hubungan antara kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran

Post on 31-Dec-2016

235 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

HUBUNGAN ANTA R A KECE M A S A N DAL A M MENGH A D A P IMATA PEL A J A R A N MATE M AT I K A DENGAN PRE ST A S I

AKA D E M I K MATE M AT I K A PA D A REM A J A

NAMA TYA ANGGREININPM 10505235

FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS GUNADARMA

ABST R A K S I

Setiap kali sering ditemui rendahnya prestasi akademik matematika Rendahnya prestasi akademik matematika dapat dipengaruhi berbagai bermacam hal salah satunya adalah cemas terhadap matematika Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran matematika dengan prestasi akademik matematika pada remaja Penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana hubungan antara kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran matematika dengan prestasi akademik

Subjek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah para siswa dansiswi kelas XI pada Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) 1 Babelan BekasiSampel yang digunakan pada kelas XI tersebut adalah 84 orang Di mana pengambilan sampel dari populasi adalah dengan menggunakan Purposive Sampling Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuesioner tertutup dengan memberikan tanda checklist Untuk mengukur kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran matematika adalah dengan mengunakan skala kecemasan yang diperoleh dari komponen-komponen kecemasan yang di kemukakan oleh Dacey (2000) Sedangkan untuk melihat prestasi akademik matematika digunakan raport kelas X semester 2

Hasil penelitian ini diketahui nilai validitas dari skala kecemasandalam menghadapi mata pelajaran matematika bergerak dari nilai 0301 sampai dengan 0538 dan reliabilitas sebesar 0824 Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teknik korelasi Pearson (1-tailed) diketahui nilai koefisien korelasi sebesar r = - 0221 dengan taraf signifikansi sebesar 0022 (p lt 005) Hal ini artinya terdapat hubungan yang negatif antara kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran matematika dengan prestasi akademik matematika pada remaja dimana semakin tinggi tingkat kecemasan remaja dalam menghadapi mata pelajaran matematika maka semakin rendah prestasi akademik matematika pada remajaKata Kunci Kecemasan Prestasi Akademik Matematika SMUN (SekolahMenengah Umum Negeri)

Matematika merupakan salah

satu disiplin ilmu yang telah

berkembang pesat di negara-negara

maju Kemajuan ini disebabkan oleh

pemfokusan negara maju pada bidang

sains dan matematika Namun

penerapan bidang sains dan

matematika tidak hanya dilakukan di

negara-negara maju saja Akhir-akhir

ini negara-negara berkembang mulai

berusaha untuk memfokuskan diri pada

bidang sains dan matematika salah

satunya adalah negara Indonesia

Usaha Indonesia dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan

pada bidang sains dan matematika

dapat di lihat pada pemberian pelajaran

Matematika sejak dini Hudoyo (dalam

Nawangsari 2000) berpendapat

pemfokusan pelajaran matematika

disebabkan matematika merupakan

dasar untuk mengembangkan ilmu

sehingga mutlak diperlukan tenaga

yang terampil dan pandai dalam

matematika Bila perkembangan ilmu

matematika dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapkan maka akan di

peroleh generasi yang berkualitas di

masa yang akan datang Namun usaha

tidak selalu sama dengan yang

diharapkan Terkadang sering

ditemukan banyak hambatan dalam

pencapaian usaha tersebut Hambatan-

hambatan itu dapat muncul dari dalam

diri individu maupun dari lingkungan

sekitar individu Bila hambatan-

hambatan tersebut tidak segera

ditanggulangi oleh pemerintah di suatu

negara terutama di negara Indonesia

maka hambatan-hambatan tersebut

dapat menimbulkan kecemasan pada

bidang matematika

Kecemasan merupakan suatu

perasaan tidak nyaman yang sering

terjadi di dalam kehidupan sehari-hari

manusia Hurlock (dalam Hartanti

1997) berpendapat bahwa kecemasan

merupakan sebuah ungkapan perasaan

individu terhadap suatu situasi yang

dapat diekspresikan melalui beberapa

cara yaitu dengan cara yang mudah

dikenali seperti kekhawatiran individu

individu menjadi mudah marah

Kecemasan terlihat dari kekhawatiran

atau ketakutan individu pada hal-hal

tertentu misalnya kecemasan pada

bidang matematika Kecemasan pada

bidang matematika banyak terjadi di

kalangan masyarakat salah satunya

terjadi pada remaja

Menurut Papalia (2004)

periode remaja adalah periode yang

sudah mulai menggabungkan

pengalaman yang di peroleh

sebelumnya dengan tantangan saat ini

dan memikirkan keadaan di masa yang

akan datang Santrock (2003)

mengatakan masa remaja disebut juga

masa pemantapan identitas diri atau

masa masa-masa strom and stress atau

masa up and down Bila pada periode

ini remaja tidak memiliki kemantapan

dalam dirinya maka akan

menimbulkan kecemasan di dalam

dirinya Bila ketidakmantapan tersebut

terjadi pada pelajaran matematika

maka remaja tersebut akan mengalami

kecemasan terhadap pelajaran

mateamtika

Kecemasan remaja dalam

menghadapi matematika dikarenakan

adanya beberapa faktor yaitu faktor

inteligensi faktor di dalam diri remaja

dan faktor lingkungan Ellis (dalam

Alsa 1984) mengatakan bahwa

kecemasan pada remaja disebabkan

oleh adanya tingkat inteligensi yang

berbeda pada diri remaja Hal ini

dijelaskan oleh Zeidner (1998)

kecemasan seseorang terhadap

pelajaran matematika dikarenakan

kurangnya ketertarikan siswa terhadap

pelajaran matematika Kurangnya

ketertarikan siswa terhadap pelajaran

matematika disebabkan oleh

inteligensi siswa dalam pelajaran

matematika siswa yang memiliki

inteligensi tinggi akan cenderung lebih

tertarik dan akan lebih evaluatif

terhadap pelajaran matematika

sedangkan siswa yang memiliki

inteligensi rendah akan kurang tertarik

dan kurang evaluatif terhadap

pelajaran matematika (Zeidner 1998)

Ketertarikan siswa dan siswi dalam

pelajaran matematika berbeda-beda di

mana siswa pria lebih tertarik dalam

pelajaran matematika dibandingkan

dengan siswa wanita sehingga siswa

wanita lebih mudah cemas dalam

menghadapi matematika dibandingkan

dengan siswa pria (Yoenanto dalam

Nawangsari 2000)

Sedangkan menurut Hudoyo

(dalam Nawangsari 2000) kecemasan

siswa dalam pelajaran matematika

dipengaruhi oleh pengalaman belajar

matematika yang diterima siswa di

masa lampau Namun berdasarkan

hasil pengamatan yang dilakukan oleh

Nawangsari (2001) terhadap siswa

kelas 1 Sekolah Menengah Pertama

Negeri (SMPN) 19 Surabaya terlihat

bahwa 81 kecemasan siswa terhadap

pelajaran matematika dipengaruhi oleh

self-efficacy belief siswa atau

keyakinan diri siswa dan expectancy-

value siswa atau harapan siswa

terhadap suatu keberhasilan

Keyakinan diri dan harapan terhadap

keberhasilan dalam mata pelajaran

matematika ditunjukkan bahwa 59

siswa wanita lebih yakin terhadap diri

dan memiliki harapan yang besar

terhadap keberhasilan dalam mata

pelajaran matematika sedangkan 41

untuk siswa pria (Nawangsari 2001)

Oleh karena itu dapat diartikan bahwa

siswa pria lebih cemas jika

dibandingkan dengan siswa wanita

Bila kecemasan pada pelajaran

matematika terus berlanjut dalam satu

periode atau satu semester maka dapat

mempengaruhi prestasi akademik

matematika pada remaja

Prestasi akademik matematika

remaja baik secara nasional maupun

internasional belum menggembirakan

Third International Mathematics and

Science Study (TIMSS) pada tahun

1999 melaporkan bahwa rata-rata skor

matematika siswa tingkat delapan

(tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SLTP)) Indonesia (dari

Benua Asia) jauh di bawah rata-rata

skor matematika siswa internasional

dan berada pada ranking 34 dari 38

negara dengan skor 403 (Setyono

2005) Setyono (2005) mengatakan

bahwa Negara yang menduduki

rangking 1 dari 38 Negara diduduki

oleh Negara Singapura (dari Benua

Asia) dengan skor 604 sedangkan

Negara yang menduduki rangking 38

dari 38 negara adalah Negara Afrika

selatan (dari Benua Afrika) dengan

skor 275 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Negara Indonesia (dari Benua

Asia) termasuk salah satu Negara yang

prestasi siswanya dalam pelajaran

matematika menduduki posisi yang

rendah Rendahnya prestasi disebabkan

oleh faktor siswa yaitu mengatasi

masalah secara komprehensif atau

secara partial (hanya sebagian) dalam

pelajaran matematika

Selain itu belajar siswa belum

bermakna sehingga pengertian siswa

terhadap konsep matematika sangat

lemah (Arjuna 1999) Pemahaman

terhadap konsep matematika sangat

dipengaruhi oleh kemampuan

intelegensi Hal ini sesuai dengan

pendapat Sorenson (dalam Alsa 1984)

mengenai kemampuan inteligensi yang

minim pada remaja wanita dalam

pelajaran-pelajaran matematika

aljabar geometri dan sains dapat

menyebabkan rendahnya prestasi

akademik belajar matematika pada

remaja wanita Sebaliknya pada remaja

pria kemampuan inteligensi dalam

pelajaran-pelajaran matematika

aljabar geometri dan sains sangat

besar sehingga prestasi belajar

matematika remaja pria lebih tinggi

dibandingkan dengan remaja wanita

Hal ini sesuai dengan pengetesan

inteligensi terhadap 7000 siswa-siswi

sekolah menengah umum yang

dilakukan oleh Sorenson (dalam Alsa

1984) di mana hasil pengetesan

inteligensi siswa pria adalah siswa pria

memiliki inteligensi yang lebih baik

dalam pelajaran matematika aljabar

geometri dan sains sedangkan siswa

wanita memiliki inteligensi yang lebih

baik dalam bahasa asing pengertian

verbal dan hal-hal ekspresi pada

umumnya Hal senada terlihat pada

penelitian yang dilakukan oleh Stipek

dan Granlinski (dalam Thompson

2007) pada keberhasilan remaja wanita

dan remaja pria dalam pelajaran

matematika ternyata remaja wanita

memiliki urutan keberhasilan yang

rendah atau berada di bawah

kesuksesan remaja pria dalam

pelajaran matematika

Pelajaran matematika sering

menimbulkan kecemasan pada diri

remaja dan mempengaruhi prestasi

akademik belajar matematika Hal ini

dikarenakan adanya anggapan yang

salah pada remaja terhadap pelajaran

matematika Remaja beranggapan

bahwa pelajaran matematika

merupakan pelajaran yang dapat

meningkatkan harga diri remaja

dihadapan masyarakat Namun pada

kenyataaanya banyak remaja yang

tidak terlalu dapat memahami konsep

matematika yang telah diberikan di

sekolah Sehingga pada saat remaja

mengikuti tes matematika tanpa

persiapan sebelumnya terlihat bahwa

remaja mengalami kecemasan yang

berpengaruh pada rendahnya nilai yang

dihasilkan remaja pada pelajaran

matematika atau rendahnya prestasi

akademik matematika pada remaja

KT Hill dan Sarason (dalam

Nawangsari 2000) melaporkan hasil

studi longitudinal yang intensif pada

700 siswa Sekolah Dasar di mana

siswa akan memperoleh nilai

matematika yang rendah ketika

diberikan tes matematika tanpa ada

pemberitahuan sebelumnya yang

membuat siswa menjadi tidak siap hal

ini dikarenakan oleh situasi dan

suasana tes yang membuat mereka

cemas Sebaliknya para siswa ini

memperlihatkan nilai yang lebih baik

jika berada pada kondisi yang lebih

optimal dalam arti unsur-unsur yang

membuat siswa berada dibawah

tekanan dikurangi atau dihilangkan

sama sekali Ini menunjukkan bahwa

sebenarnya para siswa tersebut

menguasai materi matematika yang

diujikan tapi gagal memperlihatkan

kemampuan mereka yang sebenarnya

karena kecemasan yang melanda siswa

saat mengerjakan soal-soal Sehingga

kecemasan pada saat mengikuti tes

matematika akan mempengaruhi

prestasi akademik matematikanya

Kecemasan menghadapi

pelajaran matematika tidak hanya

disebabkan oleh situasi dan suasana

tes Namun kecemasan pada pelajaran

matematika disebabkan pula oleh

faktor lain salah satunya adalah guru

di mana faktor tersebut dapat

mempengaruhi prestasi akademik

matematika siswa Hal ini sesuai

dengan Nawangsari (2000) laporan

dari hasil pengamatannya pada seluruh

siswa-siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

kecemasan siswa dalam menghadapi

matematika akan berpengaruh dengan

prestasi akademiknya Di mana 53

dipengaruhi oleh materi pelajaran yang

di anggap sulit kemudian di susul 26

dipengaruhi oleh fasilitas yang

kurang memadai dan 23 dipengaruhi

oleh cara mengajar yang sulit dipahami

(Nawangsari 2000)

Berdasarkan Latar belakang

masalah yang telah diuraikan di atas

dihasilkan sebuah rumusan masalah

penelitian sebagai berikut Apakah

ada hubungan antara kecemasan dalam

menghadapi mata pelajaran

matematika dengan prestasi akademik

matematika pada remaja

Tujuan Penelitian

Penulis ingin menguji

hubungan antara kecemasan dalam

menghadapi mata pelajaran

matematika dengan prestasi akademik

matematika pada remaja

Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Berdasarkan hasil data

dalam penelitian ini terlihat bahwa

terdapat hubungan negatif antara

kecemasan dalam menghadapi

mata pelajaran matematika dengan

prestasi akademik matematika pada

remaja Penelitian ini diharapkan

dapat memberikan masukan dan

sumbangan bagi perkembangan

ilmu psikologi khususnya

psikologi pendidikan terutama

yang berkaitan prestasi akademik

matematika pada remaja Penelitian

ini diharapkan dapat memberikan

tambahan data empiris yang telah

teruji secara ilmiah mengenai rata-

rata terdapat kecemasan dalam

menghadapi mata pelajaran

matematika pada siswa dan siswi

kelas XI di Sekolah Menengah

Umum Negeri (SMUN) 1 Babelan

Bekasi berada pada taraf sedang

dimana kecemasan tersebut

mempengaruhi prestasi akademik

matematika siswa dan siswi Hasil

penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi yang

bermanfaat bagi peneliti-peneliti

lain yang berminat di bidang yang

sama

2 Manfaat Praktis

Dari hasil penlitian ini

diketahui bahwa terdapat hubungan

negatif antara kecemasan dalam

menghadapi mata pelajaran

matematika dengan prestasi

akademik matematika pada remaja

Pada penelitian ini kecemasan

siswa dan siswi dalam menghadapi

mata pelajaran matematika berada

pada taraf sedang ini berarti bahwa

siswa dan siswi rata-rata memiliki

kecemasan dalam menghadapi

mata pelajaran matematika

sehingga diharapkan siswa dan

siswi dapat mengurangi kecemasan

dalam menghadapi mata pelajaran

matematika Cara mengurangi

kecemasan itu dapat dilakukan

dengan memperbanyak

mengerjakan latihan-latihan

matematika memperdalam materi-

materi yang telah diberikan oleh

guru matematika dan hal-hal lain

yang berkaitan dengan mata

pelajaran matematika Selain itu

hasil penelitian ini juga diharapkan

dapat membantu memberikan

informasi khususnya kepada para

orang tua konselor sekolah guru

dan seluruh masyarakat agar dapat

memberikan stimulus-stimulus

yang berkaitan dengan matematika

dan menyediakan sarana dan

prasarana yang menunjang

efektifitas belajar matematika

sehingga menumbuhkan rasa

senang didalam diri siswa saat

belajar matematika Bila

kecemasan dalam menghadapi

mata pelajaran matematika

berkurang diharapkan akan dapat

meningkatkan prestasi akademik

matematika

Kecemasan

Crow dan Crow (dalam

Hartanti 1997) mengemukakan

bahwa kecemasan adalah sesuatu

kondisi kurang menyenangkan

yang di alami oleh individu yang

dapat mempengaruhi keadaan

fisiknya Senada dengan yang

dikemukakan oleh Crow dan Crow

menurut Soehardjono (1988)

kecemasan adalah manifestasi dari

gejala-gejala atau gangguan

fisiologik seperti gemetar banyak

keringat mual sakit kepala sering

buang-buang air palpitasi (debaran

atau berdebar-debar)

Menurut Rathus (dalam

Nawangsari 2001) kecemasan

didefinisikan sebagai keadaan

psikologis yang ditandai oleh

adanya tekanan ketakutan

kegalauan dan ancaman yang

berasal dari lingkungan Sementara

itu menurut Zakiyah Derajat

(dalam Hartanti 1997) kecemasan

adalah manifestasi dari berbagai

proses emosi yang bercampur

aduk yang terjadi ketika individu

sedang mengalami tekanan

perasaan atau frustasi dan

pertentangan batin atau konflik

Sedangkan menurut Nawangsari

(2000) kecemasan adalah suatu

kondisi yang tidak menyenangkan

meliputi rasa takut rasa tegang

khawatir bingung tidak suka yang

sifatnya subjektif dan timbul

karena adanya perasaan tidak aman

terhadap bahaya yang diduga akan

terjadi

Dari berbagai definisi di

atas maka dapat disimpulkan

bahwa kecemasan merupakan

kumpulan dari berbagai kondisi

fisiologis dan psikologis sehingga

menimbulkan berbagai macam

reaksi di dalam diri individu

seperti gemetar banyak keringat

mual sakit kepala palpitasi rasa

takut rasa tegang khawatir

binggung dan lain sebagainya

Faktor yang Mempengaruhi

Kecemasan

Freud (dalam

Soehardjono1988) mengutarakan

kecemasan dapat terjadi karena

keadaan seperti berikut

a Kehilangan orang yang

dicintai seperti kehilangan

seorang guru yang di cintai

b Konflik yang tidak

terselesaikan antara kebutuhan

untuk pemuasan instinktual dan

keadaan lingkungan melarang

pemuasan tersebut

Jersild dari Ahli Konstitusi

mengatakan bahwa kecemasan

dipengaruhi oleh faktor konstitusi

individu Menurut Freud dari Ahli

Psikoanalisis kecemasan

merupakan akibat dari hasil konflik

antara dorongan instingtual yang

ingin mencari kepuasan dengan

kekuatan represi untuk

menghambat dorongan yang

muncul Sementara itu Calvin S

Hall dari Ahli Kultural mengatakan

bahwa kecemasan di pandang

sebagai ekspresi langsung dari

pengaruh sosio-kultural Mowrer

dari Ahli Teori Belajar mengatakan

kecemasan dipengaruhi oleh pola

belajar ldquoConditioningrdquo dengan

adaptasi yang salah serta

didasarkan pada pembentukkan

ldquoConditioned Reflexrdquo Jersild dari

Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

tentang sifat alamiah yang dimiliki

oleh setiap individu) Freud dari

Ahli Psikoanalisis Calvin S Hall

dari Ahli Kultural dan Mowrer dari

Ahli Teori Belajar bersepakat

untuk menggabungkan pendapat

masing-masing menjadi dua faktor

yang mempengaruhi kecemasan

(dalam Soeharjono 1988) yaitu

a Mikrokosmos (keadaan diri

individu)

1) Sifat dasar konstitusi

individu sejak lahir yang

meliputi emosi tingkah

laku dan proses berfikir

individu

2) Keadaan biologi individu

seperti jenis kelamin

3) Perkembangan individu

yang dapat dilihat dari usia

individu

b Makrokosmos (keadaan

lingkungan)

1) Orang tua atau keluarga

dirumah

2) Sekolah (kelas) tetangga

teman-teman

3) Masyarakat meliputi

keadaan sosial budaya

lingkungan agama dan

sebagainya

Berdasarkan kedua

pendapat yang dikemukakan oleh

Freud (dalam Soehardjono1988)

dan penggabungan pendapat dari

Jersild dari Ahli Konstitusi (ahli

yang meneliti tentang sifat alamiah

yang dimiliki oleh setiap individu)

Freud dari Ahli Psikoanalisis

Calvin S Hall dari Ahli Kultural

dan Mowrer dari Ahli Teori

Belajar (dalam Soeharjono 1988)

dapat ditarik kesimpulan bahwa

faktor yang mempengaruhi

kecemasan adalah keadaan

lingkungan di mana keadaan itu

dapat dilihat pada lingkungan

sekolah terutama di dalam kelas

atau karena kehilangan orang yang

dicintai misalnya guru orang tua

teman dan lain sebagainya selain

itu dipengaruhi pula oleh keadaan

didalam diri individu seperti

keadaan biologi individu seperti

jenis kelamin dan dapat pula

dipengaruhi oleh perkembangan

individu yang dapat dilihat dari

usia individu selain itu dapat pula

disebabkan oleh konflik yang tidak

dapat terselesaikan antara

kebutuhan untuk pemuasan

instinktual individu dengan

keadaan lingkungan melarang

pemuasan yang dinginkan oleh

individu

Komponen-Komponen

Kecemasan

Menurut Dacey (2000)

dalam mengenali gejala kecemasan

dapat di tinjau melalui tiga

komponen yaitu

a Komponen Psikologis berupa

kegelisahan gugup tegang

cemas rasa tidak aman takut

cepat terkejut

b Komponen Fisiologis berupa

jantung berdebar keringat

dingin pada telapak tangan

tekanan darah meninggi

(mudah emosi) respon kulit

terhadap aliran galvanis

(sentuhan dari luar) berkurang

gerakan peristaltik (gerakan

berulang-ulang tanpa disadari)

bertambah gejala somatik atau

fisik (otot) gejala somatik atau

fisik (sensorik) gejala

Respiratori (pernafasan) gejala

Gastrointertinal (pencernaan)

gejala Urogenital (perkemihan

dan kelamin)

c Komponen Sosial

sebuah perilaku yang

ditunjukkan oleh individu di

lingkungannya Perilaku itu

dapat berupa tingkah laku

(sikap) dan gangguan tidur

Berdasarkan penjelasan

yang telah dikemukakan oleh

Dacey (2000) bahwa dalam

mengenali gejala kecemasan dapat

di lihat dari tiga komponen Di

mana ke tiga komponen tersebut

adalah komponen psikologis

komponen fisiologis dan

komponen sosial

Dampak Kecemasan

Menurut Hartanti (1997)

kecemasan akan membawa

individu mengantisipasi situasi

ketakutan yang tak berbahaya

membesar-besarkan bahaya atau

risiko sehingga dapat menghambat

kegiatan individu dalam menjalani

kehidupannya Sementara itu

menurut Horney (dalam

Soeharjono 1988) individu yang

mengalami kecemasan akan terus-

menerus membentuk defens

(pertahanan) di dalam dirinya

untuk melawan lingkungan yang di

anggap tidak adil dan kejam

terhadap dirinya Perlawanan yang

dilakukan oleh individu terhadap

lingkungannya akan membuat

individu semakin tidak mempunyai

kekuatan untuk mengubahnya dan

dapat melemahkan kemampuannya

dalam menumbuhkan kepercayaan

pada dirinya

Dari pendapat yang

dikemukakan oleh Hartanti (1997)

dan Horney (dalam Soeharjono

1988) mengenai dampak

kecemasan maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa dampak

kecemasan adalah sebuah

perlawanan yang dilakukan oleh

individu terhadap sesuatu yang

dapat membuat individu cemas di

mana bila individu terus-menerus

melakukan perlawanan pada

kondisi ini maka kegiatan individu

akan terganggu individu akan

merasa tidak berdaya untuk

merubah kondisi tersebut dan

individu menjadi kurang percaya

pada kemampuan yang

dimilikinya

Prestasi Akademik

Penilaian terhadap hasil

belajar siswa untuk mengetahui

sejauhmana siswa telah mencapai

sasaran belajar inilah yang disebut

sebagai prestasi akademik Winkel

(dalam Christantie 2007)

mengatakan bahwa proses belajar

yang dialami oleh siswa

menghasilkan perubahan-

perubahan dalam bidang

pengetahuan dan pemahaman

dalam bidang nilai sikap dan

keterampilan Adanya perubahan

tersebut tampak dalam prestasi

akademik yang dihasilkan oleh

siswa terhadap pertanyaan

persoalan atau tugas yang

diberikan oleh guru Melalui

prestasi akademik siswa dapat

mengetahui kemajuan-kemajuan

yang telah dicapainya dalam

belajar Menurut Poerwodarminto

(dalam Wahyuningsih 2004) yang

dimaksud dengan prestasi adalah

hasil yang telah dicapai dilakukan

atau dikerjakan oleh individu

Sedangkan prestasi akademik itu

sendiri diartikan sebagai prestasi

yang dicapai oleh seorang siswa

pada jangka waktu tertentu dan di

catat dalam buku rapor sekolah

Berdasarkan beberapa

pendapat yang telah dikemukakan

oleh Winkel (dalam Christantie

2007) dan Poerwodarminto (dalam

Wahyuningsih 2004) maka dapat

di tarik kesimpulan mengenai

pengertian prestasi akademik yaitu

suatu cara yang dilakukan untuk

memberikan penilaian terhadap

hasil-hasil belajar siswa yang

dilakukan dalam jangka waktu

tertentu dan di catat dalam buku

prestasi siswa atau buku rapor

siswa di sekolah

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Prestasi

Akademik

Menurut Suryabrata (1998)

Riyanti Prabowo dan

Puspitawati (1996) faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi

akademik dapat digolongkan

menjadi dua bagian yaitu faktor

internal dan faktor eksternal

b Faktor Internal

Merupakan faktor yang

berasal dari dalam diri siswa

yang dapat mempengaruhi

prestasi akademik Faktor ini

dapat dibedakan menjadi dua

kelompok yaitu

1) Faktor fisiologis

Dalam hal ini

faktor fisiologis yang

dimaksud adalah faktor

yang berhubungan dengan

kesehatan dan pancaindera

yaitu

a) Kesehatan badan

Untuk dapat

menempuh studi yang

baik siswa perlu

memperhatikan dan

memelihara kesehatan

tubuhnya Keadaan fisik

yang lemah dapat

menjadi penghalang

bagi siswa dalam

menyelesaikan program

studinya Dalam upaya

memelihara kesehatan

fisiknya siswa perlu

memperhatikan pola

makan dan pola tidur

untuk memperlancar

metabolisme dalam

tubuhnya Selain itu

juga untuk memelihara

kesehatan bahkan juga

dapat meningkatkan

ketangkasan fisik

dibutuhkan olahraga

yang teratur

b) Pancaindera

Berfungsinya

pancaindera merupakan

syarat berlangsungnya

belajar yang baik

Dalam sistem

pendidikan dewasa ini

di antara pancaindera

itu yang paling

memegang peranan

dalam belajar adalah

mata dan telinga Hal

ini penting karena

sebagian besar hal-hal

yang dipelajari oleh

manusia dipelajari

melalui penglihatan dan

pendengaran Dengan

demikian seorang anak

yang memiliki cacat

fisik atau bahkan cacat

mental akan

menghambat dirinya di

dalam menangkap

pelajaran sehingga

pada akhirnya akan

mempengaruhi prestasi

akademiknya di

sekolah

2) Faktor psikologis

Ada banyak faktor

psikologis yang dapat

mempengaruhi prestasi

akademik siswa antara lain

adalah

a) Inteligensi

Pada umumnya

prestasi akademik yang

ditampilkan siswa

mempunyai kaitan yang

erat dengan tingkat

kecerdasan yang

dimiliki siswa Taraf

inteligensi ini sangat

mempengaruhi prestasi

akademik seorang

siswa di mana siswa

yang memiliki taraf

inteligensi tinggi

mempunyai peluang

lebih besar untuk

mencapai prestasi

akademik yang lebih

tinggi Sebaliknya

siswa yang memiliki

taraf inteligensi yang

rendah diperkirakan

juga akan memiliki

prestasi akademik yang

rendah Namun

bukanlah suatu yang

tidak mungkin jika

siswa dengan taraf

inteligensi rendah

memiliki prestasi

akademik yang tinggi

dan begitu pula

sebaliknya

b) Sikap

Sikap yang

pasif rendah diri dan

kurang percaya diri

dapat merupakan faktor

yang menghambat

siswa dalam

menampilkan prestasi

akademiknya

c) Motivasi

Motivasi belajar

merupakan faktor psikis

yang bersifat non

intelektual Peranannya

yang khas ialah dalam

hal gairah atau

semangat belajar siswa

yang termotivasi kuat

akan mempunyai

banyak energi untuk

melakukan kegiatan

belajar

c Faktor Eksternal

Selain faktor-faktor

yang ada dalam diri siswa ada

hal-hal lain di luar diri yang

dapat mempengaruhi prestasi

akademik yang akan diraih

antara lain adalah

1) Faktor lingkungan keluarga

a) Sosial ekonomi

keluarga

Sosial ekonomi

keluarga yang memadai

akan membuat

seseorang lebih banyak

kesempatan

mendapatkan fasilitas

belajar yang lebih baik

mulai dari buku alat

tulis hingga pemilihan

sekolah

b) Pendidikan orang tua

Orang tua yang

telah menempuh

jenjang pendidikan

tinggi cenderung lebih

memperhatikan dan

memahami pentingnya

pendidikan bagi anak-

anaknya dibandingkan

dengan yang

mempunyai jenjang

pendidikan yang lebih

rendah

c) Perhatian orang tua dan

suasana hubungan

antara anggota keluarga

Dukungan dari

keluarga merupakan

suatu pemacu semangat

berpretasi bagi

seseorang Dukungan

dalam hal ini bisa

secara langsung berupa

pujian atau nasihat

maupun secara tidak

langsung seperti

hubugan keluarga yang

harmonis

2) Faktor lingkungan sekolah

a) Sarana dan prasarana

Kelengkapan

fasilitas sekolah seperti

papan tulis kapur atau

spidol yang dapat

membantu kelancaran

proses belajar mengajar

di sekolah selain itu

bentuk ruangan

sirkulasi udara dan

lingkungan sekitar

sekolah juga dapat

mempengaruhi proses

belajar mengajar

b) Kompetensi guru dan

siswa

Kualitas guru

dan siswa sangat

penting dalam meraih

prestasi kelengkapan

sarana dan prasarana

tanpa disertai kinerja

yang baik dari para

penggunanya akan sia-

sia belaka Bila seorang

siswa merasa

kebutuhannya untuk

berprestasi dengan baik

di sekolah terpenuhi

misalnya dengan

tersedianya fasilitas dan

tenaga pendidik yang

berkualitas yang dapat

menimbulkan rasa

keingintahuan yang

besar hubungan dengan

guru dan teman-

temannya berlangsung

harmonis maka siswa

akan memperoleh iklim

belajar yang

menyenangkan Dengan

demikian siswa akan

terdorong untuk terus-

menerus meningkatkan

prestasi akademiknya

c) Kurikulum dan metode

mengajar

Hal ini meliputi

materi dan bagaimana

cara memberikan materi

tersebut kepada siswa

Metode pembelajaran

yang lebih interaktif

(terjadi melalui dua

arah) sangat diperlukan

untuk menumbuhkan

minat dan peran serta

siswa dalam kegiatan

pembelajaran

3) Faktor lingkungan

masyarakat

a) Sosial budaya

Pandangan

masyarakat tentang

pentingnya pendidikan

akan mempengaruhi

kesungguhan pendidik

dan peserta didik

Masyarakat yang masih

memandang rendah

pendidikan akan enggan

mengirimkan anaknya

ke sekolah dan

cenderung memandang

rendah pekerjaan

gurupengajar

b) Partisipasi terhadap

pendidikan

Bila semua

pihak telah

berpartisipasi dan

mendukung kegiatan

pendidikan mulai dari

pemerintah (berupa

kebijakan dan

anggaran) sampai pada

masyarakat bawah

setiap orang akan lebih

menghargai dan

berusaha memajukan

pendidikan dan ilmu

pengetahuan

Pengukuran Prestasi Akademik

Menurut Suryabrata (1998)

rapor merupakan perumusan

terakhir yang diberikan oleh guru

mengenai kemajuan atau hasil

belajar murid-muridnya selama

masa tertentu

Azwar (1996) menyebutkan

bahwa ada beberapa fungsi

penilaian dalam pendidikan yaitu

a Penilaian berfungsi selektif

(Fungsi Sumatif)

Fungsi penilaian ini

merupakan pengukuran akhir

dalam suatu program dan

hasilnya dipakai untuk

menentukan apakah siswa

dapat dinyatakan lulus atau

tidak dalam program

pendidikan tersebut Dengan

kata lain penilaian berfungsi

untuk membantu guru

mengadakan seleksi terhadap

beberapa siswa misalnya

1) Memilih siswa yang akan

diterima di sekolah

2) Memilih siswa untuk dapat

naik kelas

3) Memilih siswa yang

seharusnya dapat beasiswa

b Penilaian berfungsi diagnostik

Fungsi penilaian ini

selain untuk mengetahui hasil

yang dicapai siswa juga

mengetahui kelemahan siswa

sehingga dengan adanya

penilaian maka guru dapat

mengetahui kelemahan dan

kelebihan masing-masing

siswa Jika guru dapat

mendeteksi kelemahan siswa

maka kelemahan tersebut dapat

segera diperbaiki

c Penilaian berfungsi sebagai

penempatan (Placement)

Setiap siswa memiliki

kemampuan berbeda satu sama

lain Penilaian dilakukan untuk

mengetahui di mana

seharusnya siswa tersebut

ditempatkan sesuai dengan

kemampuannya yang telah

diperlihatkannya pada prestasi

belajar yang telah dicapainya

Sebagai contoh penggunaan

nilai rapor SMU kelas I

menentukan jurusan studi di

kelas II dan III

d Penilaian berfungsi sebagai

pengukur keberhasilan (Fungsi

Formatif)

Penilaian berfungsi

untuk mengetahui sejauh mana

suatu program dapat

diterapkan Sebagai contoh

adalah raport di setiap semester

di sekolah-sekolah tingkat

dasar dan menegah dapat

dipakai untuk mengetahui

apakah program pendidikan

yang telah diterapkan berhasil

diterapkan atau tidak pada

siswa tersebut

Raport biasanya

menggambil nilai dari angka 1

sampai dengan 10 terutama

pada siswa SD sampai SMU

tetapi dalam kenyataan nilai

terendah dalam rapor yaitu 4

dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

di bawah 5 berarti tidak baik

atau buruk sedangkan nilai-

nilai di atas 5 seperti nilai 6

dikategorikan cukup untuk

nilai 7 dikategorikan lebih dari

cukup untuk nilai 8

dikategorikan baik dan untuk

nilai 9 dikategorikan sangat

baik

Mata Pelajaran Matematika

Hudoyo (dalam Yoenanto

2002) mendefinisikan mata

pelajaran matematika adalah

sebagai bidang ilmu yang

berkenaan dengan ide-ide struktur-

struktur dan hubungan-hubungan

yang di atur secara logis sehingga

pelajaran matematika berkaitan

dengan konsep-konsep abstrak

yang tersusun secara hirarkis dan

dengan penalaran deduktif

Nawangsari (2000) mendefinisikan

mata pelajaran matematika sebagai

suatu bidang ilmu yang membahas

ide-ide hubungan-hubungan

struktur-struktur yang berkaitan

dengan konsep secara abstrak dan

berguna dalam kehidupan sehari-

hari Menurut Garis-Garis Besar

Program Pengajaran Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama atau di

singkat dengan GBPP SLTP

(dalam Nawangsari 2001) yang di

maksud dengan mata pelajaran

matematika adalah matematika

sebagai salah satu ilmu dasar yang

dewasa ini telah berkembang amat

pesat baik materi maupun

kegunaannya

Dari beberapa pendapat

yang telah dikemukakan di atas

maka dapat disimpulkan bahwa

mata pelajaran matematika adalah

sebuah bidang ilmu yang paling

mendasar dari kehidupan sehari-

hari manusia di mana ilmu tersebut

berkenaan dengan ide-ide

hubungan-hubungan dan struktur-

struktur berkaitan dengan konsep-

konsep abstrak yang tersusun

secara hirarkis dan telah diatur

secara logis

Dimensi Mata Pelajaran

Matematika

Dalam Garis-Garis Besar

Program Pengajaran Sekolah

Lanjut Tingkat Pertama atau di

singkat dengan GBPP SLTP

(dalam Nawangsari 2001)

mengatakan bahwa didalam mata

pelajaran matematika terdapat 4

dimensi yaitu

a Mata pelajaran matematika

meliputi terjadinya proses

belajar mengajar yaitu berupa

sebuah kegiatan yang

terintegrasi (utuh terpadu)

antara siswa sebagai pelajar

yang sedang belajar dengan

guru sebagai pengajar yang

sedang mengajar dalam

suasana yang bersifat

pengajaran

b Mata pelajaran matematika di

sekolah terdiri atas bagian-

bagian matematika yang di

pilih guna menumbuh

kembangkan kemampuan-

kemampuan dan membentuk

pribadi siswa serta berpandu

pada perkembangan ilmu dan

teknologi

c Mata pelajaran matematika

berkenaan dengan materi yang

memerlukan kegiatan berfikir

yang berhubungan dengan

struktur lebih tinggi di mana

hal itu telah terbentuk dari apa

yang sudah dipelajari

sebelumnya Artinya bahan

pelajaran matematika harus

bermakna agar sesuai dengan

kemampuan dan struktur

kognitif yang dimiliki peserta

didik

d Mata pelajaran matematika

memerlukan penggunaan

metode instruksional

Remaja

Secara umum periode

remaja merupakan klimaks dari

periode-periode perkembangan

sebelumnya Dalam periode ini apa

yang diperoleh dalam masa-masa

sebelumnya di uji dan dibuktikan

sehingga dalam periode

selanjutnya individu telah

mempunyai suatu pola pribadi

yang lebih mantap Periode remaja

adalah masa transisi dalam periode

anak-anak ke periode dewasa awal

periode remaja dikelompokkan

menjadi dua fase yaitu fase remaja

awal dan fase remaja akhir

(Riyanti Prabowo dan Puspitawati

1996) Masa remaja adalah masa

dimulainya perkembangan kognitif

yang mengarah pada pemikiran

operasional formal yang lebih

abstrak daripada pemikiran seorang

anak Pemikiran remaja tidak lagi

berupa pengalaman konkret saja

namun remaja sudah dapat

membangkitkan situasi-situasi

khayalan kemungkinan-

kemungkinan hipotesis atau dalil-

dalil dan penalaran yang benar-

benar abstrak (Santrock 2003)

Menurut Papalia (2004) periode

remaja adalah periode yang sudah

mulai mengabungkan pengalaman

yang di peroleh sebelumnya

dengan tantangan saat ini dan

memikirkan keadaan di masa yang

akan datang

Dari beberapa definisi

remaja yang diberikan oleh para

ahli dapat di tarik kesimpulan

bahwa masa remaja adalah masa

peralihan dari masa anak-anak ke

masa dewasa Pada masa remaja

merupakan masa awal dari

pembentukan proses pemikiran

operasional yang lebih abstrak

Sehingga pada masa ini remaja

sudah mulai membandingkan

antara pengalaman di masa lalu

dengan keadaan di masa sekarang

dan mulai memikirkan masa yang

datang

Batasan Usia

Periode remaja dianggap

sebagai masa-masa yang amat

penting dalam kehidupan individu

khususnya dalam pembentukan

kepribadian Masa remaja dibagi

dua bagian yaitu (1) periode remaja

awal (early adolescence) yaitu

berkisar antara umur 13-17 tahun

dan periode remaja akhir yaitu

umur 17 tahun sampai dengan 18

tahun (Puspitawati 1996)

Bedasarkan teori

perkembangan kognitif Piaget

(dalam Santrock 2003) masa

remaja dimulai pada usia 11 tahun

sampai dengan 15 tahun dalam

usia ini remaja sudah dapat berfikir

secara operasional formal Masa

remaja atau pubertas adalah proses

menuju kedewasaan seksual atau

kesuburan (kemampuan untuk

reproduksi) pada periode ini selain

perkembangan fisik diikuti pula

dengan perkembangan kognitif

sosial otonomi harga diri dan

keintiman dalam hubungan seksual

(Papalia 2004) Menurut Papalia

(2004) masa remaja dapat

dikelompokkan menjadi 3 yaitu

remaja awal dimulai dari usia 11-

13 tahun remaja madya dimulai

dari usia 13 tahun sampai dengan

18 tahun dan remaja akhir dimulai

dari usia 18 tahun sampai dengan

21 tahun

Dari uraian yang

dikemukakan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa usia remaja

adalah dimulai dari 11 tahun

sampai dengan 21 tahun

Karakteristik Remaja

Periode remaja adalah

periode pemantapan identitas diri

Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

yang dipengaruhi oleh pandangan

orang-orang sekitarnya serta

pengalaman-pengalaman

pribadinya akan menentukan pola

perilakunya sebagai orang dewasa

Pemantapan identitas diri ini tidak

selalu mulus tetapi sering melalui

proses yang panjang dan

bergejolak Oleh karena itu banyak

ahli menamakan periode ini

sebagai masa-masa strom and

stress atau masa up and down

(Santrock 2003)

Remaja adalah seorang

idealis remaja memandang

dunianya seperti apa yang

diinginkannya bukan sebagaimana

adanya Remaja suka mimpi-mimpi

yang membuatnya marah cepat

tersinggung atau frustasi Selain

itu oleh keluarga dan masyarakat

remaja di anggap sudah menginjak

dewasa sehingga remaja diberi

tanggung jawab yang sama dengan

seorang yang sudah dewasa

Remaja mulai memperhatikan

prestasi dalam segala hal karena

ini memberinya nilai tambah untuk

kedudukan sosialnya di antara

teman sebaya maupun orang-orang

dewasa

Hubungan antara

Kecemasan Menghadapi

Mata Pelajaran

Matematika dengan

Prestasi Akademik

Matematika pada Remaja

Masa remaja dapat dikatakan

sebuah masa peralihan antara masa

anak-anak menuju ke masa dewasa

Menurut Santrock (2003) Masa remaja

merupakan masa dimulainya

perkembangan kognitif yang mengarah

pada pemikiran operasional formal

yang lebih abstrak daripada pemikiran

seorang anak Pemikiran remaja tidak

lagi berupa pengalaman konkret saja

namun remaja sudah dapat

membangkitkan situasi-situasi

khayalan kemungkinan-kemungkinan

hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

yang benar-benar abstrak Selain itu

masa remaja disebut pula sebagai masa

strom and stress atau masa up and

down (Santrock 2003) Bila pada masa

ini remaja menemui hambatan dalam

bidang tertentu maka hambatan tersbut

akan membuat remaja menjadi cemas

Menurut Crow dan Crow

(dalam Hartanti 1997) kecemasan

adalah sebuah kondisi yang kurang

menyenangkan yang di alami oleh

individu yang dapat mempengaruhi

keadaan fisiknya Berdasarkan

gabungan dari pendapat Jersild dari

Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

tentang sifat alamiah yang dimiliki

oleh setiap individu) Freud dari Ahli

Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

Belajar (dalam Soeharjono 1988)

faktor yang mempengaruhi remaja

menjadi cemas yaitu faktor

Mikrokosmos (keadaan diri individu)

seperti keadaan biologi individu seperti

jenis kelamin dan dapat pula

dipengaruhi oleh perkembangan

individu yang dapat dilihat dari usia

individu dan faktor Makrokosmos

(keadaan lingkungan) lingkungan

sekolah atau lingkungan kelas

Menurut Dacey (2000) dalam

mengenali gejala kecemasan dapat

ditinjau melalui tiga komponen yaitu

komponen psikologis (afektif atau

perasaan) yang dapat menimbulkan

kecemasan adalah kegelisahan gugup

tegang cemas rasa tidak aman takut

cepat terkejut) komponen fisiologis

(jantung berdebar keringat dingin

pada telapak tangan tekanan darah

meninggi respon kulit terhadap aliran

galvanis berkurang gerakan peristaltik

bertambah gejala somatik atau fisik

(otot) gejala somatik atau fisik

(sensorik) gejala Respiratori

(pernafasan) gejala Gastrointertinal

(pencernaan) gejala Urogenital

(perkemihan dan kelamin)) dan

komponen sosial (tingkah laku (sikap)

dan gangguan tidur) Kecemasan

tersebut dapat pula terjadi pada remaja

yang mendapatkan materi pelajaran

matematika

Menurut Garis-Garis Besar

Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama atau di singkat

dengan GBPP SLTP (dalam

Nawangsari 2001) yang di maksud

dengan mata pelajaran matematika

adalah matematika sebagai salah satu

ilmu dasar yang dewasa ini telah

berkembang amat pesat baik materi

maupun kegunaannya Sedangkan

Nawangsari (2000) mendefinisikan

mata pelajaran matematika sebagai

suatu bidang ilmu yang membahas ide-

ide hubungan-hubungan struktur-

struktur yang berkaitan dengan konsep

secara abstrak dan berguna dalam

kehidupan sehari-hari Dari kedua

pendapat dari Garis-Garis Besar

Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama atau di singkat

dengan GBPP SLTP (dalam

Nawangsari 2001) dan Nawangsari

(2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

matematika merupakan suatu bidang

ilmu yang di dalamnya membahas

mengenai ide-ide hubungan-

hubungan struktur-struktur yang

berkaitan dengan konsep secara

abstrak dan berguna dalam kehidupan

sehari-hari di mana bidang ilmu

tersebut saat ini sudah berkembang

pesat

Berkembangnya bidang ilmu

matematika merupakan sebuah kabar

yang baik untuk kemajuan Negara Di

mana siswa-siswinya akan menjadi

lebih pandai lagi dalam pelajaran

matematika Namun bagi siswa materi

pelajaran matematika merupakan

materi pelajaran yang sulit

(Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

kesulitan tersebut tidak dapat

diselesaikan oleh siswa dengan baik

maka akan menimbulkan kecemasan di

dalam diri siswa saat menghadapi

pelajaran matematika

Berdasarkan hasil penelitian

dengan menggunakan Math Anxiety

Quesstionairre (MAQ) yang

dikembangkan oleh Wigfield (dalam

Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

terdapat reaksi negatif dalam diri

remaja saat menghadapi pelajaran

matematika reaksi yang ditunjukkan

oleh remaja ketika menghadapi

pelajaran matematika adalah rasa tidak

suka kurang percaya diri gelisah

khawatir takut dan frustasi

Kecemasan saat menghadapi

mata pelajaran matematika dapat pula

terjadi pada siswa dan siswi yang

duduk dibangku Sekolah Lanjutan

Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

dipengaruhi oleh semakin

kompleksnya perhitungan matematika

di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

(SLTA) Hal ini sebagaimana yang

telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

Nawangsari 2000) dimana semakin

tinggi tingkat kelas maka semakin

kompleks perhitungan matematikanya

dan bila siswa tidak mampu

memahami perhitungan yang lebih

dasar maka siswa akan cemas pada

pelajaran matematika di tingkatan

kelas berikutnya Bila keadaan cemas

sering muncul dalam pelajaran

matematika dalam satu kurun waktu

atau dalam satu semester maka akan

dapat mempengaruhi prestasi

akademik matematika siswa

Winkel (dalam Christantie

2007) mengatakan bahwa prestasi

akademik adalah proses belajar yang

dialami oleh siswa menghasilkan

perubahan-perubahan dalam bidang

pengetahuan dan pemahaman dalam

bidang nilai sikap dan keterampilan

Adanya perubahan tersebut tampak

dalam prestasi akademik yang

dihasilkan oleh siswa terhadap

pertanyaan persoalan atau tugas yang

diberikan oleh guru Melalui prestasi

akademik siswa dapat mengetahui

kemajuan-kemajuan yang telah

dicapainya dalam belajar Menurut

Suryabrata (1998) dan Puspitawati

(1996) hal-hal yang dapat

mempengaruhi prestasi akademik

siswa adalah faktor internal seperti

kesehatan badan dan faktor eksternal

seperti sarana dan prasarana sekolah

Pelajaran-pelajaran yang biasanya

diberikan penilaian salah satunya

adalah prestasi akademik matematika

Prestasi akademik matematika

siswa di Indonesia saat ini sangat

menurun hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Third

International Mathematics and

Science Study (TIMSS) pada tahun

1999 terhadap siswa tingkat delapan

tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SLTP) di mana Negara

Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

salah satu Negara yang prestasi

matematika siswanya menduduki

posisi yang rendah (Setyono 2005)

Rendahnya prestasi tersebut

dikarenakan oleh kurangnya

pemahaman siswa terhadap konsep

matematika (Arjuna 1999) Bila

kondisi tersebut terus berlanjut maka

akan menimbulkan kecemasan siswa

dalam menghadapi pelajaran

matematika di mana secara tidak

langsung dapat juga mempengaruhi

prestasi akademik matematika siswa

Melihat adanya faktor-faktor

yang mempengaruhi kecemasan

sebagaimana yang telah diungkapkan

di atas maka dapat dilihat bahwa

kecemasan siswa dalam menghadapi

pelajaran matematika dapat

mempengaruhi prestasi akademik

matematika siswa Hal ini terlihat dari

dua faktor yang menyebabkan

kecemasan yaitu keadaan diri individu

dan keadaan lingkungan di mana bila

faktor-faktor tersebut sering muncul

pada saat siswa menghadapi pelajaran

matematika maka hal ini dapat

mengangu kegiatan siswa dalam

belajar matematika siswa pun akan

merasa kurang percaya pada

kemampuannya dalam pelajaran

matematika Bila hal ini terjadi dalam

satu semester maka akan dapat

berpengaruh terhadap prestasi

akademik matematika siswa Faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi

prestasi akademik yaitu faktor internal

seperti kesehatan badan dan faktor

eksternal seperti sarana dan prasarana

sekolah Bila faktor-faktor tersebut

sering muncul pada siswa dalam

menghadapi pelajaran matematika

maka dapat mempengaruhi prestasi

akademik matematika siswa di mana

semakin tingginya kecemasan dalam

menghadapi pelajaran matematika

maka semakin rendah prestasi

akademik matematika siswa

Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Nawangsari

(2000) di mana siswa yang mengalami

kecemasan pada pelajaran matematika

akan mempengaruhi prestasi akademik

matematika siswa hal ini dipengaruhi

oleh materi pelajaran yang dianggap

sulit kemudian disusul oleh fasilitas

kelas yang kurang memadai dan cara

mengajar guru yang sulit dipahami

oleh siswa Sehingga saat siswa

menghadapi pelajaran matematika

siswa akan mengalami kecemasan dan

bila hal ini terjadi dalam satu kurun

waktu maka akan mempengaruhi

prestasi akademik matematika siswa

Senada dengan penelitian

Nawangsari (2000) penelitian yang

dilakukan oleh Sarason (dalam

Nawangsari 2000) terhadap 700

siswa-siswi SLTP di Amerika pada

tahun 1996 didapatkan korelasi yang

negatif antara skor kecemasan pada

pelajaran matematika dengan prestasi

akademik matematika siswa di mana

korelasi tersebut menunjukkan bahwa

semakin rendah tingkat kecemasan

siswa SLTP pada pelajaran matematika

akan semakin tinggi prestasi akademik

matematika atau semakin tinggi tingkat

kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

matematika akan semakin rendah

prestasi akademik matematika

Hipotesis

Dari beberapa penjelasan yang

telah dikemukakan oleh para ahli di

atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

hubungan yang negatif antara

kecemasan dalam menghadapi mata

pelajaran matematika dengan prestasi

akademik matematika pada remaja

dimana semakin tinggi tingkat

kecemasan remaja dalam menghadapi

mata pelajaran matematika maka

semakin rendah prestasi akademik

matematika pada remaja

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Identifikasi Variabel-Vari-

abel Penelitian

VariabelPrediktor Kecemasan

Menghadapi Mata Pelajaran

Matematika

Variabel KriteriumPrestasi Akademik

Matematika

B Definisi Operasional Vari-

abel Penelitian

1 Kecemasan Menghadapi Mata

Pelajaran Matematika Suatu

bentuk ungkapan perasaan cemas

yang dipengaruhi faktor

psikologis dan faktor fisiologis

yang sering dialami oleh setiap

individu dalam kehidupan sehari-

hari dalam hal-hal yang berkaitan

dengan konsep-konsep abstrak

struktur-struktur atau segala

sesuatu yang berhubungan dengan

pembahasan tentang matematika

Alat yang digunakan untuk

mengukur kecemasan dalam

menghadapi mata pelajaran

matematika adalah Skala

Kecemasan yang didapatkan dari

gejala-gejala kecemasan yang

dikemukakan oleh Dacey di mana

gejala-gejala kecemasan tersebut

di bagi menjadi 3 komponen yaitu

komponen psikologis komponen

fisiologis dan komponen sosial

2 Prestasi Akademik Matematika

Suatu pengukuran yang bertujuan

untuk menilai sebuah hasil dari

proses belajar matematika yang

dilakukan oleh remaja dalam satu

kurun waktu tertentu untuk melihat

pemahaman remaja mengenai

konsep-konsep abstrak simbol-

simbol yang telah diberikan oleh

para pendidik Alat yang

digunakan untuk mengukur

prestasi akademik matematika

remaja adalah dengan melihat nilai

rapor remaja yang dihasilkan pada

akhir semester

C Populasi dan Sampel

Popolasi dan sampel yang

digunakan dalam pengambilan data

adalah dengan menggunakan

Purposive Sampling di mana teknik

Purposive Sampling ini adalah teknik

penentuan sampling yang digunakan

peneliti jika peneliti mempunyai

pertimbangan-pertimbangan tertentu di

dalam pengambilan sampelnya atau

penentuan sample untuk tujuan tertentu

(Riduwan 2008) Populasi yang

digunakan dalam peneltian ini adalah

para siswa dan siswi kelas XI pada

Sekolah Menengah Umum Negeri

(SMUN) 1 Babelan Bekasi

Pengambilan populasi siswa dan siswi

kelas XI dilakukan karena ingin

melihat tingkat kecemasan pada siswa

dan siswi kelas XI sebelum

mendapatkan perhitungan matematika

yang terlalu kompleks dikelas

berikutnya Hal ini seperti yang telah

dikemukakan oleh Loughin ( dalam

Nawangsari 2000) dimana semakin

tinggi tingkat kelas maka semakin

kompleks perhitungan matematikanya

dan bila siswa tidak mampu

memahami perhitungan yang lebih

dasar maka siswa akan cemas pada

pelajaran matematika ditingkatan kelas

berikutnya Sampel yang digunakan

pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

D Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang

digunakan dalam mengukur tingkat

kecemasan siswa dalam menghadapi

mata pelajaran matematika adalah

dengan menggunakan metode

kuesioner tertutup dengan memberikan

tanda checklist Kuesioner tertutup

dengan tanda checklist ini adalah suatu

daftar yang berisi tentang aspek-aspek

yang akan diukur (Riduwan 2008)

Pengukuran prestasi akademik

matematika dilakukan dengan melihat

nilai rapor siswa dan siswi pada

pelajaran matematika

1 Skala Kecemasan

Skala kecemasan yang

digunakan dalam penelitian ini di

peroleh dari komponen-komponen

kecemasan yang di kemukakan

oleh Dacey (2000) yaitu

komponen psikologis komponen

fisiologis dan komponen sosial

Komponen-komponen inilah yang

akan dijadikan acuan atau dasar

pengukuran dalam penelitian ini

yang selanjutnya akan

dikembangkan menjadi item-item

yang akan diberikan kepada

responden untuk dijawab oleh

responden

Tabel 1

Distribusi item Skala kecemasan

N

o

Kom

pone

n

Komponen

Favorabe

l

Unfav

orabel

To

tal

1 Kom

pone

n

Psiko

logis

12345

67

8910

3132

3334

3536

3738

3940

20

2 Kom

pone

n

Fisiol

ogis

111213

141516

171819

20

4142

4344

4546

4748

4950

20

3 Kom

pone

n

Sosia

l

212223

2425

262728

2930

5152

5354

5556

5758

5960

20

Total 30 30 60

2 Prestasi Akademik

Prestasi akademik di peroleh

dengan menggunakan nilai raport

terakhir pada pelajaran

matematika

E Validitas dan Reliabilitas

Alat Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan

validitas dan reliabilitas yang bertujuan

untuk menilai keakuratan dari alat-alat

pengumpulan data

1 Validitas

Menurut Azwar (1997)

validitas adalah sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu

instrument pengukur (alat tes)

dalam melakukan fungsi ukurnya

Sebuah tes dikatakan valid apabila

tes tersebut menjalankan fungsi

ukurnya atau memberikan hasil

ukur yang tepat dan akurat sesuai

dengan maksud yang dikenakan

dalam tes tersebut Cara

mendapatkan validitas dengan

menggunakan teknik total korelasi

item (korelasi product-moment)

Untuk batasan validitas item yang

digunakan dalam penelitian ini

ditentukan oleh peneliti dengan

koefisien validitas sebesar ge 03

(Azwar 2008)

2 Reliabilitas

Menurut Azwar (1997)

reliabilitas adalah pengukuran

terhadap suatu alat tes di mana

hasil ukurnya dapat terpercaya

sehingga bila alat tes tersebut

digunakan dalam beberapa kali

pengukuran akan menghasilkan

nilai yang relatif sama Cara

mendapatkan reliabilitas dengan

menggunakan teknik Alpha

Cronbach

Pada penelitian ini batas

koefisien realibilitas yang akan

digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Azwar (2008)

F Teknik Analisa Data

Pada penelitian ini teknik

analisis data yang digunakan adalah

Product Moment Correlation Coeffient

Pearson di mana data yang akan di

analisis adalah data yang di peroleh

dari skala kecemasan dalam

menghadapi mata pelajaran

matematika dikorelasikan dengan data

nilai raport siswa dalam mata pelajaran

matematika

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL

PENELITIAN

A Persiapan Penelitian

Sebelum penelitian ini

dimulai awalnya peneliti

melakukan persiapan

administrasi yang berupa

surat keterangan permohonan

izin dari pihak kampus

(Universitas Gunadarma)

untuk melakukan penelitian

ke SMUN 1 Babelan Bekasi

setelah itu peneliti

menggandakan kuesioner

tertutup dari skala kecemasan

sebanyak 100 kuesioner

kuesioner atau skala

kecemasan ini berjumlah 60

item yang terdiri dari 30 item

favorable dan 30 item

unfavorable

Subjek yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

siswa dan siswi SMU yang

berada di kelas XI atau kelas

2 SMUN 1 Babelan Bekasi

Dalam penelitian ini peneliti

mengambil sampel sebanyak

3 kelas dan jumlah sampel

sebanyak 100 siswa-siswi di

mana 1 kelas berasal dari

kelas unggulan atau kelas XI

IPA 1 dan dua kelas lagi

berasal dari kelas yang tidak

diunggulkan atau kelas

reguler yaitu kelas XI IPS 2

dan kelas XI IPS 3 Untuk

mendapatkan subjek ini

peneliti bekerjasama dengan

segenap pihak sekolah dari

SMUN 1 Babelan Bekasi

yang berhubungan dengan

bagian kesiswaan dan guru-

guru BP yang menangani ke

tiga kelas tersebut

B Pelaksanaan Penelitian

Pada penelitian ini

peneliti melaksanakan try out

terpakai yaitu data diperoleh

dengan try out sekaligus

digunakan sebagai data dalam

penelitian Pengambilan data

dilakukan pada tanggal 13

Oktober 2009 untuk

penyebaran kuesioner atau

skala kecemasan yang

berjumlah 100 angket yang

terdiri dari 60 item Pada 14-

19 Oktober 2009 untuk

mengambil fotocopy raport

yang masih berada di siswa

dan siswi Pengambilan

fotocopy raport dilakukan

dalam rentang waktu 5 hari

disebabkan peneliti

mengalami kesulitan dalam

meminta fotocopy raport

kepada siswa dan siswi

SMUN 1 Babelan Bekasi

Proses pengambilan data

pada tanggal 13 Oktober

2009 dilakukan pada pukul

1000 sampai dengan pukul

1200 Proses pengambilan

data pertama dilakukan di

kelas XI IPA 1 kemudian

dilanjutkan di kelas XI IPS 3

dan setelah itu dilanjutkan di

kelas XI IPS 2

Jumlah keseluruhan

subjek dalam penelitian ini

adalah berjumlah 100 siswa-

siswi 30 siswa-siswi berasal

dari kelas XI IPA 1 40

siswa-siswi berasal dari kelas

XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

berasal dari kelas XI IPS 2

Penelitian ini mengalami

hambatan hambatan yang

dimaksud adalah peneliti

menyebarkan angket

sebanyak 100 namun data

yang dapat peneliti olah

hanya 84 data dan 16 data

yang lain tidak dapat diolah

karena subjek tidak mengisi

angket yang telah peneliti

berikan Sehingga penelitian

ini hanya terdiri dari 84

subjek

C Hasil Penelitian

1 Deskripsi Subjek

Penelitian

a Jenis Kelamin

Subjek dalam

penelitian ini terdiri

dari 46 subjek pria

dengan presentase

5476 dan 38 subjek

wanita dengan

presentase 4524

Dapat dilihat

rinciannya pada tabel

berikut ini

Tabel 2

Distribusi Subjek

Berdasarkan Jenis

Kelamin

No Jenis

Kelamin

Jumlah Presentase

()

1 Pria 46 5476

2 Wanita 38 4524

b Usia

Subjek dalam

penelitian ini terdiri

dari 14 subjek yang

berusia 15 tahun

dengan presentase

1666 64 subjek

yang berusia 16 tahun

dengan presentase

7619 dan 6 subjek

yang berusia 17 tahun

dengan presentase

715 Dapat dilihat

rinciannya pada tabel

berikut ini

Tabel 3

Distribusi Subjek

Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Presentase

()

1 15

tahun

14 1666

2 16

tahun

64 7619

3 17

tahun

6 715

c Kelas

Subjek dalam

penelitian ini terdiri

dari 30 subjek dari

kelas XI IPA dengan

presentase 3571

dan 54 subjek untuk

kelas XI IPS dengan

presentase 6429

Dapat dilihat

rinciannya pada tabel

berikut ini

Tabel 4

Distribusi Subjek

Berdasarkan Kelas

No Kelas Jumlah Presentase

()

1 XI

IPA

30 3571

2 XI

IPS

54 6429

2 Hasil Pengukuran Mean

Skala Kecemasan dengan

Jenis Kelamin Usia dan

Kelas

a Hasil Pengukuran

Mean Skala

Kecemasan dengan

Jenis Kelamin

Tabel 5

Hasil pengukuran

Mean Skala

Kecemasan dengan

Jenis Kelamin

No Jenis

Kelamin

Jumlah

Kecemasan

1 Pria 46

2 Wanita 38

Berdasarkan

data di atas diketahui

bahwa mean

kecemasan pada pria

lebih tinggi dari pada

wanita hal ini

ditunjukkan dengan

skor7663 untuk pria

dan 7555 untuk

wanita

b Hasil Pengukuran

Mean Skala

Kecemasan dengan

Usia

Tabel 6

Hasil pengukuran

Mean Skala

Kecemasan dengan

Usia

Berdasarkan data

di atas diketahui

bahwa mean

kecemasan yang

tertinggi terletak pada

usia 17 tahun dengan

skor 8567 kemudian

di susul oleh usia 15

tahun dengan skor

8543 dan yang

terendah terletak pada

usia 16 tahun dengan

skor 8144

c Hasil Pengukuran

Mean Skala

Kecemasan dengan

Kelas

Tabel 7

Hasil pengukuran

Mean Skala

Kecemasan dengan

Kelas

No Kelas Jumlah Mean

Skala

No Usia Jumlah Mean

Skala

Kecemasan

1 15

tahun

14 8543

2 16

tahun

64 8144

3 17

tahun

6 8567

Kecemasan

1 XI

IPA

30

2 XI

IPS

54

Berdasarkan data

di atas diketahui

bahwa mean

kecemasan yang

tertinggi berada pada

kelas XI IPS dengan

skor 7796 dan yang

terendah berada pada

kelas XI IPA dengan

skor 7287

3 Hasil Uji Validitas dan

Realibilitas Skala

Kecemasan

a Uji Validitas

Menurut Azwar

(2008) validitas item

dapat dianggap

memuaskan apabila

koefisien validitasnya

sebesar ge 03

Berdasarkan hasil uji

coba pada skala

kecemasan yang

berjumlah 60 item

dihasilkan 36 item

yang valid Validitas

item dalam penelitian

ini untuk skala

kecemasan bergerak

dari 0301 sampai

dengan 0538

Distribusi item yang

valid dapat di lihat

dari tabel berikut ini

Tabel 8

Distribusi item

valid Skala

Kecemasan

No Komponen

Nomor Item

Favorabel

1 Komponen

Psikologis

1234567

8910

2 Komponen

Fisiologis

111213141516

17181920

3 Komponen

Sosial

2122232425

2627282930

Total

Keterangan

item yang tidak valid

b Uji Realibilitas

Uji realibilitas

dilakukan bertujuan

untuk mengetahui

konsistensi alat ukur

Teknik yang

digunakan untuk

mendapatkan

konsistensi dari alat

ukur yaitu teknik

Alpha Cronbach

Dalam penelitian ini

batas koefisien

reliabilitas yang

digunakan adalah ge

07 Hal ini sesuai

dengan pendapat dari

Azwar (2008)

Hasil uji realibiltas

untuk skala

kecemasan di peroleh

nilai realibitas sebesar

0824 Hal ini terlihat

pada tabel di bawah

ini

Tabel 9

Realibilitas Skala

Kecemasan

Reliability

Statistics

4 Hasil Uji Normalitas dan

Linearitas Uji Asumsi

a Uji Normalitas

Untuk melihat

sebaran skor dalam uji

normalitas dari skala

kecemasan dapat

dilihat pada uji

Kolmogorov-Smirnov

Berdasarkan hasil uji

normalitas pada skala

kecemasan diketahui

nilai statistiknya

sebesar 091 dengan

signifikansi sebesar

Cronbachs Alpha N of Items824 60

0084 (p gt 005) Hal

ini menunjukkan

distribusi skor skala

kecemasan pada

subjek penelitian

adalah normal tetapi

prestasi akademik

matematika nilai

statistiknya 0198

dengan signifikansi

sebesar 0000 (p lt

005) yang berarti

tidak normal

Distribusi skor skala

kecemasan terlihat

pada tabel berikut ini

Tabel 10

Hasil Uji

Normalitas Skala

Kecemasan

T

ests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

a Lilliefors Significance Correction

b Uji Linieritas

Tabel 11

Hasil Uji Linieritas

Skala Kecemasan

dan Prestasi

Akademik

Matematika

ANOVAb

96932 1 96932 4204 044a

1890628 82 230561987560 83

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig

Predictors (Constant) Skala Kecemasana

Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

Berdasarkan hasil

uji linieritas diperoleh

signifikansi sebesar

0044 (p lt 005) Hal

ini menunjukkan

bahwa hubungan

antara skala

kecemasan dengan

prestasi akademik

yaitu linier

5 Analisis Data Uji

Hipotesis

Berdasarkan hasil uji

normalitas dan linieritas

diketahui bahwa bahwa

skala kecemasan normal

tetapi prestasi akademik

matematika tidak normal

sedangkan linieritasnya

adalah linier Oleh karena

itu untuk analisis korelasi

dapat menggunakan

analisis statistik

parametrik dengan teknik

korelasi product moment

Pearson

Berdasarkan analisis

data yang dilakukan

dengan menggunakan

teknik korelasi Pearson

(1-tailed) diketahui nilai

koefisien korelasi sebesar

r = - 0221 dengan taraf

signifikansi sebesar 0022

(p lt 005) Hal ini dapat

dilihat pada tabel berikut

ini

Tabel 12

Uji Hipotesis

Correlations

1 -221022

84 84-221 1022

84 84

Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

Skala Kecemasan

Prestasi AkademikMatematika

SkalaKecemasan

PrestasiAkademik

Matematika

Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

Hasil tersebut

menunjukkan bahwa

hipotesis penelitian ini

diterima artinya terdapat

hubungan negatif yang

signifikan antara

kecemasan dalam

menghadapi mata

pelajaran matematika

dengan prestasi akademik

matematika pada remaja

dimana semakin tinggi

tingkat kecemasan remaja

dalam menghadapi mata

pelajaran matematika

maka semakin rendah

prestasi akademik

matematika pada remaja

6 Hasil Perhitungan Mean

Empirik dan Mean

Hipotetik

Hasil perhitungan dari

perbandingan antara

mean empirik dengan

mean hipotetik antara

kecemasan dalam

menghadapi mata

pelajaran matematika dan

prestasi akademik

matematika terlihat

bahwa kecemasan siswa

dalam menghadapi mata

pelajaran matematika

berada pada kategori

sedang Hal ini dapat

dilihat pada tabel berikut

ini

Tabel 13

Hasil Perhitungan

Mean Empirik dan

Mean Hipotetik Skala

Kecemasan

Variabel Mean

Empirik

Mean

Hipotetik

Standar

Deviasi

Skala

Kecemasan

7614 90 18

Dibawah ini

merupakan deskripsi

untuk lebih mengetahui

gambaran kecemasan

dalam menghadapi mata

pelajaran matematika

dengan klasifikasi sangat

rendah rendah sedang

tinggi dan sangat tinggi

yang dapat diketahui

dengan cara perhitungan

sebagai berikut

Jumlah aitem yang

valid pada skala

kecemasan sebanyak 36

item dengan

menggunakan kategori

nilai dari 1 sampai

dengan 4 Ini berarti nilai

skala terkecil berjumlah 1

dan yang terbesar

berjumlah 4 Jarak

minimum adalah nilai

terkecil dikalikan dengan

jumlah item yang valid (1

x 36 = 36) dan jarak

maksimum adalah nilai

terbesar dikalikan dengan

jumlah item yang valid (4

x 36 = 144) Untuk

mendapatkan nilai jarak

sebaran yaitu dengan cara

mengurangi jarak

maksimum dengan jarak

minimum (144 ndash 36 =

108)

Standar Deviasi (δ)

didapatkan dengan cara

membagi nilai jarak

sebaran dengan 6 atau

nilai jarak sebaran 6 =

(108 6 = 18) nilai 6 ini

didapat dari kurva

distribusi normal yang

terbagi atas 6 wilayah 3

daerah positif (+) dan 3

daerah negatif (-) Setelah

mendapatkan nilai standar

deviasi (δ) kemudian

langsung mencari nilai

Mean Hipotetik (micro)

dengan cara mengalihkan

nilai tengah skala dengan

cara mengalikan nilai

tengah skala dengan

jumlah item yang valid

(25 x 36 = 90) Nilai 25

didapatkan dari nilai

tengah dari kategori nilai

minimum (1) sampai

dengan kategori nilai

maksimum (4)

Berikut ini adalah

pengelompokkan skala

kecemasan yang

diperoleh dengan cara

menghitung

Sangat Rendah =

ME lt MH ndash 2SD

=

ME lt 90 -2 (18)

=

ME lt 54

Rendah =

MH ndash 2SD le ME lt MH -

1SD

=

90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

=

54 le ME lt 72

Rata-rata =

MH ndash 1SD le ME lt MH +

1SD

=

90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

=

72 le ME lt 108

Tinggi = MH +

1SD le ME lt MH + 2SD

=

90 + 18 le ME lt 90 + 36

=

108 le ME lt 126

Sangat Tinggi = ME ge

MH + 2SD

=

ME ge 90 + 36

=

ME ge 126

Tabel 14

Pengelompokkan Skala

Kecemasan (Azwar

2008)

Keterangan

1 ME Mean

Empirik

ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

2 MH Mean

Hipotetik

3 SD Standar

Deviasi

Dibawah ini

merupakan penggolongan

subjek penelitian yang

digambarkan pada kurva

berikut

Gambar 1

Kurva Distribusi

Normal Kecemasan

dalam menghadapi

Mata Pelajaran

Matematika

Berdasarkan kurva

distribusi normal diatas

diketahui bahwa rata-rata

kecemasan remaja dalam

menghadapi mata

pelajaran matematika

berada pada taraf sedang

atau rata-rata

D Pembahasan

Penelitian ini

bertujuan untuk menguji

hipotesis yang berbunyi

terdapat hubungan yang

negatif antara kecemasan

dalam menghadapi mata

pelajaran matematika

dengan prestasi akademik

matematika pada remaja

Berdasarkan hasil

pengujian hipotesis pada

penelitian ini hasil

tersebut menunjukkan

bahwa hipotesis diterima

Hal ini berarti bahwa

terdapat hubungan negatif

yang signifikan antara

kecemasan dalam

menghadapi mata

pelajaran matematika

dengan prestasi akademik -2SD

-1SD

MH

+1SD

+2SD54 72 90 10

8126

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

7614

matematika pada remaja

dimana semakin tinggi

tingkat kecemasan remaja

dalam menghadapi mata

pelajaran matematika

maka semakin rendah

prestasi akademik

matematika pada remaja

Menurut Nawangsari

(2000) kecemasan adalah

suatu kondisi yang tidak

menyenangkan meliputi

rasa takut rasa tegang

khawatir bingung tidak

suka yang sifatnya

subjektif dan timbul

karena adanya perasaan

tidak aman terhadap

bahaya yang diduga akan

terjadi Kecemasan bisa

terjadi dalam berbagai

macam kondisi ketika

kecemasan ini terjadi

pada saat individu sedang

menghadapi mata

pelajaran matematika

maka secara jelas

individu tersebut akan

memiliki perasaan tidak

aman saat menghadapi

mata pelajaran

matematika

Hal ini terlihat dalam

penelitian ini dimana

hasil mean empirik skala

kcemasan dalam

penelitian ini yaitu 7614

berada pada posisi rata-

rata Hasil ini

menunjukkan bahwa

terdapat kecemasan yang

dialami oleh siswa dan

siswi kelas XI di Sekolah

Menengah Umum Negeri

(SMUN) 1 Babelan

Bekasi saat menghadapi

mata pelajaran

matematika

Kecemasan siswa

dan siswi dalam

menghadapi mata

pelajaran matematika

dipengaruhi oleh

beberapa faktor

Berdasarkan gabungan

dari pendapat Jersild dari

Ahli Konstitusi (ahli yang

meneliti tentang sifat

alamiah yang dimiliki

oleh setiap individu)

Freud dari Ahli

Psikoanalisis Calvin S

Hall dari Ahli Kultural

dan Mowrer dari Ahli

Teori Belajar (dalam

Soeharjono 1988) faktor

yang mempengaruhi

remaja menjadi cemas

yaitu faktor Mikrokosmos

(keadaan diri individu)

seperti keadaan biologi

individu seperti jenis

kelamin dan dapat pula

dipengaruhi oleh

perkembangan individu

yang dapat dilihat dari

usia individu dan faktor

Makrokosmos (keadaan

lingkungan) seperti

lingkungan kelas

Hal ini terlihat dari

hasil data yang diperoleh

dalam penelitian ini

berdasarkan hasil data

yang didapatkan

kecemasan dapat

dipengaruhi oleh jenis

kelamin usia dan kelas

Andi (2007) mengatakan

bahwa dalam belajar

matematika diperlukan

rasa ingin tahu perhatian

dan minat dalam

mempelajari matematika

serta sikap ulet dan

percaya diri dalam

pemecahan masalah

Menurut Tapia

(1996) kecemasan

terhadap pelajaran

matematika berhubungan

dengan jenis kelamin

dimana faktor yang

mempengaruhi

kecemasan adalah rasa

percaya diri minat

terhadap pelajaran

matematika dan motivasi

Tapia menerangkan lebih

lanjut bahwa rasa percaya

diri minat terhadap

pelajaran matematika dan

motivasi pada pria lebih

rendah dibandingkan

dengan wanita sehingga

pria lebih cemas dalam

pelajaran matematika

Hal ini dijelaskan

lebih lanjut dari hasil

penelitian Nawangsari

(2001) diperoleh data

bahwa siswa pria lebih

cemas terhadap

matematika dibandingkan

siswa wanita

Hal di atas juga

terlihat pada hasil

penelitian ini di mana

jenis kelamin subjek pria

lebih tinggi tingkat

kecemasannya

dibandingkan dengan

subjek wanita ini terlihat

dari skor mean

kecemasan 7663 pada

pria dan 7555 pada

wanita

Berdasarkan

pengamatan yang

dilakukan oleh Riyanto

(2009) di mana kelas IPS

lebih banyak mengalami

kesulitan dalam

menghadapi mata

pelajaran matematika jika

dibandingkan dengan

kelas IPA karena untuk

memahami mata

pelajaran matematika

dibutuhkan pemahaman

yang mendalam dan

latihan yang berulang kali

untuk memperoleh hasil

yang baik sedangkan

materi yang banyak

diberikan di kelas IPS

adalah materi yang

menggunakan metode

menghafal Hal ini lah

yang menyebabkan kelas

IPS lebih cemas bila

dibandingkan dengan

kelas IPA Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian ini

terhadap

pengelompokkan kelas di

mana diperoleh hasil

mean kecemasan yang

tertinggi berada pada

kelas XI IPS dengan skor

7796 yang berarti bahwa

dalam menghadapi mata

pelajaran matematika

siswa kelas XI IPS lebih

cemas jika dibandingkan

dengan siswa XI IPA

Selanjutnya

berdasarkan

pengelompokkan usia

terlihat dari hasil

penelitian yang dilakukan

oleh Pearson (dalam

Soeharjono 1988) pada

100 orang anak yang

berusia 5 ndash 18 tahun

ternyata anak yang

berusia diatas 12 tahun

lebih menunjukkan rasa

cemas akan di caci maki

atau dibuat malu karena

tidak dapat melakukan

sesuatu dengan baik dan

benar disamping itu

dipengaruhi pula oleh

jumlah terkecil dari

subjek yang menduduki

suatu kelompok usia atau

jumlah terkecil dari

keberadaan subjek yang

menduduki kelompok

usia tertentu

Hasil penelitian

diatas terlihat pula dalam

penelitian ini di mana

diperoleh hasil mean

kecemasan yang tertinggi

terletak pada usia 17

tahun dengan jumlah 6

subjek diperoleh skor

mean 8567 kemudian di

susul oleh usia 15 tahun

dengan jumlah 14 subjek

diperoleh skor mean

8543 dan yang terendah

terletak pada usia 16

tahun dengan jumlah 64

subjek skor mean 8144

hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

kecemasan subjek dalam

menghadapi mata

pelajaran matematika

dapat terlihat dari

banyaknya jumlah subjek

Di mana semakin banyak

subjek yang berada dalam

suatu populasi maka

semakin rendah tingkat

kecemasannya

Bila kecemasan

dalam menghadapi

matematika terjadi dalam

satu kurun waktu tertentu

atau satu semester secara

tidak langsung akan

mempengaruhi prestasi

akademik matematika

siswa dan siswi tersebut

Hal ini terlihat pada

data yang dihasilkan

dalam penelitian ini

dimana ada korelasi

negatif antara kecemasan

dalam menghadapi mata

pelajaran matematika

dengan prestasi akademik

matematika pada remaja

dengan nilai koefisien

korelasi sebesar r = -

0221 dengan signifikansi

sebesar 0022 (p lt 005)

yang artinya semakin

tinggi tingkat kecemasan

siswa dalam menghadapi

mata pelajaran

matematika maka

semakin rendah prestasi

akademik matematika

siswa dan sebaliknya

semakin rendah tingkat

kecemasan siswa dalam

menghadapi mata

pelajaran matematika

maka akan semakin tinggi

prestasi akademik

matematika yang

dihasilkan oleh siswa

Hasil penelitian ini

ternyata sama dengan

penelitian yang

dikemukakan oleh

Nawangsari (2000) di

mana ada korelasi negatif

antara skor kecemasan

terhadap matematika

dengan prestasi akademik

pada siswa SLTP di

Surabaya Hal ini

menunjukkan bahwa

semakin tinggi tingkat

kecemasan siswa

terghadap pelajaran

matematika maka

semakin rendah prestasi

akademik yang dihasilkan

oleh siswa begitu pula

sebaliknya semakin

rendah tingkat kecemasan

siswa terhadap pelajaran

matematika maka

semakin tinggi prestasi

akademik yang dihasilkan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil

pengumpulan data dan hasil

analisis data yang telah

dilakukan maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa

hipotesis dalam penelitian

ini diterima hal ini

menunjukkan bahwa ada

hubungan yang negatif

antara kecemasan dalam

menghadapi mata pelajaran

matematika dengan prestasi

akademik matematika pada

siswa dan siswi kelas XI di

Sekolah Menengah Umum

Negeri (SMUN) 1 Babelan

Bekasi

Berdasarkan data

tambahan diperoleh hasil

bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kecemasan

siswa dalam menghadapi

mata pelajaran matematika

adalah jenis kelamin usia

dan kelas Di mana siswa

pria cenderung lebih cemas

dalam menghadapi mata

pealajaran matematika

dibandingkan dengan siswa

wanita Selain itu diperoleh

pula data bahwa usia 17

tahun jauh lebih cemas

dibandingkan selanjutnya

disusul usia 15 tahun dan

16 tahun hal ini terlihat

dari jumlah subjek pada

usia tertentu di mana

jumlah subjek yang

menduduki usia 17 tahun

lebih sedikit atau berjumlah

6 subjek kemudian di susul

oleh usia 15 tahun yang

berjumlah 14 subjek dan

pada usia 16 tahun

sejumlah 64 subjek Bukan

hanya usia namun kelas pun

menunjukkan data bahwa

kelas XI IPS cenderung

lebih cemas dalam

menghadapi mata pelajaran

matematika dibandingkan

dengan kelas XI IPA

Saran

Berdasarkan hasil

penelitian yang telah

dilakukan peneliti

mempunyai beberapa saran

yang dapat diberikan

sebagai berikut

d Berdasarkan hasil

data yang diperoleh

terlihat bahwa

kecemasan siswa dan

siswi dalam

menghadapi mata

pelajaran matematika

berada pada kategori

rata-rata atau sedang

Hal ini menunjukkan

bahwa rata-rata siswa

dan siswi di Sekolah

Menengah Umum

Negeri (SMUN) 1

Babelan Bekasi

mengalami

kecemasan cemas saat

menghadapi mata

pelajaran matematika

Untuk mengurangi

kecemasan dalam

menghadapi mata

pelajaran matematika

peneliti menyarankan

kepada siswa dan

siswi sebelum

menghadapi mata

pelajaran matematika

diharapkan siswa dan

siswi dapat lebih giat

lagi untuk berlatih

mengerjakan tugas-

tugas matematika

soal-soal matematika

dan memperdalam

kembali materi yang

telah diajarkan oleh

guru matematika Hal

ini bertujuan untuk

membantu siswa dan

siswi agar

mengurangi

kecemasan dalam

menghadapi mata

pelajaran matematika

Bila kecemasan itu

berkurang maka

secara tidak langsung

prestasi akademik

matematika siswa dan

siswi akan meningkat

Sehubungan

penelitian ini peneliti

menyarankan kepada para

peneliti selanjutnya agar

dapat menggunakan

populasi yang lebih luas

lagi bukan hanya siswa

dan siswi dari SMUN

(Sekolah Menengah

Umum Negeri) mungkin

dengan mengambil

sampel dari siswa yang

berasal dari SMUS

(Sekolah Menengah

Umum Swasta) untuk

melihat apakah siswa dari

SMUS (Sekolah

Menengah Umum

Swasta) juga mengalami

kecemasan dalam

menghadapi mata

pelajaran matematika

yang secara langsung

akan mempengaruhi

prestasi akademik

matematikanya Selain itu

untuk pengembangan

teori psikologi pendidikan

diharapkan untuk

penelitian selanjutnya

dapat melihat kecemasan-

kecemasan lain yang

terjadi di luar mata

pelajaran matematika di

mana mata pelajaran

tersebut sering pula

dialami oleh siswa dan

siswi selain kecemasan

menghadapi mata

pelajaran matematika

Misalnya cemas

menghadapi pelajaran

kimia bahasa inggris

ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

  • Prestasi Akademik
  • Mata Pelajaran Matematika
  • Remaja
  • Hipotesis
  • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
  • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
  • CPopulasi dan Sampel
  • DTeknik Pengumpulan Data
  • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
  • FTeknik Analisa Data

    Matematika merupakan salah

    satu disiplin ilmu yang telah

    berkembang pesat di negara-negara

    maju Kemajuan ini disebabkan oleh

    pemfokusan negara maju pada bidang

    sains dan matematika Namun

    penerapan bidang sains dan

    matematika tidak hanya dilakukan di

    negara-negara maju saja Akhir-akhir

    ini negara-negara berkembang mulai

    berusaha untuk memfokuskan diri pada

    bidang sains dan matematika salah

    satunya adalah negara Indonesia

    Usaha Indonesia dalam

    mengembangkan ilmu pengetahuan

    pada bidang sains dan matematika

    dapat di lihat pada pemberian pelajaran

    Matematika sejak dini Hudoyo (dalam

    Nawangsari 2000) berpendapat

    pemfokusan pelajaran matematika

    disebabkan matematika merupakan

    dasar untuk mengembangkan ilmu

    sehingga mutlak diperlukan tenaga

    yang terampil dan pandai dalam

    matematika Bila perkembangan ilmu

    matematika dapat berjalan sesuai

    dengan yang diharapkan maka akan di

    peroleh generasi yang berkualitas di

    masa yang akan datang Namun usaha

    tidak selalu sama dengan yang

    diharapkan Terkadang sering

    ditemukan banyak hambatan dalam

    pencapaian usaha tersebut Hambatan-

    hambatan itu dapat muncul dari dalam

    diri individu maupun dari lingkungan

    sekitar individu Bila hambatan-

    hambatan tersebut tidak segera

    ditanggulangi oleh pemerintah di suatu

    negara terutama di negara Indonesia

    maka hambatan-hambatan tersebut

    dapat menimbulkan kecemasan pada

    bidang matematika

    Kecemasan merupakan suatu

    perasaan tidak nyaman yang sering

    terjadi di dalam kehidupan sehari-hari

    manusia Hurlock (dalam Hartanti

    1997) berpendapat bahwa kecemasan

    merupakan sebuah ungkapan perasaan

    individu terhadap suatu situasi yang

    dapat diekspresikan melalui beberapa

    cara yaitu dengan cara yang mudah

    dikenali seperti kekhawatiran individu

    individu menjadi mudah marah

    Kecemasan terlihat dari kekhawatiran

    atau ketakutan individu pada hal-hal

    tertentu misalnya kecemasan pada

    bidang matematika Kecemasan pada

    bidang matematika banyak terjadi di

    kalangan masyarakat salah satunya

    terjadi pada remaja

    Menurut Papalia (2004)

    periode remaja adalah periode yang

    sudah mulai menggabungkan

    pengalaman yang di peroleh

    sebelumnya dengan tantangan saat ini

    dan memikirkan keadaan di masa yang

    akan datang Santrock (2003)

    mengatakan masa remaja disebut juga

    masa pemantapan identitas diri atau

    masa masa-masa strom and stress atau

    masa up and down Bila pada periode

    ini remaja tidak memiliki kemantapan

    dalam dirinya maka akan

    menimbulkan kecemasan di dalam

    dirinya Bila ketidakmantapan tersebut

    terjadi pada pelajaran matematika

    maka remaja tersebut akan mengalami

    kecemasan terhadap pelajaran

    mateamtika

    Kecemasan remaja dalam

    menghadapi matematika dikarenakan

    adanya beberapa faktor yaitu faktor

    inteligensi faktor di dalam diri remaja

    dan faktor lingkungan Ellis (dalam

    Alsa 1984) mengatakan bahwa

    kecemasan pada remaja disebabkan

    oleh adanya tingkat inteligensi yang

    berbeda pada diri remaja Hal ini

    dijelaskan oleh Zeidner (1998)

    kecemasan seseorang terhadap

    pelajaran matematika dikarenakan

    kurangnya ketertarikan siswa terhadap

    pelajaran matematika Kurangnya

    ketertarikan siswa terhadap pelajaran

    matematika disebabkan oleh

    inteligensi siswa dalam pelajaran

    matematika siswa yang memiliki

    inteligensi tinggi akan cenderung lebih

    tertarik dan akan lebih evaluatif

    terhadap pelajaran matematika

    sedangkan siswa yang memiliki

    inteligensi rendah akan kurang tertarik

    dan kurang evaluatif terhadap

    pelajaran matematika (Zeidner 1998)

    Ketertarikan siswa dan siswi dalam

    pelajaran matematika berbeda-beda di

    mana siswa pria lebih tertarik dalam

    pelajaran matematika dibandingkan

    dengan siswa wanita sehingga siswa

    wanita lebih mudah cemas dalam

    menghadapi matematika dibandingkan

    dengan siswa pria (Yoenanto dalam

    Nawangsari 2000)

    Sedangkan menurut Hudoyo

    (dalam Nawangsari 2000) kecemasan

    siswa dalam pelajaran matematika

    dipengaruhi oleh pengalaman belajar

    matematika yang diterima siswa di

    masa lampau Namun berdasarkan

    hasil pengamatan yang dilakukan oleh

    Nawangsari (2001) terhadap siswa

    kelas 1 Sekolah Menengah Pertama

    Negeri (SMPN) 19 Surabaya terlihat

    bahwa 81 kecemasan siswa terhadap

    pelajaran matematika dipengaruhi oleh

    self-efficacy belief siswa atau

    keyakinan diri siswa dan expectancy-

    value siswa atau harapan siswa

    terhadap suatu keberhasilan

    Keyakinan diri dan harapan terhadap

    keberhasilan dalam mata pelajaran

    matematika ditunjukkan bahwa 59

    siswa wanita lebih yakin terhadap diri

    dan memiliki harapan yang besar

    terhadap keberhasilan dalam mata

    pelajaran matematika sedangkan 41

    untuk siswa pria (Nawangsari 2001)

    Oleh karena itu dapat diartikan bahwa

    siswa pria lebih cemas jika

    dibandingkan dengan siswa wanita

    Bila kecemasan pada pelajaran

    matematika terus berlanjut dalam satu

    periode atau satu semester maka dapat

    mempengaruhi prestasi akademik

    matematika pada remaja

    Prestasi akademik matematika

    remaja baik secara nasional maupun

    internasional belum menggembirakan

    Third International Mathematics and

    Science Study (TIMSS) pada tahun

    1999 melaporkan bahwa rata-rata skor

    matematika siswa tingkat delapan

    (tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

    Pertama (SLTP)) Indonesia (dari

    Benua Asia) jauh di bawah rata-rata

    skor matematika siswa internasional

    dan berada pada ranking 34 dari 38

    negara dengan skor 403 (Setyono

    2005) Setyono (2005) mengatakan

    bahwa Negara yang menduduki

    rangking 1 dari 38 Negara diduduki

    oleh Negara Singapura (dari Benua

    Asia) dengan skor 604 sedangkan

    Negara yang menduduki rangking 38

    dari 38 negara adalah Negara Afrika

    selatan (dari Benua Afrika) dengan

    skor 275 sehingga dapat disimpulkan

    bahwa Negara Indonesia (dari Benua

    Asia) termasuk salah satu Negara yang

    prestasi siswanya dalam pelajaran

    matematika menduduki posisi yang

    rendah Rendahnya prestasi disebabkan

    oleh faktor siswa yaitu mengatasi

    masalah secara komprehensif atau

    secara partial (hanya sebagian) dalam

    pelajaran matematika

    Selain itu belajar siswa belum

    bermakna sehingga pengertian siswa

    terhadap konsep matematika sangat

    lemah (Arjuna 1999) Pemahaman

    terhadap konsep matematika sangat

    dipengaruhi oleh kemampuan

    intelegensi Hal ini sesuai dengan

    pendapat Sorenson (dalam Alsa 1984)

    mengenai kemampuan inteligensi yang

    minim pada remaja wanita dalam

    pelajaran-pelajaran matematika

    aljabar geometri dan sains dapat

    menyebabkan rendahnya prestasi

    akademik belajar matematika pada

    remaja wanita Sebaliknya pada remaja

    pria kemampuan inteligensi dalam

    pelajaran-pelajaran matematika

    aljabar geometri dan sains sangat

    besar sehingga prestasi belajar

    matematika remaja pria lebih tinggi

    dibandingkan dengan remaja wanita

    Hal ini sesuai dengan pengetesan

    inteligensi terhadap 7000 siswa-siswi

    sekolah menengah umum yang

    dilakukan oleh Sorenson (dalam Alsa

    1984) di mana hasil pengetesan

    inteligensi siswa pria adalah siswa pria

    memiliki inteligensi yang lebih baik

    dalam pelajaran matematika aljabar

    geometri dan sains sedangkan siswa

    wanita memiliki inteligensi yang lebih

    baik dalam bahasa asing pengertian

    verbal dan hal-hal ekspresi pada

    umumnya Hal senada terlihat pada

    penelitian yang dilakukan oleh Stipek

    dan Granlinski (dalam Thompson

    2007) pada keberhasilan remaja wanita

    dan remaja pria dalam pelajaran

    matematika ternyata remaja wanita

    memiliki urutan keberhasilan yang

    rendah atau berada di bawah

    kesuksesan remaja pria dalam

    pelajaran matematika

    Pelajaran matematika sering

    menimbulkan kecemasan pada diri

    remaja dan mempengaruhi prestasi

    akademik belajar matematika Hal ini

    dikarenakan adanya anggapan yang

    salah pada remaja terhadap pelajaran

    matematika Remaja beranggapan

    bahwa pelajaran matematika

    merupakan pelajaran yang dapat

    meningkatkan harga diri remaja

    dihadapan masyarakat Namun pada

    kenyataaanya banyak remaja yang

    tidak terlalu dapat memahami konsep

    matematika yang telah diberikan di

    sekolah Sehingga pada saat remaja

    mengikuti tes matematika tanpa

    persiapan sebelumnya terlihat bahwa

    remaja mengalami kecemasan yang

    berpengaruh pada rendahnya nilai yang

    dihasilkan remaja pada pelajaran

    matematika atau rendahnya prestasi

    akademik matematika pada remaja

    KT Hill dan Sarason (dalam

    Nawangsari 2000) melaporkan hasil

    studi longitudinal yang intensif pada

    700 siswa Sekolah Dasar di mana

    siswa akan memperoleh nilai

    matematika yang rendah ketika

    diberikan tes matematika tanpa ada

    pemberitahuan sebelumnya yang

    membuat siswa menjadi tidak siap hal

    ini dikarenakan oleh situasi dan

    suasana tes yang membuat mereka

    cemas Sebaliknya para siswa ini

    memperlihatkan nilai yang lebih baik

    jika berada pada kondisi yang lebih

    optimal dalam arti unsur-unsur yang

    membuat siswa berada dibawah

    tekanan dikurangi atau dihilangkan

    sama sekali Ini menunjukkan bahwa

    sebenarnya para siswa tersebut

    menguasai materi matematika yang

    diujikan tapi gagal memperlihatkan

    kemampuan mereka yang sebenarnya

    karena kecemasan yang melanda siswa

    saat mengerjakan soal-soal Sehingga

    kecemasan pada saat mengikuti tes

    matematika akan mempengaruhi

    prestasi akademik matematikanya

    Kecemasan menghadapi

    pelajaran matematika tidak hanya

    disebabkan oleh situasi dan suasana

    tes Namun kecemasan pada pelajaran

    matematika disebabkan pula oleh

    faktor lain salah satunya adalah guru

    di mana faktor tersebut dapat

    mempengaruhi prestasi akademik

    matematika siswa Hal ini sesuai

    dengan Nawangsari (2000) laporan

    dari hasil pengamatannya pada seluruh

    siswa-siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

    Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

    kecemasan siswa dalam menghadapi

    matematika akan berpengaruh dengan

    prestasi akademiknya Di mana 53

    dipengaruhi oleh materi pelajaran yang

    di anggap sulit kemudian di susul 26

    dipengaruhi oleh fasilitas yang

    kurang memadai dan 23 dipengaruhi

    oleh cara mengajar yang sulit dipahami

    (Nawangsari 2000)

    Berdasarkan Latar belakang

    masalah yang telah diuraikan di atas

    dihasilkan sebuah rumusan masalah

    penelitian sebagai berikut Apakah

    ada hubungan antara kecemasan dalam

    menghadapi mata pelajaran

    matematika dengan prestasi akademik

    matematika pada remaja

    Tujuan Penelitian

    Penulis ingin menguji

    hubungan antara kecemasan dalam

    menghadapi mata pelajaran

    matematika dengan prestasi akademik

    matematika pada remaja

    Manfaat Penelitian

    1 Manfaat Teoritis

    Berdasarkan hasil data

    dalam penelitian ini terlihat bahwa

    terdapat hubungan negatif antara

    kecemasan dalam menghadapi

    mata pelajaran matematika dengan

    prestasi akademik matematika pada

    remaja Penelitian ini diharapkan

    dapat memberikan masukan dan

    sumbangan bagi perkembangan

    ilmu psikologi khususnya

    psikologi pendidikan terutama

    yang berkaitan prestasi akademik

    matematika pada remaja Penelitian

    ini diharapkan dapat memberikan

    tambahan data empiris yang telah

    teruji secara ilmiah mengenai rata-

    rata terdapat kecemasan dalam

    menghadapi mata pelajaran

    matematika pada siswa dan siswi

    kelas XI di Sekolah Menengah

    Umum Negeri (SMUN) 1 Babelan

    Bekasi berada pada taraf sedang

    dimana kecemasan tersebut

    mempengaruhi prestasi akademik

    matematika siswa dan siswi Hasil

    penelitian ini diharapkan dapat

    memberikan informasi yang

    bermanfaat bagi peneliti-peneliti

    lain yang berminat di bidang yang

    sama

    2 Manfaat Praktis

    Dari hasil penlitian ini

    diketahui bahwa terdapat hubungan

    negatif antara kecemasan dalam

    menghadapi mata pelajaran

    matematika dengan prestasi

    akademik matematika pada remaja

    Pada penelitian ini kecemasan

    siswa dan siswi dalam menghadapi

    mata pelajaran matematika berada

    pada taraf sedang ini berarti bahwa

    siswa dan siswi rata-rata memiliki

    kecemasan dalam menghadapi

    mata pelajaran matematika

    sehingga diharapkan siswa dan

    siswi dapat mengurangi kecemasan

    dalam menghadapi mata pelajaran

    matematika Cara mengurangi

    kecemasan itu dapat dilakukan

    dengan memperbanyak

    mengerjakan latihan-latihan

    matematika memperdalam materi-

    materi yang telah diberikan oleh

    guru matematika dan hal-hal lain

    yang berkaitan dengan mata

    pelajaran matematika Selain itu

    hasil penelitian ini juga diharapkan

    dapat membantu memberikan

    informasi khususnya kepada para

    orang tua konselor sekolah guru

    dan seluruh masyarakat agar dapat

    memberikan stimulus-stimulus

    yang berkaitan dengan matematika

    dan menyediakan sarana dan

    prasarana yang menunjang

    efektifitas belajar matematika

    sehingga menumbuhkan rasa

    senang didalam diri siswa saat

    belajar matematika Bila

    kecemasan dalam menghadapi

    mata pelajaran matematika

    berkurang diharapkan akan dapat

    meningkatkan prestasi akademik

    matematika

    Kecemasan

    Crow dan Crow (dalam

    Hartanti 1997) mengemukakan

    bahwa kecemasan adalah sesuatu

    kondisi kurang menyenangkan

    yang di alami oleh individu yang

    dapat mempengaruhi keadaan

    fisiknya Senada dengan yang

    dikemukakan oleh Crow dan Crow

    menurut Soehardjono (1988)

    kecemasan adalah manifestasi dari

    gejala-gejala atau gangguan

    fisiologik seperti gemetar banyak

    keringat mual sakit kepala sering

    buang-buang air palpitasi (debaran

    atau berdebar-debar)

    Menurut Rathus (dalam

    Nawangsari 2001) kecemasan

    didefinisikan sebagai keadaan

    psikologis yang ditandai oleh

    adanya tekanan ketakutan

    kegalauan dan ancaman yang

    berasal dari lingkungan Sementara

    itu menurut Zakiyah Derajat

    (dalam Hartanti 1997) kecemasan

    adalah manifestasi dari berbagai

    proses emosi yang bercampur

    aduk yang terjadi ketika individu

    sedang mengalami tekanan

    perasaan atau frustasi dan

    pertentangan batin atau konflik

    Sedangkan menurut Nawangsari

    (2000) kecemasan adalah suatu

    kondisi yang tidak menyenangkan

    meliputi rasa takut rasa tegang

    khawatir bingung tidak suka yang

    sifatnya subjektif dan timbul

    karena adanya perasaan tidak aman

    terhadap bahaya yang diduga akan

    terjadi

    Dari berbagai definisi di

    atas maka dapat disimpulkan

    bahwa kecemasan merupakan

    kumpulan dari berbagai kondisi

    fisiologis dan psikologis sehingga

    menimbulkan berbagai macam

    reaksi di dalam diri individu

    seperti gemetar banyak keringat

    mual sakit kepala palpitasi rasa

    takut rasa tegang khawatir

    binggung dan lain sebagainya

    Faktor yang Mempengaruhi

    Kecemasan

    Freud (dalam

    Soehardjono1988) mengutarakan

    kecemasan dapat terjadi karena

    keadaan seperti berikut

    a Kehilangan orang yang

    dicintai seperti kehilangan

    seorang guru yang di cintai

    b Konflik yang tidak

    terselesaikan antara kebutuhan

    untuk pemuasan instinktual dan

    keadaan lingkungan melarang

    pemuasan tersebut

    Jersild dari Ahli Konstitusi

    mengatakan bahwa kecemasan

    dipengaruhi oleh faktor konstitusi

    individu Menurut Freud dari Ahli

    Psikoanalisis kecemasan

    merupakan akibat dari hasil konflik

    antara dorongan instingtual yang

    ingin mencari kepuasan dengan

    kekuatan represi untuk

    menghambat dorongan yang

    muncul Sementara itu Calvin S

    Hall dari Ahli Kultural mengatakan

    bahwa kecemasan di pandang

    sebagai ekspresi langsung dari

    pengaruh sosio-kultural Mowrer

    dari Ahli Teori Belajar mengatakan

    kecemasan dipengaruhi oleh pola

    belajar ldquoConditioningrdquo dengan

    adaptasi yang salah serta

    didasarkan pada pembentukkan

    ldquoConditioned Reflexrdquo Jersild dari

    Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

    tentang sifat alamiah yang dimiliki

    oleh setiap individu) Freud dari

    Ahli Psikoanalisis Calvin S Hall

    dari Ahli Kultural dan Mowrer dari

    Ahli Teori Belajar bersepakat

    untuk menggabungkan pendapat

    masing-masing menjadi dua faktor

    yang mempengaruhi kecemasan

    (dalam Soeharjono 1988) yaitu

    a Mikrokosmos (keadaan diri

    individu)

    1) Sifat dasar konstitusi

    individu sejak lahir yang

    meliputi emosi tingkah

    laku dan proses berfikir

    individu

    2) Keadaan biologi individu

    seperti jenis kelamin

    3) Perkembangan individu

    yang dapat dilihat dari usia

    individu

    b Makrokosmos (keadaan

    lingkungan)

    1) Orang tua atau keluarga

    dirumah

    2) Sekolah (kelas) tetangga

    teman-teman

    3) Masyarakat meliputi

    keadaan sosial budaya

    lingkungan agama dan

    sebagainya

    Berdasarkan kedua

    pendapat yang dikemukakan oleh

    Freud (dalam Soehardjono1988)

    dan penggabungan pendapat dari

    Jersild dari Ahli Konstitusi (ahli

    yang meneliti tentang sifat alamiah

    yang dimiliki oleh setiap individu)

    Freud dari Ahli Psikoanalisis

    Calvin S Hall dari Ahli Kultural

    dan Mowrer dari Ahli Teori

    Belajar (dalam Soeharjono 1988)

    dapat ditarik kesimpulan bahwa

    faktor yang mempengaruhi

    kecemasan adalah keadaan

    lingkungan di mana keadaan itu

    dapat dilihat pada lingkungan

    sekolah terutama di dalam kelas

    atau karena kehilangan orang yang

    dicintai misalnya guru orang tua

    teman dan lain sebagainya selain

    itu dipengaruhi pula oleh keadaan

    didalam diri individu seperti

    keadaan biologi individu seperti

    jenis kelamin dan dapat pula

    dipengaruhi oleh perkembangan

    individu yang dapat dilihat dari

    usia individu selain itu dapat pula

    disebabkan oleh konflik yang tidak

    dapat terselesaikan antara

    kebutuhan untuk pemuasan

    instinktual individu dengan

    keadaan lingkungan melarang

    pemuasan yang dinginkan oleh

    individu

    Komponen-Komponen

    Kecemasan

    Menurut Dacey (2000)

    dalam mengenali gejala kecemasan

    dapat di tinjau melalui tiga

    komponen yaitu

    a Komponen Psikologis berupa

    kegelisahan gugup tegang

    cemas rasa tidak aman takut

    cepat terkejut

    b Komponen Fisiologis berupa

    jantung berdebar keringat

    dingin pada telapak tangan

    tekanan darah meninggi

    (mudah emosi) respon kulit

    terhadap aliran galvanis

    (sentuhan dari luar) berkurang

    gerakan peristaltik (gerakan

    berulang-ulang tanpa disadari)

    bertambah gejala somatik atau

    fisik (otot) gejala somatik atau

    fisik (sensorik) gejala

    Respiratori (pernafasan) gejala

    Gastrointertinal (pencernaan)

    gejala Urogenital (perkemihan

    dan kelamin)

    c Komponen Sosial

    sebuah perilaku yang

    ditunjukkan oleh individu di

    lingkungannya Perilaku itu

    dapat berupa tingkah laku

    (sikap) dan gangguan tidur

    Berdasarkan penjelasan

    yang telah dikemukakan oleh

    Dacey (2000) bahwa dalam

    mengenali gejala kecemasan dapat

    di lihat dari tiga komponen Di

    mana ke tiga komponen tersebut

    adalah komponen psikologis

    komponen fisiologis dan

    komponen sosial

    Dampak Kecemasan

    Menurut Hartanti (1997)

    kecemasan akan membawa

    individu mengantisipasi situasi

    ketakutan yang tak berbahaya

    membesar-besarkan bahaya atau

    risiko sehingga dapat menghambat

    kegiatan individu dalam menjalani

    kehidupannya Sementara itu

    menurut Horney (dalam

    Soeharjono 1988) individu yang

    mengalami kecemasan akan terus-

    menerus membentuk defens

    (pertahanan) di dalam dirinya

    untuk melawan lingkungan yang di

    anggap tidak adil dan kejam

    terhadap dirinya Perlawanan yang

    dilakukan oleh individu terhadap

    lingkungannya akan membuat

    individu semakin tidak mempunyai

    kekuatan untuk mengubahnya dan

    dapat melemahkan kemampuannya

    dalam menumbuhkan kepercayaan

    pada dirinya

    Dari pendapat yang

    dikemukakan oleh Hartanti (1997)

    dan Horney (dalam Soeharjono

    1988) mengenai dampak

    kecemasan maka dapat ditarik

    kesimpulan bahwa dampak

    kecemasan adalah sebuah

    perlawanan yang dilakukan oleh

    individu terhadap sesuatu yang

    dapat membuat individu cemas di

    mana bila individu terus-menerus

    melakukan perlawanan pada

    kondisi ini maka kegiatan individu

    akan terganggu individu akan

    merasa tidak berdaya untuk

    merubah kondisi tersebut dan

    individu menjadi kurang percaya

    pada kemampuan yang

    dimilikinya

    Prestasi Akademik

    Penilaian terhadap hasil

    belajar siswa untuk mengetahui

    sejauhmana siswa telah mencapai

    sasaran belajar inilah yang disebut

    sebagai prestasi akademik Winkel

    (dalam Christantie 2007)

    mengatakan bahwa proses belajar

    yang dialami oleh siswa

    menghasilkan perubahan-

    perubahan dalam bidang

    pengetahuan dan pemahaman

    dalam bidang nilai sikap dan

    keterampilan Adanya perubahan

    tersebut tampak dalam prestasi

    akademik yang dihasilkan oleh

    siswa terhadap pertanyaan

    persoalan atau tugas yang

    diberikan oleh guru Melalui

    prestasi akademik siswa dapat

    mengetahui kemajuan-kemajuan

    yang telah dicapainya dalam

    belajar Menurut Poerwodarminto

    (dalam Wahyuningsih 2004) yang

    dimaksud dengan prestasi adalah

    hasil yang telah dicapai dilakukan

    atau dikerjakan oleh individu

    Sedangkan prestasi akademik itu

    sendiri diartikan sebagai prestasi

    yang dicapai oleh seorang siswa

    pada jangka waktu tertentu dan di

    catat dalam buku rapor sekolah

    Berdasarkan beberapa

    pendapat yang telah dikemukakan

    oleh Winkel (dalam Christantie

    2007) dan Poerwodarminto (dalam

    Wahyuningsih 2004) maka dapat

    di tarik kesimpulan mengenai

    pengertian prestasi akademik yaitu

    suatu cara yang dilakukan untuk

    memberikan penilaian terhadap

    hasil-hasil belajar siswa yang

    dilakukan dalam jangka waktu

    tertentu dan di catat dalam buku

    prestasi siswa atau buku rapor

    siswa di sekolah

    Faktor-Faktor yang

    Mempengaruhi Prestasi

    Akademik

    Menurut Suryabrata (1998)

    Riyanti Prabowo dan

    Puspitawati (1996) faktor-faktor

    yang mempengaruhi prestasi

    akademik dapat digolongkan

    menjadi dua bagian yaitu faktor

    internal dan faktor eksternal

    b Faktor Internal

    Merupakan faktor yang

    berasal dari dalam diri siswa

    yang dapat mempengaruhi

    prestasi akademik Faktor ini

    dapat dibedakan menjadi dua

    kelompok yaitu

    1) Faktor fisiologis

    Dalam hal ini

    faktor fisiologis yang

    dimaksud adalah faktor

    yang berhubungan dengan

    kesehatan dan pancaindera

    yaitu

    a) Kesehatan badan

    Untuk dapat

    menempuh studi yang

    baik siswa perlu

    memperhatikan dan

    memelihara kesehatan

    tubuhnya Keadaan fisik

    yang lemah dapat

    menjadi penghalang

    bagi siswa dalam

    menyelesaikan program

    studinya Dalam upaya

    memelihara kesehatan

    fisiknya siswa perlu

    memperhatikan pola

    makan dan pola tidur

    untuk memperlancar

    metabolisme dalam

    tubuhnya Selain itu

    juga untuk memelihara

    kesehatan bahkan juga

    dapat meningkatkan

    ketangkasan fisik

    dibutuhkan olahraga

    yang teratur

    b) Pancaindera

    Berfungsinya

    pancaindera merupakan

    syarat berlangsungnya

    belajar yang baik

    Dalam sistem

    pendidikan dewasa ini

    di antara pancaindera

    itu yang paling

    memegang peranan

    dalam belajar adalah

    mata dan telinga Hal

    ini penting karena

    sebagian besar hal-hal

    yang dipelajari oleh

    manusia dipelajari

    melalui penglihatan dan

    pendengaran Dengan

    demikian seorang anak

    yang memiliki cacat

    fisik atau bahkan cacat

    mental akan

    menghambat dirinya di

    dalam menangkap

    pelajaran sehingga

    pada akhirnya akan

    mempengaruhi prestasi

    akademiknya di

    sekolah

    2) Faktor psikologis

    Ada banyak faktor

    psikologis yang dapat

    mempengaruhi prestasi

    akademik siswa antara lain

    adalah

    a) Inteligensi

    Pada umumnya

    prestasi akademik yang

    ditampilkan siswa

    mempunyai kaitan yang

    erat dengan tingkat

    kecerdasan yang

    dimiliki siswa Taraf

    inteligensi ini sangat

    mempengaruhi prestasi

    akademik seorang

    siswa di mana siswa

    yang memiliki taraf

    inteligensi tinggi

    mempunyai peluang

    lebih besar untuk

    mencapai prestasi

    akademik yang lebih

    tinggi Sebaliknya

    siswa yang memiliki

    taraf inteligensi yang

    rendah diperkirakan

    juga akan memiliki

    prestasi akademik yang

    rendah Namun

    bukanlah suatu yang

    tidak mungkin jika

    siswa dengan taraf

    inteligensi rendah

    memiliki prestasi

    akademik yang tinggi

    dan begitu pula

    sebaliknya

    b) Sikap

    Sikap yang

    pasif rendah diri dan

    kurang percaya diri

    dapat merupakan faktor

    yang menghambat

    siswa dalam

    menampilkan prestasi

    akademiknya

    c) Motivasi

    Motivasi belajar

    merupakan faktor psikis

    yang bersifat non

    intelektual Peranannya

    yang khas ialah dalam

    hal gairah atau

    semangat belajar siswa

    yang termotivasi kuat

    akan mempunyai

    banyak energi untuk

    melakukan kegiatan

    belajar

    c Faktor Eksternal

    Selain faktor-faktor

    yang ada dalam diri siswa ada

    hal-hal lain di luar diri yang

    dapat mempengaruhi prestasi

    akademik yang akan diraih

    antara lain adalah

    1) Faktor lingkungan keluarga

    a) Sosial ekonomi

    keluarga

    Sosial ekonomi

    keluarga yang memadai

    akan membuat

    seseorang lebih banyak

    kesempatan

    mendapatkan fasilitas

    belajar yang lebih baik

    mulai dari buku alat

    tulis hingga pemilihan

    sekolah

    b) Pendidikan orang tua

    Orang tua yang

    telah menempuh

    jenjang pendidikan

    tinggi cenderung lebih

    memperhatikan dan

    memahami pentingnya

    pendidikan bagi anak-

    anaknya dibandingkan

    dengan yang

    mempunyai jenjang

    pendidikan yang lebih

    rendah

    c) Perhatian orang tua dan

    suasana hubungan

    antara anggota keluarga

    Dukungan dari

    keluarga merupakan

    suatu pemacu semangat

    berpretasi bagi

    seseorang Dukungan

    dalam hal ini bisa

    secara langsung berupa

    pujian atau nasihat

    maupun secara tidak

    langsung seperti

    hubugan keluarga yang

    harmonis

    2) Faktor lingkungan sekolah

    a) Sarana dan prasarana

    Kelengkapan

    fasilitas sekolah seperti

    papan tulis kapur atau

    spidol yang dapat

    membantu kelancaran

    proses belajar mengajar

    di sekolah selain itu

    bentuk ruangan

    sirkulasi udara dan

    lingkungan sekitar

    sekolah juga dapat

    mempengaruhi proses

    belajar mengajar

    b) Kompetensi guru dan

    siswa

    Kualitas guru

    dan siswa sangat

    penting dalam meraih

    prestasi kelengkapan

    sarana dan prasarana

    tanpa disertai kinerja

    yang baik dari para

    penggunanya akan sia-

    sia belaka Bila seorang

    siswa merasa

    kebutuhannya untuk

    berprestasi dengan baik

    di sekolah terpenuhi

    misalnya dengan

    tersedianya fasilitas dan

    tenaga pendidik yang

    berkualitas yang dapat

    menimbulkan rasa

    keingintahuan yang

    besar hubungan dengan

    guru dan teman-

    temannya berlangsung

    harmonis maka siswa

    akan memperoleh iklim

    belajar yang

    menyenangkan Dengan

    demikian siswa akan

    terdorong untuk terus-

    menerus meningkatkan

    prestasi akademiknya

    c) Kurikulum dan metode

    mengajar

    Hal ini meliputi

    materi dan bagaimana

    cara memberikan materi

    tersebut kepada siswa

    Metode pembelajaran

    yang lebih interaktif

    (terjadi melalui dua

    arah) sangat diperlukan

    untuk menumbuhkan

    minat dan peran serta

    siswa dalam kegiatan

    pembelajaran

    3) Faktor lingkungan

    masyarakat

    a) Sosial budaya

    Pandangan

    masyarakat tentang

    pentingnya pendidikan

    akan mempengaruhi

    kesungguhan pendidik

    dan peserta didik

    Masyarakat yang masih

    memandang rendah

    pendidikan akan enggan

    mengirimkan anaknya

    ke sekolah dan

    cenderung memandang

    rendah pekerjaan

    gurupengajar

    b) Partisipasi terhadap

    pendidikan

    Bila semua

    pihak telah

    berpartisipasi dan

    mendukung kegiatan

    pendidikan mulai dari

    pemerintah (berupa

    kebijakan dan

    anggaran) sampai pada

    masyarakat bawah

    setiap orang akan lebih

    menghargai dan

    berusaha memajukan

    pendidikan dan ilmu

    pengetahuan

    Pengukuran Prestasi Akademik

    Menurut Suryabrata (1998)

    rapor merupakan perumusan

    terakhir yang diberikan oleh guru

    mengenai kemajuan atau hasil

    belajar murid-muridnya selama

    masa tertentu

    Azwar (1996) menyebutkan

    bahwa ada beberapa fungsi

    penilaian dalam pendidikan yaitu

    a Penilaian berfungsi selektif

    (Fungsi Sumatif)

    Fungsi penilaian ini

    merupakan pengukuran akhir

    dalam suatu program dan

    hasilnya dipakai untuk

    menentukan apakah siswa

    dapat dinyatakan lulus atau

    tidak dalam program

    pendidikan tersebut Dengan

    kata lain penilaian berfungsi

    untuk membantu guru

    mengadakan seleksi terhadap

    beberapa siswa misalnya

    1) Memilih siswa yang akan

    diterima di sekolah

    2) Memilih siswa untuk dapat

    naik kelas

    3) Memilih siswa yang

    seharusnya dapat beasiswa

    b Penilaian berfungsi diagnostik

    Fungsi penilaian ini

    selain untuk mengetahui hasil

    yang dicapai siswa juga

    mengetahui kelemahan siswa

    sehingga dengan adanya

    penilaian maka guru dapat

    mengetahui kelemahan dan

    kelebihan masing-masing

    siswa Jika guru dapat

    mendeteksi kelemahan siswa

    maka kelemahan tersebut dapat

    segera diperbaiki

    c Penilaian berfungsi sebagai

    penempatan (Placement)

    Setiap siswa memiliki

    kemampuan berbeda satu sama

    lain Penilaian dilakukan untuk

    mengetahui di mana

    seharusnya siswa tersebut

    ditempatkan sesuai dengan

    kemampuannya yang telah

    diperlihatkannya pada prestasi

    belajar yang telah dicapainya

    Sebagai contoh penggunaan

    nilai rapor SMU kelas I

    menentukan jurusan studi di

    kelas II dan III

    d Penilaian berfungsi sebagai

    pengukur keberhasilan (Fungsi

    Formatif)

    Penilaian berfungsi

    untuk mengetahui sejauh mana

    suatu program dapat

    diterapkan Sebagai contoh

    adalah raport di setiap semester

    di sekolah-sekolah tingkat

    dasar dan menegah dapat

    dipakai untuk mengetahui

    apakah program pendidikan

    yang telah diterapkan berhasil

    diterapkan atau tidak pada

    siswa tersebut

    Raport biasanya

    menggambil nilai dari angka 1

    sampai dengan 10 terutama

    pada siswa SD sampai SMU

    tetapi dalam kenyataan nilai

    terendah dalam rapor yaitu 4

    dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

    di bawah 5 berarti tidak baik

    atau buruk sedangkan nilai-

    nilai di atas 5 seperti nilai 6

    dikategorikan cukup untuk

    nilai 7 dikategorikan lebih dari

    cukup untuk nilai 8

    dikategorikan baik dan untuk

    nilai 9 dikategorikan sangat

    baik

    Mata Pelajaran Matematika

    Hudoyo (dalam Yoenanto

    2002) mendefinisikan mata

    pelajaran matematika adalah

    sebagai bidang ilmu yang

    berkenaan dengan ide-ide struktur-

    struktur dan hubungan-hubungan

    yang di atur secara logis sehingga

    pelajaran matematika berkaitan

    dengan konsep-konsep abstrak

    yang tersusun secara hirarkis dan

    dengan penalaran deduktif

    Nawangsari (2000) mendefinisikan

    mata pelajaran matematika sebagai

    suatu bidang ilmu yang membahas

    ide-ide hubungan-hubungan

    struktur-struktur yang berkaitan

    dengan konsep secara abstrak dan

    berguna dalam kehidupan sehari-

    hari Menurut Garis-Garis Besar

    Program Pengajaran Sekolah

    Lanjutan Tingkat Pertama atau di

    singkat dengan GBPP SLTP

    (dalam Nawangsari 2001) yang di

    maksud dengan mata pelajaran

    matematika adalah matematika

    sebagai salah satu ilmu dasar yang

    dewasa ini telah berkembang amat

    pesat baik materi maupun

    kegunaannya

    Dari beberapa pendapat

    yang telah dikemukakan di atas

    maka dapat disimpulkan bahwa

    mata pelajaran matematika adalah

    sebuah bidang ilmu yang paling

    mendasar dari kehidupan sehari-

    hari manusia di mana ilmu tersebut

    berkenaan dengan ide-ide

    hubungan-hubungan dan struktur-

    struktur berkaitan dengan konsep-

    konsep abstrak yang tersusun

    secara hirarkis dan telah diatur

    secara logis

    Dimensi Mata Pelajaran

    Matematika

    Dalam Garis-Garis Besar

    Program Pengajaran Sekolah

    Lanjut Tingkat Pertama atau di

    singkat dengan GBPP SLTP

    (dalam Nawangsari 2001)

    mengatakan bahwa didalam mata

    pelajaran matematika terdapat 4

    dimensi yaitu

    a Mata pelajaran matematika

    meliputi terjadinya proses

    belajar mengajar yaitu berupa

    sebuah kegiatan yang

    terintegrasi (utuh terpadu)

    antara siswa sebagai pelajar

    yang sedang belajar dengan

    guru sebagai pengajar yang

    sedang mengajar dalam

    suasana yang bersifat

    pengajaran

    b Mata pelajaran matematika di

    sekolah terdiri atas bagian-

    bagian matematika yang di

    pilih guna menumbuh

    kembangkan kemampuan-

    kemampuan dan membentuk

    pribadi siswa serta berpandu

    pada perkembangan ilmu dan

    teknologi

    c Mata pelajaran matematika

    berkenaan dengan materi yang

    memerlukan kegiatan berfikir

    yang berhubungan dengan

    struktur lebih tinggi di mana

    hal itu telah terbentuk dari apa

    yang sudah dipelajari

    sebelumnya Artinya bahan

    pelajaran matematika harus

    bermakna agar sesuai dengan

    kemampuan dan struktur

    kognitif yang dimiliki peserta

    didik

    d Mata pelajaran matematika

    memerlukan penggunaan

    metode instruksional

    Remaja

    Secara umum periode

    remaja merupakan klimaks dari

    periode-periode perkembangan

    sebelumnya Dalam periode ini apa

    yang diperoleh dalam masa-masa

    sebelumnya di uji dan dibuktikan

    sehingga dalam periode

    selanjutnya individu telah

    mempunyai suatu pola pribadi

    yang lebih mantap Periode remaja

    adalah masa transisi dalam periode

    anak-anak ke periode dewasa awal

    periode remaja dikelompokkan

    menjadi dua fase yaitu fase remaja

    awal dan fase remaja akhir

    (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

    1996) Masa remaja adalah masa

    dimulainya perkembangan kognitif

    yang mengarah pada pemikiran

    operasional formal yang lebih

    abstrak daripada pemikiran seorang

    anak Pemikiran remaja tidak lagi

    berupa pengalaman konkret saja

    namun remaja sudah dapat

    membangkitkan situasi-situasi

    khayalan kemungkinan-

    kemungkinan hipotesis atau dalil-

    dalil dan penalaran yang benar-

    benar abstrak (Santrock 2003)

    Menurut Papalia (2004) periode

    remaja adalah periode yang sudah

    mulai mengabungkan pengalaman

    yang di peroleh sebelumnya

    dengan tantangan saat ini dan

    memikirkan keadaan di masa yang

    akan datang

    Dari beberapa definisi

    remaja yang diberikan oleh para

    ahli dapat di tarik kesimpulan

    bahwa masa remaja adalah masa

    peralihan dari masa anak-anak ke

    masa dewasa Pada masa remaja

    merupakan masa awal dari

    pembentukan proses pemikiran

    operasional yang lebih abstrak

    Sehingga pada masa ini remaja

    sudah mulai membandingkan

    antara pengalaman di masa lalu

    dengan keadaan di masa sekarang

    dan mulai memikirkan masa yang

    datang

    Batasan Usia

    Periode remaja dianggap

    sebagai masa-masa yang amat

    penting dalam kehidupan individu

    khususnya dalam pembentukan

    kepribadian Masa remaja dibagi

    dua bagian yaitu (1) periode remaja

    awal (early adolescence) yaitu

    berkisar antara umur 13-17 tahun

    dan periode remaja akhir yaitu

    umur 17 tahun sampai dengan 18

    tahun (Puspitawati 1996)

    Bedasarkan teori

    perkembangan kognitif Piaget

    (dalam Santrock 2003) masa

    remaja dimulai pada usia 11 tahun

    sampai dengan 15 tahun dalam

    usia ini remaja sudah dapat berfikir

    secara operasional formal Masa

    remaja atau pubertas adalah proses

    menuju kedewasaan seksual atau

    kesuburan (kemampuan untuk

    reproduksi) pada periode ini selain

    perkembangan fisik diikuti pula

    dengan perkembangan kognitif

    sosial otonomi harga diri dan

    keintiman dalam hubungan seksual

    (Papalia 2004) Menurut Papalia

    (2004) masa remaja dapat

    dikelompokkan menjadi 3 yaitu

    remaja awal dimulai dari usia 11-

    13 tahun remaja madya dimulai

    dari usia 13 tahun sampai dengan

    18 tahun dan remaja akhir dimulai

    dari usia 18 tahun sampai dengan

    21 tahun

    Dari uraian yang

    dikemukakan di atas maka dapat

    disimpulkan bahwa usia remaja

    adalah dimulai dari 11 tahun

    sampai dengan 21 tahun

    Karakteristik Remaja

    Periode remaja adalah

    periode pemantapan identitas diri

    Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

    yang dipengaruhi oleh pandangan

    orang-orang sekitarnya serta

    pengalaman-pengalaman

    pribadinya akan menentukan pola

    perilakunya sebagai orang dewasa

    Pemantapan identitas diri ini tidak

    selalu mulus tetapi sering melalui

    proses yang panjang dan

    bergejolak Oleh karena itu banyak

    ahli menamakan periode ini

    sebagai masa-masa strom and

    stress atau masa up and down

    (Santrock 2003)

    Remaja adalah seorang

    idealis remaja memandang

    dunianya seperti apa yang

    diinginkannya bukan sebagaimana

    adanya Remaja suka mimpi-mimpi

    yang membuatnya marah cepat

    tersinggung atau frustasi Selain

    itu oleh keluarga dan masyarakat

    remaja di anggap sudah menginjak

    dewasa sehingga remaja diberi

    tanggung jawab yang sama dengan

    seorang yang sudah dewasa

    Remaja mulai memperhatikan

    prestasi dalam segala hal karena

    ini memberinya nilai tambah untuk

    kedudukan sosialnya di antara

    teman sebaya maupun orang-orang

    dewasa

    Hubungan antara

    Kecemasan Menghadapi

    Mata Pelajaran

    Matematika dengan

    Prestasi Akademik

    Matematika pada Remaja

    Masa remaja dapat dikatakan

    sebuah masa peralihan antara masa

    anak-anak menuju ke masa dewasa

    Menurut Santrock (2003) Masa remaja

    merupakan masa dimulainya

    perkembangan kognitif yang mengarah

    pada pemikiran operasional formal

    yang lebih abstrak daripada pemikiran

    seorang anak Pemikiran remaja tidak

    lagi berupa pengalaman konkret saja

    namun remaja sudah dapat

    membangkitkan situasi-situasi

    khayalan kemungkinan-kemungkinan

    hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

    yang benar-benar abstrak Selain itu

    masa remaja disebut pula sebagai masa

    strom and stress atau masa up and

    down (Santrock 2003) Bila pada masa

    ini remaja menemui hambatan dalam

    bidang tertentu maka hambatan tersbut

    akan membuat remaja menjadi cemas

    Menurut Crow dan Crow

    (dalam Hartanti 1997) kecemasan

    adalah sebuah kondisi yang kurang

    menyenangkan yang di alami oleh

    individu yang dapat mempengaruhi

    keadaan fisiknya Berdasarkan

    gabungan dari pendapat Jersild dari

    Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

    tentang sifat alamiah yang dimiliki

    oleh setiap individu) Freud dari Ahli

    Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

    Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

    Belajar (dalam Soeharjono 1988)

    faktor yang mempengaruhi remaja

    menjadi cemas yaitu faktor

    Mikrokosmos (keadaan diri individu)

    seperti keadaan biologi individu seperti

    jenis kelamin dan dapat pula

    dipengaruhi oleh perkembangan

    individu yang dapat dilihat dari usia

    individu dan faktor Makrokosmos

    (keadaan lingkungan) lingkungan

    sekolah atau lingkungan kelas

    Menurut Dacey (2000) dalam

    mengenali gejala kecemasan dapat

    ditinjau melalui tiga komponen yaitu

    komponen psikologis (afektif atau

    perasaan) yang dapat menimbulkan

    kecemasan adalah kegelisahan gugup

    tegang cemas rasa tidak aman takut

    cepat terkejut) komponen fisiologis

    (jantung berdebar keringat dingin

    pada telapak tangan tekanan darah

    meninggi respon kulit terhadap aliran

    galvanis berkurang gerakan peristaltik

    bertambah gejala somatik atau fisik

    (otot) gejala somatik atau fisik

    (sensorik) gejala Respiratori

    (pernafasan) gejala Gastrointertinal

    (pencernaan) gejala Urogenital

    (perkemihan dan kelamin)) dan

    komponen sosial (tingkah laku (sikap)

    dan gangguan tidur) Kecemasan

    tersebut dapat pula terjadi pada remaja

    yang mendapatkan materi pelajaran

    matematika

    Menurut Garis-Garis Besar

    Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

    Tingkat Pertama atau di singkat

    dengan GBPP SLTP (dalam

    Nawangsari 2001) yang di maksud

    dengan mata pelajaran matematika

    adalah matematika sebagai salah satu

    ilmu dasar yang dewasa ini telah

    berkembang amat pesat baik materi

    maupun kegunaannya Sedangkan

    Nawangsari (2000) mendefinisikan

    mata pelajaran matematika sebagai

    suatu bidang ilmu yang membahas ide-

    ide hubungan-hubungan struktur-

    struktur yang berkaitan dengan konsep

    secara abstrak dan berguna dalam

    kehidupan sehari-hari Dari kedua

    pendapat dari Garis-Garis Besar

    Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

    Tingkat Pertama atau di singkat

    dengan GBPP SLTP (dalam

    Nawangsari 2001) dan Nawangsari

    (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

    matematika merupakan suatu bidang

    ilmu yang di dalamnya membahas

    mengenai ide-ide hubungan-

    hubungan struktur-struktur yang

    berkaitan dengan konsep secara

    abstrak dan berguna dalam kehidupan

    sehari-hari di mana bidang ilmu

    tersebut saat ini sudah berkembang

    pesat

    Berkembangnya bidang ilmu

    matematika merupakan sebuah kabar

    yang baik untuk kemajuan Negara Di

    mana siswa-siswinya akan menjadi

    lebih pandai lagi dalam pelajaran

    matematika Namun bagi siswa materi

    pelajaran matematika merupakan

    materi pelajaran yang sulit

    (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

    kesulitan tersebut tidak dapat

    diselesaikan oleh siswa dengan baik

    maka akan menimbulkan kecemasan di

    dalam diri siswa saat menghadapi

    pelajaran matematika

    Berdasarkan hasil penelitian

    dengan menggunakan Math Anxiety

    Quesstionairre (MAQ) yang

    dikembangkan oleh Wigfield (dalam

    Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

    siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

    Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

    terdapat reaksi negatif dalam diri

    remaja saat menghadapi pelajaran

    matematika reaksi yang ditunjukkan

    oleh remaja ketika menghadapi

    pelajaran matematika adalah rasa tidak

    suka kurang percaya diri gelisah

    khawatir takut dan frustasi

    Kecemasan saat menghadapi

    mata pelajaran matematika dapat pula

    terjadi pada siswa dan siswi yang

    duduk dibangku Sekolah Lanjutan

    Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

    dipengaruhi oleh semakin

    kompleksnya perhitungan matematika

    di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

    (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

    telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

    Nawangsari 2000) dimana semakin

    tinggi tingkat kelas maka semakin

    kompleks perhitungan matematikanya

    dan bila siswa tidak mampu

    memahami perhitungan yang lebih

    dasar maka siswa akan cemas pada

    pelajaran matematika di tingkatan

    kelas berikutnya Bila keadaan cemas

    sering muncul dalam pelajaran

    matematika dalam satu kurun waktu

    atau dalam satu semester maka akan

    dapat mempengaruhi prestasi

    akademik matematika siswa

    Winkel (dalam Christantie

    2007) mengatakan bahwa prestasi

    akademik adalah proses belajar yang

    dialami oleh siswa menghasilkan

    perubahan-perubahan dalam bidang

    pengetahuan dan pemahaman dalam

    bidang nilai sikap dan keterampilan

    Adanya perubahan tersebut tampak

    dalam prestasi akademik yang

    dihasilkan oleh siswa terhadap

    pertanyaan persoalan atau tugas yang

    diberikan oleh guru Melalui prestasi

    akademik siswa dapat mengetahui

    kemajuan-kemajuan yang telah

    dicapainya dalam belajar Menurut

    Suryabrata (1998) dan Puspitawati

    (1996) hal-hal yang dapat

    mempengaruhi prestasi akademik

    siswa adalah faktor internal seperti

    kesehatan badan dan faktor eksternal

    seperti sarana dan prasarana sekolah

    Pelajaran-pelajaran yang biasanya

    diberikan penilaian salah satunya

    adalah prestasi akademik matematika

    Prestasi akademik matematika

    siswa di Indonesia saat ini sangat

    menurun hal ini sesuai dengan

    penelitian yang dilakukan oleh Third

    International Mathematics and

    Science Study (TIMSS) pada tahun

    1999 terhadap siswa tingkat delapan

    tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

    Pertama (SLTP) di mana Negara

    Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

    salah satu Negara yang prestasi

    matematika siswanya menduduki

    posisi yang rendah (Setyono 2005)

    Rendahnya prestasi tersebut

    dikarenakan oleh kurangnya

    pemahaman siswa terhadap konsep

    matematika (Arjuna 1999) Bila

    kondisi tersebut terus berlanjut maka

    akan menimbulkan kecemasan siswa

    dalam menghadapi pelajaran

    matematika di mana secara tidak

    langsung dapat juga mempengaruhi

    prestasi akademik matematika siswa

    Melihat adanya faktor-faktor

    yang mempengaruhi kecemasan

    sebagaimana yang telah diungkapkan

    di atas maka dapat dilihat bahwa

    kecemasan siswa dalam menghadapi

    pelajaran matematika dapat

    mempengaruhi prestasi akademik

    matematika siswa Hal ini terlihat dari

    dua faktor yang menyebabkan

    kecemasan yaitu keadaan diri individu

    dan keadaan lingkungan di mana bila

    faktor-faktor tersebut sering muncul

    pada saat siswa menghadapi pelajaran

    matematika maka hal ini dapat

    mengangu kegiatan siswa dalam

    belajar matematika siswa pun akan

    merasa kurang percaya pada

    kemampuannya dalam pelajaran

    matematika Bila hal ini terjadi dalam

    satu semester maka akan dapat

    berpengaruh terhadap prestasi

    akademik matematika siswa Faktor-

    faktor yang dapat mempengaruhi

    prestasi akademik yaitu faktor internal

    seperti kesehatan badan dan faktor

    eksternal seperti sarana dan prasarana

    sekolah Bila faktor-faktor tersebut

    sering muncul pada siswa dalam

    menghadapi pelajaran matematika

    maka dapat mempengaruhi prestasi

    akademik matematika siswa di mana

    semakin tingginya kecemasan dalam

    menghadapi pelajaran matematika

    maka semakin rendah prestasi

    akademik matematika siswa

    Hal ini sesuai dengan penelitian

    yang dilakukan oleh Nawangsari

    (2000) di mana siswa yang mengalami

    kecemasan pada pelajaran matematika

    akan mempengaruhi prestasi akademik

    matematika siswa hal ini dipengaruhi

    oleh materi pelajaran yang dianggap

    sulit kemudian disusul oleh fasilitas

    kelas yang kurang memadai dan cara

    mengajar guru yang sulit dipahami

    oleh siswa Sehingga saat siswa

    menghadapi pelajaran matematika

    siswa akan mengalami kecemasan dan

    bila hal ini terjadi dalam satu kurun

    waktu maka akan mempengaruhi

    prestasi akademik matematika siswa

    Senada dengan penelitian

    Nawangsari (2000) penelitian yang

    dilakukan oleh Sarason (dalam

    Nawangsari 2000) terhadap 700

    siswa-siswi SLTP di Amerika pada

    tahun 1996 didapatkan korelasi yang

    negatif antara skor kecemasan pada

    pelajaran matematika dengan prestasi

    akademik matematika siswa di mana

    korelasi tersebut menunjukkan bahwa

    semakin rendah tingkat kecemasan

    siswa SLTP pada pelajaran matematika

    akan semakin tinggi prestasi akademik

    matematika atau semakin tinggi tingkat

    kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

    matematika akan semakin rendah

    prestasi akademik matematika

    Hipotesis

    Dari beberapa penjelasan yang

    telah dikemukakan oleh para ahli di

    atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

    hubungan yang negatif antara

    kecemasan dalam menghadapi mata

    pelajaran matematika dengan prestasi

    akademik matematika pada remaja

    dimana semakin tinggi tingkat

    kecemasan remaja dalam menghadapi

    mata pelajaran matematika maka

    semakin rendah prestasi akademik

    matematika pada remaja

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A Identifikasi Variabel-Vari-

    abel Penelitian

    VariabelPrediktor Kecemasan

    Menghadapi Mata Pelajaran

    Matematika

    Variabel KriteriumPrestasi Akademik

    Matematika

    B Definisi Operasional Vari-

    abel Penelitian

    1 Kecemasan Menghadapi Mata

    Pelajaran Matematika Suatu

    bentuk ungkapan perasaan cemas

    yang dipengaruhi faktor

    psikologis dan faktor fisiologis

    yang sering dialami oleh setiap

    individu dalam kehidupan sehari-

    hari dalam hal-hal yang berkaitan

    dengan konsep-konsep abstrak

    struktur-struktur atau segala

    sesuatu yang berhubungan dengan

    pembahasan tentang matematika

    Alat yang digunakan untuk

    mengukur kecemasan dalam

    menghadapi mata pelajaran

    matematika adalah Skala

    Kecemasan yang didapatkan dari

    gejala-gejala kecemasan yang

    dikemukakan oleh Dacey di mana

    gejala-gejala kecemasan tersebut

    di bagi menjadi 3 komponen yaitu

    komponen psikologis komponen

    fisiologis dan komponen sosial

    2 Prestasi Akademik Matematika

    Suatu pengukuran yang bertujuan

    untuk menilai sebuah hasil dari

    proses belajar matematika yang

    dilakukan oleh remaja dalam satu

    kurun waktu tertentu untuk melihat

    pemahaman remaja mengenai

    konsep-konsep abstrak simbol-

    simbol yang telah diberikan oleh

    para pendidik Alat yang

    digunakan untuk mengukur

    prestasi akademik matematika

    remaja adalah dengan melihat nilai

    rapor remaja yang dihasilkan pada

    akhir semester

    C Populasi dan Sampel

    Popolasi dan sampel yang

    digunakan dalam pengambilan data

    adalah dengan menggunakan

    Purposive Sampling di mana teknik

    Purposive Sampling ini adalah teknik

    penentuan sampling yang digunakan

    peneliti jika peneliti mempunyai

    pertimbangan-pertimbangan tertentu di

    dalam pengambilan sampelnya atau

    penentuan sample untuk tujuan tertentu

    (Riduwan 2008) Populasi yang

    digunakan dalam peneltian ini adalah

    para siswa dan siswi kelas XI pada

    Sekolah Menengah Umum Negeri

    (SMUN) 1 Babelan Bekasi

    Pengambilan populasi siswa dan siswi

    kelas XI dilakukan karena ingin

    melihat tingkat kecemasan pada siswa

    dan siswi kelas XI sebelum

    mendapatkan perhitungan matematika

    yang terlalu kompleks dikelas

    berikutnya Hal ini seperti yang telah

    dikemukakan oleh Loughin ( dalam

    Nawangsari 2000) dimana semakin

    tinggi tingkat kelas maka semakin

    kompleks perhitungan matematikanya

    dan bila siswa tidak mampu

    memahami perhitungan yang lebih

    dasar maka siswa akan cemas pada

    pelajaran matematika ditingkatan kelas

    berikutnya Sampel yang digunakan

    pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

    D Teknik Pengumpulan Data

    Teknik Pengumpulan data yang

    digunakan dalam mengukur tingkat

    kecemasan siswa dalam menghadapi

    mata pelajaran matematika adalah

    dengan menggunakan metode

    kuesioner tertutup dengan memberikan

    tanda checklist Kuesioner tertutup

    dengan tanda checklist ini adalah suatu

    daftar yang berisi tentang aspek-aspek

    yang akan diukur (Riduwan 2008)

    Pengukuran prestasi akademik

    matematika dilakukan dengan melihat

    nilai rapor siswa dan siswi pada

    pelajaran matematika

    1 Skala Kecemasan

    Skala kecemasan yang

    digunakan dalam penelitian ini di

    peroleh dari komponen-komponen

    kecemasan yang di kemukakan

    oleh Dacey (2000) yaitu

    komponen psikologis komponen

    fisiologis dan komponen sosial

    Komponen-komponen inilah yang

    akan dijadikan acuan atau dasar

    pengukuran dalam penelitian ini

    yang selanjutnya akan

    dikembangkan menjadi item-item

    yang akan diberikan kepada

    responden untuk dijawab oleh

    responden

    Tabel 1

    Distribusi item Skala kecemasan

    N

    o

    Kom

    pone

    n

    Komponen

    Favorabe

    l

    Unfav

    orabel

    To

    tal

    1 Kom

    pone

    n

    Psiko

    logis

    12345

    67

    8910

    3132

    3334

    3536

    3738

    3940

    20

    2 Kom

    pone

    n

    Fisiol

    ogis

    111213

    141516

    171819

    20

    4142

    4344

    4546

    4748

    4950

    20

    3 Kom

    pone

    n

    Sosia

    l

    212223

    2425

    262728

    2930

    5152

    5354

    5556

    5758

    5960

    20

    Total 30 30 60

    2 Prestasi Akademik

    Prestasi akademik di peroleh

    dengan menggunakan nilai raport

    terakhir pada pelajaran

    matematika

    E Validitas dan Reliabilitas

    Alat Pengumpulan Data

    Pada penelitian ini digunakan

    validitas dan reliabilitas yang bertujuan

    untuk menilai keakuratan dari alat-alat

    pengumpulan data

    1 Validitas

    Menurut Azwar (1997)

    validitas adalah sejauh mana

    ketepatan dan kecermatan suatu

    instrument pengukur (alat tes)

    dalam melakukan fungsi ukurnya

    Sebuah tes dikatakan valid apabila

    tes tersebut menjalankan fungsi

    ukurnya atau memberikan hasil

    ukur yang tepat dan akurat sesuai

    dengan maksud yang dikenakan

    dalam tes tersebut Cara

    mendapatkan validitas dengan

    menggunakan teknik total korelasi

    item (korelasi product-moment)

    Untuk batasan validitas item yang

    digunakan dalam penelitian ini

    ditentukan oleh peneliti dengan

    koefisien validitas sebesar ge 03

    (Azwar 2008)

    2 Reliabilitas

    Menurut Azwar (1997)

    reliabilitas adalah pengukuran

    terhadap suatu alat tes di mana

    hasil ukurnya dapat terpercaya

    sehingga bila alat tes tersebut

    digunakan dalam beberapa kali

    pengukuran akan menghasilkan

    nilai yang relatif sama Cara

    mendapatkan reliabilitas dengan

    menggunakan teknik Alpha

    Cronbach

    Pada penelitian ini batas

    koefisien realibilitas yang akan

    digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

    ini sesuai dengan yang

    dikemukakan oleh Azwar (2008)

    F Teknik Analisa Data

    Pada penelitian ini teknik

    analisis data yang digunakan adalah

    Product Moment Correlation Coeffient

    Pearson di mana data yang akan di

    analisis adalah data yang di peroleh

    dari skala kecemasan dalam

    menghadapi mata pelajaran

    matematika dikorelasikan dengan data

    nilai raport siswa dalam mata pelajaran

    matematika

    BAB IV

    PELAKSANAAN DAN HASIL

    PENELITIAN

    A Persiapan Penelitian

    Sebelum penelitian ini

    dimulai awalnya peneliti

    melakukan persiapan

    administrasi yang berupa

    surat keterangan permohonan

    izin dari pihak kampus

    (Universitas Gunadarma)

    untuk melakukan penelitian

    ke SMUN 1 Babelan Bekasi

    setelah itu peneliti

    menggandakan kuesioner

    tertutup dari skala kecemasan

    sebanyak 100 kuesioner

    kuesioner atau skala

    kecemasan ini berjumlah 60

    item yang terdiri dari 30 item

    favorable dan 30 item

    unfavorable

    Subjek yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah

    siswa dan siswi SMU yang

    berada di kelas XI atau kelas

    2 SMUN 1 Babelan Bekasi

    Dalam penelitian ini peneliti

    mengambil sampel sebanyak

    3 kelas dan jumlah sampel

    sebanyak 100 siswa-siswi di

    mana 1 kelas berasal dari

    kelas unggulan atau kelas XI

    IPA 1 dan dua kelas lagi

    berasal dari kelas yang tidak

    diunggulkan atau kelas

    reguler yaitu kelas XI IPS 2

    dan kelas XI IPS 3 Untuk

    mendapatkan subjek ini

    peneliti bekerjasama dengan

    segenap pihak sekolah dari

    SMUN 1 Babelan Bekasi

    yang berhubungan dengan

    bagian kesiswaan dan guru-

    guru BP yang menangani ke

    tiga kelas tersebut

    B Pelaksanaan Penelitian

    Pada penelitian ini

    peneliti melaksanakan try out

    terpakai yaitu data diperoleh

    dengan try out sekaligus

    digunakan sebagai data dalam

    penelitian Pengambilan data

    dilakukan pada tanggal 13

    Oktober 2009 untuk

    penyebaran kuesioner atau

    skala kecemasan yang

    berjumlah 100 angket yang

    terdiri dari 60 item Pada 14-

    19 Oktober 2009 untuk

    mengambil fotocopy raport

    yang masih berada di siswa

    dan siswi Pengambilan

    fotocopy raport dilakukan

    dalam rentang waktu 5 hari

    disebabkan peneliti

    mengalami kesulitan dalam

    meminta fotocopy raport

    kepada siswa dan siswi

    SMUN 1 Babelan Bekasi

    Proses pengambilan data

    pada tanggal 13 Oktober

    2009 dilakukan pada pukul

    1000 sampai dengan pukul

    1200 Proses pengambilan

    data pertama dilakukan di

    kelas XI IPA 1 kemudian

    dilanjutkan di kelas XI IPS 3

    dan setelah itu dilanjutkan di

    kelas XI IPS 2

    Jumlah keseluruhan

    subjek dalam penelitian ini

    adalah berjumlah 100 siswa-

    siswi 30 siswa-siswi berasal

    dari kelas XI IPA 1 40

    siswa-siswi berasal dari kelas

    XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

    berasal dari kelas XI IPS 2

    Penelitian ini mengalami

    hambatan hambatan yang

    dimaksud adalah peneliti

    menyebarkan angket

    sebanyak 100 namun data

    yang dapat peneliti olah

    hanya 84 data dan 16 data

    yang lain tidak dapat diolah

    karena subjek tidak mengisi

    angket yang telah peneliti

    berikan Sehingga penelitian

    ini hanya terdiri dari 84

    subjek

    C Hasil Penelitian

    1 Deskripsi Subjek

    Penelitian

    a Jenis Kelamin

    Subjek dalam

    penelitian ini terdiri

    dari 46 subjek pria

    dengan presentase

    5476 dan 38 subjek

    wanita dengan

    presentase 4524

    Dapat dilihat

    rinciannya pada tabel

    berikut ini

    Tabel 2

    Distribusi Subjek

    Berdasarkan Jenis

    Kelamin

    No Jenis

    Kelamin

    Jumlah Presentase

    ()

    1 Pria 46 5476

    2 Wanita 38 4524

    b Usia

    Subjek dalam

    penelitian ini terdiri

    dari 14 subjek yang

    berusia 15 tahun

    dengan presentase

    1666 64 subjek

    yang berusia 16 tahun

    dengan presentase

    7619 dan 6 subjek

    yang berusia 17 tahun

    dengan presentase

    715 Dapat dilihat

    rinciannya pada tabel

    berikut ini

    Tabel 3

    Distribusi Subjek

    Berdasarkan Usia

    No Usia Jumlah Presentase

    ()

    1 15

    tahun

    14 1666

    2 16

    tahun

    64 7619

    3 17

    tahun

    6 715

    c Kelas

    Subjek dalam

    penelitian ini terdiri

    dari 30 subjek dari

    kelas XI IPA dengan

    presentase 3571

    dan 54 subjek untuk

    kelas XI IPS dengan

    presentase 6429

    Dapat dilihat

    rinciannya pada tabel

    berikut ini

    Tabel 4

    Distribusi Subjek

    Berdasarkan Kelas

    No Kelas Jumlah Presentase

    ()

    1 XI

    IPA

    30 3571

    2 XI

    IPS

    54 6429

    2 Hasil Pengukuran Mean

    Skala Kecemasan dengan

    Jenis Kelamin Usia dan

    Kelas

    a Hasil Pengukuran

    Mean Skala

    Kecemasan dengan

    Jenis Kelamin

    Tabel 5

    Hasil pengukuran

    Mean Skala

    Kecemasan dengan

    Jenis Kelamin

    No Jenis

    Kelamin

    Jumlah

    Kecemasan

    1 Pria 46

    2 Wanita 38

    Berdasarkan

    data di atas diketahui

    bahwa mean

    kecemasan pada pria

    lebih tinggi dari pada

    wanita hal ini

    ditunjukkan dengan

    skor7663 untuk pria

    dan 7555 untuk

    wanita

    b Hasil Pengukuran

    Mean Skala

    Kecemasan dengan

    Usia

    Tabel 6

    Hasil pengukuran

    Mean Skala

    Kecemasan dengan

    Usia

    Berdasarkan data

    di atas diketahui

    bahwa mean

    kecemasan yang

    tertinggi terletak pada

    usia 17 tahun dengan

    skor 8567 kemudian

    di susul oleh usia 15

    tahun dengan skor

    8543 dan yang

    terendah terletak pada

    usia 16 tahun dengan

    skor 8144

    c Hasil Pengukuran

    Mean Skala

    Kecemasan dengan

    Kelas

    Tabel 7

    Hasil pengukuran

    Mean Skala

    Kecemasan dengan

    Kelas

    No Kelas Jumlah Mean

    Skala

    No Usia Jumlah Mean

    Skala

    Kecemasan

    1 15

    tahun

    14 8543

    2 16

    tahun

    64 8144

    3 17

    tahun

    6 8567

    Kecemasan

    1 XI

    IPA

    30

    2 XI

    IPS

    54

    Berdasarkan data

    di atas diketahui

    bahwa mean

    kecemasan yang

    tertinggi berada pada

    kelas XI IPS dengan

    skor 7796 dan yang

    terendah berada pada

    kelas XI IPA dengan

    skor 7287

    3 Hasil Uji Validitas dan

    Realibilitas Skala

    Kecemasan

    a Uji Validitas

    Menurut Azwar

    (2008) validitas item

    dapat dianggap

    memuaskan apabila

    koefisien validitasnya

    sebesar ge 03

    Berdasarkan hasil uji

    coba pada skala

    kecemasan yang

    berjumlah 60 item

    dihasilkan 36 item

    yang valid Validitas

    item dalam penelitian

    ini untuk skala

    kecemasan bergerak

    dari 0301 sampai

    dengan 0538

    Distribusi item yang

    valid dapat di lihat

    dari tabel berikut ini

    Tabel 8

    Distribusi item

    valid Skala

    Kecemasan

    No Komponen

    Nomor Item

    Favorabel

    1 Komponen

    Psikologis

    1234567

    8910

    2 Komponen

    Fisiologis

    111213141516

    17181920

    3 Komponen

    Sosial

    2122232425

    2627282930

    Total

    Keterangan

    item yang tidak valid

    b Uji Realibilitas

    Uji realibilitas

    dilakukan bertujuan

    untuk mengetahui

    konsistensi alat ukur

    Teknik yang

    digunakan untuk

    mendapatkan

    konsistensi dari alat

    ukur yaitu teknik

    Alpha Cronbach

    Dalam penelitian ini

    batas koefisien

    reliabilitas yang

    digunakan adalah ge

    07 Hal ini sesuai

    dengan pendapat dari

    Azwar (2008)

    Hasil uji realibiltas

    untuk skala

    kecemasan di peroleh

    nilai realibitas sebesar

    0824 Hal ini terlihat

    pada tabel di bawah

    ini

    Tabel 9

    Realibilitas Skala

    Kecemasan

    Reliability

    Statistics

    4 Hasil Uji Normalitas dan

    Linearitas Uji Asumsi

    a Uji Normalitas

    Untuk melihat

    sebaran skor dalam uji

    normalitas dari skala

    kecemasan dapat

    dilihat pada uji

    Kolmogorov-Smirnov

    Berdasarkan hasil uji

    normalitas pada skala

    kecemasan diketahui

    nilai statistiknya

    sebesar 091 dengan

    signifikansi sebesar

    Cronbachs Alpha N of Items824 60

    0084 (p gt 005) Hal

    ini menunjukkan

    distribusi skor skala

    kecemasan pada

    subjek penelitian

    adalah normal tetapi

    prestasi akademik

    matematika nilai

    statistiknya 0198

    dengan signifikansi

    sebesar 0000 (p lt

    005) yang berarti

    tidak normal

    Distribusi skor skala

    kecemasan terlihat

    pada tabel berikut ini

    Tabel 10

    Hasil Uji

    Normalitas Skala

    Kecemasan

    T

    ests of Normality

    Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

    091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

    a Lilliefors Significance Correction

    b Uji Linieritas

    Tabel 11

    Hasil Uji Linieritas

    Skala Kecemasan

    dan Prestasi

    Akademik

    Matematika

    ANOVAb

    96932 1 96932 4204 044a

    1890628 82 230561987560 83

    RegressionResidualTotal

    Model1

    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

    Predictors (Constant) Skala Kecemasana

    Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

    Berdasarkan hasil

    uji linieritas diperoleh

    signifikansi sebesar

    0044 (p lt 005) Hal

    ini menunjukkan

    bahwa hubungan

    antara skala

    kecemasan dengan

    prestasi akademik

    yaitu linier

    5 Analisis Data Uji

    Hipotesis

    Berdasarkan hasil uji

    normalitas dan linieritas

    diketahui bahwa bahwa

    skala kecemasan normal

    tetapi prestasi akademik

    matematika tidak normal

    sedangkan linieritasnya

    adalah linier Oleh karena

    itu untuk analisis korelasi

    dapat menggunakan

    analisis statistik

    parametrik dengan teknik

    korelasi product moment

    Pearson

    Berdasarkan analisis

    data yang dilakukan

    dengan menggunakan

    teknik korelasi Pearson

    (1-tailed) diketahui nilai

    koefisien korelasi sebesar

    r = - 0221 dengan taraf

    signifikansi sebesar 0022

    (p lt 005) Hal ini dapat

    dilihat pada tabel berikut

    ini

    Tabel 12

    Uji Hipotesis

    Correlations

    1 -221022

    84 84-221 1022

    84 84

    Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

    Skala Kecemasan

    Prestasi AkademikMatematika

    SkalaKecemasan

    PrestasiAkademik

    Matematika

    Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

    Hasil tersebut

    menunjukkan bahwa

    hipotesis penelitian ini

    diterima artinya terdapat

    hubungan negatif yang

    signifikan antara

    kecemasan dalam

    menghadapi mata

    pelajaran matematika

    dengan prestasi akademik

    matematika pada remaja

    dimana semakin tinggi

    tingkat kecemasan remaja

    dalam menghadapi mata

    pelajaran matematika

    maka semakin rendah

    prestasi akademik

    matematika pada remaja

    6 Hasil Perhitungan Mean

    Empirik dan Mean

    Hipotetik

    Hasil perhitungan dari

    perbandingan antara

    mean empirik dengan

    mean hipotetik antara

    kecemasan dalam

    menghadapi mata

    pelajaran matematika dan

    prestasi akademik

    matematika terlihat

    bahwa kecemasan siswa

    dalam menghadapi mata

    pelajaran matematika

    berada pada kategori

    sedang Hal ini dapat

    dilihat pada tabel berikut

    ini

    Tabel 13

    Hasil Perhitungan

    Mean Empirik dan

    Mean Hipotetik Skala

    Kecemasan

    Variabel Mean

    Empirik

    Mean

    Hipotetik

    Standar

    Deviasi

    Skala

    Kecemasan

    7614 90 18

    Dibawah ini

    merupakan deskripsi

    untuk lebih mengetahui

    gambaran kecemasan

    dalam menghadapi mata

    pelajaran matematika

    dengan klasifikasi sangat

    rendah rendah sedang

    tinggi dan sangat tinggi

    yang dapat diketahui

    dengan cara perhitungan

    sebagai berikut

    Jumlah aitem yang

    valid pada skala

    kecemasan sebanyak 36

    item dengan

    menggunakan kategori

    nilai dari 1 sampai

    dengan 4 Ini berarti nilai

    skala terkecil berjumlah 1

    dan yang terbesar

    berjumlah 4 Jarak

    minimum adalah nilai

    terkecil dikalikan dengan

    jumlah item yang valid (1

    x 36 = 36) dan jarak

    maksimum adalah nilai

    terbesar dikalikan dengan

    jumlah item yang valid (4

    x 36 = 144) Untuk

    mendapatkan nilai jarak

    sebaran yaitu dengan cara

    mengurangi jarak

    maksimum dengan jarak

    minimum (144 ndash 36 =

    108)

    Standar Deviasi (δ)

    didapatkan dengan cara

    membagi nilai jarak

    sebaran dengan 6 atau

    nilai jarak sebaran 6 =

    (108 6 = 18) nilai 6 ini

    didapat dari kurva

    distribusi normal yang

    terbagi atas 6 wilayah 3

    daerah positif (+) dan 3

    daerah negatif (-) Setelah

    mendapatkan nilai standar

    deviasi (δ) kemudian

    langsung mencari nilai

    Mean Hipotetik (micro)

    dengan cara mengalihkan

    nilai tengah skala dengan

    cara mengalikan nilai

    tengah skala dengan

    jumlah item yang valid

    (25 x 36 = 90) Nilai 25

    didapatkan dari nilai

    tengah dari kategori nilai

    minimum (1) sampai

    dengan kategori nilai

    maksimum (4)

    Berikut ini adalah

    pengelompokkan skala

    kecemasan yang

    diperoleh dengan cara

    menghitung

    Sangat Rendah =

    ME lt MH ndash 2SD

    =

    ME lt 90 -2 (18)

    =

    ME lt 54

    Rendah =

    MH ndash 2SD le ME lt MH -

    1SD

    =

    90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

    =

    54 le ME lt 72

    Rata-rata =

    MH ndash 1SD le ME lt MH +

    1SD

    =

    90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

    =

    72 le ME lt 108

    Tinggi = MH +

    1SD le ME lt MH + 2SD

    =

    90 + 18 le ME lt 90 + 36

    =

    108 le ME lt 126

    Sangat Tinggi = ME ge

    MH + 2SD

    =

    ME ge 90 + 36

    =

    ME ge 126

    Tabel 14

    Pengelompokkan Skala

    Kecemasan (Azwar

    2008)

    Keterangan

    1 ME Mean

    Empirik

    ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

    MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

    MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

    MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

    ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

    2 MH Mean

    Hipotetik

    3 SD Standar

    Deviasi

    Dibawah ini

    merupakan penggolongan

    subjek penelitian yang

    digambarkan pada kurva

    berikut

    Gambar 1

    Kurva Distribusi

    Normal Kecemasan

    dalam menghadapi

    Mata Pelajaran

    Matematika

    Berdasarkan kurva

    distribusi normal diatas

    diketahui bahwa rata-rata

    kecemasan remaja dalam

    menghadapi mata

    pelajaran matematika

    berada pada taraf sedang

    atau rata-rata

    D Pembahasan

    Penelitian ini

    bertujuan untuk menguji

    hipotesis yang berbunyi

    terdapat hubungan yang

    negatif antara kecemasan

    dalam menghadapi mata

    pelajaran matematika

    dengan prestasi akademik

    matematika pada remaja

    Berdasarkan hasil

    pengujian hipotesis pada

    penelitian ini hasil

    tersebut menunjukkan

    bahwa hipotesis diterima

    Hal ini berarti bahwa

    terdapat hubungan negatif

    yang signifikan antara

    kecemasan dalam

    menghadapi mata

    pelajaran matematika

    dengan prestasi akademik -2SD

    -1SD

    MH

    +1SD

    +2SD54 72 90 10

    8126

    Sangat Rendah

    Rendah

    Sedang

    Tinggi

    Sangat Tinggi

    7614

    matematika pada remaja

    dimana semakin tinggi

    tingkat kecemasan remaja

    dalam menghadapi mata

    pelajaran matematika

    maka semakin rendah

    prestasi akademik

    matematika pada remaja

    Menurut Nawangsari

    (2000) kecemasan adalah

    suatu kondisi yang tidak

    menyenangkan meliputi

    rasa takut rasa tegang

    khawatir bingung tidak

    suka yang sifatnya

    subjektif dan timbul

    karena adanya perasaan

    tidak aman terhadap

    bahaya yang diduga akan

    terjadi Kecemasan bisa

    terjadi dalam berbagai

    macam kondisi ketika

    kecemasan ini terjadi

    pada saat individu sedang

    menghadapi mata

    pelajaran matematika

    maka secara jelas

    individu tersebut akan

    memiliki perasaan tidak

    aman saat menghadapi

    mata pelajaran

    matematika

    Hal ini terlihat dalam

    penelitian ini dimana

    hasil mean empirik skala

    kcemasan dalam

    penelitian ini yaitu 7614

    berada pada posisi rata-

    rata Hasil ini

    menunjukkan bahwa

    terdapat kecemasan yang

    dialami oleh siswa dan

    siswi kelas XI di Sekolah

    Menengah Umum Negeri

    (SMUN) 1 Babelan

    Bekasi saat menghadapi

    mata pelajaran

    matematika

    Kecemasan siswa

    dan siswi dalam

    menghadapi mata

    pelajaran matematika

    dipengaruhi oleh

    beberapa faktor

    Berdasarkan gabungan

    dari pendapat Jersild dari

    Ahli Konstitusi (ahli yang

    meneliti tentang sifat

    alamiah yang dimiliki

    oleh setiap individu)

    Freud dari Ahli

    Psikoanalisis Calvin S

    Hall dari Ahli Kultural

    dan Mowrer dari Ahli

    Teori Belajar (dalam

    Soeharjono 1988) faktor

    yang mempengaruhi

    remaja menjadi cemas

    yaitu faktor Mikrokosmos

    (keadaan diri individu)

    seperti keadaan biologi

    individu seperti jenis

    kelamin dan dapat pula

    dipengaruhi oleh

    perkembangan individu

    yang dapat dilihat dari

    usia individu dan faktor

    Makrokosmos (keadaan

    lingkungan) seperti

    lingkungan kelas

    Hal ini terlihat dari

    hasil data yang diperoleh

    dalam penelitian ini

    berdasarkan hasil data

    yang didapatkan

    kecemasan dapat

    dipengaruhi oleh jenis

    kelamin usia dan kelas

    Andi (2007) mengatakan

    bahwa dalam belajar

    matematika diperlukan

    rasa ingin tahu perhatian

    dan minat dalam

    mempelajari matematika

    serta sikap ulet dan

    percaya diri dalam

    pemecahan masalah

    Menurut Tapia

    (1996) kecemasan

    terhadap pelajaran

    matematika berhubungan

    dengan jenis kelamin

    dimana faktor yang

    mempengaruhi

    kecemasan adalah rasa

    percaya diri minat

    terhadap pelajaran

    matematika dan motivasi

    Tapia menerangkan lebih

    lanjut bahwa rasa percaya

    diri minat terhadap

    pelajaran matematika dan

    motivasi pada pria lebih

    rendah dibandingkan

    dengan wanita sehingga

    pria lebih cemas dalam

    pelajaran matematika

    Hal ini dijelaskan

    lebih lanjut dari hasil

    penelitian Nawangsari

    (2001) diperoleh data

    bahwa siswa pria lebih

    cemas terhadap

    matematika dibandingkan

    siswa wanita

    Hal di atas juga

    terlihat pada hasil

    penelitian ini di mana

    jenis kelamin subjek pria

    lebih tinggi tingkat

    kecemasannya

    dibandingkan dengan

    subjek wanita ini terlihat

    dari skor mean

    kecemasan 7663 pada

    pria dan 7555 pada

    wanita

    Berdasarkan

    pengamatan yang

    dilakukan oleh Riyanto

    (2009) di mana kelas IPS

    lebih banyak mengalami

    kesulitan dalam

    menghadapi mata

    pelajaran matematika jika

    dibandingkan dengan

    kelas IPA karena untuk

    memahami mata

    pelajaran matematika

    dibutuhkan pemahaman

    yang mendalam dan

    latihan yang berulang kali

    untuk memperoleh hasil

    yang baik sedangkan

    materi yang banyak

    diberikan di kelas IPS

    adalah materi yang

    menggunakan metode

    menghafal Hal ini lah

    yang menyebabkan kelas

    IPS lebih cemas bila

    dibandingkan dengan

    kelas IPA Hal ini sesuai

    dengan hasil penelitian ini

    terhadap

    pengelompokkan kelas di

    mana diperoleh hasil

    mean kecemasan yang

    tertinggi berada pada

    kelas XI IPS dengan skor

    7796 yang berarti bahwa

    dalam menghadapi mata

    pelajaran matematika

    siswa kelas XI IPS lebih

    cemas jika dibandingkan

    dengan siswa XI IPA

    Selanjutnya

    berdasarkan

    pengelompokkan usia

    terlihat dari hasil

    penelitian yang dilakukan

    oleh Pearson (dalam

    Soeharjono 1988) pada

    100 orang anak yang

    berusia 5 ndash 18 tahun

    ternyata anak yang

    berusia diatas 12 tahun

    lebih menunjukkan rasa

    cemas akan di caci maki

    atau dibuat malu karena

    tidak dapat melakukan

    sesuatu dengan baik dan

    benar disamping itu

    dipengaruhi pula oleh

    jumlah terkecil dari

    subjek yang menduduki

    suatu kelompok usia atau

    jumlah terkecil dari

    keberadaan subjek yang

    menduduki kelompok

    usia tertentu

    Hasil penelitian

    diatas terlihat pula dalam

    penelitian ini di mana

    diperoleh hasil mean

    kecemasan yang tertinggi

    terletak pada usia 17

    tahun dengan jumlah 6

    subjek diperoleh skor

    mean 8567 kemudian di

    susul oleh usia 15 tahun

    dengan jumlah 14 subjek

    diperoleh skor mean

    8543 dan yang terendah

    terletak pada usia 16

    tahun dengan jumlah 64

    subjek skor mean 8144

    hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa

    kecemasan subjek dalam

    menghadapi mata

    pelajaran matematika

    dapat terlihat dari

    banyaknya jumlah subjek

    Di mana semakin banyak

    subjek yang berada dalam

    suatu populasi maka

    semakin rendah tingkat

    kecemasannya

    Bila kecemasan

    dalam menghadapi

    matematika terjadi dalam

    satu kurun waktu tertentu

    atau satu semester secara

    tidak langsung akan

    mempengaruhi prestasi

    akademik matematika

    siswa dan siswi tersebut

    Hal ini terlihat pada

    data yang dihasilkan

    dalam penelitian ini

    dimana ada korelasi

    negatif antara kecemasan

    dalam menghadapi mata

    pelajaran matematika

    dengan prestasi akademik

    matematika pada remaja

    dengan nilai koefisien

    korelasi sebesar r = -

    0221 dengan signifikansi

    sebesar 0022 (p lt 005)

    yang artinya semakin

    tinggi tingkat kecemasan

    siswa dalam menghadapi

    mata pelajaran

    matematika maka

    semakin rendah prestasi

    akademik matematika

    siswa dan sebaliknya

    semakin rendah tingkat

    kecemasan siswa dalam

    menghadapi mata

    pelajaran matematika

    maka akan semakin tinggi

    prestasi akademik

    matematika yang

    dihasilkan oleh siswa

    Hasil penelitian ini

    ternyata sama dengan

    penelitian yang

    dikemukakan oleh

    Nawangsari (2000) di

    mana ada korelasi negatif

    antara skor kecemasan

    terhadap matematika

    dengan prestasi akademik

    pada siswa SLTP di

    Surabaya Hal ini

    menunjukkan bahwa

    semakin tinggi tingkat

    kecemasan siswa

    terghadap pelajaran

    matematika maka

    semakin rendah prestasi

    akademik yang dihasilkan

    oleh siswa begitu pula

    sebaliknya semakin

    rendah tingkat kecemasan

    siswa terhadap pelajaran

    matematika maka

    semakin tinggi prestasi

    akademik yang dihasilkan

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil

    pengumpulan data dan hasil

    analisis data yang telah

    dilakukan maka dapat

    ditarik kesimpulan bahwa

    hipotesis dalam penelitian

    ini diterima hal ini

    menunjukkan bahwa ada

    hubungan yang negatif

    antara kecemasan dalam

    menghadapi mata pelajaran

    matematika dengan prestasi

    akademik matematika pada

    siswa dan siswi kelas XI di

    Sekolah Menengah Umum

    Negeri (SMUN) 1 Babelan

    Bekasi

    Berdasarkan data

    tambahan diperoleh hasil

    bahwa faktor-faktor yang

    mempengaruhi kecemasan

    siswa dalam menghadapi

    mata pelajaran matematika

    adalah jenis kelamin usia

    dan kelas Di mana siswa

    pria cenderung lebih cemas

    dalam menghadapi mata

    pealajaran matematika

    dibandingkan dengan siswa

    wanita Selain itu diperoleh

    pula data bahwa usia 17

    tahun jauh lebih cemas

    dibandingkan selanjutnya

    disusul usia 15 tahun dan

    16 tahun hal ini terlihat

    dari jumlah subjek pada

    usia tertentu di mana

    jumlah subjek yang

    menduduki usia 17 tahun

    lebih sedikit atau berjumlah

    6 subjek kemudian di susul

    oleh usia 15 tahun yang

    berjumlah 14 subjek dan

    pada usia 16 tahun

    sejumlah 64 subjek Bukan

    hanya usia namun kelas pun

    menunjukkan data bahwa

    kelas XI IPS cenderung

    lebih cemas dalam

    menghadapi mata pelajaran

    matematika dibandingkan

    dengan kelas XI IPA

    Saran

    Berdasarkan hasil

    penelitian yang telah

    dilakukan peneliti

    mempunyai beberapa saran

    yang dapat diberikan

    sebagai berikut

    d Berdasarkan hasil

    data yang diperoleh

    terlihat bahwa

    kecemasan siswa dan

    siswi dalam

    menghadapi mata

    pelajaran matematika

    berada pada kategori

    rata-rata atau sedang

    Hal ini menunjukkan

    bahwa rata-rata siswa

    dan siswi di Sekolah

    Menengah Umum

    Negeri (SMUN) 1

    Babelan Bekasi

    mengalami

    kecemasan cemas saat

    menghadapi mata

    pelajaran matematika

    Untuk mengurangi

    kecemasan dalam

    menghadapi mata

    pelajaran matematika

    peneliti menyarankan

    kepada siswa dan

    siswi sebelum

    menghadapi mata

    pelajaran matematika

    diharapkan siswa dan

    siswi dapat lebih giat

    lagi untuk berlatih

    mengerjakan tugas-

    tugas matematika

    soal-soal matematika

    dan memperdalam

    kembali materi yang

    telah diajarkan oleh

    guru matematika Hal

    ini bertujuan untuk

    membantu siswa dan

    siswi agar

    mengurangi

    kecemasan dalam

    menghadapi mata

    pelajaran matematika

    Bila kecemasan itu

    berkurang maka

    secara tidak langsung

    prestasi akademik

    matematika siswa dan

    siswi akan meningkat

    Sehubungan

    penelitian ini peneliti

    menyarankan kepada para

    peneliti selanjutnya agar

    dapat menggunakan

    populasi yang lebih luas

    lagi bukan hanya siswa

    dan siswi dari SMUN

    (Sekolah Menengah

    Umum Negeri) mungkin

    dengan mengambil

    sampel dari siswa yang

    berasal dari SMUS

    (Sekolah Menengah

    Umum Swasta) untuk

    melihat apakah siswa dari

    SMUS (Sekolah

    Menengah Umum

    Swasta) juga mengalami

    kecemasan dalam

    menghadapi mata

    pelajaran matematika

    yang secara langsung

    akan mempengaruhi

    prestasi akademik

    matematikanya Selain itu

    untuk pengembangan

    teori psikologi pendidikan

    diharapkan untuk

    penelitian selanjutnya

    dapat melihat kecemasan-

    kecemasan lain yang

    terjadi di luar mata

    pelajaran matematika di

    mana mata pelajaran

    tersebut sering pula

    dialami oleh siswa dan

    siswi selain kecemasan

    menghadapi mata

    pelajaran matematika

    Misalnya cemas

    menghadapi pelajaran

    kimia bahasa inggris

    ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

    matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

    Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

    Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

    Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

    Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

    Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

    Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

    Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

    Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

    Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

    Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

    terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

    Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

    Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

    Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

    Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

    Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

    Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

    Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

    Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

    Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

    Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

    Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

    Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

    Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

    • Prestasi Akademik
    • Mata Pelajaran Matematika
    • Remaja
    • Hipotesis
    • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
    • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
    • CPopulasi dan Sampel
    • DTeknik Pengumpulan Data
    • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
    • FTeknik Analisa Data

      sudah mulai menggabungkan

      pengalaman yang di peroleh

      sebelumnya dengan tantangan saat ini

      dan memikirkan keadaan di masa yang

      akan datang Santrock (2003)

      mengatakan masa remaja disebut juga

      masa pemantapan identitas diri atau

      masa masa-masa strom and stress atau

      masa up and down Bila pada periode

      ini remaja tidak memiliki kemantapan

      dalam dirinya maka akan

      menimbulkan kecemasan di dalam

      dirinya Bila ketidakmantapan tersebut

      terjadi pada pelajaran matematika

      maka remaja tersebut akan mengalami

      kecemasan terhadap pelajaran

      mateamtika

      Kecemasan remaja dalam

      menghadapi matematika dikarenakan

      adanya beberapa faktor yaitu faktor

      inteligensi faktor di dalam diri remaja

      dan faktor lingkungan Ellis (dalam

      Alsa 1984) mengatakan bahwa

      kecemasan pada remaja disebabkan

      oleh adanya tingkat inteligensi yang

      berbeda pada diri remaja Hal ini

      dijelaskan oleh Zeidner (1998)

      kecemasan seseorang terhadap

      pelajaran matematika dikarenakan

      kurangnya ketertarikan siswa terhadap

      pelajaran matematika Kurangnya

      ketertarikan siswa terhadap pelajaran

      matematika disebabkan oleh

      inteligensi siswa dalam pelajaran

      matematika siswa yang memiliki

      inteligensi tinggi akan cenderung lebih

      tertarik dan akan lebih evaluatif

      terhadap pelajaran matematika

      sedangkan siswa yang memiliki

      inteligensi rendah akan kurang tertarik

      dan kurang evaluatif terhadap

      pelajaran matematika (Zeidner 1998)

      Ketertarikan siswa dan siswi dalam

      pelajaran matematika berbeda-beda di

      mana siswa pria lebih tertarik dalam

      pelajaran matematika dibandingkan

      dengan siswa wanita sehingga siswa

      wanita lebih mudah cemas dalam

      menghadapi matematika dibandingkan

      dengan siswa pria (Yoenanto dalam

      Nawangsari 2000)

      Sedangkan menurut Hudoyo

      (dalam Nawangsari 2000) kecemasan

      siswa dalam pelajaran matematika

      dipengaruhi oleh pengalaman belajar

      matematika yang diterima siswa di

      masa lampau Namun berdasarkan

      hasil pengamatan yang dilakukan oleh

      Nawangsari (2001) terhadap siswa

      kelas 1 Sekolah Menengah Pertama

      Negeri (SMPN) 19 Surabaya terlihat

      bahwa 81 kecemasan siswa terhadap

      pelajaran matematika dipengaruhi oleh

      self-efficacy belief siswa atau

      keyakinan diri siswa dan expectancy-

      value siswa atau harapan siswa

      terhadap suatu keberhasilan

      Keyakinan diri dan harapan terhadap

      keberhasilan dalam mata pelajaran

      matematika ditunjukkan bahwa 59

      siswa wanita lebih yakin terhadap diri

      dan memiliki harapan yang besar

      terhadap keberhasilan dalam mata

      pelajaran matematika sedangkan 41

      untuk siswa pria (Nawangsari 2001)

      Oleh karena itu dapat diartikan bahwa

      siswa pria lebih cemas jika

      dibandingkan dengan siswa wanita

      Bila kecemasan pada pelajaran

      matematika terus berlanjut dalam satu

      periode atau satu semester maka dapat

      mempengaruhi prestasi akademik

      matematika pada remaja

      Prestasi akademik matematika

      remaja baik secara nasional maupun

      internasional belum menggembirakan

      Third International Mathematics and

      Science Study (TIMSS) pada tahun

      1999 melaporkan bahwa rata-rata skor

      matematika siswa tingkat delapan

      (tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

      Pertama (SLTP)) Indonesia (dari

      Benua Asia) jauh di bawah rata-rata

      skor matematika siswa internasional

      dan berada pada ranking 34 dari 38

      negara dengan skor 403 (Setyono

      2005) Setyono (2005) mengatakan

      bahwa Negara yang menduduki

      rangking 1 dari 38 Negara diduduki

      oleh Negara Singapura (dari Benua

      Asia) dengan skor 604 sedangkan

      Negara yang menduduki rangking 38

      dari 38 negara adalah Negara Afrika

      selatan (dari Benua Afrika) dengan

      skor 275 sehingga dapat disimpulkan

      bahwa Negara Indonesia (dari Benua

      Asia) termasuk salah satu Negara yang

      prestasi siswanya dalam pelajaran

      matematika menduduki posisi yang

      rendah Rendahnya prestasi disebabkan

      oleh faktor siswa yaitu mengatasi

      masalah secara komprehensif atau

      secara partial (hanya sebagian) dalam

      pelajaran matematika

      Selain itu belajar siswa belum

      bermakna sehingga pengertian siswa

      terhadap konsep matematika sangat

      lemah (Arjuna 1999) Pemahaman

      terhadap konsep matematika sangat

      dipengaruhi oleh kemampuan

      intelegensi Hal ini sesuai dengan

      pendapat Sorenson (dalam Alsa 1984)

      mengenai kemampuan inteligensi yang

      minim pada remaja wanita dalam

      pelajaran-pelajaran matematika

      aljabar geometri dan sains dapat

      menyebabkan rendahnya prestasi

      akademik belajar matematika pada

      remaja wanita Sebaliknya pada remaja

      pria kemampuan inteligensi dalam

      pelajaran-pelajaran matematika

      aljabar geometri dan sains sangat

      besar sehingga prestasi belajar

      matematika remaja pria lebih tinggi

      dibandingkan dengan remaja wanita

      Hal ini sesuai dengan pengetesan

      inteligensi terhadap 7000 siswa-siswi

      sekolah menengah umum yang

      dilakukan oleh Sorenson (dalam Alsa

      1984) di mana hasil pengetesan

      inteligensi siswa pria adalah siswa pria

      memiliki inteligensi yang lebih baik

      dalam pelajaran matematika aljabar

      geometri dan sains sedangkan siswa

      wanita memiliki inteligensi yang lebih

      baik dalam bahasa asing pengertian

      verbal dan hal-hal ekspresi pada

      umumnya Hal senada terlihat pada

      penelitian yang dilakukan oleh Stipek

      dan Granlinski (dalam Thompson

      2007) pada keberhasilan remaja wanita

      dan remaja pria dalam pelajaran

      matematika ternyata remaja wanita

      memiliki urutan keberhasilan yang

      rendah atau berada di bawah

      kesuksesan remaja pria dalam

      pelajaran matematika

      Pelajaran matematika sering

      menimbulkan kecemasan pada diri

      remaja dan mempengaruhi prestasi

      akademik belajar matematika Hal ini

      dikarenakan adanya anggapan yang

      salah pada remaja terhadap pelajaran

      matematika Remaja beranggapan

      bahwa pelajaran matematika

      merupakan pelajaran yang dapat

      meningkatkan harga diri remaja

      dihadapan masyarakat Namun pada

      kenyataaanya banyak remaja yang

      tidak terlalu dapat memahami konsep

      matematika yang telah diberikan di

      sekolah Sehingga pada saat remaja

      mengikuti tes matematika tanpa

      persiapan sebelumnya terlihat bahwa

      remaja mengalami kecemasan yang

      berpengaruh pada rendahnya nilai yang

      dihasilkan remaja pada pelajaran

      matematika atau rendahnya prestasi

      akademik matematika pada remaja

      KT Hill dan Sarason (dalam

      Nawangsari 2000) melaporkan hasil

      studi longitudinal yang intensif pada

      700 siswa Sekolah Dasar di mana

      siswa akan memperoleh nilai

      matematika yang rendah ketika

      diberikan tes matematika tanpa ada

      pemberitahuan sebelumnya yang

      membuat siswa menjadi tidak siap hal

      ini dikarenakan oleh situasi dan

      suasana tes yang membuat mereka

      cemas Sebaliknya para siswa ini

      memperlihatkan nilai yang lebih baik

      jika berada pada kondisi yang lebih

      optimal dalam arti unsur-unsur yang

      membuat siswa berada dibawah

      tekanan dikurangi atau dihilangkan

      sama sekali Ini menunjukkan bahwa

      sebenarnya para siswa tersebut

      menguasai materi matematika yang

      diujikan tapi gagal memperlihatkan

      kemampuan mereka yang sebenarnya

      karena kecemasan yang melanda siswa

      saat mengerjakan soal-soal Sehingga

      kecemasan pada saat mengikuti tes

      matematika akan mempengaruhi

      prestasi akademik matematikanya

      Kecemasan menghadapi

      pelajaran matematika tidak hanya

      disebabkan oleh situasi dan suasana

      tes Namun kecemasan pada pelajaran

      matematika disebabkan pula oleh

      faktor lain salah satunya adalah guru

      di mana faktor tersebut dapat

      mempengaruhi prestasi akademik

      matematika siswa Hal ini sesuai

      dengan Nawangsari (2000) laporan

      dari hasil pengamatannya pada seluruh

      siswa-siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

      Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

      kecemasan siswa dalam menghadapi

      matematika akan berpengaruh dengan

      prestasi akademiknya Di mana 53

      dipengaruhi oleh materi pelajaran yang

      di anggap sulit kemudian di susul 26

      dipengaruhi oleh fasilitas yang

      kurang memadai dan 23 dipengaruhi

      oleh cara mengajar yang sulit dipahami

      (Nawangsari 2000)

      Berdasarkan Latar belakang

      masalah yang telah diuraikan di atas

      dihasilkan sebuah rumusan masalah

      penelitian sebagai berikut Apakah

      ada hubungan antara kecemasan dalam

      menghadapi mata pelajaran

      matematika dengan prestasi akademik

      matematika pada remaja

      Tujuan Penelitian

      Penulis ingin menguji

      hubungan antara kecemasan dalam

      menghadapi mata pelajaran

      matematika dengan prestasi akademik

      matematika pada remaja

      Manfaat Penelitian

      1 Manfaat Teoritis

      Berdasarkan hasil data

      dalam penelitian ini terlihat bahwa

      terdapat hubungan negatif antara

      kecemasan dalam menghadapi

      mata pelajaran matematika dengan

      prestasi akademik matematika pada

      remaja Penelitian ini diharapkan

      dapat memberikan masukan dan

      sumbangan bagi perkembangan

      ilmu psikologi khususnya

      psikologi pendidikan terutama

      yang berkaitan prestasi akademik

      matematika pada remaja Penelitian

      ini diharapkan dapat memberikan

      tambahan data empiris yang telah

      teruji secara ilmiah mengenai rata-

      rata terdapat kecemasan dalam

      menghadapi mata pelajaran

      matematika pada siswa dan siswi

      kelas XI di Sekolah Menengah

      Umum Negeri (SMUN) 1 Babelan

      Bekasi berada pada taraf sedang

      dimana kecemasan tersebut

      mempengaruhi prestasi akademik

      matematika siswa dan siswi Hasil

      penelitian ini diharapkan dapat

      memberikan informasi yang

      bermanfaat bagi peneliti-peneliti

      lain yang berminat di bidang yang

      sama

      2 Manfaat Praktis

      Dari hasil penlitian ini

      diketahui bahwa terdapat hubungan

      negatif antara kecemasan dalam

      menghadapi mata pelajaran

      matematika dengan prestasi

      akademik matematika pada remaja

      Pada penelitian ini kecemasan

      siswa dan siswi dalam menghadapi

      mata pelajaran matematika berada

      pada taraf sedang ini berarti bahwa

      siswa dan siswi rata-rata memiliki

      kecemasan dalam menghadapi

      mata pelajaran matematika

      sehingga diharapkan siswa dan

      siswi dapat mengurangi kecemasan

      dalam menghadapi mata pelajaran

      matematika Cara mengurangi

      kecemasan itu dapat dilakukan

      dengan memperbanyak

      mengerjakan latihan-latihan

      matematika memperdalam materi-

      materi yang telah diberikan oleh

      guru matematika dan hal-hal lain

      yang berkaitan dengan mata

      pelajaran matematika Selain itu

      hasil penelitian ini juga diharapkan

      dapat membantu memberikan

      informasi khususnya kepada para

      orang tua konselor sekolah guru

      dan seluruh masyarakat agar dapat

      memberikan stimulus-stimulus

      yang berkaitan dengan matematika

      dan menyediakan sarana dan

      prasarana yang menunjang

      efektifitas belajar matematika

      sehingga menumbuhkan rasa

      senang didalam diri siswa saat

      belajar matematika Bila

      kecemasan dalam menghadapi

      mata pelajaran matematika

      berkurang diharapkan akan dapat

      meningkatkan prestasi akademik

      matematika

      Kecemasan

      Crow dan Crow (dalam

      Hartanti 1997) mengemukakan

      bahwa kecemasan adalah sesuatu

      kondisi kurang menyenangkan

      yang di alami oleh individu yang

      dapat mempengaruhi keadaan

      fisiknya Senada dengan yang

      dikemukakan oleh Crow dan Crow

      menurut Soehardjono (1988)

      kecemasan adalah manifestasi dari

      gejala-gejala atau gangguan

      fisiologik seperti gemetar banyak

      keringat mual sakit kepala sering

      buang-buang air palpitasi (debaran

      atau berdebar-debar)

      Menurut Rathus (dalam

      Nawangsari 2001) kecemasan

      didefinisikan sebagai keadaan

      psikologis yang ditandai oleh

      adanya tekanan ketakutan

      kegalauan dan ancaman yang

      berasal dari lingkungan Sementara

      itu menurut Zakiyah Derajat

      (dalam Hartanti 1997) kecemasan

      adalah manifestasi dari berbagai

      proses emosi yang bercampur

      aduk yang terjadi ketika individu

      sedang mengalami tekanan

      perasaan atau frustasi dan

      pertentangan batin atau konflik

      Sedangkan menurut Nawangsari

      (2000) kecemasan adalah suatu

      kondisi yang tidak menyenangkan

      meliputi rasa takut rasa tegang

      khawatir bingung tidak suka yang

      sifatnya subjektif dan timbul

      karena adanya perasaan tidak aman

      terhadap bahaya yang diduga akan

      terjadi

      Dari berbagai definisi di

      atas maka dapat disimpulkan

      bahwa kecemasan merupakan

      kumpulan dari berbagai kondisi

      fisiologis dan psikologis sehingga

      menimbulkan berbagai macam

      reaksi di dalam diri individu

      seperti gemetar banyak keringat

      mual sakit kepala palpitasi rasa

      takut rasa tegang khawatir

      binggung dan lain sebagainya

      Faktor yang Mempengaruhi

      Kecemasan

      Freud (dalam

      Soehardjono1988) mengutarakan

      kecemasan dapat terjadi karena

      keadaan seperti berikut

      a Kehilangan orang yang

      dicintai seperti kehilangan

      seorang guru yang di cintai

      b Konflik yang tidak

      terselesaikan antara kebutuhan

      untuk pemuasan instinktual dan

      keadaan lingkungan melarang

      pemuasan tersebut

      Jersild dari Ahli Konstitusi

      mengatakan bahwa kecemasan

      dipengaruhi oleh faktor konstitusi

      individu Menurut Freud dari Ahli

      Psikoanalisis kecemasan

      merupakan akibat dari hasil konflik

      antara dorongan instingtual yang

      ingin mencari kepuasan dengan

      kekuatan represi untuk

      menghambat dorongan yang

      muncul Sementara itu Calvin S

      Hall dari Ahli Kultural mengatakan

      bahwa kecemasan di pandang

      sebagai ekspresi langsung dari

      pengaruh sosio-kultural Mowrer

      dari Ahli Teori Belajar mengatakan

      kecemasan dipengaruhi oleh pola

      belajar ldquoConditioningrdquo dengan

      adaptasi yang salah serta

      didasarkan pada pembentukkan

      ldquoConditioned Reflexrdquo Jersild dari

      Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

      tentang sifat alamiah yang dimiliki

      oleh setiap individu) Freud dari

      Ahli Psikoanalisis Calvin S Hall

      dari Ahli Kultural dan Mowrer dari

      Ahli Teori Belajar bersepakat

      untuk menggabungkan pendapat

      masing-masing menjadi dua faktor

      yang mempengaruhi kecemasan

      (dalam Soeharjono 1988) yaitu

      a Mikrokosmos (keadaan diri

      individu)

      1) Sifat dasar konstitusi

      individu sejak lahir yang

      meliputi emosi tingkah

      laku dan proses berfikir

      individu

      2) Keadaan biologi individu

      seperti jenis kelamin

      3) Perkembangan individu

      yang dapat dilihat dari usia

      individu

      b Makrokosmos (keadaan

      lingkungan)

      1) Orang tua atau keluarga

      dirumah

      2) Sekolah (kelas) tetangga

      teman-teman

      3) Masyarakat meliputi

      keadaan sosial budaya

      lingkungan agama dan

      sebagainya

      Berdasarkan kedua

      pendapat yang dikemukakan oleh

      Freud (dalam Soehardjono1988)

      dan penggabungan pendapat dari

      Jersild dari Ahli Konstitusi (ahli

      yang meneliti tentang sifat alamiah

      yang dimiliki oleh setiap individu)

      Freud dari Ahli Psikoanalisis

      Calvin S Hall dari Ahli Kultural

      dan Mowrer dari Ahli Teori

      Belajar (dalam Soeharjono 1988)

      dapat ditarik kesimpulan bahwa

      faktor yang mempengaruhi

      kecemasan adalah keadaan

      lingkungan di mana keadaan itu

      dapat dilihat pada lingkungan

      sekolah terutama di dalam kelas

      atau karena kehilangan orang yang

      dicintai misalnya guru orang tua

      teman dan lain sebagainya selain

      itu dipengaruhi pula oleh keadaan

      didalam diri individu seperti

      keadaan biologi individu seperti

      jenis kelamin dan dapat pula

      dipengaruhi oleh perkembangan

      individu yang dapat dilihat dari

      usia individu selain itu dapat pula

      disebabkan oleh konflik yang tidak

      dapat terselesaikan antara

      kebutuhan untuk pemuasan

      instinktual individu dengan

      keadaan lingkungan melarang

      pemuasan yang dinginkan oleh

      individu

      Komponen-Komponen

      Kecemasan

      Menurut Dacey (2000)

      dalam mengenali gejala kecemasan

      dapat di tinjau melalui tiga

      komponen yaitu

      a Komponen Psikologis berupa

      kegelisahan gugup tegang

      cemas rasa tidak aman takut

      cepat terkejut

      b Komponen Fisiologis berupa

      jantung berdebar keringat

      dingin pada telapak tangan

      tekanan darah meninggi

      (mudah emosi) respon kulit

      terhadap aliran galvanis

      (sentuhan dari luar) berkurang

      gerakan peristaltik (gerakan

      berulang-ulang tanpa disadari)

      bertambah gejala somatik atau

      fisik (otot) gejala somatik atau

      fisik (sensorik) gejala

      Respiratori (pernafasan) gejala

      Gastrointertinal (pencernaan)

      gejala Urogenital (perkemihan

      dan kelamin)

      c Komponen Sosial

      sebuah perilaku yang

      ditunjukkan oleh individu di

      lingkungannya Perilaku itu

      dapat berupa tingkah laku

      (sikap) dan gangguan tidur

      Berdasarkan penjelasan

      yang telah dikemukakan oleh

      Dacey (2000) bahwa dalam

      mengenali gejala kecemasan dapat

      di lihat dari tiga komponen Di

      mana ke tiga komponen tersebut

      adalah komponen psikologis

      komponen fisiologis dan

      komponen sosial

      Dampak Kecemasan

      Menurut Hartanti (1997)

      kecemasan akan membawa

      individu mengantisipasi situasi

      ketakutan yang tak berbahaya

      membesar-besarkan bahaya atau

      risiko sehingga dapat menghambat

      kegiatan individu dalam menjalani

      kehidupannya Sementara itu

      menurut Horney (dalam

      Soeharjono 1988) individu yang

      mengalami kecemasan akan terus-

      menerus membentuk defens

      (pertahanan) di dalam dirinya

      untuk melawan lingkungan yang di

      anggap tidak adil dan kejam

      terhadap dirinya Perlawanan yang

      dilakukan oleh individu terhadap

      lingkungannya akan membuat

      individu semakin tidak mempunyai

      kekuatan untuk mengubahnya dan

      dapat melemahkan kemampuannya

      dalam menumbuhkan kepercayaan

      pada dirinya

      Dari pendapat yang

      dikemukakan oleh Hartanti (1997)

      dan Horney (dalam Soeharjono

      1988) mengenai dampak

      kecemasan maka dapat ditarik

      kesimpulan bahwa dampak

      kecemasan adalah sebuah

      perlawanan yang dilakukan oleh

      individu terhadap sesuatu yang

      dapat membuat individu cemas di

      mana bila individu terus-menerus

      melakukan perlawanan pada

      kondisi ini maka kegiatan individu

      akan terganggu individu akan

      merasa tidak berdaya untuk

      merubah kondisi tersebut dan

      individu menjadi kurang percaya

      pada kemampuan yang

      dimilikinya

      Prestasi Akademik

      Penilaian terhadap hasil

      belajar siswa untuk mengetahui

      sejauhmana siswa telah mencapai

      sasaran belajar inilah yang disebut

      sebagai prestasi akademik Winkel

      (dalam Christantie 2007)

      mengatakan bahwa proses belajar

      yang dialami oleh siswa

      menghasilkan perubahan-

      perubahan dalam bidang

      pengetahuan dan pemahaman

      dalam bidang nilai sikap dan

      keterampilan Adanya perubahan

      tersebut tampak dalam prestasi

      akademik yang dihasilkan oleh

      siswa terhadap pertanyaan

      persoalan atau tugas yang

      diberikan oleh guru Melalui

      prestasi akademik siswa dapat

      mengetahui kemajuan-kemajuan

      yang telah dicapainya dalam

      belajar Menurut Poerwodarminto

      (dalam Wahyuningsih 2004) yang

      dimaksud dengan prestasi adalah

      hasil yang telah dicapai dilakukan

      atau dikerjakan oleh individu

      Sedangkan prestasi akademik itu

      sendiri diartikan sebagai prestasi

      yang dicapai oleh seorang siswa

      pada jangka waktu tertentu dan di

      catat dalam buku rapor sekolah

      Berdasarkan beberapa

      pendapat yang telah dikemukakan

      oleh Winkel (dalam Christantie

      2007) dan Poerwodarminto (dalam

      Wahyuningsih 2004) maka dapat

      di tarik kesimpulan mengenai

      pengertian prestasi akademik yaitu

      suatu cara yang dilakukan untuk

      memberikan penilaian terhadap

      hasil-hasil belajar siswa yang

      dilakukan dalam jangka waktu

      tertentu dan di catat dalam buku

      prestasi siswa atau buku rapor

      siswa di sekolah

      Faktor-Faktor yang

      Mempengaruhi Prestasi

      Akademik

      Menurut Suryabrata (1998)

      Riyanti Prabowo dan

      Puspitawati (1996) faktor-faktor

      yang mempengaruhi prestasi

      akademik dapat digolongkan

      menjadi dua bagian yaitu faktor

      internal dan faktor eksternal

      b Faktor Internal

      Merupakan faktor yang

      berasal dari dalam diri siswa

      yang dapat mempengaruhi

      prestasi akademik Faktor ini

      dapat dibedakan menjadi dua

      kelompok yaitu

      1) Faktor fisiologis

      Dalam hal ini

      faktor fisiologis yang

      dimaksud adalah faktor

      yang berhubungan dengan

      kesehatan dan pancaindera

      yaitu

      a) Kesehatan badan

      Untuk dapat

      menempuh studi yang

      baik siswa perlu

      memperhatikan dan

      memelihara kesehatan

      tubuhnya Keadaan fisik

      yang lemah dapat

      menjadi penghalang

      bagi siswa dalam

      menyelesaikan program

      studinya Dalam upaya

      memelihara kesehatan

      fisiknya siswa perlu

      memperhatikan pola

      makan dan pola tidur

      untuk memperlancar

      metabolisme dalam

      tubuhnya Selain itu

      juga untuk memelihara

      kesehatan bahkan juga

      dapat meningkatkan

      ketangkasan fisik

      dibutuhkan olahraga

      yang teratur

      b) Pancaindera

      Berfungsinya

      pancaindera merupakan

      syarat berlangsungnya

      belajar yang baik

      Dalam sistem

      pendidikan dewasa ini

      di antara pancaindera

      itu yang paling

      memegang peranan

      dalam belajar adalah

      mata dan telinga Hal

      ini penting karena

      sebagian besar hal-hal

      yang dipelajari oleh

      manusia dipelajari

      melalui penglihatan dan

      pendengaran Dengan

      demikian seorang anak

      yang memiliki cacat

      fisik atau bahkan cacat

      mental akan

      menghambat dirinya di

      dalam menangkap

      pelajaran sehingga

      pada akhirnya akan

      mempengaruhi prestasi

      akademiknya di

      sekolah

      2) Faktor psikologis

      Ada banyak faktor

      psikologis yang dapat

      mempengaruhi prestasi

      akademik siswa antara lain

      adalah

      a) Inteligensi

      Pada umumnya

      prestasi akademik yang

      ditampilkan siswa

      mempunyai kaitan yang

      erat dengan tingkat

      kecerdasan yang

      dimiliki siswa Taraf

      inteligensi ini sangat

      mempengaruhi prestasi

      akademik seorang

      siswa di mana siswa

      yang memiliki taraf

      inteligensi tinggi

      mempunyai peluang

      lebih besar untuk

      mencapai prestasi

      akademik yang lebih

      tinggi Sebaliknya

      siswa yang memiliki

      taraf inteligensi yang

      rendah diperkirakan

      juga akan memiliki

      prestasi akademik yang

      rendah Namun

      bukanlah suatu yang

      tidak mungkin jika

      siswa dengan taraf

      inteligensi rendah

      memiliki prestasi

      akademik yang tinggi

      dan begitu pula

      sebaliknya

      b) Sikap

      Sikap yang

      pasif rendah diri dan

      kurang percaya diri

      dapat merupakan faktor

      yang menghambat

      siswa dalam

      menampilkan prestasi

      akademiknya

      c) Motivasi

      Motivasi belajar

      merupakan faktor psikis

      yang bersifat non

      intelektual Peranannya

      yang khas ialah dalam

      hal gairah atau

      semangat belajar siswa

      yang termotivasi kuat

      akan mempunyai

      banyak energi untuk

      melakukan kegiatan

      belajar

      c Faktor Eksternal

      Selain faktor-faktor

      yang ada dalam diri siswa ada

      hal-hal lain di luar diri yang

      dapat mempengaruhi prestasi

      akademik yang akan diraih

      antara lain adalah

      1) Faktor lingkungan keluarga

      a) Sosial ekonomi

      keluarga

      Sosial ekonomi

      keluarga yang memadai

      akan membuat

      seseorang lebih banyak

      kesempatan

      mendapatkan fasilitas

      belajar yang lebih baik

      mulai dari buku alat

      tulis hingga pemilihan

      sekolah

      b) Pendidikan orang tua

      Orang tua yang

      telah menempuh

      jenjang pendidikan

      tinggi cenderung lebih

      memperhatikan dan

      memahami pentingnya

      pendidikan bagi anak-

      anaknya dibandingkan

      dengan yang

      mempunyai jenjang

      pendidikan yang lebih

      rendah

      c) Perhatian orang tua dan

      suasana hubungan

      antara anggota keluarga

      Dukungan dari

      keluarga merupakan

      suatu pemacu semangat

      berpretasi bagi

      seseorang Dukungan

      dalam hal ini bisa

      secara langsung berupa

      pujian atau nasihat

      maupun secara tidak

      langsung seperti

      hubugan keluarga yang

      harmonis

      2) Faktor lingkungan sekolah

      a) Sarana dan prasarana

      Kelengkapan

      fasilitas sekolah seperti

      papan tulis kapur atau

      spidol yang dapat

      membantu kelancaran

      proses belajar mengajar

      di sekolah selain itu

      bentuk ruangan

      sirkulasi udara dan

      lingkungan sekitar

      sekolah juga dapat

      mempengaruhi proses

      belajar mengajar

      b) Kompetensi guru dan

      siswa

      Kualitas guru

      dan siswa sangat

      penting dalam meraih

      prestasi kelengkapan

      sarana dan prasarana

      tanpa disertai kinerja

      yang baik dari para

      penggunanya akan sia-

      sia belaka Bila seorang

      siswa merasa

      kebutuhannya untuk

      berprestasi dengan baik

      di sekolah terpenuhi

      misalnya dengan

      tersedianya fasilitas dan

      tenaga pendidik yang

      berkualitas yang dapat

      menimbulkan rasa

      keingintahuan yang

      besar hubungan dengan

      guru dan teman-

      temannya berlangsung

      harmonis maka siswa

      akan memperoleh iklim

      belajar yang

      menyenangkan Dengan

      demikian siswa akan

      terdorong untuk terus-

      menerus meningkatkan

      prestasi akademiknya

      c) Kurikulum dan metode

      mengajar

      Hal ini meliputi

      materi dan bagaimana

      cara memberikan materi

      tersebut kepada siswa

      Metode pembelajaran

      yang lebih interaktif

      (terjadi melalui dua

      arah) sangat diperlukan

      untuk menumbuhkan

      minat dan peran serta

      siswa dalam kegiatan

      pembelajaran

      3) Faktor lingkungan

      masyarakat

      a) Sosial budaya

      Pandangan

      masyarakat tentang

      pentingnya pendidikan

      akan mempengaruhi

      kesungguhan pendidik

      dan peserta didik

      Masyarakat yang masih

      memandang rendah

      pendidikan akan enggan

      mengirimkan anaknya

      ke sekolah dan

      cenderung memandang

      rendah pekerjaan

      gurupengajar

      b) Partisipasi terhadap

      pendidikan

      Bila semua

      pihak telah

      berpartisipasi dan

      mendukung kegiatan

      pendidikan mulai dari

      pemerintah (berupa

      kebijakan dan

      anggaran) sampai pada

      masyarakat bawah

      setiap orang akan lebih

      menghargai dan

      berusaha memajukan

      pendidikan dan ilmu

      pengetahuan

      Pengukuran Prestasi Akademik

      Menurut Suryabrata (1998)

      rapor merupakan perumusan

      terakhir yang diberikan oleh guru

      mengenai kemajuan atau hasil

      belajar murid-muridnya selama

      masa tertentu

      Azwar (1996) menyebutkan

      bahwa ada beberapa fungsi

      penilaian dalam pendidikan yaitu

      a Penilaian berfungsi selektif

      (Fungsi Sumatif)

      Fungsi penilaian ini

      merupakan pengukuran akhir

      dalam suatu program dan

      hasilnya dipakai untuk

      menentukan apakah siswa

      dapat dinyatakan lulus atau

      tidak dalam program

      pendidikan tersebut Dengan

      kata lain penilaian berfungsi

      untuk membantu guru

      mengadakan seleksi terhadap

      beberapa siswa misalnya

      1) Memilih siswa yang akan

      diterima di sekolah

      2) Memilih siswa untuk dapat

      naik kelas

      3) Memilih siswa yang

      seharusnya dapat beasiswa

      b Penilaian berfungsi diagnostik

      Fungsi penilaian ini

      selain untuk mengetahui hasil

      yang dicapai siswa juga

      mengetahui kelemahan siswa

      sehingga dengan adanya

      penilaian maka guru dapat

      mengetahui kelemahan dan

      kelebihan masing-masing

      siswa Jika guru dapat

      mendeteksi kelemahan siswa

      maka kelemahan tersebut dapat

      segera diperbaiki

      c Penilaian berfungsi sebagai

      penempatan (Placement)

      Setiap siswa memiliki

      kemampuan berbeda satu sama

      lain Penilaian dilakukan untuk

      mengetahui di mana

      seharusnya siswa tersebut

      ditempatkan sesuai dengan

      kemampuannya yang telah

      diperlihatkannya pada prestasi

      belajar yang telah dicapainya

      Sebagai contoh penggunaan

      nilai rapor SMU kelas I

      menentukan jurusan studi di

      kelas II dan III

      d Penilaian berfungsi sebagai

      pengukur keberhasilan (Fungsi

      Formatif)

      Penilaian berfungsi

      untuk mengetahui sejauh mana

      suatu program dapat

      diterapkan Sebagai contoh

      adalah raport di setiap semester

      di sekolah-sekolah tingkat

      dasar dan menegah dapat

      dipakai untuk mengetahui

      apakah program pendidikan

      yang telah diterapkan berhasil

      diterapkan atau tidak pada

      siswa tersebut

      Raport biasanya

      menggambil nilai dari angka 1

      sampai dengan 10 terutama

      pada siswa SD sampai SMU

      tetapi dalam kenyataan nilai

      terendah dalam rapor yaitu 4

      dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

      di bawah 5 berarti tidak baik

      atau buruk sedangkan nilai-

      nilai di atas 5 seperti nilai 6

      dikategorikan cukup untuk

      nilai 7 dikategorikan lebih dari

      cukup untuk nilai 8

      dikategorikan baik dan untuk

      nilai 9 dikategorikan sangat

      baik

      Mata Pelajaran Matematika

      Hudoyo (dalam Yoenanto

      2002) mendefinisikan mata

      pelajaran matematika adalah

      sebagai bidang ilmu yang

      berkenaan dengan ide-ide struktur-

      struktur dan hubungan-hubungan

      yang di atur secara logis sehingga

      pelajaran matematika berkaitan

      dengan konsep-konsep abstrak

      yang tersusun secara hirarkis dan

      dengan penalaran deduktif

      Nawangsari (2000) mendefinisikan

      mata pelajaran matematika sebagai

      suatu bidang ilmu yang membahas

      ide-ide hubungan-hubungan

      struktur-struktur yang berkaitan

      dengan konsep secara abstrak dan

      berguna dalam kehidupan sehari-

      hari Menurut Garis-Garis Besar

      Program Pengajaran Sekolah

      Lanjutan Tingkat Pertama atau di

      singkat dengan GBPP SLTP

      (dalam Nawangsari 2001) yang di

      maksud dengan mata pelajaran

      matematika adalah matematika

      sebagai salah satu ilmu dasar yang

      dewasa ini telah berkembang amat

      pesat baik materi maupun

      kegunaannya

      Dari beberapa pendapat

      yang telah dikemukakan di atas

      maka dapat disimpulkan bahwa

      mata pelajaran matematika adalah

      sebuah bidang ilmu yang paling

      mendasar dari kehidupan sehari-

      hari manusia di mana ilmu tersebut

      berkenaan dengan ide-ide

      hubungan-hubungan dan struktur-

      struktur berkaitan dengan konsep-

      konsep abstrak yang tersusun

      secara hirarkis dan telah diatur

      secara logis

      Dimensi Mata Pelajaran

      Matematika

      Dalam Garis-Garis Besar

      Program Pengajaran Sekolah

      Lanjut Tingkat Pertama atau di

      singkat dengan GBPP SLTP

      (dalam Nawangsari 2001)

      mengatakan bahwa didalam mata

      pelajaran matematika terdapat 4

      dimensi yaitu

      a Mata pelajaran matematika

      meliputi terjadinya proses

      belajar mengajar yaitu berupa

      sebuah kegiatan yang

      terintegrasi (utuh terpadu)

      antara siswa sebagai pelajar

      yang sedang belajar dengan

      guru sebagai pengajar yang

      sedang mengajar dalam

      suasana yang bersifat

      pengajaran

      b Mata pelajaran matematika di

      sekolah terdiri atas bagian-

      bagian matematika yang di

      pilih guna menumbuh

      kembangkan kemampuan-

      kemampuan dan membentuk

      pribadi siswa serta berpandu

      pada perkembangan ilmu dan

      teknologi

      c Mata pelajaran matematika

      berkenaan dengan materi yang

      memerlukan kegiatan berfikir

      yang berhubungan dengan

      struktur lebih tinggi di mana

      hal itu telah terbentuk dari apa

      yang sudah dipelajari

      sebelumnya Artinya bahan

      pelajaran matematika harus

      bermakna agar sesuai dengan

      kemampuan dan struktur

      kognitif yang dimiliki peserta

      didik

      d Mata pelajaran matematika

      memerlukan penggunaan

      metode instruksional

      Remaja

      Secara umum periode

      remaja merupakan klimaks dari

      periode-periode perkembangan

      sebelumnya Dalam periode ini apa

      yang diperoleh dalam masa-masa

      sebelumnya di uji dan dibuktikan

      sehingga dalam periode

      selanjutnya individu telah

      mempunyai suatu pola pribadi

      yang lebih mantap Periode remaja

      adalah masa transisi dalam periode

      anak-anak ke periode dewasa awal

      periode remaja dikelompokkan

      menjadi dua fase yaitu fase remaja

      awal dan fase remaja akhir

      (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

      1996) Masa remaja adalah masa

      dimulainya perkembangan kognitif

      yang mengarah pada pemikiran

      operasional formal yang lebih

      abstrak daripada pemikiran seorang

      anak Pemikiran remaja tidak lagi

      berupa pengalaman konkret saja

      namun remaja sudah dapat

      membangkitkan situasi-situasi

      khayalan kemungkinan-

      kemungkinan hipotesis atau dalil-

      dalil dan penalaran yang benar-

      benar abstrak (Santrock 2003)

      Menurut Papalia (2004) periode

      remaja adalah periode yang sudah

      mulai mengabungkan pengalaman

      yang di peroleh sebelumnya

      dengan tantangan saat ini dan

      memikirkan keadaan di masa yang

      akan datang

      Dari beberapa definisi

      remaja yang diberikan oleh para

      ahli dapat di tarik kesimpulan

      bahwa masa remaja adalah masa

      peralihan dari masa anak-anak ke

      masa dewasa Pada masa remaja

      merupakan masa awal dari

      pembentukan proses pemikiran

      operasional yang lebih abstrak

      Sehingga pada masa ini remaja

      sudah mulai membandingkan

      antara pengalaman di masa lalu

      dengan keadaan di masa sekarang

      dan mulai memikirkan masa yang

      datang

      Batasan Usia

      Periode remaja dianggap

      sebagai masa-masa yang amat

      penting dalam kehidupan individu

      khususnya dalam pembentukan

      kepribadian Masa remaja dibagi

      dua bagian yaitu (1) periode remaja

      awal (early adolescence) yaitu

      berkisar antara umur 13-17 tahun

      dan periode remaja akhir yaitu

      umur 17 tahun sampai dengan 18

      tahun (Puspitawati 1996)

      Bedasarkan teori

      perkembangan kognitif Piaget

      (dalam Santrock 2003) masa

      remaja dimulai pada usia 11 tahun

      sampai dengan 15 tahun dalam

      usia ini remaja sudah dapat berfikir

      secara operasional formal Masa

      remaja atau pubertas adalah proses

      menuju kedewasaan seksual atau

      kesuburan (kemampuan untuk

      reproduksi) pada periode ini selain

      perkembangan fisik diikuti pula

      dengan perkembangan kognitif

      sosial otonomi harga diri dan

      keintiman dalam hubungan seksual

      (Papalia 2004) Menurut Papalia

      (2004) masa remaja dapat

      dikelompokkan menjadi 3 yaitu

      remaja awal dimulai dari usia 11-

      13 tahun remaja madya dimulai

      dari usia 13 tahun sampai dengan

      18 tahun dan remaja akhir dimulai

      dari usia 18 tahun sampai dengan

      21 tahun

      Dari uraian yang

      dikemukakan di atas maka dapat

      disimpulkan bahwa usia remaja

      adalah dimulai dari 11 tahun

      sampai dengan 21 tahun

      Karakteristik Remaja

      Periode remaja adalah

      periode pemantapan identitas diri

      Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

      yang dipengaruhi oleh pandangan

      orang-orang sekitarnya serta

      pengalaman-pengalaman

      pribadinya akan menentukan pola

      perilakunya sebagai orang dewasa

      Pemantapan identitas diri ini tidak

      selalu mulus tetapi sering melalui

      proses yang panjang dan

      bergejolak Oleh karena itu banyak

      ahli menamakan periode ini

      sebagai masa-masa strom and

      stress atau masa up and down

      (Santrock 2003)

      Remaja adalah seorang

      idealis remaja memandang

      dunianya seperti apa yang

      diinginkannya bukan sebagaimana

      adanya Remaja suka mimpi-mimpi

      yang membuatnya marah cepat

      tersinggung atau frustasi Selain

      itu oleh keluarga dan masyarakat

      remaja di anggap sudah menginjak

      dewasa sehingga remaja diberi

      tanggung jawab yang sama dengan

      seorang yang sudah dewasa

      Remaja mulai memperhatikan

      prestasi dalam segala hal karena

      ini memberinya nilai tambah untuk

      kedudukan sosialnya di antara

      teman sebaya maupun orang-orang

      dewasa

      Hubungan antara

      Kecemasan Menghadapi

      Mata Pelajaran

      Matematika dengan

      Prestasi Akademik

      Matematika pada Remaja

      Masa remaja dapat dikatakan

      sebuah masa peralihan antara masa

      anak-anak menuju ke masa dewasa

      Menurut Santrock (2003) Masa remaja

      merupakan masa dimulainya

      perkembangan kognitif yang mengarah

      pada pemikiran operasional formal

      yang lebih abstrak daripada pemikiran

      seorang anak Pemikiran remaja tidak

      lagi berupa pengalaman konkret saja

      namun remaja sudah dapat

      membangkitkan situasi-situasi

      khayalan kemungkinan-kemungkinan

      hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

      yang benar-benar abstrak Selain itu

      masa remaja disebut pula sebagai masa

      strom and stress atau masa up and

      down (Santrock 2003) Bila pada masa

      ini remaja menemui hambatan dalam

      bidang tertentu maka hambatan tersbut

      akan membuat remaja menjadi cemas

      Menurut Crow dan Crow

      (dalam Hartanti 1997) kecemasan

      adalah sebuah kondisi yang kurang

      menyenangkan yang di alami oleh

      individu yang dapat mempengaruhi

      keadaan fisiknya Berdasarkan

      gabungan dari pendapat Jersild dari

      Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

      tentang sifat alamiah yang dimiliki

      oleh setiap individu) Freud dari Ahli

      Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

      Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

      Belajar (dalam Soeharjono 1988)

      faktor yang mempengaruhi remaja

      menjadi cemas yaitu faktor

      Mikrokosmos (keadaan diri individu)

      seperti keadaan biologi individu seperti

      jenis kelamin dan dapat pula

      dipengaruhi oleh perkembangan

      individu yang dapat dilihat dari usia

      individu dan faktor Makrokosmos

      (keadaan lingkungan) lingkungan

      sekolah atau lingkungan kelas

      Menurut Dacey (2000) dalam

      mengenali gejala kecemasan dapat

      ditinjau melalui tiga komponen yaitu

      komponen psikologis (afektif atau

      perasaan) yang dapat menimbulkan

      kecemasan adalah kegelisahan gugup

      tegang cemas rasa tidak aman takut

      cepat terkejut) komponen fisiologis

      (jantung berdebar keringat dingin

      pada telapak tangan tekanan darah

      meninggi respon kulit terhadap aliran

      galvanis berkurang gerakan peristaltik

      bertambah gejala somatik atau fisik

      (otot) gejala somatik atau fisik

      (sensorik) gejala Respiratori

      (pernafasan) gejala Gastrointertinal

      (pencernaan) gejala Urogenital

      (perkemihan dan kelamin)) dan

      komponen sosial (tingkah laku (sikap)

      dan gangguan tidur) Kecemasan

      tersebut dapat pula terjadi pada remaja

      yang mendapatkan materi pelajaran

      matematika

      Menurut Garis-Garis Besar

      Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

      Tingkat Pertama atau di singkat

      dengan GBPP SLTP (dalam

      Nawangsari 2001) yang di maksud

      dengan mata pelajaran matematika

      adalah matematika sebagai salah satu

      ilmu dasar yang dewasa ini telah

      berkembang amat pesat baik materi

      maupun kegunaannya Sedangkan

      Nawangsari (2000) mendefinisikan

      mata pelajaran matematika sebagai

      suatu bidang ilmu yang membahas ide-

      ide hubungan-hubungan struktur-

      struktur yang berkaitan dengan konsep

      secara abstrak dan berguna dalam

      kehidupan sehari-hari Dari kedua

      pendapat dari Garis-Garis Besar

      Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

      Tingkat Pertama atau di singkat

      dengan GBPP SLTP (dalam

      Nawangsari 2001) dan Nawangsari

      (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

      matematika merupakan suatu bidang

      ilmu yang di dalamnya membahas

      mengenai ide-ide hubungan-

      hubungan struktur-struktur yang

      berkaitan dengan konsep secara

      abstrak dan berguna dalam kehidupan

      sehari-hari di mana bidang ilmu

      tersebut saat ini sudah berkembang

      pesat

      Berkembangnya bidang ilmu

      matematika merupakan sebuah kabar

      yang baik untuk kemajuan Negara Di

      mana siswa-siswinya akan menjadi

      lebih pandai lagi dalam pelajaran

      matematika Namun bagi siswa materi

      pelajaran matematika merupakan

      materi pelajaran yang sulit

      (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

      kesulitan tersebut tidak dapat

      diselesaikan oleh siswa dengan baik

      maka akan menimbulkan kecemasan di

      dalam diri siswa saat menghadapi

      pelajaran matematika

      Berdasarkan hasil penelitian

      dengan menggunakan Math Anxiety

      Quesstionairre (MAQ) yang

      dikembangkan oleh Wigfield (dalam

      Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

      siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

      Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

      terdapat reaksi negatif dalam diri

      remaja saat menghadapi pelajaran

      matematika reaksi yang ditunjukkan

      oleh remaja ketika menghadapi

      pelajaran matematika adalah rasa tidak

      suka kurang percaya diri gelisah

      khawatir takut dan frustasi

      Kecemasan saat menghadapi

      mata pelajaran matematika dapat pula

      terjadi pada siswa dan siswi yang

      duduk dibangku Sekolah Lanjutan

      Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

      dipengaruhi oleh semakin

      kompleksnya perhitungan matematika

      di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

      (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

      telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

      Nawangsari 2000) dimana semakin

      tinggi tingkat kelas maka semakin

      kompleks perhitungan matematikanya

      dan bila siswa tidak mampu

      memahami perhitungan yang lebih

      dasar maka siswa akan cemas pada

      pelajaran matematika di tingkatan

      kelas berikutnya Bila keadaan cemas

      sering muncul dalam pelajaran

      matematika dalam satu kurun waktu

      atau dalam satu semester maka akan

      dapat mempengaruhi prestasi

      akademik matematika siswa

      Winkel (dalam Christantie

      2007) mengatakan bahwa prestasi

      akademik adalah proses belajar yang

      dialami oleh siswa menghasilkan

      perubahan-perubahan dalam bidang

      pengetahuan dan pemahaman dalam

      bidang nilai sikap dan keterampilan

      Adanya perubahan tersebut tampak

      dalam prestasi akademik yang

      dihasilkan oleh siswa terhadap

      pertanyaan persoalan atau tugas yang

      diberikan oleh guru Melalui prestasi

      akademik siswa dapat mengetahui

      kemajuan-kemajuan yang telah

      dicapainya dalam belajar Menurut

      Suryabrata (1998) dan Puspitawati

      (1996) hal-hal yang dapat

      mempengaruhi prestasi akademik

      siswa adalah faktor internal seperti

      kesehatan badan dan faktor eksternal

      seperti sarana dan prasarana sekolah

      Pelajaran-pelajaran yang biasanya

      diberikan penilaian salah satunya

      adalah prestasi akademik matematika

      Prestasi akademik matematika

      siswa di Indonesia saat ini sangat

      menurun hal ini sesuai dengan

      penelitian yang dilakukan oleh Third

      International Mathematics and

      Science Study (TIMSS) pada tahun

      1999 terhadap siswa tingkat delapan

      tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

      Pertama (SLTP) di mana Negara

      Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

      salah satu Negara yang prestasi

      matematika siswanya menduduki

      posisi yang rendah (Setyono 2005)

      Rendahnya prestasi tersebut

      dikarenakan oleh kurangnya

      pemahaman siswa terhadap konsep

      matematika (Arjuna 1999) Bila

      kondisi tersebut terus berlanjut maka

      akan menimbulkan kecemasan siswa

      dalam menghadapi pelajaran

      matematika di mana secara tidak

      langsung dapat juga mempengaruhi

      prestasi akademik matematika siswa

      Melihat adanya faktor-faktor

      yang mempengaruhi kecemasan

      sebagaimana yang telah diungkapkan

      di atas maka dapat dilihat bahwa

      kecemasan siswa dalam menghadapi

      pelajaran matematika dapat

      mempengaruhi prestasi akademik

      matematika siswa Hal ini terlihat dari

      dua faktor yang menyebabkan

      kecemasan yaitu keadaan diri individu

      dan keadaan lingkungan di mana bila

      faktor-faktor tersebut sering muncul

      pada saat siswa menghadapi pelajaran

      matematika maka hal ini dapat

      mengangu kegiatan siswa dalam

      belajar matematika siswa pun akan

      merasa kurang percaya pada

      kemampuannya dalam pelajaran

      matematika Bila hal ini terjadi dalam

      satu semester maka akan dapat

      berpengaruh terhadap prestasi

      akademik matematika siswa Faktor-

      faktor yang dapat mempengaruhi

      prestasi akademik yaitu faktor internal

      seperti kesehatan badan dan faktor

      eksternal seperti sarana dan prasarana

      sekolah Bila faktor-faktor tersebut

      sering muncul pada siswa dalam

      menghadapi pelajaran matematika

      maka dapat mempengaruhi prestasi

      akademik matematika siswa di mana

      semakin tingginya kecemasan dalam

      menghadapi pelajaran matematika

      maka semakin rendah prestasi

      akademik matematika siswa

      Hal ini sesuai dengan penelitian

      yang dilakukan oleh Nawangsari

      (2000) di mana siswa yang mengalami

      kecemasan pada pelajaran matematika

      akan mempengaruhi prestasi akademik

      matematika siswa hal ini dipengaruhi

      oleh materi pelajaran yang dianggap

      sulit kemudian disusul oleh fasilitas

      kelas yang kurang memadai dan cara

      mengajar guru yang sulit dipahami

      oleh siswa Sehingga saat siswa

      menghadapi pelajaran matematika

      siswa akan mengalami kecemasan dan

      bila hal ini terjadi dalam satu kurun

      waktu maka akan mempengaruhi

      prestasi akademik matematika siswa

      Senada dengan penelitian

      Nawangsari (2000) penelitian yang

      dilakukan oleh Sarason (dalam

      Nawangsari 2000) terhadap 700

      siswa-siswi SLTP di Amerika pada

      tahun 1996 didapatkan korelasi yang

      negatif antara skor kecemasan pada

      pelajaran matematika dengan prestasi

      akademik matematika siswa di mana

      korelasi tersebut menunjukkan bahwa

      semakin rendah tingkat kecemasan

      siswa SLTP pada pelajaran matematika

      akan semakin tinggi prestasi akademik

      matematika atau semakin tinggi tingkat

      kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

      matematika akan semakin rendah

      prestasi akademik matematika

      Hipotesis

      Dari beberapa penjelasan yang

      telah dikemukakan oleh para ahli di

      atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

      hubungan yang negatif antara

      kecemasan dalam menghadapi mata

      pelajaran matematika dengan prestasi

      akademik matematika pada remaja

      dimana semakin tinggi tingkat

      kecemasan remaja dalam menghadapi

      mata pelajaran matematika maka

      semakin rendah prestasi akademik

      matematika pada remaja

      BAB III

      METODOLOGI PENELITIAN

      A Identifikasi Variabel-Vari-

      abel Penelitian

      VariabelPrediktor Kecemasan

      Menghadapi Mata Pelajaran

      Matematika

      Variabel KriteriumPrestasi Akademik

      Matematika

      B Definisi Operasional Vari-

      abel Penelitian

      1 Kecemasan Menghadapi Mata

      Pelajaran Matematika Suatu

      bentuk ungkapan perasaan cemas

      yang dipengaruhi faktor

      psikologis dan faktor fisiologis

      yang sering dialami oleh setiap

      individu dalam kehidupan sehari-

      hari dalam hal-hal yang berkaitan

      dengan konsep-konsep abstrak

      struktur-struktur atau segala

      sesuatu yang berhubungan dengan

      pembahasan tentang matematika

      Alat yang digunakan untuk

      mengukur kecemasan dalam

      menghadapi mata pelajaran

      matematika adalah Skala

      Kecemasan yang didapatkan dari

      gejala-gejala kecemasan yang

      dikemukakan oleh Dacey di mana

      gejala-gejala kecemasan tersebut

      di bagi menjadi 3 komponen yaitu

      komponen psikologis komponen

      fisiologis dan komponen sosial

      2 Prestasi Akademik Matematika

      Suatu pengukuran yang bertujuan

      untuk menilai sebuah hasil dari

      proses belajar matematika yang

      dilakukan oleh remaja dalam satu

      kurun waktu tertentu untuk melihat

      pemahaman remaja mengenai

      konsep-konsep abstrak simbol-

      simbol yang telah diberikan oleh

      para pendidik Alat yang

      digunakan untuk mengukur

      prestasi akademik matematika

      remaja adalah dengan melihat nilai

      rapor remaja yang dihasilkan pada

      akhir semester

      C Populasi dan Sampel

      Popolasi dan sampel yang

      digunakan dalam pengambilan data

      adalah dengan menggunakan

      Purposive Sampling di mana teknik

      Purposive Sampling ini adalah teknik

      penentuan sampling yang digunakan

      peneliti jika peneliti mempunyai

      pertimbangan-pertimbangan tertentu di

      dalam pengambilan sampelnya atau

      penentuan sample untuk tujuan tertentu

      (Riduwan 2008) Populasi yang

      digunakan dalam peneltian ini adalah

      para siswa dan siswi kelas XI pada

      Sekolah Menengah Umum Negeri

      (SMUN) 1 Babelan Bekasi

      Pengambilan populasi siswa dan siswi

      kelas XI dilakukan karena ingin

      melihat tingkat kecemasan pada siswa

      dan siswi kelas XI sebelum

      mendapatkan perhitungan matematika

      yang terlalu kompleks dikelas

      berikutnya Hal ini seperti yang telah

      dikemukakan oleh Loughin ( dalam

      Nawangsari 2000) dimana semakin

      tinggi tingkat kelas maka semakin

      kompleks perhitungan matematikanya

      dan bila siswa tidak mampu

      memahami perhitungan yang lebih

      dasar maka siswa akan cemas pada

      pelajaran matematika ditingkatan kelas

      berikutnya Sampel yang digunakan

      pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

      D Teknik Pengumpulan Data

      Teknik Pengumpulan data yang

      digunakan dalam mengukur tingkat

      kecemasan siswa dalam menghadapi

      mata pelajaran matematika adalah

      dengan menggunakan metode

      kuesioner tertutup dengan memberikan

      tanda checklist Kuesioner tertutup

      dengan tanda checklist ini adalah suatu

      daftar yang berisi tentang aspek-aspek

      yang akan diukur (Riduwan 2008)

      Pengukuran prestasi akademik

      matematika dilakukan dengan melihat

      nilai rapor siswa dan siswi pada

      pelajaran matematika

      1 Skala Kecemasan

      Skala kecemasan yang

      digunakan dalam penelitian ini di

      peroleh dari komponen-komponen

      kecemasan yang di kemukakan

      oleh Dacey (2000) yaitu

      komponen psikologis komponen

      fisiologis dan komponen sosial

      Komponen-komponen inilah yang

      akan dijadikan acuan atau dasar

      pengukuran dalam penelitian ini

      yang selanjutnya akan

      dikembangkan menjadi item-item

      yang akan diberikan kepada

      responden untuk dijawab oleh

      responden

      Tabel 1

      Distribusi item Skala kecemasan

      N

      o

      Kom

      pone

      n

      Komponen

      Favorabe

      l

      Unfav

      orabel

      To

      tal

      1 Kom

      pone

      n

      Psiko

      logis

      12345

      67

      8910

      3132

      3334

      3536

      3738

      3940

      20

      2 Kom

      pone

      n

      Fisiol

      ogis

      111213

      141516

      171819

      20

      4142

      4344

      4546

      4748

      4950

      20

      3 Kom

      pone

      n

      Sosia

      l

      212223

      2425

      262728

      2930

      5152

      5354

      5556

      5758

      5960

      20

      Total 30 30 60

      2 Prestasi Akademik

      Prestasi akademik di peroleh

      dengan menggunakan nilai raport

      terakhir pada pelajaran

      matematika

      E Validitas dan Reliabilitas

      Alat Pengumpulan Data

      Pada penelitian ini digunakan

      validitas dan reliabilitas yang bertujuan

      untuk menilai keakuratan dari alat-alat

      pengumpulan data

      1 Validitas

      Menurut Azwar (1997)

      validitas adalah sejauh mana

      ketepatan dan kecermatan suatu

      instrument pengukur (alat tes)

      dalam melakukan fungsi ukurnya

      Sebuah tes dikatakan valid apabila

      tes tersebut menjalankan fungsi

      ukurnya atau memberikan hasil

      ukur yang tepat dan akurat sesuai

      dengan maksud yang dikenakan

      dalam tes tersebut Cara

      mendapatkan validitas dengan

      menggunakan teknik total korelasi

      item (korelasi product-moment)

      Untuk batasan validitas item yang

      digunakan dalam penelitian ini

      ditentukan oleh peneliti dengan

      koefisien validitas sebesar ge 03

      (Azwar 2008)

      2 Reliabilitas

      Menurut Azwar (1997)

      reliabilitas adalah pengukuran

      terhadap suatu alat tes di mana

      hasil ukurnya dapat terpercaya

      sehingga bila alat tes tersebut

      digunakan dalam beberapa kali

      pengukuran akan menghasilkan

      nilai yang relatif sama Cara

      mendapatkan reliabilitas dengan

      menggunakan teknik Alpha

      Cronbach

      Pada penelitian ini batas

      koefisien realibilitas yang akan

      digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

      ini sesuai dengan yang

      dikemukakan oleh Azwar (2008)

      F Teknik Analisa Data

      Pada penelitian ini teknik

      analisis data yang digunakan adalah

      Product Moment Correlation Coeffient

      Pearson di mana data yang akan di

      analisis adalah data yang di peroleh

      dari skala kecemasan dalam

      menghadapi mata pelajaran

      matematika dikorelasikan dengan data

      nilai raport siswa dalam mata pelajaran

      matematika

      BAB IV

      PELAKSANAAN DAN HASIL

      PENELITIAN

      A Persiapan Penelitian

      Sebelum penelitian ini

      dimulai awalnya peneliti

      melakukan persiapan

      administrasi yang berupa

      surat keterangan permohonan

      izin dari pihak kampus

      (Universitas Gunadarma)

      untuk melakukan penelitian

      ke SMUN 1 Babelan Bekasi

      setelah itu peneliti

      menggandakan kuesioner

      tertutup dari skala kecemasan

      sebanyak 100 kuesioner

      kuesioner atau skala

      kecemasan ini berjumlah 60

      item yang terdiri dari 30 item

      favorable dan 30 item

      unfavorable

      Subjek yang digunakan

      dalam penelitian ini adalah

      siswa dan siswi SMU yang

      berada di kelas XI atau kelas

      2 SMUN 1 Babelan Bekasi

      Dalam penelitian ini peneliti

      mengambil sampel sebanyak

      3 kelas dan jumlah sampel

      sebanyak 100 siswa-siswi di

      mana 1 kelas berasal dari

      kelas unggulan atau kelas XI

      IPA 1 dan dua kelas lagi

      berasal dari kelas yang tidak

      diunggulkan atau kelas

      reguler yaitu kelas XI IPS 2

      dan kelas XI IPS 3 Untuk

      mendapatkan subjek ini

      peneliti bekerjasama dengan

      segenap pihak sekolah dari

      SMUN 1 Babelan Bekasi

      yang berhubungan dengan

      bagian kesiswaan dan guru-

      guru BP yang menangani ke

      tiga kelas tersebut

      B Pelaksanaan Penelitian

      Pada penelitian ini

      peneliti melaksanakan try out

      terpakai yaitu data diperoleh

      dengan try out sekaligus

      digunakan sebagai data dalam

      penelitian Pengambilan data

      dilakukan pada tanggal 13

      Oktober 2009 untuk

      penyebaran kuesioner atau

      skala kecemasan yang

      berjumlah 100 angket yang

      terdiri dari 60 item Pada 14-

      19 Oktober 2009 untuk

      mengambil fotocopy raport

      yang masih berada di siswa

      dan siswi Pengambilan

      fotocopy raport dilakukan

      dalam rentang waktu 5 hari

      disebabkan peneliti

      mengalami kesulitan dalam

      meminta fotocopy raport

      kepada siswa dan siswi

      SMUN 1 Babelan Bekasi

      Proses pengambilan data

      pada tanggal 13 Oktober

      2009 dilakukan pada pukul

      1000 sampai dengan pukul

      1200 Proses pengambilan

      data pertama dilakukan di

      kelas XI IPA 1 kemudian

      dilanjutkan di kelas XI IPS 3

      dan setelah itu dilanjutkan di

      kelas XI IPS 2

      Jumlah keseluruhan

      subjek dalam penelitian ini

      adalah berjumlah 100 siswa-

      siswi 30 siswa-siswi berasal

      dari kelas XI IPA 1 40

      siswa-siswi berasal dari kelas

      XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

      berasal dari kelas XI IPS 2

      Penelitian ini mengalami

      hambatan hambatan yang

      dimaksud adalah peneliti

      menyebarkan angket

      sebanyak 100 namun data

      yang dapat peneliti olah

      hanya 84 data dan 16 data

      yang lain tidak dapat diolah

      karena subjek tidak mengisi

      angket yang telah peneliti

      berikan Sehingga penelitian

      ini hanya terdiri dari 84

      subjek

      C Hasil Penelitian

      1 Deskripsi Subjek

      Penelitian

      a Jenis Kelamin

      Subjek dalam

      penelitian ini terdiri

      dari 46 subjek pria

      dengan presentase

      5476 dan 38 subjek

      wanita dengan

      presentase 4524

      Dapat dilihat

      rinciannya pada tabel

      berikut ini

      Tabel 2

      Distribusi Subjek

      Berdasarkan Jenis

      Kelamin

      No Jenis

      Kelamin

      Jumlah Presentase

      ()

      1 Pria 46 5476

      2 Wanita 38 4524

      b Usia

      Subjek dalam

      penelitian ini terdiri

      dari 14 subjek yang

      berusia 15 tahun

      dengan presentase

      1666 64 subjek

      yang berusia 16 tahun

      dengan presentase

      7619 dan 6 subjek

      yang berusia 17 tahun

      dengan presentase

      715 Dapat dilihat

      rinciannya pada tabel

      berikut ini

      Tabel 3

      Distribusi Subjek

      Berdasarkan Usia

      No Usia Jumlah Presentase

      ()

      1 15

      tahun

      14 1666

      2 16

      tahun

      64 7619

      3 17

      tahun

      6 715

      c Kelas

      Subjek dalam

      penelitian ini terdiri

      dari 30 subjek dari

      kelas XI IPA dengan

      presentase 3571

      dan 54 subjek untuk

      kelas XI IPS dengan

      presentase 6429

      Dapat dilihat

      rinciannya pada tabel

      berikut ini

      Tabel 4

      Distribusi Subjek

      Berdasarkan Kelas

      No Kelas Jumlah Presentase

      ()

      1 XI

      IPA

      30 3571

      2 XI

      IPS

      54 6429

      2 Hasil Pengukuran Mean

      Skala Kecemasan dengan

      Jenis Kelamin Usia dan

      Kelas

      a Hasil Pengukuran

      Mean Skala

      Kecemasan dengan

      Jenis Kelamin

      Tabel 5

      Hasil pengukuran

      Mean Skala

      Kecemasan dengan

      Jenis Kelamin

      No Jenis

      Kelamin

      Jumlah

      Kecemasan

      1 Pria 46

      2 Wanita 38

      Berdasarkan

      data di atas diketahui

      bahwa mean

      kecemasan pada pria

      lebih tinggi dari pada

      wanita hal ini

      ditunjukkan dengan

      skor7663 untuk pria

      dan 7555 untuk

      wanita

      b Hasil Pengukuran

      Mean Skala

      Kecemasan dengan

      Usia

      Tabel 6

      Hasil pengukuran

      Mean Skala

      Kecemasan dengan

      Usia

      Berdasarkan data

      di atas diketahui

      bahwa mean

      kecemasan yang

      tertinggi terletak pada

      usia 17 tahun dengan

      skor 8567 kemudian

      di susul oleh usia 15

      tahun dengan skor

      8543 dan yang

      terendah terletak pada

      usia 16 tahun dengan

      skor 8144

      c Hasil Pengukuran

      Mean Skala

      Kecemasan dengan

      Kelas

      Tabel 7

      Hasil pengukuran

      Mean Skala

      Kecemasan dengan

      Kelas

      No Kelas Jumlah Mean

      Skala

      No Usia Jumlah Mean

      Skala

      Kecemasan

      1 15

      tahun

      14 8543

      2 16

      tahun

      64 8144

      3 17

      tahun

      6 8567

      Kecemasan

      1 XI

      IPA

      30

      2 XI

      IPS

      54

      Berdasarkan data

      di atas diketahui

      bahwa mean

      kecemasan yang

      tertinggi berada pada

      kelas XI IPS dengan

      skor 7796 dan yang

      terendah berada pada

      kelas XI IPA dengan

      skor 7287

      3 Hasil Uji Validitas dan

      Realibilitas Skala

      Kecemasan

      a Uji Validitas

      Menurut Azwar

      (2008) validitas item

      dapat dianggap

      memuaskan apabila

      koefisien validitasnya

      sebesar ge 03

      Berdasarkan hasil uji

      coba pada skala

      kecemasan yang

      berjumlah 60 item

      dihasilkan 36 item

      yang valid Validitas

      item dalam penelitian

      ini untuk skala

      kecemasan bergerak

      dari 0301 sampai

      dengan 0538

      Distribusi item yang

      valid dapat di lihat

      dari tabel berikut ini

      Tabel 8

      Distribusi item

      valid Skala

      Kecemasan

      No Komponen

      Nomor Item

      Favorabel

      1 Komponen

      Psikologis

      1234567

      8910

      2 Komponen

      Fisiologis

      111213141516

      17181920

      3 Komponen

      Sosial

      2122232425

      2627282930

      Total

      Keterangan

      item yang tidak valid

      b Uji Realibilitas

      Uji realibilitas

      dilakukan bertujuan

      untuk mengetahui

      konsistensi alat ukur

      Teknik yang

      digunakan untuk

      mendapatkan

      konsistensi dari alat

      ukur yaitu teknik

      Alpha Cronbach

      Dalam penelitian ini

      batas koefisien

      reliabilitas yang

      digunakan adalah ge

      07 Hal ini sesuai

      dengan pendapat dari

      Azwar (2008)

      Hasil uji realibiltas

      untuk skala

      kecemasan di peroleh

      nilai realibitas sebesar

      0824 Hal ini terlihat

      pada tabel di bawah

      ini

      Tabel 9

      Realibilitas Skala

      Kecemasan

      Reliability

      Statistics

      4 Hasil Uji Normalitas dan

      Linearitas Uji Asumsi

      a Uji Normalitas

      Untuk melihat

      sebaran skor dalam uji

      normalitas dari skala

      kecemasan dapat

      dilihat pada uji

      Kolmogorov-Smirnov

      Berdasarkan hasil uji

      normalitas pada skala

      kecemasan diketahui

      nilai statistiknya

      sebesar 091 dengan

      signifikansi sebesar

      Cronbachs Alpha N of Items824 60

      0084 (p gt 005) Hal

      ini menunjukkan

      distribusi skor skala

      kecemasan pada

      subjek penelitian

      adalah normal tetapi

      prestasi akademik

      matematika nilai

      statistiknya 0198

      dengan signifikansi

      sebesar 0000 (p lt

      005) yang berarti

      tidak normal

      Distribusi skor skala

      kecemasan terlihat

      pada tabel berikut ini

      Tabel 10

      Hasil Uji

      Normalitas Skala

      Kecemasan

      T

      ests of Normality

      Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

      091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

      a Lilliefors Significance Correction

      b Uji Linieritas

      Tabel 11

      Hasil Uji Linieritas

      Skala Kecemasan

      dan Prestasi

      Akademik

      Matematika

      ANOVAb

      96932 1 96932 4204 044a

      1890628 82 230561987560 83

      RegressionResidualTotal

      Model1

      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

      Predictors (Constant) Skala Kecemasana

      Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

      Berdasarkan hasil

      uji linieritas diperoleh

      signifikansi sebesar

      0044 (p lt 005) Hal

      ini menunjukkan

      bahwa hubungan

      antara skala

      kecemasan dengan

      prestasi akademik

      yaitu linier

      5 Analisis Data Uji

      Hipotesis

      Berdasarkan hasil uji

      normalitas dan linieritas

      diketahui bahwa bahwa

      skala kecemasan normal

      tetapi prestasi akademik

      matematika tidak normal

      sedangkan linieritasnya

      adalah linier Oleh karena

      itu untuk analisis korelasi

      dapat menggunakan

      analisis statistik

      parametrik dengan teknik

      korelasi product moment

      Pearson

      Berdasarkan analisis

      data yang dilakukan

      dengan menggunakan

      teknik korelasi Pearson

      (1-tailed) diketahui nilai

      koefisien korelasi sebesar

      r = - 0221 dengan taraf

      signifikansi sebesar 0022

      (p lt 005) Hal ini dapat

      dilihat pada tabel berikut

      ini

      Tabel 12

      Uji Hipotesis

      Correlations

      1 -221022

      84 84-221 1022

      84 84

      Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

      Skala Kecemasan

      Prestasi AkademikMatematika

      SkalaKecemasan

      PrestasiAkademik

      Matematika

      Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

      Hasil tersebut

      menunjukkan bahwa

      hipotesis penelitian ini

      diterima artinya terdapat

      hubungan negatif yang

      signifikan antara

      kecemasan dalam

      menghadapi mata

      pelajaran matematika

      dengan prestasi akademik

      matematika pada remaja

      dimana semakin tinggi

      tingkat kecemasan remaja

      dalam menghadapi mata

      pelajaran matematika

      maka semakin rendah

      prestasi akademik

      matematika pada remaja

      6 Hasil Perhitungan Mean

      Empirik dan Mean

      Hipotetik

      Hasil perhitungan dari

      perbandingan antara

      mean empirik dengan

      mean hipotetik antara

      kecemasan dalam

      menghadapi mata

      pelajaran matematika dan

      prestasi akademik

      matematika terlihat

      bahwa kecemasan siswa

      dalam menghadapi mata

      pelajaran matematika

      berada pada kategori

      sedang Hal ini dapat

      dilihat pada tabel berikut

      ini

      Tabel 13

      Hasil Perhitungan

      Mean Empirik dan

      Mean Hipotetik Skala

      Kecemasan

      Variabel Mean

      Empirik

      Mean

      Hipotetik

      Standar

      Deviasi

      Skala

      Kecemasan

      7614 90 18

      Dibawah ini

      merupakan deskripsi

      untuk lebih mengetahui

      gambaran kecemasan

      dalam menghadapi mata

      pelajaran matematika

      dengan klasifikasi sangat

      rendah rendah sedang

      tinggi dan sangat tinggi

      yang dapat diketahui

      dengan cara perhitungan

      sebagai berikut

      Jumlah aitem yang

      valid pada skala

      kecemasan sebanyak 36

      item dengan

      menggunakan kategori

      nilai dari 1 sampai

      dengan 4 Ini berarti nilai

      skala terkecil berjumlah 1

      dan yang terbesar

      berjumlah 4 Jarak

      minimum adalah nilai

      terkecil dikalikan dengan

      jumlah item yang valid (1

      x 36 = 36) dan jarak

      maksimum adalah nilai

      terbesar dikalikan dengan

      jumlah item yang valid (4

      x 36 = 144) Untuk

      mendapatkan nilai jarak

      sebaran yaitu dengan cara

      mengurangi jarak

      maksimum dengan jarak

      minimum (144 ndash 36 =

      108)

      Standar Deviasi (δ)

      didapatkan dengan cara

      membagi nilai jarak

      sebaran dengan 6 atau

      nilai jarak sebaran 6 =

      (108 6 = 18) nilai 6 ini

      didapat dari kurva

      distribusi normal yang

      terbagi atas 6 wilayah 3

      daerah positif (+) dan 3

      daerah negatif (-) Setelah

      mendapatkan nilai standar

      deviasi (δ) kemudian

      langsung mencari nilai

      Mean Hipotetik (micro)

      dengan cara mengalihkan

      nilai tengah skala dengan

      cara mengalikan nilai

      tengah skala dengan

      jumlah item yang valid

      (25 x 36 = 90) Nilai 25

      didapatkan dari nilai

      tengah dari kategori nilai

      minimum (1) sampai

      dengan kategori nilai

      maksimum (4)

      Berikut ini adalah

      pengelompokkan skala

      kecemasan yang

      diperoleh dengan cara

      menghitung

      Sangat Rendah =

      ME lt MH ndash 2SD

      =

      ME lt 90 -2 (18)

      =

      ME lt 54

      Rendah =

      MH ndash 2SD le ME lt MH -

      1SD

      =

      90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

      =

      54 le ME lt 72

      Rata-rata =

      MH ndash 1SD le ME lt MH +

      1SD

      =

      90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

      =

      72 le ME lt 108

      Tinggi = MH +

      1SD le ME lt MH + 2SD

      =

      90 + 18 le ME lt 90 + 36

      =

      108 le ME lt 126

      Sangat Tinggi = ME ge

      MH + 2SD

      =

      ME ge 90 + 36

      =

      ME ge 126

      Tabel 14

      Pengelompokkan Skala

      Kecemasan (Azwar

      2008)

      Keterangan

      1 ME Mean

      Empirik

      ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

      MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

      MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

      MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

      ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

      2 MH Mean

      Hipotetik

      3 SD Standar

      Deviasi

      Dibawah ini

      merupakan penggolongan

      subjek penelitian yang

      digambarkan pada kurva

      berikut

      Gambar 1

      Kurva Distribusi

      Normal Kecemasan

      dalam menghadapi

      Mata Pelajaran

      Matematika

      Berdasarkan kurva

      distribusi normal diatas

      diketahui bahwa rata-rata

      kecemasan remaja dalam

      menghadapi mata

      pelajaran matematika

      berada pada taraf sedang

      atau rata-rata

      D Pembahasan

      Penelitian ini

      bertujuan untuk menguji

      hipotesis yang berbunyi

      terdapat hubungan yang

      negatif antara kecemasan

      dalam menghadapi mata

      pelajaran matematika

      dengan prestasi akademik

      matematika pada remaja

      Berdasarkan hasil

      pengujian hipotesis pada

      penelitian ini hasil

      tersebut menunjukkan

      bahwa hipotesis diterima

      Hal ini berarti bahwa

      terdapat hubungan negatif

      yang signifikan antara

      kecemasan dalam

      menghadapi mata

      pelajaran matematika

      dengan prestasi akademik -2SD

      -1SD

      MH

      +1SD

      +2SD54 72 90 10

      8126

      Sangat Rendah

      Rendah

      Sedang

      Tinggi

      Sangat Tinggi

      7614

      matematika pada remaja

      dimana semakin tinggi

      tingkat kecemasan remaja

      dalam menghadapi mata

      pelajaran matematika

      maka semakin rendah

      prestasi akademik

      matematika pada remaja

      Menurut Nawangsari

      (2000) kecemasan adalah

      suatu kondisi yang tidak

      menyenangkan meliputi

      rasa takut rasa tegang

      khawatir bingung tidak

      suka yang sifatnya

      subjektif dan timbul

      karena adanya perasaan

      tidak aman terhadap

      bahaya yang diduga akan

      terjadi Kecemasan bisa

      terjadi dalam berbagai

      macam kondisi ketika

      kecemasan ini terjadi

      pada saat individu sedang

      menghadapi mata

      pelajaran matematika

      maka secara jelas

      individu tersebut akan

      memiliki perasaan tidak

      aman saat menghadapi

      mata pelajaran

      matematika

      Hal ini terlihat dalam

      penelitian ini dimana

      hasil mean empirik skala

      kcemasan dalam

      penelitian ini yaitu 7614

      berada pada posisi rata-

      rata Hasil ini

      menunjukkan bahwa

      terdapat kecemasan yang

      dialami oleh siswa dan

      siswi kelas XI di Sekolah

      Menengah Umum Negeri

      (SMUN) 1 Babelan

      Bekasi saat menghadapi

      mata pelajaran

      matematika

      Kecemasan siswa

      dan siswi dalam

      menghadapi mata

      pelajaran matematika

      dipengaruhi oleh

      beberapa faktor

      Berdasarkan gabungan

      dari pendapat Jersild dari

      Ahli Konstitusi (ahli yang

      meneliti tentang sifat

      alamiah yang dimiliki

      oleh setiap individu)

      Freud dari Ahli

      Psikoanalisis Calvin S

      Hall dari Ahli Kultural

      dan Mowrer dari Ahli

      Teori Belajar (dalam

      Soeharjono 1988) faktor

      yang mempengaruhi

      remaja menjadi cemas

      yaitu faktor Mikrokosmos

      (keadaan diri individu)

      seperti keadaan biologi

      individu seperti jenis

      kelamin dan dapat pula

      dipengaruhi oleh

      perkembangan individu

      yang dapat dilihat dari

      usia individu dan faktor

      Makrokosmos (keadaan

      lingkungan) seperti

      lingkungan kelas

      Hal ini terlihat dari

      hasil data yang diperoleh

      dalam penelitian ini

      berdasarkan hasil data

      yang didapatkan

      kecemasan dapat

      dipengaruhi oleh jenis

      kelamin usia dan kelas

      Andi (2007) mengatakan

      bahwa dalam belajar

      matematika diperlukan

      rasa ingin tahu perhatian

      dan minat dalam

      mempelajari matematika

      serta sikap ulet dan

      percaya diri dalam

      pemecahan masalah

      Menurut Tapia

      (1996) kecemasan

      terhadap pelajaran

      matematika berhubungan

      dengan jenis kelamin

      dimana faktor yang

      mempengaruhi

      kecemasan adalah rasa

      percaya diri minat

      terhadap pelajaran

      matematika dan motivasi

      Tapia menerangkan lebih

      lanjut bahwa rasa percaya

      diri minat terhadap

      pelajaran matematika dan

      motivasi pada pria lebih

      rendah dibandingkan

      dengan wanita sehingga

      pria lebih cemas dalam

      pelajaran matematika

      Hal ini dijelaskan

      lebih lanjut dari hasil

      penelitian Nawangsari

      (2001) diperoleh data

      bahwa siswa pria lebih

      cemas terhadap

      matematika dibandingkan

      siswa wanita

      Hal di atas juga

      terlihat pada hasil

      penelitian ini di mana

      jenis kelamin subjek pria

      lebih tinggi tingkat

      kecemasannya

      dibandingkan dengan

      subjek wanita ini terlihat

      dari skor mean

      kecemasan 7663 pada

      pria dan 7555 pada

      wanita

      Berdasarkan

      pengamatan yang

      dilakukan oleh Riyanto

      (2009) di mana kelas IPS

      lebih banyak mengalami

      kesulitan dalam

      menghadapi mata

      pelajaran matematika jika

      dibandingkan dengan

      kelas IPA karena untuk

      memahami mata

      pelajaran matematika

      dibutuhkan pemahaman

      yang mendalam dan

      latihan yang berulang kali

      untuk memperoleh hasil

      yang baik sedangkan

      materi yang banyak

      diberikan di kelas IPS

      adalah materi yang

      menggunakan metode

      menghafal Hal ini lah

      yang menyebabkan kelas

      IPS lebih cemas bila

      dibandingkan dengan

      kelas IPA Hal ini sesuai

      dengan hasil penelitian ini

      terhadap

      pengelompokkan kelas di

      mana diperoleh hasil

      mean kecemasan yang

      tertinggi berada pada

      kelas XI IPS dengan skor

      7796 yang berarti bahwa

      dalam menghadapi mata

      pelajaran matematika

      siswa kelas XI IPS lebih

      cemas jika dibandingkan

      dengan siswa XI IPA

      Selanjutnya

      berdasarkan

      pengelompokkan usia

      terlihat dari hasil

      penelitian yang dilakukan

      oleh Pearson (dalam

      Soeharjono 1988) pada

      100 orang anak yang

      berusia 5 ndash 18 tahun

      ternyata anak yang

      berusia diatas 12 tahun

      lebih menunjukkan rasa

      cemas akan di caci maki

      atau dibuat malu karena

      tidak dapat melakukan

      sesuatu dengan baik dan

      benar disamping itu

      dipengaruhi pula oleh

      jumlah terkecil dari

      subjek yang menduduki

      suatu kelompok usia atau

      jumlah terkecil dari

      keberadaan subjek yang

      menduduki kelompok

      usia tertentu

      Hasil penelitian

      diatas terlihat pula dalam

      penelitian ini di mana

      diperoleh hasil mean

      kecemasan yang tertinggi

      terletak pada usia 17

      tahun dengan jumlah 6

      subjek diperoleh skor

      mean 8567 kemudian di

      susul oleh usia 15 tahun

      dengan jumlah 14 subjek

      diperoleh skor mean

      8543 dan yang terendah

      terletak pada usia 16

      tahun dengan jumlah 64

      subjek skor mean 8144

      hasil penelitian ini

      menunjukkan bahwa

      kecemasan subjek dalam

      menghadapi mata

      pelajaran matematika

      dapat terlihat dari

      banyaknya jumlah subjek

      Di mana semakin banyak

      subjek yang berada dalam

      suatu populasi maka

      semakin rendah tingkat

      kecemasannya

      Bila kecemasan

      dalam menghadapi

      matematika terjadi dalam

      satu kurun waktu tertentu

      atau satu semester secara

      tidak langsung akan

      mempengaruhi prestasi

      akademik matematika

      siswa dan siswi tersebut

      Hal ini terlihat pada

      data yang dihasilkan

      dalam penelitian ini

      dimana ada korelasi

      negatif antara kecemasan

      dalam menghadapi mata

      pelajaran matematika

      dengan prestasi akademik

      matematika pada remaja

      dengan nilai koefisien

      korelasi sebesar r = -

      0221 dengan signifikansi

      sebesar 0022 (p lt 005)

      yang artinya semakin

      tinggi tingkat kecemasan

      siswa dalam menghadapi

      mata pelajaran

      matematika maka

      semakin rendah prestasi

      akademik matematika

      siswa dan sebaliknya

      semakin rendah tingkat

      kecemasan siswa dalam

      menghadapi mata

      pelajaran matematika

      maka akan semakin tinggi

      prestasi akademik

      matematika yang

      dihasilkan oleh siswa

      Hasil penelitian ini

      ternyata sama dengan

      penelitian yang

      dikemukakan oleh

      Nawangsari (2000) di

      mana ada korelasi negatif

      antara skor kecemasan

      terhadap matematika

      dengan prestasi akademik

      pada siswa SLTP di

      Surabaya Hal ini

      menunjukkan bahwa

      semakin tinggi tingkat

      kecemasan siswa

      terghadap pelajaran

      matematika maka

      semakin rendah prestasi

      akademik yang dihasilkan

      oleh siswa begitu pula

      sebaliknya semakin

      rendah tingkat kecemasan

      siswa terhadap pelajaran

      matematika maka

      semakin tinggi prestasi

      akademik yang dihasilkan

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil

      pengumpulan data dan hasil

      analisis data yang telah

      dilakukan maka dapat

      ditarik kesimpulan bahwa

      hipotesis dalam penelitian

      ini diterima hal ini

      menunjukkan bahwa ada

      hubungan yang negatif

      antara kecemasan dalam

      menghadapi mata pelajaran

      matematika dengan prestasi

      akademik matematika pada

      siswa dan siswi kelas XI di

      Sekolah Menengah Umum

      Negeri (SMUN) 1 Babelan

      Bekasi

      Berdasarkan data

      tambahan diperoleh hasil

      bahwa faktor-faktor yang

      mempengaruhi kecemasan

      siswa dalam menghadapi

      mata pelajaran matematika

      adalah jenis kelamin usia

      dan kelas Di mana siswa

      pria cenderung lebih cemas

      dalam menghadapi mata

      pealajaran matematika

      dibandingkan dengan siswa

      wanita Selain itu diperoleh

      pula data bahwa usia 17

      tahun jauh lebih cemas

      dibandingkan selanjutnya

      disusul usia 15 tahun dan

      16 tahun hal ini terlihat

      dari jumlah subjek pada

      usia tertentu di mana

      jumlah subjek yang

      menduduki usia 17 tahun

      lebih sedikit atau berjumlah

      6 subjek kemudian di susul

      oleh usia 15 tahun yang

      berjumlah 14 subjek dan

      pada usia 16 tahun

      sejumlah 64 subjek Bukan

      hanya usia namun kelas pun

      menunjukkan data bahwa

      kelas XI IPS cenderung

      lebih cemas dalam

      menghadapi mata pelajaran

      matematika dibandingkan

      dengan kelas XI IPA

      Saran

      Berdasarkan hasil

      penelitian yang telah

      dilakukan peneliti

      mempunyai beberapa saran

      yang dapat diberikan

      sebagai berikut

      d Berdasarkan hasil

      data yang diperoleh

      terlihat bahwa

      kecemasan siswa dan

      siswi dalam

      menghadapi mata

      pelajaran matematika

      berada pada kategori

      rata-rata atau sedang

      Hal ini menunjukkan

      bahwa rata-rata siswa

      dan siswi di Sekolah

      Menengah Umum

      Negeri (SMUN) 1

      Babelan Bekasi

      mengalami

      kecemasan cemas saat

      menghadapi mata

      pelajaran matematika

      Untuk mengurangi

      kecemasan dalam

      menghadapi mata

      pelajaran matematika

      peneliti menyarankan

      kepada siswa dan

      siswi sebelum

      menghadapi mata

      pelajaran matematika

      diharapkan siswa dan

      siswi dapat lebih giat

      lagi untuk berlatih

      mengerjakan tugas-

      tugas matematika

      soal-soal matematika

      dan memperdalam

      kembali materi yang

      telah diajarkan oleh

      guru matematika Hal

      ini bertujuan untuk

      membantu siswa dan

      siswi agar

      mengurangi

      kecemasan dalam

      menghadapi mata

      pelajaran matematika

      Bila kecemasan itu

      berkurang maka

      secara tidak langsung

      prestasi akademik

      matematika siswa dan

      siswi akan meningkat

      Sehubungan

      penelitian ini peneliti

      menyarankan kepada para

      peneliti selanjutnya agar

      dapat menggunakan

      populasi yang lebih luas

      lagi bukan hanya siswa

      dan siswi dari SMUN

      (Sekolah Menengah

      Umum Negeri) mungkin

      dengan mengambil

      sampel dari siswa yang

      berasal dari SMUS

      (Sekolah Menengah

      Umum Swasta) untuk

      melihat apakah siswa dari

      SMUS (Sekolah

      Menengah Umum

      Swasta) juga mengalami

      kecemasan dalam

      menghadapi mata

      pelajaran matematika

      yang secara langsung

      akan mempengaruhi

      prestasi akademik

      matematikanya Selain itu

      untuk pengembangan

      teori psikologi pendidikan

      diharapkan untuk

      penelitian selanjutnya

      dapat melihat kecemasan-

      kecemasan lain yang

      terjadi di luar mata

      pelajaran matematika di

      mana mata pelajaran

      tersebut sering pula

      dialami oleh siswa dan

      siswi selain kecemasan

      menghadapi mata

      pelajaran matematika

      Misalnya cemas

      menghadapi pelajaran

      kimia bahasa inggris

      ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

      matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

      Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

      Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

      Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

      Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

      Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

      Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

      Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

      Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

      Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

      Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

      terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

      Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

      Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

      Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

      Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

      Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

      Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

      Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

      Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

      Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

      Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

      Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

      Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

      Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

      • Prestasi Akademik
      • Mata Pelajaran Matematika
      • Remaja
      • Hipotesis
      • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
      • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
      • CPopulasi dan Sampel
      • DTeknik Pengumpulan Data
      • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
      • FTeknik Analisa Data

        pelajaran matematika dipengaruhi oleh

        self-efficacy belief siswa atau

        keyakinan diri siswa dan expectancy-

        value siswa atau harapan siswa

        terhadap suatu keberhasilan

        Keyakinan diri dan harapan terhadap

        keberhasilan dalam mata pelajaran

        matematika ditunjukkan bahwa 59

        siswa wanita lebih yakin terhadap diri

        dan memiliki harapan yang besar

        terhadap keberhasilan dalam mata

        pelajaran matematika sedangkan 41

        untuk siswa pria (Nawangsari 2001)

        Oleh karena itu dapat diartikan bahwa

        siswa pria lebih cemas jika

        dibandingkan dengan siswa wanita

        Bila kecemasan pada pelajaran

        matematika terus berlanjut dalam satu

        periode atau satu semester maka dapat

        mempengaruhi prestasi akademik

        matematika pada remaja

        Prestasi akademik matematika

        remaja baik secara nasional maupun

        internasional belum menggembirakan

        Third International Mathematics and

        Science Study (TIMSS) pada tahun

        1999 melaporkan bahwa rata-rata skor

        matematika siswa tingkat delapan

        (tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

        Pertama (SLTP)) Indonesia (dari

        Benua Asia) jauh di bawah rata-rata

        skor matematika siswa internasional

        dan berada pada ranking 34 dari 38

        negara dengan skor 403 (Setyono

        2005) Setyono (2005) mengatakan

        bahwa Negara yang menduduki

        rangking 1 dari 38 Negara diduduki

        oleh Negara Singapura (dari Benua

        Asia) dengan skor 604 sedangkan

        Negara yang menduduki rangking 38

        dari 38 negara adalah Negara Afrika

        selatan (dari Benua Afrika) dengan

        skor 275 sehingga dapat disimpulkan

        bahwa Negara Indonesia (dari Benua

        Asia) termasuk salah satu Negara yang

        prestasi siswanya dalam pelajaran

        matematika menduduki posisi yang

        rendah Rendahnya prestasi disebabkan

        oleh faktor siswa yaitu mengatasi

        masalah secara komprehensif atau

        secara partial (hanya sebagian) dalam

        pelajaran matematika

        Selain itu belajar siswa belum

        bermakna sehingga pengertian siswa

        terhadap konsep matematika sangat

        lemah (Arjuna 1999) Pemahaman

        terhadap konsep matematika sangat

        dipengaruhi oleh kemampuan

        intelegensi Hal ini sesuai dengan

        pendapat Sorenson (dalam Alsa 1984)

        mengenai kemampuan inteligensi yang

        minim pada remaja wanita dalam

        pelajaran-pelajaran matematika

        aljabar geometri dan sains dapat

        menyebabkan rendahnya prestasi

        akademik belajar matematika pada

        remaja wanita Sebaliknya pada remaja

        pria kemampuan inteligensi dalam

        pelajaran-pelajaran matematika

        aljabar geometri dan sains sangat

        besar sehingga prestasi belajar

        matematika remaja pria lebih tinggi

        dibandingkan dengan remaja wanita

        Hal ini sesuai dengan pengetesan

        inteligensi terhadap 7000 siswa-siswi

        sekolah menengah umum yang

        dilakukan oleh Sorenson (dalam Alsa

        1984) di mana hasil pengetesan

        inteligensi siswa pria adalah siswa pria

        memiliki inteligensi yang lebih baik

        dalam pelajaran matematika aljabar

        geometri dan sains sedangkan siswa

        wanita memiliki inteligensi yang lebih

        baik dalam bahasa asing pengertian

        verbal dan hal-hal ekspresi pada

        umumnya Hal senada terlihat pada

        penelitian yang dilakukan oleh Stipek

        dan Granlinski (dalam Thompson

        2007) pada keberhasilan remaja wanita

        dan remaja pria dalam pelajaran

        matematika ternyata remaja wanita

        memiliki urutan keberhasilan yang

        rendah atau berada di bawah

        kesuksesan remaja pria dalam

        pelajaran matematika

        Pelajaran matematika sering

        menimbulkan kecemasan pada diri

        remaja dan mempengaruhi prestasi

        akademik belajar matematika Hal ini

        dikarenakan adanya anggapan yang

        salah pada remaja terhadap pelajaran

        matematika Remaja beranggapan

        bahwa pelajaran matematika

        merupakan pelajaran yang dapat

        meningkatkan harga diri remaja

        dihadapan masyarakat Namun pada

        kenyataaanya banyak remaja yang

        tidak terlalu dapat memahami konsep

        matematika yang telah diberikan di

        sekolah Sehingga pada saat remaja

        mengikuti tes matematika tanpa

        persiapan sebelumnya terlihat bahwa

        remaja mengalami kecemasan yang

        berpengaruh pada rendahnya nilai yang

        dihasilkan remaja pada pelajaran

        matematika atau rendahnya prestasi

        akademik matematika pada remaja

        KT Hill dan Sarason (dalam

        Nawangsari 2000) melaporkan hasil

        studi longitudinal yang intensif pada

        700 siswa Sekolah Dasar di mana

        siswa akan memperoleh nilai

        matematika yang rendah ketika

        diberikan tes matematika tanpa ada

        pemberitahuan sebelumnya yang

        membuat siswa menjadi tidak siap hal

        ini dikarenakan oleh situasi dan

        suasana tes yang membuat mereka

        cemas Sebaliknya para siswa ini

        memperlihatkan nilai yang lebih baik

        jika berada pada kondisi yang lebih

        optimal dalam arti unsur-unsur yang

        membuat siswa berada dibawah

        tekanan dikurangi atau dihilangkan

        sama sekali Ini menunjukkan bahwa

        sebenarnya para siswa tersebut

        menguasai materi matematika yang

        diujikan tapi gagal memperlihatkan

        kemampuan mereka yang sebenarnya

        karena kecemasan yang melanda siswa

        saat mengerjakan soal-soal Sehingga

        kecemasan pada saat mengikuti tes

        matematika akan mempengaruhi

        prestasi akademik matematikanya

        Kecemasan menghadapi

        pelajaran matematika tidak hanya

        disebabkan oleh situasi dan suasana

        tes Namun kecemasan pada pelajaran

        matematika disebabkan pula oleh

        faktor lain salah satunya adalah guru

        di mana faktor tersebut dapat

        mempengaruhi prestasi akademik

        matematika siswa Hal ini sesuai

        dengan Nawangsari (2000) laporan

        dari hasil pengamatannya pada seluruh

        siswa-siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

        Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

        kecemasan siswa dalam menghadapi

        matematika akan berpengaruh dengan

        prestasi akademiknya Di mana 53

        dipengaruhi oleh materi pelajaran yang

        di anggap sulit kemudian di susul 26

        dipengaruhi oleh fasilitas yang

        kurang memadai dan 23 dipengaruhi

        oleh cara mengajar yang sulit dipahami

        (Nawangsari 2000)

        Berdasarkan Latar belakang

        masalah yang telah diuraikan di atas

        dihasilkan sebuah rumusan masalah

        penelitian sebagai berikut Apakah

        ada hubungan antara kecemasan dalam

        menghadapi mata pelajaran

        matematika dengan prestasi akademik

        matematika pada remaja

        Tujuan Penelitian

        Penulis ingin menguji

        hubungan antara kecemasan dalam

        menghadapi mata pelajaran

        matematika dengan prestasi akademik

        matematika pada remaja

        Manfaat Penelitian

        1 Manfaat Teoritis

        Berdasarkan hasil data

        dalam penelitian ini terlihat bahwa

        terdapat hubungan negatif antara

        kecemasan dalam menghadapi

        mata pelajaran matematika dengan

        prestasi akademik matematika pada

        remaja Penelitian ini diharapkan

        dapat memberikan masukan dan

        sumbangan bagi perkembangan

        ilmu psikologi khususnya

        psikologi pendidikan terutama

        yang berkaitan prestasi akademik

        matematika pada remaja Penelitian

        ini diharapkan dapat memberikan

        tambahan data empiris yang telah

        teruji secara ilmiah mengenai rata-

        rata terdapat kecemasan dalam

        menghadapi mata pelajaran

        matematika pada siswa dan siswi

        kelas XI di Sekolah Menengah

        Umum Negeri (SMUN) 1 Babelan

        Bekasi berada pada taraf sedang

        dimana kecemasan tersebut

        mempengaruhi prestasi akademik

        matematika siswa dan siswi Hasil

        penelitian ini diharapkan dapat

        memberikan informasi yang

        bermanfaat bagi peneliti-peneliti

        lain yang berminat di bidang yang

        sama

        2 Manfaat Praktis

        Dari hasil penlitian ini

        diketahui bahwa terdapat hubungan

        negatif antara kecemasan dalam

        menghadapi mata pelajaran

        matematika dengan prestasi

        akademik matematika pada remaja

        Pada penelitian ini kecemasan

        siswa dan siswi dalam menghadapi

        mata pelajaran matematika berada

        pada taraf sedang ini berarti bahwa

        siswa dan siswi rata-rata memiliki

        kecemasan dalam menghadapi

        mata pelajaran matematika

        sehingga diharapkan siswa dan

        siswi dapat mengurangi kecemasan

        dalam menghadapi mata pelajaran

        matematika Cara mengurangi

        kecemasan itu dapat dilakukan

        dengan memperbanyak

        mengerjakan latihan-latihan

        matematika memperdalam materi-

        materi yang telah diberikan oleh

        guru matematika dan hal-hal lain

        yang berkaitan dengan mata

        pelajaran matematika Selain itu

        hasil penelitian ini juga diharapkan

        dapat membantu memberikan

        informasi khususnya kepada para

        orang tua konselor sekolah guru

        dan seluruh masyarakat agar dapat

        memberikan stimulus-stimulus

        yang berkaitan dengan matematika

        dan menyediakan sarana dan

        prasarana yang menunjang

        efektifitas belajar matematika

        sehingga menumbuhkan rasa

        senang didalam diri siswa saat

        belajar matematika Bila

        kecemasan dalam menghadapi

        mata pelajaran matematika

        berkurang diharapkan akan dapat

        meningkatkan prestasi akademik

        matematika

        Kecemasan

        Crow dan Crow (dalam

        Hartanti 1997) mengemukakan

        bahwa kecemasan adalah sesuatu

        kondisi kurang menyenangkan

        yang di alami oleh individu yang

        dapat mempengaruhi keadaan

        fisiknya Senada dengan yang

        dikemukakan oleh Crow dan Crow

        menurut Soehardjono (1988)

        kecemasan adalah manifestasi dari

        gejala-gejala atau gangguan

        fisiologik seperti gemetar banyak

        keringat mual sakit kepala sering

        buang-buang air palpitasi (debaran

        atau berdebar-debar)

        Menurut Rathus (dalam

        Nawangsari 2001) kecemasan

        didefinisikan sebagai keadaan

        psikologis yang ditandai oleh

        adanya tekanan ketakutan

        kegalauan dan ancaman yang

        berasal dari lingkungan Sementara

        itu menurut Zakiyah Derajat

        (dalam Hartanti 1997) kecemasan

        adalah manifestasi dari berbagai

        proses emosi yang bercampur

        aduk yang terjadi ketika individu

        sedang mengalami tekanan

        perasaan atau frustasi dan

        pertentangan batin atau konflik

        Sedangkan menurut Nawangsari

        (2000) kecemasan adalah suatu

        kondisi yang tidak menyenangkan

        meliputi rasa takut rasa tegang

        khawatir bingung tidak suka yang

        sifatnya subjektif dan timbul

        karena adanya perasaan tidak aman

        terhadap bahaya yang diduga akan

        terjadi

        Dari berbagai definisi di

        atas maka dapat disimpulkan

        bahwa kecemasan merupakan

        kumpulan dari berbagai kondisi

        fisiologis dan psikologis sehingga

        menimbulkan berbagai macam

        reaksi di dalam diri individu

        seperti gemetar banyak keringat

        mual sakit kepala palpitasi rasa

        takut rasa tegang khawatir

        binggung dan lain sebagainya

        Faktor yang Mempengaruhi

        Kecemasan

        Freud (dalam

        Soehardjono1988) mengutarakan

        kecemasan dapat terjadi karena

        keadaan seperti berikut

        a Kehilangan orang yang

        dicintai seperti kehilangan

        seorang guru yang di cintai

        b Konflik yang tidak

        terselesaikan antara kebutuhan

        untuk pemuasan instinktual dan

        keadaan lingkungan melarang

        pemuasan tersebut

        Jersild dari Ahli Konstitusi

        mengatakan bahwa kecemasan

        dipengaruhi oleh faktor konstitusi

        individu Menurut Freud dari Ahli

        Psikoanalisis kecemasan

        merupakan akibat dari hasil konflik

        antara dorongan instingtual yang

        ingin mencari kepuasan dengan

        kekuatan represi untuk

        menghambat dorongan yang

        muncul Sementara itu Calvin S

        Hall dari Ahli Kultural mengatakan

        bahwa kecemasan di pandang

        sebagai ekspresi langsung dari

        pengaruh sosio-kultural Mowrer

        dari Ahli Teori Belajar mengatakan

        kecemasan dipengaruhi oleh pola

        belajar ldquoConditioningrdquo dengan

        adaptasi yang salah serta

        didasarkan pada pembentukkan

        ldquoConditioned Reflexrdquo Jersild dari

        Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

        tentang sifat alamiah yang dimiliki

        oleh setiap individu) Freud dari

        Ahli Psikoanalisis Calvin S Hall

        dari Ahli Kultural dan Mowrer dari

        Ahli Teori Belajar bersepakat

        untuk menggabungkan pendapat

        masing-masing menjadi dua faktor

        yang mempengaruhi kecemasan

        (dalam Soeharjono 1988) yaitu

        a Mikrokosmos (keadaan diri

        individu)

        1) Sifat dasar konstitusi

        individu sejak lahir yang

        meliputi emosi tingkah

        laku dan proses berfikir

        individu

        2) Keadaan biologi individu

        seperti jenis kelamin

        3) Perkembangan individu

        yang dapat dilihat dari usia

        individu

        b Makrokosmos (keadaan

        lingkungan)

        1) Orang tua atau keluarga

        dirumah

        2) Sekolah (kelas) tetangga

        teman-teman

        3) Masyarakat meliputi

        keadaan sosial budaya

        lingkungan agama dan

        sebagainya

        Berdasarkan kedua

        pendapat yang dikemukakan oleh

        Freud (dalam Soehardjono1988)

        dan penggabungan pendapat dari

        Jersild dari Ahli Konstitusi (ahli

        yang meneliti tentang sifat alamiah

        yang dimiliki oleh setiap individu)

        Freud dari Ahli Psikoanalisis

        Calvin S Hall dari Ahli Kultural

        dan Mowrer dari Ahli Teori

        Belajar (dalam Soeharjono 1988)

        dapat ditarik kesimpulan bahwa

        faktor yang mempengaruhi

        kecemasan adalah keadaan

        lingkungan di mana keadaan itu

        dapat dilihat pada lingkungan

        sekolah terutama di dalam kelas

        atau karena kehilangan orang yang

        dicintai misalnya guru orang tua

        teman dan lain sebagainya selain

        itu dipengaruhi pula oleh keadaan

        didalam diri individu seperti

        keadaan biologi individu seperti

        jenis kelamin dan dapat pula

        dipengaruhi oleh perkembangan

        individu yang dapat dilihat dari

        usia individu selain itu dapat pula

        disebabkan oleh konflik yang tidak

        dapat terselesaikan antara

        kebutuhan untuk pemuasan

        instinktual individu dengan

        keadaan lingkungan melarang

        pemuasan yang dinginkan oleh

        individu

        Komponen-Komponen

        Kecemasan

        Menurut Dacey (2000)

        dalam mengenali gejala kecemasan

        dapat di tinjau melalui tiga

        komponen yaitu

        a Komponen Psikologis berupa

        kegelisahan gugup tegang

        cemas rasa tidak aman takut

        cepat terkejut

        b Komponen Fisiologis berupa

        jantung berdebar keringat

        dingin pada telapak tangan

        tekanan darah meninggi

        (mudah emosi) respon kulit

        terhadap aliran galvanis

        (sentuhan dari luar) berkurang

        gerakan peristaltik (gerakan

        berulang-ulang tanpa disadari)

        bertambah gejala somatik atau

        fisik (otot) gejala somatik atau

        fisik (sensorik) gejala

        Respiratori (pernafasan) gejala

        Gastrointertinal (pencernaan)

        gejala Urogenital (perkemihan

        dan kelamin)

        c Komponen Sosial

        sebuah perilaku yang

        ditunjukkan oleh individu di

        lingkungannya Perilaku itu

        dapat berupa tingkah laku

        (sikap) dan gangguan tidur

        Berdasarkan penjelasan

        yang telah dikemukakan oleh

        Dacey (2000) bahwa dalam

        mengenali gejala kecemasan dapat

        di lihat dari tiga komponen Di

        mana ke tiga komponen tersebut

        adalah komponen psikologis

        komponen fisiologis dan

        komponen sosial

        Dampak Kecemasan

        Menurut Hartanti (1997)

        kecemasan akan membawa

        individu mengantisipasi situasi

        ketakutan yang tak berbahaya

        membesar-besarkan bahaya atau

        risiko sehingga dapat menghambat

        kegiatan individu dalam menjalani

        kehidupannya Sementara itu

        menurut Horney (dalam

        Soeharjono 1988) individu yang

        mengalami kecemasan akan terus-

        menerus membentuk defens

        (pertahanan) di dalam dirinya

        untuk melawan lingkungan yang di

        anggap tidak adil dan kejam

        terhadap dirinya Perlawanan yang

        dilakukan oleh individu terhadap

        lingkungannya akan membuat

        individu semakin tidak mempunyai

        kekuatan untuk mengubahnya dan

        dapat melemahkan kemampuannya

        dalam menumbuhkan kepercayaan

        pada dirinya

        Dari pendapat yang

        dikemukakan oleh Hartanti (1997)

        dan Horney (dalam Soeharjono

        1988) mengenai dampak

        kecemasan maka dapat ditarik

        kesimpulan bahwa dampak

        kecemasan adalah sebuah

        perlawanan yang dilakukan oleh

        individu terhadap sesuatu yang

        dapat membuat individu cemas di

        mana bila individu terus-menerus

        melakukan perlawanan pada

        kondisi ini maka kegiatan individu

        akan terganggu individu akan

        merasa tidak berdaya untuk

        merubah kondisi tersebut dan

        individu menjadi kurang percaya

        pada kemampuan yang

        dimilikinya

        Prestasi Akademik

        Penilaian terhadap hasil

        belajar siswa untuk mengetahui

        sejauhmana siswa telah mencapai

        sasaran belajar inilah yang disebut

        sebagai prestasi akademik Winkel

        (dalam Christantie 2007)

        mengatakan bahwa proses belajar

        yang dialami oleh siswa

        menghasilkan perubahan-

        perubahan dalam bidang

        pengetahuan dan pemahaman

        dalam bidang nilai sikap dan

        keterampilan Adanya perubahan

        tersebut tampak dalam prestasi

        akademik yang dihasilkan oleh

        siswa terhadap pertanyaan

        persoalan atau tugas yang

        diberikan oleh guru Melalui

        prestasi akademik siswa dapat

        mengetahui kemajuan-kemajuan

        yang telah dicapainya dalam

        belajar Menurut Poerwodarminto

        (dalam Wahyuningsih 2004) yang

        dimaksud dengan prestasi adalah

        hasil yang telah dicapai dilakukan

        atau dikerjakan oleh individu

        Sedangkan prestasi akademik itu

        sendiri diartikan sebagai prestasi

        yang dicapai oleh seorang siswa

        pada jangka waktu tertentu dan di

        catat dalam buku rapor sekolah

        Berdasarkan beberapa

        pendapat yang telah dikemukakan

        oleh Winkel (dalam Christantie

        2007) dan Poerwodarminto (dalam

        Wahyuningsih 2004) maka dapat

        di tarik kesimpulan mengenai

        pengertian prestasi akademik yaitu

        suatu cara yang dilakukan untuk

        memberikan penilaian terhadap

        hasil-hasil belajar siswa yang

        dilakukan dalam jangka waktu

        tertentu dan di catat dalam buku

        prestasi siswa atau buku rapor

        siswa di sekolah

        Faktor-Faktor yang

        Mempengaruhi Prestasi

        Akademik

        Menurut Suryabrata (1998)

        Riyanti Prabowo dan

        Puspitawati (1996) faktor-faktor

        yang mempengaruhi prestasi

        akademik dapat digolongkan

        menjadi dua bagian yaitu faktor

        internal dan faktor eksternal

        b Faktor Internal

        Merupakan faktor yang

        berasal dari dalam diri siswa

        yang dapat mempengaruhi

        prestasi akademik Faktor ini

        dapat dibedakan menjadi dua

        kelompok yaitu

        1) Faktor fisiologis

        Dalam hal ini

        faktor fisiologis yang

        dimaksud adalah faktor

        yang berhubungan dengan

        kesehatan dan pancaindera

        yaitu

        a) Kesehatan badan

        Untuk dapat

        menempuh studi yang

        baik siswa perlu

        memperhatikan dan

        memelihara kesehatan

        tubuhnya Keadaan fisik

        yang lemah dapat

        menjadi penghalang

        bagi siswa dalam

        menyelesaikan program

        studinya Dalam upaya

        memelihara kesehatan

        fisiknya siswa perlu

        memperhatikan pola

        makan dan pola tidur

        untuk memperlancar

        metabolisme dalam

        tubuhnya Selain itu

        juga untuk memelihara

        kesehatan bahkan juga

        dapat meningkatkan

        ketangkasan fisik

        dibutuhkan olahraga

        yang teratur

        b) Pancaindera

        Berfungsinya

        pancaindera merupakan

        syarat berlangsungnya

        belajar yang baik

        Dalam sistem

        pendidikan dewasa ini

        di antara pancaindera

        itu yang paling

        memegang peranan

        dalam belajar adalah

        mata dan telinga Hal

        ini penting karena

        sebagian besar hal-hal

        yang dipelajari oleh

        manusia dipelajari

        melalui penglihatan dan

        pendengaran Dengan

        demikian seorang anak

        yang memiliki cacat

        fisik atau bahkan cacat

        mental akan

        menghambat dirinya di

        dalam menangkap

        pelajaran sehingga

        pada akhirnya akan

        mempengaruhi prestasi

        akademiknya di

        sekolah

        2) Faktor psikologis

        Ada banyak faktor

        psikologis yang dapat

        mempengaruhi prestasi

        akademik siswa antara lain

        adalah

        a) Inteligensi

        Pada umumnya

        prestasi akademik yang

        ditampilkan siswa

        mempunyai kaitan yang

        erat dengan tingkat

        kecerdasan yang

        dimiliki siswa Taraf

        inteligensi ini sangat

        mempengaruhi prestasi

        akademik seorang

        siswa di mana siswa

        yang memiliki taraf

        inteligensi tinggi

        mempunyai peluang

        lebih besar untuk

        mencapai prestasi

        akademik yang lebih

        tinggi Sebaliknya

        siswa yang memiliki

        taraf inteligensi yang

        rendah diperkirakan

        juga akan memiliki

        prestasi akademik yang

        rendah Namun

        bukanlah suatu yang

        tidak mungkin jika

        siswa dengan taraf

        inteligensi rendah

        memiliki prestasi

        akademik yang tinggi

        dan begitu pula

        sebaliknya

        b) Sikap

        Sikap yang

        pasif rendah diri dan

        kurang percaya diri

        dapat merupakan faktor

        yang menghambat

        siswa dalam

        menampilkan prestasi

        akademiknya

        c) Motivasi

        Motivasi belajar

        merupakan faktor psikis

        yang bersifat non

        intelektual Peranannya

        yang khas ialah dalam

        hal gairah atau

        semangat belajar siswa

        yang termotivasi kuat

        akan mempunyai

        banyak energi untuk

        melakukan kegiatan

        belajar

        c Faktor Eksternal

        Selain faktor-faktor

        yang ada dalam diri siswa ada

        hal-hal lain di luar diri yang

        dapat mempengaruhi prestasi

        akademik yang akan diraih

        antara lain adalah

        1) Faktor lingkungan keluarga

        a) Sosial ekonomi

        keluarga

        Sosial ekonomi

        keluarga yang memadai

        akan membuat

        seseorang lebih banyak

        kesempatan

        mendapatkan fasilitas

        belajar yang lebih baik

        mulai dari buku alat

        tulis hingga pemilihan

        sekolah

        b) Pendidikan orang tua

        Orang tua yang

        telah menempuh

        jenjang pendidikan

        tinggi cenderung lebih

        memperhatikan dan

        memahami pentingnya

        pendidikan bagi anak-

        anaknya dibandingkan

        dengan yang

        mempunyai jenjang

        pendidikan yang lebih

        rendah

        c) Perhatian orang tua dan

        suasana hubungan

        antara anggota keluarga

        Dukungan dari

        keluarga merupakan

        suatu pemacu semangat

        berpretasi bagi

        seseorang Dukungan

        dalam hal ini bisa

        secara langsung berupa

        pujian atau nasihat

        maupun secara tidak

        langsung seperti

        hubugan keluarga yang

        harmonis

        2) Faktor lingkungan sekolah

        a) Sarana dan prasarana

        Kelengkapan

        fasilitas sekolah seperti

        papan tulis kapur atau

        spidol yang dapat

        membantu kelancaran

        proses belajar mengajar

        di sekolah selain itu

        bentuk ruangan

        sirkulasi udara dan

        lingkungan sekitar

        sekolah juga dapat

        mempengaruhi proses

        belajar mengajar

        b) Kompetensi guru dan

        siswa

        Kualitas guru

        dan siswa sangat

        penting dalam meraih

        prestasi kelengkapan

        sarana dan prasarana

        tanpa disertai kinerja

        yang baik dari para

        penggunanya akan sia-

        sia belaka Bila seorang

        siswa merasa

        kebutuhannya untuk

        berprestasi dengan baik

        di sekolah terpenuhi

        misalnya dengan

        tersedianya fasilitas dan

        tenaga pendidik yang

        berkualitas yang dapat

        menimbulkan rasa

        keingintahuan yang

        besar hubungan dengan

        guru dan teman-

        temannya berlangsung

        harmonis maka siswa

        akan memperoleh iklim

        belajar yang

        menyenangkan Dengan

        demikian siswa akan

        terdorong untuk terus-

        menerus meningkatkan

        prestasi akademiknya

        c) Kurikulum dan metode

        mengajar

        Hal ini meliputi

        materi dan bagaimana

        cara memberikan materi

        tersebut kepada siswa

        Metode pembelajaran

        yang lebih interaktif

        (terjadi melalui dua

        arah) sangat diperlukan

        untuk menumbuhkan

        minat dan peran serta

        siswa dalam kegiatan

        pembelajaran

        3) Faktor lingkungan

        masyarakat

        a) Sosial budaya

        Pandangan

        masyarakat tentang

        pentingnya pendidikan

        akan mempengaruhi

        kesungguhan pendidik

        dan peserta didik

        Masyarakat yang masih

        memandang rendah

        pendidikan akan enggan

        mengirimkan anaknya

        ke sekolah dan

        cenderung memandang

        rendah pekerjaan

        gurupengajar

        b) Partisipasi terhadap

        pendidikan

        Bila semua

        pihak telah

        berpartisipasi dan

        mendukung kegiatan

        pendidikan mulai dari

        pemerintah (berupa

        kebijakan dan

        anggaran) sampai pada

        masyarakat bawah

        setiap orang akan lebih

        menghargai dan

        berusaha memajukan

        pendidikan dan ilmu

        pengetahuan

        Pengukuran Prestasi Akademik

        Menurut Suryabrata (1998)

        rapor merupakan perumusan

        terakhir yang diberikan oleh guru

        mengenai kemajuan atau hasil

        belajar murid-muridnya selama

        masa tertentu

        Azwar (1996) menyebutkan

        bahwa ada beberapa fungsi

        penilaian dalam pendidikan yaitu

        a Penilaian berfungsi selektif

        (Fungsi Sumatif)

        Fungsi penilaian ini

        merupakan pengukuran akhir

        dalam suatu program dan

        hasilnya dipakai untuk

        menentukan apakah siswa

        dapat dinyatakan lulus atau

        tidak dalam program

        pendidikan tersebut Dengan

        kata lain penilaian berfungsi

        untuk membantu guru

        mengadakan seleksi terhadap

        beberapa siswa misalnya

        1) Memilih siswa yang akan

        diterima di sekolah

        2) Memilih siswa untuk dapat

        naik kelas

        3) Memilih siswa yang

        seharusnya dapat beasiswa

        b Penilaian berfungsi diagnostik

        Fungsi penilaian ini

        selain untuk mengetahui hasil

        yang dicapai siswa juga

        mengetahui kelemahan siswa

        sehingga dengan adanya

        penilaian maka guru dapat

        mengetahui kelemahan dan

        kelebihan masing-masing

        siswa Jika guru dapat

        mendeteksi kelemahan siswa

        maka kelemahan tersebut dapat

        segera diperbaiki

        c Penilaian berfungsi sebagai

        penempatan (Placement)

        Setiap siswa memiliki

        kemampuan berbeda satu sama

        lain Penilaian dilakukan untuk

        mengetahui di mana

        seharusnya siswa tersebut

        ditempatkan sesuai dengan

        kemampuannya yang telah

        diperlihatkannya pada prestasi

        belajar yang telah dicapainya

        Sebagai contoh penggunaan

        nilai rapor SMU kelas I

        menentukan jurusan studi di

        kelas II dan III

        d Penilaian berfungsi sebagai

        pengukur keberhasilan (Fungsi

        Formatif)

        Penilaian berfungsi

        untuk mengetahui sejauh mana

        suatu program dapat

        diterapkan Sebagai contoh

        adalah raport di setiap semester

        di sekolah-sekolah tingkat

        dasar dan menegah dapat

        dipakai untuk mengetahui

        apakah program pendidikan

        yang telah diterapkan berhasil

        diterapkan atau tidak pada

        siswa tersebut

        Raport biasanya

        menggambil nilai dari angka 1

        sampai dengan 10 terutama

        pada siswa SD sampai SMU

        tetapi dalam kenyataan nilai

        terendah dalam rapor yaitu 4

        dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

        di bawah 5 berarti tidak baik

        atau buruk sedangkan nilai-

        nilai di atas 5 seperti nilai 6

        dikategorikan cukup untuk

        nilai 7 dikategorikan lebih dari

        cukup untuk nilai 8

        dikategorikan baik dan untuk

        nilai 9 dikategorikan sangat

        baik

        Mata Pelajaran Matematika

        Hudoyo (dalam Yoenanto

        2002) mendefinisikan mata

        pelajaran matematika adalah

        sebagai bidang ilmu yang

        berkenaan dengan ide-ide struktur-

        struktur dan hubungan-hubungan

        yang di atur secara logis sehingga

        pelajaran matematika berkaitan

        dengan konsep-konsep abstrak

        yang tersusun secara hirarkis dan

        dengan penalaran deduktif

        Nawangsari (2000) mendefinisikan

        mata pelajaran matematika sebagai

        suatu bidang ilmu yang membahas

        ide-ide hubungan-hubungan

        struktur-struktur yang berkaitan

        dengan konsep secara abstrak dan

        berguna dalam kehidupan sehari-

        hari Menurut Garis-Garis Besar

        Program Pengajaran Sekolah

        Lanjutan Tingkat Pertama atau di

        singkat dengan GBPP SLTP

        (dalam Nawangsari 2001) yang di

        maksud dengan mata pelajaran

        matematika adalah matematika

        sebagai salah satu ilmu dasar yang

        dewasa ini telah berkembang amat

        pesat baik materi maupun

        kegunaannya

        Dari beberapa pendapat

        yang telah dikemukakan di atas

        maka dapat disimpulkan bahwa

        mata pelajaran matematika adalah

        sebuah bidang ilmu yang paling

        mendasar dari kehidupan sehari-

        hari manusia di mana ilmu tersebut

        berkenaan dengan ide-ide

        hubungan-hubungan dan struktur-

        struktur berkaitan dengan konsep-

        konsep abstrak yang tersusun

        secara hirarkis dan telah diatur

        secara logis

        Dimensi Mata Pelajaran

        Matematika

        Dalam Garis-Garis Besar

        Program Pengajaran Sekolah

        Lanjut Tingkat Pertama atau di

        singkat dengan GBPP SLTP

        (dalam Nawangsari 2001)

        mengatakan bahwa didalam mata

        pelajaran matematika terdapat 4

        dimensi yaitu

        a Mata pelajaran matematika

        meliputi terjadinya proses

        belajar mengajar yaitu berupa

        sebuah kegiatan yang

        terintegrasi (utuh terpadu)

        antara siswa sebagai pelajar

        yang sedang belajar dengan

        guru sebagai pengajar yang

        sedang mengajar dalam

        suasana yang bersifat

        pengajaran

        b Mata pelajaran matematika di

        sekolah terdiri atas bagian-

        bagian matematika yang di

        pilih guna menumbuh

        kembangkan kemampuan-

        kemampuan dan membentuk

        pribadi siswa serta berpandu

        pada perkembangan ilmu dan

        teknologi

        c Mata pelajaran matematika

        berkenaan dengan materi yang

        memerlukan kegiatan berfikir

        yang berhubungan dengan

        struktur lebih tinggi di mana

        hal itu telah terbentuk dari apa

        yang sudah dipelajari

        sebelumnya Artinya bahan

        pelajaran matematika harus

        bermakna agar sesuai dengan

        kemampuan dan struktur

        kognitif yang dimiliki peserta

        didik

        d Mata pelajaran matematika

        memerlukan penggunaan

        metode instruksional

        Remaja

        Secara umum periode

        remaja merupakan klimaks dari

        periode-periode perkembangan

        sebelumnya Dalam periode ini apa

        yang diperoleh dalam masa-masa

        sebelumnya di uji dan dibuktikan

        sehingga dalam periode

        selanjutnya individu telah

        mempunyai suatu pola pribadi

        yang lebih mantap Periode remaja

        adalah masa transisi dalam periode

        anak-anak ke periode dewasa awal

        periode remaja dikelompokkan

        menjadi dua fase yaitu fase remaja

        awal dan fase remaja akhir

        (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

        1996) Masa remaja adalah masa

        dimulainya perkembangan kognitif

        yang mengarah pada pemikiran

        operasional formal yang lebih

        abstrak daripada pemikiran seorang

        anak Pemikiran remaja tidak lagi

        berupa pengalaman konkret saja

        namun remaja sudah dapat

        membangkitkan situasi-situasi

        khayalan kemungkinan-

        kemungkinan hipotesis atau dalil-

        dalil dan penalaran yang benar-

        benar abstrak (Santrock 2003)

        Menurut Papalia (2004) periode

        remaja adalah periode yang sudah

        mulai mengabungkan pengalaman

        yang di peroleh sebelumnya

        dengan tantangan saat ini dan

        memikirkan keadaan di masa yang

        akan datang

        Dari beberapa definisi

        remaja yang diberikan oleh para

        ahli dapat di tarik kesimpulan

        bahwa masa remaja adalah masa

        peralihan dari masa anak-anak ke

        masa dewasa Pada masa remaja

        merupakan masa awal dari

        pembentukan proses pemikiran

        operasional yang lebih abstrak

        Sehingga pada masa ini remaja

        sudah mulai membandingkan

        antara pengalaman di masa lalu

        dengan keadaan di masa sekarang

        dan mulai memikirkan masa yang

        datang

        Batasan Usia

        Periode remaja dianggap

        sebagai masa-masa yang amat

        penting dalam kehidupan individu

        khususnya dalam pembentukan

        kepribadian Masa remaja dibagi

        dua bagian yaitu (1) periode remaja

        awal (early adolescence) yaitu

        berkisar antara umur 13-17 tahun

        dan periode remaja akhir yaitu

        umur 17 tahun sampai dengan 18

        tahun (Puspitawati 1996)

        Bedasarkan teori

        perkembangan kognitif Piaget

        (dalam Santrock 2003) masa

        remaja dimulai pada usia 11 tahun

        sampai dengan 15 tahun dalam

        usia ini remaja sudah dapat berfikir

        secara operasional formal Masa

        remaja atau pubertas adalah proses

        menuju kedewasaan seksual atau

        kesuburan (kemampuan untuk

        reproduksi) pada periode ini selain

        perkembangan fisik diikuti pula

        dengan perkembangan kognitif

        sosial otonomi harga diri dan

        keintiman dalam hubungan seksual

        (Papalia 2004) Menurut Papalia

        (2004) masa remaja dapat

        dikelompokkan menjadi 3 yaitu

        remaja awal dimulai dari usia 11-

        13 tahun remaja madya dimulai

        dari usia 13 tahun sampai dengan

        18 tahun dan remaja akhir dimulai

        dari usia 18 tahun sampai dengan

        21 tahun

        Dari uraian yang

        dikemukakan di atas maka dapat

        disimpulkan bahwa usia remaja

        adalah dimulai dari 11 tahun

        sampai dengan 21 tahun

        Karakteristik Remaja

        Periode remaja adalah

        periode pemantapan identitas diri

        Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

        yang dipengaruhi oleh pandangan

        orang-orang sekitarnya serta

        pengalaman-pengalaman

        pribadinya akan menentukan pola

        perilakunya sebagai orang dewasa

        Pemantapan identitas diri ini tidak

        selalu mulus tetapi sering melalui

        proses yang panjang dan

        bergejolak Oleh karena itu banyak

        ahli menamakan periode ini

        sebagai masa-masa strom and

        stress atau masa up and down

        (Santrock 2003)

        Remaja adalah seorang

        idealis remaja memandang

        dunianya seperti apa yang

        diinginkannya bukan sebagaimana

        adanya Remaja suka mimpi-mimpi

        yang membuatnya marah cepat

        tersinggung atau frustasi Selain

        itu oleh keluarga dan masyarakat

        remaja di anggap sudah menginjak

        dewasa sehingga remaja diberi

        tanggung jawab yang sama dengan

        seorang yang sudah dewasa

        Remaja mulai memperhatikan

        prestasi dalam segala hal karena

        ini memberinya nilai tambah untuk

        kedudukan sosialnya di antara

        teman sebaya maupun orang-orang

        dewasa

        Hubungan antara

        Kecemasan Menghadapi

        Mata Pelajaran

        Matematika dengan

        Prestasi Akademik

        Matematika pada Remaja

        Masa remaja dapat dikatakan

        sebuah masa peralihan antara masa

        anak-anak menuju ke masa dewasa

        Menurut Santrock (2003) Masa remaja

        merupakan masa dimulainya

        perkembangan kognitif yang mengarah

        pada pemikiran operasional formal

        yang lebih abstrak daripada pemikiran

        seorang anak Pemikiran remaja tidak

        lagi berupa pengalaman konkret saja

        namun remaja sudah dapat

        membangkitkan situasi-situasi

        khayalan kemungkinan-kemungkinan

        hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

        yang benar-benar abstrak Selain itu

        masa remaja disebut pula sebagai masa

        strom and stress atau masa up and

        down (Santrock 2003) Bila pada masa

        ini remaja menemui hambatan dalam

        bidang tertentu maka hambatan tersbut

        akan membuat remaja menjadi cemas

        Menurut Crow dan Crow

        (dalam Hartanti 1997) kecemasan

        adalah sebuah kondisi yang kurang

        menyenangkan yang di alami oleh

        individu yang dapat mempengaruhi

        keadaan fisiknya Berdasarkan

        gabungan dari pendapat Jersild dari

        Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

        tentang sifat alamiah yang dimiliki

        oleh setiap individu) Freud dari Ahli

        Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

        Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

        Belajar (dalam Soeharjono 1988)

        faktor yang mempengaruhi remaja

        menjadi cemas yaitu faktor

        Mikrokosmos (keadaan diri individu)

        seperti keadaan biologi individu seperti

        jenis kelamin dan dapat pula

        dipengaruhi oleh perkembangan

        individu yang dapat dilihat dari usia

        individu dan faktor Makrokosmos

        (keadaan lingkungan) lingkungan

        sekolah atau lingkungan kelas

        Menurut Dacey (2000) dalam

        mengenali gejala kecemasan dapat

        ditinjau melalui tiga komponen yaitu

        komponen psikologis (afektif atau

        perasaan) yang dapat menimbulkan

        kecemasan adalah kegelisahan gugup

        tegang cemas rasa tidak aman takut

        cepat terkejut) komponen fisiologis

        (jantung berdebar keringat dingin

        pada telapak tangan tekanan darah

        meninggi respon kulit terhadap aliran

        galvanis berkurang gerakan peristaltik

        bertambah gejala somatik atau fisik

        (otot) gejala somatik atau fisik

        (sensorik) gejala Respiratori

        (pernafasan) gejala Gastrointertinal

        (pencernaan) gejala Urogenital

        (perkemihan dan kelamin)) dan

        komponen sosial (tingkah laku (sikap)

        dan gangguan tidur) Kecemasan

        tersebut dapat pula terjadi pada remaja

        yang mendapatkan materi pelajaran

        matematika

        Menurut Garis-Garis Besar

        Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

        Tingkat Pertama atau di singkat

        dengan GBPP SLTP (dalam

        Nawangsari 2001) yang di maksud

        dengan mata pelajaran matematika

        adalah matematika sebagai salah satu

        ilmu dasar yang dewasa ini telah

        berkembang amat pesat baik materi

        maupun kegunaannya Sedangkan

        Nawangsari (2000) mendefinisikan

        mata pelajaran matematika sebagai

        suatu bidang ilmu yang membahas ide-

        ide hubungan-hubungan struktur-

        struktur yang berkaitan dengan konsep

        secara abstrak dan berguna dalam

        kehidupan sehari-hari Dari kedua

        pendapat dari Garis-Garis Besar

        Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

        Tingkat Pertama atau di singkat

        dengan GBPP SLTP (dalam

        Nawangsari 2001) dan Nawangsari

        (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

        matematika merupakan suatu bidang

        ilmu yang di dalamnya membahas

        mengenai ide-ide hubungan-

        hubungan struktur-struktur yang

        berkaitan dengan konsep secara

        abstrak dan berguna dalam kehidupan

        sehari-hari di mana bidang ilmu

        tersebut saat ini sudah berkembang

        pesat

        Berkembangnya bidang ilmu

        matematika merupakan sebuah kabar

        yang baik untuk kemajuan Negara Di

        mana siswa-siswinya akan menjadi

        lebih pandai lagi dalam pelajaran

        matematika Namun bagi siswa materi

        pelajaran matematika merupakan

        materi pelajaran yang sulit

        (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

        kesulitan tersebut tidak dapat

        diselesaikan oleh siswa dengan baik

        maka akan menimbulkan kecemasan di

        dalam diri siswa saat menghadapi

        pelajaran matematika

        Berdasarkan hasil penelitian

        dengan menggunakan Math Anxiety

        Quesstionairre (MAQ) yang

        dikembangkan oleh Wigfield (dalam

        Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

        siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

        Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

        terdapat reaksi negatif dalam diri

        remaja saat menghadapi pelajaran

        matematika reaksi yang ditunjukkan

        oleh remaja ketika menghadapi

        pelajaran matematika adalah rasa tidak

        suka kurang percaya diri gelisah

        khawatir takut dan frustasi

        Kecemasan saat menghadapi

        mata pelajaran matematika dapat pula

        terjadi pada siswa dan siswi yang

        duduk dibangku Sekolah Lanjutan

        Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

        dipengaruhi oleh semakin

        kompleksnya perhitungan matematika

        di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

        (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

        telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

        Nawangsari 2000) dimana semakin

        tinggi tingkat kelas maka semakin

        kompleks perhitungan matematikanya

        dan bila siswa tidak mampu

        memahami perhitungan yang lebih

        dasar maka siswa akan cemas pada

        pelajaran matematika di tingkatan

        kelas berikutnya Bila keadaan cemas

        sering muncul dalam pelajaran

        matematika dalam satu kurun waktu

        atau dalam satu semester maka akan

        dapat mempengaruhi prestasi

        akademik matematika siswa

        Winkel (dalam Christantie

        2007) mengatakan bahwa prestasi

        akademik adalah proses belajar yang

        dialami oleh siswa menghasilkan

        perubahan-perubahan dalam bidang

        pengetahuan dan pemahaman dalam

        bidang nilai sikap dan keterampilan

        Adanya perubahan tersebut tampak

        dalam prestasi akademik yang

        dihasilkan oleh siswa terhadap

        pertanyaan persoalan atau tugas yang

        diberikan oleh guru Melalui prestasi

        akademik siswa dapat mengetahui

        kemajuan-kemajuan yang telah

        dicapainya dalam belajar Menurut

        Suryabrata (1998) dan Puspitawati

        (1996) hal-hal yang dapat

        mempengaruhi prestasi akademik

        siswa adalah faktor internal seperti

        kesehatan badan dan faktor eksternal

        seperti sarana dan prasarana sekolah

        Pelajaran-pelajaran yang biasanya

        diberikan penilaian salah satunya

        adalah prestasi akademik matematika

        Prestasi akademik matematika

        siswa di Indonesia saat ini sangat

        menurun hal ini sesuai dengan

        penelitian yang dilakukan oleh Third

        International Mathematics and

        Science Study (TIMSS) pada tahun

        1999 terhadap siswa tingkat delapan

        tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

        Pertama (SLTP) di mana Negara

        Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

        salah satu Negara yang prestasi

        matematika siswanya menduduki

        posisi yang rendah (Setyono 2005)

        Rendahnya prestasi tersebut

        dikarenakan oleh kurangnya

        pemahaman siswa terhadap konsep

        matematika (Arjuna 1999) Bila

        kondisi tersebut terus berlanjut maka

        akan menimbulkan kecemasan siswa

        dalam menghadapi pelajaran

        matematika di mana secara tidak

        langsung dapat juga mempengaruhi

        prestasi akademik matematika siswa

        Melihat adanya faktor-faktor

        yang mempengaruhi kecemasan

        sebagaimana yang telah diungkapkan

        di atas maka dapat dilihat bahwa

        kecemasan siswa dalam menghadapi

        pelajaran matematika dapat

        mempengaruhi prestasi akademik

        matematika siswa Hal ini terlihat dari

        dua faktor yang menyebabkan

        kecemasan yaitu keadaan diri individu

        dan keadaan lingkungan di mana bila

        faktor-faktor tersebut sering muncul

        pada saat siswa menghadapi pelajaran

        matematika maka hal ini dapat

        mengangu kegiatan siswa dalam

        belajar matematika siswa pun akan

        merasa kurang percaya pada

        kemampuannya dalam pelajaran

        matematika Bila hal ini terjadi dalam

        satu semester maka akan dapat

        berpengaruh terhadap prestasi

        akademik matematika siswa Faktor-

        faktor yang dapat mempengaruhi

        prestasi akademik yaitu faktor internal

        seperti kesehatan badan dan faktor

        eksternal seperti sarana dan prasarana

        sekolah Bila faktor-faktor tersebut

        sering muncul pada siswa dalam

        menghadapi pelajaran matematika

        maka dapat mempengaruhi prestasi

        akademik matematika siswa di mana

        semakin tingginya kecemasan dalam

        menghadapi pelajaran matematika

        maka semakin rendah prestasi

        akademik matematika siswa

        Hal ini sesuai dengan penelitian

        yang dilakukan oleh Nawangsari

        (2000) di mana siswa yang mengalami

        kecemasan pada pelajaran matematika

        akan mempengaruhi prestasi akademik

        matematika siswa hal ini dipengaruhi

        oleh materi pelajaran yang dianggap

        sulit kemudian disusul oleh fasilitas

        kelas yang kurang memadai dan cara

        mengajar guru yang sulit dipahami

        oleh siswa Sehingga saat siswa

        menghadapi pelajaran matematika

        siswa akan mengalami kecemasan dan

        bila hal ini terjadi dalam satu kurun

        waktu maka akan mempengaruhi

        prestasi akademik matematika siswa

        Senada dengan penelitian

        Nawangsari (2000) penelitian yang

        dilakukan oleh Sarason (dalam

        Nawangsari 2000) terhadap 700

        siswa-siswi SLTP di Amerika pada

        tahun 1996 didapatkan korelasi yang

        negatif antara skor kecemasan pada

        pelajaran matematika dengan prestasi

        akademik matematika siswa di mana

        korelasi tersebut menunjukkan bahwa

        semakin rendah tingkat kecemasan

        siswa SLTP pada pelajaran matematika

        akan semakin tinggi prestasi akademik

        matematika atau semakin tinggi tingkat

        kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

        matematika akan semakin rendah

        prestasi akademik matematika

        Hipotesis

        Dari beberapa penjelasan yang

        telah dikemukakan oleh para ahli di

        atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

        hubungan yang negatif antara

        kecemasan dalam menghadapi mata

        pelajaran matematika dengan prestasi

        akademik matematika pada remaja

        dimana semakin tinggi tingkat

        kecemasan remaja dalam menghadapi

        mata pelajaran matematika maka

        semakin rendah prestasi akademik

        matematika pada remaja

        BAB III

        METODOLOGI PENELITIAN

        A Identifikasi Variabel-Vari-

        abel Penelitian

        VariabelPrediktor Kecemasan

        Menghadapi Mata Pelajaran

        Matematika

        Variabel KriteriumPrestasi Akademik

        Matematika

        B Definisi Operasional Vari-

        abel Penelitian

        1 Kecemasan Menghadapi Mata

        Pelajaran Matematika Suatu

        bentuk ungkapan perasaan cemas

        yang dipengaruhi faktor

        psikologis dan faktor fisiologis

        yang sering dialami oleh setiap

        individu dalam kehidupan sehari-

        hari dalam hal-hal yang berkaitan

        dengan konsep-konsep abstrak

        struktur-struktur atau segala

        sesuatu yang berhubungan dengan

        pembahasan tentang matematika

        Alat yang digunakan untuk

        mengukur kecemasan dalam

        menghadapi mata pelajaran

        matematika adalah Skala

        Kecemasan yang didapatkan dari

        gejala-gejala kecemasan yang

        dikemukakan oleh Dacey di mana

        gejala-gejala kecemasan tersebut

        di bagi menjadi 3 komponen yaitu

        komponen psikologis komponen

        fisiologis dan komponen sosial

        2 Prestasi Akademik Matematika

        Suatu pengukuran yang bertujuan

        untuk menilai sebuah hasil dari

        proses belajar matematika yang

        dilakukan oleh remaja dalam satu

        kurun waktu tertentu untuk melihat

        pemahaman remaja mengenai

        konsep-konsep abstrak simbol-

        simbol yang telah diberikan oleh

        para pendidik Alat yang

        digunakan untuk mengukur

        prestasi akademik matematika

        remaja adalah dengan melihat nilai

        rapor remaja yang dihasilkan pada

        akhir semester

        C Populasi dan Sampel

        Popolasi dan sampel yang

        digunakan dalam pengambilan data

        adalah dengan menggunakan

        Purposive Sampling di mana teknik

        Purposive Sampling ini adalah teknik

        penentuan sampling yang digunakan

        peneliti jika peneliti mempunyai

        pertimbangan-pertimbangan tertentu di

        dalam pengambilan sampelnya atau

        penentuan sample untuk tujuan tertentu

        (Riduwan 2008) Populasi yang

        digunakan dalam peneltian ini adalah

        para siswa dan siswi kelas XI pada

        Sekolah Menengah Umum Negeri

        (SMUN) 1 Babelan Bekasi

        Pengambilan populasi siswa dan siswi

        kelas XI dilakukan karena ingin

        melihat tingkat kecemasan pada siswa

        dan siswi kelas XI sebelum

        mendapatkan perhitungan matematika

        yang terlalu kompleks dikelas

        berikutnya Hal ini seperti yang telah

        dikemukakan oleh Loughin ( dalam

        Nawangsari 2000) dimana semakin

        tinggi tingkat kelas maka semakin

        kompleks perhitungan matematikanya

        dan bila siswa tidak mampu

        memahami perhitungan yang lebih

        dasar maka siswa akan cemas pada

        pelajaran matematika ditingkatan kelas

        berikutnya Sampel yang digunakan

        pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

        D Teknik Pengumpulan Data

        Teknik Pengumpulan data yang

        digunakan dalam mengukur tingkat

        kecemasan siswa dalam menghadapi

        mata pelajaran matematika adalah

        dengan menggunakan metode

        kuesioner tertutup dengan memberikan

        tanda checklist Kuesioner tertutup

        dengan tanda checklist ini adalah suatu

        daftar yang berisi tentang aspek-aspek

        yang akan diukur (Riduwan 2008)

        Pengukuran prestasi akademik

        matematika dilakukan dengan melihat

        nilai rapor siswa dan siswi pada

        pelajaran matematika

        1 Skala Kecemasan

        Skala kecemasan yang

        digunakan dalam penelitian ini di

        peroleh dari komponen-komponen

        kecemasan yang di kemukakan

        oleh Dacey (2000) yaitu

        komponen psikologis komponen

        fisiologis dan komponen sosial

        Komponen-komponen inilah yang

        akan dijadikan acuan atau dasar

        pengukuran dalam penelitian ini

        yang selanjutnya akan

        dikembangkan menjadi item-item

        yang akan diberikan kepada

        responden untuk dijawab oleh

        responden

        Tabel 1

        Distribusi item Skala kecemasan

        N

        o

        Kom

        pone

        n

        Komponen

        Favorabe

        l

        Unfav

        orabel

        To

        tal

        1 Kom

        pone

        n

        Psiko

        logis

        12345

        67

        8910

        3132

        3334

        3536

        3738

        3940

        20

        2 Kom

        pone

        n

        Fisiol

        ogis

        111213

        141516

        171819

        20

        4142

        4344

        4546

        4748

        4950

        20

        3 Kom

        pone

        n

        Sosia

        l

        212223

        2425

        262728

        2930

        5152

        5354

        5556

        5758

        5960

        20

        Total 30 30 60

        2 Prestasi Akademik

        Prestasi akademik di peroleh

        dengan menggunakan nilai raport

        terakhir pada pelajaran

        matematika

        E Validitas dan Reliabilitas

        Alat Pengumpulan Data

        Pada penelitian ini digunakan

        validitas dan reliabilitas yang bertujuan

        untuk menilai keakuratan dari alat-alat

        pengumpulan data

        1 Validitas

        Menurut Azwar (1997)

        validitas adalah sejauh mana

        ketepatan dan kecermatan suatu

        instrument pengukur (alat tes)

        dalam melakukan fungsi ukurnya

        Sebuah tes dikatakan valid apabila

        tes tersebut menjalankan fungsi

        ukurnya atau memberikan hasil

        ukur yang tepat dan akurat sesuai

        dengan maksud yang dikenakan

        dalam tes tersebut Cara

        mendapatkan validitas dengan

        menggunakan teknik total korelasi

        item (korelasi product-moment)

        Untuk batasan validitas item yang

        digunakan dalam penelitian ini

        ditentukan oleh peneliti dengan

        koefisien validitas sebesar ge 03

        (Azwar 2008)

        2 Reliabilitas

        Menurut Azwar (1997)

        reliabilitas adalah pengukuran

        terhadap suatu alat tes di mana

        hasil ukurnya dapat terpercaya

        sehingga bila alat tes tersebut

        digunakan dalam beberapa kali

        pengukuran akan menghasilkan

        nilai yang relatif sama Cara

        mendapatkan reliabilitas dengan

        menggunakan teknik Alpha

        Cronbach

        Pada penelitian ini batas

        koefisien realibilitas yang akan

        digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

        ini sesuai dengan yang

        dikemukakan oleh Azwar (2008)

        F Teknik Analisa Data

        Pada penelitian ini teknik

        analisis data yang digunakan adalah

        Product Moment Correlation Coeffient

        Pearson di mana data yang akan di

        analisis adalah data yang di peroleh

        dari skala kecemasan dalam

        menghadapi mata pelajaran

        matematika dikorelasikan dengan data

        nilai raport siswa dalam mata pelajaran

        matematika

        BAB IV

        PELAKSANAAN DAN HASIL

        PENELITIAN

        A Persiapan Penelitian

        Sebelum penelitian ini

        dimulai awalnya peneliti

        melakukan persiapan

        administrasi yang berupa

        surat keterangan permohonan

        izin dari pihak kampus

        (Universitas Gunadarma)

        untuk melakukan penelitian

        ke SMUN 1 Babelan Bekasi

        setelah itu peneliti

        menggandakan kuesioner

        tertutup dari skala kecemasan

        sebanyak 100 kuesioner

        kuesioner atau skala

        kecemasan ini berjumlah 60

        item yang terdiri dari 30 item

        favorable dan 30 item

        unfavorable

        Subjek yang digunakan

        dalam penelitian ini adalah

        siswa dan siswi SMU yang

        berada di kelas XI atau kelas

        2 SMUN 1 Babelan Bekasi

        Dalam penelitian ini peneliti

        mengambil sampel sebanyak

        3 kelas dan jumlah sampel

        sebanyak 100 siswa-siswi di

        mana 1 kelas berasal dari

        kelas unggulan atau kelas XI

        IPA 1 dan dua kelas lagi

        berasal dari kelas yang tidak

        diunggulkan atau kelas

        reguler yaitu kelas XI IPS 2

        dan kelas XI IPS 3 Untuk

        mendapatkan subjek ini

        peneliti bekerjasama dengan

        segenap pihak sekolah dari

        SMUN 1 Babelan Bekasi

        yang berhubungan dengan

        bagian kesiswaan dan guru-

        guru BP yang menangani ke

        tiga kelas tersebut

        B Pelaksanaan Penelitian

        Pada penelitian ini

        peneliti melaksanakan try out

        terpakai yaitu data diperoleh

        dengan try out sekaligus

        digunakan sebagai data dalam

        penelitian Pengambilan data

        dilakukan pada tanggal 13

        Oktober 2009 untuk

        penyebaran kuesioner atau

        skala kecemasan yang

        berjumlah 100 angket yang

        terdiri dari 60 item Pada 14-

        19 Oktober 2009 untuk

        mengambil fotocopy raport

        yang masih berada di siswa

        dan siswi Pengambilan

        fotocopy raport dilakukan

        dalam rentang waktu 5 hari

        disebabkan peneliti

        mengalami kesulitan dalam

        meminta fotocopy raport

        kepada siswa dan siswi

        SMUN 1 Babelan Bekasi

        Proses pengambilan data

        pada tanggal 13 Oktober

        2009 dilakukan pada pukul

        1000 sampai dengan pukul

        1200 Proses pengambilan

        data pertama dilakukan di

        kelas XI IPA 1 kemudian

        dilanjutkan di kelas XI IPS 3

        dan setelah itu dilanjutkan di

        kelas XI IPS 2

        Jumlah keseluruhan

        subjek dalam penelitian ini

        adalah berjumlah 100 siswa-

        siswi 30 siswa-siswi berasal

        dari kelas XI IPA 1 40

        siswa-siswi berasal dari kelas

        XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

        berasal dari kelas XI IPS 2

        Penelitian ini mengalami

        hambatan hambatan yang

        dimaksud adalah peneliti

        menyebarkan angket

        sebanyak 100 namun data

        yang dapat peneliti olah

        hanya 84 data dan 16 data

        yang lain tidak dapat diolah

        karena subjek tidak mengisi

        angket yang telah peneliti

        berikan Sehingga penelitian

        ini hanya terdiri dari 84

        subjek

        C Hasil Penelitian

        1 Deskripsi Subjek

        Penelitian

        a Jenis Kelamin

        Subjek dalam

        penelitian ini terdiri

        dari 46 subjek pria

        dengan presentase

        5476 dan 38 subjek

        wanita dengan

        presentase 4524

        Dapat dilihat

        rinciannya pada tabel

        berikut ini

        Tabel 2

        Distribusi Subjek

        Berdasarkan Jenis

        Kelamin

        No Jenis

        Kelamin

        Jumlah Presentase

        ()

        1 Pria 46 5476

        2 Wanita 38 4524

        b Usia

        Subjek dalam

        penelitian ini terdiri

        dari 14 subjek yang

        berusia 15 tahun

        dengan presentase

        1666 64 subjek

        yang berusia 16 tahun

        dengan presentase

        7619 dan 6 subjek

        yang berusia 17 tahun

        dengan presentase

        715 Dapat dilihat

        rinciannya pada tabel

        berikut ini

        Tabel 3

        Distribusi Subjek

        Berdasarkan Usia

        No Usia Jumlah Presentase

        ()

        1 15

        tahun

        14 1666

        2 16

        tahun

        64 7619

        3 17

        tahun

        6 715

        c Kelas

        Subjek dalam

        penelitian ini terdiri

        dari 30 subjek dari

        kelas XI IPA dengan

        presentase 3571

        dan 54 subjek untuk

        kelas XI IPS dengan

        presentase 6429

        Dapat dilihat

        rinciannya pada tabel

        berikut ini

        Tabel 4

        Distribusi Subjek

        Berdasarkan Kelas

        No Kelas Jumlah Presentase

        ()

        1 XI

        IPA

        30 3571

        2 XI

        IPS

        54 6429

        2 Hasil Pengukuran Mean

        Skala Kecemasan dengan

        Jenis Kelamin Usia dan

        Kelas

        a Hasil Pengukuran

        Mean Skala

        Kecemasan dengan

        Jenis Kelamin

        Tabel 5

        Hasil pengukuran

        Mean Skala

        Kecemasan dengan

        Jenis Kelamin

        No Jenis

        Kelamin

        Jumlah

        Kecemasan

        1 Pria 46

        2 Wanita 38

        Berdasarkan

        data di atas diketahui

        bahwa mean

        kecemasan pada pria

        lebih tinggi dari pada

        wanita hal ini

        ditunjukkan dengan

        skor7663 untuk pria

        dan 7555 untuk

        wanita

        b Hasil Pengukuran

        Mean Skala

        Kecemasan dengan

        Usia

        Tabel 6

        Hasil pengukuran

        Mean Skala

        Kecemasan dengan

        Usia

        Berdasarkan data

        di atas diketahui

        bahwa mean

        kecemasan yang

        tertinggi terletak pada

        usia 17 tahun dengan

        skor 8567 kemudian

        di susul oleh usia 15

        tahun dengan skor

        8543 dan yang

        terendah terletak pada

        usia 16 tahun dengan

        skor 8144

        c Hasil Pengukuran

        Mean Skala

        Kecemasan dengan

        Kelas

        Tabel 7

        Hasil pengukuran

        Mean Skala

        Kecemasan dengan

        Kelas

        No Kelas Jumlah Mean

        Skala

        No Usia Jumlah Mean

        Skala

        Kecemasan

        1 15

        tahun

        14 8543

        2 16

        tahun

        64 8144

        3 17

        tahun

        6 8567

        Kecemasan

        1 XI

        IPA

        30

        2 XI

        IPS

        54

        Berdasarkan data

        di atas diketahui

        bahwa mean

        kecemasan yang

        tertinggi berada pada

        kelas XI IPS dengan

        skor 7796 dan yang

        terendah berada pada

        kelas XI IPA dengan

        skor 7287

        3 Hasil Uji Validitas dan

        Realibilitas Skala

        Kecemasan

        a Uji Validitas

        Menurut Azwar

        (2008) validitas item

        dapat dianggap

        memuaskan apabila

        koefisien validitasnya

        sebesar ge 03

        Berdasarkan hasil uji

        coba pada skala

        kecemasan yang

        berjumlah 60 item

        dihasilkan 36 item

        yang valid Validitas

        item dalam penelitian

        ini untuk skala

        kecemasan bergerak

        dari 0301 sampai

        dengan 0538

        Distribusi item yang

        valid dapat di lihat

        dari tabel berikut ini

        Tabel 8

        Distribusi item

        valid Skala

        Kecemasan

        No Komponen

        Nomor Item

        Favorabel

        1 Komponen

        Psikologis

        1234567

        8910

        2 Komponen

        Fisiologis

        111213141516

        17181920

        3 Komponen

        Sosial

        2122232425

        2627282930

        Total

        Keterangan

        item yang tidak valid

        b Uji Realibilitas

        Uji realibilitas

        dilakukan bertujuan

        untuk mengetahui

        konsistensi alat ukur

        Teknik yang

        digunakan untuk

        mendapatkan

        konsistensi dari alat

        ukur yaitu teknik

        Alpha Cronbach

        Dalam penelitian ini

        batas koefisien

        reliabilitas yang

        digunakan adalah ge

        07 Hal ini sesuai

        dengan pendapat dari

        Azwar (2008)

        Hasil uji realibiltas

        untuk skala

        kecemasan di peroleh

        nilai realibitas sebesar

        0824 Hal ini terlihat

        pada tabel di bawah

        ini

        Tabel 9

        Realibilitas Skala

        Kecemasan

        Reliability

        Statistics

        4 Hasil Uji Normalitas dan

        Linearitas Uji Asumsi

        a Uji Normalitas

        Untuk melihat

        sebaran skor dalam uji

        normalitas dari skala

        kecemasan dapat

        dilihat pada uji

        Kolmogorov-Smirnov

        Berdasarkan hasil uji

        normalitas pada skala

        kecemasan diketahui

        nilai statistiknya

        sebesar 091 dengan

        signifikansi sebesar

        Cronbachs Alpha N of Items824 60

        0084 (p gt 005) Hal

        ini menunjukkan

        distribusi skor skala

        kecemasan pada

        subjek penelitian

        adalah normal tetapi

        prestasi akademik

        matematika nilai

        statistiknya 0198

        dengan signifikansi

        sebesar 0000 (p lt

        005) yang berarti

        tidak normal

        Distribusi skor skala

        kecemasan terlihat

        pada tabel berikut ini

        Tabel 10

        Hasil Uji

        Normalitas Skala

        Kecemasan

        T

        ests of Normality

        Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

        091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

        a Lilliefors Significance Correction

        b Uji Linieritas

        Tabel 11

        Hasil Uji Linieritas

        Skala Kecemasan

        dan Prestasi

        Akademik

        Matematika

        ANOVAb

        96932 1 96932 4204 044a

        1890628 82 230561987560 83

        RegressionResidualTotal

        Model1

        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

        Predictors (Constant) Skala Kecemasana

        Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

        Berdasarkan hasil

        uji linieritas diperoleh

        signifikansi sebesar

        0044 (p lt 005) Hal

        ini menunjukkan

        bahwa hubungan

        antara skala

        kecemasan dengan

        prestasi akademik

        yaitu linier

        5 Analisis Data Uji

        Hipotesis

        Berdasarkan hasil uji

        normalitas dan linieritas

        diketahui bahwa bahwa

        skala kecemasan normal

        tetapi prestasi akademik

        matematika tidak normal

        sedangkan linieritasnya

        adalah linier Oleh karena

        itu untuk analisis korelasi

        dapat menggunakan

        analisis statistik

        parametrik dengan teknik

        korelasi product moment

        Pearson

        Berdasarkan analisis

        data yang dilakukan

        dengan menggunakan

        teknik korelasi Pearson

        (1-tailed) diketahui nilai

        koefisien korelasi sebesar

        r = - 0221 dengan taraf

        signifikansi sebesar 0022

        (p lt 005) Hal ini dapat

        dilihat pada tabel berikut

        ini

        Tabel 12

        Uji Hipotesis

        Correlations

        1 -221022

        84 84-221 1022

        84 84

        Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

        Skala Kecemasan

        Prestasi AkademikMatematika

        SkalaKecemasan

        PrestasiAkademik

        Matematika

        Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

        Hasil tersebut

        menunjukkan bahwa

        hipotesis penelitian ini

        diterima artinya terdapat

        hubungan negatif yang

        signifikan antara

        kecemasan dalam

        menghadapi mata

        pelajaran matematika

        dengan prestasi akademik

        matematika pada remaja

        dimana semakin tinggi

        tingkat kecemasan remaja

        dalam menghadapi mata

        pelajaran matematika

        maka semakin rendah

        prestasi akademik

        matematika pada remaja

        6 Hasil Perhitungan Mean

        Empirik dan Mean

        Hipotetik

        Hasil perhitungan dari

        perbandingan antara

        mean empirik dengan

        mean hipotetik antara

        kecemasan dalam

        menghadapi mata

        pelajaran matematika dan

        prestasi akademik

        matematika terlihat

        bahwa kecemasan siswa

        dalam menghadapi mata

        pelajaran matematika

        berada pada kategori

        sedang Hal ini dapat

        dilihat pada tabel berikut

        ini

        Tabel 13

        Hasil Perhitungan

        Mean Empirik dan

        Mean Hipotetik Skala

        Kecemasan

        Variabel Mean

        Empirik

        Mean

        Hipotetik

        Standar

        Deviasi

        Skala

        Kecemasan

        7614 90 18

        Dibawah ini

        merupakan deskripsi

        untuk lebih mengetahui

        gambaran kecemasan

        dalam menghadapi mata

        pelajaran matematika

        dengan klasifikasi sangat

        rendah rendah sedang

        tinggi dan sangat tinggi

        yang dapat diketahui

        dengan cara perhitungan

        sebagai berikut

        Jumlah aitem yang

        valid pada skala

        kecemasan sebanyak 36

        item dengan

        menggunakan kategori

        nilai dari 1 sampai

        dengan 4 Ini berarti nilai

        skala terkecil berjumlah 1

        dan yang terbesar

        berjumlah 4 Jarak

        minimum adalah nilai

        terkecil dikalikan dengan

        jumlah item yang valid (1

        x 36 = 36) dan jarak

        maksimum adalah nilai

        terbesar dikalikan dengan

        jumlah item yang valid (4

        x 36 = 144) Untuk

        mendapatkan nilai jarak

        sebaran yaitu dengan cara

        mengurangi jarak

        maksimum dengan jarak

        minimum (144 ndash 36 =

        108)

        Standar Deviasi (δ)

        didapatkan dengan cara

        membagi nilai jarak

        sebaran dengan 6 atau

        nilai jarak sebaran 6 =

        (108 6 = 18) nilai 6 ini

        didapat dari kurva

        distribusi normal yang

        terbagi atas 6 wilayah 3

        daerah positif (+) dan 3

        daerah negatif (-) Setelah

        mendapatkan nilai standar

        deviasi (δ) kemudian

        langsung mencari nilai

        Mean Hipotetik (micro)

        dengan cara mengalihkan

        nilai tengah skala dengan

        cara mengalikan nilai

        tengah skala dengan

        jumlah item yang valid

        (25 x 36 = 90) Nilai 25

        didapatkan dari nilai

        tengah dari kategori nilai

        minimum (1) sampai

        dengan kategori nilai

        maksimum (4)

        Berikut ini adalah

        pengelompokkan skala

        kecemasan yang

        diperoleh dengan cara

        menghitung

        Sangat Rendah =

        ME lt MH ndash 2SD

        =

        ME lt 90 -2 (18)

        =

        ME lt 54

        Rendah =

        MH ndash 2SD le ME lt MH -

        1SD

        =

        90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

        =

        54 le ME lt 72

        Rata-rata =

        MH ndash 1SD le ME lt MH +

        1SD

        =

        90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

        =

        72 le ME lt 108

        Tinggi = MH +

        1SD le ME lt MH + 2SD

        =

        90 + 18 le ME lt 90 + 36

        =

        108 le ME lt 126

        Sangat Tinggi = ME ge

        MH + 2SD

        =

        ME ge 90 + 36

        =

        ME ge 126

        Tabel 14

        Pengelompokkan Skala

        Kecemasan (Azwar

        2008)

        Keterangan

        1 ME Mean

        Empirik

        ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

        MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

        MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

        MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

        ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

        2 MH Mean

        Hipotetik

        3 SD Standar

        Deviasi

        Dibawah ini

        merupakan penggolongan

        subjek penelitian yang

        digambarkan pada kurva

        berikut

        Gambar 1

        Kurva Distribusi

        Normal Kecemasan

        dalam menghadapi

        Mata Pelajaran

        Matematika

        Berdasarkan kurva

        distribusi normal diatas

        diketahui bahwa rata-rata

        kecemasan remaja dalam

        menghadapi mata

        pelajaran matematika

        berada pada taraf sedang

        atau rata-rata

        D Pembahasan

        Penelitian ini

        bertujuan untuk menguji

        hipotesis yang berbunyi

        terdapat hubungan yang

        negatif antara kecemasan

        dalam menghadapi mata

        pelajaran matematika

        dengan prestasi akademik

        matematika pada remaja

        Berdasarkan hasil

        pengujian hipotesis pada

        penelitian ini hasil

        tersebut menunjukkan

        bahwa hipotesis diterima

        Hal ini berarti bahwa

        terdapat hubungan negatif

        yang signifikan antara

        kecemasan dalam

        menghadapi mata

        pelajaran matematika

        dengan prestasi akademik -2SD

        -1SD

        MH

        +1SD

        +2SD54 72 90 10

        8126

        Sangat Rendah

        Rendah

        Sedang

        Tinggi

        Sangat Tinggi

        7614

        matematika pada remaja

        dimana semakin tinggi

        tingkat kecemasan remaja

        dalam menghadapi mata

        pelajaran matematika

        maka semakin rendah

        prestasi akademik

        matematika pada remaja

        Menurut Nawangsari

        (2000) kecemasan adalah

        suatu kondisi yang tidak

        menyenangkan meliputi

        rasa takut rasa tegang

        khawatir bingung tidak

        suka yang sifatnya

        subjektif dan timbul

        karena adanya perasaan

        tidak aman terhadap

        bahaya yang diduga akan

        terjadi Kecemasan bisa

        terjadi dalam berbagai

        macam kondisi ketika

        kecemasan ini terjadi

        pada saat individu sedang

        menghadapi mata

        pelajaran matematika

        maka secara jelas

        individu tersebut akan

        memiliki perasaan tidak

        aman saat menghadapi

        mata pelajaran

        matematika

        Hal ini terlihat dalam

        penelitian ini dimana

        hasil mean empirik skala

        kcemasan dalam

        penelitian ini yaitu 7614

        berada pada posisi rata-

        rata Hasil ini

        menunjukkan bahwa

        terdapat kecemasan yang

        dialami oleh siswa dan

        siswi kelas XI di Sekolah

        Menengah Umum Negeri

        (SMUN) 1 Babelan

        Bekasi saat menghadapi

        mata pelajaran

        matematika

        Kecemasan siswa

        dan siswi dalam

        menghadapi mata

        pelajaran matematika

        dipengaruhi oleh

        beberapa faktor

        Berdasarkan gabungan

        dari pendapat Jersild dari

        Ahli Konstitusi (ahli yang

        meneliti tentang sifat

        alamiah yang dimiliki

        oleh setiap individu)

        Freud dari Ahli

        Psikoanalisis Calvin S

        Hall dari Ahli Kultural

        dan Mowrer dari Ahli

        Teori Belajar (dalam

        Soeharjono 1988) faktor

        yang mempengaruhi

        remaja menjadi cemas

        yaitu faktor Mikrokosmos

        (keadaan diri individu)

        seperti keadaan biologi

        individu seperti jenis

        kelamin dan dapat pula

        dipengaruhi oleh

        perkembangan individu

        yang dapat dilihat dari

        usia individu dan faktor

        Makrokosmos (keadaan

        lingkungan) seperti

        lingkungan kelas

        Hal ini terlihat dari

        hasil data yang diperoleh

        dalam penelitian ini

        berdasarkan hasil data

        yang didapatkan

        kecemasan dapat

        dipengaruhi oleh jenis

        kelamin usia dan kelas

        Andi (2007) mengatakan

        bahwa dalam belajar

        matematika diperlukan

        rasa ingin tahu perhatian

        dan minat dalam

        mempelajari matematika

        serta sikap ulet dan

        percaya diri dalam

        pemecahan masalah

        Menurut Tapia

        (1996) kecemasan

        terhadap pelajaran

        matematika berhubungan

        dengan jenis kelamin

        dimana faktor yang

        mempengaruhi

        kecemasan adalah rasa

        percaya diri minat

        terhadap pelajaran

        matematika dan motivasi

        Tapia menerangkan lebih

        lanjut bahwa rasa percaya

        diri minat terhadap

        pelajaran matematika dan

        motivasi pada pria lebih

        rendah dibandingkan

        dengan wanita sehingga

        pria lebih cemas dalam

        pelajaran matematika

        Hal ini dijelaskan

        lebih lanjut dari hasil

        penelitian Nawangsari

        (2001) diperoleh data

        bahwa siswa pria lebih

        cemas terhadap

        matematika dibandingkan

        siswa wanita

        Hal di atas juga

        terlihat pada hasil

        penelitian ini di mana

        jenis kelamin subjek pria

        lebih tinggi tingkat

        kecemasannya

        dibandingkan dengan

        subjek wanita ini terlihat

        dari skor mean

        kecemasan 7663 pada

        pria dan 7555 pada

        wanita

        Berdasarkan

        pengamatan yang

        dilakukan oleh Riyanto

        (2009) di mana kelas IPS

        lebih banyak mengalami

        kesulitan dalam

        menghadapi mata

        pelajaran matematika jika

        dibandingkan dengan

        kelas IPA karena untuk

        memahami mata

        pelajaran matematika

        dibutuhkan pemahaman

        yang mendalam dan

        latihan yang berulang kali

        untuk memperoleh hasil

        yang baik sedangkan

        materi yang banyak

        diberikan di kelas IPS

        adalah materi yang

        menggunakan metode

        menghafal Hal ini lah

        yang menyebabkan kelas

        IPS lebih cemas bila

        dibandingkan dengan

        kelas IPA Hal ini sesuai

        dengan hasil penelitian ini

        terhadap

        pengelompokkan kelas di

        mana diperoleh hasil

        mean kecemasan yang

        tertinggi berada pada

        kelas XI IPS dengan skor

        7796 yang berarti bahwa

        dalam menghadapi mata

        pelajaran matematika

        siswa kelas XI IPS lebih

        cemas jika dibandingkan

        dengan siswa XI IPA

        Selanjutnya

        berdasarkan

        pengelompokkan usia

        terlihat dari hasil

        penelitian yang dilakukan

        oleh Pearson (dalam

        Soeharjono 1988) pada

        100 orang anak yang

        berusia 5 ndash 18 tahun

        ternyata anak yang

        berusia diatas 12 tahun

        lebih menunjukkan rasa

        cemas akan di caci maki

        atau dibuat malu karena

        tidak dapat melakukan

        sesuatu dengan baik dan

        benar disamping itu

        dipengaruhi pula oleh

        jumlah terkecil dari

        subjek yang menduduki

        suatu kelompok usia atau

        jumlah terkecil dari

        keberadaan subjek yang

        menduduki kelompok

        usia tertentu

        Hasil penelitian

        diatas terlihat pula dalam

        penelitian ini di mana

        diperoleh hasil mean

        kecemasan yang tertinggi

        terletak pada usia 17

        tahun dengan jumlah 6

        subjek diperoleh skor

        mean 8567 kemudian di

        susul oleh usia 15 tahun

        dengan jumlah 14 subjek

        diperoleh skor mean

        8543 dan yang terendah

        terletak pada usia 16

        tahun dengan jumlah 64

        subjek skor mean 8144

        hasil penelitian ini

        menunjukkan bahwa

        kecemasan subjek dalam

        menghadapi mata

        pelajaran matematika

        dapat terlihat dari

        banyaknya jumlah subjek

        Di mana semakin banyak

        subjek yang berada dalam

        suatu populasi maka

        semakin rendah tingkat

        kecemasannya

        Bila kecemasan

        dalam menghadapi

        matematika terjadi dalam

        satu kurun waktu tertentu

        atau satu semester secara

        tidak langsung akan

        mempengaruhi prestasi

        akademik matematika

        siswa dan siswi tersebut

        Hal ini terlihat pada

        data yang dihasilkan

        dalam penelitian ini

        dimana ada korelasi

        negatif antara kecemasan

        dalam menghadapi mata

        pelajaran matematika

        dengan prestasi akademik

        matematika pada remaja

        dengan nilai koefisien

        korelasi sebesar r = -

        0221 dengan signifikansi

        sebesar 0022 (p lt 005)

        yang artinya semakin

        tinggi tingkat kecemasan

        siswa dalam menghadapi

        mata pelajaran

        matematika maka

        semakin rendah prestasi

        akademik matematika

        siswa dan sebaliknya

        semakin rendah tingkat

        kecemasan siswa dalam

        menghadapi mata

        pelajaran matematika

        maka akan semakin tinggi

        prestasi akademik

        matematika yang

        dihasilkan oleh siswa

        Hasil penelitian ini

        ternyata sama dengan

        penelitian yang

        dikemukakan oleh

        Nawangsari (2000) di

        mana ada korelasi negatif

        antara skor kecemasan

        terhadap matematika

        dengan prestasi akademik

        pada siswa SLTP di

        Surabaya Hal ini

        menunjukkan bahwa

        semakin tinggi tingkat

        kecemasan siswa

        terghadap pelajaran

        matematika maka

        semakin rendah prestasi

        akademik yang dihasilkan

        oleh siswa begitu pula

        sebaliknya semakin

        rendah tingkat kecemasan

        siswa terhadap pelajaran

        matematika maka

        semakin tinggi prestasi

        akademik yang dihasilkan

        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan hasil

        pengumpulan data dan hasil

        analisis data yang telah

        dilakukan maka dapat

        ditarik kesimpulan bahwa

        hipotesis dalam penelitian

        ini diterima hal ini

        menunjukkan bahwa ada

        hubungan yang negatif

        antara kecemasan dalam

        menghadapi mata pelajaran

        matematika dengan prestasi

        akademik matematika pada

        siswa dan siswi kelas XI di

        Sekolah Menengah Umum

        Negeri (SMUN) 1 Babelan

        Bekasi

        Berdasarkan data

        tambahan diperoleh hasil

        bahwa faktor-faktor yang

        mempengaruhi kecemasan

        siswa dalam menghadapi

        mata pelajaran matematika

        adalah jenis kelamin usia

        dan kelas Di mana siswa

        pria cenderung lebih cemas

        dalam menghadapi mata

        pealajaran matematika

        dibandingkan dengan siswa

        wanita Selain itu diperoleh

        pula data bahwa usia 17

        tahun jauh lebih cemas

        dibandingkan selanjutnya

        disusul usia 15 tahun dan

        16 tahun hal ini terlihat

        dari jumlah subjek pada

        usia tertentu di mana

        jumlah subjek yang

        menduduki usia 17 tahun

        lebih sedikit atau berjumlah

        6 subjek kemudian di susul

        oleh usia 15 tahun yang

        berjumlah 14 subjek dan

        pada usia 16 tahun

        sejumlah 64 subjek Bukan

        hanya usia namun kelas pun

        menunjukkan data bahwa

        kelas XI IPS cenderung

        lebih cemas dalam

        menghadapi mata pelajaran

        matematika dibandingkan

        dengan kelas XI IPA

        Saran

        Berdasarkan hasil

        penelitian yang telah

        dilakukan peneliti

        mempunyai beberapa saran

        yang dapat diberikan

        sebagai berikut

        d Berdasarkan hasil

        data yang diperoleh

        terlihat bahwa

        kecemasan siswa dan

        siswi dalam

        menghadapi mata

        pelajaran matematika

        berada pada kategori

        rata-rata atau sedang

        Hal ini menunjukkan

        bahwa rata-rata siswa

        dan siswi di Sekolah

        Menengah Umum

        Negeri (SMUN) 1

        Babelan Bekasi

        mengalami

        kecemasan cemas saat

        menghadapi mata

        pelajaran matematika

        Untuk mengurangi

        kecemasan dalam

        menghadapi mata

        pelajaran matematika

        peneliti menyarankan

        kepada siswa dan

        siswi sebelum

        menghadapi mata

        pelajaran matematika

        diharapkan siswa dan

        siswi dapat lebih giat

        lagi untuk berlatih

        mengerjakan tugas-

        tugas matematika

        soal-soal matematika

        dan memperdalam

        kembali materi yang

        telah diajarkan oleh

        guru matematika Hal

        ini bertujuan untuk

        membantu siswa dan

        siswi agar

        mengurangi

        kecemasan dalam

        menghadapi mata

        pelajaran matematika

        Bila kecemasan itu

        berkurang maka

        secara tidak langsung

        prestasi akademik

        matematika siswa dan

        siswi akan meningkat

        Sehubungan

        penelitian ini peneliti

        menyarankan kepada para

        peneliti selanjutnya agar

        dapat menggunakan

        populasi yang lebih luas

        lagi bukan hanya siswa

        dan siswi dari SMUN

        (Sekolah Menengah

        Umum Negeri) mungkin

        dengan mengambil

        sampel dari siswa yang

        berasal dari SMUS

        (Sekolah Menengah

        Umum Swasta) untuk

        melihat apakah siswa dari

        SMUS (Sekolah

        Menengah Umum

        Swasta) juga mengalami

        kecemasan dalam

        menghadapi mata

        pelajaran matematika

        yang secara langsung

        akan mempengaruhi

        prestasi akademik

        matematikanya Selain itu

        untuk pengembangan

        teori psikologi pendidikan

        diharapkan untuk

        penelitian selanjutnya

        dapat melihat kecemasan-

        kecemasan lain yang

        terjadi di luar mata

        pelajaran matematika di

        mana mata pelajaran

        tersebut sering pula

        dialami oleh siswa dan

        siswi selain kecemasan

        menghadapi mata

        pelajaran matematika

        Misalnya cemas

        menghadapi pelajaran

        kimia bahasa inggris

        ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

        matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

        Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

        Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

        Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

        Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

        Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

        Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

        Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

        Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

        Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

        Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

        terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

        Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

        Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

        Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

        Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

        Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

        Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

        Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

        Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

        Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

        Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

        Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

        Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

        Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

        • Prestasi Akademik
        • Mata Pelajaran Matematika
        • Remaja
        • Hipotesis
        • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
        • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
        • CPopulasi dan Sampel
        • DTeknik Pengumpulan Data
        • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
        • FTeknik Analisa Data

          minim pada remaja wanita dalam

          pelajaran-pelajaran matematika

          aljabar geometri dan sains dapat

          menyebabkan rendahnya prestasi

          akademik belajar matematika pada

          remaja wanita Sebaliknya pada remaja

          pria kemampuan inteligensi dalam

          pelajaran-pelajaran matematika

          aljabar geometri dan sains sangat

          besar sehingga prestasi belajar

          matematika remaja pria lebih tinggi

          dibandingkan dengan remaja wanita

          Hal ini sesuai dengan pengetesan

          inteligensi terhadap 7000 siswa-siswi

          sekolah menengah umum yang

          dilakukan oleh Sorenson (dalam Alsa

          1984) di mana hasil pengetesan

          inteligensi siswa pria adalah siswa pria

          memiliki inteligensi yang lebih baik

          dalam pelajaran matematika aljabar

          geometri dan sains sedangkan siswa

          wanita memiliki inteligensi yang lebih

          baik dalam bahasa asing pengertian

          verbal dan hal-hal ekspresi pada

          umumnya Hal senada terlihat pada

          penelitian yang dilakukan oleh Stipek

          dan Granlinski (dalam Thompson

          2007) pada keberhasilan remaja wanita

          dan remaja pria dalam pelajaran

          matematika ternyata remaja wanita

          memiliki urutan keberhasilan yang

          rendah atau berada di bawah

          kesuksesan remaja pria dalam

          pelajaran matematika

          Pelajaran matematika sering

          menimbulkan kecemasan pada diri

          remaja dan mempengaruhi prestasi

          akademik belajar matematika Hal ini

          dikarenakan adanya anggapan yang

          salah pada remaja terhadap pelajaran

          matematika Remaja beranggapan

          bahwa pelajaran matematika

          merupakan pelajaran yang dapat

          meningkatkan harga diri remaja

          dihadapan masyarakat Namun pada

          kenyataaanya banyak remaja yang

          tidak terlalu dapat memahami konsep

          matematika yang telah diberikan di

          sekolah Sehingga pada saat remaja

          mengikuti tes matematika tanpa

          persiapan sebelumnya terlihat bahwa

          remaja mengalami kecemasan yang

          berpengaruh pada rendahnya nilai yang

          dihasilkan remaja pada pelajaran

          matematika atau rendahnya prestasi

          akademik matematika pada remaja

          KT Hill dan Sarason (dalam

          Nawangsari 2000) melaporkan hasil

          studi longitudinal yang intensif pada

          700 siswa Sekolah Dasar di mana

          siswa akan memperoleh nilai

          matematika yang rendah ketika

          diberikan tes matematika tanpa ada

          pemberitahuan sebelumnya yang

          membuat siswa menjadi tidak siap hal

          ini dikarenakan oleh situasi dan

          suasana tes yang membuat mereka

          cemas Sebaliknya para siswa ini

          memperlihatkan nilai yang lebih baik

          jika berada pada kondisi yang lebih

          optimal dalam arti unsur-unsur yang

          membuat siswa berada dibawah

          tekanan dikurangi atau dihilangkan

          sama sekali Ini menunjukkan bahwa

          sebenarnya para siswa tersebut

          menguasai materi matematika yang

          diujikan tapi gagal memperlihatkan

          kemampuan mereka yang sebenarnya

          karena kecemasan yang melanda siswa

          saat mengerjakan soal-soal Sehingga

          kecemasan pada saat mengikuti tes

          matematika akan mempengaruhi

          prestasi akademik matematikanya

          Kecemasan menghadapi

          pelajaran matematika tidak hanya

          disebabkan oleh situasi dan suasana

          tes Namun kecemasan pada pelajaran

          matematika disebabkan pula oleh

          faktor lain salah satunya adalah guru

          di mana faktor tersebut dapat

          mempengaruhi prestasi akademik

          matematika siswa Hal ini sesuai

          dengan Nawangsari (2000) laporan

          dari hasil pengamatannya pada seluruh

          siswa-siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

          Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

          kecemasan siswa dalam menghadapi

          matematika akan berpengaruh dengan

          prestasi akademiknya Di mana 53

          dipengaruhi oleh materi pelajaran yang

          di anggap sulit kemudian di susul 26

          dipengaruhi oleh fasilitas yang

          kurang memadai dan 23 dipengaruhi

          oleh cara mengajar yang sulit dipahami

          (Nawangsari 2000)

          Berdasarkan Latar belakang

          masalah yang telah diuraikan di atas

          dihasilkan sebuah rumusan masalah

          penelitian sebagai berikut Apakah

          ada hubungan antara kecemasan dalam

          menghadapi mata pelajaran

          matematika dengan prestasi akademik

          matematika pada remaja

          Tujuan Penelitian

          Penulis ingin menguji

          hubungan antara kecemasan dalam

          menghadapi mata pelajaran

          matematika dengan prestasi akademik

          matematika pada remaja

          Manfaat Penelitian

          1 Manfaat Teoritis

          Berdasarkan hasil data

          dalam penelitian ini terlihat bahwa

          terdapat hubungan negatif antara

          kecemasan dalam menghadapi

          mata pelajaran matematika dengan

          prestasi akademik matematika pada

          remaja Penelitian ini diharapkan

          dapat memberikan masukan dan

          sumbangan bagi perkembangan

          ilmu psikologi khususnya

          psikologi pendidikan terutama

          yang berkaitan prestasi akademik

          matematika pada remaja Penelitian

          ini diharapkan dapat memberikan

          tambahan data empiris yang telah

          teruji secara ilmiah mengenai rata-

          rata terdapat kecemasan dalam

          menghadapi mata pelajaran

          matematika pada siswa dan siswi

          kelas XI di Sekolah Menengah

          Umum Negeri (SMUN) 1 Babelan

          Bekasi berada pada taraf sedang

          dimana kecemasan tersebut

          mempengaruhi prestasi akademik

          matematika siswa dan siswi Hasil

          penelitian ini diharapkan dapat

          memberikan informasi yang

          bermanfaat bagi peneliti-peneliti

          lain yang berminat di bidang yang

          sama

          2 Manfaat Praktis

          Dari hasil penlitian ini

          diketahui bahwa terdapat hubungan

          negatif antara kecemasan dalam

          menghadapi mata pelajaran

          matematika dengan prestasi

          akademik matematika pada remaja

          Pada penelitian ini kecemasan

          siswa dan siswi dalam menghadapi

          mata pelajaran matematika berada

          pada taraf sedang ini berarti bahwa

          siswa dan siswi rata-rata memiliki

          kecemasan dalam menghadapi

          mata pelajaran matematika

          sehingga diharapkan siswa dan

          siswi dapat mengurangi kecemasan

          dalam menghadapi mata pelajaran

          matematika Cara mengurangi

          kecemasan itu dapat dilakukan

          dengan memperbanyak

          mengerjakan latihan-latihan

          matematika memperdalam materi-

          materi yang telah diberikan oleh

          guru matematika dan hal-hal lain

          yang berkaitan dengan mata

          pelajaran matematika Selain itu

          hasil penelitian ini juga diharapkan

          dapat membantu memberikan

          informasi khususnya kepada para

          orang tua konselor sekolah guru

          dan seluruh masyarakat agar dapat

          memberikan stimulus-stimulus

          yang berkaitan dengan matematika

          dan menyediakan sarana dan

          prasarana yang menunjang

          efektifitas belajar matematika

          sehingga menumbuhkan rasa

          senang didalam diri siswa saat

          belajar matematika Bila

          kecemasan dalam menghadapi

          mata pelajaran matematika

          berkurang diharapkan akan dapat

          meningkatkan prestasi akademik

          matematika

          Kecemasan

          Crow dan Crow (dalam

          Hartanti 1997) mengemukakan

          bahwa kecemasan adalah sesuatu

          kondisi kurang menyenangkan

          yang di alami oleh individu yang

          dapat mempengaruhi keadaan

          fisiknya Senada dengan yang

          dikemukakan oleh Crow dan Crow

          menurut Soehardjono (1988)

          kecemasan adalah manifestasi dari

          gejala-gejala atau gangguan

          fisiologik seperti gemetar banyak

          keringat mual sakit kepala sering

          buang-buang air palpitasi (debaran

          atau berdebar-debar)

          Menurut Rathus (dalam

          Nawangsari 2001) kecemasan

          didefinisikan sebagai keadaan

          psikologis yang ditandai oleh

          adanya tekanan ketakutan

          kegalauan dan ancaman yang

          berasal dari lingkungan Sementara

          itu menurut Zakiyah Derajat

          (dalam Hartanti 1997) kecemasan

          adalah manifestasi dari berbagai

          proses emosi yang bercampur

          aduk yang terjadi ketika individu

          sedang mengalami tekanan

          perasaan atau frustasi dan

          pertentangan batin atau konflik

          Sedangkan menurut Nawangsari

          (2000) kecemasan adalah suatu

          kondisi yang tidak menyenangkan

          meliputi rasa takut rasa tegang

          khawatir bingung tidak suka yang

          sifatnya subjektif dan timbul

          karena adanya perasaan tidak aman

          terhadap bahaya yang diduga akan

          terjadi

          Dari berbagai definisi di

          atas maka dapat disimpulkan

          bahwa kecemasan merupakan

          kumpulan dari berbagai kondisi

          fisiologis dan psikologis sehingga

          menimbulkan berbagai macam

          reaksi di dalam diri individu

          seperti gemetar banyak keringat

          mual sakit kepala palpitasi rasa

          takut rasa tegang khawatir

          binggung dan lain sebagainya

          Faktor yang Mempengaruhi

          Kecemasan

          Freud (dalam

          Soehardjono1988) mengutarakan

          kecemasan dapat terjadi karena

          keadaan seperti berikut

          a Kehilangan orang yang

          dicintai seperti kehilangan

          seorang guru yang di cintai

          b Konflik yang tidak

          terselesaikan antara kebutuhan

          untuk pemuasan instinktual dan

          keadaan lingkungan melarang

          pemuasan tersebut

          Jersild dari Ahli Konstitusi

          mengatakan bahwa kecemasan

          dipengaruhi oleh faktor konstitusi

          individu Menurut Freud dari Ahli

          Psikoanalisis kecemasan

          merupakan akibat dari hasil konflik

          antara dorongan instingtual yang

          ingin mencari kepuasan dengan

          kekuatan represi untuk

          menghambat dorongan yang

          muncul Sementara itu Calvin S

          Hall dari Ahli Kultural mengatakan

          bahwa kecemasan di pandang

          sebagai ekspresi langsung dari

          pengaruh sosio-kultural Mowrer

          dari Ahli Teori Belajar mengatakan

          kecemasan dipengaruhi oleh pola

          belajar ldquoConditioningrdquo dengan

          adaptasi yang salah serta

          didasarkan pada pembentukkan

          ldquoConditioned Reflexrdquo Jersild dari

          Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

          tentang sifat alamiah yang dimiliki

          oleh setiap individu) Freud dari

          Ahli Psikoanalisis Calvin S Hall

          dari Ahli Kultural dan Mowrer dari

          Ahli Teori Belajar bersepakat

          untuk menggabungkan pendapat

          masing-masing menjadi dua faktor

          yang mempengaruhi kecemasan

          (dalam Soeharjono 1988) yaitu

          a Mikrokosmos (keadaan diri

          individu)

          1) Sifat dasar konstitusi

          individu sejak lahir yang

          meliputi emosi tingkah

          laku dan proses berfikir

          individu

          2) Keadaan biologi individu

          seperti jenis kelamin

          3) Perkembangan individu

          yang dapat dilihat dari usia

          individu

          b Makrokosmos (keadaan

          lingkungan)

          1) Orang tua atau keluarga

          dirumah

          2) Sekolah (kelas) tetangga

          teman-teman

          3) Masyarakat meliputi

          keadaan sosial budaya

          lingkungan agama dan

          sebagainya

          Berdasarkan kedua

          pendapat yang dikemukakan oleh

          Freud (dalam Soehardjono1988)

          dan penggabungan pendapat dari

          Jersild dari Ahli Konstitusi (ahli

          yang meneliti tentang sifat alamiah

          yang dimiliki oleh setiap individu)

          Freud dari Ahli Psikoanalisis

          Calvin S Hall dari Ahli Kultural

          dan Mowrer dari Ahli Teori

          Belajar (dalam Soeharjono 1988)

          dapat ditarik kesimpulan bahwa

          faktor yang mempengaruhi

          kecemasan adalah keadaan

          lingkungan di mana keadaan itu

          dapat dilihat pada lingkungan

          sekolah terutama di dalam kelas

          atau karena kehilangan orang yang

          dicintai misalnya guru orang tua

          teman dan lain sebagainya selain

          itu dipengaruhi pula oleh keadaan

          didalam diri individu seperti

          keadaan biologi individu seperti

          jenis kelamin dan dapat pula

          dipengaruhi oleh perkembangan

          individu yang dapat dilihat dari

          usia individu selain itu dapat pula

          disebabkan oleh konflik yang tidak

          dapat terselesaikan antara

          kebutuhan untuk pemuasan

          instinktual individu dengan

          keadaan lingkungan melarang

          pemuasan yang dinginkan oleh

          individu

          Komponen-Komponen

          Kecemasan

          Menurut Dacey (2000)

          dalam mengenali gejala kecemasan

          dapat di tinjau melalui tiga

          komponen yaitu

          a Komponen Psikologis berupa

          kegelisahan gugup tegang

          cemas rasa tidak aman takut

          cepat terkejut

          b Komponen Fisiologis berupa

          jantung berdebar keringat

          dingin pada telapak tangan

          tekanan darah meninggi

          (mudah emosi) respon kulit

          terhadap aliran galvanis

          (sentuhan dari luar) berkurang

          gerakan peristaltik (gerakan

          berulang-ulang tanpa disadari)

          bertambah gejala somatik atau

          fisik (otot) gejala somatik atau

          fisik (sensorik) gejala

          Respiratori (pernafasan) gejala

          Gastrointertinal (pencernaan)

          gejala Urogenital (perkemihan

          dan kelamin)

          c Komponen Sosial

          sebuah perilaku yang

          ditunjukkan oleh individu di

          lingkungannya Perilaku itu

          dapat berupa tingkah laku

          (sikap) dan gangguan tidur

          Berdasarkan penjelasan

          yang telah dikemukakan oleh

          Dacey (2000) bahwa dalam

          mengenali gejala kecemasan dapat

          di lihat dari tiga komponen Di

          mana ke tiga komponen tersebut

          adalah komponen psikologis

          komponen fisiologis dan

          komponen sosial

          Dampak Kecemasan

          Menurut Hartanti (1997)

          kecemasan akan membawa

          individu mengantisipasi situasi

          ketakutan yang tak berbahaya

          membesar-besarkan bahaya atau

          risiko sehingga dapat menghambat

          kegiatan individu dalam menjalani

          kehidupannya Sementara itu

          menurut Horney (dalam

          Soeharjono 1988) individu yang

          mengalami kecemasan akan terus-

          menerus membentuk defens

          (pertahanan) di dalam dirinya

          untuk melawan lingkungan yang di

          anggap tidak adil dan kejam

          terhadap dirinya Perlawanan yang

          dilakukan oleh individu terhadap

          lingkungannya akan membuat

          individu semakin tidak mempunyai

          kekuatan untuk mengubahnya dan

          dapat melemahkan kemampuannya

          dalam menumbuhkan kepercayaan

          pada dirinya

          Dari pendapat yang

          dikemukakan oleh Hartanti (1997)

          dan Horney (dalam Soeharjono

          1988) mengenai dampak

          kecemasan maka dapat ditarik

          kesimpulan bahwa dampak

          kecemasan adalah sebuah

          perlawanan yang dilakukan oleh

          individu terhadap sesuatu yang

          dapat membuat individu cemas di

          mana bila individu terus-menerus

          melakukan perlawanan pada

          kondisi ini maka kegiatan individu

          akan terganggu individu akan

          merasa tidak berdaya untuk

          merubah kondisi tersebut dan

          individu menjadi kurang percaya

          pada kemampuan yang

          dimilikinya

          Prestasi Akademik

          Penilaian terhadap hasil

          belajar siswa untuk mengetahui

          sejauhmana siswa telah mencapai

          sasaran belajar inilah yang disebut

          sebagai prestasi akademik Winkel

          (dalam Christantie 2007)

          mengatakan bahwa proses belajar

          yang dialami oleh siswa

          menghasilkan perubahan-

          perubahan dalam bidang

          pengetahuan dan pemahaman

          dalam bidang nilai sikap dan

          keterampilan Adanya perubahan

          tersebut tampak dalam prestasi

          akademik yang dihasilkan oleh

          siswa terhadap pertanyaan

          persoalan atau tugas yang

          diberikan oleh guru Melalui

          prestasi akademik siswa dapat

          mengetahui kemajuan-kemajuan

          yang telah dicapainya dalam

          belajar Menurut Poerwodarminto

          (dalam Wahyuningsih 2004) yang

          dimaksud dengan prestasi adalah

          hasil yang telah dicapai dilakukan

          atau dikerjakan oleh individu

          Sedangkan prestasi akademik itu

          sendiri diartikan sebagai prestasi

          yang dicapai oleh seorang siswa

          pada jangka waktu tertentu dan di

          catat dalam buku rapor sekolah

          Berdasarkan beberapa

          pendapat yang telah dikemukakan

          oleh Winkel (dalam Christantie

          2007) dan Poerwodarminto (dalam

          Wahyuningsih 2004) maka dapat

          di tarik kesimpulan mengenai

          pengertian prestasi akademik yaitu

          suatu cara yang dilakukan untuk

          memberikan penilaian terhadap

          hasil-hasil belajar siswa yang

          dilakukan dalam jangka waktu

          tertentu dan di catat dalam buku

          prestasi siswa atau buku rapor

          siswa di sekolah

          Faktor-Faktor yang

          Mempengaruhi Prestasi

          Akademik

          Menurut Suryabrata (1998)

          Riyanti Prabowo dan

          Puspitawati (1996) faktor-faktor

          yang mempengaruhi prestasi

          akademik dapat digolongkan

          menjadi dua bagian yaitu faktor

          internal dan faktor eksternal

          b Faktor Internal

          Merupakan faktor yang

          berasal dari dalam diri siswa

          yang dapat mempengaruhi

          prestasi akademik Faktor ini

          dapat dibedakan menjadi dua

          kelompok yaitu

          1) Faktor fisiologis

          Dalam hal ini

          faktor fisiologis yang

          dimaksud adalah faktor

          yang berhubungan dengan

          kesehatan dan pancaindera

          yaitu

          a) Kesehatan badan

          Untuk dapat

          menempuh studi yang

          baik siswa perlu

          memperhatikan dan

          memelihara kesehatan

          tubuhnya Keadaan fisik

          yang lemah dapat

          menjadi penghalang

          bagi siswa dalam

          menyelesaikan program

          studinya Dalam upaya

          memelihara kesehatan

          fisiknya siswa perlu

          memperhatikan pola

          makan dan pola tidur

          untuk memperlancar

          metabolisme dalam

          tubuhnya Selain itu

          juga untuk memelihara

          kesehatan bahkan juga

          dapat meningkatkan

          ketangkasan fisik

          dibutuhkan olahraga

          yang teratur

          b) Pancaindera

          Berfungsinya

          pancaindera merupakan

          syarat berlangsungnya

          belajar yang baik

          Dalam sistem

          pendidikan dewasa ini

          di antara pancaindera

          itu yang paling

          memegang peranan

          dalam belajar adalah

          mata dan telinga Hal

          ini penting karena

          sebagian besar hal-hal

          yang dipelajari oleh

          manusia dipelajari

          melalui penglihatan dan

          pendengaran Dengan

          demikian seorang anak

          yang memiliki cacat

          fisik atau bahkan cacat

          mental akan

          menghambat dirinya di

          dalam menangkap

          pelajaran sehingga

          pada akhirnya akan

          mempengaruhi prestasi

          akademiknya di

          sekolah

          2) Faktor psikologis

          Ada banyak faktor

          psikologis yang dapat

          mempengaruhi prestasi

          akademik siswa antara lain

          adalah

          a) Inteligensi

          Pada umumnya

          prestasi akademik yang

          ditampilkan siswa

          mempunyai kaitan yang

          erat dengan tingkat

          kecerdasan yang

          dimiliki siswa Taraf

          inteligensi ini sangat

          mempengaruhi prestasi

          akademik seorang

          siswa di mana siswa

          yang memiliki taraf

          inteligensi tinggi

          mempunyai peluang

          lebih besar untuk

          mencapai prestasi

          akademik yang lebih

          tinggi Sebaliknya

          siswa yang memiliki

          taraf inteligensi yang

          rendah diperkirakan

          juga akan memiliki

          prestasi akademik yang

          rendah Namun

          bukanlah suatu yang

          tidak mungkin jika

          siswa dengan taraf

          inteligensi rendah

          memiliki prestasi

          akademik yang tinggi

          dan begitu pula

          sebaliknya

          b) Sikap

          Sikap yang

          pasif rendah diri dan

          kurang percaya diri

          dapat merupakan faktor

          yang menghambat

          siswa dalam

          menampilkan prestasi

          akademiknya

          c) Motivasi

          Motivasi belajar

          merupakan faktor psikis

          yang bersifat non

          intelektual Peranannya

          yang khas ialah dalam

          hal gairah atau

          semangat belajar siswa

          yang termotivasi kuat

          akan mempunyai

          banyak energi untuk

          melakukan kegiatan

          belajar

          c Faktor Eksternal

          Selain faktor-faktor

          yang ada dalam diri siswa ada

          hal-hal lain di luar diri yang

          dapat mempengaruhi prestasi

          akademik yang akan diraih

          antara lain adalah

          1) Faktor lingkungan keluarga

          a) Sosial ekonomi

          keluarga

          Sosial ekonomi

          keluarga yang memadai

          akan membuat

          seseorang lebih banyak

          kesempatan

          mendapatkan fasilitas

          belajar yang lebih baik

          mulai dari buku alat

          tulis hingga pemilihan

          sekolah

          b) Pendidikan orang tua

          Orang tua yang

          telah menempuh

          jenjang pendidikan

          tinggi cenderung lebih

          memperhatikan dan

          memahami pentingnya

          pendidikan bagi anak-

          anaknya dibandingkan

          dengan yang

          mempunyai jenjang

          pendidikan yang lebih

          rendah

          c) Perhatian orang tua dan

          suasana hubungan

          antara anggota keluarga

          Dukungan dari

          keluarga merupakan

          suatu pemacu semangat

          berpretasi bagi

          seseorang Dukungan

          dalam hal ini bisa

          secara langsung berupa

          pujian atau nasihat

          maupun secara tidak

          langsung seperti

          hubugan keluarga yang

          harmonis

          2) Faktor lingkungan sekolah

          a) Sarana dan prasarana

          Kelengkapan

          fasilitas sekolah seperti

          papan tulis kapur atau

          spidol yang dapat

          membantu kelancaran

          proses belajar mengajar

          di sekolah selain itu

          bentuk ruangan

          sirkulasi udara dan

          lingkungan sekitar

          sekolah juga dapat

          mempengaruhi proses

          belajar mengajar

          b) Kompetensi guru dan

          siswa

          Kualitas guru

          dan siswa sangat

          penting dalam meraih

          prestasi kelengkapan

          sarana dan prasarana

          tanpa disertai kinerja

          yang baik dari para

          penggunanya akan sia-

          sia belaka Bila seorang

          siswa merasa

          kebutuhannya untuk

          berprestasi dengan baik

          di sekolah terpenuhi

          misalnya dengan

          tersedianya fasilitas dan

          tenaga pendidik yang

          berkualitas yang dapat

          menimbulkan rasa

          keingintahuan yang

          besar hubungan dengan

          guru dan teman-

          temannya berlangsung

          harmonis maka siswa

          akan memperoleh iklim

          belajar yang

          menyenangkan Dengan

          demikian siswa akan

          terdorong untuk terus-

          menerus meningkatkan

          prestasi akademiknya

          c) Kurikulum dan metode

          mengajar

          Hal ini meliputi

          materi dan bagaimana

          cara memberikan materi

          tersebut kepada siswa

          Metode pembelajaran

          yang lebih interaktif

          (terjadi melalui dua

          arah) sangat diperlukan

          untuk menumbuhkan

          minat dan peran serta

          siswa dalam kegiatan

          pembelajaran

          3) Faktor lingkungan

          masyarakat

          a) Sosial budaya

          Pandangan

          masyarakat tentang

          pentingnya pendidikan

          akan mempengaruhi

          kesungguhan pendidik

          dan peserta didik

          Masyarakat yang masih

          memandang rendah

          pendidikan akan enggan

          mengirimkan anaknya

          ke sekolah dan

          cenderung memandang

          rendah pekerjaan

          gurupengajar

          b) Partisipasi terhadap

          pendidikan

          Bila semua

          pihak telah

          berpartisipasi dan

          mendukung kegiatan

          pendidikan mulai dari

          pemerintah (berupa

          kebijakan dan

          anggaran) sampai pada

          masyarakat bawah

          setiap orang akan lebih

          menghargai dan

          berusaha memajukan

          pendidikan dan ilmu

          pengetahuan

          Pengukuran Prestasi Akademik

          Menurut Suryabrata (1998)

          rapor merupakan perumusan

          terakhir yang diberikan oleh guru

          mengenai kemajuan atau hasil

          belajar murid-muridnya selama

          masa tertentu

          Azwar (1996) menyebutkan

          bahwa ada beberapa fungsi

          penilaian dalam pendidikan yaitu

          a Penilaian berfungsi selektif

          (Fungsi Sumatif)

          Fungsi penilaian ini

          merupakan pengukuran akhir

          dalam suatu program dan

          hasilnya dipakai untuk

          menentukan apakah siswa

          dapat dinyatakan lulus atau

          tidak dalam program

          pendidikan tersebut Dengan

          kata lain penilaian berfungsi

          untuk membantu guru

          mengadakan seleksi terhadap

          beberapa siswa misalnya

          1) Memilih siswa yang akan

          diterima di sekolah

          2) Memilih siswa untuk dapat

          naik kelas

          3) Memilih siswa yang

          seharusnya dapat beasiswa

          b Penilaian berfungsi diagnostik

          Fungsi penilaian ini

          selain untuk mengetahui hasil

          yang dicapai siswa juga

          mengetahui kelemahan siswa

          sehingga dengan adanya

          penilaian maka guru dapat

          mengetahui kelemahan dan

          kelebihan masing-masing

          siswa Jika guru dapat

          mendeteksi kelemahan siswa

          maka kelemahan tersebut dapat

          segera diperbaiki

          c Penilaian berfungsi sebagai

          penempatan (Placement)

          Setiap siswa memiliki

          kemampuan berbeda satu sama

          lain Penilaian dilakukan untuk

          mengetahui di mana

          seharusnya siswa tersebut

          ditempatkan sesuai dengan

          kemampuannya yang telah

          diperlihatkannya pada prestasi

          belajar yang telah dicapainya

          Sebagai contoh penggunaan

          nilai rapor SMU kelas I

          menentukan jurusan studi di

          kelas II dan III

          d Penilaian berfungsi sebagai

          pengukur keberhasilan (Fungsi

          Formatif)

          Penilaian berfungsi

          untuk mengetahui sejauh mana

          suatu program dapat

          diterapkan Sebagai contoh

          adalah raport di setiap semester

          di sekolah-sekolah tingkat

          dasar dan menegah dapat

          dipakai untuk mengetahui

          apakah program pendidikan

          yang telah diterapkan berhasil

          diterapkan atau tidak pada

          siswa tersebut

          Raport biasanya

          menggambil nilai dari angka 1

          sampai dengan 10 terutama

          pada siswa SD sampai SMU

          tetapi dalam kenyataan nilai

          terendah dalam rapor yaitu 4

          dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

          di bawah 5 berarti tidak baik

          atau buruk sedangkan nilai-

          nilai di atas 5 seperti nilai 6

          dikategorikan cukup untuk

          nilai 7 dikategorikan lebih dari

          cukup untuk nilai 8

          dikategorikan baik dan untuk

          nilai 9 dikategorikan sangat

          baik

          Mata Pelajaran Matematika

          Hudoyo (dalam Yoenanto

          2002) mendefinisikan mata

          pelajaran matematika adalah

          sebagai bidang ilmu yang

          berkenaan dengan ide-ide struktur-

          struktur dan hubungan-hubungan

          yang di atur secara logis sehingga

          pelajaran matematika berkaitan

          dengan konsep-konsep abstrak

          yang tersusun secara hirarkis dan

          dengan penalaran deduktif

          Nawangsari (2000) mendefinisikan

          mata pelajaran matematika sebagai

          suatu bidang ilmu yang membahas

          ide-ide hubungan-hubungan

          struktur-struktur yang berkaitan

          dengan konsep secara abstrak dan

          berguna dalam kehidupan sehari-

          hari Menurut Garis-Garis Besar

          Program Pengajaran Sekolah

          Lanjutan Tingkat Pertama atau di

          singkat dengan GBPP SLTP

          (dalam Nawangsari 2001) yang di

          maksud dengan mata pelajaran

          matematika adalah matematika

          sebagai salah satu ilmu dasar yang

          dewasa ini telah berkembang amat

          pesat baik materi maupun

          kegunaannya

          Dari beberapa pendapat

          yang telah dikemukakan di atas

          maka dapat disimpulkan bahwa

          mata pelajaran matematika adalah

          sebuah bidang ilmu yang paling

          mendasar dari kehidupan sehari-

          hari manusia di mana ilmu tersebut

          berkenaan dengan ide-ide

          hubungan-hubungan dan struktur-

          struktur berkaitan dengan konsep-

          konsep abstrak yang tersusun

          secara hirarkis dan telah diatur

          secara logis

          Dimensi Mata Pelajaran

          Matematika

          Dalam Garis-Garis Besar

          Program Pengajaran Sekolah

          Lanjut Tingkat Pertama atau di

          singkat dengan GBPP SLTP

          (dalam Nawangsari 2001)

          mengatakan bahwa didalam mata

          pelajaran matematika terdapat 4

          dimensi yaitu

          a Mata pelajaran matematika

          meliputi terjadinya proses

          belajar mengajar yaitu berupa

          sebuah kegiatan yang

          terintegrasi (utuh terpadu)

          antara siswa sebagai pelajar

          yang sedang belajar dengan

          guru sebagai pengajar yang

          sedang mengajar dalam

          suasana yang bersifat

          pengajaran

          b Mata pelajaran matematika di

          sekolah terdiri atas bagian-

          bagian matematika yang di

          pilih guna menumbuh

          kembangkan kemampuan-

          kemampuan dan membentuk

          pribadi siswa serta berpandu

          pada perkembangan ilmu dan

          teknologi

          c Mata pelajaran matematika

          berkenaan dengan materi yang

          memerlukan kegiatan berfikir

          yang berhubungan dengan

          struktur lebih tinggi di mana

          hal itu telah terbentuk dari apa

          yang sudah dipelajari

          sebelumnya Artinya bahan

          pelajaran matematika harus

          bermakna agar sesuai dengan

          kemampuan dan struktur

          kognitif yang dimiliki peserta

          didik

          d Mata pelajaran matematika

          memerlukan penggunaan

          metode instruksional

          Remaja

          Secara umum periode

          remaja merupakan klimaks dari

          periode-periode perkembangan

          sebelumnya Dalam periode ini apa

          yang diperoleh dalam masa-masa

          sebelumnya di uji dan dibuktikan

          sehingga dalam periode

          selanjutnya individu telah

          mempunyai suatu pola pribadi

          yang lebih mantap Periode remaja

          adalah masa transisi dalam periode

          anak-anak ke periode dewasa awal

          periode remaja dikelompokkan

          menjadi dua fase yaitu fase remaja

          awal dan fase remaja akhir

          (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

          1996) Masa remaja adalah masa

          dimulainya perkembangan kognitif

          yang mengarah pada pemikiran

          operasional formal yang lebih

          abstrak daripada pemikiran seorang

          anak Pemikiran remaja tidak lagi

          berupa pengalaman konkret saja

          namun remaja sudah dapat

          membangkitkan situasi-situasi

          khayalan kemungkinan-

          kemungkinan hipotesis atau dalil-

          dalil dan penalaran yang benar-

          benar abstrak (Santrock 2003)

          Menurut Papalia (2004) periode

          remaja adalah periode yang sudah

          mulai mengabungkan pengalaman

          yang di peroleh sebelumnya

          dengan tantangan saat ini dan

          memikirkan keadaan di masa yang

          akan datang

          Dari beberapa definisi

          remaja yang diberikan oleh para

          ahli dapat di tarik kesimpulan

          bahwa masa remaja adalah masa

          peralihan dari masa anak-anak ke

          masa dewasa Pada masa remaja

          merupakan masa awal dari

          pembentukan proses pemikiran

          operasional yang lebih abstrak

          Sehingga pada masa ini remaja

          sudah mulai membandingkan

          antara pengalaman di masa lalu

          dengan keadaan di masa sekarang

          dan mulai memikirkan masa yang

          datang

          Batasan Usia

          Periode remaja dianggap

          sebagai masa-masa yang amat

          penting dalam kehidupan individu

          khususnya dalam pembentukan

          kepribadian Masa remaja dibagi

          dua bagian yaitu (1) periode remaja

          awal (early adolescence) yaitu

          berkisar antara umur 13-17 tahun

          dan periode remaja akhir yaitu

          umur 17 tahun sampai dengan 18

          tahun (Puspitawati 1996)

          Bedasarkan teori

          perkembangan kognitif Piaget

          (dalam Santrock 2003) masa

          remaja dimulai pada usia 11 tahun

          sampai dengan 15 tahun dalam

          usia ini remaja sudah dapat berfikir

          secara operasional formal Masa

          remaja atau pubertas adalah proses

          menuju kedewasaan seksual atau

          kesuburan (kemampuan untuk

          reproduksi) pada periode ini selain

          perkembangan fisik diikuti pula

          dengan perkembangan kognitif

          sosial otonomi harga diri dan

          keintiman dalam hubungan seksual

          (Papalia 2004) Menurut Papalia

          (2004) masa remaja dapat

          dikelompokkan menjadi 3 yaitu

          remaja awal dimulai dari usia 11-

          13 tahun remaja madya dimulai

          dari usia 13 tahun sampai dengan

          18 tahun dan remaja akhir dimulai

          dari usia 18 tahun sampai dengan

          21 tahun

          Dari uraian yang

          dikemukakan di atas maka dapat

          disimpulkan bahwa usia remaja

          adalah dimulai dari 11 tahun

          sampai dengan 21 tahun

          Karakteristik Remaja

          Periode remaja adalah

          periode pemantapan identitas diri

          Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

          yang dipengaruhi oleh pandangan

          orang-orang sekitarnya serta

          pengalaman-pengalaman

          pribadinya akan menentukan pola

          perilakunya sebagai orang dewasa

          Pemantapan identitas diri ini tidak

          selalu mulus tetapi sering melalui

          proses yang panjang dan

          bergejolak Oleh karena itu banyak

          ahli menamakan periode ini

          sebagai masa-masa strom and

          stress atau masa up and down

          (Santrock 2003)

          Remaja adalah seorang

          idealis remaja memandang

          dunianya seperti apa yang

          diinginkannya bukan sebagaimana

          adanya Remaja suka mimpi-mimpi

          yang membuatnya marah cepat

          tersinggung atau frustasi Selain

          itu oleh keluarga dan masyarakat

          remaja di anggap sudah menginjak

          dewasa sehingga remaja diberi

          tanggung jawab yang sama dengan

          seorang yang sudah dewasa

          Remaja mulai memperhatikan

          prestasi dalam segala hal karena

          ini memberinya nilai tambah untuk

          kedudukan sosialnya di antara

          teman sebaya maupun orang-orang

          dewasa

          Hubungan antara

          Kecemasan Menghadapi

          Mata Pelajaran

          Matematika dengan

          Prestasi Akademik

          Matematika pada Remaja

          Masa remaja dapat dikatakan

          sebuah masa peralihan antara masa

          anak-anak menuju ke masa dewasa

          Menurut Santrock (2003) Masa remaja

          merupakan masa dimulainya

          perkembangan kognitif yang mengarah

          pada pemikiran operasional formal

          yang lebih abstrak daripada pemikiran

          seorang anak Pemikiran remaja tidak

          lagi berupa pengalaman konkret saja

          namun remaja sudah dapat

          membangkitkan situasi-situasi

          khayalan kemungkinan-kemungkinan

          hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

          yang benar-benar abstrak Selain itu

          masa remaja disebut pula sebagai masa

          strom and stress atau masa up and

          down (Santrock 2003) Bila pada masa

          ini remaja menemui hambatan dalam

          bidang tertentu maka hambatan tersbut

          akan membuat remaja menjadi cemas

          Menurut Crow dan Crow

          (dalam Hartanti 1997) kecemasan

          adalah sebuah kondisi yang kurang

          menyenangkan yang di alami oleh

          individu yang dapat mempengaruhi

          keadaan fisiknya Berdasarkan

          gabungan dari pendapat Jersild dari

          Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

          tentang sifat alamiah yang dimiliki

          oleh setiap individu) Freud dari Ahli

          Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

          Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

          Belajar (dalam Soeharjono 1988)

          faktor yang mempengaruhi remaja

          menjadi cemas yaitu faktor

          Mikrokosmos (keadaan diri individu)

          seperti keadaan biologi individu seperti

          jenis kelamin dan dapat pula

          dipengaruhi oleh perkembangan

          individu yang dapat dilihat dari usia

          individu dan faktor Makrokosmos

          (keadaan lingkungan) lingkungan

          sekolah atau lingkungan kelas

          Menurut Dacey (2000) dalam

          mengenali gejala kecemasan dapat

          ditinjau melalui tiga komponen yaitu

          komponen psikologis (afektif atau

          perasaan) yang dapat menimbulkan

          kecemasan adalah kegelisahan gugup

          tegang cemas rasa tidak aman takut

          cepat terkejut) komponen fisiologis

          (jantung berdebar keringat dingin

          pada telapak tangan tekanan darah

          meninggi respon kulit terhadap aliran

          galvanis berkurang gerakan peristaltik

          bertambah gejala somatik atau fisik

          (otot) gejala somatik atau fisik

          (sensorik) gejala Respiratori

          (pernafasan) gejala Gastrointertinal

          (pencernaan) gejala Urogenital

          (perkemihan dan kelamin)) dan

          komponen sosial (tingkah laku (sikap)

          dan gangguan tidur) Kecemasan

          tersebut dapat pula terjadi pada remaja

          yang mendapatkan materi pelajaran

          matematika

          Menurut Garis-Garis Besar

          Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

          Tingkat Pertama atau di singkat

          dengan GBPP SLTP (dalam

          Nawangsari 2001) yang di maksud

          dengan mata pelajaran matematika

          adalah matematika sebagai salah satu

          ilmu dasar yang dewasa ini telah

          berkembang amat pesat baik materi

          maupun kegunaannya Sedangkan

          Nawangsari (2000) mendefinisikan

          mata pelajaran matematika sebagai

          suatu bidang ilmu yang membahas ide-

          ide hubungan-hubungan struktur-

          struktur yang berkaitan dengan konsep

          secara abstrak dan berguna dalam

          kehidupan sehari-hari Dari kedua

          pendapat dari Garis-Garis Besar

          Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

          Tingkat Pertama atau di singkat

          dengan GBPP SLTP (dalam

          Nawangsari 2001) dan Nawangsari

          (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

          matematika merupakan suatu bidang

          ilmu yang di dalamnya membahas

          mengenai ide-ide hubungan-

          hubungan struktur-struktur yang

          berkaitan dengan konsep secara

          abstrak dan berguna dalam kehidupan

          sehari-hari di mana bidang ilmu

          tersebut saat ini sudah berkembang

          pesat

          Berkembangnya bidang ilmu

          matematika merupakan sebuah kabar

          yang baik untuk kemajuan Negara Di

          mana siswa-siswinya akan menjadi

          lebih pandai lagi dalam pelajaran

          matematika Namun bagi siswa materi

          pelajaran matematika merupakan

          materi pelajaran yang sulit

          (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

          kesulitan tersebut tidak dapat

          diselesaikan oleh siswa dengan baik

          maka akan menimbulkan kecemasan di

          dalam diri siswa saat menghadapi

          pelajaran matematika

          Berdasarkan hasil penelitian

          dengan menggunakan Math Anxiety

          Quesstionairre (MAQ) yang

          dikembangkan oleh Wigfield (dalam

          Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

          siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

          Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

          terdapat reaksi negatif dalam diri

          remaja saat menghadapi pelajaran

          matematika reaksi yang ditunjukkan

          oleh remaja ketika menghadapi

          pelajaran matematika adalah rasa tidak

          suka kurang percaya diri gelisah

          khawatir takut dan frustasi

          Kecemasan saat menghadapi

          mata pelajaran matematika dapat pula

          terjadi pada siswa dan siswi yang

          duduk dibangku Sekolah Lanjutan

          Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

          dipengaruhi oleh semakin

          kompleksnya perhitungan matematika

          di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

          (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

          telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

          Nawangsari 2000) dimana semakin

          tinggi tingkat kelas maka semakin

          kompleks perhitungan matematikanya

          dan bila siswa tidak mampu

          memahami perhitungan yang lebih

          dasar maka siswa akan cemas pada

          pelajaran matematika di tingkatan

          kelas berikutnya Bila keadaan cemas

          sering muncul dalam pelajaran

          matematika dalam satu kurun waktu

          atau dalam satu semester maka akan

          dapat mempengaruhi prestasi

          akademik matematika siswa

          Winkel (dalam Christantie

          2007) mengatakan bahwa prestasi

          akademik adalah proses belajar yang

          dialami oleh siswa menghasilkan

          perubahan-perubahan dalam bidang

          pengetahuan dan pemahaman dalam

          bidang nilai sikap dan keterampilan

          Adanya perubahan tersebut tampak

          dalam prestasi akademik yang

          dihasilkan oleh siswa terhadap

          pertanyaan persoalan atau tugas yang

          diberikan oleh guru Melalui prestasi

          akademik siswa dapat mengetahui

          kemajuan-kemajuan yang telah

          dicapainya dalam belajar Menurut

          Suryabrata (1998) dan Puspitawati

          (1996) hal-hal yang dapat

          mempengaruhi prestasi akademik

          siswa adalah faktor internal seperti

          kesehatan badan dan faktor eksternal

          seperti sarana dan prasarana sekolah

          Pelajaran-pelajaran yang biasanya

          diberikan penilaian salah satunya

          adalah prestasi akademik matematika

          Prestasi akademik matematika

          siswa di Indonesia saat ini sangat

          menurun hal ini sesuai dengan

          penelitian yang dilakukan oleh Third

          International Mathematics and

          Science Study (TIMSS) pada tahun

          1999 terhadap siswa tingkat delapan

          tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

          Pertama (SLTP) di mana Negara

          Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

          salah satu Negara yang prestasi

          matematika siswanya menduduki

          posisi yang rendah (Setyono 2005)

          Rendahnya prestasi tersebut

          dikarenakan oleh kurangnya

          pemahaman siswa terhadap konsep

          matematika (Arjuna 1999) Bila

          kondisi tersebut terus berlanjut maka

          akan menimbulkan kecemasan siswa

          dalam menghadapi pelajaran

          matematika di mana secara tidak

          langsung dapat juga mempengaruhi

          prestasi akademik matematika siswa

          Melihat adanya faktor-faktor

          yang mempengaruhi kecemasan

          sebagaimana yang telah diungkapkan

          di atas maka dapat dilihat bahwa

          kecemasan siswa dalam menghadapi

          pelajaran matematika dapat

          mempengaruhi prestasi akademik

          matematika siswa Hal ini terlihat dari

          dua faktor yang menyebabkan

          kecemasan yaitu keadaan diri individu

          dan keadaan lingkungan di mana bila

          faktor-faktor tersebut sering muncul

          pada saat siswa menghadapi pelajaran

          matematika maka hal ini dapat

          mengangu kegiatan siswa dalam

          belajar matematika siswa pun akan

          merasa kurang percaya pada

          kemampuannya dalam pelajaran

          matematika Bila hal ini terjadi dalam

          satu semester maka akan dapat

          berpengaruh terhadap prestasi

          akademik matematika siswa Faktor-

          faktor yang dapat mempengaruhi

          prestasi akademik yaitu faktor internal

          seperti kesehatan badan dan faktor

          eksternal seperti sarana dan prasarana

          sekolah Bila faktor-faktor tersebut

          sering muncul pada siswa dalam

          menghadapi pelajaran matematika

          maka dapat mempengaruhi prestasi

          akademik matematika siswa di mana

          semakin tingginya kecemasan dalam

          menghadapi pelajaran matematika

          maka semakin rendah prestasi

          akademik matematika siswa

          Hal ini sesuai dengan penelitian

          yang dilakukan oleh Nawangsari

          (2000) di mana siswa yang mengalami

          kecemasan pada pelajaran matematika

          akan mempengaruhi prestasi akademik

          matematika siswa hal ini dipengaruhi

          oleh materi pelajaran yang dianggap

          sulit kemudian disusul oleh fasilitas

          kelas yang kurang memadai dan cara

          mengajar guru yang sulit dipahami

          oleh siswa Sehingga saat siswa

          menghadapi pelajaran matematika

          siswa akan mengalami kecemasan dan

          bila hal ini terjadi dalam satu kurun

          waktu maka akan mempengaruhi

          prestasi akademik matematika siswa

          Senada dengan penelitian

          Nawangsari (2000) penelitian yang

          dilakukan oleh Sarason (dalam

          Nawangsari 2000) terhadap 700

          siswa-siswi SLTP di Amerika pada

          tahun 1996 didapatkan korelasi yang

          negatif antara skor kecemasan pada

          pelajaran matematika dengan prestasi

          akademik matematika siswa di mana

          korelasi tersebut menunjukkan bahwa

          semakin rendah tingkat kecemasan

          siswa SLTP pada pelajaran matematika

          akan semakin tinggi prestasi akademik

          matematika atau semakin tinggi tingkat

          kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

          matematika akan semakin rendah

          prestasi akademik matematika

          Hipotesis

          Dari beberapa penjelasan yang

          telah dikemukakan oleh para ahli di

          atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

          hubungan yang negatif antara

          kecemasan dalam menghadapi mata

          pelajaran matematika dengan prestasi

          akademik matematika pada remaja

          dimana semakin tinggi tingkat

          kecemasan remaja dalam menghadapi

          mata pelajaran matematika maka

          semakin rendah prestasi akademik

          matematika pada remaja

          BAB III

          METODOLOGI PENELITIAN

          A Identifikasi Variabel-Vari-

          abel Penelitian

          VariabelPrediktor Kecemasan

          Menghadapi Mata Pelajaran

          Matematika

          Variabel KriteriumPrestasi Akademik

          Matematika

          B Definisi Operasional Vari-

          abel Penelitian

          1 Kecemasan Menghadapi Mata

          Pelajaran Matematika Suatu

          bentuk ungkapan perasaan cemas

          yang dipengaruhi faktor

          psikologis dan faktor fisiologis

          yang sering dialami oleh setiap

          individu dalam kehidupan sehari-

          hari dalam hal-hal yang berkaitan

          dengan konsep-konsep abstrak

          struktur-struktur atau segala

          sesuatu yang berhubungan dengan

          pembahasan tentang matematika

          Alat yang digunakan untuk

          mengukur kecemasan dalam

          menghadapi mata pelajaran

          matematika adalah Skala

          Kecemasan yang didapatkan dari

          gejala-gejala kecemasan yang

          dikemukakan oleh Dacey di mana

          gejala-gejala kecemasan tersebut

          di bagi menjadi 3 komponen yaitu

          komponen psikologis komponen

          fisiologis dan komponen sosial

          2 Prestasi Akademik Matematika

          Suatu pengukuran yang bertujuan

          untuk menilai sebuah hasil dari

          proses belajar matematika yang

          dilakukan oleh remaja dalam satu

          kurun waktu tertentu untuk melihat

          pemahaman remaja mengenai

          konsep-konsep abstrak simbol-

          simbol yang telah diberikan oleh

          para pendidik Alat yang

          digunakan untuk mengukur

          prestasi akademik matematika

          remaja adalah dengan melihat nilai

          rapor remaja yang dihasilkan pada

          akhir semester

          C Populasi dan Sampel

          Popolasi dan sampel yang

          digunakan dalam pengambilan data

          adalah dengan menggunakan

          Purposive Sampling di mana teknik

          Purposive Sampling ini adalah teknik

          penentuan sampling yang digunakan

          peneliti jika peneliti mempunyai

          pertimbangan-pertimbangan tertentu di

          dalam pengambilan sampelnya atau

          penentuan sample untuk tujuan tertentu

          (Riduwan 2008) Populasi yang

          digunakan dalam peneltian ini adalah

          para siswa dan siswi kelas XI pada

          Sekolah Menengah Umum Negeri

          (SMUN) 1 Babelan Bekasi

          Pengambilan populasi siswa dan siswi

          kelas XI dilakukan karena ingin

          melihat tingkat kecemasan pada siswa

          dan siswi kelas XI sebelum

          mendapatkan perhitungan matematika

          yang terlalu kompleks dikelas

          berikutnya Hal ini seperti yang telah

          dikemukakan oleh Loughin ( dalam

          Nawangsari 2000) dimana semakin

          tinggi tingkat kelas maka semakin

          kompleks perhitungan matematikanya

          dan bila siswa tidak mampu

          memahami perhitungan yang lebih

          dasar maka siswa akan cemas pada

          pelajaran matematika ditingkatan kelas

          berikutnya Sampel yang digunakan

          pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

          D Teknik Pengumpulan Data

          Teknik Pengumpulan data yang

          digunakan dalam mengukur tingkat

          kecemasan siswa dalam menghadapi

          mata pelajaran matematika adalah

          dengan menggunakan metode

          kuesioner tertutup dengan memberikan

          tanda checklist Kuesioner tertutup

          dengan tanda checklist ini adalah suatu

          daftar yang berisi tentang aspek-aspek

          yang akan diukur (Riduwan 2008)

          Pengukuran prestasi akademik

          matematika dilakukan dengan melihat

          nilai rapor siswa dan siswi pada

          pelajaran matematika

          1 Skala Kecemasan

          Skala kecemasan yang

          digunakan dalam penelitian ini di

          peroleh dari komponen-komponen

          kecemasan yang di kemukakan

          oleh Dacey (2000) yaitu

          komponen psikologis komponen

          fisiologis dan komponen sosial

          Komponen-komponen inilah yang

          akan dijadikan acuan atau dasar

          pengukuran dalam penelitian ini

          yang selanjutnya akan

          dikembangkan menjadi item-item

          yang akan diberikan kepada

          responden untuk dijawab oleh

          responden

          Tabel 1

          Distribusi item Skala kecemasan

          N

          o

          Kom

          pone

          n

          Komponen

          Favorabe

          l

          Unfav

          orabel

          To

          tal

          1 Kom

          pone

          n

          Psiko

          logis

          12345

          67

          8910

          3132

          3334

          3536

          3738

          3940

          20

          2 Kom

          pone

          n

          Fisiol

          ogis

          111213

          141516

          171819

          20

          4142

          4344

          4546

          4748

          4950

          20

          3 Kom

          pone

          n

          Sosia

          l

          212223

          2425

          262728

          2930

          5152

          5354

          5556

          5758

          5960

          20

          Total 30 30 60

          2 Prestasi Akademik

          Prestasi akademik di peroleh

          dengan menggunakan nilai raport

          terakhir pada pelajaran

          matematika

          E Validitas dan Reliabilitas

          Alat Pengumpulan Data

          Pada penelitian ini digunakan

          validitas dan reliabilitas yang bertujuan

          untuk menilai keakuratan dari alat-alat

          pengumpulan data

          1 Validitas

          Menurut Azwar (1997)

          validitas adalah sejauh mana

          ketepatan dan kecermatan suatu

          instrument pengukur (alat tes)

          dalam melakukan fungsi ukurnya

          Sebuah tes dikatakan valid apabila

          tes tersebut menjalankan fungsi

          ukurnya atau memberikan hasil

          ukur yang tepat dan akurat sesuai

          dengan maksud yang dikenakan

          dalam tes tersebut Cara

          mendapatkan validitas dengan

          menggunakan teknik total korelasi

          item (korelasi product-moment)

          Untuk batasan validitas item yang

          digunakan dalam penelitian ini

          ditentukan oleh peneliti dengan

          koefisien validitas sebesar ge 03

          (Azwar 2008)

          2 Reliabilitas

          Menurut Azwar (1997)

          reliabilitas adalah pengukuran

          terhadap suatu alat tes di mana

          hasil ukurnya dapat terpercaya

          sehingga bila alat tes tersebut

          digunakan dalam beberapa kali

          pengukuran akan menghasilkan

          nilai yang relatif sama Cara

          mendapatkan reliabilitas dengan

          menggunakan teknik Alpha

          Cronbach

          Pada penelitian ini batas

          koefisien realibilitas yang akan

          digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

          ini sesuai dengan yang

          dikemukakan oleh Azwar (2008)

          F Teknik Analisa Data

          Pada penelitian ini teknik

          analisis data yang digunakan adalah

          Product Moment Correlation Coeffient

          Pearson di mana data yang akan di

          analisis adalah data yang di peroleh

          dari skala kecemasan dalam

          menghadapi mata pelajaran

          matematika dikorelasikan dengan data

          nilai raport siswa dalam mata pelajaran

          matematika

          BAB IV

          PELAKSANAAN DAN HASIL

          PENELITIAN

          A Persiapan Penelitian

          Sebelum penelitian ini

          dimulai awalnya peneliti

          melakukan persiapan

          administrasi yang berupa

          surat keterangan permohonan

          izin dari pihak kampus

          (Universitas Gunadarma)

          untuk melakukan penelitian

          ke SMUN 1 Babelan Bekasi

          setelah itu peneliti

          menggandakan kuesioner

          tertutup dari skala kecemasan

          sebanyak 100 kuesioner

          kuesioner atau skala

          kecemasan ini berjumlah 60

          item yang terdiri dari 30 item

          favorable dan 30 item

          unfavorable

          Subjek yang digunakan

          dalam penelitian ini adalah

          siswa dan siswi SMU yang

          berada di kelas XI atau kelas

          2 SMUN 1 Babelan Bekasi

          Dalam penelitian ini peneliti

          mengambil sampel sebanyak

          3 kelas dan jumlah sampel

          sebanyak 100 siswa-siswi di

          mana 1 kelas berasal dari

          kelas unggulan atau kelas XI

          IPA 1 dan dua kelas lagi

          berasal dari kelas yang tidak

          diunggulkan atau kelas

          reguler yaitu kelas XI IPS 2

          dan kelas XI IPS 3 Untuk

          mendapatkan subjek ini

          peneliti bekerjasama dengan

          segenap pihak sekolah dari

          SMUN 1 Babelan Bekasi

          yang berhubungan dengan

          bagian kesiswaan dan guru-

          guru BP yang menangani ke

          tiga kelas tersebut

          B Pelaksanaan Penelitian

          Pada penelitian ini

          peneliti melaksanakan try out

          terpakai yaitu data diperoleh

          dengan try out sekaligus

          digunakan sebagai data dalam

          penelitian Pengambilan data

          dilakukan pada tanggal 13

          Oktober 2009 untuk

          penyebaran kuesioner atau

          skala kecemasan yang

          berjumlah 100 angket yang

          terdiri dari 60 item Pada 14-

          19 Oktober 2009 untuk

          mengambil fotocopy raport

          yang masih berada di siswa

          dan siswi Pengambilan

          fotocopy raport dilakukan

          dalam rentang waktu 5 hari

          disebabkan peneliti

          mengalami kesulitan dalam

          meminta fotocopy raport

          kepada siswa dan siswi

          SMUN 1 Babelan Bekasi

          Proses pengambilan data

          pada tanggal 13 Oktober

          2009 dilakukan pada pukul

          1000 sampai dengan pukul

          1200 Proses pengambilan

          data pertama dilakukan di

          kelas XI IPA 1 kemudian

          dilanjutkan di kelas XI IPS 3

          dan setelah itu dilanjutkan di

          kelas XI IPS 2

          Jumlah keseluruhan

          subjek dalam penelitian ini

          adalah berjumlah 100 siswa-

          siswi 30 siswa-siswi berasal

          dari kelas XI IPA 1 40

          siswa-siswi berasal dari kelas

          XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

          berasal dari kelas XI IPS 2

          Penelitian ini mengalami

          hambatan hambatan yang

          dimaksud adalah peneliti

          menyebarkan angket

          sebanyak 100 namun data

          yang dapat peneliti olah

          hanya 84 data dan 16 data

          yang lain tidak dapat diolah

          karena subjek tidak mengisi

          angket yang telah peneliti

          berikan Sehingga penelitian

          ini hanya terdiri dari 84

          subjek

          C Hasil Penelitian

          1 Deskripsi Subjek

          Penelitian

          a Jenis Kelamin

          Subjek dalam

          penelitian ini terdiri

          dari 46 subjek pria

          dengan presentase

          5476 dan 38 subjek

          wanita dengan

          presentase 4524

          Dapat dilihat

          rinciannya pada tabel

          berikut ini

          Tabel 2

          Distribusi Subjek

          Berdasarkan Jenis

          Kelamin

          No Jenis

          Kelamin

          Jumlah Presentase

          ()

          1 Pria 46 5476

          2 Wanita 38 4524

          b Usia

          Subjek dalam

          penelitian ini terdiri

          dari 14 subjek yang

          berusia 15 tahun

          dengan presentase

          1666 64 subjek

          yang berusia 16 tahun

          dengan presentase

          7619 dan 6 subjek

          yang berusia 17 tahun

          dengan presentase

          715 Dapat dilihat

          rinciannya pada tabel

          berikut ini

          Tabel 3

          Distribusi Subjek

          Berdasarkan Usia

          No Usia Jumlah Presentase

          ()

          1 15

          tahun

          14 1666

          2 16

          tahun

          64 7619

          3 17

          tahun

          6 715

          c Kelas

          Subjek dalam

          penelitian ini terdiri

          dari 30 subjek dari

          kelas XI IPA dengan

          presentase 3571

          dan 54 subjek untuk

          kelas XI IPS dengan

          presentase 6429

          Dapat dilihat

          rinciannya pada tabel

          berikut ini

          Tabel 4

          Distribusi Subjek

          Berdasarkan Kelas

          No Kelas Jumlah Presentase

          ()

          1 XI

          IPA

          30 3571

          2 XI

          IPS

          54 6429

          2 Hasil Pengukuran Mean

          Skala Kecemasan dengan

          Jenis Kelamin Usia dan

          Kelas

          a Hasil Pengukuran

          Mean Skala

          Kecemasan dengan

          Jenis Kelamin

          Tabel 5

          Hasil pengukuran

          Mean Skala

          Kecemasan dengan

          Jenis Kelamin

          No Jenis

          Kelamin

          Jumlah

          Kecemasan

          1 Pria 46

          2 Wanita 38

          Berdasarkan

          data di atas diketahui

          bahwa mean

          kecemasan pada pria

          lebih tinggi dari pada

          wanita hal ini

          ditunjukkan dengan

          skor7663 untuk pria

          dan 7555 untuk

          wanita

          b Hasil Pengukuran

          Mean Skala

          Kecemasan dengan

          Usia

          Tabel 6

          Hasil pengukuran

          Mean Skala

          Kecemasan dengan

          Usia

          Berdasarkan data

          di atas diketahui

          bahwa mean

          kecemasan yang

          tertinggi terletak pada

          usia 17 tahun dengan

          skor 8567 kemudian

          di susul oleh usia 15

          tahun dengan skor

          8543 dan yang

          terendah terletak pada

          usia 16 tahun dengan

          skor 8144

          c Hasil Pengukuran

          Mean Skala

          Kecemasan dengan

          Kelas

          Tabel 7

          Hasil pengukuran

          Mean Skala

          Kecemasan dengan

          Kelas

          No Kelas Jumlah Mean

          Skala

          No Usia Jumlah Mean

          Skala

          Kecemasan

          1 15

          tahun

          14 8543

          2 16

          tahun

          64 8144

          3 17

          tahun

          6 8567

          Kecemasan

          1 XI

          IPA

          30

          2 XI

          IPS

          54

          Berdasarkan data

          di atas diketahui

          bahwa mean

          kecemasan yang

          tertinggi berada pada

          kelas XI IPS dengan

          skor 7796 dan yang

          terendah berada pada

          kelas XI IPA dengan

          skor 7287

          3 Hasil Uji Validitas dan

          Realibilitas Skala

          Kecemasan

          a Uji Validitas

          Menurut Azwar

          (2008) validitas item

          dapat dianggap

          memuaskan apabila

          koefisien validitasnya

          sebesar ge 03

          Berdasarkan hasil uji

          coba pada skala

          kecemasan yang

          berjumlah 60 item

          dihasilkan 36 item

          yang valid Validitas

          item dalam penelitian

          ini untuk skala

          kecemasan bergerak

          dari 0301 sampai

          dengan 0538

          Distribusi item yang

          valid dapat di lihat

          dari tabel berikut ini

          Tabel 8

          Distribusi item

          valid Skala

          Kecemasan

          No Komponen

          Nomor Item

          Favorabel

          1 Komponen

          Psikologis

          1234567

          8910

          2 Komponen

          Fisiologis

          111213141516

          17181920

          3 Komponen

          Sosial

          2122232425

          2627282930

          Total

          Keterangan

          item yang tidak valid

          b Uji Realibilitas

          Uji realibilitas

          dilakukan bertujuan

          untuk mengetahui

          konsistensi alat ukur

          Teknik yang

          digunakan untuk

          mendapatkan

          konsistensi dari alat

          ukur yaitu teknik

          Alpha Cronbach

          Dalam penelitian ini

          batas koefisien

          reliabilitas yang

          digunakan adalah ge

          07 Hal ini sesuai

          dengan pendapat dari

          Azwar (2008)

          Hasil uji realibiltas

          untuk skala

          kecemasan di peroleh

          nilai realibitas sebesar

          0824 Hal ini terlihat

          pada tabel di bawah

          ini

          Tabel 9

          Realibilitas Skala

          Kecemasan

          Reliability

          Statistics

          4 Hasil Uji Normalitas dan

          Linearitas Uji Asumsi

          a Uji Normalitas

          Untuk melihat

          sebaran skor dalam uji

          normalitas dari skala

          kecemasan dapat

          dilihat pada uji

          Kolmogorov-Smirnov

          Berdasarkan hasil uji

          normalitas pada skala

          kecemasan diketahui

          nilai statistiknya

          sebesar 091 dengan

          signifikansi sebesar

          Cronbachs Alpha N of Items824 60

          0084 (p gt 005) Hal

          ini menunjukkan

          distribusi skor skala

          kecemasan pada

          subjek penelitian

          adalah normal tetapi

          prestasi akademik

          matematika nilai

          statistiknya 0198

          dengan signifikansi

          sebesar 0000 (p lt

          005) yang berarti

          tidak normal

          Distribusi skor skala

          kecemasan terlihat

          pada tabel berikut ini

          Tabel 10

          Hasil Uji

          Normalitas Skala

          Kecemasan

          T

          ests of Normality

          Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

          091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

          a Lilliefors Significance Correction

          b Uji Linieritas

          Tabel 11

          Hasil Uji Linieritas

          Skala Kecemasan

          dan Prestasi

          Akademik

          Matematika

          ANOVAb

          96932 1 96932 4204 044a

          1890628 82 230561987560 83

          RegressionResidualTotal

          Model1

          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

          Predictors (Constant) Skala Kecemasana

          Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

          Berdasarkan hasil

          uji linieritas diperoleh

          signifikansi sebesar

          0044 (p lt 005) Hal

          ini menunjukkan

          bahwa hubungan

          antara skala

          kecemasan dengan

          prestasi akademik

          yaitu linier

          5 Analisis Data Uji

          Hipotesis

          Berdasarkan hasil uji

          normalitas dan linieritas

          diketahui bahwa bahwa

          skala kecemasan normal

          tetapi prestasi akademik

          matematika tidak normal

          sedangkan linieritasnya

          adalah linier Oleh karena

          itu untuk analisis korelasi

          dapat menggunakan

          analisis statistik

          parametrik dengan teknik

          korelasi product moment

          Pearson

          Berdasarkan analisis

          data yang dilakukan

          dengan menggunakan

          teknik korelasi Pearson

          (1-tailed) diketahui nilai

          koefisien korelasi sebesar

          r = - 0221 dengan taraf

          signifikansi sebesar 0022

          (p lt 005) Hal ini dapat

          dilihat pada tabel berikut

          ini

          Tabel 12

          Uji Hipotesis

          Correlations

          1 -221022

          84 84-221 1022

          84 84

          Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

          Skala Kecemasan

          Prestasi AkademikMatematika

          SkalaKecemasan

          PrestasiAkademik

          Matematika

          Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

          Hasil tersebut

          menunjukkan bahwa

          hipotesis penelitian ini

          diterima artinya terdapat

          hubungan negatif yang

          signifikan antara

          kecemasan dalam

          menghadapi mata

          pelajaran matematika

          dengan prestasi akademik

          matematika pada remaja

          dimana semakin tinggi

          tingkat kecemasan remaja

          dalam menghadapi mata

          pelajaran matematika

          maka semakin rendah

          prestasi akademik

          matematika pada remaja

          6 Hasil Perhitungan Mean

          Empirik dan Mean

          Hipotetik

          Hasil perhitungan dari

          perbandingan antara

          mean empirik dengan

          mean hipotetik antara

          kecemasan dalam

          menghadapi mata

          pelajaran matematika dan

          prestasi akademik

          matematika terlihat

          bahwa kecemasan siswa

          dalam menghadapi mata

          pelajaran matematika

          berada pada kategori

          sedang Hal ini dapat

          dilihat pada tabel berikut

          ini

          Tabel 13

          Hasil Perhitungan

          Mean Empirik dan

          Mean Hipotetik Skala

          Kecemasan

          Variabel Mean

          Empirik

          Mean

          Hipotetik

          Standar

          Deviasi

          Skala

          Kecemasan

          7614 90 18

          Dibawah ini

          merupakan deskripsi

          untuk lebih mengetahui

          gambaran kecemasan

          dalam menghadapi mata

          pelajaran matematika

          dengan klasifikasi sangat

          rendah rendah sedang

          tinggi dan sangat tinggi

          yang dapat diketahui

          dengan cara perhitungan

          sebagai berikut

          Jumlah aitem yang

          valid pada skala

          kecemasan sebanyak 36

          item dengan

          menggunakan kategori

          nilai dari 1 sampai

          dengan 4 Ini berarti nilai

          skala terkecil berjumlah 1

          dan yang terbesar

          berjumlah 4 Jarak

          minimum adalah nilai

          terkecil dikalikan dengan

          jumlah item yang valid (1

          x 36 = 36) dan jarak

          maksimum adalah nilai

          terbesar dikalikan dengan

          jumlah item yang valid (4

          x 36 = 144) Untuk

          mendapatkan nilai jarak

          sebaran yaitu dengan cara

          mengurangi jarak

          maksimum dengan jarak

          minimum (144 ndash 36 =

          108)

          Standar Deviasi (δ)

          didapatkan dengan cara

          membagi nilai jarak

          sebaran dengan 6 atau

          nilai jarak sebaran 6 =

          (108 6 = 18) nilai 6 ini

          didapat dari kurva

          distribusi normal yang

          terbagi atas 6 wilayah 3

          daerah positif (+) dan 3

          daerah negatif (-) Setelah

          mendapatkan nilai standar

          deviasi (δ) kemudian

          langsung mencari nilai

          Mean Hipotetik (micro)

          dengan cara mengalihkan

          nilai tengah skala dengan

          cara mengalikan nilai

          tengah skala dengan

          jumlah item yang valid

          (25 x 36 = 90) Nilai 25

          didapatkan dari nilai

          tengah dari kategori nilai

          minimum (1) sampai

          dengan kategori nilai

          maksimum (4)

          Berikut ini adalah

          pengelompokkan skala

          kecemasan yang

          diperoleh dengan cara

          menghitung

          Sangat Rendah =

          ME lt MH ndash 2SD

          =

          ME lt 90 -2 (18)

          =

          ME lt 54

          Rendah =

          MH ndash 2SD le ME lt MH -

          1SD

          =

          90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

          =

          54 le ME lt 72

          Rata-rata =

          MH ndash 1SD le ME lt MH +

          1SD

          =

          90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

          =

          72 le ME lt 108

          Tinggi = MH +

          1SD le ME lt MH + 2SD

          =

          90 + 18 le ME lt 90 + 36

          =

          108 le ME lt 126

          Sangat Tinggi = ME ge

          MH + 2SD

          =

          ME ge 90 + 36

          =

          ME ge 126

          Tabel 14

          Pengelompokkan Skala

          Kecemasan (Azwar

          2008)

          Keterangan

          1 ME Mean

          Empirik

          ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

          MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

          MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

          MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

          ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

          2 MH Mean

          Hipotetik

          3 SD Standar

          Deviasi

          Dibawah ini

          merupakan penggolongan

          subjek penelitian yang

          digambarkan pada kurva

          berikut

          Gambar 1

          Kurva Distribusi

          Normal Kecemasan

          dalam menghadapi

          Mata Pelajaran

          Matematika

          Berdasarkan kurva

          distribusi normal diatas

          diketahui bahwa rata-rata

          kecemasan remaja dalam

          menghadapi mata

          pelajaran matematika

          berada pada taraf sedang

          atau rata-rata

          D Pembahasan

          Penelitian ini

          bertujuan untuk menguji

          hipotesis yang berbunyi

          terdapat hubungan yang

          negatif antara kecemasan

          dalam menghadapi mata

          pelajaran matematika

          dengan prestasi akademik

          matematika pada remaja

          Berdasarkan hasil

          pengujian hipotesis pada

          penelitian ini hasil

          tersebut menunjukkan

          bahwa hipotesis diterima

          Hal ini berarti bahwa

          terdapat hubungan negatif

          yang signifikan antara

          kecemasan dalam

          menghadapi mata

          pelajaran matematika

          dengan prestasi akademik -2SD

          -1SD

          MH

          +1SD

          +2SD54 72 90 10

          8126

          Sangat Rendah

          Rendah

          Sedang

          Tinggi

          Sangat Tinggi

          7614

          matematika pada remaja

          dimana semakin tinggi

          tingkat kecemasan remaja

          dalam menghadapi mata

          pelajaran matematika

          maka semakin rendah

          prestasi akademik

          matematika pada remaja

          Menurut Nawangsari

          (2000) kecemasan adalah

          suatu kondisi yang tidak

          menyenangkan meliputi

          rasa takut rasa tegang

          khawatir bingung tidak

          suka yang sifatnya

          subjektif dan timbul

          karena adanya perasaan

          tidak aman terhadap

          bahaya yang diduga akan

          terjadi Kecemasan bisa

          terjadi dalam berbagai

          macam kondisi ketika

          kecemasan ini terjadi

          pada saat individu sedang

          menghadapi mata

          pelajaran matematika

          maka secara jelas

          individu tersebut akan

          memiliki perasaan tidak

          aman saat menghadapi

          mata pelajaran

          matematika

          Hal ini terlihat dalam

          penelitian ini dimana

          hasil mean empirik skala

          kcemasan dalam

          penelitian ini yaitu 7614

          berada pada posisi rata-

          rata Hasil ini

          menunjukkan bahwa

          terdapat kecemasan yang

          dialami oleh siswa dan

          siswi kelas XI di Sekolah

          Menengah Umum Negeri

          (SMUN) 1 Babelan

          Bekasi saat menghadapi

          mata pelajaran

          matematika

          Kecemasan siswa

          dan siswi dalam

          menghadapi mata

          pelajaran matematika

          dipengaruhi oleh

          beberapa faktor

          Berdasarkan gabungan

          dari pendapat Jersild dari

          Ahli Konstitusi (ahli yang

          meneliti tentang sifat

          alamiah yang dimiliki

          oleh setiap individu)

          Freud dari Ahli

          Psikoanalisis Calvin S

          Hall dari Ahli Kultural

          dan Mowrer dari Ahli

          Teori Belajar (dalam

          Soeharjono 1988) faktor

          yang mempengaruhi

          remaja menjadi cemas

          yaitu faktor Mikrokosmos

          (keadaan diri individu)

          seperti keadaan biologi

          individu seperti jenis

          kelamin dan dapat pula

          dipengaruhi oleh

          perkembangan individu

          yang dapat dilihat dari

          usia individu dan faktor

          Makrokosmos (keadaan

          lingkungan) seperti

          lingkungan kelas

          Hal ini terlihat dari

          hasil data yang diperoleh

          dalam penelitian ini

          berdasarkan hasil data

          yang didapatkan

          kecemasan dapat

          dipengaruhi oleh jenis

          kelamin usia dan kelas

          Andi (2007) mengatakan

          bahwa dalam belajar

          matematika diperlukan

          rasa ingin tahu perhatian

          dan minat dalam

          mempelajari matematika

          serta sikap ulet dan

          percaya diri dalam

          pemecahan masalah

          Menurut Tapia

          (1996) kecemasan

          terhadap pelajaran

          matematika berhubungan

          dengan jenis kelamin

          dimana faktor yang

          mempengaruhi

          kecemasan adalah rasa

          percaya diri minat

          terhadap pelajaran

          matematika dan motivasi

          Tapia menerangkan lebih

          lanjut bahwa rasa percaya

          diri minat terhadap

          pelajaran matematika dan

          motivasi pada pria lebih

          rendah dibandingkan

          dengan wanita sehingga

          pria lebih cemas dalam

          pelajaran matematika

          Hal ini dijelaskan

          lebih lanjut dari hasil

          penelitian Nawangsari

          (2001) diperoleh data

          bahwa siswa pria lebih

          cemas terhadap

          matematika dibandingkan

          siswa wanita

          Hal di atas juga

          terlihat pada hasil

          penelitian ini di mana

          jenis kelamin subjek pria

          lebih tinggi tingkat

          kecemasannya

          dibandingkan dengan

          subjek wanita ini terlihat

          dari skor mean

          kecemasan 7663 pada

          pria dan 7555 pada

          wanita

          Berdasarkan

          pengamatan yang

          dilakukan oleh Riyanto

          (2009) di mana kelas IPS

          lebih banyak mengalami

          kesulitan dalam

          menghadapi mata

          pelajaran matematika jika

          dibandingkan dengan

          kelas IPA karena untuk

          memahami mata

          pelajaran matematika

          dibutuhkan pemahaman

          yang mendalam dan

          latihan yang berulang kali

          untuk memperoleh hasil

          yang baik sedangkan

          materi yang banyak

          diberikan di kelas IPS

          adalah materi yang

          menggunakan metode

          menghafal Hal ini lah

          yang menyebabkan kelas

          IPS lebih cemas bila

          dibandingkan dengan

          kelas IPA Hal ini sesuai

          dengan hasil penelitian ini

          terhadap

          pengelompokkan kelas di

          mana diperoleh hasil

          mean kecemasan yang

          tertinggi berada pada

          kelas XI IPS dengan skor

          7796 yang berarti bahwa

          dalam menghadapi mata

          pelajaran matematika

          siswa kelas XI IPS lebih

          cemas jika dibandingkan

          dengan siswa XI IPA

          Selanjutnya

          berdasarkan

          pengelompokkan usia

          terlihat dari hasil

          penelitian yang dilakukan

          oleh Pearson (dalam

          Soeharjono 1988) pada

          100 orang anak yang

          berusia 5 ndash 18 tahun

          ternyata anak yang

          berusia diatas 12 tahun

          lebih menunjukkan rasa

          cemas akan di caci maki

          atau dibuat malu karena

          tidak dapat melakukan

          sesuatu dengan baik dan

          benar disamping itu

          dipengaruhi pula oleh

          jumlah terkecil dari

          subjek yang menduduki

          suatu kelompok usia atau

          jumlah terkecil dari

          keberadaan subjek yang

          menduduki kelompok

          usia tertentu

          Hasil penelitian

          diatas terlihat pula dalam

          penelitian ini di mana

          diperoleh hasil mean

          kecemasan yang tertinggi

          terletak pada usia 17

          tahun dengan jumlah 6

          subjek diperoleh skor

          mean 8567 kemudian di

          susul oleh usia 15 tahun

          dengan jumlah 14 subjek

          diperoleh skor mean

          8543 dan yang terendah

          terletak pada usia 16

          tahun dengan jumlah 64

          subjek skor mean 8144

          hasil penelitian ini

          menunjukkan bahwa

          kecemasan subjek dalam

          menghadapi mata

          pelajaran matematika

          dapat terlihat dari

          banyaknya jumlah subjek

          Di mana semakin banyak

          subjek yang berada dalam

          suatu populasi maka

          semakin rendah tingkat

          kecemasannya

          Bila kecemasan

          dalam menghadapi

          matematika terjadi dalam

          satu kurun waktu tertentu

          atau satu semester secara

          tidak langsung akan

          mempengaruhi prestasi

          akademik matematika

          siswa dan siswi tersebut

          Hal ini terlihat pada

          data yang dihasilkan

          dalam penelitian ini

          dimana ada korelasi

          negatif antara kecemasan

          dalam menghadapi mata

          pelajaran matematika

          dengan prestasi akademik

          matematika pada remaja

          dengan nilai koefisien

          korelasi sebesar r = -

          0221 dengan signifikansi

          sebesar 0022 (p lt 005)

          yang artinya semakin

          tinggi tingkat kecemasan

          siswa dalam menghadapi

          mata pelajaran

          matematika maka

          semakin rendah prestasi

          akademik matematika

          siswa dan sebaliknya

          semakin rendah tingkat

          kecemasan siswa dalam

          menghadapi mata

          pelajaran matematika

          maka akan semakin tinggi

          prestasi akademik

          matematika yang

          dihasilkan oleh siswa

          Hasil penelitian ini

          ternyata sama dengan

          penelitian yang

          dikemukakan oleh

          Nawangsari (2000) di

          mana ada korelasi negatif

          antara skor kecemasan

          terhadap matematika

          dengan prestasi akademik

          pada siswa SLTP di

          Surabaya Hal ini

          menunjukkan bahwa

          semakin tinggi tingkat

          kecemasan siswa

          terghadap pelajaran

          matematika maka

          semakin rendah prestasi

          akademik yang dihasilkan

          oleh siswa begitu pula

          sebaliknya semakin

          rendah tingkat kecemasan

          siswa terhadap pelajaran

          matematika maka

          semakin tinggi prestasi

          akademik yang dihasilkan

          BAB V

          PENUTUP

          Kesimpulan

          Berdasarkan hasil

          pengumpulan data dan hasil

          analisis data yang telah

          dilakukan maka dapat

          ditarik kesimpulan bahwa

          hipotesis dalam penelitian

          ini diterima hal ini

          menunjukkan bahwa ada

          hubungan yang negatif

          antara kecemasan dalam

          menghadapi mata pelajaran

          matematika dengan prestasi

          akademik matematika pada

          siswa dan siswi kelas XI di

          Sekolah Menengah Umum

          Negeri (SMUN) 1 Babelan

          Bekasi

          Berdasarkan data

          tambahan diperoleh hasil

          bahwa faktor-faktor yang

          mempengaruhi kecemasan

          siswa dalam menghadapi

          mata pelajaran matematika

          adalah jenis kelamin usia

          dan kelas Di mana siswa

          pria cenderung lebih cemas

          dalam menghadapi mata

          pealajaran matematika

          dibandingkan dengan siswa

          wanita Selain itu diperoleh

          pula data bahwa usia 17

          tahun jauh lebih cemas

          dibandingkan selanjutnya

          disusul usia 15 tahun dan

          16 tahun hal ini terlihat

          dari jumlah subjek pada

          usia tertentu di mana

          jumlah subjek yang

          menduduki usia 17 tahun

          lebih sedikit atau berjumlah

          6 subjek kemudian di susul

          oleh usia 15 tahun yang

          berjumlah 14 subjek dan

          pada usia 16 tahun

          sejumlah 64 subjek Bukan

          hanya usia namun kelas pun

          menunjukkan data bahwa

          kelas XI IPS cenderung

          lebih cemas dalam

          menghadapi mata pelajaran

          matematika dibandingkan

          dengan kelas XI IPA

          Saran

          Berdasarkan hasil

          penelitian yang telah

          dilakukan peneliti

          mempunyai beberapa saran

          yang dapat diberikan

          sebagai berikut

          d Berdasarkan hasil

          data yang diperoleh

          terlihat bahwa

          kecemasan siswa dan

          siswi dalam

          menghadapi mata

          pelajaran matematika

          berada pada kategori

          rata-rata atau sedang

          Hal ini menunjukkan

          bahwa rata-rata siswa

          dan siswi di Sekolah

          Menengah Umum

          Negeri (SMUN) 1

          Babelan Bekasi

          mengalami

          kecemasan cemas saat

          menghadapi mata

          pelajaran matematika

          Untuk mengurangi

          kecemasan dalam

          menghadapi mata

          pelajaran matematika

          peneliti menyarankan

          kepada siswa dan

          siswi sebelum

          menghadapi mata

          pelajaran matematika

          diharapkan siswa dan

          siswi dapat lebih giat

          lagi untuk berlatih

          mengerjakan tugas-

          tugas matematika

          soal-soal matematika

          dan memperdalam

          kembali materi yang

          telah diajarkan oleh

          guru matematika Hal

          ini bertujuan untuk

          membantu siswa dan

          siswi agar

          mengurangi

          kecemasan dalam

          menghadapi mata

          pelajaran matematika

          Bila kecemasan itu

          berkurang maka

          secara tidak langsung

          prestasi akademik

          matematika siswa dan

          siswi akan meningkat

          Sehubungan

          penelitian ini peneliti

          menyarankan kepada para

          peneliti selanjutnya agar

          dapat menggunakan

          populasi yang lebih luas

          lagi bukan hanya siswa

          dan siswi dari SMUN

          (Sekolah Menengah

          Umum Negeri) mungkin

          dengan mengambil

          sampel dari siswa yang

          berasal dari SMUS

          (Sekolah Menengah

          Umum Swasta) untuk

          melihat apakah siswa dari

          SMUS (Sekolah

          Menengah Umum

          Swasta) juga mengalami

          kecemasan dalam

          menghadapi mata

          pelajaran matematika

          yang secara langsung

          akan mempengaruhi

          prestasi akademik

          matematikanya Selain itu

          untuk pengembangan

          teori psikologi pendidikan

          diharapkan untuk

          penelitian selanjutnya

          dapat melihat kecemasan-

          kecemasan lain yang

          terjadi di luar mata

          pelajaran matematika di

          mana mata pelajaran

          tersebut sering pula

          dialami oleh siswa dan

          siswi selain kecemasan

          menghadapi mata

          pelajaran matematika

          Misalnya cemas

          menghadapi pelajaran

          kimia bahasa inggris

          ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

          matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

          Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

          Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

          Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

          Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

          Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

          Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

          Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

          Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

          Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

          Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

          terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

          Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

          Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

          Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

          Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

          Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

          Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

          Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

          Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

          Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

          Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

          Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

          Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

          Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

          • Prestasi Akademik
          • Mata Pelajaran Matematika
          • Remaja
          • Hipotesis
          • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
          • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
          • CPopulasi dan Sampel
          • DTeknik Pengumpulan Data
          • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
          • FTeknik Analisa Data

            matematika yang rendah ketika

            diberikan tes matematika tanpa ada

            pemberitahuan sebelumnya yang

            membuat siswa menjadi tidak siap hal

            ini dikarenakan oleh situasi dan

            suasana tes yang membuat mereka

            cemas Sebaliknya para siswa ini

            memperlihatkan nilai yang lebih baik

            jika berada pada kondisi yang lebih

            optimal dalam arti unsur-unsur yang

            membuat siswa berada dibawah

            tekanan dikurangi atau dihilangkan

            sama sekali Ini menunjukkan bahwa

            sebenarnya para siswa tersebut

            menguasai materi matematika yang

            diujikan tapi gagal memperlihatkan

            kemampuan mereka yang sebenarnya

            karena kecemasan yang melanda siswa

            saat mengerjakan soal-soal Sehingga

            kecemasan pada saat mengikuti tes

            matematika akan mempengaruhi

            prestasi akademik matematikanya

            Kecemasan menghadapi

            pelajaran matematika tidak hanya

            disebabkan oleh situasi dan suasana

            tes Namun kecemasan pada pelajaran

            matematika disebabkan pula oleh

            faktor lain salah satunya adalah guru

            di mana faktor tersebut dapat

            mempengaruhi prestasi akademik

            matematika siswa Hal ini sesuai

            dengan Nawangsari (2000) laporan

            dari hasil pengamatannya pada seluruh

            siswa-siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

            Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

            kecemasan siswa dalam menghadapi

            matematika akan berpengaruh dengan

            prestasi akademiknya Di mana 53

            dipengaruhi oleh materi pelajaran yang

            di anggap sulit kemudian di susul 26

            dipengaruhi oleh fasilitas yang

            kurang memadai dan 23 dipengaruhi

            oleh cara mengajar yang sulit dipahami

            (Nawangsari 2000)

            Berdasarkan Latar belakang

            masalah yang telah diuraikan di atas

            dihasilkan sebuah rumusan masalah

            penelitian sebagai berikut Apakah

            ada hubungan antara kecemasan dalam

            menghadapi mata pelajaran

            matematika dengan prestasi akademik

            matematika pada remaja

            Tujuan Penelitian

            Penulis ingin menguji

            hubungan antara kecemasan dalam

            menghadapi mata pelajaran

            matematika dengan prestasi akademik

            matematika pada remaja

            Manfaat Penelitian

            1 Manfaat Teoritis

            Berdasarkan hasil data

            dalam penelitian ini terlihat bahwa

            terdapat hubungan negatif antara

            kecemasan dalam menghadapi

            mata pelajaran matematika dengan

            prestasi akademik matematika pada

            remaja Penelitian ini diharapkan

            dapat memberikan masukan dan

            sumbangan bagi perkembangan

            ilmu psikologi khususnya

            psikologi pendidikan terutama

            yang berkaitan prestasi akademik

            matematika pada remaja Penelitian

            ini diharapkan dapat memberikan

            tambahan data empiris yang telah

            teruji secara ilmiah mengenai rata-

            rata terdapat kecemasan dalam

            menghadapi mata pelajaran

            matematika pada siswa dan siswi

            kelas XI di Sekolah Menengah

            Umum Negeri (SMUN) 1 Babelan

            Bekasi berada pada taraf sedang

            dimana kecemasan tersebut

            mempengaruhi prestasi akademik

            matematika siswa dan siswi Hasil

            penelitian ini diharapkan dapat

            memberikan informasi yang

            bermanfaat bagi peneliti-peneliti

            lain yang berminat di bidang yang

            sama

            2 Manfaat Praktis

            Dari hasil penlitian ini

            diketahui bahwa terdapat hubungan

            negatif antara kecemasan dalam

            menghadapi mata pelajaran

            matematika dengan prestasi

            akademik matematika pada remaja

            Pada penelitian ini kecemasan

            siswa dan siswi dalam menghadapi

            mata pelajaran matematika berada

            pada taraf sedang ini berarti bahwa

            siswa dan siswi rata-rata memiliki

            kecemasan dalam menghadapi

            mata pelajaran matematika

            sehingga diharapkan siswa dan

            siswi dapat mengurangi kecemasan

            dalam menghadapi mata pelajaran

            matematika Cara mengurangi

            kecemasan itu dapat dilakukan

            dengan memperbanyak

            mengerjakan latihan-latihan

            matematika memperdalam materi-

            materi yang telah diberikan oleh

            guru matematika dan hal-hal lain

            yang berkaitan dengan mata

            pelajaran matematika Selain itu

            hasil penelitian ini juga diharapkan

            dapat membantu memberikan

            informasi khususnya kepada para

            orang tua konselor sekolah guru

            dan seluruh masyarakat agar dapat

            memberikan stimulus-stimulus

            yang berkaitan dengan matematika

            dan menyediakan sarana dan

            prasarana yang menunjang

            efektifitas belajar matematika

            sehingga menumbuhkan rasa

            senang didalam diri siswa saat

            belajar matematika Bila

            kecemasan dalam menghadapi

            mata pelajaran matematika

            berkurang diharapkan akan dapat

            meningkatkan prestasi akademik

            matematika

            Kecemasan

            Crow dan Crow (dalam

            Hartanti 1997) mengemukakan

            bahwa kecemasan adalah sesuatu

            kondisi kurang menyenangkan

            yang di alami oleh individu yang

            dapat mempengaruhi keadaan

            fisiknya Senada dengan yang

            dikemukakan oleh Crow dan Crow

            menurut Soehardjono (1988)

            kecemasan adalah manifestasi dari

            gejala-gejala atau gangguan

            fisiologik seperti gemetar banyak

            keringat mual sakit kepala sering

            buang-buang air palpitasi (debaran

            atau berdebar-debar)

            Menurut Rathus (dalam

            Nawangsari 2001) kecemasan

            didefinisikan sebagai keadaan

            psikologis yang ditandai oleh

            adanya tekanan ketakutan

            kegalauan dan ancaman yang

            berasal dari lingkungan Sementara

            itu menurut Zakiyah Derajat

            (dalam Hartanti 1997) kecemasan

            adalah manifestasi dari berbagai

            proses emosi yang bercampur

            aduk yang terjadi ketika individu

            sedang mengalami tekanan

            perasaan atau frustasi dan

            pertentangan batin atau konflik

            Sedangkan menurut Nawangsari

            (2000) kecemasan adalah suatu

            kondisi yang tidak menyenangkan

            meliputi rasa takut rasa tegang

            khawatir bingung tidak suka yang

            sifatnya subjektif dan timbul

            karena adanya perasaan tidak aman

            terhadap bahaya yang diduga akan

            terjadi

            Dari berbagai definisi di

            atas maka dapat disimpulkan

            bahwa kecemasan merupakan

            kumpulan dari berbagai kondisi

            fisiologis dan psikologis sehingga

            menimbulkan berbagai macam

            reaksi di dalam diri individu

            seperti gemetar banyak keringat

            mual sakit kepala palpitasi rasa

            takut rasa tegang khawatir

            binggung dan lain sebagainya

            Faktor yang Mempengaruhi

            Kecemasan

            Freud (dalam

            Soehardjono1988) mengutarakan

            kecemasan dapat terjadi karena

            keadaan seperti berikut

            a Kehilangan orang yang

            dicintai seperti kehilangan

            seorang guru yang di cintai

            b Konflik yang tidak

            terselesaikan antara kebutuhan

            untuk pemuasan instinktual dan

            keadaan lingkungan melarang

            pemuasan tersebut

            Jersild dari Ahli Konstitusi

            mengatakan bahwa kecemasan

            dipengaruhi oleh faktor konstitusi

            individu Menurut Freud dari Ahli

            Psikoanalisis kecemasan

            merupakan akibat dari hasil konflik

            antara dorongan instingtual yang

            ingin mencari kepuasan dengan

            kekuatan represi untuk

            menghambat dorongan yang

            muncul Sementara itu Calvin S

            Hall dari Ahli Kultural mengatakan

            bahwa kecemasan di pandang

            sebagai ekspresi langsung dari

            pengaruh sosio-kultural Mowrer

            dari Ahli Teori Belajar mengatakan

            kecemasan dipengaruhi oleh pola

            belajar ldquoConditioningrdquo dengan

            adaptasi yang salah serta

            didasarkan pada pembentukkan

            ldquoConditioned Reflexrdquo Jersild dari

            Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

            tentang sifat alamiah yang dimiliki

            oleh setiap individu) Freud dari

            Ahli Psikoanalisis Calvin S Hall

            dari Ahli Kultural dan Mowrer dari

            Ahli Teori Belajar bersepakat

            untuk menggabungkan pendapat

            masing-masing menjadi dua faktor

            yang mempengaruhi kecemasan

            (dalam Soeharjono 1988) yaitu

            a Mikrokosmos (keadaan diri

            individu)

            1) Sifat dasar konstitusi

            individu sejak lahir yang

            meliputi emosi tingkah

            laku dan proses berfikir

            individu

            2) Keadaan biologi individu

            seperti jenis kelamin

            3) Perkembangan individu

            yang dapat dilihat dari usia

            individu

            b Makrokosmos (keadaan

            lingkungan)

            1) Orang tua atau keluarga

            dirumah

            2) Sekolah (kelas) tetangga

            teman-teman

            3) Masyarakat meliputi

            keadaan sosial budaya

            lingkungan agama dan

            sebagainya

            Berdasarkan kedua

            pendapat yang dikemukakan oleh

            Freud (dalam Soehardjono1988)

            dan penggabungan pendapat dari

            Jersild dari Ahli Konstitusi (ahli

            yang meneliti tentang sifat alamiah

            yang dimiliki oleh setiap individu)

            Freud dari Ahli Psikoanalisis

            Calvin S Hall dari Ahli Kultural

            dan Mowrer dari Ahli Teori

            Belajar (dalam Soeharjono 1988)

            dapat ditarik kesimpulan bahwa

            faktor yang mempengaruhi

            kecemasan adalah keadaan

            lingkungan di mana keadaan itu

            dapat dilihat pada lingkungan

            sekolah terutama di dalam kelas

            atau karena kehilangan orang yang

            dicintai misalnya guru orang tua

            teman dan lain sebagainya selain

            itu dipengaruhi pula oleh keadaan

            didalam diri individu seperti

            keadaan biologi individu seperti

            jenis kelamin dan dapat pula

            dipengaruhi oleh perkembangan

            individu yang dapat dilihat dari

            usia individu selain itu dapat pula

            disebabkan oleh konflik yang tidak

            dapat terselesaikan antara

            kebutuhan untuk pemuasan

            instinktual individu dengan

            keadaan lingkungan melarang

            pemuasan yang dinginkan oleh

            individu

            Komponen-Komponen

            Kecemasan

            Menurut Dacey (2000)

            dalam mengenali gejala kecemasan

            dapat di tinjau melalui tiga

            komponen yaitu

            a Komponen Psikologis berupa

            kegelisahan gugup tegang

            cemas rasa tidak aman takut

            cepat terkejut

            b Komponen Fisiologis berupa

            jantung berdebar keringat

            dingin pada telapak tangan

            tekanan darah meninggi

            (mudah emosi) respon kulit

            terhadap aliran galvanis

            (sentuhan dari luar) berkurang

            gerakan peristaltik (gerakan

            berulang-ulang tanpa disadari)

            bertambah gejala somatik atau

            fisik (otot) gejala somatik atau

            fisik (sensorik) gejala

            Respiratori (pernafasan) gejala

            Gastrointertinal (pencernaan)

            gejala Urogenital (perkemihan

            dan kelamin)

            c Komponen Sosial

            sebuah perilaku yang

            ditunjukkan oleh individu di

            lingkungannya Perilaku itu

            dapat berupa tingkah laku

            (sikap) dan gangguan tidur

            Berdasarkan penjelasan

            yang telah dikemukakan oleh

            Dacey (2000) bahwa dalam

            mengenali gejala kecemasan dapat

            di lihat dari tiga komponen Di

            mana ke tiga komponen tersebut

            adalah komponen psikologis

            komponen fisiologis dan

            komponen sosial

            Dampak Kecemasan

            Menurut Hartanti (1997)

            kecemasan akan membawa

            individu mengantisipasi situasi

            ketakutan yang tak berbahaya

            membesar-besarkan bahaya atau

            risiko sehingga dapat menghambat

            kegiatan individu dalam menjalani

            kehidupannya Sementara itu

            menurut Horney (dalam

            Soeharjono 1988) individu yang

            mengalami kecemasan akan terus-

            menerus membentuk defens

            (pertahanan) di dalam dirinya

            untuk melawan lingkungan yang di

            anggap tidak adil dan kejam

            terhadap dirinya Perlawanan yang

            dilakukan oleh individu terhadap

            lingkungannya akan membuat

            individu semakin tidak mempunyai

            kekuatan untuk mengubahnya dan

            dapat melemahkan kemampuannya

            dalam menumbuhkan kepercayaan

            pada dirinya

            Dari pendapat yang

            dikemukakan oleh Hartanti (1997)

            dan Horney (dalam Soeharjono

            1988) mengenai dampak

            kecemasan maka dapat ditarik

            kesimpulan bahwa dampak

            kecemasan adalah sebuah

            perlawanan yang dilakukan oleh

            individu terhadap sesuatu yang

            dapat membuat individu cemas di

            mana bila individu terus-menerus

            melakukan perlawanan pada

            kondisi ini maka kegiatan individu

            akan terganggu individu akan

            merasa tidak berdaya untuk

            merubah kondisi tersebut dan

            individu menjadi kurang percaya

            pada kemampuan yang

            dimilikinya

            Prestasi Akademik

            Penilaian terhadap hasil

            belajar siswa untuk mengetahui

            sejauhmana siswa telah mencapai

            sasaran belajar inilah yang disebut

            sebagai prestasi akademik Winkel

            (dalam Christantie 2007)

            mengatakan bahwa proses belajar

            yang dialami oleh siswa

            menghasilkan perubahan-

            perubahan dalam bidang

            pengetahuan dan pemahaman

            dalam bidang nilai sikap dan

            keterampilan Adanya perubahan

            tersebut tampak dalam prestasi

            akademik yang dihasilkan oleh

            siswa terhadap pertanyaan

            persoalan atau tugas yang

            diberikan oleh guru Melalui

            prestasi akademik siswa dapat

            mengetahui kemajuan-kemajuan

            yang telah dicapainya dalam

            belajar Menurut Poerwodarminto

            (dalam Wahyuningsih 2004) yang

            dimaksud dengan prestasi adalah

            hasil yang telah dicapai dilakukan

            atau dikerjakan oleh individu

            Sedangkan prestasi akademik itu

            sendiri diartikan sebagai prestasi

            yang dicapai oleh seorang siswa

            pada jangka waktu tertentu dan di

            catat dalam buku rapor sekolah

            Berdasarkan beberapa

            pendapat yang telah dikemukakan

            oleh Winkel (dalam Christantie

            2007) dan Poerwodarminto (dalam

            Wahyuningsih 2004) maka dapat

            di tarik kesimpulan mengenai

            pengertian prestasi akademik yaitu

            suatu cara yang dilakukan untuk

            memberikan penilaian terhadap

            hasil-hasil belajar siswa yang

            dilakukan dalam jangka waktu

            tertentu dan di catat dalam buku

            prestasi siswa atau buku rapor

            siswa di sekolah

            Faktor-Faktor yang

            Mempengaruhi Prestasi

            Akademik

            Menurut Suryabrata (1998)

            Riyanti Prabowo dan

            Puspitawati (1996) faktor-faktor

            yang mempengaruhi prestasi

            akademik dapat digolongkan

            menjadi dua bagian yaitu faktor

            internal dan faktor eksternal

            b Faktor Internal

            Merupakan faktor yang

            berasal dari dalam diri siswa

            yang dapat mempengaruhi

            prestasi akademik Faktor ini

            dapat dibedakan menjadi dua

            kelompok yaitu

            1) Faktor fisiologis

            Dalam hal ini

            faktor fisiologis yang

            dimaksud adalah faktor

            yang berhubungan dengan

            kesehatan dan pancaindera

            yaitu

            a) Kesehatan badan

            Untuk dapat

            menempuh studi yang

            baik siswa perlu

            memperhatikan dan

            memelihara kesehatan

            tubuhnya Keadaan fisik

            yang lemah dapat

            menjadi penghalang

            bagi siswa dalam

            menyelesaikan program

            studinya Dalam upaya

            memelihara kesehatan

            fisiknya siswa perlu

            memperhatikan pola

            makan dan pola tidur

            untuk memperlancar

            metabolisme dalam

            tubuhnya Selain itu

            juga untuk memelihara

            kesehatan bahkan juga

            dapat meningkatkan

            ketangkasan fisik

            dibutuhkan olahraga

            yang teratur

            b) Pancaindera

            Berfungsinya

            pancaindera merupakan

            syarat berlangsungnya

            belajar yang baik

            Dalam sistem

            pendidikan dewasa ini

            di antara pancaindera

            itu yang paling

            memegang peranan

            dalam belajar adalah

            mata dan telinga Hal

            ini penting karena

            sebagian besar hal-hal

            yang dipelajari oleh

            manusia dipelajari

            melalui penglihatan dan

            pendengaran Dengan

            demikian seorang anak

            yang memiliki cacat

            fisik atau bahkan cacat

            mental akan

            menghambat dirinya di

            dalam menangkap

            pelajaran sehingga

            pada akhirnya akan

            mempengaruhi prestasi

            akademiknya di

            sekolah

            2) Faktor psikologis

            Ada banyak faktor

            psikologis yang dapat

            mempengaruhi prestasi

            akademik siswa antara lain

            adalah

            a) Inteligensi

            Pada umumnya

            prestasi akademik yang

            ditampilkan siswa

            mempunyai kaitan yang

            erat dengan tingkat

            kecerdasan yang

            dimiliki siswa Taraf

            inteligensi ini sangat

            mempengaruhi prestasi

            akademik seorang

            siswa di mana siswa

            yang memiliki taraf

            inteligensi tinggi

            mempunyai peluang

            lebih besar untuk

            mencapai prestasi

            akademik yang lebih

            tinggi Sebaliknya

            siswa yang memiliki

            taraf inteligensi yang

            rendah diperkirakan

            juga akan memiliki

            prestasi akademik yang

            rendah Namun

            bukanlah suatu yang

            tidak mungkin jika

            siswa dengan taraf

            inteligensi rendah

            memiliki prestasi

            akademik yang tinggi

            dan begitu pula

            sebaliknya

            b) Sikap

            Sikap yang

            pasif rendah diri dan

            kurang percaya diri

            dapat merupakan faktor

            yang menghambat

            siswa dalam

            menampilkan prestasi

            akademiknya

            c) Motivasi

            Motivasi belajar

            merupakan faktor psikis

            yang bersifat non

            intelektual Peranannya

            yang khas ialah dalam

            hal gairah atau

            semangat belajar siswa

            yang termotivasi kuat

            akan mempunyai

            banyak energi untuk

            melakukan kegiatan

            belajar

            c Faktor Eksternal

            Selain faktor-faktor

            yang ada dalam diri siswa ada

            hal-hal lain di luar diri yang

            dapat mempengaruhi prestasi

            akademik yang akan diraih

            antara lain adalah

            1) Faktor lingkungan keluarga

            a) Sosial ekonomi

            keluarga

            Sosial ekonomi

            keluarga yang memadai

            akan membuat

            seseorang lebih banyak

            kesempatan

            mendapatkan fasilitas

            belajar yang lebih baik

            mulai dari buku alat

            tulis hingga pemilihan

            sekolah

            b) Pendidikan orang tua

            Orang tua yang

            telah menempuh

            jenjang pendidikan

            tinggi cenderung lebih

            memperhatikan dan

            memahami pentingnya

            pendidikan bagi anak-

            anaknya dibandingkan

            dengan yang

            mempunyai jenjang

            pendidikan yang lebih

            rendah

            c) Perhatian orang tua dan

            suasana hubungan

            antara anggota keluarga

            Dukungan dari

            keluarga merupakan

            suatu pemacu semangat

            berpretasi bagi

            seseorang Dukungan

            dalam hal ini bisa

            secara langsung berupa

            pujian atau nasihat

            maupun secara tidak

            langsung seperti

            hubugan keluarga yang

            harmonis

            2) Faktor lingkungan sekolah

            a) Sarana dan prasarana

            Kelengkapan

            fasilitas sekolah seperti

            papan tulis kapur atau

            spidol yang dapat

            membantu kelancaran

            proses belajar mengajar

            di sekolah selain itu

            bentuk ruangan

            sirkulasi udara dan

            lingkungan sekitar

            sekolah juga dapat

            mempengaruhi proses

            belajar mengajar

            b) Kompetensi guru dan

            siswa

            Kualitas guru

            dan siswa sangat

            penting dalam meraih

            prestasi kelengkapan

            sarana dan prasarana

            tanpa disertai kinerja

            yang baik dari para

            penggunanya akan sia-

            sia belaka Bila seorang

            siswa merasa

            kebutuhannya untuk

            berprestasi dengan baik

            di sekolah terpenuhi

            misalnya dengan

            tersedianya fasilitas dan

            tenaga pendidik yang

            berkualitas yang dapat

            menimbulkan rasa

            keingintahuan yang

            besar hubungan dengan

            guru dan teman-

            temannya berlangsung

            harmonis maka siswa

            akan memperoleh iklim

            belajar yang

            menyenangkan Dengan

            demikian siswa akan

            terdorong untuk terus-

            menerus meningkatkan

            prestasi akademiknya

            c) Kurikulum dan metode

            mengajar

            Hal ini meliputi

            materi dan bagaimana

            cara memberikan materi

            tersebut kepada siswa

            Metode pembelajaran

            yang lebih interaktif

            (terjadi melalui dua

            arah) sangat diperlukan

            untuk menumbuhkan

            minat dan peran serta

            siswa dalam kegiatan

            pembelajaran

            3) Faktor lingkungan

            masyarakat

            a) Sosial budaya

            Pandangan

            masyarakat tentang

            pentingnya pendidikan

            akan mempengaruhi

            kesungguhan pendidik

            dan peserta didik

            Masyarakat yang masih

            memandang rendah

            pendidikan akan enggan

            mengirimkan anaknya

            ke sekolah dan

            cenderung memandang

            rendah pekerjaan

            gurupengajar

            b) Partisipasi terhadap

            pendidikan

            Bila semua

            pihak telah

            berpartisipasi dan

            mendukung kegiatan

            pendidikan mulai dari

            pemerintah (berupa

            kebijakan dan

            anggaran) sampai pada

            masyarakat bawah

            setiap orang akan lebih

            menghargai dan

            berusaha memajukan

            pendidikan dan ilmu

            pengetahuan

            Pengukuran Prestasi Akademik

            Menurut Suryabrata (1998)

            rapor merupakan perumusan

            terakhir yang diberikan oleh guru

            mengenai kemajuan atau hasil

            belajar murid-muridnya selama

            masa tertentu

            Azwar (1996) menyebutkan

            bahwa ada beberapa fungsi

            penilaian dalam pendidikan yaitu

            a Penilaian berfungsi selektif

            (Fungsi Sumatif)

            Fungsi penilaian ini

            merupakan pengukuran akhir

            dalam suatu program dan

            hasilnya dipakai untuk

            menentukan apakah siswa

            dapat dinyatakan lulus atau

            tidak dalam program

            pendidikan tersebut Dengan

            kata lain penilaian berfungsi

            untuk membantu guru

            mengadakan seleksi terhadap

            beberapa siswa misalnya

            1) Memilih siswa yang akan

            diterima di sekolah

            2) Memilih siswa untuk dapat

            naik kelas

            3) Memilih siswa yang

            seharusnya dapat beasiswa

            b Penilaian berfungsi diagnostik

            Fungsi penilaian ini

            selain untuk mengetahui hasil

            yang dicapai siswa juga

            mengetahui kelemahan siswa

            sehingga dengan adanya

            penilaian maka guru dapat

            mengetahui kelemahan dan

            kelebihan masing-masing

            siswa Jika guru dapat

            mendeteksi kelemahan siswa

            maka kelemahan tersebut dapat

            segera diperbaiki

            c Penilaian berfungsi sebagai

            penempatan (Placement)

            Setiap siswa memiliki

            kemampuan berbeda satu sama

            lain Penilaian dilakukan untuk

            mengetahui di mana

            seharusnya siswa tersebut

            ditempatkan sesuai dengan

            kemampuannya yang telah

            diperlihatkannya pada prestasi

            belajar yang telah dicapainya

            Sebagai contoh penggunaan

            nilai rapor SMU kelas I

            menentukan jurusan studi di

            kelas II dan III

            d Penilaian berfungsi sebagai

            pengukur keberhasilan (Fungsi

            Formatif)

            Penilaian berfungsi

            untuk mengetahui sejauh mana

            suatu program dapat

            diterapkan Sebagai contoh

            adalah raport di setiap semester

            di sekolah-sekolah tingkat

            dasar dan menegah dapat

            dipakai untuk mengetahui

            apakah program pendidikan

            yang telah diterapkan berhasil

            diterapkan atau tidak pada

            siswa tersebut

            Raport biasanya

            menggambil nilai dari angka 1

            sampai dengan 10 terutama

            pada siswa SD sampai SMU

            tetapi dalam kenyataan nilai

            terendah dalam rapor yaitu 4

            dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

            di bawah 5 berarti tidak baik

            atau buruk sedangkan nilai-

            nilai di atas 5 seperti nilai 6

            dikategorikan cukup untuk

            nilai 7 dikategorikan lebih dari

            cukup untuk nilai 8

            dikategorikan baik dan untuk

            nilai 9 dikategorikan sangat

            baik

            Mata Pelajaran Matematika

            Hudoyo (dalam Yoenanto

            2002) mendefinisikan mata

            pelajaran matematika adalah

            sebagai bidang ilmu yang

            berkenaan dengan ide-ide struktur-

            struktur dan hubungan-hubungan

            yang di atur secara logis sehingga

            pelajaran matematika berkaitan

            dengan konsep-konsep abstrak

            yang tersusun secara hirarkis dan

            dengan penalaran deduktif

            Nawangsari (2000) mendefinisikan

            mata pelajaran matematika sebagai

            suatu bidang ilmu yang membahas

            ide-ide hubungan-hubungan

            struktur-struktur yang berkaitan

            dengan konsep secara abstrak dan

            berguna dalam kehidupan sehari-

            hari Menurut Garis-Garis Besar

            Program Pengajaran Sekolah

            Lanjutan Tingkat Pertama atau di

            singkat dengan GBPP SLTP

            (dalam Nawangsari 2001) yang di

            maksud dengan mata pelajaran

            matematika adalah matematika

            sebagai salah satu ilmu dasar yang

            dewasa ini telah berkembang amat

            pesat baik materi maupun

            kegunaannya

            Dari beberapa pendapat

            yang telah dikemukakan di atas

            maka dapat disimpulkan bahwa

            mata pelajaran matematika adalah

            sebuah bidang ilmu yang paling

            mendasar dari kehidupan sehari-

            hari manusia di mana ilmu tersebut

            berkenaan dengan ide-ide

            hubungan-hubungan dan struktur-

            struktur berkaitan dengan konsep-

            konsep abstrak yang tersusun

            secara hirarkis dan telah diatur

            secara logis

            Dimensi Mata Pelajaran

            Matematika

            Dalam Garis-Garis Besar

            Program Pengajaran Sekolah

            Lanjut Tingkat Pertama atau di

            singkat dengan GBPP SLTP

            (dalam Nawangsari 2001)

            mengatakan bahwa didalam mata

            pelajaran matematika terdapat 4

            dimensi yaitu

            a Mata pelajaran matematika

            meliputi terjadinya proses

            belajar mengajar yaitu berupa

            sebuah kegiatan yang

            terintegrasi (utuh terpadu)

            antara siswa sebagai pelajar

            yang sedang belajar dengan

            guru sebagai pengajar yang

            sedang mengajar dalam

            suasana yang bersifat

            pengajaran

            b Mata pelajaran matematika di

            sekolah terdiri atas bagian-

            bagian matematika yang di

            pilih guna menumbuh

            kembangkan kemampuan-

            kemampuan dan membentuk

            pribadi siswa serta berpandu

            pada perkembangan ilmu dan

            teknologi

            c Mata pelajaran matematika

            berkenaan dengan materi yang

            memerlukan kegiatan berfikir

            yang berhubungan dengan

            struktur lebih tinggi di mana

            hal itu telah terbentuk dari apa

            yang sudah dipelajari

            sebelumnya Artinya bahan

            pelajaran matematika harus

            bermakna agar sesuai dengan

            kemampuan dan struktur

            kognitif yang dimiliki peserta

            didik

            d Mata pelajaran matematika

            memerlukan penggunaan

            metode instruksional

            Remaja

            Secara umum periode

            remaja merupakan klimaks dari

            periode-periode perkembangan

            sebelumnya Dalam periode ini apa

            yang diperoleh dalam masa-masa

            sebelumnya di uji dan dibuktikan

            sehingga dalam periode

            selanjutnya individu telah

            mempunyai suatu pola pribadi

            yang lebih mantap Periode remaja

            adalah masa transisi dalam periode

            anak-anak ke periode dewasa awal

            periode remaja dikelompokkan

            menjadi dua fase yaitu fase remaja

            awal dan fase remaja akhir

            (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

            1996) Masa remaja adalah masa

            dimulainya perkembangan kognitif

            yang mengarah pada pemikiran

            operasional formal yang lebih

            abstrak daripada pemikiran seorang

            anak Pemikiran remaja tidak lagi

            berupa pengalaman konkret saja

            namun remaja sudah dapat

            membangkitkan situasi-situasi

            khayalan kemungkinan-

            kemungkinan hipotesis atau dalil-

            dalil dan penalaran yang benar-

            benar abstrak (Santrock 2003)

            Menurut Papalia (2004) periode

            remaja adalah periode yang sudah

            mulai mengabungkan pengalaman

            yang di peroleh sebelumnya

            dengan tantangan saat ini dan

            memikirkan keadaan di masa yang

            akan datang

            Dari beberapa definisi

            remaja yang diberikan oleh para

            ahli dapat di tarik kesimpulan

            bahwa masa remaja adalah masa

            peralihan dari masa anak-anak ke

            masa dewasa Pada masa remaja

            merupakan masa awal dari

            pembentukan proses pemikiran

            operasional yang lebih abstrak

            Sehingga pada masa ini remaja

            sudah mulai membandingkan

            antara pengalaman di masa lalu

            dengan keadaan di masa sekarang

            dan mulai memikirkan masa yang

            datang

            Batasan Usia

            Periode remaja dianggap

            sebagai masa-masa yang amat

            penting dalam kehidupan individu

            khususnya dalam pembentukan

            kepribadian Masa remaja dibagi

            dua bagian yaitu (1) periode remaja

            awal (early adolescence) yaitu

            berkisar antara umur 13-17 tahun

            dan periode remaja akhir yaitu

            umur 17 tahun sampai dengan 18

            tahun (Puspitawati 1996)

            Bedasarkan teori

            perkembangan kognitif Piaget

            (dalam Santrock 2003) masa

            remaja dimulai pada usia 11 tahun

            sampai dengan 15 tahun dalam

            usia ini remaja sudah dapat berfikir

            secara operasional formal Masa

            remaja atau pubertas adalah proses

            menuju kedewasaan seksual atau

            kesuburan (kemampuan untuk

            reproduksi) pada periode ini selain

            perkembangan fisik diikuti pula

            dengan perkembangan kognitif

            sosial otonomi harga diri dan

            keintiman dalam hubungan seksual

            (Papalia 2004) Menurut Papalia

            (2004) masa remaja dapat

            dikelompokkan menjadi 3 yaitu

            remaja awal dimulai dari usia 11-

            13 tahun remaja madya dimulai

            dari usia 13 tahun sampai dengan

            18 tahun dan remaja akhir dimulai

            dari usia 18 tahun sampai dengan

            21 tahun

            Dari uraian yang

            dikemukakan di atas maka dapat

            disimpulkan bahwa usia remaja

            adalah dimulai dari 11 tahun

            sampai dengan 21 tahun

            Karakteristik Remaja

            Periode remaja adalah

            periode pemantapan identitas diri

            Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

            yang dipengaruhi oleh pandangan

            orang-orang sekitarnya serta

            pengalaman-pengalaman

            pribadinya akan menentukan pola

            perilakunya sebagai orang dewasa

            Pemantapan identitas diri ini tidak

            selalu mulus tetapi sering melalui

            proses yang panjang dan

            bergejolak Oleh karena itu banyak

            ahli menamakan periode ini

            sebagai masa-masa strom and

            stress atau masa up and down

            (Santrock 2003)

            Remaja adalah seorang

            idealis remaja memandang

            dunianya seperti apa yang

            diinginkannya bukan sebagaimana

            adanya Remaja suka mimpi-mimpi

            yang membuatnya marah cepat

            tersinggung atau frustasi Selain

            itu oleh keluarga dan masyarakat

            remaja di anggap sudah menginjak

            dewasa sehingga remaja diberi

            tanggung jawab yang sama dengan

            seorang yang sudah dewasa

            Remaja mulai memperhatikan

            prestasi dalam segala hal karena

            ini memberinya nilai tambah untuk

            kedudukan sosialnya di antara

            teman sebaya maupun orang-orang

            dewasa

            Hubungan antara

            Kecemasan Menghadapi

            Mata Pelajaran

            Matematika dengan

            Prestasi Akademik

            Matematika pada Remaja

            Masa remaja dapat dikatakan

            sebuah masa peralihan antara masa

            anak-anak menuju ke masa dewasa

            Menurut Santrock (2003) Masa remaja

            merupakan masa dimulainya

            perkembangan kognitif yang mengarah

            pada pemikiran operasional formal

            yang lebih abstrak daripada pemikiran

            seorang anak Pemikiran remaja tidak

            lagi berupa pengalaman konkret saja

            namun remaja sudah dapat

            membangkitkan situasi-situasi

            khayalan kemungkinan-kemungkinan

            hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

            yang benar-benar abstrak Selain itu

            masa remaja disebut pula sebagai masa

            strom and stress atau masa up and

            down (Santrock 2003) Bila pada masa

            ini remaja menemui hambatan dalam

            bidang tertentu maka hambatan tersbut

            akan membuat remaja menjadi cemas

            Menurut Crow dan Crow

            (dalam Hartanti 1997) kecemasan

            adalah sebuah kondisi yang kurang

            menyenangkan yang di alami oleh

            individu yang dapat mempengaruhi

            keadaan fisiknya Berdasarkan

            gabungan dari pendapat Jersild dari

            Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

            tentang sifat alamiah yang dimiliki

            oleh setiap individu) Freud dari Ahli

            Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

            Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

            Belajar (dalam Soeharjono 1988)

            faktor yang mempengaruhi remaja

            menjadi cemas yaitu faktor

            Mikrokosmos (keadaan diri individu)

            seperti keadaan biologi individu seperti

            jenis kelamin dan dapat pula

            dipengaruhi oleh perkembangan

            individu yang dapat dilihat dari usia

            individu dan faktor Makrokosmos

            (keadaan lingkungan) lingkungan

            sekolah atau lingkungan kelas

            Menurut Dacey (2000) dalam

            mengenali gejala kecemasan dapat

            ditinjau melalui tiga komponen yaitu

            komponen psikologis (afektif atau

            perasaan) yang dapat menimbulkan

            kecemasan adalah kegelisahan gugup

            tegang cemas rasa tidak aman takut

            cepat terkejut) komponen fisiologis

            (jantung berdebar keringat dingin

            pada telapak tangan tekanan darah

            meninggi respon kulit terhadap aliran

            galvanis berkurang gerakan peristaltik

            bertambah gejala somatik atau fisik

            (otot) gejala somatik atau fisik

            (sensorik) gejala Respiratori

            (pernafasan) gejala Gastrointertinal

            (pencernaan) gejala Urogenital

            (perkemihan dan kelamin)) dan

            komponen sosial (tingkah laku (sikap)

            dan gangguan tidur) Kecemasan

            tersebut dapat pula terjadi pada remaja

            yang mendapatkan materi pelajaran

            matematika

            Menurut Garis-Garis Besar

            Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

            Tingkat Pertama atau di singkat

            dengan GBPP SLTP (dalam

            Nawangsari 2001) yang di maksud

            dengan mata pelajaran matematika

            adalah matematika sebagai salah satu

            ilmu dasar yang dewasa ini telah

            berkembang amat pesat baik materi

            maupun kegunaannya Sedangkan

            Nawangsari (2000) mendefinisikan

            mata pelajaran matematika sebagai

            suatu bidang ilmu yang membahas ide-

            ide hubungan-hubungan struktur-

            struktur yang berkaitan dengan konsep

            secara abstrak dan berguna dalam

            kehidupan sehari-hari Dari kedua

            pendapat dari Garis-Garis Besar

            Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

            Tingkat Pertama atau di singkat

            dengan GBPP SLTP (dalam

            Nawangsari 2001) dan Nawangsari

            (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

            matematika merupakan suatu bidang

            ilmu yang di dalamnya membahas

            mengenai ide-ide hubungan-

            hubungan struktur-struktur yang

            berkaitan dengan konsep secara

            abstrak dan berguna dalam kehidupan

            sehari-hari di mana bidang ilmu

            tersebut saat ini sudah berkembang

            pesat

            Berkembangnya bidang ilmu

            matematika merupakan sebuah kabar

            yang baik untuk kemajuan Negara Di

            mana siswa-siswinya akan menjadi

            lebih pandai lagi dalam pelajaran

            matematika Namun bagi siswa materi

            pelajaran matematika merupakan

            materi pelajaran yang sulit

            (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

            kesulitan tersebut tidak dapat

            diselesaikan oleh siswa dengan baik

            maka akan menimbulkan kecemasan di

            dalam diri siswa saat menghadapi

            pelajaran matematika

            Berdasarkan hasil penelitian

            dengan menggunakan Math Anxiety

            Quesstionairre (MAQ) yang

            dikembangkan oleh Wigfield (dalam

            Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

            siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

            Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

            terdapat reaksi negatif dalam diri

            remaja saat menghadapi pelajaran

            matematika reaksi yang ditunjukkan

            oleh remaja ketika menghadapi

            pelajaran matematika adalah rasa tidak

            suka kurang percaya diri gelisah

            khawatir takut dan frustasi

            Kecemasan saat menghadapi

            mata pelajaran matematika dapat pula

            terjadi pada siswa dan siswi yang

            duduk dibangku Sekolah Lanjutan

            Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

            dipengaruhi oleh semakin

            kompleksnya perhitungan matematika

            di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

            (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

            telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

            Nawangsari 2000) dimana semakin

            tinggi tingkat kelas maka semakin

            kompleks perhitungan matematikanya

            dan bila siswa tidak mampu

            memahami perhitungan yang lebih

            dasar maka siswa akan cemas pada

            pelajaran matematika di tingkatan

            kelas berikutnya Bila keadaan cemas

            sering muncul dalam pelajaran

            matematika dalam satu kurun waktu

            atau dalam satu semester maka akan

            dapat mempengaruhi prestasi

            akademik matematika siswa

            Winkel (dalam Christantie

            2007) mengatakan bahwa prestasi

            akademik adalah proses belajar yang

            dialami oleh siswa menghasilkan

            perubahan-perubahan dalam bidang

            pengetahuan dan pemahaman dalam

            bidang nilai sikap dan keterampilan

            Adanya perubahan tersebut tampak

            dalam prestasi akademik yang

            dihasilkan oleh siswa terhadap

            pertanyaan persoalan atau tugas yang

            diberikan oleh guru Melalui prestasi

            akademik siswa dapat mengetahui

            kemajuan-kemajuan yang telah

            dicapainya dalam belajar Menurut

            Suryabrata (1998) dan Puspitawati

            (1996) hal-hal yang dapat

            mempengaruhi prestasi akademik

            siswa adalah faktor internal seperti

            kesehatan badan dan faktor eksternal

            seperti sarana dan prasarana sekolah

            Pelajaran-pelajaran yang biasanya

            diberikan penilaian salah satunya

            adalah prestasi akademik matematika

            Prestasi akademik matematika

            siswa di Indonesia saat ini sangat

            menurun hal ini sesuai dengan

            penelitian yang dilakukan oleh Third

            International Mathematics and

            Science Study (TIMSS) pada tahun

            1999 terhadap siswa tingkat delapan

            tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

            Pertama (SLTP) di mana Negara

            Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

            salah satu Negara yang prestasi

            matematika siswanya menduduki

            posisi yang rendah (Setyono 2005)

            Rendahnya prestasi tersebut

            dikarenakan oleh kurangnya

            pemahaman siswa terhadap konsep

            matematika (Arjuna 1999) Bila

            kondisi tersebut terus berlanjut maka

            akan menimbulkan kecemasan siswa

            dalam menghadapi pelajaran

            matematika di mana secara tidak

            langsung dapat juga mempengaruhi

            prestasi akademik matematika siswa

            Melihat adanya faktor-faktor

            yang mempengaruhi kecemasan

            sebagaimana yang telah diungkapkan

            di atas maka dapat dilihat bahwa

            kecemasan siswa dalam menghadapi

            pelajaran matematika dapat

            mempengaruhi prestasi akademik

            matematika siswa Hal ini terlihat dari

            dua faktor yang menyebabkan

            kecemasan yaitu keadaan diri individu

            dan keadaan lingkungan di mana bila

            faktor-faktor tersebut sering muncul

            pada saat siswa menghadapi pelajaran

            matematika maka hal ini dapat

            mengangu kegiatan siswa dalam

            belajar matematika siswa pun akan

            merasa kurang percaya pada

            kemampuannya dalam pelajaran

            matematika Bila hal ini terjadi dalam

            satu semester maka akan dapat

            berpengaruh terhadap prestasi

            akademik matematika siswa Faktor-

            faktor yang dapat mempengaruhi

            prestasi akademik yaitu faktor internal

            seperti kesehatan badan dan faktor

            eksternal seperti sarana dan prasarana

            sekolah Bila faktor-faktor tersebut

            sering muncul pada siswa dalam

            menghadapi pelajaran matematika

            maka dapat mempengaruhi prestasi

            akademik matematika siswa di mana

            semakin tingginya kecemasan dalam

            menghadapi pelajaran matematika

            maka semakin rendah prestasi

            akademik matematika siswa

            Hal ini sesuai dengan penelitian

            yang dilakukan oleh Nawangsari

            (2000) di mana siswa yang mengalami

            kecemasan pada pelajaran matematika

            akan mempengaruhi prestasi akademik

            matematika siswa hal ini dipengaruhi

            oleh materi pelajaran yang dianggap

            sulit kemudian disusul oleh fasilitas

            kelas yang kurang memadai dan cara

            mengajar guru yang sulit dipahami

            oleh siswa Sehingga saat siswa

            menghadapi pelajaran matematika

            siswa akan mengalami kecemasan dan

            bila hal ini terjadi dalam satu kurun

            waktu maka akan mempengaruhi

            prestasi akademik matematika siswa

            Senada dengan penelitian

            Nawangsari (2000) penelitian yang

            dilakukan oleh Sarason (dalam

            Nawangsari 2000) terhadap 700

            siswa-siswi SLTP di Amerika pada

            tahun 1996 didapatkan korelasi yang

            negatif antara skor kecemasan pada

            pelajaran matematika dengan prestasi

            akademik matematika siswa di mana

            korelasi tersebut menunjukkan bahwa

            semakin rendah tingkat kecemasan

            siswa SLTP pada pelajaran matematika

            akan semakin tinggi prestasi akademik

            matematika atau semakin tinggi tingkat

            kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

            matematika akan semakin rendah

            prestasi akademik matematika

            Hipotesis

            Dari beberapa penjelasan yang

            telah dikemukakan oleh para ahli di

            atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

            hubungan yang negatif antara

            kecemasan dalam menghadapi mata

            pelajaran matematika dengan prestasi

            akademik matematika pada remaja

            dimana semakin tinggi tingkat

            kecemasan remaja dalam menghadapi

            mata pelajaran matematika maka

            semakin rendah prestasi akademik

            matematika pada remaja

            BAB III

            METODOLOGI PENELITIAN

            A Identifikasi Variabel-Vari-

            abel Penelitian

            VariabelPrediktor Kecemasan

            Menghadapi Mata Pelajaran

            Matematika

            Variabel KriteriumPrestasi Akademik

            Matematika

            B Definisi Operasional Vari-

            abel Penelitian

            1 Kecemasan Menghadapi Mata

            Pelajaran Matematika Suatu

            bentuk ungkapan perasaan cemas

            yang dipengaruhi faktor

            psikologis dan faktor fisiologis

            yang sering dialami oleh setiap

            individu dalam kehidupan sehari-

            hari dalam hal-hal yang berkaitan

            dengan konsep-konsep abstrak

            struktur-struktur atau segala

            sesuatu yang berhubungan dengan

            pembahasan tentang matematika

            Alat yang digunakan untuk

            mengukur kecemasan dalam

            menghadapi mata pelajaran

            matematika adalah Skala

            Kecemasan yang didapatkan dari

            gejala-gejala kecemasan yang

            dikemukakan oleh Dacey di mana

            gejala-gejala kecemasan tersebut

            di bagi menjadi 3 komponen yaitu

            komponen psikologis komponen

            fisiologis dan komponen sosial

            2 Prestasi Akademik Matematika

            Suatu pengukuran yang bertujuan

            untuk menilai sebuah hasil dari

            proses belajar matematika yang

            dilakukan oleh remaja dalam satu

            kurun waktu tertentu untuk melihat

            pemahaman remaja mengenai

            konsep-konsep abstrak simbol-

            simbol yang telah diberikan oleh

            para pendidik Alat yang

            digunakan untuk mengukur

            prestasi akademik matematika

            remaja adalah dengan melihat nilai

            rapor remaja yang dihasilkan pada

            akhir semester

            C Populasi dan Sampel

            Popolasi dan sampel yang

            digunakan dalam pengambilan data

            adalah dengan menggunakan

            Purposive Sampling di mana teknik

            Purposive Sampling ini adalah teknik

            penentuan sampling yang digunakan

            peneliti jika peneliti mempunyai

            pertimbangan-pertimbangan tertentu di

            dalam pengambilan sampelnya atau

            penentuan sample untuk tujuan tertentu

            (Riduwan 2008) Populasi yang

            digunakan dalam peneltian ini adalah

            para siswa dan siswi kelas XI pada

            Sekolah Menengah Umum Negeri

            (SMUN) 1 Babelan Bekasi

            Pengambilan populasi siswa dan siswi

            kelas XI dilakukan karena ingin

            melihat tingkat kecemasan pada siswa

            dan siswi kelas XI sebelum

            mendapatkan perhitungan matematika

            yang terlalu kompleks dikelas

            berikutnya Hal ini seperti yang telah

            dikemukakan oleh Loughin ( dalam

            Nawangsari 2000) dimana semakin

            tinggi tingkat kelas maka semakin

            kompleks perhitungan matematikanya

            dan bila siswa tidak mampu

            memahami perhitungan yang lebih

            dasar maka siswa akan cemas pada

            pelajaran matematika ditingkatan kelas

            berikutnya Sampel yang digunakan

            pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

            D Teknik Pengumpulan Data

            Teknik Pengumpulan data yang

            digunakan dalam mengukur tingkat

            kecemasan siswa dalam menghadapi

            mata pelajaran matematika adalah

            dengan menggunakan metode

            kuesioner tertutup dengan memberikan

            tanda checklist Kuesioner tertutup

            dengan tanda checklist ini adalah suatu

            daftar yang berisi tentang aspek-aspek

            yang akan diukur (Riduwan 2008)

            Pengukuran prestasi akademik

            matematika dilakukan dengan melihat

            nilai rapor siswa dan siswi pada

            pelajaran matematika

            1 Skala Kecemasan

            Skala kecemasan yang

            digunakan dalam penelitian ini di

            peroleh dari komponen-komponen

            kecemasan yang di kemukakan

            oleh Dacey (2000) yaitu

            komponen psikologis komponen

            fisiologis dan komponen sosial

            Komponen-komponen inilah yang

            akan dijadikan acuan atau dasar

            pengukuran dalam penelitian ini

            yang selanjutnya akan

            dikembangkan menjadi item-item

            yang akan diberikan kepada

            responden untuk dijawab oleh

            responden

            Tabel 1

            Distribusi item Skala kecemasan

            N

            o

            Kom

            pone

            n

            Komponen

            Favorabe

            l

            Unfav

            orabel

            To

            tal

            1 Kom

            pone

            n

            Psiko

            logis

            12345

            67

            8910

            3132

            3334

            3536

            3738

            3940

            20

            2 Kom

            pone

            n

            Fisiol

            ogis

            111213

            141516

            171819

            20

            4142

            4344

            4546

            4748

            4950

            20

            3 Kom

            pone

            n

            Sosia

            l

            212223

            2425

            262728

            2930

            5152

            5354

            5556

            5758

            5960

            20

            Total 30 30 60

            2 Prestasi Akademik

            Prestasi akademik di peroleh

            dengan menggunakan nilai raport

            terakhir pada pelajaran

            matematika

            E Validitas dan Reliabilitas

            Alat Pengumpulan Data

            Pada penelitian ini digunakan

            validitas dan reliabilitas yang bertujuan

            untuk menilai keakuratan dari alat-alat

            pengumpulan data

            1 Validitas

            Menurut Azwar (1997)

            validitas adalah sejauh mana

            ketepatan dan kecermatan suatu

            instrument pengukur (alat tes)

            dalam melakukan fungsi ukurnya

            Sebuah tes dikatakan valid apabila

            tes tersebut menjalankan fungsi

            ukurnya atau memberikan hasil

            ukur yang tepat dan akurat sesuai

            dengan maksud yang dikenakan

            dalam tes tersebut Cara

            mendapatkan validitas dengan

            menggunakan teknik total korelasi

            item (korelasi product-moment)

            Untuk batasan validitas item yang

            digunakan dalam penelitian ini

            ditentukan oleh peneliti dengan

            koefisien validitas sebesar ge 03

            (Azwar 2008)

            2 Reliabilitas

            Menurut Azwar (1997)

            reliabilitas adalah pengukuran

            terhadap suatu alat tes di mana

            hasil ukurnya dapat terpercaya

            sehingga bila alat tes tersebut

            digunakan dalam beberapa kali

            pengukuran akan menghasilkan

            nilai yang relatif sama Cara

            mendapatkan reliabilitas dengan

            menggunakan teknik Alpha

            Cronbach

            Pada penelitian ini batas

            koefisien realibilitas yang akan

            digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

            ini sesuai dengan yang

            dikemukakan oleh Azwar (2008)

            F Teknik Analisa Data

            Pada penelitian ini teknik

            analisis data yang digunakan adalah

            Product Moment Correlation Coeffient

            Pearson di mana data yang akan di

            analisis adalah data yang di peroleh

            dari skala kecemasan dalam

            menghadapi mata pelajaran

            matematika dikorelasikan dengan data

            nilai raport siswa dalam mata pelajaran

            matematika

            BAB IV

            PELAKSANAAN DAN HASIL

            PENELITIAN

            A Persiapan Penelitian

            Sebelum penelitian ini

            dimulai awalnya peneliti

            melakukan persiapan

            administrasi yang berupa

            surat keterangan permohonan

            izin dari pihak kampus

            (Universitas Gunadarma)

            untuk melakukan penelitian

            ke SMUN 1 Babelan Bekasi

            setelah itu peneliti

            menggandakan kuesioner

            tertutup dari skala kecemasan

            sebanyak 100 kuesioner

            kuesioner atau skala

            kecemasan ini berjumlah 60

            item yang terdiri dari 30 item

            favorable dan 30 item

            unfavorable

            Subjek yang digunakan

            dalam penelitian ini adalah

            siswa dan siswi SMU yang

            berada di kelas XI atau kelas

            2 SMUN 1 Babelan Bekasi

            Dalam penelitian ini peneliti

            mengambil sampel sebanyak

            3 kelas dan jumlah sampel

            sebanyak 100 siswa-siswi di

            mana 1 kelas berasal dari

            kelas unggulan atau kelas XI

            IPA 1 dan dua kelas lagi

            berasal dari kelas yang tidak

            diunggulkan atau kelas

            reguler yaitu kelas XI IPS 2

            dan kelas XI IPS 3 Untuk

            mendapatkan subjek ini

            peneliti bekerjasama dengan

            segenap pihak sekolah dari

            SMUN 1 Babelan Bekasi

            yang berhubungan dengan

            bagian kesiswaan dan guru-

            guru BP yang menangani ke

            tiga kelas tersebut

            B Pelaksanaan Penelitian

            Pada penelitian ini

            peneliti melaksanakan try out

            terpakai yaitu data diperoleh

            dengan try out sekaligus

            digunakan sebagai data dalam

            penelitian Pengambilan data

            dilakukan pada tanggal 13

            Oktober 2009 untuk

            penyebaran kuesioner atau

            skala kecemasan yang

            berjumlah 100 angket yang

            terdiri dari 60 item Pada 14-

            19 Oktober 2009 untuk

            mengambil fotocopy raport

            yang masih berada di siswa

            dan siswi Pengambilan

            fotocopy raport dilakukan

            dalam rentang waktu 5 hari

            disebabkan peneliti

            mengalami kesulitan dalam

            meminta fotocopy raport

            kepada siswa dan siswi

            SMUN 1 Babelan Bekasi

            Proses pengambilan data

            pada tanggal 13 Oktober

            2009 dilakukan pada pukul

            1000 sampai dengan pukul

            1200 Proses pengambilan

            data pertama dilakukan di

            kelas XI IPA 1 kemudian

            dilanjutkan di kelas XI IPS 3

            dan setelah itu dilanjutkan di

            kelas XI IPS 2

            Jumlah keseluruhan

            subjek dalam penelitian ini

            adalah berjumlah 100 siswa-

            siswi 30 siswa-siswi berasal

            dari kelas XI IPA 1 40

            siswa-siswi berasal dari kelas

            XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

            berasal dari kelas XI IPS 2

            Penelitian ini mengalami

            hambatan hambatan yang

            dimaksud adalah peneliti

            menyebarkan angket

            sebanyak 100 namun data

            yang dapat peneliti olah

            hanya 84 data dan 16 data

            yang lain tidak dapat diolah

            karena subjek tidak mengisi

            angket yang telah peneliti

            berikan Sehingga penelitian

            ini hanya terdiri dari 84

            subjek

            C Hasil Penelitian

            1 Deskripsi Subjek

            Penelitian

            a Jenis Kelamin

            Subjek dalam

            penelitian ini terdiri

            dari 46 subjek pria

            dengan presentase

            5476 dan 38 subjek

            wanita dengan

            presentase 4524

            Dapat dilihat

            rinciannya pada tabel

            berikut ini

            Tabel 2

            Distribusi Subjek

            Berdasarkan Jenis

            Kelamin

            No Jenis

            Kelamin

            Jumlah Presentase

            ()

            1 Pria 46 5476

            2 Wanita 38 4524

            b Usia

            Subjek dalam

            penelitian ini terdiri

            dari 14 subjek yang

            berusia 15 tahun

            dengan presentase

            1666 64 subjek

            yang berusia 16 tahun

            dengan presentase

            7619 dan 6 subjek

            yang berusia 17 tahun

            dengan presentase

            715 Dapat dilihat

            rinciannya pada tabel

            berikut ini

            Tabel 3

            Distribusi Subjek

            Berdasarkan Usia

            No Usia Jumlah Presentase

            ()

            1 15

            tahun

            14 1666

            2 16

            tahun

            64 7619

            3 17

            tahun

            6 715

            c Kelas

            Subjek dalam

            penelitian ini terdiri

            dari 30 subjek dari

            kelas XI IPA dengan

            presentase 3571

            dan 54 subjek untuk

            kelas XI IPS dengan

            presentase 6429

            Dapat dilihat

            rinciannya pada tabel

            berikut ini

            Tabel 4

            Distribusi Subjek

            Berdasarkan Kelas

            No Kelas Jumlah Presentase

            ()

            1 XI

            IPA

            30 3571

            2 XI

            IPS

            54 6429

            2 Hasil Pengukuran Mean

            Skala Kecemasan dengan

            Jenis Kelamin Usia dan

            Kelas

            a Hasil Pengukuran

            Mean Skala

            Kecemasan dengan

            Jenis Kelamin

            Tabel 5

            Hasil pengukuran

            Mean Skala

            Kecemasan dengan

            Jenis Kelamin

            No Jenis

            Kelamin

            Jumlah

            Kecemasan

            1 Pria 46

            2 Wanita 38

            Berdasarkan

            data di atas diketahui

            bahwa mean

            kecemasan pada pria

            lebih tinggi dari pada

            wanita hal ini

            ditunjukkan dengan

            skor7663 untuk pria

            dan 7555 untuk

            wanita

            b Hasil Pengukuran

            Mean Skala

            Kecemasan dengan

            Usia

            Tabel 6

            Hasil pengukuran

            Mean Skala

            Kecemasan dengan

            Usia

            Berdasarkan data

            di atas diketahui

            bahwa mean

            kecemasan yang

            tertinggi terletak pada

            usia 17 tahun dengan

            skor 8567 kemudian

            di susul oleh usia 15

            tahun dengan skor

            8543 dan yang

            terendah terletak pada

            usia 16 tahun dengan

            skor 8144

            c Hasil Pengukuran

            Mean Skala

            Kecemasan dengan

            Kelas

            Tabel 7

            Hasil pengukuran

            Mean Skala

            Kecemasan dengan

            Kelas

            No Kelas Jumlah Mean

            Skala

            No Usia Jumlah Mean

            Skala

            Kecemasan

            1 15

            tahun

            14 8543

            2 16

            tahun

            64 8144

            3 17

            tahun

            6 8567

            Kecemasan

            1 XI

            IPA

            30

            2 XI

            IPS

            54

            Berdasarkan data

            di atas diketahui

            bahwa mean

            kecemasan yang

            tertinggi berada pada

            kelas XI IPS dengan

            skor 7796 dan yang

            terendah berada pada

            kelas XI IPA dengan

            skor 7287

            3 Hasil Uji Validitas dan

            Realibilitas Skala

            Kecemasan

            a Uji Validitas

            Menurut Azwar

            (2008) validitas item

            dapat dianggap

            memuaskan apabila

            koefisien validitasnya

            sebesar ge 03

            Berdasarkan hasil uji

            coba pada skala

            kecemasan yang

            berjumlah 60 item

            dihasilkan 36 item

            yang valid Validitas

            item dalam penelitian

            ini untuk skala

            kecemasan bergerak

            dari 0301 sampai

            dengan 0538

            Distribusi item yang

            valid dapat di lihat

            dari tabel berikut ini

            Tabel 8

            Distribusi item

            valid Skala

            Kecemasan

            No Komponen

            Nomor Item

            Favorabel

            1 Komponen

            Psikologis

            1234567

            8910

            2 Komponen

            Fisiologis

            111213141516

            17181920

            3 Komponen

            Sosial

            2122232425

            2627282930

            Total

            Keterangan

            item yang tidak valid

            b Uji Realibilitas

            Uji realibilitas

            dilakukan bertujuan

            untuk mengetahui

            konsistensi alat ukur

            Teknik yang

            digunakan untuk

            mendapatkan

            konsistensi dari alat

            ukur yaitu teknik

            Alpha Cronbach

            Dalam penelitian ini

            batas koefisien

            reliabilitas yang

            digunakan adalah ge

            07 Hal ini sesuai

            dengan pendapat dari

            Azwar (2008)

            Hasil uji realibiltas

            untuk skala

            kecemasan di peroleh

            nilai realibitas sebesar

            0824 Hal ini terlihat

            pada tabel di bawah

            ini

            Tabel 9

            Realibilitas Skala

            Kecemasan

            Reliability

            Statistics

            4 Hasil Uji Normalitas dan

            Linearitas Uji Asumsi

            a Uji Normalitas

            Untuk melihat

            sebaran skor dalam uji

            normalitas dari skala

            kecemasan dapat

            dilihat pada uji

            Kolmogorov-Smirnov

            Berdasarkan hasil uji

            normalitas pada skala

            kecemasan diketahui

            nilai statistiknya

            sebesar 091 dengan

            signifikansi sebesar

            Cronbachs Alpha N of Items824 60

            0084 (p gt 005) Hal

            ini menunjukkan

            distribusi skor skala

            kecemasan pada

            subjek penelitian

            adalah normal tetapi

            prestasi akademik

            matematika nilai

            statistiknya 0198

            dengan signifikansi

            sebesar 0000 (p lt

            005) yang berarti

            tidak normal

            Distribusi skor skala

            kecemasan terlihat

            pada tabel berikut ini

            Tabel 10

            Hasil Uji

            Normalitas Skala

            Kecemasan

            T

            ests of Normality

            Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

            091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

            a Lilliefors Significance Correction

            b Uji Linieritas

            Tabel 11

            Hasil Uji Linieritas

            Skala Kecemasan

            dan Prestasi

            Akademik

            Matematika

            ANOVAb

            96932 1 96932 4204 044a

            1890628 82 230561987560 83

            RegressionResidualTotal

            Model1

            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

            Predictors (Constant) Skala Kecemasana

            Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

            Berdasarkan hasil

            uji linieritas diperoleh

            signifikansi sebesar

            0044 (p lt 005) Hal

            ini menunjukkan

            bahwa hubungan

            antara skala

            kecemasan dengan

            prestasi akademik

            yaitu linier

            5 Analisis Data Uji

            Hipotesis

            Berdasarkan hasil uji

            normalitas dan linieritas

            diketahui bahwa bahwa

            skala kecemasan normal

            tetapi prestasi akademik

            matematika tidak normal

            sedangkan linieritasnya

            adalah linier Oleh karena

            itu untuk analisis korelasi

            dapat menggunakan

            analisis statistik

            parametrik dengan teknik

            korelasi product moment

            Pearson

            Berdasarkan analisis

            data yang dilakukan

            dengan menggunakan

            teknik korelasi Pearson

            (1-tailed) diketahui nilai

            koefisien korelasi sebesar

            r = - 0221 dengan taraf

            signifikansi sebesar 0022

            (p lt 005) Hal ini dapat

            dilihat pada tabel berikut

            ini

            Tabel 12

            Uji Hipotesis

            Correlations

            1 -221022

            84 84-221 1022

            84 84

            Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

            Skala Kecemasan

            Prestasi AkademikMatematika

            SkalaKecemasan

            PrestasiAkademik

            Matematika

            Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

            Hasil tersebut

            menunjukkan bahwa

            hipotesis penelitian ini

            diterima artinya terdapat

            hubungan negatif yang

            signifikan antara

            kecemasan dalam

            menghadapi mata

            pelajaran matematika

            dengan prestasi akademik

            matematika pada remaja

            dimana semakin tinggi

            tingkat kecemasan remaja

            dalam menghadapi mata

            pelajaran matematika

            maka semakin rendah

            prestasi akademik

            matematika pada remaja

            6 Hasil Perhitungan Mean

            Empirik dan Mean

            Hipotetik

            Hasil perhitungan dari

            perbandingan antara

            mean empirik dengan

            mean hipotetik antara

            kecemasan dalam

            menghadapi mata

            pelajaran matematika dan

            prestasi akademik

            matematika terlihat

            bahwa kecemasan siswa

            dalam menghadapi mata

            pelajaran matematika

            berada pada kategori

            sedang Hal ini dapat

            dilihat pada tabel berikut

            ini

            Tabel 13

            Hasil Perhitungan

            Mean Empirik dan

            Mean Hipotetik Skala

            Kecemasan

            Variabel Mean

            Empirik

            Mean

            Hipotetik

            Standar

            Deviasi

            Skala

            Kecemasan

            7614 90 18

            Dibawah ini

            merupakan deskripsi

            untuk lebih mengetahui

            gambaran kecemasan

            dalam menghadapi mata

            pelajaran matematika

            dengan klasifikasi sangat

            rendah rendah sedang

            tinggi dan sangat tinggi

            yang dapat diketahui

            dengan cara perhitungan

            sebagai berikut

            Jumlah aitem yang

            valid pada skala

            kecemasan sebanyak 36

            item dengan

            menggunakan kategori

            nilai dari 1 sampai

            dengan 4 Ini berarti nilai

            skala terkecil berjumlah 1

            dan yang terbesar

            berjumlah 4 Jarak

            minimum adalah nilai

            terkecil dikalikan dengan

            jumlah item yang valid (1

            x 36 = 36) dan jarak

            maksimum adalah nilai

            terbesar dikalikan dengan

            jumlah item yang valid (4

            x 36 = 144) Untuk

            mendapatkan nilai jarak

            sebaran yaitu dengan cara

            mengurangi jarak

            maksimum dengan jarak

            minimum (144 ndash 36 =

            108)

            Standar Deviasi (δ)

            didapatkan dengan cara

            membagi nilai jarak

            sebaran dengan 6 atau

            nilai jarak sebaran 6 =

            (108 6 = 18) nilai 6 ini

            didapat dari kurva

            distribusi normal yang

            terbagi atas 6 wilayah 3

            daerah positif (+) dan 3

            daerah negatif (-) Setelah

            mendapatkan nilai standar

            deviasi (δ) kemudian

            langsung mencari nilai

            Mean Hipotetik (micro)

            dengan cara mengalihkan

            nilai tengah skala dengan

            cara mengalikan nilai

            tengah skala dengan

            jumlah item yang valid

            (25 x 36 = 90) Nilai 25

            didapatkan dari nilai

            tengah dari kategori nilai

            minimum (1) sampai

            dengan kategori nilai

            maksimum (4)

            Berikut ini adalah

            pengelompokkan skala

            kecemasan yang

            diperoleh dengan cara

            menghitung

            Sangat Rendah =

            ME lt MH ndash 2SD

            =

            ME lt 90 -2 (18)

            =

            ME lt 54

            Rendah =

            MH ndash 2SD le ME lt MH -

            1SD

            =

            90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

            =

            54 le ME lt 72

            Rata-rata =

            MH ndash 1SD le ME lt MH +

            1SD

            =

            90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

            =

            72 le ME lt 108

            Tinggi = MH +

            1SD le ME lt MH + 2SD

            =

            90 + 18 le ME lt 90 + 36

            =

            108 le ME lt 126

            Sangat Tinggi = ME ge

            MH + 2SD

            =

            ME ge 90 + 36

            =

            ME ge 126

            Tabel 14

            Pengelompokkan Skala

            Kecemasan (Azwar

            2008)

            Keterangan

            1 ME Mean

            Empirik

            ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

            MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

            MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

            MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

            ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

            2 MH Mean

            Hipotetik

            3 SD Standar

            Deviasi

            Dibawah ini

            merupakan penggolongan

            subjek penelitian yang

            digambarkan pada kurva

            berikut

            Gambar 1

            Kurva Distribusi

            Normal Kecemasan

            dalam menghadapi

            Mata Pelajaran

            Matematika

            Berdasarkan kurva

            distribusi normal diatas

            diketahui bahwa rata-rata

            kecemasan remaja dalam

            menghadapi mata

            pelajaran matematika

            berada pada taraf sedang

            atau rata-rata

            D Pembahasan

            Penelitian ini

            bertujuan untuk menguji

            hipotesis yang berbunyi

            terdapat hubungan yang

            negatif antara kecemasan

            dalam menghadapi mata

            pelajaran matematika

            dengan prestasi akademik

            matematika pada remaja

            Berdasarkan hasil

            pengujian hipotesis pada

            penelitian ini hasil

            tersebut menunjukkan

            bahwa hipotesis diterima

            Hal ini berarti bahwa

            terdapat hubungan negatif

            yang signifikan antara

            kecemasan dalam

            menghadapi mata

            pelajaran matematika

            dengan prestasi akademik -2SD

            -1SD

            MH

            +1SD

            +2SD54 72 90 10

            8126

            Sangat Rendah

            Rendah

            Sedang

            Tinggi

            Sangat Tinggi

            7614

            matematika pada remaja

            dimana semakin tinggi

            tingkat kecemasan remaja

            dalam menghadapi mata

            pelajaran matematika

            maka semakin rendah

            prestasi akademik

            matematika pada remaja

            Menurut Nawangsari

            (2000) kecemasan adalah

            suatu kondisi yang tidak

            menyenangkan meliputi

            rasa takut rasa tegang

            khawatir bingung tidak

            suka yang sifatnya

            subjektif dan timbul

            karena adanya perasaan

            tidak aman terhadap

            bahaya yang diduga akan

            terjadi Kecemasan bisa

            terjadi dalam berbagai

            macam kondisi ketika

            kecemasan ini terjadi

            pada saat individu sedang

            menghadapi mata

            pelajaran matematika

            maka secara jelas

            individu tersebut akan

            memiliki perasaan tidak

            aman saat menghadapi

            mata pelajaran

            matematika

            Hal ini terlihat dalam

            penelitian ini dimana

            hasil mean empirik skala

            kcemasan dalam

            penelitian ini yaitu 7614

            berada pada posisi rata-

            rata Hasil ini

            menunjukkan bahwa

            terdapat kecemasan yang

            dialami oleh siswa dan

            siswi kelas XI di Sekolah

            Menengah Umum Negeri

            (SMUN) 1 Babelan

            Bekasi saat menghadapi

            mata pelajaran

            matematika

            Kecemasan siswa

            dan siswi dalam

            menghadapi mata

            pelajaran matematika

            dipengaruhi oleh

            beberapa faktor

            Berdasarkan gabungan

            dari pendapat Jersild dari

            Ahli Konstitusi (ahli yang

            meneliti tentang sifat

            alamiah yang dimiliki

            oleh setiap individu)

            Freud dari Ahli

            Psikoanalisis Calvin S

            Hall dari Ahli Kultural

            dan Mowrer dari Ahli

            Teori Belajar (dalam

            Soeharjono 1988) faktor

            yang mempengaruhi

            remaja menjadi cemas

            yaitu faktor Mikrokosmos

            (keadaan diri individu)

            seperti keadaan biologi

            individu seperti jenis

            kelamin dan dapat pula

            dipengaruhi oleh

            perkembangan individu

            yang dapat dilihat dari

            usia individu dan faktor

            Makrokosmos (keadaan

            lingkungan) seperti

            lingkungan kelas

            Hal ini terlihat dari

            hasil data yang diperoleh

            dalam penelitian ini

            berdasarkan hasil data

            yang didapatkan

            kecemasan dapat

            dipengaruhi oleh jenis

            kelamin usia dan kelas

            Andi (2007) mengatakan

            bahwa dalam belajar

            matematika diperlukan

            rasa ingin tahu perhatian

            dan minat dalam

            mempelajari matematika

            serta sikap ulet dan

            percaya diri dalam

            pemecahan masalah

            Menurut Tapia

            (1996) kecemasan

            terhadap pelajaran

            matematika berhubungan

            dengan jenis kelamin

            dimana faktor yang

            mempengaruhi

            kecemasan adalah rasa

            percaya diri minat

            terhadap pelajaran

            matematika dan motivasi

            Tapia menerangkan lebih

            lanjut bahwa rasa percaya

            diri minat terhadap

            pelajaran matematika dan

            motivasi pada pria lebih

            rendah dibandingkan

            dengan wanita sehingga

            pria lebih cemas dalam

            pelajaran matematika

            Hal ini dijelaskan

            lebih lanjut dari hasil

            penelitian Nawangsari

            (2001) diperoleh data

            bahwa siswa pria lebih

            cemas terhadap

            matematika dibandingkan

            siswa wanita

            Hal di atas juga

            terlihat pada hasil

            penelitian ini di mana

            jenis kelamin subjek pria

            lebih tinggi tingkat

            kecemasannya

            dibandingkan dengan

            subjek wanita ini terlihat

            dari skor mean

            kecemasan 7663 pada

            pria dan 7555 pada

            wanita

            Berdasarkan

            pengamatan yang

            dilakukan oleh Riyanto

            (2009) di mana kelas IPS

            lebih banyak mengalami

            kesulitan dalam

            menghadapi mata

            pelajaran matematika jika

            dibandingkan dengan

            kelas IPA karena untuk

            memahami mata

            pelajaran matematika

            dibutuhkan pemahaman

            yang mendalam dan

            latihan yang berulang kali

            untuk memperoleh hasil

            yang baik sedangkan

            materi yang banyak

            diberikan di kelas IPS

            adalah materi yang

            menggunakan metode

            menghafal Hal ini lah

            yang menyebabkan kelas

            IPS lebih cemas bila

            dibandingkan dengan

            kelas IPA Hal ini sesuai

            dengan hasil penelitian ini

            terhadap

            pengelompokkan kelas di

            mana diperoleh hasil

            mean kecemasan yang

            tertinggi berada pada

            kelas XI IPS dengan skor

            7796 yang berarti bahwa

            dalam menghadapi mata

            pelajaran matematika

            siswa kelas XI IPS lebih

            cemas jika dibandingkan

            dengan siswa XI IPA

            Selanjutnya

            berdasarkan

            pengelompokkan usia

            terlihat dari hasil

            penelitian yang dilakukan

            oleh Pearson (dalam

            Soeharjono 1988) pada

            100 orang anak yang

            berusia 5 ndash 18 tahun

            ternyata anak yang

            berusia diatas 12 tahun

            lebih menunjukkan rasa

            cemas akan di caci maki

            atau dibuat malu karena

            tidak dapat melakukan

            sesuatu dengan baik dan

            benar disamping itu

            dipengaruhi pula oleh

            jumlah terkecil dari

            subjek yang menduduki

            suatu kelompok usia atau

            jumlah terkecil dari

            keberadaan subjek yang

            menduduki kelompok

            usia tertentu

            Hasil penelitian

            diatas terlihat pula dalam

            penelitian ini di mana

            diperoleh hasil mean

            kecemasan yang tertinggi

            terletak pada usia 17

            tahun dengan jumlah 6

            subjek diperoleh skor

            mean 8567 kemudian di

            susul oleh usia 15 tahun

            dengan jumlah 14 subjek

            diperoleh skor mean

            8543 dan yang terendah

            terletak pada usia 16

            tahun dengan jumlah 64

            subjek skor mean 8144

            hasil penelitian ini

            menunjukkan bahwa

            kecemasan subjek dalam

            menghadapi mata

            pelajaran matematika

            dapat terlihat dari

            banyaknya jumlah subjek

            Di mana semakin banyak

            subjek yang berada dalam

            suatu populasi maka

            semakin rendah tingkat

            kecemasannya

            Bila kecemasan

            dalam menghadapi

            matematika terjadi dalam

            satu kurun waktu tertentu

            atau satu semester secara

            tidak langsung akan

            mempengaruhi prestasi

            akademik matematika

            siswa dan siswi tersebut

            Hal ini terlihat pada

            data yang dihasilkan

            dalam penelitian ini

            dimana ada korelasi

            negatif antara kecemasan

            dalam menghadapi mata

            pelajaran matematika

            dengan prestasi akademik

            matematika pada remaja

            dengan nilai koefisien

            korelasi sebesar r = -

            0221 dengan signifikansi

            sebesar 0022 (p lt 005)

            yang artinya semakin

            tinggi tingkat kecemasan

            siswa dalam menghadapi

            mata pelajaran

            matematika maka

            semakin rendah prestasi

            akademik matematika

            siswa dan sebaliknya

            semakin rendah tingkat

            kecemasan siswa dalam

            menghadapi mata

            pelajaran matematika

            maka akan semakin tinggi

            prestasi akademik

            matematika yang

            dihasilkan oleh siswa

            Hasil penelitian ini

            ternyata sama dengan

            penelitian yang

            dikemukakan oleh

            Nawangsari (2000) di

            mana ada korelasi negatif

            antara skor kecemasan

            terhadap matematika

            dengan prestasi akademik

            pada siswa SLTP di

            Surabaya Hal ini

            menunjukkan bahwa

            semakin tinggi tingkat

            kecemasan siswa

            terghadap pelajaran

            matematika maka

            semakin rendah prestasi

            akademik yang dihasilkan

            oleh siswa begitu pula

            sebaliknya semakin

            rendah tingkat kecemasan

            siswa terhadap pelajaran

            matematika maka

            semakin tinggi prestasi

            akademik yang dihasilkan

            BAB V

            PENUTUP

            Kesimpulan

            Berdasarkan hasil

            pengumpulan data dan hasil

            analisis data yang telah

            dilakukan maka dapat

            ditarik kesimpulan bahwa

            hipotesis dalam penelitian

            ini diterima hal ini

            menunjukkan bahwa ada

            hubungan yang negatif

            antara kecemasan dalam

            menghadapi mata pelajaran

            matematika dengan prestasi

            akademik matematika pada

            siswa dan siswi kelas XI di

            Sekolah Menengah Umum

            Negeri (SMUN) 1 Babelan

            Bekasi

            Berdasarkan data

            tambahan diperoleh hasil

            bahwa faktor-faktor yang

            mempengaruhi kecemasan

            siswa dalam menghadapi

            mata pelajaran matematika

            adalah jenis kelamin usia

            dan kelas Di mana siswa

            pria cenderung lebih cemas

            dalam menghadapi mata

            pealajaran matematika

            dibandingkan dengan siswa

            wanita Selain itu diperoleh

            pula data bahwa usia 17

            tahun jauh lebih cemas

            dibandingkan selanjutnya

            disusul usia 15 tahun dan

            16 tahun hal ini terlihat

            dari jumlah subjek pada

            usia tertentu di mana

            jumlah subjek yang

            menduduki usia 17 tahun

            lebih sedikit atau berjumlah

            6 subjek kemudian di susul

            oleh usia 15 tahun yang

            berjumlah 14 subjek dan

            pada usia 16 tahun

            sejumlah 64 subjek Bukan

            hanya usia namun kelas pun

            menunjukkan data bahwa

            kelas XI IPS cenderung

            lebih cemas dalam

            menghadapi mata pelajaran

            matematika dibandingkan

            dengan kelas XI IPA

            Saran

            Berdasarkan hasil

            penelitian yang telah

            dilakukan peneliti

            mempunyai beberapa saran

            yang dapat diberikan

            sebagai berikut

            d Berdasarkan hasil

            data yang diperoleh

            terlihat bahwa

            kecemasan siswa dan

            siswi dalam

            menghadapi mata

            pelajaran matematika

            berada pada kategori

            rata-rata atau sedang

            Hal ini menunjukkan

            bahwa rata-rata siswa

            dan siswi di Sekolah

            Menengah Umum

            Negeri (SMUN) 1

            Babelan Bekasi

            mengalami

            kecemasan cemas saat

            menghadapi mata

            pelajaran matematika

            Untuk mengurangi

            kecemasan dalam

            menghadapi mata

            pelajaran matematika

            peneliti menyarankan

            kepada siswa dan

            siswi sebelum

            menghadapi mata

            pelajaran matematika

            diharapkan siswa dan

            siswi dapat lebih giat

            lagi untuk berlatih

            mengerjakan tugas-

            tugas matematika

            soal-soal matematika

            dan memperdalam

            kembali materi yang

            telah diajarkan oleh

            guru matematika Hal

            ini bertujuan untuk

            membantu siswa dan

            siswi agar

            mengurangi

            kecemasan dalam

            menghadapi mata

            pelajaran matematika

            Bila kecemasan itu

            berkurang maka

            secara tidak langsung

            prestasi akademik

            matematika siswa dan

            siswi akan meningkat

            Sehubungan

            penelitian ini peneliti

            menyarankan kepada para

            peneliti selanjutnya agar

            dapat menggunakan

            populasi yang lebih luas

            lagi bukan hanya siswa

            dan siswi dari SMUN

            (Sekolah Menengah

            Umum Negeri) mungkin

            dengan mengambil

            sampel dari siswa yang

            berasal dari SMUS

            (Sekolah Menengah

            Umum Swasta) untuk

            melihat apakah siswa dari

            SMUS (Sekolah

            Menengah Umum

            Swasta) juga mengalami

            kecemasan dalam

            menghadapi mata

            pelajaran matematika

            yang secara langsung

            akan mempengaruhi

            prestasi akademik

            matematikanya Selain itu

            untuk pengembangan

            teori psikologi pendidikan

            diharapkan untuk

            penelitian selanjutnya

            dapat melihat kecemasan-

            kecemasan lain yang

            terjadi di luar mata

            pelajaran matematika di

            mana mata pelajaran

            tersebut sering pula

            dialami oleh siswa dan

            siswi selain kecemasan

            menghadapi mata

            pelajaran matematika

            Misalnya cemas

            menghadapi pelajaran

            kimia bahasa inggris

            ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

            matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

            Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

            Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

            Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

            Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

            Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

            Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

            Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

            Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

            Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

            Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

            terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

            Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

            Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

            Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

            Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

            Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

            Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

            Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

            Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

            Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

            Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

            Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

            Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

            Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

            • Prestasi Akademik
            • Mata Pelajaran Matematika
            • Remaja
            • Hipotesis
            • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
            • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
            • CPopulasi dan Sampel
            • DTeknik Pengumpulan Data
            • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
            • FTeknik Analisa Data

              Manfaat Penelitian

              1 Manfaat Teoritis

              Berdasarkan hasil data

              dalam penelitian ini terlihat bahwa

              terdapat hubungan negatif antara

              kecemasan dalam menghadapi

              mata pelajaran matematika dengan

              prestasi akademik matematika pada

              remaja Penelitian ini diharapkan

              dapat memberikan masukan dan

              sumbangan bagi perkembangan

              ilmu psikologi khususnya

              psikologi pendidikan terutama

              yang berkaitan prestasi akademik

              matematika pada remaja Penelitian

              ini diharapkan dapat memberikan

              tambahan data empiris yang telah

              teruji secara ilmiah mengenai rata-

              rata terdapat kecemasan dalam

              menghadapi mata pelajaran

              matematika pada siswa dan siswi

              kelas XI di Sekolah Menengah

              Umum Negeri (SMUN) 1 Babelan

              Bekasi berada pada taraf sedang

              dimana kecemasan tersebut

              mempengaruhi prestasi akademik

              matematika siswa dan siswi Hasil

              penelitian ini diharapkan dapat

              memberikan informasi yang

              bermanfaat bagi peneliti-peneliti

              lain yang berminat di bidang yang

              sama

              2 Manfaat Praktis

              Dari hasil penlitian ini

              diketahui bahwa terdapat hubungan

              negatif antara kecemasan dalam

              menghadapi mata pelajaran

              matematika dengan prestasi

              akademik matematika pada remaja

              Pada penelitian ini kecemasan

              siswa dan siswi dalam menghadapi

              mata pelajaran matematika berada

              pada taraf sedang ini berarti bahwa

              siswa dan siswi rata-rata memiliki

              kecemasan dalam menghadapi

              mata pelajaran matematika

              sehingga diharapkan siswa dan

              siswi dapat mengurangi kecemasan

              dalam menghadapi mata pelajaran

              matematika Cara mengurangi

              kecemasan itu dapat dilakukan

              dengan memperbanyak

              mengerjakan latihan-latihan

              matematika memperdalam materi-

              materi yang telah diberikan oleh

              guru matematika dan hal-hal lain

              yang berkaitan dengan mata

              pelajaran matematika Selain itu

              hasil penelitian ini juga diharapkan

              dapat membantu memberikan

              informasi khususnya kepada para

              orang tua konselor sekolah guru

              dan seluruh masyarakat agar dapat

              memberikan stimulus-stimulus

              yang berkaitan dengan matematika

              dan menyediakan sarana dan

              prasarana yang menunjang

              efektifitas belajar matematika

              sehingga menumbuhkan rasa

              senang didalam diri siswa saat

              belajar matematika Bila

              kecemasan dalam menghadapi

              mata pelajaran matematika

              berkurang diharapkan akan dapat

              meningkatkan prestasi akademik

              matematika

              Kecemasan

              Crow dan Crow (dalam

              Hartanti 1997) mengemukakan

              bahwa kecemasan adalah sesuatu

              kondisi kurang menyenangkan

              yang di alami oleh individu yang

              dapat mempengaruhi keadaan

              fisiknya Senada dengan yang

              dikemukakan oleh Crow dan Crow

              menurut Soehardjono (1988)

              kecemasan adalah manifestasi dari

              gejala-gejala atau gangguan

              fisiologik seperti gemetar banyak

              keringat mual sakit kepala sering

              buang-buang air palpitasi (debaran

              atau berdebar-debar)

              Menurut Rathus (dalam

              Nawangsari 2001) kecemasan

              didefinisikan sebagai keadaan

              psikologis yang ditandai oleh

              adanya tekanan ketakutan

              kegalauan dan ancaman yang

              berasal dari lingkungan Sementara

              itu menurut Zakiyah Derajat

              (dalam Hartanti 1997) kecemasan

              adalah manifestasi dari berbagai

              proses emosi yang bercampur

              aduk yang terjadi ketika individu

              sedang mengalami tekanan

              perasaan atau frustasi dan

              pertentangan batin atau konflik

              Sedangkan menurut Nawangsari

              (2000) kecemasan adalah suatu

              kondisi yang tidak menyenangkan

              meliputi rasa takut rasa tegang

              khawatir bingung tidak suka yang

              sifatnya subjektif dan timbul

              karena adanya perasaan tidak aman

              terhadap bahaya yang diduga akan

              terjadi

              Dari berbagai definisi di

              atas maka dapat disimpulkan

              bahwa kecemasan merupakan

              kumpulan dari berbagai kondisi

              fisiologis dan psikologis sehingga

              menimbulkan berbagai macam

              reaksi di dalam diri individu

              seperti gemetar banyak keringat

              mual sakit kepala palpitasi rasa

              takut rasa tegang khawatir

              binggung dan lain sebagainya

              Faktor yang Mempengaruhi

              Kecemasan

              Freud (dalam

              Soehardjono1988) mengutarakan

              kecemasan dapat terjadi karena

              keadaan seperti berikut

              a Kehilangan orang yang

              dicintai seperti kehilangan

              seorang guru yang di cintai

              b Konflik yang tidak

              terselesaikan antara kebutuhan

              untuk pemuasan instinktual dan

              keadaan lingkungan melarang

              pemuasan tersebut

              Jersild dari Ahli Konstitusi

              mengatakan bahwa kecemasan

              dipengaruhi oleh faktor konstitusi

              individu Menurut Freud dari Ahli

              Psikoanalisis kecemasan

              merupakan akibat dari hasil konflik

              antara dorongan instingtual yang

              ingin mencari kepuasan dengan

              kekuatan represi untuk

              menghambat dorongan yang

              muncul Sementara itu Calvin S

              Hall dari Ahli Kultural mengatakan

              bahwa kecemasan di pandang

              sebagai ekspresi langsung dari

              pengaruh sosio-kultural Mowrer

              dari Ahli Teori Belajar mengatakan

              kecemasan dipengaruhi oleh pola

              belajar ldquoConditioningrdquo dengan

              adaptasi yang salah serta

              didasarkan pada pembentukkan

              ldquoConditioned Reflexrdquo Jersild dari

              Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

              tentang sifat alamiah yang dimiliki

              oleh setiap individu) Freud dari

              Ahli Psikoanalisis Calvin S Hall

              dari Ahli Kultural dan Mowrer dari

              Ahli Teori Belajar bersepakat

              untuk menggabungkan pendapat

              masing-masing menjadi dua faktor

              yang mempengaruhi kecemasan

              (dalam Soeharjono 1988) yaitu

              a Mikrokosmos (keadaan diri

              individu)

              1) Sifat dasar konstitusi

              individu sejak lahir yang

              meliputi emosi tingkah

              laku dan proses berfikir

              individu

              2) Keadaan biologi individu

              seperti jenis kelamin

              3) Perkembangan individu

              yang dapat dilihat dari usia

              individu

              b Makrokosmos (keadaan

              lingkungan)

              1) Orang tua atau keluarga

              dirumah

              2) Sekolah (kelas) tetangga

              teman-teman

              3) Masyarakat meliputi

              keadaan sosial budaya

              lingkungan agama dan

              sebagainya

              Berdasarkan kedua

              pendapat yang dikemukakan oleh

              Freud (dalam Soehardjono1988)

              dan penggabungan pendapat dari

              Jersild dari Ahli Konstitusi (ahli

              yang meneliti tentang sifat alamiah

              yang dimiliki oleh setiap individu)

              Freud dari Ahli Psikoanalisis

              Calvin S Hall dari Ahli Kultural

              dan Mowrer dari Ahli Teori

              Belajar (dalam Soeharjono 1988)

              dapat ditarik kesimpulan bahwa

              faktor yang mempengaruhi

              kecemasan adalah keadaan

              lingkungan di mana keadaan itu

              dapat dilihat pada lingkungan

              sekolah terutama di dalam kelas

              atau karena kehilangan orang yang

              dicintai misalnya guru orang tua

              teman dan lain sebagainya selain

              itu dipengaruhi pula oleh keadaan

              didalam diri individu seperti

              keadaan biologi individu seperti

              jenis kelamin dan dapat pula

              dipengaruhi oleh perkembangan

              individu yang dapat dilihat dari

              usia individu selain itu dapat pula

              disebabkan oleh konflik yang tidak

              dapat terselesaikan antara

              kebutuhan untuk pemuasan

              instinktual individu dengan

              keadaan lingkungan melarang

              pemuasan yang dinginkan oleh

              individu

              Komponen-Komponen

              Kecemasan

              Menurut Dacey (2000)

              dalam mengenali gejala kecemasan

              dapat di tinjau melalui tiga

              komponen yaitu

              a Komponen Psikologis berupa

              kegelisahan gugup tegang

              cemas rasa tidak aman takut

              cepat terkejut

              b Komponen Fisiologis berupa

              jantung berdebar keringat

              dingin pada telapak tangan

              tekanan darah meninggi

              (mudah emosi) respon kulit

              terhadap aliran galvanis

              (sentuhan dari luar) berkurang

              gerakan peristaltik (gerakan

              berulang-ulang tanpa disadari)

              bertambah gejala somatik atau

              fisik (otot) gejala somatik atau

              fisik (sensorik) gejala

              Respiratori (pernafasan) gejala

              Gastrointertinal (pencernaan)

              gejala Urogenital (perkemihan

              dan kelamin)

              c Komponen Sosial

              sebuah perilaku yang

              ditunjukkan oleh individu di

              lingkungannya Perilaku itu

              dapat berupa tingkah laku

              (sikap) dan gangguan tidur

              Berdasarkan penjelasan

              yang telah dikemukakan oleh

              Dacey (2000) bahwa dalam

              mengenali gejala kecemasan dapat

              di lihat dari tiga komponen Di

              mana ke tiga komponen tersebut

              adalah komponen psikologis

              komponen fisiologis dan

              komponen sosial

              Dampak Kecemasan

              Menurut Hartanti (1997)

              kecemasan akan membawa

              individu mengantisipasi situasi

              ketakutan yang tak berbahaya

              membesar-besarkan bahaya atau

              risiko sehingga dapat menghambat

              kegiatan individu dalam menjalani

              kehidupannya Sementara itu

              menurut Horney (dalam

              Soeharjono 1988) individu yang

              mengalami kecemasan akan terus-

              menerus membentuk defens

              (pertahanan) di dalam dirinya

              untuk melawan lingkungan yang di

              anggap tidak adil dan kejam

              terhadap dirinya Perlawanan yang

              dilakukan oleh individu terhadap

              lingkungannya akan membuat

              individu semakin tidak mempunyai

              kekuatan untuk mengubahnya dan

              dapat melemahkan kemampuannya

              dalam menumbuhkan kepercayaan

              pada dirinya

              Dari pendapat yang

              dikemukakan oleh Hartanti (1997)

              dan Horney (dalam Soeharjono

              1988) mengenai dampak

              kecemasan maka dapat ditarik

              kesimpulan bahwa dampak

              kecemasan adalah sebuah

              perlawanan yang dilakukan oleh

              individu terhadap sesuatu yang

              dapat membuat individu cemas di

              mana bila individu terus-menerus

              melakukan perlawanan pada

              kondisi ini maka kegiatan individu

              akan terganggu individu akan

              merasa tidak berdaya untuk

              merubah kondisi tersebut dan

              individu menjadi kurang percaya

              pada kemampuan yang

              dimilikinya

              Prestasi Akademik

              Penilaian terhadap hasil

              belajar siswa untuk mengetahui

              sejauhmana siswa telah mencapai

              sasaran belajar inilah yang disebut

              sebagai prestasi akademik Winkel

              (dalam Christantie 2007)

              mengatakan bahwa proses belajar

              yang dialami oleh siswa

              menghasilkan perubahan-

              perubahan dalam bidang

              pengetahuan dan pemahaman

              dalam bidang nilai sikap dan

              keterampilan Adanya perubahan

              tersebut tampak dalam prestasi

              akademik yang dihasilkan oleh

              siswa terhadap pertanyaan

              persoalan atau tugas yang

              diberikan oleh guru Melalui

              prestasi akademik siswa dapat

              mengetahui kemajuan-kemajuan

              yang telah dicapainya dalam

              belajar Menurut Poerwodarminto

              (dalam Wahyuningsih 2004) yang

              dimaksud dengan prestasi adalah

              hasil yang telah dicapai dilakukan

              atau dikerjakan oleh individu

              Sedangkan prestasi akademik itu

              sendiri diartikan sebagai prestasi

              yang dicapai oleh seorang siswa

              pada jangka waktu tertentu dan di

              catat dalam buku rapor sekolah

              Berdasarkan beberapa

              pendapat yang telah dikemukakan

              oleh Winkel (dalam Christantie

              2007) dan Poerwodarminto (dalam

              Wahyuningsih 2004) maka dapat

              di tarik kesimpulan mengenai

              pengertian prestasi akademik yaitu

              suatu cara yang dilakukan untuk

              memberikan penilaian terhadap

              hasil-hasil belajar siswa yang

              dilakukan dalam jangka waktu

              tertentu dan di catat dalam buku

              prestasi siswa atau buku rapor

              siswa di sekolah

              Faktor-Faktor yang

              Mempengaruhi Prestasi

              Akademik

              Menurut Suryabrata (1998)

              Riyanti Prabowo dan

              Puspitawati (1996) faktor-faktor

              yang mempengaruhi prestasi

              akademik dapat digolongkan

              menjadi dua bagian yaitu faktor

              internal dan faktor eksternal

              b Faktor Internal

              Merupakan faktor yang

              berasal dari dalam diri siswa

              yang dapat mempengaruhi

              prestasi akademik Faktor ini

              dapat dibedakan menjadi dua

              kelompok yaitu

              1) Faktor fisiologis

              Dalam hal ini

              faktor fisiologis yang

              dimaksud adalah faktor

              yang berhubungan dengan

              kesehatan dan pancaindera

              yaitu

              a) Kesehatan badan

              Untuk dapat

              menempuh studi yang

              baik siswa perlu

              memperhatikan dan

              memelihara kesehatan

              tubuhnya Keadaan fisik

              yang lemah dapat

              menjadi penghalang

              bagi siswa dalam

              menyelesaikan program

              studinya Dalam upaya

              memelihara kesehatan

              fisiknya siswa perlu

              memperhatikan pola

              makan dan pola tidur

              untuk memperlancar

              metabolisme dalam

              tubuhnya Selain itu

              juga untuk memelihara

              kesehatan bahkan juga

              dapat meningkatkan

              ketangkasan fisik

              dibutuhkan olahraga

              yang teratur

              b) Pancaindera

              Berfungsinya

              pancaindera merupakan

              syarat berlangsungnya

              belajar yang baik

              Dalam sistem

              pendidikan dewasa ini

              di antara pancaindera

              itu yang paling

              memegang peranan

              dalam belajar adalah

              mata dan telinga Hal

              ini penting karena

              sebagian besar hal-hal

              yang dipelajari oleh

              manusia dipelajari

              melalui penglihatan dan

              pendengaran Dengan

              demikian seorang anak

              yang memiliki cacat

              fisik atau bahkan cacat

              mental akan

              menghambat dirinya di

              dalam menangkap

              pelajaran sehingga

              pada akhirnya akan

              mempengaruhi prestasi

              akademiknya di

              sekolah

              2) Faktor psikologis

              Ada banyak faktor

              psikologis yang dapat

              mempengaruhi prestasi

              akademik siswa antara lain

              adalah

              a) Inteligensi

              Pada umumnya

              prestasi akademik yang

              ditampilkan siswa

              mempunyai kaitan yang

              erat dengan tingkat

              kecerdasan yang

              dimiliki siswa Taraf

              inteligensi ini sangat

              mempengaruhi prestasi

              akademik seorang

              siswa di mana siswa

              yang memiliki taraf

              inteligensi tinggi

              mempunyai peluang

              lebih besar untuk

              mencapai prestasi

              akademik yang lebih

              tinggi Sebaliknya

              siswa yang memiliki

              taraf inteligensi yang

              rendah diperkirakan

              juga akan memiliki

              prestasi akademik yang

              rendah Namun

              bukanlah suatu yang

              tidak mungkin jika

              siswa dengan taraf

              inteligensi rendah

              memiliki prestasi

              akademik yang tinggi

              dan begitu pula

              sebaliknya

              b) Sikap

              Sikap yang

              pasif rendah diri dan

              kurang percaya diri

              dapat merupakan faktor

              yang menghambat

              siswa dalam

              menampilkan prestasi

              akademiknya

              c) Motivasi

              Motivasi belajar

              merupakan faktor psikis

              yang bersifat non

              intelektual Peranannya

              yang khas ialah dalam

              hal gairah atau

              semangat belajar siswa

              yang termotivasi kuat

              akan mempunyai

              banyak energi untuk

              melakukan kegiatan

              belajar

              c Faktor Eksternal

              Selain faktor-faktor

              yang ada dalam diri siswa ada

              hal-hal lain di luar diri yang

              dapat mempengaruhi prestasi

              akademik yang akan diraih

              antara lain adalah

              1) Faktor lingkungan keluarga

              a) Sosial ekonomi

              keluarga

              Sosial ekonomi

              keluarga yang memadai

              akan membuat

              seseorang lebih banyak

              kesempatan

              mendapatkan fasilitas

              belajar yang lebih baik

              mulai dari buku alat

              tulis hingga pemilihan

              sekolah

              b) Pendidikan orang tua

              Orang tua yang

              telah menempuh

              jenjang pendidikan

              tinggi cenderung lebih

              memperhatikan dan

              memahami pentingnya

              pendidikan bagi anak-

              anaknya dibandingkan

              dengan yang

              mempunyai jenjang

              pendidikan yang lebih

              rendah

              c) Perhatian orang tua dan

              suasana hubungan

              antara anggota keluarga

              Dukungan dari

              keluarga merupakan

              suatu pemacu semangat

              berpretasi bagi

              seseorang Dukungan

              dalam hal ini bisa

              secara langsung berupa

              pujian atau nasihat

              maupun secara tidak

              langsung seperti

              hubugan keluarga yang

              harmonis

              2) Faktor lingkungan sekolah

              a) Sarana dan prasarana

              Kelengkapan

              fasilitas sekolah seperti

              papan tulis kapur atau

              spidol yang dapat

              membantu kelancaran

              proses belajar mengajar

              di sekolah selain itu

              bentuk ruangan

              sirkulasi udara dan

              lingkungan sekitar

              sekolah juga dapat

              mempengaruhi proses

              belajar mengajar

              b) Kompetensi guru dan

              siswa

              Kualitas guru

              dan siswa sangat

              penting dalam meraih

              prestasi kelengkapan

              sarana dan prasarana

              tanpa disertai kinerja

              yang baik dari para

              penggunanya akan sia-

              sia belaka Bila seorang

              siswa merasa

              kebutuhannya untuk

              berprestasi dengan baik

              di sekolah terpenuhi

              misalnya dengan

              tersedianya fasilitas dan

              tenaga pendidik yang

              berkualitas yang dapat

              menimbulkan rasa

              keingintahuan yang

              besar hubungan dengan

              guru dan teman-

              temannya berlangsung

              harmonis maka siswa

              akan memperoleh iklim

              belajar yang

              menyenangkan Dengan

              demikian siswa akan

              terdorong untuk terus-

              menerus meningkatkan

              prestasi akademiknya

              c) Kurikulum dan metode

              mengajar

              Hal ini meliputi

              materi dan bagaimana

              cara memberikan materi

              tersebut kepada siswa

              Metode pembelajaran

              yang lebih interaktif

              (terjadi melalui dua

              arah) sangat diperlukan

              untuk menumbuhkan

              minat dan peran serta

              siswa dalam kegiatan

              pembelajaran

              3) Faktor lingkungan

              masyarakat

              a) Sosial budaya

              Pandangan

              masyarakat tentang

              pentingnya pendidikan

              akan mempengaruhi

              kesungguhan pendidik

              dan peserta didik

              Masyarakat yang masih

              memandang rendah

              pendidikan akan enggan

              mengirimkan anaknya

              ke sekolah dan

              cenderung memandang

              rendah pekerjaan

              gurupengajar

              b) Partisipasi terhadap

              pendidikan

              Bila semua

              pihak telah

              berpartisipasi dan

              mendukung kegiatan

              pendidikan mulai dari

              pemerintah (berupa

              kebijakan dan

              anggaran) sampai pada

              masyarakat bawah

              setiap orang akan lebih

              menghargai dan

              berusaha memajukan

              pendidikan dan ilmu

              pengetahuan

              Pengukuran Prestasi Akademik

              Menurut Suryabrata (1998)

              rapor merupakan perumusan

              terakhir yang diberikan oleh guru

              mengenai kemajuan atau hasil

              belajar murid-muridnya selama

              masa tertentu

              Azwar (1996) menyebutkan

              bahwa ada beberapa fungsi

              penilaian dalam pendidikan yaitu

              a Penilaian berfungsi selektif

              (Fungsi Sumatif)

              Fungsi penilaian ini

              merupakan pengukuran akhir

              dalam suatu program dan

              hasilnya dipakai untuk

              menentukan apakah siswa

              dapat dinyatakan lulus atau

              tidak dalam program

              pendidikan tersebut Dengan

              kata lain penilaian berfungsi

              untuk membantu guru

              mengadakan seleksi terhadap

              beberapa siswa misalnya

              1) Memilih siswa yang akan

              diterima di sekolah

              2) Memilih siswa untuk dapat

              naik kelas

              3) Memilih siswa yang

              seharusnya dapat beasiswa

              b Penilaian berfungsi diagnostik

              Fungsi penilaian ini

              selain untuk mengetahui hasil

              yang dicapai siswa juga

              mengetahui kelemahan siswa

              sehingga dengan adanya

              penilaian maka guru dapat

              mengetahui kelemahan dan

              kelebihan masing-masing

              siswa Jika guru dapat

              mendeteksi kelemahan siswa

              maka kelemahan tersebut dapat

              segera diperbaiki

              c Penilaian berfungsi sebagai

              penempatan (Placement)

              Setiap siswa memiliki

              kemampuan berbeda satu sama

              lain Penilaian dilakukan untuk

              mengetahui di mana

              seharusnya siswa tersebut

              ditempatkan sesuai dengan

              kemampuannya yang telah

              diperlihatkannya pada prestasi

              belajar yang telah dicapainya

              Sebagai contoh penggunaan

              nilai rapor SMU kelas I

              menentukan jurusan studi di

              kelas II dan III

              d Penilaian berfungsi sebagai

              pengukur keberhasilan (Fungsi

              Formatif)

              Penilaian berfungsi

              untuk mengetahui sejauh mana

              suatu program dapat

              diterapkan Sebagai contoh

              adalah raport di setiap semester

              di sekolah-sekolah tingkat

              dasar dan menegah dapat

              dipakai untuk mengetahui

              apakah program pendidikan

              yang telah diterapkan berhasil

              diterapkan atau tidak pada

              siswa tersebut

              Raport biasanya

              menggambil nilai dari angka 1

              sampai dengan 10 terutama

              pada siswa SD sampai SMU

              tetapi dalam kenyataan nilai

              terendah dalam rapor yaitu 4

              dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

              di bawah 5 berarti tidak baik

              atau buruk sedangkan nilai-

              nilai di atas 5 seperti nilai 6

              dikategorikan cukup untuk

              nilai 7 dikategorikan lebih dari

              cukup untuk nilai 8

              dikategorikan baik dan untuk

              nilai 9 dikategorikan sangat

              baik

              Mata Pelajaran Matematika

              Hudoyo (dalam Yoenanto

              2002) mendefinisikan mata

              pelajaran matematika adalah

              sebagai bidang ilmu yang

              berkenaan dengan ide-ide struktur-

              struktur dan hubungan-hubungan

              yang di atur secara logis sehingga

              pelajaran matematika berkaitan

              dengan konsep-konsep abstrak

              yang tersusun secara hirarkis dan

              dengan penalaran deduktif

              Nawangsari (2000) mendefinisikan

              mata pelajaran matematika sebagai

              suatu bidang ilmu yang membahas

              ide-ide hubungan-hubungan

              struktur-struktur yang berkaitan

              dengan konsep secara abstrak dan

              berguna dalam kehidupan sehari-

              hari Menurut Garis-Garis Besar

              Program Pengajaran Sekolah

              Lanjutan Tingkat Pertama atau di

              singkat dengan GBPP SLTP

              (dalam Nawangsari 2001) yang di

              maksud dengan mata pelajaran

              matematika adalah matematika

              sebagai salah satu ilmu dasar yang

              dewasa ini telah berkembang amat

              pesat baik materi maupun

              kegunaannya

              Dari beberapa pendapat

              yang telah dikemukakan di atas

              maka dapat disimpulkan bahwa

              mata pelajaran matematika adalah

              sebuah bidang ilmu yang paling

              mendasar dari kehidupan sehari-

              hari manusia di mana ilmu tersebut

              berkenaan dengan ide-ide

              hubungan-hubungan dan struktur-

              struktur berkaitan dengan konsep-

              konsep abstrak yang tersusun

              secara hirarkis dan telah diatur

              secara logis

              Dimensi Mata Pelajaran

              Matematika

              Dalam Garis-Garis Besar

              Program Pengajaran Sekolah

              Lanjut Tingkat Pertama atau di

              singkat dengan GBPP SLTP

              (dalam Nawangsari 2001)

              mengatakan bahwa didalam mata

              pelajaran matematika terdapat 4

              dimensi yaitu

              a Mata pelajaran matematika

              meliputi terjadinya proses

              belajar mengajar yaitu berupa

              sebuah kegiatan yang

              terintegrasi (utuh terpadu)

              antara siswa sebagai pelajar

              yang sedang belajar dengan

              guru sebagai pengajar yang

              sedang mengajar dalam

              suasana yang bersifat

              pengajaran

              b Mata pelajaran matematika di

              sekolah terdiri atas bagian-

              bagian matematika yang di

              pilih guna menumbuh

              kembangkan kemampuan-

              kemampuan dan membentuk

              pribadi siswa serta berpandu

              pada perkembangan ilmu dan

              teknologi

              c Mata pelajaran matematika

              berkenaan dengan materi yang

              memerlukan kegiatan berfikir

              yang berhubungan dengan

              struktur lebih tinggi di mana

              hal itu telah terbentuk dari apa

              yang sudah dipelajari

              sebelumnya Artinya bahan

              pelajaran matematika harus

              bermakna agar sesuai dengan

              kemampuan dan struktur

              kognitif yang dimiliki peserta

              didik

              d Mata pelajaran matematika

              memerlukan penggunaan

              metode instruksional

              Remaja

              Secara umum periode

              remaja merupakan klimaks dari

              periode-periode perkembangan

              sebelumnya Dalam periode ini apa

              yang diperoleh dalam masa-masa

              sebelumnya di uji dan dibuktikan

              sehingga dalam periode

              selanjutnya individu telah

              mempunyai suatu pola pribadi

              yang lebih mantap Periode remaja

              adalah masa transisi dalam periode

              anak-anak ke periode dewasa awal

              periode remaja dikelompokkan

              menjadi dua fase yaitu fase remaja

              awal dan fase remaja akhir

              (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

              1996) Masa remaja adalah masa

              dimulainya perkembangan kognitif

              yang mengarah pada pemikiran

              operasional formal yang lebih

              abstrak daripada pemikiran seorang

              anak Pemikiran remaja tidak lagi

              berupa pengalaman konkret saja

              namun remaja sudah dapat

              membangkitkan situasi-situasi

              khayalan kemungkinan-

              kemungkinan hipotesis atau dalil-

              dalil dan penalaran yang benar-

              benar abstrak (Santrock 2003)

              Menurut Papalia (2004) periode

              remaja adalah periode yang sudah

              mulai mengabungkan pengalaman

              yang di peroleh sebelumnya

              dengan tantangan saat ini dan

              memikirkan keadaan di masa yang

              akan datang

              Dari beberapa definisi

              remaja yang diberikan oleh para

              ahli dapat di tarik kesimpulan

              bahwa masa remaja adalah masa

              peralihan dari masa anak-anak ke

              masa dewasa Pada masa remaja

              merupakan masa awal dari

              pembentukan proses pemikiran

              operasional yang lebih abstrak

              Sehingga pada masa ini remaja

              sudah mulai membandingkan

              antara pengalaman di masa lalu

              dengan keadaan di masa sekarang

              dan mulai memikirkan masa yang

              datang

              Batasan Usia

              Periode remaja dianggap

              sebagai masa-masa yang amat

              penting dalam kehidupan individu

              khususnya dalam pembentukan

              kepribadian Masa remaja dibagi

              dua bagian yaitu (1) periode remaja

              awal (early adolescence) yaitu

              berkisar antara umur 13-17 tahun

              dan periode remaja akhir yaitu

              umur 17 tahun sampai dengan 18

              tahun (Puspitawati 1996)

              Bedasarkan teori

              perkembangan kognitif Piaget

              (dalam Santrock 2003) masa

              remaja dimulai pada usia 11 tahun

              sampai dengan 15 tahun dalam

              usia ini remaja sudah dapat berfikir

              secara operasional formal Masa

              remaja atau pubertas adalah proses

              menuju kedewasaan seksual atau

              kesuburan (kemampuan untuk

              reproduksi) pada periode ini selain

              perkembangan fisik diikuti pula

              dengan perkembangan kognitif

              sosial otonomi harga diri dan

              keintiman dalam hubungan seksual

              (Papalia 2004) Menurut Papalia

              (2004) masa remaja dapat

              dikelompokkan menjadi 3 yaitu

              remaja awal dimulai dari usia 11-

              13 tahun remaja madya dimulai

              dari usia 13 tahun sampai dengan

              18 tahun dan remaja akhir dimulai

              dari usia 18 tahun sampai dengan

              21 tahun

              Dari uraian yang

              dikemukakan di atas maka dapat

              disimpulkan bahwa usia remaja

              adalah dimulai dari 11 tahun

              sampai dengan 21 tahun

              Karakteristik Remaja

              Periode remaja adalah

              periode pemantapan identitas diri

              Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

              yang dipengaruhi oleh pandangan

              orang-orang sekitarnya serta

              pengalaman-pengalaman

              pribadinya akan menentukan pola

              perilakunya sebagai orang dewasa

              Pemantapan identitas diri ini tidak

              selalu mulus tetapi sering melalui

              proses yang panjang dan

              bergejolak Oleh karena itu banyak

              ahli menamakan periode ini

              sebagai masa-masa strom and

              stress atau masa up and down

              (Santrock 2003)

              Remaja adalah seorang

              idealis remaja memandang

              dunianya seperti apa yang

              diinginkannya bukan sebagaimana

              adanya Remaja suka mimpi-mimpi

              yang membuatnya marah cepat

              tersinggung atau frustasi Selain

              itu oleh keluarga dan masyarakat

              remaja di anggap sudah menginjak

              dewasa sehingga remaja diberi

              tanggung jawab yang sama dengan

              seorang yang sudah dewasa

              Remaja mulai memperhatikan

              prestasi dalam segala hal karena

              ini memberinya nilai tambah untuk

              kedudukan sosialnya di antara

              teman sebaya maupun orang-orang

              dewasa

              Hubungan antara

              Kecemasan Menghadapi

              Mata Pelajaran

              Matematika dengan

              Prestasi Akademik

              Matematika pada Remaja

              Masa remaja dapat dikatakan

              sebuah masa peralihan antara masa

              anak-anak menuju ke masa dewasa

              Menurut Santrock (2003) Masa remaja

              merupakan masa dimulainya

              perkembangan kognitif yang mengarah

              pada pemikiran operasional formal

              yang lebih abstrak daripada pemikiran

              seorang anak Pemikiran remaja tidak

              lagi berupa pengalaman konkret saja

              namun remaja sudah dapat

              membangkitkan situasi-situasi

              khayalan kemungkinan-kemungkinan

              hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

              yang benar-benar abstrak Selain itu

              masa remaja disebut pula sebagai masa

              strom and stress atau masa up and

              down (Santrock 2003) Bila pada masa

              ini remaja menemui hambatan dalam

              bidang tertentu maka hambatan tersbut

              akan membuat remaja menjadi cemas

              Menurut Crow dan Crow

              (dalam Hartanti 1997) kecemasan

              adalah sebuah kondisi yang kurang

              menyenangkan yang di alami oleh

              individu yang dapat mempengaruhi

              keadaan fisiknya Berdasarkan

              gabungan dari pendapat Jersild dari

              Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

              tentang sifat alamiah yang dimiliki

              oleh setiap individu) Freud dari Ahli

              Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

              Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

              Belajar (dalam Soeharjono 1988)

              faktor yang mempengaruhi remaja

              menjadi cemas yaitu faktor

              Mikrokosmos (keadaan diri individu)

              seperti keadaan biologi individu seperti

              jenis kelamin dan dapat pula

              dipengaruhi oleh perkembangan

              individu yang dapat dilihat dari usia

              individu dan faktor Makrokosmos

              (keadaan lingkungan) lingkungan

              sekolah atau lingkungan kelas

              Menurut Dacey (2000) dalam

              mengenali gejala kecemasan dapat

              ditinjau melalui tiga komponen yaitu

              komponen psikologis (afektif atau

              perasaan) yang dapat menimbulkan

              kecemasan adalah kegelisahan gugup

              tegang cemas rasa tidak aman takut

              cepat terkejut) komponen fisiologis

              (jantung berdebar keringat dingin

              pada telapak tangan tekanan darah

              meninggi respon kulit terhadap aliran

              galvanis berkurang gerakan peristaltik

              bertambah gejala somatik atau fisik

              (otot) gejala somatik atau fisik

              (sensorik) gejala Respiratori

              (pernafasan) gejala Gastrointertinal

              (pencernaan) gejala Urogenital

              (perkemihan dan kelamin)) dan

              komponen sosial (tingkah laku (sikap)

              dan gangguan tidur) Kecemasan

              tersebut dapat pula terjadi pada remaja

              yang mendapatkan materi pelajaran

              matematika

              Menurut Garis-Garis Besar

              Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

              Tingkat Pertama atau di singkat

              dengan GBPP SLTP (dalam

              Nawangsari 2001) yang di maksud

              dengan mata pelajaran matematika

              adalah matematika sebagai salah satu

              ilmu dasar yang dewasa ini telah

              berkembang amat pesat baik materi

              maupun kegunaannya Sedangkan

              Nawangsari (2000) mendefinisikan

              mata pelajaran matematika sebagai

              suatu bidang ilmu yang membahas ide-

              ide hubungan-hubungan struktur-

              struktur yang berkaitan dengan konsep

              secara abstrak dan berguna dalam

              kehidupan sehari-hari Dari kedua

              pendapat dari Garis-Garis Besar

              Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

              Tingkat Pertama atau di singkat

              dengan GBPP SLTP (dalam

              Nawangsari 2001) dan Nawangsari

              (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

              matematika merupakan suatu bidang

              ilmu yang di dalamnya membahas

              mengenai ide-ide hubungan-

              hubungan struktur-struktur yang

              berkaitan dengan konsep secara

              abstrak dan berguna dalam kehidupan

              sehari-hari di mana bidang ilmu

              tersebut saat ini sudah berkembang

              pesat

              Berkembangnya bidang ilmu

              matematika merupakan sebuah kabar

              yang baik untuk kemajuan Negara Di

              mana siswa-siswinya akan menjadi

              lebih pandai lagi dalam pelajaran

              matematika Namun bagi siswa materi

              pelajaran matematika merupakan

              materi pelajaran yang sulit

              (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

              kesulitan tersebut tidak dapat

              diselesaikan oleh siswa dengan baik

              maka akan menimbulkan kecemasan di

              dalam diri siswa saat menghadapi

              pelajaran matematika

              Berdasarkan hasil penelitian

              dengan menggunakan Math Anxiety

              Quesstionairre (MAQ) yang

              dikembangkan oleh Wigfield (dalam

              Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

              siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

              Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

              terdapat reaksi negatif dalam diri

              remaja saat menghadapi pelajaran

              matematika reaksi yang ditunjukkan

              oleh remaja ketika menghadapi

              pelajaran matematika adalah rasa tidak

              suka kurang percaya diri gelisah

              khawatir takut dan frustasi

              Kecemasan saat menghadapi

              mata pelajaran matematika dapat pula

              terjadi pada siswa dan siswi yang

              duduk dibangku Sekolah Lanjutan

              Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

              dipengaruhi oleh semakin

              kompleksnya perhitungan matematika

              di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

              (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

              telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

              Nawangsari 2000) dimana semakin

              tinggi tingkat kelas maka semakin

              kompleks perhitungan matematikanya

              dan bila siswa tidak mampu

              memahami perhitungan yang lebih

              dasar maka siswa akan cemas pada

              pelajaran matematika di tingkatan

              kelas berikutnya Bila keadaan cemas

              sering muncul dalam pelajaran

              matematika dalam satu kurun waktu

              atau dalam satu semester maka akan

              dapat mempengaruhi prestasi

              akademik matematika siswa

              Winkel (dalam Christantie

              2007) mengatakan bahwa prestasi

              akademik adalah proses belajar yang

              dialami oleh siswa menghasilkan

              perubahan-perubahan dalam bidang

              pengetahuan dan pemahaman dalam

              bidang nilai sikap dan keterampilan

              Adanya perubahan tersebut tampak

              dalam prestasi akademik yang

              dihasilkan oleh siswa terhadap

              pertanyaan persoalan atau tugas yang

              diberikan oleh guru Melalui prestasi

              akademik siswa dapat mengetahui

              kemajuan-kemajuan yang telah

              dicapainya dalam belajar Menurut

              Suryabrata (1998) dan Puspitawati

              (1996) hal-hal yang dapat

              mempengaruhi prestasi akademik

              siswa adalah faktor internal seperti

              kesehatan badan dan faktor eksternal

              seperti sarana dan prasarana sekolah

              Pelajaran-pelajaran yang biasanya

              diberikan penilaian salah satunya

              adalah prestasi akademik matematika

              Prestasi akademik matematika

              siswa di Indonesia saat ini sangat

              menurun hal ini sesuai dengan

              penelitian yang dilakukan oleh Third

              International Mathematics and

              Science Study (TIMSS) pada tahun

              1999 terhadap siswa tingkat delapan

              tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

              Pertama (SLTP) di mana Negara

              Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

              salah satu Negara yang prestasi

              matematika siswanya menduduki

              posisi yang rendah (Setyono 2005)

              Rendahnya prestasi tersebut

              dikarenakan oleh kurangnya

              pemahaman siswa terhadap konsep

              matematika (Arjuna 1999) Bila

              kondisi tersebut terus berlanjut maka

              akan menimbulkan kecemasan siswa

              dalam menghadapi pelajaran

              matematika di mana secara tidak

              langsung dapat juga mempengaruhi

              prestasi akademik matematika siswa

              Melihat adanya faktor-faktor

              yang mempengaruhi kecemasan

              sebagaimana yang telah diungkapkan

              di atas maka dapat dilihat bahwa

              kecemasan siswa dalam menghadapi

              pelajaran matematika dapat

              mempengaruhi prestasi akademik

              matematika siswa Hal ini terlihat dari

              dua faktor yang menyebabkan

              kecemasan yaitu keadaan diri individu

              dan keadaan lingkungan di mana bila

              faktor-faktor tersebut sering muncul

              pada saat siswa menghadapi pelajaran

              matematika maka hal ini dapat

              mengangu kegiatan siswa dalam

              belajar matematika siswa pun akan

              merasa kurang percaya pada

              kemampuannya dalam pelajaran

              matematika Bila hal ini terjadi dalam

              satu semester maka akan dapat

              berpengaruh terhadap prestasi

              akademik matematika siswa Faktor-

              faktor yang dapat mempengaruhi

              prestasi akademik yaitu faktor internal

              seperti kesehatan badan dan faktor

              eksternal seperti sarana dan prasarana

              sekolah Bila faktor-faktor tersebut

              sering muncul pada siswa dalam

              menghadapi pelajaran matematika

              maka dapat mempengaruhi prestasi

              akademik matematika siswa di mana

              semakin tingginya kecemasan dalam

              menghadapi pelajaran matematika

              maka semakin rendah prestasi

              akademik matematika siswa

              Hal ini sesuai dengan penelitian

              yang dilakukan oleh Nawangsari

              (2000) di mana siswa yang mengalami

              kecemasan pada pelajaran matematika

              akan mempengaruhi prestasi akademik

              matematika siswa hal ini dipengaruhi

              oleh materi pelajaran yang dianggap

              sulit kemudian disusul oleh fasilitas

              kelas yang kurang memadai dan cara

              mengajar guru yang sulit dipahami

              oleh siswa Sehingga saat siswa

              menghadapi pelajaran matematika

              siswa akan mengalami kecemasan dan

              bila hal ini terjadi dalam satu kurun

              waktu maka akan mempengaruhi

              prestasi akademik matematika siswa

              Senada dengan penelitian

              Nawangsari (2000) penelitian yang

              dilakukan oleh Sarason (dalam

              Nawangsari 2000) terhadap 700

              siswa-siswi SLTP di Amerika pada

              tahun 1996 didapatkan korelasi yang

              negatif antara skor kecemasan pada

              pelajaran matematika dengan prestasi

              akademik matematika siswa di mana

              korelasi tersebut menunjukkan bahwa

              semakin rendah tingkat kecemasan

              siswa SLTP pada pelajaran matematika

              akan semakin tinggi prestasi akademik

              matematika atau semakin tinggi tingkat

              kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

              matematika akan semakin rendah

              prestasi akademik matematika

              Hipotesis

              Dari beberapa penjelasan yang

              telah dikemukakan oleh para ahli di

              atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

              hubungan yang negatif antara

              kecemasan dalam menghadapi mata

              pelajaran matematika dengan prestasi

              akademik matematika pada remaja

              dimana semakin tinggi tingkat

              kecemasan remaja dalam menghadapi

              mata pelajaran matematika maka

              semakin rendah prestasi akademik

              matematika pada remaja

              BAB III

              METODOLOGI PENELITIAN

              A Identifikasi Variabel-Vari-

              abel Penelitian

              VariabelPrediktor Kecemasan

              Menghadapi Mata Pelajaran

              Matematika

              Variabel KriteriumPrestasi Akademik

              Matematika

              B Definisi Operasional Vari-

              abel Penelitian

              1 Kecemasan Menghadapi Mata

              Pelajaran Matematika Suatu

              bentuk ungkapan perasaan cemas

              yang dipengaruhi faktor

              psikologis dan faktor fisiologis

              yang sering dialami oleh setiap

              individu dalam kehidupan sehari-

              hari dalam hal-hal yang berkaitan

              dengan konsep-konsep abstrak

              struktur-struktur atau segala

              sesuatu yang berhubungan dengan

              pembahasan tentang matematika

              Alat yang digunakan untuk

              mengukur kecemasan dalam

              menghadapi mata pelajaran

              matematika adalah Skala

              Kecemasan yang didapatkan dari

              gejala-gejala kecemasan yang

              dikemukakan oleh Dacey di mana

              gejala-gejala kecemasan tersebut

              di bagi menjadi 3 komponen yaitu

              komponen psikologis komponen

              fisiologis dan komponen sosial

              2 Prestasi Akademik Matematika

              Suatu pengukuran yang bertujuan

              untuk menilai sebuah hasil dari

              proses belajar matematika yang

              dilakukan oleh remaja dalam satu

              kurun waktu tertentu untuk melihat

              pemahaman remaja mengenai

              konsep-konsep abstrak simbol-

              simbol yang telah diberikan oleh

              para pendidik Alat yang

              digunakan untuk mengukur

              prestasi akademik matematika

              remaja adalah dengan melihat nilai

              rapor remaja yang dihasilkan pada

              akhir semester

              C Populasi dan Sampel

              Popolasi dan sampel yang

              digunakan dalam pengambilan data

              adalah dengan menggunakan

              Purposive Sampling di mana teknik

              Purposive Sampling ini adalah teknik

              penentuan sampling yang digunakan

              peneliti jika peneliti mempunyai

              pertimbangan-pertimbangan tertentu di

              dalam pengambilan sampelnya atau

              penentuan sample untuk tujuan tertentu

              (Riduwan 2008) Populasi yang

              digunakan dalam peneltian ini adalah

              para siswa dan siswi kelas XI pada

              Sekolah Menengah Umum Negeri

              (SMUN) 1 Babelan Bekasi

              Pengambilan populasi siswa dan siswi

              kelas XI dilakukan karena ingin

              melihat tingkat kecemasan pada siswa

              dan siswi kelas XI sebelum

              mendapatkan perhitungan matematika

              yang terlalu kompleks dikelas

              berikutnya Hal ini seperti yang telah

              dikemukakan oleh Loughin ( dalam

              Nawangsari 2000) dimana semakin

              tinggi tingkat kelas maka semakin

              kompleks perhitungan matematikanya

              dan bila siswa tidak mampu

              memahami perhitungan yang lebih

              dasar maka siswa akan cemas pada

              pelajaran matematika ditingkatan kelas

              berikutnya Sampel yang digunakan

              pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

              D Teknik Pengumpulan Data

              Teknik Pengumpulan data yang

              digunakan dalam mengukur tingkat

              kecemasan siswa dalam menghadapi

              mata pelajaran matematika adalah

              dengan menggunakan metode

              kuesioner tertutup dengan memberikan

              tanda checklist Kuesioner tertutup

              dengan tanda checklist ini adalah suatu

              daftar yang berisi tentang aspek-aspek

              yang akan diukur (Riduwan 2008)

              Pengukuran prestasi akademik

              matematika dilakukan dengan melihat

              nilai rapor siswa dan siswi pada

              pelajaran matematika

              1 Skala Kecemasan

              Skala kecemasan yang

              digunakan dalam penelitian ini di

              peroleh dari komponen-komponen

              kecemasan yang di kemukakan

              oleh Dacey (2000) yaitu

              komponen psikologis komponen

              fisiologis dan komponen sosial

              Komponen-komponen inilah yang

              akan dijadikan acuan atau dasar

              pengukuran dalam penelitian ini

              yang selanjutnya akan

              dikembangkan menjadi item-item

              yang akan diberikan kepada

              responden untuk dijawab oleh

              responden

              Tabel 1

              Distribusi item Skala kecemasan

              N

              o

              Kom

              pone

              n

              Komponen

              Favorabe

              l

              Unfav

              orabel

              To

              tal

              1 Kom

              pone

              n

              Psiko

              logis

              12345

              67

              8910

              3132

              3334

              3536

              3738

              3940

              20

              2 Kom

              pone

              n

              Fisiol

              ogis

              111213

              141516

              171819

              20

              4142

              4344

              4546

              4748

              4950

              20

              3 Kom

              pone

              n

              Sosia

              l

              212223

              2425

              262728

              2930

              5152

              5354

              5556

              5758

              5960

              20

              Total 30 30 60

              2 Prestasi Akademik

              Prestasi akademik di peroleh

              dengan menggunakan nilai raport

              terakhir pada pelajaran

              matematika

              E Validitas dan Reliabilitas

              Alat Pengumpulan Data

              Pada penelitian ini digunakan

              validitas dan reliabilitas yang bertujuan

              untuk menilai keakuratan dari alat-alat

              pengumpulan data

              1 Validitas

              Menurut Azwar (1997)

              validitas adalah sejauh mana

              ketepatan dan kecermatan suatu

              instrument pengukur (alat tes)

              dalam melakukan fungsi ukurnya

              Sebuah tes dikatakan valid apabila

              tes tersebut menjalankan fungsi

              ukurnya atau memberikan hasil

              ukur yang tepat dan akurat sesuai

              dengan maksud yang dikenakan

              dalam tes tersebut Cara

              mendapatkan validitas dengan

              menggunakan teknik total korelasi

              item (korelasi product-moment)

              Untuk batasan validitas item yang

              digunakan dalam penelitian ini

              ditentukan oleh peneliti dengan

              koefisien validitas sebesar ge 03

              (Azwar 2008)

              2 Reliabilitas

              Menurut Azwar (1997)

              reliabilitas adalah pengukuran

              terhadap suatu alat tes di mana

              hasil ukurnya dapat terpercaya

              sehingga bila alat tes tersebut

              digunakan dalam beberapa kali

              pengukuran akan menghasilkan

              nilai yang relatif sama Cara

              mendapatkan reliabilitas dengan

              menggunakan teknik Alpha

              Cronbach

              Pada penelitian ini batas

              koefisien realibilitas yang akan

              digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

              ini sesuai dengan yang

              dikemukakan oleh Azwar (2008)

              F Teknik Analisa Data

              Pada penelitian ini teknik

              analisis data yang digunakan adalah

              Product Moment Correlation Coeffient

              Pearson di mana data yang akan di

              analisis adalah data yang di peroleh

              dari skala kecemasan dalam

              menghadapi mata pelajaran

              matematika dikorelasikan dengan data

              nilai raport siswa dalam mata pelajaran

              matematika

              BAB IV

              PELAKSANAAN DAN HASIL

              PENELITIAN

              A Persiapan Penelitian

              Sebelum penelitian ini

              dimulai awalnya peneliti

              melakukan persiapan

              administrasi yang berupa

              surat keterangan permohonan

              izin dari pihak kampus

              (Universitas Gunadarma)

              untuk melakukan penelitian

              ke SMUN 1 Babelan Bekasi

              setelah itu peneliti

              menggandakan kuesioner

              tertutup dari skala kecemasan

              sebanyak 100 kuesioner

              kuesioner atau skala

              kecemasan ini berjumlah 60

              item yang terdiri dari 30 item

              favorable dan 30 item

              unfavorable

              Subjek yang digunakan

              dalam penelitian ini adalah

              siswa dan siswi SMU yang

              berada di kelas XI atau kelas

              2 SMUN 1 Babelan Bekasi

              Dalam penelitian ini peneliti

              mengambil sampel sebanyak

              3 kelas dan jumlah sampel

              sebanyak 100 siswa-siswi di

              mana 1 kelas berasal dari

              kelas unggulan atau kelas XI

              IPA 1 dan dua kelas lagi

              berasal dari kelas yang tidak

              diunggulkan atau kelas

              reguler yaitu kelas XI IPS 2

              dan kelas XI IPS 3 Untuk

              mendapatkan subjek ini

              peneliti bekerjasama dengan

              segenap pihak sekolah dari

              SMUN 1 Babelan Bekasi

              yang berhubungan dengan

              bagian kesiswaan dan guru-

              guru BP yang menangani ke

              tiga kelas tersebut

              B Pelaksanaan Penelitian

              Pada penelitian ini

              peneliti melaksanakan try out

              terpakai yaitu data diperoleh

              dengan try out sekaligus

              digunakan sebagai data dalam

              penelitian Pengambilan data

              dilakukan pada tanggal 13

              Oktober 2009 untuk

              penyebaran kuesioner atau

              skala kecemasan yang

              berjumlah 100 angket yang

              terdiri dari 60 item Pada 14-

              19 Oktober 2009 untuk

              mengambil fotocopy raport

              yang masih berada di siswa

              dan siswi Pengambilan

              fotocopy raport dilakukan

              dalam rentang waktu 5 hari

              disebabkan peneliti

              mengalami kesulitan dalam

              meminta fotocopy raport

              kepada siswa dan siswi

              SMUN 1 Babelan Bekasi

              Proses pengambilan data

              pada tanggal 13 Oktober

              2009 dilakukan pada pukul

              1000 sampai dengan pukul

              1200 Proses pengambilan

              data pertama dilakukan di

              kelas XI IPA 1 kemudian

              dilanjutkan di kelas XI IPS 3

              dan setelah itu dilanjutkan di

              kelas XI IPS 2

              Jumlah keseluruhan

              subjek dalam penelitian ini

              adalah berjumlah 100 siswa-

              siswi 30 siswa-siswi berasal

              dari kelas XI IPA 1 40

              siswa-siswi berasal dari kelas

              XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

              berasal dari kelas XI IPS 2

              Penelitian ini mengalami

              hambatan hambatan yang

              dimaksud adalah peneliti

              menyebarkan angket

              sebanyak 100 namun data

              yang dapat peneliti olah

              hanya 84 data dan 16 data

              yang lain tidak dapat diolah

              karena subjek tidak mengisi

              angket yang telah peneliti

              berikan Sehingga penelitian

              ini hanya terdiri dari 84

              subjek

              C Hasil Penelitian

              1 Deskripsi Subjek

              Penelitian

              a Jenis Kelamin

              Subjek dalam

              penelitian ini terdiri

              dari 46 subjek pria

              dengan presentase

              5476 dan 38 subjek

              wanita dengan

              presentase 4524

              Dapat dilihat

              rinciannya pada tabel

              berikut ini

              Tabel 2

              Distribusi Subjek

              Berdasarkan Jenis

              Kelamin

              No Jenis

              Kelamin

              Jumlah Presentase

              ()

              1 Pria 46 5476

              2 Wanita 38 4524

              b Usia

              Subjek dalam

              penelitian ini terdiri

              dari 14 subjek yang

              berusia 15 tahun

              dengan presentase

              1666 64 subjek

              yang berusia 16 tahun

              dengan presentase

              7619 dan 6 subjek

              yang berusia 17 tahun

              dengan presentase

              715 Dapat dilihat

              rinciannya pada tabel

              berikut ini

              Tabel 3

              Distribusi Subjek

              Berdasarkan Usia

              No Usia Jumlah Presentase

              ()

              1 15

              tahun

              14 1666

              2 16

              tahun

              64 7619

              3 17

              tahun

              6 715

              c Kelas

              Subjek dalam

              penelitian ini terdiri

              dari 30 subjek dari

              kelas XI IPA dengan

              presentase 3571

              dan 54 subjek untuk

              kelas XI IPS dengan

              presentase 6429

              Dapat dilihat

              rinciannya pada tabel

              berikut ini

              Tabel 4

              Distribusi Subjek

              Berdasarkan Kelas

              No Kelas Jumlah Presentase

              ()

              1 XI

              IPA

              30 3571

              2 XI

              IPS

              54 6429

              2 Hasil Pengukuran Mean

              Skala Kecemasan dengan

              Jenis Kelamin Usia dan

              Kelas

              a Hasil Pengukuran

              Mean Skala

              Kecemasan dengan

              Jenis Kelamin

              Tabel 5

              Hasil pengukuran

              Mean Skala

              Kecemasan dengan

              Jenis Kelamin

              No Jenis

              Kelamin

              Jumlah

              Kecemasan

              1 Pria 46

              2 Wanita 38

              Berdasarkan

              data di atas diketahui

              bahwa mean

              kecemasan pada pria

              lebih tinggi dari pada

              wanita hal ini

              ditunjukkan dengan

              skor7663 untuk pria

              dan 7555 untuk

              wanita

              b Hasil Pengukuran

              Mean Skala

              Kecemasan dengan

              Usia

              Tabel 6

              Hasil pengukuran

              Mean Skala

              Kecemasan dengan

              Usia

              Berdasarkan data

              di atas diketahui

              bahwa mean

              kecemasan yang

              tertinggi terletak pada

              usia 17 tahun dengan

              skor 8567 kemudian

              di susul oleh usia 15

              tahun dengan skor

              8543 dan yang

              terendah terletak pada

              usia 16 tahun dengan

              skor 8144

              c Hasil Pengukuran

              Mean Skala

              Kecemasan dengan

              Kelas

              Tabel 7

              Hasil pengukuran

              Mean Skala

              Kecemasan dengan

              Kelas

              No Kelas Jumlah Mean

              Skala

              No Usia Jumlah Mean

              Skala

              Kecemasan

              1 15

              tahun

              14 8543

              2 16

              tahun

              64 8144

              3 17

              tahun

              6 8567

              Kecemasan

              1 XI

              IPA

              30

              2 XI

              IPS

              54

              Berdasarkan data

              di atas diketahui

              bahwa mean

              kecemasan yang

              tertinggi berada pada

              kelas XI IPS dengan

              skor 7796 dan yang

              terendah berada pada

              kelas XI IPA dengan

              skor 7287

              3 Hasil Uji Validitas dan

              Realibilitas Skala

              Kecemasan

              a Uji Validitas

              Menurut Azwar

              (2008) validitas item

              dapat dianggap

              memuaskan apabila

              koefisien validitasnya

              sebesar ge 03

              Berdasarkan hasil uji

              coba pada skala

              kecemasan yang

              berjumlah 60 item

              dihasilkan 36 item

              yang valid Validitas

              item dalam penelitian

              ini untuk skala

              kecemasan bergerak

              dari 0301 sampai

              dengan 0538

              Distribusi item yang

              valid dapat di lihat

              dari tabel berikut ini

              Tabel 8

              Distribusi item

              valid Skala

              Kecemasan

              No Komponen

              Nomor Item

              Favorabel

              1 Komponen

              Psikologis

              1234567

              8910

              2 Komponen

              Fisiologis

              111213141516

              17181920

              3 Komponen

              Sosial

              2122232425

              2627282930

              Total

              Keterangan

              item yang tidak valid

              b Uji Realibilitas

              Uji realibilitas

              dilakukan bertujuan

              untuk mengetahui

              konsistensi alat ukur

              Teknik yang

              digunakan untuk

              mendapatkan

              konsistensi dari alat

              ukur yaitu teknik

              Alpha Cronbach

              Dalam penelitian ini

              batas koefisien

              reliabilitas yang

              digunakan adalah ge

              07 Hal ini sesuai

              dengan pendapat dari

              Azwar (2008)

              Hasil uji realibiltas

              untuk skala

              kecemasan di peroleh

              nilai realibitas sebesar

              0824 Hal ini terlihat

              pada tabel di bawah

              ini

              Tabel 9

              Realibilitas Skala

              Kecemasan

              Reliability

              Statistics

              4 Hasil Uji Normalitas dan

              Linearitas Uji Asumsi

              a Uji Normalitas

              Untuk melihat

              sebaran skor dalam uji

              normalitas dari skala

              kecemasan dapat

              dilihat pada uji

              Kolmogorov-Smirnov

              Berdasarkan hasil uji

              normalitas pada skala

              kecemasan diketahui

              nilai statistiknya

              sebesar 091 dengan

              signifikansi sebesar

              Cronbachs Alpha N of Items824 60

              0084 (p gt 005) Hal

              ini menunjukkan

              distribusi skor skala

              kecemasan pada

              subjek penelitian

              adalah normal tetapi

              prestasi akademik

              matematika nilai

              statistiknya 0198

              dengan signifikansi

              sebesar 0000 (p lt

              005) yang berarti

              tidak normal

              Distribusi skor skala

              kecemasan terlihat

              pada tabel berikut ini

              Tabel 10

              Hasil Uji

              Normalitas Skala

              Kecemasan

              T

              ests of Normality

              Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

              091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

              a Lilliefors Significance Correction

              b Uji Linieritas

              Tabel 11

              Hasil Uji Linieritas

              Skala Kecemasan

              dan Prestasi

              Akademik

              Matematika

              ANOVAb

              96932 1 96932 4204 044a

              1890628 82 230561987560 83

              RegressionResidualTotal

              Model1

              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

              Predictors (Constant) Skala Kecemasana

              Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

              Berdasarkan hasil

              uji linieritas diperoleh

              signifikansi sebesar

              0044 (p lt 005) Hal

              ini menunjukkan

              bahwa hubungan

              antara skala

              kecemasan dengan

              prestasi akademik

              yaitu linier

              5 Analisis Data Uji

              Hipotesis

              Berdasarkan hasil uji

              normalitas dan linieritas

              diketahui bahwa bahwa

              skala kecemasan normal

              tetapi prestasi akademik

              matematika tidak normal

              sedangkan linieritasnya

              adalah linier Oleh karena

              itu untuk analisis korelasi

              dapat menggunakan

              analisis statistik

              parametrik dengan teknik

              korelasi product moment

              Pearson

              Berdasarkan analisis

              data yang dilakukan

              dengan menggunakan

              teknik korelasi Pearson

              (1-tailed) diketahui nilai

              koefisien korelasi sebesar

              r = - 0221 dengan taraf

              signifikansi sebesar 0022

              (p lt 005) Hal ini dapat

              dilihat pada tabel berikut

              ini

              Tabel 12

              Uji Hipotesis

              Correlations

              1 -221022

              84 84-221 1022

              84 84

              Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

              Skala Kecemasan

              Prestasi AkademikMatematika

              SkalaKecemasan

              PrestasiAkademik

              Matematika

              Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

              Hasil tersebut

              menunjukkan bahwa

              hipotesis penelitian ini

              diterima artinya terdapat

              hubungan negatif yang

              signifikan antara

              kecemasan dalam

              menghadapi mata

              pelajaran matematika

              dengan prestasi akademik

              matematika pada remaja

              dimana semakin tinggi

              tingkat kecemasan remaja

              dalam menghadapi mata

              pelajaran matematika

              maka semakin rendah

              prestasi akademik

              matematika pada remaja

              6 Hasil Perhitungan Mean

              Empirik dan Mean

              Hipotetik

              Hasil perhitungan dari

              perbandingan antara

              mean empirik dengan

              mean hipotetik antara

              kecemasan dalam

              menghadapi mata

              pelajaran matematika dan

              prestasi akademik

              matematika terlihat

              bahwa kecemasan siswa

              dalam menghadapi mata

              pelajaran matematika

              berada pada kategori

              sedang Hal ini dapat

              dilihat pada tabel berikut

              ini

              Tabel 13

              Hasil Perhitungan

              Mean Empirik dan

              Mean Hipotetik Skala

              Kecemasan

              Variabel Mean

              Empirik

              Mean

              Hipotetik

              Standar

              Deviasi

              Skala

              Kecemasan

              7614 90 18

              Dibawah ini

              merupakan deskripsi

              untuk lebih mengetahui

              gambaran kecemasan

              dalam menghadapi mata

              pelajaran matematika

              dengan klasifikasi sangat

              rendah rendah sedang

              tinggi dan sangat tinggi

              yang dapat diketahui

              dengan cara perhitungan

              sebagai berikut

              Jumlah aitem yang

              valid pada skala

              kecemasan sebanyak 36

              item dengan

              menggunakan kategori

              nilai dari 1 sampai

              dengan 4 Ini berarti nilai

              skala terkecil berjumlah 1

              dan yang terbesar

              berjumlah 4 Jarak

              minimum adalah nilai

              terkecil dikalikan dengan

              jumlah item yang valid (1

              x 36 = 36) dan jarak

              maksimum adalah nilai

              terbesar dikalikan dengan

              jumlah item yang valid (4

              x 36 = 144) Untuk

              mendapatkan nilai jarak

              sebaran yaitu dengan cara

              mengurangi jarak

              maksimum dengan jarak

              minimum (144 ndash 36 =

              108)

              Standar Deviasi (δ)

              didapatkan dengan cara

              membagi nilai jarak

              sebaran dengan 6 atau

              nilai jarak sebaran 6 =

              (108 6 = 18) nilai 6 ini

              didapat dari kurva

              distribusi normal yang

              terbagi atas 6 wilayah 3

              daerah positif (+) dan 3

              daerah negatif (-) Setelah

              mendapatkan nilai standar

              deviasi (δ) kemudian

              langsung mencari nilai

              Mean Hipotetik (micro)

              dengan cara mengalihkan

              nilai tengah skala dengan

              cara mengalikan nilai

              tengah skala dengan

              jumlah item yang valid

              (25 x 36 = 90) Nilai 25

              didapatkan dari nilai

              tengah dari kategori nilai

              minimum (1) sampai

              dengan kategori nilai

              maksimum (4)

              Berikut ini adalah

              pengelompokkan skala

              kecemasan yang

              diperoleh dengan cara

              menghitung

              Sangat Rendah =

              ME lt MH ndash 2SD

              =

              ME lt 90 -2 (18)

              =

              ME lt 54

              Rendah =

              MH ndash 2SD le ME lt MH -

              1SD

              =

              90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

              =

              54 le ME lt 72

              Rata-rata =

              MH ndash 1SD le ME lt MH +

              1SD

              =

              90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

              =

              72 le ME lt 108

              Tinggi = MH +

              1SD le ME lt MH + 2SD

              =

              90 + 18 le ME lt 90 + 36

              =

              108 le ME lt 126

              Sangat Tinggi = ME ge

              MH + 2SD

              =

              ME ge 90 + 36

              =

              ME ge 126

              Tabel 14

              Pengelompokkan Skala

              Kecemasan (Azwar

              2008)

              Keterangan

              1 ME Mean

              Empirik

              ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

              MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

              MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

              MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

              ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

              2 MH Mean

              Hipotetik

              3 SD Standar

              Deviasi

              Dibawah ini

              merupakan penggolongan

              subjek penelitian yang

              digambarkan pada kurva

              berikut

              Gambar 1

              Kurva Distribusi

              Normal Kecemasan

              dalam menghadapi

              Mata Pelajaran

              Matematika

              Berdasarkan kurva

              distribusi normal diatas

              diketahui bahwa rata-rata

              kecemasan remaja dalam

              menghadapi mata

              pelajaran matematika

              berada pada taraf sedang

              atau rata-rata

              D Pembahasan

              Penelitian ini

              bertujuan untuk menguji

              hipotesis yang berbunyi

              terdapat hubungan yang

              negatif antara kecemasan

              dalam menghadapi mata

              pelajaran matematika

              dengan prestasi akademik

              matematika pada remaja

              Berdasarkan hasil

              pengujian hipotesis pada

              penelitian ini hasil

              tersebut menunjukkan

              bahwa hipotesis diterima

              Hal ini berarti bahwa

              terdapat hubungan negatif

              yang signifikan antara

              kecemasan dalam

              menghadapi mata

              pelajaran matematika

              dengan prestasi akademik -2SD

              -1SD

              MH

              +1SD

              +2SD54 72 90 10

              8126

              Sangat Rendah

              Rendah

              Sedang

              Tinggi

              Sangat Tinggi

              7614

              matematika pada remaja

              dimana semakin tinggi

              tingkat kecemasan remaja

              dalam menghadapi mata

              pelajaran matematika

              maka semakin rendah

              prestasi akademik

              matematika pada remaja

              Menurut Nawangsari

              (2000) kecemasan adalah

              suatu kondisi yang tidak

              menyenangkan meliputi

              rasa takut rasa tegang

              khawatir bingung tidak

              suka yang sifatnya

              subjektif dan timbul

              karena adanya perasaan

              tidak aman terhadap

              bahaya yang diduga akan

              terjadi Kecemasan bisa

              terjadi dalam berbagai

              macam kondisi ketika

              kecemasan ini terjadi

              pada saat individu sedang

              menghadapi mata

              pelajaran matematika

              maka secara jelas

              individu tersebut akan

              memiliki perasaan tidak

              aman saat menghadapi

              mata pelajaran

              matematika

              Hal ini terlihat dalam

              penelitian ini dimana

              hasil mean empirik skala

              kcemasan dalam

              penelitian ini yaitu 7614

              berada pada posisi rata-

              rata Hasil ini

              menunjukkan bahwa

              terdapat kecemasan yang

              dialami oleh siswa dan

              siswi kelas XI di Sekolah

              Menengah Umum Negeri

              (SMUN) 1 Babelan

              Bekasi saat menghadapi

              mata pelajaran

              matematika

              Kecemasan siswa

              dan siswi dalam

              menghadapi mata

              pelajaran matematika

              dipengaruhi oleh

              beberapa faktor

              Berdasarkan gabungan

              dari pendapat Jersild dari

              Ahli Konstitusi (ahli yang

              meneliti tentang sifat

              alamiah yang dimiliki

              oleh setiap individu)

              Freud dari Ahli

              Psikoanalisis Calvin S

              Hall dari Ahli Kultural

              dan Mowrer dari Ahli

              Teori Belajar (dalam

              Soeharjono 1988) faktor

              yang mempengaruhi

              remaja menjadi cemas

              yaitu faktor Mikrokosmos

              (keadaan diri individu)

              seperti keadaan biologi

              individu seperti jenis

              kelamin dan dapat pula

              dipengaruhi oleh

              perkembangan individu

              yang dapat dilihat dari

              usia individu dan faktor

              Makrokosmos (keadaan

              lingkungan) seperti

              lingkungan kelas

              Hal ini terlihat dari

              hasil data yang diperoleh

              dalam penelitian ini

              berdasarkan hasil data

              yang didapatkan

              kecemasan dapat

              dipengaruhi oleh jenis

              kelamin usia dan kelas

              Andi (2007) mengatakan

              bahwa dalam belajar

              matematika diperlukan

              rasa ingin tahu perhatian

              dan minat dalam

              mempelajari matematika

              serta sikap ulet dan

              percaya diri dalam

              pemecahan masalah

              Menurut Tapia

              (1996) kecemasan

              terhadap pelajaran

              matematika berhubungan

              dengan jenis kelamin

              dimana faktor yang

              mempengaruhi

              kecemasan adalah rasa

              percaya diri minat

              terhadap pelajaran

              matematika dan motivasi

              Tapia menerangkan lebih

              lanjut bahwa rasa percaya

              diri minat terhadap

              pelajaran matematika dan

              motivasi pada pria lebih

              rendah dibandingkan

              dengan wanita sehingga

              pria lebih cemas dalam

              pelajaran matematika

              Hal ini dijelaskan

              lebih lanjut dari hasil

              penelitian Nawangsari

              (2001) diperoleh data

              bahwa siswa pria lebih

              cemas terhadap

              matematika dibandingkan

              siswa wanita

              Hal di atas juga

              terlihat pada hasil

              penelitian ini di mana

              jenis kelamin subjek pria

              lebih tinggi tingkat

              kecemasannya

              dibandingkan dengan

              subjek wanita ini terlihat

              dari skor mean

              kecemasan 7663 pada

              pria dan 7555 pada

              wanita

              Berdasarkan

              pengamatan yang

              dilakukan oleh Riyanto

              (2009) di mana kelas IPS

              lebih banyak mengalami

              kesulitan dalam

              menghadapi mata

              pelajaran matematika jika

              dibandingkan dengan

              kelas IPA karena untuk

              memahami mata

              pelajaran matematika

              dibutuhkan pemahaman

              yang mendalam dan

              latihan yang berulang kali

              untuk memperoleh hasil

              yang baik sedangkan

              materi yang banyak

              diberikan di kelas IPS

              adalah materi yang

              menggunakan metode

              menghafal Hal ini lah

              yang menyebabkan kelas

              IPS lebih cemas bila

              dibandingkan dengan

              kelas IPA Hal ini sesuai

              dengan hasil penelitian ini

              terhadap

              pengelompokkan kelas di

              mana diperoleh hasil

              mean kecemasan yang

              tertinggi berada pada

              kelas XI IPS dengan skor

              7796 yang berarti bahwa

              dalam menghadapi mata

              pelajaran matematika

              siswa kelas XI IPS lebih

              cemas jika dibandingkan

              dengan siswa XI IPA

              Selanjutnya

              berdasarkan

              pengelompokkan usia

              terlihat dari hasil

              penelitian yang dilakukan

              oleh Pearson (dalam

              Soeharjono 1988) pada

              100 orang anak yang

              berusia 5 ndash 18 tahun

              ternyata anak yang

              berusia diatas 12 tahun

              lebih menunjukkan rasa

              cemas akan di caci maki

              atau dibuat malu karena

              tidak dapat melakukan

              sesuatu dengan baik dan

              benar disamping itu

              dipengaruhi pula oleh

              jumlah terkecil dari

              subjek yang menduduki

              suatu kelompok usia atau

              jumlah terkecil dari

              keberadaan subjek yang

              menduduki kelompok

              usia tertentu

              Hasil penelitian

              diatas terlihat pula dalam

              penelitian ini di mana

              diperoleh hasil mean

              kecemasan yang tertinggi

              terletak pada usia 17

              tahun dengan jumlah 6

              subjek diperoleh skor

              mean 8567 kemudian di

              susul oleh usia 15 tahun

              dengan jumlah 14 subjek

              diperoleh skor mean

              8543 dan yang terendah

              terletak pada usia 16

              tahun dengan jumlah 64

              subjek skor mean 8144

              hasil penelitian ini

              menunjukkan bahwa

              kecemasan subjek dalam

              menghadapi mata

              pelajaran matematika

              dapat terlihat dari

              banyaknya jumlah subjek

              Di mana semakin banyak

              subjek yang berada dalam

              suatu populasi maka

              semakin rendah tingkat

              kecemasannya

              Bila kecemasan

              dalam menghadapi

              matematika terjadi dalam

              satu kurun waktu tertentu

              atau satu semester secara

              tidak langsung akan

              mempengaruhi prestasi

              akademik matematika

              siswa dan siswi tersebut

              Hal ini terlihat pada

              data yang dihasilkan

              dalam penelitian ini

              dimana ada korelasi

              negatif antara kecemasan

              dalam menghadapi mata

              pelajaran matematika

              dengan prestasi akademik

              matematika pada remaja

              dengan nilai koefisien

              korelasi sebesar r = -

              0221 dengan signifikansi

              sebesar 0022 (p lt 005)

              yang artinya semakin

              tinggi tingkat kecemasan

              siswa dalam menghadapi

              mata pelajaran

              matematika maka

              semakin rendah prestasi

              akademik matematika

              siswa dan sebaliknya

              semakin rendah tingkat

              kecemasan siswa dalam

              menghadapi mata

              pelajaran matematika

              maka akan semakin tinggi

              prestasi akademik

              matematika yang

              dihasilkan oleh siswa

              Hasil penelitian ini

              ternyata sama dengan

              penelitian yang

              dikemukakan oleh

              Nawangsari (2000) di

              mana ada korelasi negatif

              antara skor kecemasan

              terhadap matematika

              dengan prestasi akademik

              pada siswa SLTP di

              Surabaya Hal ini

              menunjukkan bahwa

              semakin tinggi tingkat

              kecemasan siswa

              terghadap pelajaran

              matematika maka

              semakin rendah prestasi

              akademik yang dihasilkan

              oleh siswa begitu pula

              sebaliknya semakin

              rendah tingkat kecemasan

              siswa terhadap pelajaran

              matematika maka

              semakin tinggi prestasi

              akademik yang dihasilkan

              BAB V

              PENUTUP

              Kesimpulan

              Berdasarkan hasil

              pengumpulan data dan hasil

              analisis data yang telah

              dilakukan maka dapat

              ditarik kesimpulan bahwa

              hipotesis dalam penelitian

              ini diterima hal ini

              menunjukkan bahwa ada

              hubungan yang negatif

              antara kecemasan dalam

              menghadapi mata pelajaran

              matematika dengan prestasi

              akademik matematika pada

              siswa dan siswi kelas XI di

              Sekolah Menengah Umum

              Negeri (SMUN) 1 Babelan

              Bekasi

              Berdasarkan data

              tambahan diperoleh hasil

              bahwa faktor-faktor yang

              mempengaruhi kecemasan

              siswa dalam menghadapi

              mata pelajaran matematika

              adalah jenis kelamin usia

              dan kelas Di mana siswa

              pria cenderung lebih cemas

              dalam menghadapi mata

              pealajaran matematika

              dibandingkan dengan siswa

              wanita Selain itu diperoleh

              pula data bahwa usia 17

              tahun jauh lebih cemas

              dibandingkan selanjutnya

              disusul usia 15 tahun dan

              16 tahun hal ini terlihat

              dari jumlah subjek pada

              usia tertentu di mana

              jumlah subjek yang

              menduduki usia 17 tahun

              lebih sedikit atau berjumlah

              6 subjek kemudian di susul

              oleh usia 15 tahun yang

              berjumlah 14 subjek dan

              pada usia 16 tahun

              sejumlah 64 subjek Bukan

              hanya usia namun kelas pun

              menunjukkan data bahwa

              kelas XI IPS cenderung

              lebih cemas dalam

              menghadapi mata pelajaran

              matematika dibandingkan

              dengan kelas XI IPA

              Saran

              Berdasarkan hasil

              penelitian yang telah

              dilakukan peneliti

              mempunyai beberapa saran

              yang dapat diberikan

              sebagai berikut

              d Berdasarkan hasil

              data yang diperoleh

              terlihat bahwa

              kecemasan siswa dan

              siswi dalam

              menghadapi mata

              pelajaran matematika

              berada pada kategori

              rata-rata atau sedang

              Hal ini menunjukkan

              bahwa rata-rata siswa

              dan siswi di Sekolah

              Menengah Umum

              Negeri (SMUN) 1

              Babelan Bekasi

              mengalami

              kecemasan cemas saat

              menghadapi mata

              pelajaran matematika

              Untuk mengurangi

              kecemasan dalam

              menghadapi mata

              pelajaran matematika

              peneliti menyarankan

              kepada siswa dan

              siswi sebelum

              menghadapi mata

              pelajaran matematika

              diharapkan siswa dan

              siswi dapat lebih giat

              lagi untuk berlatih

              mengerjakan tugas-

              tugas matematika

              soal-soal matematika

              dan memperdalam

              kembali materi yang

              telah diajarkan oleh

              guru matematika Hal

              ini bertujuan untuk

              membantu siswa dan

              siswi agar

              mengurangi

              kecemasan dalam

              menghadapi mata

              pelajaran matematika

              Bila kecemasan itu

              berkurang maka

              secara tidak langsung

              prestasi akademik

              matematika siswa dan

              siswi akan meningkat

              Sehubungan

              penelitian ini peneliti

              menyarankan kepada para

              peneliti selanjutnya agar

              dapat menggunakan

              populasi yang lebih luas

              lagi bukan hanya siswa

              dan siswi dari SMUN

              (Sekolah Menengah

              Umum Negeri) mungkin

              dengan mengambil

              sampel dari siswa yang

              berasal dari SMUS

              (Sekolah Menengah

              Umum Swasta) untuk

              melihat apakah siswa dari

              SMUS (Sekolah

              Menengah Umum

              Swasta) juga mengalami

              kecemasan dalam

              menghadapi mata

              pelajaran matematika

              yang secara langsung

              akan mempengaruhi

              prestasi akademik

              matematikanya Selain itu

              untuk pengembangan

              teori psikologi pendidikan

              diharapkan untuk

              penelitian selanjutnya

              dapat melihat kecemasan-

              kecemasan lain yang

              terjadi di luar mata

              pelajaran matematika di

              mana mata pelajaran

              tersebut sering pula

              dialami oleh siswa dan

              siswi selain kecemasan

              menghadapi mata

              pelajaran matematika

              Misalnya cemas

              menghadapi pelajaran

              kimia bahasa inggris

              ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

              matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

              Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

              Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

              Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

              Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

              Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

              Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

              Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

              Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

              Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

              Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

              terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

              Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

              Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

              Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

              Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

              Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

              Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

              Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

              Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

              Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

              Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

              Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

              Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

              Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

              • Prestasi Akademik
              • Mata Pelajaran Matematika
              • Remaja
              • Hipotesis
              • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
              • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
              • CPopulasi dan Sampel
              • DTeknik Pengumpulan Data
              • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
              • FTeknik Analisa Data

                informasi khususnya kepada para

                orang tua konselor sekolah guru

                dan seluruh masyarakat agar dapat

                memberikan stimulus-stimulus

                yang berkaitan dengan matematika

                dan menyediakan sarana dan

                prasarana yang menunjang

                efektifitas belajar matematika

                sehingga menumbuhkan rasa

                senang didalam diri siswa saat

                belajar matematika Bila

                kecemasan dalam menghadapi

                mata pelajaran matematika

                berkurang diharapkan akan dapat

                meningkatkan prestasi akademik

                matematika

                Kecemasan

                Crow dan Crow (dalam

                Hartanti 1997) mengemukakan

                bahwa kecemasan adalah sesuatu

                kondisi kurang menyenangkan

                yang di alami oleh individu yang

                dapat mempengaruhi keadaan

                fisiknya Senada dengan yang

                dikemukakan oleh Crow dan Crow

                menurut Soehardjono (1988)

                kecemasan adalah manifestasi dari

                gejala-gejala atau gangguan

                fisiologik seperti gemetar banyak

                keringat mual sakit kepala sering

                buang-buang air palpitasi (debaran

                atau berdebar-debar)

                Menurut Rathus (dalam

                Nawangsari 2001) kecemasan

                didefinisikan sebagai keadaan

                psikologis yang ditandai oleh

                adanya tekanan ketakutan

                kegalauan dan ancaman yang

                berasal dari lingkungan Sementara

                itu menurut Zakiyah Derajat

                (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                adalah manifestasi dari berbagai

                proses emosi yang bercampur

                aduk yang terjadi ketika individu

                sedang mengalami tekanan

                perasaan atau frustasi dan

                pertentangan batin atau konflik

                Sedangkan menurut Nawangsari

                (2000) kecemasan adalah suatu

                kondisi yang tidak menyenangkan

                meliputi rasa takut rasa tegang

                khawatir bingung tidak suka yang

                sifatnya subjektif dan timbul

                karena adanya perasaan tidak aman

                terhadap bahaya yang diduga akan

                terjadi

                Dari berbagai definisi di

                atas maka dapat disimpulkan

                bahwa kecemasan merupakan

                kumpulan dari berbagai kondisi

                fisiologis dan psikologis sehingga

                menimbulkan berbagai macam

                reaksi di dalam diri individu

                seperti gemetar banyak keringat

                mual sakit kepala palpitasi rasa

                takut rasa tegang khawatir

                binggung dan lain sebagainya

                Faktor yang Mempengaruhi

                Kecemasan

                Freud (dalam

                Soehardjono1988) mengutarakan

                kecemasan dapat terjadi karena

                keadaan seperti berikut

                a Kehilangan orang yang

                dicintai seperti kehilangan

                seorang guru yang di cintai

                b Konflik yang tidak

                terselesaikan antara kebutuhan

                untuk pemuasan instinktual dan

                keadaan lingkungan melarang

                pemuasan tersebut

                Jersild dari Ahli Konstitusi

                mengatakan bahwa kecemasan

                dipengaruhi oleh faktor konstitusi

                individu Menurut Freud dari Ahli

                Psikoanalisis kecemasan

                merupakan akibat dari hasil konflik

                antara dorongan instingtual yang

                ingin mencari kepuasan dengan

                kekuatan represi untuk

                menghambat dorongan yang

                muncul Sementara itu Calvin S

                Hall dari Ahli Kultural mengatakan

                bahwa kecemasan di pandang

                sebagai ekspresi langsung dari

                pengaruh sosio-kultural Mowrer

                dari Ahli Teori Belajar mengatakan

                kecemasan dipengaruhi oleh pola

                belajar ldquoConditioningrdquo dengan

                adaptasi yang salah serta

                didasarkan pada pembentukkan

                ldquoConditioned Reflexrdquo Jersild dari

                Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                tentang sifat alamiah yang dimiliki

                oleh setiap individu) Freud dari

                Ahli Psikoanalisis Calvin S Hall

                dari Ahli Kultural dan Mowrer dari

                Ahli Teori Belajar bersepakat

                untuk menggabungkan pendapat

                masing-masing menjadi dua faktor

                yang mempengaruhi kecemasan

                (dalam Soeharjono 1988) yaitu

                a Mikrokosmos (keadaan diri

                individu)

                1) Sifat dasar konstitusi

                individu sejak lahir yang

                meliputi emosi tingkah

                laku dan proses berfikir

                individu

                2) Keadaan biologi individu

                seperti jenis kelamin

                3) Perkembangan individu

                yang dapat dilihat dari usia

                individu

                b Makrokosmos (keadaan

                lingkungan)

                1) Orang tua atau keluarga

                dirumah

                2) Sekolah (kelas) tetangga

                teman-teman

                3) Masyarakat meliputi

                keadaan sosial budaya

                lingkungan agama dan

                sebagainya

                Berdasarkan kedua

                pendapat yang dikemukakan oleh

                Freud (dalam Soehardjono1988)

                dan penggabungan pendapat dari

                Jersild dari Ahli Konstitusi (ahli

                yang meneliti tentang sifat alamiah

                yang dimiliki oleh setiap individu)

                Freud dari Ahli Psikoanalisis

                Calvin S Hall dari Ahli Kultural

                dan Mowrer dari Ahli Teori

                Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                dapat ditarik kesimpulan bahwa

                faktor yang mempengaruhi

                kecemasan adalah keadaan

                lingkungan di mana keadaan itu

                dapat dilihat pada lingkungan

                sekolah terutama di dalam kelas

                atau karena kehilangan orang yang

                dicintai misalnya guru orang tua

                teman dan lain sebagainya selain

                itu dipengaruhi pula oleh keadaan

                didalam diri individu seperti

                keadaan biologi individu seperti

                jenis kelamin dan dapat pula

                dipengaruhi oleh perkembangan

                individu yang dapat dilihat dari

                usia individu selain itu dapat pula

                disebabkan oleh konflik yang tidak

                dapat terselesaikan antara

                kebutuhan untuk pemuasan

                instinktual individu dengan

                keadaan lingkungan melarang

                pemuasan yang dinginkan oleh

                individu

                Komponen-Komponen

                Kecemasan

                Menurut Dacey (2000)

                dalam mengenali gejala kecemasan

                dapat di tinjau melalui tiga

                komponen yaitu

                a Komponen Psikologis berupa

                kegelisahan gugup tegang

                cemas rasa tidak aman takut

                cepat terkejut

                b Komponen Fisiologis berupa

                jantung berdebar keringat

                dingin pada telapak tangan

                tekanan darah meninggi

                (mudah emosi) respon kulit

                terhadap aliran galvanis

                (sentuhan dari luar) berkurang

                gerakan peristaltik (gerakan

                berulang-ulang tanpa disadari)

                bertambah gejala somatik atau

                fisik (otot) gejala somatik atau

                fisik (sensorik) gejala

                Respiratori (pernafasan) gejala

                Gastrointertinal (pencernaan)

                gejala Urogenital (perkemihan

                dan kelamin)

                c Komponen Sosial

                sebuah perilaku yang

                ditunjukkan oleh individu di

                lingkungannya Perilaku itu

                dapat berupa tingkah laku

                (sikap) dan gangguan tidur

                Berdasarkan penjelasan

                yang telah dikemukakan oleh

                Dacey (2000) bahwa dalam

                mengenali gejala kecemasan dapat

                di lihat dari tiga komponen Di

                mana ke tiga komponen tersebut

                adalah komponen psikologis

                komponen fisiologis dan

                komponen sosial

                Dampak Kecemasan

                Menurut Hartanti (1997)

                kecemasan akan membawa

                individu mengantisipasi situasi

                ketakutan yang tak berbahaya

                membesar-besarkan bahaya atau

                risiko sehingga dapat menghambat

                kegiatan individu dalam menjalani

                kehidupannya Sementara itu

                menurut Horney (dalam

                Soeharjono 1988) individu yang

                mengalami kecemasan akan terus-

                menerus membentuk defens

                (pertahanan) di dalam dirinya

                untuk melawan lingkungan yang di

                anggap tidak adil dan kejam

                terhadap dirinya Perlawanan yang

                dilakukan oleh individu terhadap

                lingkungannya akan membuat

                individu semakin tidak mempunyai

                kekuatan untuk mengubahnya dan

                dapat melemahkan kemampuannya

                dalam menumbuhkan kepercayaan

                pada dirinya

                Dari pendapat yang

                dikemukakan oleh Hartanti (1997)

                dan Horney (dalam Soeharjono

                1988) mengenai dampak

                kecemasan maka dapat ditarik

                kesimpulan bahwa dampak

                kecemasan adalah sebuah

                perlawanan yang dilakukan oleh

                individu terhadap sesuatu yang

                dapat membuat individu cemas di

                mana bila individu terus-menerus

                melakukan perlawanan pada

                kondisi ini maka kegiatan individu

                akan terganggu individu akan

                merasa tidak berdaya untuk

                merubah kondisi tersebut dan

                individu menjadi kurang percaya

                pada kemampuan yang

                dimilikinya

                Prestasi Akademik

                Penilaian terhadap hasil

                belajar siswa untuk mengetahui

                sejauhmana siswa telah mencapai

                sasaran belajar inilah yang disebut

                sebagai prestasi akademik Winkel

                (dalam Christantie 2007)

                mengatakan bahwa proses belajar

                yang dialami oleh siswa

                menghasilkan perubahan-

                perubahan dalam bidang

                pengetahuan dan pemahaman

                dalam bidang nilai sikap dan

                keterampilan Adanya perubahan

                tersebut tampak dalam prestasi

                akademik yang dihasilkan oleh

                siswa terhadap pertanyaan

                persoalan atau tugas yang

                diberikan oleh guru Melalui

                prestasi akademik siswa dapat

                mengetahui kemajuan-kemajuan

                yang telah dicapainya dalam

                belajar Menurut Poerwodarminto

                (dalam Wahyuningsih 2004) yang

                dimaksud dengan prestasi adalah

                hasil yang telah dicapai dilakukan

                atau dikerjakan oleh individu

                Sedangkan prestasi akademik itu

                sendiri diartikan sebagai prestasi

                yang dicapai oleh seorang siswa

                pada jangka waktu tertentu dan di

                catat dalam buku rapor sekolah

                Berdasarkan beberapa

                pendapat yang telah dikemukakan

                oleh Winkel (dalam Christantie

                2007) dan Poerwodarminto (dalam

                Wahyuningsih 2004) maka dapat

                di tarik kesimpulan mengenai

                pengertian prestasi akademik yaitu

                suatu cara yang dilakukan untuk

                memberikan penilaian terhadap

                hasil-hasil belajar siswa yang

                dilakukan dalam jangka waktu

                tertentu dan di catat dalam buku

                prestasi siswa atau buku rapor

                siswa di sekolah

                Faktor-Faktor yang

                Mempengaruhi Prestasi

                Akademik

                Menurut Suryabrata (1998)

                Riyanti Prabowo dan

                Puspitawati (1996) faktor-faktor

                yang mempengaruhi prestasi

                akademik dapat digolongkan

                menjadi dua bagian yaitu faktor

                internal dan faktor eksternal

                b Faktor Internal

                Merupakan faktor yang

                berasal dari dalam diri siswa

                yang dapat mempengaruhi

                prestasi akademik Faktor ini

                dapat dibedakan menjadi dua

                kelompok yaitu

                1) Faktor fisiologis

                Dalam hal ini

                faktor fisiologis yang

                dimaksud adalah faktor

                yang berhubungan dengan

                kesehatan dan pancaindera

                yaitu

                a) Kesehatan badan

                Untuk dapat

                menempuh studi yang

                baik siswa perlu

                memperhatikan dan

                memelihara kesehatan

                tubuhnya Keadaan fisik

                yang lemah dapat

                menjadi penghalang

                bagi siswa dalam

                menyelesaikan program

                studinya Dalam upaya

                memelihara kesehatan

                fisiknya siswa perlu

                memperhatikan pola

                makan dan pola tidur

                untuk memperlancar

                metabolisme dalam

                tubuhnya Selain itu

                juga untuk memelihara

                kesehatan bahkan juga

                dapat meningkatkan

                ketangkasan fisik

                dibutuhkan olahraga

                yang teratur

                b) Pancaindera

                Berfungsinya

                pancaindera merupakan

                syarat berlangsungnya

                belajar yang baik

                Dalam sistem

                pendidikan dewasa ini

                di antara pancaindera

                itu yang paling

                memegang peranan

                dalam belajar adalah

                mata dan telinga Hal

                ini penting karena

                sebagian besar hal-hal

                yang dipelajari oleh

                manusia dipelajari

                melalui penglihatan dan

                pendengaran Dengan

                demikian seorang anak

                yang memiliki cacat

                fisik atau bahkan cacat

                mental akan

                menghambat dirinya di

                dalam menangkap

                pelajaran sehingga

                pada akhirnya akan

                mempengaruhi prestasi

                akademiknya di

                sekolah

                2) Faktor psikologis

                Ada banyak faktor

                psikologis yang dapat

                mempengaruhi prestasi

                akademik siswa antara lain

                adalah

                a) Inteligensi

                Pada umumnya

                prestasi akademik yang

                ditampilkan siswa

                mempunyai kaitan yang

                erat dengan tingkat

                kecerdasan yang

                dimiliki siswa Taraf

                inteligensi ini sangat

                mempengaruhi prestasi

                akademik seorang

                siswa di mana siswa

                yang memiliki taraf

                inteligensi tinggi

                mempunyai peluang

                lebih besar untuk

                mencapai prestasi

                akademik yang lebih

                tinggi Sebaliknya

                siswa yang memiliki

                taraf inteligensi yang

                rendah diperkirakan

                juga akan memiliki

                prestasi akademik yang

                rendah Namun

                bukanlah suatu yang

                tidak mungkin jika

                siswa dengan taraf

                inteligensi rendah

                memiliki prestasi

                akademik yang tinggi

                dan begitu pula

                sebaliknya

                b) Sikap

                Sikap yang

                pasif rendah diri dan

                kurang percaya diri

                dapat merupakan faktor

                yang menghambat

                siswa dalam

                menampilkan prestasi

                akademiknya

                c) Motivasi

                Motivasi belajar

                merupakan faktor psikis

                yang bersifat non

                intelektual Peranannya

                yang khas ialah dalam

                hal gairah atau

                semangat belajar siswa

                yang termotivasi kuat

                akan mempunyai

                banyak energi untuk

                melakukan kegiatan

                belajar

                c Faktor Eksternal

                Selain faktor-faktor

                yang ada dalam diri siswa ada

                hal-hal lain di luar diri yang

                dapat mempengaruhi prestasi

                akademik yang akan diraih

                antara lain adalah

                1) Faktor lingkungan keluarga

                a) Sosial ekonomi

                keluarga

                Sosial ekonomi

                keluarga yang memadai

                akan membuat

                seseorang lebih banyak

                kesempatan

                mendapatkan fasilitas

                belajar yang lebih baik

                mulai dari buku alat

                tulis hingga pemilihan

                sekolah

                b) Pendidikan orang tua

                Orang tua yang

                telah menempuh

                jenjang pendidikan

                tinggi cenderung lebih

                memperhatikan dan

                memahami pentingnya

                pendidikan bagi anak-

                anaknya dibandingkan

                dengan yang

                mempunyai jenjang

                pendidikan yang lebih

                rendah

                c) Perhatian orang tua dan

                suasana hubungan

                antara anggota keluarga

                Dukungan dari

                keluarga merupakan

                suatu pemacu semangat

                berpretasi bagi

                seseorang Dukungan

                dalam hal ini bisa

                secara langsung berupa

                pujian atau nasihat

                maupun secara tidak

                langsung seperti

                hubugan keluarga yang

                harmonis

                2) Faktor lingkungan sekolah

                a) Sarana dan prasarana

                Kelengkapan

                fasilitas sekolah seperti

                papan tulis kapur atau

                spidol yang dapat

                membantu kelancaran

                proses belajar mengajar

                di sekolah selain itu

                bentuk ruangan

                sirkulasi udara dan

                lingkungan sekitar

                sekolah juga dapat

                mempengaruhi proses

                belajar mengajar

                b) Kompetensi guru dan

                siswa

                Kualitas guru

                dan siswa sangat

                penting dalam meraih

                prestasi kelengkapan

                sarana dan prasarana

                tanpa disertai kinerja

                yang baik dari para

                penggunanya akan sia-

                sia belaka Bila seorang

                siswa merasa

                kebutuhannya untuk

                berprestasi dengan baik

                di sekolah terpenuhi

                misalnya dengan

                tersedianya fasilitas dan

                tenaga pendidik yang

                berkualitas yang dapat

                menimbulkan rasa

                keingintahuan yang

                besar hubungan dengan

                guru dan teman-

                temannya berlangsung

                harmonis maka siswa

                akan memperoleh iklim

                belajar yang

                menyenangkan Dengan

                demikian siswa akan

                terdorong untuk terus-

                menerus meningkatkan

                prestasi akademiknya

                c) Kurikulum dan metode

                mengajar

                Hal ini meliputi

                materi dan bagaimana

                cara memberikan materi

                tersebut kepada siswa

                Metode pembelajaran

                yang lebih interaktif

                (terjadi melalui dua

                arah) sangat diperlukan

                untuk menumbuhkan

                minat dan peran serta

                siswa dalam kegiatan

                pembelajaran

                3) Faktor lingkungan

                masyarakat

                a) Sosial budaya

                Pandangan

                masyarakat tentang

                pentingnya pendidikan

                akan mempengaruhi

                kesungguhan pendidik

                dan peserta didik

                Masyarakat yang masih

                memandang rendah

                pendidikan akan enggan

                mengirimkan anaknya

                ke sekolah dan

                cenderung memandang

                rendah pekerjaan

                gurupengajar

                b) Partisipasi terhadap

                pendidikan

                Bila semua

                pihak telah

                berpartisipasi dan

                mendukung kegiatan

                pendidikan mulai dari

                pemerintah (berupa

                kebijakan dan

                anggaran) sampai pada

                masyarakat bawah

                setiap orang akan lebih

                menghargai dan

                berusaha memajukan

                pendidikan dan ilmu

                pengetahuan

                Pengukuran Prestasi Akademik

                Menurut Suryabrata (1998)

                rapor merupakan perumusan

                terakhir yang diberikan oleh guru

                mengenai kemajuan atau hasil

                belajar murid-muridnya selama

                masa tertentu

                Azwar (1996) menyebutkan

                bahwa ada beberapa fungsi

                penilaian dalam pendidikan yaitu

                a Penilaian berfungsi selektif

                (Fungsi Sumatif)

                Fungsi penilaian ini

                merupakan pengukuran akhir

                dalam suatu program dan

                hasilnya dipakai untuk

                menentukan apakah siswa

                dapat dinyatakan lulus atau

                tidak dalam program

                pendidikan tersebut Dengan

                kata lain penilaian berfungsi

                untuk membantu guru

                mengadakan seleksi terhadap

                beberapa siswa misalnya

                1) Memilih siswa yang akan

                diterima di sekolah

                2) Memilih siswa untuk dapat

                naik kelas

                3) Memilih siswa yang

                seharusnya dapat beasiswa

                b Penilaian berfungsi diagnostik

                Fungsi penilaian ini

                selain untuk mengetahui hasil

                yang dicapai siswa juga

                mengetahui kelemahan siswa

                sehingga dengan adanya

                penilaian maka guru dapat

                mengetahui kelemahan dan

                kelebihan masing-masing

                siswa Jika guru dapat

                mendeteksi kelemahan siswa

                maka kelemahan tersebut dapat

                segera diperbaiki

                c Penilaian berfungsi sebagai

                penempatan (Placement)

                Setiap siswa memiliki

                kemampuan berbeda satu sama

                lain Penilaian dilakukan untuk

                mengetahui di mana

                seharusnya siswa tersebut

                ditempatkan sesuai dengan

                kemampuannya yang telah

                diperlihatkannya pada prestasi

                belajar yang telah dicapainya

                Sebagai contoh penggunaan

                nilai rapor SMU kelas I

                menentukan jurusan studi di

                kelas II dan III

                d Penilaian berfungsi sebagai

                pengukur keberhasilan (Fungsi

                Formatif)

                Penilaian berfungsi

                untuk mengetahui sejauh mana

                suatu program dapat

                diterapkan Sebagai contoh

                adalah raport di setiap semester

                di sekolah-sekolah tingkat

                dasar dan menegah dapat

                dipakai untuk mengetahui

                apakah program pendidikan

                yang telah diterapkan berhasil

                diterapkan atau tidak pada

                siswa tersebut

                Raport biasanya

                menggambil nilai dari angka 1

                sampai dengan 10 terutama

                pada siswa SD sampai SMU

                tetapi dalam kenyataan nilai

                terendah dalam rapor yaitu 4

                dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

                di bawah 5 berarti tidak baik

                atau buruk sedangkan nilai-

                nilai di atas 5 seperti nilai 6

                dikategorikan cukup untuk

                nilai 7 dikategorikan lebih dari

                cukup untuk nilai 8

                dikategorikan baik dan untuk

                nilai 9 dikategorikan sangat

                baik

                Mata Pelajaran Matematika

                Hudoyo (dalam Yoenanto

                2002) mendefinisikan mata

                pelajaran matematika adalah

                sebagai bidang ilmu yang

                berkenaan dengan ide-ide struktur-

                struktur dan hubungan-hubungan

                yang di atur secara logis sehingga

                pelajaran matematika berkaitan

                dengan konsep-konsep abstrak

                yang tersusun secara hirarkis dan

                dengan penalaran deduktif

                Nawangsari (2000) mendefinisikan

                mata pelajaran matematika sebagai

                suatu bidang ilmu yang membahas

                ide-ide hubungan-hubungan

                struktur-struktur yang berkaitan

                dengan konsep secara abstrak dan

                berguna dalam kehidupan sehari-

                hari Menurut Garis-Garis Besar

                Program Pengajaran Sekolah

                Lanjutan Tingkat Pertama atau di

                singkat dengan GBPP SLTP

                (dalam Nawangsari 2001) yang di

                maksud dengan mata pelajaran

                matematika adalah matematika

                sebagai salah satu ilmu dasar yang

                dewasa ini telah berkembang amat

                pesat baik materi maupun

                kegunaannya

                Dari beberapa pendapat

                yang telah dikemukakan di atas

                maka dapat disimpulkan bahwa

                mata pelajaran matematika adalah

                sebuah bidang ilmu yang paling

                mendasar dari kehidupan sehari-

                hari manusia di mana ilmu tersebut

                berkenaan dengan ide-ide

                hubungan-hubungan dan struktur-

                struktur berkaitan dengan konsep-

                konsep abstrak yang tersusun

                secara hirarkis dan telah diatur

                secara logis

                Dimensi Mata Pelajaran

                Matematika

                Dalam Garis-Garis Besar

                Program Pengajaran Sekolah

                Lanjut Tingkat Pertama atau di

                singkat dengan GBPP SLTP

                (dalam Nawangsari 2001)

                mengatakan bahwa didalam mata

                pelajaran matematika terdapat 4

                dimensi yaitu

                a Mata pelajaran matematika

                meliputi terjadinya proses

                belajar mengajar yaitu berupa

                sebuah kegiatan yang

                terintegrasi (utuh terpadu)

                antara siswa sebagai pelajar

                yang sedang belajar dengan

                guru sebagai pengajar yang

                sedang mengajar dalam

                suasana yang bersifat

                pengajaran

                b Mata pelajaran matematika di

                sekolah terdiri atas bagian-

                bagian matematika yang di

                pilih guna menumbuh

                kembangkan kemampuan-

                kemampuan dan membentuk

                pribadi siswa serta berpandu

                pada perkembangan ilmu dan

                teknologi

                c Mata pelajaran matematika

                berkenaan dengan materi yang

                memerlukan kegiatan berfikir

                yang berhubungan dengan

                struktur lebih tinggi di mana

                hal itu telah terbentuk dari apa

                yang sudah dipelajari

                sebelumnya Artinya bahan

                pelajaran matematika harus

                bermakna agar sesuai dengan

                kemampuan dan struktur

                kognitif yang dimiliki peserta

                didik

                d Mata pelajaran matematika

                memerlukan penggunaan

                metode instruksional

                Remaja

                Secara umum periode

                remaja merupakan klimaks dari

                periode-periode perkembangan

                sebelumnya Dalam periode ini apa

                yang diperoleh dalam masa-masa

                sebelumnya di uji dan dibuktikan

                sehingga dalam periode

                selanjutnya individu telah

                mempunyai suatu pola pribadi

                yang lebih mantap Periode remaja

                adalah masa transisi dalam periode

                anak-anak ke periode dewasa awal

                periode remaja dikelompokkan

                menjadi dua fase yaitu fase remaja

                awal dan fase remaja akhir

                (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

                1996) Masa remaja adalah masa

                dimulainya perkembangan kognitif

                yang mengarah pada pemikiran

                operasional formal yang lebih

                abstrak daripada pemikiran seorang

                anak Pemikiran remaja tidak lagi

                berupa pengalaman konkret saja

                namun remaja sudah dapat

                membangkitkan situasi-situasi

                khayalan kemungkinan-

                kemungkinan hipotesis atau dalil-

                dalil dan penalaran yang benar-

                benar abstrak (Santrock 2003)

                Menurut Papalia (2004) periode

                remaja adalah periode yang sudah

                mulai mengabungkan pengalaman

                yang di peroleh sebelumnya

                dengan tantangan saat ini dan

                memikirkan keadaan di masa yang

                akan datang

                Dari beberapa definisi

                remaja yang diberikan oleh para

                ahli dapat di tarik kesimpulan

                bahwa masa remaja adalah masa

                peralihan dari masa anak-anak ke

                masa dewasa Pada masa remaja

                merupakan masa awal dari

                pembentukan proses pemikiran

                operasional yang lebih abstrak

                Sehingga pada masa ini remaja

                sudah mulai membandingkan

                antara pengalaman di masa lalu

                dengan keadaan di masa sekarang

                dan mulai memikirkan masa yang

                datang

                Batasan Usia

                Periode remaja dianggap

                sebagai masa-masa yang amat

                penting dalam kehidupan individu

                khususnya dalam pembentukan

                kepribadian Masa remaja dibagi

                dua bagian yaitu (1) periode remaja

                awal (early adolescence) yaitu

                berkisar antara umur 13-17 tahun

                dan periode remaja akhir yaitu

                umur 17 tahun sampai dengan 18

                tahun (Puspitawati 1996)

                Bedasarkan teori

                perkembangan kognitif Piaget

                (dalam Santrock 2003) masa

                remaja dimulai pada usia 11 tahun

                sampai dengan 15 tahun dalam

                usia ini remaja sudah dapat berfikir

                secara operasional formal Masa

                remaja atau pubertas adalah proses

                menuju kedewasaan seksual atau

                kesuburan (kemampuan untuk

                reproduksi) pada periode ini selain

                perkembangan fisik diikuti pula

                dengan perkembangan kognitif

                sosial otonomi harga diri dan

                keintiman dalam hubungan seksual

                (Papalia 2004) Menurut Papalia

                (2004) masa remaja dapat

                dikelompokkan menjadi 3 yaitu

                remaja awal dimulai dari usia 11-

                13 tahun remaja madya dimulai

                dari usia 13 tahun sampai dengan

                18 tahun dan remaja akhir dimulai

                dari usia 18 tahun sampai dengan

                21 tahun

                Dari uraian yang

                dikemukakan di atas maka dapat

                disimpulkan bahwa usia remaja

                adalah dimulai dari 11 tahun

                sampai dengan 21 tahun

                Karakteristik Remaja

                Periode remaja adalah

                periode pemantapan identitas diri

                Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                yang dipengaruhi oleh pandangan

                orang-orang sekitarnya serta

                pengalaman-pengalaman

                pribadinya akan menentukan pola

                perilakunya sebagai orang dewasa

                Pemantapan identitas diri ini tidak

                selalu mulus tetapi sering melalui

                proses yang panjang dan

                bergejolak Oleh karena itu banyak

                ahli menamakan periode ini

                sebagai masa-masa strom and

                stress atau masa up and down

                (Santrock 2003)

                Remaja adalah seorang

                idealis remaja memandang

                dunianya seperti apa yang

                diinginkannya bukan sebagaimana

                adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                yang membuatnya marah cepat

                tersinggung atau frustasi Selain

                itu oleh keluarga dan masyarakat

                remaja di anggap sudah menginjak

                dewasa sehingga remaja diberi

                tanggung jawab yang sama dengan

                seorang yang sudah dewasa

                Remaja mulai memperhatikan

                prestasi dalam segala hal karena

                ini memberinya nilai tambah untuk

                kedudukan sosialnya di antara

                teman sebaya maupun orang-orang

                dewasa

                Hubungan antara

                Kecemasan Menghadapi

                Mata Pelajaran

                Matematika dengan

                Prestasi Akademik

                Matematika pada Remaja

                Masa remaja dapat dikatakan

                sebuah masa peralihan antara masa

                anak-anak menuju ke masa dewasa

                Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                merupakan masa dimulainya

                perkembangan kognitif yang mengarah

                pada pemikiran operasional formal

                yang lebih abstrak daripada pemikiran

                seorang anak Pemikiran remaja tidak

                lagi berupa pengalaman konkret saja

                namun remaja sudah dapat

                membangkitkan situasi-situasi

                khayalan kemungkinan-kemungkinan

                hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                yang benar-benar abstrak Selain itu

                masa remaja disebut pula sebagai masa

                strom and stress atau masa up and

                down (Santrock 2003) Bila pada masa

                ini remaja menemui hambatan dalam

                bidang tertentu maka hambatan tersbut

                akan membuat remaja menjadi cemas

                Menurut Crow dan Crow

                (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                adalah sebuah kondisi yang kurang

                menyenangkan yang di alami oleh

                individu yang dapat mempengaruhi

                keadaan fisiknya Berdasarkan

                gabungan dari pendapat Jersild dari

                Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                tentang sifat alamiah yang dimiliki

                oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                faktor yang mempengaruhi remaja

                menjadi cemas yaitu faktor

                Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                seperti keadaan biologi individu seperti

                jenis kelamin dan dapat pula

                dipengaruhi oleh perkembangan

                individu yang dapat dilihat dari usia

                individu dan faktor Makrokosmos

                (keadaan lingkungan) lingkungan

                sekolah atau lingkungan kelas

                Menurut Dacey (2000) dalam

                mengenali gejala kecemasan dapat

                ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                komponen psikologis (afektif atau

                perasaan) yang dapat menimbulkan

                kecemasan adalah kegelisahan gugup

                tegang cemas rasa tidak aman takut

                cepat terkejut) komponen fisiologis

                (jantung berdebar keringat dingin

                pada telapak tangan tekanan darah

                meninggi respon kulit terhadap aliran

                galvanis berkurang gerakan peristaltik

                bertambah gejala somatik atau fisik

                (otot) gejala somatik atau fisik

                (sensorik) gejala Respiratori

                (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                (pencernaan) gejala Urogenital

                (perkemihan dan kelamin)) dan

                komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                dan gangguan tidur) Kecemasan

                tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                yang mendapatkan materi pelajaran

                matematika

                Menurut Garis-Garis Besar

                Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                Tingkat Pertama atau di singkat

                dengan GBPP SLTP (dalam

                Nawangsari 2001) yang di maksud

                dengan mata pelajaran matematika

                adalah matematika sebagai salah satu

                ilmu dasar yang dewasa ini telah

                berkembang amat pesat baik materi

                maupun kegunaannya Sedangkan

                Nawangsari (2000) mendefinisikan

                mata pelajaran matematika sebagai

                suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                ide hubungan-hubungan struktur-

                struktur yang berkaitan dengan konsep

                secara abstrak dan berguna dalam

                kehidupan sehari-hari Dari kedua

                pendapat dari Garis-Garis Besar

                Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                Tingkat Pertama atau di singkat

                dengan GBPP SLTP (dalam

                Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                matematika merupakan suatu bidang

                ilmu yang di dalamnya membahas

                mengenai ide-ide hubungan-

                hubungan struktur-struktur yang

                berkaitan dengan konsep secara

                abstrak dan berguna dalam kehidupan

                sehari-hari di mana bidang ilmu

                tersebut saat ini sudah berkembang

                pesat

                Berkembangnya bidang ilmu

                matematika merupakan sebuah kabar

                yang baik untuk kemajuan Negara Di

                mana siswa-siswinya akan menjadi

                lebih pandai lagi dalam pelajaran

                matematika Namun bagi siswa materi

                pelajaran matematika merupakan

                materi pelajaran yang sulit

                (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                kesulitan tersebut tidak dapat

                diselesaikan oleh siswa dengan baik

                maka akan menimbulkan kecemasan di

                dalam diri siswa saat menghadapi

                pelajaran matematika

                Berdasarkan hasil penelitian

                dengan menggunakan Math Anxiety

                Quesstionairre (MAQ) yang

                dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                terdapat reaksi negatif dalam diri

                remaja saat menghadapi pelajaran

                matematika reaksi yang ditunjukkan

                oleh remaja ketika menghadapi

                pelajaran matematika adalah rasa tidak

                suka kurang percaya diri gelisah

                khawatir takut dan frustasi

                Kecemasan saat menghadapi

                mata pelajaran matematika dapat pula

                terjadi pada siswa dan siswi yang

                duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                dipengaruhi oleh semakin

                kompleksnya perhitungan matematika

                di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                Nawangsari 2000) dimana semakin

                tinggi tingkat kelas maka semakin

                kompleks perhitungan matematikanya

                dan bila siswa tidak mampu

                memahami perhitungan yang lebih

                dasar maka siswa akan cemas pada

                pelajaran matematika di tingkatan

                kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                sering muncul dalam pelajaran

                matematika dalam satu kurun waktu

                atau dalam satu semester maka akan

                dapat mempengaruhi prestasi

                akademik matematika siswa

                Winkel (dalam Christantie

                2007) mengatakan bahwa prestasi

                akademik adalah proses belajar yang

                dialami oleh siswa menghasilkan

                perubahan-perubahan dalam bidang

                pengetahuan dan pemahaman dalam

                bidang nilai sikap dan keterampilan

                Adanya perubahan tersebut tampak

                dalam prestasi akademik yang

                dihasilkan oleh siswa terhadap

                pertanyaan persoalan atau tugas yang

                diberikan oleh guru Melalui prestasi

                akademik siswa dapat mengetahui

                kemajuan-kemajuan yang telah

                dicapainya dalam belajar Menurut

                Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                (1996) hal-hal yang dapat

                mempengaruhi prestasi akademik

                siswa adalah faktor internal seperti

                kesehatan badan dan faktor eksternal

                seperti sarana dan prasarana sekolah

                Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                diberikan penilaian salah satunya

                adalah prestasi akademik matematika

                Prestasi akademik matematika

                siswa di Indonesia saat ini sangat

                menurun hal ini sesuai dengan

                penelitian yang dilakukan oleh Third

                International Mathematics and

                Science Study (TIMSS) pada tahun

                1999 terhadap siswa tingkat delapan

                tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                Pertama (SLTP) di mana Negara

                Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                salah satu Negara yang prestasi

                matematika siswanya menduduki

                posisi yang rendah (Setyono 2005)

                Rendahnya prestasi tersebut

                dikarenakan oleh kurangnya

                pemahaman siswa terhadap konsep

                matematika (Arjuna 1999) Bila

                kondisi tersebut terus berlanjut maka

                akan menimbulkan kecemasan siswa

                dalam menghadapi pelajaran

                matematika di mana secara tidak

                langsung dapat juga mempengaruhi

                prestasi akademik matematika siswa

                Melihat adanya faktor-faktor

                yang mempengaruhi kecemasan

                sebagaimana yang telah diungkapkan

                di atas maka dapat dilihat bahwa

                kecemasan siswa dalam menghadapi

                pelajaran matematika dapat

                mempengaruhi prestasi akademik

                matematika siswa Hal ini terlihat dari

                dua faktor yang menyebabkan

                kecemasan yaitu keadaan diri individu

                dan keadaan lingkungan di mana bila

                faktor-faktor tersebut sering muncul

                pada saat siswa menghadapi pelajaran

                matematika maka hal ini dapat

                mengangu kegiatan siswa dalam

                belajar matematika siswa pun akan

                merasa kurang percaya pada

                kemampuannya dalam pelajaran

                matematika Bila hal ini terjadi dalam

                satu semester maka akan dapat

                berpengaruh terhadap prestasi

                akademik matematika siswa Faktor-

                faktor yang dapat mempengaruhi

                prestasi akademik yaitu faktor internal

                seperti kesehatan badan dan faktor

                eksternal seperti sarana dan prasarana

                sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                sering muncul pada siswa dalam

                menghadapi pelajaran matematika

                maka dapat mempengaruhi prestasi

                akademik matematika siswa di mana

                semakin tingginya kecemasan dalam

                menghadapi pelajaran matematika

                maka semakin rendah prestasi

                akademik matematika siswa

                Hal ini sesuai dengan penelitian

                yang dilakukan oleh Nawangsari

                (2000) di mana siswa yang mengalami

                kecemasan pada pelajaran matematika

                akan mempengaruhi prestasi akademik

                matematika siswa hal ini dipengaruhi

                oleh materi pelajaran yang dianggap

                sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                kelas yang kurang memadai dan cara

                mengajar guru yang sulit dipahami

                oleh siswa Sehingga saat siswa

                menghadapi pelajaran matematika

                siswa akan mengalami kecemasan dan

                bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                waktu maka akan mempengaruhi

                prestasi akademik matematika siswa

                Senada dengan penelitian

                Nawangsari (2000) penelitian yang

                dilakukan oleh Sarason (dalam

                Nawangsari 2000) terhadap 700

                siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                negatif antara skor kecemasan pada

                pelajaran matematika dengan prestasi

                akademik matematika siswa di mana

                korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                semakin rendah tingkat kecemasan

                siswa SLTP pada pelajaran matematika

                akan semakin tinggi prestasi akademik

                matematika atau semakin tinggi tingkat

                kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                matematika akan semakin rendah

                prestasi akademik matematika

                Hipotesis

                Dari beberapa penjelasan yang

                telah dikemukakan oleh para ahli di

                atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                hubungan yang negatif antara

                kecemasan dalam menghadapi mata

                pelajaran matematika dengan prestasi

                akademik matematika pada remaja

                dimana semakin tinggi tingkat

                kecemasan remaja dalam menghadapi

                mata pelajaran matematika maka

                semakin rendah prestasi akademik

                matematika pada remaja

                BAB III

                METODOLOGI PENELITIAN

                A Identifikasi Variabel-Vari-

                abel Penelitian

                VariabelPrediktor Kecemasan

                Menghadapi Mata Pelajaran

                Matematika

                Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                Matematika

                B Definisi Operasional Vari-

                abel Penelitian

                1 Kecemasan Menghadapi Mata

                Pelajaran Matematika Suatu

                bentuk ungkapan perasaan cemas

                yang dipengaruhi faktor

                psikologis dan faktor fisiologis

                yang sering dialami oleh setiap

                individu dalam kehidupan sehari-

                hari dalam hal-hal yang berkaitan

                dengan konsep-konsep abstrak

                struktur-struktur atau segala

                sesuatu yang berhubungan dengan

                pembahasan tentang matematika

                Alat yang digunakan untuk

                mengukur kecemasan dalam

                menghadapi mata pelajaran

                matematika adalah Skala

                Kecemasan yang didapatkan dari

                gejala-gejala kecemasan yang

                dikemukakan oleh Dacey di mana

                gejala-gejala kecemasan tersebut

                di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                komponen psikologis komponen

                fisiologis dan komponen sosial

                2 Prestasi Akademik Matematika

                Suatu pengukuran yang bertujuan

                untuk menilai sebuah hasil dari

                proses belajar matematika yang

                dilakukan oleh remaja dalam satu

                kurun waktu tertentu untuk melihat

                pemahaman remaja mengenai

                konsep-konsep abstrak simbol-

                simbol yang telah diberikan oleh

                para pendidik Alat yang

                digunakan untuk mengukur

                prestasi akademik matematika

                remaja adalah dengan melihat nilai

                rapor remaja yang dihasilkan pada

                akhir semester

                C Populasi dan Sampel

                Popolasi dan sampel yang

                digunakan dalam pengambilan data

                adalah dengan menggunakan

                Purposive Sampling di mana teknik

                Purposive Sampling ini adalah teknik

                penentuan sampling yang digunakan

                peneliti jika peneliti mempunyai

                pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                dalam pengambilan sampelnya atau

                penentuan sample untuk tujuan tertentu

                (Riduwan 2008) Populasi yang

                digunakan dalam peneltian ini adalah

                para siswa dan siswi kelas XI pada

                Sekolah Menengah Umum Negeri

                (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                Pengambilan populasi siswa dan siswi

                kelas XI dilakukan karena ingin

                melihat tingkat kecemasan pada siswa

                dan siswi kelas XI sebelum

                mendapatkan perhitungan matematika

                yang terlalu kompleks dikelas

                berikutnya Hal ini seperti yang telah

                dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                Nawangsari 2000) dimana semakin

                tinggi tingkat kelas maka semakin

                kompleks perhitungan matematikanya

                dan bila siswa tidak mampu

                memahami perhitungan yang lebih

                dasar maka siswa akan cemas pada

                pelajaran matematika ditingkatan kelas

                berikutnya Sampel yang digunakan

                pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                D Teknik Pengumpulan Data

                Teknik Pengumpulan data yang

                digunakan dalam mengukur tingkat

                kecemasan siswa dalam menghadapi

                mata pelajaran matematika adalah

                dengan menggunakan metode

                kuesioner tertutup dengan memberikan

                tanda checklist Kuesioner tertutup

                dengan tanda checklist ini adalah suatu

                daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                yang akan diukur (Riduwan 2008)

                Pengukuran prestasi akademik

                matematika dilakukan dengan melihat

                nilai rapor siswa dan siswi pada

                pelajaran matematika

                1 Skala Kecemasan

                Skala kecemasan yang

                digunakan dalam penelitian ini di

                peroleh dari komponen-komponen

                kecemasan yang di kemukakan

                oleh Dacey (2000) yaitu

                komponen psikologis komponen

                fisiologis dan komponen sosial

                Komponen-komponen inilah yang

                akan dijadikan acuan atau dasar

                pengukuran dalam penelitian ini

                yang selanjutnya akan

                dikembangkan menjadi item-item

                yang akan diberikan kepada

                responden untuk dijawab oleh

                responden

                Tabel 1

                Distribusi item Skala kecemasan

                N

                o

                Kom

                pone

                n

                Komponen

                Favorabe

                l

                Unfav

                orabel

                To

                tal

                1 Kom

                pone

                n

                Psiko

                logis

                12345

                67

                8910

                3132

                3334

                3536

                3738

                3940

                20

                2 Kom

                pone

                n

                Fisiol

                ogis

                111213

                141516

                171819

                20

                4142

                4344

                4546

                4748

                4950

                20

                3 Kom

                pone

                n

                Sosia

                l

                212223

                2425

                262728

                2930

                5152

                5354

                5556

                5758

                5960

                20

                Total 30 30 60

                2 Prestasi Akademik

                Prestasi akademik di peroleh

                dengan menggunakan nilai raport

                terakhir pada pelajaran

                matematika

                E Validitas dan Reliabilitas

                Alat Pengumpulan Data

                Pada penelitian ini digunakan

                validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                pengumpulan data

                1 Validitas

                Menurut Azwar (1997)

                validitas adalah sejauh mana

                ketepatan dan kecermatan suatu

                instrument pengukur (alat tes)

                dalam melakukan fungsi ukurnya

                Sebuah tes dikatakan valid apabila

                tes tersebut menjalankan fungsi

                ukurnya atau memberikan hasil

                ukur yang tepat dan akurat sesuai

                dengan maksud yang dikenakan

                dalam tes tersebut Cara

                mendapatkan validitas dengan

                menggunakan teknik total korelasi

                item (korelasi product-moment)

                Untuk batasan validitas item yang

                digunakan dalam penelitian ini

                ditentukan oleh peneliti dengan

                koefisien validitas sebesar ge 03

                (Azwar 2008)

                2 Reliabilitas

                Menurut Azwar (1997)

                reliabilitas adalah pengukuran

                terhadap suatu alat tes di mana

                hasil ukurnya dapat terpercaya

                sehingga bila alat tes tersebut

                digunakan dalam beberapa kali

                pengukuran akan menghasilkan

                nilai yang relatif sama Cara

                mendapatkan reliabilitas dengan

                menggunakan teknik Alpha

                Cronbach

                Pada penelitian ini batas

                koefisien realibilitas yang akan

                digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                ini sesuai dengan yang

                dikemukakan oleh Azwar (2008)

                F Teknik Analisa Data

                Pada penelitian ini teknik

                analisis data yang digunakan adalah

                Product Moment Correlation Coeffient

                Pearson di mana data yang akan di

                analisis adalah data yang di peroleh

                dari skala kecemasan dalam

                menghadapi mata pelajaran

                matematika dikorelasikan dengan data

                nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                matematika

                BAB IV

                PELAKSANAAN DAN HASIL

                PENELITIAN

                A Persiapan Penelitian

                Sebelum penelitian ini

                dimulai awalnya peneliti

                melakukan persiapan

                administrasi yang berupa

                surat keterangan permohonan

                izin dari pihak kampus

                (Universitas Gunadarma)

                untuk melakukan penelitian

                ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                setelah itu peneliti

                menggandakan kuesioner

                tertutup dari skala kecemasan

                sebanyak 100 kuesioner

                kuesioner atau skala

                kecemasan ini berjumlah 60

                item yang terdiri dari 30 item

                favorable dan 30 item

                unfavorable

                Subjek yang digunakan

                dalam penelitian ini adalah

                siswa dan siswi SMU yang

                berada di kelas XI atau kelas

                2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                Dalam penelitian ini peneliti

                mengambil sampel sebanyak

                3 kelas dan jumlah sampel

                sebanyak 100 siswa-siswi di

                mana 1 kelas berasal dari

                kelas unggulan atau kelas XI

                IPA 1 dan dua kelas lagi

                berasal dari kelas yang tidak

                diunggulkan atau kelas

                reguler yaitu kelas XI IPS 2

                dan kelas XI IPS 3 Untuk

                mendapatkan subjek ini

                peneliti bekerjasama dengan

                segenap pihak sekolah dari

                SMUN 1 Babelan Bekasi

                yang berhubungan dengan

                bagian kesiswaan dan guru-

                guru BP yang menangani ke

                tiga kelas tersebut

                B Pelaksanaan Penelitian

                Pada penelitian ini

                peneliti melaksanakan try out

                terpakai yaitu data diperoleh

                dengan try out sekaligus

                digunakan sebagai data dalam

                penelitian Pengambilan data

                dilakukan pada tanggal 13

                Oktober 2009 untuk

                penyebaran kuesioner atau

                skala kecemasan yang

                berjumlah 100 angket yang

                terdiri dari 60 item Pada 14-

                19 Oktober 2009 untuk

                mengambil fotocopy raport

                yang masih berada di siswa

                dan siswi Pengambilan

                fotocopy raport dilakukan

                dalam rentang waktu 5 hari

                disebabkan peneliti

                mengalami kesulitan dalam

                meminta fotocopy raport

                kepada siswa dan siswi

                SMUN 1 Babelan Bekasi

                Proses pengambilan data

                pada tanggal 13 Oktober

                2009 dilakukan pada pukul

                1000 sampai dengan pukul

                1200 Proses pengambilan

                data pertama dilakukan di

                kelas XI IPA 1 kemudian

                dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                dan setelah itu dilanjutkan di

                kelas XI IPS 2

                Jumlah keseluruhan

                subjek dalam penelitian ini

                adalah berjumlah 100 siswa-

                siswi 30 siswa-siswi berasal

                dari kelas XI IPA 1 40

                siswa-siswi berasal dari kelas

                XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                berasal dari kelas XI IPS 2

                Penelitian ini mengalami

                hambatan hambatan yang

                dimaksud adalah peneliti

                menyebarkan angket

                sebanyak 100 namun data

                yang dapat peneliti olah

                hanya 84 data dan 16 data

                yang lain tidak dapat diolah

                karena subjek tidak mengisi

                angket yang telah peneliti

                berikan Sehingga penelitian

                ini hanya terdiri dari 84

                subjek

                C Hasil Penelitian

                1 Deskripsi Subjek

                Penelitian

                a Jenis Kelamin

                Subjek dalam

                penelitian ini terdiri

                dari 46 subjek pria

                dengan presentase

                5476 dan 38 subjek

                wanita dengan

                presentase 4524

                Dapat dilihat

                rinciannya pada tabel

                berikut ini

                Tabel 2

                Distribusi Subjek

                Berdasarkan Jenis

                Kelamin

                No Jenis

                Kelamin

                Jumlah Presentase

                ()

                1 Pria 46 5476

                2 Wanita 38 4524

                b Usia

                Subjek dalam

                penelitian ini terdiri

                dari 14 subjek yang

                berusia 15 tahun

                dengan presentase

                1666 64 subjek

                yang berusia 16 tahun

                dengan presentase

                7619 dan 6 subjek

                yang berusia 17 tahun

                dengan presentase

                715 Dapat dilihat

                rinciannya pada tabel

                berikut ini

                Tabel 3

                Distribusi Subjek

                Berdasarkan Usia

                No Usia Jumlah Presentase

                ()

                1 15

                tahun

                14 1666

                2 16

                tahun

                64 7619

                3 17

                tahun

                6 715

                c Kelas

                Subjek dalam

                penelitian ini terdiri

                dari 30 subjek dari

                kelas XI IPA dengan

                presentase 3571

                dan 54 subjek untuk

                kelas XI IPS dengan

                presentase 6429

                Dapat dilihat

                rinciannya pada tabel

                berikut ini

                Tabel 4

                Distribusi Subjek

                Berdasarkan Kelas

                No Kelas Jumlah Presentase

                ()

                1 XI

                IPA

                30 3571

                2 XI

                IPS

                54 6429

                2 Hasil Pengukuran Mean

                Skala Kecemasan dengan

                Jenis Kelamin Usia dan

                Kelas

                a Hasil Pengukuran

                Mean Skala

                Kecemasan dengan

                Jenis Kelamin

                Tabel 5

                Hasil pengukuran

                Mean Skala

                Kecemasan dengan

                Jenis Kelamin

                No Jenis

                Kelamin

                Jumlah

                Kecemasan

                1 Pria 46

                2 Wanita 38

                Berdasarkan

                data di atas diketahui

                bahwa mean

                kecemasan pada pria

                lebih tinggi dari pada

                wanita hal ini

                ditunjukkan dengan

                skor7663 untuk pria

                dan 7555 untuk

                wanita

                b Hasil Pengukuran

                Mean Skala

                Kecemasan dengan

                Usia

                Tabel 6

                Hasil pengukuran

                Mean Skala

                Kecemasan dengan

                Usia

                Berdasarkan data

                di atas diketahui

                bahwa mean

                kecemasan yang

                tertinggi terletak pada

                usia 17 tahun dengan

                skor 8567 kemudian

                di susul oleh usia 15

                tahun dengan skor

                8543 dan yang

                terendah terletak pada

                usia 16 tahun dengan

                skor 8144

                c Hasil Pengukuran

                Mean Skala

                Kecemasan dengan

                Kelas

                Tabel 7

                Hasil pengukuran

                Mean Skala

                Kecemasan dengan

                Kelas

                No Kelas Jumlah Mean

                Skala

                No Usia Jumlah Mean

                Skala

                Kecemasan

                1 15

                tahun

                14 8543

                2 16

                tahun

                64 8144

                3 17

                tahun

                6 8567

                Kecemasan

                1 XI

                IPA

                30

                2 XI

                IPS

                54

                Berdasarkan data

                di atas diketahui

                bahwa mean

                kecemasan yang

                tertinggi berada pada

                kelas XI IPS dengan

                skor 7796 dan yang

                terendah berada pada

                kelas XI IPA dengan

                skor 7287

                3 Hasil Uji Validitas dan

                Realibilitas Skala

                Kecemasan

                a Uji Validitas

                Menurut Azwar

                (2008) validitas item

                dapat dianggap

                memuaskan apabila

                koefisien validitasnya

                sebesar ge 03

                Berdasarkan hasil uji

                coba pada skala

                kecemasan yang

                berjumlah 60 item

                dihasilkan 36 item

                yang valid Validitas

                item dalam penelitian

                ini untuk skala

                kecemasan bergerak

                dari 0301 sampai

                dengan 0538

                Distribusi item yang

                valid dapat di lihat

                dari tabel berikut ini

                Tabel 8

                Distribusi item

                valid Skala

                Kecemasan

                No Komponen

                Nomor Item

                Favorabel

                1 Komponen

                Psikologis

                1234567

                8910

                2 Komponen

                Fisiologis

                111213141516

                17181920

                3 Komponen

                Sosial

                2122232425

                2627282930

                Total

                Keterangan

                item yang tidak valid

                b Uji Realibilitas

                Uji realibilitas

                dilakukan bertujuan

                untuk mengetahui

                konsistensi alat ukur

                Teknik yang

                digunakan untuk

                mendapatkan

                konsistensi dari alat

                ukur yaitu teknik

                Alpha Cronbach

                Dalam penelitian ini

                batas koefisien

                reliabilitas yang

                digunakan adalah ge

                07 Hal ini sesuai

                dengan pendapat dari

                Azwar (2008)

                Hasil uji realibiltas

                untuk skala

                kecemasan di peroleh

                nilai realibitas sebesar

                0824 Hal ini terlihat

                pada tabel di bawah

                ini

                Tabel 9

                Realibilitas Skala

                Kecemasan

                Reliability

                Statistics

                4 Hasil Uji Normalitas dan

                Linearitas Uji Asumsi

                a Uji Normalitas

                Untuk melihat

                sebaran skor dalam uji

                normalitas dari skala

                kecemasan dapat

                dilihat pada uji

                Kolmogorov-Smirnov

                Berdasarkan hasil uji

                normalitas pada skala

                kecemasan diketahui

                nilai statistiknya

                sebesar 091 dengan

                signifikansi sebesar

                Cronbachs Alpha N of Items824 60

                0084 (p gt 005) Hal

                ini menunjukkan

                distribusi skor skala

                kecemasan pada

                subjek penelitian

                adalah normal tetapi

                prestasi akademik

                matematika nilai

                statistiknya 0198

                dengan signifikansi

                sebesar 0000 (p lt

                005) yang berarti

                tidak normal

                Distribusi skor skala

                kecemasan terlihat

                pada tabel berikut ini

                Tabel 10

                Hasil Uji

                Normalitas Skala

                Kecemasan

                T

                ests of Normality

                Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                a Lilliefors Significance Correction

                b Uji Linieritas

                Tabel 11

                Hasil Uji Linieritas

                Skala Kecemasan

                dan Prestasi

                Akademik

                Matematika

                ANOVAb

                96932 1 96932 4204 044a

                1890628 82 230561987560 83

                RegressionResidualTotal

                Model1

                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                Berdasarkan hasil

                uji linieritas diperoleh

                signifikansi sebesar

                0044 (p lt 005) Hal

                ini menunjukkan

                bahwa hubungan

                antara skala

                kecemasan dengan

                prestasi akademik

                yaitu linier

                5 Analisis Data Uji

                Hipotesis

                Berdasarkan hasil uji

                normalitas dan linieritas

                diketahui bahwa bahwa

                skala kecemasan normal

                tetapi prestasi akademik

                matematika tidak normal

                sedangkan linieritasnya

                adalah linier Oleh karena

                itu untuk analisis korelasi

                dapat menggunakan

                analisis statistik

                parametrik dengan teknik

                korelasi product moment

                Pearson

                Berdasarkan analisis

                data yang dilakukan

                dengan menggunakan

                teknik korelasi Pearson

                (1-tailed) diketahui nilai

                koefisien korelasi sebesar

                r = - 0221 dengan taraf

                signifikansi sebesar 0022

                (p lt 005) Hal ini dapat

                dilihat pada tabel berikut

                ini

                Tabel 12

                Uji Hipotesis

                Correlations

                1 -221022

                84 84-221 1022

                84 84

                Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                Skala Kecemasan

                Prestasi AkademikMatematika

                SkalaKecemasan

                PrestasiAkademik

                Matematika

                Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                Hasil tersebut

                menunjukkan bahwa

                hipotesis penelitian ini

                diterima artinya terdapat

                hubungan negatif yang

                signifikan antara

                kecemasan dalam

                menghadapi mata

                pelajaran matematika

                dengan prestasi akademik

                matematika pada remaja

                dimana semakin tinggi

                tingkat kecemasan remaja

                dalam menghadapi mata

                pelajaran matematika

                maka semakin rendah

                prestasi akademik

                matematika pada remaja

                6 Hasil Perhitungan Mean

                Empirik dan Mean

                Hipotetik

                Hasil perhitungan dari

                perbandingan antara

                mean empirik dengan

                mean hipotetik antara

                kecemasan dalam

                menghadapi mata

                pelajaran matematika dan

                prestasi akademik

                matematika terlihat

                bahwa kecemasan siswa

                dalam menghadapi mata

                pelajaran matematika

                berada pada kategori

                sedang Hal ini dapat

                dilihat pada tabel berikut

                ini

                Tabel 13

                Hasil Perhitungan

                Mean Empirik dan

                Mean Hipotetik Skala

                Kecemasan

                Variabel Mean

                Empirik

                Mean

                Hipotetik

                Standar

                Deviasi

                Skala

                Kecemasan

                7614 90 18

                Dibawah ini

                merupakan deskripsi

                untuk lebih mengetahui

                gambaran kecemasan

                dalam menghadapi mata

                pelajaran matematika

                dengan klasifikasi sangat

                rendah rendah sedang

                tinggi dan sangat tinggi

                yang dapat diketahui

                dengan cara perhitungan

                sebagai berikut

                Jumlah aitem yang

                valid pada skala

                kecemasan sebanyak 36

                item dengan

                menggunakan kategori

                nilai dari 1 sampai

                dengan 4 Ini berarti nilai

                skala terkecil berjumlah 1

                dan yang terbesar

                berjumlah 4 Jarak

                minimum adalah nilai

                terkecil dikalikan dengan

                jumlah item yang valid (1

                x 36 = 36) dan jarak

                maksimum adalah nilai

                terbesar dikalikan dengan

                jumlah item yang valid (4

                x 36 = 144) Untuk

                mendapatkan nilai jarak

                sebaran yaitu dengan cara

                mengurangi jarak

                maksimum dengan jarak

                minimum (144 ndash 36 =

                108)

                Standar Deviasi (δ)

                didapatkan dengan cara

                membagi nilai jarak

                sebaran dengan 6 atau

                nilai jarak sebaran 6 =

                (108 6 = 18) nilai 6 ini

                didapat dari kurva

                distribusi normal yang

                terbagi atas 6 wilayah 3

                daerah positif (+) dan 3

                daerah negatif (-) Setelah

                mendapatkan nilai standar

                deviasi (δ) kemudian

                langsung mencari nilai

                Mean Hipotetik (micro)

                dengan cara mengalihkan

                nilai tengah skala dengan

                cara mengalikan nilai

                tengah skala dengan

                jumlah item yang valid

                (25 x 36 = 90) Nilai 25

                didapatkan dari nilai

                tengah dari kategori nilai

                minimum (1) sampai

                dengan kategori nilai

                maksimum (4)

                Berikut ini adalah

                pengelompokkan skala

                kecemasan yang

                diperoleh dengan cara

                menghitung

                Sangat Rendah =

                ME lt MH ndash 2SD

                =

                ME lt 90 -2 (18)

                =

                ME lt 54

                Rendah =

                MH ndash 2SD le ME lt MH -

                1SD

                =

                90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                =

                54 le ME lt 72

                Rata-rata =

                MH ndash 1SD le ME lt MH +

                1SD

                =

                90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                =

                72 le ME lt 108

                Tinggi = MH +

                1SD le ME lt MH + 2SD

                =

                90 + 18 le ME lt 90 + 36

                =

                108 le ME lt 126

                Sangat Tinggi = ME ge

                MH + 2SD

                =

                ME ge 90 + 36

                =

                ME ge 126

                Tabel 14

                Pengelompokkan Skala

                Kecemasan (Azwar

                2008)

                Keterangan

                1 ME Mean

                Empirik

                ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                2 MH Mean

                Hipotetik

                3 SD Standar

                Deviasi

                Dibawah ini

                merupakan penggolongan

                subjek penelitian yang

                digambarkan pada kurva

                berikut

                Gambar 1

                Kurva Distribusi

                Normal Kecemasan

                dalam menghadapi

                Mata Pelajaran

                Matematika

                Berdasarkan kurva

                distribusi normal diatas

                diketahui bahwa rata-rata

                kecemasan remaja dalam

                menghadapi mata

                pelajaran matematika

                berada pada taraf sedang

                atau rata-rata

                D Pembahasan

                Penelitian ini

                bertujuan untuk menguji

                hipotesis yang berbunyi

                terdapat hubungan yang

                negatif antara kecemasan

                dalam menghadapi mata

                pelajaran matematika

                dengan prestasi akademik

                matematika pada remaja

                Berdasarkan hasil

                pengujian hipotesis pada

                penelitian ini hasil

                tersebut menunjukkan

                bahwa hipotesis diterima

                Hal ini berarti bahwa

                terdapat hubungan negatif

                yang signifikan antara

                kecemasan dalam

                menghadapi mata

                pelajaran matematika

                dengan prestasi akademik -2SD

                -1SD

                MH

                +1SD

                +2SD54 72 90 10

                8126

                Sangat Rendah

                Rendah

                Sedang

                Tinggi

                Sangat Tinggi

                7614

                matematika pada remaja

                dimana semakin tinggi

                tingkat kecemasan remaja

                dalam menghadapi mata

                pelajaran matematika

                maka semakin rendah

                prestasi akademik

                matematika pada remaja

                Menurut Nawangsari

                (2000) kecemasan adalah

                suatu kondisi yang tidak

                menyenangkan meliputi

                rasa takut rasa tegang

                khawatir bingung tidak

                suka yang sifatnya

                subjektif dan timbul

                karena adanya perasaan

                tidak aman terhadap

                bahaya yang diduga akan

                terjadi Kecemasan bisa

                terjadi dalam berbagai

                macam kondisi ketika

                kecemasan ini terjadi

                pada saat individu sedang

                menghadapi mata

                pelajaran matematika

                maka secara jelas

                individu tersebut akan

                memiliki perasaan tidak

                aman saat menghadapi

                mata pelajaran

                matematika

                Hal ini terlihat dalam

                penelitian ini dimana

                hasil mean empirik skala

                kcemasan dalam

                penelitian ini yaitu 7614

                berada pada posisi rata-

                rata Hasil ini

                menunjukkan bahwa

                terdapat kecemasan yang

                dialami oleh siswa dan

                siswi kelas XI di Sekolah

                Menengah Umum Negeri

                (SMUN) 1 Babelan

                Bekasi saat menghadapi

                mata pelajaran

                matematika

                Kecemasan siswa

                dan siswi dalam

                menghadapi mata

                pelajaran matematika

                dipengaruhi oleh

                beberapa faktor

                Berdasarkan gabungan

                dari pendapat Jersild dari

                Ahli Konstitusi (ahli yang

                meneliti tentang sifat

                alamiah yang dimiliki

                oleh setiap individu)

                Freud dari Ahli

                Psikoanalisis Calvin S

                Hall dari Ahli Kultural

                dan Mowrer dari Ahli

                Teori Belajar (dalam

                Soeharjono 1988) faktor

                yang mempengaruhi

                remaja menjadi cemas

                yaitu faktor Mikrokosmos

                (keadaan diri individu)

                seperti keadaan biologi

                individu seperti jenis

                kelamin dan dapat pula

                dipengaruhi oleh

                perkembangan individu

                yang dapat dilihat dari

                usia individu dan faktor

                Makrokosmos (keadaan

                lingkungan) seperti

                lingkungan kelas

                Hal ini terlihat dari

                hasil data yang diperoleh

                dalam penelitian ini

                berdasarkan hasil data

                yang didapatkan

                kecemasan dapat

                dipengaruhi oleh jenis

                kelamin usia dan kelas

                Andi (2007) mengatakan

                bahwa dalam belajar

                matematika diperlukan

                rasa ingin tahu perhatian

                dan minat dalam

                mempelajari matematika

                serta sikap ulet dan

                percaya diri dalam

                pemecahan masalah

                Menurut Tapia

                (1996) kecemasan

                terhadap pelajaran

                matematika berhubungan

                dengan jenis kelamin

                dimana faktor yang

                mempengaruhi

                kecemasan adalah rasa

                percaya diri minat

                terhadap pelajaran

                matematika dan motivasi

                Tapia menerangkan lebih

                lanjut bahwa rasa percaya

                diri minat terhadap

                pelajaran matematika dan

                motivasi pada pria lebih

                rendah dibandingkan

                dengan wanita sehingga

                pria lebih cemas dalam

                pelajaran matematika

                Hal ini dijelaskan

                lebih lanjut dari hasil

                penelitian Nawangsari

                (2001) diperoleh data

                bahwa siswa pria lebih

                cemas terhadap

                matematika dibandingkan

                siswa wanita

                Hal di atas juga

                terlihat pada hasil

                penelitian ini di mana

                jenis kelamin subjek pria

                lebih tinggi tingkat

                kecemasannya

                dibandingkan dengan

                subjek wanita ini terlihat

                dari skor mean

                kecemasan 7663 pada

                pria dan 7555 pada

                wanita

                Berdasarkan

                pengamatan yang

                dilakukan oleh Riyanto

                (2009) di mana kelas IPS

                lebih banyak mengalami

                kesulitan dalam

                menghadapi mata

                pelajaran matematika jika

                dibandingkan dengan

                kelas IPA karena untuk

                memahami mata

                pelajaran matematika

                dibutuhkan pemahaman

                yang mendalam dan

                latihan yang berulang kali

                untuk memperoleh hasil

                yang baik sedangkan

                materi yang banyak

                diberikan di kelas IPS

                adalah materi yang

                menggunakan metode

                menghafal Hal ini lah

                yang menyebabkan kelas

                IPS lebih cemas bila

                dibandingkan dengan

                kelas IPA Hal ini sesuai

                dengan hasil penelitian ini

                terhadap

                pengelompokkan kelas di

                mana diperoleh hasil

                mean kecemasan yang

                tertinggi berada pada

                kelas XI IPS dengan skor

                7796 yang berarti bahwa

                dalam menghadapi mata

                pelajaran matematika

                siswa kelas XI IPS lebih

                cemas jika dibandingkan

                dengan siswa XI IPA

                Selanjutnya

                berdasarkan

                pengelompokkan usia

                terlihat dari hasil

                penelitian yang dilakukan

                oleh Pearson (dalam

                Soeharjono 1988) pada

                100 orang anak yang

                berusia 5 ndash 18 tahun

                ternyata anak yang

                berusia diatas 12 tahun

                lebih menunjukkan rasa

                cemas akan di caci maki

                atau dibuat malu karena

                tidak dapat melakukan

                sesuatu dengan baik dan

                benar disamping itu

                dipengaruhi pula oleh

                jumlah terkecil dari

                subjek yang menduduki

                suatu kelompok usia atau

                jumlah terkecil dari

                keberadaan subjek yang

                menduduki kelompok

                usia tertentu

                Hasil penelitian

                diatas terlihat pula dalam

                penelitian ini di mana

                diperoleh hasil mean

                kecemasan yang tertinggi

                terletak pada usia 17

                tahun dengan jumlah 6

                subjek diperoleh skor

                mean 8567 kemudian di

                susul oleh usia 15 tahun

                dengan jumlah 14 subjek

                diperoleh skor mean

                8543 dan yang terendah

                terletak pada usia 16

                tahun dengan jumlah 64

                subjek skor mean 8144

                hasil penelitian ini

                menunjukkan bahwa

                kecemasan subjek dalam

                menghadapi mata

                pelajaran matematika

                dapat terlihat dari

                banyaknya jumlah subjek

                Di mana semakin banyak

                subjek yang berada dalam

                suatu populasi maka

                semakin rendah tingkat

                kecemasannya

                Bila kecemasan

                dalam menghadapi

                matematika terjadi dalam

                satu kurun waktu tertentu

                atau satu semester secara

                tidak langsung akan

                mempengaruhi prestasi

                akademik matematika

                siswa dan siswi tersebut

                Hal ini terlihat pada

                data yang dihasilkan

                dalam penelitian ini

                dimana ada korelasi

                negatif antara kecemasan

                dalam menghadapi mata

                pelajaran matematika

                dengan prestasi akademik

                matematika pada remaja

                dengan nilai koefisien

                korelasi sebesar r = -

                0221 dengan signifikansi

                sebesar 0022 (p lt 005)

                yang artinya semakin

                tinggi tingkat kecemasan

                siswa dalam menghadapi

                mata pelajaran

                matematika maka

                semakin rendah prestasi

                akademik matematika

                siswa dan sebaliknya

                semakin rendah tingkat

                kecemasan siswa dalam

                menghadapi mata

                pelajaran matematika

                maka akan semakin tinggi

                prestasi akademik

                matematika yang

                dihasilkan oleh siswa

                Hasil penelitian ini

                ternyata sama dengan

                penelitian yang

                dikemukakan oleh

                Nawangsari (2000) di

                mana ada korelasi negatif

                antara skor kecemasan

                terhadap matematika

                dengan prestasi akademik

                pada siswa SLTP di

                Surabaya Hal ini

                menunjukkan bahwa

                semakin tinggi tingkat

                kecemasan siswa

                terghadap pelajaran

                matematika maka

                semakin rendah prestasi

                akademik yang dihasilkan

                oleh siswa begitu pula

                sebaliknya semakin

                rendah tingkat kecemasan

                siswa terhadap pelajaran

                matematika maka

                semakin tinggi prestasi

                akademik yang dihasilkan

                BAB V

                PENUTUP

                Kesimpulan

                Berdasarkan hasil

                pengumpulan data dan hasil

                analisis data yang telah

                dilakukan maka dapat

                ditarik kesimpulan bahwa

                hipotesis dalam penelitian

                ini diterima hal ini

                menunjukkan bahwa ada

                hubungan yang negatif

                antara kecemasan dalam

                menghadapi mata pelajaran

                matematika dengan prestasi

                akademik matematika pada

                siswa dan siswi kelas XI di

                Sekolah Menengah Umum

                Negeri (SMUN) 1 Babelan

                Bekasi

                Berdasarkan data

                tambahan diperoleh hasil

                bahwa faktor-faktor yang

                mempengaruhi kecemasan

                siswa dalam menghadapi

                mata pelajaran matematika

                adalah jenis kelamin usia

                dan kelas Di mana siswa

                pria cenderung lebih cemas

                dalam menghadapi mata

                pealajaran matematika

                dibandingkan dengan siswa

                wanita Selain itu diperoleh

                pula data bahwa usia 17

                tahun jauh lebih cemas

                dibandingkan selanjutnya

                disusul usia 15 tahun dan

                16 tahun hal ini terlihat

                dari jumlah subjek pada

                usia tertentu di mana

                jumlah subjek yang

                menduduki usia 17 tahun

                lebih sedikit atau berjumlah

                6 subjek kemudian di susul

                oleh usia 15 tahun yang

                berjumlah 14 subjek dan

                pada usia 16 tahun

                sejumlah 64 subjek Bukan

                hanya usia namun kelas pun

                menunjukkan data bahwa

                kelas XI IPS cenderung

                lebih cemas dalam

                menghadapi mata pelajaran

                matematika dibandingkan

                dengan kelas XI IPA

                Saran

                Berdasarkan hasil

                penelitian yang telah

                dilakukan peneliti

                mempunyai beberapa saran

                yang dapat diberikan

                sebagai berikut

                d Berdasarkan hasil

                data yang diperoleh

                terlihat bahwa

                kecemasan siswa dan

                siswi dalam

                menghadapi mata

                pelajaran matematika

                berada pada kategori

                rata-rata atau sedang

                Hal ini menunjukkan

                bahwa rata-rata siswa

                dan siswi di Sekolah

                Menengah Umum

                Negeri (SMUN) 1

                Babelan Bekasi

                mengalami

                kecemasan cemas saat

                menghadapi mata

                pelajaran matematika

                Untuk mengurangi

                kecemasan dalam

                menghadapi mata

                pelajaran matematika

                peneliti menyarankan

                kepada siswa dan

                siswi sebelum

                menghadapi mata

                pelajaran matematika

                diharapkan siswa dan

                siswi dapat lebih giat

                lagi untuk berlatih

                mengerjakan tugas-

                tugas matematika

                soal-soal matematika

                dan memperdalam

                kembali materi yang

                telah diajarkan oleh

                guru matematika Hal

                ini bertujuan untuk

                membantu siswa dan

                siswi agar

                mengurangi

                kecemasan dalam

                menghadapi mata

                pelajaran matematika

                Bila kecemasan itu

                berkurang maka

                secara tidak langsung

                prestasi akademik

                matematika siswa dan

                siswi akan meningkat

                Sehubungan

                penelitian ini peneliti

                menyarankan kepada para

                peneliti selanjutnya agar

                dapat menggunakan

                populasi yang lebih luas

                lagi bukan hanya siswa

                dan siswi dari SMUN

                (Sekolah Menengah

                Umum Negeri) mungkin

                dengan mengambil

                sampel dari siswa yang

                berasal dari SMUS

                (Sekolah Menengah

                Umum Swasta) untuk

                melihat apakah siswa dari

                SMUS (Sekolah

                Menengah Umum

                Swasta) juga mengalami

                kecemasan dalam

                menghadapi mata

                pelajaran matematika

                yang secara langsung

                akan mempengaruhi

                prestasi akademik

                matematikanya Selain itu

                untuk pengembangan

                teori psikologi pendidikan

                diharapkan untuk

                penelitian selanjutnya

                dapat melihat kecemasan-

                kecemasan lain yang

                terjadi di luar mata

                pelajaran matematika di

                mana mata pelajaran

                tersebut sering pula

                dialami oleh siswa dan

                siswi selain kecemasan

                menghadapi mata

                pelajaran matematika

                Misalnya cemas

                menghadapi pelajaran

                kimia bahasa inggris

                ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                • Prestasi Akademik
                • Mata Pelajaran Matematika
                • Remaja
                • Hipotesis
                • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                • CPopulasi dan Sampel
                • DTeknik Pengumpulan Data
                • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                • FTeknik Analisa Data

                  menimbulkan berbagai macam

                  reaksi di dalam diri individu

                  seperti gemetar banyak keringat

                  mual sakit kepala palpitasi rasa

                  takut rasa tegang khawatir

                  binggung dan lain sebagainya

                  Faktor yang Mempengaruhi

                  Kecemasan

                  Freud (dalam

                  Soehardjono1988) mengutarakan

                  kecemasan dapat terjadi karena

                  keadaan seperti berikut

                  a Kehilangan orang yang

                  dicintai seperti kehilangan

                  seorang guru yang di cintai

                  b Konflik yang tidak

                  terselesaikan antara kebutuhan

                  untuk pemuasan instinktual dan

                  keadaan lingkungan melarang

                  pemuasan tersebut

                  Jersild dari Ahli Konstitusi

                  mengatakan bahwa kecemasan

                  dipengaruhi oleh faktor konstitusi

                  individu Menurut Freud dari Ahli

                  Psikoanalisis kecemasan

                  merupakan akibat dari hasil konflik

                  antara dorongan instingtual yang

                  ingin mencari kepuasan dengan

                  kekuatan represi untuk

                  menghambat dorongan yang

                  muncul Sementara itu Calvin S

                  Hall dari Ahli Kultural mengatakan

                  bahwa kecemasan di pandang

                  sebagai ekspresi langsung dari

                  pengaruh sosio-kultural Mowrer

                  dari Ahli Teori Belajar mengatakan

                  kecemasan dipengaruhi oleh pola

                  belajar ldquoConditioningrdquo dengan

                  adaptasi yang salah serta

                  didasarkan pada pembentukkan

                  ldquoConditioned Reflexrdquo Jersild dari

                  Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                  tentang sifat alamiah yang dimiliki

                  oleh setiap individu) Freud dari

                  Ahli Psikoanalisis Calvin S Hall

                  dari Ahli Kultural dan Mowrer dari

                  Ahli Teori Belajar bersepakat

                  untuk menggabungkan pendapat

                  masing-masing menjadi dua faktor

                  yang mempengaruhi kecemasan

                  (dalam Soeharjono 1988) yaitu

                  a Mikrokosmos (keadaan diri

                  individu)

                  1) Sifat dasar konstitusi

                  individu sejak lahir yang

                  meliputi emosi tingkah

                  laku dan proses berfikir

                  individu

                  2) Keadaan biologi individu

                  seperti jenis kelamin

                  3) Perkembangan individu

                  yang dapat dilihat dari usia

                  individu

                  b Makrokosmos (keadaan

                  lingkungan)

                  1) Orang tua atau keluarga

                  dirumah

                  2) Sekolah (kelas) tetangga

                  teman-teman

                  3) Masyarakat meliputi

                  keadaan sosial budaya

                  lingkungan agama dan

                  sebagainya

                  Berdasarkan kedua

                  pendapat yang dikemukakan oleh

                  Freud (dalam Soehardjono1988)

                  dan penggabungan pendapat dari

                  Jersild dari Ahli Konstitusi (ahli

                  yang meneliti tentang sifat alamiah

                  yang dimiliki oleh setiap individu)

                  Freud dari Ahli Psikoanalisis

                  Calvin S Hall dari Ahli Kultural

                  dan Mowrer dari Ahli Teori

                  Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                  dapat ditarik kesimpulan bahwa

                  faktor yang mempengaruhi

                  kecemasan adalah keadaan

                  lingkungan di mana keadaan itu

                  dapat dilihat pada lingkungan

                  sekolah terutama di dalam kelas

                  atau karena kehilangan orang yang

                  dicintai misalnya guru orang tua

                  teman dan lain sebagainya selain

                  itu dipengaruhi pula oleh keadaan

                  didalam diri individu seperti

                  keadaan biologi individu seperti

                  jenis kelamin dan dapat pula

                  dipengaruhi oleh perkembangan

                  individu yang dapat dilihat dari

                  usia individu selain itu dapat pula

                  disebabkan oleh konflik yang tidak

                  dapat terselesaikan antara

                  kebutuhan untuk pemuasan

                  instinktual individu dengan

                  keadaan lingkungan melarang

                  pemuasan yang dinginkan oleh

                  individu

                  Komponen-Komponen

                  Kecemasan

                  Menurut Dacey (2000)

                  dalam mengenali gejala kecemasan

                  dapat di tinjau melalui tiga

                  komponen yaitu

                  a Komponen Psikologis berupa

                  kegelisahan gugup tegang

                  cemas rasa tidak aman takut

                  cepat terkejut

                  b Komponen Fisiologis berupa

                  jantung berdebar keringat

                  dingin pada telapak tangan

                  tekanan darah meninggi

                  (mudah emosi) respon kulit

                  terhadap aliran galvanis

                  (sentuhan dari luar) berkurang

                  gerakan peristaltik (gerakan

                  berulang-ulang tanpa disadari)

                  bertambah gejala somatik atau

                  fisik (otot) gejala somatik atau

                  fisik (sensorik) gejala

                  Respiratori (pernafasan) gejala

                  Gastrointertinal (pencernaan)

                  gejala Urogenital (perkemihan

                  dan kelamin)

                  c Komponen Sosial

                  sebuah perilaku yang

                  ditunjukkan oleh individu di

                  lingkungannya Perilaku itu

                  dapat berupa tingkah laku

                  (sikap) dan gangguan tidur

                  Berdasarkan penjelasan

                  yang telah dikemukakan oleh

                  Dacey (2000) bahwa dalam

                  mengenali gejala kecemasan dapat

                  di lihat dari tiga komponen Di

                  mana ke tiga komponen tersebut

                  adalah komponen psikologis

                  komponen fisiologis dan

                  komponen sosial

                  Dampak Kecemasan

                  Menurut Hartanti (1997)

                  kecemasan akan membawa

                  individu mengantisipasi situasi

                  ketakutan yang tak berbahaya

                  membesar-besarkan bahaya atau

                  risiko sehingga dapat menghambat

                  kegiatan individu dalam menjalani

                  kehidupannya Sementara itu

                  menurut Horney (dalam

                  Soeharjono 1988) individu yang

                  mengalami kecemasan akan terus-

                  menerus membentuk defens

                  (pertahanan) di dalam dirinya

                  untuk melawan lingkungan yang di

                  anggap tidak adil dan kejam

                  terhadap dirinya Perlawanan yang

                  dilakukan oleh individu terhadap

                  lingkungannya akan membuat

                  individu semakin tidak mempunyai

                  kekuatan untuk mengubahnya dan

                  dapat melemahkan kemampuannya

                  dalam menumbuhkan kepercayaan

                  pada dirinya

                  Dari pendapat yang

                  dikemukakan oleh Hartanti (1997)

                  dan Horney (dalam Soeharjono

                  1988) mengenai dampak

                  kecemasan maka dapat ditarik

                  kesimpulan bahwa dampak

                  kecemasan adalah sebuah

                  perlawanan yang dilakukan oleh

                  individu terhadap sesuatu yang

                  dapat membuat individu cemas di

                  mana bila individu terus-menerus

                  melakukan perlawanan pada

                  kondisi ini maka kegiatan individu

                  akan terganggu individu akan

                  merasa tidak berdaya untuk

                  merubah kondisi tersebut dan

                  individu menjadi kurang percaya

                  pada kemampuan yang

                  dimilikinya

                  Prestasi Akademik

                  Penilaian terhadap hasil

                  belajar siswa untuk mengetahui

                  sejauhmana siswa telah mencapai

                  sasaran belajar inilah yang disebut

                  sebagai prestasi akademik Winkel

                  (dalam Christantie 2007)

                  mengatakan bahwa proses belajar

                  yang dialami oleh siswa

                  menghasilkan perubahan-

                  perubahan dalam bidang

                  pengetahuan dan pemahaman

                  dalam bidang nilai sikap dan

                  keterampilan Adanya perubahan

                  tersebut tampak dalam prestasi

                  akademik yang dihasilkan oleh

                  siswa terhadap pertanyaan

                  persoalan atau tugas yang

                  diberikan oleh guru Melalui

                  prestasi akademik siswa dapat

                  mengetahui kemajuan-kemajuan

                  yang telah dicapainya dalam

                  belajar Menurut Poerwodarminto

                  (dalam Wahyuningsih 2004) yang

                  dimaksud dengan prestasi adalah

                  hasil yang telah dicapai dilakukan

                  atau dikerjakan oleh individu

                  Sedangkan prestasi akademik itu

                  sendiri diartikan sebagai prestasi

                  yang dicapai oleh seorang siswa

                  pada jangka waktu tertentu dan di

                  catat dalam buku rapor sekolah

                  Berdasarkan beberapa

                  pendapat yang telah dikemukakan

                  oleh Winkel (dalam Christantie

                  2007) dan Poerwodarminto (dalam

                  Wahyuningsih 2004) maka dapat

                  di tarik kesimpulan mengenai

                  pengertian prestasi akademik yaitu

                  suatu cara yang dilakukan untuk

                  memberikan penilaian terhadap

                  hasil-hasil belajar siswa yang

                  dilakukan dalam jangka waktu

                  tertentu dan di catat dalam buku

                  prestasi siswa atau buku rapor

                  siswa di sekolah

                  Faktor-Faktor yang

                  Mempengaruhi Prestasi

                  Akademik

                  Menurut Suryabrata (1998)

                  Riyanti Prabowo dan

                  Puspitawati (1996) faktor-faktor

                  yang mempengaruhi prestasi

                  akademik dapat digolongkan

                  menjadi dua bagian yaitu faktor

                  internal dan faktor eksternal

                  b Faktor Internal

                  Merupakan faktor yang

                  berasal dari dalam diri siswa

                  yang dapat mempengaruhi

                  prestasi akademik Faktor ini

                  dapat dibedakan menjadi dua

                  kelompok yaitu

                  1) Faktor fisiologis

                  Dalam hal ini

                  faktor fisiologis yang

                  dimaksud adalah faktor

                  yang berhubungan dengan

                  kesehatan dan pancaindera

                  yaitu

                  a) Kesehatan badan

                  Untuk dapat

                  menempuh studi yang

                  baik siswa perlu

                  memperhatikan dan

                  memelihara kesehatan

                  tubuhnya Keadaan fisik

                  yang lemah dapat

                  menjadi penghalang

                  bagi siswa dalam

                  menyelesaikan program

                  studinya Dalam upaya

                  memelihara kesehatan

                  fisiknya siswa perlu

                  memperhatikan pola

                  makan dan pola tidur

                  untuk memperlancar

                  metabolisme dalam

                  tubuhnya Selain itu

                  juga untuk memelihara

                  kesehatan bahkan juga

                  dapat meningkatkan

                  ketangkasan fisik

                  dibutuhkan olahraga

                  yang teratur

                  b) Pancaindera

                  Berfungsinya

                  pancaindera merupakan

                  syarat berlangsungnya

                  belajar yang baik

                  Dalam sistem

                  pendidikan dewasa ini

                  di antara pancaindera

                  itu yang paling

                  memegang peranan

                  dalam belajar adalah

                  mata dan telinga Hal

                  ini penting karena

                  sebagian besar hal-hal

                  yang dipelajari oleh

                  manusia dipelajari

                  melalui penglihatan dan

                  pendengaran Dengan

                  demikian seorang anak

                  yang memiliki cacat

                  fisik atau bahkan cacat

                  mental akan

                  menghambat dirinya di

                  dalam menangkap

                  pelajaran sehingga

                  pada akhirnya akan

                  mempengaruhi prestasi

                  akademiknya di

                  sekolah

                  2) Faktor psikologis

                  Ada banyak faktor

                  psikologis yang dapat

                  mempengaruhi prestasi

                  akademik siswa antara lain

                  adalah

                  a) Inteligensi

                  Pada umumnya

                  prestasi akademik yang

                  ditampilkan siswa

                  mempunyai kaitan yang

                  erat dengan tingkat

                  kecerdasan yang

                  dimiliki siswa Taraf

                  inteligensi ini sangat

                  mempengaruhi prestasi

                  akademik seorang

                  siswa di mana siswa

                  yang memiliki taraf

                  inteligensi tinggi

                  mempunyai peluang

                  lebih besar untuk

                  mencapai prestasi

                  akademik yang lebih

                  tinggi Sebaliknya

                  siswa yang memiliki

                  taraf inteligensi yang

                  rendah diperkirakan

                  juga akan memiliki

                  prestasi akademik yang

                  rendah Namun

                  bukanlah suatu yang

                  tidak mungkin jika

                  siswa dengan taraf

                  inteligensi rendah

                  memiliki prestasi

                  akademik yang tinggi

                  dan begitu pula

                  sebaliknya

                  b) Sikap

                  Sikap yang

                  pasif rendah diri dan

                  kurang percaya diri

                  dapat merupakan faktor

                  yang menghambat

                  siswa dalam

                  menampilkan prestasi

                  akademiknya

                  c) Motivasi

                  Motivasi belajar

                  merupakan faktor psikis

                  yang bersifat non

                  intelektual Peranannya

                  yang khas ialah dalam

                  hal gairah atau

                  semangat belajar siswa

                  yang termotivasi kuat

                  akan mempunyai

                  banyak energi untuk

                  melakukan kegiatan

                  belajar

                  c Faktor Eksternal

                  Selain faktor-faktor

                  yang ada dalam diri siswa ada

                  hal-hal lain di luar diri yang

                  dapat mempengaruhi prestasi

                  akademik yang akan diraih

                  antara lain adalah

                  1) Faktor lingkungan keluarga

                  a) Sosial ekonomi

                  keluarga

                  Sosial ekonomi

                  keluarga yang memadai

                  akan membuat

                  seseorang lebih banyak

                  kesempatan

                  mendapatkan fasilitas

                  belajar yang lebih baik

                  mulai dari buku alat

                  tulis hingga pemilihan

                  sekolah

                  b) Pendidikan orang tua

                  Orang tua yang

                  telah menempuh

                  jenjang pendidikan

                  tinggi cenderung lebih

                  memperhatikan dan

                  memahami pentingnya

                  pendidikan bagi anak-

                  anaknya dibandingkan

                  dengan yang

                  mempunyai jenjang

                  pendidikan yang lebih

                  rendah

                  c) Perhatian orang tua dan

                  suasana hubungan

                  antara anggota keluarga

                  Dukungan dari

                  keluarga merupakan

                  suatu pemacu semangat

                  berpretasi bagi

                  seseorang Dukungan

                  dalam hal ini bisa

                  secara langsung berupa

                  pujian atau nasihat

                  maupun secara tidak

                  langsung seperti

                  hubugan keluarga yang

                  harmonis

                  2) Faktor lingkungan sekolah

                  a) Sarana dan prasarana

                  Kelengkapan

                  fasilitas sekolah seperti

                  papan tulis kapur atau

                  spidol yang dapat

                  membantu kelancaran

                  proses belajar mengajar

                  di sekolah selain itu

                  bentuk ruangan

                  sirkulasi udara dan

                  lingkungan sekitar

                  sekolah juga dapat

                  mempengaruhi proses

                  belajar mengajar

                  b) Kompetensi guru dan

                  siswa

                  Kualitas guru

                  dan siswa sangat

                  penting dalam meraih

                  prestasi kelengkapan

                  sarana dan prasarana

                  tanpa disertai kinerja

                  yang baik dari para

                  penggunanya akan sia-

                  sia belaka Bila seorang

                  siswa merasa

                  kebutuhannya untuk

                  berprestasi dengan baik

                  di sekolah terpenuhi

                  misalnya dengan

                  tersedianya fasilitas dan

                  tenaga pendidik yang

                  berkualitas yang dapat

                  menimbulkan rasa

                  keingintahuan yang

                  besar hubungan dengan

                  guru dan teman-

                  temannya berlangsung

                  harmonis maka siswa

                  akan memperoleh iklim

                  belajar yang

                  menyenangkan Dengan

                  demikian siswa akan

                  terdorong untuk terus-

                  menerus meningkatkan

                  prestasi akademiknya

                  c) Kurikulum dan metode

                  mengajar

                  Hal ini meliputi

                  materi dan bagaimana

                  cara memberikan materi

                  tersebut kepada siswa

                  Metode pembelajaran

                  yang lebih interaktif

                  (terjadi melalui dua

                  arah) sangat diperlukan

                  untuk menumbuhkan

                  minat dan peran serta

                  siswa dalam kegiatan

                  pembelajaran

                  3) Faktor lingkungan

                  masyarakat

                  a) Sosial budaya

                  Pandangan

                  masyarakat tentang

                  pentingnya pendidikan

                  akan mempengaruhi

                  kesungguhan pendidik

                  dan peserta didik

                  Masyarakat yang masih

                  memandang rendah

                  pendidikan akan enggan

                  mengirimkan anaknya

                  ke sekolah dan

                  cenderung memandang

                  rendah pekerjaan

                  gurupengajar

                  b) Partisipasi terhadap

                  pendidikan

                  Bila semua

                  pihak telah

                  berpartisipasi dan

                  mendukung kegiatan

                  pendidikan mulai dari

                  pemerintah (berupa

                  kebijakan dan

                  anggaran) sampai pada

                  masyarakat bawah

                  setiap orang akan lebih

                  menghargai dan

                  berusaha memajukan

                  pendidikan dan ilmu

                  pengetahuan

                  Pengukuran Prestasi Akademik

                  Menurut Suryabrata (1998)

                  rapor merupakan perumusan

                  terakhir yang diberikan oleh guru

                  mengenai kemajuan atau hasil

                  belajar murid-muridnya selama

                  masa tertentu

                  Azwar (1996) menyebutkan

                  bahwa ada beberapa fungsi

                  penilaian dalam pendidikan yaitu

                  a Penilaian berfungsi selektif

                  (Fungsi Sumatif)

                  Fungsi penilaian ini

                  merupakan pengukuran akhir

                  dalam suatu program dan

                  hasilnya dipakai untuk

                  menentukan apakah siswa

                  dapat dinyatakan lulus atau

                  tidak dalam program

                  pendidikan tersebut Dengan

                  kata lain penilaian berfungsi

                  untuk membantu guru

                  mengadakan seleksi terhadap

                  beberapa siswa misalnya

                  1) Memilih siswa yang akan

                  diterima di sekolah

                  2) Memilih siswa untuk dapat

                  naik kelas

                  3) Memilih siswa yang

                  seharusnya dapat beasiswa

                  b Penilaian berfungsi diagnostik

                  Fungsi penilaian ini

                  selain untuk mengetahui hasil

                  yang dicapai siswa juga

                  mengetahui kelemahan siswa

                  sehingga dengan adanya

                  penilaian maka guru dapat

                  mengetahui kelemahan dan

                  kelebihan masing-masing

                  siswa Jika guru dapat

                  mendeteksi kelemahan siswa

                  maka kelemahan tersebut dapat

                  segera diperbaiki

                  c Penilaian berfungsi sebagai

                  penempatan (Placement)

                  Setiap siswa memiliki

                  kemampuan berbeda satu sama

                  lain Penilaian dilakukan untuk

                  mengetahui di mana

                  seharusnya siswa tersebut

                  ditempatkan sesuai dengan

                  kemampuannya yang telah

                  diperlihatkannya pada prestasi

                  belajar yang telah dicapainya

                  Sebagai contoh penggunaan

                  nilai rapor SMU kelas I

                  menentukan jurusan studi di

                  kelas II dan III

                  d Penilaian berfungsi sebagai

                  pengukur keberhasilan (Fungsi

                  Formatif)

                  Penilaian berfungsi

                  untuk mengetahui sejauh mana

                  suatu program dapat

                  diterapkan Sebagai contoh

                  adalah raport di setiap semester

                  di sekolah-sekolah tingkat

                  dasar dan menegah dapat

                  dipakai untuk mengetahui

                  apakah program pendidikan

                  yang telah diterapkan berhasil

                  diterapkan atau tidak pada

                  siswa tersebut

                  Raport biasanya

                  menggambil nilai dari angka 1

                  sampai dengan 10 terutama

                  pada siswa SD sampai SMU

                  tetapi dalam kenyataan nilai

                  terendah dalam rapor yaitu 4

                  dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

                  di bawah 5 berarti tidak baik

                  atau buruk sedangkan nilai-

                  nilai di atas 5 seperti nilai 6

                  dikategorikan cukup untuk

                  nilai 7 dikategorikan lebih dari

                  cukup untuk nilai 8

                  dikategorikan baik dan untuk

                  nilai 9 dikategorikan sangat

                  baik

                  Mata Pelajaran Matematika

                  Hudoyo (dalam Yoenanto

                  2002) mendefinisikan mata

                  pelajaran matematika adalah

                  sebagai bidang ilmu yang

                  berkenaan dengan ide-ide struktur-

                  struktur dan hubungan-hubungan

                  yang di atur secara logis sehingga

                  pelajaran matematika berkaitan

                  dengan konsep-konsep abstrak

                  yang tersusun secara hirarkis dan

                  dengan penalaran deduktif

                  Nawangsari (2000) mendefinisikan

                  mata pelajaran matematika sebagai

                  suatu bidang ilmu yang membahas

                  ide-ide hubungan-hubungan

                  struktur-struktur yang berkaitan

                  dengan konsep secara abstrak dan

                  berguna dalam kehidupan sehari-

                  hari Menurut Garis-Garis Besar

                  Program Pengajaran Sekolah

                  Lanjutan Tingkat Pertama atau di

                  singkat dengan GBPP SLTP

                  (dalam Nawangsari 2001) yang di

                  maksud dengan mata pelajaran

                  matematika adalah matematika

                  sebagai salah satu ilmu dasar yang

                  dewasa ini telah berkembang amat

                  pesat baik materi maupun

                  kegunaannya

                  Dari beberapa pendapat

                  yang telah dikemukakan di atas

                  maka dapat disimpulkan bahwa

                  mata pelajaran matematika adalah

                  sebuah bidang ilmu yang paling

                  mendasar dari kehidupan sehari-

                  hari manusia di mana ilmu tersebut

                  berkenaan dengan ide-ide

                  hubungan-hubungan dan struktur-

                  struktur berkaitan dengan konsep-

                  konsep abstrak yang tersusun

                  secara hirarkis dan telah diatur

                  secara logis

                  Dimensi Mata Pelajaran

                  Matematika

                  Dalam Garis-Garis Besar

                  Program Pengajaran Sekolah

                  Lanjut Tingkat Pertama atau di

                  singkat dengan GBPP SLTP

                  (dalam Nawangsari 2001)

                  mengatakan bahwa didalam mata

                  pelajaran matematika terdapat 4

                  dimensi yaitu

                  a Mata pelajaran matematika

                  meliputi terjadinya proses

                  belajar mengajar yaitu berupa

                  sebuah kegiatan yang

                  terintegrasi (utuh terpadu)

                  antara siswa sebagai pelajar

                  yang sedang belajar dengan

                  guru sebagai pengajar yang

                  sedang mengajar dalam

                  suasana yang bersifat

                  pengajaran

                  b Mata pelajaran matematika di

                  sekolah terdiri atas bagian-

                  bagian matematika yang di

                  pilih guna menumbuh

                  kembangkan kemampuan-

                  kemampuan dan membentuk

                  pribadi siswa serta berpandu

                  pada perkembangan ilmu dan

                  teknologi

                  c Mata pelajaran matematika

                  berkenaan dengan materi yang

                  memerlukan kegiatan berfikir

                  yang berhubungan dengan

                  struktur lebih tinggi di mana

                  hal itu telah terbentuk dari apa

                  yang sudah dipelajari

                  sebelumnya Artinya bahan

                  pelajaran matematika harus

                  bermakna agar sesuai dengan

                  kemampuan dan struktur

                  kognitif yang dimiliki peserta

                  didik

                  d Mata pelajaran matematika

                  memerlukan penggunaan

                  metode instruksional

                  Remaja

                  Secara umum periode

                  remaja merupakan klimaks dari

                  periode-periode perkembangan

                  sebelumnya Dalam periode ini apa

                  yang diperoleh dalam masa-masa

                  sebelumnya di uji dan dibuktikan

                  sehingga dalam periode

                  selanjutnya individu telah

                  mempunyai suatu pola pribadi

                  yang lebih mantap Periode remaja

                  adalah masa transisi dalam periode

                  anak-anak ke periode dewasa awal

                  periode remaja dikelompokkan

                  menjadi dua fase yaitu fase remaja

                  awal dan fase remaja akhir

                  (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

                  1996) Masa remaja adalah masa

                  dimulainya perkembangan kognitif

                  yang mengarah pada pemikiran

                  operasional formal yang lebih

                  abstrak daripada pemikiran seorang

                  anak Pemikiran remaja tidak lagi

                  berupa pengalaman konkret saja

                  namun remaja sudah dapat

                  membangkitkan situasi-situasi

                  khayalan kemungkinan-

                  kemungkinan hipotesis atau dalil-

                  dalil dan penalaran yang benar-

                  benar abstrak (Santrock 2003)

                  Menurut Papalia (2004) periode

                  remaja adalah periode yang sudah

                  mulai mengabungkan pengalaman

                  yang di peroleh sebelumnya

                  dengan tantangan saat ini dan

                  memikirkan keadaan di masa yang

                  akan datang

                  Dari beberapa definisi

                  remaja yang diberikan oleh para

                  ahli dapat di tarik kesimpulan

                  bahwa masa remaja adalah masa

                  peralihan dari masa anak-anak ke

                  masa dewasa Pada masa remaja

                  merupakan masa awal dari

                  pembentukan proses pemikiran

                  operasional yang lebih abstrak

                  Sehingga pada masa ini remaja

                  sudah mulai membandingkan

                  antara pengalaman di masa lalu

                  dengan keadaan di masa sekarang

                  dan mulai memikirkan masa yang

                  datang

                  Batasan Usia

                  Periode remaja dianggap

                  sebagai masa-masa yang amat

                  penting dalam kehidupan individu

                  khususnya dalam pembentukan

                  kepribadian Masa remaja dibagi

                  dua bagian yaitu (1) periode remaja

                  awal (early adolescence) yaitu

                  berkisar antara umur 13-17 tahun

                  dan periode remaja akhir yaitu

                  umur 17 tahun sampai dengan 18

                  tahun (Puspitawati 1996)

                  Bedasarkan teori

                  perkembangan kognitif Piaget

                  (dalam Santrock 2003) masa

                  remaja dimulai pada usia 11 tahun

                  sampai dengan 15 tahun dalam

                  usia ini remaja sudah dapat berfikir

                  secara operasional formal Masa

                  remaja atau pubertas adalah proses

                  menuju kedewasaan seksual atau

                  kesuburan (kemampuan untuk

                  reproduksi) pada periode ini selain

                  perkembangan fisik diikuti pula

                  dengan perkembangan kognitif

                  sosial otonomi harga diri dan

                  keintiman dalam hubungan seksual

                  (Papalia 2004) Menurut Papalia

                  (2004) masa remaja dapat

                  dikelompokkan menjadi 3 yaitu

                  remaja awal dimulai dari usia 11-

                  13 tahun remaja madya dimulai

                  dari usia 13 tahun sampai dengan

                  18 tahun dan remaja akhir dimulai

                  dari usia 18 tahun sampai dengan

                  21 tahun

                  Dari uraian yang

                  dikemukakan di atas maka dapat

                  disimpulkan bahwa usia remaja

                  adalah dimulai dari 11 tahun

                  sampai dengan 21 tahun

                  Karakteristik Remaja

                  Periode remaja adalah

                  periode pemantapan identitas diri

                  Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                  yang dipengaruhi oleh pandangan

                  orang-orang sekitarnya serta

                  pengalaman-pengalaman

                  pribadinya akan menentukan pola

                  perilakunya sebagai orang dewasa

                  Pemantapan identitas diri ini tidak

                  selalu mulus tetapi sering melalui

                  proses yang panjang dan

                  bergejolak Oleh karena itu banyak

                  ahli menamakan periode ini

                  sebagai masa-masa strom and

                  stress atau masa up and down

                  (Santrock 2003)

                  Remaja adalah seorang

                  idealis remaja memandang

                  dunianya seperti apa yang

                  diinginkannya bukan sebagaimana

                  adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                  yang membuatnya marah cepat

                  tersinggung atau frustasi Selain

                  itu oleh keluarga dan masyarakat

                  remaja di anggap sudah menginjak

                  dewasa sehingga remaja diberi

                  tanggung jawab yang sama dengan

                  seorang yang sudah dewasa

                  Remaja mulai memperhatikan

                  prestasi dalam segala hal karena

                  ini memberinya nilai tambah untuk

                  kedudukan sosialnya di antara

                  teman sebaya maupun orang-orang

                  dewasa

                  Hubungan antara

                  Kecemasan Menghadapi

                  Mata Pelajaran

                  Matematika dengan

                  Prestasi Akademik

                  Matematika pada Remaja

                  Masa remaja dapat dikatakan

                  sebuah masa peralihan antara masa

                  anak-anak menuju ke masa dewasa

                  Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                  merupakan masa dimulainya

                  perkembangan kognitif yang mengarah

                  pada pemikiran operasional formal

                  yang lebih abstrak daripada pemikiran

                  seorang anak Pemikiran remaja tidak

                  lagi berupa pengalaman konkret saja

                  namun remaja sudah dapat

                  membangkitkan situasi-situasi

                  khayalan kemungkinan-kemungkinan

                  hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                  yang benar-benar abstrak Selain itu

                  masa remaja disebut pula sebagai masa

                  strom and stress atau masa up and

                  down (Santrock 2003) Bila pada masa

                  ini remaja menemui hambatan dalam

                  bidang tertentu maka hambatan tersbut

                  akan membuat remaja menjadi cemas

                  Menurut Crow dan Crow

                  (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                  adalah sebuah kondisi yang kurang

                  menyenangkan yang di alami oleh

                  individu yang dapat mempengaruhi

                  keadaan fisiknya Berdasarkan

                  gabungan dari pendapat Jersild dari

                  Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                  tentang sifat alamiah yang dimiliki

                  oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                  Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                  Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                  Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                  faktor yang mempengaruhi remaja

                  menjadi cemas yaitu faktor

                  Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                  seperti keadaan biologi individu seperti

                  jenis kelamin dan dapat pula

                  dipengaruhi oleh perkembangan

                  individu yang dapat dilihat dari usia

                  individu dan faktor Makrokosmos

                  (keadaan lingkungan) lingkungan

                  sekolah atau lingkungan kelas

                  Menurut Dacey (2000) dalam

                  mengenali gejala kecemasan dapat

                  ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                  komponen psikologis (afektif atau

                  perasaan) yang dapat menimbulkan

                  kecemasan adalah kegelisahan gugup

                  tegang cemas rasa tidak aman takut

                  cepat terkejut) komponen fisiologis

                  (jantung berdebar keringat dingin

                  pada telapak tangan tekanan darah

                  meninggi respon kulit terhadap aliran

                  galvanis berkurang gerakan peristaltik

                  bertambah gejala somatik atau fisik

                  (otot) gejala somatik atau fisik

                  (sensorik) gejala Respiratori

                  (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                  (pencernaan) gejala Urogenital

                  (perkemihan dan kelamin)) dan

                  komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                  dan gangguan tidur) Kecemasan

                  tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                  yang mendapatkan materi pelajaran

                  matematika

                  Menurut Garis-Garis Besar

                  Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                  Tingkat Pertama atau di singkat

                  dengan GBPP SLTP (dalam

                  Nawangsari 2001) yang di maksud

                  dengan mata pelajaran matematika

                  adalah matematika sebagai salah satu

                  ilmu dasar yang dewasa ini telah

                  berkembang amat pesat baik materi

                  maupun kegunaannya Sedangkan

                  Nawangsari (2000) mendefinisikan

                  mata pelajaran matematika sebagai

                  suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                  ide hubungan-hubungan struktur-

                  struktur yang berkaitan dengan konsep

                  secara abstrak dan berguna dalam

                  kehidupan sehari-hari Dari kedua

                  pendapat dari Garis-Garis Besar

                  Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                  Tingkat Pertama atau di singkat

                  dengan GBPP SLTP (dalam

                  Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                  (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                  matematika merupakan suatu bidang

                  ilmu yang di dalamnya membahas

                  mengenai ide-ide hubungan-

                  hubungan struktur-struktur yang

                  berkaitan dengan konsep secara

                  abstrak dan berguna dalam kehidupan

                  sehari-hari di mana bidang ilmu

                  tersebut saat ini sudah berkembang

                  pesat

                  Berkembangnya bidang ilmu

                  matematika merupakan sebuah kabar

                  yang baik untuk kemajuan Negara Di

                  mana siswa-siswinya akan menjadi

                  lebih pandai lagi dalam pelajaran

                  matematika Namun bagi siswa materi

                  pelajaran matematika merupakan

                  materi pelajaran yang sulit

                  (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                  kesulitan tersebut tidak dapat

                  diselesaikan oleh siswa dengan baik

                  maka akan menimbulkan kecemasan di

                  dalam diri siswa saat menghadapi

                  pelajaran matematika

                  Berdasarkan hasil penelitian

                  dengan menggunakan Math Anxiety

                  Quesstionairre (MAQ) yang

                  dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                  Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                  siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                  Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                  terdapat reaksi negatif dalam diri

                  remaja saat menghadapi pelajaran

                  matematika reaksi yang ditunjukkan

                  oleh remaja ketika menghadapi

                  pelajaran matematika adalah rasa tidak

                  suka kurang percaya diri gelisah

                  khawatir takut dan frustasi

                  Kecemasan saat menghadapi

                  mata pelajaran matematika dapat pula

                  terjadi pada siswa dan siswi yang

                  duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                  Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                  dipengaruhi oleh semakin

                  kompleksnya perhitungan matematika

                  di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                  (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                  telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                  Nawangsari 2000) dimana semakin

                  tinggi tingkat kelas maka semakin

                  kompleks perhitungan matematikanya

                  dan bila siswa tidak mampu

                  memahami perhitungan yang lebih

                  dasar maka siswa akan cemas pada

                  pelajaran matematika di tingkatan

                  kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                  sering muncul dalam pelajaran

                  matematika dalam satu kurun waktu

                  atau dalam satu semester maka akan

                  dapat mempengaruhi prestasi

                  akademik matematika siswa

                  Winkel (dalam Christantie

                  2007) mengatakan bahwa prestasi

                  akademik adalah proses belajar yang

                  dialami oleh siswa menghasilkan

                  perubahan-perubahan dalam bidang

                  pengetahuan dan pemahaman dalam

                  bidang nilai sikap dan keterampilan

                  Adanya perubahan tersebut tampak

                  dalam prestasi akademik yang

                  dihasilkan oleh siswa terhadap

                  pertanyaan persoalan atau tugas yang

                  diberikan oleh guru Melalui prestasi

                  akademik siswa dapat mengetahui

                  kemajuan-kemajuan yang telah

                  dicapainya dalam belajar Menurut

                  Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                  (1996) hal-hal yang dapat

                  mempengaruhi prestasi akademik

                  siswa adalah faktor internal seperti

                  kesehatan badan dan faktor eksternal

                  seperti sarana dan prasarana sekolah

                  Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                  diberikan penilaian salah satunya

                  adalah prestasi akademik matematika

                  Prestasi akademik matematika

                  siswa di Indonesia saat ini sangat

                  menurun hal ini sesuai dengan

                  penelitian yang dilakukan oleh Third

                  International Mathematics and

                  Science Study (TIMSS) pada tahun

                  1999 terhadap siswa tingkat delapan

                  tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                  Pertama (SLTP) di mana Negara

                  Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                  salah satu Negara yang prestasi

                  matematika siswanya menduduki

                  posisi yang rendah (Setyono 2005)

                  Rendahnya prestasi tersebut

                  dikarenakan oleh kurangnya

                  pemahaman siswa terhadap konsep

                  matematika (Arjuna 1999) Bila

                  kondisi tersebut terus berlanjut maka

                  akan menimbulkan kecemasan siswa

                  dalam menghadapi pelajaran

                  matematika di mana secara tidak

                  langsung dapat juga mempengaruhi

                  prestasi akademik matematika siswa

                  Melihat adanya faktor-faktor

                  yang mempengaruhi kecemasan

                  sebagaimana yang telah diungkapkan

                  di atas maka dapat dilihat bahwa

                  kecemasan siswa dalam menghadapi

                  pelajaran matematika dapat

                  mempengaruhi prestasi akademik

                  matematika siswa Hal ini terlihat dari

                  dua faktor yang menyebabkan

                  kecemasan yaitu keadaan diri individu

                  dan keadaan lingkungan di mana bila

                  faktor-faktor tersebut sering muncul

                  pada saat siswa menghadapi pelajaran

                  matematika maka hal ini dapat

                  mengangu kegiatan siswa dalam

                  belajar matematika siswa pun akan

                  merasa kurang percaya pada

                  kemampuannya dalam pelajaran

                  matematika Bila hal ini terjadi dalam

                  satu semester maka akan dapat

                  berpengaruh terhadap prestasi

                  akademik matematika siswa Faktor-

                  faktor yang dapat mempengaruhi

                  prestasi akademik yaitu faktor internal

                  seperti kesehatan badan dan faktor

                  eksternal seperti sarana dan prasarana

                  sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                  sering muncul pada siswa dalam

                  menghadapi pelajaran matematika

                  maka dapat mempengaruhi prestasi

                  akademik matematika siswa di mana

                  semakin tingginya kecemasan dalam

                  menghadapi pelajaran matematika

                  maka semakin rendah prestasi

                  akademik matematika siswa

                  Hal ini sesuai dengan penelitian

                  yang dilakukan oleh Nawangsari

                  (2000) di mana siswa yang mengalami

                  kecemasan pada pelajaran matematika

                  akan mempengaruhi prestasi akademik

                  matematika siswa hal ini dipengaruhi

                  oleh materi pelajaran yang dianggap

                  sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                  kelas yang kurang memadai dan cara

                  mengajar guru yang sulit dipahami

                  oleh siswa Sehingga saat siswa

                  menghadapi pelajaran matematika

                  siswa akan mengalami kecemasan dan

                  bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                  waktu maka akan mempengaruhi

                  prestasi akademik matematika siswa

                  Senada dengan penelitian

                  Nawangsari (2000) penelitian yang

                  dilakukan oleh Sarason (dalam

                  Nawangsari 2000) terhadap 700

                  siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                  tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                  negatif antara skor kecemasan pada

                  pelajaran matematika dengan prestasi

                  akademik matematika siswa di mana

                  korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                  semakin rendah tingkat kecemasan

                  siswa SLTP pada pelajaran matematika

                  akan semakin tinggi prestasi akademik

                  matematika atau semakin tinggi tingkat

                  kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                  matematika akan semakin rendah

                  prestasi akademik matematika

                  Hipotesis

                  Dari beberapa penjelasan yang

                  telah dikemukakan oleh para ahli di

                  atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                  hubungan yang negatif antara

                  kecemasan dalam menghadapi mata

                  pelajaran matematika dengan prestasi

                  akademik matematika pada remaja

                  dimana semakin tinggi tingkat

                  kecemasan remaja dalam menghadapi

                  mata pelajaran matematika maka

                  semakin rendah prestasi akademik

                  matematika pada remaja

                  BAB III

                  METODOLOGI PENELITIAN

                  A Identifikasi Variabel-Vari-

                  abel Penelitian

                  VariabelPrediktor Kecemasan

                  Menghadapi Mata Pelajaran

                  Matematika

                  Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                  Matematika

                  B Definisi Operasional Vari-

                  abel Penelitian

                  1 Kecemasan Menghadapi Mata

                  Pelajaran Matematika Suatu

                  bentuk ungkapan perasaan cemas

                  yang dipengaruhi faktor

                  psikologis dan faktor fisiologis

                  yang sering dialami oleh setiap

                  individu dalam kehidupan sehari-

                  hari dalam hal-hal yang berkaitan

                  dengan konsep-konsep abstrak

                  struktur-struktur atau segala

                  sesuatu yang berhubungan dengan

                  pembahasan tentang matematika

                  Alat yang digunakan untuk

                  mengukur kecemasan dalam

                  menghadapi mata pelajaran

                  matematika adalah Skala

                  Kecemasan yang didapatkan dari

                  gejala-gejala kecemasan yang

                  dikemukakan oleh Dacey di mana

                  gejala-gejala kecemasan tersebut

                  di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                  komponen psikologis komponen

                  fisiologis dan komponen sosial

                  2 Prestasi Akademik Matematika

                  Suatu pengukuran yang bertujuan

                  untuk menilai sebuah hasil dari

                  proses belajar matematika yang

                  dilakukan oleh remaja dalam satu

                  kurun waktu tertentu untuk melihat

                  pemahaman remaja mengenai

                  konsep-konsep abstrak simbol-

                  simbol yang telah diberikan oleh

                  para pendidik Alat yang

                  digunakan untuk mengukur

                  prestasi akademik matematika

                  remaja adalah dengan melihat nilai

                  rapor remaja yang dihasilkan pada

                  akhir semester

                  C Populasi dan Sampel

                  Popolasi dan sampel yang

                  digunakan dalam pengambilan data

                  adalah dengan menggunakan

                  Purposive Sampling di mana teknik

                  Purposive Sampling ini adalah teknik

                  penentuan sampling yang digunakan

                  peneliti jika peneliti mempunyai

                  pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                  dalam pengambilan sampelnya atau

                  penentuan sample untuk tujuan tertentu

                  (Riduwan 2008) Populasi yang

                  digunakan dalam peneltian ini adalah

                  para siswa dan siswi kelas XI pada

                  Sekolah Menengah Umum Negeri

                  (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                  Pengambilan populasi siswa dan siswi

                  kelas XI dilakukan karena ingin

                  melihat tingkat kecemasan pada siswa

                  dan siswi kelas XI sebelum

                  mendapatkan perhitungan matematika

                  yang terlalu kompleks dikelas

                  berikutnya Hal ini seperti yang telah

                  dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                  Nawangsari 2000) dimana semakin

                  tinggi tingkat kelas maka semakin

                  kompleks perhitungan matematikanya

                  dan bila siswa tidak mampu

                  memahami perhitungan yang lebih

                  dasar maka siswa akan cemas pada

                  pelajaran matematika ditingkatan kelas

                  berikutnya Sampel yang digunakan

                  pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                  D Teknik Pengumpulan Data

                  Teknik Pengumpulan data yang

                  digunakan dalam mengukur tingkat

                  kecemasan siswa dalam menghadapi

                  mata pelajaran matematika adalah

                  dengan menggunakan metode

                  kuesioner tertutup dengan memberikan

                  tanda checklist Kuesioner tertutup

                  dengan tanda checklist ini adalah suatu

                  daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                  yang akan diukur (Riduwan 2008)

                  Pengukuran prestasi akademik

                  matematika dilakukan dengan melihat

                  nilai rapor siswa dan siswi pada

                  pelajaran matematika

                  1 Skala Kecemasan

                  Skala kecemasan yang

                  digunakan dalam penelitian ini di

                  peroleh dari komponen-komponen

                  kecemasan yang di kemukakan

                  oleh Dacey (2000) yaitu

                  komponen psikologis komponen

                  fisiologis dan komponen sosial

                  Komponen-komponen inilah yang

                  akan dijadikan acuan atau dasar

                  pengukuran dalam penelitian ini

                  yang selanjutnya akan

                  dikembangkan menjadi item-item

                  yang akan diberikan kepada

                  responden untuk dijawab oleh

                  responden

                  Tabel 1

                  Distribusi item Skala kecemasan

                  N

                  o

                  Kom

                  pone

                  n

                  Komponen

                  Favorabe

                  l

                  Unfav

                  orabel

                  To

                  tal

                  1 Kom

                  pone

                  n

                  Psiko

                  logis

                  12345

                  67

                  8910

                  3132

                  3334

                  3536

                  3738

                  3940

                  20

                  2 Kom

                  pone

                  n

                  Fisiol

                  ogis

                  111213

                  141516

                  171819

                  20

                  4142

                  4344

                  4546

                  4748

                  4950

                  20

                  3 Kom

                  pone

                  n

                  Sosia

                  l

                  212223

                  2425

                  262728

                  2930

                  5152

                  5354

                  5556

                  5758

                  5960

                  20

                  Total 30 30 60

                  2 Prestasi Akademik

                  Prestasi akademik di peroleh

                  dengan menggunakan nilai raport

                  terakhir pada pelajaran

                  matematika

                  E Validitas dan Reliabilitas

                  Alat Pengumpulan Data

                  Pada penelitian ini digunakan

                  validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                  untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                  pengumpulan data

                  1 Validitas

                  Menurut Azwar (1997)

                  validitas adalah sejauh mana

                  ketepatan dan kecermatan suatu

                  instrument pengukur (alat tes)

                  dalam melakukan fungsi ukurnya

                  Sebuah tes dikatakan valid apabila

                  tes tersebut menjalankan fungsi

                  ukurnya atau memberikan hasil

                  ukur yang tepat dan akurat sesuai

                  dengan maksud yang dikenakan

                  dalam tes tersebut Cara

                  mendapatkan validitas dengan

                  menggunakan teknik total korelasi

                  item (korelasi product-moment)

                  Untuk batasan validitas item yang

                  digunakan dalam penelitian ini

                  ditentukan oleh peneliti dengan

                  koefisien validitas sebesar ge 03

                  (Azwar 2008)

                  2 Reliabilitas

                  Menurut Azwar (1997)

                  reliabilitas adalah pengukuran

                  terhadap suatu alat tes di mana

                  hasil ukurnya dapat terpercaya

                  sehingga bila alat tes tersebut

                  digunakan dalam beberapa kali

                  pengukuran akan menghasilkan

                  nilai yang relatif sama Cara

                  mendapatkan reliabilitas dengan

                  menggunakan teknik Alpha

                  Cronbach

                  Pada penelitian ini batas

                  koefisien realibilitas yang akan

                  digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                  ini sesuai dengan yang

                  dikemukakan oleh Azwar (2008)

                  F Teknik Analisa Data

                  Pada penelitian ini teknik

                  analisis data yang digunakan adalah

                  Product Moment Correlation Coeffient

                  Pearson di mana data yang akan di

                  analisis adalah data yang di peroleh

                  dari skala kecemasan dalam

                  menghadapi mata pelajaran

                  matematika dikorelasikan dengan data

                  nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                  matematika

                  BAB IV

                  PELAKSANAAN DAN HASIL

                  PENELITIAN

                  A Persiapan Penelitian

                  Sebelum penelitian ini

                  dimulai awalnya peneliti

                  melakukan persiapan

                  administrasi yang berupa

                  surat keterangan permohonan

                  izin dari pihak kampus

                  (Universitas Gunadarma)

                  untuk melakukan penelitian

                  ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                  setelah itu peneliti

                  menggandakan kuesioner

                  tertutup dari skala kecemasan

                  sebanyak 100 kuesioner

                  kuesioner atau skala

                  kecemasan ini berjumlah 60

                  item yang terdiri dari 30 item

                  favorable dan 30 item

                  unfavorable

                  Subjek yang digunakan

                  dalam penelitian ini adalah

                  siswa dan siswi SMU yang

                  berada di kelas XI atau kelas

                  2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                  Dalam penelitian ini peneliti

                  mengambil sampel sebanyak

                  3 kelas dan jumlah sampel

                  sebanyak 100 siswa-siswi di

                  mana 1 kelas berasal dari

                  kelas unggulan atau kelas XI

                  IPA 1 dan dua kelas lagi

                  berasal dari kelas yang tidak

                  diunggulkan atau kelas

                  reguler yaitu kelas XI IPS 2

                  dan kelas XI IPS 3 Untuk

                  mendapatkan subjek ini

                  peneliti bekerjasama dengan

                  segenap pihak sekolah dari

                  SMUN 1 Babelan Bekasi

                  yang berhubungan dengan

                  bagian kesiswaan dan guru-

                  guru BP yang menangani ke

                  tiga kelas tersebut

                  B Pelaksanaan Penelitian

                  Pada penelitian ini

                  peneliti melaksanakan try out

                  terpakai yaitu data diperoleh

                  dengan try out sekaligus

                  digunakan sebagai data dalam

                  penelitian Pengambilan data

                  dilakukan pada tanggal 13

                  Oktober 2009 untuk

                  penyebaran kuesioner atau

                  skala kecemasan yang

                  berjumlah 100 angket yang

                  terdiri dari 60 item Pada 14-

                  19 Oktober 2009 untuk

                  mengambil fotocopy raport

                  yang masih berada di siswa

                  dan siswi Pengambilan

                  fotocopy raport dilakukan

                  dalam rentang waktu 5 hari

                  disebabkan peneliti

                  mengalami kesulitan dalam

                  meminta fotocopy raport

                  kepada siswa dan siswi

                  SMUN 1 Babelan Bekasi

                  Proses pengambilan data

                  pada tanggal 13 Oktober

                  2009 dilakukan pada pukul

                  1000 sampai dengan pukul

                  1200 Proses pengambilan

                  data pertama dilakukan di

                  kelas XI IPA 1 kemudian

                  dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                  dan setelah itu dilanjutkan di

                  kelas XI IPS 2

                  Jumlah keseluruhan

                  subjek dalam penelitian ini

                  adalah berjumlah 100 siswa-

                  siswi 30 siswa-siswi berasal

                  dari kelas XI IPA 1 40

                  siswa-siswi berasal dari kelas

                  XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                  berasal dari kelas XI IPS 2

                  Penelitian ini mengalami

                  hambatan hambatan yang

                  dimaksud adalah peneliti

                  menyebarkan angket

                  sebanyak 100 namun data

                  yang dapat peneliti olah

                  hanya 84 data dan 16 data

                  yang lain tidak dapat diolah

                  karena subjek tidak mengisi

                  angket yang telah peneliti

                  berikan Sehingga penelitian

                  ini hanya terdiri dari 84

                  subjek

                  C Hasil Penelitian

                  1 Deskripsi Subjek

                  Penelitian

                  a Jenis Kelamin

                  Subjek dalam

                  penelitian ini terdiri

                  dari 46 subjek pria

                  dengan presentase

                  5476 dan 38 subjek

                  wanita dengan

                  presentase 4524

                  Dapat dilihat

                  rinciannya pada tabel

                  berikut ini

                  Tabel 2

                  Distribusi Subjek

                  Berdasarkan Jenis

                  Kelamin

                  No Jenis

                  Kelamin

                  Jumlah Presentase

                  ()

                  1 Pria 46 5476

                  2 Wanita 38 4524

                  b Usia

                  Subjek dalam

                  penelitian ini terdiri

                  dari 14 subjek yang

                  berusia 15 tahun

                  dengan presentase

                  1666 64 subjek

                  yang berusia 16 tahun

                  dengan presentase

                  7619 dan 6 subjek

                  yang berusia 17 tahun

                  dengan presentase

                  715 Dapat dilihat

                  rinciannya pada tabel

                  berikut ini

                  Tabel 3

                  Distribusi Subjek

                  Berdasarkan Usia

                  No Usia Jumlah Presentase

                  ()

                  1 15

                  tahun

                  14 1666

                  2 16

                  tahun

                  64 7619

                  3 17

                  tahun

                  6 715

                  c Kelas

                  Subjek dalam

                  penelitian ini terdiri

                  dari 30 subjek dari

                  kelas XI IPA dengan

                  presentase 3571

                  dan 54 subjek untuk

                  kelas XI IPS dengan

                  presentase 6429

                  Dapat dilihat

                  rinciannya pada tabel

                  berikut ini

                  Tabel 4

                  Distribusi Subjek

                  Berdasarkan Kelas

                  No Kelas Jumlah Presentase

                  ()

                  1 XI

                  IPA

                  30 3571

                  2 XI

                  IPS

                  54 6429

                  2 Hasil Pengukuran Mean

                  Skala Kecemasan dengan

                  Jenis Kelamin Usia dan

                  Kelas

                  a Hasil Pengukuran

                  Mean Skala

                  Kecemasan dengan

                  Jenis Kelamin

                  Tabel 5

                  Hasil pengukuran

                  Mean Skala

                  Kecemasan dengan

                  Jenis Kelamin

                  No Jenis

                  Kelamin

                  Jumlah

                  Kecemasan

                  1 Pria 46

                  2 Wanita 38

                  Berdasarkan

                  data di atas diketahui

                  bahwa mean

                  kecemasan pada pria

                  lebih tinggi dari pada

                  wanita hal ini

                  ditunjukkan dengan

                  skor7663 untuk pria

                  dan 7555 untuk

                  wanita

                  b Hasil Pengukuran

                  Mean Skala

                  Kecemasan dengan

                  Usia

                  Tabel 6

                  Hasil pengukuran

                  Mean Skala

                  Kecemasan dengan

                  Usia

                  Berdasarkan data

                  di atas diketahui

                  bahwa mean

                  kecemasan yang

                  tertinggi terletak pada

                  usia 17 tahun dengan

                  skor 8567 kemudian

                  di susul oleh usia 15

                  tahun dengan skor

                  8543 dan yang

                  terendah terletak pada

                  usia 16 tahun dengan

                  skor 8144

                  c Hasil Pengukuran

                  Mean Skala

                  Kecemasan dengan

                  Kelas

                  Tabel 7

                  Hasil pengukuran

                  Mean Skala

                  Kecemasan dengan

                  Kelas

                  No Kelas Jumlah Mean

                  Skala

                  No Usia Jumlah Mean

                  Skala

                  Kecemasan

                  1 15

                  tahun

                  14 8543

                  2 16

                  tahun

                  64 8144

                  3 17

                  tahun

                  6 8567

                  Kecemasan

                  1 XI

                  IPA

                  30

                  2 XI

                  IPS

                  54

                  Berdasarkan data

                  di atas diketahui

                  bahwa mean

                  kecemasan yang

                  tertinggi berada pada

                  kelas XI IPS dengan

                  skor 7796 dan yang

                  terendah berada pada

                  kelas XI IPA dengan

                  skor 7287

                  3 Hasil Uji Validitas dan

                  Realibilitas Skala

                  Kecemasan

                  a Uji Validitas

                  Menurut Azwar

                  (2008) validitas item

                  dapat dianggap

                  memuaskan apabila

                  koefisien validitasnya

                  sebesar ge 03

                  Berdasarkan hasil uji

                  coba pada skala

                  kecemasan yang

                  berjumlah 60 item

                  dihasilkan 36 item

                  yang valid Validitas

                  item dalam penelitian

                  ini untuk skala

                  kecemasan bergerak

                  dari 0301 sampai

                  dengan 0538

                  Distribusi item yang

                  valid dapat di lihat

                  dari tabel berikut ini

                  Tabel 8

                  Distribusi item

                  valid Skala

                  Kecemasan

                  No Komponen

                  Nomor Item

                  Favorabel

                  1 Komponen

                  Psikologis

                  1234567

                  8910

                  2 Komponen

                  Fisiologis

                  111213141516

                  17181920

                  3 Komponen

                  Sosial

                  2122232425

                  2627282930

                  Total

                  Keterangan

                  item yang tidak valid

                  b Uji Realibilitas

                  Uji realibilitas

                  dilakukan bertujuan

                  untuk mengetahui

                  konsistensi alat ukur

                  Teknik yang

                  digunakan untuk

                  mendapatkan

                  konsistensi dari alat

                  ukur yaitu teknik

                  Alpha Cronbach

                  Dalam penelitian ini

                  batas koefisien

                  reliabilitas yang

                  digunakan adalah ge

                  07 Hal ini sesuai

                  dengan pendapat dari

                  Azwar (2008)

                  Hasil uji realibiltas

                  untuk skala

                  kecemasan di peroleh

                  nilai realibitas sebesar

                  0824 Hal ini terlihat

                  pada tabel di bawah

                  ini

                  Tabel 9

                  Realibilitas Skala

                  Kecemasan

                  Reliability

                  Statistics

                  4 Hasil Uji Normalitas dan

                  Linearitas Uji Asumsi

                  a Uji Normalitas

                  Untuk melihat

                  sebaran skor dalam uji

                  normalitas dari skala

                  kecemasan dapat

                  dilihat pada uji

                  Kolmogorov-Smirnov

                  Berdasarkan hasil uji

                  normalitas pada skala

                  kecemasan diketahui

                  nilai statistiknya

                  sebesar 091 dengan

                  signifikansi sebesar

                  Cronbachs Alpha N of Items824 60

                  0084 (p gt 005) Hal

                  ini menunjukkan

                  distribusi skor skala

                  kecemasan pada

                  subjek penelitian

                  adalah normal tetapi

                  prestasi akademik

                  matematika nilai

                  statistiknya 0198

                  dengan signifikansi

                  sebesar 0000 (p lt

                  005) yang berarti

                  tidak normal

                  Distribusi skor skala

                  kecemasan terlihat

                  pada tabel berikut ini

                  Tabel 10

                  Hasil Uji

                  Normalitas Skala

                  Kecemasan

                  T

                  ests of Normality

                  Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                  091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                  a Lilliefors Significance Correction

                  b Uji Linieritas

                  Tabel 11

                  Hasil Uji Linieritas

                  Skala Kecemasan

                  dan Prestasi

                  Akademik

                  Matematika

                  ANOVAb

                  96932 1 96932 4204 044a

                  1890628 82 230561987560 83

                  RegressionResidualTotal

                  Model1

                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                  Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                  Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                  Berdasarkan hasil

                  uji linieritas diperoleh

                  signifikansi sebesar

                  0044 (p lt 005) Hal

                  ini menunjukkan

                  bahwa hubungan

                  antara skala

                  kecemasan dengan

                  prestasi akademik

                  yaitu linier

                  5 Analisis Data Uji

                  Hipotesis

                  Berdasarkan hasil uji

                  normalitas dan linieritas

                  diketahui bahwa bahwa

                  skala kecemasan normal

                  tetapi prestasi akademik

                  matematika tidak normal

                  sedangkan linieritasnya

                  adalah linier Oleh karena

                  itu untuk analisis korelasi

                  dapat menggunakan

                  analisis statistik

                  parametrik dengan teknik

                  korelasi product moment

                  Pearson

                  Berdasarkan analisis

                  data yang dilakukan

                  dengan menggunakan

                  teknik korelasi Pearson

                  (1-tailed) diketahui nilai

                  koefisien korelasi sebesar

                  r = - 0221 dengan taraf

                  signifikansi sebesar 0022

                  (p lt 005) Hal ini dapat

                  dilihat pada tabel berikut

                  ini

                  Tabel 12

                  Uji Hipotesis

                  Correlations

                  1 -221022

                  84 84-221 1022

                  84 84

                  Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                  Skala Kecemasan

                  Prestasi AkademikMatematika

                  SkalaKecemasan

                  PrestasiAkademik

                  Matematika

                  Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                  Hasil tersebut

                  menunjukkan bahwa

                  hipotesis penelitian ini

                  diterima artinya terdapat

                  hubungan negatif yang

                  signifikan antara

                  kecemasan dalam

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  dengan prestasi akademik

                  matematika pada remaja

                  dimana semakin tinggi

                  tingkat kecemasan remaja

                  dalam menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  maka semakin rendah

                  prestasi akademik

                  matematika pada remaja

                  6 Hasil Perhitungan Mean

                  Empirik dan Mean

                  Hipotetik

                  Hasil perhitungan dari

                  perbandingan antara

                  mean empirik dengan

                  mean hipotetik antara

                  kecemasan dalam

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika dan

                  prestasi akademik

                  matematika terlihat

                  bahwa kecemasan siswa

                  dalam menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  berada pada kategori

                  sedang Hal ini dapat

                  dilihat pada tabel berikut

                  ini

                  Tabel 13

                  Hasil Perhitungan

                  Mean Empirik dan

                  Mean Hipotetik Skala

                  Kecemasan

                  Variabel Mean

                  Empirik

                  Mean

                  Hipotetik

                  Standar

                  Deviasi

                  Skala

                  Kecemasan

                  7614 90 18

                  Dibawah ini

                  merupakan deskripsi

                  untuk lebih mengetahui

                  gambaran kecemasan

                  dalam menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  dengan klasifikasi sangat

                  rendah rendah sedang

                  tinggi dan sangat tinggi

                  yang dapat diketahui

                  dengan cara perhitungan

                  sebagai berikut

                  Jumlah aitem yang

                  valid pada skala

                  kecemasan sebanyak 36

                  item dengan

                  menggunakan kategori

                  nilai dari 1 sampai

                  dengan 4 Ini berarti nilai

                  skala terkecil berjumlah 1

                  dan yang terbesar

                  berjumlah 4 Jarak

                  minimum adalah nilai

                  terkecil dikalikan dengan

                  jumlah item yang valid (1

                  x 36 = 36) dan jarak

                  maksimum adalah nilai

                  terbesar dikalikan dengan

                  jumlah item yang valid (4

                  x 36 = 144) Untuk

                  mendapatkan nilai jarak

                  sebaran yaitu dengan cara

                  mengurangi jarak

                  maksimum dengan jarak

                  minimum (144 ndash 36 =

                  108)

                  Standar Deviasi (δ)

                  didapatkan dengan cara

                  membagi nilai jarak

                  sebaran dengan 6 atau

                  nilai jarak sebaran 6 =

                  (108 6 = 18) nilai 6 ini

                  didapat dari kurva

                  distribusi normal yang

                  terbagi atas 6 wilayah 3

                  daerah positif (+) dan 3

                  daerah negatif (-) Setelah

                  mendapatkan nilai standar

                  deviasi (δ) kemudian

                  langsung mencari nilai

                  Mean Hipotetik (micro)

                  dengan cara mengalihkan

                  nilai tengah skala dengan

                  cara mengalikan nilai

                  tengah skala dengan

                  jumlah item yang valid

                  (25 x 36 = 90) Nilai 25

                  didapatkan dari nilai

                  tengah dari kategori nilai

                  minimum (1) sampai

                  dengan kategori nilai

                  maksimum (4)

                  Berikut ini adalah

                  pengelompokkan skala

                  kecemasan yang

                  diperoleh dengan cara

                  menghitung

                  Sangat Rendah =

                  ME lt MH ndash 2SD

                  =

                  ME lt 90 -2 (18)

                  =

                  ME lt 54

                  Rendah =

                  MH ndash 2SD le ME lt MH -

                  1SD

                  =

                  90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                  =

                  54 le ME lt 72

                  Rata-rata =

                  MH ndash 1SD le ME lt MH +

                  1SD

                  =

                  90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                  =

                  72 le ME lt 108

                  Tinggi = MH +

                  1SD le ME lt MH + 2SD

                  =

                  90 + 18 le ME lt 90 + 36

                  =

                  108 le ME lt 126

                  Sangat Tinggi = ME ge

                  MH + 2SD

                  =

                  ME ge 90 + 36

                  =

                  ME ge 126

                  Tabel 14

                  Pengelompokkan Skala

                  Kecemasan (Azwar

                  2008)

                  Keterangan

                  1 ME Mean

                  Empirik

                  ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                  MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                  MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                  MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                  ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                  2 MH Mean

                  Hipotetik

                  3 SD Standar

                  Deviasi

                  Dibawah ini

                  merupakan penggolongan

                  subjek penelitian yang

                  digambarkan pada kurva

                  berikut

                  Gambar 1

                  Kurva Distribusi

                  Normal Kecemasan

                  dalam menghadapi

                  Mata Pelajaran

                  Matematika

                  Berdasarkan kurva

                  distribusi normal diatas

                  diketahui bahwa rata-rata

                  kecemasan remaja dalam

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  berada pada taraf sedang

                  atau rata-rata

                  D Pembahasan

                  Penelitian ini

                  bertujuan untuk menguji

                  hipotesis yang berbunyi

                  terdapat hubungan yang

                  negatif antara kecemasan

                  dalam menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  dengan prestasi akademik

                  matematika pada remaja

                  Berdasarkan hasil

                  pengujian hipotesis pada

                  penelitian ini hasil

                  tersebut menunjukkan

                  bahwa hipotesis diterima

                  Hal ini berarti bahwa

                  terdapat hubungan negatif

                  yang signifikan antara

                  kecemasan dalam

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  dengan prestasi akademik -2SD

                  -1SD

                  MH

                  +1SD

                  +2SD54 72 90 10

                  8126

                  Sangat Rendah

                  Rendah

                  Sedang

                  Tinggi

                  Sangat Tinggi

                  7614

                  matematika pada remaja

                  dimana semakin tinggi

                  tingkat kecemasan remaja

                  dalam menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  maka semakin rendah

                  prestasi akademik

                  matematika pada remaja

                  Menurut Nawangsari

                  (2000) kecemasan adalah

                  suatu kondisi yang tidak

                  menyenangkan meliputi

                  rasa takut rasa tegang

                  khawatir bingung tidak

                  suka yang sifatnya

                  subjektif dan timbul

                  karena adanya perasaan

                  tidak aman terhadap

                  bahaya yang diduga akan

                  terjadi Kecemasan bisa

                  terjadi dalam berbagai

                  macam kondisi ketika

                  kecemasan ini terjadi

                  pada saat individu sedang

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  maka secara jelas

                  individu tersebut akan

                  memiliki perasaan tidak

                  aman saat menghadapi

                  mata pelajaran

                  matematika

                  Hal ini terlihat dalam

                  penelitian ini dimana

                  hasil mean empirik skala

                  kcemasan dalam

                  penelitian ini yaitu 7614

                  berada pada posisi rata-

                  rata Hasil ini

                  menunjukkan bahwa

                  terdapat kecemasan yang

                  dialami oleh siswa dan

                  siswi kelas XI di Sekolah

                  Menengah Umum Negeri

                  (SMUN) 1 Babelan

                  Bekasi saat menghadapi

                  mata pelajaran

                  matematika

                  Kecemasan siswa

                  dan siswi dalam

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  dipengaruhi oleh

                  beberapa faktor

                  Berdasarkan gabungan

                  dari pendapat Jersild dari

                  Ahli Konstitusi (ahli yang

                  meneliti tentang sifat

                  alamiah yang dimiliki

                  oleh setiap individu)

                  Freud dari Ahli

                  Psikoanalisis Calvin S

                  Hall dari Ahli Kultural

                  dan Mowrer dari Ahli

                  Teori Belajar (dalam

                  Soeharjono 1988) faktor

                  yang mempengaruhi

                  remaja menjadi cemas

                  yaitu faktor Mikrokosmos

                  (keadaan diri individu)

                  seperti keadaan biologi

                  individu seperti jenis

                  kelamin dan dapat pula

                  dipengaruhi oleh

                  perkembangan individu

                  yang dapat dilihat dari

                  usia individu dan faktor

                  Makrokosmos (keadaan

                  lingkungan) seperti

                  lingkungan kelas

                  Hal ini terlihat dari

                  hasil data yang diperoleh

                  dalam penelitian ini

                  berdasarkan hasil data

                  yang didapatkan

                  kecemasan dapat

                  dipengaruhi oleh jenis

                  kelamin usia dan kelas

                  Andi (2007) mengatakan

                  bahwa dalam belajar

                  matematika diperlukan

                  rasa ingin tahu perhatian

                  dan minat dalam

                  mempelajari matematika

                  serta sikap ulet dan

                  percaya diri dalam

                  pemecahan masalah

                  Menurut Tapia

                  (1996) kecemasan

                  terhadap pelajaran

                  matematika berhubungan

                  dengan jenis kelamin

                  dimana faktor yang

                  mempengaruhi

                  kecemasan adalah rasa

                  percaya diri minat

                  terhadap pelajaran

                  matematika dan motivasi

                  Tapia menerangkan lebih

                  lanjut bahwa rasa percaya

                  diri minat terhadap

                  pelajaran matematika dan

                  motivasi pada pria lebih

                  rendah dibandingkan

                  dengan wanita sehingga

                  pria lebih cemas dalam

                  pelajaran matematika

                  Hal ini dijelaskan

                  lebih lanjut dari hasil

                  penelitian Nawangsari

                  (2001) diperoleh data

                  bahwa siswa pria lebih

                  cemas terhadap

                  matematika dibandingkan

                  siswa wanita

                  Hal di atas juga

                  terlihat pada hasil

                  penelitian ini di mana

                  jenis kelamin subjek pria

                  lebih tinggi tingkat

                  kecemasannya

                  dibandingkan dengan

                  subjek wanita ini terlihat

                  dari skor mean

                  kecemasan 7663 pada

                  pria dan 7555 pada

                  wanita

                  Berdasarkan

                  pengamatan yang

                  dilakukan oleh Riyanto

                  (2009) di mana kelas IPS

                  lebih banyak mengalami

                  kesulitan dalam

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika jika

                  dibandingkan dengan

                  kelas IPA karena untuk

                  memahami mata

                  pelajaran matematika

                  dibutuhkan pemahaman

                  yang mendalam dan

                  latihan yang berulang kali

                  untuk memperoleh hasil

                  yang baik sedangkan

                  materi yang banyak

                  diberikan di kelas IPS

                  adalah materi yang

                  menggunakan metode

                  menghafal Hal ini lah

                  yang menyebabkan kelas

                  IPS lebih cemas bila

                  dibandingkan dengan

                  kelas IPA Hal ini sesuai

                  dengan hasil penelitian ini

                  terhadap

                  pengelompokkan kelas di

                  mana diperoleh hasil

                  mean kecemasan yang

                  tertinggi berada pada

                  kelas XI IPS dengan skor

                  7796 yang berarti bahwa

                  dalam menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  siswa kelas XI IPS lebih

                  cemas jika dibandingkan

                  dengan siswa XI IPA

                  Selanjutnya

                  berdasarkan

                  pengelompokkan usia

                  terlihat dari hasil

                  penelitian yang dilakukan

                  oleh Pearson (dalam

                  Soeharjono 1988) pada

                  100 orang anak yang

                  berusia 5 ndash 18 tahun

                  ternyata anak yang

                  berusia diatas 12 tahun

                  lebih menunjukkan rasa

                  cemas akan di caci maki

                  atau dibuat malu karena

                  tidak dapat melakukan

                  sesuatu dengan baik dan

                  benar disamping itu

                  dipengaruhi pula oleh

                  jumlah terkecil dari

                  subjek yang menduduki

                  suatu kelompok usia atau

                  jumlah terkecil dari

                  keberadaan subjek yang

                  menduduki kelompok

                  usia tertentu

                  Hasil penelitian

                  diatas terlihat pula dalam

                  penelitian ini di mana

                  diperoleh hasil mean

                  kecemasan yang tertinggi

                  terletak pada usia 17

                  tahun dengan jumlah 6

                  subjek diperoleh skor

                  mean 8567 kemudian di

                  susul oleh usia 15 tahun

                  dengan jumlah 14 subjek

                  diperoleh skor mean

                  8543 dan yang terendah

                  terletak pada usia 16

                  tahun dengan jumlah 64

                  subjek skor mean 8144

                  hasil penelitian ini

                  menunjukkan bahwa

                  kecemasan subjek dalam

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  dapat terlihat dari

                  banyaknya jumlah subjek

                  Di mana semakin banyak

                  subjek yang berada dalam

                  suatu populasi maka

                  semakin rendah tingkat

                  kecemasannya

                  Bila kecemasan

                  dalam menghadapi

                  matematika terjadi dalam

                  satu kurun waktu tertentu

                  atau satu semester secara

                  tidak langsung akan

                  mempengaruhi prestasi

                  akademik matematika

                  siswa dan siswi tersebut

                  Hal ini terlihat pada

                  data yang dihasilkan

                  dalam penelitian ini

                  dimana ada korelasi

                  negatif antara kecemasan

                  dalam menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  dengan prestasi akademik

                  matematika pada remaja

                  dengan nilai koefisien

                  korelasi sebesar r = -

                  0221 dengan signifikansi

                  sebesar 0022 (p lt 005)

                  yang artinya semakin

                  tinggi tingkat kecemasan

                  siswa dalam menghadapi

                  mata pelajaran

                  matematika maka

                  semakin rendah prestasi

                  akademik matematika

                  siswa dan sebaliknya

                  semakin rendah tingkat

                  kecemasan siswa dalam

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  maka akan semakin tinggi

                  prestasi akademik

                  matematika yang

                  dihasilkan oleh siswa

                  Hasil penelitian ini

                  ternyata sama dengan

                  penelitian yang

                  dikemukakan oleh

                  Nawangsari (2000) di

                  mana ada korelasi negatif

                  antara skor kecemasan

                  terhadap matematika

                  dengan prestasi akademik

                  pada siswa SLTP di

                  Surabaya Hal ini

                  menunjukkan bahwa

                  semakin tinggi tingkat

                  kecemasan siswa

                  terghadap pelajaran

                  matematika maka

                  semakin rendah prestasi

                  akademik yang dihasilkan

                  oleh siswa begitu pula

                  sebaliknya semakin

                  rendah tingkat kecemasan

                  siswa terhadap pelajaran

                  matematika maka

                  semakin tinggi prestasi

                  akademik yang dihasilkan

                  BAB V

                  PENUTUP

                  Kesimpulan

                  Berdasarkan hasil

                  pengumpulan data dan hasil

                  analisis data yang telah

                  dilakukan maka dapat

                  ditarik kesimpulan bahwa

                  hipotesis dalam penelitian

                  ini diterima hal ini

                  menunjukkan bahwa ada

                  hubungan yang negatif

                  antara kecemasan dalam

                  menghadapi mata pelajaran

                  matematika dengan prestasi

                  akademik matematika pada

                  siswa dan siswi kelas XI di

                  Sekolah Menengah Umum

                  Negeri (SMUN) 1 Babelan

                  Bekasi

                  Berdasarkan data

                  tambahan diperoleh hasil

                  bahwa faktor-faktor yang

                  mempengaruhi kecemasan

                  siswa dalam menghadapi

                  mata pelajaran matematika

                  adalah jenis kelamin usia

                  dan kelas Di mana siswa

                  pria cenderung lebih cemas

                  dalam menghadapi mata

                  pealajaran matematika

                  dibandingkan dengan siswa

                  wanita Selain itu diperoleh

                  pula data bahwa usia 17

                  tahun jauh lebih cemas

                  dibandingkan selanjutnya

                  disusul usia 15 tahun dan

                  16 tahun hal ini terlihat

                  dari jumlah subjek pada

                  usia tertentu di mana

                  jumlah subjek yang

                  menduduki usia 17 tahun

                  lebih sedikit atau berjumlah

                  6 subjek kemudian di susul

                  oleh usia 15 tahun yang

                  berjumlah 14 subjek dan

                  pada usia 16 tahun

                  sejumlah 64 subjek Bukan

                  hanya usia namun kelas pun

                  menunjukkan data bahwa

                  kelas XI IPS cenderung

                  lebih cemas dalam

                  menghadapi mata pelajaran

                  matematika dibandingkan

                  dengan kelas XI IPA

                  Saran

                  Berdasarkan hasil

                  penelitian yang telah

                  dilakukan peneliti

                  mempunyai beberapa saran

                  yang dapat diberikan

                  sebagai berikut

                  d Berdasarkan hasil

                  data yang diperoleh

                  terlihat bahwa

                  kecemasan siswa dan

                  siswi dalam

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  berada pada kategori

                  rata-rata atau sedang

                  Hal ini menunjukkan

                  bahwa rata-rata siswa

                  dan siswi di Sekolah

                  Menengah Umum

                  Negeri (SMUN) 1

                  Babelan Bekasi

                  mengalami

                  kecemasan cemas saat

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  Untuk mengurangi

                  kecemasan dalam

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  peneliti menyarankan

                  kepada siswa dan

                  siswi sebelum

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  diharapkan siswa dan

                  siswi dapat lebih giat

                  lagi untuk berlatih

                  mengerjakan tugas-

                  tugas matematika

                  soal-soal matematika

                  dan memperdalam

                  kembali materi yang

                  telah diajarkan oleh

                  guru matematika Hal

                  ini bertujuan untuk

                  membantu siswa dan

                  siswi agar

                  mengurangi

                  kecemasan dalam

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  Bila kecemasan itu

                  berkurang maka

                  secara tidak langsung

                  prestasi akademik

                  matematika siswa dan

                  siswi akan meningkat

                  Sehubungan

                  penelitian ini peneliti

                  menyarankan kepada para

                  peneliti selanjutnya agar

                  dapat menggunakan

                  populasi yang lebih luas

                  lagi bukan hanya siswa

                  dan siswi dari SMUN

                  (Sekolah Menengah

                  Umum Negeri) mungkin

                  dengan mengambil

                  sampel dari siswa yang

                  berasal dari SMUS

                  (Sekolah Menengah

                  Umum Swasta) untuk

                  melihat apakah siswa dari

                  SMUS (Sekolah

                  Menengah Umum

                  Swasta) juga mengalami

                  kecemasan dalam

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  yang secara langsung

                  akan mempengaruhi

                  prestasi akademik

                  matematikanya Selain itu

                  untuk pengembangan

                  teori psikologi pendidikan

                  diharapkan untuk

                  penelitian selanjutnya

                  dapat melihat kecemasan-

                  kecemasan lain yang

                  terjadi di luar mata

                  pelajaran matematika di

                  mana mata pelajaran

                  tersebut sering pula

                  dialami oleh siswa dan

                  siswi selain kecemasan

                  menghadapi mata

                  pelajaran matematika

                  Misalnya cemas

                  menghadapi pelajaran

                  kimia bahasa inggris

                  ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                  matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                  Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                  Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                  Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                  Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                  Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                  Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                  Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                  Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                  Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                  Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                  terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                  Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                  Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                  Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                  Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                  Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                  Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                  Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                  Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                  Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                  Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                  Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                  Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                  Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                  • Prestasi Akademik
                  • Mata Pelajaran Matematika
                  • Remaja
                  • Hipotesis
                  • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                  • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                  • CPopulasi dan Sampel
                  • DTeknik Pengumpulan Data
                  • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                  • FTeknik Analisa Data

                    3) Perkembangan individu

                    yang dapat dilihat dari usia

                    individu

                    b Makrokosmos (keadaan

                    lingkungan)

                    1) Orang tua atau keluarga

                    dirumah

                    2) Sekolah (kelas) tetangga

                    teman-teman

                    3) Masyarakat meliputi

                    keadaan sosial budaya

                    lingkungan agama dan

                    sebagainya

                    Berdasarkan kedua

                    pendapat yang dikemukakan oleh

                    Freud (dalam Soehardjono1988)

                    dan penggabungan pendapat dari

                    Jersild dari Ahli Konstitusi (ahli

                    yang meneliti tentang sifat alamiah

                    yang dimiliki oleh setiap individu)

                    Freud dari Ahli Psikoanalisis

                    Calvin S Hall dari Ahli Kultural

                    dan Mowrer dari Ahli Teori

                    Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                    dapat ditarik kesimpulan bahwa

                    faktor yang mempengaruhi

                    kecemasan adalah keadaan

                    lingkungan di mana keadaan itu

                    dapat dilihat pada lingkungan

                    sekolah terutama di dalam kelas

                    atau karena kehilangan orang yang

                    dicintai misalnya guru orang tua

                    teman dan lain sebagainya selain

                    itu dipengaruhi pula oleh keadaan

                    didalam diri individu seperti

                    keadaan biologi individu seperti

                    jenis kelamin dan dapat pula

                    dipengaruhi oleh perkembangan

                    individu yang dapat dilihat dari

                    usia individu selain itu dapat pula

                    disebabkan oleh konflik yang tidak

                    dapat terselesaikan antara

                    kebutuhan untuk pemuasan

                    instinktual individu dengan

                    keadaan lingkungan melarang

                    pemuasan yang dinginkan oleh

                    individu

                    Komponen-Komponen

                    Kecemasan

                    Menurut Dacey (2000)

                    dalam mengenali gejala kecemasan

                    dapat di tinjau melalui tiga

                    komponen yaitu

                    a Komponen Psikologis berupa

                    kegelisahan gugup tegang

                    cemas rasa tidak aman takut

                    cepat terkejut

                    b Komponen Fisiologis berupa

                    jantung berdebar keringat

                    dingin pada telapak tangan

                    tekanan darah meninggi

                    (mudah emosi) respon kulit

                    terhadap aliran galvanis

                    (sentuhan dari luar) berkurang

                    gerakan peristaltik (gerakan

                    berulang-ulang tanpa disadari)

                    bertambah gejala somatik atau

                    fisik (otot) gejala somatik atau

                    fisik (sensorik) gejala

                    Respiratori (pernafasan) gejala

                    Gastrointertinal (pencernaan)

                    gejala Urogenital (perkemihan

                    dan kelamin)

                    c Komponen Sosial

                    sebuah perilaku yang

                    ditunjukkan oleh individu di

                    lingkungannya Perilaku itu

                    dapat berupa tingkah laku

                    (sikap) dan gangguan tidur

                    Berdasarkan penjelasan

                    yang telah dikemukakan oleh

                    Dacey (2000) bahwa dalam

                    mengenali gejala kecemasan dapat

                    di lihat dari tiga komponen Di

                    mana ke tiga komponen tersebut

                    adalah komponen psikologis

                    komponen fisiologis dan

                    komponen sosial

                    Dampak Kecemasan

                    Menurut Hartanti (1997)

                    kecemasan akan membawa

                    individu mengantisipasi situasi

                    ketakutan yang tak berbahaya

                    membesar-besarkan bahaya atau

                    risiko sehingga dapat menghambat

                    kegiatan individu dalam menjalani

                    kehidupannya Sementara itu

                    menurut Horney (dalam

                    Soeharjono 1988) individu yang

                    mengalami kecemasan akan terus-

                    menerus membentuk defens

                    (pertahanan) di dalam dirinya

                    untuk melawan lingkungan yang di

                    anggap tidak adil dan kejam

                    terhadap dirinya Perlawanan yang

                    dilakukan oleh individu terhadap

                    lingkungannya akan membuat

                    individu semakin tidak mempunyai

                    kekuatan untuk mengubahnya dan

                    dapat melemahkan kemampuannya

                    dalam menumbuhkan kepercayaan

                    pada dirinya

                    Dari pendapat yang

                    dikemukakan oleh Hartanti (1997)

                    dan Horney (dalam Soeharjono

                    1988) mengenai dampak

                    kecemasan maka dapat ditarik

                    kesimpulan bahwa dampak

                    kecemasan adalah sebuah

                    perlawanan yang dilakukan oleh

                    individu terhadap sesuatu yang

                    dapat membuat individu cemas di

                    mana bila individu terus-menerus

                    melakukan perlawanan pada

                    kondisi ini maka kegiatan individu

                    akan terganggu individu akan

                    merasa tidak berdaya untuk

                    merubah kondisi tersebut dan

                    individu menjadi kurang percaya

                    pada kemampuan yang

                    dimilikinya

                    Prestasi Akademik

                    Penilaian terhadap hasil

                    belajar siswa untuk mengetahui

                    sejauhmana siswa telah mencapai

                    sasaran belajar inilah yang disebut

                    sebagai prestasi akademik Winkel

                    (dalam Christantie 2007)

                    mengatakan bahwa proses belajar

                    yang dialami oleh siswa

                    menghasilkan perubahan-

                    perubahan dalam bidang

                    pengetahuan dan pemahaman

                    dalam bidang nilai sikap dan

                    keterampilan Adanya perubahan

                    tersebut tampak dalam prestasi

                    akademik yang dihasilkan oleh

                    siswa terhadap pertanyaan

                    persoalan atau tugas yang

                    diberikan oleh guru Melalui

                    prestasi akademik siswa dapat

                    mengetahui kemajuan-kemajuan

                    yang telah dicapainya dalam

                    belajar Menurut Poerwodarminto

                    (dalam Wahyuningsih 2004) yang

                    dimaksud dengan prestasi adalah

                    hasil yang telah dicapai dilakukan

                    atau dikerjakan oleh individu

                    Sedangkan prestasi akademik itu

                    sendiri diartikan sebagai prestasi

                    yang dicapai oleh seorang siswa

                    pada jangka waktu tertentu dan di

                    catat dalam buku rapor sekolah

                    Berdasarkan beberapa

                    pendapat yang telah dikemukakan

                    oleh Winkel (dalam Christantie

                    2007) dan Poerwodarminto (dalam

                    Wahyuningsih 2004) maka dapat

                    di tarik kesimpulan mengenai

                    pengertian prestasi akademik yaitu

                    suatu cara yang dilakukan untuk

                    memberikan penilaian terhadap

                    hasil-hasil belajar siswa yang

                    dilakukan dalam jangka waktu

                    tertentu dan di catat dalam buku

                    prestasi siswa atau buku rapor

                    siswa di sekolah

                    Faktor-Faktor yang

                    Mempengaruhi Prestasi

                    Akademik

                    Menurut Suryabrata (1998)

                    Riyanti Prabowo dan

                    Puspitawati (1996) faktor-faktor

                    yang mempengaruhi prestasi

                    akademik dapat digolongkan

                    menjadi dua bagian yaitu faktor

                    internal dan faktor eksternal

                    b Faktor Internal

                    Merupakan faktor yang

                    berasal dari dalam diri siswa

                    yang dapat mempengaruhi

                    prestasi akademik Faktor ini

                    dapat dibedakan menjadi dua

                    kelompok yaitu

                    1) Faktor fisiologis

                    Dalam hal ini

                    faktor fisiologis yang

                    dimaksud adalah faktor

                    yang berhubungan dengan

                    kesehatan dan pancaindera

                    yaitu

                    a) Kesehatan badan

                    Untuk dapat

                    menempuh studi yang

                    baik siswa perlu

                    memperhatikan dan

                    memelihara kesehatan

                    tubuhnya Keadaan fisik

                    yang lemah dapat

                    menjadi penghalang

                    bagi siswa dalam

                    menyelesaikan program

                    studinya Dalam upaya

                    memelihara kesehatan

                    fisiknya siswa perlu

                    memperhatikan pola

                    makan dan pola tidur

                    untuk memperlancar

                    metabolisme dalam

                    tubuhnya Selain itu

                    juga untuk memelihara

                    kesehatan bahkan juga

                    dapat meningkatkan

                    ketangkasan fisik

                    dibutuhkan olahraga

                    yang teratur

                    b) Pancaindera

                    Berfungsinya

                    pancaindera merupakan

                    syarat berlangsungnya

                    belajar yang baik

                    Dalam sistem

                    pendidikan dewasa ini

                    di antara pancaindera

                    itu yang paling

                    memegang peranan

                    dalam belajar adalah

                    mata dan telinga Hal

                    ini penting karena

                    sebagian besar hal-hal

                    yang dipelajari oleh

                    manusia dipelajari

                    melalui penglihatan dan

                    pendengaran Dengan

                    demikian seorang anak

                    yang memiliki cacat

                    fisik atau bahkan cacat

                    mental akan

                    menghambat dirinya di

                    dalam menangkap

                    pelajaran sehingga

                    pada akhirnya akan

                    mempengaruhi prestasi

                    akademiknya di

                    sekolah

                    2) Faktor psikologis

                    Ada banyak faktor

                    psikologis yang dapat

                    mempengaruhi prestasi

                    akademik siswa antara lain

                    adalah

                    a) Inteligensi

                    Pada umumnya

                    prestasi akademik yang

                    ditampilkan siswa

                    mempunyai kaitan yang

                    erat dengan tingkat

                    kecerdasan yang

                    dimiliki siswa Taraf

                    inteligensi ini sangat

                    mempengaruhi prestasi

                    akademik seorang

                    siswa di mana siswa

                    yang memiliki taraf

                    inteligensi tinggi

                    mempunyai peluang

                    lebih besar untuk

                    mencapai prestasi

                    akademik yang lebih

                    tinggi Sebaliknya

                    siswa yang memiliki

                    taraf inteligensi yang

                    rendah diperkirakan

                    juga akan memiliki

                    prestasi akademik yang

                    rendah Namun

                    bukanlah suatu yang

                    tidak mungkin jika

                    siswa dengan taraf

                    inteligensi rendah

                    memiliki prestasi

                    akademik yang tinggi

                    dan begitu pula

                    sebaliknya

                    b) Sikap

                    Sikap yang

                    pasif rendah diri dan

                    kurang percaya diri

                    dapat merupakan faktor

                    yang menghambat

                    siswa dalam

                    menampilkan prestasi

                    akademiknya

                    c) Motivasi

                    Motivasi belajar

                    merupakan faktor psikis

                    yang bersifat non

                    intelektual Peranannya

                    yang khas ialah dalam

                    hal gairah atau

                    semangat belajar siswa

                    yang termotivasi kuat

                    akan mempunyai

                    banyak energi untuk

                    melakukan kegiatan

                    belajar

                    c Faktor Eksternal

                    Selain faktor-faktor

                    yang ada dalam diri siswa ada

                    hal-hal lain di luar diri yang

                    dapat mempengaruhi prestasi

                    akademik yang akan diraih

                    antara lain adalah

                    1) Faktor lingkungan keluarga

                    a) Sosial ekonomi

                    keluarga

                    Sosial ekonomi

                    keluarga yang memadai

                    akan membuat

                    seseorang lebih banyak

                    kesempatan

                    mendapatkan fasilitas

                    belajar yang lebih baik

                    mulai dari buku alat

                    tulis hingga pemilihan

                    sekolah

                    b) Pendidikan orang tua

                    Orang tua yang

                    telah menempuh

                    jenjang pendidikan

                    tinggi cenderung lebih

                    memperhatikan dan

                    memahami pentingnya

                    pendidikan bagi anak-

                    anaknya dibandingkan

                    dengan yang

                    mempunyai jenjang

                    pendidikan yang lebih

                    rendah

                    c) Perhatian orang tua dan

                    suasana hubungan

                    antara anggota keluarga

                    Dukungan dari

                    keluarga merupakan

                    suatu pemacu semangat

                    berpretasi bagi

                    seseorang Dukungan

                    dalam hal ini bisa

                    secara langsung berupa

                    pujian atau nasihat

                    maupun secara tidak

                    langsung seperti

                    hubugan keluarga yang

                    harmonis

                    2) Faktor lingkungan sekolah

                    a) Sarana dan prasarana

                    Kelengkapan

                    fasilitas sekolah seperti

                    papan tulis kapur atau

                    spidol yang dapat

                    membantu kelancaran

                    proses belajar mengajar

                    di sekolah selain itu

                    bentuk ruangan

                    sirkulasi udara dan

                    lingkungan sekitar

                    sekolah juga dapat

                    mempengaruhi proses

                    belajar mengajar

                    b) Kompetensi guru dan

                    siswa

                    Kualitas guru

                    dan siswa sangat

                    penting dalam meraih

                    prestasi kelengkapan

                    sarana dan prasarana

                    tanpa disertai kinerja

                    yang baik dari para

                    penggunanya akan sia-

                    sia belaka Bila seorang

                    siswa merasa

                    kebutuhannya untuk

                    berprestasi dengan baik

                    di sekolah terpenuhi

                    misalnya dengan

                    tersedianya fasilitas dan

                    tenaga pendidik yang

                    berkualitas yang dapat

                    menimbulkan rasa

                    keingintahuan yang

                    besar hubungan dengan

                    guru dan teman-

                    temannya berlangsung

                    harmonis maka siswa

                    akan memperoleh iklim

                    belajar yang

                    menyenangkan Dengan

                    demikian siswa akan

                    terdorong untuk terus-

                    menerus meningkatkan

                    prestasi akademiknya

                    c) Kurikulum dan metode

                    mengajar

                    Hal ini meliputi

                    materi dan bagaimana

                    cara memberikan materi

                    tersebut kepada siswa

                    Metode pembelajaran

                    yang lebih interaktif

                    (terjadi melalui dua

                    arah) sangat diperlukan

                    untuk menumbuhkan

                    minat dan peran serta

                    siswa dalam kegiatan

                    pembelajaran

                    3) Faktor lingkungan

                    masyarakat

                    a) Sosial budaya

                    Pandangan

                    masyarakat tentang

                    pentingnya pendidikan

                    akan mempengaruhi

                    kesungguhan pendidik

                    dan peserta didik

                    Masyarakat yang masih

                    memandang rendah

                    pendidikan akan enggan

                    mengirimkan anaknya

                    ke sekolah dan

                    cenderung memandang

                    rendah pekerjaan

                    gurupengajar

                    b) Partisipasi terhadap

                    pendidikan

                    Bila semua

                    pihak telah

                    berpartisipasi dan

                    mendukung kegiatan

                    pendidikan mulai dari

                    pemerintah (berupa

                    kebijakan dan

                    anggaran) sampai pada

                    masyarakat bawah

                    setiap orang akan lebih

                    menghargai dan

                    berusaha memajukan

                    pendidikan dan ilmu

                    pengetahuan

                    Pengukuran Prestasi Akademik

                    Menurut Suryabrata (1998)

                    rapor merupakan perumusan

                    terakhir yang diberikan oleh guru

                    mengenai kemajuan atau hasil

                    belajar murid-muridnya selama

                    masa tertentu

                    Azwar (1996) menyebutkan

                    bahwa ada beberapa fungsi

                    penilaian dalam pendidikan yaitu

                    a Penilaian berfungsi selektif

                    (Fungsi Sumatif)

                    Fungsi penilaian ini

                    merupakan pengukuran akhir

                    dalam suatu program dan

                    hasilnya dipakai untuk

                    menentukan apakah siswa

                    dapat dinyatakan lulus atau

                    tidak dalam program

                    pendidikan tersebut Dengan

                    kata lain penilaian berfungsi

                    untuk membantu guru

                    mengadakan seleksi terhadap

                    beberapa siswa misalnya

                    1) Memilih siswa yang akan

                    diterima di sekolah

                    2) Memilih siswa untuk dapat

                    naik kelas

                    3) Memilih siswa yang

                    seharusnya dapat beasiswa

                    b Penilaian berfungsi diagnostik

                    Fungsi penilaian ini

                    selain untuk mengetahui hasil

                    yang dicapai siswa juga

                    mengetahui kelemahan siswa

                    sehingga dengan adanya

                    penilaian maka guru dapat

                    mengetahui kelemahan dan

                    kelebihan masing-masing

                    siswa Jika guru dapat

                    mendeteksi kelemahan siswa

                    maka kelemahan tersebut dapat

                    segera diperbaiki

                    c Penilaian berfungsi sebagai

                    penempatan (Placement)

                    Setiap siswa memiliki

                    kemampuan berbeda satu sama

                    lain Penilaian dilakukan untuk

                    mengetahui di mana

                    seharusnya siswa tersebut

                    ditempatkan sesuai dengan

                    kemampuannya yang telah

                    diperlihatkannya pada prestasi

                    belajar yang telah dicapainya

                    Sebagai contoh penggunaan

                    nilai rapor SMU kelas I

                    menentukan jurusan studi di

                    kelas II dan III

                    d Penilaian berfungsi sebagai

                    pengukur keberhasilan (Fungsi

                    Formatif)

                    Penilaian berfungsi

                    untuk mengetahui sejauh mana

                    suatu program dapat

                    diterapkan Sebagai contoh

                    adalah raport di setiap semester

                    di sekolah-sekolah tingkat

                    dasar dan menegah dapat

                    dipakai untuk mengetahui

                    apakah program pendidikan

                    yang telah diterapkan berhasil

                    diterapkan atau tidak pada

                    siswa tersebut

                    Raport biasanya

                    menggambil nilai dari angka 1

                    sampai dengan 10 terutama

                    pada siswa SD sampai SMU

                    tetapi dalam kenyataan nilai

                    terendah dalam rapor yaitu 4

                    dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

                    di bawah 5 berarti tidak baik

                    atau buruk sedangkan nilai-

                    nilai di atas 5 seperti nilai 6

                    dikategorikan cukup untuk

                    nilai 7 dikategorikan lebih dari

                    cukup untuk nilai 8

                    dikategorikan baik dan untuk

                    nilai 9 dikategorikan sangat

                    baik

                    Mata Pelajaran Matematika

                    Hudoyo (dalam Yoenanto

                    2002) mendefinisikan mata

                    pelajaran matematika adalah

                    sebagai bidang ilmu yang

                    berkenaan dengan ide-ide struktur-

                    struktur dan hubungan-hubungan

                    yang di atur secara logis sehingga

                    pelajaran matematika berkaitan

                    dengan konsep-konsep abstrak

                    yang tersusun secara hirarkis dan

                    dengan penalaran deduktif

                    Nawangsari (2000) mendefinisikan

                    mata pelajaran matematika sebagai

                    suatu bidang ilmu yang membahas

                    ide-ide hubungan-hubungan

                    struktur-struktur yang berkaitan

                    dengan konsep secara abstrak dan

                    berguna dalam kehidupan sehari-

                    hari Menurut Garis-Garis Besar

                    Program Pengajaran Sekolah

                    Lanjutan Tingkat Pertama atau di

                    singkat dengan GBPP SLTP

                    (dalam Nawangsari 2001) yang di

                    maksud dengan mata pelajaran

                    matematika adalah matematika

                    sebagai salah satu ilmu dasar yang

                    dewasa ini telah berkembang amat

                    pesat baik materi maupun

                    kegunaannya

                    Dari beberapa pendapat

                    yang telah dikemukakan di atas

                    maka dapat disimpulkan bahwa

                    mata pelajaran matematika adalah

                    sebuah bidang ilmu yang paling

                    mendasar dari kehidupan sehari-

                    hari manusia di mana ilmu tersebut

                    berkenaan dengan ide-ide

                    hubungan-hubungan dan struktur-

                    struktur berkaitan dengan konsep-

                    konsep abstrak yang tersusun

                    secara hirarkis dan telah diatur

                    secara logis

                    Dimensi Mata Pelajaran

                    Matematika

                    Dalam Garis-Garis Besar

                    Program Pengajaran Sekolah

                    Lanjut Tingkat Pertama atau di

                    singkat dengan GBPP SLTP

                    (dalam Nawangsari 2001)

                    mengatakan bahwa didalam mata

                    pelajaran matematika terdapat 4

                    dimensi yaitu

                    a Mata pelajaran matematika

                    meliputi terjadinya proses

                    belajar mengajar yaitu berupa

                    sebuah kegiatan yang

                    terintegrasi (utuh terpadu)

                    antara siswa sebagai pelajar

                    yang sedang belajar dengan

                    guru sebagai pengajar yang

                    sedang mengajar dalam

                    suasana yang bersifat

                    pengajaran

                    b Mata pelajaran matematika di

                    sekolah terdiri atas bagian-

                    bagian matematika yang di

                    pilih guna menumbuh

                    kembangkan kemampuan-

                    kemampuan dan membentuk

                    pribadi siswa serta berpandu

                    pada perkembangan ilmu dan

                    teknologi

                    c Mata pelajaran matematika

                    berkenaan dengan materi yang

                    memerlukan kegiatan berfikir

                    yang berhubungan dengan

                    struktur lebih tinggi di mana

                    hal itu telah terbentuk dari apa

                    yang sudah dipelajari

                    sebelumnya Artinya bahan

                    pelajaran matematika harus

                    bermakna agar sesuai dengan

                    kemampuan dan struktur

                    kognitif yang dimiliki peserta

                    didik

                    d Mata pelajaran matematika

                    memerlukan penggunaan

                    metode instruksional

                    Remaja

                    Secara umum periode

                    remaja merupakan klimaks dari

                    periode-periode perkembangan

                    sebelumnya Dalam periode ini apa

                    yang diperoleh dalam masa-masa

                    sebelumnya di uji dan dibuktikan

                    sehingga dalam periode

                    selanjutnya individu telah

                    mempunyai suatu pola pribadi

                    yang lebih mantap Periode remaja

                    adalah masa transisi dalam periode

                    anak-anak ke periode dewasa awal

                    periode remaja dikelompokkan

                    menjadi dua fase yaitu fase remaja

                    awal dan fase remaja akhir

                    (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

                    1996) Masa remaja adalah masa

                    dimulainya perkembangan kognitif

                    yang mengarah pada pemikiran

                    operasional formal yang lebih

                    abstrak daripada pemikiran seorang

                    anak Pemikiran remaja tidak lagi

                    berupa pengalaman konkret saja

                    namun remaja sudah dapat

                    membangkitkan situasi-situasi

                    khayalan kemungkinan-

                    kemungkinan hipotesis atau dalil-

                    dalil dan penalaran yang benar-

                    benar abstrak (Santrock 2003)

                    Menurut Papalia (2004) periode

                    remaja adalah periode yang sudah

                    mulai mengabungkan pengalaman

                    yang di peroleh sebelumnya

                    dengan tantangan saat ini dan

                    memikirkan keadaan di masa yang

                    akan datang

                    Dari beberapa definisi

                    remaja yang diberikan oleh para

                    ahli dapat di tarik kesimpulan

                    bahwa masa remaja adalah masa

                    peralihan dari masa anak-anak ke

                    masa dewasa Pada masa remaja

                    merupakan masa awal dari

                    pembentukan proses pemikiran

                    operasional yang lebih abstrak

                    Sehingga pada masa ini remaja

                    sudah mulai membandingkan

                    antara pengalaman di masa lalu

                    dengan keadaan di masa sekarang

                    dan mulai memikirkan masa yang

                    datang

                    Batasan Usia

                    Periode remaja dianggap

                    sebagai masa-masa yang amat

                    penting dalam kehidupan individu

                    khususnya dalam pembentukan

                    kepribadian Masa remaja dibagi

                    dua bagian yaitu (1) periode remaja

                    awal (early adolescence) yaitu

                    berkisar antara umur 13-17 tahun

                    dan periode remaja akhir yaitu

                    umur 17 tahun sampai dengan 18

                    tahun (Puspitawati 1996)

                    Bedasarkan teori

                    perkembangan kognitif Piaget

                    (dalam Santrock 2003) masa

                    remaja dimulai pada usia 11 tahun

                    sampai dengan 15 tahun dalam

                    usia ini remaja sudah dapat berfikir

                    secara operasional formal Masa

                    remaja atau pubertas adalah proses

                    menuju kedewasaan seksual atau

                    kesuburan (kemampuan untuk

                    reproduksi) pada periode ini selain

                    perkembangan fisik diikuti pula

                    dengan perkembangan kognitif

                    sosial otonomi harga diri dan

                    keintiman dalam hubungan seksual

                    (Papalia 2004) Menurut Papalia

                    (2004) masa remaja dapat

                    dikelompokkan menjadi 3 yaitu

                    remaja awal dimulai dari usia 11-

                    13 tahun remaja madya dimulai

                    dari usia 13 tahun sampai dengan

                    18 tahun dan remaja akhir dimulai

                    dari usia 18 tahun sampai dengan

                    21 tahun

                    Dari uraian yang

                    dikemukakan di atas maka dapat

                    disimpulkan bahwa usia remaja

                    adalah dimulai dari 11 tahun

                    sampai dengan 21 tahun

                    Karakteristik Remaja

                    Periode remaja adalah

                    periode pemantapan identitas diri

                    Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                    yang dipengaruhi oleh pandangan

                    orang-orang sekitarnya serta

                    pengalaman-pengalaman

                    pribadinya akan menentukan pola

                    perilakunya sebagai orang dewasa

                    Pemantapan identitas diri ini tidak

                    selalu mulus tetapi sering melalui

                    proses yang panjang dan

                    bergejolak Oleh karena itu banyak

                    ahli menamakan periode ini

                    sebagai masa-masa strom and

                    stress atau masa up and down

                    (Santrock 2003)

                    Remaja adalah seorang

                    idealis remaja memandang

                    dunianya seperti apa yang

                    diinginkannya bukan sebagaimana

                    adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                    yang membuatnya marah cepat

                    tersinggung atau frustasi Selain

                    itu oleh keluarga dan masyarakat

                    remaja di anggap sudah menginjak

                    dewasa sehingga remaja diberi

                    tanggung jawab yang sama dengan

                    seorang yang sudah dewasa

                    Remaja mulai memperhatikan

                    prestasi dalam segala hal karena

                    ini memberinya nilai tambah untuk

                    kedudukan sosialnya di antara

                    teman sebaya maupun orang-orang

                    dewasa

                    Hubungan antara

                    Kecemasan Menghadapi

                    Mata Pelajaran

                    Matematika dengan

                    Prestasi Akademik

                    Matematika pada Remaja

                    Masa remaja dapat dikatakan

                    sebuah masa peralihan antara masa

                    anak-anak menuju ke masa dewasa

                    Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                    merupakan masa dimulainya

                    perkembangan kognitif yang mengarah

                    pada pemikiran operasional formal

                    yang lebih abstrak daripada pemikiran

                    seorang anak Pemikiran remaja tidak

                    lagi berupa pengalaman konkret saja

                    namun remaja sudah dapat

                    membangkitkan situasi-situasi

                    khayalan kemungkinan-kemungkinan

                    hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                    yang benar-benar abstrak Selain itu

                    masa remaja disebut pula sebagai masa

                    strom and stress atau masa up and

                    down (Santrock 2003) Bila pada masa

                    ini remaja menemui hambatan dalam

                    bidang tertentu maka hambatan tersbut

                    akan membuat remaja menjadi cemas

                    Menurut Crow dan Crow

                    (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                    adalah sebuah kondisi yang kurang

                    menyenangkan yang di alami oleh

                    individu yang dapat mempengaruhi

                    keadaan fisiknya Berdasarkan

                    gabungan dari pendapat Jersild dari

                    Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                    tentang sifat alamiah yang dimiliki

                    oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                    Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                    Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                    Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                    faktor yang mempengaruhi remaja

                    menjadi cemas yaitu faktor

                    Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                    seperti keadaan biologi individu seperti

                    jenis kelamin dan dapat pula

                    dipengaruhi oleh perkembangan

                    individu yang dapat dilihat dari usia

                    individu dan faktor Makrokosmos

                    (keadaan lingkungan) lingkungan

                    sekolah atau lingkungan kelas

                    Menurut Dacey (2000) dalam

                    mengenali gejala kecemasan dapat

                    ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                    komponen psikologis (afektif atau

                    perasaan) yang dapat menimbulkan

                    kecemasan adalah kegelisahan gugup

                    tegang cemas rasa tidak aman takut

                    cepat terkejut) komponen fisiologis

                    (jantung berdebar keringat dingin

                    pada telapak tangan tekanan darah

                    meninggi respon kulit terhadap aliran

                    galvanis berkurang gerakan peristaltik

                    bertambah gejala somatik atau fisik

                    (otot) gejala somatik atau fisik

                    (sensorik) gejala Respiratori

                    (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                    (pencernaan) gejala Urogenital

                    (perkemihan dan kelamin)) dan

                    komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                    dan gangguan tidur) Kecemasan

                    tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                    yang mendapatkan materi pelajaran

                    matematika

                    Menurut Garis-Garis Besar

                    Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                    Tingkat Pertama atau di singkat

                    dengan GBPP SLTP (dalam

                    Nawangsari 2001) yang di maksud

                    dengan mata pelajaran matematika

                    adalah matematika sebagai salah satu

                    ilmu dasar yang dewasa ini telah

                    berkembang amat pesat baik materi

                    maupun kegunaannya Sedangkan

                    Nawangsari (2000) mendefinisikan

                    mata pelajaran matematika sebagai

                    suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                    ide hubungan-hubungan struktur-

                    struktur yang berkaitan dengan konsep

                    secara abstrak dan berguna dalam

                    kehidupan sehari-hari Dari kedua

                    pendapat dari Garis-Garis Besar

                    Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                    Tingkat Pertama atau di singkat

                    dengan GBPP SLTP (dalam

                    Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                    (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                    matematika merupakan suatu bidang

                    ilmu yang di dalamnya membahas

                    mengenai ide-ide hubungan-

                    hubungan struktur-struktur yang

                    berkaitan dengan konsep secara

                    abstrak dan berguna dalam kehidupan

                    sehari-hari di mana bidang ilmu

                    tersebut saat ini sudah berkembang

                    pesat

                    Berkembangnya bidang ilmu

                    matematika merupakan sebuah kabar

                    yang baik untuk kemajuan Negara Di

                    mana siswa-siswinya akan menjadi

                    lebih pandai lagi dalam pelajaran

                    matematika Namun bagi siswa materi

                    pelajaran matematika merupakan

                    materi pelajaran yang sulit

                    (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                    kesulitan tersebut tidak dapat

                    diselesaikan oleh siswa dengan baik

                    maka akan menimbulkan kecemasan di

                    dalam diri siswa saat menghadapi

                    pelajaran matematika

                    Berdasarkan hasil penelitian

                    dengan menggunakan Math Anxiety

                    Quesstionairre (MAQ) yang

                    dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                    Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                    siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                    Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                    terdapat reaksi negatif dalam diri

                    remaja saat menghadapi pelajaran

                    matematika reaksi yang ditunjukkan

                    oleh remaja ketika menghadapi

                    pelajaran matematika adalah rasa tidak

                    suka kurang percaya diri gelisah

                    khawatir takut dan frustasi

                    Kecemasan saat menghadapi

                    mata pelajaran matematika dapat pula

                    terjadi pada siswa dan siswi yang

                    duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                    Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                    dipengaruhi oleh semakin

                    kompleksnya perhitungan matematika

                    di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                    (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                    telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                    Nawangsari 2000) dimana semakin

                    tinggi tingkat kelas maka semakin

                    kompleks perhitungan matematikanya

                    dan bila siswa tidak mampu

                    memahami perhitungan yang lebih

                    dasar maka siswa akan cemas pada

                    pelajaran matematika di tingkatan

                    kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                    sering muncul dalam pelajaran

                    matematika dalam satu kurun waktu

                    atau dalam satu semester maka akan

                    dapat mempengaruhi prestasi

                    akademik matematika siswa

                    Winkel (dalam Christantie

                    2007) mengatakan bahwa prestasi

                    akademik adalah proses belajar yang

                    dialami oleh siswa menghasilkan

                    perubahan-perubahan dalam bidang

                    pengetahuan dan pemahaman dalam

                    bidang nilai sikap dan keterampilan

                    Adanya perubahan tersebut tampak

                    dalam prestasi akademik yang

                    dihasilkan oleh siswa terhadap

                    pertanyaan persoalan atau tugas yang

                    diberikan oleh guru Melalui prestasi

                    akademik siswa dapat mengetahui

                    kemajuan-kemajuan yang telah

                    dicapainya dalam belajar Menurut

                    Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                    (1996) hal-hal yang dapat

                    mempengaruhi prestasi akademik

                    siswa adalah faktor internal seperti

                    kesehatan badan dan faktor eksternal

                    seperti sarana dan prasarana sekolah

                    Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                    diberikan penilaian salah satunya

                    adalah prestasi akademik matematika

                    Prestasi akademik matematika

                    siswa di Indonesia saat ini sangat

                    menurun hal ini sesuai dengan

                    penelitian yang dilakukan oleh Third

                    International Mathematics and

                    Science Study (TIMSS) pada tahun

                    1999 terhadap siswa tingkat delapan

                    tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                    Pertama (SLTP) di mana Negara

                    Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                    salah satu Negara yang prestasi

                    matematika siswanya menduduki

                    posisi yang rendah (Setyono 2005)

                    Rendahnya prestasi tersebut

                    dikarenakan oleh kurangnya

                    pemahaman siswa terhadap konsep

                    matematika (Arjuna 1999) Bila

                    kondisi tersebut terus berlanjut maka

                    akan menimbulkan kecemasan siswa

                    dalam menghadapi pelajaran

                    matematika di mana secara tidak

                    langsung dapat juga mempengaruhi

                    prestasi akademik matematika siswa

                    Melihat adanya faktor-faktor

                    yang mempengaruhi kecemasan

                    sebagaimana yang telah diungkapkan

                    di atas maka dapat dilihat bahwa

                    kecemasan siswa dalam menghadapi

                    pelajaran matematika dapat

                    mempengaruhi prestasi akademik

                    matematika siswa Hal ini terlihat dari

                    dua faktor yang menyebabkan

                    kecemasan yaitu keadaan diri individu

                    dan keadaan lingkungan di mana bila

                    faktor-faktor tersebut sering muncul

                    pada saat siswa menghadapi pelajaran

                    matematika maka hal ini dapat

                    mengangu kegiatan siswa dalam

                    belajar matematika siswa pun akan

                    merasa kurang percaya pada

                    kemampuannya dalam pelajaran

                    matematika Bila hal ini terjadi dalam

                    satu semester maka akan dapat

                    berpengaruh terhadap prestasi

                    akademik matematika siswa Faktor-

                    faktor yang dapat mempengaruhi

                    prestasi akademik yaitu faktor internal

                    seperti kesehatan badan dan faktor

                    eksternal seperti sarana dan prasarana

                    sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                    sering muncul pada siswa dalam

                    menghadapi pelajaran matematika

                    maka dapat mempengaruhi prestasi

                    akademik matematika siswa di mana

                    semakin tingginya kecemasan dalam

                    menghadapi pelajaran matematika

                    maka semakin rendah prestasi

                    akademik matematika siswa

                    Hal ini sesuai dengan penelitian

                    yang dilakukan oleh Nawangsari

                    (2000) di mana siswa yang mengalami

                    kecemasan pada pelajaran matematika

                    akan mempengaruhi prestasi akademik

                    matematika siswa hal ini dipengaruhi

                    oleh materi pelajaran yang dianggap

                    sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                    kelas yang kurang memadai dan cara

                    mengajar guru yang sulit dipahami

                    oleh siswa Sehingga saat siswa

                    menghadapi pelajaran matematika

                    siswa akan mengalami kecemasan dan

                    bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                    waktu maka akan mempengaruhi

                    prestasi akademik matematika siswa

                    Senada dengan penelitian

                    Nawangsari (2000) penelitian yang

                    dilakukan oleh Sarason (dalam

                    Nawangsari 2000) terhadap 700

                    siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                    tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                    negatif antara skor kecemasan pada

                    pelajaran matematika dengan prestasi

                    akademik matematika siswa di mana

                    korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                    semakin rendah tingkat kecemasan

                    siswa SLTP pada pelajaran matematika

                    akan semakin tinggi prestasi akademik

                    matematika atau semakin tinggi tingkat

                    kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                    matematika akan semakin rendah

                    prestasi akademik matematika

                    Hipotesis

                    Dari beberapa penjelasan yang

                    telah dikemukakan oleh para ahli di

                    atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                    hubungan yang negatif antara

                    kecemasan dalam menghadapi mata

                    pelajaran matematika dengan prestasi

                    akademik matematika pada remaja

                    dimana semakin tinggi tingkat

                    kecemasan remaja dalam menghadapi

                    mata pelajaran matematika maka

                    semakin rendah prestasi akademik

                    matematika pada remaja

                    BAB III

                    METODOLOGI PENELITIAN

                    A Identifikasi Variabel-Vari-

                    abel Penelitian

                    VariabelPrediktor Kecemasan

                    Menghadapi Mata Pelajaran

                    Matematika

                    Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                    Matematika

                    B Definisi Operasional Vari-

                    abel Penelitian

                    1 Kecemasan Menghadapi Mata

                    Pelajaran Matematika Suatu

                    bentuk ungkapan perasaan cemas

                    yang dipengaruhi faktor

                    psikologis dan faktor fisiologis

                    yang sering dialami oleh setiap

                    individu dalam kehidupan sehari-

                    hari dalam hal-hal yang berkaitan

                    dengan konsep-konsep abstrak

                    struktur-struktur atau segala

                    sesuatu yang berhubungan dengan

                    pembahasan tentang matematika

                    Alat yang digunakan untuk

                    mengukur kecemasan dalam

                    menghadapi mata pelajaran

                    matematika adalah Skala

                    Kecemasan yang didapatkan dari

                    gejala-gejala kecemasan yang

                    dikemukakan oleh Dacey di mana

                    gejala-gejala kecemasan tersebut

                    di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                    komponen psikologis komponen

                    fisiologis dan komponen sosial

                    2 Prestasi Akademik Matematika

                    Suatu pengukuran yang bertujuan

                    untuk menilai sebuah hasil dari

                    proses belajar matematika yang

                    dilakukan oleh remaja dalam satu

                    kurun waktu tertentu untuk melihat

                    pemahaman remaja mengenai

                    konsep-konsep abstrak simbol-

                    simbol yang telah diberikan oleh

                    para pendidik Alat yang

                    digunakan untuk mengukur

                    prestasi akademik matematika

                    remaja adalah dengan melihat nilai

                    rapor remaja yang dihasilkan pada

                    akhir semester

                    C Populasi dan Sampel

                    Popolasi dan sampel yang

                    digunakan dalam pengambilan data

                    adalah dengan menggunakan

                    Purposive Sampling di mana teknik

                    Purposive Sampling ini adalah teknik

                    penentuan sampling yang digunakan

                    peneliti jika peneliti mempunyai

                    pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                    dalam pengambilan sampelnya atau

                    penentuan sample untuk tujuan tertentu

                    (Riduwan 2008) Populasi yang

                    digunakan dalam peneltian ini adalah

                    para siswa dan siswi kelas XI pada

                    Sekolah Menengah Umum Negeri

                    (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                    Pengambilan populasi siswa dan siswi

                    kelas XI dilakukan karena ingin

                    melihat tingkat kecemasan pada siswa

                    dan siswi kelas XI sebelum

                    mendapatkan perhitungan matematika

                    yang terlalu kompleks dikelas

                    berikutnya Hal ini seperti yang telah

                    dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                    Nawangsari 2000) dimana semakin

                    tinggi tingkat kelas maka semakin

                    kompleks perhitungan matematikanya

                    dan bila siswa tidak mampu

                    memahami perhitungan yang lebih

                    dasar maka siswa akan cemas pada

                    pelajaran matematika ditingkatan kelas

                    berikutnya Sampel yang digunakan

                    pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                    D Teknik Pengumpulan Data

                    Teknik Pengumpulan data yang

                    digunakan dalam mengukur tingkat

                    kecemasan siswa dalam menghadapi

                    mata pelajaran matematika adalah

                    dengan menggunakan metode

                    kuesioner tertutup dengan memberikan

                    tanda checklist Kuesioner tertutup

                    dengan tanda checklist ini adalah suatu

                    daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                    yang akan diukur (Riduwan 2008)

                    Pengukuran prestasi akademik

                    matematika dilakukan dengan melihat

                    nilai rapor siswa dan siswi pada

                    pelajaran matematika

                    1 Skala Kecemasan

                    Skala kecemasan yang

                    digunakan dalam penelitian ini di

                    peroleh dari komponen-komponen

                    kecemasan yang di kemukakan

                    oleh Dacey (2000) yaitu

                    komponen psikologis komponen

                    fisiologis dan komponen sosial

                    Komponen-komponen inilah yang

                    akan dijadikan acuan atau dasar

                    pengukuran dalam penelitian ini

                    yang selanjutnya akan

                    dikembangkan menjadi item-item

                    yang akan diberikan kepada

                    responden untuk dijawab oleh

                    responden

                    Tabel 1

                    Distribusi item Skala kecemasan

                    N

                    o

                    Kom

                    pone

                    n

                    Komponen

                    Favorabe

                    l

                    Unfav

                    orabel

                    To

                    tal

                    1 Kom

                    pone

                    n

                    Psiko

                    logis

                    12345

                    67

                    8910

                    3132

                    3334

                    3536

                    3738

                    3940

                    20

                    2 Kom

                    pone

                    n

                    Fisiol

                    ogis

                    111213

                    141516

                    171819

                    20

                    4142

                    4344

                    4546

                    4748

                    4950

                    20

                    3 Kom

                    pone

                    n

                    Sosia

                    l

                    212223

                    2425

                    262728

                    2930

                    5152

                    5354

                    5556

                    5758

                    5960

                    20

                    Total 30 30 60

                    2 Prestasi Akademik

                    Prestasi akademik di peroleh

                    dengan menggunakan nilai raport

                    terakhir pada pelajaran

                    matematika

                    E Validitas dan Reliabilitas

                    Alat Pengumpulan Data

                    Pada penelitian ini digunakan

                    validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                    untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                    pengumpulan data

                    1 Validitas

                    Menurut Azwar (1997)

                    validitas adalah sejauh mana

                    ketepatan dan kecermatan suatu

                    instrument pengukur (alat tes)

                    dalam melakukan fungsi ukurnya

                    Sebuah tes dikatakan valid apabila

                    tes tersebut menjalankan fungsi

                    ukurnya atau memberikan hasil

                    ukur yang tepat dan akurat sesuai

                    dengan maksud yang dikenakan

                    dalam tes tersebut Cara

                    mendapatkan validitas dengan

                    menggunakan teknik total korelasi

                    item (korelasi product-moment)

                    Untuk batasan validitas item yang

                    digunakan dalam penelitian ini

                    ditentukan oleh peneliti dengan

                    koefisien validitas sebesar ge 03

                    (Azwar 2008)

                    2 Reliabilitas

                    Menurut Azwar (1997)

                    reliabilitas adalah pengukuran

                    terhadap suatu alat tes di mana

                    hasil ukurnya dapat terpercaya

                    sehingga bila alat tes tersebut

                    digunakan dalam beberapa kali

                    pengukuran akan menghasilkan

                    nilai yang relatif sama Cara

                    mendapatkan reliabilitas dengan

                    menggunakan teknik Alpha

                    Cronbach

                    Pada penelitian ini batas

                    koefisien realibilitas yang akan

                    digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                    ini sesuai dengan yang

                    dikemukakan oleh Azwar (2008)

                    F Teknik Analisa Data

                    Pada penelitian ini teknik

                    analisis data yang digunakan adalah

                    Product Moment Correlation Coeffient

                    Pearson di mana data yang akan di

                    analisis adalah data yang di peroleh

                    dari skala kecemasan dalam

                    menghadapi mata pelajaran

                    matematika dikorelasikan dengan data

                    nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                    matematika

                    BAB IV

                    PELAKSANAAN DAN HASIL

                    PENELITIAN

                    A Persiapan Penelitian

                    Sebelum penelitian ini

                    dimulai awalnya peneliti

                    melakukan persiapan

                    administrasi yang berupa

                    surat keterangan permohonan

                    izin dari pihak kampus

                    (Universitas Gunadarma)

                    untuk melakukan penelitian

                    ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                    setelah itu peneliti

                    menggandakan kuesioner

                    tertutup dari skala kecemasan

                    sebanyak 100 kuesioner

                    kuesioner atau skala

                    kecemasan ini berjumlah 60

                    item yang terdiri dari 30 item

                    favorable dan 30 item

                    unfavorable

                    Subjek yang digunakan

                    dalam penelitian ini adalah

                    siswa dan siswi SMU yang

                    berada di kelas XI atau kelas

                    2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                    Dalam penelitian ini peneliti

                    mengambil sampel sebanyak

                    3 kelas dan jumlah sampel

                    sebanyak 100 siswa-siswi di

                    mana 1 kelas berasal dari

                    kelas unggulan atau kelas XI

                    IPA 1 dan dua kelas lagi

                    berasal dari kelas yang tidak

                    diunggulkan atau kelas

                    reguler yaitu kelas XI IPS 2

                    dan kelas XI IPS 3 Untuk

                    mendapatkan subjek ini

                    peneliti bekerjasama dengan

                    segenap pihak sekolah dari

                    SMUN 1 Babelan Bekasi

                    yang berhubungan dengan

                    bagian kesiswaan dan guru-

                    guru BP yang menangani ke

                    tiga kelas tersebut

                    B Pelaksanaan Penelitian

                    Pada penelitian ini

                    peneliti melaksanakan try out

                    terpakai yaitu data diperoleh

                    dengan try out sekaligus

                    digunakan sebagai data dalam

                    penelitian Pengambilan data

                    dilakukan pada tanggal 13

                    Oktober 2009 untuk

                    penyebaran kuesioner atau

                    skala kecemasan yang

                    berjumlah 100 angket yang

                    terdiri dari 60 item Pada 14-

                    19 Oktober 2009 untuk

                    mengambil fotocopy raport

                    yang masih berada di siswa

                    dan siswi Pengambilan

                    fotocopy raport dilakukan

                    dalam rentang waktu 5 hari

                    disebabkan peneliti

                    mengalami kesulitan dalam

                    meminta fotocopy raport

                    kepada siswa dan siswi

                    SMUN 1 Babelan Bekasi

                    Proses pengambilan data

                    pada tanggal 13 Oktober

                    2009 dilakukan pada pukul

                    1000 sampai dengan pukul

                    1200 Proses pengambilan

                    data pertama dilakukan di

                    kelas XI IPA 1 kemudian

                    dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                    dan setelah itu dilanjutkan di

                    kelas XI IPS 2

                    Jumlah keseluruhan

                    subjek dalam penelitian ini

                    adalah berjumlah 100 siswa-

                    siswi 30 siswa-siswi berasal

                    dari kelas XI IPA 1 40

                    siswa-siswi berasal dari kelas

                    XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                    berasal dari kelas XI IPS 2

                    Penelitian ini mengalami

                    hambatan hambatan yang

                    dimaksud adalah peneliti

                    menyebarkan angket

                    sebanyak 100 namun data

                    yang dapat peneliti olah

                    hanya 84 data dan 16 data

                    yang lain tidak dapat diolah

                    karena subjek tidak mengisi

                    angket yang telah peneliti

                    berikan Sehingga penelitian

                    ini hanya terdiri dari 84

                    subjek

                    C Hasil Penelitian

                    1 Deskripsi Subjek

                    Penelitian

                    a Jenis Kelamin

                    Subjek dalam

                    penelitian ini terdiri

                    dari 46 subjek pria

                    dengan presentase

                    5476 dan 38 subjek

                    wanita dengan

                    presentase 4524

                    Dapat dilihat

                    rinciannya pada tabel

                    berikut ini

                    Tabel 2

                    Distribusi Subjek

                    Berdasarkan Jenis

                    Kelamin

                    No Jenis

                    Kelamin

                    Jumlah Presentase

                    ()

                    1 Pria 46 5476

                    2 Wanita 38 4524

                    b Usia

                    Subjek dalam

                    penelitian ini terdiri

                    dari 14 subjek yang

                    berusia 15 tahun

                    dengan presentase

                    1666 64 subjek

                    yang berusia 16 tahun

                    dengan presentase

                    7619 dan 6 subjek

                    yang berusia 17 tahun

                    dengan presentase

                    715 Dapat dilihat

                    rinciannya pada tabel

                    berikut ini

                    Tabel 3

                    Distribusi Subjek

                    Berdasarkan Usia

                    No Usia Jumlah Presentase

                    ()

                    1 15

                    tahun

                    14 1666

                    2 16

                    tahun

                    64 7619

                    3 17

                    tahun

                    6 715

                    c Kelas

                    Subjek dalam

                    penelitian ini terdiri

                    dari 30 subjek dari

                    kelas XI IPA dengan

                    presentase 3571

                    dan 54 subjek untuk

                    kelas XI IPS dengan

                    presentase 6429

                    Dapat dilihat

                    rinciannya pada tabel

                    berikut ini

                    Tabel 4

                    Distribusi Subjek

                    Berdasarkan Kelas

                    No Kelas Jumlah Presentase

                    ()

                    1 XI

                    IPA

                    30 3571

                    2 XI

                    IPS

                    54 6429

                    2 Hasil Pengukuran Mean

                    Skala Kecemasan dengan

                    Jenis Kelamin Usia dan

                    Kelas

                    a Hasil Pengukuran

                    Mean Skala

                    Kecemasan dengan

                    Jenis Kelamin

                    Tabel 5

                    Hasil pengukuran

                    Mean Skala

                    Kecemasan dengan

                    Jenis Kelamin

                    No Jenis

                    Kelamin

                    Jumlah

                    Kecemasan

                    1 Pria 46

                    2 Wanita 38

                    Berdasarkan

                    data di atas diketahui

                    bahwa mean

                    kecemasan pada pria

                    lebih tinggi dari pada

                    wanita hal ini

                    ditunjukkan dengan

                    skor7663 untuk pria

                    dan 7555 untuk

                    wanita

                    b Hasil Pengukuran

                    Mean Skala

                    Kecemasan dengan

                    Usia

                    Tabel 6

                    Hasil pengukuran

                    Mean Skala

                    Kecemasan dengan

                    Usia

                    Berdasarkan data

                    di atas diketahui

                    bahwa mean

                    kecemasan yang

                    tertinggi terletak pada

                    usia 17 tahun dengan

                    skor 8567 kemudian

                    di susul oleh usia 15

                    tahun dengan skor

                    8543 dan yang

                    terendah terletak pada

                    usia 16 tahun dengan

                    skor 8144

                    c Hasil Pengukuran

                    Mean Skala

                    Kecemasan dengan

                    Kelas

                    Tabel 7

                    Hasil pengukuran

                    Mean Skala

                    Kecemasan dengan

                    Kelas

                    No Kelas Jumlah Mean

                    Skala

                    No Usia Jumlah Mean

                    Skala

                    Kecemasan

                    1 15

                    tahun

                    14 8543

                    2 16

                    tahun

                    64 8144

                    3 17

                    tahun

                    6 8567

                    Kecemasan

                    1 XI

                    IPA

                    30

                    2 XI

                    IPS

                    54

                    Berdasarkan data

                    di atas diketahui

                    bahwa mean

                    kecemasan yang

                    tertinggi berada pada

                    kelas XI IPS dengan

                    skor 7796 dan yang

                    terendah berada pada

                    kelas XI IPA dengan

                    skor 7287

                    3 Hasil Uji Validitas dan

                    Realibilitas Skala

                    Kecemasan

                    a Uji Validitas

                    Menurut Azwar

                    (2008) validitas item

                    dapat dianggap

                    memuaskan apabila

                    koefisien validitasnya

                    sebesar ge 03

                    Berdasarkan hasil uji

                    coba pada skala

                    kecemasan yang

                    berjumlah 60 item

                    dihasilkan 36 item

                    yang valid Validitas

                    item dalam penelitian

                    ini untuk skala

                    kecemasan bergerak

                    dari 0301 sampai

                    dengan 0538

                    Distribusi item yang

                    valid dapat di lihat

                    dari tabel berikut ini

                    Tabel 8

                    Distribusi item

                    valid Skala

                    Kecemasan

                    No Komponen

                    Nomor Item

                    Favorabel

                    1 Komponen

                    Psikologis

                    1234567

                    8910

                    2 Komponen

                    Fisiologis

                    111213141516

                    17181920

                    3 Komponen

                    Sosial

                    2122232425

                    2627282930

                    Total

                    Keterangan

                    item yang tidak valid

                    b Uji Realibilitas

                    Uji realibilitas

                    dilakukan bertujuan

                    untuk mengetahui

                    konsistensi alat ukur

                    Teknik yang

                    digunakan untuk

                    mendapatkan

                    konsistensi dari alat

                    ukur yaitu teknik

                    Alpha Cronbach

                    Dalam penelitian ini

                    batas koefisien

                    reliabilitas yang

                    digunakan adalah ge

                    07 Hal ini sesuai

                    dengan pendapat dari

                    Azwar (2008)

                    Hasil uji realibiltas

                    untuk skala

                    kecemasan di peroleh

                    nilai realibitas sebesar

                    0824 Hal ini terlihat

                    pada tabel di bawah

                    ini

                    Tabel 9

                    Realibilitas Skala

                    Kecemasan

                    Reliability

                    Statistics

                    4 Hasil Uji Normalitas dan

                    Linearitas Uji Asumsi

                    a Uji Normalitas

                    Untuk melihat

                    sebaran skor dalam uji

                    normalitas dari skala

                    kecemasan dapat

                    dilihat pada uji

                    Kolmogorov-Smirnov

                    Berdasarkan hasil uji

                    normalitas pada skala

                    kecemasan diketahui

                    nilai statistiknya

                    sebesar 091 dengan

                    signifikansi sebesar

                    Cronbachs Alpha N of Items824 60

                    0084 (p gt 005) Hal

                    ini menunjukkan

                    distribusi skor skala

                    kecemasan pada

                    subjek penelitian

                    adalah normal tetapi

                    prestasi akademik

                    matematika nilai

                    statistiknya 0198

                    dengan signifikansi

                    sebesar 0000 (p lt

                    005) yang berarti

                    tidak normal

                    Distribusi skor skala

                    kecemasan terlihat

                    pada tabel berikut ini

                    Tabel 10

                    Hasil Uji

                    Normalitas Skala

                    Kecemasan

                    T

                    ests of Normality

                    Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                    091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                    a Lilliefors Significance Correction

                    b Uji Linieritas

                    Tabel 11

                    Hasil Uji Linieritas

                    Skala Kecemasan

                    dan Prestasi

                    Akademik

                    Matematika

                    ANOVAb

                    96932 1 96932 4204 044a

                    1890628 82 230561987560 83

                    RegressionResidualTotal

                    Model1

                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                    Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                    Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                    Berdasarkan hasil

                    uji linieritas diperoleh

                    signifikansi sebesar

                    0044 (p lt 005) Hal

                    ini menunjukkan

                    bahwa hubungan

                    antara skala

                    kecemasan dengan

                    prestasi akademik

                    yaitu linier

                    5 Analisis Data Uji

                    Hipotesis

                    Berdasarkan hasil uji

                    normalitas dan linieritas

                    diketahui bahwa bahwa

                    skala kecemasan normal

                    tetapi prestasi akademik

                    matematika tidak normal

                    sedangkan linieritasnya

                    adalah linier Oleh karena

                    itu untuk analisis korelasi

                    dapat menggunakan

                    analisis statistik

                    parametrik dengan teknik

                    korelasi product moment

                    Pearson

                    Berdasarkan analisis

                    data yang dilakukan

                    dengan menggunakan

                    teknik korelasi Pearson

                    (1-tailed) diketahui nilai

                    koefisien korelasi sebesar

                    r = - 0221 dengan taraf

                    signifikansi sebesar 0022

                    (p lt 005) Hal ini dapat

                    dilihat pada tabel berikut

                    ini

                    Tabel 12

                    Uji Hipotesis

                    Correlations

                    1 -221022

                    84 84-221 1022

                    84 84

                    Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                    Skala Kecemasan

                    Prestasi AkademikMatematika

                    SkalaKecemasan

                    PrestasiAkademik

                    Matematika

                    Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                    Hasil tersebut

                    menunjukkan bahwa

                    hipotesis penelitian ini

                    diterima artinya terdapat

                    hubungan negatif yang

                    signifikan antara

                    kecemasan dalam

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    dengan prestasi akademik

                    matematika pada remaja

                    dimana semakin tinggi

                    tingkat kecemasan remaja

                    dalam menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    maka semakin rendah

                    prestasi akademik

                    matematika pada remaja

                    6 Hasil Perhitungan Mean

                    Empirik dan Mean

                    Hipotetik

                    Hasil perhitungan dari

                    perbandingan antara

                    mean empirik dengan

                    mean hipotetik antara

                    kecemasan dalam

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika dan

                    prestasi akademik

                    matematika terlihat

                    bahwa kecemasan siswa

                    dalam menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    berada pada kategori

                    sedang Hal ini dapat

                    dilihat pada tabel berikut

                    ini

                    Tabel 13

                    Hasil Perhitungan

                    Mean Empirik dan

                    Mean Hipotetik Skala

                    Kecemasan

                    Variabel Mean

                    Empirik

                    Mean

                    Hipotetik

                    Standar

                    Deviasi

                    Skala

                    Kecemasan

                    7614 90 18

                    Dibawah ini

                    merupakan deskripsi

                    untuk lebih mengetahui

                    gambaran kecemasan

                    dalam menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    dengan klasifikasi sangat

                    rendah rendah sedang

                    tinggi dan sangat tinggi

                    yang dapat diketahui

                    dengan cara perhitungan

                    sebagai berikut

                    Jumlah aitem yang

                    valid pada skala

                    kecemasan sebanyak 36

                    item dengan

                    menggunakan kategori

                    nilai dari 1 sampai

                    dengan 4 Ini berarti nilai

                    skala terkecil berjumlah 1

                    dan yang terbesar

                    berjumlah 4 Jarak

                    minimum adalah nilai

                    terkecil dikalikan dengan

                    jumlah item yang valid (1

                    x 36 = 36) dan jarak

                    maksimum adalah nilai

                    terbesar dikalikan dengan

                    jumlah item yang valid (4

                    x 36 = 144) Untuk

                    mendapatkan nilai jarak

                    sebaran yaitu dengan cara

                    mengurangi jarak

                    maksimum dengan jarak

                    minimum (144 ndash 36 =

                    108)

                    Standar Deviasi (δ)

                    didapatkan dengan cara

                    membagi nilai jarak

                    sebaran dengan 6 atau

                    nilai jarak sebaran 6 =

                    (108 6 = 18) nilai 6 ini

                    didapat dari kurva

                    distribusi normal yang

                    terbagi atas 6 wilayah 3

                    daerah positif (+) dan 3

                    daerah negatif (-) Setelah

                    mendapatkan nilai standar

                    deviasi (δ) kemudian

                    langsung mencari nilai

                    Mean Hipotetik (micro)

                    dengan cara mengalihkan

                    nilai tengah skala dengan

                    cara mengalikan nilai

                    tengah skala dengan

                    jumlah item yang valid

                    (25 x 36 = 90) Nilai 25

                    didapatkan dari nilai

                    tengah dari kategori nilai

                    minimum (1) sampai

                    dengan kategori nilai

                    maksimum (4)

                    Berikut ini adalah

                    pengelompokkan skala

                    kecemasan yang

                    diperoleh dengan cara

                    menghitung

                    Sangat Rendah =

                    ME lt MH ndash 2SD

                    =

                    ME lt 90 -2 (18)

                    =

                    ME lt 54

                    Rendah =

                    MH ndash 2SD le ME lt MH -

                    1SD

                    =

                    90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                    =

                    54 le ME lt 72

                    Rata-rata =

                    MH ndash 1SD le ME lt MH +

                    1SD

                    =

                    90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                    =

                    72 le ME lt 108

                    Tinggi = MH +

                    1SD le ME lt MH + 2SD

                    =

                    90 + 18 le ME lt 90 + 36

                    =

                    108 le ME lt 126

                    Sangat Tinggi = ME ge

                    MH + 2SD

                    =

                    ME ge 90 + 36

                    =

                    ME ge 126

                    Tabel 14

                    Pengelompokkan Skala

                    Kecemasan (Azwar

                    2008)

                    Keterangan

                    1 ME Mean

                    Empirik

                    ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                    MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                    MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                    MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                    ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                    2 MH Mean

                    Hipotetik

                    3 SD Standar

                    Deviasi

                    Dibawah ini

                    merupakan penggolongan

                    subjek penelitian yang

                    digambarkan pada kurva

                    berikut

                    Gambar 1

                    Kurva Distribusi

                    Normal Kecemasan

                    dalam menghadapi

                    Mata Pelajaran

                    Matematika

                    Berdasarkan kurva

                    distribusi normal diatas

                    diketahui bahwa rata-rata

                    kecemasan remaja dalam

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    berada pada taraf sedang

                    atau rata-rata

                    D Pembahasan

                    Penelitian ini

                    bertujuan untuk menguji

                    hipotesis yang berbunyi

                    terdapat hubungan yang

                    negatif antara kecemasan

                    dalam menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    dengan prestasi akademik

                    matematika pada remaja

                    Berdasarkan hasil

                    pengujian hipotesis pada

                    penelitian ini hasil

                    tersebut menunjukkan

                    bahwa hipotesis diterima

                    Hal ini berarti bahwa

                    terdapat hubungan negatif

                    yang signifikan antara

                    kecemasan dalam

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    dengan prestasi akademik -2SD

                    -1SD

                    MH

                    +1SD

                    +2SD54 72 90 10

                    8126

                    Sangat Rendah

                    Rendah

                    Sedang

                    Tinggi

                    Sangat Tinggi

                    7614

                    matematika pada remaja

                    dimana semakin tinggi

                    tingkat kecemasan remaja

                    dalam menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    maka semakin rendah

                    prestasi akademik

                    matematika pada remaja

                    Menurut Nawangsari

                    (2000) kecemasan adalah

                    suatu kondisi yang tidak

                    menyenangkan meliputi

                    rasa takut rasa tegang

                    khawatir bingung tidak

                    suka yang sifatnya

                    subjektif dan timbul

                    karena adanya perasaan

                    tidak aman terhadap

                    bahaya yang diduga akan

                    terjadi Kecemasan bisa

                    terjadi dalam berbagai

                    macam kondisi ketika

                    kecemasan ini terjadi

                    pada saat individu sedang

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    maka secara jelas

                    individu tersebut akan

                    memiliki perasaan tidak

                    aman saat menghadapi

                    mata pelajaran

                    matematika

                    Hal ini terlihat dalam

                    penelitian ini dimana

                    hasil mean empirik skala

                    kcemasan dalam

                    penelitian ini yaitu 7614

                    berada pada posisi rata-

                    rata Hasil ini

                    menunjukkan bahwa

                    terdapat kecemasan yang

                    dialami oleh siswa dan

                    siswi kelas XI di Sekolah

                    Menengah Umum Negeri

                    (SMUN) 1 Babelan

                    Bekasi saat menghadapi

                    mata pelajaran

                    matematika

                    Kecemasan siswa

                    dan siswi dalam

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    dipengaruhi oleh

                    beberapa faktor

                    Berdasarkan gabungan

                    dari pendapat Jersild dari

                    Ahli Konstitusi (ahli yang

                    meneliti tentang sifat

                    alamiah yang dimiliki

                    oleh setiap individu)

                    Freud dari Ahli

                    Psikoanalisis Calvin S

                    Hall dari Ahli Kultural

                    dan Mowrer dari Ahli

                    Teori Belajar (dalam

                    Soeharjono 1988) faktor

                    yang mempengaruhi

                    remaja menjadi cemas

                    yaitu faktor Mikrokosmos

                    (keadaan diri individu)

                    seperti keadaan biologi

                    individu seperti jenis

                    kelamin dan dapat pula

                    dipengaruhi oleh

                    perkembangan individu

                    yang dapat dilihat dari

                    usia individu dan faktor

                    Makrokosmos (keadaan

                    lingkungan) seperti

                    lingkungan kelas

                    Hal ini terlihat dari

                    hasil data yang diperoleh

                    dalam penelitian ini

                    berdasarkan hasil data

                    yang didapatkan

                    kecemasan dapat

                    dipengaruhi oleh jenis

                    kelamin usia dan kelas

                    Andi (2007) mengatakan

                    bahwa dalam belajar

                    matematika diperlukan

                    rasa ingin tahu perhatian

                    dan minat dalam

                    mempelajari matematika

                    serta sikap ulet dan

                    percaya diri dalam

                    pemecahan masalah

                    Menurut Tapia

                    (1996) kecemasan

                    terhadap pelajaran

                    matematika berhubungan

                    dengan jenis kelamin

                    dimana faktor yang

                    mempengaruhi

                    kecemasan adalah rasa

                    percaya diri minat

                    terhadap pelajaran

                    matematika dan motivasi

                    Tapia menerangkan lebih

                    lanjut bahwa rasa percaya

                    diri minat terhadap

                    pelajaran matematika dan

                    motivasi pada pria lebih

                    rendah dibandingkan

                    dengan wanita sehingga

                    pria lebih cemas dalam

                    pelajaran matematika

                    Hal ini dijelaskan

                    lebih lanjut dari hasil

                    penelitian Nawangsari

                    (2001) diperoleh data

                    bahwa siswa pria lebih

                    cemas terhadap

                    matematika dibandingkan

                    siswa wanita

                    Hal di atas juga

                    terlihat pada hasil

                    penelitian ini di mana

                    jenis kelamin subjek pria

                    lebih tinggi tingkat

                    kecemasannya

                    dibandingkan dengan

                    subjek wanita ini terlihat

                    dari skor mean

                    kecemasan 7663 pada

                    pria dan 7555 pada

                    wanita

                    Berdasarkan

                    pengamatan yang

                    dilakukan oleh Riyanto

                    (2009) di mana kelas IPS

                    lebih banyak mengalami

                    kesulitan dalam

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika jika

                    dibandingkan dengan

                    kelas IPA karena untuk

                    memahami mata

                    pelajaran matematika

                    dibutuhkan pemahaman

                    yang mendalam dan

                    latihan yang berulang kali

                    untuk memperoleh hasil

                    yang baik sedangkan

                    materi yang banyak

                    diberikan di kelas IPS

                    adalah materi yang

                    menggunakan metode

                    menghafal Hal ini lah

                    yang menyebabkan kelas

                    IPS lebih cemas bila

                    dibandingkan dengan

                    kelas IPA Hal ini sesuai

                    dengan hasil penelitian ini

                    terhadap

                    pengelompokkan kelas di

                    mana diperoleh hasil

                    mean kecemasan yang

                    tertinggi berada pada

                    kelas XI IPS dengan skor

                    7796 yang berarti bahwa

                    dalam menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    siswa kelas XI IPS lebih

                    cemas jika dibandingkan

                    dengan siswa XI IPA

                    Selanjutnya

                    berdasarkan

                    pengelompokkan usia

                    terlihat dari hasil

                    penelitian yang dilakukan

                    oleh Pearson (dalam

                    Soeharjono 1988) pada

                    100 orang anak yang

                    berusia 5 ndash 18 tahun

                    ternyata anak yang

                    berusia diatas 12 tahun

                    lebih menunjukkan rasa

                    cemas akan di caci maki

                    atau dibuat malu karena

                    tidak dapat melakukan

                    sesuatu dengan baik dan

                    benar disamping itu

                    dipengaruhi pula oleh

                    jumlah terkecil dari

                    subjek yang menduduki

                    suatu kelompok usia atau

                    jumlah terkecil dari

                    keberadaan subjek yang

                    menduduki kelompok

                    usia tertentu

                    Hasil penelitian

                    diatas terlihat pula dalam

                    penelitian ini di mana

                    diperoleh hasil mean

                    kecemasan yang tertinggi

                    terletak pada usia 17

                    tahun dengan jumlah 6

                    subjek diperoleh skor

                    mean 8567 kemudian di

                    susul oleh usia 15 tahun

                    dengan jumlah 14 subjek

                    diperoleh skor mean

                    8543 dan yang terendah

                    terletak pada usia 16

                    tahun dengan jumlah 64

                    subjek skor mean 8144

                    hasil penelitian ini

                    menunjukkan bahwa

                    kecemasan subjek dalam

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    dapat terlihat dari

                    banyaknya jumlah subjek

                    Di mana semakin banyak

                    subjek yang berada dalam

                    suatu populasi maka

                    semakin rendah tingkat

                    kecemasannya

                    Bila kecemasan

                    dalam menghadapi

                    matematika terjadi dalam

                    satu kurun waktu tertentu

                    atau satu semester secara

                    tidak langsung akan

                    mempengaruhi prestasi

                    akademik matematika

                    siswa dan siswi tersebut

                    Hal ini terlihat pada

                    data yang dihasilkan

                    dalam penelitian ini

                    dimana ada korelasi

                    negatif antara kecemasan

                    dalam menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    dengan prestasi akademik

                    matematika pada remaja

                    dengan nilai koefisien

                    korelasi sebesar r = -

                    0221 dengan signifikansi

                    sebesar 0022 (p lt 005)

                    yang artinya semakin

                    tinggi tingkat kecemasan

                    siswa dalam menghadapi

                    mata pelajaran

                    matematika maka

                    semakin rendah prestasi

                    akademik matematika

                    siswa dan sebaliknya

                    semakin rendah tingkat

                    kecemasan siswa dalam

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    maka akan semakin tinggi

                    prestasi akademik

                    matematika yang

                    dihasilkan oleh siswa

                    Hasil penelitian ini

                    ternyata sama dengan

                    penelitian yang

                    dikemukakan oleh

                    Nawangsari (2000) di

                    mana ada korelasi negatif

                    antara skor kecemasan

                    terhadap matematika

                    dengan prestasi akademik

                    pada siswa SLTP di

                    Surabaya Hal ini

                    menunjukkan bahwa

                    semakin tinggi tingkat

                    kecemasan siswa

                    terghadap pelajaran

                    matematika maka

                    semakin rendah prestasi

                    akademik yang dihasilkan

                    oleh siswa begitu pula

                    sebaliknya semakin

                    rendah tingkat kecemasan

                    siswa terhadap pelajaran

                    matematika maka

                    semakin tinggi prestasi

                    akademik yang dihasilkan

                    BAB V

                    PENUTUP

                    Kesimpulan

                    Berdasarkan hasil

                    pengumpulan data dan hasil

                    analisis data yang telah

                    dilakukan maka dapat

                    ditarik kesimpulan bahwa

                    hipotesis dalam penelitian

                    ini diterima hal ini

                    menunjukkan bahwa ada

                    hubungan yang negatif

                    antara kecemasan dalam

                    menghadapi mata pelajaran

                    matematika dengan prestasi

                    akademik matematika pada

                    siswa dan siswi kelas XI di

                    Sekolah Menengah Umum

                    Negeri (SMUN) 1 Babelan

                    Bekasi

                    Berdasarkan data

                    tambahan diperoleh hasil

                    bahwa faktor-faktor yang

                    mempengaruhi kecemasan

                    siswa dalam menghadapi

                    mata pelajaran matematika

                    adalah jenis kelamin usia

                    dan kelas Di mana siswa

                    pria cenderung lebih cemas

                    dalam menghadapi mata

                    pealajaran matematika

                    dibandingkan dengan siswa

                    wanita Selain itu diperoleh

                    pula data bahwa usia 17

                    tahun jauh lebih cemas

                    dibandingkan selanjutnya

                    disusul usia 15 tahun dan

                    16 tahun hal ini terlihat

                    dari jumlah subjek pada

                    usia tertentu di mana

                    jumlah subjek yang

                    menduduki usia 17 tahun

                    lebih sedikit atau berjumlah

                    6 subjek kemudian di susul

                    oleh usia 15 tahun yang

                    berjumlah 14 subjek dan

                    pada usia 16 tahun

                    sejumlah 64 subjek Bukan

                    hanya usia namun kelas pun

                    menunjukkan data bahwa

                    kelas XI IPS cenderung

                    lebih cemas dalam

                    menghadapi mata pelajaran

                    matematika dibandingkan

                    dengan kelas XI IPA

                    Saran

                    Berdasarkan hasil

                    penelitian yang telah

                    dilakukan peneliti

                    mempunyai beberapa saran

                    yang dapat diberikan

                    sebagai berikut

                    d Berdasarkan hasil

                    data yang diperoleh

                    terlihat bahwa

                    kecemasan siswa dan

                    siswi dalam

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    berada pada kategori

                    rata-rata atau sedang

                    Hal ini menunjukkan

                    bahwa rata-rata siswa

                    dan siswi di Sekolah

                    Menengah Umum

                    Negeri (SMUN) 1

                    Babelan Bekasi

                    mengalami

                    kecemasan cemas saat

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    Untuk mengurangi

                    kecemasan dalam

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    peneliti menyarankan

                    kepada siswa dan

                    siswi sebelum

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    diharapkan siswa dan

                    siswi dapat lebih giat

                    lagi untuk berlatih

                    mengerjakan tugas-

                    tugas matematika

                    soal-soal matematika

                    dan memperdalam

                    kembali materi yang

                    telah diajarkan oleh

                    guru matematika Hal

                    ini bertujuan untuk

                    membantu siswa dan

                    siswi agar

                    mengurangi

                    kecemasan dalam

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    Bila kecemasan itu

                    berkurang maka

                    secara tidak langsung

                    prestasi akademik

                    matematika siswa dan

                    siswi akan meningkat

                    Sehubungan

                    penelitian ini peneliti

                    menyarankan kepada para

                    peneliti selanjutnya agar

                    dapat menggunakan

                    populasi yang lebih luas

                    lagi bukan hanya siswa

                    dan siswi dari SMUN

                    (Sekolah Menengah

                    Umum Negeri) mungkin

                    dengan mengambil

                    sampel dari siswa yang

                    berasal dari SMUS

                    (Sekolah Menengah

                    Umum Swasta) untuk

                    melihat apakah siswa dari

                    SMUS (Sekolah

                    Menengah Umum

                    Swasta) juga mengalami

                    kecemasan dalam

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    yang secara langsung

                    akan mempengaruhi

                    prestasi akademik

                    matematikanya Selain itu

                    untuk pengembangan

                    teori psikologi pendidikan

                    diharapkan untuk

                    penelitian selanjutnya

                    dapat melihat kecemasan-

                    kecemasan lain yang

                    terjadi di luar mata

                    pelajaran matematika di

                    mana mata pelajaran

                    tersebut sering pula

                    dialami oleh siswa dan

                    siswi selain kecemasan

                    menghadapi mata

                    pelajaran matematika

                    Misalnya cemas

                    menghadapi pelajaran

                    kimia bahasa inggris

                    ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                    matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                    Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                    Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                    Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                    Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                    Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                    Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                    Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                    Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                    Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                    Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                    terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                    Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                    Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                    Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                    Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                    Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                    Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                    Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                    Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                    Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                    Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                    Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                    Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                    Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                    • Prestasi Akademik
                    • Mata Pelajaran Matematika
                    • Remaja
                    • Hipotesis
                    • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                    • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                    • CPopulasi dan Sampel
                    • DTeknik Pengumpulan Data
                    • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                    • FTeknik Analisa Data

                      (mudah emosi) respon kulit

                      terhadap aliran galvanis

                      (sentuhan dari luar) berkurang

                      gerakan peristaltik (gerakan

                      berulang-ulang tanpa disadari)

                      bertambah gejala somatik atau

                      fisik (otot) gejala somatik atau

                      fisik (sensorik) gejala

                      Respiratori (pernafasan) gejala

                      Gastrointertinal (pencernaan)

                      gejala Urogenital (perkemihan

                      dan kelamin)

                      c Komponen Sosial

                      sebuah perilaku yang

                      ditunjukkan oleh individu di

                      lingkungannya Perilaku itu

                      dapat berupa tingkah laku

                      (sikap) dan gangguan tidur

                      Berdasarkan penjelasan

                      yang telah dikemukakan oleh

                      Dacey (2000) bahwa dalam

                      mengenali gejala kecemasan dapat

                      di lihat dari tiga komponen Di

                      mana ke tiga komponen tersebut

                      adalah komponen psikologis

                      komponen fisiologis dan

                      komponen sosial

                      Dampak Kecemasan

                      Menurut Hartanti (1997)

                      kecemasan akan membawa

                      individu mengantisipasi situasi

                      ketakutan yang tak berbahaya

                      membesar-besarkan bahaya atau

                      risiko sehingga dapat menghambat

                      kegiatan individu dalam menjalani

                      kehidupannya Sementara itu

                      menurut Horney (dalam

                      Soeharjono 1988) individu yang

                      mengalami kecemasan akan terus-

                      menerus membentuk defens

                      (pertahanan) di dalam dirinya

                      untuk melawan lingkungan yang di

                      anggap tidak adil dan kejam

                      terhadap dirinya Perlawanan yang

                      dilakukan oleh individu terhadap

                      lingkungannya akan membuat

                      individu semakin tidak mempunyai

                      kekuatan untuk mengubahnya dan

                      dapat melemahkan kemampuannya

                      dalam menumbuhkan kepercayaan

                      pada dirinya

                      Dari pendapat yang

                      dikemukakan oleh Hartanti (1997)

                      dan Horney (dalam Soeharjono

                      1988) mengenai dampak

                      kecemasan maka dapat ditarik

                      kesimpulan bahwa dampak

                      kecemasan adalah sebuah

                      perlawanan yang dilakukan oleh

                      individu terhadap sesuatu yang

                      dapat membuat individu cemas di

                      mana bila individu terus-menerus

                      melakukan perlawanan pada

                      kondisi ini maka kegiatan individu

                      akan terganggu individu akan

                      merasa tidak berdaya untuk

                      merubah kondisi tersebut dan

                      individu menjadi kurang percaya

                      pada kemampuan yang

                      dimilikinya

                      Prestasi Akademik

                      Penilaian terhadap hasil

                      belajar siswa untuk mengetahui

                      sejauhmana siswa telah mencapai

                      sasaran belajar inilah yang disebut

                      sebagai prestasi akademik Winkel

                      (dalam Christantie 2007)

                      mengatakan bahwa proses belajar

                      yang dialami oleh siswa

                      menghasilkan perubahan-

                      perubahan dalam bidang

                      pengetahuan dan pemahaman

                      dalam bidang nilai sikap dan

                      keterampilan Adanya perubahan

                      tersebut tampak dalam prestasi

                      akademik yang dihasilkan oleh

                      siswa terhadap pertanyaan

                      persoalan atau tugas yang

                      diberikan oleh guru Melalui

                      prestasi akademik siswa dapat

                      mengetahui kemajuan-kemajuan

                      yang telah dicapainya dalam

                      belajar Menurut Poerwodarminto

                      (dalam Wahyuningsih 2004) yang

                      dimaksud dengan prestasi adalah

                      hasil yang telah dicapai dilakukan

                      atau dikerjakan oleh individu

                      Sedangkan prestasi akademik itu

                      sendiri diartikan sebagai prestasi

                      yang dicapai oleh seorang siswa

                      pada jangka waktu tertentu dan di

                      catat dalam buku rapor sekolah

                      Berdasarkan beberapa

                      pendapat yang telah dikemukakan

                      oleh Winkel (dalam Christantie

                      2007) dan Poerwodarminto (dalam

                      Wahyuningsih 2004) maka dapat

                      di tarik kesimpulan mengenai

                      pengertian prestasi akademik yaitu

                      suatu cara yang dilakukan untuk

                      memberikan penilaian terhadap

                      hasil-hasil belajar siswa yang

                      dilakukan dalam jangka waktu

                      tertentu dan di catat dalam buku

                      prestasi siswa atau buku rapor

                      siswa di sekolah

                      Faktor-Faktor yang

                      Mempengaruhi Prestasi

                      Akademik

                      Menurut Suryabrata (1998)

                      Riyanti Prabowo dan

                      Puspitawati (1996) faktor-faktor

                      yang mempengaruhi prestasi

                      akademik dapat digolongkan

                      menjadi dua bagian yaitu faktor

                      internal dan faktor eksternal

                      b Faktor Internal

                      Merupakan faktor yang

                      berasal dari dalam diri siswa

                      yang dapat mempengaruhi

                      prestasi akademik Faktor ini

                      dapat dibedakan menjadi dua

                      kelompok yaitu

                      1) Faktor fisiologis

                      Dalam hal ini

                      faktor fisiologis yang

                      dimaksud adalah faktor

                      yang berhubungan dengan

                      kesehatan dan pancaindera

                      yaitu

                      a) Kesehatan badan

                      Untuk dapat

                      menempuh studi yang

                      baik siswa perlu

                      memperhatikan dan

                      memelihara kesehatan

                      tubuhnya Keadaan fisik

                      yang lemah dapat

                      menjadi penghalang

                      bagi siswa dalam

                      menyelesaikan program

                      studinya Dalam upaya

                      memelihara kesehatan

                      fisiknya siswa perlu

                      memperhatikan pola

                      makan dan pola tidur

                      untuk memperlancar

                      metabolisme dalam

                      tubuhnya Selain itu

                      juga untuk memelihara

                      kesehatan bahkan juga

                      dapat meningkatkan

                      ketangkasan fisik

                      dibutuhkan olahraga

                      yang teratur

                      b) Pancaindera

                      Berfungsinya

                      pancaindera merupakan

                      syarat berlangsungnya

                      belajar yang baik

                      Dalam sistem

                      pendidikan dewasa ini

                      di antara pancaindera

                      itu yang paling

                      memegang peranan

                      dalam belajar adalah

                      mata dan telinga Hal

                      ini penting karena

                      sebagian besar hal-hal

                      yang dipelajari oleh

                      manusia dipelajari

                      melalui penglihatan dan

                      pendengaran Dengan

                      demikian seorang anak

                      yang memiliki cacat

                      fisik atau bahkan cacat

                      mental akan

                      menghambat dirinya di

                      dalam menangkap

                      pelajaran sehingga

                      pada akhirnya akan

                      mempengaruhi prestasi

                      akademiknya di

                      sekolah

                      2) Faktor psikologis

                      Ada banyak faktor

                      psikologis yang dapat

                      mempengaruhi prestasi

                      akademik siswa antara lain

                      adalah

                      a) Inteligensi

                      Pada umumnya

                      prestasi akademik yang

                      ditampilkan siswa

                      mempunyai kaitan yang

                      erat dengan tingkat

                      kecerdasan yang

                      dimiliki siswa Taraf

                      inteligensi ini sangat

                      mempengaruhi prestasi

                      akademik seorang

                      siswa di mana siswa

                      yang memiliki taraf

                      inteligensi tinggi

                      mempunyai peluang

                      lebih besar untuk

                      mencapai prestasi

                      akademik yang lebih

                      tinggi Sebaliknya

                      siswa yang memiliki

                      taraf inteligensi yang

                      rendah diperkirakan

                      juga akan memiliki

                      prestasi akademik yang

                      rendah Namun

                      bukanlah suatu yang

                      tidak mungkin jika

                      siswa dengan taraf

                      inteligensi rendah

                      memiliki prestasi

                      akademik yang tinggi

                      dan begitu pula

                      sebaliknya

                      b) Sikap

                      Sikap yang

                      pasif rendah diri dan

                      kurang percaya diri

                      dapat merupakan faktor

                      yang menghambat

                      siswa dalam

                      menampilkan prestasi

                      akademiknya

                      c) Motivasi

                      Motivasi belajar

                      merupakan faktor psikis

                      yang bersifat non

                      intelektual Peranannya

                      yang khas ialah dalam

                      hal gairah atau

                      semangat belajar siswa

                      yang termotivasi kuat

                      akan mempunyai

                      banyak energi untuk

                      melakukan kegiatan

                      belajar

                      c Faktor Eksternal

                      Selain faktor-faktor

                      yang ada dalam diri siswa ada

                      hal-hal lain di luar diri yang

                      dapat mempengaruhi prestasi

                      akademik yang akan diraih

                      antara lain adalah

                      1) Faktor lingkungan keluarga

                      a) Sosial ekonomi

                      keluarga

                      Sosial ekonomi

                      keluarga yang memadai

                      akan membuat

                      seseorang lebih banyak

                      kesempatan

                      mendapatkan fasilitas

                      belajar yang lebih baik

                      mulai dari buku alat

                      tulis hingga pemilihan

                      sekolah

                      b) Pendidikan orang tua

                      Orang tua yang

                      telah menempuh

                      jenjang pendidikan

                      tinggi cenderung lebih

                      memperhatikan dan

                      memahami pentingnya

                      pendidikan bagi anak-

                      anaknya dibandingkan

                      dengan yang

                      mempunyai jenjang

                      pendidikan yang lebih

                      rendah

                      c) Perhatian orang tua dan

                      suasana hubungan

                      antara anggota keluarga

                      Dukungan dari

                      keluarga merupakan

                      suatu pemacu semangat

                      berpretasi bagi

                      seseorang Dukungan

                      dalam hal ini bisa

                      secara langsung berupa

                      pujian atau nasihat

                      maupun secara tidak

                      langsung seperti

                      hubugan keluarga yang

                      harmonis

                      2) Faktor lingkungan sekolah

                      a) Sarana dan prasarana

                      Kelengkapan

                      fasilitas sekolah seperti

                      papan tulis kapur atau

                      spidol yang dapat

                      membantu kelancaran

                      proses belajar mengajar

                      di sekolah selain itu

                      bentuk ruangan

                      sirkulasi udara dan

                      lingkungan sekitar

                      sekolah juga dapat

                      mempengaruhi proses

                      belajar mengajar

                      b) Kompetensi guru dan

                      siswa

                      Kualitas guru

                      dan siswa sangat

                      penting dalam meraih

                      prestasi kelengkapan

                      sarana dan prasarana

                      tanpa disertai kinerja

                      yang baik dari para

                      penggunanya akan sia-

                      sia belaka Bila seorang

                      siswa merasa

                      kebutuhannya untuk

                      berprestasi dengan baik

                      di sekolah terpenuhi

                      misalnya dengan

                      tersedianya fasilitas dan

                      tenaga pendidik yang

                      berkualitas yang dapat

                      menimbulkan rasa

                      keingintahuan yang

                      besar hubungan dengan

                      guru dan teman-

                      temannya berlangsung

                      harmonis maka siswa

                      akan memperoleh iklim

                      belajar yang

                      menyenangkan Dengan

                      demikian siswa akan

                      terdorong untuk terus-

                      menerus meningkatkan

                      prestasi akademiknya

                      c) Kurikulum dan metode

                      mengajar

                      Hal ini meliputi

                      materi dan bagaimana

                      cara memberikan materi

                      tersebut kepada siswa

                      Metode pembelajaran

                      yang lebih interaktif

                      (terjadi melalui dua

                      arah) sangat diperlukan

                      untuk menumbuhkan

                      minat dan peran serta

                      siswa dalam kegiatan

                      pembelajaran

                      3) Faktor lingkungan

                      masyarakat

                      a) Sosial budaya

                      Pandangan

                      masyarakat tentang

                      pentingnya pendidikan

                      akan mempengaruhi

                      kesungguhan pendidik

                      dan peserta didik

                      Masyarakat yang masih

                      memandang rendah

                      pendidikan akan enggan

                      mengirimkan anaknya

                      ke sekolah dan

                      cenderung memandang

                      rendah pekerjaan

                      gurupengajar

                      b) Partisipasi terhadap

                      pendidikan

                      Bila semua

                      pihak telah

                      berpartisipasi dan

                      mendukung kegiatan

                      pendidikan mulai dari

                      pemerintah (berupa

                      kebijakan dan

                      anggaran) sampai pada

                      masyarakat bawah

                      setiap orang akan lebih

                      menghargai dan

                      berusaha memajukan

                      pendidikan dan ilmu

                      pengetahuan

                      Pengukuran Prestasi Akademik

                      Menurut Suryabrata (1998)

                      rapor merupakan perumusan

                      terakhir yang diberikan oleh guru

                      mengenai kemajuan atau hasil

                      belajar murid-muridnya selama

                      masa tertentu

                      Azwar (1996) menyebutkan

                      bahwa ada beberapa fungsi

                      penilaian dalam pendidikan yaitu

                      a Penilaian berfungsi selektif

                      (Fungsi Sumatif)

                      Fungsi penilaian ini

                      merupakan pengukuran akhir

                      dalam suatu program dan

                      hasilnya dipakai untuk

                      menentukan apakah siswa

                      dapat dinyatakan lulus atau

                      tidak dalam program

                      pendidikan tersebut Dengan

                      kata lain penilaian berfungsi

                      untuk membantu guru

                      mengadakan seleksi terhadap

                      beberapa siswa misalnya

                      1) Memilih siswa yang akan

                      diterima di sekolah

                      2) Memilih siswa untuk dapat

                      naik kelas

                      3) Memilih siswa yang

                      seharusnya dapat beasiswa

                      b Penilaian berfungsi diagnostik

                      Fungsi penilaian ini

                      selain untuk mengetahui hasil

                      yang dicapai siswa juga

                      mengetahui kelemahan siswa

                      sehingga dengan adanya

                      penilaian maka guru dapat

                      mengetahui kelemahan dan

                      kelebihan masing-masing

                      siswa Jika guru dapat

                      mendeteksi kelemahan siswa

                      maka kelemahan tersebut dapat

                      segera diperbaiki

                      c Penilaian berfungsi sebagai

                      penempatan (Placement)

                      Setiap siswa memiliki

                      kemampuan berbeda satu sama

                      lain Penilaian dilakukan untuk

                      mengetahui di mana

                      seharusnya siswa tersebut

                      ditempatkan sesuai dengan

                      kemampuannya yang telah

                      diperlihatkannya pada prestasi

                      belajar yang telah dicapainya

                      Sebagai contoh penggunaan

                      nilai rapor SMU kelas I

                      menentukan jurusan studi di

                      kelas II dan III

                      d Penilaian berfungsi sebagai

                      pengukur keberhasilan (Fungsi

                      Formatif)

                      Penilaian berfungsi

                      untuk mengetahui sejauh mana

                      suatu program dapat

                      diterapkan Sebagai contoh

                      adalah raport di setiap semester

                      di sekolah-sekolah tingkat

                      dasar dan menegah dapat

                      dipakai untuk mengetahui

                      apakah program pendidikan

                      yang telah diterapkan berhasil

                      diterapkan atau tidak pada

                      siswa tersebut

                      Raport biasanya

                      menggambil nilai dari angka 1

                      sampai dengan 10 terutama

                      pada siswa SD sampai SMU

                      tetapi dalam kenyataan nilai

                      terendah dalam rapor yaitu 4

                      dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

                      di bawah 5 berarti tidak baik

                      atau buruk sedangkan nilai-

                      nilai di atas 5 seperti nilai 6

                      dikategorikan cukup untuk

                      nilai 7 dikategorikan lebih dari

                      cukup untuk nilai 8

                      dikategorikan baik dan untuk

                      nilai 9 dikategorikan sangat

                      baik

                      Mata Pelajaran Matematika

                      Hudoyo (dalam Yoenanto

                      2002) mendefinisikan mata

                      pelajaran matematika adalah

                      sebagai bidang ilmu yang

                      berkenaan dengan ide-ide struktur-

                      struktur dan hubungan-hubungan

                      yang di atur secara logis sehingga

                      pelajaran matematika berkaitan

                      dengan konsep-konsep abstrak

                      yang tersusun secara hirarkis dan

                      dengan penalaran deduktif

                      Nawangsari (2000) mendefinisikan

                      mata pelajaran matematika sebagai

                      suatu bidang ilmu yang membahas

                      ide-ide hubungan-hubungan

                      struktur-struktur yang berkaitan

                      dengan konsep secara abstrak dan

                      berguna dalam kehidupan sehari-

                      hari Menurut Garis-Garis Besar

                      Program Pengajaran Sekolah

                      Lanjutan Tingkat Pertama atau di

                      singkat dengan GBPP SLTP

                      (dalam Nawangsari 2001) yang di

                      maksud dengan mata pelajaran

                      matematika adalah matematika

                      sebagai salah satu ilmu dasar yang

                      dewasa ini telah berkembang amat

                      pesat baik materi maupun

                      kegunaannya

                      Dari beberapa pendapat

                      yang telah dikemukakan di atas

                      maka dapat disimpulkan bahwa

                      mata pelajaran matematika adalah

                      sebuah bidang ilmu yang paling

                      mendasar dari kehidupan sehari-

                      hari manusia di mana ilmu tersebut

                      berkenaan dengan ide-ide

                      hubungan-hubungan dan struktur-

                      struktur berkaitan dengan konsep-

                      konsep abstrak yang tersusun

                      secara hirarkis dan telah diatur

                      secara logis

                      Dimensi Mata Pelajaran

                      Matematika

                      Dalam Garis-Garis Besar

                      Program Pengajaran Sekolah

                      Lanjut Tingkat Pertama atau di

                      singkat dengan GBPP SLTP

                      (dalam Nawangsari 2001)

                      mengatakan bahwa didalam mata

                      pelajaran matematika terdapat 4

                      dimensi yaitu

                      a Mata pelajaran matematika

                      meliputi terjadinya proses

                      belajar mengajar yaitu berupa

                      sebuah kegiatan yang

                      terintegrasi (utuh terpadu)

                      antara siswa sebagai pelajar

                      yang sedang belajar dengan

                      guru sebagai pengajar yang

                      sedang mengajar dalam

                      suasana yang bersifat

                      pengajaran

                      b Mata pelajaran matematika di

                      sekolah terdiri atas bagian-

                      bagian matematika yang di

                      pilih guna menumbuh

                      kembangkan kemampuan-

                      kemampuan dan membentuk

                      pribadi siswa serta berpandu

                      pada perkembangan ilmu dan

                      teknologi

                      c Mata pelajaran matematika

                      berkenaan dengan materi yang

                      memerlukan kegiatan berfikir

                      yang berhubungan dengan

                      struktur lebih tinggi di mana

                      hal itu telah terbentuk dari apa

                      yang sudah dipelajari

                      sebelumnya Artinya bahan

                      pelajaran matematika harus

                      bermakna agar sesuai dengan

                      kemampuan dan struktur

                      kognitif yang dimiliki peserta

                      didik

                      d Mata pelajaran matematika

                      memerlukan penggunaan

                      metode instruksional

                      Remaja

                      Secara umum periode

                      remaja merupakan klimaks dari

                      periode-periode perkembangan

                      sebelumnya Dalam periode ini apa

                      yang diperoleh dalam masa-masa

                      sebelumnya di uji dan dibuktikan

                      sehingga dalam periode

                      selanjutnya individu telah

                      mempunyai suatu pola pribadi

                      yang lebih mantap Periode remaja

                      adalah masa transisi dalam periode

                      anak-anak ke periode dewasa awal

                      periode remaja dikelompokkan

                      menjadi dua fase yaitu fase remaja

                      awal dan fase remaja akhir

                      (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

                      1996) Masa remaja adalah masa

                      dimulainya perkembangan kognitif

                      yang mengarah pada pemikiran

                      operasional formal yang lebih

                      abstrak daripada pemikiran seorang

                      anak Pemikiran remaja tidak lagi

                      berupa pengalaman konkret saja

                      namun remaja sudah dapat

                      membangkitkan situasi-situasi

                      khayalan kemungkinan-

                      kemungkinan hipotesis atau dalil-

                      dalil dan penalaran yang benar-

                      benar abstrak (Santrock 2003)

                      Menurut Papalia (2004) periode

                      remaja adalah periode yang sudah

                      mulai mengabungkan pengalaman

                      yang di peroleh sebelumnya

                      dengan tantangan saat ini dan

                      memikirkan keadaan di masa yang

                      akan datang

                      Dari beberapa definisi

                      remaja yang diberikan oleh para

                      ahli dapat di tarik kesimpulan

                      bahwa masa remaja adalah masa

                      peralihan dari masa anak-anak ke

                      masa dewasa Pada masa remaja

                      merupakan masa awal dari

                      pembentukan proses pemikiran

                      operasional yang lebih abstrak

                      Sehingga pada masa ini remaja

                      sudah mulai membandingkan

                      antara pengalaman di masa lalu

                      dengan keadaan di masa sekarang

                      dan mulai memikirkan masa yang

                      datang

                      Batasan Usia

                      Periode remaja dianggap

                      sebagai masa-masa yang amat

                      penting dalam kehidupan individu

                      khususnya dalam pembentukan

                      kepribadian Masa remaja dibagi

                      dua bagian yaitu (1) periode remaja

                      awal (early adolescence) yaitu

                      berkisar antara umur 13-17 tahun

                      dan periode remaja akhir yaitu

                      umur 17 tahun sampai dengan 18

                      tahun (Puspitawati 1996)

                      Bedasarkan teori

                      perkembangan kognitif Piaget

                      (dalam Santrock 2003) masa

                      remaja dimulai pada usia 11 tahun

                      sampai dengan 15 tahun dalam

                      usia ini remaja sudah dapat berfikir

                      secara operasional formal Masa

                      remaja atau pubertas adalah proses

                      menuju kedewasaan seksual atau

                      kesuburan (kemampuan untuk

                      reproduksi) pada periode ini selain

                      perkembangan fisik diikuti pula

                      dengan perkembangan kognitif

                      sosial otonomi harga diri dan

                      keintiman dalam hubungan seksual

                      (Papalia 2004) Menurut Papalia

                      (2004) masa remaja dapat

                      dikelompokkan menjadi 3 yaitu

                      remaja awal dimulai dari usia 11-

                      13 tahun remaja madya dimulai

                      dari usia 13 tahun sampai dengan

                      18 tahun dan remaja akhir dimulai

                      dari usia 18 tahun sampai dengan

                      21 tahun

                      Dari uraian yang

                      dikemukakan di atas maka dapat

                      disimpulkan bahwa usia remaja

                      adalah dimulai dari 11 tahun

                      sampai dengan 21 tahun

                      Karakteristik Remaja

                      Periode remaja adalah

                      periode pemantapan identitas diri

                      Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                      yang dipengaruhi oleh pandangan

                      orang-orang sekitarnya serta

                      pengalaman-pengalaman

                      pribadinya akan menentukan pola

                      perilakunya sebagai orang dewasa

                      Pemantapan identitas diri ini tidak

                      selalu mulus tetapi sering melalui

                      proses yang panjang dan

                      bergejolak Oleh karena itu banyak

                      ahli menamakan periode ini

                      sebagai masa-masa strom and

                      stress atau masa up and down

                      (Santrock 2003)

                      Remaja adalah seorang

                      idealis remaja memandang

                      dunianya seperti apa yang

                      diinginkannya bukan sebagaimana

                      adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                      yang membuatnya marah cepat

                      tersinggung atau frustasi Selain

                      itu oleh keluarga dan masyarakat

                      remaja di anggap sudah menginjak

                      dewasa sehingga remaja diberi

                      tanggung jawab yang sama dengan

                      seorang yang sudah dewasa

                      Remaja mulai memperhatikan

                      prestasi dalam segala hal karena

                      ini memberinya nilai tambah untuk

                      kedudukan sosialnya di antara

                      teman sebaya maupun orang-orang

                      dewasa

                      Hubungan antara

                      Kecemasan Menghadapi

                      Mata Pelajaran

                      Matematika dengan

                      Prestasi Akademik

                      Matematika pada Remaja

                      Masa remaja dapat dikatakan

                      sebuah masa peralihan antara masa

                      anak-anak menuju ke masa dewasa

                      Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                      merupakan masa dimulainya

                      perkembangan kognitif yang mengarah

                      pada pemikiran operasional formal

                      yang lebih abstrak daripada pemikiran

                      seorang anak Pemikiran remaja tidak

                      lagi berupa pengalaman konkret saja

                      namun remaja sudah dapat

                      membangkitkan situasi-situasi

                      khayalan kemungkinan-kemungkinan

                      hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                      yang benar-benar abstrak Selain itu

                      masa remaja disebut pula sebagai masa

                      strom and stress atau masa up and

                      down (Santrock 2003) Bila pada masa

                      ini remaja menemui hambatan dalam

                      bidang tertentu maka hambatan tersbut

                      akan membuat remaja menjadi cemas

                      Menurut Crow dan Crow

                      (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                      adalah sebuah kondisi yang kurang

                      menyenangkan yang di alami oleh

                      individu yang dapat mempengaruhi

                      keadaan fisiknya Berdasarkan

                      gabungan dari pendapat Jersild dari

                      Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                      tentang sifat alamiah yang dimiliki

                      oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                      Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                      Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                      Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                      faktor yang mempengaruhi remaja

                      menjadi cemas yaitu faktor

                      Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                      seperti keadaan biologi individu seperti

                      jenis kelamin dan dapat pula

                      dipengaruhi oleh perkembangan

                      individu yang dapat dilihat dari usia

                      individu dan faktor Makrokosmos

                      (keadaan lingkungan) lingkungan

                      sekolah atau lingkungan kelas

                      Menurut Dacey (2000) dalam

                      mengenali gejala kecemasan dapat

                      ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                      komponen psikologis (afektif atau

                      perasaan) yang dapat menimbulkan

                      kecemasan adalah kegelisahan gugup

                      tegang cemas rasa tidak aman takut

                      cepat terkejut) komponen fisiologis

                      (jantung berdebar keringat dingin

                      pada telapak tangan tekanan darah

                      meninggi respon kulit terhadap aliran

                      galvanis berkurang gerakan peristaltik

                      bertambah gejala somatik atau fisik

                      (otot) gejala somatik atau fisik

                      (sensorik) gejala Respiratori

                      (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                      (pencernaan) gejala Urogenital

                      (perkemihan dan kelamin)) dan

                      komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                      dan gangguan tidur) Kecemasan

                      tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                      yang mendapatkan materi pelajaran

                      matematika

                      Menurut Garis-Garis Besar

                      Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                      Tingkat Pertama atau di singkat

                      dengan GBPP SLTP (dalam

                      Nawangsari 2001) yang di maksud

                      dengan mata pelajaran matematika

                      adalah matematika sebagai salah satu

                      ilmu dasar yang dewasa ini telah

                      berkembang amat pesat baik materi

                      maupun kegunaannya Sedangkan

                      Nawangsari (2000) mendefinisikan

                      mata pelajaran matematika sebagai

                      suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                      ide hubungan-hubungan struktur-

                      struktur yang berkaitan dengan konsep

                      secara abstrak dan berguna dalam

                      kehidupan sehari-hari Dari kedua

                      pendapat dari Garis-Garis Besar

                      Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                      Tingkat Pertama atau di singkat

                      dengan GBPP SLTP (dalam

                      Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                      (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                      matematika merupakan suatu bidang

                      ilmu yang di dalamnya membahas

                      mengenai ide-ide hubungan-

                      hubungan struktur-struktur yang

                      berkaitan dengan konsep secara

                      abstrak dan berguna dalam kehidupan

                      sehari-hari di mana bidang ilmu

                      tersebut saat ini sudah berkembang

                      pesat

                      Berkembangnya bidang ilmu

                      matematika merupakan sebuah kabar

                      yang baik untuk kemajuan Negara Di

                      mana siswa-siswinya akan menjadi

                      lebih pandai lagi dalam pelajaran

                      matematika Namun bagi siswa materi

                      pelajaran matematika merupakan

                      materi pelajaran yang sulit

                      (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                      kesulitan tersebut tidak dapat

                      diselesaikan oleh siswa dengan baik

                      maka akan menimbulkan kecemasan di

                      dalam diri siswa saat menghadapi

                      pelajaran matematika

                      Berdasarkan hasil penelitian

                      dengan menggunakan Math Anxiety

                      Quesstionairre (MAQ) yang

                      dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                      Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                      siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                      Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                      terdapat reaksi negatif dalam diri

                      remaja saat menghadapi pelajaran

                      matematika reaksi yang ditunjukkan

                      oleh remaja ketika menghadapi

                      pelajaran matematika adalah rasa tidak

                      suka kurang percaya diri gelisah

                      khawatir takut dan frustasi

                      Kecemasan saat menghadapi

                      mata pelajaran matematika dapat pula

                      terjadi pada siswa dan siswi yang

                      duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                      Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                      dipengaruhi oleh semakin

                      kompleksnya perhitungan matematika

                      di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                      (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                      telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                      Nawangsari 2000) dimana semakin

                      tinggi tingkat kelas maka semakin

                      kompleks perhitungan matematikanya

                      dan bila siswa tidak mampu

                      memahami perhitungan yang lebih

                      dasar maka siswa akan cemas pada

                      pelajaran matematika di tingkatan

                      kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                      sering muncul dalam pelajaran

                      matematika dalam satu kurun waktu

                      atau dalam satu semester maka akan

                      dapat mempengaruhi prestasi

                      akademik matematika siswa

                      Winkel (dalam Christantie

                      2007) mengatakan bahwa prestasi

                      akademik adalah proses belajar yang

                      dialami oleh siswa menghasilkan

                      perubahan-perubahan dalam bidang

                      pengetahuan dan pemahaman dalam

                      bidang nilai sikap dan keterampilan

                      Adanya perubahan tersebut tampak

                      dalam prestasi akademik yang

                      dihasilkan oleh siswa terhadap

                      pertanyaan persoalan atau tugas yang

                      diberikan oleh guru Melalui prestasi

                      akademik siswa dapat mengetahui

                      kemajuan-kemajuan yang telah

                      dicapainya dalam belajar Menurut

                      Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                      (1996) hal-hal yang dapat

                      mempengaruhi prestasi akademik

                      siswa adalah faktor internal seperti

                      kesehatan badan dan faktor eksternal

                      seperti sarana dan prasarana sekolah

                      Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                      diberikan penilaian salah satunya

                      adalah prestasi akademik matematika

                      Prestasi akademik matematika

                      siswa di Indonesia saat ini sangat

                      menurun hal ini sesuai dengan

                      penelitian yang dilakukan oleh Third

                      International Mathematics and

                      Science Study (TIMSS) pada tahun

                      1999 terhadap siswa tingkat delapan

                      tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                      Pertama (SLTP) di mana Negara

                      Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                      salah satu Negara yang prestasi

                      matematika siswanya menduduki

                      posisi yang rendah (Setyono 2005)

                      Rendahnya prestasi tersebut

                      dikarenakan oleh kurangnya

                      pemahaman siswa terhadap konsep

                      matematika (Arjuna 1999) Bila

                      kondisi tersebut terus berlanjut maka

                      akan menimbulkan kecemasan siswa

                      dalam menghadapi pelajaran

                      matematika di mana secara tidak

                      langsung dapat juga mempengaruhi

                      prestasi akademik matematika siswa

                      Melihat adanya faktor-faktor

                      yang mempengaruhi kecemasan

                      sebagaimana yang telah diungkapkan

                      di atas maka dapat dilihat bahwa

                      kecemasan siswa dalam menghadapi

                      pelajaran matematika dapat

                      mempengaruhi prestasi akademik

                      matematika siswa Hal ini terlihat dari

                      dua faktor yang menyebabkan

                      kecemasan yaitu keadaan diri individu

                      dan keadaan lingkungan di mana bila

                      faktor-faktor tersebut sering muncul

                      pada saat siswa menghadapi pelajaran

                      matematika maka hal ini dapat

                      mengangu kegiatan siswa dalam

                      belajar matematika siswa pun akan

                      merasa kurang percaya pada

                      kemampuannya dalam pelajaran

                      matematika Bila hal ini terjadi dalam

                      satu semester maka akan dapat

                      berpengaruh terhadap prestasi

                      akademik matematika siswa Faktor-

                      faktor yang dapat mempengaruhi

                      prestasi akademik yaitu faktor internal

                      seperti kesehatan badan dan faktor

                      eksternal seperti sarana dan prasarana

                      sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                      sering muncul pada siswa dalam

                      menghadapi pelajaran matematika

                      maka dapat mempengaruhi prestasi

                      akademik matematika siswa di mana

                      semakin tingginya kecemasan dalam

                      menghadapi pelajaran matematika

                      maka semakin rendah prestasi

                      akademik matematika siswa

                      Hal ini sesuai dengan penelitian

                      yang dilakukan oleh Nawangsari

                      (2000) di mana siswa yang mengalami

                      kecemasan pada pelajaran matematika

                      akan mempengaruhi prestasi akademik

                      matematika siswa hal ini dipengaruhi

                      oleh materi pelajaran yang dianggap

                      sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                      kelas yang kurang memadai dan cara

                      mengajar guru yang sulit dipahami

                      oleh siswa Sehingga saat siswa

                      menghadapi pelajaran matematika

                      siswa akan mengalami kecemasan dan

                      bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                      waktu maka akan mempengaruhi

                      prestasi akademik matematika siswa

                      Senada dengan penelitian

                      Nawangsari (2000) penelitian yang

                      dilakukan oleh Sarason (dalam

                      Nawangsari 2000) terhadap 700

                      siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                      tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                      negatif antara skor kecemasan pada

                      pelajaran matematika dengan prestasi

                      akademik matematika siswa di mana

                      korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                      semakin rendah tingkat kecemasan

                      siswa SLTP pada pelajaran matematika

                      akan semakin tinggi prestasi akademik

                      matematika atau semakin tinggi tingkat

                      kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                      matematika akan semakin rendah

                      prestasi akademik matematika

                      Hipotesis

                      Dari beberapa penjelasan yang

                      telah dikemukakan oleh para ahli di

                      atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                      hubungan yang negatif antara

                      kecemasan dalam menghadapi mata

                      pelajaran matematika dengan prestasi

                      akademik matematika pada remaja

                      dimana semakin tinggi tingkat

                      kecemasan remaja dalam menghadapi

                      mata pelajaran matematika maka

                      semakin rendah prestasi akademik

                      matematika pada remaja

                      BAB III

                      METODOLOGI PENELITIAN

                      A Identifikasi Variabel-Vari-

                      abel Penelitian

                      VariabelPrediktor Kecemasan

                      Menghadapi Mata Pelajaran

                      Matematika

                      Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                      Matematika

                      B Definisi Operasional Vari-

                      abel Penelitian

                      1 Kecemasan Menghadapi Mata

                      Pelajaran Matematika Suatu

                      bentuk ungkapan perasaan cemas

                      yang dipengaruhi faktor

                      psikologis dan faktor fisiologis

                      yang sering dialami oleh setiap

                      individu dalam kehidupan sehari-

                      hari dalam hal-hal yang berkaitan

                      dengan konsep-konsep abstrak

                      struktur-struktur atau segala

                      sesuatu yang berhubungan dengan

                      pembahasan tentang matematika

                      Alat yang digunakan untuk

                      mengukur kecemasan dalam

                      menghadapi mata pelajaran

                      matematika adalah Skala

                      Kecemasan yang didapatkan dari

                      gejala-gejala kecemasan yang

                      dikemukakan oleh Dacey di mana

                      gejala-gejala kecemasan tersebut

                      di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                      komponen psikologis komponen

                      fisiologis dan komponen sosial

                      2 Prestasi Akademik Matematika

                      Suatu pengukuran yang bertujuan

                      untuk menilai sebuah hasil dari

                      proses belajar matematika yang

                      dilakukan oleh remaja dalam satu

                      kurun waktu tertentu untuk melihat

                      pemahaman remaja mengenai

                      konsep-konsep abstrak simbol-

                      simbol yang telah diberikan oleh

                      para pendidik Alat yang

                      digunakan untuk mengukur

                      prestasi akademik matematika

                      remaja adalah dengan melihat nilai

                      rapor remaja yang dihasilkan pada

                      akhir semester

                      C Populasi dan Sampel

                      Popolasi dan sampel yang

                      digunakan dalam pengambilan data

                      adalah dengan menggunakan

                      Purposive Sampling di mana teknik

                      Purposive Sampling ini adalah teknik

                      penentuan sampling yang digunakan

                      peneliti jika peneliti mempunyai

                      pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                      dalam pengambilan sampelnya atau

                      penentuan sample untuk tujuan tertentu

                      (Riduwan 2008) Populasi yang

                      digunakan dalam peneltian ini adalah

                      para siswa dan siswi kelas XI pada

                      Sekolah Menengah Umum Negeri

                      (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                      Pengambilan populasi siswa dan siswi

                      kelas XI dilakukan karena ingin

                      melihat tingkat kecemasan pada siswa

                      dan siswi kelas XI sebelum

                      mendapatkan perhitungan matematika

                      yang terlalu kompleks dikelas

                      berikutnya Hal ini seperti yang telah

                      dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                      Nawangsari 2000) dimana semakin

                      tinggi tingkat kelas maka semakin

                      kompleks perhitungan matematikanya

                      dan bila siswa tidak mampu

                      memahami perhitungan yang lebih

                      dasar maka siswa akan cemas pada

                      pelajaran matematika ditingkatan kelas

                      berikutnya Sampel yang digunakan

                      pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                      D Teknik Pengumpulan Data

                      Teknik Pengumpulan data yang

                      digunakan dalam mengukur tingkat

                      kecemasan siswa dalam menghadapi

                      mata pelajaran matematika adalah

                      dengan menggunakan metode

                      kuesioner tertutup dengan memberikan

                      tanda checklist Kuesioner tertutup

                      dengan tanda checklist ini adalah suatu

                      daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                      yang akan diukur (Riduwan 2008)

                      Pengukuran prestasi akademik

                      matematika dilakukan dengan melihat

                      nilai rapor siswa dan siswi pada

                      pelajaran matematika

                      1 Skala Kecemasan

                      Skala kecemasan yang

                      digunakan dalam penelitian ini di

                      peroleh dari komponen-komponen

                      kecemasan yang di kemukakan

                      oleh Dacey (2000) yaitu

                      komponen psikologis komponen

                      fisiologis dan komponen sosial

                      Komponen-komponen inilah yang

                      akan dijadikan acuan atau dasar

                      pengukuran dalam penelitian ini

                      yang selanjutnya akan

                      dikembangkan menjadi item-item

                      yang akan diberikan kepada

                      responden untuk dijawab oleh

                      responden

                      Tabel 1

                      Distribusi item Skala kecemasan

                      N

                      o

                      Kom

                      pone

                      n

                      Komponen

                      Favorabe

                      l

                      Unfav

                      orabel

                      To

                      tal

                      1 Kom

                      pone

                      n

                      Psiko

                      logis

                      12345

                      67

                      8910

                      3132

                      3334

                      3536

                      3738

                      3940

                      20

                      2 Kom

                      pone

                      n

                      Fisiol

                      ogis

                      111213

                      141516

                      171819

                      20

                      4142

                      4344

                      4546

                      4748

                      4950

                      20

                      3 Kom

                      pone

                      n

                      Sosia

                      l

                      212223

                      2425

                      262728

                      2930

                      5152

                      5354

                      5556

                      5758

                      5960

                      20

                      Total 30 30 60

                      2 Prestasi Akademik

                      Prestasi akademik di peroleh

                      dengan menggunakan nilai raport

                      terakhir pada pelajaran

                      matematika

                      E Validitas dan Reliabilitas

                      Alat Pengumpulan Data

                      Pada penelitian ini digunakan

                      validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                      untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                      pengumpulan data

                      1 Validitas

                      Menurut Azwar (1997)

                      validitas adalah sejauh mana

                      ketepatan dan kecermatan suatu

                      instrument pengukur (alat tes)

                      dalam melakukan fungsi ukurnya

                      Sebuah tes dikatakan valid apabila

                      tes tersebut menjalankan fungsi

                      ukurnya atau memberikan hasil

                      ukur yang tepat dan akurat sesuai

                      dengan maksud yang dikenakan

                      dalam tes tersebut Cara

                      mendapatkan validitas dengan

                      menggunakan teknik total korelasi

                      item (korelasi product-moment)

                      Untuk batasan validitas item yang

                      digunakan dalam penelitian ini

                      ditentukan oleh peneliti dengan

                      koefisien validitas sebesar ge 03

                      (Azwar 2008)

                      2 Reliabilitas

                      Menurut Azwar (1997)

                      reliabilitas adalah pengukuran

                      terhadap suatu alat tes di mana

                      hasil ukurnya dapat terpercaya

                      sehingga bila alat tes tersebut

                      digunakan dalam beberapa kali

                      pengukuran akan menghasilkan

                      nilai yang relatif sama Cara

                      mendapatkan reliabilitas dengan

                      menggunakan teknik Alpha

                      Cronbach

                      Pada penelitian ini batas

                      koefisien realibilitas yang akan

                      digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                      ini sesuai dengan yang

                      dikemukakan oleh Azwar (2008)

                      F Teknik Analisa Data

                      Pada penelitian ini teknik

                      analisis data yang digunakan adalah

                      Product Moment Correlation Coeffient

                      Pearson di mana data yang akan di

                      analisis adalah data yang di peroleh

                      dari skala kecemasan dalam

                      menghadapi mata pelajaran

                      matematika dikorelasikan dengan data

                      nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                      matematika

                      BAB IV

                      PELAKSANAAN DAN HASIL

                      PENELITIAN

                      A Persiapan Penelitian

                      Sebelum penelitian ini

                      dimulai awalnya peneliti

                      melakukan persiapan

                      administrasi yang berupa

                      surat keterangan permohonan

                      izin dari pihak kampus

                      (Universitas Gunadarma)

                      untuk melakukan penelitian

                      ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                      setelah itu peneliti

                      menggandakan kuesioner

                      tertutup dari skala kecemasan

                      sebanyak 100 kuesioner

                      kuesioner atau skala

                      kecemasan ini berjumlah 60

                      item yang terdiri dari 30 item

                      favorable dan 30 item

                      unfavorable

                      Subjek yang digunakan

                      dalam penelitian ini adalah

                      siswa dan siswi SMU yang

                      berada di kelas XI atau kelas

                      2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                      Dalam penelitian ini peneliti

                      mengambil sampel sebanyak

                      3 kelas dan jumlah sampel

                      sebanyak 100 siswa-siswi di

                      mana 1 kelas berasal dari

                      kelas unggulan atau kelas XI

                      IPA 1 dan dua kelas lagi

                      berasal dari kelas yang tidak

                      diunggulkan atau kelas

                      reguler yaitu kelas XI IPS 2

                      dan kelas XI IPS 3 Untuk

                      mendapatkan subjek ini

                      peneliti bekerjasama dengan

                      segenap pihak sekolah dari

                      SMUN 1 Babelan Bekasi

                      yang berhubungan dengan

                      bagian kesiswaan dan guru-

                      guru BP yang menangani ke

                      tiga kelas tersebut

                      B Pelaksanaan Penelitian

                      Pada penelitian ini

                      peneliti melaksanakan try out

                      terpakai yaitu data diperoleh

                      dengan try out sekaligus

                      digunakan sebagai data dalam

                      penelitian Pengambilan data

                      dilakukan pada tanggal 13

                      Oktober 2009 untuk

                      penyebaran kuesioner atau

                      skala kecemasan yang

                      berjumlah 100 angket yang

                      terdiri dari 60 item Pada 14-

                      19 Oktober 2009 untuk

                      mengambil fotocopy raport

                      yang masih berada di siswa

                      dan siswi Pengambilan

                      fotocopy raport dilakukan

                      dalam rentang waktu 5 hari

                      disebabkan peneliti

                      mengalami kesulitan dalam

                      meminta fotocopy raport

                      kepada siswa dan siswi

                      SMUN 1 Babelan Bekasi

                      Proses pengambilan data

                      pada tanggal 13 Oktober

                      2009 dilakukan pada pukul

                      1000 sampai dengan pukul

                      1200 Proses pengambilan

                      data pertama dilakukan di

                      kelas XI IPA 1 kemudian

                      dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                      dan setelah itu dilanjutkan di

                      kelas XI IPS 2

                      Jumlah keseluruhan

                      subjek dalam penelitian ini

                      adalah berjumlah 100 siswa-

                      siswi 30 siswa-siswi berasal

                      dari kelas XI IPA 1 40

                      siswa-siswi berasal dari kelas

                      XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                      berasal dari kelas XI IPS 2

                      Penelitian ini mengalami

                      hambatan hambatan yang

                      dimaksud adalah peneliti

                      menyebarkan angket

                      sebanyak 100 namun data

                      yang dapat peneliti olah

                      hanya 84 data dan 16 data

                      yang lain tidak dapat diolah

                      karena subjek tidak mengisi

                      angket yang telah peneliti

                      berikan Sehingga penelitian

                      ini hanya terdiri dari 84

                      subjek

                      C Hasil Penelitian

                      1 Deskripsi Subjek

                      Penelitian

                      a Jenis Kelamin

                      Subjek dalam

                      penelitian ini terdiri

                      dari 46 subjek pria

                      dengan presentase

                      5476 dan 38 subjek

                      wanita dengan

                      presentase 4524

                      Dapat dilihat

                      rinciannya pada tabel

                      berikut ini

                      Tabel 2

                      Distribusi Subjek

                      Berdasarkan Jenis

                      Kelamin

                      No Jenis

                      Kelamin

                      Jumlah Presentase

                      ()

                      1 Pria 46 5476

                      2 Wanita 38 4524

                      b Usia

                      Subjek dalam

                      penelitian ini terdiri

                      dari 14 subjek yang

                      berusia 15 tahun

                      dengan presentase

                      1666 64 subjek

                      yang berusia 16 tahun

                      dengan presentase

                      7619 dan 6 subjek

                      yang berusia 17 tahun

                      dengan presentase

                      715 Dapat dilihat

                      rinciannya pada tabel

                      berikut ini

                      Tabel 3

                      Distribusi Subjek

                      Berdasarkan Usia

                      No Usia Jumlah Presentase

                      ()

                      1 15

                      tahun

                      14 1666

                      2 16

                      tahun

                      64 7619

                      3 17

                      tahun

                      6 715

                      c Kelas

                      Subjek dalam

                      penelitian ini terdiri

                      dari 30 subjek dari

                      kelas XI IPA dengan

                      presentase 3571

                      dan 54 subjek untuk

                      kelas XI IPS dengan

                      presentase 6429

                      Dapat dilihat

                      rinciannya pada tabel

                      berikut ini

                      Tabel 4

                      Distribusi Subjek

                      Berdasarkan Kelas

                      No Kelas Jumlah Presentase

                      ()

                      1 XI

                      IPA

                      30 3571

                      2 XI

                      IPS

                      54 6429

                      2 Hasil Pengukuran Mean

                      Skala Kecemasan dengan

                      Jenis Kelamin Usia dan

                      Kelas

                      a Hasil Pengukuran

                      Mean Skala

                      Kecemasan dengan

                      Jenis Kelamin

                      Tabel 5

                      Hasil pengukuran

                      Mean Skala

                      Kecemasan dengan

                      Jenis Kelamin

                      No Jenis

                      Kelamin

                      Jumlah

                      Kecemasan

                      1 Pria 46

                      2 Wanita 38

                      Berdasarkan

                      data di atas diketahui

                      bahwa mean

                      kecemasan pada pria

                      lebih tinggi dari pada

                      wanita hal ini

                      ditunjukkan dengan

                      skor7663 untuk pria

                      dan 7555 untuk

                      wanita

                      b Hasil Pengukuran

                      Mean Skala

                      Kecemasan dengan

                      Usia

                      Tabel 6

                      Hasil pengukuran

                      Mean Skala

                      Kecemasan dengan

                      Usia

                      Berdasarkan data

                      di atas diketahui

                      bahwa mean

                      kecemasan yang

                      tertinggi terletak pada

                      usia 17 tahun dengan

                      skor 8567 kemudian

                      di susul oleh usia 15

                      tahun dengan skor

                      8543 dan yang

                      terendah terletak pada

                      usia 16 tahun dengan

                      skor 8144

                      c Hasil Pengukuran

                      Mean Skala

                      Kecemasan dengan

                      Kelas

                      Tabel 7

                      Hasil pengukuran

                      Mean Skala

                      Kecemasan dengan

                      Kelas

                      No Kelas Jumlah Mean

                      Skala

                      No Usia Jumlah Mean

                      Skala

                      Kecemasan

                      1 15

                      tahun

                      14 8543

                      2 16

                      tahun

                      64 8144

                      3 17

                      tahun

                      6 8567

                      Kecemasan

                      1 XI

                      IPA

                      30

                      2 XI

                      IPS

                      54

                      Berdasarkan data

                      di atas diketahui

                      bahwa mean

                      kecemasan yang

                      tertinggi berada pada

                      kelas XI IPS dengan

                      skor 7796 dan yang

                      terendah berada pada

                      kelas XI IPA dengan

                      skor 7287

                      3 Hasil Uji Validitas dan

                      Realibilitas Skala

                      Kecemasan

                      a Uji Validitas

                      Menurut Azwar

                      (2008) validitas item

                      dapat dianggap

                      memuaskan apabila

                      koefisien validitasnya

                      sebesar ge 03

                      Berdasarkan hasil uji

                      coba pada skala

                      kecemasan yang

                      berjumlah 60 item

                      dihasilkan 36 item

                      yang valid Validitas

                      item dalam penelitian

                      ini untuk skala

                      kecemasan bergerak

                      dari 0301 sampai

                      dengan 0538

                      Distribusi item yang

                      valid dapat di lihat

                      dari tabel berikut ini

                      Tabel 8

                      Distribusi item

                      valid Skala

                      Kecemasan

                      No Komponen

                      Nomor Item

                      Favorabel

                      1 Komponen

                      Psikologis

                      1234567

                      8910

                      2 Komponen

                      Fisiologis

                      111213141516

                      17181920

                      3 Komponen

                      Sosial

                      2122232425

                      2627282930

                      Total

                      Keterangan

                      item yang tidak valid

                      b Uji Realibilitas

                      Uji realibilitas

                      dilakukan bertujuan

                      untuk mengetahui

                      konsistensi alat ukur

                      Teknik yang

                      digunakan untuk

                      mendapatkan

                      konsistensi dari alat

                      ukur yaitu teknik

                      Alpha Cronbach

                      Dalam penelitian ini

                      batas koefisien

                      reliabilitas yang

                      digunakan adalah ge

                      07 Hal ini sesuai

                      dengan pendapat dari

                      Azwar (2008)

                      Hasil uji realibiltas

                      untuk skala

                      kecemasan di peroleh

                      nilai realibitas sebesar

                      0824 Hal ini terlihat

                      pada tabel di bawah

                      ini

                      Tabel 9

                      Realibilitas Skala

                      Kecemasan

                      Reliability

                      Statistics

                      4 Hasil Uji Normalitas dan

                      Linearitas Uji Asumsi

                      a Uji Normalitas

                      Untuk melihat

                      sebaran skor dalam uji

                      normalitas dari skala

                      kecemasan dapat

                      dilihat pada uji

                      Kolmogorov-Smirnov

                      Berdasarkan hasil uji

                      normalitas pada skala

                      kecemasan diketahui

                      nilai statistiknya

                      sebesar 091 dengan

                      signifikansi sebesar

                      Cronbachs Alpha N of Items824 60

                      0084 (p gt 005) Hal

                      ini menunjukkan

                      distribusi skor skala

                      kecemasan pada

                      subjek penelitian

                      adalah normal tetapi

                      prestasi akademik

                      matematika nilai

                      statistiknya 0198

                      dengan signifikansi

                      sebesar 0000 (p lt

                      005) yang berarti

                      tidak normal

                      Distribusi skor skala

                      kecemasan terlihat

                      pada tabel berikut ini

                      Tabel 10

                      Hasil Uji

                      Normalitas Skala

                      Kecemasan

                      T

                      ests of Normality

                      Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                      091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                      a Lilliefors Significance Correction

                      b Uji Linieritas

                      Tabel 11

                      Hasil Uji Linieritas

                      Skala Kecemasan

                      dan Prestasi

                      Akademik

                      Matematika

                      ANOVAb

                      96932 1 96932 4204 044a

                      1890628 82 230561987560 83

                      RegressionResidualTotal

                      Model1

                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                      Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                      Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                      Berdasarkan hasil

                      uji linieritas diperoleh

                      signifikansi sebesar

                      0044 (p lt 005) Hal

                      ini menunjukkan

                      bahwa hubungan

                      antara skala

                      kecemasan dengan

                      prestasi akademik

                      yaitu linier

                      5 Analisis Data Uji

                      Hipotesis

                      Berdasarkan hasil uji

                      normalitas dan linieritas

                      diketahui bahwa bahwa

                      skala kecemasan normal

                      tetapi prestasi akademik

                      matematika tidak normal

                      sedangkan linieritasnya

                      adalah linier Oleh karena

                      itu untuk analisis korelasi

                      dapat menggunakan

                      analisis statistik

                      parametrik dengan teknik

                      korelasi product moment

                      Pearson

                      Berdasarkan analisis

                      data yang dilakukan

                      dengan menggunakan

                      teknik korelasi Pearson

                      (1-tailed) diketahui nilai

                      koefisien korelasi sebesar

                      r = - 0221 dengan taraf

                      signifikansi sebesar 0022

                      (p lt 005) Hal ini dapat

                      dilihat pada tabel berikut

                      ini

                      Tabel 12

                      Uji Hipotesis

                      Correlations

                      1 -221022

                      84 84-221 1022

                      84 84

                      Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                      Skala Kecemasan

                      Prestasi AkademikMatematika

                      SkalaKecemasan

                      PrestasiAkademik

                      Matematika

                      Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                      Hasil tersebut

                      menunjukkan bahwa

                      hipotesis penelitian ini

                      diterima artinya terdapat

                      hubungan negatif yang

                      signifikan antara

                      kecemasan dalam

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      dengan prestasi akademik

                      matematika pada remaja

                      dimana semakin tinggi

                      tingkat kecemasan remaja

                      dalam menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      maka semakin rendah

                      prestasi akademik

                      matematika pada remaja

                      6 Hasil Perhitungan Mean

                      Empirik dan Mean

                      Hipotetik

                      Hasil perhitungan dari

                      perbandingan antara

                      mean empirik dengan

                      mean hipotetik antara

                      kecemasan dalam

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika dan

                      prestasi akademik

                      matematika terlihat

                      bahwa kecemasan siswa

                      dalam menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      berada pada kategori

                      sedang Hal ini dapat

                      dilihat pada tabel berikut

                      ini

                      Tabel 13

                      Hasil Perhitungan

                      Mean Empirik dan

                      Mean Hipotetik Skala

                      Kecemasan

                      Variabel Mean

                      Empirik

                      Mean

                      Hipotetik

                      Standar

                      Deviasi

                      Skala

                      Kecemasan

                      7614 90 18

                      Dibawah ini

                      merupakan deskripsi

                      untuk lebih mengetahui

                      gambaran kecemasan

                      dalam menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      dengan klasifikasi sangat

                      rendah rendah sedang

                      tinggi dan sangat tinggi

                      yang dapat diketahui

                      dengan cara perhitungan

                      sebagai berikut

                      Jumlah aitem yang

                      valid pada skala

                      kecemasan sebanyak 36

                      item dengan

                      menggunakan kategori

                      nilai dari 1 sampai

                      dengan 4 Ini berarti nilai

                      skala terkecil berjumlah 1

                      dan yang terbesar

                      berjumlah 4 Jarak

                      minimum adalah nilai

                      terkecil dikalikan dengan

                      jumlah item yang valid (1

                      x 36 = 36) dan jarak

                      maksimum adalah nilai

                      terbesar dikalikan dengan

                      jumlah item yang valid (4

                      x 36 = 144) Untuk

                      mendapatkan nilai jarak

                      sebaran yaitu dengan cara

                      mengurangi jarak

                      maksimum dengan jarak

                      minimum (144 ndash 36 =

                      108)

                      Standar Deviasi (δ)

                      didapatkan dengan cara

                      membagi nilai jarak

                      sebaran dengan 6 atau

                      nilai jarak sebaran 6 =

                      (108 6 = 18) nilai 6 ini

                      didapat dari kurva

                      distribusi normal yang

                      terbagi atas 6 wilayah 3

                      daerah positif (+) dan 3

                      daerah negatif (-) Setelah

                      mendapatkan nilai standar

                      deviasi (δ) kemudian

                      langsung mencari nilai

                      Mean Hipotetik (micro)

                      dengan cara mengalihkan

                      nilai tengah skala dengan

                      cara mengalikan nilai

                      tengah skala dengan

                      jumlah item yang valid

                      (25 x 36 = 90) Nilai 25

                      didapatkan dari nilai

                      tengah dari kategori nilai

                      minimum (1) sampai

                      dengan kategori nilai

                      maksimum (4)

                      Berikut ini adalah

                      pengelompokkan skala

                      kecemasan yang

                      diperoleh dengan cara

                      menghitung

                      Sangat Rendah =

                      ME lt MH ndash 2SD

                      =

                      ME lt 90 -2 (18)

                      =

                      ME lt 54

                      Rendah =

                      MH ndash 2SD le ME lt MH -

                      1SD

                      =

                      90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                      =

                      54 le ME lt 72

                      Rata-rata =

                      MH ndash 1SD le ME lt MH +

                      1SD

                      =

                      90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                      =

                      72 le ME lt 108

                      Tinggi = MH +

                      1SD le ME lt MH + 2SD

                      =

                      90 + 18 le ME lt 90 + 36

                      =

                      108 le ME lt 126

                      Sangat Tinggi = ME ge

                      MH + 2SD

                      =

                      ME ge 90 + 36

                      =

                      ME ge 126

                      Tabel 14

                      Pengelompokkan Skala

                      Kecemasan (Azwar

                      2008)

                      Keterangan

                      1 ME Mean

                      Empirik

                      ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                      MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                      MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                      MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                      ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                      2 MH Mean

                      Hipotetik

                      3 SD Standar

                      Deviasi

                      Dibawah ini

                      merupakan penggolongan

                      subjek penelitian yang

                      digambarkan pada kurva

                      berikut

                      Gambar 1

                      Kurva Distribusi

                      Normal Kecemasan

                      dalam menghadapi

                      Mata Pelajaran

                      Matematika

                      Berdasarkan kurva

                      distribusi normal diatas

                      diketahui bahwa rata-rata

                      kecemasan remaja dalam

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      berada pada taraf sedang

                      atau rata-rata

                      D Pembahasan

                      Penelitian ini

                      bertujuan untuk menguji

                      hipotesis yang berbunyi

                      terdapat hubungan yang

                      negatif antara kecemasan

                      dalam menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      dengan prestasi akademik

                      matematika pada remaja

                      Berdasarkan hasil

                      pengujian hipotesis pada

                      penelitian ini hasil

                      tersebut menunjukkan

                      bahwa hipotesis diterima

                      Hal ini berarti bahwa

                      terdapat hubungan negatif

                      yang signifikan antara

                      kecemasan dalam

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      dengan prestasi akademik -2SD

                      -1SD

                      MH

                      +1SD

                      +2SD54 72 90 10

                      8126

                      Sangat Rendah

                      Rendah

                      Sedang

                      Tinggi

                      Sangat Tinggi

                      7614

                      matematika pada remaja

                      dimana semakin tinggi

                      tingkat kecemasan remaja

                      dalam menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      maka semakin rendah

                      prestasi akademik

                      matematika pada remaja

                      Menurut Nawangsari

                      (2000) kecemasan adalah

                      suatu kondisi yang tidak

                      menyenangkan meliputi

                      rasa takut rasa tegang

                      khawatir bingung tidak

                      suka yang sifatnya

                      subjektif dan timbul

                      karena adanya perasaan

                      tidak aman terhadap

                      bahaya yang diduga akan

                      terjadi Kecemasan bisa

                      terjadi dalam berbagai

                      macam kondisi ketika

                      kecemasan ini terjadi

                      pada saat individu sedang

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      maka secara jelas

                      individu tersebut akan

                      memiliki perasaan tidak

                      aman saat menghadapi

                      mata pelajaran

                      matematika

                      Hal ini terlihat dalam

                      penelitian ini dimana

                      hasil mean empirik skala

                      kcemasan dalam

                      penelitian ini yaitu 7614

                      berada pada posisi rata-

                      rata Hasil ini

                      menunjukkan bahwa

                      terdapat kecemasan yang

                      dialami oleh siswa dan

                      siswi kelas XI di Sekolah

                      Menengah Umum Negeri

                      (SMUN) 1 Babelan

                      Bekasi saat menghadapi

                      mata pelajaran

                      matematika

                      Kecemasan siswa

                      dan siswi dalam

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      dipengaruhi oleh

                      beberapa faktor

                      Berdasarkan gabungan

                      dari pendapat Jersild dari

                      Ahli Konstitusi (ahli yang

                      meneliti tentang sifat

                      alamiah yang dimiliki

                      oleh setiap individu)

                      Freud dari Ahli

                      Psikoanalisis Calvin S

                      Hall dari Ahli Kultural

                      dan Mowrer dari Ahli

                      Teori Belajar (dalam

                      Soeharjono 1988) faktor

                      yang mempengaruhi

                      remaja menjadi cemas

                      yaitu faktor Mikrokosmos

                      (keadaan diri individu)

                      seperti keadaan biologi

                      individu seperti jenis

                      kelamin dan dapat pula

                      dipengaruhi oleh

                      perkembangan individu

                      yang dapat dilihat dari

                      usia individu dan faktor

                      Makrokosmos (keadaan

                      lingkungan) seperti

                      lingkungan kelas

                      Hal ini terlihat dari

                      hasil data yang diperoleh

                      dalam penelitian ini

                      berdasarkan hasil data

                      yang didapatkan

                      kecemasan dapat

                      dipengaruhi oleh jenis

                      kelamin usia dan kelas

                      Andi (2007) mengatakan

                      bahwa dalam belajar

                      matematika diperlukan

                      rasa ingin tahu perhatian

                      dan minat dalam

                      mempelajari matematika

                      serta sikap ulet dan

                      percaya diri dalam

                      pemecahan masalah

                      Menurut Tapia

                      (1996) kecemasan

                      terhadap pelajaran

                      matematika berhubungan

                      dengan jenis kelamin

                      dimana faktor yang

                      mempengaruhi

                      kecemasan adalah rasa

                      percaya diri minat

                      terhadap pelajaran

                      matematika dan motivasi

                      Tapia menerangkan lebih

                      lanjut bahwa rasa percaya

                      diri minat terhadap

                      pelajaran matematika dan

                      motivasi pada pria lebih

                      rendah dibandingkan

                      dengan wanita sehingga

                      pria lebih cemas dalam

                      pelajaran matematika

                      Hal ini dijelaskan

                      lebih lanjut dari hasil

                      penelitian Nawangsari

                      (2001) diperoleh data

                      bahwa siswa pria lebih

                      cemas terhadap

                      matematika dibandingkan

                      siswa wanita

                      Hal di atas juga

                      terlihat pada hasil

                      penelitian ini di mana

                      jenis kelamin subjek pria

                      lebih tinggi tingkat

                      kecemasannya

                      dibandingkan dengan

                      subjek wanita ini terlihat

                      dari skor mean

                      kecemasan 7663 pada

                      pria dan 7555 pada

                      wanita

                      Berdasarkan

                      pengamatan yang

                      dilakukan oleh Riyanto

                      (2009) di mana kelas IPS

                      lebih banyak mengalami

                      kesulitan dalam

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika jika

                      dibandingkan dengan

                      kelas IPA karena untuk

                      memahami mata

                      pelajaran matematika

                      dibutuhkan pemahaman

                      yang mendalam dan

                      latihan yang berulang kali

                      untuk memperoleh hasil

                      yang baik sedangkan

                      materi yang banyak

                      diberikan di kelas IPS

                      adalah materi yang

                      menggunakan metode

                      menghafal Hal ini lah

                      yang menyebabkan kelas

                      IPS lebih cemas bila

                      dibandingkan dengan

                      kelas IPA Hal ini sesuai

                      dengan hasil penelitian ini

                      terhadap

                      pengelompokkan kelas di

                      mana diperoleh hasil

                      mean kecemasan yang

                      tertinggi berada pada

                      kelas XI IPS dengan skor

                      7796 yang berarti bahwa

                      dalam menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      siswa kelas XI IPS lebih

                      cemas jika dibandingkan

                      dengan siswa XI IPA

                      Selanjutnya

                      berdasarkan

                      pengelompokkan usia

                      terlihat dari hasil

                      penelitian yang dilakukan

                      oleh Pearson (dalam

                      Soeharjono 1988) pada

                      100 orang anak yang

                      berusia 5 ndash 18 tahun

                      ternyata anak yang

                      berusia diatas 12 tahun

                      lebih menunjukkan rasa

                      cemas akan di caci maki

                      atau dibuat malu karena

                      tidak dapat melakukan

                      sesuatu dengan baik dan

                      benar disamping itu

                      dipengaruhi pula oleh

                      jumlah terkecil dari

                      subjek yang menduduki

                      suatu kelompok usia atau

                      jumlah terkecil dari

                      keberadaan subjek yang

                      menduduki kelompok

                      usia tertentu

                      Hasil penelitian

                      diatas terlihat pula dalam

                      penelitian ini di mana

                      diperoleh hasil mean

                      kecemasan yang tertinggi

                      terletak pada usia 17

                      tahun dengan jumlah 6

                      subjek diperoleh skor

                      mean 8567 kemudian di

                      susul oleh usia 15 tahun

                      dengan jumlah 14 subjek

                      diperoleh skor mean

                      8543 dan yang terendah

                      terletak pada usia 16

                      tahun dengan jumlah 64

                      subjek skor mean 8144

                      hasil penelitian ini

                      menunjukkan bahwa

                      kecemasan subjek dalam

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      dapat terlihat dari

                      banyaknya jumlah subjek

                      Di mana semakin banyak

                      subjek yang berada dalam

                      suatu populasi maka

                      semakin rendah tingkat

                      kecemasannya

                      Bila kecemasan

                      dalam menghadapi

                      matematika terjadi dalam

                      satu kurun waktu tertentu

                      atau satu semester secara

                      tidak langsung akan

                      mempengaruhi prestasi

                      akademik matematika

                      siswa dan siswi tersebut

                      Hal ini terlihat pada

                      data yang dihasilkan

                      dalam penelitian ini

                      dimana ada korelasi

                      negatif antara kecemasan

                      dalam menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      dengan prestasi akademik

                      matematika pada remaja

                      dengan nilai koefisien

                      korelasi sebesar r = -

                      0221 dengan signifikansi

                      sebesar 0022 (p lt 005)

                      yang artinya semakin

                      tinggi tingkat kecemasan

                      siswa dalam menghadapi

                      mata pelajaran

                      matematika maka

                      semakin rendah prestasi

                      akademik matematika

                      siswa dan sebaliknya

                      semakin rendah tingkat

                      kecemasan siswa dalam

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      maka akan semakin tinggi

                      prestasi akademik

                      matematika yang

                      dihasilkan oleh siswa

                      Hasil penelitian ini

                      ternyata sama dengan

                      penelitian yang

                      dikemukakan oleh

                      Nawangsari (2000) di

                      mana ada korelasi negatif

                      antara skor kecemasan

                      terhadap matematika

                      dengan prestasi akademik

                      pada siswa SLTP di

                      Surabaya Hal ini

                      menunjukkan bahwa

                      semakin tinggi tingkat

                      kecemasan siswa

                      terghadap pelajaran

                      matematika maka

                      semakin rendah prestasi

                      akademik yang dihasilkan

                      oleh siswa begitu pula

                      sebaliknya semakin

                      rendah tingkat kecemasan

                      siswa terhadap pelajaran

                      matematika maka

                      semakin tinggi prestasi

                      akademik yang dihasilkan

                      BAB V

                      PENUTUP

                      Kesimpulan

                      Berdasarkan hasil

                      pengumpulan data dan hasil

                      analisis data yang telah

                      dilakukan maka dapat

                      ditarik kesimpulan bahwa

                      hipotesis dalam penelitian

                      ini diterima hal ini

                      menunjukkan bahwa ada

                      hubungan yang negatif

                      antara kecemasan dalam

                      menghadapi mata pelajaran

                      matematika dengan prestasi

                      akademik matematika pada

                      siswa dan siswi kelas XI di

                      Sekolah Menengah Umum

                      Negeri (SMUN) 1 Babelan

                      Bekasi

                      Berdasarkan data

                      tambahan diperoleh hasil

                      bahwa faktor-faktor yang

                      mempengaruhi kecemasan

                      siswa dalam menghadapi

                      mata pelajaran matematika

                      adalah jenis kelamin usia

                      dan kelas Di mana siswa

                      pria cenderung lebih cemas

                      dalam menghadapi mata

                      pealajaran matematika

                      dibandingkan dengan siswa

                      wanita Selain itu diperoleh

                      pula data bahwa usia 17

                      tahun jauh lebih cemas

                      dibandingkan selanjutnya

                      disusul usia 15 tahun dan

                      16 tahun hal ini terlihat

                      dari jumlah subjek pada

                      usia tertentu di mana

                      jumlah subjek yang

                      menduduki usia 17 tahun

                      lebih sedikit atau berjumlah

                      6 subjek kemudian di susul

                      oleh usia 15 tahun yang

                      berjumlah 14 subjek dan

                      pada usia 16 tahun

                      sejumlah 64 subjek Bukan

                      hanya usia namun kelas pun

                      menunjukkan data bahwa

                      kelas XI IPS cenderung

                      lebih cemas dalam

                      menghadapi mata pelajaran

                      matematika dibandingkan

                      dengan kelas XI IPA

                      Saran

                      Berdasarkan hasil

                      penelitian yang telah

                      dilakukan peneliti

                      mempunyai beberapa saran

                      yang dapat diberikan

                      sebagai berikut

                      d Berdasarkan hasil

                      data yang diperoleh

                      terlihat bahwa

                      kecemasan siswa dan

                      siswi dalam

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      berada pada kategori

                      rata-rata atau sedang

                      Hal ini menunjukkan

                      bahwa rata-rata siswa

                      dan siswi di Sekolah

                      Menengah Umum

                      Negeri (SMUN) 1

                      Babelan Bekasi

                      mengalami

                      kecemasan cemas saat

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      Untuk mengurangi

                      kecemasan dalam

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      peneliti menyarankan

                      kepada siswa dan

                      siswi sebelum

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      diharapkan siswa dan

                      siswi dapat lebih giat

                      lagi untuk berlatih

                      mengerjakan tugas-

                      tugas matematika

                      soal-soal matematika

                      dan memperdalam

                      kembali materi yang

                      telah diajarkan oleh

                      guru matematika Hal

                      ini bertujuan untuk

                      membantu siswa dan

                      siswi agar

                      mengurangi

                      kecemasan dalam

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      Bila kecemasan itu

                      berkurang maka

                      secara tidak langsung

                      prestasi akademik

                      matematika siswa dan

                      siswi akan meningkat

                      Sehubungan

                      penelitian ini peneliti

                      menyarankan kepada para

                      peneliti selanjutnya agar

                      dapat menggunakan

                      populasi yang lebih luas

                      lagi bukan hanya siswa

                      dan siswi dari SMUN

                      (Sekolah Menengah

                      Umum Negeri) mungkin

                      dengan mengambil

                      sampel dari siswa yang

                      berasal dari SMUS

                      (Sekolah Menengah

                      Umum Swasta) untuk

                      melihat apakah siswa dari

                      SMUS (Sekolah

                      Menengah Umum

                      Swasta) juga mengalami

                      kecemasan dalam

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      yang secara langsung

                      akan mempengaruhi

                      prestasi akademik

                      matematikanya Selain itu

                      untuk pengembangan

                      teori psikologi pendidikan

                      diharapkan untuk

                      penelitian selanjutnya

                      dapat melihat kecemasan-

                      kecemasan lain yang

                      terjadi di luar mata

                      pelajaran matematika di

                      mana mata pelajaran

                      tersebut sering pula

                      dialami oleh siswa dan

                      siswi selain kecemasan

                      menghadapi mata

                      pelajaran matematika

                      Misalnya cemas

                      menghadapi pelajaran

                      kimia bahasa inggris

                      ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                      matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                      Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                      Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                      Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                      Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                      Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                      Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                      Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                      Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                      Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                      Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                      terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                      Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                      Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                      Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                      Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                      Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                      Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                      Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                      Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                      Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                      Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                      Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                      Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                      Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                      • Prestasi Akademik
                      • Mata Pelajaran Matematika
                      • Remaja
                      • Hipotesis
                      • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                      • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                      • CPopulasi dan Sampel
                      • DTeknik Pengumpulan Data
                      • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                      • FTeknik Analisa Data

                        mana bila individu terus-menerus

                        melakukan perlawanan pada

                        kondisi ini maka kegiatan individu

                        akan terganggu individu akan

                        merasa tidak berdaya untuk

                        merubah kondisi tersebut dan

                        individu menjadi kurang percaya

                        pada kemampuan yang

                        dimilikinya

                        Prestasi Akademik

                        Penilaian terhadap hasil

                        belajar siswa untuk mengetahui

                        sejauhmana siswa telah mencapai

                        sasaran belajar inilah yang disebut

                        sebagai prestasi akademik Winkel

                        (dalam Christantie 2007)

                        mengatakan bahwa proses belajar

                        yang dialami oleh siswa

                        menghasilkan perubahan-

                        perubahan dalam bidang

                        pengetahuan dan pemahaman

                        dalam bidang nilai sikap dan

                        keterampilan Adanya perubahan

                        tersebut tampak dalam prestasi

                        akademik yang dihasilkan oleh

                        siswa terhadap pertanyaan

                        persoalan atau tugas yang

                        diberikan oleh guru Melalui

                        prestasi akademik siswa dapat

                        mengetahui kemajuan-kemajuan

                        yang telah dicapainya dalam

                        belajar Menurut Poerwodarminto

                        (dalam Wahyuningsih 2004) yang

                        dimaksud dengan prestasi adalah

                        hasil yang telah dicapai dilakukan

                        atau dikerjakan oleh individu

                        Sedangkan prestasi akademik itu

                        sendiri diartikan sebagai prestasi

                        yang dicapai oleh seorang siswa

                        pada jangka waktu tertentu dan di

                        catat dalam buku rapor sekolah

                        Berdasarkan beberapa

                        pendapat yang telah dikemukakan

                        oleh Winkel (dalam Christantie

                        2007) dan Poerwodarminto (dalam

                        Wahyuningsih 2004) maka dapat

                        di tarik kesimpulan mengenai

                        pengertian prestasi akademik yaitu

                        suatu cara yang dilakukan untuk

                        memberikan penilaian terhadap

                        hasil-hasil belajar siswa yang

                        dilakukan dalam jangka waktu

                        tertentu dan di catat dalam buku

                        prestasi siswa atau buku rapor

                        siswa di sekolah

                        Faktor-Faktor yang

                        Mempengaruhi Prestasi

                        Akademik

                        Menurut Suryabrata (1998)

                        Riyanti Prabowo dan

                        Puspitawati (1996) faktor-faktor

                        yang mempengaruhi prestasi

                        akademik dapat digolongkan

                        menjadi dua bagian yaitu faktor

                        internal dan faktor eksternal

                        b Faktor Internal

                        Merupakan faktor yang

                        berasal dari dalam diri siswa

                        yang dapat mempengaruhi

                        prestasi akademik Faktor ini

                        dapat dibedakan menjadi dua

                        kelompok yaitu

                        1) Faktor fisiologis

                        Dalam hal ini

                        faktor fisiologis yang

                        dimaksud adalah faktor

                        yang berhubungan dengan

                        kesehatan dan pancaindera

                        yaitu

                        a) Kesehatan badan

                        Untuk dapat

                        menempuh studi yang

                        baik siswa perlu

                        memperhatikan dan

                        memelihara kesehatan

                        tubuhnya Keadaan fisik

                        yang lemah dapat

                        menjadi penghalang

                        bagi siswa dalam

                        menyelesaikan program

                        studinya Dalam upaya

                        memelihara kesehatan

                        fisiknya siswa perlu

                        memperhatikan pola

                        makan dan pola tidur

                        untuk memperlancar

                        metabolisme dalam

                        tubuhnya Selain itu

                        juga untuk memelihara

                        kesehatan bahkan juga

                        dapat meningkatkan

                        ketangkasan fisik

                        dibutuhkan olahraga

                        yang teratur

                        b) Pancaindera

                        Berfungsinya

                        pancaindera merupakan

                        syarat berlangsungnya

                        belajar yang baik

                        Dalam sistem

                        pendidikan dewasa ini

                        di antara pancaindera

                        itu yang paling

                        memegang peranan

                        dalam belajar adalah

                        mata dan telinga Hal

                        ini penting karena

                        sebagian besar hal-hal

                        yang dipelajari oleh

                        manusia dipelajari

                        melalui penglihatan dan

                        pendengaran Dengan

                        demikian seorang anak

                        yang memiliki cacat

                        fisik atau bahkan cacat

                        mental akan

                        menghambat dirinya di

                        dalam menangkap

                        pelajaran sehingga

                        pada akhirnya akan

                        mempengaruhi prestasi

                        akademiknya di

                        sekolah

                        2) Faktor psikologis

                        Ada banyak faktor

                        psikologis yang dapat

                        mempengaruhi prestasi

                        akademik siswa antara lain

                        adalah

                        a) Inteligensi

                        Pada umumnya

                        prestasi akademik yang

                        ditampilkan siswa

                        mempunyai kaitan yang

                        erat dengan tingkat

                        kecerdasan yang

                        dimiliki siswa Taraf

                        inteligensi ini sangat

                        mempengaruhi prestasi

                        akademik seorang

                        siswa di mana siswa

                        yang memiliki taraf

                        inteligensi tinggi

                        mempunyai peluang

                        lebih besar untuk

                        mencapai prestasi

                        akademik yang lebih

                        tinggi Sebaliknya

                        siswa yang memiliki

                        taraf inteligensi yang

                        rendah diperkirakan

                        juga akan memiliki

                        prestasi akademik yang

                        rendah Namun

                        bukanlah suatu yang

                        tidak mungkin jika

                        siswa dengan taraf

                        inteligensi rendah

                        memiliki prestasi

                        akademik yang tinggi

                        dan begitu pula

                        sebaliknya

                        b) Sikap

                        Sikap yang

                        pasif rendah diri dan

                        kurang percaya diri

                        dapat merupakan faktor

                        yang menghambat

                        siswa dalam

                        menampilkan prestasi

                        akademiknya

                        c) Motivasi

                        Motivasi belajar

                        merupakan faktor psikis

                        yang bersifat non

                        intelektual Peranannya

                        yang khas ialah dalam

                        hal gairah atau

                        semangat belajar siswa

                        yang termotivasi kuat

                        akan mempunyai

                        banyak energi untuk

                        melakukan kegiatan

                        belajar

                        c Faktor Eksternal

                        Selain faktor-faktor

                        yang ada dalam diri siswa ada

                        hal-hal lain di luar diri yang

                        dapat mempengaruhi prestasi

                        akademik yang akan diraih

                        antara lain adalah

                        1) Faktor lingkungan keluarga

                        a) Sosial ekonomi

                        keluarga

                        Sosial ekonomi

                        keluarga yang memadai

                        akan membuat

                        seseorang lebih banyak

                        kesempatan

                        mendapatkan fasilitas

                        belajar yang lebih baik

                        mulai dari buku alat

                        tulis hingga pemilihan

                        sekolah

                        b) Pendidikan orang tua

                        Orang tua yang

                        telah menempuh

                        jenjang pendidikan

                        tinggi cenderung lebih

                        memperhatikan dan

                        memahami pentingnya

                        pendidikan bagi anak-

                        anaknya dibandingkan

                        dengan yang

                        mempunyai jenjang

                        pendidikan yang lebih

                        rendah

                        c) Perhatian orang tua dan

                        suasana hubungan

                        antara anggota keluarga

                        Dukungan dari

                        keluarga merupakan

                        suatu pemacu semangat

                        berpretasi bagi

                        seseorang Dukungan

                        dalam hal ini bisa

                        secara langsung berupa

                        pujian atau nasihat

                        maupun secara tidak

                        langsung seperti

                        hubugan keluarga yang

                        harmonis

                        2) Faktor lingkungan sekolah

                        a) Sarana dan prasarana

                        Kelengkapan

                        fasilitas sekolah seperti

                        papan tulis kapur atau

                        spidol yang dapat

                        membantu kelancaran

                        proses belajar mengajar

                        di sekolah selain itu

                        bentuk ruangan

                        sirkulasi udara dan

                        lingkungan sekitar

                        sekolah juga dapat

                        mempengaruhi proses

                        belajar mengajar

                        b) Kompetensi guru dan

                        siswa

                        Kualitas guru

                        dan siswa sangat

                        penting dalam meraih

                        prestasi kelengkapan

                        sarana dan prasarana

                        tanpa disertai kinerja

                        yang baik dari para

                        penggunanya akan sia-

                        sia belaka Bila seorang

                        siswa merasa

                        kebutuhannya untuk

                        berprestasi dengan baik

                        di sekolah terpenuhi

                        misalnya dengan

                        tersedianya fasilitas dan

                        tenaga pendidik yang

                        berkualitas yang dapat

                        menimbulkan rasa

                        keingintahuan yang

                        besar hubungan dengan

                        guru dan teman-

                        temannya berlangsung

                        harmonis maka siswa

                        akan memperoleh iklim

                        belajar yang

                        menyenangkan Dengan

                        demikian siswa akan

                        terdorong untuk terus-

                        menerus meningkatkan

                        prestasi akademiknya

                        c) Kurikulum dan metode

                        mengajar

                        Hal ini meliputi

                        materi dan bagaimana

                        cara memberikan materi

                        tersebut kepada siswa

                        Metode pembelajaran

                        yang lebih interaktif

                        (terjadi melalui dua

                        arah) sangat diperlukan

                        untuk menumbuhkan

                        minat dan peran serta

                        siswa dalam kegiatan

                        pembelajaran

                        3) Faktor lingkungan

                        masyarakat

                        a) Sosial budaya

                        Pandangan

                        masyarakat tentang

                        pentingnya pendidikan

                        akan mempengaruhi

                        kesungguhan pendidik

                        dan peserta didik

                        Masyarakat yang masih

                        memandang rendah

                        pendidikan akan enggan

                        mengirimkan anaknya

                        ke sekolah dan

                        cenderung memandang

                        rendah pekerjaan

                        gurupengajar

                        b) Partisipasi terhadap

                        pendidikan

                        Bila semua

                        pihak telah

                        berpartisipasi dan

                        mendukung kegiatan

                        pendidikan mulai dari

                        pemerintah (berupa

                        kebijakan dan

                        anggaran) sampai pada

                        masyarakat bawah

                        setiap orang akan lebih

                        menghargai dan

                        berusaha memajukan

                        pendidikan dan ilmu

                        pengetahuan

                        Pengukuran Prestasi Akademik

                        Menurut Suryabrata (1998)

                        rapor merupakan perumusan

                        terakhir yang diberikan oleh guru

                        mengenai kemajuan atau hasil

                        belajar murid-muridnya selama

                        masa tertentu

                        Azwar (1996) menyebutkan

                        bahwa ada beberapa fungsi

                        penilaian dalam pendidikan yaitu

                        a Penilaian berfungsi selektif

                        (Fungsi Sumatif)

                        Fungsi penilaian ini

                        merupakan pengukuran akhir

                        dalam suatu program dan

                        hasilnya dipakai untuk

                        menentukan apakah siswa

                        dapat dinyatakan lulus atau

                        tidak dalam program

                        pendidikan tersebut Dengan

                        kata lain penilaian berfungsi

                        untuk membantu guru

                        mengadakan seleksi terhadap

                        beberapa siswa misalnya

                        1) Memilih siswa yang akan

                        diterima di sekolah

                        2) Memilih siswa untuk dapat

                        naik kelas

                        3) Memilih siswa yang

                        seharusnya dapat beasiswa

                        b Penilaian berfungsi diagnostik

                        Fungsi penilaian ini

                        selain untuk mengetahui hasil

                        yang dicapai siswa juga

                        mengetahui kelemahan siswa

                        sehingga dengan adanya

                        penilaian maka guru dapat

                        mengetahui kelemahan dan

                        kelebihan masing-masing

                        siswa Jika guru dapat

                        mendeteksi kelemahan siswa

                        maka kelemahan tersebut dapat

                        segera diperbaiki

                        c Penilaian berfungsi sebagai

                        penempatan (Placement)

                        Setiap siswa memiliki

                        kemampuan berbeda satu sama

                        lain Penilaian dilakukan untuk

                        mengetahui di mana

                        seharusnya siswa tersebut

                        ditempatkan sesuai dengan

                        kemampuannya yang telah

                        diperlihatkannya pada prestasi

                        belajar yang telah dicapainya

                        Sebagai contoh penggunaan

                        nilai rapor SMU kelas I

                        menentukan jurusan studi di

                        kelas II dan III

                        d Penilaian berfungsi sebagai

                        pengukur keberhasilan (Fungsi

                        Formatif)

                        Penilaian berfungsi

                        untuk mengetahui sejauh mana

                        suatu program dapat

                        diterapkan Sebagai contoh

                        adalah raport di setiap semester

                        di sekolah-sekolah tingkat

                        dasar dan menegah dapat

                        dipakai untuk mengetahui

                        apakah program pendidikan

                        yang telah diterapkan berhasil

                        diterapkan atau tidak pada

                        siswa tersebut

                        Raport biasanya

                        menggambil nilai dari angka 1

                        sampai dengan 10 terutama

                        pada siswa SD sampai SMU

                        tetapi dalam kenyataan nilai

                        terendah dalam rapor yaitu 4

                        dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

                        di bawah 5 berarti tidak baik

                        atau buruk sedangkan nilai-

                        nilai di atas 5 seperti nilai 6

                        dikategorikan cukup untuk

                        nilai 7 dikategorikan lebih dari

                        cukup untuk nilai 8

                        dikategorikan baik dan untuk

                        nilai 9 dikategorikan sangat

                        baik

                        Mata Pelajaran Matematika

                        Hudoyo (dalam Yoenanto

                        2002) mendefinisikan mata

                        pelajaran matematika adalah

                        sebagai bidang ilmu yang

                        berkenaan dengan ide-ide struktur-

                        struktur dan hubungan-hubungan

                        yang di atur secara logis sehingga

                        pelajaran matematika berkaitan

                        dengan konsep-konsep abstrak

                        yang tersusun secara hirarkis dan

                        dengan penalaran deduktif

                        Nawangsari (2000) mendefinisikan

                        mata pelajaran matematika sebagai

                        suatu bidang ilmu yang membahas

                        ide-ide hubungan-hubungan

                        struktur-struktur yang berkaitan

                        dengan konsep secara abstrak dan

                        berguna dalam kehidupan sehari-

                        hari Menurut Garis-Garis Besar

                        Program Pengajaran Sekolah

                        Lanjutan Tingkat Pertama atau di

                        singkat dengan GBPP SLTP

                        (dalam Nawangsari 2001) yang di

                        maksud dengan mata pelajaran

                        matematika adalah matematika

                        sebagai salah satu ilmu dasar yang

                        dewasa ini telah berkembang amat

                        pesat baik materi maupun

                        kegunaannya

                        Dari beberapa pendapat

                        yang telah dikemukakan di atas

                        maka dapat disimpulkan bahwa

                        mata pelajaran matematika adalah

                        sebuah bidang ilmu yang paling

                        mendasar dari kehidupan sehari-

                        hari manusia di mana ilmu tersebut

                        berkenaan dengan ide-ide

                        hubungan-hubungan dan struktur-

                        struktur berkaitan dengan konsep-

                        konsep abstrak yang tersusun

                        secara hirarkis dan telah diatur

                        secara logis

                        Dimensi Mata Pelajaran

                        Matematika

                        Dalam Garis-Garis Besar

                        Program Pengajaran Sekolah

                        Lanjut Tingkat Pertama atau di

                        singkat dengan GBPP SLTP

                        (dalam Nawangsari 2001)

                        mengatakan bahwa didalam mata

                        pelajaran matematika terdapat 4

                        dimensi yaitu

                        a Mata pelajaran matematika

                        meliputi terjadinya proses

                        belajar mengajar yaitu berupa

                        sebuah kegiatan yang

                        terintegrasi (utuh terpadu)

                        antara siswa sebagai pelajar

                        yang sedang belajar dengan

                        guru sebagai pengajar yang

                        sedang mengajar dalam

                        suasana yang bersifat

                        pengajaran

                        b Mata pelajaran matematika di

                        sekolah terdiri atas bagian-

                        bagian matematika yang di

                        pilih guna menumbuh

                        kembangkan kemampuan-

                        kemampuan dan membentuk

                        pribadi siswa serta berpandu

                        pada perkembangan ilmu dan

                        teknologi

                        c Mata pelajaran matematika

                        berkenaan dengan materi yang

                        memerlukan kegiatan berfikir

                        yang berhubungan dengan

                        struktur lebih tinggi di mana

                        hal itu telah terbentuk dari apa

                        yang sudah dipelajari

                        sebelumnya Artinya bahan

                        pelajaran matematika harus

                        bermakna agar sesuai dengan

                        kemampuan dan struktur

                        kognitif yang dimiliki peserta

                        didik

                        d Mata pelajaran matematika

                        memerlukan penggunaan

                        metode instruksional

                        Remaja

                        Secara umum periode

                        remaja merupakan klimaks dari

                        periode-periode perkembangan

                        sebelumnya Dalam periode ini apa

                        yang diperoleh dalam masa-masa

                        sebelumnya di uji dan dibuktikan

                        sehingga dalam periode

                        selanjutnya individu telah

                        mempunyai suatu pola pribadi

                        yang lebih mantap Periode remaja

                        adalah masa transisi dalam periode

                        anak-anak ke periode dewasa awal

                        periode remaja dikelompokkan

                        menjadi dua fase yaitu fase remaja

                        awal dan fase remaja akhir

                        (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

                        1996) Masa remaja adalah masa

                        dimulainya perkembangan kognitif

                        yang mengarah pada pemikiran

                        operasional formal yang lebih

                        abstrak daripada pemikiran seorang

                        anak Pemikiran remaja tidak lagi

                        berupa pengalaman konkret saja

                        namun remaja sudah dapat

                        membangkitkan situasi-situasi

                        khayalan kemungkinan-

                        kemungkinan hipotesis atau dalil-

                        dalil dan penalaran yang benar-

                        benar abstrak (Santrock 2003)

                        Menurut Papalia (2004) periode

                        remaja adalah periode yang sudah

                        mulai mengabungkan pengalaman

                        yang di peroleh sebelumnya

                        dengan tantangan saat ini dan

                        memikirkan keadaan di masa yang

                        akan datang

                        Dari beberapa definisi

                        remaja yang diberikan oleh para

                        ahli dapat di tarik kesimpulan

                        bahwa masa remaja adalah masa

                        peralihan dari masa anak-anak ke

                        masa dewasa Pada masa remaja

                        merupakan masa awal dari

                        pembentukan proses pemikiran

                        operasional yang lebih abstrak

                        Sehingga pada masa ini remaja

                        sudah mulai membandingkan

                        antara pengalaman di masa lalu

                        dengan keadaan di masa sekarang

                        dan mulai memikirkan masa yang

                        datang

                        Batasan Usia

                        Periode remaja dianggap

                        sebagai masa-masa yang amat

                        penting dalam kehidupan individu

                        khususnya dalam pembentukan

                        kepribadian Masa remaja dibagi

                        dua bagian yaitu (1) periode remaja

                        awal (early adolescence) yaitu

                        berkisar antara umur 13-17 tahun

                        dan periode remaja akhir yaitu

                        umur 17 tahun sampai dengan 18

                        tahun (Puspitawati 1996)

                        Bedasarkan teori

                        perkembangan kognitif Piaget

                        (dalam Santrock 2003) masa

                        remaja dimulai pada usia 11 tahun

                        sampai dengan 15 tahun dalam

                        usia ini remaja sudah dapat berfikir

                        secara operasional formal Masa

                        remaja atau pubertas adalah proses

                        menuju kedewasaan seksual atau

                        kesuburan (kemampuan untuk

                        reproduksi) pada periode ini selain

                        perkembangan fisik diikuti pula

                        dengan perkembangan kognitif

                        sosial otonomi harga diri dan

                        keintiman dalam hubungan seksual

                        (Papalia 2004) Menurut Papalia

                        (2004) masa remaja dapat

                        dikelompokkan menjadi 3 yaitu

                        remaja awal dimulai dari usia 11-

                        13 tahun remaja madya dimulai

                        dari usia 13 tahun sampai dengan

                        18 tahun dan remaja akhir dimulai

                        dari usia 18 tahun sampai dengan

                        21 tahun

                        Dari uraian yang

                        dikemukakan di atas maka dapat

                        disimpulkan bahwa usia remaja

                        adalah dimulai dari 11 tahun

                        sampai dengan 21 tahun

                        Karakteristik Remaja

                        Periode remaja adalah

                        periode pemantapan identitas diri

                        Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                        yang dipengaruhi oleh pandangan

                        orang-orang sekitarnya serta

                        pengalaman-pengalaman

                        pribadinya akan menentukan pola

                        perilakunya sebagai orang dewasa

                        Pemantapan identitas diri ini tidak

                        selalu mulus tetapi sering melalui

                        proses yang panjang dan

                        bergejolak Oleh karena itu banyak

                        ahli menamakan periode ini

                        sebagai masa-masa strom and

                        stress atau masa up and down

                        (Santrock 2003)

                        Remaja adalah seorang

                        idealis remaja memandang

                        dunianya seperti apa yang

                        diinginkannya bukan sebagaimana

                        adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                        yang membuatnya marah cepat

                        tersinggung atau frustasi Selain

                        itu oleh keluarga dan masyarakat

                        remaja di anggap sudah menginjak

                        dewasa sehingga remaja diberi

                        tanggung jawab yang sama dengan

                        seorang yang sudah dewasa

                        Remaja mulai memperhatikan

                        prestasi dalam segala hal karena

                        ini memberinya nilai tambah untuk

                        kedudukan sosialnya di antara

                        teman sebaya maupun orang-orang

                        dewasa

                        Hubungan antara

                        Kecemasan Menghadapi

                        Mata Pelajaran

                        Matematika dengan

                        Prestasi Akademik

                        Matematika pada Remaja

                        Masa remaja dapat dikatakan

                        sebuah masa peralihan antara masa

                        anak-anak menuju ke masa dewasa

                        Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                        merupakan masa dimulainya

                        perkembangan kognitif yang mengarah

                        pada pemikiran operasional formal

                        yang lebih abstrak daripada pemikiran

                        seorang anak Pemikiran remaja tidak

                        lagi berupa pengalaman konkret saja

                        namun remaja sudah dapat

                        membangkitkan situasi-situasi

                        khayalan kemungkinan-kemungkinan

                        hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                        yang benar-benar abstrak Selain itu

                        masa remaja disebut pula sebagai masa

                        strom and stress atau masa up and

                        down (Santrock 2003) Bila pada masa

                        ini remaja menemui hambatan dalam

                        bidang tertentu maka hambatan tersbut

                        akan membuat remaja menjadi cemas

                        Menurut Crow dan Crow

                        (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                        adalah sebuah kondisi yang kurang

                        menyenangkan yang di alami oleh

                        individu yang dapat mempengaruhi

                        keadaan fisiknya Berdasarkan

                        gabungan dari pendapat Jersild dari

                        Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                        tentang sifat alamiah yang dimiliki

                        oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                        Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                        Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                        Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                        faktor yang mempengaruhi remaja

                        menjadi cemas yaitu faktor

                        Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                        seperti keadaan biologi individu seperti

                        jenis kelamin dan dapat pula

                        dipengaruhi oleh perkembangan

                        individu yang dapat dilihat dari usia

                        individu dan faktor Makrokosmos

                        (keadaan lingkungan) lingkungan

                        sekolah atau lingkungan kelas

                        Menurut Dacey (2000) dalam

                        mengenali gejala kecemasan dapat

                        ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                        komponen psikologis (afektif atau

                        perasaan) yang dapat menimbulkan

                        kecemasan adalah kegelisahan gugup

                        tegang cemas rasa tidak aman takut

                        cepat terkejut) komponen fisiologis

                        (jantung berdebar keringat dingin

                        pada telapak tangan tekanan darah

                        meninggi respon kulit terhadap aliran

                        galvanis berkurang gerakan peristaltik

                        bertambah gejala somatik atau fisik

                        (otot) gejala somatik atau fisik

                        (sensorik) gejala Respiratori

                        (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                        (pencernaan) gejala Urogenital

                        (perkemihan dan kelamin)) dan

                        komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                        dan gangguan tidur) Kecemasan

                        tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                        yang mendapatkan materi pelajaran

                        matematika

                        Menurut Garis-Garis Besar

                        Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                        Tingkat Pertama atau di singkat

                        dengan GBPP SLTP (dalam

                        Nawangsari 2001) yang di maksud

                        dengan mata pelajaran matematika

                        adalah matematika sebagai salah satu

                        ilmu dasar yang dewasa ini telah

                        berkembang amat pesat baik materi

                        maupun kegunaannya Sedangkan

                        Nawangsari (2000) mendefinisikan

                        mata pelajaran matematika sebagai

                        suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                        ide hubungan-hubungan struktur-

                        struktur yang berkaitan dengan konsep

                        secara abstrak dan berguna dalam

                        kehidupan sehari-hari Dari kedua

                        pendapat dari Garis-Garis Besar

                        Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                        Tingkat Pertama atau di singkat

                        dengan GBPP SLTP (dalam

                        Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                        (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                        matematika merupakan suatu bidang

                        ilmu yang di dalamnya membahas

                        mengenai ide-ide hubungan-

                        hubungan struktur-struktur yang

                        berkaitan dengan konsep secara

                        abstrak dan berguna dalam kehidupan

                        sehari-hari di mana bidang ilmu

                        tersebut saat ini sudah berkembang

                        pesat

                        Berkembangnya bidang ilmu

                        matematika merupakan sebuah kabar

                        yang baik untuk kemajuan Negara Di

                        mana siswa-siswinya akan menjadi

                        lebih pandai lagi dalam pelajaran

                        matematika Namun bagi siswa materi

                        pelajaran matematika merupakan

                        materi pelajaran yang sulit

                        (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                        kesulitan tersebut tidak dapat

                        diselesaikan oleh siswa dengan baik

                        maka akan menimbulkan kecemasan di

                        dalam diri siswa saat menghadapi

                        pelajaran matematika

                        Berdasarkan hasil penelitian

                        dengan menggunakan Math Anxiety

                        Quesstionairre (MAQ) yang

                        dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                        Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                        siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                        Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                        terdapat reaksi negatif dalam diri

                        remaja saat menghadapi pelajaran

                        matematika reaksi yang ditunjukkan

                        oleh remaja ketika menghadapi

                        pelajaran matematika adalah rasa tidak

                        suka kurang percaya diri gelisah

                        khawatir takut dan frustasi

                        Kecemasan saat menghadapi

                        mata pelajaran matematika dapat pula

                        terjadi pada siswa dan siswi yang

                        duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                        Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                        dipengaruhi oleh semakin

                        kompleksnya perhitungan matematika

                        di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                        (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                        telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                        Nawangsari 2000) dimana semakin

                        tinggi tingkat kelas maka semakin

                        kompleks perhitungan matematikanya

                        dan bila siswa tidak mampu

                        memahami perhitungan yang lebih

                        dasar maka siswa akan cemas pada

                        pelajaran matematika di tingkatan

                        kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                        sering muncul dalam pelajaran

                        matematika dalam satu kurun waktu

                        atau dalam satu semester maka akan

                        dapat mempengaruhi prestasi

                        akademik matematika siswa

                        Winkel (dalam Christantie

                        2007) mengatakan bahwa prestasi

                        akademik adalah proses belajar yang

                        dialami oleh siswa menghasilkan

                        perubahan-perubahan dalam bidang

                        pengetahuan dan pemahaman dalam

                        bidang nilai sikap dan keterampilan

                        Adanya perubahan tersebut tampak

                        dalam prestasi akademik yang

                        dihasilkan oleh siswa terhadap

                        pertanyaan persoalan atau tugas yang

                        diberikan oleh guru Melalui prestasi

                        akademik siswa dapat mengetahui

                        kemajuan-kemajuan yang telah

                        dicapainya dalam belajar Menurut

                        Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                        (1996) hal-hal yang dapat

                        mempengaruhi prestasi akademik

                        siswa adalah faktor internal seperti

                        kesehatan badan dan faktor eksternal

                        seperti sarana dan prasarana sekolah

                        Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                        diberikan penilaian salah satunya

                        adalah prestasi akademik matematika

                        Prestasi akademik matematika

                        siswa di Indonesia saat ini sangat

                        menurun hal ini sesuai dengan

                        penelitian yang dilakukan oleh Third

                        International Mathematics and

                        Science Study (TIMSS) pada tahun

                        1999 terhadap siswa tingkat delapan

                        tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                        Pertama (SLTP) di mana Negara

                        Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                        salah satu Negara yang prestasi

                        matematika siswanya menduduki

                        posisi yang rendah (Setyono 2005)

                        Rendahnya prestasi tersebut

                        dikarenakan oleh kurangnya

                        pemahaman siswa terhadap konsep

                        matematika (Arjuna 1999) Bila

                        kondisi tersebut terus berlanjut maka

                        akan menimbulkan kecemasan siswa

                        dalam menghadapi pelajaran

                        matematika di mana secara tidak

                        langsung dapat juga mempengaruhi

                        prestasi akademik matematika siswa

                        Melihat adanya faktor-faktor

                        yang mempengaruhi kecemasan

                        sebagaimana yang telah diungkapkan

                        di atas maka dapat dilihat bahwa

                        kecemasan siswa dalam menghadapi

                        pelajaran matematika dapat

                        mempengaruhi prestasi akademik

                        matematika siswa Hal ini terlihat dari

                        dua faktor yang menyebabkan

                        kecemasan yaitu keadaan diri individu

                        dan keadaan lingkungan di mana bila

                        faktor-faktor tersebut sering muncul

                        pada saat siswa menghadapi pelajaran

                        matematika maka hal ini dapat

                        mengangu kegiatan siswa dalam

                        belajar matematika siswa pun akan

                        merasa kurang percaya pada

                        kemampuannya dalam pelajaran

                        matematika Bila hal ini terjadi dalam

                        satu semester maka akan dapat

                        berpengaruh terhadap prestasi

                        akademik matematika siswa Faktor-

                        faktor yang dapat mempengaruhi

                        prestasi akademik yaitu faktor internal

                        seperti kesehatan badan dan faktor

                        eksternal seperti sarana dan prasarana

                        sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                        sering muncul pada siswa dalam

                        menghadapi pelajaran matematika

                        maka dapat mempengaruhi prestasi

                        akademik matematika siswa di mana

                        semakin tingginya kecemasan dalam

                        menghadapi pelajaran matematika

                        maka semakin rendah prestasi

                        akademik matematika siswa

                        Hal ini sesuai dengan penelitian

                        yang dilakukan oleh Nawangsari

                        (2000) di mana siswa yang mengalami

                        kecemasan pada pelajaran matematika

                        akan mempengaruhi prestasi akademik

                        matematika siswa hal ini dipengaruhi

                        oleh materi pelajaran yang dianggap

                        sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                        kelas yang kurang memadai dan cara

                        mengajar guru yang sulit dipahami

                        oleh siswa Sehingga saat siswa

                        menghadapi pelajaran matematika

                        siswa akan mengalami kecemasan dan

                        bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                        waktu maka akan mempengaruhi

                        prestasi akademik matematika siswa

                        Senada dengan penelitian

                        Nawangsari (2000) penelitian yang

                        dilakukan oleh Sarason (dalam

                        Nawangsari 2000) terhadap 700

                        siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                        tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                        negatif antara skor kecemasan pada

                        pelajaran matematika dengan prestasi

                        akademik matematika siswa di mana

                        korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                        semakin rendah tingkat kecemasan

                        siswa SLTP pada pelajaran matematika

                        akan semakin tinggi prestasi akademik

                        matematika atau semakin tinggi tingkat

                        kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                        matematika akan semakin rendah

                        prestasi akademik matematika

                        Hipotesis

                        Dari beberapa penjelasan yang

                        telah dikemukakan oleh para ahli di

                        atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                        hubungan yang negatif antara

                        kecemasan dalam menghadapi mata

                        pelajaran matematika dengan prestasi

                        akademik matematika pada remaja

                        dimana semakin tinggi tingkat

                        kecemasan remaja dalam menghadapi

                        mata pelajaran matematika maka

                        semakin rendah prestasi akademik

                        matematika pada remaja

                        BAB III

                        METODOLOGI PENELITIAN

                        A Identifikasi Variabel-Vari-

                        abel Penelitian

                        VariabelPrediktor Kecemasan

                        Menghadapi Mata Pelajaran

                        Matematika

                        Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                        Matematika

                        B Definisi Operasional Vari-

                        abel Penelitian

                        1 Kecemasan Menghadapi Mata

                        Pelajaran Matematika Suatu

                        bentuk ungkapan perasaan cemas

                        yang dipengaruhi faktor

                        psikologis dan faktor fisiologis

                        yang sering dialami oleh setiap

                        individu dalam kehidupan sehari-

                        hari dalam hal-hal yang berkaitan

                        dengan konsep-konsep abstrak

                        struktur-struktur atau segala

                        sesuatu yang berhubungan dengan

                        pembahasan tentang matematika

                        Alat yang digunakan untuk

                        mengukur kecemasan dalam

                        menghadapi mata pelajaran

                        matematika adalah Skala

                        Kecemasan yang didapatkan dari

                        gejala-gejala kecemasan yang

                        dikemukakan oleh Dacey di mana

                        gejala-gejala kecemasan tersebut

                        di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                        komponen psikologis komponen

                        fisiologis dan komponen sosial

                        2 Prestasi Akademik Matematika

                        Suatu pengukuran yang bertujuan

                        untuk menilai sebuah hasil dari

                        proses belajar matematika yang

                        dilakukan oleh remaja dalam satu

                        kurun waktu tertentu untuk melihat

                        pemahaman remaja mengenai

                        konsep-konsep abstrak simbol-

                        simbol yang telah diberikan oleh

                        para pendidik Alat yang

                        digunakan untuk mengukur

                        prestasi akademik matematika

                        remaja adalah dengan melihat nilai

                        rapor remaja yang dihasilkan pada

                        akhir semester

                        C Populasi dan Sampel

                        Popolasi dan sampel yang

                        digunakan dalam pengambilan data

                        adalah dengan menggunakan

                        Purposive Sampling di mana teknik

                        Purposive Sampling ini adalah teknik

                        penentuan sampling yang digunakan

                        peneliti jika peneliti mempunyai

                        pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                        dalam pengambilan sampelnya atau

                        penentuan sample untuk tujuan tertentu

                        (Riduwan 2008) Populasi yang

                        digunakan dalam peneltian ini adalah

                        para siswa dan siswi kelas XI pada

                        Sekolah Menengah Umum Negeri

                        (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                        Pengambilan populasi siswa dan siswi

                        kelas XI dilakukan karena ingin

                        melihat tingkat kecemasan pada siswa

                        dan siswi kelas XI sebelum

                        mendapatkan perhitungan matematika

                        yang terlalu kompleks dikelas

                        berikutnya Hal ini seperti yang telah

                        dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                        Nawangsari 2000) dimana semakin

                        tinggi tingkat kelas maka semakin

                        kompleks perhitungan matematikanya

                        dan bila siswa tidak mampu

                        memahami perhitungan yang lebih

                        dasar maka siswa akan cemas pada

                        pelajaran matematika ditingkatan kelas

                        berikutnya Sampel yang digunakan

                        pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                        D Teknik Pengumpulan Data

                        Teknik Pengumpulan data yang

                        digunakan dalam mengukur tingkat

                        kecemasan siswa dalam menghadapi

                        mata pelajaran matematika adalah

                        dengan menggunakan metode

                        kuesioner tertutup dengan memberikan

                        tanda checklist Kuesioner tertutup

                        dengan tanda checklist ini adalah suatu

                        daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                        yang akan diukur (Riduwan 2008)

                        Pengukuran prestasi akademik

                        matematika dilakukan dengan melihat

                        nilai rapor siswa dan siswi pada

                        pelajaran matematika

                        1 Skala Kecemasan

                        Skala kecemasan yang

                        digunakan dalam penelitian ini di

                        peroleh dari komponen-komponen

                        kecemasan yang di kemukakan

                        oleh Dacey (2000) yaitu

                        komponen psikologis komponen

                        fisiologis dan komponen sosial

                        Komponen-komponen inilah yang

                        akan dijadikan acuan atau dasar

                        pengukuran dalam penelitian ini

                        yang selanjutnya akan

                        dikembangkan menjadi item-item

                        yang akan diberikan kepada

                        responden untuk dijawab oleh

                        responden

                        Tabel 1

                        Distribusi item Skala kecemasan

                        N

                        o

                        Kom

                        pone

                        n

                        Komponen

                        Favorabe

                        l

                        Unfav

                        orabel

                        To

                        tal

                        1 Kom

                        pone

                        n

                        Psiko

                        logis

                        12345

                        67

                        8910

                        3132

                        3334

                        3536

                        3738

                        3940

                        20

                        2 Kom

                        pone

                        n

                        Fisiol

                        ogis

                        111213

                        141516

                        171819

                        20

                        4142

                        4344

                        4546

                        4748

                        4950

                        20

                        3 Kom

                        pone

                        n

                        Sosia

                        l

                        212223

                        2425

                        262728

                        2930

                        5152

                        5354

                        5556

                        5758

                        5960

                        20

                        Total 30 30 60

                        2 Prestasi Akademik

                        Prestasi akademik di peroleh

                        dengan menggunakan nilai raport

                        terakhir pada pelajaran

                        matematika

                        E Validitas dan Reliabilitas

                        Alat Pengumpulan Data

                        Pada penelitian ini digunakan

                        validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                        untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                        pengumpulan data

                        1 Validitas

                        Menurut Azwar (1997)

                        validitas adalah sejauh mana

                        ketepatan dan kecermatan suatu

                        instrument pengukur (alat tes)

                        dalam melakukan fungsi ukurnya

                        Sebuah tes dikatakan valid apabila

                        tes tersebut menjalankan fungsi

                        ukurnya atau memberikan hasil

                        ukur yang tepat dan akurat sesuai

                        dengan maksud yang dikenakan

                        dalam tes tersebut Cara

                        mendapatkan validitas dengan

                        menggunakan teknik total korelasi

                        item (korelasi product-moment)

                        Untuk batasan validitas item yang

                        digunakan dalam penelitian ini

                        ditentukan oleh peneliti dengan

                        koefisien validitas sebesar ge 03

                        (Azwar 2008)

                        2 Reliabilitas

                        Menurut Azwar (1997)

                        reliabilitas adalah pengukuran

                        terhadap suatu alat tes di mana

                        hasil ukurnya dapat terpercaya

                        sehingga bila alat tes tersebut

                        digunakan dalam beberapa kali

                        pengukuran akan menghasilkan

                        nilai yang relatif sama Cara

                        mendapatkan reliabilitas dengan

                        menggunakan teknik Alpha

                        Cronbach

                        Pada penelitian ini batas

                        koefisien realibilitas yang akan

                        digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                        ini sesuai dengan yang

                        dikemukakan oleh Azwar (2008)

                        F Teknik Analisa Data

                        Pada penelitian ini teknik

                        analisis data yang digunakan adalah

                        Product Moment Correlation Coeffient

                        Pearson di mana data yang akan di

                        analisis adalah data yang di peroleh

                        dari skala kecemasan dalam

                        menghadapi mata pelajaran

                        matematika dikorelasikan dengan data

                        nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                        matematika

                        BAB IV

                        PELAKSANAAN DAN HASIL

                        PENELITIAN

                        A Persiapan Penelitian

                        Sebelum penelitian ini

                        dimulai awalnya peneliti

                        melakukan persiapan

                        administrasi yang berupa

                        surat keterangan permohonan

                        izin dari pihak kampus

                        (Universitas Gunadarma)

                        untuk melakukan penelitian

                        ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                        setelah itu peneliti

                        menggandakan kuesioner

                        tertutup dari skala kecemasan

                        sebanyak 100 kuesioner

                        kuesioner atau skala

                        kecemasan ini berjumlah 60

                        item yang terdiri dari 30 item

                        favorable dan 30 item

                        unfavorable

                        Subjek yang digunakan

                        dalam penelitian ini adalah

                        siswa dan siswi SMU yang

                        berada di kelas XI atau kelas

                        2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                        Dalam penelitian ini peneliti

                        mengambil sampel sebanyak

                        3 kelas dan jumlah sampel

                        sebanyak 100 siswa-siswi di

                        mana 1 kelas berasal dari

                        kelas unggulan atau kelas XI

                        IPA 1 dan dua kelas lagi

                        berasal dari kelas yang tidak

                        diunggulkan atau kelas

                        reguler yaitu kelas XI IPS 2

                        dan kelas XI IPS 3 Untuk

                        mendapatkan subjek ini

                        peneliti bekerjasama dengan

                        segenap pihak sekolah dari

                        SMUN 1 Babelan Bekasi

                        yang berhubungan dengan

                        bagian kesiswaan dan guru-

                        guru BP yang menangani ke

                        tiga kelas tersebut

                        B Pelaksanaan Penelitian

                        Pada penelitian ini

                        peneliti melaksanakan try out

                        terpakai yaitu data diperoleh

                        dengan try out sekaligus

                        digunakan sebagai data dalam

                        penelitian Pengambilan data

                        dilakukan pada tanggal 13

                        Oktober 2009 untuk

                        penyebaran kuesioner atau

                        skala kecemasan yang

                        berjumlah 100 angket yang

                        terdiri dari 60 item Pada 14-

                        19 Oktober 2009 untuk

                        mengambil fotocopy raport

                        yang masih berada di siswa

                        dan siswi Pengambilan

                        fotocopy raport dilakukan

                        dalam rentang waktu 5 hari

                        disebabkan peneliti

                        mengalami kesulitan dalam

                        meminta fotocopy raport

                        kepada siswa dan siswi

                        SMUN 1 Babelan Bekasi

                        Proses pengambilan data

                        pada tanggal 13 Oktober

                        2009 dilakukan pada pukul

                        1000 sampai dengan pukul

                        1200 Proses pengambilan

                        data pertama dilakukan di

                        kelas XI IPA 1 kemudian

                        dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                        dan setelah itu dilanjutkan di

                        kelas XI IPS 2

                        Jumlah keseluruhan

                        subjek dalam penelitian ini

                        adalah berjumlah 100 siswa-

                        siswi 30 siswa-siswi berasal

                        dari kelas XI IPA 1 40

                        siswa-siswi berasal dari kelas

                        XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                        berasal dari kelas XI IPS 2

                        Penelitian ini mengalami

                        hambatan hambatan yang

                        dimaksud adalah peneliti

                        menyebarkan angket

                        sebanyak 100 namun data

                        yang dapat peneliti olah

                        hanya 84 data dan 16 data

                        yang lain tidak dapat diolah

                        karena subjek tidak mengisi

                        angket yang telah peneliti

                        berikan Sehingga penelitian

                        ini hanya terdiri dari 84

                        subjek

                        C Hasil Penelitian

                        1 Deskripsi Subjek

                        Penelitian

                        a Jenis Kelamin

                        Subjek dalam

                        penelitian ini terdiri

                        dari 46 subjek pria

                        dengan presentase

                        5476 dan 38 subjek

                        wanita dengan

                        presentase 4524

                        Dapat dilihat

                        rinciannya pada tabel

                        berikut ini

                        Tabel 2

                        Distribusi Subjek

                        Berdasarkan Jenis

                        Kelamin

                        No Jenis

                        Kelamin

                        Jumlah Presentase

                        ()

                        1 Pria 46 5476

                        2 Wanita 38 4524

                        b Usia

                        Subjek dalam

                        penelitian ini terdiri

                        dari 14 subjek yang

                        berusia 15 tahun

                        dengan presentase

                        1666 64 subjek

                        yang berusia 16 tahun

                        dengan presentase

                        7619 dan 6 subjek

                        yang berusia 17 tahun

                        dengan presentase

                        715 Dapat dilihat

                        rinciannya pada tabel

                        berikut ini

                        Tabel 3

                        Distribusi Subjek

                        Berdasarkan Usia

                        No Usia Jumlah Presentase

                        ()

                        1 15

                        tahun

                        14 1666

                        2 16

                        tahun

                        64 7619

                        3 17

                        tahun

                        6 715

                        c Kelas

                        Subjek dalam

                        penelitian ini terdiri

                        dari 30 subjek dari

                        kelas XI IPA dengan

                        presentase 3571

                        dan 54 subjek untuk

                        kelas XI IPS dengan

                        presentase 6429

                        Dapat dilihat

                        rinciannya pada tabel

                        berikut ini

                        Tabel 4

                        Distribusi Subjek

                        Berdasarkan Kelas

                        No Kelas Jumlah Presentase

                        ()

                        1 XI

                        IPA

                        30 3571

                        2 XI

                        IPS

                        54 6429

                        2 Hasil Pengukuran Mean

                        Skala Kecemasan dengan

                        Jenis Kelamin Usia dan

                        Kelas

                        a Hasil Pengukuran

                        Mean Skala

                        Kecemasan dengan

                        Jenis Kelamin

                        Tabel 5

                        Hasil pengukuran

                        Mean Skala

                        Kecemasan dengan

                        Jenis Kelamin

                        No Jenis

                        Kelamin

                        Jumlah

                        Kecemasan

                        1 Pria 46

                        2 Wanita 38

                        Berdasarkan

                        data di atas diketahui

                        bahwa mean

                        kecemasan pada pria

                        lebih tinggi dari pada

                        wanita hal ini

                        ditunjukkan dengan

                        skor7663 untuk pria

                        dan 7555 untuk

                        wanita

                        b Hasil Pengukuran

                        Mean Skala

                        Kecemasan dengan

                        Usia

                        Tabel 6

                        Hasil pengukuran

                        Mean Skala

                        Kecemasan dengan

                        Usia

                        Berdasarkan data

                        di atas diketahui

                        bahwa mean

                        kecemasan yang

                        tertinggi terletak pada

                        usia 17 tahun dengan

                        skor 8567 kemudian

                        di susul oleh usia 15

                        tahun dengan skor

                        8543 dan yang

                        terendah terletak pada

                        usia 16 tahun dengan

                        skor 8144

                        c Hasil Pengukuran

                        Mean Skala

                        Kecemasan dengan

                        Kelas

                        Tabel 7

                        Hasil pengukuran

                        Mean Skala

                        Kecemasan dengan

                        Kelas

                        No Kelas Jumlah Mean

                        Skala

                        No Usia Jumlah Mean

                        Skala

                        Kecemasan

                        1 15

                        tahun

                        14 8543

                        2 16

                        tahun

                        64 8144

                        3 17

                        tahun

                        6 8567

                        Kecemasan

                        1 XI

                        IPA

                        30

                        2 XI

                        IPS

                        54

                        Berdasarkan data

                        di atas diketahui

                        bahwa mean

                        kecemasan yang

                        tertinggi berada pada

                        kelas XI IPS dengan

                        skor 7796 dan yang

                        terendah berada pada

                        kelas XI IPA dengan

                        skor 7287

                        3 Hasil Uji Validitas dan

                        Realibilitas Skala

                        Kecemasan

                        a Uji Validitas

                        Menurut Azwar

                        (2008) validitas item

                        dapat dianggap

                        memuaskan apabila

                        koefisien validitasnya

                        sebesar ge 03

                        Berdasarkan hasil uji

                        coba pada skala

                        kecemasan yang

                        berjumlah 60 item

                        dihasilkan 36 item

                        yang valid Validitas

                        item dalam penelitian

                        ini untuk skala

                        kecemasan bergerak

                        dari 0301 sampai

                        dengan 0538

                        Distribusi item yang

                        valid dapat di lihat

                        dari tabel berikut ini

                        Tabel 8

                        Distribusi item

                        valid Skala

                        Kecemasan

                        No Komponen

                        Nomor Item

                        Favorabel

                        1 Komponen

                        Psikologis

                        1234567

                        8910

                        2 Komponen

                        Fisiologis

                        111213141516

                        17181920

                        3 Komponen

                        Sosial

                        2122232425

                        2627282930

                        Total

                        Keterangan

                        item yang tidak valid

                        b Uji Realibilitas

                        Uji realibilitas

                        dilakukan bertujuan

                        untuk mengetahui

                        konsistensi alat ukur

                        Teknik yang

                        digunakan untuk

                        mendapatkan

                        konsistensi dari alat

                        ukur yaitu teknik

                        Alpha Cronbach

                        Dalam penelitian ini

                        batas koefisien

                        reliabilitas yang

                        digunakan adalah ge

                        07 Hal ini sesuai

                        dengan pendapat dari

                        Azwar (2008)

                        Hasil uji realibiltas

                        untuk skala

                        kecemasan di peroleh

                        nilai realibitas sebesar

                        0824 Hal ini terlihat

                        pada tabel di bawah

                        ini

                        Tabel 9

                        Realibilitas Skala

                        Kecemasan

                        Reliability

                        Statistics

                        4 Hasil Uji Normalitas dan

                        Linearitas Uji Asumsi

                        a Uji Normalitas

                        Untuk melihat

                        sebaran skor dalam uji

                        normalitas dari skala

                        kecemasan dapat

                        dilihat pada uji

                        Kolmogorov-Smirnov

                        Berdasarkan hasil uji

                        normalitas pada skala

                        kecemasan diketahui

                        nilai statistiknya

                        sebesar 091 dengan

                        signifikansi sebesar

                        Cronbachs Alpha N of Items824 60

                        0084 (p gt 005) Hal

                        ini menunjukkan

                        distribusi skor skala

                        kecemasan pada

                        subjek penelitian

                        adalah normal tetapi

                        prestasi akademik

                        matematika nilai

                        statistiknya 0198

                        dengan signifikansi

                        sebesar 0000 (p lt

                        005) yang berarti

                        tidak normal

                        Distribusi skor skala

                        kecemasan terlihat

                        pada tabel berikut ini

                        Tabel 10

                        Hasil Uji

                        Normalitas Skala

                        Kecemasan

                        T

                        ests of Normality

                        Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                        091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                        a Lilliefors Significance Correction

                        b Uji Linieritas

                        Tabel 11

                        Hasil Uji Linieritas

                        Skala Kecemasan

                        dan Prestasi

                        Akademik

                        Matematika

                        ANOVAb

                        96932 1 96932 4204 044a

                        1890628 82 230561987560 83

                        RegressionResidualTotal

                        Model1

                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                        Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                        Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                        Berdasarkan hasil

                        uji linieritas diperoleh

                        signifikansi sebesar

                        0044 (p lt 005) Hal

                        ini menunjukkan

                        bahwa hubungan

                        antara skala

                        kecemasan dengan

                        prestasi akademik

                        yaitu linier

                        5 Analisis Data Uji

                        Hipotesis

                        Berdasarkan hasil uji

                        normalitas dan linieritas

                        diketahui bahwa bahwa

                        skala kecemasan normal

                        tetapi prestasi akademik

                        matematika tidak normal

                        sedangkan linieritasnya

                        adalah linier Oleh karena

                        itu untuk analisis korelasi

                        dapat menggunakan

                        analisis statistik

                        parametrik dengan teknik

                        korelasi product moment

                        Pearson

                        Berdasarkan analisis

                        data yang dilakukan

                        dengan menggunakan

                        teknik korelasi Pearson

                        (1-tailed) diketahui nilai

                        koefisien korelasi sebesar

                        r = - 0221 dengan taraf

                        signifikansi sebesar 0022

                        (p lt 005) Hal ini dapat

                        dilihat pada tabel berikut

                        ini

                        Tabel 12

                        Uji Hipotesis

                        Correlations

                        1 -221022

                        84 84-221 1022

                        84 84

                        Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                        Skala Kecemasan

                        Prestasi AkademikMatematika

                        SkalaKecemasan

                        PrestasiAkademik

                        Matematika

                        Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                        Hasil tersebut

                        menunjukkan bahwa

                        hipotesis penelitian ini

                        diterima artinya terdapat

                        hubungan negatif yang

                        signifikan antara

                        kecemasan dalam

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        dengan prestasi akademik

                        matematika pada remaja

                        dimana semakin tinggi

                        tingkat kecemasan remaja

                        dalam menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        maka semakin rendah

                        prestasi akademik

                        matematika pada remaja

                        6 Hasil Perhitungan Mean

                        Empirik dan Mean

                        Hipotetik

                        Hasil perhitungan dari

                        perbandingan antara

                        mean empirik dengan

                        mean hipotetik antara

                        kecemasan dalam

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika dan

                        prestasi akademik

                        matematika terlihat

                        bahwa kecemasan siswa

                        dalam menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        berada pada kategori

                        sedang Hal ini dapat

                        dilihat pada tabel berikut

                        ini

                        Tabel 13

                        Hasil Perhitungan

                        Mean Empirik dan

                        Mean Hipotetik Skala

                        Kecemasan

                        Variabel Mean

                        Empirik

                        Mean

                        Hipotetik

                        Standar

                        Deviasi

                        Skala

                        Kecemasan

                        7614 90 18

                        Dibawah ini

                        merupakan deskripsi

                        untuk lebih mengetahui

                        gambaran kecemasan

                        dalam menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        dengan klasifikasi sangat

                        rendah rendah sedang

                        tinggi dan sangat tinggi

                        yang dapat diketahui

                        dengan cara perhitungan

                        sebagai berikut

                        Jumlah aitem yang

                        valid pada skala

                        kecemasan sebanyak 36

                        item dengan

                        menggunakan kategori

                        nilai dari 1 sampai

                        dengan 4 Ini berarti nilai

                        skala terkecil berjumlah 1

                        dan yang terbesar

                        berjumlah 4 Jarak

                        minimum adalah nilai

                        terkecil dikalikan dengan

                        jumlah item yang valid (1

                        x 36 = 36) dan jarak

                        maksimum adalah nilai

                        terbesar dikalikan dengan

                        jumlah item yang valid (4

                        x 36 = 144) Untuk

                        mendapatkan nilai jarak

                        sebaran yaitu dengan cara

                        mengurangi jarak

                        maksimum dengan jarak

                        minimum (144 ndash 36 =

                        108)

                        Standar Deviasi (δ)

                        didapatkan dengan cara

                        membagi nilai jarak

                        sebaran dengan 6 atau

                        nilai jarak sebaran 6 =

                        (108 6 = 18) nilai 6 ini

                        didapat dari kurva

                        distribusi normal yang

                        terbagi atas 6 wilayah 3

                        daerah positif (+) dan 3

                        daerah negatif (-) Setelah

                        mendapatkan nilai standar

                        deviasi (δ) kemudian

                        langsung mencari nilai

                        Mean Hipotetik (micro)

                        dengan cara mengalihkan

                        nilai tengah skala dengan

                        cara mengalikan nilai

                        tengah skala dengan

                        jumlah item yang valid

                        (25 x 36 = 90) Nilai 25

                        didapatkan dari nilai

                        tengah dari kategori nilai

                        minimum (1) sampai

                        dengan kategori nilai

                        maksimum (4)

                        Berikut ini adalah

                        pengelompokkan skala

                        kecemasan yang

                        diperoleh dengan cara

                        menghitung

                        Sangat Rendah =

                        ME lt MH ndash 2SD

                        =

                        ME lt 90 -2 (18)

                        =

                        ME lt 54

                        Rendah =

                        MH ndash 2SD le ME lt MH -

                        1SD

                        =

                        90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                        =

                        54 le ME lt 72

                        Rata-rata =

                        MH ndash 1SD le ME lt MH +

                        1SD

                        =

                        90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                        =

                        72 le ME lt 108

                        Tinggi = MH +

                        1SD le ME lt MH + 2SD

                        =

                        90 + 18 le ME lt 90 + 36

                        =

                        108 le ME lt 126

                        Sangat Tinggi = ME ge

                        MH + 2SD

                        =

                        ME ge 90 + 36

                        =

                        ME ge 126

                        Tabel 14

                        Pengelompokkan Skala

                        Kecemasan (Azwar

                        2008)

                        Keterangan

                        1 ME Mean

                        Empirik

                        ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                        MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                        MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                        MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                        ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                        2 MH Mean

                        Hipotetik

                        3 SD Standar

                        Deviasi

                        Dibawah ini

                        merupakan penggolongan

                        subjek penelitian yang

                        digambarkan pada kurva

                        berikut

                        Gambar 1

                        Kurva Distribusi

                        Normal Kecemasan

                        dalam menghadapi

                        Mata Pelajaran

                        Matematika

                        Berdasarkan kurva

                        distribusi normal diatas

                        diketahui bahwa rata-rata

                        kecemasan remaja dalam

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        berada pada taraf sedang

                        atau rata-rata

                        D Pembahasan

                        Penelitian ini

                        bertujuan untuk menguji

                        hipotesis yang berbunyi

                        terdapat hubungan yang

                        negatif antara kecemasan

                        dalam menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        dengan prestasi akademik

                        matematika pada remaja

                        Berdasarkan hasil

                        pengujian hipotesis pada

                        penelitian ini hasil

                        tersebut menunjukkan

                        bahwa hipotesis diterima

                        Hal ini berarti bahwa

                        terdapat hubungan negatif

                        yang signifikan antara

                        kecemasan dalam

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        dengan prestasi akademik -2SD

                        -1SD

                        MH

                        +1SD

                        +2SD54 72 90 10

                        8126

                        Sangat Rendah

                        Rendah

                        Sedang

                        Tinggi

                        Sangat Tinggi

                        7614

                        matematika pada remaja

                        dimana semakin tinggi

                        tingkat kecemasan remaja

                        dalam menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        maka semakin rendah

                        prestasi akademik

                        matematika pada remaja

                        Menurut Nawangsari

                        (2000) kecemasan adalah

                        suatu kondisi yang tidak

                        menyenangkan meliputi

                        rasa takut rasa tegang

                        khawatir bingung tidak

                        suka yang sifatnya

                        subjektif dan timbul

                        karena adanya perasaan

                        tidak aman terhadap

                        bahaya yang diduga akan

                        terjadi Kecemasan bisa

                        terjadi dalam berbagai

                        macam kondisi ketika

                        kecemasan ini terjadi

                        pada saat individu sedang

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        maka secara jelas

                        individu tersebut akan

                        memiliki perasaan tidak

                        aman saat menghadapi

                        mata pelajaran

                        matematika

                        Hal ini terlihat dalam

                        penelitian ini dimana

                        hasil mean empirik skala

                        kcemasan dalam

                        penelitian ini yaitu 7614

                        berada pada posisi rata-

                        rata Hasil ini

                        menunjukkan bahwa

                        terdapat kecemasan yang

                        dialami oleh siswa dan

                        siswi kelas XI di Sekolah

                        Menengah Umum Negeri

                        (SMUN) 1 Babelan

                        Bekasi saat menghadapi

                        mata pelajaran

                        matematika

                        Kecemasan siswa

                        dan siswi dalam

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        dipengaruhi oleh

                        beberapa faktor

                        Berdasarkan gabungan

                        dari pendapat Jersild dari

                        Ahli Konstitusi (ahli yang

                        meneliti tentang sifat

                        alamiah yang dimiliki

                        oleh setiap individu)

                        Freud dari Ahli

                        Psikoanalisis Calvin S

                        Hall dari Ahli Kultural

                        dan Mowrer dari Ahli

                        Teori Belajar (dalam

                        Soeharjono 1988) faktor

                        yang mempengaruhi

                        remaja menjadi cemas

                        yaitu faktor Mikrokosmos

                        (keadaan diri individu)

                        seperti keadaan biologi

                        individu seperti jenis

                        kelamin dan dapat pula

                        dipengaruhi oleh

                        perkembangan individu

                        yang dapat dilihat dari

                        usia individu dan faktor

                        Makrokosmos (keadaan

                        lingkungan) seperti

                        lingkungan kelas

                        Hal ini terlihat dari

                        hasil data yang diperoleh

                        dalam penelitian ini

                        berdasarkan hasil data

                        yang didapatkan

                        kecemasan dapat

                        dipengaruhi oleh jenis

                        kelamin usia dan kelas

                        Andi (2007) mengatakan

                        bahwa dalam belajar

                        matematika diperlukan

                        rasa ingin tahu perhatian

                        dan minat dalam

                        mempelajari matematika

                        serta sikap ulet dan

                        percaya diri dalam

                        pemecahan masalah

                        Menurut Tapia

                        (1996) kecemasan

                        terhadap pelajaran

                        matematika berhubungan

                        dengan jenis kelamin

                        dimana faktor yang

                        mempengaruhi

                        kecemasan adalah rasa

                        percaya diri minat

                        terhadap pelajaran

                        matematika dan motivasi

                        Tapia menerangkan lebih

                        lanjut bahwa rasa percaya

                        diri minat terhadap

                        pelajaran matematika dan

                        motivasi pada pria lebih

                        rendah dibandingkan

                        dengan wanita sehingga

                        pria lebih cemas dalam

                        pelajaran matematika

                        Hal ini dijelaskan

                        lebih lanjut dari hasil

                        penelitian Nawangsari

                        (2001) diperoleh data

                        bahwa siswa pria lebih

                        cemas terhadap

                        matematika dibandingkan

                        siswa wanita

                        Hal di atas juga

                        terlihat pada hasil

                        penelitian ini di mana

                        jenis kelamin subjek pria

                        lebih tinggi tingkat

                        kecemasannya

                        dibandingkan dengan

                        subjek wanita ini terlihat

                        dari skor mean

                        kecemasan 7663 pada

                        pria dan 7555 pada

                        wanita

                        Berdasarkan

                        pengamatan yang

                        dilakukan oleh Riyanto

                        (2009) di mana kelas IPS

                        lebih banyak mengalami

                        kesulitan dalam

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika jika

                        dibandingkan dengan

                        kelas IPA karena untuk

                        memahami mata

                        pelajaran matematika

                        dibutuhkan pemahaman

                        yang mendalam dan

                        latihan yang berulang kali

                        untuk memperoleh hasil

                        yang baik sedangkan

                        materi yang banyak

                        diberikan di kelas IPS

                        adalah materi yang

                        menggunakan metode

                        menghafal Hal ini lah

                        yang menyebabkan kelas

                        IPS lebih cemas bila

                        dibandingkan dengan

                        kelas IPA Hal ini sesuai

                        dengan hasil penelitian ini

                        terhadap

                        pengelompokkan kelas di

                        mana diperoleh hasil

                        mean kecemasan yang

                        tertinggi berada pada

                        kelas XI IPS dengan skor

                        7796 yang berarti bahwa

                        dalam menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        siswa kelas XI IPS lebih

                        cemas jika dibandingkan

                        dengan siswa XI IPA

                        Selanjutnya

                        berdasarkan

                        pengelompokkan usia

                        terlihat dari hasil

                        penelitian yang dilakukan

                        oleh Pearson (dalam

                        Soeharjono 1988) pada

                        100 orang anak yang

                        berusia 5 ndash 18 tahun

                        ternyata anak yang

                        berusia diatas 12 tahun

                        lebih menunjukkan rasa

                        cemas akan di caci maki

                        atau dibuat malu karena

                        tidak dapat melakukan

                        sesuatu dengan baik dan

                        benar disamping itu

                        dipengaruhi pula oleh

                        jumlah terkecil dari

                        subjek yang menduduki

                        suatu kelompok usia atau

                        jumlah terkecil dari

                        keberadaan subjek yang

                        menduduki kelompok

                        usia tertentu

                        Hasil penelitian

                        diatas terlihat pula dalam

                        penelitian ini di mana

                        diperoleh hasil mean

                        kecemasan yang tertinggi

                        terletak pada usia 17

                        tahun dengan jumlah 6

                        subjek diperoleh skor

                        mean 8567 kemudian di

                        susul oleh usia 15 tahun

                        dengan jumlah 14 subjek

                        diperoleh skor mean

                        8543 dan yang terendah

                        terletak pada usia 16

                        tahun dengan jumlah 64

                        subjek skor mean 8144

                        hasil penelitian ini

                        menunjukkan bahwa

                        kecemasan subjek dalam

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        dapat terlihat dari

                        banyaknya jumlah subjek

                        Di mana semakin banyak

                        subjek yang berada dalam

                        suatu populasi maka

                        semakin rendah tingkat

                        kecemasannya

                        Bila kecemasan

                        dalam menghadapi

                        matematika terjadi dalam

                        satu kurun waktu tertentu

                        atau satu semester secara

                        tidak langsung akan

                        mempengaruhi prestasi

                        akademik matematika

                        siswa dan siswi tersebut

                        Hal ini terlihat pada

                        data yang dihasilkan

                        dalam penelitian ini

                        dimana ada korelasi

                        negatif antara kecemasan

                        dalam menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        dengan prestasi akademik

                        matematika pada remaja

                        dengan nilai koefisien

                        korelasi sebesar r = -

                        0221 dengan signifikansi

                        sebesar 0022 (p lt 005)

                        yang artinya semakin

                        tinggi tingkat kecemasan

                        siswa dalam menghadapi

                        mata pelajaran

                        matematika maka

                        semakin rendah prestasi

                        akademik matematika

                        siswa dan sebaliknya

                        semakin rendah tingkat

                        kecemasan siswa dalam

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        maka akan semakin tinggi

                        prestasi akademik

                        matematika yang

                        dihasilkan oleh siswa

                        Hasil penelitian ini

                        ternyata sama dengan

                        penelitian yang

                        dikemukakan oleh

                        Nawangsari (2000) di

                        mana ada korelasi negatif

                        antara skor kecemasan

                        terhadap matematika

                        dengan prestasi akademik

                        pada siswa SLTP di

                        Surabaya Hal ini

                        menunjukkan bahwa

                        semakin tinggi tingkat

                        kecemasan siswa

                        terghadap pelajaran

                        matematika maka

                        semakin rendah prestasi

                        akademik yang dihasilkan

                        oleh siswa begitu pula

                        sebaliknya semakin

                        rendah tingkat kecemasan

                        siswa terhadap pelajaran

                        matematika maka

                        semakin tinggi prestasi

                        akademik yang dihasilkan

                        BAB V

                        PENUTUP

                        Kesimpulan

                        Berdasarkan hasil

                        pengumpulan data dan hasil

                        analisis data yang telah

                        dilakukan maka dapat

                        ditarik kesimpulan bahwa

                        hipotesis dalam penelitian

                        ini diterima hal ini

                        menunjukkan bahwa ada

                        hubungan yang negatif

                        antara kecemasan dalam

                        menghadapi mata pelajaran

                        matematika dengan prestasi

                        akademik matematika pada

                        siswa dan siswi kelas XI di

                        Sekolah Menengah Umum

                        Negeri (SMUN) 1 Babelan

                        Bekasi

                        Berdasarkan data

                        tambahan diperoleh hasil

                        bahwa faktor-faktor yang

                        mempengaruhi kecemasan

                        siswa dalam menghadapi

                        mata pelajaran matematika

                        adalah jenis kelamin usia

                        dan kelas Di mana siswa

                        pria cenderung lebih cemas

                        dalam menghadapi mata

                        pealajaran matematika

                        dibandingkan dengan siswa

                        wanita Selain itu diperoleh

                        pula data bahwa usia 17

                        tahun jauh lebih cemas

                        dibandingkan selanjutnya

                        disusul usia 15 tahun dan

                        16 tahun hal ini terlihat

                        dari jumlah subjek pada

                        usia tertentu di mana

                        jumlah subjek yang

                        menduduki usia 17 tahun

                        lebih sedikit atau berjumlah

                        6 subjek kemudian di susul

                        oleh usia 15 tahun yang

                        berjumlah 14 subjek dan

                        pada usia 16 tahun

                        sejumlah 64 subjek Bukan

                        hanya usia namun kelas pun

                        menunjukkan data bahwa

                        kelas XI IPS cenderung

                        lebih cemas dalam

                        menghadapi mata pelajaran

                        matematika dibandingkan

                        dengan kelas XI IPA

                        Saran

                        Berdasarkan hasil

                        penelitian yang telah

                        dilakukan peneliti

                        mempunyai beberapa saran

                        yang dapat diberikan

                        sebagai berikut

                        d Berdasarkan hasil

                        data yang diperoleh

                        terlihat bahwa

                        kecemasan siswa dan

                        siswi dalam

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        berada pada kategori

                        rata-rata atau sedang

                        Hal ini menunjukkan

                        bahwa rata-rata siswa

                        dan siswi di Sekolah

                        Menengah Umum

                        Negeri (SMUN) 1

                        Babelan Bekasi

                        mengalami

                        kecemasan cemas saat

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        Untuk mengurangi

                        kecemasan dalam

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        peneliti menyarankan

                        kepada siswa dan

                        siswi sebelum

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        diharapkan siswa dan

                        siswi dapat lebih giat

                        lagi untuk berlatih

                        mengerjakan tugas-

                        tugas matematika

                        soal-soal matematika

                        dan memperdalam

                        kembali materi yang

                        telah diajarkan oleh

                        guru matematika Hal

                        ini bertujuan untuk

                        membantu siswa dan

                        siswi agar

                        mengurangi

                        kecemasan dalam

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        Bila kecemasan itu

                        berkurang maka

                        secara tidak langsung

                        prestasi akademik

                        matematika siswa dan

                        siswi akan meningkat

                        Sehubungan

                        penelitian ini peneliti

                        menyarankan kepada para

                        peneliti selanjutnya agar

                        dapat menggunakan

                        populasi yang lebih luas

                        lagi bukan hanya siswa

                        dan siswi dari SMUN

                        (Sekolah Menengah

                        Umum Negeri) mungkin

                        dengan mengambil

                        sampel dari siswa yang

                        berasal dari SMUS

                        (Sekolah Menengah

                        Umum Swasta) untuk

                        melihat apakah siswa dari

                        SMUS (Sekolah

                        Menengah Umum

                        Swasta) juga mengalami

                        kecemasan dalam

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        yang secara langsung

                        akan mempengaruhi

                        prestasi akademik

                        matematikanya Selain itu

                        untuk pengembangan

                        teori psikologi pendidikan

                        diharapkan untuk

                        penelitian selanjutnya

                        dapat melihat kecemasan-

                        kecemasan lain yang

                        terjadi di luar mata

                        pelajaran matematika di

                        mana mata pelajaran

                        tersebut sering pula

                        dialami oleh siswa dan

                        siswi selain kecemasan

                        menghadapi mata

                        pelajaran matematika

                        Misalnya cemas

                        menghadapi pelajaran

                        kimia bahasa inggris

                        ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                        matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                        Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                        Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                        Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                        Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                        Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                        Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                        Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                        Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                        Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                        Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                        terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                        Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                        Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                        Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                        Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                        Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                        Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                        Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                        Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                        Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                        Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                        Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                        Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                        Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                        • Prestasi Akademik
                        • Mata Pelajaran Matematika
                        • Remaja
                        • Hipotesis
                        • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                        • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                        • CPopulasi dan Sampel
                        • DTeknik Pengumpulan Data
                        • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                        • FTeknik Analisa Data

                          Puspitawati (1996) faktor-faktor

                          yang mempengaruhi prestasi

                          akademik dapat digolongkan

                          menjadi dua bagian yaitu faktor

                          internal dan faktor eksternal

                          b Faktor Internal

                          Merupakan faktor yang

                          berasal dari dalam diri siswa

                          yang dapat mempengaruhi

                          prestasi akademik Faktor ini

                          dapat dibedakan menjadi dua

                          kelompok yaitu

                          1) Faktor fisiologis

                          Dalam hal ini

                          faktor fisiologis yang

                          dimaksud adalah faktor

                          yang berhubungan dengan

                          kesehatan dan pancaindera

                          yaitu

                          a) Kesehatan badan

                          Untuk dapat

                          menempuh studi yang

                          baik siswa perlu

                          memperhatikan dan

                          memelihara kesehatan

                          tubuhnya Keadaan fisik

                          yang lemah dapat

                          menjadi penghalang

                          bagi siswa dalam

                          menyelesaikan program

                          studinya Dalam upaya

                          memelihara kesehatan

                          fisiknya siswa perlu

                          memperhatikan pola

                          makan dan pola tidur

                          untuk memperlancar

                          metabolisme dalam

                          tubuhnya Selain itu

                          juga untuk memelihara

                          kesehatan bahkan juga

                          dapat meningkatkan

                          ketangkasan fisik

                          dibutuhkan olahraga

                          yang teratur

                          b) Pancaindera

                          Berfungsinya

                          pancaindera merupakan

                          syarat berlangsungnya

                          belajar yang baik

                          Dalam sistem

                          pendidikan dewasa ini

                          di antara pancaindera

                          itu yang paling

                          memegang peranan

                          dalam belajar adalah

                          mata dan telinga Hal

                          ini penting karena

                          sebagian besar hal-hal

                          yang dipelajari oleh

                          manusia dipelajari

                          melalui penglihatan dan

                          pendengaran Dengan

                          demikian seorang anak

                          yang memiliki cacat

                          fisik atau bahkan cacat

                          mental akan

                          menghambat dirinya di

                          dalam menangkap

                          pelajaran sehingga

                          pada akhirnya akan

                          mempengaruhi prestasi

                          akademiknya di

                          sekolah

                          2) Faktor psikologis

                          Ada banyak faktor

                          psikologis yang dapat

                          mempengaruhi prestasi

                          akademik siswa antara lain

                          adalah

                          a) Inteligensi

                          Pada umumnya

                          prestasi akademik yang

                          ditampilkan siswa

                          mempunyai kaitan yang

                          erat dengan tingkat

                          kecerdasan yang

                          dimiliki siswa Taraf

                          inteligensi ini sangat

                          mempengaruhi prestasi

                          akademik seorang

                          siswa di mana siswa

                          yang memiliki taraf

                          inteligensi tinggi

                          mempunyai peluang

                          lebih besar untuk

                          mencapai prestasi

                          akademik yang lebih

                          tinggi Sebaliknya

                          siswa yang memiliki

                          taraf inteligensi yang

                          rendah diperkirakan

                          juga akan memiliki

                          prestasi akademik yang

                          rendah Namun

                          bukanlah suatu yang

                          tidak mungkin jika

                          siswa dengan taraf

                          inteligensi rendah

                          memiliki prestasi

                          akademik yang tinggi

                          dan begitu pula

                          sebaliknya

                          b) Sikap

                          Sikap yang

                          pasif rendah diri dan

                          kurang percaya diri

                          dapat merupakan faktor

                          yang menghambat

                          siswa dalam

                          menampilkan prestasi

                          akademiknya

                          c) Motivasi

                          Motivasi belajar

                          merupakan faktor psikis

                          yang bersifat non

                          intelektual Peranannya

                          yang khas ialah dalam

                          hal gairah atau

                          semangat belajar siswa

                          yang termotivasi kuat

                          akan mempunyai

                          banyak energi untuk

                          melakukan kegiatan

                          belajar

                          c Faktor Eksternal

                          Selain faktor-faktor

                          yang ada dalam diri siswa ada

                          hal-hal lain di luar diri yang

                          dapat mempengaruhi prestasi

                          akademik yang akan diraih

                          antara lain adalah

                          1) Faktor lingkungan keluarga

                          a) Sosial ekonomi

                          keluarga

                          Sosial ekonomi

                          keluarga yang memadai

                          akan membuat

                          seseorang lebih banyak

                          kesempatan

                          mendapatkan fasilitas

                          belajar yang lebih baik

                          mulai dari buku alat

                          tulis hingga pemilihan

                          sekolah

                          b) Pendidikan orang tua

                          Orang tua yang

                          telah menempuh

                          jenjang pendidikan

                          tinggi cenderung lebih

                          memperhatikan dan

                          memahami pentingnya

                          pendidikan bagi anak-

                          anaknya dibandingkan

                          dengan yang

                          mempunyai jenjang

                          pendidikan yang lebih

                          rendah

                          c) Perhatian orang tua dan

                          suasana hubungan

                          antara anggota keluarga

                          Dukungan dari

                          keluarga merupakan

                          suatu pemacu semangat

                          berpretasi bagi

                          seseorang Dukungan

                          dalam hal ini bisa

                          secara langsung berupa

                          pujian atau nasihat

                          maupun secara tidak

                          langsung seperti

                          hubugan keluarga yang

                          harmonis

                          2) Faktor lingkungan sekolah

                          a) Sarana dan prasarana

                          Kelengkapan

                          fasilitas sekolah seperti

                          papan tulis kapur atau

                          spidol yang dapat

                          membantu kelancaran

                          proses belajar mengajar

                          di sekolah selain itu

                          bentuk ruangan

                          sirkulasi udara dan

                          lingkungan sekitar

                          sekolah juga dapat

                          mempengaruhi proses

                          belajar mengajar

                          b) Kompetensi guru dan

                          siswa

                          Kualitas guru

                          dan siswa sangat

                          penting dalam meraih

                          prestasi kelengkapan

                          sarana dan prasarana

                          tanpa disertai kinerja

                          yang baik dari para

                          penggunanya akan sia-

                          sia belaka Bila seorang

                          siswa merasa

                          kebutuhannya untuk

                          berprestasi dengan baik

                          di sekolah terpenuhi

                          misalnya dengan

                          tersedianya fasilitas dan

                          tenaga pendidik yang

                          berkualitas yang dapat

                          menimbulkan rasa

                          keingintahuan yang

                          besar hubungan dengan

                          guru dan teman-

                          temannya berlangsung

                          harmonis maka siswa

                          akan memperoleh iklim

                          belajar yang

                          menyenangkan Dengan

                          demikian siswa akan

                          terdorong untuk terus-

                          menerus meningkatkan

                          prestasi akademiknya

                          c) Kurikulum dan metode

                          mengajar

                          Hal ini meliputi

                          materi dan bagaimana

                          cara memberikan materi

                          tersebut kepada siswa

                          Metode pembelajaran

                          yang lebih interaktif

                          (terjadi melalui dua

                          arah) sangat diperlukan

                          untuk menumbuhkan

                          minat dan peran serta

                          siswa dalam kegiatan

                          pembelajaran

                          3) Faktor lingkungan

                          masyarakat

                          a) Sosial budaya

                          Pandangan

                          masyarakat tentang

                          pentingnya pendidikan

                          akan mempengaruhi

                          kesungguhan pendidik

                          dan peserta didik

                          Masyarakat yang masih

                          memandang rendah

                          pendidikan akan enggan

                          mengirimkan anaknya

                          ke sekolah dan

                          cenderung memandang

                          rendah pekerjaan

                          gurupengajar

                          b) Partisipasi terhadap

                          pendidikan

                          Bila semua

                          pihak telah

                          berpartisipasi dan

                          mendukung kegiatan

                          pendidikan mulai dari

                          pemerintah (berupa

                          kebijakan dan

                          anggaran) sampai pada

                          masyarakat bawah

                          setiap orang akan lebih

                          menghargai dan

                          berusaha memajukan

                          pendidikan dan ilmu

                          pengetahuan

                          Pengukuran Prestasi Akademik

                          Menurut Suryabrata (1998)

                          rapor merupakan perumusan

                          terakhir yang diberikan oleh guru

                          mengenai kemajuan atau hasil

                          belajar murid-muridnya selama

                          masa tertentu

                          Azwar (1996) menyebutkan

                          bahwa ada beberapa fungsi

                          penilaian dalam pendidikan yaitu

                          a Penilaian berfungsi selektif

                          (Fungsi Sumatif)

                          Fungsi penilaian ini

                          merupakan pengukuran akhir

                          dalam suatu program dan

                          hasilnya dipakai untuk

                          menentukan apakah siswa

                          dapat dinyatakan lulus atau

                          tidak dalam program

                          pendidikan tersebut Dengan

                          kata lain penilaian berfungsi

                          untuk membantu guru

                          mengadakan seleksi terhadap

                          beberapa siswa misalnya

                          1) Memilih siswa yang akan

                          diterima di sekolah

                          2) Memilih siswa untuk dapat

                          naik kelas

                          3) Memilih siswa yang

                          seharusnya dapat beasiswa

                          b Penilaian berfungsi diagnostik

                          Fungsi penilaian ini

                          selain untuk mengetahui hasil

                          yang dicapai siswa juga

                          mengetahui kelemahan siswa

                          sehingga dengan adanya

                          penilaian maka guru dapat

                          mengetahui kelemahan dan

                          kelebihan masing-masing

                          siswa Jika guru dapat

                          mendeteksi kelemahan siswa

                          maka kelemahan tersebut dapat

                          segera diperbaiki

                          c Penilaian berfungsi sebagai

                          penempatan (Placement)

                          Setiap siswa memiliki

                          kemampuan berbeda satu sama

                          lain Penilaian dilakukan untuk

                          mengetahui di mana

                          seharusnya siswa tersebut

                          ditempatkan sesuai dengan

                          kemampuannya yang telah

                          diperlihatkannya pada prestasi

                          belajar yang telah dicapainya

                          Sebagai contoh penggunaan

                          nilai rapor SMU kelas I

                          menentukan jurusan studi di

                          kelas II dan III

                          d Penilaian berfungsi sebagai

                          pengukur keberhasilan (Fungsi

                          Formatif)

                          Penilaian berfungsi

                          untuk mengetahui sejauh mana

                          suatu program dapat

                          diterapkan Sebagai contoh

                          adalah raport di setiap semester

                          di sekolah-sekolah tingkat

                          dasar dan menegah dapat

                          dipakai untuk mengetahui

                          apakah program pendidikan

                          yang telah diterapkan berhasil

                          diterapkan atau tidak pada

                          siswa tersebut

                          Raport biasanya

                          menggambil nilai dari angka 1

                          sampai dengan 10 terutama

                          pada siswa SD sampai SMU

                          tetapi dalam kenyataan nilai

                          terendah dalam rapor yaitu 4

                          dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

                          di bawah 5 berarti tidak baik

                          atau buruk sedangkan nilai-

                          nilai di atas 5 seperti nilai 6

                          dikategorikan cukup untuk

                          nilai 7 dikategorikan lebih dari

                          cukup untuk nilai 8

                          dikategorikan baik dan untuk

                          nilai 9 dikategorikan sangat

                          baik

                          Mata Pelajaran Matematika

                          Hudoyo (dalam Yoenanto

                          2002) mendefinisikan mata

                          pelajaran matematika adalah

                          sebagai bidang ilmu yang

                          berkenaan dengan ide-ide struktur-

                          struktur dan hubungan-hubungan

                          yang di atur secara logis sehingga

                          pelajaran matematika berkaitan

                          dengan konsep-konsep abstrak

                          yang tersusun secara hirarkis dan

                          dengan penalaran deduktif

                          Nawangsari (2000) mendefinisikan

                          mata pelajaran matematika sebagai

                          suatu bidang ilmu yang membahas

                          ide-ide hubungan-hubungan

                          struktur-struktur yang berkaitan

                          dengan konsep secara abstrak dan

                          berguna dalam kehidupan sehari-

                          hari Menurut Garis-Garis Besar

                          Program Pengajaran Sekolah

                          Lanjutan Tingkat Pertama atau di

                          singkat dengan GBPP SLTP

                          (dalam Nawangsari 2001) yang di

                          maksud dengan mata pelajaran

                          matematika adalah matematika

                          sebagai salah satu ilmu dasar yang

                          dewasa ini telah berkembang amat

                          pesat baik materi maupun

                          kegunaannya

                          Dari beberapa pendapat

                          yang telah dikemukakan di atas

                          maka dapat disimpulkan bahwa

                          mata pelajaran matematika adalah

                          sebuah bidang ilmu yang paling

                          mendasar dari kehidupan sehari-

                          hari manusia di mana ilmu tersebut

                          berkenaan dengan ide-ide

                          hubungan-hubungan dan struktur-

                          struktur berkaitan dengan konsep-

                          konsep abstrak yang tersusun

                          secara hirarkis dan telah diatur

                          secara logis

                          Dimensi Mata Pelajaran

                          Matematika

                          Dalam Garis-Garis Besar

                          Program Pengajaran Sekolah

                          Lanjut Tingkat Pertama atau di

                          singkat dengan GBPP SLTP

                          (dalam Nawangsari 2001)

                          mengatakan bahwa didalam mata

                          pelajaran matematika terdapat 4

                          dimensi yaitu

                          a Mata pelajaran matematika

                          meliputi terjadinya proses

                          belajar mengajar yaitu berupa

                          sebuah kegiatan yang

                          terintegrasi (utuh terpadu)

                          antara siswa sebagai pelajar

                          yang sedang belajar dengan

                          guru sebagai pengajar yang

                          sedang mengajar dalam

                          suasana yang bersifat

                          pengajaran

                          b Mata pelajaran matematika di

                          sekolah terdiri atas bagian-

                          bagian matematika yang di

                          pilih guna menumbuh

                          kembangkan kemampuan-

                          kemampuan dan membentuk

                          pribadi siswa serta berpandu

                          pada perkembangan ilmu dan

                          teknologi

                          c Mata pelajaran matematika

                          berkenaan dengan materi yang

                          memerlukan kegiatan berfikir

                          yang berhubungan dengan

                          struktur lebih tinggi di mana

                          hal itu telah terbentuk dari apa

                          yang sudah dipelajari

                          sebelumnya Artinya bahan

                          pelajaran matematika harus

                          bermakna agar sesuai dengan

                          kemampuan dan struktur

                          kognitif yang dimiliki peserta

                          didik

                          d Mata pelajaran matematika

                          memerlukan penggunaan

                          metode instruksional

                          Remaja

                          Secara umum periode

                          remaja merupakan klimaks dari

                          periode-periode perkembangan

                          sebelumnya Dalam periode ini apa

                          yang diperoleh dalam masa-masa

                          sebelumnya di uji dan dibuktikan

                          sehingga dalam periode

                          selanjutnya individu telah

                          mempunyai suatu pola pribadi

                          yang lebih mantap Periode remaja

                          adalah masa transisi dalam periode

                          anak-anak ke periode dewasa awal

                          periode remaja dikelompokkan

                          menjadi dua fase yaitu fase remaja

                          awal dan fase remaja akhir

                          (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

                          1996) Masa remaja adalah masa

                          dimulainya perkembangan kognitif

                          yang mengarah pada pemikiran

                          operasional formal yang lebih

                          abstrak daripada pemikiran seorang

                          anak Pemikiran remaja tidak lagi

                          berupa pengalaman konkret saja

                          namun remaja sudah dapat

                          membangkitkan situasi-situasi

                          khayalan kemungkinan-

                          kemungkinan hipotesis atau dalil-

                          dalil dan penalaran yang benar-

                          benar abstrak (Santrock 2003)

                          Menurut Papalia (2004) periode

                          remaja adalah periode yang sudah

                          mulai mengabungkan pengalaman

                          yang di peroleh sebelumnya

                          dengan tantangan saat ini dan

                          memikirkan keadaan di masa yang

                          akan datang

                          Dari beberapa definisi

                          remaja yang diberikan oleh para

                          ahli dapat di tarik kesimpulan

                          bahwa masa remaja adalah masa

                          peralihan dari masa anak-anak ke

                          masa dewasa Pada masa remaja

                          merupakan masa awal dari

                          pembentukan proses pemikiran

                          operasional yang lebih abstrak

                          Sehingga pada masa ini remaja

                          sudah mulai membandingkan

                          antara pengalaman di masa lalu

                          dengan keadaan di masa sekarang

                          dan mulai memikirkan masa yang

                          datang

                          Batasan Usia

                          Periode remaja dianggap

                          sebagai masa-masa yang amat

                          penting dalam kehidupan individu

                          khususnya dalam pembentukan

                          kepribadian Masa remaja dibagi

                          dua bagian yaitu (1) periode remaja

                          awal (early adolescence) yaitu

                          berkisar antara umur 13-17 tahun

                          dan periode remaja akhir yaitu

                          umur 17 tahun sampai dengan 18

                          tahun (Puspitawati 1996)

                          Bedasarkan teori

                          perkembangan kognitif Piaget

                          (dalam Santrock 2003) masa

                          remaja dimulai pada usia 11 tahun

                          sampai dengan 15 tahun dalam

                          usia ini remaja sudah dapat berfikir

                          secara operasional formal Masa

                          remaja atau pubertas adalah proses

                          menuju kedewasaan seksual atau

                          kesuburan (kemampuan untuk

                          reproduksi) pada periode ini selain

                          perkembangan fisik diikuti pula

                          dengan perkembangan kognitif

                          sosial otonomi harga diri dan

                          keintiman dalam hubungan seksual

                          (Papalia 2004) Menurut Papalia

                          (2004) masa remaja dapat

                          dikelompokkan menjadi 3 yaitu

                          remaja awal dimulai dari usia 11-

                          13 tahun remaja madya dimulai

                          dari usia 13 tahun sampai dengan

                          18 tahun dan remaja akhir dimulai

                          dari usia 18 tahun sampai dengan

                          21 tahun

                          Dari uraian yang

                          dikemukakan di atas maka dapat

                          disimpulkan bahwa usia remaja

                          adalah dimulai dari 11 tahun

                          sampai dengan 21 tahun

                          Karakteristik Remaja

                          Periode remaja adalah

                          periode pemantapan identitas diri

                          Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                          yang dipengaruhi oleh pandangan

                          orang-orang sekitarnya serta

                          pengalaman-pengalaman

                          pribadinya akan menentukan pola

                          perilakunya sebagai orang dewasa

                          Pemantapan identitas diri ini tidak

                          selalu mulus tetapi sering melalui

                          proses yang panjang dan

                          bergejolak Oleh karena itu banyak

                          ahli menamakan periode ini

                          sebagai masa-masa strom and

                          stress atau masa up and down

                          (Santrock 2003)

                          Remaja adalah seorang

                          idealis remaja memandang

                          dunianya seperti apa yang

                          diinginkannya bukan sebagaimana

                          adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                          yang membuatnya marah cepat

                          tersinggung atau frustasi Selain

                          itu oleh keluarga dan masyarakat

                          remaja di anggap sudah menginjak

                          dewasa sehingga remaja diberi

                          tanggung jawab yang sama dengan

                          seorang yang sudah dewasa

                          Remaja mulai memperhatikan

                          prestasi dalam segala hal karena

                          ini memberinya nilai tambah untuk

                          kedudukan sosialnya di antara

                          teman sebaya maupun orang-orang

                          dewasa

                          Hubungan antara

                          Kecemasan Menghadapi

                          Mata Pelajaran

                          Matematika dengan

                          Prestasi Akademik

                          Matematika pada Remaja

                          Masa remaja dapat dikatakan

                          sebuah masa peralihan antara masa

                          anak-anak menuju ke masa dewasa

                          Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                          merupakan masa dimulainya

                          perkembangan kognitif yang mengarah

                          pada pemikiran operasional formal

                          yang lebih abstrak daripada pemikiran

                          seorang anak Pemikiran remaja tidak

                          lagi berupa pengalaman konkret saja

                          namun remaja sudah dapat

                          membangkitkan situasi-situasi

                          khayalan kemungkinan-kemungkinan

                          hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                          yang benar-benar abstrak Selain itu

                          masa remaja disebut pula sebagai masa

                          strom and stress atau masa up and

                          down (Santrock 2003) Bila pada masa

                          ini remaja menemui hambatan dalam

                          bidang tertentu maka hambatan tersbut

                          akan membuat remaja menjadi cemas

                          Menurut Crow dan Crow

                          (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                          adalah sebuah kondisi yang kurang

                          menyenangkan yang di alami oleh

                          individu yang dapat mempengaruhi

                          keadaan fisiknya Berdasarkan

                          gabungan dari pendapat Jersild dari

                          Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                          tentang sifat alamiah yang dimiliki

                          oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                          Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                          Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                          Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                          faktor yang mempengaruhi remaja

                          menjadi cemas yaitu faktor

                          Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                          seperti keadaan biologi individu seperti

                          jenis kelamin dan dapat pula

                          dipengaruhi oleh perkembangan

                          individu yang dapat dilihat dari usia

                          individu dan faktor Makrokosmos

                          (keadaan lingkungan) lingkungan

                          sekolah atau lingkungan kelas

                          Menurut Dacey (2000) dalam

                          mengenali gejala kecemasan dapat

                          ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                          komponen psikologis (afektif atau

                          perasaan) yang dapat menimbulkan

                          kecemasan adalah kegelisahan gugup

                          tegang cemas rasa tidak aman takut

                          cepat terkejut) komponen fisiologis

                          (jantung berdebar keringat dingin

                          pada telapak tangan tekanan darah

                          meninggi respon kulit terhadap aliran

                          galvanis berkurang gerakan peristaltik

                          bertambah gejala somatik atau fisik

                          (otot) gejala somatik atau fisik

                          (sensorik) gejala Respiratori

                          (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                          (pencernaan) gejala Urogenital

                          (perkemihan dan kelamin)) dan

                          komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                          dan gangguan tidur) Kecemasan

                          tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                          yang mendapatkan materi pelajaran

                          matematika

                          Menurut Garis-Garis Besar

                          Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                          Tingkat Pertama atau di singkat

                          dengan GBPP SLTP (dalam

                          Nawangsari 2001) yang di maksud

                          dengan mata pelajaran matematika

                          adalah matematika sebagai salah satu

                          ilmu dasar yang dewasa ini telah

                          berkembang amat pesat baik materi

                          maupun kegunaannya Sedangkan

                          Nawangsari (2000) mendefinisikan

                          mata pelajaran matematika sebagai

                          suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                          ide hubungan-hubungan struktur-

                          struktur yang berkaitan dengan konsep

                          secara abstrak dan berguna dalam

                          kehidupan sehari-hari Dari kedua

                          pendapat dari Garis-Garis Besar

                          Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                          Tingkat Pertama atau di singkat

                          dengan GBPP SLTP (dalam

                          Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                          (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                          matematika merupakan suatu bidang

                          ilmu yang di dalamnya membahas

                          mengenai ide-ide hubungan-

                          hubungan struktur-struktur yang

                          berkaitan dengan konsep secara

                          abstrak dan berguna dalam kehidupan

                          sehari-hari di mana bidang ilmu

                          tersebut saat ini sudah berkembang

                          pesat

                          Berkembangnya bidang ilmu

                          matematika merupakan sebuah kabar

                          yang baik untuk kemajuan Negara Di

                          mana siswa-siswinya akan menjadi

                          lebih pandai lagi dalam pelajaran

                          matematika Namun bagi siswa materi

                          pelajaran matematika merupakan

                          materi pelajaran yang sulit

                          (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                          kesulitan tersebut tidak dapat

                          diselesaikan oleh siswa dengan baik

                          maka akan menimbulkan kecemasan di

                          dalam diri siswa saat menghadapi

                          pelajaran matematika

                          Berdasarkan hasil penelitian

                          dengan menggunakan Math Anxiety

                          Quesstionairre (MAQ) yang

                          dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                          Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                          siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                          Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                          terdapat reaksi negatif dalam diri

                          remaja saat menghadapi pelajaran

                          matematika reaksi yang ditunjukkan

                          oleh remaja ketika menghadapi

                          pelajaran matematika adalah rasa tidak

                          suka kurang percaya diri gelisah

                          khawatir takut dan frustasi

                          Kecemasan saat menghadapi

                          mata pelajaran matematika dapat pula

                          terjadi pada siswa dan siswi yang

                          duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                          Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                          dipengaruhi oleh semakin

                          kompleksnya perhitungan matematika

                          di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                          (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                          telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                          Nawangsari 2000) dimana semakin

                          tinggi tingkat kelas maka semakin

                          kompleks perhitungan matematikanya

                          dan bila siswa tidak mampu

                          memahami perhitungan yang lebih

                          dasar maka siswa akan cemas pada

                          pelajaran matematika di tingkatan

                          kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                          sering muncul dalam pelajaran

                          matematika dalam satu kurun waktu

                          atau dalam satu semester maka akan

                          dapat mempengaruhi prestasi

                          akademik matematika siswa

                          Winkel (dalam Christantie

                          2007) mengatakan bahwa prestasi

                          akademik adalah proses belajar yang

                          dialami oleh siswa menghasilkan

                          perubahan-perubahan dalam bidang

                          pengetahuan dan pemahaman dalam

                          bidang nilai sikap dan keterampilan

                          Adanya perubahan tersebut tampak

                          dalam prestasi akademik yang

                          dihasilkan oleh siswa terhadap

                          pertanyaan persoalan atau tugas yang

                          diberikan oleh guru Melalui prestasi

                          akademik siswa dapat mengetahui

                          kemajuan-kemajuan yang telah

                          dicapainya dalam belajar Menurut

                          Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                          (1996) hal-hal yang dapat

                          mempengaruhi prestasi akademik

                          siswa adalah faktor internal seperti

                          kesehatan badan dan faktor eksternal

                          seperti sarana dan prasarana sekolah

                          Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                          diberikan penilaian salah satunya

                          adalah prestasi akademik matematika

                          Prestasi akademik matematika

                          siswa di Indonesia saat ini sangat

                          menurun hal ini sesuai dengan

                          penelitian yang dilakukan oleh Third

                          International Mathematics and

                          Science Study (TIMSS) pada tahun

                          1999 terhadap siswa tingkat delapan

                          tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                          Pertama (SLTP) di mana Negara

                          Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                          salah satu Negara yang prestasi

                          matematika siswanya menduduki

                          posisi yang rendah (Setyono 2005)

                          Rendahnya prestasi tersebut

                          dikarenakan oleh kurangnya

                          pemahaman siswa terhadap konsep

                          matematika (Arjuna 1999) Bila

                          kondisi tersebut terus berlanjut maka

                          akan menimbulkan kecemasan siswa

                          dalam menghadapi pelajaran

                          matematika di mana secara tidak

                          langsung dapat juga mempengaruhi

                          prestasi akademik matematika siswa

                          Melihat adanya faktor-faktor

                          yang mempengaruhi kecemasan

                          sebagaimana yang telah diungkapkan

                          di atas maka dapat dilihat bahwa

                          kecemasan siswa dalam menghadapi

                          pelajaran matematika dapat

                          mempengaruhi prestasi akademik

                          matematika siswa Hal ini terlihat dari

                          dua faktor yang menyebabkan

                          kecemasan yaitu keadaan diri individu

                          dan keadaan lingkungan di mana bila

                          faktor-faktor tersebut sering muncul

                          pada saat siswa menghadapi pelajaran

                          matematika maka hal ini dapat

                          mengangu kegiatan siswa dalam

                          belajar matematika siswa pun akan

                          merasa kurang percaya pada

                          kemampuannya dalam pelajaran

                          matematika Bila hal ini terjadi dalam

                          satu semester maka akan dapat

                          berpengaruh terhadap prestasi

                          akademik matematika siswa Faktor-

                          faktor yang dapat mempengaruhi

                          prestasi akademik yaitu faktor internal

                          seperti kesehatan badan dan faktor

                          eksternal seperti sarana dan prasarana

                          sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                          sering muncul pada siswa dalam

                          menghadapi pelajaran matematika

                          maka dapat mempengaruhi prestasi

                          akademik matematika siswa di mana

                          semakin tingginya kecemasan dalam

                          menghadapi pelajaran matematika

                          maka semakin rendah prestasi

                          akademik matematika siswa

                          Hal ini sesuai dengan penelitian

                          yang dilakukan oleh Nawangsari

                          (2000) di mana siswa yang mengalami

                          kecemasan pada pelajaran matematika

                          akan mempengaruhi prestasi akademik

                          matematika siswa hal ini dipengaruhi

                          oleh materi pelajaran yang dianggap

                          sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                          kelas yang kurang memadai dan cara

                          mengajar guru yang sulit dipahami

                          oleh siswa Sehingga saat siswa

                          menghadapi pelajaran matematika

                          siswa akan mengalami kecemasan dan

                          bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                          waktu maka akan mempengaruhi

                          prestasi akademik matematika siswa

                          Senada dengan penelitian

                          Nawangsari (2000) penelitian yang

                          dilakukan oleh Sarason (dalam

                          Nawangsari 2000) terhadap 700

                          siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                          tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                          negatif antara skor kecemasan pada

                          pelajaran matematika dengan prestasi

                          akademik matematika siswa di mana

                          korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                          semakin rendah tingkat kecemasan

                          siswa SLTP pada pelajaran matematika

                          akan semakin tinggi prestasi akademik

                          matematika atau semakin tinggi tingkat

                          kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                          matematika akan semakin rendah

                          prestasi akademik matematika

                          Hipotesis

                          Dari beberapa penjelasan yang

                          telah dikemukakan oleh para ahli di

                          atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                          hubungan yang negatif antara

                          kecemasan dalam menghadapi mata

                          pelajaran matematika dengan prestasi

                          akademik matematika pada remaja

                          dimana semakin tinggi tingkat

                          kecemasan remaja dalam menghadapi

                          mata pelajaran matematika maka

                          semakin rendah prestasi akademik

                          matematika pada remaja

                          BAB III

                          METODOLOGI PENELITIAN

                          A Identifikasi Variabel-Vari-

                          abel Penelitian

                          VariabelPrediktor Kecemasan

                          Menghadapi Mata Pelajaran

                          Matematika

                          Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                          Matematika

                          B Definisi Operasional Vari-

                          abel Penelitian

                          1 Kecemasan Menghadapi Mata

                          Pelajaran Matematika Suatu

                          bentuk ungkapan perasaan cemas

                          yang dipengaruhi faktor

                          psikologis dan faktor fisiologis

                          yang sering dialami oleh setiap

                          individu dalam kehidupan sehari-

                          hari dalam hal-hal yang berkaitan

                          dengan konsep-konsep abstrak

                          struktur-struktur atau segala

                          sesuatu yang berhubungan dengan

                          pembahasan tentang matematika

                          Alat yang digunakan untuk

                          mengukur kecemasan dalam

                          menghadapi mata pelajaran

                          matematika adalah Skala

                          Kecemasan yang didapatkan dari

                          gejala-gejala kecemasan yang

                          dikemukakan oleh Dacey di mana

                          gejala-gejala kecemasan tersebut

                          di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                          komponen psikologis komponen

                          fisiologis dan komponen sosial

                          2 Prestasi Akademik Matematika

                          Suatu pengukuran yang bertujuan

                          untuk menilai sebuah hasil dari

                          proses belajar matematika yang

                          dilakukan oleh remaja dalam satu

                          kurun waktu tertentu untuk melihat

                          pemahaman remaja mengenai

                          konsep-konsep abstrak simbol-

                          simbol yang telah diberikan oleh

                          para pendidik Alat yang

                          digunakan untuk mengukur

                          prestasi akademik matematika

                          remaja adalah dengan melihat nilai

                          rapor remaja yang dihasilkan pada

                          akhir semester

                          C Populasi dan Sampel

                          Popolasi dan sampel yang

                          digunakan dalam pengambilan data

                          adalah dengan menggunakan

                          Purposive Sampling di mana teknik

                          Purposive Sampling ini adalah teknik

                          penentuan sampling yang digunakan

                          peneliti jika peneliti mempunyai

                          pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                          dalam pengambilan sampelnya atau

                          penentuan sample untuk tujuan tertentu

                          (Riduwan 2008) Populasi yang

                          digunakan dalam peneltian ini adalah

                          para siswa dan siswi kelas XI pada

                          Sekolah Menengah Umum Negeri

                          (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                          Pengambilan populasi siswa dan siswi

                          kelas XI dilakukan karena ingin

                          melihat tingkat kecemasan pada siswa

                          dan siswi kelas XI sebelum

                          mendapatkan perhitungan matematika

                          yang terlalu kompleks dikelas

                          berikutnya Hal ini seperti yang telah

                          dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                          Nawangsari 2000) dimana semakin

                          tinggi tingkat kelas maka semakin

                          kompleks perhitungan matematikanya

                          dan bila siswa tidak mampu

                          memahami perhitungan yang lebih

                          dasar maka siswa akan cemas pada

                          pelajaran matematika ditingkatan kelas

                          berikutnya Sampel yang digunakan

                          pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                          D Teknik Pengumpulan Data

                          Teknik Pengumpulan data yang

                          digunakan dalam mengukur tingkat

                          kecemasan siswa dalam menghadapi

                          mata pelajaran matematika adalah

                          dengan menggunakan metode

                          kuesioner tertutup dengan memberikan

                          tanda checklist Kuesioner tertutup

                          dengan tanda checklist ini adalah suatu

                          daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                          yang akan diukur (Riduwan 2008)

                          Pengukuran prestasi akademik

                          matematika dilakukan dengan melihat

                          nilai rapor siswa dan siswi pada

                          pelajaran matematika

                          1 Skala Kecemasan

                          Skala kecemasan yang

                          digunakan dalam penelitian ini di

                          peroleh dari komponen-komponen

                          kecemasan yang di kemukakan

                          oleh Dacey (2000) yaitu

                          komponen psikologis komponen

                          fisiologis dan komponen sosial

                          Komponen-komponen inilah yang

                          akan dijadikan acuan atau dasar

                          pengukuran dalam penelitian ini

                          yang selanjutnya akan

                          dikembangkan menjadi item-item

                          yang akan diberikan kepada

                          responden untuk dijawab oleh

                          responden

                          Tabel 1

                          Distribusi item Skala kecemasan

                          N

                          o

                          Kom

                          pone

                          n

                          Komponen

                          Favorabe

                          l

                          Unfav

                          orabel

                          To

                          tal

                          1 Kom

                          pone

                          n

                          Psiko

                          logis

                          12345

                          67

                          8910

                          3132

                          3334

                          3536

                          3738

                          3940

                          20

                          2 Kom

                          pone

                          n

                          Fisiol

                          ogis

                          111213

                          141516

                          171819

                          20

                          4142

                          4344

                          4546

                          4748

                          4950

                          20

                          3 Kom

                          pone

                          n

                          Sosia

                          l

                          212223

                          2425

                          262728

                          2930

                          5152

                          5354

                          5556

                          5758

                          5960

                          20

                          Total 30 30 60

                          2 Prestasi Akademik

                          Prestasi akademik di peroleh

                          dengan menggunakan nilai raport

                          terakhir pada pelajaran

                          matematika

                          E Validitas dan Reliabilitas

                          Alat Pengumpulan Data

                          Pada penelitian ini digunakan

                          validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                          untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                          pengumpulan data

                          1 Validitas

                          Menurut Azwar (1997)

                          validitas adalah sejauh mana

                          ketepatan dan kecermatan suatu

                          instrument pengukur (alat tes)

                          dalam melakukan fungsi ukurnya

                          Sebuah tes dikatakan valid apabila

                          tes tersebut menjalankan fungsi

                          ukurnya atau memberikan hasil

                          ukur yang tepat dan akurat sesuai

                          dengan maksud yang dikenakan

                          dalam tes tersebut Cara

                          mendapatkan validitas dengan

                          menggunakan teknik total korelasi

                          item (korelasi product-moment)

                          Untuk batasan validitas item yang

                          digunakan dalam penelitian ini

                          ditentukan oleh peneliti dengan

                          koefisien validitas sebesar ge 03

                          (Azwar 2008)

                          2 Reliabilitas

                          Menurut Azwar (1997)

                          reliabilitas adalah pengukuran

                          terhadap suatu alat tes di mana

                          hasil ukurnya dapat terpercaya

                          sehingga bila alat tes tersebut

                          digunakan dalam beberapa kali

                          pengukuran akan menghasilkan

                          nilai yang relatif sama Cara

                          mendapatkan reliabilitas dengan

                          menggunakan teknik Alpha

                          Cronbach

                          Pada penelitian ini batas

                          koefisien realibilitas yang akan

                          digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                          ini sesuai dengan yang

                          dikemukakan oleh Azwar (2008)

                          F Teknik Analisa Data

                          Pada penelitian ini teknik

                          analisis data yang digunakan adalah

                          Product Moment Correlation Coeffient

                          Pearson di mana data yang akan di

                          analisis adalah data yang di peroleh

                          dari skala kecemasan dalam

                          menghadapi mata pelajaran

                          matematika dikorelasikan dengan data

                          nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                          matematika

                          BAB IV

                          PELAKSANAAN DAN HASIL

                          PENELITIAN

                          A Persiapan Penelitian

                          Sebelum penelitian ini

                          dimulai awalnya peneliti

                          melakukan persiapan

                          administrasi yang berupa

                          surat keterangan permohonan

                          izin dari pihak kampus

                          (Universitas Gunadarma)

                          untuk melakukan penelitian

                          ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                          setelah itu peneliti

                          menggandakan kuesioner

                          tertutup dari skala kecemasan

                          sebanyak 100 kuesioner

                          kuesioner atau skala

                          kecemasan ini berjumlah 60

                          item yang terdiri dari 30 item

                          favorable dan 30 item

                          unfavorable

                          Subjek yang digunakan

                          dalam penelitian ini adalah

                          siswa dan siswi SMU yang

                          berada di kelas XI atau kelas

                          2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                          Dalam penelitian ini peneliti

                          mengambil sampel sebanyak

                          3 kelas dan jumlah sampel

                          sebanyak 100 siswa-siswi di

                          mana 1 kelas berasal dari

                          kelas unggulan atau kelas XI

                          IPA 1 dan dua kelas lagi

                          berasal dari kelas yang tidak

                          diunggulkan atau kelas

                          reguler yaitu kelas XI IPS 2

                          dan kelas XI IPS 3 Untuk

                          mendapatkan subjek ini

                          peneliti bekerjasama dengan

                          segenap pihak sekolah dari

                          SMUN 1 Babelan Bekasi

                          yang berhubungan dengan

                          bagian kesiswaan dan guru-

                          guru BP yang menangani ke

                          tiga kelas tersebut

                          B Pelaksanaan Penelitian

                          Pada penelitian ini

                          peneliti melaksanakan try out

                          terpakai yaitu data diperoleh

                          dengan try out sekaligus

                          digunakan sebagai data dalam

                          penelitian Pengambilan data

                          dilakukan pada tanggal 13

                          Oktober 2009 untuk

                          penyebaran kuesioner atau

                          skala kecemasan yang

                          berjumlah 100 angket yang

                          terdiri dari 60 item Pada 14-

                          19 Oktober 2009 untuk

                          mengambil fotocopy raport

                          yang masih berada di siswa

                          dan siswi Pengambilan

                          fotocopy raport dilakukan

                          dalam rentang waktu 5 hari

                          disebabkan peneliti

                          mengalami kesulitan dalam

                          meminta fotocopy raport

                          kepada siswa dan siswi

                          SMUN 1 Babelan Bekasi

                          Proses pengambilan data

                          pada tanggal 13 Oktober

                          2009 dilakukan pada pukul

                          1000 sampai dengan pukul

                          1200 Proses pengambilan

                          data pertama dilakukan di

                          kelas XI IPA 1 kemudian

                          dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                          dan setelah itu dilanjutkan di

                          kelas XI IPS 2

                          Jumlah keseluruhan

                          subjek dalam penelitian ini

                          adalah berjumlah 100 siswa-

                          siswi 30 siswa-siswi berasal

                          dari kelas XI IPA 1 40

                          siswa-siswi berasal dari kelas

                          XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                          berasal dari kelas XI IPS 2

                          Penelitian ini mengalami

                          hambatan hambatan yang

                          dimaksud adalah peneliti

                          menyebarkan angket

                          sebanyak 100 namun data

                          yang dapat peneliti olah

                          hanya 84 data dan 16 data

                          yang lain tidak dapat diolah

                          karena subjek tidak mengisi

                          angket yang telah peneliti

                          berikan Sehingga penelitian

                          ini hanya terdiri dari 84

                          subjek

                          C Hasil Penelitian

                          1 Deskripsi Subjek

                          Penelitian

                          a Jenis Kelamin

                          Subjek dalam

                          penelitian ini terdiri

                          dari 46 subjek pria

                          dengan presentase

                          5476 dan 38 subjek

                          wanita dengan

                          presentase 4524

                          Dapat dilihat

                          rinciannya pada tabel

                          berikut ini

                          Tabel 2

                          Distribusi Subjek

                          Berdasarkan Jenis

                          Kelamin

                          No Jenis

                          Kelamin

                          Jumlah Presentase

                          ()

                          1 Pria 46 5476

                          2 Wanita 38 4524

                          b Usia

                          Subjek dalam

                          penelitian ini terdiri

                          dari 14 subjek yang

                          berusia 15 tahun

                          dengan presentase

                          1666 64 subjek

                          yang berusia 16 tahun

                          dengan presentase

                          7619 dan 6 subjek

                          yang berusia 17 tahun

                          dengan presentase

                          715 Dapat dilihat

                          rinciannya pada tabel

                          berikut ini

                          Tabel 3

                          Distribusi Subjek

                          Berdasarkan Usia

                          No Usia Jumlah Presentase

                          ()

                          1 15

                          tahun

                          14 1666

                          2 16

                          tahun

                          64 7619

                          3 17

                          tahun

                          6 715

                          c Kelas

                          Subjek dalam

                          penelitian ini terdiri

                          dari 30 subjek dari

                          kelas XI IPA dengan

                          presentase 3571

                          dan 54 subjek untuk

                          kelas XI IPS dengan

                          presentase 6429

                          Dapat dilihat

                          rinciannya pada tabel

                          berikut ini

                          Tabel 4

                          Distribusi Subjek

                          Berdasarkan Kelas

                          No Kelas Jumlah Presentase

                          ()

                          1 XI

                          IPA

                          30 3571

                          2 XI

                          IPS

                          54 6429

                          2 Hasil Pengukuran Mean

                          Skala Kecemasan dengan

                          Jenis Kelamin Usia dan

                          Kelas

                          a Hasil Pengukuran

                          Mean Skala

                          Kecemasan dengan

                          Jenis Kelamin

                          Tabel 5

                          Hasil pengukuran

                          Mean Skala

                          Kecemasan dengan

                          Jenis Kelamin

                          No Jenis

                          Kelamin

                          Jumlah

                          Kecemasan

                          1 Pria 46

                          2 Wanita 38

                          Berdasarkan

                          data di atas diketahui

                          bahwa mean

                          kecemasan pada pria

                          lebih tinggi dari pada

                          wanita hal ini

                          ditunjukkan dengan

                          skor7663 untuk pria

                          dan 7555 untuk

                          wanita

                          b Hasil Pengukuran

                          Mean Skala

                          Kecemasan dengan

                          Usia

                          Tabel 6

                          Hasil pengukuran

                          Mean Skala

                          Kecemasan dengan

                          Usia

                          Berdasarkan data

                          di atas diketahui

                          bahwa mean

                          kecemasan yang

                          tertinggi terletak pada

                          usia 17 tahun dengan

                          skor 8567 kemudian

                          di susul oleh usia 15

                          tahun dengan skor

                          8543 dan yang

                          terendah terletak pada

                          usia 16 tahun dengan

                          skor 8144

                          c Hasil Pengukuran

                          Mean Skala

                          Kecemasan dengan

                          Kelas

                          Tabel 7

                          Hasil pengukuran

                          Mean Skala

                          Kecemasan dengan

                          Kelas

                          No Kelas Jumlah Mean

                          Skala

                          No Usia Jumlah Mean

                          Skala

                          Kecemasan

                          1 15

                          tahun

                          14 8543

                          2 16

                          tahun

                          64 8144

                          3 17

                          tahun

                          6 8567

                          Kecemasan

                          1 XI

                          IPA

                          30

                          2 XI

                          IPS

                          54

                          Berdasarkan data

                          di atas diketahui

                          bahwa mean

                          kecemasan yang

                          tertinggi berada pada

                          kelas XI IPS dengan

                          skor 7796 dan yang

                          terendah berada pada

                          kelas XI IPA dengan

                          skor 7287

                          3 Hasil Uji Validitas dan

                          Realibilitas Skala

                          Kecemasan

                          a Uji Validitas

                          Menurut Azwar

                          (2008) validitas item

                          dapat dianggap

                          memuaskan apabila

                          koefisien validitasnya

                          sebesar ge 03

                          Berdasarkan hasil uji

                          coba pada skala

                          kecemasan yang

                          berjumlah 60 item

                          dihasilkan 36 item

                          yang valid Validitas

                          item dalam penelitian

                          ini untuk skala

                          kecemasan bergerak

                          dari 0301 sampai

                          dengan 0538

                          Distribusi item yang

                          valid dapat di lihat

                          dari tabel berikut ini

                          Tabel 8

                          Distribusi item

                          valid Skala

                          Kecemasan

                          No Komponen

                          Nomor Item

                          Favorabel

                          1 Komponen

                          Psikologis

                          1234567

                          8910

                          2 Komponen

                          Fisiologis

                          111213141516

                          17181920

                          3 Komponen

                          Sosial

                          2122232425

                          2627282930

                          Total

                          Keterangan

                          item yang tidak valid

                          b Uji Realibilitas

                          Uji realibilitas

                          dilakukan bertujuan

                          untuk mengetahui

                          konsistensi alat ukur

                          Teknik yang

                          digunakan untuk

                          mendapatkan

                          konsistensi dari alat

                          ukur yaitu teknik

                          Alpha Cronbach

                          Dalam penelitian ini

                          batas koefisien

                          reliabilitas yang

                          digunakan adalah ge

                          07 Hal ini sesuai

                          dengan pendapat dari

                          Azwar (2008)

                          Hasil uji realibiltas

                          untuk skala

                          kecemasan di peroleh

                          nilai realibitas sebesar

                          0824 Hal ini terlihat

                          pada tabel di bawah

                          ini

                          Tabel 9

                          Realibilitas Skala

                          Kecemasan

                          Reliability

                          Statistics

                          4 Hasil Uji Normalitas dan

                          Linearitas Uji Asumsi

                          a Uji Normalitas

                          Untuk melihat

                          sebaran skor dalam uji

                          normalitas dari skala

                          kecemasan dapat

                          dilihat pada uji

                          Kolmogorov-Smirnov

                          Berdasarkan hasil uji

                          normalitas pada skala

                          kecemasan diketahui

                          nilai statistiknya

                          sebesar 091 dengan

                          signifikansi sebesar

                          Cronbachs Alpha N of Items824 60

                          0084 (p gt 005) Hal

                          ini menunjukkan

                          distribusi skor skala

                          kecemasan pada

                          subjek penelitian

                          adalah normal tetapi

                          prestasi akademik

                          matematika nilai

                          statistiknya 0198

                          dengan signifikansi

                          sebesar 0000 (p lt

                          005) yang berarti

                          tidak normal

                          Distribusi skor skala

                          kecemasan terlihat

                          pada tabel berikut ini

                          Tabel 10

                          Hasil Uji

                          Normalitas Skala

                          Kecemasan

                          T

                          ests of Normality

                          Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                          091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                          a Lilliefors Significance Correction

                          b Uji Linieritas

                          Tabel 11

                          Hasil Uji Linieritas

                          Skala Kecemasan

                          dan Prestasi

                          Akademik

                          Matematika

                          ANOVAb

                          96932 1 96932 4204 044a

                          1890628 82 230561987560 83

                          RegressionResidualTotal

                          Model1

                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                          Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                          Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                          Berdasarkan hasil

                          uji linieritas diperoleh

                          signifikansi sebesar

                          0044 (p lt 005) Hal

                          ini menunjukkan

                          bahwa hubungan

                          antara skala

                          kecemasan dengan

                          prestasi akademik

                          yaitu linier

                          5 Analisis Data Uji

                          Hipotesis

                          Berdasarkan hasil uji

                          normalitas dan linieritas

                          diketahui bahwa bahwa

                          skala kecemasan normal

                          tetapi prestasi akademik

                          matematika tidak normal

                          sedangkan linieritasnya

                          adalah linier Oleh karena

                          itu untuk analisis korelasi

                          dapat menggunakan

                          analisis statistik

                          parametrik dengan teknik

                          korelasi product moment

                          Pearson

                          Berdasarkan analisis

                          data yang dilakukan

                          dengan menggunakan

                          teknik korelasi Pearson

                          (1-tailed) diketahui nilai

                          koefisien korelasi sebesar

                          r = - 0221 dengan taraf

                          signifikansi sebesar 0022

                          (p lt 005) Hal ini dapat

                          dilihat pada tabel berikut

                          ini

                          Tabel 12

                          Uji Hipotesis

                          Correlations

                          1 -221022

                          84 84-221 1022

                          84 84

                          Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                          Skala Kecemasan

                          Prestasi AkademikMatematika

                          SkalaKecemasan

                          PrestasiAkademik

                          Matematika

                          Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                          Hasil tersebut

                          menunjukkan bahwa

                          hipotesis penelitian ini

                          diterima artinya terdapat

                          hubungan negatif yang

                          signifikan antara

                          kecemasan dalam

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          dengan prestasi akademik

                          matematika pada remaja

                          dimana semakin tinggi

                          tingkat kecemasan remaja

                          dalam menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          maka semakin rendah

                          prestasi akademik

                          matematika pada remaja

                          6 Hasil Perhitungan Mean

                          Empirik dan Mean

                          Hipotetik

                          Hasil perhitungan dari

                          perbandingan antara

                          mean empirik dengan

                          mean hipotetik antara

                          kecemasan dalam

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika dan

                          prestasi akademik

                          matematika terlihat

                          bahwa kecemasan siswa

                          dalam menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          berada pada kategori

                          sedang Hal ini dapat

                          dilihat pada tabel berikut

                          ini

                          Tabel 13

                          Hasil Perhitungan

                          Mean Empirik dan

                          Mean Hipotetik Skala

                          Kecemasan

                          Variabel Mean

                          Empirik

                          Mean

                          Hipotetik

                          Standar

                          Deviasi

                          Skala

                          Kecemasan

                          7614 90 18

                          Dibawah ini

                          merupakan deskripsi

                          untuk lebih mengetahui

                          gambaran kecemasan

                          dalam menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          dengan klasifikasi sangat

                          rendah rendah sedang

                          tinggi dan sangat tinggi

                          yang dapat diketahui

                          dengan cara perhitungan

                          sebagai berikut

                          Jumlah aitem yang

                          valid pada skala

                          kecemasan sebanyak 36

                          item dengan

                          menggunakan kategori

                          nilai dari 1 sampai

                          dengan 4 Ini berarti nilai

                          skala terkecil berjumlah 1

                          dan yang terbesar

                          berjumlah 4 Jarak

                          minimum adalah nilai

                          terkecil dikalikan dengan

                          jumlah item yang valid (1

                          x 36 = 36) dan jarak

                          maksimum adalah nilai

                          terbesar dikalikan dengan

                          jumlah item yang valid (4

                          x 36 = 144) Untuk

                          mendapatkan nilai jarak

                          sebaran yaitu dengan cara

                          mengurangi jarak

                          maksimum dengan jarak

                          minimum (144 ndash 36 =

                          108)

                          Standar Deviasi (δ)

                          didapatkan dengan cara

                          membagi nilai jarak

                          sebaran dengan 6 atau

                          nilai jarak sebaran 6 =

                          (108 6 = 18) nilai 6 ini

                          didapat dari kurva

                          distribusi normal yang

                          terbagi atas 6 wilayah 3

                          daerah positif (+) dan 3

                          daerah negatif (-) Setelah

                          mendapatkan nilai standar

                          deviasi (δ) kemudian

                          langsung mencari nilai

                          Mean Hipotetik (micro)

                          dengan cara mengalihkan

                          nilai tengah skala dengan

                          cara mengalikan nilai

                          tengah skala dengan

                          jumlah item yang valid

                          (25 x 36 = 90) Nilai 25

                          didapatkan dari nilai

                          tengah dari kategori nilai

                          minimum (1) sampai

                          dengan kategori nilai

                          maksimum (4)

                          Berikut ini adalah

                          pengelompokkan skala

                          kecemasan yang

                          diperoleh dengan cara

                          menghitung

                          Sangat Rendah =

                          ME lt MH ndash 2SD

                          =

                          ME lt 90 -2 (18)

                          =

                          ME lt 54

                          Rendah =

                          MH ndash 2SD le ME lt MH -

                          1SD

                          =

                          90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                          =

                          54 le ME lt 72

                          Rata-rata =

                          MH ndash 1SD le ME lt MH +

                          1SD

                          =

                          90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                          =

                          72 le ME lt 108

                          Tinggi = MH +

                          1SD le ME lt MH + 2SD

                          =

                          90 + 18 le ME lt 90 + 36

                          =

                          108 le ME lt 126

                          Sangat Tinggi = ME ge

                          MH + 2SD

                          =

                          ME ge 90 + 36

                          =

                          ME ge 126

                          Tabel 14

                          Pengelompokkan Skala

                          Kecemasan (Azwar

                          2008)

                          Keterangan

                          1 ME Mean

                          Empirik

                          ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                          MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                          MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                          MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                          ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                          2 MH Mean

                          Hipotetik

                          3 SD Standar

                          Deviasi

                          Dibawah ini

                          merupakan penggolongan

                          subjek penelitian yang

                          digambarkan pada kurva

                          berikut

                          Gambar 1

                          Kurva Distribusi

                          Normal Kecemasan

                          dalam menghadapi

                          Mata Pelajaran

                          Matematika

                          Berdasarkan kurva

                          distribusi normal diatas

                          diketahui bahwa rata-rata

                          kecemasan remaja dalam

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          berada pada taraf sedang

                          atau rata-rata

                          D Pembahasan

                          Penelitian ini

                          bertujuan untuk menguji

                          hipotesis yang berbunyi

                          terdapat hubungan yang

                          negatif antara kecemasan

                          dalam menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          dengan prestasi akademik

                          matematika pada remaja

                          Berdasarkan hasil

                          pengujian hipotesis pada

                          penelitian ini hasil

                          tersebut menunjukkan

                          bahwa hipotesis diterima

                          Hal ini berarti bahwa

                          terdapat hubungan negatif

                          yang signifikan antara

                          kecemasan dalam

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          dengan prestasi akademik -2SD

                          -1SD

                          MH

                          +1SD

                          +2SD54 72 90 10

                          8126

                          Sangat Rendah

                          Rendah

                          Sedang

                          Tinggi

                          Sangat Tinggi

                          7614

                          matematika pada remaja

                          dimana semakin tinggi

                          tingkat kecemasan remaja

                          dalam menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          maka semakin rendah

                          prestasi akademik

                          matematika pada remaja

                          Menurut Nawangsari

                          (2000) kecemasan adalah

                          suatu kondisi yang tidak

                          menyenangkan meliputi

                          rasa takut rasa tegang

                          khawatir bingung tidak

                          suka yang sifatnya

                          subjektif dan timbul

                          karena adanya perasaan

                          tidak aman terhadap

                          bahaya yang diduga akan

                          terjadi Kecemasan bisa

                          terjadi dalam berbagai

                          macam kondisi ketika

                          kecemasan ini terjadi

                          pada saat individu sedang

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          maka secara jelas

                          individu tersebut akan

                          memiliki perasaan tidak

                          aman saat menghadapi

                          mata pelajaran

                          matematika

                          Hal ini terlihat dalam

                          penelitian ini dimana

                          hasil mean empirik skala

                          kcemasan dalam

                          penelitian ini yaitu 7614

                          berada pada posisi rata-

                          rata Hasil ini

                          menunjukkan bahwa

                          terdapat kecemasan yang

                          dialami oleh siswa dan

                          siswi kelas XI di Sekolah

                          Menengah Umum Negeri

                          (SMUN) 1 Babelan

                          Bekasi saat menghadapi

                          mata pelajaran

                          matematika

                          Kecemasan siswa

                          dan siswi dalam

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          dipengaruhi oleh

                          beberapa faktor

                          Berdasarkan gabungan

                          dari pendapat Jersild dari

                          Ahli Konstitusi (ahli yang

                          meneliti tentang sifat

                          alamiah yang dimiliki

                          oleh setiap individu)

                          Freud dari Ahli

                          Psikoanalisis Calvin S

                          Hall dari Ahli Kultural

                          dan Mowrer dari Ahli

                          Teori Belajar (dalam

                          Soeharjono 1988) faktor

                          yang mempengaruhi

                          remaja menjadi cemas

                          yaitu faktor Mikrokosmos

                          (keadaan diri individu)

                          seperti keadaan biologi

                          individu seperti jenis

                          kelamin dan dapat pula

                          dipengaruhi oleh

                          perkembangan individu

                          yang dapat dilihat dari

                          usia individu dan faktor

                          Makrokosmos (keadaan

                          lingkungan) seperti

                          lingkungan kelas

                          Hal ini terlihat dari

                          hasil data yang diperoleh

                          dalam penelitian ini

                          berdasarkan hasil data

                          yang didapatkan

                          kecemasan dapat

                          dipengaruhi oleh jenis

                          kelamin usia dan kelas

                          Andi (2007) mengatakan

                          bahwa dalam belajar

                          matematika diperlukan

                          rasa ingin tahu perhatian

                          dan minat dalam

                          mempelajari matematika

                          serta sikap ulet dan

                          percaya diri dalam

                          pemecahan masalah

                          Menurut Tapia

                          (1996) kecemasan

                          terhadap pelajaran

                          matematika berhubungan

                          dengan jenis kelamin

                          dimana faktor yang

                          mempengaruhi

                          kecemasan adalah rasa

                          percaya diri minat

                          terhadap pelajaran

                          matematika dan motivasi

                          Tapia menerangkan lebih

                          lanjut bahwa rasa percaya

                          diri minat terhadap

                          pelajaran matematika dan

                          motivasi pada pria lebih

                          rendah dibandingkan

                          dengan wanita sehingga

                          pria lebih cemas dalam

                          pelajaran matematika

                          Hal ini dijelaskan

                          lebih lanjut dari hasil

                          penelitian Nawangsari

                          (2001) diperoleh data

                          bahwa siswa pria lebih

                          cemas terhadap

                          matematika dibandingkan

                          siswa wanita

                          Hal di atas juga

                          terlihat pada hasil

                          penelitian ini di mana

                          jenis kelamin subjek pria

                          lebih tinggi tingkat

                          kecemasannya

                          dibandingkan dengan

                          subjek wanita ini terlihat

                          dari skor mean

                          kecemasan 7663 pada

                          pria dan 7555 pada

                          wanita

                          Berdasarkan

                          pengamatan yang

                          dilakukan oleh Riyanto

                          (2009) di mana kelas IPS

                          lebih banyak mengalami

                          kesulitan dalam

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika jika

                          dibandingkan dengan

                          kelas IPA karena untuk

                          memahami mata

                          pelajaran matematika

                          dibutuhkan pemahaman

                          yang mendalam dan

                          latihan yang berulang kali

                          untuk memperoleh hasil

                          yang baik sedangkan

                          materi yang banyak

                          diberikan di kelas IPS

                          adalah materi yang

                          menggunakan metode

                          menghafal Hal ini lah

                          yang menyebabkan kelas

                          IPS lebih cemas bila

                          dibandingkan dengan

                          kelas IPA Hal ini sesuai

                          dengan hasil penelitian ini

                          terhadap

                          pengelompokkan kelas di

                          mana diperoleh hasil

                          mean kecemasan yang

                          tertinggi berada pada

                          kelas XI IPS dengan skor

                          7796 yang berarti bahwa

                          dalam menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          siswa kelas XI IPS lebih

                          cemas jika dibandingkan

                          dengan siswa XI IPA

                          Selanjutnya

                          berdasarkan

                          pengelompokkan usia

                          terlihat dari hasil

                          penelitian yang dilakukan

                          oleh Pearson (dalam

                          Soeharjono 1988) pada

                          100 orang anak yang

                          berusia 5 ndash 18 tahun

                          ternyata anak yang

                          berusia diatas 12 tahun

                          lebih menunjukkan rasa

                          cemas akan di caci maki

                          atau dibuat malu karena

                          tidak dapat melakukan

                          sesuatu dengan baik dan

                          benar disamping itu

                          dipengaruhi pula oleh

                          jumlah terkecil dari

                          subjek yang menduduki

                          suatu kelompok usia atau

                          jumlah terkecil dari

                          keberadaan subjek yang

                          menduduki kelompok

                          usia tertentu

                          Hasil penelitian

                          diatas terlihat pula dalam

                          penelitian ini di mana

                          diperoleh hasil mean

                          kecemasan yang tertinggi

                          terletak pada usia 17

                          tahun dengan jumlah 6

                          subjek diperoleh skor

                          mean 8567 kemudian di

                          susul oleh usia 15 tahun

                          dengan jumlah 14 subjek

                          diperoleh skor mean

                          8543 dan yang terendah

                          terletak pada usia 16

                          tahun dengan jumlah 64

                          subjek skor mean 8144

                          hasil penelitian ini

                          menunjukkan bahwa

                          kecemasan subjek dalam

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          dapat terlihat dari

                          banyaknya jumlah subjek

                          Di mana semakin banyak

                          subjek yang berada dalam

                          suatu populasi maka

                          semakin rendah tingkat

                          kecemasannya

                          Bila kecemasan

                          dalam menghadapi

                          matematika terjadi dalam

                          satu kurun waktu tertentu

                          atau satu semester secara

                          tidak langsung akan

                          mempengaruhi prestasi

                          akademik matematika

                          siswa dan siswi tersebut

                          Hal ini terlihat pada

                          data yang dihasilkan

                          dalam penelitian ini

                          dimana ada korelasi

                          negatif antara kecemasan

                          dalam menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          dengan prestasi akademik

                          matematika pada remaja

                          dengan nilai koefisien

                          korelasi sebesar r = -

                          0221 dengan signifikansi

                          sebesar 0022 (p lt 005)

                          yang artinya semakin

                          tinggi tingkat kecemasan

                          siswa dalam menghadapi

                          mata pelajaran

                          matematika maka

                          semakin rendah prestasi

                          akademik matematika

                          siswa dan sebaliknya

                          semakin rendah tingkat

                          kecemasan siswa dalam

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          maka akan semakin tinggi

                          prestasi akademik

                          matematika yang

                          dihasilkan oleh siswa

                          Hasil penelitian ini

                          ternyata sama dengan

                          penelitian yang

                          dikemukakan oleh

                          Nawangsari (2000) di

                          mana ada korelasi negatif

                          antara skor kecemasan

                          terhadap matematika

                          dengan prestasi akademik

                          pada siswa SLTP di

                          Surabaya Hal ini

                          menunjukkan bahwa

                          semakin tinggi tingkat

                          kecemasan siswa

                          terghadap pelajaran

                          matematika maka

                          semakin rendah prestasi

                          akademik yang dihasilkan

                          oleh siswa begitu pula

                          sebaliknya semakin

                          rendah tingkat kecemasan

                          siswa terhadap pelajaran

                          matematika maka

                          semakin tinggi prestasi

                          akademik yang dihasilkan

                          BAB V

                          PENUTUP

                          Kesimpulan

                          Berdasarkan hasil

                          pengumpulan data dan hasil

                          analisis data yang telah

                          dilakukan maka dapat

                          ditarik kesimpulan bahwa

                          hipotesis dalam penelitian

                          ini diterima hal ini

                          menunjukkan bahwa ada

                          hubungan yang negatif

                          antara kecemasan dalam

                          menghadapi mata pelajaran

                          matematika dengan prestasi

                          akademik matematika pada

                          siswa dan siswi kelas XI di

                          Sekolah Menengah Umum

                          Negeri (SMUN) 1 Babelan

                          Bekasi

                          Berdasarkan data

                          tambahan diperoleh hasil

                          bahwa faktor-faktor yang

                          mempengaruhi kecemasan

                          siswa dalam menghadapi

                          mata pelajaran matematika

                          adalah jenis kelamin usia

                          dan kelas Di mana siswa

                          pria cenderung lebih cemas

                          dalam menghadapi mata

                          pealajaran matematika

                          dibandingkan dengan siswa

                          wanita Selain itu diperoleh

                          pula data bahwa usia 17

                          tahun jauh lebih cemas

                          dibandingkan selanjutnya

                          disusul usia 15 tahun dan

                          16 tahun hal ini terlihat

                          dari jumlah subjek pada

                          usia tertentu di mana

                          jumlah subjek yang

                          menduduki usia 17 tahun

                          lebih sedikit atau berjumlah

                          6 subjek kemudian di susul

                          oleh usia 15 tahun yang

                          berjumlah 14 subjek dan

                          pada usia 16 tahun

                          sejumlah 64 subjek Bukan

                          hanya usia namun kelas pun

                          menunjukkan data bahwa

                          kelas XI IPS cenderung

                          lebih cemas dalam

                          menghadapi mata pelajaran

                          matematika dibandingkan

                          dengan kelas XI IPA

                          Saran

                          Berdasarkan hasil

                          penelitian yang telah

                          dilakukan peneliti

                          mempunyai beberapa saran

                          yang dapat diberikan

                          sebagai berikut

                          d Berdasarkan hasil

                          data yang diperoleh

                          terlihat bahwa

                          kecemasan siswa dan

                          siswi dalam

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          berada pada kategori

                          rata-rata atau sedang

                          Hal ini menunjukkan

                          bahwa rata-rata siswa

                          dan siswi di Sekolah

                          Menengah Umum

                          Negeri (SMUN) 1

                          Babelan Bekasi

                          mengalami

                          kecemasan cemas saat

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          Untuk mengurangi

                          kecemasan dalam

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          peneliti menyarankan

                          kepada siswa dan

                          siswi sebelum

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          diharapkan siswa dan

                          siswi dapat lebih giat

                          lagi untuk berlatih

                          mengerjakan tugas-

                          tugas matematika

                          soal-soal matematika

                          dan memperdalam

                          kembali materi yang

                          telah diajarkan oleh

                          guru matematika Hal

                          ini bertujuan untuk

                          membantu siswa dan

                          siswi agar

                          mengurangi

                          kecemasan dalam

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          Bila kecemasan itu

                          berkurang maka

                          secara tidak langsung

                          prestasi akademik

                          matematika siswa dan

                          siswi akan meningkat

                          Sehubungan

                          penelitian ini peneliti

                          menyarankan kepada para

                          peneliti selanjutnya agar

                          dapat menggunakan

                          populasi yang lebih luas

                          lagi bukan hanya siswa

                          dan siswi dari SMUN

                          (Sekolah Menengah

                          Umum Negeri) mungkin

                          dengan mengambil

                          sampel dari siswa yang

                          berasal dari SMUS

                          (Sekolah Menengah

                          Umum Swasta) untuk

                          melihat apakah siswa dari

                          SMUS (Sekolah

                          Menengah Umum

                          Swasta) juga mengalami

                          kecemasan dalam

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          yang secara langsung

                          akan mempengaruhi

                          prestasi akademik

                          matematikanya Selain itu

                          untuk pengembangan

                          teori psikologi pendidikan

                          diharapkan untuk

                          penelitian selanjutnya

                          dapat melihat kecemasan-

                          kecemasan lain yang

                          terjadi di luar mata

                          pelajaran matematika di

                          mana mata pelajaran

                          tersebut sering pula

                          dialami oleh siswa dan

                          siswi selain kecemasan

                          menghadapi mata

                          pelajaran matematika

                          Misalnya cemas

                          menghadapi pelajaran

                          kimia bahasa inggris

                          ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                          matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                          Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                          Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                          Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                          Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                          Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                          Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                          Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                          Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                          Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                          Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                          terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                          Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                          Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                          Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                          Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                          Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                          Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                          Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                          Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                          Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                          Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                          Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                          Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                          Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                          • Prestasi Akademik
                          • Mata Pelajaran Matematika
                          • Remaja
                          • Hipotesis
                          • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                          • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                          • CPopulasi dan Sampel
                          • DTeknik Pengumpulan Data
                          • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                          • FTeknik Analisa Data

                            melalui penglihatan dan

                            pendengaran Dengan

                            demikian seorang anak

                            yang memiliki cacat

                            fisik atau bahkan cacat

                            mental akan

                            menghambat dirinya di

                            dalam menangkap

                            pelajaran sehingga

                            pada akhirnya akan

                            mempengaruhi prestasi

                            akademiknya di

                            sekolah

                            2) Faktor psikologis

                            Ada banyak faktor

                            psikologis yang dapat

                            mempengaruhi prestasi

                            akademik siswa antara lain

                            adalah

                            a) Inteligensi

                            Pada umumnya

                            prestasi akademik yang

                            ditampilkan siswa

                            mempunyai kaitan yang

                            erat dengan tingkat

                            kecerdasan yang

                            dimiliki siswa Taraf

                            inteligensi ini sangat

                            mempengaruhi prestasi

                            akademik seorang

                            siswa di mana siswa

                            yang memiliki taraf

                            inteligensi tinggi

                            mempunyai peluang

                            lebih besar untuk

                            mencapai prestasi

                            akademik yang lebih

                            tinggi Sebaliknya

                            siswa yang memiliki

                            taraf inteligensi yang

                            rendah diperkirakan

                            juga akan memiliki

                            prestasi akademik yang

                            rendah Namun

                            bukanlah suatu yang

                            tidak mungkin jika

                            siswa dengan taraf

                            inteligensi rendah

                            memiliki prestasi

                            akademik yang tinggi

                            dan begitu pula

                            sebaliknya

                            b) Sikap

                            Sikap yang

                            pasif rendah diri dan

                            kurang percaya diri

                            dapat merupakan faktor

                            yang menghambat

                            siswa dalam

                            menampilkan prestasi

                            akademiknya

                            c) Motivasi

                            Motivasi belajar

                            merupakan faktor psikis

                            yang bersifat non

                            intelektual Peranannya

                            yang khas ialah dalam

                            hal gairah atau

                            semangat belajar siswa

                            yang termotivasi kuat

                            akan mempunyai

                            banyak energi untuk

                            melakukan kegiatan

                            belajar

                            c Faktor Eksternal

                            Selain faktor-faktor

                            yang ada dalam diri siswa ada

                            hal-hal lain di luar diri yang

                            dapat mempengaruhi prestasi

                            akademik yang akan diraih

                            antara lain adalah

                            1) Faktor lingkungan keluarga

                            a) Sosial ekonomi

                            keluarga

                            Sosial ekonomi

                            keluarga yang memadai

                            akan membuat

                            seseorang lebih banyak

                            kesempatan

                            mendapatkan fasilitas

                            belajar yang lebih baik

                            mulai dari buku alat

                            tulis hingga pemilihan

                            sekolah

                            b) Pendidikan orang tua

                            Orang tua yang

                            telah menempuh

                            jenjang pendidikan

                            tinggi cenderung lebih

                            memperhatikan dan

                            memahami pentingnya

                            pendidikan bagi anak-

                            anaknya dibandingkan

                            dengan yang

                            mempunyai jenjang

                            pendidikan yang lebih

                            rendah

                            c) Perhatian orang tua dan

                            suasana hubungan

                            antara anggota keluarga

                            Dukungan dari

                            keluarga merupakan

                            suatu pemacu semangat

                            berpretasi bagi

                            seseorang Dukungan

                            dalam hal ini bisa

                            secara langsung berupa

                            pujian atau nasihat

                            maupun secara tidak

                            langsung seperti

                            hubugan keluarga yang

                            harmonis

                            2) Faktor lingkungan sekolah

                            a) Sarana dan prasarana

                            Kelengkapan

                            fasilitas sekolah seperti

                            papan tulis kapur atau

                            spidol yang dapat

                            membantu kelancaran

                            proses belajar mengajar

                            di sekolah selain itu

                            bentuk ruangan

                            sirkulasi udara dan

                            lingkungan sekitar

                            sekolah juga dapat

                            mempengaruhi proses

                            belajar mengajar

                            b) Kompetensi guru dan

                            siswa

                            Kualitas guru

                            dan siswa sangat

                            penting dalam meraih

                            prestasi kelengkapan

                            sarana dan prasarana

                            tanpa disertai kinerja

                            yang baik dari para

                            penggunanya akan sia-

                            sia belaka Bila seorang

                            siswa merasa

                            kebutuhannya untuk

                            berprestasi dengan baik

                            di sekolah terpenuhi

                            misalnya dengan

                            tersedianya fasilitas dan

                            tenaga pendidik yang

                            berkualitas yang dapat

                            menimbulkan rasa

                            keingintahuan yang

                            besar hubungan dengan

                            guru dan teman-

                            temannya berlangsung

                            harmonis maka siswa

                            akan memperoleh iklim

                            belajar yang

                            menyenangkan Dengan

                            demikian siswa akan

                            terdorong untuk terus-

                            menerus meningkatkan

                            prestasi akademiknya

                            c) Kurikulum dan metode

                            mengajar

                            Hal ini meliputi

                            materi dan bagaimana

                            cara memberikan materi

                            tersebut kepada siswa

                            Metode pembelajaran

                            yang lebih interaktif

                            (terjadi melalui dua

                            arah) sangat diperlukan

                            untuk menumbuhkan

                            minat dan peran serta

                            siswa dalam kegiatan

                            pembelajaran

                            3) Faktor lingkungan

                            masyarakat

                            a) Sosial budaya

                            Pandangan

                            masyarakat tentang

                            pentingnya pendidikan

                            akan mempengaruhi

                            kesungguhan pendidik

                            dan peserta didik

                            Masyarakat yang masih

                            memandang rendah

                            pendidikan akan enggan

                            mengirimkan anaknya

                            ke sekolah dan

                            cenderung memandang

                            rendah pekerjaan

                            gurupengajar

                            b) Partisipasi terhadap

                            pendidikan

                            Bila semua

                            pihak telah

                            berpartisipasi dan

                            mendukung kegiatan

                            pendidikan mulai dari

                            pemerintah (berupa

                            kebijakan dan

                            anggaran) sampai pada

                            masyarakat bawah

                            setiap orang akan lebih

                            menghargai dan

                            berusaha memajukan

                            pendidikan dan ilmu

                            pengetahuan

                            Pengukuran Prestasi Akademik

                            Menurut Suryabrata (1998)

                            rapor merupakan perumusan

                            terakhir yang diberikan oleh guru

                            mengenai kemajuan atau hasil

                            belajar murid-muridnya selama

                            masa tertentu

                            Azwar (1996) menyebutkan

                            bahwa ada beberapa fungsi

                            penilaian dalam pendidikan yaitu

                            a Penilaian berfungsi selektif

                            (Fungsi Sumatif)

                            Fungsi penilaian ini

                            merupakan pengukuran akhir

                            dalam suatu program dan

                            hasilnya dipakai untuk

                            menentukan apakah siswa

                            dapat dinyatakan lulus atau

                            tidak dalam program

                            pendidikan tersebut Dengan

                            kata lain penilaian berfungsi

                            untuk membantu guru

                            mengadakan seleksi terhadap

                            beberapa siswa misalnya

                            1) Memilih siswa yang akan

                            diterima di sekolah

                            2) Memilih siswa untuk dapat

                            naik kelas

                            3) Memilih siswa yang

                            seharusnya dapat beasiswa

                            b Penilaian berfungsi diagnostik

                            Fungsi penilaian ini

                            selain untuk mengetahui hasil

                            yang dicapai siswa juga

                            mengetahui kelemahan siswa

                            sehingga dengan adanya

                            penilaian maka guru dapat

                            mengetahui kelemahan dan

                            kelebihan masing-masing

                            siswa Jika guru dapat

                            mendeteksi kelemahan siswa

                            maka kelemahan tersebut dapat

                            segera diperbaiki

                            c Penilaian berfungsi sebagai

                            penempatan (Placement)

                            Setiap siswa memiliki

                            kemampuan berbeda satu sama

                            lain Penilaian dilakukan untuk

                            mengetahui di mana

                            seharusnya siswa tersebut

                            ditempatkan sesuai dengan

                            kemampuannya yang telah

                            diperlihatkannya pada prestasi

                            belajar yang telah dicapainya

                            Sebagai contoh penggunaan

                            nilai rapor SMU kelas I

                            menentukan jurusan studi di

                            kelas II dan III

                            d Penilaian berfungsi sebagai

                            pengukur keberhasilan (Fungsi

                            Formatif)

                            Penilaian berfungsi

                            untuk mengetahui sejauh mana

                            suatu program dapat

                            diterapkan Sebagai contoh

                            adalah raport di setiap semester

                            di sekolah-sekolah tingkat

                            dasar dan menegah dapat

                            dipakai untuk mengetahui

                            apakah program pendidikan

                            yang telah diterapkan berhasil

                            diterapkan atau tidak pada

                            siswa tersebut

                            Raport biasanya

                            menggambil nilai dari angka 1

                            sampai dengan 10 terutama

                            pada siswa SD sampai SMU

                            tetapi dalam kenyataan nilai

                            terendah dalam rapor yaitu 4

                            dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

                            di bawah 5 berarti tidak baik

                            atau buruk sedangkan nilai-

                            nilai di atas 5 seperti nilai 6

                            dikategorikan cukup untuk

                            nilai 7 dikategorikan lebih dari

                            cukup untuk nilai 8

                            dikategorikan baik dan untuk

                            nilai 9 dikategorikan sangat

                            baik

                            Mata Pelajaran Matematika

                            Hudoyo (dalam Yoenanto

                            2002) mendefinisikan mata

                            pelajaran matematika adalah

                            sebagai bidang ilmu yang

                            berkenaan dengan ide-ide struktur-

                            struktur dan hubungan-hubungan

                            yang di atur secara logis sehingga

                            pelajaran matematika berkaitan

                            dengan konsep-konsep abstrak

                            yang tersusun secara hirarkis dan

                            dengan penalaran deduktif

                            Nawangsari (2000) mendefinisikan

                            mata pelajaran matematika sebagai

                            suatu bidang ilmu yang membahas

                            ide-ide hubungan-hubungan

                            struktur-struktur yang berkaitan

                            dengan konsep secara abstrak dan

                            berguna dalam kehidupan sehari-

                            hari Menurut Garis-Garis Besar

                            Program Pengajaran Sekolah

                            Lanjutan Tingkat Pertama atau di

                            singkat dengan GBPP SLTP

                            (dalam Nawangsari 2001) yang di

                            maksud dengan mata pelajaran

                            matematika adalah matematika

                            sebagai salah satu ilmu dasar yang

                            dewasa ini telah berkembang amat

                            pesat baik materi maupun

                            kegunaannya

                            Dari beberapa pendapat

                            yang telah dikemukakan di atas

                            maka dapat disimpulkan bahwa

                            mata pelajaran matematika adalah

                            sebuah bidang ilmu yang paling

                            mendasar dari kehidupan sehari-

                            hari manusia di mana ilmu tersebut

                            berkenaan dengan ide-ide

                            hubungan-hubungan dan struktur-

                            struktur berkaitan dengan konsep-

                            konsep abstrak yang tersusun

                            secara hirarkis dan telah diatur

                            secara logis

                            Dimensi Mata Pelajaran

                            Matematika

                            Dalam Garis-Garis Besar

                            Program Pengajaran Sekolah

                            Lanjut Tingkat Pertama atau di

                            singkat dengan GBPP SLTP

                            (dalam Nawangsari 2001)

                            mengatakan bahwa didalam mata

                            pelajaran matematika terdapat 4

                            dimensi yaitu

                            a Mata pelajaran matematika

                            meliputi terjadinya proses

                            belajar mengajar yaitu berupa

                            sebuah kegiatan yang

                            terintegrasi (utuh terpadu)

                            antara siswa sebagai pelajar

                            yang sedang belajar dengan

                            guru sebagai pengajar yang

                            sedang mengajar dalam

                            suasana yang bersifat

                            pengajaran

                            b Mata pelajaran matematika di

                            sekolah terdiri atas bagian-

                            bagian matematika yang di

                            pilih guna menumbuh

                            kembangkan kemampuan-

                            kemampuan dan membentuk

                            pribadi siswa serta berpandu

                            pada perkembangan ilmu dan

                            teknologi

                            c Mata pelajaran matematika

                            berkenaan dengan materi yang

                            memerlukan kegiatan berfikir

                            yang berhubungan dengan

                            struktur lebih tinggi di mana

                            hal itu telah terbentuk dari apa

                            yang sudah dipelajari

                            sebelumnya Artinya bahan

                            pelajaran matematika harus

                            bermakna agar sesuai dengan

                            kemampuan dan struktur

                            kognitif yang dimiliki peserta

                            didik

                            d Mata pelajaran matematika

                            memerlukan penggunaan

                            metode instruksional

                            Remaja

                            Secara umum periode

                            remaja merupakan klimaks dari

                            periode-periode perkembangan

                            sebelumnya Dalam periode ini apa

                            yang diperoleh dalam masa-masa

                            sebelumnya di uji dan dibuktikan

                            sehingga dalam periode

                            selanjutnya individu telah

                            mempunyai suatu pola pribadi

                            yang lebih mantap Periode remaja

                            adalah masa transisi dalam periode

                            anak-anak ke periode dewasa awal

                            periode remaja dikelompokkan

                            menjadi dua fase yaitu fase remaja

                            awal dan fase remaja akhir

                            (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

                            1996) Masa remaja adalah masa

                            dimulainya perkembangan kognitif

                            yang mengarah pada pemikiran

                            operasional formal yang lebih

                            abstrak daripada pemikiran seorang

                            anak Pemikiran remaja tidak lagi

                            berupa pengalaman konkret saja

                            namun remaja sudah dapat

                            membangkitkan situasi-situasi

                            khayalan kemungkinan-

                            kemungkinan hipotesis atau dalil-

                            dalil dan penalaran yang benar-

                            benar abstrak (Santrock 2003)

                            Menurut Papalia (2004) periode

                            remaja adalah periode yang sudah

                            mulai mengabungkan pengalaman

                            yang di peroleh sebelumnya

                            dengan tantangan saat ini dan

                            memikirkan keadaan di masa yang

                            akan datang

                            Dari beberapa definisi

                            remaja yang diberikan oleh para

                            ahli dapat di tarik kesimpulan

                            bahwa masa remaja adalah masa

                            peralihan dari masa anak-anak ke

                            masa dewasa Pada masa remaja

                            merupakan masa awal dari

                            pembentukan proses pemikiran

                            operasional yang lebih abstrak

                            Sehingga pada masa ini remaja

                            sudah mulai membandingkan

                            antara pengalaman di masa lalu

                            dengan keadaan di masa sekarang

                            dan mulai memikirkan masa yang

                            datang

                            Batasan Usia

                            Periode remaja dianggap

                            sebagai masa-masa yang amat

                            penting dalam kehidupan individu

                            khususnya dalam pembentukan

                            kepribadian Masa remaja dibagi

                            dua bagian yaitu (1) periode remaja

                            awal (early adolescence) yaitu

                            berkisar antara umur 13-17 tahun

                            dan periode remaja akhir yaitu

                            umur 17 tahun sampai dengan 18

                            tahun (Puspitawati 1996)

                            Bedasarkan teori

                            perkembangan kognitif Piaget

                            (dalam Santrock 2003) masa

                            remaja dimulai pada usia 11 tahun

                            sampai dengan 15 tahun dalam

                            usia ini remaja sudah dapat berfikir

                            secara operasional formal Masa

                            remaja atau pubertas adalah proses

                            menuju kedewasaan seksual atau

                            kesuburan (kemampuan untuk

                            reproduksi) pada periode ini selain

                            perkembangan fisik diikuti pula

                            dengan perkembangan kognitif

                            sosial otonomi harga diri dan

                            keintiman dalam hubungan seksual

                            (Papalia 2004) Menurut Papalia

                            (2004) masa remaja dapat

                            dikelompokkan menjadi 3 yaitu

                            remaja awal dimulai dari usia 11-

                            13 tahun remaja madya dimulai

                            dari usia 13 tahun sampai dengan

                            18 tahun dan remaja akhir dimulai

                            dari usia 18 tahun sampai dengan

                            21 tahun

                            Dari uraian yang

                            dikemukakan di atas maka dapat

                            disimpulkan bahwa usia remaja

                            adalah dimulai dari 11 tahun

                            sampai dengan 21 tahun

                            Karakteristik Remaja

                            Periode remaja adalah

                            periode pemantapan identitas diri

                            Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                            yang dipengaruhi oleh pandangan

                            orang-orang sekitarnya serta

                            pengalaman-pengalaman

                            pribadinya akan menentukan pola

                            perilakunya sebagai orang dewasa

                            Pemantapan identitas diri ini tidak

                            selalu mulus tetapi sering melalui

                            proses yang panjang dan

                            bergejolak Oleh karena itu banyak

                            ahli menamakan periode ini

                            sebagai masa-masa strom and

                            stress atau masa up and down

                            (Santrock 2003)

                            Remaja adalah seorang

                            idealis remaja memandang

                            dunianya seperti apa yang

                            diinginkannya bukan sebagaimana

                            adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                            yang membuatnya marah cepat

                            tersinggung atau frustasi Selain

                            itu oleh keluarga dan masyarakat

                            remaja di anggap sudah menginjak

                            dewasa sehingga remaja diberi

                            tanggung jawab yang sama dengan

                            seorang yang sudah dewasa

                            Remaja mulai memperhatikan

                            prestasi dalam segala hal karena

                            ini memberinya nilai tambah untuk

                            kedudukan sosialnya di antara

                            teman sebaya maupun orang-orang

                            dewasa

                            Hubungan antara

                            Kecemasan Menghadapi

                            Mata Pelajaran

                            Matematika dengan

                            Prestasi Akademik

                            Matematika pada Remaja

                            Masa remaja dapat dikatakan

                            sebuah masa peralihan antara masa

                            anak-anak menuju ke masa dewasa

                            Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                            merupakan masa dimulainya

                            perkembangan kognitif yang mengarah

                            pada pemikiran operasional formal

                            yang lebih abstrak daripada pemikiran

                            seorang anak Pemikiran remaja tidak

                            lagi berupa pengalaman konkret saja

                            namun remaja sudah dapat

                            membangkitkan situasi-situasi

                            khayalan kemungkinan-kemungkinan

                            hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                            yang benar-benar abstrak Selain itu

                            masa remaja disebut pula sebagai masa

                            strom and stress atau masa up and

                            down (Santrock 2003) Bila pada masa

                            ini remaja menemui hambatan dalam

                            bidang tertentu maka hambatan tersbut

                            akan membuat remaja menjadi cemas

                            Menurut Crow dan Crow

                            (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                            adalah sebuah kondisi yang kurang

                            menyenangkan yang di alami oleh

                            individu yang dapat mempengaruhi

                            keadaan fisiknya Berdasarkan

                            gabungan dari pendapat Jersild dari

                            Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                            tentang sifat alamiah yang dimiliki

                            oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                            Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                            Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                            Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                            faktor yang mempengaruhi remaja

                            menjadi cemas yaitu faktor

                            Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                            seperti keadaan biologi individu seperti

                            jenis kelamin dan dapat pula

                            dipengaruhi oleh perkembangan

                            individu yang dapat dilihat dari usia

                            individu dan faktor Makrokosmos

                            (keadaan lingkungan) lingkungan

                            sekolah atau lingkungan kelas

                            Menurut Dacey (2000) dalam

                            mengenali gejala kecemasan dapat

                            ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                            komponen psikologis (afektif atau

                            perasaan) yang dapat menimbulkan

                            kecemasan adalah kegelisahan gugup

                            tegang cemas rasa tidak aman takut

                            cepat terkejut) komponen fisiologis

                            (jantung berdebar keringat dingin

                            pada telapak tangan tekanan darah

                            meninggi respon kulit terhadap aliran

                            galvanis berkurang gerakan peristaltik

                            bertambah gejala somatik atau fisik

                            (otot) gejala somatik atau fisik

                            (sensorik) gejala Respiratori

                            (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                            (pencernaan) gejala Urogenital

                            (perkemihan dan kelamin)) dan

                            komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                            dan gangguan tidur) Kecemasan

                            tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                            yang mendapatkan materi pelajaran

                            matematika

                            Menurut Garis-Garis Besar

                            Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                            Tingkat Pertama atau di singkat

                            dengan GBPP SLTP (dalam

                            Nawangsari 2001) yang di maksud

                            dengan mata pelajaran matematika

                            adalah matematika sebagai salah satu

                            ilmu dasar yang dewasa ini telah

                            berkembang amat pesat baik materi

                            maupun kegunaannya Sedangkan

                            Nawangsari (2000) mendefinisikan

                            mata pelajaran matematika sebagai

                            suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                            ide hubungan-hubungan struktur-

                            struktur yang berkaitan dengan konsep

                            secara abstrak dan berguna dalam

                            kehidupan sehari-hari Dari kedua

                            pendapat dari Garis-Garis Besar

                            Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                            Tingkat Pertama atau di singkat

                            dengan GBPP SLTP (dalam

                            Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                            (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                            matematika merupakan suatu bidang

                            ilmu yang di dalamnya membahas

                            mengenai ide-ide hubungan-

                            hubungan struktur-struktur yang

                            berkaitan dengan konsep secara

                            abstrak dan berguna dalam kehidupan

                            sehari-hari di mana bidang ilmu

                            tersebut saat ini sudah berkembang

                            pesat

                            Berkembangnya bidang ilmu

                            matematika merupakan sebuah kabar

                            yang baik untuk kemajuan Negara Di

                            mana siswa-siswinya akan menjadi

                            lebih pandai lagi dalam pelajaran

                            matematika Namun bagi siswa materi

                            pelajaran matematika merupakan

                            materi pelajaran yang sulit

                            (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                            kesulitan tersebut tidak dapat

                            diselesaikan oleh siswa dengan baik

                            maka akan menimbulkan kecemasan di

                            dalam diri siswa saat menghadapi

                            pelajaran matematika

                            Berdasarkan hasil penelitian

                            dengan menggunakan Math Anxiety

                            Quesstionairre (MAQ) yang

                            dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                            Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                            siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                            Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                            terdapat reaksi negatif dalam diri

                            remaja saat menghadapi pelajaran

                            matematika reaksi yang ditunjukkan

                            oleh remaja ketika menghadapi

                            pelajaran matematika adalah rasa tidak

                            suka kurang percaya diri gelisah

                            khawatir takut dan frustasi

                            Kecemasan saat menghadapi

                            mata pelajaran matematika dapat pula

                            terjadi pada siswa dan siswi yang

                            duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                            Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                            dipengaruhi oleh semakin

                            kompleksnya perhitungan matematika

                            di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                            (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                            telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                            Nawangsari 2000) dimana semakin

                            tinggi tingkat kelas maka semakin

                            kompleks perhitungan matematikanya

                            dan bila siswa tidak mampu

                            memahami perhitungan yang lebih

                            dasar maka siswa akan cemas pada

                            pelajaran matematika di tingkatan

                            kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                            sering muncul dalam pelajaran

                            matematika dalam satu kurun waktu

                            atau dalam satu semester maka akan

                            dapat mempengaruhi prestasi

                            akademik matematika siswa

                            Winkel (dalam Christantie

                            2007) mengatakan bahwa prestasi

                            akademik adalah proses belajar yang

                            dialami oleh siswa menghasilkan

                            perubahan-perubahan dalam bidang

                            pengetahuan dan pemahaman dalam

                            bidang nilai sikap dan keterampilan

                            Adanya perubahan tersebut tampak

                            dalam prestasi akademik yang

                            dihasilkan oleh siswa terhadap

                            pertanyaan persoalan atau tugas yang

                            diberikan oleh guru Melalui prestasi

                            akademik siswa dapat mengetahui

                            kemajuan-kemajuan yang telah

                            dicapainya dalam belajar Menurut

                            Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                            (1996) hal-hal yang dapat

                            mempengaruhi prestasi akademik

                            siswa adalah faktor internal seperti

                            kesehatan badan dan faktor eksternal

                            seperti sarana dan prasarana sekolah

                            Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                            diberikan penilaian salah satunya

                            adalah prestasi akademik matematika

                            Prestasi akademik matematika

                            siswa di Indonesia saat ini sangat

                            menurun hal ini sesuai dengan

                            penelitian yang dilakukan oleh Third

                            International Mathematics and

                            Science Study (TIMSS) pada tahun

                            1999 terhadap siswa tingkat delapan

                            tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                            Pertama (SLTP) di mana Negara

                            Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                            salah satu Negara yang prestasi

                            matematika siswanya menduduki

                            posisi yang rendah (Setyono 2005)

                            Rendahnya prestasi tersebut

                            dikarenakan oleh kurangnya

                            pemahaman siswa terhadap konsep

                            matematika (Arjuna 1999) Bila

                            kondisi tersebut terus berlanjut maka

                            akan menimbulkan kecemasan siswa

                            dalam menghadapi pelajaran

                            matematika di mana secara tidak

                            langsung dapat juga mempengaruhi

                            prestasi akademik matematika siswa

                            Melihat adanya faktor-faktor

                            yang mempengaruhi kecemasan

                            sebagaimana yang telah diungkapkan

                            di atas maka dapat dilihat bahwa

                            kecemasan siswa dalam menghadapi

                            pelajaran matematika dapat

                            mempengaruhi prestasi akademik

                            matematika siswa Hal ini terlihat dari

                            dua faktor yang menyebabkan

                            kecemasan yaitu keadaan diri individu

                            dan keadaan lingkungan di mana bila

                            faktor-faktor tersebut sering muncul

                            pada saat siswa menghadapi pelajaran

                            matematika maka hal ini dapat

                            mengangu kegiatan siswa dalam

                            belajar matematika siswa pun akan

                            merasa kurang percaya pada

                            kemampuannya dalam pelajaran

                            matematika Bila hal ini terjadi dalam

                            satu semester maka akan dapat

                            berpengaruh terhadap prestasi

                            akademik matematika siswa Faktor-

                            faktor yang dapat mempengaruhi

                            prestasi akademik yaitu faktor internal

                            seperti kesehatan badan dan faktor

                            eksternal seperti sarana dan prasarana

                            sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                            sering muncul pada siswa dalam

                            menghadapi pelajaran matematika

                            maka dapat mempengaruhi prestasi

                            akademik matematika siswa di mana

                            semakin tingginya kecemasan dalam

                            menghadapi pelajaran matematika

                            maka semakin rendah prestasi

                            akademik matematika siswa

                            Hal ini sesuai dengan penelitian

                            yang dilakukan oleh Nawangsari

                            (2000) di mana siswa yang mengalami

                            kecemasan pada pelajaran matematika

                            akan mempengaruhi prestasi akademik

                            matematika siswa hal ini dipengaruhi

                            oleh materi pelajaran yang dianggap

                            sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                            kelas yang kurang memadai dan cara

                            mengajar guru yang sulit dipahami

                            oleh siswa Sehingga saat siswa

                            menghadapi pelajaran matematika

                            siswa akan mengalami kecemasan dan

                            bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                            waktu maka akan mempengaruhi

                            prestasi akademik matematika siswa

                            Senada dengan penelitian

                            Nawangsari (2000) penelitian yang

                            dilakukan oleh Sarason (dalam

                            Nawangsari 2000) terhadap 700

                            siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                            tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                            negatif antara skor kecemasan pada

                            pelajaran matematika dengan prestasi

                            akademik matematika siswa di mana

                            korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                            semakin rendah tingkat kecemasan

                            siswa SLTP pada pelajaran matematika

                            akan semakin tinggi prestasi akademik

                            matematika atau semakin tinggi tingkat

                            kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                            matematika akan semakin rendah

                            prestasi akademik matematika

                            Hipotesis

                            Dari beberapa penjelasan yang

                            telah dikemukakan oleh para ahli di

                            atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                            hubungan yang negatif antara

                            kecemasan dalam menghadapi mata

                            pelajaran matematika dengan prestasi

                            akademik matematika pada remaja

                            dimana semakin tinggi tingkat

                            kecemasan remaja dalam menghadapi

                            mata pelajaran matematika maka

                            semakin rendah prestasi akademik

                            matematika pada remaja

                            BAB III

                            METODOLOGI PENELITIAN

                            A Identifikasi Variabel-Vari-

                            abel Penelitian

                            VariabelPrediktor Kecemasan

                            Menghadapi Mata Pelajaran

                            Matematika

                            Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                            Matematika

                            B Definisi Operasional Vari-

                            abel Penelitian

                            1 Kecemasan Menghadapi Mata

                            Pelajaran Matematika Suatu

                            bentuk ungkapan perasaan cemas

                            yang dipengaruhi faktor

                            psikologis dan faktor fisiologis

                            yang sering dialami oleh setiap

                            individu dalam kehidupan sehari-

                            hari dalam hal-hal yang berkaitan

                            dengan konsep-konsep abstrak

                            struktur-struktur atau segala

                            sesuatu yang berhubungan dengan

                            pembahasan tentang matematika

                            Alat yang digunakan untuk

                            mengukur kecemasan dalam

                            menghadapi mata pelajaran

                            matematika adalah Skala

                            Kecemasan yang didapatkan dari

                            gejala-gejala kecemasan yang

                            dikemukakan oleh Dacey di mana

                            gejala-gejala kecemasan tersebut

                            di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                            komponen psikologis komponen

                            fisiologis dan komponen sosial

                            2 Prestasi Akademik Matematika

                            Suatu pengukuran yang bertujuan

                            untuk menilai sebuah hasil dari

                            proses belajar matematika yang

                            dilakukan oleh remaja dalam satu

                            kurun waktu tertentu untuk melihat

                            pemahaman remaja mengenai

                            konsep-konsep abstrak simbol-

                            simbol yang telah diberikan oleh

                            para pendidik Alat yang

                            digunakan untuk mengukur

                            prestasi akademik matematika

                            remaja adalah dengan melihat nilai

                            rapor remaja yang dihasilkan pada

                            akhir semester

                            C Populasi dan Sampel

                            Popolasi dan sampel yang

                            digunakan dalam pengambilan data

                            adalah dengan menggunakan

                            Purposive Sampling di mana teknik

                            Purposive Sampling ini adalah teknik

                            penentuan sampling yang digunakan

                            peneliti jika peneliti mempunyai

                            pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                            dalam pengambilan sampelnya atau

                            penentuan sample untuk tujuan tertentu

                            (Riduwan 2008) Populasi yang

                            digunakan dalam peneltian ini adalah

                            para siswa dan siswi kelas XI pada

                            Sekolah Menengah Umum Negeri

                            (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                            Pengambilan populasi siswa dan siswi

                            kelas XI dilakukan karena ingin

                            melihat tingkat kecemasan pada siswa

                            dan siswi kelas XI sebelum

                            mendapatkan perhitungan matematika

                            yang terlalu kompleks dikelas

                            berikutnya Hal ini seperti yang telah

                            dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                            Nawangsari 2000) dimana semakin

                            tinggi tingkat kelas maka semakin

                            kompleks perhitungan matematikanya

                            dan bila siswa tidak mampu

                            memahami perhitungan yang lebih

                            dasar maka siswa akan cemas pada

                            pelajaran matematika ditingkatan kelas

                            berikutnya Sampel yang digunakan

                            pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                            D Teknik Pengumpulan Data

                            Teknik Pengumpulan data yang

                            digunakan dalam mengukur tingkat

                            kecemasan siswa dalam menghadapi

                            mata pelajaran matematika adalah

                            dengan menggunakan metode

                            kuesioner tertutup dengan memberikan

                            tanda checklist Kuesioner tertutup

                            dengan tanda checklist ini adalah suatu

                            daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                            yang akan diukur (Riduwan 2008)

                            Pengukuran prestasi akademik

                            matematika dilakukan dengan melihat

                            nilai rapor siswa dan siswi pada

                            pelajaran matematika

                            1 Skala Kecemasan

                            Skala kecemasan yang

                            digunakan dalam penelitian ini di

                            peroleh dari komponen-komponen

                            kecemasan yang di kemukakan

                            oleh Dacey (2000) yaitu

                            komponen psikologis komponen

                            fisiologis dan komponen sosial

                            Komponen-komponen inilah yang

                            akan dijadikan acuan atau dasar

                            pengukuran dalam penelitian ini

                            yang selanjutnya akan

                            dikembangkan menjadi item-item

                            yang akan diberikan kepada

                            responden untuk dijawab oleh

                            responden

                            Tabel 1

                            Distribusi item Skala kecemasan

                            N

                            o

                            Kom

                            pone

                            n

                            Komponen

                            Favorabe

                            l

                            Unfav

                            orabel

                            To

                            tal

                            1 Kom

                            pone

                            n

                            Psiko

                            logis

                            12345

                            67

                            8910

                            3132

                            3334

                            3536

                            3738

                            3940

                            20

                            2 Kom

                            pone

                            n

                            Fisiol

                            ogis

                            111213

                            141516

                            171819

                            20

                            4142

                            4344

                            4546

                            4748

                            4950

                            20

                            3 Kom

                            pone

                            n

                            Sosia

                            l

                            212223

                            2425

                            262728

                            2930

                            5152

                            5354

                            5556

                            5758

                            5960

                            20

                            Total 30 30 60

                            2 Prestasi Akademik

                            Prestasi akademik di peroleh

                            dengan menggunakan nilai raport

                            terakhir pada pelajaran

                            matematika

                            E Validitas dan Reliabilitas

                            Alat Pengumpulan Data

                            Pada penelitian ini digunakan

                            validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                            untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                            pengumpulan data

                            1 Validitas

                            Menurut Azwar (1997)

                            validitas adalah sejauh mana

                            ketepatan dan kecermatan suatu

                            instrument pengukur (alat tes)

                            dalam melakukan fungsi ukurnya

                            Sebuah tes dikatakan valid apabila

                            tes tersebut menjalankan fungsi

                            ukurnya atau memberikan hasil

                            ukur yang tepat dan akurat sesuai

                            dengan maksud yang dikenakan

                            dalam tes tersebut Cara

                            mendapatkan validitas dengan

                            menggunakan teknik total korelasi

                            item (korelasi product-moment)

                            Untuk batasan validitas item yang

                            digunakan dalam penelitian ini

                            ditentukan oleh peneliti dengan

                            koefisien validitas sebesar ge 03

                            (Azwar 2008)

                            2 Reliabilitas

                            Menurut Azwar (1997)

                            reliabilitas adalah pengukuran

                            terhadap suatu alat tes di mana

                            hasil ukurnya dapat terpercaya

                            sehingga bila alat tes tersebut

                            digunakan dalam beberapa kali

                            pengukuran akan menghasilkan

                            nilai yang relatif sama Cara

                            mendapatkan reliabilitas dengan

                            menggunakan teknik Alpha

                            Cronbach

                            Pada penelitian ini batas

                            koefisien realibilitas yang akan

                            digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                            ini sesuai dengan yang

                            dikemukakan oleh Azwar (2008)

                            F Teknik Analisa Data

                            Pada penelitian ini teknik

                            analisis data yang digunakan adalah

                            Product Moment Correlation Coeffient

                            Pearson di mana data yang akan di

                            analisis adalah data yang di peroleh

                            dari skala kecemasan dalam

                            menghadapi mata pelajaran

                            matematika dikorelasikan dengan data

                            nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                            matematika

                            BAB IV

                            PELAKSANAAN DAN HASIL

                            PENELITIAN

                            A Persiapan Penelitian

                            Sebelum penelitian ini

                            dimulai awalnya peneliti

                            melakukan persiapan

                            administrasi yang berupa

                            surat keterangan permohonan

                            izin dari pihak kampus

                            (Universitas Gunadarma)

                            untuk melakukan penelitian

                            ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                            setelah itu peneliti

                            menggandakan kuesioner

                            tertutup dari skala kecemasan

                            sebanyak 100 kuesioner

                            kuesioner atau skala

                            kecemasan ini berjumlah 60

                            item yang terdiri dari 30 item

                            favorable dan 30 item

                            unfavorable

                            Subjek yang digunakan

                            dalam penelitian ini adalah

                            siswa dan siswi SMU yang

                            berada di kelas XI atau kelas

                            2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                            Dalam penelitian ini peneliti

                            mengambil sampel sebanyak

                            3 kelas dan jumlah sampel

                            sebanyak 100 siswa-siswi di

                            mana 1 kelas berasal dari

                            kelas unggulan atau kelas XI

                            IPA 1 dan dua kelas lagi

                            berasal dari kelas yang tidak

                            diunggulkan atau kelas

                            reguler yaitu kelas XI IPS 2

                            dan kelas XI IPS 3 Untuk

                            mendapatkan subjek ini

                            peneliti bekerjasama dengan

                            segenap pihak sekolah dari

                            SMUN 1 Babelan Bekasi

                            yang berhubungan dengan

                            bagian kesiswaan dan guru-

                            guru BP yang menangani ke

                            tiga kelas tersebut

                            B Pelaksanaan Penelitian

                            Pada penelitian ini

                            peneliti melaksanakan try out

                            terpakai yaitu data diperoleh

                            dengan try out sekaligus

                            digunakan sebagai data dalam

                            penelitian Pengambilan data

                            dilakukan pada tanggal 13

                            Oktober 2009 untuk

                            penyebaran kuesioner atau

                            skala kecemasan yang

                            berjumlah 100 angket yang

                            terdiri dari 60 item Pada 14-

                            19 Oktober 2009 untuk

                            mengambil fotocopy raport

                            yang masih berada di siswa

                            dan siswi Pengambilan

                            fotocopy raport dilakukan

                            dalam rentang waktu 5 hari

                            disebabkan peneliti

                            mengalami kesulitan dalam

                            meminta fotocopy raport

                            kepada siswa dan siswi

                            SMUN 1 Babelan Bekasi

                            Proses pengambilan data

                            pada tanggal 13 Oktober

                            2009 dilakukan pada pukul

                            1000 sampai dengan pukul

                            1200 Proses pengambilan

                            data pertama dilakukan di

                            kelas XI IPA 1 kemudian

                            dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                            dan setelah itu dilanjutkan di

                            kelas XI IPS 2

                            Jumlah keseluruhan

                            subjek dalam penelitian ini

                            adalah berjumlah 100 siswa-

                            siswi 30 siswa-siswi berasal

                            dari kelas XI IPA 1 40

                            siswa-siswi berasal dari kelas

                            XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                            berasal dari kelas XI IPS 2

                            Penelitian ini mengalami

                            hambatan hambatan yang

                            dimaksud adalah peneliti

                            menyebarkan angket

                            sebanyak 100 namun data

                            yang dapat peneliti olah

                            hanya 84 data dan 16 data

                            yang lain tidak dapat diolah

                            karena subjek tidak mengisi

                            angket yang telah peneliti

                            berikan Sehingga penelitian

                            ini hanya terdiri dari 84

                            subjek

                            C Hasil Penelitian

                            1 Deskripsi Subjek

                            Penelitian

                            a Jenis Kelamin

                            Subjek dalam

                            penelitian ini terdiri

                            dari 46 subjek pria

                            dengan presentase

                            5476 dan 38 subjek

                            wanita dengan

                            presentase 4524

                            Dapat dilihat

                            rinciannya pada tabel

                            berikut ini

                            Tabel 2

                            Distribusi Subjek

                            Berdasarkan Jenis

                            Kelamin

                            No Jenis

                            Kelamin

                            Jumlah Presentase

                            ()

                            1 Pria 46 5476

                            2 Wanita 38 4524

                            b Usia

                            Subjek dalam

                            penelitian ini terdiri

                            dari 14 subjek yang

                            berusia 15 tahun

                            dengan presentase

                            1666 64 subjek

                            yang berusia 16 tahun

                            dengan presentase

                            7619 dan 6 subjek

                            yang berusia 17 tahun

                            dengan presentase

                            715 Dapat dilihat

                            rinciannya pada tabel

                            berikut ini

                            Tabel 3

                            Distribusi Subjek

                            Berdasarkan Usia

                            No Usia Jumlah Presentase

                            ()

                            1 15

                            tahun

                            14 1666

                            2 16

                            tahun

                            64 7619

                            3 17

                            tahun

                            6 715

                            c Kelas

                            Subjek dalam

                            penelitian ini terdiri

                            dari 30 subjek dari

                            kelas XI IPA dengan

                            presentase 3571

                            dan 54 subjek untuk

                            kelas XI IPS dengan

                            presentase 6429

                            Dapat dilihat

                            rinciannya pada tabel

                            berikut ini

                            Tabel 4

                            Distribusi Subjek

                            Berdasarkan Kelas

                            No Kelas Jumlah Presentase

                            ()

                            1 XI

                            IPA

                            30 3571

                            2 XI

                            IPS

                            54 6429

                            2 Hasil Pengukuran Mean

                            Skala Kecemasan dengan

                            Jenis Kelamin Usia dan

                            Kelas

                            a Hasil Pengukuran

                            Mean Skala

                            Kecemasan dengan

                            Jenis Kelamin

                            Tabel 5

                            Hasil pengukuran

                            Mean Skala

                            Kecemasan dengan

                            Jenis Kelamin

                            No Jenis

                            Kelamin

                            Jumlah

                            Kecemasan

                            1 Pria 46

                            2 Wanita 38

                            Berdasarkan

                            data di atas diketahui

                            bahwa mean

                            kecemasan pada pria

                            lebih tinggi dari pada

                            wanita hal ini

                            ditunjukkan dengan

                            skor7663 untuk pria

                            dan 7555 untuk

                            wanita

                            b Hasil Pengukuran

                            Mean Skala

                            Kecemasan dengan

                            Usia

                            Tabel 6

                            Hasil pengukuran

                            Mean Skala

                            Kecemasan dengan

                            Usia

                            Berdasarkan data

                            di atas diketahui

                            bahwa mean

                            kecemasan yang

                            tertinggi terletak pada

                            usia 17 tahun dengan

                            skor 8567 kemudian

                            di susul oleh usia 15

                            tahun dengan skor

                            8543 dan yang

                            terendah terletak pada

                            usia 16 tahun dengan

                            skor 8144

                            c Hasil Pengukuran

                            Mean Skala

                            Kecemasan dengan

                            Kelas

                            Tabel 7

                            Hasil pengukuran

                            Mean Skala

                            Kecemasan dengan

                            Kelas

                            No Kelas Jumlah Mean

                            Skala

                            No Usia Jumlah Mean

                            Skala

                            Kecemasan

                            1 15

                            tahun

                            14 8543

                            2 16

                            tahun

                            64 8144

                            3 17

                            tahun

                            6 8567

                            Kecemasan

                            1 XI

                            IPA

                            30

                            2 XI

                            IPS

                            54

                            Berdasarkan data

                            di atas diketahui

                            bahwa mean

                            kecemasan yang

                            tertinggi berada pada

                            kelas XI IPS dengan

                            skor 7796 dan yang

                            terendah berada pada

                            kelas XI IPA dengan

                            skor 7287

                            3 Hasil Uji Validitas dan

                            Realibilitas Skala

                            Kecemasan

                            a Uji Validitas

                            Menurut Azwar

                            (2008) validitas item

                            dapat dianggap

                            memuaskan apabila

                            koefisien validitasnya

                            sebesar ge 03

                            Berdasarkan hasil uji

                            coba pada skala

                            kecemasan yang

                            berjumlah 60 item

                            dihasilkan 36 item

                            yang valid Validitas

                            item dalam penelitian

                            ini untuk skala

                            kecemasan bergerak

                            dari 0301 sampai

                            dengan 0538

                            Distribusi item yang

                            valid dapat di lihat

                            dari tabel berikut ini

                            Tabel 8

                            Distribusi item

                            valid Skala

                            Kecemasan

                            No Komponen

                            Nomor Item

                            Favorabel

                            1 Komponen

                            Psikologis

                            1234567

                            8910

                            2 Komponen

                            Fisiologis

                            111213141516

                            17181920

                            3 Komponen

                            Sosial

                            2122232425

                            2627282930

                            Total

                            Keterangan

                            item yang tidak valid

                            b Uji Realibilitas

                            Uji realibilitas

                            dilakukan bertujuan

                            untuk mengetahui

                            konsistensi alat ukur

                            Teknik yang

                            digunakan untuk

                            mendapatkan

                            konsistensi dari alat

                            ukur yaitu teknik

                            Alpha Cronbach

                            Dalam penelitian ini

                            batas koefisien

                            reliabilitas yang

                            digunakan adalah ge

                            07 Hal ini sesuai

                            dengan pendapat dari

                            Azwar (2008)

                            Hasil uji realibiltas

                            untuk skala

                            kecemasan di peroleh

                            nilai realibitas sebesar

                            0824 Hal ini terlihat

                            pada tabel di bawah

                            ini

                            Tabel 9

                            Realibilitas Skala

                            Kecemasan

                            Reliability

                            Statistics

                            4 Hasil Uji Normalitas dan

                            Linearitas Uji Asumsi

                            a Uji Normalitas

                            Untuk melihat

                            sebaran skor dalam uji

                            normalitas dari skala

                            kecemasan dapat

                            dilihat pada uji

                            Kolmogorov-Smirnov

                            Berdasarkan hasil uji

                            normalitas pada skala

                            kecemasan diketahui

                            nilai statistiknya

                            sebesar 091 dengan

                            signifikansi sebesar

                            Cronbachs Alpha N of Items824 60

                            0084 (p gt 005) Hal

                            ini menunjukkan

                            distribusi skor skala

                            kecemasan pada

                            subjek penelitian

                            adalah normal tetapi

                            prestasi akademik

                            matematika nilai

                            statistiknya 0198

                            dengan signifikansi

                            sebesar 0000 (p lt

                            005) yang berarti

                            tidak normal

                            Distribusi skor skala

                            kecemasan terlihat

                            pada tabel berikut ini

                            Tabel 10

                            Hasil Uji

                            Normalitas Skala

                            Kecemasan

                            T

                            ests of Normality

                            Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                            091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                            a Lilliefors Significance Correction

                            b Uji Linieritas

                            Tabel 11

                            Hasil Uji Linieritas

                            Skala Kecemasan

                            dan Prestasi

                            Akademik

                            Matematika

                            ANOVAb

                            96932 1 96932 4204 044a

                            1890628 82 230561987560 83

                            RegressionResidualTotal

                            Model1

                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                            Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                            Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                            Berdasarkan hasil

                            uji linieritas diperoleh

                            signifikansi sebesar

                            0044 (p lt 005) Hal

                            ini menunjukkan

                            bahwa hubungan

                            antara skala

                            kecemasan dengan

                            prestasi akademik

                            yaitu linier

                            5 Analisis Data Uji

                            Hipotesis

                            Berdasarkan hasil uji

                            normalitas dan linieritas

                            diketahui bahwa bahwa

                            skala kecemasan normal

                            tetapi prestasi akademik

                            matematika tidak normal

                            sedangkan linieritasnya

                            adalah linier Oleh karena

                            itu untuk analisis korelasi

                            dapat menggunakan

                            analisis statistik

                            parametrik dengan teknik

                            korelasi product moment

                            Pearson

                            Berdasarkan analisis

                            data yang dilakukan

                            dengan menggunakan

                            teknik korelasi Pearson

                            (1-tailed) diketahui nilai

                            koefisien korelasi sebesar

                            r = - 0221 dengan taraf

                            signifikansi sebesar 0022

                            (p lt 005) Hal ini dapat

                            dilihat pada tabel berikut

                            ini

                            Tabel 12

                            Uji Hipotesis

                            Correlations

                            1 -221022

                            84 84-221 1022

                            84 84

                            Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                            Skala Kecemasan

                            Prestasi AkademikMatematika

                            SkalaKecemasan

                            PrestasiAkademik

                            Matematika

                            Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                            Hasil tersebut

                            menunjukkan bahwa

                            hipotesis penelitian ini

                            diterima artinya terdapat

                            hubungan negatif yang

                            signifikan antara

                            kecemasan dalam

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            dengan prestasi akademik

                            matematika pada remaja

                            dimana semakin tinggi

                            tingkat kecemasan remaja

                            dalam menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            maka semakin rendah

                            prestasi akademik

                            matematika pada remaja

                            6 Hasil Perhitungan Mean

                            Empirik dan Mean

                            Hipotetik

                            Hasil perhitungan dari

                            perbandingan antara

                            mean empirik dengan

                            mean hipotetik antara

                            kecemasan dalam

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika dan

                            prestasi akademik

                            matematika terlihat

                            bahwa kecemasan siswa

                            dalam menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            berada pada kategori

                            sedang Hal ini dapat

                            dilihat pada tabel berikut

                            ini

                            Tabel 13

                            Hasil Perhitungan

                            Mean Empirik dan

                            Mean Hipotetik Skala

                            Kecemasan

                            Variabel Mean

                            Empirik

                            Mean

                            Hipotetik

                            Standar

                            Deviasi

                            Skala

                            Kecemasan

                            7614 90 18

                            Dibawah ini

                            merupakan deskripsi

                            untuk lebih mengetahui

                            gambaran kecemasan

                            dalam menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            dengan klasifikasi sangat

                            rendah rendah sedang

                            tinggi dan sangat tinggi

                            yang dapat diketahui

                            dengan cara perhitungan

                            sebagai berikut

                            Jumlah aitem yang

                            valid pada skala

                            kecemasan sebanyak 36

                            item dengan

                            menggunakan kategori

                            nilai dari 1 sampai

                            dengan 4 Ini berarti nilai

                            skala terkecil berjumlah 1

                            dan yang terbesar

                            berjumlah 4 Jarak

                            minimum adalah nilai

                            terkecil dikalikan dengan

                            jumlah item yang valid (1

                            x 36 = 36) dan jarak

                            maksimum adalah nilai

                            terbesar dikalikan dengan

                            jumlah item yang valid (4

                            x 36 = 144) Untuk

                            mendapatkan nilai jarak

                            sebaran yaitu dengan cara

                            mengurangi jarak

                            maksimum dengan jarak

                            minimum (144 ndash 36 =

                            108)

                            Standar Deviasi (δ)

                            didapatkan dengan cara

                            membagi nilai jarak

                            sebaran dengan 6 atau

                            nilai jarak sebaran 6 =

                            (108 6 = 18) nilai 6 ini

                            didapat dari kurva

                            distribusi normal yang

                            terbagi atas 6 wilayah 3

                            daerah positif (+) dan 3

                            daerah negatif (-) Setelah

                            mendapatkan nilai standar

                            deviasi (δ) kemudian

                            langsung mencari nilai

                            Mean Hipotetik (micro)

                            dengan cara mengalihkan

                            nilai tengah skala dengan

                            cara mengalikan nilai

                            tengah skala dengan

                            jumlah item yang valid

                            (25 x 36 = 90) Nilai 25

                            didapatkan dari nilai

                            tengah dari kategori nilai

                            minimum (1) sampai

                            dengan kategori nilai

                            maksimum (4)

                            Berikut ini adalah

                            pengelompokkan skala

                            kecemasan yang

                            diperoleh dengan cara

                            menghitung

                            Sangat Rendah =

                            ME lt MH ndash 2SD

                            =

                            ME lt 90 -2 (18)

                            =

                            ME lt 54

                            Rendah =

                            MH ndash 2SD le ME lt MH -

                            1SD

                            =

                            90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                            =

                            54 le ME lt 72

                            Rata-rata =

                            MH ndash 1SD le ME lt MH +

                            1SD

                            =

                            90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                            =

                            72 le ME lt 108

                            Tinggi = MH +

                            1SD le ME lt MH + 2SD

                            =

                            90 + 18 le ME lt 90 + 36

                            =

                            108 le ME lt 126

                            Sangat Tinggi = ME ge

                            MH + 2SD

                            =

                            ME ge 90 + 36

                            =

                            ME ge 126

                            Tabel 14

                            Pengelompokkan Skala

                            Kecemasan (Azwar

                            2008)

                            Keterangan

                            1 ME Mean

                            Empirik

                            ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                            MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                            MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                            MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                            ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                            2 MH Mean

                            Hipotetik

                            3 SD Standar

                            Deviasi

                            Dibawah ini

                            merupakan penggolongan

                            subjek penelitian yang

                            digambarkan pada kurva

                            berikut

                            Gambar 1

                            Kurva Distribusi

                            Normal Kecemasan

                            dalam menghadapi

                            Mata Pelajaran

                            Matematika

                            Berdasarkan kurva

                            distribusi normal diatas

                            diketahui bahwa rata-rata

                            kecemasan remaja dalam

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            berada pada taraf sedang

                            atau rata-rata

                            D Pembahasan

                            Penelitian ini

                            bertujuan untuk menguji

                            hipotesis yang berbunyi

                            terdapat hubungan yang

                            negatif antara kecemasan

                            dalam menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            dengan prestasi akademik

                            matematika pada remaja

                            Berdasarkan hasil

                            pengujian hipotesis pada

                            penelitian ini hasil

                            tersebut menunjukkan

                            bahwa hipotesis diterima

                            Hal ini berarti bahwa

                            terdapat hubungan negatif

                            yang signifikan antara

                            kecemasan dalam

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            dengan prestasi akademik -2SD

                            -1SD

                            MH

                            +1SD

                            +2SD54 72 90 10

                            8126

                            Sangat Rendah

                            Rendah

                            Sedang

                            Tinggi

                            Sangat Tinggi

                            7614

                            matematika pada remaja

                            dimana semakin tinggi

                            tingkat kecemasan remaja

                            dalam menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            maka semakin rendah

                            prestasi akademik

                            matematika pada remaja

                            Menurut Nawangsari

                            (2000) kecemasan adalah

                            suatu kondisi yang tidak

                            menyenangkan meliputi

                            rasa takut rasa tegang

                            khawatir bingung tidak

                            suka yang sifatnya

                            subjektif dan timbul

                            karena adanya perasaan

                            tidak aman terhadap

                            bahaya yang diduga akan

                            terjadi Kecemasan bisa

                            terjadi dalam berbagai

                            macam kondisi ketika

                            kecemasan ini terjadi

                            pada saat individu sedang

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            maka secara jelas

                            individu tersebut akan

                            memiliki perasaan tidak

                            aman saat menghadapi

                            mata pelajaran

                            matematika

                            Hal ini terlihat dalam

                            penelitian ini dimana

                            hasil mean empirik skala

                            kcemasan dalam

                            penelitian ini yaitu 7614

                            berada pada posisi rata-

                            rata Hasil ini

                            menunjukkan bahwa

                            terdapat kecemasan yang

                            dialami oleh siswa dan

                            siswi kelas XI di Sekolah

                            Menengah Umum Negeri

                            (SMUN) 1 Babelan

                            Bekasi saat menghadapi

                            mata pelajaran

                            matematika

                            Kecemasan siswa

                            dan siswi dalam

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            dipengaruhi oleh

                            beberapa faktor

                            Berdasarkan gabungan

                            dari pendapat Jersild dari

                            Ahli Konstitusi (ahli yang

                            meneliti tentang sifat

                            alamiah yang dimiliki

                            oleh setiap individu)

                            Freud dari Ahli

                            Psikoanalisis Calvin S

                            Hall dari Ahli Kultural

                            dan Mowrer dari Ahli

                            Teori Belajar (dalam

                            Soeharjono 1988) faktor

                            yang mempengaruhi

                            remaja menjadi cemas

                            yaitu faktor Mikrokosmos

                            (keadaan diri individu)

                            seperti keadaan biologi

                            individu seperti jenis

                            kelamin dan dapat pula

                            dipengaruhi oleh

                            perkembangan individu

                            yang dapat dilihat dari

                            usia individu dan faktor

                            Makrokosmos (keadaan

                            lingkungan) seperti

                            lingkungan kelas

                            Hal ini terlihat dari

                            hasil data yang diperoleh

                            dalam penelitian ini

                            berdasarkan hasil data

                            yang didapatkan

                            kecemasan dapat

                            dipengaruhi oleh jenis

                            kelamin usia dan kelas

                            Andi (2007) mengatakan

                            bahwa dalam belajar

                            matematika diperlukan

                            rasa ingin tahu perhatian

                            dan minat dalam

                            mempelajari matematika

                            serta sikap ulet dan

                            percaya diri dalam

                            pemecahan masalah

                            Menurut Tapia

                            (1996) kecemasan

                            terhadap pelajaran

                            matematika berhubungan

                            dengan jenis kelamin

                            dimana faktor yang

                            mempengaruhi

                            kecemasan adalah rasa

                            percaya diri minat

                            terhadap pelajaran

                            matematika dan motivasi

                            Tapia menerangkan lebih

                            lanjut bahwa rasa percaya

                            diri minat terhadap

                            pelajaran matematika dan

                            motivasi pada pria lebih

                            rendah dibandingkan

                            dengan wanita sehingga

                            pria lebih cemas dalam

                            pelajaran matematika

                            Hal ini dijelaskan

                            lebih lanjut dari hasil

                            penelitian Nawangsari

                            (2001) diperoleh data

                            bahwa siswa pria lebih

                            cemas terhadap

                            matematika dibandingkan

                            siswa wanita

                            Hal di atas juga

                            terlihat pada hasil

                            penelitian ini di mana

                            jenis kelamin subjek pria

                            lebih tinggi tingkat

                            kecemasannya

                            dibandingkan dengan

                            subjek wanita ini terlihat

                            dari skor mean

                            kecemasan 7663 pada

                            pria dan 7555 pada

                            wanita

                            Berdasarkan

                            pengamatan yang

                            dilakukan oleh Riyanto

                            (2009) di mana kelas IPS

                            lebih banyak mengalami

                            kesulitan dalam

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika jika

                            dibandingkan dengan

                            kelas IPA karena untuk

                            memahami mata

                            pelajaran matematika

                            dibutuhkan pemahaman

                            yang mendalam dan

                            latihan yang berulang kali

                            untuk memperoleh hasil

                            yang baik sedangkan

                            materi yang banyak

                            diberikan di kelas IPS

                            adalah materi yang

                            menggunakan metode

                            menghafal Hal ini lah

                            yang menyebabkan kelas

                            IPS lebih cemas bila

                            dibandingkan dengan

                            kelas IPA Hal ini sesuai

                            dengan hasil penelitian ini

                            terhadap

                            pengelompokkan kelas di

                            mana diperoleh hasil

                            mean kecemasan yang

                            tertinggi berada pada

                            kelas XI IPS dengan skor

                            7796 yang berarti bahwa

                            dalam menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            siswa kelas XI IPS lebih

                            cemas jika dibandingkan

                            dengan siswa XI IPA

                            Selanjutnya

                            berdasarkan

                            pengelompokkan usia

                            terlihat dari hasil

                            penelitian yang dilakukan

                            oleh Pearson (dalam

                            Soeharjono 1988) pada

                            100 orang anak yang

                            berusia 5 ndash 18 tahun

                            ternyata anak yang

                            berusia diatas 12 tahun

                            lebih menunjukkan rasa

                            cemas akan di caci maki

                            atau dibuat malu karena

                            tidak dapat melakukan

                            sesuatu dengan baik dan

                            benar disamping itu

                            dipengaruhi pula oleh

                            jumlah terkecil dari

                            subjek yang menduduki

                            suatu kelompok usia atau

                            jumlah terkecil dari

                            keberadaan subjek yang

                            menduduki kelompok

                            usia tertentu

                            Hasil penelitian

                            diatas terlihat pula dalam

                            penelitian ini di mana

                            diperoleh hasil mean

                            kecemasan yang tertinggi

                            terletak pada usia 17

                            tahun dengan jumlah 6

                            subjek diperoleh skor

                            mean 8567 kemudian di

                            susul oleh usia 15 tahun

                            dengan jumlah 14 subjek

                            diperoleh skor mean

                            8543 dan yang terendah

                            terletak pada usia 16

                            tahun dengan jumlah 64

                            subjek skor mean 8144

                            hasil penelitian ini

                            menunjukkan bahwa

                            kecemasan subjek dalam

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            dapat terlihat dari

                            banyaknya jumlah subjek

                            Di mana semakin banyak

                            subjek yang berada dalam

                            suatu populasi maka

                            semakin rendah tingkat

                            kecemasannya

                            Bila kecemasan

                            dalam menghadapi

                            matematika terjadi dalam

                            satu kurun waktu tertentu

                            atau satu semester secara

                            tidak langsung akan

                            mempengaruhi prestasi

                            akademik matematika

                            siswa dan siswi tersebut

                            Hal ini terlihat pada

                            data yang dihasilkan

                            dalam penelitian ini

                            dimana ada korelasi

                            negatif antara kecemasan

                            dalam menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            dengan prestasi akademik

                            matematika pada remaja

                            dengan nilai koefisien

                            korelasi sebesar r = -

                            0221 dengan signifikansi

                            sebesar 0022 (p lt 005)

                            yang artinya semakin

                            tinggi tingkat kecemasan

                            siswa dalam menghadapi

                            mata pelajaran

                            matematika maka

                            semakin rendah prestasi

                            akademik matematika

                            siswa dan sebaliknya

                            semakin rendah tingkat

                            kecemasan siswa dalam

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            maka akan semakin tinggi

                            prestasi akademik

                            matematika yang

                            dihasilkan oleh siswa

                            Hasil penelitian ini

                            ternyata sama dengan

                            penelitian yang

                            dikemukakan oleh

                            Nawangsari (2000) di

                            mana ada korelasi negatif

                            antara skor kecemasan

                            terhadap matematika

                            dengan prestasi akademik

                            pada siswa SLTP di

                            Surabaya Hal ini

                            menunjukkan bahwa

                            semakin tinggi tingkat

                            kecemasan siswa

                            terghadap pelajaran

                            matematika maka

                            semakin rendah prestasi

                            akademik yang dihasilkan

                            oleh siswa begitu pula

                            sebaliknya semakin

                            rendah tingkat kecemasan

                            siswa terhadap pelajaran

                            matematika maka

                            semakin tinggi prestasi

                            akademik yang dihasilkan

                            BAB V

                            PENUTUP

                            Kesimpulan

                            Berdasarkan hasil

                            pengumpulan data dan hasil

                            analisis data yang telah

                            dilakukan maka dapat

                            ditarik kesimpulan bahwa

                            hipotesis dalam penelitian

                            ini diterima hal ini

                            menunjukkan bahwa ada

                            hubungan yang negatif

                            antara kecemasan dalam

                            menghadapi mata pelajaran

                            matematika dengan prestasi

                            akademik matematika pada

                            siswa dan siswi kelas XI di

                            Sekolah Menengah Umum

                            Negeri (SMUN) 1 Babelan

                            Bekasi

                            Berdasarkan data

                            tambahan diperoleh hasil

                            bahwa faktor-faktor yang

                            mempengaruhi kecemasan

                            siswa dalam menghadapi

                            mata pelajaran matematika

                            adalah jenis kelamin usia

                            dan kelas Di mana siswa

                            pria cenderung lebih cemas

                            dalam menghadapi mata

                            pealajaran matematika

                            dibandingkan dengan siswa

                            wanita Selain itu diperoleh

                            pula data bahwa usia 17

                            tahun jauh lebih cemas

                            dibandingkan selanjutnya

                            disusul usia 15 tahun dan

                            16 tahun hal ini terlihat

                            dari jumlah subjek pada

                            usia tertentu di mana

                            jumlah subjek yang

                            menduduki usia 17 tahun

                            lebih sedikit atau berjumlah

                            6 subjek kemudian di susul

                            oleh usia 15 tahun yang

                            berjumlah 14 subjek dan

                            pada usia 16 tahun

                            sejumlah 64 subjek Bukan

                            hanya usia namun kelas pun

                            menunjukkan data bahwa

                            kelas XI IPS cenderung

                            lebih cemas dalam

                            menghadapi mata pelajaran

                            matematika dibandingkan

                            dengan kelas XI IPA

                            Saran

                            Berdasarkan hasil

                            penelitian yang telah

                            dilakukan peneliti

                            mempunyai beberapa saran

                            yang dapat diberikan

                            sebagai berikut

                            d Berdasarkan hasil

                            data yang diperoleh

                            terlihat bahwa

                            kecemasan siswa dan

                            siswi dalam

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            berada pada kategori

                            rata-rata atau sedang

                            Hal ini menunjukkan

                            bahwa rata-rata siswa

                            dan siswi di Sekolah

                            Menengah Umum

                            Negeri (SMUN) 1

                            Babelan Bekasi

                            mengalami

                            kecemasan cemas saat

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            Untuk mengurangi

                            kecemasan dalam

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            peneliti menyarankan

                            kepada siswa dan

                            siswi sebelum

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            diharapkan siswa dan

                            siswi dapat lebih giat

                            lagi untuk berlatih

                            mengerjakan tugas-

                            tugas matematika

                            soal-soal matematika

                            dan memperdalam

                            kembali materi yang

                            telah diajarkan oleh

                            guru matematika Hal

                            ini bertujuan untuk

                            membantu siswa dan

                            siswi agar

                            mengurangi

                            kecemasan dalam

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            Bila kecemasan itu

                            berkurang maka

                            secara tidak langsung

                            prestasi akademik

                            matematika siswa dan

                            siswi akan meningkat

                            Sehubungan

                            penelitian ini peneliti

                            menyarankan kepada para

                            peneliti selanjutnya agar

                            dapat menggunakan

                            populasi yang lebih luas

                            lagi bukan hanya siswa

                            dan siswi dari SMUN

                            (Sekolah Menengah

                            Umum Negeri) mungkin

                            dengan mengambil

                            sampel dari siswa yang

                            berasal dari SMUS

                            (Sekolah Menengah

                            Umum Swasta) untuk

                            melihat apakah siswa dari

                            SMUS (Sekolah

                            Menengah Umum

                            Swasta) juga mengalami

                            kecemasan dalam

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            yang secara langsung

                            akan mempengaruhi

                            prestasi akademik

                            matematikanya Selain itu

                            untuk pengembangan

                            teori psikologi pendidikan

                            diharapkan untuk

                            penelitian selanjutnya

                            dapat melihat kecemasan-

                            kecemasan lain yang

                            terjadi di luar mata

                            pelajaran matematika di

                            mana mata pelajaran

                            tersebut sering pula

                            dialami oleh siswa dan

                            siswi selain kecemasan

                            menghadapi mata

                            pelajaran matematika

                            Misalnya cemas

                            menghadapi pelajaran

                            kimia bahasa inggris

                            ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                            matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                            Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                            Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                            Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                            Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                            Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                            Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                            Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                            Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                            Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                            Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                            terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                            Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                            Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                            Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                            Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                            Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                            Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                            Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                            Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                            Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                            Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                            Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                            Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                            Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                            • Prestasi Akademik
                            • Mata Pelajaran Matematika
                            • Remaja
                            • Hipotesis
                            • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                            • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                            • CPopulasi dan Sampel
                            • DTeknik Pengumpulan Data
                            • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                            • FTeknik Analisa Data

                              menampilkan prestasi

                              akademiknya

                              c) Motivasi

                              Motivasi belajar

                              merupakan faktor psikis

                              yang bersifat non

                              intelektual Peranannya

                              yang khas ialah dalam

                              hal gairah atau

                              semangat belajar siswa

                              yang termotivasi kuat

                              akan mempunyai

                              banyak energi untuk

                              melakukan kegiatan

                              belajar

                              c Faktor Eksternal

                              Selain faktor-faktor

                              yang ada dalam diri siswa ada

                              hal-hal lain di luar diri yang

                              dapat mempengaruhi prestasi

                              akademik yang akan diraih

                              antara lain adalah

                              1) Faktor lingkungan keluarga

                              a) Sosial ekonomi

                              keluarga

                              Sosial ekonomi

                              keluarga yang memadai

                              akan membuat

                              seseorang lebih banyak

                              kesempatan

                              mendapatkan fasilitas

                              belajar yang lebih baik

                              mulai dari buku alat

                              tulis hingga pemilihan

                              sekolah

                              b) Pendidikan orang tua

                              Orang tua yang

                              telah menempuh

                              jenjang pendidikan

                              tinggi cenderung lebih

                              memperhatikan dan

                              memahami pentingnya

                              pendidikan bagi anak-

                              anaknya dibandingkan

                              dengan yang

                              mempunyai jenjang

                              pendidikan yang lebih

                              rendah

                              c) Perhatian orang tua dan

                              suasana hubungan

                              antara anggota keluarga

                              Dukungan dari

                              keluarga merupakan

                              suatu pemacu semangat

                              berpretasi bagi

                              seseorang Dukungan

                              dalam hal ini bisa

                              secara langsung berupa

                              pujian atau nasihat

                              maupun secara tidak

                              langsung seperti

                              hubugan keluarga yang

                              harmonis

                              2) Faktor lingkungan sekolah

                              a) Sarana dan prasarana

                              Kelengkapan

                              fasilitas sekolah seperti

                              papan tulis kapur atau

                              spidol yang dapat

                              membantu kelancaran

                              proses belajar mengajar

                              di sekolah selain itu

                              bentuk ruangan

                              sirkulasi udara dan

                              lingkungan sekitar

                              sekolah juga dapat

                              mempengaruhi proses

                              belajar mengajar

                              b) Kompetensi guru dan

                              siswa

                              Kualitas guru

                              dan siswa sangat

                              penting dalam meraih

                              prestasi kelengkapan

                              sarana dan prasarana

                              tanpa disertai kinerja

                              yang baik dari para

                              penggunanya akan sia-

                              sia belaka Bila seorang

                              siswa merasa

                              kebutuhannya untuk

                              berprestasi dengan baik

                              di sekolah terpenuhi

                              misalnya dengan

                              tersedianya fasilitas dan

                              tenaga pendidik yang

                              berkualitas yang dapat

                              menimbulkan rasa

                              keingintahuan yang

                              besar hubungan dengan

                              guru dan teman-

                              temannya berlangsung

                              harmonis maka siswa

                              akan memperoleh iklim

                              belajar yang

                              menyenangkan Dengan

                              demikian siswa akan

                              terdorong untuk terus-

                              menerus meningkatkan

                              prestasi akademiknya

                              c) Kurikulum dan metode

                              mengajar

                              Hal ini meliputi

                              materi dan bagaimana

                              cara memberikan materi

                              tersebut kepada siswa

                              Metode pembelajaran

                              yang lebih interaktif

                              (terjadi melalui dua

                              arah) sangat diperlukan

                              untuk menumbuhkan

                              minat dan peran serta

                              siswa dalam kegiatan

                              pembelajaran

                              3) Faktor lingkungan

                              masyarakat

                              a) Sosial budaya

                              Pandangan

                              masyarakat tentang

                              pentingnya pendidikan

                              akan mempengaruhi

                              kesungguhan pendidik

                              dan peserta didik

                              Masyarakat yang masih

                              memandang rendah

                              pendidikan akan enggan

                              mengirimkan anaknya

                              ke sekolah dan

                              cenderung memandang

                              rendah pekerjaan

                              gurupengajar

                              b) Partisipasi terhadap

                              pendidikan

                              Bila semua

                              pihak telah

                              berpartisipasi dan

                              mendukung kegiatan

                              pendidikan mulai dari

                              pemerintah (berupa

                              kebijakan dan

                              anggaran) sampai pada

                              masyarakat bawah

                              setiap orang akan lebih

                              menghargai dan

                              berusaha memajukan

                              pendidikan dan ilmu

                              pengetahuan

                              Pengukuran Prestasi Akademik

                              Menurut Suryabrata (1998)

                              rapor merupakan perumusan

                              terakhir yang diberikan oleh guru

                              mengenai kemajuan atau hasil

                              belajar murid-muridnya selama

                              masa tertentu

                              Azwar (1996) menyebutkan

                              bahwa ada beberapa fungsi

                              penilaian dalam pendidikan yaitu

                              a Penilaian berfungsi selektif

                              (Fungsi Sumatif)

                              Fungsi penilaian ini

                              merupakan pengukuran akhir

                              dalam suatu program dan

                              hasilnya dipakai untuk

                              menentukan apakah siswa

                              dapat dinyatakan lulus atau

                              tidak dalam program

                              pendidikan tersebut Dengan

                              kata lain penilaian berfungsi

                              untuk membantu guru

                              mengadakan seleksi terhadap

                              beberapa siswa misalnya

                              1) Memilih siswa yang akan

                              diterima di sekolah

                              2) Memilih siswa untuk dapat

                              naik kelas

                              3) Memilih siswa yang

                              seharusnya dapat beasiswa

                              b Penilaian berfungsi diagnostik

                              Fungsi penilaian ini

                              selain untuk mengetahui hasil

                              yang dicapai siswa juga

                              mengetahui kelemahan siswa

                              sehingga dengan adanya

                              penilaian maka guru dapat

                              mengetahui kelemahan dan

                              kelebihan masing-masing

                              siswa Jika guru dapat

                              mendeteksi kelemahan siswa

                              maka kelemahan tersebut dapat

                              segera diperbaiki

                              c Penilaian berfungsi sebagai

                              penempatan (Placement)

                              Setiap siswa memiliki

                              kemampuan berbeda satu sama

                              lain Penilaian dilakukan untuk

                              mengetahui di mana

                              seharusnya siswa tersebut

                              ditempatkan sesuai dengan

                              kemampuannya yang telah

                              diperlihatkannya pada prestasi

                              belajar yang telah dicapainya

                              Sebagai contoh penggunaan

                              nilai rapor SMU kelas I

                              menentukan jurusan studi di

                              kelas II dan III

                              d Penilaian berfungsi sebagai

                              pengukur keberhasilan (Fungsi

                              Formatif)

                              Penilaian berfungsi

                              untuk mengetahui sejauh mana

                              suatu program dapat

                              diterapkan Sebagai contoh

                              adalah raport di setiap semester

                              di sekolah-sekolah tingkat

                              dasar dan menegah dapat

                              dipakai untuk mengetahui

                              apakah program pendidikan

                              yang telah diterapkan berhasil

                              diterapkan atau tidak pada

                              siswa tersebut

                              Raport biasanya

                              menggambil nilai dari angka 1

                              sampai dengan 10 terutama

                              pada siswa SD sampai SMU

                              tetapi dalam kenyataan nilai

                              terendah dalam rapor yaitu 4

                              dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

                              di bawah 5 berarti tidak baik

                              atau buruk sedangkan nilai-

                              nilai di atas 5 seperti nilai 6

                              dikategorikan cukup untuk

                              nilai 7 dikategorikan lebih dari

                              cukup untuk nilai 8

                              dikategorikan baik dan untuk

                              nilai 9 dikategorikan sangat

                              baik

                              Mata Pelajaran Matematika

                              Hudoyo (dalam Yoenanto

                              2002) mendefinisikan mata

                              pelajaran matematika adalah

                              sebagai bidang ilmu yang

                              berkenaan dengan ide-ide struktur-

                              struktur dan hubungan-hubungan

                              yang di atur secara logis sehingga

                              pelajaran matematika berkaitan

                              dengan konsep-konsep abstrak

                              yang tersusun secara hirarkis dan

                              dengan penalaran deduktif

                              Nawangsari (2000) mendefinisikan

                              mata pelajaran matematika sebagai

                              suatu bidang ilmu yang membahas

                              ide-ide hubungan-hubungan

                              struktur-struktur yang berkaitan

                              dengan konsep secara abstrak dan

                              berguna dalam kehidupan sehari-

                              hari Menurut Garis-Garis Besar

                              Program Pengajaran Sekolah

                              Lanjutan Tingkat Pertama atau di

                              singkat dengan GBPP SLTP

                              (dalam Nawangsari 2001) yang di

                              maksud dengan mata pelajaran

                              matematika adalah matematika

                              sebagai salah satu ilmu dasar yang

                              dewasa ini telah berkembang amat

                              pesat baik materi maupun

                              kegunaannya

                              Dari beberapa pendapat

                              yang telah dikemukakan di atas

                              maka dapat disimpulkan bahwa

                              mata pelajaran matematika adalah

                              sebuah bidang ilmu yang paling

                              mendasar dari kehidupan sehari-

                              hari manusia di mana ilmu tersebut

                              berkenaan dengan ide-ide

                              hubungan-hubungan dan struktur-

                              struktur berkaitan dengan konsep-

                              konsep abstrak yang tersusun

                              secara hirarkis dan telah diatur

                              secara logis

                              Dimensi Mata Pelajaran

                              Matematika

                              Dalam Garis-Garis Besar

                              Program Pengajaran Sekolah

                              Lanjut Tingkat Pertama atau di

                              singkat dengan GBPP SLTP

                              (dalam Nawangsari 2001)

                              mengatakan bahwa didalam mata

                              pelajaran matematika terdapat 4

                              dimensi yaitu

                              a Mata pelajaran matematika

                              meliputi terjadinya proses

                              belajar mengajar yaitu berupa

                              sebuah kegiatan yang

                              terintegrasi (utuh terpadu)

                              antara siswa sebagai pelajar

                              yang sedang belajar dengan

                              guru sebagai pengajar yang

                              sedang mengajar dalam

                              suasana yang bersifat

                              pengajaran

                              b Mata pelajaran matematika di

                              sekolah terdiri atas bagian-

                              bagian matematika yang di

                              pilih guna menumbuh

                              kembangkan kemampuan-

                              kemampuan dan membentuk

                              pribadi siswa serta berpandu

                              pada perkembangan ilmu dan

                              teknologi

                              c Mata pelajaran matematika

                              berkenaan dengan materi yang

                              memerlukan kegiatan berfikir

                              yang berhubungan dengan

                              struktur lebih tinggi di mana

                              hal itu telah terbentuk dari apa

                              yang sudah dipelajari

                              sebelumnya Artinya bahan

                              pelajaran matematika harus

                              bermakna agar sesuai dengan

                              kemampuan dan struktur

                              kognitif yang dimiliki peserta

                              didik

                              d Mata pelajaran matematika

                              memerlukan penggunaan

                              metode instruksional

                              Remaja

                              Secara umum periode

                              remaja merupakan klimaks dari

                              periode-periode perkembangan

                              sebelumnya Dalam periode ini apa

                              yang diperoleh dalam masa-masa

                              sebelumnya di uji dan dibuktikan

                              sehingga dalam periode

                              selanjutnya individu telah

                              mempunyai suatu pola pribadi

                              yang lebih mantap Periode remaja

                              adalah masa transisi dalam periode

                              anak-anak ke periode dewasa awal

                              periode remaja dikelompokkan

                              menjadi dua fase yaitu fase remaja

                              awal dan fase remaja akhir

                              (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

                              1996) Masa remaja adalah masa

                              dimulainya perkembangan kognitif

                              yang mengarah pada pemikiran

                              operasional formal yang lebih

                              abstrak daripada pemikiran seorang

                              anak Pemikiran remaja tidak lagi

                              berupa pengalaman konkret saja

                              namun remaja sudah dapat

                              membangkitkan situasi-situasi

                              khayalan kemungkinan-

                              kemungkinan hipotesis atau dalil-

                              dalil dan penalaran yang benar-

                              benar abstrak (Santrock 2003)

                              Menurut Papalia (2004) periode

                              remaja adalah periode yang sudah

                              mulai mengabungkan pengalaman

                              yang di peroleh sebelumnya

                              dengan tantangan saat ini dan

                              memikirkan keadaan di masa yang

                              akan datang

                              Dari beberapa definisi

                              remaja yang diberikan oleh para

                              ahli dapat di tarik kesimpulan

                              bahwa masa remaja adalah masa

                              peralihan dari masa anak-anak ke

                              masa dewasa Pada masa remaja

                              merupakan masa awal dari

                              pembentukan proses pemikiran

                              operasional yang lebih abstrak

                              Sehingga pada masa ini remaja

                              sudah mulai membandingkan

                              antara pengalaman di masa lalu

                              dengan keadaan di masa sekarang

                              dan mulai memikirkan masa yang

                              datang

                              Batasan Usia

                              Periode remaja dianggap

                              sebagai masa-masa yang amat

                              penting dalam kehidupan individu

                              khususnya dalam pembentukan

                              kepribadian Masa remaja dibagi

                              dua bagian yaitu (1) periode remaja

                              awal (early adolescence) yaitu

                              berkisar antara umur 13-17 tahun

                              dan periode remaja akhir yaitu

                              umur 17 tahun sampai dengan 18

                              tahun (Puspitawati 1996)

                              Bedasarkan teori

                              perkembangan kognitif Piaget

                              (dalam Santrock 2003) masa

                              remaja dimulai pada usia 11 tahun

                              sampai dengan 15 tahun dalam

                              usia ini remaja sudah dapat berfikir

                              secara operasional formal Masa

                              remaja atau pubertas adalah proses

                              menuju kedewasaan seksual atau

                              kesuburan (kemampuan untuk

                              reproduksi) pada periode ini selain

                              perkembangan fisik diikuti pula

                              dengan perkembangan kognitif

                              sosial otonomi harga diri dan

                              keintiman dalam hubungan seksual

                              (Papalia 2004) Menurut Papalia

                              (2004) masa remaja dapat

                              dikelompokkan menjadi 3 yaitu

                              remaja awal dimulai dari usia 11-

                              13 tahun remaja madya dimulai

                              dari usia 13 tahun sampai dengan

                              18 tahun dan remaja akhir dimulai

                              dari usia 18 tahun sampai dengan

                              21 tahun

                              Dari uraian yang

                              dikemukakan di atas maka dapat

                              disimpulkan bahwa usia remaja

                              adalah dimulai dari 11 tahun

                              sampai dengan 21 tahun

                              Karakteristik Remaja

                              Periode remaja adalah

                              periode pemantapan identitas diri

                              Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                              yang dipengaruhi oleh pandangan

                              orang-orang sekitarnya serta

                              pengalaman-pengalaman

                              pribadinya akan menentukan pola

                              perilakunya sebagai orang dewasa

                              Pemantapan identitas diri ini tidak

                              selalu mulus tetapi sering melalui

                              proses yang panjang dan

                              bergejolak Oleh karena itu banyak

                              ahli menamakan periode ini

                              sebagai masa-masa strom and

                              stress atau masa up and down

                              (Santrock 2003)

                              Remaja adalah seorang

                              idealis remaja memandang

                              dunianya seperti apa yang

                              diinginkannya bukan sebagaimana

                              adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                              yang membuatnya marah cepat

                              tersinggung atau frustasi Selain

                              itu oleh keluarga dan masyarakat

                              remaja di anggap sudah menginjak

                              dewasa sehingga remaja diberi

                              tanggung jawab yang sama dengan

                              seorang yang sudah dewasa

                              Remaja mulai memperhatikan

                              prestasi dalam segala hal karena

                              ini memberinya nilai tambah untuk

                              kedudukan sosialnya di antara

                              teman sebaya maupun orang-orang

                              dewasa

                              Hubungan antara

                              Kecemasan Menghadapi

                              Mata Pelajaran

                              Matematika dengan

                              Prestasi Akademik

                              Matematika pada Remaja

                              Masa remaja dapat dikatakan

                              sebuah masa peralihan antara masa

                              anak-anak menuju ke masa dewasa

                              Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                              merupakan masa dimulainya

                              perkembangan kognitif yang mengarah

                              pada pemikiran operasional formal

                              yang lebih abstrak daripada pemikiran

                              seorang anak Pemikiran remaja tidak

                              lagi berupa pengalaman konkret saja

                              namun remaja sudah dapat

                              membangkitkan situasi-situasi

                              khayalan kemungkinan-kemungkinan

                              hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                              yang benar-benar abstrak Selain itu

                              masa remaja disebut pula sebagai masa

                              strom and stress atau masa up and

                              down (Santrock 2003) Bila pada masa

                              ini remaja menemui hambatan dalam

                              bidang tertentu maka hambatan tersbut

                              akan membuat remaja menjadi cemas

                              Menurut Crow dan Crow

                              (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                              adalah sebuah kondisi yang kurang

                              menyenangkan yang di alami oleh

                              individu yang dapat mempengaruhi

                              keadaan fisiknya Berdasarkan

                              gabungan dari pendapat Jersild dari

                              Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                              tentang sifat alamiah yang dimiliki

                              oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                              Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                              Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                              Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                              faktor yang mempengaruhi remaja

                              menjadi cemas yaitu faktor

                              Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                              seperti keadaan biologi individu seperti

                              jenis kelamin dan dapat pula

                              dipengaruhi oleh perkembangan

                              individu yang dapat dilihat dari usia

                              individu dan faktor Makrokosmos

                              (keadaan lingkungan) lingkungan

                              sekolah atau lingkungan kelas

                              Menurut Dacey (2000) dalam

                              mengenali gejala kecemasan dapat

                              ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                              komponen psikologis (afektif atau

                              perasaan) yang dapat menimbulkan

                              kecemasan adalah kegelisahan gugup

                              tegang cemas rasa tidak aman takut

                              cepat terkejut) komponen fisiologis

                              (jantung berdebar keringat dingin

                              pada telapak tangan tekanan darah

                              meninggi respon kulit terhadap aliran

                              galvanis berkurang gerakan peristaltik

                              bertambah gejala somatik atau fisik

                              (otot) gejala somatik atau fisik

                              (sensorik) gejala Respiratori

                              (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                              (pencernaan) gejala Urogenital

                              (perkemihan dan kelamin)) dan

                              komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                              dan gangguan tidur) Kecemasan

                              tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                              yang mendapatkan materi pelajaran

                              matematika

                              Menurut Garis-Garis Besar

                              Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                              Tingkat Pertama atau di singkat

                              dengan GBPP SLTP (dalam

                              Nawangsari 2001) yang di maksud

                              dengan mata pelajaran matematika

                              adalah matematika sebagai salah satu

                              ilmu dasar yang dewasa ini telah

                              berkembang amat pesat baik materi

                              maupun kegunaannya Sedangkan

                              Nawangsari (2000) mendefinisikan

                              mata pelajaran matematika sebagai

                              suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                              ide hubungan-hubungan struktur-

                              struktur yang berkaitan dengan konsep

                              secara abstrak dan berguna dalam

                              kehidupan sehari-hari Dari kedua

                              pendapat dari Garis-Garis Besar

                              Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                              Tingkat Pertama atau di singkat

                              dengan GBPP SLTP (dalam

                              Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                              (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                              matematika merupakan suatu bidang

                              ilmu yang di dalamnya membahas

                              mengenai ide-ide hubungan-

                              hubungan struktur-struktur yang

                              berkaitan dengan konsep secara

                              abstrak dan berguna dalam kehidupan

                              sehari-hari di mana bidang ilmu

                              tersebut saat ini sudah berkembang

                              pesat

                              Berkembangnya bidang ilmu

                              matematika merupakan sebuah kabar

                              yang baik untuk kemajuan Negara Di

                              mana siswa-siswinya akan menjadi

                              lebih pandai lagi dalam pelajaran

                              matematika Namun bagi siswa materi

                              pelajaran matematika merupakan

                              materi pelajaran yang sulit

                              (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                              kesulitan tersebut tidak dapat

                              diselesaikan oleh siswa dengan baik

                              maka akan menimbulkan kecemasan di

                              dalam diri siswa saat menghadapi

                              pelajaran matematika

                              Berdasarkan hasil penelitian

                              dengan menggunakan Math Anxiety

                              Quesstionairre (MAQ) yang

                              dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                              Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                              siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                              Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                              terdapat reaksi negatif dalam diri

                              remaja saat menghadapi pelajaran

                              matematika reaksi yang ditunjukkan

                              oleh remaja ketika menghadapi

                              pelajaran matematika adalah rasa tidak

                              suka kurang percaya diri gelisah

                              khawatir takut dan frustasi

                              Kecemasan saat menghadapi

                              mata pelajaran matematika dapat pula

                              terjadi pada siswa dan siswi yang

                              duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                              Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                              dipengaruhi oleh semakin

                              kompleksnya perhitungan matematika

                              di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                              (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                              telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                              Nawangsari 2000) dimana semakin

                              tinggi tingkat kelas maka semakin

                              kompleks perhitungan matematikanya

                              dan bila siswa tidak mampu

                              memahami perhitungan yang lebih

                              dasar maka siswa akan cemas pada

                              pelajaran matematika di tingkatan

                              kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                              sering muncul dalam pelajaran

                              matematika dalam satu kurun waktu

                              atau dalam satu semester maka akan

                              dapat mempengaruhi prestasi

                              akademik matematika siswa

                              Winkel (dalam Christantie

                              2007) mengatakan bahwa prestasi

                              akademik adalah proses belajar yang

                              dialami oleh siswa menghasilkan

                              perubahan-perubahan dalam bidang

                              pengetahuan dan pemahaman dalam

                              bidang nilai sikap dan keterampilan

                              Adanya perubahan tersebut tampak

                              dalam prestasi akademik yang

                              dihasilkan oleh siswa terhadap

                              pertanyaan persoalan atau tugas yang

                              diberikan oleh guru Melalui prestasi

                              akademik siswa dapat mengetahui

                              kemajuan-kemajuan yang telah

                              dicapainya dalam belajar Menurut

                              Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                              (1996) hal-hal yang dapat

                              mempengaruhi prestasi akademik

                              siswa adalah faktor internal seperti

                              kesehatan badan dan faktor eksternal

                              seperti sarana dan prasarana sekolah

                              Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                              diberikan penilaian salah satunya

                              adalah prestasi akademik matematika

                              Prestasi akademik matematika

                              siswa di Indonesia saat ini sangat

                              menurun hal ini sesuai dengan

                              penelitian yang dilakukan oleh Third

                              International Mathematics and

                              Science Study (TIMSS) pada tahun

                              1999 terhadap siswa tingkat delapan

                              tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                              Pertama (SLTP) di mana Negara

                              Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                              salah satu Negara yang prestasi

                              matematika siswanya menduduki

                              posisi yang rendah (Setyono 2005)

                              Rendahnya prestasi tersebut

                              dikarenakan oleh kurangnya

                              pemahaman siswa terhadap konsep

                              matematika (Arjuna 1999) Bila

                              kondisi tersebut terus berlanjut maka

                              akan menimbulkan kecemasan siswa

                              dalam menghadapi pelajaran

                              matematika di mana secara tidak

                              langsung dapat juga mempengaruhi

                              prestasi akademik matematika siswa

                              Melihat adanya faktor-faktor

                              yang mempengaruhi kecemasan

                              sebagaimana yang telah diungkapkan

                              di atas maka dapat dilihat bahwa

                              kecemasan siswa dalam menghadapi

                              pelajaran matematika dapat

                              mempengaruhi prestasi akademik

                              matematika siswa Hal ini terlihat dari

                              dua faktor yang menyebabkan

                              kecemasan yaitu keadaan diri individu

                              dan keadaan lingkungan di mana bila

                              faktor-faktor tersebut sering muncul

                              pada saat siswa menghadapi pelajaran

                              matematika maka hal ini dapat

                              mengangu kegiatan siswa dalam

                              belajar matematika siswa pun akan

                              merasa kurang percaya pada

                              kemampuannya dalam pelajaran

                              matematika Bila hal ini terjadi dalam

                              satu semester maka akan dapat

                              berpengaruh terhadap prestasi

                              akademik matematika siswa Faktor-

                              faktor yang dapat mempengaruhi

                              prestasi akademik yaitu faktor internal

                              seperti kesehatan badan dan faktor

                              eksternal seperti sarana dan prasarana

                              sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                              sering muncul pada siswa dalam

                              menghadapi pelajaran matematika

                              maka dapat mempengaruhi prestasi

                              akademik matematika siswa di mana

                              semakin tingginya kecemasan dalam

                              menghadapi pelajaran matematika

                              maka semakin rendah prestasi

                              akademik matematika siswa

                              Hal ini sesuai dengan penelitian

                              yang dilakukan oleh Nawangsari

                              (2000) di mana siswa yang mengalami

                              kecemasan pada pelajaran matematika

                              akan mempengaruhi prestasi akademik

                              matematika siswa hal ini dipengaruhi

                              oleh materi pelajaran yang dianggap

                              sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                              kelas yang kurang memadai dan cara

                              mengajar guru yang sulit dipahami

                              oleh siswa Sehingga saat siswa

                              menghadapi pelajaran matematika

                              siswa akan mengalami kecemasan dan

                              bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                              waktu maka akan mempengaruhi

                              prestasi akademik matematika siswa

                              Senada dengan penelitian

                              Nawangsari (2000) penelitian yang

                              dilakukan oleh Sarason (dalam

                              Nawangsari 2000) terhadap 700

                              siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                              tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                              negatif antara skor kecemasan pada

                              pelajaran matematika dengan prestasi

                              akademik matematika siswa di mana

                              korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                              semakin rendah tingkat kecemasan

                              siswa SLTP pada pelajaran matematika

                              akan semakin tinggi prestasi akademik

                              matematika atau semakin tinggi tingkat

                              kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                              matematika akan semakin rendah

                              prestasi akademik matematika

                              Hipotesis

                              Dari beberapa penjelasan yang

                              telah dikemukakan oleh para ahli di

                              atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                              hubungan yang negatif antara

                              kecemasan dalam menghadapi mata

                              pelajaran matematika dengan prestasi

                              akademik matematika pada remaja

                              dimana semakin tinggi tingkat

                              kecemasan remaja dalam menghadapi

                              mata pelajaran matematika maka

                              semakin rendah prestasi akademik

                              matematika pada remaja

                              BAB III

                              METODOLOGI PENELITIAN

                              A Identifikasi Variabel-Vari-

                              abel Penelitian

                              VariabelPrediktor Kecemasan

                              Menghadapi Mata Pelajaran

                              Matematika

                              Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                              Matematika

                              B Definisi Operasional Vari-

                              abel Penelitian

                              1 Kecemasan Menghadapi Mata

                              Pelajaran Matematika Suatu

                              bentuk ungkapan perasaan cemas

                              yang dipengaruhi faktor

                              psikologis dan faktor fisiologis

                              yang sering dialami oleh setiap

                              individu dalam kehidupan sehari-

                              hari dalam hal-hal yang berkaitan

                              dengan konsep-konsep abstrak

                              struktur-struktur atau segala

                              sesuatu yang berhubungan dengan

                              pembahasan tentang matematika

                              Alat yang digunakan untuk

                              mengukur kecemasan dalam

                              menghadapi mata pelajaran

                              matematika adalah Skala

                              Kecemasan yang didapatkan dari

                              gejala-gejala kecemasan yang

                              dikemukakan oleh Dacey di mana

                              gejala-gejala kecemasan tersebut

                              di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                              komponen psikologis komponen

                              fisiologis dan komponen sosial

                              2 Prestasi Akademik Matematika

                              Suatu pengukuran yang bertujuan

                              untuk menilai sebuah hasil dari

                              proses belajar matematika yang

                              dilakukan oleh remaja dalam satu

                              kurun waktu tertentu untuk melihat

                              pemahaman remaja mengenai

                              konsep-konsep abstrak simbol-

                              simbol yang telah diberikan oleh

                              para pendidik Alat yang

                              digunakan untuk mengukur

                              prestasi akademik matematika

                              remaja adalah dengan melihat nilai

                              rapor remaja yang dihasilkan pada

                              akhir semester

                              C Populasi dan Sampel

                              Popolasi dan sampel yang

                              digunakan dalam pengambilan data

                              adalah dengan menggunakan

                              Purposive Sampling di mana teknik

                              Purposive Sampling ini adalah teknik

                              penentuan sampling yang digunakan

                              peneliti jika peneliti mempunyai

                              pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                              dalam pengambilan sampelnya atau

                              penentuan sample untuk tujuan tertentu

                              (Riduwan 2008) Populasi yang

                              digunakan dalam peneltian ini adalah

                              para siswa dan siswi kelas XI pada

                              Sekolah Menengah Umum Negeri

                              (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                              Pengambilan populasi siswa dan siswi

                              kelas XI dilakukan karena ingin

                              melihat tingkat kecemasan pada siswa

                              dan siswi kelas XI sebelum

                              mendapatkan perhitungan matematika

                              yang terlalu kompleks dikelas

                              berikutnya Hal ini seperti yang telah

                              dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                              Nawangsari 2000) dimana semakin

                              tinggi tingkat kelas maka semakin

                              kompleks perhitungan matematikanya

                              dan bila siswa tidak mampu

                              memahami perhitungan yang lebih

                              dasar maka siswa akan cemas pada

                              pelajaran matematika ditingkatan kelas

                              berikutnya Sampel yang digunakan

                              pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                              D Teknik Pengumpulan Data

                              Teknik Pengumpulan data yang

                              digunakan dalam mengukur tingkat

                              kecemasan siswa dalam menghadapi

                              mata pelajaran matematika adalah

                              dengan menggunakan metode

                              kuesioner tertutup dengan memberikan

                              tanda checklist Kuesioner tertutup

                              dengan tanda checklist ini adalah suatu

                              daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                              yang akan diukur (Riduwan 2008)

                              Pengukuran prestasi akademik

                              matematika dilakukan dengan melihat

                              nilai rapor siswa dan siswi pada

                              pelajaran matematika

                              1 Skala Kecemasan

                              Skala kecemasan yang

                              digunakan dalam penelitian ini di

                              peroleh dari komponen-komponen

                              kecemasan yang di kemukakan

                              oleh Dacey (2000) yaitu

                              komponen psikologis komponen

                              fisiologis dan komponen sosial

                              Komponen-komponen inilah yang

                              akan dijadikan acuan atau dasar

                              pengukuran dalam penelitian ini

                              yang selanjutnya akan

                              dikembangkan menjadi item-item

                              yang akan diberikan kepada

                              responden untuk dijawab oleh

                              responden

                              Tabel 1

                              Distribusi item Skala kecemasan

                              N

                              o

                              Kom

                              pone

                              n

                              Komponen

                              Favorabe

                              l

                              Unfav

                              orabel

                              To

                              tal

                              1 Kom

                              pone

                              n

                              Psiko

                              logis

                              12345

                              67

                              8910

                              3132

                              3334

                              3536

                              3738

                              3940

                              20

                              2 Kom

                              pone

                              n

                              Fisiol

                              ogis

                              111213

                              141516

                              171819

                              20

                              4142

                              4344

                              4546

                              4748

                              4950

                              20

                              3 Kom

                              pone

                              n

                              Sosia

                              l

                              212223

                              2425

                              262728

                              2930

                              5152

                              5354

                              5556

                              5758

                              5960

                              20

                              Total 30 30 60

                              2 Prestasi Akademik

                              Prestasi akademik di peroleh

                              dengan menggunakan nilai raport

                              terakhir pada pelajaran

                              matematika

                              E Validitas dan Reliabilitas

                              Alat Pengumpulan Data

                              Pada penelitian ini digunakan

                              validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                              untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                              pengumpulan data

                              1 Validitas

                              Menurut Azwar (1997)

                              validitas adalah sejauh mana

                              ketepatan dan kecermatan suatu

                              instrument pengukur (alat tes)

                              dalam melakukan fungsi ukurnya

                              Sebuah tes dikatakan valid apabila

                              tes tersebut menjalankan fungsi

                              ukurnya atau memberikan hasil

                              ukur yang tepat dan akurat sesuai

                              dengan maksud yang dikenakan

                              dalam tes tersebut Cara

                              mendapatkan validitas dengan

                              menggunakan teknik total korelasi

                              item (korelasi product-moment)

                              Untuk batasan validitas item yang

                              digunakan dalam penelitian ini

                              ditentukan oleh peneliti dengan

                              koefisien validitas sebesar ge 03

                              (Azwar 2008)

                              2 Reliabilitas

                              Menurut Azwar (1997)

                              reliabilitas adalah pengukuran

                              terhadap suatu alat tes di mana

                              hasil ukurnya dapat terpercaya

                              sehingga bila alat tes tersebut

                              digunakan dalam beberapa kali

                              pengukuran akan menghasilkan

                              nilai yang relatif sama Cara

                              mendapatkan reliabilitas dengan

                              menggunakan teknik Alpha

                              Cronbach

                              Pada penelitian ini batas

                              koefisien realibilitas yang akan

                              digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                              ini sesuai dengan yang

                              dikemukakan oleh Azwar (2008)

                              F Teknik Analisa Data

                              Pada penelitian ini teknik

                              analisis data yang digunakan adalah

                              Product Moment Correlation Coeffient

                              Pearson di mana data yang akan di

                              analisis adalah data yang di peroleh

                              dari skala kecemasan dalam

                              menghadapi mata pelajaran

                              matematika dikorelasikan dengan data

                              nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                              matematika

                              BAB IV

                              PELAKSANAAN DAN HASIL

                              PENELITIAN

                              A Persiapan Penelitian

                              Sebelum penelitian ini

                              dimulai awalnya peneliti

                              melakukan persiapan

                              administrasi yang berupa

                              surat keterangan permohonan

                              izin dari pihak kampus

                              (Universitas Gunadarma)

                              untuk melakukan penelitian

                              ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                              setelah itu peneliti

                              menggandakan kuesioner

                              tertutup dari skala kecemasan

                              sebanyak 100 kuesioner

                              kuesioner atau skala

                              kecemasan ini berjumlah 60

                              item yang terdiri dari 30 item

                              favorable dan 30 item

                              unfavorable

                              Subjek yang digunakan

                              dalam penelitian ini adalah

                              siswa dan siswi SMU yang

                              berada di kelas XI atau kelas

                              2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                              Dalam penelitian ini peneliti

                              mengambil sampel sebanyak

                              3 kelas dan jumlah sampel

                              sebanyak 100 siswa-siswi di

                              mana 1 kelas berasal dari

                              kelas unggulan atau kelas XI

                              IPA 1 dan dua kelas lagi

                              berasal dari kelas yang tidak

                              diunggulkan atau kelas

                              reguler yaitu kelas XI IPS 2

                              dan kelas XI IPS 3 Untuk

                              mendapatkan subjek ini

                              peneliti bekerjasama dengan

                              segenap pihak sekolah dari

                              SMUN 1 Babelan Bekasi

                              yang berhubungan dengan

                              bagian kesiswaan dan guru-

                              guru BP yang menangani ke

                              tiga kelas tersebut

                              B Pelaksanaan Penelitian

                              Pada penelitian ini

                              peneliti melaksanakan try out

                              terpakai yaitu data diperoleh

                              dengan try out sekaligus

                              digunakan sebagai data dalam

                              penelitian Pengambilan data

                              dilakukan pada tanggal 13

                              Oktober 2009 untuk

                              penyebaran kuesioner atau

                              skala kecemasan yang

                              berjumlah 100 angket yang

                              terdiri dari 60 item Pada 14-

                              19 Oktober 2009 untuk

                              mengambil fotocopy raport

                              yang masih berada di siswa

                              dan siswi Pengambilan

                              fotocopy raport dilakukan

                              dalam rentang waktu 5 hari

                              disebabkan peneliti

                              mengalami kesulitan dalam

                              meminta fotocopy raport

                              kepada siswa dan siswi

                              SMUN 1 Babelan Bekasi

                              Proses pengambilan data

                              pada tanggal 13 Oktober

                              2009 dilakukan pada pukul

                              1000 sampai dengan pukul

                              1200 Proses pengambilan

                              data pertama dilakukan di

                              kelas XI IPA 1 kemudian

                              dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                              dan setelah itu dilanjutkan di

                              kelas XI IPS 2

                              Jumlah keseluruhan

                              subjek dalam penelitian ini

                              adalah berjumlah 100 siswa-

                              siswi 30 siswa-siswi berasal

                              dari kelas XI IPA 1 40

                              siswa-siswi berasal dari kelas

                              XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                              berasal dari kelas XI IPS 2

                              Penelitian ini mengalami

                              hambatan hambatan yang

                              dimaksud adalah peneliti

                              menyebarkan angket

                              sebanyak 100 namun data

                              yang dapat peneliti olah

                              hanya 84 data dan 16 data

                              yang lain tidak dapat diolah

                              karena subjek tidak mengisi

                              angket yang telah peneliti

                              berikan Sehingga penelitian

                              ini hanya terdiri dari 84

                              subjek

                              C Hasil Penelitian

                              1 Deskripsi Subjek

                              Penelitian

                              a Jenis Kelamin

                              Subjek dalam

                              penelitian ini terdiri

                              dari 46 subjek pria

                              dengan presentase

                              5476 dan 38 subjek

                              wanita dengan

                              presentase 4524

                              Dapat dilihat

                              rinciannya pada tabel

                              berikut ini

                              Tabel 2

                              Distribusi Subjek

                              Berdasarkan Jenis

                              Kelamin

                              No Jenis

                              Kelamin

                              Jumlah Presentase

                              ()

                              1 Pria 46 5476

                              2 Wanita 38 4524

                              b Usia

                              Subjek dalam

                              penelitian ini terdiri

                              dari 14 subjek yang

                              berusia 15 tahun

                              dengan presentase

                              1666 64 subjek

                              yang berusia 16 tahun

                              dengan presentase

                              7619 dan 6 subjek

                              yang berusia 17 tahun

                              dengan presentase

                              715 Dapat dilihat

                              rinciannya pada tabel

                              berikut ini

                              Tabel 3

                              Distribusi Subjek

                              Berdasarkan Usia

                              No Usia Jumlah Presentase

                              ()

                              1 15

                              tahun

                              14 1666

                              2 16

                              tahun

                              64 7619

                              3 17

                              tahun

                              6 715

                              c Kelas

                              Subjek dalam

                              penelitian ini terdiri

                              dari 30 subjek dari

                              kelas XI IPA dengan

                              presentase 3571

                              dan 54 subjek untuk

                              kelas XI IPS dengan

                              presentase 6429

                              Dapat dilihat

                              rinciannya pada tabel

                              berikut ini

                              Tabel 4

                              Distribusi Subjek

                              Berdasarkan Kelas

                              No Kelas Jumlah Presentase

                              ()

                              1 XI

                              IPA

                              30 3571

                              2 XI

                              IPS

                              54 6429

                              2 Hasil Pengukuran Mean

                              Skala Kecemasan dengan

                              Jenis Kelamin Usia dan

                              Kelas

                              a Hasil Pengukuran

                              Mean Skala

                              Kecemasan dengan

                              Jenis Kelamin

                              Tabel 5

                              Hasil pengukuran

                              Mean Skala

                              Kecemasan dengan

                              Jenis Kelamin

                              No Jenis

                              Kelamin

                              Jumlah

                              Kecemasan

                              1 Pria 46

                              2 Wanita 38

                              Berdasarkan

                              data di atas diketahui

                              bahwa mean

                              kecemasan pada pria

                              lebih tinggi dari pada

                              wanita hal ini

                              ditunjukkan dengan

                              skor7663 untuk pria

                              dan 7555 untuk

                              wanita

                              b Hasil Pengukuran

                              Mean Skala

                              Kecemasan dengan

                              Usia

                              Tabel 6

                              Hasil pengukuran

                              Mean Skala

                              Kecemasan dengan

                              Usia

                              Berdasarkan data

                              di atas diketahui

                              bahwa mean

                              kecemasan yang

                              tertinggi terletak pada

                              usia 17 tahun dengan

                              skor 8567 kemudian

                              di susul oleh usia 15

                              tahun dengan skor

                              8543 dan yang

                              terendah terletak pada

                              usia 16 tahun dengan

                              skor 8144

                              c Hasil Pengukuran

                              Mean Skala

                              Kecemasan dengan

                              Kelas

                              Tabel 7

                              Hasil pengukuran

                              Mean Skala

                              Kecemasan dengan

                              Kelas

                              No Kelas Jumlah Mean

                              Skala

                              No Usia Jumlah Mean

                              Skala

                              Kecemasan

                              1 15

                              tahun

                              14 8543

                              2 16

                              tahun

                              64 8144

                              3 17

                              tahun

                              6 8567

                              Kecemasan

                              1 XI

                              IPA

                              30

                              2 XI

                              IPS

                              54

                              Berdasarkan data

                              di atas diketahui

                              bahwa mean

                              kecemasan yang

                              tertinggi berada pada

                              kelas XI IPS dengan

                              skor 7796 dan yang

                              terendah berada pada

                              kelas XI IPA dengan

                              skor 7287

                              3 Hasil Uji Validitas dan

                              Realibilitas Skala

                              Kecemasan

                              a Uji Validitas

                              Menurut Azwar

                              (2008) validitas item

                              dapat dianggap

                              memuaskan apabila

                              koefisien validitasnya

                              sebesar ge 03

                              Berdasarkan hasil uji

                              coba pada skala

                              kecemasan yang

                              berjumlah 60 item

                              dihasilkan 36 item

                              yang valid Validitas

                              item dalam penelitian

                              ini untuk skala

                              kecemasan bergerak

                              dari 0301 sampai

                              dengan 0538

                              Distribusi item yang

                              valid dapat di lihat

                              dari tabel berikut ini

                              Tabel 8

                              Distribusi item

                              valid Skala

                              Kecemasan

                              No Komponen

                              Nomor Item

                              Favorabel

                              1 Komponen

                              Psikologis

                              1234567

                              8910

                              2 Komponen

                              Fisiologis

                              111213141516

                              17181920

                              3 Komponen

                              Sosial

                              2122232425

                              2627282930

                              Total

                              Keterangan

                              item yang tidak valid

                              b Uji Realibilitas

                              Uji realibilitas

                              dilakukan bertujuan

                              untuk mengetahui

                              konsistensi alat ukur

                              Teknik yang

                              digunakan untuk

                              mendapatkan

                              konsistensi dari alat

                              ukur yaitu teknik

                              Alpha Cronbach

                              Dalam penelitian ini

                              batas koefisien

                              reliabilitas yang

                              digunakan adalah ge

                              07 Hal ini sesuai

                              dengan pendapat dari

                              Azwar (2008)

                              Hasil uji realibiltas

                              untuk skala

                              kecemasan di peroleh

                              nilai realibitas sebesar

                              0824 Hal ini terlihat

                              pada tabel di bawah

                              ini

                              Tabel 9

                              Realibilitas Skala

                              Kecemasan

                              Reliability

                              Statistics

                              4 Hasil Uji Normalitas dan

                              Linearitas Uji Asumsi

                              a Uji Normalitas

                              Untuk melihat

                              sebaran skor dalam uji

                              normalitas dari skala

                              kecemasan dapat

                              dilihat pada uji

                              Kolmogorov-Smirnov

                              Berdasarkan hasil uji

                              normalitas pada skala

                              kecemasan diketahui

                              nilai statistiknya

                              sebesar 091 dengan

                              signifikansi sebesar

                              Cronbachs Alpha N of Items824 60

                              0084 (p gt 005) Hal

                              ini menunjukkan

                              distribusi skor skala

                              kecemasan pada

                              subjek penelitian

                              adalah normal tetapi

                              prestasi akademik

                              matematika nilai

                              statistiknya 0198

                              dengan signifikansi

                              sebesar 0000 (p lt

                              005) yang berarti

                              tidak normal

                              Distribusi skor skala

                              kecemasan terlihat

                              pada tabel berikut ini

                              Tabel 10

                              Hasil Uji

                              Normalitas Skala

                              Kecemasan

                              T

                              ests of Normality

                              Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                              091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                              a Lilliefors Significance Correction

                              b Uji Linieritas

                              Tabel 11

                              Hasil Uji Linieritas

                              Skala Kecemasan

                              dan Prestasi

                              Akademik

                              Matematika

                              ANOVAb

                              96932 1 96932 4204 044a

                              1890628 82 230561987560 83

                              RegressionResidualTotal

                              Model1

                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                              Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                              Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                              Berdasarkan hasil

                              uji linieritas diperoleh

                              signifikansi sebesar

                              0044 (p lt 005) Hal

                              ini menunjukkan

                              bahwa hubungan

                              antara skala

                              kecemasan dengan

                              prestasi akademik

                              yaitu linier

                              5 Analisis Data Uji

                              Hipotesis

                              Berdasarkan hasil uji

                              normalitas dan linieritas

                              diketahui bahwa bahwa

                              skala kecemasan normal

                              tetapi prestasi akademik

                              matematika tidak normal

                              sedangkan linieritasnya

                              adalah linier Oleh karena

                              itu untuk analisis korelasi

                              dapat menggunakan

                              analisis statistik

                              parametrik dengan teknik

                              korelasi product moment

                              Pearson

                              Berdasarkan analisis

                              data yang dilakukan

                              dengan menggunakan

                              teknik korelasi Pearson

                              (1-tailed) diketahui nilai

                              koefisien korelasi sebesar

                              r = - 0221 dengan taraf

                              signifikansi sebesar 0022

                              (p lt 005) Hal ini dapat

                              dilihat pada tabel berikut

                              ini

                              Tabel 12

                              Uji Hipotesis

                              Correlations

                              1 -221022

                              84 84-221 1022

                              84 84

                              Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                              Skala Kecemasan

                              Prestasi AkademikMatematika

                              SkalaKecemasan

                              PrestasiAkademik

                              Matematika

                              Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                              Hasil tersebut

                              menunjukkan bahwa

                              hipotesis penelitian ini

                              diterima artinya terdapat

                              hubungan negatif yang

                              signifikan antara

                              kecemasan dalam

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              dengan prestasi akademik

                              matematika pada remaja

                              dimana semakin tinggi

                              tingkat kecemasan remaja

                              dalam menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              maka semakin rendah

                              prestasi akademik

                              matematika pada remaja

                              6 Hasil Perhitungan Mean

                              Empirik dan Mean

                              Hipotetik

                              Hasil perhitungan dari

                              perbandingan antara

                              mean empirik dengan

                              mean hipotetik antara

                              kecemasan dalam

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika dan

                              prestasi akademik

                              matematika terlihat

                              bahwa kecemasan siswa

                              dalam menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              berada pada kategori

                              sedang Hal ini dapat

                              dilihat pada tabel berikut

                              ini

                              Tabel 13

                              Hasil Perhitungan

                              Mean Empirik dan

                              Mean Hipotetik Skala

                              Kecemasan

                              Variabel Mean

                              Empirik

                              Mean

                              Hipotetik

                              Standar

                              Deviasi

                              Skala

                              Kecemasan

                              7614 90 18

                              Dibawah ini

                              merupakan deskripsi

                              untuk lebih mengetahui

                              gambaran kecemasan

                              dalam menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              dengan klasifikasi sangat

                              rendah rendah sedang

                              tinggi dan sangat tinggi

                              yang dapat diketahui

                              dengan cara perhitungan

                              sebagai berikut

                              Jumlah aitem yang

                              valid pada skala

                              kecemasan sebanyak 36

                              item dengan

                              menggunakan kategori

                              nilai dari 1 sampai

                              dengan 4 Ini berarti nilai

                              skala terkecil berjumlah 1

                              dan yang terbesar

                              berjumlah 4 Jarak

                              minimum adalah nilai

                              terkecil dikalikan dengan

                              jumlah item yang valid (1

                              x 36 = 36) dan jarak

                              maksimum adalah nilai

                              terbesar dikalikan dengan

                              jumlah item yang valid (4

                              x 36 = 144) Untuk

                              mendapatkan nilai jarak

                              sebaran yaitu dengan cara

                              mengurangi jarak

                              maksimum dengan jarak

                              minimum (144 ndash 36 =

                              108)

                              Standar Deviasi (δ)

                              didapatkan dengan cara

                              membagi nilai jarak

                              sebaran dengan 6 atau

                              nilai jarak sebaran 6 =

                              (108 6 = 18) nilai 6 ini

                              didapat dari kurva

                              distribusi normal yang

                              terbagi atas 6 wilayah 3

                              daerah positif (+) dan 3

                              daerah negatif (-) Setelah

                              mendapatkan nilai standar

                              deviasi (δ) kemudian

                              langsung mencari nilai

                              Mean Hipotetik (micro)

                              dengan cara mengalihkan

                              nilai tengah skala dengan

                              cara mengalikan nilai

                              tengah skala dengan

                              jumlah item yang valid

                              (25 x 36 = 90) Nilai 25

                              didapatkan dari nilai

                              tengah dari kategori nilai

                              minimum (1) sampai

                              dengan kategori nilai

                              maksimum (4)

                              Berikut ini adalah

                              pengelompokkan skala

                              kecemasan yang

                              diperoleh dengan cara

                              menghitung

                              Sangat Rendah =

                              ME lt MH ndash 2SD

                              =

                              ME lt 90 -2 (18)

                              =

                              ME lt 54

                              Rendah =

                              MH ndash 2SD le ME lt MH -

                              1SD

                              =

                              90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                              =

                              54 le ME lt 72

                              Rata-rata =

                              MH ndash 1SD le ME lt MH +

                              1SD

                              =

                              90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                              =

                              72 le ME lt 108

                              Tinggi = MH +

                              1SD le ME lt MH + 2SD

                              =

                              90 + 18 le ME lt 90 + 36

                              =

                              108 le ME lt 126

                              Sangat Tinggi = ME ge

                              MH + 2SD

                              =

                              ME ge 90 + 36

                              =

                              ME ge 126

                              Tabel 14

                              Pengelompokkan Skala

                              Kecemasan (Azwar

                              2008)

                              Keterangan

                              1 ME Mean

                              Empirik

                              ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                              MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                              MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                              MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                              ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                              2 MH Mean

                              Hipotetik

                              3 SD Standar

                              Deviasi

                              Dibawah ini

                              merupakan penggolongan

                              subjek penelitian yang

                              digambarkan pada kurva

                              berikut

                              Gambar 1

                              Kurva Distribusi

                              Normal Kecemasan

                              dalam menghadapi

                              Mata Pelajaran

                              Matematika

                              Berdasarkan kurva

                              distribusi normal diatas

                              diketahui bahwa rata-rata

                              kecemasan remaja dalam

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              berada pada taraf sedang

                              atau rata-rata

                              D Pembahasan

                              Penelitian ini

                              bertujuan untuk menguji

                              hipotesis yang berbunyi

                              terdapat hubungan yang

                              negatif antara kecemasan

                              dalam menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              dengan prestasi akademik

                              matematika pada remaja

                              Berdasarkan hasil

                              pengujian hipotesis pada

                              penelitian ini hasil

                              tersebut menunjukkan

                              bahwa hipotesis diterima

                              Hal ini berarti bahwa

                              terdapat hubungan negatif

                              yang signifikan antara

                              kecemasan dalam

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              dengan prestasi akademik -2SD

                              -1SD

                              MH

                              +1SD

                              +2SD54 72 90 10

                              8126

                              Sangat Rendah

                              Rendah

                              Sedang

                              Tinggi

                              Sangat Tinggi

                              7614

                              matematika pada remaja

                              dimana semakin tinggi

                              tingkat kecemasan remaja

                              dalam menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              maka semakin rendah

                              prestasi akademik

                              matematika pada remaja

                              Menurut Nawangsari

                              (2000) kecemasan adalah

                              suatu kondisi yang tidak

                              menyenangkan meliputi

                              rasa takut rasa tegang

                              khawatir bingung tidak

                              suka yang sifatnya

                              subjektif dan timbul

                              karena adanya perasaan

                              tidak aman terhadap

                              bahaya yang diduga akan

                              terjadi Kecemasan bisa

                              terjadi dalam berbagai

                              macam kondisi ketika

                              kecemasan ini terjadi

                              pada saat individu sedang

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              maka secara jelas

                              individu tersebut akan

                              memiliki perasaan tidak

                              aman saat menghadapi

                              mata pelajaran

                              matematika

                              Hal ini terlihat dalam

                              penelitian ini dimana

                              hasil mean empirik skala

                              kcemasan dalam

                              penelitian ini yaitu 7614

                              berada pada posisi rata-

                              rata Hasil ini

                              menunjukkan bahwa

                              terdapat kecemasan yang

                              dialami oleh siswa dan

                              siswi kelas XI di Sekolah

                              Menengah Umum Negeri

                              (SMUN) 1 Babelan

                              Bekasi saat menghadapi

                              mata pelajaran

                              matematika

                              Kecemasan siswa

                              dan siswi dalam

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              dipengaruhi oleh

                              beberapa faktor

                              Berdasarkan gabungan

                              dari pendapat Jersild dari

                              Ahli Konstitusi (ahli yang

                              meneliti tentang sifat

                              alamiah yang dimiliki

                              oleh setiap individu)

                              Freud dari Ahli

                              Psikoanalisis Calvin S

                              Hall dari Ahli Kultural

                              dan Mowrer dari Ahli

                              Teori Belajar (dalam

                              Soeharjono 1988) faktor

                              yang mempengaruhi

                              remaja menjadi cemas

                              yaitu faktor Mikrokosmos

                              (keadaan diri individu)

                              seperti keadaan biologi

                              individu seperti jenis

                              kelamin dan dapat pula

                              dipengaruhi oleh

                              perkembangan individu

                              yang dapat dilihat dari

                              usia individu dan faktor

                              Makrokosmos (keadaan

                              lingkungan) seperti

                              lingkungan kelas

                              Hal ini terlihat dari

                              hasil data yang diperoleh

                              dalam penelitian ini

                              berdasarkan hasil data

                              yang didapatkan

                              kecemasan dapat

                              dipengaruhi oleh jenis

                              kelamin usia dan kelas

                              Andi (2007) mengatakan

                              bahwa dalam belajar

                              matematika diperlukan

                              rasa ingin tahu perhatian

                              dan minat dalam

                              mempelajari matematika

                              serta sikap ulet dan

                              percaya diri dalam

                              pemecahan masalah

                              Menurut Tapia

                              (1996) kecemasan

                              terhadap pelajaran

                              matematika berhubungan

                              dengan jenis kelamin

                              dimana faktor yang

                              mempengaruhi

                              kecemasan adalah rasa

                              percaya diri minat

                              terhadap pelajaran

                              matematika dan motivasi

                              Tapia menerangkan lebih

                              lanjut bahwa rasa percaya

                              diri minat terhadap

                              pelajaran matematika dan

                              motivasi pada pria lebih

                              rendah dibandingkan

                              dengan wanita sehingga

                              pria lebih cemas dalam

                              pelajaran matematika

                              Hal ini dijelaskan

                              lebih lanjut dari hasil

                              penelitian Nawangsari

                              (2001) diperoleh data

                              bahwa siswa pria lebih

                              cemas terhadap

                              matematika dibandingkan

                              siswa wanita

                              Hal di atas juga

                              terlihat pada hasil

                              penelitian ini di mana

                              jenis kelamin subjek pria

                              lebih tinggi tingkat

                              kecemasannya

                              dibandingkan dengan

                              subjek wanita ini terlihat

                              dari skor mean

                              kecemasan 7663 pada

                              pria dan 7555 pada

                              wanita

                              Berdasarkan

                              pengamatan yang

                              dilakukan oleh Riyanto

                              (2009) di mana kelas IPS

                              lebih banyak mengalami

                              kesulitan dalam

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika jika

                              dibandingkan dengan

                              kelas IPA karena untuk

                              memahami mata

                              pelajaran matematika

                              dibutuhkan pemahaman

                              yang mendalam dan

                              latihan yang berulang kali

                              untuk memperoleh hasil

                              yang baik sedangkan

                              materi yang banyak

                              diberikan di kelas IPS

                              adalah materi yang

                              menggunakan metode

                              menghafal Hal ini lah

                              yang menyebabkan kelas

                              IPS lebih cemas bila

                              dibandingkan dengan

                              kelas IPA Hal ini sesuai

                              dengan hasil penelitian ini

                              terhadap

                              pengelompokkan kelas di

                              mana diperoleh hasil

                              mean kecemasan yang

                              tertinggi berada pada

                              kelas XI IPS dengan skor

                              7796 yang berarti bahwa

                              dalam menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              siswa kelas XI IPS lebih

                              cemas jika dibandingkan

                              dengan siswa XI IPA

                              Selanjutnya

                              berdasarkan

                              pengelompokkan usia

                              terlihat dari hasil

                              penelitian yang dilakukan

                              oleh Pearson (dalam

                              Soeharjono 1988) pada

                              100 orang anak yang

                              berusia 5 ndash 18 tahun

                              ternyata anak yang

                              berusia diatas 12 tahun

                              lebih menunjukkan rasa

                              cemas akan di caci maki

                              atau dibuat malu karena

                              tidak dapat melakukan

                              sesuatu dengan baik dan

                              benar disamping itu

                              dipengaruhi pula oleh

                              jumlah terkecil dari

                              subjek yang menduduki

                              suatu kelompok usia atau

                              jumlah terkecil dari

                              keberadaan subjek yang

                              menduduki kelompok

                              usia tertentu

                              Hasil penelitian

                              diatas terlihat pula dalam

                              penelitian ini di mana

                              diperoleh hasil mean

                              kecemasan yang tertinggi

                              terletak pada usia 17

                              tahun dengan jumlah 6

                              subjek diperoleh skor

                              mean 8567 kemudian di

                              susul oleh usia 15 tahun

                              dengan jumlah 14 subjek

                              diperoleh skor mean

                              8543 dan yang terendah

                              terletak pada usia 16

                              tahun dengan jumlah 64

                              subjek skor mean 8144

                              hasil penelitian ini

                              menunjukkan bahwa

                              kecemasan subjek dalam

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              dapat terlihat dari

                              banyaknya jumlah subjek

                              Di mana semakin banyak

                              subjek yang berada dalam

                              suatu populasi maka

                              semakin rendah tingkat

                              kecemasannya

                              Bila kecemasan

                              dalam menghadapi

                              matematika terjadi dalam

                              satu kurun waktu tertentu

                              atau satu semester secara

                              tidak langsung akan

                              mempengaruhi prestasi

                              akademik matematika

                              siswa dan siswi tersebut

                              Hal ini terlihat pada

                              data yang dihasilkan

                              dalam penelitian ini

                              dimana ada korelasi

                              negatif antara kecemasan

                              dalam menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              dengan prestasi akademik

                              matematika pada remaja

                              dengan nilai koefisien

                              korelasi sebesar r = -

                              0221 dengan signifikansi

                              sebesar 0022 (p lt 005)

                              yang artinya semakin

                              tinggi tingkat kecemasan

                              siswa dalam menghadapi

                              mata pelajaran

                              matematika maka

                              semakin rendah prestasi

                              akademik matematika

                              siswa dan sebaliknya

                              semakin rendah tingkat

                              kecemasan siswa dalam

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              maka akan semakin tinggi

                              prestasi akademik

                              matematika yang

                              dihasilkan oleh siswa

                              Hasil penelitian ini

                              ternyata sama dengan

                              penelitian yang

                              dikemukakan oleh

                              Nawangsari (2000) di

                              mana ada korelasi negatif

                              antara skor kecemasan

                              terhadap matematika

                              dengan prestasi akademik

                              pada siswa SLTP di

                              Surabaya Hal ini

                              menunjukkan bahwa

                              semakin tinggi tingkat

                              kecemasan siswa

                              terghadap pelajaran

                              matematika maka

                              semakin rendah prestasi

                              akademik yang dihasilkan

                              oleh siswa begitu pula

                              sebaliknya semakin

                              rendah tingkat kecemasan

                              siswa terhadap pelajaran

                              matematika maka

                              semakin tinggi prestasi

                              akademik yang dihasilkan

                              BAB V

                              PENUTUP

                              Kesimpulan

                              Berdasarkan hasil

                              pengumpulan data dan hasil

                              analisis data yang telah

                              dilakukan maka dapat

                              ditarik kesimpulan bahwa

                              hipotesis dalam penelitian

                              ini diterima hal ini

                              menunjukkan bahwa ada

                              hubungan yang negatif

                              antara kecemasan dalam

                              menghadapi mata pelajaran

                              matematika dengan prestasi

                              akademik matematika pada

                              siswa dan siswi kelas XI di

                              Sekolah Menengah Umum

                              Negeri (SMUN) 1 Babelan

                              Bekasi

                              Berdasarkan data

                              tambahan diperoleh hasil

                              bahwa faktor-faktor yang

                              mempengaruhi kecemasan

                              siswa dalam menghadapi

                              mata pelajaran matematika

                              adalah jenis kelamin usia

                              dan kelas Di mana siswa

                              pria cenderung lebih cemas

                              dalam menghadapi mata

                              pealajaran matematika

                              dibandingkan dengan siswa

                              wanita Selain itu diperoleh

                              pula data bahwa usia 17

                              tahun jauh lebih cemas

                              dibandingkan selanjutnya

                              disusul usia 15 tahun dan

                              16 tahun hal ini terlihat

                              dari jumlah subjek pada

                              usia tertentu di mana

                              jumlah subjek yang

                              menduduki usia 17 tahun

                              lebih sedikit atau berjumlah

                              6 subjek kemudian di susul

                              oleh usia 15 tahun yang

                              berjumlah 14 subjek dan

                              pada usia 16 tahun

                              sejumlah 64 subjek Bukan

                              hanya usia namun kelas pun

                              menunjukkan data bahwa

                              kelas XI IPS cenderung

                              lebih cemas dalam

                              menghadapi mata pelajaran

                              matematika dibandingkan

                              dengan kelas XI IPA

                              Saran

                              Berdasarkan hasil

                              penelitian yang telah

                              dilakukan peneliti

                              mempunyai beberapa saran

                              yang dapat diberikan

                              sebagai berikut

                              d Berdasarkan hasil

                              data yang diperoleh

                              terlihat bahwa

                              kecemasan siswa dan

                              siswi dalam

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              berada pada kategori

                              rata-rata atau sedang

                              Hal ini menunjukkan

                              bahwa rata-rata siswa

                              dan siswi di Sekolah

                              Menengah Umum

                              Negeri (SMUN) 1

                              Babelan Bekasi

                              mengalami

                              kecemasan cemas saat

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              Untuk mengurangi

                              kecemasan dalam

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              peneliti menyarankan

                              kepada siswa dan

                              siswi sebelum

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              diharapkan siswa dan

                              siswi dapat lebih giat

                              lagi untuk berlatih

                              mengerjakan tugas-

                              tugas matematika

                              soal-soal matematika

                              dan memperdalam

                              kembali materi yang

                              telah diajarkan oleh

                              guru matematika Hal

                              ini bertujuan untuk

                              membantu siswa dan

                              siswi agar

                              mengurangi

                              kecemasan dalam

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              Bila kecemasan itu

                              berkurang maka

                              secara tidak langsung

                              prestasi akademik

                              matematika siswa dan

                              siswi akan meningkat

                              Sehubungan

                              penelitian ini peneliti

                              menyarankan kepada para

                              peneliti selanjutnya agar

                              dapat menggunakan

                              populasi yang lebih luas

                              lagi bukan hanya siswa

                              dan siswi dari SMUN

                              (Sekolah Menengah

                              Umum Negeri) mungkin

                              dengan mengambil

                              sampel dari siswa yang

                              berasal dari SMUS

                              (Sekolah Menengah

                              Umum Swasta) untuk

                              melihat apakah siswa dari

                              SMUS (Sekolah

                              Menengah Umum

                              Swasta) juga mengalami

                              kecemasan dalam

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              yang secara langsung

                              akan mempengaruhi

                              prestasi akademik

                              matematikanya Selain itu

                              untuk pengembangan

                              teori psikologi pendidikan

                              diharapkan untuk

                              penelitian selanjutnya

                              dapat melihat kecemasan-

                              kecemasan lain yang

                              terjadi di luar mata

                              pelajaran matematika di

                              mana mata pelajaran

                              tersebut sering pula

                              dialami oleh siswa dan

                              siswi selain kecemasan

                              menghadapi mata

                              pelajaran matematika

                              Misalnya cemas

                              menghadapi pelajaran

                              kimia bahasa inggris

                              ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                              matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                              Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                              Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                              Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                              Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                              Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                              Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                              Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                              Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                              Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                              Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                              terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                              Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                              Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                              Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                              Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                              Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                              Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                              Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                              Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                              Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                              Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                              Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                              Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                              Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                              • Prestasi Akademik
                              • Mata Pelajaran Matematika
                              • Remaja
                              • Hipotesis
                              • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                              • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                              • CPopulasi dan Sampel
                              • DTeknik Pengumpulan Data
                              • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                              • FTeknik Analisa Data

                                langsung seperti

                                hubugan keluarga yang

                                harmonis

                                2) Faktor lingkungan sekolah

                                a) Sarana dan prasarana

                                Kelengkapan

                                fasilitas sekolah seperti

                                papan tulis kapur atau

                                spidol yang dapat

                                membantu kelancaran

                                proses belajar mengajar

                                di sekolah selain itu

                                bentuk ruangan

                                sirkulasi udara dan

                                lingkungan sekitar

                                sekolah juga dapat

                                mempengaruhi proses

                                belajar mengajar

                                b) Kompetensi guru dan

                                siswa

                                Kualitas guru

                                dan siswa sangat

                                penting dalam meraih

                                prestasi kelengkapan

                                sarana dan prasarana

                                tanpa disertai kinerja

                                yang baik dari para

                                penggunanya akan sia-

                                sia belaka Bila seorang

                                siswa merasa

                                kebutuhannya untuk

                                berprestasi dengan baik

                                di sekolah terpenuhi

                                misalnya dengan

                                tersedianya fasilitas dan

                                tenaga pendidik yang

                                berkualitas yang dapat

                                menimbulkan rasa

                                keingintahuan yang

                                besar hubungan dengan

                                guru dan teman-

                                temannya berlangsung

                                harmonis maka siswa

                                akan memperoleh iklim

                                belajar yang

                                menyenangkan Dengan

                                demikian siswa akan

                                terdorong untuk terus-

                                menerus meningkatkan

                                prestasi akademiknya

                                c) Kurikulum dan metode

                                mengajar

                                Hal ini meliputi

                                materi dan bagaimana

                                cara memberikan materi

                                tersebut kepada siswa

                                Metode pembelajaran

                                yang lebih interaktif

                                (terjadi melalui dua

                                arah) sangat diperlukan

                                untuk menumbuhkan

                                minat dan peran serta

                                siswa dalam kegiatan

                                pembelajaran

                                3) Faktor lingkungan

                                masyarakat

                                a) Sosial budaya

                                Pandangan

                                masyarakat tentang

                                pentingnya pendidikan

                                akan mempengaruhi

                                kesungguhan pendidik

                                dan peserta didik

                                Masyarakat yang masih

                                memandang rendah

                                pendidikan akan enggan

                                mengirimkan anaknya

                                ke sekolah dan

                                cenderung memandang

                                rendah pekerjaan

                                gurupengajar

                                b) Partisipasi terhadap

                                pendidikan

                                Bila semua

                                pihak telah

                                berpartisipasi dan

                                mendukung kegiatan

                                pendidikan mulai dari

                                pemerintah (berupa

                                kebijakan dan

                                anggaran) sampai pada

                                masyarakat bawah

                                setiap orang akan lebih

                                menghargai dan

                                berusaha memajukan

                                pendidikan dan ilmu

                                pengetahuan

                                Pengukuran Prestasi Akademik

                                Menurut Suryabrata (1998)

                                rapor merupakan perumusan

                                terakhir yang diberikan oleh guru

                                mengenai kemajuan atau hasil

                                belajar murid-muridnya selama

                                masa tertentu

                                Azwar (1996) menyebutkan

                                bahwa ada beberapa fungsi

                                penilaian dalam pendidikan yaitu

                                a Penilaian berfungsi selektif

                                (Fungsi Sumatif)

                                Fungsi penilaian ini

                                merupakan pengukuran akhir

                                dalam suatu program dan

                                hasilnya dipakai untuk

                                menentukan apakah siswa

                                dapat dinyatakan lulus atau

                                tidak dalam program

                                pendidikan tersebut Dengan

                                kata lain penilaian berfungsi

                                untuk membantu guru

                                mengadakan seleksi terhadap

                                beberapa siswa misalnya

                                1) Memilih siswa yang akan

                                diterima di sekolah

                                2) Memilih siswa untuk dapat

                                naik kelas

                                3) Memilih siswa yang

                                seharusnya dapat beasiswa

                                b Penilaian berfungsi diagnostik

                                Fungsi penilaian ini

                                selain untuk mengetahui hasil

                                yang dicapai siswa juga

                                mengetahui kelemahan siswa

                                sehingga dengan adanya

                                penilaian maka guru dapat

                                mengetahui kelemahan dan

                                kelebihan masing-masing

                                siswa Jika guru dapat

                                mendeteksi kelemahan siswa

                                maka kelemahan tersebut dapat

                                segera diperbaiki

                                c Penilaian berfungsi sebagai

                                penempatan (Placement)

                                Setiap siswa memiliki

                                kemampuan berbeda satu sama

                                lain Penilaian dilakukan untuk

                                mengetahui di mana

                                seharusnya siswa tersebut

                                ditempatkan sesuai dengan

                                kemampuannya yang telah

                                diperlihatkannya pada prestasi

                                belajar yang telah dicapainya

                                Sebagai contoh penggunaan

                                nilai rapor SMU kelas I

                                menentukan jurusan studi di

                                kelas II dan III

                                d Penilaian berfungsi sebagai

                                pengukur keberhasilan (Fungsi

                                Formatif)

                                Penilaian berfungsi

                                untuk mengetahui sejauh mana

                                suatu program dapat

                                diterapkan Sebagai contoh

                                adalah raport di setiap semester

                                di sekolah-sekolah tingkat

                                dasar dan menegah dapat

                                dipakai untuk mengetahui

                                apakah program pendidikan

                                yang telah diterapkan berhasil

                                diterapkan atau tidak pada

                                siswa tersebut

                                Raport biasanya

                                menggambil nilai dari angka 1

                                sampai dengan 10 terutama

                                pada siswa SD sampai SMU

                                tetapi dalam kenyataan nilai

                                terendah dalam rapor yaitu 4

                                dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

                                di bawah 5 berarti tidak baik

                                atau buruk sedangkan nilai-

                                nilai di atas 5 seperti nilai 6

                                dikategorikan cukup untuk

                                nilai 7 dikategorikan lebih dari

                                cukup untuk nilai 8

                                dikategorikan baik dan untuk

                                nilai 9 dikategorikan sangat

                                baik

                                Mata Pelajaran Matematika

                                Hudoyo (dalam Yoenanto

                                2002) mendefinisikan mata

                                pelajaran matematika adalah

                                sebagai bidang ilmu yang

                                berkenaan dengan ide-ide struktur-

                                struktur dan hubungan-hubungan

                                yang di atur secara logis sehingga

                                pelajaran matematika berkaitan

                                dengan konsep-konsep abstrak

                                yang tersusun secara hirarkis dan

                                dengan penalaran deduktif

                                Nawangsari (2000) mendefinisikan

                                mata pelajaran matematika sebagai

                                suatu bidang ilmu yang membahas

                                ide-ide hubungan-hubungan

                                struktur-struktur yang berkaitan

                                dengan konsep secara abstrak dan

                                berguna dalam kehidupan sehari-

                                hari Menurut Garis-Garis Besar

                                Program Pengajaran Sekolah

                                Lanjutan Tingkat Pertama atau di

                                singkat dengan GBPP SLTP

                                (dalam Nawangsari 2001) yang di

                                maksud dengan mata pelajaran

                                matematika adalah matematika

                                sebagai salah satu ilmu dasar yang

                                dewasa ini telah berkembang amat

                                pesat baik materi maupun

                                kegunaannya

                                Dari beberapa pendapat

                                yang telah dikemukakan di atas

                                maka dapat disimpulkan bahwa

                                mata pelajaran matematika adalah

                                sebuah bidang ilmu yang paling

                                mendasar dari kehidupan sehari-

                                hari manusia di mana ilmu tersebut

                                berkenaan dengan ide-ide

                                hubungan-hubungan dan struktur-

                                struktur berkaitan dengan konsep-

                                konsep abstrak yang tersusun

                                secara hirarkis dan telah diatur

                                secara logis

                                Dimensi Mata Pelajaran

                                Matematika

                                Dalam Garis-Garis Besar

                                Program Pengajaran Sekolah

                                Lanjut Tingkat Pertama atau di

                                singkat dengan GBPP SLTP

                                (dalam Nawangsari 2001)

                                mengatakan bahwa didalam mata

                                pelajaran matematika terdapat 4

                                dimensi yaitu

                                a Mata pelajaran matematika

                                meliputi terjadinya proses

                                belajar mengajar yaitu berupa

                                sebuah kegiatan yang

                                terintegrasi (utuh terpadu)

                                antara siswa sebagai pelajar

                                yang sedang belajar dengan

                                guru sebagai pengajar yang

                                sedang mengajar dalam

                                suasana yang bersifat

                                pengajaran

                                b Mata pelajaran matematika di

                                sekolah terdiri atas bagian-

                                bagian matematika yang di

                                pilih guna menumbuh

                                kembangkan kemampuan-

                                kemampuan dan membentuk

                                pribadi siswa serta berpandu

                                pada perkembangan ilmu dan

                                teknologi

                                c Mata pelajaran matematika

                                berkenaan dengan materi yang

                                memerlukan kegiatan berfikir

                                yang berhubungan dengan

                                struktur lebih tinggi di mana

                                hal itu telah terbentuk dari apa

                                yang sudah dipelajari

                                sebelumnya Artinya bahan

                                pelajaran matematika harus

                                bermakna agar sesuai dengan

                                kemampuan dan struktur

                                kognitif yang dimiliki peserta

                                didik

                                d Mata pelajaran matematika

                                memerlukan penggunaan

                                metode instruksional

                                Remaja

                                Secara umum periode

                                remaja merupakan klimaks dari

                                periode-periode perkembangan

                                sebelumnya Dalam periode ini apa

                                yang diperoleh dalam masa-masa

                                sebelumnya di uji dan dibuktikan

                                sehingga dalam periode

                                selanjutnya individu telah

                                mempunyai suatu pola pribadi

                                yang lebih mantap Periode remaja

                                adalah masa transisi dalam periode

                                anak-anak ke periode dewasa awal

                                periode remaja dikelompokkan

                                menjadi dua fase yaitu fase remaja

                                awal dan fase remaja akhir

                                (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

                                1996) Masa remaja adalah masa

                                dimulainya perkembangan kognitif

                                yang mengarah pada pemikiran

                                operasional formal yang lebih

                                abstrak daripada pemikiran seorang

                                anak Pemikiran remaja tidak lagi

                                berupa pengalaman konkret saja

                                namun remaja sudah dapat

                                membangkitkan situasi-situasi

                                khayalan kemungkinan-

                                kemungkinan hipotesis atau dalil-

                                dalil dan penalaran yang benar-

                                benar abstrak (Santrock 2003)

                                Menurut Papalia (2004) periode

                                remaja adalah periode yang sudah

                                mulai mengabungkan pengalaman

                                yang di peroleh sebelumnya

                                dengan tantangan saat ini dan

                                memikirkan keadaan di masa yang

                                akan datang

                                Dari beberapa definisi

                                remaja yang diberikan oleh para

                                ahli dapat di tarik kesimpulan

                                bahwa masa remaja adalah masa

                                peralihan dari masa anak-anak ke

                                masa dewasa Pada masa remaja

                                merupakan masa awal dari

                                pembentukan proses pemikiran

                                operasional yang lebih abstrak

                                Sehingga pada masa ini remaja

                                sudah mulai membandingkan

                                antara pengalaman di masa lalu

                                dengan keadaan di masa sekarang

                                dan mulai memikirkan masa yang

                                datang

                                Batasan Usia

                                Periode remaja dianggap

                                sebagai masa-masa yang amat

                                penting dalam kehidupan individu

                                khususnya dalam pembentukan

                                kepribadian Masa remaja dibagi

                                dua bagian yaitu (1) periode remaja

                                awal (early adolescence) yaitu

                                berkisar antara umur 13-17 tahun

                                dan periode remaja akhir yaitu

                                umur 17 tahun sampai dengan 18

                                tahun (Puspitawati 1996)

                                Bedasarkan teori

                                perkembangan kognitif Piaget

                                (dalam Santrock 2003) masa

                                remaja dimulai pada usia 11 tahun

                                sampai dengan 15 tahun dalam

                                usia ini remaja sudah dapat berfikir

                                secara operasional formal Masa

                                remaja atau pubertas adalah proses

                                menuju kedewasaan seksual atau

                                kesuburan (kemampuan untuk

                                reproduksi) pada periode ini selain

                                perkembangan fisik diikuti pula

                                dengan perkembangan kognitif

                                sosial otonomi harga diri dan

                                keintiman dalam hubungan seksual

                                (Papalia 2004) Menurut Papalia

                                (2004) masa remaja dapat

                                dikelompokkan menjadi 3 yaitu

                                remaja awal dimulai dari usia 11-

                                13 tahun remaja madya dimulai

                                dari usia 13 tahun sampai dengan

                                18 tahun dan remaja akhir dimulai

                                dari usia 18 tahun sampai dengan

                                21 tahun

                                Dari uraian yang

                                dikemukakan di atas maka dapat

                                disimpulkan bahwa usia remaja

                                adalah dimulai dari 11 tahun

                                sampai dengan 21 tahun

                                Karakteristik Remaja

                                Periode remaja adalah

                                periode pemantapan identitas diri

                                Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                                yang dipengaruhi oleh pandangan

                                orang-orang sekitarnya serta

                                pengalaman-pengalaman

                                pribadinya akan menentukan pola

                                perilakunya sebagai orang dewasa

                                Pemantapan identitas diri ini tidak

                                selalu mulus tetapi sering melalui

                                proses yang panjang dan

                                bergejolak Oleh karena itu banyak

                                ahli menamakan periode ini

                                sebagai masa-masa strom and

                                stress atau masa up and down

                                (Santrock 2003)

                                Remaja adalah seorang

                                idealis remaja memandang

                                dunianya seperti apa yang

                                diinginkannya bukan sebagaimana

                                adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                                yang membuatnya marah cepat

                                tersinggung atau frustasi Selain

                                itu oleh keluarga dan masyarakat

                                remaja di anggap sudah menginjak

                                dewasa sehingga remaja diberi

                                tanggung jawab yang sama dengan

                                seorang yang sudah dewasa

                                Remaja mulai memperhatikan

                                prestasi dalam segala hal karena

                                ini memberinya nilai tambah untuk

                                kedudukan sosialnya di antara

                                teman sebaya maupun orang-orang

                                dewasa

                                Hubungan antara

                                Kecemasan Menghadapi

                                Mata Pelajaran

                                Matematika dengan

                                Prestasi Akademik

                                Matematika pada Remaja

                                Masa remaja dapat dikatakan

                                sebuah masa peralihan antara masa

                                anak-anak menuju ke masa dewasa

                                Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                                merupakan masa dimulainya

                                perkembangan kognitif yang mengarah

                                pada pemikiran operasional formal

                                yang lebih abstrak daripada pemikiran

                                seorang anak Pemikiran remaja tidak

                                lagi berupa pengalaman konkret saja

                                namun remaja sudah dapat

                                membangkitkan situasi-situasi

                                khayalan kemungkinan-kemungkinan

                                hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                                yang benar-benar abstrak Selain itu

                                masa remaja disebut pula sebagai masa

                                strom and stress atau masa up and

                                down (Santrock 2003) Bila pada masa

                                ini remaja menemui hambatan dalam

                                bidang tertentu maka hambatan tersbut

                                akan membuat remaja menjadi cemas

                                Menurut Crow dan Crow

                                (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                                adalah sebuah kondisi yang kurang

                                menyenangkan yang di alami oleh

                                individu yang dapat mempengaruhi

                                keadaan fisiknya Berdasarkan

                                gabungan dari pendapat Jersild dari

                                Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                                tentang sifat alamiah yang dimiliki

                                oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                                Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                                Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                                Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                                faktor yang mempengaruhi remaja

                                menjadi cemas yaitu faktor

                                Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                                seperti keadaan biologi individu seperti

                                jenis kelamin dan dapat pula

                                dipengaruhi oleh perkembangan

                                individu yang dapat dilihat dari usia

                                individu dan faktor Makrokosmos

                                (keadaan lingkungan) lingkungan

                                sekolah atau lingkungan kelas

                                Menurut Dacey (2000) dalam

                                mengenali gejala kecemasan dapat

                                ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                                komponen psikologis (afektif atau

                                perasaan) yang dapat menimbulkan

                                kecemasan adalah kegelisahan gugup

                                tegang cemas rasa tidak aman takut

                                cepat terkejut) komponen fisiologis

                                (jantung berdebar keringat dingin

                                pada telapak tangan tekanan darah

                                meninggi respon kulit terhadap aliran

                                galvanis berkurang gerakan peristaltik

                                bertambah gejala somatik atau fisik

                                (otot) gejala somatik atau fisik

                                (sensorik) gejala Respiratori

                                (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                                (pencernaan) gejala Urogenital

                                (perkemihan dan kelamin)) dan

                                komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                                dan gangguan tidur) Kecemasan

                                tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                                yang mendapatkan materi pelajaran

                                matematika

                                Menurut Garis-Garis Besar

                                Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                Tingkat Pertama atau di singkat

                                dengan GBPP SLTP (dalam

                                Nawangsari 2001) yang di maksud

                                dengan mata pelajaran matematika

                                adalah matematika sebagai salah satu

                                ilmu dasar yang dewasa ini telah

                                berkembang amat pesat baik materi

                                maupun kegunaannya Sedangkan

                                Nawangsari (2000) mendefinisikan

                                mata pelajaran matematika sebagai

                                suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                                ide hubungan-hubungan struktur-

                                struktur yang berkaitan dengan konsep

                                secara abstrak dan berguna dalam

                                kehidupan sehari-hari Dari kedua

                                pendapat dari Garis-Garis Besar

                                Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                Tingkat Pertama atau di singkat

                                dengan GBPP SLTP (dalam

                                Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                                (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                                matematika merupakan suatu bidang

                                ilmu yang di dalamnya membahas

                                mengenai ide-ide hubungan-

                                hubungan struktur-struktur yang

                                berkaitan dengan konsep secara

                                abstrak dan berguna dalam kehidupan

                                sehari-hari di mana bidang ilmu

                                tersebut saat ini sudah berkembang

                                pesat

                                Berkembangnya bidang ilmu

                                matematika merupakan sebuah kabar

                                yang baik untuk kemajuan Negara Di

                                mana siswa-siswinya akan menjadi

                                lebih pandai lagi dalam pelajaran

                                matematika Namun bagi siswa materi

                                pelajaran matematika merupakan

                                materi pelajaran yang sulit

                                (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                                kesulitan tersebut tidak dapat

                                diselesaikan oleh siswa dengan baik

                                maka akan menimbulkan kecemasan di

                                dalam diri siswa saat menghadapi

                                pelajaran matematika

                                Berdasarkan hasil penelitian

                                dengan menggunakan Math Anxiety

                                Quesstionairre (MAQ) yang

                                dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                                Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                                siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                                Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                                terdapat reaksi negatif dalam diri

                                remaja saat menghadapi pelajaran

                                matematika reaksi yang ditunjukkan

                                oleh remaja ketika menghadapi

                                pelajaran matematika adalah rasa tidak

                                suka kurang percaya diri gelisah

                                khawatir takut dan frustasi

                                Kecemasan saat menghadapi

                                mata pelajaran matematika dapat pula

                                terjadi pada siswa dan siswi yang

                                duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                                Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                                dipengaruhi oleh semakin

                                kompleksnya perhitungan matematika

                                di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                                (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                                telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                                Nawangsari 2000) dimana semakin

                                tinggi tingkat kelas maka semakin

                                kompleks perhitungan matematikanya

                                dan bila siswa tidak mampu

                                memahami perhitungan yang lebih

                                dasar maka siswa akan cemas pada

                                pelajaran matematika di tingkatan

                                kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                                sering muncul dalam pelajaran

                                matematika dalam satu kurun waktu

                                atau dalam satu semester maka akan

                                dapat mempengaruhi prestasi

                                akademik matematika siswa

                                Winkel (dalam Christantie

                                2007) mengatakan bahwa prestasi

                                akademik adalah proses belajar yang

                                dialami oleh siswa menghasilkan

                                perubahan-perubahan dalam bidang

                                pengetahuan dan pemahaman dalam

                                bidang nilai sikap dan keterampilan

                                Adanya perubahan tersebut tampak

                                dalam prestasi akademik yang

                                dihasilkan oleh siswa terhadap

                                pertanyaan persoalan atau tugas yang

                                diberikan oleh guru Melalui prestasi

                                akademik siswa dapat mengetahui

                                kemajuan-kemajuan yang telah

                                dicapainya dalam belajar Menurut

                                Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                                (1996) hal-hal yang dapat

                                mempengaruhi prestasi akademik

                                siswa adalah faktor internal seperti

                                kesehatan badan dan faktor eksternal

                                seperti sarana dan prasarana sekolah

                                Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                                diberikan penilaian salah satunya

                                adalah prestasi akademik matematika

                                Prestasi akademik matematika

                                siswa di Indonesia saat ini sangat

                                menurun hal ini sesuai dengan

                                penelitian yang dilakukan oleh Third

                                International Mathematics and

                                Science Study (TIMSS) pada tahun

                                1999 terhadap siswa tingkat delapan

                                tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                                Pertama (SLTP) di mana Negara

                                Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                                salah satu Negara yang prestasi

                                matematika siswanya menduduki

                                posisi yang rendah (Setyono 2005)

                                Rendahnya prestasi tersebut

                                dikarenakan oleh kurangnya

                                pemahaman siswa terhadap konsep

                                matematika (Arjuna 1999) Bila

                                kondisi tersebut terus berlanjut maka

                                akan menimbulkan kecemasan siswa

                                dalam menghadapi pelajaran

                                matematika di mana secara tidak

                                langsung dapat juga mempengaruhi

                                prestasi akademik matematika siswa

                                Melihat adanya faktor-faktor

                                yang mempengaruhi kecemasan

                                sebagaimana yang telah diungkapkan

                                di atas maka dapat dilihat bahwa

                                kecemasan siswa dalam menghadapi

                                pelajaran matematika dapat

                                mempengaruhi prestasi akademik

                                matematika siswa Hal ini terlihat dari

                                dua faktor yang menyebabkan

                                kecemasan yaitu keadaan diri individu

                                dan keadaan lingkungan di mana bila

                                faktor-faktor tersebut sering muncul

                                pada saat siswa menghadapi pelajaran

                                matematika maka hal ini dapat

                                mengangu kegiatan siswa dalam

                                belajar matematika siswa pun akan

                                merasa kurang percaya pada

                                kemampuannya dalam pelajaran

                                matematika Bila hal ini terjadi dalam

                                satu semester maka akan dapat

                                berpengaruh terhadap prestasi

                                akademik matematika siswa Faktor-

                                faktor yang dapat mempengaruhi

                                prestasi akademik yaitu faktor internal

                                seperti kesehatan badan dan faktor

                                eksternal seperti sarana dan prasarana

                                sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                                sering muncul pada siswa dalam

                                menghadapi pelajaran matematika

                                maka dapat mempengaruhi prestasi

                                akademik matematika siswa di mana

                                semakin tingginya kecemasan dalam

                                menghadapi pelajaran matematika

                                maka semakin rendah prestasi

                                akademik matematika siswa

                                Hal ini sesuai dengan penelitian

                                yang dilakukan oleh Nawangsari

                                (2000) di mana siswa yang mengalami

                                kecemasan pada pelajaran matematika

                                akan mempengaruhi prestasi akademik

                                matematika siswa hal ini dipengaruhi

                                oleh materi pelajaran yang dianggap

                                sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                                kelas yang kurang memadai dan cara

                                mengajar guru yang sulit dipahami

                                oleh siswa Sehingga saat siswa

                                menghadapi pelajaran matematika

                                siswa akan mengalami kecemasan dan

                                bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                                waktu maka akan mempengaruhi

                                prestasi akademik matematika siswa

                                Senada dengan penelitian

                                Nawangsari (2000) penelitian yang

                                dilakukan oleh Sarason (dalam

                                Nawangsari 2000) terhadap 700

                                siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                                tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                                negatif antara skor kecemasan pada

                                pelajaran matematika dengan prestasi

                                akademik matematika siswa di mana

                                korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                                semakin rendah tingkat kecemasan

                                siswa SLTP pada pelajaran matematika

                                akan semakin tinggi prestasi akademik

                                matematika atau semakin tinggi tingkat

                                kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                                matematika akan semakin rendah

                                prestasi akademik matematika

                                Hipotesis

                                Dari beberapa penjelasan yang

                                telah dikemukakan oleh para ahli di

                                atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                                hubungan yang negatif antara

                                kecemasan dalam menghadapi mata

                                pelajaran matematika dengan prestasi

                                akademik matematika pada remaja

                                dimana semakin tinggi tingkat

                                kecemasan remaja dalam menghadapi

                                mata pelajaran matematika maka

                                semakin rendah prestasi akademik

                                matematika pada remaja

                                BAB III

                                METODOLOGI PENELITIAN

                                A Identifikasi Variabel-Vari-

                                abel Penelitian

                                VariabelPrediktor Kecemasan

                                Menghadapi Mata Pelajaran

                                Matematika

                                Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                                Matematika

                                B Definisi Operasional Vari-

                                abel Penelitian

                                1 Kecemasan Menghadapi Mata

                                Pelajaran Matematika Suatu

                                bentuk ungkapan perasaan cemas

                                yang dipengaruhi faktor

                                psikologis dan faktor fisiologis

                                yang sering dialami oleh setiap

                                individu dalam kehidupan sehari-

                                hari dalam hal-hal yang berkaitan

                                dengan konsep-konsep abstrak

                                struktur-struktur atau segala

                                sesuatu yang berhubungan dengan

                                pembahasan tentang matematika

                                Alat yang digunakan untuk

                                mengukur kecemasan dalam

                                menghadapi mata pelajaran

                                matematika adalah Skala

                                Kecemasan yang didapatkan dari

                                gejala-gejala kecemasan yang

                                dikemukakan oleh Dacey di mana

                                gejala-gejala kecemasan tersebut

                                di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                                komponen psikologis komponen

                                fisiologis dan komponen sosial

                                2 Prestasi Akademik Matematika

                                Suatu pengukuran yang bertujuan

                                untuk menilai sebuah hasil dari

                                proses belajar matematika yang

                                dilakukan oleh remaja dalam satu

                                kurun waktu tertentu untuk melihat

                                pemahaman remaja mengenai

                                konsep-konsep abstrak simbol-

                                simbol yang telah diberikan oleh

                                para pendidik Alat yang

                                digunakan untuk mengukur

                                prestasi akademik matematika

                                remaja adalah dengan melihat nilai

                                rapor remaja yang dihasilkan pada

                                akhir semester

                                C Populasi dan Sampel

                                Popolasi dan sampel yang

                                digunakan dalam pengambilan data

                                adalah dengan menggunakan

                                Purposive Sampling di mana teknik

                                Purposive Sampling ini adalah teknik

                                penentuan sampling yang digunakan

                                peneliti jika peneliti mempunyai

                                pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                                dalam pengambilan sampelnya atau

                                penentuan sample untuk tujuan tertentu

                                (Riduwan 2008) Populasi yang

                                digunakan dalam peneltian ini adalah

                                para siswa dan siswi kelas XI pada

                                Sekolah Menengah Umum Negeri

                                (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                                Pengambilan populasi siswa dan siswi

                                kelas XI dilakukan karena ingin

                                melihat tingkat kecemasan pada siswa

                                dan siswi kelas XI sebelum

                                mendapatkan perhitungan matematika

                                yang terlalu kompleks dikelas

                                berikutnya Hal ini seperti yang telah

                                dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                                Nawangsari 2000) dimana semakin

                                tinggi tingkat kelas maka semakin

                                kompleks perhitungan matematikanya

                                dan bila siswa tidak mampu

                                memahami perhitungan yang lebih

                                dasar maka siswa akan cemas pada

                                pelajaran matematika ditingkatan kelas

                                berikutnya Sampel yang digunakan

                                pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                                D Teknik Pengumpulan Data

                                Teknik Pengumpulan data yang

                                digunakan dalam mengukur tingkat

                                kecemasan siswa dalam menghadapi

                                mata pelajaran matematika adalah

                                dengan menggunakan metode

                                kuesioner tertutup dengan memberikan

                                tanda checklist Kuesioner tertutup

                                dengan tanda checklist ini adalah suatu

                                daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                                yang akan diukur (Riduwan 2008)

                                Pengukuran prestasi akademik

                                matematika dilakukan dengan melihat

                                nilai rapor siswa dan siswi pada

                                pelajaran matematika

                                1 Skala Kecemasan

                                Skala kecemasan yang

                                digunakan dalam penelitian ini di

                                peroleh dari komponen-komponen

                                kecemasan yang di kemukakan

                                oleh Dacey (2000) yaitu

                                komponen psikologis komponen

                                fisiologis dan komponen sosial

                                Komponen-komponen inilah yang

                                akan dijadikan acuan atau dasar

                                pengukuran dalam penelitian ini

                                yang selanjutnya akan

                                dikembangkan menjadi item-item

                                yang akan diberikan kepada

                                responden untuk dijawab oleh

                                responden

                                Tabel 1

                                Distribusi item Skala kecemasan

                                N

                                o

                                Kom

                                pone

                                n

                                Komponen

                                Favorabe

                                l

                                Unfav

                                orabel

                                To

                                tal

                                1 Kom

                                pone

                                n

                                Psiko

                                logis

                                12345

                                67

                                8910

                                3132

                                3334

                                3536

                                3738

                                3940

                                20

                                2 Kom

                                pone

                                n

                                Fisiol

                                ogis

                                111213

                                141516

                                171819

                                20

                                4142

                                4344

                                4546

                                4748

                                4950

                                20

                                3 Kom

                                pone

                                n

                                Sosia

                                l

                                212223

                                2425

                                262728

                                2930

                                5152

                                5354

                                5556

                                5758

                                5960

                                20

                                Total 30 30 60

                                2 Prestasi Akademik

                                Prestasi akademik di peroleh

                                dengan menggunakan nilai raport

                                terakhir pada pelajaran

                                matematika

                                E Validitas dan Reliabilitas

                                Alat Pengumpulan Data

                                Pada penelitian ini digunakan

                                validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                                untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                                pengumpulan data

                                1 Validitas

                                Menurut Azwar (1997)

                                validitas adalah sejauh mana

                                ketepatan dan kecermatan suatu

                                instrument pengukur (alat tes)

                                dalam melakukan fungsi ukurnya

                                Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                tes tersebut menjalankan fungsi

                                ukurnya atau memberikan hasil

                                ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                dengan maksud yang dikenakan

                                dalam tes tersebut Cara

                                mendapatkan validitas dengan

                                menggunakan teknik total korelasi

                                item (korelasi product-moment)

                                Untuk batasan validitas item yang

                                digunakan dalam penelitian ini

                                ditentukan oleh peneliti dengan

                                koefisien validitas sebesar ge 03

                                (Azwar 2008)

                                2 Reliabilitas

                                Menurut Azwar (1997)

                                reliabilitas adalah pengukuran

                                terhadap suatu alat tes di mana

                                hasil ukurnya dapat terpercaya

                                sehingga bila alat tes tersebut

                                digunakan dalam beberapa kali

                                pengukuran akan menghasilkan

                                nilai yang relatif sama Cara

                                mendapatkan reliabilitas dengan

                                menggunakan teknik Alpha

                                Cronbach

                                Pada penelitian ini batas

                                koefisien realibilitas yang akan

                                digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                ini sesuai dengan yang

                                dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                F Teknik Analisa Data

                                Pada penelitian ini teknik

                                analisis data yang digunakan adalah

                                Product Moment Correlation Coeffient

                                Pearson di mana data yang akan di

                                analisis adalah data yang di peroleh

                                dari skala kecemasan dalam

                                menghadapi mata pelajaran

                                matematika dikorelasikan dengan data

                                nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                matematika

                                BAB IV

                                PELAKSANAAN DAN HASIL

                                PENELITIAN

                                A Persiapan Penelitian

                                Sebelum penelitian ini

                                dimulai awalnya peneliti

                                melakukan persiapan

                                administrasi yang berupa

                                surat keterangan permohonan

                                izin dari pihak kampus

                                (Universitas Gunadarma)

                                untuk melakukan penelitian

                                ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                setelah itu peneliti

                                menggandakan kuesioner

                                tertutup dari skala kecemasan

                                sebanyak 100 kuesioner

                                kuesioner atau skala

                                kecemasan ini berjumlah 60

                                item yang terdiri dari 30 item

                                favorable dan 30 item

                                unfavorable

                                Subjek yang digunakan

                                dalam penelitian ini adalah

                                siswa dan siswi SMU yang

                                berada di kelas XI atau kelas

                                2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                Dalam penelitian ini peneliti

                                mengambil sampel sebanyak

                                3 kelas dan jumlah sampel

                                sebanyak 100 siswa-siswi di

                                mana 1 kelas berasal dari

                                kelas unggulan atau kelas XI

                                IPA 1 dan dua kelas lagi

                                berasal dari kelas yang tidak

                                diunggulkan atau kelas

                                reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                mendapatkan subjek ini

                                peneliti bekerjasama dengan

                                segenap pihak sekolah dari

                                SMUN 1 Babelan Bekasi

                                yang berhubungan dengan

                                bagian kesiswaan dan guru-

                                guru BP yang menangani ke

                                tiga kelas tersebut

                                B Pelaksanaan Penelitian

                                Pada penelitian ini

                                peneliti melaksanakan try out

                                terpakai yaitu data diperoleh

                                dengan try out sekaligus

                                digunakan sebagai data dalam

                                penelitian Pengambilan data

                                dilakukan pada tanggal 13

                                Oktober 2009 untuk

                                penyebaran kuesioner atau

                                skala kecemasan yang

                                berjumlah 100 angket yang

                                terdiri dari 60 item Pada 14-

                                19 Oktober 2009 untuk

                                mengambil fotocopy raport

                                yang masih berada di siswa

                                dan siswi Pengambilan

                                fotocopy raport dilakukan

                                dalam rentang waktu 5 hari

                                disebabkan peneliti

                                mengalami kesulitan dalam

                                meminta fotocopy raport

                                kepada siswa dan siswi

                                SMUN 1 Babelan Bekasi

                                Proses pengambilan data

                                pada tanggal 13 Oktober

                                2009 dilakukan pada pukul

                                1000 sampai dengan pukul

                                1200 Proses pengambilan

                                data pertama dilakukan di

                                kelas XI IPA 1 kemudian

                                dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                dan setelah itu dilanjutkan di

                                kelas XI IPS 2

                                Jumlah keseluruhan

                                subjek dalam penelitian ini

                                adalah berjumlah 100 siswa-

                                siswi 30 siswa-siswi berasal

                                dari kelas XI IPA 1 40

                                siswa-siswi berasal dari kelas

                                XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                berasal dari kelas XI IPS 2

                                Penelitian ini mengalami

                                hambatan hambatan yang

                                dimaksud adalah peneliti

                                menyebarkan angket

                                sebanyak 100 namun data

                                yang dapat peneliti olah

                                hanya 84 data dan 16 data

                                yang lain tidak dapat diolah

                                karena subjek tidak mengisi

                                angket yang telah peneliti

                                berikan Sehingga penelitian

                                ini hanya terdiri dari 84

                                subjek

                                C Hasil Penelitian

                                1 Deskripsi Subjek

                                Penelitian

                                a Jenis Kelamin

                                Subjek dalam

                                penelitian ini terdiri

                                dari 46 subjek pria

                                dengan presentase

                                5476 dan 38 subjek

                                wanita dengan

                                presentase 4524

                                Dapat dilihat

                                rinciannya pada tabel

                                berikut ini

                                Tabel 2

                                Distribusi Subjek

                                Berdasarkan Jenis

                                Kelamin

                                No Jenis

                                Kelamin

                                Jumlah Presentase

                                ()

                                1 Pria 46 5476

                                2 Wanita 38 4524

                                b Usia

                                Subjek dalam

                                penelitian ini terdiri

                                dari 14 subjek yang

                                berusia 15 tahun

                                dengan presentase

                                1666 64 subjek

                                yang berusia 16 tahun

                                dengan presentase

                                7619 dan 6 subjek

                                yang berusia 17 tahun

                                dengan presentase

                                715 Dapat dilihat

                                rinciannya pada tabel

                                berikut ini

                                Tabel 3

                                Distribusi Subjek

                                Berdasarkan Usia

                                No Usia Jumlah Presentase

                                ()

                                1 15

                                tahun

                                14 1666

                                2 16

                                tahun

                                64 7619

                                3 17

                                tahun

                                6 715

                                c Kelas

                                Subjek dalam

                                penelitian ini terdiri

                                dari 30 subjek dari

                                kelas XI IPA dengan

                                presentase 3571

                                dan 54 subjek untuk

                                kelas XI IPS dengan

                                presentase 6429

                                Dapat dilihat

                                rinciannya pada tabel

                                berikut ini

                                Tabel 4

                                Distribusi Subjek

                                Berdasarkan Kelas

                                No Kelas Jumlah Presentase

                                ()

                                1 XI

                                IPA

                                30 3571

                                2 XI

                                IPS

                                54 6429

                                2 Hasil Pengukuran Mean

                                Skala Kecemasan dengan

                                Jenis Kelamin Usia dan

                                Kelas

                                a Hasil Pengukuran

                                Mean Skala

                                Kecemasan dengan

                                Jenis Kelamin

                                Tabel 5

                                Hasil pengukuran

                                Mean Skala

                                Kecemasan dengan

                                Jenis Kelamin

                                No Jenis

                                Kelamin

                                Jumlah

                                Kecemasan

                                1 Pria 46

                                2 Wanita 38

                                Berdasarkan

                                data di atas diketahui

                                bahwa mean

                                kecemasan pada pria

                                lebih tinggi dari pada

                                wanita hal ini

                                ditunjukkan dengan

                                skor7663 untuk pria

                                dan 7555 untuk

                                wanita

                                b Hasil Pengukuran

                                Mean Skala

                                Kecemasan dengan

                                Usia

                                Tabel 6

                                Hasil pengukuran

                                Mean Skala

                                Kecemasan dengan

                                Usia

                                Berdasarkan data

                                di atas diketahui

                                bahwa mean

                                kecemasan yang

                                tertinggi terletak pada

                                usia 17 tahun dengan

                                skor 8567 kemudian

                                di susul oleh usia 15

                                tahun dengan skor

                                8543 dan yang

                                terendah terletak pada

                                usia 16 tahun dengan

                                skor 8144

                                c Hasil Pengukuran

                                Mean Skala

                                Kecemasan dengan

                                Kelas

                                Tabel 7

                                Hasil pengukuran

                                Mean Skala

                                Kecemasan dengan

                                Kelas

                                No Kelas Jumlah Mean

                                Skala

                                No Usia Jumlah Mean

                                Skala

                                Kecemasan

                                1 15

                                tahun

                                14 8543

                                2 16

                                tahun

                                64 8144

                                3 17

                                tahun

                                6 8567

                                Kecemasan

                                1 XI

                                IPA

                                30

                                2 XI

                                IPS

                                54

                                Berdasarkan data

                                di atas diketahui

                                bahwa mean

                                kecemasan yang

                                tertinggi berada pada

                                kelas XI IPS dengan

                                skor 7796 dan yang

                                terendah berada pada

                                kelas XI IPA dengan

                                skor 7287

                                3 Hasil Uji Validitas dan

                                Realibilitas Skala

                                Kecemasan

                                a Uji Validitas

                                Menurut Azwar

                                (2008) validitas item

                                dapat dianggap

                                memuaskan apabila

                                koefisien validitasnya

                                sebesar ge 03

                                Berdasarkan hasil uji

                                coba pada skala

                                kecemasan yang

                                berjumlah 60 item

                                dihasilkan 36 item

                                yang valid Validitas

                                item dalam penelitian

                                ini untuk skala

                                kecemasan bergerak

                                dari 0301 sampai

                                dengan 0538

                                Distribusi item yang

                                valid dapat di lihat

                                dari tabel berikut ini

                                Tabel 8

                                Distribusi item

                                valid Skala

                                Kecemasan

                                No Komponen

                                Nomor Item

                                Favorabel

                                1 Komponen

                                Psikologis

                                1234567

                                8910

                                2 Komponen

                                Fisiologis

                                111213141516

                                17181920

                                3 Komponen

                                Sosial

                                2122232425

                                2627282930

                                Total

                                Keterangan

                                item yang tidak valid

                                b Uji Realibilitas

                                Uji realibilitas

                                dilakukan bertujuan

                                untuk mengetahui

                                konsistensi alat ukur

                                Teknik yang

                                digunakan untuk

                                mendapatkan

                                konsistensi dari alat

                                ukur yaitu teknik

                                Alpha Cronbach

                                Dalam penelitian ini

                                batas koefisien

                                reliabilitas yang

                                digunakan adalah ge

                                07 Hal ini sesuai

                                dengan pendapat dari

                                Azwar (2008)

                                Hasil uji realibiltas

                                untuk skala

                                kecemasan di peroleh

                                nilai realibitas sebesar

                                0824 Hal ini terlihat

                                pada tabel di bawah

                                ini

                                Tabel 9

                                Realibilitas Skala

                                Kecemasan

                                Reliability

                                Statistics

                                4 Hasil Uji Normalitas dan

                                Linearitas Uji Asumsi

                                a Uji Normalitas

                                Untuk melihat

                                sebaran skor dalam uji

                                normalitas dari skala

                                kecemasan dapat

                                dilihat pada uji

                                Kolmogorov-Smirnov

                                Berdasarkan hasil uji

                                normalitas pada skala

                                kecemasan diketahui

                                nilai statistiknya

                                sebesar 091 dengan

                                signifikansi sebesar

                                Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                0084 (p gt 005) Hal

                                ini menunjukkan

                                distribusi skor skala

                                kecemasan pada

                                subjek penelitian

                                adalah normal tetapi

                                prestasi akademik

                                matematika nilai

                                statistiknya 0198

                                dengan signifikansi

                                sebesar 0000 (p lt

                                005) yang berarti

                                tidak normal

                                Distribusi skor skala

                                kecemasan terlihat

                                pada tabel berikut ini

                                Tabel 10

                                Hasil Uji

                                Normalitas Skala

                                Kecemasan

                                T

                                ests of Normality

                                Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                a Lilliefors Significance Correction

                                b Uji Linieritas

                                Tabel 11

                                Hasil Uji Linieritas

                                Skala Kecemasan

                                dan Prestasi

                                Akademik

                                Matematika

                                ANOVAb

                                96932 1 96932 4204 044a

                                1890628 82 230561987560 83

                                RegressionResidualTotal

                                Model1

                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                Berdasarkan hasil

                                uji linieritas diperoleh

                                signifikansi sebesar

                                0044 (p lt 005) Hal

                                ini menunjukkan

                                bahwa hubungan

                                antara skala

                                kecemasan dengan

                                prestasi akademik

                                yaitu linier

                                5 Analisis Data Uji

                                Hipotesis

                                Berdasarkan hasil uji

                                normalitas dan linieritas

                                diketahui bahwa bahwa

                                skala kecemasan normal

                                tetapi prestasi akademik

                                matematika tidak normal

                                sedangkan linieritasnya

                                adalah linier Oleh karena

                                itu untuk analisis korelasi

                                dapat menggunakan

                                analisis statistik

                                parametrik dengan teknik

                                korelasi product moment

                                Pearson

                                Berdasarkan analisis

                                data yang dilakukan

                                dengan menggunakan

                                teknik korelasi Pearson

                                (1-tailed) diketahui nilai

                                koefisien korelasi sebesar

                                r = - 0221 dengan taraf

                                signifikansi sebesar 0022

                                (p lt 005) Hal ini dapat

                                dilihat pada tabel berikut

                                ini

                                Tabel 12

                                Uji Hipotesis

                                Correlations

                                1 -221022

                                84 84-221 1022

                                84 84

                                Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                Skala Kecemasan

                                Prestasi AkademikMatematika

                                SkalaKecemasan

                                PrestasiAkademik

                                Matematika

                                Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                Hasil tersebut

                                menunjukkan bahwa

                                hipotesis penelitian ini

                                diterima artinya terdapat

                                hubungan negatif yang

                                signifikan antara

                                kecemasan dalam

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                dengan prestasi akademik

                                matematika pada remaja

                                dimana semakin tinggi

                                tingkat kecemasan remaja

                                dalam menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                maka semakin rendah

                                prestasi akademik

                                matematika pada remaja

                                6 Hasil Perhitungan Mean

                                Empirik dan Mean

                                Hipotetik

                                Hasil perhitungan dari

                                perbandingan antara

                                mean empirik dengan

                                mean hipotetik antara

                                kecemasan dalam

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika dan

                                prestasi akademik

                                matematika terlihat

                                bahwa kecemasan siswa

                                dalam menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                berada pada kategori

                                sedang Hal ini dapat

                                dilihat pada tabel berikut

                                ini

                                Tabel 13

                                Hasil Perhitungan

                                Mean Empirik dan

                                Mean Hipotetik Skala

                                Kecemasan

                                Variabel Mean

                                Empirik

                                Mean

                                Hipotetik

                                Standar

                                Deviasi

                                Skala

                                Kecemasan

                                7614 90 18

                                Dibawah ini

                                merupakan deskripsi

                                untuk lebih mengetahui

                                gambaran kecemasan

                                dalam menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                dengan klasifikasi sangat

                                rendah rendah sedang

                                tinggi dan sangat tinggi

                                yang dapat diketahui

                                dengan cara perhitungan

                                sebagai berikut

                                Jumlah aitem yang

                                valid pada skala

                                kecemasan sebanyak 36

                                item dengan

                                menggunakan kategori

                                nilai dari 1 sampai

                                dengan 4 Ini berarti nilai

                                skala terkecil berjumlah 1

                                dan yang terbesar

                                berjumlah 4 Jarak

                                minimum adalah nilai

                                terkecil dikalikan dengan

                                jumlah item yang valid (1

                                x 36 = 36) dan jarak

                                maksimum adalah nilai

                                terbesar dikalikan dengan

                                jumlah item yang valid (4

                                x 36 = 144) Untuk

                                mendapatkan nilai jarak

                                sebaran yaitu dengan cara

                                mengurangi jarak

                                maksimum dengan jarak

                                minimum (144 ndash 36 =

                                108)

                                Standar Deviasi (δ)

                                didapatkan dengan cara

                                membagi nilai jarak

                                sebaran dengan 6 atau

                                nilai jarak sebaran 6 =

                                (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                didapat dari kurva

                                distribusi normal yang

                                terbagi atas 6 wilayah 3

                                daerah positif (+) dan 3

                                daerah negatif (-) Setelah

                                mendapatkan nilai standar

                                deviasi (δ) kemudian

                                langsung mencari nilai

                                Mean Hipotetik (micro)

                                dengan cara mengalihkan

                                nilai tengah skala dengan

                                cara mengalikan nilai

                                tengah skala dengan

                                jumlah item yang valid

                                (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                didapatkan dari nilai

                                tengah dari kategori nilai

                                minimum (1) sampai

                                dengan kategori nilai

                                maksimum (4)

                                Berikut ini adalah

                                pengelompokkan skala

                                kecemasan yang

                                diperoleh dengan cara

                                menghitung

                                Sangat Rendah =

                                ME lt MH ndash 2SD

                                =

                                ME lt 90 -2 (18)

                                =

                                ME lt 54

                                Rendah =

                                MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                1SD

                                =

                                90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                =

                                54 le ME lt 72

                                Rata-rata =

                                MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                1SD

                                =

                                90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                =

                                72 le ME lt 108

                                Tinggi = MH +

                                1SD le ME lt MH + 2SD

                                =

                                90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                =

                                108 le ME lt 126

                                Sangat Tinggi = ME ge

                                MH + 2SD

                                =

                                ME ge 90 + 36

                                =

                                ME ge 126

                                Tabel 14

                                Pengelompokkan Skala

                                Kecemasan (Azwar

                                2008)

                                Keterangan

                                1 ME Mean

                                Empirik

                                ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                2 MH Mean

                                Hipotetik

                                3 SD Standar

                                Deviasi

                                Dibawah ini

                                merupakan penggolongan

                                subjek penelitian yang

                                digambarkan pada kurva

                                berikut

                                Gambar 1

                                Kurva Distribusi

                                Normal Kecemasan

                                dalam menghadapi

                                Mata Pelajaran

                                Matematika

                                Berdasarkan kurva

                                distribusi normal diatas

                                diketahui bahwa rata-rata

                                kecemasan remaja dalam

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                berada pada taraf sedang

                                atau rata-rata

                                D Pembahasan

                                Penelitian ini

                                bertujuan untuk menguji

                                hipotesis yang berbunyi

                                terdapat hubungan yang

                                negatif antara kecemasan

                                dalam menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                dengan prestasi akademik

                                matematika pada remaja

                                Berdasarkan hasil

                                pengujian hipotesis pada

                                penelitian ini hasil

                                tersebut menunjukkan

                                bahwa hipotesis diterima

                                Hal ini berarti bahwa

                                terdapat hubungan negatif

                                yang signifikan antara

                                kecemasan dalam

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                dengan prestasi akademik -2SD

                                -1SD

                                MH

                                +1SD

                                +2SD54 72 90 10

                                8126

                                Sangat Rendah

                                Rendah

                                Sedang

                                Tinggi

                                Sangat Tinggi

                                7614

                                matematika pada remaja

                                dimana semakin tinggi

                                tingkat kecemasan remaja

                                dalam menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                maka semakin rendah

                                prestasi akademik

                                matematika pada remaja

                                Menurut Nawangsari

                                (2000) kecemasan adalah

                                suatu kondisi yang tidak

                                menyenangkan meliputi

                                rasa takut rasa tegang

                                khawatir bingung tidak

                                suka yang sifatnya

                                subjektif dan timbul

                                karena adanya perasaan

                                tidak aman terhadap

                                bahaya yang diduga akan

                                terjadi Kecemasan bisa

                                terjadi dalam berbagai

                                macam kondisi ketika

                                kecemasan ini terjadi

                                pada saat individu sedang

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                maka secara jelas

                                individu tersebut akan

                                memiliki perasaan tidak

                                aman saat menghadapi

                                mata pelajaran

                                matematika

                                Hal ini terlihat dalam

                                penelitian ini dimana

                                hasil mean empirik skala

                                kcemasan dalam

                                penelitian ini yaitu 7614

                                berada pada posisi rata-

                                rata Hasil ini

                                menunjukkan bahwa

                                terdapat kecemasan yang

                                dialami oleh siswa dan

                                siswi kelas XI di Sekolah

                                Menengah Umum Negeri

                                (SMUN) 1 Babelan

                                Bekasi saat menghadapi

                                mata pelajaran

                                matematika

                                Kecemasan siswa

                                dan siswi dalam

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                dipengaruhi oleh

                                beberapa faktor

                                Berdasarkan gabungan

                                dari pendapat Jersild dari

                                Ahli Konstitusi (ahli yang

                                meneliti tentang sifat

                                alamiah yang dimiliki

                                oleh setiap individu)

                                Freud dari Ahli

                                Psikoanalisis Calvin S

                                Hall dari Ahli Kultural

                                dan Mowrer dari Ahli

                                Teori Belajar (dalam

                                Soeharjono 1988) faktor

                                yang mempengaruhi

                                remaja menjadi cemas

                                yaitu faktor Mikrokosmos

                                (keadaan diri individu)

                                seperti keadaan biologi

                                individu seperti jenis

                                kelamin dan dapat pula

                                dipengaruhi oleh

                                perkembangan individu

                                yang dapat dilihat dari

                                usia individu dan faktor

                                Makrokosmos (keadaan

                                lingkungan) seperti

                                lingkungan kelas

                                Hal ini terlihat dari

                                hasil data yang diperoleh

                                dalam penelitian ini

                                berdasarkan hasil data

                                yang didapatkan

                                kecemasan dapat

                                dipengaruhi oleh jenis

                                kelamin usia dan kelas

                                Andi (2007) mengatakan

                                bahwa dalam belajar

                                matematika diperlukan

                                rasa ingin tahu perhatian

                                dan minat dalam

                                mempelajari matematika

                                serta sikap ulet dan

                                percaya diri dalam

                                pemecahan masalah

                                Menurut Tapia

                                (1996) kecemasan

                                terhadap pelajaran

                                matematika berhubungan

                                dengan jenis kelamin

                                dimana faktor yang

                                mempengaruhi

                                kecemasan adalah rasa

                                percaya diri minat

                                terhadap pelajaran

                                matematika dan motivasi

                                Tapia menerangkan lebih

                                lanjut bahwa rasa percaya

                                diri minat terhadap

                                pelajaran matematika dan

                                motivasi pada pria lebih

                                rendah dibandingkan

                                dengan wanita sehingga

                                pria lebih cemas dalam

                                pelajaran matematika

                                Hal ini dijelaskan

                                lebih lanjut dari hasil

                                penelitian Nawangsari

                                (2001) diperoleh data

                                bahwa siswa pria lebih

                                cemas terhadap

                                matematika dibandingkan

                                siswa wanita

                                Hal di atas juga

                                terlihat pada hasil

                                penelitian ini di mana

                                jenis kelamin subjek pria

                                lebih tinggi tingkat

                                kecemasannya

                                dibandingkan dengan

                                subjek wanita ini terlihat

                                dari skor mean

                                kecemasan 7663 pada

                                pria dan 7555 pada

                                wanita

                                Berdasarkan

                                pengamatan yang

                                dilakukan oleh Riyanto

                                (2009) di mana kelas IPS

                                lebih banyak mengalami

                                kesulitan dalam

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika jika

                                dibandingkan dengan

                                kelas IPA karena untuk

                                memahami mata

                                pelajaran matematika

                                dibutuhkan pemahaman

                                yang mendalam dan

                                latihan yang berulang kali

                                untuk memperoleh hasil

                                yang baik sedangkan

                                materi yang banyak

                                diberikan di kelas IPS

                                adalah materi yang

                                menggunakan metode

                                menghafal Hal ini lah

                                yang menyebabkan kelas

                                IPS lebih cemas bila

                                dibandingkan dengan

                                kelas IPA Hal ini sesuai

                                dengan hasil penelitian ini

                                terhadap

                                pengelompokkan kelas di

                                mana diperoleh hasil

                                mean kecemasan yang

                                tertinggi berada pada

                                kelas XI IPS dengan skor

                                7796 yang berarti bahwa

                                dalam menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                siswa kelas XI IPS lebih

                                cemas jika dibandingkan

                                dengan siswa XI IPA

                                Selanjutnya

                                berdasarkan

                                pengelompokkan usia

                                terlihat dari hasil

                                penelitian yang dilakukan

                                oleh Pearson (dalam

                                Soeharjono 1988) pada

                                100 orang anak yang

                                berusia 5 ndash 18 tahun

                                ternyata anak yang

                                berusia diatas 12 tahun

                                lebih menunjukkan rasa

                                cemas akan di caci maki

                                atau dibuat malu karena

                                tidak dapat melakukan

                                sesuatu dengan baik dan

                                benar disamping itu

                                dipengaruhi pula oleh

                                jumlah terkecil dari

                                subjek yang menduduki

                                suatu kelompok usia atau

                                jumlah terkecil dari

                                keberadaan subjek yang

                                menduduki kelompok

                                usia tertentu

                                Hasil penelitian

                                diatas terlihat pula dalam

                                penelitian ini di mana

                                diperoleh hasil mean

                                kecemasan yang tertinggi

                                terletak pada usia 17

                                tahun dengan jumlah 6

                                subjek diperoleh skor

                                mean 8567 kemudian di

                                susul oleh usia 15 tahun

                                dengan jumlah 14 subjek

                                diperoleh skor mean

                                8543 dan yang terendah

                                terletak pada usia 16

                                tahun dengan jumlah 64

                                subjek skor mean 8144

                                hasil penelitian ini

                                menunjukkan bahwa

                                kecemasan subjek dalam

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                dapat terlihat dari

                                banyaknya jumlah subjek

                                Di mana semakin banyak

                                subjek yang berada dalam

                                suatu populasi maka

                                semakin rendah tingkat

                                kecemasannya

                                Bila kecemasan

                                dalam menghadapi

                                matematika terjadi dalam

                                satu kurun waktu tertentu

                                atau satu semester secara

                                tidak langsung akan

                                mempengaruhi prestasi

                                akademik matematika

                                siswa dan siswi tersebut

                                Hal ini terlihat pada

                                data yang dihasilkan

                                dalam penelitian ini

                                dimana ada korelasi

                                negatif antara kecemasan

                                dalam menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                dengan prestasi akademik

                                matematika pada remaja

                                dengan nilai koefisien

                                korelasi sebesar r = -

                                0221 dengan signifikansi

                                sebesar 0022 (p lt 005)

                                yang artinya semakin

                                tinggi tingkat kecemasan

                                siswa dalam menghadapi

                                mata pelajaran

                                matematika maka

                                semakin rendah prestasi

                                akademik matematika

                                siswa dan sebaliknya

                                semakin rendah tingkat

                                kecemasan siswa dalam

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                maka akan semakin tinggi

                                prestasi akademik

                                matematika yang

                                dihasilkan oleh siswa

                                Hasil penelitian ini

                                ternyata sama dengan

                                penelitian yang

                                dikemukakan oleh

                                Nawangsari (2000) di

                                mana ada korelasi negatif

                                antara skor kecemasan

                                terhadap matematika

                                dengan prestasi akademik

                                pada siswa SLTP di

                                Surabaya Hal ini

                                menunjukkan bahwa

                                semakin tinggi tingkat

                                kecemasan siswa

                                terghadap pelajaran

                                matematika maka

                                semakin rendah prestasi

                                akademik yang dihasilkan

                                oleh siswa begitu pula

                                sebaliknya semakin

                                rendah tingkat kecemasan

                                siswa terhadap pelajaran

                                matematika maka

                                semakin tinggi prestasi

                                akademik yang dihasilkan

                                BAB V

                                PENUTUP

                                Kesimpulan

                                Berdasarkan hasil

                                pengumpulan data dan hasil

                                analisis data yang telah

                                dilakukan maka dapat

                                ditarik kesimpulan bahwa

                                hipotesis dalam penelitian

                                ini diterima hal ini

                                menunjukkan bahwa ada

                                hubungan yang negatif

                                antara kecemasan dalam

                                menghadapi mata pelajaran

                                matematika dengan prestasi

                                akademik matematika pada

                                siswa dan siswi kelas XI di

                                Sekolah Menengah Umum

                                Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                Bekasi

                                Berdasarkan data

                                tambahan diperoleh hasil

                                bahwa faktor-faktor yang

                                mempengaruhi kecemasan

                                siswa dalam menghadapi

                                mata pelajaran matematika

                                adalah jenis kelamin usia

                                dan kelas Di mana siswa

                                pria cenderung lebih cemas

                                dalam menghadapi mata

                                pealajaran matematika

                                dibandingkan dengan siswa

                                wanita Selain itu diperoleh

                                pula data bahwa usia 17

                                tahun jauh lebih cemas

                                dibandingkan selanjutnya

                                disusul usia 15 tahun dan

                                16 tahun hal ini terlihat

                                dari jumlah subjek pada

                                usia tertentu di mana

                                jumlah subjek yang

                                menduduki usia 17 tahun

                                lebih sedikit atau berjumlah

                                6 subjek kemudian di susul

                                oleh usia 15 tahun yang

                                berjumlah 14 subjek dan

                                pada usia 16 tahun

                                sejumlah 64 subjek Bukan

                                hanya usia namun kelas pun

                                menunjukkan data bahwa

                                kelas XI IPS cenderung

                                lebih cemas dalam

                                menghadapi mata pelajaran

                                matematika dibandingkan

                                dengan kelas XI IPA

                                Saran

                                Berdasarkan hasil

                                penelitian yang telah

                                dilakukan peneliti

                                mempunyai beberapa saran

                                yang dapat diberikan

                                sebagai berikut

                                d Berdasarkan hasil

                                data yang diperoleh

                                terlihat bahwa

                                kecemasan siswa dan

                                siswi dalam

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                berada pada kategori

                                rata-rata atau sedang

                                Hal ini menunjukkan

                                bahwa rata-rata siswa

                                dan siswi di Sekolah

                                Menengah Umum

                                Negeri (SMUN) 1

                                Babelan Bekasi

                                mengalami

                                kecemasan cemas saat

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                Untuk mengurangi

                                kecemasan dalam

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                peneliti menyarankan

                                kepada siswa dan

                                siswi sebelum

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                diharapkan siswa dan

                                siswi dapat lebih giat

                                lagi untuk berlatih

                                mengerjakan tugas-

                                tugas matematika

                                soal-soal matematika

                                dan memperdalam

                                kembali materi yang

                                telah diajarkan oleh

                                guru matematika Hal

                                ini bertujuan untuk

                                membantu siswa dan

                                siswi agar

                                mengurangi

                                kecemasan dalam

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                Bila kecemasan itu

                                berkurang maka

                                secara tidak langsung

                                prestasi akademik

                                matematika siswa dan

                                siswi akan meningkat

                                Sehubungan

                                penelitian ini peneliti

                                menyarankan kepada para

                                peneliti selanjutnya agar

                                dapat menggunakan

                                populasi yang lebih luas

                                lagi bukan hanya siswa

                                dan siswi dari SMUN

                                (Sekolah Menengah

                                Umum Negeri) mungkin

                                dengan mengambil

                                sampel dari siswa yang

                                berasal dari SMUS

                                (Sekolah Menengah

                                Umum Swasta) untuk

                                melihat apakah siswa dari

                                SMUS (Sekolah

                                Menengah Umum

                                Swasta) juga mengalami

                                kecemasan dalam

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                yang secara langsung

                                akan mempengaruhi

                                prestasi akademik

                                matematikanya Selain itu

                                untuk pengembangan

                                teori psikologi pendidikan

                                diharapkan untuk

                                penelitian selanjutnya

                                dapat melihat kecemasan-

                                kecemasan lain yang

                                terjadi di luar mata

                                pelajaran matematika di

                                mana mata pelajaran

                                tersebut sering pula

                                dialami oleh siswa dan

                                siswi selain kecemasan

                                menghadapi mata

                                pelajaran matematika

                                Misalnya cemas

                                menghadapi pelajaran

                                kimia bahasa inggris

                                ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                • Prestasi Akademik
                                • Mata Pelajaran Matematika
                                • Remaja
                                • Hipotesis
                                • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                • CPopulasi dan Sampel
                                • DTeknik Pengumpulan Data
                                • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                • FTeknik Analisa Data

                                  untuk menumbuhkan

                                  minat dan peran serta

                                  siswa dalam kegiatan

                                  pembelajaran

                                  3) Faktor lingkungan

                                  masyarakat

                                  a) Sosial budaya

                                  Pandangan

                                  masyarakat tentang

                                  pentingnya pendidikan

                                  akan mempengaruhi

                                  kesungguhan pendidik

                                  dan peserta didik

                                  Masyarakat yang masih

                                  memandang rendah

                                  pendidikan akan enggan

                                  mengirimkan anaknya

                                  ke sekolah dan

                                  cenderung memandang

                                  rendah pekerjaan

                                  gurupengajar

                                  b) Partisipasi terhadap

                                  pendidikan

                                  Bila semua

                                  pihak telah

                                  berpartisipasi dan

                                  mendukung kegiatan

                                  pendidikan mulai dari

                                  pemerintah (berupa

                                  kebijakan dan

                                  anggaran) sampai pada

                                  masyarakat bawah

                                  setiap orang akan lebih

                                  menghargai dan

                                  berusaha memajukan

                                  pendidikan dan ilmu

                                  pengetahuan

                                  Pengukuran Prestasi Akademik

                                  Menurut Suryabrata (1998)

                                  rapor merupakan perumusan

                                  terakhir yang diberikan oleh guru

                                  mengenai kemajuan atau hasil

                                  belajar murid-muridnya selama

                                  masa tertentu

                                  Azwar (1996) menyebutkan

                                  bahwa ada beberapa fungsi

                                  penilaian dalam pendidikan yaitu

                                  a Penilaian berfungsi selektif

                                  (Fungsi Sumatif)

                                  Fungsi penilaian ini

                                  merupakan pengukuran akhir

                                  dalam suatu program dan

                                  hasilnya dipakai untuk

                                  menentukan apakah siswa

                                  dapat dinyatakan lulus atau

                                  tidak dalam program

                                  pendidikan tersebut Dengan

                                  kata lain penilaian berfungsi

                                  untuk membantu guru

                                  mengadakan seleksi terhadap

                                  beberapa siswa misalnya

                                  1) Memilih siswa yang akan

                                  diterima di sekolah

                                  2) Memilih siswa untuk dapat

                                  naik kelas

                                  3) Memilih siswa yang

                                  seharusnya dapat beasiswa

                                  b Penilaian berfungsi diagnostik

                                  Fungsi penilaian ini

                                  selain untuk mengetahui hasil

                                  yang dicapai siswa juga

                                  mengetahui kelemahan siswa

                                  sehingga dengan adanya

                                  penilaian maka guru dapat

                                  mengetahui kelemahan dan

                                  kelebihan masing-masing

                                  siswa Jika guru dapat

                                  mendeteksi kelemahan siswa

                                  maka kelemahan tersebut dapat

                                  segera diperbaiki

                                  c Penilaian berfungsi sebagai

                                  penempatan (Placement)

                                  Setiap siswa memiliki

                                  kemampuan berbeda satu sama

                                  lain Penilaian dilakukan untuk

                                  mengetahui di mana

                                  seharusnya siswa tersebut

                                  ditempatkan sesuai dengan

                                  kemampuannya yang telah

                                  diperlihatkannya pada prestasi

                                  belajar yang telah dicapainya

                                  Sebagai contoh penggunaan

                                  nilai rapor SMU kelas I

                                  menentukan jurusan studi di

                                  kelas II dan III

                                  d Penilaian berfungsi sebagai

                                  pengukur keberhasilan (Fungsi

                                  Formatif)

                                  Penilaian berfungsi

                                  untuk mengetahui sejauh mana

                                  suatu program dapat

                                  diterapkan Sebagai contoh

                                  adalah raport di setiap semester

                                  di sekolah-sekolah tingkat

                                  dasar dan menegah dapat

                                  dipakai untuk mengetahui

                                  apakah program pendidikan

                                  yang telah diterapkan berhasil

                                  diterapkan atau tidak pada

                                  siswa tersebut

                                  Raport biasanya

                                  menggambil nilai dari angka 1

                                  sampai dengan 10 terutama

                                  pada siswa SD sampai SMU

                                  tetapi dalam kenyataan nilai

                                  terendah dalam rapor yaitu 4

                                  dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

                                  di bawah 5 berarti tidak baik

                                  atau buruk sedangkan nilai-

                                  nilai di atas 5 seperti nilai 6

                                  dikategorikan cukup untuk

                                  nilai 7 dikategorikan lebih dari

                                  cukup untuk nilai 8

                                  dikategorikan baik dan untuk

                                  nilai 9 dikategorikan sangat

                                  baik

                                  Mata Pelajaran Matematika

                                  Hudoyo (dalam Yoenanto

                                  2002) mendefinisikan mata

                                  pelajaran matematika adalah

                                  sebagai bidang ilmu yang

                                  berkenaan dengan ide-ide struktur-

                                  struktur dan hubungan-hubungan

                                  yang di atur secara logis sehingga

                                  pelajaran matematika berkaitan

                                  dengan konsep-konsep abstrak

                                  yang tersusun secara hirarkis dan

                                  dengan penalaran deduktif

                                  Nawangsari (2000) mendefinisikan

                                  mata pelajaran matematika sebagai

                                  suatu bidang ilmu yang membahas

                                  ide-ide hubungan-hubungan

                                  struktur-struktur yang berkaitan

                                  dengan konsep secara abstrak dan

                                  berguna dalam kehidupan sehari-

                                  hari Menurut Garis-Garis Besar

                                  Program Pengajaran Sekolah

                                  Lanjutan Tingkat Pertama atau di

                                  singkat dengan GBPP SLTP

                                  (dalam Nawangsari 2001) yang di

                                  maksud dengan mata pelajaran

                                  matematika adalah matematika

                                  sebagai salah satu ilmu dasar yang

                                  dewasa ini telah berkembang amat

                                  pesat baik materi maupun

                                  kegunaannya

                                  Dari beberapa pendapat

                                  yang telah dikemukakan di atas

                                  maka dapat disimpulkan bahwa

                                  mata pelajaran matematika adalah

                                  sebuah bidang ilmu yang paling

                                  mendasar dari kehidupan sehari-

                                  hari manusia di mana ilmu tersebut

                                  berkenaan dengan ide-ide

                                  hubungan-hubungan dan struktur-

                                  struktur berkaitan dengan konsep-

                                  konsep abstrak yang tersusun

                                  secara hirarkis dan telah diatur

                                  secara logis

                                  Dimensi Mata Pelajaran

                                  Matematika

                                  Dalam Garis-Garis Besar

                                  Program Pengajaran Sekolah

                                  Lanjut Tingkat Pertama atau di

                                  singkat dengan GBPP SLTP

                                  (dalam Nawangsari 2001)

                                  mengatakan bahwa didalam mata

                                  pelajaran matematika terdapat 4

                                  dimensi yaitu

                                  a Mata pelajaran matematika

                                  meliputi terjadinya proses

                                  belajar mengajar yaitu berupa

                                  sebuah kegiatan yang

                                  terintegrasi (utuh terpadu)

                                  antara siswa sebagai pelajar

                                  yang sedang belajar dengan

                                  guru sebagai pengajar yang

                                  sedang mengajar dalam

                                  suasana yang bersifat

                                  pengajaran

                                  b Mata pelajaran matematika di

                                  sekolah terdiri atas bagian-

                                  bagian matematika yang di

                                  pilih guna menumbuh

                                  kembangkan kemampuan-

                                  kemampuan dan membentuk

                                  pribadi siswa serta berpandu

                                  pada perkembangan ilmu dan

                                  teknologi

                                  c Mata pelajaran matematika

                                  berkenaan dengan materi yang

                                  memerlukan kegiatan berfikir

                                  yang berhubungan dengan

                                  struktur lebih tinggi di mana

                                  hal itu telah terbentuk dari apa

                                  yang sudah dipelajari

                                  sebelumnya Artinya bahan

                                  pelajaran matematika harus

                                  bermakna agar sesuai dengan

                                  kemampuan dan struktur

                                  kognitif yang dimiliki peserta

                                  didik

                                  d Mata pelajaran matematika

                                  memerlukan penggunaan

                                  metode instruksional

                                  Remaja

                                  Secara umum periode

                                  remaja merupakan klimaks dari

                                  periode-periode perkembangan

                                  sebelumnya Dalam periode ini apa

                                  yang diperoleh dalam masa-masa

                                  sebelumnya di uji dan dibuktikan

                                  sehingga dalam periode

                                  selanjutnya individu telah

                                  mempunyai suatu pola pribadi

                                  yang lebih mantap Periode remaja

                                  adalah masa transisi dalam periode

                                  anak-anak ke periode dewasa awal

                                  periode remaja dikelompokkan

                                  menjadi dua fase yaitu fase remaja

                                  awal dan fase remaja akhir

                                  (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

                                  1996) Masa remaja adalah masa

                                  dimulainya perkembangan kognitif

                                  yang mengarah pada pemikiran

                                  operasional formal yang lebih

                                  abstrak daripada pemikiran seorang

                                  anak Pemikiran remaja tidak lagi

                                  berupa pengalaman konkret saja

                                  namun remaja sudah dapat

                                  membangkitkan situasi-situasi

                                  khayalan kemungkinan-

                                  kemungkinan hipotesis atau dalil-

                                  dalil dan penalaran yang benar-

                                  benar abstrak (Santrock 2003)

                                  Menurut Papalia (2004) periode

                                  remaja adalah periode yang sudah

                                  mulai mengabungkan pengalaman

                                  yang di peroleh sebelumnya

                                  dengan tantangan saat ini dan

                                  memikirkan keadaan di masa yang

                                  akan datang

                                  Dari beberapa definisi

                                  remaja yang diberikan oleh para

                                  ahli dapat di tarik kesimpulan

                                  bahwa masa remaja adalah masa

                                  peralihan dari masa anak-anak ke

                                  masa dewasa Pada masa remaja

                                  merupakan masa awal dari

                                  pembentukan proses pemikiran

                                  operasional yang lebih abstrak

                                  Sehingga pada masa ini remaja

                                  sudah mulai membandingkan

                                  antara pengalaman di masa lalu

                                  dengan keadaan di masa sekarang

                                  dan mulai memikirkan masa yang

                                  datang

                                  Batasan Usia

                                  Periode remaja dianggap

                                  sebagai masa-masa yang amat

                                  penting dalam kehidupan individu

                                  khususnya dalam pembentukan

                                  kepribadian Masa remaja dibagi

                                  dua bagian yaitu (1) periode remaja

                                  awal (early adolescence) yaitu

                                  berkisar antara umur 13-17 tahun

                                  dan periode remaja akhir yaitu

                                  umur 17 tahun sampai dengan 18

                                  tahun (Puspitawati 1996)

                                  Bedasarkan teori

                                  perkembangan kognitif Piaget

                                  (dalam Santrock 2003) masa

                                  remaja dimulai pada usia 11 tahun

                                  sampai dengan 15 tahun dalam

                                  usia ini remaja sudah dapat berfikir

                                  secara operasional formal Masa

                                  remaja atau pubertas adalah proses

                                  menuju kedewasaan seksual atau

                                  kesuburan (kemampuan untuk

                                  reproduksi) pada periode ini selain

                                  perkembangan fisik diikuti pula

                                  dengan perkembangan kognitif

                                  sosial otonomi harga diri dan

                                  keintiman dalam hubungan seksual

                                  (Papalia 2004) Menurut Papalia

                                  (2004) masa remaja dapat

                                  dikelompokkan menjadi 3 yaitu

                                  remaja awal dimulai dari usia 11-

                                  13 tahun remaja madya dimulai

                                  dari usia 13 tahun sampai dengan

                                  18 tahun dan remaja akhir dimulai

                                  dari usia 18 tahun sampai dengan

                                  21 tahun

                                  Dari uraian yang

                                  dikemukakan di atas maka dapat

                                  disimpulkan bahwa usia remaja

                                  adalah dimulai dari 11 tahun

                                  sampai dengan 21 tahun

                                  Karakteristik Remaja

                                  Periode remaja adalah

                                  periode pemantapan identitas diri

                                  Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                                  yang dipengaruhi oleh pandangan

                                  orang-orang sekitarnya serta

                                  pengalaman-pengalaman

                                  pribadinya akan menentukan pola

                                  perilakunya sebagai orang dewasa

                                  Pemantapan identitas diri ini tidak

                                  selalu mulus tetapi sering melalui

                                  proses yang panjang dan

                                  bergejolak Oleh karena itu banyak

                                  ahli menamakan periode ini

                                  sebagai masa-masa strom and

                                  stress atau masa up and down

                                  (Santrock 2003)

                                  Remaja adalah seorang

                                  idealis remaja memandang

                                  dunianya seperti apa yang

                                  diinginkannya bukan sebagaimana

                                  adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                                  yang membuatnya marah cepat

                                  tersinggung atau frustasi Selain

                                  itu oleh keluarga dan masyarakat

                                  remaja di anggap sudah menginjak

                                  dewasa sehingga remaja diberi

                                  tanggung jawab yang sama dengan

                                  seorang yang sudah dewasa

                                  Remaja mulai memperhatikan

                                  prestasi dalam segala hal karena

                                  ini memberinya nilai tambah untuk

                                  kedudukan sosialnya di antara

                                  teman sebaya maupun orang-orang

                                  dewasa

                                  Hubungan antara

                                  Kecemasan Menghadapi

                                  Mata Pelajaran

                                  Matematika dengan

                                  Prestasi Akademik

                                  Matematika pada Remaja

                                  Masa remaja dapat dikatakan

                                  sebuah masa peralihan antara masa

                                  anak-anak menuju ke masa dewasa

                                  Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                                  merupakan masa dimulainya

                                  perkembangan kognitif yang mengarah

                                  pada pemikiran operasional formal

                                  yang lebih abstrak daripada pemikiran

                                  seorang anak Pemikiran remaja tidak

                                  lagi berupa pengalaman konkret saja

                                  namun remaja sudah dapat

                                  membangkitkan situasi-situasi

                                  khayalan kemungkinan-kemungkinan

                                  hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                                  yang benar-benar abstrak Selain itu

                                  masa remaja disebut pula sebagai masa

                                  strom and stress atau masa up and

                                  down (Santrock 2003) Bila pada masa

                                  ini remaja menemui hambatan dalam

                                  bidang tertentu maka hambatan tersbut

                                  akan membuat remaja menjadi cemas

                                  Menurut Crow dan Crow

                                  (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                                  adalah sebuah kondisi yang kurang

                                  menyenangkan yang di alami oleh

                                  individu yang dapat mempengaruhi

                                  keadaan fisiknya Berdasarkan

                                  gabungan dari pendapat Jersild dari

                                  Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                                  tentang sifat alamiah yang dimiliki

                                  oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                                  Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                                  Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                                  Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                                  faktor yang mempengaruhi remaja

                                  menjadi cemas yaitu faktor

                                  Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                                  seperti keadaan biologi individu seperti

                                  jenis kelamin dan dapat pula

                                  dipengaruhi oleh perkembangan

                                  individu yang dapat dilihat dari usia

                                  individu dan faktor Makrokosmos

                                  (keadaan lingkungan) lingkungan

                                  sekolah atau lingkungan kelas

                                  Menurut Dacey (2000) dalam

                                  mengenali gejala kecemasan dapat

                                  ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                                  komponen psikologis (afektif atau

                                  perasaan) yang dapat menimbulkan

                                  kecemasan adalah kegelisahan gugup

                                  tegang cemas rasa tidak aman takut

                                  cepat terkejut) komponen fisiologis

                                  (jantung berdebar keringat dingin

                                  pada telapak tangan tekanan darah

                                  meninggi respon kulit terhadap aliran

                                  galvanis berkurang gerakan peristaltik

                                  bertambah gejala somatik atau fisik

                                  (otot) gejala somatik atau fisik

                                  (sensorik) gejala Respiratori

                                  (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                                  (pencernaan) gejala Urogenital

                                  (perkemihan dan kelamin)) dan

                                  komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                                  dan gangguan tidur) Kecemasan

                                  tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                                  yang mendapatkan materi pelajaran

                                  matematika

                                  Menurut Garis-Garis Besar

                                  Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                  Tingkat Pertama atau di singkat

                                  dengan GBPP SLTP (dalam

                                  Nawangsari 2001) yang di maksud

                                  dengan mata pelajaran matematika

                                  adalah matematika sebagai salah satu

                                  ilmu dasar yang dewasa ini telah

                                  berkembang amat pesat baik materi

                                  maupun kegunaannya Sedangkan

                                  Nawangsari (2000) mendefinisikan

                                  mata pelajaran matematika sebagai

                                  suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                                  ide hubungan-hubungan struktur-

                                  struktur yang berkaitan dengan konsep

                                  secara abstrak dan berguna dalam

                                  kehidupan sehari-hari Dari kedua

                                  pendapat dari Garis-Garis Besar

                                  Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                  Tingkat Pertama atau di singkat

                                  dengan GBPP SLTP (dalam

                                  Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                                  (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                                  matematika merupakan suatu bidang

                                  ilmu yang di dalamnya membahas

                                  mengenai ide-ide hubungan-

                                  hubungan struktur-struktur yang

                                  berkaitan dengan konsep secara

                                  abstrak dan berguna dalam kehidupan

                                  sehari-hari di mana bidang ilmu

                                  tersebut saat ini sudah berkembang

                                  pesat

                                  Berkembangnya bidang ilmu

                                  matematika merupakan sebuah kabar

                                  yang baik untuk kemajuan Negara Di

                                  mana siswa-siswinya akan menjadi

                                  lebih pandai lagi dalam pelajaran

                                  matematika Namun bagi siswa materi

                                  pelajaran matematika merupakan

                                  materi pelajaran yang sulit

                                  (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                                  kesulitan tersebut tidak dapat

                                  diselesaikan oleh siswa dengan baik

                                  maka akan menimbulkan kecemasan di

                                  dalam diri siswa saat menghadapi

                                  pelajaran matematika

                                  Berdasarkan hasil penelitian

                                  dengan menggunakan Math Anxiety

                                  Quesstionairre (MAQ) yang

                                  dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                                  Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                                  siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                                  Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                                  terdapat reaksi negatif dalam diri

                                  remaja saat menghadapi pelajaran

                                  matematika reaksi yang ditunjukkan

                                  oleh remaja ketika menghadapi

                                  pelajaran matematika adalah rasa tidak

                                  suka kurang percaya diri gelisah

                                  khawatir takut dan frustasi

                                  Kecemasan saat menghadapi

                                  mata pelajaran matematika dapat pula

                                  terjadi pada siswa dan siswi yang

                                  duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                                  Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                                  dipengaruhi oleh semakin

                                  kompleksnya perhitungan matematika

                                  di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                                  (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                                  telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                                  Nawangsari 2000) dimana semakin

                                  tinggi tingkat kelas maka semakin

                                  kompleks perhitungan matematikanya

                                  dan bila siswa tidak mampu

                                  memahami perhitungan yang lebih

                                  dasar maka siswa akan cemas pada

                                  pelajaran matematika di tingkatan

                                  kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                                  sering muncul dalam pelajaran

                                  matematika dalam satu kurun waktu

                                  atau dalam satu semester maka akan

                                  dapat mempengaruhi prestasi

                                  akademik matematika siswa

                                  Winkel (dalam Christantie

                                  2007) mengatakan bahwa prestasi

                                  akademik adalah proses belajar yang

                                  dialami oleh siswa menghasilkan

                                  perubahan-perubahan dalam bidang

                                  pengetahuan dan pemahaman dalam

                                  bidang nilai sikap dan keterampilan

                                  Adanya perubahan tersebut tampak

                                  dalam prestasi akademik yang

                                  dihasilkan oleh siswa terhadap

                                  pertanyaan persoalan atau tugas yang

                                  diberikan oleh guru Melalui prestasi

                                  akademik siswa dapat mengetahui

                                  kemajuan-kemajuan yang telah

                                  dicapainya dalam belajar Menurut

                                  Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                                  (1996) hal-hal yang dapat

                                  mempengaruhi prestasi akademik

                                  siswa adalah faktor internal seperti

                                  kesehatan badan dan faktor eksternal

                                  seperti sarana dan prasarana sekolah

                                  Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                                  diberikan penilaian salah satunya

                                  adalah prestasi akademik matematika

                                  Prestasi akademik matematika

                                  siswa di Indonesia saat ini sangat

                                  menurun hal ini sesuai dengan

                                  penelitian yang dilakukan oleh Third

                                  International Mathematics and

                                  Science Study (TIMSS) pada tahun

                                  1999 terhadap siswa tingkat delapan

                                  tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                                  Pertama (SLTP) di mana Negara

                                  Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                                  salah satu Negara yang prestasi

                                  matematika siswanya menduduki

                                  posisi yang rendah (Setyono 2005)

                                  Rendahnya prestasi tersebut

                                  dikarenakan oleh kurangnya

                                  pemahaman siswa terhadap konsep

                                  matematika (Arjuna 1999) Bila

                                  kondisi tersebut terus berlanjut maka

                                  akan menimbulkan kecemasan siswa

                                  dalam menghadapi pelajaran

                                  matematika di mana secara tidak

                                  langsung dapat juga mempengaruhi

                                  prestasi akademik matematika siswa

                                  Melihat adanya faktor-faktor

                                  yang mempengaruhi kecemasan

                                  sebagaimana yang telah diungkapkan

                                  di atas maka dapat dilihat bahwa

                                  kecemasan siswa dalam menghadapi

                                  pelajaran matematika dapat

                                  mempengaruhi prestasi akademik

                                  matematika siswa Hal ini terlihat dari

                                  dua faktor yang menyebabkan

                                  kecemasan yaitu keadaan diri individu

                                  dan keadaan lingkungan di mana bila

                                  faktor-faktor tersebut sering muncul

                                  pada saat siswa menghadapi pelajaran

                                  matematika maka hal ini dapat

                                  mengangu kegiatan siswa dalam

                                  belajar matematika siswa pun akan

                                  merasa kurang percaya pada

                                  kemampuannya dalam pelajaran

                                  matematika Bila hal ini terjadi dalam

                                  satu semester maka akan dapat

                                  berpengaruh terhadap prestasi

                                  akademik matematika siswa Faktor-

                                  faktor yang dapat mempengaruhi

                                  prestasi akademik yaitu faktor internal

                                  seperti kesehatan badan dan faktor

                                  eksternal seperti sarana dan prasarana

                                  sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                                  sering muncul pada siswa dalam

                                  menghadapi pelajaran matematika

                                  maka dapat mempengaruhi prestasi

                                  akademik matematika siswa di mana

                                  semakin tingginya kecemasan dalam

                                  menghadapi pelajaran matematika

                                  maka semakin rendah prestasi

                                  akademik matematika siswa

                                  Hal ini sesuai dengan penelitian

                                  yang dilakukan oleh Nawangsari

                                  (2000) di mana siswa yang mengalami

                                  kecemasan pada pelajaran matematika

                                  akan mempengaruhi prestasi akademik

                                  matematika siswa hal ini dipengaruhi

                                  oleh materi pelajaran yang dianggap

                                  sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                                  kelas yang kurang memadai dan cara

                                  mengajar guru yang sulit dipahami

                                  oleh siswa Sehingga saat siswa

                                  menghadapi pelajaran matematika

                                  siswa akan mengalami kecemasan dan

                                  bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                                  waktu maka akan mempengaruhi

                                  prestasi akademik matematika siswa

                                  Senada dengan penelitian

                                  Nawangsari (2000) penelitian yang

                                  dilakukan oleh Sarason (dalam

                                  Nawangsari 2000) terhadap 700

                                  siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                                  tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                                  negatif antara skor kecemasan pada

                                  pelajaran matematika dengan prestasi

                                  akademik matematika siswa di mana

                                  korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                                  semakin rendah tingkat kecemasan

                                  siswa SLTP pada pelajaran matematika

                                  akan semakin tinggi prestasi akademik

                                  matematika atau semakin tinggi tingkat

                                  kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                                  matematika akan semakin rendah

                                  prestasi akademik matematika

                                  Hipotesis

                                  Dari beberapa penjelasan yang

                                  telah dikemukakan oleh para ahli di

                                  atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                                  hubungan yang negatif antara

                                  kecemasan dalam menghadapi mata

                                  pelajaran matematika dengan prestasi

                                  akademik matematika pada remaja

                                  dimana semakin tinggi tingkat

                                  kecemasan remaja dalam menghadapi

                                  mata pelajaran matematika maka

                                  semakin rendah prestasi akademik

                                  matematika pada remaja

                                  BAB III

                                  METODOLOGI PENELITIAN

                                  A Identifikasi Variabel-Vari-

                                  abel Penelitian

                                  VariabelPrediktor Kecemasan

                                  Menghadapi Mata Pelajaran

                                  Matematika

                                  Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                                  Matematika

                                  B Definisi Operasional Vari-

                                  abel Penelitian

                                  1 Kecemasan Menghadapi Mata

                                  Pelajaran Matematika Suatu

                                  bentuk ungkapan perasaan cemas

                                  yang dipengaruhi faktor

                                  psikologis dan faktor fisiologis

                                  yang sering dialami oleh setiap

                                  individu dalam kehidupan sehari-

                                  hari dalam hal-hal yang berkaitan

                                  dengan konsep-konsep abstrak

                                  struktur-struktur atau segala

                                  sesuatu yang berhubungan dengan

                                  pembahasan tentang matematika

                                  Alat yang digunakan untuk

                                  mengukur kecemasan dalam

                                  menghadapi mata pelajaran

                                  matematika adalah Skala

                                  Kecemasan yang didapatkan dari

                                  gejala-gejala kecemasan yang

                                  dikemukakan oleh Dacey di mana

                                  gejala-gejala kecemasan tersebut

                                  di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                                  komponen psikologis komponen

                                  fisiologis dan komponen sosial

                                  2 Prestasi Akademik Matematika

                                  Suatu pengukuran yang bertujuan

                                  untuk menilai sebuah hasil dari

                                  proses belajar matematika yang

                                  dilakukan oleh remaja dalam satu

                                  kurun waktu tertentu untuk melihat

                                  pemahaman remaja mengenai

                                  konsep-konsep abstrak simbol-

                                  simbol yang telah diberikan oleh

                                  para pendidik Alat yang

                                  digunakan untuk mengukur

                                  prestasi akademik matematika

                                  remaja adalah dengan melihat nilai

                                  rapor remaja yang dihasilkan pada

                                  akhir semester

                                  C Populasi dan Sampel

                                  Popolasi dan sampel yang

                                  digunakan dalam pengambilan data

                                  adalah dengan menggunakan

                                  Purposive Sampling di mana teknik

                                  Purposive Sampling ini adalah teknik

                                  penentuan sampling yang digunakan

                                  peneliti jika peneliti mempunyai

                                  pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                                  dalam pengambilan sampelnya atau

                                  penentuan sample untuk tujuan tertentu

                                  (Riduwan 2008) Populasi yang

                                  digunakan dalam peneltian ini adalah

                                  para siswa dan siswi kelas XI pada

                                  Sekolah Menengah Umum Negeri

                                  (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                                  Pengambilan populasi siswa dan siswi

                                  kelas XI dilakukan karena ingin

                                  melihat tingkat kecemasan pada siswa

                                  dan siswi kelas XI sebelum

                                  mendapatkan perhitungan matematika

                                  yang terlalu kompleks dikelas

                                  berikutnya Hal ini seperti yang telah

                                  dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                                  Nawangsari 2000) dimana semakin

                                  tinggi tingkat kelas maka semakin

                                  kompleks perhitungan matematikanya

                                  dan bila siswa tidak mampu

                                  memahami perhitungan yang lebih

                                  dasar maka siswa akan cemas pada

                                  pelajaran matematika ditingkatan kelas

                                  berikutnya Sampel yang digunakan

                                  pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                                  D Teknik Pengumpulan Data

                                  Teknik Pengumpulan data yang

                                  digunakan dalam mengukur tingkat

                                  kecemasan siswa dalam menghadapi

                                  mata pelajaran matematika adalah

                                  dengan menggunakan metode

                                  kuesioner tertutup dengan memberikan

                                  tanda checklist Kuesioner tertutup

                                  dengan tanda checklist ini adalah suatu

                                  daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                                  yang akan diukur (Riduwan 2008)

                                  Pengukuran prestasi akademik

                                  matematika dilakukan dengan melihat

                                  nilai rapor siswa dan siswi pada

                                  pelajaran matematika

                                  1 Skala Kecemasan

                                  Skala kecemasan yang

                                  digunakan dalam penelitian ini di

                                  peroleh dari komponen-komponen

                                  kecemasan yang di kemukakan

                                  oleh Dacey (2000) yaitu

                                  komponen psikologis komponen

                                  fisiologis dan komponen sosial

                                  Komponen-komponen inilah yang

                                  akan dijadikan acuan atau dasar

                                  pengukuran dalam penelitian ini

                                  yang selanjutnya akan

                                  dikembangkan menjadi item-item

                                  yang akan diberikan kepada

                                  responden untuk dijawab oleh

                                  responden

                                  Tabel 1

                                  Distribusi item Skala kecemasan

                                  N

                                  o

                                  Kom

                                  pone

                                  n

                                  Komponen

                                  Favorabe

                                  l

                                  Unfav

                                  orabel

                                  To

                                  tal

                                  1 Kom

                                  pone

                                  n

                                  Psiko

                                  logis

                                  12345

                                  67

                                  8910

                                  3132

                                  3334

                                  3536

                                  3738

                                  3940

                                  20

                                  2 Kom

                                  pone

                                  n

                                  Fisiol

                                  ogis

                                  111213

                                  141516

                                  171819

                                  20

                                  4142

                                  4344

                                  4546

                                  4748

                                  4950

                                  20

                                  3 Kom

                                  pone

                                  n

                                  Sosia

                                  l

                                  212223

                                  2425

                                  262728

                                  2930

                                  5152

                                  5354

                                  5556

                                  5758

                                  5960

                                  20

                                  Total 30 30 60

                                  2 Prestasi Akademik

                                  Prestasi akademik di peroleh

                                  dengan menggunakan nilai raport

                                  terakhir pada pelajaran

                                  matematika

                                  E Validitas dan Reliabilitas

                                  Alat Pengumpulan Data

                                  Pada penelitian ini digunakan

                                  validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                                  untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                                  pengumpulan data

                                  1 Validitas

                                  Menurut Azwar (1997)

                                  validitas adalah sejauh mana

                                  ketepatan dan kecermatan suatu

                                  instrument pengukur (alat tes)

                                  dalam melakukan fungsi ukurnya

                                  Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                  tes tersebut menjalankan fungsi

                                  ukurnya atau memberikan hasil

                                  ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                  dengan maksud yang dikenakan

                                  dalam tes tersebut Cara

                                  mendapatkan validitas dengan

                                  menggunakan teknik total korelasi

                                  item (korelasi product-moment)

                                  Untuk batasan validitas item yang

                                  digunakan dalam penelitian ini

                                  ditentukan oleh peneliti dengan

                                  koefisien validitas sebesar ge 03

                                  (Azwar 2008)

                                  2 Reliabilitas

                                  Menurut Azwar (1997)

                                  reliabilitas adalah pengukuran

                                  terhadap suatu alat tes di mana

                                  hasil ukurnya dapat terpercaya

                                  sehingga bila alat tes tersebut

                                  digunakan dalam beberapa kali

                                  pengukuran akan menghasilkan

                                  nilai yang relatif sama Cara

                                  mendapatkan reliabilitas dengan

                                  menggunakan teknik Alpha

                                  Cronbach

                                  Pada penelitian ini batas

                                  koefisien realibilitas yang akan

                                  digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                  ini sesuai dengan yang

                                  dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                  F Teknik Analisa Data

                                  Pada penelitian ini teknik

                                  analisis data yang digunakan adalah

                                  Product Moment Correlation Coeffient

                                  Pearson di mana data yang akan di

                                  analisis adalah data yang di peroleh

                                  dari skala kecemasan dalam

                                  menghadapi mata pelajaran

                                  matematika dikorelasikan dengan data

                                  nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                  matematika

                                  BAB IV

                                  PELAKSANAAN DAN HASIL

                                  PENELITIAN

                                  A Persiapan Penelitian

                                  Sebelum penelitian ini

                                  dimulai awalnya peneliti

                                  melakukan persiapan

                                  administrasi yang berupa

                                  surat keterangan permohonan

                                  izin dari pihak kampus

                                  (Universitas Gunadarma)

                                  untuk melakukan penelitian

                                  ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                  setelah itu peneliti

                                  menggandakan kuesioner

                                  tertutup dari skala kecemasan

                                  sebanyak 100 kuesioner

                                  kuesioner atau skala

                                  kecemasan ini berjumlah 60

                                  item yang terdiri dari 30 item

                                  favorable dan 30 item

                                  unfavorable

                                  Subjek yang digunakan

                                  dalam penelitian ini adalah

                                  siswa dan siswi SMU yang

                                  berada di kelas XI atau kelas

                                  2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                  Dalam penelitian ini peneliti

                                  mengambil sampel sebanyak

                                  3 kelas dan jumlah sampel

                                  sebanyak 100 siswa-siswi di

                                  mana 1 kelas berasal dari

                                  kelas unggulan atau kelas XI

                                  IPA 1 dan dua kelas lagi

                                  berasal dari kelas yang tidak

                                  diunggulkan atau kelas

                                  reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                  dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                  mendapatkan subjek ini

                                  peneliti bekerjasama dengan

                                  segenap pihak sekolah dari

                                  SMUN 1 Babelan Bekasi

                                  yang berhubungan dengan

                                  bagian kesiswaan dan guru-

                                  guru BP yang menangani ke

                                  tiga kelas tersebut

                                  B Pelaksanaan Penelitian

                                  Pada penelitian ini

                                  peneliti melaksanakan try out

                                  terpakai yaitu data diperoleh

                                  dengan try out sekaligus

                                  digunakan sebagai data dalam

                                  penelitian Pengambilan data

                                  dilakukan pada tanggal 13

                                  Oktober 2009 untuk

                                  penyebaran kuesioner atau

                                  skala kecemasan yang

                                  berjumlah 100 angket yang

                                  terdiri dari 60 item Pada 14-

                                  19 Oktober 2009 untuk

                                  mengambil fotocopy raport

                                  yang masih berada di siswa

                                  dan siswi Pengambilan

                                  fotocopy raport dilakukan

                                  dalam rentang waktu 5 hari

                                  disebabkan peneliti

                                  mengalami kesulitan dalam

                                  meminta fotocopy raport

                                  kepada siswa dan siswi

                                  SMUN 1 Babelan Bekasi

                                  Proses pengambilan data

                                  pada tanggal 13 Oktober

                                  2009 dilakukan pada pukul

                                  1000 sampai dengan pukul

                                  1200 Proses pengambilan

                                  data pertama dilakukan di

                                  kelas XI IPA 1 kemudian

                                  dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                  dan setelah itu dilanjutkan di

                                  kelas XI IPS 2

                                  Jumlah keseluruhan

                                  subjek dalam penelitian ini

                                  adalah berjumlah 100 siswa-

                                  siswi 30 siswa-siswi berasal

                                  dari kelas XI IPA 1 40

                                  siswa-siswi berasal dari kelas

                                  XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                  berasal dari kelas XI IPS 2

                                  Penelitian ini mengalami

                                  hambatan hambatan yang

                                  dimaksud adalah peneliti

                                  menyebarkan angket

                                  sebanyak 100 namun data

                                  yang dapat peneliti olah

                                  hanya 84 data dan 16 data

                                  yang lain tidak dapat diolah

                                  karena subjek tidak mengisi

                                  angket yang telah peneliti

                                  berikan Sehingga penelitian

                                  ini hanya terdiri dari 84

                                  subjek

                                  C Hasil Penelitian

                                  1 Deskripsi Subjek

                                  Penelitian

                                  a Jenis Kelamin

                                  Subjek dalam

                                  penelitian ini terdiri

                                  dari 46 subjek pria

                                  dengan presentase

                                  5476 dan 38 subjek

                                  wanita dengan

                                  presentase 4524

                                  Dapat dilihat

                                  rinciannya pada tabel

                                  berikut ini

                                  Tabel 2

                                  Distribusi Subjek

                                  Berdasarkan Jenis

                                  Kelamin

                                  No Jenis

                                  Kelamin

                                  Jumlah Presentase

                                  ()

                                  1 Pria 46 5476

                                  2 Wanita 38 4524

                                  b Usia

                                  Subjek dalam

                                  penelitian ini terdiri

                                  dari 14 subjek yang

                                  berusia 15 tahun

                                  dengan presentase

                                  1666 64 subjek

                                  yang berusia 16 tahun

                                  dengan presentase

                                  7619 dan 6 subjek

                                  yang berusia 17 tahun

                                  dengan presentase

                                  715 Dapat dilihat

                                  rinciannya pada tabel

                                  berikut ini

                                  Tabel 3

                                  Distribusi Subjek

                                  Berdasarkan Usia

                                  No Usia Jumlah Presentase

                                  ()

                                  1 15

                                  tahun

                                  14 1666

                                  2 16

                                  tahun

                                  64 7619

                                  3 17

                                  tahun

                                  6 715

                                  c Kelas

                                  Subjek dalam

                                  penelitian ini terdiri

                                  dari 30 subjek dari

                                  kelas XI IPA dengan

                                  presentase 3571

                                  dan 54 subjek untuk

                                  kelas XI IPS dengan

                                  presentase 6429

                                  Dapat dilihat

                                  rinciannya pada tabel

                                  berikut ini

                                  Tabel 4

                                  Distribusi Subjek

                                  Berdasarkan Kelas

                                  No Kelas Jumlah Presentase

                                  ()

                                  1 XI

                                  IPA

                                  30 3571

                                  2 XI

                                  IPS

                                  54 6429

                                  2 Hasil Pengukuran Mean

                                  Skala Kecemasan dengan

                                  Jenis Kelamin Usia dan

                                  Kelas

                                  a Hasil Pengukuran

                                  Mean Skala

                                  Kecemasan dengan

                                  Jenis Kelamin

                                  Tabel 5

                                  Hasil pengukuran

                                  Mean Skala

                                  Kecemasan dengan

                                  Jenis Kelamin

                                  No Jenis

                                  Kelamin

                                  Jumlah

                                  Kecemasan

                                  1 Pria 46

                                  2 Wanita 38

                                  Berdasarkan

                                  data di atas diketahui

                                  bahwa mean

                                  kecemasan pada pria

                                  lebih tinggi dari pada

                                  wanita hal ini

                                  ditunjukkan dengan

                                  skor7663 untuk pria

                                  dan 7555 untuk

                                  wanita

                                  b Hasil Pengukuran

                                  Mean Skala

                                  Kecemasan dengan

                                  Usia

                                  Tabel 6

                                  Hasil pengukuran

                                  Mean Skala

                                  Kecemasan dengan

                                  Usia

                                  Berdasarkan data

                                  di atas diketahui

                                  bahwa mean

                                  kecemasan yang

                                  tertinggi terletak pada

                                  usia 17 tahun dengan

                                  skor 8567 kemudian

                                  di susul oleh usia 15

                                  tahun dengan skor

                                  8543 dan yang

                                  terendah terletak pada

                                  usia 16 tahun dengan

                                  skor 8144

                                  c Hasil Pengukuran

                                  Mean Skala

                                  Kecemasan dengan

                                  Kelas

                                  Tabel 7

                                  Hasil pengukuran

                                  Mean Skala

                                  Kecemasan dengan

                                  Kelas

                                  No Kelas Jumlah Mean

                                  Skala

                                  No Usia Jumlah Mean

                                  Skala

                                  Kecemasan

                                  1 15

                                  tahun

                                  14 8543

                                  2 16

                                  tahun

                                  64 8144

                                  3 17

                                  tahun

                                  6 8567

                                  Kecemasan

                                  1 XI

                                  IPA

                                  30

                                  2 XI

                                  IPS

                                  54

                                  Berdasarkan data

                                  di atas diketahui

                                  bahwa mean

                                  kecemasan yang

                                  tertinggi berada pada

                                  kelas XI IPS dengan

                                  skor 7796 dan yang

                                  terendah berada pada

                                  kelas XI IPA dengan

                                  skor 7287

                                  3 Hasil Uji Validitas dan

                                  Realibilitas Skala

                                  Kecemasan

                                  a Uji Validitas

                                  Menurut Azwar

                                  (2008) validitas item

                                  dapat dianggap

                                  memuaskan apabila

                                  koefisien validitasnya

                                  sebesar ge 03

                                  Berdasarkan hasil uji

                                  coba pada skala

                                  kecemasan yang

                                  berjumlah 60 item

                                  dihasilkan 36 item

                                  yang valid Validitas

                                  item dalam penelitian

                                  ini untuk skala

                                  kecemasan bergerak

                                  dari 0301 sampai

                                  dengan 0538

                                  Distribusi item yang

                                  valid dapat di lihat

                                  dari tabel berikut ini

                                  Tabel 8

                                  Distribusi item

                                  valid Skala

                                  Kecemasan

                                  No Komponen

                                  Nomor Item

                                  Favorabel

                                  1 Komponen

                                  Psikologis

                                  1234567

                                  8910

                                  2 Komponen

                                  Fisiologis

                                  111213141516

                                  17181920

                                  3 Komponen

                                  Sosial

                                  2122232425

                                  2627282930

                                  Total

                                  Keterangan

                                  item yang tidak valid

                                  b Uji Realibilitas

                                  Uji realibilitas

                                  dilakukan bertujuan

                                  untuk mengetahui

                                  konsistensi alat ukur

                                  Teknik yang

                                  digunakan untuk

                                  mendapatkan

                                  konsistensi dari alat

                                  ukur yaitu teknik

                                  Alpha Cronbach

                                  Dalam penelitian ini

                                  batas koefisien

                                  reliabilitas yang

                                  digunakan adalah ge

                                  07 Hal ini sesuai

                                  dengan pendapat dari

                                  Azwar (2008)

                                  Hasil uji realibiltas

                                  untuk skala

                                  kecemasan di peroleh

                                  nilai realibitas sebesar

                                  0824 Hal ini terlihat

                                  pada tabel di bawah

                                  ini

                                  Tabel 9

                                  Realibilitas Skala

                                  Kecemasan

                                  Reliability

                                  Statistics

                                  4 Hasil Uji Normalitas dan

                                  Linearitas Uji Asumsi

                                  a Uji Normalitas

                                  Untuk melihat

                                  sebaran skor dalam uji

                                  normalitas dari skala

                                  kecemasan dapat

                                  dilihat pada uji

                                  Kolmogorov-Smirnov

                                  Berdasarkan hasil uji

                                  normalitas pada skala

                                  kecemasan diketahui

                                  nilai statistiknya

                                  sebesar 091 dengan

                                  signifikansi sebesar

                                  Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                  0084 (p gt 005) Hal

                                  ini menunjukkan

                                  distribusi skor skala

                                  kecemasan pada

                                  subjek penelitian

                                  adalah normal tetapi

                                  prestasi akademik

                                  matematika nilai

                                  statistiknya 0198

                                  dengan signifikansi

                                  sebesar 0000 (p lt

                                  005) yang berarti

                                  tidak normal

                                  Distribusi skor skala

                                  kecemasan terlihat

                                  pada tabel berikut ini

                                  Tabel 10

                                  Hasil Uji

                                  Normalitas Skala

                                  Kecemasan

                                  T

                                  ests of Normality

                                  Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                  091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                  a Lilliefors Significance Correction

                                  b Uji Linieritas

                                  Tabel 11

                                  Hasil Uji Linieritas

                                  Skala Kecemasan

                                  dan Prestasi

                                  Akademik

                                  Matematika

                                  ANOVAb

                                  96932 1 96932 4204 044a

                                  1890628 82 230561987560 83

                                  RegressionResidualTotal

                                  Model1

                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                  Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                  Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                  Berdasarkan hasil

                                  uji linieritas diperoleh

                                  signifikansi sebesar

                                  0044 (p lt 005) Hal

                                  ini menunjukkan

                                  bahwa hubungan

                                  antara skala

                                  kecemasan dengan

                                  prestasi akademik

                                  yaitu linier

                                  5 Analisis Data Uji

                                  Hipotesis

                                  Berdasarkan hasil uji

                                  normalitas dan linieritas

                                  diketahui bahwa bahwa

                                  skala kecemasan normal

                                  tetapi prestasi akademik

                                  matematika tidak normal

                                  sedangkan linieritasnya

                                  adalah linier Oleh karena

                                  itu untuk analisis korelasi

                                  dapat menggunakan

                                  analisis statistik

                                  parametrik dengan teknik

                                  korelasi product moment

                                  Pearson

                                  Berdasarkan analisis

                                  data yang dilakukan

                                  dengan menggunakan

                                  teknik korelasi Pearson

                                  (1-tailed) diketahui nilai

                                  koefisien korelasi sebesar

                                  r = - 0221 dengan taraf

                                  signifikansi sebesar 0022

                                  (p lt 005) Hal ini dapat

                                  dilihat pada tabel berikut

                                  ini

                                  Tabel 12

                                  Uji Hipotesis

                                  Correlations

                                  1 -221022

                                  84 84-221 1022

                                  84 84

                                  Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                  Skala Kecemasan

                                  Prestasi AkademikMatematika

                                  SkalaKecemasan

                                  PrestasiAkademik

                                  Matematika

                                  Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                  Hasil tersebut

                                  menunjukkan bahwa

                                  hipotesis penelitian ini

                                  diterima artinya terdapat

                                  hubungan negatif yang

                                  signifikan antara

                                  kecemasan dalam

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  dengan prestasi akademik

                                  matematika pada remaja

                                  dimana semakin tinggi

                                  tingkat kecemasan remaja

                                  dalam menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  maka semakin rendah

                                  prestasi akademik

                                  matematika pada remaja

                                  6 Hasil Perhitungan Mean

                                  Empirik dan Mean

                                  Hipotetik

                                  Hasil perhitungan dari

                                  perbandingan antara

                                  mean empirik dengan

                                  mean hipotetik antara

                                  kecemasan dalam

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika dan

                                  prestasi akademik

                                  matematika terlihat

                                  bahwa kecemasan siswa

                                  dalam menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  berada pada kategori

                                  sedang Hal ini dapat

                                  dilihat pada tabel berikut

                                  ini

                                  Tabel 13

                                  Hasil Perhitungan

                                  Mean Empirik dan

                                  Mean Hipotetik Skala

                                  Kecemasan

                                  Variabel Mean

                                  Empirik

                                  Mean

                                  Hipotetik

                                  Standar

                                  Deviasi

                                  Skala

                                  Kecemasan

                                  7614 90 18

                                  Dibawah ini

                                  merupakan deskripsi

                                  untuk lebih mengetahui

                                  gambaran kecemasan

                                  dalam menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  dengan klasifikasi sangat

                                  rendah rendah sedang

                                  tinggi dan sangat tinggi

                                  yang dapat diketahui

                                  dengan cara perhitungan

                                  sebagai berikut

                                  Jumlah aitem yang

                                  valid pada skala

                                  kecemasan sebanyak 36

                                  item dengan

                                  menggunakan kategori

                                  nilai dari 1 sampai

                                  dengan 4 Ini berarti nilai

                                  skala terkecil berjumlah 1

                                  dan yang terbesar

                                  berjumlah 4 Jarak

                                  minimum adalah nilai

                                  terkecil dikalikan dengan

                                  jumlah item yang valid (1

                                  x 36 = 36) dan jarak

                                  maksimum adalah nilai

                                  terbesar dikalikan dengan

                                  jumlah item yang valid (4

                                  x 36 = 144) Untuk

                                  mendapatkan nilai jarak

                                  sebaran yaitu dengan cara

                                  mengurangi jarak

                                  maksimum dengan jarak

                                  minimum (144 ndash 36 =

                                  108)

                                  Standar Deviasi (δ)

                                  didapatkan dengan cara

                                  membagi nilai jarak

                                  sebaran dengan 6 atau

                                  nilai jarak sebaran 6 =

                                  (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                  didapat dari kurva

                                  distribusi normal yang

                                  terbagi atas 6 wilayah 3

                                  daerah positif (+) dan 3

                                  daerah negatif (-) Setelah

                                  mendapatkan nilai standar

                                  deviasi (δ) kemudian

                                  langsung mencari nilai

                                  Mean Hipotetik (micro)

                                  dengan cara mengalihkan

                                  nilai tengah skala dengan

                                  cara mengalikan nilai

                                  tengah skala dengan

                                  jumlah item yang valid

                                  (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                  didapatkan dari nilai

                                  tengah dari kategori nilai

                                  minimum (1) sampai

                                  dengan kategori nilai

                                  maksimum (4)

                                  Berikut ini adalah

                                  pengelompokkan skala

                                  kecemasan yang

                                  diperoleh dengan cara

                                  menghitung

                                  Sangat Rendah =

                                  ME lt MH ndash 2SD

                                  =

                                  ME lt 90 -2 (18)

                                  =

                                  ME lt 54

                                  Rendah =

                                  MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                  1SD

                                  =

                                  90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                  =

                                  54 le ME lt 72

                                  Rata-rata =

                                  MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                  1SD

                                  =

                                  90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                  =

                                  72 le ME lt 108

                                  Tinggi = MH +

                                  1SD le ME lt MH + 2SD

                                  =

                                  90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                  =

                                  108 le ME lt 126

                                  Sangat Tinggi = ME ge

                                  MH + 2SD

                                  =

                                  ME ge 90 + 36

                                  =

                                  ME ge 126

                                  Tabel 14

                                  Pengelompokkan Skala

                                  Kecemasan (Azwar

                                  2008)

                                  Keterangan

                                  1 ME Mean

                                  Empirik

                                  ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                  MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                  MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                  MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                  ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                  2 MH Mean

                                  Hipotetik

                                  3 SD Standar

                                  Deviasi

                                  Dibawah ini

                                  merupakan penggolongan

                                  subjek penelitian yang

                                  digambarkan pada kurva

                                  berikut

                                  Gambar 1

                                  Kurva Distribusi

                                  Normal Kecemasan

                                  dalam menghadapi

                                  Mata Pelajaran

                                  Matematika

                                  Berdasarkan kurva

                                  distribusi normal diatas

                                  diketahui bahwa rata-rata

                                  kecemasan remaja dalam

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  berada pada taraf sedang

                                  atau rata-rata

                                  D Pembahasan

                                  Penelitian ini

                                  bertujuan untuk menguji

                                  hipotesis yang berbunyi

                                  terdapat hubungan yang

                                  negatif antara kecemasan

                                  dalam menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  dengan prestasi akademik

                                  matematika pada remaja

                                  Berdasarkan hasil

                                  pengujian hipotesis pada

                                  penelitian ini hasil

                                  tersebut menunjukkan

                                  bahwa hipotesis diterima

                                  Hal ini berarti bahwa

                                  terdapat hubungan negatif

                                  yang signifikan antara

                                  kecemasan dalam

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  dengan prestasi akademik -2SD

                                  -1SD

                                  MH

                                  +1SD

                                  +2SD54 72 90 10

                                  8126

                                  Sangat Rendah

                                  Rendah

                                  Sedang

                                  Tinggi

                                  Sangat Tinggi

                                  7614

                                  matematika pada remaja

                                  dimana semakin tinggi

                                  tingkat kecemasan remaja

                                  dalam menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  maka semakin rendah

                                  prestasi akademik

                                  matematika pada remaja

                                  Menurut Nawangsari

                                  (2000) kecemasan adalah

                                  suatu kondisi yang tidak

                                  menyenangkan meliputi

                                  rasa takut rasa tegang

                                  khawatir bingung tidak

                                  suka yang sifatnya

                                  subjektif dan timbul

                                  karena adanya perasaan

                                  tidak aman terhadap

                                  bahaya yang diduga akan

                                  terjadi Kecemasan bisa

                                  terjadi dalam berbagai

                                  macam kondisi ketika

                                  kecemasan ini terjadi

                                  pada saat individu sedang

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  maka secara jelas

                                  individu tersebut akan

                                  memiliki perasaan tidak

                                  aman saat menghadapi

                                  mata pelajaran

                                  matematika

                                  Hal ini terlihat dalam

                                  penelitian ini dimana

                                  hasil mean empirik skala

                                  kcemasan dalam

                                  penelitian ini yaitu 7614

                                  berada pada posisi rata-

                                  rata Hasil ini

                                  menunjukkan bahwa

                                  terdapat kecemasan yang

                                  dialami oleh siswa dan

                                  siswi kelas XI di Sekolah

                                  Menengah Umum Negeri

                                  (SMUN) 1 Babelan

                                  Bekasi saat menghadapi

                                  mata pelajaran

                                  matematika

                                  Kecemasan siswa

                                  dan siswi dalam

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  dipengaruhi oleh

                                  beberapa faktor

                                  Berdasarkan gabungan

                                  dari pendapat Jersild dari

                                  Ahli Konstitusi (ahli yang

                                  meneliti tentang sifat

                                  alamiah yang dimiliki

                                  oleh setiap individu)

                                  Freud dari Ahli

                                  Psikoanalisis Calvin S

                                  Hall dari Ahli Kultural

                                  dan Mowrer dari Ahli

                                  Teori Belajar (dalam

                                  Soeharjono 1988) faktor

                                  yang mempengaruhi

                                  remaja menjadi cemas

                                  yaitu faktor Mikrokosmos

                                  (keadaan diri individu)

                                  seperti keadaan biologi

                                  individu seperti jenis

                                  kelamin dan dapat pula

                                  dipengaruhi oleh

                                  perkembangan individu

                                  yang dapat dilihat dari

                                  usia individu dan faktor

                                  Makrokosmos (keadaan

                                  lingkungan) seperti

                                  lingkungan kelas

                                  Hal ini terlihat dari

                                  hasil data yang diperoleh

                                  dalam penelitian ini

                                  berdasarkan hasil data

                                  yang didapatkan

                                  kecemasan dapat

                                  dipengaruhi oleh jenis

                                  kelamin usia dan kelas

                                  Andi (2007) mengatakan

                                  bahwa dalam belajar

                                  matematika diperlukan

                                  rasa ingin tahu perhatian

                                  dan minat dalam

                                  mempelajari matematika

                                  serta sikap ulet dan

                                  percaya diri dalam

                                  pemecahan masalah

                                  Menurut Tapia

                                  (1996) kecemasan

                                  terhadap pelajaran

                                  matematika berhubungan

                                  dengan jenis kelamin

                                  dimana faktor yang

                                  mempengaruhi

                                  kecemasan adalah rasa

                                  percaya diri minat

                                  terhadap pelajaran

                                  matematika dan motivasi

                                  Tapia menerangkan lebih

                                  lanjut bahwa rasa percaya

                                  diri minat terhadap

                                  pelajaran matematika dan

                                  motivasi pada pria lebih

                                  rendah dibandingkan

                                  dengan wanita sehingga

                                  pria lebih cemas dalam

                                  pelajaran matematika

                                  Hal ini dijelaskan

                                  lebih lanjut dari hasil

                                  penelitian Nawangsari

                                  (2001) diperoleh data

                                  bahwa siswa pria lebih

                                  cemas terhadap

                                  matematika dibandingkan

                                  siswa wanita

                                  Hal di atas juga

                                  terlihat pada hasil

                                  penelitian ini di mana

                                  jenis kelamin subjek pria

                                  lebih tinggi tingkat

                                  kecemasannya

                                  dibandingkan dengan

                                  subjek wanita ini terlihat

                                  dari skor mean

                                  kecemasan 7663 pada

                                  pria dan 7555 pada

                                  wanita

                                  Berdasarkan

                                  pengamatan yang

                                  dilakukan oleh Riyanto

                                  (2009) di mana kelas IPS

                                  lebih banyak mengalami

                                  kesulitan dalam

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika jika

                                  dibandingkan dengan

                                  kelas IPA karena untuk

                                  memahami mata

                                  pelajaran matematika

                                  dibutuhkan pemahaman

                                  yang mendalam dan

                                  latihan yang berulang kali

                                  untuk memperoleh hasil

                                  yang baik sedangkan

                                  materi yang banyak

                                  diberikan di kelas IPS

                                  adalah materi yang

                                  menggunakan metode

                                  menghafal Hal ini lah

                                  yang menyebabkan kelas

                                  IPS lebih cemas bila

                                  dibandingkan dengan

                                  kelas IPA Hal ini sesuai

                                  dengan hasil penelitian ini

                                  terhadap

                                  pengelompokkan kelas di

                                  mana diperoleh hasil

                                  mean kecemasan yang

                                  tertinggi berada pada

                                  kelas XI IPS dengan skor

                                  7796 yang berarti bahwa

                                  dalam menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  siswa kelas XI IPS lebih

                                  cemas jika dibandingkan

                                  dengan siswa XI IPA

                                  Selanjutnya

                                  berdasarkan

                                  pengelompokkan usia

                                  terlihat dari hasil

                                  penelitian yang dilakukan

                                  oleh Pearson (dalam

                                  Soeharjono 1988) pada

                                  100 orang anak yang

                                  berusia 5 ndash 18 tahun

                                  ternyata anak yang

                                  berusia diatas 12 tahun

                                  lebih menunjukkan rasa

                                  cemas akan di caci maki

                                  atau dibuat malu karena

                                  tidak dapat melakukan

                                  sesuatu dengan baik dan

                                  benar disamping itu

                                  dipengaruhi pula oleh

                                  jumlah terkecil dari

                                  subjek yang menduduki

                                  suatu kelompok usia atau

                                  jumlah terkecil dari

                                  keberadaan subjek yang

                                  menduduki kelompok

                                  usia tertentu

                                  Hasil penelitian

                                  diatas terlihat pula dalam

                                  penelitian ini di mana

                                  diperoleh hasil mean

                                  kecemasan yang tertinggi

                                  terletak pada usia 17

                                  tahun dengan jumlah 6

                                  subjek diperoleh skor

                                  mean 8567 kemudian di

                                  susul oleh usia 15 tahun

                                  dengan jumlah 14 subjek

                                  diperoleh skor mean

                                  8543 dan yang terendah

                                  terletak pada usia 16

                                  tahun dengan jumlah 64

                                  subjek skor mean 8144

                                  hasil penelitian ini

                                  menunjukkan bahwa

                                  kecemasan subjek dalam

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  dapat terlihat dari

                                  banyaknya jumlah subjek

                                  Di mana semakin banyak

                                  subjek yang berada dalam

                                  suatu populasi maka

                                  semakin rendah tingkat

                                  kecemasannya

                                  Bila kecemasan

                                  dalam menghadapi

                                  matematika terjadi dalam

                                  satu kurun waktu tertentu

                                  atau satu semester secara

                                  tidak langsung akan

                                  mempengaruhi prestasi

                                  akademik matematika

                                  siswa dan siswi tersebut

                                  Hal ini terlihat pada

                                  data yang dihasilkan

                                  dalam penelitian ini

                                  dimana ada korelasi

                                  negatif antara kecemasan

                                  dalam menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  dengan prestasi akademik

                                  matematika pada remaja

                                  dengan nilai koefisien

                                  korelasi sebesar r = -

                                  0221 dengan signifikansi

                                  sebesar 0022 (p lt 005)

                                  yang artinya semakin

                                  tinggi tingkat kecemasan

                                  siswa dalam menghadapi

                                  mata pelajaran

                                  matematika maka

                                  semakin rendah prestasi

                                  akademik matematika

                                  siswa dan sebaliknya

                                  semakin rendah tingkat

                                  kecemasan siswa dalam

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  maka akan semakin tinggi

                                  prestasi akademik

                                  matematika yang

                                  dihasilkan oleh siswa

                                  Hasil penelitian ini

                                  ternyata sama dengan

                                  penelitian yang

                                  dikemukakan oleh

                                  Nawangsari (2000) di

                                  mana ada korelasi negatif

                                  antara skor kecemasan

                                  terhadap matematika

                                  dengan prestasi akademik

                                  pada siswa SLTP di

                                  Surabaya Hal ini

                                  menunjukkan bahwa

                                  semakin tinggi tingkat

                                  kecemasan siswa

                                  terghadap pelajaran

                                  matematika maka

                                  semakin rendah prestasi

                                  akademik yang dihasilkan

                                  oleh siswa begitu pula

                                  sebaliknya semakin

                                  rendah tingkat kecemasan

                                  siswa terhadap pelajaran

                                  matematika maka

                                  semakin tinggi prestasi

                                  akademik yang dihasilkan

                                  BAB V

                                  PENUTUP

                                  Kesimpulan

                                  Berdasarkan hasil

                                  pengumpulan data dan hasil

                                  analisis data yang telah

                                  dilakukan maka dapat

                                  ditarik kesimpulan bahwa

                                  hipotesis dalam penelitian

                                  ini diterima hal ini

                                  menunjukkan bahwa ada

                                  hubungan yang negatif

                                  antara kecemasan dalam

                                  menghadapi mata pelajaran

                                  matematika dengan prestasi

                                  akademik matematika pada

                                  siswa dan siswi kelas XI di

                                  Sekolah Menengah Umum

                                  Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                  Bekasi

                                  Berdasarkan data

                                  tambahan diperoleh hasil

                                  bahwa faktor-faktor yang

                                  mempengaruhi kecemasan

                                  siswa dalam menghadapi

                                  mata pelajaran matematika

                                  adalah jenis kelamin usia

                                  dan kelas Di mana siswa

                                  pria cenderung lebih cemas

                                  dalam menghadapi mata

                                  pealajaran matematika

                                  dibandingkan dengan siswa

                                  wanita Selain itu diperoleh

                                  pula data bahwa usia 17

                                  tahun jauh lebih cemas

                                  dibandingkan selanjutnya

                                  disusul usia 15 tahun dan

                                  16 tahun hal ini terlihat

                                  dari jumlah subjek pada

                                  usia tertentu di mana

                                  jumlah subjek yang

                                  menduduki usia 17 tahun

                                  lebih sedikit atau berjumlah

                                  6 subjek kemudian di susul

                                  oleh usia 15 tahun yang

                                  berjumlah 14 subjek dan

                                  pada usia 16 tahun

                                  sejumlah 64 subjek Bukan

                                  hanya usia namun kelas pun

                                  menunjukkan data bahwa

                                  kelas XI IPS cenderung

                                  lebih cemas dalam

                                  menghadapi mata pelajaran

                                  matematika dibandingkan

                                  dengan kelas XI IPA

                                  Saran

                                  Berdasarkan hasil

                                  penelitian yang telah

                                  dilakukan peneliti

                                  mempunyai beberapa saran

                                  yang dapat diberikan

                                  sebagai berikut

                                  d Berdasarkan hasil

                                  data yang diperoleh

                                  terlihat bahwa

                                  kecemasan siswa dan

                                  siswi dalam

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  berada pada kategori

                                  rata-rata atau sedang

                                  Hal ini menunjukkan

                                  bahwa rata-rata siswa

                                  dan siswi di Sekolah

                                  Menengah Umum

                                  Negeri (SMUN) 1

                                  Babelan Bekasi

                                  mengalami

                                  kecemasan cemas saat

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  Untuk mengurangi

                                  kecemasan dalam

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  peneliti menyarankan

                                  kepada siswa dan

                                  siswi sebelum

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  diharapkan siswa dan

                                  siswi dapat lebih giat

                                  lagi untuk berlatih

                                  mengerjakan tugas-

                                  tugas matematika

                                  soal-soal matematika

                                  dan memperdalam

                                  kembali materi yang

                                  telah diajarkan oleh

                                  guru matematika Hal

                                  ini bertujuan untuk

                                  membantu siswa dan

                                  siswi agar

                                  mengurangi

                                  kecemasan dalam

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  Bila kecemasan itu

                                  berkurang maka

                                  secara tidak langsung

                                  prestasi akademik

                                  matematika siswa dan

                                  siswi akan meningkat

                                  Sehubungan

                                  penelitian ini peneliti

                                  menyarankan kepada para

                                  peneliti selanjutnya agar

                                  dapat menggunakan

                                  populasi yang lebih luas

                                  lagi bukan hanya siswa

                                  dan siswi dari SMUN

                                  (Sekolah Menengah

                                  Umum Negeri) mungkin

                                  dengan mengambil

                                  sampel dari siswa yang

                                  berasal dari SMUS

                                  (Sekolah Menengah

                                  Umum Swasta) untuk

                                  melihat apakah siswa dari

                                  SMUS (Sekolah

                                  Menengah Umum

                                  Swasta) juga mengalami

                                  kecemasan dalam

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  yang secara langsung

                                  akan mempengaruhi

                                  prestasi akademik

                                  matematikanya Selain itu

                                  untuk pengembangan

                                  teori psikologi pendidikan

                                  diharapkan untuk

                                  penelitian selanjutnya

                                  dapat melihat kecemasan-

                                  kecemasan lain yang

                                  terjadi di luar mata

                                  pelajaran matematika di

                                  mana mata pelajaran

                                  tersebut sering pula

                                  dialami oleh siswa dan

                                  siswi selain kecemasan

                                  menghadapi mata

                                  pelajaran matematika

                                  Misalnya cemas

                                  menghadapi pelajaran

                                  kimia bahasa inggris

                                  ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                  matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                  Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                  Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                  Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                  Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                  Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                  Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                  Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                  Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                  Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                  Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                  terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                  Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                  Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                  Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                  Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                  Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                  Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                  Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                  Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                  Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                  Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                  Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                  Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                  Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                  • Prestasi Akademik
                                  • Mata Pelajaran Matematika
                                  • Remaja
                                  • Hipotesis
                                  • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                  • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                  • CPopulasi dan Sampel
                                  • DTeknik Pengumpulan Data
                                  • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                  • FTeknik Analisa Data

                                    mengadakan seleksi terhadap

                                    beberapa siswa misalnya

                                    1) Memilih siswa yang akan

                                    diterima di sekolah

                                    2) Memilih siswa untuk dapat

                                    naik kelas

                                    3) Memilih siswa yang

                                    seharusnya dapat beasiswa

                                    b Penilaian berfungsi diagnostik

                                    Fungsi penilaian ini

                                    selain untuk mengetahui hasil

                                    yang dicapai siswa juga

                                    mengetahui kelemahan siswa

                                    sehingga dengan adanya

                                    penilaian maka guru dapat

                                    mengetahui kelemahan dan

                                    kelebihan masing-masing

                                    siswa Jika guru dapat

                                    mendeteksi kelemahan siswa

                                    maka kelemahan tersebut dapat

                                    segera diperbaiki

                                    c Penilaian berfungsi sebagai

                                    penempatan (Placement)

                                    Setiap siswa memiliki

                                    kemampuan berbeda satu sama

                                    lain Penilaian dilakukan untuk

                                    mengetahui di mana

                                    seharusnya siswa tersebut

                                    ditempatkan sesuai dengan

                                    kemampuannya yang telah

                                    diperlihatkannya pada prestasi

                                    belajar yang telah dicapainya

                                    Sebagai contoh penggunaan

                                    nilai rapor SMU kelas I

                                    menentukan jurusan studi di

                                    kelas II dan III

                                    d Penilaian berfungsi sebagai

                                    pengukur keberhasilan (Fungsi

                                    Formatif)

                                    Penilaian berfungsi

                                    untuk mengetahui sejauh mana

                                    suatu program dapat

                                    diterapkan Sebagai contoh

                                    adalah raport di setiap semester

                                    di sekolah-sekolah tingkat

                                    dasar dan menegah dapat

                                    dipakai untuk mengetahui

                                    apakah program pendidikan

                                    yang telah diterapkan berhasil

                                    diterapkan atau tidak pada

                                    siswa tersebut

                                    Raport biasanya

                                    menggambil nilai dari angka 1

                                    sampai dengan 10 terutama

                                    pada siswa SD sampai SMU

                                    tetapi dalam kenyataan nilai

                                    terendah dalam rapor yaitu 4

                                    dan nilai tertinggi 9 Nilai-nilai

                                    di bawah 5 berarti tidak baik

                                    atau buruk sedangkan nilai-

                                    nilai di atas 5 seperti nilai 6

                                    dikategorikan cukup untuk

                                    nilai 7 dikategorikan lebih dari

                                    cukup untuk nilai 8

                                    dikategorikan baik dan untuk

                                    nilai 9 dikategorikan sangat

                                    baik

                                    Mata Pelajaran Matematika

                                    Hudoyo (dalam Yoenanto

                                    2002) mendefinisikan mata

                                    pelajaran matematika adalah

                                    sebagai bidang ilmu yang

                                    berkenaan dengan ide-ide struktur-

                                    struktur dan hubungan-hubungan

                                    yang di atur secara logis sehingga

                                    pelajaran matematika berkaitan

                                    dengan konsep-konsep abstrak

                                    yang tersusun secara hirarkis dan

                                    dengan penalaran deduktif

                                    Nawangsari (2000) mendefinisikan

                                    mata pelajaran matematika sebagai

                                    suatu bidang ilmu yang membahas

                                    ide-ide hubungan-hubungan

                                    struktur-struktur yang berkaitan

                                    dengan konsep secara abstrak dan

                                    berguna dalam kehidupan sehari-

                                    hari Menurut Garis-Garis Besar

                                    Program Pengajaran Sekolah

                                    Lanjutan Tingkat Pertama atau di

                                    singkat dengan GBPP SLTP

                                    (dalam Nawangsari 2001) yang di

                                    maksud dengan mata pelajaran

                                    matematika adalah matematika

                                    sebagai salah satu ilmu dasar yang

                                    dewasa ini telah berkembang amat

                                    pesat baik materi maupun

                                    kegunaannya

                                    Dari beberapa pendapat

                                    yang telah dikemukakan di atas

                                    maka dapat disimpulkan bahwa

                                    mata pelajaran matematika adalah

                                    sebuah bidang ilmu yang paling

                                    mendasar dari kehidupan sehari-

                                    hari manusia di mana ilmu tersebut

                                    berkenaan dengan ide-ide

                                    hubungan-hubungan dan struktur-

                                    struktur berkaitan dengan konsep-

                                    konsep abstrak yang tersusun

                                    secara hirarkis dan telah diatur

                                    secara logis

                                    Dimensi Mata Pelajaran

                                    Matematika

                                    Dalam Garis-Garis Besar

                                    Program Pengajaran Sekolah

                                    Lanjut Tingkat Pertama atau di

                                    singkat dengan GBPP SLTP

                                    (dalam Nawangsari 2001)

                                    mengatakan bahwa didalam mata

                                    pelajaran matematika terdapat 4

                                    dimensi yaitu

                                    a Mata pelajaran matematika

                                    meliputi terjadinya proses

                                    belajar mengajar yaitu berupa

                                    sebuah kegiatan yang

                                    terintegrasi (utuh terpadu)

                                    antara siswa sebagai pelajar

                                    yang sedang belajar dengan

                                    guru sebagai pengajar yang

                                    sedang mengajar dalam

                                    suasana yang bersifat

                                    pengajaran

                                    b Mata pelajaran matematika di

                                    sekolah terdiri atas bagian-

                                    bagian matematika yang di

                                    pilih guna menumbuh

                                    kembangkan kemampuan-

                                    kemampuan dan membentuk

                                    pribadi siswa serta berpandu

                                    pada perkembangan ilmu dan

                                    teknologi

                                    c Mata pelajaran matematika

                                    berkenaan dengan materi yang

                                    memerlukan kegiatan berfikir

                                    yang berhubungan dengan

                                    struktur lebih tinggi di mana

                                    hal itu telah terbentuk dari apa

                                    yang sudah dipelajari

                                    sebelumnya Artinya bahan

                                    pelajaran matematika harus

                                    bermakna agar sesuai dengan

                                    kemampuan dan struktur

                                    kognitif yang dimiliki peserta

                                    didik

                                    d Mata pelajaran matematika

                                    memerlukan penggunaan

                                    metode instruksional

                                    Remaja

                                    Secara umum periode

                                    remaja merupakan klimaks dari

                                    periode-periode perkembangan

                                    sebelumnya Dalam periode ini apa

                                    yang diperoleh dalam masa-masa

                                    sebelumnya di uji dan dibuktikan

                                    sehingga dalam periode

                                    selanjutnya individu telah

                                    mempunyai suatu pola pribadi

                                    yang lebih mantap Periode remaja

                                    adalah masa transisi dalam periode

                                    anak-anak ke periode dewasa awal

                                    periode remaja dikelompokkan

                                    menjadi dua fase yaitu fase remaja

                                    awal dan fase remaja akhir

                                    (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

                                    1996) Masa remaja adalah masa

                                    dimulainya perkembangan kognitif

                                    yang mengarah pada pemikiran

                                    operasional formal yang lebih

                                    abstrak daripada pemikiran seorang

                                    anak Pemikiran remaja tidak lagi

                                    berupa pengalaman konkret saja

                                    namun remaja sudah dapat

                                    membangkitkan situasi-situasi

                                    khayalan kemungkinan-

                                    kemungkinan hipotesis atau dalil-

                                    dalil dan penalaran yang benar-

                                    benar abstrak (Santrock 2003)

                                    Menurut Papalia (2004) periode

                                    remaja adalah periode yang sudah

                                    mulai mengabungkan pengalaman

                                    yang di peroleh sebelumnya

                                    dengan tantangan saat ini dan

                                    memikirkan keadaan di masa yang

                                    akan datang

                                    Dari beberapa definisi

                                    remaja yang diberikan oleh para

                                    ahli dapat di tarik kesimpulan

                                    bahwa masa remaja adalah masa

                                    peralihan dari masa anak-anak ke

                                    masa dewasa Pada masa remaja

                                    merupakan masa awal dari

                                    pembentukan proses pemikiran

                                    operasional yang lebih abstrak

                                    Sehingga pada masa ini remaja

                                    sudah mulai membandingkan

                                    antara pengalaman di masa lalu

                                    dengan keadaan di masa sekarang

                                    dan mulai memikirkan masa yang

                                    datang

                                    Batasan Usia

                                    Periode remaja dianggap

                                    sebagai masa-masa yang amat

                                    penting dalam kehidupan individu

                                    khususnya dalam pembentukan

                                    kepribadian Masa remaja dibagi

                                    dua bagian yaitu (1) periode remaja

                                    awal (early adolescence) yaitu

                                    berkisar antara umur 13-17 tahun

                                    dan periode remaja akhir yaitu

                                    umur 17 tahun sampai dengan 18

                                    tahun (Puspitawati 1996)

                                    Bedasarkan teori

                                    perkembangan kognitif Piaget

                                    (dalam Santrock 2003) masa

                                    remaja dimulai pada usia 11 tahun

                                    sampai dengan 15 tahun dalam

                                    usia ini remaja sudah dapat berfikir

                                    secara operasional formal Masa

                                    remaja atau pubertas adalah proses

                                    menuju kedewasaan seksual atau

                                    kesuburan (kemampuan untuk

                                    reproduksi) pada periode ini selain

                                    perkembangan fisik diikuti pula

                                    dengan perkembangan kognitif

                                    sosial otonomi harga diri dan

                                    keintiman dalam hubungan seksual

                                    (Papalia 2004) Menurut Papalia

                                    (2004) masa remaja dapat

                                    dikelompokkan menjadi 3 yaitu

                                    remaja awal dimulai dari usia 11-

                                    13 tahun remaja madya dimulai

                                    dari usia 13 tahun sampai dengan

                                    18 tahun dan remaja akhir dimulai

                                    dari usia 18 tahun sampai dengan

                                    21 tahun

                                    Dari uraian yang

                                    dikemukakan di atas maka dapat

                                    disimpulkan bahwa usia remaja

                                    adalah dimulai dari 11 tahun

                                    sampai dengan 21 tahun

                                    Karakteristik Remaja

                                    Periode remaja adalah

                                    periode pemantapan identitas diri

                                    Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                                    yang dipengaruhi oleh pandangan

                                    orang-orang sekitarnya serta

                                    pengalaman-pengalaman

                                    pribadinya akan menentukan pola

                                    perilakunya sebagai orang dewasa

                                    Pemantapan identitas diri ini tidak

                                    selalu mulus tetapi sering melalui

                                    proses yang panjang dan

                                    bergejolak Oleh karena itu banyak

                                    ahli menamakan periode ini

                                    sebagai masa-masa strom and

                                    stress atau masa up and down

                                    (Santrock 2003)

                                    Remaja adalah seorang

                                    idealis remaja memandang

                                    dunianya seperti apa yang

                                    diinginkannya bukan sebagaimana

                                    adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                                    yang membuatnya marah cepat

                                    tersinggung atau frustasi Selain

                                    itu oleh keluarga dan masyarakat

                                    remaja di anggap sudah menginjak

                                    dewasa sehingga remaja diberi

                                    tanggung jawab yang sama dengan

                                    seorang yang sudah dewasa

                                    Remaja mulai memperhatikan

                                    prestasi dalam segala hal karena

                                    ini memberinya nilai tambah untuk

                                    kedudukan sosialnya di antara

                                    teman sebaya maupun orang-orang

                                    dewasa

                                    Hubungan antara

                                    Kecemasan Menghadapi

                                    Mata Pelajaran

                                    Matematika dengan

                                    Prestasi Akademik

                                    Matematika pada Remaja

                                    Masa remaja dapat dikatakan

                                    sebuah masa peralihan antara masa

                                    anak-anak menuju ke masa dewasa

                                    Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                                    merupakan masa dimulainya

                                    perkembangan kognitif yang mengarah

                                    pada pemikiran operasional formal

                                    yang lebih abstrak daripada pemikiran

                                    seorang anak Pemikiran remaja tidak

                                    lagi berupa pengalaman konkret saja

                                    namun remaja sudah dapat

                                    membangkitkan situasi-situasi

                                    khayalan kemungkinan-kemungkinan

                                    hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                                    yang benar-benar abstrak Selain itu

                                    masa remaja disebut pula sebagai masa

                                    strom and stress atau masa up and

                                    down (Santrock 2003) Bila pada masa

                                    ini remaja menemui hambatan dalam

                                    bidang tertentu maka hambatan tersbut

                                    akan membuat remaja menjadi cemas

                                    Menurut Crow dan Crow

                                    (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                                    adalah sebuah kondisi yang kurang

                                    menyenangkan yang di alami oleh

                                    individu yang dapat mempengaruhi

                                    keadaan fisiknya Berdasarkan

                                    gabungan dari pendapat Jersild dari

                                    Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                                    tentang sifat alamiah yang dimiliki

                                    oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                                    Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                                    Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                                    Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                                    faktor yang mempengaruhi remaja

                                    menjadi cemas yaitu faktor

                                    Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                                    seperti keadaan biologi individu seperti

                                    jenis kelamin dan dapat pula

                                    dipengaruhi oleh perkembangan

                                    individu yang dapat dilihat dari usia

                                    individu dan faktor Makrokosmos

                                    (keadaan lingkungan) lingkungan

                                    sekolah atau lingkungan kelas

                                    Menurut Dacey (2000) dalam

                                    mengenali gejala kecemasan dapat

                                    ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                                    komponen psikologis (afektif atau

                                    perasaan) yang dapat menimbulkan

                                    kecemasan adalah kegelisahan gugup

                                    tegang cemas rasa tidak aman takut

                                    cepat terkejut) komponen fisiologis

                                    (jantung berdebar keringat dingin

                                    pada telapak tangan tekanan darah

                                    meninggi respon kulit terhadap aliran

                                    galvanis berkurang gerakan peristaltik

                                    bertambah gejala somatik atau fisik

                                    (otot) gejala somatik atau fisik

                                    (sensorik) gejala Respiratori

                                    (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                                    (pencernaan) gejala Urogenital

                                    (perkemihan dan kelamin)) dan

                                    komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                                    dan gangguan tidur) Kecemasan

                                    tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                                    yang mendapatkan materi pelajaran

                                    matematika

                                    Menurut Garis-Garis Besar

                                    Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                    Tingkat Pertama atau di singkat

                                    dengan GBPP SLTP (dalam

                                    Nawangsari 2001) yang di maksud

                                    dengan mata pelajaran matematika

                                    adalah matematika sebagai salah satu

                                    ilmu dasar yang dewasa ini telah

                                    berkembang amat pesat baik materi

                                    maupun kegunaannya Sedangkan

                                    Nawangsari (2000) mendefinisikan

                                    mata pelajaran matematika sebagai

                                    suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                                    ide hubungan-hubungan struktur-

                                    struktur yang berkaitan dengan konsep

                                    secara abstrak dan berguna dalam

                                    kehidupan sehari-hari Dari kedua

                                    pendapat dari Garis-Garis Besar

                                    Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                    Tingkat Pertama atau di singkat

                                    dengan GBPP SLTP (dalam

                                    Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                                    (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                                    matematika merupakan suatu bidang

                                    ilmu yang di dalamnya membahas

                                    mengenai ide-ide hubungan-

                                    hubungan struktur-struktur yang

                                    berkaitan dengan konsep secara

                                    abstrak dan berguna dalam kehidupan

                                    sehari-hari di mana bidang ilmu

                                    tersebut saat ini sudah berkembang

                                    pesat

                                    Berkembangnya bidang ilmu

                                    matematika merupakan sebuah kabar

                                    yang baik untuk kemajuan Negara Di

                                    mana siswa-siswinya akan menjadi

                                    lebih pandai lagi dalam pelajaran

                                    matematika Namun bagi siswa materi

                                    pelajaran matematika merupakan

                                    materi pelajaran yang sulit

                                    (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                                    kesulitan tersebut tidak dapat

                                    diselesaikan oleh siswa dengan baik

                                    maka akan menimbulkan kecemasan di

                                    dalam diri siswa saat menghadapi

                                    pelajaran matematika

                                    Berdasarkan hasil penelitian

                                    dengan menggunakan Math Anxiety

                                    Quesstionairre (MAQ) yang

                                    dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                                    Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                                    siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                                    Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                                    terdapat reaksi negatif dalam diri

                                    remaja saat menghadapi pelajaran

                                    matematika reaksi yang ditunjukkan

                                    oleh remaja ketika menghadapi

                                    pelajaran matematika adalah rasa tidak

                                    suka kurang percaya diri gelisah

                                    khawatir takut dan frustasi

                                    Kecemasan saat menghadapi

                                    mata pelajaran matematika dapat pula

                                    terjadi pada siswa dan siswi yang

                                    duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                                    Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                                    dipengaruhi oleh semakin

                                    kompleksnya perhitungan matematika

                                    di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                                    (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                                    telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                                    Nawangsari 2000) dimana semakin

                                    tinggi tingkat kelas maka semakin

                                    kompleks perhitungan matematikanya

                                    dan bila siswa tidak mampu

                                    memahami perhitungan yang lebih

                                    dasar maka siswa akan cemas pada

                                    pelajaran matematika di tingkatan

                                    kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                                    sering muncul dalam pelajaran

                                    matematika dalam satu kurun waktu

                                    atau dalam satu semester maka akan

                                    dapat mempengaruhi prestasi

                                    akademik matematika siswa

                                    Winkel (dalam Christantie

                                    2007) mengatakan bahwa prestasi

                                    akademik adalah proses belajar yang

                                    dialami oleh siswa menghasilkan

                                    perubahan-perubahan dalam bidang

                                    pengetahuan dan pemahaman dalam

                                    bidang nilai sikap dan keterampilan

                                    Adanya perubahan tersebut tampak

                                    dalam prestasi akademik yang

                                    dihasilkan oleh siswa terhadap

                                    pertanyaan persoalan atau tugas yang

                                    diberikan oleh guru Melalui prestasi

                                    akademik siswa dapat mengetahui

                                    kemajuan-kemajuan yang telah

                                    dicapainya dalam belajar Menurut

                                    Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                                    (1996) hal-hal yang dapat

                                    mempengaruhi prestasi akademik

                                    siswa adalah faktor internal seperti

                                    kesehatan badan dan faktor eksternal

                                    seperti sarana dan prasarana sekolah

                                    Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                                    diberikan penilaian salah satunya

                                    adalah prestasi akademik matematika

                                    Prestasi akademik matematika

                                    siswa di Indonesia saat ini sangat

                                    menurun hal ini sesuai dengan

                                    penelitian yang dilakukan oleh Third

                                    International Mathematics and

                                    Science Study (TIMSS) pada tahun

                                    1999 terhadap siswa tingkat delapan

                                    tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                                    Pertama (SLTP) di mana Negara

                                    Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                                    salah satu Negara yang prestasi

                                    matematika siswanya menduduki

                                    posisi yang rendah (Setyono 2005)

                                    Rendahnya prestasi tersebut

                                    dikarenakan oleh kurangnya

                                    pemahaman siswa terhadap konsep

                                    matematika (Arjuna 1999) Bila

                                    kondisi tersebut terus berlanjut maka

                                    akan menimbulkan kecemasan siswa

                                    dalam menghadapi pelajaran

                                    matematika di mana secara tidak

                                    langsung dapat juga mempengaruhi

                                    prestasi akademik matematika siswa

                                    Melihat adanya faktor-faktor

                                    yang mempengaruhi kecemasan

                                    sebagaimana yang telah diungkapkan

                                    di atas maka dapat dilihat bahwa

                                    kecemasan siswa dalam menghadapi

                                    pelajaran matematika dapat

                                    mempengaruhi prestasi akademik

                                    matematika siswa Hal ini terlihat dari

                                    dua faktor yang menyebabkan

                                    kecemasan yaitu keadaan diri individu

                                    dan keadaan lingkungan di mana bila

                                    faktor-faktor tersebut sering muncul

                                    pada saat siswa menghadapi pelajaran

                                    matematika maka hal ini dapat

                                    mengangu kegiatan siswa dalam

                                    belajar matematika siswa pun akan

                                    merasa kurang percaya pada

                                    kemampuannya dalam pelajaran

                                    matematika Bila hal ini terjadi dalam

                                    satu semester maka akan dapat

                                    berpengaruh terhadap prestasi

                                    akademik matematika siswa Faktor-

                                    faktor yang dapat mempengaruhi

                                    prestasi akademik yaitu faktor internal

                                    seperti kesehatan badan dan faktor

                                    eksternal seperti sarana dan prasarana

                                    sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                                    sering muncul pada siswa dalam

                                    menghadapi pelajaran matematika

                                    maka dapat mempengaruhi prestasi

                                    akademik matematika siswa di mana

                                    semakin tingginya kecemasan dalam

                                    menghadapi pelajaran matematika

                                    maka semakin rendah prestasi

                                    akademik matematika siswa

                                    Hal ini sesuai dengan penelitian

                                    yang dilakukan oleh Nawangsari

                                    (2000) di mana siswa yang mengalami

                                    kecemasan pada pelajaran matematika

                                    akan mempengaruhi prestasi akademik

                                    matematika siswa hal ini dipengaruhi

                                    oleh materi pelajaran yang dianggap

                                    sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                                    kelas yang kurang memadai dan cara

                                    mengajar guru yang sulit dipahami

                                    oleh siswa Sehingga saat siswa

                                    menghadapi pelajaran matematika

                                    siswa akan mengalami kecemasan dan

                                    bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                                    waktu maka akan mempengaruhi

                                    prestasi akademik matematika siswa

                                    Senada dengan penelitian

                                    Nawangsari (2000) penelitian yang

                                    dilakukan oleh Sarason (dalam

                                    Nawangsari 2000) terhadap 700

                                    siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                                    tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                                    negatif antara skor kecemasan pada

                                    pelajaran matematika dengan prestasi

                                    akademik matematika siswa di mana

                                    korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                                    semakin rendah tingkat kecemasan

                                    siswa SLTP pada pelajaran matematika

                                    akan semakin tinggi prestasi akademik

                                    matematika atau semakin tinggi tingkat

                                    kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                                    matematika akan semakin rendah

                                    prestasi akademik matematika

                                    Hipotesis

                                    Dari beberapa penjelasan yang

                                    telah dikemukakan oleh para ahli di

                                    atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                                    hubungan yang negatif antara

                                    kecemasan dalam menghadapi mata

                                    pelajaran matematika dengan prestasi

                                    akademik matematika pada remaja

                                    dimana semakin tinggi tingkat

                                    kecemasan remaja dalam menghadapi

                                    mata pelajaran matematika maka

                                    semakin rendah prestasi akademik

                                    matematika pada remaja

                                    BAB III

                                    METODOLOGI PENELITIAN

                                    A Identifikasi Variabel-Vari-

                                    abel Penelitian

                                    VariabelPrediktor Kecemasan

                                    Menghadapi Mata Pelajaran

                                    Matematika

                                    Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                                    Matematika

                                    B Definisi Operasional Vari-

                                    abel Penelitian

                                    1 Kecemasan Menghadapi Mata

                                    Pelajaran Matematika Suatu

                                    bentuk ungkapan perasaan cemas

                                    yang dipengaruhi faktor

                                    psikologis dan faktor fisiologis

                                    yang sering dialami oleh setiap

                                    individu dalam kehidupan sehari-

                                    hari dalam hal-hal yang berkaitan

                                    dengan konsep-konsep abstrak

                                    struktur-struktur atau segala

                                    sesuatu yang berhubungan dengan

                                    pembahasan tentang matematika

                                    Alat yang digunakan untuk

                                    mengukur kecemasan dalam

                                    menghadapi mata pelajaran

                                    matematika adalah Skala

                                    Kecemasan yang didapatkan dari

                                    gejala-gejala kecemasan yang

                                    dikemukakan oleh Dacey di mana

                                    gejala-gejala kecemasan tersebut

                                    di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                                    komponen psikologis komponen

                                    fisiologis dan komponen sosial

                                    2 Prestasi Akademik Matematika

                                    Suatu pengukuran yang bertujuan

                                    untuk menilai sebuah hasil dari

                                    proses belajar matematika yang

                                    dilakukan oleh remaja dalam satu

                                    kurun waktu tertentu untuk melihat

                                    pemahaman remaja mengenai

                                    konsep-konsep abstrak simbol-

                                    simbol yang telah diberikan oleh

                                    para pendidik Alat yang

                                    digunakan untuk mengukur

                                    prestasi akademik matematika

                                    remaja adalah dengan melihat nilai

                                    rapor remaja yang dihasilkan pada

                                    akhir semester

                                    C Populasi dan Sampel

                                    Popolasi dan sampel yang

                                    digunakan dalam pengambilan data

                                    adalah dengan menggunakan

                                    Purposive Sampling di mana teknik

                                    Purposive Sampling ini adalah teknik

                                    penentuan sampling yang digunakan

                                    peneliti jika peneliti mempunyai

                                    pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                                    dalam pengambilan sampelnya atau

                                    penentuan sample untuk tujuan tertentu

                                    (Riduwan 2008) Populasi yang

                                    digunakan dalam peneltian ini adalah

                                    para siswa dan siswi kelas XI pada

                                    Sekolah Menengah Umum Negeri

                                    (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                                    Pengambilan populasi siswa dan siswi

                                    kelas XI dilakukan karena ingin

                                    melihat tingkat kecemasan pada siswa

                                    dan siswi kelas XI sebelum

                                    mendapatkan perhitungan matematika

                                    yang terlalu kompleks dikelas

                                    berikutnya Hal ini seperti yang telah

                                    dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                                    Nawangsari 2000) dimana semakin

                                    tinggi tingkat kelas maka semakin

                                    kompleks perhitungan matematikanya

                                    dan bila siswa tidak mampu

                                    memahami perhitungan yang lebih

                                    dasar maka siswa akan cemas pada

                                    pelajaran matematika ditingkatan kelas

                                    berikutnya Sampel yang digunakan

                                    pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                                    D Teknik Pengumpulan Data

                                    Teknik Pengumpulan data yang

                                    digunakan dalam mengukur tingkat

                                    kecemasan siswa dalam menghadapi

                                    mata pelajaran matematika adalah

                                    dengan menggunakan metode

                                    kuesioner tertutup dengan memberikan

                                    tanda checklist Kuesioner tertutup

                                    dengan tanda checklist ini adalah suatu

                                    daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                                    yang akan diukur (Riduwan 2008)

                                    Pengukuran prestasi akademik

                                    matematika dilakukan dengan melihat

                                    nilai rapor siswa dan siswi pada

                                    pelajaran matematika

                                    1 Skala Kecemasan

                                    Skala kecemasan yang

                                    digunakan dalam penelitian ini di

                                    peroleh dari komponen-komponen

                                    kecemasan yang di kemukakan

                                    oleh Dacey (2000) yaitu

                                    komponen psikologis komponen

                                    fisiologis dan komponen sosial

                                    Komponen-komponen inilah yang

                                    akan dijadikan acuan atau dasar

                                    pengukuran dalam penelitian ini

                                    yang selanjutnya akan

                                    dikembangkan menjadi item-item

                                    yang akan diberikan kepada

                                    responden untuk dijawab oleh

                                    responden

                                    Tabel 1

                                    Distribusi item Skala kecemasan

                                    N

                                    o

                                    Kom

                                    pone

                                    n

                                    Komponen

                                    Favorabe

                                    l

                                    Unfav

                                    orabel

                                    To

                                    tal

                                    1 Kom

                                    pone

                                    n

                                    Psiko

                                    logis

                                    12345

                                    67

                                    8910

                                    3132

                                    3334

                                    3536

                                    3738

                                    3940

                                    20

                                    2 Kom

                                    pone

                                    n

                                    Fisiol

                                    ogis

                                    111213

                                    141516

                                    171819

                                    20

                                    4142

                                    4344

                                    4546

                                    4748

                                    4950

                                    20

                                    3 Kom

                                    pone

                                    n

                                    Sosia

                                    l

                                    212223

                                    2425

                                    262728

                                    2930

                                    5152

                                    5354

                                    5556

                                    5758

                                    5960

                                    20

                                    Total 30 30 60

                                    2 Prestasi Akademik

                                    Prestasi akademik di peroleh

                                    dengan menggunakan nilai raport

                                    terakhir pada pelajaran

                                    matematika

                                    E Validitas dan Reliabilitas

                                    Alat Pengumpulan Data

                                    Pada penelitian ini digunakan

                                    validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                                    untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                                    pengumpulan data

                                    1 Validitas

                                    Menurut Azwar (1997)

                                    validitas adalah sejauh mana

                                    ketepatan dan kecermatan suatu

                                    instrument pengukur (alat tes)

                                    dalam melakukan fungsi ukurnya

                                    Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                    tes tersebut menjalankan fungsi

                                    ukurnya atau memberikan hasil

                                    ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                    dengan maksud yang dikenakan

                                    dalam tes tersebut Cara

                                    mendapatkan validitas dengan

                                    menggunakan teknik total korelasi

                                    item (korelasi product-moment)

                                    Untuk batasan validitas item yang

                                    digunakan dalam penelitian ini

                                    ditentukan oleh peneliti dengan

                                    koefisien validitas sebesar ge 03

                                    (Azwar 2008)

                                    2 Reliabilitas

                                    Menurut Azwar (1997)

                                    reliabilitas adalah pengukuran

                                    terhadap suatu alat tes di mana

                                    hasil ukurnya dapat terpercaya

                                    sehingga bila alat tes tersebut

                                    digunakan dalam beberapa kali

                                    pengukuran akan menghasilkan

                                    nilai yang relatif sama Cara

                                    mendapatkan reliabilitas dengan

                                    menggunakan teknik Alpha

                                    Cronbach

                                    Pada penelitian ini batas

                                    koefisien realibilitas yang akan

                                    digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                    ini sesuai dengan yang

                                    dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                    F Teknik Analisa Data

                                    Pada penelitian ini teknik

                                    analisis data yang digunakan adalah

                                    Product Moment Correlation Coeffient

                                    Pearson di mana data yang akan di

                                    analisis adalah data yang di peroleh

                                    dari skala kecemasan dalam

                                    menghadapi mata pelajaran

                                    matematika dikorelasikan dengan data

                                    nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                    matematika

                                    BAB IV

                                    PELAKSANAAN DAN HASIL

                                    PENELITIAN

                                    A Persiapan Penelitian

                                    Sebelum penelitian ini

                                    dimulai awalnya peneliti

                                    melakukan persiapan

                                    administrasi yang berupa

                                    surat keterangan permohonan

                                    izin dari pihak kampus

                                    (Universitas Gunadarma)

                                    untuk melakukan penelitian

                                    ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                    setelah itu peneliti

                                    menggandakan kuesioner

                                    tertutup dari skala kecemasan

                                    sebanyak 100 kuesioner

                                    kuesioner atau skala

                                    kecemasan ini berjumlah 60

                                    item yang terdiri dari 30 item

                                    favorable dan 30 item

                                    unfavorable

                                    Subjek yang digunakan

                                    dalam penelitian ini adalah

                                    siswa dan siswi SMU yang

                                    berada di kelas XI atau kelas

                                    2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                    Dalam penelitian ini peneliti

                                    mengambil sampel sebanyak

                                    3 kelas dan jumlah sampel

                                    sebanyak 100 siswa-siswi di

                                    mana 1 kelas berasal dari

                                    kelas unggulan atau kelas XI

                                    IPA 1 dan dua kelas lagi

                                    berasal dari kelas yang tidak

                                    diunggulkan atau kelas

                                    reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                    dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                    mendapatkan subjek ini

                                    peneliti bekerjasama dengan

                                    segenap pihak sekolah dari

                                    SMUN 1 Babelan Bekasi

                                    yang berhubungan dengan

                                    bagian kesiswaan dan guru-

                                    guru BP yang menangani ke

                                    tiga kelas tersebut

                                    B Pelaksanaan Penelitian

                                    Pada penelitian ini

                                    peneliti melaksanakan try out

                                    terpakai yaitu data diperoleh

                                    dengan try out sekaligus

                                    digunakan sebagai data dalam

                                    penelitian Pengambilan data

                                    dilakukan pada tanggal 13

                                    Oktober 2009 untuk

                                    penyebaran kuesioner atau

                                    skala kecemasan yang

                                    berjumlah 100 angket yang

                                    terdiri dari 60 item Pada 14-

                                    19 Oktober 2009 untuk

                                    mengambil fotocopy raport

                                    yang masih berada di siswa

                                    dan siswi Pengambilan

                                    fotocopy raport dilakukan

                                    dalam rentang waktu 5 hari

                                    disebabkan peneliti

                                    mengalami kesulitan dalam

                                    meminta fotocopy raport

                                    kepada siswa dan siswi

                                    SMUN 1 Babelan Bekasi

                                    Proses pengambilan data

                                    pada tanggal 13 Oktober

                                    2009 dilakukan pada pukul

                                    1000 sampai dengan pukul

                                    1200 Proses pengambilan

                                    data pertama dilakukan di

                                    kelas XI IPA 1 kemudian

                                    dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                    dan setelah itu dilanjutkan di

                                    kelas XI IPS 2

                                    Jumlah keseluruhan

                                    subjek dalam penelitian ini

                                    adalah berjumlah 100 siswa-

                                    siswi 30 siswa-siswi berasal

                                    dari kelas XI IPA 1 40

                                    siswa-siswi berasal dari kelas

                                    XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                    berasal dari kelas XI IPS 2

                                    Penelitian ini mengalami

                                    hambatan hambatan yang

                                    dimaksud adalah peneliti

                                    menyebarkan angket

                                    sebanyak 100 namun data

                                    yang dapat peneliti olah

                                    hanya 84 data dan 16 data

                                    yang lain tidak dapat diolah

                                    karena subjek tidak mengisi

                                    angket yang telah peneliti

                                    berikan Sehingga penelitian

                                    ini hanya terdiri dari 84

                                    subjek

                                    C Hasil Penelitian

                                    1 Deskripsi Subjek

                                    Penelitian

                                    a Jenis Kelamin

                                    Subjek dalam

                                    penelitian ini terdiri

                                    dari 46 subjek pria

                                    dengan presentase

                                    5476 dan 38 subjek

                                    wanita dengan

                                    presentase 4524

                                    Dapat dilihat

                                    rinciannya pada tabel

                                    berikut ini

                                    Tabel 2

                                    Distribusi Subjek

                                    Berdasarkan Jenis

                                    Kelamin

                                    No Jenis

                                    Kelamin

                                    Jumlah Presentase

                                    ()

                                    1 Pria 46 5476

                                    2 Wanita 38 4524

                                    b Usia

                                    Subjek dalam

                                    penelitian ini terdiri

                                    dari 14 subjek yang

                                    berusia 15 tahun

                                    dengan presentase

                                    1666 64 subjek

                                    yang berusia 16 tahun

                                    dengan presentase

                                    7619 dan 6 subjek

                                    yang berusia 17 tahun

                                    dengan presentase

                                    715 Dapat dilihat

                                    rinciannya pada tabel

                                    berikut ini

                                    Tabel 3

                                    Distribusi Subjek

                                    Berdasarkan Usia

                                    No Usia Jumlah Presentase

                                    ()

                                    1 15

                                    tahun

                                    14 1666

                                    2 16

                                    tahun

                                    64 7619

                                    3 17

                                    tahun

                                    6 715

                                    c Kelas

                                    Subjek dalam

                                    penelitian ini terdiri

                                    dari 30 subjek dari

                                    kelas XI IPA dengan

                                    presentase 3571

                                    dan 54 subjek untuk

                                    kelas XI IPS dengan

                                    presentase 6429

                                    Dapat dilihat

                                    rinciannya pada tabel

                                    berikut ini

                                    Tabel 4

                                    Distribusi Subjek

                                    Berdasarkan Kelas

                                    No Kelas Jumlah Presentase

                                    ()

                                    1 XI

                                    IPA

                                    30 3571

                                    2 XI

                                    IPS

                                    54 6429

                                    2 Hasil Pengukuran Mean

                                    Skala Kecemasan dengan

                                    Jenis Kelamin Usia dan

                                    Kelas

                                    a Hasil Pengukuran

                                    Mean Skala

                                    Kecemasan dengan

                                    Jenis Kelamin

                                    Tabel 5

                                    Hasil pengukuran

                                    Mean Skala

                                    Kecemasan dengan

                                    Jenis Kelamin

                                    No Jenis

                                    Kelamin

                                    Jumlah

                                    Kecemasan

                                    1 Pria 46

                                    2 Wanita 38

                                    Berdasarkan

                                    data di atas diketahui

                                    bahwa mean

                                    kecemasan pada pria

                                    lebih tinggi dari pada

                                    wanita hal ini

                                    ditunjukkan dengan

                                    skor7663 untuk pria

                                    dan 7555 untuk

                                    wanita

                                    b Hasil Pengukuran

                                    Mean Skala

                                    Kecemasan dengan

                                    Usia

                                    Tabel 6

                                    Hasil pengukuran

                                    Mean Skala

                                    Kecemasan dengan

                                    Usia

                                    Berdasarkan data

                                    di atas diketahui

                                    bahwa mean

                                    kecemasan yang

                                    tertinggi terletak pada

                                    usia 17 tahun dengan

                                    skor 8567 kemudian

                                    di susul oleh usia 15

                                    tahun dengan skor

                                    8543 dan yang

                                    terendah terletak pada

                                    usia 16 tahun dengan

                                    skor 8144

                                    c Hasil Pengukuran

                                    Mean Skala

                                    Kecemasan dengan

                                    Kelas

                                    Tabel 7

                                    Hasil pengukuran

                                    Mean Skala

                                    Kecemasan dengan

                                    Kelas

                                    No Kelas Jumlah Mean

                                    Skala

                                    No Usia Jumlah Mean

                                    Skala

                                    Kecemasan

                                    1 15

                                    tahun

                                    14 8543

                                    2 16

                                    tahun

                                    64 8144

                                    3 17

                                    tahun

                                    6 8567

                                    Kecemasan

                                    1 XI

                                    IPA

                                    30

                                    2 XI

                                    IPS

                                    54

                                    Berdasarkan data

                                    di atas diketahui

                                    bahwa mean

                                    kecemasan yang

                                    tertinggi berada pada

                                    kelas XI IPS dengan

                                    skor 7796 dan yang

                                    terendah berada pada

                                    kelas XI IPA dengan

                                    skor 7287

                                    3 Hasil Uji Validitas dan

                                    Realibilitas Skala

                                    Kecemasan

                                    a Uji Validitas

                                    Menurut Azwar

                                    (2008) validitas item

                                    dapat dianggap

                                    memuaskan apabila

                                    koefisien validitasnya

                                    sebesar ge 03

                                    Berdasarkan hasil uji

                                    coba pada skala

                                    kecemasan yang

                                    berjumlah 60 item

                                    dihasilkan 36 item

                                    yang valid Validitas

                                    item dalam penelitian

                                    ini untuk skala

                                    kecemasan bergerak

                                    dari 0301 sampai

                                    dengan 0538

                                    Distribusi item yang

                                    valid dapat di lihat

                                    dari tabel berikut ini

                                    Tabel 8

                                    Distribusi item

                                    valid Skala

                                    Kecemasan

                                    No Komponen

                                    Nomor Item

                                    Favorabel

                                    1 Komponen

                                    Psikologis

                                    1234567

                                    8910

                                    2 Komponen

                                    Fisiologis

                                    111213141516

                                    17181920

                                    3 Komponen

                                    Sosial

                                    2122232425

                                    2627282930

                                    Total

                                    Keterangan

                                    item yang tidak valid

                                    b Uji Realibilitas

                                    Uji realibilitas

                                    dilakukan bertujuan

                                    untuk mengetahui

                                    konsistensi alat ukur

                                    Teknik yang

                                    digunakan untuk

                                    mendapatkan

                                    konsistensi dari alat

                                    ukur yaitu teknik

                                    Alpha Cronbach

                                    Dalam penelitian ini

                                    batas koefisien

                                    reliabilitas yang

                                    digunakan adalah ge

                                    07 Hal ini sesuai

                                    dengan pendapat dari

                                    Azwar (2008)

                                    Hasil uji realibiltas

                                    untuk skala

                                    kecemasan di peroleh

                                    nilai realibitas sebesar

                                    0824 Hal ini terlihat

                                    pada tabel di bawah

                                    ini

                                    Tabel 9

                                    Realibilitas Skala

                                    Kecemasan

                                    Reliability

                                    Statistics

                                    4 Hasil Uji Normalitas dan

                                    Linearitas Uji Asumsi

                                    a Uji Normalitas

                                    Untuk melihat

                                    sebaran skor dalam uji

                                    normalitas dari skala

                                    kecemasan dapat

                                    dilihat pada uji

                                    Kolmogorov-Smirnov

                                    Berdasarkan hasil uji

                                    normalitas pada skala

                                    kecemasan diketahui

                                    nilai statistiknya

                                    sebesar 091 dengan

                                    signifikansi sebesar

                                    Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                    0084 (p gt 005) Hal

                                    ini menunjukkan

                                    distribusi skor skala

                                    kecemasan pada

                                    subjek penelitian

                                    adalah normal tetapi

                                    prestasi akademik

                                    matematika nilai

                                    statistiknya 0198

                                    dengan signifikansi

                                    sebesar 0000 (p lt

                                    005) yang berarti

                                    tidak normal

                                    Distribusi skor skala

                                    kecemasan terlihat

                                    pada tabel berikut ini

                                    Tabel 10

                                    Hasil Uji

                                    Normalitas Skala

                                    Kecemasan

                                    T

                                    ests of Normality

                                    Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                    091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                    a Lilliefors Significance Correction

                                    b Uji Linieritas

                                    Tabel 11

                                    Hasil Uji Linieritas

                                    Skala Kecemasan

                                    dan Prestasi

                                    Akademik

                                    Matematika

                                    ANOVAb

                                    96932 1 96932 4204 044a

                                    1890628 82 230561987560 83

                                    RegressionResidualTotal

                                    Model1

                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                    Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                    Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                    Berdasarkan hasil

                                    uji linieritas diperoleh

                                    signifikansi sebesar

                                    0044 (p lt 005) Hal

                                    ini menunjukkan

                                    bahwa hubungan

                                    antara skala

                                    kecemasan dengan

                                    prestasi akademik

                                    yaitu linier

                                    5 Analisis Data Uji

                                    Hipotesis

                                    Berdasarkan hasil uji

                                    normalitas dan linieritas

                                    diketahui bahwa bahwa

                                    skala kecemasan normal

                                    tetapi prestasi akademik

                                    matematika tidak normal

                                    sedangkan linieritasnya

                                    adalah linier Oleh karena

                                    itu untuk analisis korelasi

                                    dapat menggunakan

                                    analisis statistik

                                    parametrik dengan teknik

                                    korelasi product moment

                                    Pearson

                                    Berdasarkan analisis

                                    data yang dilakukan

                                    dengan menggunakan

                                    teknik korelasi Pearson

                                    (1-tailed) diketahui nilai

                                    koefisien korelasi sebesar

                                    r = - 0221 dengan taraf

                                    signifikansi sebesar 0022

                                    (p lt 005) Hal ini dapat

                                    dilihat pada tabel berikut

                                    ini

                                    Tabel 12

                                    Uji Hipotesis

                                    Correlations

                                    1 -221022

                                    84 84-221 1022

                                    84 84

                                    Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                    Skala Kecemasan

                                    Prestasi AkademikMatematika

                                    SkalaKecemasan

                                    PrestasiAkademik

                                    Matematika

                                    Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                    Hasil tersebut

                                    menunjukkan bahwa

                                    hipotesis penelitian ini

                                    diterima artinya terdapat

                                    hubungan negatif yang

                                    signifikan antara

                                    kecemasan dalam

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    dengan prestasi akademik

                                    matematika pada remaja

                                    dimana semakin tinggi

                                    tingkat kecemasan remaja

                                    dalam menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    maka semakin rendah

                                    prestasi akademik

                                    matematika pada remaja

                                    6 Hasil Perhitungan Mean

                                    Empirik dan Mean

                                    Hipotetik

                                    Hasil perhitungan dari

                                    perbandingan antara

                                    mean empirik dengan

                                    mean hipotetik antara

                                    kecemasan dalam

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika dan

                                    prestasi akademik

                                    matematika terlihat

                                    bahwa kecemasan siswa

                                    dalam menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    berada pada kategori

                                    sedang Hal ini dapat

                                    dilihat pada tabel berikut

                                    ini

                                    Tabel 13

                                    Hasil Perhitungan

                                    Mean Empirik dan

                                    Mean Hipotetik Skala

                                    Kecemasan

                                    Variabel Mean

                                    Empirik

                                    Mean

                                    Hipotetik

                                    Standar

                                    Deviasi

                                    Skala

                                    Kecemasan

                                    7614 90 18

                                    Dibawah ini

                                    merupakan deskripsi

                                    untuk lebih mengetahui

                                    gambaran kecemasan

                                    dalam menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    dengan klasifikasi sangat

                                    rendah rendah sedang

                                    tinggi dan sangat tinggi

                                    yang dapat diketahui

                                    dengan cara perhitungan

                                    sebagai berikut

                                    Jumlah aitem yang

                                    valid pada skala

                                    kecemasan sebanyak 36

                                    item dengan

                                    menggunakan kategori

                                    nilai dari 1 sampai

                                    dengan 4 Ini berarti nilai

                                    skala terkecil berjumlah 1

                                    dan yang terbesar

                                    berjumlah 4 Jarak

                                    minimum adalah nilai

                                    terkecil dikalikan dengan

                                    jumlah item yang valid (1

                                    x 36 = 36) dan jarak

                                    maksimum adalah nilai

                                    terbesar dikalikan dengan

                                    jumlah item yang valid (4

                                    x 36 = 144) Untuk

                                    mendapatkan nilai jarak

                                    sebaran yaitu dengan cara

                                    mengurangi jarak

                                    maksimum dengan jarak

                                    minimum (144 ndash 36 =

                                    108)

                                    Standar Deviasi (δ)

                                    didapatkan dengan cara

                                    membagi nilai jarak

                                    sebaran dengan 6 atau

                                    nilai jarak sebaran 6 =

                                    (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                    didapat dari kurva

                                    distribusi normal yang

                                    terbagi atas 6 wilayah 3

                                    daerah positif (+) dan 3

                                    daerah negatif (-) Setelah

                                    mendapatkan nilai standar

                                    deviasi (δ) kemudian

                                    langsung mencari nilai

                                    Mean Hipotetik (micro)

                                    dengan cara mengalihkan

                                    nilai tengah skala dengan

                                    cara mengalikan nilai

                                    tengah skala dengan

                                    jumlah item yang valid

                                    (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                    didapatkan dari nilai

                                    tengah dari kategori nilai

                                    minimum (1) sampai

                                    dengan kategori nilai

                                    maksimum (4)

                                    Berikut ini adalah

                                    pengelompokkan skala

                                    kecemasan yang

                                    diperoleh dengan cara

                                    menghitung

                                    Sangat Rendah =

                                    ME lt MH ndash 2SD

                                    =

                                    ME lt 90 -2 (18)

                                    =

                                    ME lt 54

                                    Rendah =

                                    MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                    1SD

                                    =

                                    90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                    =

                                    54 le ME lt 72

                                    Rata-rata =

                                    MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                    1SD

                                    =

                                    90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                    =

                                    72 le ME lt 108

                                    Tinggi = MH +

                                    1SD le ME lt MH + 2SD

                                    =

                                    90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                    =

                                    108 le ME lt 126

                                    Sangat Tinggi = ME ge

                                    MH + 2SD

                                    =

                                    ME ge 90 + 36

                                    =

                                    ME ge 126

                                    Tabel 14

                                    Pengelompokkan Skala

                                    Kecemasan (Azwar

                                    2008)

                                    Keterangan

                                    1 ME Mean

                                    Empirik

                                    ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                    MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                    MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                    MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                    ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                    2 MH Mean

                                    Hipotetik

                                    3 SD Standar

                                    Deviasi

                                    Dibawah ini

                                    merupakan penggolongan

                                    subjek penelitian yang

                                    digambarkan pada kurva

                                    berikut

                                    Gambar 1

                                    Kurva Distribusi

                                    Normal Kecemasan

                                    dalam menghadapi

                                    Mata Pelajaran

                                    Matematika

                                    Berdasarkan kurva

                                    distribusi normal diatas

                                    diketahui bahwa rata-rata

                                    kecemasan remaja dalam

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    berada pada taraf sedang

                                    atau rata-rata

                                    D Pembahasan

                                    Penelitian ini

                                    bertujuan untuk menguji

                                    hipotesis yang berbunyi

                                    terdapat hubungan yang

                                    negatif antara kecemasan

                                    dalam menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    dengan prestasi akademik

                                    matematika pada remaja

                                    Berdasarkan hasil

                                    pengujian hipotesis pada

                                    penelitian ini hasil

                                    tersebut menunjukkan

                                    bahwa hipotesis diterima

                                    Hal ini berarti bahwa

                                    terdapat hubungan negatif

                                    yang signifikan antara

                                    kecemasan dalam

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    dengan prestasi akademik -2SD

                                    -1SD

                                    MH

                                    +1SD

                                    +2SD54 72 90 10

                                    8126

                                    Sangat Rendah

                                    Rendah

                                    Sedang

                                    Tinggi

                                    Sangat Tinggi

                                    7614

                                    matematika pada remaja

                                    dimana semakin tinggi

                                    tingkat kecemasan remaja

                                    dalam menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    maka semakin rendah

                                    prestasi akademik

                                    matematika pada remaja

                                    Menurut Nawangsari

                                    (2000) kecemasan adalah

                                    suatu kondisi yang tidak

                                    menyenangkan meliputi

                                    rasa takut rasa tegang

                                    khawatir bingung tidak

                                    suka yang sifatnya

                                    subjektif dan timbul

                                    karena adanya perasaan

                                    tidak aman terhadap

                                    bahaya yang diduga akan

                                    terjadi Kecemasan bisa

                                    terjadi dalam berbagai

                                    macam kondisi ketika

                                    kecemasan ini terjadi

                                    pada saat individu sedang

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    maka secara jelas

                                    individu tersebut akan

                                    memiliki perasaan tidak

                                    aman saat menghadapi

                                    mata pelajaran

                                    matematika

                                    Hal ini terlihat dalam

                                    penelitian ini dimana

                                    hasil mean empirik skala

                                    kcemasan dalam

                                    penelitian ini yaitu 7614

                                    berada pada posisi rata-

                                    rata Hasil ini

                                    menunjukkan bahwa

                                    terdapat kecemasan yang

                                    dialami oleh siswa dan

                                    siswi kelas XI di Sekolah

                                    Menengah Umum Negeri

                                    (SMUN) 1 Babelan

                                    Bekasi saat menghadapi

                                    mata pelajaran

                                    matematika

                                    Kecemasan siswa

                                    dan siswi dalam

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    dipengaruhi oleh

                                    beberapa faktor

                                    Berdasarkan gabungan

                                    dari pendapat Jersild dari

                                    Ahli Konstitusi (ahli yang

                                    meneliti tentang sifat

                                    alamiah yang dimiliki

                                    oleh setiap individu)

                                    Freud dari Ahli

                                    Psikoanalisis Calvin S

                                    Hall dari Ahli Kultural

                                    dan Mowrer dari Ahli

                                    Teori Belajar (dalam

                                    Soeharjono 1988) faktor

                                    yang mempengaruhi

                                    remaja menjadi cemas

                                    yaitu faktor Mikrokosmos

                                    (keadaan diri individu)

                                    seperti keadaan biologi

                                    individu seperti jenis

                                    kelamin dan dapat pula

                                    dipengaruhi oleh

                                    perkembangan individu

                                    yang dapat dilihat dari

                                    usia individu dan faktor

                                    Makrokosmos (keadaan

                                    lingkungan) seperti

                                    lingkungan kelas

                                    Hal ini terlihat dari

                                    hasil data yang diperoleh

                                    dalam penelitian ini

                                    berdasarkan hasil data

                                    yang didapatkan

                                    kecemasan dapat

                                    dipengaruhi oleh jenis

                                    kelamin usia dan kelas

                                    Andi (2007) mengatakan

                                    bahwa dalam belajar

                                    matematika diperlukan

                                    rasa ingin tahu perhatian

                                    dan minat dalam

                                    mempelajari matematika

                                    serta sikap ulet dan

                                    percaya diri dalam

                                    pemecahan masalah

                                    Menurut Tapia

                                    (1996) kecemasan

                                    terhadap pelajaran

                                    matematika berhubungan

                                    dengan jenis kelamin

                                    dimana faktor yang

                                    mempengaruhi

                                    kecemasan adalah rasa

                                    percaya diri minat

                                    terhadap pelajaran

                                    matematika dan motivasi

                                    Tapia menerangkan lebih

                                    lanjut bahwa rasa percaya

                                    diri minat terhadap

                                    pelajaran matematika dan

                                    motivasi pada pria lebih

                                    rendah dibandingkan

                                    dengan wanita sehingga

                                    pria lebih cemas dalam

                                    pelajaran matematika

                                    Hal ini dijelaskan

                                    lebih lanjut dari hasil

                                    penelitian Nawangsari

                                    (2001) diperoleh data

                                    bahwa siswa pria lebih

                                    cemas terhadap

                                    matematika dibandingkan

                                    siswa wanita

                                    Hal di atas juga

                                    terlihat pada hasil

                                    penelitian ini di mana

                                    jenis kelamin subjek pria

                                    lebih tinggi tingkat

                                    kecemasannya

                                    dibandingkan dengan

                                    subjek wanita ini terlihat

                                    dari skor mean

                                    kecemasan 7663 pada

                                    pria dan 7555 pada

                                    wanita

                                    Berdasarkan

                                    pengamatan yang

                                    dilakukan oleh Riyanto

                                    (2009) di mana kelas IPS

                                    lebih banyak mengalami

                                    kesulitan dalam

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika jika

                                    dibandingkan dengan

                                    kelas IPA karena untuk

                                    memahami mata

                                    pelajaran matematika

                                    dibutuhkan pemahaman

                                    yang mendalam dan

                                    latihan yang berulang kali

                                    untuk memperoleh hasil

                                    yang baik sedangkan

                                    materi yang banyak

                                    diberikan di kelas IPS

                                    adalah materi yang

                                    menggunakan metode

                                    menghafal Hal ini lah

                                    yang menyebabkan kelas

                                    IPS lebih cemas bila

                                    dibandingkan dengan

                                    kelas IPA Hal ini sesuai

                                    dengan hasil penelitian ini

                                    terhadap

                                    pengelompokkan kelas di

                                    mana diperoleh hasil

                                    mean kecemasan yang

                                    tertinggi berada pada

                                    kelas XI IPS dengan skor

                                    7796 yang berarti bahwa

                                    dalam menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    siswa kelas XI IPS lebih

                                    cemas jika dibandingkan

                                    dengan siswa XI IPA

                                    Selanjutnya

                                    berdasarkan

                                    pengelompokkan usia

                                    terlihat dari hasil

                                    penelitian yang dilakukan

                                    oleh Pearson (dalam

                                    Soeharjono 1988) pada

                                    100 orang anak yang

                                    berusia 5 ndash 18 tahun

                                    ternyata anak yang

                                    berusia diatas 12 tahun

                                    lebih menunjukkan rasa

                                    cemas akan di caci maki

                                    atau dibuat malu karena

                                    tidak dapat melakukan

                                    sesuatu dengan baik dan

                                    benar disamping itu

                                    dipengaruhi pula oleh

                                    jumlah terkecil dari

                                    subjek yang menduduki

                                    suatu kelompok usia atau

                                    jumlah terkecil dari

                                    keberadaan subjek yang

                                    menduduki kelompok

                                    usia tertentu

                                    Hasil penelitian

                                    diatas terlihat pula dalam

                                    penelitian ini di mana

                                    diperoleh hasil mean

                                    kecemasan yang tertinggi

                                    terletak pada usia 17

                                    tahun dengan jumlah 6

                                    subjek diperoleh skor

                                    mean 8567 kemudian di

                                    susul oleh usia 15 tahun

                                    dengan jumlah 14 subjek

                                    diperoleh skor mean

                                    8543 dan yang terendah

                                    terletak pada usia 16

                                    tahun dengan jumlah 64

                                    subjek skor mean 8144

                                    hasil penelitian ini

                                    menunjukkan bahwa

                                    kecemasan subjek dalam

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    dapat terlihat dari

                                    banyaknya jumlah subjek

                                    Di mana semakin banyak

                                    subjek yang berada dalam

                                    suatu populasi maka

                                    semakin rendah tingkat

                                    kecemasannya

                                    Bila kecemasan

                                    dalam menghadapi

                                    matematika terjadi dalam

                                    satu kurun waktu tertentu

                                    atau satu semester secara

                                    tidak langsung akan

                                    mempengaruhi prestasi

                                    akademik matematika

                                    siswa dan siswi tersebut

                                    Hal ini terlihat pada

                                    data yang dihasilkan

                                    dalam penelitian ini

                                    dimana ada korelasi

                                    negatif antara kecemasan

                                    dalam menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    dengan prestasi akademik

                                    matematika pada remaja

                                    dengan nilai koefisien

                                    korelasi sebesar r = -

                                    0221 dengan signifikansi

                                    sebesar 0022 (p lt 005)

                                    yang artinya semakin

                                    tinggi tingkat kecemasan

                                    siswa dalam menghadapi

                                    mata pelajaran

                                    matematika maka

                                    semakin rendah prestasi

                                    akademik matematika

                                    siswa dan sebaliknya

                                    semakin rendah tingkat

                                    kecemasan siswa dalam

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    maka akan semakin tinggi

                                    prestasi akademik

                                    matematika yang

                                    dihasilkan oleh siswa

                                    Hasil penelitian ini

                                    ternyata sama dengan

                                    penelitian yang

                                    dikemukakan oleh

                                    Nawangsari (2000) di

                                    mana ada korelasi negatif

                                    antara skor kecemasan

                                    terhadap matematika

                                    dengan prestasi akademik

                                    pada siswa SLTP di

                                    Surabaya Hal ini

                                    menunjukkan bahwa

                                    semakin tinggi tingkat

                                    kecemasan siswa

                                    terghadap pelajaran

                                    matematika maka

                                    semakin rendah prestasi

                                    akademik yang dihasilkan

                                    oleh siswa begitu pula

                                    sebaliknya semakin

                                    rendah tingkat kecemasan

                                    siswa terhadap pelajaran

                                    matematika maka

                                    semakin tinggi prestasi

                                    akademik yang dihasilkan

                                    BAB V

                                    PENUTUP

                                    Kesimpulan

                                    Berdasarkan hasil

                                    pengumpulan data dan hasil

                                    analisis data yang telah

                                    dilakukan maka dapat

                                    ditarik kesimpulan bahwa

                                    hipotesis dalam penelitian

                                    ini diterima hal ini

                                    menunjukkan bahwa ada

                                    hubungan yang negatif

                                    antara kecemasan dalam

                                    menghadapi mata pelajaran

                                    matematika dengan prestasi

                                    akademik matematika pada

                                    siswa dan siswi kelas XI di

                                    Sekolah Menengah Umum

                                    Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                    Bekasi

                                    Berdasarkan data

                                    tambahan diperoleh hasil

                                    bahwa faktor-faktor yang

                                    mempengaruhi kecemasan

                                    siswa dalam menghadapi

                                    mata pelajaran matematika

                                    adalah jenis kelamin usia

                                    dan kelas Di mana siswa

                                    pria cenderung lebih cemas

                                    dalam menghadapi mata

                                    pealajaran matematika

                                    dibandingkan dengan siswa

                                    wanita Selain itu diperoleh

                                    pula data bahwa usia 17

                                    tahun jauh lebih cemas

                                    dibandingkan selanjutnya

                                    disusul usia 15 tahun dan

                                    16 tahun hal ini terlihat

                                    dari jumlah subjek pada

                                    usia tertentu di mana

                                    jumlah subjek yang

                                    menduduki usia 17 tahun

                                    lebih sedikit atau berjumlah

                                    6 subjek kemudian di susul

                                    oleh usia 15 tahun yang

                                    berjumlah 14 subjek dan

                                    pada usia 16 tahun

                                    sejumlah 64 subjek Bukan

                                    hanya usia namun kelas pun

                                    menunjukkan data bahwa

                                    kelas XI IPS cenderung

                                    lebih cemas dalam

                                    menghadapi mata pelajaran

                                    matematika dibandingkan

                                    dengan kelas XI IPA

                                    Saran

                                    Berdasarkan hasil

                                    penelitian yang telah

                                    dilakukan peneliti

                                    mempunyai beberapa saran

                                    yang dapat diberikan

                                    sebagai berikut

                                    d Berdasarkan hasil

                                    data yang diperoleh

                                    terlihat bahwa

                                    kecemasan siswa dan

                                    siswi dalam

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    berada pada kategori

                                    rata-rata atau sedang

                                    Hal ini menunjukkan

                                    bahwa rata-rata siswa

                                    dan siswi di Sekolah

                                    Menengah Umum

                                    Negeri (SMUN) 1

                                    Babelan Bekasi

                                    mengalami

                                    kecemasan cemas saat

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    Untuk mengurangi

                                    kecemasan dalam

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    peneliti menyarankan

                                    kepada siswa dan

                                    siswi sebelum

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    diharapkan siswa dan

                                    siswi dapat lebih giat

                                    lagi untuk berlatih

                                    mengerjakan tugas-

                                    tugas matematika

                                    soal-soal matematika

                                    dan memperdalam

                                    kembali materi yang

                                    telah diajarkan oleh

                                    guru matematika Hal

                                    ini bertujuan untuk

                                    membantu siswa dan

                                    siswi agar

                                    mengurangi

                                    kecemasan dalam

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    Bila kecemasan itu

                                    berkurang maka

                                    secara tidak langsung

                                    prestasi akademik

                                    matematika siswa dan

                                    siswi akan meningkat

                                    Sehubungan

                                    penelitian ini peneliti

                                    menyarankan kepada para

                                    peneliti selanjutnya agar

                                    dapat menggunakan

                                    populasi yang lebih luas

                                    lagi bukan hanya siswa

                                    dan siswi dari SMUN

                                    (Sekolah Menengah

                                    Umum Negeri) mungkin

                                    dengan mengambil

                                    sampel dari siswa yang

                                    berasal dari SMUS

                                    (Sekolah Menengah

                                    Umum Swasta) untuk

                                    melihat apakah siswa dari

                                    SMUS (Sekolah

                                    Menengah Umum

                                    Swasta) juga mengalami

                                    kecemasan dalam

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    yang secara langsung

                                    akan mempengaruhi

                                    prestasi akademik

                                    matematikanya Selain itu

                                    untuk pengembangan

                                    teori psikologi pendidikan

                                    diharapkan untuk

                                    penelitian selanjutnya

                                    dapat melihat kecemasan-

                                    kecemasan lain yang

                                    terjadi di luar mata

                                    pelajaran matematika di

                                    mana mata pelajaran

                                    tersebut sering pula

                                    dialami oleh siswa dan

                                    siswi selain kecemasan

                                    menghadapi mata

                                    pelajaran matematika

                                    Misalnya cemas

                                    menghadapi pelajaran

                                    kimia bahasa inggris

                                    ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                    matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                    Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                    Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                    Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                    Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                    Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                    Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                    Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                    Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                    Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                    Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                    terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                    Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                    Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                    Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                    Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                    Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                    Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                    Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                    Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                    Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                    Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                    Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                    Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                    Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                    • Prestasi Akademik
                                    • Mata Pelajaran Matematika
                                    • Remaja
                                    • Hipotesis
                                    • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                    • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                    • CPopulasi dan Sampel
                                    • DTeknik Pengumpulan Data
                                    • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                    • FTeknik Analisa Data

                                      nilai 7 dikategorikan lebih dari

                                      cukup untuk nilai 8

                                      dikategorikan baik dan untuk

                                      nilai 9 dikategorikan sangat

                                      baik

                                      Mata Pelajaran Matematika

                                      Hudoyo (dalam Yoenanto

                                      2002) mendefinisikan mata

                                      pelajaran matematika adalah

                                      sebagai bidang ilmu yang

                                      berkenaan dengan ide-ide struktur-

                                      struktur dan hubungan-hubungan

                                      yang di atur secara logis sehingga

                                      pelajaran matematika berkaitan

                                      dengan konsep-konsep abstrak

                                      yang tersusun secara hirarkis dan

                                      dengan penalaran deduktif

                                      Nawangsari (2000) mendefinisikan

                                      mata pelajaran matematika sebagai

                                      suatu bidang ilmu yang membahas

                                      ide-ide hubungan-hubungan

                                      struktur-struktur yang berkaitan

                                      dengan konsep secara abstrak dan

                                      berguna dalam kehidupan sehari-

                                      hari Menurut Garis-Garis Besar

                                      Program Pengajaran Sekolah

                                      Lanjutan Tingkat Pertama atau di

                                      singkat dengan GBPP SLTP

                                      (dalam Nawangsari 2001) yang di

                                      maksud dengan mata pelajaran

                                      matematika adalah matematika

                                      sebagai salah satu ilmu dasar yang

                                      dewasa ini telah berkembang amat

                                      pesat baik materi maupun

                                      kegunaannya

                                      Dari beberapa pendapat

                                      yang telah dikemukakan di atas

                                      maka dapat disimpulkan bahwa

                                      mata pelajaran matematika adalah

                                      sebuah bidang ilmu yang paling

                                      mendasar dari kehidupan sehari-

                                      hari manusia di mana ilmu tersebut

                                      berkenaan dengan ide-ide

                                      hubungan-hubungan dan struktur-

                                      struktur berkaitan dengan konsep-

                                      konsep abstrak yang tersusun

                                      secara hirarkis dan telah diatur

                                      secara logis

                                      Dimensi Mata Pelajaran

                                      Matematika

                                      Dalam Garis-Garis Besar

                                      Program Pengajaran Sekolah

                                      Lanjut Tingkat Pertama atau di

                                      singkat dengan GBPP SLTP

                                      (dalam Nawangsari 2001)

                                      mengatakan bahwa didalam mata

                                      pelajaran matematika terdapat 4

                                      dimensi yaitu

                                      a Mata pelajaran matematika

                                      meliputi terjadinya proses

                                      belajar mengajar yaitu berupa

                                      sebuah kegiatan yang

                                      terintegrasi (utuh terpadu)

                                      antara siswa sebagai pelajar

                                      yang sedang belajar dengan

                                      guru sebagai pengajar yang

                                      sedang mengajar dalam

                                      suasana yang bersifat

                                      pengajaran

                                      b Mata pelajaran matematika di

                                      sekolah terdiri atas bagian-

                                      bagian matematika yang di

                                      pilih guna menumbuh

                                      kembangkan kemampuan-

                                      kemampuan dan membentuk

                                      pribadi siswa serta berpandu

                                      pada perkembangan ilmu dan

                                      teknologi

                                      c Mata pelajaran matematika

                                      berkenaan dengan materi yang

                                      memerlukan kegiatan berfikir

                                      yang berhubungan dengan

                                      struktur lebih tinggi di mana

                                      hal itu telah terbentuk dari apa

                                      yang sudah dipelajari

                                      sebelumnya Artinya bahan

                                      pelajaran matematika harus

                                      bermakna agar sesuai dengan

                                      kemampuan dan struktur

                                      kognitif yang dimiliki peserta

                                      didik

                                      d Mata pelajaran matematika

                                      memerlukan penggunaan

                                      metode instruksional

                                      Remaja

                                      Secara umum periode

                                      remaja merupakan klimaks dari

                                      periode-periode perkembangan

                                      sebelumnya Dalam periode ini apa

                                      yang diperoleh dalam masa-masa

                                      sebelumnya di uji dan dibuktikan

                                      sehingga dalam periode

                                      selanjutnya individu telah

                                      mempunyai suatu pola pribadi

                                      yang lebih mantap Periode remaja

                                      adalah masa transisi dalam periode

                                      anak-anak ke periode dewasa awal

                                      periode remaja dikelompokkan

                                      menjadi dua fase yaitu fase remaja

                                      awal dan fase remaja akhir

                                      (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

                                      1996) Masa remaja adalah masa

                                      dimulainya perkembangan kognitif

                                      yang mengarah pada pemikiran

                                      operasional formal yang lebih

                                      abstrak daripada pemikiran seorang

                                      anak Pemikiran remaja tidak lagi

                                      berupa pengalaman konkret saja

                                      namun remaja sudah dapat

                                      membangkitkan situasi-situasi

                                      khayalan kemungkinan-

                                      kemungkinan hipotesis atau dalil-

                                      dalil dan penalaran yang benar-

                                      benar abstrak (Santrock 2003)

                                      Menurut Papalia (2004) periode

                                      remaja adalah periode yang sudah

                                      mulai mengabungkan pengalaman

                                      yang di peroleh sebelumnya

                                      dengan tantangan saat ini dan

                                      memikirkan keadaan di masa yang

                                      akan datang

                                      Dari beberapa definisi

                                      remaja yang diberikan oleh para

                                      ahli dapat di tarik kesimpulan

                                      bahwa masa remaja adalah masa

                                      peralihan dari masa anak-anak ke

                                      masa dewasa Pada masa remaja

                                      merupakan masa awal dari

                                      pembentukan proses pemikiran

                                      operasional yang lebih abstrak

                                      Sehingga pada masa ini remaja

                                      sudah mulai membandingkan

                                      antara pengalaman di masa lalu

                                      dengan keadaan di masa sekarang

                                      dan mulai memikirkan masa yang

                                      datang

                                      Batasan Usia

                                      Periode remaja dianggap

                                      sebagai masa-masa yang amat

                                      penting dalam kehidupan individu

                                      khususnya dalam pembentukan

                                      kepribadian Masa remaja dibagi

                                      dua bagian yaitu (1) periode remaja

                                      awal (early adolescence) yaitu

                                      berkisar antara umur 13-17 tahun

                                      dan periode remaja akhir yaitu

                                      umur 17 tahun sampai dengan 18

                                      tahun (Puspitawati 1996)

                                      Bedasarkan teori

                                      perkembangan kognitif Piaget

                                      (dalam Santrock 2003) masa

                                      remaja dimulai pada usia 11 tahun

                                      sampai dengan 15 tahun dalam

                                      usia ini remaja sudah dapat berfikir

                                      secara operasional formal Masa

                                      remaja atau pubertas adalah proses

                                      menuju kedewasaan seksual atau

                                      kesuburan (kemampuan untuk

                                      reproduksi) pada periode ini selain

                                      perkembangan fisik diikuti pula

                                      dengan perkembangan kognitif

                                      sosial otonomi harga diri dan

                                      keintiman dalam hubungan seksual

                                      (Papalia 2004) Menurut Papalia

                                      (2004) masa remaja dapat

                                      dikelompokkan menjadi 3 yaitu

                                      remaja awal dimulai dari usia 11-

                                      13 tahun remaja madya dimulai

                                      dari usia 13 tahun sampai dengan

                                      18 tahun dan remaja akhir dimulai

                                      dari usia 18 tahun sampai dengan

                                      21 tahun

                                      Dari uraian yang

                                      dikemukakan di atas maka dapat

                                      disimpulkan bahwa usia remaja

                                      adalah dimulai dari 11 tahun

                                      sampai dengan 21 tahun

                                      Karakteristik Remaja

                                      Periode remaja adalah

                                      periode pemantapan identitas diri

                                      Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                                      yang dipengaruhi oleh pandangan

                                      orang-orang sekitarnya serta

                                      pengalaman-pengalaman

                                      pribadinya akan menentukan pola

                                      perilakunya sebagai orang dewasa

                                      Pemantapan identitas diri ini tidak

                                      selalu mulus tetapi sering melalui

                                      proses yang panjang dan

                                      bergejolak Oleh karena itu banyak

                                      ahli menamakan periode ini

                                      sebagai masa-masa strom and

                                      stress atau masa up and down

                                      (Santrock 2003)

                                      Remaja adalah seorang

                                      idealis remaja memandang

                                      dunianya seperti apa yang

                                      diinginkannya bukan sebagaimana

                                      adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                                      yang membuatnya marah cepat

                                      tersinggung atau frustasi Selain

                                      itu oleh keluarga dan masyarakat

                                      remaja di anggap sudah menginjak

                                      dewasa sehingga remaja diberi

                                      tanggung jawab yang sama dengan

                                      seorang yang sudah dewasa

                                      Remaja mulai memperhatikan

                                      prestasi dalam segala hal karena

                                      ini memberinya nilai tambah untuk

                                      kedudukan sosialnya di antara

                                      teman sebaya maupun orang-orang

                                      dewasa

                                      Hubungan antara

                                      Kecemasan Menghadapi

                                      Mata Pelajaran

                                      Matematika dengan

                                      Prestasi Akademik

                                      Matematika pada Remaja

                                      Masa remaja dapat dikatakan

                                      sebuah masa peralihan antara masa

                                      anak-anak menuju ke masa dewasa

                                      Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                                      merupakan masa dimulainya

                                      perkembangan kognitif yang mengarah

                                      pada pemikiran operasional formal

                                      yang lebih abstrak daripada pemikiran

                                      seorang anak Pemikiran remaja tidak

                                      lagi berupa pengalaman konkret saja

                                      namun remaja sudah dapat

                                      membangkitkan situasi-situasi

                                      khayalan kemungkinan-kemungkinan

                                      hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                                      yang benar-benar abstrak Selain itu

                                      masa remaja disebut pula sebagai masa

                                      strom and stress atau masa up and

                                      down (Santrock 2003) Bila pada masa

                                      ini remaja menemui hambatan dalam

                                      bidang tertentu maka hambatan tersbut

                                      akan membuat remaja menjadi cemas

                                      Menurut Crow dan Crow

                                      (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                                      adalah sebuah kondisi yang kurang

                                      menyenangkan yang di alami oleh

                                      individu yang dapat mempengaruhi

                                      keadaan fisiknya Berdasarkan

                                      gabungan dari pendapat Jersild dari

                                      Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                                      tentang sifat alamiah yang dimiliki

                                      oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                                      Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                                      Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                                      Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                                      faktor yang mempengaruhi remaja

                                      menjadi cemas yaitu faktor

                                      Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                                      seperti keadaan biologi individu seperti

                                      jenis kelamin dan dapat pula

                                      dipengaruhi oleh perkembangan

                                      individu yang dapat dilihat dari usia

                                      individu dan faktor Makrokosmos

                                      (keadaan lingkungan) lingkungan

                                      sekolah atau lingkungan kelas

                                      Menurut Dacey (2000) dalam

                                      mengenali gejala kecemasan dapat

                                      ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                                      komponen psikologis (afektif atau

                                      perasaan) yang dapat menimbulkan

                                      kecemasan adalah kegelisahan gugup

                                      tegang cemas rasa tidak aman takut

                                      cepat terkejut) komponen fisiologis

                                      (jantung berdebar keringat dingin

                                      pada telapak tangan tekanan darah

                                      meninggi respon kulit terhadap aliran

                                      galvanis berkurang gerakan peristaltik

                                      bertambah gejala somatik atau fisik

                                      (otot) gejala somatik atau fisik

                                      (sensorik) gejala Respiratori

                                      (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                                      (pencernaan) gejala Urogenital

                                      (perkemihan dan kelamin)) dan

                                      komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                                      dan gangguan tidur) Kecemasan

                                      tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                                      yang mendapatkan materi pelajaran

                                      matematika

                                      Menurut Garis-Garis Besar

                                      Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                      Tingkat Pertama atau di singkat

                                      dengan GBPP SLTP (dalam

                                      Nawangsari 2001) yang di maksud

                                      dengan mata pelajaran matematika

                                      adalah matematika sebagai salah satu

                                      ilmu dasar yang dewasa ini telah

                                      berkembang amat pesat baik materi

                                      maupun kegunaannya Sedangkan

                                      Nawangsari (2000) mendefinisikan

                                      mata pelajaran matematika sebagai

                                      suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                                      ide hubungan-hubungan struktur-

                                      struktur yang berkaitan dengan konsep

                                      secara abstrak dan berguna dalam

                                      kehidupan sehari-hari Dari kedua

                                      pendapat dari Garis-Garis Besar

                                      Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                      Tingkat Pertama atau di singkat

                                      dengan GBPP SLTP (dalam

                                      Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                                      (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                                      matematika merupakan suatu bidang

                                      ilmu yang di dalamnya membahas

                                      mengenai ide-ide hubungan-

                                      hubungan struktur-struktur yang

                                      berkaitan dengan konsep secara

                                      abstrak dan berguna dalam kehidupan

                                      sehari-hari di mana bidang ilmu

                                      tersebut saat ini sudah berkembang

                                      pesat

                                      Berkembangnya bidang ilmu

                                      matematika merupakan sebuah kabar

                                      yang baik untuk kemajuan Negara Di

                                      mana siswa-siswinya akan menjadi

                                      lebih pandai lagi dalam pelajaran

                                      matematika Namun bagi siswa materi

                                      pelajaran matematika merupakan

                                      materi pelajaran yang sulit

                                      (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                                      kesulitan tersebut tidak dapat

                                      diselesaikan oleh siswa dengan baik

                                      maka akan menimbulkan kecemasan di

                                      dalam diri siswa saat menghadapi

                                      pelajaran matematika

                                      Berdasarkan hasil penelitian

                                      dengan menggunakan Math Anxiety

                                      Quesstionairre (MAQ) yang

                                      dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                                      Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                                      siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                                      Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                                      terdapat reaksi negatif dalam diri

                                      remaja saat menghadapi pelajaran

                                      matematika reaksi yang ditunjukkan

                                      oleh remaja ketika menghadapi

                                      pelajaran matematika adalah rasa tidak

                                      suka kurang percaya diri gelisah

                                      khawatir takut dan frustasi

                                      Kecemasan saat menghadapi

                                      mata pelajaran matematika dapat pula

                                      terjadi pada siswa dan siswi yang

                                      duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                                      Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                                      dipengaruhi oleh semakin

                                      kompleksnya perhitungan matematika

                                      di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                                      (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                                      telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                                      Nawangsari 2000) dimana semakin

                                      tinggi tingkat kelas maka semakin

                                      kompleks perhitungan matematikanya

                                      dan bila siswa tidak mampu

                                      memahami perhitungan yang lebih

                                      dasar maka siswa akan cemas pada

                                      pelajaran matematika di tingkatan

                                      kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                                      sering muncul dalam pelajaran

                                      matematika dalam satu kurun waktu

                                      atau dalam satu semester maka akan

                                      dapat mempengaruhi prestasi

                                      akademik matematika siswa

                                      Winkel (dalam Christantie

                                      2007) mengatakan bahwa prestasi

                                      akademik adalah proses belajar yang

                                      dialami oleh siswa menghasilkan

                                      perubahan-perubahan dalam bidang

                                      pengetahuan dan pemahaman dalam

                                      bidang nilai sikap dan keterampilan

                                      Adanya perubahan tersebut tampak

                                      dalam prestasi akademik yang

                                      dihasilkan oleh siswa terhadap

                                      pertanyaan persoalan atau tugas yang

                                      diberikan oleh guru Melalui prestasi

                                      akademik siswa dapat mengetahui

                                      kemajuan-kemajuan yang telah

                                      dicapainya dalam belajar Menurut

                                      Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                                      (1996) hal-hal yang dapat

                                      mempengaruhi prestasi akademik

                                      siswa adalah faktor internal seperti

                                      kesehatan badan dan faktor eksternal

                                      seperti sarana dan prasarana sekolah

                                      Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                                      diberikan penilaian salah satunya

                                      adalah prestasi akademik matematika

                                      Prestasi akademik matematika

                                      siswa di Indonesia saat ini sangat

                                      menurun hal ini sesuai dengan

                                      penelitian yang dilakukan oleh Third

                                      International Mathematics and

                                      Science Study (TIMSS) pada tahun

                                      1999 terhadap siswa tingkat delapan

                                      tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                                      Pertama (SLTP) di mana Negara

                                      Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                                      salah satu Negara yang prestasi

                                      matematika siswanya menduduki

                                      posisi yang rendah (Setyono 2005)

                                      Rendahnya prestasi tersebut

                                      dikarenakan oleh kurangnya

                                      pemahaman siswa terhadap konsep

                                      matematika (Arjuna 1999) Bila

                                      kondisi tersebut terus berlanjut maka

                                      akan menimbulkan kecemasan siswa

                                      dalam menghadapi pelajaran

                                      matematika di mana secara tidak

                                      langsung dapat juga mempengaruhi

                                      prestasi akademik matematika siswa

                                      Melihat adanya faktor-faktor

                                      yang mempengaruhi kecemasan

                                      sebagaimana yang telah diungkapkan

                                      di atas maka dapat dilihat bahwa

                                      kecemasan siswa dalam menghadapi

                                      pelajaran matematika dapat

                                      mempengaruhi prestasi akademik

                                      matematika siswa Hal ini terlihat dari

                                      dua faktor yang menyebabkan

                                      kecemasan yaitu keadaan diri individu

                                      dan keadaan lingkungan di mana bila

                                      faktor-faktor tersebut sering muncul

                                      pada saat siswa menghadapi pelajaran

                                      matematika maka hal ini dapat

                                      mengangu kegiatan siswa dalam

                                      belajar matematika siswa pun akan

                                      merasa kurang percaya pada

                                      kemampuannya dalam pelajaran

                                      matematika Bila hal ini terjadi dalam

                                      satu semester maka akan dapat

                                      berpengaruh terhadap prestasi

                                      akademik matematika siswa Faktor-

                                      faktor yang dapat mempengaruhi

                                      prestasi akademik yaitu faktor internal

                                      seperti kesehatan badan dan faktor

                                      eksternal seperti sarana dan prasarana

                                      sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                                      sering muncul pada siswa dalam

                                      menghadapi pelajaran matematika

                                      maka dapat mempengaruhi prestasi

                                      akademik matematika siswa di mana

                                      semakin tingginya kecemasan dalam

                                      menghadapi pelajaran matematika

                                      maka semakin rendah prestasi

                                      akademik matematika siswa

                                      Hal ini sesuai dengan penelitian

                                      yang dilakukan oleh Nawangsari

                                      (2000) di mana siswa yang mengalami

                                      kecemasan pada pelajaran matematika

                                      akan mempengaruhi prestasi akademik

                                      matematika siswa hal ini dipengaruhi

                                      oleh materi pelajaran yang dianggap

                                      sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                                      kelas yang kurang memadai dan cara

                                      mengajar guru yang sulit dipahami

                                      oleh siswa Sehingga saat siswa

                                      menghadapi pelajaran matematika

                                      siswa akan mengalami kecemasan dan

                                      bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                                      waktu maka akan mempengaruhi

                                      prestasi akademik matematika siswa

                                      Senada dengan penelitian

                                      Nawangsari (2000) penelitian yang

                                      dilakukan oleh Sarason (dalam

                                      Nawangsari 2000) terhadap 700

                                      siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                                      tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                                      negatif antara skor kecemasan pada

                                      pelajaran matematika dengan prestasi

                                      akademik matematika siswa di mana

                                      korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                                      semakin rendah tingkat kecemasan

                                      siswa SLTP pada pelajaran matematika

                                      akan semakin tinggi prestasi akademik

                                      matematika atau semakin tinggi tingkat

                                      kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                                      matematika akan semakin rendah

                                      prestasi akademik matematika

                                      Hipotesis

                                      Dari beberapa penjelasan yang

                                      telah dikemukakan oleh para ahli di

                                      atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                                      hubungan yang negatif antara

                                      kecemasan dalam menghadapi mata

                                      pelajaran matematika dengan prestasi

                                      akademik matematika pada remaja

                                      dimana semakin tinggi tingkat

                                      kecemasan remaja dalam menghadapi

                                      mata pelajaran matematika maka

                                      semakin rendah prestasi akademik

                                      matematika pada remaja

                                      BAB III

                                      METODOLOGI PENELITIAN

                                      A Identifikasi Variabel-Vari-

                                      abel Penelitian

                                      VariabelPrediktor Kecemasan

                                      Menghadapi Mata Pelajaran

                                      Matematika

                                      Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                                      Matematika

                                      B Definisi Operasional Vari-

                                      abel Penelitian

                                      1 Kecemasan Menghadapi Mata

                                      Pelajaran Matematika Suatu

                                      bentuk ungkapan perasaan cemas

                                      yang dipengaruhi faktor

                                      psikologis dan faktor fisiologis

                                      yang sering dialami oleh setiap

                                      individu dalam kehidupan sehari-

                                      hari dalam hal-hal yang berkaitan

                                      dengan konsep-konsep abstrak

                                      struktur-struktur atau segala

                                      sesuatu yang berhubungan dengan

                                      pembahasan tentang matematika

                                      Alat yang digunakan untuk

                                      mengukur kecemasan dalam

                                      menghadapi mata pelajaran

                                      matematika adalah Skala

                                      Kecemasan yang didapatkan dari

                                      gejala-gejala kecemasan yang

                                      dikemukakan oleh Dacey di mana

                                      gejala-gejala kecemasan tersebut

                                      di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                                      komponen psikologis komponen

                                      fisiologis dan komponen sosial

                                      2 Prestasi Akademik Matematika

                                      Suatu pengukuran yang bertujuan

                                      untuk menilai sebuah hasil dari

                                      proses belajar matematika yang

                                      dilakukan oleh remaja dalam satu

                                      kurun waktu tertentu untuk melihat

                                      pemahaman remaja mengenai

                                      konsep-konsep abstrak simbol-

                                      simbol yang telah diberikan oleh

                                      para pendidik Alat yang

                                      digunakan untuk mengukur

                                      prestasi akademik matematika

                                      remaja adalah dengan melihat nilai

                                      rapor remaja yang dihasilkan pada

                                      akhir semester

                                      C Populasi dan Sampel

                                      Popolasi dan sampel yang

                                      digunakan dalam pengambilan data

                                      adalah dengan menggunakan

                                      Purposive Sampling di mana teknik

                                      Purposive Sampling ini adalah teknik

                                      penentuan sampling yang digunakan

                                      peneliti jika peneliti mempunyai

                                      pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                                      dalam pengambilan sampelnya atau

                                      penentuan sample untuk tujuan tertentu

                                      (Riduwan 2008) Populasi yang

                                      digunakan dalam peneltian ini adalah

                                      para siswa dan siswi kelas XI pada

                                      Sekolah Menengah Umum Negeri

                                      (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                                      Pengambilan populasi siswa dan siswi

                                      kelas XI dilakukan karena ingin

                                      melihat tingkat kecemasan pada siswa

                                      dan siswi kelas XI sebelum

                                      mendapatkan perhitungan matematika

                                      yang terlalu kompleks dikelas

                                      berikutnya Hal ini seperti yang telah

                                      dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                                      Nawangsari 2000) dimana semakin

                                      tinggi tingkat kelas maka semakin

                                      kompleks perhitungan matematikanya

                                      dan bila siswa tidak mampu

                                      memahami perhitungan yang lebih

                                      dasar maka siswa akan cemas pada

                                      pelajaran matematika ditingkatan kelas

                                      berikutnya Sampel yang digunakan

                                      pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                                      D Teknik Pengumpulan Data

                                      Teknik Pengumpulan data yang

                                      digunakan dalam mengukur tingkat

                                      kecemasan siswa dalam menghadapi

                                      mata pelajaran matematika adalah

                                      dengan menggunakan metode

                                      kuesioner tertutup dengan memberikan

                                      tanda checklist Kuesioner tertutup

                                      dengan tanda checklist ini adalah suatu

                                      daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                                      yang akan diukur (Riduwan 2008)

                                      Pengukuran prestasi akademik

                                      matematika dilakukan dengan melihat

                                      nilai rapor siswa dan siswi pada

                                      pelajaran matematika

                                      1 Skala Kecemasan

                                      Skala kecemasan yang

                                      digunakan dalam penelitian ini di

                                      peroleh dari komponen-komponen

                                      kecemasan yang di kemukakan

                                      oleh Dacey (2000) yaitu

                                      komponen psikologis komponen

                                      fisiologis dan komponen sosial

                                      Komponen-komponen inilah yang

                                      akan dijadikan acuan atau dasar

                                      pengukuran dalam penelitian ini

                                      yang selanjutnya akan

                                      dikembangkan menjadi item-item

                                      yang akan diberikan kepada

                                      responden untuk dijawab oleh

                                      responden

                                      Tabel 1

                                      Distribusi item Skala kecemasan

                                      N

                                      o

                                      Kom

                                      pone

                                      n

                                      Komponen

                                      Favorabe

                                      l

                                      Unfav

                                      orabel

                                      To

                                      tal

                                      1 Kom

                                      pone

                                      n

                                      Psiko

                                      logis

                                      12345

                                      67

                                      8910

                                      3132

                                      3334

                                      3536

                                      3738

                                      3940

                                      20

                                      2 Kom

                                      pone

                                      n

                                      Fisiol

                                      ogis

                                      111213

                                      141516

                                      171819

                                      20

                                      4142

                                      4344

                                      4546

                                      4748

                                      4950

                                      20

                                      3 Kom

                                      pone

                                      n

                                      Sosia

                                      l

                                      212223

                                      2425

                                      262728

                                      2930

                                      5152

                                      5354

                                      5556

                                      5758

                                      5960

                                      20

                                      Total 30 30 60

                                      2 Prestasi Akademik

                                      Prestasi akademik di peroleh

                                      dengan menggunakan nilai raport

                                      terakhir pada pelajaran

                                      matematika

                                      E Validitas dan Reliabilitas

                                      Alat Pengumpulan Data

                                      Pada penelitian ini digunakan

                                      validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                                      untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                                      pengumpulan data

                                      1 Validitas

                                      Menurut Azwar (1997)

                                      validitas adalah sejauh mana

                                      ketepatan dan kecermatan suatu

                                      instrument pengukur (alat tes)

                                      dalam melakukan fungsi ukurnya

                                      Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                      tes tersebut menjalankan fungsi

                                      ukurnya atau memberikan hasil

                                      ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                      dengan maksud yang dikenakan

                                      dalam tes tersebut Cara

                                      mendapatkan validitas dengan

                                      menggunakan teknik total korelasi

                                      item (korelasi product-moment)

                                      Untuk batasan validitas item yang

                                      digunakan dalam penelitian ini

                                      ditentukan oleh peneliti dengan

                                      koefisien validitas sebesar ge 03

                                      (Azwar 2008)

                                      2 Reliabilitas

                                      Menurut Azwar (1997)

                                      reliabilitas adalah pengukuran

                                      terhadap suatu alat tes di mana

                                      hasil ukurnya dapat terpercaya

                                      sehingga bila alat tes tersebut

                                      digunakan dalam beberapa kali

                                      pengukuran akan menghasilkan

                                      nilai yang relatif sama Cara

                                      mendapatkan reliabilitas dengan

                                      menggunakan teknik Alpha

                                      Cronbach

                                      Pada penelitian ini batas

                                      koefisien realibilitas yang akan

                                      digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                      ini sesuai dengan yang

                                      dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                      F Teknik Analisa Data

                                      Pada penelitian ini teknik

                                      analisis data yang digunakan adalah

                                      Product Moment Correlation Coeffient

                                      Pearson di mana data yang akan di

                                      analisis adalah data yang di peroleh

                                      dari skala kecemasan dalam

                                      menghadapi mata pelajaran

                                      matematika dikorelasikan dengan data

                                      nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                      matematika

                                      BAB IV

                                      PELAKSANAAN DAN HASIL

                                      PENELITIAN

                                      A Persiapan Penelitian

                                      Sebelum penelitian ini

                                      dimulai awalnya peneliti

                                      melakukan persiapan

                                      administrasi yang berupa

                                      surat keterangan permohonan

                                      izin dari pihak kampus

                                      (Universitas Gunadarma)

                                      untuk melakukan penelitian

                                      ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                      setelah itu peneliti

                                      menggandakan kuesioner

                                      tertutup dari skala kecemasan

                                      sebanyak 100 kuesioner

                                      kuesioner atau skala

                                      kecemasan ini berjumlah 60

                                      item yang terdiri dari 30 item

                                      favorable dan 30 item

                                      unfavorable

                                      Subjek yang digunakan

                                      dalam penelitian ini adalah

                                      siswa dan siswi SMU yang

                                      berada di kelas XI atau kelas

                                      2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                      Dalam penelitian ini peneliti

                                      mengambil sampel sebanyak

                                      3 kelas dan jumlah sampel

                                      sebanyak 100 siswa-siswi di

                                      mana 1 kelas berasal dari

                                      kelas unggulan atau kelas XI

                                      IPA 1 dan dua kelas lagi

                                      berasal dari kelas yang tidak

                                      diunggulkan atau kelas

                                      reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                      dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                      mendapatkan subjek ini

                                      peneliti bekerjasama dengan

                                      segenap pihak sekolah dari

                                      SMUN 1 Babelan Bekasi

                                      yang berhubungan dengan

                                      bagian kesiswaan dan guru-

                                      guru BP yang menangani ke

                                      tiga kelas tersebut

                                      B Pelaksanaan Penelitian

                                      Pada penelitian ini

                                      peneliti melaksanakan try out

                                      terpakai yaitu data diperoleh

                                      dengan try out sekaligus

                                      digunakan sebagai data dalam

                                      penelitian Pengambilan data

                                      dilakukan pada tanggal 13

                                      Oktober 2009 untuk

                                      penyebaran kuesioner atau

                                      skala kecemasan yang

                                      berjumlah 100 angket yang

                                      terdiri dari 60 item Pada 14-

                                      19 Oktober 2009 untuk

                                      mengambil fotocopy raport

                                      yang masih berada di siswa

                                      dan siswi Pengambilan

                                      fotocopy raport dilakukan

                                      dalam rentang waktu 5 hari

                                      disebabkan peneliti

                                      mengalami kesulitan dalam

                                      meminta fotocopy raport

                                      kepada siswa dan siswi

                                      SMUN 1 Babelan Bekasi

                                      Proses pengambilan data

                                      pada tanggal 13 Oktober

                                      2009 dilakukan pada pukul

                                      1000 sampai dengan pukul

                                      1200 Proses pengambilan

                                      data pertama dilakukan di

                                      kelas XI IPA 1 kemudian

                                      dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                      dan setelah itu dilanjutkan di

                                      kelas XI IPS 2

                                      Jumlah keseluruhan

                                      subjek dalam penelitian ini

                                      adalah berjumlah 100 siswa-

                                      siswi 30 siswa-siswi berasal

                                      dari kelas XI IPA 1 40

                                      siswa-siswi berasal dari kelas

                                      XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                      berasal dari kelas XI IPS 2

                                      Penelitian ini mengalami

                                      hambatan hambatan yang

                                      dimaksud adalah peneliti

                                      menyebarkan angket

                                      sebanyak 100 namun data

                                      yang dapat peneliti olah

                                      hanya 84 data dan 16 data

                                      yang lain tidak dapat diolah

                                      karena subjek tidak mengisi

                                      angket yang telah peneliti

                                      berikan Sehingga penelitian

                                      ini hanya terdiri dari 84

                                      subjek

                                      C Hasil Penelitian

                                      1 Deskripsi Subjek

                                      Penelitian

                                      a Jenis Kelamin

                                      Subjek dalam

                                      penelitian ini terdiri

                                      dari 46 subjek pria

                                      dengan presentase

                                      5476 dan 38 subjek

                                      wanita dengan

                                      presentase 4524

                                      Dapat dilihat

                                      rinciannya pada tabel

                                      berikut ini

                                      Tabel 2

                                      Distribusi Subjek

                                      Berdasarkan Jenis

                                      Kelamin

                                      No Jenis

                                      Kelamin

                                      Jumlah Presentase

                                      ()

                                      1 Pria 46 5476

                                      2 Wanita 38 4524

                                      b Usia

                                      Subjek dalam

                                      penelitian ini terdiri

                                      dari 14 subjek yang

                                      berusia 15 tahun

                                      dengan presentase

                                      1666 64 subjek

                                      yang berusia 16 tahun

                                      dengan presentase

                                      7619 dan 6 subjek

                                      yang berusia 17 tahun

                                      dengan presentase

                                      715 Dapat dilihat

                                      rinciannya pada tabel

                                      berikut ini

                                      Tabel 3

                                      Distribusi Subjek

                                      Berdasarkan Usia

                                      No Usia Jumlah Presentase

                                      ()

                                      1 15

                                      tahun

                                      14 1666

                                      2 16

                                      tahun

                                      64 7619

                                      3 17

                                      tahun

                                      6 715

                                      c Kelas

                                      Subjek dalam

                                      penelitian ini terdiri

                                      dari 30 subjek dari

                                      kelas XI IPA dengan

                                      presentase 3571

                                      dan 54 subjek untuk

                                      kelas XI IPS dengan

                                      presentase 6429

                                      Dapat dilihat

                                      rinciannya pada tabel

                                      berikut ini

                                      Tabel 4

                                      Distribusi Subjek

                                      Berdasarkan Kelas

                                      No Kelas Jumlah Presentase

                                      ()

                                      1 XI

                                      IPA

                                      30 3571

                                      2 XI

                                      IPS

                                      54 6429

                                      2 Hasil Pengukuran Mean

                                      Skala Kecemasan dengan

                                      Jenis Kelamin Usia dan

                                      Kelas

                                      a Hasil Pengukuran

                                      Mean Skala

                                      Kecemasan dengan

                                      Jenis Kelamin

                                      Tabel 5

                                      Hasil pengukuran

                                      Mean Skala

                                      Kecemasan dengan

                                      Jenis Kelamin

                                      No Jenis

                                      Kelamin

                                      Jumlah

                                      Kecemasan

                                      1 Pria 46

                                      2 Wanita 38

                                      Berdasarkan

                                      data di atas diketahui

                                      bahwa mean

                                      kecemasan pada pria

                                      lebih tinggi dari pada

                                      wanita hal ini

                                      ditunjukkan dengan

                                      skor7663 untuk pria

                                      dan 7555 untuk

                                      wanita

                                      b Hasil Pengukuran

                                      Mean Skala

                                      Kecemasan dengan

                                      Usia

                                      Tabel 6

                                      Hasil pengukuran

                                      Mean Skala

                                      Kecemasan dengan

                                      Usia

                                      Berdasarkan data

                                      di atas diketahui

                                      bahwa mean

                                      kecemasan yang

                                      tertinggi terletak pada

                                      usia 17 tahun dengan

                                      skor 8567 kemudian

                                      di susul oleh usia 15

                                      tahun dengan skor

                                      8543 dan yang

                                      terendah terletak pada

                                      usia 16 tahun dengan

                                      skor 8144

                                      c Hasil Pengukuran

                                      Mean Skala

                                      Kecemasan dengan

                                      Kelas

                                      Tabel 7

                                      Hasil pengukuran

                                      Mean Skala

                                      Kecemasan dengan

                                      Kelas

                                      No Kelas Jumlah Mean

                                      Skala

                                      No Usia Jumlah Mean

                                      Skala

                                      Kecemasan

                                      1 15

                                      tahun

                                      14 8543

                                      2 16

                                      tahun

                                      64 8144

                                      3 17

                                      tahun

                                      6 8567

                                      Kecemasan

                                      1 XI

                                      IPA

                                      30

                                      2 XI

                                      IPS

                                      54

                                      Berdasarkan data

                                      di atas diketahui

                                      bahwa mean

                                      kecemasan yang

                                      tertinggi berada pada

                                      kelas XI IPS dengan

                                      skor 7796 dan yang

                                      terendah berada pada

                                      kelas XI IPA dengan

                                      skor 7287

                                      3 Hasil Uji Validitas dan

                                      Realibilitas Skala

                                      Kecemasan

                                      a Uji Validitas

                                      Menurut Azwar

                                      (2008) validitas item

                                      dapat dianggap

                                      memuaskan apabila

                                      koefisien validitasnya

                                      sebesar ge 03

                                      Berdasarkan hasil uji

                                      coba pada skala

                                      kecemasan yang

                                      berjumlah 60 item

                                      dihasilkan 36 item

                                      yang valid Validitas

                                      item dalam penelitian

                                      ini untuk skala

                                      kecemasan bergerak

                                      dari 0301 sampai

                                      dengan 0538

                                      Distribusi item yang

                                      valid dapat di lihat

                                      dari tabel berikut ini

                                      Tabel 8

                                      Distribusi item

                                      valid Skala

                                      Kecemasan

                                      No Komponen

                                      Nomor Item

                                      Favorabel

                                      1 Komponen

                                      Psikologis

                                      1234567

                                      8910

                                      2 Komponen

                                      Fisiologis

                                      111213141516

                                      17181920

                                      3 Komponen

                                      Sosial

                                      2122232425

                                      2627282930

                                      Total

                                      Keterangan

                                      item yang tidak valid

                                      b Uji Realibilitas

                                      Uji realibilitas

                                      dilakukan bertujuan

                                      untuk mengetahui

                                      konsistensi alat ukur

                                      Teknik yang

                                      digunakan untuk

                                      mendapatkan

                                      konsistensi dari alat

                                      ukur yaitu teknik

                                      Alpha Cronbach

                                      Dalam penelitian ini

                                      batas koefisien

                                      reliabilitas yang

                                      digunakan adalah ge

                                      07 Hal ini sesuai

                                      dengan pendapat dari

                                      Azwar (2008)

                                      Hasil uji realibiltas

                                      untuk skala

                                      kecemasan di peroleh

                                      nilai realibitas sebesar

                                      0824 Hal ini terlihat

                                      pada tabel di bawah

                                      ini

                                      Tabel 9

                                      Realibilitas Skala

                                      Kecemasan

                                      Reliability

                                      Statistics

                                      4 Hasil Uji Normalitas dan

                                      Linearitas Uji Asumsi

                                      a Uji Normalitas

                                      Untuk melihat

                                      sebaran skor dalam uji

                                      normalitas dari skala

                                      kecemasan dapat

                                      dilihat pada uji

                                      Kolmogorov-Smirnov

                                      Berdasarkan hasil uji

                                      normalitas pada skala

                                      kecemasan diketahui

                                      nilai statistiknya

                                      sebesar 091 dengan

                                      signifikansi sebesar

                                      Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                      0084 (p gt 005) Hal

                                      ini menunjukkan

                                      distribusi skor skala

                                      kecemasan pada

                                      subjek penelitian

                                      adalah normal tetapi

                                      prestasi akademik

                                      matematika nilai

                                      statistiknya 0198

                                      dengan signifikansi

                                      sebesar 0000 (p lt

                                      005) yang berarti

                                      tidak normal

                                      Distribusi skor skala

                                      kecemasan terlihat

                                      pada tabel berikut ini

                                      Tabel 10

                                      Hasil Uji

                                      Normalitas Skala

                                      Kecemasan

                                      T

                                      ests of Normality

                                      Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                      091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                      a Lilliefors Significance Correction

                                      b Uji Linieritas

                                      Tabel 11

                                      Hasil Uji Linieritas

                                      Skala Kecemasan

                                      dan Prestasi

                                      Akademik

                                      Matematika

                                      ANOVAb

                                      96932 1 96932 4204 044a

                                      1890628 82 230561987560 83

                                      RegressionResidualTotal

                                      Model1

                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                      Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                      Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                      Berdasarkan hasil

                                      uji linieritas diperoleh

                                      signifikansi sebesar

                                      0044 (p lt 005) Hal

                                      ini menunjukkan

                                      bahwa hubungan

                                      antara skala

                                      kecemasan dengan

                                      prestasi akademik

                                      yaitu linier

                                      5 Analisis Data Uji

                                      Hipotesis

                                      Berdasarkan hasil uji

                                      normalitas dan linieritas

                                      diketahui bahwa bahwa

                                      skala kecemasan normal

                                      tetapi prestasi akademik

                                      matematika tidak normal

                                      sedangkan linieritasnya

                                      adalah linier Oleh karena

                                      itu untuk analisis korelasi

                                      dapat menggunakan

                                      analisis statistik

                                      parametrik dengan teknik

                                      korelasi product moment

                                      Pearson

                                      Berdasarkan analisis

                                      data yang dilakukan

                                      dengan menggunakan

                                      teknik korelasi Pearson

                                      (1-tailed) diketahui nilai

                                      koefisien korelasi sebesar

                                      r = - 0221 dengan taraf

                                      signifikansi sebesar 0022

                                      (p lt 005) Hal ini dapat

                                      dilihat pada tabel berikut

                                      ini

                                      Tabel 12

                                      Uji Hipotesis

                                      Correlations

                                      1 -221022

                                      84 84-221 1022

                                      84 84

                                      Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                      Skala Kecemasan

                                      Prestasi AkademikMatematika

                                      SkalaKecemasan

                                      PrestasiAkademik

                                      Matematika

                                      Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                      Hasil tersebut

                                      menunjukkan bahwa

                                      hipotesis penelitian ini

                                      diterima artinya terdapat

                                      hubungan negatif yang

                                      signifikan antara

                                      kecemasan dalam

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      dengan prestasi akademik

                                      matematika pada remaja

                                      dimana semakin tinggi

                                      tingkat kecemasan remaja

                                      dalam menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      maka semakin rendah

                                      prestasi akademik

                                      matematika pada remaja

                                      6 Hasil Perhitungan Mean

                                      Empirik dan Mean

                                      Hipotetik

                                      Hasil perhitungan dari

                                      perbandingan antara

                                      mean empirik dengan

                                      mean hipotetik antara

                                      kecemasan dalam

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika dan

                                      prestasi akademik

                                      matematika terlihat

                                      bahwa kecemasan siswa

                                      dalam menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      berada pada kategori

                                      sedang Hal ini dapat

                                      dilihat pada tabel berikut

                                      ini

                                      Tabel 13

                                      Hasil Perhitungan

                                      Mean Empirik dan

                                      Mean Hipotetik Skala

                                      Kecemasan

                                      Variabel Mean

                                      Empirik

                                      Mean

                                      Hipotetik

                                      Standar

                                      Deviasi

                                      Skala

                                      Kecemasan

                                      7614 90 18

                                      Dibawah ini

                                      merupakan deskripsi

                                      untuk lebih mengetahui

                                      gambaran kecemasan

                                      dalam menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      dengan klasifikasi sangat

                                      rendah rendah sedang

                                      tinggi dan sangat tinggi

                                      yang dapat diketahui

                                      dengan cara perhitungan

                                      sebagai berikut

                                      Jumlah aitem yang

                                      valid pada skala

                                      kecemasan sebanyak 36

                                      item dengan

                                      menggunakan kategori

                                      nilai dari 1 sampai

                                      dengan 4 Ini berarti nilai

                                      skala terkecil berjumlah 1

                                      dan yang terbesar

                                      berjumlah 4 Jarak

                                      minimum adalah nilai

                                      terkecil dikalikan dengan

                                      jumlah item yang valid (1

                                      x 36 = 36) dan jarak

                                      maksimum adalah nilai

                                      terbesar dikalikan dengan

                                      jumlah item yang valid (4

                                      x 36 = 144) Untuk

                                      mendapatkan nilai jarak

                                      sebaran yaitu dengan cara

                                      mengurangi jarak

                                      maksimum dengan jarak

                                      minimum (144 ndash 36 =

                                      108)

                                      Standar Deviasi (δ)

                                      didapatkan dengan cara

                                      membagi nilai jarak

                                      sebaran dengan 6 atau

                                      nilai jarak sebaran 6 =

                                      (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                      didapat dari kurva

                                      distribusi normal yang

                                      terbagi atas 6 wilayah 3

                                      daerah positif (+) dan 3

                                      daerah negatif (-) Setelah

                                      mendapatkan nilai standar

                                      deviasi (δ) kemudian

                                      langsung mencari nilai

                                      Mean Hipotetik (micro)

                                      dengan cara mengalihkan

                                      nilai tengah skala dengan

                                      cara mengalikan nilai

                                      tengah skala dengan

                                      jumlah item yang valid

                                      (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                      didapatkan dari nilai

                                      tengah dari kategori nilai

                                      minimum (1) sampai

                                      dengan kategori nilai

                                      maksimum (4)

                                      Berikut ini adalah

                                      pengelompokkan skala

                                      kecemasan yang

                                      diperoleh dengan cara

                                      menghitung

                                      Sangat Rendah =

                                      ME lt MH ndash 2SD

                                      =

                                      ME lt 90 -2 (18)

                                      =

                                      ME lt 54

                                      Rendah =

                                      MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                      1SD

                                      =

                                      90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                      =

                                      54 le ME lt 72

                                      Rata-rata =

                                      MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                      1SD

                                      =

                                      90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                      =

                                      72 le ME lt 108

                                      Tinggi = MH +

                                      1SD le ME lt MH + 2SD

                                      =

                                      90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                      =

                                      108 le ME lt 126

                                      Sangat Tinggi = ME ge

                                      MH + 2SD

                                      =

                                      ME ge 90 + 36

                                      =

                                      ME ge 126

                                      Tabel 14

                                      Pengelompokkan Skala

                                      Kecemasan (Azwar

                                      2008)

                                      Keterangan

                                      1 ME Mean

                                      Empirik

                                      ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                      MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                      MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                      MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                      ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                      2 MH Mean

                                      Hipotetik

                                      3 SD Standar

                                      Deviasi

                                      Dibawah ini

                                      merupakan penggolongan

                                      subjek penelitian yang

                                      digambarkan pada kurva

                                      berikut

                                      Gambar 1

                                      Kurva Distribusi

                                      Normal Kecemasan

                                      dalam menghadapi

                                      Mata Pelajaran

                                      Matematika

                                      Berdasarkan kurva

                                      distribusi normal diatas

                                      diketahui bahwa rata-rata

                                      kecemasan remaja dalam

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      berada pada taraf sedang

                                      atau rata-rata

                                      D Pembahasan

                                      Penelitian ini

                                      bertujuan untuk menguji

                                      hipotesis yang berbunyi

                                      terdapat hubungan yang

                                      negatif antara kecemasan

                                      dalam menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      dengan prestasi akademik

                                      matematika pada remaja

                                      Berdasarkan hasil

                                      pengujian hipotesis pada

                                      penelitian ini hasil

                                      tersebut menunjukkan

                                      bahwa hipotesis diterima

                                      Hal ini berarti bahwa

                                      terdapat hubungan negatif

                                      yang signifikan antara

                                      kecemasan dalam

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      dengan prestasi akademik -2SD

                                      -1SD

                                      MH

                                      +1SD

                                      +2SD54 72 90 10

                                      8126

                                      Sangat Rendah

                                      Rendah

                                      Sedang

                                      Tinggi

                                      Sangat Tinggi

                                      7614

                                      matematika pada remaja

                                      dimana semakin tinggi

                                      tingkat kecemasan remaja

                                      dalam menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      maka semakin rendah

                                      prestasi akademik

                                      matematika pada remaja

                                      Menurut Nawangsari

                                      (2000) kecemasan adalah

                                      suatu kondisi yang tidak

                                      menyenangkan meliputi

                                      rasa takut rasa tegang

                                      khawatir bingung tidak

                                      suka yang sifatnya

                                      subjektif dan timbul

                                      karena adanya perasaan

                                      tidak aman terhadap

                                      bahaya yang diduga akan

                                      terjadi Kecemasan bisa

                                      terjadi dalam berbagai

                                      macam kondisi ketika

                                      kecemasan ini terjadi

                                      pada saat individu sedang

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      maka secara jelas

                                      individu tersebut akan

                                      memiliki perasaan tidak

                                      aman saat menghadapi

                                      mata pelajaran

                                      matematika

                                      Hal ini terlihat dalam

                                      penelitian ini dimana

                                      hasil mean empirik skala

                                      kcemasan dalam

                                      penelitian ini yaitu 7614

                                      berada pada posisi rata-

                                      rata Hasil ini

                                      menunjukkan bahwa

                                      terdapat kecemasan yang

                                      dialami oleh siswa dan

                                      siswi kelas XI di Sekolah

                                      Menengah Umum Negeri

                                      (SMUN) 1 Babelan

                                      Bekasi saat menghadapi

                                      mata pelajaran

                                      matematika

                                      Kecemasan siswa

                                      dan siswi dalam

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      dipengaruhi oleh

                                      beberapa faktor

                                      Berdasarkan gabungan

                                      dari pendapat Jersild dari

                                      Ahli Konstitusi (ahli yang

                                      meneliti tentang sifat

                                      alamiah yang dimiliki

                                      oleh setiap individu)

                                      Freud dari Ahli

                                      Psikoanalisis Calvin S

                                      Hall dari Ahli Kultural

                                      dan Mowrer dari Ahli

                                      Teori Belajar (dalam

                                      Soeharjono 1988) faktor

                                      yang mempengaruhi

                                      remaja menjadi cemas

                                      yaitu faktor Mikrokosmos

                                      (keadaan diri individu)

                                      seperti keadaan biologi

                                      individu seperti jenis

                                      kelamin dan dapat pula

                                      dipengaruhi oleh

                                      perkembangan individu

                                      yang dapat dilihat dari

                                      usia individu dan faktor

                                      Makrokosmos (keadaan

                                      lingkungan) seperti

                                      lingkungan kelas

                                      Hal ini terlihat dari

                                      hasil data yang diperoleh

                                      dalam penelitian ini

                                      berdasarkan hasil data

                                      yang didapatkan

                                      kecemasan dapat

                                      dipengaruhi oleh jenis

                                      kelamin usia dan kelas

                                      Andi (2007) mengatakan

                                      bahwa dalam belajar

                                      matematika diperlukan

                                      rasa ingin tahu perhatian

                                      dan minat dalam

                                      mempelajari matematika

                                      serta sikap ulet dan

                                      percaya diri dalam

                                      pemecahan masalah

                                      Menurut Tapia

                                      (1996) kecemasan

                                      terhadap pelajaran

                                      matematika berhubungan

                                      dengan jenis kelamin

                                      dimana faktor yang

                                      mempengaruhi

                                      kecemasan adalah rasa

                                      percaya diri minat

                                      terhadap pelajaran

                                      matematika dan motivasi

                                      Tapia menerangkan lebih

                                      lanjut bahwa rasa percaya

                                      diri minat terhadap

                                      pelajaran matematika dan

                                      motivasi pada pria lebih

                                      rendah dibandingkan

                                      dengan wanita sehingga

                                      pria lebih cemas dalam

                                      pelajaran matematika

                                      Hal ini dijelaskan

                                      lebih lanjut dari hasil

                                      penelitian Nawangsari

                                      (2001) diperoleh data

                                      bahwa siswa pria lebih

                                      cemas terhadap

                                      matematika dibandingkan

                                      siswa wanita

                                      Hal di atas juga

                                      terlihat pada hasil

                                      penelitian ini di mana

                                      jenis kelamin subjek pria

                                      lebih tinggi tingkat

                                      kecemasannya

                                      dibandingkan dengan

                                      subjek wanita ini terlihat

                                      dari skor mean

                                      kecemasan 7663 pada

                                      pria dan 7555 pada

                                      wanita

                                      Berdasarkan

                                      pengamatan yang

                                      dilakukan oleh Riyanto

                                      (2009) di mana kelas IPS

                                      lebih banyak mengalami

                                      kesulitan dalam

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika jika

                                      dibandingkan dengan

                                      kelas IPA karena untuk

                                      memahami mata

                                      pelajaran matematika

                                      dibutuhkan pemahaman

                                      yang mendalam dan

                                      latihan yang berulang kali

                                      untuk memperoleh hasil

                                      yang baik sedangkan

                                      materi yang banyak

                                      diberikan di kelas IPS

                                      adalah materi yang

                                      menggunakan metode

                                      menghafal Hal ini lah

                                      yang menyebabkan kelas

                                      IPS lebih cemas bila

                                      dibandingkan dengan

                                      kelas IPA Hal ini sesuai

                                      dengan hasil penelitian ini

                                      terhadap

                                      pengelompokkan kelas di

                                      mana diperoleh hasil

                                      mean kecemasan yang

                                      tertinggi berada pada

                                      kelas XI IPS dengan skor

                                      7796 yang berarti bahwa

                                      dalam menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      siswa kelas XI IPS lebih

                                      cemas jika dibandingkan

                                      dengan siswa XI IPA

                                      Selanjutnya

                                      berdasarkan

                                      pengelompokkan usia

                                      terlihat dari hasil

                                      penelitian yang dilakukan

                                      oleh Pearson (dalam

                                      Soeharjono 1988) pada

                                      100 orang anak yang

                                      berusia 5 ndash 18 tahun

                                      ternyata anak yang

                                      berusia diatas 12 tahun

                                      lebih menunjukkan rasa

                                      cemas akan di caci maki

                                      atau dibuat malu karena

                                      tidak dapat melakukan

                                      sesuatu dengan baik dan

                                      benar disamping itu

                                      dipengaruhi pula oleh

                                      jumlah terkecil dari

                                      subjek yang menduduki

                                      suatu kelompok usia atau

                                      jumlah terkecil dari

                                      keberadaan subjek yang

                                      menduduki kelompok

                                      usia tertentu

                                      Hasil penelitian

                                      diatas terlihat pula dalam

                                      penelitian ini di mana

                                      diperoleh hasil mean

                                      kecemasan yang tertinggi

                                      terletak pada usia 17

                                      tahun dengan jumlah 6

                                      subjek diperoleh skor

                                      mean 8567 kemudian di

                                      susul oleh usia 15 tahun

                                      dengan jumlah 14 subjek

                                      diperoleh skor mean

                                      8543 dan yang terendah

                                      terletak pada usia 16

                                      tahun dengan jumlah 64

                                      subjek skor mean 8144

                                      hasil penelitian ini

                                      menunjukkan bahwa

                                      kecemasan subjek dalam

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      dapat terlihat dari

                                      banyaknya jumlah subjek

                                      Di mana semakin banyak

                                      subjek yang berada dalam

                                      suatu populasi maka

                                      semakin rendah tingkat

                                      kecemasannya

                                      Bila kecemasan

                                      dalam menghadapi

                                      matematika terjadi dalam

                                      satu kurun waktu tertentu

                                      atau satu semester secara

                                      tidak langsung akan

                                      mempengaruhi prestasi

                                      akademik matematika

                                      siswa dan siswi tersebut

                                      Hal ini terlihat pada

                                      data yang dihasilkan

                                      dalam penelitian ini

                                      dimana ada korelasi

                                      negatif antara kecemasan

                                      dalam menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      dengan prestasi akademik

                                      matematika pada remaja

                                      dengan nilai koefisien

                                      korelasi sebesar r = -

                                      0221 dengan signifikansi

                                      sebesar 0022 (p lt 005)

                                      yang artinya semakin

                                      tinggi tingkat kecemasan

                                      siswa dalam menghadapi

                                      mata pelajaran

                                      matematika maka

                                      semakin rendah prestasi

                                      akademik matematika

                                      siswa dan sebaliknya

                                      semakin rendah tingkat

                                      kecemasan siswa dalam

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      maka akan semakin tinggi

                                      prestasi akademik

                                      matematika yang

                                      dihasilkan oleh siswa

                                      Hasil penelitian ini

                                      ternyata sama dengan

                                      penelitian yang

                                      dikemukakan oleh

                                      Nawangsari (2000) di

                                      mana ada korelasi negatif

                                      antara skor kecemasan

                                      terhadap matematika

                                      dengan prestasi akademik

                                      pada siswa SLTP di

                                      Surabaya Hal ini

                                      menunjukkan bahwa

                                      semakin tinggi tingkat

                                      kecemasan siswa

                                      terghadap pelajaran

                                      matematika maka

                                      semakin rendah prestasi

                                      akademik yang dihasilkan

                                      oleh siswa begitu pula

                                      sebaliknya semakin

                                      rendah tingkat kecemasan

                                      siswa terhadap pelajaran

                                      matematika maka

                                      semakin tinggi prestasi

                                      akademik yang dihasilkan

                                      BAB V

                                      PENUTUP

                                      Kesimpulan

                                      Berdasarkan hasil

                                      pengumpulan data dan hasil

                                      analisis data yang telah

                                      dilakukan maka dapat

                                      ditarik kesimpulan bahwa

                                      hipotesis dalam penelitian

                                      ini diterima hal ini

                                      menunjukkan bahwa ada

                                      hubungan yang negatif

                                      antara kecemasan dalam

                                      menghadapi mata pelajaran

                                      matematika dengan prestasi

                                      akademik matematika pada

                                      siswa dan siswi kelas XI di

                                      Sekolah Menengah Umum

                                      Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                      Bekasi

                                      Berdasarkan data

                                      tambahan diperoleh hasil

                                      bahwa faktor-faktor yang

                                      mempengaruhi kecemasan

                                      siswa dalam menghadapi

                                      mata pelajaran matematika

                                      adalah jenis kelamin usia

                                      dan kelas Di mana siswa

                                      pria cenderung lebih cemas

                                      dalam menghadapi mata

                                      pealajaran matematika

                                      dibandingkan dengan siswa

                                      wanita Selain itu diperoleh

                                      pula data bahwa usia 17

                                      tahun jauh lebih cemas

                                      dibandingkan selanjutnya

                                      disusul usia 15 tahun dan

                                      16 tahun hal ini terlihat

                                      dari jumlah subjek pada

                                      usia tertentu di mana

                                      jumlah subjek yang

                                      menduduki usia 17 tahun

                                      lebih sedikit atau berjumlah

                                      6 subjek kemudian di susul

                                      oleh usia 15 tahun yang

                                      berjumlah 14 subjek dan

                                      pada usia 16 tahun

                                      sejumlah 64 subjek Bukan

                                      hanya usia namun kelas pun

                                      menunjukkan data bahwa

                                      kelas XI IPS cenderung

                                      lebih cemas dalam

                                      menghadapi mata pelajaran

                                      matematika dibandingkan

                                      dengan kelas XI IPA

                                      Saran

                                      Berdasarkan hasil

                                      penelitian yang telah

                                      dilakukan peneliti

                                      mempunyai beberapa saran

                                      yang dapat diberikan

                                      sebagai berikut

                                      d Berdasarkan hasil

                                      data yang diperoleh

                                      terlihat bahwa

                                      kecemasan siswa dan

                                      siswi dalam

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      berada pada kategori

                                      rata-rata atau sedang

                                      Hal ini menunjukkan

                                      bahwa rata-rata siswa

                                      dan siswi di Sekolah

                                      Menengah Umum

                                      Negeri (SMUN) 1

                                      Babelan Bekasi

                                      mengalami

                                      kecemasan cemas saat

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      Untuk mengurangi

                                      kecemasan dalam

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      peneliti menyarankan

                                      kepada siswa dan

                                      siswi sebelum

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      diharapkan siswa dan

                                      siswi dapat lebih giat

                                      lagi untuk berlatih

                                      mengerjakan tugas-

                                      tugas matematika

                                      soal-soal matematika

                                      dan memperdalam

                                      kembali materi yang

                                      telah diajarkan oleh

                                      guru matematika Hal

                                      ini bertujuan untuk

                                      membantu siswa dan

                                      siswi agar

                                      mengurangi

                                      kecemasan dalam

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      Bila kecemasan itu

                                      berkurang maka

                                      secara tidak langsung

                                      prestasi akademik

                                      matematika siswa dan

                                      siswi akan meningkat

                                      Sehubungan

                                      penelitian ini peneliti

                                      menyarankan kepada para

                                      peneliti selanjutnya agar

                                      dapat menggunakan

                                      populasi yang lebih luas

                                      lagi bukan hanya siswa

                                      dan siswi dari SMUN

                                      (Sekolah Menengah

                                      Umum Negeri) mungkin

                                      dengan mengambil

                                      sampel dari siswa yang

                                      berasal dari SMUS

                                      (Sekolah Menengah

                                      Umum Swasta) untuk

                                      melihat apakah siswa dari

                                      SMUS (Sekolah

                                      Menengah Umum

                                      Swasta) juga mengalami

                                      kecemasan dalam

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      yang secara langsung

                                      akan mempengaruhi

                                      prestasi akademik

                                      matematikanya Selain itu

                                      untuk pengembangan

                                      teori psikologi pendidikan

                                      diharapkan untuk

                                      penelitian selanjutnya

                                      dapat melihat kecemasan-

                                      kecemasan lain yang

                                      terjadi di luar mata

                                      pelajaran matematika di

                                      mana mata pelajaran

                                      tersebut sering pula

                                      dialami oleh siswa dan

                                      siswi selain kecemasan

                                      menghadapi mata

                                      pelajaran matematika

                                      Misalnya cemas

                                      menghadapi pelajaran

                                      kimia bahasa inggris

                                      ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                      matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                      Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                      Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                      Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                      Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                      Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                      Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                      Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                      Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                      Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                      Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                      terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                      Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                      Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                      Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                      Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                      Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                      Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                      Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                      Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                      Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                      Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                      Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                      Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                      Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                      • Prestasi Akademik
                                      • Mata Pelajaran Matematika
                                      • Remaja
                                      • Hipotesis
                                      • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                      • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                      • CPopulasi dan Sampel
                                      • DTeknik Pengumpulan Data
                                      • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                      • FTeknik Analisa Data

                                        belajar mengajar yaitu berupa

                                        sebuah kegiatan yang

                                        terintegrasi (utuh terpadu)

                                        antara siswa sebagai pelajar

                                        yang sedang belajar dengan

                                        guru sebagai pengajar yang

                                        sedang mengajar dalam

                                        suasana yang bersifat

                                        pengajaran

                                        b Mata pelajaran matematika di

                                        sekolah terdiri atas bagian-

                                        bagian matematika yang di

                                        pilih guna menumbuh

                                        kembangkan kemampuan-

                                        kemampuan dan membentuk

                                        pribadi siswa serta berpandu

                                        pada perkembangan ilmu dan

                                        teknologi

                                        c Mata pelajaran matematika

                                        berkenaan dengan materi yang

                                        memerlukan kegiatan berfikir

                                        yang berhubungan dengan

                                        struktur lebih tinggi di mana

                                        hal itu telah terbentuk dari apa

                                        yang sudah dipelajari

                                        sebelumnya Artinya bahan

                                        pelajaran matematika harus

                                        bermakna agar sesuai dengan

                                        kemampuan dan struktur

                                        kognitif yang dimiliki peserta

                                        didik

                                        d Mata pelajaran matematika

                                        memerlukan penggunaan

                                        metode instruksional

                                        Remaja

                                        Secara umum periode

                                        remaja merupakan klimaks dari

                                        periode-periode perkembangan

                                        sebelumnya Dalam periode ini apa

                                        yang diperoleh dalam masa-masa

                                        sebelumnya di uji dan dibuktikan

                                        sehingga dalam periode

                                        selanjutnya individu telah

                                        mempunyai suatu pola pribadi

                                        yang lebih mantap Periode remaja

                                        adalah masa transisi dalam periode

                                        anak-anak ke periode dewasa awal

                                        periode remaja dikelompokkan

                                        menjadi dua fase yaitu fase remaja

                                        awal dan fase remaja akhir

                                        (Riyanti Prabowo dan Puspitawati

                                        1996) Masa remaja adalah masa

                                        dimulainya perkembangan kognitif

                                        yang mengarah pada pemikiran

                                        operasional formal yang lebih

                                        abstrak daripada pemikiran seorang

                                        anak Pemikiran remaja tidak lagi

                                        berupa pengalaman konkret saja

                                        namun remaja sudah dapat

                                        membangkitkan situasi-situasi

                                        khayalan kemungkinan-

                                        kemungkinan hipotesis atau dalil-

                                        dalil dan penalaran yang benar-

                                        benar abstrak (Santrock 2003)

                                        Menurut Papalia (2004) periode

                                        remaja adalah periode yang sudah

                                        mulai mengabungkan pengalaman

                                        yang di peroleh sebelumnya

                                        dengan tantangan saat ini dan

                                        memikirkan keadaan di masa yang

                                        akan datang

                                        Dari beberapa definisi

                                        remaja yang diberikan oleh para

                                        ahli dapat di tarik kesimpulan

                                        bahwa masa remaja adalah masa

                                        peralihan dari masa anak-anak ke

                                        masa dewasa Pada masa remaja

                                        merupakan masa awal dari

                                        pembentukan proses pemikiran

                                        operasional yang lebih abstrak

                                        Sehingga pada masa ini remaja

                                        sudah mulai membandingkan

                                        antara pengalaman di masa lalu

                                        dengan keadaan di masa sekarang

                                        dan mulai memikirkan masa yang

                                        datang

                                        Batasan Usia

                                        Periode remaja dianggap

                                        sebagai masa-masa yang amat

                                        penting dalam kehidupan individu

                                        khususnya dalam pembentukan

                                        kepribadian Masa remaja dibagi

                                        dua bagian yaitu (1) periode remaja

                                        awal (early adolescence) yaitu

                                        berkisar antara umur 13-17 tahun

                                        dan periode remaja akhir yaitu

                                        umur 17 tahun sampai dengan 18

                                        tahun (Puspitawati 1996)

                                        Bedasarkan teori

                                        perkembangan kognitif Piaget

                                        (dalam Santrock 2003) masa

                                        remaja dimulai pada usia 11 tahun

                                        sampai dengan 15 tahun dalam

                                        usia ini remaja sudah dapat berfikir

                                        secara operasional formal Masa

                                        remaja atau pubertas adalah proses

                                        menuju kedewasaan seksual atau

                                        kesuburan (kemampuan untuk

                                        reproduksi) pada periode ini selain

                                        perkembangan fisik diikuti pula

                                        dengan perkembangan kognitif

                                        sosial otonomi harga diri dan

                                        keintiman dalam hubungan seksual

                                        (Papalia 2004) Menurut Papalia

                                        (2004) masa remaja dapat

                                        dikelompokkan menjadi 3 yaitu

                                        remaja awal dimulai dari usia 11-

                                        13 tahun remaja madya dimulai

                                        dari usia 13 tahun sampai dengan

                                        18 tahun dan remaja akhir dimulai

                                        dari usia 18 tahun sampai dengan

                                        21 tahun

                                        Dari uraian yang

                                        dikemukakan di atas maka dapat

                                        disimpulkan bahwa usia remaja

                                        adalah dimulai dari 11 tahun

                                        sampai dengan 21 tahun

                                        Karakteristik Remaja

                                        Periode remaja adalah

                                        periode pemantapan identitas diri

                                        Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                                        yang dipengaruhi oleh pandangan

                                        orang-orang sekitarnya serta

                                        pengalaman-pengalaman

                                        pribadinya akan menentukan pola

                                        perilakunya sebagai orang dewasa

                                        Pemantapan identitas diri ini tidak

                                        selalu mulus tetapi sering melalui

                                        proses yang panjang dan

                                        bergejolak Oleh karena itu banyak

                                        ahli menamakan periode ini

                                        sebagai masa-masa strom and

                                        stress atau masa up and down

                                        (Santrock 2003)

                                        Remaja adalah seorang

                                        idealis remaja memandang

                                        dunianya seperti apa yang

                                        diinginkannya bukan sebagaimana

                                        adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                                        yang membuatnya marah cepat

                                        tersinggung atau frustasi Selain

                                        itu oleh keluarga dan masyarakat

                                        remaja di anggap sudah menginjak

                                        dewasa sehingga remaja diberi

                                        tanggung jawab yang sama dengan

                                        seorang yang sudah dewasa

                                        Remaja mulai memperhatikan

                                        prestasi dalam segala hal karena

                                        ini memberinya nilai tambah untuk

                                        kedudukan sosialnya di antara

                                        teman sebaya maupun orang-orang

                                        dewasa

                                        Hubungan antara

                                        Kecemasan Menghadapi

                                        Mata Pelajaran

                                        Matematika dengan

                                        Prestasi Akademik

                                        Matematika pada Remaja

                                        Masa remaja dapat dikatakan

                                        sebuah masa peralihan antara masa

                                        anak-anak menuju ke masa dewasa

                                        Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                                        merupakan masa dimulainya

                                        perkembangan kognitif yang mengarah

                                        pada pemikiran operasional formal

                                        yang lebih abstrak daripada pemikiran

                                        seorang anak Pemikiran remaja tidak

                                        lagi berupa pengalaman konkret saja

                                        namun remaja sudah dapat

                                        membangkitkan situasi-situasi

                                        khayalan kemungkinan-kemungkinan

                                        hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                                        yang benar-benar abstrak Selain itu

                                        masa remaja disebut pula sebagai masa

                                        strom and stress atau masa up and

                                        down (Santrock 2003) Bila pada masa

                                        ini remaja menemui hambatan dalam

                                        bidang tertentu maka hambatan tersbut

                                        akan membuat remaja menjadi cemas

                                        Menurut Crow dan Crow

                                        (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                                        adalah sebuah kondisi yang kurang

                                        menyenangkan yang di alami oleh

                                        individu yang dapat mempengaruhi

                                        keadaan fisiknya Berdasarkan

                                        gabungan dari pendapat Jersild dari

                                        Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                                        tentang sifat alamiah yang dimiliki

                                        oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                                        Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                                        Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                                        Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                                        faktor yang mempengaruhi remaja

                                        menjadi cemas yaitu faktor

                                        Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                                        seperti keadaan biologi individu seperti

                                        jenis kelamin dan dapat pula

                                        dipengaruhi oleh perkembangan

                                        individu yang dapat dilihat dari usia

                                        individu dan faktor Makrokosmos

                                        (keadaan lingkungan) lingkungan

                                        sekolah atau lingkungan kelas

                                        Menurut Dacey (2000) dalam

                                        mengenali gejala kecemasan dapat

                                        ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                                        komponen psikologis (afektif atau

                                        perasaan) yang dapat menimbulkan

                                        kecemasan adalah kegelisahan gugup

                                        tegang cemas rasa tidak aman takut

                                        cepat terkejut) komponen fisiologis

                                        (jantung berdebar keringat dingin

                                        pada telapak tangan tekanan darah

                                        meninggi respon kulit terhadap aliran

                                        galvanis berkurang gerakan peristaltik

                                        bertambah gejala somatik atau fisik

                                        (otot) gejala somatik atau fisik

                                        (sensorik) gejala Respiratori

                                        (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                                        (pencernaan) gejala Urogenital

                                        (perkemihan dan kelamin)) dan

                                        komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                                        dan gangguan tidur) Kecemasan

                                        tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                                        yang mendapatkan materi pelajaran

                                        matematika

                                        Menurut Garis-Garis Besar

                                        Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                        Tingkat Pertama atau di singkat

                                        dengan GBPP SLTP (dalam

                                        Nawangsari 2001) yang di maksud

                                        dengan mata pelajaran matematika

                                        adalah matematika sebagai salah satu

                                        ilmu dasar yang dewasa ini telah

                                        berkembang amat pesat baik materi

                                        maupun kegunaannya Sedangkan

                                        Nawangsari (2000) mendefinisikan

                                        mata pelajaran matematika sebagai

                                        suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                                        ide hubungan-hubungan struktur-

                                        struktur yang berkaitan dengan konsep

                                        secara abstrak dan berguna dalam

                                        kehidupan sehari-hari Dari kedua

                                        pendapat dari Garis-Garis Besar

                                        Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                        Tingkat Pertama atau di singkat

                                        dengan GBPP SLTP (dalam

                                        Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                                        (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                                        matematika merupakan suatu bidang

                                        ilmu yang di dalamnya membahas

                                        mengenai ide-ide hubungan-

                                        hubungan struktur-struktur yang

                                        berkaitan dengan konsep secara

                                        abstrak dan berguna dalam kehidupan

                                        sehari-hari di mana bidang ilmu

                                        tersebut saat ini sudah berkembang

                                        pesat

                                        Berkembangnya bidang ilmu

                                        matematika merupakan sebuah kabar

                                        yang baik untuk kemajuan Negara Di

                                        mana siswa-siswinya akan menjadi

                                        lebih pandai lagi dalam pelajaran

                                        matematika Namun bagi siswa materi

                                        pelajaran matematika merupakan

                                        materi pelajaran yang sulit

                                        (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                                        kesulitan tersebut tidak dapat

                                        diselesaikan oleh siswa dengan baik

                                        maka akan menimbulkan kecemasan di

                                        dalam diri siswa saat menghadapi

                                        pelajaran matematika

                                        Berdasarkan hasil penelitian

                                        dengan menggunakan Math Anxiety

                                        Quesstionairre (MAQ) yang

                                        dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                                        Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                                        siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                                        Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                                        terdapat reaksi negatif dalam diri

                                        remaja saat menghadapi pelajaran

                                        matematika reaksi yang ditunjukkan

                                        oleh remaja ketika menghadapi

                                        pelajaran matematika adalah rasa tidak

                                        suka kurang percaya diri gelisah

                                        khawatir takut dan frustasi

                                        Kecemasan saat menghadapi

                                        mata pelajaran matematika dapat pula

                                        terjadi pada siswa dan siswi yang

                                        duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                                        Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                                        dipengaruhi oleh semakin

                                        kompleksnya perhitungan matematika

                                        di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                                        (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                                        telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                                        Nawangsari 2000) dimana semakin

                                        tinggi tingkat kelas maka semakin

                                        kompleks perhitungan matematikanya

                                        dan bila siswa tidak mampu

                                        memahami perhitungan yang lebih

                                        dasar maka siswa akan cemas pada

                                        pelajaran matematika di tingkatan

                                        kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                                        sering muncul dalam pelajaran

                                        matematika dalam satu kurun waktu

                                        atau dalam satu semester maka akan

                                        dapat mempengaruhi prestasi

                                        akademik matematika siswa

                                        Winkel (dalam Christantie

                                        2007) mengatakan bahwa prestasi

                                        akademik adalah proses belajar yang

                                        dialami oleh siswa menghasilkan

                                        perubahan-perubahan dalam bidang

                                        pengetahuan dan pemahaman dalam

                                        bidang nilai sikap dan keterampilan

                                        Adanya perubahan tersebut tampak

                                        dalam prestasi akademik yang

                                        dihasilkan oleh siswa terhadap

                                        pertanyaan persoalan atau tugas yang

                                        diberikan oleh guru Melalui prestasi

                                        akademik siswa dapat mengetahui

                                        kemajuan-kemajuan yang telah

                                        dicapainya dalam belajar Menurut

                                        Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                                        (1996) hal-hal yang dapat

                                        mempengaruhi prestasi akademik

                                        siswa adalah faktor internal seperti

                                        kesehatan badan dan faktor eksternal

                                        seperti sarana dan prasarana sekolah

                                        Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                                        diberikan penilaian salah satunya

                                        adalah prestasi akademik matematika

                                        Prestasi akademik matematika

                                        siswa di Indonesia saat ini sangat

                                        menurun hal ini sesuai dengan

                                        penelitian yang dilakukan oleh Third

                                        International Mathematics and

                                        Science Study (TIMSS) pada tahun

                                        1999 terhadap siswa tingkat delapan

                                        tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                                        Pertama (SLTP) di mana Negara

                                        Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                                        salah satu Negara yang prestasi

                                        matematika siswanya menduduki

                                        posisi yang rendah (Setyono 2005)

                                        Rendahnya prestasi tersebut

                                        dikarenakan oleh kurangnya

                                        pemahaman siswa terhadap konsep

                                        matematika (Arjuna 1999) Bila

                                        kondisi tersebut terus berlanjut maka

                                        akan menimbulkan kecemasan siswa

                                        dalam menghadapi pelajaran

                                        matematika di mana secara tidak

                                        langsung dapat juga mempengaruhi

                                        prestasi akademik matematika siswa

                                        Melihat adanya faktor-faktor

                                        yang mempengaruhi kecemasan

                                        sebagaimana yang telah diungkapkan

                                        di atas maka dapat dilihat bahwa

                                        kecemasan siswa dalam menghadapi

                                        pelajaran matematika dapat

                                        mempengaruhi prestasi akademik

                                        matematika siswa Hal ini terlihat dari

                                        dua faktor yang menyebabkan

                                        kecemasan yaitu keadaan diri individu

                                        dan keadaan lingkungan di mana bila

                                        faktor-faktor tersebut sering muncul

                                        pada saat siswa menghadapi pelajaran

                                        matematika maka hal ini dapat

                                        mengangu kegiatan siswa dalam

                                        belajar matematika siswa pun akan

                                        merasa kurang percaya pada

                                        kemampuannya dalam pelajaran

                                        matematika Bila hal ini terjadi dalam

                                        satu semester maka akan dapat

                                        berpengaruh terhadap prestasi

                                        akademik matematika siswa Faktor-

                                        faktor yang dapat mempengaruhi

                                        prestasi akademik yaitu faktor internal

                                        seperti kesehatan badan dan faktor

                                        eksternal seperti sarana dan prasarana

                                        sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                                        sering muncul pada siswa dalam

                                        menghadapi pelajaran matematika

                                        maka dapat mempengaruhi prestasi

                                        akademik matematika siswa di mana

                                        semakin tingginya kecemasan dalam

                                        menghadapi pelajaran matematika

                                        maka semakin rendah prestasi

                                        akademik matematika siswa

                                        Hal ini sesuai dengan penelitian

                                        yang dilakukan oleh Nawangsari

                                        (2000) di mana siswa yang mengalami

                                        kecemasan pada pelajaran matematika

                                        akan mempengaruhi prestasi akademik

                                        matematika siswa hal ini dipengaruhi

                                        oleh materi pelajaran yang dianggap

                                        sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                                        kelas yang kurang memadai dan cara

                                        mengajar guru yang sulit dipahami

                                        oleh siswa Sehingga saat siswa

                                        menghadapi pelajaran matematika

                                        siswa akan mengalami kecemasan dan

                                        bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                                        waktu maka akan mempengaruhi

                                        prestasi akademik matematika siswa

                                        Senada dengan penelitian

                                        Nawangsari (2000) penelitian yang

                                        dilakukan oleh Sarason (dalam

                                        Nawangsari 2000) terhadap 700

                                        siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                                        tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                                        negatif antara skor kecemasan pada

                                        pelajaran matematika dengan prestasi

                                        akademik matematika siswa di mana

                                        korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                                        semakin rendah tingkat kecemasan

                                        siswa SLTP pada pelajaran matematika

                                        akan semakin tinggi prestasi akademik

                                        matematika atau semakin tinggi tingkat

                                        kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                                        matematika akan semakin rendah

                                        prestasi akademik matematika

                                        Hipotesis

                                        Dari beberapa penjelasan yang

                                        telah dikemukakan oleh para ahli di

                                        atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                                        hubungan yang negatif antara

                                        kecemasan dalam menghadapi mata

                                        pelajaran matematika dengan prestasi

                                        akademik matematika pada remaja

                                        dimana semakin tinggi tingkat

                                        kecemasan remaja dalam menghadapi

                                        mata pelajaran matematika maka

                                        semakin rendah prestasi akademik

                                        matematika pada remaja

                                        BAB III

                                        METODOLOGI PENELITIAN

                                        A Identifikasi Variabel-Vari-

                                        abel Penelitian

                                        VariabelPrediktor Kecemasan

                                        Menghadapi Mata Pelajaran

                                        Matematika

                                        Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                                        Matematika

                                        B Definisi Operasional Vari-

                                        abel Penelitian

                                        1 Kecemasan Menghadapi Mata

                                        Pelajaran Matematika Suatu

                                        bentuk ungkapan perasaan cemas

                                        yang dipengaruhi faktor

                                        psikologis dan faktor fisiologis

                                        yang sering dialami oleh setiap

                                        individu dalam kehidupan sehari-

                                        hari dalam hal-hal yang berkaitan

                                        dengan konsep-konsep abstrak

                                        struktur-struktur atau segala

                                        sesuatu yang berhubungan dengan

                                        pembahasan tentang matematika

                                        Alat yang digunakan untuk

                                        mengukur kecemasan dalam

                                        menghadapi mata pelajaran

                                        matematika adalah Skala

                                        Kecemasan yang didapatkan dari

                                        gejala-gejala kecemasan yang

                                        dikemukakan oleh Dacey di mana

                                        gejala-gejala kecemasan tersebut

                                        di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                                        komponen psikologis komponen

                                        fisiologis dan komponen sosial

                                        2 Prestasi Akademik Matematika

                                        Suatu pengukuran yang bertujuan

                                        untuk menilai sebuah hasil dari

                                        proses belajar matematika yang

                                        dilakukan oleh remaja dalam satu

                                        kurun waktu tertentu untuk melihat

                                        pemahaman remaja mengenai

                                        konsep-konsep abstrak simbol-

                                        simbol yang telah diberikan oleh

                                        para pendidik Alat yang

                                        digunakan untuk mengukur

                                        prestasi akademik matematika

                                        remaja adalah dengan melihat nilai

                                        rapor remaja yang dihasilkan pada

                                        akhir semester

                                        C Populasi dan Sampel

                                        Popolasi dan sampel yang

                                        digunakan dalam pengambilan data

                                        adalah dengan menggunakan

                                        Purposive Sampling di mana teknik

                                        Purposive Sampling ini adalah teknik

                                        penentuan sampling yang digunakan

                                        peneliti jika peneliti mempunyai

                                        pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                                        dalam pengambilan sampelnya atau

                                        penentuan sample untuk tujuan tertentu

                                        (Riduwan 2008) Populasi yang

                                        digunakan dalam peneltian ini adalah

                                        para siswa dan siswi kelas XI pada

                                        Sekolah Menengah Umum Negeri

                                        (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                                        Pengambilan populasi siswa dan siswi

                                        kelas XI dilakukan karena ingin

                                        melihat tingkat kecemasan pada siswa

                                        dan siswi kelas XI sebelum

                                        mendapatkan perhitungan matematika

                                        yang terlalu kompleks dikelas

                                        berikutnya Hal ini seperti yang telah

                                        dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                                        Nawangsari 2000) dimana semakin

                                        tinggi tingkat kelas maka semakin

                                        kompleks perhitungan matematikanya

                                        dan bila siswa tidak mampu

                                        memahami perhitungan yang lebih

                                        dasar maka siswa akan cemas pada

                                        pelajaran matematika ditingkatan kelas

                                        berikutnya Sampel yang digunakan

                                        pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                                        D Teknik Pengumpulan Data

                                        Teknik Pengumpulan data yang

                                        digunakan dalam mengukur tingkat

                                        kecemasan siswa dalam menghadapi

                                        mata pelajaran matematika adalah

                                        dengan menggunakan metode

                                        kuesioner tertutup dengan memberikan

                                        tanda checklist Kuesioner tertutup

                                        dengan tanda checklist ini adalah suatu

                                        daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                                        yang akan diukur (Riduwan 2008)

                                        Pengukuran prestasi akademik

                                        matematika dilakukan dengan melihat

                                        nilai rapor siswa dan siswi pada

                                        pelajaran matematika

                                        1 Skala Kecemasan

                                        Skala kecemasan yang

                                        digunakan dalam penelitian ini di

                                        peroleh dari komponen-komponen

                                        kecemasan yang di kemukakan

                                        oleh Dacey (2000) yaitu

                                        komponen psikologis komponen

                                        fisiologis dan komponen sosial

                                        Komponen-komponen inilah yang

                                        akan dijadikan acuan atau dasar

                                        pengukuran dalam penelitian ini

                                        yang selanjutnya akan

                                        dikembangkan menjadi item-item

                                        yang akan diberikan kepada

                                        responden untuk dijawab oleh

                                        responden

                                        Tabel 1

                                        Distribusi item Skala kecemasan

                                        N

                                        o

                                        Kom

                                        pone

                                        n

                                        Komponen

                                        Favorabe

                                        l

                                        Unfav

                                        orabel

                                        To

                                        tal

                                        1 Kom

                                        pone

                                        n

                                        Psiko

                                        logis

                                        12345

                                        67

                                        8910

                                        3132

                                        3334

                                        3536

                                        3738

                                        3940

                                        20

                                        2 Kom

                                        pone

                                        n

                                        Fisiol

                                        ogis

                                        111213

                                        141516

                                        171819

                                        20

                                        4142

                                        4344

                                        4546

                                        4748

                                        4950

                                        20

                                        3 Kom

                                        pone

                                        n

                                        Sosia

                                        l

                                        212223

                                        2425

                                        262728

                                        2930

                                        5152

                                        5354

                                        5556

                                        5758

                                        5960

                                        20

                                        Total 30 30 60

                                        2 Prestasi Akademik

                                        Prestasi akademik di peroleh

                                        dengan menggunakan nilai raport

                                        terakhir pada pelajaran

                                        matematika

                                        E Validitas dan Reliabilitas

                                        Alat Pengumpulan Data

                                        Pada penelitian ini digunakan

                                        validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                                        untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                                        pengumpulan data

                                        1 Validitas

                                        Menurut Azwar (1997)

                                        validitas adalah sejauh mana

                                        ketepatan dan kecermatan suatu

                                        instrument pengukur (alat tes)

                                        dalam melakukan fungsi ukurnya

                                        Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                        tes tersebut menjalankan fungsi

                                        ukurnya atau memberikan hasil

                                        ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                        dengan maksud yang dikenakan

                                        dalam tes tersebut Cara

                                        mendapatkan validitas dengan

                                        menggunakan teknik total korelasi

                                        item (korelasi product-moment)

                                        Untuk batasan validitas item yang

                                        digunakan dalam penelitian ini

                                        ditentukan oleh peneliti dengan

                                        koefisien validitas sebesar ge 03

                                        (Azwar 2008)

                                        2 Reliabilitas

                                        Menurut Azwar (1997)

                                        reliabilitas adalah pengukuran

                                        terhadap suatu alat tes di mana

                                        hasil ukurnya dapat terpercaya

                                        sehingga bila alat tes tersebut

                                        digunakan dalam beberapa kali

                                        pengukuran akan menghasilkan

                                        nilai yang relatif sama Cara

                                        mendapatkan reliabilitas dengan

                                        menggunakan teknik Alpha

                                        Cronbach

                                        Pada penelitian ini batas

                                        koefisien realibilitas yang akan

                                        digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                        ini sesuai dengan yang

                                        dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                        F Teknik Analisa Data

                                        Pada penelitian ini teknik

                                        analisis data yang digunakan adalah

                                        Product Moment Correlation Coeffient

                                        Pearson di mana data yang akan di

                                        analisis adalah data yang di peroleh

                                        dari skala kecemasan dalam

                                        menghadapi mata pelajaran

                                        matematika dikorelasikan dengan data

                                        nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                        matematika

                                        BAB IV

                                        PELAKSANAAN DAN HASIL

                                        PENELITIAN

                                        A Persiapan Penelitian

                                        Sebelum penelitian ini

                                        dimulai awalnya peneliti

                                        melakukan persiapan

                                        administrasi yang berupa

                                        surat keterangan permohonan

                                        izin dari pihak kampus

                                        (Universitas Gunadarma)

                                        untuk melakukan penelitian

                                        ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                        setelah itu peneliti

                                        menggandakan kuesioner

                                        tertutup dari skala kecemasan

                                        sebanyak 100 kuesioner

                                        kuesioner atau skala

                                        kecemasan ini berjumlah 60

                                        item yang terdiri dari 30 item

                                        favorable dan 30 item

                                        unfavorable

                                        Subjek yang digunakan

                                        dalam penelitian ini adalah

                                        siswa dan siswi SMU yang

                                        berada di kelas XI atau kelas

                                        2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                        Dalam penelitian ini peneliti

                                        mengambil sampel sebanyak

                                        3 kelas dan jumlah sampel

                                        sebanyak 100 siswa-siswi di

                                        mana 1 kelas berasal dari

                                        kelas unggulan atau kelas XI

                                        IPA 1 dan dua kelas lagi

                                        berasal dari kelas yang tidak

                                        diunggulkan atau kelas

                                        reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                        dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                        mendapatkan subjek ini

                                        peneliti bekerjasama dengan

                                        segenap pihak sekolah dari

                                        SMUN 1 Babelan Bekasi

                                        yang berhubungan dengan

                                        bagian kesiswaan dan guru-

                                        guru BP yang menangani ke

                                        tiga kelas tersebut

                                        B Pelaksanaan Penelitian

                                        Pada penelitian ini

                                        peneliti melaksanakan try out

                                        terpakai yaitu data diperoleh

                                        dengan try out sekaligus

                                        digunakan sebagai data dalam

                                        penelitian Pengambilan data

                                        dilakukan pada tanggal 13

                                        Oktober 2009 untuk

                                        penyebaran kuesioner atau

                                        skala kecemasan yang

                                        berjumlah 100 angket yang

                                        terdiri dari 60 item Pada 14-

                                        19 Oktober 2009 untuk

                                        mengambil fotocopy raport

                                        yang masih berada di siswa

                                        dan siswi Pengambilan

                                        fotocopy raport dilakukan

                                        dalam rentang waktu 5 hari

                                        disebabkan peneliti

                                        mengalami kesulitan dalam

                                        meminta fotocopy raport

                                        kepada siswa dan siswi

                                        SMUN 1 Babelan Bekasi

                                        Proses pengambilan data

                                        pada tanggal 13 Oktober

                                        2009 dilakukan pada pukul

                                        1000 sampai dengan pukul

                                        1200 Proses pengambilan

                                        data pertama dilakukan di

                                        kelas XI IPA 1 kemudian

                                        dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                        dan setelah itu dilanjutkan di

                                        kelas XI IPS 2

                                        Jumlah keseluruhan

                                        subjek dalam penelitian ini

                                        adalah berjumlah 100 siswa-

                                        siswi 30 siswa-siswi berasal

                                        dari kelas XI IPA 1 40

                                        siswa-siswi berasal dari kelas

                                        XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                        berasal dari kelas XI IPS 2

                                        Penelitian ini mengalami

                                        hambatan hambatan yang

                                        dimaksud adalah peneliti

                                        menyebarkan angket

                                        sebanyak 100 namun data

                                        yang dapat peneliti olah

                                        hanya 84 data dan 16 data

                                        yang lain tidak dapat diolah

                                        karena subjek tidak mengisi

                                        angket yang telah peneliti

                                        berikan Sehingga penelitian

                                        ini hanya terdiri dari 84

                                        subjek

                                        C Hasil Penelitian

                                        1 Deskripsi Subjek

                                        Penelitian

                                        a Jenis Kelamin

                                        Subjek dalam

                                        penelitian ini terdiri

                                        dari 46 subjek pria

                                        dengan presentase

                                        5476 dan 38 subjek

                                        wanita dengan

                                        presentase 4524

                                        Dapat dilihat

                                        rinciannya pada tabel

                                        berikut ini

                                        Tabel 2

                                        Distribusi Subjek

                                        Berdasarkan Jenis

                                        Kelamin

                                        No Jenis

                                        Kelamin

                                        Jumlah Presentase

                                        ()

                                        1 Pria 46 5476

                                        2 Wanita 38 4524

                                        b Usia

                                        Subjek dalam

                                        penelitian ini terdiri

                                        dari 14 subjek yang

                                        berusia 15 tahun

                                        dengan presentase

                                        1666 64 subjek

                                        yang berusia 16 tahun

                                        dengan presentase

                                        7619 dan 6 subjek

                                        yang berusia 17 tahun

                                        dengan presentase

                                        715 Dapat dilihat

                                        rinciannya pada tabel

                                        berikut ini

                                        Tabel 3

                                        Distribusi Subjek

                                        Berdasarkan Usia

                                        No Usia Jumlah Presentase

                                        ()

                                        1 15

                                        tahun

                                        14 1666

                                        2 16

                                        tahun

                                        64 7619

                                        3 17

                                        tahun

                                        6 715

                                        c Kelas

                                        Subjek dalam

                                        penelitian ini terdiri

                                        dari 30 subjek dari

                                        kelas XI IPA dengan

                                        presentase 3571

                                        dan 54 subjek untuk

                                        kelas XI IPS dengan

                                        presentase 6429

                                        Dapat dilihat

                                        rinciannya pada tabel

                                        berikut ini

                                        Tabel 4

                                        Distribusi Subjek

                                        Berdasarkan Kelas

                                        No Kelas Jumlah Presentase

                                        ()

                                        1 XI

                                        IPA

                                        30 3571

                                        2 XI

                                        IPS

                                        54 6429

                                        2 Hasil Pengukuran Mean

                                        Skala Kecemasan dengan

                                        Jenis Kelamin Usia dan

                                        Kelas

                                        a Hasil Pengukuran

                                        Mean Skala

                                        Kecemasan dengan

                                        Jenis Kelamin

                                        Tabel 5

                                        Hasil pengukuran

                                        Mean Skala

                                        Kecemasan dengan

                                        Jenis Kelamin

                                        No Jenis

                                        Kelamin

                                        Jumlah

                                        Kecemasan

                                        1 Pria 46

                                        2 Wanita 38

                                        Berdasarkan

                                        data di atas diketahui

                                        bahwa mean

                                        kecemasan pada pria

                                        lebih tinggi dari pada

                                        wanita hal ini

                                        ditunjukkan dengan

                                        skor7663 untuk pria

                                        dan 7555 untuk

                                        wanita

                                        b Hasil Pengukuran

                                        Mean Skala

                                        Kecemasan dengan

                                        Usia

                                        Tabel 6

                                        Hasil pengukuran

                                        Mean Skala

                                        Kecemasan dengan

                                        Usia

                                        Berdasarkan data

                                        di atas diketahui

                                        bahwa mean

                                        kecemasan yang

                                        tertinggi terletak pada

                                        usia 17 tahun dengan

                                        skor 8567 kemudian

                                        di susul oleh usia 15

                                        tahun dengan skor

                                        8543 dan yang

                                        terendah terletak pada

                                        usia 16 tahun dengan

                                        skor 8144

                                        c Hasil Pengukuran

                                        Mean Skala

                                        Kecemasan dengan

                                        Kelas

                                        Tabel 7

                                        Hasil pengukuran

                                        Mean Skala

                                        Kecemasan dengan

                                        Kelas

                                        No Kelas Jumlah Mean

                                        Skala

                                        No Usia Jumlah Mean

                                        Skala

                                        Kecemasan

                                        1 15

                                        tahun

                                        14 8543

                                        2 16

                                        tahun

                                        64 8144

                                        3 17

                                        tahun

                                        6 8567

                                        Kecemasan

                                        1 XI

                                        IPA

                                        30

                                        2 XI

                                        IPS

                                        54

                                        Berdasarkan data

                                        di atas diketahui

                                        bahwa mean

                                        kecemasan yang

                                        tertinggi berada pada

                                        kelas XI IPS dengan

                                        skor 7796 dan yang

                                        terendah berada pada

                                        kelas XI IPA dengan

                                        skor 7287

                                        3 Hasil Uji Validitas dan

                                        Realibilitas Skala

                                        Kecemasan

                                        a Uji Validitas

                                        Menurut Azwar

                                        (2008) validitas item

                                        dapat dianggap

                                        memuaskan apabila

                                        koefisien validitasnya

                                        sebesar ge 03

                                        Berdasarkan hasil uji

                                        coba pada skala

                                        kecemasan yang

                                        berjumlah 60 item

                                        dihasilkan 36 item

                                        yang valid Validitas

                                        item dalam penelitian

                                        ini untuk skala

                                        kecemasan bergerak

                                        dari 0301 sampai

                                        dengan 0538

                                        Distribusi item yang

                                        valid dapat di lihat

                                        dari tabel berikut ini

                                        Tabel 8

                                        Distribusi item

                                        valid Skala

                                        Kecemasan

                                        No Komponen

                                        Nomor Item

                                        Favorabel

                                        1 Komponen

                                        Psikologis

                                        1234567

                                        8910

                                        2 Komponen

                                        Fisiologis

                                        111213141516

                                        17181920

                                        3 Komponen

                                        Sosial

                                        2122232425

                                        2627282930

                                        Total

                                        Keterangan

                                        item yang tidak valid

                                        b Uji Realibilitas

                                        Uji realibilitas

                                        dilakukan bertujuan

                                        untuk mengetahui

                                        konsistensi alat ukur

                                        Teknik yang

                                        digunakan untuk

                                        mendapatkan

                                        konsistensi dari alat

                                        ukur yaitu teknik

                                        Alpha Cronbach

                                        Dalam penelitian ini

                                        batas koefisien

                                        reliabilitas yang

                                        digunakan adalah ge

                                        07 Hal ini sesuai

                                        dengan pendapat dari

                                        Azwar (2008)

                                        Hasil uji realibiltas

                                        untuk skala

                                        kecemasan di peroleh

                                        nilai realibitas sebesar

                                        0824 Hal ini terlihat

                                        pada tabel di bawah

                                        ini

                                        Tabel 9

                                        Realibilitas Skala

                                        Kecemasan

                                        Reliability

                                        Statistics

                                        4 Hasil Uji Normalitas dan

                                        Linearitas Uji Asumsi

                                        a Uji Normalitas

                                        Untuk melihat

                                        sebaran skor dalam uji

                                        normalitas dari skala

                                        kecemasan dapat

                                        dilihat pada uji

                                        Kolmogorov-Smirnov

                                        Berdasarkan hasil uji

                                        normalitas pada skala

                                        kecemasan diketahui

                                        nilai statistiknya

                                        sebesar 091 dengan

                                        signifikansi sebesar

                                        Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                        0084 (p gt 005) Hal

                                        ini menunjukkan

                                        distribusi skor skala

                                        kecemasan pada

                                        subjek penelitian

                                        adalah normal tetapi

                                        prestasi akademik

                                        matematika nilai

                                        statistiknya 0198

                                        dengan signifikansi

                                        sebesar 0000 (p lt

                                        005) yang berarti

                                        tidak normal

                                        Distribusi skor skala

                                        kecemasan terlihat

                                        pada tabel berikut ini

                                        Tabel 10

                                        Hasil Uji

                                        Normalitas Skala

                                        Kecemasan

                                        T

                                        ests of Normality

                                        Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                        091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                        a Lilliefors Significance Correction

                                        b Uji Linieritas

                                        Tabel 11

                                        Hasil Uji Linieritas

                                        Skala Kecemasan

                                        dan Prestasi

                                        Akademik

                                        Matematika

                                        ANOVAb

                                        96932 1 96932 4204 044a

                                        1890628 82 230561987560 83

                                        RegressionResidualTotal

                                        Model1

                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                        Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                        Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                        Berdasarkan hasil

                                        uji linieritas diperoleh

                                        signifikansi sebesar

                                        0044 (p lt 005) Hal

                                        ini menunjukkan

                                        bahwa hubungan

                                        antara skala

                                        kecemasan dengan

                                        prestasi akademik

                                        yaitu linier

                                        5 Analisis Data Uji

                                        Hipotesis

                                        Berdasarkan hasil uji

                                        normalitas dan linieritas

                                        diketahui bahwa bahwa

                                        skala kecemasan normal

                                        tetapi prestasi akademik

                                        matematika tidak normal

                                        sedangkan linieritasnya

                                        adalah linier Oleh karena

                                        itu untuk analisis korelasi

                                        dapat menggunakan

                                        analisis statistik

                                        parametrik dengan teknik

                                        korelasi product moment

                                        Pearson

                                        Berdasarkan analisis

                                        data yang dilakukan

                                        dengan menggunakan

                                        teknik korelasi Pearson

                                        (1-tailed) diketahui nilai

                                        koefisien korelasi sebesar

                                        r = - 0221 dengan taraf

                                        signifikansi sebesar 0022

                                        (p lt 005) Hal ini dapat

                                        dilihat pada tabel berikut

                                        ini

                                        Tabel 12

                                        Uji Hipotesis

                                        Correlations

                                        1 -221022

                                        84 84-221 1022

                                        84 84

                                        Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                        Skala Kecemasan

                                        Prestasi AkademikMatematika

                                        SkalaKecemasan

                                        PrestasiAkademik

                                        Matematika

                                        Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                        Hasil tersebut

                                        menunjukkan bahwa

                                        hipotesis penelitian ini

                                        diterima artinya terdapat

                                        hubungan negatif yang

                                        signifikan antara

                                        kecemasan dalam

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        dengan prestasi akademik

                                        matematika pada remaja

                                        dimana semakin tinggi

                                        tingkat kecemasan remaja

                                        dalam menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        maka semakin rendah

                                        prestasi akademik

                                        matematika pada remaja

                                        6 Hasil Perhitungan Mean

                                        Empirik dan Mean

                                        Hipotetik

                                        Hasil perhitungan dari

                                        perbandingan antara

                                        mean empirik dengan

                                        mean hipotetik antara

                                        kecemasan dalam

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika dan

                                        prestasi akademik

                                        matematika terlihat

                                        bahwa kecemasan siswa

                                        dalam menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        berada pada kategori

                                        sedang Hal ini dapat

                                        dilihat pada tabel berikut

                                        ini

                                        Tabel 13

                                        Hasil Perhitungan

                                        Mean Empirik dan

                                        Mean Hipotetik Skala

                                        Kecemasan

                                        Variabel Mean

                                        Empirik

                                        Mean

                                        Hipotetik

                                        Standar

                                        Deviasi

                                        Skala

                                        Kecemasan

                                        7614 90 18

                                        Dibawah ini

                                        merupakan deskripsi

                                        untuk lebih mengetahui

                                        gambaran kecemasan

                                        dalam menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        dengan klasifikasi sangat

                                        rendah rendah sedang

                                        tinggi dan sangat tinggi

                                        yang dapat diketahui

                                        dengan cara perhitungan

                                        sebagai berikut

                                        Jumlah aitem yang

                                        valid pada skala

                                        kecemasan sebanyak 36

                                        item dengan

                                        menggunakan kategori

                                        nilai dari 1 sampai

                                        dengan 4 Ini berarti nilai

                                        skala terkecil berjumlah 1

                                        dan yang terbesar

                                        berjumlah 4 Jarak

                                        minimum adalah nilai

                                        terkecil dikalikan dengan

                                        jumlah item yang valid (1

                                        x 36 = 36) dan jarak

                                        maksimum adalah nilai

                                        terbesar dikalikan dengan

                                        jumlah item yang valid (4

                                        x 36 = 144) Untuk

                                        mendapatkan nilai jarak

                                        sebaran yaitu dengan cara

                                        mengurangi jarak

                                        maksimum dengan jarak

                                        minimum (144 ndash 36 =

                                        108)

                                        Standar Deviasi (δ)

                                        didapatkan dengan cara

                                        membagi nilai jarak

                                        sebaran dengan 6 atau

                                        nilai jarak sebaran 6 =

                                        (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                        didapat dari kurva

                                        distribusi normal yang

                                        terbagi atas 6 wilayah 3

                                        daerah positif (+) dan 3

                                        daerah negatif (-) Setelah

                                        mendapatkan nilai standar

                                        deviasi (δ) kemudian

                                        langsung mencari nilai

                                        Mean Hipotetik (micro)

                                        dengan cara mengalihkan

                                        nilai tengah skala dengan

                                        cara mengalikan nilai

                                        tengah skala dengan

                                        jumlah item yang valid

                                        (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                        didapatkan dari nilai

                                        tengah dari kategori nilai

                                        minimum (1) sampai

                                        dengan kategori nilai

                                        maksimum (4)

                                        Berikut ini adalah

                                        pengelompokkan skala

                                        kecemasan yang

                                        diperoleh dengan cara

                                        menghitung

                                        Sangat Rendah =

                                        ME lt MH ndash 2SD

                                        =

                                        ME lt 90 -2 (18)

                                        =

                                        ME lt 54

                                        Rendah =

                                        MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                        1SD

                                        =

                                        90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                        =

                                        54 le ME lt 72

                                        Rata-rata =

                                        MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                        1SD

                                        =

                                        90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                        =

                                        72 le ME lt 108

                                        Tinggi = MH +

                                        1SD le ME lt MH + 2SD

                                        =

                                        90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                        =

                                        108 le ME lt 126

                                        Sangat Tinggi = ME ge

                                        MH + 2SD

                                        =

                                        ME ge 90 + 36

                                        =

                                        ME ge 126

                                        Tabel 14

                                        Pengelompokkan Skala

                                        Kecemasan (Azwar

                                        2008)

                                        Keterangan

                                        1 ME Mean

                                        Empirik

                                        ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                        MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                        MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                        MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                        ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                        2 MH Mean

                                        Hipotetik

                                        3 SD Standar

                                        Deviasi

                                        Dibawah ini

                                        merupakan penggolongan

                                        subjek penelitian yang

                                        digambarkan pada kurva

                                        berikut

                                        Gambar 1

                                        Kurva Distribusi

                                        Normal Kecemasan

                                        dalam menghadapi

                                        Mata Pelajaran

                                        Matematika

                                        Berdasarkan kurva

                                        distribusi normal diatas

                                        diketahui bahwa rata-rata

                                        kecemasan remaja dalam

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        berada pada taraf sedang

                                        atau rata-rata

                                        D Pembahasan

                                        Penelitian ini

                                        bertujuan untuk menguji

                                        hipotesis yang berbunyi

                                        terdapat hubungan yang

                                        negatif antara kecemasan

                                        dalam menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        dengan prestasi akademik

                                        matematika pada remaja

                                        Berdasarkan hasil

                                        pengujian hipotesis pada

                                        penelitian ini hasil

                                        tersebut menunjukkan

                                        bahwa hipotesis diterima

                                        Hal ini berarti bahwa

                                        terdapat hubungan negatif

                                        yang signifikan antara

                                        kecemasan dalam

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        dengan prestasi akademik -2SD

                                        -1SD

                                        MH

                                        +1SD

                                        +2SD54 72 90 10

                                        8126

                                        Sangat Rendah

                                        Rendah

                                        Sedang

                                        Tinggi

                                        Sangat Tinggi

                                        7614

                                        matematika pada remaja

                                        dimana semakin tinggi

                                        tingkat kecemasan remaja

                                        dalam menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        maka semakin rendah

                                        prestasi akademik

                                        matematika pada remaja

                                        Menurut Nawangsari

                                        (2000) kecemasan adalah

                                        suatu kondisi yang tidak

                                        menyenangkan meliputi

                                        rasa takut rasa tegang

                                        khawatir bingung tidak

                                        suka yang sifatnya

                                        subjektif dan timbul

                                        karena adanya perasaan

                                        tidak aman terhadap

                                        bahaya yang diduga akan

                                        terjadi Kecemasan bisa

                                        terjadi dalam berbagai

                                        macam kondisi ketika

                                        kecemasan ini terjadi

                                        pada saat individu sedang

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        maka secara jelas

                                        individu tersebut akan

                                        memiliki perasaan tidak

                                        aman saat menghadapi

                                        mata pelajaran

                                        matematika

                                        Hal ini terlihat dalam

                                        penelitian ini dimana

                                        hasil mean empirik skala

                                        kcemasan dalam

                                        penelitian ini yaitu 7614

                                        berada pada posisi rata-

                                        rata Hasil ini

                                        menunjukkan bahwa

                                        terdapat kecemasan yang

                                        dialami oleh siswa dan

                                        siswi kelas XI di Sekolah

                                        Menengah Umum Negeri

                                        (SMUN) 1 Babelan

                                        Bekasi saat menghadapi

                                        mata pelajaran

                                        matematika

                                        Kecemasan siswa

                                        dan siswi dalam

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        dipengaruhi oleh

                                        beberapa faktor

                                        Berdasarkan gabungan

                                        dari pendapat Jersild dari

                                        Ahli Konstitusi (ahli yang

                                        meneliti tentang sifat

                                        alamiah yang dimiliki

                                        oleh setiap individu)

                                        Freud dari Ahli

                                        Psikoanalisis Calvin S

                                        Hall dari Ahli Kultural

                                        dan Mowrer dari Ahli

                                        Teori Belajar (dalam

                                        Soeharjono 1988) faktor

                                        yang mempengaruhi

                                        remaja menjadi cemas

                                        yaitu faktor Mikrokosmos

                                        (keadaan diri individu)

                                        seperti keadaan biologi

                                        individu seperti jenis

                                        kelamin dan dapat pula

                                        dipengaruhi oleh

                                        perkembangan individu

                                        yang dapat dilihat dari

                                        usia individu dan faktor

                                        Makrokosmos (keadaan

                                        lingkungan) seperti

                                        lingkungan kelas

                                        Hal ini terlihat dari

                                        hasil data yang diperoleh

                                        dalam penelitian ini

                                        berdasarkan hasil data

                                        yang didapatkan

                                        kecemasan dapat

                                        dipengaruhi oleh jenis

                                        kelamin usia dan kelas

                                        Andi (2007) mengatakan

                                        bahwa dalam belajar

                                        matematika diperlukan

                                        rasa ingin tahu perhatian

                                        dan minat dalam

                                        mempelajari matematika

                                        serta sikap ulet dan

                                        percaya diri dalam

                                        pemecahan masalah

                                        Menurut Tapia

                                        (1996) kecemasan

                                        terhadap pelajaran

                                        matematika berhubungan

                                        dengan jenis kelamin

                                        dimana faktor yang

                                        mempengaruhi

                                        kecemasan adalah rasa

                                        percaya diri minat

                                        terhadap pelajaran

                                        matematika dan motivasi

                                        Tapia menerangkan lebih

                                        lanjut bahwa rasa percaya

                                        diri minat terhadap

                                        pelajaran matematika dan

                                        motivasi pada pria lebih

                                        rendah dibandingkan

                                        dengan wanita sehingga

                                        pria lebih cemas dalam

                                        pelajaran matematika

                                        Hal ini dijelaskan

                                        lebih lanjut dari hasil

                                        penelitian Nawangsari

                                        (2001) diperoleh data

                                        bahwa siswa pria lebih

                                        cemas terhadap

                                        matematika dibandingkan

                                        siswa wanita

                                        Hal di atas juga

                                        terlihat pada hasil

                                        penelitian ini di mana

                                        jenis kelamin subjek pria

                                        lebih tinggi tingkat

                                        kecemasannya

                                        dibandingkan dengan

                                        subjek wanita ini terlihat

                                        dari skor mean

                                        kecemasan 7663 pada

                                        pria dan 7555 pada

                                        wanita

                                        Berdasarkan

                                        pengamatan yang

                                        dilakukan oleh Riyanto

                                        (2009) di mana kelas IPS

                                        lebih banyak mengalami

                                        kesulitan dalam

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika jika

                                        dibandingkan dengan

                                        kelas IPA karena untuk

                                        memahami mata

                                        pelajaran matematika

                                        dibutuhkan pemahaman

                                        yang mendalam dan

                                        latihan yang berulang kali

                                        untuk memperoleh hasil

                                        yang baik sedangkan

                                        materi yang banyak

                                        diberikan di kelas IPS

                                        adalah materi yang

                                        menggunakan metode

                                        menghafal Hal ini lah

                                        yang menyebabkan kelas

                                        IPS lebih cemas bila

                                        dibandingkan dengan

                                        kelas IPA Hal ini sesuai

                                        dengan hasil penelitian ini

                                        terhadap

                                        pengelompokkan kelas di

                                        mana diperoleh hasil

                                        mean kecemasan yang

                                        tertinggi berada pada

                                        kelas XI IPS dengan skor

                                        7796 yang berarti bahwa

                                        dalam menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        siswa kelas XI IPS lebih

                                        cemas jika dibandingkan

                                        dengan siswa XI IPA

                                        Selanjutnya

                                        berdasarkan

                                        pengelompokkan usia

                                        terlihat dari hasil

                                        penelitian yang dilakukan

                                        oleh Pearson (dalam

                                        Soeharjono 1988) pada

                                        100 orang anak yang

                                        berusia 5 ndash 18 tahun

                                        ternyata anak yang

                                        berusia diatas 12 tahun

                                        lebih menunjukkan rasa

                                        cemas akan di caci maki

                                        atau dibuat malu karena

                                        tidak dapat melakukan

                                        sesuatu dengan baik dan

                                        benar disamping itu

                                        dipengaruhi pula oleh

                                        jumlah terkecil dari

                                        subjek yang menduduki

                                        suatu kelompok usia atau

                                        jumlah terkecil dari

                                        keberadaan subjek yang

                                        menduduki kelompok

                                        usia tertentu

                                        Hasil penelitian

                                        diatas terlihat pula dalam

                                        penelitian ini di mana

                                        diperoleh hasil mean

                                        kecemasan yang tertinggi

                                        terletak pada usia 17

                                        tahun dengan jumlah 6

                                        subjek diperoleh skor

                                        mean 8567 kemudian di

                                        susul oleh usia 15 tahun

                                        dengan jumlah 14 subjek

                                        diperoleh skor mean

                                        8543 dan yang terendah

                                        terletak pada usia 16

                                        tahun dengan jumlah 64

                                        subjek skor mean 8144

                                        hasil penelitian ini

                                        menunjukkan bahwa

                                        kecemasan subjek dalam

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        dapat terlihat dari

                                        banyaknya jumlah subjek

                                        Di mana semakin banyak

                                        subjek yang berada dalam

                                        suatu populasi maka

                                        semakin rendah tingkat

                                        kecemasannya

                                        Bila kecemasan

                                        dalam menghadapi

                                        matematika terjadi dalam

                                        satu kurun waktu tertentu

                                        atau satu semester secara

                                        tidak langsung akan

                                        mempengaruhi prestasi

                                        akademik matematika

                                        siswa dan siswi tersebut

                                        Hal ini terlihat pada

                                        data yang dihasilkan

                                        dalam penelitian ini

                                        dimana ada korelasi

                                        negatif antara kecemasan

                                        dalam menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        dengan prestasi akademik

                                        matematika pada remaja

                                        dengan nilai koefisien

                                        korelasi sebesar r = -

                                        0221 dengan signifikansi

                                        sebesar 0022 (p lt 005)

                                        yang artinya semakin

                                        tinggi tingkat kecemasan

                                        siswa dalam menghadapi

                                        mata pelajaran

                                        matematika maka

                                        semakin rendah prestasi

                                        akademik matematika

                                        siswa dan sebaliknya

                                        semakin rendah tingkat

                                        kecemasan siswa dalam

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        maka akan semakin tinggi

                                        prestasi akademik

                                        matematika yang

                                        dihasilkan oleh siswa

                                        Hasil penelitian ini

                                        ternyata sama dengan

                                        penelitian yang

                                        dikemukakan oleh

                                        Nawangsari (2000) di

                                        mana ada korelasi negatif

                                        antara skor kecemasan

                                        terhadap matematika

                                        dengan prestasi akademik

                                        pada siswa SLTP di

                                        Surabaya Hal ini

                                        menunjukkan bahwa

                                        semakin tinggi tingkat

                                        kecemasan siswa

                                        terghadap pelajaran

                                        matematika maka

                                        semakin rendah prestasi

                                        akademik yang dihasilkan

                                        oleh siswa begitu pula

                                        sebaliknya semakin

                                        rendah tingkat kecemasan

                                        siswa terhadap pelajaran

                                        matematika maka

                                        semakin tinggi prestasi

                                        akademik yang dihasilkan

                                        BAB V

                                        PENUTUP

                                        Kesimpulan

                                        Berdasarkan hasil

                                        pengumpulan data dan hasil

                                        analisis data yang telah

                                        dilakukan maka dapat

                                        ditarik kesimpulan bahwa

                                        hipotesis dalam penelitian

                                        ini diterima hal ini

                                        menunjukkan bahwa ada

                                        hubungan yang negatif

                                        antara kecemasan dalam

                                        menghadapi mata pelajaran

                                        matematika dengan prestasi

                                        akademik matematika pada

                                        siswa dan siswi kelas XI di

                                        Sekolah Menengah Umum

                                        Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                        Bekasi

                                        Berdasarkan data

                                        tambahan diperoleh hasil

                                        bahwa faktor-faktor yang

                                        mempengaruhi kecemasan

                                        siswa dalam menghadapi

                                        mata pelajaran matematika

                                        adalah jenis kelamin usia

                                        dan kelas Di mana siswa

                                        pria cenderung lebih cemas

                                        dalam menghadapi mata

                                        pealajaran matematika

                                        dibandingkan dengan siswa

                                        wanita Selain itu diperoleh

                                        pula data bahwa usia 17

                                        tahun jauh lebih cemas

                                        dibandingkan selanjutnya

                                        disusul usia 15 tahun dan

                                        16 tahun hal ini terlihat

                                        dari jumlah subjek pada

                                        usia tertentu di mana

                                        jumlah subjek yang

                                        menduduki usia 17 tahun

                                        lebih sedikit atau berjumlah

                                        6 subjek kemudian di susul

                                        oleh usia 15 tahun yang

                                        berjumlah 14 subjek dan

                                        pada usia 16 tahun

                                        sejumlah 64 subjek Bukan

                                        hanya usia namun kelas pun

                                        menunjukkan data bahwa

                                        kelas XI IPS cenderung

                                        lebih cemas dalam

                                        menghadapi mata pelajaran

                                        matematika dibandingkan

                                        dengan kelas XI IPA

                                        Saran

                                        Berdasarkan hasil

                                        penelitian yang telah

                                        dilakukan peneliti

                                        mempunyai beberapa saran

                                        yang dapat diberikan

                                        sebagai berikut

                                        d Berdasarkan hasil

                                        data yang diperoleh

                                        terlihat bahwa

                                        kecemasan siswa dan

                                        siswi dalam

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        berada pada kategori

                                        rata-rata atau sedang

                                        Hal ini menunjukkan

                                        bahwa rata-rata siswa

                                        dan siswi di Sekolah

                                        Menengah Umum

                                        Negeri (SMUN) 1

                                        Babelan Bekasi

                                        mengalami

                                        kecemasan cemas saat

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        Untuk mengurangi

                                        kecemasan dalam

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        peneliti menyarankan

                                        kepada siswa dan

                                        siswi sebelum

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        diharapkan siswa dan

                                        siswi dapat lebih giat

                                        lagi untuk berlatih

                                        mengerjakan tugas-

                                        tugas matematika

                                        soal-soal matematika

                                        dan memperdalam

                                        kembali materi yang

                                        telah diajarkan oleh

                                        guru matematika Hal

                                        ini bertujuan untuk

                                        membantu siswa dan

                                        siswi agar

                                        mengurangi

                                        kecemasan dalam

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        Bila kecemasan itu

                                        berkurang maka

                                        secara tidak langsung

                                        prestasi akademik

                                        matematika siswa dan

                                        siswi akan meningkat

                                        Sehubungan

                                        penelitian ini peneliti

                                        menyarankan kepada para

                                        peneliti selanjutnya agar

                                        dapat menggunakan

                                        populasi yang lebih luas

                                        lagi bukan hanya siswa

                                        dan siswi dari SMUN

                                        (Sekolah Menengah

                                        Umum Negeri) mungkin

                                        dengan mengambil

                                        sampel dari siswa yang

                                        berasal dari SMUS

                                        (Sekolah Menengah

                                        Umum Swasta) untuk

                                        melihat apakah siswa dari

                                        SMUS (Sekolah

                                        Menengah Umum

                                        Swasta) juga mengalami

                                        kecemasan dalam

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        yang secara langsung

                                        akan mempengaruhi

                                        prestasi akademik

                                        matematikanya Selain itu

                                        untuk pengembangan

                                        teori psikologi pendidikan

                                        diharapkan untuk

                                        penelitian selanjutnya

                                        dapat melihat kecemasan-

                                        kecemasan lain yang

                                        terjadi di luar mata

                                        pelajaran matematika di

                                        mana mata pelajaran

                                        tersebut sering pula

                                        dialami oleh siswa dan

                                        siswi selain kecemasan

                                        menghadapi mata

                                        pelajaran matematika

                                        Misalnya cemas

                                        menghadapi pelajaran

                                        kimia bahasa inggris

                                        ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                        matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                        Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                        Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                        Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                        Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                        Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                        Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                        Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                        Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                        Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                        Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                        terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                        Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                        Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                        Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                        Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                        Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                        Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                        Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                        Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                        Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                        Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                        Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                        Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                        Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                        • Prestasi Akademik
                                        • Mata Pelajaran Matematika
                                        • Remaja
                                        • Hipotesis
                                        • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                        • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                        • CPopulasi dan Sampel
                                        • DTeknik Pengumpulan Data
                                        • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                        • FTeknik Analisa Data

                                          khayalan kemungkinan-

                                          kemungkinan hipotesis atau dalil-

                                          dalil dan penalaran yang benar-

                                          benar abstrak (Santrock 2003)

                                          Menurut Papalia (2004) periode

                                          remaja adalah periode yang sudah

                                          mulai mengabungkan pengalaman

                                          yang di peroleh sebelumnya

                                          dengan tantangan saat ini dan

                                          memikirkan keadaan di masa yang

                                          akan datang

                                          Dari beberapa definisi

                                          remaja yang diberikan oleh para

                                          ahli dapat di tarik kesimpulan

                                          bahwa masa remaja adalah masa

                                          peralihan dari masa anak-anak ke

                                          masa dewasa Pada masa remaja

                                          merupakan masa awal dari

                                          pembentukan proses pemikiran

                                          operasional yang lebih abstrak

                                          Sehingga pada masa ini remaja

                                          sudah mulai membandingkan

                                          antara pengalaman di masa lalu

                                          dengan keadaan di masa sekarang

                                          dan mulai memikirkan masa yang

                                          datang

                                          Batasan Usia

                                          Periode remaja dianggap

                                          sebagai masa-masa yang amat

                                          penting dalam kehidupan individu

                                          khususnya dalam pembentukan

                                          kepribadian Masa remaja dibagi

                                          dua bagian yaitu (1) periode remaja

                                          awal (early adolescence) yaitu

                                          berkisar antara umur 13-17 tahun

                                          dan periode remaja akhir yaitu

                                          umur 17 tahun sampai dengan 18

                                          tahun (Puspitawati 1996)

                                          Bedasarkan teori

                                          perkembangan kognitif Piaget

                                          (dalam Santrock 2003) masa

                                          remaja dimulai pada usia 11 tahun

                                          sampai dengan 15 tahun dalam

                                          usia ini remaja sudah dapat berfikir

                                          secara operasional formal Masa

                                          remaja atau pubertas adalah proses

                                          menuju kedewasaan seksual atau

                                          kesuburan (kemampuan untuk

                                          reproduksi) pada periode ini selain

                                          perkembangan fisik diikuti pula

                                          dengan perkembangan kognitif

                                          sosial otonomi harga diri dan

                                          keintiman dalam hubungan seksual

                                          (Papalia 2004) Menurut Papalia

                                          (2004) masa remaja dapat

                                          dikelompokkan menjadi 3 yaitu

                                          remaja awal dimulai dari usia 11-

                                          13 tahun remaja madya dimulai

                                          dari usia 13 tahun sampai dengan

                                          18 tahun dan remaja akhir dimulai

                                          dari usia 18 tahun sampai dengan

                                          21 tahun

                                          Dari uraian yang

                                          dikemukakan di atas maka dapat

                                          disimpulkan bahwa usia remaja

                                          adalah dimulai dari 11 tahun

                                          sampai dengan 21 tahun

                                          Karakteristik Remaja

                                          Periode remaja adalah

                                          periode pemantapan identitas diri

                                          Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                                          yang dipengaruhi oleh pandangan

                                          orang-orang sekitarnya serta

                                          pengalaman-pengalaman

                                          pribadinya akan menentukan pola

                                          perilakunya sebagai orang dewasa

                                          Pemantapan identitas diri ini tidak

                                          selalu mulus tetapi sering melalui

                                          proses yang panjang dan

                                          bergejolak Oleh karena itu banyak

                                          ahli menamakan periode ini

                                          sebagai masa-masa strom and

                                          stress atau masa up and down

                                          (Santrock 2003)

                                          Remaja adalah seorang

                                          idealis remaja memandang

                                          dunianya seperti apa yang

                                          diinginkannya bukan sebagaimana

                                          adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                                          yang membuatnya marah cepat

                                          tersinggung atau frustasi Selain

                                          itu oleh keluarga dan masyarakat

                                          remaja di anggap sudah menginjak

                                          dewasa sehingga remaja diberi

                                          tanggung jawab yang sama dengan

                                          seorang yang sudah dewasa

                                          Remaja mulai memperhatikan

                                          prestasi dalam segala hal karena

                                          ini memberinya nilai tambah untuk

                                          kedudukan sosialnya di antara

                                          teman sebaya maupun orang-orang

                                          dewasa

                                          Hubungan antara

                                          Kecemasan Menghadapi

                                          Mata Pelajaran

                                          Matematika dengan

                                          Prestasi Akademik

                                          Matematika pada Remaja

                                          Masa remaja dapat dikatakan

                                          sebuah masa peralihan antara masa

                                          anak-anak menuju ke masa dewasa

                                          Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                                          merupakan masa dimulainya

                                          perkembangan kognitif yang mengarah

                                          pada pemikiran operasional formal

                                          yang lebih abstrak daripada pemikiran

                                          seorang anak Pemikiran remaja tidak

                                          lagi berupa pengalaman konkret saja

                                          namun remaja sudah dapat

                                          membangkitkan situasi-situasi

                                          khayalan kemungkinan-kemungkinan

                                          hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                                          yang benar-benar abstrak Selain itu

                                          masa remaja disebut pula sebagai masa

                                          strom and stress atau masa up and

                                          down (Santrock 2003) Bila pada masa

                                          ini remaja menemui hambatan dalam

                                          bidang tertentu maka hambatan tersbut

                                          akan membuat remaja menjadi cemas

                                          Menurut Crow dan Crow

                                          (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                                          adalah sebuah kondisi yang kurang

                                          menyenangkan yang di alami oleh

                                          individu yang dapat mempengaruhi

                                          keadaan fisiknya Berdasarkan

                                          gabungan dari pendapat Jersild dari

                                          Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                                          tentang sifat alamiah yang dimiliki

                                          oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                                          Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                                          Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                                          Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                                          faktor yang mempengaruhi remaja

                                          menjadi cemas yaitu faktor

                                          Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                                          seperti keadaan biologi individu seperti

                                          jenis kelamin dan dapat pula

                                          dipengaruhi oleh perkembangan

                                          individu yang dapat dilihat dari usia

                                          individu dan faktor Makrokosmos

                                          (keadaan lingkungan) lingkungan

                                          sekolah atau lingkungan kelas

                                          Menurut Dacey (2000) dalam

                                          mengenali gejala kecemasan dapat

                                          ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                                          komponen psikologis (afektif atau

                                          perasaan) yang dapat menimbulkan

                                          kecemasan adalah kegelisahan gugup

                                          tegang cemas rasa tidak aman takut

                                          cepat terkejut) komponen fisiologis

                                          (jantung berdebar keringat dingin

                                          pada telapak tangan tekanan darah

                                          meninggi respon kulit terhadap aliran

                                          galvanis berkurang gerakan peristaltik

                                          bertambah gejala somatik atau fisik

                                          (otot) gejala somatik atau fisik

                                          (sensorik) gejala Respiratori

                                          (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                                          (pencernaan) gejala Urogenital

                                          (perkemihan dan kelamin)) dan

                                          komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                                          dan gangguan tidur) Kecemasan

                                          tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                                          yang mendapatkan materi pelajaran

                                          matematika

                                          Menurut Garis-Garis Besar

                                          Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                          Tingkat Pertama atau di singkat

                                          dengan GBPP SLTP (dalam

                                          Nawangsari 2001) yang di maksud

                                          dengan mata pelajaran matematika

                                          adalah matematika sebagai salah satu

                                          ilmu dasar yang dewasa ini telah

                                          berkembang amat pesat baik materi

                                          maupun kegunaannya Sedangkan

                                          Nawangsari (2000) mendefinisikan

                                          mata pelajaran matematika sebagai

                                          suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                                          ide hubungan-hubungan struktur-

                                          struktur yang berkaitan dengan konsep

                                          secara abstrak dan berguna dalam

                                          kehidupan sehari-hari Dari kedua

                                          pendapat dari Garis-Garis Besar

                                          Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                          Tingkat Pertama atau di singkat

                                          dengan GBPP SLTP (dalam

                                          Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                                          (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                                          matematika merupakan suatu bidang

                                          ilmu yang di dalamnya membahas

                                          mengenai ide-ide hubungan-

                                          hubungan struktur-struktur yang

                                          berkaitan dengan konsep secara

                                          abstrak dan berguna dalam kehidupan

                                          sehari-hari di mana bidang ilmu

                                          tersebut saat ini sudah berkembang

                                          pesat

                                          Berkembangnya bidang ilmu

                                          matematika merupakan sebuah kabar

                                          yang baik untuk kemajuan Negara Di

                                          mana siswa-siswinya akan menjadi

                                          lebih pandai lagi dalam pelajaran

                                          matematika Namun bagi siswa materi

                                          pelajaran matematika merupakan

                                          materi pelajaran yang sulit

                                          (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                                          kesulitan tersebut tidak dapat

                                          diselesaikan oleh siswa dengan baik

                                          maka akan menimbulkan kecemasan di

                                          dalam diri siswa saat menghadapi

                                          pelajaran matematika

                                          Berdasarkan hasil penelitian

                                          dengan menggunakan Math Anxiety

                                          Quesstionairre (MAQ) yang

                                          dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                                          Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                                          siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                                          Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                                          terdapat reaksi negatif dalam diri

                                          remaja saat menghadapi pelajaran

                                          matematika reaksi yang ditunjukkan

                                          oleh remaja ketika menghadapi

                                          pelajaran matematika adalah rasa tidak

                                          suka kurang percaya diri gelisah

                                          khawatir takut dan frustasi

                                          Kecemasan saat menghadapi

                                          mata pelajaran matematika dapat pula

                                          terjadi pada siswa dan siswi yang

                                          duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                                          Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                                          dipengaruhi oleh semakin

                                          kompleksnya perhitungan matematika

                                          di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                                          (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                                          telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                                          Nawangsari 2000) dimana semakin

                                          tinggi tingkat kelas maka semakin

                                          kompleks perhitungan matematikanya

                                          dan bila siswa tidak mampu

                                          memahami perhitungan yang lebih

                                          dasar maka siswa akan cemas pada

                                          pelajaran matematika di tingkatan

                                          kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                                          sering muncul dalam pelajaran

                                          matematika dalam satu kurun waktu

                                          atau dalam satu semester maka akan

                                          dapat mempengaruhi prestasi

                                          akademik matematika siswa

                                          Winkel (dalam Christantie

                                          2007) mengatakan bahwa prestasi

                                          akademik adalah proses belajar yang

                                          dialami oleh siswa menghasilkan

                                          perubahan-perubahan dalam bidang

                                          pengetahuan dan pemahaman dalam

                                          bidang nilai sikap dan keterampilan

                                          Adanya perubahan tersebut tampak

                                          dalam prestasi akademik yang

                                          dihasilkan oleh siswa terhadap

                                          pertanyaan persoalan atau tugas yang

                                          diberikan oleh guru Melalui prestasi

                                          akademik siswa dapat mengetahui

                                          kemajuan-kemajuan yang telah

                                          dicapainya dalam belajar Menurut

                                          Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                                          (1996) hal-hal yang dapat

                                          mempengaruhi prestasi akademik

                                          siswa adalah faktor internal seperti

                                          kesehatan badan dan faktor eksternal

                                          seperti sarana dan prasarana sekolah

                                          Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                                          diberikan penilaian salah satunya

                                          adalah prestasi akademik matematika

                                          Prestasi akademik matematika

                                          siswa di Indonesia saat ini sangat

                                          menurun hal ini sesuai dengan

                                          penelitian yang dilakukan oleh Third

                                          International Mathematics and

                                          Science Study (TIMSS) pada tahun

                                          1999 terhadap siswa tingkat delapan

                                          tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                                          Pertama (SLTP) di mana Negara

                                          Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                                          salah satu Negara yang prestasi

                                          matematika siswanya menduduki

                                          posisi yang rendah (Setyono 2005)

                                          Rendahnya prestasi tersebut

                                          dikarenakan oleh kurangnya

                                          pemahaman siswa terhadap konsep

                                          matematika (Arjuna 1999) Bila

                                          kondisi tersebut terus berlanjut maka

                                          akan menimbulkan kecemasan siswa

                                          dalam menghadapi pelajaran

                                          matematika di mana secara tidak

                                          langsung dapat juga mempengaruhi

                                          prestasi akademik matematika siswa

                                          Melihat adanya faktor-faktor

                                          yang mempengaruhi kecemasan

                                          sebagaimana yang telah diungkapkan

                                          di atas maka dapat dilihat bahwa

                                          kecemasan siswa dalam menghadapi

                                          pelajaran matematika dapat

                                          mempengaruhi prestasi akademik

                                          matematika siswa Hal ini terlihat dari

                                          dua faktor yang menyebabkan

                                          kecemasan yaitu keadaan diri individu

                                          dan keadaan lingkungan di mana bila

                                          faktor-faktor tersebut sering muncul

                                          pada saat siswa menghadapi pelajaran

                                          matematika maka hal ini dapat

                                          mengangu kegiatan siswa dalam

                                          belajar matematika siswa pun akan

                                          merasa kurang percaya pada

                                          kemampuannya dalam pelajaran

                                          matematika Bila hal ini terjadi dalam

                                          satu semester maka akan dapat

                                          berpengaruh terhadap prestasi

                                          akademik matematika siswa Faktor-

                                          faktor yang dapat mempengaruhi

                                          prestasi akademik yaitu faktor internal

                                          seperti kesehatan badan dan faktor

                                          eksternal seperti sarana dan prasarana

                                          sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                                          sering muncul pada siswa dalam

                                          menghadapi pelajaran matematika

                                          maka dapat mempengaruhi prestasi

                                          akademik matematika siswa di mana

                                          semakin tingginya kecemasan dalam

                                          menghadapi pelajaran matematika

                                          maka semakin rendah prestasi

                                          akademik matematika siswa

                                          Hal ini sesuai dengan penelitian

                                          yang dilakukan oleh Nawangsari

                                          (2000) di mana siswa yang mengalami

                                          kecemasan pada pelajaran matematika

                                          akan mempengaruhi prestasi akademik

                                          matematika siswa hal ini dipengaruhi

                                          oleh materi pelajaran yang dianggap

                                          sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                                          kelas yang kurang memadai dan cara

                                          mengajar guru yang sulit dipahami

                                          oleh siswa Sehingga saat siswa

                                          menghadapi pelajaran matematika

                                          siswa akan mengalami kecemasan dan

                                          bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                                          waktu maka akan mempengaruhi

                                          prestasi akademik matematika siswa

                                          Senada dengan penelitian

                                          Nawangsari (2000) penelitian yang

                                          dilakukan oleh Sarason (dalam

                                          Nawangsari 2000) terhadap 700

                                          siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                                          tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                                          negatif antara skor kecemasan pada

                                          pelajaran matematika dengan prestasi

                                          akademik matematika siswa di mana

                                          korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                                          semakin rendah tingkat kecemasan

                                          siswa SLTP pada pelajaran matematika

                                          akan semakin tinggi prestasi akademik

                                          matematika atau semakin tinggi tingkat

                                          kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                                          matematika akan semakin rendah

                                          prestasi akademik matematika

                                          Hipotesis

                                          Dari beberapa penjelasan yang

                                          telah dikemukakan oleh para ahli di

                                          atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                                          hubungan yang negatif antara

                                          kecemasan dalam menghadapi mata

                                          pelajaran matematika dengan prestasi

                                          akademik matematika pada remaja

                                          dimana semakin tinggi tingkat

                                          kecemasan remaja dalam menghadapi

                                          mata pelajaran matematika maka

                                          semakin rendah prestasi akademik

                                          matematika pada remaja

                                          BAB III

                                          METODOLOGI PENELITIAN

                                          A Identifikasi Variabel-Vari-

                                          abel Penelitian

                                          VariabelPrediktor Kecemasan

                                          Menghadapi Mata Pelajaran

                                          Matematika

                                          Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                                          Matematika

                                          B Definisi Operasional Vari-

                                          abel Penelitian

                                          1 Kecemasan Menghadapi Mata

                                          Pelajaran Matematika Suatu

                                          bentuk ungkapan perasaan cemas

                                          yang dipengaruhi faktor

                                          psikologis dan faktor fisiologis

                                          yang sering dialami oleh setiap

                                          individu dalam kehidupan sehari-

                                          hari dalam hal-hal yang berkaitan

                                          dengan konsep-konsep abstrak

                                          struktur-struktur atau segala

                                          sesuatu yang berhubungan dengan

                                          pembahasan tentang matematika

                                          Alat yang digunakan untuk

                                          mengukur kecemasan dalam

                                          menghadapi mata pelajaran

                                          matematika adalah Skala

                                          Kecemasan yang didapatkan dari

                                          gejala-gejala kecemasan yang

                                          dikemukakan oleh Dacey di mana

                                          gejala-gejala kecemasan tersebut

                                          di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                                          komponen psikologis komponen

                                          fisiologis dan komponen sosial

                                          2 Prestasi Akademik Matematika

                                          Suatu pengukuran yang bertujuan

                                          untuk menilai sebuah hasil dari

                                          proses belajar matematika yang

                                          dilakukan oleh remaja dalam satu

                                          kurun waktu tertentu untuk melihat

                                          pemahaman remaja mengenai

                                          konsep-konsep abstrak simbol-

                                          simbol yang telah diberikan oleh

                                          para pendidik Alat yang

                                          digunakan untuk mengukur

                                          prestasi akademik matematika

                                          remaja adalah dengan melihat nilai

                                          rapor remaja yang dihasilkan pada

                                          akhir semester

                                          C Populasi dan Sampel

                                          Popolasi dan sampel yang

                                          digunakan dalam pengambilan data

                                          adalah dengan menggunakan

                                          Purposive Sampling di mana teknik

                                          Purposive Sampling ini adalah teknik

                                          penentuan sampling yang digunakan

                                          peneliti jika peneliti mempunyai

                                          pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                                          dalam pengambilan sampelnya atau

                                          penentuan sample untuk tujuan tertentu

                                          (Riduwan 2008) Populasi yang

                                          digunakan dalam peneltian ini adalah

                                          para siswa dan siswi kelas XI pada

                                          Sekolah Menengah Umum Negeri

                                          (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                                          Pengambilan populasi siswa dan siswi

                                          kelas XI dilakukan karena ingin

                                          melihat tingkat kecemasan pada siswa

                                          dan siswi kelas XI sebelum

                                          mendapatkan perhitungan matematika

                                          yang terlalu kompleks dikelas

                                          berikutnya Hal ini seperti yang telah

                                          dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                                          Nawangsari 2000) dimana semakin

                                          tinggi tingkat kelas maka semakin

                                          kompleks perhitungan matematikanya

                                          dan bila siswa tidak mampu

                                          memahami perhitungan yang lebih

                                          dasar maka siswa akan cemas pada

                                          pelajaran matematika ditingkatan kelas

                                          berikutnya Sampel yang digunakan

                                          pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                                          D Teknik Pengumpulan Data

                                          Teknik Pengumpulan data yang

                                          digunakan dalam mengukur tingkat

                                          kecemasan siswa dalam menghadapi

                                          mata pelajaran matematika adalah

                                          dengan menggunakan metode

                                          kuesioner tertutup dengan memberikan

                                          tanda checklist Kuesioner tertutup

                                          dengan tanda checklist ini adalah suatu

                                          daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                                          yang akan diukur (Riduwan 2008)

                                          Pengukuran prestasi akademik

                                          matematika dilakukan dengan melihat

                                          nilai rapor siswa dan siswi pada

                                          pelajaran matematika

                                          1 Skala Kecemasan

                                          Skala kecemasan yang

                                          digunakan dalam penelitian ini di

                                          peroleh dari komponen-komponen

                                          kecemasan yang di kemukakan

                                          oleh Dacey (2000) yaitu

                                          komponen psikologis komponen

                                          fisiologis dan komponen sosial

                                          Komponen-komponen inilah yang

                                          akan dijadikan acuan atau dasar

                                          pengukuran dalam penelitian ini

                                          yang selanjutnya akan

                                          dikembangkan menjadi item-item

                                          yang akan diberikan kepada

                                          responden untuk dijawab oleh

                                          responden

                                          Tabel 1

                                          Distribusi item Skala kecemasan

                                          N

                                          o

                                          Kom

                                          pone

                                          n

                                          Komponen

                                          Favorabe

                                          l

                                          Unfav

                                          orabel

                                          To

                                          tal

                                          1 Kom

                                          pone

                                          n

                                          Psiko

                                          logis

                                          12345

                                          67

                                          8910

                                          3132

                                          3334

                                          3536

                                          3738

                                          3940

                                          20

                                          2 Kom

                                          pone

                                          n

                                          Fisiol

                                          ogis

                                          111213

                                          141516

                                          171819

                                          20

                                          4142

                                          4344

                                          4546

                                          4748

                                          4950

                                          20

                                          3 Kom

                                          pone

                                          n

                                          Sosia

                                          l

                                          212223

                                          2425

                                          262728

                                          2930

                                          5152

                                          5354

                                          5556

                                          5758

                                          5960

                                          20

                                          Total 30 30 60

                                          2 Prestasi Akademik

                                          Prestasi akademik di peroleh

                                          dengan menggunakan nilai raport

                                          terakhir pada pelajaran

                                          matematika

                                          E Validitas dan Reliabilitas

                                          Alat Pengumpulan Data

                                          Pada penelitian ini digunakan

                                          validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                                          untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                                          pengumpulan data

                                          1 Validitas

                                          Menurut Azwar (1997)

                                          validitas adalah sejauh mana

                                          ketepatan dan kecermatan suatu

                                          instrument pengukur (alat tes)

                                          dalam melakukan fungsi ukurnya

                                          Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                          tes tersebut menjalankan fungsi

                                          ukurnya atau memberikan hasil

                                          ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                          dengan maksud yang dikenakan

                                          dalam tes tersebut Cara

                                          mendapatkan validitas dengan

                                          menggunakan teknik total korelasi

                                          item (korelasi product-moment)

                                          Untuk batasan validitas item yang

                                          digunakan dalam penelitian ini

                                          ditentukan oleh peneliti dengan

                                          koefisien validitas sebesar ge 03

                                          (Azwar 2008)

                                          2 Reliabilitas

                                          Menurut Azwar (1997)

                                          reliabilitas adalah pengukuran

                                          terhadap suatu alat tes di mana

                                          hasil ukurnya dapat terpercaya

                                          sehingga bila alat tes tersebut

                                          digunakan dalam beberapa kali

                                          pengukuran akan menghasilkan

                                          nilai yang relatif sama Cara

                                          mendapatkan reliabilitas dengan

                                          menggunakan teknik Alpha

                                          Cronbach

                                          Pada penelitian ini batas

                                          koefisien realibilitas yang akan

                                          digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                          ini sesuai dengan yang

                                          dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                          F Teknik Analisa Data

                                          Pada penelitian ini teknik

                                          analisis data yang digunakan adalah

                                          Product Moment Correlation Coeffient

                                          Pearson di mana data yang akan di

                                          analisis adalah data yang di peroleh

                                          dari skala kecemasan dalam

                                          menghadapi mata pelajaran

                                          matematika dikorelasikan dengan data

                                          nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                          matematika

                                          BAB IV

                                          PELAKSANAAN DAN HASIL

                                          PENELITIAN

                                          A Persiapan Penelitian

                                          Sebelum penelitian ini

                                          dimulai awalnya peneliti

                                          melakukan persiapan

                                          administrasi yang berupa

                                          surat keterangan permohonan

                                          izin dari pihak kampus

                                          (Universitas Gunadarma)

                                          untuk melakukan penelitian

                                          ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                          setelah itu peneliti

                                          menggandakan kuesioner

                                          tertutup dari skala kecemasan

                                          sebanyak 100 kuesioner

                                          kuesioner atau skala

                                          kecemasan ini berjumlah 60

                                          item yang terdiri dari 30 item

                                          favorable dan 30 item

                                          unfavorable

                                          Subjek yang digunakan

                                          dalam penelitian ini adalah

                                          siswa dan siswi SMU yang

                                          berada di kelas XI atau kelas

                                          2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                          Dalam penelitian ini peneliti

                                          mengambil sampel sebanyak

                                          3 kelas dan jumlah sampel

                                          sebanyak 100 siswa-siswi di

                                          mana 1 kelas berasal dari

                                          kelas unggulan atau kelas XI

                                          IPA 1 dan dua kelas lagi

                                          berasal dari kelas yang tidak

                                          diunggulkan atau kelas

                                          reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                          dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                          mendapatkan subjek ini

                                          peneliti bekerjasama dengan

                                          segenap pihak sekolah dari

                                          SMUN 1 Babelan Bekasi

                                          yang berhubungan dengan

                                          bagian kesiswaan dan guru-

                                          guru BP yang menangani ke

                                          tiga kelas tersebut

                                          B Pelaksanaan Penelitian

                                          Pada penelitian ini

                                          peneliti melaksanakan try out

                                          terpakai yaitu data diperoleh

                                          dengan try out sekaligus

                                          digunakan sebagai data dalam

                                          penelitian Pengambilan data

                                          dilakukan pada tanggal 13

                                          Oktober 2009 untuk

                                          penyebaran kuesioner atau

                                          skala kecemasan yang

                                          berjumlah 100 angket yang

                                          terdiri dari 60 item Pada 14-

                                          19 Oktober 2009 untuk

                                          mengambil fotocopy raport

                                          yang masih berada di siswa

                                          dan siswi Pengambilan

                                          fotocopy raport dilakukan

                                          dalam rentang waktu 5 hari

                                          disebabkan peneliti

                                          mengalami kesulitan dalam

                                          meminta fotocopy raport

                                          kepada siswa dan siswi

                                          SMUN 1 Babelan Bekasi

                                          Proses pengambilan data

                                          pada tanggal 13 Oktober

                                          2009 dilakukan pada pukul

                                          1000 sampai dengan pukul

                                          1200 Proses pengambilan

                                          data pertama dilakukan di

                                          kelas XI IPA 1 kemudian

                                          dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                          dan setelah itu dilanjutkan di

                                          kelas XI IPS 2

                                          Jumlah keseluruhan

                                          subjek dalam penelitian ini

                                          adalah berjumlah 100 siswa-

                                          siswi 30 siswa-siswi berasal

                                          dari kelas XI IPA 1 40

                                          siswa-siswi berasal dari kelas

                                          XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                          berasal dari kelas XI IPS 2

                                          Penelitian ini mengalami

                                          hambatan hambatan yang

                                          dimaksud adalah peneliti

                                          menyebarkan angket

                                          sebanyak 100 namun data

                                          yang dapat peneliti olah

                                          hanya 84 data dan 16 data

                                          yang lain tidak dapat diolah

                                          karena subjek tidak mengisi

                                          angket yang telah peneliti

                                          berikan Sehingga penelitian

                                          ini hanya terdiri dari 84

                                          subjek

                                          C Hasil Penelitian

                                          1 Deskripsi Subjek

                                          Penelitian

                                          a Jenis Kelamin

                                          Subjek dalam

                                          penelitian ini terdiri

                                          dari 46 subjek pria

                                          dengan presentase

                                          5476 dan 38 subjek

                                          wanita dengan

                                          presentase 4524

                                          Dapat dilihat

                                          rinciannya pada tabel

                                          berikut ini

                                          Tabel 2

                                          Distribusi Subjek

                                          Berdasarkan Jenis

                                          Kelamin

                                          No Jenis

                                          Kelamin

                                          Jumlah Presentase

                                          ()

                                          1 Pria 46 5476

                                          2 Wanita 38 4524

                                          b Usia

                                          Subjek dalam

                                          penelitian ini terdiri

                                          dari 14 subjek yang

                                          berusia 15 tahun

                                          dengan presentase

                                          1666 64 subjek

                                          yang berusia 16 tahun

                                          dengan presentase

                                          7619 dan 6 subjek

                                          yang berusia 17 tahun

                                          dengan presentase

                                          715 Dapat dilihat

                                          rinciannya pada tabel

                                          berikut ini

                                          Tabel 3

                                          Distribusi Subjek

                                          Berdasarkan Usia

                                          No Usia Jumlah Presentase

                                          ()

                                          1 15

                                          tahun

                                          14 1666

                                          2 16

                                          tahun

                                          64 7619

                                          3 17

                                          tahun

                                          6 715

                                          c Kelas

                                          Subjek dalam

                                          penelitian ini terdiri

                                          dari 30 subjek dari

                                          kelas XI IPA dengan

                                          presentase 3571

                                          dan 54 subjek untuk

                                          kelas XI IPS dengan

                                          presentase 6429

                                          Dapat dilihat

                                          rinciannya pada tabel

                                          berikut ini

                                          Tabel 4

                                          Distribusi Subjek

                                          Berdasarkan Kelas

                                          No Kelas Jumlah Presentase

                                          ()

                                          1 XI

                                          IPA

                                          30 3571

                                          2 XI

                                          IPS

                                          54 6429

                                          2 Hasil Pengukuran Mean

                                          Skala Kecemasan dengan

                                          Jenis Kelamin Usia dan

                                          Kelas

                                          a Hasil Pengukuran

                                          Mean Skala

                                          Kecemasan dengan

                                          Jenis Kelamin

                                          Tabel 5

                                          Hasil pengukuran

                                          Mean Skala

                                          Kecemasan dengan

                                          Jenis Kelamin

                                          No Jenis

                                          Kelamin

                                          Jumlah

                                          Kecemasan

                                          1 Pria 46

                                          2 Wanita 38

                                          Berdasarkan

                                          data di atas diketahui

                                          bahwa mean

                                          kecemasan pada pria

                                          lebih tinggi dari pada

                                          wanita hal ini

                                          ditunjukkan dengan

                                          skor7663 untuk pria

                                          dan 7555 untuk

                                          wanita

                                          b Hasil Pengukuran

                                          Mean Skala

                                          Kecemasan dengan

                                          Usia

                                          Tabel 6

                                          Hasil pengukuran

                                          Mean Skala

                                          Kecemasan dengan

                                          Usia

                                          Berdasarkan data

                                          di atas diketahui

                                          bahwa mean

                                          kecemasan yang

                                          tertinggi terletak pada

                                          usia 17 tahun dengan

                                          skor 8567 kemudian

                                          di susul oleh usia 15

                                          tahun dengan skor

                                          8543 dan yang

                                          terendah terletak pada

                                          usia 16 tahun dengan

                                          skor 8144

                                          c Hasil Pengukuran

                                          Mean Skala

                                          Kecemasan dengan

                                          Kelas

                                          Tabel 7

                                          Hasil pengukuran

                                          Mean Skala

                                          Kecemasan dengan

                                          Kelas

                                          No Kelas Jumlah Mean

                                          Skala

                                          No Usia Jumlah Mean

                                          Skala

                                          Kecemasan

                                          1 15

                                          tahun

                                          14 8543

                                          2 16

                                          tahun

                                          64 8144

                                          3 17

                                          tahun

                                          6 8567

                                          Kecemasan

                                          1 XI

                                          IPA

                                          30

                                          2 XI

                                          IPS

                                          54

                                          Berdasarkan data

                                          di atas diketahui

                                          bahwa mean

                                          kecemasan yang

                                          tertinggi berada pada

                                          kelas XI IPS dengan

                                          skor 7796 dan yang

                                          terendah berada pada

                                          kelas XI IPA dengan

                                          skor 7287

                                          3 Hasil Uji Validitas dan

                                          Realibilitas Skala

                                          Kecemasan

                                          a Uji Validitas

                                          Menurut Azwar

                                          (2008) validitas item

                                          dapat dianggap

                                          memuaskan apabila

                                          koefisien validitasnya

                                          sebesar ge 03

                                          Berdasarkan hasil uji

                                          coba pada skala

                                          kecemasan yang

                                          berjumlah 60 item

                                          dihasilkan 36 item

                                          yang valid Validitas

                                          item dalam penelitian

                                          ini untuk skala

                                          kecemasan bergerak

                                          dari 0301 sampai

                                          dengan 0538

                                          Distribusi item yang

                                          valid dapat di lihat

                                          dari tabel berikut ini

                                          Tabel 8

                                          Distribusi item

                                          valid Skala

                                          Kecemasan

                                          No Komponen

                                          Nomor Item

                                          Favorabel

                                          1 Komponen

                                          Psikologis

                                          1234567

                                          8910

                                          2 Komponen

                                          Fisiologis

                                          111213141516

                                          17181920

                                          3 Komponen

                                          Sosial

                                          2122232425

                                          2627282930

                                          Total

                                          Keterangan

                                          item yang tidak valid

                                          b Uji Realibilitas

                                          Uji realibilitas

                                          dilakukan bertujuan

                                          untuk mengetahui

                                          konsistensi alat ukur

                                          Teknik yang

                                          digunakan untuk

                                          mendapatkan

                                          konsistensi dari alat

                                          ukur yaitu teknik

                                          Alpha Cronbach

                                          Dalam penelitian ini

                                          batas koefisien

                                          reliabilitas yang

                                          digunakan adalah ge

                                          07 Hal ini sesuai

                                          dengan pendapat dari

                                          Azwar (2008)

                                          Hasil uji realibiltas

                                          untuk skala

                                          kecemasan di peroleh

                                          nilai realibitas sebesar

                                          0824 Hal ini terlihat

                                          pada tabel di bawah

                                          ini

                                          Tabel 9

                                          Realibilitas Skala

                                          Kecemasan

                                          Reliability

                                          Statistics

                                          4 Hasil Uji Normalitas dan

                                          Linearitas Uji Asumsi

                                          a Uji Normalitas

                                          Untuk melihat

                                          sebaran skor dalam uji

                                          normalitas dari skala

                                          kecemasan dapat

                                          dilihat pada uji

                                          Kolmogorov-Smirnov

                                          Berdasarkan hasil uji

                                          normalitas pada skala

                                          kecemasan diketahui

                                          nilai statistiknya

                                          sebesar 091 dengan

                                          signifikansi sebesar

                                          Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                          0084 (p gt 005) Hal

                                          ini menunjukkan

                                          distribusi skor skala

                                          kecemasan pada

                                          subjek penelitian

                                          adalah normal tetapi

                                          prestasi akademik

                                          matematika nilai

                                          statistiknya 0198

                                          dengan signifikansi

                                          sebesar 0000 (p lt

                                          005) yang berarti

                                          tidak normal

                                          Distribusi skor skala

                                          kecemasan terlihat

                                          pada tabel berikut ini

                                          Tabel 10

                                          Hasil Uji

                                          Normalitas Skala

                                          Kecemasan

                                          T

                                          ests of Normality

                                          Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                          091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                          a Lilliefors Significance Correction

                                          b Uji Linieritas

                                          Tabel 11

                                          Hasil Uji Linieritas

                                          Skala Kecemasan

                                          dan Prestasi

                                          Akademik

                                          Matematika

                                          ANOVAb

                                          96932 1 96932 4204 044a

                                          1890628 82 230561987560 83

                                          RegressionResidualTotal

                                          Model1

                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                          Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                          Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                          Berdasarkan hasil

                                          uji linieritas diperoleh

                                          signifikansi sebesar

                                          0044 (p lt 005) Hal

                                          ini menunjukkan

                                          bahwa hubungan

                                          antara skala

                                          kecemasan dengan

                                          prestasi akademik

                                          yaitu linier

                                          5 Analisis Data Uji

                                          Hipotesis

                                          Berdasarkan hasil uji

                                          normalitas dan linieritas

                                          diketahui bahwa bahwa

                                          skala kecemasan normal

                                          tetapi prestasi akademik

                                          matematika tidak normal

                                          sedangkan linieritasnya

                                          adalah linier Oleh karena

                                          itu untuk analisis korelasi

                                          dapat menggunakan

                                          analisis statistik

                                          parametrik dengan teknik

                                          korelasi product moment

                                          Pearson

                                          Berdasarkan analisis

                                          data yang dilakukan

                                          dengan menggunakan

                                          teknik korelasi Pearson

                                          (1-tailed) diketahui nilai

                                          koefisien korelasi sebesar

                                          r = - 0221 dengan taraf

                                          signifikansi sebesar 0022

                                          (p lt 005) Hal ini dapat

                                          dilihat pada tabel berikut

                                          ini

                                          Tabel 12

                                          Uji Hipotesis

                                          Correlations

                                          1 -221022

                                          84 84-221 1022

                                          84 84

                                          Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                          Skala Kecemasan

                                          Prestasi AkademikMatematika

                                          SkalaKecemasan

                                          PrestasiAkademik

                                          Matematika

                                          Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                          Hasil tersebut

                                          menunjukkan bahwa

                                          hipotesis penelitian ini

                                          diterima artinya terdapat

                                          hubungan negatif yang

                                          signifikan antara

                                          kecemasan dalam

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          dengan prestasi akademik

                                          matematika pada remaja

                                          dimana semakin tinggi

                                          tingkat kecemasan remaja

                                          dalam menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          maka semakin rendah

                                          prestasi akademik

                                          matematika pada remaja

                                          6 Hasil Perhitungan Mean

                                          Empirik dan Mean

                                          Hipotetik

                                          Hasil perhitungan dari

                                          perbandingan antara

                                          mean empirik dengan

                                          mean hipotetik antara

                                          kecemasan dalam

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika dan

                                          prestasi akademik

                                          matematika terlihat

                                          bahwa kecemasan siswa

                                          dalam menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          berada pada kategori

                                          sedang Hal ini dapat

                                          dilihat pada tabel berikut

                                          ini

                                          Tabel 13

                                          Hasil Perhitungan

                                          Mean Empirik dan

                                          Mean Hipotetik Skala

                                          Kecemasan

                                          Variabel Mean

                                          Empirik

                                          Mean

                                          Hipotetik

                                          Standar

                                          Deviasi

                                          Skala

                                          Kecemasan

                                          7614 90 18

                                          Dibawah ini

                                          merupakan deskripsi

                                          untuk lebih mengetahui

                                          gambaran kecemasan

                                          dalam menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          dengan klasifikasi sangat

                                          rendah rendah sedang

                                          tinggi dan sangat tinggi

                                          yang dapat diketahui

                                          dengan cara perhitungan

                                          sebagai berikut

                                          Jumlah aitem yang

                                          valid pada skala

                                          kecemasan sebanyak 36

                                          item dengan

                                          menggunakan kategori

                                          nilai dari 1 sampai

                                          dengan 4 Ini berarti nilai

                                          skala terkecil berjumlah 1

                                          dan yang terbesar

                                          berjumlah 4 Jarak

                                          minimum adalah nilai

                                          terkecil dikalikan dengan

                                          jumlah item yang valid (1

                                          x 36 = 36) dan jarak

                                          maksimum adalah nilai

                                          terbesar dikalikan dengan

                                          jumlah item yang valid (4

                                          x 36 = 144) Untuk

                                          mendapatkan nilai jarak

                                          sebaran yaitu dengan cara

                                          mengurangi jarak

                                          maksimum dengan jarak

                                          minimum (144 ndash 36 =

                                          108)

                                          Standar Deviasi (δ)

                                          didapatkan dengan cara

                                          membagi nilai jarak

                                          sebaran dengan 6 atau

                                          nilai jarak sebaran 6 =

                                          (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                          didapat dari kurva

                                          distribusi normal yang

                                          terbagi atas 6 wilayah 3

                                          daerah positif (+) dan 3

                                          daerah negatif (-) Setelah

                                          mendapatkan nilai standar

                                          deviasi (δ) kemudian

                                          langsung mencari nilai

                                          Mean Hipotetik (micro)

                                          dengan cara mengalihkan

                                          nilai tengah skala dengan

                                          cara mengalikan nilai

                                          tengah skala dengan

                                          jumlah item yang valid

                                          (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                          didapatkan dari nilai

                                          tengah dari kategori nilai

                                          minimum (1) sampai

                                          dengan kategori nilai

                                          maksimum (4)

                                          Berikut ini adalah

                                          pengelompokkan skala

                                          kecemasan yang

                                          diperoleh dengan cara

                                          menghitung

                                          Sangat Rendah =

                                          ME lt MH ndash 2SD

                                          =

                                          ME lt 90 -2 (18)

                                          =

                                          ME lt 54

                                          Rendah =

                                          MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                          1SD

                                          =

                                          90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                          =

                                          54 le ME lt 72

                                          Rata-rata =

                                          MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                          1SD

                                          =

                                          90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                          =

                                          72 le ME lt 108

                                          Tinggi = MH +

                                          1SD le ME lt MH + 2SD

                                          =

                                          90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                          =

                                          108 le ME lt 126

                                          Sangat Tinggi = ME ge

                                          MH + 2SD

                                          =

                                          ME ge 90 + 36

                                          =

                                          ME ge 126

                                          Tabel 14

                                          Pengelompokkan Skala

                                          Kecemasan (Azwar

                                          2008)

                                          Keterangan

                                          1 ME Mean

                                          Empirik

                                          ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                          MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                          MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                          MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                          ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                          2 MH Mean

                                          Hipotetik

                                          3 SD Standar

                                          Deviasi

                                          Dibawah ini

                                          merupakan penggolongan

                                          subjek penelitian yang

                                          digambarkan pada kurva

                                          berikut

                                          Gambar 1

                                          Kurva Distribusi

                                          Normal Kecemasan

                                          dalam menghadapi

                                          Mata Pelajaran

                                          Matematika

                                          Berdasarkan kurva

                                          distribusi normal diatas

                                          diketahui bahwa rata-rata

                                          kecemasan remaja dalam

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          berada pada taraf sedang

                                          atau rata-rata

                                          D Pembahasan

                                          Penelitian ini

                                          bertujuan untuk menguji

                                          hipotesis yang berbunyi

                                          terdapat hubungan yang

                                          negatif antara kecemasan

                                          dalam menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          dengan prestasi akademik

                                          matematika pada remaja

                                          Berdasarkan hasil

                                          pengujian hipotesis pada

                                          penelitian ini hasil

                                          tersebut menunjukkan

                                          bahwa hipotesis diterima

                                          Hal ini berarti bahwa

                                          terdapat hubungan negatif

                                          yang signifikan antara

                                          kecemasan dalam

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          dengan prestasi akademik -2SD

                                          -1SD

                                          MH

                                          +1SD

                                          +2SD54 72 90 10

                                          8126

                                          Sangat Rendah

                                          Rendah

                                          Sedang

                                          Tinggi

                                          Sangat Tinggi

                                          7614

                                          matematika pada remaja

                                          dimana semakin tinggi

                                          tingkat kecemasan remaja

                                          dalam menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          maka semakin rendah

                                          prestasi akademik

                                          matematika pada remaja

                                          Menurut Nawangsari

                                          (2000) kecemasan adalah

                                          suatu kondisi yang tidak

                                          menyenangkan meliputi

                                          rasa takut rasa tegang

                                          khawatir bingung tidak

                                          suka yang sifatnya

                                          subjektif dan timbul

                                          karena adanya perasaan

                                          tidak aman terhadap

                                          bahaya yang diduga akan

                                          terjadi Kecemasan bisa

                                          terjadi dalam berbagai

                                          macam kondisi ketika

                                          kecemasan ini terjadi

                                          pada saat individu sedang

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          maka secara jelas

                                          individu tersebut akan

                                          memiliki perasaan tidak

                                          aman saat menghadapi

                                          mata pelajaran

                                          matematika

                                          Hal ini terlihat dalam

                                          penelitian ini dimana

                                          hasil mean empirik skala

                                          kcemasan dalam

                                          penelitian ini yaitu 7614

                                          berada pada posisi rata-

                                          rata Hasil ini

                                          menunjukkan bahwa

                                          terdapat kecemasan yang

                                          dialami oleh siswa dan

                                          siswi kelas XI di Sekolah

                                          Menengah Umum Negeri

                                          (SMUN) 1 Babelan

                                          Bekasi saat menghadapi

                                          mata pelajaran

                                          matematika

                                          Kecemasan siswa

                                          dan siswi dalam

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          dipengaruhi oleh

                                          beberapa faktor

                                          Berdasarkan gabungan

                                          dari pendapat Jersild dari

                                          Ahli Konstitusi (ahli yang

                                          meneliti tentang sifat

                                          alamiah yang dimiliki

                                          oleh setiap individu)

                                          Freud dari Ahli

                                          Psikoanalisis Calvin S

                                          Hall dari Ahli Kultural

                                          dan Mowrer dari Ahli

                                          Teori Belajar (dalam

                                          Soeharjono 1988) faktor

                                          yang mempengaruhi

                                          remaja menjadi cemas

                                          yaitu faktor Mikrokosmos

                                          (keadaan diri individu)

                                          seperti keadaan biologi

                                          individu seperti jenis

                                          kelamin dan dapat pula

                                          dipengaruhi oleh

                                          perkembangan individu

                                          yang dapat dilihat dari

                                          usia individu dan faktor

                                          Makrokosmos (keadaan

                                          lingkungan) seperti

                                          lingkungan kelas

                                          Hal ini terlihat dari

                                          hasil data yang diperoleh

                                          dalam penelitian ini

                                          berdasarkan hasil data

                                          yang didapatkan

                                          kecemasan dapat

                                          dipengaruhi oleh jenis

                                          kelamin usia dan kelas

                                          Andi (2007) mengatakan

                                          bahwa dalam belajar

                                          matematika diperlukan

                                          rasa ingin tahu perhatian

                                          dan minat dalam

                                          mempelajari matematika

                                          serta sikap ulet dan

                                          percaya diri dalam

                                          pemecahan masalah

                                          Menurut Tapia

                                          (1996) kecemasan

                                          terhadap pelajaran

                                          matematika berhubungan

                                          dengan jenis kelamin

                                          dimana faktor yang

                                          mempengaruhi

                                          kecemasan adalah rasa

                                          percaya diri minat

                                          terhadap pelajaran

                                          matematika dan motivasi

                                          Tapia menerangkan lebih

                                          lanjut bahwa rasa percaya

                                          diri minat terhadap

                                          pelajaran matematika dan

                                          motivasi pada pria lebih

                                          rendah dibandingkan

                                          dengan wanita sehingga

                                          pria lebih cemas dalam

                                          pelajaran matematika

                                          Hal ini dijelaskan

                                          lebih lanjut dari hasil

                                          penelitian Nawangsari

                                          (2001) diperoleh data

                                          bahwa siswa pria lebih

                                          cemas terhadap

                                          matematika dibandingkan

                                          siswa wanita

                                          Hal di atas juga

                                          terlihat pada hasil

                                          penelitian ini di mana

                                          jenis kelamin subjek pria

                                          lebih tinggi tingkat

                                          kecemasannya

                                          dibandingkan dengan

                                          subjek wanita ini terlihat

                                          dari skor mean

                                          kecemasan 7663 pada

                                          pria dan 7555 pada

                                          wanita

                                          Berdasarkan

                                          pengamatan yang

                                          dilakukan oleh Riyanto

                                          (2009) di mana kelas IPS

                                          lebih banyak mengalami

                                          kesulitan dalam

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika jika

                                          dibandingkan dengan

                                          kelas IPA karena untuk

                                          memahami mata

                                          pelajaran matematika

                                          dibutuhkan pemahaman

                                          yang mendalam dan

                                          latihan yang berulang kali

                                          untuk memperoleh hasil

                                          yang baik sedangkan

                                          materi yang banyak

                                          diberikan di kelas IPS

                                          adalah materi yang

                                          menggunakan metode

                                          menghafal Hal ini lah

                                          yang menyebabkan kelas

                                          IPS lebih cemas bila

                                          dibandingkan dengan

                                          kelas IPA Hal ini sesuai

                                          dengan hasil penelitian ini

                                          terhadap

                                          pengelompokkan kelas di

                                          mana diperoleh hasil

                                          mean kecemasan yang

                                          tertinggi berada pada

                                          kelas XI IPS dengan skor

                                          7796 yang berarti bahwa

                                          dalam menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          siswa kelas XI IPS lebih

                                          cemas jika dibandingkan

                                          dengan siswa XI IPA

                                          Selanjutnya

                                          berdasarkan

                                          pengelompokkan usia

                                          terlihat dari hasil

                                          penelitian yang dilakukan

                                          oleh Pearson (dalam

                                          Soeharjono 1988) pada

                                          100 orang anak yang

                                          berusia 5 ndash 18 tahun

                                          ternyata anak yang

                                          berusia diatas 12 tahun

                                          lebih menunjukkan rasa

                                          cemas akan di caci maki

                                          atau dibuat malu karena

                                          tidak dapat melakukan

                                          sesuatu dengan baik dan

                                          benar disamping itu

                                          dipengaruhi pula oleh

                                          jumlah terkecil dari

                                          subjek yang menduduki

                                          suatu kelompok usia atau

                                          jumlah terkecil dari

                                          keberadaan subjek yang

                                          menduduki kelompok

                                          usia tertentu

                                          Hasil penelitian

                                          diatas terlihat pula dalam

                                          penelitian ini di mana

                                          diperoleh hasil mean

                                          kecemasan yang tertinggi

                                          terletak pada usia 17

                                          tahun dengan jumlah 6

                                          subjek diperoleh skor

                                          mean 8567 kemudian di

                                          susul oleh usia 15 tahun

                                          dengan jumlah 14 subjek

                                          diperoleh skor mean

                                          8543 dan yang terendah

                                          terletak pada usia 16

                                          tahun dengan jumlah 64

                                          subjek skor mean 8144

                                          hasil penelitian ini

                                          menunjukkan bahwa

                                          kecemasan subjek dalam

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          dapat terlihat dari

                                          banyaknya jumlah subjek

                                          Di mana semakin banyak

                                          subjek yang berada dalam

                                          suatu populasi maka

                                          semakin rendah tingkat

                                          kecemasannya

                                          Bila kecemasan

                                          dalam menghadapi

                                          matematika terjadi dalam

                                          satu kurun waktu tertentu

                                          atau satu semester secara

                                          tidak langsung akan

                                          mempengaruhi prestasi

                                          akademik matematika

                                          siswa dan siswi tersebut

                                          Hal ini terlihat pada

                                          data yang dihasilkan

                                          dalam penelitian ini

                                          dimana ada korelasi

                                          negatif antara kecemasan

                                          dalam menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          dengan prestasi akademik

                                          matematika pada remaja

                                          dengan nilai koefisien

                                          korelasi sebesar r = -

                                          0221 dengan signifikansi

                                          sebesar 0022 (p lt 005)

                                          yang artinya semakin

                                          tinggi tingkat kecemasan

                                          siswa dalam menghadapi

                                          mata pelajaran

                                          matematika maka

                                          semakin rendah prestasi

                                          akademik matematika

                                          siswa dan sebaliknya

                                          semakin rendah tingkat

                                          kecemasan siswa dalam

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          maka akan semakin tinggi

                                          prestasi akademik

                                          matematika yang

                                          dihasilkan oleh siswa

                                          Hasil penelitian ini

                                          ternyata sama dengan

                                          penelitian yang

                                          dikemukakan oleh

                                          Nawangsari (2000) di

                                          mana ada korelasi negatif

                                          antara skor kecemasan

                                          terhadap matematika

                                          dengan prestasi akademik

                                          pada siswa SLTP di

                                          Surabaya Hal ini

                                          menunjukkan bahwa

                                          semakin tinggi tingkat

                                          kecemasan siswa

                                          terghadap pelajaran

                                          matematika maka

                                          semakin rendah prestasi

                                          akademik yang dihasilkan

                                          oleh siswa begitu pula

                                          sebaliknya semakin

                                          rendah tingkat kecemasan

                                          siswa terhadap pelajaran

                                          matematika maka

                                          semakin tinggi prestasi

                                          akademik yang dihasilkan

                                          BAB V

                                          PENUTUP

                                          Kesimpulan

                                          Berdasarkan hasil

                                          pengumpulan data dan hasil

                                          analisis data yang telah

                                          dilakukan maka dapat

                                          ditarik kesimpulan bahwa

                                          hipotesis dalam penelitian

                                          ini diterima hal ini

                                          menunjukkan bahwa ada

                                          hubungan yang negatif

                                          antara kecemasan dalam

                                          menghadapi mata pelajaran

                                          matematika dengan prestasi

                                          akademik matematika pada

                                          siswa dan siswi kelas XI di

                                          Sekolah Menengah Umum

                                          Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                          Bekasi

                                          Berdasarkan data

                                          tambahan diperoleh hasil

                                          bahwa faktor-faktor yang

                                          mempengaruhi kecemasan

                                          siswa dalam menghadapi

                                          mata pelajaran matematika

                                          adalah jenis kelamin usia

                                          dan kelas Di mana siswa

                                          pria cenderung lebih cemas

                                          dalam menghadapi mata

                                          pealajaran matematika

                                          dibandingkan dengan siswa

                                          wanita Selain itu diperoleh

                                          pula data bahwa usia 17

                                          tahun jauh lebih cemas

                                          dibandingkan selanjutnya

                                          disusul usia 15 tahun dan

                                          16 tahun hal ini terlihat

                                          dari jumlah subjek pada

                                          usia tertentu di mana

                                          jumlah subjek yang

                                          menduduki usia 17 tahun

                                          lebih sedikit atau berjumlah

                                          6 subjek kemudian di susul

                                          oleh usia 15 tahun yang

                                          berjumlah 14 subjek dan

                                          pada usia 16 tahun

                                          sejumlah 64 subjek Bukan

                                          hanya usia namun kelas pun

                                          menunjukkan data bahwa

                                          kelas XI IPS cenderung

                                          lebih cemas dalam

                                          menghadapi mata pelajaran

                                          matematika dibandingkan

                                          dengan kelas XI IPA

                                          Saran

                                          Berdasarkan hasil

                                          penelitian yang telah

                                          dilakukan peneliti

                                          mempunyai beberapa saran

                                          yang dapat diberikan

                                          sebagai berikut

                                          d Berdasarkan hasil

                                          data yang diperoleh

                                          terlihat bahwa

                                          kecemasan siswa dan

                                          siswi dalam

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          berada pada kategori

                                          rata-rata atau sedang

                                          Hal ini menunjukkan

                                          bahwa rata-rata siswa

                                          dan siswi di Sekolah

                                          Menengah Umum

                                          Negeri (SMUN) 1

                                          Babelan Bekasi

                                          mengalami

                                          kecemasan cemas saat

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          Untuk mengurangi

                                          kecemasan dalam

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          peneliti menyarankan

                                          kepada siswa dan

                                          siswi sebelum

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          diharapkan siswa dan

                                          siswi dapat lebih giat

                                          lagi untuk berlatih

                                          mengerjakan tugas-

                                          tugas matematika

                                          soal-soal matematika

                                          dan memperdalam

                                          kembali materi yang

                                          telah diajarkan oleh

                                          guru matematika Hal

                                          ini bertujuan untuk

                                          membantu siswa dan

                                          siswi agar

                                          mengurangi

                                          kecemasan dalam

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          Bila kecemasan itu

                                          berkurang maka

                                          secara tidak langsung

                                          prestasi akademik

                                          matematika siswa dan

                                          siswi akan meningkat

                                          Sehubungan

                                          penelitian ini peneliti

                                          menyarankan kepada para

                                          peneliti selanjutnya agar

                                          dapat menggunakan

                                          populasi yang lebih luas

                                          lagi bukan hanya siswa

                                          dan siswi dari SMUN

                                          (Sekolah Menengah

                                          Umum Negeri) mungkin

                                          dengan mengambil

                                          sampel dari siswa yang

                                          berasal dari SMUS

                                          (Sekolah Menengah

                                          Umum Swasta) untuk

                                          melihat apakah siswa dari

                                          SMUS (Sekolah

                                          Menengah Umum

                                          Swasta) juga mengalami

                                          kecemasan dalam

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          yang secara langsung

                                          akan mempengaruhi

                                          prestasi akademik

                                          matematikanya Selain itu

                                          untuk pengembangan

                                          teori psikologi pendidikan

                                          diharapkan untuk

                                          penelitian selanjutnya

                                          dapat melihat kecemasan-

                                          kecemasan lain yang

                                          terjadi di luar mata

                                          pelajaran matematika di

                                          mana mata pelajaran

                                          tersebut sering pula

                                          dialami oleh siswa dan

                                          siswi selain kecemasan

                                          menghadapi mata

                                          pelajaran matematika

                                          Misalnya cemas

                                          menghadapi pelajaran

                                          kimia bahasa inggris

                                          ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                          matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                          Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                          Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                          Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                          Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                          Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                          Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                          Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                          Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                          Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                          Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                          terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                          Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                          Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                          Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                          Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                          Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                          Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                          Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                          Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                          Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                          Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                          Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                          Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                          Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                          • Prestasi Akademik
                                          • Mata Pelajaran Matematika
                                          • Remaja
                                          • Hipotesis
                                          • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                          • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                          • CPopulasi dan Sampel
                                          • DTeknik Pengumpulan Data
                                          • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                          • FTeknik Analisa Data

                                            dari usia 18 tahun sampai dengan

                                            21 tahun

                                            Dari uraian yang

                                            dikemukakan di atas maka dapat

                                            disimpulkan bahwa usia remaja

                                            adalah dimulai dari 11 tahun

                                            sampai dengan 21 tahun

                                            Karakteristik Remaja

                                            Periode remaja adalah

                                            periode pemantapan identitas diri

                                            Pengertiannya akan ldquosiapa akurdquo

                                            yang dipengaruhi oleh pandangan

                                            orang-orang sekitarnya serta

                                            pengalaman-pengalaman

                                            pribadinya akan menentukan pola

                                            perilakunya sebagai orang dewasa

                                            Pemantapan identitas diri ini tidak

                                            selalu mulus tetapi sering melalui

                                            proses yang panjang dan

                                            bergejolak Oleh karena itu banyak

                                            ahli menamakan periode ini

                                            sebagai masa-masa strom and

                                            stress atau masa up and down

                                            (Santrock 2003)

                                            Remaja adalah seorang

                                            idealis remaja memandang

                                            dunianya seperti apa yang

                                            diinginkannya bukan sebagaimana

                                            adanya Remaja suka mimpi-mimpi

                                            yang membuatnya marah cepat

                                            tersinggung atau frustasi Selain

                                            itu oleh keluarga dan masyarakat

                                            remaja di anggap sudah menginjak

                                            dewasa sehingga remaja diberi

                                            tanggung jawab yang sama dengan

                                            seorang yang sudah dewasa

                                            Remaja mulai memperhatikan

                                            prestasi dalam segala hal karena

                                            ini memberinya nilai tambah untuk

                                            kedudukan sosialnya di antara

                                            teman sebaya maupun orang-orang

                                            dewasa

                                            Hubungan antara

                                            Kecemasan Menghadapi

                                            Mata Pelajaran

                                            Matematika dengan

                                            Prestasi Akademik

                                            Matematika pada Remaja

                                            Masa remaja dapat dikatakan

                                            sebuah masa peralihan antara masa

                                            anak-anak menuju ke masa dewasa

                                            Menurut Santrock (2003) Masa remaja

                                            merupakan masa dimulainya

                                            perkembangan kognitif yang mengarah

                                            pada pemikiran operasional formal

                                            yang lebih abstrak daripada pemikiran

                                            seorang anak Pemikiran remaja tidak

                                            lagi berupa pengalaman konkret saja

                                            namun remaja sudah dapat

                                            membangkitkan situasi-situasi

                                            khayalan kemungkinan-kemungkinan

                                            hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                                            yang benar-benar abstrak Selain itu

                                            masa remaja disebut pula sebagai masa

                                            strom and stress atau masa up and

                                            down (Santrock 2003) Bila pada masa

                                            ini remaja menemui hambatan dalam

                                            bidang tertentu maka hambatan tersbut

                                            akan membuat remaja menjadi cemas

                                            Menurut Crow dan Crow

                                            (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                                            adalah sebuah kondisi yang kurang

                                            menyenangkan yang di alami oleh

                                            individu yang dapat mempengaruhi

                                            keadaan fisiknya Berdasarkan

                                            gabungan dari pendapat Jersild dari

                                            Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                                            tentang sifat alamiah yang dimiliki

                                            oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                                            Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                                            Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                                            Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                                            faktor yang mempengaruhi remaja

                                            menjadi cemas yaitu faktor

                                            Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                                            seperti keadaan biologi individu seperti

                                            jenis kelamin dan dapat pula

                                            dipengaruhi oleh perkembangan

                                            individu yang dapat dilihat dari usia

                                            individu dan faktor Makrokosmos

                                            (keadaan lingkungan) lingkungan

                                            sekolah atau lingkungan kelas

                                            Menurut Dacey (2000) dalam

                                            mengenali gejala kecemasan dapat

                                            ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                                            komponen psikologis (afektif atau

                                            perasaan) yang dapat menimbulkan

                                            kecemasan adalah kegelisahan gugup

                                            tegang cemas rasa tidak aman takut

                                            cepat terkejut) komponen fisiologis

                                            (jantung berdebar keringat dingin

                                            pada telapak tangan tekanan darah

                                            meninggi respon kulit terhadap aliran

                                            galvanis berkurang gerakan peristaltik

                                            bertambah gejala somatik atau fisik

                                            (otot) gejala somatik atau fisik

                                            (sensorik) gejala Respiratori

                                            (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                                            (pencernaan) gejala Urogenital

                                            (perkemihan dan kelamin)) dan

                                            komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                                            dan gangguan tidur) Kecemasan

                                            tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                                            yang mendapatkan materi pelajaran

                                            matematika

                                            Menurut Garis-Garis Besar

                                            Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                            Tingkat Pertama atau di singkat

                                            dengan GBPP SLTP (dalam

                                            Nawangsari 2001) yang di maksud

                                            dengan mata pelajaran matematika

                                            adalah matematika sebagai salah satu

                                            ilmu dasar yang dewasa ini telah

                                            berkembang amat pesat baik materi

                                            maupun kegunaannya Sedangkan

                                            Nawangsari (2000) mendefinisikan

                                            mata pelajaran matematika sebagai

                                            suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                                            ide hubungan-hubungan struktur-

                                            struktur yang berkaitan dengan konsep

                                            secara abstrak dan berguna dalam

                                            kehidupan sehari-hari Dari kedua

                                            pendapat dari Garis-Garis Besar

                                            Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                            Tingkat Pertama atau di singkat

                                            dengan GBPP SLTP (dalam

                                            Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                                            (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                                            matematika merupakan suatu bidang

                                            ilmu yang di dalamnya membahas

                                            mengenai ide-ide hubungan-

                                            hubungan struktur-struktur yang

                                            berkaitan dengan konsep secara

                                            abstrak dan berguna dalam kehidupan

                                            sehari-hari di mana bidang ilmu

                                            tersebut saat ini sudah berkembang

                                            pesat

                                            Berkembangnya bidang ilmu

                                            matematika merupakan sebuah kabar

                                            yang baik untuk kemajuan Negara Di

                                            mana siswa-siswinya akan menjadi

                                            lebih pandai lagi dalam pelajaran

                                            matematika Namun bagi siswa materi

                                            pelajaran matematika merupakan

                                            materi pelajaran yang sulit

                                            (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                                            kesulitan tersebut tidak dapat

                                            diselesaikan oleh siswa dengan baik

                                            maka akan menimbulkan kecemasan di

                                            dalam diri siswa saat menghadapi

                                            pelajaran matematika

                                            Berdasarkan hasil penelitian

                                            dengan menggunakan Math Anxiety

                                            Quesstionairre (MAQ) yang

                                            dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                                            Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                                            siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                                            Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                                            terdapat reaksi negatif dalam diri

                                            remaja saat menghadapi pelajaran

                                            matematika reaksi yang ditunjukkan

                                            oleh remaja ketika menghadapi

                                            pelajaran matematika adalah rasa tidak

                                            suka kurang percaya diri gelisah

                                            khawatir takut dan frustasi

                                            Kecemasan saat menghadapi

                                            mata pelajaran matematika dapat pula

                                            terjadi pada siswa dan siswi yang

                                            duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                                            Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                                            dipengaruhi oleh semakin

                                            kompleksnya perhitungan matematika

                                            di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                                            (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                                            telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                                            Nawangsari 2000) dimana semakin

                                            tinggi tingkat kelas maka semakin

                                            kompleks perhitungan matematikanya

                                            dan bila siswa tidak mampu

                                            memahami perhitungan yang lebih

                                            dasar maka siswa akan cemas pada

                                            pelajaran matematika di tingkatan

                                            kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                                            sering muncul dalam pelajaran

                                            matematika dalam satu kurun waktu

                                            atau dalam satu semester maka akan

                                            dapat mempengaruhi prestasi

                                            akademik matematika siswa

                                            Winkel (dalam Christantie

                                            2007) mengatakan bahwa prestasi

                                            akademik adalah proses belajar yang

                                            dialami oleh siswa menghasilkan

                                            perubahan-perubahan dalam bidang

                                            pengetahuan dan pemahaman dalam

                                            bidang nilai sikap dan keterampilan

                                            Adanya perubahan tersebut tampak

                                            dalam prestasi akademik yang

                                            dihasilkan oleh siswa terhadap

                                            pertanyaan persoalan atau tugas yang

                                            diberikan oleh guru Melalui prestasi

                                            akademik siswa dapat mengetahui

                                            kemajuan-kemajuan yang telah

                                            dicapainya dalam belajar Menurut

                                            Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                                            (1996) hal-hal yang dapat

                                            mempengaruhi prestasi akademik

                                            siswa adalah faktor internal seperti

                                            kesehatan badan dan faktor eksternal

                                            seperti sarana dan prasarana sekolah

                                            Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                                            diberikan penilaian salah satunya

                                            adalah prestasi akademik matematika

                                            Prestasi akademik matematika

                                            siswa di Indonesia saat ini sangat

                                            menurun hal ini sesuai dengan

                                            penelitian yang dilakukan oleh Third

                                            International Mathematics and

                                            Science Study (TIMSS) pada tahun

                                            1999 terhadap siswa tingkat delapan

                                            tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                                            Pertama (SLTP) di mana Negara

                                            Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                                            salah satu Negara yang prestasi

                                            matematika siswanya menduduki

                                            posisi yang rendah (Setyono 2005)

                                            Rendahnya prestasi tersebut

                                            dikarenakan oleh kurangnya

                                            pemahaman siswa terhadap konsep

                                            matematika (Arjuna 1999) Bila

                                            kondisi tersebut terus berlanjut maka

                                            akan menimbulkan kecemasan siswa

                                            dalam menghadapi pelajaran

                                            matematika di mana secara tidak

                                            langsung dapat juga mempengaruhi

                                            prestasi akademik matematika siswa

                                            Melihat adanya faktor-faktor

                                            yang mempengaruhi kecemasan

                                            sebagaimana yang telah diungkapkan

                                            di atas maka dapat dilihat bahwa

                                            kecemasan siswa dalam menghadapi

                                            pelajaran matematika dapat

                                            mempengaruhi prestasi akademik

                                            matematika siswa Hal ini terlihat dari

                                            dua faktor yang menyebabkan

                                            kecemasan yaitu keadaan diri individu

                                            dan keadaan lingkungan di mana bila

                                            faktor-faktor tersebut sering muncul

                                            pada saat siswa menghadapi pelajaran

                                            matematika maka hal ini dapat

                                            mengangu kegiatan siswa dalam

                                            belajar matematika siswa pun akan

                                            merasa kurang percaya pada

                                            kemampuannya dalam pelajaran

                                            matematika Bila hal ini terjadi dalam

                                            satu semester maka akan dapat

                                            berpengaruh terhadap prestasi

                                            akademik matematika siswa Faktor-

                                            faktor yang dapat mempengaruhi

                                            prestasi akademik yaitu faktor internal

                                            seperti kesehatan badan dan faktor

                                            eksternal seperti sarana dan prasarana

                                            sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                                            sering muncul pada siswa dalam

                                            menghadapi pelajaran matematika

                                            maka dapat mempengaruhi prestasi

                                            akademik matematika siswa di mana

                                            semakin tingginya kecemasan dalam

                                            menghadapi pelajaran matematika

                                            maka semakin rendah prestasi

                                            akademik matematika siswa

                                            Hal ini sesuai dengan penelitian

                                            yang dilakukan oleh Nawangsari

                                            (2000) di mana siswa yang mengalami

                                            kecemasan pada pelajaran matematika

                                            akan mempengaruhi prestasi akademik

                                            matematika siswa hal ini dipengaruhi

                                            oleh materi pelajaran yang dianggap

                                            sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                                            kelas yang kurang memadai dan cara

                                            mengajar guru yang sulit dipahami

                                            oleh siswa Sehingga saat siswa

                                            menghadapi pelajaran matematika

                                            siswa akan mengalami kecemasan dan

                                            bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                                            waktu maka akan mempengaruhi

                                            prestasi akademik matematika siswa

                                            Senada dengan penelitian

                                            Nawangsari (2000) penelitian yang

                                            dilakukan oleh Sarason (dalam

                                            Nawangsari 2000) terhadap 700

                                            siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                                            tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                                            negatif antara skor kecemasan pada

                                            pelajaran matematika dengan prestasi

                                            akademik matematika siswa di mana

                                            korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                                            semakin rendah tingkat kecemasan

                                            siswa SLTP pada pelajaran matematika

                                            akan semakin tinggi prestasi akademik

                                            matematika atau semakin tinggi tingkat

                                            kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                                            matematika akan semakin rendah

                                            prestasi akademik matematika

                                            Hipotesis

                                            Dari beberapa penjelasan yang

                                            telah dikemukakan oleh para ahli di

                                            atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                                            hubungan yang negatif antara

                                            kecemasan dalam menghadapi mata

                                            pelajaran matematika dengan prestasi

                                            akademik matematika pada remaja

                                            dimana semakin tinggi tingkat

                                            kecemasan remaja dalam menghadapi

                                            mata pelajaran matematika maka

                                            semakin rendah prestasi akademik

                                            matematika pada remaja

                                            BAB III

                                            METODOLOGI PENELITIAN

                                            A Identifikasi Variabel-Vari-

                                            abel Penelitian

                                            VariabelPrediktor Kecemasan

                                            Menghadapi Mata Pelajaran

                                            Matematika

                                            Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                                            Matematika

                                            B Definisi Operasional Vari-

                                            abel Penelitian

                                            1 Kecemasan Menghadapi Mata

                                            Pelajaran Matematika Suatu

                                            bentuk ungkapan perasaan cemas

                                            yang dipengaruhi faktor

                                            psikologis dan faktor fisiologis

                                            yang sering dialami oleh setiap

                                            individu dalam kehidupan sehari-

                                            hari dalam hal-hal yang berkaitan

                                            dengan konsep-konsep abstrak

                                            struktur-struktur atau segala

                                            sesuatu yang berhubungan dengan

                                            pembahasan tentang matematika

                                            Alat yang digunakan untuk

                                            mengukur kecemasan dalam

                                            menghadapi mata pelajaran

                                            matematika adalah Skala

                                            Kecemasan yang didapatkan dari

                                            gejala-gejala kecemasan yang

                                            dikemukakan oleh Dacey di mana

                                            gejala-gejala kecemasan tersebut

                                            di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                                            komponen psikologis komponen

                                            fisiologis dan komponen sosial

                                            2 Prestasi Akademik Matematika

                                            Suatu pengukuran yang bertujuan

                                            untuk menilai sebuah hasil dari

                                            proses belajar matematika yang

                                            dilakukan oleh remaja dalam satu

                                            kurun waktu tertentu untuk melihat

                                            pemahaman remaja mengenai

                                            konsep-konsep abstrak simbol-

                                            simbol yang telah diberikan oleh

                                            para pendidik Alat yang

                                            digunakan untuk mengukur

                                            prestasi akademik matematika

                                            remaja adalah dengan melihat nilai

                                            rapor remaja yang dihasilkan pada

                                            akhir semester

                                            C Populasi dan Sampel

                                            Popolasi dan sampel yang

                                            digunakan dalam pengambilan data

                                            adalah dengan menggunakan

                                            Purposive Sampling di mana teknik

                                            Purposive Sampling ini adalah teknik

                                            penentuan sampling yang digunakan

                                            peneliti jika peneliti mempunyai

                                            pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                                            dalam pengambilan sampelnya atau

                                            penentuan sample untuk tujuan tertentu

                                            (Riduwan 2008) Populasi yang

                                            digunakan dalam peneltian ini adalah

                                            para siswa dan siswi kelas XI pada

                                            Sekolah Menengah Umum Negeri

                                            (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                                            Pengambilan populasi siswa dan siswi

                                            kelas XI dilakukan karena ingin

                                            melihat tingkat kecemasan pada siswa

                                            dan siswi kelas XI sebelum

                                            mendapatkan perhitungan matematika

                                            yang terlalu kompleks dikelas

                                            berikutnya Hal ini seperti yang telah

                                            dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                                            Nawangsari 2000) dimana semakin

                                            tinggi tingkat kelas maka semakin

                                            kompleks perhitungan matematikanya

                                            dan bila siswa tidak mampu

                                            memahami perhitungan yang lebih

                                            dasar maka siswa akan cemas pada

                                            pelajaran matematika ditingkatan kelas

                                            berikutnya Sampel yang digunakan

                                            pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                                            D Teknik Pengumpulan Data

                                            Teknik Pengumpulan data yang

                                            digunakan dalam mengukur tingkat

                                            kecemasan siswa dalam menghadapi

                                            mata pelajaran matematika adalah

                                            dengan menggunakan metode

                                            kuesioner tertutup dengan memberikan

                                            tanda checklist Kuesioner tertutup

                                            dengan tanda checklist ini adalah suatu

                                            daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                                            yang akan diukur (Riduwan 2008)

                                            Pengukuran prestasi akademik

                                            matematika dilakukan dengan melihat

                                            nilai rapor siswa dan siswi pada

                                            pelajaran matematika

                                            1 Skala Kecemasan

                                            Skala kecemasan yang

                                            digunakan dalam penelitian ini di

                                            peroleh dari komponen-komponen

                                            kecemasan yang di kemukakan

                                            oleh Dacey (2000) yaitu

                                            komponen psikologis komponen

                                            fisiologis dan komponen sosial

                                            Komponen-komponen inilah yang

                                            akan dijadikan acuan atau dasar

                                            pengukuran dalam penelitian ini

                                            yang selanjutnya akan

                                            dikembangkan menjadi item-item

                                            yang akan diberikan kepada

                                            responden untuk dijawab oleh

                                            responden

                                            Tabel 1

                                            Distribusi item Skala kecemasan

                                            N

                                            o

                                            Kom

                                            pone

                                            n

                                            Komponen

                                            Favorabe

                                            l

                                            Unfav

                                            orabel

                                            To

                                            tal

                                            1 Kom

                                            pone

                                            n

                                            Psiko

                                            logis

                                            12345

                                            67

                                            8910

                                            3132

                                            3334

                                            3536

                                            3738

                                            3940

                                            20

                                            2 Kom

                                            pone

                                            n

                                            Fisiol

                                            ogis

                                            111213

                                            141516

                                            171819

                                            20

                                            4142

                                            4344

                                            4546

                                            4748

                                            4950

                                            20

                                            3 Kom

                                            pone

                                            n

                                            Sosia

                                            l

                                            212223

                                            2425

                                            262728

                                            2930

                                            5152

                                            5354

                                            5556

                                            5758

                                            5960

                                            20

                                            Total 30 30 60

                                            2 Prestasi Akademik

                                            Prestasi akademik di peroleh

                                            dengan menggunakan nilai raport

                                            terakhir pada pelajaran

                                            matematika

                                            E Validitas dan Reliabilitas

                                            Alat Pengumpulan Data

                                            Pada penelitian ini digunakan

                                            validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                                            untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                                            pengumpulan data

                                            1 Validitas

                                            Menurut Azwar (1997)

                                            validitas adalah sejauh mana

                                            ketepatan dan kecermatan suatu

                                            instrument pengukur (alat tes)

                                            dalam melakukan fungsi ukurnya

                                            Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                            tes tersebut menjalankan fungsi

                                            ukurnya atau memberikan hasil

                                            ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                            dengan maksud yang dikenakan

                                            dalam tes tersebut Cara

                                            mendapatkan validitas dengan

                                            menggunakan teknik total korelasi

                                            item (korelasi product-moment)

                                            Untuk batasan validitas item yang

                                            digunakan dalam penelitian ini

                                            ditentukan oleh peneliti dengan

                                            koefisien validitas sebesar ge 03

                                            (Azwar 2008)

                                            2 Reliabilitas

                                            Menurut Azwar (1997)

                                            reliabilitas adalah pengukuran

                                            terhadap suatu alat tes di mana

                                            hasil ukurnya dapat terpercaya

                                            sehingga bila alat tes tersebut

                                            digunakan dalam beberapa kali

                                            pengukuran akan menghasilkan

                                            nilai yang relatif sama Cara

                                            mendapatkan reliabilitas dengan

                                            menggunakan teknik Alpha

                                            Cronbach

                                            Pada penelitian ini batas

                                            koefisien realibilitas yang akan

                                            digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                            ini sesuai dengan yang

                                            dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                            F Teknik Analisa Data

                                            Pada penelitian ini teknik

                                            analisis data yang digunakan adalah

                                            Product Moment Correlation Coeffient

                                            Pearson di mana data yang akan di

                                            analisis adalah data yang di peroleh

                                            dari skala kecemasan dalam

                                            menghadapi mata pelajaran

                                            matematika dikorelasikan dengan data

                                            nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                            matematika

                                            BAB IV

                                            PELAKSANAAN DAN HASIL

                                            PENELITIAN

                                            A Persiapan Penelitian

                                            Sebelum penelitian ini

                                            dimulai awalnya peneliti

                                            melakukan persiapan

                                            administrasi yang berupa

                                            surat keterangan permohonan

                                            izin dari pihak kampus

                                            (Universitas Gunadarma)

                                            untuk melakukan penelitian

                                            ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                            setelah itu peneliti

                                            menggandakan kuesioner

                                            tertutup dari skala kecemasan

                                            sebanyak 100 kuesioner

                                            kuesioner atau skala

                                            kecemasan ini berjumlah 60

                                            item yang terdiri dari 30 item

                                            favorable dan 30 item

                                            unfavorable

                                            Subjek yang digunakan

                                            dalam penelitian ini adalah

                                            siswa dan siswi SMU yang

                                            berada di kelas XI atau kelas

                                            2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                            Dalam penelitian ini peneliti

                                            mengambil sampel sebanyak

                                            3 kelas dan jumlah sampel

                                            sebanyak 100 siswa-siswi di

                                            mana 1 kelas berasal dari

                                            kelas unggulan atau kelas XI

                                            IPA 1 dan dua kelas lagi

                                            berasal dari kelas yang tidak

                                            diunggulkan atau kelas

                                            reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                            dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                            mendapatkan subjek ini

                                            peneliti bekerjasama dengan

                                            segenap pihak sekolah dari

                                            SMUN 1 Babelan Bekasi

                                            yang berhubungan dengan

                                            bagian kesiswaan dan guru-

                                            guru BP yang menangani ke

                                            tiga kelas tersebut

                                            B Pelaksanaan Penelitian

                                            Pada penelitian ini

                                            peneliti melaksanakan try out

                                            terpakai yaitu data diperoleh

                                            dengan try out sekaligus

                                            digunakan sebagai data dalam

                                            penelitian Pengambilan data

                                            dilakukan pada tanggal 13

                                            Oktober 2009 untuk

                                            penyebaran kuesioner atau

                                            skala kecemasan yang

                                            berjumlah 100 angket yang

                                            terdiri dari 60 item Pada 14-

                                            19 Oktober 2009 untuk

                                            mengambil fotocopy raport

                                            yang masih berada di siswa

                                            dan siswi Pengambilan

                                            fotocopy raport dilakukan

                                            dalam rentang waktu 5 hari

                                            disebabkan peneliti

                                            mengalami kesulitan dalam

                                            meminta fotocopy raport

                                            kepada siswa dan siswi

                                            SMUN 1 Babelan Bekasi

                                            Proses pengambilan data

                                            pada tanggal 13 Oktober

                                            2009 dilakukan pada pukul

                                            1000 sampai dengan pukul

                                            1200 Proses pengambilan

                                            data pertama dilakukan di

                                            kelas XI IPA 1 kemudian

                                            dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                            dan setelah itu dilanjutkan di

                                            kelas XI IPS 2

                                            Jumlah keseluruhan

                                            subjek dalam penelitian ini

                                            adalah berjumlah 100 siswa-

                                            siswi 30 siswa-siswi berasal

                                            dari kelas XI IPA 1 40

                                            siswa-siswi berasal dari kelas

                                            XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                            berasal dari kelas XI IPS 2

                                            Penelitian ini mengalami

                                            hambatan hambatan yang

                                            dimaksud adalah peneliti

                                            menyebarkan angket

                                            sebanyak 100 namun data

                                            yang dapat peneliti olah

                                            hanya 84 data dan 16 data

                                            yang lain tidak dapat diolah

                                            karena subjek tidak mengisi

                                            angket yang telah peneliti

                                            berikan Sehingga penelitian

                                            ini hanya terdiri dari 84

                                            subjek

                                            C Hasil Penelitian

                                            1 Deskripsi Subjek

                                            Penelitian

                                            a Jenis Kelamin

                                            Subjek dalam

                                            penelitian ini terdiri

                                            dari 46 subjek pria

                                            dengan presentase

                                            5476 dan 38 subjek

                                            wanita dengan

                                            presentase 4524

                                            Dapat dilihat

                                            rinciannya pada tabel

                                            berikut ini

                                            Tabel 2

                                            Distribusi Subjek

                                            Berdasarkan Jenis

                                            Kelamin

                                            No Jenis

                                            Kelamin

                                            Jumlah Presentase

                                            ()

                                            1 Pria 46 5476

                                            2 Wanita 38 4524

                                            b Usia

                                            Subjek dalam

                                            penelitian ini terdiri

                                            dari 14 subjek yang

                                            berusia 15 tahun

                                            dengan presentase

                                            1666 64 subjek

                                            yang berusia 16 tahun

                                            dengan presentase

                                            7619 dan 6 subjek

                                            yang berusia 17 tahun

                                            dengan presentase

                                            715 Dapat dilihat

                                            rinciannya pada tabel

                                            berikut ini

                                            Tabel 3

                                            Distribusi Subjek

                                            Berdasarkan Usia

                                            No Usia Jumlah Presentase

                                            ()

                                            1 15

                                            tahun

                                            14 1666

                                            2 16

                                            tahun

                                            64 7619

                                            3 17

                                            tahun

                                            6 715

                                            c Kelas

                                            Subjek dalam

                                            penelitian ini terdiri

                                            dari 30 subjek dari

                                            kelas XI IPA dengan

                                            presentase 3571

                                            dan 54 subjek untuk

                                            kelas XI IPS dengan

                                            presentase 6429

                                            Dapat dilihat

                                            rinciannya pada tabel

                                            berikut ini

                                            Tabel 4

                                            Distribusi Subjek

                                            Berdasarkan Kelas

                                            No Kelas Jumlah Presentase

                                            ()

                                            1 XI

                                            IPA

                                            30 3571

                                            2 XI

                                            IPS

                                            54 6429

                                            2 Hasil Pengukuran Mean

                                            Skala Kecemasan dengan

                                            Jenis Kelamin Usia dan

                                            Kelas

                                            a Hasil Pengukuran

                                            Mean Skala

                                            Kecemasan dengan

                                            Jenis Kelamin

                                            Tabel 5

                                            Hasil pengukuran

                                            Mean Skala

                                            Kecemasan dengan

                                            Jenis Kelamin

                                            No Jenis

                                            Kelamin

                                            Jumlah

                                            Kecemasan

                                            1 Pria 46

                                            2 Wanita 38

                                            Berdasarkan

                                            data di atas diketahui

                                            bahwa mean

                                            kecemasan pada pria

                                            lebih tinggi dari pada

                                            wanita hal ini

                                            ditunjukkan dengan

                                            skor7663 untuk pria

                                            dan 7555 untuk

                                            wanita

                                            b Hasil Pengukuran

                                            Mean Skala

                                            Kecemasan dengan

                                            Usia

                                            Tabel 6

                                            Hasil pengukuran

                                            Mean Skala

                                            Kecemasan dengan

                                            Usia

                                            Berdasarkan data

                                            di atas diketahui

                                            bahwa mean

                                            kecemasan yang

                                            tertinggi terletak pada

                                            usia 17 tahun dengan

                                            skor 8567 kemudian

                                            di susul oleh usia 15

                                            tahun dengan skor

                                            8543 dan yang

                                            terendah terletak pada

                                            usia 16 tahun dengan

                                            skor 8144

                                            c Hasil Pengukuran

                                            Mean Skala

                                            Kecemasan dengan

                                            Kelas

                                            Tabel 7

                                            Hasil pengukuran

                                            Mean Skala

                                            Kecemasan dengan

                                            Kelas

                                            No Kelas Jumlah Mean

                                            Skala

                                            No Usia Jumlah Mean

                                            Skala

                                            Kecemasan

                                            1 15

                                            tahun

                                            14 8543

                                            2 16

                                            tahun

                                            64 8144

                                            3 17

                                            tahun

                                            6 8567

                                            Kecemasan

                                            1 XI

                                            IPA

                                            30

                                            2 XI

                                            IPS

                                            54

                                            Berdasarkan data

                                            di atas diketahui

                                            bahwa mean

                                            kecemasan yang

                                            tertinggi berada pada

                                            kelas XI IPS dengan

                                            skor 7796 dan yang

                                            terendah berada pada

                                            kelas XI IPA dengan

                                            skor 7287

                                            3 Hasil Uji Validitas dan

                                            Realibilitas Skala

                                            Kecemasan

                                            a Uji Validitas

                                            Menurut Azwar

                                            (2008) validitas item

                                            dapat dianggap

                                            memuaskan apabila

                                            koefisien validitasnya

                                            sebesar ge 03

                                            Berdasarkan hasil uji

                                            coba pada skala

                                            kecemasan yang

                                            berjumlah 60 item

                                            dihasilkan 36 item

                                            yang valid Validitas

                                            item dalam penelitian

                                            ini untuk skala

                                            kecemasan bergerak

                                            dari 0301 sampai

                                            dengan 0538

                                            Distribusi item yang

                                            valid dapat di lihat

                                            dari tabel berikut ini

                                            Tabel 8

                                            Distribusi item

                                            valid Skala

                                            Kecemasan

                                            No Komponen

                                            Nomor Item

                                            Favorabel

                                            1 Komponen

                                            Psikologis

                                            1234567

                                            8910

                                            2 Komponen

                                            Fisiologis

                                            111213141516

                                            17181920

                                            3 Komponen

                                            Sosial

                                            2122232425

                                            2627282930

                                            Total

                                            Keterangan

                                            item yang tidak valid

                                            b Uji Realibilitas

                                            Uji realibilitas

                                            dilakukan bertujuan

                                            untuk mengetahui

                                            konsistensi alat ukur

                                            Teknik yang

                                            digunakan untuk

                                            mendapatkan

                                            konsistensi dari alat

                                            ukur yaitu teknik

                                            Alpha Cronbach

                                            Dalam penelitian ini

                                            batas koefisien

                                            reliabilitas yang

                                            digunakan adalah ge

                                            07 Hal ini sesuai

                                            dengan pendapat dari

                                            Azwar (2008)

                                            Hasil uji realibiltas

                                            untuk skala

                                            kecemasan di peroleh

                                            nilai realibitas sebesar

                                            0824 Hal ini terlihat

                                            pada tabel di bawah

                                            ini

                                            Tabel 9

                                            Realibilitas Skala

                                            Kecemasan

                                            Reliability

                                            Statistics

                                            4 Hasil Uji Normalitas dan

                                            Linearitas Uji Asumsi

                                            a Uji Normalitas

                                            Untuk melihat

                                            sebaran skor dalam uji

                                            normalitas dari skala

                                            kecemasan dapat

                                            dilihat pada uji

                                            Kolmogorov-Smirnov

                                            Berdasarkan hasil uji

                                            normalitas pada skala

                                            kecemasan diketahui

                                            nilai statistiknya

                                            sebesar 091 dengan

                                            signifikansi sebesar

                                            Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                            0084 (p gt 005) Hal

                                            ini menunjukkan

                                            distribusi skor skala

                                            kecemasan pada

                                            subjek penelitian

                                            adalah normal tetapi

                                            prestasi akademik

                                            matematika nilai

                                            statistiknya 0198

                                            dengan signifikansi

                                            sebesar 0000 (p lt

                                            005) yang berarti

                                            tidak normal

                                            Distribusi skor skala

                                            kecemasan terlihat

                                            pada tabel berikut ini

                                            Tabel 10

                                            Hasil Uji

                                            Normalitas Skala

                                            Kecemasan

                                            T

                                            ests of Normality

                                            Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                            091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                            a Lilliefors Significance Correction

                                            b Uji Linieritas

                                            Tabel 11

                                            Hasil Uji Linieritas

                                            Skala Kecemasan

                                            dan Prestasi

                                            Akademik

                                            Matematika

                                            ANOVAb

                                            96932 1 96932 4204 044a

                                            1890628 82 230561987560 83

                                            RegressionResidualTotal

                                            Model1

                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                            Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                            Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                            Berdasarkan hasil

                                            uji linieritas diperoleh

                                            signifikansi sebesar

                                            0044 (p lt 005) Hal

                                            ini menunjukkan

                                            bahwa hubungan

                                            antara skala

                                            kecemasan dengan

                                            prestasi akademik

                                            yaitu linier

                                            5 Analisis Data Uji

                                            Hipotesis

                                            Berdasarkan hasil uji

                                            normalitas dan linieritas

                                            diketahui bahwa bahwa

                                            skala kecemasan normal

                                            tetapi prestasi akademik

                                            matematika tidak normal

                                            sedangkan linieritasnya

                                            adalah linier Oleh karena

                                            itu untuk analisis korelasi

                                            dapat menggunakan

                                            analisis statistik

                                            parametrik dengan teknik

                                            korelasi product moment

                                            Pearson

                                            Berdasarkan analisis

                                            data yang dilakukan

                                            dengan menggunakan

                                            teknik korelasi Pearson

                                            (1-tailed) diketahui nilai

                                            koefisien korelasi sebesar

                                            r = - 0221 dengan taraf

                                            signifikansi sebesar 0022

                                            (p lt 005) Hal ini dapat

                                            dilihat pada tabel berikut

                                            ini

                                            Tabel 12

                                            Uji Hipotesis

                                            Correlations

                                            1 -221022

                                            84 84-221 1022

                                            84 84

                                            Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                            Skala Kecemasan

                                            Prestasi AkademikMatematika

                                            SkalaKecemasan

                                            PrestasiAkademik

                                            Matematika

                                            Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                            Hasil tersebut

                                            menunjukkan bahwa

                                            hipotesis penelitian ini

                                            diterima artinya terdapat

                                            hubungan negatif yang

                                            signifikan antara

                                            kecemasan dalam

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            dengan prestasi akademik

                                            matematika pada remaja

                                            dimana semakin tinggi

                                            tingkat kecemasan remaja

                                            dalam menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            maka semakin rendah

                                            prestasi akademik

                                            matematika pada remaja

                                            6 Hasil Perhitungan Mean

                                            Empirik dan Mean

                                            Hipotetik

                                            Hasil perhitungan dari

                                            perbandingan antara

                                            mean empirik dengan

                                            mean hipotetik antara

                                            kecemasan dalam

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika dan

                                            prestasi akademik

                                            matematika terlihat

                                            bahwa kecemasan siswa

                                            dalam menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            berada pada kategori

                                            sedang Hal ini dapat

                                            dilihat pada tabel berikut

                                            ini

                                            Tabel 13

                                            Hasil Perhitungan

                                            Mean Empirik dan

                                            Mean Hipotetik Skala

                                            Kecemasan

                                            Variabel Mean

                                            Empirik

                                            Mean

                                            Hipotetik

                                            Standar

                                            Deviasi

                                            Skala

                                            Kecemasan

                                            7614 90 18

                                            Dibawah ini

                                            merupakan deskripsi

                                            untuk lebih mengetahui

                                            gambaran kecemasan

                                            dalam menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            dengan klasifikasi sangat

                                            rendah rendah sedang

                                            tinggi dan sangat tinggi

                                            yang dapat diketahui

                                            dengan cara perhitungan

                                            sebagai berikut

                                            Jumlah aitem yang

                                            valid pada skala

                                            kecemasan sebanyak 36

                                            item dengan

                                            menggunakan kategori

                                            nilai dari 1 sampai

                                            dengan 4 Ini berarti nilai

                                            skala terkecil berjumlah 1

                                            dan yang terbesar

                                            berjumlah 4 Jarak

                                            minimum adalah nilai

                                            terkecil dikalikan dengan

                                            jumlah item yang valid (1

                                            x 36 = 36) dan jarak

                                            maksimum adalah nilai

                                            terbesar dikalikan dengan

                                            jumlah item yang valid (4

                                            x 36 = 144) Untuk

                                            mendapatkan nilai jarak

                                            sebaran yaitu dengan cara

                                            mengurangi jarak

                                            maksimum dengan jarak

                                            minimum (144 ndash 36 =

                                            108)

                                            Standar Deviasi (δ)

                                            didapatkan dengan cara

                                            membagi nilai jarak

                                            sebaran dengan 6 atau

                                            nilai jarak sebaran 6 =

                                            (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                            didapat dari kurva

                                            distribusi normal yang

                                            terbagi atas 6 wilayah 3

                                            daerah positif (+) dan 3

                                            daerah negatif (-) Setelah

                                            mendapatkan nilai standar

                                            deviasi (δ) kemudian

                                            langsung mencari nilai

                                            Mean Hipotetik (micro)

                                            dengan cara mengalihkan

                                            nilai tengah skala dengan

                                            cara mengalikan nilai

                                            tengah skala dengan

                                            jumlah item yang valid

                                            (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                            didapatkan dari nilai

                                            tengah dari kategori nilai

                                            minimum (1) sampai

                                            dengan kategori nilai

                                            maksimum (4)

                                            Berikut ini adalah

                                            pengelompokkan skala

                                            kecemasan yang

                                            diperoleh dengan cara

                                            menghitung

                                            Sangat Rendah =

                                            ME lt MH ndash 2SD

                                            =

                                            ME lt 90 -2 (18)

                                            =

                                            ME lt 54

                                            Rendah =

                                            MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                            1SD

                                            =

                                            90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                            =

                                            54 le ME lt 72

                                            Rata-rata =

                                            MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                            1SD

                                            =

                                            90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                            =

                                            72 le ME lt 108

                                            Tinggi = MH +

                                            1SD le ME lt MH + 2SD

                                            =

                                            90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                            =

                                            108 le ME lt 126

                                            Sangat Tinggi = ME ge

                                            MH + 2SD

                                            =

                                            ME ge 90 + 36

                                            =

                                            ME ge 126

                                            Tabel 14

                                            Pengelompokkan Skala

                                            Kecemasan (Azwar

                                            2008)

                                            Keterangan

                                            1 ME Mean

                                            Empirik

                                            ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                            MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                            MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                            MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                            ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                            2 MH Mean

                                            Hipotetik

                                            3 SD Standar

                                            Deviasi

                                            Dibawah ini

                                            merupakan penggolongan

                                            subjek penelitian yang

                                            digambarkan pada kurva

                                            berikut

                                            Gambar 1

                                            Kurva Distribusi

                                            Normal Kecemasan

                                            dalam menghadapi

                                            Mata Pelajaran

                                            Matematika

                                            Berdasarkan kurva

                                            distribusi normal diatas

                                            diketahui bahwa rata-rata

                                            kecemasan remaja dalam

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            berada pada taraf sedang

                                            atau rata-rata

                                            D Pembahasan

                                            Penelitian ini

                                            bertujuan untuk menguji

                                            hipotesis yang berbunyi

                                            terdapat hubungan yang

                                            negatif antara kecemasan

                                            dalam menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            dengan prestasi akademik

                                            matematika pada remaja

                                            Berdasarkan hasil

                                            pengujian hipotesis pada

                                            penelitian ini hasil

                                            tersebut menunjukkan

                                            bahwa hipotesis diterima

                                            Hal ini berarti bahwa

                                            terdapat hubungan negatif

                                            yang signifikan antara

                                            kecemasan dalam

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            dengan prestasi akademik -2SD

                                            -1SD

                                            MH

                                            +1SD

                                            +2SD54 72 90 10

                                            8126

                                            Sangat Rendah

                                            Rendah

                                            Sedang

                                            Tinggi

                                            Sangat Tinggi

                                            7614

                                            matematika pada remaja

                                            dimana semakin tinggi

                                            tingkat kecemasan remaja

                                            dalam menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            maka semakin rendah

                                            prestasi akademik

                                            matematika pada remaja

                                            Menurut Nawangsari

                                            (2000) kecemasan adalah

                                            suatu kondisi yang tidak

                                            menyenangkan meliputi

                                            rasa takut rasa tegang

                                            khawatir bingung tidak

                                            suka yang sifatnya

                                            subjektif dan timbul

                                            karena adanya perasaan

                                            tidak aman terhadap

                                            bahaya yang diduga akan

                                            terjadi Kecemasan bisa

                                            terjadi dalam berbagai

                                            macam kondisi ketika

                                            kecemasan ini terjadi

                                            pada saat individu sedang

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            maka secara jelas

                                            individu tersebut akan

                                            memiliki perasaan tidak

                                            aman saat menghadapi

                                            mata pelajaran

                                            matematika

                                            Hal ini terlihat dalam

                                            penelitian ini dimana

                                            hasil mean empirik skala

                                            kcemasan dalam

                                            penelitian ini yaitu 7614

                                            berada pada posisi rata-

                                            rata Hasil ini

                                            menunjukkan bahwa

                                            terdapat kecemasan yang

                                            dialami oleh siswa dan

                                            siswi kelas XI di Sekolah

                                            Menengah Umum Negeri

                                            (SMUN) 1 Babelan

                                            Bekasi saat menghadapi

                                            mata pelajaran

                                            matematika

                                            Kecemasan siswa

                                            dan siswi dalam

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            dipengaruhi oleh

                                            beberapa faktor

                                            Berdasarkan gabungan

                                            dari pendapat Jersild dari

                                            Ahli Konstitusi (ahli yang

                                            meneliti tentang sifat

                                            alamiah yang dimiliki

                                            oleh setiap individu)

                                            Freud dari Ahli

                                            Psikoanalisis Calvin S

                                            Hall dari Ahli Kultural

                                            dan Mowrer dari Ahli

                                            Teori Belajar (dalam

                                            Soeharjono 1988) faktor

                                            yang mempengaruhi

                                            remaja menjadi cemas

                                            yaitu faktor Mikrokosmos

                                            (keadaan diri individu)

                                            seperti keadaan biologi

                                            individu seperti jenis

                                            kelamin dan dapat pula

                                            dipengaruhi oleh

                                            perkembangan individu

                                            yang dapat dilihat dari

                                            usia individu dan faktor

                                            Makrokosmos (keadaan

                                            lingkungan) seperti

                                            lingkungan kelas

                                            Hal ini terlihat dari

                                            hasil data yang diperoleh

                                            dalam penelitian ini

                                            berdasarkan hasil data

                                            yang didapatkan

                                            kecemasan dapat

                                            dipengaruhi oleh jenis

                                            kelamin usia dan kelas

                                            Andi (2007) mengatakan

                                            bahwa dalam belajar

                                            matematika diperlukan

                                            rasa ingin tahu perhatian

                                            dan minat dalam

                                            mempelajari matematika

                                            serta sikap ulet dan

                                            percaya diri dalam

                                            pemecahan masalah

                                            Menurut Tapia

                                            (1996) kecemasan

                                            terhadap pelajaran

                                            matematika berhubungan

                                            dengan jenis kelamin

                                            dimana faktor yang

                                            mempengaruhi

                                            kecemasan adalah rasa

                                            percaya diri minat

                                            terhadap pelajaran

                                            matematika dan motivasi

                                            Tapia menerangkan lebih

                                            lanjut bahwa rasa percaya

                                            diri minat terhadap

                                            pelajaran matematika dan

                                            motivasi pada pria lebih

                                            rendah dibandingkan

                                            dengan wanita sehingga

                                            pria lebih cemas dalam

                                            pelajaran matematika

                                            Hal ini dijelaskan

                                            lebih lanjut dari hasil

                                            penelitian Nawangsari

                                            (2001) diperoleh data

                                            bahwa siswa pria lebih

                                            cemas terhadap

                                            matematika dibandingkan

                                            siswa wanita

                                            Hal di atas juga

                                            terlihat pada hasil

                                            penelitian ini di mana

                                            jenis kelamin subjek pria

                                            lebih tinggi tingkat

                                            kecemasannya

                                            dibandingkan dengan

                                            subjek wanita ini terlihat

                                            dari skor mean

                                            kecemasan 7663 pada

                                            pria dan 7555 pada

                                            wanita

                                            Berdasarkan

                                            pengamatan yang

                                            dilakukan oleh Riyanto

                                            (2009) di mana kelas IPS

                                            lebih banyak mengalami

                                            kesulitan dalam

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika jika

                                            dibandingkan dengan

                                            kelas IPA karena untuk

                                            memahami mata

                                            pelajaran matematika

                                            dibutuhkan pemahaman

                                            yang mendalam dan

                                            latihan yang berulang kali

                                            untuk memperoleh hasil

                                            yang baik sedangkan

                                            materi yang banyak

                                            diberikan di kelas IPS

                                            adalah materi yang

                                            menggunakan metode

                                            menghafal Hal ini lah

                                            yang menyebabkan kelas

                                            IPS lebih cemas bila

                                            dibandingkan dengan

                                            kelas IPA Hal ini sesuai

                                            dengan hasil penelitian ini

                                            terhadap

                                            pengelompokkan kelas di

                                            mana diperoleh hasil

                                            mean kecemasan yang

                                            tertinggi berada pada

                                            kelas XI IPS dengan skor

                                            7796 yang berarti bahwa

                                            dalam menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            siswa kelas XI IPS lebih

                                            cemas jika dibandingkan

                                            dengan siswa XI IPA

                                            Selanjutnya

                                            berdasarkan

                                            pengelompokkan usia

                                            terlihat dari hasil

                                            penelitian yang dilakukan

                                            oleh Pearson (dalam

                                            Soeharjono 1988) pada

                                            100 orang anak yang

                                            berusia 5 ndash 18 tahun

                                            ternyata anak yang

                                            berusia diatas 12 tahun

                                            lebih menunjukkan rasa

                                            cemas akan di caci maki

                                            atau dibuat malu karena

                                            tidak dapat melakukan

                                            sesuatu dengan baik dan

                                            benar disamping itu

                                            dipengaruhi pula oleh

                                            jumlah terkecil dari

                                            subjek yang menduduki

                                            suatu kelompok usia atau

                                            jumlah terkecil dari

                                            keberadaan subjek yang

                                            menduduki kelompok

                                            usia tertentu

                                            Hasil penelitian

                                            diatas terlihat pula dalam

                                            penelitian ini di mana

                                            diperoleh hasil mean

                                            kecemasan yang tertinggi

                                            terletak pada usia 17

                                            tahun dengan jumlah 6

                                            subjek diperoleh skor

                                            mean 8567 kemudian di

                                            susul oleh usia 15 tahun

                                            dengan jumlah 14 subjek

                                            diperoleh skor mean

                                            8543 dan yang terendah

                                            terletak pada usia 16

                                            tahun dengan jumlah 64

                                            subjek skor mean 8144

                                            hasil penelitian ini

                                            menunjukkan bahwa

                                            kecemasan subjek dalam

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            dapat terlihat dari

                                            banyaknya jumlah subjek

                                            Di mana semakin banyak

                                            subjek yang berada dalam

                                            suatu populasi maka

                                            semakin rendah tingkat

                                            kecemasannya

                                            Bila kecemasan

                                            dalam menghadapi

                                            matematika terjadi dalam

                                            satu kurun waktu tertentu

                                            atau satu semester secara

                                            tidak langsung akan

                                            mempengaruhi prestasi

                                            akademik matematika

                                            siswa dan siswi tersebut

                                            Hal ini terlihat pada

                                            data yang dihasilkan

                                            dalam penelitian ini

                                            dimana ada korelasi

                                            negatif antara kecemasan

                                            dalam menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            dengan prestasi akademik

                                            matematika pada remaja

                                            dengan nilai koefisien

                                            korelasi sebesar r = -

                                            0221 dengan signifikansi

                                            sebesar 0022 (p lt 005)

                                            yang artinya semakin

                                            tinggi tingkat kecemasan

                                            siswa dalam menghadapi

                                            mata pelajaran

                                            matematika maka

                                            semakin rendah prestasi

                                            akademik matematika

                                            siswa dan sebaliknya

                                            semakin rendah tingkat

                                            kecemasan siswa dalam

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            maka akan semakin tinggi

                                            prestasi akademik

                                            matematika yang

                                            dihasilkan oleh siswa

                                            Hasil penelitian ini

                                            ternyata sama dengan

                                            penelitian yang

                                            dikemukakan oleh

                                            Nawangsari (2000) di

                                            mana ada korelasi negatif

                                            antara skor kecemasan

                                            terhadap matematika

                                            dengan prestasi akademik

                                            pada siswa SLTP di

                                            Surabaya Hal ini

                                            menunjukkan bahwa

                                            semakin tinggi tingkat

                                            kecemasan siswa

                                            terghadap pelajaran

                                            matematika maka

                                            semakin rendah prestasi

                                            akademik yang dihasilkan

                                            oleh siswa begitu pula

                                            sebaliknya semakin

                                            rendah tingkat kecemasan

                                            siswa terhadap pelajaran

                                            matematika maka

                                            semakin tinggi prestasi

                                            akademik yang dihasilkan

                                            BAB V

                                            PENUTUP

                                            Kesimpulan

                                            Berdasarkan hasil

                                            pengumpulan data dan hasil

                                            analisis data yang telah

                                            dilakukan maka dapat

                                            ditarik kesimpulan bahwa

                                            hipotesis dalam penelitian

                                            ini diterima hal ini

                                            menunjukkan bahwa ada

                                            hubungan yang negatif

                                            antara kecemasan dalam

                                            menghadapi mata pelajaran

                                            matematika dengan prestasi

                                            akademik matematika pada

                                            siswa dan siswi kelas XI di

                                            Sekolah Menengah Umum

                                            Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                            Bekasi

                                            Berdasarkan data

                                            tambahan diperoleh hasil

                                            bahwa faktor-faktor yang

                                            mempengaruhi kecemasan

                                            siswa dalam menghadapi

                                            mata pelajaran matematika

                                            adalah jenis kelamin usia

                                            dan kelas Di mana siswa

                                            pria cenderung lebih cemas

                                            dalam menghadapi mata

                                            pealajaran matematika

                                            dibandingkan dengan siswa

                                            wanita Selain itu diperoleh

                                            pula data bahwa usia 17

                                            tahun jauh lebih cemas

                                            dibandingkan selanjutnya

                                            disusul usia 15 tahun dan

                                            16 tahun hal ini terlihat

                                            dari jumlah subjek pada

                                            usia tertentu di mana

                                            jumlah subjek yang

                                            menduduki usia 17 tahun

                                            lebih sedikit atau berjumlah

                                            6 subjek kemudian di susul

                                            oleh usia 15 tahun yang

                                            berjumlah 14 subjek dan

                                            pada usia 16 tahun

                                            sejumlah 64 subjek Bukan

                                            hanya usia namun kelas pun

                                            menunjukkan data bahwa

                                            kelas XI IPS cenderung

                                            lebih cemas dalam

                                            menghadapi mata pelajaran

                                            matematika dibandingkan

                                            dengan kelas XI IPA

                                            Saran

                                            Berdasarkan hasil

                                            penelitian yang telah

                                            dilakukan peneliti

                                            mempunyai beberapa saran

                                            yang dapat diberikan

                                            sebagai berikut

                                            d Berdasarkan hasil

                                            data yang diperoleh

                                            terlihat bahwa

                                            kecemasan siswa dan

                                            siswi dalam

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            berada pada kategori

                                            rata-rata atau sedang

                                            Hal ini menunjukkan

                                            bahwa rata-rata siswa

                                            dan siswi di Sekolah

                                            Menengah Umum

                                            Negeri (SMUN) 1

                                            Babelan Bekasi

                                            mengalami

                                            kecemasan cemas saat

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            Untuk mengurangi

                                            kecemasan dalam

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            peneliti menyarankan

                                            kepada siswa dan

                                            siswi sebelum

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            diharapkan siswa dan

                                            siswi dapat lebih giat

                                            lagi untuk berlatih

                                            mengerjakan tugas-

                                            tugas matematika

                                            soal-soal matematika

                                            dan memperdalam

                                            kembali materi yang

                                            telah diajarkan oleh

                                            guru matematika Hal

                                            ini bertujuan untuk

                                            membantu siswa dan

                                            siswi agar

                                            mengurangi

                                            kecemasan dalam

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            Bila kecemasan itu

                                            berkurang maka

                                            secara tidak langsung

                                            prestasi akademik

                                            matematika siswa dan

                                            siswi akan meningkat

                                            Sehubungan

                                            penelitian ini peneliti

                                            menyarankan kepada para

                                            peneliti selanjutnya agar

                                            dapat menggunakan

                                            populasi yang lebih luas

                                            lagi bukan hanya siswa

                                            dan siswi dari SMUN

                                            (Sekolah Menengah

                                            Umum Negeri) mungkin

                                            dengan mengambil

                                            sampel dari siswa yang

                                            berasal dari SMUS

                                            (Sekolah Menengah

                                            Umum Swasta) untuk

                                            melihat apakah siswa dari

                                            SMUS (Sekolah

                                            Menengah Umum

                                            Swasta) juga mengalami

                                            kecemasan dalam

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            yang secara langsung

                                            akan mempengaruhi

                                            prestasi akademik

                                            matematikanya Selain itu

                                            untuk pengembangan

                                            teori psikologi pendidikan

                                            diharapkan untuk

                                            penelitian selanjutnya

                                            dapat melihat kecemasan-

                                            kecemasan lain yang

                                            terjadi di luar mata

                                            pelajaran matematika di

                                            mana mata pelajaran

                                            tersebut sering pula

                                            dialami oleh siswa dan

                                            siswi selain kecemasan

                                            menghadapi mata

                                            pelajaran matematika

                                            Misalnya cemas

                                            menghadapi pelajaran

                                            kimia bahasa inggris

                                            ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                            matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                            Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                            Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                            Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                            Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                            Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                            Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                            Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                            Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                            Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                            Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                            terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                            Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                            Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                            Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                            Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                            Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                            Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                            Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                            Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                            Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                            Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                            Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                            Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                            Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                            • Prestasi Akademik
                                            • Mata Pelajaran Matematika
                                            • Remaja
                                            • Hipotesis
                                            • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                            • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                            • CPopulasi dan Sampel
                                            • DTeknik Pengumpulan Data
                                            • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                            • FTeknik Analisa Data

                                              hipotesis atau dalil-dalil dan penalaran

                                              yang benar-benar abstrak Selain itu

                                              masa remaja disebut pula sebagai masa

                                              strom and stress atau masa up and

                                              down (Santrock 2003) Bila pada masa

                                              ini remaja menemui hambatan dalam

                                              bidang tertentu maka hambatan tersbut

                                              akan membuat remaja menjadi cemas

                                              Menurut Crow dan Crow

                                              (dalam Hartanti 1997) kecemasan

                                              adalah sebuah kondisi yang kurang

                                              menyenangkan yang di alami oleh

                                              individu yang dapat mempengaruhi

                                              keadaan fisiknya Berdasarkan

                                              gabungan dari pendapat Jersild dari

                                              Ahli Konstitusi (ahli yang meneliti

                                              tentang sifat alamiah yang dimiliki

                                              oleh setiap individu) Freud dari Ahli

                                              Psikoanalisis Calvin S Hall dari Ahli

                                              Kultural dan Mowrer dari Ahli Teori

                                              Belajar (dalam Soeharjono 1988)

                                              faktor yang mempengaruhi remaja

                                              menjadi cemas yaitu faktor

                                              Mikrokosmos (keadaan diri individu)

                                              seperti keadaan biologi individu seperti

                                              jenis kelamin dan dapat pula

                                              dipengaruhi oleh perkembangan

                                              individu yang dapat dilihat dari usia

                                              individu dan faktor Makrokosmos

                                              (keadaan lingkungan) lingkungan

                                              sekolah atau lingkungan kelas

                                              Menurut Dacey (2000) dalam

                                              mengenali gejala kecemasan dapat

                                              ditinjau melalui tiga komponen yaitu

                                              komponen psikologis (afektif atau

                                              perasaan) yang dapat menimbulkan

                                              kecemasan adalah kegelisahan gugup

                                              tegang cemas rasa tidak aman takut

                                              cepat terkejut) komponen fisiologis

                                              (jantung berdebar keringat dingin

                                              pada telapak tangan tekanan darah

                                              meninggi respon kulit terhadap aliran

                                              galvanis berkurang gerakan peristaltik

                                              bertambah gejala somatik atau fisik

                                              (otot) gejala somatik atau fisik

                                              (sensorik) gejala Respiratori

                                              (pernafasan) gejala Gastrointertinal

                                              (pencernaan) gejala Urogenital

                                              (perkemihan dan kelamin)) dan

                                              komponen sosial (tingkah laku (sikap)

                                              dan gangguan tidur) Kecemasan

                                              tersebut dapat pula terjadi pada remaja

                                              yang mendapatkan materi pelajaran

                                              matematika

                                              Menurut Garis-Garis Besar

                                              Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                              Tingkat Pertama atau di singkat

                                              dengan GBPP SLTP (dalam

                                              Nawangsari 2001) yang di maksud

                                              dengan mata pelajaran matematika

                                              adalah matematika sebagai salah satu

                                              ilmu dasar yang dewasa ini telah

                                              berkembang amat pesat baik materi

                                              maupun kegunaannya Sedangkan

                                              Nawangsari (2000) mendefinisikan

                                              mata pelajaran matematika sebagai

                                              suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                                              ide hubungan-hubungan struktur-

                                              struktur yang berkaitan dengan konsep

                                              secara abstrak dan berguna dalam

                                              kehidupan sehari-hari Dari kedua

                                              pendapat dari Garis-Garis Besar

                                              Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                              Tingkat Pertama atau di singkat

                                              dengan GBPP SLTP (dalam

                                              Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                                              (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                                              matematika merupakan suatu bidang

                                              ilmu yang di dalamnya membahas

                                              mengenai ide-ide hubungan-

                                              hubungan struktur-struktur yang

                                              berkaitan dengan konsep secara

                                              abstrak dan berguna dalam kehidupan

                                              sehari-hari di mana bidang ilmu

                                              tersebut saat ini sudah berkembang

                                              pesat

                                              Berkembangnya bidang ilmu

                                              matematika merupakan sebuah kabar

                                              yang baik untuk kemajuan Negara Di

                                              mana siswa-siswinya akan menjadi

                                              lebih pandai lagi dalam pelajaran

                                              matematika Namun bagi siswa materi

                                              pelajaran matematika merupakan

                                              materi pelajaran yang sulit

                                              (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                                              kesulitan tersebut tidak dapat

                                              diselesaikan oleh siswa dengan baik

                                              maka akan menimbulkan kecemasan di

                                              dalam diri siswa saat menghadapi

                                              pelajaran matematika

                                              Berdasarkan hasil penelitian

                                              dengan menggunakan Math Anxiety

                                              Quesstionairre (MAQ) yang

                                              dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                                              Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                                              siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                                              Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                                              terdapat reaksi negatif dalam diri

                                              remaja saat menghadapi pelajaran

                                              matematika reaksi yang ditunjukkan

                                              oleh remaja ketika menghadapi

                                              pelajaran matematika adalah rasa tidak

                                              suka kurang percaya diri gelisah

                                              khawatir takut dan frustasi

                                              Kecemasan saat menghadapi

                                              mata pelajaran matematika dapat pula

                                              terjadi pada siswa dan siswi yang

                                              duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                                              Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                                              dipengaruhi oleh semakin

                                              kompleksnya perhitungan matematika

                                              di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                                              (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                                              telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                                              Nawangsari 2000) dimana semakin

                                              tinggi tingkat kelas maka semakin

                                              kompleks perhitungan matematikanya

                                              dan bila siswa tidak mampu

                                              memahami perhitungan yang lebih

                                              dasar maka siswa akan cemas pada

                                              pelajaran matematika di tingkatan

                                              kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                                              sering muncul dalam pelajaran

                                              matematika dalam satu kurun waktu

                                              atau dalam satu semester maka akan

                                              dapat mempengaruhi prestasi

                                              akademik matematika siswa

                                              Winkel (dalam Christantie

                                              2007) mengatakan bahwa prestasi

                                              akademik adalah proses belajar yang

                                              dialami oleh siswa menghasilkan

                                              perubahan-perubahan dalam bidang

                                              pengetahuan dan pemahaman dalam

                                              bidang nilai sikap dan keterampilan

                                              Adanya perubahan tersebut tampak

                                              dalam prestasi akademik yang

                                              dihasilkan oleh siswa terhadap

                                              pertanyaan persoalan atau tugas yang

                                              diberikan oleh guru Melalui prestasi

                                              akademik siswa dapat mengetahui

                                              kemajuan-kemajuan yang telah

                                              dicapainya dalam belajar Menurut

                                              Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                                              (1996) hal-hal yang dapat

                                              mempengaruhi prestasi akademik

                                              siswa adalah faktor internal seperti

                                              kesehatan badan dan faktor eksternal

                                              seperti sarana dan prasarana sekolah

                                              Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                                              diberikan penilaian salah satunya

                                              adalah prestasi akademik matematika

                                              Prestasi akademik matematika

                                              siswa di Indonesia saat ini sangat

                                              menurun hal ini sesuai dengan

                                              penelitian yang dilakukan oleh Third

                                              International Mathematics and

                                              Science Study (TIMSS) pada tahun

                                              1999 terhadap siswa tingkat delapan

                                              tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                                              Pertama (SLTP) di mana Negara

                                              Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                                              salah satu Negara yang prestasi

                                              matematika siswanya menduduki

                                              posisi yang rendah (Setyono 2005)

                                              Rendahnya prestasi tersebut

                                              dikarenakan oleh kurangnya

                                              pemahaman siswa terhadap konsep

                                              matematika (Arjuna 1999) Bila

                                              kondisi tersebut terus berlanjut maka

                                              akan menimbulkan kecemasan siswa

                                              dalam menghadapi pelajaran

                                              matematika di mana secara tidak

                                              langsung dapat juga mempengaruhi

                                              prestasi akademik matematika siswa

                                              Melihat adanya faktor-faktor

                                              yang mempengaruhi kecemasan

                                              sebagaimana yang telah diungkapkan

                                              di atas maka dapat dilihat bahwa

                                              kecemasan siswa dalam menghadapi

                                              pelajaran matematika dapat

                                              mempengaruhi prestasi akademik

                                              matematika siswa Hal ini terlihat dari

                                              dua faktor yang menyebabkan

                                              kecemasan yaitu keadaan diri individu

                                              dan keadaan lingkungan di mana bila

                                              faktor-faktor tersebut sering muncul

                                              pada saat siswa menghadapi pelajaran

                                              matematika maka hal ini dapat

                                              mengangu kegiatan siswa dalam

                                              belajar matematika siswa pun akan

                                              merasa kurang percaya pada

                                              kemampuannya dalam pelajaran

                                              matematika Bila hal ini terjadi dalam

                                              satu semester maka akan dapat

                                              berpengaruh terhadap prestasi

                                              akademik matematika siswa Faktor-

                                              faktor yang dapat mempengaruhi

                                              prestasi akademik yaitu faktor internal

                                              seperti kesehatan badan dan faktor

                                              eksternal seperti sarana dan prasarana

                                              sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                                              sering muncul pada siswa dalam

                                              menghadapi pelajaran matematika

                                              maka dapat mempengaruhi prestasi

                                              akademik matematika siswa di mana

                                              semakin tingginya kecemasan dalam

                                              menghadapi pelajaran matematika

                                              maka semakin rendah prestasi

                                              akademik matematika siswa

                                              Hal ini sesuai dengan penelitian

                                              yang dilakukan oleh Nawangsari

                                              (2000) di mana siswa yang mengalami

                                              kecemasan pada pelajaran matematika

                                              akan mempengaruhi prestasi akademik

                                              matematika siswa hal ini dipengaruhi

                                              oleh materi pelajaran yang dianggap

                                              sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                                              kelas yang kurang memadai dan cara

                                              mengajar guru yang sulit dipahami

                                              oleh siswa Sehingga saat siswa

                                              menghadapi pelajaran matematika

                                              siswa akan mengalami kecemasan dan

                                              bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                                              waktu maka akan mempengaruhi

                                              prestasi akademik matematika siswa

                                              Senada dengan penelitian

                                              Nawangsari (2000) penelitian yang

                                              dilakukan oleh Sarason (dalam

                                              Nawangsari 2000) terhadap 700

                                              siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                                              tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                                              negatif antara skor kecemasan pada

                                              pelajaran matematika dengan prestasi

                                              akademik matematika siswa di mana

                                              korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                                              semakin rendah tingkat kecemasan

                                              siswa SLTP pada pelajaran matematika

                                              akan semakin tinggi prestasi akademik

                                              matematika atau semakin tinggi tingkat

                                              kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                                              matematika akan semakin rendah

                                              prestasi akademik matematika

                                              Hipotesis

                                              Dari beberapa penjelasan yang

                                              telah dikemukakan oleh para ahli di

                                              atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                                              hubungan yang negatif antara

                                              kecemasan dalam menghadapi mata

                                              pelajaran matematika dengan prestasi

                                              akademik matematika pada remaja

                                              dimana semakin tinggi tingkat

                                              kecemasan remaja dalam menghadapi

                                              mata pelajaran matematika maka

                                              semakin rendah prestasi akademik

                                              matematika pada remaja

                                              BAB III

                                              METODOLOGI PENELITIAN

                                              A Identifikasi Variabel-Vari-

                                              abel Penelitian

                                              VariabelPrediktor Kecemasan

                                              Menghadapi Mata Pelajaran

                                              Matematika

                                              Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                                              Matematika

                                              B Definisi Operasional Vari-

                                              abel Penelitian

                                              1 Kecemasan Menghadapi Mata

                                              Pelajaran Matematika Suatu

                                              bentuk ungkapan perasaan cemas

                                              yang dipengaruhi faktor

                                              psikologis dan faktor fisiologis

                                              yang sering dialami oleh setiap

                                              individu dalam kehidupan sehari-

                                              hari dalam hal-hal yang berkaitan

                                              dengan konsep-konsep abstrak

                                              struktur-struktur atau segala

                                              sesuatu yang berhubungan dengan

                                              pembahasan tentang matematika

                                              Alat yang digunakan untuk

                                              mengukur kecemasan dalam

                                              menghadapi mata pelajaran

                                              matematika adalah Skala

                                              Kecemasan yang didapatkan dari

                                              gejala-gejala kecemasan yang

                                              dikemukakan oleh Dacey di mana

                                              gejala-gejala kecemasan tersebut

                                              di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                                              komponen psikologis komponen

                                              fisiologis dan komponen sosial

                                              2 Prestasi Akademik Matematika

                                              Suatu pengukuran yang bertujuan

                                              untuk menilai sebuah hasil dari

                                              proses belajar matematika yang

                                              dilakukan oleh remaja dalam satu

                                              kurun waktu tertentu untuk melihat

                                              pemahaman remaja mengenai

                                              konsep-konsep abstrak simbol-

                                              simbol yang telah diberikan oleh

                                              para pendidik Alat yang

                                              digunakan untuk mengukur

                                              prestasi akademik matematika

                                              remaja adalah dengan melihat nilai

                                              rapor remaja yang dihasilkan pada

                                              akhir semester

                                              C Populasi dan Sampel

                                              Popolasi dan sampel yang

                                              digunakan dalam pengambilan data

                                              adalah dengan menggunakan

                                              Purposive Sampling di mana teknik

                                              Purposive Sampling ini adalah teknik

                                              penentuan sampling yang digunakan

                                              peneliti jika peneliti mempunyai

                                              pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                                              dalam pengambilan sampelnya atau

                                              penentuan sample untuk tujuan tertentu

                                              (Riduwan 2008) Populasi yang

                                              digunakan dalam peneltian ini adalah

                                              para siswa dan siswi kelas XI pada

                                              Sekolah Menengah Umum Negeri

                                              (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                                              Pengambilan populasi siswa dan siswi

                                              kelas XI dilakukan karena ingin

                                              melihat tingkat kecemasan pada siswa

                                              dan siswi kelas XI sebelum

                                              mendapatkan perhitungan matematika

                                              yang terlalu kompleks dikelas

                                              berikutnya Hal ini seperti yang telah

                                              dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                                              Nawangsari 2000) dimana semakin

                                              tinggi tingkat kelas maka semakin

                                              kompleks perhitungan matematikanya

                                              dan bila siswa tidak mampu

                                              memahami perhitungan yang lebih

                                              dasar maka siswa akan cemas pada

                                              pelajaran matematika ditingkatan kelas

                                              berikutnya Sampel yang digunakan

                                              pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                                              D Teknik Pengumpulan Data

                                              Teknik Pengumpulan data yang

                                              digunakan dalam mengukur tingkat

                                              kecemasan siswa dalam menghadapi

                                              mata pelajaran matematika adalah

                                              dengan menggunakan metode

                                              kuesioner tertutup dengan memberikan

                                              tanda checklist Kuesioner tertutup

                                              dengan tanda checklist ini adalah suatu

                                              daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                                              yang akan diukur (Riduwan 2008)

                                              Pengukuran prestasi akademik

                                              matematika dilakukan dengan melihat

                                              nilai rapor siswa dan siswi pada

                                              pelajaran matematika

                                              1 Skala Kecemasan

                                              Skala kecemasan yang

                                              digunakan dalam penelitian ini di

                                              peroleh dari komponen-komponen

                                              kecemasan yang di kemukakan

                                              oleh Dacey (2000) yaitu

                                              komponen psikologis komponen

                                              fisiologis dan komponen sosial

                                              Komponen-komponen inilah yang

                                              akan dijadikan acuan atau dasar

                                              pengukuran dalam penelitian ini

                                              yang selanjutnya akan

                                              dikembangkan menjadi item-item

                                              yang akan diberikan kepada

                                              responden untuk dijawab oleh

                                              responden

                                              Tabel 1

                                              Distribusi item Skala kecemasan

                                              N

                                              o

                                              Kom

                                              pone

                                              n

                                              Komponen

                                              Favorabe

                                              l

                                              Unfav

                                              orabel

                                              To

                                              tal

                                              1 Kom

                                              pone

                                              n

                                              Psiko

                                              logis

                                              12345

                                              67

                                              8910

                                              3132

                                              3334

                                              3536

                                              3738

                                              3940

                                              20

                                              2 Kom

                                              pone

                                              n

                                              Fisiol

                                              ogis

                                              111213

                                              141516

                                              171819

                                              20

                                              4142

                                              4344

                                              4546

                                              4748

                                              4950

                                              20

                                              3 Kom

                                              pone

                                              n

                                              Sosia

                                              l

                                              212223

                                              2425

                                              262728

                                              2930

                                              5152

                                              5354

                                              5556

                                              5758

                                              5960

                                              20

                                              Total 30 30 60

                                              2 Prestasi Akademik

                                              Prestasi akademik di peroleh

                                              dengan menggunakan nilai raport

                                              terakhir pada pelajaran

                                              matematika

                                              E Validitas dan Reliabilitas

                                              Alat Pengumpulan Data

                                              Pada penelitian ini digunakan

                                              validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                                              untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                                              pengumpulan data

                                              1 Validitas

                                              Menurut Azwar (1997)

                                              validitas adalah sejauh mana

                                              ketepatan dan kecermatan suatu

                                              instrument pengukur (alat tes)

                                              dalam melakukan fungsi ukurnya

                                              Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                              tes tersebut menjalankan fungsi

                                              ukurnya atau memberikan hasil

                                              ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                              dengan maksud yang dikenakan

                                              dalam tes tersebut Cara

                                              mendapatkan validitas dengan

                                              menggunakan teknik total korelasi

                                              item (korelasi product-moment)

                                              Untuk batasan validitas item yang

                                              digunakan dalam penelitian ini

                                              ditentukan oleh peneliti dengan

                                              koefisien validitas sebesar ge 03

                                              (Azwar 2008)

                                              2 Reliabilitas

                                              Menurut Azwar (1997)

                                              reliabilitas adalah pengukuran

                                              terhadap suatu alat tes di mana

                                              hasil ukurnya dapat terpercaya

                                              sehingga bila alat tes tersebut

                                              digunakan dalam beberapa kali

                                              pengukuran akan menghasilkan

                                              nilai yang relatif sama Cara

                                              mendapatkan reliabilitas dengan

                                              menggunakan teknik Alpha

                                              Cronbach

                                              Pada penelitian ini batas

                                              koefisien realibilitas yang akan

                                              digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                              ini sesuai dengan yang

                                              dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                              F Teknik Analisa Data

                                              Pada penelitian ini teknik

                                              analisis data yang digunakan adalah

                                              Product Moment Correlation Coeffient

                                              Pearson di mana data yang akan di

                                              analisis adalah data yang di peroleh

                                              dari skala kecemasan dalam

                                              menghadapi mata pelajaran

                                              matematika dikorelasikan dengan data

                                              nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                              matematika

                                              BAB IV

                                              PELAKSANAAN DAN HASIL

                                              PENELITIAN

                                              A Persiapan Penelitian

                                              Sebelum penelitian ini

                                              dimulai awalnya peneliti

                                              melakukan persiapan

                                              administrasi yang berupa

                                              surat keterangan permohonan

                                              izin dari pihak kampus

                                              (Universitas Gunadarma)

                                              untuk melakukan penelitian

                                              ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                              setelah itu peneliti

                                              menggandakan kuesioner

                                              tertutup dari skala kecemasan

                                              sebanyak 100 kuesioner

                                              kuesioner atau skala

                                              kecemasan ini berjumlah 60

                                              item yang terdiri dari 30 item

                                              favorable dan 30 item

                                              unfavorable

                                              Subjek yang digunakan

                                              dalam penelitian ini adalah

                                              siswa dan siswi SMU yang

                                              berada di kelas XI atau kelas

                                              2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                              Dalam penelitian ini peneliti

                                              mengambil sampel sebanyak

                                              3 kelas dan jumlah sampel

                                              sebanyak 100 siswa-siswi di

                                              mana 1 kelas berasal dari

                                              kelas unggulan atau kelas XI

                                              IPA 1 dan dua kelas lagi

                                              berasal dari kelas yang tidak

                                              diunggulkan atau kelas

                                              reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                              dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                              mendapatkan subjek ini

                                              peneliti bekerjasama dengan

                                              segenap pihak sekolah dari

                                              SMUN 1 Babelan Bekasi

                                              yang berhubungan dengan

                                              bagian kesiswaan dan guru-

                                              guru BP yang menangani ke

                                              tiga kelas tersebut

                                              B Pelaksanaan Penelitian

                                              Pada penelitian ini

                                              peneliti melaksanakan try out

                                              terpakai yaitu data diperoleh

                                              dengan try out sekaligus

                                              digunakan sebagai data dalam

                                              penelitian Pengambilan data

                                              dilakukan pada tanggal 13

                                              Oktober 2009 untuk

                                              penyebaran kuesioner atau

                                              skala kecemasan yang

                                              berjumlah 100 angket yang

                                              terdiri dari 60 item Pada 14-

                                              19 Oktober 2009 untuk

                                              mengambil fotocopy raport

                                              yang masih berada di siswa

                                              dan siswi Pengambilan

                                              fotocopy raport dilakukan

                                              dalam rentang waktu 5 hari

                                              disebabkan peneliti

                                              mengalami kesulitan dalam

                                              meminta fotocopy raport

                                              kepada siswa dan siswi

                                              SMUN 1 Babelan Bekasi

                                              Proses pengambilan data

                                              pada tanggal 13 Oktober

                                              2009 dilakukan pada pukul

                                              1000 sampai dengan pukul

                                              1200 Proses pengambilan

                                              data pertama dilakukan di

                                              kelas XI IPA 1 kemudian

                                              dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                              dan setelah itu dilanjutkan di

                                              kelas XI IPS 2

                                              Jumlah keseluruhan

                                              subjek dalam penelitian ini

                                              adalah berjumlah 100 siswa-

                                              siswi 30 siswa-siswi berasal

                                              dari kelas XI IPA 1 40

                                              siswa-siswi berasal dari kelas

                                              XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                              berasal dari kelas XI IPS 2

                                              Penelitian ini mengalami

                                              hambatan hambatan yang

                                              dimaksud adalah peneliti

                                              menyebarkan angket

                                              sebanyak 100 namun data

                                              yang dapat peneliti olah

                                              hanya 84 data dan 16 data

                                              yang lain tidak dapat diolah

                                              karena subjek tidak mengisi

                                              angket yang telah peneliti

                                              berikan Sehingga penelitian

                                              ini hanya terdiri dari 84

                                              subjek

                                              C Hasil Penelitian

                                              1 Deskripsi Subjek

                                              Penelitian

                                              a Jenis Kelamin

                                              Subjek dalam

                                              penelitian ini terdiri

                                              dari 46 subjek pria

                                              dengan presentase

                                              5476 dan 38 subjek

                                              wanita dengan

                                              presentase 4524

                                              Dapat dilihat

                                              rinciannya pada tabel

                                              berikut ini

                                              Tabel 2

                                              Distribusi Subjek

                                              Berdasarkan Jenis

                                              Kelamin

                                              No Jenis

                                              Kelamin

                                              Jumlah Presentase

                                              ()

                                              1 Pria 46 5476

                                              2 Wanita 38 4524

                                              b Usia

                                              Subjek dalam

                                              penelitian ini terdiri

                                              dari 14 subjek yang

                                              berusia 15 tahun

                                              dengan presentase

                                              1666 64 subjek

                                              yang berusia 16 tahun

                                              dengan presentase

                                              7619 dan 6 subjek

                                              yang berusia 17 tahun

                                              dengan presentase

                                              715 Dapat dilihat

                                              rinciannya pada tabel

                                              berikut ini

                                              Tabel 3

                                              Distribusi Subjek

                                              Berdasarkan Usia

                                              No Usia Jumlah Presentase

                                              ()

                                              1 15

                                              tahun

                                              14 1666

                                              2 16

                                              tahun

                                              64 7619

                                              3 17

                                              tahun

                                              6 715

                                              c Kelas

                                              Subjek dalam

                                              penelitian ini terdiri

                                              dari 30 subjek dari

                                              kelas XI IPA dengan

                                              presentase 3571

                                              dan 54 subjek untuk

                                              kelas XI IPS dengan

                                              presentase 6429

                                              Dapat dilihat

                                              rinciannya pada tabel

                                              berikut ini

                                              Tabel 4

                                              Distribusi Subjek

                                              Berdasarkan Kelas

                                              No Kelas Jumlah Presentase

                                              ()

                                              1 XI

                                              IPA

                                              30 3571

                                              2 XI

                                              IPS

                                              54 6429

                                              2 Hasil Pengukuran Mean

                                              Skala Kecemasan dengan

                                              Jenis Kelamin Usia dan

                                              Kelas

                                              a Hasil Pengukuran

                                              Mean Skala

                                              Kecemasan dengan

                                              Jenis Kelamin

                                              Tabel 5

                                              Hasil pengukuran

                                              Mean Skala

                                              Kecemasan dengan

                                              Jenis Kelamin

                                              No Jenis

                                              Kelamin

                                              Jumlah

                                              Kecemasan

                                              1 Pria 46

                                              2 Wanita 38

                                              Berdasarkan

                                              data di atas diketahui

                                              bahwa mean

                                              kecemasan pada pria

                                              lebih tinggi dari pada

                                              wanita hal ini

                                              ditunjukkan dengan

                                              skor7663 untuk pria

                                              dan 7555 untuk

                                              wanita

                                              b Hasil Pengukuran

                                              Mean Skala

                                              Kecemasan dengan

                                              Usia

                                              Tabel 6

                                              Hasil pengukuran

                                              Mean Skala

                                              Kecemasan dengan

                                              Usia

                                              Berdasarkan data

                                              di atas diketahui

                                              bahwa mean

                                              kecemasan yang

                                              tertinggi terletak pada

                                              usia 17 tahun dengan

                                              skor 8567 kemudian

                                              di susul oleh usia 15

                                              tahun dengan skor

                                              8543 dan yang

                                              terendah terletak pada

                                              usia 16 tahun dengan

                                              skor 8144

                                              c Hasil Pengukuran

                                              Mean Skala

                                              Kecemasan dengan

                                              Kelas

                                              Tabel 7

                                              Hasil pengukuran

                                              Mean Skala

                                              Kecemasan dengan

                                              Kelas

                                              No Kelas Jumlah Mean

                                              Skala

                                              No Usia Jumlah Mean

                                              Skala

                                              Kecemasan

                                              1 15

                                              tahun

                                              14 8543

                                              2 16

                                              tahun

                                              64 8144

                                              3 17

                                              tahun

                                              6 8567

                                              Kecemasan

                                              1 XI

                                              IPA

                                              30

                                              2 XI

                                              IPS

                                              54

                                              Berdasarkan data

                                              di atas diketahui

                                              bahwa mean

                                              kecemasan yang

                                              tertinggi berada pada

                                              kelas XI IPS dengan

                                              skor 7796 dan yang

                                              terendah berada pada

                                              kelas XI IPA dengan

                                              skor 7287

                                              3 Hasil Uji Validitas dan

                                              Realibilitas Skala

                                              Kecemasan

                                              a Uji Validitas

                                              Menurut Azwar

                                              (2008) validitas item

                                              dapat dianggap

                                              memuaskan apabila

                                              koefisien validitasnya

                                              sebesar ge 03

                                              Berdasarkan hasil uji

                                              coba pada skala

                                              kecemasan yang

                                              berjumlah 60 item

                                              dihasilkan 36 item

                                              yang valid Validitas

                                              item dalam penelitian

                                              ini untuk skala

                                              kecemasan bergerak

                                              dari 0301 sampai

                                              dengan 0538

                                              Distribusi item yang

                                              valid dapat di lihat

                                              dari tabel berikut ini

                                              Tabel 8

                                              Distribusi item

                                              valid Skala

                                              Kecemasan

                                              No Komponen

                                              Nomor Item

                                              Favorabel

                                              1 Komponen

                                              Psikologis

                                              1234567

                                              8910

                                              2 Komponen

                                              Fisiologis

                                              111213141516

                                              17181920

                                              3 Komponen

                                              Sosial

                                              2122232425

                                              2627282930

                                              Total

                                              Keterangan

                                              item yang tidak valid

                                              b Uji Realibilitas

                                              Uji realibilitas

                                              dilakukan bertujuan

                                              untuk mengetahui

                                              konsistensi alat ukur

                                              Teknik yang

                                              digunakan untuk

                                              mendapatkan

                                              konsistensi dari alat

                                              ukur yaitu teknik

                                              Alpha Cronbach

                                              Dalam penelitian ini

                                              batas koefisien

                                              reliabilitas yang

                                              digunakan adalah ge

                                              07 Hal ini sesuai

                                              dengan pendapat dari

                                              Azwar (2008)

                                              Hasil uji realibiltas

                                              untuk skala

                                              kecemasan di peroleh

                                              nilai realibitas sebesar

                                              0824 Hal ini terlihat

                                              pada tabel di bawah

                                              ini

                                              Tabel 9

                                              Realibilitas Skala

                                              Kecemasan

                                              Reliability

                                              Statistics

                                              4 Hasil Uji Normalitas dan

                                              Linearitas Uji Asumsi

                                              a Uji Normalitas

                                              Untuk melihat

                                              sebaran skor dalam uji

                                              normalitas dari skala

                                              kecemasan dapat

                                              dilihat pada uji

                                              Kolmogorov-Smirnov

                                              Berdasarkan hasil uji

                                              normalitas pada skala

                                              kecemasan diketahui

                                              nilai statistiknya

                                              sebesar 091 dengan

                                              signifikansi sebesar

                                              Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                              0084 (p gt 005) Hal

                                              ini menunjukkan

                                              distribusi skor skala

                                              kecemasan pada

                                              subjek penelitian

                                              adalah normal tetapi

                                              prestasi akademik

                                              matematika nilai

                                              statistiknya 0198

                                              dengan signifikansi

                                              sebesar 0000 (p lt

                                              005) yang berarti

                                              tidak normal

                                              Distribusi skor skala

                                              kecemasan terlihat

                                              pada tabel berikut ini

                                              Tabel 10

                                              Hasil Uji

                                              Normalitas Skala

                                              Kecemasan

                                              T

                                              ests of Normality

                                              Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                              091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                              a Lilliefors Significance Correction

                                              b Uji Linieritas

                                              Tabel 11

                                              Hasil Uji Linieritas

                                              Skala Kecemasan

                                              dan Prestasi

                                              Akademik

                                              Matematika

                                              ANOVAb

                                              96932 1 96932 4204 044a

                                              1890628 82 230561987560 83

                                              RegressionResidualTotal

                                              Model1

                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                              Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                              Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                              Berdasarkan hasil

                                              uji linieritas diperoleh

                                              signifikansi sebesar

                                              0044 (p lt 005) Hal

                                              ini menunjukkan

                                              bahwa hubungan

                                              antara skala

                                              kecemasan dengan

                                              prestasi akademik

                                              yaitu linier

                                              5 Analisis Data Uji

                                              Hipotesis

                                              Berdasarkan hasil uji

                                              normalitas dan linieritas

                                              diketahui bahwa bahwa

                                              skala kecemasan normal

                                              tetapi prestasi akademik

                                              matematika tidak normal

                                              sedangkan linieritasnya

                                              adalah linier Oleh karena

                                              itu untuk analisis korelasi

                                              dapat menggunakan

                                              analisis statistik

                                              parametrik dengan teknik

                                              korelasi product moment

                                              Pearson

                                              Berdasarkan analisis

                                              data yang dilakukan

                                              dengan menggunakan

                                              teknik korelasi Pearson

                                              (1-tailed) diketahui nilai

                                              koefisien korelasi sebesar

                                              r = - 0221 dengan taraf

                                              signifikansi sebesar 0022

                                              (p lt 005) Hal ini dapat

                                              dilihat pada tabel berikut

                                              ini

                                              Tabel 12

                                              Uji Hipotesis

                                              Correlations

                                              1 -221022

                                              84 84-221 1022

                                              84 84

                                              Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                              Skala Kecemasan

                                              Prestasi AkademikMatematika

                                              SkalaKecemasan

                                              PrestasiAkademik

                                              Matematika

                                              Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                              Hasil tersebut

                                              menunjukkan bahwa

                                              hipotesis penelitian ini

                                              diterima artinya terdapat

                                              hubungan negatif yang

                                              signifikan antara

                                              kecemasan dalam

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              dengan prestasi akademik

                                              matematika pada remaja

                                              dimana semakin tinggi

                                              tingkat kecemasan remaja

                                              dalam menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              maka semakin rendah

                                              prestasi akademik

                                              matematika pada remaja

                                              6 Hasil Perhitungan Mean

                                              Empirik dan Mean

                                              Hipotetik

                                              Hasil perhitungan dari

                                              perbandingan antara

                                              mean empirik dengan

                                              mean hipotetik antara

                                              kecemasan dalam

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika dan

                                              prestasi akademik

                                              matematika terlihat

                                              bahwa kecemasan siswa

                                              dalam menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              berada pada kategori

                                              sedang Hal ini dapat

                                              dilihat pada tabel berikut

                                              ini

                                              Tabel 13

                                              Hasil Perhitungan

                                              Mean Empirik dan

                                              Mean Hipotetik Skala

                                              Kecemasan

                                              Variabel Mean

                                              Empirik

                                              Mean

                                              Hipotetik

                                              Standar

                                              Deviasi

                                              Skala

                                              Kecemasan

                                              7614 90 18

                                              Dibawah ini

                                              merupakan deskripsi

                                              untuk lebih mengetahui

                                              gambaran kecemasan

                                              dalam menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              dengan klasifikasi sangat

                                              rendah rendah sedang

                                              tinggi dan sangat tinggi

                                              yang dapat diketahui

                                              dengan cara perhitungan

                                              sebagai berikut

                                              Jumlah aitem yang

                                              valid pada skala

                                              kecemasan sebanyak 36

                                              item dengan

                                              menggunakan kategori

                                              nilai dari 1 sampai

                                              dengan 4 Ini berarti nilai

                                              skala terkecil berjumlah 1

                                              dan yang terbesar

                                              berjumlah 4 Jarak

                                              minimum adalah nilai

                                              terkecil dikalikan dengan

                                              jumlah item yang valid (1

                                              x 36 = 36) dan jarak

                                              maksimum adalah nilai

                                              terbesar dikalikan dengan

                                              jumlah item yang valid (4

                                              x 36 = 144) Untuk

                                              mendapatkan nilai jarak

                                              sebaran yaitu dengan cara

                                              mengurangi jarak

                                              maksimum dengan jarak

                                              minimum (144 ndash 36 =

                                              108)

                                              Standar Deviasi (δ)

                                              didapatkan dengan cara

                                              membagi nilai jarak

                                              sebaran dengan 6 atau

                                              nilai jarak sebaran 6 =

                                              (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                              didapat dari kurva

                                              distribusi normal yang

                                              terbagi atas 6 wilayah 3

                                              daerah positif (+) dan 3

                                              daerah negatif (-) Setelah

                                              mendapatkan nilai standar

                                              deviasi (δ) kemudian

                                              langsung mencari nilai

                                              Mean Hipotetik (micro)

                                              dengan cara mengalihkan

                                              nilai tengah skala dengan

                                              cara mengalikan nilai

                                              tengah skala dengan

                                              jumlah item yang valid

                                              (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                              didapatkan dari nilai

                                              tengah dari kategori nilai

                                              minimum (1) sampai

                                              dengan kategori nilai

                                              maksimum (4)

                                              Berikut ini adalah

                                              pengelompokkan skala

                                              kecemasan yang

                                              diperoleh dengan cara

                                              menghitung

                                              Sangat Rendah =

                                              ME lt MH ndash 2SD

                                              =

                                              ME lt 90 -2 (18)

                                              =

                                              ME lt 54

                                              Rendah =

                                              MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                              1SD

                                              =

                                              90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                              =

                                              54 le ME lt 72

                                              Rata-rata =

                                              MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                              1SD

                                              =

                                              90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                              =

                                              72 le ME lt 108

                                              Tinggi = MH +

                                              1SD le ME lt MH + 2SD

                                              =

                                              90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                              =

                                              108 le ME lt 126

                                              Sangat Tinggi = ME ge

                                              MH + 2SD

                                              =

                                              ME ge 90 + 36

                                              =

                                              ME ge 126

                                              Tabel 14

                                              Pengelompokkan Skala

                                              Kecemasan (Azwar

                                              2008)

                                              Keterangan

                                              1 ME Mean

                                              Empirik

                                              ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                              MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                              MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                              MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                              ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                              2 MH Mean

                                              Hipotetik

                                              3 SD Standar

                                              Deviasi

                                              Dibawah ini

                                              merupakan penggolongan

                                              subjek penelitian yang

                                              digambarkan pada kurva

                                              berikut

                                              Gambar 1

                                              Kurva Distribusi

                                              Normal Kecemasan

                                              dalam menghadapi

                                              Mata Pelajaran

                                              Matematika

                                              Berdasarkan kurva

                                              distribusi normal diatas

                                              diketahui bahwa rata-rata

                                              kecemasan remaja dalam

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              berada pada taraf sedang

                                              atau rata-rata

                                              D Pembahasan

                                              Penelitian ini

                                              bertujuan untuk menguji

                                              hipotesis yang berbunyi

                                              terdapat hubungan yang

                                              negatif antara kecemasan

                                              dalam menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              dengan prestasi akademik

                                              matematika pada remaja

                                              Berdasarkan hasil

                                              pengujian hipotesis pada

                                              penelitian ini hasil

                                              tersebut menunjukkan

                                              bahwa hipotesis diterima

                                              Hal ini berarti bahwa

                                              terdapat hubungan negatif

                                              yang signifikan antara

                                              kecemasan dalam

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              dengan prestasi akademik -2SD

                                              -1SD

                                              MH

                                              +1SD

                                              +2SD54 72 90 10

                                              8126

                                              Sangat Rendah

                                              Rendah

                                              Sedang

                                              Tinggi

                                              Sangat Tinggi

                                              7614

                                              matematika pada remaja

                                              dimana semakin tinggi

                                              tingkat kecemasan remaja

                                              dalam menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              maka semakin rendah

                                              prestasi akademik

                                              matematika pada remaja

                                              Menurut Nawangsari

                                              (2000) kecemasan adalah

                                              suatu kondisi yang tidak

                                              menyenangkan meliputi

                                              rasa takut rasa tegang

                                              khawatir bingung tidak

                                              suka yang sifatnya

                                              subjektif dan timbul

                                              karena adanya perasaan

                                              tidak aman terhadap

                                              bahaya yang diduga akan

                                              terjadi Kecemasan bisa

                                              terjadi dalam berbagai

                                              macam kondisi ketika

                                              kecemasan ini terjadi

                                              pada saat individu sedang

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              maka secara jelas

                                              individu tersebut akan

                                              memiliki perasaan tidak

                                              aman saat menghadapi

                                              mata pelajaran

                                              matematika

                                              Hal ini terlihat dalam

                                              penelitian ini dimana

                                              hasil mean empirik skala

                                              kcemasan dalam

                                              penelitian ini yaitu 7614

                                              berada pada posisi rata-

                                              rata Hasil ini

                                              menunjukkan bahwa

                                              terdapat kecemasan yang

                                              dialami oleh siswa dan

                                              siswi kelas XI di Sekolah

                                              Menengah Umum Negeri

                                              (SMUN) 1 Babelan

                                              Bekasi saat menghadapi

                                              mata pelajaran

                                              matematika

                                              Kecemasan siswa

                                              dan siswi dalam

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              dipengaruhi oleh

                                              beberapa faktor

                                              Berdasarkan gabungan

                                              dari pendapat Jersild dari

                                              Ahli Konstitusi (ahli yang

                                              meneliti tentang sifat

                                              alamiah yang dimiliki

                                              oleh setiap individu)

                                              Freud dari Ahli

                                              Psikoanalisis Calvin S

                                              Hall dari Ahli Kultural

                                              dan Mowrer dari Ahli

                                              Teori Belajar (dalam

                                              Soeharjono 1988) faktor

                                              yang mempengaruhi

                                              remaja menjadi cemas

                                              yaitu faktor Mikrokosmos

                                              (keadaan diri individu)

                                              seperti keadaan biologi

                                              individu seperti jenis

                                              kelamin dan dapat pula

                                              dipengaruhi oleh

                                              perkembangan individu

                                              yang dapat dilihat dari

                                              usia individu dan faktor

                                              Makrokosmos (keadaan

                                              lingkungan) seperti

                                              lingkungan kelas

                                              Hal ini terlihat dari

                                              hasil data yang diperoleh

                                              dalam penelitian ini

                                              berdasarkan hasil data

                                              yang didapatkan

                                              kecemasan dapat

                                              dipengaruhi oleh jenis

                                              kelamin usia dan kelas

                                              Andi (2007) mengatakan

                                              bahwa dalam belajar

                                              matematika diperlukan

                                              rasa ingin tahu perhatian

                                              dan minat dalam

                                              mempelajari matematika

                                              serta sikap ulet dan

                                              percaya diri dalam

                                              pemecahan masalah

                                              Menurut Tapia

                                              (1996) kecemasan

                                              terhadap pelajaran

                                              matematika berhubungan

                                              dengan jenis kelamin

                                              dimana faktor yang

                                              mempengaruhi

                                              kecemasan adalah rasa

                                              percaya diri minat

                                              terhadap pelajaran

                                              matematika dan motivasi

                                              Tapia menerangkan lebih

                                              lanjut bahwa rasa percaya

                                              diri minat terhadap

                                              pelajaran matematika dan

                                              motivasi pada pria lebih

                                              rendah dibandingkan

                                              dengan wanita sehingga

                                              pria lebih cemas dalam

                                              pelajaran matematika

                                              Hal ini dijelaskan

                                              lebih lanjut dari hasil

                                              penelitian Nawangsari

                                              (2001) diperoleh data

                                              bahwa siswa pria lebih

                                              cemas terhadap

                                              matematika dibandingkan

                                              siswa wanita

                                              Hal di atas juga

                                              terlihat pada hasil

                                              penelitian ini di mana

                                              jenis kelamin subjek pria

                                              lebih tinggi tingkat

                                              kecemasannya

                                              dibandingkan dengan

                                              subjek wanita ini terlihat

                                              dari skor mean

                                              kecemasan 7663 pada

                                              pria dan 7555 pada

                                              wanita

                                              Berdasarkan

                                              pengamatan yang

                                              dilakukan oleh Riyanto

                                              (2009) di mana kelas IPS

                                              lebih banyak mengalami

                                              kesulitan dalam

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika jika

                                              dibandingkan dengan

                                              kelas IPA karena untuk

                                              memahami mata

                                              pelajaran matematika

                                              dibutuhkan pemahaman

                                              yang mendalam dan

                                              latihan yang berulang kali

                                              untuk memperoleh hasil

                                              yang baik sedangkan

                                              materi yang banyak

                                              diberikan di kelas IPS

                                              adalah materi yang

                                              menggunakan metode

                                              menghafal Hal ini lah

                                              yang menyebabkan kelas

                                              IPS lebih cemas bila

                                              dibandingkan dengan

                                              kelas IPA Hal ini sesuai

                                              dengan hasil penelitian ini

                                              terhadap

                                              pengelompokkan kelas di

                                              mana diperoleh hasil

                                              mean kecemasan yang

                                              tertinggi berada pada

                                              kelas XI IPS dengan skor

                                              7796 yang berarti bahwa

                                              dalam menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              siswa kelas XI IPS lebih

                                              cemas jika dibandingkan

                                              dengan siswa XI IPA

                                              Selanjutnya

                                              berdasarkan

                                              pengelompokkan usia

                                              terlihat dari hasil

                                              penelitian yang dilakukan

                                              oleh Pearson (dalam

                                              Soeharjono 1988) pada

                                              100 orang anak yang

                                              berusia 5 ndash 18 tahun

                                              ternyata anak yang

                                              berusia diatas 12 tahun

                                              lebih menunjukkan rasa

                                              cemas akan di caci maki

                                              atau dibuat malu karena

                                              tidak dapat melakukan

                                              sesuatu dengan baik dan

                                              benar disamping itu

                                              dipengaruhi pula oleh

                                              jumlah terkecil dari

                                              subjek yang menduduki

                                              suatu kelompok usia atau

                                              jumlah terkecil dari

                                              keberadaan subjek yang

                                              menduduki kelompok

                                              usia tertentu

                                              Hasil penelitian

                                              diatas terlihat pula dalam

                                              penelitian ini di mana

                                              diperoleh hasil mean

                                              kecemasan yang tertinggi

                                              terletak pada usia 17

                                              tahun dengan jumlah 6

                                              subjek diperoleh skor

                                              mean 8567 kemudian di

                                              susul oleh usia 15 tahun

                                              dengan jumlah 14 subjek

                                              diperoleh skor mean

                                              8543 dan yang terendah

                                              terletak pada usia 16

                                              tahun dengan jumlah 64

                                              subjek skor mean 8144

                                              hasil penelitian ini

                                              menunjukkan bahwa

                                              kecemasan subjek dalam

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              dapat terlihat dari

                                              banyaknya jumlah subjek

                                              Di mana semakin banyak

                                              subjek yang berada dalam

                                              suatu populasi maka

                                              semakin rendah tingkat

                                              kecemasannya

                                              Bila kecemasan

                                              dalam menghadapi

                                              matematika terjadi dalam

                                              satu kurun waktu tertentu

                                              atau satu semester secara

                                              tidak langsung akan

                                              mempengaruhi prestasi

                                              akademik matematika

                                              siswa dan siswi tersebut

                                              Hal ini terlihat pada

                                              data yang dihasilkan

                                              dalam penelitian ini

                                              dimana ada korelasi

                                              negatif antara kecemasan

                                              dalam menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              dengan prestasi akademik

                                              matematika pada remaja

                                              dengan nilai koefisien

                                              korelasi sebesar r = -

                                              0221 dengan signifikansi

                                              sebesar 0022 (p lt 005)

                                              yang artinya semakin

                                              tinggi tingkat kecemasan

                                              siswa dalam menghadapi

                                              mata pelajaran

                                              matematika maka

                                              semakin rendah prestasi

                                              akademik matematika

                                              siswa dan sebaliknya

                                              semakin rendah tingkat

                                              kecemasan siswa dalam

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              maka akan semakin tinggi

                                              prestasi akademik

                                              matematika yang

                                              dihasilkan oleh siswa

                                              Hasil penelitian ini

                                              ternyata sama dengan

                                              penelitian yang

                                              dikemukakan oleh

                                              Nawangsari (2000) di

                                              mana ada korelasi negatif

                                              antara skor kecemasan

                                              terhadap matematika

                                              dengan prestasi akademik

                                              pada siswa SLTP di

                                              Surabaya Hal ini

                                              menunjukkan bahwa

                                              semakin tinggi tingkat

                                              kecemasan siswa

                                              terghadap pelajaran

                                              matematika maka

                                              semakin rendah prestasi

                                              akademik yang dihasilkan

                                              oleh siswa begitu pula

                                              sebaliknya semakin

                                              rendah tingkat kecemasan

                                              siswa terhadap pelajaran

                                              matematika maka

                                              semakin tinggi prestasi

                                              akademik yang dihasilkan

                                              BAB V

                                              PENUTUP

                                              Kesimpulan

                                              Berdasarkan hasil

                                              pengumpulan data dan hasil

                                              analisis data yang telah

                                              dilakukan maka dapat

                                              ditarik kesimpulan bahwa

                                              hipotesis dalam penelitian

                                              ini diterima hal ini

                                              menunjukkan bahwa ada

                                              hubungan yang negatif

                                              antara kecemasan dalam

                                              menghadapi mata pelajaran

                                              matematika dengan prestasi

                                              akademik matematika pada

                                              siswa dan siswi kelas XI di

                                              Sekolah Menengah Umum

                                              Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                              Bekasi

                                              Berdasarkan data

                                              tambahan diperoleh hasil

                                              bahwa faktor-faktor yang

                                              mempengaruhi kecemasan

                                              siswa dalam menghadapi

                                              mata pelajaran matematika

                                              adalah jenis kelamin usia

                                              dan kelas Di mana siswa

                                              pria cenderung lebih cemas

                                              dalam menghadapi mata

                                              pealajaran matematika

                                              dibandingkan dengan siswa

                                              wanita Selain itu diperoleh

                                              pula data bahwa usia 17

                                              tahun jauh lebih cemas

                                              dibandingkan selanjutnya

                                              disusul usia 15 tahun dan

                                              16 tahun hal ini terlihat

                                              dari jumlah subjek pada

                                              usia tertentu di mana

                                              jumlah subjek yang

                                              menduduki usia 17 tahun

                                              lebih sedikit atau berjumlah

                                              6 subjek kemudian di susul

                                              oleh usia 15 tahun yang

                                              berjumlah 14 subjek dan

                                              pada usia 16 tahun

                                              sejumlah 64 subjek Bukan

                                              hanya usia namun kelas pun

                                              menunjukkan data bahwa

                                              kelas XI IPS cenderung

                                              lebih cemas dalam

                                              menghadapi mata pelajaran

                                              matematika dibandingkan

                                              dengan kelas XI IPA

                                              Saran

                                              Berdasarkan hasil

                                              penelitian yang telah

                                              dilakukan peneliti

                                              mempunyai beberapa saran

                                              yang dapat diberikan

                                              sebagai berikut

                                              d Berdasarkan hasil

                                              data yang diperoleh

                                              terlihat bahwa

                                              kecemasan siswa dan

                                              siswi dalam

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              berada pada kategori

                                              rata-rata atau sedang

                                              Hal ini menunjukkan

                                              bahwa rata-rata siswa

                                              dan siswi di Sekolah

                                              Menengah Umum

                                              Negeri (SMUN) 1

                                              Babelan Bekasi

                                              mengalami

                                              kecemasan cemas saat

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              Untuk mengurangi

                                              kecemasan dalam

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              peneliti menyarankan

                                              kepada siswa dan

                                              siswi sebelum

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              diharapkan siswa dan

                                              siswi dapat lebih giat

                                              lagi untuk berlatih

                                              mengerjakan tugas-

                                              tugas matematika

                                              soal-soal matematika

                                              dan memperdalam

                                              kembali materi yang

                                              telah diajarkan oleh

                                              guru matematika Hal

                                              ini bertujuan untuk

                                              membantu siswa dan

                                              siswi agar

                                              mengurangi

                                              kecemasan dalam

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              Bila kecemasan itu

                                              berkurang maka

                                              secara tidak langsung

                                              prestasi akademik

                                              matematika siswa dan

                                              siswi akan meningkat

                                              Sehubungan

                                              penelitian ini peneliti

                                              menyarankan kepada para

                                              peneliti selanjutnya agar

                                              dapat menggunakan

                                              populasi yang lebih luas

                                              lagi bukan hanya siswa

                                              dan siswi dari SMUN

                                              (Sekolah Menengah

                                              Umum Negeri) mungkin

                                              dengan mengambil

                                              sampel dari siswa yang

                                              berasal dari SMUS

                                              (Sekolah Menengah

                                              Umum Swasta) untuk

                                              melihat apakah siswa dari

                                              SMUS (Sekolah

                                              Menengah Umum

                                              Swasta) juga mengalami

                                              kecemasan dalam

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              yang secara langsung

                                              akan mempengaruhi

                                              prestasi akademik

                                              matematikanya Selain itu

                                              untuk pengembangan

                                              teori psikologi pendidikan

                                              diharapkan untuk

                                              penelitian selanjutnya

                                              dapat melihat kecemasan-

                                              kecemasan lain yang

                                              terjadi di luar mata

                                              pelajaran matematika di

                                              mana mata pelajaran

                                              tersebut sering pula

                                              dialami oleh siswa dan

                                              siswi selain kecemasan

                                              menghadapi mata

                                              pelajaran matematika

                                              Misalnya cemas

                                              menghadapi pelajaran

                                              kimia bahasa inggris

                                              ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                              matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                              Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                              Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                              Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                              Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                              Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                              Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                              Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                              Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                              Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                              Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                              terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                              Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                              Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                              Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                              Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                              Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                              Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                              Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                              Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                              Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                              Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                              Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                              Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                              Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                              • Prestasi Akademik
                                              • Mata Pelajaran Matematika
                                              • Remaja
                                              • Hipotesis
                                              • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                              • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                              • CPopulasi dan Sampel
                                              • DTeknik Pengumpulan Data
                                              • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                              • FTeknik Analisa Data

                                                ilmu dasar yang dewasa ini telah

                                                berkembang amat pesat baik materi

                                                maupun kegunaannya Sedangkan

                                                Nawangsari (2000) mendefinisikan

                                                mata pelajaran matematika sebagai

                                                suatu bidang ilmu yang membahas ide-

                                                ide hubungan-hubungan struktur-

                                                struktur yang berkaitan dengan konsep

                                                secara abstrak dan berguna dalam

                                                kehidupan sehari-hari Dari kedua

                                                pendapat dari Garis-Garis Besar

                                                Program Pengajaran Sekolah Lanjutan

                                                Tingkat Pertama atau di singkat

                                                dengan GBPP SLTP (dalam

                                                Nawangsari 2001) dan Nawangsari

                                                (2000) dapat ditarik kesimpulan bahwa

                                                matematika merupakan suatu bidang

                                                ilmu yang di dalamnya membahas

                                                mengenai ide-ide hubungan-

                                                hubungan struktur-struktur yang

                                                berkaitan dengan konsep secara

                                                abstrak dan berguna dalam kehidupan

                                                sehari-hari di mana bidang ilmu

                                                tersebut saat ini sudah berkembang

                                                pesat

                                                Berkembangnya bidang ilmu

                                                matematika merupakan sebuah kabar

                                                yang baik untuk kemajuan Negara Di

                                                mana siswa-siswinya akan menjadi

                                                lebih pandai lagi dalam pelajaran

                                                matematika Namun bagi siswa materi

                                                pelajaran matematika merupakan

                                                materi pelajaran yang sulit

                                                (Nawangsari 2000) Bila kesulitan-

                                                kesulitan tersebut tidak dapat

                                                diselesaikan oleh siswa dengan baik

                                                maka akan menimbulkan kecemasan di

                                                dalam diri siswa saat menghadapi

                                                pelajaran matematika

                                                Berdasarkan hasil penelitian

                                                dengan menggunakan Math Anxiety

                                                Quesstionairre (MAQ) yang

                                                dikembangkan oleh Wigfield (dalam

                                                Nawangsari 2000) pada seluruh siswa

                                                siswi Sekolah Lanjutan Tingkat

                                                Pertama Negeri (SLTPN) Surabaya

                                                terdapat reaksi negatif dalam diri

                                                remaja saat menghadapi pelajaran

                                                matematika reaksi yang ditunjukkan

                                                oleh remaja ketika menghadapi

                                                pelajaran matematika adalah rasa tidak

                                                suka kurang percaya diri gelisah

                                                khawatir takut dan frustasi

                                                Kecemasan saat menghadapi

                                                mata pelajaran matematika dapat pula

                                                terjadi pada siswa dan siswi yang

                                                duduk dibangku Sekolah Lanjutan

                                                Tingkat Atas (SLTA) hal ini dapat

                                                dipengaruhi oleh semakin

                                                kompleksnya perhitungan matematika

                                                di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

                                                (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                                                telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                                                Nawangsari 2000) dimana semakin

                                                tinggi tingkat kelas maka semakin

                                                kompleks perhitungan matematikanya

                                                dan bila siswa tidak mampu

                                                memahami perhitungan yang lebih

                                                dasar maka siswa akan cemas pada

                                                pelajaran matematika di tingkatan

                                                kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                                                sering muncul dalam pelajaran

                                                matematika dalam satu kurun waktu

                                                atau dalam satu semester maka akan

                                                dapat mempengaruhi prestasi

                                                akademik matematika siswa

                                                Winkel (dalam Christantie

                                                2007) mengatakan bahwa prestasi

                                                akademik adalah proses belajar yang

                                                dialami oleh siswa menghasilkan

                                                perubahan-perubahan dalam bidang

                                                pengetahuan dan pemahaman dalam

                                                bidang nilai sikap dan keterampilan

                                                Adanya perubahan tersebut tampak

                                                dalam prestasi akademik yang

                                                dihasilkan oleh siswa terhadap

                                                pertanyaan persoalan atau tugas yang

                                                diberikan oleh guru Melalui prestasi

                                                akademik siswa dapat mengetahui

                                                kemajuan-kemajuan yang telah

                                                dicapainya dalam belajar Menurut

                                                Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                                                (1996) hal-hal yang dapat

                                                mempengaruhi prestasi akademik

                                                siswa adalah faktor internal seperti

                                                kesehatan badan dan faktor eksternal

                                                seperti sarana dan prasarana sekolah

                                                Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                                                diberikan penilaian salah satunya

                                                adalah prestasi akademik matematika

                                                Prestasi akademik matematika

                                                siswa di Indonesia saat ini sangat

                                                menurun hal ini sesuai dengan

                                                penelitian yang dilakukan oleh Third

                                                International Mathematics and

                                                Science Study (TIMSS) pada tahun

                                                1999 terhadap siswa tingkat delapan

                                                tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                                                Pertama (SLTP) di mana Negara

                                                Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                                                salah satu Negara yang prestasi

                                                matematika siswanya menduduki

                                                posisi yang rendah (Setyono 2005)

                                                Rendahnya prestasi tersebut

                                                dikarenakan oleh kurangnya

                                                pemahaman siswa terhadap konsep

                                                matematika (Arjuna 1999) Bila

                                                kondisi tersebut terus berlanjut maka

                                                akan menimbulkan kecemasan siswa

                                                dalam menghadapi pelajaran

                                                matematika di mana secara tidak

                                                langsung dapat juga mempengaruhi

                                                prestasi akademik matematika siswa

                                                Melihat adanya faktor-faktor

                                                yang mempengaruhi kecemasan

                                                sebagaimana yang telah diungkapkan

                                                di atas maka dapat dilihat bahwa

                                                kecemasan siswa dalam menghadapi

                                                pelajaran matematika dapat

                                                mempengaruhi prestasi akademik

                                                matematika siswa Hal ini terlihat dari

                                                dua faktor yang menyebabkan

                                                kecemasan yaitu keadaan diri individu

                                                dan keadaan lingkungan di mana bila

                                                faktor-faktor tersebut sering muncul

                                                pada saat siswa menghadapi pelajaran

                                                matematika maka hal ini dapat

                                                mengangu kegiatan siswa dalam

                                                belajar matematika siswa pun akan

                                                merasa kurang percaya pada

                                                kemampuannya dalam pelajaran

                                                matematika Bila hal ini terjadi dalam

                                                satu semester maka akan dapat

                                                berpengaruh terhadap prestasi

                                                akademik matematika siswa Faktor-

                                                faktor yang dapat mempengaruhi

                                                prestasi akademik yaitu faktor internal

                                                seperti kesehatan badan dan faktor

                                                eksternal seperti sarana dan prasarana

                                                sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                                                sering muncul pada siswa dalam

                                                menghadapi pelajaran matematika

                                                maka dapat mempengaruhi prestasi

                                                akademik matematika siswa di mana

                                                semakin tingginya kecemasan dalam

                                                menghadapi pelajaran matematika

                                                maka semakin rendah prestasi

                                                akademik matematika siswa

                                                Hal ini sesuai dengan penelitian

                                                yang dilakukan oleh Nawangsari

                                                (2000) di mana siswa yang mengalami

                                                kecemasan pada pelajaran matematika

                                                akan mempengaruhi prestasi akademik

                                                matematika siswa hal ini dipengaruhi

                                                oleh materi pelajaran yang dianggap

                                                sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                                                kelas yang kurang memadai dan cara

                                                mengajar guru yang sulit dipahami

                                                oleh siswa Sehingga saat siswa

                                                menghadapi pelajaran matematika

                                                siswa akan mengalami kecemasan dan

                                                bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                                                waktu maka akan mempengaruhi

                                                prestasi akademik matematika siswa

                                                Senada dengan penelitian

                                                Nawangsari (2000) penelitian yang

                                                dilakukan oleh Sarason (dalam

                                                Nawangsari 2000) terhadap 700

                                                siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                                                tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                                                negatif antara skor kecemasan pada

                                                pelajaran matematika dengan prestasi

                                                akademik matematika siswa di mana

                                                korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                                                semakin rendah tingkat kecemasan

                                                siswa SLTP pada pelajaran matematika

                                                akan semakin tinggi prestasi akademik

                                                matematika atau semakin tinggi tingkat

                                                kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                                                matematika akan semakin rendah

                                                prestasi akademik matematika

                                                Hipotesis

                                                Dari beberapa penjelasan yang

                                                telah dikemukakan oleh para ahli di

                                                atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                                                hubungan yang negatif antara

                                                kecemasan dalam menghadapi mata

                                                pelajaran matematika dengan prestasi

                                                akademik matematika pada remaja

                                                dimana semakin tinggi tingkat

                                                kecemasan remaja dalam menghadapi

                                                mata pelajaran matematika maka

                                                semakin rendah prestasi akademik

                                                matematika pada remaja

                                                BAB III

                                                METODOLOGI PENELITIAN

                                                A Identifikasi Variabel-Vari-

                                                abel Penelitian

                                                VariabelPrediktor Kecemasan

                                                Menghadapi Mata Pelajaran

                                                Matematika

                                                Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                                                Matematika

                                                B Definisi Operasional Vari-

                                                abel Penelitian

                                                1 Kecemasan Menghadapi Mata

                                                Pelajaran Matematika Suatu

                                                bentuk ungkapan perasaan cemas

                                                yang dipengaruhi faktor

                                                psikologis dan faktor fisiologis

                                                yang sering dialami oleh setiap

                                                individu dalam kehidupan sehari-

                                                hari dalam hal-hal yang berkaitan

                                                dengan konsep-konsep abstrak

                                                struktur-struktur atau segala

                                                sesuatu yang berhubungan dengan

                                                pembahasan tentang matematika

                                                Alat yang digunakan untuk

                                                mengukur kecemasan dalam

                                                menghadapi mata pelajaran

                                                matematika adalah Skala

                                                Kecemasan yang didapatkan dari

                                                gejala-gejala kecemasan yang

                                                dikemukakan oleh Dacey di mana

                                                gejala-gejala kecemasan tersebut

                                                di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                                                komponen psikologis komponen

                                                fisiologis dan komponen sosial

                                                2 Prestasi Akademik Matematika

                                                Suatu pengukuran yang bertujuan

                                                untuk menilai sebuah hasil dari

                                                proses belajar matematika yang

                                                dilakukan oleh remaja dalam satu

                                                kurun waktu tertentu untuk melihat

                                                pemahaman remaja mengenai

                                                konsep-konsep abstrak simbol-

                                                simbol yang telah diberikan oleh

                                                para pendidik Alat yang

                                                digunakan untuk mengukur

                                                prestasi akademik matematika

                                                remaja adalah dengan melihat nilai

                                                rapor remaja yang dihasilkan pada

                                                akhir semester

                                                C Populasi dan Sampel

                                                Popolasi dan sampel yang

                                                digunakan dalam pengambilan data

                                                adalah dengan menggunakan

                                                Purposive Sampling di mana teknik

                                                Purposive Sampling ini adalah teknik

                                                penentuan sampling yang digunakan

                                                peneliti jika peneliti mempunyai

                                                pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                                                dalam pengambilan sampelnya atau

                                                penentuan sample untuk tujuan tertentu

                                                (Riduwan 2008) Populasi yang

                                                digunakan dalam peneltian ini adalah

                                                para siswa dan siswi kelas XI pada

                                                Sekolah Menengah Umum Negeri

                                                (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                                                Pengambilan populasi siswa dan siswi

                                                kelas XI dilakukan karena ingin

                                                melihat tingkat kecemasan pada siswa

                                                dan siswi kelas XI sebelum

                                                mendapatkan perhitungan matematika

                                                yang terlalu kompleks dikelas

                                                berikutnya Hal ini seperti yang telah

                                                dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                                                Nawangsari 2000) dimana semakin

                                                tinggi tingkat kelas maka semakin

                                                kompleks perhitungan matematikanya

                                                dan bila siswa tidak mampu

                                                memahami perhitungan yang lebih

                                                dasar maka siswa akan cemas pada

                                                pelajaran matematika ditingkatan kelas

                                                berikutnya Sampel yang digunakan

                                                pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                                                D Teknik Pengumpulan Data

                                                Teknik Pengumpulan data yang

                                                digunakan dalam mengukur tingkat

                                                kecemasan siswa dalam menghadapi

                                                mata pelajaran matematika adalah

                                                dengan menggunakan metode

                                                kuesioner tertutup dengan memberikan

                                                tanda checklist Kuesioner tertutup

                                                dengan tanda checklist ini adalah suatu

                                                daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                                                yang akan diukur (Riduwan 2008)

                                                Pengukuran prestasi akademik

                                                matematika dilakukan dengan melihat

                                                nilai rapor siswa dan siswi pada

                                                pelajaran matematika

                                                1 Skala Kecemasan

                                                Skala kecemasan yang

                                                digunakan dalam penelitian ini di

                                                peroleh dari komponen-komponen

                                                kecemasan yang di kemukakan

                                                oleh Dacey (2000) yaitu

                                                komponen psikologis komponen

                                                fisiologis dan komponen sosial

                                                Komponen-komponen inilah yang

                                                akan dijadikan acuan atau dasar

                                                pengukuran dalam penelitian ini

                                                yang selanjutnya akan

                                                dikembangkan menjadi item-item

                                                yang akan diberikan kepada

                                                responden untuk dijawab oleh

                                                responden

                                                Tabel 1

                                                Distribusi item Skala kecemasan

                                                N

                                                o

                                                Kom

                                                pone

                                                n

                                                Komponen

                                                Favorabe

                                                l

                                                Unfav

                                                orabel

                                                To

                                                tal

                                                1 Kom

                                                pone

                                                n

                                                Psiko

                                                logis

                                                12345

                                                67

                                                8910

                                                3132

                                                3334

                                                3536

                                                3738

                                                3940

                                                20

                                                2 Kom

                                                pone

                                                n

                                                Fisiol

                                                ogis

                                                111213

                                                141516

                                                171819

                                                20

                                                4142

                                                4344

                                                4546

                                                4748

                                                4950

                                                20

                                                3 Kom

                                                pone

                                                n

                                                Sosia

                                                l

                                                212223

                                                2425

                                                262728

                                                2930

                                                5152

                                                5354

                                                5556

                                                5758

                                                5960

                                                20

                                                Total 30 30 60

                                                2 Prestasi Akademik

                                                Prestasi akademik di peroleh

                                                dengan menggunakan nilai raport

                                                terakhir pada pelajaran

                                                matematika

                                                E Validitas dan Reliabilitas

                                                Alat Pengumpulan Data

                                                Pada penelitian ini digunakan

                                                validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                                                untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                                                pengumpulan data

                                                1 Validitas

                                                Menurut Azwar (1997)

                                                validitas adalah sejauh mana

                                                ketepatan dan kecermatan suatu

                                                instrument pengukur (alat tes)

                                                dalam melakukan fungsi ukurnya

                                                Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                                tes tersebut menjalankan fungsi

                                                ukurnya atau memberikan hasil

                                                ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                                dengan maksud yang dikenakan

                                                dalam tes tersebut Cara

                                                mendapatkan validitas dengan

                                                menggunakan teknik total korelasi

                                                item (korelasi product-moment)

                                                Untuk batasan validitas item yang

                                                digunakan dalam penelitian ini

                                                ditentukan oleh peneliti dengan

                                                koefisien validitas sebesar ge 03

                                                (Azwar 2008)

                                                2 Reliabilitas

                                                Menurut Azwar (1997)

                                                reliabilitas adalah pengukuran

                                                terhadap suatu alat tes di mana

                                                hasil ukurnya dapat terpercaya

                                                sehingga bila alat tes tersebut

                                                digunakan dalam beberapa kali

                                                pengukuran akan menghasilkan

                                                nilai yang relatif sama Cara

                                                mendapatkan reliabilitas dengan

                                                menggunakan teknik Alpha

                                                Cronbach

                                                Pada penelitian ini batas

                                                koefisien realibilitas yang akan

                                                digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                                ini sesuai dengan yang

                                                dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                                F Teknik Analisa Data

                                                Pada penelitian ini teknik

                                                analisis data yang digunakan adalah

                                                Product Moment Correlation Coeffient

                                                Pearson di mana data yang akan di

                                                analisis adalah data yang di peroleh

                                                dari skala kecemasan dalam

                                                menghadapi mata pelajaran

                                                matematika dikorelasikan dengan data

                                                nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                                matematika

                                                BAB IV

                                                PELAKSANAAN DAN HASIL

                                                PENELITIAN

                                                A Persiapan Penelitian

                                                Sebelum penelitian ini

                                                dimulai awalnya peneliti

                                                melakukan persiapan

                                                administrasi yang berupa

                                                surat keterangan permohonan

                                                izin dari pihak kampus

                                                (Universitas Gunadarma)

                                                untuk melakukan penelitian

                                                ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                setelah itu peneliti

                                                menggandakan kuesioner

                                                tertutup dari skala kecemasan

                                                sebanyak 100 kuesioner

                                                kuesioner atau skala

                                                kecemasan ini berjumlah 60

                                                item yang terdiri dari 30 item

                                                favorable dan 30 item

                                                unfavorable

                                                Subjek yang digunakan

                                                dalam penelitian ini adalah

                                                siswa dan siswi SMU yang

                                                berada di kelas XI atau kelas

                                                2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                Dalam penelitian ini peneliti

                                                mengambil sampel sebanyak

                                                3 kelas dan jumlah sampel

                                                sebanyak 100 siswa-siswi di

                                                mana 1 kelas berasal dari

                                                kelas unggulan atau kelas XI

                                                IPA 1 dan dua kelas lagi

                                                berasal dari kelas yang tidak

                                                diunggulkan atau kelas

                                                reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                                dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                                mendapatkan subjek ini

                                                peneliti bekerjasama dengan

                                                segenap pihak sekolah dari

                                                SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                yang berhubungan dengan

                                                bagian kesiswaan dan guru-

                                                guru BP yang menangani ke

                                                tiga kelas tersebut

                                                B Pelaksanaan Penelitian

                                                Pada penelitian ini

                                                peneliti melaksanakan try out

                                                terpakai yaitu data diperoleh

                                                dengan try out sekaligus

                                                digunakan sebagai data dalam

                                                penelitian Pengambilan data

                                                dilakukan pada tanggal 13

                                                Oktober 2009 untuk

                                                penyebaran kuesioner atau

                                                skala kecemasan yang

                                                berjumlah 100 angket yang

                                                terdiri dari 60 item Pada 14-

                                                19 Oktober 2009 untuk

                                                mengambil fotocopy raport

                                                yang masih berada di siswa

                                                dan siswi Pengambilan

                                                fotocopy raport dilakukan

                                                dalam rentang waktu 5 hari

                                                disebabkan peneliti

                                                mengalami kesulitan dalam

                                                meminta fotocopy raport

                                                kepada siswa dan siswi

                                                SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                Proses pengambilan data

                                                pada tanggal 13 Oktober

                                                2009 dilakukan pada pukul

                                                1000 sampai dengan pukul

                                                1200 Proses pengambilan

                                                data pertama dilakukan di

                                                kelas XI IPA 1 kemudian

                                                dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                                dan setelah itu dilanjutkan di

                                                kelas XI IPS 2

                                                Jumlah keseluruhan

                                                subjek dalam penelitian ini

                                                adalah berjumlah 100 siswa-

                                                siswi 30 siswa-siswi berasal

                                                dari kelas XI IPA 1 40

                                                siswa-siswi berasal dari kelas

                                                XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                                berasal dari kelas XI IPS 2

                                                Penelitian ini mengalami

                                                hambatan hambatan yang

                                                dimaksud adalah peneliti

                                                menyebarkan angket

                                                sebanyak 100 namun data

                                                yang dapat peneliti olah

                                                hanya 84 data dan 16 data

                                                yang lain tidak dapat diolah

                                                karena subjek tidak mengisi

                                                angket yang telah peneliti

                                                berikan Sehingga penelitian

                                                ini hanya terdiri dari 84

                                                subjek

                                                C Hasil Penelitian

                                                1 Deskripsi Subjek

                                                Penelitian

                                                a Jenis Kelamin

                                                Subjek dalam

                                                penelitian ini terdiri

                                                dari 46 subjek pria

                                                dengan presentase

                                                5476 dan 38 subjek

                                                wanita dengan

                                                presentase 4524

                                                Dapat dilihat

                                                rinciannya pada tabel

                                                berikut ini

                                                Tabel 2

                                                Distribusi Subjek

                                                Berdasarkan Jenis

                                                Kelamin

                                                No Jenis

                                                Kelamin

                                                Jumlah Presentase

                                                ()

                                                1 Pria 46 5476

                                                2 Wanita 38 4524

                                                b Usia

                                                Subjek dalam

                                                penelitian ini terdiri

                                                dari 14 subjek yang

                                                berusia 15 tahun

                                                dengan presentase

                                                1666 64 subjek

                                                yang berusia 16 tahun

                                                dengan presentase

                                                7619 dan 6 subjek

                                                yang berusia 17 tahun

                                                dengan presentase

                                                715 Dapat dilihat

                                                rinciannya pada tabel

                                                berikut ini

                                                Tabel 3

                                                Distribusi Subjek

                                                Berdasarkan Usia

                                                No Usia Jumlah Presentase

                                                ()

                                                1 15

                                                tahun

                                                14 1666

                                                2 16

                                                tahun

                                                64 7619

                                                3 17

                                                tahun

                                                6 715

                                                c Kelas

                                                Subjek dalam

                                                penelitian ini terdiri

                                                dari 30 subjek dari

                                                kelas XI IPA dengan

                                                presentase 3571

                                                dan 54 subjek untuk

                                                kelas XI IPS dengan

                                                presentase 6429

                                                Dapat dilihat

                                                rinciannya pada tabel

                                                berikut ini

                                                Tabel 4

                                                Distribusi Subjek

                                                Berdasarkan Kelas

                                                No Kelas Jumlah Presentase

                                                ()

                                                1 XI

                                                IPA

                                                30 3571

                                                2 XI

                                                IPS

                                                54 6429

                                                2 Hasil Pengukuran Mean

                                                Skala Kecemasan dengan

                                                Jenis Kelamin Usia dan

                                                Kelas

                                                a Hasil Pengukuran

                                                Mean Skala

                                                Kecemasan dengan

                                                Jenis Kelamin

                                                Tabel 5

                                                Hasil pengukuran

                                                Mean Skala

                                                Kecemasan dengan

                                                Jenis Kelamin

                                                No Jenis

                                                Kelamin

                                                Jumlah

                                                Kecemasan

                                                1 Pria 46

                                                2 Wanita 38

                                                Berdasarkan

                                                data di atas diketahui

                                                bahwa mean

                                                kecemasan pada pria

                                                lebih tinggi dari pada

                                                wanita hal ini

                                                ditunjukkan dengan

                                                skor7663 untuk pria

                                                dan 7555 untuk

                                                wanita

                                                b Hasil Pengukuran

                                                Mean Skala

                                                Kecemasan dengan

                                                Usia

                                                Tabel 6

                                                Hasil pengukuran

                                                Mean Skala

                                                Kecemasan dengan

                                                Usia

                                                Berdasarkan data

                                                di atas diketahui

                                                bahwa mean

                                                kecemasan yang

                                                tertinggi terletak pada

                                                usia 17 tahun dengan

                                                skor 8567 kemudian

                                                di susul oleh usia 15

                                                tahun dengan skor

                                                8543 dan yang

                                                terendah terletak pada

                                                usia 16 tahun dengan

                                                skor 8144

                                                c Hasil Pengukuran

                                                Mean Skala

                                                Kecemasan dengan

                                                Kelas

                                                Tabel 7

                                                Hasil pengukuran

                                                Mean Skala

                                                Kecemasan dengan

                                                Kelas

                                                No Kelas Jumlah Mean

                                                Skala

                                                No Usia Jumlah Mean

                                                Skala

                                                Kecemasan

                                                1 15

                                                tahun

                                                14 8543

                                                2 16

                                                tahun

                                                64 8144

                                                3 17

                                                tahun

                                                6 8567

                                                Kecemasan

                                                1 XI

                                                IPA

                                                30

                                                2 XI

                                                IPS

                                                54

                                                Berdasarkan data

                                                di atas diketahui

                                                bahwa mean

                                                kecemasan yang

                                                tertinggi berada pada

                                                kelas XI IPS dengan

                                                skor 7796 dan yang

                                                terendah berada pada

                                                kelas XI IPA dengan

                                                skor 7287

                                                3 Hasil Uji Validitas dan

                                                Realibilitas Skala

                                                Kecemasan

                                                a Uji Validitas

                                                Menurut Azwar

                                                (2008) validitas item

                                                dapat dianggap

                                                memuaskan apabila

                                                koefisien validitasnya

                                                sebesar ge 03

                                                Berdasarkan hasil uji

                                                coba pada skala

                                                kecemasan yang

                                                berjumlah 60 item

                                                dihasilkan 36 item

                                                yang valid Validitas

                                                item dalam penelitian

                                                ini untuk skala

                                                kecemasan bergerak

                                                dari 0301 sampai

                                                dengan 0538

                                                Distribusi item yang

                                                valid dapat di lihat

                                                dari tabel berikut ini

                                                Tabel 8

                                                Distribusi item

                                                valid Skala

                                                Kecemasan

                                                No Komponen

                                                Nomor Item

                                                Favorabel

                                                1 Komponen

                                                Psikologis

                                                1234567

                                                8910

                                                2 Komponen

                                                Fisiologis

                                                111213141516

                                                17181920

                                                3 Komponen

                                                Sosial

                                                2122232425

                                                2627282930

                                                Total

                                                Keterangan

                                                item yang tidak valid

                                                b Uji Realibilitas

                                                Uji realibilitas

                                                dilakukan bertujuan

                                                untuk mengetahui

                                                konsistensi alat ukur

                                                Teknik yang

                                                digunakan untuk

                                                mendapatkan

                                                konsistensi dari alat

                                                ukur yaitu teknik

                                                Alpha Cronbach

                                                Dalam penelitian ini

                                                batas koefisien

                                                reliabilitas yang

                                                digunakan adalah ge

                                                07 Hal ini sesuai

                                                dengan pendapat dari

                                                Azwar (2008)

                                                Hasil uji realibiltas

                                                untuk skala

                                                kecemasan di peroleh

                                                nilai realibitas sebesar

                                                0824 Hal ini terlihat

                                                pada tabel di bawah

                                                ini

                                                Tabel 9

                                                Realibilitas Skala

                                                Kecemasan

                                                Reliability

                                                Statistics

                                                4 Hasil Uji Normalitas dan

                                                Linearitas Uji Asumsi

                                                a Uji Normalitas

                                                Untuk melihat

                                                sebaran skor dalam uji

                                                normalitas dari skala

                                                kecemasan dapat

                                                dilihat pada uji

                                                Kolmogorov-Smirnov

                                                Berdasarkan hasil uji

                                                normalitas pada skala

                                                kecemasan diketahui

                                                nilai statistiknya

                                                sebesar 091 dengan

                                                signifikansi sebesar

                                                Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                                0084 (p gt 005) Hal

                                                ini menunjukkan

                                                distribusi skor skala

                                                kecemasan pada

                                                subjek penelitian

                                                adalah normal tetapi

                                                prestasi akademik

                                                matematika nilai

                                                statistiknya 0198

                                                dengan signifikansi

                                                sebesar 0000 (p lt

                                                005) yang berarti

                                                tidak normal

                                                Distribusi skor skala

                                                kecemasan terlihat

                                                pada tabel berikut ini

                                                Tabel 10

                                                Hasil Uji

                                                Normalitas Skala

                                                Kecemasan

                                                T

                                                ests of Normality

                                                Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                                091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                                a Lilliefors Significance Correction

                                                b Uji Linieritas

                                                Tabel 11

                                                Hasil Uji Linieritas

                                                Skala Kecemasan

                                                dan Prestasi

                                                Akademik

                                                Matematika

                                                ANOVAb

                                                96932 1 96932 4204 044a

                                                1890628 82 230561987560 83

                                                RegressionResidualTotal

                                                Model1

                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                                Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                                Berdasarkan hasil

                                                uji linieritas diperoleh

                                                signifikansi sebesar

                                                0044 (p lt 005) Hal

                                                ini menunjukkan

                                                bahwa hubungan

                                                antara skala

                                                kecemasan dengan

                                                prestasi akademik

                                                yaitu linier

                                                5 Analisis Data Uji

                                                Hipotesis

                                                Berdasarkan hasil uji

                                                normalitas dan linieritas

                                                diketahui bahwa bahwa

                                                skala kecemasan normal

                                                tetapi prestasi akademik

                                                matematika tidak normal

                                                sedangkan linieritasnya

                                                adalah linier Oleh karena

                                                itu untuk analisis korelasi

                                                dapat menggunakan

                                                analisis statistik

                                                parametrik dengan teknik

                                                korelasi product moment

                                                Pearson

                                                Berdasarkan analisis

                                                data yang dilakukan

                                                dengan menggunakan

                                                teknik korelasi Pearson

                                                (1-tailed) diketahui nilai

                                                koefisien korelasi sebesar

                                                r = - 0221 dengan taraf

                                                signifikansi sebesar 0022

                                                (p lt 005) Hal ini dapat

                                                dilihat pada tabel berikut

                                                ini

                                                Tabel 12

                                                Uji Hipotesis

                                                Correlations

                                                1 -221022

                                                84 84-221 1022

                                                84 84

                                                Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                Skala Kecemasan

                                                Prestasi AkademikMatematika

                                                SkalaKecemasan

                                                PrestasiAkademik

                                                Matematika

                                                Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                Hasil tersebut

                                                menunjukkan bahwa

                                                hipotesis penelitian ini

                                                diterima artinya terdapat

                                                hubungan negatif yang

                                                signifikan antara

                                                kecemasan dalam

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                dengan prestasi akademik

                                                matematika pada remaja

                                                dimana semakin tinggi

                                                tingkat kecemasan remaja

                                                dalam menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                maka semakin rendah

                                                prestasi akademik

                                                matematika pada remaja

                                                6 Hasil Perhitungan Mean

                                                Empirik dan Mean

                                                Hipotetik

                                                Hasil perhitungan dari

                                                perbandingan antara

                                                mean empirik dengan

                                                mean hipotetik antara

                                                kecemasan dalam

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika dan

                                                prestasi akademik

                                                matematika terlihat

                                                bahwa kecemasan siswa

                                                dalam menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                berada pada kategori

                                                sedang Hal ini dapat

                                                dilihat pada tabel berikut

                                                ini

                                                Tabel 13

                                                Hasil Perhitungan

                                                Mean Empirik dan

                                                Mean Hipotetik Skala

                                                Kecemasan

                                                Variabel Mean

                                                Empirik

                                                Mean

                                                Hipotetik

                                                Standar

                                                Deviasi

                                                Skala

                                                Kecemasan

                                                7614 90 18

                                                Dibawah ini

                                                merupakan deskripsi

                                                untuk lebih mengetahui

                                                gambaran kecemasan

                                                dalam menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                dengan klasifikasi sangat

                                                rendah rendah sedang

                                                tinggi dan sangat tinggi

                                                yang dapat diketahui

                                                dengan cara perhitungan

                                                sebagai berikut

                                                Jumlah aitem yang

                                                valid pada skala

                                                kecemasan sebanyak 36

                                                item dengan

                                                menggunakan kategori

                                                nilai dari 1 sampai

                                                dengan 4 Ini berarti nilai

                                                skala terkecil berjumlah 1

                                                dan yang terbesar

                                                berjumlah 4 Jarak

                                                minimum adalah nilai

                                                terkecil dikalikan dengan

                                                jumlah item yang valid (1

                                                x 36 = 36) dan jarak

                                                maksimum adalah nilai

                                                terbesar dikalikan dengan

                                                jumlah item yang valid (4

                                                x 36 = 144) Untuk

                                                mendapatkan nilai jarak

                                                sebaran yaitu dengan cara

                                                mengurangi jarak

                                                maksimum dengan jarak

                                                minimum (144 ndash 36 =

                                                108)

                                                Standar Deviasi (δ)

                                                didapatkan dengan cara

                                                membagi nilai jarak

                                                sebaran dengan 6 atau

                                                nilai jarak sebaran 6 =

                                                (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                didapat dari kurva

                                                distribusi normal yang

                                                terbagi atas 6 wilayah 3

                                                daerah positif (+) dan 3

                                                daerah negatif (-) Setelah

                                                mendapatkan nilai standar

                                                deviasi (δ) kemudian

                                                langsung mencari nilai

                                                Mean Hipotetik (micro)

                                                dengan cara mengalihkan

                                                nilai tengah skala dengan

                                                cara mengalikan nilai

                                                tengah skala dengan

                                                jumlah item yang valid

                                                (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                didapatkan dari nilai

                                                tengah dari kategori nilai

                                                minimum (1) sampai

                                                dengan kategori nilai

                                                maksimum (4)

                                                Berikut ini adalah

                                                pengelompokkan skala

                                                kecemasan yang

                                                diperoleh dengan cara

                                                menghitung

                                                Sangat Rendah =

                                                ME lt MH ndash 2SD

                                                =

                                                ME lt 90 -2 (18)

                                                =

                                                ME lt 54

                                                Rendah =

                                                MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                1SD

                                                =

                                                90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                =

                                                54 le ME lt 72

                                                Rata-rata =

                                                MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                1SD

                                                =

                                                90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                =

                                                72 le ME lt 108

                                                Tinggi = MH +

                                                1SD le ME lt MH + 2SD

                                                =

                                                90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                =

                                                108 le ME lt 126

                                                Sangat Tinggi = ME ge

                                                MH + 2SD

                                                =

                                                ME ge 90 + 36

                                                =

                                                ME ge 126

                                                Tabel 14

                                                Pengelompokkan Skala

                                                Kecemasan (Azwar

                                                2008)

                                                Keterangan

                                                1 ME Mean

                                                Empirik

                                                ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                2 MH Mean

                                                Hipotetik

                                                3 SD Standar

                                                Deviasi

                                                Dibawah ini

                                                merupakan penggolongan

                                                subjek penelitian yang

                                                digambarkan pada kurva

                                                berikut

                                                Gambar 1

                                                Kurva Distribusi

                                                Normal Kecemasan

                                                dalam menghadapi

                                                Mata Pelajaran

                                                Matematika

                                                Berdasarkan kurva

                                                distribusi normal diatas

                                                diketahui bahwa rata-rata

                                                kecemasan remaja dalam

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                berada pada taraf sedang

                                                atau rata-rata

                                                D Pembahasan

                                                Penelitian ini

                                                bertujuan untuk menguji

                                                hipotesis yang berbunyi

                                                terdapat hubungan yang

                                                negatif antara kecemasan

                                                dalam menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                dengan prestasi akademik

                                                matematika pada remaja

                                                Berdasarkan hasil

                                                pengujian hipotesis pada

                                                penelitian ini hasil

                                                tersebut menunjukkan

                                                bahwa hipotesis diterima

                                                Hal ini berarti bahwa

                                                terdapat hubungan negatif

                                                yang signifikan antara

                                                kecemasan dalam

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                dengan prestasi akademik -2SD

                                                -1SD

                                                MH

                                                +1SD

                                                +2SD54 72 90 10

                                                8126

                                                Sangat Rendah

                                                Rendah

                                                Sedang

                                                Tinggi

                                                Sangat Tinggi

                                                7614

                                                matematika pada remaja

                                                dimana semakin tinggi

                                                tingkat kecemasan remaja

                                                dalam menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                maka semakin rendah

                                                prestasi akademik

                                                matematika pada remaja

                                                Menurut Nawangsari

                                                (2000) kecemasan adalah

                                                suatu kondisi yang tidak

                                                menyenangkan meliputi

                                                rasa takut rasa tegang

                                                khawatir bingung tidak

                                                suka yang sifatnya

                                                subjektif dan timbul

                                                karena adanya perasaan

                                                tidak aman terhadap

                                                bahaya yang diduga akan

                                                terjadi Kecemasan bisa

                                                terjadi dalam berbagai

                                                macam kondisi ketika

                                                kecemasan ini terjadi

                                                pada saat individu sedang

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                maka secara jelas

                                                individu tersebut akan

                                                memiliki perasaan tidak

                                                aman saat menghadapi

                                                mata pelajaran

                                                matematika

                                                Hal ini terlihat dalam

                                                penelitian ini dimana

                                                hasil mean empirik skala

                                                kcemasan dalam

                                                penelitian ini yaitu 7614

                                                berada pada posisi rata-

                                                rata Hasil ini

                                                menunjukkan bahwa

                                                terdapat kecemasan yang

                                                dialami oleh siswa dan

                                                siswi kelas XI di Sekolah

                                                Menengah Umum Negeri

                                                (SMUN) 1 Babelan

                                                Bekasi saat menghadapi

                                                mata pelajaran

                                                matematika

                                                Kecemasan siswa

                                                dan siswi dalam

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                dipengaruhi oleh

                                                beberapa faktor

                                                Berdasarkan gabungan

                                                dari pendapat Jersild dari

                                                Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                meneliti tentang sifat

                                                alamiah yang dimiliki

                                                oleh setiap individu)

                                                Freud dari Ahli

                                                Psikoanalisis Calvin S

                                                Hall dari Ahli Kultural

                                                dan Mowrer dari Ahli

                                                Teori Belajar (dalam

                                                Soeharjono 1988) faktor

                                                yang mempengaruhi

                                                remaja menjadi cemas

                                                yaitu faktor Mikrokosmos

                                                (keadaan diri individu)

                                                seperti keadaan biologi

                                                individu seperti jenis

                                                kelamin dan dapat pula

                                                dipengaruhi oleh

                                                perkembangan individu

                                                yang dapat dilihat dari

                                                usia individu dan faktor

                                                Makrokosmos (keadaan

                                                lingkungan) seperti

                                                lingkungan kelas

                                                Hal ini terlihat dari

                                                hasil data yang diperoleh

                                                dalam penelitian ini

                                                berdasarkan hasil data

                                                yang didapatkan

                                                kecemasan dapat

                                                dipengaruhi oleh jenis

                                                kelamin usia dan kelas

                                                Andi (2007) mengatakan

                                                bahwa dalam belajar

                                                matematika diperlukan

                                                rasa ingin tahu perhatian

                                                dan minat dalam

                                                mempelajari matematika

                                                serta sikap ulet dan

                                                percaya diri dalam

                                                pemecahan masalah

                                                Menurut Tapia

                                                (1996) kecemasan

                                                terhadap pelajaran

                                                matematika berhubungan

                                                dengan jenis kelamin

                                                dimana faktor yang

                                                mempengaruhi

                                                kecemasan adalah rasa

                                                percaya diri minat

                                                terhadap pelajaran

                                                matematika dan motivasi

                                                Tapia menerangkan lebih

                                                lanjut bahwa rasa percaya

                                                diri minat terhadap

                                                pelajaran matematika dan

                                                motivasi pada pria lebih

                                                rendah dibandingkan

                                                dengan wanita sehingga

                                                pria lebih cemas dalam

                                                pelajaran matematika

                                                Hal ini dijelaskan

                                                lebih lanjut dari hasil

                                                penelitian Nawangsari

                                                (2001) diperoleh data

                                                bahwa siswa pria lebih

                                                cemas terhadap

                                                matematika dibandingkan

                                                siswa wanita

                                                Hal di atas juga

                                                terlihat pada hasil

                                                penelitian ini di mana

                                                jenis kelamin subjek pria

                                                lebih tinggi tingkat

                                                kecemasannya

                                                dibandingkan dengan

                                                subjek wanita ini terlihat

                                                dari skor mean

                                                kecemasan 7663 pada

                                                pria dan 7555 pada

                                                wanita

                                                Berdasarkan

                                                pengamatan yang

                                                dilakukan oleh Riyanto

                                                (2009) di mana kelas IPS

                                                lebih banyak mengalami

                                                kesulitan dalam

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika jika

                                                dibandingkan dengan

                                                kelas IPA karena untuk

                                                memahami mata

                                                pelajaran matematika

                                                dibutuhkan pemahaman

                                                yang mendalam dan

                                                latihan yang berulang kali

                                                untuk memperoleh hasil

                                                yang baik sedangkan

                                                materi yang banyak

                                                diberikan di kelas IPS

                                                adalah materi yang

                                                menggunakan metode

                                                menghafal Hal ini lah

                                                yang menyebabkan kelas

                                                IPS lebih cemas bila

                                                dibandingkan dengan

                                                kelas IPA Hal ini sesuai

                                                dengan hasil penelitian ini

                                                terhadap

                                                pengelompokkan kelas di

                                                mana diperoleh hasil

                                                mean kecemasan yang

                                                tertinggi berada pada

                                                kelas XI IPS dengan skor

                                                7796 yang berarti bahwa

                                                dalam menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                siswa kelas XI IPS lebih

                                                cemas jika dibandingkan

                                                dengan siswa XI IPA

                                                Selanjutnya

                                                berdasarkan

                                                pengelompokkan usia

                                                terlihat dari hasil

                                                penelitian yang dilakukan

                                                oleh Pearson (dalam

                                                Soeharjono 1988) pada

                                                100 orang anak yang

                                                berusia 5 ndash 18 tahun

                                                ternyata anak yang

                                                berusia diatas 12 tahun

                                                lebih menunjukkan rasa

                                                cemas akan di caci maki

                                                atau dibuat malu karena

                                                tidak dapat melakukan

                                                sesuatu dengan baik dan

                                                benar disamping itu

                                                dipengaruhi pula oleh

                                                jumlah terkecil dari

                                                subjek yang menduduki

                                                suatu kelompok usia atau

                                                jumlah terkecil dari

                                                keberadaan subjek yang

                                                menduduki kelompok

                                                usia tertentu

                                                Hasil penelitian

                                                diatas terlihat pula dalam

                                                penelitian ini di mana

                                                diperoleh hasil mean

                                                kecemasan yang tertinggi

                                                terletak pada usia 17

                                                tahun dengan jumlah 6

                                                subjek diperoleh skor

                                                mean 8567 kemudian di

                                                susul oleh usia 15 tahun

                                                dengan jumlah 14 subjek

                                                diperoleh skor mean

                                                8543 dan yang terendah

                                                terletak pada usia 16

                                                tahun dengan jumlah 64

                                                subjek skor mean 8144

                                                hasil penelitian ini

                                                menunjukkan bahwa

                                                kecemasan subjek dalam

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                dapat terlihat dari

                                                banyaknya jumlah subjek

                                                Di mana semakin banyak

                                                subjek yang berada dalam

                                                suatu populasi maka

                                                semakin rendah tingkat

                                                kecemasannya

                                                Bila kecemasan

                                                dalam menghadapi

                                                matematika terjadi dalam

                                                satu kurun waktu tertentu

                                                atau satu semester secara

                                                tidak langsung akan

                                                mempengaruhi prestasi

                                                akademik matematika

                                                siswa dan siswi tersebut

                                                Hal ini terlihat pada

                                                data yang dihasilkan

                                                dalam penelitian ini

                                                dimana ada korelasi

                                                negatif antara kecemasan

                                                dalam menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                dengan prestasi akademik

                                                matematika pada remaja

                                                dengan nilai koefisien

                                                korelasi sebesar r = -

                                                0221 dengan signifikansi

                                                sebesar 0022 (p lt 005)

                                                yang artinya semakin

                                                tinggi tingkat kecemasan

                                                siswa dalam menghadapi

                                                mata pelajaran

                                                matematika maka

                                                semakin rendah prestasi

                                                akademik matematika

                                                siswa dan sebaliknya

                                                semakin rendah tingkat

                                                kecemasan siswa dalam

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                maka akan semakin tinggi

                                                prestasi akademik

                                                matematika yang

                                                dihasilkan oleh siswa

                                                Hasil penelitian ini

                                                ternyata sama dengan

                                                penelitian yang

                                                dikemukakan oleh

                                                Nawangsari (2000) di

                                                mana ada korelasi negatif

                                                antara skor kecemasan

                                                terhadap matematika

                                                dengan prestasi akademik

                                                pada siswa SLTP di

                                                Surabaya Hal ini

                                                menunjukkan bahwa

                                                semakin tinggi tingkat

                                                kecemasan siswa

                                                terghadap pelajaran

                                                matematika maka

                                                semakin rendah prestasi

                                                akademik yang dihasilkan

                                                oleh siswa begitu pula

                                                sebaliknya semakin

                                                rendah tingkat kecemasan

                                                siswa terhadap pelajaran

                                                matematika maka

                                                semakin tinggi prestasi

                                                akademik yang dihasilkan

                                                BAB V

                                                PENUTUP

                                                Kesimpulan

                                                Berdasarkan hasil

                                                pengumpulan data dan hasil

                                                analisis data yang telah

                                                dilakukan maka dapat

                                                ditarik kesimpulan bahwa

                                                hipotesis dalam penelitian

                                                ini diterima hal ini

                                                menunjukkan bahwa ada

                                                hubungan yang negatif

                                                antara kecemasan dalam

                                                menghadapi mata pelajaran

                                                matematika dengan prestasi

                                                akademik matematika pada

                                                siswa dan siswi kelas XI di

                                                Sekolah Menengah Umum

                                                Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                Bekasi

                                                Berdasarkan data

                                                tambahan diperoleh hasil

                                                bahwa faktor-faktor yang

                                                mempengaruhi kecemasan

                                                siswa dalam menghadapi

                                                mata pelajaran matematika

                                                adalah jenis kelamin usia

                                                dan kelas Di mana siswa

                                                pria cenderung lebih cemas

                                                dalam menghadapi mata

                                                pealajaran matematika

                                                dibandingkan dengan siswa

                                                wanita Selain itu diperoleh

                                                pula data bahwa usia 17

                                                tahun jauh lebih cemas

                                                dibandingkan selanjutnya

                                                disusul usia 15 tahun dan

                                                16 tahun hal ini terlihat

                                                dari jumlah subjek pada

                                                usia tertentu di mana

                                                jumlah subjek yang

                                                menduduki usia 17 tahun

                                                lebih sedikit atau berjumlah

                                                6 subjek kemudian di susul

                                                oleh usia 15 tahun yang

                                                berjumlah 14 subjek dan

                                                pada usia 16 tahun

                                                sejumlah 64 subjek Bukan

                                                hanya usia namun kelas pun

                                                menunjukkan data bahwa

                                                kelas XI IPS cenderung

                                                lebih cemas dalam

                                                menghadapi mata pelajaran

                                                matematika dibandingkan

                                                dengan kelas XI IPA

                                                Saran

                                                Berdasarkan hasil

                                                penelitian yang telah

                                                dilakukan peneliti

                                                mempunyai beberapa saran

                                                yang dapat diberikan

                                                sebagai berikut

                                                d Berdasarkan hasil

                                                data yang diperoleh

                                                terlihat bahwa

                                                kecemasan siswa dan

                                                siswi dalam

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                berada pada kategori

                                                rata-rata atau sedang

                                                Hal ini menunjukkan

                                                bahwa rata-rata siswa

                                                dan siswi di Sekolah

                                                Menengah Umum

                                                Negeri (SMUN) 1

                                                Babelan Bekasi

                                                mengalami

                                                kecemasan cemas saat

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                Untuk mengurangi

                                                kecemasan dalam

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                peneliti menyarankan

                                                kepada siswa dan

                                                siswi sebelum

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                diharapkan siswa dan

                                                siswi dapat lebih giat

                                                lagi untuk berlatih

                                                mengerjakan tugas-

                                                tugas matematika

                                                soal-soal matematika

                                                dan memperdalam

                                                kembali materi yang

                                                telah diajarkan oleh

                                                guru matematika Hal

                                                ini bertujuan untuk

                                                membantu siswa dan

                                                siswi agar

                                                mengurangi

                                                kecemasan dalam

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                Bila kecemasan itu

                                                berkurang maka

                                                secara tidak langsung

                                                prestasi akademik

                                                matematika siswa dan

                                                siswi akan meningkat

                                                Sehubungan

                                                penelitian ini peneliti

                                                menyarankan kepada para

                                                peneliti selanjutnya agar

                                                dapat menggunakan

                                                populasi yang lebih luas

                                                lagi bukan hanya siswa

                                                dan siswi dari SMUN

                                                (Sekolah Menengah

                                                Umum Negeri) mungkin

                                                dengan mengambil

                                                sampel dari siswa yang

                                                berasal dari SMUS

                                                (Sekolah Menengah

                                                Umum Swasta) untuk

                                                melihat apakah siswa dari

                                                SMUS (Sekolah

                                                Menengah Umum

                                                Swasta) juga mengalami

                                                kecemasan dalam

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                yang secara langsung

                                                akan mempengaruhi

                                                prestasi akademik

                                                matematikanya Selain itu

                                                untuk pengembangan

                                                teori psikologi pendidikan

                                                diharapkan untuk

                                                penelitian selanjutnya

                                                dapat melihat kecemasan-

                                                kecemasan lain yang

                                                terjadi di luar mata

                                                pelajaran matematika di

                                                mana mata pelajaran

                                                tersebut sering pula

                                                dialami oleh siswa dan

                                                siswi selain kecemasan

                                                menghadapi mata

                                                pelajaran matematika

                                                Misalnya cemas

                                                menghadapi pelajaran

                                                kimia bahasa inggris

                                                ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                • Prestasi Akademik
                                                • Mata Pelajaran Matematika
                                                • Remaja
                                                • Hipotesis
                                                • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                • CPopulasi dan Sampel
                                                • DTeknik Pengumpulan Data
                                                • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                • FTeknik Analisa Data

                                                  (SLTA) Hal ini sebagaimana yang

                                                  telah dikatakan oleh Loughin ( dalam

                                                  Nawangsari 2000) dimana semakin

                                                  tinggi tingkat kelas maka semakin

                                                  kompleks perhitungan matematikanya

                                                  dan bila siswa tidak mampu

                                                  memahami perhitungan yang lebih

                                                  dasar maka siswa akan cemas pada

                                                  pelajaran matematika di tingkatan

                                                  kelas berikutnya Bila keadaan cemas

                                                  sering muncul dalam pelajaran

                                                  matematika dalam satu kurun waktu

                                                  atau dalam satu semester maka akan

                                                  dapat mempengaruhi prestasi

                                                  akademik matematika siswa

                                                  Winkel (dalam Christantie

                                                  2007) mengatakan bahwa prestasi

                                                  akademik adalah proses belajar yang

                                                  dialami oleh siswa menghasilkan

                                                  perubahan-perubahan dalam bidang

                                                  pengetahuan dan pemahaman dalam

                                                  bidang nilai sikap dan keterampilan

                                                  Adanya perubahan tersebut tampak

                                                  dalam prestasi akademik yang

                                                  dihasilkan oleh siswa terhadap

                                                  pertanyaan persoalan atau tugas yang

                                                  diberikan oleh guru Melalui prestasi

                                                  akademik siswa dapat mengetahui

                                                  kemajuan-kemajuan yang telah

                                                  dicapainya dalam belajar Menurut

                                                  Suryabrata (1998) dan Puspitawati

                                                  (1996) hal-hal yang dapat

                                                  mempengaruhi prestasi akademik

                                                  siswa adalah faktor internal seperti

                                                  kesehatan badan dan faktor eksternal

                                                  seperti sarana dan prasarana sekolah

                                                  Pelajaran-pelajaran yang biasanya

                                                  diberikan penilaian salah satunya

                                                  adalah prestasi akademik matematika

                                                  Prestasi akademik matematika

                                                  siswa di Indonesia saat ini sangat

                                                  menurun hal ini sesuai dengan

                                                  penelitian yang dilakukan oleh Third

                                                  International Mathematics and

                                                  Science Study (TIMSS) pada tahun

                                                  1999 terhadap siswa tingkat delapan

                                                  tingkat II Sekolah Lanjutan Tingkat

                                                  Pertama (SLTP) di mana Negara

                                                  Indonesia (dari Benua Asia) termasuk

                                                  salah satu Negara yang prestasi

                                                  matematika siswanya menduduki

                                                  posisi yang rendah (Setyono 2005)

                                                  Rendahnya prestasi tersebut

                                                  dikarenakan oleh kurangnya

                                                  pemahaman siswa terhadap konsep

                                                  matematika (Arjuna 1999) Bila

                                                  kondisi tersebut terus berlanjut maka

                                                  akan menimbulkan kecemasan siswa

                                                  dalam menghadapi pelajaran

                                                  matematika di mana secara tidak

                                                  langsung dapat juga mempengaruhi

                                                  prestasi akademik matematika siswa

                                                  Melihat adanya faktor-faktor

                                                  yang mempengaruhi kecemasan

                                                  sebagaimana yang telah diungkapkan

                                                  di atas maka dapat dilihat bahwa

                                                  kecemasan siswa dalam menghadapi

                                                  pelajaran matematika dapat

                                                  mempengaruhi prestasi akademik

                                                  matematika siswa Hal ini terlihat dari

                                                  dua faktor yang menyebabkan

                                                  kecemasan yaitu keadaan diri individu

                                                  dan keadaan lingkungan di mana bila

                                                  faktor-faktor tersebut sering muncul

                                                  pada saat siswa menghadapi pelajaran

                                                  matematika maka hal ini dapat

                                                  mengangu kegiatan siswa dalam

                                                  belajar matematika siswa pun akan

                                                  merasa kurang percaya pada

                                                  kemampuannya dalam pelajaran

                                                  matematika Bila hal ini terjadi dalam

                                                  satu semester maka akan dapat

                                                  berpengaruh terhadap prestasi

                                                  akademik matematika siswa Faktor-

                                                  faktor yang dapat mempengaruhi

                                                  prestasi akademik yaitu faktor internal

                                                  seperti kesehatan badan dan faktor

                                                  eksternal seperti sarana dan prasarana

                                                  sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                                                  sering muncul pada siswa dalam

                                                  menghadapi pelajaran matematika

                                                  maka dapat mempengaruhi prestasi

                                                  akademik matematika siswa di mana

                                                  semakin tingginya kecemasan dalam

                                                  menghadapi pelajaran matematika

                                                  maka semakin rendah prestasi

                                                  akademik matematika siswa

                                                  Hal ini sesuai dengan penelitian

                                                  yang dilakukan oleh Nawangsari

                                                  (2000) di mana siswa yang mengalami

                                                  kecemasan pada pelajaran matematika

                                                  akan mempengaruhi prestasi akademik

                                                  matematika siswa hal ini dipengaruhi

                                                  oleh materi pelajaran yang dianggap

                                                  sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                                                  kelas yang kurang memadai dan cara

                                                  mengajar guru yang sulit dipahami

                                                  oleh siswa Sehingga saat siswa

                                                  menghadapi pelajaran matematika

                                                  siswa akan mengalami kecemasan dan

                                                  bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                                                  waktu maka akan mempengaruhi

                                                  prestasi akademik matematika siswa

                                                  Senada dengan penelitian

                                                  Nawangsari (2000) penelitian yang

                                                  dilakukan oleh Sarason (dalam

                                                  Nawangsari 2000) terhadap 700

                                                  siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                                                  tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                                                  negatif antara skor kecemasan pada

                                                  pelajaran matematika dengan prestasi

                                                  akademik matematika siswa di mana

                                                  korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                                                  semakin rendah tingkat kecemasan

                                                  siswa SLTP pada pelajaran matematika

                                                  akan semakin tinggi prestasi akademik

                                                  matematika atau semakin tinggi tingkat

                                                  kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                                                  matematika akan semakin rendah

                                                  prestasi akademik matematika

                                                  Hipotesis

                                                  Dari beberapa penjelasan yang

                                                  telah dikemukakan oleh para ahli di

                                                  atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                                                  hubungan yang negatif antara

                                                  kecemasan dalam menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika dengan prestasi

                                                  akademik matematika pada remaja

                                                  dimana semakin tinggi tingkat

                                                  kecemasan remaja dalam menghadapi

                                                  mata pelajaran matematika maka

                                                  semakin rendah prestasi akademik

                                                  matematika pada remaja

                                                  BAB III

                                                  METODOLOGI PENELITIAN

                                                  A Identifikasi Variabel-Vari-

                                                  abel Penelitian

                                                  VariabelPrediktor Kecemasan

                                                  Menghadapi Mata Pelajaran

                                                  Matematika

                                                  Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                                                  Matematika

                                                  B Definisi Operasional Vari-

                                                  abel Penelitian

                                                  1 Kecemasan Menghadapi Mata

                                                  Pelajaran Matematika Suatu

                                                  bentuk ungkapan perasaan cemas

                                                  yang dipengaruhi faktor

                                                  psikologis dan faktor fisiologis

                                                  yang sering dialami oleh setiap

                                                  individu dalam kehidupan sehari-

                                                  hari dalam hal-hal yang berkaitan

                                                  dengan konsep-konsep abstrak

                                                  struktur-struktur atau segala

                                                  sesuatu yang berhubungan dengan

                                                  pembahasan tentang matematika

                                                  Alat yang digunakan untuk

                                                  mengukur kecemasan dalam

                                                  menghadapi mata pelajaran

                                                  matematika adalah Skala

                                                  Kecemasan yang didapatkan dari

                                                  gejala-gejala kecemasan yang

                                                  dikemukakan oleh Dacey di mana

                                                  gejala-gejala kecemasan tersebut

                                                  di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                                                  komponen psikologis komponen

                                                  fisiologis dan komponen sosial

                                                  2 Prestasi Akademik Matematika

                                                  Suatu pengukuran yang bertujuan

                                                  untuk menilai sebuah hasil dari

                                                  proses belajar matematika yang

                                                  dilakukan oleh remaja dalam satu

                                                  kurun waktu tertentu untuk melihat

                                                  pemahaman remaja mengenai

                                                  konsep-konsep abstrak simbol-

                                                  simbol yang telah diberikan oleh

                                                  para pendidik Alat yang

                                                  digunakan untuk mengukur

                                                  prestasi akademik matematika

                                                  remaja adalah dengan melihat nilai

                                                  rapor remaja yang dihasilkan pada

                                                  akhir semester

                                                  C Populasi dan Sampel

                                                  Popolasi dan sampel yang

                                                  digunakan dalam pengambilan data

                                                  adalah dengan menggunakan

                                                  Purposive Sampling di mana teknik

                                                  Purposive Sampling ini adalah teknik

                                                  penentuan sampling yang digunakan

                                                  peneliti jika peneliti mempunyai

                                                  pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                                                  dalam pengambilan sampelnya atau

                                                  penentuan sample untuk tujuan tertentu

                                                  (Riduwan 2008) Populasi yang

                                                  digunakan dalam peneltian ini adalah

                                                  para siswa dan siswi kelas XI pada

                                                  Sekolah Menengah Umum Negeri

                                                  (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                                                  Pengambilan populasi siswa dan siswi

                                                  kelas XI dilakukan karena ingin

                                                  melihat tingkat kecemasan pada siswa

                                                  dan siswi kelas XI sebelum

                                                  mendapatkan perhitungan matematika

                                                  yang terlalu kompleks dikelas

                                                  berikutnya Hal ini seperti yang telah

                                                  dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                                                  Nawangsari 2000) dimana semakin

                                                  tinggi tingkat kelas maka semakin

                                                  kompleks perhitungan matematikanya

                                                  dan bila siswa tidak mampu

                                                  memahami perhitungan yang lebih

                                                  dasar maka siswa akan cemas pada

                                                  pelajaran matematika ditingkatan kelas

                                                  berikutnya Sampel yang digunakan

                                                  pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                                                  D Teknik Pengumpulan Data

                                                  Teknik Pengumpulan data yang

                                                  digunakan dalam mengukur tingkat

                                                  kecemasan siswa dalam menghadapi

                                                  mata pelajaran matematika adalah

                                                  dengan menggunakan metode

                                                  kuesioner tertutup dengan memberikan

                                                  tanda checklist Kuesioner tertutup

                                                  dengan tanda checklist ini adalah suatu

                                                  daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                                                  yang akan diukur (Riduwan 2008)

                                                  Pengukuran prestasi akademik

                                                  matematika dilakukan dengan melihat

                                                  nilai rapor siswa dan siswi pada

                                                  pelajaran matematika

                                                  1 Skala Kecemasan

                                                  Skala kecemasan yang

                                                  digunakan dalam penelitian ini di

                                                  peroleh dari komponen-komponen

                                                  kecemasan yang di kemukakan

                                                  oleh Dacey (2000) yaitu

                                                  komponen psikologis komponen

                                                  fisiologis dan komponen sosial

                                                  Komponen-komponen inilah yang

                                                  akan dijadikan acuan atau dasar

                                                  pengukuran dalam penelitian ini

                                                  yang selanjutnya akan

                                                  dikembangkan menjadi item-item

                                                  yang akan diberikan kepada

                                                  responden untuk dijawab oleh

                                                  responden

                                                  Tabel 1

                                                  Distribusi item Skala kecemasan

                                                  N

                                                  o

                                                  Kom

                                                  pone

                                                  n

                                                  Komponen

                                                  Favorabe

                                                  l

                                                  Unfav

                                                  orabel

                                                  To

                                                  tal

                                                  1 Kom

                                                  pone

                                                  n

                                                  Psiko

                                                  logis

                                                  12345

                                                  67

                                                  8910

                                                  3132

                                                  3334

                                                  3536

                                                  3738

                                                  3940

                                                  20

                                                  2 Kom

                                                  pone

                                                  n

                                                  Fisiol

                                                  ogis

                                                  111213

                                                  141516

                                                  171819

                                                  20

                                                  4142

                                                  4344

                                                  4546

                                                  4748

                                                  4950

                                                  20

                                                  3 Kom

                                                  pone

                                                  n

                                                  Sosia

                                                  l

                                                  212223

                                                  2425

                                                  262728

                                                  2930

                                                  5152

                                                  5354

                                                  5556

                                                  5758

                                                  5960

                                                  20

                                                  Total 30 30 60

                                                  2 Prestasi Akademik

                                                  Prestasi akademik di peroleh

                                                  dengan menggunakan nilai raport

                                                  terakhir pada pelajaran

                                                  matematika

                                                  E Validitas dan Reliabilitas

                                                  Alat Pengumpulan Data

                                                  Pada penelitian ini digunakan

                                                  validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                                                  untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                                                  pengumpulan data

                                                  1 Validitas

                                                  Menurut Azwar (1997)

                                                  validitas adalah sejauh mana

                                                  ketepatan dan kecermatan suatu

                                                  instrument pengukur (alat tes)

                                                  dalam melakukan fungsi ukurnya

                                                  Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                                  tes tersebut menjalankan fungsi

                                                  ukurnya atau memberikan hasil

                                                  ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                                  dengan maksud yang dikenakan

                                                  dalam tes tersebut Cara

                                                  mendapatkan validitas dengan

                                                  menggunakan teknik total korelasi

                                                  item (korelasi product-moment)

                                                  Untuk batasan validitas item yang

                                                  digunakan dalam penelitian ini

                                                  ditentukan oleh peneliti dengan

                                                  koefisien validitas sebesar ge 03

                                                  (Azwar 2008)

                                                  2 Reliabilitas

                                                  Menurut Azwar (1997)

                                                  reliabilitas adalah pengukuran

                                                  terhadap suatu alat tes di mana

                                                  hasil ukurnya dapat terpercaya

                                                  sehingga bila alat tes tersebut

                                                  digunakan dalam beberapa kali

                                                  pengukuran akan menghasilkan

                                                  nilai yang relatif sama Cara

                                                  mendapatkan reliabilitas dengan

                                                  menggunakan teknik Alpha

                                                  Cronbach

                                                  Pada penelitian ini batas

                                                  koefisien realibilitas yang akan

                                                  digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                                  ini sesuai dengan yang

                                                  dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                                  F Teknik Analisa Data

                                                  Pada penelitian ini teknik

                                                  analisis data yang digunakan adalah

                                                  Product Moment Correlation Coeffient

                                                  Pearson di mana data yang akan di

                                                  analisis adalah data yang di peroleh

                                                  dari skala kecemasan dalam

                                                  menghadapi mata pelajaran

                                                  matematika dikorelasikan dengan data

                                                  nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                                  matematika

                                                  BAB IV

                                                  PELAKSANAAN DAN HASIL

                                                  PENELITIAN

                                                  A Persiapan Penelitian

                                                  Sebelum penelitian ini

                                                  dimulai awalnya peneliti

                                                  melakukan persiapan

                                                  administrasi yang berupa

                                                  surat keterangan permohonan

                                                  izin dari pihak kampus

                                                  (Universitas Gunadarma)

                                                  untuk melakukan penelitian

                                                  ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                  setelah itu peneliti

                                                  menggandakan kuesioner

                                                  tertutup dari skala kecemasan

                                                  sebanyak 100 kuesioner

                                                  kuesioner atau skala

                                                  kecemasan ini berjumlah 60

                                                  item yang terdiri dari 30 item

                                                  favorable dan 30 item

                                                  unfavorable

                                                  Subjek yang digunakan

                                                  dalam penelitian ini adalah

                                                  siswa dan siswi SMU yang

                                                  berada di kelas XI atau kelas

                                                  2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                  Dalam penelitian ini peneliti

                                                  mengambil sampel sebanyak

                                                  3 kelas dan jumlah sampel

                                                  sebanyak 100 siswa-siswi di

                                                  mana 1 kelas berasal dari

                                                  kelas unggulan atau kelas XI

                                                  IPA 1 dan dua kelas lagi

                                                  berasal dari kelas yang tidak

                                                  diunggulkan atau kelas

                                                  reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                                  dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                                  mendapatkan subjek ini

                                                  peneliti bekerjasama dengan

                                                  segenap pihak sekolah dari

                                                  SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                  yang berhubungan dengan

                                                  bagian kesiswaan dan guru-

                                                  guru BP yang menangani ke

                                                  tiga kelas tersebut

                                                  B Pelaksanaan Penelitian

                                                  Pada penelitian ini

                                                  peneliti melaksanakan try out

                                                  terpakai yaitu data diperoleh

                                                  dengan try out sekaligus

                                                  digunakan sebagai data dalam

                                                  penelitian Pengambilan data

                                                  dilakukan pada tanggal 13

                                                  Oktober 2009 untuk

                                                  penyebaran kuesioner atau

                                                  skala kecemasan yang

                                                  berjumlah 100 angket yang

                                                  terdiri dari 60 item Pada 14-

                                                  19 Oktober 2009 untuk

                                                  mengambil fotocopy raport

                                                  yang masih berada di siswa

                                                  dan siswi Pengambilan

                                                  fotocopy raport dilakukan

                                                  dalam rentang waktu 5 hari

                                                  disebabkan peneliti

                                                  mengalami kesulitan dalam

                                                  meminta fotocopy raport

                                                  kepada siswa dan siswi

                                                  SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                  Proses pengambilan data

                                                  pada tanggal 13 Oktober

                                                  2009 dilakukan pada pukul

                                                  1000 sampai dengan pukul

                                                  1200 Proses pengambilan

                                                  data pertama dilakukan di

                                                  kelas XI IPA 1 kemudian

                                                  dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                                  dan setelah itu dilanjutkan di

                                                  kelas XI IPS 2

                                                  Jumlah keseluruhan

                                                  subjek dalam penelitian ini

                                                  adalah berjumlah 100 siswa-

                                                  siswi 30 siswa-siswi berasal

                                                  dari kelas XI IPA 1 40

                                                  siswa-siswi berasal dari kelas

                                                  XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                                  berasal dari kelas XI IPS 2

                                                  Penelitian ini mengalami

                                                  hambatan hambatan yang

                                                  dimaksud adalah peneliti

                                                  menyebarkan angket

                                                  sebanyak 100 namun data

                                                  yang dapat peneliti olah

                                                  hanya 84 data dan 16 data

                                                  yang lain tidak dapat diolah

                                                  karena subjek tidak mengisi

                                                  angket yang telah peneliti

                                                  berikan Sehingga penelitian

                                                  ini hanya terdiri dari 84

                                                  subjek

                                                  C Hasil Penelitian

                                                  1 Deskripsi Subjek

                                                  Penelitian

                                                  a Jenis Kelamin

                                                  Subjek dalam

                                                  penelitian ini terdiri

                                                  dari 46 subjek pria

                                                  dengan presentase

                                                  5476 dan 38 subjek

                                                  wanita dengan

                                                  presentase 4524

                                                  Dapat dilihat

                                                  rinciannya pada tabel

                                                  berikut ini

                                                  Tabel 2

                                                  Distribusi Subjek

                                                  Berdasarkan Jenis

                                                  Kelamin

                                                  No Jenis

                                                  Kelamin

                                                  Jumlah Presentase

                                                  ()

                                                  1 Pria 46 5476

                                                  2 Wanita 38 4524

                                                  b Usia

                                                  Subjek dalam

                                                  penelitian ini terdiri

                                                  dari 14 subjek yang

                                                  berusia 15 tahun

                                                  dengan presentase

                                                  1666 64 subjek

                                                  yang berusia 16 tahun

                                                  dengan presentase

                                                  7619 dan 6 subjek

                                                  yang berusia 17 tahun

                                                  dengan presentase

                                                  715 Dapat dilihat

                                                  rinciannya pada tabel

                                                  berikut ini

                                                  Tabel 3

                                                  Distribusi Subjek

                                                  Berdasarkan Usia

                                                  No Usia Jumlah Presentase

                                                  ()

                                                  1 15

                                                  tahun

                                                  14 1666

                                                  2 16

                                                  tahun

                                                  64 7619

                                                  3 17

                                                  tahun

                                                  6 715

                                                  c Kelas

                                                  Subjek dalam

                                                  penelitian ini terdiri

                                                  dari 30 subjek dari

                                                  kelas XI IPA dengan

                                                  presentase 3571

                                                  dan 54 subjek untuk

                                                  kelas XI IPS dengan

                                                  presentase 6429

                                                  Dapat dilihat

                                                  rinciannya pada tabel

                                                  berikut ini

                                                  Tabel 4

                                                  Distribusi Subjek

                                                  Berdasarkan Kelas

                                                  No Kelas Jumlah Presentase

                                                  ()

                                                  1 XI

                                                  IPA

                                                  30 3571

                                                  2 XI

                                                  IPS

                                                  54 6429

                                                  2 Hasil Pengukuran Mean

                                                  Skala Kecemasan dengan

                                                  Jenis Kelamin Usia dan

                                                  Kelas

                                                  a Hasil Pengukuran

                                                  Mean Skala

                                                  Kecemasan dengan

                                                  Jenis Kelamin

                                                  Tabel 5

                                                  Hasil pengukuran

                                                  Mean Skala

                                                  Kecemasan dengan

                                                  Jenis Kelamin

                                                  No Jenis

                                                  Kelamin

                                                  Jumlah

                                                  Kecemasan

                                                  1 Pria 46

                                                  2 Wanita 38

                                                  Berdasarkan

                                                  data di atas diketahui

                                                  bahwa mean

                                                  kecemasan pada pria

                                                  lebih tinggi dari pada

                                                  wanita hal ini

                                                  ditunjukkan dengan

                                                  skor7663 untuk pria

                                                  dan 7555 untuk

                                                  wanita

                                                  b Hasil Pengukuran

                                                  Mean Skala

                                                  Kecemasan dengan

                                                  Usia

                                                  Tabel 6

                                                  Hasil pengukuran

                                                  Mean Skala

                                                  Kecemasan dengan

                                                  Usia

                                                  Berdasarkan data

                                                  di atas diketahui

                                                  bahwa mean

                                                  kecemasan yang

                                                  tertinggi terletak pada

                                                  usia 17 tahun dengan

                                                  skor 8567 kemudian

                                                  di susul oleh usia 15

                                                  tahun dengan skor

                                                  8543 dan yang

                                                  terendah terletak pada

                                                  usia 16 tahun dengan

                                                  skor 8144

                                                  c Hasil Pengukuran

                                                  Mean Skala

                                                  Kecemasan dengan

                                                  Kelas

                                                  Tabel 7

                                                  Hasil pengukuran

                                                  Mean Skala

                                                  Kecemasan dengan

                                                  Kelas

                                                  No Kelas Jumlah Mean

                                                  Skala

                                                  No Usia Jumlah Mean

                                                  Skala

                                                  Kecemasan

                                                  1 15

                                                  tahun

                                                  14 8543

                                                  2 16

                                                  tahun

                                                  64 8144

                                                  3 17

                                                  tahun

                                                  6 8567

                                                  Kecemasan

                                                  1 XI

                                                  IPA

                                                  30

                                                  2 XI

                                                  IPS

                                                  54

                                                  Berdasarkan data

                                                  di atas diketahui

                                                  bahwa mean

                                                  kecemasan yang

                                                  tertinggi berada pada

                                                  kelas XI IPS dengan

                                                  skor 7796 dan yang

                                                  terendah berada pada

                                                  kelas XI IPA dengan

                                                  skor 7287

                                                  3 Hasil Uji Validitas dan

                                                  Realibilitas Skala

                                                  Kecemasan

                                                  a Uji Validitas

                                                  Menurut Azwar

                                                  (2008) validitas item

                                                  dapat dianggap

                                                  memuaskan apabila

                                                  koefisien validitasnya

                                                  sebesar ge 03

                                                  Berdasarkan hasil uji

                                                  coba pada skala

                                                  kecemasan yang

                                                  berjumlah 60 item

                                                  dihasilkan 36 item

                                                  yang valid Validitas

                                                  item dalam penelitian

                                                  ini untuk skala

                                                  kecemasan bergerak

                                                  dari 0301 sampai

                                                  dengan 0538

                                                  Distribusi item yang

                                                  valid dapat di lihat

                                                  dari tabel berikut ini

                                                  Tabel 8

                                                  Distribusi item

                                                  valid Skala

                                                  Kecemasan

                                                  No Komponen

                                                  Nomor Item

                                                  Favorabel

                                                  1 Komponen

                                                  Psikologis

                                                  1234567

                                                  8910

                                                  2 Komponen

                                                  Fisiologis

                                                  111213141516

                                                  17181920

                                                  3 Komponen

                                                  Sosial

                                                  2122232425

                                                  2627282930

                                                  Total

                                                  Keterangan

                                                  item yang tidak valid

                                                  b Uji Realibilitas

                                                  Uji realibilitas

                                                  dilakukan bertujuan

                                                  untuk mengetahui

                                                  konsistensi alat ukur

                                                  Teknik yang

                                                  digunakan untuk

                                                  mendapatkan

                                                  konsistensi dari alat

                                                  ukur yaitu teknik

                                                  Alpha Cronbach

                                                  Dalam penelitian ini

                                                  batas koefisien

                                                  reliabilitas yang

                                                  digunakan adalah ge

                                                  07 Hal ini sesuai

                                                  dengan pendapat dari

                                                  Azwar (2008)

                                                  Hasil uji realibiltas

                                                  untuk skala

                                                  kecemasan di peroleh

                                                  nilai realibitas sebesar

                                                  0824 Hal ini terlihat

                                                  pada tabel di bawah

                                                  ini

                                                  Tabel 9

                                                  Realibilitas Skala

                                                  Kecemasan

                                                  Reliability

                                                  Statistics

                                                  4 Hasil Uji Normalitas dan

                                                  Linearitas Uji Asumsi

                                                  a Uji Normalitas

                                                  Untuk melihat

                                                  sebaran skor dalam uji

                                                  normalitas dari skala

                                                  kecemasan dapat

                                                  dilihat pada uji

                                                  Kolmogorov-Smirnov

                                                  Berdasarkan hasil uji

                                                  normalitas pada skala

                                                  kecemasan diketahui

                                                  nilai statistiknya

                                                  sebesar 091 dengan

                                                  signifikansi sebesar

                                                  Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                                  0084 (p gt 005) Hal

                                                  ini menunjukkan

                                                  distribusi skor skala

                                                  kecemasan pada

                                                  subjek penelitian

                                                  adalah normal tetapi

                                                  prestasi akademik

                                                  matematika nilai

                                                  statistiknya 0198

                                                  dengan signifikansi

                                                  sebesar 0000 (p lt

                                                  005) yang berarti

                                                  tidak normal

                                                  Distribusi skor skala

                                                  kecemasan terlihat

                                                  pada tabel berikut ini

                                                  Tabel 10

                                                  Hasil Uji

                                                  Normalitas Skala

                                                  Kecemasan

                                                  T

                                                  ests of Normality

                                                  Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                                  091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                                  a Lilliefors Significance Correction

                                                  b Uji Linieritas

                                                  Tabel 11

                                                  Hasil Uji Linieritas

                                                  Skala Kecemasan

                                                  dan Prestasi

                                                  Akademik

                                                  Matematika

                                                  ANOVAb

                                                  96932 1 96932 4204 044a

                                                  1890628 82 230561987560 83

                                                  RegressionResidualTotal

                                                  Model1

                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                  Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                                  Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                                  Berdasarkan hasil

                                                  uji linieritas diperoleh

                                                  signifikansi sebesar

                                                  0044 (p lt 005) Hal

                                                  ini menunjukkan

                                                  bahwa hubungan

                                                  antara skala

                                                  kecemasan dengan

                                                  prestasi akademik

                                                  yaitu linier

                                                  5 Analisis Data Uji

                                                  Hipotesis

                                                  Berdasarkan hasil uji

                                                  normalitas dan linieritas

                                                  diketahui bahwa bahwa

                                                  skala kecemasan normal

                                                  tetapi prestasi akademik

                                                  matematika tidak normal

                                                  sedangkan linieritasnya

                                                  adalah linier Oleh karena

                                                  itu untuk analisis korelasi

                                                  dapat menggunakan

                                                  analisis statistik

                                                  parametrik dengan teknik

                                                  korelasi product moment

                                                  Pearson

                                                  Berdasarkan analisis

                                                  data yang dilakukan

                                                  dengan menggunakan

                                                  teknik korelasi Pearson

                                                  (1-tailed) diketahui nilai

                                                  koefisien korelasi sebesar

                                                  r = - 0221 dengan taraf

                                                  signifikansi sebesar 0022

                                                  (p lt 005) Hal ini dapat

                                                  dilihat pada tabel berikut

                                                  ini

                                                  Tabel 12

                                                  Uji Hipotesis

                                                  Correlations

                                                  1 -221022

                                                  84 84-221 1022

                                                  84 84

                                                  Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                  Skala Kecemasan

                                                  Prestasi AkademikMatematika

                                                  SkalaKecemasan

                                                  PrestasiAkademik

                                                  Matematika

                                                  Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                  Hasil tersebut

                                                  menunjukkan bahwa

                                                  hipotesis penelitian ini

                                                  diterima artinya terdapat

                                                  hubungan negatif yang

                                                  signifikan antara

                                                  kecemasan dalam

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  dengan prestasi akademik

                                                  matematika pada remaja

                                                  dimana semakin tinggi

                                                  tingkat kecemasan remaja

                                                  dalam menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  maka semakin rendah

                                                  prestasi akademik

                                                  matematika pada remaja

                                                  6 Hasil Perhitungan Mean

                                                  Empirik dan Mean

                                                  Hipotetik

                                                  Hasil perhitungan dari

                                                  perbandingan antara

                                                  mean empirik dengan

                                                  mean hipotetik antara

                                                  kecemasan dalam

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika dan

                                                  prestasi akademik

                                                  matematika terlihat

                                                  bahwa kecemasan siswa

                                                  dalam menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  berada pada kategori

                                                  sedang Hal ini dapat

                                                  dilihat pada tabel berikut

                                                  ini

                                                  Tabel 13

                                                  Hasil Perhitungan

                                                  Mean Empirik dan

                                                  Mean Hipotetik Skala

                                                  Kecemasan

                                                  Variabel Mean

                                                  Empirik

                                                  Mean

                                                  Hipotetik

                                                  Standar

                                                  Deviasi

                                                  Skala

                                                  Kecemasan

                                                  7614 90 18

                                                  Dibawah ini

                                                  merupakan deskripsi

                                                  untuk lebih mengetahui

                                                  gambaran kecemasan

                                                  dalam menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  dengan klasifikasi sangat

                                                  rendah rendah sedang

                                                  tinggi dan sangat tinggi

                                                  yang dapat diketahui

                                                  dengan cara perhitungan

                                                  sebagai berikut

                                                  Jumlah aitem yang

                                                  valid pada skala

                                                  kecemasan sebanyak 36

                                                  item dengan

                                                  menggunakan kategori

                                                  nilai dari 1 sampai

                                                  dengan 4 Ini berarti nilai

                                                  skala terkecil berjumlah 1

                                                  dan yang terbesar

                                                  berjumlah 4 Jarak

                                                  minimum adalah nilai

                                                  terkecil dikalikan dengan

                                                  jumlah item yang valid (1

                                                  x 36 = 36) dan jarak

                                                  maksimum adalah nilai

                                                  terbesar dikalikan dengan

                                                  jumlah item yang valid (4

                                                  x 36 = 144) Untuk

                                                  mendapatkan nilai jarak

                                                  sebaran yaitu dengan cara

                                                  mengurangi jarak

                                                  maksimum dengan jarak

                                                  minimum (144 ndash 36 =

                                                  108)

                                                  Standar Deviasi (δ)

                                                  didapatkan dengan cara

                                                  membagi nilai jarak

                                                  sebaran dengan 6 atau

                                                  nilai jarak sebaran 6 =

                                                  (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                  didapat dari kurva

                                                  distribusi normal yang

                                                  terbagi atas 6 wilayah 3

                                                  daerah positif (+) dan 3

                                                  daerah negatif (-) Setelah

                                                  mendapatkan nilai standar

                                                  deviasi (δ) kemudian

                                                  langsung mencari nilai

                                                  Mean Hipotetik (micro)

                                                  dengan cara mengalihkan

                                                  nilai tengah skala dengan

                                                  cara mengalikan nilai

                                                  tengah skala dengan

                                                  jumlah item yang valid

                                                  (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                  didapatkan dari nilai

                                                  tengah dari kategori nilai

                                                  minimum (1) sampai

                                                  dengan kategori nilai

                                                  maksimum (4)

                                                  Berikut ini adalah

                                                  pengelompokkan skala

                                                  kecemasan yang

                                                  diperoleh dengan cara

                                                  menghitung

                                                  Sangat Rendah =

                                                  ME lt MH ndash 2SD

                                                  =

                                                  ME lt 90 -2 (18)

                                                  =

                                                  ME lt 54

                                                  Rendah =

                                                  MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                  1SD

                                                  =

                                                  90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                  =

                                                  54 le ME lt 72

                                                  Rata-rata =

                                                  MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                  1SD

                                                  =

                                                  90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                  =

                                                  72 le ME lt 108

                                                  Tinggi = MH +

                                                  1SD le ME lt MH + 2SD

                                                  =

                                                  90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                  =

                                                  108 le ME lt 126

                                                  Sangat Tinggi = ME ge

                                                  MH + 2SD

                                                  =

                                                  ME ge 90 + 36

                                                  =

                                                  ME ge 126

                                                  Tabel 14

                                                  Pengelompokkan Skala

                                                  Kecemasan (Azwar

                                                  2008)

                                                  Keterangan

                                                  1 ME Mean

                                                  Empirik

                                                  ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                  MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                  MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                  MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                  ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                  2 MH Mean

                                                  Hipotetik

                                                  3 SD Standar

                                                  Deviasi

                                                  Dibawah ini

                                                  merupakan penggolongan

                                                  subjek penelitian yang

                                                  digambarkan pada kurva

                                                  berikut

                                                  Gambar 1

                                                  Kurva Distribusi

                                                  Normal Kecemasan

                                                  dalam menghadapi

                                                  Mata Pelajaran

                                                  Matematika

                                                  Berdasarkan kurva

                                                  distribusi normal diatas

                                                  diketahui bahwa rata-rata

                                                  kecemasan remaja dalam

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  berada pada taraf sedang

                                                  atau rata-rata

                                                  D Pembahasan

                                                  Penelitian ini

                                                  bertujuan untuk menguji

                                                  hipotesis yang berbunyi

                                                  terdapat hubungan yang

                                                  negatif antara kecemasan

                                                  dalam menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  dengan prestasi akademik

                                                  matematika pada remaja

                                                  Berdasarkan hasil

                                                  pengujian hipotesis pada

                                                  penelitian ini hasil

                                                  tersebut menunjukkan

                                                  bahwa hipotesis diterima

                                                  Hal ini berarti bahwa

                                                  terdapat hubungan negatif

                                                  yang signifikan antara

                                                  kecemasan dalam

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  dengan prestasi akademik -2SD

                                                  -1SD

                                                  MH

                                                  +1SD

                                                  +2SD54 72 90 10

                                                  8126

                                                  Sangat Rendah

                                                  Rendah

                                                  Sedang

                                                  Tinggi

                                                  Sangat Tinggi

                                                  7614

                                                  matematika pada remaja

                                                  dimana semakin tinggi

                                                  tingkat kecemasan remaja

                                                  dalam menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  maka semakin rendah

                                                  prestasi akademik

                                                  matematika pada remaja

                                                  Menurut Nawangsari

                                                  (2000) kecemasan adalah

                                                  suatu kondisi yang tidak

                                                  menyenangkan meliputi

                                                  rasa takut rasa tegang

                                                  khawatir bingung tidak

                                                  suka yang sifatnya

                                                  subjektif dan timbul

                                                  karena adanya perasaan

                                                  tidak aman terhadap

                                                  bahaya yang diduga akan

                                                  terjadi Kecemasan bisa

                                                  terjadi dalam berbagai

                                                  macam kondisi ketika

                                                  kecemasan ini terjadi

                                                  pada saat individu sedang

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  maka secara jelas

                                                  individu tersebut akan

                                                  memiliki perasaan tidak

                                                  aman saat menghadapi

                                                  mata pelajaran

                                                  matematika

                                                  Hal ini terlihat dalam

                                                  penelitian ini dimana

                                                  hasil mean empirik skala

                                                  kcemasan dalam

                                                  penelitian ini yaitu 7614

                                                  berada pada posisi rata-

                                                  rata Hasil ini

                                                  menunjukkan bahwa

                                                  terdapat kecemasan yang

                                                  dialami oleh siswa dan

                                                  siswi kelas XI di Sekolah

                                                  Menengah Umum Negeri

                                                  (SMUN) 1 Babelan

                                                  Bekasi saat menghadapi

                                                  mata pelajaran

                                                  matematika

                                                  Kecemasan siswa

                                                  dan siswi dalam

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  dipengaruhi oleh

                                                  beberapa faktor

                                                  Berdasarkan gabungan

                                                  dari pendapat Jersild dari

                                                  Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                  meneliti tentang sifat

                                                  alamiah yang dimiliki

                                                  oleh setiap individu)

                                                  Freud dari Ahli

                                                  Psikoanalisis Calvin S

                                                  Hall dari Ahli Kultural

                                                  dan Mowrer dari Ahli

                                                  Teori Belajar (dalam

                                                  Soeharjono 1988) faktor

                                                  yang mempengaruhi

                                                  remaja menjadi cemas

                                                  yaitu faktor Mikrokosmos

                                                  (keadaan diri individu)

                                                  seperti keadaan biologi

                                                  individu seperti jenis

                                                  kelamin dan dapat pula

                                                  dipengaruhi oleh

                                                  perkembangan individu

                                                  yang dapat dilihat dari

                                                  usia individu dan faktor

                                                  Makrokosmos (keadaan

                                                  lingkungan) seperti

                                                  lingkungan kelas

                                                  Hal ini terlihat dari

                                                  hasil data yang diperoleh

                                                  dalam penelitian ini

                                                  berdasarkan hasil data

                                                  yang didapatkan

                                                  kecemasan dapat

                                                  dipengaruhi oleh jenis

                                                  kelamin usia dan kelas

                                                  Andi (2007) mengatakan

                                                  bahwa dalam belajar

                                                  matematika diperlukan

                                                  rasa ingin tahu perhatian

                                                  dan minat dalam

                                                  mempelajari matematika

                                                  serta sikap ulet dan

                                                  percaya diri dalam

                                                  pemecahan masalah

                                                  Menurut Tapia

                                                  (1996) kecemasan

                                                  terhadap pelajaran

                                                  matematika berhubungan

                                                  dengan jenis kelamin

                                                  dimana faktor yang

                                                  mempengaruhi

                                                  kecemasan adalah rasa

                                                  percaya diri minat

                                                  terhadap pelajaran

                                                  matematika dan motivasi

                                                  Tapia menerangkan lebih

                                                  lanjut bahwa rasa percaya

                                                  diri minat terhadap

                                                  pelajaran matematika dan

                                                  motivasi pada pria lebih

                                                  rendah dibandingkan

                                                  dengan wanita sehingga

                                                  pria lebih cemas dalam

                                                  pelajaran matematika

                                                  Hal ini dijelaskan

                                                  lebih lanjut dari hasil

                                                  penelitian Nawangsari

                                                  (2001) diperoleh data

                                                  bahwa siswa pria lebih

                                                  cemas terhadap

                                                  matematika dibandingkan

                                                  siswa wanita

                                                  Hal di atas juga

                                                  terlihat pada hasil

                                                  penelitian ini di mana

                                                  jenis kelamin subjek pria

                                                  lebih tinggi tingkat

                                                  kecemasannya

                                                  dibandingkan dengan

                                                  subjek wanita ini terlihat

                                                  dari skor mean

                                                  kecemasan 7663 pada

                                                  pria dan 7555 pada

                                                  wanita

                                                  Berdasarkan

                                                  pengamatan yang

                                                  dilakukan oleh Riyanto

                                                  (2009) di mana kelas IPS

                                                  lebih banyak mengalami

                                                  kesulitan dalam

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika jika

                                                  dibandingkan dengan

                                                  kelas IPA karena untuk

                                                  memahami mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  dibutuhkan pemahaman

                                                  yang mendalam dan

                                                  latihan yang berulang kali

                                                  untuk memperoleh hasil

                                                  yang baik sedangkan

                                                  materi yang banyak

                                                  diberikan di kelas IPS

                                                  adalah materi yang

                                                  menggunakan metode

                                                  menghafal Hal ini lah

                                                  yang menyebabkan kelas

                                                  IPS lebih cemas bila

                                                  dibandingkan dengan

                                                  kelas IPA Hal ini sesuai

                                                  dengan hasil penelitian ini

                                                  terhadap

                                                  pengelompokkan kelas di

                                                  mana diperoleh hasil

                                                  mean kecemasan yang

                                                  tertinggi berada pada

                                                  kelas XI IPS dengan skor

                                                  7796 yang berarti bahwa

                                                  dalam menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  siswa kelas XI IPS lebih

                                                  cemas jika dibandingkan

                                                  dengan siswa XI IPA

                                                  Selanjutnya

                                                  berdasarkan

                                                  pengelompokkan usia

                                                  terlihat dari hasil

                                                  penelitian yang dilakukan

                                                  oleh Pearson (dalam

                                                  Soeharjono 1988) pada

                                                  100 orang anak yang

                                                  berusia 5 ndash 18 tahun

                                                  ternyata anak yang

                                                  berusia diatas 12 tahun

                                                  lebih menunjukkan rasa

                                                  cemas akan di caci maki

                                                  atau dibuat malu karena

                                                  tidak dapat melakukan

                                                  sesuatu dengan baik dan

                                                  benar disamping itu

                                                  dipengaruhi pula oleh

                                                  jumlah terkecil dari

                                                  subjek yang menduduki

                                                  suatu kelompok usia atau

                                                  jumlah terkecil dari

                                                  keberadaan subjek yang

                                                  menduduki kelompok

                                                  usia tertentu

                                                  Hasil penelitian

                                                  diatas terlihat pula dalam

                                                  penelitian ini di mana

                                                  diperoleh hasil mean

                                                  kecemasan yang tertinggi

                                                  terletak pada usia 17

                                                  tahun dengan jumlah 6

                                                  subjek diperoleh skor

                                                  mean 8567 kemudian di

                                                  susul oleh usia 15 tahun

                                                  dengan jumlah 14 subjek

                                                  diperoleh skor mean

                                                  8543 dan yang terendah

                                                  terletak pada usia 16

                                                  tahun dengan jumlah 64

                                                  subjek skor mean 8144

                                                  hasil penelitian ini

                                                  menunjukkan bahwa

                                                  kecemasan subjek dalam

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  dapat terlihat dari

                                                  banyaknya jumlah subjek

                                                  Di mana semakin banyak

                                                  subjek yang berada dalam

                                                  suatu populasi maka

                                                  semakin rendah tingkat

                                                  kecemasannya

                                                  Bila kecemasan

                                                  dalam menghadapi

                                                  matematika terjadi dalam

                                                  satu kurun waktu tertentu

                                                  atau satu semester secara

                                                  tidak langsung akan

                                                  mempengaruhi prestasi

                                                  akademik matematika

                                                  siswa dan siswi tersebut

                                                  Hal ini terlihat pada

                                                  data yang dihasilkan

                                                  dalam penelitian ini

                                                  dimana ada korelasi

                                                  negatif antara kecemasan

                                                  dalam menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  dengan prestasi akademik

                                                  matematika pada remaja

                                                  dengan nilai koefisien

                                                  korelasi sebesar r = -

                                                  0221 dengan signifikansi

                                                  sebesar 0022 (p lt 005)

                                                  yang artinya semakin

                                                  tinggi tingkat kecemasan

                                                  siswa dalam menghadapi

                                                  mata pelajaran

                                                  matematika maka

                                                  semakin rendah prestasi

                                                  akademik matematika

                                                  siswa dan sebaliknya

                                                  semakin rendah tingkat

                                                  kecemasan siswa dalam

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  maka akan semakin tinggi

                                                  prestasi akademik

                                                  matematika yang

                                                  dihasilkan oleh siswa

                                                  Hasil penelitian ini

                                                  ternyata sama dengan

                                                  penelitian yang

                                                  dikemukakan oleh

                                                  Nawangsari (2000) di

                                                  mana ada korelasi negatif

                                                  antara skor kecemasan

                                                  terhadap matematika

                                                  dengan prestasi akademik

                                                  pada siswa SLTP di

                                                  Surabaya Hal ini

                                                  menunjukkan bahwa

                                                  semakin tinggi tingkat

                                                  kecemasan siswa

                                                  terghadap pelajaran

                                                  matematika maka

                                                  semakin rendah prestasi

                                                  akademik yang dihasilkan

                                                  oleh siswa begitu pula

                                                  sebaliknya semakin

                                                  rendah tingkat kecemasan

                                                  siswa terhadap pelajaran

                                                  matematika maka

                                                  semakin tinggi prestasi

                                                  akademik yang dihasilkan

                                                  BAB V

                                                  PENUTUP

                                                  Kesimpulan

                                                  Berdasarkan hasil

                                                  pengumpulan data dan hasil

                                                  analisis data yang telah

                                                  dilakukan maka dapat

                                                  ditarik kesimpulan bahwa

                                                  hipotesis dalam penelitian

                                                  ini diterima hal ini

                                                  menunjukkan bahwa ada

                                                  hubungan yang negatif

                                                  antara kecemasan dalam

                                                  menghadapi mata pelajaran

                                                  matematika dengan prestasi

                                                  akademik matematika pada

                                                  siswa dan siswi kelas XI di

                                                  Sekolah Menengah Umum

                                                  Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                  Bekasi

                                                  Berdasarkan data

                                                  tambahan diperoleh hasil

                                                  bahwa faktor-faktor yang

                                                  mempengaruhi kecemasan

                                                  siswa dalam menghadapi

                                                  mata pelajaran matematika

                                                  adalah jenis kelamin usia

                                                  dan kelas Di mana siswa

                                                  pria cenderung lebih cemas

                                                  dalam menghadapi mata

                                                  pealajaran matematika

                                                  dibandingkan dengan siswa

                                                  wanita Selain itu diperoleh

                                                  pula data bahwa usia 17

                                                  tahun jauh lebih cemas

                                                  dibandingkan selanjutnya

                                                  disusul usia 15 tahun dan

                                                  16 tahun hal ini terlihat

                                                  dari jumlah subjek pada

                                                  usia tertentu di mana

                                                  jumlah subjek yang

                                                  menduduki usia 17 tahun

                                                  lebih sedikit atau berjumlah

                                                  6 subjek kemudian di susul

                                                  oleh usia 15 tahun yang

                                                  berjumlah 14 subjek dan

                                                  pada usia 16 tahun

                                                  sejumlah 64 subjek Bukan

                                                  hanya usia namun kelas pun

                                                  menunjukkan data bahwa

                                                  kelas XI IPS cenderung

                                                  lebih cemas dalam

                                                  menghadapi mata pelajaran

                                                  matematika dibandingkan

                                                  dengan kelas XI IPA

                                                  Saran

                                                  Berdasarkan hasil

                                                  penelitian yang telah

                                                  dilakukan peneliti

                                                  mempunyai beberapa saran

                                                  yang dapat diberikan

                                                  sebagai berikut

                                                  d Berdasarkan hasil

                                                  data yang diperoleh

                                                  terlihat bahwa

                                                  kecemasan siswa dan

                                                  siswi dalam

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  berada pada kategori

                                                  rata-rata atau sedang

                                                  Hal ini menunjukkan

                                                  bahwa rata-rata siswa

                                                  dan siswi di Sekolah

                                                  Menengah Umum

                                                  Negeri (SMUN) 1

                                                  Babelan Bekasi

                                                  mengalami

                                                  kecemasan cemas saat

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  Untuk mengurangi

                                                  kecemasan dalam

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  peneliti menyarankan

                                                  kepada siswa dan

                                                  siswi sebelum

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  diharapkan siswa dan

                                                  siswi dapat lebih giat

                                                  lagi untuk berlatih

                                                  mengerjakan tugas-

                                                  tugas matematika

                                                  soal-soal matematika

                                                  dan memperdalam

                                                  kembali materi yang

                                                  telah diajarkan oleh

                                                  guru matematika Hal

                                                  ini bertujuan untuk

                                                  membantu siswa dan

                                                  siswi agar

                                                  mengurangi

                                                  kecemasan dalam

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  Bila kecemasan itu

                                                  berkurang maka

                                                  secara tidak langsung

                                                  prestasi akademik

                                                  matematika siswa dan

                                                  siswi akan meningkat

                                                  Sehubungan

                                                  penelitian ini peneliti

                                                  menyarankan kepada para

                                                  peneliti selanjutnya agar

                                                  dapat menggunakan

                                                  populasi yang lebih luas

                                                  lagi bukan hanya siswa

                                                  dan siswi dari SMUN

                                                  (Sekolah Menengah

                                                  Umum Negeri) mungkin

                                                  dengan mengambil

                                                  sampel dari siswa yang

                                                  berasal dari SMUS

                                                  (Sekolah Menengah

                                                  Umum Swasta) untuk

                                                  melihat apakah siswa dari

                                                  SMUS (Sekolah

                                                  Menengah Umum

                                                  Swasta) juga mengalami

                                                  kecemasan dalam

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  yang secara langsung

                                                  akan mempengaruhi

                                                  prestasi akademik

                                                  matematikanya Selain itu

                                                  untuk pengembangan

                                                  teori psikologi pendidikan

                                                  diharapkan untuk

                                                  penelitian selanjutnya

                                                  dapat melihat kecemasan-

                                                  kecemasan lain yang

                                                  terjadi di luar mata

                                                  pelajaran matematika di

                                                  mana mata pelajaran

                                                  tersebut sering pula

                                                  dialami oleh siswa dan

                                                  siswi selain kecemasan

                                                  menghadapi mata

                                                  pelajaran matematika

                                                  Misalnya cemas

                                                  menghadapi pelajaran

                                                  kimia bahasa inggris

                                                  ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                  matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                  Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                  Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                  Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                  Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                  Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                  Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                  Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                  Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                  Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                  Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                  terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                  Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                  Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                  Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                  Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                  Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                  Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                  Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                  Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                  Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                  Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                  Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                  Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                  Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                  • Prestasi Akademik
                                                  • Mata Pelajaran Matematika
                                                  • Remaja
                                                  • Hipotesis
                                                  • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                  • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                  • CPopulasi dan Sampel
                                                  • DTeknik Pengumpulan Data
                                                  • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                  • FTeknik Analisa Data

                                                    langsung dapat juga mempengaruhi

                                                    prestasi akademik matematika siswa

                                                    Melihat adanya faktor-faktor

                                                    yang mempengaruhi kecemasan

                                                    sebagaimana yang telah diungkapkan

                                                    di atas maka dapat dilihat bahwa

                                                    kecemasan siswa dalam menghadapi

                                                    pelajaran matematika dapat

                                                    mempengaruhi prestasi akademik

                                                    matematika siswa Hal ini terlihat dari

                                                    dua faktor yang menyebabkan

                                                    kecemasan yaitu keadaan diri individu

                                                    dan keadaan lingkungan di mana bila

                                                    faktor-faktor tersebut sering muncul

                                                    pada saat siswa menghadapi pelajaran

                                                    matematika maka hal ini dapat

                                                    mengangu kegiatan siswa dalam

                                                    belajar matematika siswa pun akan

                                                    merasa kurang percaya pada

                                                    kemampuannya dalam pelajaran

                                                    matematika Bila hal ini terjadi dalam

                                                    satu semester maka akan dapat

                                                    berpengaruh terhadap prestasi

                                                    akademik matematika siswa Faktor-

                                                    faktor yang dapat mempengaruhi

                                                    prestasi akademik yaitu faktor internal

                                                    seperti kesehatan badan dan faktor

                                                    eksternal seperti sarana dan prasarana

                                                    sekolah Bila faktor-faktor tersebut

                                                    sering muncul pada siswa dalam

                                                    menghadapi pelajaran matematika

                                                    maka dapat mempengaruhi prestasi

                                                    akademik matematika siswa di mana

                                                    semakin tingginya kecemasan dalam

                                                    menghadapi pelajaran matematika

                                                    maka semakin rendah prestasi

                                                    akademik matematika siswa

                                                    Hal ini sesuai dengan penelitian

                                                    yang dilakukan oleh Nawangsari

                                                    (2000) di mana siswa yang mengalami

                                                    kecemasan pada pelajaran matematika

                                                    akan mempengaruhi prestasi akademik

                                                    matematika siswa hal ini dipengaruhi

                                                    oleh materi pelajaran yang dianggap

                                                    sulit kemudian disusul oleh fasilitas

                                                    kelas yang kurang memadai dan cara

                                                    mengajar guru yang sulit dipahami

                                                    oleh siswa Sehingga saat siswa

                                                    menghadapi pelajaran matematika

                                                    siswa akan mengalami kecemasan dan

                                                    bila hal ini terjadi dalam satu kurun

                                                    waktu maka akan mempengaruhi

                                                    prestasi akademik matematika siswa

                                                    Senada dengan penelitian

                                                    Nawangsari (2000) penelitian yang

                                                    dilakukan oleh Sarason (dalam

                                                    Nawangsari 2000) terhadap 700

                                                    siswa-siswi SLTP di Amerika pada

                                                    tahun 1996 didapatkan korelasi yang

                                                    negatif antara skor kecemasan pada

                                                    pelajaran matematika dengan prestasi

                                                    akademik matematika siswa di mana

                                                    korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                                                    semakin rendah tingkat kecemasan

                                                    siswa SLTP pada pelajaran matematika

                                                    akan semakin tinggi prestasi akademik

                                                    matematika atau semakin tinggi tingkat

                                                    kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                                                    matematika akan semakin rendah

                                                    prestasi akademik matematika

                                                    Hipotesis

                                                    Dari beberapa penjelasan yang

                                                    telah dikemukakan oleh para ahli di

                                                    atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                                                    hubungan yang negatif antara

                                                    kecemasan dalam menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika dengan prestasi

                                                    akademik matematika pada remaja

                                                    dimana semakin tinggi tingkat

                                                    kecemasan remaja dalam menghadapi

                                                    mata pelajaran matematika maka

                                                    semakin rendah prestasi akademik

                                                    matematika pada remaja

                                                    BAB III

                                                    METODOLOGI PENELITIAN

                                                    A Identifikasi Variabel-Vari-

                                                    abel Penelitian

                                                    VariabelPrediktor Kecemasan

                                                    Menghadapi Mata Pelajaran

                                                    Matematika

                                                    Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                                                    Matematika

                                                    B Definisi Operasional Vari-

                                                    abel Penelitian

                                                    1 Kecemasan Menghadapi Mata

                                                    Pelajaran Matematika Suatu

                                                    bentuk ungkapan perasaan cemas

                                                    yang dipengaruhi faktor

                                                    psikologis dan faktor fisiologis

                                                    yang sering dialami oleh setiap

                                                    individu dalam kehidupan sehari-

                                                    hari dalam hal-hal yang berkaitan

                                                    dengan konsep-konsep abstrak

                                                    struktur-struktur atau segala

                                                    sesuatu yang berhubungan dengan

                                                    pembahasan tentang matematika

                                                    Alat yang digunakan untuk

                                                    mengukur kecemasan dalam

                                                    menghadapi mata pelajaran

                                                    matematika adalah Skala

                                                    Kecemasan yang didapatkan dari

                                                    gejala-gejala kecemasan yang

                                                    dikemukakan oleh Dacey di mana

                                                    gejala-gejala kecemasan tersebut

                                                    di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                                                    komponen psikologis komponen

                                                    fisiologis dan komponen sosial

                                                    2 Prestasi Akademik Matematika

                                                    Suatu pengukuran yang bertujuan

                                                    untuk menilai sebuah hasil dari

                                                    proses belajar matematika yang

                                                    dilakukan oleh remaja dalam satu

                                                    kurun waktu tertentu untuk melihat

                                                    pemahaman remaja mengenai

                                                    konsep-konsep abstrak simbol-

                                                    simbol yang telah diberikan oleh

                                                    para pendidik Alat yang

                                                    digunakan untuk mengukur

                                                    prestasi akademik matematika

                                                    remaja adalah dengan melihat nilai

                                                    rapor remaja yang dihasilkan pada

                                                    akhir semester

                                                    C Populasi dan Sampel

                                                    Popolasi dan sampel yang

                                                    digunakan dalam pengambilan data

                                                    adalah dengan menggunakan

                                                    Purposive Sampling di mana teknik

                                                    Purposive Sampling ini adalah teknik

                                                    penentuan sampling yang digunakan

                                                    peneliti jika peneliti mempunyai

                                                    pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                                                    dalam pengambilan sampelnya atau

                                                    penentuan sample untuk tujuan tertentu

                                                    (Riduwan 2008) Populasi yang

                                                    digunakan dalam peneltian ini adalah

                                                    para siswa dan siswi kelas XI pada

                                                    Sekolah Menengah Umum Negeri

                                                    (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                                                    Pengambilan populasi siswa dan siswi

                                                    kelas XI dilakukan karena ingin

                                                    melihat tingkat kecemasan pada siswa

                                                    dan siswi kelas XI sebelum

                                                    mendapatkan perhitungan matematika

                                                    yang terlalu kompleks dikelas

                                                    berikutnya Hal ini seperti yang telah

                                                    dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                                                    Nawangsari 2000) dimana semakin

                                                    tinggi tingkat kelas maka semakin

                                                    kompleks perhitungan matematikanya

                                                    dan bila siswa tidak mampu

                                                    memahami perhitungan yang lebih

                                                    dasar maka siswa akan cemas pada

                                                    pelajaran matematika ditingkatan kelas

                                                    berikutnya Sampel yang digunakan

                                                    pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                                                    D Teknik Pengumpulan Data

                                                    Teknik Pengumpulan data yang

                                                    digunakan dalam mengukur tingkat

                                                    kecemasan siswa dalam menghadapi

                                                    mata pelajaran matematika adalah

                                                    dengan menggunakan metode

                                                    kuesioner tertutup dengan memberikan

                                                    tanda checklist Kuesioner tertutup

                                                    dengan tanda checklist ini adalah suatu

                                                    daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                                                    yang akan diukur (Riduwan 2008)

                                                    Pengukuran prestasi akademik

                                                    matematika dilakukan dengan melihat

                                                    nilai rapor siswa dan siswi pada

                                                    pelajaran matematika

                                                    1 Skala Kecemasan

                                                    Skala kecemasan yang

                                                    digunakan dalam penelitian ini di

                                                    peroleh dari komponen-komponen

                                                    kecemasan yang di kemukakan

                                                    oleh Dacey (2000) yaitu

                                                    komponen psikologis komponen

                                                    fisiologis dan komponen sosial

                                                    Komponen-komponen inilah yang

                                                    akan dijadikan acuan atau dasar

                                                    pengukuran dalam penelitian ini

                                                    yang selanjutnya akan

                                                    dikembangkan menjadi item-item

                                                    yang akan diberikan kepada

                                                    responden untuk dijawab oleh

                                                    responden

                                                    Tabel 1

                                                    Distribusi item Skala kecemasan

                                                    N

                                                    o

                                                    Kom

                                                    pone

                                                    n

                                                    Komponen

                                                    Favorabe

                                                    l

                                                    Unfav

                                                    orabel

                                                    To

                                                    tal

                                                    1 Kom

                                                    pone

                                                    n

                                                    Psiko

                                                    logis

                                                    12345

                                                    67

                                                    8910

                                                    3132

                                                    3334

                                                    3536

                                                    3738

                                                    3940

                                                    20

                                                    2 Kom

                                                    pone

                                                    n

                                                    Fisiol

                                                    ogis

                                                    111213

                                                    141516

                                                    171819

                                                    20

                                                    4142

                                                    4344

                                                    4546

                                                    4748

                                                    4950

                                                    20

                                                    3 Kom

                                                    pone

                                                    n

                                                    Sosia

                                                    l

                                                    212223

                                                    2425

                                                    262728

                                                    2930

                                                    5152

                                                    5354

                                                    5556

                                                    5758

                                                    5960

                                                    20

                                                    Total 30 30 60

                                                    2 Prestasi Akademik

                                                    Prestasi akademik di peroleh

                                                    dengan menggunakan nilai raport

                                                    terakhir pada pelajaran

                                                    matematika

                                                    E Validitas dan Reliabilitas

                                                    Alat Pengumpulan Data

                                                    Pada penelitian ini digunakan

                                                    validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                                                    untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                                                    pengumpulan data

                                                    1 Validitas

                                                    Menurut Azwar (1997)

                                                    validitas adalah sejauh mana

                                                    ketepatan dan kecermatan suatu

                                                    instrument pengukur (alat tes)

                                                    dalam melakukan fungsi ukurnya

                                                    Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                                    tes tersebut menjalankan fungsi

                                                    ukurnya atau memberikan hasil

                                                    ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                                    dengan maksud yang dikenakan

                                                    dalam tes tersebut Cara

                                                    mendapatkan validitas dengan

                                                    menggunakan teknik total korelasi

                                                    item (korelasi product-moment)

                                                    Untuk batasan validitas item yang

                                                    digunakan dalam penelitian ini

                                                    ditentukan oleh peneliti dengan

                                                    koefisien validitas sebesar ge 03

                                                    (Azwar 2008)

                                                    2 Reliabilitas

                                                    Menurut Azwar (1997)

                                                    reliabilitas adalah pengukuran

                                                    terhadap suatu alat tes di mana

                                                    hasil ukurnya dapat terpercaya

                                                    sehingga bila alat tes tersebut

                                                    digunakan dalam beberapa kali

                                                    pengukuran akan menghasilkan

                                                    nilai yang relatif sama Cara

                                                    mendapatkan reliabilitas dengan

                                                    menggunakan teknik Alpha

                                                    Cronbach

                                                    Pada penelitian ini batas

                                                    koefisien realibilitas yang akan

                                                    digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                                    ini sesuai dengan yang

                                                    dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                                    F Teknik Analisa Data

                                                    Pada penelitian ini teknik

                                                    analisis data yang digunakan adalah

                                                    Product Moment Correlation Coeffient

                                                    Pearson di mana data yang akan di

                                                    analisis adalah data yang di peroleh

                                                    dari skala kecemasan dalam

                                                    menghadapi mata pelajaran

                                                    matematika dikorelasikan dengan data

                                                    nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                                    matematika

                                                    BAB IV

                                                    PELAKSANAAN DAN HASIL

                                                    PENELITIAN

                                                    A Persiapan Penelitian

                                                    Sebelum penelitian ini

                                                    dimulai awalnya peneliti

                                                    melakukan persiapan

                                                    administrasi yang berupa

                                                    surat keterangan permohonan

                                                    izin dari pihak kampus

                                                    (Universitas Gunadarma)

                                                    untuk melakukan penelitian

                                                    ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                    setelah itu peneliti

                                                    menggandakan kuesioner

                                                    tertutup dari skala kecemasan

                                                    sebanyak 100 kuesioner

                                                    kuesioner atau skala

                                                    kecemasan ini berjumlah 60

                                                    item yang terdiri dari 30 item

                                                    favorable dan 30 item

                                                    unfavorable

                                                    Subjek yang digunakan

                                                    dalam penelitian ini adalah

                                                    siswa dan siswi SMU yang

                                                    berada di kelas XI atau kelas

                                                    2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                    Dalam penelitian ini peneliti

                                                    mengambil sampel sebanyak

                                                    3 kelas dan jumlah sampel

                                                    sebanyak 100 siswa-siswi di

                                                    mana 1 kelas berasal dari

                                                    kelas unggulan atau kelas XI

                                                    IPA 1 dan dua kelas lagi

                                                    berasal dari kelas yang tidak

                                                    diunggulkan atau kelas

                                                    reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                                    dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                                    mendapatkan subjek ini

                                                    peneliti bekerjasama dengan

                                                    segenap pihak sekolah dari

                                                    SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                    yang berhubungan dengan

                                                    bagian kesiswaan dan guru-

                                                    guru BP yang menangani ke

                                                    tiga kelas tersebut

                                                    B Pelaksanaan Penelitian

                                                    Pada penelitian ini

                                                    peneliti melaksanakan try out

                                                    terpakai yaitu data diperoleh

                                                    dengan try out sekaligus

                                                    digunakan sebagai data dalam

                                                    penelitian Pengambilan data

                                                    dilakukan pada tanggal 13

                                                    Oktober 2009 untuk

                                                    penyebaran kuesioner atau

                                                    skala kecemasan yang

                                                    berjumlah 100 angket yang

                                                    terdiri dari 60 item Pada 14-

                                                    19 Oktober 2009 untuk

                                                    mengambil fotocopy raport

                                                    yang masih berada di siswa

                                                    dan siswi Pengambilan

                                                    fotocopy raport dilakukan

                                                    dalam rentang waktu 5 hari

                                                    disebabkan peneliti

                                                    mengalami kesulitan dalam

                                                    meminta fotocopy raport

                                                    kepada siswa dan siswi

                                                    SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                    Proses pengambilan data

                                                    pada tanggal 13 Oktober

                                                    2009 dilakukan pada pukul

                                                    1000 sampai dengan pukul

                                                    1200 Proses pengambilan

                                                    data pertama dilakukan di

                                                    kelas XI IPA 1 kemudian

                                                    dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                                    dan setelah itu dilanjutkan di

                                                    kelas XI IPS 2

                                                    Jumlah keseluruhan

                                                    subjek dalam penelitian ini

                                                    adalah berjumlah 100 siswa-

                                                    siswi 30 siswa-siswi berasal

                                                    dari kelas XI IPA 1 40

                                                    siswa-siswi berasal dari kelas

                                                    XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                                    berasal dari kelas XI IPS 2

                                                    Penelitian ini mengalami

                                                    hambatan hambatan yang

                                                    dimaksud adalah peneliti

                                                    menyebarkan angket

                                                    sebanyak 100 namun data

                                                    yang dapat peneliti olah

                                                    hanya 84 data dan 16 data

                                                    yang lain tidak dapat diolah

                                                    karena subjek tidak mengisi

                                                    angket yang telah peneliti

                                                    berikan Sehingga penelitian

                                                    ini hanya terdiri dari 84

                                                    subjek

                                                    C Hasil Penelitian

                                                    1 Deskripsi Subjek

                                                    Penelitian

                                                    a Jenis Kelamin

                                                    Subjek dalam

                                                    penelitian ini terdiri

                                                    dari 46 subjek pria

                                                    dengan presentase

                                                    5476 dan 38 subjek

                                                    wanita dengan

                                                    presentase 4524

                                                    Dapat dilihat

                                                    rinciannya pada tabel

                                                    berikut ini

                                                    Tabel 2

                                                    Distribusi Subjek

                                                    Berdasarkan Jenis

                                                    Kelamin

                                                    No Jenis

                                                    Kelamin

                                                    Jumlah Presentase

                                                    ()

                                                    1 Pria 46 5476

                                                    2 Wanita 38 4524

                                                    b Usia

                                                    Subjek dalam

                                                    penelitian ini terdiri

                                                    dari 14 subjek yang

                                                    berusia 15 tahun

                                                    dengan presentase

                                                    1666 64 subjek

                                                    yang berusia 16 tahun

                                                    dengan presentase

                                                    7619 dan 6 subjek

                                                    yang berusia 17 tahun

                                                    dengan presentase

                                                    715 Dapat dilihat

                                                    rinciannya pada tabel

                                                    berikut ini

                                                    Tabel 3

                                                    Distribusi Subjek

                                                    Berdasarkan Usia

                                                    No Usia Jumlah Presentase

                                                    ()

                                                    1 15

                                                    tahun

                                                    14 1666

                                                    2 16

                                                    tahun

                                                    64 7619

                                                    3 17

                                                    tahun

                                                    6 715

                                                    c Kelas

                                                    Subjek dalam

                                                    penelitian ini terdiri

                                                    dari 30 subjek dari

                                                    kelas XI IPA dengan

                                                    presentase 3571

                                                    dan 54 subjek untuk

                                                    kelas XI IPS dengan

                                                    presentase 6429

                                                    Dapat dilihat

                                                    rinciannya pada tabel

                                                    berikut ini

                                                    Tabel 4

                                                    Distribusi Subjek

                                                    Berdasarkan Kelas

                                                    No Kelas Jumlah Presentase

                                                    ()

                                                    1 XI

                                                    IPA

                                                    30 3571

                                                    2 XI

                                                    IPS

                                                    54 6429

                                                    2 Hasil Pengukuran Mean

                                                    Skala Kecemasan dengan

                                                    Jenis Kelamin Usia dan

                                                    Kelas

                                                    a Hasil Pengukuran

                                                    Mean Skala

                                                    Kecemasan dengan

                                                    Jenis Kelamin

                                                    Tabel 5

                                                    Hasil pengukuran

                                                    Mean Skala

                                                    Kecemasan dengan

                                                    Jenis Kelamin

                                                    No Jenis

                                                    Kelamin

                                                    Jumlah

                                                    Kecemasan

                                                    1 Pria 46

                                                    2 Wanita 38

                                                    Berdasarkan

                                                    data di atas diketahui

                                                    bahwa mean

                                                    kecemasan pada pria

                                                    lebih tinggi dari pada

                                                    wanita hal ini

                                                    ditunjukkan dengan

                                                    skor7663 untuk pria

                                                    dan 7555 untuk

                                                    wanita

                                                    b Hasil Pengukuran

                                                    Mean Skala

                                                    Kecemasan dengan

                                                    Usia

                                                    Tabel 6

                                                    Hasil pengukuran

                                                    Mean Skala

                                                    Kecemasan dengan

                                                    Usia

                                                    Berdasarkan data

                                                    di atas diketahui

                                                    bahwa mean

                                                    kecemasan yang

                                                    tertinggi terletak pada

                                                    usia 17 tahun dengan

                                                    skor 8567 kemudian

                                                    di susul oleh usia 15

                                                    tahun dengan skor

                                                    8543 dan yang

                                                    terendah terletak pada

                                                    usia 16 tahun dengan

                                                    skor 8144

                                                    c Hasil Pengukuran

                                                    Mean Skala

                                                    Kecemasan dengan

                                                    Kelas

                                                    Tabel 7

                                                    Hasil pengukuran

                                                    Mean Skala

                                                    Kecemasan dengan

                                                    Kelas

                                                    No Kelas Jumlah Mean

                                                    Skala

                                                    No Usia Jumlah Mean

                                                    Skala

                                                    Kecemasan

                                                    1 15

                                                    tahun

                                                    14 8543

                                                    2 16

                                                    tahun

                                                    64 8144

                                                    3 17

                                                    tahun

                                                    6 8567

                                                    Kecemasan

                                                    1 XI

                                                    IPA

                                                    30

                                                    2 XI

                                                    IPS

                                                    54

                                                    Berdasarkan data

                                                    di atas diketahui

                                                    bahwa mean

                                                    kecemasan yang

                                                    tertinggi berada pada

                                                    kelas XI IPS dengan

                                                    skor 7796 dan yang

                                                    terendah berada pada

                                                    kelas XI IPA dengan

                                                    skor 7287

                                                    3 Hasil Uji Validitas dan

                                                    Realibilitas Skala

                                                    Kecemasan

                                                    a Uji Validitas

                                                    Menurut Azwar

                                                    (2008) validitas item

                                                    dapat dianggap

                                                    memuaskan apabila

                                                    koefisien validitasnya

                                                    sebesar ge 03

                                                    Berdasarkan hasil uji

                                                    coba pada skala

                                                    kecemasan yang

                                                    berjumlah 60 item

                                                    dihasilkan 36 item

                                                    yang valid Validitas

                                                    item dalam penelitian

                                                    ini untuk skala

                                                    kecemasan bergerak

                                                    dari 0301 sampai

                                                    dengan 0538

                                                    Distribusi item yang

                                                    valid dapat di lihat

                                                    dari tabel berikut ini

                                                    Tabel 8

                                                    Distribusi item

                                                    valid Skala

                                                    Kecemasan

                                                    No Komponen

                                                    Nomor Item

                                                    Favorabel

                                                    1 Komponen

                                                    Psikologis

                                                    1234567

                                                    8910

                                                    2 Komponen

                                                    Fisiologis

                                                    111213141516

                                                    17181920

                                                    3 Komponen

                                                    Sosial

                                                    2122232425

                                                    2627282930

                                                    Total

                                                    Keterangan

                                                    item yang tidak valid

                                                    b Uji Realibilitas

                                                    Uji realibilitas

                                                    dilakukan bertujuan

                                                    untuk mengetahui

                                                    konsistensi alat ukur

                                                    Teknik yang

                                                    digunakan untuk

                                                    mendapatkan

                                                    konsistensi dari alat

                                                    ukur yaitu teknik

                                                    Alpha Cronbach

                                                    Dalam penelitian ini

                                                    batas koefisien

                                                    reliabilitas yang

                                                    digunakan adalah ge

                                                    07 Hal ini sesuai

                                                    dengan pendapat dari

                                                    Azwar (2008)

                                                    Hasil uji realibiltas

                                                    untuk skala

                                                    kecemasan di peroleh

                                                    nilai realibitas sebesar

                                                    0824 Hal ini terlihat

                                                    pada tabel di bawah

                                                    ini

                                                    Tabel 9

                                                    Realibilitas Skala

                                                    Kecemasan

                                                    Reliability

                                                    Statistics

                                                    4 Hasil Uji Normalitas dan

                                                    Linearitas Uji Asumsi

                                                    a Uji Normalitas

                                                    Untuk melihat

                                                    sebaran skor dalam uji

                                                    normalitas dari skala

                                                    kecemasan dapat

                                                    dilihat pada uji

                                                    Kolmogorov-Smirnov

                                                    Berdasarkan hasil uji

                                                    normalitas pada skala

                                                    kecemasan diketahui

                                                    nilai statistiknya

                                                    sebesar 091 dengan

                                                    signifikansi sebesar

                                                    Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                                    0084 (p gt 005) Hal

                                                    ini menunjukkan

                                                    distribusi skor skala

                                                    kecemasan pada

                                                    subjek penelitian

                                                    adalah normal tetapi

                                                    prestasi akademik

                                                    matematika nilai

                                                    statistiknya 0198

                                                    dengan signifikansi

                                                    sebesar 0000 (p lt

                                                    005) yang berarti

                                                    tidak normal

                                                    Distribusi skor skala

                                                    kecemasan terlihat

                                                    pada tabel berikut ini

                                                    Tabel 10

                                                    Hasil Uji

                                                    Normalitas Skala

                                                    Kecemasan

                                                    T

                                                    ests of Normality

                                                    Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                                    091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                                    a Lilliefors Significance Correction

                                                    b Uji Linieritas

                                                    Tabel 11

                                                    Hasil Uji Linieritas

                                                    Skala Kecemasan

                                                    dan Prestasi

                                                    Akademik

                                                    Matematika

                                                    ANOVAb

                                                    96932 1 96932 4204 044a

                                                    1890628 82 230561987560 83

                                                    RegressionResidualTotal

                                                    Model1

                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                    Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                                    Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                                    Berdasarkan hasil

                                                    uji linieritas diperoleh

                                                    signifikansi sebesar

                                                    0044 (p lt 005) Hal

                                                    ini menunjukkan

                                                    bahwa hubungan

                                                    antara skala

                                                    kecemasan dengan

                                                    prestasi akademik

                                                    yaitu linier

                                                    5 Analisis Data Uji

                                                    Hipotesis

                                                    Berdasarkan hasil uji

                                                    normalitas dan linieritas

                                                    diketahui bahwa bahwa

                                                    skala kecemasan normal

                                                    tetapi prestasi akademik

                                                    matematika tidak normal

                                                    sedangkan linieritasnya

                                                    adalah linier Oleh karena

                                                    itu untuk analisis korelasi

                                                    dapat menggunakan

                                                    analisis statistik

                                                    parametrik dengan teknik

                                                    korelasi product moment

                                                    Pearson

                                                    Berdasarkan analisis

                                                    data yang dilakukan

                                                    dengan menggunakan

                                                    teknik korelasi Pearson

                                                    (1-tailed) diketahui nilai

                                                    koefisien korelasi sebesar

                                                    r = - 0221 dengan taraf

                                                    signifikansi sebesar 0022

                                                    (p lt 005) Hal ini dapat

                                                    dilihat pada tabel berikut

                                                    ini

                                                    Tabel 12

                                                    Uji Hipotesis

                                                    Correlations

                                                    1 -221022

                                                    84 84-221 1022

                                                    84 84

                                                    Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                    Skala Kecemasan

                                                    Prestasi AkademikMatematika

                                                    SkalaKecemasan

                                                    PrestasiAkademik

                                                    Matematika

                                                    Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                    Hasil tersebut

                                                    menunjukkan bahwa

                                                    hipotesis penelitian ini

                                                    diterima artinya terdapat

                                                    hubungan negatif yang

                                                    signifikan antara

                                                    kecemasan dalam

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    dengan prestasi akademik

                                                    matematika pada remaja

                                                    dimana semakin tinggi

                                                    tingkat kecemasan remaja

                                                    dalam menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    maka semakin rendah

                                                    prestasi akademik

                                                    matematika pada remaja

                                                    6 Hasil Perhitungan Mean

                                                    Empirik dan Mean

                                                    Hipotetik

                                                    Hasil perhitungan dari

                                                    perbandingan antara

                                                    mean empirik dengan

                                                    mean hipotetik antara

                                                    kecemasan dalam

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika dan

                                                    prestasi akademik

                                                    matematika terlihat

                                                    bahwa kecemasan siswa

                                                    dalam menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    berada pada kategori

                                                    sedang Hal ini dapat

                                                    dilihat pada tabel berikut

                                                    ini

                                                    Tabel 13

                                                    Hasil Perhitungan

                                                    Mean Empirik dan

                                                    Mean Hipotetik Skala

                                                    Kecemasan

                                                    Variabel Mean

                                                    Empirik

                                                    Mean

                                                    Hipotetik

                                                    Standar

                                                    Deviasi

                                                    Skala

                                                    Kecemasan

                                                    7614 90 18

                                                    Dibawah ini

                                                    merupakan deskripsi

                                                    untuk lebih mengetahui

                                                    gambaran kecemasan

                                                    dalam menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    dengan klasifikasi sangat

                                                    rendah rendah sedang

                                                    tinggi dan sangat tinggi

                                                    yang dapat diketahui

                                                    dengan cara perhitungan

                                                    sebagai berikut

                                                    Jumlah aitem yang

                                                    valid pada skala

                                                    kecemasan sebanyak 36

                                                    item dengan

                                                    menggunakan kategori

                                                    nilai dari 1 sampai

                                                    dengan 4 Ini berarti nilai

                                                    skala terkecil berjumlah 1

                                                    dan yang terbesar

                                                    berjumlah 4 Jarak

                                                    minimum adalah nilai

                                                    terkecil dikalikan dengan

                                                    jumlah item yang valid (1

                                                    x 36 = 36) dan jarak

                                                    maksimum adalah nilai

                                                    terbesar dikalikan dengan

                                                    jumlah item yang valid (4

                                                    x 36 = 144) Untuk

                                                    mendapatkan nilai jarak

                                                    sebaran yaitu dengan cara

                                                    mengurangi jarak

                                                    maksimum dengan jarak

                                                    minimum (144 ndash 36 =

                                                    108)

                                                    Standar Deviasi (δ)

                                                    didapatkan dengan cara

                                                    membagi nilai jarak

                                                    sebaran dengan 6 atau

                                                    nilai jarak sebaran 6 =

                                                    (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                    didapat dari kurva

                                                    distribusi normal yang

                                                    terbagi atas 6 wilayah 3

                                                    daerah positif (+) dan 3

                                                    daerah negatif (-) Setelah

                                                    mendapatkan nilai standar

                                                    deviasi (δ) kemudian

                                                    langsung mencari nilai

                                                    Mean Hipotetik (micro)

                                                    dengan cara mengalihkan

                                                    nilai tengah skala dengan

                                                    cara mengalikan nilai

                                                    tengah skala dengan

                                                    jumlah item yang valid

                                                    (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                    didapatkan dari nilai

                                                    tengah dari kategori nilai

                                                    minimum (1) sampai

                                                    dengan kategori nilai

                                                    maksimum (4)

                                                    Berikut ini adalah

                                                    pengelompokkan skala

                                                    kecemasan yang

                                                    diperoleh dengan cara

                                                    menghitung

                                                    Sangat Rendah =

                                                    ME lt MH ndash 2SD

                                                    =

                                                    ME lt 90 -2 (18)

                                                    =

                                                    ME lt 54

                                                    Rendah =

                                                    MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                    1SD

                                                    =

                                                    90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                    =

                                                    54 le ME lt 72

                                                    Rata-rata =

                                                    MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                    1SD

                                                    =

                                                    90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                    =

                                                    72 le ME lt 108

                                                    Tinggi = MH +

                                                    1SD le ME lt MH + 2SD

                                                    =

                                                    90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                    =

                                                    108 le ME lt 126

                                                    Sangat Tinggi = ME ge

                                                    MH + 2SD

                                                    =

                                                    ME ge 90 + 36

                                                    =

                                                    ME ge 126

                                                    Tabel 14

                                                    Pengelompokkan Skala

                                                    Kecemasan (Azwar

                                                    2008)

                                                    Keterangan

                                                    1 ME Mean

                                                    Empirik

                                                    ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                    MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                    MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                    MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                    ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                    2 MH Mean

                                                    Hipotetik

                                                    3 SD Standar

                                                    Deviasi

                                                    Dibawah ini

                                                    merupakan penggolongan

                                                    subjek penelitian yang

                                                    digambarkan pada kurva

                                                    berikut

                                                    Gambar 1

                                                    Kurva Distribusi

                                                    Normal Kecemasan

                                                    dalam menghadapi

                                                    Mata Pelajaran

                                                    Matematika

                                                    Berdasarkan kurva

                                                    distribusi normal diatas

                                                    diketahui bahwa rata-rata

                                                    kecemasan remaja dalam

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    berada pada taraf sedang

                                                    atau rata-rata

                                                    D Pembahasan

                                                    Penelitian ini

                                                    bertujuan untuk menguji

                                                    hipotesis yang berbunyi

                                                    terdapat hubungan yang

                                                    negatif antara kecemasan

                                                    dalam menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    dengan prestasi akademik

                                                    matematika pada remaja

                                                    Berdasarkan hasil

                                                    pengujian hipotesis pada

                                                    penelitian ini hasil

                                                    tersebut menunjukkan

                                                    bahwa hipotesis diterima

                                                    Hal ini berarti bahwa

                                                    terdapat hubungan negatif

                                                    yang signifikan antara

                                                    kecemasan dalam

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    dengan prestasi akademik -2SD

                                                    -1SD

                                                    MH

                                                    +1SD

                                                    +2SD54 72 90 10

                                                    8126

                                                    Sangat Rendah

                                                    Rendah

                                                    Sedang

                                                    Tinggi

                                                    Sangat Tinggi

                                                    7614

                                                    matematika pada remaja

                                                    dimana semakin tinggi

                                                    tingkat kecemasan remaja

                                                    dalam menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    maka semakin rendah

                                                    prestasi akademik

                                                    matematika pada remaja

                                                    Menurut Nawangsari

                                                    (2000) kecemasan adalah

                                                    suatu kondisi yang tidak

                                                    menyenangkan meliputi

                                                    rasa takut rasa tegang

                                                    khawatir bingung tidak

                                                    suka yang sifatnya

                                                    subjektif dan timbul

                                                    karena adanya perasaan

                                                    tidak aman terhadap

                                                    bahaya yang diduga akan

                                                    terjadi Kecemasan bisa

                                                    terjadi dalam berbagai

                                                    macam kondisi ketika

                                                    kecemasan ini terjadi

                                                    pada saat individu sedang

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    maka secara jelas

                                                    individu tersebut akan

                                                    memiliki perasaan tidak

                                                    aman saat menghadapi

                                                    mata pelajaran

                                                    matematika

                                                    Hal ini terlihat dalam

                                                    penelitian ini dimana

                                                    hasil mean empirik skala

                                                    kcemasan dalam

                                                    penelitian ini yaitu 7614

                                                    berada pada posisi rata-

                                                    rata Hasil ini

                                                    menunjukkan bahwa

                                                    terdapat kecemasan yang

                                                    dialami oleh siswa dan

                                                    siswi kelas XI di Sekolah

                                                    Menengah Umum Negeri

                                                    (SMUN) 1 Babelan

                                                    Bekasi saat menghadapi

                                                    mata pelajaran

                                                    matematika

                                                    Kecemasan siswa

                                                    dan siswi dalam

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    dipengaruhi oleh

                                                    beberapa faktor

                                                    Berdasarkan gabungan

                                                    dari pendapat Jersild dari

                                                    Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                    meneliti tentang sifat

                                                    alamiah yang dimiliki

                                                    oleh setiap individu)

                                                    Freud dari Ahli

                                                    Psikoanalisis Calvin S

                                                    Hall dari Ahli Kultural

                                                    dan Mowrer dari Ahli

                                                    Teori Belajar (dalam

                                                    Soeharjono 1988) faktor

                                                    yang mempengaruhi

                                                    remaja menjadi cemas

                                                    yaitu faktor Mikrokosmos

                                                    (keadaan diri individu)

                                                    seperti keadaan biologi

                                                    individu seperti jenis

                                                    kelamin dan dapat pula

                                                    dipengaruhi oleh

                                                    perkembangan individu

                                                    yang dapat dilihat dari

                                                    usia individu dan faktor

                                                    Makrokosmos (keadaan

                                                    lingkungan) seperti

                                                    lingkungan kelas

                                                    Hal ini terlihat dari

                                                    hasil data yang diperoleh

                                                    dalam penelitian ini

                                                    berdasarkan hasil data

                                                    yang didapatkan

                                                    kecemasan dapat

                                                    dipengaruhi oleh jenis

                                                    kelamin usia dan kelas

                                                    Andi (2007) mengatakan

                                                    bahwa dalam belajar

                                                    matematika diperlukan

                                                    rasa ingin tahu perhatian

                                                    dan minat dalam

                                                    mempelajari matematika

                                                    serta sikap ulet dan

                                                    percaya diri dalam

                                                    pemecahan masalah

                                                    Menurut Tapia

                                                    (1996) kecemasan

                                                    terhadap pelajaran

                                                    matematika berhubungan

                                                    dengan jenis kelamin

                                                    dimana faktor yang

                                                    mempengaruhi

                                                    kecemasan adalah rasa

                                                    percaya diri minat

                                                    terhadap pelajaran

                                                    matematika dan motivasi

                                                    Tapia menerangkan lebih

                                                    lanjut bahwa rasa percaya

                                                    diri minat terhadap

                                                    pelajaran matematika dan

                                                    motivasi pada pria lebih

                                                    rendah dibandingkan

                                                    dengan wanita sehingga

                                                    pria lebih cemas dalam

                                                    pelajaran matematika

                                                    Hal ini dijelaskan

                                                    lebih lanjut dari hasil

                                                    penelitian Nawangsari

                                                    (2001) diperoleh data

                                                    bahwa siswa pria lebih

                                                    cemas terhadap

                                                    matematika dibandingkan

                                                    siswa wanita

                                                    Hal di atas juga

                                                    terlihat pada hasil

                                                    penelitian ini di mana

                                                    jenis kelamin subjek pria

                                                    lebih tinggi tingkat

                                                    kecemasannya

                                                    dibandingkan dengan

                                                    subjek wanita ini terlihat

                                                    dari skor mean

                                                    kecemasan 7663 pada

                                                    pria dan 7555 pada

                                                    wanita

                                                    Berdasarkan

                                                    pengamatan yang

                                                    dilakukan oleh Riyanto

                                                    (2009) di mana kelas IPS

                                                    lebih banyak mengalami

                                                    kesulitan dalam

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika jika

                                                    dibandingkan dengan

                                                    kelas IPA karena untuk

                                                    memahami mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    dibutuhkan pemahaman

                                                    yang mendalam dan

                                                    latihan yang berulang kali

                                                    untuk memperoleh hasil

                                                    yang baik sedangkan

                                                    materi yang banyak

                                                    diberikan di kelas IPS

                                                    adalah materi yang

                                                    menggunakan metode

                                                    menghafal Hal ini lah

                                                    yang menyebabkan kelas

                                                    IPS lebih cemas bila

                                                    dibandingkan dengan

                                                    kelas IPA Hal ini sesuai

                                                    dengan hasil penelitian ini

                                                    terhadap

                                                    pengelompokkan kelas di

                                                    mana diperoleh hasil

                                                    mean kecemasan yang

                                                    tertinggi berada pada

                                                    kelas XI IPS dengan skor

                                                    7796 yang berarti bahwa

                                                    dalam menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    siswa kelas XI IPS lebih

                                                    cemas jika dibandingkan

                                                    dengan siswa XI IPA

                                                    Selanjutnya

                                                    berdasarkan

                                                    pengelompokkan usia

                                                    terlihat dari hasil

                                                    penelitian yang dilakukan

                                                    oleh Pearson (dalam

                                                    Soeharjono 1988) pada

                                                    100 orang anak yang

                                                    berusia 5 ndash 18 tahun

                                                    ternyata anak yang

                                                    berusia diatas 12 tahun

                                                    lebih menunjukkan rasa

                                                    cemas akan di caci maki

                                                    atau dibuat malu karena

                                                    tidak dapat melakukan

                                                    sesuatu dengan baik dan

                                                    benar disamping itu

                                                    dipengaruhi pula oleh

                                                    jumlah terkecil dari

                                                    subjek yang menduduki

                                                    suatu kelompok usia atau

                                                    jumlah terkecil dari

                                                    keberadaan subjek yang

                                                    menduduki kelompok

                                                    usia tertentu

                                                    Hasil penelitian

                                                    diatas terlihat pula dalam

                                                    penelitian ini di mana

                                                    diperoleh hasil mean

                                                    kecemasan yang tertinggi

                                                    terletak pada usia 17

                                                    tahun dengan jumlah 6

                                                    subjek diperoleh skor

                                                    mean 8567 kemudian di

                                                    susul oleh usia 15 tahun

                                                    dengan jumlah 14 subjek

                                                    diperoleh skor mean

                                                    8543 dan yang terendah

                                                    terletak pada usia 16

                                                    tahun dengan jumlah 64

                                                    subjek skor mean 8144

                                                    hasil penelitian ini

                                                    menunjukkan bahwa

                                                    kecemasan subjek dalam

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    dapat terlihat dari

                                                    banyaknya jumlah subjek

                                                    Di mana semakin banyak

                                                    subjek yang berada dalam

                                                    suatu populasi maka

                                                    semakin rendah tingkat

                                                    kecemasannya

                                                    Bila kecemasan

                                                    dalam menghadapi

                                                    matematika terjadi dalam

                                                    satu kurun waktu tertentu

                                                    atau satu semester secara

                                                    tidak langsung akan

                                                    mempengaruhi prestasi

                                                    akademik matematika

                                                    siswa dan siswi tersebut

                                                    Hal ini terlihat pada

                                                    data yang dihasilkan

                                                    dalam penelitian ini

                                                    dimana ada korelasi

                                                    negatif antara kecemasan

                                                    dalam menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    dengan prestasi akademik

                                                    matematika pada remaja

                                                    dengan nilai koefisien

                                                    korelasi sebesar r = -

                                                    0221 dengan signifikansi

                                                    sebesar 0022 (p lt 005)

                                                    yang artinya semakin

                                                    tinggi tingkat kecemasan

                                                    siswa dalam menghadapi

                                                    mata pelajaran

                                                    matematika maka

                                                    semakin rendah prestasi

                                                    akademik matematika

                                                    siswa dan sebaliknya

                                                    semakin rendah tingkat

                                                    kecemasan siswa dalam

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    maka akan semakin tinggi

                                                    prestasi akademik

                                                    matematika yang

                                                    dihasilkan oleh siswa

                                                    Hasil penelitian ini

                                                    ternyata sama dengan

                                                    penelitian yang

                                                    dikemukakan oleh

                                                    Nawangsari (2000) di

                                                    mana ada korelasi negatif

                                                    antara skor kecemasan

                                                    terhadap matematika

                                                    dengan prestasi akademik

                                                    pada siswa SLTP di

                                                    Surabaya Hal ini

                                                    menunjukkan bahwa

                                                    semakin tinggi tingkat

                                                    kecemasan siswa

                                                    terghadap pelajaran

                                                    matematika maka

                                                    semakin rendah prestasi

                                                    akademik yang dihasilkan

                                                    oleh siswa begitu pula

                                                    sebaliknya semakin

                                                    rendah tingkat kecemasan

                                                    siswa terhadap pelajaran

                                                    matematika maka

                                                    semakin tinggi prestasi

                                                    akademik yang dihasilkan

                                                    BAB V

                                                    PENUTUP

                                                    Kesimpulan

                                                    Berdasarkan hasil

                                                    pengumpulan data dan hasil

                                                    analisis data yang telah

                                                    dilakukan maka dapat

                                                    ditarik kesimpulan bahwa

                                                    hipotesis dalam penelitian

                                                    ini diterima hal ini

                                                    menunjukkan bahwa ada

                                                    hubungan yang negatif

                                                    antara kecemasan dalam

                                                    menghadapi mata pelajaran

                                                    matematika dengan prestasi

                                                    akademik matematika pada

                                                    siswa dan siswi kelas XI di

                                                    Sekolah Menengah Umum

                                                    Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                    Bekasi

                                                    Berdasarkan data

                                                    tambahan diperoleh hasil

                                                    bahwa faktor-faktor yang

                                                    mempengaruhi kecemasan

                                                    siswa dalam menghadapi

                                                    mata pelajaran matematika

                                                    adalah jenis kelamin usia

                                                    dan kelas Di mana siswa

                                                    pria cenderung lebih cemas

                                                    dalam menghadapi mata

                                                    pealajaran matematika

                                                    dibandingkan dengan siswa

                                                    wanita Selain itu diperoleh

                                                    pula data bahwa usia 17

                                                    tahun jauh lebih cemas

                                                    dibandingkan selanjutnya

                                                    disusul usia 15 tahun dan

                                                    16 tahun hal ini terlihat

                                                    dari jumlah subjek pada

                                                    usia tertentu di mana

                                                    jumlah subjek yang

                                                    menduduki usia 17 tahun

                                                    lebih sedikit atau berjumlah

                                                    6 subjek kemudian di susul

                                                    oleh usia 15 tahun yang

                                                    berjumlah 14 subjek dan

                                                    pada usia 16 tahun

                                                    sejumlah 64 subjek Bukan

                                                    hanya usia namun kelas pun

                                                    menunjukkan data bahwa

                                                    kelas XI IPS cenderung

                                                    lebih cemas dalam

                                                    menghadapi mata pelajaran

                                                    matematika dibandingkan

                                                    dengan kelas XI IPA

                                                    Saran

                                                    Berdasarkan hasil

                                                    penelitian yang telah

                                                    dilakukan peneliti

                                                    mempunyai beberapa saran

                                                    yang dapat diberikan

                                                    sebagai berikut

                                                    d Berdasarkan hasil

                                                    data yang diperoleh

                                                    terlihat bahwa

                                                    kecemasan siswa dan

                                                    siswi dalam

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    berada pada kategori

                                                    rata-rata atau sedang

                                                    Hal ini menunjukkan

                                                    bahwa rata-rata siswa

                                                    dan siswi di Sekolah

                                                    Menengah Umum

                                                    Negeri (SMUN) 1

                                                    Babelan Bekasi

                                                    mengalami

                                                    kecemasan cemas saat

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    Untuk mengurangi

                                                    kecemasan dalam

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    peneliti menyarankan

                                                    kepada siswa dan

                                                    siswi sebelum

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    diharapkan siswa dan

                                                    siswi dapat lebih giat

                                                    lagi untuk berlatih

                                                    mengerjakan tugas-

                                                    tugas matematika

                                                    soal-soal matematika

                                                    dan memperdalam

                                                    kembali materi yang

                                                    telah diajarkan oleh

                                                    guru matematika Hal

                                                    ini bertujuan untuk

                                                    membantu siswa dan

                                                    siswi agar

                                                    mengurangi

                                                    kecemasan dalam

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    Bila kecemasan itu

                                                    berkurang maka

                                                    secara tidak langsung

                                                    prestasi akademik

                                                    matematika siswa dan

                                                    siswi akan meningkat

                                                    Sehubungan

                                                    penelitian ini peneliti

                                                    menyarankan kepada para

                                                    peneliti selanjutnya agar

                                                    dapat menggunakan

                                                    populasi yang lebih luas

                                                    lagi bukan hanya siswa

                                                    dan siswi dari SMUN

                                                    (Sekolah Menengah

                                                    Umum Negeri) mungkin

                                                    dengan mengambil

                                                    sampel dari siswa yang

                                                    berasal dari SMUS

                                                    (Sekolah Menengah

                                                    Umum Swasta) untuk

                                                    melihat apakah siswa dari

                                                    SMUS (Sekolah

                                                    Menengah Umum

                                                    Swasta) juga mengalami

                                                    kecemasan dalam

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    yang secara langsung

                                                    akan mempengaruhi

                                                    prestasi akademik

                                                    matematikanya Selain itu

                                                    untuk pengembangan

                                                    teori psikologi pendidikan

                                                    diharapkan untuk

                                                    penelitian selanjutnya

                                                    dapat melihat kecemasan-

                                                    kecemasan lain yang

                                                    terjadi di luar mata

                                                    pelajaran matematika di

                                                    mana mata pelajaran

                                                    tersebut sering pula

                                                    dialami oleh siswa dan

                                                    siswi selain kecemasan

                                                    menghadapi mata

                                                    pelajaran matematika

                                                    Misalnya cemas

                                                    menghadapi pelajaran

                                                    kimia bahasa inggris

                                                    ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                    matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                    Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                    Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                    Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                    Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                    Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                    Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                    Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                    Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                    Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                    Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                    terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                    Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                    Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                    Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                    Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                    Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                    Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                    Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                    Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                    Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                    Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                    Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                    Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                    Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                    • Prestasi Akademik
                                                    • Mata Pelajaran Matematika
                                                    • Remaja
                                                    • Hipotesis
                                                    • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                    • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                    • CPopulasi dan Sampel
                                                    • DTeknik Pengumpulan Data
                                                    • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                    • FTeknik Analisa Data

                                                      akademik matematika siswa di mana

                                                      korelasi tersebut menunjukkan bahwa

                                                      semakin rendah tingkat kecemasan

                                                      siswa SLTP pada pelajaran matematika

                                                      akan semakin tinggi prestasi akademik

                                                      matematika atau semakin tinggi tingkat

                                                      kecemasan siswa SLTP pada pelajaran

                                                      matematika akan semakin rendah

                                                      prestasi akademik matematika

                                                      Hipotesis

                                                      Dari beberapa penjelasan yang

                                                      telah dikemukakan oleh para ahli di

                                                      atas maka terlihat jelas bahwa terdapat

                                                      hubungan yang negatif antara

                                                      kecemasan dalam menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika dengan prestasi

                                                      akademik matematika pada remaja

                                                      dimana semakin tinggi tingkat

                                                      kecemasan remaja dalam menghadapi

                                                      mata pelajaran matematika maka

                                                      semakin rendah prestasi akademik

                                                      matematika pada remaja

                                                      BAB III

                                                      METODOLOGI PENELITIAN

                                                      A Identifikasi Variabel-Vari-

                                                      abel Penelitian

                                                      VariabelPrediktor Kecemasan

                                                      Menghadapi Mata Pelajaran

                                                      Matematika

                                                      Variabel KriteriumPrestasi Akademik

                                                      Matematika

                                                      B Definisi Operasional Vari-

                                                      abel Penelitian

                                                      1 Kecemasan Menghadapi Mata

                                                      Pelajaran Matematika Suatu

                                                      bentuk ungkapan perasaan cemas

                                                      yang dipengaruhi faktor

                                                      psikologis dan faktor fisiologis

                                                      yang sering dialami oleh setiap

                                                      individu dalam kehidupan sehari-

                                                      hari dalam hal-hal yang berkaitan

                                                      dengan konsep-konsep abstrak

                                                      struktur-struktur atau segala

                                                      sesuatu yang berhubungan dengan

                                                      pembahasan tentang matematika

                                                      Alat yang digunakan untuk

                                                      mengukur kecemasan dalam

                                                      menghadapi mata pelajaran

                                                      matematika adalah Skala

                                                      Kecemasan yang didapatkan dari

                                                      gejala-gejala kecemasan yang

                                                      dikemukakan oleh Dacey di mana

                                                      gejala-gejala kecemasan tersebut

                                                      di bagi menjadi 3 komponen yaitu

                                                      komponen psikologis komponen

                                                      fisiologis dan komponen sosial

                                                      2 Prestasi Akademik Matematika

                                                      Suatu pengukuran yang bertujuan

                                                      untuk menilai sebuah hasil dari

                                                      proses belajar matematika yang

                                                      dilakukan oleh remaja dalam satu

                                                      kurun waktu tertentu untuk melihat

                                                      pemahaman remaja mengenai

                                                      konsep-konsep abstrak simbol-

                                                      simbol yang telah diberikan oleh

                                                      para pendidik Alat yang

                                                      digunakan untuk mengukur

                                                      prestasi akademik matematika

                                                      remaja adalah dengan melihat nilai

                                                      rapor remaja yang dihasilkan pada

                                                      akhir semester

                                                      C Populasi dan Sampel

                                                      Popolasi dan sampel yang

                                                      digunakan dalam pengambilan data

                                                      adalah dengan menggunakan

                                                      Purposive Sampling di mana teknik

                                                      Purposive Sampling ini adalah teknik

                                                      penentuan sampling yang digunakan

                                                      peneliti jika peneliti mempunyai

                                                      pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                                                      dalam pengambilan sampelnya atau

                                                      penentuan sample untuk tujuan tertentu

                                                      (Riduwan 2008) Populasi yang

                                                      digunakan dalam peneltian ini adalah

                                                      para siswa dan siswi kelas XI pada

                                                      Sekolah Menengah Umum Negeri

                                                      (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                                                      Pengambilan populasi siswa dan siswi

                                                      kelas XI dilakukan karena ingin

                                                      melihat tingkat kecemasan pada siswa

                                                      dan siswi kelas XI sebelum

                                                      mendapatkan perhitungan matematika

                                                      yang terlalu kompleks dikelas

                                                      berikutnya Hal ini seperti yang telah

                                                      dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                                                      Nawangsari 2000) dimana semakin

                                                      tinggi tingkat kelas maka semakin

                                                      kompleks perhitungan matematikanya

                                                      dan bila siswa tidak mampu

                                                      memahami perhitungan yang lebih

                                                      dasar maka siswa akan cemas pada

                                                      pelajaran matematika ditingkatan kelas

                                                      berikutnya Sampel yang digunakan

                                                      pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                                                      D Teknik Pengumpulan Data

                                                      Teknik Pengumpulan data yang

                                                      digunakan dalam mengukur tingkat

                                                      kecemasan siswa dalam menghadapi

                                                      mata pelajaran matematika adalah

                                                      dengan menggunakan metode

                                                      kuesioner tertutup dengan memberikan

                                                      tanda checklist Kuesioner tertutup

                                                      dengan tanda checklist ini adalah suatu

                                                      daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                                                      yang akan diukur (Riduwan 2008)

                                                      Pengukuran prestasi akademik

                                                      matematika dilakukan dengan melihat

                                                      nilai rapor siswa dan siswi pada

                                                      pelajaran matematika

                                                      1 Skala Kecemasan

                                                      Skala kecemasan yang

                                                      digunakan dalam penelitian ini di

                                                      peroleh dari komponen-komponen

                                                      kecemasan yang di kemukakan

                                                      oleh Dacey (2000) yaitu

                                                      komponen psikologis komponen

                                                      fisiologis dan komponen sosial

                                                      Komponen-komponen inilah yang

                                                      akan dijadikan acuan atau dasar

                                                      pengukuran dalam penelitian ini

                                                      yang selanjutnya akan

                                                      dikembangkan menjadi item-item

                                                      yang akan diberikan kepada

                                                      responden untuk dijawab oleh

                                                      responden

                                                      Tabel 1

                                                      Distribusi item Skala kecemasan

                                                      N

                                                      o

                                                      Kom

                                                      pone

                                                      n

                                                      Komponen

                                                      Favorabe

                                                      l

                                                      Unfav

                                                      orabel

                                                      To

                                                      tal

                                                      1 Kom

                                                      pone

                                                      n

                                                      Psiko

                                                      logis

                                                      12345

                                                      67

                                                      8910

                                                      3132

                                                      3334

                                                      3536

                                                      3738

                                                      3940

                                                      20

                                                      2 Kom

                                                      pone

                                                      n

                                                      Fisiol

                                                      ogis

                                                      111213

                                                      141516

                                                      171819

                                                      20

                                                      4142

                                                      4344

                                                      4546

                                                      4748

                                                      4950

                                                      20

                                                      3 Kom

                                                      pone

                                                      n

                                                      Sosia

                                                      l

                                                      212223

                                                      2425

                                                      262728

                                                      2930

                                                      5152

                                                      5354

                                                      5556

                                                      5758

                                                      5960

                                                      20

                                                      Total 30 30 60

                                                      2 Prestasi Akademik

                                                      Prestasi akademik di peroleh

                                                      dengan menggunakan nilai raport

                                                      terakhir pada pelajaran

                                                      matematika

                                                      E Validitas dan Reliabilitas

                                                      Alat Pengumpulan Data

                                                      Pada penelitian ini digunakan

                                                      validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                                                      untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                                                      pengumpulan data

                                                      1 Validitas

                                                      Menurut Azwar (1997)

                                                      validitas adalah sejauh mana

                                                      ketepatan dan kecermatan suatu

                                                      instrument pengukur (alat tes)

                                                      dalam melakukan fungsi ukurnya

                                                      Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                                      tes tersebut menjalankan fungsi

                                                      ukurnya atau memberikan hasil

                                                      ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                                      dengan maksud yang dikenakan

                                                      dalam tes tersebut Cara

                                                      mendapatkan validitas dengan

                                                      menggunakan teknik total korelasi

                                                      item (korelasi product-moment)

                                                      Untuk batasan validitas item yang

                                                      digunakan dalam penelitian ini

                                                      ditentukan oleh peneliti dengan

                                                      koefisien validitas sebesar ge 03

                                                      (Azwar 2008)

                                                      2 Reliabilitas

                                                      Menurut Azwar (1997)

                                                      reliabilitas adalah pengukuran

                                                      terhadap suatu alat tes di mana

                                                      hasil ukurnya dapat terpercaya

                                                      sehingga bila alat tes tersebut

                                                      digunakan dalam beberapa kali

                                                      pengukuran akan menghasilkan

                                                      nilai yang relatif sama Cara

                                                      mendapatkan reliabilitas dengan

                                                      menggunakan teknik Alpha

                                                      Cronbach

                                                      Pada penelitian ini batas

                                                      koefisien realibilitas yang akan

                                                      digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                                      ini sesuai dengan yang

                                                      dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                                      F Teknik Analisa Data

                                                      Pada penelitian ini teknik

                                                      analisis data yang digunakan adalah

                                                      Product Moment Correlation Coeffient

                                                      Pearson di mana data yang akan di

                                                      analisis adalah data yang di peroleh

                                                      dari skala kecemasan dalam

                                                      menghadapi mata pelajaran

                                                      matematika dikorelasikan dengan data

                                                      nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                                      matematika

                                                      BAB IV

                                                      PELAKSANAAN DAN HASIL

                                                      PENELITIAN

                                                      A Persiapan Penelitian

                                                      Sebelum penelitian ini

                                                      dimulai awalnya peneliti

                                                      melakukan persiapan

                                                      administrasi yang berupa

                                                      surat keterangan permohonan

                                                      izin dari pihak kampus

                                                      (Universitas Gunadarma)

                                                      untuk melakukan penelitian

                                                      ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                      setelah itu peneliti

                                                      menggandakan kuesioner

                                                      tertutup dari skala kecemasan

                                                      sebanyak 100 kuesioner

                                                      kuesioner atau skala

                                                      kecemasan ini berjumlah 60

                                                      item yang terdiri dari 30 item

                                                      favorable dan 30 item

                                                      unfavorable

                                                      Subjek yang digunakan

                                                      dalam penelitian ini adalah

                                                      siswa dan siswi SMU yang

                                                      berada di kelas XI atau kelas

                                                      2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                      Dalam penelitian ini peneliti

                                                      mengambil sampel sebanyak

                                                      3 kelas dan jumlah sampel

                                                      sebanyak 100 siswa-siswi di

                                                      mana 1 kelas berasal dari

                                                      kelas unggulan atau kelas XI

                                                      IPA 1 dan dua kelas lagi

                                                      berasal dari kelas yang tidak

                                                      diunggulkan atau kelas

                                                      reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                                      dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                                      mendapatkan subjek ini

                                                      peneliti bekerjasama dengan

                                                      segenap pihak sekolah dari

                                                      SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                      yang berhubungan dengan

                                                      bagian kesiswaan dan guru-

                                                      guru BP yang menangani ke

                                                      tiga kelas tersebut

                                                      B Pelaksanaan Penelitian

                                                      Pada penelitian ini

                                                      peneliti melaksanakan try out

                                                      terpakai yaitu data diperoleh

                                                      dengan try out sekaligus

                                                      digunakan sebagai data dalam

                                                      penelitian Pengambilan data

                                                      dilakukan pada tanggal 13

                                                      Oktober 2009 untuk

                                                      penyebaran kuesioner atau

                                                      skala kecemasan yang

                                                      berjumlah 100 angket yang

                                                      terdiri dari 60 item Pada 14-

                                                      19 Oktober 2009 untuk

                                                      mengambil fotocopy raport

                                                      yang masih berada di siswa

                                                      dan siswi Pengambilan

                                                      fotocopy raport dilakukan

                                                      dalam rentang waktu 5 hari

                                                      disebabkan peneliti

                                                      mengalami kesulitan dalam

                                                      meminta fotocopy raport

                                                      kepada siswa dan siswi

                                                      SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                      Proses pengambilan data

                                                      pada tanggal 13 Oktober

                                                      2009 dilakukan pada pukul

                                                      1000 sampai dengan pukul

                                                      1200 Proses pengambilan

                                                      data pertama dilakukan di

                                                      kelas XI IPA 1 kemudian

                                                      dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                                      dan setelah itu dilanjutkan di

                                                      kelas XI IPS 2

                                                      Jumlah keseluruhan

                                                      subjek dalam penelitian ini

                                                      adalah berjumlah 100 siswa-

                                                      siswi 30 siswa-siswi berasal

                                                      dari kelas XI IPA 1 40

                                                      siswa-siswi berasal dari kelas

                                                      XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                                      berasal dari kelas XI IPS 2

                                                      Penelitian ini mengalami

                                                      hambatan hambatan yang

                                                      dimaksud adalah peneliti

                                                      menyebarkan angket

                                                      sebanyak 100 namun data

                                                      yang dapat peneliti olah

                                                      hanya 84 data dan 16 data

                                                      yang lain tidak dapat diolah

                                                      karena subjek tidak mengisi

                                                      angket yang telah peneliti

                                                      berikan Sehingga penelitian

                                                      ini hanya terdiri dari 84

                                                      subjek

                                                      C Hasil Penelitian

                                                      1 Deskripsi Subjek

                                                      Penelitian

                                                      a Jenis Kelamin

                                                      Subjek dalam

                                                      penelitian ini terdiri

                                                      dari 46 subjek pria

                                                      dengan presentase

                                                      5476 dan 38 subjek

                                                      wanita dengan

                                                      presentase 4524

                                                      Dapat dilihat

                                                      rinciannya pada tabel

                                                      berikut ini

                                                      Tabel 2

                                                      Distribusi Subjek

                                                      Berdasarkan Jenis

                                                      Kelamin

                                                      No Jenis

                                                      Kelamin

                                                      Jumlah Presentase

                                                      ()

                                                      1 Pria 46 5476

                                                      2 Wanita 38 4524

                                                      b Usia

                                                      Subjek dalam

                                                      penelitian ini terdiri

                                                      dari 14 subjek yang

                                                      berusia 15 tahun

                                                      dengan presentase

                                                      1666 64 subjek

                                                      yang berusia 16 tahun

                                                      dengan presentase

                                                      7619 dan 6 subjek

                                                      yang berusia 17 tahun

                                                      dengan presentase

                                                      715 Dapat dilihat

                                                      rinciannya pada tabel

                                                      berikut ini

                                                      Tabel 3

                                                      Distribusi Subjek

                                                      Berdasarkan Usia

                                                      No Usia Jumlah Presentase

                                                      ()

                                                      1 15

                                                      tahun

                                                      14 1666

                                                      2 16

                                                      tahun

                                                      64 7619

                                                      3 17

                                                      tahun

                                                      6 715

                                                      c Kelas

                                                      Subjek dalam

                                                      penelitian ini terdiri

                                                      dari 30 subjek dari

                                                      kelas XI IPA dengan

                                                      presentase 3571

                                                      dan 54 subjek untuk

                                                      kelas XI IPS dengan

                                                      presentase 6429

                                                      Dapat dilihat

                                                      rinciannya pada tabel

                                                      berikut ini

                                                      Tabel 4

                                                      Distribusi Subjek

                                                      Berdasarkan Kelas

                                                      No Kelas Jumlah Presentase

                                                      ()

                                                      1 XI

                                                      IPA

                                                      30 3571

                                                      2 XI

                                                      IPS

                                                      54 6429

                                                      2 Hasil Pengukuran Mean

                                                      Skala Kecemasan dengan

                                                      Jenis Kelamin Usia dan

                                                      Kelas

                                                      a Hasil Pengukuran

                                                      Mean Skala

                                                      Kecemasan dengan

                                                      Jenis Kelamin

                                                      Tabel 5

                                                      Hasil pengukuran

                                                      Mean Skala

                                                      Kecemasan dengan

                                                      Jenis Kelamin

                                                      No Jenis

                                                      Kelamin

                                                      Jumlah

                                                      Kecemasan

                                                      1 Pria 46

                                                      2 Wanita 38

                                                      Berdasarkan

                                                      data di atas diketahui

                                                      bahwa mean

                                                      kecemasan pada pria

                                                      lebih tinggi dari pada

                                                      wanita hal ini

                                                      ditunjukkan dengan

                                                      skor7663 untuk pria

                                                      dan 7555 untuk

                                                      wanita

                                                      b Hasil Pengukuran

                                                      Mean Skala

                                                      Kecemasan dengan

                                                      Usia

                                                      Tabel 6

                                                      Hasil pengukuran

                                                      Mean Skala

                                                      Kecemasan dengan

                                                      Usia

                                                      Berdasarkan data

                                                      di atas diketahui

                                                      bahwa mean

                                                      kecemasan yang

                                                      tertinggi terletak pada

                                                      usia 17 tahun dengan

                                                      skor 8567 kemudian

                                                      di susul oleh usia 15

                                                      tahun dengan skor

                                                      8543 dan yang

                                                      terendah terletak pada

                                                      usia 16 tahun dengan

                                                      skor 8144

                                                      c Hasil Pengukuran

                                                      Mean Skala

                                                      Kecemasan dengan

                                                      Kelas

                                                      Tabel 7

                                                      Hasil pengukuran

                                                      Mean Skala

                                                      Kecemasan dengan

                                                      Kelas

                                                      No Kelas Jumlah Mean

                                                      Skala

                                                      No Usia Jumlah Mean

                                                      Skala

                                                      Kecemasan

                                                      1 15

                                                      tahun

                                                      14 8543

                                                      2 16

                                                      tahun

                                                      64 8144

                                                      3 17

                                                      tahun

                                                      6 8567

                                                      Kecemasan

                                                      1 XI

                                                      IPA

                                                      30

                                                      2 XI

                                                      IPS

                                                      54

                                                      Berdasarkan data

                                                      di atas diketahui

                                                      bahwa mean

                                                      kecemasan yang

                                                      tertinggi berada pada

                                                      kelas XI IPS dengan

                                                      skor 7796 dan yang

                                                      terendah berada pada

                                                      kelas XI IPA dengan

                                                      skor 7287

                                                      3 Hasil Uji Validitas dan

                                                      Realibilitas Skala

                                                      Kecemasan

                                                      a Uji Validitas

                                                      Menurut Azwar

                                                      (2008) validitas item

                                                      dapat dianggap

                                                      memuaskan apabila

                                                      koefisien validitasnya

                                                      sebesar ge 03

                                                      Berdasarkan hasil uji

                                                      coba pada skala

                                                      kecemasan yang

                                                      berjumlah 60 item

                                                      dihasilkan 36 item

                                                      yang valid Validitas

                                                      item dalam penelitian

                                                      ini untuk skala

                                                      kecemasan bergerak

                                                      dari 0301 sampai

                                                      dengan 0538

                                                      Distribusi item yang

                                                      valid dapat di lihat

                                                      dari tabel berikut ini

                                                      Tabel 8

                                                      Distribusi item

                                                      valid Skala

                                                      Kecemasan

                                                      No Komponen

                                                      Nomor Item

                                                      Favorabel

                                                      1 Komponen

                                                      Psikologis

                                                      1234567

                                                      8910

                                                      2 Komponen

                                                      Fisiologis

                                                      111213141516

                                                      17181920

                                                      3 Komponen

                                                      Sosial

                                                      2122232425

                                                      2627282930

                                                      Total

                                                      Keterangan

                                                      item yang tidak valid

                                                      b Uji Realibilitas

                                                      Uji realibilitas

                                                      dilakukan bertujuan

                                                      untuk mengetahui

                                                      konsistensi alat ukur

                                                      Teknik yang

                                                      digunakan untuk

                                                      mendapatkan

                                                      konsistensi dari alat

                                                      ukur yaitu teknik

                                                      Alpha Cronbach

                                                      Dalam penelitian ini

                                                      batas koefisien

                                                      reliabilitas yang

                                                      digunakan adalah ge

                                                      07 Hal ini sesuai

                                                      dengan pendapat dari

                                                      Azwar (2008)

                                                      Hasil uji realibiltas

                                                      untuk skala

                                                      kecemasan di peroleh

                                                      nilai realibitas sebesar

                                                      0824 Hal ini terlihat

                                                      pada tabel di bawah

                                                      ini

                                                      Tabel 9

                                                      Realibilitas Skala

                                                      Kecemasan

                                                      Reliability

                                                      Statistics

                                                      4 Hasil Uji Normalitas dan

                                                      Linearitas Uji Asumsi

                                                      a Uji Normalitas

                                                      Untuk melihat

                                                      sebaran skor dalam uji

                                                      normalitas dari skala

                                                      kecemasan dapat

                                                      dilihat pada uji

                                                      Kolmogorov-Smirnov

                                                      Berdasarkan hasil uji

                                                      normalitas pada skala

                                                      kecemasan diketahui

                                                      nilai statistiknya

                                                      sebesar 091 dengan

                                                      signifikansi sebesar

                                                      Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                                      0084 (p gt 005) Hal

                                                      ini menunjukkan

                                                      distribusi skor skala

                                                      kecemasan pada

                                                      subjek penelitian

                                                      adalah normal tetapi

                                                      prestasi akademik

                                                      matematika nilai

                                                      statistiknya 0198

                                                      dengan signifikansi

                                                      sebesar 0000 (p lt

                                                      005) yang berarti

                                                      tidak normal

                                                      Distribusi skor skala

                                                      kecemasan terlihat

                                                      pada tabel berikut ini

                                                      Tabel 10

                                                      Hasil Uji

                                                      Normalitas Skala

                                                      Kecemasan

                                                      T

                                                      ests of Normality

                                                      Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                                      091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                                      a Lilliefors Significance Correction

                                                      b Uji Linieritas

                                                      Tabel 11

                                                      Hasil Uji Linieritas

                                                      Skala Kecemasan

                                                      dan Prestasi

                                                      Akademik

                                                      Matematika

                                                      ANOVAb

                                                      96932 1 96932 4204 044a

                                                      1890628 82 230561987560 83

                                                      RegressionResidualTotal

                                                      Model1

                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                      Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                                      Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                                      Berdasarkan hasil

                                                      uji linieritas diperoleh

                                                      signifikansi sebesar

                                                      0044 (p lt 005) Hal

                                                      ini menunjukkan

                                                      bahwa hubungan

                                                      antara skala

                                                      kecemasan dengan

                                                      prestasi akademik

                                                      yaitu linier

                                                      5 Analisis Data Uji

                                                      Hipotesis

                                                      Berdasarkan hasil uji

                                                      normalitas dan linieritas

                                                      diketahui bahwa bahwa

                                                      skala kecemasan normal

                                                      tetapi prestasi akademik

                                                      matematika tidak normal

                                                      sedangkan linieritasnya

                                                      adalah linier Oleh karena

                                                      itu untuk analisis korelasi

                                                      dapat menggunakan

                                                      analisis statistik

                                                      parametrik dengan teknik

                                                      korelasi product moment

                                                      Pearson

                                                      Berdasarkan analisis

                                                      data yang dilakukan

                                                      dengan menggunakan

                                                      teknik korelasi Pearson

                                                      (1-tailed) diketahui nilai

                                                      koefisien korelasi sebesar

                                                      r = - 0221 dengan taraf

                                                      signifikansi sebesar 0022

                                                      (p lt 005) Hal ini dapat

                                                      dilihat pada tabel berikut

                                                      ini

                                                      Tabel 12

                                                      Uji Hipotesis

                                                      Correlations

                                                      1 -221022

                                                      84 84-221 1022

                                                      84 84

                                                      Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                      Skala Kecemasan

                                                      Prestasi AkademikMatematika

                                                      SkalaKecemasan

                                                      PrestasiAkademik

                                                      Matematika

                                                      Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                      Hasil tersebut

                                                      menunjukkan bahwa

                                                      hipotesis penelitian ini

                                                      diterima artinya terdapat

                                                      hubungan negatif yang

                                                      signifikan antara

                                                      kecemasan dalam

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      dengan prestasi akademik

                                                      matematika pada remaja

                                                      dimana semakin tinggi

                                                      tingkat kecemasan remaja

                                                      dalam menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      maka semakin rendah

                                                      prestasi akademik

                                                      matematika pada remaja

                                                      6 Hasil Perhitungan Mean

                                                      Empirik dan Mean

                                                      Hipotetik

                                                      Hasil perhitungan dari

                                                      perbandingan antara

                                                      mean empirik dengan

                                                      mean hipotetik antara

                                                      kecemasan dalam

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika dan

                                                      prestasi akademik

                                                      matematika terlihat

                                                      bahwa kecemasan siswa

                                                      dalam menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      berada pada kategori

                                                      sedang Hal ini dapat

                                                      dilihat pada tabel berikut

                                                      ini

                                                      Tabel 13

                                                      Hasil Perhitungan

                                                      Mean Empirik dan

                                                      Mean Hipotetik Skala

                                                      Kecemasan

                                                      Variabel Mean

                                                      Empirik

                                                      Mean

                                                      Hipotetik

                                                      Standar

                                                      Deviasi

                                                      Skala

                                                      Kecemasan

                                                      7614 90 18

                                                      Dibawah ini

                                                      merupakan deskripsi

                                                      untuk lebih mengetahui

                                                      gambaran kecemasan

                                                      dalam menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      dengan klasifikasi sangat

                                                      rendah rendah sedang

                                                      tinggi dan sangat tinggi

                                                      yang dapat diketahui

                                                      dengan cara perhitungan

                                                      sebagai berikut

                                                      Jumlah aitem yang

                                                      valid pada skala

                                                      kecemasan sebanyak 36

                                                      item dengan

                                                      menggunakan kategori

                                                      nilai dari 1 sampai

                                                      dengan 4 Ini berarti nilai

                                                      skala terkecil berjumlah 1

                                                      dan yang terbesar

                                                      berjumlah 4 Jarak

                                                      minimum adalah nilai

                                                      terkecil dikalikan dengan

                                                      jumlah item yang valid (1

                                                      x 36 = 36) dan jarak

                                                      maksimum adalah nilai

                                                      terbesar dikalikan dengan

                                                      jumlah item yang valid (4

                                                      x 36 = 144) Untuk

                                                      mendapatkan nilai jarak

                                                      sebaran yaitu dengan cara

                                                      mengurangi jarak

                                                      maksimum dengan jarak

                                                      minimum (144 ndash 36 =

                                                      108)

                                                      Standar Deviasi (δ)

                                                      didapatkan dengan cara

                                                      membagi nilai jarak

                                                      sebaran dengan 6 atau

                                                      nilai jarak sebaran 6 =

                                                      (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                      didapat dari kurva

                                                      distribusi normal yang

                                                      terbagi atas 6 wilayah 3

                                                      daerah positif (+) dan 3

                                                      daerah negatif (-) Setelah

                                                      mendapatkan nilai standar

                                                      deviasi (δ) kemudian

                                                      langsung mencari nilai

                                                      Mean Hipotetik (micro)

                                                      dengan cara mengalihkan

                                                      nilai tengah skala dengan

                                                      cara mengalikan nilai

                                                      tengah skala dengan

                                                      jumlah item yang valid

                                                      (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                      didapatkan dari nilai

                                                      tengah dari kategori nilai

                                                      minimum (1) sampai

                                                      dengan kategori nilai

                                                      maksimum (4)

                                                      Berikut ini adalah

                                                      pengelompokkan skala

                                                      kecemasan yang

                                                      diperoleh dengan cara

                                                      menghitung

                                                      Sangat Rendah =

                                                      ME lt MH ndash 2SD

                                                      =

                                                      ME lt 90 -2 (18)

                                                      =

                                                      ME lt 54

                                                      Rendah =

                                                      MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                      1SD

                                                      =

                                                      90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                      =

                                                      54 le ME lt 72

                                                      Rata-rata =

                                                      MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                      1SD

                                                      =

                                                      90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                      =

                                                      72 le ME lt 108

                                                      Tinggi = MH +

                                                      1SD le ME lt MH + 2SD

                                                      =

                                                      90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                      =

                                                      108 le ME lt 126

                                                      Sangat Tinggi = ME ge

                                                      MH + 2SD

                                                      =

                                                      ME ge 90 + 36

                                                      =

                                                      ME ge 126

                                                      Tabel 14

                                                      Pengelompokkan Skala

                                                      Kecemasan (Azwar

                                                      2008)

                                                      Keterangan

                                                      1 ME Mean

                                                      Empirik

                                                      ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                      MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                      MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                      MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                      ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                      2 MH Mean

                                                      Hipotetik

                                                      3 SD Standar

                                                      Deviasi

                                                      Dibawah ini

                                                      merupakan penggolongan

                                                      subjek penelitian yang

                                                      digambarkan pada kurva

                                                      berikut

                                                      Gambar 1

                                                      Kurva Distribusi

                                                      Normal Kecemasan

                                                      dalam menghadapi

                                                      Mata Pelajaran

                                                      Matematika

                                                      Berdasarkan kurva

                                                      distribusi normal diatas

                                                      diketahui bahwa rata-rata

                                                      kecemasan remaja dalam

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      berada pada taraf sedang

                                                      atau rata-rata

                                                      D Pembahasan

                                                      Penelitian ini

                                                      bertujuan untuk menguji

                                                      hipotesis yang berbunyi

                                                      terdapat hubungan yang

                                                      negatif antara kecemasan

                                                      dalam menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      dengan prestasi akademik

                                                      matematika pada remaja

                                                      Berdasarkan hasil

                                                      pengujian hipotesis pada

                                                      penelitian ini hasil

                                                      tersebut menunjukkan

                                                      bahwa hipotesis diterima

                                                      Hal ini berarti bahwa

                                                      terdapat hubungan negatif

                                                      yang signifikan antara

                                                      kecemasan dalam

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      dengan prestasi akademik -2SD

                                                      -1SD

                                                      MH

                                                      +1SD

                                                      +2SD54 72 90 10

                                                      8126

                                                      Sangat Rendah

                                                      Rendah

                                                      Sedang

                                                      Tinggi

                                                      Sangat Tinggi

                                                      7614

                                                      matematika pada remaja

                                                      dimana semakin tinggi

                                                      tingkat kecemasan remaja

                                                      dalam menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      maka semakin rendah

                                                      prestasi akademik

                                                      matematika pada remaja

                                                      Menurut Nawangsari

                                                      (2000) kecemasan adalah

                                                      suatu kondisi yang tidak

                                                      menyenangkan meliputi

                                                      rasa takut rasa tegang

                                                      khawatir bingung tidak

                                                      suka yang sifatnya

                                                      subjektif dan timbul

                                                      karena adanya perasaan

                                                      tidak aman terhadap

                                                      bahaya yang diduga akan

                                                      terjadi Kecemasan bisa

                                                      terjadi dalam berbagai

                                                      macam kondisi ketika

                                                      kecemasan ini terjadi

                                                      pada saat individu sedang

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      maka secara jelas

                                                      individu tersebut akan

                                                      memiliki perasaan tidak

                                                      aman saat menghadapi

                                                      mata pelajaran

                                                      matematika

                                                      Hal ini terlihat dalam

                                                      penelitian ini dimana

                                                      hasil mean empirik skala

                                                      kcemasan dalam

                                                      penelitian ini yaitu 7614

                                                      berada pada posisi rata-

                                                      rata Hasil ini

                                                      menunjukkan bahwa

                                                      terdapat kecemasan yang

                                                      dialami oleh siswa dan

                                                      siswi kelas XI di Sekolah

                                                      Menengah Umum Negeri

                                                      (SMUN) 1 Babelan

                                                      Bekasi saat menghadapi

                                                      mata pelajaran

                                                      matematika

                                                      Kecemasan siswa

                                                      dan siswi dalam

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      dipengaruhi oleh

                                                      beberapa faktor

                                                      Berdasarkan gabungan

                                                      dari pendapat Jersild dari

                                                      Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                      meneliti tentang sifat

                                                      alamiah yang dimiliki

                                                      oleh setiap individu)

                                                      Freud dari Ahli

                                                      Psikoanalisis Calvin S

                                                      Hall dari Ahli Kultural

                                                      dan Mowrer dari Ahli

                                                      Teori Belajar (dalam

                                                      Soeharjono 1988) faktor

                                                      yang mempengaruhi

                                                      remaja menjadi cemas

                                                      yaitu faktor Mikrokosmos

                                                      (keadaan diri individu)

                                                      seperti keadaan biologi

                                                      individu seperti jenis

                                                      kelamin dan dapat pula

                                                      dipengaruhi oleh

                                                      perkembangan individu

                                                      yang dapat dilihat dari

                                                      usia individu dan faktor

                                                      Makrokosmos (keadaan

                                                      lingkungan) seperti

                                                      lingkungan kelas

                                                      Hal ini terlihat dari

                                                      hasil data yang diperoleh

                                                      dalam penelitian ini

                                                      berdasarkan hasil data

                                                      yang didapatkan

                                                      kecemasan dapat

                                                      dipengaruhi oleh jenis

                                                      kelamin usia dan kelas

                                                      Andi (2007) mengatakan

                                                      bahwa dalam belajar

                                                      matematika diperlukan

                                                      rasa ingin tahu perhatian

                                                      dan minat dalam

                                                      mempelajari matematika

                                                      serta sikap ulet dan

                                                      percaya diri dalam

                                                      pemecahan masalah

                                                      Menurut Tapia

                                                      (1996) kecemasan

                                                      terhadap pelajaran

                                                      matematika berhubungan

                                                      dengan jenis kelamin

                                                      dimana faktor yang

                                                      mempengaruhi

                                                      kecemasan adalah rasa

                                                      percaya diri minat

                                                      terhadap pelajaran

                                                      matematika dan motivasi

                                                      Tapia menerangkan lebih

                                                      lanjut bahwa rasa percaya

                                                      diri minat terhadap

                                                      pelajaran matematika dan

                                                      motivasi pada pria lebih

                                                      rendah dibandingkan

                                                      dengan wanita sehingga

                                                      pria lebih cemas dalam

                                                      pelajaran matematika

                                                      Hal ini dijelaskan

                                                      lebih lanjut dari hasil

                                                      penelitian Nawangsari

                                                      (2001) diperoleh data

                                                      bahwa siswa pria lebih

                                                      cemas terhadap

                                                      matematika dibandingkan

                                                      siswa wanita

                                                      Hal di atas juga

                                                      terlihat pada hasil

                                                      penelitian ini di mana

                                                      jenis kelamin subjek pria

                                                      lebih tinggi tingkat

                                                      kecemasannya

                                                      dibandingkan dengan

                                                      subjek wanita ini terlihat

                                                      dari skor mean

                                                      kecemasan 7663 pada

                                                      pria dan 7555 pada

                                                      wanita

                                                      Berdasarkan

                                                      pengamatan yang

                                                      dilakukan oleh Riyanto

                                                      (2009) di mana kelas IPS

                                                      lebih banyak mengalami

                                                      kesulitan dalam

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika jika

                                                      dibandingkan dengan

                                                      kelas IPA karena untuk

                                                      memahami mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      dibutuhkan pemahaman

                                                      yang mendalam dan

                                                      latihan yang berulang kali

                                                      untuk memperoleh hasil

                                                      yang baik sedangkan

                                                      materi yang banyak

                                                      diberikan di kelas IPS

                                                      adalah materi yang

                                                      menggunakan metode

                                                      menghafal Hal ini lah

                                                      yang menyebabkan kelas

                                                      IPS lebih cemas bila

                                                      dibandingkan dengan

                                                      kelas IPA Hal ini sesuai

                                                      dengan hasil penelitian ini

                                                      terhadap

                                                      pengelompokkan kelas di

                                                      mana diperoleh hasil

                                                      mean kecemasan yang

                                                      tertinggi berada pada

                                                      kelas XI IPS dengan skor

                                                      7796 yang berarti bahwa

                                                      dalam menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      siswa kelas XI IPS lebih

                                                      cemas jika dibandingkan

                                                      dengan siswa XI IPA

                                                      Selanjutnya

                                                      berdasarkan

                                                      pengelompokkan usia

                                                      terlihat dari hasil

                                                      penelitian yang dilakukan

                                                      oleh Pearson (dalam

                                                      Soeharjono 1988) pada

                                                      100 orang anak yang

                                                      berusia 5 ndash 18 tahun

                                                      ternyata anak yang

                                                      berusia diatas 12 tahun

                                                      lebih menunjukkan rasa

                                                      cemas akan di caci maki

                                                      atau dibuat malu karena

                                                      tidak dapat melakukan

                                                      sesuatu dengan baik dan

                                                      benar disamping itu

                                                      dipengaruhi pula oleh

                                                      jumlah terkecil dari

                                                      subjek yang menduduki

                                                      suatu kelompok usia atau

                                                      jumlah terkecil dari

                                                      keberadaan subjek yang

                                                      menduduki kelompok

                                                      usia tertentu

                                                      Hasil penelitian

                                                      diatas terlihat pula dalam

                                                      penelitian ini di mana

                                                      diperoleh hasil mean

                                                      kecemasan yang tertinggi

                                                      terletak pada usia 17

                                                      tahun dengan jumlah 6

                                                      subjek diperoleh skor

                                                      mean 8567 kemudian di

                                                      susul oleh usia 15 tahun

                                                      dengan jumlah 14 subjek

                                                      diperoleh skor mean

                                                      8543 dan yang terendah

                                                      terletak pada usia 16

                                                      tahun dengan jumlah 64

                                                      subjek skor mean 8144

                                                      hasil penelitian ini

                                                      menunjukkan bahwa

                                                      kecemasan subjek dalam

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      dapat terlihat dari

                                                      banyaknya jumlah subjek

                                                      Di mana semakin banyak

                                                      subjek yang berada dalam

                                                      suatu populasi maka

                                                      semakin rendah tingkat

                                                      kecemasannya

                                                      Bila kecemasan

                                                      dalam menghadapi

                                                      matematika terjadi dalam

                                                      satu kurun waktu tertentu

                                                      atau satu semester secara

                                                      tidak langsung akan

                                                      mempengaruhi prestasi

                                                      akademik matematika

                                                      siswa dan siswi tersebut

                                                      Hal ini terlihat pada

                                                      data yang dihasilkan

                                                      dalam penelitian ini

                                                      dimana ada korelasi

                                                      negatif antara kecemasan

                                                      dalam menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      dengan prestasi akademik

                                                      matematika pada remaja

                                                      dengan nilai koefisien

                                                      korelasi sebesar r = -

                                                      0221 dengan signifikansi

                                                      sebesar 0022 (p lt 005)

                                                      yang artinya semakin

                                                      tinggi tingkat kecemasan

                                                      siswa dalam menghadapi

                                                      mata pelajaran

                                                      matematika maka

                                                      semakin rendah prestasi

                                                      akademik matematika

                                                      siswa dan sebaliknya

                                                      semakin rendah tingkat

                                                      kecemasan siswa dalam

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      maka akan semakin tinggi

                                                      prestasi akademik

                                                      matematika yang

                                                      dihasilkan oleh siswa

                                                      Hasil penelitian ini

                                                      ternyata sama dengan

                                                      penelitian yang

                                                      dikemukakan oleh

                                                      Nawangsari (2000) di

                                                      mana ada korelasi negatif

                                                      antara skor kecemasan

                                                      terhadap matematika

                                                      dengan prestasi akademik

                                                      pada siswa SLTP di

                                                      Surabaya Hal ini

                                                      menunjukkan bahwa

                                                      semakin tinggi tingkat

                                                      kecemasan siswa

                                                      terghadap pelajaran

                                                      matematika maka

                                                      semakin rendah prestasi

                                                      akademik yang dihasilkan

                                                      oleh siswa begitu pula

                                                      sebaliknya semakin

                                                      rendah tingkat kecemasan

                                                      siswa terhadap pelajaran

                                                      matematika maka

                                                      semakin tinggi prestasi

                                                      akademik yang dihasilkan

                                                      BAB V

                                                      PENUTUP

                                                      Kesimpulan

                                                      Berdasarkan hasil

                                                      pengumpulan data dan hasil

                                                      analisis data yang telah

                                                      dilakukan maka dapat

                                                      ditarik kesimpulan bahwa

                                                      hipotesis dalam penelitian

                                                      ini diterima hal ini

                                                      menunjukkan bahwa ada

                                                      hubungan yang negatif

                                                      antara kecemasan dalam

                                                      menghadapi mata pelajaran

                                                      matematika dengan prestasi

                                                      akademik matematika pada

                                                      siswa dan siswi kelas XI di

                                                      Sekolah Menengah Umum

                                                      Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                      Bekasi

                                                      Berdasarkan data

                                                      tambahan diperoleh hasil

                                                      bahwa faktor-faktor yang

                                                      mempengaruhi kecemasan

                                                      siswa dalam menghadapi

                                                      mata pelajaran matematika

                                                      adalah jenis kelamin usia

                                                      dan kelas Di mana siswa

                                                      pria cenderung lebih cemas

                                                      dalam menghadapi mata

                                                      pealajaran matematika

                                                      dibandingkan dengan siswa

                                                      wanita Selain itu diperoleh

                                                      pula data bahwa usia 17

                                                      tahun jauh lebih cemas

                                                      dibandingkan selanjutnya

                                                      disusul usia 15 tahun dan

                                                      16 tahun hal ini terlihat

                                                      dari jumlah subjek pada

                                                      usia tertentu di mana

                                                      jumlah subjek yang

                                                      menduduki usia 17 tahun

                                                      lebih sedikit atau berjumlah

                                                      6 subjek kemudian di susul

                                                      oleh usia 15 tahun yang

                                                      berjumlah 14 subjek dan

                                                      pada usia 16 tahun

                                                      sejumlah 64 subjek Bukan

                                                      hanya usia namun kelas pun

                                                      menunjukkan data bahwa

                                                      kelas XI IPS cenderung

                                                      lebih cemas dalam

                                                      menghadapi mata pelajaran

                                                      matematika dibandingkan

                                                      dengan kelas XI IPA

                                                      Saran

                                                      Berdasarkan hasil

                                                      penelitian yang telah

                                                      dilakukan peneliti

                                                      mempunyai beberapa saran

                                                      yang dapat diberikan

                                                      sebagai berikut

                                                      d Berdasarkan hasil

                                                      data yang diperoleh

                                                      terlihat bahwa

                                                      kecemasan siswa dan

                                                      siswi dalam

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      berada pada kategori

                                                      rata-rata atau sedang

                                                      Hal ini menunjukkan

                                                      bahwa rata-rata siswa

                                                      dan siswi di Sekolah

                                                      Menengah Umum

                                                      Negeri (SMUN) 1

                                                      Babelan Bekasi

                                                      mengalami

                                                      kecemasan cemas saat

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      Untuk mengurangi

                                                      kecemasan dalam

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      peneliti menyarankan

                                                      kepada siswa dan

                                                      siswi sebelum

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      diharapkan siswa dan

                                                      siswi dapat lebih giat

                                                      lagi untuk berlatih

                                                      mengerjakan tugas-

                                                      tugas matematika

                                                      soal-soal matematika

                                                      dan memperdalam

                                                      kembali materi yang

                                                      telah diajarkan oleh

                                                      guru matematika Hal

                                                      ini bertujuan untuk

                                                      membantu siswa dan

                                                      siswi agar

                                                      mengurangi

                                                      kecemasan dalam

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      Bila kecemasan itu

                                                      berkurang maka

                                                      secara tidak langsung

                                                      prestasi akademik

                                                      matematika siswa dan

                                                      siswi akan meningkat

                                                      Sehubungan

                                                      penelitian ini peneliti

                                                      menyarankan kepada para

                                                      peneliti selanjutnya agar

                                                      dapat menggunakan

                                                      populasi yang lebih luas

                                                      lagi bukan hanya siswa

                                                      dan siswi dari SMUN

                                                      (Sekolah Menengah

                                                      Umum Negeri) mungkin

                                                      dengan mengambil

                                                      sampel dari siswa yang

                                                      berasal dari SMUS

                                                      (Sekolah Menengah

                                                      Umum Swasta) untuk

                                                      melihat apakah siswa dari

                                                      SMUS (Sekolah

                                                      Menengah Umum

                                                      Swasta) juga mengalami

                                                      kecemasan dalam

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      yang secara langsung

                                                      akan mempengaruhi

                                                      prestasi akademik

                                                      matematikanya Selain itu

                                                      untuk pengembangan

                                                      teori psikologi pendidikan

                                                      diharapkan untuk

                                                      penelitian selanjutnya

                                                      dapat melihat kecemasan-

                                                      kecemasan lain yang

                                                      terjadi di luar mata

                                                      pelajaran matematika di

                                                      mana mata pelajaran

                                                      tersebut sering pula

                                                      dialami oleh siswa dan

                                                      siswi selain kecemasan

                                                      menghadapi mata

                                                      pelajaran matematika

                                                      Misalnya cemas

                                                      menghadapi pelajaran

                                                      kimia bahasa inggris

                                                      ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                      matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                      Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                      Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                      Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                      Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                      Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                      Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                      Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                      Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                      Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                      Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                      terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                      Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                      Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                      Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                      Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                      Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                      Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                      Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                      Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                      Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                      Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                      Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                      Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                      Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                      • Prestasi Akademik
                                                      • Mata Pelajaran Matematika
                                                      • Remaja
                                                      • Hipotesis
                                                      • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                      • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                      • CPopulasi dan Sampel
                                                      • DTeknik Pengumpulan Data
                                                      • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                      • FTeknik Analisa Data

                                                        proses belajar matematika yang

                                                        dilakukan oleh remaja dalam satu

                                                        kurun waktu tertentu untuk melihat

                                                        pemahaman remaja mengenai

                                                        konsep-konsep abstrak simbol-

                                                        simbol yang telah diberikan oleh

                                                        para pendidik Alat yang

                                                        digunakan untuk mengukur

                                                        prestasi akademik matematika

                                                        remaja adalah dengan melihat nilai

                                                        rapor remaja yang dihasilkan pada

                                                        akhir semester

                                                        C Populasi dan Sampel

                                                        Popolasi dan sampel yang

                                                        digunakan dalam pengambilan data

                                                        adalah dengan menggunakan

                                                        Purposive Sampling di mana teknik

                                                        Purposive Sampling ini adalah teknik

                                                        penentuan sampling yang digunakan

                                                        peneliti jika peneliti mempunyai

                                                        pertimbangan-pertimbangan tertentu di

                                                        dalam pengambilan sampelnya atau

                                                        penentuan sample untuk tujuan tertentu

                                                        (Riduwan 2008) Populasi yang

                                                        digunakan dalam peneltian ini adalah

                                                        para siswa dan siswi kelas XI pada

                                                        Sekolah Menengah Umum Negeri

                                                        (SMUN) 1 Babelan Bekasi

                                                        Pengambilan populasi siswa dan siswi

                                                        kelas XI dilakukan karena ingin

                                                        melihat tingkat kecemasan pada siswa

                                                        dan siswi kelas XI sebelum

                                                        mendapatkan perhitungan matematika

                                                        yang terlalu kompleks dikelas

                                                        berikutnya Hal ini seperti yang telah

                                                        dikemukakan oleh Loughin ( dalam

                                                        Nawangsari 2000) dimana semakin

                                                        tinggi tingkat kelas maka semakin

                                                        kompleks perhitungan matematikanya

                                                        dan bila siswa tidak mampu

                                                        memahami perhitungan yang lebih

                                                        dasar maka siswa akan cemas pada

                                                        pelajaran matematika ditingkatan kelas

                                                        berikutnya Sampel yang digunakan

                                                        pada kelas 2 tersebut adalah 100 orang

                                                        D Teknik Pengumpulan Data

                                                        Teknik Pengumpulan data yang

                                                        digunakan dalam mengukur tingkat

                                                        kecemasan siswa dalam menghadapi

                                                        mata pelajaran matematika adalah

                                                        dengan menggunakan metode

                                                        kuesioner tertutup dengan memberikan

                                                        tanda checklist Kuesioner tertutup

                                                        dengan tanda checklist ini adalah suatu

                                                        daftar yang berisi tentang aspek-aspek

                                                        yang akan diukur (Riduwan 2008)

                                                        Pengukuran prestasi akademik

                                                        matematika dilakukan dengan melihat

                                                        nilai rapor siswa dan siswi pada

                                                        pelajaran matematika

                                                        1 Skala Kecemasan

                                                        Skala kecemasan yang

                                                        digunakan dalam penelitian ini di

                                                        peroleh dari komponen-komponen

                                                        kecemasan yang di kemukakan

                                                        oleh Dacey (2000) yaitu

                                                        komponen psikologis komponen

                                                        fisiologis dan komponen sosial

                                                        Komponen-komponen inilah yang

                                                        akan dijadikan acuan atau dasar

                                                        pengukuran dalam penelitian ini

                                                        yang selanjutnya akan

                                                        dikembangkan menjadi item-item

                                                        yang akan diberikan kepada

                                                        responden untuk dijawab oleh

                                                        responden

                                                        Tabel 1

                                                        Distribusi item Skala kecemasan

                                                        N

                                                        o

                                                        Kom

                                                        pone

                                                        n

                                                        Komponen

                                                        Favorabe

                                                        l

                                                        Unfav

                                                        orabel

                                                        To

                                                        tal

                                                        1 Kom

                                                        pone

                                                        n

                                                        Psiko

                                                        logis

                                                        12345

                                                        67

                                                        8910

                                                        3132

                                                        3334

                                                        3536

                                                        3738

                                                        3940

                                                        20

                                                        2 Kom

                                                        pone

                                                        n

                                                        Fisiol

                                                        ogis

                                                        111213

                                                        141516

                                                        171819

                                                        20

                                                        4142

                                                        4344

                                                        4546

                                                        4748

                                                        4950

                                                        20

                                                        3 Kom

                                                        pone

                                                        n

                                                        Sosia

                                                        l

                                                        212223

                                                        2425

                                                        262728

                                                        2930

                                                        5152

                                                        5354

                                                        5556

                                                        5758

                                                        5960

                                                        20

                                                        Total 30 30 60

                                                        2 Prestasi Akademik

                                                        Prestasi akademik di peroleh

                                                        dengan menggunakan nilai raport

                                                        terakhir pada pelajaran

                                                        matematika

                                                        E Validitas dan Reliabilitas

                                                        Alat Pengumpulan Data

                                                        Pada penelitian ini digunakan

                                                        validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                                                        untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                                                        pengumpulan data

                                                        1 Validitas

                                                        Menurut Azwar (1997)

                                                        validitas adalah sejauh mana

                                                        ketepatan dan kecermatan suatu

                                                        instrument pengukur (alat tes)

                                                        dalam melakukan fungsi ukurnya

                                                        Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                                        tes tersebut menjalankan fungsi

                                                        ukurnya atau memberikan hasil

                                                        ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                                        dengan maksud yang dikenakan

                                                        dalam tes tersebut Cara

                                                        mendapatkan validitas dengan

                                                        menggunakan teknik total korelasi

                                                        item (korelasi product-moment)

                                                        Untuk batasan validitas item yang

                                                        digunakan dalam penelitian ini

                                                        ditentukan oleh peneliti dengan

                                                        koefisien validitas sebesar ge 03

                                                        (Azwar 2008)

                                                        2 Reliabilitas

                                                        Menurut Azwar (1997)

                                                        reliabilitas adalah pengukuran

                                                        terhadap suatu alat tes di mana

                                                        hasil ukurnya dapat terpercaya

                                                        sehingga bila alat tes tersebut

                                                        digunakan dalam beberapa kali

                                                        pengukuran akan menghasilkan

                                                        nilai yang relatif sama Cara

                                                        mendapatkan reliabilitas dengan

                                                        menggunakan teknik Alpha

                                                        Cronbach

                                                        Pada penelitian ini batas

                                                        koefisien realibilitas yang akan

                                                        digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                                        ini sesuai dengan yang

                                                        dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                                        F Teknik Analisa Data

                                                        Pada penelitian ini teknik

                                                        analisis data yang digunakan adalah

                                                        Product Moment Correlation Coeffient

                                                        Pearson di mana data yang akan di

                                                        analisis adalah data yang di peroleh

                                                        dari skala kecemasan dalam

                                                        menghadapi mata pelajaran

                                                        matematika dikorelasikan dengan data

                                                        nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                                        matematika

                                                        BAB IV

                                                        PELAKSANAAN DAN HASIL

                                                        PENELITIAN

                                                        A Persiapan Penelitian

                                                        Sebelum penelitian ini

                                                        dimulai awalnya peneliti

                                                        melakukan persiapan

                                                        administrasi yang berupa

                                                        surat keterangan permohonan

                                                        izin dari pihak kampus

                                                        (Universitas Gunadarma)

                                                        untuk melakukan penelitian

                                                        ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                        setelah itu peneliti

                                                        menggandakan kuesioner

                                                        tertutup dari skala kecemasan

                                                        sebanyak 100 kuesioner

                                                        kuesioner atau skala

                                                        kecemasan ini berjumlah 60

                                                        item yang terdiri dari 30 item

                                                        favorable dan 30 item

                                                        unfavorable

                                                        Subjek yang digunakan

                                                        dalam penelitian ini adalah

                                                        siswa dan siswi SMU yang

                                                        berada di kelas XI atau kelas

                                                        2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                        Dalam penelitian ini peneliti

                                                        mengambil sampel sebanyak

                                                        3 kelas dan jumlah sampel

                                                        sebanyak 100 siswa-siswi di

                                                        mana 1 kelas berasal dari

                                                        kelas unggulan atau kelas XI

                                                        IPA 1 dan dua kelas lagi

                                                        berasal dari kelas yang tidak

                                                        diunggulkan atau kelas

                                                        reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                                        dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                                        mendapatkan subjek ini

                                                        peneliti bekerjasama dengan

                                                        segenap pihak sekolah dari

                                                        SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                        yang berhubungan dengan

                                                        bagian kesiswaan dan guru-

                                                        guru BP yang menangani ke

                                                        tiga kelas tersebut

                                                        B Pelaksanaan Penelitian

                                                        Pada penelitian ini

                                                        peneliti melaksanakan try out

                                                        terpakai yaitu data diperoleh

                                                        dengan try out sekaligus

                                                        digunakan sebagai data dalam

                                                        penelitian Pengambilan data

                                                        dilakukan pada tanggal 13

                                                        Oktober 2009 untuk

                                                        penyebaran kuesioner atau

                                                        skala kecemasan yang

                                                        berjumlah 100 angket yang

                                                        terdiri dari 60 item Pada 14-

                                                        19 Oktober 2009 untuk

                                                        mengambil fotocopy raport

                                                        yang masih berada di siswa

                                                        dan siswi Pengambilan

                                                        fotocopy raport dilakukan

                                                        dalam rentang waktu 5 hari

                                                        disebabkan peneliti

                                                        mengalami kesulitan dalam

                                                        meminta fotocopy raport

                                                        kepada siswa dan siswi

                                                        SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                        Proses pengambilan data

                                                        pada tanggal 13 Oktober

                                                        2009 dilakukan pada pukul

                                                        1000 sampai dengan pukul

                                                        1200 Proses pengambilan

                                                        data pertama dilakukan di

                                                        kelas XI IPA 1 kemudian

                                                        dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                                        dan setelah itu dilanjutkan di

                                                        kelas XI IPS 2

                                                        Jumlah keseluruhan

                                                        subjek dalam penelitian ini

                                                        adalah berjumlah 100 siswa-

                                                        siswi 30 siswa-siswi berasal

                                                        dari kelas XI IPA 1 40

                                                        siswa-siswi berasal dari kelas

                                                        XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                                        berasal dari kelas XI IPS 2

                                                        Penelitian ini mengalami

                                                        hambatan hambatan yang

                                                        dimaksud adalah peneliti

                                                        menyebarkan angket

                                                        sebanyak 100 namun data

                                                        yang dapat peneliti olah

                                                        hanya 84 data dan 16 data

                                                        yang lain tidak dapat diolah

                                                        karena subjek tidak mengisi

                                                        angket yang telah peneliti

                                                        berikan Sehingga penelitian

                                                        ini hanya terdiri dari 84

                                                        subjek

                                                        C Hasil Penelitian

                                                        1 Deskripsi Subjek

                                                        Penelitian

                                                        a Jenis Kelamin

                                                        Subjek dalam

                                                        penelitian ini terdiri

                                                        dari 46 subjek pria

                                                        dengan presentase

                                                        5476 dan 38 subjek

                                                        wanita dengan

                                                        presentase 4524

                                                        Dapat dilihat

                                                        rinciannya pada tabel

                                                        berikut ini

                                                        Tabel 2

                                                        Distribusi Subjek

                                                        Berdasarkan Jenis

                                                        Kelamin

                                                        No Jenis

                                                        Kelamin

                                                        Jumlah Presentase

                                                        ()

                                                        1 Pria 46 5476

                                                        2 Wanita 38 4524

                                                        b Usia

                                                        Subjek dalam

                                                        penelitian ini terdiri

                                                        dari 14 subjek yang

                                                        berusia 15 tahun

                                                        dengan presentase

                                                        1666 64 subjek

                                                        yang berusia 16 tahun

                                                        dengan presentase

                                                        7619 dan 6 subjek

                                                        yang berusia 17 tahun

                                                        dengan presentase

                                                        715 Dapat dilihat

                                                        rinciannya pada tabel

                                                        berikut ini

                                                        Tabel 3

                                                        Distribusi Subjek

                                                        Berdasarkan Usia

                                                        No Usia Jumlah Presentase

                                                        ()

                                                        1 15

                                                        tahun

                                                        14 1666

                                                        2 16

                                                        tahun

                                                        64 7619

                                                        3 17

                                                        tahun

                                                        6 715

                                                        c Kelas

                                                        Subjek dalam

                                                        penelitian ini terdiri

                                                        dari 30 subjek dari

                                                        kelas XI IPA dengan

                                                        presentase 3571

                                                        dan 54 subjek untuk

                                                        kelas XI IPS dengan

                                                        presentase 6429

                                                        Dapat dilihat

                                                        rinciannya pada tabel

                                                        berikut ini

                                                        Tabel 4

                                                        Distribusi Subjek

                                                        Berdasarkan Kelas

                                                        No Kelas Jumlah Presentase

                                                        ()

                                                        1 XI

                                                        IPA

                                                        30 3571

                                                        2 XI

                                                        IPS

                                                        54 6429

                                                        2 Hasil Pengukuran Mean

                                                        Skala Kecemasan dengan

                                                        Jenis Kelamin Usia dan

                                                        Kelas

                                                        a Hasil Pengukuran

                                                        Mean Skala

                                                        Kecemasan dengan

                                                        Jenis Kelamin

                                                        Tabel 5

                                                        Hasil pengukuran

                                                        Mean Skala

                                                        Kecemasan dengan

                                                        Jenis Kelamin

                                                        No Jenis

                                                        Kelamin

                                                        Jumlah

                                                        Kecemasan

                                                        1 Pria 46

                                                        2 Wanita 38

                                                        Berdasarkan

                                                        data di atas diketahui

                                                        bahwa mean

                                                        kecemasan pada pria

                                                        lebih tinggi dari pada

                                                        wanita hal ini

                                                        ditunjukkan dengan

                                                        skor7663 untuk pria

                                                        dan 7555 untuk

                                                        wanita

                                                        b Hasil Pengukuran

                                                        Mean Skala

                                                        Kecemasan dengan

                                                        Usia

                                                        Tabel 6

                                                        Hasil pengukuran

                                                        Mean Skala

                                                        Kecemasan dengan

                                                        Usia

                                                        Berdasarkan data

                                                        di atas diketahui

                                                        bahwa mean

                                                        kecemasan yang

                                                        tertinggi terletak pada

                                                        usia 17 tahun dengan

                                                        skor 8567 kemudian

                                                        di susul oleh usia 15

                                                        tahun dengan skor

                                                        8543 dan yang

                                                        terendah terletak pada

                                                        usia 16 tahun dengan

                                                        skor 8144

                                                        c Hasil Pengukuran

                                                        Mean Skala

                                                        Kecemasan dengan

                                                        Kelas

                                                        Tabel 7

                                                        Hasil pengukuran

                                                        Mean Skala

                                                        Kecemasan dengan

                                                        Kelas

                                                        No Kelas Jumlah Mean

                                                        Skala

                                                        No Usia Jumlah Mean

                                                        Skala

                                                        Kecemasan

                                                        1 15

                                                        tahun

                                                        14 8543

                                                        2 16

                                                        tahun

                                                        64 8144

                                                        3 17

                                                        tahun

                                                        6 8567

                                                        Kecemasan

                                                        1 XI

                                                        IPA

                                                        30

                                                        2 XI

                                                        IPS

                                                        54

                                                        Berdasarkan data

                                                        di atas diketahui

                                                        bahwa mean

                                                        kecemasan yang

                                                        tertinggi berada pada

                                                        kelas XI IPS dengan

                                                        skor 7796 dan yang

                                                        terendah berada pada

                                                        kelas XI IPA dengan

                                                        skor 7287

                                                        3 Hasil Uji Validitas dan

                                                        Realibilitas Skala

                                                        Kecemasan

                                                        a Uji Validitas

                                                        Menurut Azwar

                                                        (2008) validitas item

                                                        dapat dianggap

                                                        memuaskan apabila

                                                        koefisien validitasnya

                                                        sebesar ge 03

                                                        Berdasarkan hasil uji

                                                        coba pada skala

                                                        kecemasan yang

                                                        berjumlah 60 item

                                                        dihasilkan 36 item

                                                        yang valid Validitas

                                                        item dalam penelitian

                                                        ini untuk skala

                                                        kecemasan bergerak

                                                        dari 0301 sampai

                                                        dengan 0538

                                                        Distribusi item yang

                                                        valid dapat di lihat

                                                        dari tabel berikut ini

                                                        Tabel 8

                                                        Distribusi item

                                                        valid Skala

                                                        Kecemasan

                                                        No Komponen

                                                        Nomor Item

                                                        Favorabel

                                                        1 Komponen

                                                        Psikologis

                                                        1234567

                                                        8910

                                                        2 Komponen

                                                        Fisiologis

                                                        111213141516

                                                        17181920

                                                        3 Komponen

                                                        Sosial

                                                        2122232425

                                                        2627282930

                                                        Total

                                                        Keterangan

                                                        item yang tidak valid

                                                        b Uji Realibilitas

                                                        Uji realibilitas

                                                        dilakukan bertujuan

                                                        untuk mengetahui

                                                        konsistensi alat ukur

                                                        Teknik yang

                                                        digunakan untuk

                                                        mendapatkan

                                                        konsistensi dari alat

                                                        ukur yaitu teknik

                                                        Alpha Cronbach

                                                        Dalam penelitian ini

                                                        batas koefisien

                                                        reliabilitas yang

                                                        digunakan adalah ge

                                                        07 Hal ini sesuai

                                                        dengan pendapat dari

                                                        Azwar (2008)

                                                        Hasil uji realibiltas

                                                        untuk skala

                                                        kecemasan di peroleh

                                                        nilai realibitas sebesar

                                                        0824 Hal ini terlihat

                                                        pada tabel di bawah

                                                        ini

                                                        Tabel 9

                                                        Realibilitas Skala

                                                        Kecemasan

                                                        Reliability

                                                        Statistics

                                                        4 Hasil Uji Normalitas dan

                                                        Linearitas Uji Asumsi

                                                        a Uji Normalitas

                                                        Untuk melihat

                                                        sebaran skor dalam uji

                                                        normalitas dari skala

                                                        kecemasan dapat

                                                        dilihat pada uji

                                                        Kolmogorov-Smirnov

                                                        Berdasarkan hasil uji

                                                        normalitas pada skala

                                                        kecemasan diketahui

                                                        nilai statistiknya

                                                        sebesar 091 dengan

                                                        signifikansi sebesar

                                                        Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                                        0084 (p gt 005) Hal

                                                        ini menunjukkan

                                                        distribusi skor skala

                                                        kecemasan pada

                                                        subjek penelitian

                                                        adalah normal tetapi

                                                        prestasi akademik

                                                        matematika nilai

                                                        statistiknya 0198

                                                        dengan signifikansi

                                                        sebesar 0000 (p lt

                                                        005) yang berarti

                                                        tidak normal

                                                        Distribusi skor skala

                                                        kecemasan terlihat

                                                        pada tabel berikut ini

                                                        Tabel 10

                                                        Hasil Uji

                                                        Normalitas Skala

                                                        Kecemasan

                                                        T

                                                        ests of Normality

                                                        Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                                        091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                                        a Lilliefors Significance Correction

                                                        b Uji Linieritas

                                                        Tabel 11

                                                        Hasil Uji Linieritas

                                                        Skala Kecemasan

                                                        dan Prestasi

                                                        Akademik

                                                        Matematika

                                                        ANOVAb

                                                        96932 1 96932 4204 044a

                                                        1890628 82 230561987560 83

                                                        RegressionResidualTotal

                                                        Model1

                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                        Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                                        Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                                        Berdasarkan hasil

                                                        uji linieritas diperoleh

                                                        signifikansi sebesar

                                                        0044 (p lt 005) Hal

                                                        ini menunjukkan

                                                        bahwa hubungan

                                                        antara skala

                                                        kecemasan dengan

                                                        prestasi akademik

                                                        yaitu linier

                                                        5 Analisis Data Uji

                                                        Hipotesis

                                                        Berdasarkan hasil uji

                                                        normalitas dan linieritas

                                                        diketahui bahwa bahwa

                                                        skala kecemasan normal

                                                        tetapi prestasi akademik

                                                        matematika tidak normal

                                                        sedangkan linieritasnya

                                                        adalah linier Oleh karena

                                                        itu untuk analisis korelasi

                                                        dapat menggunakan

                                                        analisis statistik

                                                        parametrik dengan teknik

                                                        korelasi product moment

                                                        Pearson

                                                        Berdasarkan analisis

                                                        data yang dilakukan

                                                        dengan menggunakan

                                                        teknik korelasi Pearson

                                                        (1-tailed) diketahui nilai

                                                        koefisien korelasi sebesar

                                                        r = - 0221 dengan taraf

                                                        signifikansi sebesar 0022

                                                        (p lt 005) Hal ini dapat

                                                        dilihat pada tabel berikut

                                                        ini

                                                        Tabel 12

                                                        Uji Hipotesis

                                                        Correlations

                                                        1 -221022

                                                        84 84-221 1022

                                                        84 84

                                                        Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                        Skala Kecemasan

                                                        Prestasi AkademikMatematika

                                                        SkalaKecemasan

                                                        PrestasiAkademik

                                                        Matematika

                                                        Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                        Hasil tersebut

                                                        menunjukkan bahwa

                                                        hipotesis penelitian ini

                                                        diterima artinya terdapat

                                                        hubungan negatif yang

                                                        signifikan antara

                                                        kecemasan dalam

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        dengan prestasi akademik

                                                        matematika pada remaja

                                                        dimana semakin tinggi

                                                        tingkat kecemasan remaja

                                                        dalam menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        maka semakin rendah

                                                        prestasi akademik

                                                        matematika pada remaja

                                                        6 Hasil Perhitungan Mean

                                                        Empirik dan Mean

                                                        Hipotetik

                                                        Hasil perhitungan dari

                                                        perbandingan antara

                                                        mean empirik dengan

                                                        mean hipotetik antara

                                                        kecemasan dalam

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika dan

                                                        prestasi akademik

                                                        matematika terlihat

                                                        bahwa kecemasan siswa

                                                        dalam menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        berada pada kategori

                                                        sedang Hal ini dapat

                                                        dilihat pada tabel berikut

                                                        ini

                                                        Tabel 13

                                                        Hasil Perhitungan

                                                        Mean Empirik dan

                                                        Mean Hipotetik Skala

                                                        Kecemasan

                                                        Variabel Mean

                                                        Empirik

                                                        Mean

                                                        Hipotetik

                                                        Standar

                                                        Deviasi

                                                        Skala

                                                        Kecemasan

                                                        7614 90 18

                                                        Dibawah ini

                                                        merupakan deskripsi

                                                        untuk lebih mengetahui

                                                        gambaran kecemasan

                                                        dalam menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        dengan klasifikasi sangat

                                                        rendah rendah sedang

                                                        tinggi dan sangat tinggi

                                                        yang dapat diketahui

                                                        dengan cara perhitungan

                                                        sebagai berikut

                                                        Jumlah aitem yang

                                                        valid pada skala

                                                        kecemasan sebanyak 36

                                                        item dengan

                                                        menggunakan kategori

                                                        nilai dari 1 sampai

                                                        dengan 4 Ini berarti nilai

                                                        skala terkecil berjumlah 1

                                                        dan yang terbesar

                                                        berjumlah 4 Jarak

                                                        minimum adalah nilai

                                                        terkecil dikalikan dengan

                                                        jumlah item yang valid (1

                                                        x 36 = 36) dan jarak

                                                        maksimum adalah nilai

                                                        terbesar dikalikan dengan

                                                        jumlah item yang valid (4

                                                        x 36 = 144) Untuk

                                                        mendapatkan nilai jarak

                                                        sebaran yaitu dengan cara

                                                        mengurangi jarak

                                                        maksimum dengan jarak

                                                        minimum (144 ndash 36 =

                                                        108)

                                                        Standar Deviasi (δ)

                                                        didapatkan dengan cara

                                                        membagi nilai jarak

                                                        sebaran dengan 6 atau

                                                        nilai jarak sebaran 6 =

                                                        (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                        didapat dari kurva

                                                        distribusi normal yang

                                                        terbagi atas 6 wilayah 3

                                                        daerah positif (+) dan 3

                                                        daerah negatif (-) Setelah

                                                        mendapatkan nilai standar

                                                        deviasi (δ) kemudian

                                                        langsung mencari nilai

                                                        Mean Hipotetik (micro)

                                                        dengan cara mengalihkan

                                                        nilai tengah skala dengan

                                                        cara mengalikan nilai

                                                        tengah skala dengan

                                                        jumlah item yang valid

                                                        (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                        didapatkan dari nilai

                                                        tengah dari kategori nilai

                                                        minimum (1) sampai

                                                        dengan kategori nilai

                                                        maksimum (4)

                                                        Berikut ini adalah

                                                        pengelompokkan skala

                                                        kecemasan yang

                                                        diperoleh dengan cara

                                                        menghitung

                                                        Sangat Rendah =

                                                        ME lt MH ndash 2SD

                                                        =

                                                        ME lt 90 -2 (18)

                                                        =

                                                        ME lt 54

                                                        Rendah =

                                                        MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                        1SD

                                                        =

                                                        90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                        =

                                                        54 le ME lt 72

                                                        Rata-rata =

                                                        MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                        1SD

                                                        =

                                                        90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                        =

                                                        72 le ME lt 108

                                                        Tinggi = MH +

                                                        1SD le ME lt MH + 2SD

                                                        =

                                                        90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                        =

                                                        108 le ME lt 126

                                                        Sangat Tinggi = ME ge

                                                        MH + 2SD

                                                        =

                                                        ME ge 90 + 36

                                                        =

                                                        ME ge 126

                                                        Tabel 14

                                                        Pengelompokkan Skala

                                                        Kecemasan (Azwar

                                                        2008)

                                                        Keterangan

                                                        1 ME Mean

                                                        Empirik

                                                        ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                        MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                        MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                        MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                        ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                        2 MH Mean

                                                        Hipotetik

                                                        3 SD Standar

                                                        Deviasi

                                                        Dibawah ini

                                                        merupakan penggolongan

                                                        subjek penelitian yang

                                                        digambarkan pada kurva

                                                        berikut

                                                        Gambar 1

                                                        Kurva Distribusi

                                                        Normal Kecemasan

                                                        dalam menghadapi

                                                        Mata Pelajaran

                                                        Matematika

                                                        Berdasarkan kurva

                                                        distribusi normal diatas

                                                        diketahui bahwa rata-rata

                                                        kecemasan remaja dalam

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        berada pada taraf sedang

                                                        atau rata-rata

                                                        D Pembahasan

                                                        Penelitian ini

                                                        bertujuan untuk menguji

                                                        hipotesis yang berbunyi

                                                        terdapat hubungan yang

                                                        negatif antara kecemasan

                                                        dalam menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        dengan prestasi akademik

                                                        matematika pada remaja

                                                        Berdasarkan hasil

                                                        pengujian hipotesis pada

                                                        penelitian ini hasil

                                                        tersebut menunjukkan

                                                        bahwa hipotesis diterima

                                                        Hal ini berarti bahwa

                                                        terdapat hubungan negatif

                                                        yang signifikan antara

                                                        kecemasan dalam

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        dengan prestasi akademik -2SD

                                                        -1SD

                                                        MH

                                                        +1SD

                                                        +2SD54 72 90 10

                                                        8126

                                                        Sangat Rendah

                                                        Rendah

                                                        Sedang

                                                        Tinggi

                                                        Sangat Tinggi

                                                        7614

                                                        matematika pada remaja

                                                        dimana semakin tinggi

                                                        tingkat kecemasan remaja

                                                        dalam menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        maka semakin rendah

                                                        prestasi akademik

                                                        matematika pada remaja

                                                        Menurut Nawangsari

                                                        (2000) kecemasan adalah

                                                        suatu kondisi yang tidak

                                                        menyenangkan meliputi

                                                        rasa takut rasa tegang

                                                        khawatir bingung tidak

                                                        suka yang sifatnya

                                                        subjektif dan timbul

                                                        karena adanya perasaan

                                                        tidak aman terhadap

                                                        bahaya yang diduga akan

                                                        terjadi Kecemasan bisa

                                                        terjadi dalam berbagai

                                                        macam kondisi ketika

                                                        kecemasan ini terjadi

                                                        pada saat individu sedang

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        maka secara jelas

                                                        individu tersebut akan

                                                        memiliki perasaan tidak

                                                        aman saat menghadapi

                                                        mata pelajaran

                                                        matematika

                                                        Hal ini terlihat dalam

                                                        penelitian ini dimana

                                                        hasil mean empirik skala

                                                        kcemasan dalam

                                                        penelitian ini yaitu 7614

                                                        berada pada posisi rata-

                                                        rata Hasil ini

                                                        menunjukkan bahwa

                                                        terdapat kecemasan yang

                                                        dialami oleh siswa dan

                                                        siswi kelas XI di Sekolah

                                                        Menengah Umum Negeri

                                                        (SMUN) 1 Babelan

                                                        Bekasi saat menghadapi

                                                        mata pelajaran

                                                        matematika

                                                        Kecemasan siswa

                                                        dan siswi dalam

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        dipengaruhi oleh

                                                        beberapa faktor

                                                        Berdasarkan gabungan

                                                        dari pendapat Jersild dari

                                                        Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                        meneliti tentang sifat

                                                        alamiah yang dimiliki

                                                        oleh setiap individu)

                                                        Freud dari Ahli

                                                        Psikoanalisis Calvin S

                                                        Hall dari Ahli Kultural

                                                        dan Mowrer dari Ahli

                                                        Teori Belajar (dalam

                                                        Soeharjono 1988) faktor

                                                        yang mempengaruhi

                                                        remaja menjadi cemas

                                                        yaitu faktor Mikrokosmos

                                                        (keadaan diri individu)

                                                        seperti keadaan biologi

                                                        individu seperti jenis

                                                        kelamin dan dapat pula

                                                        dipengaruhi oleh

                                                        perkembangan individu

                                                        yang dapat dilihat dari

                                                        usia individu dan faktor

                                                        Makrokosmos (keadaan

                                                        lingkungan) seperti

                                                        lingkungan kelas

                                                        Hal ini terlihat dari

                                                        hasil data yang diperoleh

                                                        dalam penelitian ini

                                                        berdasarkan hasil data

                                                        yang didapatkan

                                                        kecemasan dapat

                                                        dipengaruhi oleh jenis

                                                        kelamin usia dan kelas

                                                        Andi (2007) mengatakan

                                                        bahwa dalam belajar

                                                        matematika diperlukan

                                                        rasa ingin tahu perhatian

                                                        dan minat dalam

                                                        mempelajari matematika

                                                        serta sikap ulet dan

                                                        percaya diri dalam

                                                        pemecahan masalah

                                                        Menurut Tapia

                                                        (1996) kecemasan

                                                        terhadap pelajaran

                                                        matematika berhubungan

                                                        dengan jenis kelamin

                                                        dimana faktor yang

                                                        mempengaruhi

                                                        kecemasan adalah rasa

                                                        percaya diri minat

                                                        terhadap pelajaran

                                                        matematika dan motivasi

                                                        Tapia menerangkan lebih

                                                        lanjut bahwa rasa percaya

                                                        diri minat terhadap

                                                        pelajaran matematika dan

                                                        motivasi pada pria lebih

                                                        rendah dibandingkan

                                                        dengan wanita sehingga

                                                        pria lebih cemas dalam

                                                        pelajaran matematika

                                                        Hal ini dijelaskan

                                                        lebih lanjut dari hasil

                                                        penelitian Nawangsari

                                                        (2001) diperoleh data

                                                        bahwa siswa pria lebih

                                                        cemas terhadap

                                                        matematika dibandingkan

                                                        siswa wanita

                                                        Hal di atas juga

                                                        terlihat pada hasil

                                                        penelitian ini di mana

                                                        jenis kelamin subjek pria

                                                        lebih tinggi tingkat

                                                        kecemasannya

                                                        dibandingkan dengan

                                                        subjek wanita ini terlihat

                                                        dari skor mean

                                                        kecemasan 7663 pada

                                                        pria dan 7555 pada

                                                        wanita

                                                        Berdasarkan

                                                        pengamatan yang

                                                        dilakukan oleh Riyanto

                                                        (2009) di mana kelas IPS

                                                        lebih banyak mengalami

                                                        kesulitan dalam

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika jika

                                                        dibandingkan dengan

                                                        kelas IPA karena untuk

                                                        memahami mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        dibutuhkan pemahaman

                                                        yang mendalam dan

                                                        latihan yang berulang kali

                                                        untuk memperoleh hasil

                                                        yang baik sedangkan

                                                        materi yang banyak

                                                        diberikan di kelas IPS

                                                        adalah materi yang

                                                        menggunakan metode

                                                        menghafal Hal ini lah

                                                        yang menyebabkan kelas

                                                        IPS lebih cemas bila

                                                        dibandingkan dengan

                                                        kelas IPA Hal ini sesuai

                                                        dengan hasil penelitian ini

                                                        terhadap

                                                        pengelompokkan kelas di

                                                        mana diperoleh hasil

                                                        mean kecemasan yang

                                                        tertinggi berada pada

                                                        kelas XI IPS dengan skor

                                                        7796 yang berarti bahwa

                                                        dalam menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        siswa kelas XI IPS lebih

                                                        cemas jika dibandingkan

                                                        dengan siswa XI IPA

                                                        Selanjutnya

                                                        berdasarkan

                                                        pengelompokkan usia

                                                        terlihat dari hasil

                                                        penelitian yang dilakukan

                                                        oleh Pearson (dalam

                                                        Soeharjono 1988) pada

                                                        100 orang anak yang

                                                        berusia 5 ndash 18 tahun

                                                        ternyata anak yang

                                                        berusia diatas 12 tahun

                                                        lebih menunjukkan rasa

                                                        cemas akan di caci maki

                                                        atau dibuat malu karena

                                                        tidak dapat melakukan

                                                        sesuatu dengan baik dan

                                                        benar disamping itu

                                                        dipengaruhi pula oleh

                                                        jumlah terkecil dari

                                                        subjek yang menduduki

                                                        suatu kelompok usia atau

                                                        jumlah terkecil dari

                                                        keberadaan subjek yang

                                                        menduduki kelompok

                                                        usia tertentu

                                                        Hasil penelitian

                                                        diatas terlihat pula dalam

                                                        penelitian ini di mana

                                                        diperoleh hasil mean

                                                        kecemasan yang tertinggi

                                                        terletak pada usia 17

                                                        tahun dengan jumlah 6

                                                        subjek diperoleh skor

                                                        mean 8567 kemudian di

                                                        susul oleh usia 15 tahun

                                                        dengan jumlah 14 subjek

                                                        diperoleh skor mean

                                                        8543 dan yang terendah

                                                        terletak pada usia 16

                                                        tahun dengan jumlah 64

                                                        subjek skor mean 8144

                                                        hasil penelitian ini

                                                        menunjukkan bahwa

                                                        kecemasan subjek dalam

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        dapat terlihat dari

                                                        banyaknya jumlah subjek

                                                        Di mana semakin banyak

                                                        subjek yang berada dalam

                                                        suatu populasi maka

                                                        semakin rendah tingkat

                                                        kecemasannya

                                                        Bila kecemasan

                                                        dalam menghadapi

                                                        matematika terjadi dalam

                                                        satu kurun waktu tertentu

                                                        atau satu semester secara

                                                        tidak langsung akan

                                                        mempengaruhi prestasi

                                                        akademik matematika

                                                        siswa dan siswi tersebut

                                                        Hal ini terlihat pada

                                                        data yang dihasilkan

                                                        dalam penelitian ini

                                                        dimana ada korelasi

                                                        negatif antara kecemasan

                                                        dalam menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        dengan prestasi akademik

                                                        matematika pada remaja

                                                        dengan nilai koefisien

                                                        korelasi sebesar r = -

                                                        0221 dengan signifikansi

                                                        sebesar 0022 (p lt 005)

                                                        yang artinya semakin

                                                        tinggi tingkat kecemasan

                                                        siswa dalam menghadapi

                                                        mata pelajaran

                                                        matematika maka

                                                        semakin rendah prestasi

                                                        akademik matematika

                                                        siswa dan sebaliknya

                                                        semakin rendah tingkat

                                                        kecemasan siswa dalam

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        maka akan semakin tinggi

                                                        prestasi akademik

                                                        matematika yang

                                                        dihasilkan oleh siswa

                                                        Hasil penelitian ini

                                                        ternyata sama dengan

                                                        penelitian yang

                                                        dikemukakan oleh

                                                        Nawangsari (2000) di

                                                        mana ada korelasi negatif

                                                        antara skor kecemasan

                                                        terhadap matematika

                                                        dengan prestasi akademik

                                                        pada siswa SLTP di

                                                        Surabaya Hal ini

                                                        menunjukkan bahwa

                                                        semakin tinggi tingkat

                                                        kecemasan siswa

                                                        terghadap pelajaran

                                                        matematika maka

                                                        semakin rendah prestasi

                                                        akademik yang dihasilkan

                                                        oleh siswa begitu pula

                                                        sebaliknya semakin

                                                        rendah tingkat kecemasan

                                                        siswa terhadap pelajaran

                                                        matematika maka

                                                        semakin tinggi prestasi

                                                        akademik yang dihasilkan

                                                        BAB V

                                                        PENUTUP

                                                        Kesimpulan

                                                        Berdasarkan hasil

                                                        pengumpulan data dan hasil

                                                        analisis data yang telah

                                                        dilakukan maka dapat

                                                        ditarik kesimpulan bahwa

                                                        hipotesis dalam penelitian

                                                        ini diterima hal ini

                                                        menunjukkan bahwa ada

                                                        hubungan yang negatif

                                                        antara kecemasan dalam

                                                        menghadapi mata pelajaran

                                                        matematika dengan prestasi

                                                        akademik matematika pada

                                                        siswa dan siswi kelas XI di

                                                        Sekolah Menengah Umum

                                                        Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                        Bekasi

                                                        Berdasarkan data

                                                        tambahan diperoleh hasil

                                                        bahwa faktor-faktor yang

                                                        mempengaruhi kecemasan

                                                        siswa dalam menghadapi

                                                        mata pelajaran matematika

                                                        adalah jenis kelamin usia

                                                        dan kelas Di mana siswa

                                                        pria cenderung lebih cemas

                                                        dalam menghadapi mata

                                                        pealajaran matematika

                                                        dibandingkan dengan siswa

                                                        wanita Selain itu diperoleh

                                                        pula data bahwa usia 17

                                                        tahun jauh lebih cemas

                                                        dibandingkan selanjutnya

                                                        disusul usia 15 tahun dan

                                                        16 tahun hal ini terlihat

                                                        dari jumlah subjek pada

                                                        usia tertentu di mana

                                                        jumlah subjek yang

                                                        menduduki usia 17 tahun

                                                        lebih sedikit atau berjumlah

                                                        6 subjek kemudian di susul

                                                        oleh usia 15 tahun yang

                                                        berjumlah 14 subjek dan

                                                        pada usia 16 tahun

                                                        sejumlah 64 subjek Bukan

                                                        hanya usia namun kelas pun

                                                        menunjukkan data bahwa

                                                        kelas XI IPS cenderung

                                                        lebih cemas dalam

                                                        menghadapi mata pelajaran

                                                        matematika dibandingkan

                                                        dengan kelas XI IPA

                                                        Saran

                                                        Berdasarkan hasil

                                                        penelitian yang telah

                                                        dilakukan peneliti

                                                        mempunyai beberapa saran

                                                        yang dapat diberikan

                                                        sebagai berikut

                                                        d Berdasarkan hasil

                                                        data yang diperoleh

                                                        terlihat bahwa

                                                        kecemasan siswa dan

                                                        siswi dalam

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        berada pada kategori

                                                        rata-rata atau sedang

                                                        Hal ini menunjukkan

                                                        bahwa rata-rata siswa

                                                        dan siswi di Sekolah

                                                        Menengah Umum

                                                        Negeri (SMUN) 1

                                                        Babelan Bekasi

                                                        mengalami

                                                        kecemasan cemas saat

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        Untuk mengurangi

                                                        kecemasan dalam

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        peneliti menyarankan

                                                        kepada siswa dan

                                                        siswi sebelum

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        diharapkan siswa dan

                                                        siswi dapat lebih giat

                                                        lagi untuk berlatih

                                                        mengerjakan tugas-

                                                        tugas matematika

                                                        soal-soal matematika

                                                        dan memperdalam

                                                        kembali materi yang

                                                        telah diajarkan oleh

                                                        guru matematika Hal

                                                        ini bertujuan untuk

                                                        membantu siswa dan

                                                        siswi agar

                                                        mengurangi

                                                        kecemasan dalam

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        Bila kecemasan itu

                                                        berkurang maka

                                                        secara tidak langsung

                                                        prestasi akademik

                                                        matematika siswa dan

                                                        siswi akan meningkat

                                                        Sehubungan

                                                        penelitian ini peneliti

                                                        menyarankan kepada para

                                                        peneliti selanjutnya agar

                                                        dapat menggunakan

                                                        populasi yang lebih luas

                                                        lagi bukan hanya siswa

                                                        dan siswi dari SMUN

                                                        (Sekolah Menengah

                                                        Umum Negeri) mungkin

                                                        dengan mengambil

                                                        sampel dari siswa yang

                                                        berasal dari SMUS

                                                        (Sekolah Menengah

                                                        Umum Swasta) untuk

                                                        melihat apakah siswa dari

                                                        SMUS (Sekolah

                                                        Menengah Umum

                                                        Swasta) juga mengalami

                                                        kecemasan dalam

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        yang secara langsung

                                                        akan mempengaruhi

                                                        prestasi akademik

                                                        matematikanya Selain itu

                                                        untuk pengembangan

                                                        teori psikologi pendidikan

                                                        diharapkan untuk

                                                        penelitian selanjutnya

                                                        dapat melihat kecemasan-

                                                        kecemasan lain yang

                                                        terjadi di luar mata

                                                        pelajaran matematika di

                                                        mana mata pelajaran

                                                        tersebut sering pula

                                                        dialami oleh siswa dan

                                                        siswi selain kecemasan

                                                        menghadapi mata

                                                        pelajaran matematika

                                                        Misalnya cemas

                                                        menghadapi pelajaran

                                                        kimia bahasa inggris

                                                        ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                        matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                        Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                        Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                        Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                        Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                        Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                        Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                        Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                        Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                        Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                        Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                        terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                        Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                        Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                        Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                        Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                        Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                        Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                        Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                        Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                        Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                        Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                        Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                        Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                        Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                        • Prestasi Akademik
                                                        • Mata Pelajaran Matematika
                                                        • Remaja
                                                        • Hipotesis
                                                        • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                        • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                        • CPopulasi dan Sampel
                                                        • DTeknik Pengumpulan Data
                                                        • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                        • FTeknik Analisa Data

                                                          1 Skala Kecemasan

                                                          Skala kecemasan yang

                                                          digunakan dalam penelitian ini di

                                                          peroleh dari komponen-komponen

                                                          kecemasan yang di kemukakan

                                                          oleh Dacey (2000) yaitu

                                                          komponen psikologis komponen

                                                          fisiologis dan komponen sosial

                                                          Komponen-komponen inilah yang

                                                          akan dijadikan acuan atau dasar

                                                          pengukuran dalam penelitian ini

                                                          yang selanjutnya akan

                                                          dikembangkan menjadi item-item

                                                          yang akan diberikan kepada

                                                          responden untuk dijawab oleh

                                                          responden

                                                          Tabel 1

                                                          Distribusi item Skala kecemasan

                                                          N

                                                          o

                                                          Kom

                                                          pone

                                                          n

                                                          Komponen

                                                          Favorabe

                                                          l

                                                          Unfav

                                                          orabel

                                                          To

                                                          tal

                                                          1 Kom

                                                          pone

                                                          n

                                                          Psiko

                                                          logis

                                                          12345

                                                          67

                                                          8910

                                                          3132

                                                          3334

                                                          3536

                                                          3738

                                                          3940

                                                          20

                                                          2 Kom

                                                          pone

                                                          n

                                                          Fisiol

                                                          ogis

                                                          111213

                                                          141516

                                                          171819

                                                          20

                                                          4142

                                                          4344

                                                          4546

                                                          4748

                                                          4950

                                                          20

                                                          3 Kom

                                                          pone

                                                          n

                                                          Sosia

                                                          l

                                                          212223

                                                          2425

                                                          262728

                                                          2930

                                                          5152

                                                          5354

                                                          5556

                                                          5758

                                                          5960

                                                          20

                                                          Total 30 30 60

                                                          2 Prestasi Akademik

                                                          Prestasi akademik di peroleh

                                                          dengan menggunakan nilai raport

                                                          terakhir pada pelajaran

                                                          matematika

                                                          E Validitas dan Reliabilitas

                                                          Alat Pengumpulan Data

                                                          Pada penelitian ini digunakan

                                                          validitas dan reliabilitas yang bertujuan

                                                          untuk menilai keakuratan dari alat-alat

                                                          pengumpulan data

                                                          1 Validitas

                                                          Menurut Azwar (1997)

                                                          validitas adalah sejauh mana

                                                          ketepatan dan kecermatan suatu

                                                          instrument pengukur (alat tes)

                                                          dalam melakukan fungsi ukurnya

                                                          Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                                          tes tersebut menjalankan fungsi

                                                          ukurnya atau memberikan hasil

                                                          ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                                          dengan maksud yang dikenakan

                                                          dalam tes tersebut Cara

                                                          mendapatkan validitas dengan

                                                          menggunakan teknik total korelasi

                                                          item (korelasi product-moment)

                                                          Untuk batasan validitas item yang

                                                          digunakan dalam penelitian ini

                                                          ditentukan oleh peneliti dengan

                                                          koefisien validitas sebesar ge 03

                                                          (Azwar 2008)

                                                          2 Reliabilitas

                                                          Menurut Azwar (1997)

                                                          reliabilitas adalah pengukuran

                                                          terhadap suatu alat tes di mana

                                                          hasil ukurnya dapat terpercaya

                                                          sehingga bila alat tes tersebut

                                                          digunakan dalam beberapa kali

                                                          pengukuran akan menghasilkan

                                                          nilai yang relatif sama Cara

                                                          mendapatkan reliabilitas dengan

                                                          menggunakan teknik Alpha

                                                          Cronbach

                                                          Pada penelitian ini batas

                                                          koefisien realibilitas yang akan

                                                          digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                                          ini sesuai dengan yang

                                                          dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                                          F Teknik Analisa Data

                                                          Pada penelitian ini teknik

                                                          analisis data yang digunakan adalah

                                                          Product Moment Correlation Coeffient

                                                          Pearson di mana data yang akan di

                                                          analisis adalah data yang di peroleh

                                                          dari skala kecemasan dalam

                                                          menghadapi mata pelajaran

                                                          matematika dikorelasikan dengan data

                                                          nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                                          matematika

                                                          BAB IV

                                                          PELAKSANAAN DAN HASIL

                                                          PENELITIAN

                                                          A Persiapan Penelitian

                                                          Sebelum penelitian ini

                                                          dimulai awalnya peneliti

                                                          melakukan persiapan

                                                          administrasi yang berupa

                                                          surat keterangan permohonan

                                                          izin dari pihak kampus

                                                          (Universitas Gunadarma)

                                                          untuk melakukan penelitian

                                                          ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                          setelah itu peneliti

                                                          menggandakan kuesioner

                                                          tertutup dari skala kecemasan

                                                          sebanyak 100 kuesioner

                                                          kuesioner atau skala

                                                          kecemasan ini berjumlah 60

                                                          item yang terdiri dari 30 item

                                                          favorable dan 30 item

                                                          unfavorable

                                                          Subjek yang digunakan

                                                          dalam penelitian ini adalah

                                                          siswa dan siswi SMU yang

                                                          berada di kelas XI atau kelas

                                                          2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                          Dalam penelitian ini peneliti

                                                          mengambil sampel sebanyak

                                                          3 kelas dan jumlah sampel

                                                          sebanyak 100 siswa-siswi di

                                                          mana 1 kelas berasal dari

                                                          kelas unggulan atau kelas XI

                                                          IPA 1 dan dua kelas lagi

                                                          berasal dari kelas yang tidak

                                                          diunggulkan atau kelas

                                                          reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                                          dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                                          mendapatkan subjek ini

                                                          peneliti bekerjasama dengan

                                                          segenap pihak sekolah dari

                                                          SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                          yang berhubungan dengan

                                                          bagian kesiswaan dan guru-

                                                          guru BP yang menangani ke

                                                          tiga kelas tersebut

                                                          B Pelaksanaan Penelitian

                                                          Pada penelitian ini

                                                          peneliti melaksanakan try out

                                                          terpakai yaitu data diperoleh

                                                          dengan try out sekaligus

                                                          digunakan sebagai data dalam

                                                          penelitian Pengambilan data

                                                          dilakukan pada tanggal 13

                                                          Oktober 2009 untuk

                                                          penyebaran kuesioner atau

                                                          skala kecemasan yang

                                                          berjumlah 100 angket yang

                                                          terdiri dari 60 item Pada 14-

                                                          19 Oktober 2009 untuk

                                                          mengambil fotocopy raport

                                                          yang masih berada di siswa

                                                          dan siswi Pengambilan

                                                          fotocopy raport dilakukan

                                                          dalam rentang waktu 5 hari

                                                          disebabkan peneliti

                                                          mengalami kesulitan dalam

                                                          meminta fotocopy raport

                                                          kepada siswa dan siswi

                                                          SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                          Proses pengambilan data

                                                          pada tanggal 13 Oktober

                                                          2009 dilakukan pada pukul

                                                          1000 sampai dengan pukul

                                                          1200 Proses pengambilan

                                                          data pertama dilakukan di

                                                          kelas XI IPA 1 kemudian

                                                          dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                                          dan setelah itu dilanjutkan di

                                                          kelas XI IPS 2

                                                          Jumlah keseluruhan

                                                          subjek dalam penelitian ini

                                                          adalah berjumlah 100 siswa-

                                                          siswi 30 siswa-siswi berasal

                                                          dari kelas XI IPA 1 40

                                                          siswa-siswi berasal dari kelas

                                                          XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                                          berasal dari kelas XI IPS 2

                                                          Penelitian ini mengalami

                                                          hambatan hambatan yang

                                                          dimaksud adalah peneliti

                                                          menyebarkan angket

                                                          sebanyak 100 namun data

                                                          yang dapat peneliti olah

                                                          hanya 84 data dan 16 data

                                                          yang lain tidak dapat diolah

                                                          karena subjek tidak mengisi

                                                          angket yang telah peneliti

                                                          berikan Sehingga penelitian

                                                          ini hanya terdiri dari 84

                                                          subjek

                                                          C Hasil Penelitian

                                                          1 Deskripsi Subjek

                                                          Penelitian

                                                          a Jenis Kelamin

                                                          Subjek dalam

                                                          penelitian ini terdiri

                                                          dari 46 subjek pria

                                                          dengan presentase

                                                          5476 dan 38 subjek

                                                          wanita dengan

                                                          presentase 4524

                                                          Dapat dilihat

                                                          rinciannya pada tabel

                                                          berikut ini

                                                          Tabel 2

                                                          Distribusi Subjek

                                                          Berdasarkan Jenis

                                                          Kelamin

                                                          No Jenis

                                                          Kelamin

                                                          Jumlah Presentase

                                                          ()

                                                          1 Pria 46 5476

                                                          2 Wanita 38 4524

                                                          b Usia

                                                          Subjek dalam

                                                          penelitian ini terdiri

                                                          dari 14 subjek yang

                                                          berusia 15 tahun

                                                          dengan presentase

                                                          1666 64 subjek

                                                          yang berusia 16 tahun

                                                          dengan presentase

                                                          7619 dan 6 subjek

                                                          yang berusia 17 tahun

                                                          dengan presentase

                                                          715 Dapat dilihat

                                                          rinciannya pada tabel

                                                          berikut ini

                                                          Tabel 3

                                                          Distribusi Subjek

                                                          Berdasarkan Usia

                                                          No Usia Jumlah Presentase

                                                          ()

                                                          1 15

                                                          tahun

                                                          14 1666

                                                          2 16

                                                          tahun

                                                          64 7619

                                                          3 17

                                                          tahun

                                                          6 715

                                                          c Kelas

                                                          Subjek dalam

                                                          penelitian ini terdiri

                                                          dari 30 subjek dari

                                                          kelas XI IPA dengan

                                                          presentase 3571

                                                          dan 54 subjek untuk

                                                          kelas XI IPS dengan

                                                          presentase 6429

                                                          Dapat dilihat

                                                          rinciannya pada tabel

                                                          berikut ini

                                                          Tabel 4

                                                          Distribusi Subjek

                                                          Berdasarkan Kelas

                                                          No Kelas Jumlah Presentase

                                                          ()

                                                          1 XI

                                                          IPA

                                                          30 3571

                                                          2 XI

                                                          IPS

                                                          54 6429

                                                          2 Hasil Pengukuran Mean

                                                          Skala Kecemasan dengan

                                                          Jenis Kelamin Usia dan

                                                          Kelas

                                                          a Hasil Pengukuran

                                                          Mean Skala

                                                          Kecemasan dengan

                                                          Jenis Kelamin

                                                          Tabel 5

                                                          Hasil pengukuran

                                                          Mean Skala

                                                          Kecemasan dengan

                                                          Jenis Kelamin

                                                          No Jenis

                                                          Kelamin

                                                          Jumlah

                                                          Kecemasan

                                                          1 Pria 46

                                                          2 Wanita 38

                                                          Berdasarkan

                                                          data di atas diketahui

                                                          bahwa mean

                                                          kecemasan pada pria

                                                          lebih tinggi dari pada

                                                          wanita hal ini

                                                          ditunjukkan dengan

                                                          skor7663 untuk pria

                                                          dan 7555 untuk

                                                          wanita

                                                          b Hasil Pengukuran

                                                          Mean Skala

                                                          Kecemasan dengan

                                                          Usia

                                                          Tabel 6

                                                          Hasil pengukuran

                                                          Mean Skala

                                                          Kecemasan dengan

                                                          Usia

                                                          Berdasarkan data

                                                          di atas diketahui

                                                          bahwa mean

                                                          kecemasan yang

                                                          tertinggi terletak pada

                                                          usia 17 tahun dengan

                                                          skor 8567 kemudian

                                                          di susul oleh usia 15

                                                          tahun dengan skor

                                                          8543 dan yang

                                                          terendah terletak pada

                                                          usia 16 tahun dengan

                                                          skor 8144

                                                          c Hasil Pengukuran

                                                          Mean Skala

                                                          Kecemasan dengan

                                                          Kelas

                                                          Tabel 7

                                                          Hasil pengukuran

                                                          Mean Skala

                                                          Kecemasan dengan

                                                          Kelas

                                                          No Kelas Jumlah Mean

                                                          Skala

                                                          No Usia Jumlah Mean

                                                          Skala

                                                          Kecemasan

                                                          1 15

                                                          tahun

                                                          14 8543

                                                          2 16

                                                          tahun

                                                          64 8144

                                                          3 17

                                                          tahun

                                                          6 8567

                                                          Kecemasan

                                                          1 XI

                                                          IPA

                                                          30

                                                          2 XI

                                                          IPS

                                                          54

                                                          Berdasarkan data

                                                          di atas diketahui

                                                          bahwa mean

                                                          kecemasan yang

                                                          tertinggi berada pada

                                                          kelas XI IPS dengan

                                                          skor 7796 dan yang

                                                          terendah berada pada

                                                          kelas XI IPA dengan

                                                          skor 7287

                                                          3 Hasil Uji Validitas dan

                                                          Realibilitas Skala

                                                          Kecemasan

                                                          a Uji Validitas

                                                          Menurut Azwar

                                                          (2008) validitas item

                                                          dapat dianggap

                                                          memuaskan apabila

                                                          koefisien validitasnya

                                                          sebesar ge 03

                                                          Berdasarkan hasil uji

                                                          coba pada skala

                                                          kecemasan yang

                                                          berjumlah 60 item

                                                          dihasilkan 36 item

                                                          yang valid Validitas

                                                          item dalam penelitian

                                                          ini untuk skala

                                                          kecemasan bergerak

                                                          dari 0301 sampai

                                                          dengan 0538

                                                          Distribusi item yang

                                                          valid dapat di lihat

                                                          dari tabel berikut ini

                                                          Tabel 8

                                                          Distribusi item

                                                          valid Skala

                                                          Kecemasan

                                                          No Komponen

                                                          Nomor Item

                                                          Favorabel

                                                          1 Komponen

                                                          Psikologis

                                                          1234567

                                                          8910

                                                          2 Komponen

                                                          Fisiologis

                                                          111213141516

                                                          17181920

                                                          3 Komponen

                                                          Sosial

                                                          2122232425

                                                          2627282930

                                                          Total

                                                          Keterangan

                                                          item yang tidak valid

                                                          b Uji Realibilitas

                                                          Uji realibilitas

                                                          dilakukan bertujuan

                                                          untuk mengetahui

                                                          konsistensi alat ukur

                                                          Teknik yang

                                                          digunakan untuk

                                                          mendapatkan

                                                          konsistensi dari alat

                                                          ukur yaitu teknik

                                                          Alpha Cronbach

                                                          Dalam penelitian ini

                                                          batas koefisien

                                                          reliabilitas yang

                                                          digunakan adalah ge

                                                          07 Hal ini sesuai

                                                          dengan pendapat dari

                                                          Azwar (2008)

                                                          Hasil uji realibiltas

                                                          untuk skala

                                                          kecemasan di peroleh

                                                          nilai realibitas sebesar

                                                          0824 Hal ini terlihat

                                                          pada tabel di bawah

                                                          ini

                                                          Tabel 9

                                                          Realibilitas Skala

                                                          Kecemasan

                                                          Reliability

                                                          Statistics

                                                          4 Hasil Uji Normalitas dan

                                                          Linearitas Uji Asumsi

                                                          a Uji Normalitas

                                                          Untuk melihat

                                                          sebaran skor dalam uji

                                                          normalitas dari skala

                                                          kecemasan dapat

                                                          dilihat pada uji

                                                          Kolmogorov-Smirnov

                                                          Berdasarkan hasil uji

                                                          normalitas pada skala

                                                          kecemasan diketahui

                                                          nilai statistiknya

                                                          sebesar 091 dengan

                                                          signifikansi sebesar

                                                          Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                                          0084 (p gt 005) Hal

                                                          ini menunjukkan

                                                          distribusi skor skala

                                                          kecemasan pada

                                                          subjek penelitian

                                                          adalah normal tetapi

                                                          prestasi akademik

                                                          matematika nilai

                                                          statistiknya 0198

                                                          dengan signifikansi

                                                          sebesar 0000 (p lt

                                                          005) yang berarti

                                                          tidak normal

                                                          Distribusi skor skala

                                                          kecemasan terlihat

                                                          pada tabel berikut ini

                                                          Tabel 10

                                                          Hasil Uji

                                                          Normalitas Skala

                                                          Kecemasan

                                                          T

                                                          ests of Normality

                                                          Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                                          091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                                          a Lilliefors Significance Correction

                                                          b Uji Linieritas

                                                          Tabel 11

                                                          Hasil Uji Linieritas

                                                          Skala Kecemasan

                                                          dan Prestasi

                                                          Akademik

                                                          Matematika

                                                          ANOVAb

                                                          96932 1 96932 4204 044a

                                                          1890628 82 230561987560 83

                                                          RegressionResidualTotal

                                                          Model1

                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                          Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                                          Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                                          Berdasarkan hasil

                                                          uji linieritas diperoleh

                                                          signifikansi sebesar

                                                          0044 (p lt 005) Hal

                                                          ini menunjukkan

                                                          bahwa hubungan

                                                          antara skala

                                                          kecemasan dengan

                                                          prestasi akademik

                                                          yaitu linier

                                                          5 Analisis Data Uji

                                                          Hipotesis

                                                          Berdasarkan hasil uji

                                                          normalitas dan linieritas

                                                          diketahui bahwa bahwa

                                                          skala kecemasan normal

                                                          tetapi prestasi akademik

                                                          matematika tidak normal

                                                          sedangkan linieritasnya

                                                          adalah linier Oleh karena

                                                          itu untuk analisis korelasi

                                                          dapat menggunakan

                                                          analisis statistik

                                                          parametrik dengan teknik

                                                          korelasi product moment

                                                          Pearson

                                                          Berdasarkan analisis

                                                          data yang dilakukan

                                                          dengan menggunakan

                                                          teknik korelasi Pearson

                                                          (1-tailed) diketahui nilai

                                                          koefisien korelasi sebesar

                                                          r = - 0221 dengan taraf

                                                          signifikansi sebesar 0022

                                                          (p lt 005) Hal ini dapat

                                                          dilihat pada tabel berikut

                                                          ini

                                                          Tabel 12

                                                          Uji Hipotesis

                                                          Correlations

                                                          1 -221022

                                                          84 84-221 1022

                                                          84 84

                                                          Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                          Skala Kecemasan

                                                          Prestasi AkademikMatematika

                                                          SkalaKecemasan

                                                          PrestasiAkademik

                                                          Matematika

                                                          Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                          Hasil tersebut

                                                          menunjukkan bahwa

                                                          hipotesis penelitian ini

                                                          diterima artinya terdapat

                                                          hubungan negatif yang

                                                          signifikan antara

                                                          kecemasan dalam

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          dengan prestasi akademik

                                                          matematika pada remaja

                                                          dimana semakin tinggi

                                                          tingkat kecemasan remaja

                                                          dalam menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          maka semakin rendah

                                                          prestasi akademik

                                                          matematika pada remaja

                                                          6 Hasil Perhitungan Mean

                                                          Empirik dan Mean

                                                          Hipotetik

                                                          Hasil perhitungan dari

                                                          perbandingan antara

                                                          mean empirik dengan

                                                          mean hipotetik antara

                                                          kecemasan dalam

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika dan

                                                          prestasi akademik

                                                          matematika terlihat

                                                          bahwa kecemasan siswa

                                                          dalam menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          berada pada kategori

                                                          sedang Hal ini dapat

                                                          dilihat pada tabel berikut

                                                          ini

                                                          Tabel 13

                                                          Hasil Perhitungan

                                                          Mean Empirik dan

                                                          Mean Hipotetik Skala

                                                          Kecemasan

                                                          Variabel Mean

                                                          Empirik

                                                          Mean

                                                          Hipotetik

                                                          Standar

                                                          Deviasi

                                                          Skala

                                                          Kecemasan

                                                          7614 90 18

                                                          Dibawah ini

                                                          merupakan deskripsi

                                                          untuk lebih mengetahui

                                                          gambaran kecemasan

                                                          dalam menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          dengan klasifikasi sangat

                                                          rendah rendah sedang

                                                          tinggi dan sangat tinggi

                                                          yang dapat diketahui

                                                          dengan cara perhitungan

                                                          sebagai berikut

                                                          Jumlah aitem yang

                                                          valid pada skala

                                                          kecemasan sebanyak 36

                                                          item dengan

                                                          menggunakan kategori

                                                          nilai dari 1 sampai

                                                          dengan 4 Ini berarti nilai

                                                          skala terkecil berjumlah 1

                                                          dan yang terbesar

                                                          berjumlah 4 Jarak

                                                          minimum adalah nilai

                                                          terkecil dikalikan dengan

                                                          jumlah item yang valid (1

                                                          x 36 = 36) dan jarak

                                                          maksimum adalah nilai

                                                          terbesar dikalikan dengan

                                                          jumlah item yang valid (4

                                                          x 36 = 144) Untuk

                                                          mendapatkan nilai jarak

                                                          sebaran yaitu dengan cara

                                                          mengurangi jarak

                                                          maksimum dengan jarak

                                                          minimum (144 ndash 36 =

                                                          108)

                                                          Standar Deviasi (δ)

                                                          didapatkan dengan cara

                                                          membagi nilai jarak

                                                          sebaran dengan 6 atau

                                                          nilai jarak sebaran 6 =

                                                          (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                          didapat dari kurva

                                                          distribusi normal yang

                                                          terbagi atas 6 wilayah 3

                                                          daerah positif (+) dan 3

                                                          daerah negatif (-) Setelah

                                                          mendapatkan nilai standar

                                                          deviasi (δ) kemudian

                                                          langsung mencari nilai

                                                          Mean Hipotetik (micro)

                                                          dengan cara mengalihkan

                                                          nilai tengah skala dengan

                                                          cara mengalikan nilai

                                                          tengah skala dengan

                                                          jumlah item yang valid

                                                          (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                          didapatkan dari nilai

                                                          tengah dari kategori nilai

                                                          minimum (1) sampai

                                                          dengan kategori nilai

                                                          maksimum (4)

                                                          Berikut ini adalah

                                                          pengelompokkan skala

                                                          kecemasan yang

                                                          diperoleh dengan cara

                                                          menghitung

                                                          Sangat Rendah =

                                                          ME lt MH ndash 2SD

                                                          =

                                                          ME lt 90 -2 (18)

                                                          =

                                                          ME lt 54

                                                          Rendah =

                                                          MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                          1SD

                                                          =

                                                          90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                          =

                                                          54 le ME lt 72

                                                          Rata-rata =

                                                          MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                          1SD

                                                          =

                                                          90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                          =

                                                          72 le ME lt 108

                                                          Tinggi = MH +

                                                          1SD le ME lt MH + 2SD

                                                          =

                                                          90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                          =

                                                          108 le ME lt 126

                                                          Sangat Tinggi = ME ge

                                                          MH + 2SD

                                                          =

                                                          ME ge 90 + 36

                                                          =

                                                          ME ge 126

                                                          Tabel 14

                                                          Pengelompokkan Skala

                                                          Kecemasan (Azwar

                                                          2008)

                                                          Keterangan

                                                          1 ME Mean

                                                          Empirik

                                                          ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                          MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                          MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                          MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                          ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                          2 MH Mean

                                                          Hipotetik

                                                          3 SD Standar

                                                          Deviasi

                                                          Dibawah ini

                                                          merupakan penggolongan

                                                          subjek penelitian yang

                                                          digambarkan pada kurva

                                                          berikut

                                                          Gambar 1

                                                          Kurva Distribusi

                                                          Normal Kecemasan

                                                          dalam menghadapi

                                                          Mata Pelajaran

                                                          Matematika

                                                          Berdasarkan kurva

                                                          distribusi normal diatas

                                                          diketahui bahwa rata-rata

                                                          kecemasan remaja dalam

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          berada pada taraf sedang

                                                          atau rata-rata

                                                          D Pembahasan

                                                          Penelitian ini

                                                          bertujuan untuk menguji

                                                          hipotesis yang berbunyi

                                                          terdapat hubungan yang

                                                          negatif antara kecemasan

                                                          dalam menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          dengan prestasi akademik

                                                          matematika pada remaja

                                                          Berdasarkan hasil

                                                          pengujian hipotesis pada

                                                          penelitian ini hasil

                                                          tersebut menunjukkan

                                                          bahwa hipotesis diterima

                                                          Hal ini berarti bahwa

                                                          terdapat hubungan negatif

                                                          yang signifikan antara

                                                          kecemasan dalam

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          dengan prestasi akademik -2SD

                                                          -1SD

                                                          MH

                                                          +1SD

                                                          +2SD54 72 90 10

                                                          8126

                                                          Sangat Rendah

                                                          Rendah

                                                          Sedang

                                                          Tinggi

                                                          Sangat Tinggi

                                                          7614

                                                          matematika pada remaja

                                                          dimana semakin tinggi

                                                          tingkat kecemasan remaja

                                                          dalam menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          maka semakin rendah

                                                          prestasi akademik

                                                          matematika pada remaja

                                                          Menurut Nawangsari

                                                          (2000) kecemasan adalah

                                                          suatu kondisi yang tidak

                                                          menyenangkan meliputi

                                                          rasa takut rasa tegang

                                                          khawatir bingung tidak

                                                          suka yang sifatnya

                                                          subjektif dan timbul

                                                          karena adanya perasaan

                                                          tidak aman terhadap

                                                          bahaya yang diduga akan

                                                          terjadi Kecemasan bisa

                                                          terjadi dalam berbagai

                                                          macam kondisi ketika

                                                          kecemasan ini terjadi

                                                          pada saat individu sedang

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          maka secara jelas

                                                          individu tersebut akan

                                                          memiliki perasaan tidak

                                                          aman saat menghadapi

                                                          mata pelajaran

                                                          matematika

                                                          Hal ini terlihat dalam

                                                          penelitian ini dimana

                                                          hasil mean empirik skala

                                                          kcemasan dalam

                                                          penelitian ini yaitu 7614

                                                          berada pada posisi rata-

                                                          rata Hasil ini

                                                          menunjukkan bahwa

                                                          terdapat kecemasan yang

                                                          dialami oleh siswa dan

                                                          siswi kelas XI di Sekolah

                                                          Menengah Umum Negeri

                                                          (SMUN) 1 Babelan

                                                          Bekasi saat menghadapi

                                                          mata pelajaran

                                                          matematika

                                                          Kecemasan siswa

                                                          dan siswi dalam

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          dipengaruhi oleh

                                                          beberapa faktor

                                                          Berdasarkan gabungan

                                                          dari pendapat Jersild dari

                                                          Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                          meneliti tentang sifat

                                                          alamiah yang dimiliki

                                                          oleh setiap individu)

                                                          Freud dari Ahli

                                                          Psikoanalisis Calvin S

                                                          Hall dari Ahli Kultural

                                                          dan Mowrer dari Ahli

                                                          Teori Belajar (dalam

                                                          Soeharjono 1988) faktor

                                                          yang mempengaruhi

                                                          remaja menjadi cemas

                                                          yaitu faktor Mikrokosmos

                                                          (keadaan diri individu)

                                                          seperti keadaan biologi

                                                          individu seperti jenis

                                                          kelamin dan dapat pula

                                                          dipengaruhi oleh

                                                          perkembangan individu

                                                          yang dapat dilihat dari

                                                          usia individu dan faktor

                                                          Makrokosmos (keadaan

                                                          lingkungan) seperti

                                                          lingkungan kelas

                                                          Hal ini terlihat dari

                                                          hasil data yang diperoleh

                                                          dalam penelitian ini

                                                          berdasarkan hasil data

                                                          yang didapatkan

                                                          kecemasan dapat

                                                          dipengaruhi oleh jenis

                                                          kelamin usia dan kelas

                                                          Andi (2007) mengatakan

                                                          bahwa dalam belajar

                                                          matematika diperlukan

                                                          rasa ingin tahu perhatian

                                                          dan minat dalam

                                                          mempelajari matematika

                                                          serta sikap ulet dan

                                                          percaya diri dalam

                                                          pemecahan masalah

                                                          Menurut Tapia

                                                          (1996) kecemasan

                                                          terhadap pelajaran

                                                          matematika berhubungan

                                                          dengan jenis kelamin

                                                          dimana faktor yang

                                                          mempengaruhi

                                                          kecemasan adalah rasa

                                                          percaya diri minat

                                                          terhadap pelajaran

                                                          matematika dan motivasi

                                                          Tapia menerangkan lebih

                                                          lanjut bahwa rasa percaya

                                                          diri minat terhadap

                                                          pelajaran matematika dan

                                                          motivasi pada pria lebih

                                                          rendah dibandingkan

                                                          dengan wanita sehingga

                                                          pria lebih cemas dalam

                                                          pelajaran matematika

                                                          Hal ini dijelaskan

                                                          lebih lanjut dari hasil

                                                          penelitian Nawangsari

                                                          (2001) diperoleh data

                                                          bahwa siswa pria lebih

                                                          cemas terhadap

                                                          matematika dibandingkan

                                                          siswa wanita

                                                          Hal di atas juga

                                                          terlihat pada hasil

                                                          penelitian ini di mana

                                                          jenis kelamin subjek pria

                                                          lebih tinggi tingkat

                                                          kecemasannya

                                                          dibandingkan dengan

                                                          subjek wanita ini terlihat

                                                          dari skor mean

                                                          kecemasan 7663 pada

                                                          pria dan 7555 pada

                                                          wanita

                                                          Berdasarkan

                                                          pengamatan yang

                                                          dilakukan oleh Riyanto

                                                          (2009) di mana kelas IPS

                                                          lebih banyak mengalami

                                                          kesulitan dalam

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika jika

                                                          dibandingkan dengan

                                                          kelas IPA karena untuk

                                                          memahami mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          dibutuhkan pemahaman

                                                          yang mendalam dan

                                                          latihan yang berulang kali

                                                          untuk memperoleh hasil

                                                          yang baik sedangkan

                                                          materi yang banyak

                                                          diberikan di kelas IPS

                                                          adalah materi yang

                                                          menggunakan metode

                                                          menghafal Hal ini lah

                                                          yang menyebabkan kelas

                                                          IPS lebih cemas bila

                                                          dibandingkan dengan

                                                          kelas IPA Hal ini sesuai

                                                          dengan hasil penelitian ini

                                                          terhadap

                                                          pengelompokkan kelas di

                                                          mana diperoleh hasil

                                                          mean kecemasan yang

                                                          tertinggi berada pada

                                                          kelas XI IPS dengan skor

                                                          7796 yang berarti bahwa

                                                          dalam menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          siswa kelas XI IPS lebih

                                                          cemas jika dibandingkan

                                                          dengan siswa XI IPA

                                                          Selanjutnya

                                                          berdasarkan

                                                          pengelompokkan usia

                                                          terlihat dari hasil

                                                          penelitian yang dilakukan

                                                          oleh Pearson (dalam

                                                          Soeharjono 1988) pada

                                                          100 orang anak yang

                                                          berusia 5 ndash 18 tahun

                                                          ternyata anak yang

                                                          berusia diatas 12 tahun

                                                          lebih menunjukkan rasa

                                                          cemas akan di caci maki

                                                          atau dibuat malu karena

                                                          tidak dapat melakukan

                                                          sesuatu dengan baik dan

                                                          benar disamping itu

                                                          dipengaruhi pula oleh

                                                          jumlah terkecil dari

                                                          subjek yang menduduki

                                                          suatu kelompok usia atau

                                                          jumlah terkecil dari

                                                          keberadaan subjek yang

                                                          menduduki kelompok

                                                          usia tertentu

                                                          Hasil penelitian

                                                          diatas terlihat pula dalam

                                                          penelitian ini di mana

                                                          diperoleh hasil mean

                                                          kecemasan yang tertinggi

                                                          terletak pada usia 17

                                                          tahun dengan jumlah 6

                                                          subjek diperoleh skor

                                                          mean 8567 kemudian di

                                                          susul oleh usia 15 tahun

                                                          dengan jumlah 14 subjek

                                                          diperoleh skor mean

                                                          8543 dan yang terendah

                                                          terletak pada usia 16

                                                          tahun dengan jumlah 64

                                                          subjek skor mean 8144

                                                          hasil penelitian ini

                                                          menunjukkan bahwa

                                                          kecemasan subjek dalam

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          dapat terlihat dari

                                                          banyaknya jumlah subjek

                                                          Di mana semakin banyak

                                                          subjek yang berada dalam

                                                          suatu populasi maka

                                                          semakin rendah tingkat

                                                          kecemasannya

                                                          Bila kecemasan

                                                          dalam menghadapi

                                                          matematika terjadi dalam

                                                          satu kurun waktu tertentu

                                                          atau satu semester secara

                                                          tidak langsung akan

                                                          mempengaruhi prestasi

                                                          akademik matematika

                                                          siswa dan siswi tersebut

                                                          Hal ini terlihat pada

                                                          data yang dihasilkan

                                                          dalam penelitian ini

                                                          dimana ada korelasi

                                                          negatif antara kecemasan

                                                          dalam menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          dengan prestasi akademik

                                                          matematika pada remaja

                                                          dengan nilai koefisien

                                                          korelasi sebesar r = -

                                                          0221 dengan signifikansi

                                                          sebesar 0022 (p lt 005)

                                                          yang artinya semakin

                                                          tinggi tingkat kecemasan

                                                          siswa dalam menghadapi

                                                          mata pelajaran

                                                          matematika maka

                                                          semakin rendah prestasi

                                                          akademik matematika

                                                          siswa dan sebaliknya

                                                          semakin rendah tingkat

                                                          kecemasan siswa dalam

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          maka akan semakin tinggi

                                                          prestasi akademik

                                                          matematika yang

                                                          dihasilkan oleh siswa

                                                          Hasil penelitian ini

                                                          ternyata sama dengan

                                                          penelitian yang

                                                          dikemukakan oleh

                                                          Nawangsari (2000) di

                                                          mana ada korelasi negatif

                                                          antara skor kecemasan

                                                          terhadap matematika

                                                          dengan prestasi akademik

                                                          pada siswa SLTP di

                                                          Surabaya Hal ini

                                                          menunjukkan bahwa

                                                          semakin tinggi tingkat

                                                          kecemasan siswa

                                                          terghadap pelajaran

                                                          matematika maka

                                                          semakin rendah prestasi

                                                          akademik yang dihasilkan

                                                          oleh siswa begitu pula

                                                          sebaliknya semakin

                                                          rendah tingkat kecemasan

                                                          siswa terhadap pelajaran

                                                          matematika maka

                                                          semakin tinggi prestasi

                                                          akademik yang dihasilkan

                                                          BAB V

                                                          PENUTUP

                                                          Kesimpulan

                                                          Berdasarkan hasil

                                                          pengumpulan data dan hasil

                                                          analisis data yang telah

                                                          dilakukan maka dapat

                                                          ditarik kesimpulan bahwa

                                                          hipotesis dalam penelitian

                                                          ini diterima hal ini

                                                          menunjukkan bahwa ada

                                                          hubungan yang negatif

                                                          antara kecemasan dalam

                                                          menghadapi mata pelajaran

                                                          matematika dengan prestasi

                                                          akademik matematika pada

                                                          siswa dan siswi kelas XI di

                                                          Sekolah Menengah Umum

                                                          Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                          Bekasi

                                                          Berdasarkan data

                                                          tambahan diperoleh hasil

                                                          bahwa faktor-faktor yang

                                                          mempengaruhi kecemasan

                                                          siswa dalam menghadapi

                                                          mata pelajaran matematika

                                                          adalah jenis kelamin usia

                                                          dan kelas Di mana siswa

                                                          pria cenderung lebih cemas

                                                          dalam menghadapi mata

                                                          pealajaran matematika

                                                          dibandingkan dengan siswa

                                                          wanita Selain itu diperoleh

                                                          pula data bahwa usia 17

                                                          tahun jauh lebih cemas

                                                          dibandingkan selanjutnya

                                                          disusul usia 15 tahun dan

                                                          16 tahun hal ini terlihat

                                                          dari jumlah subjek pada

                                                          usia tertentu di mana

                                                          jumlah subjek yang

                                                          menduduki usia 17 tahun

                                                          lebih sedikit atau berjumlah

                                                          6 subjek kemudian di susul

                                                          oleh usia 15 tahun yang

                                                          berjumlah 14 subjek dan

                                                          pada usia 16 tahun

                                                          sejumlah 64 subjek Bukan

                                                          hanya usia namun kelas pun

                                                          menunjukkan data bahwa

                                                          kelas XI IPS cenderung

                                                          lebih cemas dalam

                                                          menghadapi mata pelajaran

                                                          matematika dibandingkan

                                                          dengan kelas XI IPA

                                                          Saran

                                                          Berdasarkan hasil

                                                          penelitian yang telah

                                                          dilakukan peneliti

                                                          mempunyai beberapa saran

                                                          yang dapat diberikan

                                                          sebagai berikut

                                                          d Berdasarkan hasil

                                                          data yang diperoleh

                                                          terlihat bahwa

                                                          kecemasan siswa dan

                                                          siswi dalam

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          berada pada kategori

                                                          rata-rata atau sedang

                                                          Hal ini menunjukkan

                                                          bahwa rata-rata siswa

                                                          dan siswi di Sekolah

                                                          Menengah Umum

                                                          Negeri (SMUN) 1

                                                          Babelan Bekasi

                                                          mengalami

                                                          kecemasan cemas saat

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          Untuk mengurangi

                                                          kecemasan dalam

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          peneliti menyarankan

                                                          kepada siswa dan

                                                          siswi sebelum

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          diharapkan siswa dan

                                                          siswi dapat lebih giat

                                                          lagi untuk berlatih

                                                          mengerjakan tugas-

                                                          tugas matematika

                                                          soal-soal matematika

                                                          dan memperdalam

                                                          kembali materi yang

                                                          telah diajarkan oleh

                                                          guru matematika Hal

                                                          ini bertujuan untuk

                                                          membantu siswa dan

                                                          siswi agar

                                                          mengurangi

                                                          kecemasan dalam

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          Bila kecemasan itu

                                                          berkurang maka

                                                          secara tidak langsung

                                                          prestasi akademik

                                                          matematika siswa dan

                                                          siswi akan meningkat

                                                          Sehubungan

                                                          penelitian ini peneliti

                                                          menyarankan kepada para

                                                          peneliti selanjutnya agar

                                                          dapat menggunakan

                                                          populasi yang lebih luas

                                                          lagi bukan hanya siswa

                                                          dan siswi dari SMUN

                                                          (Sekolah Menengah

                                                          Umum Negeri) mungkin

                                                          dengan mengambil

                                                          sampel dari siswa yang

                                                          berasal dari SMUS

                                                          (Sekolah Menengah

                                                          Umum Swasta) untuk

                                                          melihat apakah siswa dari

                                                          SMUS (Sekolah

                                                          Menengah Umum

                                                          Swasta) juga mengalami

                                                          kecemasan dalam

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          yang secara langsung

                                                          akan mempengaruhi

                                                          prestasi akademik

                                                          matematikanya Selain itu

                                                          untuk pengembangan

                                                          teori psikologi pendidikan

                                                          diharapkan untuk

                                                          penelitian selanjutnya

                                                          dapat melihat kecemasan-

                                                          kecemasan lain yang

                                                          terjadi di luar mata

                                                          pelajaran matematika di

                                                          mana mata pelajaran

                                                          tersebut sering pula

                                                          dialami oleh siswa dan

                                                          siswi selain kecemasan

                                                          menghadapi mata

                                                          pelajaran matematika

                                                          Misalnya cemas

                                                          menghadapi pelajaran

                                                          kimia bahasa inggris

                                                          ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                          matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                          Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                          Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                          Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                          Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                          Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                          Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                          Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                          Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                          Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                          Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                          terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                          Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                          Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                          Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                          Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                          Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                          Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                          Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                          Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                          Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                          Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                          Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                          Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                          Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                          • Prestasi Akademik
                                                          • Mata Pelajaran Matematika
                                                          • Remaja
                                                          • Hipotesis
                                                          • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                          • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                          • CPopulasi dan Sampel
                                                          • DTeknik Pengumpulan Data
                                                          • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                          • FTeknik Analisa Data

                                                            ketepatan dan kecermatan suatu

                                                            instrument pengukur (alat tes)

                                                            dalam melakukan fungsi ukurnya

                                                            Sebuah tes dikatakan valid apabila

                                                            tes tersebut menjalankan fungsi

                                                            ukurnya atau memberikan hasil

                                                            ukur yang tepat dan akurat sesuai

                                                            dengan maksud yang dikenakan

                                                            dalam tes tersebut Cara

                                                            mendapatkan validitas dengan

                                                            menggunakan teknik total korelasi

                                                            item (korelasi product-moment)

                                                            Untuk batasan validitas item yang

                                                            digunakan dalam penelitian ini

                                                            ditentukan oleh peneliti dengan

                                                            koefisien validitas sebesar ge 03

                                                            (Azwar 2008)

                                                            2 Reliabilitas

                                                            Menurut Azwar (1997)

                                                            reliabilitas adalah pengukuran

                                                            terhadap suatu alat tes di mana

                                                            hasil ukurnya dapat terpercaya

                                                            sehingga bila alat tes tersebut

                                                            digunakan dalam beberapa kali

                                                            pengukuran akan menghasilkan

                                                            nilai yang relatif sama Cara

                                                            mendapatkan reliabilitas dengan

                                                            menggunakan teknik Alpha

                                                            Cronbach

                                                            Pada penelitian ini batas

                                                            koefisien realibilitas yang akan

                                                            digunakan yaitu sebesar ge 07 hal

                                                            ini sesuai dengan yang

                                                            dikemukakan oleh Azwar (2008)

                                                            F Teknik Analisa Data

                                                            Pada penelitian ini teknik

                                                            analisis data yang digunakan adalah

                                                            Product Moment Correlation Coeffient

                                                            Pearson di mana data yang akan di

                                                            analisis adalah data yang di peroleh

                                                            dari skala kecemasan dalam

                                                            menghadapi mata pelajaran

                                                            matematika dikorelasikan dengan data

                                                            nilai raport siswa dalam mata pelajaran

                                                            matematika

                                                            BAB IV

                                                            PELAKSANAAN DAN HASIL

                                                            PENELITIAN

                                                            A Persiapan Penelitian

                                                            Sebelum penelitian ini

                                                            dimulai awalnya peneliti

                                                            melakukan persiapan

                                                            administrasi yang berupa

                                                            surat keterangan permohonan

                                                            izin dari pihak kampus

                                                            (Universitas Gunadarma)

                                                            untuk melakukan penelitian

                                                            ke SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                            setelah itu peneliti

                                                            menggandakan kuesioner

                                                            tertutup dari skala kecemasan

                                                            sebanyak 100 kuesioner

                                                            kuesioner atau skala

                                                            kecemasan ini berjumlah 60

                                                            item yang terdiri dari 30 item

                                                            favorable dan 30 item

                                                            unfavorable

                                                            Subjek yang digunakan

                                                            dalam penelitian ini adalah

                                                            siswa dan siswi SMU yang

                                                            berada di kelas XI atau kelas

                                                            2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                            Dalam penelitian ini peneliti

                                                            mengambil sampel sebanyak

                                                            3 kelas dan jumlah sampel

                                                            sebanyak 100 siswa-siswi di

                                                            mana 1 kelas berasal dari

                                                            kelas unggulan atau kelas XI

                                                            IPA 1 dan dua kelas lagi

                                                            berasal dari kelas yang tidak

                                                            diunggulkan atau kelas

                                                            reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                                            dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                                            mendapatkan subjek ini

                                                            peneliti bekerjasama dengan

                                                            segenap pihak sekolah dari

                                                            SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                            yang berhubungan dengan

                                                            bagian kesiswaan dan guru-

                                                            guru BP yang menangani ke

                                                            tiga kelas tersebut

                                                            B Pelaksanaan Penelitian

                                                            Pada penelitian ini

                                                            peneliti melaksanakan try out

                                                            terpakai yaitu data diperoleh

                                                            dengan try out sekaligus

                                                            digunakan sebagai data dalam

                                                            penelitian Pengambilan data

                                                            dilakukan pada tanggal 13

                                                            Oktober 2009 untuk

                                                            penyebaran kuesioner atau

                                                            skala kecemasan yang

                                                            berjumlah 100 angket yang

                                                            terdiri dari 60 item Pada 14-

                                                            19 Oktober 2009 untuk

                                                            mengambil fotocopy raport

                                                            yang masih berada di siswa

                                                            dan siswi Pengambilan

                                                            fotocopy raport dilakukan

                                                            dalam rentang waktu 5 hari

                                                            disebabkan peneliti

                                                            mengalami kesulitan dalam

                                                            meminta fotocopy raport

                                                            kepada siswa dan siswi

                                                            SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                            Proses pengambilan data

                                                            pada tanggal 13 Oktober

                                                            2009 dilakukan pada pukul

                                                            1000 sampai dengan pukul

                                                            1200 Proses pengambilan

                                                            data pertama dilakukan di

                                                            kelas XI IPA 1 kemudian

                                                            dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                                            dan setelah itu dilanjutkan di

                                                            kelas XI IPS 2

                                                            Jumlah keseluruhan

                                                            subjek dalam penelitian ini

                                                            adalah berjumlah 100 siswa-

                                                            siswi 30 siswa-siswi berasal

                                                            dari kelas XI IPA 1 40

                                                            siswa-siswi berasal dari kelas

                                                            XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                                            berasal dari kelas XI IPS 2

                                                            Penelitian ini mengalami

                                                            hambatan hambatan yang

                                                            dimaksud adalah peneliti

                                                            menyebarkan angket

                                                            sebanyak 100 namun data

                                                            yang dapat peneliti olah

                                                            hanya 84 data dan 16 data

                                                            yang lain tidak dapat diolah

                                                            karena subjek tidak mengisi

                                                            angket yang telah peneliti

                                                            berikan Sehingga penelitian

                                                            ini hanya terdiri dari 84

                                                            subjek

                                                            C Hasil Penelitian

                                                            1 Deskripsi Subjek

                                                            Penelitian

                                                            a Jenis Kelamin

                                                            Subjek dalam

                                                            penelitian ini terdiri

                                                            dari 46 subjek pria

                                                            dengan presentase

                                                            5476 dan 38 subjek

                                                            wanita dengan

                                                            presentase 4524

                                                            Dapat dilihat

                                                            rinciannya pada tabel

                                                            berikut ini

                                                            Tabel 2

                                                            Distribusi Subjek

                                                            Berdasarkan Jenis

                                                            Kelamin

                                                            No Jenis

                                                            Kelamin

                                                            Jumlah Presentase

                                                            ()

                                                            1 Pria 46 5476

                                                            2 Wanita 38 4524

                                                            b Usia

                                                            Subjek dalam

                                                            penelitian ini terdiri

                                                            dari 14 subjek yang

                                                            berusia 15 tahun

                                                            dengan presentase

                                                            1666 64 subjek

                                                            yang berusia 16 tahun

                                                            dengan presentase

                                                            7619 dan 6 subjek

                                                            yang berusia 17 tahun

                                                            dengan presentase

                                                            715 Dapat dilihat

                                                            rinciannya pada tabel

                                                            berikut ini

                                                            Tabel 3

                                                            Distribusi Subjek

                                                            Berdasarkan Usia

                                                            No Usia Jumlah Presentase

                                                            ()

                                                            1 15

                                                            tahun

                                                            14 1666

                                                            2 16

                                                            tahun

                                                            64 7619

                                                            3 17

                                                            tahun

                                                            6 715

                                                            c Kelas

                                                            Subjek dalam

                                                            penelitian ini terdiri

                                                            dari 30 subjek dari

                                                            kelas XI IPA dengan

                                                            presentase 3571

                                                            dan 54 subjek untuk

                                                            kelas XI IPS dengan

                                                            presentase 6429

                                                            Dapat dilihat

                                                            rinciannya pada tabel

                                                            berikut ini

                                                            Tabel 4

                                                            Distribusi Subjek

                                                            Berdasarkan Kelas

                                                            No Kelas Jumlah Presentase

                                                            ()

                                                            1 XI

                                                            IPA

                                                            30 3571

                                                            2 XI

                                                            IPS

                                                            54 6429

                                                            2 Hasil Pengukuran Mean

                                                            Skala Kecemasan dengan

                                                            Jenis Kelamin Usia dan

                                                            Kelas

                                                            a Hasil Pengukuran

                                                            Mean Skala

                                                            Kecemasan dengan

                                                            Jenis Kelamin

                                                            Tabel 5

                                                            Hasil pengukuran

                                                            Mean Skala

                                                            Kecemasan dengan

                                                            Jenis Kelamin

                                                            No Jenis

                                                            Kelamin

                                                            Jumlah

                                                            Kecemasan

                                                            1 Pria 46

                                                            2 Wanita 38

                                                            Berdasarkan

                                                            data di atas diketahui

                                                            bahwa mean

                                                            kecemasan pada pria

                                                            lebih tinggi dari pada

                                                            wanita hal ini

                                                            ditunjukkan dengan

                                                            skor7663 untuk pria

                                                            dan 7555 untuk

                                                            wanita

                                                            b Hasil Pengukuran

                                                            Mean Skala

                                                            Kecemasan dengan

                                                            Usia

                                                            Tabel 6

                                                            Hasil pengukuran

                                                            Mean Skala

                                                            Kecemasan dengan

                                                            Usia

                                                            Berdasarkan data

                                                            di atas diketahui

                                                            bahwa mean

                                                            kecemasan yang

                                                            tertinggi terletak pada

                                                            usia 17 tahun dengan

                                                            skor 8567 kemudian

                                                            di susul oleh usia 15

                                                            tahun dengan skor

                                                            8543 dan yang

                                                            terendah terletak pada

                                                            usia 16 tahun dengan

                                                            skor 8144

                                                            c Hasil Pengukuran

                                                            Mean Skala

                                                            Kecemasan dengan

                                                            Kelas

                                                            Tabel 7

                                                            Hasil pengukuran

                                                            Mean Skala

                                                            Kecemasan dengan

                                                            Kelas

                                                            No Kelas Jumlah Mean

                                                            Skala

                                                            No Usia Jumlah Mean

                                                            Skala

                                                            Kecemasan

                                                            1 15

                                                            tahun

                                                            14 8543

                                                            2 16

                                                            tahun

                                                            64 8144

                                                            3 17

                                                            tahun

                                                            6 8567

                                                            Kecemasan

                                                            1 XI

                                                            IPA

                                                            30

                                                            2 XI

                                                            IPS

                                                            54

                                                            Berdasarkan data

                                                            di atas diketahui

                                                            bahwa mean

                                                            kecemasan yang

                                                            tertinggi berada pada

                                                            kelas XI IPS dengan

                                                            skor 7796 dan yang

                                                            terendah berada pada

                                                            kelas XI IPA dengan

                                                            skor 7287

                                                            3 Hasil Uji Validitas dan

                                                            Realibilitas Skala

                                                            Kecemasan

                                                            a Uji Validitas

                                                            Menurut Azwar

                                                            (2008) validitas item

                                                            dapat dianggap

                                                            memuaskan apabila

                                                            koefisien validitasnya

                                                            sebesar ge 03

                                                            Berdasarkan hasil uji

                                                            coba pada skala

                                                            kecemasan yang

                                                            berjumlah 60 item

                                                            dihasilkan 36 item

                                                            yang valid Validitas

                                                            item dalam penelitian

                                                            ini untuk skala

                                                            kecemasan bergerak

                                                            dari 0301 sampai

                                                            dengan 0538

                                                            Distribusi item yang

                                                            valid dapat di lihat

                                                            dari tabel berikut ini

                                                            Tabel 8

                                                            Distribusi item

                                                            valid Skala

                                                            Kecemasan

                                                            No Komponen

                                                            Nomor Item

                                                            Favorabel

                                                            1 Komponen

                                                            Psikologis

                                                            1234567

                                                            8910

                                                            2 Komponen

                                                            Fisiologis

                                                            111213141516

                                                            17181920

                                                            3 Komponen

                                                            Sosial

                                                            2122232425

                                                            2627282930

                                                            Total

                                                            Keterangan

                                                            item yang tidak valid

                                                            b Uji Realibilitas

                                                            Uji realibilitas

                                                            dilakukan bertujuan

                                                            untuk mengetahui

                                                            konsistensi alat ukur

                                                            Teknik yang

                                                            digunakan untuk

                                                            mendapatkan

                                                            konsistensi dari alat

                                                            ukur yaitu teknik

                                                            Alpha Cronbach

                                                            Dalam penelitian ini

                                                            batas koefisien

                                                            reliabilitas yang

                                                            digunakan adalah ge

                                                            07 Hal ini sesuai

                                                            dengan pendapat dari

                                                            Azwar (2008)

                                                            Hasil uji realibiltas

                                                            untuk skala

                                                            kecemasan di peroleh

                                                            nilai realibitas sebesar

                                                            0824 Hal ini terlihat

                                                            pada tabel di bawah

                                                            ini

                                                            Tabel 9

                                                            Realibilitas Skala

                                                            Kecemasan

                                                            Reliability

                                                            Statistics

                                                            4 Hasil Uji Normalitas dan

                                                            Linearitas Uji Asumsi

                                                            a Uji Normalitas

                                                            Untuk melihat

                                                            sebaran skor dalam uji

                                                            normalitas dari skala

                                                            kecemasan dapat

                                                            dilihat pada uji

                                                            Kolmogorov-Smirnov

                                                            Berdasarkan hasil uji

                                                            normalitas pada skala

                                                            kecemasan diketahui

                                                            nilai statistiknya

                                                            sebesar 091 dengan

                                                            signifikansi sebesar

                                                            Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                                            0084 (p gt 005) Hal

                                                            ini menunjukkan

                                                            distribusi skor skala

                                                            kecemasan pada

                                                            subjek penelitian

                                                            adalah normal tetapi

                                                            prestasi akademik

                                                            matematika nilai

                                                            statistiknya 0198

                                                            dengan signifikansi

                                                            sebesar 0000 (p lt

                                                            005) yang berarti

                                                            tidak normal

                                                            Distribusi skor skala

                                                            kecemasan terlihat

                                                            pada tabel berikut ini

                                                            Tabel 10

                                                            Hasil Uji

                                                            Normalitas Skala

                                                            Kecemasan

                                                            T

                                                            ests of Normality

                                                            Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                                            091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                                            a Lilliefors Significance Correction

                                                            b Uji Linieritas

                                                            Tabel 11

                                                            Hasil Uji Linieritas

                                                            Skala Kecemasan

                                                            dan Prestasi

                                                            Akademik

                                                            Matematika

                                                            ANOVAb

                                                            96932 1 96932 4204 044a

                                                            1890628 82 230561987560 83

                                                            RegressionResidualTotal

                                                            Model1

                                                            Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                            Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                                            Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                                            Berdasarkan hasil

                                                            uji linieritas diperoleh

                                                            signifikansi sebesar

                                                            0044 (p lt 005) Hal

                                                            ini menunjukkan

                                                            bahwa hubungan

                                                            antara skala

                                                            kecemasan dengan

                                                            prestasi akademik

                                                            yaitu linier

                                                            5 Analisis Data Uji

                                                            Hipotesis

                                                            Berdasarkan hasil uji

                                                            normalitas dan linieritas

                                                            diketahui bahwa bahwa

                                                            skala kecemasan normal

                                                            tetapi prestasi akademik

                                                            matematika tidak normal

                                                            sedangkan linieritasnya

                                                            adalah linier Oleh karena

                                                            itu untuk analisis korelasi

                                                            dapat menggunakan

                                                            analisis statistik

                                                            parametrik dengan teknik

                                                            korelasi product moment

                                                            Pearson

                                                            Berdasarkan analisis

                                                            data yang dilakukan

                                                            dengan menggunakan

                                                            teknik korelasi Pearson

                                                            (1-tailed) diketahui nilai

                                                            koefisien korelasi sebesar

                                                            r = - 0221 dengan taraf

                                                            signifikansi sebesar 0022

                                                            (p lt 005) Hal ini dapat

                                                            dilihat pada tabel berikut

                                                            ini

                                                            Tabel 12

                                                            Uji Hipotesis

                                                            Correlations

                                                            1 -221022

                                                            84 84-221 1022

                                                            84 84

                                                            Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                            Skala Kecemasan

                                                            Prestasi AkademikMatematika

                                                            SkalaKecemasan

                                                            PrestasiAkademik

                                                            Matematika

                                                            Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                            Hasil tersebut

                                                            menunjukkan bahwa

                                                            hipotesis penelitian ini

                                                            diterima artinya terdapat

                                                            hubungan negatif yang

                                                            signifikan antara

                                                            kecemasan dalam

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            dengan prestasi akademik

                                                            matematika pada remaja

                                                            dimana semakin tinggi

                                                            tingkat kecemasan remaja

                                                            dalam menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            maka semakin rendah

                                                            prestasi akademik

                                                            matematika pada remaja

                                                            6 Hasil Perhitungan Mean

                                                            Empirik dan Mean

                                                            Hipotetik

                                                            Hasil perhitungan dari

                                                            perbandingan antara

                                                            mean empirik dengan

                                                            mean hipotetik antara

                                                            kecemasan dalam

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika dan

                                                            prestasi akademik

                                                            matematika terlihat

                                                            bahwa kecemasan siswa

                                                            dalam menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            berada pada kategori

                                                            sedang Hal ini dapat

                                                            dilihat pada tabel berikut

                                                            ini

                                                            Tabel 13

                                                            Hasil Perhitungan

                                                            Mean Empirik dan

                                                            Mean Hipotetik Skala

                                                            Kecemasan

                                                            Variabel Mean

                                                            Empirik

                                                            Mean

                                                            Hipotetik

                                                            Standar

                                                            Deviasi

                                                            Skala

                                                            Kecemasan

                                                            7614 90 18

                                                            Dibawah ini

                                                            merupakan deskripsi

                                                            untuk lebih mengetahui

                                                            gambaran kecemasan

                                                            dalam menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            dengan klasifikasi sangat

                                                            rendah rendah sedang

                                                            tinggi dan sangat tinggi

                                                            yang dapat diketahui

                                                            dengan cara perhitungan

                                                            sebagai berikut

                                                            Jumlah aitem yang

                                                            valid pada skala

                                                            kecemasan sebanyak 36

                                                            item dengan

                                                            menggunakan kategori

                                                            nilai dari 1 sampai

                                                            dengan 4 Ini berarti nilai

                                                            skala terkecil berjumlah 1

                                                            dan yang terbesar

                                                            berjumlah 4 Jarak

                                                            minimum adalah nilai

                                                            terkecil dikalikan dengan

                                                            jumlah item yang valid (1

                                                            x 36 = 36) dan jarak

                                                            maksimum adalah nilai

                                                            terbesar dikalikan dengan

                                                            jumlah item yang valid (4

                                                            x 36 = 144) Untuk

                                                            mendapatkan nilai jarak

                                                            sebaran yaitu dengan cara

                                                            mengurangi jarak

                                                            maksimum dengan jarak

                                                            minimum (144 ndash 36 =

                                                            108)

                                                            Standar Deviasi (δ)

                                                            didapatkan dengan cara

                                                            membagi nilai jarak

                                                            sebaran dengan 6 atau

                                                            nilai jarak sebaran 6 =

                                                            (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                            didapat dari kurva

                                                            distribusi normal yang

                                                            terbagi atas 6 wilayah 3

                                                            daerah positif (+) dan 3

                                                            daerah negatif (-) Setelah

                                                            mendapatkan nilai standar

                                                            deviasi (δ) kemudian

                                                            langsung mencari nilai

                                                            Mean Hipotetik (micro)

                                                            dengan cara mengalihkan

                                                            nilai tengah skala dengan

                                                            cara mengalikan nilai

                                                            tengah skala dengan

                                                            jumlah item yang valid

                                                            (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                            didapatkan dari nilai

                                                            tengah dari kategori nilai

                                                            minimum (1) sampai

                                                            dengan kategori nilai

                                                            maksimum (4)

                                                            Berikut ini adalah

                                                            pengelompokkan skala

                                                            kecemasan yang

                                                            diperoleh dengan cara

                                                            menghitung

                                                            Sangat Rendah =

                                                            ME lt MH ndash 2SD

                                                            =

                                                            ME lt 90 -2 (18)

                                                            =

                                                            ME lt 54

                                                            Rendah =

                                                            MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                            1SD

                                                            =

                                                            90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                            =

                                                            54 le ME lt 72

                                                            Rata-rata =

                                                            MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                            1SD

                                                            =

                                                            90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                            =

                                                            72 le ME lt 108

                                                            Tinggi = MH +

                                                            1SD le ME lt MH + 2SD

                                                            =

                                                            90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                            =

                                                            108 le ME lt 126

                                                            Sangat Tinggi = ME ge

                                                            MH + 2SD

                                                            =

                                                            ME ge 90 + 36

                                                            =

                                                            ME ge 126

                                                            Tabel 14

                                                            Pengelompokkan Skala

                                                            Kecemasan (Azwar

                                                            2008)

                                                            Keterangan

                                                            1 ME Mean

                                                            Empirik

                                                            ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                            MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                            MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                            MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                            ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                            2 MH Mean

                                                            Hipotetik

                                                            3 SD Standar

                                                            Deviasi

                                                            Dibawah ini

                                                            merupakan penggolongan

                                                            subjek penelitian yang

                                                            digambarkan pada kurva

                                                            berikut

                                                            Gambar 1

                                                            Kurva Distribusi

                                                            Normal Kecemasan

                                                            dalam menghadapi

                                                            Mata Pelajaran

                                                            Matematika

                                                            Berdasarkan kurva

                                                            distribusi normal diatas

                                                            diketahui bahwa rata-rata

                                                            kecemasan remaja dalam

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            berada pada taraf sedang

                                                            atau rata-rata

                                                            D Pembahasan

                                                            Penelitian ini

                                                            bertujuan untuk menguji

                                                            hipotesis yang berbunyi

                                                            terdapat hubungan yang

                                                            negatif antara kecemasan

                                                            dalam menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            dengan prestasi akademik

                                                            matematika pada remaja

                                                            Berdasarkan hasil

                                                            pengujian hipotesis pada

                                                            penelitian ini hasil

                                                            tersebut menunjukkan

                                                            bahwa hipotesis diterima

                                                            Hal ini berarti bahwa

                                                            terdapat hubungan negatif

                                                            yang signifikan antara

                                                            kecemasan dalam

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            dengan prestasi akademik -2SD

                                                            -1SD

                                                            MH

                                                            +1SD

                                                            +2SD54 72 90 10

                                                            8126

                                                            Sangat Rendah

                                                            Rendah

                                                            Sedang

                                                            Tinggi

                                                            Sangat Tinggi

                                                            7614

                                                            matematika pada remaja

                                                            dimana semakin tinggi

                                                            tingkat kecemasan remaja

                                                            dalam menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            maka semakin rendah

                                                            prestasi akademik

                                                            matematika pada remaja

                                                            Menurut Nawangsari

                                                            (2000) kecemasan adalah

                                                            suatu kondisi yang tidak

                                                            menyenangkan meliputi

                                                            rasa takut rasa tegang

                                                            khawatir bingung tidak

                                                            suka yang sifatnya

                                                            subjektif dan timbul

                                                            karena adanya perasaan

                                                            tidak aman terhadap

                                                            bahaya yang diduga akan

                                                            terjadi Kecemasan bisa

                                                            terjadi dalam berbagai

                                                            macam kondisi ketika

                                                            kecemasan ini terjadi

                                                            pada saat individu sedang

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            maka secara jelas

                                                            individu tersebut akan

                                                            memiliki perasaan tidak

                                                            aman saat menghadapi

                                                            mata pelajaran

                                                            matematika

                                                            Hal ini terlihat dalam

                                                            penelitian ini dimana

                                                            hasil mean empirik skala

                                                            kcemasan dalam

                                                            penelitian ini yaitu 7614

                                                            berada pada posisi rata-

                                                            rata Hasil ini

                                                            menunjukkan bahwa

                                                            terdapat kecemasan yang

                                                            dialami oleh siswa dan

                                                            siswi kelas XI di Sekolah

                                                            Menengah Umum Negeri

                                                            (SMUN) 1 Babelan

                                                            Bekasi saat menghadapi

                                                            mata pelajaran

                                                            matematika

                                                            Kecemasan siswa

                                                            dan siswi dalam

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            dipengaruhi oleh

                                                            beberapa faktor

                                                            Berdasarkan gabungan

                                                            dari pendapat Jersild dari

                                                            Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                            meneliti tentang sifat

                                                            alamiah yang dimiliki

                                                            oleh setiap individu)

                                                            Freud dari Ahli

                                                            Psikoanalisis Calvin S

                                                            Hall dari Ahli Kultural

                                                            dan Mowrer dari Ahli

                                                            Teori Belajar (dalam

                                                            Soeharjono 1988) faktor

                                                            yang mempengaruhi

                                                            remaja menjadi cemas

                                                            yaitu faktor Mikrokosmos

                                                            (keadaan diri individu)

                                                            seperti keadaan biologi

                                                            individu seperti jenis

                                                            kelamin dan dapat pula

                                                            dipengaruhi oleh

                                                            perkembangan individu

                                                            yang dapat dilihat dari

                                                            usia individu dan faktor

                                                            Makrokosmos (keadaan

                                                            lingkungan) seperti

                                                            lingkungan kelas

                                                            Hal ini terlihat dari

                                                            hasil data yang diperoleh

                                                            dalam penelitian ini

                                                            berdasarkan hasil data

                                                            yang didapatkan

                                                            kecemasan dapat

                                                            dipengaruhi oleh jenis

                                                            kelamin usia dan kelas

                                                            Andi (2007) mengatakan

                                                            bahwa dalam belajar

                                                            matematika diperlukan

                                                            rasa ingin tahu perhatian

                                                            dan minat dalam

                                                            mempelajari matematika

                                                            serta sikap ulet dan

                                                            percaya diri dalam

                                                            pemecahan masalah

                                                            Menurut Tapia

                                                            (1996) kecemasan

                                                            terhadap pelajaran

                                                            matematika berhubungan

                                                            dengan jenis kelamin

                                                            dimana faktor yang

                                                            mempengaruhi

                                                            kecemasan adalah rasa

                                                            percaya diri minat

                                                            terhadap pelajaran

                                                            matematika dan motivasi

                                                            Tapia menerangkan lebih

                                                            lanjut bahwa rasa percaya

                                                            diri minat terhadap

                                                            pelajaran matematika dan

                                                            motivasi pada pria lebih

                                                            rendah dibandingkan

                                                            dengan wanita sehingga

                                                            pria lebih cemas dalam

                                                            pelajaran matematika

                                                            Hal ini dijelaskan

                                                            lebih lanjut dari hasil

                                                            penelitian Nawangsari

                                                            (2001) diperoleh data

                                                            bahwa siswa pria lebih

                                                            cemas terhadap

                                                            matematika dibandingkan

                                                            siswa wanita

                                                            Hal di atas juga

                                                            terlihat pada hasil

                                                            penelitian ini di mana

                                                            jenis kelamin subjek pria

                                                            lebih tinggi tingkat

                                                            kecemasannya

                                                            dibandingkan dengan

                                                            subjek wanita ini terlihat

                                                            dari skor mean

                                                            kecemasan 7663 pada

                                                            pria dan 7555 pada

                                                            wanita

                                                            Berdasarkan

                                                            pengamatan yang

                                                            dilakukan oleh Riyanto

                                                            (2009) di mana kelas IPS

                                                            lebih banyak mengalami

                                                            kesulitan dalam

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika jika

                                                            dibandingkan dengan

                                                            kelas IPA karena untuk

                                                            memahami mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            dibutuhkan pemahaman

                                                            yang mendalam dan

                                                            latihan yang berulang kali

                                                            untuk memperoleh hasil

                                                            yang baik sedangkan

                                                            materi yang banyak

                                                            diberikan di kelas IPS

                                                            adalah materi yang

                                                            menggunakan metode

                                                            menghafal Hal ini lah

                                                            yang menyebabkan kelas

                                                            IPS lebih cemas bila

                                                            dibandingkan dengan

                                                            kelas IPA Hal ini sesuai

                                                            dengan hasil penelitian ini

                                                            terhadap

                                                            pengelompokkan kelas di

                                                            mana diperoleh hasil

                                                            mean kecemasan yang

                                                            tertinggi berada pada

                                                            kelas XI IPS dengan skor

                                                            7796 yang berarti bahwa

                                                            dalam menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            siswa kelas XI IPS lebih

                                                            cemas jika dibandingkan

                                                            dengan siswa XI IPA

                                                            Selanjutnya

                                                            berdasarkan

                                                            pengelompokkan usia

                                                            terlihat dari hasil

                                                            penelitian yang dilakukan

                                                            oleh Pearson (dalam

                                                            Soeharjono 1988) pada

                                                            100 orang anak yang

                                                            berusia 5 ndash 18 tahun

                                                            ternyata anak yang

                                                            berusia diatas 12 tahun

                                                            lebih menunjukkan rasa

                                                            cemas akan di caci maki

                                                            atau dibuat malu karena

                                                            tidak dapat melakukan

                                                            sesuatu dengan baik dan

                                                            benar disamping itu

                                                            dipengaruhi pula oleh

                                                            jumlah terkecil dari

                                                            subjek yang menduduki

                                                            suatu kelompok usia atau

                                                            jumlah terkecil dari

                                                            keberadaan subjek yang

                                                            menduduki kelompok

                                                            usia tertentu

                                                            Hasil penelitian

                                                            diatas terlihat pula dalam

                                                            penelitian ini di mana

                                                            diperoleh hasil mean

                                                            kecemasan yang tertinggi

                                                            terletak pada usia 17

                                                            tahun dengan jumlah 6

                                                            subjek diperoleh skor

                                                            mean 8567 kemudian di

                                                            susul oleh usia 15 tahun

                                                            dengan jumlah 14 subjek

                                                            diperoleh skor mean

                                                            8543 dan yang terendah

                                                            terletak pada usia 16

                                                            tahun dengan jumlah 64

                                                            subjek skor mean 8144

                                                            hasil penelitian ini

                                                            menunjukkan bahwa

                                                            kecemasan subjek dalam

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            dapat terlihat dari

                                                            banyaknya jumlah subjek

                                                            Di mana semakin banyak

                                                            subjek yang berada dalam

                                                            suatu populasi maka

                                                            semakin rendah tingkat

                                                            kecemasannya

                                                            Bila kecemasan

                                                            dalam menghadapi

                                                            matematika terjadi dalam

                                                            satu kurun waktu tertentu

                                                            atau satu semester secara

                                                            tidak langsung akan

                                                            mempengaruhi prestasi

                                                            akademik matematika

                                                            siswa dan siswi tersebut

                                                            Hal ini terlihat pada

                                                            data yang dihasilkan

                                                            dalam penelitian ini

                                                            dimana ada korelasi

                                                            negatif antara kecemasan

                                                            dalam menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            dengan prestasi akademik

                                                            matematika pada remaja

                                                            dengan nilai koefisien

                                                            korelasi sebesar r = -

                                                            0221 dengan signifikansi

                                                            sebesar 0022 (p lt 005)

                                                            yang artinya semakin

                                                            tinggi tingkat kecemasan

                                                            siswa dalam menghadapi

                                                            mata pelajaran

                                                            matematika maka

                                                            semakin rendah prestasi

                                                            akademik matematika

                                                            siswa dan sebaliknya

                                                            semakin rendah tingkat

                                                            kecemasan siswa dalam

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            maka akan semakin tinggi

                                                            prestasi akademik

                                                            matematika yang

                                                            dihasilkan oleh siswa

                                                            Hasil penelitian ini

                                                            ternyata sama dengan

                                                            penelitian yang

                                                            dikemukakan oleh

                                                            Nawangsari (2000) di

                                                            mana ada korelasi negatif

                                                            antara skor kecemasan

                                                            terhadap matematika

                                                            dengan prestasi akademik

                                                            pada siswa SLTP di

                                                            Surabaya Hal ini

                                                            menunjukkan bahwa

                                                            semakin tinggi tingkat

                                                            kecemasan siswa

                                                            terghadap pelajaran

                                                            matematika maka

                                                            semakin rendah prestasi

                                                            akademik yang dihasilkan

                                                            oleh siswa begitu pula

                                                            sebaliknya semakin

                                                            rendah tingkat kecemasan

                                                            siswa terhadap pelajaran

                                                            matematika maka

                                                            semakin tinggi prestasi

                                                            akademik yang dihasilkan

                                                            BAB V

                                                            PENUTUP

                                                            Kesimpulan

                                                            Berdasarkan hasil

                                                            pengumpulan data dan hasil

                                                            analisis data yang telah

                                                            dilakukan maka dapat

                                                            ditarik kesimpulan bahwa

                                                            hipotesis dalam penelitian

                                                            ini diterima hal ini

                                                            menunjukkan bahwa ada

                                                            hubungan yang negatif

                                                            antara kecemasan dalam

                                                            menghadapi mata pelajaran

                                                            matematika dengan prestasi

                                                            akademik matematika pada

                                                            siswa dan siswi kelas XI di

                                                            Sekolah Menengah Umum

                                                            Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                            Bekasi

                                                            Berdasarkan data

                                                            tambahan diperoleh hasil

                                                            bahwa faktor-faktor yang

                                                            mempengaruhi kecemasan

                                                            siswa dalam menghadapi

                                                            mata pelajaran matematika

                                                            adalah jenis kelamin usia

                                                            dan kelas Di mana siswa

                                                            pria cenderung lebih cemas

                                                            dalam menghadapi mata

                                                            pealajaran matematika

                                                            dibandingkan dengan siswa

                                                            wanita Selain itu diperoleh

                                                            pula data bahwa usia 17

                                                            tahun jauh lebih cemas

                                                            dibandingkan selanjutnya

                                                            disusul usia 15 tahun dan

                                                            16 tahun hal ini terlihat

                                                            dari jumlah subjek pada

                                                            usia tertentu di mana

                                                            jumlah subjek yang

                                                            menduduki usia 17 tahun

                                                            lebih sedikit atau berjumlah

                                                            6 subjek kemudian di susul

                                                            oleh usia 15 tahun yang

                                                            berjumlah 14 subjek dan

                                                            pada usia 16 tahun

                                                            sejumlah 64 subjek Bukan

                                                            hanya usia namun kelas pun

                                                            menunjukkan data bahwa

                                                            kelas XI IPS cenderung

                                                            lebih cemas dalam

                                                            menghadapi mata pelajaran

                                                            matematika dibandingkan

                                                            dengan kelas XI IPA

                                                            Saran

                                                            Berdasarkan hasil

                                                            penelitian yang telah

                                                            dilakukan peneliti

                                                            mempunyai beberapa saran

                                                            yang dapat diberikan

                                                            sebagai berikut

                                                            d Berdasarkan hasil

                                                            data yang diperoleh

                                                            terlihat bahwa

                                                            kecemasan siswa dan

                                                            siswi dalam

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            berada pada kategori

                                                            rata-rata atau sedang

                                                            Hal ini menunjukkan

                                                            bahwa rata-rata siswa

                                                            dan siswi di Sekolah

                                                            Menengah Umum

                                                            Negeri (SMUN) 1

                                                            Babelan Bekasi

                                                            mengalami

                                                            kecemasan cemas saat

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            Untuk mengurangi

                                                            kecemasan dalam

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            peneliti menyarankan

                                                            kepada siswa dan

                                                            siswi sebelum

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            diharapkan siswa dan

                                                            siswi dapat lebih giat

                                                            lagi untuk berlatih

                                                            mengerjakan tugas-

                                                            tugas matematika

                                                            soal-soal matematika

                                                            dan memperdalam

                                                            kembali materi yang

                                                            telah diajarkan oleh

                                                            guru matematika Hal

                                                            ini bertujuan untuk

                                                            membantu siswa dan

                                                            siswi agar

                                                            mengurangi

                                                            kecemasan dalam

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            Bila kecemasan itu

                                                            berkurang maka

                                                            secara tidak langsung

                                                            prestasi akademik

                                                            matematika siswa dan

                                                            siswi akan meningkat

                                                            Sehubungan

                                                            penelitian ini peneliti

                                                            menyarankan kepada para

                                                            peneliti selanjutnya agar

                                                            dapat menggunakan

                                                            populasi yang lebih luas

                                                            lagi bukan hanya siswa

                                                            dan siswi dari SMUN

                                                            (Sekolah Menengah

                                                            Umum Negeri) mungkin

                                                            dengan mengambil

                                                            sampel dari siswa yang

                                                            berasal dari SMUS

                                                            (Sekolah Menengah

                                                            Umum Swasta) untuk

                                                            melihat apakah siswa dari

                                                            SMUS (Sekolah

                                                            Menengah Umum

                                                            Swasta) juga mengalami

                                                            kecemasan dalam

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            yang secara langsung

                                                            akan mempengaruhi

                                                            prestasi akademik

                                                            matematikanya Selain itu

                                                            untuk pengembangan

                                                            teori psikologi pendidikan

                                                            diharapkan untuk

                                                            penelitian selanjutnya

                                                            dapat melihat kecemasan-

                                                            kecemasan lain yang

                                                            terjadi di luar mata

                                                            pelajaran matematika di

                                                            mana mata pelajaran

                                                            tersebut sering pula

                                                            dialami oleh siswa dan

                                                            siswi selain kecemasan

                                                            menghadapi mata

                                                            pelajaran matematika

                                                            Misalnya cemas

                                                            menghadapi pelajaran

                                                            kimia bahasa inggris

                                                            ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                            matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                            Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                            Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                            Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                            Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                            Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                            Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                            Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                            Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                            Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                            Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                            terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                            Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                            Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                            Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                            Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                            Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                            Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                            Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                            Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                            Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                            Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                            Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                            Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                            Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                            • Prestasi Akademik
                                                            • Mata Pelajaran Matematika
                                                            • Remaja
                                                            • Hipotesis
                                                            • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                            • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                            • CPopulasi dan Sampel
                                                            • DTeknik Pengumpulan Data
                                                            • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                            • FTeknik Analisa Data

                                                              setelah itu peneliti

                                                              menggandakan kuesioner

                                                              tertutup dari skala kecemasan

                                                              sebanyak 100 kuesioner

                                                              kuesioner atau skala

                                                              kecemasan ini berjumlah 60

                                                              item yang terdiri dari 30 item

                                                              favorable dan 30 item

                                                              unfavorable

                                                              Subjek yang digunakan

                                                              dalam penelitian ini adalah

                                                              siswa dan siswi SMU yang

                                                              berada di kelas XI atau kelas

                                                              2 SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                              Dalam penelitian ini peneliti

                                                              mengambil sampel sebanyak

                                                              3 kelas dan jumlah sampel

                                                              sebanyak 100 siswa-siswi di

                                                              mana 1 kelas berasal dari

                                                              kelas unggulan atau kelas XI

                                                              IPA 1 dan dua kelas lagi

                                                              berasal dari kelas yang tidak

                                                              diunggulkan atau kelas

                                                              reguler yaitu kelas XI IPS 2

                                                              dan kelas XI IPS 3 Untuk

                                                              mendapatkan subjek ini

                                                              peneliti bekerjasama dengan

                                                              segenap pihak sekolah dari

                                                              SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                              yang berhubungan dengan

                                                              bagian kesiswaan dan guru-

                                                              guru BP yang menangani ke

                                                              tiga kelas tersebut

                                                              B Pelaksanaan Penelitian

                                                              Pada penelitian ini

                                                              peneliti melaksanakan try out

                                                              terpakai yaitu data diperoleh

                                                              dengan try out sekaligus

                                                              digunakan sebagai data dalam

                                                              penelitian Pengambilan data

                                                              dilakukan pada tanggal 13

                                                              Oktober 2009 untuk

                                                              penyebaran kuesioner atau

                                                              skala kecemasan yang

                                                              berjumlah 100 angket yang

                                                              terdiri dari 60 item Pada 14-

                                                              19 Oktober 2009 untuk

                                                              mengambil fotocopy raport

                                                              yang masih berada di siswa

                                                              dan siswi Pengambilan

                                                              fotocopy raport dilakukan

                                                              dalam rentang waktu 5 hari

                                                              disebabkan peneliti

                                                              mengalami kesulitan dalam

                                                              meminta fotocopy raport

                                                              kepada siswa dan siswi

                                                              SMUN 1 Babelan Bekasi

                                                              Proses pengambilan data

                                                              pada tanggal 13 Oktober

                                                              2009 dilakukan pada pukul

                                                              1000 sampai dengan pukul

                                                              1200 Proses pengambilan

                                                              data pertama dilakukan di

                                                              kelas XI IPA 1 kemudian

                                                              dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                                              dan setelah itu dilanjutkan di

                                                              kelas XI IPS 2

                                                              Jumlah keseluruhan

                                                              subjek dalam penelitian ini

                                                              adalah berjumlah 100 siswa-

                                                              siswi 30 siswa-siswi berasal

                                                              dari kelas XI IPA 1 40

                                                              siswa-siswi berasal dari kelas

                                                              XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                                              berasal dari kelas XI IPS 2

                                                              Penelitian ini mengalami

                                                              hambatan hambatan yang

                                                              dimaksud adalah peneliti

                                                              menyebarkan angket

                                                              sebanyak 100 namun data

                                                              yang dapat peneliti olah

                                                              hanya 84 data dan 16 data

                                                              yang lain tidak dapat diolah

                                                              karena subjek tidak mengisi

                                                              angket yang telah peneliti

                                                              berikan Sehingga penelitian

                                                              ini hanya terdiri dari 84

                                                              subjek

                                                              C Hasil Penelitian

                                                              1 Deskripsi Subjek

                                                              Penelitian

                                                              a Jenis Kelamin

                                                              Subjek dalam

                                                              penelitian ini terdiri

                                                              dari 46 subjek pria

                                                              dengan presentase

                                                              5476 dan 38 subjek

                                                              wanita dengan

                                                              presentase 4524

                                                              Dapat dilihat

                                                              rinciannya pada tabel

                                                              berikut ini

                                                              Tabel 2

                                                              Distribusi Subjek

                                                              Berdasarkan Jenis

                                                              Kelamin

                                                              No Jenis

                                                              Kelamin

                                                              Jumlah Presentase

                                                              ()

                                                              1 Pria 46 5476

                                                              2 Wanita 38 4524

                                                              b Usia

                                                              Subjek dalam

                                                              penelitian ini terdiri

                                                              dari 14 subjek yang

                                                              berusia 15 tahun

                                                              dengan presentase

                                                              1666 64 subjek

                                                              yang berusia 16 tahun

                                                              dengan presentase

                                                              7619 dan 6 subjek

                                                              yang berusia 17 tahun

                                                              dengan presentase

                                                              715 Dapat dilihat

                                                              rinciannya pada tabel

                                                              berikut ini

                                                              Tabel 3

                                                              Distribusi Subjek

                                                              Berdasarkan Usia

                                                              No Usia Jumlah Presentase

                                                              ()

                                                              1 15

                                                              tahun

                                                              14 1666

                                                              2 16

                                                              tahun

                                                              64 7619

                                                              3 17

                                                              tahun

                                                              6 715

                                                              c Kelas

                                                              Subjek dalam

                                                              penelitian ini terdiri

                                                              dari 30 subjek dari

                                                              kelas XI IPA dengan

                                                              presentase 3571

                                                              dan 54 subjek untuk

                                                              kelas XI IPS dengan

                                                              presentase 6429

                                                              Dapat dilihat

                                                              rinciannya pada tabel

                                                              berikut ini

                                                              Tabel 4

                                                              Distribusi Subjek

                                                              Berdasarkan Kelas

                                                              No Kelas Jumlah Presentase

                                                              ()

                                                              1 XI

                                                              IPA

                                                              30 3571

                                                              2 XI

                                                              IPS

                                                              54 6429

                                                              2 Hasil Pengukuran Mean

                                                              Skala Kecemasan dengan

                                                              Jenis Kelamin Usia dan

                                                              Kelas

                                                              a Hasil Pengukuran

                                                              Mean Skala

                                                              Kecemasan dengan

                                                              Jenis Kelamin

                                                              Tabel 5

                                                              Hasil pengukuran

                                                              Mean Skala

                                                              Kecemasan dengan

                                                              Jenis Kelamin

                                                              No Jenis

                                                              Kelamin

                                                              Jumlah

                                                              Kecemasan

                                                              1 Pria 46

                                                              2 Wanita 38

                                                              Berdasarkan

                                                              data di atas diketahui

                                                              bahwa mean

                                                              kecemasan pada pria

                                                              lebih tinggi dari pada

                                                              wanita hal ini

                                                              ditunjukkan dengan

                                                              skor7663 untuk pria

                                                              dan 7555 untuk

                                                              wanita

                                                              b Hasil Pengukuran

                                                              Mean Skala

                                                              Kecemasan dengan

                                                              Usia

                                                              Tabel 6

                                                              Hasil pengukuran

                                                              Mean Skala

                                                              Kecemasan dengan

                                                              Usia

                                                              Berdasarkan data

                                                              di atas diketahui

                                                              bahwa mean

                                                              kecemasan yang

                                                              tertinggi terletak pada

                                                              usia 17 tahun dengan

                                                              skor 8567 kemudian

                                                              di susul oleh usia 15

                                                              tahun dengan skor

                                                              8543 dan yang

                                                              terendah terletak pada

                                                              usia 16 tahun dengan

                                                              skor 8144

                                                              c Hasil Pengukuran

                                                              Mean Skala

                                                              Kecemasan dengan

                                                              Kelas

                                                              Tabel 7

                                                              Hasil pengukuran

                                                              Mean Skala

                                                              Kecemasan dengan

                                                              Kelas

                                                              No Kelas Jumlah Mean

                                                              Skala

                                                              No Usia Jumlah Mean

                                                              Skala

                                                              Kecemasan

                                                              1 15

                                                              tahun

                                                              14 8543

                                                              2 16

                                                              tahun

                                                              64 8144

                                                              3 17

                                                              tahun

                                                              6 8567

                                                              Kecemasan

                                                              1 XI

                                                              IPA

                                                              30

                                                              2 XI

                                                              IPS

                                                              54

                                                              Berdasarkan data

                                                              di atas diketahui

                                                              bahwa mean

                                                              kecemasan yang

                                                              tertinggi berada pada

                                                              kelas XI IPS dengan

                                                              skor 7796 dan yang

                                                              terendah berada pada

                                                              kelas XI IPA dengan

                                                              skor 7287

                                                              3 Hasil Uji Validitas dan

                                                              Realibilitas Skala

                                                              Kecemasan

                                                              a Uji Validitas

                                                              Menurut Azwar

                                                              (2008) validitas item

                                                              dapat dianggap

                                                              memuaskan apabila

                                                              koefisien validitasnya

                                                              sebesar ge 03

                                                              Berdasarkan hasil uji

                                                              coba pada skala

                                                              kecemasan yang

                                                              berjumlah 60 item

                                                              dihasilkan 36 item

                                                              yang valid Validitas

                                                              item dalam penelitian

                                                              ini untuk skala

                                                              kecemasan bergerak

                                                              dari 0301 sampai

                                                              dengan 0538

                                                              Distribusi item yang

                                                              valid dapat di lihat

                                                              dari tabel berikut ini

                                                              Tabel 8

                                                              Distribusi item

                                                              valid Skala

                                                              Kecemasan

                                                              No Komponen

                                                              Nomor Item

                                                              Favorabel

                                                              1 Komponen

                                                              Psikologis

                                                              1234567

                                                              8910

                                                              2 Komponen

                                                              Fisiologis

                                                              111213141516

                                                              17181920

                                                              3 Komponen

                                                              Sosial

                                                              2122232425

                                                              2627282930

                                                              Total

                                                              Keterangan

                                                              item yang tidak valid

                                                              b Uji Realibilitas

                                                              Uji realibilitas

                                                              dilakukan bertujuan

                                                              untuk mengetahui

                                                              konsistensi alat ukur

                                                              Teknik yang

                                                              digunakan untuk

                                                              mendapatkan

                                                              konsistensi dari alat

                                                              ukur yaitu teknik

                                                              Alpha Cronbach

                                                              Dalam penelitian ini

                                                              batas koefisien

                                                              reliabilitas yang

                                                              digunakan adalah ge

                                                              07 Hal ini sesuai

                                                              dengan pendapat dari

                                                              Azwar (2008)

                                                              Hasil uji realibiltas

                                                              untuk skala

                                                              kecemasan di peroleh

                                                              nilai realibitas sebesar

                                                              0824 Hal ini terlihat

                                                              pada tabel di bawah

                                                              ini

                                                              Tabel 9

                                                              Realibilitas Skala

                                                              Kecemasan

                                                              Reliability

                                                              Statistics

                                                              4 Hasil Uji Normalitas dan

                                                              Linearitas Uji Asumsi

                                                              a Uji Normalitas

                                                              Untuk melihat

                                                              sebaran skor dalam uji

                                                              normalitas dari skala

                                                              kecemasan dapat

                                                              dilihat pada uji

                                                              Kolmogorov-Smirnov

                                                              Berdasarkan hasil uji

                                                              normalitas pada skala

                                                              kecemasan diketahui

                                                              nilai statistiknya

                                                              sebesar 091 dengan

                                                              signifikansi sebesar

                                                              Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                                              0084 (p gt 005) Hal

                                                              ini menunjukkan

                                                              distribusi skor skala

                                                              kecemasan pada

                                                              subjek penelitian

                                                              adalah normal tetapi

                                                              prestasi akademik

                                                              matematika nilai

                                                              statistiknya 0198

                                                              dengan signifikansi

                                                              sebesar 0000 (p lt

                                                              005) yang berarti

                                                              tidak normal

                                                              Distribusi skor skala

                                                              kecemasan terlihat

                                                              pada tabel berikut ini

                                                              Tabel 10

                                                              Hasil Uji

                                                              Normalitas Skala

                                                              Kecemasan

                                                              T

                                                              ests of Normality

                                                              Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                                              091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                                              a Lilliefors Significance Correction

                                                              b Uji Linieritas

                                                              Tabel 11

                                                              Hasil Uji Linieritas

                                                              Skala Kecemasan

                                                              dan Prestasi

                                                              Akademik

                                                              Matematika

                                                              ANOVAb

                                                              96932 1 96932 4204 044a

                                                              1890628 82 230561987560 83

                                                              RegressionResidualTotal

                                                              Model1

                                                              Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                              Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                                              Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                                              Berdasarkan hasil

                                                              uji linieritas diperoleh

                                                              signifikansi sebesar

                                                              0044 (p lt 005) Hal

                                                              ini menunjukkan

                                                              bahwa hubungan

                                                              antara skala

                                                              kecemasan dengan

                                                              prestasi akademik

                                                              yaitu linier

                                                              5 Analisis Data Uji

                                                              Hipotesis

                                                              Berdasarkan hasil uji

                                                              normalitas dan linieritas

                                                              diketahui bahwa bahwa

                                                              skala kecemasan normal

                                                              tetapi prestasi akademik

                                                              matematika tidak normal

                                                              sedangkan linieritasnya

                                                              adalah linier Oleh karena

                                                              itu untuk analisis korelasi

                                                              dapat menggunakan

                                                              analisis statistik

                                                              parametrik dengan teknik

                                                              korelasi product moment

                                                              Pearson

                                                              Berdasarkan analisis

                                                              data yang dilakukan

                                                              dengan menggunakan

                                                              teknik korelasi Pearson

                                                              (1-tailed) diketahui nilai

                                                              koefisien korelasi sebesar

                                                              r = - 0221 dengan taraf

                                                              signifikansi sebesar 0022

                                                              (p lt 005) Hal ini dapat

                                                              dilihat pada tabel berikut

                                                              ini

                                                              Tabel 12

                                                              Uji Hipotesis

                                                              Correlations

                                                              1 -221022

                                                              84 84-221 1022

                                                              84 84

                                                              Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                              Skala Kecemasan

                                                              Prestasi AkademikMatematika

                                                              SkalaKecemasan

                                                              PrestasiAkademik

                                                              Matematika

                                                              Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                              Hasil tersebut

                                                              menunjukkan bahwa

                                                              hipotesis penelitian ini

                                                              diterima artinya terdapat

                                                              hubungan negatif yang

                                                              signifikan antara

                                                              kecemasan dalam

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              dengan prestasi akademik

                                                              matematika pada remaja

                                                              dimana semakin tinggi

                                                              tingkat kecemasan remaja

                                                              dalam menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              maka semakin rendah

                                                              prestasi akademik

                                                              matematika pada remaja

                                                              6 Hasil Perhitungan Mean

                                                              Empirik dan Mean

                                                              Hipotetik

                                                              Hasil perhitungan dari

                                                              perbandingan antara

                                                              mean empirik dengan

                                                              mean hipotetik antara

                                                              kecemasan dalam

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika dan

                                                              prestasi akademik

                                                              matematika terlihat

                                                              bahwa kecemasan siswa

                                                              dalam menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              berada pada kategori

                                                              sedang Hal ini dapat

                                                              dilihat pada tabel berikut

                                                              ini

                                                              Tabel 13

                                                              Hasil Perhitungan

                                                              Mean Empirik dan

                                                              Mean Hipotetik Skala

                                                              Kecemasan

                                                              Variabel Mean

                                                              Empirik

                                                              Mean

                                                              Hipotetik

                                                              Standar

                                                              Deviasi

                                                              Skala

                                                              Kecemasan

                                                              7614 90 18

                                                              Dibawah ini

                                                              merupakan deskripsi

                                                              untuk lebih mengetahui

                                                              gambaran kecemasan

                                                              dalam menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              dengan klasifikasi sangat

                                                              rendah rendah sedang

                                                              tinggi dan sangat tinggi

                                                              yang dapat diketahui

                                                              dengan cara perhitungan

                                                              sebagai berikut

                                                              Jumlah aitem yang

                                                              valid pada skala

                                                              kecemasan sebanyak 36

                                                              item dengan

                                                              menggunakan kategori

                                                              nilai dari 1 sampai

                                                              dengan 4 Ini berarti nilai

                                                              skala terkecil berjumlah 1

                                                              dan yang terbesar

                                                              berjumlah 4 Jarak

                                                              minimum adalah nilai

                                                              terkecil dikalikan dengan

                                                              jumlah item yang valid (1

                                                              x 36 = 36) dan jarak

                                                              maksimum adalah nilai

                                                              terbesar dikalikan dengan

                                                              jumlah item yang valid (4

                                                              x 36 = 144) Untuk

                                                              mendapatkan nilai jarak

                                                              sebaran yaitu dengan cara

                                                              mengurangi jarak

                                                              maksimum dengan jarak

                                                              minimum (144 ndash 36 =

                                                              108)

                                                              Standar Deviasi (δ)

                                                              didapatkan dengan cara

                                                              membagi nilai jarak

                                                              sebaran dengan 6 atau

                                                              nilai jarak sebaran 6 =

                                                              (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                              didapat dari kurva

                                                              distribusi normal yang

                                                              terbagi atas 6 wilayah 3

                                                              daerah positif (+) dan 3

                                                              daerah negatif (-) Setelah

                                                              mendapatkan nilai standar

                                                              deviasi (δ) kemudian

                                                              langsung mencari nilai

                                                              Mean Hipotetik (micro)

                                                              dengan cara mengalihkan

                                                              nilai tengah skala dengan

                                                              cara mengalikan nilai

                                                              tengah skala dengan

                                                              jumlah item yang valid

                                                              (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                              didapatkan dari nilai

                                                              tengah dari kategori nilai

                                                              minimum (1) sampai

                                                              dengan kategori nilai

                                                              maksimum (4)

                                                              Berikut ini adalah

                                                              pengelompokkan skala

                                                              kecemasan yang

                                                              diperoleh dengan cara

                                                              menghitung

                                                              Sangat Rendah =

                                                              ME lt MH ndash 2SD

                                                              =

                                                              ME lt 90 -2 (18)

                                                              =

                                                              ME lt 54

                                                              Rendah =

                                                              MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                              1SD

                                                              =

                                                              90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                              =

                                                              54 le ME lt 72

                                                              Rata-rata =

                                                              MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                              1SD

                                                              =

                                                              90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                              =

                                                              72 le ME lt 108

                                                              Tinggi = MH +

                                                              1SD le ME lt MH + 2SD

                                                              =

                                                              90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                              =

                                                              108 le ME lt 126

                                                              Sangat Tinggi = ME ge

                                                              MH + 2SD

                                                              =

                                                              ME ge 90 + 36

                                                              =

                                                              ME ge 126

                                                              Tabel 14

                                                              Pengelompokkan Skala

                                                              Kecemasan (Azwar

                                                              2008)

                                                              Keterangan

                                                              1 ME Mean

                                                              Empirik

                                                              ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                              MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                              MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                              MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                              ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                              2 MH Mean

                                                              Hipotetik

                                                              3 SD Standar

                                                              Deviasi

                                                              Dibawah ini

                                                              merupakan penggolongan

                                                              subjek penelitian yang

                                                              digambarkan pada kurva

                                                              berikut

                                                              Gambar 1

                                                              Kurva Distribusi

                                                              Normal Kecemasan

                                                              dalam menghadapi

                                                              Mata Pelajaran

                                                              Matematika

                                                              Berdasarkan kurva

                                                              distribusi normal diatas

                                                              diketahui bahwa rata-rata

                                                              kecemasan remaja dalam

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              berada pada taraf sedang

                                                              atau rata-rata

                                                              D Pembahasan

                                                              Penelitian ini

                                                              bertujuan untuk menguji

                                                              hipotesis yang berbunyi

                                                              terdapat hubungan yang

                                                              negatif antara kecemasan

                                                              dalam menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              dengan prestasi akademik

                                                              matematika pada remaja

                                                              Berdasarkan hasil

                                                              pengujian hipotesis pada

                                                              penelitian ini hasil

                                                              tersebut menunjukkan

                                                              bahwa hipotesis diterima

                                                              Hal ini berarti bahwa

                                                              terdapat hubungan negatif

                                                              yang signifikan antara

                                                              kecemasan dalam

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              dengan prestasi akademik -2SD

                                                              -1SD

                                                              MH

                                                              +1SD

                                                              +2SD54 72 90 10

                                                              8126

                                                              Sangat Rendah

                                                              Rendah

                                                              Sedang

                                                              Tinggi

                                                              Sangat Tinggi

                                                              7614

                                                              matematika pada remaja

                                                              dimana semakin tinggi

                                                              tingkat kecemasan remaja

                                                              dalam menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              maka semakin rendah

                                                              prestasi akademik

                                                              matematika pada remaja

                                                              Menurut Nawangsari

                                                              (2000) kecemasan adalah

                                                              suatu kondisi yang tidak

                                                              menyenangkan meliputi

                                                              rasa takut rasa tegang

                                                              khawatir bingung tidak

                                                              suka yang sifatnya

                                                              subjektif dan timbul

                                                              karena adanya perasaan

                                                              tidak aman terhadap

                                                              bahaya yang diduga akan

                                                              terjadi Kecemasan bisa

                                                              terjadi dalam berbagai

                                                              macam kondisi ketika

                                                              kecemasan ini terjadi

                                                              pada saat individu sedang

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              maka secara jelas

                                                              individu tersebut akan

                                                              memiliki perasaan tidak

                                                              aman saat menghadapi

                                                              mata pelajaran

                                                              matematika

                                                              Hal ini terlihat dalam

                                                              penelitian ini dimana

                                                              hasil mean empirik skala

                                                              kcemasan dalam

                                                              penelitian ini yaitu 7614

                                                              berada pada posisi rata-

                                                              rata Hasil ini

                                                              menunjukkan bahwa

                                                              terdapat kecemasan yang

                                                              dialami oleh siswa dan

                                                              siswi kelas XI di Sekolah

                                                              Menengah Umum Negeri

                                                              (SMUN) 1 Babelan

                                                              Bekasi saat menghadapi

                                                              mata pelajaran

                                                              matematika

                                                              Kecemasan siswa

                                                              dan siswi dalam

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              dipengaruhi oleh

                                                              beberapa faktor

                                                              Berdasarkan gabungan

                                                              dari pendapat Jersild dari

                                                              Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                              meneliti tentang sifat

                                                              alamiah yang dimiliki

                                                              oleh setiap individu)

                                                              Freud dari Ahli

                                                              Psikoanalisis Calvin S

                                                              Hall dari Ahli Kultural

                                                              dan Mowrer dari Ahli

                                                              Teori Belajar (dalam

                                                              Soeharjono 1988) faktor

                                                              yang mempengaruhi

                                                              remaja menjadi cemas

                                                              yaitu faktor Mikrokosmos

                                                              (keadaan diri individu)

                                                              seperti keadaan biologi

                                                              individu seperti jenis

                                                              kelamin dan dapat pula

                                                              dipengaruhi oleh

                                                              perkembangan individu

                                                              yang dapat dilihat dari

                                                              usia individu dan faktor

                                                              Makrokosmos (keadaan

                                                              lingkungan) seperti

                                                              lingkungan kelas

                                                              Hal ini terlihat dari

                                                              hasil data yang diperoleh

                                                              dalam penelitian ini

                                                              berdasarkan hasil data

                                                              yang didapatkan

                                                              kecemasan dapat

                                                              dipengaruhi oleh jenis

                                                              kelamin usia dan kelas

                                                              Andi (2007) mengatakan

                                                              bahwa dalam belajar

                                                              matematika diperlukan

                                                              rasa ingin tahu perhatian

                                                              dan minat dalam

                                                              mempelajari matematika

                                                              serta sikap ulet dan

                                                              percaya diri dalam

                                                              pemecahan masalah

                                                              Menurut Tapia

                                                              (1996) kecemasan

                                                              terhadap pelajaran

                                                              matematika berhubungan

                                                              dengan jenis kelamin

                                                              dimana faktor yang

                                                              mempengaruhi

                                                              kecemasan adalah rasa

                                                              percaya diri minat

                                                              terhadap pelajaran

                                                              matematika dan motivasi

                                                              Tapia menerangkan lebih

                                                              lanjut bahwa rasa percaya

                                                              diri minat terhadap

                                                              pelajaran matematika dan

                                                              motivasi pada pria lebih

                                                              rendah dibandingkan

                                                              dengan wanita sehingga

                                                              pria lebih cemas dalam

                                                              pelajaran matematika

                                                              Hal ini dijelaskan

                                                              lebih lanjut dari hasil

                                                              penelitian Nawangsari

                                                              (2001) diperoleh data

                                                              bahwa siswa pria lebih

                                                              cemas terhadap

                                                              matematika dibandingkan

                                                              siswa wanita

                                                              Hal di atas juga

                                                              terlihat pada hasil

                                                              penelitian ini di mana

                                                              jenis kelamin subjek pria

                                                              lebih tinggi tingkat

                                                              kecemasannya

                                                              dibandingkan dengan

                                                              subjek wanita ini terlihat

                                                              dari skor mean

                                                              kecemasan 7663 pada

                                                              pria dan 7555 pada

                                                              wanita

                                                              Berdasarkan

                                                              pengamatan yang

                                                              dilakukan oleh Riyanto

                                                              (2009) di mana kelas IPS

                                                              lebih banyak mengalami

                                                              kesulitan dalam

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika jika

                                                              dibandingkan dengan

                                                              kelas IPA karena untuk

                                                              memahami mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              dibutuhkan pemahaman

                                                              yang mendalam dan

                                                              latihan yang berulang kali

                                                              untuk memperoleh hasil

                                                              yang baik sedangkan

                                                              materi yang banyak

                                                              diberikan di kelas IPS

                                                              adalah materi yang

                                                              menggunakan metode

                                                              menghafal Hal ini lah

                                                              yang menyebabkan kelas

                                                              IPS lebih cemas bila

                                                              dibandingkan dengan

                                                              kelas IPA Hal ini sesuai

                                                              dengan hasil penelitian ini

                                                              terhadap

                                                              pengelompokkan kelas di

                                                              mana diperoleh hasil

                                                              mean kecemasan yang

                                                              tertinggi berada pada

                                                              kelas XI IPS dengan skor

                                                              7796 yang berarti bahwa

                                                              dalam menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              siswa kelas XI IPS lebih

                                                              cemas jika dibandingkan

                                                              dengan siswa XI IPA

                                                              Selanjutnya

                                                              berdasarkan

                                                              pengelompokkan usia

                                                              terlihat dari hasil

                                                              penelitian yang dilakukan

                                                              oleh Pearson (dalam

                                                              Soeharjono 1988) pada

                                                              100 orang anak yang

                                                              berusia 5 ndash 18 tahun

                                                              ternyata anak yang

                                                              berusia diatas 12 tahun

                                                              lebih menunjukkan rasa

                                                              cemas akan di caci maki

                                                              atau dibuat malu karena

                                                              tidak dapat melakukan

                                                              sesuatu dengan baik dan

                                                              benar disamping itu

                                                              dipengaruhi pula oleh

                                                              jumlah terkecil dari

                                                              subjek yang menduduki

                                                              suatu kelompok usia atau

                                                              jumlah terkecil dari

                                                              keberadaan subjek yang

                                                              menduduki kelompok

                                                              usia tertentu

                                                              Hasil penelitian

                                                              diatas terlihat pula dalam

                                                              penelitian ini di mana

                                                              diperoleh hasil mean

                                                              kecemasan yang tertinggi

                                                              terletak pada usia 17

                                                              tahun dengan jumlah 6

                                                              subjek diperoleh skor

                                                              mean 8567 kemudian di

                                                              susul oleh usia 15 tahun

                                                              dengan jumlah 14 subjek

                                                              diperoleh skor mean

                                                              8543 dan yang terendah

                                                              terletak pada usia 16

                                                              tahun dengan jumlah 64

                                                              subjek skor mean 8144

                                                              hasil penelitian ini

                                                              menunjukkan bahwa

                                                              kecemasan subjek dalam

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              dapat terlihat dari

                                                              banyaknya jumlah subjek

                                                              Di mana semakin banyak

                                                              subjek yang berada dalam

                                                              suatu populasi maka

                                                              semakin rendah tingkat

                                                              kecemasannya

                                                              Bila kecemasan

                                                              dalam menghadapi

                                                              matematika terjadi dalam

                                                              satu kurun waktu tertentu

                                                              atau satu semester secara

                                                              tidak langsung akan

                                                              mempengaruhi prestasi

                                                              akademik matematika

                                                              siswa dan siswi tersebut

                                                              Hal ini terlihat pada

                                                              data yang dihasilkan

                                                              dalam penelitian ini

                                                              dimana ada korelasi

                                                              negatif antara kecemasan

                                                              dalam menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              dengan prestasi akademik

                                                              matematika pada remaja

                                                              dengan nilai koefisien

                                                              korelasi sebesar r = -

                                                              0221 dengan signifikansi

                                                              sebesar 0022 (p lt 005)

                                                              yang artinya semakin

                                                              tinggi tingkat kecemasan

                                                              siswa dalam menghadapi

                                                              mata pelajaran

                                                              matematika maka

                                                              semakin rendah prestasi

                                                              akademik matematika

                                                              siswa dan sebaliknya

                                                              semakin rendah tingkat

                                                              kecemasan siswa dalam

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              maka akan semakin tinggi

                                                              prestasi akademik

                                                              matematika yang

                                                              dihasilkan oleh siswa

                                                              Hasil penelitian ini

                                                              ternyata sama dengan

                                                              penelitian yang

                                                              dikemukakan oleh

                                                              Nawangsari (2000) di

                                                              mana ada korelasi negatif

                                                              antara skor kecemasan

                                                              terhadap matematika

                                                              dengan prestasi akademik

                                                              pada siswa SLTP di

                                                              Surabaya Hal ini

                                                              menunjukkan bahwa

                                                              semakin tinggi tingkat

                                                              kecemasan siswa

                                                              terghadap pelajaran

                                                              matematika maka

                                                              semakin rendah prestasi

                                                              akademik yang dihasilkan

                                                              oleh siswa begitu pula

                                                              sebaliknya semakin

                                                              rendah tingkat kecemasan

                                                              siswa terhadap pelajaran

                                                              matematika maka

                                                              semakin tinggi prestasi

                                                              akademik yang dihasilkan

                                                              BAB V

                                                              PENUTUP

                                                              Kesimpulan

                                                              Berdasarkan hasil

                                                              pengumpulan data dan hasil

                                                              analisis data yang telah

                                                              dilakukan maka dapat

                                                              ditarik kesimpulan bahwa

                                                              hipotesis dalam penelitian

                                                              ini diterima hal ini

                                                              menunjukkan bahwa ada

                                                              hubungan yang negatif

                                                              antara kecemasan dalam

                                                              menghadapi mata pelajaran

                                                              matematika dengan prestasi

                                                              akademik matematika pada

                                                              siswa dan siswi kelas XI di

                                                              Sekolah Menengah Umum

                                                              Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                              Bekasi

                                                              Berdasarkan data

                                                              tambahan diperoleh hasil

                                                              bahwa faktor-faktor yang

                                                              mempengaruhi kecemasan

                                                              siswa dalam menghadapi

                                                              mata pelajaran matematika

                                                              adalah jenis kelamin usia

                                                              dan kelas Di mana siswa

                                                              pria cenderung lebih cemas

                                                              dalam menghadapi mata

                                                              pealajaran matematika

                                                              dibandingkan dengan siswa

                                                              wanita Selain itu diperoleh

                                                              pula data bahwa usia 17

                                                              tahun jauh lebih cemas

                                                              dibandingkan selanjutnya

                                                              disusul usia 15 tahun dan

                                                              16 tahun hal ini terlihat

                                                              dari jumlah subjek pada

                                                              usia tertentu di mana

                                                              jumlah subjek yang

                                                              menduduki usia 17 tahun

                                                              lebih sedikit atau berjumlah

                                                              6 subjek kemudian di susul

                                                              oleh usia 15 tahun yang

                                                              berjumlah 14 subjek dan

                                                              pada usia 16 tahun

                                                              sejumlah 64 subjek Bukan

                                                              hanya usia namun kelas pun

                                                              menunjukkan data bahwa

                                                              kelas XI IPS cenderung

                                                              lebih cemas dalam

                                                              menghadapi mata pelajaran

                                                              matematika dibandingkan

                                                              dengan kelas XI IPA

                                                              Saran

                                                              Berdasarkan hasil

                                                              penelitian yang telah

                                                              dilakukan peneliti

                                                              mempunyai beberapa saran

                                                              yang dapat diberikan

                                                              sebagai berikut

                                                              d Berdasarkan hasil

                                                              data yang diperoleh

                                                              terlihat bahwa

                                                              kecemasan siswa dan

                                                              siswi dalam

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              berada pada kategori

                                                              rata-rata atau sedang

                                                              Hal ini menunjukkan

                                                              bahwa rata-rata siswa

                                                              dan siswi di Sekolah

                                                              Menengah Umum

                                                              Negeri (SMUN) 1

                                                              Babelan Bekasi

                                                              mengalami

                                                              kecemasan cemas saat

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              Untuk mengurangi

                                                              kecemasan dalam

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              peneliti menyarankan

                                                              kepada siswa dan

                                                              siswi sebelum

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              diharapkan siswa dan

                                                              siswi dapat lebih giat

                                                              lagi untuk berlatih

                                                              mengerjakan tugas-

                                                              tugas matematika

                                                              soal-soal matematika

                                                              dan memperdalam

                                                              kembali materi yang

                                                              telah diajarkan oleh

                                                              guru matematika Hal

                                                              ini bertujuan untuk

                                                              membantu siswa dan

                                                              siswi agar

                                                              mengurangi

                                                              kecemasan dalam

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              Bila kecemasan itu

                                                              berkurang maka

                                                              secara tidak langsung

                                                              prestasi akademik

                                                              matematika siswa dan

                                                              siswi akan meningkat

                                                              Sehubungan

                                                              penelitian ini peneliti

                                                              menyarankan kepada para

                                                              peneliti selanjutnya agar

                                                              dapat menggunakan

                                                              populasi yang lebih luas

                                                              lagi bukan hanya siswa

                                                              dan siswi dari SMUN

                                                              (Sekolah Menengah

                                                              Umum Negeri) mungkin

                                                              dengan mengambil

                                                              sampel dari siswa yang

                                                              berasal dari SMUS

                                                              (Sekolah Menengah

                                                              Umum Swasta) untuk

                                                              melihat apakah siswa dari

                                                              SMUS (Sekolah

                                                              Menengah Umum

                                                              Swasta) juga mengalami

                                                              kecemasan dalam

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              yang secara langsung

                                                              akan mempengaruhi

                                                              prestasi akademik

                                                              matematikanya Selain itu

                                                              untuk pengembangan

                                                              teori psikologi pendidikan

                                                              diharapkan untuk

                                                              penelitian selanjutnya

                                                              dapat melihat kecemasan-

                                                              kecemasan lain yang

                                                              terjadi di luar mata

                                                              pelajaran matematika di

                                                              mana mata pelajaran

                                                              tersebut sering pula

                                                              dialami oleh siswa dan

                                                              siswi selain kecemasan

                                                              menghadapi mata

                                                              pelajaran matematika

                                                              Misalnya cemas

                                                              menghadapi pelajaran

                                                              kimia bahasa inggris

                                                              ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                              matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                              Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                              Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                              Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                              Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                              Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                              Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                              Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                              Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                              Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                              Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                              terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                              Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                              Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                              Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                              Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                              Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                              Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                              Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                              Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                              Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                              Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                              Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                              Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                              Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                              • Prestasi Akademik
                                                              • Mata Pelajaran Matematika
                                                              • Remaja
                                                              • Hipotesis
                                                              • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                              • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                              • CPopulasi dan Sampel
                                                              • DTeknik Pengumpulan Data
                                                              • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                              • FTeknik Analisa Data

                                                                2009 dilakukan pada pukul

                                                                1000 sampai dengan pukul

                                                                1200 Proses pengambilan

                                                                data pertama dilakukan di

                                                                kelas XI IPA 1 kemudian

                                                                dilanjutkan di kelas XI IPS 3

                                                                dan setelah itu dilanjutkan di

                                                                kelas XI IPS 2

                                                                Jumlah keseluruhan

                                                                subjek dalam penelitian ini

                                                                adalah berjumlah 100 siswa-

                                                                siswi 30 siswa-siswi berasal

                                                                dari kelas XI IPA 1 40

                                                                siswa-siswi berasal dari kelas

                                                                XI IPS 3 dan 30 siswa-siswi

                                                                berasal dari kelas XI IPS 2

                                                                Penelitian ini mengalami

                                                                hambatan hambatan yang

                                                                dimaksud adalah peneliti

                                                                menyebarkan angket

                                                                sebanyak 100 namun data

                                                                yang dapat peneliti olah

                                                                hanya 84 data dan 16 data

                                                                yang lain tidak dapat diolah

                                                                karena subjek tidak mengisi

                                                                angket yang telah peneliti

                                                                berikan Sehingga penelitian

                                                                ini hanya terdiri dari 84

                                                                subjek

                                                                C Hasil Penelitian

                                                                1 Deskripsi Subjek

                                                                Penelitian

                                                                a Jenis Kelamin

                                                                Subjek dalam

                                                                penelitian ini terdiri

                                                                dari 46 subjek pria

                                                                dengan presentase

                                                                5476 dan 38 subjek

                                                                wanita dengan

                                                                presentase 4524

                                                                Dapat dilihat

                                                                rinciannya pada tabel

                                                                berikut ini

                                                                Tabel 2

                                                                Distribusi Subjek

                                                                Berdasarkan Jenis

                                                                Kelamin

                                                                No Jenis

                                                                Kelamin

                                                                Jumlah Presentase

                                                                ()

                                                                1 Pria 46 5476

                                                                2 Wanita 38 4524

                                                                b Usia

                                                                Subjek dalam

                                                                penelitian ini terdiri

                                                                dari 14 subjek yang

                                                                berusia 15 tahun

                                                                dengan presentase

                                                                1666 64 subjek

                                                                yang berusia 16 tahun

                                                                dengan presentase

                                                                7619 dan 6 subjek

                                                                yang berusia 17 tahun

                                                                dengan presentase

                                                                715 Dapat dilihat

                                                                rinciannya pada tabel

                                                                berikut ini

                                                                Tabel 3

                                                                Distribusi Subjek

                                                                Berdasarkan Usia

                                                                No Usia Jumlah Presentase

                                                                ()

                                                                1 15

                                                                tahun

                                                                14 1666

                                                                2 16

                                                                tahun

                                                                64 7619

                                                                3 17

                                                                tahun

                                                                6 715

                                                                c Kelas

                                                                Subjek dalam

                                                                penelitian ini terdiri

                                                                dari 30 subjek dari

                                                                kelas XI IPA dengan

                                                                presentase 3571

                                                                dan 54 subjek untuk

                                                                kelas XI IPS dengan

                                                                presentase 6429

                                                                Dapat dilihat

                                                                rinciannya pada tabel

                                                                berikut ini

                                                                Tabel 4

                                                                Distribusi Subjek

                                                                Berdasarkan Kelas

                                                                No Kelas Jumlah Presentase

                                                                ()

                                                                1 XI

                                                                IPA

                                                                30 3571

                                                                2 XI

                                                                IPS

                                                                54 6429

                                                                2 Hasil Pengukuran Mean

                                                                Skala Kecemasan dengan

                                                                Jenis Kelamin Usia dan

                                                                Kelas

                                                                a Hasil Pengukuran

                                                                Mean Skala

                                                                Kecemasan dengan

                                                                Jenis Kelamin

                                                                Tabel 5

                                                                Hasil pengukuran

                                                                Mean Skala

                                                                Kecemasan dengan

                                                                Jenis Kelamin

                                                                No Jenis

                                                                Kelamin

                                                                Jumlah

                                                                Kecemasan

                                                                1 Pria 46

                                                                2 Wanita 38

                                                                Berdasarkan

                                                                data di atas diketahui

                                                                bahwa mean

                                                                kecemasan pada pria

                                                                lebih tinggi dari pada

                                                                wanita hal ini

                                                                ditunjukkan dengan

                                                                skor7663 untuk pria

                                                                dan 7555 untuk

                                                                wanita

                                                                b Hasil Pengukuran

                                                                Mean Skala

                                                                Kecemasan dengan

                                                                Usia

                                                                Tabel 6

                                                                Hasil pengukuran

                                                                Mean Skala

                                                                Kecemasan dengan

                                                                Usia

                                                                Berdasarkan data

                                                                di atas diketahui

                                                                bahwa mean

                                                                kecemasan yang

                                                                tertinggi terletak pada

                                                                usia 17 tahun dengan

                                                                skor 8567 kemudian

                                                                di susul oleh usia 15

                                                                tahun dengan skor

                                                                8543 dan yang

                                                                terendah terletak pada

                                                                usia 16 tahun dengan

                                                                skor 8144

                                                                c Hasil Pengukuran

                                                                Mean Skala

                                                                Kecemasan dengan

                                                                Kelas

                                                                Tabel 7

                                                                Hasil pengukuran

                                                                Mean Skala

                                                                Kecemasan dengan

                                                                Kelas

                                                                No Kelas Jumlah Mean

                                                                Skala

                                                                No Usia Jumlah Mean

                                                                Skala

                                                                Kecemasan

                                                                1 15

                                                                tahun

                                                                14 8543

                                                                2 16

                                                                tahun

                                                                64 8144

                                                                3 17

                                                                tahun

                                                                6 8567

                                                                Kecemasan

                                                                1 XI

                                                                IPA

                                                                30

                                                                2 XI

                                                                IPS

                                                                54

                                                                Berdasarkan data

                                                                di atas diketahui

                                                                bahwa mean

                                                                kecemasan yang

                                                                tertinggi berada pada

                                                                kelas XI IPS dengan

                                                                skor 7796 dan yang

                                                                terendah berada pada

                                                                kelas XI IPA dengan

                                                                skor 7287

                                                                3 Hasil Uji Validitas dan

                                                                Realibilitas Skala

                                                                Kecemasan

                                                                a Uji Validitas

                                                                Menurut Azwar

                                                                (2008) validitas item

                                                                dapat dianggap

                                                                memuaskan apabila

                                                                koefisien validitasnya

                                                                sebesar ge 03

                                                                Berdasarkan hasil uji

                                                                coba pada skala

                                                                kecemasan yang

                                                                berjumlah 60 item

                                                                dihasilkan 36 item

                                                                yang valid Validitas

                                                                item dalam penelitian

                                                                ini untuk skala

                                                                kecemasan bergerak

                                                                dari 0301 sampai

                                                                dengan 0538

                                                                Distribusi item yang

                                                                valid dapat di lihat

                                                                dari tabel berikut ini

                                                                Tabel 8

                                                                Distribusi item

                                                                valid Skala

                                                                Kecemasan

                                                                No Komponen

                                                                Nomor Item

                                                                Favorabel

                                                                1 Komponen

                                                                Psikologis

                                                                1234567

                                                                8910

                                                                2 Komponen

                                                                Fisiologis

                                                                111213141516

                                                                17181920

                                                                3 Komponen

                                                                Sosial

                                                                2122232425

                                                                2627282930

                                                                Total

                                                                Keterangan

                                                                item yang tidak valid

                                                                b Uji Realibilitas

                                                                Uji realibilitas

                                                                dilakukan bertujuan

                                                                untuk mengetahui

                                                                konsistensi alat ukur

                                                                Teknik yang

                                                                digunakan untuk

                                                                mendapatkan

                                                                konsistensi dari alat

                                                                ukur yaitu teknik

                                                                Alpha Cronbach

                                                                Dalam penelitian ini

                                                                batas koefisien

                                                                reliabilitas yang

                                                                digunakan adalah ge

                                                                07 Hal ini sesuai

                                                                dengan pendapat dari

                                                                Azwar (2008)

                                                                Hasil uji realibiltas

                                                                untuk skala

                                                                kecemasan di peroleh

                                                                nilai realibitas sebesar

                                                                0824 Hal ini terlihat

                                                                pada tabel di bawah

                                                                ini

                                                                Tabel 9

                                                                Realibilitas Skala

                                                                Kecemasan

                                                                Reliability

                                                                Statistics

                                                                4 Hasil Uji Normalitas dan

                                                                Linearitas Uji Asumsi

                                                                a Uji Normalitas

                                                                Untuk melihat

                                                                sebaran skor dalam uji

                                                                normalitas dari skala

                                                                kecemasan dapat

                                                                dilihat pada uji

                                                                Kolmogorov-Smirnov

                                                                Berdasarkan hasil uji

                                                                normalitas pada skala

                                                                kecemasan diketahui

                                                                nilai statistiknya

                                                                sebesar 091 dengan

                                                                signifikansi sebesar

                                                                Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                                                0084 (p gt 005) Hal

                                                                ini menunjukkan

                                                                distribusi skor skala

                                                                kecemasan pada

                                                                subjek penelitian

                                                                adalah normal tetapi

                                                                prestasi akademik

                                                                matematika nilai

                                                                statistiknya 0198

                                                                dengan signifikansi

                                                                sebesar 0000 (p lt

                                                                005) yang berarti

                                                                tidak normal

                                                                Distribusi skor skala

                                                                kecemasan terlihat

                                                                pada tabel berikut ini

                                                                Tabel 10

                                                                Hasil Uji

                                                                Normalitas Skala

                                                                Kecemasan

                                                                T

                                                                ests of Normality

                                                                Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                                                091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                                                a Lilliefors Significance Correction

                                                                b Uji Linieritas

                                                                Tabel 11

                                                                Hasil Uji Linieritas

                                                                Skala Kecemasan

                                                                dan Prestasi

                                                                Akademik

                                                                Matematika

                                                                ANOVAb

                                                                96932 1 96932 4204 044a

                                                                1890628 82 230561987560 83

                                                                RegressionResidualTotal

                                                                Model1

                                                                Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                                                Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                                                Berdasarkan hasil

                                                                uji linieritas diperoleh

                                                                signifikansi sebesar

                                                                0044 (p lt 005) Hal

                                                                ini menunjukkan

                                                                bahwa hubungan

                                                                antara skala

                                                                kecemasan dengan

                                                                prestasi akademik

                                                                yaitu linier

                                                                5 Analisis Data Uji

                                                                Hipotesis

                                                                Berdasarkan hasil uji

                                                                normalitas dan linieritas

                                                                diketahui bahwa bahwa

                                                                skala kecemasan normal

                                                                tetapi prestasi akademik

                                                                matematika tidak normal

                                                                sedangkan linieritasnya

                                                                adalah linier Oleh karena

                                                                itu untuk analisis korelasi

                                                                dapat menggunakan

                                                                analisis statistik

                                                                parametrik dengan teknik

                                                                korelasi product moment

                                                                Pearson

                                                                Berdasarkan analisis

                                                                data yang dilakukan

                                                                dengan menggunakan

                                                                teknik korelasi Pearson

                                                                (1-tailed) diketahui nilai

                                                                koefisien korelasi sebesar

                                                                r = - 0221 dengan taraf

                                                                signifikansi sebesar 0022

                                                                (p lt 005) Hal ini dapat

                                                                dilihat pada tabel berikut

                                                                ini

                                                                Tabel 12

                                                                Uji Hipotesis

                                                                Correlations

                                                                1 -221022

                                                                84 84-221 1022

                                                                84 84

                                                                Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                                Skala Kecemasan

                                                                Prestasi AkademikMatematika

                                                                SkalaKecemasan

                                                                PrestasiAkademik

                                                                Matematika

                                                                Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                                Hasil tersebut

                                                                menunjukkan bahwa

                                                                hipotesis penelitian ini

                                                                diterima artinya terdapat

                                                                hubungan negatif yang

                                                                signifikan antara

                                                                kecemasan dalam

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                dengan prestasi akademik

                                                                matematika pada remaja

                                                                dimana semakin tinggi

                                                                tingkat kecemasan remaja

                                                                dalam menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                maka semakin rendah

                                                                prestasi akademik

                                                                matematika pada remaja

                                                                6 Hasil Perhitungan Mean

                                                                Empirik dan Mean

                                                                Hipotetik

                                                                Hasil perhitungan dari

                                                                perbandingan antara

                                                                mean empirik dengan

                                                                mean hipotetik antara

                                                                kecemasan dalam

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika dan

                                                                prestasi akademik

                                                                matematika terlihat

                                                                bahwa kecemasan siswa

                                                                dalam menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                berada pada kategori

                                                                sedang Hal ini dapat

                                                                dilihat pada tabel berikut

                                                                ini

                                                                Tabel 13

                                                                Hasil Perhitungan

                                                                Mean Empirik dan

                                                                Mean Hipotetik Skala

                                                                Kecemasan

                                                                Variabel Mean

                                                                Empirik

                                                                Mean

                                                                Hipotetik

                                                                Standar

                                                                Deviasi

                                                                Skala

                                                                Kecemasan

                                                                7614 90 18

                                                                Dibawah ini

                                                                merupakan deskripsi

                                                                untuk lebih mengetahui

                                                                gambaran kecemasan

                                                                dalam menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                dengan klasifikasi sangat

                                                                rendah rendah sedang

                                                                tinggi dan sangat tinggi

                                                                yang dapat diketahui

                                                                dengan cara perhitungan

                                                                sebagai berikut

                                                                Jumlah aitem yang

                                                                valid pada skala

                                                                kecemasan sebanyak 36

                                                                item dengan

                                                                menggunakan kategori

                                                                nilai dari 1 sampai

                                                                dengan 4 Ini berarti nilai

                                                                skala terkecil berjumlah 1

                                                                dan yang terbesar

                                                                berjumlah 4 Jarak

                                                                minimum adalah nilai

                                                                terkecil dikalikan dengan

                                                                jumlah item yang valid (1

                                                                x 36 = 36) dan jarak

                                                                maksimum adalah nilai

                                                                terbesar dikalikan dengan

                                                                jumlah item yang valid (4

                                                                x 36 = 144) Untuk

                                                                mendapatkan nilai jarak

                                                                sebaran yaitu dengan cara

                                                                mengurangi jarak

                                                                maksimum dengan jarak

                                                                minimum (144 ndash 36 =

                                                                108)

                                                                Standar Deviasi (δ)

                                                                didapatkan dengan cara

                                                                membagi nilai jarak

                                                                sebaran dengan 6 atau

                                                                nilai jarak sebaran 6 =

                                                                (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                                didapat dari kurva

                                                                distribusi normal yang

                                                                terbagi atas 6 wilayah 3

                                                                daerah positif (+) dan 3

                                                                daerah negatif (-) Setelah

                                                                mendapatkan nilai standar

                                                                deviasi (δ) kemudian

                                                                langsung mencari nilai

                                                                Mean Hipotetik (micro)

                                                                dengan cara mengalihkan

                                                                nilai tengah skala dengan

                                                                cara mengalikan nilai

                                                                tengah skala dengan

                                                                jumlah item yang valid

                                                                (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                                didapatkan dari nilai

                                                                tengah dari kategori nilai

                                                                minimum (1) sampai

                                                                dengan kategori nilai

                                                                maksimum (4)

                                                                Berikut ini adalah

                                                                pengelompokkan skala

                                                                kecemasan yang

                                                                diperoleh dengan cara

                                                                menghitung

                                                                Sangat Rendah =

                                                                ME lt MH ndash 2SD

                                                                =

                                                                ME lt 90 -2 (18)

                                                                =

                                                                ME lt 54

                                                                Rendah =

                                                                MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                                1SD

                                                                =

                                                                90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                                =

                                                                54 le ME lt 72

                                                                Rata-rata =

                                                                MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                                1SD

                                                                =

                                                                90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                                =

                                                                72 le ME lt 108

                                                                Tinggi = MH +

                                                                1SD le ME lt MH + 2SD

                                                                =

                                                                90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                                =

                                                                108 le ME lt 126

                                                                Sangat Tinggi = ME ge

                                                                MH + 2SD

                                                                =

                                                                ME ge 90 + 36

                                                                =

                                                                ME ge 126

                                                                Tabel 14

                                                                Pengelompokkan Skala

                                                                Kecemasan (Azwar

                                                                2008)

                                                                Keterangan

                                                                1 ME Mean

                                                                Empirik

                                                                ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                                MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                                MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                                MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                                ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                                2 MH Mean

                                                                Hipotetik

                                                                3 SD Standar

                                                                Deviasi

                                                                Dibawah ini

                                                                merupakan penggolongan

                                                                subjek penelitian yang

                                                                digambarkan pada kurva

                                                                berikut

                                                                Gambar 1

                                                                Kurva Distribusi

                                                                Normal Kecemasan

                                                                dalam menghadapi

                                                                Mata Pelajaran

                                                                Matematika

                                                                Berdasarkan kurva

                                                                distribusi normal diatas

                                                                diketahui bahwa rata-rata

                                                                kecemasan remaja dalam

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                berada pada taraf sedang

                                                                atau rata-rata

                                                                D Pembahasan

                                                                Penelitian ini

                                                                bertujuan untuk menguji

                                                                hipotesis yang berbunyi

                                                                terdapat hubungan yang

                                                                negatif antara kecemasan

                                                                dalam menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                dengan prestasi akademik

                                                                matematika pada remaja

                                                                Berdasarkan hasil

                                                                pengujian hipotesis pada

                                                                penelitian ini hasil

                                                                tersebut menunjukkan

                                                                bahwa hipotesis diterima

                                                                Hal ini berarti bahwa

                                                                terdapat hubungan negatif

                                                                yang signifikan antara

                                                                kecemasan dalam

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                dengan prestasi akademik -2SD

                                                                -1SD

                                                                MH

                                                                +1SD

                                                                +2SD54 72 90 10

                                                                8126

                                                                Sangat Rendah

                                                                Rendah

                                                                Sedang

                                                                Tinggi

                                                                Sangat Tinggi

                                                                7614

                                                                matematika pada remaja

                                                                dimana semakin tinggi

                                                                tingkat kecemasan remaja

                                                                dalam menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                maka semakin rendah

                                                                prestasi akademik

                                                                matematika pada remaja

                                                                Menurut Nawangsari

                                                                (2000) kecemasan adalah

                                                                suatu kondisi yang tidak

                                                                menyenangkan meliputi

                                                                rasa takut rasa tegang

                                                                khawatir bingung tidak

                                                                suka yang sifatnya

                                                                subjektif dan timbul

                                                                karena adanya perasaan

                                                                tidak aman terhadap

                                                                bahaya yang diduga akan

                                                                terjadi Kecemasan bisa

                                                                terjadi dalam berbagai

                                                                macam kondisi ketika

                                                                kecemasan ini terjadi

                                                                pada saat individu sedang

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                maka secara jelas

                                                                individu tersebut akan

                                                                memiliki perasaan tidak

                                                                aman saat menghadapi

                                                                mata pelajaran

                                                                matematika

                                                                Hal ini terlihat dalam

                                                                penelitian ini dimana

                                                                hasil mean empirik skala

                                                                kcemasan dalam

                                                                penelitian ini yaitu 7614

                                                                berada pada posisi rata-

                                                                rata Hasil ini

                                                                menunjukkan bahwa

                                                                terdapat kecemasan yang

                                                                dialami oleh siswa dan

                                                                siswi kelas XI di Sekolah

                                                                Menengah Umum Negeri

                                                                (SMUN) 1 Babelan

                                                                Bekasi saat menghadapi

                                                                mata pelajaran

                                                                matematika

                                                                Kecemasan siswa

                                                                dan siswi dalam

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                dipengaruhi oleh

                                                                beberapa faktor

                                                                Berdasarkan gabungan

                                                                dari pendapat Jersild dari

                                                                Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                                meneliti tentang sifat

                                                                alamiah yang dimiliki

                                                                oleh setiap individu)

                                                                Freud dari Ahli

                                                                Psikoanalisis Calvin S

                                                                Hall dari Ahli Kultural

                                                                dan Mowrer dari Ahli

                                                                Teori Belajar (dalam

                                                                Soeharjono 1988) faktor

                                                                yang mempengaruhi

                                                                remaja menjadi cemas

                                                                yaitu faktor Mikrokosmos

                                                                (keadaan diri individu)

                                                                seperti keadaan biologi

                                                                individu seperti jenis

                                                                kelamin dan dapat pula

                                                                dipengaruhi oleh

                                                                perkembangan individu

                                                                yang dapat dilihat dari

                                                                usia individu dan faktor

                                                                Makrokosmos (keadaan

                                                                lingkungan) seperti

                                                                lingkungan kelas

                                                                Hal ini terlihat dari

                                                                hasil data yang diperoleh

                                                                dalam penelitian ini

                                                                berdasarkan hasil data

                                                                yang didapatkan

                                                                kecemasan dapat

                                                                dipengaruhi oleh jenis

                                                                kelamin usia dan kelas

                                                                Andi (2007) mengatakan

                                                                bahwa dalam belajar

                                                                matematika diperlukan

                                                                rasa ingin tahu perhatian

                                                                dan minat dalam

                                                                mempelajari matematika

                                                                serta sikap ulet dan

                                                                percaya diri dalam

                                                                pemecahan masalah

                                                                Menurut Tapia

                                                                (1996) kecemasan

                                                                terhadap pelajaran

                                                                matematika berhubungan

                                                                dengan jenis kelamin

                                                                dimana faktor yang

                                                                mempengaruhi

                                                                kecemasan adalah rasa

                                                                percaya diri minat

                                                                terhadap pelajaran

                                                                matematika dan motivasi

                                                                Tapia menerangkan lebih

                                                                lanjut bahwa rasa percaya

                                                                diri minat terhadap

                                                                pelajaran matematika dan

                                                                motivasi pada pria lebih

                                                                rendah dibandingkan

                                                                dengan wanita sehingga

                                                                pria lebih cemas dalam

                                                                pelajaran matematika

                                                                Hal ini dijelaskan

                                                                lebih lanjut dari hasil

                                                                penelitian Nawangsari

                                                                (2001) diperoleh data

                                                                bahwa siswa pria lebih

                                                                cemas terhadap

                                                                matematika dibandingkan

                                                                siswa wanita

                                                                Hal di atas juga

                                                                terlihat pada hasil

                                                                penelitian ini di mana

                                                                jenis kelamin subjek pria

                                                                lebih tinggi tingkat

                                                                kecemasannya

                                                                dibandingkan dengan

                                                                subjek wanita ini terlihat

                                                                dari skor mean

                                                                kecemasan 7663 pada

                                                                pria dan 7555 pada

                                                                wanita

                                                                Berdasarkan

                                                                pengamatan yang

                                                                dilakukan oleh Riyanto

                                                                (2009) di mana kelas IPS

                                                                lebih banyak mengalami

                                                                kesulitan dalam

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika jika

                                                                dibandingkan dengan

                                                                kelas IPA karena untuk

                                                                memahami mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                dibutuhkan pemahaman

                                                                yang mendalam dan

                                                                latihan yang berulang kali

                                                                untuk memperoleh hasil

                                                                yang baik sedangkan

                                                                materi yang banyak

                                                                diberikan di kelas IPS

                                                                adalah materi yang

                                                                menggunakan metode

                                                                menghafal Hal ini lah

                                                                yang menyebabkan kelas

                                                                IPS lebih cemas bila

                                                                dibandingkan dengan

                                                                kelas IPA Hal ini sesuai

                                                                dengan hasil penelitian ini

                                                                terhadap

                                                                pengelompokkan kelas di

                                                                mana diperoleh hasil

                                                                mean kecemasan yang

                                                                tertinggi berada pada

                                                                kelas XI IPS dengan skor

                                                                7796 yang berarti bahwa

                                                                dalam menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                siswa kelas XI IPS lebih

                                                                cemas jika dibandingkan

                                                                dengan siswa XI IPA

                                                                Selanjutnya

                                                                berdasarkan

                                                                pengelompokkan usia

                                                                terlihat dari hasil

                                                                penelitian yang dilakukan

                                                                oleh Pearson (dalam

                                                                Soeharjono 1988) pada

                                                                100 orang anak yang

                                                                berusia 5 ndash 18 tahun

                                                                ternyata anak yang

                                                                berusia diatas 12 tahun

                                                                lebih menunjukkan rasa

                                                                cemas akan di caci maki

                                                                atau dibuat malu karena

                                                                tidak dapat melakukan

                                                                sesuatu dengan baik dan

                                                                benar disamping itu

                                                                dipengaruhi pula oleh

                                                                jumlah terkecil dari

                                                                subjek yang menduduki

                                                                suatu kelompok usia atau

                                                                jumlah terkecil dari

                                                                keberadaan subjek yang

                                                                menduduki kelompok

                                                                usia tertentu

                                                                Hasil penelitian

                                                                diatas terlihat pula dalam

                                                                penelitian ini di mana

                                                                diperoleh hasil mean

                                                                kecemasan yang tertinggi

                                                                terletak pada usia 17

                                                                tahun dengan jumlah 6

                                                                subjek diperoleh skor

                                                                mean 8567 kemudian di

                                                                susul oleh usia 15 tahun

                                                                dengan jumlah 14 subjek

                                                                diperoleh skor mean

                                                                8543 dan yang terendah

                                                                terletak pada usia 16

                                                                tahun dengan jumlah 64

                                                                subjek skor mean 8144

                                                                hasil penelitian ini

                                                                menunjukkan bahwa

                                                                kecemasan subjek dalam

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                dapat terlihat dari

                                                                banyaknya jumlah subjek

                                                                Di mana semakin banyak

                                                                subjek yang berada dalam

                                                                suatu populasi maka

                                                                semakin rendah tingkat

                                                                kecemasannya

                                                                Bila kecemasan

                                                                dalam menghadapi

                                                                matematika terjadi dalam

                                                                satu kurun waktu tertentu

                                                                atau satu semester secara

                                                                tidak langsung akan

                                                                mempengaruhi prestasi

                                                                akademik matematika

                                                                siswa dan siswi tersebut

                                                                Hal ini terlihat pada

                                                                data yang dihasilkan

                                                                dalam penelitian ini

                                                                dimana ada korelasi

                                                                negatif antara kecemasan

                                                                dalam menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                dengan prestasi akademik

                                                                matematika pada remaja

                                                                dengan nilai koefisien

                                                                korelasi sebesar r = -

                                                                0221 dengan signifikansi

                                                                sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                yang artinya semakin

                                                                tinggi tingkat kecemasan

                                                                siswa dalam menghadapi

                                                                mata pelajaran

                                                                matematika maka

                                                                semakin rendah prestasi

                                                                akademik matematika

                                                                siswa dan sebaliknya

                                                                semakin rendah tingkat

                                                                kecemasan siswa dalam

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                maka akan semakin tinggi

                                                                prestasi akademik

                                                                matematika yang

                                                                dihasilkan oleh siswa

                                                                Hasil penelitian ini

                                                                ternyata sama dengan

                                                                penelitian yang

                                                                dikemukakan oleh

                                                                Nawangsari (2000) di

                                                                mana ada korelasi negatif

                                                                antara skor kecemasan

                                                                terhadap matematika

                                                                dengan prestasi akademik

                                                                pada siswa SLTP di

                                                                Surabaya Hal ini

                                                                menunjukkan bahwa

                                                                semakin tinggi tingkat

                                                                kecemasan siswa

                                                                terghadap pelajaran

                                                                matematika maka

                                                                semakin rendah prestasi

                                                                akademik yang dihasilkan

                                                                oleh siswa begitu pula

                                                                sebaliknya semakin

                                                                rendah tingkat kecemasan

                                                                siswa terhadap pelajaran

                                                                matematika maka

                                                                semakin tinggi prestasi

                                                                akademik yang dihasilkan

                                                                BAB V

                                                                PENUTUP

                                                                Kesimpulan

                                                                Berdasarkan hasil

                                                                pengumpulan data dan hasil

                                                                analisis data yang telah

                                                                dilakukan maka dapat

                                                                ditarik kesimpulan bahwa

                                                                hipotesis dalam penelitian

                                                                ini diterima hal ini

                                                                menunjukkan bahwa ada

                                                                hubungan yang negatif

                                                                antara kecemasan dalam

                                                                menghadapi mata pelajaran

                                                                matematika dengan prestasi

                                                                akademik matematika pada

                                                                siswa dan siswi kelas XI di

                                                                Sekolah Menengah Umum

                                                                Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                Bekasi

                                                                Berdasarkan data

                                                                tambahan diperoleh hasil

                                                                bahwa faktor-faktor yang

                                                                mempengaruhi kecemasan

                                                                siswa dalam menghadapi

                                                                mata pelajaran matematika

                                                                adalah jenis kelamin usia

                                                                dan kelas Di mana siswa

                                                                pria cenderung lebih cemas

                                                                dalam menghadapi mata

                                                                pealajaran matematika

                                                                dibandingkan dengan siswa

                                                                wanita Selain itu diperoleh

                                                                pula data bahwa usia 17

                                                                tahun jauh lebih cemas

                                                                dibandingkan selanjutnya

                                                                disusul usia 15 tahun dan

                                                                16 tahun hal ini terlihat

                                                                dari jumlah subjek pada

                                                                usia tertentu di mana

                                                                jumlah subjek yang

                                                                menduduki usia 17 tahun

                                                                lebih sedikit atau berjumlah

                                                                6 subjek kemudian di susul

                                                                oleh usia 15 tahun yang

                                                                berjumlah 14 subjek dan

                                                                pada usia 16 tahun

                                                                sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                hanya usia namun kelas pun

                                                                menunjukkan data bahwa

                                                                kelas XI IPS cenderung

                                                                lebih cemas dalam

                                                                menghadapi mata pelajaran

                                                                matematika dibandingkan

                                                                dengan kelas XI IPA

                                                                Saran

                                                                Berdasarkan hasil

                                                                penelitian yang telah

                                                                dilakukan peneliti

                                                                mempunyai beberapa saran

                                                                yang dapat diberikan

                                                                sebagai berikut

                                                                d Berdasarkan hasil

                                                                data yang diperoleh

                                                                terlihat bahwa

                                                                kecemasan siswa dan

                                                                siswi dalam

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                berada pada kategori

                                                                rata-rata atau sedang

                                                                Hal ini menunjukkan

                                                                bahwa rata-rata siswa

                                                                dan siswi di Sekolah

                                                                Menengah Umum

                                                                Negeri (SMUN) 1

                                                                Babelan Bekasi

                                                                mengalami

                                                                kecemasan cemas saat

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                Untuk mengurangi

                                                                kecemasan dalam

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                peneliti menyarankan

                                                                kepada siswa dan

                                                                siswi sebelum

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                diharapkan siswa dan

                                                                siswi dapat lebih giat

                                                                lagi untuk berlatih

                                                                mengerjakan tugas-

                                                                tugas matematika

                                                                soal-soal matematika

                                                                dan memperdalam

                                                                kembali materi yang

                                                                telah diajarkan oleh

                                                                guru matematika Hal

                                                                ini bertujuan untuk

                                                                membantu siswa dan

                                                                siswi agar

                                                                mengurangi

                                                                kecemasan dalam

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                Bila kecemasan itu

                                                                berkurang maka

                                                                secara tidak langsung

                                                                prestasi akademik

                                                                matematika siswa dan

                                                                siswi akan meningkat

                                                                Sehubungan

                                                                penelitian ini peneliti

                                                                menyarankan kepada para

                                                                peneliti selanjutnya agar

                                                                dapat menggunakan

                                                                populasi yang lebih luas

                                                                lagi bukan hanya siswa

                                                                dan siswi dari SMUN

                                                                (Sekolah Menengah

                                                                Umum Negeri) mungkin

                                                                dengan mengambil

                                                                sampel dari siswa yang

                                                                berasal dari SMUS

                                                                (Sekolah Menengah

                                                                Umum Swasta) untuk

                                                                melihat apakah siswa dari

                                                                SMUS (Sekolah

                                                                Menengah Umum

                                                                Swasta) juga mengalami

                                                                kecemasan dalam

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                yang secara langsung

                                                                akan mempengaruhi

                                                                prestasi akademik

                                                                matematikanya Selain itu

                                                                untuk pengembangan

                                                                teori psikologi pendidikan

                                                                diharapkan untuk

                                                                penelitian selanjutnya

                                                                dapat melihat kecemasan-

                                                                kecemasan lain yang

                                                                terjadi di luar mata

                                                                pelajaran matematika di

                                                                mana mata pelajaran

                                                                tersebut sering pula

                                                                dialami oleh siswa dan

                                                                siswi selain kecemasan

                                                                menghadapi mata

                                                                pelajaran matematika

                                                                Misalnya cemas

                                                                menghadapi pelajaran

                                                                kimia bahasa inggris

                                                                ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                • Prestasi Akademik
                                                                • Mata Pelajaran Matematika
                                                                • Remaja
                                                                • Hipotesis
                                                                • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                • CPopulasi dan Sampel
                                                                • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                • FTeknik Analisa Data

                                                                  berusia 15 tahun

                                                                  dengan presentase

                                                                  1666 64 subjek

                                                                  yang berusia 16 tahun

                                                                  dengan presentase

                                                                  7619 dan 6 subjek

                                                                  yang berusia 17 tahun

                                                                  dengan presentase

                                                                  715 Dapat dilihat

                                                                  rinciannya pada tabel

                                                                  berikut ini

                                                                  Tabel 3

                                                                  Distribusi Subjek

                                                                  Berdasarkan Usia

                                                                  No Usia Jumlah Presentase

                                                                  ()

                                                                  1 15

                                                                  tahun

                                                                  14 1666

                                                                  2 16

                                                                  tahun

                                                                  64 7619

                                                                  3 17

                                                                  tahun

                                                                  6 715

                                                                  c Kelas

                                                                  Subjek dalam

                                                                  penelitian ini terdiri

                                                                  dari 30 subjek dari

                                                                  kelas XI IPA dengan

                                                                  presentase 3571

                                                                  dan 54 subjek untuk

                                                                  kelas XI IPS dengan

                                                                  presentase 6429

                                                                  Dapat dilihat

                                                                  rinciannya pada tabel

                                                                  berikut ini

                                                                  Tabel 4

                                                                  Distribusi Subjek

                                                                  Berdasarkan Kelas

                                                                  No Kelas Jumlah Presentase

                                                                  ()

                                                                  1 XI

                                                                  IPA

                                                                  30 3571

                                                                  2 XI

                                                                  IPS

                                                                  54 6429

                                                                  2 Hasil Pengukuran Mean

                                                                  Skala Kecemasan dengan

                                                                  Jenis Kelamin Usia dan

                                                                  Kelas

                                                                  a Hasil Pengukuran

                                                                  Mean Skala

                                                                  Kecemasan dengan

                                                                  Jenis Kelamin

                                                                  Tabel 5

                                                                  Hasil pengukuran

                                                                  Mean Skala

                                                                  Kecemasan dengan

                                                                  Jenis Kelamin

                                                                  No Jenis

                                                                  Kelamin

                                                                  Jumlah

                                                                  Kecemasan

                                                                  1 Pria 46

                                                                  2 Wanita 38

                                                                  Berdasarkan

                                                                  data di atas diketahui

                                                                  bahwa mean

                                                                  kecemasan pada pria

                                                                  lebih tinggi dari pada

                                                                  wanita hal ini

                                                                  ditunjukkan dengan

                                                                  skor7663 untuk pria

                                                                  dan 7555 untuk

                                                                  wanita

                                                                  b Hasil Pengukuran

                                                                  Mean Skala

                                                                  Kecemasan dengan

                                                                  Usia

                                                                  Tabel 6

                                                                  Hasil pengukuran

                                                                  Mean Skala

                                                                  Kecemasan dengan

                                                                  Usia

                                                                  Berdasarkan data

                                                                  di atas diketahui

                                                                  bahwa mean

                                                                  kecemasan yang

                                                                  tertinggi terletak pada

                                                                  usia 17 tahun dengan

                                                                  skor 8567 kemudian

                                                                  di susul oleh usia 15

                                                                  tahun dengan skor

                                                                  8543 dan yang

                                                                  terendah terletak pada

                                                                  usia 16 tahun dengan

                                                                  skor 8144

                                                                  c Hasil Pengukuran

                                                                  Mean Skala

                                                                  Kecemasan dengan

                                                                  Kelas

                                                                  Tabel 7

                                                                  Hasil pengukuran

                                                                  Mean Skala

                                                                  Kecemasan dengan

                                                                  Kelas

                                                                  No Kelas Jumlah Mean

                                                                  Skala

                                                                  No Usia Jumlah Mean

                                                                  Skala

                                                                  Kecemasan

                                                                  1 15

                                                                  tahun

                                                                  14 8543

                                                                  2 16

                                                                  tahun

                                                                  64 8144

                                                                  3 17

                                                                  tahun

                                                                  6 8567

                                                                  Kecemasan

                                                                  1 XI

                                                                  IPA

                                                                  30

                                                                  2 XI

                                                                  IPS

                                                                  54

                                                                  Berdasarkan data

                                                                  di atas diketahui

                                                                  bahwa mean

                                                                  kecemasan yang

                                                                  tertinggi berada pada

                                                                  kelas XI IPS dengan

                                                                  skor 7796 dan yang

                                                                  terendah berada pada

                                                                  kelas XI IPA dengan

                                                                  skor 7287

                                                                  3 Hasil Uji Validitas dan

                                                                  Realibilitas Skala

                                                                  Kecemasan

                                                                  a Uji Validitas

                                                                  Menurut Azwar

                                                                  (2008) validitas item

                                                                  dapat dianggap

                                                                  memuaskan apabila

                                                                  koefisien validitasnya

                                                                  sebesar ge 03

                                                                  Berdasarkan hasil uji

                                                                  coba pada skala

                                                                  kecemasan yang

                                                                  berjumlah 60 item

                                                                  dihasilkan 36 item

                                                                  yang valid Validitas

                                                                  item dalam penelitian

                                                                  ini untuk skala

                                                                  kecemasan bergerak

                                                                  dari 0301 sampai

                                                                  dengan 0538

                                                                  Distribusi item yang

                                                                  valid dapat di lihat

                                                                  dari tabel berikut ini

                                                                  Tabel 8

                                                                  Distribusi item

                                                                  valid Skala

                                                                  Kecemasan

                                                                  No Komponen

                                                                  Nomor Item

                                                                  Favorabel

                                                                  1 Komponen

                                                                  Psikologis

                                                                  1234567

                                                                  8910

                                                                  2 Komponen

                                                                  Fisiologis

                                                                  111213141516

                                                                  17181920

                                                                  3 Komponen

                                                                  Sosial

                                                                  2122232425

                                                                  2627282930

                                                                  Total

                                                                  Keterangan

                                                                  item yang tidak valid

                                                                  b Uji Realibilitas

                                                                  Uji realibilitas

                                                                  dilakukan bertujuan

                                                                  untuk mengetahui

                                                                  konsistensi alat ukur

                                                                  Teknik yang

                                                                  digunakan untuk

                                                                  mendapatkan

                                                                  konsistensi dari alat

                                                                  ukur yaitu teknik

                                                                  Alpha Cronbach

                                                                  Dalam penelitian ini

                                                                  batas koefisien

                                                                  reliabilitas yang

                                                                  digunakan adalah ge

                                                                  07 Hal ini sesuai

                                                                  dengan pendapat dari

                                                                  Azwar (2008)

                                                                  Hasil uji realibiltas

                                                                  untuk skala

                                                                  kecemasan di peroleh

                                                                  nilai realibitas sebesar

                                                                  0824 Hal ini terlihat

                                                                  pada tabel di bawah

                                                                  ini

                                                                  Tabel 9

                                                                  Realibilitas Skala

                                                                  Kecemasan

                                                                  Reliability

                                                                  Statistics

                                                                  4 Hasil Uji Normalitas dan

                                                                  Linearitas Uji Asumsi

                                                                  a Uji Normalitas

                                                                  Untuk melihat

                                                                  sebaran skor dalam uji

                                                                  normalitas dari skala

                                                                  kecemasan dapat

                                                                  dilihat pada uji

                                                                  Kolmogorov-Smirnov

                                                                  Berdasarkan hasil uji

                                                                  normalitas pada skala

                                                                  kecemasan diketahui

                                                                  nilai statistiknya

                                                                  sebesar 091 dengan

                                                                  signifikansi sebesar

                                                                  Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                                                  0084 (p gt 005) Hal

                                                                  ini menunjukkan

                                                                  distribusi skor skala

                                                                  kecemasan pada

                                                                  subjek penelitian

                                                                  adalah normal tetapi

                                                                  prestasi akademik

                                                                  matematika nilai

                                                                  statistiknya 0198

                                                                  dengan signifikansi

                                                                  sebesar 0000 (p lt

                                                                  005) yang berarti

                                                                  tidak normal

                                                                  Distribusi skor skala

                                                                  kecemasan terlihat

                                                                  pada tabel berikut ini

                                                                  Tabel 10

                                                                  Hasil Uji

                                                                  Normalitas Skala

                                                                  Kecemasan

                                                                  T

                                                                  ests of Normality

                                                                  Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                                                  091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                                                  a Lilliefors Significance Correction

                                                                  b Uji Linieritas

                                                                  Tabel 11

                                                                  Hasil Uji Linieritas

                                                                  Skala Kecemasan

                                                                  dan Prestasi

                                                                  Akademik

                                                                  Matematika

                                                                  ANOVAb

                                                                  96932 1 96932 4204 044a

                                                                  1890628 82 230561987560 83

                                                                  RegressionResidualTotal

                                                                  Model1

                                                                  Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                  Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                                                  Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                                                  Berdasarkan hasil

                                                                  uji linieritas diperoleh

                                                                  signifikansi sebesar

                                                                  0044 (p lt 005) Hal

                                                                  ini menunjukkan

                                                                  bahwa hubungan

                                                                  antara skala

                                                                  kecemasan dengan

                                                                  prestasi akademik

                                                                  yaitu linier

                                                                  5 Analisis Data Uji

                                                                  Hipotesis

                                                                  Berdasarkan hasil uji

                                                                  normalitas dan linieritas

                                                                  diketahui bahwa bahwa

                                                                  skala kecemasan normal

                                                                  tetapi prestasi akademik

                                                                  matematika tidak normal

                                                                  sedangkan linieritasnya

                                                                  adalah linier Oleh karena

                                                                  itu untuk analisis korelasi

                                                                  dapat menggunakan

                                                                  analisis statistik

                                                                  parametrik dengan teknik

                                                                  korelasi product moment

                                                                  Pearson

                                                                  Berdasarkan analisis

                                                                  data yang dilakukan

                                                                  dengan menggunakan

                                                                  teknik korelasi Pearson

                                                                  (1-tailed) diketahui nilai

                                                                  koefisien korelasi sebesar

                                                                  r = - 0221 dengan taraf

                                                                  signifikansi sebesar 0022

                                                                  (p lt 005) Hal ini dapat

                                                                  dilihat pada tabel berikut

                                                                  ini

                                                                  Tabel 12

                                                                  Uji Hipotesis

                                                                  Correlations

                                                                  1 -221022

                                                                  84 84-221 1022

                                                                  84 84

                                                                  Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                                  Skala Kecemasan

                                                                  Prestasi AkademikMatematika

                                                                  SkalaKecemasan

                                                                  PrestasiAkademik

                                                                  Matematika

                                                                  Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                                  Hasil tersebut

                                                                  menunjukkan bahwa

                                                                  hipotesis penelitian ini

                                                                  diterima artinya terdapat

                                                                  hubungan negatif yang

                                                                  signifikan antara

                                                                  kecemasan dalam

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  dengan prestasi akademik

                                                                  matematika pada remaja

                                                                  dimana semakin tinggi

                                                                  tingkat kecemasan remaja

                                                                  dalam menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  maka semakin rendah

                                                                  prestasi akademik

                                                                  matematika pada remaja

                                                                  6 Hasil Perhitungan Mean

                                                                  Empirik dan Mean

                                                                  Hipotetik

                                                                  Hasil perhitungan dari

                                                                  perbandingan antara

                                                                  mean empirik dengan

                                                                  mean hipotetik antara

                                                                  kecemasan dalam

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika dan

                                                                  prestasi akademik

                                                                  matematika terlihat

                                                                  bahwa kecemasan siswa

                                                                  dalam menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  berada pada kategori

                                                                  sedang Hal ini dapat

                                                                  dilihat pada tabel berikut

                                                                  ini

                                                                  Tabel 13

                                                                  Hasil Perhitungan

                                                                  Mean Empirik dan

                                                                  Mean Hipotetik Skala

                                                                  Kecemasan

                                                                  Variabel Mean

                                                                  Empirik

                                                                  Mean

                                                                  Hipotetik

                                                                  Standar

                                                                  Deviasi

                                                                  Skala

                                                                  Kecemasan

                                                                  7614 90 18

                                                                  Dibawah ini

                                                                  merupakan deskripsi

                                                                  untuk lebih mengetahui

                                                                  gambaran kecemasan

                                                                  dalam menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  dengan klasifikasi sangat

                                                                  rendah rendah sedang

                                                                  tinggi dan sangat tinggi

                                                                  yang dapat diketahui

                                                                  dengan cara perhitungan

                                                                  sebagai berikut

                                                                  Jumlah aitem yang

                                                                  valid pada skala

                                                                  kecemasan sebanyak 36

                                                                  item dengan

                                                                  menggunakan kategori

                                                                  nilai dari 1 sampai

                                                                  dengan 4 Ini berarti nilai

                                                                  skala terkecil berjumlah 1

                                                                  dan yang terbesar

                                                                  berjumlah 4 Jarak

                                                                  minimum adalah nilai

                                                                  terkecil dikalikan dengan

                                                                  jumlah item yang valid (1

                                                                  x 36 = 36) dan jarak

                                                                  maksimum adalah nilai

                                                                  terbesar dikalikan dengan

                                                                  jumlah item yang valid (4

                                                                  x 36 = 144) Untuk

                                                                  mendapatkan nilai jarak

                                                                  sebaran yaitu dengan cara

                                                                  mengurangi jarak

                                                                  maksimum dengan jarak

                                                                  minimum (144 ndash 36 =

                                                                  108)

                                                                  Standar Deviasi (δ)

                                                                  didapatkan dengan cara

                                                                  membagi nilai jarak

                                                                  sebaran dengan 6 atau

                                                                  nilai jarak sebaran 6 =

                                                                  (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                                  didapat dari kurva

                                                                  distribusi normal yang

                                                                  terbagi atas 6 wilayah 3

                                                                  daerah positif (+) dan 3

                                                                  daerah negatif (-) Setelah

                                                                  mendapatkan nilai standar

                                                                  deviasi (δ) kemudian

                                                                  langsung mencari nilai

                                                                  Mean Hipotetik (micro)

                                                                  dengan cara mengalihkan

                                                                  nilai tengah skala dengan

                                                                  cara mengalikan nilai

                                                                  tengah skala dengan

                                                                  jumlah item yang valid

                                                                  (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                                  didapatkan dari nilai

                                                                  tengah dari kategori nilai

                                                                  minimum (1) sampai

                                                                  dengan kategori nilai

                                                                  maksimum (4)

                                                                  Berikut ini adalah

                                                                  pengelompokkan skala

                                                                  kecemasan yang

                                                                  diperoleh dengan cara

                                                                  menghitung

                                                                  Sangat Rendah =

                                                                  ME lt MH ndash 2SD

                                                                  =

                                                                  ME lt 90 -2 (18)

                                                                  =

                                                                  ME lt 54

                                                                  Rendah =

                                                                  MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                                  1SD

                                                                  =

                                                                  90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                                  =

                                                                  54 le ME lt 72

                                                                  Rata-rata =

                                                                  MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                                  1SD

                                                                  =

                                                                  90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                                  =

                                                                  72 le ME lt 108

                                                                  Tinggi = MH +

                                                                  1SD le ME lt MH + 2SD

                                                                  =

                                                                  90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                                  =

                                                                  108 le ME lt 126

                                                                  Sangat Tinggi = ME ge

                                                                  MH + 2SD

                                                                  =

                                                                  ME ge 90 + 36

                                                                  =

                                                                  ME ge 126

                                                                  Tabel 14

                                                                  Pengelompokkan Skala

                                                                  Kecemasan (Azwar

                                                                  2008)

                                                                  Keterangan

                                                                  1 ME Mean

                                                                  Empirik

                                                                  ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                                  MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                                  MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                                  MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                                  ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                                  2 MH Mean

                                                                  Hipotetik

                                                                  3 SD Standar

                                                                  Deviasi

                                                                  Dibawah ini

                                                                  merupakan penggolongan

                                                                  subjek penelitian yang

                                                                  digambarkan pada kurva

                                                                  berikut

                                                                  Gambar 1

                                                                  Kurva Distribusi

                                                                  Normal Kecemasan

                                                                  dalam menghadapi

                                                                  Mata Pelajaran

                                                                  Matematika

                                                                  Berdasarkan kurva

                                                                  distribusi normal diatas

                                                                  diketahui bahwa rata-rata

                                                                  kecemasan remaja dalam

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  berada pada taraf sedang

                                                                  atau rata-rata

                                                                  D Pembahasan

                                                                  Penelitian ini

                                                                  bertujuan untuk menguji

                                                                  hipotesis yang berbunyi

                                                                  terdapat hubungan yang

                                                                  negatif antara kecemasan

                                                                  dalam menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  dengan prestasi akademik

                                                                  matematika pada remaja

                                                                  Berdasarkan hasil

                                                                  pengujian hipotesis pada

                                                                  penelitian ini hasil

                                                                  tersebut menunjukkan

                                                                  bahwa hipotesis diterima

                                                                  Hal ini berarti bahwa

                                                                  terdapat hubungan negatif

                                                                  yang signifikan antara

                                                                  kecemasan dalam

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  dengan prestasi akademik -2SD

                                                                  -1SD

                                                                  MH

                                                                  +1SD

                                                                  +2SD54 72 90 10

                                                                  8126

                                                                  Sangat Rendah

                                                                  Rendah

                                                                  Sedang

                                                                  Tinggi

                                                                  Sangat Tinggi

                                                                  7614

                                                                  matematika pada remaja

                                                                  dimana semakin tinggi

                                                                  tingkat kecemasan remaja

                                                                  dalam menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  maka semakin rendah

                                                                  prestasi akademik

                                                                  matematika pada remaja

                                                                  Menurut Nawangsari

                                                                  (2000) kecemasan adalah

                                                                  suatu kondisi yang tidak

                                                                  menyenangkan meliputi

                                                                  rasa takut rasa tegang

                                                                  khawatir bingung tidak

                                                                  suka yang sifatnya

                                                                  subjektif dan timbul

                                                                  karena adanya perasaan

                                                                  tidak aman terhadap

                                                                  bahaya yang diduga akan

                                                                  terjadi Kecemasan bisa

                                                                  terjadi dalam berbagai

                                                                  macam kondisi ketika

                                                                  kecemasan ini terjadi

                                                                  pada saat individu sedang

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  maka secara jelas

                                                                  individu tersebut akan

                                                                  memiliki perasaan tidak

                                                                  aman saat menghadapi

                                                                  mata pelajaran

                                                                  matematika

                                                                  Hal ini terlihat dalam

                                                                  penelitian ini dimana

                                                                  hasil mean empirik skala

                                                                  kcemasan dalam

                                                                  penelitian ini yaitu 7614

                                                                  berada pada posisi rata-

                                                                  rata Hasil ini

                                                                  menunjukkan bahwa

                                                                  terdapat kecemasan yang

                                                                  dialami oleh siswa dan

                                                                  siswi kelas XI di Sekolah

                                                                  Menengah Umum Negeri

                                                                  (SMUN) 1 Babelan

                                                                  Bekasi saat menghadapi

                                                                  mata pelajaran

                                                                  matematika

                                                                  Kecemasan siswa

                                                                  dan siswi dalam

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  dipengaruhi oleh

                                                                  beberapa faktor

                                                                  Berdasarkan gabungan

                                                                  dari pendapat Jersild dari

                                                                  Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                                  meneliti tentang sifat

                                                                  alamiah yang dimiliki

                                                                  oleh setiap individu)

                                                                  Freud dari Ahli

                                                                  Psikoanalisis Calvin S

                                                                  Hall dari Ahli Kultural

                                                                  dan Mowrer dari Ahli

                                                                  Teori Belajar (dalam

                                                                  Soeharjono 1988) faktor

                                                                  yang mempengaruhi

                                                                  remaja menjadi cemas

                                                                  yaitu faktor Mikrokosmos

                                                                  (keadaan diri individu)

                                                                  seperti keadaan biologi

                                                                  individu seperti jenis

                                                                  kelamin dan dapat pula

                                                                  dipengaruhi oleh

                                                                  perkembangan individu

                                                                  yang dapat dilihat dari

                                                                  usia individu dan faktor

                                                                  Makrokosmos (keadaan

                                                                  lingkungan) seperti

                                                                  lingkungan kelas

                                                                  Hal ini terlihat dari

                                                                  hasil data yang diperoleh

                                                                  dalam penelitian ini

                                                                  berdasarkan hasil data

                                                                  yang didapatkan

                                                                  kecemasan dapat

                                                                  dipengaruhi oleh jenis

                                                                  kelamin usia dan kelas

                                                                  Andi (2007) mengatakan

                                                                  bahwa dalam belajar

                                                                  matematika diperlukan

                                                                  rasa ingin tahu perhatian

                                                                  dan minat dalam

                                                                  mempelajari matematika

                                                                  serta sikap ulet dan

                                                                  percaya diri dalam

                                                                  pemecahan masalah

                                                                  Menurut Tapia

                                                                  (1996) kecemasan

                                                                  terhadap pelajaran

                                                                  matematika berhubungan

                                                                  dengan jenis kelamin

                                                                  dimana faktor yang

                                                                  mempengaruhi

                                                                  kecemasan adalah rasa

                                                                  percaya diri minat

                                                                  terhadap pelajaran

                                                                  matematika dan motivasi

                                                                  Tapia menerangkan lebih

                                                                  lanjut bahwa rasa percaya

                                                                  diri minat terhadap

                                                                  pelajaran matematika dan

                                                                  motivasi pada pria lebih

                                                                  rendah dibandingkan

                                                                  dengan wanita sehingga

                                                                  pria lebih cemas dalam

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  Hal ini dijelaskan

                                                                  lebih lanjut dari hasil

                                                                  penelitian Nawangsari

                                                                  (2001) diperoleh data

                                                                  bahwa siswa pria lebih

                                                                  cemas terhadap

                                                                  matematika dibandingkan

                                                                  siswa wanita

                                                                  Hal di atas juga

                                                                  terlihat pada hasil

                                                                  penelitian ini di mana

                                                                  jenis kelamin subjek pria

                                                                  lebih tinggi tingkat

                                                                  kecemasannya

                                                                  dibandingkan dengan

                                                                  subjek wanita ini terlihat

                                                                  dari skor mean

                                                                  kecemasan 7663 pada

                                                                  pria dan 7555 pada

                                                                  wanita

                                                                  Berdasarkan

                                                                  pengamatan yang

                                                                  dilakukan oleh Riyanto

                                                                  (2009) di mana kelas IPS

                                                                  lebih banyak mengalami

                                                                  kesulitan dalam

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika jika

                                                                  dibandingkan dengan

                                                                  kelas IPA karena untuk

                                                                  memahami mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  dibutuhkan pemahaman

                                                                  yang mendalam dan

                                                                  latihan yang berulang kali

                                                                  untuk memperoleh hasil

                                                                  yang baik sedangkan

                                                                  materi yang banyak

                                                                  diberikan di kelas IPS

                                                                  adalah materi yang

                                                                  menggunakan metode

                                                                  menghafal Hal ini lah

                                                                  yang menyebabkan kelas

                                                                  IPS lebih cemas bila

                                                                  dibandingkan dengan

                                                                  kelas IPA Hal ini sesuai

                                                                  dengan hasil penelitian ini

                                                                  terhadap

                                                                  pengelompokkan kelas di

                                                                  mana diperoleh hasil

                                                                  mean kecemasan yang

                                                                  tertinggi berada pada

                                                                  kelas XI IPS dengan skor

                                                                  7796 yang berarti bahwa

                                                                  dalam menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  siswa kelas XI IPS lebih

                                                                  cemas jika dibandingkan

                                                                  dengan siswa XI IPA

                                                                  Selanjutnya

                                                                  berdasarkan

                                                                  pengelompokkan usia

                                                                  terlihat dari hasil

                                                                  penelitian yang dilakukan

                                                                  oleh Pearson (dalam

                                                                  Soeharjono 1988) pada

                                                                  100 orang anak yang

                                                                  berusia 5 ndash 18 tahun

                                                                  ternyata anak yang

                                                                  berusia diatas 12 tahun

                                                                  lebih menunjukkan rasa

                                                                  cemas akan di caci maki

                                                                  atau dibuat malu karena

                                                                  tidak dapat melakukan

                                                                  sesuatu dengan baik dan

                                                                  benar disamping itu

                                                                  dipengaruhi pula oleh

                                                                  jumlah terkecil dari

                                                                  subjek yang menduduki

                                                                  suatu kelompok usia atau

                                                                  jumlah terkecil dari

                                                                  keberadaan subjek yang

                                                                  menduduki kelompok

                                                                  usia tertentu

                                                                  Hasil penelitian

                                                                  diatas terlihat pula dalam

                                                                  penelitian ini di mana

                                                                  diperoleh hasil mean

                                                                  kecemasan yang tertinggi

                                                                  terletak pada usia 17

                                                                  tahun dengan jumlah 6

                                                                  subjek diperoleh skor

                                                                  mean 8567 kemudian di

                                                                  susul oleh usia 15 tahun

                                                                  dengan jumlah 14 subjek

                                                                  diperoleh skor mean

                                                                  8543 dan yang terendah

                                                                  terletak pada usia 16

                                                                  tahun dengan jumlah 64

                                                                  subjek skor mean 8144

                                                                  hasil penelitian ini

                                                                  menunjukkan bahwa

                                                                  kecemasan subjek dalam

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  dapat terlihat dari

                                                                  banyaknya jumlah subjek

                                                                  Di mana semakin banyak

                                                                  subjek yang berada dalam

                                                                  suatu populasi maka

                                                                  semakin rendah tingkat

                                                                  kecemasannya

                                                                  Bila kecemasan

                                                                  dalam menghadapi

                                                                  matematika terjadi dalam

                                                                  satu kurun waktu tertentu

                                                                  atau satu semester secara

                                                                  tidak langsung akan

                                                                  mempengaruhi prestasi

                                                                  akademik matematika

                                                                  siswa dan siswi tersebut

                                                                  Hal ini terlihat pada

                                                                  data yang dihasilkan

                                                                  dalam penelitian ini

                                                                  dimana ada korelasi

                                                                  negatif antara kecemasan

                                                                  dalam menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  dengan prestasi akademik

                                                                  matematika pada remaja

                                                                  dengan nilai koefisien

                                                                  korelasi sebesar r = -

                                                                  0221 dengan signifikansi

                                                                  sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                  yang artinya semakin

                                                                  tinggi tingkat kecemasan

                                                                  siswa dalam menghadapi

                                                                  mata pelajaran

                                                                  matematika maka

                                                                  semakin rendah prestasi

                                                                  akademik matematika

                                                                  siswa dan sebaliknya

                                                                  semakin rendah tingkat

                                                                  kecemasan siswa dalam

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  maka akan semakin tinggi

                                                                  prestasi akademik

                                                                  matematika yang

                                                                  dihasilkan oleh siswa

                                                                  Hasil penelitian ini

                                                                  ternyata sama dengan

                                                                  penelitian yang

                                                                  dikemukakan oleh

                                                                  Nawangsari (2000) di

                                                                  mana ada korelasi negatif

                                                                  antara skor kecemasan

                                                                  terhadap matematika

                                                                  dengan prestasi akademik

                                                                  pada siswa SLTP di

                                                                  Surabaya Hal ini

                                                                  menunjukkan bahwa

                                                                  semakin tinggi tingkat

                                                                  kecemasan siswa

                                                                  terghadap pelajaran

                                                                  matematika maka

                                                                  semakin rendah prestasi

                                                                  akademik yang dihasilkan

                                                                  oleh siswa begitu pula

                                                                  sebaliknya semakin

                                                                  rendah tingkat kecemasan

                                                                  siswa terhadap pelajaran

                                                                  matematika maka

                                                                  semakin tinggi prestasi

                                                                  akademik yang dihasilkan

                                                                  BAB V

                                                                  PENUTUP

                                                                  Kesimpulan

                                                                  Berdasarkan hasil

                                                                  pengumpulan data dan hasil

                                                                  analisis data yang telah

                                                                  dilakukan maka dapat

                                                                  ditarik kesimpulan bahwa

                                                                  hipotesis dalam penelitian

                                                                  ini diterima hal ini

                                                                  menunjukkan bahwa ada

                                                                  hubungan yang negatif

                                                                  antara kecemasan dalam

                                                                  menghadapi mata pelajaran

                                                                  matematika dengan prestasi

                                                                  akademik matematika pada

                                                                  siswa dan siswi kelas XI di

                                                                  Sekolah Menengah Umum

                                                                  Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                  Bekasi

                                                                  Berdasarkan data

                                                                  tambahan diperoleh hasil

                                                                  bahwa faktor-faktor yang

                                                                  mempengaruhi kecemasan

                                                                  siswa dalam menghadapi

                                                                  mata pelajaran matematika

                                                                  adalah jenis kelamin usia

                                                                  dan kelas Di mana siswa

                                                                  pria cenderung lebih cemas

                                                                  dalam menghadapi mata

                                                                  pealajaran matematika

                                                                  dibandingkan dengan siswa

                                                                  wanita Selain itu diperoleh

                                                                  pula data bahwa usia 17

                                                                  tahun jauh lebih cemas

                                                                  dibandingkan selanjutnya

                                                                  disusul usia 15 tahun dan

                                                                  16 tahun hal ini terlihat

                                                                  dari jumlah subjek pada

                                                                  usia tertentu di mana

                                                                  jumlah subjek yang

                                                                  menduduki usia 17 tahun

                                                                  lebih sedikit atau berjumlah

                                                                  6 subjek kemudian di susul

                                                                  oleh usia 15 tahun yang

                                                                  berjumlah 14 subjek dan

                                                                  pada usia 16 tahun

                                                                  sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                  hanya usia namun kelas pun

                                                                  menunjukkan data bahwa

                                                                  kelas XI IPS cenderung

                                                                  lebih cemas dalam

                                                                  menghadapi mata pelajaran

                                                                  matematika dibandingkan

                                                                  dengan kelas XI IPA

                                                                  Saran

                                                                  Berdasarkan hasil

                                                                  penelitian yang telah

                                                                  dilakukan peneliti

                                                                  mempunyai beberapa saran

                                                                  yang dapat diberikan

                                                                  sebagai berikut

                                                                  d Berdasarkan hasil

                                                                  data yang diperoleh

                                                                  terlihat bahwa

                                                                  kecemasan siswa dan

                                                                  siswi dalam

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  berada pada kategori

                                                                  rata-rata atau sedang

                                                                  Hal ini menunjukkan

                                                                  bahwa rata-rata siswa

                                                                  dan siswi di Sekolah

                                                                  Menengah Umum

                                                                  Negeri (SMUN) 1

                                                                  Babelan Bekasi

                                                                  mengalami

                                                                  kecemasan cemas saat

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  Untuk mengurangi

                                                                  kecemasan dalam

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  peneliti menyarankan

                                                                  kepada siswa dan

                                                                  siswi sebelum

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  diharapkan siswa dan

                                                                  siswi dapat lebih giat

                                                                  lagi untuk berlatih

                                                                  mengerjakan tugas-

                                                                  tugas matematika

                                                                  soal-soal matematika

                                                                  dan memperdalam

                                                                  kembali materi yang

                                                                  telah diajarkan oleh

                                                                  guru matematika Hal

                                                                  ini bertujuan untuk

                                                                  membantu siswa dan

                                                                  siswi agar

                                                                  mengurangi

                                                                  kecemasan dalam

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  Bila kecemasan itu

                                                                  berkurang maka

                                                                  secara tidak langsung

                                                                  prestasi akademik

                                                                  matematika siswa dan

                                                                  siswi akan meningkat

                                                                  Sehubungan

                                                                  penelitian ini peneliti

                                                                  menyarankan kepada para

                                                                  peneliti selanjutnya agar

                                                                  dapat menggunakan

                                                                  populasi yang lebih luas

                                                                  lagi bukan hanya siswa

                                                                  dan siswi dari SMUN

                                                                  (Sekolah Menengah

                                                                  Umum Negeri) mungkin

                                                                  dengan mengambil

                                                                  sampel dari siswa yang

                                                                  berasal dari SMUS

                                                                  (Sekolah Menengah

                                                                  Umum Swasta) untuk

                                                                  melihat apakah siswa dari

                                                                  SMUS (Sekolah

                                                                  Menengah Umum

                                                                  Swasta) juga mengalami

                                                                  kecemasan dalam

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  yang secara langsung

                                                                  akan mempengaruhi

                                                                  prestasi akademik

                                                                  matematikanya Selain itu

                                                                  untuk pengembangan

                                                                  teori psikologi pendidikan

                                                                  diharapkan untuk

                                                                  penelitian selanjutnya

                                                                  dapat melihat kecemasan-

                                                                  kecemasan lain yang

                                                                  terjadi di luar mata

                                                                  pelajaran matematika di

                                                                  mana mata pelajaran

                                                                  tersebut sering pula

                                                                  dialami oleh siswa dan

                                                                  siswi selain kecemasan

                                                                  menghadapi mata

                                                                  pelajaran matematika

                                                                  Misalnya cemas

                                                                  menghadapi pelajaran

                                                                  kimia bahasa inggris

                                                                  ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                  matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                  Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                  Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                  Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                  Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                  Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                  Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                  Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                  Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                  Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                  Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                  terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                  Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                  Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                  Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                  Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                  Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                  Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                  Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                  Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                  Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                  Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                  Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                  Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                  Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                  • Prestasi Akademik
                                                                  • Mata Pelajaran Matematika
                                                                  • Remaja
                                                                  • Hipotesis
                                                                  • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                  • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                  • CPopulasi dan Sampel
                                                                  • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                  • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                  • FTeknik Analisa Data

                                                                    Kecemasan dengan

                                                                    Jenis Kelamin

                                                                    No Jenis

                                                                    Kelamin

                                                                    Jumlah

                                                                    Kecemasan

                                                                    1 Pria 46

                                                                    2 Wanita 38

                                                                    Berdasarkan

                                                                    data di atas diketahui

                                                                    bahwa mean

                                                                    kecemasan pada pria

                                                                    lebih tinggi dari pada

                                                                    wanita hal ini

                                                                    ditunjukkan dengan

                                                                    skor7663 untuk pria

                                                                    dan 7555 untuk

                                                                    wanita

                                                                    b Hasil Pengukuran

                                                                    Mean Skala

                                                                    Kecemasan dengan

                                                                    Usia

                                                                    Tabel 6

                                                                    Hasil pengukuran

                                                                    Mean Skala

                                                                    Kecemasan dengan

                                                                    Usia

                                                                    Berdasarkan data

                                                                    di atas diketahui

                                                                    bahwa mean

                                                                    kecemasan yang

                                                                    tertinggi terletak pada

                                                                    usia 17 tahun dengan

                                                                    skor 8567 kemudian

                                                                    di susul oleh usia 15

                                                                    tahun dengan skor

                                                                    8543 dan yang

                                                                    terendah terletak pada

                                                                    usia 16 tahun dengan

                                                                    skor 8144

                                                                    c Hasil Pengukuran

                                                                    Mean Skala

                                                                    Kecemasan dengan

                                                                    Kelas

                                                                    Tabel 7

                                                                    Hasil pengukuran

                                                                    Mean Skala

                                                                    Kecemasan dengan

                                                                    Kelas

                                                                    No Kelas Jumlah Mean

                                                                    Skala

                                                                    No Usia Jumlah Mean

                                                                    Skala

                                                                    Kecemasan

                                                                    1 15

                                                                    tahun

                                                                    14 8543

                                                                    2 16

                                                                    tahun

                                                                    64 8144

                                                                    3 17

                                                                    tahun

                                                                    6 8567

                                                                    Kecemasan

                                                                    1 XI

                                                                    IPA

                                                                    30

                                                                    2 XI

                                                                    IPS

                                                                    54

                                                                    Berdasarkan data

                                                                    di atas diketahui

                                                                    bahwa mean

                                                                    kecemasan yang

                                                                    tertinggi berada pada

                                                                    kelas XI IPS dengan

                                                                    skor 7796 dan yang

                                                                    terendah berada pada

                                                                    kelas XI IPA dengan

                                                                    skor 7287

                                                                    3 Hasil Uji Validitas dan

                                                                    Realibilitas Skala

                                                                    Kecemasan

                                                                    a Uji Validitas

                                                                    Menurut Azwar

                                                                    (2008) validitas item

                                                                    dapat dianggap

                                                                    memuaskan apabila

                                                                    koefisien validitasnya

                                                                    sebesar ge 03

                                                                    Berdasarkan hasil uji

                                                                    coba pada skala

                                                                    kecemasan yang

                                                                    berjumlah 60 item

                                                                    dihasilkan 36 item

                                                                    yang valid Validitas

                                                                    item dalam penelitian

                                                                    ini untuk skala

                                                                    kecemasan bergerak

                                                                    dari 0301 sampai

                                                                    dengan 0538

                                                                    Distribusi item yang

                                                                    valid dapat di lihat

                                                                    dari tabel berikut ini

                                                                    Tabel 8

                                                                    Distribusi item

                                                                    valid Skala

                                                                    Kecemasan

                                                                    No Komponen

                                                                    Nomor Item

                                                                    Favorabel

                                                                    1 Komponen

                                                                    Psikologis

                                                                    1234567

                                                                    8910

                                                                    2 Komponen

                                                                    Fisiologis

                                                                    111213141516

                                                                    17181920

                                                                    3 Komponen

                                                                    Sosial

                                                                    2122232425

                                                                    2627282930

                                                                    Total

                                                                    Keterangan

                                                                    item yang tidak valid

                                                                    b Uji Realibilitas

                                                                    Uji realibilitas

                                                                    dilakukan bertujuan

                                                                    untuk mengetahui

                                                                    konsistensi alat ukur

                                                                    Teknik yang

                                                                    digunakan untuk

                                                                    mendapatkan

                                                                    konsistensi dari alat

                                                                    ukur yaitu teknik

                                                                    Alpha Cronbach

                                                                    Dalam penelitian ini

                                                                    batas koefisien

                                                                    reliabilitas yang

                                                                    digunakan adalah ge

                                                                    07 Hal ini sesuai

                                                                    dengan pendapat dari

                                                                    Azwar (2008)

                                                                    Hasil uji realibiltas

                                                                    untuk skala

                                                                    kecemasan di peroleh

                                                                    nilai realibitas sebesar

                                                                    0824 Hal ini terlihat

                                                                    pada tabel di bawah

                                                                    ini

                                                                    Tabel 9

                                                                    Realibilitas Skala

                                                                    Kecemasan

                                                                    Reliability

                                                                    Statistics

                                                                    4 Hasil Uji Normalitas dan

                                                                    Linearitas Uji Asumsi

                                                                    a Uji Normalitas

                                                                    Untuk melihat

                                                                    sebaran skor dalam uji

                                                                    normalitas dari skala

                                                                    kecemasan dapat

                                                                    dilihat pada uji

                                                                    Kolmogorov-Smirnov

                                                                    Berdasarkan hasil uji

                                                                    normalitas pada skala

                                                                    kecemasan diketahui

                                                                    nilai statistiknya

                                                                    sebesar 091 dengan

                                                                    signifikansi sebesar

                                                                    Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                                                    0084 (p gt 005) Hal

                                                                    ini menunjukkan

                                                                    distribusi skor skala

                                                                    kecemasan pada

                                                                    subjek penelitian

                                                                    adalah normal tetapi

                                                                    prestasi akademik

                                                                    matematika nilai

                                                                    statistiknya 0198

                                                                    dengan signifikansi

                                                                    sebesar 0000 (p lt

                                                                    005) yang berarti

                                                                    tidak normal

                                                                    Distribusi skor skala

                                                                    kecemasan terlihat

                                                                    pada tabel berikut ini

                                                                    Tabel 10

                                                                    Hasil Uji

                                                                    Normalitas Skala

                                                                    Kecemasan

                                                                    T

                                                                    ests of Normality

                                                                    Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                                                    091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                                                    a Lilliefors Significance Correction

                                                                    b Uji Linieritas

                                                                    Tabel 11

                                                                    Hasil Uji Linieritas

                                                                    Skala Kecemasan

                                                                    dan Prestasi

                                                                    Akademik

                                                                    Matematika

                                                                    ANOVAb

                                                                    96932 1 96932 4204 044a

                                                                    1890628 82 230561987560 83

                                                                    RegressionResidualTotal

                                                                    Model1

                                                                    Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                    Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                                                    Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                                                    Berdasarkan hasil

                                                                    uji linieritas diperoleh

                                                                    signifikansi sebesar

                                                                    0044 (p lt 005) Hal

                                                                    ini menunjukkan

                                                                    bahwa hubungan

                                                                    antara skala

                                                                    kecemasan dengan

                                                                    prestasi akademik

                                                                    yaitu linier

                                                                    5 Analisis Data Uji

                                                                    Hipotesis

                                                                    Berdasarkan hasil uji

                                                                    normalitas dan linieritas

                                                                    diketahui bahwa bahwa

                                                                    skala kecemasan normal

                                                                    tetapi prestasi akademik

                                                                    matematika tidak normal

                                                                    sedangkan linieritasnya

                                                                    adalah linier Oleh karena

                                                                    itu untuk analisis korelasi

                                                                    dapat menggunakan

                                                                    analisis statistik

                                                                    parametrik dengan teknik

                                                                    korelasi product moment

                                                                    Pearson

                                                                    Berdasarkan analisis

                                                                    data yang dilakukan

                                                                    dengan menggunakan

                                                                    teknik korelasi Pearson

                                                                    (1-tailed) diketahui nilai

                                                                    koefisien korelasi sebesar

                                                                    r = - 0221 dengan taraf

                                                                    signifikansi sebesar 0022

                                                                    (p lt 005) Hal ini dapat

                                                                    dilihat pada tabel berikut

                                                                    ini

                                                                    Tabel 12

                                                                    Uji Hipotesis

                                                                    Correlations

                                                                    1 -221022

                                                                    84 84-221 1022

                                                                    84 84

                                                                    Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                                    Skala Kecemasan

                                                                    Prestasi AkademikMatematika

                                                                    SkalaKecemasan

                                                                    PrestasiAkademik

                                                                    Matematika

                                                                    Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                                    Hasil tersebut

                                                                    menunjukkan bahwa

                                                                    hipotesis penelitian ini

                                                                    diterima artinya terdapat

                                                                    hubungan negatif yang

                                                                    signifikan antara

                                                                    kecemasan dalam

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    dengan prestasi akademik

                                                                    matematika pada remaja

                                                                    dimana semakin tinggi

                                                                    tingkat kecemasan remaja

                                                                    dalam menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    maka semakin rendah

                                                                    prestasi akademik

                                                                    matematika pada remaja

                                                                    6 Hasil Perhitungan Mean

                                                                    Empirik dan Mean

                                                                    Hipotetik

                                                                    Hasil perhitungan dari

                                                                    perbandingan antara

                                                                    mean empirik dengan

                                                                    mean hipotetik antara

                                                                    kecemasan dalam

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika dan

                                                                    prestasi akademik

                                                                    matematika terlihat

                                                                    bahwa kecemasan siswa

                                                                    dalam menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    berada pada kategori

                                                                    sedang Hal ini dapat

                                                                    dilihat pada tabel berikut

                                                                    ini

                                                                    Tabel 13

                                                                    Hasil Perhitungan

                                                                    Mean Empirik dan

                                                                    Mean Hipotetik Skala

                                                                    Kecemasan

                                                                    Variabel Mean

                                                                    Empirik

                                                                    Mean

                                                                    Hipotetik

                                                                    Standar

                                                                    Deviasi

                                                                    Skala

                                                                    Kecemasan

                                                                    7614 90 18

                                                                    Dibawah ini

                                                                    merupakan deskripsi

                                                                    untuk lebih mengetahui

                                                                    gambaran kecemasan

                                                                    dalam menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    dengan klasifikasi sangat

                                                                    rendah rendah sedang

                                                                    tinggi dan sangat tinggi

                                                                    yang dapat diketahui

                                                                    dengan cara perhitungan

                                                                    sebagai berikut

                                                                    Jumlah aitem yang

                                                                    valid pada skala

                                                                    kecemasan sebanyak 36

                                                                    item dengan

                                                                    menggunakan kategori

                                                                    nilai dari 1 sampai

                                                                    dengan 4 Ini berarti nilai

                                                                    skala terkecil berjumlah 1

                                                                    dan yang terbesar

                                                                    berjumlah 4 Jarak

                                                                    minimum adalah nilai

                                                                    terkecil dikalikan dengan

                                                                    jumlah item yang valid (1

                                                                    x 36 = 36) dan jarak

                                                                    maksimum adalah nilai

                                                                    terbesar dikalikan dengan

                                                                    jumlah item yang valid (4

                                                                    x 36 = 144) Untuk

                                                                    mendapatkan nilai jarak

                                                                    sebaran yaitu dengan cara

                                                                    mengurangi jarak

                                                                    maksimum dengan jarak

                                                                    minimum (144 ndash 36 =

                                                                    108)

                                                                    Standar Deviasi (δ)

                                                                    didapatkan dengan cara

                                                                    membagi nilai jarak

                                                                    sebaran dengan 6 atau

                                                                    nilai jarak sebaran 6 =

                                                                    (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                                    didapat dari kurva

                                                                    distribusi normal yang

                                                                    terbagi atas 6 wilayah 3

                                                                    daerah positif (+) dan 3

                                                                    daerah negatif (-) Setelah

                                                                    mendapatkan nilai standar

                                                                    deviasi (δ) kemudian

                                                                    langsung mencari nilai

                                                                    Mean Hipotetik (micro)

                                                                    dengan cara mengalihkan

                                                                    nilai tengah skala dengan

                                                                    cara mengalikan nilai

                                                                    tengah skala dengan

                                                                    jumlah item yang valid

                                                                    (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                                    didapatkan dari nilai

                                                                    tengah dari kategori nilai

                                                                    minimum (1) sampai

                                                                    dengan kategori nilai

                                                                    maksimum (4)

                                                                    Berikut ini adalah

                                                                    pengelompokkan skala

                                                                    kecemasan yang

                                                                    diperoleh dengan cara

                                                                    menghitung

                                                                    Sangat Rendah =

                                                                    ME lt MH ndash 2SD

                                                                    =

                                                                    ME lt 90 -2 (18)

                                                                    =

                                                                    ME lt 54

                                                                    Rendah =

                                                                    MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                                    1SD

                                                                    =

                                                                    90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                                    =

                                                                    54 le ME lt 72

                                                                    Rata-rata =

                                                                    MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                                    1SD

                                                                    =

                                                                    90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                                    =

                                                                    72 le ME lt 108

                                                                    Tinggi = MH +

                                                                    1SD le ME lt MH + 2SD

                                                                    =

                                                                    90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                                    =

                                                                    108 le ME lt 126

                                                                    Sangat Tinggi = ME ge

                                                                    MH + 2SD

                                                                    =

                                                                    ME ge 90 + 36

                                                                    =

                                                                    ME ge 126

                                                                    Tabel 14

                                                                    Pengelompokkan Skala

                                                                    Kecemasan (Azwar

                                                                    2008)

                                                                    Keterangan

                                                                    1 ME Mean

                                                                    Empirik

                                                                    ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                                    MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                                    MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                                    MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                                    ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                                    2 MH Mean

                                                                    Hipotetik

                                                                    3 SD Standar

                                                                    Deviasi

                                                                    Dibawah ini

                                                                    merupakan penggolongan

                                                                    subjek penelitian yang

                                                                    digambarkan pada kurva

                                                                    berikut

                                                                    Gambar 1

                                                                    Kurva Distribusi

                                                                    Normal Kecemasan

                                                                    dalam menghadapi

                                                                    Mata Pelajaran

                                                                    Matematika

                                                                    Berdasarkan kurva

                                                                    distribusi normal diatas

                                                                    diketahui bahwa rata-rata

                                                                    kecemasan remaja dalam

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    berada pada taraf sedang

                                                                    atau rata-rata

                                                                    D Pembahasan

                                                                    Penelitian ini

                                                                    bertujuan untuk menguji

                                                                    hipotesis yang berbunyi

                                                                    terdapat hubungan yang

                                                                    negatif antara kecemasan

                                                                    dalam menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    dengan prestasi akademik

                                                                    matematika pada remaja

                                                                    Berdasarkan hasil

                                                                    pengujian hipotesis pada

                                                                    penelitian ini hasil

                                                                    tersebut menunjukkan

                                                                    bahwa hipotesis diterima

                                                                    Hal ini berarti bahwa

                                                                    terdapat hubungan negatif

                                                                    yang signifikan antara

                                                                    kecemasan dalam

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    dengan prestasi akademik -2SD

                                                                    -1SD

                                                                    MH

                                                                    +1SD

                                                                    +2SD54 72 90 10

                                                                    8126

                                                                    Sangat Rendah

                                                                    Rendah

                                                                    Sedang

                                                                    Tinggi

                                                                    Sangat Tinggi

                                                                    7614

                                                                    matematika pada remaja

                                                                    dimana semakin tinggi

                                                                    tingkat kecemasan remaja

                                                                    dalam menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    maka semakin rendah

                                                                    prestasi akademik

                                                                    matematika pada remaja

                                                                    Menurut Nawangsari

                                                                    (2000) kecemasan adalah

                                                                    suatu kondisi yang tidak

                                                                    menyenangkan meliputi

                                                                    rasa takut rasa tegang

                                                                    khawatir bingung tidak

                                                                    suka yang sifatnya

                                                                    subjektif dan timbul

                                                                    karena adanya perasaan

                                                                    tidak aman terhadap

                                                                    bahaya yang diduga akan

                                                                    terjadi Kecemasan bisa

                                                                    terjadi dalam berbagai

                                                                    macam kondisi ketika

                                                                    kecemasan ini terjadi

                                                                    pada saat individu sedang

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    maka secara jelas

                                                                    individu tersebut akan

                                                                    memiliki perasaan tidak

                                                                    aman saat menghadapi

                                                                    mata pelajaran

                                                                    matematika

                                                                    Hal ini terlihat dalam

                                                                    penelitian ini dimana

                                                                    hasil mean empirik skala

                                                                    kcemasan dalam

                                                                    penelitian ini yaitu 7614

                                                                    berada pada posisi rata-

                                                                    rata Hasil ini

                                                                    menunjukkan bahwa

                                                                    terdapat kecemasan yang

                                                                    dialami oleh siswa dan

                                                                    siswi kelas XI di Sekolah

                                                                    Menengah Umum Negeri

                                                                    (SMUN) 1 Babelan

                                                                    Bekasi saat menghadapi

                                                                    mata pelajaran

                                                                    matematika

                                                                    Kecemasan siswa

                                                                    dan siswi dalam

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    dipengaruhi oleh

                                                                    beberapa faktor

                                                                    Berdasarkan gabungan

                                                                    dari pendapat Jersild dari

                                                                    Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                                    meneliti tentang sifat

                                                                    alamiah yang dimiliki

                                                                    oleh setiap individu)

                                                                    Freud dari Ahli

                                                                    Psikoanalisis Calvin S

                                                                    Hall dari Ahli Kultural

                                                                    dan Mowrer dari Ahli

                                                                    Teori Belajar (dalam

                                                                    Soeharjono 1988) faktor

                                                                    yang mempengaruhi

                                                                    remaja menjadi cemas

                                                                    yaitu faktor Mikrokosmos

                                                                    (keadaan diri individu)

                                                                    seperti keadaan biologi

                                                                    individu seperti jenis

                                                                    kelamin dan dapat pula

                                                                    dipengaruhi oleh

                                                                    perkembangan individu

                                                                    yang dapat dilihat dari

                                                                    usia individu dan faktor

                                                                    Makrokosmos (keadaan

                                                                    lingkungan) seperti

                                                                    lingkungan kelas

                                                                    Hal ini terlihat dari

                                                                    hasil data yang diperoleh

                                                                    dalam penelitian ini

                                                                    berdasarkan hasil data

                                                                    yang didapatkan

                                                                    kecemasan dapat

                                                                    dipengaruhi oleh jenis

                                                                    kelamin usia dan kelas

                                                                    Andi (2007) mengatakan

                                                                    bahwa dalam belajar

                                                                    matematika diperlukan

                                                                    rasa ingin tahu perhatian

                                                                    dan minat dalam

                                                                    mempelajari matematika

                                                                    serta sikap ulet dan

                                                                    percaya diri dalam

                                                                    pemecahan masalah

                                                                    Menurut Tapia

                                                                    (1996) kecemasan

                                                                    terhadap pelajaran

                                                                    matematika berhubungan

                                                                    dengan jenis kelamin

                                                                    dimana faktor yang

                                                                    mempengaruhi

                                                                    kecemasan adalah rasa

                                                                    percaya diri minat

                                                                    terhadap pelajaran

                                                                    matematika dan motivasi

                                                                    Tapia menerangkan lebih

                                                                    lanjut bahwa rasa percaya

                                                                    diri minat terhadap

                                                                    pelajaran matematika dan

                                                                    motivasi pada pria lebih

                                                                    rendah dibandingkan

                                                                    dengan wanita sehingga

                                                                    pria lebih cemas dalam

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    Hal ini dijelaskan

                                                                    lebih lanjut dari hasil

                                                                    penelitian Nawangsari

                                                                    (2001) diperoleh data

                                                                    bahwa siswa pria lebih

                                                                    cemas terhadap

                                                                    matematika dibandingkan

                                                                    siswa wanita

                                                                    Hal di atas juga

                                                                    terlihat pada hasil

                                                                    penelitian ini di mana

                                                                    jenis kelamin subjek pria

                                                                    lebih tinggi tingkat

                                                                    kecemasannya

                                                                    dibandingkan dengan

                                                                    subjek wanita ini terlihat

                                                                    dari skor mean

                                                                    kecemasan 7663 pada

                                                                    pria dan 7555 pada

                                                                    wanita

                                                                    Berdasarkan

                                                                    pengamatan yang

                                                                    dilakukan oleh Riyanto

                                                                    (2009) di mana kelas IPS

                                                                    lebih banyak mengalami

                                                                    kesulitan dalam

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika jika

                                                                    dibandingkan dengan

                                                                    kelas IPA karena untuk

                                                                    memahami mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    dibutuhkan pemahaman

                                                                    yang mendalam dan

                                                                    latihan yang berulang kali

                                                                    untuk memperoleh hasil

                                                                    yang baik sedangkan

                                                                    materi yang banyak

                                                                    diberikan di kelas IPS

                                                                    adalah materi yang

                                                                    menggunakan metode

                                                                    menghafal Hal ini lah

                                                                    yang menyebabkan kelas

                                                                    IPS lebih cemas bila

                                                                    dibandingkan dengan

                                                                    kelas IPA Hal ini sesuai

                                                                    dengan hasil penelitian ini

                                                                    terhadap

                                                                    pengelompokkan kelas di

                                                                    mana diperoleh hasil

                                                                    mean kecemasan yang

                                                                    tertinggi berada pada

                                                                    kelas XI IPS dengan skor

                                                                    7796 yang berarti bahwa

                                                                    dalam menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    siswa kelas XI IPS lebih

                                                                    cemas jika dibandingkan

                                                                    dengan siswa XI IPA

                                                                    Selanjutnya

                                                                    berdasarkan

                                                                    pengelompokkan usia

                                                                    terlihat dari hasil

                                                                    penelitian yang dilakukan

                                                                    oleh Pearson (dalam

                                                                    Soeharjono 1988) pada

                                                                    100 orang anak yang

                                                                    berusia 5 ndash 18 tahun

                                                                    ternyata anak yang

                                                                    berusia diatas 12 tahun

                                                                    lebih menunjukkan rasa

                                                                    cemas akan di caci maki

                                                                    atau dibuat malu karena

                                                                    tidak dapat melakukan

                                                                    sesuatu dengan baik dan

                                                                    benar disamping itu

                                                                    dipengaruhi pula oleh

                                                                    jumlah terkecil dari

                                                                    subjek yang menduduki

                                                                    suatu kelompok usia atau

                                                                    jumlah terkecil dari

                                                                    keberadaan subjek yang

                                                                    menduduki kelompok

                                                                    usia tertentu

                                                                    Hasil penelitian

                                                                    diatas terlihat pula dalam

                                                                    penelitian ini di mana

                                                                    diperoleh hasil mean

                                                                    kecemasan yang tertinggi

                                                                    terletak pada usia 17

                                                                    tahun dengan jumlah 6

                                                                    subjek diperoleh skor

                                                                    mean 8567 kemudian di

                                                                    susul oleh usia 15 tahun

                                                                    dengan jumlah 14 subjek

                                                                    diperoleh skor mean

                                                                    8543 dan yang terendah

                                                                    terletak pada usia 16

                                                                    tahun dengan jumlah 64

                                                                    subjek skor mean 8144

                                                                    hasil penelitian ini

                                                                    menunjukkan bahwa

                                                                    kecemasan subjek dalam

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    dapat terlihat dari

                                                                    banyaknya jumlah subjek

                                                                    Di mana semakin banyak

                                                                    subjek yang berada dalam

                                                                    suatu populasi maka

                                                                    semakin rendah tingkat

                                                                    kecemasannya

                                                                    Bila kecemasan

                                                                    dalam menghadapi

                                                                    matematika terjadi dalam

                                                                    satu kurun waktu tertentu

                                                                    atau satu semester secara

                                                                    tidak langsung akan

                                                                    mempengaruhi prestasi

                                                                    akademik matematika

                                                                    siswa dan siswi tersebut

                                                                    Hal ini terlihat pada

                                                                    data yang dihasilkan

                                                                    dalam penelitian ini

                                                                    dimana ada korelasi

                                                                    negatif antara kecemasan

                                                                    dalam menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    dengan prestasi akademik

                                                                    matematika pada remaja

                                                                    dengan nilai koefisien

                                                                    korelasi sebesar r = -

                                                                    0221 dengan signifikansi

                                                                    sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                    yang artinya semakin

                                                                    tinggi tingkat kecemasan

                                                                    siswa dalam menghadapi

                                                                    mata pelajaran

                                                                    matematika maka

                                                                    semakin rendah prestasi

                                                                    akademik matematika

                                                                    siswa dan sebaliknya

                                                                    semakin rendah tingkat

                                                                    kecemasan siswa dalam

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    maka akan semakin tinggi

                                                                    prestasi akademik

                                                                    matematika yang

                                                                    dihasilkan oleh siswa

                                                                    Hasil penelitian ini

                                                                    ternyata sama dengan

                                                                    penelitian yang

                                                                    dikemukakan oleh

                                                                    Nawangsari (2000) di

                                                                    mana ada korelasi negatif

                                                                    antara skor kecemasan

                                                                    terhadap matematika

                                                                    dengan prestasi akademik

                                                                    pada siswa SLTP di

                                                                    Surabaya Hal ini

                                                                    menunjukkan bahwa

                                                                    semakin tinggi tingkat

                                                                    kecemasan siswa

                                                                    terghadap pelajaran

                                                                    matematika maka

                                                                    semakin rendah prestasi

                                                                    akademik yang dihasilkan

                                                                    oleh siswa begitu pula

                                                                    sebaliknya semakin

                                                                    rendah tingkat kecemasan

                                                                    siswa terhadap pelajaran

                                                                    matematika maka

                                                                    semakin tinggi prestasi

                                                                    akademik yang dihasilkan

                                                                    BAB V

                                                                    PENUTUP

                                                                    Kesimpulan

                                                                    Berdasarkan hasil

                                                                    pengumpulan data dan hasil

                                                                    analisis data yang telah

                                                                    dilakukan maka dapat

                                                                    ditarik kesimpulan bahwa

                                                                    hipotesis dalam penelitian

                                                                    ini diterima hal ini

                                                                    menunjukkan bahwa ada

                                                                    hubungan yang negatif

                                                                    antara kecemasan dalam

                                                                    menghadapi mata pelajaran

                                                                    matematika dengan prestasi

                                                                    akademik matematika pada

                                                                    siswa dan siswi kelas XI di

                                                                    Sekolah Menengah Umum

                                                                    Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                    Bekasi

                                                                    Berdasarkan data

                                                                    tambahan diperoleh hasil

                                                                    bahwa faktor-faktor yang

                                                                    mempengaruhi kecemasan

                                                                    siswa dalam menghadapi

                                                                    mata pelajaran matematika

                                                                    adalah jenis kelamin usia

                                                                    dan kelas Di mana siswa

                                                                    pria cenderung lebih cemas

                                                                    dalam menghadapi mata

                                                                    pealajaran matematika

                                                                    dibandingkan dengan siswa

                                                                    wanita Selain itu diperoleh

                                                                    pula data bahwa usia 17

                                                                    tahun jauh lebih cemas

                                                                    dibandingkan selanjutnya

                                                                    disusul usia 15 tahun dan

                                                                    16 tahun hal ini terlihat

                                                                    dari jumlah subjek pada

                                                                    usia tertentu di mana

                                                                    jumlah subjek yang

                                                                    menduduki usia 17 tahun

                                                                    lebih sedikit atau berjumlah

                                                                    6 subjek kemudian di susul

                                                                    oleh usia 15 tahun yang

                                                                    berjumlah 14 subjek dan

                                                                    pada usia 16 tahun

                                                                    sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                    hanya usia namun kelas pun

                                                                    menunjukkan data bahwa

                                                                    kelas XI IPS cenderung

                                                                    lebih cemas dalam

                                                                    menghadapi mata pelajaran

                                                                    matematika dibandingkan

                                                                    dengan kelas XI IPA

                                                                    Saran

                                                                    Berdasarkan hasil

                                                                    penelitian yang telah

                                                                    dilakukan peneliti

                                                                    mempunyai beberapa saran

                                                                    yang dapat diberikan

                                                                    sebagai berikut

                                                                    d Berdasarkan hasil

                                                                    data yang diperoleh

                                                                    terlihat bahwa

                                                                    kecemasan siswa dan

                                                                    siswi dalam

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    berada pada kategori

                                                                    rata-rata atau sedang

                                                                    Hal ini menunjukkan

                                                                    bahwa rata-rata siswa

                                                                    dan siswi di Sekolah

                                                                    Menengah Umum

                                                                    Negeri (SMUN) 1

                                                                    Babelan Bekasi

                                                                    mengalami

                                                                    kecemasan cemas saat

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    Untuk mengurangi

                                                                    kecemasan dalam

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    peneliti menyarankan

                                                                    kepada siswa dan

                                                                    siswi sebelum

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    diharapkan siswa dan

                                                                    siswi dapat lebih giat

                                                                    lagi untuk berlatih

                                                                    mengerjakan tugas-

                                                                    tugas matematika

                                                                    soal-soal matematika

                                                                    dan memperdalam

                                                                    kembali materi yang

                                                                    telah diajarkan oleh

                                                                    guru matematika Hal

                                                                    ini bertujuan untuk

                                                                    membantu siswa dan

                                                                    siswi agar

                                                                    mengurangi

                                                                    kecemasan dalam

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    Bila kecemasan itu

                                                                    berkurang maka

                                                                    secara tidak langsung

                                                                    prestasi akademik

                                                                    matematika siswa dan

                                                                    siswi akan meningkat

                                                                    Sehubungan

                                                                    penelitian ini peneliti

                                                                    menyarankan kepada para

                                                                    peneliti selanjutnya agar

                                                                    dapat menggunakan

                                                                    populasi yang lebih luas

                                                                    lagi bukan hanya siswa

                                                                    dan siswi dari SMUN

                                                                    (Sekolah Menengah

                                                                    Umum Negeri) mungkin

                                                                    dengan mengambil

                                                                    sampel dari siswa yang

                                                                    berasal dari SMUS

                                                                    (Sekolah Menengah

                                                                    Umum Swasta) untuk

                                                                    melihat apakah siswa dari

                                                                    SMUS (Sekolah

                                                                    Menengah Umum

                                                                    Swasta) juga mengalami

                                                                    kecemasan dalam

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    yang secara langsung

                                                                    akan mempengaruhi

                                                                    prestasi akademik

                                                                    matematikanya Selain itu

                                                                    untuk pengembangan

                                                                    teori psikologi pendidikan

                                                                    diharapkan untuk

                                                                    penelitian selanjutnya

                                                                    dapat melihat kecemasan-

                                                                    kecemasan lain yang

                                                                    terjadi di luar mata

                                                                    pelajaran matematika di

                                                                    mana mata pelajaran

                                                                    tersebut sering pula

                                                                    dialami oleh siswa dan

                                                                    siswi selain kecemasan

                                                                    menghadapi mata

                                                                    pelajaran matematika

                                                                    Misalnya cemas

                                                                    menghadapi pelajaran

                                                                    kimia bahasa inggris

                                                                    ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                    matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                    Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                    Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                    Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                    Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                    Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                    Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                    Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                    Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                    Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                    Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                    terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                    Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                    Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                    Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                    Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                    Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                    Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                    Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                    Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                    Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                    Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                    Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                    Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                    Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                    • Prestasi Akademik
                                                                    • Mata Pelajaran Matematika
                                                                    • Remaja
                                                                    • Hipotesis
                                                                    • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                    • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                    • CPopulasi dan Sampel
                                                                    • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                    • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                    • FTeknik Analisa Data

                                                                      Kecemasan

                                                                      1 XI

                                                                      IPA

                                                                      30

                                                                      2 XI

                                                                      IPS

                                                                      54

                                                                      Berdasarkan data

                                                                      di atas diketahui

                                                                      bahwa mean

                                                                      kecemasan yang

                                                                      tertinggi berada pada

                                                                      kelas XI IPS dengan

                                                                      skor 7796 dan yang

                                                                      terendah berada pada

                                                                      kelas XI IPA dengan

                                                                      skor 7287

                                                                      3 Hasil Uji Validitas dan

                                                                      Realibilitas Skala

                                                                      Kecemasan

                                                                      a Uji Validitas

                                                                      Menurut Azwar

                                                                      (2008) validitas item

                                                                      dapat dianggap

                                                                      memuaskan apabila

                                                                      koefisien validitasnya

                                                                      sebesar ge 03

                                                                      Berdasarkan hasil uji

                                                                      coba pada skala

                                                                      kecemasan yang

                                                                      berjumlah 60 item

                                                                      dihasilkan 36 item

                                                                      yang valid Validitas

                                                                      item dalam penelitian

                                                                      ini untuk skala

                                                                      kecemasan bergerak

                                                                      dari 0301 sampai

                                                                      dengan 0538

                                                                      Distribusi item yang

                                                                      valid dapat di lihat

                                                                      dari tabel berikut ini

                                                                      Tabel 8

                                                                      Distribusi item

                                                                      valid Skala

                                                                      Kecemasan

                                                                      No Komponen

                                                                      Nomor Item

                                                                      Favorabel

                                                                      1 Komponen

                                                                      Psikologis

                                                                      1234567

                                                                      8910

                                                                      2 Komponen

                                                                      Fisiologis

                                                                      111213141516

                                                                      17181920

                                                                      3 Komponen

                                                                      Sosial

                                                                      2122232425

                                                                      2627282930

                                                                      Total

                                                                      Keterangan

                                                                      item yang tidak valid

                                                                      b Uji Realibilitas

                                                                      Uji realibilitas

                                                                      dilakukan bertujuan

                                                                      untuk mengetahui

                                                                      konsistensi alat ukur

                                                                      Teknik yang

                                                                      digunakan untuk

                                                                      mendapatkan

                                                                      konsistensi dari alat

                                                                      ukur yaitu teknik

                                                                      Alpha Cronbach

                                                                      Dalam penelitian ini

                                                                      batas koefisien

                                                                      reliabilitas yang

                                                                      digunakan adalah ge

                                                                      07 Hal ini sesuai

                                                                      dengan pendapat dari

                                                                      Azwar (2008)

                                                                      Hasil uji realibiltas

                                                                      untuk skala

                                                                      kecemasan di peroleh

                                                                      nilai realibitas sebesar

                                                                      0824 Hal ini terlihat

                                                                      pada tabel di bawah

                                                                      ini

                                                                      Tabel 9

                                                                      Realibilitas Skala

                                                                      Kecemasan

                                                                      Reliability

                                                                      Statistics

                                                                      4 Hasil Uji Normalitas dan

                                                                      Linearitas Uji Asumsi

                                                                      a Uji Normalitas

                                                                      Untuk melihat

                                                                      sebaran skor dalam uji

                                                                      normalitas dari skala

                                                                      kecemasan dapat

                                                                      dilihat pada uji

                                                                      Kolmogorov-Smirnov

                                                                      Berdasarkan hasil uji

                                                                      normalitas pada skala

                                                                      kecemasan diketahui

                                                                      nilai statistiknya

                                                                      sebesar 091 dengan

                                                                      signifikansi sebesar

                                                                      Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                                                      0084 (p gt 005) Hal

                                                                      ini menunjukkan

                                                                      distribusi skor skala

                                                                      kecemasan pada

                                                                      subjek penelitian

                                                                      adalah normal tetapi

                                                                      prestasi akademik

                                                                      matematika nilai

                                                                      statistiknya 0198

                                                                      dengan signifikansi

                                                                      sebesar 0000 (p lt

                                                                      005) yang berarti

                                                                      tidak normal

                                                                      Distribusi skor skala

                                                                      kecemasan terlihat

                                                                      pada tabel berikut ini

                                                                      Tabel 10

                                                                      Hasil Uji

                                                                      Normalitas Skala

                                                                      Kecemasan

                                                                      T

                                                                      ests of Normality

                                                                      Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                                                      091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                                                      a Lilliefors Significance Correction

                                                                      b Uji Linieritas

                                                                      Tabel 11

                                                                      Hasil Uji Linieritas

                                                                      Skala Kecemasan

                                                                      dan Prestasi

                                                                      Akademik

                                                                      Matematika

                                                                      ANOVAb

                                                                      96932 1 96932 4204 044a

                                                                      1890628 82 230561987560 83

                                                                      RegressionResidualTotal

                                                                      Model1

                                                                      Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                      Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                                                      Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                                                      Berdasarkan hasil

                                                                      uji linieritas diperoleh

                                                                      signifikansi sebesar

                                                                      0044 (p lt 005) Hal

                                                                      ini menunjukkan

                                                                      bahwa hubungan

                                                                      antara skala

                                                                      kecemasan dengan

                                                                      prestasi akademik

                                                                      yaitu linier

                                                                      5 Analisis Data Uji

                                                                      Hipotesis

                                                                      Berdasarkan hasil uji

                                                                      normalitas dan linieritas

                                                                      diketahui bahwa bahwa

                                                                      skala kecemasan normal

                                                                      tetapi prestasi akademik

                                                                      matematika tidak normal

                                                                      sedangkan linieritasnya

                                                                      adalah linier Oleh karena

                                                                      itu untuk analisis korelasi

                                                                      dapat menggunakan

                                                                      analisis statistik

                                                                      parametrik dengan teknik

                                                                      korelasi product moment

                                                                      Pearson

                                                                      Berdasarkan analisis

                                                                      data yang dilakukan

                                                                      dengan menggunakan

                                                                      teknik korelasi Pearson

                                                                      (1-tailed) diketahui nilai

                                                                      koefisien korelasi sebesar

                                                                      r = - 0221 dengan taraf

                                                                      signifikansi sebesar 0022

                                                                      (p lt 005) Hal ini dapat

                                                                      dilihat pada tabel berikut

                                                                      ini

                                                                      Tabel 12

                                                                      Uji Hipotesis

                                                                      Correlations

                                                                      1 -221022

                                                                      84 84-221 1022

                                                                      84 84

                                                                      Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                                      Skala Kecemasan

                                                                      Prestasi AkademikMatematika

                                                                      SkalaKecemasan

                                                                      PrestasiAkademik

                                                                      Matematika

                                                                      Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                                      Hasil tersebut

                                                                      menunjukkan bahwa

                                                                      hipotesis penelitian ini

                                                                      diterima artinya terdapat

                                                                      hubungan negatif yang

                                                                      signifikan antara

                                                                      kecemasan dalam

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      dengan prestasi akademik

                                                                      matematika pada remaja

                                                                      dimana semakin tinggi

                                                                      tingkat kecemasan remaja

                                                                      dalam menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      maka semakin rendah

                                                                      prestasi akademik

                                                                      matematika pada remaja

                                                                      6 Hasil Perhitungan Mean

                                                                      Empirik dan Mean

                                                                      Hipotetik

                                                                      Hasil perhitungan dari

                                                                      perbandingan antara

                                                                      mean empirik dengan

                                                                      mean hipotetik antara

                                                                      kecemasan dalam

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika dan

                                                                      prestasi akademik

                                                                      matematika terlihat

                                                                      bahwa kecemasan siswa

                                                                      dalam menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      berada pada kategori

                                                                      sedang Hal ini dapat

                                                                      dilihat pada tabel berikut

                                                                      ini

                                                                      Tabel 13

                                                                      Hasil Perhitungan

                                                                      Mean Empirik dan

                                                                      Mean Hipotetik Skala

                                                                      Kecemasan

                                                                      Variabel Mean

                                                                      Empirik

                                                                      Mean

                                                                      Hipotetik

                                                                      Standar

                                                                      Deviasi

                                                                      Skala

                                                                      Kecemasan

                                                                      7614 90 18

                                                                      Dibawah ini

                                                                      merupakan deskripsi

                                                                      untuk lebih mengetahui

                                                                      gambaran kecemasan

                                                                      dalam menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      dengan klasifikasi sangat

                                                                      rendah rendah sedang

                                                                      tinggi dan sangat tinggi

                                                                      yang dapat diketahui

                                                                      dengan cara perhitungan

                                                                      sebagai berikut

                                                                      Jumlah aitem yang

                                                                      valid pada skala

                                                                      kecemasan sebanyak 36

                                                                      item dengan

                                                                      menggunakan kategori

                                                                      nilai dari 1 sampai

                                                                      dengan 4 Ini berarti nilai

                                                                      skala terkecil berjumlah 1

                                                                      dan yang terbesar

                                                                      berjumlah 4 Jarak

                                                                      minimum adalah nilai

                                                                      terkecil dikalikan dengan

                                                                      jumlah item yang valid (1

                                                                      x 36 = 36) dan jarak

                                                                      maksimum adalah nilai

                                                                      terbesar dikalikan dengan

                                                                      jumlah item yang valid (4

                                                                      x 36 = 144) Untuk

                                                                      mendapatkan nilai jarak

                                                                      sebaran yaitu dengan cara

                                                                      mengurangi jarak

                                                                      maksimum dengan jarak

                                                                      minimum (144 ndash 36 =

                                                                      108)

                                                                      Standar Deviasi (δ)

                                                                      didapatkan dengan cara

                                                                      membagi nilai jarak

                                                                      sebaran dengan 6 atau

                                                                      nilai jarak sebaran 6 =

                                                                      (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                                      didapat dari kurva

                                                                      distribusi normal yang

                                                                      terbagi atas 6 wilayah 3

                                                                      daerah positif (+) dan 3

                                                                      daerah negatif (-) Setelah

                                                                      mendapatkan nilai standar

                                                                      deviasi (δ) kemudian

                                                                      langsung mencari nilai

                                                                      Mean Hipotetik (micro)

                                                                      dengan cara mengalihkan

                                                                      nilai tengah skala dengan

                                                                      cara mengalikan nilai

                                                                      tengah skala dengan

                                                                      jumlah item yang valid

                                                                      (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                                      didapatkan dari nilai

                                                                      tengah dari kategori nilai

                                                                      minimum (1) sampai

                                                                      dengan kategori nilai

                                                                      maksimum (4)

                                                                      Berikut ini adalah

                                                                      pengelompokkan skala

                                                                      kecemasan yang

                                                                      diperoleh dengan cara

                                                                      menghitung

                                                                      Sangat Rendah =

                                                                      ME lt MH ndash 2SD

                                                                      =

                                                                      ME lt 90 -2 (18)

                                                                      =

                                                                      ME lt 54

                                                                      Rendah =

                                                                      MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                                      1SD

                                                                      =

                                                                      90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                                      =

                                                                      54 le ME lt 72

                                                                      Rata-rata =

                                                                      MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                                      1SD

                                                                      =

                                                                      90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                                      =

                                                                      72 le ME lt 108

                                                                      Tinggi = MH +

                                                                      1SD le ME lt MH + 2SD

                                                                      =

                                                                      90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                                      =

                                                                      108 le ME lt 126

                                                                      Sangat Tinggi = ME ge

                                                                      MH + 2SD

                                                                      =

                                                                      ME ge 90 + 36

                                                                      =

                                                                      ME ge 126

                                                                      Tabel 14

                                                                      Pengelompokkan Skala

                                                                      Kecemasan (Azwar

                                                                      2008)

                                                                      Keterangan

                                                                      1 ME Mean

                                                                      Empirik

                                                                      ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                                      MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                                      MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                                      MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                                      ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                                      2 MH Mean

                                                                      Hipotetik

                                                                      3 SD Standar

                                                                      Deviasi

                                                                      Dibawah ini

                                                                      merupakan penggolongan

                                                                      subjek penelitian yang

                                                                      digambarkan pada kurva

                                                                      berikut

                                                                      Gambar 1

                                                                      Kurva Distribusi

                                                                      Normal Kecemasan

                                                                      dalam menghadapi

                                                                      Mata Pelajaran

                                                                      Matematika

                                                                      Berdasarkan kurva

                                                                      distribusi normal diatas

                                                                      diketahui bahwa rata-rata

                                                                      kecemasan remaja dalam

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      berada pada taraf sedang

                                                                      atau rata-rata

                                                                      D Pembahasan

                                                                      Penelitian ini

                                                                      bertujuan untuk menguji

                                                                      hipotesis yang berbunyi

                                                                      terdapat hubungan yang

                                                                      negatif antara kecemasan

                                                                      dalam menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      dengan prestasi akademik

                                                                      matematika pada remaja

                                                                      Berdasarkan hasil

                                                                      pengujian hipotesis pada

                                                                      penelitian ini hasil

                                                                      tersebut menunjukkan

                                                                      bahwa hipotesis diterima

                                                                      Hal ini berarti bahwa

                                                                      terdapat hubungan negatif

                                                                      yang signifikan antara

                                                                      kecemasan dalam

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      dengan prestasi akademik -2SD

                                                                      -1SD

                                                                      MH

                                                                      +1SD

                                                                      +2SD54 72 90 10

                                                                      8126

                                                                      Sangat Rendah

                                                                      Rendah

                                                                      Sedang

                                                                      Tinggi

                                                                      Sangat Tinggi

                                                                      7614

                                                                      matematika pada remaja

                                                                      dimana semakin tinggi

                                                                      tingkat kecemasan remaja

                                                                      dalam menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      maka semakin rendah

                                                                      prestasi akademik

                                                                      matematika pada remaja

                                                                      Menurut Nawangsari

                                                                      (2000) kecemasan adalah

                                                                      suatu kondisi yang tidak

                                                                      menyenangkan meliputi

                                                                      rasa takut rasa tegang

                                                                      khawatir bingung tidak

                                                                      suka yang sifatnya

                                                                      subjektif dan timbul

                                                                      karena adanya perasaan

                                                                      tidak aman terhadap

                                                                      bahaya yang diduga akan

                                                                      terjadi Kecemasan bisa

                                                                      terjadi dalam berbagai

                                                                      macam kondisi ketika

                                                                      kecemasan ini terjadi

                                                                      pada saat individu sedang

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      maka secara jelas

                                                                      individu tersebut akan

                                                                      memiliki perasaan tidak

                                                                      aman saat menghadapi

                                                                      mata pelajaran

                                                                      matematika

                                                                      Hal ini terlihat dalam

                                                                      penelitian ini dimana

                                                                      hasil mean empirik skala

                                                                      kcemasan dalam

                                                                      penelitian ini yaitu 7614

                                                                      berada pada posisi rata-

                                                                      rata Hasil ini

                                                                      menunjukkan bahwa

                                                                      terdapat kecemasan yang

                                                                      dialami oleh siswa dan

                                                                      siswi kelas XI di Sekolah

                                                                      Menengah Umum Negeri

                                                                      (SMUN) 1 Babelan

                                                                      Bekasi saat menghadapi

                                                                      mata pelajaran

                                                                      matematika

                                                                      Kecemasan siswa

                                                                      dan siswi dalam

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      dipengaruhi oleh

                                                                      beberapa faktor

                                                                      Berdasarkan gabungan

                                                                      dari pendapat Jersild dari

                                                                      Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                                      meneliti tentang sifat

                                                                      alamiah yang dimiliki

                                                                      oleh setiap individu)

                                                                      Freud dari Ahli

                                                                      Psikoanalisis Calvin S

                                                                      Hall dari Ahli Kultural

                                                                      dan Mowrer dari Ahli

                                                                      Teori Belajar (dalam

                                                                      Soeharjono 1988) faktor

                                                                      yang mempengaruhi

                                                                      remaja menjadi cemas

                                                                      yaitu faktor Mikrokosmos

                                                                      (keadaan diri individu)

                                                                      seperti keadaan biologi

                                                                      individu seperti jenis

                                                                      kelamin dan dapat pula

                                                                      dipengaruhi oleh

                                                                      perkembangan individu

                                                                      yang dapat dilihat dari

                                                                      usia individu dan faktor

                                                                      Makrokosmos (keadaan

                                                                      lingkungan) seperti

                                                                      lingkungan kelas

                                                                      Hal ini terlihat dari

                                                                      hasil data yang diperoleh

                                                                      dalam penelitian ini

                                                                      berdasarkan hasil data

                                                                      yang didapatkan

                                                                      kecemasan dapat

                                                                      dipengaruhi oleh jenis

                                                                      kelamin usia dan kelas

                                                                      Andi (2007) mengatakan

                                                                      bahwa dalam belajar

                                                                      matematika diperlukan

                                                                      rasa ingin tahu perhatian

                                                                      dan minat dalam

                                                                      mempelajari matematika

                                                                      serta sikap ulet dan

                                                                      percaya diri dalam

                                                                      pemecahan masalah

                                                                      Menurut Tapia

                                                                      (1996) kecemasan

                                                                      terhadap pelajaran

                                                                      matematika berhubungan

                                                                      dengan jenis kelamin

                                                                      dimana faktor yang

                                                                      mempengaruhi

                                                                      kecemasan adalah rasa

                                                                      percaya diri minat

                                                                      terhadap pelajaran

                                                                      matematika dan motivasi

                                                                      Tapia menerangkan lebih

                                                                      lanjut bahwa rasa percaya

                                                                      diri minat terhadap

                                                                      pelajaran matematika dan

                                                                      motivasi pada pria lebih

                                                                      rendah dibandingkan

                                                                      dengan wanita sehingga

                                                                      pria lebih cemas dalam

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      Hal ini dijelaskan

                                                                      lebih lanjut dari hasil

                                                                      penelitian Nawangsari

                                                                      (2001) diperoleh data

                                                                      bahwa siswa pria lebih

                                                                      cemas terhadap

                                                                      matematika dibandingkan

                                                                      siswa wanita

                                                                      Hal di atas juga

                                                                      terlihat pada hasil

                                                                      penelitian ini di mana

                                                                      jenis kelamin subjek pria

                                                                      lebih tinggi tingkat

                                                                      kecemasannya

                                                                      dibandingkan dengan

                                                                      subjek wanita ini terlihat

                                                                      dari skor mean

                                                                      kecemasan 7663 pada

                                                                      pria dan 7555 pada

                                                                      wanita

                                                                      Berdasarkan

                                                                      pengamatan yang

                                                                      dilakukan oleh Riyanto

                                                                      (2009) di mana kelas IPS

                                                                      lebih banyak mengalami

                                                                      kesulitan dalam

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika jika

                                                                      dibandingkan dengan

                                                                      kelas IPA karena untuk

                                                                      memahami mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      dibutuhkan pemahaman

                                                                      yang mendalam dan

                                                                      latihan yang berulang kali

                                                                      untuk memperoleh hasil

                                                                      yang baik sedangkan

                                                                      materi yang banyak

                                                                      diberikan di kelas IPS

                                                                      adalah materi yang

                                                                      menggunakan metode

                                                                      menghafal Hal ini lah

                                                                      yang menyebabkan kelas

                                                                      IPS lebih cemas bila

                                                                      dibandingkan dengan

                                                                      kelas IPA Hal ini sesuai

                                                                      dengan hasil penelitian ini

                                                                      terhadap

                                                                      pengelompokkan kelas di

                                                                      mana diperoleh hasil

                                                                      mean kecemasan yang

                                                                      tertinggi berada pada

                                                                      kelas XI IPS dengan skor

                                                                      7796 yang berarti bahwa

                                                                      dalam menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      siswa kelas XI IPS lebih

                                                                      cemas jika dibandingkan

                                                                      dengan siswa XI IPA

                                                                      Selanjutnya

                                                                      berdasarkan

                                                                      pengelompokkan usia

                                                                      terlihat dari hasil

                                                                      penelitian yang dilakukan

                                                                      oleh Pearson (dalam

                                                                      Soeharjono 1988) pada

                                                                      100 orang anak yang

                                                                      berusia 5 ndash 18 tahun

                                                                      ternyata anak yang

                                                                      berusia diatas 12 tahun

                                                                      lebih menunjukkan rasa

                                                                      cemas akan di caci maki

                                                                      atau dibuat malu karena

                                                                      tidak dapat melakukan

                                                                      sesuatu dengan baik dan

                                                                      benar disamping itu

                                                                      dipengaruhi pula oleh

                                                                      jumlah terkecil dari

                                                                      subjek yang menduduki

                                                                      suatu kelompok usia atau

                                                                      jumlah terkecil dari

                                                                      keberadaan subjek yang

                                                                      menduduki kelompok

                                                                      usia tertentu

                                                                      Hasil penelitian

                                                                      diatas terlihat pula dalam

                                                                      penelitian ini di mana

                                                                      diperoleh hasil mean

                                                                      kecemasan yang tertinggi

                                                                      terletak pada usia 17

                                                                      tahun dengan jumlah 6

                                                                      subjek diperoleh skor

                                                                      mean 8567 kemudian di

                                                                      susul oleh usia 15 tahun

                                                                      dengan jumlah 14 subjek

                                                                      diperoleh skor mean

                                                                      8543 dan yang terendah

                                                                      terletak pada usia 16

                                                                      tahun dengan jumlah 64

                                                                      subjek skor mean 8144

                                                                      hasil penelitian ini

                                                                      menunjukkan bahwa

                                                                      kecemasan subjek dalam

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      dapat terlihat dari

                                                                      banyaknya jumlah subjek

                                                                      Di mana semakin banyak

                                                                      subjek yang berada dalam

                                                                      suatu populasi maka

                                                                      semakin rendah tingkat

                                                                      kecemasannya

                                                                      Bila kecemasan

                                                                      dalam menghadapi

                                                                      matematika terjadi dalam

                                                                      satu kurun waktu tertentu

                                                                      atau satu semester secara

                                                                      tidak langsung akan

                                                                      mempengaruhi prestasi

                                                                      akademik matematika

                                                                      siswa dan siswi tersebut

                                                                      Hal ini terlihat pada

                                                                      data yang dihasilkan

                                                                      dalam penelitian ini

                                                                      dimana ada korelasi

                                                                      negatif antara kecemasan

                                                                      dalam menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      dengan prestasi akademik

                                                                      matematika pada remaja

                                                                      dengan nilai koefisien

                                                                      korelasi sebesar r = -

                                                                      0221 dengan signifikansi

                                                                      sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                      yang artinya semakin

                                                                      tinggi tingkat kecemasan

                                                                      siswa dalam menghadapi

                                                                      mata pelajaran

                                                                      matematika maka

                                                                      semakin rendah prestasi

                                                                      akademik matematika

                                                                      siswa dan sebaliknya

                                                                      semakin rendah tingkat

                                                                      kecemasan siswa dalam

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      maka akan semakin tinggi

                                                                      prestasi akademik

                                                                      matematika yang

                                                                      dihasilkan oleh siswa

                                                                      Hasil penelitian ini

                                                                      ternyata sama dengan

                                                                      penelitian yang

                                                                      dikemukakan oleh

                                                                      Nawangsari (2000) di

                                                                      mana ada korelasi negatif

                                                                      antara skor kecemasan

                                                                      terhadap matematika

                                                                      dengan prestasi akademik

                                                                      pada siswa SLTP di

                                                                      Surabaya Hal ini

                                                                      menunjukkan bahwa

                                                                      semakin tinggi tingkat

                                                                      kecemasan siswa

                                                                      terghadap pelajaran

                                                                      matematika maka

                                                                      semakin rendah prestasi

                                                                      akademik yang dihasilkan

                                                                      oleh siswa begitu pula

                                                                      sebaliknya semakin

                                                                      rendah tingkat kecemasan

                                                                      siswa terhadap pelajaran

                                                                      matematika maka

                                                                      semakin tinggi prestasi

                                                                      akademik yang dihasilkan

                                                                      BAB V

                                                                      PENUTUP

                                                                      Kesimpulan

                                                                      Berdasarkan hasil

                                                                      pengumpulan data dan hasil

                                                                      analisis data yang telah

                                                                      dilakukan maka dapat

                                                                      ditarik kesimpulan bahwa

                                                                      hipotesis dalam penelitian

                                                                      ini diterima hal ini

                                                                      menunjukkan bahwa ada

                                                                      hubungan yang negatif

                                                                      antara kecemasan dalam

                                                                      menghadapi mata pelajaran

                                                                      matematika dengan prestasi

                                                                      akademik matematika pada

                                                                      siswa dan siswi kelas XI di

                                                                      Sekolah Menengah Umum

                                                                      Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                      Bekasi

                                                                      Berdasarkan data

                                                                      tambahan diperoleh hasil

                                                                      bahwa faktor-faktor yang

                                                                      mempengaruhi kecemasan

                                                                      siswa dalam menghadapi

                                                                      mata pelajaran matematika

                                                                      adalah jenis kelamin usia

                                                                      dan kelas Di mana siswa

                                                                      pria cenderung lebih cemas

                                                                      dalam menghadapi mata

                                                                      pealajaran matematika

                                                                      dibandingkan dengan siswa

                                                                      wanita Selain itu diperoleh

                                                                      pula data bahwa usia 17

                                                                      tahun jauh lebih cemas

                                                                      dibandingkan selanjutnya

                                                                      disusul usia 15 tahun dan

                                                                      16 tahun hal ini terlihat

                                                                      dari jumlah subjek pada

                                                                      usia tertentu di mana

                                                                      jumlah subjek yang

                                                                      menduduki usia 17 tahun

                                                                      lebih sedikit atau berjumlah

                                                                      6 subjek kemudian di susul

                                                                      oleh usia 15 tahun yang

                                                                      berjumlah 14 subjek dan

                                                                      pada usia 16 tahun

                                                                      sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                      hanya usia namun kelas pun

                                                                      menunjukkan data bahwa

                                                                      kelas XI IPS cenderung

                                                                      lebih cemas dalam

                                                                      menghadapi mata pelajaran

                                                                      matematika dibandingkan

                                                                      dengan kelas XI IPA

                                                                      Saran

                                                                      Berdasarkan hasil

                                                                      penelitian yang telah

                                                                      dilakukan peneliti

                                                                      mempunyai beberapa saran

                                                                      yang dapat diberikan

                                                                      sebagai berikut

                                                                      d Berdasarkan hasil

                                                                      data yang diperoleh

                                                                      terlihat bahwa

                                                                      kecemasan siswa dan

                                                                      siswi dalam

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      berada pada kategori

                                                                      rata-rata atau sedang

                                                                      Hal ini menunjukkan

                                                                      bahwa rata-rata siswa

                                                                      dan siswi di Sekolah

                                                                      Menengah Umum

                                                                      Negeri (SMUN) 1

                                                                      Babelan Bekasi

                                                                      mengalami

                                                                      kecemasan cemas saat

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      Untuk mengurangi

                                                                      kecemasan dalam

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      peneliti menyarankan

                                                                      kepada siswa dan

                                                                      siswi sebelum

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      diharapkan siswa dan

                                                                      siswi dapat lebih giat

                                                                      lagi untuk berlatih

                                                                      mengerjakan tugas-

                                                                      tugas matematika

                                                                      soal-soal matematika

                                                                      dan memperdalam

                                                                      kembali materi yang

                                                                      telah diajarkan oleh

                                                                      guru matematika Hal

                                                                      ini bertujuan untuk

                                                                      membantu siswa dan

                                                                      siswi agar

                                                                      mengurangi

                                                                      kecemasan dalam

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      Bila kecemasan itu

                                                                      berkurang maka

                                                                      secara tidak langsung

                                                                      prestasi akademik

                                                                      matematika siswa dan

                                                                      siswi akan meningkat

                                                                      Sehubungan

                                                                      penelitian ini peneliti

                                                                      menyarankan kepada para

                                                                      peneliti selanjutnya agar

                                                                      dapat menggunakan

                                                                      populasi yang lebih luas

                                                                      lagi bukan hanya siswa

                                                                      dan siswi dari SMUN

                                                                      (Sekolah Menengah

                                                                      Umum Negeri) mungkin

                                                                      dengan mengambil

                                                                      sampel dari siswa yang

                                                                      berasal dari SMUS

                                                                      (Sekolah Menengah

                                                                      Umum Swasta) untuk

                                                                      melihat apakah siswa dari

                                                                      SMUS (Sekolah

                                                                      Menengah Umum

                                                                      Swasta) juga mengalami

                                                                      kecemasan dalam

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      yang secara langsung

                                                                      akan mempengaruhi

                                                                      prestasi akademik

                                                                      matematikanya Selain itu

                                                                      untuk pengembangan

                                                                      teori psikologi pendidikan

                                                                      diharapkan untuk

                                                                      penelitian selanjutnya

                                                                      dapat melihat kecemasan-

                                                                      kecemasan lain yang

                                                                      terjadi di luar mata

                                                                      pelajaran matematika di

                                                                      mana mata pelajaran

                                                                      tersebut sering pula

                                                                      dialami oleh siswa dan

                                                                      siswi selain kecemasan

                                                                      menghadapi mata

                                                                      pelajaran matematika

                                                                      Misalnya cemas

                                                                      menghadapi pelajaran

                                                                      kimia bahasa inggris

                                                                      ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                      matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                      Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                      Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                      Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                      Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                      Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                      Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                      Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                      Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                      Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                      Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                      terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                      Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                      Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                      Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                      Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                      Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                      Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                      Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                      Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                      Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                      Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                      Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                      Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                      Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                      • Prestasi Akademik
                                                                      • Mata Pelajaran Matematika
                                                                      • Remaja
                                                                      • Hipotesis
                                                                      • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                      • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                      • CPopulasi dan Sampel
                                                                      • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                      • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                      • FTeknik Analisa Data

                                                                        3 Komponen

                                                                        Sosial

                                                                        2122232425

                                                                        2627282930

                                                                        Total

                                                                        Keterangan

                                                                        item yang tidak valid

                                                                        b Uji Realibilitas

                                                                        Uji realibilitas

                                                                        dilakukan bertujuan

                                                                        untuk mengetahui

                                                                        konsistensi alat ukur

                                                                        Teknik yang

                                                                        digunakan untuk

                                                                        mendapatkan

                                                                        konsistensi dari alat

                                                                        ukur yaitu teknik

                                                                        Alpha Cronbach

                                                                        Dalam penelitian ini

                                                                        batas koefisien

                                                                        reliabilitas yang

                                                                        digunakan adalah ge

                                                                        07 Hal ini sesuai

                                                                        dengan pendapat dari

                                                                        Azwar (2008)

                                                                        Hasil uji realibiltas

                                                                        untuk skala

                                                                        kecemasan di peroleh

                                                                        nilai realibitas sebesar

                                                                        0824 Hal ini terlihat

                                                                        pada tabel di bawah

                                                                        ini

                                                                        Tabel 9

                                                                        Realibilitas Skala

                                                                        Kecemasan

                                                                        Reliability

                                                                        Statistics

                                                                        4 Hasil Uji Normalitas dan

                                                                        Linearitas Uji Asumsi

                                                                        a Uji Normalitas

                                                                        Untuk melihat

                                                                        sebaran skor dalam uji

                                                                        normalitas dari skala

                                                                        kecemasan dapat

                                                                        dilihat pada uji

                                                                        Kolmogorov-Smirnov

                                                                        Berdasarkan hasil uji

                                                                        normalitas pada skala

                                                                        kecemasan diketahui

                                                                        nilai statistiknya

                                                                        sebesar 091 dengan

                                                                        signifikansi sebesar

                                                                        Cronbachs Alpha N of Items824 60

                                                                        0084 (p gt 005) Hal

                                                                        ini menunjukkan

                                                                        distribusi skor skala

                                                                        kecemasan pada

                                                                        subjek penelitian

                                                                        adalah normal tetapi

                                                                        prestasi akademik

                                                                        matematika nilai

                                                                        statistiknya 0198

                                                                        dengan signifikansi

                                                                        sebesar 0000 (p lt

                                                                        005) yang berarti

                                                                        tidak normal

                                                                        Distribusi skor skala

                                                                        kecemasan terlihat

                                                                        pada tabel berikut ini

                                                                        Tabel 10

                                                                        Hasil Uji

                                                                        Normalitas Skala

                                                                        Kecemasan

                                                                        T

                                                                        ests of Normality

                                                                        Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                                                        091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                                                        a Lilliefors Significance Correction

                                                                        b Uji Linieritas

                                                                        Tabel 11

                                                                        Hasil Uji Linieritas

                                                                        Skala Kecemasan

                                                                        dan Prestasi

                                                                        Akademik

                                                                        Matematika

                                                                        ANOVAb

                                                                        96932 1 96932 4204 044a

                                                                        1890628 82 230561987560 83

                                                                        RegressionResidualTotal

                                                                        Model1

                                                                        Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                        Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                                                        Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                                                        Berdasarkan hasil

                                                                        uji linieritas diperoleh

                                                                        signifikansi sebesar

                                                                        0044 (p lt 005) Hal

                                                                        ini menunjukkan

                                                                        bahwa hubungan

                                                                        antara skala

                                                                        kecemasan dengan

                                                                        prestasi akademik

                                                                        yaitu linier

                                                                        5 Analisis Data Uji

                                                                        Hipotesis

                                                                        Berdasarkan hasil uji

                                                                        normalitas dan linieritas

                                                                        diketahui bahwa bahwa

                                                                        skala kecemasan normal

                                                                        tetapi prestasi akademik

                                                                        matematika tidak normal

                                                                        sedangkan linieritasnya

                                                                        adalah linier Oleh karena

                                                                        itu untuk analisis korelasi

                                                                        dapat menggunakan

                                                                        analisis statistik

                                                                        parametrik dengan teknik

                                                                        korelasi product moment

                                                                        Pearson

                                                                        Berdasarkan analisis

                                                                        data yang dilakukan

                                                                        dengan menggunakan

                                                                        teknik korelasi Pearson

                                                                        (1-tailed) diketahui nilai

                                                                        koefisien korelasi sebesar

                                                                        r = - 0221 dengan taraf

                                                                        signifikansi sebesar 0022

                                                                        (p lt 005) Hal ini dapat

                                                                        dilihat pada tabel berikut

                                                                        ini

                                                                        Tabel 12

                                                                        Uji Hipotesis

                                                                        Correlations

                                                                        1 -221022

                                                                        84 84-221 1022

                                                                        84 84

                                                                        Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                                        Skala Kecemasan

                                                                        Prestasi AkademikMatematika

                                                                        SkalaKecemasan

                                                                        PrestasiAkademik

                                                                        Matematika

                                                                        Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                                        Hasil tersebut

                                                                        menunjukkan bahwa

                                                                        hipotesis penelitian ini

                                                                        diterima artinya terdapat

                                                                        hubungan negatif yang

                                                                        signifikan antara

                                                                        kecemasan dalam

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        dengan prestasi akademik

                                                                        matematika pada remaja

                                                                        dimana semakin tinggi

                                                                        tingkat kecemasan remaja

                                                                        dalam menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        maka semakin rendah

                                                                        prestasi akademik

                                                                        matematika pada remaja

                                                                        6 Hasil Perhitungan Mean

                                                                        Empirik dan Mean

                                                                        Hipotetik

                                                                        Hasil perhitungan dari

                                                                        perbandingan antara

                                                                        mean empirik dengan

                                                                        mean hipotetik antara

                                                                        kecemasan dalam

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika dan

                                                                        prestasi akademik

                                                                        matematika terlihat

                                                                        bahwa kecemasan siswa

                                                                        dalam menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        berada pada kategori

                                                                        sedang Hal ini dapat

                                                                        dilihat pada tabel berikut

                                                                        ini

                                                                        Tabel 13

                                                                        Hasil Perhitungan

                                                                        Mean Empirik dan

                                                                        Mean Hipotetik Skala

                                                                        Kecemasan

                                                                        Variabel Mean

                                                                        Empirik

                                                                        Mean

                                                                        Hipotetik

                                                                        Standar

                                                                        Deviasi

                                                                        Skala

                                                                        Kecemasan

                                                                        7614 90 18

                                                                        Dibawah ini

                                                                        merupakan deskripsi

                                                                        untuk lebih mengetahui

                                                                        gambaran kecemasan

                                                                        dalam menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        dengan klasifikasi sangat

                                                                        rendah rendah sedang

                                                                        tinggi dan sangat tinggi

                                                                        yang dapat diketahui

                                                                        dengan cara perhitungan

                                                                        sebagai berikut

                                                                        Jumlah aitem yang

                                                                        valid pada skala

                                                                        kecemasan sebanyak 36

                                                                        item dengan

                                                                        menggunakan kategori

                                                                        nilai dari 1 sampai

                                                                        dengan 4 Ini berarti nilai

                                                                        skala terkecil berjumlah 1

                                                                        dan yang terbesar

                                                                        berjumlah 4 Jarak

                                                                        minimum adalah nilai

                                                                        terkecil dikalikan dengan

                                                                        jumlah item yang valid (1

                                                                        x 36 = 36) dan jarak

                                                                        maksimum adalah nilai

                                                                        terbesar dikalikan dengan

                                                                        jumlah item yang valid (4

                                                                        x 36 = 144) Untuk

                                                                        mendapatkan nilai jarak

                                                                        sebaran yaitu dengan cara

                                                                        mengurangi jarak

                                                                        maksimum dengan jarak

                                                                        minimum (144 ndash 36 =

                                                                        108)

                                                                        Standar Deviasi (δ)

                                                                        didapatkan dengan cara

                                                                        membagi nilai jarak

                                                                        sebaran dengan 6 atau

                                                                        nilai jarak sebaran 6 =

                                                                        (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                                        didapat dari kurva

                                                                        distribusi normal yang

                                                                        terbagi atas 6 wilayah 3

                                                                        daerah positif (+) dan 3

                                                                        daerah negatif (-) Setelah

                                                                        mendapatkan nilai standar

                                                                        deviasi (δ) kemudian

                                                                        langsung mencari nilai

                                                                        Mean Hipotetik (micro)

                                                                        dengan cara mengalihkan

                                                                        nilai tengah skala dengan

                                                                        cara mengalikan nilai

                                                                        tengah skala dengan

                                                                        jumlah item yang valid

                                                                        (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                                        didapatkan dari nilai

                                                                        tengah dari kategori nilai

                                                                        minimum (1) sampai

                                                                        dengan kategori nilai

                                                                        maksimum (4)

                                                                        Berikut ini adalah

                                                                        pengelompokkan skala

                                                                        kecemasan yang

                                                                        diperoleh dengan cara

                                                                        menghitung

                                                                        Sangat Rendah =

                                                                        ME lt MH ndash 2SD

                                                                        =

                                                                        ME lt 90 -2 (18)

                                                                        =

                                                                        ME lt 54

                                                                        Rendah =

                                                                        MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                                        1SD

                                                                        =

                                                                        90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                                        =

                                                                        54 le ME lt 72

                                                                        Rata-rata =

                                                                        MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                                        1SD

                                                                        =

                                                                        90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                                        =

                                                                        72 le ME lt 108

                                                                        Tinggi = MH +

                                                                        1SD le ME lt MH + 2SD

                                                                        =

                                                                        90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                                        =

                                                                        108 le ME lt 126

                                                                        Sangat Tinggi = ME ge

                                                                        MH + 2SD

                                                                        =

                                                                        ME ge 90 + 36

                                                                        =

                                                                        ME ge 126

                                                                        Tabel 14

                                                                        Pengelompokkan Skala

                                                                        Kecemasan (Azwar

                                                                        2008)

                                                                        Keterangan

                                                                        1 ME Mean

                                                                        Empirik

                                                                        ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                                        MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                                        MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                                        MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                                        ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                                        2 MH Mean

                                                                        Hipotetik

                                                                        3 SD Standar

                                                                        Deviasi

                                                                        Dibawah ini

                                                                        merupakan penggolongan

                                                                        subjek penelitian yang

                                                                        digambarkan pada kurva

                                                                        berikut

                                                                        Gambar 1

                                                                        Kurva Distribusi

                                                                        Normal Kecemasan

                                                                        dalam menghadapi

                                                                        Mata Pelajaran

                                                                        Matematika

                                                                        Berdasarkan kurva

                                                                        distribusi normal diatas

                                                                        diketahui bahwa rata-rata

                                                                        kecemasan remaja dalam

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        berada pada taraf sedang

                                                                        atau rata-rata

                                                                        D Pembahasan

                                                                        Penelitian ini

                                                                        bertujuan untuk menguji

                                                                        hipotesis yang berbunyi

                                                                        terdapat hubungan yang

                                                                        negatif antara kecemasan

                                                                        dalam menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        dengan prestasi akademik

                                                                        matematika pada remaja

                                                                        Berdasarkan hasil

                                                                        pengujian hipotesis pada

                                                                        penelitian ini hasil

                                                                        tersebut menunjukkan

                                                                        bahwa hipotesis diterima

                                                                        Hal ini berarti bahwa

                                                                        terdapat hubungan negatif

                                                                        yang signifikan antara

                                                                        kecemasan dalam

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        dengan prestasi akademik -2SD

                                                                        -1SD

                                                                        MH

                                                                        +1SD

                                                                        +2SD54 72 90 10

                                                                        8126

                                                                        Sangat Rendah

                                                                        Rendah

                                                                        Sedang

                                                                        Tinggi

                                                                        Sangat Tinggi

                                                                        7614

                                                                        matematika pada remaja

                                                                        dimana semakin tinggi

                                                                        tingkat kecemasan remaja

                                                                        dalam menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        maka semakin rendah

                                                                        prestasi akademik

                                                                        matematika pada remaja

                                                                        Menurut Nawangsari

                                                                        (2000) kecemasan adalah

                                                                        suatu kondisi yang tidak

                                                                        menyenangkan meliputi

                                                                        rasa takut rasa tegang

                                                                        khawatir bingung tidak

                                                                        suka yang sifatnya

                                                                        subjektif dan timbul

                                                                        karena adanya perasaan

                                                                        tidak aman terhadap

                                                                        bahaya yang diduga akan

                                                                        terjadi Kecemasan bisa

                                                                        terjadi dalam berbagai

                                                                        macam kondisi ketika

                                                                        kecemasan ini terjadi

                                                                        pada saat individu sedang

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        maka secara jelas

                                                                        individu tersebut akan

                                                                        memiliki perasaan tidak

                                                                        aman saat menghadapi

                                                                        mata pelajaran

                                                                        matematika

                                                                        Hal ini terlihat dalam

                                                                        penelitian ini dimana

                                                                        hasil mean empirik skala

                                                                        kcemasan dalam

                                                                        penelitian ini yaitu 7614

                                                                        berada pada posisi rata-

                                                                        rata Hasil ini

                                                                        menunjukkan bahwa

                                                                        terdapat kecemasan yang

                                                                        dialami oleh siswa dan

                                                                        siswi kelas XI di Sekolah

                                                                        Menengah Umum Negeri

                                                                        (SMUN) 1 Babelan

                                                                        Bekasi saat menghadapi

                                                                        mata pelajaran

                                                                        matematika

                                                                        Kecemasan siswa

                                                                        dan siswi dalam

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        dipengaruhi oleh

                                                                        beberapa faktor

                                                                        Berdasarkan gabungan

                                                                        dari pendapat Jersild dari

                                                                        Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                                        meneliti tentang sifat

                                                                        alamiah yang dimiliki

                                                                        oleh setiap individu)

                                                                        Freud dari Ahli

                                                                        Psikoanalisis Calvin S

                                                                        Hall dari Ahli Kultural

                                                                        dan Mowrer dari Ahli

                                                                        Teori Belajar (dalam

                                                                        Soeharjono 1988) faktor

                                                                        yang mempengaruhi

                                                                        remaja menjadi cemas

                                                                        yaitu faktor Mikrokosmos

                                                                        (keadaan diri individu)

                                                                        seperti keadaan biologi

                                                                        individu seperti jenis

                                                                        kelamin dan dapat pula

                                                                        dipengaruhi oleh

                                                                        perkembangan individu

                                                                        yang dapat dilihat dari

                                                                        usia individu dan faktor

                                                                        Makrokosmos (keadaan

                                                                        lingkungan) seperti

                                                                        lingkungan kelas

                                                                        Hal ini terlihat dari

                                                                        hasil data yang diperoleh

                                                                        dalam penelitian ini

                                                                        berdasarkan hasil data

                                                                        yang didapatkan

                                                                        kecemasan dapat

                                                                        dipengaruhi oleh jenis

                                                                        kelamin usia dan kelas

                                                                        Andi (2007) mengatakan

                                                                        bahwa dalam belajar

                                                                        matematika diperlukan

                                                                        rasa ingin tahu perhatian

                                                                        dan minat dalam

                                                                        mempelajari matematika

                                                                        serta sikap ulet dan

                                                                        percaya diri dalam

                                                                        pemecahan masalah

                                                                        Menurut Tapia

                                                                        (1996) kecemasan

                                                                        terhadap pelajaran

                                                                        matematika berhubungan

                                                                        dengan jenis kelamin

                                                                        dimana faktor yang

                                                                        mempengaruhi

                                                                        kecemasan adalah rasa

                                                                        percaya diri minat

                                                                        terhadap pelajaran

                                                                        matematika dan motivasi

                                                                        Tapia menerangkan lebih

                                                                        lanjut bahwa rasa percaya

                                                                        diri minat terhadap

                                                                        pelajaran matematika dan

                                                                        motivasi pada pria lebih

                                                                        rendah dibandingkan

                                                                        dengan wanita sehingga

                                                                        pria lebih cemas dalam

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        Hal ini dijelaskan

                                                                        lebih lanjut dari hasil

                                                                        penelitian Nawangsari

                                                                        (2001) diperoleh data

                                                                        bahwa siswa pria lebih

                                                                        cemas terhadap

                                                                        matematika dibandingkan

                                                                        siswa wanita

                                                                        Hal di atas juga

                                                                        terlihat pada hasil

                                                                        penelitian ini di mana

                                                                        jenis kelamin subjek pria

                                                                        lebih tinggi tingkat

                                                                        kecemasannya

                                                                        dibandingkan dengan

                                                                        subjek wanita ini terlihat

                                                                        dari skor mean

                                                                        kecemasan 7663 pada

                                                                        pria dan 7555 pada

                                                                        wanita

                                                                        Berdasarkan

                                                                        pengamatan yang

                                                                        dilakukan oleh Riyanto

                                                                        (2009) di mana kelas IPS

                                                                        lebih banyak mengalami

                                                                        kesulitan dalam

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika jika

                                                                        dibandingkan dengan

                                                                        kelas IPA karena untuk

                                                                        memahami mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        dibutuhkan pemahaman

                                                                        yang mendalam dan

                                                                        latihan yang berulang kali

                                                                        untuk memperoleh hasil

                                                                        yang baik sedangkan

                                                                        materi yang banyak

                                                                        diberikan di kelas IPS

                                                                        adalah materi yang

                                                                        menggunakan metode

                                                                        menghafal Hal ini lah

                                                                        yang menyebabkan kelas

                                                                        IPS lebih cemas bila

                                                                        dibandingkan dengan

                                                                        kelas IPA Hal ini sesuai

                                                                        dengan hasil penelitian ini

                                                                        terhadap

                                                                        pengelompokkan kelas di

                                                                        mana diperoleh hasil

                                                                        mean kecemasan yang

                                                                        tertinggi berada pada

                                                                        kelas XI IPS dengan skor

                                                                        7796 yang berarti bahwa

                                                                        dalam menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        siswa kelas XI IPS lebih

                                                                        cemas jika dibandingkan

                                                                        dengan siswa XI IPA

                                                                        Selanjutnya

                                                                        berdasarkan

                                                                        pengelompokkan usia

                                                                        terlihat dari hasil

                                                                        penelitian yang dilakukan

                                                                        oleh Pearson (dalam

                                                                        Soeharjono 1988) pada

                                                                        100 orang anak yang

                                                                        berusia 5 ndash 18 tahun

                                                                        ternyata anak yang

                                                                        berusia diatas 12 tahun

                                                                        lebih menunjukkan rasa

                                                                        cemas akan di caci maki

                                                                        atau dibuat malu karena

                                                                        tidak dapat melakukan

                                                                        sesuatu dengan baik dan

                                                                        benar disamping itu

                                                                        dipengaruhi pula oleh

                                                                        jumlah terkecil dari

                                                                        subjek yang menduduki

                                                                        suatu kelompok usia atau

                                                                        jumlah terkecil dari

                                                                        keberadaan subjek yang

                                                                        menduduki kelompok

                                                                        usia tertentu

                                                                        Hasil penelitian

                                                                        diatas terlihat pula dalam

                                                                        penelitian ini di mana

                                                                        diperoleh hasil mean

                                                                        kecemasan yang tertinggi

                                                                        terletak pada usia 17

                                                                        tahun dengan jumlah 6

                                                                        subjek diperoleh skor

                                                                        mean 8567 kemudian di

                                                                        susul oleh usia 15 tahun

                                                                        dengan jumlah 14 subjek

                                                                        diperoleh skor mean

                                                                        8543 dan yang terendah

                                                                        terletak pada usia 16

                                                                        tahun dengan jumlah 64

                                                                        subjek skor mean 8144

                                                                        hasil penelitian ini

                                                                        menunjukkan bahwa

                                                                        kecemasan subjek dalam

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        dapat terlihat dari

                                                                        banyaknya jumlah subjek

                                                                        Di mana semakin banyak

                                                                        subjek yang berada dalam

                                                                        suatu populasi maka

                                                                        semakin rendah tingkat

                                                                        kecemasannya

                                                                        Bila kecemasan

                                                                        dalam menghadapi

                                                                        matematika terjadi dalam

                                                                        satu kurun waktu tertentu

                                                                        atau satu semester secara

                                                                        tidak langsung akan

                                                                        mempengaruhi prestasi

                                                                        akademik matematika

                                                                        siswa dan siswi tersebut

                                                                        Hal ini terlihat pada

                                                                        data yang dihasilkan

                                                                        dalam penelitian ini

                                                                        dimana ada korelasi

                                                                        negatif antara kecemasan

                                                                        dalam menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        dengan prestasi akademik

                                                                        matematika pada remaja

                                                                        dengan nilai koefisien

                                                                        korelasi sebesar r = -

                                                                        0221 dengan signifikansi

                                                                        sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                        yang artinya semakin

                                                                        tinggi tingkat kecemasan

                                                                        siswa dalam menghadapi

                                                                        mata pelajaran

                                                                        matematika maka

                                                                        semakin rendah prestasi

                                                                        akademik matematika

                                                                        siswa dan sebaliknya

                                                                        semakin rendah tingkat

                                                                        kecemasan siswa dalam

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        maka akan semakin tinggi

                                                                        prestasi akademik

                                                                        matematika yang

                                                                        dihasilkan oleh siswa

                                                                        Hasil penelitian ini

                                                                        ternyata sama dengan

                                                                        penelitian yang

                                                                        dikemukakan oleh

                                                                        Nawangsari (2000) di

                                                                        mana ada korelasi negatif

                                                                        antara skor kecemasan

                                                                        terhadap matematika

                                                                        dengan prestasi akademik

                                                                        pada siswa SLTP di

                                                                        Surabaya Hal ini

                                                                        menunjukkan bahwa

                                                                        semakin tinggi tingkat

                                                                        kecemasan siswa

                                                                        terghadap pelajaran

                                                                        matematika maka

                                                                        semakin rendah prestasi

                                                                        akademik yang dihasilkan

                                                                        oleh siswa begitu pula

                                                                        sebaliknya semakin

                                                                        rendah tingkat kecemasan

                                                                        siswa terhadap pelajaran

                                                                        matematika maka

                                                                        semakin tinggi prestasi

                                                                        akademik yang dihasilkan

                                                                        BAB V

                                                                        PENUTUP

                                                                        Kesimpulan

                                                                        Berdasarkan hasil

                                                                        pengumpulan data dan hasil

                                                                        analisis data yang telah

                                                                        dilakukan maka dapat

                                                                        ditarik kesimpulan bahwa

                                                                        hipotesis dalam penelitian

                                                                        ini diterima hal ini

                                                                        menunjukkan bahwa ada

                                                                        hubungan yang negatif

                                                                        antara kecemasan dalam

                                                                        menghadapi mata pelajaran

                                                                        matematika dengan prestasi

                                                                        akademik matematika pada

                                                                        siswa dan siswi kelas XI di

                                                                        Sekolah Menengah Umum

                                                                        Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                        Bekasi

                                                                        Berdasarkan data

                                                                        tambahan diperoleh hasil

                                                                        bahwa faktor-faktor yang

                                                                        mempengaruhi kecemasan

                                                                        siswa dalam menghadapi

                                                                        mata pelajaran matematika

                                                                        adalah jenis kelamin usia

                                                                        dan kelas Di mana siswa

                                                                        pria cenderung lebih cemas

                                                                        dalam menghadapi mata

                                                                        pealajaran matematika

                                                                        dibandingkan dengan siswa

                                                                        wanita Selain itu diperoleh

                                                                        pula data bahwa usia 17

                                                                        tahun jauh lebih cemas

                                                                        dibandingkan selanjutnya

                                                                        disusul usia 15 tahun dan

                                                                        16 tahun hal ini terlihat

                                                                        dari jumlah subjek pada

                                                                        usia tertentu di mana

                                                                        jumlah subjek yang

                                                                        menduduki usia 17 tahun

                                                                        lebih sedikit atau berjumlah

                                                                        6 subjek kemudian di susul

                                                                        oleh usia 15 tahun yang

                                                                        berjumlah 14 subjek dan

                                                                        pada usia 16 tahun

                                                                        sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                        hanya usia namun kelas pun

                                                                        menunjukkan data bahwa

                                                                        kelas XI IPS cenderung

                                                                        lebih cemas dalam

                                                                        menghadapi mata pelajaran

                                                                        matematika dibandingkan

                                                                        dengan kelas XI IPA

                                                                        Saran

                                                                        Berdasarkan hasil

                                                                        penelitian yang telah

                                                                        dilakukan peneliti

                                                                        mempunyai beberapa saran

                                                                        yang dapat diberikan

                                                                        sebagai berikut

                                                                        d Berdasarkan hasil

                                                                        data yang diperoleh

                                                                        terlihat bahwa

                                                                        kecemasan siswa dan

                                                                        siswi dalam

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        berada pada kategori

                                                                        rata-rata atau sedang

                                                                        Hal ini menunjukkan

                                                                        bahwa rata-rata siswa

                                                                        dan siswi di Sekolah

                                                                        Menengah Umum

                                                                        Negeri (SMUN) 1

                                                                        Babelan Bekasi

                                                                        mengalami

                                                                        kecemasan cemas saat

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        Untuk mengurangi

                                                                        kecemasan dalam

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        peneliti menyarankan

                                                                        kepada siswa dan

                                                                        siswi sebelum

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        diharapkan siswa dan

                                                                        siswi dapat lebih giat

                                                                        lagi untuk berlatih

                                                                        mengerjakan tugas-

                                                                        tugas matematika

                                                                        soal-soal matematika

                                                                        dan memperdalam

                                                                        kembali materi yang

                                                                        telah diajarkan oleh

                                                                        guru matematika Hal

                                                                        ini bertujuan untuk

                                                                        membantu siswa dan

                                                                        siswi agar

                                                                        mengurangi

                                                                        kecemasan dalam

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        Bila kecemasan itu

                                                                        berkurang maka

                                                                        secara tidak langsung

                                                                        prestasi akademik

                                                                        matematika siswa dan

                                                                        siswi akan meningkat

                                                                        Sehubungan

                                                                        penelitian ini peneliti

                                                                        menyarankan kepada para

                                                                        peneliti selanjutnya agar

                                                                        dapat menggunakan

                                                                        populasi yang lebih luas

                                                                        lagi bukan hanya siswa

                                                                        dan siswi dari SMUN

                                                                        (Sekolah Menengah

                                                                        Umum Negeri) mungkin

                                                                        dengan mengambil

                                                                        sampel dari siswa yang

                                                                        berasal dari SMUS

                                                                        (Sekolah Menengah

                                                                        Umum Swasta) untuk

                                                                        melihat apakah siswa dari

                                                                        SMUS (Sekolah

                                                                        Menengah Umum

                                                                        Swasta) juga mengalami

                                                                        kecemasan dalam

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        yang secara langsung

                                                                        akan mempengaruhi

                                                                        prestasi akademik

                                                                        matematikanya Selain itu

                                                                        untuk pengembangan

                                                                        teori psikologi pendidikan

                                                                        diharapkan untuk

                                                                        penelitian selanjutnya

                                                                        dapat melihat kecemasan-

                                                                        kecemasan lain yang

                                                                        terjadi di luar mata

                                                                        pelajaran matematika di

                                                                        mana mata pelajaran

                                                                        tersebut sering pula

                                                                        dialami oleh siswa dan

                                                                        siswi selain kecemasan

                                                                        menghadapi mata

                                                                        pelajaran matematika

                                                                        Misalnya cemas

                                                                        menghadapi pelajaran

                                                                        kimia bahasa inggris

                                                                        ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                        matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                        Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                        Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                        Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                        Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                        Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                        Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                        Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                        Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                        Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                        Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                        terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                        Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                        Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                        Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                        Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                        Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                        Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                        Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                        Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                        Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                        Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                        Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                        Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                        Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                        • Prestasi Akademik
                                                                        • Mata Pelajaran Matematika
                                                                        • Remaja
                                                                        • Hipotesis
                                                                        • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                        • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                        • CPopulasi dan Sampel
                                                                        • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                        • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                        • FTeknik Analisa Data

                                                                          0084 (p gt 005) Hal

                                                                          ini menunjukkan

                                                                          distribusi skor skala

                                                                          kecemasan pada

                                                                          subjek penelitian

                                                                          adalah normal tetapi

                                                                          prestasi akademik

                                                                          matematika nilai

                                                                          statistiknya 0198

                                                                          dengan signifikansi

                                                                          sebesar 0000 (p lt

                                                                          005) yang berarti

                                                                          tidak normal

                                                                          Distribusi skor skala

                                                                          kecemasan terlihat

                                                                          pada tabel berikut ini

                                                                          Tabel 10

                                                                          Hasil Uji

                                                                          Normalitas Skala

                                                                          Kecemasan

                                                                          T

                                                                          ests of Normality

                                                                          Kolmogorov-Smirnov(a)Statistic df Sig

                                                                          091 84 084Prestasi Akademik 198 84 000

                                                                          a Lilliefors Significance Correction

                                                                          b Uji Linieritas

                                                                          Tabel 11

                                                                          Hasil Uji Linieritas

                                                                          Skala Kecemasan

                                                                          dan Prestasi

                                                                          Akademik

                                                                          Matematika

                                                                          ANOVAb

                                                                          96932 1 96932 4204 044a

                                                                          1890628 82 230561987560 83

                                                                          RegressionResidualTotal

                                                                          Model1

                                                                          Sum ofSquares df Mean Square F Sig

                                                                          Predictors (Constant) Skala Kecemasana

                                                                          Dependent Variable Prestasi Akademik Matematikab

                                                                          Berdasarkan hasil

                                                                          uji linieritas diperoleh

                                                                          signifikansi sebesar

                                                                          0044 (p lt 005) Hal

                                                                          ini menunjukkan

                                                                          bahwa hubungan

                                                                          antara skala

                                                                          kecemasan dengan

                                                                          prestasi akademik

                                                                          yaitu linier

                                                                          5 Analisis Data Uji

                                                                          Hipotesis

                                                                          Berdasarkan hasil uji

                                                                          normalitas dan linieritas

                                                                          diketahui bahwa bahwa

                                                                          skala kecemasan normal

                                                                          tetapi prestasi akademik

                                                                          matematika tidak normal

                                                                          sedangkan linieritasnya

                                                                          adalah linier Oleh karena

                                                                          itu untuk analisis korelasi

                                                                          dapat menggunakan

                                                                          analisis statistik

                                                                          parametrik dengan teknik

                                                                          korelasi product moment

                                                                          Pearson

                                                                          Berdasarkan analisis

                                                                          data yang dilakukan

                                                                          dengan menggunakan

                                                                          teknik korelasi Pearson

                                                                          (1-tailed) diketahui nilai

                                                                          koefisien korelasi sebesar

                                                                          r = - 0221 dengan taraf

                                                                          signifikansi sebesar 0022

                                                                          (p lt 005) Hal ini dapat

                                                                          dilihat pada tabel berikut

                                                                          ini

                                                                          Tabel 12

                                                                          Uji Hipotesis

                                                                          Correlations

                                                                          1 -221022

                                                                          84 84-221 1022

                                                                          84 84

                                                                          Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                                          Skala Kecemasan

                                                                          Prestasi AkademikMatematika

                                                                          SkalaKecemasan

                                                                          PrestasiAkademik

                                                                          Matematika

                                                                          Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                                          Hasil tersebut

                                                                          menunjukkan bahwa

                                                                          hipotesis penelitian ini

                                                                          diterima artinya terdapat

                                                                          hubungan negatif yang

                                                                          signifikan antara

                                                                          kecemasan dalam

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          dengan prestasi akademik

                                                                          matematika pada remaja

                                                                          dimana semakin tinggi

                                                                          tingkat kecemasan remaja

                                                                          dalam menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          maka semakin rendah

                                                                          prestasi akademik

                                                                          matematika pada remaja

                                                                          6 Hasil Perhitungan Mean

                                                                          Empirik dan Mean

                                                                          Hipotetik

                                                                          Hasil perhitungan dari

                                                                          perbandingan antara

                                                                          mean empirik dengan

                                                                          mean hipotetik antara

                                                                          kecemasan dalam

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika dan

                                                                          prestasi akademik

                                                                          matematika terlihat

                                                                          bahwa kecemasan siswa

                                                                          dalam menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          berada pada kategori

                                                                          sedang Hal ini dapat

                                                                          dilihat pada tabel berikut

                                                                          ini

                                                                          Tabel 13

                                                                          Hasil Perhitungan

                                                                          Mean Empirik dan

                                                                          Mean Hipotetik Skala

                                                                          Kecemasan

                                                                          Variabel Mean

                                                                          Empirik

                                                                          Mean

                                                                          Hipotetik

                                                                          Standar

                                                                          Deviasi

                                                                          Skala

                                                                          Kecemasan

                                                                          7614 90 18

                                                                          Dibawah ini

                                                                          merupakan deskripsi

                                                                          untuk lebih mengetahui

                                                                          gambaran kecemasan

                                                                          dalam menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          dengan klasifikasi sangat

                                                                          rendah rendah sedang

                                                                          tinggi dan sangat tinggi

                                                                          yang dapat diketahui

                                                                          dengan cara perhitungan

                                                                          sebagai berikut

                                                                          Jumlah aitem yang

                                                                          valid pada skala

                                                                          kecemasan sebanyak 36

                                                                          item dengan

                                                                          menggunakan kategori

                                                                          nilai dari 1 sampai

                                                                          dengan 4 Ini berarti nilai

                                                                          skala terkecil berjumlah 1

                                                                          dan yang terbesar

                                                                          berjumlah 4 Jarak

                                                                          minimum adalah nilai

                                                                          terkecil dikalikan dengan

                                                                          jumlah item yang valid (1

                                                                          x 36 = 36) dan jarak

                                                                          maksimum adalah nilai

                                                                          terbesar dikalikan dengan

                                                                          jumlah item yang valid (4

                                                                          x 36 = 144) Untuk

                                                                          mendapatkan nilai jarak

                                                                          sebaran yaitu dengan cara

                                                                          mengurangi jarak

                                                                          maksimum dengan jarak

                                                                          minimum (144 ndash 36 =

                                                                          108)

                                                                          Standar Deviasi (δ)

                                                                          didapatkan dengan cara

                                                                          membagi nilai jarak

                                                                          sebaran dengan 6 atau

                                                                          nilai jarak sebaran 6 =

                                                                          (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                                          didapat dari kurva

                                                                          distribusi normal yang

                                                                          terbagi atas 6 wilayah 3

                                                                          daerah positif (+) dan 3

                                                                          daerah negatif (-) Setelah

                                                                          mendapatkan nilai standar

                                                                          deviasi (δ) kemudian

                                                                          langsung mencari nilai

                                                                          Mean Hipotetik (micro)

                                                                          dengan cara mengalihkan

                                                                          nilai tengah skala dengan

                                                                          cara mengalikan nilai

                                                                          tengah skala dengan

                                                                          jumlah item yang valid

                                                                          (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                                          didapatkan dari nilai

                                                                          tengah dari kategori nilai

                                                                          minimum (1) sampai

                                                                          dengan kategori nilai

                                                                          maksimum (4)

                                                                          Berikut ini adalah

                                                                          pengelompokkan skala

                                                                          kecemasan yang

                                                                          diperoleh dengan cara

                                                                          menghitung

                                                                          Sangat Rendah =

                                                                          ME lt MH ndash 2SD

                                                                          =

                                                                          ME lt 90 -2 (18)

                                                                          =

                                                                          ME lt 54

                                                                          Rendah =

                                                                          MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                                          1SD

                                                                          =

                                                                          90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                                          =

                                                                          54 le ME lt 72

                                                                          Rata-rata =

                                                                          MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                                          1SD

                                                                          =

                                                                          90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                                          =

                                                                          72 le ME lt 108

                                                                          Tinggi = MH +

                                                                          1SD le ME lt MH + 2SD

                                                                          =

                                                                          90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                                          =

                                                                          108 le ME lt 126

                                                                          Sangat Tinggi = ME ge

                                                                          MH + 2SD

                                                                          =

                                                                          ME ge 90 + 36

                                                                          =

                                                                          ME ge 126

                                                                          Tabel 14

                                                                          Pengelompokkan Skala

                                                                          Kecemasan (Azwar

                                                                          2008)

                                                                          Keterangan

                                                                          1 ME Mean

                                                                          Empirik

                                                                          ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                                          MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                                          MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                                          MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                                          ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                                          2 MH Mean

                                                                          Hipotetik

                                                                          3 SD Standar

                                                                          Deviasi

                                                                          Dibawah ini

                                                                          merupakan penggolongan

                                                                          subjek penelitian yang

                                                                          digambarkan pada kurva

                                                                          berikut

                                                                          Gambar 1

                                                                          Kurva Distribusi

                                                                          Normal Kecemasan

                                                                          dalam menghadapi

                                                                          Mata Pelajaran

                                                                          Matematika

                                                                          Berdasarkan kurva

                                                                          distribusi normal diatas

                                                                          diketahui bahwa rata-rata

                                                                          kecemasan remaja dalam

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          berada pada taraf sedang

                                                                          atau rata-rata

                                                                          D Pembahasan

                                                                          Penelitian ini

                                                                          bertujuan untuk menguji

                                                                          hipotesis yang berbunyi

                                                                          terdapat hubungan yang

                                                                          negatif antara kecemasan

                                                                          dalam menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          dengan prestasi akademik

                                                                          matematika pada remaja

                                                                          Berdasarkan hasil

                                                                          pengujian hipotesis pada

                                                                          penelitian ini hasil

                                                                          tersebut menunjukkan

                                                                          bahwa hipotesis diterima

                                                                          Hal ini berarti bahwa

                                                                          terdapat hubungan negatif

                                                                          yang signifikan antara

                                                                          kecemasan dalam

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          dengan prestasi akademik -2SD

                                                                          -1SD

                                                                          MH

                                                                          +1SD

                                                                          +2SD54 72 90 10

                                                                          8126

                                                                          Sangat Rendah

                                                                          Rendah

                                                                          Sedang

                                                                          Tinggi

                                                                          Sangat Tinggi

                                                                          7614

                                                                          matematika pada remaja

                                                                          dimana semakin tinggi

                                                                          tingkat kecemasan remaja

                                                                          dalam menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          maka semakin rendah

                                                                          prestasi akademik

                                                                          matematika pada remaja

                                                                          Menurut Nawangsari

                                                                          (2000) kecemasan adalah

                                                                          suatu kondisi yang tidak

                                                                          menyenangkan meliputi

                                                                          rasa takut rasa tegang

                                                                          khawatir bingung tidak

                                                                          suka yang sifatnya

                                                                          subjektif dan timbul

                                                                          karena adanya perasaan

                                                                          tidak aman terhadap

                                                                          bahaya yang diduga akan

                                                                          terjadi Kecemasan bisa

                                                                          terjadi dalam berbagai

                                                                          macam kondisi ketika

                                                                          kecemasan ini terjadi

                                                                          pada saat individu sedang

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          maka secara jelas

                                                                          individu tersebut akan

                                                                          memiliki perasaan tidak

                                                                          aman saat menghadapi

                                                                          mata pelajaran

                                                                          matematika

                                                                          Hal ini terlihat dalam

                                                                          penelitian ini dimana

                                                                          hasil mean empirik skala

                                                                          kcemasan dalam

                                                                          penelitian ini yaitu 7614

                                                                          berada pada posisi rata-

                                                                          rata Hasil ini

                                                                          menunjukkan bahwa

                                                                          terdapat kecemasan yang

                                                                          dialami oleh siswa dan

                                                                          siswi kelas XI di Sekolah

                                                                          Menengah Umum Negeri

                                                                          (SMUN) 1 Babelan

                                                                          Bekasi saat menghadapi

                                                                          mata pelajaran

                                                                          matematika

                                                                          Kecemasan siswa

                                                                          dan siswi dalam

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          dipengaruhi oleh

                                                                          beberapa faktor

                                                                          Berdasarkan gabungan

                                                                          dari pendapat Jersild dari

                                                                          Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                                          meneliti tentang sifat

                                                                          alamiah yang dimiliki

                                                                          oleh setiap individu)

                                                                          Freud dari Ahli

                                                                          Psikoanalisis Calvin S

                                                                          Hall dari Ahli Kultural

                                                                          dan Mowrer dari Ahli

                                                                          Teori Belajar (dalam

                                                                          Soeharjono 1988) faktor

                                                                          yang mempengaruhi

                                                                          remaja menjadi cemas

                                                                          yaitu faktor Mikrokosmos

                                                                          (keadaan diri individu)

                                                                          seperti keadaan biologi

                                                                          individu seperti jenis

                                                                          kelamin dan dapat pula

                                                                          dipengaruhi oleh

                                                                          perkembangan individu

                                                                          yang dapat dilihat dari

                                                                          usia individu dan faktor

                                                                          Makrokosmos (keadaan

                                                                          lingkungan) seperti

                                                                          lingkungan kelas

                                                                          Hal ini terlihat dari

                                                                          hasil data yang diperoleh

                                                                          dalam penelitian ini

                                                                          berdasarkan hasil data

                                                                          yang didapatkan

                                                                          kecemasan dapat

                                                                          dipengaruhi oleh jenis

                                                                          kelamin usia dan kelas

                                                                          Andi (2007) mengatakan

                                                                          bahwa dalam belajar

                                                                          matematika diperlukan

                                                                          rasa ingin tahu perhatian

                                                                          dan minat dalam

                                                                          mempelajari matematika

                                                                          serta sikap ulet dan

                                                                          percaya diri dalam

                                                                          pemecahan masalah

                                                                          Menurut Tapia

                                                                          (1996) kecemasan

                                                                          terhadap pelajaran

                                                                          matematika berhubungan

                                                                          dengan jenis kelamin

                                                                          dimana faktor yang

                                                                          mempengaruhi

                                                                          kecemasan adalah rasa

                                                                          percaya diri minat

                                                                          terhadap pelajaran

                                                                          matematika dan motivasi

                                                                          Tapia menerangkan lebih

                                                                          lanjut bahwa rasa percaya

                                                                          diri minat terhadap

                                                                          pelajaran matematika dan

                                                                          motivasi pada pria lebih

                                                                          rendah dibandingkan

                                                                          dengan wanita sehingga

                                                                          pria lebih cemas dalam

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          Hal ini dijelaskan

                                                                          lebih lanjut dari hasil

                                                                          penelitian Nawangsari

                                                                          (2001) diperoleh data

                                                                          bahwa siswa pria lebih

                                                                          cemas terhadap

                                                                          matematika dibandingkan

                                                                          siswa wanita

                                                                          Hal di atas juga

                                                                          terlihat pada hasil

                                                                          penelitian ini di mana

                                                                          jenis kelamin subjek pria

                                                                          lebih tinggi tingkat

                                                                          kecemasannya

                                                                          dibandingkan dengan

                                                                          subjek wanita ini terlihat

                                                                          dari skor mean

                                                                          kecemasan 7663 pada

                                                                          pria dan 7555 pada

                                                                          wanita

                                                                          Berdasarkan

                                                                          pengamatan yang

                                                                          dilakukan oleh Riyanto

                                                                          (2009) di mana kelas IPS

                                                                          lebih banyak mengalami

                                                                          kesulitan dalam

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika jika

                                                                          dibandingkan dengan

                                                                          kelas IPA karena untuk

                                                                          memahami mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          dibutuhkan pemahaman

                                                                          yang mendalam dan

                                                                          latihan yang berulang kali

                                                                          untuk memperoleh hasil

                                                                          yang baik sedangkan

                                                                          materi yang banyak

                                                                          diberikan di kelas IPS

                                                                          adalah materi yang

                                                                          menggunakan metode

                                                                          menghafal Hal ini lah

                                                                          yang menyebabkan kelas

                                                                          IPS lebih cemas bila

                                                                          dibandingkan dengan

                                                                          kelas IPA Hal ini sesuai

                                                                          dengan hasil penelitian ini

                                                                          terhadap

                                                                          pengelompokkan kelas di

                                                                          mana diperoleh hasil

                                                                          mean kecemasan yang

                                                                          tertinggi berada pada

                                                                          kelas XI IPS dengan skor

                                                                          7796 yang berarti bahwa

                                                                          dalam menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          siswa kelas XI IPS lebih

                                                                          cemas jika dibandingkan

                                                                          dengan siswa XI IPA

                                                                          Selanjutnya

                                                                          berdasarkan

                                                                          pengelompokkan usia

                                                                          terlihat dari hasil

                                                                          penelitian yang dilakukan

                                                                          oleh Pearson (dalam

                                                                          Soeharjono 1988) pada

                                                                          100 orang anak yang

                                                                          berusia 5 ndash 18 tahun

                                                                          ternyata anak yang

                                                                          berusia diatas 12 tahun

                                                                          lebih menunjukkan rasa

                                                                          cemas akan di caci maki

                                                                          atau dibuat malu karena

                                                                          tidak dapat melakukan

                                                                          sesuatu dengan baik dan

                                                                          benar disamping itu

                                                                          dipengaruhi pula oleh

                                                                          jumlah terkecil dari

                                                                          subjek yang menduduki

                                                                          suatu kelompok usia atau

                                                                          jumlah terkecil dari

                                                                          keberadaan subjek yang

                                                                          menduduki kelompok

                                                                          usia tertentu

                                                                          Hasil penelitian

                                                                          diatas terlihat pula dalam

                                                                          penelitian ini di mana

                                                                          diperoleh hasil mean

                                                                          kecemasan yang tertinggi

                                                                          terletak pada usia 17

                                                                          tahun dengan jumlah 6

                                                                          subjek diperoleh skor

                                                                          mean 8567 kemudian di

                                                                          susul oleh usia 15 tahun

                                                                          dengan jumlah 14 subjek

                                                                          diperoleh skor mean

                                                                          8543 dan yang terendah

                                                                          terletak pada usia 16

                                                                          tahun dengan jumlah 64

                                                                          subjek skor mean 8144

                                                                          hasil penelitian ini

                                                                          menunjukkan bahwa

                                                                          kecemasan subjek dalam

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          dapat terlihat dari

                                                                          banyaknya jumlah subjek

                                                                          Di mana semakin banyak

                                                                          subjek yang berada dalam

                                                                          suatu populasi maka

                                                                          semakin rendah tingkat

                                                                          kecemasannya

                                                                          Bila kecemasan

                                                                          dalam menghadapi

                                                                          matematika terjadi dalam

                                                                          satu kurun waktu tertentu

                                                                          atau satu semester secara

                                                                          tidak langsung akan

                                                                          mempengaruhi prestasi

                                                                          akademik matematika

                                                                          siswa dan siswi tersebut

                                                                          Hal ini terlihat pada

                                                                          data yang dihasilkan

                                                                          dalam penelitian ini

                                                                          dimana ada korelasi

                                                                          negatif antara kecemasan

                                                                          dalam menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          dengan prestasi akademik

                                                                          matematika pada remaja

                                                                          dengan nilai koefisien

                                                                          korelasi sebesar r = -

                                                                          0221 dengan signifikansi

                                                                          sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                          yang artinya semakin

                                                                          tinggi tingkat kecemasan

                                                                          siswa dalam menghadapi

                                                                          mata pelajaran

                                                                          matematika maka

                                                                          semakin rendah prestasi

                                                                          akademik matematika

                                                                          siswa dan sebaliknya

                                                                          semakin rendah tingkat

                                                                          kecemasan siswa dalam

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          maka akan semakin tinggi

                                                                          prestasi akademik

                                                                          matematika yang

                                                                          dihasilkan oleh siswa

                                                                          Hasil penelitian ini

                                                                          ternyata sama dengan

                                                                          penelitian yang

                                                                          dikemukakan oleh

                                                                          Nawangsari (2000) di

                                                                          mana ada korelasi negatif

                                                                          antara skor kecemasan

                                                                          terhadap matematika

                                                                          dengan prestasi akademik

                                                                          pada siswa SLTP di

                                                                          Surabaya Hal ini

                                                                          menunjukkan bahwa

                                                                          semakin tinggi tingkat

                                                                          kecemasan siswa

                                                                          terghadap pelajaran

                                                                          matematika maka

                                                                          semakin rendah prestasi

                                                                          akademik yang dihasilkan

                                                                          oleh siswa begitu pula

                                                                          sebaliknya semakin

                                                                          rendah tingkat kecemasan

                                                                          siswa terhadap pelajaran

                                                                          matematika maka

                                                                          semakin tinggi prestasi

                                                                          akademik yang dihasilkan

                                                                          BAB V

                                                                          PENUTUP

                                                                          Kesimpulan

                                                                          Berdasarkan hasil

                                                                          pengumpulan data dan hasil

                                                                          analisis data yang telah

                                                                          dilakukan maka dapat

                                                                          ditarik kesimpulan bahwa

                                                                          hipotesis dalam penelitian

                                                                          ini diterima hal ini

                                                                          menunjukkan bahwa ada

                                                                          hubungan yang negatif

                                                                          antara kecemasan dalam

                                                                          menghadapi mata pelajaran

                                                                          matematika dengan prestasi

                                                                          akademik matematika pada

                                                                          siswa dan siswi kelas XI di

                                                                          Sekolah Menengah Umum

                                                                          Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                          Bekasi

                                                                          Berdasarkan data

                                                                          tambahan diperoleh hasil

                                                                          bahwa faktor-faktor yang

                                                                          mempengaruhi kecemasan

                                                                          siswa dalam menghadapi

                                                                          mata pelajaran matematika

                                                                          adalah jenis kelamin usia

                                                                          dan kelas Di mana siswa

                                                                          pria cenderung lebih cemas

                                                                          dalam menghadapi mata

                                                                          pealajaran matematika

                                                                          dibandingkan dengan siswa

                                                                          wanita Selain itu diperoleh

                                                                          pula data bahwa usia 17

                                                                          tahun jauh lebih cemas

                                                                          dibandingkan selanjutnya

                                                                          disusul usia 15 tahun dan

                                                                          16 tahun hal ini terlihat

                                                                          dari jumlah subjek pada

                                                                          usia tertentu di mana

                                                                          jumlah subjek yang

                                                                          menduduki usia 17 tahun

                                                                          lebih sedikit atau berjumlah

                                                                          6 subjek kemudian di susul

                                                                          oleh usia 15 tahun yang

                                                                          berjumlah 14 subjek dan

                                                                          pada usia 16 tahun

                                                                          sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                          hanya usia namun kelas pun

                                                                          menunjukkan data bahwa

                                                                          kelas XI IPS cenderung

                                                                          lebih cemas dalam

                                                                          menghadapi mata pelajaran

                                                                          matematika dibandingkan

                                                                          dengan kelas XI IPA

                                                                          Saran

                                                                          Berdasarkan hasil

                                                                          penelitian yang telah

                                                                          dilakukan peneliti

                                                                          mempunyai beberapa saran

                                                                          yang dapat diberikan

                                                                          sebagai berikut

                                                                          d Berdasarkan hasil

                                                                          data yang diperoleh

                                                                          terlihat bahwa

                                                                          kecemasan siswa dan

                                                                          siswi dalam

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          berada pada kategori

                                                                          rata-rata atau sedang

                                                                          Hal ini menunjukkan

                                                                          bahwa rata-rata siswa

                                                                          dan siswi di Sekolah

                                                                          Menengah Umum

                                                                          Negeri (SMUN) 1

                                                                          Babelan Bekasi

                                                                          mengalami

                                                                          kecemasan cemas saat

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          Untuk mengurangi

                                                                          kecemasan dalam

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          peneliti menyarankan

                                                                          kepada siswa dan

                                                                          siswi sebelum

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          diharapkan siswa dan

                                                                          siswi dapat lebih giat

                                                                          lagi untuk berlatih

                                                                          mengerjakan tugas-

                                                                          tugas matematika

                                                                          soal-soal matematika

                                                                          dan memperdalam

                                                                          kembali materi yang

                                                                          telah diajarkan oleh

                                                                          guru matematika Hal

                                                                          ini bertujuan untuk

                                                                          membantu siswa dan

                                                                          siswi agar

                                                                          mengurangi

                                                                          kecemasan dalam

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          Bila kecemasan itu

                                                                          berkurang maka

                                                                          secara tidak langsung

                                                                          prestasi akademik

                                                                          matematika siswa dan

                                                                          siswi akan meningkat

                                                                          Sehubungan

                                                                          penelitian ini peneliti

                                                                          menyarankan kepada para

                                                                          peneliti selanjutnya agar

                                                                          dapat menggunakan

                                                                          populasi yang lebih luas

                                                                          lagi bukan hanya siswa

                                                                          dan siswi dari SMUN

                                                                          (Sekolah Menengah

                                                                          Umum Negeri) mungkin

                                                                          dengan mengambil

                                                                          sampel dari siswa yang

                                                                          berasal dari SMUS

                                                                          (Sekolah Menengah

                                                                          Umum Swasta) untuk

                                                                          melihat apakah siswa dari

                                                                          SMUS (Sekolah

                                                                          Menengah Umum

                                                                          Swasta) juga mengalami

                                                                          kecemasan dalam

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          yang secara langsung

                                                                          akan mempengaruhi

                                                                          prestasi akademik

                                                                          matematikanya Selain itu

                                                                          untuk pengembangan

                                                                          teori psikologi pendidikan

                                                                          diharapkan untuk

                                                                          penelitian selanjutnya

                                                                          dapat melihat kecemasan-

                                                                          kecemasan lain yang

                                                                          terjadi di luar mata

                                                                          pelajaran matematika di

                                                                          mana mata pelajaran

                                                                          tersebut sering pula

                                                                          dialami oleh siswa dan

                                                                          siswi selain kecemasan

                                                                          menghadapi mata

                                                                          pelajaran matematika

                                                                          Misalnya cemas

                                                                          menghadapi pelajaran

                                                                          kimia bahasa inggris

                                                                          ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                          matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                          Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                          Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                          Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                          Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                          Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                          Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                          Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                          Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                          Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                          Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                          terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                          Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                          Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                          Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                          Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                          Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                          Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                          Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                          Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                          Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                          Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                          Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                          Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                          Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                          • Prestasi Akademik
                                                                          • Mata Pelajaran Matematika
                                                                          • Remaja
                                                                          • Hipotesis
                                                                          • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                          • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                          • CPopulasi dan Sampel
                                                                          • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                          • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                          • FTeknik Analisa Data

                                                                            0044 (p lt 005) Hal

                                                                            ini menunjukkan

                                                                            bahwa hubungan

                                                                            antara skala

                                                                            kecemasan dengan

                                                                            prestasi akademik

                                                                            yaitu linier

                                                                            5 Analisis Data Uji

                                                                            Hipotesis

                                                                            Berdasarkan hasil uji

                                                                            normalitas dan linieritas

                                                                            diketahui bahwa bahwa

                                                                            skala kecemasan normal

                                                                            tetapi prestasi akademik

                                                                            matematika tidak normal

                                                                            sedangkan linieritasnya

                                                                            adalah linier Oleh karena

                                                                            itu untuk analisis korelasi

                                                                            dapat menggunakan

                                                                            analisis statistik

                                                                            parametrik dengan teknik

                                                                            korelasi product moment

                                                                            Pearson

                                                                            Berdasarkan analisis

                                                                            data yang dilakukan

                                                                            dengan menggunakan

                                                                            teknik korelasi Pearson

                                                                            (1-tailed) diketahui nilai

                                                                            koefisien korelasi sebesar

                                                                            r = - 0221 dengan taraf

                                                                            signifikansi sebesar 0022

                                                                            (p lt 005) Hal ini dapat

                                                                            dilihat pada tabel berikut

                                                                            ini

                                                                            Tabel 12

                                                                            Uji Hipotesis

                                                                            Correlations

                                                                            1 -221022

                                                                            84 84-221 1022

                                                                            84 84

                                                                            Pearson CorrelationSig (1-tailed)NPearson CorrelationSig (1-tailed)N

                                                                            Skala Kecemasan

                                                                            Prestasi AkademikMatematika

                                                                            SkalaKecemasan

                                                                            PrestasiAkademik

                                                                            Matematika

                                                                            Correlation is significant at the 005 level (1-tailed)

                                                                            Hasil tersebut

                                                                            menunjukkan bahwa

                                                                            hipotesis penelitian ini

                                                                            diterima artinya terdapat

                                                                            hubungan negatif yang

                                                                            signifikan antara

                                                                            kecemasan dalam

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            dengan prestasi akademik

                                                                            matematika pada remaja

                                                                            dimana semakin tinggi

                                                                            tingkat kecemasan remaja

                                                                            dalam menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            maka semakin rendah

                                                                            prestasi akademik

                                                                            matematika pada remaja

                                                                            6 Hasil Perhitungan Mean

                                                                            Empirik dan Mean

                                                                            Hipotetik

                                                                            Hasil perhitungan dari

                                                                            perbandingan antara

                                                                            mean empirik dengan

                                                                            mean hipotetik antara

                                                                            kecemasan dalam

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika dan

                                                                            prestasi akademik

                                                                            matematika terlihat

                                                                            bahwa kecemasan siswa

                                                                            dalam menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            berada pada kategori

                                                                            sedang Hal ini dapat

                                                                            dilihat pada tabel berikut

                                                                            ini

                                                                            Tabel 13

                                                                            Hasil Perhitungan

                                                                            Mean Empirik dan

                                                                            Mean Hipotetik Skala

                                                                            Kecemasan

                                                                            Variabel Mean

                                                                            Empirik

                                                                            Mean

                                                                            Hipotetik

                                                                            Standar

                                                                            Deviasi

                                                                            Skala

                                                                            Kecemasan

                                                                            7614 90 18

                                                                            Dibawah ini

                                                                            merupakan deskripsi

                                                                            untuk lebih mengetahui

                                                                            gambaran kecemasan

                                                                            dalam menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            dengan klasifikasi sangat

                                                                            rendah rendah sedang

                                                                            tinggi dan sangat tinggi

                                                                            yang dapat diketahui

                                                                            dengan cara perhitungan

                                                                            sebagai berikut

                                                                            Jumlah aitem yang

                                                                            valid pada skala

                                                                            kecemasan sebanyak 36

                                                                            item dengan

                                                                            menggunakan kategori

                                                                            nilai dari 1 sampai

                                                                            dengan 4 Ini berarti nilai

                                                                            skala terkecil berjumlah 1

                                                                            dan yang terbesar

                                                                            berjumlah 4 Jarak

                                                                            minimum adalah nilai

                                                                            terkecil dikalikan dengan

                                                                            jumlah item yang valid (1

                                                                            x 36 = 36) dan jarak

                                                                            maksimum adalah nilai

                                                                            terbesar dikalikan dengan

                                                                            jumlah item yang valid (4

                                                                            x 36 = 144) Untuk

                                                                            mendapatkan nilai jarak

                                                                            sebaran yaitu dengan cara

                                                                            mengurangi jarak

                                                                            maksimum dengan jarak

                                                                            minimum (144 ndash 36 =

                                                                            108)

                                                                            Standar Deviasi (δ)

                                                                            didapatkan dengan cara

                                                                            membagi nilai jarak

                                                                            sebaran dengan 6 atau

                                                                            nilai jarak sebaran 6 =

                                                                            (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                                            didapat dari kurva

                                                                            distribusi normal yang

                                                                            terbagi atas 6 wilayah 3

                                                                            daerah positif (+) dan 3

                                                                            daerah negatif (-) Setelah

                                                                            mendapatkan nilai standar

                                                                            deviasi (δ) kemudian

                                                                            langsung mencari nilai

                                                                            Mean Hipotetik (micro)

                                                                            dengan cara mengalihkan

                                                                            nilai tengah skala dengan

                                                                            cara mengalikan nilai

                                                                            tengah skala dengan

                                                                            jumlah item yang valid

                                                                            (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                                            didapatkan dari nilai

                                                                            tengah dari kategori nilai

                                                                            minimum (1) sampai

                                                                            dengan kategori nilai

                                                                            maksimum (4)

                                                                            Berikut ini adalah

                                                                            pengelompokkan skala

                                                                            kecemasan yang

                                                                            diperoleh dengan cara

                                                                            menghitung

                                                                            Sangat Rendah =

                                                                            ME lt MH ndash 2SD

                                                                            =

                                                                            ME lt 90 -2 (18)

                                                                            =

                                                                            ME lt 54

                                                                            Rendah =

                                                                            MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                                            1SD

                                                                            =

                                                                            90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                                            =

                                                                            54 le ME lt 72

                                                                            Rata-rata =

                                                                            MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                                            1SD

                                                                            =

                                                                            90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                                            =

                                                                            72 le ME lt 108

                                                                            Tinggi = MH +

                                                                            1SD le ME lt MH + 2SD

                                                                            =

                                                                            90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                                            =

                                                                            108 le ME lt 126

                                                                            Sangat Tinggi = ME ge

                                                                            MH + 2SD

                                                                            =

                                                                            ME ge 90 + 36

                                                                            =

                                                                            ME ge 126

                                                                            Tabel 14

                                                                            Pengelompokkan Skala

                                                                            Kecemasan (Azwar

                                                                            2008)

                                                                            Keterangan

                                                                            1 ME Mean

                                                                            Empirik

                                                                            ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                                            MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                                            MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                                            MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                                            ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                                            2 MH Mean

                                                                            Hipotetik

                                                                            3 SD Standar

                                                                            Deviasi

                                                                            Dibawah ini

                                                                            merupakan penggolongan

                                                                            subjek penelitian yang

                                                                            digambarkan pada kurva

                                                                            berikut

                                                                            Gambar 1

                                                                            Kurva Distribusi

                                                                            Normal Kecemasan

                                                                            dalam menghadapi

                                                                            Mata Pelajaran

                                                                            Matematika

                                                                            Berdasarkan kurva

                                                                            distribusi normal diatas

                                                                            diketahui bahwa rata-rata

                                                                            kecemasan remaja dalam

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            berada pada taraf sedang

                                                                            atau rata-rata

                                                                            D Pembahasan

                                                                            Penelitian ini

                                                                            bertujuan untuk menguji

                                                                            hipotesis yang berbunyi

                                                                            terdapat hubungan yang

                                                                            negatif antara kecemasan

                                                                            dalam menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            dengan prestasi akademik

                                                                            matematika pada remaja

                                                                            Berdasarkan hasil

                                                                            pengujian hipotesis pada

                                                                            penelitian ini hasil

                                                                            tersebut menunjukkan

                                                                            bahwa hipotesis diterima

                                                                            Hal ini berarti bahwa

                                                                            terdapat hubungan negatif

                                                                            yang signifikan antara

                                                                            kecemasan dalam

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            dengan prestasi akademik -2SD

                                                                            -1SD

                                                                            MH

                                                                            +1SD

                                                                            +2SD54 72 90 10

                                                                            8126

                                                                            Sangat Rendah

                                                                            Rendah

                                                                            Sedang

                                                                            Tinggi

                                                                            Sangat Tinggi

                                                                            7614

                                                                            matematika pada remaja

                                                                            dimana semakin tinggi

                                                                            tingkat kecemasan remaja

                                                                            dalam menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            maka semakin rendah

                                                                            prestasi akademik

                                                                            matematika pada remaja

                                                                            Menurut Nawangsari

                                                                            (2000) kecemasan adalah

                                                                            suatu kondisi yang tidak

                                                                            menyenangkan meliputi

                                                                            rasa takut rasa tegang

                                                                            khawatir bingung tidak

                                                                            suka yang sifatnya

                                                                            subjektif dan timbul

                                                                            karena adanya perasaan

                                                                            tidak aman terhadap

                                                                            bahaya yang diduga akan

                                                                            terjadi Kecemasan bisa

                                                                            terjadi dalam berbagai

                                                                            macam kondisi ketika

                                                                            kecemasan ini terjadi

                                                                            pada saat individu sedang

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            maka secara jelas

                                                                            individu tersebut akan

                                                                            memiliki perasaan tidak

                                                                            aman saat menghadapi

                                                                            mata pelajaran

                                                                            matematika

                                                                            Hal ini terlihat dalam

                                                                            penelitian ini dimana

                                                                            hasil mean empirik skala

                                                                            kcemasan dalam

                                                                            penelitian ini yaitu 7614

                                                                            berada pada posisi rata-

                                                                            rata Hasil ini

                                                                            menunjukkan bahwa

                                                                            terdapat kecemasan yang

                                                                            dialami oleh siswa dan

                                                                            siswi kelas XI di Sekolah

                                                                            Menengah Umum Negeri

                                                                            (SMUN) 1 Babelan

                                                                            Bekasi saat menghadapi

                                                                            mata pelajaran

                                                                            matematika

                                                                            Kecemasan siswa

                                                                            dan siswi dalam

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            dipengaruhi oleh

                                                                            beberapa faktor

                                                                            Berdasarkan gabungan

                                                                            dari pendapat Jersild dari

                                                                            Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                                            meneliti tentang sifat

                                                                            alamiah yang dimiliki

                                                                            oleh setiap individu)

                                                                            Freud dari Ahli

                                                                            Psikoanalisis Calvin S

                                                                            Hall dari Ahli Kultural

                                                                            dan Mowrer dari Ahli

                                                                            Teori Belajar (dalam

                                                                            Soeharjono 1988) faktor

                                                                            yang mempengaruhi

                                                                            remaja menjadi cemas

                                                                            yaitu faktor Mikrokosmos

                                                                            (keadaan diri individu)

                                                                            seperti keadaan biologi

                                                                            individu seperti jenis

                                                                            kelamin dan dapat pula

                                                                            dipengaruhi oleh

                                                                            perkembangan individu

                                                                            yang dapat dilihat dari

                                                                            usia individu dan faktor

                                                                            Makrokosmos (keadaan

                                                                            lingkungan) seperti

                                                                            lingkungan kelas

                                                                            Hal ini terlihat dari

                                                                            hasil data yang diperoleh

                                                                            dalam penelitian ini

                                                                            berdasarkan hasil data

                                                                            yang didapatkan

                                                                            kecemasan dapat

                                                                            dipengaruhi oleh jenis

                                                                            kelamin usia dan kelas

                                                                            Andi (2007) mengatakan

                                                                            bahwa dalam belajar

                                                                            matematika diperlukan

                                                                            rasa ingin tahu perhatian

                                                                            dan minat dalam

                                                                            mempelajari matematika

                                                                            serta sikap ulet dan

                                                                            percaya diri dalam

                                                                            pemecahan masalah

                                                                            Menurut Tapia

                                                                            (1996) kecemasan

                                                                            terhadap pelajaran

                                                                            matematika berhubungan

                                                                            dengan jenis kelamin

                                                                            dimana faktor yang

                                                                            mempengaruhi

                                                                            kecemasan adalah rasa

                                                                            percaya diri minat

                                                                            terhadap pelajaran

                                                                            matematika dan motivasi

                                                                            Tapia menerangkan lebih

                                                                            lanjut bahwa rasa percaya

                                                                            diri minat terhadap

                                                                            pelajaran matematika dan

                                                                            motivasi pada pria lebih

                                                                            rendah dibandingkan

                                                                            dengan wanita sehingga

                                                                            pria lebih cemas dalam

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            Hal ini dijelaskan

                                                                            lebih lanjut dari hasil

                                                                            penelitian Nawangsari

                                                                            (2001) diperoleh data

                                                                            bahwa siswa pria lebih

                                                                            cemas terhadap

                                                                            matematika dibandingkan

                                                                            siswa wanita

                                                                            Hal di atas juga

                                                                            terlihat pada hasil

                                                                            penelitian ini di mana

                                                                            jenis kelamin subjek pria

                                                                            lebih tinggi tingkat

                                                                            kecemasannya

                                                                            dibandingkan dengan

                                                                            subjek wanita ini terlihat

                                                                            dari skor mean

                                                                            kecemasan 7663 pada

                                                                            pria dan 7555 pada

                                                                            wanita

                                                                            Berdasarkan

                                                                            pengamatan yang

                                                                            dilakukan oleh Riyanto

                                                                            (2009) di mana kelas IPS

                                                                            lebih banyak mengalami

                                                                            kesulitan dalam

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika jika

                                                                            dibandingkan dengan

                                                                            kelas IPA karena untuk

                                                                            memahami mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            dibutuhkan pemahaman

                                                                            yang mendalam dan

                                                                            latihan yang berulang kali

                                                                            untuk memperoleh hasil

                                                                            yang baik sedangkan

                                                                            materi yang banyak

                                                                            diberikan di kelas IPS

                                                                            adalah materi yang

                                                                            menggunakan metode

                                                                            menghafal Hal ini lah

                                                                            yang menyebabkan kelas

                                                                            IPS lebih cemas bila

                                                                            dibandingkan dengan

                                                                            kelas IPA Hal ini sesuai

                                                                            dengan hasil penelitian ini

                                                                            terhadap

                                                                            pengelompokkan kelas di

                                                                            mana diperoleh hasil

                                                                            mean kecemasan yang

                                                                            tertinggi berada pada

                                                                            kelas XI IPS dengan skor

                                                                            7796 yang berarti bahwa

                                                                            dalam menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            siswa kelas XI IPS lebih

                                                                            cemas jika dibandingkan

                                                                            dengan siswa XI IPA

                                                                            Selanjutnya

                                                                            berdasarkan

                                                                            pengelompokkan usia

                                                                            terlihat dari hasil

                                                                            penelitian yang dilakukan

                                                                            oleh Pearson (dalam

                                                                            Soeharjono 1988) pada

                                                                            100 orang anak yang

                                                                            berusia 5 ndash 18 tahun

                                                                            ternyata anak yang

                                                                            berusia diatas 12 tahun

                                                                            lebih menunjukkan rasa

                                                                            cemas akan di caci maki

                                                                            atau dibuat malu karena

                                                                            tidak dapat melakukan

                                                                            sesuatu dengan baik dan

                                                                            benar disamping itu

                                                                            dipengaruhi pula oleh

                                                                            jumlah terkecil dari

                                                                            subjek yang menduduki

                                                                            suatu kelompok usia atau

                                                                            jumlah terkecil dari

                                                                            keberadaan subjek yang

                                                                            menduduki kelompok

                                                                            usia tertentu

                                                                            Hasil penelitian

                                                                            diatas terlihat pula dalam

                                                                            penelitian ini di mana

                                                                            diperoleh hasil mean

                                                                            kecemasan yang tertinggi

                                                                            terletak pada usia 17

                                                                            tahun dengan jumlah 6

                                                                            subjek diperoleh skor

                                                                            mean 8567 kemudian di

                                                                            susul oleh usia 15 tahun

                                                                            dengan jumlah 14 subjek

                                                                            diperoleh skor mean

                                                                            8543 dan yang terendah

                                                                            terletak pada usia 16

                                                                            tahun dengan jumlah 64

                                                                            subjek skor mean 8144

                                                                            hasil penelitian ini

                                                                            menunjukkan bahwa

                                                                            kecemasan subjek dalam

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            dapat terlihat dari

                                                                            banyaknya jumlah subjek

                                                                            Di mana semakin banyak

                                                                            subjek yang berada dalam

                                                                            suatu populasi maka

                                                                            semakin rendah tingkat

                                                                            kecemasannya

                                                                            Bila kecemasan

                                                                            dalam menghadapi

                                                                            matematika terjadi dalam

                                                                            satu kurun waktu tertentu

                                                                            atau satu semester secara

                                                                            tidak langsung akan

                                                                            mempengaruhi prestasi

                                                                            akademik matematika

                                                                            siswa dan siswi tersebut

                                                                            Hal ini terlihat pada

                                                                            data yang dihasilkan

                                                                            dalam penelitian ini

                                                                            dimana ada korelasi

                                                                            negatif antara kecemasan

                                                                            dalam menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            dengan prestasi akademik

                                                                            matematika pada remaja

                                                                            dengan nilai koefisien

                                                                            korelasi sebesar r = -

                                                                            0221 dengan signifikansi

                                                                            sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                            yang artinya semakin

                                                                            tinggi tingkat kecemasan

                                                                            siswa dalam menghadapi

                                                                            mata pelajaran

                                                                            matematika maka

                                                                            semakin rendah prestasi

                                                                            akademik matematika

                                                                            siswa dan sebaliknya

                                                                            semakin rendah tingkat

                                                                            kecemasan siswa dalam

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            maka akan semakin tinggi

                                                                            prestasi akademik

                                                                            matematika yang

                                                                            dihasilkan oleh siswa

                                                                            Hasil penelitian ini

                                                                            ternyata sama dengan

                                                                            penelitian yang

                                                                            dikemukakan oleh

                                                                            Nawangsari (2000) di

                                                                            mana ada korelasi negatif

                                                                            antara skor kecemasan

                                                                            terhadap matematika

                                                                            dengan prestasi akademik

                                                                            pada siswa SLTP di

                                                                            Surabaya Hal ini

                                                                            menunjukkan bahwa

                                                                            semakin tinggi tingkat

                                                                            kecemasan siswa

                                                                            terghadap pelajaran

                                                                            matematika maka

                                                                            semakin rendah prestasi

                                                                            akademik yang dihasilkan

                                                                            oleh siswa begitu pula

                                                                            sebaliknya semakin

                                                                            rendah tingkat kecemasan

                                                                            siswa terhadap pelajaran

                                                                            matematika maka

                                                                            semakin tinggi prestasi

                                                                            akademik yang dihasilkan

                                                                            BAB V

                                                                            PENUTUP

                                                                            Kesimpulan

                                                                            Berdasarkan hasil

                                                                            pengumpulan data dan hasil

                                                                            analisis data yang telah

                                                                            dilakukan maka dapat

                                                                            ditarik kesimpulan bahwa

                                                                            hipotesis dalam penelitian

                                                                            ini diterima hal ini

                                                                            menunjukkan bahwa ada

                                                                            hubungan yang negatif

                                                                            antara kecemasan dalam

                                                                            menghadapi mata pelajaran

                                                                            matematika dengan prestasi

                                                                            akademik matematika pada

                                                                            siswa dan siswi kelas XI di

                                                                            Sekolah Menengah Umum

                                                                            Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                            Bekasi

                                                                            Berdasarkan data

                                                                            tambahan diperoleh hasil

                                                                            bahwa faktor-faktor yang

                                                                            mempengaruhi kecemasan

                                                                            siswa dalam menghadapi

                                                                            mata pelajaran matematika

                                                                            adalah jenis kelamin usia

                                                                            dan kelas Di mana siswa

                                                                            pria cenderung lebih cemas

                                                                            dalam menghadapi mata

                                                                            pealajaran matematika

                                                                            dibandingkan dengan siswa

                                                                            wanita Selain itu diperoleh

                                                                            pula data bahwa usia 17

                                                                            tahun jauh lebih cemas

                                                                            dibandingkan selanjutnya

                                                                            disusul usia 15 tahun dan

                                                                            16 tahun hal ini terlihat

                                                                            dari jumlah subjek pada

                                                                            usia tertentu di mana

                                                                            jumlah subjek yang

                                                                            menduduki usia 17 tahun

                                                                            lebih sedikit atau berjumlah

                                                                            6 subjek kemudian di susul

                                                                            oleh usia 15 tahun yang

                                                                            berjumlah 14 subjek dan

                                                                            pada usia 16 tahun

                                                                            sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                            hanya usia namun kelas pun

                                                                            menunjukkan data bahwa

                                                                            kelas XI IPS cenderung

                                                                            lebih cemas dalam

                                                                            menghadapi mata pelajaran

                                                                            matematika dibandingkan

                                                                            dengan kelas XI IPA

                                                                            Saran

                                                                            Berdasarkan hasil

                                                                            penelitian yang telah

                                                                            dilakukan peneliti

                                                                            mempunyai beberapa saran

                                                                            yang dapat diberikan

                                                                            sebagai berikut

                                                                            d Berdasarkan hasil

                                                                            data yang diperoleh

                                                                            terlihat bahwa

                                                                            kecemasan siswa dan

                                                                            siswi dalam

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            berada pada kategori

                                                                            rata-rata atau sedang

                                                                            Hal ini menunjukkan

                                                                            bahwa rata-rata siswa

                                                                            dan siswi di Sekolah

                                                                            Menengah Umum

                                                                            Negeri (SMUN) 1

                                                                            Babelan Bekasi

                                                                            mengalami

                                                                            kecemasan cemas saat

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            Untuk mengurangi

                                                                            kecemasan dalam

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            peneliti menyarankan

                                                                            kepada siswa dan

                                                                            siswi sebelum

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            diharapkan siswa dan

                                                                            siswi dapat lebih giat

                                                                            lagi untuk berlatih

                                                                            mengerjakan tugas-

                                                                            tugas matematika

                                                                            soal-soal matematika

                                                                            dan memperdalam

                                                                            kembali materi yang

                                                                            telah diajarkan oleh

                                                                            guru matematika Hal

                                                                            ini bertujuan untuk

                                                                            membantu siswa dan

                                                                            siswi agar

                                                                            mengurangi

                                                                            kecemasan dalam

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            Bila kecemasan itu

                                                                            berkurang maka

                                                                            secara tidak langsung

                                                                            prestasi akademik

                                                                            matematika siswa dan

                                                                            siswi akan meningkat

                                                                            Sehubungan

                                                                            penelitian ini peneliti

                                                                            menyarankan kepada para

                                                                            peneliti selanjutnya agar

                                                                            dapat menggunakan

                                                                            populasi yang lebih luas

                                                                            lagi bukan hanya siswa

                                                                            dan siswi dari SMUN

                                                                            (Sekolah Menengah

                                                                            Umum Negeri) mungkin

                                                                            dengan mengambil

                                                                            sampel dari siswa yang

                                                                            berasal dari SMUS

                                                                            (Sekolah Menengah

                                                                            Umum Swasta) untuk

                                                                            melihat apakah siswa dari

                                                                            SMUS (Sekolah

                                                                            Menengah Umum

                                                                            Swasta) juga mengalami

                                                                            kecemasan dalam

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            yang secara langsung

                                                                            akan mempengaruhi

                                                                            prestasi akademik

                                                                            matematikanya Selain itu

                                                                            untuk pengembangan

                                                                            teori psikologi pendidikan

                                                                            diharapkan untuk

                                                                            penelitian selanjutnya

                                                                            dapat melihat kecemasan-

                                                                            kecemasan lain yang

                                                                            terjadi di luar mata

                                                                            pelajaran matematika di

                                                                            mana mata pelajaran

                                                                            tersebut sering pula

                                                                            dialami oleh siswa dan

                                                                            siswi selain kecemasan

                                                                            menghadapi mata

                                                                            pelajaran matematika

                                                                            Misalnya cemas

                                                                            menghadapi pelajaran

                                                                            kimia bahasa inggris

                                                                            ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                            matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                            Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                            Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                            Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                            Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                            Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                            Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                            Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                            Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                            Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                            Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                            terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                            Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                            Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                            Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                            Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                            Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                            Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                            Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                            Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                            Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                            Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                            Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                            Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                            Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                            • Prestasi Akademik
                                                                            • Mata Pelajaran Matematika
                                                                            • Remaja
                                                                            • Hipotesis
                                                                            • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                            • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                            • CPopulasi dan Sampel
                                                                            • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                            • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                            • FTeknik Analisa Data

                                                                              dalam menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              maka semakin rendah

                                                                              prestasi akademik

                                                                              matematika pada remaja

                                                                              6 Hasil Perhitungan Mean

                                                                              Empirik dan Mean

                                                                              Hipotetik

                                                                              Hasil perhitungan dari

                                                                              perbandingan antara

                                                                              mean empirik dengan

                                                                              mean hipotetik antara

                                                                              kecemasan dalam

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika dan

                                                                              prestasi akademik

                                                                              matematika terlihat

                                                                              bahwa kecemasan siswa

                                                                              dalam menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              berada pada kategori

                                                                              sedang Hal ini dapat

                                                                              dilihat pada tabel berikut

                                                                              ini

                                                                              Tabel 13

                                                                              Hasil Perhitungan

                                                                              Mean Empirik dan

                                                                              Mean Hipotetik Skala

                                                                              Kecemasan

                                                                              Variabel Mean

                                                                              Empirik

                                                                              Mean

                                                                              Hipotetik

                                                                              Standar

                                                                              Deviasi

                                                                              Skala

                                                                              Kecemasan

                                                                              7614 90 18

                                                                              Dibawah ini

                                                                              merupakan deskripsi

                                                                              untuk lebih mengetahui

                                                                              gambaran kecemasan

                                                                              dalam menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              dengan klasifikasi sangat

                                                                              rendah rendah sedang

                                                                              tinggi dan sangat tinggi

                                                                              yang dapat diketahui

                                                                              dengan cara perhitungan

                                                                              sebagai berikut

                                                                              Jumlah aitem yang

                                                                              valid pada skala

                                                                              kecemasan sebanyak 36

                                                                              item dengan

                                                                              menggunakan kategori

                                                                              nilai dari 1 sampai

                                                                              dengan 4 Ini berarti nilai

                                                                              skala terkecil berjumlah 1

                                                                              dan yang terbesar

                                                                              berjumlah 4 Jarak

                                                                              minimum adalah nilai

                                                                              terkecil dikalikan dengan

                                                                              jumlah item yang valid (1

                                                                              x 36 = 36) dan jarak

                                                                              maksimum adalah nilai

                                                                              terbesar dikalikan dengan

                                                                              jumlah item yang valid (4

                                                                              x 36 = 144) Untuk

                                                                              mendapatkan nilai jarak

                                                                              sebaran yaitu dengan cara

                                                                              mengurangi jarak

                                                                              maksimum dengan jarak

                                                                              minimum (144 ndash 36 =

                                                                              108)

                                                                              Standar Deviasi (δ)

                                                                              didapatkan dengan cara

                                                                              membagi nilai jarak

                                                                              sebaran dengan 6 atau

                                                                              nilai jarak sebaran 6 =

                                                                              (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                                              didapat dari kurva

                                                                              distribusi normal yang

                                                                              terbagi atas 6 wilayah 3

                                                                              daerah positif (+) dan 3

                                                                              daerah negatif (-) Setelah

                                                                              mendapatkan nilai standar

                                                                              deviasi (δ) kemudian

                                                                              langsung mencari nilai

                                                                              Mean Hipotetik (micro)

                                                                              dengan cara mengalihkan

                                                                              nilai tengah skala dengan

                                                                              cara mengalikan nilai

                                                                              tengah skala dengan

                                                                              jumlah item yang valid

                                                                              (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                                              didapatkan dari nilai

                                                                              tengah dari kategori nilai

                                                                              minimum (1) sampai

                                                                              dengan kategori nilai

                                                                              maksimum (4)

                                                                              Berikut ini adalah

                                                                              pengelompokkan skala

                                                                              kecemasan yang

                                                                              diperoleh dengan cara

                                                                              menghitung

                                                                              Sangat Rendah =

                                                                              ME lt MH ndash 2SD

                                                                              =

                                                                              ME lt 90 -2 (18)

                                                                              =

                                                                              ME lt 54

                                                                              Rendah =

                                                                              MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                                              1SD

                                                                              =

                                                                              90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                                              =

                                                                              54 le ME lt 72

                                                                              Rata-rata =

                                                                              MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                                              1SD

                                                                              =

                                                                              90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                                              =

                                                                              72 le ME lt 108

                                                                              Tinggi = MH +

                                                                              1SD le ME lt MH + 2SD

                                                                              =

                                                                              90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                                              =

                                                                              108 le ME lt 126

                                                                              Sangat Tinggi = ME ge

                                                                              MH + 2SD

                                                                              =

                                                                              ME ge 90 + 36

                                                                              =

                                                                              ME ge 126

                                                                              Tabel 14

                                                                              Pengelompokkan Skala

                                                                              Kecemasan (Azwar

                                                                              2008)

                                                                              Keterangan

                                                                              1 ME Mean

                                                                              Empirik

                                                                              ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                                              MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                                              MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                                              MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                                              ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                                              2 MH Mean

                                                                              Hipotetik

                                                                              3 SD Standar

                                                                              Deviasi

                                                                              Dibawah ini

                                                                              merupakan penggolongan

                                                                              subjek penelitian yang

                                                                              digambarkan pada kurva

                                                                              berikut

                                                                              Gambar 1

                                                                              Kurva Distribusi

                                                                              Normal Kecemasan

                                                                              dalam menghadapi

                                                                              Mata Pelajaran

                                                                              Matematika

                                                                              Berdasarkan kurva

                                                                              distribusi normal diatas

                                                                              diketahui bahwa rata-rata

                                                                              kecemasan remaja dalam

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              berada pada taraf sedang

                                                                              atau rata-rata

                                                                              D Pembahasan

                                                                              Penelitian ini

                                                                              bertujuan untuk menguji

                                                                              hipotesis yang berbunyi

                                                                              terdapat hubungan yang

                                                                              negatif antara kecemasan

                                                                              dalam menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              dengan prestasi akademik

                                                                              matematika pada remaja

                                                                              Berdasarkan hasil

                                                                              pengujian hipotesis pada

                                                                              penelitian ini hasil

                                                                              tersebut menunjukkan

                                                                              bahwa hipotesis diterima

                                                                              Hal ini berarti bahwa

                                                                              terdapat hubungan negatif

                                                                              yang signifikan antara

                                                                              kecemasan dalam

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              dengan prestasi akademik -2SD

                                                                              -1SD

                                                                              MH

                                                                              +1SD

                                                                              +2SD54 72 90 10

                                                                              8126

                                                                              Sangat Rendah

                                                                              Rendah

                                                                              Sedang

                                                                              Tinggi

                                                                              Sangat Tinggi

                                                                              7614

                                                                              matematika pada remaja

                                                                              dimana semakin tinggi

                                                                              tingkat kecemasan remaja

                                                                              dalam menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              maka semakin rendah

                                                                              prestasi akademik

                                                                              matematika pada remaja

                                                                              Menurut Nawangsari

                                                                              (2000) kecemasan adalah

                                                                              suatu kondisi yang tidak

                                                                              menyenangkan meliputi

                                                                              rasa takut rasa tegang

                                                                              khawatir bingung tidak

                                                                              suka yang sifatnya

                                                                              subjektif dan timbul

                                                                              karena adanya perasaan

                                                                              tidak aman terhadap

                                                                              bahaya yang diduga akan

                                                                              terjadi Kecemasan bisa

                                                                              terjadi dalam berbagai

                                                                              macam kondisi ketika

                                                                              kecemasan ini terjadi

                                                                              pada saat individu sedang

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              maka secara jelas

                                                                              individu tersebut akan

                                                                              memiliki perasaan tidak

                                                                              aman saat menghadapi

                                                                              mata pelajaran

                                                                              matematika

                                                                              Hal ini terlihat dalam

                                                                              penelitian ini dimana

                                                                              hasil mean empirik skala

                                                                              kcemasan dalam

                                                                              penelitian ini yaitu 7614

                                                                              berada pada posisi rata-

                                                                              rata Hasil ini

                                                                              menunjukkan bahwa

                                                                              terdapat kecemasan yang

                                                                              dialami oleh siswa dan

                                                                              siswi kelas XI di Sekolah

                                                                              Menengah Umum Negeri

                                                                              (SMUN) 1 Babelan

                                                                              Bekasi saat menghadapi

                                                                              mata pelajaran

                                                                              matematika

                                                                              Kecemasan siswa

                                                                              dan siswi dalam

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              dipengaruhi oleh

                                                                              beberapa faktor

                                                                              Berdasarkan gabungan

                                                                              dari pendapat Jersild dari

                                                                              Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                                              meneliti tentang sifat

                                                                              alamiah yang dimiliki

                                                                              oleh setiap individu)

                                                                              Freud dari Ahli

                                                                              Psikoanalisis Calvin S

                                                                              Hall dari Ahli Kultural

                                                                              dan Mowrer dari Ahli

                                                                              Teori Belajar (dalam

                                                                              Soeharjono 1988) faktor

                                                                              yang mempengaruhi

                                                                              remaja menjadi cemas

                                                                              yaitu faktor Mikrokosmos

                                                                              (keadaan diri individu)

                                                                              seperti keadaan biologi

                                                                              individu seperti jenis

                                                                              kelamin dan dapat pula

                                                                              dipengaruhi oleh

                                                                              perkembangan individu

                                                                              yang dapat dilihat dari

                                                                              usia individu dan faktor

                                                                              Makrokosmos (keadaan

                                                                              lingkungan) seperti

                                                                              lingkungan kelas

                                                                              Hal ini terlihat dari

                                                                              hasil data yang diperoleh

                                                                              dalam penelitian ini

                                                                              berdasarkan hasil data

                                                                              yang didapatkan

                                                                              kecemasan dapat

                                                                              dipengaruhi oleh jenis

                                                                              kelamin usia dan kelas

                                                                              Andi (2007) mengatakan

                                                                              bahwa dalam belajar

                                                                              matematika diperlukan

                                                                              rasa ingin tahu perhatian

                                                                              dan minat dalam

                                                                              mempelajari matematika

                                                                              serta sikap ulet dan

                                                                              percaya diri dalam

                                                                              pemecahan masalah

                                                                              Menurut Tapia

                                                                              (1996) kecemasan

                                                                              terhadap pelajaran

                                                                              matematika berhubungan

                                                                              dengan jenis kelamin

                                                                              dimana faktor yang

                                                                              mempengaruhi

                                                                              kecemasan adalah rasa

                                                                              percaya diri minat

                                                                              terhadap pelajaran

                                                                              matematika dan motivasi

                                                                              Tapia menerangkan lebih

                                                                              lanjut bahwa rasa percaya

                                                                              diri minat terhadap

                                                                              pelajaran matematika dan

                                                                              motivasi pada pria lebih

                                                                              rendah dibandingkan

                                                                              dengan wanita sehingga

                                                                              pria lebih cemas dalam

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              Hal ini dijelaskan

                                                                              lebih lanjut dari hasil

                                                                              penelitian Nawangsari

                                                                              (2001) diperoleh data

                                                                              bahwa siswa pria lebih

                                                                              cemas terhadap

                                                                              matematika dibandingkan

                                                                              siswa wanita

                                                                              Hal di atas juga

                                                                              terlihat pada hasil

                                                                              penelitian ini di mana

                                                                              jenis kelamin subjek pria

                                                                              lebih tinggi tingkat

                                                                              kecemasannya

                                                                              dibandingkan dengan

                                                                              subjek wanita ini terlihat

                                                                              dari skor mean

                                                                              kecemasan 7663 pada

                                                                              pria dan 7555 pada

                                                                              wanita

                                                                              Berdasarkan

                                                                              pengamatan yang

                                                                              dilakukan oleh Riyanto

                                                                              (2009) di mana kelas IPS

                                                                              lebih banyak mengalami

                                                                              kesulitan dalam

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika jika

                                                                              dibandingkan dengan

                                                                              kelas IPA karena untuk

                                                                              memahami mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              dibutuhkan pemahaman

                                                                              yang mendalam dan

                                                                              latihan yang berulang kali

                                                                              untuk memperoleh hasil

                                                                              yang baik sedangkan

                                                                              materi yang banyak

                                                                              diberikan di kelas IPS

                                                                              adalah materi yang

                                                                              menggunakan metode

                                                                              menghafal Hal ini lah

                                                                              yang menyebabkan kelas

                                                                              IPS lebih cemas bila

                                                                              dibandingkan dengan

                                                                              kelas IPA Hal ini sesuai

                                                                              dengan hasil penelitian ini

                                                                              terhadap

                                                                              pengelompokkan kelas di

                                                                              mana diperoleh hasil

                                                                              mean kecemasan yang

                                                                              tertinggi berada pada

                                                                              kelas XI IPS dengan skor

                                                                              7796 yang berarti bahwa

                                                                              dalam menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              siswa kelas XI IPS lebih

                                                                              cemas jika dibandingkan

                                                                              dengan siswa XI IPA

                                                                              Selanjutnya

                                                                              berdasarkan

                                                                              pengelompokkan usia

                                                                              terlihat dari hasil

                                                                              penelitian yang dilakukan

                                                                              oleh Pearson (dalam

                                                                              Soeharjono 1988) pada

                                                                              100 orang anak yang

                                                                              berusia 5 ndash 18 tahun

                                                                              ternyata anak yang

                                                                              berusia diatas 12 tahun

                                                                              lebih menunjukkan rasa

                                                                              cemas akan di caci maki

                                                                              atau dibuat malu karena

                                                                              tidak dapat melakukan

                                                                              sesuatu dengan baik dan

                                                                              benar disamping itu

                                                                              dipengaruhi pula oleh

                                                                              jumlah terkecil dari

                                                                              subjek yang menduduki

                                                                              suatu kelompok usia atau

                                                                              jumlah terkecil dari

                                                                              keberadaan subjek yang

                                                                              menduduki kelompok

                                                                              usia tertentu

                                                                              Hasil penelitian

                                                                              diatas terlihat pula dalam

                                                                              penelitian ini di mana

                                                                              diperoleh hasil mean

                                                                              kecemasan yang tertinggi

                                                                              terletak pada usia 17

                                                                              tahun dengan jumlah 6

                                                                              subjek diperoleh skor

                                                                              mean 8567 kemudian di

                                                                              susul oleh usia 15 tahun

                                                                              dengan jumlah 14 subjek

                                                                              diperoleh skor mean

                                                                              8543 dan yang terendah

                                                                              terletak pada usia 16

                                                                              tahun dengan jumlah 64

                                                                              subjek skor mean 8144

                                                                              hasil penelitian ini

                                                                              menunjukkan bahwa

                                                                              kecemasan subjek dalam

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              dapat terlihat dari

                                                                              banyaknya jumlah subjek

                                                                              Di mana semakin banyak

                                                                              subjek yang berada dalam

                                                                              suatu populasi maka

                                                                              semakin rendah tingkat

                                                                              kecemasannya

                                                                              Bila kecemasan

                                                                              dalam menghadapi

                                                                              matematika terjadi dalam

                                                                              satu kurun waktu tertentu

                                                                              atau satu semester secara

                                                                              tidak langsung akan

                                                                              mempengaruhi prestasi

                                                                              akademik matematika

                                                                              siswa dan siswi tersebut

                                                                              Hal ini terlihat pada

                                                                              data yang dihasilkan

                                                                              dalam penelitian ini

                                                                              dimana ada korelasi

                                                                              negatif antara kecemasan

                                                                              dalam menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              dengan prestasi akademik

                                                                              matematika pada remaja

                                                                              dengan nilai koefisien

                                                                              korelasi sebesar r = -

                                                                              0221 dengan signifikansi

                                                                              sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                              yang artinya semakin

                                                                              tinggi tingkat kecemasan

                                                                              siswa dalam menghadapi

                                                                              mata pelajaran

                                                                              matematika maka

                                                                              semakin rendah prestasi

                                                                              akademik matematika

                                                                              siswa dan sebaliknya

                                                                              semakin rendah tingkat

                                                                              kecemasan siswa dalam

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              maka akan semakin tinggi

                                                                              prestasi akademik

                                                                              matematika yang

                                                                              dihasilkan oleh siswa

                                                                              Hasil penelitian ini

                                                                              ternyata sama dengan

                                                                              penelitian yang

                                                                              dikemukakan oleh

                                                                              Nawangsari (2000) di

                                                                              mana ada korelasi negatif

                                                                              antara skor kecemasan

                                                                              terhadap matematika

                                                                              dengan prestasi akademik

                                                                              pada siswa SLTP di

                                                                              Surabaya Hal ini

                                                                              menunjukkan bahwa

                                                                              semakin tinggi tingkat

                                                                              kecemasan siswa

                                                                              terghadap pelajaran

                                                                              matematika maka

                                                                              semakin rendah prestasi

                                                                              akademik yang dihasilkan

                                                                              oleh siswa begitu pula

                                                                              sebaliknya semakin

                                                                              rendah tingkat kecemasan

                                                                              siswa terhadap pelajaran

                                                                              matematika maka

                                                                              semakin tinggi prestasi

                                                                              akademik yang dihasilkan

                                                                              BAB V

                                                                              PENUTUP

                                                                              Kesimpulan

                                                                              Berdasarkan hasil

                                                                              pengumpulan data dan hasil

                                                                              analisis data yang telah

                                                                              dilakukan maka dapat

                                                                              ditarik kesimpulan bahwa

                                                                              hipotesis dalam penelitian

                                                                              ini diterima hal ini

                                                                              menunjukkan bahwa ada

                                                                              hubungan yang negatif

                                                                              antara kecemasan dalam

                                                                              menghadapi mata pelajaran

                                                                              matematika dengan prestasi

                                                                              akademik matematika pada

                                                                              siswa dan siswi kelas XI di

                                                                              Sekolah Menengah Umum

                                                                              Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                              Bekasi

                                                                              Berdasarkan data

                                                                              tambahan diperoleh hasil

                                                                              bahwa faktor-faktor yang

                                                                              mempengaruhi kecemasan

                                                                              siswa dalam menghadapi

                                                                              mata pelajaran matematika

                                                                              adalah jenis kelamin usia

                                                                              dan kelas Di mana siswa

                                                                              pria cenderung lebih cemas

                                                                              dalam menghadapi mata

                                                                              pealajaran matematika

                                                                              dibandingkan dengan siswa

                                                                              wanita Selain itu diperoleh

                                                                              pula data bahwa usia 17

                                                                              tahun jauh lebih cemas

                                                                              dibandingkan selanjutnya

                                                                              disusul usia 15 tahun dan

                                                                              16 tahun hal ini terlihat

                                                                              dari jumlah subjek pada

                                                                              usia tertentu di mana

                                                                              jumlah subjek yang

                                                                              menduduki usia 17 tahun

                                                                              lebih sedikit atau berjumlah

                                                                              6 subjek kemudian di susul

                                                                              oleh usia 15 tahun yang

                                                                              berjumlah 14 subjek dan

                                                                              pada usia 16 tahun

                                                                              sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                              hanya usia namun kelas pun

                                                                              menunjukkan data bahwa

                                                                              kelas XI IPS cenderung

                                                                              lebih cemas dalam

                                                                              menghadapi mata pelajaran

                                                                              matematika dibandingkan

                                                                              dengan kelas XI IPA

                                                                              Saran

                                                                              Berdasarkan hasil

                                                                              penelitian yang telah

                                                                              dilakukan peneliti

                                                                              mempunyai beberapa saran

                                                                              yang dapat diberikan

                                                                              sebagai berikut

                                                                              d Berdasarkan hasil

                                                                              data yang diperoleh

                                                                              terlihat bahwa

                                                                              kecemasan siswa dan

                                                                              siswi dalam

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              berada pada kategori

                                                                              rata-rata atau sedang

                                                                              Hal ini menunjukkan

                                                                              bahwa rata-rata siswa

                                                                              dan siswi di Sekolah

                                                                              Menengah Umum

                                                                              Negeri (SMUN) 1

                                                                              Babelan Bekasi

                                                                              mengalami

                                                                              kecemasan cemas saat

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              Untuk mengurangi

                                                                              kecemasan dalam

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              peneliti menyarankan

                                                                              kepada siswa dan

                                                                              siswi sebelum

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              diharapkan siswa dan

                                                                              siswi dapat lebih giat

                                                                              lagi untuk berlatih

                                                                              mengerjakan tugas-

                                                                              tugas matematika

                                                                              soal-soal matematika

                                                                              dan memperdalam

                                                                              kembali materi yang

                                                                              telah diajarkan oleh

                                                                              guru matematika Hal

                                                                              ini bertujuan untuk

                                                                              membantu siswa dan

                                                                              siswi agar

                                                                              mengurangi

                                                                              kecemasan dalam

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              Bila kecemasan itu

                                                                              berkurang maka

                                                                              secara tidak langsung

                                                                              prestasi akademik

                                                                              matematika siswa dan

                                                                              siswi akan meningkat

                                                                              Sehubungan

                                                                              penelitian ini peneliti

                                                                              menyarankan kepada para

                                                                              peneliti selanjutnya agar

                                                                              dapat menggunakan

                                                                              populasi yang lebih luas

                                                                              lagi bukan hanya siswa

                                                                              dan siswi dari SMUN

                                                                              (Sekolah Menengah

                                                                              Umum Negeri) mungkin

                                                                              dengan mengambil

                                                                              sampel dari siswa yang

                                                                              berasal dari SMUS

                                                                              (Sekolah Menengah

                                                                              Umum Swasta) untuk

                                                                              melihat apakah siswa dari

                                                                              SMUS (Sekolah

                                                                              Menengah Umum

                                                                              Swasta) juga mengalami

                                                                              kecemasan dalam

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              yang secara langsung

                                                                              akan mempengaruhi

                                                                              prestasi akademik

                                                                              matematikanya Selain itu

                                                                              untuk pengembangan

                                                                              teori psikologi pendidikan

                                                                              diharapkan untuk

                                                                              penelitian selanjutnya

                                                                              dapat melihat kecemasan-

                                                                              kecemasan lain yang

                                                                              terjadi di luar mata

                                                                              pelajaran matematika di

                                                                              mana mata pelajaran

                                                                              tersebut sering pula

                                                                              dialami oleh siswa dan

                                                                              siswi selain kecemasan

                                                                              menghadapi mata

                                                                              pelajaran matematika

                                                                              Misalnya cemas

                                                                              menghadapi pelajaran

                                                                              kimia bahasa inggris

                                                                              ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                              matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                              Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                              Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                              Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                              Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                              Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                              Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                              Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                              Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                              Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                              Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                              terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                              Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                              Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                              Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                              Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                              Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                              Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                              Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                              Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                              Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                              Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                              Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                              Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                              Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                              • Prestasi Akademik
                                                                              • Mata Pelajaran Matematika
                                                                              • Remaja
                                                                              • Hipotesis
                                                                              • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                              • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                              • CPopulasi dan Sampel
                                                                              • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                              • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                              • FTeknik Analisa Data

                                                                                tinggi dan sangat tinggi

                                                                                yang dapat diketahui

                                                                                dengan cara perhitungan

                                                                                sebagai berikut

                                                                                Jumlah aitem yang

                                                                                valid pada skala

                                                                                kecemasan sebanyak 36

                                                                                item dengan

                                                                                menggunakan kategori

                                                                                nilai dari 1 sampai

                                                                                dengan 4 Ini berarti nilai

                                                                                skala terkecil berjumlah 1

                                                                                dan yang terbesar

                                                                                berjumlah 4 Jarak

                                                                                minimum adalah nilai

                                                                                terkecil dikalikan dengan

                                                                                jumlah item yang valid (1

                                                                                x 36 = 36) dan jarak

                                                                                maksimum adalah nilai

                                                                                terbesar dikalikan dengan

                                                                                jumlah item yang valid (4

                                                                                x 36 = 144) Untuk

                                                                                mendapatkan nilai jarak

                                                                                sebaran yaitu dengan cara

                                                                                mengurangi jarak

                                                                                maksimum dengan jarak

                                                                                minimum (144 ndash 36 =

                                                                                108)

                                                                                Standar Deviasi (δ)

                                                                                didapatkan dengan cara

                                                                                membagi nilai jarak

                                                                                sebaran dengan 6 atau

                                                                                nilai jarak sebaran 6 =

                                                                                (108 6 = 18) nilai 6 ini

                                                                                didapat dari kurva

                                                                                distribusi normal yang

                                                                                terbagi atas 6 wilayah 3

                                                                                daerah positif (+) dan 3

                                                                                daerah negatif (-) Setelah

                                                                                mendapatkan nilai standar

                                                                                deviasi (δ) kemudian

                                                                                langsung mencari nilai

                                                                                Mean Hipotetik (micro)

                                                                                dengan cara mengalihkan

                                                                                nilai tengah skala dengan

                                                                                cara mengalikan nilai

                                                                                tengah skala dengan

                                                                                jumlah item yang valid

                                                                                (25 x 36 = 90) Nilai 25

                                                                                didapatkan dari nilai

                                                                                tengah dari kategori nilai

                                                                                minimum (1) sampai

                                                                                dengan kategori nilai

                                                                                maksimum (4)

                                                                                Berikut ini adalah

                                                                                pengelompokkan skala

                                                                                kecemasan yang

                                                                                diperoleh dengan cara

                                                                                menghitung

                                                                                Sangat Rendah =

                                                                                ME lt MH ndash 2SD

                                                                                =

                                                                                ME lt 90 -2 (18)

                                                                                =

                                                                                ME lt 54

                                                                                Rendah =

                                                                                MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                                                1SD

                                                                                =

                                                                                90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                                                =

                                                                                54 le ME lt 72

                                                                                Rata-rata =

                                                                                MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                                                1SD

                                                                                =

                                                                                90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                                                =

                                                                                72 le ME lt 108

                                                                                Tinggi = MH +

                                                                                1SD le ME lt MH + 2SD

                                                                                =

                                                                                90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                                                =

                                                                                108 le ME lt 126

                                                                                Sangat Tinggi = ME ge

                                                                                MH + 2SD

                                                                                =

                                                                                ME ge 90 + 36

                                                                                =

                                                                                ME ge 126

                                                                                Tabel 14

                                                                                Pengelompokkan Skala

                                                                                Kecemasan (Azwar

                                                                                2008)

                                                                                Keterangan

                                                                                1 ME Mean

                                                                                Empirik

                                                                                ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                                                MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                                                MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                                                MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                                                ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                                                2 MH Mean

                                                                                Hipotetik

                                                                                3 SD Standar

                                                                                Deviasi

                                                                                Dibawah ini

                                                                                merupakan penggolongan

                                                                                subjek penelitian yang

                                                                                digambarkan pada kurva

                                                                                berikut

                                                                                Gambar 1

                                                                                Kurva Distribusi

                                                                                Normal Kecemasan

                                                                                dalam menghadapi

                                                                                Mata Pelajaran

                                                                                Matematika

                                                                                Berdasarkan kurva

                                                                                distribusi normal diatas

                                                                                diketahui bahwa rata-rata

                                                                                kecemasan remaja dalam

                                                                                menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                berada pada taraf sedang

                                                                                atau rata-rata

                                                                                D Pembahasan

                                                                                Penelitian ini

                                                                                bertujuan untuk menguji

                                                                                hipotesis yang berbunyi

                                                                                terdapat hubungan yang

                                                                                negatif antara kecemasan

                                                                                dalam menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                dengan prestasi akademik

                                                                                matematika pada remaja

                                                                                Berdasarkan hasil

                                                                                pengujian hipotesis pada

                                                                                penelitian ini hasil

                                                                                tersebut menunjukkan

                                                                                bahwa hipotesis diterima

                                                                                Hal ini berarti bahwa

                                                                                terdapat hubungan negatif

                                                                                yang signifikan antara

                                                                                kecemasan dalam

                                                                                menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                dengan prestasi akademik -2SD

                                                                                -1SD

                                                                                MH

                                                                                +1SD

                                                                                +2SD54 72 90 10

                                                                                8126

                                                                                Sangat Rendah

                                                                                Rendah

                                                                                Sedang

                                                                                Tinggi

                                                                                Sangat Tinggi

                                                                                7614

                                                                                matematika pada remaja

                                                                                dimana semakin tinggi

                                                                                tingkat kecemasan remaja

                                                                                dalam menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                maka semakin rendah

                                                                                prestasi akademik

                                                                                matematika pada remaja

                                                                                Menurut Nawangsari

                                                                                (2000) kecemasan adalah

                                                                                suatu kondisi yang tidak

                                                                                menyenangkan meliputi

                                                                                rasa takut rasa tegang

                                                                                khawatir bingung tidak

                                                                                suka yang sifatnya

                                                                                subjektif dan timbul

                                                                                karena adanya perasaan

                                                                                tidak aman terhadap

                                                                                bahaya yang diduga akan

                                                                                terjadi Kecemasan bisa

                                                                                terjadi dalam berbagai

                                                                                macam kondisi ketika

                                                                                kecemasan ini terjadi

                                                                                pada saat individu sedang

                                                                                menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                maka secara jelas

                                                                                individu tersebut akan

                                                                                memiliki perasaan tidak

                                                                                aman saat menghadapi

                                                                                mata pelajaran

                                                                                matematika

                                                                                Hal ini terlihat dalam

                                                                                penelitian ini dimana

                                                                                hasil mean empirik skala

                                                                                kcemasan dalam

                                                                                penelitian ini yaitu 7614

                                                                                berada pada posisi rata-

                                                                                rata Hasil ini

                                                                                menunjukkan bahwa

                                                                                terdapat kecemasan yang

                                                                                dialami oleh siswa dan

                                                                                siswi kelas XI di Sekolah

                                                                                Menengah Umum Negeri

                                                                                (SMUN) 1 Babelan

                                                                                Bekasi saat menghadapi

                                                                                mata pelajaran

                                                                                matematika

                                                                                Kecemasan siswa

                                                                                dan siswi dalam

                                                                                menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                dipengaruhi oleh

                                                                                beberapa faktor

                                                                                Berdasarkan gabungan

                                                                                dari pendapat Jersild dari

                                                                                Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                                                meneliti tentang sifat

                                                                                alamiah yang dimiliki

                                                                                oleh setiap individu)

                                                                                Freud dari Ahli

                                                                                Psikoanalisis Calvin S

                                                                                Hall dari Ahli Kultural

                                                                                dan Mowrer dari Ahli

                                                                                Teori Belajar (dalam

                                                                                Soeharjono 1988) faktor

                                                                                yang mempengaruhi

                                                                                remaja menjadi cemas

                                                                                yaitu faktor Mikrokosmos

                                                                                (keadaan diri individu)

                                                                                seperti keadaan biologi

                                                                                individu seperti jenis

                                                                                kelamin dan dapat pula

                                                                                dipengaruhi oleh

                                                                                perkembangan individu

                                                                                yang dapat dilihat dari

                                                                                usia individu dan faktor

                                                                                Makrokosmos (keadaan

                                                                                lingkungan) seperti

                                                                                lingkungan kelas

                                                                                Hal ini terlihat dari

                                                                                hasil data yang diperoleh

                                                                                dalam penelitian ini

                                                                                berdasarkan hasil data

                                                                                yang didapatkan

                                                                                kecemasan dapat

                                                                                dipengaruhi oleh jenis

                                                                                kelamin usia dan kelas

                                                                                Andi (2007) mengatakan

                                                                                bahwa dalam belajar

                                                                                matematika diperlukan

                                                                                rasa ingin tahu perhatian

                                                                                dan minat dalam

                                                                                mempelajari matematika

                                                                                serta sikap ulet dan

                                                                                percaya diri dalam

                                                                                pemecahan masalah

                                                                                Menurut Tapia

                                                                                (1996) kecemasan

                                                                                terhadap pelajaran

                                                                                matematika berhubungan

                                                                                dengan jenis kelamin

                                                                                dimana faktor yang

                                                                                mempengaruhi

                                                                                kecemasan adalah rasa

                                                                                percaya diri minat

                                                                                terhadap pelajaran

                                                                                matematika dan motivasi

                                                                                Tapia menerangkan lebih

                                                                                lanjut bahwa rasa percaya

                                                                                diri minat terhadap

                                                                                pelajaran matematika dan

                                                                                motivasi pada pria lebih

                                                                                rendah dibandingkan

                                                                                dengan wanita sehingga

                                                                                pria lebih cemas dalam

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                Hal ini dijelaskan

                                                                                lebih lanjut dari hasil

                                                                                penelitian Nawangsari

                                                                                (2001) diperoleh data

                                                                                bahwa siswa pria lebih

                                                                                cemas terhadap

                                                                                matematika dibandingkan

                                                                                siswa wanita

                                                                                Hal di atas juga

                                                                                terlihat pada hasil

                                                                                penelitian ini di mana

                                                                                jenis kelamin subjek pria

                                                                                lebih tinggi tingkat

                                                                                kecemasannya

                                                                                dibandingkan dengan

                                                                                subjek wanita ini terlihat

                                                                                dari skor mean

                                                                                kecemasan 7663 pada

                                                                                pria dan 7555 pada

                                                                                wanita

                                                                                Berdasarkan

                                                                                pengamatan yang

                                                                                dilakukan oleh Riyanto

                                                                                (2009) di mana kelas IPS

                                                                                lebih banyak mengalami

                                                                                kesulitan dalam

                                                                                menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika jika

                                                                                dibandingkan dengan

                                                                                kelas IPA karena untuk

                                                                                memahami mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                dibutuhkan pemahaman

                                                                                yang mendalam dan

                                                                                latihan yang berulang kali

                                                                                untuk memperoleh hasil

                                                                                yang baik sedangkan

                                                                                materi yang banyak

                                                                                diberikan di kelas IPS

                                                                                adalah materi yang

                                                                                menggunakan metode

                                                                                menghafal Hal ini lah

                                                                                yang menyebabkan kelas

                                                                                IPS lebih cemas bila

                                                                                dibandingkan dengan

                                                                                kelas IPA Hal ini sesuai

                                                                                dengan hasil penelitian ini

                                                                                terhadap

                                                                                pengelompokkan kelas di

                                                                                mana diperoleh hasil

                                                                                mean kecemasan yang

                                                                                tertinggi berada pada

                                                                                kelas XI IPS dengan skor

                                                                                7796 yang berarti bahwa

                                                                                dalam menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                siswa kelas XI IPS lebih

                                                                                cemas jika dibandingkan

                                                                                dengan siswa XI IPA

                                                                                Selanjutnya

                                                                                berdasarkan

                                                                                pengelompokkan usia

                                                                                terlihat dari hasil

                                                                                penelitian yang dilakukan

                                                                                oleh Pearson (dalam

                                                                                Soeharjono 1988) pada

                                                                                100 orang anak yang

                                                                                berusia 5 ndash 18 tahun

                                                                                ternyata anak yang

                                                                                berusia diatas 12 tahun

                                                                                lebih menunjukkan rasa

                                                                                cemas akan di caci maki

                                                                                atau dibuat malu karena

                                                                                tidak dapat melakukan

                                                                                sesuatu dengan baik dan

                                                                                benar disamping itu

                                                                                dipengaruhi pula oleh

                                                                                jumlah terkecil dari

                                                                                subjek yang menduduki

                                                                                suatu kelompok usia atau

                                                                                jumlah terkecil dari

                                                                                keberadaan subjek yang

                                                                                menduduki kelompok

                                                                                usia tertentu

                                                                                Hasil penelitian

                                                                                diatas terlihat pula dalam

                                                                                penelitian ini di mana

                                                                                diperoleh hasil mean

                                                                                kecemasan yang tertinggi

                                                                                terletak pada usia 17

                                                                                tahun dengan jumlah 6

                                                                                subjek diperoleh skor

                                                                                mean 8567 kemudian di

                                                                                susul oleh usia 15 tahun

                                                                                dengan jumlah 14 subjek

                                                                                diperoleh skor mean

                                                                                8543 dan yang terendah

                                                                                terletak pada usia 16

                                                                                tahun dengan jumlah 64

                                                                                subjek skor mean 8144

                                                                                hasil penelitian ini

                                                                                menunjukkan bahwa

                                                                                kecemasan subjek dalam

                                                                                menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                dapat terlihat dari

                                                                                banyaknya jumlah subjek

                                                                                Di mana semakin banyak

                                                                                subjek yang berada dalam

                                                                                suatu populasi maka

                                                                                semakin rendah tingkat

                                                                                kecemasannya

                                                                                Bila kecemasan

                                                                                dalam menghadapi

                                                                                matematika terjadi dalam

                                                                                satu kurun waktu tertentu

                                                                                atau satu semester secara

                                                                                tidak langsung akan

                                                                                mempengaruhi prestasi

                                                                                akademik matematika

                                                                                siswa dan siswi tersebut

                                                                                Hal ini terlihat pada

                                                                                data yang dihasilkan

                                                                                dalam penelitian ini

                                                                                dimana ada korelasi

                                                                                negatif antara kecemasan

                                                                                dalam menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                dengan prestasi akademik

                                                                                matematika pada remaja

                                                                                dengan nilai koefisien

                                                                                korelasi sebesar r = -

                                                                                0221 dengan signifikansi

                                                                                sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                                yang artinya semakin

                                                                                tinggi tingkat kecemasan

                                                                                siswa dalam menghadapi

                                                                                mata pelajaran

                                                                                matematika maka

                                                                                semakin rendah prestasi

                                                                                akademik matematika

                                                                                siswa dan sebaliknya

                                                                                semakin rendah tingkat

                                                                                kecemasan siswa dalam

                                                                                menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                maka akan semakin tinggi

                                                                                prestasi akademik

                                                                                matematika yang

                                                                                dihasilkan oleh siswa

                                                                                Hasil penelitian ini

                                                                                ternyata sama dengan

                                                                                penelitian yang

                                                                                dikemukakan oleh

                                                                                Nawangsari (2000) di

                                                                                mana ada korelasi negatif

                                                                                antara skor kecemasan

                                                                                terhadap matematika

                                                                                dengan prestasi akademik

                                                                                pada siswa SLTP di

                                                                                Surabaya Hal ini

                                                                                menunjukkan bahwa

                                                                                semakin tinggi tingkat

                                                                                kecemasan siswa

                                                                                terghadap pelajaran

                                                                                matematika maka

                                                                                semakin rendah prestasi

                                                                                akademik yang dihasilkan

                                                                                oleh siswa begitu pula

                                                                                sebaliknya semakin

                                                                                rendah tingkat kecemasan

                                                                                siswa terhadap pelajaran

                                                                                matematika maka

                                                                                semakin tinggi prestasi

                                                                                akademik yang dihasilkan

                                                                                BAB V

                                                                                PENUTUP

                                                                                Kesimpulan

                                                                                Berdasarkan hasil

                                                                                pengumpulan data dan hasil

                                                                                analisis data yang telah

                                                                                dilakukan maka dapat

                                                                                ditarik kesimpulan bahwa

                                                                                hipotesis dalam penelitian

                                                                                ini diterima hal ini

                                                                                menunjukkan bahwa ada

                                                                                hubungan yang negatif

                                                                                antara kecemasan dalam

                                                                                menghadapi mata pelajaran

                                                                                matematika dengan prestasi

                                                                                akademik matematika pada

                                                                                siswa dan siswi kelas XI di

                                                                                Sekolah Menengah Umum

                                                                                Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                                Bekasi

                                                                                Berdasarkan data

                                                                                tambahan diperoleh hasil

                                                                                bahwa faktor-faktor yang

                                                                                mempengaruhi kecemasan

                                                                                siswa dalam menghadapi

                                                                                mata pelajaran matematika

                                                                                adalah jenis kelamin usia

                                                                                dan kelas Di mana siswa

                                                                                pria cenderung lebih cemas

                                                                                dalam menghadapi mata

                                                                                pealajaran matematika

                                                                                dibandingkan dengan siswa

                                                                                wanita Selain itu diperoleh

                                                                                pula data bahwa usia 17

                                                                                tahun jauh lebih cemas

                                                                                dibandingkan selanjutnya

                                                                                disusul usia 15 tahun dan

                                                                                16 tahun hal ini terlihat

                                                                                dari jumlah subjek pada

                                                                                usia tertentu di mana

                                                                                jumlah subjek yang

                                                                                menduduki usia 17 tahun

                                                                                lebih sedikit atau berjumlah

                                                                                6 subjek kemudian di susul

                                                                                oleh usia 15 tahun yang

                                                                                berjumlah 14 subjek dan

                                                                                pada usia 16 tahun

                                                                                sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                                hanya usia namun kelas pun

                                                                                menunjukkan data bahwa

                                                                                kelas XI IPS cenderung

                                                                                lebih cemas dalam

                                                                                menghadapi mata pelajaran

                                                                                matematika dibandingkan

                                                                                dengan kelas XI IPA

                                                                                Saran

                                                                                Berdasarkan hasil

                                                                                penelitian yang telah

                                                                                dilakukan peneliti

                                                                                mempunyai beberapa saran

                                                                                yang dapat diberikan

                                                                                sebagai berikut

                                                                                d Berdasarkan hasil

                                                                                data yang diperoleh

                                                                                terlihat bahwa

                                                                                kecemasan siswa dan

                                                                                siswi dalam

                                                                                menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                berada pada kategori

                                                                                rata-rata atau sedang

                                                                                Hal ini menunjukkan

                                                                                bahwa rata-rata siswa

                                                                                dan siswi di Sekolah

                                                                                Menengah Umum

                                                                                Negeri (SMUN) 1

                                                                                Babelan Bekasi

                                                                                mengalami

                                                                                kecemasan cemas saat

                                                                                menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                Untuk mengurangi

                                                                                kecemasan dalam

                                                                                menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                peneliti menyarankan

                                                                                kepada siswa dan

                                                                                siswi sebelum

                                                                                menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                diharapkan siswa dan

                                                                                siswi dapat lebih giat

                                                                                lagi untuk berlatih

                                                                                mengerjakan tugas-

                                                                                tugas matematika

                                                                                soal-soal matematika

                                                                                dan memperdalam

                                                                                kembali materi yang

                                                                                telah diajarkan oleh

                                                                                guru matematika Hal

                                                                                ini bertujuan untuk

                                                                                membantu siswa dan

                                                                                siswi agar

                                                                                mengurangi

                                                                                kecemasan dalam

                                                                                menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                Bila kecemasan itu

                                                                                berkurang maka

                                                                                secara tidak langsung

                                                                                prestasi akademik

                                                                                matematika siswa dan

                                                                                siswi akan meningkat

                                                                                Sehubungan

                                                                                penelitian ini peneliti

                                                                                menyarankan kepada para

                                                                                peneliti selanjutnya agar

                                                                                dapat menggunakan

                                                                                populasi yang lebih luas

                                                                                lagi bukan hanya siswa

                                                                                dan siswi dari SMUN

                                                                                (Sekolah Menengah

                                                                                Umum Negeri) mungkin

                                                                                dengan mengambil

                                                                                sampel dari siswa yang

                                                                                berasal dari SMUS

                                                                                (Sekolah Menengah

                                                                                Umum Swasta) untuk

                                                                                melihat apakah siswa dari

                                                                                SMUS (Sekolah

                                                                                Menengah Umum

                                                                                Swasta) juga mengalami

                                                                                kecemasan dalam

                                                                                menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                yang secara langsung

                                                                                akan mempengaruhi

                                                                                prestasi akademik

                                                                                matematikanya Selain itu

                                                                                untuk pengembangan

                                                                                teori psikologi pendidikan

                                                                                diharapkan untuk

                                                                                penelitian selanjutnya

                                                                                dapat melihat kecemasan-

                                                                                kecemasan lain yang

                                                                                terjadi di luar mata

                                                                                pelajaran matematika di

                                                                                mana mata pelajaran

                                                                                tersebut sering pula

                                                                                dialami oleh siswa dan

                                                                                siswi selain kecemasan

                                                                                menghadapi mata

                                                                                pelajaran matematika

                                                                                Misalnya cemas

                                                                                menghadapi pelajaran

                                                                                kimia bahasa inggris

                                                                                ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                                matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                                Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                                Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                                Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                                Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                                Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                                Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                                Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                                terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                                Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                                Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                                Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                                Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                                Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                                Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                                Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                                Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                                Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                                Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                                Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                                Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                                Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                                • Prestasi Akademik
                                                                                • Mata Pelajaran Matematika
                                                                                • Remaja
                                                                                • Hipotesis
                                                                                • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                                • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                                • CPopulasi dan Sampel
                                                                                • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                                • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                                • FTeknik Analisa Data

                                                                                  Sangat Rendah =

                                                                                  ME lt MH ndash 2SD

                                                                                  =

                                                                                  ME lt 90 -2 (18)

                                                                                  =

                                                                                  ME lt 54

                                                                                  Rendah =

                                                                                  MH ndash 2SD le ME lt MH -

                                                                                  1SD

                                                                                  =

                                                                                  90 ndash 36 le ME lt 90 ndash 18

                                                                                  =

                                                                                  54 le ME lt 72

                                                                                  Rata-rata =

                                                                                  MH ndash 1SD le ME lt MH +

                                                                                  1SD

                                                                                  =

                                                                                  90 ndash 18 le ME lt 90 + 18

                                                                                  =

                                                                                  72 le ME lt 108

                                                                                  Tinggi = MH +

                                                                                  1SD le ME lt MH + 2SD

                                                                                  =

                                                                                  90 + 18 le ME lt 90 + 36

                                                                                  =

                                                                                  108 le ME lt 126

                                                                                  Sangat Tinggi = ME ge

                                                                                  MH + 2SD

                                                                                  =

                                                                                  ME ge 90 + 36

                                                                                  =

                                                                                  ME ge 126

                                                                                  Tabel 14

                                                                                  Pengelompokkan Skala

                                                                                  Kecemasan (Azwar

                                                                                  2008)

                                                                                  Keterangan

                                                                                  1 ME Mean

                                                                                  Empirik

                                                                                  ME lt MH ndash 2SD = ME lt 54 (Sangat Rendah)

                                                                                  MH ndash 2SD le ME lt MH - 1SD = 54 le ME lt 72 (Rendah)

                                                                                  MH ndash 1SD le ME lt MH + 1SD = 72 le ME lt 108 (Rata-rata)

                                                                                  MH + 1SD le ME lt MH + 2SD = 108 le ME lt 126 (Tinggi)

                                                                                  ME ge MH + 2SD = ME ge 126 (Sangat Tinggi)

                                                                                  2 MH Mean

                                                                                  Hipotetik

                                                                                  3 SD Standar

                                                                                  Deviasi

                                                                                  Dibawah ini

                                                                                  merupakan penggolongan

                                                                                  subjek penelitian yang

                                                                                  digambarkan pada kurva

                                                                                  berikut

                                                                                  Gambar 1

                                                                                  Kurva Distribusi

                                                                                  Normal Kecemasan

                                                                                  dalam menghadapi

                                                                                  Mata Pelajaran

                                                                                  Matematika

                                                                                  Berdasarkan kurva

                                                                                  distribusi normal diatas

                                                                                  diketahui bahwa rata-rata

                                                                                  kecemasan remaja dalam

                                                                                  menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  berada pada taraf sedang

                                                                                  atau rata-rata

                                                                                  D Pembahasan

                                                                                  Penelitian ini

                                                                                  bertujuan untuk menguji

                                                                                  hipotesis yang berbunyi

                                                                                  terdapat hubungan yang

                                                                                  negatif antara kecemasan

                                                                                  dalam menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  dengan prestasi akademik

                                                                                  matematika pada remaja

                                                                                  Berdasarkan hasil

                                                                                  pengujian hipotesis pada

                                                                                  penelitian ini hasil

                                                                                  tersebut menunjukkan

                                                                                  bahwa hipotesis diterima

                                                                                  Hal ini berarti bahwa

                                                                                  terdapat hubungan negatif

                                                                                  yang signifikan antara

                                                                                  kecemasan dalam

                                                                                  menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  dengan prestasi akademik -2SD

                                                                                  -1SD

                                                                                  MH

                                                                                  +1SD

                                                                                  +2SD54 72 90 10

                                                                                  8126

                                                                                  Sangat Rendah

                                                                                  Rendah

                                                                                  Sedang

                                                                                  Tinggi

                                                                                  Sangat Tinggi

                                                                                  7614

                                                                                  matematika pada remaja

                                                                                  dimana semakin tinggi

                                                                                  tingkat kecemasan remaja

                                                                                  dalam menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  maka semakin rendah

                                                                                  prestasi akademik

                                                                                  matematika pada remaja

                                                                                  Menurut Nawangsari

                                                                                  (2000) kecemasan adalah

                                                                                  suatu kondisi yang tidak

                                                                                  menyenangkan meliputi

                                                                                  rasa takut rasa tegang

                                                                                  khawatir bingung tidak

                                                                                  suka yang sifatnya

                                                                                  subjektif dan timbul

                                                                                  karena adanya perasaan

                                                                                  tidak aman terhadap

                                                                                  bahaya yang diduga akan

                                                                                  terjadi Kecemasan bisa

                                                                                  terjadi dalam berbagai

                                                                                  macam kondisi ketika

                                                                                  kecemasan ini terjadi

                                                                                  pada saat individu sedang

                                                                                  menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  maka secara jelas

                                                                                  individu tersebut akan

                                                                                  memiliki perasaan tidak

                                                                                  aman saat menghadapi

                                                                                  mata pelajaran

                                                                                  matematika

                                                                                  Hal ini terlihat dalam

                                                                                  penelitian ini dimana

                                                                                  hasil mean empirik skala

                                                                                  kcemasan dalam

                                                                                  penelitian ini yaitu 7614

                                                                                  berada pada posisi rata-

                                                                                  rata Hasil ini

                                                                                  menunjukkan bahwa

                                                                                  terdapat kecemasan yang

                                                                                  dialami oleh siswa dan

                                                                                  siswi kelas XI di Sekolah

                                                                                  Menengah Umum Negeri

                                                                                  (SMUN) 1 Babelan

                                                                                  Bekasi saat menghadapi

                                                                                  mata pelajaran

                                                                                  matematika

                                                                                  Kecemasan siswa

                                                                                  dan siswi dalam

                                                                                  menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  dipengaruhi oleh

                                                                                  beberapa faktor

                                                                                  Berdasarkan gabungan

                                                                                  dari pendapat Jersild dari

                                                                                  Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                                                  meneliti tentang sifat

                                                                                  alamiah yang dimiliki

                                                                                  oleh setiap individu)

                                                                                  Freud dari Ahli

                                                                                  Psikoanalisis Calvin S

                                                                                  Hall dari Ahli Kultural

                                                                                  dan Mowrer dari Ahli

                                                                                  Teori Belajar (dalam

                                                                                  Soeharjono 1988) faktor

                                                                                  yang mempengaruhi

                                                                                  remaja menjadi cemas

                                                                                  yaitu faktor Mikrokosmos

                                                                                  (keadaan diri individu)

                                                                                  seperti keadaan biologi

                                                                                  individu seperti jenis

                                                                                  kelamin dan dapat pula

                                                                                  dipengaruhi oleh

                                                                                  perkembangan individu

                                                                                  yang dapat dilihat dari

                                                                                  usia individu dan faktor

                                                                                  Makrokosmos (keadaan

                                                                                  lingkungan) seperti

                                                                                  lingkungan kelas

                                                                                  Hal ini terlihat dari

                                                                                  hasil data yang diperoleh

                                                                                  dalam penelitian ini

                                                                                  berdasarkan hasil data

                                                                                  yang didapatkan

                                                                                  kecemasan dapat

                                                                                  dipengaruhi oleh jenis

                                                                                  kelamin usia dan kelas

                                                                                  Andi (2007) mengatakan

                                                                                  bahwa dalam belajar

                                                                                  matematika diperlukan

                                                                                  rasa ingin tahu perhatian

                                                                                  dan minat dalam

                                                                                  mempelajari matematika

                                                                                  serta sikap ulet dan

                                                                                  percaya diri dalam

                                                                                  pemecahan masalah

                                                                                  Menurut Tapia

                                                                                  (1996) kecemasan

                                                                                  terhadap pelajaran

                                                                                  matematika berhubungan

                                                                                  dengan jenis kelamin

                                                                                  dimana faktor yang

                                                                                  mempengaruhi

                                                                                  kecemasan adalah rasa

                                                                                  percaya diri minat

                                                                                  terhadap pelajaran

                                                                                  matematika dan motivasi

                                                                                  Tapia menerangkan lebih

                                                                                  lanjut bahwa rasa percaya

                                                                                  diri minat terhadap

                                                                                  pelajaran matematika dan

                                                                                  motivasi pada pria lebih

                                                                                  rendah dibandingkan

                                                                                  dengan wanita sehingga

                                                                                  pria lebih cemas dalam

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  Hal ini dijelaskan

                                                                                  lebih lanjut dari hasil

                                                                                  penelitian Nawangsari

                                                                                  (2001) diperoleh data

                                                                                  bahwa siswa pria lebih

                                                                                  cemas terhadap

                                                                                  matematika dibandingkan

                                                                                  siswa wanita

                                                                                  Hal di atas juga

                                                                                  terlihat pada hasil

                                                                                  penelitian ini di mana

                                                                                  jenis kelamin subjek pria

                                                                                  lebih tinggi tingkat

                                                                                  kecemasannya

                                                                                  dibandingkan dengan

                                                                                  subjek wanita ini terlihat

                                                                                  dari skor mean

                                                                                  kecemasan 7663 pada

                                                                                  pria dan 7555 pada

                                                                                  wanita

                                                                                  Berdasarkan

                                                                                  pengamatan yang

                                                                                  dilakukan oleh Riyanto

                                                                                  (2009) di mana kelas IPS

                                                                                  lebih banyak mengalami

                                                                                  kesulitan dalam

                                                                                  menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika jika

                                                                                  dibandingkan dengan

                                                                                  kelas IPA karena untuk

                                                                                  memahami mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  dibutuhkan pemahaman

                                                                                  yang mendalam dan

                                                                                  latihan yang berulang kali

                                                                                  untuk memperoleh hasil

                                                                                  yang baik sedangkan

                                                                                  materi yang banyak

                                                                                  diberikan di kelas IPS

                                                                                  adalah materi yang

                                                                                  menggunakan metode

                                                                                  menghafal Hal ini lah

                                                                                  yang menyebabkan kelas

                                                                                  IPS lebih cemas bila

                                                                                  dibandingkan dengan

                                                                                  kelas IPA Hal ini sesuai

                                                                                  dengan hasil penelitian ini

                                                                                  terhadap

                                                                                  pengelompokkan kelas di

                                                                                  mana diperoleh hasil

                                                                                  mean kecemasan yang

                                                                                  tertinggi berada pada

                                                                                  kelas XI IPS dengan skor

                                                                                  7796 yang berarti bahwa

                                                                                  dalam menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  siswa kelas XI IPS lebih

                                                                                  cemas jika dibandingkan

                                                                                  dengan siswa XI IPA

                                                                                  Selanjutnya

                                                                                  berdasarkan

                                                                                  pengelompokkan usia

                                                                                  terlihat dari hasil

                                                                                  penelitian yang dilakukan

                                                                                  oleh Pearson (dalam

                                                                                  Soeharjono 1988) pada

                                                                                  100 orang anak yang

                                                                                  berusia 5 ndash 18 tahun

                                                                                  ternyata anak yang

                                                                                  berusia diatas 12 tahun

                                                                                  lebih menunjukkan rasa

                                                                                  cemas akan di caci maki

                                                                                  atau dibuat malu karena

                                                                                  tidak dapat melakukan

                                                                                  sesuatu dengan baik dan

                                                                                  benar disamping itu

                                                                                  dipengaruhi pula oleh

                                                                                  jumlah terkecil dari

                                                                                  subjek yang menduduki

                                                                                  suatu kelompok usia atau

                                                                                  jumlah terkecil dari

                                                                                  keberadaan subjek yang

                                                                                  menduduki kelompok

                                                                                  usia tertentu

                                                                                  Hasil penelitian

                                                                                  diatas terlihat pula dalam

                                                                                  penelitian ini di mana

                                                                                  diperoleh hasil mean

                                                                                  kecemasan yang tertinggi

                                                                                  terletak pada usia 17

                                                                                  tahun dengan jumlah 6

                                                                                  subjek diperoleh skor

                                                                                  mean 8567 kemudian di

                                                                                  susul oleh usia 15 tahun

                                                                                  dengan jumlah 14 subjek

                                                                                  diperoleh skor mean

                                                                                  8543 dan yang terendah

                                                                                  terletak pada usia 16

                                                                                  tahun dengan jumlah 64

                                                                                  subjek skor mean 8144

                                                                                  hasil penelitian ini

                                                                                  menunjukkan bahwa

                                                                                  kecemasan subjek dalam

                                                                                  menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  dapat terlihat dari

                                                                                  banyaknya jumlah subjek

                                                                                  Di mana semakin banyak

                                                                                  subjek yang berada dalam

                                                                                  suatu populasi maka

                                                                                  semakin rendah tingkat

                                                                                  kecemasannya

                                                                                  Bila kecemasan

                                                                                  dalam menghadapi

                                                                                  matematika terjadi dalam

                                                                                  satu kurun waktu tertentu

                                                                                  atau satu semester secara

                                                                                  tidak langsung akan

                                                                                  mempengaruhi prestasi

                                                                                  akademik matematika

                                                                                  siswa dan siswi tersebut

                                                                                  Hal ini terlihat pada

                                                                                  data yang dihasilkan

                                                                                  dalam penelitian ini

                                                                                  dimana ada korelasi

                                                                                  negatif antara kecemasan

                                                                                  dalam menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  dengan prestasi akademik

                                                                                  matematika pada remaja

                                                                                  dengan nilai koefisien

                                                                                  korelasi sebesar r = -

                                                                                  0221 dengan signifikansi

                                                                                  sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                                  yang artinya semakin

                                                                                  tinggi tingkat kecemasan

                                                                                  siswa dalam menghadapi

                                                                                  mata pelajaran

                                                                                  matematika maka

                                                                                  semakin rendah prestasi

                                                                                  akademik matematika

                                                                                  siswa dan sebaliknya

                                                                                  semakin rendah tingkat

                                                                                  kecemasan siswa dalam

                                                                                  menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  maka akan semakin tinggi

                                                                                  prestasi akademik

                                                                                  matematika yang

                                                                                  dihasilkan oleh siswa

                                                                                  Hasil penelitian ini

                                                                                  ternyata sama dengan

                                                                                  penelitian yang

                                                                                  dikemukakan oleh

                                                                                  Nawangsari (2000) di

                                                                                  mana ada korelasi negatif

                                                                                  antara skor kecemasan

                                                                                  terhadap matematika

                                                                                  dengan prestasi akademik

                                                                                  pada siswa SLTP di

                                                                                  Surabaya Hal ini

                                                                                  menunjukkan bahwa

                                                                                  semakin tinggi tingkat

                                                                                  kecemasan siswa

                                                                                  terghadap pelajaran

                                                                                  matematika maka

                                                                                  semakin rendah prestasi

                                                                                  akademik yang dihasilkan

                                                                                  oleh siswa begitu pula

                                                                                  sebaliknya semakin

                                                                                  rendah tingkat kecemasan

                                                                                  siswa terhadap pelajaran

                                                                                  matematika maka

                                                                                  semakin tinggi prestasi

                                                                                  akademik yang dihasilkan

                                                                                  BAB V

                                                                                  PENUTUP

                                                                                  Kesimpulan

                                                                                  Berdasarkan hasil

                                                                                  pengumpulan data dan hasil

                                                                                  analisis data yang telah

                                                                                  dilakukan maka dapat

                                                                                  ditarik kesimpulan bahwa

                                                                                  hipotesis dalam penelitian

                                                                                  ini diterima hal ini

                                                                                  menunjukkan bahwa ada

                                                                                  hubungan yang negatif

                                                                                  antara kecemasan dalam

                                                                                  menghadapi mata pelajaran

                                                                                  matematika dengan prestasi

                                                                                  akademik matematika pada

                                                                                  siswa dan siswi kelas XI di

                                                                                  Sekolah Menengah Umum

                                                                                  Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                                  Bekasi

                                                                                  Berdasarkan data

                                                                                  tambahan diperoleh hasil

                                                                                  bahwa faktor-faktor yang

                                                                                  mempengaruhi kecemasan

                                                                                  siswa dalam menghadapi

                                                                                  mata pelajaran matematika

                                                                                  adalah jenis kelamin usia

                                                                                  dan kelas Di mana siswa

                                                                                  pria cenderung lebih cemas

                                                                                  dalam menghadapi mata

                                                                                  pealajaran matematika

                                                                                  dibandingkan dengan siswa

                                                                                  wanita Selain itu diperoleh

                                                                                  pula data bahwa usia 17

                                                                                  tahun jauh lebih cemas

                                                                                  dibandingkan selanjutnya

                                                                                  disusul usia 15 tahun dan

                                                                                  16 tahun hal ini terlihat

                                                                                  dari jumlah subjek pada

                                                                                  usia tertentu di mana

                                                                                  jumlah subjek yang

                                                                                  menduduki usia 17 tahun

                                                                                  lebih sedikit atau berjumlah

                                                                                  6 subjek kemudian di susul

                                                                                  oleh usia 15 tahun yang

                                                                                  berjumlah 14 subjek dan

                                                                                  pada usia 16 tahun

                                                                                  sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                                  hanya usia namun kelas pun

                                                                                  menunjukkan data bahwa

                                                                                  kelas XI IPS cenderung

                                                                                  lebih cemas dalam

                                                                                  menghadapi mata pelajaran

                                                                                  matematika dibandingkan

                                                                                  dengan kelas XI IPA

                                                                                  Saran

                                                                                  Berdasarkan hasil

                                                                                  penelitian yang telah

                                                                                  dilakukan peneliti

                                                                                  mempunyai beberapa saran

                                                                                  yang dapat diberikan

                                                                                  sebagai berikut

                                                                                  d Berdasarkan hasil

                                                                                  data yang diperoleh

                                                                                  terlihat bahwa

                                                                                  kecemasan siswa dan

                                                                                  siswi dalam

                                                                                  menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  berada pada kategori

                                                                                  rata-rata atau sedang

                                                                                  Hal ini menunjukkan

                                                                                  bahwa rata-rata siswa

                                                                                  dan siswi di Sekolah

                                                                                  Menengah Umum

                                                                                  Negeri (SMUN) 1

                                                                                  Babelan Bekasi

                                                                                  mengalami

                                                                                  kecemasan cemas saat

                                                                                  menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  Untuk mengurangi

                                                                                  kecemasan dalam

                                                                                  menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  peneliti menyarankan

                                                                                  kepada siswa dan

                                                                                  siswi sebelum

                                                                                  menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  diharapkan siswa dan

                                                                                  siswi dapat lebih giat

                                                                                  lagi untuk berlatih

                                                                                  mengerjakan tugas-

                                                                                  tugas matematika

                                                                                  soal-soal matematika

                                                                                  dan memperdalam

                                                                                  kembali materi yang

                                                                                  telah diajarkan oleh

                                                                                  guru matematika Hal

                                                                                  ini bertujuan untuk

                                                                                  membantu siswa dan

                                                                                  siswi agar

                                                                                  mengurangi

                                                                                  kecemasan dalam

                                                                                  menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  Bila kecemasan itu

                                                                                  berkurang maka

                                                                                  secara tidak langsung

                                                                                  prestasi akademik

                                                                                  matematika siswa dan

                                                                                  siswi akan meningkat

                                                                                  Sehubungan

                                                                                  penelitian ini peneliti

                                                                                  menyarankan kepada para

                                                                                  peneliti selanjutnya agar

                                                                                  dapat menggunakan

                                                                                  populasi yang lebih luas

                                                                                  lagi bukan hanya siswa

                                                                                  dan siswi dari SMUN

                                                                                  (Sekolah Menengah

                                                                                  Umum Negeri) mungkin

                                                                                  dengan mengambil

                                                                                  sampel dari siswa yang

                                                                                  berasal dari SMUS

                                                                                  (Sekolah Menengah

                                                                                  Umum Swasta) untuk

                                                                                  melihat apakah siswa dari

                                                                                  SMUS (Sekolah

                                                                                  Menengah Umum

                                                                                  Swasta) juga mengalami

                                                                                  kecemasan dalam

                                                                                  menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  yang secara langsung

                                                                                  akan mempengaruhi

                                                                                  prestasi akademik

                                                                                  matematikanya Selain itu

                                                                                  untuk pengembangan

                                                                                  teori psikologi pendidikan

                                                                                  diharapkan untuk

                                                                                  penelitian selanjutnya

                                                                                  dapat melihat kecemasan-

                                                                                  kecemasan lain yang

                                                                                  terjadi di luar mata

                                                                                  pelajaran matematika di

                                                                                  mana mata pelajaran

                                                                                  tersebut sering pula

                                                                                  dialami oleh siswa dan

                                                                                  siswi selain kecemasan

                                                                                  menghadapi mata

                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                  Misalnya cemas

                                                                                  menghadapi pelajaran

                                                                                  kimia bahasa inggris

                                                                                  ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                                  matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                                  Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                                  Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                                  Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                  Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                  Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                  Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                                  Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                                  Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                                  Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                                  Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                                  terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                                  Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                                  Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                                  Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                                  Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                                  Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                                  Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                                  Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                                  Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                                  Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                                  Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                                  Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                                  Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                                  Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                                  • Prestasi Akademik
                                                                                  • Mata Pelajaran Matematika
                                                                                  • Remaja
                                                                                  • Hipotesis
                                                                                  • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                                  • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                                  • CPopulasi dan Sampel
                                                                                  • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                                  • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                                  • FTeknik Analisa Data

                                                                                    2 MH Mean

                                                                                    Hipotetik

                                                                                    3 SD Standar

                                                                                    Deviasi

                                                                                    Dibawah ini

                                                                                    merupakan penggolongan

                                                                                    subjek penelitian yang

                                                                                    digambarkan pada kurva

                                                                                    berikut

                                                                                    Gambar 1

                                                                                    Kurva Distribusi

                                                                                    Normal Kecemasan

                                                                                    dalam menghadapi

                                                                                    Mata Pelajaran

                                                                                    Matematika

                                                                                    Berdasarkan kurva

                                                                                    distribusi normal diatas

                                                                                    diketahui bahwa rata-rata

                                                                                    kecemasan remaja dalam

                                                                                    menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    berada pada taraf sedang

                                                                                    atau rata-rata

                                                                                    D Pembahasan

                                                                                    Penelitian ini

                                                                                    bertujuan untuk menguji

                                                                                    hipotesis yang berbunyi

                                                                                    terdapat hubungan yang

                                                                                    negatif antara kecemasan

                                                                                    dalam menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    dengan prestasi akademik

                                                                                    matematika pada remaja

                                                                                    Berdasarkan hasil

                                                                                    pengujian hipotesis pada

                                                                                    penelitian ini hasil

                                                                                    tersebut menunjukkan

                                                                                    bahwa hipotesis diterima

                                                                                    Hal ini berarti bahwa

                                                                                    terdapat hubungan negatif

                                                                                    yang signifikan antara

                                                                                    kecemasan dalam

                                                                                    menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    dengan prestasi akademik -2SD

                                                                                    -1SD

                                                                                    MH

                                                                                    +1SD

                                                                                    +2SD54 72 90 10

                                                                                    8126

                                                                                    Sangat Rendah

                                                                                    Rendah

                                                                                    Sedang

                                                                                    Tinggi

                                                                                    Sangat Tinggi

                                                                                    7614

                                                                                    matematika pada remaja

                                                                                    dimana semakin tinggi

                                                                                    tingkat kecemasan remaja

                                                                                    dalam menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    maka semakin rendah

                                                                                    prestasi akademik

                                                                                    matematika pada remaja

                                                                                    Menurut Nawangsari

                                                                                    (2000) kecemasan adalah

                                                                                    suatu kondisi yang tidak

                                                                                    menyenangkan meliputi

                                                                                    rasa takut rasa tegang

                                                                                    khawatir bingung tidak

                                                                                    suka yang sifatnya

                                                                                    subjektif dan timbul

                                                                                    karena adanya perasaan

                                                                                    tidak aman terhadap

                                                                                    bahaya yang diduga akan

                                                                                    terjadi Kecemasan bisa

                                                                                    terjadi dalam berbagai

                                                                                    macam kondisi ketika

                                                                                    kecemasan ini terjadi

                                                                                    pada saat individu sedang

                                                                                    menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    maka secara jelas

                                                                                    individu tersebut akan

                                                                                    memiliki perasaan tidak

                                                                                    aman saat menghadapi

                                                                                    mata pelajaran

                                                                                    matematika

                                                                                    Hal ini terlihat dalam

                                                                                    penelitian ini dimana

                                                                                    hasil mean empirik skala

                                                                                    kcemasan dalam

                                                                                    penelitian ini yaitu 7614

                                                                                    berada pada posisi rata-

                                                                                    rata Hasil ini

                                                                                    menunjukkan bahwa

                                                                                    terdapat kecemasan yang

                                                                                    dialami oleh siswa dan

                                                                                    siswi kelas XI di Sekolah

                                                                                    Menengah Umum Negeri

                                                                                    (SMUN) 1 Babelan

                                                                                    Bekasi saat menghadapi

                                                                                    mata pelajaran

                                                                                    matematika

                                                                                    Kecemasan siswa

                                                                                    dan siswi dalam

                                                                                    menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    dipengaruhi oleh

                                                                                    beberapa faktor

                                                                                    Berdasarkan gabungan

                                                                                    dari pendapat Jersild dari

                                                                                    Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                                                    meneliti tentang sifat

                                                                                    alamiah yang dimiliki

                                                                                    oleh setiap individu)

                                                                                    Freud dari Ahli

                                                                                    Psikoanalisis Calvin S

                                                                                    Hall dari Ahli Kultural

                                                                                    dan Mowrer dari Ahli

                                                                                    Teori Belajar (dalam

                                                                                    Soeharjono 1988) faktor

                                                                                    yang mempengaruhi

                                                                                    remaja menjadi cemas

                                                                                    yaitu faktor Mikrokosmos

                                                                                    (keadaan diri individu)

                                                                                    seperti keadaan biologi

                                                                                    individu seperti jenis

                                                                                    kelamin dan dapat pula

                                                                                    dipengaruhi oleh

                                                                                    perkembangan individu

                                                                                    yang dapat dilihat dari

                                                                                    usia individu dan faktor

                                                                                    Makrokosmos (keadaan

                                                                                    lingkungan) seperti

                                                                                    lingkungan kelas

                                                                                    Hal ini terlihat dari

                                                                                    hasil data yang diperoleh

                                                                                    dalam penelitian ini

                                                                                    berdasarkan hasil data

                                                                                    yang didapatkan

                                                                                    kecemasan dapat

                                                                                    dipengaruhi oleh jenis

                                                                                    kelamin usia dan kelas

                                                                                    Andi (2007) mengatakan

                                                                                    bahwa dalam belajar

                                                                                    matematika diperlukan

                                                                                    rasa ingin tahu perhatian

                                                                                    dan minat dalam

                                                                                    mempelajari matematika

                                                                                    serta sikap ulet dan

                                                                                    percaya diri dalam

                                                                                    pemecahan masalah

                                                                                    Menurut Tapia

                                                                                    (1996) kecemasan

                                                                                    terhadap pelajaran

                                                                                    matematika berhubungan

                                                                                    dengan jenis kelamin

                                                                                    dimana faktor yang

                                                                                    mempengaruhi

                                                                                    kecemasan adalah rasa

                                                                                    percaya diri minat

                                                                                    terhadap pelajaran

                                                                                    matematika dan motivasi

                                                                                    Tapia menerangkan lebih

                                                                                    lanjut bahwa rasa percaya

                                                                                    diri minat terhadap

                                                                                    pelajaran matematika dan

                                                                                    motivasi pada pria lebih

                                                                                    rendah dibandingkan

                                                                                    dengan wanita sehingga

                                                                                    pria lebih cemas dalam

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    Hal ini dijelaskan

                                                                                    lebih lanjut dari hasil

                                                                                    penelitian Nawangsari

                                                                                    (2001) diperoleh data

                                                                                    bahwa siswa pria lebih

                                                                                    cemas terhadap

                                                                                    matematika dibandingkan

                                                                                    siswa wanita

                                                                                    Hal di atas juga

                                                                                    terlihat pada hasil

                                                                                    penelitian ini di mana

                                                                                    jenis kelamin subjek pria

                                                                                    lebih tinggi tingkat

                                                                                    kecemasannya

                                                                                    dibandingkan dengan

                                                                                    subjek wanita ini terlihat

                                                                                    dari skor mean

                                                                                    kecemasan 7663 pada

                                                                                    pria dan 7555 pada

                                                                                    wanita

                                                                                    Berdasarkan

                                                                                    pengamatan yang

                                                                                    dilakukan oleh Riyanto

                                                                                    (2009) di mana kelas IPS

                                                                                    lebih banyak mengalami

                                                                                    kesulitan dalam

                                                                                    menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika jika

                                                                                    dibandingkan dengan

                                                                                    kelas IPA karena untuk

                                                                                    memahami mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    dibutuhkan pemahaman

                                                                                    yang mendalam dan

                                                                                    latihan yang berulang kali

                                                                                    untuk memperoleh hasil

                                                                                    yang baik sedangkan

                                                                                    materi yang banyak

                                                                                    diberikan di kelas IPS

                                                                                    adalah materi yang

                                                                                    menggunakan metode

                                                                                    menghafal Hal ini lah

                                                                                    yang menyebabkan kelas

                                                                                    IPS lebih cemas bila

                                                                                    dibandingkan dengan

                                                                                    kelas IPA Hal ini sesuai

                                                                                    dengan hasil penelitian ini

                                                                                    terhadap

                                                                                    pengelompokkan kelas di

                                                                                    mana diperoleh hasil

                                                                                    mean kecemasan yang

                                                                                    tertinggi berada pada

                                                                                    kelas XI IPS dengan skor

                                                                                    7796 yang berarti bahwa

                                                                                    dalam menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    siswa kelas XI IPS lebih

                                                                                    cemas jika dibandingkan

                                                                                    dengan siswa XI IPA

                                                                                    Selanjutnya

                                                                                    berdasarkan

                                                                                    pengelompokkan usia

                                                                                    terlihat dari hasil

                                                                                    penelitian yang dilakukan

                                                                                    oleh Pearson (dalam

                                                                                    Soeharjono 1988) pada

                                                                                    100 orang anak yang

                                                                                    berusia 5 ndash 18 tahun

                                                                                    ternyata anak yang

                                                                                    berusia diatas 12 tahun

                                                                                    lebih menunjukkan rasa

                                                                                    cemas akan di caci maki

                                                                                    atau dibuat malu karena

                                                                                    tidak dapat melakukan

                                                                                    sesuatu dengan baik dan

                                                                                    benar disamping itu

                                                                                    dipengaruhi pula oleh

                                                                                    jumlah terkecil dari

                                                                                    subjek yang menduduki

                                                                                    suatu kelompok usia atau

                                                                                    jumlah terkecil dari

                                                                                    keberadaan subjek yang

                                                                                    menduduki kelompok

                                                                                    usia tertentu

                                                                                    Hasil penelitian

                                                                                    diatas terlihat pula dalam

                                                                                    penelitian ini di mana

                                                                                    diperoleh hasil mean

                                                                                    kecemasan yang tertinggi

                                                                                    terletak pada usia 17

                                                                                    tahun dengan jumlah 6

                                                                                    subjek diperoleh skor

                                                                                    mean 8567 kemudian di

                                                                                    susul oleh usia 15 tahun

                                                                                    dengan jumlah 14 subjek

                                                                                    diperoleh skor mean

                                                                                    8543 dan yang terendah

                                                                                    terletak pada usia 16

                                                                                    tahun dengan jumlah 64

                                                                                    subjek skor mean 8144

                                                                                    hasil penelitian ini

                                                                                    menunjukkan bahwa

                                                                                    kecemasan subjek dalam

                                                                                    menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    dapat terlihat dari

                                                                                    banyaknya jumlah subjek

                                                                                    Di mana semakin banyak

                                                                                    subjek yang berada dalam

                                                                                    suatu populasi maka

                                                                                    semakin rendah tingkat

                                                                                    kecemasannya

                                                                                    Bila kecemasan

                                                                                    dalam menghadapi

                                                                                    matematika terjadi dalam

                                                                                    satu kurun waktu tertentu

                                                                                    atau satu semester secara

                                                                                    tidak langsung akan

                                                                                    mempengaruhi prestasi

                                                                                    akademik matematika

                                                                                    siswa dan siswi tersebut

                                                                                    Hal ini terlihat pada

                                                                                    data yang dihasilkan

                                                                                    dalam penelitian ini

                                                                                    dimana ada korelasi

                                                                                    negatif antara kecemasan

                                                                                    dalam menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    dengan prestasi akademik

                                                                                    matematika pada remaja

                                                                                    dengan nilai koefisien

                                                                                    korelasi sebesar r = -

                                                                                    0221 dengan signifikansi

                                                                                    sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                                    yang artinya semakin

                                                                                    tinggi tingkat kecemasan

                                                                                    siswa dalam menghadapi

                                                                                    mata pelajaran

                                                                                    matematika maka

                                                                                    semakin rendah prestasi

                                                                                    akademik matematika

                                                                                    siswa dan sebaliknya

                                                                                    semakin rendah tingkat

                                                                                    kecemasan siswa dalam

                                                                                    menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    maka akan semakin tinggi

                                                                                    prestasi akademik

                                                                                    matematika yang

                                                                                    dihasilkan oleh siswa

                                                                                    Hasil penelitian ini

                                                                                    ternyata sama dengan

                                                                                    penelitian yang

                                                                                    dikemukakan oleh

                                                                                    Nawangsari (2000) di

                                                                                    mana ada korelasi negatif

                                                                                    antara skor kecemasan

                                                                                    terhadap matematika

                                                                                    dengan prestasi akademik

                                                                                    pada siswa SLTP di

                                                                                    Surabaya Hal ini

                                                                                    menunjukkan bahwa

                                                                                    semakin tinggi tingkat

                                                                                    kecemasan siswa

                                                                                    terghadap pelajaran

                                                                                    matematika maka

                                                                                    semakin rendah prestasi

                                                                                    akademik yang dihasilkan

                                                                                    oleh siswa begitu pula

                                                                                    sebaliknya semakin

                                                                                    rendah tingkat kecemasan

                                                                                    siswa terhadap pelajaran

                                                                                    matematika maka

                                                                                    semakin tinggi prestasi

                                                                                    akademik yang dihasilkan

                                                                                    BAB V

                                                                                    PENUTUP

                                                                                    Kesimpulan

                                                                                    Berdasarkan hasil

                                                                                    pengumpulan data dan hasil

                                                                                    analisis data yang telah

                                                                                    dilakukan maka dapat

                                                                                    ditarik kesimpulan bahwa

                                                                                    hipotesis dalam penelitian

                                                                                    ini diterima hal ini

                                                                                    menunjukkan bahwa ada

                                                                                    hubungan yang negatif

                                                                                    antara kecemasan dalam

                                                                                    menghadapi mata pelajaran

                                                                                    matematika dengan prestasi

                                                                                    akademik matematika pada

                                                                                    siswa dan siswi kelas XI di

                                                                                    Sekolah Menengah Umum

                                                                                    Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                                    Bekasi

                                                                                    Berdasarkan data

                                                                                    tambahan diperoleh hasil

                                                                                    bahwa faktor-faktor yang

                                                                                    mempengaruhi kecemasan

                                                                                    siswa dalam menghadapi

                                                                                    mata pelajaran matematika

                                                                                    adalah jenis kelamin usia

                                                                                    dan kelas Di mana siswa

                                                                                    pria cenderung lebih cemas

                                                                                    dalam menghadapi mata

                                                                                    pealajaran matematika

                                                                                    dibandingkan dengan siswa

                                                                                    wanita Selain itu diperoleh

                                                                                    pula data bahwa usia 17

                                                                                    tahun jauh lebih cemas

                                                                                    dibandingkan selanjutnya

                                                                                    disusul usia 15 tahun dan

                                                                                    16 tahun hal ini terlihat

                                                                                    dari jumlah subjek pada

                                                                                    usia tertentu di mana

                                                                                    jumlah subjek yang

                                                                                    menduduki usia 17 tahun

                                                                                    lebih sedikit atau berjumlah

                                                                                    6 subjek kemudian di susul

                                                                                    oleh usia 15 tahun yang

                                                                                    berjumlah 14 subjek dan

                                                                                    pada usia 16 tahun

                                                                                    sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                                    hanya usia namun kelas pun

                                                                                    menunjukkan data bahwa

                                                                                    kelas XI IPS cenderung

                                                                                    lebih cemas dalam

                                                                                    menghadapi mata pelajaran

                                                                                    matematika dibandingkan

                                                                                    dengan kelas XI IPA

                                                                                    Saran

                                                                                    Berdasarkan hasil

                                                                                    penelitian yang telah

                                                                                    dilakukan peneliti

                                                                                    mempunyai beberapa saran

                                                                                    yang dapat diberikan

                                                                                    sebagai berikut

                                                                                    d Berdasarkan hasil

                                                                                    data yang diperoleh

                                                                                    terlihat bahwa

                                                                                    kecemasan siswa dan

                                                                                    siswi dalam

                                                                                    menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    berada pada kategori

                                                                                    rata-rata atau sedang

                                                                                    Hal ini menunjukkan

                                                                                    bahwa rata-rata siswa

                                                                                    dan siswi di Sekolah

                                                                                    Menengah Umum

                                                                                    Negeri (SMUN) 1

                                                                                    Babelan Bekasi

                                                                                    mengalami

                                                                                    kecemasan cemas saat

                                                                                    menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    Untuk mengurangi

                                                                                    kecemasan dalam

                                                                                    menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    peneliti menyarankan

                                                                                    kepada siswa dan

                                                                                    siswi sebelum

                                                                                    menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    diharapkan siswa dan

                                                                                    siswi dapat lebih giat

                                                                                    lagi untuk berlatih

                                                                                    mengerjakan tugas-

                                                                                    tugas matematika

                                                                                    soal-soal matematika

                                                                                    dan memperdalam

                                                                                    kembali materi yang

                                                                                    telah diajarkan oleh

                                                                                    guru matematika Hal

                                                                                    ini bertujuan untuk

                                                                                    membantu siswa dan

                                                                                    siswi agar

                                                                                    mengurangi

                                                                                    kecemasan dalam

                                                                                    menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    Bila kecemasan itu

                                                                                    berkurang maka

                                                                                    secara tidak langsung

                                                                                    prestasi akademik

                                                                                    matematika siswa dan

                                                                                    siswi akan meningkat

                                                                                    Sehubungan

                                                                                    penelitian ini peneliti

                                                                                    menyarankan kepada para

                                                                                    peneliti selanjutnya agar

                                                                                    dapat menggunakan

                                                                                    populasi yang lebih luas

                                                                                    lagi bukan hanya siswa

                                                                                    dan siswi dari SMUN

                                                                                    (Sekolah Menengah

                                                                                    Umum Negeri) mungkin

                                                                                    dengan mengambil

                                                                                    sampel dari siswa yang

                                                                                    berasal dari SMUS

                                                                                    (Sekolah Menengah

                                                                                    Umum Swasta) untuk

                                                                                    melihat apakah siswa dari

                                                                                    SMUS (Sekolah

                                                                                    Menengah Umum

                                                                                    Swasta) juga mengalami

                                                                                    kecemasan dalam

                                                                                    menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    yang secara langsung

                                                                                    akan mempengaruhi

                                                                                    prestasi akademik

                                                                                    matematikanya Selain itu

                                                                                    untuk pengembangan

                                                                                    teori psikologi pendidikan

                                                                                    diharapkan untuk

                                                                                    penelitian selanjutnya

                                                                                    dapat melihat kecemasan-

                                                                                    kecemasan lain yang

                                                                                    terjadi di luar mata

                                                                                    pelajaran matematika di

                                                                                    mana mata pelajaran

                                                                                    tersebut sering pula

                                                                                    dialami oleh siswa dan

                                                                                    siswi selain kecemasan

                                                                                    menghadapi mata

                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                    Misalnya cemas

                                                                                    menghadapi pelajaran

                                                                                    kimia bahasa inggris

                                                                                    ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                                    matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                                    Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                                    Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                                    Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                    Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                    Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                    Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                                    Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                                    Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                                    Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                                    Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                                    terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                                    Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                                    Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                                    Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                                    Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                                    Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                                    Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                                    Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                                    Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                                    Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                                    Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                                    Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                                    Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                                    Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                                    • Prestasi Akademik
                                                                                    • Mata Pelajaran Matematika
                                                                                    • Remaja
                                                                                    • Hipotesis
                                                                                    • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                                    • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                                    • CPopulasi dan Sampel
                                                                                    • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                                    • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                                    • FTeknik Analisa Data

                                                                                      matematika pada remaja

                                                                                      dimana semakin tinggi

                                                                                      tingkat kecemasan remaja

                                                                                      dalam menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      maka semakin rendah

                                                                                      prestasi akademik

                                                                                      matematika pada remaja

                                                                                      Menurut Nawangsari

                                                                                      (2000) kecemasan adalah

                                                                                      suatu kondisi yang tidak

                                                                                      menyenangkan meliputi

                                                                                      rasa takut rasa tegang

                                                                                      khawatir bingung tidak

                                                                                      suka yang sifatnya

                                                                                      subjektif dan timbul

                                                                                      karena adanya perasaan

                                                                                      tidak aman terhadap

                                                                                      bahaya yang diduga akan

                                                                                      terjadi Kecemasan bisa

                                                                                      terjadi dalam berbagai

                                                                                      macam kondisi ketika

                                                                                      kecemasan ini terjadi

                                                                                      pada saat individu sedang

                                                                                      menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      maka secara jelas

                                                                                      individu tersebut akan

                                                                                      memiliki perasaan tidak

                                                                                      aman saat menghadapi

                                                                                      mata pelajaran

                                                                                      matematika

                                                                                      Hal ini terlihat dalam

                                                                                      penelitian ini dimana

                                                                                      hasil mean empirik skala

                                                                                      kcemasan dalam

                                                                                      penelitian ini yaitu 7614

                                                                                      berada pada posisi rata-

                                                                                      rata Hasil ini

                                                                                      menunjukkan bahwa

                                                                                      terdapat kecemasan yang

                                                                                      dialami oleh siswa dan

                                                                                      siswi kelas XI di Sekolah

                                                                                      Menengah Umum Negeri

                                                                                      (SMUN) 1 Babelan

                                                                                      Bekasi saat menghadapi

                                                                                      mata pelajaran

                                                                                      matematika

                                                                                      Kecemasan siswa

                                                                                      dan siswi dalam

                                                                                      menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      dipengaruhi oleh

                                                                                      beberapa faktor

                                                                                      Berdasarkan gabungan

                                                                                      dari pendapat Jersild dari

                                                                                      Ahli Konstitusi (ahli yang

                                                                                      meneliti tentang sifat

                                                                                      alamiah yang dimiliki

                                                                                      oleh setiap individu)

                                                                                      Freud dari Ahli

                                                                                      Psikoanalisis Calvin S

                                                                                      Hall dari Ahli Kultural

                                                                                      dan Mowrer dari Ahli

                                                                                      Teori Belajar (dalam

                                                                                      Soeharjono 1988) faktor

                                                                                      yang mempengaruhi

                                                                                      remaja menjadi cemas

                                                                                      yaitu faktor Mikrokosmos

                                                                                      (keadaan diri individu)

                                                                                      seperti keadaan biologi

                                                                                      individu seperti jenis

                                                                                      kelamin dan dapat pula

                                                                                      dipengaruhi oleh

                                                                                      perkembangan individu

                                                                                      yang dapat dilihat dari

                                                                                      usia individu dan faktor

                                                                                      Makrokosmos (keadaan

                                                                                      lingkungan) seperti

                                                                                      lingkungan kelas

                                                                                      Hal ini terlihat dari

                                                                                      hasil data yang diperoleh

                                                                                      dalam penelitian ini

                                                                                      berdasarkan hasil data

                                                                                      yang didapatkan

                                                                                      kecemasan dapat

                                                                                      dipengaruhi oleh jenis

                                                                                      kelamin usia dan kelas

                                                                                      Andi (2007) mengatakan

                                                                                      bahwa dalam belajar

                                                                                      matematika diperlukan

                                                                                      rasa ingin tahu perhatian

                                                                                      dan minat dalam

                                                                                      mempelajari matematika

                                                                                      serta sikap ulet dan

                                                                                      percaya diri dalam

                                                                                      pemecahan masalah

                                                                                      Menurut Tapia

                                                                                      (1996) kecemasan

                                                                                      terhadap pelajaran

                                                                                      matematika berhubungan

                                                                                      dengan jenis kelamin

                                                                                      dimana faktor yang

                                                                                      mempengaruhi

                                                                                      kecemasan adalah rasa

                                                                                      percaya diri minat

                                                                                      terhadap pelajaran

                                                                                      matematika dan motivasi

                                                                                      Tapia menerangkan lebih

                                                                                      lanjut bahwa rasa percaya

                                                                                      diri minat terhadap

                                                                                      pelajaran matematika dan

                                                                                      motivasi pada pria lebih

                                                                                      rendah dibandingkan

                                                                                      dengan wanita sehingga

                                                                                      pria lebih cemas dalam

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      Hal ini dijelaskan

                                                                                      lebih lanjut dari hasil

                                                                                      penelitian Nawangsari

                                                                                      (2001) diperoleh data

                                                                                      bahwa siswa pria lebih

                                                                                      cemas terhadap

                                                                                      matematika dibandingkan

                                                                                      siswa wanita

                                                                                      Hal di atas juga

                                                                                      terlihat pada hasil

                                                                                      penelitian ini di mana

                                                                                      jenis kelamin subjek pria

                                                                                      lebih tinggi tingkat

                                                                                      kecemasannya

                                                                                      dibandingkan dengan

                                                                                      subjek wanita ini terlihat

                                                                                      dari skor mean

                                                                                      kecemasan 7663 pada

                                                                                      pria dan 7555 pada

                                                                                      wanita

                                                                                      Berdasarkan

                                                                                      pengamatan yang

                                                                                      dilakukan oleh Riyanto

                                                                                      (2009) di mana kelas IPS

                                                                                      lebih banyak mengalami

                                                                                      kesulitan dalam

                                                                                      menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika jika

                                                                                      dibandingkan dengan

                                                                                      kelas IPA karena untuk

                                                                                      memahami mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      dibutuhkan pemahaman

                                                                                      yang mendalam dan

                                                                                      latihan yang berulang kali

                                                                                      untuk memperoleh hasil

                                                                                      yang baik sedangkan

                                                                                      materi yang banyak

                                                                                      diberikan di kelas IPS

                                                                                      adalah materi yang

                                                                                      menggunakan metode

                                                                                      menghafal Hal ini lah

                                                                                      yang menyebabkan kelas

                                                                                      IPS lebih cemas bila

                                                                                      dibandingkan dengan

                                                                                      kelas IPA Hal ini sesuai

                                                                                      dengan hasil penelitian ini

                                                                                      terhadap

                                                                                      pengelompokkan kelas di

                                                                                      mana diperoleh hasil

                                                                                      mean kecemasan yang

                                                                                      tertinggi berada pada

                                                                                      kelas XI IPS dengan skor

                                                                                      7796 yang berarti bahwa

                                                                                      dalam menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      siswa kelas XI IPS lebih

                                                                                      cemas jika dibandingkan

                                                                                      dengan siswa XI IPA

                                                                                      Selanjutnya

                                                                                      berdasarkan

                                                                                      pengelompokkan usia

                                                                                      terlihat dari hasil

                                                                                      penelitian yang dilakukan

                                                                                      oleh Pearson (dalam

                                                                                      Soeharjono 1988) pada

                                                                                      100 orang anak yang

                                                                                      berusia 5 ndash 18 tahun

                                                                                      ternyata anak yang

                                                                                      berusia diatas 12 tahun

                                                                                      lebih menunjukkan rasa

                                                                                      cemas akan di caci maki

                                                                                      atau dibuat malu karena

                                                                                      tidak dapat melakukan

                                                                                      sesuatu dengan baik dan

                                                                                      benar disamping itu

                                                                                      dipengaruhi pula oleh

                                                                                      jumlah terkecil dari

                                                                                      subjek yang menduduki

                                                                                      suatu kelompok usia atau

                                                                                      jumlah terkecil dari

                                                                                      keberadaan subjek yang

                                                                                      menduduki kelompok

                                                                                      usia tertentu

                                                                                      Hasil penelitian

                                                                                      diatas terlihat pula dalam

                                                                                      penelitian ini di mana

                                                                                      diperoleh hasil mean

                                                                                      kecemasan yang tertinggi

                                                                                      terletak pada usia 17

                                                                                      tahun dengan jumlah 6

                                                                                      subjek diperoleh skor

                                                                                      mean 8567 kemudian di

                                                                                      susul oleh usia 15 tahun

                                                                                      dengan jumlah 14 subjek

                                                                                      diperoleh skor mean

                                                                                      8543 dan yang terendah

                                                                                      terletak pada usia 16

                                                                                      tahun dengan jumlah 64

                                                                                      subjek skor mean 8144

                                                                                      hasil penelitian ini

                                                                                      menunjukkan bahwa

                                                                                      kecemasan subjek dalam

                                                                                      menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      dapat terlihat dari

                                                                                      banyaknya jumlah subjek

                                                                                      Di mana semakin banyak

                                                                                      subjek yang berada dalam

                                                                                      suatu populasi maka

                                                                                      semakin rendah tingkat

                                                                                      kecemasannya

                                                                                      Bila kecemasan

                                                                                      dalam menghadapi

                                                                                      matematika terjadi dalam

                                                                                      satu kurun waktu tertentu

                                                                                      atau satu semester secara

                                                                                      tidak langsung akan

                                                                                      mempengaruhi prestasi

                                                                                      akademik matematika

                                                                                      siswa dan siswi tersebut

                                                                                      Hal ini terlihat pada

                                                                                      data yang dihasilkan

                                                                                      dalam penelitian ini

                                                                                      dimana ada korelasi

                                                                                      negatif antara kecemasan

                                                                                      dalam menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      dengan prestasi akademik

                                                                                      matematika pada remaja

                                                                                      dengan nilai koefisien

                                                                                      korelasi sebesar r = -

                                                                                      0221 dengan signifikansi

                                                                                      sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                                      yang artinya semakin

                                                                                      tinggi tingkat kecemasan

                                                                                      siswa dalam menghadapi

                                                                                      mata pelajaran

                                                                                      matematika maka

                                                                                      semakin rendah prestasi

                                                                                      akademik matematika

                                                                                      siswa dan sebaliknya

                                                                                      semakin rendah tingkat

                                                                                      kecemasan siswa dalam

                                                                                      menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      maka akan semakin tinggi

                                                                                      prestasi akademik

                                                                                      matematika yang

                                                                                      dihasilkan oleh siswa

                                                                                      Hasil penelitian ini

                                                                                      ternyata sama dengan

                                                                                      penelitian yang

                                                                                      dikemukakan oleh

                                                                                      Nawangsari (2000) di

                                                                                      mana ada korelasi negatif

                                                                                      antara skor kecemasan

                                                                                      terhadap matematika

                                                                                      dengan prestasi akademik

                                                                                      pada siswa SLTP di

                                                                                      Surabaya Hal ini

                                                                                      menunjukkan bahwa

                                                                                      semakin tinggi tingkat

                                                                                      kecemasan siswa

                                                                                      terghadap pelajaran

                                                                                      matematika maka

                                                                                      semakin rendah prestasi

                                                                                      akademik yang dihasilkan

                                                                                      oleh siswa begitu pula

                                                                                      sebaliknya semakin

                                                                                      rendah tingkat kecemasan

                                                                                      siswa terhadap pelajaran

                                                                                      matematika maka

                                                                                      semakin tinggi prestasi

                                                                                      akademik yang dihasilkan

                                                                                      BAB V

                                                                                      PENUTUP

                                                                                      Kesimpulan

                                                                                      Berdasarkan hasil

                                                                                      pengumpulan data dan hasil

                                                                                      analisis data yang telah

                                                                                      dilakukan maka dapat

                                                                                      ditarik kesimpulan bahwa

                                                                                      hipotesis dalam penelitian

                                                                                      ini diterima hal ini

                                                                                      menunjukkan bahwa ada

                                                                                      hubungan yang negatif

                                                                                      antara kecemasan dalam

                                                                                      menghadapi mata pelajaran

                                                                                      matematika dengan prestasi

                                                                                      akademik matematika pada

                                                                                      siswa dan siswi kelas XI di

                                                                                      Sekolah Menengah Umum

                                                                                      Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                                      Bekasi

                                                                                      Berdasarkan data

                                                                                      tambahan diperoleh hasil

                                                                                      bahwa faktor-faktor yang

                                                                                      mempengaruhi kecemasan

                                                                                      siswa dalam menghadapi

                                                                                      mata pelajaran matematika

                                                                                      adalah jenis kelamin usia

                                                                                      dan kelas Di mana siswa

                                                                                      pria cenderung lebih cemas

                                                                                      dalam menghadapi mata

                                                                                      pealajaran matematika

                                                                                      dibandingkan dengan siswa

                                                                                      wanita Selain itu diperoleh

                                                                                      pula data bahwa usia 17

                                                                                      tahun jauh lebih cemas

                                                                                      dibandingkan selanjutnya

                                                                                      disusul usia 15 tahun dan

                                                                                      16 tahun hal ini terlihat

                                                                                      dari jumlah subjek pada

                                                                                      usia tertentu di mana

                                                                                      jumlah subjek yang

                                                                                      menduduki usia 17 tahun

                                                                                      lebih sedikit atau berjumlah

                                                                                      6 subjek kemudian di susul

                                                                                      oleh usia 15 tahun yang

                                                                                      berjumlah 14 subjek dan

                                                                                      pada usia 16 tahun

                                                                                      sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                                      hanya usia namun kelas pun

                                                                                      menunjukkan data bahwa

                                                                                      kelas XI IPS cenderung

                                                                                      lebih cemas dalam

                                                                                      menghadapi mata pelajaran

                                                                                      matematika dibandingkan

                                                                                      dengan kelas XI IPA

                                                                                      Saran

                                                                                      Berdasarkan hasil

                                                                                      penelitian yang telah

                                                                                      dilakukan peneliti

                                                                                      mempunyai beberapa saran

                                                                                      yang dapat diberikan

                                                                                      sebagai berikut

                                                                                      d Berdasarkan hasil

                                                                                      data yang diperoleh

                                                                                      terlihat bahwa

                                                                                      kecemasan siswa dan

                                                                                      siswi dalam

                                                                                      menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      berada pada kategori

                                                                                      rata-rata atau sedang

                                                                                      Hal ini menunjukkan

                                                                                      bahwa rata-rata siswa

                                                                                      dan siswi di Sekolah

                                                                                      Menengah Umum

                                                                                      Negeri (SMUN) 1

                                                                                      Babelan Bekasi

                                                                                      mengalami

                                                                                      kecemasan cemas saat

                                                                                      menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      Untuk mengurangi

                                                                                      kecemasan dalam

                                                                                      menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      peneliti menyarankan

                                                                                      kepada siswa dan

                                                                                      siswi sebelum

                                                                                      menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      diharapkan siswa dan

                                                                                      siswi dapat lebih giat

                                                                                      lagi untuk berlatih

                                                                                      mengerjakan tugas-

                                                                                      tugas matematika

                                                                                      soal-soal matematika

                                                                                      dan memperdalam

                                                                                      kembali materi yang

                                                                                      telah diajarkan oleh

                                                                                      guru matematika Hal

                                                                                      ini bertujuan untuk

                                                                                      membantu siswa dan

                                                                                      siswi agar

                                                                                      mengurangi

                                                                                      kecemasan dalam

                                                                                      menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      Bila kecemasan itu

                                                                                      berkurang maka

                                                                                      secara tidak langsung

                                                                                      prestasi akademik

                                                                                      matematika siswa dan

                                                                                      siswi akan meningkat

                                                                                      Sehubungan

                                                                                      penelitian ini peneliti

                                                                                      menyarankan kepada para

                                                                                      peneliti selanjutnya agar

                                                                                      dapat menggunakan

                                                                                      populasi yang lebih luas

                                                                                      lagi bukan hanya siswa

                                                                                      dan siswi dari SMUN

                                                                                      (Sekolah Menengah

                                                                                      Umum Negeri) mungkin

                                                                                      dengan mengambil

                                                                                      sampel dari siswa yang

                                                                                      berasal dari SMUS

                                                                                      (Sekolah Menengah

                                                                                      Umum Swasta) untuk

                                                                                      melihat apakah siswa dari

                                                                                      SMUS (Sekolah

                                                                                      Menengah Umum

                                                                                      Swasta) juga mengalami

                                                                                      kecemasan dalam

                                                                                      menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      yang secara langsung

                                                                                      akan mempengaruhi

                                                                                      prestasi akademik

                                                                                      matematikanya Selain itu

                                                                                      untuk pengembangan

                                                                                      teori psikologi pendidikan

                                                                                      diharapkan untuk

                                                                                      penelitian selanjutnya

                                                                                      dapat melihat kecemasan-

                                                                                      kecemasan lain yang

                                                                                      terjadi di luar mata

                                                                                      pelajaran matematika di

                                                                                      mana mata pelajaran

                                                                                      tersebut sering pula

                                                                                      dialami oleh siswa dan

                                                                                      siswi selain kecemasan

                                                                                      menghadapi mata

                                                                                      pelajaran matematika

                                                                                      Misalnya cemas

                                                                                      menghadapi pelajaran

                                                                                      kimia bahasa inggris

                                                                                      ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                                      matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                                      Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                                      Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                                      Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                      Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                      Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                      Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                                      Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                                      Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                                      Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                                      Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                                      terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                                      Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                                      Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                                      Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                                      Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                                      Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                                      Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                                      Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                                      Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                                      Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                                      Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                                      Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                                      Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                                      Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                                      • Prestasi Akademik
                                                                                      • Mata Pelajaran Matematika
                                                                                      • Remaja
                                                                                      • Hipotesis
                                                                                      • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                                      • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                                      • CPopulasi dan Sampel
                                                                                      • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                                      • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                                      • FTeknik Analisa Data

                                                                                        Psikoanalisis Calvin S

                                                                                        Hall dari Ahli Kultural

                                                                                        dan Mowrer dari Ahli

                                                                                        Teori Belajar (dalam

                                                                                        Soeharjono 1988) faktor

                                                                                        yang mempengaruhi

                                                                                        remaja menjadi cemas

                                                                                        yaitu faktor Mikrokosmos

                                                                                        (keadaan diri individu)

                                                                                        seperti keadaan biologi

                                                                                        individu seperti jenis

                                                                                        kelamin dan dapat pula

                                                                                        dipengaruhi oleh

                                                                                        perkembangan individu

                                                                                        yang dapat dilihat dari

                                                                                        usia individu dan faktor

                                                                                        Makrokosmos (keadaan

                                                                                        lingkungan) seperti

                                                                                        lingkungan kelas

                                                                                        Hal ini terlihat dari

                                                                                        hasil data yang diperoleh

                                                                                        dalam penelitian ini

                                                                                        berdasarkan hasil data

                                                                                        yang didapatkan

                                                                                        kecemasan dapat

                                                                                        dipengaruhi oleh jenis

                                                                                        kelamin usia dan kelas

                                                                                        Andi (2007) mengatakan

                                                                                        bahwa dalam belajar

                                                                                        matematika diperlukan

                                                                                        rasa ingin tahu perhatian

                                                                                        dan minat dalam

                                                                                        mempelajari matematika

                                                                                        serta sikap ulet dan

                                                                                        percaya diri dalam

                                                                                        pemecahan masalah

                                                                                        Menurut Tapia

                                                                                        (1996) kecemasan

                                                                                        terhadap pelajaran

                                                                                        matematika berhubungan

                                                                                        dengan jenis kelamin

                                                                                        dimana faktor yang

                                                                                        mempengaruhi

                                                                                        kecemasan adalah rasa

                                                                                        percaya diri minat

                                                                                        terhadap pelajaran

                                                                                        matematika dan motivasi

                                                                                        Tapia menerangkan lebih

                                                                                        lanjut bahwa rasa percaya

                                                                                        diri minat terhadap

                                                                                        pelajaran matematika dan

                                                                                        motivasi pada pria lebih

                                                                                        rendah dibandingkan

                                                                                        dengan wanita sehingga

                                                                                        pria lebih cemas dalam

                                                                                        pelajaran matematika

                                                                                        Hal ini dijelaskan

                                                                                        lebih lanjut dari hasil

                                                                                        penelitian Nawangsari

                                                                                        (2001) diperoleh data

                                                                                        bahwa siswa pria lebih

                                                                                        cemas terhadap

                                                                                        matematika dibandingkan

                                                                                        siswa wanita

                                                                                        Hal di atas juga

                                                                                        terlihat pada hasil

                                                                                        penelitian ini di mana

                                                                                        jenis kelamin subjek pria

                                                                                        lebih tinggi tingkat

                                                                                        kecemasannya

                                                                                        dibandingkan dengan

                                                                                        subjek wanita ini terlihat

                                                                                        dari skor mean

                                                                                        kecemasan 7663 pada

                                                                                        pria dan 7555 pada

                                                                                        wanita

                                                                                        Berdasarkan

                                                                                        pengamatan yang

                                                                                        dilakukan oleh Riyanto

                                                                                        (2009) di mana kelas IPS

                                                                                        lebih banyak mengalami

                                                                                        kesulitan dalam

                                                                                        menghadapi mata

                                                                                        pelajaran matematika jika

                                                                                        dibandingkan dengan

                                                                                        kelas IPA karena untuk

                                                                                        memahami mata

                                                                                        pelajaran matematika

                                                                                        dibutuhkan pemahaman

                                                                                        yang mendalam dan

                                                                                        latihan yang berulang kali

                                                                                        untuk memperoleh hasil

                                                                                        yang baik sedangkan

                                                                                        materi yang banyak

                                                                                        diberikan di kelas IPS

                                                                                        adalah materi yang

                                                                                        menggunakan metode

                                                                                        menghafal Hal ini lah

                                                                                        yang menyebabkan kelas

                                                                                        IPS lebih cemas bila

                                                                                        dibandingkan dengan

                                                                                        kelas IPA Hal ini sesuai

                                                                                        dengan hasil penelitian ini

                                                                                        terhadap

                                                                                        pengelompokkan kelas di

                                                                                        mana diperoleh hasil

                                                                                        mean kecemasan yang

                                                                                        tertinggi berada pada

                                                                                        kelas XI IPS dengan skor

                                                                                        7796 yang berarti bahwa

                                                                                        dalam menghadapi mata

                                                                                        pelajaran matematika

                                                                                        siswa kelas XI IPS lebih

                                                                                        cemas jika dibandingkan

                                                                                        dengan siswa XI IPA

                                                                                        Selanjutnya

                                                                                        berdasarkan

                                                                                        pengelompokkan usia

                                                                                        terlihat dari hasil

                                                                                        penelitian yang dilakukan

                                                                                        oleh Pearson (dalam

                                                                                        Soeharjono 1988) pada

                                                                                        100 orang anak yang

                                                                                        berusia 5 ndash 18 tahun

                                                                                        ternyata anak yang

                                                                                        berusia diatas 12 tahun

                                                                                        lebih menunjukkan rasa

                                                                                        cemas akan di caci maki

                                                                                        atau dibuat malu karena

                                                                                        tidak dapat melakukan

                                                                                        sesuatu dengan baik dan

                                                                                        benar disamping itu

                                                                                        dipengaruhi pula oleh

                                                                                        jumlah terkecil dari

                                                                                        subjek yang menduduki

                                                                                        suatu kelompok usia atau

                                                                                        jumlah terkecil dari

                                                                                        keberadaan subjek yang

                                                                                        menduduki kelompok

                                                                                        usia tertentu

                                                                                        Hasil penelitian

                                                                                        diatas terlihat pula dalam

                                                                                        penelitian ini di mana

                                                                                        diperoleh hasil mean

                                                                                        kecemasan yang tertinggi

                                                                                        terletak pada usia 17

                                                                                        tahun dengan jumlah 6

                                                                                        subjek diperoleh skor

                                                                                        mean 8567 kemudian di

                                                                                        susul oleh usia 15 tahun

                                                                                        dengan jumlah 14 subjek

                                                                                        diperoleh skor mean

                                                                                        8543 dan yang terendah

                                                                                        terletak pada usia 16

                                                                                        tahun dengan jumlah 64

                                                                                        subjek skor mean 8144

                                                                                        hasil penelitian ini

                                                                                        menunjukkan bahwa

                                                                                        kecemasan subjek dalam

                                                                                        menghadapi mata

                                                                                        pelajaran matematika

                                                                                        dapat terlihat dari

                                                                                        banyaknya jumlah subjek

                                                                                        Di mana semakin banyak

                                                                                        subjek yang berada dalam

                                                                                        suatu populasi maka

                                                                                        semakin rendah tingkat

                                                                                        kecemasannya

                                                                                        Bila kecemasan

                                                                                        dalam menghadapi

                                                                                        matematika terjadi dalam

                                                                                        satu kurun waktu tertentu

                                                                                        atau satu semester secara

                                                                                        tidak langsung akan

                                                                                        mempengaruhi prestasi

                                                                                        akademik matematika

                                                                                        siswa dan siswi tersebut

                                                                                        Hal ini terlihat pada

                                                                                        data yang dihasilkan

                                                                                        dalam penelitian ini

                                                                                        dimana ada korelasi

                                                                                        negatif antara kecemasan

                                                                                        dalam menghadapi mata

                                                                                        pelajaran matematika

                                                                                        dengan prestasi akademik

                                                                                        matematika pada remaja

                                                                                        dengan nilai koefisien

                                                                                        korelasi sebesar r = -

                                                                                        0221 dengan signifikansi

                                                                                        sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                                        yang artinya semakin

                                                                                        tinggi tingkat kecemasan

                                                                                        siswa dalam menghadapi

                                                                                        mata pelajaran

                                                                                        matematika maka

                                                                                        semakin rendah prestasi

                                                                                        akademik matematika

                                                                                        siswa dan sebaliknya

                                                                                        semakin rendah tingkat

                                                                                        kecemasan siswa dalam

                                                                                        menghadapi mata

                                                                                        pelajaran matematika

                                                                                        maka akan semakin tinggi

                                                                                        prestasi akademik

                                                                                        matematika yang

                                                                                        dihasilkan oleh siswa

                                                                                        Hasil penelitian ini

                                                                                        ternyata sama dengan

                                                                                        penelitian yang

                                                                                        dikemukakan oleh

                                                                                        Nawangsari (2000) di

                                                                                        mana ada korelasi negatif

                                                                                        antara skor kecemasan

                                                                                        terhadap matematika

                                                                                        dengan prestasi akademik

                                                                                        pada siswa SLTP di

                                                                                        Surabaya Hal ini

                                                                                        menunjukkan bahwa

                                                                                        semakin tinggi tingkat

                                                                                        kecemasan siswa

                                                                                        terghadap pelajaran

                                                                                        matematika maka

                                                                                        semakin rendah prestasi

                                                                                        akademik yang dihasilkan

                                                                                        oleh siswa begitu pula

                                                                                        sebaliknya semakin

                                                                                        rendah tingkat kecemasan

                                                                                        siswa terhadap pelajaran

                                                                                        matematika maka

                                                                                        semakin tinggi prestasi

                                                                                        akademik yang dihasilkan

                                                                                        BAB V

                                                                                        PENUTUP

                                                                                        Kesimpulan

                                                                                        Berdasarkan hasil

                                                                                        pengumpulan data dan hasil

                                                                                        analisis data yang telah

                                                                                        dilakukan maka dapat

                                                                                        ditarik kesimpulan bahwa

                                                                                        hipotesis dalam penelitian

                                                                                        ini diterima hal ini

                                                                                        menunjukkan bahwa ada

                                                                                        hubungan yang negatif

                                                                                        antara kecemasan dalam

                                                                                        menghadapi mata pelajaran

                                                                                        matematika dengan prestasi

                                                                                        akademik matematika pada

                                                                                        siswa dan siswi kelas XI di

                                                                                        Sekolah Menengah Umum

                                                                                        Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                                        Bekasi

                                                                                        Berdasarkan data

                                                                                        tambahan diperoleh hasil

                                                                                        bahwa faktor-faktor yang

                                                                                        mempengaruhi kecemasan

                                                                                        siswa dalam menghadapi

                                                                                        mata pelajaran matematika

                                                                                        adalah jenis kelamin usia

                                                                                        dan kelas Di mana siswa

                                                                                        pria cenderung lebih cemas

                                                                                        dalam menghadapi mata

                                                                                        pealajaran matematika

                                                                                        dibandingkan dengan siswa

                                                                                        wanita Selain itu diperoleh

                                                                                        pula data bahwa usia 17

                                                                                        tahun jauh lebih cemas

                                                                                        dibandingkan selanjutnya

                                                                                        disusul usia 15 tahun dan

                                                                                        16 tahun hal ini terlihat

                                                                                        dari jumlah subjek pada

                                                                                        usia tertentu di mana

                                                                                        jumlah subjek yang

                                                                                        menduduki usia 17 tahun

                                                                                        lebih sedikit atau berjumlah

                                                                                        6 subjek kemudian di susul

                                                                                        oleh usia 15 tahun yang

                                                                                        berjumlah 14 subjek dan

                                                                                        pada usia 16 tahun

                                                                                        sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                                        hanya usia namun kelas pun

                                                                                        menunjukkan data bahwa

                                                                                        kelas XI IPS cenderung

                                                                                        lebih cemas dalam

                                                                                        menghadapi mata pelajaran

                                                                                        matematika dibandingkan

                                                                                        dengan kelas XI IPA

                                                                                        Saran

                                                                                        Berdasarkan hasil

                                                                                        penelitian yang telah

                                                                                        dilakukan peneliti

                                                                                        mempunyai beberapa saran

                                                                                        yang dapat diberikan

                                                                                        sebagai berikut

                                                                                        d Berdasarkan hasil

                                                                                        data yang diperoleh

                                                                                        terlihat bahwa

                                                                                        kecemasan siswa dan

                                                                                        siswi dalam

                                                                                        menghadapi mata

                                                                                        pelajaran matematika

                                                                                        berada pada kategori

                                                                                        rata-rata atau sedang

                                                                                        Hal ini menunjukkan

                                                                                        bahwa rata-rata siswa

                                                                                        dan siswi di Sekolah

                                                                                        Menengah Umum

                                                                                        Negeri (SMUN) 1

                                                                                        Babelan Bekasi

                                                                                        mengalami

                                                                                        kecemasan cemas saat

                                                                                        menghadapi mata

                                                                                        pelajaran matematika

                                                                                        Untuk mengurangi

                                                                                        kecemasan dalam

                                                                                        menghadapi mata

                                                                                        pelajaran matematika

                                                                                        peneliti menyarankan

                                                                                        kepada siswa dan

                                                                                        siswi sebelum

                                                                                        menghadapi mata

                                                                                        pelajaran matematika

                                                                                        diharapkan siswa dan

                                                                                        siswi dapat lebih giat

                                                                                        lagi untuk berlatih

                                                                                        mengerjakan tugas-

                                                                                        tugas matematika

                                                                                        soal-soal matematika

                                                                                        dan memperdalam

                                                                                        kembali materi yang

                                                                                        telah diajarkan oleh

                                                                                        guru matematika Hal

                                                                                        ini bertujuan untuk

                                                                                        membantu siswa dan

                                                                                        siswi agar

                                                                                        mengurangi

                                                                                        kecemasan dalam

                                                                                        menghadapi mata

                                                                                        pelajaran matematika

                                                                                        Bila kecemasan itu

                                                                                        berkurang maka

                                                                                        secara tidak langsung

                                                                                        prestasi akademik

                                                                                        matematika siswa dan

                                                                                        siswi akan meningkat

                                                                                        Sehubungan

                                                                                        penelitian ini peneliti

                                                                                        menyarankan kepada para

                                                                                        peneliti selanjutnya agar

                                                                                        dapat menggunakan

                                                                                        populasi yang lebih luas

                                                                                        lagi bukan hanya siswa

                                                                                        dan siswi dari SMUN

                                                                                        (Sekolah Menengah

                                                                                        Umum Negeri) mungkin

                                                                                        dengan mengambil

                                                                                        sampel dari siswa yang

                                                                                        berasal dari SMUS

                                                                                        (Sekolah Menengah

                                                                                        Umum Swasta) untuk

                                                                                        melihat apakah siswa dari

                                                                                        SMUS (Sekolah

                                                                                        Menengah Umum

                                                                                        Swasta) juga mengalami

                                                                                        kecemasan dalam

                                                                                        menghadapi mata

                                                                                        pelajaran matematika

                                                                                        yang secara langsung

                                                                                        akan mempengaruhi

                                                                                        prestasi akademik

                                                                                        matematikanya Selain itu

                                                                                        untuk pengembangan

                                                                                        teori psikologi pendidikan

                                                                                        diharapkan untuk

                                                                                        penelitian selanjutnya

                                                                                        dapat melihat kecemasan-

                                                                                        kecemasan lain yang

                                                                                        terjadi di luar mata

                                                                                        pelajaran matematika di

                                                                                        mana mata pelajaran

                                                                                        tersebut sering pula

                                                                                        dialami oleh siswa dan

                                                                                        siswi selain kecemasan

                                                                                        menghadapi mata

                                                                                        pelajaran matematika

                                                                                        Misalnya cemas

                                                                                        menghadapi pelajaran

                                                                                        kimia bahasa inggris

                                                                                        ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                                        matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                                        Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                                        Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                                        Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                        Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                        Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                        Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                                        Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                                        Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                                        Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                                        Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                                        terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                                        Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                                        Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                                        Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                                        Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                                        Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                                        Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                                        Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                                        Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                                        Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                                        Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                                        Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                                        Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                                        Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                                        • Prestasi Akademik
                                                                                        • Mata Pelajaran Matematika
                                                                                        • Remaja
                                                                                        • Hipotesis
                                                                                        • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                                        • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                                        • CPopulasi dan Sampel
                                                                                        • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                                        • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                                        • FTeknik Analisa Data

                                                                                          matematika dibandingkan

                                                                                          siswa wanita

                                                                                          Hal di atas juga

                                                                                          terlihat pada hasil

                                                                                          penelitian ini di mana

                                                                                          jenis kelamin subjek pria

                                                                                          lebih tinggi tingkat

                                                                                          kecemasannya

                                                                                          dibandingkan dengan

                                                                                          subjek wanita ini terlihat

                                                                                          dari skor mean

                                                                                          kecemasan 7663 pada

                                                                                          pria dan 7555 pada

                                                                                          wanita

                                                                                          Berdasarkan

                                                                                          pengamatan yang

                                                                                          dilakukan oleh Riyanto

                                                                                          (2009) di mana kelas IPS

                                                                                          lebih banyak mengalami

                                                                                          kesulitan dalam

                                                                                          menghadapi mata

                                                                                          pelajaran matematika jika

                                                                                          dibandingkan dengan

                                                                                          kelas IPA karena untuk

                                                                                          memahami mata

                                                                                          pelajaran matematika

                                                                                          dibutuhkan pemahaman

                                                                                          yang mendalam dan

                                                                                          latihan yang berulang kali

                                                                                          untuk memperoleh hasil

                                                                                          yang baik sedangkan

                                                                                          materi yang banyak

                                                                                          diberikan di kelas IPS

                                                                                          adalah materi yang

                                                                                          menggunakan metode

                                                                                          menghafal Hal ini lah

                                                                                          yang menyebabkan kelas

                                                                                          IPS lebih cemas bila

                                                                                          dibandingkan dengan

                                                                                          kelas IPA Hal ini sesuai

                                                                                          dengan hasil penelitian ini

                                                                                          terhadap

                                                                                          pengelompokkan kelas di

                                                                                          mana diperoleh hasil

                                                                                          mean kecemasan yang

                                                                                          tertinggi berada pada

                                                                                          kelas XI IPS dengan skor

                                                                                          7796 yang berarti bahwa

                                                                                          dalam menghadapi mata

                                                                                          pelajaran matematika

                                                                                          siswa kelas XI IPS lebih

                                                                                          cemas jika dibandingkan

                                                                                          dengan siswa XI IPA

                                                                                          Selanjutnya

                                                                                          berdasarkan

                                                                                          pengelompokkan usia

                                                                                          terlihat dari hasil

                                                                                          penelitian yang dilakukan

                                                                                          oleh Pearson (dalam

                                                                                          Soeharjono 1988) pada

                                                                                          100 orang anak yang

                                                                                          berusia 5 ndash 18 tahun

                                                                                          ternyata anak yang

                                                                                          berusia diatas 12 tahun

                                                                                          lebih menunjukkan rasa

                                                                                          cemas akan di caci maki

                                                                                          atau dibuat malu karena

                                                                                          tidak dapat melakukan

                                                                                          sesuatu dengan baik dan

                                                                                          benar disamping itu

                                                                                          dipengaruhi pula oleh

                                                                                          jumlah terkecil dari

                                                                                          subjek yang menduduki

                                                                                          suatu kelompok usia atau

                                                                                          jumlah terkecil dari

                                                                                          keberadaan subjek yang

                                                                                          menduduki kelompok

                                                                                          usia tertentu

                                                                                          Hasil penelitian

                                                                                          diatas terlihat pula dalam

                                                                                          penelitian ini di mana

                                                                                          diperoleh hasil mean

                                                                                          kecemasan yang tertinggi

                                                                                          terletak pada usia 17

                                                                                          tahun dengan jumlah 6

                                                                                          subjek diperoleh skor

                                                                                          mean 8567 kemudian di

                                                                                          susul oleh usia 15 tahun

                                                                                          dengan jumlah 14 subjek

                                                                                          diperoleh skor mean

                                                                                          8543 dan yang terendah

                                                                                          terletak pada usia 16

                                                                                          tahun dengan jumlah 64

                                                                                          subjek skor mean 8144

                                                                                          hasil penelitian ini

                                                                                          menunjukkan bahwa

                                                                                          kecemasan subjek dalam

                                                                                          menghadapi mata

                                                                                          pelajaran matematika

                                                                                          dapat terlihat dari

                                                                                          banyaknya jumlah subjek

                                                                                          Di mana semakin banyak

                                                                                          subjek yang berada dalam

                                                                                          suatu populasi maka

                                                                                          semakin rendah tingkat

                                                                                          kecemasannya

                                                                                          Bila kecemasan

                                                                                          dalam menghadapi

                                                                                          matematika terjadi dalam

                                                                                          satu kurun waktu tertentu

                                                                                          atau satu semester secara

                                                                                          tidak langsung akan

                                                                                          mempengaruhi prestasi

                                                                                          akademik matematika

                                                                                          siswa dan siswi tersebut

                                                                                          Hal ini terlihat pada

                                                                                          data yang dihasilkan

                                                                                          dalam penelitian ini

                                                                                          dimana ada korelasi

                                                                                          negatif antara kecemasan

                                                                                          dalam menghadapi mata

                                                                                          pelajaran matematika

                                                                                          dengan prestasi akademik

                                                                                          matematika pada remaja

                                                                                          dengan nilai koefisien

                                                                                          korelasi sebesar r = -

                                                                                          0221 dengan signifikansi

                                                                                          sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                                          yang artinya semakin

                                                                                          tinggi tingkat kecemasan

                                                                                          siswa dalam menghadapi

                                                                                          mata pelajaran

                                                                                          matematika maka

                                                                                          semakin rendah prestasi

                                                                                          akademik matematika

                                                                                          siswa dan sebaliknya

                                                                                          semakin rendah tingkat

                                                                                          kecemasan siswa dalam

                                                                                          menghadapi mata

                                                                                          pelajaran matematika

                                                                                          maka akan semakin tinggi

                                                                                          prestasi akademik

                                                                                          matematika yang

                                                                                          dihasilkan oleh siswa

                                                                                          Hasil penelitian ini

                                                                                          ternyata sama dengan

                                                                                          penelitian yang

                                                                                          dikemukakan oleh

                                                                                          Nawangsari (2000) di

                                                                                          mana ada korelasi negatif

                                                                                          antara skor kecemasan

                                                                                          terhadap matematika

                                                                                          dengan prestasi akademik

                                                                                          pada siswa SLTP di

                                                                                          Surabaya Hal ini

                                                                                          menunjukkan bahwa

                                                                                          semakin tinggi tingkat

                                                                                          kecemasan siswa

                                                                                          terghadap pelajaran

                                                                                          matematika maka

                                                                                          semakin rendah prestasi

                                                                                          akademik yang dihasilkan

                                                                                          oleh siswa begitu pula

                                                                                          sebaliknya semakin

                                                                                          rendah tingkat kecemasan

                                                                                          siswa terhadap pelajaran

                                                                                          matematika maka

                                                                                          semakin tinggi prestasi

                                                                                          akademik yang dihasilkan

                                                                                          BAB V

                                                                                          PENUTUP

                                                                                          Kesimpulan

                                                                                          Berdasarkan hasil

                                                                                          pengumpulan data dan hasil

                                                                                          analisis data yang telah

                                                                                          dilakukan maka dapat

                                                                                          ditarik kesimpulan bahwa

                                                                                          hipotesis dalam penelitian

                                                                                          ini diterima hal ini

                                                                                          menunjukkan bahwa ada

                                                                                          hubungan yang negatif

                                                                                          antara kecemasan dalam

                                                                                          menghadapi mata pelajaran

                                                                                          matematika dengan prestasi

                                                                                          akademik matematika pada

                                                                                          siswa dan siswi kelas XI di

                                                                                          Sekolah Menengah Umum

                                                                                          Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                                          Bekasi

                                                                                          Berdasarkan data

                                                                                          tambahan diperoleh hasil

                                                                                          bahwa faktor-faktor yang

                                                                                          mempengaruhi kecemasan

                                                                                          siswa dalam menghadapi

                                                                                          mata pelajaran matematika

                                                                                          adalah jenis kelamin usia

                                                                                          dan kelas Di mana siswa

                                                                                          pria cenderung lebih cemas

                                                                                          dalam menghadapi mata

                                                                                          pealajaran matematika

                                                                                          dibandingkan dengan siswa

                                                                                          wanita Selain itu diperoleh

                                                                                          pula data bahwa usia 17

                                                                                          tahun jauh lebih cemas

                                                                                          dibandingkan selanjutnya

                                                                                          disusul usia 15 tahun dan

                                                                                          16 tahun hal ini terlihat

                                                                                          dari jumlah subjek pada

                                                                                          usia tertentu di mana

                                                                                          jumlah subjek yang

                                                                                          menduduki usia 17 tahun

                                                                                          lebih sedikit atau berjumlah

                                                                                          6 subjek kemudian di susul

                                                                                          oleh usia 15 tahun yang

                                                                                          berjumlah 14 subjek dan

                                                                                          pada usia 16 tahun

                                                                                          sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                                          hanya usia namun kelas pun

                                                                                          menunjukkan data bahwa

                                                                                          kelas XI IPS cenderung

                                                                                          lebih cemas dalam

                                                                                          menghadapi mata pelajaran

                                                                                          matematika dibandingkan

                                                                                          dengan kelas XI IPA

                                                                                          Saran

                                                                                          Berdasarkan hasil

                                                                                          penelitian yang telah

                                                                                          dilakukan peneliti

                                                                                          mempunyai beberapa saran

                                                                                          yang dapat diberikan

                                                                                          sebagai berikut

                                                                                          d Berdasarkan hasil

                                                                                          data yang diperoleh

                                                                                          terlihat bahwa

                                                                                          kecemasan siswa dan

                                                                                          siswi dalam

                                                                                          menghadapi mata

                                                                                          pelajaran matematika

                                                                                          berada pada kategori

                                                                                          rata-rata atau sedang

                                                                                          Hal ini menunjukkan

                                                                                          bahwa rata-rata siswa

                                                                                          dan siswi di Sekolah

                                                                                          Menengah Umum

                                                                                          Negeri (SMUN) 1

                                                                                          Babelan Bekasi

                                                                                          mengalami

                                                                                          kecemasan cemas saat

                                                                                          menghadapi mata

                                                                                          pelajaran matematika

                                                                                          Untuk mengurangi

                                                                                          kecemasan dalam

                                                                                          menghadapi mata

                                                                                          pelajaran matematika

                                                                                          peneliti menyarankan

                                                                                          kepada siswa dan

                                                                                          siswi sebelum

                                                                                          menghadapi mata

                                                                                          pelajaran matematika

                                                                                          diharapkan siswa dan

                                                                                          siswi dapat lebih giat

                                                                                          lagi untuk berlatih

                                                                                          mengerjakan tugas-

                                                                                          tugas matematika

                                                                                          soal-soal matematika

                                                                                          dan memperdalam

                                                                                          kembali materi yang

                                                                                          telah diajarkan oleh

                                                                                          guru matematika Hal

                                                                                          ini bertujuan untuk

                                                                                          membantu siswa dan

                                                                                          siswi agar

                                                                                          mengurangi

                                                                                          kecemasan dalam

                                                                                          menghadapi mata

                                                                                          pelajaran matematika

                                                                                          Bila kecemasan itu

                                                                                          berkurang maka

                                                                                          secara tidak langsung

                                                                                          prestasi akademik

                                                                                          matematika siswa dan

                                                                                          siswi akan meningkat

                                                                                          Sehubungan

                                                                                          penelitian ini peneliti

                                                                                          menyarankan kepada para

                                                                                          peneliti selanjutnya agar

                                                                                          dapat menggunakan

                                                                                          populasi yang lebih luas

                                                                                          lagi bukan hanya siswa

                                                                                          dan siswi dari SMUN

                                                                                          (Sekolah Menengah

                                                                                          Umum Negeri) mungkin

                                                                                          dengan mengambil

                                                                                          sampel dari siswa yang

                                                                                          berasal dari SMUS

                                                                                          (Sekolah Menengah

                                                                                          Umum Swasta) untuk

                                                                                          melihat apakah siswa dari

                                                                                          SMUS (Sekolah

                                                                                          Menengah Umum

                                                                                          Swasta) juga mengalami

                                                                                          kecemasan dalam

                                                                                          menghadapi mata

                                                                                          pelajaran matematika

                                                                                          yang secara langsung

                                                                                          akan mempengaruhi

                                                                                          prestasi akademik

                                                                                          matematikanya Selain itu

                                                                                          untuk pengembangan

                                                                                          teori psikologi pendidikan

                                                                                          diharapkan untuk

                                                                                          penelitian selanjutnya

                                                                                          dapat melihat kecemasan-

                                                                                          kecemasan lain yang

                                                                                          terjadi di luar mata

                                                                                          pelajaran matematika di

                                                                                          mana mata pelajaran

                                                                                          tersebut sering pula

                                                                                          dialami oleh siswa dan

                                                                                          siswi selain kecemasan

                                                                                          menghadapi mata

                                                                                          pelajaran matematika

                                                                                          Misalnya cemas

                                                                                          menghadapi pelajaran

                                                                                          kimia bahasa inggris

                                                                                          ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                                          matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                                          Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                                          Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                                          Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                          Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                          Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                          Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                                          Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                                          Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                                          Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                                          Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                                          terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                                          Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                                          Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                                          Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                                          Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                                          Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                                          Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                                          Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                                          Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                                          Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                                          Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                                          Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                                          Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                                          Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                                          • Prestasi Akademik
                                                                                          • Mata Pelajaran Matematika
                                                                                          • Remaja
                                                                                          • Hipotesis
                                                                                          • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                                          • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                                          • CPopulasi dan Sampel
                                                                                          • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                                          • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                                          • FTeknik Analisa Data

                                                                                            ternyata anak yang

                                                                                            berusia diatas 12 tahun

                                                                                            lebih menunjukkan rasa

                                                                                            cemas akan di caci maki

                                                                                            atau dibuat malu karena

                                                                                            tidak dapat melakukan

                                                                                            sesuatu dengan baik dan

                                                                                            benar disamping itu

                                                                                            dipengaruhi pula oleh

                                                                                            jumlah terkecil dari

                                                                                            subjek yang menduduki

                                                                                            suatu kelompok usia atau

                                                                                            jumlah terkecil dari

                                                                                            keberadaan subjek yang

                                                                                            menduduki kelompok

                                                                                            usia tertentu

                                                                                            Hasil penelitian

                                                                                            diatas terlihat pula dalam

                                                                                            penelitian ini di mana

                                                                                            diperoleh hasil mean

                                                                                            kecemasan yang tertinggi

                                                                                            terletak pada usia 17

                                                                                            tahun dengan jumlah 6

                                                                                            subjek diperoleh skor

                                                                                            mean 8567 kemudian di

                                                                                            susul oleh usia 15 tahun

                                                                                            dengan jumlah 14 subjek

                                                                                            diperoleh skor mean

                                                                                            8543 dan yang terendah

                                                                                            terletak pada usia 16

                                                                                            tahun dengan jumlah 64

                                                                                            subjek skor mean 8144

                                                                                            hasil penelitian ini

                                                                                            menunjukkan bahwa

                                                                                            kecemasan subjek dalam

                                                                                            menghadapi mata

                                                                                            pelajaran matematika

                                                                                            dapat terlihat dari

                                                                                            banyaknya jumlah subjek

                                                                                            Di mana semakin banyak

                                                                                            subjek yang berada dalam

                                                                                            suatu populasi maka

                                                                                            semakin rendah tingkat

                                                                                            kecemasannya

                                                                                            Bila kecemasan

                                                                                            dalam menghadapi

                                                                                            matematika terjadi dalam

                                                                                            satu kurun waktu tertentu

                                                                                            atau satu semester secara

                                                                                            tidak langsung akan

                                                                                            mempengaruhi prestasi

                                                                                            akademik matematika

                                                                                            siswa dan siswi tersebut

                                                                                            Hal ini terlihat pada

                                                                                            data yang dihasilkan

                                                                                            dalam penelitian ini

                                                                                            dimana ada korelasi

                                                                                            negatif antara kecemasan

                                                                                            dalam menghadapi mata

                                                                                            pelajaran matematika

                                                                                            dengan prestasi akademik

                                                                                            matematika pada remaja

                                                                                            dengan nilai koefisien

                                                                                            korelasi sebesar r = -

                                                                                            0221 dengan signifikansi

                                                                                            sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                                            yang artinya semakin

                                                                                            tinggi tingkat kecemasan

                                                                                            siswa dalam menghadapi

                                                                                            mata pelajaran

                                                                                            matematika maka

                                                                                            semakin rendah prestasi

                                                                                            akademik matematika

                                                                                            siswa dan sebaliknya

                                                                                            semakin rendah tingkat

                                                                                            kecemasan siswa dalam

                                                                                            menghadapi mata

                                                                                            pelajaran matematika

                                                                                            maka akan semakin tinggi

                                                                                            prestasi akademik

                                                                                            matematika yang

                                                                                            dihasilkan oleh siswa

                                                                                            Hasil penelitian ini

                                                                                            ternyata sama dengan

                                                                                            penelitian yang

                                                                                            dikemukakan oleh

                                                                                            Nawangsari (2000) di

                                                                                            mana ada korelasi negatif

                                                                                            antara skor kecemasan

                                                                                            terhadap matematika

                                                                                            dengan prestasi akademik

                                                                                            pada siswa SLTP di

                                                                                            Surabaya Hal ini

                                                                                            menunjukkan bahwa

                                                                                            semakin tinggi tingkat

                                                                                            kecemasan siswa

                                                                                            terghadap pelajaran

                                                                                            matematika maka

                                                                                            semakin rendah prestasi

                                                                                            akademik yang dihasilkan

                                                                                            oleh siswa begitu pula

                                                                                            sebaliknya semakin

                                                                                            rendah tingkat kecemasan

                                                                                            siswa terhadap pelajaran

                                                                                            matematika maka

                                                                                            semakin tinggi prestasi

                                                                                            akademik yang dihasilkan

                                                                                            BAB V

                                                                                            PENUTUP

                                                                                            Kesimpulan

                                                                                            Berdasarkan hasil

                                                                                            pengumpulan data dan hasil

                                                                                            analisis data yang telah

                                                                                            dilakukan maka dapat

                                                                                            ditarik kesimpulan bahwa

                                                                                            hipotesis dalam penelitian

                                                                                            ini diterima hal ini

                                                                                            menunjukkan bahwa ada

                                                                                            hubungan yang negatif

                                                                                            antara kecemasan dalam

                                                                                            menghadapi mata pelajaran

                                                                                            matematika dengan prestasi

                                                                                            akademik matematika pada

                                                                                            siswa dan siswi kelas XI di

                                                                                            Sekolah Menengah Umum

                                                                                            Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                                            Bekasi

                                                                                            Berdasarkan data

                                                                                            tambahan diperoleh hasil

                                                                                            bahwa faktor-faktor yang

                                                                                            mempengaruhi kecemasan

                                                                                            siswa dalam menghadapi

                                                                                            mata pelajaran matematika

                                                                                            adalah jenis kelamin usia

                                                                                            dan kelas Di mana siswa

                                                                                            pria cenderung lebih cemas

                                                                                            dalam menghadapi mata

                                                                                            pealajaran matematika

                                                                                            dibandingkan dengan siswa

                                                                                            wanita Selain itu diperoleh

                                                                                            pula data bahwa usia 17

                                                                                            tahun jauh lebih cemas

                                                                                            dibandingkan selanjutnya

                                                                                            disusul usia 15 tahun dan

                                                                                            16 tahun hal ini terlihat

                                                                                            dari jumlah subjek pada

                                                                                            usia tertentu di mana

                                                                                            jumlah subjek yang

                                                                                            menduduki usia 17 tahun

                                                                                            lebih sedikit atau berjumlah

                                                                                            6 subjek kemudian di susul

                                                                                            oleh usia 15 tahun yang

                                                                                            berjumlah 14 subjek dan

                                                                                            pada usia 16 tahun

                                                                                            sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                                            hanya usia namun kelas pun

                                                                                            menunjukkan data bahwa

                                                                                            kelas XI IPS cenderung

                                                                                            lebih cemas dalam

                                                                                            menghadapi mata pelajaran

                                                                                            matematika dibandingkan

                                                                                            dengan kelas XI IPA

                                                                                            Saran

                                                                                            Berdasarkan hasil

                                                                                            penelitian yang telah

                                                                                            dilakukan peneliti

                                                                                            mempunyai beberapa saran

                                                                                            yang dapat diberikan

                                                                                            sebagai berikut

                                                                                            d Berdasarkan hasil

                                                                                            data yang diperoleh

                                                                                            terlihat bahwa

                                                                                            kecemasan siswa dan

                                                                                            siswi dalam

                                                                                            menghadapi mata

                                                                                            pelajaran matematika

                                                                                            berada pada kategori

                                                                                            rata-rata atau sedang

                                                                                            Hal ini menunjukkan

                                                                                            bahwa rata-rata siswa

                                                                                            dan siswi di Sekolah

                                                                                            Menengah Umum

                                                                                            Negeri (SMUN) 1

                                                                                            Babelan Bekasi

                                                                                            mengalami

                                                                                            kecemasan cemas saat

                                                                                            menghadapi mata

                                                                                            pelajaran matematika

                                                                                            Untuk mengurangi

                                                                                            kecemasan dalam

                                                                                            menghadapi mata

                                                                                            pelajaran matematika

                                                                                            peneliti menyarankan

                                                                                            kepada siswa dan

                                                                                            siswi sebelum

                                                                                            menghadapi mata

                                                                                            pelajaran matematika

                                                                                            diharapkan siswa dan

                                                                                            siswi dapat lebih giat

                                                                                            lagi untuk berlatih

                                                                                            mengerjakan tugas-

                                                                                            tugas matematika

                                                                                            soal-soal matematika

                                                                                            dan memperdalam

                                                                                            kembali materi yang

                                                                                            telah diajarkan oleh

                                                                                            guru matematika Hal

                                                                                            ini bertujuan untuk

                                                                                            membantu siswa dan

                                                                                            siswi agar

                                                                                            mengurangi

                                                                                            kecemasan dalam

                                                                                            menghadapi mata

                                                                                            pelajaran matematika

                                                                                            Bila kecemasan itu

                                                                                            berkurang maka

                                                                                            secara tidak langsung

                                                                                            prestasi akademik

                                                                                            matematika siswa dan

                                                                                            siswi akan meningkat

                                                                                            Sehubungan

                                                                                            penelitian ini peneliti

                                                                                            menyarankan kepada para

                                                                                            peneliti selanjutnya agar

                                                                                            dapat menggunakan

                                                                                            populasi yang lebih luas

                                                                                            lagi bukan hanya siswa

                                                                                            dan siswi dari SMUN

                                                                                            (Sekolah Menengah

                                                                                            Umum Negeri) mungkin

                                                                                            dengan mengambil

                                                                                            sampel dari siswa yang

                                                                                            berasal dari SMUS

                                                                                            (Sekolah Menengah

                                                                                            Umum Swasta) untuk

                                                                                            melihat apakah siswa dari

                                                                                            SMUS (Sekolah

                                                                                            Menengah Umum

                                                                                            Swasta) juga mengalami

                                                                                            kecemasan dalam

                                                                                            menghadapi mata

                                                                                            pelajaran matematika

                                                                                            yang secara langsung

                                                                                            akan mempengaruhi

                                                                                            prestasi akademik

                                                                                            matematikanya Selain itu

                                                                                            untuk pengembangan

                                                                                            teori psikologi pendidikan

                                                                                            diharapkan untuk

                                                                                            penelitian selanjutnya

                                                                                            dapat melihat kecemasan-

                                                                                            kecemasan lain yang

                                                                                            terjadi di luar mata

                                                                                            pelajaran matematika di

                                                                                            mana mata pelajaran

                                                                                            tersebut sering pula

                                                                                            dialami oleh siswa dan

                                                                                            siswi selain kecemasan

                                                                                            menghadapi mata

                                                                                            pelajaran matematika

                                                                                            Misalnya cemas

                                                                                            menghadapi pelajaran

                                                                                            kimia bahasa inggris

                                                                                            ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                                            matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                                            Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                                            Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                                            Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                            Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                            Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                            Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                                            Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                                            Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                                            Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                                            Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                                            terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                                            Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                                            Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                                            Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                                            Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                                            Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                                            Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                                            Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                                            Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                                            Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                                            Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                                            Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                                            Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                                            Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                                            • Prestasi Akademik
                                                                                            • Mata Pelajaran Matematika
                                                                                            • Remaja
                                                                                            • Hipotesis
                                                                                            • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                                            • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                                            • CPopulasi dan Sampel
                                                                                            • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                                            • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                                            • FTeknik Analisa Data

                                                                                              dengan nilai koefisien

                                                                                              korelasi sebesar r = -

                                                                                              0221 dengan signifikansi

                                                                                              sebesar 0022 (p lt 005)

                                                                                              yang artinya semakin

                                                                                              tinggi tingkat kecemasan

                                                                                              siswa dalam menghadapi

                                                                                              mata pelajaran

                                                                                              matematika maka

                                                                                              semakin rendah prestasi

                                                                                              akademik matematika

                                                                                              siswa dan sebaliknya

                                                                                              semakin rendah tingkat

                                                                                              kecemasan siswa dalam

                                                                                              menghadapi mata

                                                                                              pelajaran matematika

                                                                                              maka akan semakin tinggi

                                                                                              prestasi akademik

                                                                                              matematika yang

                                                                                              dihasilkan oleh siswa

                                                                                              Hasil penelitian ini

                                                                                              ternyata sama dengan

                                                                                              penelitian yang

                                                                                              dikemukakan oleh

                                                                                              Nawangsari (2000) di

                                                                                              mana ada korelasi negatif

                                                                                              antara skor kecemasan

                                                                                              terhadap matematika

                                                                                              dengan prestasi akademik

                                                                                              pada siswa SLTP di

                                                                                              Surabaya Hal ini

                                                                                              menunjukkan bahwa

                                                                                              semakin tinggi tingkat

                                                                                              kecemasan siswa

                                                                                              terghadap pelajaran

                                                                                              matematika maka

                                                                                              semakin rendah prestasi

                                                                                              akademik yang dihasilkan

                                                                                              oleh siswa begitu pula

                                                                                              sebaliknya semakin

                                                                                              rendah tingkat kecemasan

                                                                                              siswa terhadap pelajaran

                                                                                              matematika maka

                                                                                              semakin tinggi prestasi

                                                                                              akademik yang dihasilkan

                                                                                              BAB V

                                                                                              PENUTUP

                                                                                              Kesimpulan

                                                                                              Berdasarkan hasil

                                                                                              pengumpulan data dan hasil

                                                                                              analisis data yang telah

                                                                                              dilakukan maka dapat

                                                                                              ditarik kesimpulan bahwa

                                                                                              hipotesis dalam penelitian

                                                                                              ini diterima hal ini

                                                                                              menunjukkan bahwa ada

                                                                                              hubungan yang negatif

                                                                                              antara kecemasan dalam

                                                                                              menghadapi mata pelajaran

                                                                                              matematika dengan prestasi

                                                                                              akademik matematika pada

                                                                                              siswa dan siswi kelas XI di

                                                                                              Sekolah Menengah Umum

                                                                                              Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                                              Bekasi

                                                                                              Berdasarkan data

                                                                                              tambahan diperoleh hasil

                                                                                              bahwa faktor-faktor yang

                                                                                              mempengaruhi kecemasan

                                                                                              siswa dalam menghadapi

                                                                                              mata pelajaran matematika

                                                                                              adalah jenis kelamin usia

                                                                                              dan kelas Di mana siswa

                                                                                              pria cenderung lebih cemas

                                                                                              dalam menghadapi mata

                                                                                              pealajaran matematika

                                                                                              dibandingkan dengan siswa

                                                                                              wanita Selain itu diperoleh

                                                                                              pula data bahwa usia 17

                                                                                              tahun jauh lebih cemas

                                                                                              dibandingkan selanjutnya

                                                                                              disusul usia 15 tahun dan

                                                                                              16 tahun hal ini terlihat

                                                                                              dari jumlah subjek pada

                                                                                              usia tertentu di mana

                                                                                              jumlah subjek yang

                                                                                              menduduki usia 17 tahun

                                                                                              lebih sedikit atau berjumlah

                                                                                              6 subjek kemudian di susul

                                                                                              oleh usia 15 tahun yang

                                                                                              berjumlah 14 subjek dan

                                                                                              pada usia 16 tahun

                                                                                              sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                                              hanya usia namun kelas pun

                                                                                              menunjukkan data bahwa

                                                                                              kelas XI IPS cenderung

                                                                                              lebih cemas dalam

                                                                                              menghadapi mata pelajaran

                                                                                              matematika dibandingkan

                                                                                              dengan kelas XI IPA

                                                                                              Saran

                                                                                              Berdasarkan hasil

                                                                                              penelitian yang telah

                                                                                              dilakukan peneliti

                                                                                              mempunyai beberapa saran

                                                                                              yang dapat diberikan

                                                                                              sebagai berikut

                                                                                              d Berdasarkan hasil

                                                                                              data yang diperoleh

                                                                                              terlihat bahwa

                                                                                              kecemasan siswa dan

                                                                                              siswi dalam

                                                                                              menghadapi mata

                                                                                              pelajaran matematika

                                                                                              berada pada kategori

                                                                                              rata-rata atau sedang

                                                                                              Hal ini menunjukkan

                                                                                              bahwa rata-rata siswa

                                                                                              dan siswi di Sekolah

                                                                                              Menengah Umum

                                                                                              Negeri (SMUN) 1

                                                                                              Babelan Bekasi

                                                                                              mengalami

                                                                                              kecemasan cemas saat

                                                                                              menghadapi mata

                                                                                              pelajaran matematika

                                                                                              Untuk mengurangi

                                                                                              kecemasan dalam

                                                                                              menghadapi mata

                                                                                              pelajaran matematika

                                                                                              peneliti menyarankan

                                                                                              kepada siswa dan

                                                                                              siswi sebelum

                                                                                              menghadapi mata

                                                                                              pelajaran matematika

                                                                                              diharapkan siswa dan

                                                                                              siswi dapat lebih giat

                                                                                              lagi untuk berlatih

                                                                                              mengerjakan tugas-

                                                                                              tugas matematika

                                                                                              soal-soal matematika

                                                                                              dan memperdalam

                                                                                              kembali materi yang

                                                                                              telah diajarkan oleh

                                                                                              guru matematika Hal

                                                                                              ini bertujuan untuk

                                                                                              membantu siswa dan

                                                                                              siswi agar

                                                                                              mengurangi

                                                                                              kecemasan dalam

                                                                                              menghadapi mata

                                                                                              pelajaran matematika

                                                                                              Bila kecemasan itu

                                                                                              berkurang maka

                                                                                              secara tidak langsung

                                                                                              prestasi akademik

                                                                                              matematika siswa dan

                                                                                              siswi akan meningkat

                                                                                              Sehubungan

                                                                                              penelitian ini peneliti

                                                                                              menyarankan kepada para

                                                                                              peneliti selanjutnya agar

                                                                                              dapat menggunakan

                                                                                              populasi yang lebih luas

                                                                                              lagi bukan hanya siswa

                                                                                              dan siswi dari SMUN

                                                                                              (Sekolah Menengah

                                                                                              Umum Negeri) mungkin

                                                                                              dengan mengambil

                                                                                              sampel dari siswa yang

                                                                                              berasal dari SMUS

                                                                                              (Sekolah Menengah

                                                                                              Umum Swasta) untuk

                                                                                              melihat apakah siswa dari

                                                                                              SMUS (Sekolah

                                                                                              Menengah Umum

                                                                                              Swasta) juga mengalami

                                                                                              kecemasan dalam

                                                                                              menghadapi mata

                                                                                              pelajaran matematika

                                                                                              yang secara langsung

                                                                                              akan mempengaruhi

                                                                                              prestasi akademik

                                                                                              matematikanya Selain itu

                                                                                              untuk pengembangan

                                                                                              teori psikologi pendidikan

                                                                                              diharapkan untuk

                                                                                              penelitian selanjutnya

                                                                                              dapat melihat kecemasan-

                                                                                              kecemasan lain yang

                                                                                              terjadi di luar mata

                                                                                              pelajaran matematika di

                                                                                              mana mata pelajaran

                                                                                              tersebut sering pula

                                                                                              dialami oleh siswa dan

                                                                                              siswi selain kecemasan

                                                                                              menghadapi mata

                                                                                              pelajaran matematika

                                                                                              Misalnya cemas

                                                                                              menghadapi pelajaran

                                                                                              kimia bahasa inggris

                                                                                              ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                                              matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                                              Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                                              Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                                              Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                              Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                              Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                              Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                                              Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                                              Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                                              Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                                              Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                                              terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                                              Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                                              Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                                              Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                                              Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                                              Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                                              Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                                              Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                                              Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                                              Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                                              Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                                              Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                                              Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                                              Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                                              • Prestasi Akademik
                                                                                              • Mata Pelajaran Matematika
                                                                                              • Remaja
                                                                                              • Hipotesis
                                                                                              • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                                              • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                                              • CPopulasi dan Sampel
                                                                                              • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                                              • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                                              • FTeknik Analisa Data

                                                                                                akademik matematika pada

                                                                                                siswa dan siswi kelas XI di

                                                                                                Sekolah Menengah Umum

                                                                                                Negeri (SMUN) 1 Babelan

                                                                                                Bekasi

                                                                                                Berdasarkan data

                                                                                                tambahan diperoleh hasil

                                                                                                bahwa faktor-faktor yang

                                                                                                mempengaruhi kecemasan

                                                                                                siswa dalam menghadapi

                                                                                                mata pelajaran matematika

                                                                                                adalah jenis kelamin usia

                                                                                                dan kelas Di mana siswa

                                                                                                pria cenderung lebih cemas

                                                                                                dalam menghadapi mata

                                                                                                pealajaran matematika

                                                                                                dibandingkan dengan siswa

                                                                                                wanita Selain itu diperoleh

                                                                                                pula data bahwa usia 17

                                                                                                tahun jauh lebih cemas

                                                                                                dibandingkan selanjutnya

                                                                                                disusul usia 15 tahun dan

                                                                                                16 tahun hal ini terlihat

                                                                                                dari jumlah subjek pada

                                                                                                usia tertentu di mana

                                                                                                jumlah subjek yang

                                                                                                menduduki usia 17 tahun

                                                                                                lebih sedikit atau berjumlah

                                                                                                6 subjek kemudian di susul

                                                                                                oleh usia 15 tahun yang

                                                                                                berjumlah 14 subjek dan

                                                                                                pada usia 16 tahun

                                                                                                sejumlah 64 subjek Bukan

                                                                                                hanya usia namun kelas pun

                                                                                                menunjukkan data bahwa

                                                                                                kelas XI IPS cenderung

                                                                                                lebih cemas dalam

                                                                                                menghadapi mata pelajaran

                                                                                                matematika dibandingkan

                                                                                                dengan kelas XI IPA

                                                                                                Saran

                                                                                                Berdasarkan hasil

                                                                                                penelitian yang telah

                                                                                                dilakukan peneliti

                                                                                                mempunyai beberapa saran

                                                                                                yang dapat diberikan

                                                                                                sebagai berikut

                                                                                                d Berdasarkan hasil

                                                                                                data yang diperoleh

                                                                                                terlihat bahwa

                                                                                                kecemasan siswa dan

                                                                                                siswi dalam

                                                                                                menghadapi mata

                                                                                                pelajaran matematika

                                                                                                berada pada kategori

                                                                                                rata-rata atau sedang

                                                                                                Hal ini menunjukkan

                                                                                                bahwa rata-rata siswa

                                                                                                dan siswi di Sekolah

                                                                                                Menengah Umum

                                                                                                Negeri (SMUN) 1

                                                                                                Babelan Bekasi

                                                                                                mengalami

                                                                                                kecemasan cemas saat

                                                                                                menghadapi mata

                                                                                                pelajaran matematika

                                                                                                Untuk mengurangi

                                                                                                kecemasan dalam

                                                                                                menghadapi mata

                                                                                                pelajaran matematika

                                                                                                peneliti menyarankan

                                                                                                kepada siswa dan

                                                                                                siswi sebelum

                                                                                                menghadapi mata

                                                                                                pelajaran matematika

                                                                                                diharapkan siswa dan

                                                                                                siswi dapat lebih giat

                                                                                                lagi untuk berlatih

                                                                                                mengerjakan tugas-

                                                                                                tugas matematika

                                                                                                soal-soal matematika

                                                                                                dan memperdalam

                                                                                                kembali materi yang

                                                                                                telah diajarkan oleh

                                                                                                guru matematika Hal

                                                                                                ini bertujuan untuk

                                                                                                membantu siswa dan

                                                                                                siswi agar

                                                                                                mengurangi

                                                                                                kecemasan dalam

                                                                                                menghadapi mata

                                                                                                pelajaran matematika

                                                                                                Bila kecemasan itu

                                                                                                berkurang maka

                                                                                                secara tidak langsung

                                                                                                prestasi akademik

                                                                                                matematika siswa dan

                                                                                                siswi akan meningkat

                                                                                                Sehubungan

                                                                                                penelitian ini peneliti

                                                                                                menyarankan kepada para

                                                                                                peneliti selanjutnya agar

                                                                                                dapat menggunakan

                                                                                                populasi yang lebih luas

                                                                                                lagi bukan hanya siswa

                                                                                                dan siswi dari SMUN

                                                                                                (Sekolah Menengah

                                                                                                Umum Negeri) mungkin

                                                                                                dengan mengambil

                                                                                                sampel dari siswa yang

                                                                                                berasal dari SMUS

                                                                                                (Sekolah Menengah

                                                                                                Umum Swasta) untuk

                                                                                                melihat apakah siswa dari

                                                                                                SMUS (Sekolah

                                                                                                Menengah Umum

                                                                                                Swasta) juga mengalami

                                                                                                kecemasan dalam

                                                                                                menghadapi mata

                                                                                                pelajaran matematika

                                                                                                yang secara langsung

                                                                                                akan mempengaruhi

                                                                                                prestasi akademik

                                                                                                matematikanya Selain itu

                                                                                                untuk pengembangan

                                                                                                teori psikologi pendidikan

                                                                                                diharapkan untuk

                                                                                                penelitian selanjutnya

                                                                                                dapat melihat kecemasan-

                                                                                                kecemasan lain yang

                                                                                                terjadi di luar mata

                                                                                                pelajaran matematika di

                                                                                                mana mata pelajaran

                                                                                                tersebut sering pula

                                                                                                dialami oleh siswa dan

                                                                                                siswi selain kecemasan

                                                                                                menghadapi mata

                                                                                                pelajaran matematika

                                                                                                Misalnya cemas

                                                                                                menghadapi pelajaran

                                                                                                kimia bahasa inggris

                                                                                                ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                                                matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                                                Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                                                Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                                                Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                                Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                                Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                                Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                                                Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                                                Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                                                Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                                                Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                                                terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                                                Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                                                Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                                                Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                                                Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                                                Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                                                Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                                                Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                                                Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                                                Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                                                Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                                                Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                                                Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                                                Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                                                • Prestasi Akademik
                                                                                                • Mata Pelajaran Matematika
                                                                                                • Remaja
                                                                                                • Hipotesis
                                                                                                • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                                                • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                                                • CPopulasi dan Sampel
                                                                                                • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                                                • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                                                • FTeknik Analisa Data

                                                                                                  Menengah Umum

                                                                                                  Negeri (SMUN) 1

                                                                                                  Babelan Bekasi

                                                                                                  mengalami

                                                                                                  kecemasan cemas saat

                                                                                                  menghadapi mata

                                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                                  Untuk mengurangi

                                                                                                  kecemasan dalam

                                                                                                  menghadapi mata

                                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                                  peneliti menyarankan

                                                                                                  kepada siswa dan

                                                                                                  siswi sebelum

                                                                                                  menghadapi mata

                                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                                  diharapkan siswa dan

                                                                                                  siswi dapat lebih giat

                                                                                                  lagi untuk berlatih

                                                                                                  mengerjakan tugas-

                                                                                                  tugas matematika

                                                                                                  soal-soal matematika

                                                                                                  dan memperdalam

                                                                                                  kembali materi yang

                                                                                                  telah diajarkan oleh

                                                                                                  guru matematika Hal

                                                                                                  ini bertujuan untuk

                                                                                                  membantu siswa dan

                                                                                                  siswi agar

                                                                                                  mengurangi

                                                                                                  kecemasan dalam

                                                                                                  menghadapi mata

                                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                                  Bila kecemasan itu

                                                                                                  berkurang maka

                                                                                                  secara tidak langsung

                                                                                                  prestasi akademik

                                                                                                  matematika siswa dan

                                                                                                  siswi akan meningkat

                                                                                                  Sehubungan

                                                                                                  penelitian ini peneliti

                                                                                                  menyarankan kepada para

                                                                                                  peneliti selanjutnya agar

                                                                                                  dapat menggunakan

                                                                                                  populasi yang lebih luas

                                                                                                  lagi bukan hanya siswa

                                                                                                  dan siswi dari SMUN

                                                                                                  (Sekolah Menengah

                                                                                                  Umum Negeri) mungkin

                                                                                                  dengan mengambil

                                                                                                  sampel dari siswa yang

                                                                                                  berasal dari SMUS

                                                                                                  (Sekolah Menengah

                                                                                                  Umum Swasta) untuk

                                                                                                  melihat apakah siswa dari

                                                                                                  SMUS (Sekolah

                                                                                                  Menengah Umum

                                                                                                  Swasta) juga mengalami

                                                                                                  kecemasan dalam

                                                                                                  menghadapi mata

                                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                                  yang secara langsung

                                                                                                  akan mempengaruhi

                                                                                                  prestasi akademik

                                                                                                  matematikanya Selain itu

                                                                                                  untuk pengembangan

                                                                                                  teori psikologi pendidikan

                                                                                                  diharapkan untuk

                                                                                                  penelitian selanjutnya

                                                                                                  dapat melihat kecemasan-

                                                                                                  kecemasan lain yang

                                                                                                  terjadi di luar mata

                                                                                                  pelajaran matematika di

                                                                                                  mana mata pelajaran

                                                                                                  tersebut sering pula

                                                                                                  dialami oleh siswa dan

                                                                                                  siswi selain kecemasan

                                                                                                  menghadapi mata

                                                                                                  pelajaran matematika

                                                                                                  Misalnya cemas

                                                                                                  menghadapi pelajaran

                                                                                                  kimia bahasa inggris

                                                                                                  ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                                                  matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                                                  Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                                                  Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                                                  Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                                  Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                                  Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                                  Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                                                  Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                                                  Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                                                  Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                                                  Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                                                  terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                                                  Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                                                  Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                                                  Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                                                  Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                                                  Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                                                  Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                                                  Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                                                  Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                                                  Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                                                  Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                                                  Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                                                  Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                                                  Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                                                  • Prestasi Akademik
                                                                                                  • Mata Pelajaran Matematika
                                                                                                  • Remaja
                                                                                                  • Hipotesis
                                                                                                  • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                                                  • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                                                  • CPopulasi dan Sampel
                                                                                                  • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                                                  • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                                                  • FTeknik Analisa Data

                                                                                                    yang secara langsung

                                                                                                    akan mempengaruhi

                                                                                                    prestasi akademik

                                                                                                    matematikanya Selain itu

                                                                                                    untuk pengembangan

                                                                                                    teori psikologi pendidikan

                                                                                                    diharapkan untuk

                                                                                                    penelitian selanjutnya

                                                                                                    dapat melihat kecemasan-

                                                                                                    kecemasan lain yang

                                                                                                    terjadi di luar mata

                                                                                                    pelajaran matematika di

                                                                                                    mana mata pelajaran

                                                                                                    tersebut sering pula

                                                                                                    dialami oleh siswa dan

                                                                                                    siswi selain kecemasan

                                                                                                    menghadapi mata

                                                                                                    pelajaran matematika

                                                                                                    Misalnya cemas

                                                                                                    menghadapi pelajaran

                                                                                                    kimia bahasa inggris

                                                                                                    ataupun pelajaran lainnya DAFTAR PUSTAKAAndi (2007) Program akademik

                                                                                                    matematika Diperoleh dari httpsmpacotstbellarminus=jktnetindexphpoption=com_contentamptask=viewampid=20ampItemid=34

                                                                                                    Alsa A (1984) Usia mental jenis kelamin dan prestasi belajar matematika Jurnal Psikologi Pendidikan 12 1 22-29

                                                                                                    Arjuna (1999) Kaitan antara pembelajaran matematika realistik dengan pengertian siswa Diperoleh dari httpwwwexacuktelematicsT3mathsactar01htm

                                                                                                    Azwar S (1996) Tes prestasi Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi ke 2) Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                                    Azwar S (1997) Reliabilitas dan validitas Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                                    Azwar S (2008) Penyusunan skala psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar

                                                                                                    Christantie JI amp Hartanti (1997) Hubungan antara persepsi terhadap jurusan A-1 A-2 A-3 dan motif berprestasi dengan prestasi belajar Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 47 1997

                                                                                                    Dacey JS (2000) Your anxious child How parents and teachers can relieve anxiety in children San Fransisco Jossey-Bass Publishers

                                                                                                    Hartanti amp Judith ED (1997) Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi masa depan dengan penyesuaian sosial anak-anak Madura Jurnal Psikologi Pendidikan Anima 12 46 2007

                                                                                                    Nawangsari N A F (2000) Kecemasan siswa pada bidang matematika di SLTP Surabaya (Laporan penelitian universitas airlangga) Surabaya Universitas Airlangga

                                                                                                    Nawangsari N A F (2001) Pengaruh self-efficacy dan expectancy-value

                                                                                                    terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                                                    Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                                                    Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                                                    Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                                                    Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                                                    Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                                                    Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                                                    Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                                                    Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                                                    Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                                                    Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                                                    Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                                                    Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                                                    Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                                                    • Prestasi Akademik
                                                                                                    • Mata Pelajaran Matematika
                                                                                                    • Remaja
                                                                                                    • Hipotesis
                                                                                                    • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                                                    • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                                                    • CPopulasi dan Sampel
                                                                                                    • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                                                    • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                                                    • FTeknik Analisa Data

                                                                                                      terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika Jurnal Psikologi Pendidikan Insan media psikologi 32 2001 75-88

                                                                                                      Papalia Olds amp Fielman (2004) Human development New York Mc Graw Hill Inc

                                                                                                      Riyanti BPDwi Hendro Prabowo dan Ira Puspitawati (1996) Psikologi umum 1 Depok Universitas Gunadarma

                                                                                                      Riduwan (2008) Metode dan teknik menyusun tesis Bandung Alfabeta Bandung

                                                                                                      Riyanto G (2009) Aku IPA maka Aku Ada Diperoleh dari httpwwwkompascoidkompas-cetak070512 humaniora3526503 Htm

                                                                                                      Santrock JW (2003) Adolescence perkembangan remaja (6thed) Jakarta Erlangga

                                                                                                      Setyono A (2005) Mathemagics cara jenius belajar matematika Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

                                                                                                      Soehardjono L amp Endang WG (1988) Kecemasan pada anak dan remaja Majalah anima Media Psikologi Indonesia

                                                                                                      Suryabrata S (1998) Psikologi pendidikan Jakarta PT Raja Grafindo Persada

                                                                                                      Thompson T amp Dale L D (2007) Poor performance in mathematics is there a basis for a self-worth explanation for women Journal Educational Psychology 27 3 2007

                                                                                                      Tapia M (1996) The relationship of math anxiety and gender of math Diperoleh darihttptranslategooglecoidtranslatehl=idamplangpair=en|idampu=httpwwwrapidintellectcomAEQweb5may2690l4htm

                                                                                                      Wahyuningsih AS (2004) Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMU lab school Jakarta Timur (Skripsi Tidak diterbitkan) Jakarta Universitas Persada Indonesia YAI

                                                                                                      Yoeanto NH (2002) ldquoHubungan kemampuan memecahkan soal cerita matematika dengan tingkat kreativitas siswa sekolah menengah umumrdquo Jurnal Psikologi Pendidikan Insan 42 2002 63-72

                                                                                                      Zeidner M (1998) Test anxiety The state of the art New York Kluwer Academic Publishers

                                                                                                      • Prestasi Akademik
                                                                                                      • Mata Pelajaran Matematika
                                                                                                      • Remaja
                                                                                                      • Hipotesis
                                                                                                      • AIdentifikasi Variabel-Variabel Penelitian
                                                                                                      • BDefinisi Operasional Variabel Penelitian
                                                                                                      • CPopulasi dan Sampel
                                                                                                      • DTeknik Pengumpulan Data
                                                                                                      • EValiditas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
                                                                                                      • FTeknik Analisa Data

                                                                                                        top related