Fitri Maya OA

Post on 11-Jan-2016

271 Views

Category:

Documents

15 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

g

Transcript

Laporan Kasus

OSTEOARTRITIS GENU BILATERAL

Fitri Maya Anggraini04111001040

PEMBIMBING : dr. Ismail Bastomi, Sp.OT

LAPORAN KASUS

• Identifikasi

Nama : Ny.FS

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Lahir : 12 November 1977

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Menikah

Alamat : Kemas Rindo No. 1801 Kertapati Kota Palembang

MRS : 26 Mei 2015

No. RM : 884057

ANAMNESIS(28 Mei 2015)

Keluhan Utama:

“Nyeri dan kaku dikedua lutut”

Riwayat Perjalanan Penyakit

± 1 th yang lalu SMRS, pasien mengaku mengalami nyeri dan kaku pada kedua lutut, nyeri dirasakan terutama saat berjalan jauh atau terlalu lama berdiri, kadang lutut terasa kaku setelah duduk lama dan setelah bangun tidur.

Demam (-), trauma (-), bengkak(+). Pasien mengaku telah menjalani fisioterapi, namun nyeri masih dirasakan pada kedua lutut.

± 7 bulanSMRS, penderita mendapatkan terapi suntikan pada kedua lututnya satu kali enam bulan di Rumah Sakit BARI. Pasien mengaku gejala hanya hilang sebentar saja dan kembali timbul lagi.

Akhirnya penderita dirujuk ke RSMH palembang untuk di operasi.

• Riwayat Penyakit Dahulu

Hipertensi : disangkal

Diabetes mellitus : disangkal

Alergi : disangkal

Riwayat trauma sebelumnya : disangkal

• Riwayat Penyakit Dalam Keluarga

Hipertensi : disangkal

Diabetes mellitus : disangkal

Alergi : disangkal

Riwayat keluhan yang sama : disangkal

• Riwayat Pekerjaan

Pasien dulunya adalah seorang atlit bulu tangkis dan aktif bermain bulu tangkis serta mengikuti kejuaraan sejak umur 7-18 tahun. Selanjutnya, pasien berhenti menjadi atlit dan bekerja sebagai salah satu pegawai disebuah bank swasta.

Pemeriksaan Fisik

• Status Generalisata

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 82 x/menit

Pernafasan : 20 x/menit

Suhu : 36,8ºC

BMI : 69kg/(1,62m)2 = 26,29kg/m2

• Keadaan Spesifik

• Kepala : Normal

Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat, isokor

Hidung : sekret (-), deformitas (-), nafas cuping hidung (-)

Mulut : sianosis (-), cheilitis (-), stomatitis (-)

• Leher : peningkatan JVP (-), pembesaran KGB (-)

• Thoraks

Cor

Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : ictus cordis tidak teraba

Perkusi : batas jantung dalam batas normal

Auskultasi: Bunyi Jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)

NORMAL

Pulmo•Inspeksi : statis dan dinamis simetris•Palpasi : stem fremitus kanan = kiri•Perkusi : sonor di kedua lapang paru•Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-)

Abdomen•Inspeksi : datar•Palpasi : lemas, hepar/lien tidak teraba, nyeri tekan (-)•Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen•Auskultasi: bising usus (+) normal•Inguinal : pembesaran KGB (-)

•Ekstremitas inferior : hangat, sianosis (-), deformitas (+) pada regio genu

NORMAL

Status Lokalis

Regio genu dextra, didapatkan:•Look : Shortening (-), deformitas (+), scar (-), hematom (-), edema (+)•Feel : Suhu sama dengan sekitar, nyeri tekan (+), NVD baik•Move : krepitasi (+) ROM aktif dan pasif terbatas

Regio genu sinistra, didapatkan:•Look : Shortening (-), deformitas (+), scar (-), hematom (-), edema (+)•Feel : Suhu sama dengan sekitar, nyeri tekan (+), NVD baik•Move : krepitasi (+) ROM aktif dan pasif terbatas

Pemeriksaan Laboratorium

Hematologi•Hemoglobi n : 12,5 g/dl (11,7-15,5 g/dL)•Eritrosit : 4.100.000 (4.200.000-4.870.000/mm3)•Leukosit : 7.300/mm3 (4.500-11.000/mm3)•Hematokrit : 36% (38-44%)•Trombosit : 316.000/µL (150.000-450.000/µL)•Hitung Jenis : 0/3/58/34/5 (0-1/1-6/50-70/25-40/2-8)

 

Kimia Klinik•Metabolisme Karbohidrat•Glukosa puasa : 92 mg/dL (70-120 mg/dL)

Ginjal •Ureum : 13 mg/dL (16,6-48,5 mg/dL)•Kreatinin : 0,56 mg/dL (0,50-0,90 mg/dL)

Elektrolit Darah•Natrium : 144 mEq/L (135-155 mEq/L)•Kalium : 4,2 mEq/L (3,5-5,5 mEq/L)

Imunoserologi Petanda Infeksi•CRP Kualitatif : Negatif (Negatif)•CRP Kuantitatif : < 5 (<5 mg/L)•ASTO : Negatif (Negatif)•Faktor Rheumatoid (RF) : Negatif (Negatif)

Urinalisis•Glukosa urine (puasa) : Negatif (Negatif)

Pemeriksaan Radiologi• Foto rontgen genu

Didapatkan gambaran penyempitan pada ruang sendi, osteofit pada tepi sendi, sklerosis tulang subkondral, dan subcondral cyst

DIAGNOSIS• Kriteria diagnosis OA lutut berdasarkan klasifikasi

American College of Rheumatology (ICD-10 kode: M17)

Sn 92%, Sp 75% Sn 91%, Sp 86% Sn 95%, Sp 69%

Penatalaksanaan

Pro arthoplasty genu (TKR) Prognosis

Quo ad vitam : Dubia ad BonamQuo ad functionam : Dubia ad Bonam

TINJAUAN PUSTAKA

OSTEOARTHRITIS

Osteoartritis (OA) adalah gangguan sendi yang bersifat kronis disertai kerusakan tulang rawan sendi berupa

disintegrasi dan perlunakan progresif, diikuti pertumbuhan pada tepi tulang dan tulang rawan sendi yang disebut osteofit, serta diikuti juga dengan fibrosis pada kapsul

sendi. Kelainan ini timbul akibat mekanisme abnormal pada proses penuaan, trauma atau akibat kelainan lain yang

menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi

Cont’d

Osteoartritis genu adalah suatu penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago di sendi lutut. Dari sekian banyak sendi yang dapat terserang OA, lutut merupakan sendi yang paling sering dijumpai terserang OA. Osteoartritis lutut merupakan penyebab utama rasa

sakit dan ketidakmampuan dibandingkan OA pada bagian sendi lainnya.

KLASIFIKASI

• Osteoartritis primer

Terjadi tanpa diketahui sebabnya, disebut juga dengan osteoartritis idiopatik

• Osteoartritis sekunder

disebabkan oleh penyakit yang yang menyebabkan kerusakan pada sinovialnya sehingga memicu osteoartritis (trauma pada sendi, infeksi, atau variasi herediter, perkembangan, kelainan metabolik,neurologik, dsb)

ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO

Multifaktorial

• Usia• Jenis kelamin • Ras• Genetik • Kebiasaan merokok• Obesitas

• Osteoporosis

• Menisektomi

• Trauma lutut

• Aktivitas fisik

• Kebiasaan olahraga

PATOFISIOLOGI

Manifestasi Klinis

Nyeri sendi

Krepitasi

Perubahan gaya jalan

Peradangan dan

pembengkakan

Gangguan fungsi

Kaku sendi

Hambatan pergerakan

sendi

1) Grade 0 : normal 2) Grade 1 : sendi normal, terdapat sedikit osteofit 3) Grade 2 : osteofit pada dua tempat dengan sklerosis subkondral, celah

sendi normal4) Grade 3 : osteofit moderat, terdapat deformitas pada garis tulang, terdapat penyempitan celah sendi 5) Grade 4 : terdapat banyak osteofit, tidak ada celah sendi, terdapat kista subkondral dan sklerosis

TATALAKSANA

Surgical Treatment

Terapi operatif untuk Osteoartritis lutut antara lain: •arthroscopy, •cartilage repair, •Joint replacement (arthroplasty)•osteotomy, and •Fusing bones (arthrodesis)

TERIMA KASIH

• YULIAN: indikasi pembedahan?

• AIDA: mengapa dilakukan TKR? Dan bagaimana prognosis? Bagaimana fungsinya setelah menjalani TKR?

• VINDY: sebagai dokter umum, sejauh mana tatalaksana yang diberikan? Kapan merujuk ke spesialis?

top related