HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN ...HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA SISWA/I SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Post on 14-Nov-2020
17 Views
Preview:
Transcript
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI
DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR
PADA SISWA/I SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Angela Gita Frederica
149114149
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
HTIBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRIDENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR
PADA SISWA/I SEKOLAII MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Disusun Oleh:
Angela Gita Frederica
L49tt4L49
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbins
flr. Titik Kristiyani, M.Psi., Psi ranggar:i ill 1111
1t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ITALAMAN PNNGESAIIAN
HUBUNGAN ANTARA NTTTAST DIRIDENGAI{ PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR
PADA SrSWA/t SEKOLAH MENENGAH KEJT]RUAN (SMK)
Disusun Oleh:
Angela Gita Fredericn
*dh
flh%,-f'
-tr-*e#'
Tanda Tangan
Penguji I :
Penguji 2 :
Penguji 3 :' Morffca
Yosyakarra,l ..f..../$. N...?fr?.a
Fakultas Psikal*gr
Universitas Sanata Dharma
ln '\y
.:.llt
er 2A19. dan dld
ia Pengu3i
wsdeb $
si} I#eF $
ffidbdehh_ S"tr* ".f .d
trqws*d ftffii;,, ffi -:*t,.i $,ff&* _&-
-a"fukqeq$3,sffie
i t-i,ttfillil11 da I n t't{] t} I
i, Ff.P$i., Psi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku
-FILIPI 4:13-
Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan
menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau, dan tidak akan
meninggalkan engkau, janganlah takut dan janganlah patah hati
-ULANGAN 31:8-
Hidup adalah perjalanan, lakukan perjalanan untuk kehidupan.
Jika kamu masih berjuang, mengertilah bahwa tekanan ada untuk
menguatkanmu bukan untuk menghancurkanmu
-GITA PEPANTRI-
Hidupkanlah dalam hatimu,
sebuah proses adalah jalan menuju sebuah hal yang kamu raih
Hidupkanlah dalam pikiranmu,
bahwa proses adalah suatu hal yang harus lebih kamu hargai
Hidupkanlah dalam tindakanmu,
bahwa kamu berhak untuk berproses menjadi pribadi yang lebih baik lagi
-GITA PEPANTRI-
Hidup yang tidak direfleksikan tidak layak untuk dihidupi
-SOCRATES-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada:
Allah Tritunggal Mahakudus, Allah Bapa Sang Pencipta yang memberi
kehidupan, Allah Putera Yesus Kristus Sang Sahabat Sejati, Allah Roh Kudus,
Bunda Maria, dan Santo Yosef yang menyertai dulu, kini, dan selamanya.
Keluarga Pepantri (Bapak, Ibu, Kakak, dan Adik) yang saya cintai dan kasihi,
yang selalu memberi kesempatan dan dukungan moral, material, serta spiritual.
Saudara-saudaraku, para sahabat, dan semua pihak yang telah berperan
mendukung saya selama berproses menuntaskan segala kewajiban akademik.
Teruntuk diri saya sendiri, kamu adalah wanita terlapang dan terkuat hingga
mampu kokoh sampai detik ini. Terima kasih sudah selalu berjuang bersama dan
pantang menyerah walau seringkali mengeluh tiada henti. Segala yang sudah kita
kerjakan dan perjuangkan bersama merupakan hal yang sangat baik.
Terima kasih Angela Gita Frederica Pepantri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
t
PER}IYAT AAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah
Yogyakana, 2l Januari 2020
Angela Gita Frederica
Vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI
DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR
PADA SISWA/I SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Angela Gita Frederica
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan
pengambilan keputusan karir pada siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hipotesis dalam
penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara efikasi diri dengan pengambilan keputusan
karir pada siswa/i SMK. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis analisis
korelasional untuk melihat hubungan dari kedua variabel dalam penelitian ini. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa/i yang duduk di kelas 12 Sekolah Menengah Kejuruan (kelas 3 SMK),
yang masuk dalam kategori remaja akhir dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjumlah 120
orang. Alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala efikasi diri dan skala
pengambilan keputusan karir. Skala efikasi diri terdiri dari 28 item dengan koefisien Alpha
Cronbach sebesar 0,862, sedangkan skala pengambilan keputusan karir terdiri dari 24 item dengan
koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,840. Analisis data menggunakan teknik korelasi Product-
Moment Pearson dengan bantuan software SPSS 20 for Windows. Hasil analisis korelasi
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara efikasi diri dengan
pengambilan keputusan karir (r = 0,624; p = 0,000), sehingga hipotesis dalam penelitian ini
diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara efikasi diri dengan pengambilan keputusan karir pada siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
Kata kunci: efikasi diri, pengambilan keputusan karir, siswa/i SMK, remaja akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE CORRELATION BETWEEN SELF-EFFICACY WITH CAREER
DECISION MAKING ON VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTS
Department of Psychology Faculty of Psychology
Sanata Dharma University
Angela Gita Frederica
ABSTRACT
This study discussed about the correlation between Self-Efficacy with Career Decision
Making in Vocational High School students. The hypothesis in this study was there was a positive
correlation between Self-Efficacy with Career Decision Making in Vocational High School
students. This study used quantitative method. The method used correlation analysis to know the
correlation between the two variables in this study. The subject in this study were the students in
the 12th grade of the Vocational High School, which were included in the late adolescent category
with age range 15-18 years old. The total of the students were 120 students. In this study, the
instrument of data collection used were the Self-Efficacy scale and Career Decision Making scale.
The Self-Efficacy consists of 28 items with an Alpha Cronbach coefficient of 0,862, while the
Career Decision Making consists of 24 items with an Alpha Cronbach of 0,840. The data analysis
used Pearson Product-Moment correlation techniques and software SPSS 20 for Windows. The
correlation analysis result showed that there was a positive and significant correlation between
Self-Efficacy with Career Decision Making (r=0,624; p=0,000) so that the hypothesis in this study
was accepted. The conclusion in this study was that there was a positive and significant
correlation between Self-Efficacy with Career Decision Making in Vocational High School
students.
Keywords: self-efficacy, career decision making, vocational high school students, late adolescent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYAT AAN PERSETUJUAN
PT]BLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Angela Gita Frederica
Nomor Mahasiswa : l49ll4l49
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakart akarya ilmiah saya yang berjudul:
HT]BT]NGAN ANTARA EFIKASI DIRIDENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR
PADA SISWA/I SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan dan mengalihkan dalam bentuk media lain, serta mengolahnya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di Yogyakarta
1X
(An ela Gita Frederica)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Tritunggal Mahakudus
bersama Putera-Nya Yesus Kristus dalam Roh Kudus, Bunda Maria, dan Santo
Yosef, atas segala berkat, rahmat, kasih, karunia, serta penyertaan-Nya yang
melimpah dalam diri penulis selama berproses menuju keberhasilan
menyelesaikan tugas akhir ini.
Skripsi ini bertujuan untuk melihat hubungan antara efikasi diri dengan
pengambilan keputusan karir pada siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Penyusunan skripsi ini diajukan dan ditulis untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Psikologi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak
mungkin selesai tanpa adanya dukungan pendampingan, bimbingan, bantuan, dan
arahan dari segenap pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M. Psi, selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima
kasih juga atas segala perhatian, waktu, sumbangan pemikiran, dan
kesabaran dalam membimbing, sehingga penulis merasa dikuatkan dari
awal hingga akhir penulisan skripsi.
2. Ibu Monica E. Madyaningrum, M. Psych., Ph. D., selaku Ketua Program
Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dr. Tjipto Susana, M. Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
Terima kasih atas perhatian dan bimbingannya sejak awal sampai akhir
penulis menuntaskan kewajiban akademik.
4. Ibu Passchedona Henrietta P.D.A.D.S., S.Psi., M.A dan Ibu Alice Whita
Savira, M.Psi., sekalu dosen penguji. Terimakasih telah memberikan
arahan, petunjuk, dan masukan yang bermanfaat dan membangun sehingga
penulis dapat memperbaiki skripsi ini dengan baik.
5. Sr. Dewi, FCJ dan Sr. Wina, FCJ, selaku Dosen Psikologi Universitas
Sanata Dharma yang membantu dalam memberikan pendampingan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
perhatian psikologis. Sehingga peneliti tetap semangat dalam berproses
menuntaskan segala kewajiban akademik maupun non-akademik.
6. Seluruh civitas akademik lainnya di Fakultas Psikologi, USD. Terima
kasih atas segala ilmu dan pengalaman luar biasa yang telah diberikan
kepada penulis selama belajar dan berproses di bangku perkuliahan.
7. Kepala Sekolah, SMKN 1 Pajangan Bantul, SMK Pangudi Luhur
Muntilan, dan SMKN 1 Depok Sleman. Terima kasih atas kesempatan
yang diberikan kepada penulis, sehingga dapat melakukan penelitian di
sekolah yang bersangkutan.
8. Bapak Heribertus Giyanto guru di SMKN 1 Pajangan Bantul, Ibu Nining
guru di SMK Pangudi Luhur Muntilan, dan Ibu Dwi Indaryanti guru di
SMKN 1 Depok Sleman, sebagai mediator perijinan penelitian dan
membantu mendampingi penulis dalam proses pengambilan data
penelitian.
9. Segenap guru, SMKN 1 Pajangan Bantul, SMK Pangudi Luhur Muntilan,
dan SMKN 1 Depok Sleman, yang sudah bersedia memberikan jam
belajar mengajarnya untuk peneliti melakukan pengambilan data
penelitian.
10. Siswa dan siswi kelas XII SMKN 1 Pajangan Bantul, SMK Pangudi Luhur
Muntilan, dan SMKN 1 Depok Sleman. yang telah bersedia menjadi
subjek penelitian ini.
11. Kedua orangtua, Bapak Aloysius Didit Pepantri dan Ibu Yuliana Rubiyati
Tutik tersayang, terima kasih atas segala kesempatan, semangat, motivasi,
dan dukungan moral, material, serta spiritual selama penulis menempuh
studi dan menyelesaikan skripsi di Fakultas Psikologi, USD.
12. Kakak dan adik, Patrick Brian Pepantri, Yohanes Advent Pepantri,
Pankrasisus Bram Pepantri. Terima kasih atas doa, kasih sayang,
dukungan yang diberikan dengan tulus dan tiada hentinya kepada penulis
selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Keluarga besar Joyo Utomo dan Soendohadi, terima kasih atas
dukungannya sehingga penulis semakin termotivasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
14. Saudaraku, Yulius Gery Pintoko, yang selalu membantu, mengingatkan
dan memberi kegembiraan ketika penulis mengalami kejenuhan selama
menyusun skripsi. Terima kasih juga atas segala doa, dukungan, motivasi,
dan perhatiannya selama ini kepada penulis. Semangat selalu, kita sama-
sama sedang berjuang dan berproses untuk memaknai hidup.
15. Teman-teman dari komunitas Bruder MTB (Maria Tak Bernoda), Br.
Yanuarius, MTB, Br. Flavianus, MTB, Br. Petrus, MTB, dan para anggota
novis serta postulan MTB, terima kasih atas segala dukungan motivasi dan
spiritual. Semangat selalu dalam menghidupi panggilan hidup kita masing-
masing.
16. Teman-teman KMG, terima kasih atas segala dukungan yang diberikan,
semangat selalu untuk kita dalam berkesenian dan kegiatan lainnya.
Jangan pernah menyerah dan bosan menjadi pelayan Tuhan dan sesama
17. Sahabat seperjuangan, Maria Rias, Yuventa Indry, Diska Amelia, Ardenta
Monik, Ivena Karin, Deo Ukru, Robertus Krisnanda, Antonio Nandito,
Galih Gudakesa, dan Adhi Nugroho yang telah menjadi rekan belajar
selama menjalani proses perkuliahan dan motivator bagi penulis sejak
persiapan sampai dengan penyelesaian penulisan skripsi ini. Terimakasih
juga telah setia mendampingi penulis selama mengalami pengalaman suka
dan duka selama menjalani perkuliahan.
18. Teman-teman satu bimbingan skripsi. Terima kasih atas proses
dinamikanya sejak kuliah seminar hingga penulisan skripsi, dan segala
dukungan, informasi, serta saran yang sangat berguna bagi penelitian ini.
19. Teman-teman kelompok KKN 2018 Dusun Plasan, Watugajah, Gunung
Kidul. Terima kasih atas segala support dan kerjasamanya dalam
berproses, sehingga masing-masing dari kita dapat menuntaskan segala
kewajiban akademik dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
20. Seluruh teman-teman Psikologi 2014 USD, terlebih teman-teman kelas E
Psikologi USD yang turut berperan dan membantu penulis selama
menempuh studi di Fakultas Psikologi USD. Terima kasih telah
berdinamika dan berproses bersama selama di bangku perkuliahan. Sukses
selalu teman-teman.
21. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini dan tidak dapat
saya sebutkan satu persatu. Semangat terus, pantang menyerah, Tuhan
Yesus beserta kita.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tentu masih jauh dari kata
sempurna dan masih memiliki keterbatasan. Maka dari itu, penulis sangat terbuka
pada kritik dan saran dari pembaca untuk dapat memperbaiki karya ini. Penulis
berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penelitian
selanjutnya. Akhir kata, penulis memohon maaf jika masih terdapat kesalahan
dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih.
Yogyakarta, 18 Oktober 2019
Penulis
Angela Gita Frederica
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTO......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.............. ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 10
1. Manfaat Teoretis .................................................................... 10
2. Manfaat Praktis ...................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 11
A. Efikasi Diri .................................................................................. 12
1. Pengertian Efikasi Diri .......................................................... 12
2. Dimensi-dimensi Efikasi Diri ............................................... 13
3. Dampak dari Efikasi Diri ...................................................... 15
B. Pengambilan Keputusan Karir .................................................... 17
1. Pengertian Pengambilan Keputusan ..................................... 17
2. Pengertian Pengambilan Keputusan Karir ............................ 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3. Aspek-aspek Pengambilan Keputusan Karir ........................ 19
4. Faktor-faktor yang memengaruhi Pengambilan Keputusan
Karir ..................................................................................... 21
C. Remaja Akhir .............................................................................. 23
1. Pengertian Remaja Akhir ...................................................... 23
2. Karakteristik Remaja Akhir .................................................. 24
D. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ......................................... 26
1. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan .............................. 26
2. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan ................................... 27
3. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan .......................... 28
E. Dinamika Hubungan ................................................................... 29
F. Skema Penelitian ......................................................................... 34
G. Hipotesis ..................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 36
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 36
B. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................. 36
1. Variabel Bebas ....................................................................... 36
2. Variabel Tergantung............................................................... 36
C. Definisi Operasional ................................................................... 36
1. Efikasi Diri ............................................................................ 36
2. Pengambilan Keputusan Karir .............................................. 37
D. Subjek Penelitian ........................................................................ 38
E. Pengumpulan Data ...................................................................... 38
1. Penyusunan Blueprint ........................................................... 38
2. Penulisan Item ....................................................................... 44
3. Review dan Revisi Item ........................................................ 45
4. Uji Validitas Isi ..................................................................... 46
5. Uji Coba Pendahuluan .......................................................... 48
6. Uji Coba Alat Ukur ............................................................... 48
F. Pemeriksaan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian ........................... 54
G. Metode Analisis Data .................................................................. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1. Uji Hipotesis ......................................................................... 54
2. Uji Asumsi ............................................................................ 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 57
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 57
1. Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 57
2. Deskripsi Subjek Penelitian .................................................. 58
3. Deskripsi Data Penelitian ...................................................... 59
4. Reliabilitas data Penelitian .................................................... 60
5. Hasil Uji Asumsi ................................................................... 61
6. Hasil Uji Hipotesis ................................................................ 63
B. Pembahasan ................................................................................ 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 71
A. Kesimpulan ................................................................................. 71
B. Saran ........................................................................................... 72
1. Bagi Subjek Penelitian ........................................................... 72
2. Bagi Institusi Pendidikan ...................................................... 72
3. Bagi Peneliti Selanjutnya ....................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 74
LAMPIRAN ..................................................................................................... 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blueprint Skala Efikasi Diri ............................................................ 40
Tabel 2. Blueprint Skala Pengambilan Keputusan Karir .............................. 43
Tabel 3. Skor pernyataan favorable dan unfavourable ................................. 45
Table 4. Distribusi Item Skala Efikasi Diri (Setelah Uji Coba).................... 51
Tabel 5. Distribusi Item Skala Pengambilan Keputusan Karir (Setelah Uji
Coba) .............................................................................................. 53
Tabel 6. Deskripsi Subjek Penelitian ........................................................... 59
Tabel 7. Deskripsi Data Penelitian ............................................................... 60
Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................... 61
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 62
Tabel 10. Hasil Uji Linearitas ........................................................................ 63
Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 63
Tabel 12. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ...................................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Dinamika Hubungan antara Efikasi diri dan Pengambilan
Keputusan Karir ........................................................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Validitas Isi Skala Efikasi Diri .................................................. 80
Lampiran 2. Validitas Isi Skala Pengambilan Keputusan Karir .................... 95
Lampiran 3. Uji Reliabilitas Item Skala Efikasi Diri Uji Coba .................... 112
Lampiran 4. Uji Reliabilitas Item Skala Pengambilan Keputusan Karir
Uji Coba ................................................................................... 118
Lampiran 5. Skala Penelitian (Pengambilan Data) ....................................... 126
Lampiran 6. Hasil Uji Deskripsi Statistik Data Penelitian ............................ 140
Lampiran 7. Hasil Uji Normalitas ................................................................. 143
Lampiran 8. Hasil Uji Linearitas ................................................................... 145
Lampiran 9. Hasil Uji Hipotesis .................................................................... 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan salah satu institusi yang dapat digunakan sebagai
penghubung yang menjembatani peserta didiknya berkenalan dengan dunia
karir. Salah satu institusi sekolah yang mempersiapkan peserta didiknya
untuk mampu terjun langsung ke dunia karir setelah lulus adalah Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
tahun 2003 pasal 15 tentang Sistem Pendidikan Nasional berbunyi:
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta
didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu atau melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan kompetensinya. Berdasarkan
pernyataan tersebut siswa/i lulusan SMK diharapkan memiliki kemampuan
dan keterampilan yang sesuai dengan keahliannya, serta dapat memasuki
dunia kerja sesuai dengan kompetensinya, baik bekerja pada perusahaan
orang lain maupun membuka usaha sendiri.
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru bimbingan
konseling SMK, diketahui bahwa pada dasarnya Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) mengadakan beberapa program yang berdampak bagi karir siswa/i di
masa depan. Dimulai sejak peserta didik mendaftarkan diri, sekolah telah
mengadakan ujian seleksi untuk pemantapan jurusan. Hal tersebut bertujuan
supaya siswa/i tidak merasa salah dalam memilih jurusan selama menempuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pendidikan di SMK. Sekolah juga telah menyediakan layanan bimbingan
konseling karir, bursa lowongan kerja, PKL (Praktik Kerja Lapangan), dan
Career Day. Sekolah bekerjasama dengan instansi-instasi perguruan tinggi
dan beberapa perusahaan atau industri kerja dalam menyelenggarakan
program-program tersebut. Diakhir masa pendidikan SMK, siswa/i kelas 12
diwajibkan mengisi angket dari guru bimbingan konseling. Angket tersebut
bertujuan untuk mengetahui minat siswa/i setelah lulus dari SMK.
Prayitno & Amti (2008), menjelaskan bahwa peserta didik di SMK
sudah lebih dekat dengan masa pencarian pekerjaan atau masa penetapan
pilihan pekerjaan. Hanya saja kondisi empiris menunjukkan bahwa masih ada
siswa/i SMK yang mengalami kebimbangan dalam mengambil keputusan
akan karirnya. Berdasarkan data yang diperoleh tim Conselor Detection pada
September sampai Oktober 2013, terdapat 164 peserta didik sekolah
menengah di Yogyakarta yang mengalami kesulitan dan kebimbangan dalam
menentukan pilihan program studi yang sesuai dengan minat dan keinginan
diri sendiri (Ardiyanti & Alsa, 2015). Hasil wawancara informal yang
dilakukan oleh peneliti terhadap enam siswa/i yang duduk di bangku
pendidikan akhir SMK, diketahui bahwa mereka belum memiliki kesiapan
dan kemantapan akan karirnya. Rata-rata dari mereka menyatakan masih
belum memiliki gambaran karir yang pasti untuk dirinya setelah lulus dari
SMK dan mengalami kebimbangan akan keputusan yang ingin dijalankan
setelah lulus dari pendidikan sekolah menengah. Hal ini akan memicu
permasalahan ketika seseorang mencari pekerjaan dan dapat berdampak pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
status pengangguran.
Berdasarkan data yang didapat dari situs Biro Pusat Statistik (BPS)
Republik Indonesia, diperoleh hasil bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) paling banyak di Indonesia didominasi oleh lulusan SMK jika
dibandingkan dengan tingkat pendidikan lainnya. Prosentase TPT lulusan
SMK yaitu sebesar 11,24% (Agustus 2014), 9,05% (Februari 2015), 11,11%
(Agustus 2016), 11,41% (Agustus 2017), 11,24% (Agustus 2018), dan 8,63%
(Februari 2019). Moesono (dalam Sarwono, 2005) menjelaskan bahwa
ternyata siswa sekolah menengah tidak pernah benar-benar tahu apa yang
diinginkannya dan tidak terbiasa tertantang menggali informasi sampai
tuntas, tetapi hanya sekedar bermodal informasi yang hanya 40% petunjuk
orangtua dan keberanian beresiko. Diperlukan kepercayaan diri dan
keyakinan diri yang baik pada diri seorang remaja supaya dapat terdorong
untuk melakukan aktivitas tertentu dan terbantu menilai diri sendiri terkait
keinginan serta kemampuannya dalam menjalankan sebuah perilaku tertentu,
baik mengatasi hambatan dan persoalan lain dalam proses mencapai suatu
tujuan yang diinginkan (Pajares, 1996; Bandura, 1997; & Ormrod dalam
Widyaningrum & Hastjarjo, 2016).
Jika ditinjau dari usia perkembangan, minat terhadap karir akan mulai
terlihat pada seorang remaja yang berusia antara 15-18 tahun (Santrock,
2003). Usia tersebut sesuai rata-rata usia peserta didik SMK yaitu 16-19
tahun (Utami & Hudaniah, 2013). Pada tahap usia perkembangan ini, seorang
remaja akan belajar bagaimana menanggapi perubahan pubertas, menjalin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
hubungan secara emosional, dan tugas untuk memilih karir yang akan dijalani
(Marini & Hamidah, 2014). Hurlock (2002), menegaskan bahwa masa remaja
merupakan masa yang tepat untuk mempersiapkan karir, karena di masa
remaja seseorang akan mulai memikirkan masa depannya secara sungguh-
sungguh. Selain itu, Hanggara (2016) menjelaskan bahwa di masa
perkembangan ini remaja sudah dapat membuat keputusan dengan segera,
konkrit, dan realistis berkaitan dengan karir di masa depan serta lebih
bertanggung jawab dan konsekuen. Perencanaan karir yang sudah disiapkan
dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan sebuah pilihan karir yang
kemudian diwujudkan melalui proses pengambilan keputusan karir.
Pengambilan keputusan karir merupakan suatu kemampuan seseorang
dalam melakukan sebuah pertimbangan untuk menyeleksi beberapa pilihan
rencana karir di masa depan, yang harus diambil secara arif dan penuh
pertimbangan (Conger, 1991; Sukardi, 1993; Munandir, 1996; Winkel &
Hastuti, 2006). Menurut Sudjiwanati (dalam Mariliah, Dewi, & Suyasa 2004),
pembuatan keputusan pemilihan karir merupakan usaha dalam menemukan
dan melakukan pilihan diantara berbagai kemungkinan untuk menyelesaikan
suatu permulaan dan pertentangan dari sebuah keraguan yang muncul selama
proses pemilihan karir.
Remaja yang mampu mengambil keputusan dengan baik terhadap
karirnya menandakan bahwa mereka sudah mampu mengembangkan konsep
diri dan identitas dirinya, sehingga mereka akan menjadi pribadi yang lebih
bertanggung jawab atas karir yang dipilihnya (Furhman dalam Conger, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Kendati demikian, masih banyak remaja yang kesulitan dalam mengambil
sebuah keputusan untuk karirnya.
Pengambilan keputusan yang belum matang akan memunculkan suatu
permasalahan yang berdampak terhadap kehidupan individu di masa yang
akan datang. Germeijs & Verschueren (2007), mengemukakan bahwa
dampak dari salahnya pengambilan keputusan, antara lain: (1) problem
psikologis, dimana seseorang akan menurun daya tahan terhadap tekanan,
konsentrasi, dan daya juang, (2) problem rasional, dimana seseorang akan
menjadi agresif dari kompensasi inferioritas seperti merasa tidak nyaman,
tidak percaya diri, menjadi pendiam, menarik diri dari pergaulan, lebih
senang mengurung diri di kamar, dan takut bergaul, serta (3) problem
akademis, seperti prestasi tidak optimal, kesulitan dalam memahami materi
dan memecahkan masalah, ketidakmampuan untuk mandiri, serta motivasi
diri semakin rendah.
Mengingat pentingnya pengambilan keputusan karir pada usia remaja,
maka peneliti merasa perlu untuk menjabarkan lebih lanjut mengenai faktor-
faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan karir. Shertzer & Stone
(dalam Winkel & Hastuti, 2007) menyatakan bahwa dalam memutuskan
sebuah karir selalu berkaitan dengan dua faktor, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh nilai-nilai kehidupan,
intelegensi, bakat, minat, sifat, kepribadian, pengetahuan, keadaan fisik
(Shertzer & Stone dalam Winkel & Hastuti, 2007), faktor genetik,
keterampilan menghadapi tugas atau masalah (Munandir, 1996), dan efikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
diri (Siagian, 1988). Faktor eksternal yang memengaruhi pengambilan
keputusan karir antara lain, pendidikan sekolah, pergaulan teman sebaya, dan
masyarakat (Shertzer & Stone dalam Winkel & Hastuti, 2007), kondisi
lingkungan, dan faktor belajar sosial (Munandir 1996).
Berdasarkan faktor-faktor yang telah dipaparkan, efikasi diri
merupakan salah satu kondisi internal yang dapat mempengaruhi proses
pengambilan keputusan karir. Utami & Hudaniah (2013), menyatakan bahwa
efikasi diri dapat mempengaruhi kesiapan kerja seseorang. Di satu sisi,
kepemilikan efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir dapat
mempengaruhi area-area tertentu mulai dari perilaku pencapaian karir
termasuk kemampuan dalam mengejar ketertarikan karir dan tingkatan
ketekunan terhadap suatu bidang pekerjaan (Taylor & Betz, 1996). Maka dari
itu, peneliti ingin mengetahui hubungan efikasi diri sebagai variabel bebas
dengan pengambilan keputusan karir sebagai variabel tergantung.
Bandura (1997), mendefinisikan bahwa efikasi diri merupakan
keyakinan atau kemampuan diri seseorang untuk bisa mengatur dan
melaksanakan rencana tindakan untuk mencapai suatu tujuan yang
diinginkan. Selama menjalankan tindakannya tersebut, perilaku seseorang
yang muncul tergantung pada timbal balik antara lingkungan dengan faktor
personal individu, khususnya faktor kognitif yang berkaitan dengan efikasi
diri (Bandura dalam Alwisol, 2009).
Efikasi diri yang tinggi pada diri seseorang akan berpengaruh baik
pada kesiapan kerja (Utami dalam Kurniawati & Arief, 2016), peningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
komitmen diri selama melakukan eksplorasi karir (Wolfe, Betz, & Stone
dalam Ardiyanti & Alsa 2015), dan memiliki antusias serta kepercayaan diri
yang kuat (Baron & Byrne, 2003). Penjelasan tersebut mengindikasikan
bahwa efikasi diri dapat menjadi salah satu faktor internal yang bisa
mendorong diri sendiri agar pengambilan keputusan karir dapat tercapai
dengan baik. Hal ini juga berpengaruh pada kesuksesan seseorang terutama
para remaja sebagai peserta didik SMK dalam usahanya menentukan karir
yang diinginkan.
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya memiliki hasil
yang beragam. Widyastuti dan Pratiwi (2013), memperoleh hasil dari
penelitiannya bahwa efikasi diri lebih berpengaruh terhadap kemantapan
pengambilan keputusan karir daripada dukungan sosial keluarga, dengan
kontribusi sebesar 30,8%. Hasil serupa menyatakan bahwa efikasi diri
memiliki hubungan yang positif dengan pengambilan keputusan karir
(Peilouw & Nursalim, 2013; Dewi, 2017; Flores, Ojeda, & Yu-Ping, 2006;
Bozgeyikli, Eroandğlu, & Hamurcu, 2009; Appelbaum & Harre, 2010;
Ningrum & Ariati, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Setiobudi (2017)
menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara efikasi diri
dengan pengambilan keputusan karir. Hasil tersebut menyatakan, efikasi diri
tinggi yang dimiliki siswa/i pada dasarnya akan membantu diri mereka dalam
menghadapi permasalahan karir dan dapat membantu menentukan
keberhasilan pengambilan keputusan karir di masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Selain itu, adapun hasil penelitian lainnya yang menyatakan bahwa
efikasi diri tidak memiliki hubungan terhadap pengambilan keputusan karir
jika dipengaruhi oleh persepsi akan hambatan karir, baik bersumber dari
internal maupun eksternal, atau kondisi kehidupan remaja yang menghambat
dirinya dalam mengambil sebuah keputusan berkaitan dengan karirnya
seperti keterbatasan informasi, tingkat ekonomi, dan tingkat intelektual yang
rendah (Creed, Patton, & Bartrum, 2004).
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil
beragam, penelitian kali ini ingin kembali menguji hubungan antara efikasi
diri dengan pengambilan keputusan karir. Perbedaan dari penelitian ini
dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu subjek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah remaja akhir yang sedang menempuh pendidikan di
bangku tingkat akhir (kelas 12) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pada
penelitian sebelumnya mayoritas responden yang digunakan menggunakan
remaja yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
mahasiswa.
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990, menyatakan bahwa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan
menengah yang menyelenggarakan program-program yang telah disesuaikan
dengan jenis-jenis lapangan kerja. Selain itu SMK juga menjadi wadah
pengembangan kualitas dan mutu peserta didik serta lebih mengedepankan
kemampuan praktik dengan harapan siswa/i menjadi lulusan yang siap kerja
dan ahli dalam suatu bidang. Sedangkan, Sekolah Menengah Atas (SMA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
merupakan sekolah menengah yang lebih mengedepankan kemampuan
teoritis yang mengutamakan perluasan pengetahuan sesuai dengan jurusan
IPA, IPS, dan Bahasa dengan harapan siswa/i menjadi lulusan yang disiplin
ilmu dan idealis terhadap ilmu pengetahuan yang telah dipelajari dan
meningkatkan keterampilan peserta didik (Peraturan Pemerintah Nomor 29
Tahun 1990).
Selain itu, konteks pemilihan remaja akhir sebagai subjek atas dasar
pertimbangan bahwa pada dasarnya siswa/i yang sedang dalam masa
perkembangan remaja akhir sudah mampu dengan mandiri mempersiapkan
diri ke arah jenjang karir yang ingin dijalankannya terlebih siswa/i Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Selain itu, siswa/i SMK yang pada dasarnya
berada pada tahap usia perkembangan remaja akhir sedang dalam proses
pengeksplorasian diri. Sehingga akan mengalami perubahan-perubahan
terkait rencana hidupnya dan dapat mempengaruhi keputusan yang telah atau
akan dipilih oleh siswa/i SMK.
Maka dari itu, penting seorang peserta didik SMK memiliki efikasi
diri dalam mengambil suatu pilihan atau keputusan terkait karirnya di masa
depan. Hal inilah yang membuat penelitian ini dilakukan dan dijadikan
sebagai bahan acuan untuk melihat, membuktikan, dan membantu para
siswa/i (remaja akhir) dalam menangani keresahan serta kebimbangnnya
dalam memilih dan menentukan karir yang sesuai dengan keiginan,
kemampuan, serta kapasitas dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara efikasi diri dengan pengambilan
keputusan karir pada siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari pernyataan
rumusan masalah, yaitu menguji apakah ada hubungan antara efikasi diri
dengan pengambilan keputusan karir pada siswa/i Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini secara teoritis diharapkan mampu memberikan
sumbangan sederhana untuk perkembangan ilmu pengetahuan dibidang
ilmu psikologi khususnya psikologi pendidikan, psikologi
perkembangan, serta psikologi industri dan organisasi. Selain itu, dapat
menambah wawasan pembaca terkait hubungan antara efikasi diri dengan
pengambilan keputusan karir pada siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi para remaja, khususnya siswa/i yang duduk dibangku sekolah
menengah, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sarana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
berefleksi agar mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya
efikasi diri dalam proses pengambilan keputusan karir, sehingga
karir yang diinginkan dapat tercapai.
b. Bagi pihak instansi pendidikan, diharapkan penelitian ini dapat
memperluas atau menambah informasi mengenai efikasi diri dan
pengambilan keputusan karir pada peserta didik. Harapannya
penelitian ini juga dapat menyumbangkan ide-ide terkait
pemantapan efikasi diri dan pengambilan keputusan karir, sehingga
instansi yang bersangkutan bisa membantu mempersiapkan hal
tersebut pada peserta didiknya sejak dini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Efikasi Diri (Self-Efficacy)
1. Pengertian Efikasi Diri
Bandura (1997), mengatakan bahwa efikasi diri pada dasarnya
adalah hasil dari proses kognitif berupa keputusan, keyakinan, atau
pengharapan tentang sejauh mana individu memperkirakan kemampuan
dirinya dalam melaksanakan tugas atau tindakan tertentu yang perlu
dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menurut Santrock
(2003), efikasi diri adalah keyakinan yang dimiliki seseorang akan
kemampuan yang dimilikinya untuk menghadapi tugas atau situasi
tertentu.
Alwisol (2009), menyatakan bahwa efikasi diri adalah penilaian diri,
apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah,
mampu atau tidak mampu mengerjakan sesuai yang dipersyaratkan.
Sedangkan Merideth (2007), menyatakan bahwa efikasi diri adalah
penilaian seseorang akan kemampuan pribadinya untuk memulai dan
berhasil melakukan tugas yang telah ditetapkan pada tingkat yang menjadi
tujuan dan dengan upaya yang lebih besar, serta dapat bertahan selama
menghadapi kesulitan.
Efikasi diri yang positif adalah keyakinan untuk mampu melakukan
perilaku yang dimaksud, tetapi apabila efikasi diri negatif maka seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
akan enggan untuk mencoba suatu perilaku tertentu (Friedman dan
Schustak, 2006).
Berdasarkan pandangan para ahli dapat disimpulkan bahwa efikasi
diri merupakan hasil dari proses kognitif berupa keyakinan dan penilaian
diri mengenai seberapa jauh diri seseorang mampu melakukan tindakan
yang tepat (baik atau buruk, tepat atau salah, mampu atau tidak mampu)
untuk dirinya dalam situasi tertentu, sehingga dapat mencapai keberhasilan
sesuai yang diharapkan disertai dengan usaha yang besar agar dapat
bertahan selama menghadapi kesulitan.
2. Dimensi-dimensi dalam Efikasi Diri
Bandura (1997) menjelaskan mengenai dimensi-dimensi pada
efikasi diri, sebagai berikut:
2.1 Level atau Magnitude (Tingkatan)
Level atau Magnitude adalah kondisi yang berkaitan dengan
derajat atau tingkat kesulitan dari tugas yang dimiliki. Jika seseorang
melakukan penyelesaian tugas berdasarkan tingkat atau derajat
kesulitannya, maka efikasi diri seseorang akan terbatas pada tugas-
tugas yang sederhana dan mudah, cukup sulit, paling sulit, hingga
yang paling membebani diri. Hal ini dilakukan sesuai dengan batas
kemampuan yang dimiliki untuk memenuhi tuntutan perilaku yang
dibutuhkan pada masing-masing tingkat kesulitan tersebut. Apabila
seseorang selama menjalankan tugas-tugas tidak terdapat halangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dan merasa mudah mengatasi, maka seseorang tergolong memiliki
efikasi yang tinggi dalam menjalankan dan menghadapi tugas-tugas
tersebut.
2.2 Generality (Generalisasi)
Generality merupakan suatu konsep bahwa efikasi diri
seseorang tidak terbatas pada kondisi yang spesifik melainkan
mengacu pada kondisi yang variatif. Di mana individu memiliki
keyakinan akan kemampuannya dalam menjalankan luas bidang tugas
yang akan dijalankan atau diselesaikan oleh masing-masing individu.
Seseorang mungkin saja mampu menyelesaikan tugas dalam berbagai
bidang, tetapi hal tersebut bisa saja berbeda dengan kinerja seorang
lainnya yang hanya mampu menyelesaikan tugasnya dalam satu
bidang tertentu.
2.3 Strength (Kekuatan)
Strength merupakan tingkat keyakinan diri seseorang dalam
menghadapi kesulitan atau halangan selama menjalankan aktivitas dan
menyelesaikan tugas-tugas dalam berbagai situasi. Mengacu pada
ketahanan dan keuletan individu. Jika memiliki efikasi diri yang kuat
maka memiliki kecenderungan untuk terus berusaha mengatasi
kondisi yang menghambat diri dalam menyelesaikan tugas yang
dimiliki dan akan mendorong seseorang untuk gigih mencapai tujuan
yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3. Dampak dari Efikasi Diri
Menurut Bandura (1994), efikasi diri dapat memberi dampak bagi
tubuh manusia itu sendiri, yaitu:
3.1 Proses Kognitif
Semakin tinggi tujuan hidup yang ingin dicapai dan komitmen
yang baik, menandakan seorang tersebut memiliki efikasi diri yang
semakin kuat. Selain itu, efikasi diri yang tinggi juga membantu
seseorang dalam memvisualisasikan keberhasilan diri yang di
dalamnya terkandung hal-hal positif yang mampu mendukung
keberhasilannya. Sedangkan, seseorang yang ragu akan efikasi diri
dirinya sendiri maka akan cenderung mengalami ketidakberhasilan.
Efikasi diri yang tinggi membuat seseorang dapat bertahan
selama menyelesaikan tugas-tugas kewajibannya. Sebaliknya, apabila
seseorang ragu akan efikasi diri pada dirinya, maka hal tersebut
berpengaruh pada pikiran seseorang yang tidak menentu dan
berpengaruh pada kualitas kinerja yang menurun. Kondisi atau situasi
yang menuntut membuat seseorang harus segera mengambil pilihan
yang tepat untuk menghadapinya.
3.2 Proses Motivasi
Efikasi diri dapat membantu seseorang dalam menentukan
tujuan yang hendak dicapai, seberapa besar usaha yang dikeluarkan,
ketahanan diri menghadapi kesulitan, dan kegagalan. Seseorang akan
cenderung lebih cepat menyerah ketika menghadapi rintangan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kegagalan apabila dirinya memiliki rasa ragu dalam menghadapi dan
menjalaninya. Jika seseorang memiliki rasa percaya diri yang baik
akan kemampuannya, maka cenderung memiliki usaha yang lebih saat
dirinya menjalani tantangan dan menghadapi kegagalan. Usaha yang
keras atau kegigihan yang kuat dapat membantu seseorang selama
menyelesaikan tugas atau kewajibannya.
3.3 Proses Afeksi
Jika seseorang yakin akan kemampuan coping pada dirinya
sendiri, maka hal tersebut mampu mempengaruhi tingkat stres dan
depresi yang dialami selama seseorang berada dalam situasi yang
mengancam diri atau sulit. Apabila seseorang memiliki keyakinan
mampu untuk mengendalikan bentuk ancaman yang datang, maka
seorang tersebut cenderung memiliki kecemasan yang rendah dan
sebaliknya. Di samping itu, efikasi diri juga menjadi kunci dalam
membantu meregulasi pikiran yang bisa menimbulkan adanya stress
dan depresi. Efikasi diri dapat berfungsi sebagai pengurang rasa
cemas, perilaku menghindari masalah, dan meningkatkan perilaku
yang mendukung kesehatan, baik fisik maupun psikologis.
3.4 Proses Seleksi atau Memilih
Efikasi diri yang dimiliki seseorang dapat membantu
membentuk tujuan yang ingin dicapai dengan mempengaruhi aktivitas
diri dan lingkungan sekitar. Kecenderungan seseorang akan
menghindari aktivitas serta kondisi atau situasi yang ada di luar batas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kemampuan dirinya dan akan memilih situasi atau aktivitas yang
dapat diatasi sesuai dengan batas kemampuan yang dimiliki.
Memilih karir merupakan contoh dari kekuatan efikasi diri
dalam mempengaruhi jalan hidup seseorang. Jika seseorang memiliki
efikasi diri yang tinggi maka akan semakin luas pilihan-pilihan karir
yang ingin diambil, semakin tertarik, dan semakin baik dalam
mempersiapkan kebutuhan atau hal-hal tertentu untuk mendukung
karir yang hendak diambil.
B. Pengambilan Keputusan Karir (Career Decision Making)
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Siagan (dalam Syamsi, 1989), menjelaskan bahwa pada hakikatnya
pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap
hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, data, serta penentuan
yang matang dari alternatif yang dihadapi, dan pengambilan tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Sedangkan
Atmosudirdjo (1971), menjelaskan bahwa pengambilan keputusan
merupakan suatu proses dan berlangsung dalam suatu sistem, walaupun
merupakan suatu keputusan atau desisi pribadi sekalipun yang
mengkaitkan suatu masalah diri sendiri juga.
Di sisi lain, menurut Desmita (2010), pengambilan keputusan
merupakan salah satu bentuk perbuatan berpikir dan hasil dari perbuatan
itu disebut keputusan. Sternberg (2008), menjelaskan bahwa pengambilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
keputusan adalah penggunaan penalaran untuk menyeleksi satu pilihan di
antara beberapa pilihan. Santrock (2008) mendefinisikan pengambilan
keputusan sebagai sebuah pemikiran dimana individu mengevaluasi
berbagai pilihan dan memutuskan pilihan dari sekian banyak pilihan.
Syamsi (1989) menambahkan bahwa sebuah keputusan hendaknya
diambil dengan tidak sengaja, tidak secara kebetulan dan tidak boleh
sembarangan. Masalah terlebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan
dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan
alternatif terbaik dari alternatif-alternatif yang disajikan (Syamsi, 1989).
Jadi, kesimpulan dari definisi-definisi pengambilan keputusan di
atas adalah suatu kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dengan menggunakan penalaran berpikir. Sementara itu, dalam
prosesnya seseorang akan mengumpulkan fakta-fakta, informasi, dan
penentuan yang matang terhadap berbagai alternatif (menyeleksi) pilihan
kondisi yang akan dihadapi, serta pengambilan tindakan yang yakin sesuai
dan dirasa sudah tepat.
2. Pengertian Pengambilan Keputusan Karir
Pengambilan Keputusan Karir (Career Decision Making)
merupakan sebuah usaha dalam menemukan dan menentukan sebuah
pilihan-pilihan tertentu diantara berbagai kemungkinan yang akan timbul
dalam proses pemilihan karir (Conger, 1991). Menurut Sukardi (1993),
pengambilan keputusan karir merupakan suatu proses dimana seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mengadakan suatu seleksi terhadap beberapa pilihan dalam rencana masa
depan. Super (Munandir, 1996) mengemukakan bahwa pengambilan
keputusan karir adalah soal mencocokan (matching) pada diri seseorang.
Winkel dan Hastuti (2006), memberi pernyataan bahwa
perkembangan karir merupakan salah satu segi dari keseluruhan proses
perkembangan remaja dan pilihan jabatan di masa depan yang berlangsung
selaras dengan perkembangan karir, namun jika proses perkembangan
remaja tidak berjalan dengan baik, maka perkembangan karir juga tidak
berjalan dengan baik pula. Munandir (1996) menjelaskan lebih lanjut
bahwa, pengambilan keputusan karir harus yang diambil secara arif dan
penuh dengan telaah serta pertimbangan. Pengambilan keputusan seperti
ini mutlak dilakukan demi keberhasilan dalam hidupnya kelak dengan
karir yang dipilihnya itu.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa
pengambilan keputusan karir merupakan suatu kemampuan seseorang
dalam melakukan sebuah pertimbangan untuk menyeleksi beberapa
pilihan rencana karir di masa depan, yang harus diambil secara arif dan
penuh pertimbangan.
3. Aspek-aspek dalam Pengambilan Keputusan Karir
Terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi remaja sehingga
dapat menjatuhkan pilihan pada suatu karir. Menurut Conger (1991), ada
enam aspek yang harus terpenuhi dalam membuat suatu keputusan karir,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yaitu:
3.1 Pengetahuan mengenai karir
Sejauh mana pengetahuan tentang dunia kerja dan berbagai
tugas yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Selain itu
pengetahuan mengenai karir juga berkaitan dengan pengetahuan
mengenai tren dunia kerja, sikap, dan kesempatan kerja. Seirama
dengan pendapat Anoraga (1992), bahwa pencarian informasi tentang
seluk beluk pekerjaan sebelum seseorang memulai bekerja pada suatu
pekerjaan adalah hal yang penting. Informasi karir yang kredibel dapat
mendukung seseorang dalam mengambil sebuah keputusan karirnya
(Gladding, 2012).
3.2 Pemahaman diri
Kemampuan seseorang dalam menilai kekuatan dan kelemahan
yang ada dalam dirinya untuk mencapai pengambilan keputusan akan
karirnya di masa yang akan datang.
3.3 Kecocokan pilihan karir dengan diri
Kemampuan dalam membuat pilihan pekerjaan yang paling
sesuai dan terbaik.
3.4 Minat
Keinginan seseorang dalam memilih bidang karir yang sesuai
sehingga dapat membantu pengembangan hidup di masa yang akan
datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3.5 Proses membuat keputusan
Perubahan yang diambil untuk menghasilkan dan menentukan
pengambilan keputusan karir (career decision making).
3.6 Masalah interpersonal
Kemampuan dan keterampilan dalam menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan karir (career
decision making) yang dalam hal ini adalah pekerjaan.
4. Faktor-faktor dalam Pengambilan Keputusan Karir
Secara umum terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan karir, yaitu faktor internal dan eksternal.
4.1 Faktor Internal
Faktor internal yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari
dalam diri seseorang, antara lain:
4.1.1 Faktor genetik
Munandir (1996) mengatakan bahwa faktor ini sudah di
bawa oleh seseorang sejak dirinya lahir, yakni berupa wujud dan
keadaan fisik (wajah, jenis kelamin, ras, suku bangsa).
4.1.2 Keterampilan menghadapi tugas atau masalah
Munandir (1996) menjelaskan bahwa keterampilan ini
dicapai sebagai sebuah interaksi atau pengalaman belajar, ciri
genetik, bakat dan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4.1.3 Efikasi diri
Menurut Bandura (dalam Feist & Feist, 2014), efikasi diri
akan memengaruhi suatu tindakan yang akan dipilih untuk
dilakukan, lalu sebesar apa usaha yang akan diberikan oleh diri
sendiri ke dalam aktivitas yang akan dijalankan, dan selama apa
diri sendiri akan bertahan dalam menghadapi suatu rintangan
dan kegagalan, serta seberapa tangguh diri sendiri dalam
menghadapi kemunduran.
4.2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri
seseorang, meliputi:
4.2.1 Kondisi lingkungan
Faktor ini umumnya ada di luar kendali individu, tetapi
pengaruhnya bisa direncanakan atau tidak bisa direncanakan
(Munandir, 1996). Pergaulan dengan teman sebaya dan
masyarakat juga mempengaruhi pengambilan keputusan karir
(Shertzer dan Stone dalam Winkel & Hastuti, 2007).
4.2.2 Faktor belajar sosial
Munandir (1996) menjelaska bahwa kegiatan belajar sosial
hampir dilakukan setiap waktu, bahkan sedari seseorang masih
bayi dan terus berjalan seiring masa perkembangannya.
Pengalaman belajar ini akan mempengaruhi tingkah laku dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
keputusan seseorang, seperti tingkah laku dalam pilihan
pekerjaan.
C. Remaja Akhir (Late Adolescence)
1. Pengertian Remaja Akhir
Menurut Mar’at (dalam Desmita, 2006) istilah remaja dikenal
dengan sebutan “adolescence”, kata ini berasal dari bahasa Latin
“adolescere” (kata bendanya adolescentia, yaitu remaja), yang memiliki
arti kata tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi
dewasa. Muss (dalam Sarwono 2005) mengartikan remaja sebagai proses
tumbuh kearah kematangan. Sarwono (2005) menambahkan bahwa bukan
hanya kematangan secara fisik tetapi juga berkiatan dengan kematangan
sosial-psikologis seseorang. Seirama dengan pendapat Santrock (2003),
bahwa di masa remaja terdapat perubahan dari segi biologi, kognitif, dan
sosial emosional.
Gunarsa & Gunarsa (2006) mengatakan remaja merupakan masa
peralihan antara masa anak ke masa dewasa, masa remaja akhir berusia
sekitar 17 tahun 6 bulan sampai 22 tahun. Sedangkan, Santrock (2003)
dalam teorinya menyatakan bahwa masa remaja akhir (late adolescence)
merujuk usia 15 tahun ke atas. Menurut Hurlock (1991) wanita dikatakan
remaja jika sudah menginjak usia 17-21 tahun dan pria 17 tahun 6 bulan-
21 tahun. Lalu, Mar’at (dalam Desmita, 2006) & Monks, dkk (2002)
menyimpulkan bahwa remaja akhir berusia antara 18-21 tahun. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Sarwono (2005), istilah remaja untuk masyarakat Indonesia sama sulitnya
dengan menetapkan definisi remaja secara umum.
Berdasarkan uraian definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
remaja akhir merupakan masa peralihan dimana seseorang akan tumbuh ke
arah kematangan dari anak-anak menuju dewasa. Sebagai pedoman umum
rentang usia untuk remaja akhir yang digunakan antara 15-20 tahun dan
disertai dengan kematangan secara biologis (fisik), kognitif, sosial
psikologi, dan emosional.
2. Karakteristik Remaja Akhir
Berk (2012), menjelaskan karakteristik yang ada pada diri seorang
remaja akhir akan mengalami perubahan, sebagai berikut:
2.1 Perubahan fisik (biologi)
Hal yang paling mencolok adalah tinggi dan berat badan
seorang remaja yang akan mengalami perubahan, kondisi ini dikenal
dengan istilah pacu tumbuh. Pada dasarnya seorang remaja perempuan
dan laki-laki akan mengalami perubahan yang berbeda satu sama lain.
Biasanya, remaja perempuan akan mengalami perubahan yang
bertahap, sedangkan remaja laki-laki mengalami perubahan yang
cukup cepat dan terus meningkat.
2.2 Perubahan kognitif
Perubahan kognitif yang dialami oleh seorang remaja adalah
metakognisi. Metakognisi merupakan kesadaran dalam berpikir yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
semakin baik diiringi dengan penalaran ilmiah yang juga berkembang
menjadi lebih baik. Perubahan kognitif yang dialami dalam masa
remaja akan membuat pemikiran yang dimiliki remaja menjadi lebih
kompleks dan efektif. Di sisi lain, pada masa ini remaja juga akan
lebih mampu dalam mengambil sebuah keputusan, karena cara
pengambilan keputusan pada diri seorang remaja akan berkembang
menjadi lebih baik.
2.3 Perubahan emosional
Pada masa ini perubahan emosional yang terjadi pada diri
remaja adalah mulai memiliki konsep diri dan menitik beratkan pada
standar pribadi dan standar moral yang ada. Kemudian, seorang
remaja juga akan membentuk suatu identitas diri, dan hal ini pada
umumnya akan bergerak pada status identitas yang lebih tinggi. Pada
tahap perubahan ini akan membuat remaja merasa memiliki peran
moral yang terus bertambah matang.
Di sisi lain, pada masa perkembangan remaja akhir akan
merasakan konformitas antar sesama yang berkurang. Selain itu,
remaja juga akan mencari keintiman secara psikologis dan hal yang
dicari adalah menjalin asmara pada lawan jenis yang akan bertahan
lebih lama relasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
D. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
1. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Menurut UU No.20 Tahun 2003 Pasal 18, menyatakan bahwa
Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu bentuk satuan pendidikan
formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain
yang sederajat, atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama dan
setara dengan SMP/MTs. Di dalam UU No.20 Tahun 2003 Pasal 15, juga
dinyatakan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan yang kemudian disingkat
menjadi SMK, merupakan pendidikan kejuruan yang mempersiapkan
peserta didiknya, agar siap bekerja di bidang tertentu atau melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan kompetensinya.
Rifai & Barnawi (dalam Edi, Suharno, & Widiastuti, 2017),
menjelaskan bahwa SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan
yang bertanggung jawab dalam menciptakan sumber daya manusia
(SDM) yang memiliki kemampuan, keahlian, dan keterampilan, sehingga
lulusan yang dihasilkan oleh SMK dapat mengembangkan kinerja yang
baik apabila terjun dalam dunia kerja. Kemudian Peraturan Pemerintah
No.29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, menjabarkan lebih
spesifik mengenai SMK bahwa pendidikan menengah kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan
kemampuan peserta didik untuk mampu melaksanakan jenis pekerjaan
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan di
Indonesia yang pengajarannya berorientasi pada pendidikan kejuruan dan
mempersiapkan peserta didiknya untuk dapat langsung terjun dalam
dunia kerja di bidang tertentu sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
masing-masing peserta didik.
2. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan menengah kejuruan
memiliki tujuan yang terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
2.1 Tujuan umum
Tujuan umum pendidikan menengah kejuruan, yaitu: (1)
meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan
Yang Maha Esa, (2) mengembangkan potensi peserta didik supaya
menjadi warga negara yang memiliki akhlak mullia, sehat, berulmu,
cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab, (3)
mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian
terhadap lingkungan hidup secara aktif yakni turut memelihara dan
melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya
alam (SDA) dengan lebih efektif dan efisien.
2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan, antara lain: (1)
menyiapkan peserta didik agar lebih produktif, mampu bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
secara mandiri, mengisi lowongan pekerjaan sebagai tenaga kerja
tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program
keahlian (jurusan) yang telah dipilih selama di SMK, (2)
menyiapkan peserta didik supaya lebih mampu memilih karir, ulet,
dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja,
serta mampu mengembangkan sikap professional dalam bidang
keahlian yang diminatinya, (3) membekali peserta didik dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni agar lebih mampu mengembangkan
diri di kemudian hari, baik secara mandiri maupun melalui jenjang
pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi, (4) membekali peserta
didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program
keahlian (jurusan) yang dipilih.
3. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Djojonegoro (1998), menjelaskan mengenai karakteristik dari
sebuah institusi pendidikan kejuruan, antara lain, (1) pendidikan kejuruan
mempersiapkan peserta didiknya untuk siap bekerja, (2) pendidikan
kejuruan menekankan penguasaan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai
yang berlaku dalam dunia kerja, (3) memiliki hubungan yang sangat erat
dengan dunia pekerjaan, (4) pendidikan kejuruan memiliki fasilitas yang
muktahir untuk praktikum. Budiman, dkk (2017) menambahkan bahwa
kualitas praktikum yang baik tentu memiliki penunjang, seperti materi
praktikum yang menarik, proses belajar yang memadai, lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
belajar yang aman dan nyaman selama praktikum.
E. Dinamika Hubungan antara Efikasi Diri dengan Pengambilan
Keputusan Karir pada Siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Efikasi diri merupakan hasil dari proses kognitif berupa keyakinan dan
penilaian diri mengenai seberapa jauh diri seseorang mampu melakukan
tindakan yang tepat (baik atau buruk, tepat atau salah, mampu atau tidak
mampu) untuk dirinya dalam situasi tertentu, sehingga dapat mencapai
keberhasilan sesuai yang diharapkan disertai dengan usaha yang besar agar
dapat bertahan selama menghadapi kesulitan (Alwisol 2009; Bandura 1997;
Santrock 2003; & Merideth 2007). Seseorang yang memberikan efikasi diri
yang positif maka akan mampu bertindak sesuai dengan yang diharapkan,
sedangkan seseorang yang memiliki efikasi diri negatif akan cenderung
enggan atau sulit bertindak sesuai yang diharapkan (Friedman & Schustak,
2006).
Bandura (1994), menjelaskan bahwa dampak dari efikasi diri mampu
memberi pengaruh terhadap beberapa proses dalam diri manusia, seperti
proses kognitif, proses motivasi, proses afeksi, dan proses seleksi atau
memilih. Berdasarkan teori yang sudah dipaparkan tersebut, dampak efikasi
diri dalam proses seleksi atau memilih inilah yang memiliki peran penting
selama seseorang menentukan atau memilih karirnya. Seseorang yang
memiliki efikasi diri tinggi memiliki pilihan-pilihan yang luas akan karir yang
akan diambil, semakin tertarik, dan baik dalam mempersiapkan kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
atau hal-hal tertentu untuk mendukung karir yang hendak dipilih (Bandura,
1994). Selain itu, memilih karir adalah salah satu contoh dari kekuatan efikasi
diri dalam mempengaruhi jalan hidup seseorang, sebab efikasi diri dapat
membentuk tujuan yang ingin dicapai dengan mempengaruhi aktivitas diri
dan lingkungan sekitar (Bandura, 1994).
Ketika seseorang ingin mencapai suatu tujuan yang diinginkan, mereka
akan melalui tahap proses pengambilan keputusan. Kondisi ini terjadi
disepanjang rentang kehidupan manusia dan sudah menjadi bagian dari
perkembangan diri seseorang (Lestari & Supriyo, 2016). Hal tersebut harus
dipersiapkan sejak seseorang memasuki tahap perkembangan remaja, terlebih
remaja akhir (late adolescence). Santrock (2007), menjelaskan bahwa di masa
remaja akhir seseorang mulai tumbuh minat akan karir, berpacaran, dan
eksplorai identitas, dimana kondisi tersebut lebih menonjol di masa remaja
akhir dibandingkan masa remaja awal. Conger (dalam Mariliyah, Dewi, &
Suyasa, 2004) menambahkan bahwa salah satu tugas remaja adalah memilih
dan menerapkan suatu karir untuk dirinya sendiri.
Pada dasarnya, karir merupakan salah satu bagian dari hidup yang
berpengaruh pada kebahagiaan dan kepuasan seseorang. Setiap orang ingin
memiliki karir yang baik dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebelum masuk ke dunia kerja, pada umumnya seseorang harus melewati
serangkaian proses karir, dimana proses tersebut dimulai sejak dirinya duduk
di bangku Sekolah Dasar (SD) sampai pada tahap melanjutkan ke jenjang
Perguruan Tinggi. Salah satu lembaga pendidikan formal di Indonesia yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
bertujuan memberi bekal dan kecakapan khusus serta mempersiapkan anak
didiknya memasuki dunia karir adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
(Utami & Hudaniah, 2013). Menurut Prayitno & Amti (2008), peserta didik
di SMK sudah dekat dengan masa pencarian pekerjaan atau penetapan pilihan
pekerjaan. Siswa/i SMK pada dasarnya sudah dikelompokkan sesuai dengan
kemampuan siswa/i yang bersangkutan, untuk kemudian dikembangkan
keterampilannya dan memperdalam ilmu pengetahuannya. Sehingga mampu
mengejar karir yang hendak dipilihnya setelah lulus dari SMK. Meskipun,
tidak menutup kemungkinan bahwa ada yang memilih karir tidak sesuai
dengan jurusan yang sudah ditempuh sebelumnya. Di sisi lain, masih ada
siswa/i SMK yang mengalami kebimbangan dalam memutuskan karir untuk
masa depannya. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan pengambilan
keputusan karir karena dapat membantu dalam proses menentukan
keberhasilan atau tidaknya seorang siswa/i di masa yang akan datang.
Pengambilan keputusan karir merupakan suatu kemampuan seseorang
dalam melakukan sebuah pertimbangan untuk menyeleksi beberapa pilihan
rencana karir di masa depan, yang harus diambil secara arif dan penuh
pertimbangan (Sukardi, 1993; Munandir, 1996; Winkel & Hastuti, 2006).
Aspek penting dalam pengambilan keputusan karir adalah pengetahuan
mengenai karir, pemahaman tentang diri, kecocokan pilihan karir dengan diri,
minat, proses membuat keputusan, dan memiliki keterampilan dalam
mengatasi masalah intrapersonal (Conger, 1991). Sejalan dengan pendapat
Pearsons (dalam Winkel & Hastuti, 2006) bahwa dalam dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pengambilan keputusan karir perlu adanya pemahaman tentang diri sendiri
akan situasi hidupnya, berpedoman pada pengolahan informasi yang relevan
tentang dunia kerja, serta pengetahuan dan penalaran realistis akan diri sendiri
dengan dunia kerja. Lestari & Supriyo (2016) menambahkan bahwa
pemahaman akan pekerjaan itu sendiri dapat memberikan informasi lebih
banyak kepada siswa/i, sehingga hal tersebut dapat dijadikan sebagai dasar
dalam proses pengambilan keputusan karir. Selain itu, pengambilan
keputusan karir pada siswa/i juga harus didukung dengan adanya informasi
yang cukup kredibel (Gladding, 2012).
Bandura (dalam Pielouw, 2013), menyatakan bahwa pengambilan
keputusan karir dapat dengan mudah diputuskan jika seseorang memiliki
efikasi diri yang tinggi, sedangkan apabila efikasi diri yang dimiliki rendah
maka akan memperlamat seseorang dalam mengambil sebuah keputusan akan
karirnya. Seseorang dengan efikasi diri tinggi akan memandang tugas-tugas
sulit sebagai tantangan yang harus dilalui dibandingkan sebagai ancaman
yang harus dihindari (Krapp dalam Santosa & Himam, 2014). Selain itu,
efikasi diri tinggi dalam mengambil sebuah keputusan karir, akan cenderung
berhasil dalam membuat suatu keputusan terkait karir yang hendak
dijalankannya (Ardiyanti & Alsa, 2015). Di sisi lain, Wolfe, Betz, & Stone
(dalam Ardiyanti dan Alsa, 2015) menjelaskan bahwa efikasi diri yang tinggi
dalam proses pengambilan keputusan karir akan meningkatkan komitmen
seseorang dalam melakukan eksplorasi terkait karirnya. Kesiapan kerja pada
siswa/i SMK muncul seiring adanya efikasi diri yang mendorong diri untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
merasa semakin yakin akan kemampuan diri sendiri dalam melakukan suatu
tugas atau tindakan tertentu yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil yang
diinginkan (Utami & Hudaniah, 2013). Bandura (1997), juga menambahkan
bahwa pengembangan karier, pilihan karier, dan prestasi kerja memiliki
hubungan dengan efikasi diri.
Germeijs & Verschueren (2007), menyatakan apabila seseorang
membuat suatu keputusan karir dengan tidak tepat, maka akan menimbulkan
permasalahan terkait psikologis, akademik, dan relasionalnya. Oleh sebab itu,
efikasi diri diperkirakan memainkan peran penting terhadap pengambilan
keputusan karir pada diri seseorang, khususnya para remaja yang duduk di
bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pernyataan tersebut didukung
dengan beberapa penelitian yang dilakukan Flores, Ojeda, & Yu-Ping (2006);
Bozgeyikli, Eroandğlu, & Hamurcu (2009); Appelbaum & Harre (2010);
Ningrum & Ariati (2013); Widyastuti & Pratiwi (2013); Setiobudi (2017)
yang dalam penelitiannya menunjukkan bahwa efikasi diri memiliki
hubungan positif dengan kemantapan pengambilan keputusan karir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
F. Skema Penelitian
Gambar 1. Skema Dinamika Hubungan antara Efikasi Diri dengan Pengambilan
Keputusan Karir
Siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)
Efikasi Diri Tinggi
- Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi
- Mampu menyelesaikan tugas termudah hingga tersulit
- Menyadari kemampuan dalam menyelesaikan sesuatu
- Mampu menyelesaikan bidang tugas sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
- Bertahan menyelesaikan tugas dalam kondisi apapun
- Memiliki usaha dalam mengatasi suatu hambatan
- Memiliki keyakinan kiat untuk gigih mencapai tujuan
Akan membentuk pengalaman pengetahuan
akan karir dalam diri siswa/i
Mampu Mengambilan Keputusan Karir dengan Baik
- Memiliki pengetahuan dalam dunia kerja
- Memiliki sikap melibatkan diri
- Memiliki kesadaran akan kesempatan
- Memahami kelebihan dan kekurangan diri
- Mampu membuat pilihan karir yang sesuai dan terbaik
- Mampu membuat dan mengambil keputusan secara mandiri
- Memahami langkah-langkah membuat keputusan karir
- Mampu dan terampil dalam menyelesaikan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis dari penelitian ini adalah
terdapat hubungan positif antara efikasi diri dengan pengambilan keputusan
karir pada siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Semakin tinggi
efikasi diri yang dimiliki, maka semakin baik kemampuan pengambilan
sebuah keputusan siswa/i SMK terkait karirnya. Sebaliknya, apabila efikasi
diri yang dimiliki tergolong rendah, maka siswa/i SMK kurang mampu
mengambil sebuah keputusan akan karirnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang penganalisisannya ditekankan pada data-
data numerikal (angka) yang kemudian pengolahan datanya dengan
menggunakan metode statistika (Azwar, 2009). Pendekatan ini termasuk
jenis penelitian korelasional, yang bertujuan untuk menguji hubungan antara
efikasi diri dengan pengambilan keputusan karir pada siswa/i Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:
1. Variabel Bebas : Efikasi diri
2. Variabel Tergantung : Pengambilan keputusan karir
C. Definisi Operasional
1. Efikasi diri
Efikasi diri merupakan hasil dari proses kognitif berupa keyakinan
dan penilaian diri mengenai seberapa jauh diri seseorang mampu
melakukan tindakan yang tepat (baik atau buruk, tepat atau salah, mampu
atau tidak mampu) untuk dirinya dalam situasi tertentu, sehingga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mencapai keberhasilan sesuai yang diharapkan disertai dengan usaha yang
besar agar dapat bertahan selama menghadapi kesulitan. Di dalam
penelitian ini, efikasi diri diungkap dengan menggunakan skala efikasi diri
yang disusun oleh peneliti berdasarkan dimensi dan indikator yang
dikemukakan oleh Bandura (1997), yaitu level atau magnitude, generality,
dan strength. Jenis skala yang digunakan adalah skala likert. Skor efikasi
diri dihitung berdasarkan skor total keseluruhan indikator yang ada.
Semakin tinggi skor total, maka semakin tinggi efikasi diri subjek.
2. Pengambilan Keputusan Karir
Pengambilan keputusan karir merupakan kemampuan seseorang
dalam melakukan pertimbangan untuk menyeleksi beberapa pilihan
rencana karir di masa depan. Pengambilan keputusan karir diungkap
dengan menggunakan skala pengambilan keputusan karir yang disusun
oleh peneliti berlandaskan aspek dan indikator yang dikemukakan oleh
Conger (1991), yaitu pengetahuan mengenai karir, pemahaman diri,
kecocokan pilihan karir dengan diri, minat, proses membuat keputusan,
dan masalah intrapersonal. Skor yang digunakan peneliti sebagai alat
ukur dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala pengambilan
keputusan karir dihitung berdasarkan skor total keseluruhan indikator
yang ada. Semakin tinggi skor total keseluruhan indikator, maka subjek
semakin baik kemampuannya dalam mengambil sebuah keputusan akan
karirnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
D. Subjek Penelitian
Subjek dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling,
dimana subjek pada penelitian ini memiliki beberapa kriteria tertentu yang
sesuai dengan tujuan penelitian (Morissan, 2014). Kriteria subjek pada
penelitian ini antara lain:
1. Siswa/i yang duduk di kelas 12 Sekolah Menengah Kejuruan (kelas 3
SMK)
2. Memiliki usia antara lain 15-18 tahun
E. Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data
berupa penyebaran skala untuk diisi oleh subjek. Terdapat dua skala yang
disusun yaitu skala efikasi diri dan skala pengambilan keputusan karir.
Berikut tahap-tahap pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti, terdiri
dari :
1. Penyusunan Blueprint
Sebelum menyusun skala, terlebih dahulu peneliti menyusun
blueprint dari kedua variabel. Penyusunan blueprint masing-masing skala
sebagai berikut :
1.1 Blueprint Efikasi diri
Penyusunan blueprint efikasi diri didasarkan pada dimensi dan
indikator efikasi diri yang dikemukakan oleh Bandura (1997).
Dimensi-dimensi tersebut meliputi dimensi level/ magnitude,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
generality, dan strength.
1.1.1 Level/ Magnitude
Penyelesaian tugas yang dipengaruhi oleh derajat
kesulitan dari tugas tersebut, mulai dari yang sederhana,
cukup sulit, hingga yang paling membebani diri. Selama
menjalankannya individu akan melihat batas kemampuan
dirinya.
1.1.2 Generality
Berkaitan dengan luas bidang tugas yang akan
diselesaikan oleh masing-masing individu. Individu mungkin
saja mampu menyelesaikan tugas dalam berbagai bidang,
tetapi hal tersebut berbeda dengan kinerja seorang lainnya
yang hanya mampu menyelesaikan tugasnya dalam satu
bidang tertentu.
1.1.3 Strength
Keyakinan diri untuk menyelesaikan tugas dalam
berbagai situasi. Jika memiliki efikasi diri yang kuat maka
memiliki kecenderungan untuk terus berusaha mengatasi
kondisi yang menghambat diri dalam menyelesaikan tugas
tersebut dan akan mendorong seseorang untuk gigih
mencapai tujuan yang diinginkan.
Berikut tabel 1 yang menyajikan susunan blueprint dari efikasi diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 1
Blueprint Skala Efikasi Diri (sebelum uji coba pendahuluan)
Aspek/
Dimensi
Indikator Item Jumlah Bobot
(%) F UF
Level/
Magnitude
Mampu mengatasi
kesulitan-kesulitan yang
dihadapi
3 3 6 14,3 %
Mampu menyesuaikan
tugas termudah hingga
tersulit
3 3 6 14,3 %
Menyadari kemampuannya
dalam menyelesaikan
suatu tugas
3 3 6 14,3 %
Generality Mampu menyelesaikan
bidang tugas sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
3 3 6 14,3 %
Strenght
(kekuatan
keyakinan)
Bertahan menyelesaikan
tugas dalam kondisi
apapun
3 3 6 14,3 %
Memiliki usaha dalam
mengatasu suatu hambatan
3 3 6 14,3 %
Memiliki keyakian kuat
untuk gigih mencapai
tujuan
3 3 6 14,3 %
TOTAL 21 21 42 100 %
Keterangan : F (Favorable)
UF (Unfavorable)
1.2 Blueprint Skala Pengambilan Keputusan Karir
Skala pengambilan keputusan karir disusun dengan tujuan
untuk melihat gambaran pengambilan keputusan karir seorang
remaja yang sedang duduk di bangku SMK. Blueprint pengambilan
keputusan karir dapat dilihat pada tabel 2. Aspek dan indikator yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
tercantum dalam blueprint tersebut berdasarkan aspek-aspek serta
indikator-indikator pengambilan keputusan karir yang dikemukakan
oleh Conger (1991). Terdapat enam aspek pengambilan keputusan
karir menurut Conger (1991), yaitu :
1.2.1 Pengetahuan mengenai karir
Sejauh mana pengetahuan tentang dunia kerja yang
meliputi juga pengetahuan mengenai tren dunia kerja, sikap
maupun kesempatan kerja. Menurut Anoraga (1992),
mencarian informasi tentang seluk beluk pekerjaan sebelum
memulai bekerja pada suatu pekerjaan adalah hal penting.
1.2.2 Pemahaman diri
Kemampuan seseorang dalam menilai kekuatan dan
kelemahan yang ada dalam dirinya untuk mencapai
pengambilan keputusan karir.
1.2.3 Kecocokan pilihan karir dengan diri
Kemampuan dalam membuat pilihan pekerjaan yang
paling sesuai dan terbaik.
1.2.4 Minat
Keinginan dalam memilih karir untuk mengembangkan
hidup di masa depan.
1.2.5 Proses membuat keputusan
Perubahan yang diambil untuk menghasilkan dan
menentukan pengambilan keputusan karir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1.2.6 Masalah interpersonal
Kemampuan dan keterampilan dalam menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan
karir yang dalam hal ini adalah pekerjaan.
Tabel 2 menyajikan blueprint dari skala pengambilan keputusan
karir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 2
Blueprint Skala Pengambilan Keputusan Karir (sebelum uji coba
pendahuluan)
Aspek Indikator Item Jumlah Bobot
(%) F UF
Pengetahuan
mengenai
karir
Memiliki
pengetahuan dalam
dunia kerja
3 3 6 12,5 %
Memiliki sikap
melibatkan diri
3 3 6 12,5 %
Kesadaran akan
kesempatan
3 3 6 12,5 %
Pemahaman
diri
Memahami
kelebihan dan
kekurangan diri
3 3 6 12,5 %
Kecocokan
pilihan karir
dengan diri
Membuat pilihan
karir yang sesuai
dan terbaik
3 3 6 12,5 %
Minat Mampu membuat
atau mengambil
keputusan secara
mandiri
3 3 6 12,5 %
Proses
membuat
keputusan
Memahami
langkah-langkah
pembuatan
keputusan karir
3 3 6 12,5 %
Masalah
interpersonal
Mampu dan
terampil dalam
menyelesaikan
masalah
3 3 6 12,5 %
TOTAL 24 24 48 100 %
Keterangan : F (Favorable)
UF (Unfavorable)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Penulisan Item
Berdasarkan blueprint masing-masing skala, langkah selanjutnya
adalah menulis item. Skala pengambilan keputusan karir terdiri dari 48
item, sedangkan untuk skala efikasi diri, jumlah item yang disusun
adalah 42 item. Setiap indikator dari kedua skala tersebut terdiri dari 6
item yang terbagi dalam bentuk favorable (3 item) dan unfavorable (3
item). Peneliti berasumsi dengan jumlah item yang telah ditentukan pada
masing-masing skala, setelah melewati tahap pengguguran item
sekiranya masih didapat kurang lebih 50% item berkualitas untuk
kemudian disusun menjadi bentuk item final. Di sisi lain, adapun tujuan
peneliti menentukan jumlah item total yang tidak terlalu besar dengan
tujuan mengantisipasi terjadinya kebosanan dan kelelahan subjek saat
mengisi skala pengukuran penelitian ini.
Masing-masing skala dalam penelitian ini disusun dengan
menggunakan metode Skala Likert. Dimana dalam metode tersebut
terdapat empat pilihan jawaban atau respon untuk setiap pernyataan
(item-item) yang telah disusun, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Sedangkan skor yang
diberikan pada pernyataan favorable dan unfavorable untuk masing-
masing kategori dapat dilihat pada tabel 3. Sesuai dengan pernyataan
yang dikemukakan oleh Kline (dalam Supratiknya, 2014) bahwa kondisi
tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kecenderungan
subjek memberikan respon atau penilaian tengah (central tendency effect)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dimana hasilnya nanti akan berpengaruh pada rendahnya tingkat
validitas. Berikut tabel 3 yang menyajikan skor berdasarkan kategori
jawaban.
Tabel 3
Skor Pernyataan Favorable dan Unfavourable Berdasarkan Kategori Jawaban
Jawaban Pernyataan
Favorable (F) Unfavorable (Uf)
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
3. Review dan Revisi Item
Pada tahap ini, peneliti memeriksakan item-item dari kedua skala
kepada dosen pembimbing skripsi. Pemeriksaan dan masukan dari dosen
pembimbing skripsi terkait aspek atau dimensi, indikator, serta item-item
dari kedua skala. Selain memeriksa keterkaitan dari hal-hal tersebut,
dosen pembimbing skripsi juga memeriksa teknis penulisan dalam
penyusunan item seperti tata bahasa, pemilihan kata, serta taraf kesulitan
bahasa yang dipakai. Hal tersebut bertujuan agar item-item yang disusun
menjadi kalimat yang lebih efektif dan mudah ditangkap maksud serta
isinya. Setelah dilakukan pemeriksaan item oleh dosen pembimbing,
langkah selanjutnya adalah melakukan revisi item-item yang dirasa
kurang sesuai berdasarkan masukan-masukan yang diberikan oleh dosen
pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4. Uji Validitas Isi
Menurut Arikunto (1990), validitas adalah suatu kondisi yang
menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur
sesuatu yang seharusnya diukur. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan uji validitas isi dengan cara memeriksakan item yang telah
dibuat kepada ahlinya. Peneliti meminta bantuan dari dosen pembimbing
skripsi sebagai expert judgment dan lima mahasiswi psikologi yang
sedang menyusun skripsi sebagai peer judgment. Tugas penilai adalah
menilai relevansi atau taraf kesesuaian dari setiap item terhadap aspek
atau dimensi serta indikator yang ada. Nilai 1 diberikan untuk item yang
tidak relevan, nilai 2 untuk item yang kurang relevan, nilai 3
menunjukkan item agak relevan, dan nilai 4 diberikan karena item
tersebut sangat relevan.
Setelah memperoleh penilaian dari expert judgment dan peer
judgment, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah
melakukan penghitungan dari penilaian yang sudah dilakukan. Hal ini
bertujuan untuk memperoleh nilai validitas isi. Menurut Lynn (dalam
Supratiknya 2016), selama proses penghitungan validitas isi terdapat dua
hal yang harus dihitung, yaitu penghitungan indeks validitas isi item
(IVI-I) dan penghitungan indeks validitas isi skala (IVI-S). Jika rata-rata
skor IVI-I ≥ 0,8 maka hal tersebut menunjukkan bahwa item yang ada
dapat dipakai. Sedangkan, jika rata-rata skor IVI-I ada dalam range
angka 0,5 - 0,6 maka item tersebut dapat dipakai dengan perbaikan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
apabila skor IVI-I pada item tersebut memiliki rata-rata < 0,5 maka item
dianggap gugur atau tidak dapat digunakan. Jika skor IVI-I sudah
didapatkan dan ditentukan pengkategorian hasilnya, langkah selanjutnya
peneliti menghitung skor IVI-S. Jika skor IVI-S pada setiap skala yang
sudah disusun bernilai ≥ 0,9 maka dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut (skala) memiliki validitas yang memuaskan (valid). Sebaliknya,
jika skor IVI-S memiliki hasil < 0,9 maka dapat diartikan bahwa skala
tersebut kurang memiliki validitas yang baik. Sehingga kondisi tersebut
mengindikasikan bahwa IVI-S < 0,9 kurang baik jika dijadikan sebagai
alat ukur (skala) dalam sebuah penelitian.
4.1 Efikasi diri
Hasil penelitian IVI-I skala efikasi diri menunjukan bahwa
terdapat 38 item yang memiliki skor IVI-I ≥ 0,8 dan langsung
digunakan, sisanya 4 item direvisi. Setelah itu, peneliti melakukan
penghitungan guna memperoleh skor IVI-S. Skala efikasi diri pada
penelitian ini memiliki skor IVI-S sebesar 0,90. Skor tersebut
menunjukkan bahwa skala efikasi diri valid dan layak untuk
digunakan sebagai alat ukur.
4.2 Pengambilan Keputusan Karir
Berdasarkan hasil penghitungan validitas isi, dari total 48
item diperoleh 44 item yang memiliki skor IVI-I ≥ 0,8. Sehingga
langsung digunakan, sisanya 4 item direvisi. Langkah selanjutnya
adalah menghitung IVI-S. Setelah dihitung skala pengambilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
keputusan karir memiliki skor IVI-S sebesar 0,92. Maka, dapat
dikatakan bahwa skala pengambilan keputusan karir telah valid dan
layak untuk digunakan sebagai alat ukur penelitian.
5. Uji Coba Pendahuluan
Tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba pendahuluan secara
informal kepada 5 orang yang memiliki karakteristik yang dengan
subjek yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui apakah petunjuk pengerjaan dan kalimat pernyataan (item)
pada skala yang telah disusun dapat dipahami dan dikerjakan dengan
baik oleh subjek. Selain itu, langkah ini juga dapat meminimalisir
terjadinya kesalahan dalam pengerjaan, serta memperhitungkan rata-rata
waktu yang dibutuhkan oleh subjek untuk menyelesaikan pengisian skala
(Supratiknya, 2014). Kelima individu yang mengisi skala pada tahap uji
coba pendahuluan ini pun juga dipersilahkan untuk memberikan
masukan-masukan guna menyempurnakan skala penelitian ini.
6. Uji Coba Alat Ukur
Uji coba alat ukur ditujukan kepada remaja akhir yang duduk di
kelas III Sekolah Menengah Kejuruan. Sebelum menyebar skala, peneliti
terlebih dahulu mengurus perijinan sesuai dengan tata cara yang berlaku
pada instansi pendidikan yang bersangkutan. Peneliti menyebar skala di 2
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berada di Bantul dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Muntilan. Penyebaran skala pertama kali dilakukan di salah satu SMK
yang berada di daerah Bantul. Uji coba diselenggarakan pada tanggal 29
Agustus 2018 dengan menyesuaikan waktu yang telah ditentukan oleh
pihak sekolah dan telah disepakati bersama antara pihak sekolah dan
peneliti. Peneliti menyebar 63 skala di sekolah tersebut. Kemudian,
peneliti menyebar skala untuk kedua kalinya yang bertempat di salah satu
SMK yang berada di daerah Muntilan. Pelaksanaan uji coba dilakukan
pada tanggal 17 September 2018 sesuai waktu yang telah ditentukan dan
disepakati bersama. Skala yang disebar oleh peneliti di sekolah yang
bersangkutan sejumlah 60 skala. Sehingga total skala yang disebar dan
diisi oleh subjek dalam tahap uji coba alat ukur ini berjumlah 123 skala.
Dari 123 skala yang telah terisi, terdapat 13 skala yang gugur karena
tidak terisi dengan lengkap. Sehingga total skala yang dapat di uji
berjumlah 110 skala.
Tahap selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah seleksi item.
Seleksi item itu sendiri dilakukan dengan cara memilih item-item yang
memiliki daya diskriminasi tinggi. Sedangkan daya diskriminasi item
didapatkan dengan cara melakukan perhitungan koefisien korelasi item
total. Menurut pendapat Supratiknya (2014), sebuah item dikatakan baik
apabila memiliki koefisien korelasi item total ≥ 0,2 dan item yang baik
juga harus memiliki koefisien korelasi total item yang bernilai positif.
Maka dari itu, jika diperoleh item yang memiliki koefisien korelasi item
total < 0,2 dan bernilai negatif, tindakan yang harus dilakukan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
menggugurkan item tersebut.
6.1 Efikasi diri
Hasil uji coba skala efikasi diri menunjukkan bahwa dari 42
item terdapat 6 item yang memiliki korelasi item total dibawah 0,2
dan ada beberapa item yang bernilai negatif sehingga peneliti harus
menggugurkan item tersebut. Sehingga tersisa 36 item yang lolos,
dengan mempertimbangkan sebaran item yang tidak merata antar
indikator, peneliti memutuskan untuk melakukan penyetaraan item
tiap indikatorya dengan cara menggugurkan item-item yang
memiliki koefisien korelasi item total terendah pada setiap
indikatornya dan didapatkan 8 item. Maka, total item yang diperoleh
berjumlah 28 item untuk digunakan dalam pengambilan data. Tabel
4 menunjukkan distribusi item efikasi diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 4
Distribusi Item Skala Efikasi Diri (Setelah Uji Coba)
Aspek Indikator Item Jumlah
Item
Lolos
F UF
Level/
Magnitude
Mampu mengatasi
kesulitan-kesulitan
yang dihadapi
4, 21, 38• 11, 35, 42• 4
Mampu
menyesuaikan tugas
termudah hingga
tersulit
10, 12•, 29 20•, 22, 40 4
Menyadari
kemampuannya
dalam menyelesaikan
suatu tugas
5*, 24, 27* 25, 28, 36 4
Generality Mampu
menyelesaikan
bidang tugas sesuai
dengan kemampuan
yang dimiliki
9•, 13•, 30 3, 19, 23 4
Strenght
(kekuatan
keyakinan)
Bertahan
menyelesaikan tugas
dalam kondisi apapun
14, 32, 34 17•, 26*, 31 4
Memiliki usaha
dalam mengatasi
suatu hambatan
1*, 18, 37 6*, 8, 15 4
Memiliki keyakian
kuat untuk gigih
mencapai tujuan
7•, 39, 41* 2, 16, 33 4
Jumlah Item Lolos 12 16 28
Keterangan :
1. Item yang diberi tanda satu bintang (*) adalah item yang gugur atau tidak lolos
pada tahap pengguguran pertama
2. Item yang diberi tanda lingkaran atau titik hitam (•) adalah item yang terpaksa
harus digugurkan untuk tujuan penyetaraan item
3. Item tercetak tebal adalah item yang digunakan untuk pengambilan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
6.2 Pengambilan Keputusan Karir
Hasil uji coba skala pengambilan keputusan karir
menunjukkan bahwa dari 48 item terdapat 11 item yang memiliki
korelasi item total dibawah 0,2 dan ada beberapa item yang bernilai
negatif sehingga peneliti harus menggugurkan 11 item tersebut.
Setelah menggugurkan kesebelas item, peneliti kembali menghitung
koefisien korelasi item total terhadap 37 item yang tersisa, dan
diperoleh hasil bahwa terdapat 2 item yang harus digugurkan karena
memiliki koefisien korelasi item total dibawah 0,2 sehingga peneliti
harus menggugurkan kedua item tersebut. Tersisa 35 item yang
dapat dikatakan lolos, akan tetapi dengan mempertimbangkan
sebaran item yang tidak merata antar indikator, peneliti memutuskan
untuk melakukan penyetaraan item dari setiap indikator dengan
menggugurkan 11 item yang memiliki koefisien korelasi item total
terendah pada setiap indikatornya. Sehingga total item yang
diperoleh untuk pengambilan data berjumlah 24 item. Tabel 5
menunjukkan distribusi item skala pengambilan keputusan karir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 5
Distribusi Item Skala Pengambilan Keputusan Karir (Setelah Uji Coba)
Aspek Indikator Item Jumlah
Item Lolos F UF
Pengetahuan
mengenai
karir
Memiliki
pengetahuan
dalam dunia kerja
12•, 13, 26 3•, 20, 45** 3
Memiliki sikap
melibatkan diri
14•, 30, 31 6•, 11•, 44 3
Kesadaran akan
kesempatan
10, 19, 40* 4, 29**, 37• 3
Pemahaman
diri
Memahami
kelebihan dan
kekurangan diri
9, 21, 36* 7*, 27, 41* 3
Kecocokan
pilihan karir
dengan diri
Membuat pilihan
karir yang sesuai
dan terbaik
1, 2•, 24• 15•, 43, 47 3
Minat Mampu membuat
atau mengambil
keputusan secara
mandiri
5, 16*, 34 23, 28*, 33* 3
Proses
membuat
keputusan
Memahami
langkah-langkah
pembuatan
keputusan karir
8*, 38, 42 17*, 35*, 39 3
Masalah
interpersonal
Mampu dan
terampil dalam
menyelesaikan
masalah
22•, 46•, 48 18, 25*, 32 3
Jumlah Item Lolos 14 10 24
Keterangan :
1. Item yang diberi tanda satu bintang (*) adalah item yang gugur atau tidak lolos
pada tahap pengguguran pertama
2. Item yang diberi tanda dua bintang (**) adalah item yang gugur atau tidak
lolos pada tahap pengguguran kedua
3. Item yang diberi tanda lingkaran atau titik hitam (•) adalah item yang terpaksa
harus digugurkan untuk tujuan penyetaraan item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4. Item tercetak tebal adalah item-item yang digunakan untuk pengambilan data
F. Pemeriksaan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti juga menguji reliabilitas pada kedua skala
yang telah disusun. Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung koefisien
reliabilitas Alpha Cronbach dengan menggunakan bantuan software SPSS 20
for Windows. Reliabilitas suatu alat ukur dianggap memuaskan jika memiliki
koefisien ≥ 0,70 (Guilford, dalam Supratiknya 2014). Setelah mendapatkan
total item dari hasil penghitungan korelasi koefisien item total dalam uji coba
alat ukur, skala pengambilan keputusan karir pada penelitian ini memiliki
koefisien reliabilitas sebesar 0,840. Koefisien reliabilitas yang didapat pada
skala efikasi diri sebesar 0,862. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan
bahwa kedua skala yang telah disusun dalam penelitian ini memiliki sifat
yang reliabel.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Hipotesis
Pada penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan menggunakkan
analisis statistik parametrik yaitu korelasi Product-Moment Pearson jika
data yang diperoleh dari pengujian sebelumnya bersifat normal dan
linear. Apabila pada tahap pengujian sebelumnya data yang ada bersifat
tidak normal dan tidak linear, pegujian hipotesis akan dilakukan dengan
menggunakan uji statistik nonparametrik korelasi Spearman-Rho.
Menurut Santoso (2010), jika nilai koefisien korelasi berada dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
rentang angka -1 sampai 1, maka mengindikasikan adanya hubungan
yang positif atau negatif dari kedua variabel yang digunakan dalam
penelitian. Hipotesis penelitian dikatakan dapat diterima apabila nilai
signifikansi yang diperoleh < 0,05. Uji hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan software SPSS 20 for Windows.
2. Uji Asumsi
2.1. Uji Normalitas
Menurut Siregar (2013), tujuan dari dilakukannya pengujian
normalitas adalah untuk mengetahui apakah populasi data
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Priyatno (2014),
memberi pernyataan bahwa data yang berdistribusi normal
menunjukkan bahwa data tersebut mampu mewakili populasi.
Taraf signifikansi yang ≥ 0,05 menunjukkan bahwa dta tersebut
berdistribusi normal dan sebaliknya, apabila taraf signifikansi
< 0,05 maka data tersebut dapat dikatakan tidak berdistribusi
normal (Priyatno, 2014). Uji normalitas dalam penelitian ini
dengan menggunakan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov
dan dihitung dengan bantuan software SPSS 20 for Windows.
2.2. Uji Linearitas
Menurut Siregar (2013), uji linearitas bertujuan untuk
mengetahui apakah variabel tergantung dan variabel bebas
mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Jika taraf signifikansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
pada uji linearitas (test for linearity) terbilang < 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa kedua variabel penelitian linear, dan apabila taraf
signifikansi (test for linearity) bernilai ≥ 0,05 diindikasikan bahwa
hubungan dari kedua variabel penelitian tidak linear (Priyatno,
2014). Uji linearitas pada penelitian ini akan menggunakan
bantuan software SPSS 20 for Windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2
Oktober 2018 di SMK Negeri 1 Depok, Sleman. Terdapat 120 skala
penelitian yang disebar kepada siswa-siswi yang duduk di kelas 3 SMK
Negeri 1 Depok, Sleman. Selama proses pengambilan data, peneliti dibantu
oleh salah seorang guru yang ditunjuk dari sekolah untuk membimbing
peneliti dalam proses pengambilan data. Guru pembimbing yang ditunjuk
oleh sekolah bertugas untuk membimbing dan menghantar peneliti dari satu
kelas ke kelas lainnya untuk menyebarkan skala penelitian. Peneliti juga
dibantu oleh tiga orang teman sesama mahasiswi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk menyebarkan skala penelitian
dari penelitian ini karena ada beberapa kelas yang siswa/i-nya diberi waktu
untuk mengisi skala penelitian di waktu yang bersamaan. Sehingga peneliti
meminta tolong teman untuk membantu menginstruksikan dan menyebar
skala penelitiannya sementara peneliti masuk di kelas lainnya.
Sebelum membagikan skala penelitiannya kepada subjek, terlebih
dahulu peneliti memperkenalkan diri serta memberitahu maksud dan
tujuannya dari kegiatan yang ingin dilakukan. Setelah skala penelitian
dibagikan kepada masing-masing subjek, peneliti mempersilahkan subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
untuk mengisi lembar pernyataan kesediaan yang ada dalam skala
penelitian. Selain itu, peneliti juga membimbing subjek dalam pengisian
lembar identitas diri.
Setelah seluruh subjek selesai mengisi lembar pernyataan
kesediaan dan identitas diri, selanjutnya peneliti memberitahu kepada
seluruh subjek petunjuk-petunjuk dalam mengerjakan skala penelitiannya.
Saat seluruh subjek sudah memahami cara mengerjakan skala penelitian
tersebut, subjek dipersilahkan untuk mengisi seluruh kolom-kolom
pernyataan dalam skala penelitian tersebut. Dari 120 skala penelitian yang
telah disebar oleh peneliti, keseluruhan skala yang diisi oleh subjek dapat
digunakan karena terisi dengan lengkap dan memenuhi kriteria dalam
penelitian ini.
2. Deskripsi Subjek Penelitian
Total subjek dalam penelitian ini berjumlah 120 jiwa. Tabel 6
menyajikan deskripsi subjek dari penelitian ini, seperti jenis kelamin, usia,
asal sekolah, dan jurusan yang ditempuh di SMK. Keterangan lebih lanjut
dapat dilihat pada tabel 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 6
Deskripsi Subjek Penelitian
Identitas Keterangan Jumlah Presentase
Jenis Kelamin Laki-laki 10 8,3%
Perempuan 110 91,6%
Usia 16 tahun 3 2,5 %
17 tahun 97 80,8%
18 tahun 20 16,6%
Asal Sekolah SMKN 1 Depok
Sleman
120 100%
Jurusan Akutansi 27 22,5%
Administrasi
Perkantoran
93 77,5%
Total Subjek 120 subjek 100%
3. Deskripsi Data Penelitian
Analisis deskriptif dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini. Hal
ini bertujuan untuk melihat gambaran data empirik dan teoritik dari kedua
variabel dalam penelitian ini yaitu berupa rata-rata, skor maksimum, dan
skor minimum. Selain itu, peneliti juga melakukan pengujian one sample t-
test untuk melihat hasil uji beda dan signifikansi dari kedua variabel dalam
penelitian ini. Uji one sample t-test dan penghitungan rata-rata, skor
maximum, serta skor minimum untuk data empirik dilakukan dengan
menggunakan bantuan software SPSS 20.00 for Windows. Tabel 7
menunjukkan hasil gambaran data empirik dan teoritik dari penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 7
Deskripsi Data Penelitian
Efikasi diri Pengambilan Keputusan
Karir
Empirik Teoritik Empirik Teoritik
Rata-rata 83,06 70 72,98 60
X maximum 107 112 85 96
X minimum 62 28 51 24
Koef. Uji Beda 19,18 24,33
Sign. 0,000 0,000
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa variabel
pengambilan keputusan karir memiliki rata-rata empirik yang lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata teoritik. Hasil penghitungan uji beda one
sample t-test menunjukkan bahwa keduanya memiliki perbedaan yang
signifikan. Hal tersebut mengartikan bahwa tingkat pengambilan keputusan
karir yang dimiliki oleh subjek dalam penelitian ini tergolong tinggi. Di sisi
lain, variabel efikasi diri juga memiliki rata-rata empirik yang lebih tinggi
daripada rata-rata teoritik. Selain itu, hasil uji beda one sample t-test juga
menunjukkan bahwa keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Kondisi tersebut mengartikan bahwa subjek pada penelitian ini memiliki
tingkat efikasi diri yang tinggi.
4. Reliabilitas Data Penelitian
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
melihat kelayakan suatu skala yang akan digunakan sebagai alat ukur dari
suatu penelitian. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
menggunakan bantuan software SPSS 20.00 for Windows. Nilai reliabilitas
ditunjukkan dengan hasil dari nilai Alpha Croncbah (α). Hasil uji reliabilitas
terhadap data penelitian dari masing-masing variabel menunjukkan bahwa
variabel pengambilan keputusan karir memiliki nilai alpha croncbah (α)
sebesar 0,840 dan variabel efikasi diri memiliki nilai alpha croncbah (α)
sebesar 0,862. Berdasarkan hasil tersebut, variabel pengambilan keputusan
karir dan efikasi diri dapat dinyatakan reliabel dan layak untuk dijadikan
alat ukur untuk penelitian ini. Tabel 8 menunjukkan hasil uji reliabilitas dari
kedua variabel dalam penelitian ini
Tabel 8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Efikasi diri dan Pengambilan Keputusan Karir
Variabel Hasil Uji Reliabilitas (α) Kesimpulan
Efikasi diri 0,862 Reliabel
Pengambilan keputusan karir 0,840 Reliabel
5. Hasil Uji Asumsi
Ada dua hal yang diuji dalam uji asumsi pada penelitian ini, yaitu uji
normalitas dan uji linearitas. Hasil dan keterangan dari masing-masing
pengujian tersebut adalah sebagai berikut.
5.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan one-sample
Kolmogorov-Smirnof Test yang diuji dengan menggunakan software
SPSS 20.00 for Windows. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
diperoleh hasil, bahwa variabel pengambilan keputusan karir memiliki
nilai signifikansi sebesar 0,738 dan variabel efkasi diri memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,301. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat
dinyatakan bahwa kedua variabel dalam penelitian ini memiliki sebaran
data yang tergolong normal. Tabel 9 menyajikan hasil uji normalitas
dari kedua variabel dalam penelitian ini.
Tabel 9
Hasil Uji Normalitas Variabel Efikasi diri dan Pengambilan Keputusan Karir
Variabel Hasil Uji Normalitas Sig. Kesimpulan
Efikasi diri 0,738 ≥ 0,05 Terdistribusi Normal
Pengambilan
keputusan karir
0,738 ≥ 0,05 Terdistribusi Normal
5.2. Uji Linearitas
Uji linearitas dalam penelitian ini dengan menggunakan software
SPSS 20.00 for Windows. Hasil uji linearitas terhadap hubungan antara
variabel efikasi diri dengan pengambilan keputusan karir menunjukkan
nilai linearitas sebesar 0,00. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh,
dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel efikasi diri dan
pengambilan keputusan karir memiliki garis yang lurus atau dapat
dikatakan memiliki hubungan yang bersifat linear. Tabel 10
menunjukkan hasil uji linearitas dari kedua variabel dalam penelitian
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 10
Hasil Uji Linearitas Variabel Efikasi diri dan Pengambilan Keputusan
Karir
Variabel Hasil Uji Linearitas Sig. Kesimpulan
Efikasi diri &
Pengambilan keputusan
karir
0,00 0,05 Linear
6. Hasil Uji Hipotesis
Berikut tabel 11 yang menyajikan hasil uji hipotesis dari variabel
pengambilan keputusan karir dengan efikasi diri.
Tabel 11
Hasil Uji Hipotesis Variabel Efikasi Diri dan Pengambilan Keputusan Karir
Variabel
Independen
Variabel
Dependen
Koefisien
Korelasi
(r)
Koefisien
Determinasi
(r)2
Sig. Kekuatan
Hub.
Kesimpul
an
Efikasi diri Pengambilan
Keputusan
Karir
0,624 0,389 0,000 Kuat Ada
hubungan
signifikan
Interpretasi tingkat kekuatan hubungan didasarkan pada besarnya
koefisien korelasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008). Keterangan
lebih lanjut dapat dilihat pada tabel 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 12
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan korelasi
Product Moment Pearson dengan one-tailed karena hipotesis dalam
penelitian ini mengarah pada hubungan positif. Analisis data dengan
menggunakan bantuan SPSS 20.00 for Windows. Berdasarkan uji hipotesis
yang telah dilakukan, diperoleh hasil nilai koefisien korelasi (r) sebesar
sebesar 0,624 dengan taraf signifikansi (p) yang diperoleh sebesar 0,000.
Hasil tersebut mengindikasi bahwa terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara pengambilan keputusan karir dengan efikasi diri pada
remaja akhir yang duduk dibangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Hasil uji korelasi antar kedua variabel dalam penelitian dapat dilihat pada
tabel 11.
Selain itu, peneliti juga melakukan penghitungan koefisien
determinasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
atau sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel
tetap. Penghitungan koefisien determinasi menggunakan bantuan SPSS
20.00 for Windows. Berdasarkan penghitungan yang telah dilakukan,
diperoleh hasil koefisien determinasi sebesar 0,389. Hal ini dapat diartikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
bahwa efikasi diri memiiliki pengaruh atau sumbangan terhadap
pengambilan keputusan karir sebesar 38,9% sedangkan 61,1% berasal dari
faktor lainnya.
B. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
antara efikasi diri dengan pengambilan keputusan karir pada siswa/i Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Berdasarkan hasil uji deskriptif, didapatkan
bahwa variabel efikasi diri memiliki nilai rata-rata empirik yang lebih tinggi
daripada nilai rata-rata teoritik (mean empirik = 83,06 dan mean teoritik = 70).
Hasil tersebut menunjukkan bahwa subjek memiliki efikasi diri tinggi. Menurut
Ormrod (dalam Widyaningrum & Hastjarjo, 2016), efikasi diri yang ada pada
diri seorang remaja digunakan sebagai penilaian diri akan kemampuan dirinya
sendiri dalam menjalankan sebuah perilaku tertentu untuk mencapai suatu
tujuan yang diinginkan. Selain itu, seseorang juga akan mengeluarkan usaha
yang besar untuk mengatasi hambatan dalam mencapai tujuannya jika ia
memiliki efikasi diri yang tinggi (Bandura, 1997). Hal tersebut dipertegas oleh
pendapat Pajares (1996), apabila seorang tidak percaya akan dirinya sendiri
dalam proses mencapai hasil yang diinginkan, maka ia akan mempunyai
dorongan yang kecil untuk aktivitas yang dijalankannya. Di sisi lain, variabel
pengambilan keputusan karir memiliki nilai rata-rata empirik yang lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata teoritik (mean empirik = 72,98 dan mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
teoritik = 60). Hasil tersebut mendeskripsikan bahwa subjek dalam penelitian
ini memiliki pengambilan keputusan karir yang baik.
Berdasarkan uji korelasi, diperoleh hasil bahwa korelasi dari kedua
variabel dalam penelitian ini memiliki nilai koefisien r = 0,624, dengan nilai
signifikansi dari kedua variabel sebesar p = 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut
menandakan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima,
artinya bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan dari kedua
variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel efikasi diri dengan variabel
pengambilan keputusan karir. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa semakin
tinggi efikasi diri yang dimiliki oleh seorang siswa/i SMK, maka semakin baik
siswa/i dalam mengambil sebuah keputusan terkait karirnya. Sebaliknya,
apabila semakin rendah efikasi diri yang dimiliki oleh seorang siswa/i SMK,
maka siswa/i kurang mampu dalam mengambilan keputusan akan karirnya
untuk diri mereka di masa depan. Bisa dikatakan bahwa seorang remaja yang
memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi, maka semakin jelas keputusan karir
yang akan diambil untuk masa depannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, kondisi tersebut
sesuai dengan pernyataan Widyaningrum & Hastjarjo (2016) bahwa efikasi diri
memegang peranan penting dalam proses pengambilan keputusan karir
seseorang. Konsep efikasi diri sendiri dalam konteks pengambilan keputusan
karir lebih mengacu pada kepercayaan diri seseorang akan kemampuannya
dalam membuat suatu keputusan karir yang tepat, bukan terkait pada gaya
pengambilan keputusan masing-masing individu (Widyaningrum & Hastjarjo,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2016). Menurut Setiobudi (2017), seorang peserta didik yang memiliki efikasi
diri yang tinggi, maka dapat terbantu dalam menentukan keberhasilan
pengambilan keputusan karir di masa depan dan saat menghadapi
permasalahan karirnya. Selain itu, efikasi diri yang dimiliki juga akan
membantu membimbing dan mendorong siswa ke arah keberhasilan selama
proses melakukan suatu tindakan, salah satunya adalah pengambilan keputusan
karir (Setiobudi, 2017).
Seseorang dapat melakukan pengambilan keputusan karir dengan
tepat apabila mampu mengkorelasikan kemampuan diri yang dimiliki seperti
potensi, minat, dan bakat dengan melihat kualitas karir yang dituntut secara
objektif (Parsons dalam Winkel & Hastuti, 2006). Selain itu, seorang remaja
yang memperhatikan aspek pengambilan keputusan karir perihal pengetahuan
tentang karir (Conger, 1991) dan berpedoman akan pengolahan informasi yang
relevan dengan dunia kerja (Pearsons dalam Winkel & Hastuti, 2006), maka
akan memiliki pemahaman akan bidang pekerjaan itu sendiri, dan hal tersebut
juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan karir
(Lestari & Supriyo, 2016).
Selain itu, siswa/i SMK yang memiliki efikasi diri baik, maka akan
terpenuhi dimensi strength (kekuatan) dalam dirinya. Dimensi strength
ditandai dengan adanya keyakinan diri akan kemampuannya dalam
menghadapi kesulitan atau halangan selama menjalankan aktivitas dalam
berbagai situasi. Jika efikasi diri yang dimiliki kuat, maka akan memiliki usaha
untuk terus mengatasi kondisi yang menghambat diri dalam menuntaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
tugas-tugas kewajibannya dan mendorong diri untuk gigih mencapai tujuan
yang diinginkan (Bandura, 1997). Di satu sisi, dimensi strenght
berkesinambungan dengan aspek pengetahuan mengenai karir dalam proses
pengambilan keputusan karir. Pencarian informasi mengenai seluk beluk
pekerjaan sebelum memulai bekerja pada suatu pekerjaan adalah hal yang
penting (Anoraga, 1992). Kedua hal tersebut dipertegas oleh pendapat Faiz
(2015), apabila seseorang pelajar memiliki pengetahuan, pengalaman, serta
mampu bertahan dalam kesulitan yang terjadi dalam kehidupan sosial selama
menjalankan pendidikan, maka akan memiliki efikasi diri dalam kesiapan diri
akan karirnya.
Dimensi level atau magnitude (tingkatan) pada efikasi diri yang
dimiliki siswa/i SMK juga berperan terhadap bagaimana seorang pelajar
menghadapi suatu permasalahan atau tantangan berdasarkan derajat
kesulitannya. Hal ini dijalankan sesuai dengan memahami diri akan batas
kemampuan yang dimiliki untuk memenuhi tuntutan perilaku yang dibutuhkan
pada masing-masing tingkat kesulitan tersebut (Bandura, 1997). Secara khusus
adanya dimensi level atau magnitude (tingkatan) dapat memperkuat aspek
pemahaman diri dalam proses pengambilan keputusan karir, dimana seseorang
akan menilai kelemahan dan kekuatan dirinya agar tercapai pengambilan
keputusan yang tepat untuk karirnya (Conger, 1991). Pearson (dalam Winkel &
Hastuti, 2006) mengatakan bahwa dalam proses pengambilan keputusan karir,
seseorang perlu memiliki pemahaman akan diri sendiri terkait situasi hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Hasil dari penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Widyastuti & Pratiwi (2013) memperoleh hasil dari
penelitiannya bahwa efikasi diri lebih berpengaruh terhadap kemantapan
pengambilan keputusan karir daripada dukungan sosial keluarga. Hasil serupa
menyatakan bahwa pengambilan keputusan karir memiliki hubungan yang
positif dengan efikasi diri (Peilouw & Nursalim, 2013; Dewi, 2017; Flores,
Ojeda, & Yu-Ping, 2006; Bozgeyikli, Eroandğlu, & Hamurcu, 2009;
Appelbaum & Harre, 2010; Ningrum & Ariati, 2013). Penelitian yang
dilakukan oleh Setiobudi (2017), menunjukkan adanya pengaruh yang positif
dan signifikan antara efikasi diri dengan pengambilan keputusan karir. Hasil
tersebut menyatakan, efikasi diri tinggi yang dimiliki siswa/i pada dasarnya
akan membantu diri mereka dalam menghadapi permasalahan karir dan dapat
membantu menentukan keberhasilan pengambilan keputusan karir di masa
depan.
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa efikasi diri yang
merupakan faktor internal memiliki pengaruh atau sumbangan sebesar 38,9%
terhadap pengambilan keputusan karir. Sedangkan sisanya yaitu 61,1% berasal
dari faktor lainnya yang mampu mempengaruhi pengambilan keputusan karir
itu sendiri. Ada 2 faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan karir
internal dan ekternal. Menurut Shertzer & Stone (dalam Winkel & Hastuti,
2007) faktor-faktor internal lainnya yang mempengaruhi pengambilan
keputusan karir antara lain nilai-nilai kehidupan, intelegensi, bakat, minat,
sifat, kepribadian, pengetahuan, keadaan fisik (Shertzer & Stone dalam Winkel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
& Hastuti, 2007), faktor genetik, dan keterampilan menghadapi tugas atau
masalah (Munandir, 1996). Faktor eksternal antara lain, pendidikan sekolah,
pergaulan teman sebaya, dan masyarakat (Shertzer & Stone dalam Winkel &
Hastuti, 2007), kondisi lingkungan, dan faktor belajar sosial (Munandir 1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengetahui
hubungan antara efikasi diri dengan pengambilan keputusan karir pada
siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Berdasarkan hasil dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan
signifikan antara efikasi diri dengan pengambilan keputusan karir pada
siswa/i SMK (r = 0,624, p = 0,000).
Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi efikasi diri
yang dimiliki oleh seorang siswa/i SMK, maka semakin baik kemampuan
siswa/i dalam mengambil sebuah keputusan terkait karirnya. Sebaliknya,
apabila semakin rendah efikasi diri yang dimiliki oleh seorang siswa/i
SMK, maka siswa/i kurang mampu dalam mengambilan keputusan akan
karirnya untuk diri mereka di masa depan. Bisa dikatakan bahwa seorang
remaja yang memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi, maka semakin jelas
keputusan karir yang akan diambil untuk masa depannya.
Selain itu, efikasi diri memiliki pengaruh atau sumbangan sebesar
38,9% terhadap pengambilan keputusan karir. Sedangkan sisanya yaitu
61,1% berasal dari faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan karir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan dalam penelitian ini,
berikut beberapa saran bagi subjek penelitian, guru, orangtua, dan peneliti
selanjutnya:
1. Bagi Subjek Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara efikasi diri dengan pengambilan
keputusan karir pada siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Selain itu, penelitian ini juga memberikan hasil bahwa remaja akhir
yang duduk di bangku SMK memiliki efikasi diri yang tergolong
tinggi. Maka dari itu, peneliti mengharapkan subjek dapat
mempertahankan efikasi diri yang sudah baik, terutama dalam hal
mengambil sebuah keputusan atau tindakan tertentu baik dalam
bidang akademik maupun non-akademik, serta dalam mengadapi
tantangan atau hambatan selama menjalankan suatu kegiatan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan khususnya para pengajar di SMK akan
lebih baik merancang dan mengadakan program-program pemantapan
karir. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang informasi dan wawasan
para peserta didik terkait dunia karir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dengan topik yang sama, akan lebih
baik jika pengambilan data diambil secara merata terhadap jurusan-
jurusan yang ada pada SMK. Hal ini baik dilakukan agar mendapatkan
gambaran yang pasti terkait efikasi diri dan pengambilan keputusan
karir di setiap jurusan SMK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
DAFTAR PUSTAKA
Alfaiz. (2015). Peranan self-efficacy sebagai atribut psikologi dalam kesiapan
karir mahasiswa pada tingkat perguruan tinggi. Konferensi International
ASEAN Comparative Education Research-Network (ACER-N). Malaysia.
2072-2085.
Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press
Anoraga, P. (1992). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta
Appelbaum, S.H., and Harre, A. (2010). Self-efficacy as a mediator of goal setting
and performance some human resource applications. Journal of Managerial
Psychology, 11(3), 33-47.
Ardiyanti, D. & Alsa, A. (2015). Pelatihan “PLANS” untuk Meningkatkan Efikasi Diri dalam Pengambilan Keputusan Karir. Gajah Mada Journal of
Professional Psychology. 1(1). 1- 17.
Atmosudirdjo, S.P. (1971). Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan
Keputusan (Decision Making). Jakarta: Ghalia Indonesia.
Azwar, S. (2009). Penyususnan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistik. (2019). Tingkat Pengangguran Terbuka. Diakeses tanggal
24 September 2019. https://www.bps.go.id/.
Bandura, A. (1994). Self-efficacy. Dalam V.S. Ramachaudran (Ed), Encyclopedia
of Human Behaviour, 4, 71-81. New York: Academic Press.
Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The Exercise of Control. New York: W.H.
Freeman & Co.
Baron, A.R., & Byrne, D. (2003). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
Berk, L. E. (2012). Development Through the Lifespan, (Edisi ke-5).
Diterjemahkan oleh: Daryatno. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Betz, N. E., Klein, K., & Taylor, K. (1996). Evaluation of a Short Form of The
Career Decision Making Self Efficacy Scale. Journal of Career Assessment.
(4), 47-57.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Bozgeyikli, H., Eroandğlu, S.E., & Hamurcu, H (2009). Career decision making
self-efficacy, career maturity and socioeconomic status with turkish youth.
Georgian Electronic Scientific Journal: Education Science and Psychology.
1(14), 15-24.
Budiman, F.A., Soesanto, & Widjanarko, D. (2017). Pengembangan lembar kerja
praktek analitik bagi calon guru SMK otomotif. Journal of Vocational and
Career Educational. 2(1), 50-56.
Conger, J.J. (1991). Adolesence and Youth: Psychologycal Development in a
Changing World (4th edition). New York: Harper Collins
Creed, P.A., Patton, W., & Bartrum, D. (2004). Internal and external barriers,
cognitive style, and the career development variables of focus and
indecision. Journal of Career Development, 30 (4), 277-294.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI No.20 Sistem Pendidikan Nasional.
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Desmita. (2016). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Dewi, R.P. (2017). hubungan efikasi diri dengan pengambilan keputusan karir
pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Mercu
Buana Yogyakarta. Insight. 19(2). 87-99.
Djojonegoro, W. (1998). Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: Jayakarta Agung Offset.
Edi, S., Suharno., & Widiastuti. I. (2017). Pengembangan standar pelaksanaan
praktik kerja industri (PRAKERIN) siswa SMK program keahlian
teknik pemesinan di wilayah Surakarta. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Teknik Kejuruan (JIPTEK). 10(1). 22-30.
Flores, L.Y., Ojeda, L. & Yu-Ping, H. (2006). The relation of acculturation,
problem-solving appraisal, and career decision-making self-efficacy to
Mexican American High School Students’ educational goals. Journal of
Counseling Psychology, 53(2), 260–266.
Friedman, H.S., & Schustack, M.W. (2006). Kepribadian Teori Klasik dan Riset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Germeijs, V., & Verschueren, K. (2007). High school students’ career decision making process: consequences for choice implementation in higher
education. Journal of Vocational Behavior, 70. 223-241
Gladding, S.T. (2012). Konseling: Profesi yang Menyeluruh. Jakarta: Indeks.
Gunarsa, S.D., & Gunarsa, Y.S.D. (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Hanggara, G.S. (2016). Keefektifan “proses guru” sebagai teknik bimbingan
kelompok untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir
siswa SMK. Jurnal Kajian Bimbingan Konseling. 1(4). 148-157.
Hurlock, E.B. (1991). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan Edisi 5. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hurlock, E.B. (2002). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan Edisi 5. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kurniawati, A., & Arif, S. (2016). Pengaruh efikasi diri, minat kerja, dan
bimbingan karir terhadap kesiapan kerja siswa SMK program keahlian
akutansi. Economic Education Analysis Journal. 5 (1). 363-376.
Lestari, D., & Supriyo. (2006). Kontribusi minat jurusan, kualitas layanan
informasi karir, dan pemahaman karir terhadap kemampuan mengambil
keputusan karir. Jurnal Bimbingan Konseling. 5(1). 47-54.
Marliyah, L., Dewi, F., & Suyasa, T. (2004). Persepsi terhadap dukungan
orangtua dan pembuatan keputusan karir remaja. Jurnal Provitae.1(1).
Marini, C.K., & Hamidah, S. (2014). Pengaruh self-efficacy, lingkungan keluarga,
dan lingkungan sekolah terhadap minat berwirausaha siswa SMK Jasa
Boga. Jurnal Pendidikan Vokasi. 4(2). 195-207.
Monks, F.J., Knoers, A.M.P., & Haditono, S.R. (2002). Psikologi Perkembangan:
Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Merideth, M.L. (2007). The Relationship Between Self-Efficacy and Student
Achievement in Male Student with a Spesific Learning Disability. USA:
ProQuest LLC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Morissan. (2014). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana Prenadamedia.
Munandir. (1996). Program Bimbingan Karir di Sekolah. Jakarta: Depdiknas.
Ningrum, S.K., & Ariati, J. (2013). Hubungan antara efikasi diri dengan
pengambilan keputusan karir pada mahasiswa semester akhir di Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Jurnal empati, 2(4). 1-9.
Pajares, F. (1996). Self-efficacy beliefs in academic setting. Review of
Educational Research Winter. 66(4). 543-578.
Peilouw, F.J., & Nursalim, M. (2013). Hubungan antara pengembilan keputusan
dengan kematangan emosi dan self-efficacy pada remaja. Jurnal Character.
1 (2).
Prayitno & Amti, E. (2008). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
Santosa, E.I., & Himam, F. (2014). Pengaruh berbagai pengetahuan perencanaan
karir terhadap efikasi diri dalam membuat keputusan karir. Jurnal Intervensi
Psikologi. 6(1). 1-24.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta:
Penerbit Univiersitas Sanata Dharma.
Santrock, J.W. (2003). Adolescene: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J.W. (2007). Remaja Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prenata Media Group.
Sarwono, S.W. (2005). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Setiobudi, J. (2017). Pengaruh efikasi diri terhadap pengambilan keputusan karir
pada siswa kelas XII SMA Negeri Kalasan. E-Journal Bimbingan dan
Konseling. 6 (1). 98-111.
Siagian, S. P. (1988). Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan. Jakarta: CV
Haji Masagung.
Sukardi, D.K. (1993). Psikologi Pemilihan Karir. Jakarta: Rineka Cipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Supratiknya, A. (2016). Kuantifikasi Validitas Isi dalam Asesmen Psikologi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sternberg, R.J. (2008). Psikologi Kognitif Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Syamsi, I. (1989). Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta: Bima
Aksara.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 29 / 1990 tentang Pendidikan
Menengah
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Utami, Y.G.D., & Hudaniah. (2013). Self-Efficacy dengan kesiapan kerja siswa
sekolah menengah kejuruan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 1(1). 40-52.
Widyaningrum, D., & Hastjarjo, T.D. (2016). Pengaruh bimbingan karir terhadap
efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir pada siswa. Gajah Mada
Journal OF Psychology. 2(2). 86-100.
Widyastuti, & Pratiwi. (2013). Pengaruh self-efficacy dan dukungan sosial
keluarga terhadap kemantapan pengambilan keputusan karir siswa. Jurnal
BK UNESA, 3(1), 231-238.
Winkel, W.S (1997). Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Winkel, W.S, & Hastuti, S. (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 1.
Validitas Isi Skala Efikasi Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
MENGHITUNG IVI-I & IVI-S
SKALA EFIKASI DIRI
Dimensi Indikator Item
Taraf Relevansi
IV-I Tindakan
1 2 3 4 5 6
LEVEL/ MAGNITUDE
Individu akan berupaya
menyelesaikan suatu tugasnya
yang dipengaruhi oleh derajat
kesulitan dari tugas tersebut,
mulai dari tuntutan tugas yang
sederhana hingga meluas pada
tuntutan yang cukup sulit, bahkan
tuntutan yang paling membebani
diri setiap individu. Kemudian,
individu juga akan melihat batas
Mampu mengatasi
kesulitan-kesulitan
yang dihadapi
1. Saya mampu
menemukan alternatif
terbaik dalam setiap
kesulitan tugas yang
diberikan oleh guru. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
2. Saya menyerah apabila
mengetahui tugas/
pekerjaan tersebut
banyak kesulitan dalam
proses pengerjaannya.
(UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
kemampuan dirinya untuk
memenuhi tuntutan perilaku yang
dibutuhkan pada masing-masing
tingkatan tersebut. Individu akan
cenderung memilih perilaku yang
mampu dilakukannya dan akan
menghindari perilaku yang di luar
batas kemampuan dirinya
3. Saya menganggap
bahwa tugas-tugas yang
sulit merupakan bagian
dari proses yang harus
dilewati. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
4. Saya akan
meninggalkan tugas
tersebut apabila banyak
kesulitannya. (UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
5. Saya meminta
pertolongan teman, jika
saya kesulitan
mengerjakan tugas dari
guru. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
6. Saya tidak mampu
menghadapi setiap
kesulitan dalam belajar.
1 1 1 1 1 0 0,83 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
(UF)
Mampu
menyelesaikan tugas
termudah hingga
tersulit
7. Saya termasuk orang
yang mengerjakan soal-
soal ujian yang menurut
saya mudah terlebih
dahulu baru ke soal-soal
yang menurut saya sukar.
(F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
8. Saya memilih untuk
mengabaikan soal-soal
yang sulit saya kerjakan.
(UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
9. Saya bisa mengerjakan
berbagai jenis soal dan
tugas-tugas yang
diberikan oleh guru. (F)
1 1 1 1 1 0 0,83 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
10. Jenis soal yang
eksploratif membuat saya
bingung dalam proses
mengerjakannya. (UF)
1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
11. Saya yakin dapat
terus mempelajari materi
yang sukar sampai bisa
memahaminya . (F)
1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
12. Meskipun saya terus
mencoba,tetapi saya
selalu gagal ketika
mengerjakan soal-soal
yang sukar. (UF)
1 1 1 1 1 0 0,83 Dipakai
Menyadari
kemampuannya
dalam
menyelesaikan suatu
13. Saya memahami
kapasitas kemampuan
diri saya dalam
mengerjakan suatu tugas.
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
tugas (F)
14. Saya tidak yakin diri
saya mampu mengatur
waktu untuk
mengerjakan semua
tugas atau PR dari guru.
(UF)
1 1 0 1 1 1 0,83 Dipakai
15. Saya mampu
mengerjakan suatu tugas
baik secara individu
maupun kelompok. (F)
1 1 1 0 1 1 0,83 Dipakai
16. Saya tidak memiliki
kemampuan komunikasi
yang baik, maka saya
ragu dapat
mengkomunikasikan
materi yang ingin saya
1 0 0 0 1 1 0,5
Dipakai
dengan
perbaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
jelaskan saat presentasi
di depan kelas. (UF)
17. Saya mampu
mempelajari suatu materi
pembelajaran yang ada di
luar kemampuanku. (F)
1 1 1 0 0 1 0,67
Dipakai
dengan
perbaikan
18. Saya tidak mampu
mempelajari suatu materi
pembelajaran yang ada di
luar kemampuan saya.
(UF)
1 0 1 0 0 0 0,33
Dipakai
dengan
perbaikan
GENERALITY
Hal ini berkaitan dengan luas
bidang tugas yang akan
diselesaikan oleh masing-masing
individu. Seseorang mungkin saja
Mampu
menyelesaikan
bidang tugas sesuai
dengan kemampuan
yang dimiliki
19. Saya merasa mampu
mengerjakan tugas di
depan kelas meskipun
ditunjuk atau tidak
ditunjuk oleh guru. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
mampu menyelesaikan tugas
dalam berbagai bidang, tetapi hal
tersebut bisa saja berbeda dengan
kinerja seorang lainnya yang
hanya mampu menyelesaikan
tugasnya dalam satu bidang
tertentu.
20. Saya merasa kurang
mampu mengerjakan
tugas di depan kelas
meskipun ditunjuk atau
tidak. ditunjuk oleh guru.
(UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
21. Saya yakin mampu
menyelesaikan banyak
PR maupun tugas lainnya
dari guru. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
22. Saya kualahan dalam
menyelesaikan banyak
PR maupun tugas yang
diberikan oleh guru.
(UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
23. Saya merasa lebih
cepat dalam mengerjakan
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
tugas atau PR dari mata
pelajaran yang saya
senangi. (F)
24. Saya merasa kurang
maksimal dalam
mengerjakan tugas atau
PR dari mata pelajaran
yang menjadi kelemahan
saya di sekolah. (UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
STRENGHT
(Kekuatan Keyakinan)
Dimensi ini berkaitan dengan
kekuatan keyakinan diri dari
setiap individu untuk
menyelesaikan tugasnya dalam
berbagai situasi. Jika individu
Bertahan
menyelesaikan tugas
dalam kondisi
apapun
25. Saya mampu
bertahan menyelesaikan
tugas dari guru dalam
kondisi yang sulit disaat
orang lain memilih untuk
menyerah. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
26. Saya mudah terbujuk
untuk bersenang-senang
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
memiliki efikasi diri yang kuat
maka ia akan cenderung terus
berusaha mengatasi kondisi yang
menghambat dirinya dalam
menyelesaikan tugasnya tersebut
dan keyakinan yang kuat akan
mendorong seseorang untuk gigih
dalam berupaya mencapai tujuan
yang diinginkan. Sebaliknya, jika
individu memiliki efikasi diri
yang lemah maka ia akan
cenderung menyerah saat
menemukan hambatan dalam
proses menyelesaikan tugasnya
dan akan lebih mudah
digoyahkan.
sebelum PR yang saya
kerjakan selesai. (UF)
27. Walaupun saya lelah,
saya tetap mengerjakan
kewajiban saya sebagai
siswa dengan baik (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
28. Ketika orang tua saya
memiliki masalah, hal
tersebut membuat
konsentrasi saya untuk
belajar terganggu. (UF)
1 1 0 0 1 1 0,67
Dipakai
dengan
perbaikan
29. Saya bisa fokus
belajar sebelum ujian
meskipun waktu belajar
yang ditentukan oleh
guru sedikit. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
30. Suasana lingkungan
di sekitar saya yang tidak
mendukung seperti
suasana yang gaduh/
bising, membuat saya
tidak fokus untuk
meyelesaikan tugas/ PR
dari guru. (UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
Memiliki usaha
dalam mengatasi
suatu hambatan
31. Saya berusaha
mencari referensi dari
internet untuk
penyelesaian masalah
dari soal-soal yang belum
bisa saya kerjakan. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
32. Saya enggan bertanya
langsung kepada guru
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
jika ada penjelasan
materi yang tidak saya
mengerti. (UF)
33. Saya bertanya
langsung kepada guru
jika materi yang ibu/
bapak guru jelaskan
kurang dapat saya
pahami dengan baik. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
34. Jika ada ulangan saya
memilih untuk tetap
belajar dari catatan milik
saya, meskipun saya tahu
catatan saya tidak
lengkap. (UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
35. Saya memilih untuk
mengasah kemampuan
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
saya dengan mengikuti
les pelajaran tertentu
karena hasil nilai yang
kurang memuaskan di
sekolah. (F)
36. Banyaknya kendala
yang saya hadapi saat
belajar dan mengerjakan
tugas membuat saya
pasrah dengan hasil ujian
saya nantinya. (UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
Memiliki keyakinan
kuat untuk gigih
mencapi tujuan
37. Keuletan belajar
membuat saya merasa
yakin bahwa saya
mampu menjawab
dengan benar sebagian
besar soal-soal yang
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
diberikan guru. (F)
38. Saya ragu bahwa diri
saya mampu
mendapatkan nilai diatas
KKM untuk mata
pelajaran yang di UN-
kan. (UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
39. Saya yakin dengan
tekun mengerjakan soal-
soal latihan untuk
mempersiapkan ujian,
dapat membantu saya
mendapatkan nilai yang
baik. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
40. Saya termasuk orang
yang tidak percaya diri
untuk menghadapi ujian
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
nasional. (UF)
41. Saya termasuk orang
yang yakin bisa dan gigih
dalam menghadapi
kesulitan saat
mengerjakan tugas. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
42. Saya akan putus asa
jika banyak soal-soal
ujian yang tidak bisa
saya kerjakan. (UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
37,98
IVI-S
0,90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 2.
Validitas Isi Skala Pengambilan Keputusan Karir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
MENGHITUNG IV-I & IV-S
SKALA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR
Aapek Indikator Item
Taraf Relevansi
IV-I Tindakan
1 2 3 4 5 6
Pengetahuan Mengenai
Karir
Sejauh mana pengetahuan
seseorang tentang dunia
kerja meliputi pengetahuan
mengenai tren dunia kerja,
sikap diri maupun
kesempatan kerja.
Memiliki
pengetahuan dalam
dunia kerja.
1. Saya mengetahui
berbagai jenis pekerjaan
yang sesuai dengan
kemampuan saya. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
2. Saya tidak
mengetahui yang harus
dilakukan pada
pekerjaan yang saya
inginkan. (UF)
1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
3. Saya mengetahui
prospek masa depan
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
dari pekerjaan yang
akan saya pilih. (F)
4. Menurut saya,
pengetahuan akan kerja
hanya diperlukan oleh
siswa yang sudah lulus.
(UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
5. Saya memahami
segala persyaratan di
bidang pekerjaan yang
ingin saya tekuni. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
6. Saya kurang
memahami persyaratan-
persyaratan pada bidang
pekerjaan yang ingin
saya tekuni. (UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Memiliki sikap
melibatkan diri
7. Saya mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler
di sekolah untuk
menunjang prestasi
akademik dan
mengasah kemampuan
saya. (F)
1 0 1 0 1 0 0,5
Dipakai
dengan
perbaikan
8. Saya mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler
karena ada sangsi dari
pihak sekolah jika tidak
turut serta. (UF)
1 0 1 0 1 1 0,67
Dipakai
dengan
perbaikan
9. Mengikuti bimbingan
belajar membuat saya
mendapatkan
kemudahan mengenai
pilihan-pilihan karir.
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
(F)
10. Saya tidak tertarik
mengikuti kegiatan
apapun selain sekolah,
karena hal tersebut
hanya akan membuang-
buang waktu saya. (UF)
1 1 1 0 1 0 0,67
Dipakai
dengan
perbaikan
11. Saya mengikuti
kursus keahlian tertentu
di luar sekolah untuk
menunjang kemampuan
dalam karir saya. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
12. Jika diperbolehkan
untuk memilih, saya
lebih memilih untuk
tidak mengikuti PKL.
(UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Kesadaran akan
kesempatan karir.
13. Menurut saya,
semua orang
mempunyai kesempatan
yang sama untuk
sekolah dan bekerja
sesuai dengan
keinginannya. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
14. Jika ada tawaran
pekerjaan, saya
memilih untuk tidak
mengambilnya karena
kegiatan bersenang-
senang dengan teman
lebih menggiurkan.
(UF)
1 1 1 1 1 0 0,83 Dipakai
15. Saya sungguh
beruntung dengan
adanya kewajiban
1 1 1 0 1 1 0,83 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
mengikuti PKL dari
sekolah. (F)
16. Saya memilih untuk
membolos jika ada
pelatihan dan
pengembangan karir di
sekolah. (UF)
1 0 1 1 1 1 0,83 Dipakai
17. Saya merasa
beruntung jika memiliki
kesempatan untuk bisa
bekerja setelah
menamatkan
pendidikan SMK. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
18. Saya tidak peduli
akan sebuah
kesempatan karir yang
ada (UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Pemahaman Diri
Kemampuan seseorang
dalam menilai kekuatan
dan kelemahan yang ada
dalam dirinya untuk
mencapai pengambilan
keputusan karir.
Memahami
kelebihan dan
kekurangan diri
19. Saya memahami
apa saja kekurangan
dan kelebihan dalam
diri saya. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
20. Saya termasuk
siswa/i yang mengambil
jurusan ini karena
dorongan dari
keluarga/ teman. (UF)
1 0 1 1 1 1 1 Dipakai
21. Saya memiliki bakat
yang sesuai dengan
cita-cita yang saya
inginkan. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
22. Orang lain lebih
memahami saya
daripada diri saya
1 1 1 1 1 0 0,83 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
sendiri. (UF)
23. Saya merasa rendah
diri atas kemampuan
yang saya miliki
sebelum menentukan
sebuah pilihan. (F)
1 1 1 0 1 1 0,83 Dipakai
24. Saya sulit dalam
mengevaluasi kelebihan
dan kelemahan diri.
(UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
Kecocokan Pilihan Karir
dengan Diri
Kemampuan seseorang
dalam membuat pilihan
pekerjaan yang paling
sesuai dan terbaik bagi
Membuat pilihan
karir yang sesuai dan
terbaik.
25. Saya yakin bahwa
pilihan yang saya buat
sesuai dengan potensi
yang ada dalam diri
saya. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
26. Saya bingung
memilih karir yang
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
dirinya. sesuai dengan diri saya.
(UF)
27. Saya berharap
pilihan-pilihan karir
yang telah saya
tentukan dapat
membantu
mengembangkan diri
saya dengan baik dan
menambah pengalaman
hidup. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
28. Saya termasuk
orang yang cuek
sehingga saya tidak
memikirkan pilihan
karir untuk saya
kedepannya.(UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
29. Saya sudah
mempunyai pilihan
pekerjaan dimasa depan
yang sesuai dengan
bidang yang saya sukai.
(F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
30. Saya tidak yakin
bahwa pilihan karir
yang saya buat sesuai
dengan potensi yang
ada dalam diri saya.
(UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
Minat
Pengambilan keputusan
keinginan dalam memilih
karir secara mandiri untuk
Mampu membuat
atau mengambil
keputusan karir
secara mandiri
31. Saya memikirkan
sendiri pilihan karir
(pekerjaan atau sekolah
lanjutan) yang akan
saya tekuni setelah
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
mengembangkan hidup di
masa depan.
lulus dari SMK. (F)
32. Lingkungan tempat
tinggal saya
berpengaruh paling
penting dalam
menentukan
pengambilan keputusan
karir untuk diri saya.
(UF)
1 1 1
1
1 0 0,83 Dipakai
33. Saya sudah
memiliki pilihan
sekolah lanjutan atau
pekerjaan yang akan
saya tekuni setelah
lulus dari SMK. (F)
1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
34. Saya merasa belum
bisa menentukan
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
sebuah pilihan,
sehingga sering tidak
mampu untuk memilih.
(UF)
35. Seiring
bertambahnya usia,
saya melatih diri saya
sendiri untuk berusaha
mandiri dalam
mengambil sebuah
keputusan. (F)
1 0 1 1 1 1 0,83 Dipakai
36. Saya merasa bahwa
kelanjutan karir saya
(pendidikan/ pekerjaan)
sudah diatur oleh
orangtua, maka saya
hanya tinggal
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
menjalaninya saja. (UF)
Proses Membuat
Keputusan
Langkah-langkah yang
diambil untuk
menghasilkan dan
menetukan pengambilan
keputusan karir
Memahami langkah-
langkah pembuatan
keputusan karir.
37. Saya menyadari
bahwa dalam memilih
sebuah keputusan karir
untuk masa depan tidak
bisa terburu-buru. (F)
1 1 1 1 1 0 0,83 Dipakai
38. Saya sulit
memahami bagaimana
cara memutuskan
pilihan karir
(pendidikan/
pekerjaan). (UF)
1 0 1 1 0 1 0,67
Dipakai
dengan
perbaikan
39. Saya memikirkan
sebab dan akibat dari
setiap alternatif-
alternatif sebuah
keputusan. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
40. Saya memilih untuk
cepat-cepat dalam
membuat keputusan
supaya tidak menambah
beban pikiran. (UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
41. Saya berusaha
mengevaluasi hasil
terhadap prediksi dari
suatu keputusan yang
telah dibuat. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
42. Bagi saya tidak ada
pertimbangan-
pertimbangan tertentu
dalam memutuskan
sesuatu. (UF)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
Masalah Intrapersonal Mampu dan terampil
dalam
43. Saya telah
menetapkan pilihan
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Seseorang harus memiliki
kemampuan dan
keterampilan dalam
menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
proses pengambilan
keputusan karir yang
dalam hal ini adalah
pekerjaan.
menyelesaikan
masalah
sekolah atau pekerjaan
lainnya, jika nantinya
tidak mendapatkan
kesempatan. (F)
44. Saya kurang mampu
dalam mengatasi
sebuah konflik. (UF)
1 1 1 0 1 1 0,83 Dipakai
45. Saya termasuk
orang yang menjadikan
pengalaman
sebelumnya yang
relevan sebagai bahan
tolak ukur. (F)
1 0 1 1 1 1 0,83 Dipakai
46. Ketika memiliki
masalah saya segera
meminta bantuan orang
terdekat saya untuk
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
membantu
menyelesaikannya.
(UF)
47. Saya mampu
mencari solusi sendiri
terhadap masalah yang
ada dalam kehidupan
saya. (F)
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
48. Saya panik ketika
menghadapi sebuah
masalah sehingga tidak
terselesaikan dengan
baik. (UF)
1 0 1 1 1 1 1 Dipakai
44.47
IV-I
0,92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 3.
Uji Reliabilitas Skala Efikasi Diri Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
HASIL UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM
SKALA EFIKASI DIRI UJI COBA
TAHAP 1
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,855 ,858 42
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 113,5900 117,861 ,193 . ,855
VAR00002 113,9800 113,919 ,402 . ,850
VAR00003 114,3000 113,202 ,475 . ,849
VAR00004 113,9000 115,000 ,385 . ,851
VAR00005 113,7000 118,818 ,129 . ,856
VAR00006 114,2200 120,456 -,021 . ,860
VAR00007 113,8800 115,723 ,337 . ,852
VAR00008 114,1200 115,379 ,264 . ,854
VAR00009 113,7600 115,336 ,302 . ,853
VAR00010 113,8100 115,206 ,393 . ,851
VAR00011 113,7900 113,157 ,494 . ,848
VAR00012 113,4400 116,330 ,315 . ,852
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
VAR00013 114,0000 114,707 ,392 . ,851
VAR00014 113,6400 116,293 ,307 . ,853
VAR00015 113,9900 114,172 ,411 . ,850
VAR00016 113,7800 113,628 ,374 . ,851
VAR00017 114,3300 115,860 ,280 . ,853
VAR00018 113,7300 115,330 ,388 . ,851
VAR00019 113,9000 113,182 ,451 . ,849
VAR00020 114,2200 115,709 ,313 . ,852
VAR00021 113,4800 115,969 ,369 . ,851
VAR00022 114,1100 113,957 ,419 . ,850
VAR00023 114,1400 112,849 ,482 . ,849
VAR00024 113,6700 117,072 ,279 . ,853
VAR00025 114,1400 113,596 ,413 . ,850
VAR00026 114,7600 121,295 -,070 . ,861
VAR00027 114,1600 124,176 -,240 . ,865
VAR00028 114,1100 115,250 ,331 . ,852
VAR00029 113,8000 115,051 ,398 . ,851
VAR00030 113,7500 113,402 ,461 . ,849
VAR00031 114,1900 113,893 ,370 . ,851
VAR00032 113,7000 112,071 ,587 . ,847
VAR00033 113,9100 114,648 ,305 . ,853
VAR00034 113,8500 116,129 ,290 . ,853
VAR00035 113,8900 112,523 ,468 . ,849
VAR00036 114,0600 114,057 ,381 . ,851
VAR00037 113,9900 112,555 ,444 . ,849
VAR00038 113,4700 117,545 ,265 . ,853
VAR00039 113,6200 115,773 ,349 . ,852
VAR00040 113,9100 113,537 ,399 . ,850
VAR00041 113,5400 117,907 ,183 . ,855
VAR00042 113,9600 115,453 ,328 . ,852
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
TAHAP 2
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,877 ,878 36
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00002 97,8100 109,630 ,420 . ,873
VAR00003 98,1300 109,468 ,456 . ,873
VAR00004 97,7300 110,866 ,393 . ,874
VAR00007 97,7100 112,188 ,299 . ,876
VAR00008 97,9500 111,422 ,259 . ,877
VAR00009 97,5900 111,295 ,302 . ,876
VAR00010 97,6400 111,162 ,394 . ,874
VAR00011 97,6200 109,127 ,497 . ,872
VAR00012 97,2700 112,199 ,321 . ,875
VAR00013 97,8300 110,890 ,376 . ,874
VAR00014 97,4700 112,413 ,293 . ,876
VAR00015 97,8200 109,947 ,426 . ,873
VAR00016 97,6100 109,836 ,361 . ,875
VAR00017 98,1600 112,055 ,263 . ,876
VAR00018 97,5600 111,037 ,408 . ,874
VAR00019 97,7300 109,088 ,457 . ,872
VAR00020 98,0500 111,402 ,332 . ,875
VAR00021 97,3100 112,034 ,360 . ,875
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
VAR00022 97,9400 109,471 ,452 . ,873
VAR00023 97,9700 108,312 ,520 . ,871
VAR00024 97,5000 112,838 ,294 . ,876
VAR00025 97,9700 109,383 ,427 . ,873
VAR00028 97,9400 110,905 ,352 . ,875
VAR00029 97,6300 111,347 ,372 . ,874
VAR00030 97,5800 109,438 ,459 . ,873
VAR00031 98,0200 109,757 ,377 . ,874
VAR00032 97,5300 108,615 ,548 . ,871
VAR00033 97,7400 110,033 ,339 . ,875
VAR00034 97,6800 111,796 ,310 . ,875
VAR00035 97,7200 108,345 ,480 . ,872
VAR00036 97,8900 109,897 ,391 . ,874
VAR00037 97,8200 108,392 ,454 . ,872
VAR00038 97,3000 113,586 ,255 . ,876
VAR00039 97,4500 111,806 ,343 . ,875
VAR00040 97,7400 109,629 ,392 . ,874
VAR00042 97,7900 111,117 ,349 . ,875
TAHAP 3
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,861 ,862 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00002 75,3500 74,816 ,447 . ,855
VAR00003 75,6700 75,112 ,448 . ,855
VAR00004 75,2700 76,118 ,399 . ,857
VAR00008 75,4900 76,636 ,256 . ,861
VAR00010 75,1800 76,674 ,370 . ,857
VAR00011 75,1600 74,742 ,497 . ,854
VAR00015 75,3600 75,344 ,432 . ,856
VAR00016 75,1500 75,220 ,366 . ,858
VAR00018 75,1000 76,374 ,404 . ,857
VAR00019 75,2700 74,886 ,441 . ,855
VAR00021 74,8500 77,543 ,320 . ,859
VAR00022 75,4800 74,697 ,480 . ,854
VAR00023 75,5100 73,768 ,545 . ,852
VAR00024 75,0400 77,998 ,276 . ,860
VAR00025 75,5100 75,081 ,415 . ,856
VAR00028 75,4800 76,030 ,367 . ,857
VAR00029 75,1700 76,769 ,354 . ,858
VAR00030 75,1200 75,198 ,441 . ,855
VAR00031 75,5600 75,219 ,378 . ,857
VAR00032 75,0700 75,035 ,483 . ,854
VAR00034 75,2200 77,143 ,293 . ,859
VAR00035 75,2600 74,053 ,482 . ,854
VAR00036 75,4300 75,197 ,403 . ,856
VAR00037 75,3600 74,455 ,428 . ,856
VAR00039 74,9900 77,384 ,303 . ,859
VAR00040 75,2800 74,891 ,411 . ,856
VAR00014 75,0100 77,505 ,290 . ,859
VAR00033 75,2800 75,497 ,336 . ,859
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 4.
Uji Reliabilitas Skala Pengambilan Keputusan Karir Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
HASIL UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM
SKALA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR UJI COBA
TAHAP 1
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,804 ,818 48
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 138,8400 94,641 ,527 . ,793
VAR00002 138,7800 95,365 ,487 . ,795
VAR00003 139,3000 96,434 ,314 . ,798
VAR00004 138,6500 97,381 ,268 . ,800
VAR00005 138,3500 95,745 ,466 . ,795
VAR00006 138,5200 96,272 ,311 . ,798
VAR00007 139,1100 99,654 ,041 . ,807
VAR00008 138,6200 98,440 ,163 . ,803
VAR00009 139,0300 96,514 ,293 . ,799
VAR00010 138,5000 97,505 ,227 . ,801
VAR00011 138,7100 96,915 ,269 . ,800
VAR00012 138,9200 98,761 ,230 . ,801
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
VAR00013 138,9400 97,249 ,355 . ,798
VAR00014 139,4800 96,919 ,210 . ,802
VAR00015 139,0900 95,456 ,437 . ,795
VAR00016 138,8500 98,311 ,160 . ,803
VAR00017 139,0800 100,963 -,050 . ,810
VAR00018 139,2900 95,016 ,379 . ,796
VAR00019 138,3300 95,617 ,445 . ,795
VAR00020 138,9400 94,522 ,502 . ,793
VAR00021 138,7600 97,457 ,276 . ,800
VAR00022 138,9300 96,147 ,299 . ,799
VAR00023 139,1300 95,347 ,373 . ,796
VAR00024 138,5300 96,635 ,321 . ,798
VAR00025 139,4400 99,582 ,042 . ,807
VAR00026 138,9900 97,323 ,276 . ,800
VAR00027 139,1300 95,831 ,319 . ,798
VAR00028 139,4500 100,896 -,050 . ,811
VAR00029 139,1200 97,097 ,211 . ,802
VAR00030 138,7100 95,764 ,384 . ,797
VAR00031 138,6900 96,216 ,274 . ,799
VAR00032 139,2500 96,169 ,332 . ,798
VAR00033 138,9000 98,455 ,120 . ,804
VAR00034 139,0000 94,182 ,399 . ,795
VAR00035 139,5000 99,505 ,048 . ,807
VAR00036 139,5600 108,006 -,532 . ,823
VAR00037 138,5100 96,899 ,254 . ,800
VAR00038 138,9200 97,994 ,247 . ,800
VAR00039 139,3000 96,414 ,298 . ,799
VAR00040 138,5000 100,535 -,018 . ,808
VAR00041 139,2500 96,351 ,183 . ,804
VAR00042 138,7900 97,723 ,225 . ,801
VAR00043 138,8700 92,175 ,573 . ,790
VAR00044 138,8300 94,486 ,388 . ,796
VAR00045 138,9900 96,071 ,246 . ,801
VAR00046 138,6400 97,526 ,244 . ,800
VAR00047 139,2300 91,330 ,592 . ,788
VAR00048 139,0500 96,533 ,302 . ,799
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
TAHAP 2
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,859 ,864 37
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 108,2000 87,778 ,589 . ,851
VAR00002 108,1400 88,869 ,511 . ,853
VAR00003 108,6600 89,378 ,379 . ,855
VAR00004 108,0100 91,566 ,222 . ,859
VAR00005 107,7100 89,804 ,433 . ,855
VAR00006 107,8800 90,915 ,236 . ,859
VAR00009 108,3900 89,452 ,355 . ,856
VAR00010 107,8600 91,233 ,222 . ,859
VAR00011 108,0700 91,076 ,230 . ,859
VAR00012 108,2800 91,699 ,322 . ,857
VAR00013 108,3000 90,354 ,421 . ,855
VAR00014 108,8400 89,873 ,260 . ,859
VAR00015 108,4500 89,402 ,419 . ,855
VAR00018 108,6500 88,189 ,424 . ,854
VAR00019 107,6900 89,307 ,450 . ,854
VAR00020 108,3000 88,374 ,495 . ,853
VAR00021 108,1200 90,672 ,320 . ,857
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
VAR00022 108,2900 89,420 ,333 . ,857
VAR00023 108,4900 88,091 ,453 . ,854
VAR00024 107,8900 90,463 ,310 . ,857
VAR00026 108,3500 89,907 ,380 . ,856
VAR00027 108,4900 90,131 ,275 . ,858
VAR00029 108,4800 91,222 ,179 . ,861
VAR00030 108,0700 89,076 ,421 . ,855
VAR00031 108,0500 89,280 ,321 . ,857
VAR00032 108,6100 89,493 ,365 . ,856
VAR00034 108,3600 87,223 ,452 . ,853
VAR00037 107,8700 91,246 ,202 . ,860
VAR00038 108,2800 91,416 ,271 . ,858
VAR00039 108,6600 89,701 ,332 . ,856
VAR00042 108,1500 91,179 ,243 . ,858
VAR00043 108,2300 85,957 ,579 . ,850
VAR00044 108,1900 88,782 ,350 . ,856
VAR00045 108,3500 90,997 ,167 . ,862
VAR00046 108,0000 91,091 ,254 . ,858
VAR00047 108,5900 84,810 ,621 . ,849
VAR00048 108,4100 89,780 ,341 . ,856
TAHAP 3
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,863 ,866 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 102,5100 81,949 ,568 . ,856
VAR00002 102,4500 82,775 ,514 . ,857
VAR00003 102,9700 83,444 ,365 . ,860
VAR00004 102,3200 85,533 ,209 . ,863
VAR00005 102,0200 83,656 ,437 . ,859
VAR00006 102,1900 84,903 ,224 . ,863
VAR00009 102,7000 82,939 ,391 . ,859
VAR00010 102,1700 85,233 ,209 . ,863
VAR00011 102,3800 84,804 ,241 . ,863
VAR00012 102,5900 85,416 ,338 . ,861
VAR00013 102,6100 84,058 ,442 . ,859
VAR00014 103,1500 83,583 ,273 . ,863
VAR00015 102,7600 83,174 ,432 . ,859
VAR00018 102,9600 82,200 ,419 . ,859
VAR00019 102,0000 83,293 ,443 . ,858
VAR00020 102,6100 82,159 ,510 . ,857
VAR00021 102,4300 84,692 ,305 . ,861
VAR00022 102,6000 83,071 ,353 . ,860
VAR00023 102,8000 82,141 ,445 . ,858
VAR00024 102,2000 84,182 ,324 . ,861
VAR00026 102,6600 83,560 ,403 . ,859
VAR00027 102,8000 84,061 ,271 . ,862
VAR00030 102,3800 82,844 ,435 . ,858
VAR00031 102,3600 82,960 ,338 . ,861
VAR00032 102,9200 83,387 ,366 . ,860
VAR00034 102,6700 81,334 ,442 . ,858
VAR00037 102,1800 85,099 ,201 . ,864
VAR00038 102,5900 85,113 ,287 . ,862
VAR00039 102,9700 83,686 ,324 . ,861
VAR00042 102,4600 84,857 ,259 . ,862
VAR00043 102,5400 80,211 ,561 . ,855
VAR00044 102,5000 83,263 ,308 . ,862
VAR00046 102,3100 84,701 ,276 . ,862
VAR00047 102,9000 79,303 ,589 . ,854
VAR00048 102,7200 83,456 ,360 . ,860
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
TAHAP 4
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,835 ,836 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 69,0200 44,727 ,587 . ,822
VAR00004 68,8300 47,718 ,181 . ,836
VAR00005 68,5300 46,676 ,358 . ,830
VAR00009 69,2100 45,703 ,374 . ,830
VAR00010 68,6800 47,371 ,196 . ,836
VAR00013 69,1200 46,592 ,417 . ,829
VAR00018 69,4700 44,656 ,457 . ,826
VAR00019 68,5100 46,010 ,421 . ,828
VAR00020 69,1200 45,097 ,499 . ,825
VAR00021 68,9400 46,885 ,305 . ,832
VAR00023 69,3100 44,701 ,476 . ,825
VAR00026 69,1700 46,062 ,401 . ,829
VAR00027 69,3100 46,054 ,305 . ,833
VAR00030 68,8900 45,755 ,404 . ,828
VAR00031 68,8700 46,377 ,253 . ,835
VAR00032 69,4300 45,884 ,367 . ,830
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
VAR00034 69,1800 44,715 ,405 . ,828
VAR00038 69,1000 47,404 ,258 . ,833
VAR00039 69,4800 45,727 ,368 . ,830
VAR00042 68,9700 46,979 ,261 . ,834
VAR00043 69,0500 43,381 ,579 . ,820
VAR00044 69,0100 46,050 ,280 . ,834
VAR00047 69,4100 42,244 ,655 . ,816
VAR00048 69,2300 45,856 ,371 . ,830
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 5.
Skala Penelitian (Pengambilan Data)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
SKALA PENELITIAN
KEHIDUPAN SISWA/ I
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Oleh :
Angela Gita Frederica Pepantri
149114149
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PENGANTAR
Kepada
Yth. Siswa/i Kelas III
SMK Negeri I Depok, Maguwoharjo, Sleman
Dengan hormat,
Saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang
beridentitas di bawah ini:
Nama : Angela Gita Frederica Pepantri
NIM : 149114149
Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan
tugas akhir/ skripsi sebagai syarat kelulusan. Oleh karena itu, saya
memohon bantuan dan kesediaan teman-teman untuk mengisi skala ini.
Skala dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian, di dalam skala ini tidak
ada jawaban yang benar atau salah. Maka dari itu, saya mengharapkan
teman-teman bersedia memberikan jawaban yang jujur dan sesuai dengan
keadaan diri teman-teman sebenarnya. Teman-teman juga diminta untuk
memperhatikan petunjuk pengerjaan yang tersedia dalam lembar skala ini.
Setelah teman-teman selesai mengisi skala ini, mohon teman-teman periksa
kembali jawaban teman-teman dan jangan sampai ada kolom pernyataan
yang terlewat untuk diisi.
Data diri dan jawaban teman-teman akan dijaga dan dilindungi
kerahasiaannya sesuai dengan kode etik psikologi yang berlaku, serta hanya
digunakan untuk keperluan penelitian saja. Seluruh jawaban yang temen-
teman berikan sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir/
skripsi ini. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian, bantuan,
dan kesediaan teman-teman untuk mengisi skala penelitian saya ini.
Hormat saya,
Angela Gita Frederica Pepantri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala
penelitian ini untuk membantu terlaksananya penelitian dengan suka rela
dan tanpa paksaan dari pihak tertentu. Semua jawaban dan informasi yang
saya berikan dalam penelitian ini merupakan keadaan sesungguhnya yang
saya alami dan bukan berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya.
Saya juga mengijinkan penggunaan jawaban dan informasi dalam skala
penelitian ini sebagai data untuk penelitian tugas akhir
Sleman, ......
Oktober 2018
Menyetujui,
(...............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
IDENTITAS RESPONDEN
Nama/ Inisial :
Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan (coret yang paling tidak
sesuai)
Usia : tahun
Sekolah :
Jurusan SMK :
Kelas :
PETUNJUK PENGISIAN
1. Skala ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berisi 24
pernyataan dan bagian kedua berisi 28 pernyataan.
2. Bacalah setiap penyataan dengan cermat, kemudian teman-teman
diminta kesediaannya untuk langsung merespon setiap pernyataan
dengan cepat dan memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan yang
teman-teman alami dan rasakan. Berilah tanda centang (√) pada salah
satu kolom jawaban yang tersedia. Terdapat empat pilihan jawaban,
sebagai berikut :
SS : Apabila teman-teman merasa pernyataan tersebut “Sangat
Setuju” dengan keadaan teman-teman
S : Apabila teman-teman merasa pernyataan tersebut “Setuju”
dengan keadaan teman-teman
TS : Apabila teman-teman merasa pernyataan tersebut “Tidak Setuju” dengan keadaan teman-teman
STS : Apabila teman-teman merasa pernyataan tersebut “Sangat Tidak Setuju” dengan keadaan teman-teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Perhatikan contoh pengisian skala berikut ini :
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya senang pelajaran menghitung √
3. Apabila teman-teman ingin mengganti jawaban, silahkan teman-
teman memberi tanda sama dengan (=) pada jawaban yang telah
dipilih, kemudian beri tanda centang (√ ) pada kolom jawaban yang
menurut teman-teman sesuai dengan diri teman-teman.
Perhatikan contoh pengisian skala berikut ini :
No Pernyataan SS S TS STS
1.
Jika ada PR dari guru, saya memilih
untuk langsung mengerjakan hari itu
juga.
√ √
4. Di dalam skala ini tidak ada jawaban yang benar atau salah. Maka
dari itu, teman-teman diminta mengerjakan secara spontan dan sejujur-
jujurnya sesuai dengan keadaan diri yang teman-teman alami dan
rasakan.
5. Periksalah kembali jawaban teman-teman dan pastikan tidak ada
kolom pernyataan yang terlewatkan untuk diisi.
--Terima kasih dan selamat mengerjakan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
BAGIAN I
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya memahami apa saja kekurangan dan
kelebihan dalam diri saya.
2 Saya mengetahui berbagai jenis pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuan saya.
3 Untuk saat ini, jika ada tawaran pekerjaan
saya memilih untuk tidak mengambilnya
karena hanya membuang- buang waktu.
4 Saya mampu mencari solusi pemecahan
masalah mengenai karir saya secara mandiri.
5 Seiring bertambahnya usia, saya melatih diri
saya sendiri untuk berusaha mandiri dalam
mengambil sebuah keputusan.
6 Saya sudah mempunyai pilihan pekerjaan di
masa depan yang sesuai dengan bidang yang
saya sukai
7 Saya tidak mengetahui hal-hal yang harus
dilakukan pada pekerjaan yang saya
inginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
8 Saya sungguh beruntung dengan adanya
kewajiban mengikuti PKL dari sekolah
9 Saya sulit dalam memahami kelebihan dan
kelemahan diri.
10 Saya berusaha mengevaluasi hasil terhadap
prediksi dari suatu keputusan yang telah
dibuat.
11 Saya kurang mampu dalam mengatasi sebuah
konflik.
12 Seiring bertambahnya usia, saya melatih diri
saya sendiri untuk berusaha mandiri dalam
mengambil sebuah keputusan.
13 Saya memahami segala persyaratan di bidang
pekerjaan yang ingin saya tekuni.
14 Mengikuti bimbingan belajar tidak
membantu saya dalam menentukan pilihan
karir.
15 Saya belum memikirkan pilihan karir untuk
masa depan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
16 Saya sudah memiliki pilihan sekolah lanjutan
atau pekerjaan yang akan saya tekuni setelah
lulus dari SMK.
17 Saya memikirkan sebab dan akibat dari
setiap alternatif-alternatif sebuah keputusan.
18 Saya memiliki bakat yang sesuai dengan
cita-cita yang saya inginkan.
19 Saya merasa panik ketika menemui masalah
dalam proses penentuan karir.
20 Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah untuk meningkatkan kemampuan
yang dapat menunjang karir saya kelak.
21 Saya merasa belum bisa menentukan sebuah
pilihan, sehingga sering tidak mampu untuk
memilih.
22 Menurut saya, semua orang mempunyai
kesempatan yang sama untuk sekolah dan
bekerja sesuai dengan keinginannya.
23 Saya bingung memilih karir yang sesuai
dengan diri saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
24 Mengikuti bimbingan belajar membuat saya
mendapatkan kemudahan mengenai pilihan-
pilihan karir.
(Silahkan membuka lembar berikutnya untuk mengisi Bagian II)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
BAGIAN II
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya yakin dapat fokus belajar sebelum ujian,
meskipun waktu belajar yang ditentukan oleh
guru sedikit.
2 Saya merasa kurang maksimal dalam
mengerjakan tugas atau PR dari mata
pelajaran yang menjadi kelemahan saya di
sekolah.
3 Saya bertanya langsung kepada guru jika
materi yang dijelaskan kurang dapat saya
pahami dengan baik.
4 Saya akan putus asa jika banyak soal-soal
ujian yang tidak bisa saya kerjakan.
5 Saya yakin mampu menyelesaikan banyak PR
maupun tugas lainnya dari guru.
6 Saya pesimis dapat mengkomunikasikan
permasalahan yang menjadi kendala saya
dalam belajar.
7 Saya terus berusaha mengerjakan berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
jenis soal dan tugas yang diberikan oleh guru.
8 Saya akan meninggalkan tugas apabila
banyak kesulitannya.
9 Saya mampu menemukan alternatif terbaik
dalam setiap kesulitan tugas yang diberikan
oleh guru.
10 Saya kurang yakin diri saya mampu mengatur
waktu untuk mengerjakan semua tugas atau
PR dari guru.
11 Saya menganggap bahwa tugas-tugas yang
sulit merupakan bagian dari proses yang
harus dilewati.
12 Saya ragu bahwa diri saya mampu
mendapatkan nilai diatas KKM untuk mata
pelajaran yang di UN-kan.
13 Saya yakin mampu bertahan menyelesaikan
tugas dari guru dalam kondisi yang sulit
disaat orang lain memilih untuk menyerah.
14 Banyaknya kendala yang saya hadapi saat
belajar dan mengerjakan tugas membuat saya
pasrah dengan hasil ujian saya nantinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
15 Walaupun saya lelah, saya tetap mengerjakan
kewajiban saya sebagai siswa.
16 Saya pesimis ketika dihadapkan dengan
materi soal yang sulit.
17 Saya cenderung gagal menyelesaikan soal-
soal yang sukar.
18 Saya menyerah apabila mengetahui banyak
kesulitan dalam proses pengerjaan tuga saya.
19 Saya mampu mengerjakan suatu tugas baik
secara individu maupun kelompok.
20 Saya mudah terbujuk untuk bersenang-senang
sebelum PR yang saya kerjakan selesai.
21 Saya merasa kurang mampu mengerjakan
tugas di depan kelas.
22 Saya memilih untuk mengabaikan soal-soal
yang sulit saya kerjakan.
23 Saya terus mempelajari materi yang sukar
sampai bisa memahami dan mengerjakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
24 Saya kewalahan dalam menyelesaikan banyak
PR maupun tugas yang diberikan oleh guru.
25 Keuletan belajar membuat saya merasa yakin
bahwa saya mampu menjawab dengan benar
sebagian besar soal-soal yang diberikan guru.
26 Saya enggan bertanya langsung kepada guru
jika ada penjelasan materi yang tidak saya
mengerti.
27 Saya termasuk orang yang pesimis untuk
menghadapi ujian nasional.
28 Untuk meningkatkan nilai di sekolah, saya
memutuskan untuk mengikuti les mata
pelajaran.
Mohon periksa kembali jawaban teman-teman,
jangan sampai ada yang terlewatkan.
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 6.
Hasil Uji Deskripsi Statistik Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
HASIL UJI DESKRIPSI STATISTIK DATA PENELITIAN
A. Mean Teoritik Skala Self-Efficacy
- Jumlah Item : 28
- Nilai minimum : 1 x 28 = 28
- Nilai Maksimum : 4 x 28 = 112
- Mteoritik : (1x28) + (4x28) = 70
2
One-Sample Test
Test Value = 70
T Df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
SELF-
EFFICACY 19,183 119 ,000 13,06667 11,7179 14,4154
B. Mean Teoritik Skala Career Decision Making
- Jumlah Item : 24
- Nilai minimum : 1 x 24 = 24
- Nilai Maksimum : 4 x 24 = 96
- Mteoritik : (1x24) + (4x24) = 60
2
One-Sample Test
Test Value = 60
T Df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
CAREER
DECISION
MAKING
24,337 119 ,000 12,98333 11,9270 14,0397
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
C. Mean dan Standar Deviasi Empirik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SELF-EFFICACY 120 62,00 107,00 83,0667 7,46165
CAREER DECISION
MAKING 120 51,00 85,00 72,9833 5,84388
Valid N (listwise) 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 7.
Hasil Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
HASIL UJI NORMALITAS
Variabel Self-Efficacy dan Career Decision Making
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
CAREER
DECISION
MAKING
SELF
EFFICACY
N 120 120
Normal Parametersa,b Mean 72,9833 83,0667
Std. Deviation 5,84388 7,46165
Most Extreme Differences
Absolute ,062 ,089
Positive ,052 ,089
Negative -,062 -,049
Kolmogorov-Smirnov Z ,684 ,973
Asymp. Sig. (2-tailed) ,738 ,301
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 8.
Hasil Uji Linearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
HASIL UJI LINEARITAS
Variabel Self-Efficacy dan Career Decision Making
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
CAREER
DECISION
MAKING *
SELF
EFFICACY
Between Groups
(Combined) 2184,815 30 72,827 3,449 ,000
Linearity 1582,607 1 1582,607 74,955 ,000
Deviation from
Linearity 602,208 29 20,766 ,984 ,501
Within Groups 1879,152 89 21,114
Total 4063,967 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 9.
Hasil Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
HASIL UJI HIPOTESIS
1. Hasil Uji Korelasi
Correlations
CAREER
DECISION
MAKING
SELF-
EFFICACY
CAREER DECISION
MAKING
Pearson Correlation 1 ,624**
Sig. (1-tailed)
,000
N 120 120
SELF-EFFICACY
Pearson Correlation ,624** 1
Sig. (1-tailed) ,000
N 120 120
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
2. Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,624a ,389 ,384 4,58568
a. Predictors: (Constant), SELF-EFFICACY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related