Transcript
8/18/2019 FIX mkp
1/24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam suatu proses pendidikan anak merupakan faktor utama yang perlu mendapat
perhatian. Pendidikan merupakan suatau proses untuk mempersiapkan anak didik mencapai
kedewasaan. Pendidikan menurut Langeveld adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan
dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih
tepatnya membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh
itu datangnya dari orang dewasa dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa.
Pendidikan dapat berlangsung dalam lembaga-lembaga formal yaitu sekolah-sekolah, tetapi
dapat juga berlangsung atau terjadi didalam keluarga atau di masyarakat.
Dalam proses pendidikan dilakukan berbagai macam cara agar individu-individu
itu nantinjya dapat tumbuh dan berkembang mencapai tahap tertentu, hal itu dibutuhkan
berbagai carametode untuk menyalurkan ilmu pendidik ke individu melalui pengajaran.
!arter ". #ood mengungkapkan pendidikan adalah Pedagogy is the art, practice, or
profession of teaching $seni, praktik, atau profesi sebagai pengajar% &he systemati'ed learning
or instruction concerning principles and methods of teaching and student control and guidance(
largely replaced by the term education $ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan
dengan prinsip dan metode-metode mengajar, pengawasan, dan bimbingan murid( dalam arti
luas digantikan dengan istilah pendidikan%.
)engacu yang telah diamanatkan dalam *ndang-*ndang Dasar 1+, di dalam *ndang-*ndang omor /0 &ahun /00 pasal tentang 2istem Pendidikan asional disebutkan prinsip-
prinsip dari penyelenggaraan pendidikan adalah sebagai berikut 3
1. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa.
/. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuanyang sistemik dengan sistem
terbuka dan multimakna.
. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan,
dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis,
dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
4. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan
pendidikan.
8/18/2019 FIX mkp
2/24
8/18/2019 FIX mkp
3/24
rekreasi dan informasi. 7leh karena itu penyandang cacat sebagai warga negara biasa
umumnya berhak atas kesempatan hak dan kewajiban yang sama.
:esempatan untuk mendapat pendidikan yang sama bagi penyandang cacat haruslah
direalisasikan dengan memberikan aksesibilitas yaitu kemudahan bagi penyandang cacat
untuk mencapai kesamaan kedudukan, hak, dan kewajiban sehingga perlu diadakan upaya
penyediaan aksesibilitas bagi penyandang cacat.
:ebijakan Pendidikian adalah :onsep yang sering kita dengar, kita ucapkan , kita
lakukan, tetapi seringkali belum dipahami sepenuhnya. :ebijakan Pendidikan yang
dikemukakan oleh )ark 7lsen, ;ohn !odd, dan ugroho,
/01/310%. Dikatakan oleh ?ado, /0103/8 dalam #overning Decrentrali'ed @ducational
2ystem :ebijakan Pendidikan adalah3
“Educational policy is the use of authority and resources at the disposal of the
governance of education to change or influence the behavior of the actors and institutions of
education in order to solve problems.A
7leh karena itu mengenai istilah kebijakan pendidikan yang mengembangkan dan
memfasilitasi perubahyan yaitu pendidikan yang merata, bermutu dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat. ** o. /0 &ahun /00, tentang 2istem Pendidikan asional
mengatakan bahwa3 )enurut ** o /0 thn /00. &ujuan pendidikan
adalah3mengembangkan kemamuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yg
bermartabat dalm rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan utuk mengamb potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaBwa kepada &uhan 6)@,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kretatif, mandiri dan mjd warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
:ebijakan yang sudah dikelauarkan oelh pemerintah Cndonesia antara lain
kebijakan Dana 9os, 2ekolah #ratis, dan :ebijakan Pendidikan Cnklusi. :ebijakan
Pendidikan Cnklusi dalam Permendiknas omor. 80 &ahun /00+ tetang Pendidikan Cnklusi
merupakan 3
8/18/2019 FIX mkp
4/24
2istem penyelenggaraan pendidikan yang memeberikan kesempatan kepada semua peserta
didika yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasaan dan atau bakat istimewa
untuk mengikuti pendiidkan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara
bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.
Sejarah Perkembangan Pendidikan Inklusif
Perkembangan pendidikan inklusif di dunia awalnya diprakarsai oleh negara-negara
2candinavia $Denmark, orwegia, dan 2wedia%. Di
8/18/2019 FIX mkp
5/24
berkembang dan baru mulai tahun /000 dimnculkan kembali dengan mengikuti
kecenderungan dunia, menggunakan konsep pendidikan inklusif.
Pengertian pendidikan inklusi
Loreman $/008 3 h. /% menyatakan bahwa ada banyak definisi pendidikan inklusi
yang berkembang di masyarakat, dan memiliki interpretasi yang kadang-kadang salah atau
misinterpretation, seperti kelas segregatif yang didalamnya berisi anak dengan tingkah laku
bermasalah dikatakan telah melaksanakan pendidikan inklusi. 9erdasarkan definisi Loreman
diperoleh gambaran bahwa mendefinisikan pendidikan inklusi haruslah dengan makna yang
sesungguhnya, sebuah kelas yang mengambil strategi memisahkan anak dengan tingkah
laku bermasalah agar tidak mempengaruhi anak yang lain bukan sebuah prinsip yang
inklusi.
Pendidikan inklusi dalam perkembangannya memiliki beberapa istilah yang berbeda,
diantaranya 3 Special Education, Pendidikan Cntegratif, dan Pendidikan 9agi
8/18/2019 FIX mkp
6/24
dalam segala aspek yang berkaitan dengan sekolah sesuai dengan minat dan kemampuannya
mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan sekolah menengah.
Pendidikan inklusif adalah Layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak
berkebutuhan khusus $
8/18/2019 FIX mkp
7/24
pendidikan khusus $2L9% terdiri atas jenjang &:L9, 2DL9, 2)PL9 dan 2)
8/18/2019 FIX mkp
8/24
6akni
8/18/2019 FIX mkp
9/24
BAB III. Pembahasan
3. !asar Kebijakan Pendidikan Inklusif di Ind"nesia
Penerapan pendidikan inklusif di Cndonesia adalah Pancasila yang merupakan
falsafah bangsa, dasar negara dan lima pilar sekaligus merupakan cita-cita yang
didirikan atas fondasi yang lebih mendasar lagi, yang disebut 9hineka &ungggal
Cka $)ulyono
8/18/2019 FIX mkp
10/24
Pasal $ayat 1%3 2etiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu( $c% Pasal $ayat %3 5arga negara di daerah terpencil atau
terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan
layanan khusus( $d% Pasal $ayat %3 warga negara yang memiliki potensi kecerdasan
dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus( $e % Pasal 1/
$ayat1.b%3 2etiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan
layanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya( $f% Pasal 1/ $ayat
1.f%3 2etiap peserta didik pada setiap satuan berhak menyelesaikan program pendidikan
sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan
batas waktu yang ditetapkan( $g% Pasal / $ayat 1%3 Pendidikan khusus merupakan
pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam
mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, mental, sosial, danatau memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa( $h% Pasal / $ayat / %3 Pendidikan layanan
khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di3 Daerah terpencil atau terbelakang(
masyarakat adat yang terpencil, dan atau mengalami bencana alam, bencana sosial,
dan tidak mampu dari segi ekonomi( $i% Pasal $ayat %3 9ahasa asing dapat
digunakan sebagai bahasa pengantar pada satuan pendidikan tertentu untuk mendukung
kemampuan berbahasa asing peserta didik( $j% Pasal $ayat 1%3 2etiap satuan
pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,
emosional, dan kejiwaan peserta didik( $k% Pasal 41 $ayat 1%3 2ertifikat berbentuk ija'ah
dan sertifikat kompetensi( $l% Pasal 41 $ayat /%3 Cja'ah diberikan kepada peserta didik
sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar danatau penyelesaian suatu jenjang
pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang
terakreditasi( $m% Pasal 41 $ayat %3 2ertifikasi kompetensi diberikan oleh penyelenggara
pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai
pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji
kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau
lembaga sertifikasi( $% Peraturan )enteri Pendidikan asional ?epublik Cndonesia
omor3 80 &ahun /00+ tentang Pendidikan inklusif bagi peserta didik yang memiliki
kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan ataubakat istimewa.
9erdasarkan hasil kajian tersebut di atas, dapat disampaikan bahwa sebetulnya di
Cndonesia telah banyak landasan yang dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan
pendidikan inklusif, namun demikian masih banyak permasalahan yang harus
dipecahkan.
8/18/2019 FIX mkp
11/24
3.#. Tujuh Pilar Pendukung Pendidikan Inklusif
Pilar satu$ %engembangkan sikap p"sitif.
Pengembangan sikap positif dalam pendidik merupakan pusat pemenuhan
pendidikan inklusif $5ilc'enski, 1++/( 1++%. 2ikap positif memungkinkan dan mendorong
praktik yang menurut Gobbs dan 5estling $1++%, hampir menjamin keberhasilan inklusi.
)engembangkan sikap positif dapat dicapai melalui kebijakan yang hanya memungkinkan
pengangkatan guru baru dengan sikap positif terhadap inklusi, dan juga dengan
menyediakan guru dengan pengalaman positif dengan pendidikan inklusif.
Dalam hal ini akan lebih baik bila tersedianya pendidik yang berpengalaman
terhadap pendidikan inklusif, baik sekolah maupun pemerintah semestinya menciptakan dan
memastikan bahwa guru disekolah tersebut adalah guru yang yang memiliki sikap positif
serta ramah terhadap pendidikan inklusi dan anak berkebutuhan khusus. !ara lain yang bisaditempuh adalah dengan pengangkatan guru baru dengan sikap positif terhadap inklusi, dan
juga dengan menyediakan guru dengan pengalaman positif dengan pendidikan inklusif.
2alah satu contoh dari penerapan pilar satu ini adalah sebagai berikut3
8/18/2019 FIX mkp
12/24
Pilar kedua$ kebijakan &ang mendukung dan kepemimpinan.
@lemen kunci dalam menciptakan sekolah inklusif adalah dukungan dari sekolah dan
sistem pemimpin $ Lupart, /000( 9auer > 9rown, /001( Loreman, /001(.
Loreman et al, /00( Loreman > ?aymond, /00%. :ebijakan sangat berguna untuk
dukungan ketika bergerak menuju sekolah inklusif. Cni berarti hubungan simbiosis antarakepemimpinan sekolah dan kebijakan dan hukum. Di tingkat sekolah model Hkepemimpinan
bersamaH penting dalam membantu dalam penerimaan pendekatan inklusif dengan semua
anggota komunitas sekolah $9auer > 9rown, /001( Loreman > Deppeler, /00/%. Dengan
model sekolah ini administrator bagian dari HpaketH tanggung jawab untuk menjalankan
sekolah.
8/18/2019 FIX mkp
13/24
Pilar ketiga$ Sek"lah dan kelas pr"ses didasarkan pada praktek berbasis penelitian.
*ntuk menjadi benar-benar sukses, seluruh sekolah harus berkomitmen untuk
membuatnya begitu karena sangat sulit bagi individu pendidik untuk HtermasukH dalam
isolasi( atau bahkan lebih buruk dalam suatu lingkungan yang tidak mendukung pendekatan
dan pendukung bentuk terpisah dari pendidikan $Deppeler > Garvey, /00( ;orgensen,
1++( :ennedy > Fisher, /001%. 2ekolah perlu mempertimbangkan Hgambaran besarH lebih
sering daripada mereka mungkin sudah. )engapa mereka adaI 2iapa yang mereka layaniI
;ika sekolah benar-benar percaya bahwa mereka ada untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan, emosional, sosial, dan lain anak-anak maka masuk akal bahwa mereka harus
bersedia untuk berubah dan beradaptasi sesuai individu-individu dan bukan sebaliknya.)emang, bagi sekolah untuk menjadi efektif adalah penting bahwa mereka berubah dan
beradaptasi untuk memenuhi beragam kebutuhan semua peserta didik $;orgensen, 1++(
:ennedy > Fisher, /001( Loreman > Deppeler, /00/(. Loreman et al, /00%
Pada tingkat kelas akses fisik dan keamanan harus menjadi pertimbangan pertama
$@lkins, /00%. Di permukaan ini mungkin tampak titik sederhana, namun terlalu sering
lingkungan fisik diabaikan dalam mendukung isu-isu yang mungkin lebih menarik secara
intelektual. Cni perlu dikatakan bahwa akses, pencahayaan, dan alat bantu teknologi yang
memadai sangat penting jika anak-anak bahkan masuk ke dalam pintu kelas, dan beberapa
bahkan mempertimbangkan lingkungan fisik menjadi sangat penting sehingga disebut
sebagai HguruH tambahan $ ?inaldi, /004%.
Dalam hal ini berarti sekolah harus mampu beradaptasi, misalnya jika mereka
menerima siswa berkebutuhan khusus, maka sekolah harus siap mengirim beberapa guru
dan staf untuk mengikuti pelatihan pendidikan inklusif atau bahkan merekrut guru dan staf
yang berpengalaman di pendidikan inklusif.
Pilar keempat$ Kurikulum 'leksibel dan pedag"gi.
:urikulum sekolah di banyak negara-negara barat menyajikan tantangan yang
signifikan bagi pendidik berusaha untuk menerapkan pendekatan inklusif untuk pendidikan.
8/18/2019 FIX mkp
14/24
kebutuhan kelompok minoritas $#oodman > 9ond, 1++%. Cni semacam kurikulum
preskriptif telah menyebabkan banyak instruksi berpusat pada guru, guru berjuang untuk
memenuhi mandat HhasilH yang siswa harus menunjukkan. Cni semacam pandang telah
menyebabkan gagasan Hdesain kurikulum yang universalH yang menurut 9lamires $1+++%
beroperasi di bawah tiga prinsip yaitu3
1% )emberikan beberapa representasi dari konten
/% )emberikan beberapa pilihan untuk ekspresi dan kontrol.
% )emberikan beberapa pilihan untuk keterlibatan dan motivasi
Pedagogi juga penting untuk semua pembelajaran, dan terutama di lingkungan
inklusif. :urikulum adalah apa yang perlu diajarkan, dan pedagogi mengacu pada
bagaimana materi yang akan dipelajari. #uru perlu berpikir tentang seperti pertimbangan
pragmatis seperti pengelompokan. Pengelompokan berdasarkan tingkat kemampuan yang
dirasakan harus dihindari, bahkan apa yang guru berpikir relatif baik menyamar. Demikian
pula, guru harus fleksibel dalam penjadwalan mereka. Pertimbangan lain yang lebih penting
mencakup pendekatan filosofis yang diambil oleh guru.
2ekolah inklusif adalah sekolah reguler yang menerima anak berkebutuhan khusus
dan menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan kebutuhan
8/18/2019 FIX mkp
15/24
mengembangkan kreatifitas yang mereka punya . 2ehingga akan lebih mudah dalam
menerima pelajaran yang disampaikan.
2ekolah-sekolah diharapkan dapat menyesuaikan dengan kurikulum nasional dengan
kebutuhan siswa berkebutuhan khusus. )odifikasi ini dapat dilakukan dengan melibatkan
beberapa pihak yang sudah benar-benar mengetahui tentang hal-hal yang dibutuhkan oleh
siswa berkebutuhan khusus.
Pilar lima$ Keterlibatan mas&arakat.
:eterlibatan masyarakat di sekolah merupakan elemen penting dalam keberhasilan
pendidikan inklusif. :elompok yang paling penting dalam komunitas sekolah yang lebih
luas adalah orang tua. &anpa kerjasama dan bantuan dari orang tua sedikit yang dicapai.
&urnbull > &urnbull $1++1% diikuti oleh Loreman et al. $/00% telah disajikan peran orang
tua ke dalam tiga kategori 3
1. 7rang tua sebagai pengambil keputusan.
/. 7rang tua sebagai guru.
. 7rang tua sebagai advokat.
:elompok advokasi, dan dalam kasus pendidikan inklusif ini umumnya berarti
kelompok advokasi kecacatan, harus disambut oleh pendidik karena mereka memainkan
peran penting baik sebagai kelompok lobi yang luas, dan dukungan bagi individu dan
keluarga $@rwin > 2oodak, 1++( 2oodak, 1++%. :elompok-kelompok ini juga dapat
membantu pendidik dengan penyediaan sumber daya dan saran.
:elompok-kelompok non-profit seperti Paskah 2eal $dan banyak lainnya% di
8/18/2019 FIX mkp
16/24
)enurut )enteri Deppeler, /00/. 2ebuah persepsi ada yang sekolah sumber dayanya tidak
cukup untuk memenuhi tuntutan pendidikan inklusif $Godgkinson, /004( Loreman, /001%.
2ulit untuk sistem sekolah untuk berbagi sumber daya antara H )odel inklusi H dan Hmodel
segregasiH dan berharap adanya pendukung yang memadai dan baik. Pendidikan inklusif
perlu didukung, dan sumber daya yang secara resmi harus langsung ditransfer untuk
mendukung penempatan inklusif, yang cenderung lebih murah untuk tetap mempertahankan
$misalnya lihat ?oahrig, 1++( 2alisbury > !hambers, 1++( 2obsey, /00%. Pengamatan
8/18/2019 FIX mkp
17/24
8/18/2019 FIX mkp
18/24
0. /01 /01
0. /01 //8
2umber3 dinas 2osial :etenagakerjaan dan &ransmigrasi :abupaten 9anyumas /01
;umlah difabel dikabupaten banyumas yang secara angka terus menurun namun
disamping itu fasilitas yang diberikan kepada kaum difabel ini untuk mendapatkan haknya
dam adunia pendidikan ternyata masih minim hal ini bila kita lihat dalam juamlah
sekolahpenyelenggara pendidikan khusus atau sekolah luar biasa
.ama sekolah status ;umlah siswa ;enis :ecacatan yang
dilayani
2L9 9 6akut 2wasta 8 9
2L9 ! 6akut 8 !
2L9 :uncup )as +
8/18/2019 FIX mkp
19/24
kabupaten banyumas hingga saat ini memiliki 10 sekolah inklusi pada jenjang pendidikan
dasar
o. ama 2ekolah 2tatus ;umlah 2iswa
1. 2D
8/18/2019 FIX mkp
20/24
terhadap efektifitas implemtasi kebijakan artinya semkin baik struktur birokrasi maka akan
semakin baik pula efektifitas kebijakan namun dengan pengaruh yang lemah. &erdapat
pengaruh yang signifikan antara komunikasi sumber sumber disposisi dan struktur birokrasi
terhadap efektifitas implementasi kebijakan artinya semakin baik komunikasi, sumber-
sumber, disposisi dan struktur birokrasi maka akan semakin baik pula efektifitas kebijakan
namun dengan pengaruh yang lemah dan pengaruh yang paling dominan dengan tingkat
efektifitas yakni variable sumberdaya
Gal ini ditujunjukan dengan kelancaran pelaksanaan kebijkaan inklusi diseluruh
sekolah di kabupaten banyumas, baik dalam komunikasi para satuan dinas dan pihak
sekolah maupun orang tua murid, namun ketersediaan sumberdaya fisik maupun tenaga
pengajar belum memadai namun selalu diupayakan oleh satuan pendidikan setempat, adanyasuplay dana sangat dimanfaatkan kesempatannya untuk membelanjakan beberapa
kebutuhan, fasilitas untuk anak berkebutuhan khususmaupun memberikan pelatihan untuk
tenaga pengajar
.. :ritik &erhadap Pelaksanaan Cnklusi di Cndonesia
. Peserta didik
)asih banyak peserta didik yang menyandang kelainanberkebutuhan pendidikan
khusus belum dapat mengikuti pendidikan di sekolah terdekat dengan tempat tinggal
mereka, karena tidak semua sekolah umum dapat menerima keberadaan anak
berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus dan juga ketidakmauan dari dalam diri
8/18/2019 FIX mkp
21/24
bersama-sama( sehingga hasil identifikasi dan asesmen tersebut dapat ditindaklanjuti
dengan penyusunan rencana pendidikan individual bagi anak berkelainan berkebutuhan
pendidikan khusus yang bersangkutan
b. :omponen kompetensi kepribadian, antara lain3 kepribadian para pendidik yang kurang
bisa menerima kehadiran
8/18/2019 FIX mkp
22/24
a. :urikulum yang fleksibeladaptif3
1% :urikulum yang diberlakukan di sekolah inklusif belum mengacu
pada kondisi dan kebutuhan anak berkelainan.
/% &idak semua sekolah inklusif mempunyai rencanaprogram pendidikan
individual “Individualied Educational !lan"!rogram#IE!$” untuk masing-
masing anak berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus
% &idak semua sekolah inklusif menyediakan kurikulum plus, yaitu kurikulum
yang menjadi kebutuhan anak berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus,
tetapi tidak ada dalam kurikulum umum. )isalnya membaca menulis 9raille,
komunikasi total( dan bina dirikegiatan kehidupan sehari-hari.
b. 2arana yang memadai3
%$ Pada umumnya media, sumber dan peralatan yang menunjang terjadinya
anak berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus belajar, masih kurang
memadai. )isalnya3 buku-buku pelajaran dalam bentuk 9raille, dan talking-
books untuk anak-anak tunanetra( serta peralatan khusus yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan anak masih jarang ada di sekolah-sekolah inklusif.
&$ Pada umumnya lingkungan sekolah yang aksesibel masih belum
memadai, baik gedung bangunan sekolah, jalan menuju sekolahkelas masih
sulit diakses, maupun fasilitas-fasilitas lain yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan anak berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus.
). Pr"ses Belajar %engajar
%$ 2ebagian besar guru regulerumum masih melakukan strategi pembelajaran
yang tidak jauh berbeda dengan pembelajaran anak-anak pada umumnya di
sekolah inklusif, mereka masih kurang memperhatikan keterbatasan dan
kebutuhan siswa yang berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus. Para
guru dalam kelas inklusif masih jarang menggunakan langkah modifikasi.
&$ Penggunaan media, sumber dan peralatan yang digunakan guru dalam
pembelajaran bagi anak berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus di sekolah
inklusif, sebagian besar guru masih belum memanfaatkan media, sumber dan
peralatan khusus yang dapat digunakan pada waktu pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi anak tunanetra. 2elain itu guru masih kurang
memanfaatkan kehadiran #uru Pendidikan :husus#uru Pembimbing khusus untuk
bersama-sama menyediakan media, sumber dan peralatan khusus yang dapat
digunakan pada waktu pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak
tunanetra.
8/18/2019 FIX mkp
23/24
'$ Gambatan yang dihadapi sebagian besar guru regulerumum dalam
pembelajaran anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif adalah dalam
menjelaskan pelajaran yang diampu agar anak berkelainanberkebutuhan
pendidikan khusus lebih mampu memahami pelajaran bersangkutan.
*. +,aluasi -asil Belajar
)asih banyak sekolahguru yang jarang memberikan alternatif bagi siswa
berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus untuk menempuh ujian dan atau
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada yang bersangkutan, misalnya3
a. @valuasi yang tidak sesuai dengan standar , karena adanya penyamarataan cara
evaluasi dengan siswa lain.
b. @valuasi y a n g tidak disertai dengan tersedianya akomodasi.
8/18/2019 FIX mkp
24/24
d. @valuasi tidak disertai dengan alternatif standar kesulitan yang berbeda dengan
siswa lain.
Upa&a sek"lah inklusif dalam perbaikan dan peningkatan k"mpetensi guru
*paya yang ditempuh dalam perbaikan dan peningkatan kompetensi guru regulerumum
antara lain adalah sebagai berikut 3
1. )engadakan pelatihan bagi guru regulerumum tentang pembelajaran anak
berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus di kelas inklusif dengan mengundang nara sumber
dari perguruan tinggi yang mempunyai program studi pendidikan khusus anak berkebutuhan
khususPendidikan Luar 9iasa.
/. )engirimkan guru regulerumum untuk mengikuti pelatihan, workshop dan atau seminar
tentang implementasi pendidikan inklusif, baik yang diadakan oleh Perguruan &inggi,
Dinas Pendidikan, maupun Lembaga 2osial )asyarakat $L2)%.
. )engirimkan guru regulerumum untuk mengikuti pendidikan sertifikasi Pendidikan :husus
top related