Top Banner

of 24

FIX mkp

Jul 07, 2018

Download

Documents

burhamsubechi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 FIX mkp

    1/24

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Dalam suatu proses pendidikan anak merupakan faktor utama yang perlu mendapat

     perhatian. Pendidikan merupakan suatau proses untuk mempersiapkan anak didik mencapai

    kedewasaan. Pendidikan menurut Langeveld adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan

    dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih

    tepatnya membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh

    itu datangnya dari orang dewasa dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa.

    Pendidikan dapat berlangsung dalam lembaga-lembaga formal yaitu sekolah-sekolah, tetapi

    dapat juga berlangsung atau terjadi didalam keluarga atau di masyarakat.

    Dalam proses pendidikan dilakukan berbagai macam cara agar individu-individu

    itu nantinjya dapat tumbuh dan berkembang mencapai tahap tertentu, hal itu dibutuhkan

     berbagai carametode untuk menyalurkan ilmu pendidik ke individu melalui pengajaran.

    !arter ". #ood mengungkapkan pendidikan adalah Pedagogy is the art, practice, or 

     profession of teaching $seni, praktik, atau profesi sebagai pengajar% &he systemati'ed learning

    or instruction concerning principles and methods of teaching and student control and guidance(

    largely replaced by the term education $ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan

    dengan prinsip dan metode-metode mengajar, pengawasan, dan bimbingan murid( dalam arti

    luas digantikan dengan istilah pendidikan%.

    )engacu yang telah diamanatkan dalam *ndang-*ndang Dasar 1+, di dalam *ndang-*ndang omor /0 &ahun /00 pasal tentang 2istem Pendidikan asional disebutkan prinsip-

     prinsip dari penyelenggaraan pendidikan adalah sebagai berikut 3

    1. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak 

    diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai

    kultural, dan kemajemukan bangsa.

    /. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuanyang sistemik dengan sistem

    terbuka dan multimakna.

    . Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

    . Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan,

    dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.

    . Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis,

    dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.

    4. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat

    melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan

     pendidikan.

  • 8/18/2019 FIX mkp

    2/24

  • 8/18/2019 FIX mkp

    3/24

    rekreasi dan informasi. 7leh karena itu penyandang cacat sebagai warga negara biasa

    umumnya berhak atas kesempatan hak dan kewajiban yang sama.

    :esempatan untuk mendapat pendidikan yang sama bagi penyandang cacat haruslah

    direalisasikan dengan memberikan aksesibilitas yaitu kemudahan bagi penyandang cacat

    untuk mencapai kesamaan kedudukan, hak, dan kewajiban sehingga perlu diadakan upaya

     penyediaan aksesibilitas bagi penyandang cacat.

    :ebijakan Pendidikian adalah :onsep yang sering kita dengar, kita ucapkan , kita

    lakukan, tetapi seringkali belum dipahami sepenuhnya. :ebijakan Pendidikan yang

    dikemukakan oleh )ark 7lsen, ;ohn !odd, dan ugroho,

    /01/310%. Dikatakan oleh ?ado, /0103/8 dalam #overning Decrentrali'ed @ducational

    2ystem :ebijakan Pendidikan adalah3

    “Educational policy is the use of authority and resources at the disposal of the

     governance of education to change or influence the behavior of the actors and institutions of 

    education in order to solve problems.A

    7leh karena itu mengenai istilah kebijakan pendidikan yang mengembangkan dan

    memfasilitasi perubahyan yaitu pendidikan yang merata, bermutu dan relevan dengan

    kebutuhan masyarakat. ** o. /0 &ahun /00, tentang 2istem Pendidikan asional

    mengatakan bahwa3 )enurut ** o /0 thn /00. &ujuan pendidikan

    adalah3mengembangkan kemamuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yg

     bermartabat dalm rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan utuk mengamb potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaBwa kepada &uhan 6)@,

     berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kretatif, mandiri dan mjd warga negara yang

    demokratis serta bertanggung jawab.

    :ebijakan yang sudah dikelauarkan oelh pemerintah Cndonesia antara lain

    kebijakan Dana 9os, 2ekolah #ratis, dan :ebijakan Pendidikan Cnklusi. :ebijakan

    Pendidikan Cnklusi dalam Permendiknas omor. 80 &ahun /00+ tetang Pendidikan Cnklusi

    merupakan 3

  • 8/18/2019 FIX mkp

    4/24

    2istem penyelenggaraan pendidikan yang memeberikan kesempatan kepada semua peserta

    didika yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasaan dan atau bakat istimewa

    untuk mengikuti pendiidkan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara

     bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.

    Sejarah Perkembangan Pendidikan Inklusif 

    Perkembangan pendidikan inklusif di dunia awalnya diprakarsai oleh negara-negara

    2candinavia $Denmark, orwegia, dan 2wedia%. Di

  • 8/18/2019 FIX mkp

    5/24

     berkembang dan baru mulai tahun /000 dimnculkan kembali dengan mengikuti

    kecenderungan dunia, menggunakan konsep pendidikan inklusif.

    Pengertian pendidikan inklusi

    Loreman $/008 3 h. /% menyatakan bahwa ada banyak definisi pendidikan inklusi

    yang berkembang di masyarakat, dan memiliki interpretasi yang kadang-kadang salah atau

    misinterpretation, seperti kelas segregatif yang didalamnya berisi anak dengan tingkah laku

     bermasalah dikatakan telah melaksanakan pendidikan inklusi. 9erdasarkan definisi Loreman

    diperoleh gambaran bahwa mendefinisikan pendidikan inklusi haruslah dengan makna yang

    sesungguhnya, sebuah kelas yang mengambil strategi memisahkan anak dengan tingkah

    laku bermasalah agar tidak mempengaruhi anak yang lain bukan sebuah prinsip yang

    inklusi.

    Pendidikan inklusi dalam perkembangannya memiliki beberapa istilah yang berbeda,

    diantaranya 3 Special Education, Pendidikan Cntegratif, dan Pendidikan 9agi

  • 8/18/2019 FIX mkp

    6/24

    dalam segala aspek yang berkaitan dengan sekolah sesuai dengan minat dan kemampuannya

    mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan sekolah menengah.

    Pendidikan inklusif adalah Layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak 

     berkebutuhan khusus $

  • 8/18/2019 FIX mkp

    7/24

     pendidikan khusus $2L9% terdiri atas jenjang &:L9, 2DL9, 2)PL9 dan 2)

  • 8/18/2019 FIX mkp

    8/24

    6akni

  • 8/18/2019 FIX mkp

    9/24

    BAB III. Pembahasan

    3. !asar Kebijakan Pendidikan Inklusif di Ind"nesia

    Penerapan pendidikan inklusif di Cndonesia adalah Pancasila yang merupakan

    falsafah bangsa, dasar negara dan lima pilar sekaligus merupakan cita-cita yang

    didirikan atas fondasi yang lebih mendasar lagi, yang disebut 9hineka &ungggal

    Cka $)ulyono

  • 8/18/2019 FIX mkp

    10/24

    Pasal $ayat 1%3 2etiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

     pendidikan yang bermutu( $c% Pasal $ayat %3 5arga negara di daerah terpencil atau

    terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan

    layanan khusus( $d% Pasal $ayat %3 warga negara yang memiliki potensi kecerdasan

    dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus( $e % Pasal 1/

    $ayat1.b%3 2etiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan

    layanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya( $f% Pasal 1/ $ayat

    1.f%3 2etiap peserta didik pada setiap satuan berhak menyelesaikan program pendidikan

    sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan

     batas waktu yang ditetapkan( $g% Pasal / $ayat 1%3 Pendidikan khusus merupakan

     pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam

    mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, mental, sosial, danatau memiliki

     potensi kecerdasan dan bakat istimewa( $h% Pasal / $ayat / %3 Pendidikan layanan

    khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di3 Daerah terpencil atau terbelakang(

    masyarakat adat yang terpencil, dan atau mengalami bencana alam, bencana sosial,

    dan tidak mampu dari segi ekonomi( $i% Pasal $ayat %3 9ahasa asing dapat

    digunakan sebagai bahasa pengantar pada satuan pendidikan tertentu untuk mendukung

    kemampuan berbahasa asing peserta didik( $j% Pasal $ayat 1%3 2etiap satuan

     pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana prasarana yang memenuhi

    keperluan pendidikan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,

    emosional, dan kejiwaan peserta didik( $k% Pasal 41 $ayat 1%3 2ertifikat berbentuk ija'ah

    dan sertifikat kompetensi( $l% Pasal 41 $ayat /%3 Cja'ah diberikan kepada peserta didik 

    sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar danatau penyelesaian suatu jenjang

     pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang

    terakreditasi( $m% Pasal 41 $ayat %3 2ertifikasi kompetensi diberikan oleh penyelenggara

     pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai

     pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji

    kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau

    lembaga sertifikasi( $% Peraturan )enteri Pendidikan asional ?epublik Cndonesia

     omor3 80 &ahun /00+ tentang Pendidikan inklusif bagi peserta didik yang memiliki

    kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan ataubakat istimewa.

    9erdasarkan hasil kajian tersebut di atas, dapat disampaikan bahwa sebetulnya di

    Cndonesia telah banyak landasan yang dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan

     pendidikan inklusif, namun demikian masih banyak permasalahan yang harus

    dipecahkan.

  • 8/18/2019 FIX mkp

    11/24

    3.#. Tujuh Pilar Pendukung Pendidikan Inklusif 

    Pilar satu$ %engembangkan sikap p"sitif.

    Pengembangan sikap positif dalam pendidik merupakan pusat pemenuhan

     pendidikan inklusif $5ilc'enski, 1++/( 1++%. 2ikap positif memungkinkan dan mendorong

     praktik yang menurut Gobbs dan 5estling $1++%, hampir menjamin keberhasilan inklusi.

    )engembangkan sikap positif dapat dicapai melalui kebijakan yang hanya memungkinkan

     pengangkatan guru baru dengan sikap positif terhadap inklusi, dan juga dengan

    menyediakan guru dengan pengalaman positif dengan pendidikan inklusif.

    Dalam hal ini akan lebih baik bila tersedianya pendidik yang berpengalaman

    terhadap pendidikan inklusif, baik sekolah maupun pemerintah semestinya menciptakan dan

    memastikan bahwa guru disekolah tersebut adalah guru yang yang memiliki sikap positif 

    serta ramah terhadap pendidikan inklusi dan anak berkebutuhan khusus. !ara lain yang bisaditempuh adalah dengan pengangkatan guru baru dengan sikap positif terhadap inklusi, dan

     juga dengan menyediakan guru dengan pengalaman positif dengan pendidikan inklusif.

    2alah satu contoh dari penerapan pilar satu ini adalah sebagai berikut3

  • 8/18/2019 FIX mkp

    12/24

    Pilar kedua$ kebijakan &ang mendukung dan kepemimpinan.

    @lemen kunci dalam menciptakan sekolah inklusif adalah dukungan dari sekolah dan

    sistem pemimpin $ Lupart, /000( 9auer > 9rown, /001( Loreman, /001(.

    Loreman et al, /00( Loreman > ?aymond, /00%. :ebijakan sangat berguna untuk 

    dukungan ketika bergerak menuju sekolah inklusif. Cni berarti hubungan simbiosis antarakepemimpinan sekolah dan kebijakan dan hukum. Di tingkat sekolah model Hkepemimpinan

     bersamaH penting dalam membantu dalam penerimaan pendekatan inklusif dengan semua

    anggota komunitas sekolah $9auer > 9rown, /001( Loreman > Deppeler, /00/%. Dengan

    model sekolah ini administrator bagian dari HpaketH tanggung jawab untuk menjalankan

    sekolah.

  • 8/18/2019 FIX mkp

    13/24

    Pilar ketiga$ Sek"lah dan kelas pr"ses didasarkan pada praktek berbasis penelitian.

    *ntuk menjadi benar-benar sukses, seluruh sekolah harus berkomitmen untuk 

    membuatnya begitu karena sangat sulit bagi individu pendidik untuk HtermasukH dalam

    isolasi( atau bahkan lebih buruk dalam suatu lingkungan yang tidak mendukung pendekatan

    dan pendukung bentuk terpisah dari pendidikan $Deppeler > Garvey, /00( ;orgensen,

    1++( :ennedy > Fisher, /001%. 2ekolah perlu mempertimbangkan Hgambaran besarH lebih

    sering daripada mereka mungkin sudah. )engapa mereka adaI 2iapa yang mereka layaniI

    ;ika sekolah benar-benar percaya bahwa mereka ada untuk memenuhi kebutuhan

     pendidikan, emosional, sosial, dan lain anak-anak maka masuk akal bahwa mereka harus

     bersedia untuk berubah dan beradaptasi sesuai individu-individu dan bukan sebaliknya.)emang, bagi sekolah untuk menjadi efektif adalah penting bahwa mereka berubah dan

     beradaptasi untuk memenuhi beragam kebutuhan semua peserta didik $;orgensen, 1++(

    :ennedy > Fisher, /001( Loreman > Deppeler, /00/(. Loreman et al, /00%

    Pada tingkat kelas akses fisik dan keamanan harus menjadi pertimbangan pertama

    $@lkins, /00%. Di permukaan ini mungkin tampak titik sederhana, namun terlalu sering

    lingkungan fisik diabaikan dalam mendukung isu-isu yang mungkin lebih menarik secara

    intelektual. Cni perlu dikatakan bahwa akses, pencahayaan, dan alat bantu teknologi yang

    memadai sangat penting jika anak-anak bahkan masuk ke dalam pintu kelas, dan beberapa

     bahkan mempertimbangkan lingkungan fisik menjadi sangat penting sehingga disebut

    sebagai HguruH tambahan $ ?inaldi, /004%.

    Dalam hal ini berarti sekolah harus mampu beradaptasi, misalnya jika mereka

    menerima siswa berkebutuhan khusus, maka sekolah harus siap mengirim beberapa guru

    dan staf untuk mengikuti pelatihan pendidikan inklusif atau bahkan merekrut guru dan staf 

    yang berpengalaman di pendidikan inklusif.

    Pilar keempat$ Kurikulum 'leksibel dan pedag"gi.

    :urikulum sekolah di banyak negara-negara barat menyajikan tantangan yang

    signifikan bagi pendidik berusaha untuk menerapkan pendekatan inklusif untuk pendidikan.

  • 8/18/2019 FIX mkp

    14/24

    kebutuhan kelompok minoritas $#oodman > 9ond, 1++%. Cni semacam kurikulum

     preskriptif telah menyebabkan banyak instruksi berpusat pada guru, guru berjuang untuk 

    memenuhi mandat HhasilH yang siswa harus menunjukkan. Cni semacam pandang telah

    menyebabkan gagasan Hdesain kurikulum yang universalH yang menurut 9lamires $1+++%

     beroperasi di bawah tiga prinsip yaitu3

     1% )emberikan beberapa representasi dari konten

    /% )emberikan beberapa pilihan untuk ekspresi dan kontrol.

    % )emberikan beberapa pilihan untuk keterlibatan dan motivasi

    Pedagogi juga penting untuk semua pembelajaran, dan terutama di lingkungan

    inklusif. :urikulum adalah apa yang perlu diajarkan, dan pedagogi mengacu pada

     bagaimana materi yang akan dipelajari. #uru perlu berpikir tentang seperti pertimbangan

     pragmatis seperti pengelompokan. Pengelompokan berdasarkan tingkat kemampuan yang

    dirasakan harus dihindari, bahkan apa yang guru berpikir relatif baik menyamar. Demikian

     pula, guru harus fleksibel dalam penjadwalan mereka. Pertimbangan lain yang lebih penting

    mencakup pendekatan filosofis yang diambil oleh guru.

    2ekolah inklusif adalah sekolah reguler yang menerima anak berkebutuhan khusus

    dan menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan kebutuhan

  • 8/18/2019 FIX mkp

    15/24

    mengembangkan kreatifitas yang mereka punya . 2ehingga akan lebih mudah dalam

    menerima pelajaran yang disampaikan.

    2ekolah-sekolah diharapkan dapat menyesuaikan dengan kurikulum nasional dengan

    kebutuhan siswa berkebutuhan khusus. )odifikasi ini dapat dilakukan dengan melibatkan

     beberapa pihak yang sudah benar-benar mengetahui tentang hal-hal yang dibutuhkan oleh

    siswa berkebutuhan khusus.

    Pilar lima$ Keterlibatan mas&arakat.

    :eterlibatan masyarakat di sekolah merupakan elemen penting dalam keberhasilan

     pendidikan inklusif. :elompok yang paling penting dalam komunitas sekolah yang lebih

    luas adalah orang tua. &anpa kerjasama dan bantuan dari orang tua sedikit yang dicapai.

    &urnbull > &urnbull $1++1% diikuti oleh Loreman et al. $/00% telah disajikan peran orang

    tua ke dalam tiga kategori 3

    1. 7rang tua sebagai pengambil keputusan.

    /. 7rang tua sebagai guru.

    . 7rang tua sebagai advokat.

    :elompok advokasi, dan dalam kasus pendidikan inklusif ini umumnya berarti

    kelompok advokasi kecacatan, harus disambut oleh pendidik karena mereka memainkan

     peran penting baik sebagai kelompok lobi yang luas, dan dukungan bagi individu dan

    keluarga $@rwin > 2oodak, 1++( 2oodak, 1++%. :elompok-kelompok ini juga dapat

    membantu pendidik dengan penyediaan sumber daya dan saran.

    :elompok-kelompok non-profit seperti Paskah 2eal $dan banyak lainnya% di

  • 8/18/2019 FIX mkp

    16/24

    )enurut )enteri Deppeler, /00/. 2ebuah persepsi ada yang sekolah sumber dayanya tidak 

    cukup untuk memenuhi tuntutan pendidikan inklusif $Godgkinson, /004( Loreman, /001%.

    2ulit untuk sistem sekolah untuk berbagi sumber daya antara H )odel inklusi H dan Hmodel

    segregasiH dan berharap adanya pendukung yang memadai dan baik. Pendidikan inklusif 

     perlu didukung, dan sumber daya yang secara resmi harus langsung ditransfer untuk 

    mendukung penempatan inklusif, yang cenderung lebih murah untuk tetap mempertahankan

    $misalnya lihat ?oahrig, 1++( 2alisbury > !hambers, 1++( 2obsey, /00%. Pengamatan

  • 8/18/2019 FIX mkp

    17/24

  • 8/18/2019 FIX mkp

    18/24

    0. /01 /01

    0. /01 //8

    2umber3 dinas 2osial :etenagakerjaan dan &ransmigrasi :abupaten 9anyumas /01

    ;umlah difabel dikabupaten banyumas yang secara angka terus menurun namun

    disamping itu fasilitas yang diberikan kepada kaum difabel ini untuk mendapatkan haknya

    dam adunia pendidikan ternyata masih minim hal ini bila kita lihat dalam juamlah

    sekolahpenyelenggara pendidikan khusus atau sekolah luar biasa

    .ama sekolah status ;umlah siswa ;enis :ecacatan yang

    dilayani

    2L9 9 6akut 2wasta 8 9

    2L9 ! 6akut 8 !

    2L9 :uncup )as +

  • 8/18/2019 FIX mkp

    19/24

    kabupaten banyumas hingga saat ini memiliki 10 sekolah inklusi pada jenjang pendidikan

    dasar 

     o. ama 2ekolah 2tatus ;umlah 2iswa

    1. 2D

  • 8/18/2019 FIX mkp

    20/24

    terhadap efektifitas implemtasi kebijakan artinya semkin baik struktur birokrasi maka akan

    semakin baik pula efektifitas kebijakan namun dengan pengaruh yang lemah. &erdapat

     pengaruh yang signifikan antara komunikasi sumber sumber disposisi dan struktur birokrasi

    terhadap efektifitas implementasi kebijakan artinya semakin baik komunikasi, sumber-

    sumber, disposisi dan struktur birokrasi maka akan semakin baik pula efektifitas kebijakan

    namun dengan pengaruh yang lemah dan pengaruh yang paling dominan dengan tingkat

    efektifitas yakni variable sumberdaya

    Gal ini ditujunjukan dengan kelancaran pelaksanaan kebijkaan inklusi diseluruh

    sekolah di kabupaten banyumas, baik dalam komunikasi para satuan dinas dan pihak 

    sekolah maupun orang tua murid, namun ketersediaan sumberdaya fisik maupun tenaga

     pengajar belum memadai namun selalu diupayakan oleh satuan pendidikan setempat, adanyasuplay dana sangat dimanfaatkan kesempatannya untuk membelanjakan beberapa

    kebutuhan, fasilitas untuk anak berkebutuhan khususmaupun memberikan pelatihan untuk 

    tenaga pengajar 

    .. :ritik &erhadap Pelaksanaan Cnklusi di Cndonesia

    . Peserta didik 

    )asih banyak peserta didik yang menyandang kelainanberkebutuhan pendidikan

    khusus belum dapat mengikuti pendidikan di sekolah terdekat dengan tempat tinggal

    mereka, karena tidak semua sekolah umum dapat menerima keberadaan anak 

     berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus dan juga ketidakmauan dari dalam diri

  • 8/18/2019 FIX mkp

    21/24

     bersama-sama( sehingga hasil identifikasi dan asesmen tersebut dapat ditindaklanjuti

    dengan penyusunan rencana pendidikan individual bagi anak berkelainan berkebutuhan

     pendidikan khusus yang bersangkutan

     b. :omponen kompetensi kepribadian, antara lain3 kepribadian para pendidik yang kurang

     bisa menerima kehadiran

  • 8/18/2019 FIX mkp

    22/24

    a. :urikulum yang fleksibeladaptif3

    1% :urikulum yang diberlakukan di sekolah inklusif belum mengacu

     pada kondisi dan kebutuhan anak berkelainan.

    /% &idak semua sekolah inklusif mempunyai rencanaprogram pendidikan

    individual “Individualied Educational !lan"!rogram#IE!$” untuk masing-

    masing anak berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus

    % &idak semua sekolah inklusif menyediakan kurikulum plus, yaitu kurikulum

    yang menjadi kebutuhan anak berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus,

    tetapi tidak ada dalam kurikulum umum. )isalnya membaca menulis 9raille,

    komunikasi total( dan bina dirikegiatan kehidupan sehari-hari.

     b. 2arana yang memadai3

    %$ Pada umumnya media, sumber dan peralatan yang menunjang terjadinya

    anak berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus belajar, masih kurang

    memadai. )isalnya3 buku-buku pelajaran dalam bentuk 9raille, dan talking-

     books untuk anak-anak tunanetra( serta peralatan khusus yang sesuai dengan

    kondisi dan kebutuhan anak masih jarang ada di sekolah-sekolah inklusif.

    &$ Pada umumnya lingkungan sekolah yang aksesibel masih belum

    memadai, baik gedung bangunan sekolah, jalan menuju sekolahkelas masih

    sulit diakses, maupun fasilitas-fasilitas lain yang sesuai dengan kondisi dan

    kebutuhan anak berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus.

    ). Pr"ses Belajar %engajar

    %$ 2ebagian besar guru regulerumum masih melakukan strategi pembelajaran

    yang tidak jauh berbeda dengan pembelajaran anak-anak pada umumnya di

    sekolah inklusif, mereka masih kurang memperhatikan keterbatasan dan

    kebutuhan siswa yang berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus. Para

    guru dalam kelas inklusif masih jarang menggunakan langkah modifikasi.

    &$ Penggunaan media, sumber dan peralatan yang digunakan guru dalam

     pembelajaran bagi anak berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus di sekolah

    inklusif, sebagian besar guru masih belum memanfaatkan media, sumber dan

     peralatan khusus yang dapat digunakan pada waktu pembelajaran sesuai dengan

    kebutuhan dan kondisi anak tunanetra. 2elain itu guru masih kurang

    memanfaatkan kehadiran #uru Pendidikan :husus#uru Pembimbing khusus untuk 

     bersama-sama menyediakan media, sumber dan peralatan khusus yang dapat

    digunakan pada waktu pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak 

    tunanetra.

  • 8/18/2019 FIX mkp

    23/24

    '$ Gambatan yang dihadapi sebagian besar guru regulerumum dalam

     pembelajaran anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif adalah dalam

    menjelaskan pelajaran yang diampu agar anak berkelainanberkebutuhan

     pendidikan khusus lebih mampu memahami pelajaran bersangkutan.

    *. +,aluasi -asil Belajar

    )asih banyak sekolahguru yang jarang memberikan alternatif bagi siswa

     berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus untuk menempuh ujian dan atau

    melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada yang bersangkutan, misalnya3

    a. @valuasi yang tidak sesuai dengan standar , karena adanya penyamarataan cara

    evaluasi dengan siswa lain.

     b. @valuasi y a n g tidak disertai dengan tersedianya akomodasi.

  • 8/18/2019 FIX mkp

    24/24

    d. @valuasi tidak disertai dengan alternatif standar kesulitan yang berbeda dengan

    siswa lain.

    Upa&a sek"lah inklusif dalam perbaikan dan peningkatan k"mpetensi guru

    *paya yang ditempuh dalam perbaikan dan peningkatan kompetensi guru regulerumum

    antara lain adalah sebagai berikut 3

    1. )engadakan pelatihan bagi guru regulerumum tentang pembelajaran anak 

     berkelainanberkebutuhan pendidikan khusus di kelas inklusif dengan mengundang nara sumber 

    dari perguruan tinggi yang mempunyai program studi pendidikan khusus anak berkebutuhan

    khususPendidikan Luar 9iasa.

    /. )engirimkan guru regulerumum untuk mengikuti pelatihan, workshop dan atau seminar 

    tentang implementasi pendidikan inklusif, baik yang diadakan oleh Perguruan &inggi,

    Dinas Pendidikan, maupun Lembaga 2osial )asyarakat $L2)%.

    . )engirimkan guru regulerumum untuk mengikuti pendidikan sertifikasi Pendidikan :husus