 2016
Bel. Peg yg masih harus dibayar - -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
D. 3Beban Persediaan
Rp. 1.149.550.Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 1.149.550 dan Rp. 8.944.850.
Beban Gaji 207.051.321 189.361.288 9,34195
Beban Lembur 2.160.000 264.000 718,2
Jumlah 334.717.087 307.710.480 8,7766
Beban Tunjangan -Tunjangan 125.505.766 118.085.192 6,284
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
Beban Pegawai
Rp. 334.717.087.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 334.717.087 dan Rp. 307.710.480.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-lain - - -
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2017 dan 2016
Uraian TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 4
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Jasa Pos dan Giro
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel Peralatan
dan Mesin
Beban Aset Ekstrakomptabel Gedung dan
Bangunan - - -
- 12.600.000
5.178.000 30.280.000
- -
1.800.000 11.000.000
- -
- -
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional 9.022.000 13.349.950 -32,419
-100
-82,9
-
-83,636
-
-
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah 1.149.550 8.944.850 -87,15
Beban Barang dan
Jasa Rp.
16.000.000.
Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp. 16.000.000 dan Rp. 67.229.950.
Beban Persediaan Konsumsi 1.149.550 7.471.850 -84,61
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang - 1.473.000 -100
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2017 dan 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 5
D. 6
Jumlah 10.390.000 15.667.500 -33,68
Beban PerjalananDinas Dalam Kota - - -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota - 6.900.000
-100
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota - -
-
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa 10.390.000 8.767.500 18,51
Jumlah 2.997.000 2.823.700 6,137
Beban Perjalanan
Dinas Rp.
10.390.000.
Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
10.390.000 dan Rp. 15.667.500.
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - -
-
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin 2.997.000 2.823.700
6,137
Beban Pemeliharaan Lainnya - - -
Beban
Pemeliharaan Rp.
2.997.000.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp.
2.997.000 dan Rp. 2.823.700.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian
beban pemeliharaan untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah 16.000.000 67.229.950 -76,2
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset Tetap
Lainnya - - -
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 7
D. 8
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial - - -
Jumlah - - -
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Jumlah - - -
Beban Bantuan
Sosial Rp. 0.Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2017 dan 2016
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
Beban Barang
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp. 0.
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 9
D. 10
Jumlah - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
Piutang Non Lancar - - -
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Jumlah 33.275.538 42.291.877 -21,32
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2017 dan 2016
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Penyusutan 32.992.026 42.008.365 -21,463
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud 283.512 283.512 0
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 32.992.026 42.008.365 -21,463
Beban Pensutan Aset Lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi 283.512 283.512 0
-
Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp. 33.275.538 dan Rp. 42.291.877.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 33.275.538.
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
174.510 2.996.300 -94,18
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional 174.510 2.996.300 -94,18
Jumlah Rp - Rp - -
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
- - -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp.
174.510.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016
Uraian Jenis Beban TA 2017 TA 2016Naik/
Turun %
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
E. 3.4
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 2016.
Defisit LO Rp. -
398.354.665.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebesar Rp. -398.354.665 dan Rp. -441.672.057. Defisit LO merupakan
selisih kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan
non operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2017 dan 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2017
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp.
105.956.717.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 105.956.717 dan Rp. 147.037.992.
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan koreksi selain
yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan,
koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi lain-lain
terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Transaksi Antar
Entitas Rp.
368.701.807.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017
dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp. 368.701.807 dan Rp. 402.049.549.
Rincian Koreksi Lain-lain
Koreksi Lain-lain
Rp. 0.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Jenis Koreksi Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin -
Akum. Amortisasi Lisensi
Ditagihkan ke Entitas Lain 368.844.167
Transfer Masuk -
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp. 0.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. -1.458.767. Koreksi ini
berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
-
Jumlah
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain (142.360)
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 368.701.807
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah -
-
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
E. 5
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2017, DDEL sebesar Rp. -142.360 sedangkan
DKEL sebesar Rp. 368.844.167.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
1 ... ... -
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 Desember 2017 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2017.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp. 0.
2 ... ... -
Ekuitas Akhir Rp.
76.303.859.
Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp. 76.303.859 dan Rp. 105.956.717.
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2017 disajikan pada
lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
Semula:
Kuasa Pengguna Anggaran : Drs. H Suroso, M.Pd.I
Menjadi :
Kuasa Pengguna Anggaran : H. Anif Solikhin, S.Ag, M.Si
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor:B,II/3/02179 Tentang Penetapan Kepala Kantor Kementerian
Agama Kota Magelang, sehingga terjadi penggantian Kuasa Pengguna
Anggaran
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak Lanjut
atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang terdapat Informasi Belanja secara
Akrual yang disajikan dalam laporan ini.
Rekening Pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Ditjen
Penyelenggara Haji dan Umroh adalah 004801000870308 yang
digunakan sebagai penampung dana DIPA dengan saldo akhir per tanggal
31 Desember 2017 sebesar Rp. 0.
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang yaitu
sudah melakukan revisi ke 3
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan SSPB
yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
50
No Aset TetapMasa
Manfaat
Nilai
Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2016
Beban Peny.
Tahun 2017
Akm. Peny. Per
31-12-2017
Nilai Buku Per
31-12-2017
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor
2 Alat Kantor 5 18.528.119 8.389.283 3.705.624 0 6.433.212
3Alat Rumah
Tangga5
7.500.000 2.250.000 1.500.000 0 3.750.000
4 Alat Studio 5 15.720.238 11.004.166 3.144.048 0 1.572.024
5Peralatan
Pemancar10
44.610.119 15.613.541 4.461.012 0 24.535.566
6 Komputer Unit 4 60.717.738 36.441.457 12.026.906 0 12.249.375
7Peralatan
Komputer4
57.947.976 47.060.728 8.154.436 0 2.732.812
8Peralatan
Olahraga 0
Jumlah 205.024.190 120.759.175 32.992.026 0 51.272.989
CGedung dan
Bangunan
1
Bangunan
Gedung Tempat
Kerja
2
Bangunan
Gedung Tempat
Tinggal
Jumlah 0 0 0 0 0
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Jumlah 0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1Aset Tak
Berwujud 2.835.119 992.292 283.512 0 1.559.315
2
Aset yang
dihentikan
Penggunaanya
Jumlah 2.835.119 992.292 283.512 0 1.559.315
207.859.309 121.751.467 33.275.538 0 52.832.304Total
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2017
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
top related