Transcript
keracunan makanan ganti rugi
ganti rugi keracunan makanan
Sebelum melakukan upaya hukum, ada baiknya Anda pikirkan kembali apa tujuan yang hendak Anda capai
dengan menggugat tempat tersebut.
Jika Anda hanya menginginkan penggantian biaya perawatan dari pihak manajemen,
sebaiknya hal tersebut dibicarakan baik-baik dengan pihak manajemen restoran.
Bisa jadi, pihak manajemen bersedia memberikan ganti kerugian tersebut, tanpa Anda perlu melakukan gugatan ke pengadilan
yang tentunya akan memakan waktu dan biaya.
Penyelesaian di luar pengadilan ini akan menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dan konsumen lebih cepat, murah dan
prosesnya sederhana.
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (“UUPK”) Pasal 19 ayat [1]
“Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat
mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.”
Yang dimaksud ‘pelaku usaha’ adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha,
baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi (Pasal 1 angka 3 UUPK).
Jadi, berdasarkan UUPK, pihak yang dianggap bertanggung jawab atas kerugian konsumen (dalam hal ini Anda) adalah pelaku usaha
restoran.
Dalam hal ini adalah Perseroan Terbatas (PT) dari restoran tersebut sebagai badan usaha yang menjalankan usaha restoran tersebut.
Anda dapat menggugat tempat tersebut dan gugatan tersebut dapat ditujukan
kepada PT sebagai pelaku usaha yang memperdagangkan (menjual)
produk yang Anda konsumsi.
top related