Geografi Pertanian: Tipe Pertanian, Potensi Degradasi Lahan, dan Konservasi Lahan

Post on 13-Feb-2017

608 Views

Category:

Education

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

GEOGRAFI PERTANIAN

Oleh:Antakarana Tanugraha

Puti Sury AlifahReno M. Athallah

Syera Anggreini Buntara

Pelatihan Nasional Tahap IIuntuk International Geography Olympiad 2015

Peran Konservasi Lahan

Peran konservasi lahan sangat penting untuk mendukung pertanian berkelanjutan

Konservasi lahan bertujuan untuk meminimalkan degradasi lahan

Pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbarui dan yang tidak dapat diperbarui dengan meminimalkan dampak negatif/degradasi terhadap lingkungan

Sehingga konservasi lahan mendukung pertanian berkelanjutan karena mencegah degradasi tanah

SUKAPURA, Jawa Timur

Tipe-tipe Pertanian:

1) Sawah- Irigasi- Tadah hujan

2) Perkebunan3) Tegalan/Ladang

Sawah Terkonsentrasi di

Timur Laut Sukapura (Desa Resongo)

Sawah IrigasiPada ketinggian 300

s.d. 350 mSawah Tadah HujanPada ketinggian 200

s.d. 300 m

Perkebunan Terkonsentrasi di

Utara, Timur, dan Selatan Sukapura: Kec. Lumbang Kec. Kuripan Desa Sumber Desa Kertowonto

Terletak di ketinggian 500 s.d. 1500 m

Tegalan/Ladang Tersebar hampir di

seluruh wilayah Kab. Probolinggo. Namun, wilayah tengah memiliki ladang yang dominan: Kec. Sukapura Kec. Sumber

Terletak di ketinggian 1200 s.d. 1500 m

Potensi Degradasi Lahan

1. Erosi2. Pencemaran akibat proses

pertanian3. Deforestasi4. Overgrazing5. Ladang berpindah6. Pertanian monokultur

1. Erosi Peristiwa pengikisan lapisan tanah/ massa

batuan Dampak: top soil menipis -> kesuburan

berkurang2. Pencemaran akibat proses pertanian

Dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia atau pestisida yang berlebihan

Dampak: eutrofikasi3. Deforestasi

Penebangan dan alih fungsi lahan menjadi non hutan

Dampak: erosi

4. Overgrazing Terlalu banyak ternak Dampak: erosi, kepadatan tanah bertambah ->

kesuburan berkurang5. Ladang berpindah

Pembukaan ladang baru dengan membakar hutan Dampak: polusi udara dan tanah

6. Monokultur Penanaman hanya 1 jenis tanaman Dampak: hilangnya mineral&nutrien tertentu ->

kesuburan berkurang

Konservasi Lahan

1. Tumpang sari2. Rotasi tanaman3. Mixed farming4. Terasering5. Contour cropping6. Conservation tillage

Tumpang Sari

Penanaman 2 atau lebih jenis tanaman dalam satu lahan pada waktu yang bersamaan

Keuntungan:1. Risiko kerugian akibat

hama dapat diminimalisir

2. Hasil panen bervariasi

Rotasi Tanaman Praktik penanaman

berbagai jenis tanaman secara bergilir di satu lahan

Keuntungan:1. Mencegah

terakumulasinya hama dan patogen

2. Meningkatkan kesuburan

3. Mempertahankan porositas tanah dengan penanaman tanaman berakar tunggang dan serabut secara bergantian

Mixed Farming

Usaha bercocok tanam sambil melibatkan pemeliharaan hewan ternak

Keuntungan:1. Kotoran hewan ternak

dapat dijadikan pupuk2. Gulma tanaman dapat

dijadikan pakan ternak3. Pengurangan biaya

perawatan lahan

Terasering

Rekayasa bentuk struktur permukaan tanah sehingga menyerupai teras-teras bangku

Keuntungan:1. Mengurangi erosi2. Mencegah longsor3. Mempertahankan

lapisan top soil

Contour Cropping

Penanaman tanaman pertanian sesuai dengan garis kontur

Berbeda dengan terasering, contour cropping tidak memerlukan teras-teras

Keuntungan:1. Biaya lebih rendah

dibandingkan dengan terasering

2. Mencegah erosi

Conservation Tillage Metode konservasi tanah

dengan cara tidak melakukan pembajakan lahan

Namun, memanfaatkan sisa-sisa tanaman sebelumnya

Keuntungan:1. Mencegah erosi2. Menghemat bahan bakar3. Menghemat cost4. Penahanan air tanah yang

lebih intensif5. Mengurangi kepadatan tanah6. Meningkatkan air tanah

top related